[GELORA45] Ilhan Omar calls for 'mass movement of the working class'
Ilhan Omar, at Bernie Sanders rally, calls for 'mass movement of the working class' amid 'Lock him up' chants a "mass movement of the working class" is needed to take down President Trump and end "Western imperialism," https://www.foxnews.com/politics/ilhan-omar-bernie-sanders-minnesota-minneapolis
[GELORA45] pidato penutupan bulan bahasa 2019
"me-nyeng-sa-ra-kan" ILC 29/10/19: https://youtube.com/embed/TsjMmMFI3EM
[GELORA45] Iwan Sumule: Tak Punya BPJS Ditelantarkan, Tak Bayar Ditagih Debt Collector, Ini Pengisapan!
Di tangan Jokowi program jaminan kesehatan Rakyat dirobah menjadi gerakan neolib yang anti-kemanusiaan, anti-keadilan, dan anti-Pasal 28 UUD. Alias, anti-Pancasila dan UUD. Radikal! - Iwan Sumule: Tak Punya BPJS Ditelantarkan, Tak Bayar Ditagih Debt Collector, Ini Pengisapan! SABTU, 02 NOVEMBER 2019 | 20:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTORMOL.ID - Kebijakan pemerintah era Presiden Joko Widodo di periode kedua ini tampaknya akan menjadi catatan penting bagi masyarakat.Meski memiliki kedudukan paling tinggi, setidaknya dalam asas demokrasi, namun rakyat seakan tak bisa berbuat apa-apa dengan kebijakan yang diambil presiden dua periode ini.Sebut saja tarif listrik, cukai tembakau, hingga BPJS Kesehatan yang nilai peningkatannya sangat tinggi, yakni 100 persen di awal tahun 2020.Tak pelak, kondisi ini membuat politisi Gerindra, Iwan Sumule geram."Tak punya BPJS ditelantarkan. Tak bayar BPJS ditagih debt collector. Dan semua yang menyangkut hajat hidup orang banyak dinaikkan (BPJS, tarif listrik, BBM, etc). Pengisapan!" kata Iwan Sumule di akun twitternya, Sabtu (2/11).Baginya, kebijakan tersebut sangat jauh dari tujuan bangsa sesungguhnya yang jelas-jelas tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang harus ditunaikan pemangku kebijakan di eksekutif."Amanah mencerdaskan dan memajukan kesejahteraan rakyat hanya kiasan dan hiasan konstitusi. Sedih!" tandasnya.Tahun 2020, pemegang BPJS Kesehatan kategori Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja akan mengalami kenaikan tarif hingga 100 persen. Aturan tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 75/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan yang sudah diteken presiden.Pun demikian dengan tarif listrik. Tahun 2020, pemerintah memutuskan untuk menghapus subsidi untuk pelanggan listrik rumah tangga mampu 900 VA. Belum lagi soal cukai hasil tembakau (CHT) yang tertuang dalam PMK 152/2019 tentang kenaikan tarif cukai tembakau yang akan berlaku 1 Januari 2020.Dalam PMK ini, tarif CHT Sigaret Keretek Mesin (SKM) naik sebesar 23,29%, Sigaret Putih Mesin (SPM) naik 29,95%, dan Sigaret Keretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan naik 12,84%.
AW: [GELORA45] Bukan radikal-radikalan
Sejauh ini para menteri yang ditugasi menggebuk radikalisme tidak punya definisi tentang radikalisme kecuali hanya berputar-putar mengindikasikan "masjid"; "ulama"; "dakwah"; "ustad", yang semua itu jelas-jelas menuding Islam dan pemeluknya. Baru PDIP dan BNPT yang coba menebak isi kepala Jokowi dengan definisi: "keyakinan maupun kegiatan untuk merobah dasar negara" maupun "sikap anti-Pancasila; anti-UUD'45; anti-NKRI". Tetapi setiapkali ditanya tentang kasus-kasus intoleransi sejak 2012, misalnya soal sikap dan kebrutalan OPM, maka orang-orang PDIP dan BNPT mempersilakan bertanya ke pemerintah. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pihak penguasa memang tidak punya tolok ukur tentang apa itu radikalisme selain hanya menari-nari di gendang "crusade!" yang ditabuh GW Bush pada tahun 2001. Dengan demikian, pertanyaan di bawah sana tentang label terorisme / radikalisme jawabannya yah label itu ditempelkan pada orang atau kelompok, dalam hal ini kaum muslim, bukan melekat pada perbuatan. Sebuah cara pandang SARA yang sangat berbahaya sekaligus menggelikan karena radikalisme hanya mereka pahami sebagai hal buruk, negatif. Artinya, rezim Jokowi mengakui bahwa amandemen UUD'45 adalah buruk, radikal, karena merobah dasar negara. --- roeslan12@... wrote: NIMBRUNG : Dalam masalah Propaganda ada suatu cara unuk menjelek-jelekan orang lain, jika orang lain itu tidak sesuai dengan kehendaknya. Untuk maksud tersebut mereka menggunakan apa yang disebut Name Calling, yaitu pemberian lebel buruk (stempel buruk) pada suatu gagasan- dipakai,untuk membuat kita menolak dan mengutuk sesuatu tanpa mengamati bukti . Name Calling, tidak banyak muncul dalam periklanan, mungkin karena ada keengganan untuk menyebutkan produk yang sedang bersaing menjelek-jelekannya. Namun demikian, pemakaiannya dalam politik dan di bidang-bidang wacana publik, lebih umum digunakan, misalnya dalam konteks Teror, terorisme, Radikal dan Radikalisme. Menurut pengamatan saya name calling juga tidak muncul dalam persaingan ketat antara sistem ekonomi-Pancasila yang berdasarkan Pasal 33 UUD 45 dengan sistem ekonomi neoliberal atau yang secara singkat disebut Neolib; Mungkin karena adanya rasa ketakutan atau adanya ancaman jika menyebut kebijakan rezim penguasa ``reformasi`` adalah rezim radikal, karena banting stir dari sistem ekonomi Pancasila yang bersandar pada Pasal 33 UUD 45, ke arah sistem neoliberal,yang berdasarkan pada Idiologi Neoliberalisme, yang anti Pancasila , dan secara kasat mata dapat kita saksikan seperti berikut: Doktrin Ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi berdikari yang diatur sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. Yaitu : 1.Bahwa tujuan dari usaha dalam lapangan ekonomi,dan keuangan, ialah untuk mewujutkan keadilan, melenyapkan penjajahan dalam bentuk apapun, memberantas penindasan dan perbudakan yang memandang dan memperlakukan manusia sebagai alat untuk kepentingannya sendiri atau golongannya sendiri (oligarki ekonomi). 2.Mengarah pada segala usaha dalam lapangan ekonomi dan keuangan kesuatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan bangsa Indonesia. Kepribadian bangsa Indonesia mengenai sifat gotong-royong dan azas kekeluargaan harus diperkembangkan dan diatur dalam lapangan ekonomi dan keuangan. 3.Pembangunan harus mewujutkan dengan tegas apa yang ditentukan oleh Pasal 33 UUD 45, yaitu : (1).Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. (2).Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajad hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (3). Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk kemakmuran Rakyat sebesar-besarnya. 4.Harus diadakan pembangunan yang akan bedampak adanya perubahan yang radikal dalam peraturan agraria, sebagai syarat untuk meningkatkan taraf hidup dan daya-beli rakyat, sehinga memberikan kemungkinan peningkatan pendapatan nasional, dan menghidupkan pasar industri dalam negeri. Peraturan agraria tersebut terutama harus berisi jaminan pemilikan dan penggunaan tanah srcara layak dan adil untuk petani, perjanjian kerja yang pantas antara pemilik dan penyewa atau pemaro serta penguasaan negara atas tanah untuk memudahkan penyebaran penduduk dan menyelamatkannya, sesuai dengan Pasal 33 UUD 45. 5.Dalam rangka industrialisasi dan mekanisasi pembangunan Semesta berencana, yang mengatur masalah penduduk, transmigrasi besar-besaran teristimewa yang akan berakibat perencanaan dan pelaksanaan penyebarannya dari daerah yang padat kearah yang masih tipis penghuninya secara integral dan tegas, sehingga faktor tanah dan ruang sekitarnya menjadi sumber-sumber positif dari keperluan hidup sehari-hari khususnya perekomian dan kesejahteraan umumnya. Demikianlah antara lain yang harus dijadikan arahan bagi sikap bac to the bsiasc, yang berartai kembali pada UUD 45 asli,
[GELORA45] Menhan-KSAD Tampil Bersama Terima Kunjungan Dubes China
Nah, KSAD ini jadi pendamping siapa sebenarnya, menhankah atau dubeskah? - Menhan Prabowo-KSAD Tampil Bersama Terima Kunjungan Dubes China Mohammad FajardinRabu, 30 Oktober 2019 - 19:21 WIBMenhan Prabowo Subianto bersama KSAD Jenderal Andika Perkasa, tampil bersama dalam rangka menerima kunjungan Dubes China untuk Indonesia, Xiao Qian. (Foto/Twitter Prabowo/Dok)JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, tampil bersama dalam rangka menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia, Xiao Qian.. Pertemuan ini terungkap melalui foto yang diunggah lewat akun Twitter Prabowo, @prabowo, Rabu (30/10/2019). "Di dampingi KASAD Jend. TNI. Andika Perkasa saya menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia Yang Mulia Xiao Qian di Kantor Kementerian Pertahanan Republik Indonesia @Kemhan_RI," tulis Prabowo.
[GELORA45] Dahlan Iskan: Fachrul Razi 'Orangnya' Luhut
Dan, sudah rahasia umum Luhut adalah panglima infrastruktur OBOR wilayah Nusantara. Jadi, ada apa Jokowi melawan investasi Cina (dengan memasang Erick Thohir di BUMN)? - Dahlan Iskan: Menteri Agama Fachrul Razi 'Orangnya' Luhut Redaksi, CNBC IndonesiaNEWS 24 October 2019 12:23 Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memberikan penilaian terhadap menteri maupun pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Salah satu sosok yang dinilai Dahlan adalah Menteri Agama Fachrul Razi. Dahlan menilai Fachrul merupakan 'orangnya' Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan. Walaupun secara resmi, Fachrul diketahui merupakan salah satu petinggi Partai Hati Nurani Rakyat. "Ia (Fachrul) seorang jenderal. Kopassus (Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat). Purnawirawan. Taat beragama. Dari Aceh pula," tulis Dahlan dalam artikel berjudul "Kabinet Bagus" di laman disway.id seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (24/10/2019). Menurut pendiri Jawa Pos Group ini, penetapan Fachrul sebagai menteri agama bisa menghilangkan tekanan kiri-kanan. "Menteri agama juga orangnya Luhut Pandjaitan. Meski resminya orang Partai Hanura. Penetapan Fachrul Razi sebagai menteri agama bisa menghilangkan tekanan kiri kanan --Muhammadiyah atau NU," katanya. Lebih lanjut, Dahlan mengatakan, penunjukan Fachrul membuat jabatan menteri agama kembali diduduki tentara. Tentara sebelumnya yang menjadi pucuk pimpinan tertinggi Kementerian Agama adalah Alamsyah Ratu Perwiranegara dan Tarmizi Tahir. Kemarin, Presidem Joko Widodo (Jokowi) mengenalkan dan melantik Fachrul sebagai menteri agama. Jokowi pun memiliki sejumlah tugas kepada sang jenderal.. "Ini urusan (Menag) berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal saya kira, dan terutama haji berada di bawah beliau," ujar Jokowi. "Assalamualaikum," kata Fachrul saat dikenalkan sebagai menteri agama. "Waalaikumsalam," jawab Jokowi. Selepas pelantikan, Fachrul beranjak ke kantor pusat Kemenag di Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan bahwa statusnya menteri agama Islam. "Saya Menteri Agama Republik Indonesia. Di dalamnya ada agama-agama lain. Tapi kalau di dalamnya saya gunakan pendekatan Islam wajar-wajar saja karena memang Islam adalah agama yang dipeluk oleh mayoritas," ujar Fachrul dilansir detik.com. Dalam kesempatan itu, Ia mengaku masih tidak menyangka akan menjabat sebagai menteri agama. Sebab, kabar yang beredar menyebut bahwa Fachrul akan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menggantikan Jenderal TNI (Purn) Wiranto. "Tiba-tiba jadi Menteri Agama. Saya coba pikir-pikir, kenapa ya? Apa ya yang ada di pikiran Pak Jokowi. Ya itu, Pak Fachrul ini orang yang suka ceramah, suka khotbah, suka pidato, dan di mana-mana bicara tentang menangkal radikalisme. Bicara mengajak Islam yang damai. Cocoklah ini," ujarnya. Fachrul adalah pria kelahiran Aceh, 26 Juli 1947. Dia pernah tmengemban sejumlah jabatan antara lain Gubernur Akademi Militer (1996-1997), Asisten Operasi Kepala Staf Umum ABRI (1997-1998), Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999), Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999), dan Wakil Panglima TNI (1999-2000). Pada 2014, Fachrul menyatakan dukungan untuk Jokowi di Pilpres 2014. Fachrul kemudian menjadi Ketua Tim Bravo 5, salah satu organisasi relawan pendukung Jokowi saat kampanye, bentukan Luhut. (miq/miq)
Re: [GELORA45] Jokowi Ajak Negara ASEAN Bangun Infrastruktur Indo-Pasifik
Ini untuk keduakalinya Jokowi menjajakan Indo-Pasifik dalam KTT ASEAN. Tahun lalu di Singapura jualannya ini membingungkan pemimpin negara-negara ASEAN dan tentu saja para petinggi RRC. Itu sebabnya seminggu kemudian saat KTT APEC di Port Moresby, XJP "menegur" Jokowi dan memperingatkan bahwa duet RI-RRC bisa bermanfaat bagi kawasan Pasifik. Artinya, cukup bangun OBOR saja.. Ternyata di KTT ASEAN tahun ini Jokowi masih jualan Indo-Pasifik. Entah apa sebenarnya yang ada di kepala Jokowi. Seriuskah dia mengajak ASEAN lepas dari cengkeraman OBOR, atau memang menyangka Indo-Pasifik adalah forum kerjasama rancangan Deparlu RI? --- ilmesengero@... wrote: https://www.gatra.com/detail/news/454538/ekonomi/jokowi-ajak-negara-asean-bangun-infrastruktur-indo-pasifik Jokowi Ajak Negara ASEAN Bangun Infrastruktur Indo-Pasifik Gatra.com | 02 Nov 2019 10:59 Jakarta, Gatra.com - Rombongan Presiden Joko Widodo telah bertolak ke Thailand (02/11), untuk menghadiri Rangkaian Acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN. KTT ASEAN tahun ini berlangsung pada 2 hingga 4 November 2019 di Bangkok. Tema KTT ke-35 ASEAN yaitu "Advancing Partnership for Sustainability". Kurang lebih maknanya, ingin memastikan kemitraan negara anggota ASEAN dan negara lainnya tetap berlanjut. Di KTT ASEAN, Jokowi nantinya akan mengajak seluruh anggota ASEAN untuk bersama membangun infrastruktur yang berkaitan dengan konsep Indo-Pasifik. Dengan harapan, dapat memberikan dampak ekonomi yang baik kepada negara anggota ASEAN. "Kita harapkan dengan konektivitas yang baik, daya saing dari produk-produk yang diproduksi negara-negara ASEAN menjadi lebih kompetitif," ujar Jokowi, dikutip dari keterangan resmi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden. Isu lainnya yang akan disampaikan Jokowi, yaitu upaya meningkatkan rasa kepercayaan antar negara kawasan (strategic trust). Selain menghadiri rangkaian pertemuan KTT, Presiden juga dijadwalkan akan melakukan beberapa pertemuan bilateral. “Sore nanti Presiden Jokowi direncanakan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden FIFA dan Sekjen PBB. Besok juga Presiden akan mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela pelaksanaan KTT,” ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Beberapa menteri yang mendampingi Jokowi di KTT ASEAN Thailand seperti, Menko Ekonomi Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Editor: Hendry Roris Sianturi #yiv2274790765 -- #yiv2274790765ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-mkp #yiv2274790765hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-mkp #yiv2274790765ads {margin-bottom:10px;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-mkp .yiv2274790765ad {padding:0 0;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-mkp .yiv2274790765ad p {margin:0;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-mkp .yiv2274790765ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-sponsor #yiv2274790765ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-sponsor #yiv2274790765ygrp-lc #yiv2274790765hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2274790765 #yiv2274790765ygrp-sponsor #yiv2274790765ygrp-lc .yiv2274790765ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2274790765 #yiv2274790765actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2274790765 #yiv2274790765activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv2274790765 #yiv2274790765activity span {font-weight:700;}#yiv2274790765 #yiv2274790765activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv2274790765 #yiv2274790765activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv2274790765 #yiv2274790765activity span span {color:#ff7900;}#yiv2274790765 #yiv2274790765activity span .yiv2274790765underline {text-decoration:underline;}#yiv2274790765 .yiv2274790765attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv2274790765 .yiv2274790765attach div a {text-decoration:none;}#yiv2274790765 .yiv2274790765attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv2274790765 .yiv2274790765attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv2274790765 .yiv2274790765attach label a {text-decoration:none;}#yiv2274790765 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv2274790765 .yiv2274790765bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv2274790765 .yiv2274790765bold a {text-decoration:none;}#yiv2274790765 dd.yiv2274790765last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2274790765 dd.yiv2274790765last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2274790765 dd.yiv2274790765last p span.yiv2274790765yshortcuts {margin-right:0;}#yiv2274790765
[GELORA45] Farid Bongkar Hoaks yang Disebar Ade Armando
Apa lagi yang ditunggu polisi? - Wartawan Senior Bongkar Hoaks yang Disebar Dosen UI Ade Armando IDtodaydotco28 Oktober 2019 IDTODAY.CO - Dosen Universitas Indonesia (UI) yang terkenal sebagai pendukung Jokowi, Ade Armando menyebarkan hoaks. Ade Armando menyebarkan hoaks bahwa demo 28 Oktober 2019 sebagai HTI melawan. Jurnalis senior Farid Gaban mengingatkan ke Ade Armando, informasi yang disebarkan itu hoaks. Kata Farid melalui akun Twitter-nya @faridgaban, demo 28 Oktober 2019 merupakan Aliansi Rakyat Bergerak. “KETAKUTAN PALSU. Beginilah cara propaganda “anti-radikalisme” bekerja membungkam suara kritis. Kasih stempel HTI (radikal) utk menggembosinya. Gambar kanan saya ambil dari akun facebook Ade Armando, dosen komunikasi UI, sebelum diakuinya sendiri sbg hoax,” pungkasnya.. [sn]
Re: [GELORA45] Ketua DPR Papua: Jokowi Bolak-balik Datang Tapi Tak Selesaikan Masalah
Jadi, Papua tidak perlu dibahas? Jokowi harus bicara Aceh dulu? --- ilmesengero@... wrote: Sesuai perjanjian Helsinki antara GAM 2 NKRI dinyatakan bahwa 40 hasil kekayaan alam yang diambil 40% untuk Aceh. Sampaisekarang tidak dilaksanakan. On Fri, Nov 1, 2019 at 5:17 PM ajeg wrote: Bolah-boleh saja berharap orang lalu berdebat seru soal pose Jokowi di foto-foto itu sampai semua lupa bertanya, apa kabar divestasi saham Freeport? Tidak boleh Jokowi lepas tangan setelah menentukan 10% saham PTFI untuk Papua. Dia harus memastikan angka dia tentukan itu betul bermanfaat untuk masyarakat Papua. Sudah hampir satu tahun angka itu jadi persoalan di antara petinggi Papua sendiri. Itulah masalah terkini masyarakat Papua. Jokowi harus duduk dan bicara jelas kepada Rakyat soal 10% tsb. Tentu, bicara jugalah yang 41%. --- ilmesengero@... wrote: Bisa saja bulak balik ke Papua, karena bertamasyamelihat keindahan alam disana. Bikin foto-foto tempel di koran-koran, Tambah populer, kalau banyak orang lihat. On Fri, Nov 1, 2019 at 2:39 AM ajeg wrote: Karena Jokowi adalah bagian dari masalah. --- marthajan04@... wrote: Karena Jkw memang tidak pernah dan tidak bisa menyelesaikan masalah, terutama yg nyangkut ham. Cuma janji pemilu saja. Apa ada yg bisa menyangkal? Silakan. Saya dengerin (baca). Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone Original message From: ajeg "Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai." - Ketua DPR Papua: Jokowi Bolak-balik Datang Tapi Tak Selesaikan Masalah "Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua, ucapnya. Reza Gunadha Selasa, 29 Oktober 2019 | 16:27 WIB Suara.com - Presiden Jokowi yang kerap melakukan kunjungan ke Papua dianggap tak pernah bisa menyelesaikan akar masalah wilayah tersebut. Ketua DPR Papua Yunus Wonda mengatakan, dalam lima tahun terakhir, Presiden Jokowi kerap bolak-balik ke Papua. Tapi dia menyayangkan, tak ada satu pun masalah yang dituntaskan pascakunjungan Jokowi. Contohnya, hingga kekinian, kekerasan terhadap warga Papua terus terjadi. Salah satu sumber masalah, kata Yunus, tak adanya dialog dua arah antara presiden dan masyarakat dan tokoh Papua. Seharusnya, kata dia, presiden memanfaatkan kunjungan itu untuk mendengarkan langsung permasalahan Papua dari masyarakat. “Kami berharap, ada ruang untuk masyarakat dan para tokoh masyarakat menyampaikan seperti apa persoalan Papua yang sebenarnya. Akan tetapi yang kami ikuti selama ini, tidak seperti itu. Kesempatan presiden duduk bersama masyarakat dan para tokoh adat, tokoh agama dan lainnya, agar presiden bisa mengambil satu kesimpulan dari semua yang beliau dengar langsung dari masyarakat,” kata Yunus Wonda, seperti dikutip Suara.com dari Jubi.co.id, Selasa (29/10/2019). Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai. Apalagi, belum lama ini warga berbagai kabupaten/kota di Papua menghadapi berbagai masalah. “Sebenarnya kami berharap presiden hadir memberikan penguatan kepada masyarakat Papua. Kami ingin ke depan, dalam kunjungannya ke Papua, presiden menyiapkan ruang duduk bersama masyarakat. Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua,” ucapnya. Yunus Wonda juga berharap, Presiden Jokowi tidak percaya begitu saja ketika ada pihak yang mengatasnamakan orang Papua ke Jakarta bicara masalah daerahnya. Ia memastikan, orang Papua tidak pernah mengakui kelompok-kelompok tersebut sebagai perwakilan mereka. “Kalau selama ini mendengar laporan pihak yang ke pusat mengatasnamakan Papua, itu kan sebenarnya hanya membawa kepentingan pribadi. Bukan kepentingan rakyat. Tidak akan menyelesaikan masalah di Papua,” katanya.
Re: [GELORA45] Ketua DPR Papua: Jokowi Bolak-balik Datang Ta
Bolah-boleh saja berharap orang lalu berdebat seru soal pose Jokowi di foto-foto itu sampai semua lupa bertanya, apa kabar divestasi saham Freeport? Tidak boleh Jokowi lepas tangan setelah menentukan 10% saham PTFI untuk Papua. Dia harus memastikan angka dia tentukan itu betul bermanfaat untuk masyarakat Papua. Sudah hampir satu tahun angka itu jadi persoalan di antara petinggi Papua sendiri. Itulah masalah terkini masyarakat Papua. Jokowi harus duduk dan bicara jelas kepada Rakyat soal 10% tsb. Tentu, bicara jugalah yang 41%. --- ilmesengero@... wrote: Bisa saja bulak balik ke Papua, karena bertamasyamelihat keindahan alam disana. Bikin foto-foto tempel di koran-koran, Tambah populer, kalau banyak orang lihat. On Fri, Nov 1, 2019 at 2:39 AM ajeg wrote: Karena Jokowi adalah bagian dari masalah. --- marthajan04@... wrote: Karena Jkw memang tidak pernah dan tidak bisa menyelesaikan masalah, terutama yg nyangkut ham. Cuma janji pemilu saja. Apa ada yg bisa menyangkal? Silakan. Saya dengerin (baca). Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone Original message From: ajeg "Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai." - Ketua DPR Papua: Jokowi Bolak-balik Datang Tapi Tak Selesaikan Masalah "Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua, ucapnya. Reza Gunadha Selasa, 29 Oktober 2019 | 16:27 WIB Suara.com - Presiden Jokowi yang kerap melakukan kunjungan ke Papua dianggap tak pernah bisa menyelesaikan akar masalah wilayah tersebut. Ketua DPR Papua Yunus Wonda mengatakan, dalam lima tahun terakhir, Presiden Jokowi kerap bolak-balik ke Papua. Tapi dia menyayangkan, tak ada satu pun masalah yang dituntaskan pascakunjungan Jokowi. Contohnya, hingga kekinian, kekerasan terhadap warga Papua terus terjadi. Salah satu sumber masalah, kata Yunus, tak adanya dialog dua arah antara presiden dan masyarakat dan tokoh Papua. Seharusnya, kata dia, presiden memanfaatkan kunjungan itu untuk mendengarkan langsung permasalahan Papua dari masyarakat. “Kami berharap, ada ruang untuk masyarakat dan para tokoh masyarakat menyampaikan seperti apa persoalan Papua yang sebenarnya. Akan tetapi yang kami ikuti selama ini, tidak seperti itu. Kesempatan presiden duduk bersama masyarakat dan para tokoh adat, tokoh agama dan lainnya, agar presiden bisa mengambil satu kesimpulan dari semua yang beliau dengar langsung dari masyarakat,” kata Yunus Wonda, seperti dikutip Suara.com dari Jubi.co.id, Selasa (29/10/2019). Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai. Apalagi, belum lama ini warga berbagai kabupaten/kota di Papua menghadapi berbagai masalah. “Sebenarnya kami berharap presiden hadir memberikan penguatan kepada masyarakat Papua. Kami ingin ke depan, dalam kunjungannya ke Papua, presiden menyiapkan ruang duduk bersama masyarakat. Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua,” ucapnya. Yunus Wonda juga berharap, Presiden Jokowi tidak percaya begitu saja ketika ada pihak yang mengatasnamakan orang Papua ke Jakarta bicara masalah daerahnya. Ia memastikan, orang Papua tidak pernah mengakui kelompok-kelompok tersebut sebagai perwakilan mereka.. “Kalau selama ini mendengar laporan pihak yang ke pusat mengatasnamakan Papua, itu kan sebenarnya hanya membawa kepentingan pribadi. Bukan kepentingan rakyat. Tidak akan menyelesaikan masalah di Papua,” katanya. #yiv6274239349 -- #yiv6274239349ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-mkp #yiv6274239349hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-mkp #yiv6274239349ads {margin-bottom:10px;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-mkp .yiv6274239349ad {padding:0 0;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-mkp .yiv6274239349ad p {margin:0;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-mkp .yiv6274239349ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-sponsor #yiv6274239349ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-sponsor #yiv6274239349ygrp-lc #yiv6274239349hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6274239349 #yiv6274239349ygrp-sponsor #yiv6274239349ygrp-lc .yiv6274239349ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6274239349 #yiv6274239349actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6274239349 #yiv6274239349activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6274239349 #yiv6274239349activity span {font-weight:700;}#yiv6274239349 #yiv6274239349activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6274239349
[GELORA45] Demi Suara Sumbar, Politisi PSI Dukung Perda Syariah
Demi Suara Sumbar, Politisi PSI Dukung Perda SyariahGatra.com | 28 Oct 2019 17:19Padang, Gatra.com - Setelah resmi keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN), Faldo Maldini langsung resmi memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Barat (Sumbar). Kini,dia tengah digadang-gadang maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Dalam pidato politiknya, politisi muda asal Nagari Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan itu, akan mendukung Peraturan Daerah (Perda) Syariah yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Salah satunya menjadi pribadi yang bersih, yang berpijak dengan hadis "kebersihan sebagian dari iman". Padahal, dalam kontestasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu, PSI sangat kontroversial dengan menolak sikap terhadap wacana Perda bernuansa agama. Diantaranya, mulai dari Perda Syariah, Perda Injil, hingga menolak aplikasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM). "Kita dukung Perda Syariah. Jika ada pejabat yang 'kotor', kita langsung ganti. Jika ada anak muda yang tidak bisa mengaji atau membaca Al Quran, kita pertanyakan pemerintahnya, karena itu tanggungjawab pemerintah," kata mantan Wasekjen PAN itu di Padang, Minggu malam (27/10). Menurut Faldo, selama ini Sumbar hanya berlabel syariah. Padahal, syariah itu dia yakini mencerahkan dan membebaskan. Maka ia bertekad untuk menunjukkan kepada dunia suatu saat bahwa syariah tertanam dalam jiwa masyarakat Sumbar. Cara mewujudkannya, salah satunya dengan program Sumangaik Mangaji, yakni untuk melahirkan intelektual muda Islam. Dengan program ini, ia bertekad membuat Pusat Studi Islam terbaik se-Asia Tenggara demi mencetak hafiz Quran yang banyak di Sumbar. Selain itu, melalui program Sumangaik Mangaji ini ia yakin bisa melahirkan pemuka-pemuka agama sebagai gerakan Islam modern di Sumbar. Kemudian, di sektor pariwisata pihaknya akan melahirkan wisata syariah dan wisata halal yang memadai. Diharapkan, wisatawan merasa aman serta nyaman berkunjung ke Ranah Minang. "Kita berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Sumbar, dengan konsep syariah dan hijrah ke pemikiran yang berpusat kepada masyarakat. Bukan hanya label, tapi jiwa kita yang syariah. Itulah Sumbar yang ingin kita cita-citakan," terang Faldo. Sebelumnya, Ketua PSI, Grace Natalie telah menyatakan secara tegas menyatakan menolak segala bentuk Perda bernuansa agama. Bukan hanya Perda dari agam Islam saja, tapi juga dari agama lainnya. Dengan alasan, satu lembaga tidak boleh melakukan penghakiman terhadap aliran yang dianut masyarakat.
Re: [GELORA45] Ketua DPR Papua: Jokowi Bolak-balik Datang Tapi Tak Selesaikan Masalah
Karena Jokowi adalah bagian dari masalah. --- marthajan04@... wrote: Karena Jkw memang tidak pernah dan tidak bisa menyelesaikan masalah, terutama yg nyangkut ham. Cuma janji pemilu saja. Apa ada yg bisa menyangkal? Silakan. Saya dengerin (baca). Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone Original message From: ajeg "Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai." - Ketua DPR Papua: Jokowi Bolak-balik Datang Tapi Tak Selesaikan Masalah "Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua, ucapnya. Reza Gunadha Selasa, 29 Oktober 2019 | 16:27 WIB Suara.com - Presiden Jokowi yang kerap melakukan kunjungan ke Papua dianggap tak pernah bisa menyelesaikan akar masalah wilayah tersebut. Ketua DPR Papua Yunus Wonda mengatakan, dalam lima tahun terakhir, Presiden Jokowi kerap bolak-balik ke Papua. Tapi dia menyayangkan, tak ada satu pun masalah yang dituntaskan pascakunjungan Jokowi. Contohnya, hingga kekinian, kekerasan terhadap warga Papua terus terjadi. Salah satu sumber masalah, kata Yunus, tak adanya dialog dua arah antara presiden dan masyarakat dan tokoh Papua. Seharusnya, kata dia, presiden memanfaatkan kunjungan itu untuk mendengarkan langsung permasalahan Papua dari masyarakat. “Kami berharap, ada ruang untuk masyarakat dan para tokoh masyarakat menyampaikan seperti apa persoalan Papua yang sebenarnya. Akan tetapi yang kami ikuti selama ini, tidak seperti itu. Kesempatan presiden duduk bersama masyarakat dan para tokoh adat, tokoh agama dan lainnya, agar presiden bisa mengambil satu kesimpulan dari semua yang beliau dengar langsung dari masyarakat,” kata Yunus Wonda, seperti dikutip Suara.com dari Jubi.co.id, Selasa (29/10/2019). Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai. Apalagi, belum lama ini warga berbagai kabupaten/kota di Papua menghadapi berbagai masalah. “Sebenarnya kami berharap presiden hadir memberikan penguatan kepada masyarakat Papua. Kami ingin ke depan, dalam kunjungannya ke Papua, presiden menyiapkan ruang duduk bersama masyarakat. Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua,” ucapnya. Yunus Wonda juga berharap, Presiden Jokowi tidak percaya begitu saja ketika ada pihak yang mengatasnamakan orang Papua ke Jakarta bicara masalah daerahnya. Ia memastikan, orang Papua tidak pernah mengakui kelompok-kelompok tersebut sebagai perwakilan mereka. “Kalau selama ini mendengar laporan pihak yang ke pusat mengatasnamakan Papua, itu kan sebenarnya hanya membawa kepentingan pribadi. Bukan kepentingan rakyat. Tidak akan menyelesaikan masalah di Papua,” katanya.
[GELORA45] Ketua DPR Papua: Jokowi Bolak-balik Datang Tapi Tak Selesaikan Masalah
"Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai." - Ketua DPR Papua: Jokowi Bolak-balik Datang Tapi Tak Selesaikan Masalah "Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua, ucapnya. Reza Gunadha Selasa, 29 Oktober 2019 | 16:27 WIB Suara.com - Presiden Jokowi yang kerap melakukan kunjungan ke Papua dianggap tak pernah bisa menyelesaikan akar masalah wilayah tersebut. Ketua DPR Papua Yunus Wonda mengatakan, dalam lima tahun terakhir, Presiden Jokowi kerap bolak-balik ke Papua. Tapi dia menyayangkan, tak ada satu pun masalah yang dituntaskan pascakunjungan Jokowi. Contohnya, hingga kekinian, kekerasan terhadap warga Papua terus terjadi. Salah satu sumber masalah, kata Yunus, tak adanya dialog dua arah antara presiden dan masyarakat dan tokoh Papua. Seharusnya, kata dia, presiden memanfaatkan kunjungan itu untuk mendengarkan langsung permasalahan Papua dari masyarakat. “Kami berharap, ada ruang untuk masyarakat dan para tokoh masyarakat menyampaikan seperti apa persoalan Papua yang sebenarnya. Akan tetapi yang kami ikuti selama ini, tidak seperti itu. Kesempatan presiden duduk bersama masyarakat dan para tokoh adat, tokoh agama dan lainnya, agar presiden bisa mengambil satu kesimpulan dari semua yang beliau dengar langsung dari masyarakat,” kata Yunus Wonda, seperti dikutip Suara.com dari Jubi.co.id, Selasa (29/10/2019). Wonda mengatakan , kalau Jokowi hanya datang untuk meresmikan infrastruktur tanpa berdialog, maka masalah Papua tak bakalan selesai. Apalagi, belum lama ini warga berbagai kabupaten/kota di Papua menghadapi berbagai masalah. “Sebenarnya kami berharap presiden hadir memberikan penguatan kepada masyarakat Papua. Kami ingin ke depan, dalam kunjungannya ke Papua, presiden menyiapkan ruang duduk bersama masyarakat. Kalau hanya hadir meresmikan kemudian kembali, saya pikir tidak menyelesaikan masalah Papua,” ucapnya. Yunus Wonda juga berharap, Presiden Jokowi tidak percaya begitu saja ketika ada pihak yang mengatasnamakan orang Papua ke Jakarta bicara masalah daerahnya. Ia memastikan, orang Papua tidak pernah mengakui kelompok-kelompok tersebut sebagai perwakilan mereka. “Kalau selama ini mendengar laporan pihak yang ke pusat mengatasnamakan Papua, itu kan sebenarnya hanya membawa kepentingan pribadi. Bukan kepentingan rakyat. Tidak akan menyelesaikan masalah di Papua,” katanya.
