Re: [iagi-net] Grid design
Mas2, Geomodel sepertinya idenya utk menangkap heterogeneity di alam, ttn saja dengan banyak simplifikasi karena keterbatasan memory komputer dlsb. Kalo secara vertikal, misalnya 10m sudah cukup utk batuan yg homogen, untuk apa dibuat skala detail 0.5m, malah tdk efisien dan memperlambat kerja komputer. Sebaliknya, jika reservoir secara vertikal disconnected, kalo dibuat vertikal cell yg terlalu tebal, maka semuanya terlihat terkoneksi, pdhl misalnya dari data produksi (data tekanan dll.) akan memiliki "behaviour" berbeda antara satu lapisan dan lainnya. Kalo lateral, seperti disampaikan mas fanny, sebisa mungkin mempertimbangkan jarak antar sumur. Satu cell sebaiknya hanya ada satu sumur, kecuali memang sumurnya dempet (side-track, dll). Kalo tdk adà tambahan data yg memungkinan untuk melihat/menginduced variasi lateral misalkan horizon slice dari seismik atau lainnya, knp bersusah2 menambah uncertainty dgn menambahkan jumlah cell. salam, argo On Jan 13, 2016 3:26 PM, "Budi Permana" <budi...@gmail.com> wrote: > Mas Fany, > > Terima kasih masukannya. Hal hal tersebut memang suka dijadikan rule of > tumb, yang saya penasaran bagaimana mengkuantifikasinya mengapa kita harus > 50 meter, parameter apa yang secara kuantifikasi menjadi landasan 50 meter. > > Kalau dengan spasi data sumur mengapa harus 4 cell atau ada orang yang > bilang minimal 3? > > Terima kasih > Budi > > 2016-01-13 10:27 GMT+07:00 Fanny Rosdiawan - fanny_rosdia...@yahoo.com < > SRS0-F2C5=NN=yahoo.com=fanny_rosdia...@iagi.or.id>: > >> Mas Budi, sependek pengetahuan saya biasanya ukuran cell tergantung pada : >> - luas area dari lapangan, jumlah sumur dan luas area pengurasan per sumur >> - ukuran cell biasanya memperhitungkan jarak antar sumur yang paling >> dekat, untuk fine model minimal ada 4 cell dan untuk coarse model minimal >> ada 2 cell diluar cell sumurnya sendiri. Biasanya sih untuk fine model >> diusahakan ukuran cell maksimum 50m. >> >> Kemudian biasanya perlu dipertimbangkan ukuran cell pada area hidrokarbon >> sebaiknya lebih kecil dibandingkan area aquifer, tujuannya agar jumlah cell >> tidak terlalu besar. >> Hal berikutnya untuk distribusi ketebalan cell biasanya mempertimbangkan >> distribusi inplace tiap-tiap zone (lapisan berdasarkan geologinya). kalo >> zone yang mempunyai inplace yang besar maka ketebalan cell pada zone >> tersebut lebih kecil (agar lebih detail) dan begitu juga sebaliknya. >> >> Kemudian ketebalan cell agar divalidasi dengan hasil scale-up well log, >> kalo histogram well log dengan scale-up kurang bagus, maka ketebalan cell >> harus diperkecil. >> >> Mungkin ada teman-teman lain yang bisa ikut membantu urun-rembug. >> >> Terimakasih >> >> Salam, >> Fanny R >> >> >> >> -- >> *From:* Budi Permana <budi...@gmail.com> >> *To:* iagi-net@iagi.or.id >> *Sent:* Thursday, January 7, 2016 8:39 AM >> *Subject:* [iagi-net] Grid design >> >> Dear All, >> >> Hanya keingintahuan nih, bagi teman-teman yang bergelut di static >> modeling. Bagaimana nih kita menentukan ukuran cell kita seperti ukuran I >> dan J dan cell thicknessnya. >> >> Terima kasih >> Budi >> >> >> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact >> >> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >> No. Rek: 123 0085005314 >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >> Bank BCA KCP. Manara Mulia >> No. Rekening: 255-1088580 >> A/n: Shinta Damayanti >> >> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id >> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id >> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. >> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but >> not limited >> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, >> resulting >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with >> the use of >> any information posted on IAGI mailing list. >> >> >> >> >> >> >> >> Visit IAGI W
Re: [iagi-net] DPR Setuju Wacana Pertamina Go Public | bisnis | Mobile Tempo.co
Tentang apa beritanya, Mas Fer? Apakah mau membeli saham pertamina atau mau menggantikan Bu karen? :P Salam, Argo - 3711 On 31 Aug 2014 09:50, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: http://m.tempo.co/read/news/2014/08/31/090603346 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention Exhibition JAKARTA,15-18 September 2014 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)
Idealnya memang dibor yg banyak (rapat) Pak, agar kondisi bawah permukaan dapat dipahami dengan lebih baik. Hanyasaja, meminjam istilah Vicky, karena labil ekonomi maka geofisika bisa digunakan sebagai alat utk memahami kondisi bwh permukaan dengan lebih efisien. Meminjam istilah Pak Leo (kalo saya tidak salah, Pak Guru :) ) tentu saja ada feasibility study agar interpretasi tidak ngacau scr regional geologi dan well calibrated dgn data sumur (atau singkapan: kalo dlm geofisika apakah wajib/ perlu melihat singkapan?). Salam, Argo - 3711 On 9 Sep 2013 23:41, bandon...@gmail.com wrote: Geofisika tergantung model dalam konsep awal pikiran anda. Maka klik situ klik sini, hasilnya bisa macam - macam. Mana yang anda suka itu hasil anda. Orang lain bisa kasih hasil lain. Maka ada uji kelayakan dgn dibor, atAu disesuaikan dengan singkapan batuan, begitu? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Mon, 9 Sep 2013 21:40:31 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) jadi inget dulu pelajaran geofisika ada fisika mathematika, mekanika batuan, termodinamika, statistik ,proses proses geodinamika, teori gelombang, teori medan sampai intrumentasi dan data prosesing bahkan sampai bahasa bahasa pemograman spt turbo paskal, dll , cukup puyeng kalau dari backgroun geologiketemunya angka angka dan rumus rumus melulu ISM Saya pikir sesuai dari namanya, dasar dari ilmu geofisika adalah fisika (dan matematika tentunya). Kalaupun dia menjadi cabang di fakultas geologi misalnya, itu terjadi karena adanya kebutuhan akan ilmu geofisika. Tergantung sejauh mana yang ingin didalami, geofisika bisa menjadi ilmu yang mudah dipelajari tapi bisa juga sulit dipahami oleh geologist. Geofisika terlihat mudah karena sekarang telah dibungkus dengan yang namanya interpretation software yang bisa click here dan click there. Tetapi budaya click everywhere ini seringkali bisa saja menghasilkan misinterpretasi karena ketidakfasihan dalam berbicara dengan data geofisika. LL Perspektif saya, bahwa Geologi itu ilmu dasarnya, sementara geofisika adalah pengembangan yang cenderung memanfaatkan fisikal propherty dari bumi. Simpelnya lebih mengandalkan tool alias instrumen. Misalnya untuk cari layer akuifer air tanah diguna in geolistrik. Makanya orang geofisika akan lebih menguasai dari Geologist. Akan tetapi dalam menginterpretasikannya dan menganalisanya, orang Geologi akan lebih tajam, karena geologist lebih kepada : genesa atau proses. Sementara geofisika bersandar dengan nilai bacaan dari tool-nya itu sendiri. Pengalaman saya di Kalsel, bahwa metode geofisika geolistrik hanya cocok untuk yang layer atau akuifer air tanah, tidak pernah akan cocok untuk mineral primer, terutama mineral sekunder/placer, apalagi di Kalsel waktu sekitar 2003 - 2008 itu kita memburu bijih besi dan mangan. Ternyata hampir 90% miss, alias gagal. Kesimpulan saya untuk eksplorasi mineral logam harus di klasifikasikan dulu endapannya, apakah body alias primer atau placer alias sekunder. Baru kita tentukan metodenya atau pola schlumberger, atau dipole-dipole. Sementara ini saya baru bicara Geolistrik. Dan hasil laporannya mungkin menyenangkan dari segi warna, tetapi hasilnya sering meleset dari harapan awal, karena parameter litologi (rentang ohm.meternya) terlalu luas, dan sangat BIAS. Jadi seorang Geophysicist akan susah (=tidak bisa) untuk belajar geologi, Sementara Geologist akan mudah sekali untuk belajar Geofisika. Kecuali jam terbangnya sudah sangat lama. Maaf tanpa bermaksud merendahkan. Ini dari pengalaman saya di Kalsel mencari Bijih besi di sekitar gunung meratus, Pelaihari, Kandangan - HSS, Batulicin, bahkan di Kotabaru dsk. Go Green Energy Sustainable development *Rahmawan Helmi* GeologistNPA3541 GeoUnpad-MIG89 Geotermal.ITB-2011 DisESDM.ProvJabar +62 853 9542 0580 Pada 9 September 2013 11.31, bandon...