Re: [GELORA45] Bukan radikal-radikalan
Mereka pun radikal. Penjilat radikal. Oportunis radikal. Apa juga bakal disikat Jokowi? --- jonathangoeij@... wrote: Saya kira yang jadi masalah utama adalah kultus individu dengan para penjilat pantat yg kepingin ikut bancakan. --- ajegilelu@... wrote : Sumber utama dari masalah ekonomi Indonesia sangat khas rezim dunia ketiga yaitu, utang dan korupsi. Sepanjang 5 tahun terakhir masyarakat melihat tidak ada keseriusan memanfaatkan utang yang meroket itu untuk membangun pondasi ekonomi. Hampir semua utang dihabiskan untuk belanja proyek ini-itu termasuk sektor konsumsi bahkan proyek impor bahan pangan. Sepanjang 5 tahun terakhir masyarakat melihat tidak ada kesungguhan memberantas korupsi. Akibatnya, sepanjang 5 tahun terakhir masyarakat hanya menikmati biaya hidup tinggi sambil terus diteror dengan isu radikalisme, lengkap dengan suguhan penangkapan-penangkapan teroris. Sialnya, tontonan kolosal menggebuk radikalisme ini berujung antiklimaks dengan adegan penusukan Menkopolhukam, Wiranto. Tentu ini peristiwa yang sangat serius. Begitu seriusnya sampai-sampai menimbulkan keheranan orang banyak. Mulai dari kerja intelijen, sistem pengamanan pejabat, pencopotan sejumlah anggota TNI yang beristri kritis, pembungkaman ASN, sampai kondisi orang yang harus dirawat di ICU karena kehilangan 3,5 liter darah + potong usus 60 cm namun dalam hitungan hari sudah bisa ke kantor untuk mengemasi barang-barangnya karena masa jabatan tidak diperpanjang. Sebegitu serius dan dramatisnya upaya pemerintah menentramkan diri dan tampil kalem, toh tidak mampu mencegah sejumlah perusahaan PMA untuk rame-rame cabut dari Indonesia. --- lusi_d@... wrote: Masalah Utama Indonesia Ekonomi, Bukan Radikal-Radikalan Politik LAPORAN: OGI MANSYAH SENIN, 28 OKTOBER 2019 , 06:52:00 WIB | RMOLBengkulu. Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin mengalami kesalahan mendasar dalam mendiagnosa masalah yang dialami negeri. Pasalnya, radikalisme yang terus didengung-dengungkan pemerintah bukan masalah utama yang sedang dihadapi Indonesia. Problem pengambil keputusan, kebodohan dalam mendiagnosa keadaan, ketumpulan intervensi kebijakan, dan kelemahan implementasinya,” tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (27/10). Mantan wakil ketua DPR itu menegaskan bahwa masalah yang dialami Indonesia adalah masalah ekonomi, bukan radikalisme. Fadli yang sedang berkunjung ke Aceh untuk melantik DPW dan DPD Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) kemudian bercerita tentang pengalamannya selama di provinsi paling barat Indonesia itu. Dia merasakan aliran listrik di Aceh yang padam berkali-kali. Bagaimana masuk Revolusi Industri 4.0? Urusan pokok sederhana seperti listrik saja masih seperti ini,” tanyanya. Dia kembali menekankan bahwa radikalisme bukan ancaman negara. Sebab, pada dasarnya umat Islam yang menjadi tertuding atas isu tersebut adalah kelompok yang moderat. Jadi persoalan kita adalah ekonomi (daya beli, pekerjaan, kemiskinan, harga dan lain-lain). Bukan radikal-radikalan,” pungkasnya. Pertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun belakangan memang mentok di 5 persen. Bahkan diprediksi tahun ini Indonesia bakal nyungsep di angka 4 persen. Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, DR Rizal Ramli sudah lama memprediksi ekonomi Indonesia bakal stagnan. Dia menilai jurus monoton yang ditunjukkan Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak bakal ampuh mendongkrak ekonomi Indonesia. Sebab menteri berpredikat terbaik dunia itu hanya mengandalkan utang dan kebijakan austerity atau pengetatan anggaran tanpa ada terobosan-terobosan. Prediksi RR terbukti bukan sembarangan. Pasalnya, baru empat hari dilantik menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju, Sri Mulyani telah mengumumkan rencana akan menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing atau global bond. Langkah Sri Mulyani itu diambil karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mengalami defisit sementara kebutuhan negara membengkak. Sri Mulyani menyatakan rencana penerbitan surat utang disebabkan oleh defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 199,1 triliun atau 1,24 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2019. Defisit tersebut berasal dari belanja negara sebesar Rp 2.461,1 triliun, sementara pendapatan hanya sebesar Rp 1.189,3 triliun. dilansir RMOL.ID. #yiv3429678009 -- #yiv3429678009ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3429678009 #yiv3429678009ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3429678009 #yiv3429678009ygrp-mkp #yiv3429678009hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3429678009 #yiv3429678009ygrp-mkp #yiv3429678009ads {margin-bottom:10px;}#yiv3429678009 #yiv3429678009ygrp-mkp .yiv3429678009ad {padding:0 0;}#yiv3429678009 #yiv3429678009ygrp-mkp .yiv3429678009ad p {margin:0;}#yiv3429678009 #yiv3429678009ygrp-mkp .yiv3429678009ad a
Re: [GELORA45] wati_masih_dendam_sama_sby AndiArief Sebu
Dinasti kodok. --- ilmesengero@... wrote: Walaupun kedua-duanya sudah menikah, tetapi bukan berarti tidak bleh menikah lagi, jadi caranya kedua-duanya dijodohkan dan dikawinkan maka selesai persetroan. Semuanya dalam satu keluarga besar. Makin besar makin ramai. On Tue, Oct 29, 2019 at 7:38 PM ajeg wrote: Gibran gak mau ketinggalan, sudah ancang-ancang lompat kodok kayak bapaknya.. Dinasti katrok. --- djiekh@... wrote: Bung Manap,Rupanya Megawati tidak ingin Agus Yudhoyonob jadi menteri. Kalau dia jadi populer, bisa jadi saingan Puan kalau nanti 5 tahu lagi mencalonkan diri sebagai presiden ? Tetapi bagaimana kalau Prabowo 5 tahun lagi mencalonkan diri sebagai presiden ? Salam,KH Pada tanggal Sab, 26 Okt 2019 pukul 17.28 S Manap menulis: Dari pengalaman ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa persaingan antara Raja Politik dan Ratu Politik tidak seharusnya terjadi. Sebab, jika sampai terjadi berdasarkan pengalaman seperti ini maka dari persaingan politik yang bersifat umum akan berubah menjadi persaingan yang bersifat pribadi. Persaingan pribadi itu jika tak terselesaikan dengan baik akan berkembang menjadi dendam pribadi yang berlarut-larut sampai pada akhirnya menjadi dendam abadi. Salam S.M - Vidarebefordrat meddelande - Från: Sunny ambon http://www.sinarharapan.co/hukumdanpolitik/read/9368/andi_arief_sebut_megawati_masih_dendam_sama_sby AndiArief Sebut Megawati Masih Dendam Sama SBY Sabtu, 26 Oktober 2019 | 12:41
Re: [GELORA45] Bukan radikal-radikalan
Sumber utama dari masalah ekonomi Indonesia sangat khas rezim dunia ketiga yaitu, utang dan korupsi. Sepanjang 5 tahun terakhir masyarakat melihat tidak ada keseriusan memanfaatkan utang yang meroket itu untuk membangun pondasi ekonomi. Hampir semua utang dihabiskan untuk belanja proyek ini-itu termasuk sektor konsumsi bahkan proyek impor bahan pangan. Sepanjang 5 tahun terakhir masyarakat melihat tidak ada kesungguhan memberantas korupsi. Akibatnya, sepanjang 5 tahun terakhir masyarakat hanya menikmati biaya hidup tinggi sambil terus diteror dengan isu radikalisme, lengkap dengan suguhan penangkapan-penangkapan teroris. Sialnya, tontonan kolosal menggebuk radikalisme ini berujung antiklimaks dengan adegan penusukan Menkopolhukam, Wiranto. Tentu ini peristiwa yang sangat serius. Begitu seriusnya sampai-sampai menimbulkan keheranan orang banyak. Mulai dari kerja intelijen, sistem pengamanan pejabat, pencopotan sejumlah anggota TNI yang beristri kritis, pembungkaman ASN, sampai kondisi orang yang harus dirawat di ICU karena kehilangan 3,5 liter darah + potong usus 60 cm namun dalam hitungan hari sudah bisa ke kantor untuk mengemasi barang-barangnya karena masa jabatan tidak diperpanjang. Sebegitu serius dan dramatisnya upaya pemerintah menentramkan diri dan tampil kalem, toh tidak mampu mencegah sejumlah perusahaan PMA untuk rame-rame cabut dari Indonesia. --- lusi_d@... wrote: Masalah Utama Indonesia Ekonomi, Bukan Radikal-Radikalan Politik LAPORAN: OGI MANSYAH SENIN, 28 OKTOBER 2019 , 06:52:00 WIB | RMOLBengkulu. Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin mengalami kesalahan mendasar dalam mendiagnosa masalah yang dialami negeri. Pasalnya, radikalisme yang terus didengung-dengungkan pemerintah bukan masalah utama yang sedang dihadapi Indonesia. Problem pengambil keputusan, kebodohan dalam mendiagnosa keadaan, ketumpulan intervensi kebijakan, dan kelemahan implementasinya,” tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (27/10). Mantan wakil ketua DPR itu menegaskan bahwa masalah yang dialami Indonesia adalah masalah ekonomi, bukan radikalisme. Fadli yang sedang berkunjung ke Aceh untuk melantik DPW dan DPD Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) kemudian bercerita tentang pengalamannya selama di provinsi paling barat Indonesia itu. Dia merasakan aliran listrik di Aceh yang padam berkali-kali. Bagaimana masuk Revolusi Industri 4.0? Urusan pokok sederhana seperti listrik saja masih seperti ini,” tanyanya. Dia kembali menekankan bahwa radikalisme bukan ancaman negara. Sebab, pada dasarnya umat Islam yang menjadi tertuding atas isu tersebut adalah kelompok yang moderat. Jadi persoalan kita adalah ekonomi (daya beli, pekerjaan, kemiskinan, harga dan lain-lain). Bukan radikal-radikalan,” pungkasnya. Pertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun belakangan memang mentok di 5 persen. Bahkan diprediksi tahun ini Indonesia bakal nyungsep di angka 4 persen. Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, DR Rizal Ramli sudah lama memprediksi ekonomi Indonesia bakal stagnan. Dia menilai jurus monoton yang ditunjukkan Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak bakal ampuh mendongkrak ekonomi Indonesia. Sebab menteri berpredikat terbaik dunia itu hanya mengandalkan utang dan kebijakan austerity atau pengetatan anggaran tanpa ada terobosan-terobosan. Prediksi RR terbukti bukan sembarangan. Pasalnya, baru empat hari dilantik menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju, Sri Mulyani telah mengumumkan rencana akan menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing atau global bond. Langkah Sri Mulyani itu diambil karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mengalami defisit sementara kebutuhan negara membengkak. Sri Mulyani menyatakan rencana penerbitan surat utang disebabkan oleh defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 199,1 triliun atau 1,24 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2019. Defisit tersebut berasal dari belanja negara sebesar Rp 2.461,1 triliun, sementara pendapatan hanya sebesar Rp 1.189,3 triliun. dilansir RMOL.ID. #yiv3938313625 #yiv3938313625 -- #yiv3938313625ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3938313625 #yiv3938313625ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3938313625 #yiv3938313625ygrp-mkp #yiv3938313625hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3938313625 #yiv3938313625ygrp-mkp #yiv3938313625ads {margin-bottom:10px;}#yiv3938313625 #yiv3938313625ygrp-mkp .yiv3938313625ad {padding:0 0;}#yiv3938313625 #yiv3938313625ygrp-mkp .yiv3938313625ad p {margin:0;}#yiv3938313625 #yiv3938313625ygrp-mkp .yiv3938313625ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3938313625 #yiv3938313625ygrp-sponsor #yiv3938313625ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3938313625 #yiv3938313625ygrp-sponsor #yiv3938313625ygrp-lc #yiv3938313625hd {margin:10px
[GELORA45] Korporasi Dunia yang Hengkang dari Indonesia
Korporasi Dunia yang Memutuskan Hengkang dari Indonesia Salah satu faktor yang menyebabkan perusahaan multinasional menghentikan produksinya adalah meningkatnya biaya produksi dan kalah bersaing.Senin, 28 Oktober 2019 | 08:00 WIBYosepha Pusparisa PepsiCo, perusahaan makanan dan minuman ringan memutuskan untuk menghentikan produksinya di Indonesia sejak 10 Oktober lalu. Penghentian ini seiring berakhirnya masa kontrak produksi, penjualan, dan distribusi dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dan tidak lagi diperpanjang. Perusahaan asal Amerika Serikat itu bukanlah satu-satunya perusahaan multinasional yang tinggalkan Indonesia. Sebelumnya, PT Nissan Motor Indonesia juga mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja (PHK) 12.500 karyawannya secara global. Indonesia pun terdampak dengan penutupan satu pabrik dengan PHK 830 karyawan. Pada 2015 dan 2016, Indonesia juga kehilangan beberapa investasi perusahaan multinasional. Ford, perusahaan otomotif itu menutup 44 dealer-nya dan berdampak pada 35 karyawannya. Panasonic dan Toshiba, perusahaan elektronik asal Jepang juga menutup pabrik-pabriknya di Indonesia. Sehingga PHK pun mencapai ratusan karyawan. Perusahaan otomotif lain, General Motors pada 2015 juga menutup satu pabriknya dan memangkas 500 karyawannya. Hengkangnya beberapa perusahaan multinasional dari Indonesia disebabkan beberapa faktor. Ketidakstabilan politik dalam negeri maupun global yang berakhir pada krisis global. Biaya produksi meningkat dan kalah persaingan, sehingga perlu dilakukan efisiensi faslitas produksi dan karyawan. Selain itu, kontrak kerja komersial yang berakhir pun juga membuat mereka melepaskan Indonesia.
[GELORA45] Sri Mulyani Pangkas Pajak Rumah Mewah Jadi 1 Persen
Tempohari para pendukung Jokowi membabibuta membela serbuan pabrik semen PMA dengan alasan "persaingan pasar bebas". Faktanya, pabrik-pabrik semen PMA itu sekarang menuntut jaminan keuntungan dari pemerintah. Dan, Jokowi pun langsung mematuhinya. - Sri Mulyani Pangkas Pajak Rumah Mewah Jadi 1 Persen "Jadi memang hanya rumah mewah, untuk kendaraan, kapal pesiar, yacht itu masih sama seperti yang lama. Sektor yang lain tidak, karena properti ini kan multiplier effect-nya tinggi ke sektor lain," papar Hestu, Selasa (25/6). Salah satu sektor yang akan kena dampak positif jika industri properti kembali hidup, ia mencontohkan bisnis penjualan semen. https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20190625160047-532-406292/sri-mulyani-pangkas-pajak-rumah-mewah-jadi-1-persen
[GELORA45] Erick Tohir Ingin 'Lawan' Investasi China dengan Arab-Jepang
Erick Tohir Ingin 'Lawan' Investasi China dengan Arab-Jepang https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20191026181359-92-443140/erick-tohir-ingin-lawan-investasi-china-dengan-arab-jepang?
[GELORA45] Diskusi Mahasiswa tentang Pemerintahan Jokowi Dibubarkan
Diskusi Mahasiswa tentang Pemerintahan Jokowi di Kampus Universitas Udayana Dibubarkan Selasa, 29 Oktober 2019 | 12:10 WIB Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin: Editor: Khairina DENPASAR, KOMPAS.com - Diskusi yang dilaksanakan sejumlah organisasi kemahasiswaan di Taman Internet, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud) dibubarkan pihak kampus pada Senin (28/10/2019) malam Diskusi dengan tema “Apa yang tersisa pasca pelantikan Jokowi? Oligarki, Orde Baru 2.0" dimulai sekitar pukul 19.00 Wita. Di tengah-tengah acara, tiba-tiba datang satpam dan mengatakan pihak rektorat melarang diskusi yang berdampak pada provokasi aksi massa. "Kami membuka diskusi tentang dinamika pemerintahan Jokowi pasca-pelantikan.. Terkait oligarki pemerintahannya, dan pembantaian rakyat Papua yang ditutupi oleh pemerintah,” kata Penanggung Jawab Acara, Excel Bagaskara, Senin (28/10/2019) malam. Setelah ditanya oleh satpam tersebut, diskusi tetap dilanjutkan. Namun, 15 menit kemudian datang lagi dua satpam dan memanggil para penanggung jawab acara. Mereka dibawa ke pos satpam dan diingatkan bahwa sebaiknya diskusi dibubarkan. Meski demikian, diskusi tetap dilanjutkan karena peserta tak merasa ada yang salah. Tak berselang lama, satpam kembali datang dan meminta acara segera dibubarkan atas arahan rektor dengan alasan tak ada izin. Excel mengaku sebelumnya diskusi semacam ini bisa dilakukan hanya dengan pemberitahuan. Dengan adanya pembubaran tersebut, Excel mengaku kecewa.
Re: [GELORA45] wati_masih_dendam_sama_sby AndiArief Sebu
Gibran gak mau ketinggalan, sudah ancang-ancang lompat kodok kayak bapaknya. Dinasti katrok. --- djiekh@... wrote:Bung Manap,Rupanya Megawati tidak ingin Agus Yudhoyonob jadi menteri. Kalau dia jadi populer, bisa jadisaingan Puan kalau nanti 5 tahu lagi mencalonkan diri sebagai presiden ? Tetapi bagaimana kalau Prabowo 5 tahun lagi mencalonkan diri sebagai presiden ?Salam,KH Pada tanggal Sab, 26 Okt 2019 pukul 17.28 S Manap menulis: Dari pengalaman ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa persaingan antara Raja Politik dan Ratu Politik tidak seharusnya terjadi. Sebab, jika sampai terjadi berdasarkan pengalaman seperti ini maka dari persaingan politik yang bersifat umum akan berubah menjadi persaingan yang bersifat pribadi. Persaingan pribadi itu jika tak terselesaikan dengan baik akan berkembang menjadi dendam pribadi yang berlarut-larut sampai pada akhirnya menjadi dendam abadi. Salam S.M - Vidarebefordrat meddelande -Från: Sunny ambon http://www.sinarharapan.co/hukumdanpolitik/read/9368/andi_arief_sebut_megawati_masih_dendam_sama_sby AndiArief Sebut Megawati Masih Dendam Sama SBY Sabtu, 26 Oktober 2019 | 12:41
Re: [GELORA45] wati_masih_dendam_sama_sby AndiArief Sebu
Gibran gak mau ketinggalan, sudah ancang-ancang lompat kodok kayak bapaknya.. Dinasti katrok. --- djiekh@... wrote: Bung Manap,Rupanya Megawati tidak ingin Agus Yudhoyonob jadi menteri. Kalau dia jadi populer, bisa jadisaingan Puan kalau nanti 5 tahu lagi mencalonkan diri sebagai presiden ?Tetapi bagaimana kalau Prabowo 5 tahun lagi mencalonkan diri sebagai presiden ?Salam,KH Pada tanggal Sab, 26 Okt 2019 pukul 17.28 S Manap menulis: Dari pengalaman ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa persaingan antara Raja Politik dan Ratu Politik tidak seharusnya terjadi. Sebab, jika sampai terjadi berdasarkan pengalaman seperti ini maka dari persaingan politik yang bersifat umum akan berubah menjadi persaingan yang bersifat pribadi. Persaingan pribadi itu jika tak terselesaikan dengan baik akan berkembang menjadi dendam pribadi yang berlarut-larut sampai pada akhirnya menjadi dendam abadi. Salam S.M - Vidarebefordrat meddelande - Från: Sunny ambon http://www.sinarharapan.co/hukumdanpolitik/read/9368/andi_arief_sebut_megawati_masih_dendam_sama_sby AndiArief Sebut Megawati Masih Dendam Sama SBY Sabtu, 26 Oktober 2019 | 12:41 JAKARTA- Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Andi Arief kembali bercuitmelalui laman Twitter pribadinya. Kali ini dia menduga dendam mantanPresiden Megawati Soekarnoputri bukan hanya kepada mantan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono, tapi hingga ke turunannya Agus HarimurtiYudhoyono (AHY). Andisempat menyangka bahwa dendam presiden kelima itu hanya kepada SBY.Ia pikir Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa memperbaiki hubungankeduanya, namun nyatanya tidak. "Awalnyasaya menduga bahwa dendam Ibu Megawati hanya pada Pak @SBYudhoyono,ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono. Tadinya saya melihatPak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupanya belummampu," kata Andi seperti dikutip Sabtu (26/10/2019). Andimenyebut hal ini sebagai takdir sejarah. Menurutnya, kemungkinanbesar dendam Megawati akan sampai hingga anak dan cucu SBY. Tentusaja @AgusYudhoyono tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak@SBYudhoyono, itu takdir sejarah. Karena itu dendam Ibu Megawatihingga ke anak cucu SBY adalah dendam pada takdir. — andiarief (@AndiArief__) October 26, 2019 "Tentusaja @AgusYudhoyono tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak@SBYudhoyono, itu takdir sejarah. Karena itu dendam Ibu Megawatihingga ke anak cucu SBY adalah dendam pada takdir," ungkap Andi. "Terlepasdari komunikasi dan ajakan Presiden Jokowi kepada Partai DemokratPascapemilu 2019 yang lalu, Partai Demokrat meyakini bahwa keputusanPresiden Jokowi untuk tidak menyertakan Partai Demokrat memiliki niatdan tujuan yang baik," kata Hinca dalam keterangan resmi. Terpisah,Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aria Bimamengatakan seharusnya penentuan kabinet tak perlu dikaitkan denganMegawati. Ia menilai sikap Demokrat terlalu berlebihan."DugaanAndi Arief adalah sekedar spekulasi yang sensasional. Ukuranrasionalnya apa," katanya seperti dikutip cnnindonesia.com. Lagipula, sikap politik Partai Demokrat selama ini dinilai tidak tegas.Makanya, Aria tak heran publik menyebut partai itu memiliki sikappolitik di dua kaki."Karena itu silahkan dengan dua kakinya itumenjadi penyeimbang di luar kabinet, tidak perlu dikaitkan dengan IbuMega segala. Terlalu naif," kata Aria. PartaiDemokrat tidak mendapatkan jatah dalam kabinet pemerintahan PresidenJoko Widodo (Jokowi) jilid kedua 2019-2024. Sekjen Partai DemokratHinca Panjaitan engatakan partainya menghormati keputusan Jokowi. Iayakin ada niat dan tujuan baik dibalik keputusan Mantan Wali KotaSolo tersebut. Persainganantara SBY dan Megawati terjadi sejak 2003 lalu ketika keduanya majuuntuk bersaing dalam pemilihan presiden (pilpres) 2004. Kemudian, SBYdan Megawati kembali bersaing pada pilpres 2009 lalu. Dalam hal ini,SBY berhasil mengungguli Megawati dalam dua pesta demokrasi tersebut. #yiv1113807917 -- #yiv1113807917ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-mkp #yiv1113807917hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-mkp #yiv1113807917ads {margin-bottom:10px;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-mkp .yiv1113807917ad {padding:0 0;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-mkp .yiv1113807917ad p {margin:0;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-mkp .yiv1113807917ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-sponsor #yiv1113807917ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-sponsor #yiv1113807917ygrp-lc #yiv1113807917hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1113807917 #yiv1113807917ygrp-sponsor #yiv1113807917ygrp-lc .yiv1113807917ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1113807917
Re: [GELORA45] PolitikusPDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat
Justru Jokowi sengaja pasang Mahfud, Fachrul, juga Tito, untuk melanjutkan order proyek intoleransi sejak 2012 dengan isu-isu radikalisme, terorisme, khilafah, dan simbol-simbol yang melulu diarahkan ke Islam dan para pengikutnya. Polanya toh nggak berbeda jauh dengan gaya nekolim di Vietnam, Amerika Latin, Afrika, Timur-tengah / Suriah sekarang dll: dukung rezim boneka, bila perlu bentuk teroris gadungan. "Namun, untuk saat ini, Erwin menilai sosok menteri agama yang ideal adalah seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD." --- ilmesengero@... wrote: Apanyayang tidak tepat kala pilihan Jokowi disetujui dan direstui oleh SangRatu maha mulia? apakah itu tidak senang bersuka ria jika ada tentara berbewewenang yang sanggup mengantarkan umat ke surga dan tamanfirdausnya yang penuh dengan bidadari cantik bin molek lagi sexy siapmelayani jasamaniah dan rochaniah, apakah tidak tepat? Apakah tidaktepat tentara menjadi penghentar ke surga nan fana? https://nasional.tempo.co/read/1264719/politikus-pdip-menteri-agama-dari-kalangan-militer-tidak-tepat?utm_source=Digital%20Marketing_medium=Partnership_campaign=Dable PolitikusPDIP: Menteri Agama dari Kalangan Militer Tidak Tepat Reporter: Friski Riana Editor: Endri Kurniawati Sabtu,26 Oktober 2019 13:19 WIB TEMPO.CO, Jakarta - PolitikusPDI Perjuangan, Erwin Moeslimin Singajuru, menilai keputusan PresidenJoko Widodo atau Jokowi menunjuk Fachrul Razi sebagai menteriagama tidaktepat. "Tidak terlalu tepat kalau menurut saya. Saya terusterang apa adanya," kata Erwin saat ditemui di acara diskusiPerspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu, 26 Oktober 2019. Erwinmengatakan, posisi menteri agama sebaiknya tidak diisi oleh sosokberlatar belakang militer. Menurut dia, sosok yang tepat adalah yangberpengalaman di organisasi Majelis Ulama Indonesia atau seorangakademisi. "Banyak kan profesor-profesor dari IAIN atau UIN yangpintar-pintar yang bisa juga bekerja. Kenapa enggak dipilih?" Menteriagama dari kalangan militer, kata Erwin, bukan terjadi pertama kali.Sebelumnya di era Presiden Soeharto, salah satu menteri agama darimiliter adalah Alamsyah Ratu Perwiranegara. "Zaman Pak Hartobagus. Jadi dia (Alamsyah) punya leadership, ketegasan, karenadibutuhkan juga." Namun,untuk saat ini, Erwin menilai sosok menteri agama yang ideal adalahseperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan KeamananMahfud MD. Ia mengatakan bahwa sosok Mahfud bisa bicara soal ayat,agama, hukum, dan politik. Meskimenilai tidak tepat, Erwin berharap keberadaan Fachrul Razi yangberlatar belakang militer mampu memberikan yang terbaik bagimasyarakat. Apalagi, Fachrul juga memiliki wakil menteri yang berasaldari kalangan sipil, seperti Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid. Fachrulmenjadi menteriagama darikalangan militer pertama setelah reformasi. Adapun di Orde Baru, adadua menteri agama yang berlatar militer. Selain Alamsyah, adaLaksamana Muda TNI purnawirawan Tarmizi Taher yang menjabat pada1993-1998. #yiv6314268519 -- #yiv6314268519ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp #yiv6314268519hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp #yiv6314268519ads {margin-bottom:10px;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp .yiv6314268519ad {padding:0 0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp .yiv6314268519ad p {margin:0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-mkp .yiv6314268519ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-sponsor #yiv6314268519ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-sponsor #yiv6314268519ygrp-lc #yiv6314268519hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6314268519 #yiv6314268519ygrp-sponsor #yiv6314268519ygrp-lc .yiv6314268519ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity span {font-weight:700;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity span span {color:#ff7900;}#yiv6314268519 #yiv6314268519activity span .yiv6314268519underline {text-decoration:underline;}#yiv6314268519 .yiv6314268519attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6314268519 .yiv6314268519attach div a {text-decoration:none;}#yiv6314268519 .yiv6314268519attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6314268519 .yiv6314268519attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6314268519
Re: [GELORA45] kasihan
"maen politik" katanya. Padahal, jelas-jelas Gibran ngomong soal dinasti politik. Kesian banget. --- nesare1@... wrote: Kenapa Gibran harus dikasihani? Karena dia anak Jokowi? Jadi anak pejabat gak boleh maen politik? ente dimana melihat selibriti2 yg gak ngerti apa2 boleh maen politik? Ada2 aja yg dipake’ utk nyinyir Jokowi!!! Nesare From: ajeg Kasihan anak ini. - Gibran: Kasihan Rakyat Kalau Ada Dinasti Politik https://kumparan.com/@kumparannews/gibran-kasihan-rakyat-kalau-ada-dinasti-politik #yiv3960841359 -- #yiv3960841359ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mkp #yiv3960841359hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mkp #yiv3960841359ads {margin-bottom:10px;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mkp .yiv3960841359ad {padding:0 0;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mkp .yiv3960841359ad p {margin:0;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mkp .yiv3960841359ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-sponsor #yiv3960841359ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-sponsor #yiv3960841359ygrp-lc #yiv3960841359hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-sponsor #yiv3960841359ygrp-lc .yiv3960841359ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3960841359 #yiv3960841359actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3960841359 #yiv3960841359activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3960841359 #yiv3960841359activity span {font-weight:700;}#yiv3960841359 #yiv3960841359activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3960841359 #yiv3960841359activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3960841359 #yiv3960841359activity span span {color:#ff7900;}#yiv3960841359 #yiv3960841359activity span .yiv3960841359underline {text-decoration:underline;}#yiv3960841359 .yiv3960841359attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3960841359 .yiv3960841359attach div a {text-decoration:none;}#yiv3960841359 .yiv3960841359attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv3960841359 .yiv3960841359attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3960841359 .yiv3960841359attach label a {text-decoration:none;}#yiv3960841359 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv3960841359 .yiv3960841359bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3960841359 .yiv3960841359bold a {text-decoration:none;}#yiv3960841359 dd.yiv3960841359last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3960841359 dd.yiv3960841359last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3960841359 dd.yiv3960841359last p span.yiv3960841359yshortcuts {margin-right:0;}#yiv3960841359 div.yiv3960841359attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv3960841359 div.yiv3960841359attach-table {width:400px;}#yiv3960841359 div.yiv3960841359file-title a, #yiv3960841359 div.yiv3960841359file-title a:active, #yiv3960841359 div.yiv3960841359file-title a:hover, #yiv3960841359 div.yiv3960841359file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3960841359 div.yiv3960841359photo-title a, #yiv3960841359 div.yiv3960841359photo-title a:active, #yiv3960841359 div.yiv3960841359photo-title a:hover, #yiv3960841359 div.yiv3960841359photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3960841359 div#yiv3960841359ygrp-mlmsg #yiv3960841359ygrp-msg p a span.yiv3960841359yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3960841359 .yiv3960841359green {color:#628c2a;}#yiv3960841359 .yiv3960841359MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv3960841359 o {font-size:0;}#yiv3960841359 #yiv3960841359photos div {float:left;width:72px;}#yiv3960841359 #yiv3960841359photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3960841359 #yiv3960841359photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3960841359 #yiv3960841359reco-category {font-size:77%;}#yiv3960841359 #yiv3960841359reco-desc {font-size:77%;}#yiv3960841359 .yiv3960841359replbq {margin:4px;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mlmsg select, #yiv3960841359 input, #yiv3960841359 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mlmsg pre, #yiv3960841359 code {font:115% monospace;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mlmsg * {line-height:1..22em;}#yiv3960841359 #yiv3960841359ygrp-mlmsg
[GELORA45] Masyarakat - Pemuda Maluku akan “Hadang” Presiden
Elemen Masyarakat – Pemuda Maluku, akan “Hadang” Presiden Redaksi Spektrum October 27, 2019 AMBON, SPEKTRUM – Kehadiran Joko Widodo Presiden RI ke kota Ambon, Provinsi Maluku, Senin sore, (28/10/2019), bakal dihadang juga ditolak oleh sejumlah elemen masyarakat dan pemuda di Maluku. Alasan mendasar atas penolakan kehadiran orang nomor 1 di NKRI ke kota Ambon karena kebijakan pemerintah pusat dinilai tidak pro masyarakat Maluku, bahkan merugikan Provinsi bertajuk seribu pulau tersebut. Publik kembali mengungkit segudang janji pempus yang hingga kini belum direalisasikan untuk Maluku. Misalnya, janji menjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN), notabenenya Provinsi Maluku merupakan daerah pemasok ikan terbesar di Indonesia bahkan Asia. Kemudian Rancangan UU Kepulauan yang digagas Maluku bersama delapan daerah berciri kepulauan agar luas laut bisa dihitung pun hingga saat ini tidak pernah disahkan menjadi UU. “Yang terbaru adalah PI 10 persen Blok Masela pun mau dirampok dan dibagikan dengan NTT. Padahal, Blok Masela itu punya kita dan tidak ada hubungannya dengan NTT masak pembagiannya disamakan ?” kata Ketua Kalesang Maluku, Callin Lepuy kepada Spektrum, semalam. Callin menilai kedatangan Joko Widodo akan disambut baik jika kunjungan kerja kenegaraan ini, memberikan dampak positif atau menyentuh langsung korban atau daerah terdampak gempa bumi. Namun Jokowi juga diminta untuk tidak hanya membicarakan masalah terdebut, tapi harus ada penjelasan soal banyak hal, utamanya menyangkut dengan perhatian pempus terhadap Maluku. “Anak asli daerah Maluku tidak satupun diakomodir dalam Kabinet Indonesia Maju baik untuk jabatan Menteri maupun Wakil Menteri. Setelah itu kebijakan merampok hak Maluku terhadap PI 10 persen yang mesti dibagi dua dengan NTT. Apa-apaan ini,” tegas Callin penuh curiga. Dikatakan, jika hal ini tidak bisa dikomunikasikan, maka pihaknya menolak kedatangan Joko Widodo. Dan, aksi penolalan ini telah dibicarakan dengan OKP, BEM, Cipayung, Paguyuban dan lainnya di Kota Ambon, Maluku. “Kita tantang Presiden untuk bicara bukan di ruangan, tapi saat turun dari pesawat, beliau harus bicara secara terbuka di bandara. Kalau tidak bisa menjelaskan masalah ini, kita akan hadang beliau untuk tidak masuk ke pusat Kota Ambon,” ancamnya. Sementara itu, mantan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku, Boy Latuconsina menilai, kedatangan presiden di Ambon, harus dimaknai sebagai sebuah kunjungan kepala negara yang mengunjungi rakyatnya. Apalagi, wilayah Maluku sedang mengalami musibah gempa bumi, yang sudah berlangsung sebulan lebih. Menurirnya, publik dan aparat tidak perlu terlalu reaktif melihat reaksi masyarakat beberpa waktu ini, khususnya terkait protes keras elemen masyarakat dan pemuda seputar kebijakan-kebijakan, serta janji politik yang blelum dapat diwujudkan pempus untuk Maluku. “Khususnya bagi masyarakat Maluku ditambah lagi pernyataan dari gubernur NTT terkait Blok Masella. Demonstrasi adalah sebuah keniscayaan dalam iklim demokrasi, dan selama dilakukan dalam rambu-rambu yang dibenarkan oleh undang-undang, maka itu tidak boleh diresponi seacra reaktif apalagi refresif,” tandas Boy Latuconsina,saat dimintai komentarnya oleh Spektrum di Ambon, Minggu, (27/10/2019). Ia menilai, ada penyumbatan komunikasi antara pempus dan pemda, yang tak bisa di selesaikan dengan cara-cara normatif. “Ketika rakyat merasa pimpinan daerah tidak maksimal melakukan lobi-lobi ke pusat, masyarakat jangan di hadang apalagi sampai melakukan intimidasi. Kedatangan presiden di Maluku kita apresiasi, tapi ini adalah sebuah kesempatan untuk menyampaikan aspirasi,” tandasnya. Kalo melalui jalur formal tidak di dengar, lanjutnya, maka demonstrasi dinilai adalah sebuah jawaban. “Dan harus dicatat, bahwa demonstrasi ini kita lakukan karena kecintaan kami kepada negara ini,” tegasnya. Boy Latuconsina menawarkan dua opsi. Masing-masing, pemerintah harus melobi presiden bertemu secara resmi dengan perwakilan pemuda dan masyarakat Maluku, atau demonstrasi untuk menyambut kedatangan Presiden. “Rakyat dan pemuda harus mendengar langsung dari beliau (Presiden RI),” pungkasnya. (S-16/S-14)
[GELORA45] Kak Seto Desak Pemerintah Ungkap Kasus Anak Tewas Saat Demo
Kak Seto Desak Pemerintah Ungkap Kasus Anak Tewas Saat Demo Secara spesifik, LPAI mengajak publik untuk kilas balik sekaligus mengingatkan pemerintah pada dua peristiwa menyedihkan yang berhubungan langsung dengan anak-anak. Pertama, rangkaian demonstrasi 21-22 Mei yang berakibat empat anak meninggal dunia serta puluhan anak lainnya yang proses hukum dan rehabilitasi sosialnya tidak memperoleh kejelasan hingga kini. Kedua, demikian pula penanganan atas sekian banyak anak mahasiswa yang mengikuti aksi massa menjelang pengesahan sejumlah RUU pada September lalu. https://m.republika.co.id/amp/pzwlj1382
Re: [GELORA45] kasihan