@gmail.com menulis: Terimakasih pak Awang. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Mon, 9 Sep 2013 03:51:16 + *To: *'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI) Pak Bandono, seismik dan geolistrik masih dalam rumpun besar geofisika, pemisahannya hanya dalam spesialisasi. Petrofisika (petrophysics) masih dalam rumpun geologi meskipun sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah satu metode di geofisika (misalnya metode seismic inversion) yang sangat memerlukan prinsip-prinsip petrofisika. Mekanika batuan belakangan juga populer, terutama untuk
Re: [iagi-net] Kabar Duka Bapak Suprayitno Munadi
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, Tidah terasa baru sebulan yang lalu Bapak baru berkunjung ke Balikpapan untuk memberikan ilmunya, wejangan-wejangan, motivasi dan cerita-cerita, hari ini beliau sudah di panggil Yang Maha Kuasa. Semoga khusnul khotimah Bapak Guru.., diterima segala amal ibadah beliau dan diampuni khilafnya. Informasi dari Pak parman (UI): Alamat beliau di Komplek Lemigas Blok C- No 37, Jln raya Cidodol-Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pemakaman beliau dilaksanakan setelah sholat Jum'at. Salam, Argo Pada 28 Juni 2013 09.22, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis: Innalilahi wainna ilaihi rojiun Saya barusaja mendapat kabar dari Herman (Lemigas) bahwa Bapak Suprayitno Munadi meninggal pagi ini. Belum ada kepastian pemakaman dan rumah duka. Mohon kalau ada yang punya info terkini dapat mengupdate berita duka ini. Atas nama Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia Kami sangat turut berduka, semoga Allah memudahkan jalannya, dan menerima disisi terbaiknya. Semoga keluarga yang ditinggal mendapatkan kesabaran. Amien Rovicky Dwi Putrohari Ketua IAGI *-- ***
Re: [iagi-net] MISTERI YOUNGER DRYAS DAN HANCURNYA ATLANTIS
Pak Dhany, Apakah Plato ini yg selama ini menjadi rujukan utk konsep Hancurnya Atlantis? Kalo yg saya pernah lihat di History Channel, para filsuf2 Yunani tersebut, seringkali teler dengan menggunakan semacam jamur utk mendapatkan pencerahan. Kalo memang benar begitu, seberapa shahihnya kita bisa mempercayai kisah2 Plato tsbt. Kalo boleh saya katakan cerita karena Plato sendiri hidup kurang lebih 500BC, sedangkan Atlantisnya 1BC. Boleh jadi plato merupakan arkeologis/ geologis pioneer yg meneliti kehidupan sebelumnya. id.m.wikipedia.org/wiki/Atlantis Salam hormat, Argo On 19 Jun 2013 19:45, bandon...@gmail.com wrote: ** Aku pernah nyelam sampai kedalaman 40 m di kepulauan seribu, sudah megang dasar samodra, isinya yaa butiran pasir dari terumbuh koral sama lumpur, ada beberapa bongkah karang.. Memang ada sih yang sampai 70 m dibawah muka air laut, tapi peralatan scuba dgn udara tidak mengizinkan untuk kedalaman itu. Mohon dumana sih letak yang tepat dari atlantis di Paparan Sunda? Biar kalo punya waktu dan ada sedikit uang aku nyelem deh kesana. Kalau perlu belajar pakai Nitrox supaya boleh nyelem sampai mentuk di dasar laut jawa. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 19 Jun 2013 14:41:52 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] MISTERI YOUNGER DRYAS DAN HANCURNYA ATLANTIS Pak Danny Hubungan dengan teori Pak Danny sebelumnya bahwa peradaban atlantis berada di Indonesia/sundaland pada saat zaman es sehingga seluruh sundaland merupakan daratan apakah memang pada masa younger dryas cooling ? Saya jadi timbul beberapa pertanyaan 1. Berapakah suhu di wilayah asia / sundaland saat itu kalau di central greenland ice core sekitar - 47 deg C ? Apakah saya bisa berasumsi perbedaan sekitar 65 deg C antara sundaland dengan central greenland ice core , jadi suhu saat itu di sundaland sekitar 20-an deg C ? kalau memang suhu sundaland segitu maka memang masa yang bagus untuk kehidupan/peradaban 2. Apakah kepunahan atlantis terjadi pada saat warming at end of younger dryas ? Kalau saya lihat graphic pada chart yang bapak kirim kemungkinan masa warming ini berkisar 200 an ( 9600 bc+/- 100 tahun) tahun. Memang sepertinya sangat cepat dalam waktu geologi tapi dalam peradaban manusia mungkin tidak. Yang jadi pertanyaan apakah peradaban atlantis itu punah ataukah sebenarnya mereka cuma berimigrasi/pindah dari dataran rendah ke dataran tinggi saja (salah satunya gunung padang ?). 3. Apakah ditemukan bekas peninggalan bangunan / artefact di area sundaland yang sekarang menjadi laut jawa / selat karimata ? Apakah artifact/bangunan tersebut sekarang tidak terlihat karena endapan lumpur dan sedimen ? Saya pernah melihat tentang penyelaman untuk meneliti adanya tumpukan batu batu besar yang seperti tidak natural di daerah lautan pasific / lepas pantai jepang, apakah mungkin itu juga bagian dari peradaban atlantis sebelumnya di sundaland ? Terima kasih untuk ceritanya Kartiko 2013/6/19 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com ATLANTIS HANCUR OLEH BENCANA DI AKHIR MASA THE YOUNGER DRYAS Dari pengetahuan geologi mainstream kita tahu tentang kepunahan massal (Global extinctions) karena bencana global yang terjadi berkali-kali dalam selang waktu puluhan - ratusan juta tahun (https://en.wikipedia.org/wiki/Extinction_event). Yang paling terkenal adalah yang terjadi di akhir Zaman Kapur (punahnya Dinasaurus) dan permulaan Zaman Tersier (C-T Boundary). Namun pengetahuan tentang kepunahan massal yang terjadi dalam kurun waktu Zaman Kuarter (sejak 2 Juta tahun lalu) atau lebih khususnya lagi dalam kurun manusia modern (sejak 200 ribu tahun lalu) malah sedikit pengetahuannya. Hal ini berkaitan karena tidak banyak ahli geologi yang menekuni Zaman Kuarter dan bidang bencana. Bidang penelitian ini memang jauh dari gemerlapnya kilauan emas dan minyak. Yang sudah cukup banyak dibahas adalah tentang kepunahan massal karena letusan Toba 70-75 ribu tahun lalu. Sekarang dalam khasanah ilmu kebumian muncul fakta yang sangat hot, yaitu kepunahan berbagai spesies dibumi secara besar-besaran yang berkaitan dengan fenomena Younger Dryas. Younger Dryas (YD) atau disebut juga The Big Freeze adalah suatu masa dingin sekitar 1300-an tahun dari 12.900 sampai 11.600-an tahun lalu. YD dimulai dengan anjlognya suhu yang sedang memanas (=es mencair) sejak puncak Zaman Es (20.000 tahun lalu) secara tiba-tiba menjadi dingin lagi, bahkan ada yang memperkirakan lebih dingin dari ketika 20.000 tahun lalu. Masa YD ini diakhiri oleh naiknya lagi suhu bumi juga secara drastis dan tiba-tiba sehingga mencairkan es besar-besaran. Akhir YD ini dalam geologi juga dikenal sebagai awal dari Zaman Holosen. YD adalah masa geologi yang sangat mematikan. Keberadaan YD dan kepunahan
Re: [iagi-net] Re: [eksplorasi_BPMIGAS] PROF. MUTTI DAN FILOSOFI SEORANG GEOLOGIST (KAMPUS TRISAKTI JAKARTA 15 MARET 2013)
Pak Awang, Walaupun secara pribadi saya tidak mengenal Pak Awang, tetapi dari tulisan-tulisan Bapak banyak memberikan pencerahan baik secara filosofis maupun geologis. Terimakasih, Pak. salam, Argo Pada 26 Maret 2013 10.50, aluthfi...@gmail.com menulis: ** Terima kasih banyak Awang atas tulisan singkat sistematis tentang filosofi aktifitas geologist dari Prof Emiritus Mutti. Saya melihat alm Prof Sukendar mengimplementasikan filosofi aktifitas seorang geologist, saya mengenal alm Prof Sukendar sejak kuliah geologi dasar, kemudian bekerja di Pertamina, banyak penelitian/field work alm Prof Sukendar bersama Pertamina maupun kontraktor PSC, dalam perayaan ultah ke 80 th almarhum mempresentasikan karyanya di Hotel Hilton Bandung. Kita kehilangan tokoh ahli geologi dinamik. Mengapa di Indonesia langka discovery yang berarti Jawabnya karena pekerjaan geologi kita dilakukan secara partial atau se-potong2 tidak holistik seperti filosofi Mutti butir 1. Kita kurang mau mendalami pengetahuan regional dan malas melakukan fieldwork (filosofi 2 dan 3). Jaman sebelum dekade 90an, yg saya lihat di Pertamina banyak dilakukan penyelidikan geologi lapangan (fieldwork) dan dibentuk kelompok Geologi Regional yang terdiri dari 14 orang (ahli geologi dan ahli geofisika), di era 2000an tak ada lagi penyelidikan geologi lapangan (no fieldwork) dan ahli geologi regional makin langka. Dan makin sedikit teman2 yg membaca journal geosain maupun textbook. Apalagi waktu saya di BPMIGAS tak ada lagi fieldwork, teman2 lebih senang mereview hasil evaluasi K3S. Melihat seperti ini dulu saya bikin ekskursi untuk membangkitkan kecintaan pada rock minimal outcrop setahun 2-3 ekskursi, dan saya create study basin Indonesia bersama IAGI dan seluruh Perguruan Tinggi yg punya jurusan geologi, disamping maksudnya untuk membuka knowledge basin Indonesia juga untuk membangun kecintaan (locura) teman2 dalam geologi/geofisika. Rasanya upaya ini tak berlanjut lagi sekarang. Semoga tulisan Awang perihal Filosofi berGeologi dari Prof Emilio Mutti bisa menggugah teman2 yang berwenang untuk mengimplementasikan filosofi tsb. Sekali lagi terima kasih Awang. Selamat bekerja. Salam, A. Luthfi Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From: *Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com *Sender: *eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com *Date: *Tue, 26 Mar 2013 10:07:33 +0800 (SGT) *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com *ReplyTo: *eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com *Subject: *[eksplorasi_BPMIGAS] PROF. MUTTI DAN FILOSOFI SEORANG GEOLOGIST (KAMPUS TRISAKTI JAKARTA 15 MARET 2013) Jakarta, 15 Maret 2012 di kampus geologi Trisakti, seorang tokoh geologi terkenal di dunia mengajar tentang sedimentologi endapan sungai sampai paparan. Kali ini dia tidak mengajar tentang endapan laut dalam, atau secara umum disebut turbidit, yang membawa namanya mendunia. Dialah Prof. Emiliano Mutti, 80 tahun, seorang gurubesar emeritus dari University of Parma, Italia. Mahasiswa2 dan para profesional geologi di seluruh dunia mestinya pernah mendengar nama tokoh ini, paling tidak membaca namanya di kuliah2 sedimentologi, khususnya tentang turbidit, bersama ahli2 sedimentologi lain yang mengkhususkan diri dalam sedimentologi turbidit (Kuenen, Migliorini, Bouma, Walker, Mutti, Ricci Lucchi, dll.). Publikasi klasiknya yang terkenal bersama Ricci Lucchi (Mutti Ricci Lucchi, 1972; Turbidites of the Northern Apennines: introduction to facies analysis, International Geology Review, v. 20, p. 125-166, menjadi banyak acuan di seluruh dunia. Di publikasi ini muncul “deep-sea fan model” (model kipas laut-dalam), yang membagi fan system menjadi; canyon, inner-, middle- dan outer-fan facies yang secara distal menerus ke basin-plain strata. Di setiap facies itu ditunjukkan model fasiesnya, misal inner chanellized fan, distributary system, atau thickening-upward prograding outer fan sequence. Mutti dan Ricci Lucchi juga menemukan bahwa kipas bawahlaut ini mirip delta di daerah transisi daratan-lautan. Empat puluh tahun kemudian setelah publikasi tersebut, Mutti melakukan kuliah umum di Trisakti Jakarta, kali ini bukan tentang deep-sea fan modelnya yang terkenal itu, tetapi kali ini dia bergerak jauh ke daratan ke endapan sungai-laut dangkal. Tetapi yang lebih menarik buat saya untuk menghadiri kuliahnya adalah bukan kuliah sedimentologinya (sebab itu bisa dipelajari di publikasi2-nya), tetapi tentang filosofi hidup geologi yang dijalaninya dengan konsisten sampai kini ia berusia 80 tahun. Prof. Mutti dua minggu lalu ada di sekitar Asia Tenggara untuk beberapa presentasi undangan di Brunei, Bangkok; dan atas sponsor Statoil, perusahaan minyak dari Norwegia yang bekerja di Indonesia, Prof. Mutti diundang berbicara di dua kesempatan di Jakarta: di depan para
Bls: [iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak BERUBAH --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!
Lulusan mana ajah tergantung masing-masing orangnya, Mas Ferdi... Kalo diskusinya cuman via email kadang memang ngelantur kemana2 yah mas, soalnya kalo lidah kadang tak bertulang kalo jari itu tak berapah yah? ha..ha... salam, Argo-3711 lulusan UGM juga :) Dari: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Kamis, 15 November 2012 22:21 Judul: Re: [iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak BERUBAH --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!! Boss sante boss Diskusi boleh panas,kurtubi boleh ngomong semaunya, tapi saya yakin kita jauh lebih normal dan waras.. Lanjut diskusi bos,etika tetep dijaga. Nuwun, Seno -- On Thu, Nov 15, 2012 6:55 PM ICT kartiko samodro wrote: Jadi confirmed bahwa hancur dan dibubarkannya bpmigas bukan konspirasi iagi tapi konspirasi orang madura lulusan ugm ya ? On Nov 15, 2012 5:33 PM, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: Koko bukan IAGI tapi bener ada oknum IAGI yg pernah diskusi dg Mahfud MD Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * mbatack mbat...@yahoo.com *Date: *Thu, 15 Nov 2012 18:19:40 +0800 (SGT) *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak BERUBAH --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!! Kelihatannya, ada oknum di IAGI he he he Bambang -- *From:* koko_krunc...@yahoo.co.id koko_krunc...@yahoo.co.id *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, November 15, 2012 5:16 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak BERUBAH --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!! Pakdhe, apa bener IAGI menjadi pembisik para penggugat BPMIGAS? Mohon jawabannya pakdhe... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *Date: *Thu, 15 Nov 2012 10:56:52 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak BERUBAH --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!! Kalau melongok pada stament resmi IAGI yg sempat masuk dalam RDP rapat dengar pendapat dengan DPR usulan pembaharuan UUMIGAS, sangat jelas IAGI termasuk salah satu orgànisasi yg mendukung perubahan itu. Tentusaja ini berseberangan dengan IPA waktu itu. Dalam diakusinya memang muncul wacana restrukturisasi, walau tidak eksplisit IAGI mengusulkan pembubaran Badan. Dan silahkan tengok kalimat Pak Avi, apakah disitu disebutkan IAGi mengusulkan pembubaran ? Hati-hati twisted statement dari sebuah ucapan. Kenapa engga disounding saja ? Itu pertanyaan bagus. Sejak dahulu hingga saat ini IAGI selalu terbuka terbuka dengan anggota. Hanya saja anggota IaGI ini tidak mudah untuk dikumpulkan dalam berbicara yg serius. Kecuali di mailist... ;-) Undangan IAGI utk luncheon talk, evening talk, dan seminar sering sepi dari anggota. Monggo mas Hilams, Mas Kartiko dll mari meramaikan kegiatan IaGI secara aktif, offline dalam setiap kegiatan IAGI. Saya