Ditolak PDIP Solo, anak Jokowi ini lantas seenak udel minta dukungan Mega. Kasihan betul anak ini. - Gibran Minta Restu Mega 'Bypass', Rudy Ancam Ambil Sikap Tegas "Saya santai aja. Apapun keputusan DPP, saya juga punya keputusan!" tegas Rudy saat dijumpai di rumah dinas Loji Gandrung, Kamis (24/10/2019). "Saya telah melaksanakan tugas partai sesuai peraturan partai nomor 24 tahun 2017. Perkara itu termuat apa kita baca aja. Saya mengakomodir anak ranting, ranting, PAC, semua mendukung Pak Pur dan Pak Teguh," ujar Rudy. Rudy pun mengaku telah membicarakan masalah Gibran dengan Megawati beberapa waktu lalu. Menurutnya, Ketum PDIP itu berpesan agar Gibran lebih baik belajar politik lebih dahulu sebelum maju Pilwalkot. "Beliau (Gibran) suruh belajar dulu jadi anggota partai, anggota DPRD, itu yang disampaikan (Mega) kepada saya. Saya tidak nambahi dan tidak mengurangi," kata Rudy. https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4759149/gibran-minta-restu-mega-bypass-rudy-ancam-ambil-sikap-tegas On Tuesday, October 15, 2019, 1:59 PM , ajeg wrote: On Monday, October 14, 2019, 7:12 PM , ajeg wrote: Kasihan anak ini.- Gibran: Kasihan Rakyat Kalau Ada Dinasti Politik https://kumparan.com/@kumparannews/gibran-kasihan-rakyat-kalau-ada-dinasti-politik == Gibran Tetap Incar Kursi Wali Kota Solo Minggu , 06 Oktober 2019 | 14:59 JAKARTA - Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, berencana maju di Pilwalkot Solo 2020. Usaha Gibran bakal dipegang Kaesang. "Ya kalau yang namanya bisnis kan bisa dijalankan orang lain. Sekarang kan Kaesang sudah lulus, sudah bisa saya delegasikan ke Kaesang. Minggu depan dia lulus," kata Gibran kepada wartawan di Senayan City, Jalan Asia Afrika, Jakarta, Minggu (6/10/2019). Gibran menegaskan sebagian besar usahanya akan dipegang Kaesang jika dia sudah terjun total ke politik. Dia yakin adiknya itu mampu menakhodai bisnis yang telah dibangunnya. Soal jalan menuju Pilwalkot Solo, Gibran belum mau bicara banyak. Seperti diketahui, DPC PDIP Solo sudah menutup pintu untuk Gibran. Namun memang DPP PDIP masih membuka jalan."Ntar aja," ujarnya ditanya soal pendaftaran jadi cawalkot Solo seperti dilansir detik.com. Dia juga menegaskan pilihannya untuk terjun di politik ini tidak ada kaitannya dengan Jokowi. #yiv6993498589 -- #yiv6993498589ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-mkp #yiv6993498589hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-mkp #yiv6993498589ads {margin-bottom:10px;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-mkp .yiv6993498589ad {padding:0 0;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-mkp .yiv6993498589ad p {margin:0;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-mkp .yiv6993498589ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-sponsor #yiv6993498589ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-sponsor #yiv6993498589ygrp-lc #yiv6993498589hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6993498589 #yiv6993498589ygrp-sponsor #yiv6993498589ygrp-lc .yiv6993498589ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6993498589 #yiv6993498589actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6993498589 #yiv6993498589activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6993498589 #yiv6993498589activity span {font-weight:700;}#yiv6993498589 #yiv6993498589activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6993498589 #yiv6993498589activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6993498589 #yiv6993498589activity span span {color:#ff7900;}#yiv6993498589 #yiv6993498589activity span .yiv6993498589underline {text-decoration:underline;}#yiv6993498589 .yiv6993498589attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6993498589 .yiv6993498589attach div a {text-decoration:none;}#yiv6993498589 .yiv6993498589attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6993498589 .yiv6993498589attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6993498589 .yiv6993498589attach label a {text-decoration:none;}#yiv6993498589 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6993498589 .yiv6993498589bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6993498589 .yiv6993498589bold a {text-decoration:none;}#yiv6993498589 dd.yiv6993498589last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6993498589 dd.yiv6993498589last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6993498589 dd.yiv6993498589last p span.yiv6993498589yshortcuts {margin-right:0;}#yiv6993498589 div.yiv6993498589attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv6993498589 div.yiv6993498589attach-table {width:400px;}#yiv6993498589 div.yiv6993498589file-title a, #yiv6993498589 div.yiv6993498589file-title
Re: [GELORA45] Masuknya Prabowo ke Kabinet dan Perkiraan Golput yang Akhirnya Terbukti
Bagi Golput, selama pemilihan umum (pilkada, pileg, pilpres) masih berupa kontes idola yang cuma adu banyak suara antar-kontestan, maka pembunuhan karakter pemilih sebagai Rakyat terus berlangsung. Pemilu adu banyak penggemar begini hanya menjadikan pemilih sebagai alas kaki para maling memasuki kekuasaan. Sudah pasti bohonglah waktu KPU dan MK koar-koar "demokratis!" ketika menyatakan Jokowi menang dengan 80an juta penggemar, sedangkan faktanya masih ada lebih dari 107 juta Rakyat yang tidak memilihnya. --- jetaimemucho1@... wrote: Masuknya Prabowo ke Kabinet dan Perkiraan Golput yang Akhirnya Terbukti Sejak Pemilu, bahkan sebelumnya, kaum golput sudah menyatakan bahwa siapa pun yang terpilih, kekuasaan negeri ini akan dikuasai oleh mereka-mereka juga. ARTIKEL IQBAL AR 22:OKTOBER 2019 Sehari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, Jokowi sebagai Presiden terpiih langsung tancap gas dengan melakukan pemilihan menteri. Tercatat beberapa nama-nama yang akan diproyeksikan menjadi menteri kabinet baru ini. Ada Nadiem Makarim (CEO GoJek), Wishnutama (mantan CEO NET TV) yang dipanggil ke Istana. Kabar terbaru dan paling akurat, kedua nama inilah yang bakal mengisi pos-pos di kementerian kabinet baru Jokowi-Ma’ruf. Tapi ada satu nama yang bisa dibilang cukup mengejutkan. Adalah rival Jokowi di dua Pemilu terakhir, Prabowo Subianto yang juga terlihat hadir di Istana dengan mengenakan kemeja putih. Hampir bisa dipastikan, Prabowo Subianto bakal mengisi pos kementerian di bidang pertahanan pada kabinet baru Jokowi. Ini diperkuat dengan keterangan Prabowo pada pers ketika datang ke Istana. Ya entah kementerian apa, tapi yang pasti Prabowo akan mengisi pos kementerian langganan pensiunan Jenderal TNI. Kalau nggak Kemenkopolhukam, Kemenkumham, atau Kemenhan. Kabar ini jelas mengejutkan, setidaknya bagi kaum fanatik Jokowi maupun fanatik Prabowo. Mereka yang selama masa kampanya Pemilu hingga setelah Pemilu mati-matian membela jagoannya dan menolak untuk bergabung jelas sakit hati.. Gimana nggak sakit hati, lha wong selama ini kedua kubu sama-sama memainkan narasi kebencian dan hoax. Selama ini mereka juga menggembar-gemborkan kampanye fanatisme, yang seakan-akan kedua kubu ini mustahil untuk bersatu. Oh iya, selain itu mereka juga mempunyai musuh bersama, yaitu kaum golput. Ini juga mengisyaratkan sebuah bahaya, dengan tidak adanya pihak oposisi yang benar-benar berkualitas. Bergabungnya partai-partai dan elit politik lawan Jokowi ke pemerintahan, akan menimbulkan ketidak seimbangan pemerintahan... Tidak ada pihak di pemerintah yang benar-benar akan men-challenge Jokowi (sebagai Presiden) dalam setiap kebijakan-kebijakannya. Ini akan berpotensi meloloskan kebijakan-kebijakan problematis nantinya. Wacana PKS yang tetap sebagai oposisi juga nggak akan membantu. Gini hari kok masih percaya partai politik. Bicara soal golput, apa yang terjadi sekarang memang sudah diramalkan akan terjadi. Sejak Pemilu , bahkan sebelumnya, kaum golput sudah menyatakan bahwa siapa pun yang terpilih, kekuasaan negeri ini akan dikuasai oleh mereka-mereka juga. Elit-elit yang tadinya berseteru, pada saatnya akan bersatu demi bagi-bagi kekuasaan. Kaum golput juga menyatakan bahwa pertarungan politik sebelumnya nggak akan bertahan. Elit-elit pada akhirnya juga akan menyerah demi kepentingan masing-masing. Jadi selama ini, pendukung-pendukung fanatik kedua kubu hanya dimain-mainkan dan dibohongi saja oleh elit-elit politik. Sebenarnya, apa yang diramalkan oleh kaum golput tidak perlu ditunggu kapan terjadinya. Ini sudah terlihat dari bagaimana maneuver beberapa elit politik yang beralih haluan pada kedua Pemilu terakhir. Tercatat beberapa nama yang ketika 2014 fanatik sekali terhadap Prabowo, lalu pada 2019 berpindah fanatisme pada Jokowi. Begitu pun sebaliknya. Partai-partai politik pun sama kelakuannya. Nggak usah berdalih pada semangat program kerja atau janji kampanye. Parpol dan elit politik nggak peduli dengan itu. Mereka hanya peduli dengan kepentingan-kepentingannya sendiri. Bagi-bagi proyek, kursi parlemen, atau kursi menteri. Fanatik-fanatk dan bigot-bigot Jokowi maupun Prabowo mau nggak mau harus menelan ludah, mengetahui keduanya ternyata nggak benar-benar “bertarung” secara politik. Silakan berdalih ini demi kemajuan bangsa bla bla bla, tapi yang jelas apa yang kalian gembar-gemborkan selama ini juga nggak ada hasilnya. Kalian yang selama ini mencela, menghina kaum golpu karena dikira nggak memberi solusi, akhirnya juga termakan celaan dan hinaan kalian sendiri. Fanatisme bodoh kalian ternyata juga nggak memberi solusi yang signifikan. Maaf, kaum golput sudah sangat sesuai langkahnya selama ini. Kaum golput yang selama masa Pemilu dicecar habis-habisan oleh kedua kubu karena dinilai tidak memberi solusi, akhirnya terbukti “kebenarannya”. Bahwa pada akhirnya semua akan berbaris di satu kubu, akhirnya terbukti dengan masuknya Prabowo ke jajaran
Re: [GELORA45] utang menjelang periode kedua
Dulu, pemerintah Orba punya keran utang bermerk "IGGI". Lalu, awal '90an Soeharto menggantinya dengan keran merk "CGI". Saat krisis moneter '96, CGI mengajak IMF dan WB untuk bancakan Indonesia. Dan, kita tahu semua keran utang itu (IGGI, CGI, IMF, WB) adalah alat nekolim. Sekarang, pemerintah neo-Orba menambah keran utang baru, merknya "OBOR". Sebuah program besar dari kubu neo-nekolim. Itu sebabnya old-nekolim berkepentingan mempertahankan SPG terbaiknya dalam kabinet Jokowi jilid 2 untuk menghadang OBOR. Antara lain dengan tambahan utang untuk mencicil (bunga) utang yang membengkak akibat banyaknya proyek infrastruktur yang ternyata dibangun dengan utang. Jokowi mengakui sendiri bahwa selama ini paceklik PMA. Malah dia sempat marah-marah lantaran proyek PMA di Danau Toba belum juga dimulai. Kenapa investor RRC lebih memilih Vietnam dan Thailand, sudah banyak yang membahas. Selain masalah kepastian hukum rupanya betul ada kebingungan di pihak RRC tentang siapa sebenarnya penanggungjawab program PMA di Indonesia. Terbukti, di periode-2 ini Jokowi akhirnya menambahkan label "menteri urusan investasi" (dan OBOR laut) di punggung LBP supaya tidak ada lagi kesimpangsiuran apa sebenarnya kerja orang ini. Cilaka, melalui 2 menterinya (SMI & LBP) Jokowi justru memastikan tempat Rakyat di tengah pertarungan nekolim-lama vs nekolim-baru. --- lusi_d@... wrote: Urusan utang menjelang akhir jabatan pertama. Rizal Ramli Ke Sri Mulyani: Sekali Ratu Utang Tetap Ratu Utang Posted on Oktober 24, 2019 Comments Kumbanews.com – Tidak banyak yang tahu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 144/PMK.05.2019. Aturan itu berisi tentang perkiraan defisit dan tambahan pembiayaan defisit APBN 2019. PMK itu ditandatangani dua hari sebelum masa tugas periode pertamanya berakhir, tepatnya 17 Oktober 2019. Sri Mulyani saat serah terima jabatan Kamis (24/10) menjelaskan, diterbitkannya aturan itu karena kondisi ekonomi global, sehingga salah satu dampaknya adalah besarnya defisit APBN. Kebijakan Si Mulyani ini mendapatkan sorotan dari ekonom senior Dr. Rizal Ramli. RR -sapaan akrabnya- menjelaskan bahwa aturan yang diterbitkan Sri Mulyani itu terkait erat dengan defisit yang melebihi pagu APBN, sehingga nantinya harus ada tambahan pembiayaan. “Belum apa-apa sudah tambah utang lagi! Tax Ratio rendah, karena beraninya hanya uber yang kecil menengah. Akhirnya ngutang lagi. Sekali ratu utang tetap ratu utang,” demikian komentar RR di akun Twitternya, Kamis (24/10). Lebih lanjut, Menteri Perekonomian era Presiden Gus Gur itu menyebut, hingga saat ini penerimaan pajak negara berada di angka 62,66 persen dari target. Diprediksi, di akhir Desember nanti target pajak hanya bisa mencapai 85 persen. RR meyakini Sri Mulyani akan mengatasi masalah keuangan negara dengan cara menambah utang. “Perkiraan kurang/bolong 15 persen. Menkeu terbalik, ayo ngutang lagi dan tambahin kupon surat utang 0,5-1 persen lagi biar over-subsribed, sekaligus buat nambah beban rakyat Indonesia. Solusinya kan gampang bikin jenis-jenis pajak baru dan naikin harga,” sindir RR.(RM) #yiv8874527498 -- #yiv8874527498ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-mkp #yiv8874527498hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-mkp #yiv8874527498ads {margin-bottom:10px;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-mkp .yiv8874527498ad {padding:0 0;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-mkp .yiv8874527498ad p {margin:0;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-mkp .yiv8874527498ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-sponsor #yiv8874527498ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-sponsor #yiv8874527498ygrp-lc #yiv8874527498hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8874527498 #yiv8874527498ygrp-sponsor #yiv8874527498ygrp-lc .yiv8874527498ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8874527498 #yiv8874527498actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8874527498 #yiv8874527498activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8874527498 #yiv8874527498activity span {font-weight:700;}#yiv8874527498 #yiv8874527498activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8874527498 #yiv8874527498activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8874527498 #yiv8874527498activity span span {color:#ff7900;}#yiv8874527498 #yiv8874527498activity span .yiv8874527498underline {text-decoration:underline;}#yiv8874527498 .yiv8874527498attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv8874527498 .yiv8874527498attach div a {text-decoration:none;}#yiv8874527498 .yiv8874527498attach img
[GELORA45] cek kosong
Kutipan terbaik menanggapi pelantikan presiden tempohari. > "Kenapa gw tuding mereka yg tanggung jawab? Karena tanpa pelacur pelacur ini ga bakal ada cerita “Orang Baik”. Seluruh narasi “Orang Baik” itu dibangun dengan legitimasi yg dibangun para “aktivis” itu. Mereka yg bikinin cek kosong, mahasiswa yg disuruh mbayar." - ht - < Catatan, 2 mahasiswa, 2 pelajar, dan 1 pemuda, tewas dalam demo 24-30 September 2019.
[GELORA45] Mahfud: tidak perlu ada menteri koordinator
Jejak Mahfud Md: Dulu Kritisi Fungsi Menteri Koordinator, Kini Jadi Menko Mahfud Md menerima dan dilantik menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Beberapa bulan sebelumnya, dia mengkritik fungsi Menteri Koordinator, yaitu bila tidak perlu, maka sebaiknya tidak usah ada posisi Menko. https://m.detik.com/news/berita/d-4757171/jejak-mahfud-md-dulu-kritisi-fungsi-menteri-koordinator-kini-jadi-menko?
Re: [GELORA45] Mahfud: tidak perlu ada menteri koordinator
"Sikap Mahfud Md kala itu dituangkan sebagai Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) Indonesia. Sikap itu juga dijadikan point hasil Konferensi Nasional Hukum Tata Negara (KNHTN) ke-6 di Jakarta pada 3 September 2019." --- jonathangoeij@... wrote : Bedanya, dulu khan cuman pengamat. --- ajegilelu@... wrote : Jejak Mahfud Md: Dulu Kritisi Fungsi Menteri Koordinator, Kini Jadi Menko Mahfud Md menerima dan dilantik menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Beberapa bulan sebelumnya, dia mengkritik fungsi Menteri Koordinator, yaitu bila tidak perlu, maka sebaiknya tidak usah ada posisi Menko. https://m.detik.com/news/berita/d-4757171/jejak-mahfud-md-dulu-kritisi-fungsi-menteri-koordinator-kini-jadi-menko?
Re: [GELORA45] Usulan Kepada Eric Tohir soal
Khawatirnya perusahaan Erick malah keleleran. Tidak bisa lagi ekspansi ke luar Indonesia, tanam modal di RRC atau AS misalnya. --- lusi_d@... wrote: Emangnya orang Indonesia tidak mengerti arti kata utang-piutang? Menteri itu adalah jabatan politik. Yang perlu apakah sang menteri punya program a.l untuk melenyapkan perusahaan-zombi agar usaha perekonomian menjadi sehat? Am Thu, 24 Oct 2019 01:17:13 + (UTC) schrieb Al Faqir Ilmi : > Usulan Kepada Eric Tohir soal BUMN. > Bukan rahasia umum bila tangan politisi itu menjangkau BUMN dan > karena itu direksi BUMN kadang direpotkan melayani mereka. Budaya > kerja ini harus tidak ada lagi. Seharusnya mulailah, semua komisaris > BUMN jangan ada lagi orang partai atau terhubung dengan partai. > Mereka harus orang profesional yang mendapat mandat dari pemerintah > mewakili pemegang saham. Di periode pertama, hal ini tidak dilakukan > oleh Meneg BUMN. Akibatnya, bukannya membantu BUMN tapi malah > merepotkan BUMN dari segi operasional maupun polecy, yang kadang > membuat direksi BUMN tidak sepenuhnya bekerja secara profesional.. > Total asset BUMN itu mencapai lebih dari Rp. 8000 triliun. Itu sama > dengan 80% PDB kita. Jadi sangat riskan dibancaki. BUMN harus jadi > pelopor menerapkan sistem good governance risk management compliance > yang berbasis IT. Dengan demikian walau kementrian BUMN bukan sebagai > holding company namun dalam operasional nya sudah seharusnya > menerapkan cara kerja holding company, dimana sistem pengawasan etik > dan moral dapat diawasi melalui sistem online. Melalui sistem good > governance risk management compliance, pelanggaran SOP sedini mungkin > dapat diketahui dan diantisipasi. Dan ini sangat membantu KPK dalam > melaksanakan fungsi pencegahan korupsi. Perkuat sinergi dan > kolaborasi antar BUMN. Contoh, tidak seharusnya semua Bank BUMN punya > ATM sendiri. Itu infrastrukturnya mahal sekali. Akan lebih efisien > bila pengelola ATM itu diserahkan kepada anak perusahaan. Sehingga > masing masing BUMN perbankan tidak perlu lagi membangun dan membiayai > infrastruktur IT ATM. Focus kepada layanan perbakan sebagai lending > agent. Masing masing BUMN Karya sebaiknya dilebur jadi satu. Jadi > engga perlu masing masing bersaing. Selanjutnya anak perusahaan > diperbanyak guna membangun industri material building yang sangat > diperlukan dalam pembanguan infrastruktur dan perumahan. Itu akan > berdampak mengurangi ketergantungan impor. Masih banyak conton lain. > Silahkan kembangkan sendiri. Lembaga Keuangan non Bank milik BUMN > seperti SMI harus di focuskan menjadi boutique investment. Sehingga > tidak lagi bergantung kepada pembiayaan dari dalam negeri. Tetapi > lebih focus kepada sumber pembiayaan dari luar negeri lewat skema > boutique investment. Potensi nya sangat besar. Karena indonesia > merupakan negara yang kapasitas infrastruktur nya masih rendah dan > peluang untuk itu masih terbuka lebar. Ini akan menarik banyak > investor institusi untuk terlibat sebagai investor. Ini penting > karena masalah besar BUMN dimasa akan datang adalah krisis likuiditas > akibat rasio berhutang sudah diatas ambang batas. BUMN Fund melalui > PT Bandha Investasi yang bertujuan untuk pembiayaan infrastruktur, > harus diperluas sinegerinya dengan sovereign wealth fund (SWF), > seperti The Abu Dhabi Investment Authority, China sovereign wealth > fund, seperti CIC dan CITIC dan lainnya, US international development > finance corporation (IDFC) dan lain lain. Karenanya Meneg BUMN harus > leading sebagai Fund Manager BUMN untuk melakukan loby dengan > financial resource dan melakukan negosiasi yang sophisticated untuk > skema pembiayaan yang aman dan saling menguntungkan. Mengapa ? Sumber > dana asing dalam perekonomian indonesia sangat kecil.. Data dari > UNCTAD membuktikan bahwa penanaman modal langsung oleh asing (direct > foreign investment) hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan > pembentukan modal tetap bruto (gross fixed capital formation/GFCF) > Indonesia. Dibandingkan dengan malaysia, philipina, masih jauh lebih > rendah. BUMN harus lebih hebat dari Swasta mendapatkan financial > resource. Jangan hanya ngandalkan pembiayaan dalam negeri dan itu > konyolnya lagi dari bank pelat merah.. Terapkan financial engineering > dengan berbagai skema dan instument dan lain sebagainya. Masak kalah > dengan konglomerat semacam Martua Sitorus. Yang bisa dapatkan dana > USD 10 miliar untuk akuisisi tambang emas. Itu aja usul saya, karena > hal tersebut diatas, sangat menentukan efisiensi BUMN dan dampaknya > sangat efektif meningkatkan kepercayaan, dan sekaligus membuka kanal > sumber pembiayaan yang sangat dibutuhkan guna meningkatkan fungsi > BUMN sebagai agent of development. Anda pengusaha. Tidak butuh 100 > hari untuk belajar memimpin. Kalau 100 hari tidak nampak perubahan, > jangan salahkan kalau Jokowi terpaksa pecat anda. Semoga anda bisa > lebih baik dari ibu Rini dan pastikan jangan salah gaul. Selamat > bekerja ! Erizeli Jely Bandaro >
[GELORA45] Erick Thohir Tolak Kursi Menteri Jika Jokowi Menang
Lupa? - Erick Thohir Tolak Kursi Menteri Jika Jokowi Menang https://nasional.republika.co.id/berita/pp4xwe354/erick-thohir-tolak-kursi-menteri-jika-jokowi-menang
Re: [GELORA45] Daftar Lengkap Menteri Kabinet Indonesia Maju Jok
Masih kabinet Luhut-Susilo. Tinggal lihat, gebrakan apa dari Megawati-Prabowo untuk meredam LuSilo. Yang pasti, pendukung fanatik Jokowi, Projo, sudah rontok. Bubar jalan. --- jonathangoeij@... wrote: Kabinet Jokowi atau kabinet Prabowo ya? Pasti ada yg ngotot bilang kabinet Jokowi.dr. Terawan yg tempo hari dipecat IDI karena melanggar kode etik sekarang jadi Menteri Kesehatan.--- 1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mohammad Mahfud 2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto 3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhajir Effendy 4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut Binsar Panjaitan 5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto 6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno 7. Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian 8. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Marsudi 9. Menteri Agama: Fachrul Razi 10. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna Laoly 11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati 12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim 13. Menteri Kesehatan: dokter Terawan 14. Menteri Sosial: Juliari Batubara 15. Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziah 16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita 17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto 18. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Arifin Tasrif 19. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono 20. Menteri Perhubungan: Budi Karya 21. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johnny G. Plate 22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo 23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya 24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo 25. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Abdul Halim Iskandar 26. Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kehutanan: Sofjan Jalil 27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa 28. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo 29. Menteri BUMN: Erick Thohir 30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki 31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama 32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Gusti Ayu Bintang Darmavati 33. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro 34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali 35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko 36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung 37. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Bahlil Lahadalia 38. Jaksa Agung: ST Burhanuddin Daftar Lengkap Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi #yiv8399840413 -- #yiv8399840413ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-mkp #yiv8399840413hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-mkp #yiv8399840413ads {margin-bottom:10px;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-mkp .yiv8399840413ad {padding:0 0;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-mkp .yiv8399840413ad p {margin:0;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-mkp .yiv8399840413ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-sponsor #yiv8399840413ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-sponsor #yiv8399840413ygrp-lc #yiv8399840413hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8399840413 #yiv8399840413ygrp-sponsor #yiv8399840413ygrp-lc .yiv8399840413ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8399840413 #yiv8399840413actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8399840413 #yiv8399840413activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8399840413 #yiv8399840413activity span {font-weight:700;}#yiv8399840413 #yiv8399840413activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8399840413 #yiv8399840413activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8399840413 #yiv8399840413activity span span {color:#ff7900;}#yiv8399840413 #yiv8399840413activity span .yiv8399840413underline {text-decoration:underline;}#yiv8399840413 .yiv8399840413attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv8399840413 .yiv8399840413attach div a {text-decoration:none;}#yiv8399840413 .yiv8399840413attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv8399840413 .yiv8399840413attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8399840413 .yiv8399840413attach label a {text-decoration:none;}#yiv8399840413 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv8399840413 .yiv8399840413bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8399840413 .yiv8399840413bold a {text-decoration:none;}#yiv8399840413 dd.yiv8399840413last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8399840413 dd.yiv8399840413last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8399840413 dd.yiv8399840413last p span.yiv8399840413yshortcuts {margin-right:0;}#yiv8399840413
Re: [GELORA45] Rocky Gerung Angkat Bicara soal Prabowo Gabung Pemerintah: Yang Terjadi Hari Ini Anggap saja Sampah
Hayo pendukung Jokowi, berani nggak bilang seperti diajarkan Rocky ini. --- jonathangoeij@... wrote: Rocky Gerung Angkat Bicara soal Prabowo Gabung Pemerintah: Yang Terjadi Hari Ini Anggap saja Sampah #yiv3439171903 -- #yiv3439171903ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mkp #yiv3439171903hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mkp #yiv3439171903ads {margin-bottom:10px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mkp .yiv3439171903ad {padding:0 0;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mkp .yiv3439171903ad p {margin:0;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mkp .yiv3439171903ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-sponsor #yiv3439171903ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-sponsor #yiv3439171903ygrp-lc #yiv3439171903hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-sponsor #yiv3439171903ygrp-lc .yiv3439171903ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3439171903 #yiv3439171903actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3439171903 #yiv3439171903activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903activity span {font-weight:700;}#yiv3439171903 #yiv3439171903activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3439171903 #yiv3439171903activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3439171903 #yiv3439171903activity span span {color:#ff7900;}#yiv3439171903 #yiv3439171903activity span .yiv3439171903underline {text-decoration:underline;}#yiv3439171903 .yiv3439171903attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3439171903 .yiv3439171903attach div a {text-decoration:none;}#yiv3439171903 .yiv3439171903attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv3439171903 .yiv3439171903attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3439171903 .yiv3439171903attach label a {text-decoration:none;}#yiv3439171903 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv3439171903 .yiv3439171903bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3439171903 .yiv3439171903bold a {text-decoration:none;}#yiv3439171903 dd.yiv3439171903last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3439171903 dd.yiv3439171903last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3439171903 dd.yiv3439171903last p span.yiv3439171903yshortcuts {margin-right:0;}#yiv3439171903 div.yiv3439171903attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv3439171903 div.yiv3439171903attach-table {width:400px;}#yiv3439171903 div.yiv3439171903file-title a, #yiv3439171903 div.yiv3439171903file-title a:active, #yiv3439171903 div.yiv3439171903file-title a:hover, #yiv3439171903 div.yiv3439171903file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3439171903 div.yiv3439171903photo-title a, #yiv3439171903 div.yiv3439171903photo-title a:active, #yiv3439171903 div.yiv3439171903photo-title a:hover, #yiv3439171903 div.yiv3439171903photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv3439171903 div#yiv3439171903ygrp-mlmsg #yiv3439171903ygrp-msg p a span.yiv3439171903yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv3439171903 .yiv3439171903green {color:#628c2a;}#yiv3439171903 .yiv3439171903MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv3439171903 o {font-size:0;}#yiv3439171903 #yiv3439171903photos div {float:left;width:72px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903reco-category {font-size:77%;}#yiv3439171903 #yiv3439171903reco-desc {font-size:77%;}#yiv3439171903 .yiv3439171903replbq {margin:4px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mlmsg select, #yiv3439171903 input, #yiv3439171903 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mlmsg pre, #yiv3439171903 code {font:115% monospace;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-mlmsg #yiv3439171903logo {padding-bottom:10px;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-msg p#yiv3439171903attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv3439171903 #yiv3439171903ygrp-reco #yiv3439171903reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv3439171903
[GELORA45] Ledakan Pipa Pertamina di Cimahi, Seorang Pekerja Tewas
Ada yang kesal belum dipanggil ke istana? - Ledakan Pipa Pertamina di Cimahi, Seorang Pekerja Tewas Selasa, 22 Oktober 2019 Petugas terus berupaya memadamkan api dari ledakan yang diduga berasal dari pipa pertamina, Ledakan disusul kebakaran pipa pertamina di area proyek PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Kampung Mancong RT 02 RW 01 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, Selasa (22/10/2019) CIMAHI SELATAN, AYOBANDUNG.COM -- Ledakan disusul kebakaran pipa pertamina di area proyek PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Kampung Mancong RT 02 RW 01 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, Selasa (22/10/2019), menyebabkan seorang pekerja tewas. Korban diduga terkena ledakan lantaran terlambat melarikan diri. Komandan Regu I Pemadam Kebakaran Kota Cimahi Indrahadi membenarkan adanya korban jiwa dalam insiden tersebut. Korban tewas diduga sopir crane yang tengah melakukan pengeboran tiang pancang bagi trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung. "Betul korban ditemukan tewas berjarak 50 meter dari sumber api," ujar Indra melalui sambungan telepon. Saat ini, lanjut Indra, puluhan petugas damkar masih melakukan pemadaman mendekati titik sumber api. Tiga unit mobil pancar dan dua rescue masih diupayakan memadamkan api. "Masih berupaya mulai mendekati sumber api," katanya. Ditempat sama, Dadang Suhendra (45) saksi di lokasi kejadian mengatakan, sebelum api menyala, ada ledakan di proyek trase kereta cepat Jakarta-Bandung. "Saya lagi ngobrol, tiba-tiba ada suara ledakan api langsung besar," ujarnya. Berdasarkan pantauan, pukul 15.52 WIB, api masih menyala dan belum bisa dikendalikan petugas Pemadam Kebakaran. Tampak api membumbung tinggi disertai kepulan asap pekat. Dadang mengatakan, sesaat sebelum terjadi ledakan dan kebakaran, puluhan pekerja KCIC yang tengah beraktivitas berlarian menjauh dari lokasi. "Memang bawahnya pipa pertamina pas di posisi yang mau dibor itu. Saya lihat pekerja pada lari," ujarnya. Penulis: Tri Junari Editor : M. Naufal Hafizh
[GELORA45] Derita Napi Menanti Hukuman Mati: Depresi hingga Dilecehkan
21 Oktober 2019 17:26 WIB Derita Napi Menanti Hukuman Mati: Depresi hingga Dilecehkan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengungkap para terpidana mati mengeluhkan kondisi lapas. Para terpidana ini juga mengalami depresi, gugup menunggu jadwal eksekusi. “Mereka mengalami banyak keluhan seperti overcrowded, susah ketemu keluarga, akses makanan, kesehatan, dan depresi mendekam dengan waktu lama di penjara tanpa kejelasan eksekusi dan keterbatasan akses,” kata Kepala Divisi Advokasi Internasional Kontras Fatia Maulidiyanti di Denpasar, Senin (21/10). Keluhan para terpidana mati ini terungkap dari hasil wawancara Kontras dengan sembilan narapidana yang identitasnya disamarkan di sembilan lapas di Indonesia selama Desember 2018 hingga Mei 2019. Sembilan narapidana ini terdiri dari tujuh orang terjerat kasus narkotika dan dua orang kasus pembunuhan. Sembilan napi telah mendekam di penjara selama 10 hingga 20 tahun. Sedangkan sembilan lapas itu adalah Lapas Tangerang, Cilacap, Nusakambangan (Lapas Batu, Narkotika dan Kembang Kuning), Yogyakarta, Lowokwaru Malang, Kerobokan Bali, dan Makassar. Sejumlah pertanyaan diberikan kepada narapidana. Mulai dari akses kebersihan, kesehatan, proses hukum, prosesi investigasi polisi, perlakuan dan hak selama di dalam lapas. Sebagian besar, narapidana ini diperlakukan tidak adil sejak dalam penyelidikan. “Ada satu narapidana perempuan yang bahkan sebelum dibawa ke penjara, dibawa ke hotel oleh penyidik. Mereka mewawancarai sambil melecehkan secara seksual terpidana ini, tapi kasus pelecehan ini tak pernah sampai di pengadilan,” ujar Fatia. Contoh lain, seorang terpidana mati yang mendekam di LP Makassar. Saat penyelidikan, narapidana yang terjerat kasus pembunuhan ini disiksa dan diiming-imingi hukuman ringan bila mengakui perbuatannya. Setelah di pengadilan, majelis hakim memutuskan narapidana ini divonis hukum mati. “Dia akhirnya harus mendekam di penjara dan enggak punya hubungan lagi dengan keluarganya, dia mengalami depresi dan suka berhalusinasi, namun karena enggak ada tenaga profesional di lapas kayak psikiater, dia malah kadang dibawa ke sel isolasi. Bukan malah dibawa ke psikiater atau tenaga ahli dan membuat dia semakin depresi,” ujar Fatia. Yang mengherankan bagi Fatia, pemerintah tidak terbuka mengenai prosedural penentuan nama-nama narapidana yang akan dieksekusi. Padahal, publik perlu mengetahui pertimbangan Kejaksaan Agung memasukkan nama seseorang narapidana untuk dieksekusi. “Dari Kejagung memang tidak ada yang tahu metode seperti apa, pemilihannya seperti apa, jadi memang sangat acak. Salah satu perhatian kita mengapa nama yang akan dieksekusi tidak pernah disosialisasikan dan tidak ada metode dijelaskan, ketika kita tahu bahwa akan ada eksekusi kita tahu tiga hari sebelumnya, jadi sangat random,” ujar dia. Fatia mengungkap, selama pemerintahan residen Jokowi periode tahun 2014-2019 ada sekitar 18 narapidana yang dieksekusi. Sebagian besar terjerat kasus narkotika. Menurut dia, hukuman mati bukanlah sanksi yang berpengaruh pada pengurangan kasus narkoba di Indoensia. Kontras, kata Fatia, merekomendasikan hukuman seumur hidup bagi para narapidana narkotika. Sebab, selama di lapas, narapidana bisa bertobat. “Seharusnya ada pertimbangan tertentu dan parameter orang yang akan dieksekusi ini harus diberitakan dan jadi wacana publik, jadi kita tahu kenapa orang ini terpilih. Karena banyak di antara mereka sebenarnya sudah berkelakuan baik dan mereka jauh lebih baik ketika mereka ditangkap, itu kita enggak tahu, tapi tiba-tiba masuk namanya (dieksekusi),” ujar Fatia.
[GELORA45] Aries Pecahkan Rekor Dunia
Gelar juaranya kali ini dilengkapi pemecahan rekor. https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/227111 - Aries Susanti Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia Panjat Tebing Catatan waktu Aries pun memecahkan rekor. Perempuan 24 tahun itu menjadi yang pertama di dunia mampu mencatat waktu di bawah 7 detik dalam kejuaraan panjat tebing. https://m.detik.com/sport/sport-lain/d-4752617/aries-susanti-sabet-emas-dan-pecahkan-rekor-dunia-panjat-tebing
[GELORA45] Ada 'Joker' di Tengah Massa BEM SI
Joker, salahsatu penjahat dalam babad Gotham City konon adalah orang baik yang sakit. - Ada 'Joker' di Tengah Massa BEM SI yang Tertahan di Patung Kuda Selain mahasiswa yang wajahnya menyerupai Joker, ada poster-poster unik yang dibawa massa mahasiswa. Beberapa poster tersebut di antaranya bertulisaan 'Cidro Janji Tegane Kowe Ngapusi' dan 'Gakpapa Make Up Ku Luntur, Keadilan Jangan!'. https://m.detik.com/news/berita/d-4754387/ada-joker-di-tengah-massa-bem-si-yang-tertahan-di-patung-kuda
Re: [GELORA45] usir, jangan cuma nyengir
Kalau gak mampu menangkap dan tidak punya pendapat samasekali ya jangan dipaksakan untuk berpendapat. Padahal, berbeda pendapat adalah hal yang biasa. Santai sajalah. Toh faktanya Jokowi, koalisi partai pengusung, hingga para cebong, berbondong-bondong ramah kepada Prabowo. Seperti berebut minta dikendalikan. --- SADAR@ wrote : Entah bahasa Indonesia sudah banyak saya lupakan atau bagaimana, jadi TIDAK juga bisa menangkap apa mau bung sesungguhnya? Nah, sekarang jawab: "Menurut Anda, kenapa mereka belum juga mengusir Prabowo?" Lalu dimana salah jawaban saya: Kalau begitu, kenapa bung tidak tanyakan saja sama cebong-cebong itu, ... kenapa mereka BELUM juga mengusir Prabowo??? Salah sasaran, ... karena saya bukan dan tidak pernah jadi cebong! On 10/20/2019 7:45 PM, ajeg wrote: Saya tanya pendapat Anda kok, bukan tanya pendapat cebong. --- SADAR@ wrote : Kalau begitu, kenapa bung tidak tanyakan saja sama cebong-cebong itu, ... kenapa mereka BELUM juga mengusir Prabowo??? Salah sasaran, ... karena saya bukan dan tidak pernah jadi cebong! On 10/20/2019 3:28 PM, ajeg wrote: Lha, sekarang saja tidak ada cebong - bahkan sekaliber Magnis-Mahfud maupun ketua partai pengusung, yang berani usir Prabowo dari lingkaran istana. Kenapa tidak diusir? Kenapa malah bolak-balik dijamu makan enak - Megawati malah sampai memasak nasi goreng pesanan Prabowo, hahaha! Nah, sekarang jawab: "Menurut Anda, kenapa mereka belum juga mengusir Prabowo?" Ini untuk ketigakalinya saya tanya dan belum juga Anda jawab. Semoga bukan berarti Anda juga sudah di bawah kendali Prabowo, hehee... --- SADAR@ wrote : Yang saya tanyakan kenapa bung begitu YAKIN dengan teriak Rocky Gerung itu. Masuk tidak Prabowo dalam kabinet-kerja jilid-2 nanti, sepenuhnya urusan Jokowi! Sekalipun di TOLAK para cebong, ... Jokowi TETAP berhak masukkan Prabowo dalam kabinetnya! Dimana masalahnya dengan para cebong harus mengusir Prabowo, ...! On 10/20/2019 12:02 PM, ajeg wrote: Memangnya kenapa Rocky Gerung tidak boleh yakin seperti itu? Toh, para cebong, Magnis-Mahfud, dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi, juga tidak mengusir Prabowo dari lingkaran istana. Menurut Anda, kenapa mereka belum juga mengusir Prabowo? --- SADAR@ wrote : Memangnya kenapa bung sudah begitu YAKIN dengan teriak Gerung, Prabowo akan pegang kendali Istana??? Bukankah yang PASTI Jokowi-Maruf yg menangkan pilpres-2019 dan akan pegang kendali, ... bahwa kemungkinan tentu saja keserobot Prabowo bila benar dimasukkan dalam kabinet jilid-II Jokowi! Masalahnya, apakah benar kemungkinan yg diteriakkan Gerung itu bisa menjadi kenyataan??? Tentu masih harus dilihat proses perjuangan selanjutnya yang terjadi, ... Kenapa harus buru-buru begitu YAKIN akan menjadi kenyataan? Bukankah pengalaman 2014, saat Jokowi berpasangan dengan JK menangkan Pilpres-2014, banyak paka r menyatakan Jokowi akan dikuasai JK yang akan lebih berperan dan menentukan?! Kenyatan yg terjadi tidak begitu, ... bahkan entah gimana dalam waktu singkat komposisi di DPR, koalisi Jokowi yg semula minoritas bisa berubah menjadi mayoritas! Itulah kenyataan yang terjadi kekuasaan Jokowi 5 tahun pertama, On 10/20/2019 9:32 AM, ajeg wrote: Lalu, menurut Anda, kenapa cebong -- bahkan sekaliber Magnis dan Mahfud yang tempohari pasang sirine: "pilpres untuk mencegah yang buruk berkuasa!" -- belum juga mengusir Prabowo dari sisi Jokowi dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi? "Sangat mesra," kata Jokowi. --- SADAR@ wrote : Ooouh, begitu penangkapan bung, ... jadi, Rocky terpanggil utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendiri???!!! Tanpa bung jelaskan bagaimana sesungguhnya jalan pikiran junjungan bung, Prabowo itu bisa berpaling mendekat ke Jokowi? Begitu juga kenapa pula Jokowi berani menerima Prabowo masuk koalisinya, apalagi sudah dicanangkan Rocky bisa menjadi "PEMEGANG KENDALI ISTANA", ... kenapa diteruskan juga??? Jadi, tak ada konteks "gebuki" RG! Kalau saja betul seperti bung katakan, Rocky terpanggil sp;utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendir, ... bukankah menunjukkan diri sangat, sangat DUNGU dengan semula membanting Prabowo jadi SAMPAH yg tidak guna di Negeri ini, tiba-tiba menjadi seorang "PENENTU" yang mampu pegang kendali di Istana???!!! Apakah Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi, sampai pagi hari ini BELUM menjadi kenyataan, ... masih harus tunggu beberapa jam lagi. Tarohlah benar begitu, bukankah lebih dahulu harus menjawab, apa pertimbangan utama Jokowi masukkan Prabowo dalam kabinetnya, sehingga tetap berani masukkan ular-berbisa yg akan menggigit dirinya sendiri??? On 10/20/2019 1:48 AM, ajeg wrote: Rocky lagi ngajari para cebong supaya berani usir Prabowo dari kekuasaan. Konteksnya, ngapain para cebong sibuk "gebuki" Rocky dan bukannya usir Prabowo yang selama ini mereka anggap sampah tapi sekarang terus-terusan dijamu makan sama ketua-ketua
Re: [GELORA45] Jokowi: Yang Tak Serius Pasti Saya Copot
Copot dulu jurus Nyai Coro Kibulnya. Itu yang paling susah. --- ilmesengero@... wrote: Kalau mau copot a la Trump, harus punya reserve, supaya segera dipakai agar bahtera tetap maju berlayar. jika tidak datang gelombang bisa kaput. On 10/20/2019 11:11 PM, ajeg wrote: Oktober ini adalah batas akhir yang ditetapkan Jokowi untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan. Kita tunggu keseriusan Jokowi memperkuat pemberantasan korupsi. - Presiden Jokowi: Yang Tak Serius, Tak Ada Ampun, Pasti Saya Copot https://nasional.kompas.com/read/2019/10/20/16550871/presiden-jokowi-yang-tak-serius-tak-ada-ampun-pasti-saya-copot #yiv4676429197 -- #yiv4676429197ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mkp #yiv4676429197hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mkp #yiv4676429197ads {margin-bottom:10px;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mkp .yiv4676429197ad {padding:0 0;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mkp .yiv4676429197ad p {margin:0;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mkp .yiv4676429197ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-sponsor #yiv4676429197ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-sponsor #yiv4676429197ygrp-lc #yiv4676429197hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-sponsor #yiv4676429197ygrp-lc .yiv4676429197ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4676429197 #yiv4676429197actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4676429197 #yiv4676429197activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4676429197 #yiv4676429197activity span {font-weight:700;}#yiv4676429197 #yiv4676429197activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv4676429197 #yiv4676429197activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4676429197 #yiv4676429197activity span span {color:#ff7900;}#yiv4676429197 #yiv4676429197activity span .yiv4676429197underline {text-decoration:underline;}#yiv4676429197 .yiv4676429197attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv4676429197 .yiv4676429197attach div a {text-decoration:none;}#yiv4676429197 .yiv4676429197attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv4676429197 .yiv4676429197attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4676429197 .yiv4676429197attach label a {text-decoration:none;}#yiv4676429197 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv4676429197 .yiv4676429197bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4676429197 .yiv4676429197bold a {text-decoration:none;}#yiv4676429197 dd.yiv4676429197last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4676429197 dd.yiv4676429197last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4676429197 dd.yiv4676429197last p span.yiv4676429197yshortcuts {margin-right:0;}#yiv4676429197 div.yiv4676429197attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv4676429197 div.yiv4676429197attach-table {width:400px;}#yiv4676429197 div.yiv4676429197file-title a, #yiv4676429197 div.yiv4676429197file-title a:active, #yiv4676429197 div.yiv4676429197file-title a:hover, #yiv4676429197 div.yiv4676429197file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4676429197 div.yiv4676429197photo-title a, #yiv4676429197 div.yiv4676429197photo-title a:active, #yiv4676429197 div.yiv4676429197photo-title a:hover, #yiv4676429197 div.yiv4676429197photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4676429197 div#yiv4676429197ygrp-mlmsg #yiv4676429197ygrp-msg p a span.yiv4676429197yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv4676429197 .yiv4676429197green {color:#628c2a;}#yiv4676429197 .yiv4676429197MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv4676429197 o {font-size:0;}#yiv4676429197 #yiv4676429197photos div {float:left;width:72px;}#yiv4676429197 #yiv4676429197photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv4676429197 #yiv4676429197photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv4676429197 #yiv4676429197reco-category {font-size:77%;}#yiv4676429197 #yiv4676429197reco-desc {font-size:77%;}#yiv4676429197 .yiv4676429197replbq {margin:4px;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mlmsg select, #yiv4676429197 input, #yiv4676429197 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4676429197 #yiv4676429197ygrp-mlmsg pre, #yiv4676429197 code {font:115%
[GELORA45] Jokowi: Yang Tak Serius Pasti Saya Copot
Oktober ini adalah batas akhir yang ditetapkan Jokowi untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan. Kita tunggu keseriusan Jokowi memperkuat pemberantasan korupsi. - Presiden Jokowi: Yang Tak Serius, Tak Ada Ampun, Pasti Saya Copot https://nasional.kompas.com/read/2019/10/20/16550871/presiden-jokowi-yang-tak-serius-tak-ada-ampun-pasti-saya-copot
Re: [GELORA45] usir, jangan cuma nyengir
Saya tanya pendapat Anda kok, bukan tanya pendapat cebong. --- SADAR@ wrote : Kalau begitu, kenapa bung tidak tanyakan saja sama cebong-cebong itu, ... kenapa mereka BELUM juga mengusir Prabowo??? Salah sasaran, ... karena saya bukan dan tidak pernah jadi cebong! On 10/20/2019 3:28 PM, ajeg wrote: Lha, sekarang saja tidak ada cebong - bahkan sekaliber Magnis-Mahfud maupun ketua partai pengusung, yang berani usir Prabowo dari lingkaran istana. Kenapa tidak diusir? Kenapa malah bolak-balik dijamu makan enak - Megawati malah sampai memasak nasi goreng pesanan Prabowo, hahaha! Nah, sekarang jawab: "Menurut Anda, kenapa mereka belum juga mengusir Prabowo?" Ini untuk ketigakalinya saya tanya dan belum juga Anda jawab. Semoga bukan berarti Anda juga sudah di bawah kendali Prabowo, hehee... --- SADAR@ wrote : Yang saya tanyakan kenapa bung begitu YAKIN dengan teriak Rocky Gerung itu. Masuk tidak Prabowo dalam kabinet-kerja jilid-2 nanti, sepenuhnya urusan Jokowi! Sekalipun di TOLAK para cebong, ... Jokowi TETAP berhak masukkan Prabowo dalam kabinetnya! Dimana masalahnya dengan para cebong harus mengusir Prabowo, ...! On 10/20/2019 12:02 PM, ajeg wrote: Memangnya kenapa Rocky Gerung tidak boleh yakin seperti itu? Toh, para cebong, Magnis-Mahfud, dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi, juga tidak mengusir Prabowo dari lingkaran istana. Menurut Anda, kenapa mereka belum juga mengusir Prabowo? --- SADAR@ wrote : Memangnya kenapa bung sudah begitu YAKIN dengan teriak Gerung, Prabowo akan pegang kendali Istana??? Bukankah yang PASTI Jokowi-Maruf yg menangkan pilpres-2019 dan akan pegang kendali, ... bahwa kemungkinan tentu saja keserobot Prabowo bila benar dimasukkan dalam kabinet jilid-II Jokowi! Masalahnya, apakah benar kemungkinan yg diteriakkan Gerung itu bisa menjadi kenyataan??? Tentu masih harus dilihat proses perjuangan selanjutnya yang terjadi, ... Kenapa harus buru-buru begitu YAKIN akan menjadi kenyataan? Bukankah pengalaman 2014, saat Jokowi berpasangan dengan JK menangkan Pilpres-2014, banyak paka r menyatakan Jokowi akan dikuasai JK yang akan lebih berperan dan menentukan?! Kenyatan yg terjadi tidak begitu, ... bahkan entah gimana dalam waktu singkat komposisi di DPR, koalisi Jokowi yg semula minoritas bisa berubah menjadi mayoritas! Itulah kenyataan yang terjadi kekuasaan Jokowi 5 tahun pertama, On 10/20/2019 9:32 AM, ajeg wrote: Lalu, menurut Anda, kenapa cebong -- bahkan sekaliber Magnis dan Mahfud yang tempohari pasang sirine: "pilpres untuk mencegah yang buruk berkuasa!" -- belum juga mengusir Prabowo dari sisi Jokowi dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi? "Sangat mesra," kata Jokowi. --- SADAR@ wrote : Ooouh, begitu penangkapan bung, ... jadi, Rocky terpanggil utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendiri???!!! Tanpa bung jelaskan bagaimana sesungguhnya jalan pikiran junjungan bung, Prabowo itu bisa berpaling mendekat ke Jokowi? Begitu juga kenapa pula Jokowi berani menerima Prabowo masuk koalisinya, apalagi sudah dicanangkan Rocky bisa menjadi "PEMEGANG KENDALI ISTANA", ... kenapa diteruskan juga??? Jadi, tak ada konteks "gebuki" RG! Kalau saja betul seperti bung katakan, Rockyterpanggil sp;utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendir, ... bukankah menunjukkan diri sangat, sangat DUNGU dengan semula membanting Prabowo jadi SAMPAH yg tidak guna di Negeri ini, tiba-tiba menjadi seorang "PENENTU" yang mampu pegang kendali di Istana???!!! Apakah Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi, sampai pagi hari ini BELUM menjadi kenyataan, ... masih harus tunggu beberapa jam lagi. Tarohlah benar begitu, bukankah lebih dahulu harus menjawab, apa pertimbangan utama Jokowi masukkan Prabowo dalam kabinetnya, sehingga tetap berani masukkan ular-berbisa yg akan menggigit dirinya sendiri??? On 10/20/2019 1:48 AM, ajeg wrote: Rocky lagi ngajari para cebong supaya berani usir Prabowo dari kekuasaan. Konteksnya, ngapain para cebong sibuk "gebuki" Rocky dan bukannya usir Prabowo yang selama ini mereka anggap sampah tapi sekarang terus-terusan dijamu makan sama ketua-ketua partai koalisi, bahkan sama penguasa istana. Para cebong bersahutan riuh-rendah meledek Rocky yang tidak diajak makan-makan, padahal mereka sendiri cuma berkerumun di kolam dengan liur berceceran menunggu sisa-sisa lepehan Prabowo... Ya karuan saja RG terpanggil untuk ngajari bagaimana harusnya cebong bersikap ketika dipecundangi junjungan sendiri; ya usirlah Prabowo. Jangan dungu-dungu amat berharap lemparan tulang dan sampah makanan! Gitu ceritanya. Simpel dan gamblang. Tapi kok ya masih saja ada yang salah baca situasinya. ---jonathangoeij@... wrote: Gerung is a man of character! --- SADAR@ wrote : BETUUUL, tempo hari sudah ada tokoh yg menilai Rocky Gerung bisanya cuma gerung-gerung saja! Apa yang diteriakkan bisa menampar
Re: [GELORA45] usir, jangan cuma nyengir
Lha, sekarang saja tidak ada cebong - bahkan sekaliber Magnis-Mahfud maupun ketua partai pengusung, yang berani usir Prabowo dari lingkaran istana. Kenapa tidak diusir? Kenapa malah bolak-balik dijamu makan enak - Megawati malah sampai memasak nasi goreng pesanan Prabowo, hahaha! Nah, sekarang jawab: "Menurut Anda, kenapa mereka belum juga mengusir Prabowo?" Ini untuk ketigakalinya saya tanya dan belum juga Anda jawab. Semoga bukan berarti Anda juga sudah di bawah kendali Prabowo, hehee... --- SADAR@ wrote : Yang saya tanyakan kenapa bung begitu YAKIN dengan teriak Rocky Gerung itu??? Masuk tidak Prabowo dalam kabinet-kerja jilid-2 nanti, sepenuhnya urusan Jokowi! Sekalipun di TOLAK para cebong, ... Jokowi TETAP berhak masukkan Prabowo dalam kabinetnya! Dimana masalahnya dengan para cebong harus mengusir Prabowo, ...! On 10/20/2019 12:02 PM, ajeg wrote: Memangnya kenapa Rocky Gerung tidak boleh yakin seperti itu? Toh, para cebong, Magnis-Mahfud, dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi, juga tidak mengusir Prabowo dari lingkaran istana. Menurut Anda, kenapa mereka belum juga mengusir Prabowo? --- SADAR@ wrote : Memangnya kenapa bung sudah begitu YAKIN dengan teriak Gerung, Prabowo akan pegang kendali Istana??? Bukankah yang PASTI Jokowi-Maruf yg menangkan pilpres-2019 dan akan pegang kendali, ... bahwa kemungkinan tentu saja keserobot Prabowo bila benar dimasukkan dalam kabinet jilid-II Jokowi! Masalahnya, apakah benar kemungkinan yg diteriakkan Gerung itu bisa menjadi kenyataan??? Tentu masih harus dilihat proses perjuangan selanjutnya yang terjadi, ... Kenapa harus buru-buru begitu YAKIN akan menjadi kenyataan??? Bukankah pengalaman 2014, saat Jokowi berpasangan dengan JK menangkan Pilpres-2014, banyak paka r menyatakan Jokowi akan dikuasai JK yang akan lebih berperan dan menentukan?! Kenyatan yg terjadi tidak begitu, ... bahkan entah gimana dalam waktu singkat komposisi di DPR, koalisi Jokowi yg semula minoritas bisa berubah menjadi mayoritas! Itulah kenyataan yang terjadi kekuasaan Jokowi 5 tahun pertama, ... On 10/20/2019 9:32 AM, ajeg wrote: Lalu, menurut Anda, kenapa cebong -- bahkan sekaliber Magnis dan Mahfud yang tempohari pasang sirine: "pilpres untuk mencegah yang buruk berkuasa!" -- belum juga mengusir Prabowo dari sisi Jokowi dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi? "Sangat mesra," kata Jokowi. --- SADAR@ wrote : Ooouh, begitu penangkapan bung, ... jadi, Rocky terpanggil utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendiri???!!! Tanpa bung jelaskan bagaimana sesungguhnya jalan pikiran junjungan bung, Prabowo itu bisa berpaling mendekat ke Jokowi? Begitu juga kenapa pula Jokowi berani menerima Prabowo masuk koalisinya, apalagi sudah dicanangkan Rocky bisa menjadi "PEMEGANG KENDALI ISTANA", ... kenapa diteruskan juga??? Jadi, tak ada konteks "gebuki" RG! Kalau saja betul seperti bung katakan, Rocky terpanggil sp;utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendir, ... bukankah menunjukkan diri sangat, sangat DUNGU dengan semula membanting Prabowo jadi SAMPAH yg tidak guna di Negeri ini, tiba-tiba menjadi seorang "PENENTU" yang mampu pegang kendali di Istana???!!! Apakah Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi, sampai pagi hari ini BELUM menjadi kenyataan, ... masih harus tunggu beberapa jam lagi. Tarohlah benar begitu, bukankah lebih dahulu harus menjawab, apa pertimbangan utama Jokowi masukkan Prabowo dalam kabinetnya, sehingga tetap berani masukkan ular-berbisa yg akan menggigit dirinya sendiri??? On 10/20/2019 1:48 AM, ajeg wrote: Rocky lagi ngajari para cebong supaya berani usir Prabowo dari kekuasaan. Konteksnya, ngapain para cebong sibuk "gebuki" Rocky dan bukannya usir Prabowo yang selama ini mereka anggap sampah tapi sekarang terus-terusan dijamu makan sama ketua-ketua partai koalisi, bahkan sama penguasa istana.. Para cebong bersahutan riuh-rendah meledek Rocky yang tidak diajak makan-makan, padahal mereka sendiri cuma berkerumun di kolam dengan liur berceceran menunggu sisa-sisa lepehan Prabowo... Ya karuan saja RG terpanggil untuk ngajari bagaimana harusnya cebong bersikap ketika dipecundangi junjungan sendiri; ya usirlah Prabowo. Jangan dungu-dungu amat berharap lemparan tulang dan sampah makanan! Gitu ceritanya. Simpel dan gamblang. Tapi kok ya masih saja ada yang salah baca situasinya. --- jonathangoeij@... wrote: Gerung is a man of character! --- SADAR@ wrote : BETUUUL, tempo hari sudah ada tokoh yg menilai Rocky Gerung bisanya cuma gerung-gerung saja! Apa yang diteriakkan bisa menampar mulutnya sendiri, kali ini juga begitu. Tgl. 17 bilang Prabowo bisa Pegang Kendali Istana, menjadi orang ke-2 RI yang berperang layaknya Perdana Menteri, tapi sebelumnya, tgl. 15 dibilang tokoh Nyampah-nyampahin Negeri Aja! Sebagai orang politik, Rocky mengaku BUKAN PEMBELA Prabowo disaat kampanye, sekalipun
Re: [GELORA45] usir, jangan cuma nyengir
Memangnya kenapa Rocky Gerung tidak boleh yakin seperti itu? Toh, para cebong, Magnis-Mahfud, dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi, juga tidak mengusir Prabowo dari lingkaran istana. Menurut Anda, kenapa mereka belum juga mengusir Prabowo? --- SADAR@ wrote : Memangnya kenapa bung sudah begitu YAKIN dengan teriak Gerung, Prabowo akan pegang kendali Istana??? Bukankah yang PASTI Jokowi-Maruf yg menangkan pilpres-2019 dan akan pegang kendali, ... bahwa kemungkinan tentu saja keserobot Prabowo bila benar dimasukkan dalam kabinet jilid-II Jokowi! Masalahnya, apakah benar kemungkinan yg diteriakkan Gerung itu bisa menjadi kenyataan??? Tentu masih harus dilihat proses perjuangan selanjutnya yang terjadi, ... Kenapa harus buru-buru begitu YAKIN akan menjadi kenyataan??? Bukankah pengalaman 2014, saat Jokowi berpasangan dengan JK menangkan Pilpres-2014, banyak pakar menyatakan Jokowi akan dikuasai JK yang akan lebih berperan dan menentukan?! Kenyatan yg terjadi tidak begitu, ... bahkan entah gimana dalam waktu singkat komposisi di DPR, koalisi Jokowi yg semula minoritas bisa berubah menjadi mayoritas! Itulah kenyataan yang terjadi kekuasaan Jokowi 5 tahun pertama, ... On 10/20/2019 9:32 AM, ajeg wrote: Lalu, menurut Anda, kenapa cebong -- bahkan sekaliber Magnis dan Mahfud yang tempohari pasang sirine: "pilpres untuk mencegah yang buruk berkuasa!" -- belum juga mengusir Prabowo dari sisi Jokowi dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi? "Sangat mesra," kata Jokowi. --- SADAR@ wrote : Ooouh, begitu penangkapan bung, ... jadi, Rocky terpanggil utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendiri???!!! Tanpa bung jelaskan bagaimana sesungguhnya jalan pikiran junjungan bung, Prabowo itu bisa berpaling mendekat ke Jokowi? Begitu juga kenapa pula Jokowi berani menerima Prabowo masuk koalisinya, apalagi sudah dicanangkan Rocky bisa menjadi "PEMEGANG KENDALI ISTANA", ... kenapa diteruskan juga??? Jadi, tak ada konteks "gebuki" RG! Kalau saja betul seperti bung katakan, Rocky terpanggil utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendir, ... bukankah menunjukkan diri sangat, sangat DUNGU dengan semula membanting Prabowo jadi SAMPAH yg tidak guna di Negeri ini, tiba-tiba menjadi seorang "PENENTU" yang mampu pegang kendali di Istana???!!! Apakah Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi, sampai pagi hari ini BELUM menjadi kenyataan, ... masih harus tunggu beberapa jam lagi. Tarohlah benar begitu, bukankah lebih dahulu harus menjawab, apa pertimbangan utama Jokowi masukkan Prabowo dalam kabinetnya, sehingga tetap berani masukkan ular-berbisa yg akan menggigit dirinya sendiri??? On 10/20/2019 1:48 AM, ajeg wrote: Rocky lagi ngajari para cebong supaya berani usir Prabowo dari kekuasaan. Konteksnya, ngapain para cebong sibuk "gebuki" Rocky dan bukannya usir Prabowo yang selama ini mereka anggap sampah tapi sekarang terus-terusan dijamu makan sama ketua-ketua partai koalisi, bahkan sama penguasa istana. Para cebong bersahutan riuh-rendah meledek Rocky yang tidak diajak makan-makan, padahal mereka sendiri cuma berkerumun di kolam dengan liur berceceran menunggu sisa-sisa lepehan Prabowo... Ya karuan saja RG terpanggil untuk ngajari bagaimana harusnya cebong bersikap ketika dipecundangi junjungan sendiri; ya usirlah Prabowo. Jangan dungu-dungu amat berharap lemparan tulang dan sampah makanan! Gitu ceritanya. Simpel dan gamblang. Tapi kok ya masih saja ada yang salah baca situasinya. --- jonathangoeij@... wrote: Gerung is a man of character! --- SADAR@ wrote : BETUUUL, tempo hari sudah ada tokoh yg menilai Rocky Gerung bisanya cuma gerung-gerung saja! Apa yang diteriakkan bisa menampar mulutnya sendiri, ... kali ini juga begitu. Tgl. 17 bilang Prabowo bisa Pegang Kendali Istana, menjadi orang ke-2 RI yang berperang layaknya Perdana Menteri, tapi sebelumnya, tgl. 15 dibilang tokoh Nyampah-nyampahin Negeri Aja! Sebagai orang politik, Rocky mengaku BUKAN PEMBELA Prabowo disaat kampanye, sekalipun orang dengan jelas melihat Rocky berada dikubu 02 dan dengan gencar selalu menyerang kubu-01! Sekarang dia bilang, "Jadi warna Istana akan sangat berwarna Prabowo, secara aura dia mampu untuk menghasilkan retorika dan itu akan menarik publik," mungkinkah itu terjadi??? Atau TETAP menjadi SAMPAH saja dinegeri ini!!! Bukankah itu ucapan yang keluar dari desakan hati yg keras menghendaki ada kelompok oposisi yg cukup kuat diluar pemerintahan Jokowi saja??? Hehehee, ... Tak Bela Prabowo Lagi, Rocky Gerung: Nggak Butuh Tokoh Seperti Dia, Nyampah-nyampahin Negeri Aja Melia IstighfarohSelasa, 15 Oktober 2019 15:27 WIB https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/15/tak-bela-prabowo-lagi-rocky-gerung-nggak-butuh-tokoh-seperti-dia-nyampah-nyampahin-negeri-aja?page=all #yiv4542146678 -- #yiv4542146678ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4542146678 #yiv4542146678ygrp-mkp hr {border:1px
[GELORA45] usir, jangan cuma nyengir
Lalu, menurut Anda, kenapa cebong -- bahkan sekaliber Magnis dan Mahfud yang tempohari pasang sirine: "pilpres untuk mencegah yang buruk berkuasa!" -- belum juga mengusir Prabowo dari sisi Jokowi dan ketua-ketua partai pengusung Jokowi? "Sangat mesra," kata Jokowi. --- SADAR@ wrote : Ooouh, begitu penangkapan bung, ... jadi, Rocky terpanggil utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendiri???!!! Tanpa bung jelaskan bagaimana sesungguhnya jalan pikiran junjungan bung, Prabowo itu bisa berpaling mendekat ke Jokowi? Begitu juga kenapa pula Jokowi berani menerima Prabowo masuk koalisinya, apalagi sudah dicanangkan Rocky bisa menjadi "PEMEGANG KENDALI ISTANA", ... kenapa diteruskan juga??? Jadi, tak ada konteks "gebuki" RG! Kalau saja betul seperti bung katakan, Rocky terpanggil utk ngajarin cebong jangan mau dipecundangi junjungannya sendir, ... bukankah menunjukkan diri sangat, sangat DUNGU dengan semula membanting Prabowo jadi SAMPAH yg tidak guna di Negeri ini, tiba-tiba menjadi seorang "PENENTU" yang mampu pegang kendali di Istana???!!! Apakah Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi, sampai pagi hari ini BELUM menjadi kenyataan, ... masih harus tunggu beberapa jam lagi. Tarohlah benar begitu, bukankah lebih dahulu harus menjawab, apa pertimbangan utama Jokowi masukkan Prabowo dalam kabinetnya, sehingga tetap berani masukkan ular-berbisa yg akan menggigit dirinya sendiri??? On 10/20/2019 1:48 AM, ajeg wrote: Rocky lagi ngajari para cebong supaya berani usir Prabowo dari kekuasaan. Konteksnya, ngapain para cebong sibuk "gebuki" Rocky dan bukannya usir Prabowo yang selama ini mereka anggap sampah tapi sekarang terus-terusan dijamu makan sama ketua-ketua partai koalisi, bahkan sama penguasa istana. Para cebong bersahutan riuh-rendah meledek Rocky yang tidak diajak makan-makan, padahal mereka sendiri cuma berkerumun di kolam dengan liur berceceran menunggu sisa-sisa lepehan Prabowo... Ya karuan saja RG terpanggil untuk ngajari bagaimana harusnya cebong bersikap ketika dipecundangi junjungan sendiri; ya usirlah Prabowo. Jangan dungu-dungu amat berharap lemparan tulang dan sampah makanan! Gitu ceritanya. Simpel dan gamblang. Tapi kok ya masih saja ada yang salah baca situasinya. --- jonathangoeij@... wrote: Gerung is a man of character! --- SADAR@ wrote : BETUUUL, tempo hari sudah ada tokoh yg menilai Rocky Gerung bisanya cuma gerung-gerung saja! Apa yang diteriakkan bisa menampar mulutnya sendiri, ... kali ini juga begitu. Tgl. 17 bilang Prabowo bisa Pegang Kendali Istana, menjadi orang ke-2 RI yang berperang layaknya Perdana Menteri, tapi sebelumnya, tgl. 15 dibilang tokoh Nyampah-nyampahin Negeri Aja! Sebagai orang politik, Rocky mengaku BUKAN PEMBELA Prabowo disaat kampanye, sekalipun orang dengan jelas melihat Rocky berada dikubu 02 dan dengan gencar selalu menyerang kubu-01! Sekarang dia bilang, "Jadi warna Istana akan sangat berwarna Prabowo, secara aura dia mampu untuk menghasilkan retorika dan itu akan menarik publik," mungkinkah itu terjadi??? Atau TETAP menjadi SAMPAH saja dinegeri ini!!! Bukankah itu ucapan yang keluar dari desakan hati yg keras menghendaki ada kelompok oposisi yg cukup kuat diluar pemerintahan Jokowi saja??? Hehehee, ... Tak Bela Prabowo Lagi, Rocky Gerung: Nggak Butuh Tokoh Seperti Dia, Nyampah-nyampahin Negeri Aja Melia IstighfarohSelasa, 15 Oktober 2019 15:27 WIB https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/15/tak-bela-prabowo-lagi-rocky-gerung-nggak-butuh-tokoh-seperti-dia-nyampah-nyampahin-negeri-aja?page=all
Re: [GELORA45] Tak Bela Prabowo Lagi, Rocky Gerung: Nggak Bu
Rocky lagi ngajari para cebong supaya berani usir Prabowo dari kekuasaan. Konteksnya, ngapain para cebong sibuk "gebuki" Rocky dan bukannya usir Prabowo yang selama ini mereka anggap sampah tapi sekarang terus-terusan dijamu makan sama ketua-ketua partai koalisi, bahkan sama penguasa istana. Para cebong bersahutan riuh-rendah meledek Rocky yang tidak diajak makan-makan, padahal mereka sendiri cuma berkerumun di kolam dengan liur berceceran menunggu sisa-sisa lepehan Prabowo... Ya karuan saja RG terpanggil untuk ngajari bagaimana harusnya cebong bersikap ketika dipecundangi junjungan sendiri; ya usirlah Prabowo. Jangan dungu-dungu amat berharap lemparan tulang dan sampah makanan! Gitu ceritanya. Simpel dan gamblang. Tapi kok ya masih saja ada yang salah baca situasinya. --- jonathangoeij@... wrote: Gerung is a man of character! --- SADAR@... wrote : BETUUUL, tempo hari sudah ada tokoh yg menilai Rocky Gerung bisanya cuma gerung-gerung saja! Apa yang diteriakkan bisa menampar mulutnya sendiri, ... kali ini juga begitu. Tgl. 17 bilang Prabowo bisa Pegang Kendali Istana, menjadi orang ke-2 RI yang berperang layaknya Perdana Menteri, tapi sebelumnya, tgl. 15 dibilang tokoh Nyampah-nyampahin Negeri Aja! Sebagai orang politik, Rocky mengaku BUKAN PEMBELA Prabowo disaat kampanye, sekalipun orang dengan jelas melihat Rocky berada dikubu 02 dan dengan gencar selalu menyerang kubu-01! Sekarang dia bilang, "Jadi warna Istana akan sangat berwarna Prabowo, secara aura dia mampu untuk menghasilkan retorika dan itu akan menarik publik," mungkinkah itu terjadi??? Atau TETAP menjadi SAMPAH saja dinegeri ini!!! Bukankah itu ucapan yang keluar dari desakan hati yg keras menghendaki ada kelompok oposisi yg cukup kuat diluar pemerintahan Jokowi saja??? Hehehee, ... Tak Bela Prabowo Lagi, Rocky Gerung: Nggak Butuh Tokoh Seperti Dia, Nyampah-nyampahin Negeri Aja Melia Istighfaroh Selasa, 15 Oktober 2019 15:27 WIB https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/15/tak-bela-prabowo-lagi-rocky-gerung-nggak-butuh-tokoh-seperti-dia-nyampah-nyampahin-negeri-aja?page=all Kolase TribunnewsWiki - Kompas Akhirnya Tak Bela Prabowo Lagi, Rocky Gerung: Nggak Butuh Tokoh Seperti Dia, Nyampah-nyampahin Negeri Aja Kini Rocky Gerung tak lagi bela Prabowo, bahkan sebut Prabowo tak berguna lagi di negeri ini. TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rocky Gerung akhirnya beri kritik keras kepada Prabowo Subianto lantaran kabarnya yang merapat ke Pemerintahan. Akademisi Rocky Gerung bahkan menyebut Prabowo sudah tak dibutuhkan lagi di negeri ini. Kini Rocky Gerung juga disebut tak lagi sejalan dengan Prabowo Subianto. Dilansir oleh TribunTimur.com, hal itu terungkap setelah Rocky Gerung bertemu dengan tokoh pers Ilham Bintang. Ilham Bintang menulis sebuah catatan tentang komentar Rocky Gerung terkait Prabowo yang masuk ke pemerintahan. Baca: Kabar Prabowo Gabung Pemerintah, Rocky Gerung Desak Cebong Usir hingga Tunggu Kedunguan Berikutnya Berikut catatan Ilham Bintang yang dikutip Tribunnews: Catatan Ilham Bintang Rocky Gerung berpaling. Rocky Gerung oposisi terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra. Saat berkunjung ke Markas C kemarin, kemudian dilanjutkan dengan santap siang di rumah, kami terlibat diskusi panjang tentang kondisi bangsa pasca Pilpres. Selesai bersantap gulai kepala ikan kakap “Medan Baru” yang disiapkan isteri, Ades Tamin, Roger membuat deklarasi. Rocky Gerung minta pendukung Jokowi usir Prabowo Subianto (Youtube channel realita tv) Hari itu ia nyatakan beroposisi kepada Prabowo. Rocky Gerung akan “road show” berkeliling Tanah Air untuk mengajak kampret beroposisi pada Ketua Umum Gerindra itu. Alasannya, “ karena Prabowo sudah bergabung dalam kubu pemerintah!” Rocky Gerung (Roger) mengingatkan komitmennya dulu, dua belas menit setelah pelantikan Presiden baru — siapa pun yang terpilih— maka saat itu dia akan beroposisi. “Sekarang, Prabowo sudah bergabung dengan Jokowi sebelum pelantikan.. Makanya, saya majukan deklarasi saya beroposisi, menjadi mulai hari ini, “ sambungnya. Roger juga akan roadshow ke kubu Cebong supaya mengusir Prabowo dari kubu mereka. “ Nggak butuh tokoh seperti dia, nyampah-nyampahin negeri aja,” tandasnya. Serius. Rocky Gerung berada di Graha C sejak Sabtu (12/10) pagi hingga petang. Menyusul kemudian “Manusia Merdeka” Said Didu. Pagi itu ada taping program talkshow politik “ Sarita: Sarinya Berita” untuk RealitaTV di channel youtube. Mereka berdua tampil dalam acara itu. Host program ini Rahma Sarita, mantan presenter TVOne. Rocky Gerung bersama dua tokoh pers, yaitu wartawan senior Marah Sakti Siregar dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang. (Ilham Bintang untuk Wartakotalive.com) Desak Cebong Marahi dan Usir Prabowo Rocky Gerung kecewa kala keputusan soal Prabowo Subianto bergabung dengan Jokowi itu terus bergulir. Rocky Gerung tanpa ragu pun
[GELORA45] revolusi 44
Teh no logi pelantikan... - Nyi rorokidul ikut mengamankan pelantikan Jokowi https://youtube.com/embed/9N2TRYz5fTQ "Menghadang Demo Dengan Aparat Ternyata Engga Mempan, Akhirnya Mengundang Nyi Roro Kidul Dan Nyi Blorong 樂 Itu Nyi Roro Kidul Atau Nyi Loro Ngibul ?Engga Sekalian Mak Lampir " - Aline YT19 Okt 19
Re: [GELORA45] perubahan politik hari ini
Hahaha, itu namanya bebasin dia ngibul selama 8 tahun. --- jonathangoeij@... wrote: Perubahan politik hanya terjadi kalau Jokowi dibersihkan. --- ajegilelu@... wrote : Perobahan politik hanya terjadi kalau Jokowi membersihkan pemerintahannya (bukan cuma kabinet) dari orang-orangnya LBP, SBY, Paloh, dan Hendropriyono. Prabowo sendiri tidak perlu masuk ke dalam kabinet. Kalau betul Jokowi menawarkan 3 kursi ya isi saja dengan orang-orang kepercayaannya di bidang pangan, energi, dan pertahanan. Itu pun tidak harus orang Gerindra. --- lusi_d@... wrote: Berita selanjutnya ttg situasi perubahan politik hari ini. Selamat membaca. Lusi.- Tribunnewswifi.com Kamis, 17 Oktober 2019 20:13 WIB Rocky Gerung Sebut Prabowo Bakal Pegang Kendali Istana Jika GabungJokowi: Ada Pembersihan Besar #yiv4007334471 -- #yiv4007334471ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mkp #yiv4007334471hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mkp #yiv4007334471ads {margin-bottom:10px;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mkp .yiv4007334471ad {padding:0 0;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mkp .yiv4007334471ad p {margin:0;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mkp .yiv4007334471ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-sponsor #yiv4007334471ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-sponsor #yiv4007334471ygrp-lc #yiv4007334471hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-sponsor #yiv4007334471ygrp-lc .yiv4007334471ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4007334471 #yiv4007334471actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4007334471 #yiv4007334471activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4007334471 #yiv4007334471activity span {font-weight:700;}#yiv4007334471 #yiv4007334471activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv4007334471 #yiv4007334471activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4007334471 #yiv4007334471activity span span {color:#ff7900;}#yiv4007334471 #yiv4007334471activity span .yiv4007334471underline {text-decoration:underline;}#yiv4007334471 .yiv4007334471attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv4007334471 .yiv4007334471attach div a {text-decoration:none;}#yiv4007334471 .yiv4007334471attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv4007334471 .yiv4007334471attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4007334471 .yiv4007334471attach label a {text-decoration:none;}#yiv4007334471 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv4007334471 .yiv4007334471bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4007334471 .yiv4007334471bold a {text-decoration:none;}#yiv4007334471 dd.yiv4007334471last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4007334471 dd.yiv4007334471last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4007334471 dd.yiv4007334471last p span.yiv4007334471yshortcuts {margin-right:0;}#yiv4007334471 div.yiv4007334471attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv4007334471 div.yiv4007334471attach-table {width:400px;}#yiv4007334471 div.yiv4007334471file-title a, #yiv4007334471 div.yiv4007334471file-title a:active, #yiv4007334471 div.yiv4007334471file-title a:hover, #yiv4007334471 div.yiv4007334471file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4007334471 div.yiv4007334471photo-title a, #yiv4007334471 div.yiv4007334471photo-title a:active, #yiv4007334471 div.yiv4007334471photo-title a:hover, #yiv4007334471 div.yiv4007334471photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4007334471 div#yiv4007334471ygrp-mlmsg #yiv4007334471ygrp-msg p a span.yiv4007334471yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv4007334471 .yiv4007334471green {color:#628c2a;}#yiv4007334471 .yiv4007334471MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv4007334471 o {font-size:0;}#yiv4007334471 #yiv4007334471photos div {float:left;width:72px;}#yiv4007334471 #yiv4007334471photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv4007334471 #yiv4007334471photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv4007334471 #yiv4007334471reco-category {font-size:77%;}#yiv4007334471 #yiv4007334471reco-desc {font-size:77%;}#yiv4007334471 .yiv4007334471replbq {margin:4px;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv4007334471 #yiv4007334471ygrp-mlmsg select, #yiv4007334471
Re: [GELORA45] perubahan politik hari ini