cuplik salah satu input IAGI ke DPR yg sudah sering dimasukkan kesana sejak jaman Pak ADB (mestinya juga sejak sebelumnya, tapi saya ga punya catatannya). IAGI merasakan perlunya pembaharuan ini UU MIGAS 22/2001 mengingat konsisi eksplorasi yang semakin menurun dlam 10 tahun terakhir ini. Juga lingkungan investasi regional yang sudah sangat berubah walaupun hanya dalam 10 tahun saja. Serta penurunan produksi migas dari lapangan yang sudah diketemukan. Konsen-konsen masukan dan kontribusi pemikiran IAGI diantaranya meliputi : - Perlunya keseriusan eksplorasi yang dimasukkan dalam pendanaan dengan Plow back exploration fund, menyisihkan pendapatan migas khusus untuk usaha eksplorasi. - Ketersediaan, keterbukaan serta kemudahan akses data MIGAS, baik oleh industri maupun perguruan tinggi untuk keperluan riset eksplorasi. - Kondisi urgensi posisi MIGAS dalam energy mixed (bauran energi). Penurunan produksi maupun jumlah temuan migas yang tidak seimbang (RtP yg tidak seimbang) - Perlunya pengutamaan kemampuan nasional dalam partisipasi usaha migas (termasuk diantaranya ketenaga kerjaan dan modal dalam negeri). - Perlunya mengajak pemerintah daerah secara aktif dalam operasi dilapangan, tidak sekedar bagi hasil. Masih banyak item-item inputan IAGI ke DPR selama ini termasuk suksesnya membentuk Badan Geologi ! Dan ini masih harus dilanjutkan karena design IAGi adalah membentuk Badan Geologi Nasional yg langsung dibawah presiden. Ini PeeR lama yg harus dilantinkan lagi ke DPR. Salam selamat tahun baru ... Rdp On Thursday, November 15, 2012, wrote: ** Walah IAGI ko pake bisik bisik segala kenapa engga di sounding saja??? Hilmans Sent from my BlackBerry® smartphone on 3 -- *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l
[iagi-net-l] Pembentukan HAGI KOMWIL KALTIM
FYI, Balikpapan, 10 Oktober 2012 Nomor : 001/EXT/KHE/HAGI-KALTIM/X/2012 Perihal : Pemberitahuan dan undangan menjadi anggota HAGI Komwil Kaltim Kepada Yth: Sejawat Geofisikawan/Geosaintis Di Kalimantan Timur Bersama ini kami sampaikan bahwa setelah melalui perjalanan yang cukup panjang sejak bulan April 2012 yang dirintis oleh Tim Formatur HAGI Komisariat Wilayah Kalimantan Timur (HAGI Komwil Kaltim) yang dibentuk oleh HAGI Pusat, dan pertimbangan bahwa terbentuknya HAGI Komwil Kaltim akan sangat membantu dalam pengembangan sumber daya manusia khususnya dibidang geofisika, telah terbentuk pengurus inti HAGI Komwil Kaltim perioda 2012-2014 pada tanggal 4 September 2012. Sebagai tindak lanjut atas terbentuknya pengurus inti tersebut, pada tanggal 2 Oktober 2012 telah dibentuk susunan pengurus lengkap disertai tugas pokok dan fungsi pengurus dengan keanggotaan terdiri dari geofisikawan di Total EP Indonesie (TEPI) dan akademisi di Universitas Mulawarman (UNMUL). Pada periode berikutnya, kepengurusan HAGI Komwil Kaltim diharapkan akan terdiri dari berbagai institusi yang berada di Kalimantan Timur. Susunan kepengurusan HAGI Komwil Kaltim 2012-2014 adalah sebagai berikut: Ketua Komwil: Dr. Leonard Lisapaly (TEPI) Wakil Ketua Komwil : Piter Lepong, M.Si. (UNMUL) Sekretaris Umum : Teuku Reiza Yuanda, M.Sc. (TEPI) Bendahara Umum : Desrizal Luwu, M.Si. (TEPI) Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ketua : Liyanto (TEPI) Anggota · Organisasi : Arif Haryono, M.Si. (UNMUL) · Keanggotaan : Ronald Herbet (TEPI) Bidang Kegiatan dan Hubungan Eksternal Ketua : Savanto R. Ariawan, M.Sc. (TEPI) Anggota · Pertemuan Ilmiah : Nataniel Dengen, M.Si. (UNMUL) · Hubungan Eksternal : Gadang Gentur W., M.Si. (TEPI) · Aktivitas Outdoor : Kelik Moersidin (TEPI) Bidang Riset, Sains dan Teknologi Ketua : Dr. Idris Mandang (UNMUL) Anggota · Seismik : Effendy Siawira, M.Sc (TEPI) · Non-Seismik : unsur industri pertambangan; TBC · Natural Geophysics : unsur BMKG; TBC · Knowledge Management : I Made Sudiana Putra (TEPI) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketua : Argo Wuryanto (TEPI) Anggota : · Industri : Aa Pian Nopiana (TEPI) · Akademik : Supriyanto, M.Si. (UNMUL) · Society: Ery Arifullah, M.T.(PEMPROV) Ringkasan rencana jangka pendek HAGI Komwil Kaltim antara lain: · Mengoptimalkan potensi dan kompetensi praktisi/masyarakat geofisika di wilayah Kalimantan Timur , · Merintis pengembangan program link-and-match antara universitas dan industri geofisika di Kalimantan Timur, · Melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan berbagai instansi yang berkaitan dengan disiplin geofisika di Kalimantan Timur, dan · Memperluas keanggotaan HAGI dan mengkonsolidasikan internal anggota HAGI Komwil Kaltim. Sebuah organisasi tidaklah lengkap jika tidak memiliki anggota. Karena itu, bersama ini kami mengundang sejawat geofisikawan/geosaintis di Kaltim untuk menjadi anggota HAGI Komwil Kaltim dengan harapan bersama-sama kita dapat membangun masyarakat geofisika yang profesional, mandiri, tanggap, dan bermanfaat bagi Kaltim khususnya dan bangsa umumnya. Pendaftaran anggota dapat dilakukan dengan cara mengisi formulir keanggotaan terlampir dan dapat dikirimkan melalui email kepada : Liyanto (liyanto.liya...@external.total.com) dan Ronald Herbet (ronald.her...@total.com). Iuran keanggotaan HAGI Komwil Kaltim dibebaskan pada tahun pertama keanggotaan (sampai 31 Desember 2013). Atas perhatian dan partisipasinya, kami ucapkan terima kasih dan selamat bergabung di HAGI Komwil Kalimantan Timur. Bersama kita bangun Kalimantan Timur melalui geofisika. Salam HAGI ttd Savanto Ariawan Ketua Bidang Kegiatan dan Hubungan Eksternal
Bls: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN
Karena gak penah nulis buku, jadi gak tahu kalo ada ISBN :). Iseng-iseng aku googling ternyata ISBN itu standarisasi penomeran buku (International Standard Book Numbering), kemudian ternyata ada pula beritanya di Kompasiana (Jan-2011) ttg bagaimana cara pengurusan ISBN yang skrg katanya gratis, saya copas-kan sajah beritanya (mudah-mudahan bermanfaat): Cara Mengurus ISBNOPINI | 15 January 2011 | 08:35 Dibaca: 5535 Komentar: 10 1 dari 1 Kompasianer menilai Inspiratif Sejak membuat tulisan “Cara Menerbitkan Buku Sendiri“, beberapa telpon dan email saya terima terkait pengurusan ISBN. Saya sendiri awalnya memang merasa mengurus ISBN itu hal yang sulit dan rumit. Apalagi kantor Perpustakaan Nasional, yang merupakan lembaga penyedia resmi ISBN di Indonesia, berkantor di Jakarta. Mulailah, saya tanya sana-sini. Hingga akhirnya, Usman (Mahasiswa Sastra Arab UGM - adik angkatan di Asrama Sumatera Barat “Merapi Singgalang” Yogyakarta) memberikan saya print out berkas pengurusan ISBN yang dulu dikirim ke Perpusnas untuk Novel “Cinta Pengungsian” yang dia buat bersama teman-teman se-jurusan dan tata cara pengiriman aplikasi ISBN ke Perpusnas. Setelah membuat syarat-syarat dan diperbolehkan memakai fax fakultas untuk menerima fax balasan, akhirnya kukirimkan berkas ISBN lewat jasa kirim faksimil di Kopma UGM. Aku masih ingat, waktu itu aku mengirimkan jam 11-an. Kemudian, menjelang jam 4 sore aku ditelpon sama dosen, fax dari perpusnas sudah sampai. Beberapa hari yang lalu, setelah membuat postingan “Sekarang ISBN Gratis” , aku kembali kebanjiran koresponden dari para netter tentang pengurusan ISBN. Biar tak terlalu ribet menjawab pertanyaan satu per satu, dan bisa diakses oleh banyak orang, kali ini aku akan menjelaskan proses mengajukan ISBN. Pertama, siapkan kelengkapan berkas berikut ini dalam bentuk printout: A. Bagi Anggota Baru: 1. Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit. 2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) dari buku yang diterbitkan. 