Perobahan politik hanya terjadi kalau Jokowi membersihkan pemerintahannya (bukan cuma kabinet) dari orang-orangnya LBP, SBY, Paloh, dan Hendropriyono. Prabowo sendiri tidak perlu masuk ke dalam kabinet. Kalau betul Jokowi menawarkan 3 kursi ya isi saja dengan orang-orang kepercayaannya di bidang pangan, energi, dan pertahanan. Itu pun tidak harus orang Gerindra. --- lusi_d@... wrote: Berita selanjutnya ttg situasi perubahan politik hari ini. Selamat membaca. Lusi.- Tribunnewswifi.com Rocky Gerung Sebut Prabowo Bakal Pegang Kendali Istana Jika Gabung Jokowi: Ada Pembersihan Besar Kamis, 17 Oktober 2019 20:13 WIB Rocky Gerung Sebut Prabowo Bakal Pegang Kendali Istana Jika Gabung Jokowi: Ada Pembersihan Besar Kamis, 17 Oktober 2019 20:13 WIB Rocky Gerung sebut akan ada perubahan di Istana jika Prabowo gabung ke kabinet Jokowi, berpotensi pegang kendali TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rocky Gerung sebut akan ada perubahan di Istana jika Prabowo gabung ke kabinet Jokowi, berpotensi pegang kendali. Rocky Gerung menilai akan ada perubahan besar di Istana jika Ketum Gerindra Prabowo Subianto jadi menteri kabinet Jokowi. Menurut Rocky, Prabowo Subianto yang akan memegang kendali dan mengatur ulang semua personil di Istana. Dilansir dari Youtube Rocky Gerung Official Kamis (17/10/2019), Rocky Gerung mengatakan potensi perubahan kekuasaan di Istana. "Iya itu pasti terjadi, Prabowo dua hari ini secara intensif mondar mandir dari satu tokoh ke tokoh lain dan itu menandakan bahwa dia sadar tentang potensi dia untuk memegang kekuasaan, karena dari awal dia lakukan roadshow," kata Rocky Gerung, dikutip dari TribunnewsBogor.com. Rocky Gerung mengatakan hal itu merupakan sinyal bahwa Prabowo Subianto akan memegang kendali seluruhnya. "Nah sinyalnya sebetulnya pesannya adalah seolah-olah Pak Prabowo ini mau mengatakan nanti seluruh kegiatan politik istana, akan ada di bawah kendali saya, kan itu yang terlihat," ungkapnya. Nantinya kata dia, semuanya akan berubah di bawah kendali seorang Prabowo Subianto. "Tentu efeknya personil di dalam istana mulai dari humas sampai protokoler pasti akan diatur ulang, jadi saya melihat itu akan ada pembersihan besar-besaran nanti di istana," katanya. "Dulu saya bilang, saya ingin menggulung karpet merah istana, saya tidak ingin menyediakan karpet merah untuk prabowo, tapi saya ingin menggulung karpet merahnya Jokowi. Yang terjadi ternyata justru cebong yang menyediakan karpet merah buat kampret di bawah kepemimpinan Politik Prabowo nanti," tambahnya. Bahkan menurutnya, Jokowi secara praktis jadi Perdana Menteri di pemerintahan karena kemampuannya. "Saya melihat secara praktis Prabowo jadi Perdana Menteri di situ, karena kemampuan dia untuk manufering, lobby kiri kanan," katanya. Hal itu kata dia, dikarenakan Prabowo Subianto terlihat paling dominan dan tentunya disetujui oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarno Putri. "Dua-tiga hari terakhir ini terlihat bahwa postur prabowo akan dominan di situ, dan orang akan lihat bahwa postur prabowo pasti direstui oleh Ibu Mega," katanya. Kemudian, itu akan berimbas pada kecemburuan terhadap Prabowo Subianto. "Itu sudah pasti ada kecemburuan akan muncul, tapi saya gembira aja melihat orang cemburu kepada musuhnya. Kalau dalam istlah sleeping with the enemy, tidur bersama musuh," tandasnya. Prabowo Akan Jadi Orang ke-2 di Istana Rocky Gerung menilai ada kecerdasan politik yang dimiliki Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam membaca situasi politik. Hal itulah yang menurut Rocky Gerung, membuat publik bertanya-tanya apakah Prabowo Subianto akan masuk ke pemerintahan atau tetap menjadi oposisi. Meski begitu, Rocky Gerung tetap berharap Prabowo Subianto sebagai oposisi konsisten berada di luar pemerintahan saat kalah dalam Pilpres 2019. Namun jika Prabowo Subianto masuk dalam kabinet, ia menduga Prabowo Subianto akan jadi orang kedua di pemerintahan secara politik. Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube tvOneNews Rabu (16/10/2019), Rocky Gerung mengatakan bahwa publik saat ini tengah menunggu apa yang jadi esensi dari pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. "Karena tidak ada kepastian dari presiden, penundaan itu, di dalam peribahasa di dalam penundaan ada keragu-raguan atau kejahatan, mudah-mudahan keragu-raguan. Di dalam penundaan itu orang menuntut apa sebetulnya esensi dari pertemuan ini," katanya. Kemudian dalam penantian publik atas kepastian dari Presiden itu, menurut Rocky Gerung, Prabowo adalah orang yang cerdik membaca situasi tersebut. "Jadi dia manfaatkan situasi itu dengan muter sebagai politisi, sekedar untuk memberi tahu saya mengerti politik untuk itu saya menunggu. Di dalam penungguan itu daripada bengong, cari kawan atau cari isu aja," jelasnya. Menurut Rocky Gerung, dari safari politik yang dilakukan Prabowo Subianto tersebut tidak ada goals atau tujuannya. "Bagi saya tidak ada goalsnya, hanya ingin memberi tahu saya orang politik dan saya paham politik, kalian yang datang ke saya
[GELORA45] Ratusan Anak Masuk RS Jiwa karena Kecanduan Ponsel
Kecanduan Game Online, Puluhan Pelajar Diobati di Rumah Sakit Jiwa Solo Jika sebelumnya sepekan hanya satu pasien, kini hampir setiap hari ada satu hingga dua pasien yang datang. https://amp.kompas.com/regional/read/2019/10/18/06380081/kecanduan-game-online-puluhan-pelajar-diobati-di-rumah-sakit-jiwa-solo? -Rabu, 16 Okt 2019 07:33 WIB Ratusan Anak di Jabar Masuk RS Jiwa karena Kecanduan Ponsel, Ini Gejalanya Yudha Maulana - detikHealth Bandung Barat - Orang tua harus peka dengan tingkah laku anaknya yang gemar bermain game di gadget. Jangan sampai, anak mengalami kecanduan yang berdampak terhadap kesehatan psikologisnya. Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budiyanti mengatakan ada 11 gejala bagi anak yang mengalami kecanduan gadget dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) V. Beberapa di antaranya bisa dikenali dari perilaku sehari-hari. "Anak main game untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan. Kemudian yang kedua jam pemakaian game sudah tidak proporsional," ujar Lina saat ditemui di Cisarua, Selasa (15/10/2019). Lina mengatakan, jam yang dianjurkan tidak lebih dari dua jam. Ciri-ciri anak yang kecanduan biasanya memainkan gadget lebih dari enam jam perhari. "Kemudian dia harus sampai berbohong untuk bisa pakai game itu. Kalau tidak main game membuat dia cemas, cemas itu karena tidak bermain game atau game yang membuatnya cemas, seperti lingkaran setan," katanya. Ia pun menganjurkan orang tua segera memeriksakan kesehatan mental anaknya ke psikiater jika menemukan gejala dini tersebut. "Pasien yang kecanduan bermain game itu, lebih mementingkan game-nya dari pada melakukan hal postif lainnya. Kalau anak-anak kan harusnya belajar tapi itu diabaikan," ujarnya. "Agar mereka bisa lepas dari main game itu waktunya minimal tiga bulan. Itu merupakan terapi perilakunya untuk memutus paparan main game-nya," ujar Lina melanjutkan. Anak mengamuk atau menangis ketika diambil paksa gadget yang dipegangnya, ujar Lina, hal tersebut juga menjadi pertanda bahwa anak sudah mulai kecanduan. Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua Provinsi Jawa Barat dalam sebulan rata-rata menangani 11 hingga 12 pasien anak dengan rentang usia 7-15 tahun, dan total saat ini ada ratusan anak yang ditangani. Mereka disebut mengalami kecanduan ponsel. "Tidak hanya spesifik kecanduan game, ada juga karena YouTube. Ada remaja yang menonton YouTube seharian hingga muncul gejala psikologis," kata Lina. (up/up)
[GELORA45] Para Guru Honorer Menangis, Gaji Sebulan Rp 50 Ribu
Kualitas SDM seperti apa yang mau dihasilkan Jokowi dengan anggaran terbatas dan nasib Guru yang merana? Belum lagi mengatasi masalah-masalah kecanduan (narkotika, game online, maupun sex bebas). - Jokowi: APBN 2020 Fokus pada Kualitas SDM "Berbekal inovasi, kualitas SDM, dan penguasaan teknologi kita bisa keluar dari kutukan sumber daya alam," ujar Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan di Gedung DPR/MPR pada Jumat pagi (16/8/2019) di Jakarta. https://m.liputan6.com/bisnis/read/4039466/jokowi-apbn-2020-fokus-pada-kualitas-sdm - Para Guru Honorer Menangis di Kantor Bupati, Curhat Gaji Sebulan Rp 50 Ribu Jumat, 18 Oktober 2019 – 06:45 WIB jpnn.com, PAMEKASAN - Ratusan guru honorer nonkategori mendatangi kantor Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Mereka adalah kumpulan ratusan guru yang yang mengatasnamakan Forum Guru Honorer (FGH) nonkategori di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pamekasan, Madura, Jawa Tmur. Para guru honorer itu meminta kepada pemerintah perhatian terhadap kesejahteraan dan kejelasan status. Mereka meminta kesejahteraan diperhatikan selama ini gaji guru honorer yang terima tidak sebanding dengan perjuangan dan pengabdian. Para guru juga meminta diterbitkan surat keputusan (SK) pengangkatan dari Dinas Pendidikan. Penerbitan SK itu bukan menuntut untuk diangkat menjadi PNS, melainkan sebagai syarat untuk mengikuti pendidikan profesi guru (PPG) dan juga diminta bisa menerbitkan jaminan sosial. Salah satu honorer SDN di lingkungan Pamekasan, Nur Ismi menyampaikan, jeritan hatinya sambil menangis di depan Wakil Bupati Pamekasan dan pejabat lainnya di ruangan Pemkab Pamekasan. Guru yang sudah 15 tahun mengajar ini mengaku digaji mulai Rp. 50 sampai Rp 350 ribu per bulan masuk setiap hari dari Senin sampai Sabtu. Ia mengaku tidak cukup untuk keperluan setiap hari. "Saya pernah mengadu ke pihak sekolah agar gaji dinaikkan, tetapi pihak sekolah tidak bisa menaikkan, lantaran Bantuan Operasi Sekolah (BOS) tidak bisa menganggarkan lebih dari itu," tutur Nur Ismi. Sementara itu Wakil Bupati Pamekasan, Rajae mengatakan akan menampung semua keluhan dari guru honorer nonkategori. Pihaknya akan mengkaji secara mendalam. "Kami sudah melakukan inventarisasi semua jenjang sekolah di lingkungan Kabupaten Pamekasan, kemudian nanti akan mengukur dengan beban APBD Pamekasan," tutur Rajae. Setelah melakuan audiensi dan mendengar penjelasan Wakil Bupati Pamekasan bersama pejabat lainnya, ratusan guru honorer Pamekasan ini langsung membubarkan diri.(end/pojokpitu/jpnn)
Re: [GELORA45] An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-Fi
Yang bilang begitu (Duflo dapat Nobel karena SD Inpres) siapa? --- jonathangoeij@.. wrote: saya temukan paper Duflo SD Inpres itu, bisa dibaca di archive MIT. Kalau tertarik baca klik link ini:https://economics.mit.edu/files/726 tidak tahu apa benar research SD Inpres itu yg mendapatkan nobel, kalau saya baca2 di media kok yg di-sebut2 Kenya dan India. --- ajegilelu@... wrote : Makanya sejak '69 dibangun SD Inpres di mana-mana. Pendidikan itu amanat Rakyat melalui UUD'45. Pemerintah hanya pelaksana berdasar GBHN. --- jonathangoeij@.. wrote: memangnya Duflo bilang apa tentang SD Inpres, juga penelitiannya apa cuman SD Inpres itu saja? selain itu sebagai negara bukankah sdh seharusnya bikin sekolah2 sampai ke pelosok2 segala. --- ajegilelu@... wrote : Lho kok heran? Sampai sekarang pun murid-murid para mafia itu masih di sekitar istana kok. Yang menarik kan, sekalipun proyek SD Inpres berhasil mengurangi 'angka' penyandang buta huruf di pelosok (bahkan menurut Duflo mengurangi angka kemiskinan), toh mafia melayu itu tidak kebagian Nobel. Dicalonkan pun tidak. --- jonathangoeij@.. wrote: Lho kok dedengkotnya Mafia Berkeley ya? Kutipan artikel:Kebijakan SD Inpres sebenarnya, buah tangan dari teknokrat Widjodjo Nitisastro. Sayangnya meski menelurkan ide SD Inpres, ekonom ini tidak mendapatkan Nobel di bidang ekonomi. --- ajegilelu@... wrote : Ekonom AS Pemenang Nobel Ternyata Bahas SD Inpres RI https://www.cnbcindonesia.com/news/20191015141348-4-107139/ekonom-as-pemenang-nobel-ternyata-bahas-sd-inpres-ri --- jonathangoeij@.. wrote: "Why not have one universal basic subsidy that covers everything (perhaps except health and education) and let people decide how they will spend it, rather than trying to target subsidies based on our imperfect knowledge of what people need and deserve?”—Banerjee, Nobel laureate --- This year’s economics Nobel prize went to three worthy economists — Abhijit Banerjee and Esther Duflo of the Massachusetts Institute of Technology, and Michael Kremer of Harvard University. An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-FightersFighters #yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 -- #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-mkp #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-mkp #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ads {margin-bottom:10px;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-mkp .yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ad {padding:0 0;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-mkp .yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ad p {margin:0;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-mkp .yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-sponsor #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-sponsor #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-lc #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-sponsor #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ygrp-lc .yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv0079623258 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412 #yiv0079623258ygrps-yiv-889574412yiv2549584403
Re: [GELORA45] An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-Fi
Makanya sejak '69 dibangun SD Inpres di mana-mana. Pendidikan itu amanat Rakyat melalui UUD'45. Pemerintah hanya pelaksana berdasar GBHN. --- jonathangoeij@.. wrote: memangnya Duflo bilang apa tentang SD Inpres, juga penelitiannya apa cuman SD Inpres itu saja? selain itu sebagai negara bukankah sdh seharusnya bikin sekolah2 sampai ke pelosok2 segala. --- ajegilelu@... wrote : Lho kok heran? Sampai sekarang pun murid-murid para mafia itu masih di sekitar istana kok. Yang menarik kan, sekalipun proyek SD Inpres berhasil mengurangi 'angka' penyandang buta huruf di pelosok (bahkan menurut Duflo mengurangi angka kemiskinan), toh mafia melayu itu tidak kebagian Nobel. Dicalonkan pun tidak. --- jonathangoeij@.. wrote: Lho kok dedengkotnya Mafia Berkeley ya? Kutipan artikel:Kebijakan SD Inpres sebenarnya, buah tangan dari teknokrat Widjodjo Nitisastro. Sayangnya meski menelurkan ide SD Inpres, ekonom ini tidak mendapatkan Nobel di bidang ekonomi. --- ajegilelu@... wrote : Ekonom AS Pemenang Nobel Ternyata Bahas SD Inpres RI https://www.cnbcindonesia.com/news/20191015141348-4-107139/ekonom-as-pemenang-nobel-ternyata-bahas-sd-inpres-ri --- jonathangoeij@.. wrote: "Why not have one universal basic subsidy that covers everything (perhaps except health and education) and let people decide how they will spend it, rather than trying to target subsidies based on our imperfect knowledge of what people need and deserve?”—Banerjee, Nobel laureate --- This year’s economics Nobel prize went to three worthy economists — Abhijit Banerjee and Esther Duflo of the Massachusetts Institute of Technology, and Michael Kremer of Harvard University. An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-FightersFighters #yiv2549584403 #yiv2549584403 -- #yiv2549584403ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-mkp #yiv2549584403hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-mkp #yiv2549584403ads {margin-bottom:10px;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-mkp .yiv2549584403ad {padding:0 0;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-mkp .yiv2549584403ad p {margin:0;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-mkp .yiv2549584403ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-sponsor #yiv2549584403ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-sponsor #yiv2549584403ygrp-lc #yiv2549584403hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2549584403 #yiv2549584403ygrp-sponsor #yiv2549584403ygrp-lc .yiv2549584403ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2549584403 #yiv2549584403actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2549584403 #yiv2549584403activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv2549584403 #yiv2549584403activity span {font-weight:700;}#yiv2549584403 #yiv2549584403activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv2549584403 #yiv2549584403activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv2549584403 #yiv2549584403activity span span {color:#ff7900;}#yiv2549584403 #yiv2549584403activity span .yiv2549584403underline {text-decoration:underline;}#yiv2549584403 .yiv2549584403attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv2549584403 .yiv2549584403attach div a {text-decoration:none;}#yiv2549584403 .yiv2549584403attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv2549584403 .yiv2549584403attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv2549584403 .yiv2549584403attach label a {text-decoration:none;}#yiv2549584403 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv2549584403 .yiv2549584403bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv2549584403 .yiv2549584403bold a {text-decoration:none;}#yiv2549584403 dd.yiv2549584403last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2549584403 dd.yiv2549584403last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2549584403 dd.yiv2549584403last p span.yiv2549584403yshortcuts {margin-right:0;}#yiv2549584403 div.yiv2549584403attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv2549584403 div.yiv2549584403attach-table {width:400px;}#yiv2549584403 div.yiv2549584403file-title a, #yiv2549584403 div.yiv2549584403file-title a:active, #yiv2549584403 div.yiv2549584403file-title a:hover, #yiv2549584403 div.yiv2549584403file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2549584403 div.yiv2549584403photo-title a, #yiv2549584403 div.yiv2549584403photo-title a:active, #yiv2549584403 div.yiv2549584403photo-title a:hover, #yiv2549584403 div.yiv2549584403photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2549584403 div#yiv2549584403ygrp-mlmsg #yiv2549584403ygrp-msg p a span.yiv2549584403yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv2549584403
Re: [GELORA45] An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-Fi
Lho kok heran? Sampai sekarang pun murid-murid para mafia itu masih di sekitar istana kok. Yang menarik kan, sekalipun proyek SD Inpres berhasil mengurangi 'angka' penyandang buta huruf di pelosok (bahkan menurut Duflo mengurangi angka kemiskinan), toh mafia melayu itu tidak kebagian Nobel. Dicalonkan pun tidak. --- jonathangoeij@.. wrote: Lho kok dedengkotnya Mafia Berkeley ya? Kutipan artikel:Kebijakan SD Inpres sebenarnya, buah tangan dari teknokrat Widjodjo Nitisastro. Sayangnya meski menelurkan ide SD Inpres, ekonom ini tidak mendapatkan Nobel di bidang ekonomi. --- ajegilelu@... wrote : Ekonom AS Pemenang Nobel Ternyata Bahas SD Inpres RI https://www.cnbcindonesia.com/news/20191015141348-4-107139/ekonom-as-pemenang-nobel-ternyata-bahas-sd-inpres-ri --- jonathangoeij@.. wrote: "Why not have one universal basic subsidy that covers everything (perhaps except health and education) and let people decide how they will spend it, rather than trying to target subsidies based on our imperfect knowledge of what people need and deserve?”—Banerjee, Nobel laureate --- This year’s economics Nobel prize went to three worthy economists — Abhijit Banerjee and Esther Duflo of the Massachusetts Institute of Technology, and Michael Kremer of Harvard University. An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-FightersFighters #yiv5837817945 -- #yiv5837817945ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-mkp #yiv5837817945hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-mkp #yiv5837817945ads {margin-bottom:10px;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-mkp .yiv5837817945ad {padding:0 0;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-mkp .yiv5837817945ad p {margin:0;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-mkp .yiv5837817945ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-sponsor #yiv5837817945ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-sponsor #yiv5837817945ygrp-lc #yiv5837817945hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5837817945 #yiv5837817945ygrp-sponsor #yiv5837817945ygrp-lc .yiv5837817945ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5837817945 #yiv5837817945actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5837817945 #yiv5837817945activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5837817945 #yiv5837817945activity span {font-weight:700;}#yiv5837817945 #yiv5837817945activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv5837817945 #yiv5837817945activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5837817945 #yiv5837817945activity span span {color:#ff7900;}#yiv5837817945 #yiv5837817945activity span .yiv5837817945underline {text-decoration:underline;}#yiv5837817945 .yiv5837817945attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv5837817945 .yiv5837817945attach div a {text-decoration:none;}#yiv5837817945 .yiv5837817945attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv5837817945 .yiv5837817945attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv5837817945 .yiv5837817945attach label a {text-decoration:none;}#yiv5837817945 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv5837817945 .yiv5837817945bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv5837817945 .yiv5837817945bold a {text-decoration:none;}#yiv5837817945 dd.yiv5837817945last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5837817945 dd.yiv5837817945last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5837817945 dd.yiv5837817945last p span.yiv5837817945yshortcuts {margin-right:0;}#yiv5837817945 div.yiv5837817945attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv5837817945 div.yiv5837817945attach-table {width:400px;}#yiv5837817945 div.yiv5837817945file-title a, #yiv5837817945 div.yiv5837817945file-title a:active, #yiv5837817945 div.yiv5837817945file-title a:hover, #yiv5837817945 div.yiv5837817945file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv5837817945 div.yiv5837817945photo-title a, #yiv5837817945 div.yiv5837817945photo-title a:active, #yiv5837817945 div.yiv5837817945photo-title a:hover, #yiv5837817945 div.yiv5837817945photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv5837817945 div#yiv5837817945ygrp-mlmsg #yiv5837817945ygrp-msg p a span.yiv5837817945yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv5837817945 .yiv5837817945green {color:#628c2a;}#yiv5837817945 .yiv5837817945MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv5837817945 o {font-size:0;}#yiv5837817945 #yiv5837817945photos div {float:left;width:72px;}#yiv5837817945 #yiv5837817945photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv5837817945 #yiv5837817945photos div label
Re: [GELORA45] Cebong dan Kampret Emoh Jokowi dan Prabowo Mesra
Bersatulah Rakyat seDunia, Lawan Kekuasaan Nekolim di Negara Masing-masing!
[GELORA45] Tentara Dicopot karena Nyinyir Kasus Wiranto, Ini Komentar Telak Sumarsih
Tentara Dicopot karena Nyinyir Kasus Wiranto, Ini Komentar Telak Sumarsih "...Jangan hanya prajurit yang diadili dihakimi tapi komandannya tidak," tandasnya. Agung Sandy Lesmana | Muhammad Yasir Kamis, 17 Oktober 2019 | 20:28 WIB Suara.com - Maria Catarina Sumarsih menganggap pemberian hukuman dan pencopotan jabatan sejumlah prajurit TNI akibat nyinyiran para istrinya terkait insiden penusukan terhadap Menlopolhukam Wiranto merupakan tindakan yang berlebihan. Sementara, kasus pelangggaran HAM berat 1998 yang diduga melibatkan Wiranto ketika menjabat sebagai Panglima ABRI hingga kekinian tak bisa dituntaskan.. Sumarsih tak lain adalah Ibunda Benardinus Realino Norma Irawan alias Wawan, mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta yang meninggal dunia saat tragedi 1998. Menurut Sumarsih, seharusnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa tidak bisa sewenang-wenang mencopot jabatan beberapa prajurit TNI hanya karena unggahan istri di media sosial terkait penusukan Wiranto. Melainkan, kata dia, harus melalui serangkaian proses mulai dari peringatan secara tertulis, selanjutnya lisan, dan baru pencopotan jabatan. "Hukuman yang diberikan kepada anggota TNI itu kalau menurut saya terlalu berlebihan. Saya sebagai pensiunan pegawai negeri, memberikan sanksi itu kan ada tahapannya," kata Sumarsih saat ditemui di sela Aksi Kamisan ke-606 di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019). Lebih lanjut, Sumarsih pun menilai seharusnya kicauan istri eks Dandim Kendari Kolonel Kav Handi Suhendi, yakni Irma Purnama Dewi Nasution harusnya bisa menjadi bahan instrospeksi bagi institusi TNI. Diketahui, Irma sempat menuliskan status di Facebook yang diduga menyindir Wiranto setelah menjadi korban penusukan Abu Rara, anggota teroris JAD di Pandeglang, Banten. "Harusnya bisa jadi introspeksi untuk kritik membangun institusi TNI. Karena, apapun kan TNI itu kan juga berdarah-darah. Makanya, kekerasan aparat sampai sekarang terus terjadi," ujarnya. pun meminta agar kasus pelangggaran HAM berat 1998 pun turut dituntaskan. Sebab, Wiranto yang kala itu menjabat Panglima ABRI disebut-sebut menjadi orang yang paling bertanggungjawab atas tragedi Semanggi tersebut.. "Harapan saya ya ketika peristiwa pemecatan beberapa anggota TNI ini hendaknya juga menjadi introspeksi, menjadi kritik membangun agar komandan-komandannya yang berdarah-darah ini juga dihukum diadili. Jangan hanya prajurit yang diadili dihakimi tapi komandannya tidak," tandasnya.
Re: [GELORA45] BELI 01 - DAPET 02
"Pilpres untuk mencegah yang jelek berkuasa". Begitu kira-kira kata duo Magnis-Mahfud; Pilpres - Jelek = Baik. Nyatanya, pilpres = Jokowi + Prabowo Makanya pendukung Jokowi x (pilpres + Magnisfud) = stress. --- jonathangoeij@... wrote: disana memang ditulis "a little deception" Btw BELI 01 - DAPET 02 juga terhitung deception. --- djiekh@... wrote : Misalkan a=bJadi a2 = abJadi a2-b2 =ab-b2Jadi (a+b) (a-b)= b (a-b)Sampai di sini betul.Tetapi stap selanjutnya mencoret begitu saja a-b dari ruas kiri dan kanan adalah salah karena a-b = 0Segala apa kali 0 ya 0, misalnya 7 x 0 = 5 X0, tidak berarti 7 = 5Jadi kesimpulan a+b = b itu tidak betul, dan ksimpulan selanjutnya juga tidak betul.Bisa juga dijelaskan bahwa 0 dibagi 0 , bisa diberi jawaban angka berapa saja, sebab 0/0 = 5 , bisa karena0= 5X 0, bisa juga angka lain, karena 0 = angka apa saja X 0. Pada tanggal Sel, 15 Okt 2019 pukul 21.22 Jonathan Goeij menulis: 1 = 2 | | | | | | | | | | | Proof that 1 = 2. Using algebra and a little deception, Mr. John Hush proves (or does he?) that 1 = 2 to a class of amazed calculu... | | | On Tuesday, October 15, 2019, 09:10:44 AM PDT, Lusi D. wrote: Penelitian seorang pengamat: Dendam kesumat terlanjur sepenuh hati. Eh junjunganku jadi kumpanainya. Hehehe BALE WARGA - Sukabumi update.com Oleh: Hersubeno Arief (Pengamat Politik) Manuver dan pilihan politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo membuat Rocky Gerung “ingkar” janji. Tanpa menunggu pelantikan presiden, dia sudah mengumumkan sikapnya: Oposisi terhadap Prabowo! Rocky bahkan berjanji akan berkeliling Indonesia, mengajak para kampret (mantan pendukung Prabowo) bergabung bersamanya. “Benar. Deklarasi sebagai oposisi terhadap Prabowo terpaksa saya majukan,” ujar Rocky dalam tayangan perdana resonansi.tv ( berbasis youtube ) Selasa (15/10). Bagi yang tidak paham konteks dan sikap politiknya, keputusan Rocky ini agak membingungkan. Pada kampanye pilpres lalu Rocky berjanji. "Pak Prabowo akan saya kritik 12 menit setelah dia dilantik, catat jejak digital hari ini," kata Rocky dihadapan ribuan alumni perguruan tinggi pendukung Prabowo-Sandi di Gedung Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2019). Apa lacur ternyata Prabowo kalah. Seharusnya tidak ada pelantikan. Seharusnya Prabowo tetap bersama kampret. Bersama Rocky menjadi oposisi. Mengkritik pemerintah. Bukan dikritik. Namun melihat manuvernya dalam beberapa hari terakhir, semakin meyakinkan publik, Prabowo tidak akan pernah menjadi oposisi. Tidak akan timbul tenggelam bersama rakyat, seperti yang dia janjikan. Safari politiknya menunjukkan dia telah menjadi bagian terpenting dari pemerintahan Jokowi. Menjadi aktor utama mewakili kepentingan Megawati dan Jokowi. Jumat (11/10) Prabowo bertemu dengan Jokowi di Istana. Saat itu dia mengaku memenuhi undangan Jokowi. Kepada media secara diplomatis Prabowo menyatakan siap membantu Jokowi bila dibutuhkan. Namun seandainya tidak berada di kabinet, Gerindra akan loyal sebagai penyeimbang. Bukan oposisi. Basi-basi politisi yang sudah basi! Setelah bertemu Jokowi, Ahad malam (13/10) Prabowo melanjutkan safari politiknya. Secara mengejutkan dia bertandang ke rumah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Sebelumnya sulit membayangkan kedua figur ini bisa bertemu. Apalagi kemudian saling rangkul, peluk, tertawa bersama dan mengaku punya banyak kesamaan pandangan. Prabowo selama ini secara terbuka menyatakan ketidak-sukaannya terhadap Surya Paloh. Dia selalu menolak diwawancarai oleh Metro TV milik Surya.. Prabowo menyebut Metro TV tidak punya akhlak dan pencetak kebohongan. Sebaliknya Metro TV juga selalu memberitakan Prabowo secara miring. Termasuk dalam editorialnya sebagai sikap resmi redaksi.. Hubungan keduanya seperti anjing dan kucing. Seperti tokoh kartun legendaris Tom and Jerry. Tak pernah akur. “Permusuhan” keduanya terus berlanjut. Pada saat Prabowo bertemu Megawati dalam diplomasi nasi goreng, pada saat yang sama Surya menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Setelah itu Surya maupun media miliknya Metro TV dan Media Indonesia mulai menyuarakan pentingnya oposisi. Surya juga mulai melakukan kritik dan bersuara miring terhadap beberapa kebijakan pemerintahan Jokowi. Pada pelantikan anggota DPR RI (2/10) terjadi drama politik yang cukup menarik. Mega tidak menyalami Surya. Padahal Surya sudah berdiri menyambutnya. Mustahil pertemuan Prabowo dengan Surya kali ini tanpa sepengetahuan dan restu Megawati. Mereka saat ini telah menjadi satu paket yang solid. Pemilihan ketua MPR adalah salah satu contohnya. Gerindra akhirnya sepakat mendukung Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR setelah Prabowo menemui Megawati. Padahal sebelumnya mereka ngotot mengajukan Ahmad Muzani. Sehari kemudian, Senin malam (14/10) Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Setelah itu dia juga direncanakan akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan
Re: [GELORA45] Salim Said: Masyarakat Harus Tahu Kondisi Wiranto Yang Sebenarnya
Entah dengan MUI & Maruf. Yang pasti, orang masih heran kenapa pihak berwenang (RSPAD dan pemerintah / kemenkes) tetap bungkam, membiarkan para "saksi" penjenguk asal jeplak lalu berpolemik sendiri soal kondisi Wiranto. --- ilmesengero@... wrote; Mengapa MUI & Co tidak adakan doa bersama meminta kepada Sang Maha Kuasa Atas Bumi dan Langit di alon-alon supaya dikaruniakan Wironto segera sembuh? Apakah karena Dr Haji Ma'ruf Amin sibuk dengan pelantikan untuk menduduki kursi Wakil Presiden? On Thu, Oct 17, 2019 at 1:28 PM ajeg wrote:Salim Said: Masyarakat Harus Tahu Kondisi Wiranto Yang Sebenarnya RABU, 16 OKTOBER 2019 | 12:43 WIB | LAPORAN: AGUS DWIRMOL.ID - Hingga satu pekan insiden penikaman terhadap Menkopolhukam Wiranto, belum ada satu pun konfirmasi resmi dari pemerintah, dalam hal ini tim dokter RSPAD, soal kondisi sang Menteri. Kondisi inilah yang kemudian dinilai memicu munculnya hoax di masyakarat.Spekulasi soal kondisi Wiranto memang sudah bermunculan. Namun semuanya dipastikan tidak valid. Karena tidak berasal dari sumber resmi.Oleh karena itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said meminta kepada pihak berwenang untuk segera menginformasikan kondisi Wiranto saat ini. "Kalau pemerintah, khususnya dokter, tahu kondisi di masyarakat saat ini, harusnya bisa mencegah menyebarnya berita-berita bohong. Masyarakat harus tahu bahwa Pak Wiranto memang ditikam," papar Salim Said saat saat mengisi acara Indonesia Lawyers Club, Selasa malam (15/10).Salim memang mengakui kalau dokter dilarang memberitahukan kondisi pasien. Tapi, jika kabar soal Wiranto dibiarkan berlarut, justru akan semakin memicu munculnya banyak berita bohong."Caranya bagaimana? kita nggak tahu, dibocorin kek. Tapi yang penting masyarakat tahu bahwa Wiranto memang benar-benar ditikam," lanjutnya.Lebih lanjut, menurut Salim, jika hal ini dibiarkan berlarut, maka kepercayaan masyarakat kepada aparat dan pemerintah akan makin menurun. Karena mereka dibiarkan terombang-ambing Alhasil, butuh upaya keras dari pemerintah untuk bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat. Terutama dari mereka yang merasa tidak pernah didekati Pemerintah."Baik mereka yang di DPR maupun Eksekutif, bekerja dengan keraslah agar Anda bisa dipercaya oleh masyarakat. Ini juga untuk menghilangkan persepsi bahwa negara tidak bersahabat dengan Islam," tandasnya. #yiv3257442792 -- #yiv3257442792ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-mkp #yiv3257442792hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-mkp #yiv3257442792ads {margin-bottom:10px;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-mkp .yiv3257442792ad {padding:0 0;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-mkp .yiv3257442792ad p {margin:0;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-mkp .yiv3257442792ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-sponsor #yiv3257442792ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-sponsor #yiv3257442792ygrp-lc #yiv3257442792hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv3257442792 #yiv3257442792ygrp-sponsor #yiv3257442792ygrp-lc .yiv3257442792ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv3257442792 #yiv3257442792actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv3257442792 #yiv3257442792activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv3257442792 #yiv3257442792activity span {font-weight:700;}#yiv3257442792 #yiv3257442792activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv3257442792 #yiv3257442792activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv3257442792 #yiv3257442792activity span span {color:#ff7900;}#yiv3257442792 #yiv3257442792activity span .yiv3257442792underline {text-decoration:underline;}#yiv3257442792 .yiv3257442792attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv3257442792 .yiv3257442792attach div a {text-decoration:none;}#yiv3257442792 .yiv3257442792attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv3257442792 .yiv3257442792attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv3257442792 .yiv3257442792attach label a {text-decoration:none;}#yiv3257442792 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv3257442792 .yiv3257442792bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv3257442792 .yiv3257442792bold a {text-decoration:none;}#yiv3257442792 dd.yiv3257442792last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3257442792 dd.yiv3257442792last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv3257442792 dd.yiv3257442792last p span.yiv3257442792yshortcuts {margin-right:0;}#yiv3257442792 div.yiv3257442792attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv3257442792 div.yiv3257442792attach-table
[GELORA45] teka-teki buku merah Re: 4 hari lagi
Teka-Teki Buku Merah: Antara Novel, KPK, dan Pertemuan di Pattimura Baca selengkapnya di artikel "Teka-Teki Buku Merah: Antara Novel, KPK, dan Pertemuan di Pattimura", https://tirto.id/ejUa. Buku merah itu berisi catatan transaksi keuangan perusahaan Basuki Hariman kepada sejumlah pejabat. Buku itu ditemukan oleh petugas KPK di salah satu kantor Basuki saat penggeledahan. Isi buku merah mencatat aliran uang, diduga salah satunya kepada Tito Karnavian saat menjabat Kapolda Metro Jaya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Kapolri. Dalam buku itu tercatat ada dugaan sembilan kali aliran uang kepada Tito. Jumlahnya bervariasi, dari Rp200 juta hingga Rp1 miliar, dengan total Rp8,1 miliar. https://tirto.id/teka-teki-buku-merah-antara-novel-kpk-dan-pertemuan-di-pattimura-ejUa On Wednesday, October 16, 2019, 0:36 AM, ajeg wrote: Sabtu 20 Juli 2019, 08:30 WIB Jokowi Beri Waktu 3 Bulan https://m.detik.com/news/berita/d-4632212/jokowi-beri-waktu-3-bulan-pengacara-novel-harusnya-bentuk-tgpf Kamis, 1 Agustus 2019 12:17 WIB Jokowi: Setelah 3 Bulan Tanya ke Saya https://nasional-tempo-co.cdn.ampproject.org/v/s/nasional.tempo.co/amp/1230975/tim-teknis-novel-baswedan-jokowi-setelah-3-bulan-tanya-ke-saya? #yiv9483334189 -- #yiv9483334189ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-mkp #yiv9483334189hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-mkp #yiv9483334189ads {margin-bottom:10px;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-mkp .yiv9483334189ad {padding:0 0;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-mkp .yiv9483334189ad p {margin:0;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-mkp .yiv9483334189ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-sponsor #yiv9483334189ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-sponsor #yiv9483334189ygrp-lc #yiv9483334189hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9483334189 #yiv9483334189ygrp-sponsor #yiv9483334189ygrp-lc .yiv9483334189ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9483334189 #yiv9483334189actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9483334189 #yiv9483334189activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9483334189 #yiv9483334189activity span {font-weight:700;}#yiv9483334189 #yiv9483334189activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv9483334189 #yiv9483334189activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9483334189 #yiv9483334189activity span span {color:#ff7900;}#yiv9483334189 #yiv9483334189activity span .yiv9483334189underline {text-decoration:underline;}#yiv9483334189 .yiv9483334189attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv9483334189 .yiv9483334189attach div a {text-decoration:none;}#yiv9483334189 .yiv9483334189attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv9483334189 .yiv9483334189attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9483334189 .yiv9483334189attach label a {text-decoration:none;}#yiv9483334189 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv9483334189 .yiv9483334189bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9483334189 .yiv9483334189bold a {text-decoration:none;}#yiv9483334189 dd.yiv9483334189last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9483334189 dd.yiv9483334189last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9483334189 dd.yiv9483334189last p span.yiv9483334189yshortcuts {margin-right:0;}#yiv9483334189 div.yiv9483334189attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv9483334189 div.yiv9483334189attach-table {width:400px;}#yiv9483334189 div.yiv9483334189file-title a, #yiv9483334189 div.yiv9483334189file-title a:active, #yiv9483334189 div.yiv9483334189file-title a:hover, #yiv9483334189 div.yiv9483334189file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9483334189 div.yiv9483334189photo-title a, #yiv9483334189 div.yiv9483334189photo-title a:active, #yiv9483334189 div.yiv9483334189photo-title a:hover, #yiv9483334189 div.yiv9483334189photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9483334189 div#yiv9483334189ygrp-mlmsg #yiv9483334189ygrp-msg p a span.yiv9483334189yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv9483334189 .yiv9483334189green {color:#628c2a;}#yiv9483334189 .yiv9483334189MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv9483334189 o {font-size:0;}#yiv9483334189 #yiv9483334189photos div {float:left;width:72px;}#yiv9483334189 #yiv9483334189photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv9483334189 #yiv9483334189photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv9483334189 #yiv9483334189reco-category
[GELORA45] Salim Said: Masyarakat Harus Tahu Kondisi Wiranto Yang Sebenarnya
Salim Said: Masyarakat Harus Tahu Kondisi Wiranto Yang Sebenarnya RABU, 16 OKTOBER 2019 | 12:43 WIB | LAPORAN: AGUS DWIRMOL.ID - Hingga satu pekan insiden penikaman terhadap Menkopolhukam Wiranto, belum ada satu pun konfirmasi resmi dari pemerintah, dalam hal ini tim dokter RSPAD, soal kondisi sang Menteri. Kondisi inilah yang kemudian dinilai memicu munculnya hoax di masyakarat.Spekulasi soal kondisi Wiranto memang sudah bermunculan. Namun semuanya dipastikan tidak valid. Karena tidak berasal dari sumber resmi.Oleh karena itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said meminta kepada pihak berwenang untuk segera menginformasikan kondisi Wiranto saat ini. "Kalau pemerintah, khususnya dokter, tahu kondisi di masyarakat saat ini, harusnya bisa mencegah menyebarnya berita-berita bohong. Masyarakat harus tahu bahwa Pak Wiranto memang ditikam," papar Salim Said saat saat mengisi acara Indonesia Lawyers Club, Selasa malam (15/10).Salim memang mengakui kalau dokter dilarang memberitahukan kondisi pasien. Tapi, jika kabar soal Wiranto dibiarkan berlarut, justru akan semakin memicu munculnya banyak berita bohong."Caranya bagaimana? kita nggak tahu, dibocorin kek. Tapi yang penting masyarakat tahu bahwa Wiranto memang benar-benar ditikam," lanjutnya.Lebih lanjut, menurut Salim, jika hal ini dibiarkan berlarut, maka kepercayaan masyarakat kepada aparat dan pemerintah akan makin menurun. Karena mereka dibiarkan terombang-ambing Alhasil, butuh upaya keras dari pemerintah untuk bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat. Terutama dari mereka yang merasa tidak pernah didekati Pemerintah."Baik mereka yang di DPR maupun Eksekutif, bekerja dengan keraslah agar Anda bisa dipercaya oleh masyarakat. Ini juga untuk menghilangkan persepsi bahwa negara tidak bersahabat dengan Islam," tandasnya.