3. Mengirimkan fotokopi : - halaman judul - balik halaman judul (dapat diketahui pengarang dan penerbit buku yang bersangkutan) - daftar isi - kata pengantar B. Persyaratan untuk Anggota Lama : Hanya butir 2 dan 3 saja yang perlu dikirimkan kepada Tim ISBN/KDT. Untuk contoh persyaratan di atas, teman-teman bisa melihat di sini. Kedua, datanglah ke Perpusnas jika teman-teman berada di Jakarta, karena memang Perpusnas beralamat di Jakarta, Jl. Salemba Raya 28 A/Kotak Pos 3624 Jakarta. Buat teman-teman yang ada di luar Jakarta, atau males ngurus ke Salemba Raya karena banyak urusan dan ngak mau terjebat macet, bisa mengirimkan berkas lewat faksimile perpusnas, (021) 3927919; (021) 3923067. Ketiga, tunggulah sejenak. Biasanya Perpusnas akan mengirimkan nomor ISBN untuk buku kita dalam rentang waktu 2 jam sampai sehari. Keempat, setelah mendapatkan ISBN segera masukkan ke dalam buku yang akan diterbitkan. Untuk kode barcode, saya menyarankan buat sendiri aja dengan memakai aplikasi corel draw. Kelima, kalau buku sudah dicetak kirimkanlah 2 eksemplar buku ke kepada Tim ISBN/KDT Perpustakaan Nasional RI ( Jl. Salemba Raya 28 A/Kotak Pos 3624 Jakarta), agar dapat dipantau pemakaian ISBN/KDT. Keenam, kalau misalnya teman-teman punya kesulitan dan masalah bisa menghubungi nomor telepon : (021) 68293700; (021) 92920979. Berdasarkan pengalaman saya, pegawai Perpusnas ramah dan seneng menjawab pertanyaan yang diajukakan. So, selamat mengurus ISBN dan selamat menerbitkan buku ya…:) Bravo..:) salam, Argo-3711 Dari: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Kamis, 4 Oktober 2012 20:26 Judul: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN Jadi ingat sebagai mantan Peneliti/Periset , dulu ditahun 80 an - 90 an persaratannya tidak begitu jlimet untuk mengumpulkan kredit point sbg fungsional peneliti/periset, yg penting tulisannya di publikasikan atau diseminarkan , sebagai bukti cukup photocopi daftar isi proceeding ( kalau ada bahkan tanpa ISBN) atau sertifikat sbg pembicara atau bahkan name tag peserta seminar/PIT sdh cukup.Pada waktu PIT IAGI tahun 1992 ( 20 tahun lalu ) di Jogya dengan thema Geology For Human Survival, ternyata Proceedings PIT IAGI waktu itu sudah tercantum ISBNnya dg Nomor ISBN : 979-8126-04-01 ISM Loh cak, bukannya pak Sutar yang ngurus ISBN dahulu kala itu.. Sampeyan kurang kerjaan ya waktu dulu itu.. (‾⌣‾)♉ ah Yudie/1457 “_^ -Original Message- From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Date: Wed, 3 Oct 2012 17:34:30 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN sekedar nostalgia...  PIT IAGI di Bidakara, ADB jadi ketuanya, saya sekretarisnya kami berdua waktu itu adalah orang swasta yang tidak pernah
Bls: [iagi-net-l] SISTEM SUNGAI MOLENGRAAFF, PAPARAN SUNDA
Mas Ferdy, Lagi nyari biogenik gas kah? he..he... Utk waktu yang relatif singkat (untuk ukuran Geologi) , apakah lapisan tudung (seal)-nya sudah cukup tebal yo, mas? salam, Argo-3711 Dari: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Jumat, 14 September 2012 8:36 Judul: Re: [iagi-net-l] SISTEM SUNGAI MOLENGRAAFF, PAPARAN SUNDA kira kira apa ada kemungkinan petroleum system karena ada sungai purba yang bawa material organik ? On 9/13/12, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Sebuah berita bertajuk: Ditemukan, Jejak Sungai Purba di Utara Laut Jawa Sabtu, 18 Februari 2012 , di-posting seorang rekan di FB sebuah Group malam ini. Dilaporkan bahwa sungai2 purba ini ditemukan Tim Bencana Katastrofi Purba. Mungkin wartawannya ngawur ya... Perlu klarifikasi serius atas berita ini, meskipun ditulis Februari 2012. Sungai2 purba atau lebih tepatnya sungai2 tenggelam di Laut Jawa sampai Selat Malaka adalah isu lama, tentu saja penemunya bukan Tim Bencana Katastrofi Purba dan jejaknya juga bukan ditemukan oleh Dr. Wahyu Triyoso. Sungai-sungai purba di Laut Jawa dan Selat Malaka itu sudah ditemukan hampir 100 tahun lalu dan sudah dipublikasikan oleh GAF Molengraaff dan M Weber pada tahun 1919 dalam makalah berjudul Het verband tusschen den plistoceenen ijstijd en het ontstaan der Soenda-Zee en de invloed daarvan op de verspreiding der koraalriffen en on de land- en zoetwater fauna (Wis- en Nat. Afd. Kon. Akad. v. Wetensch., Amsterdam, 29 Nov 1919, 28, 497-544). Molengraaff adalah seorang ahli geologi dan Weber adalah seorang ahli biologi pada zaman Belanda di Indonesia. Garis Weber, garis kesetimbangan fauna Asiatik dan Australia di Indonesia bagian tengah adalah berasal dari namanya. Di Laut Jawa itu dan Selat Malaka itu, Molengraaff dari tahun 1919 telah memetakan alur-alur sungai yang tenggelam (drowning river system) yang terbagi menjadi dua alur sungai utama, yang dinamainya Sungai Sunda Utara di bawah Selat Malaka dan Sungai Sunda Selatan di bawah Laut Jawa. Nama lain kedua alur utama sungai itu juga sering disebut sebagai Sistem Sungai Molengraaff, mengikuti nama penemunya. Sungai Sunda Utara mempunyai daerah hulu di Sumatra dan Kalimantan Barat, dan bermuara ke Laut Cina Selatan, sedangkan Sungai Sunda Selatan mempunyai hulu di Jawa dan Kalimantan Selatan dengan muara di Selat Makassar. Lembah-lembah sungai yang terbenam ini sebagian sudah tertimbun lumpur. Tetapi penelitian geologi kelautan sejak akhir 1950-an oleh beberapa ekspedisi kelautan bekerja sama dengan pihak asing telah dapat mengenal keberadaan sungai2 besar ini. Dua lembah sungai besar di selatan Kalimantan Selatan, sebelah selatan Sampit, misalnya ditunjukkan di buku bagus tentang oseanografi Indonesia tulisan Anugerah Nontji (Djambatan, 1987): Laut Nusantara. Lebar lembah2 sungai ini antara 400-500 meter, dasar sungai purba ini 17-24 meter lebih dalam daripada dasar laut sekitarnya, dan terisi oleh endapan setebal 8-15 meter. Weber juga menunjukkan bahwa adanya sistem sungai-sungai Sunda ini dibuktikan oleh banyaknya persamaan jenis ikan tawar di sungai2 pesisir timur Sumatra dengan ikan2 di pesisir barat Kalimantan, padahal antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur tidak ada persamaan. Karena glasiasi-deglasiasi yang terus terjadi secara siklus di wilayah Paparan Sunda, sehingga saat glasiasi air laut menyurut dan turun lalu menyingkapkan paparan menjadi daratan (Sundaland) sebab air laut tertarik ke kutub2 Bumi menjadi es; dan saat deglasiasi terjadi pencairan es di kutub2 Bumi lalu air laut di mana2 naik, maka Sundaland kembali tenggelam menjadi Paparan Sunda (Sunda Shelf). Hasil penelitian geologi dapat menunjukkan jejak sejarah Paparan Sunda dan Sundaland. Kira2 170.000 tahun lampau muka laut berada kira-kira 200 meter lebih rendah dari sekarang, tersingkaplah Sundaland. Lalu dalam 125.000 tahun terakhir, air laut ini secara bertahap naik, tetapi belum mencapai posisi seperti sekarang. Pada sekitar 7000 tahun yang lalu, posisinya seperti sekarang, 4000 tahun yang lampau 5 m melampaui posisi sekarang, lalu turun lagi dan sejak 1000 tahun yang lalu posisinya sudah seperti sekarang. Yang namanya siklus glasiasi dan deglasiasi tak pernah terjadi mendadak turun atau naik, apalagi terjadi dalam semalam seperti banjir dalam dongeng Atlantis yang dituturkan Plato. Dan yang namanya sistem sungai2 Sunda tak berhubungan dengan peradaban tinggi ala dongeng Atlantis. Kecuali kalau submarine archaeology kelak menemukan banyak bukti2 kebudayaan tinggi terkubur di lembah2 sungai2 Sunda itu tetapi bukan berasal dari kapal karam modern, bolehlah kita mendiskusikannya lagi soal kaitan lembah sungai tenggelam ini dengan peradaban tinggi itu. Salam, Awang PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky
Bls: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ?
Wah penelitinya sepertinya ada relasi dengan Pak Maryanto, secara angkanya kok bisa pas yah: 7000 th yang lalu :) Penemuan ini semakin mengukuhkan Theory Salamology yah? http://salamology.wordpress.com/salamology/ salam, Argo-3711 Dari: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Selasa, 3 Juli 2012 13:03 Judul: RE: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ? Salah besar…, G Toba meledak besar 70.000 th yl YSY From:Franciscus B Sinartio [mailto:fbsinar...@yahoo.com] Sent: Saturday, June 16, 2012 7:43 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ? wah hebat ya dating system nya sampai tahu thn nya dengan ketepatan 2 tahun (1257 atau 1258). lah kalau ngak salah katanya saat itu Gunung Toba yang meledak? fbs From:Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Sent: Saturday, June 16, 2012 7:31 PM Subject: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ? Gunung mana ya ? Rdp http://www.sciencenews.org/view/generic/id/341497/title/13th_century_volcano_mystery_may_be_solved 13th Century Volcano Mystery May Be Solved - Science News SELFOSS, Iceland — One of the biggest mysteries in volcanology may finally have a solution. An eruption long thought to have gone off in the year 1258, spreading cooling sulfur particles around the globe, happened the year before in Indonesia, scientists report. Until now, researchers have known a big volcano went off somewhere in the world around that time, but they didn’t know exactly where or when. The new report still remains something of a mystery. Franck Lavigne, a geoscientist at Panthéon-Sorbonne University's Laboratory of Physical Geography in Meudon, France, showed data and close-up photographs of the remains of the perpetrator volcano on June 14 at an American Geophysical Union conference on volcanism and the atmosphere. But he declined to name the specific volcano, saying he had agreed with his international colleagues not to identify it until the work is published in a peer-reviewed journal. “We have new and solid evidence for the biggest volcanic eruption in 7,000 years,” Lavigne said. Consensus in the meeting hallways was that he showed pictures of Indonesia. Lavigne would say only that Indonesia has more than 130 active volcanoes. Scientists know a big eruption must have happened in the mid-13th century because ice cores from Greenland and Antarctica dating to that time contain huge amounts of sulfur. Tree rings, historical records and other evidence also show that the planet cooled soon thereafter. Big volcanic eruptions can spew sulfur particles into the upper atmosphere, where they spread around the globe and reflect sunlight, temporarily chilling the planet. Leading candidates for the 1258 eruption have included Mexico’s El Chichón, which also erupted in 1982, and Quilotoa in the Ecuadorean Andes. But the chemical composition of rocks from those volcanoes, among other factors, don’t really match the 1258 sulfur from ice cores. At the meeting, Lavigne showed geochemical analyses of rocks from his mystery volcano. They matched the chemistry of the polar sulfur almost perfectly. The rocks come from a caldera, the collapsed remains left behind after a large volcanic eruption drains an underground magma chamber. Newly unearthed historical records and other evidence show that climate changes were already happening in the region by the winter of 1257-1258, Lavigne said. “We think the eruption may have been in the late spring or summer of 1257,” he said. That’s nearly a year earlier than previously thought. Computer simulations suggest the eruption sent pumice flying into the air more than 40 kilometers high, showering debris for tens of kilometers around. The eruption would have ranked a 7 on the volcanic explosivity scale that measures an eruption’s magnitude. That scale tops out at 8. Still, volcanologists have spent decades looking for the source of the 1257/1258 eruption. It’s not yet clear whether Lavigne will be able to marshal enough evidence to convince everyone else. -- Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari
Bls: [iagi-net-l] Peradaban yang Tenggelam_Review buku Kronik Lumpur Lapindo_Majalah Tempo
Mantap Bos, walopun sambil kuliah di Luar Negri, masih bisa menulis dan mengadvokasi masyakat. Kalo boleh di-share dong kisi2 Daftar Isinya ... Terimakasih Sukses selalu ya Om... salam, Argo - 3711 Dari: bosman batubara bosman200...@yahoo.com Kepada: iagi net iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 28 Mei 2012 15:22 Judul: [iagi-net-l] Peradaban yang Tenggelam_Review buku Kronik Lumpur Lapindo_Majalah Tempo Hallo... numpang berbagi informasi ya. sayang sekali tidak ada link internetnya, adanya file JPEG hasil review buku Kronik Lumpur Lapindo di Majalah Tempo hari ini halaman 84, ini saya kirimkan. terima kasih. tabik bosman batubara PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Trs: Gempa Simeulue unik
- Pesan yang Diteruskan - Dari: Purwoko tamanj...@gmail.com Kepada: geologiugm geologi...@googlegroups.com Dikirim: Jumat, 13 April 2012 8:40 Judul: [Geologi UGM] Ahli Geologi UGM: Gempa Simeulue unik http://nasional.vivanews.com/news/read/303900-pakar-gempa-ugm--gempa-simeulue-unik Pakar Gempa UGM: Gempa Simeulue Unik Ada dua keunikan dari gempa yang terjadi di Barat Pulau Simeulue itu. Kamis, 12 April 2012, 13:56 WIB Arfi Bambani Amri, Juna Sanbawa (Yogyakarta) Follow @vivanews Pulau Simeulue, NAD (Antara/Irsan Mulyadi) BERITA TERKAIT VIVAnews - Peneliti gempa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Subagyo, menyatakan gempa yang terjadi di Aceh, Rabu 11 April 2012, kemarin merupakan gempa yang cukup unik di Indonesia. Pasalnya gempa tersebut terjadi bukan pada zona subduksi dan berupa pergerakan horizontal yang sehingga sangat kecil menimbulkan tsunami. Namun pergerakan horizontal ini, kata Subagyo, akan menimbulkan pergerakan yang lainnya pada zona di luar zona subduksi. “Gempa utama dan disusul dengan gempa susulan masih satu jalur dengan pergerakan Utara-Selatan dan terjadi secara beruntun dan jika terjadi gempa lagi maka potensi gempa besar dapat terjadi di sekitar pulau Andaman,” kata Dr Subagyo, kepada VIVAnews.com, Kamis, 12 April 2012. Menurut Subagyo gempa yang terjadi di Aceh tersebut juga sangat kecil memicu terjadinya gempa di sekitar Selatan Pulau Jawa meski dalam lempeng bumi yang sama. Pasalnya jaraknya sangat jauh dan kejadian gempa ini di luar zona subduksi dan kerak samudra di Aceh yang diperkirakan berumur 70 juta tahun yang usianya setengah usia kerak samudra di selatan Pulau Jawa. “Sangat kecil kemungkinan gempa di Aceh kali ini akan memicu juga gempa di Selatan Pulau Jawa. Apalagi usia kerak samudera di Selatan Jawa lebih tua,” katanya. Yang justru unik, kata Subagyo, adalah kerak samudra di Aceh ini sebelumnya diperkirakan sudah mati atau tidak aktif. Buktinya justru kekuatan gempanya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gempa yang terjadi pada tahun 2004 yang lalu. “Ini pengalaman baru bagi Indonesia dan sesuatu yang unik karena usia kerak samudra yang usianya sudah 70 juta tahun dan diperkirakan mati namun dalam kenyataannya masih aktif. Bisa juga diibaratkan seperti gunung berapi yang dinyatakan mati namun mendadak meletus karena pelepasan energi, yang disimpan dalam kerak bumi,” katanya. Keunikan berikutnya, kata Subagyo, ada gempa susulan yang kekuatannya juga nyaris sebesar gempa pertama. Ini cukup unik karena pergeseran gempa dari Utara bergeser ke Selatan menurun namun kembali lagi kekuatannya lebih besar. (eh) -- Purwoko Perpustakaan Teknik Geologi UGM http://purwoko.staff.ugm.ac.id http://slims.web.id http://jogjalib.net -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
Re: [iagi-net-l] OOT: kenaikan (harga) BBM...