[GELORA45] Mahasiswa Tak Akan Berhenti
Sekalipun polisi Tito melarang, mahasiswa di banyak kota tetap berdemo hari ini, hari pertama berlakunya UU KPK hasil revisi Jokowi - DPR. - Kamis 17 Oktober 2019, 15:35 WIB Demo Tagih Perppu KPK, Mahasiswa Tak Akan Berhenti: Napas Masih Panjang Jefrie Nandy Satria - detikNews Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa mendesak Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu KPK. "Khusus hari ini kita mendesak Pak Jokowi untuk segera mengeluarkan Perppu KPK dan mengembalikan pada Undang-Undang KPK sebelumnya," kata koordinator lapangan aksi sekaligus Ketua BEM UNJ, Muhammad Abdul Basit (Abbas), di depan patung kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019). Abbas mengatakan aksi hari ini tidak ada kaitan dengan pelantikan Jokowi pada 20 Oktober nanti. Namun dia menilai Jokowi gagal memenuhi janji kampanyenya jika hingga pelantikan nanti tetap tidak menerbitkan Perppu KPK. "Ya berarti Pak Jokowi gagal terkait dengan Nawacitanya terkait dengan agenda pemberantasan korupsi. Ya publik akan melihat sendiri Pak Jokowi terkait keberpihakannya antara partai politik atau masyarakat Indonesia," ujarnya. Soal sejauh mana akan mengawal hingga Perppu KPK terbit, Abbas mengatakan mereka masih berkoordinasi. Namun dia memastikan mahasiswa tidak akan pernah berhenti mendesak Jokowi mengeluarkan Perppu KPK. "Kalau terkait dengan hal itu (mengawal Perppu KPK), kita, saya sendiri belum bisa menyampaikan, karena kita masih berkoordinasi, mau sampai kapan. Tapi saya pastikan kita tidak akan pernah berhenti. Napas kita masih panjang," ujarnya. Abbas juga belum bisa memastikan BEM SI akan demo pada 20 Oktober nanti atau tidak. Namun dia mengaku mereka tidak akan merusak momen pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024. "Ya kita akan kembalikan pada substansi kita. Kalau aksi kita tanggal 20 tidak substantif, ya, kita tidak akan aksi, karena mau apa kan, dari pengamanan DPR pun sekarang sudah kuat banget. Apalagi momentumnya pelantikan. Ya Pak Jokowi juga punya hak untuk itu. Makanya kita tidak akan merusak pelantikan tersebut," tuturnya. (idh/fjp)
[GELORA45] Ada kejanggalan yang belum terungkap di balik demonstrasi berujung rusuh di Papua
Kerusuhan dalam demonstrasi seringkali dibuat untuk melegalkan represi penguasa. Itu terjadi di mana-mana di dunia yang dicengkeram hegemoni neokolonialisme-imperialisme. - - October 15, 2019 - 11:11 pm Ada kejanggalan yang belum terungkap di balik demonstrasi berujung rusuh di Papua Reporter: Arjuna Pademme Jayapura, Jubi – Sejumlah unjukrasa anti rasisme di Papua berkembang menjadi amuk massa, sebagaimana terjadi di Kota Jayapura pada 29 Agustus 2019 dan di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya pada 23 September 2019. Direktur Aliansi Demokrasi Papua atau ALDP, Latifah Anum Siregar menyatakan ada sejumlah kejanggalan yang belum terungkap tentang mengapa unjukrasa damai menolak rasisme itu bisa berubah menjadi amuk massa. Hal itu disampaikan Anum Siregar dalam diskusi bersama para aktivis hak asasi manusia (HAM), aktivis mahasiswa, perwakilan gereja, dan tokoh adat dengan Ketua Komisi Nasional (Komnas) HAM RI, Ahmad Taufan Damanik dan komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara. Diskusi itu berlangsung di Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua di Jayapura, Senin (14/10/2019) petang. “Kami dampingi [mereka yang ditangkap] ke polisi. Polisi mengungkap hal-hal yang saya pikir jauh lebih tepat kalau Komnas HAM mengungkap itu,” kata Anum Siregar. Beberapa hal yang harus diungkap itu adalah para aktor intelektual di balik sejumlah insiden tersebut. Anum Siregar juga membandingkan, mengapa unjukrasa anti rasisme di Jayapura pada 19 Agustus 2019 lalu berlangsung damai, sementara unjukrasa pada 29 Agustus 2019 berkembang menjadi amuk massa di Kota Jayapura. Anum Siregar memiliki sejumlah informasi lain, seperti mengapa karet tiba-tiba habis di toko dan kios-kios di sekitar Waena, Kota Jayapura, sehari sebelum unjukrasa 29 Agustus 2019. Ia juga mendapatkan informasi bahwa sejumlah penjual seragam SMA di Wamena kehabisan stok lantaran diborong, beberapa hari sebelum unjukrasa 23 September 2019. Anum Siregar juga membandingkan unjukrasa anti rasisme di Waghete, ibukota Kabupaten Deiyai pada 26 Agustus 2019 diwarnai pengibaran bendara bintang kejora, namun berlangsung damai. Sebaliknya, unjukrasa anti rasisme di Waghete pada 28 Agustus 2019 tidak disertai pengibaran bendera bintang kejora, namun justru ricuh dan berakhir dengan penembakan yang menewaskan delapan warga sipil. “Kalau aparat keamanan semakin banyak, mestinya tidak banyak korban.. Ini aparat keamanan ditambah, korban tambah banyak. Daerah konflik juga semakin meluas. Inikan harus diungkap,” ujarnya. Anum Siregar menyatakan bukan hanya polisi yang tanggungjawab untuk mengungkap berbagai kasus kekerasan di Papua. Komnas HAM RI juga harus membantu polisi untuk mengungkap berbagai hal yang masih terselubung. “Penegakan hukum harus jalan. Banyak orang ditangkap, ditembak, pelaku tidak diproses. Tidak tahu siapa pelakunya. Ada pembakaran, penjarahan, ada orang meninggal karena dibakar, dibacok, ada rumah dibakar, tapi siapa [pelakunya]? Orang itu harus ditangkap,” ucapnya. Anum Siregar juga menegaskan dalam berbagai insiden tersebut ada banyak korban yang tidak mau melapor kepada polisi, karena takut dianggap pelaku dan ditangkap. “Sepanjang penegakan hukum tidak adil dan profesional, tidak akan ada damai, tidak ada rekonsiliasi. Tidak cukup hanya masukan menciptakan damai. Konstruksinya harus benar-benar utuh,” katanya. Pendeta Dora Balubun dari Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua mengatakan hal yang sama. Ia menduga, ada pihak yang telah merencanakan agar demonstrasi damai berujung rusuh. “Misalnya, di Abepura ada orang yang membeli karet, kelereng dan lainnya satu minggu sebelum demonstrasi. Mungkin teman-teman koalisi punya catatan itu. Juga setelah demonstrasi di Kota Jayapura, ada kelompok yang muncul. Saya anggap itu milisi,” kata Pdt Dora Balubun. Pdt Dora Balubun menyebut ada kelompok masyarakat yang secara terang-terangan membawa senjata tajam, akan tetapi aparat keamanan cenderung membiarkan kelompok itu. “Di Kota Jayapura ada korban yang meninggal karena dibunuh kelompok tertentu, dan kami punya data itu. Kami mendesak Komnas HAM memperjungkan keadilan. Harus ada keadilan,” ujarnya. Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kota Jayapura, Victor Tibul, juga menyebut ada sejumlah keanehan dalam demonstrasi, 29 Agustus 2019 di Kota Jayapura. Beberapa orang tidak dikenal terlihat berganti-ganti jaket almamater di sejumlah lokasi. “[Mereka] berganti-ganti [jaket] almamater. Pertama pakai almamater Fakultas Hukum Uncen. Ketika di Kotaraja, ia pakai almamter USTJ, lalu menghilang. Sebenarnya mereka ini siapa?” ucap Viktor Tibul. Tibul juga menyebut, biasanya pelanggaran hukum dilakukan oleh barisan terdepan massa. Pembakaran misalnya, dilakukan oleh barisan terdepan, karena penjual bensin eceran atau minyak tanah eceran belum menutup jualannya. Akan tetapi, amuk massa dan pembakaran dalam unjukrasa 29 Agustus 2019 justru bukan dilakukan oleh barisan
Re: [GELORA45] kehilangan 3 liter darah...
"Darahnya mengalir terus itu sampai 3-4 liter ini keterangan dokter, dan saya melihat sendiri di ICU," kata Mahfud. --- nesare1@... wrote: Oh aneh ngerti banget! Badan manusia dewasa ada 4.5 s/d 5.5 liter. Mahfud bilang darah mengalir terus sampai 3-4 liter….ya ini bisa saja. Emangnya ngalir terus sekaligus 3-4 liter? Kan enggak masuk akal, wong ditusuk saja koq. Kepala putus, tangan putus, kaki putus, badan putus saja darah yg keluar langsung mungkin gak akan 3-4 liter. Andaikata ada kejadian ajaib wiranto krn tusukan darahnya keluar terus menerus 3-4 liter, emangnya kenapa? Bisa mati? Emangnya dokter dan PMI itu ngapain kalau darah pasiennya mengucur terus menerus. Pelajari dari arti kata mati dan exsanguination.. Koq kematian dihubungkan dengan jumlah darah dibadan? Jadi ane tahu sekali artinya sisa itu. Ente saja yg gak ngerti! Mau bilang kalau sisa sedikit itu orang bisa mati kan? Lihat2 diinternet kehilangan darah setengah atau 2/3 bisa mati ya hehehehe. Pake’ logika, nalar dan istilah2 laen yg sering ente tulis itu!!! Jangan asal ngdebrus!!! Nesare From: ajeg Pertanyaan soal sisa darah 1-2 liter karena Mahfud bilang: "Darahnya mengalir terus itu sampai 3-4 liter" Tau arti 'sisa'? - "Pertanyaan ente yg kedua itu gampang sekali jawabannya: ya gak mungkin dibadan orang yg hanya punya 1-2 liter bisa keluar 3 =4 liter." --- nesare1@... wrote: Nanti juga ngomong sendiri pihak RSPAD. Tenang saja. Seharusnya pertanyaan ini kami2 yg baca ini harus mempertanyakan: kenapa ente sengit amat dgn 2 informasi ini? Pertanyaan ente yg kedua itu gampang sekali jawabannya: ya gak mungkin dibadan orang yg hanya punya 1-2 liter bisa keluar 3 =4 liter. Koq yg kayak gini ente gak ngerti? Moso ente mau dibilang OON dgn pertanyaan ini? Makanya kalau mau nyinyir, mbok yg pinter sedikitlah. Jangan pake informasi2 yg enggak. Diketawain orang banyak. Nesare From: ajeg Kenapa pihak RSPAD tetap bungkam dan membiarkan para "saksi" berpolemik sendiri soal panjang usus Wiranto yang dipotong (40 cm? 60 cm?) dan darahnya yang mengucur (3 liter? 4 liter?). Apa yang terjadi jika orang hanya punya sisa 1-2 liter darah dalam tubuhnya - Mahfud Md: Sebut Serangan ke Wiranto Settingan Itu Sadis dan Kejam Ia mengungkapkan, Wiranto ditusuk sebanyak dua kali hingga mengalami luka cukup dalam di bagian perut sehingga ususnya harus dipotong. "Selama ini dibilang dipotong 40 cm, yang benar 60 cm lalu disambung lagi," ujar dia. Pada saat dalam perjalanan dari Pandeglang, Banten menuju Jakarta pun, dari dalam perutnya terus mengeluarkan darah akibat luka tusukan senjata tajam jenis kunai. "Darahnya mengalir terus itu sampai 3-4 liter ini keterangan dokter, dan saya melihat sendiri di ICU," kata Mahfud. https://www.liputan6.com/news/read/4086265/mahfud-md-sebut-serangan-ke-wiranto-settingan-itu-sadis-dan-kejam #yiv5765636697 #yiv5765636697 -- #yiv5765636697ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-mkp #yiv5765636697hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-mkp #yiv5765636697ads {margin-bottom:10px;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-mkp .yiv5765636697ad {padding:0 0;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-mkp .yiv5765636697ad p {margin:0;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-mkp .yiv5765636697ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-sponsor #yiv5765636697ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-sponsor #yiv5765636697ygrp-lc #yiv5765636697hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5765636697 #yiv5765636697ygrp-sponsor #yiv5765636697ygrp-lc .yiv5765636697ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5765636697 #yiv5765636697actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5765636697 #yiv5765636697activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5765636697 #yiv5765636697activity span {font-weight:700;}#yiv5765636697 #yiv5765636697activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv5765636697 #yiv5765636697activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5765636697 #yiv5765636697activity span span {color:#ff7900;}#yiv5765636697 #yiv5765636697activity span .yiv5765636697underline {text-decoration:underline;}#yiv5765636697 .yiv5765636697attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv5765636697 .yiv5765636697attach div a {text-decoration:none;}#yiv5765636697 .yiv5765636697attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv5765636697 .yiv5765636697attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv5765636697 .yiv5765636697attach label a {text-decoration:none;}#yiv5765636697 blockquote {margin:0 0 0
Re: [GELORA45] kehilangan 3 liter darah...
Pertanyaan soal sisa darah 1-2 liter karena Mahfud bilang: "Darahnya mengalir terus itu sampai 3-4 liter" Tau arti 'sisa'? -"Pertanyaan ente yg kedua itu gampang sekali jawabannya: ya gak mungkin dibadan orang yg hanya punya 1-2 liter bisa keluar 3 =4 liter."--- nesare1@... wrote: Nanti juga ngomong sendiri pihak RSPAD. Tenang saja. Seharusnya pertanyaan ini kami2 yg baca ini harus mempertanyakan: kenapa ente sengit amat dgn 2 informasi ini? Pertanyaan ente yg kedua itu gampang sekali jawabannya: ya gak mungkin dibadan orang yg hanya punya 1-2 liter bisa keluar 3 =4 liter. Koq yg kayak gini ente gak ngerti? Moso ente mau dibilang OON dgn pertanyaan ini? Makanya kalau mau nyinyir, mbok yg pinter sedikitlah. Jangan pake informasi2 yg enggak. Diketawain orang banyak. Nesare From: ajeg Kenapa pihak RSPAD tetap bungkam dan membiarkan para "saksi" berpolemik sendiri soal panjang usus Wiranto yang dipotong (40 cm? 60 cm?) dan darahnya yang mengucur (3 liter? 4 liter?). Apa yang terjadi jika orang hanya punya sisa 1-2 liter darah dalam tubuhnya? - Mahfud Md: Sebut Serangan ke Wiranto Settingan Itu Sadis dan Kejam Ia mengungkapkan, Wiranto ditusuk sebanyak dua kali hingga mengalami luka cukup dalam di bagian perut sehingga ususnya harus dipotong. "Selama ini dibilang dipotong 40 cm, yang benar 60 cm lalu disambung lagi," ujar dia. Pada saat dalam perjalanan dari Pandeglang, Banten menuju Jakarta pun, dari dalam perutnya terus mengeluarkan darah akibat luka tusukan senjata tajam jenis kunai. "Darahnya mengalir terus itu sampai 3-4 liter ini keterangan dokter, dan saya melihat sendiri di ICU," kata Mahfud. https://www.liputan6.com/news/read/4086265/mahfud-md-sebut-serangan-ke-wiranto-settingan-itu-sadis-dan-kejam #yiv4789868271 #yiv4789868271 -- #yiv4789868271ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-mkp #yiv4789868271hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-mkp #yiv4789868271ads {margin-bottom:10px;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-mkp .yiv4789868271ad {padding:0 0;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-mkp .yiv4789868271ad p {margin:0;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-mkp .yiv4789868271ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-sponsor #yiv4789868271ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-sponsor #yiv4789868271ygrp-lc #yiv4789868271hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4789868271 #yiv4789868271ygrp-sponsor #yiv4789868271ygrp-lc .yiv4789868271ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4789868271 #yiv4789868271actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4789868271 #yiv4789868271activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4789868271 #yiv4789868271activity span {font-weight:700;}#yiv4789868271 #yiv4789868271activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv4789868271 #yiv4789868271activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4789868271 #yiv4789868271activity span span {color:#ff7900;}#yiv4789868271 #yiv4789868271activity span .yiv4789868271underline {text-decoration:underline;}#yiv4789868271 .yiv4789868271attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv4789868271 .yiv4789868271attach div a {text-decoration:none;}#yiv4789868271 .yiv4789868271attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv4789868271 .yiv4789868271attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4789868271 .yiv4789868271attach label a {text-decoration:none;}#yiv4789868271 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv4789868271 .yiv4789868271bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4789868271 .yiv4789868271bold a {text-decoration:none;}#yiv4789868271 dd.yiv4789868271last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4789868271 dd.yiv4789868271last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4789868271 dd.yiv4789868271last p span.yiv4789868271yshortcuts {margin-right:0;}#yiv4789868271 div.yiv4789868271attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv4789868271 div.yiv4789868271attach-table {width:400px;}#yiv4789868271 div.yiv4789868271file-title a, #yiv4789868271 div.yiv4789868271file-title a:active, #yiv4789868271 div.yiv4789868271file-title a:hover, #yiv4789868271 div.yiv4789868271file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4789868271 div.yiv4789868271photo-title a, #yiv4789868271 div.yiv4789868271photo-title a:active, #yiv4789868271 div.yiv4789868271photo-title a:hover, #yiv4789868271 div.yiv4789868271photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4789868271 div#yiv4789868271ygrp-mlmsg #yiv4789868271ygrp-msg p a
[GELORA45] Gelombang Perlawanan: Respon Terhadap Ketidakberesan Elite Politik dan Disfungsi Negara
Gelombang Perlawanan: Respon Terhadap Ketidakberesan Elite Politik dan Disfungsi Negara 3 October 2019 MahpudihHarian IndoPROGRES PADA hari Senin, 23 September 2019, ribuan mahasiswa yang terdiri dari berbagai universitas di Yogyakarta turun ke jalan. Mereka melakukan long march dari kampus masing-masing untuk kemudian bertemu di titik simpul yang sama, di Jalan Gejayan. Gejayan menjadi saksi bisu hadirnya kekuatan aliansi mahasiswa Jogyakarta menyuarakan sekaligus menuntut pemerintahan yang dianggap bermasalah. Aksi ini kemudian dikenal dengan seruan #Gejayan_Memanggil. Perkembangan teknologi digital melalui pemanfaatan media sosial menjadi instrumen penting dalam memobilisasi masa dan menyesaki ruang publik virtual. Masifnya mobilisasi massa melalui penggunaan media sosial telah membuat seruan #Gejayan_Memanggil menjadi salah satu tranding topic di Twitter. Gejayan dipilih sebagai simpul berkumpulnya aksi mahasiswa karena memiliki nilai sejarah yang sama. Di tahun 1988, ribuan mahasiswa Jogyakarta turun ke jalan membawa semangat yang sama dan tunggal, yaitu menuntut Soeharto turun dari jabatan presiden. Rezim Soeharto yang menerapkan sistem pemerintahan birokratik-otoriter selama 32 tahun, telah kehilangan legitimasi menyusul munculnya krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Elemen masyarakat dan mahasiswa menuntut reformasi yang menghadirkan sistem politik demokratis. Tanggal 23 September 2019, ada romantisme akan keberhasilan gerakan sipil di Jalan Gejayan. Tuntutan dan isu yang diperjuangkan berbeda. Jika tahun 1998 common enemy mereka adalah rezim orde baru yang otoriter, maka aksi mahasiswa tahun 2019 common enemy mereka bukanlah rezim otoriter, tetapi demokrasi itu sendiri. Mereka menganggap bahwa makna demokrasi telah ditelanjangi dan dikorupsi oleh elite politik yang berhasil mentransformasikan diri melalui pintu demokrasi. Aksi demonstrasi sebagai bentuk ungkapan, ekspresi sekaligus kritik publik terhadap negara merupakan sebuah keniscayaan dalam sistem demokrasi. Demokrasi menghendaki adanya kebebasan warga negara untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik sekaligus melakukan kontrol populer secara setara. Hadirnya demontrasi mahasiswa sebagai bentuk kritik atas penguasa mengindikasikan adanya problem dalam tubuh demokrasi. Praktik kekuasaan negara yang dijalankan oleh aktor politik melalui logika patronase dan klientalisme, oligarkis dan praktik kartel adalah varian dari problem demokrasi yang tengah dihadapi Indonesia paca orda baru. Reformasi politik yang mengubah transformasi politik dari otoritarianisme ke demokrasi ternyata tidak serta merta membawa iklim perubahan sosial politik dan pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik. Selama kurang lebih 20 tahun pasca orba, telah banyak kajian yang berusaha memotret paradoks bekerjanya demokrasi di Indonesia. Aspinall (2014) berkesimpulan bahwa politik Indonesia kontemporer dihiasi oleh kegiatan patronase antar elite untuk merebut jabatan di arena politik formal. Praktik patronase, misalnya, dengan mudah ditemui pada masa pemilu. Calon kandidiat menawarkan sumber material maupun non-material kepada pemilih untuk dikonversi menjadi dukungan dalam bilik suara (voting buying). Praktik ini tentu membuat dimensi persaingan antar aktor menjadi tidak sehat dan akhirnya menghadirkan pemimpin politik yang tidak berintegritas dan akuntabel. Praktik korupsi menjadi sulit dihindari. Pandangan yang lain menyebut bahwa demokrasi Indonesia telah dikuasai oleh segelintir elite yang mempunyai kepentingan pada politik pertahanan kekayaan. Segelentir elite ini disebut oleh Hadiz & Robinson (2004) dan Winters (2011) sebagai oligarki. Resources yang melekat pada negara merupakan lahan basah untuk berburu rente para oligarki. Hubungan yang dibangun secara harmonis antara negara dengan para oligarki telah mengeksklusi sekaligus mengorbankan warga negara. Distribusi kekuasaan politik dan ekonomi yang memusat ke tangan elite oligarki ini menjadi penyebab munculnya ketimpangan di tengah masyarakat yang akhirnya berujung pada absennya negara dalam menyuguhkan pelayanan publik yang berkualitas dan menciptakan kesejahteraan warga negara. Sebagaimana yang disebutkan oleh Slater (2014) dan Ambardi (2009), munculnya kekuatan oligarki ini tidak lepas dari praktik kartel-kartel politik. Persoalan-persoalan yang muncul di tubuh rezim demokrasi ini menjadi alasan mengapa proses transisi di Indonesia tidak berjalan mulus alias mandek (Tornquist, 2013). Persoalan demokrasi dalam praktik bernegara kian hari semakin tidak bisa masuk akal dalam nalar demokrasi. Hari ini ruang publik disesaki oleh isu tentang ketidakberesan elite politik dan disfungsi negara yang gagal dalam mewujudkan tuntutan warga negara yang haus akan kesejahteraan. Upaya pelemahan KPK, sejumlah isu RKUHP yang kontroversial, Undang-undang Pertanahan dan Undang-Undang Minerba yang memihak kepentingan elite dan pemodal menjadi pemicu
[GELORA45] kehilangan 3 liter darah...
Kenapa pihak RSPAD tetap bungkam dan membiarkan para "saksi" berpolemik sendiri soal panjang usus Wiranto yang dipotong (40 cm? 60 cm?) dan darahnya yang mengucur (3 liter? 4 liter?). Apa yang terjadi jika orang hanya punya sisa 1-2 liter darah dalam tubuhnya? - Mahfud Md: Sebut Serangan ke Wiranto Settingan Itu Sadis dan Kejam Ia mengungkapkan, Wiranto ditusuk sebanyak dua kali hingga mengalami luka cukup dalam di bagian perut sehingga ususnya harus dipotong. "Selama ini dibilang dipotong 40 cm, yang benar 60 cm lalu disambung lagi," ujar dia. Pada saat dalam perjalanan dari Pandeglang, Banten menuju Jakarta pun, dari dalam perutnya terus mengeluarkan darah akibat luka tusukan senjata tajam jenis kunai. "Darahnya mengalir terus itu sampai 3-4 liter ini keterangan dokter, dan saya melihat sendiri di ICU," kata Mahfud. https://www.liputan6.com/news/read/4086265/mahfud-md-sebut-serangan-ke-wiranto-settingan-itu-sadis-dan-kejam
[GELORA45] Jokowi Mengaku Tak Minta Polri Larang Demo
Bagaimana kalau presiden saja yang tanyakan ke Kapolri. - Jokowi Mengaku Tak Minta Polri Larang Demo Pelantikan Presiden Jokowi memastikan bahwa demonstrasi juga dijamin konstitusi. Namun, jika ada larangan berdemo, ia meminta agar ditanyakan langsung kepada kepolisian. "Namanya demo dijamin konstitusi." https://nasional-tempo-co.cdn.ampproject.org/v/s/nasional.tempo.co/amp/1260383/jokowi-mengaku-tak-minta-polri-larang-demo-pelantikan-presiden?
[GELORA45] BEM di Makassar Nilai Larangan Demo saat Pelantikan Presiden Langgar UUD
Polda Metro Larang Demo hingga Pelantikan Presiden-Wapres 20 Oktober Adapun rencana Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia dan BEM Nusantara yang ingin berunjuk rasa di tanggal tersebut jika Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (Perppu KPK) belum diterbitkan, dipastikan berlangsung tanpa izin (ilegal). https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/megapolitan/read/2019/10/14/18024541/polda-metro-larang-demo-hingga-pelantikan-presiden-wapres-20-oktober? - Selasa 15 Oktober 2019, 16:06 WIB BEM di Makassar Nilai Larangan Demo saat Pelantikan Presiden Langgar UUD Muhammad Taufiqqurahman - detikNews Makassar - Kepolisian mengeluarkan imbauan melarang adanya demonstrasi jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin. Larangan ini dikritik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Makassar, Sulsel karena melanggar UUD 45. "Sebagai negara hukum yang demokratis dan berasaskan Pancasila serta UUD 1945, seharusnya tidak ada pelarangan dalam penyampaian aspirasi," kata Ketua BEM UNM, Aksa kepada detikcom, Selasa (15/10/2019). Aksa menjelaskan, pernyataan Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe yang melarang adanya demonstrasi telah melampaui UUD 1945 pasal 28 E ayat 3 tentang kebebasan berkumpul, berserikat, dan menyampaikan pendapat di secara lisan dan tertulis. "Saya kira kan Pak Kapolda pasti paham hukum, jadi seharusnya tidak melontarkan pernyataan yang inkonstitusional. Karena pada dasarnya ada hirarki hukum yang mengatur kita dalam bernegara, mana bisa pernyataan kapolda kekuatan hukumnya melampaui UUD 1945," terangnya. Dikatakannya, sebagai pejabat publik dan pengayom warga negara, semestinya Kapolda tidak mengeluarkan penyataan atau himbauan tersebut. "Sekali lagi, demonstrasi adalah hak publik, hak warga negara. Tidak boleh ada pelarangan, sepanjang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," tegasnya. Sementara itu, Ketua BEM hukum Universitas Bosowa, Ewaldo Aziz mengatakan diskresi Polri melarang warga masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum telah melanggar azas pada ketentuan pasal 18 UU 2/2002 Polri, "Karena aksi demonstrasi adalah bagian dari menyatakan pendapat di muka umum yang merupakan hak warga negara dan dilindungi Konstitusi, bukan masalah yang harus diatasi Polri," ungkapnya. Seharusnya, Polda Sulsel jangan berlebihan memberikan label terhadap sikap kritis mahasiswa Makassar yang ingin mengawal dan mengkritik kekuasaan. "Jika alasannya pada hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terdapat banyak tamu mancanegara, maka hal itu lebih baik untuk dilakukan aksi demonstrasi, karena prinsipnya demonstrasi dilakukan pada tempat terbuka agar diketahui publik, dan publik yang dimaksud pula tamu undangan mancanegara," kata Aziz. (fiq/rvk)
Re: [GELORA45] BELI 01 - DAPET 02
Safari taktis Prabowo untuk mengepung 'musuh bebuyutan' Megawati. Jadi, pengamatan Hersubeno ini baru bisa diamini setelah meraba kesimpulan dari pertemuan Prabowo dengan si abu-abu SBY (kalau ada). --- lusi_d@... wrote: Penelitian seorang pengamat: Dendam kesumat terlanjur sepenuh hati. Eh junjunganku jadi kumpanainya. Hehehe BALE WARGA - Sukabumi update.com Oleh: Hersubeno Arief (Pengamat Politik) Manuver dan pilihan politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo membuat Rocky Gerung “ingkar” janji. Tanpa menunggu pelantikan presiden, dia sudah mengumumkan sikapnya: Oposisi terhadap Prabowo! Rocky bahkan berjanji akan berkeliling Indonesia, mengajak para kampret (mantan pendukung Prabowo) bergabung bersamanya. “Benar. Deklarasi sebagai oposisi terhadap Prabowo terpaksa saya majukan,” ujar Rocky dalam tayangan perdana resonansi.tv ( berbasis youtube ) Selasa (15/10). Bagi yang tidak paham konteks dan sikap politiknya, keputusan Rocky ini agak membingungkan. Pada kampanye pilpres lalu Rocky berjanji. "Pak Prabowo akan saya kritik 12 menit setelah dia dilantik, catat jejak digital hari ini," kata Rocky dihadapan ribuan alumni perguruan tinggi pendukung Prabowo-Sandi di Gedung Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2019). Apa lacur ternyata Prabowo kalah. Seharusnya tidak ada pelantikan. Seharusnya Prabowo tetap bersama kampret. Bersama Rocky menjadi oposisi. Mengkritik pemerintah. Bukan dikritik. Namun melihat manuvernya dalam beberapa hari terakhir, semakin meyakinkan publik, Prabowo tidak akan pernah menjadi oposisi. Tidak akan timbul tenggelam bersama rakyat, seperti yang dia janjikan. Safari politiknya menunjukkan dia telah menjadi bagian terpenting dari pemerintahan Jokowi. Menjadi aktor utama mewakili kepentingan Megawati dan Jokowi. Jumat (11/10) Prabowo bertemu dengan Jokowi di Istana. Saat itu dia mengaku memenuhi undangan Jokowi. Kepada media secara diplomatis Prabowo menyatakan siap membantu Jokowi bila dibutuhkan. Namun seandainya tidak berada di kabinet, Gerindra akan loyal sebagai penyeimbang. Bukan oposisi. Basi-basi politisi yang sudah basi! Setelah bertemu Jokowi, Ahad malam (13/10) Prabowo melanjutkan safari politiknya. Secara mengejutkan dia bertandang ke rumah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Sebelumnya sulit membayangkan kedua figur ini bisa bertemu. Apalagi kemudian saling rangkul, peluk, tertawa bersama dan mengaku punya banyak kesamaan pandangan. Prabowo selama ini secara terbuka menyatakan ketidak-sukaannya terhadap Surya Paloh. Dia selalu menolak diwawancarai oleh Metro TV milik Surya. Prabowo menyebut Metro TV tidak punya akhlak dan pencetak kebohongan. Sebaliknya Metro TV juga selalu memberitakan Prabowo secara miring. Termasuk dalam editorialnya sebagai sikap resmi redaksi. Hubungan keduanya seperti anjing dan kucing. Seperti tokoh kartun legendaris Tom and Jerry. Tak pernah akur. “Permusuhan” keduanya terus berlanjut. Pada saat Prabowo bertemu Megawati dalam diplomasi nasi goreng, pada saat yang sama Surya menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Setelah itu Surya maupun media miliknya Metro TV dan Media Indonesia mulai menyuarakan pentingnya oposisi. Surya juga mulai melakukan kritik dan bersuara miring terhadap beberapa kebijakan pemerintahan Jokowi. Pada pelantikan anggota DPR RI (2/10) terjadi drama politik yang cukup menarik. Mega tidak menyalami Surya. Padahal Surya sudah berdiri menyambutnya. Mustahil pertemuan Prabowo dengan Surya kali ini tanpa sepengetahuan dan restu Megawati. Mereka saat ini telah menjadi satu paket yang solid. Pemilihan ketua MPR adalah salah satu contohnya. Gerindra akhirnya sepakat mendukung Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR setelah Prabowo menemui Megawati. Padahal sebelumnya mereka ngotot mengajukan Ahmad Muzani. Sehari kemudian, Senin malam (14/10) Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Setelah itu dia juga direncanakan akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan Prabowo dengan para ketua umum partai pendukung Jokowi ini tentu saja sangat menarik dan menimbulkan tandatanya. Dalam kapasitas apa, dan apa pula kepentingannya? Prabowo tampaknya telah mendapat peran baru. Dia menjadi semacam mediator mempertemukan kepentingan Megawati sebagai pemegang saham mayoritas pemerintah, dengan para partner pemegang saham lainnya. Safari politik itu juga sekaligus menjadi semacam pemberitahuan resmi kepada partai-partai pendukung pemerintah. Bahwa saat ini dia yang mengendalikan permainan. Bila tidak mencapai titik temu, maka seperti dikatakan Rocky, bisa terjadi kampret mengusir cebong. Menjadi Perdana Menteri “Kelihatannya Prabowo akan menjadi semacam Perdana Menteri. Menjalankan peran yang selama ini dimainkan Luhut Panjaitan. Bahkan lebih besar,” ujar Rocky. Rocky mendapat informasi Prabowo akan menempati posisi sebagai Menkopolhukam, sesuai dengan latar belakang dan keahliannya. Bukan posisi Wantimpres seperti yang selama ini
[GELORA45] 4 hari lagi
Sabtu 20 Juli 2019, 08:30 WIB Jokowi Beri Waktu 3 Bulan https://m.detik.com/news/berita/d-4632212/jokowi-beri-waktu-3-bulan-pengacara-novel-harusnya-bentuk-tgpf Kamis, 1 Agustus 2019 12:17 WIB Jokowi: Setelah 3 Bulan Tanya ke Saya https://nasional-tempo-co.cdn.ampproject.org/v/s/nasional.tempo.co/amp/1230975/tim-teknis-novel-baswedan-jokowi-setelah-3-bulan-tanya-ke-saya?