Kalo memang ekonomis, bisa juga dibuat pabrik untuk pembuatan/pengoplosan Pertamax dari bensin ya, Pak. Cuman mungkin kedepan yang menjadi masalah adalah kecoa, soalnya kapur barusnya habis buat bhn oplosan : ) salam, argo-3711 ikut meramaikan geologi per-bbm-an/per-kapur barusan : ) Dari: Himawan Sutanto sutanto...@yahoo.co.id Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 2 April 2012 7:27 Judul: Bls: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM... Lsg Aja d, kapur barus nggak bs bwt meningkatkan oktan. Sementara oktan buster dll, hanya Akan meningkatkan 0.0xx Dari nilai oktan dgn penambahan seperti tertera pada kemasannya.Cheers,HS From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id; To: iagi-net@iagi.or.id; Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM... Sent: Sun, Apr 1, 2012 7:40:29 AM Katanya diberi kapur barus juga bisa ya naikin oktan Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bhaskara Aji b...@bpmigas.go.id Date: Sun, 1 Apr 2012 06:56:21 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM... Ada pakdhe yang namanya octane booster (byk di toko mobil) Biasanya 1 kaleng itu ada takarannya 1 kaleng : 30 liter. Nanti menaikan angka octane nya... Kalau mobil yg pakai premium dikasih itu lumayan membersihkan kotoran yg ada di tanki... Harga octane booster sekitar 60rb Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Date: Sun, 1 Apr 2012 06:33:24 + To: Iagiiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM... Eh mengoplos apa dengan apa yaa supaya beli premium dapat pertamax atau pertamaxplus? Apakah kalau campur alkohol oktan bisa naik? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Date: Sun, 1 Apr 2012 13:14:26 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM... Artinya peluang dapat keuntungan lebih besar dengan praktek2 pengoplosan yang selama ini terjadi. On Apr 1, 2012, at 5:31 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com wrote: Wah aku pakai pertamax, harga sdh naik lagi jadi 9950/lt. Sudah dua kali naik dlm sebulan. Kalau dah gak mampu bbeli mau ganti pake premiuum, biar disubsidi. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com Date: Sat, 31 Mar 2012 07:55:35 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM... Kartiko . Ikh ngeri Kebayang yang akan demonstrasi adalah mahasoswa kaya ,para middle manager dan para calo perkara yang mobilnya baru naru dan buanyak , Dikompleksku hampir tida ada yang mobilnya lebih dari satu tukh. si Abah From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 31, 2012 3:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM... Pak Ismail berhubung BBM tidak jadi naik... bersedia tidak ditambahin pajak kendaraan pribadi sebesar 40 - 80 ribu / hari * 240 hari = 9.6 jt - 19.2 jt / tahun ? Bayangkan berapa pendapatan negara kalau pajak kendaraan pribadi bisa diterapkan sebagai pengganti kenaikan bbm... kalikan saja dengan berapa jumlah kendaraan di jakarta/Indonesia Tentunya banyak yang tidak akan keberatan mambayar pajak kalau memang digunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat dan bukan hanya segelintir orang / golongan. 2012/3/31 mailto:lia...@indo.net.idlia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id Berikut disampaikan perhitungan harga keekonomian per liter Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mencapai Rp 8.400 per liter:1.Harga dasar minyak mentah sebesar kurang lebih Rp 5.940 per liter diperoleh dari Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) dikalikan kurs dolar (Rp.9.000) dibagi 159 (faktor pembagi dari barel ke liter).2.Harga LRT (Lifting, Refinery, Transportation) sebesar $24.1 per barel atau Rp 1.360 per liter.3.Subtotal dari poin (1) dan (2) mencapai Rp 7.300 per liter. 4.Ditambah pajak dan lain-lain (15%) sebesar Rp 1.100 per liter, maka total harga keekonomian BBM mencapai Rp 8.400 per liter. = Trima kasih para pendemo kemarin krn saya masih bisa mendapatkan sumbangan dari pemerintah Rp.3900,- perliter kalau kita beli bensin ( yg sekrang ini harganya 4500,-perliter ) , padahal satu hari bisa bolak balik pakai mobil habis 10-20 liter , berarti dapat sumbangan 39000- 78.000 Rp perhari, inipun akan naik sumbangan yg saya terima setiap kenaikan harga crude 1 dollar/brl. Kasihan para tetangga yg tidak punya mobil atau tetangga
[iagi-net-l] Trs: [Geologi UGM] Workshop Acid Mine Water bersama Prof. Dr. Thomas R. Ruede
FYI, Silahkan, siapa tahu adayang berminat meramaikan. salam, argo-3711 Dari: Purwoko tamanj...@gmail.com Kepada: geologiugm geologi...@googlegroups.com Dikirim: Kamis, 2 Februari 2012 11:58 Judul: [Geologi UGM] Workshop Acid Mine Water bersama Prof. Dr. Thomas R. Ruede http://geologi.ugm.ac.id/webnew/beritas/view/131 Di dunia pertambangan bijih dan batubara,keberadaan mineral sulfida sebagai pirit atau lainnya yang berasosiasi dengan mineral bijih atau seam batubara, dapat mengalami oksidasi dan menghasilkan air asam (air asam tambang). Pengaruh pencemaran air asam ini sering menjadi bertambah berbahaya terhadap lingkungan dengan kehadiran logam berat terlarut seperti mangan, tembaga, arsen, seng, dan lainnya yang umumnya menjadi mudah larut pada air dan lebih mobile pada kondisi asam. Kemungkinan munculnya air asam tambang sering berasosiasi dengan kegiatan tambang, antara lain: (1) aliran air permukaan pada proses pembukaan lahan, (2) rembesan pada proses underground excavations, (3) aliran air permukaan pada open pit mines, (4) rembesan airtanah yang mengandung air asam, (5) perkolasi air melalui massa batuan khususnya pada underground mining, (5) aliran air permukaan pada stockpile, (6) aliran air permukaan pada waste rock storage, (7) rembesan atau overflow pada dam tailing. Banyaknya kegiatan yang dapat menyebabkan munculnya air asam tambang, menunjukkan bahwa setiap kegiatan tambang bijih dan batubara akan memiliki permasalahan ini, sehingga diperlukan cara untuk mengelola dan menanganinya dengan tepat. informasi lebih lanjut unduh di: http://upload.ugm.ac.id/337Leaflet_Acid.pdf -- Purwoko Perpustakaan Teknik Geologi UGM http://purwoko.staff.ugm.ac.id http://slims.web.id http://jogjalib.net
Bls: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013
Selamat pagi, Sekendar menginfokan, sepertinya di Geologi-UGM untuk konsentrasi S2 (Mata kuliah pilihan) juga diajarkan Medical Geology di Semester S (2 SKS pula). untuk selengkapnya bisa dicek di: http://pasca.geologi.ugm.ac.id/info-13-regular.html Sependek pengetahuan saya, Pak Kandar (Prof. Sukandarrumidi) beliau juga aktif mengajar di Kedokteran-UGM. Adapun materi/kurikulum yang diajarkan seperti apa ataupun akan memberikan input, mungkin bisa dikomunikasikan langsung ke kampus, dan di milis juga ada Bapak SekJur Gus Hendratno : ). salam, argo Dari: RM Iman Argakoesoemah iman.argakoesoe...@medcoenergi.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Cc: Dr. Wawan Budianta wbudia...@yahoo.com; Dr. Hadiyanto hadiyanto...@yahoo.co.id Dikirim: Kamis, 12 Januari 2012 8:17 Judul: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical geology hasil research mereka. Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara kita ini sudah menyentuh aspek ini? Any comments? Thanks. Iman From:Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM To: iagi-net Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013 Rekan-rekan geologiwan, Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun yang lalu. Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association) Salam, Sumartojo J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG Registered Professional Geologist Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English (404) 216-0955 (cell.) (770) 565-7663 (line) sumar...@bellsouth.net Keep it on screen - think before you print Any information in this email is confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive. If you receive this e-mail in error, please reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then delete this email including any attachment(s) from your system since any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on such contents is strictly prohibited. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing. This e-mail is from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com).