Re: [GELORA45] An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-Fi
Ekonom AS Pemenang Nobel Ternyata Bahas SD Inpres RI https://www.cnbcindonesia.com/news/20191015141348-4-107139/ekonom-as-pemenang-nobel-ternyata-bahas-sd-inpres-ri --- jonathangoeij@.. wrote: "Why not have one universal basic subsidy that covers everything (perhaps except health and education) and let people decide how they will spend it, rather than trying to target subsidies based on our imperfect knowledge of what people need and deserve?”—Banerjee, Nobel laureate--- This year’s economics Nobel prize went to three worthy economists — Abhijit Banerjee and Esther Duflo of the Massachusetts Institute of Technology, and Michael Kremer of Harvard University. An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-Fighters | | | | | | | | | | | An Economics Nobel for Three Pragmatic Poverty-Fighters Noah Smith Finding what works in developing nations is more meaningful than high-flying theories. | | | Finding what works in developing nations is more meaningful than high-flying theories. #yiv4359379934 -- #yiv4359379934ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-mkp #yiv4359379934hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-mkp #yiv4359379934ads {margin-bottom:10px;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-mkp .yiv4359379934ad {padding:0 0;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-mkp .yiv4359379934ad p {margin:0;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-mkp .yiv4359379934ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-sponsor #yiv4359379934ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-sponsor #yiv4359379934ygrp-lc #yiv4359379934hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-sponsor #yiv4359379934ygrp-lc .yiv4359379934ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4359379934 #yiv4359379934actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4359379934 #yiv4359379934activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4359379934 #yiv4359379934activity span {font-weight:700;}#yiv4359379934 #yiv4359379934activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv4359379934 #yiv4359379934activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4359379934 #yiv4359379934activity span span {color:#ff7900;}#yiv4359379934 #yiv4359379934activity span .yiv4359379934underline {text-decoration:underline;}#yiv4359379934 .yiv4359379934attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv4359379934 .yiv4359379934attach div a {text-decoration:none;}#yiv4359379934 .yiv4359379934attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv4359379934 .yiv4359379934attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4359379934 .yiv4359379934attach label a {text-decoration:none;}#yiv4359379934 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv4359379934 .yiv4359379934bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4359379934 .yiv4359379934bold a {text-decoration:none;}#yiv4359379934 dd.yiv4359379934last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4359379934 dd.yiv4359379934last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4359379934 dd.yiv4359379934last p span.yiv4359379934yshortcuts {margin-right:0;}#yiv4359379934 div.yiv4359379934attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv4359379934 div.yiv4359379934attach-table {width:400px;}#yiv4359379934 div.yiv4359379934file-title a, #yiv4359379934 div.yiv4359379934file-title a:active, #yiv4359379934 div.yiv4359379934file-title a:hover, #yiv4359379934 div.yiv4359379934file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4359379934 div.yiv4359379934photo-title a, #yiv4359379934 div.yiv4359379934photo-title a:active, #yiv4359379934 div.yiv4359379934photo-title a:hover, #yiv4359379934 div.yiv4359379934photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4359379934 div#yiv4359379934ygrp-mlmsg #yiv4359379934ygrp-msg p a span.yiv4359379934yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv4359379934 .yiv4359379934green {color:#628c2a;}#yiv4359379934 .yiv4359379934MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv4359379934 o {font-size:0;}#yiv4359379934 #yiv4359379934photos div {float:left;width:72px;}#yiv4359379934 #yiv4359379934photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv4359379934 #yiv4359379934photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv4359379934 #yiv4359379934reco-category {font-size:77%;}#yiv4359379934 #yiv4359379934reco-desc {font-size:77%;}#yiv4359379934 .yiv4359379934replbq {margin:4px;}#yiv4359379934 #yiv4359379934ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv4359379934
Re: [GELORA45] 2015 Panglima TNI Izinkan Istri Prajurit Berpolitik
Tentara dan polisi itu kan anggota aktif. Yang sudah tidak aktif / pensiun ya balik jadi warga biasa / sipil.
[GELORA45] 2015 Panglima TNI Izinkan Istri Prajurit Berpolitik
Panglima Moeldoko Izinkan Istri Prajurit TNI Berpolitik "Kalau ibu-ibunya ngapain kami larang dan kami batas-batasi. Silakan menggunakan hak politiknya dengan baik. Yang dilarang itu bapak-bapaknya," katanya. https://nasional.tempo.co/amp/668112/panglima-moeldoko-izinkan-istri-prajurit-tni-berpolitik?
[GELORA45] Karin
Setelah bolak-balik membuat masyarakat kagum dengan kiprahnya dalam musibah kebakaran hutan dan kegiatan sosial lainnya, Awkarin (Karin Novilda) terluka oleh kegenitan sinis Budiman Sudjatmiko. Dengan sopan dan lembut gadis muda ini menasehati sang politikus yang sampai sore ini kelihatan belum juga siuman dari K.O. Karin yang biasanya asyik menenggelamkan diri dalam kerja-kerja sosial kini terluka. Dia keluar dari "zona nyamannya" itu. Bukan cuma untuk membela kaum perempuan yang diusili si politikus, tapi juga mengungkap pemikirannya tentang mana yang perlu dan harus. Hari ini giliran media yang kena tatapan tajamnya. Semoga Karin tetap menjadi dirinya di jalur pegiat sosial dan tidak tergoda untuk menjadi politisi. Karin Novilda: "Kuliah susah-susah jadi jurnalis. Eh begitu aktualisasi di dunia kerja malah disuruh bikin highlights berita gak bermutu yang sekedar mengejar page views. Media itu harusnya menjadi pembantu masyarakat yang butuh suara bukan malah jadi alat politik atau sekedar ngejar page views." 11:43 15 Okt 19
[GELORA45] Tetap Incar Kursi Wali Kota Re: kasihan
On Monday, October 14, 2019, 7:12 PM , ajeg wrote: Kasihan anak ini. - Gibran: Kasihan Rakyat Kalau Ada Dinasti Politik https://kumparan.com/@kumparannews/gibran-kasihan-rakyat-kalau-ada-dinasti-politik == Gibran Tetap Incar Kursi Wali Kota Solo Minggu , 06 Oktober 2019 | 14:59 JAKARTA - Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, berencana maju di Pilwalkot Solo 2020. Usaha Gibran bakal dipegang Kaesang. "Ya kalau yang namanya bisnis kan bisa dijalankan orang lain. Sekarang kan Kaesang sudah lulus, sudah bisa saya delegasikan ke Kaesang. Minggu depan dia lulus," kata Gibran kepada wartawan di Senayan City, Jalan Asia Afrika, Jakarta, Minggu (6/10/2019). Gibran menegaskan sebagian besar usahanya akan dipegang Kaesang jika dia sudah terjun total ke politik. Dia yakin adiknya itu mampu menakhodai bisnis yang telah dibangunnya. Soal jalan menuju Pilwalkot Solo, Gibran belum mau bicara banyak. Seperti diketahui, DPC PDIP Solo sudah menutup pintu untuk Gibran. Namun memang DPP PDIP masih membuka jalan."Ntar aja," ujarnya ditanya soal pendaftaran jadi cawalkot Solo seperti dilansir detik.com. Dia juga menegaskan pilihannya untuk terjun di politik ini tidak ada kaitannya dengan Jokowi.
[GELORA45] kasihan
Kasihan anak ini. - Gibran: Kasihan Rakyat Kalau Ada Dinasti Politik https://kumparan.com/@kumparannews/gibran-kasihan-rakyat-kalau-ada-dinasti-politik
[GELORA45] Polisi Ungkap Penikam Wiranto Beraksi karena Stres
Jokowi harus copot Kepala BIN yang langsung menggiring opini publik dengan memastikan penusukan itu merupakan aksi serangan Islam radikal. - Polisi Ungkap Penikam Wiranto Beraksi karena Stres, Tak Kenal Siapa Targetnya Jumat, 11 Oktober 2019 18:37 POLISI menyebut Syahril Alamsyah alias Abu Rara, penikam Menkopolhukam Wiranto, stres dan tertekan. Abu Rara stres saat mengetahui Abu Zee, Amir JAD bekasi dan kelompoknya, ditangkap Densus 88 dari Bekasi dan Jakarta Utara, bulan lalu. "Abu Rara merasa stres dan tertekan setelah mendengar ketuanya dia dalam hubungan kelompok aktif, yakni Abu Zee, tertangkap." "Ia berpikir kalau Abu Zee ditangkap, maka ia khawatir bisa ditangkap juga." "Makanya dia komunikasi dengan istrinya untuk melakukan amaliyah dan tinggal menunggu waktu," ucap Karopenmas Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019). Akhirnya, amaliyah itu, kata Dedi Prasetyo, diputuskan dilakukan pada Kamis (10/10/2019) kemarin, saat mengetahui ada orang penting datang ke Menes, di mana Abu Rara dan istrinya tinggal. "Sekali lagi dari pemeriksaan penyidik saat Abu Zee tertangkap, Abu Rara stres." "Dia beranggapan akan ditangkap dan ditembak. Maka dia mencari momentum itu.." "Dia lari-lari ketika dapat info kapal (helikopter) mau mendarat dan masyarakat berkumpul." "Sebab, menurutnya itu pasti ada pejabat publik pemerintah yang turun. Maka dia spontan untuk menyerang dengan senjata tajam," beber Dedi Prasetyo.
Re: [GELORA45] Haris Azhar: Itu Semena-mena
Itu bukan komentar si prajurit tapi komentar istri-istri mereka yang sepandangan dengan reaksi spontan masyarakat umum. Salut buat para suami mereka yang tetap mendampingi istrinya. Ini salahsatunya: https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/253671 --- SADAR@... wrote: Tapi, ... apasih komentar yg dikeluarkan 3 prajurit itu sampai harus kena disiplin TNI dan dilakukan tanpa proses HUKUM yg adil dan sah??? Barangkali ada yang bisa menemukan, ... On 14/10/2019 5:56, Sunny ambon wrote: Bersih lingkungan? Kalau bapak korupsi dan dihukum penjara, berarti anak dan isteri juga masuk penjara "collective panishment"?, On Sun, Oct 13, 2019 at 11:51 PM Lusi D. wrote: 1.: 3 Prajurit TNI Dipecat karena Ulah Istri, Haris Azhar: Itu Semena-mena – Jawa Pos Gambar Gravatar Aldy Putra 14/10/2019 JawaPos.com –Sebanyak tiga anggota TNI harus menanggung hukuman disiplin dan mendekam di tahanan selama 14 hari akibat ulah sang istri. Penyebabnya, komentar nyinyir di media sosial oleh para istri anggota TNI itu terkait dengan kasus penusukan Menko Polhukam Wiranto. Peristiwa ini pun turut disorot oleh Direktur Lokataru Basis, Haris Azhar. Menurutnya, tindakan TNI yang menghukum prajuritnya bahkan sampai memenjarakan akibat ulah sang istri dinilai sangat berlebihan. Sebab, pelaku dugaan tindak pidana bukan prajurit yang bersangkutan. “Saya agak prihatin dan mempertanyakan juga kenapa ada tindakan sampai sejauh itu? Hal seperti itu bisa dilakukan teguran saja,” kata Haris kepada JawaPos.com, Minggu (13/10). Aktivisi Hak Asasi Manusia (HAM) ini menyatakan, seharusnya institusi TNI tidak langsung mengambil langkah untuk menghukum kurungan 14 hari kepada prajurit TNI. Karena perbuatan yang diduga dilakukan istrinya belum dilakukan proses hukum. “Kalau misalnya sampai dipecat, atau dikurung itu terlalu. Harus lewat proses hukum atau proses administrasi terlebih dahulu,” ucap Haris.. Haris menyebut, tindakan penghukuman tidak bisa sepihak dari pimpinan yakni Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Prakasa. Karena harus dibuktikan kesalahannya secara hukum. “Apa kaitannya dengan Wiranto? Karena Wiranto bukan atasan dalam institusi TNI. Para anggota dan istrinya juga bertahun-tahun mengabdi pada institusi sebagai abdi pada bangsa dan negara,” terang Haris. Haris menyesalkan, langkah TNI yang semena-mena mempecat prajuritnya tersebut. Dia pun menilai, langkah tersebut tidak menunjukkan keseriusan pada upaya memerangi terorisme atau tidak menunjukan keseriusan negara dalam penegakan hukum yang profesional. “Justru makin menunjukan bahwa kekuasaan semena-mena,” tegas Haris. Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Kasad Jenderal Andika Perkasa membeberkan adanya istri prajurit berkomentar negatif terkait penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto. Komentar itu kemudian viral di media sosial. Langkah tegas diambil TNI AD. Dua suami anggota TNI itu adalah Dandim Kendari Kolonel Hendi Suhendi yang baru menjabat sejak 19 Agustus 2019 lalu. Satu lagi, Sersan Dua inisial Z yang bertugas di Detasemen Kavaleri Berkuda Bandung. Terhadap para istri, Andika mengatakan, kasus mereka akan diarahkan ke peradilan umum. Mereka dianggap melanggar UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Untuk posisi sang suami, kata Andika, Kolonel HS dan Sersan Dua Z dianggap telah memenuhi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 yaitu Hukum Disiplin Militer. “Konsekuensinya Kolonel HS sudah saya tanda tangani surat perintah melepas dari jabatannya dan akan ditambah dengan hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari. Penahanan ringan selama 14 hari,” ujar Andika di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10). “Begitu juga dengan Sersan Z, telah dilakukan surat perintah melepas dari jabatannya dan kemudian menjalani proses hukuman disiplin militer,” tambahnya. Satu lagi anggota TNI yang terkena sanksi akibat postingan istrinya adalah Peltu YNS dari Satpomau Lanud Muljono Surabaya. “Peltu YNS mendapat teguran keras, dicopot dari jabatan dan ditahan dalam rangka penyidikan oleh Pomau karena melanggar UU Nomor 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer,” terangnya. Sementara istri Peltu YNS, FS dilaporkan ke Polres Sidoarjo karena melanggar UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) pasal penyebaran kebencian dan berita bohong. Editor : Fadhil Al Birra Reporter : Muhammad Ridwan 2.: Delapan Istri TNI Kena Masalah Gara-gara Nyinyiri Penusukan Wiranto nasional 13 Oktober 2019, 00:58:17 WIB JawaPos.com – Sebanyak delapan perempuan diduga istri dari prajurit TNI mengunggah tulisan di media sosial (medsos) terkait penusukan Menko Polhukam Wiranto yang terjadi pada Kamis 10 Oktober 2019 di Pandeglang,
[GELORA45] Goliath Tabuni: Mas Wiranto kena azab
((( Mas ))) - DEMOKRASI News Oktober 12, 2019 Unggah Video Detik-detik Penusukan, Pentolan OPM Sebut Wiranto Kena Azab DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) diserang orang tak dikenal di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Penyerangan terjadi di sebuah lapangan ketika Wiranto hendak menaiki helikopter seusai menghadiri acara peresmian di Universitas Mathla'ul Anwar. Melansir dari siaran Kompas TV disebutkan, dua terduga pelaku diamankan setelah menyerang Wiranto. Banyak yang menyayangkan terjadiya serangan terhadap Menko Polhukam Wiranto tersebut. Netizen hingga warga bersimpati pada Wiranto dan 2 orang lainnya yang menjadi korban penyerangan. Namun nampaknya tak demikian dengan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Goliath Tabuni. Pasalnya, secara terang-terangan Goliath Tabuni menyebut, Wiranto kena azab.. Hal ini seperti dikutip dari unggahan akun Twitter @goliathtabuni yang mengunggah sebuah video detik-detik penyerangan terhadap Wiranto pada 10 Oktober 2019. "Mas Wiranto kena azab," tulis akun @goliathtabuni. Jendral Goliath Tabuni@goliathtabuni Mas Wiranto kena Azab 484:20 PM - Oct 10, 2019Twitter Ads info and privacy 23 people are talking about this Goliat N. Tabuni sendiri merupakan pentolan OPM berpangkat Jenderal yang mempunyai NRP.7312.00.00.00 di TPNPB-OPM. Bersama Benny Wenda dan kelompoknya, Goliath Tabuni terus menyuarakan adanya referendum penentuan nasib sendiri bagi Papua dan Papua Barat. Goliath Tabuni sempat mencela pernyataan Wiranto, ketika Menko Polhukam tersebut menegaskan, tak akan pernah ada dialog untuk membahas soal referendum Papua pada Selasa (3/9/2019). "Pemerintah sudah banyak sekali memberikan satu dukungan untuk akselerasi di sana. Kalau kurang, apa yang kurang, sampaikan, tapi bukan bicara referendum," ungkapnya kala itu. Menanggapi pernyataan Wiranto, Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) Goliath Tabuni turut memberikan komentar pribadinya. Hal ini seperti dikutip dari unggahan akun Twitter @goliathtabuni pada 3 September 2019 yang mengunggah sebuah postingan mengomentari berita online tentang pernyataan Wiranto terkait referendum Papua. "MAS Wiranto masih memakai gaya kuno Coba otak agak update sedikit ka !!! Malu maluin negaramu saja," ujar akun @goliathtabuni mengomentari pernyataan Wiranto dalam berita yang dikutipnya saat itu.(*)
Re: [GELORA45] Rasisme dan Separatisme di Papua (Bagian 2)
Tanpa mengurangi hormat kepada Bung Hatta sebagai proklamator, keputusannya di KMB termasuk kesediaannya menanggung utang penjajah Hindia Belanda (baru lunas di era kepresidenan Megawati) perlu dijadikan catatan tebal sejarah untuk pembelajaran anak-cucu tentang model pembangkrutan "dunia ketiga" oleh nekolim. --- jetaimemucho1@... wrote: Rasisme dan Separatisme di Papua (Bagian 2) 13 Oktober 2019 - - - - - Ilustrasi merebut Irian Barat dari Belanda di masa Sukarno/Istimewa Koran Sulindo – Di kalangan warga yang terlibat dalam gerakan separatisme di Irian Barat, ada pandangan yang menganggap Belanda tidak pernah menjajah rakyat Papua, artinya mereka tidak sadar dan tidak melihat negara Belanda sebagai kekuasaan kolonial dan imperialis. Mereka bicara tentang adanya “keharmonisan” di bawah kekuasaan Belanda. Pandangan ini melahirkan sebuah sektor warga yang pro-kolonialisme Belanda. Seorang aktivis separatisme Papua yang kebetulan saya jumpai di Kongres Liga Interasional Perjuangan Rakyat (ILPS) V di Hongkong, bulan Juli 2019, berkata bahwa mereka tidak pernah menentang Belanda. Jadi, salahkah saya kalau saya bilang bahwa para pendukung separatisme Papua pada hakikatnya pro-kolonialisme Belanda? Sektor warga pro-kolonialisme Belanda tidak hanya terdapat di Papua. Contoh konkret di kalangan orang Maluku, terutama mereka yang tinggal di negeri Belanda, yang melahirkan separatisme dengan negara bonekanya, Republik Maluku Selatan (RMS). Juga di kalangan tentara KNIL dan lapisan masyarakat yang hidupnya bergantung dan terjalin erat dengan kekuasaan kolonial Hindia Belanda. Bahwa ada lapisan masyarakat yang tidak “merasa” dijajah, tidak berarti penjajahan itu tidak ada. Perasaan “tak dijajah” sementara lapisan masyarakat Papua tidak menghapus fakta bahwa sejak pertengahan 1936, perusahaan Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij sudah punya markas di Babo, untuk mengeksploitasi minyak dari perut bumi Papua dan mengangkutnya ke luar Papua guna mengisi pundi-pundi kaum pemodal kapitalis Belanda. Dan itu dilakukan tanpa izin rakyat Papua. Kok bisa Belanda (bukan orang suku Melanesia dan negeri asalnya terletak 13..212 kilometer dari Papua) mengebor dan mengangkut (baca: merampok) minyak milik rakyat Papua dengan bebas, aman dan tenteram? Itukah tanda “harmonisasi” antara penguasa kolonial Belanda dengan rakyat Papua? Adanya pandangan pro-Belanda ini membuktikan tidak meratanya perkembangan ekonomi, sosial dan politik di kepulauan Nusantara selama kolonialisme Belanda. Bahkan sekarang pun, di bawah sistem setengah jajahan setengah feodal, ketidakseimbangan dan kesenjangan dalam perkembangan ekonomi, sosial dan politik tidak akan dapat diatasi. Dampak dari tidak meratanya perkembangan ekonomi, sosial dan politik, antara lain tercermin dalam tidak samanya kesadaran politik massa rakyat luas di berbagai pulau. Penegasan beberapa tokoh separatisme Papua tentang perbedaan ras antara penduduk Papua dengan mayoritas penduduk Indonesia lainnya lebih lanjut mencerminkan betapa besar dan kuatnya warisan rasisme yang ditinggalkan oleh kekuasaan kolonial Belanda. Salah satu alasan besar yang diajukan Belanda untuk memisahkan Papua Barat dari Indonesia dan terus mengangkanginya adalah penduduk Papua tidak sama rasnya dengan penduduk Indonesia lainnya. Kita temukan pikiran berdasarkan pada ras ini juga pada diri Mohammad Hatta (Bung Hatta) dalam diskusi tentang luas negara Indonesia, yang diselenggarakan oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), pada tanggal 10 dan 11 Juli 1945. Berkaitan dengan Papua, pada pokoknya terdapat dua pendapat besar yang diwakili oleh Mohammad Yamin dan Mohammad Hatta. Yamin memasukkan Papua sebagai bagian dari Indonesia. Hatta tidak sepakat Papua dimasukkan dalam wilayah Indonesia, dengan alasan perbedaan ras. Dasar ras ini juga digunakan Hatta untuk memilih Malaya dan Borneo Utara sebagai bagian dari wilayah Indonesia ketimbang Papua. Padahal Malaya dan Borneo Utara bukan jajahan Belanda. Yang lebih masuk akal dan sesuai dengan hukum internasional yang mengakui prinsip Uti Possidetis Juris (“as you possess under law”) adalah wilayah Hindia Belanda menjadi wilayah Indonesia. Dan Papua termasuk Hindia Belanda. Kalau tidak, bagaimana mungkin Boven Digul dijadikan tempat kamp konsentrasi para perintis kemerdekaan Indonesia. Berikut yang dikatakan Bung Karno dalam pidatonya tanggal 4 Mei, 1963 di Jayapura. “…Dan apa yang dinamakan tanah air Indonesia? Yang dinamakan tanah air Indonesia ialah segenap wilayah yang dulu dijajah oleh pihak Belanda, yang dulu dinamakan Hindia Belanda, yang dulu dinamakan Nederlands Indië. Itulah wilayah Republik Indonesia. Dengarkan benar kataku, itulah wilayah Republik Indonesia. Itu berarti bahwa sejak 17 Agustus 1945 Irian Barat telah masuk di dalam wilayah Republik Indonesia. Apa yang belum terjadi? Karena penjajah Belanda di Irian
Re: [GELORA45] RR - Kejahatan Mafia Berkeley di Indonesia
Setelah David Ransom, awal 2000an giliran John Perkins menggemparkan dunia dengan pengakuannya sebagai "prajurit" nekolim (confessions of an economic hit man). Selesai sudah. Kejahatan terorganisir nekolim terbongkar hidup-hidup. Basah kuyup. Sialnya, masih banyak orang yang bersedia mencucuk biji mata sendiri supaya tidak melihat kejahatan yang begitu terang-terangan. Di Indonesia misalnya, banyak sekali orang "buta" yang ternganga kena goyangan kibul Sri Mulyani, tak peduli sekalipun dia pernah kabur dari tugas kenegaraan (menkeu) demi jabatan tinggi di Bank Dunia. Lalu, begitu rezim berganti tiba-tiba dia tinggalkan gaji besar di lembaga dunia itu lantaran (katanya) hatinya terpanggil untuk "menolong" Indonesia. Tentu bukan cuma RR yang sewot dengan "pertolongan" menteri terbaik nekolim itu, semua orang yang diperas macam-macam pajak dan dicekik iuran BPJS juga pada heran, Sri Mulyani ni cerewet betul tentang segala macam persoalan ekonomi Indonesia tetapi jarang sekali dia buka mulut soal kondisi kehidupan di Papua. Mentri terbaik... --- lusi_d@... wrote: Untuk menyegarkan kembali ingatan sekaligus menelusuri kelanjutan dari cikalbakalnya dulu sampai kaum penerus jaringan-kerjanya Mafia Berkeley yang sedang berkuasa ditanahair kita saya kutipkan uraian dari Pengantar Penerbit Berbahasa Indonesia, dalam Buku Persekongkolan Jahat dibalik Utang Luar Negeri, karya Davis Ransom dng judul: Mafia Berkeley dan Pembunuhan Massal di Indonesia. Selamat membaca di akhir minggu. Ramparts --- David Ransom: Pengantar Penerbit: Persekongkolan Jahat dibalik Utang Luar Negeri Transaksi utang luar negeri tidak bisa dipandang sebagai transaksi utang piutang biasa. Hal ini dibuktikan oleh kehadiran utang luar negeri yang telah berlangsung sejak awal kemerdekaan, kemudian berlanjut pada masa pemerintahan Soeharto dan masih berlangsung pemerintahan saat ini. Kemerdekaan Indonesia mendapat pengakuan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), setelah pemerintah Indonesia mau menanggung beban utang luar negeri yang dibuat oleh Hindia Belanda. Praktis sejak tahun 1950, pemerintah Indonesia serta merta memiliki utang yang terdiri dari utang luar negeri warisan Hindia Belanda senilai US$ 4 miliar dan utang luar negeri baru Rp 3,8 miliar. Ketika pemerintahan Soekarno melakukan pembuatan utang luar negeri baru maka pemerintah tidak bisa menghindar dari tekanan pihak pemberi utang. Tabel - Pembuatan Utang Luar Negeri Sumber: Higgins, 1957 Dalam periode 1950-1956 pembuatan utang selalu diikuti dengan adanya intervensi dari pemberi utang (asing). Peristiwa pertama intervensi asing dalam pemberian utang ini terjadi pada tahun 1950, ketika pemerintah AS bersedia memberikan pinjaman sebesar US$100 juta. Melalui pemberian utang tersebut, pemerintah Amerika Serikat (AS) menekan Indo- nesia untuk mengakui keberadaan pemerintahan Bao Dai di Vietnam. Karena tuntutan tersebut tidak segera dipenuhi, pemberian pinjaman itu akhirnya tertunda pencairannya (Weinstein, 1976: 210). Peristiwa kedua terjadi pada 1952. Setelah menyatakan komitmennya untuk memberikan pinjaman, pemerintah AS kemudian mengajukan tuntutan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengembargo pengiriman bahan-bahan mentah strategis ke China. Sebagai negara produsen karet dan anggota PBB, secara tidak langsung tuntutan tersebut ‘terpaksa’ dipenuhi Indonesia. Peristiwa yang paling dramatis terjadi pada 1964. Menyusul keterlibatan Inggris dalam konfrontasi dengan Malaysia, pemerintah Indonesia segera menyikapi hal itu dengan menasionalisasikan perusahaan Inggris. Ini adalah nasionalisasi kedua yang dilakukan Indonesia setelah nasionalisasi perusahaan Belanda pada 1956. Mengetahui hal itu, pemerintah AS segera turut campur. Setelah beberapa waktu sebelumnya menekan Indonesia untuk mengaitkan pencairan pinjamannya dengan program stabilisasi IMF, AS kemudian mengaitkan pencairan pinjaman berikutnya dengan tuntutan untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia. Campur tangan AS tersebut - ditengah maraknya demonstrasi menentang pelaksanaan program stabilisasi IMF di Tanah Air - ditanggapi Soekarno dengan mengecam utang luar negeri dan menentang AS. Pernyataan,”Go to hell with your aid”, yang sangat terkenal itu adalah bagian dari ungkapan kemarahan Soekarno kepada negara tersebut. Penolakan Soekarno yang sangat keras tersebut harus dibayar dengan kejatuhannya dari kursi Kepresidenan. Ketika krisis ekonomi-politik nasional memuncak pada 1965, Soekarno secara sistematis mendapat tekanan untuk menyerahkan kekuasaannya kepada Soeharto tepat 11 Maret 1966. Hal ini menandai berakhirnya era pemerintahan Soekarno dan dimulainya era pemerintahan Soeharto dengan Orde Baru-nya di Indonesia. Pada era pemerintahan Soeharto, selain Indonesia kembali dalam kontrol IMF dan Bank Dunia, kedua jenis warisan utang pada masa Soekarno juga disepakati untuk dibayar. Utang luar negeri warisan Hindia Belanda disepakati untuk dibayar selama 35 tahun terhitung sejak
[GELORA45] Hari Guru Internasional 2019
Pesan Mendikbud kepada Guru: "Kalau sekarang gajinya sedikit, apalagi guru honorer, nikmati saja," Menteri kualifikasi 1+1=2
[GELORA45] Dandim Kendari Ditahan, Ini Postingan Istrinya soal Wiranto yang Dipersoalkan
Kenapa Dandim ini harus memikul tanggungjawab / langsung dihukum untuk perbuatan orang lain, sekalipun orang itu istrinya sendiri? - Jumat 11 Oktober 2019, 18:25 WIB Dandim Kendari Ditahan, Ini Postingan Istrinya soal Wiranto yang Dipersoalkan Audrey Santoso - detikNews Komandan Kodim Kendari, Kolenel HS dicopot dari jabatannya dan ditahan selama 14 hari karena karena posting-an istri. Istrinya membuat posting-an nyinyir di media sosial terkait Menko Polhukam Wiranto. Ditelusuri detikcom pada Jumat (11/10/2019), akun Facebook istri Kolonel HS yang bernama Irma Zulkifli Nasution sudah tidak ditemukan. Namun foto tangkapan layarnya sudah beredar. Ada dua tangkapan layar status Facebook yang beredar. Posting-an pertama tertulis 'Jangan cemen pak,...Kejadianmu tak sebanding dengan berjuta nyawa yg melayang'. Posting-an kedua, tertulis 'Teringat kasus pak setnov,.. bersambung rupanya, pake pemeran pengganti'. Tidak ada kata yang menyebut nama Wiranto di dua posting-an itu. KSAD Jenderal Andika Perkasa sebelumnya menjatuhkan sanksi kepada Kolonel HS dan seorang anggota bernama Sersan Dua Z. Keduanya dihukum karena istri mereka mem-posting soal Wiranto di media sosial. "Sehubungan dengan beredarnya posting-an di sosial media menyangkut insiden yang dialami oleh Menko Polhukam, maka Angkatan Darat telah mengambil keputusan. Pertama, kepada individu yang juga merupakan istri dari anggota TNI AD, yang pertama berinisial IPDN, dan yang kedua adalah LZ," kata Andika di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10). IPDN merupakan istri Komandan Kodim Kendari Kolonel HS. Sedangkan LZ adalah istri Sersan Dua inisial Z. Kedua orang itu diarahkan ke ranah peradilan umum. Andika mengatakan pihaknya menindak suami mereka. Kolonel HS dan Sersan Dua Z disebut telah memenuhi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014, yaitu hukum disiplin militer. "Sehingga konsekuensinya kepada Kolonel HS tadi sudah saya tandatangani surat perintah melepas dari jabatannya dan akan ditambah dengan hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari, penahanan ringan selama 14 hari," ujarnya. "Begitu juga dengan Sersan Z, telah dilakukan surat perintah melepas dari jabatannya dan kemudian menjalani proses hukuman disiplin militer," ujarnya. (idh/fjp)
Re: [GELORA45] VeronicaKoman Bertemu Bachelet Sampaikan Situasi
Kalau betul Veronika punya beberapa paspor cadangan aneka warna (termasuk biru HK?), di jaman sekarang itu namanya ilmu intelijen. --- ilmesengero@... wrote: Diberitakan oleh media dalam negeri bahwa Veronikaakan ditangkap oleh Interpol, tetapi agaknya Veronika punya ilmu gaib siluman maka oleh sebab itu tidak kelihatan untuk ditangkap oleh mereka. https://suarapapua.com/2019/10/10/veronica-koman-bertemu-bachelet-sampaikan-situasi-terkini-west-papua/ Penulis ElisaSekenyap 10Okt 2019, 9:21 WP Veronica Koman bertemua Michelle Bachelet, Komisioner Tinggi HAM PBB di Australia. (Ist). JAYAPURA,SUARAPAPUA.com — Veronica Koman, aktivis dan pengacara HAM AliansiMahasiswa Papua (AMP) akhirnya bertemu dengan Komisioner HAM PBBMichelle Bachelet pada 8 Oktober 2019 di Australia. Pertemuan itudiungah Veronica di akunt facebooknya pada tanggal 10 Oktober 2019. Bacajuga: KomisionerHAM PBB Diminta Memberikan Perlindungan Hukum Kepada Veronika Koman Veronica yangdiketahui berada di Sydney Australia itu tidak memberikan keterangandalam postingannya perihal dimana tempat pertemuan dan foto bersamaBachelet itu dilakukan. Dalam postingannya hanya tertulis di TanahGadigal pada 8 Oktober 2019. “Sungguhsebuah kehormatan bisa bertemu dengan perempuan inspiratif denganperjalanan hidup yang luar biasa: Michelle Bachelet,” tulis Verosapaan akrabnya itu mengalawi postinganya. Iamenjelaskan, Bachelet sebelum menjabat sebagai Komisioner Tinggi HAMPBB saat ini, ia adalah presiden perempuan Chile pertama, dan pernahterpilih dua kali untuk jabatan tersebut. Menurutnya,Bachelet menghasilkan banyak hukum dan reformasi yang progresifselama masa jabatannya. Sebagai pegiat hak perempuan terkemuka, iajuga pernah ditunjuk menjadi direktur pertama UN Women. Bacajuga: PenetapanTersangka Veronica Koman Merupakan Kriminalisasi KemerdekaanBerpendapat Di bawahkediktatoran Pinochet (Augusto Jose Ramon Pinochet Ugarte PresidenChile), ayahnya ditahan atas tuduhan pengkhianatan dan kemudianmeninggal di dalam penjara, sementara ia sendiri dan ibunya jugapernah dipenjara dan disiksa. Ia lalu haruspergi meninggalkan negaranya dan mencari suaka di Australia. “Sayamenyampaikan kepadanya tentang perkembangan situasi terkini krisisWest Papua, terutama tentang pendekatan keamanan oleh pemerintahIndonesia. Banyaknya warga sipil yang kini berada dalam pengungsian,pemberangusan hak atas kebebasan berekspresi besar-besaran, termasukpenangkapan para aktivis politik damai.” Saya jugamemberitahunya tentang penggunaan kekuatan berlebihan dalam menanganiaksi para pelajar dan mahasiswa yang menolak berbagai perangkat hukumbermasalah di Indonesia bulan lalu,” tulis Vero. Sebelumnya,Bachelet juga menyampaikan keprihatinannya atas penanganan aktivisHAM, termasuk Veronica Koman. Ahli HAM PBBjuga menyampaikan agar melindungi hak-hak pembela HAM, termasukVeronica Koman. Bacajuga: VeronikaKoman dan Surya Perlu Dilindungi, Bukan Dikriminalisasi “Kamimenyerukan langkah-langkah segera untuk memastikan perlindungankebebasan berekspresi dan mengatasi tindakan pelecehan, intimidasi,campur tangan, pembatasan yang tidak semestinya, dan ancaman terhadapmereka yang melaporkan aksi protes,” kata para ahli PBB yangberjumlah 5 orang itu sebagaimana dikutib dari media ini. Veronicasendiri telah ditetapkan sebagai tersangka penyebar berita bohongpengepungan mahasiswa Papua Agustus 2019 oleh Indonesia melaluiKepolisian Daerah Jawa Timur. Pewarta:Elisa Sekenyap #yiv8020558820 -- #yiv8020558820ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-mkp #yiv8020558820hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-mkp #yiv8020558820ads {margin-bottom:10px;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-mkp .yiv8020558820ad {padding:0 0;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-mkp .yiv8020558820ad p {margin:0;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-mkp .yiv8020558820ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-sponsor #yiv8020558820ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-sponsor #yiv8020558820ygrp-lc #yiv8020558820hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8020558820 #yiv8020558820ygrp-sponsor #yiv8020558820ygrp-lc .yiv8020558820ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8020558820 #yiv8020558820actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8020558820 #yiv8020558820activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8020558820 #yiv8020558820activity span {font-weight:700;}#yiv8020558820 #yiv8020558820activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8020558820 #yiv8020558820activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8020558820 #yiv8020558820activity span span
Re: [GELORA45] RR - Kejahatan Mafia Berkeley di Indonesia
Inilah wujud paling nyata dari kejahatan terorganisir neokolonialisme-imperialisme. Mafia Berkeley cuma salahsatu unsur, dengan area kerja di sektor peraturan / regulasi. Dukungan penuh datang dari CSIS sebagai mesin pencuci otak penduduk koloni (lewat berbagai "organisasi sosial" binaannya), dan IGGI sebagai sosok neo-penjajahnya - untuk melakoni peran antagonis. IGGI inilah guru pengganti VOC dalam matapelajaran korupsi. Tugas ketiga unsur nekolim ini (MB-CSIS-IGGI) sangat jelas yaitu, menyelenggarakan "pembangunan" untuk merusak kehidupan dan lingkungan alam di seluruh Indonesia untuk keuntungan peserta nekolim. Khususnya, bertugas menjamin kenyamanan merusak masyarakat dan alam di Papua. Itu sebabnya Papua menjadi provinsi paling terbengkalai di antara puluhan provinsi lainnya. --- lusi_d@... wrote: Berikut analisis Rizal Ramli yang menelusuri kejahatan Mafia Berkeley di Indonesia bersama kaum oligarkinya. Lusi.- Rizal Ramli: Mafia Berkeley Bikin Ekonomi Indonesia Dari Awal Babak Belur Submitted by redaksi on Jumat, 11 Oct 2019 - 10:02 KONFRONTASI - SEJAK dulu hingga saat ini setiap kali turun ke lapangan, baik sebagai jurnalis maupun selaku pengamat sosial, saya kerap menemui sebuah pertanyaan dari sejumlah orang di lapisan bawah. Begini pertanyaannya: “Kenapa ekonomi Indonesia sejak awal selalu saja tumbuhnya sangat lambat. Padahal, negara kita punya banyak uang dan punya kekayaan alam yang lebih melimpah. Ke mana semua itu? Apakah ada orang jahat (penjahat ekonomi) yang sengaja menguasai untuk kepentingan kelompoknya saja? Saya memang sudah menjawab pertanyaan itu secara langsung ke mereka dengan mengikutkan penjelasan singkat. Misalnya dengan menggambarkan bahwa negara kita memang selalu saja kecolongan dengan menempatkan sebagian besar pejabat bermental rusak, dan lain sebagainya. Dan saya yakin, jawaban itu tidaklah membuat mereka terlalu puas. Sebab memang saya bukanlah orang berkompeten menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Tetapi setidaknya, rakyat tentu sangat membutuhkan penjelasan riil terhadap sesuatu yang belum dipahaminya tersebut. Olehnya itu, saya mencoba mengangkat sebuah jawaban yang telah dikemukakan Dr. Rizal Ramli, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, melalui bukunya berjudul: “Rizal Ramli Lokomotif Perubahan”, cetakan II (edisi revisi: 2009). Dalam buku setebal 232 halaman tersebut, Rizal Ramli yang juga sempat menjabat Menteri Keuangan itu secara spesifik menggugat Mafia Berkeley sebagai kelompok yang sejak awal membuat ekonomi Indonesia jadi babak belur. Rizal Ramli menggambarkan kondisi tersebut melalui penulis bukunya itu, Didin Abidin Masud dan Edy Mulyadi. Ia menjelaskan, bahwa istilah Mafia Berkeley ditujukan pada sejumlah menteri ekonomi yang menjadi penentu strategi pembangunan Indonesia pada awal orde Baru. Sebelum menduduki berbagai posisi strategis di pemerintahan, mereka menimba ilmu ekonomi di Universitas California, Berkeley, pada tahun 1960-an. Rizal Ramli menyebut tokoh sentral Mafia Berkeley adalah Widjojo Nitisastro, yang menjadi Ketua Bappenas sejak Kabinet pembangunan I, tahun 1969. Disebutkannya, kolega Widjojo, antara lain, Ali Wardhana, Emil Salim, Sumarlin (alumnus Pittsburgh University, tapi mengikuti garis kebijakan Mafia Berkeley), dan Saleh Afiff. Radius Prawiro yang berpendidikan akuntan dari Belanda, juga masuk kelompok generasi pertama Mafia Berkeley. Dikatakannya, sebagai konseptor dan arsitek utama pembangunan ekonomi Indonesia 1966-1997, Widjojo amat leluasa menempatkan kolega dan kadernya untuk menduduki posisi penting di berbagai kementrian. Emil Salim, Sumarlin, Saleh Afiff, diorbitkan ke posisi menteri setelah “magang” di Bappenas. Demikian pula, katanya, generasi ekonom yang lebih muda, terus mendaki ke posisi empuk di pemerintahan setelah berkarier di Bappenas. Mereka, antara lain Adrianus Mooy, BS Moelyana, Sudradjad Djiwandono, dan Boediono. Kebijakan makro ekonomi yang diusung Mafia Berkeley, menurut Rizal Ramli, adalah pengendalian laju inflasi lewat kebijakan fiskal dan moneter yang ketat, liberalisasi sektor keuangan –dikenal dengan istilah deregulasi dan debirokratisasi pada tahun 1980-an, liberalisasi sektor industri dan perdagangan, dan privatisasi alias penjualan aset milik negara. Yang menarik, kehadiran B.J. Habibie yang dengan cepat merebut simpati Soeharto, membuat kubu Widjojo Cs menemukan rival yang sepadan dalam sirkulasi elit birokrasi. Habibie, menurut Rizal Ramli, lewat "markasnya" di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga berhasil menempatkan orang-orangnya di kabinet, seperti Wardiman Djojonegoro dan Rahardi Ramelan. Meski Habibie menjadi rival kuat dalam “memperebutkan” kursi kabinet, toh dalam cetak biru pembangunan ekonomi, posisi Mafia Berkeley tak tergoyahkan. Rizal Ramli melihat generasi kedua dan ketiga Mafia Berkeley masih bertebaran di Bappenas, Departemen Keuangan, dan Bank Indonesia. “Banyak anggota dan murid Mafia Berkeley yang menduduki posisi kunci di bidang
[GELORA45] majelis partai
Ada apa pimpinan MPR sampai berbondong-bondong mendatangi kediaman Megawati dan Prabowo hanya untuk mengundang mereka ke acara pelantikan Jokowi? Apa tidak cukup dengan mengirim utusan berikut surat undangan seperti biasa? Hanya mengundang atau memang ada pembicaraan khusus soal UUD 1945? Apa pun itu, yang pasti ini menunjukkan kerendahdirian yang parah dari Majelis Rakyat! Ps.Rakyat nggak diundang nih? --- Pimpinan MPR Undang Megawati ke Pelantikan Jokowi Oleh Johan Fatzry pada 10 Okt 2019, 18:45 WIB Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Pimpinan MPR menemui Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (10/10/2019).. MPR mengundang Megawati untuk hadir dalam pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wapres Mar'uf Amin 20 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo) - Bakal Datang ke Pelantikan Jokowi? Prabowo: Ya Hadirlah Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia11 October 2019 16:42 Foto: Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)Jakarta - Setelah menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019), Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto akan menerima kedatangan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. Pertemuan akan berlangsung di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta. "Saya tanya, ada apa rombongan MPR mau ketemu saya? Katanya mau undang saya ke pelantikan presiden," ujar Prabowo kepada wartawan.
[GELORA45] BIN Pantau Penusuk Wiranto Sejak Tiga Bulan Lalu
Dan, sang "radikalis" dibiarkan mendekati si pejabat. Pantes rame-rame menolak disebut kecolongan, wong malah dapat kambing hitam... - BIN Telah Pantau Penusuk Wiranto Sejak Tiga Bulan Lalu https://nasional.tempo.co/amp/1258223/bin-telah-pantau-penusuk-wiranto-sejak-tiga-bulan-lalu?
[GELORA45] Gempa susulan di Maluku capai 1.316 kali
Korban jiwa sudah sebanyak 20 orang dengan jumlah pengungsi melonjak hingga 130 ribu orang. Wiranto tegas menuding mereka menjadi beban bagi pemerintah, dan para korban bencana yang dianggap beban ini nasibnya semakin tenggelam tertutup kisah penusukan Wiranto. - Gempa susulan di Maluku capai 1.316 kali Kamis, 10 Oktober 2019 21:06 WIB Pewarta: Daniel Leonard Sebagian gedung Musik Ambon dan Gedung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPT) Metrologi Legal Ambon tampak rusak di Desa Passo, Kecamatan Baguala, Ambon, Maluku, Kamis (10/10/2019). ANTARAFOTO/izaac mulyawan/ama.Ambon (ANTARA) - Guncangan gempa bumi tektonik susulan yang terjadi di Pulau Ambon, Haruku, dan Pulau Seram Bagian Barat hingga hari ini sudah mencapai 1.316 kali. "Setelah gempa bumi tektonik bermagnitudo 6,5 pada Kamis, (26/9) hingga Kamis (10/10) pukul 15:00 WIT sudah terjadi 1.316 kali gempa susulan dan yang dirasakan langsung masyarakat sebanyak 153 kali," kata Pengamat Pertama Geofisika (PPG) BMKG Pusat Gempa Regional IX Ambon, Teddy Dwi Riadi di Ambon, Kamis. Intensitas gempa dengan magnitudo bervariasi, namun kedalamannya hanya 10 kilo meter hari ini cukup membuat khawatir masyarakat di Pulau Ambon dan sekitarnya. Menurut dia, belum ada alat secanggih apa pun yang bisa mendeteksi kapan terjadi gempa bumi tektonik dengan besaran kekuatan serta lokasinya berada di mana.Gempa bumi tektonik susulan dengan magnitudo 3,4 awalnya terjadi pada Kamis, (10/10) pukul 04:47:50 WIB pada koordinat 3.68 Lintang Selatan dan 128.16 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilo meter di bawah permukaan laut dan dirasakan III MMI di Kota Ambon dan jaraknya hanya 3 Km utara Ambon dan tidak berpotensi gelombang tsunami. Kemudian terjadi gempa susulan dengan magnitudo 5,2 pada kedalaman 10 Km pukul 11:39:44 WIB dan secara beruntun terjadi berulang kali dalam hitungan detik maupun menit. Teddy Dwi Riadi juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan termakan isu adanya peringatan tsunami di Desa Passo, Kecamatan Baguala (Kota Ambon). Imbauan tersebut berkaitan dengan beredarnya isu peringatan tsunami melalui sebuah media sosial dengan nama Didax Sismo.* Editor: Erafzon Saptiyulda AS COPYRIGHT © ANTARA 2019
[GELORA45] Pagi Ini Akbar Alamsyah Dimakamkan
Pagi Ini, Akbar Alamsyah Dimakamkan di Kebayoran Lama Jumat, 11 Oktober 2019 06:14:25 Reporter : Fikri Faqih Merdeka.com - Pihak keluarga memakamkan jenazah Akbar Alamsyah, korban demo pelajar, pada Jumat pukul 08.00 WIB di TPU di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ayah Alamsyah, Adang mengatakan, jenazah anaknya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman umum di wilayah Gelonggan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. "Dimakamkan pukul 08.00 pagi ini di Gelonggan di belakang 'carrefour' Kebayoran Lama," katanya dari pesan singkatnya kepada ANTARA, Jumat (11/10). Korban demo pelajar Akbar Alamsyah telah meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Kamis petang sekitar pukul 17.00 WIB, ujar Rosminah Ibu korban saat dihubungi lewat sambungan telepon. Rosminah mengatakan tidak mengetahui alasan meninggalnya sang anak. "Saya kurang terlalu tahu alasannya apa. Saya datang ternyata sudah meninggal," kata Rosminah dengan suara bergetar. Sebelumnya, demo pelajar di DPR RI yang berakhir ricuh pada Kamis (26/9) menyebabkan banyak korban berjatuhan baik dari sisi pendemo maupun petugas keamanan. Salah satu yang menjadi korban dalam demo pelajar tersebut adalah Alamsyah Akbar dirawat intensif di CICU RSPAD Gatot Subroto. Alamsyah diketahui mengalami retak pada tempurung kepala dan sempat menjalani operasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Keberadaan Alamsyah sempat tidak diketahui pascademo pelajar tanggal 25 September 2019, dan baru diketahui pada 28 September 2019 dalam kondisi koma di rumah sakit.
[GELORA45] wow,
Wiranto tersungkur, Budi Gunawan muncul... Ke mana SBY, LBP, HP? Rapopo kalo masih shock. Hehehh..
[GELORA45] Wiranto Diserang di Pandeglang, Kapolsek Terluka Kena Tusukan
Kamis 10 Oktober 2019, 13:01 WIB Wiranto Diserang di Pandeglang, Kapolsek Terluka Kena Tusukan "Upaya penusukan, tapi kapolsek yang kena," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019). https://m.detik.com/news/berita/d-4740719/wiranto-diserang-di-pandeglang-kapolsek-terluka-kena-tusukan
Re: [GELORA45] kosong
Lagi-lagi cuma pemaksaan pendapat tanpa argumen. Kosong melompong. --- nesare1@... wrote: Oh sekarang ente mau memprovokasi demo sekarang ini identik dengan kejatuhan Orba 1998 ya? Ayo jangan malu2 kalau mau mengindentikkan Jokowi dengan Soeharto Oh ya ngomong2 junjungan ente (walaupun malu2 nih yeah), si Prabowo sudah merapat tu ke Jokowi. Oh ya begitu juga yang suka mengkritik Jokowi yaitu fahri hamza juga sudah mesra loh sama Jokowi. Biasalah orang lagi nganggur cari kerjaan hehehehe. Nesare From: ajeg Menjelang dimulainya lagi musim demo, Jokowi ke Singapura, sementara Wiranto, Panglima TNI, dan Kapolri ke Papua. Jakarta praktis "kosong". Mahasiswa/i dan masyarakat harus tetap waspada dan menahan diri. Jangan terjebak seperti rusuh 13-14 Mei '98 saat Wiranto "mengosongkan" ibukota. #yiv8150575321 -- #yiv8150575321ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp #yiv8150575321hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp #yiv8150575321ads {margin-bottom:10px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp .yiv8150575321ad {padding:0 0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp .yiv8150575321ad p {margin:0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mkp .yiv8150575321ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-sponsor #yiv8150575321ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-sponsor #yiv8150575321ygrp-lc #yiv8150575321hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-sponsor #yiv8150575321ygrp-lc .yiv8150575321ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity span {font-weight:700;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity span span {color:#ff7900;}#yiv8150575321 #yiv8150575321activity span .yiv8150575321underline {text-decoration:underline;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach div a {text-decoration:none;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8150575321 .yiv8150575321attach label a {text-decoration:none;}#yiv8150575321 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv8150575321 .yiv8150575321bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8150575321 .yiv8150575321bold a {text-decoration:none;}#yiv8150575321 dd.yiv8150575321last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8150575321 dd.yiv8150575321last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8150575321 dd.yiv8150575321last p span.yiv8150575321yshortcuts {margin-right:0;}#yiv8150575321 div.yiv8150575321attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv8150575321 div.yiv8150575321attach-table {width:400px;}#yiv8150575321 div.yiv8150575321file-title a, #yiv8150575321 div.yiv8150575321file-title a:active, #yiv8150575321 div.yiv8150575321file-title a:hover, #yiv8150575321 div.yiv8150575321file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8150575321 div.yiv8150575321photo-title a, #yiv8150575321 div.yiv8150575321photo-title a:active, #yiv8150575321 div.yiv8150575321photo-title a:hover, #yiv8150575321 div.yiv8150575321photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8150575321 div#yiv8150575321ygrp-mlmsg #yiv8150575321ygrp-msg p a span.yiv8150575321yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv8150575321 .yiv8150575321green {color:#628c2a;}#yiv8150575321 .yiv8150575321MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv8150575321 o {font-size:0;}#yiv8150575321 #yiv8150575321photos div {float:left;width:72px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321photos div div {border:1px solid #66;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321photos div label {color:#66;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321reco-category {font-size:77%;}#yiv8150575321 #yiv8150575321reco-desc {font-size:77%;}#yiv8150575321 .yiv8150575321replbq {margin:4px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8150575321 #yiv8150575321ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv8150575321
[GELORA45] Hati-Hati Dana Repatriasi Tax Amnesty Balik Lagi ke Luar Negeri
Jadi, sekitar Rp 140 triliun yang susah payah "ditangkap" pulang dengan tax amnesty itu sudah bisa "menghirup udara bebas" :) Keluar dari bank pemerintah dan bebas keluyuran ke mana pun termasuk parkir di Singapura lagi. - Hati-Hati Dana Repatriasi Tax Amnesty Balik Lagi ke Luar Negeri 07 Oct 2019, 17:12 WIB - Oleh: Edi Suwiknyo Bisnis.com, JAKARTA – Holding period dana repatriasi periode pertama dan kedua akan segera berakhir dalam kurun September–Desember 2019. Tanpa tersobosan, di tengah kondisi domestik yang belum sepenuhnya stabil, karena masalah politik dan kepastian hukum, ratusan triliun aset dan dana repatriasi berpotensi lari ke luar negeri. Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama menyatakan sesuai mekanisme yang berlaku holding period untuk aset yang direpatriasi ke dalam negeri adalah 3 tahun sejak tanggal aset tersebut dialihkan ke Indonesia. Waktu itu, batas waktu repatriasi untuk periode 1 dan periode 2 adalah 31 Desember 2016. “Jadi usainya holding period tergantung kapan peserta tax amnesty tersebut secara faktual [per tanggal] mengalihkan hartanya ke Indonesia,” kata Yoga kepada Bisnis.com, Senin (7/10/2019). Data Direktorat Jenderal Pajak menunjukkan realisasi repatrasi pada periode tax amnesty jilid 1–2 masing-masing senilai Rp130 triliun dan Rp10,5 triliun atau jika digabungkan senilai Rp140,5 triliun. Jumlah tersebut setara 95,7% dari total nilai repatriasi yang mencapai Rp146,7 triliun. Dalam catatan Bisnis.com, skema soal holding period diatur dalam PMK No.141/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.16/2016 tentang Pengampunan Pajak. Dalam beleid tersebut pemerintah secara tegas menyebutkan bahwa angka waktu 3 tahun dihitung sejak wajib pajak menempatkan harta tambahannya di cabang bank persepsi yang berada di luar negeri dimaksud.. Artinya dengan maksimal waktu pengalihan untuk WP yang memanfaatkan periode 1 atau 2 adalah 31 Desember 2016, maka untuk peride 1 dan 2 holding period maksimal berakhir pada 31 Desember 2019. Batasan tersebut bisa lebih cepat apabila proses repatriasi dilakukan WP lebih awal. Sebagai contoh, seorang wajib pajak telah merepatriasi aset atau dana pada bulan September 2016, praktis masa holding period-nya akan berakhir 3 tahun setelah wajib pajak melakukan repatriasi atau tepatnya September 2019 Adapun menurut Yoga, dana atau aset hasil repatriasi yang telah melewati masa holding period sudah terbebas dari kewajiban untuk menginvestasikannya di dalam negeri. Selain itu, dari sisi perpajakan dana tersebut juga tidak lagi memiliki persoalan karena telah melewati mekanisme yang berlaku sewaktu pengampunan pajak berlangsung. Kendati dana tersebut telah menjadi hak WP sepenuhnya, otoritas atau pemerintah tetap berharap bahwa dana-dana yang telah direpatriasikan tetap berada di dalam yurisdiksi Indonesia. Meskipun Yoga juga tak memungkiri jika bertahan atau tidaknya dana repatriasi sangat tergantung dengan kondisi investasi di dalam negeri. “Instrumen investasi mungkin perlu diperdalam, juga investasi sektor riil memerlukan berbagai pembenahan seperti perizinan, kepemilikan tanah, ketenagakerjaan. Kita berharap aset tersebut stay di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kita,” jelasnya. Editor: Achmad Aris
[GELORA45] kosong
Menjelang dimulainya lagi musim demo, Jokowi ke Singapura, sementara Wiranto, Panglima TNI, dan Kapolri ke Papua. Jakarta praktis "kosong". Mahasiswa/i dan masyarakat harus tetap waspada dan menahan diri. Jangan terjebak seperti rusuh 13-14 Mei '98 saat Wiranto "mengosongkan" ibukota.
Re: [GELORA45] biadab
Santai saja, tidak ada keharusan untuk membantah kok sekalipun yang dikerjakan Jokowi banyak yang tidak sesuai dengan visi-misinya. Termasuk, penyelesaian kasus-kasus kejahatan berat kemanusiaan; tidak impor pangan; sampai mau ketemu BEM 13 hari lalu. Tidak ada keharusan membantah kalau Anda lebih suka membutakan diri terhadap sifat pembohong Jokowi yang sampai digambarkan majalah TEMPO dengan memanjangkan hidung Jokowi mirip hidung pinokio. Begitu juga soal 'kekuatan'. Saya tidak termasuk yang cuma mengandalkan otot. Sebab, percuma 'ngotot' ngaku menang dengan dukungan 85 juta orang, padahal fakta KPU menunjukkan ada lebih dari 107 juta orang yang tidak nyoblos Jokowi. Dengan fakta sejelas ini ya tidak perlu ada paranoid guling-menggulingkan. Cukup tau diri saja, dan.. sedikit kemaluan. --- SADAR@ wrote Kenapa harus membantah Jokowi tukang ngibul sebelum bung dengan baik membuktikan Jokowi ngibul??? Apa yg perlu di-BANTAH kalau bung hanya nuduh tanpa bukti begitu, ... Bung yg merasa pandai hitung menghitung, sudah hitung berapa besar kekuatan pendukung bung dan sudah cukup kuat gulingkan Jokowi??? Hehehee, ... ajeg 於 8/10/2019 21:44 寫道: Anda tetap tidak membantah bahwa Jokowi tukang ngibul, dan sekarang ditambah dia tidak pandai berhitung. Betul juga. Buktinya, si Jokowi percaya 85 juta lebih banyak dari 107 juta. --- SADAR@ wrote Tidak membantah tidak berarti menyetujui pernyataan bung Jokowi tukang ngibul, ... darimana bung bisa berkesimpulan begitu??? Bahwa Jokowi BUKAN pimpinan yang ideal, ya! Bahwa Jokowi tidak berhasil mewujudkan semua janji-janji saat kampanye jadi kenyataan, yaaa, ...! Dan itu tidak mesti ngibul! Bisa saja terjadi masalah yg diluar perhitungan sehingga sementara ini belum bisa dilaksanakan, ... atau memang kondisi belum memungkinkan. Masalah, Jokowi itulah kenyataan yg BERHASIL menangkan PILPRES-2019, suka atau tidak yang harus diterima bersama, ...! KENYATAAN, BELUM ada tokoh lain yg lebih baik yang bisa ditampilkan menggantikan Jokowi jadi Presiden RI sekarang ini! TIDAK MUNGKIN! Atau coba bung sebutkan siapa kiranya tokoh yg lebih baik dan berkemampuan gantikan Jokowi sekarang ini, sebelum dilantik 20 Okt. yad???!!! Sebelum bisa dan berani mengajukan tokoh tandingan Jokowi, kok sudah mau coba-coba gerakkan massa GANTI Jokowi, ... Dan, yg lebih PENTING lagi, sudah bung perhitungkan kekuatan barisan pendukung bung itu mungkinkah BERHASIL dengan gerakkan aksi-demo kekerasan begitu??? Sudah bung pelajari dengan baik, bagaimana cara menggulingkan Presiden hasil pilpres, hasil pemilihan langsung oleh rakyat yg sekarang berlaku itu, ... bisakah hanya dengan berteriak keras-keras aksi demo rakyat dijalan-jalan menuntut Jokowi TURUN sekarang juga, lalu melakukan kekerasan-kekerasan dengan merusak dan melempari bom-molotov diberbagai kota besar??? ajeg 於 7/10/2019 21:12 寫道: Oke, lagi-lagi Anda tidak membantah Jokowi itu tukang ngibul. Jadi, sekarang gantian dong Anda yang jawab: "Bagaimana dengan Anda? Apa yang membuat Anda mempertahankan tukang ngibul jadi presiden - siapa pun itu." --- SADAR@ wrote: Bagaimana bung bisa berkeyakinan mayoritas RAKYAT Indonesia sudah TIDAK percaya dan hendaki Jokowi turun??? Itu kan hanya sekelompok pemuda demo yg berteriak-teriak dijalan saja, ... apa mereka2 itu sudah bisa mewaqkili 200 juta rakyat???
Re: [GELORA45] Berdasar UUD 1945, Jokowi Tidak Boleh Dilantik
Jauh lebih terhormat adalah mundur. Sebab, 85 juta itu jangankan mayoritas seluruh Rakyat, separuh (50%) dari jumlah DPT saja tidak. --- lusi_d@... wrote: Kalau menurut Undang-Undang yang berlaku demikianlah status "pelantikan" Jokowi nanti. Berdasar UUD 1945, Jokowi Tidak Boleh Dilantik! Mochamad Toha Rabu, 11 September 2019 | 16:00 WIB Rangkaian pertemuan Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo, dilanjutkan pertemuan Prabowo – Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo – mantan Kepala BIN AM Hendropriyono, perlu dicermati. Kabarnya, setelah bertemu dengan Hendro, Prabowo juga akan bertemu dengan Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Adakah pembicaraan yang sangat penting dalam pertemuan-pertemuan tersebut? Sudah pasti ada! Baik Jokowi, Megawati, maupun Hendro dan SBY, sebenarnya sudah tahu, meski paslon 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin dinyatakan sebagai pemenang Pilpres, 17 April 2019, namun ternyata berdasarkan UUD 1945 mereka tidak bisa dilantik. Kalau Jokowi – Ma’ruf tetap dilantik, maka MPR justru melanggar konstitusi (pasal 6A UUD 1945 itu). Karena, kedudukan UUD 1945 ditempatkan di posisi tertinggi sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia. Artinya, kalau ada aturan perundang-udangan yang bertentangan dengan UUD 1945, maka bisa dinyatakan batal demi hukum. Secara hukum, MPR wajib patuh pada UUD 1945 sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Semua UU, Peraturan, Keppres, dan Kepmen wajib patuhi UUD 1945. Yang bertentangan dengan isi UUD 19445, harus dibatalkan atau gagal demi hukum. Inilah yang dibahas saat pertemuan Prabowo dengan Megawati, Hendro, dan SBY nantinya. Para elit politik sudah tahu jika Jokowi tak bisa dilantik MPR, karena PKPU tentang Pilpres melawan UUD 1945. DPR terpilih juga tak bisa mengubah UUD 1945 dengan amandemen, karena perubahan hanya berlaku untuk Pilpres 2024. Bukan 2019! Jadi, Jokowi – Ma’ruf terancam gagal dilantik sebagai Presiden – Wapres RI periode 2019-2024. Meski menang secara yuridis formal, secara politis Jokowi – Ma’ruf bisa saja gagal dilantik oleh MPR, sesuai pasal 6A UUD 1945. Menang pada Pilpres 2019 lalu, tapi tak otomatis bisa dilantik. Sesuai pasal 6A UUD 1945, mengharuskan agar pemenang pilpres harus menang di 50% wilayah provinsi dan tidak boleh ada suara di wilayah provinsi yang di bawah 20 persen. Paslon 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno tidak menang secara nasional (menurut KPU), tapi keduanya menang di 26 provinsi, tidak ada perolehan suara di bawah 20 persen. Dengan demikian maka Prabowo menang 2 poin versi UUD 1945, Jokowi menang hanya 1 poin. Solusinya: Pertama, MPR harus bersidang untuk melantik Prabowo - Sandi, bukan melantik Jokowi – Ma’ruf. Kalau MPR ngotot melantik Jokowi, itu melanggar UUD 1945. Lagi pula kalau Jokowi – Ma’ruf dilantik, maka ada 26 provinsi yang kecewa. Kedua, pemilihan ulang. Banyak rakyat tidak mau pilpres ulang karena mereka yakin bahwa pemenang pilpres adalah Prabowo – Sandi. Jadi, tidak ada alternatif lain kecuali MPR harus melantik Prabowo – Sandi sebagai Presiden dan Wapres RI 2019-2024. Perlu dicatat, UUD 1945 hanya bisa diubah melalui amandemen dalam Sidang Umum MPR, bukan melalui sidang MK atau keputusan KPU yang memenangkan Jokowi – Ma’ruf. Kalau ada putusan yang bertentangan dengan isi UUD 1945, maka batal demi hukum. Pasal 6A ayat (3) UUD 1945 menyatakan, paslon Presiden dan Wapres yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia dilantik menjadi Presiden dan Wapres. Dalam pasal tersebut ada tiga syarat dalam memenangkan Pilpres, yakni memperoleh suara lebih dari 50 persen, memenangkan suara setengah dari jumlah provinsi (17 provinsi) dan terakhir, di 17 provinsi lainnya kalah minimal suara 20 persen. “Jangan lupa masalah itu sudah diputus MK tahun 2014. MK memutuskan kalau pasangan capres hanya dua, maka yang berlaku adalah suara terbanyak, tanpa memperhatikan sebaran pemilih lagi,” kata Yusril Izha Mahendra, mantan penasehat hukum Jokowi – Ma’ruf. Pada 2014, MK berpendapat pasal 6A ayat (3) UUD 1945 tidak berlaku ketika hanya terdapat dua pasangan calon sehingga pasangan yang mendapat suara lebih dari 50 persen, tidak perlu lagi menggunakan aturan tentang sebaran. Menurutnya, kalau ada lebih dari dua pasangan, maka jika belum ada salah satu pasangan yang memperoleh suara seperti ketentuan di pasal 6 UUD 1945, maka pasangan tersebut belum otomatis menang. Maka ada putaran kedua. Yusril menambahkan, pada putaran kedua, ketentuan itu tidak berlaku lagi. Yang berlaku adalah yang mendapat suara terbanyak. “Begitu juga jika pasangan sejak awal memang hanya dua, maka yang berlaku adalah suara terbanyak,” kata Yusril. Namun, yang dilupakan Yusril adalah bahwa Jokowi – Ma’ruf tidak memenuhi syarat yang tercantum dalam pasal 6A ayat (3) tersebut.
Re: [GELORA45] biadab
Anda tetap tidak membantah bahwa Jokowi tukang ngibul, dan sekarang ditambah dia tidak pandai berhitung. Betul juga. Buktinya, si Jokowi percaya 85 juta lebih banyak dari 107 juta. --- SADAR@ wrote: Tidak membantah tidak berarti menyetujui pernyataan bung Jokowi tukang ngibul, ... darimana bung bisa berkesimpulan begitu??? Bahwa Jokowi BUKAN pimpinan yang ideal, ya! Bahwa Jokowi tidak berhasil mewujudkan semua janji-janji saat kampanye jadi kenyataan, yaaa, ...! Dan itu tidak mesti ngibul! Bisa saja terjadi masalah yg diluar perhitungan sehingga sementara ini belum bisa dilaksanakan, ... atau memang kondisi belum memungkinkan. Masalah, Jokowi itulah kenyataan yg BERHASIL menangkan PILPRES-2019, suka atau tidak yang harus diterima bersama, ...! KENYATAAN, BELUM ada tokoh lain yg lebih baik yang bisa ditampilkan menggantikan Jokowi jadi Presiden RI sekarang ini! TIDAK MUNGKIN! Atau coba bung sebutkan siapa kiranya tokoh yg lebih baik dan berkemampuan gantikan Jokowi sekarang ini, sebelum dilantik 20 Okt. yad???!!! Sebelum bisa dan berani mengajukan tokoh tandingan Jokowi, kok sudah mau coba-coba gerakkan massa GANTI Jokowi, ... Dan, yg lebih PENTING lagi, sudah bung perhitungkan kekuatan barisan pendukung bung itu mungkinkah BERHASIL dengan gerakkan aksi-demo kekerasan begitu??? Sudah bung pelajari dengan baik, bagaimana cara menggulingkan Presiden hasil pilpres, hasil pemilihan langsung oleh rakyat yg sekarang berlaku itu, ... bisakah hanya dengan berteriak keras-keras aksi demo rakyat dijalan-jalan menuntut Jokowi TURUN sekarang juga, lalu melakukan kekerasan-kekerasan dengan merusak dan melempari bom-molotov diberbagai kota besar??? ajeg 於 7/10/2019 21:12 寫道: Oke, lagi-lagi Anda tidak membantah Jokowi itu tukang ngibul. Jadi, sekarang gantian dong Anda yang jawab: "Bagaimana dengan Anda? Apa yang membuat Anda mempertahankan tukang ngibul jadi presiden - siapa pun itu." --- SADAR@ wrote: Bagaimana bung bisa berkeyakinan mayoritas RAKYAT Indonesia sudah TIDAK percaya dan hendaki Jokowi turun??? Itu kan hanya sekelompok pemuda demo yg berteriak-teriak dijalan saja, ... apa mereka2 itu sudah bisa mewaqkili 200 juta rakyat??? Sedang Mahfud yg masih dukung Jokowi bung bilang tidak konsekwen dengan pernyataan yg ditujukan saat Setya Novanto sudah tersangka masih bercokol sb ketua DPR! Tentu saja beda Jokowi dengan Novanto! ajeg 於 7/10/2019 17:58 寫道: 'Siapa pun' itu artinya ya 'siapa saja'. Termasuk Prabowo, AHY, Puan, XJP, demonstran, anak STM, juga Anda. Saya mengizinkan anak-anak saya bekeluarga karena mereka terlihat punya kemauan untuk tidak merugikan orang lain, dan punya kemauan untuk bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Bagi saya inilah hal-hal mendasar yang membuat mereka layak untuk memimpin dirinya dan keluarganya. Untuk memimpin orang banyak tentu ada syarat tambahan. Begitu juga untuk memimpin Rakyat. Dan, kalau sudah tidak dipercaya Rakyat, pemimpin harus mundur! Begitu kata Mahfud MD. Tapi seperti kita lihat, si Mahfud kan cuma asal jeplak. Ketika pernyataannya itu direfleksikan ke Jokowi, dia pilih bulu. Megap-megap a-i-u nganu... Soal pergantian presiden, sekalipun Golput saya tetap berpegang pada cara legal, konstitusional. Dalam hal Jokowi yang sudah kehilangan legitimasi dan kepercayaan Rakyat, bisa dicoba perintah Mahfud itu: pemimpin yang sudah tidak dipercaya Rakyat, mundur baik-baik. Bagaimana dengan Anda? Apa yang membuat Anda mempertahankan tukang ngibul jadi presiden - siapa pun itu. --- SADAR@ wrote: Dimana kejelasan posisi bung dengan menyatakan "SIAPA pun yang tidak berpihak kepada orang banyak dan kerjanya sering merugikan orang lain, tidak pantas jadi pemimpin." itu SIAPA sesungguhnya dan lebih baik siapa yang bung maksudkan itu??? Lalu, ... dengan cara/jalan apa bung hendak wujudkan idealisme bung, menggantikan Jokowi agar 5 tahun kedepan lebih baik bagi Indonesia itu??? Coba JELASKAN baik-baik, ...!!! ajeg 於 6/10/2019 19:08 寫道: Posisi saya sih jelas: siapa pun yang tidak berpihak kepada orang banyak dan kerjanya sering merugikan orang lain, tidak pantas jadi pemimpin. Baik jadi presiden maupun kepala keluarga. Posisi Anda juga sangat jelas, dengan titik perhatian pada ketokohan dan bukan pada perbuatannya. Jadi, apa pun yang dilakukan Jokowi (dan XJP) harus diamini. Nah, dengan keadaan masyarakat dan situasi negara yang terus memburuk dalam 5 tahun terakhir, Jokowi harusnya malu. Tahu diri dan letakkan jabatan. Apalagi tidak satu pun kasus kejahatan kemanusiaan masa lalu yang dia sentuh. --- SADAR@ wrote: Kesimpulan bung yg melompat! Dimata saya, Jokowi bukanlah tokoh pemimpin yg ideal, ... tapi hanyalah seorang tokoh yang lebih baik ketimbang tokoh-tokoh lain yang ada dan bisa tampil sb Presiden dalam Pilpres-2019 saja! Satu kenyataan yang HARUS diterima. Termasuk kegagalan, tersendat jalannya
[GELORA45] Wali Kota Solo: Iuran BPJS Naik, Kemiskinan Meningkat
Hidup Juara Pilpres 2019! - Rabu, 28 Agu 2019 17:06 WIB Wali Kota Solo: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Kemiskinan Meningkat Bayu Ardi Isnanto - detikFinance Surakarta - Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, kritik rencana pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Kenaikan tersebut dikhawatirkan justru bakal menambah angka kemiskinan Indonesia. Terutama bagi para peserta BPJS Kesehatan mandiri, mereka diperkirakan akan kesulitan membayar iuran. Bahkan mereka bisa turun kelas menjadi kategori miskin jika dipaksa membayar iuran yang semakin mahal. "Itu nanti yang peserta mandiri semakin tidak bisa bayar kok. Malah nanti masyarakat rentan miskin bisa jatuh miskin, kemiskinan makin meningkat," kata pria yang akrab disapa Rudy di Balai Kota Surakarta, Rabu (28/8/2019). Ketika kesulitan membayar, peserta mandiri dimungkinkan akan berhenti menjadi anggota BPJS. Capaian universal health coverage atau cakupan kesehatan semesta pun semakin menjauh dari 100 persen. "Kalau sudah keluar dari anggota BPJS, target pemerintah tentang jaminan kesehatan tidak jalan. Kalau mau masuk ke PBI (penerima bantuan iuran), kita juga enggak mampu," katanya. Jika masyarakat miskin bertambah, Rudy menyebut justru kewajiban pemerintah semakin berat. Sebab pemerintah harus menyediakan berbagai jenis bantuan sosial. "Negara harus menyediakan PKH (Program Keluarga Harapan) tiap keluarga maksimal dapat Rp 9,6 juta, ada KIP (Kartu Indonesia Pintar), KIS (Kartu Indonesia Sehat), BPNT (Bantuan Pangan Nontunai), lebih besar lagi. Mestinya dihitung dahulu," ujar dia. Untuk itu, politisi PDIP itu meminta pemerintah mencari solusi selain menaikkan biaya iuran BPJS. Dia juga menyebut, kenaikan iuran pun tak akan menutup utang BPJS. "Jangan menaikkan iuran BPJS-nya dulu, tapi selesaikan dulu tanggung jawab BPJS ke rumah sakit. Naiknya iuran pun tidak akan menutup utang BPJS kok," katanya. (bai/hns)