Bls: [iagi-net-l] KCMI dan CPI -- was: [iagi-net-l] ganti saja menjadi SCMI
Pak Sonny, Pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar sepertinya memang teramat sulit, Pak. Dalam penerapannya, misal dalam hal yang sederhana yaitu menulis surat/ email; awal kalimat menggunakan huruf besar, kemudian kalimat harus ada Subjek dan Predikat dlsb. terkadang kita (baca: saya) lupa. Sebenarnya apakah salah/ kurang tepat jikalau misalnya kita menggunakan Bahasa Inggris, dikarenakan padanan kata dalam Bahasa Indonesia kurang dikenal? salam, Argo - 3711 Dari: sonny t pangestu sonnytpange...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Selasa, 22 November 2011 18:23 Judul: Re: [iagi-net-l] KCMI dan CPI -- was: [iagi-net-l] ganti saja menjadi SCMI terima kasih. ya saya sudah tau itu. artinya memang seperti itu. kata sandi adalah asli bahasa indonesia, setidaknya sudah ada lebih dulu. kata kode baru kemudian di'masuk'kan menjadi bahasa indonesia karena 'kebiasaan' senang memakainya. banyak orang merasa gaya kalau bisa berbahasa mancanegara padahal sedang berbicara kepada bangsanya sendiri. kasian memang nasib katakata dalam bahasa indonesia tidak disayangi dan tidak dirawat dan tidak dimakmurkan oleh bangsanya sendiri. grand jadi gran bakery jadi bakeri guard jadi garda green garden jadi gren gaden. mall jadi mol padahal sudah ada padanan katanya seperti pasar. sharing, padahal sudah ada berbagi. meeting, padahal sudah ada rapat. dan banyak lagi. hampir seluruhnya dari bahasa englis. lalu dipaksapaksa agar jadi bahasa indonesia. lalu dibiasakan dan terbiasalah. padahal yang yang biasa itu belum tentu betul. lalu yang betul belum tentu biasa. lalu ini menggejala ke seluruh pelosok negri. lalu dicontohi antara lain oleh guru-guru di sekolah dasar menengah. pada akhirnya anak-anak kita di sekolah diwarisi dan dicontohi suatu pengunaan kata dan bahasa yang sudah tidak (mau) kita sadari lagi penggunaannya benar betul terawat dan memakmurkan bahasa bangsa indonesia. alangkah baiknya bila peluncuran perdana ini sudah memakai kata kata asli berbahasa indonesia. sehingga diharapkan pembiasan kata akibat gejala di atas tidak terlalu bertambah parah. bagi banyak di antara kita sepertinya hal ini sepele saja. hal kecil lah. bukan masalah besar. dan kita tidak menyadari bahwa kita terus menerus melakukannya setiap hari. wahai ibu pertiwi bangsaku. aku hanya bisa mengajak, memberi contoh berbuat dan berdoa. salam juga dari, (sonny) --- On Tue, 11/22/11, S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id wrote: From: S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id Subject: [iagi-net-l] KCMI dan CPI -- was: [iagi-net-l] ganti saja menjadi SCMI To: iagi-net@iagi.or.id, economicgeol...@yahoogroups.com Cc: pengurusm...@googlegroups.com, 'Chairul Nas' pakna...@gmail.com, 'Iwan Munajat' iwan.muna...@indikaenergy.co.id Date: Tuesday, November 22, 2011, 2:15 PM Pak Sonny dan rekan2 IAGI/ MGEI, Kalau merujuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) terbitan Pusat Bahasa Depdiknas RI (saya kutipkan dibawah ini): ko·de: 1) tanda (kata-kata, tulisan) yg disepakati untuk maksud tertentu (untuk menjamin kerahasiaan berita, pemerintah, dsb); 2) kumpulan peraturan yg bersistem; 3) kumpulan prinsip yg bersistem sedangkan untuk kata “sandi” adalah sbb: 1san·di: rahasia; kode Nampaknya, kata “kode” (yang artinya sama dengan “sandi”) sudah diterima sebagai bahasa Indonesia, malahan “kode” didefinisikan lebih lengkap dalam kamus tsb. Saya bukan ahli bahasa, mohon pencerahan dari yg lebih kompeten. Mengenai KCMI (Kode Cadangan Mineral Indonesia) dan CPI (Competent Person Indonesia), program ini telah disosialisasikan paling tidak sejak PIT IAGI Semarang (Luncheon Talk), juga di PIT Mataram, dan kemarin di PIT Makasar, ditambah diskusi/ postingan di milist. Jadi sudah 2 tahun lebih info dan update tentang KCMI dan CPI beredar. KCMI dan system CPI merupakan program kerja bareng IAGI dan Perhapi yang dilegalisir melalui SKB Ketua Umum IAGI dan Perhapi, yg dilaksanakan dengan membentuk Komite Bersama IAGI-Perhapi . Pada pelaksanaannya IAGI secara resmi menunjuk MGEI sebagai komisi geologi ekonomi di bawah IAGI, yang telah menjalankan program ini hingga tahap finalisasi sekarang ini. Bagi yang belum mengikuti infonya, KCMI berisikan petunjuk/ kode pelaporan hasil eksplorasi, estimasi sumberdaya dan cadangan (mineral dan batubara), atau semacam JORC-nya Indonesia. Laporan berstandard JORC (kita harap di Indonesia nantinya menjadi “berstandard KCMI”) ini diperlukan pada umumnya berhubungan dengan investasi, baik oleh pencari investor maupun investor-nya sendiri (bursa efek, bank, BKPM dll). Secara umum poin-poin dalam KCMI mencakup: 1. Menunjukkan standard minimum Pelaporan (di Indonesia) tentang Hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih 2. Memberikan sistem klasifikasi estimasi tonase dan kadar yang “wajib” diacu berdasar tingkat keyakinan geologi dan pertimbangan teknis penambangan dan keekonomian 3. Mengharuskan Laporan Publik
[iagi-net-l] Trs: Fieldtrip Mahakam Delta AAPG UGM Student Chapter
Selamat sore, Sekedar menginfokan, dibawah link mengenai Field Trip Mahasiswa yang dikomandani oleh Dr. Andang Bachtiar. salam, Argo - 3711 - Pesan yang Diteruskan - Dari: Purwoko tamanj...@gmail.com Kepada: geologiugm geologi...@googlegroups.com Dikirim: Jumat, 18 November 2011 16:25 Judul: [Geologi UGM] Fieldtrip Mahakam Delta AAPG UGM Student Chapter Beritanya ada di url berikut: http://geologi.ugm.ac.id/webnew/beritas/view/119 -- Purwoko Perpustakaan Teknik Geologi UGM http://purwoko.staff.ugm.ac.id http://slims.web.id http://jogjalib.net -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
[iagi-net-l] Mendaftar sebagai anggota milis IAGI
Pak Moderator, Boleh ditambahkan rombongan berikut: 12. Teguh Haryanto (UGM) / NPA: 0696 == haryanto.te...@yahoo.com 13. Elisabeth Dian Kristanti (UGM) == el_ge...@yahoo.com 14. Bambang Kartika (UGM) == bamkart...@yahoo.com 15. Ruskamto Soeripto (UGM) == rsoeri...@yahoo.com 16. Purwadi Eka Prijanto (UGM) == eka_...@yahoo.com 17. Sarwanto Sutan Alamsyah (UGM) == sarwan...@gmail.com 18. Widi H (UGM) == widipu...@yahoo.com 19. Otto Ongkosongo ==rsdm...@gmail.com Banyak2 terimakasih atas bantuan yang diberikan. salam, argo --- On Wed, 9/28/11, argo wuryanto masargo...@yahoo.com wrote: From: argo wuryanto masargo...@yahoo.com Subject: [Geologi UGM] Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : ) To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id, geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Cc: pudz...@yahoo.com pudz...@yahoo.com, a.k.wardh...@gmail.com a.k.wardh...@gmail.com, edie...@gmail.com edie...@gmail.com, anggara_...@yahoo.com anggara_...@yahoo.com, aditya.sua...@yahoo.com aditya.sua...@yahoo.com, surarso_hardj...@yahoo.com surarso_hardj...@yahoo.com Date: Wednesday, September 28, 2011, 12:43 AM Pak Moderator tambahan lagi yah... Makin banyak ajah nich yang tertarik buat join milis IAGI ; ) Terimakasih sebelumnya atas bantuannya. 6. Pujo Rahmanto (TRISAKTI/TEPI) == pudz...@yahoo.com 7. Adhe krisna wardhana (UNPAD-DELFT / TEPI) == a.k.wardh...@gmail.com 8. Edieth Akbar (UNPAD/TEPI) == edie...@gmail.com 9. Anggara Putra (UNPAD/TEPI) == anggara_...@yahoo.com 10. Adtitya Suardiputra (ITB/TEPI) == aditya.sua...@yahoo.com 11. SURARSO HARDJONO (UGM) == surarso_hardj...@yahoo.com Untuk pendaftaran sebagai anggota resmi IAGInya untuk temen2 di balikpapan, kalo boleh nanti saya bantu koordinir saja ya pak. salam, argo (3711) - Pesan yang Diteruskan - Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Jumat, 23 September 2011 10:01 Judul: Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : ) Selamat siang Pak Moderator, Boleh minta ditambahkan juga didalam milis: 3. SUYONO AW == suyono...@yahoo.com (NPA: 883) 4. FATCHUR ZAMIL == fatchurza...@yahoo.co.id (NPA: 693) 5. RAHARDJO SANTO == rahardjo...@yahoo.co.id salam, argo Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Cc: suryadi_oe...@yahoo.com suryadi_oe...@yahoo.com; rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com Dikirim: Kamis, 22 September 2011 8:10 Judul: [iagi-net-l] Pendaftaran sebagai anggota milis IAGI Selamat Pagi, Pak Momod, bisa minta tolong didaftarkan 2 senior saya sebagai anggota milis IAGI: 1. Suryadi Oemar == suryadi_oe...@yahoo.com 2. Rakhmadi avianto == rakhmadi.avia...@gmail.com salam, argo (NPA: 3711) -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
[iagi-net-l] Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : )
Pak Moderator tambahan lagi yah... Makin banyak ajah nich yang tertarik buat join milis IAGI ; ) Terimakasih sebelumnya atas bantuannya. 6. Pujo Rahmanto (TRISAKTI/TEPI) == pudz...@yahoo.com 7. Adhe krisna wardhana (UNPAD-DELFT / TEPI) == a.k.wardh...@gmail.com 8. Edieth Akbar (UNPAD/TEPI) == edie...@gmail.com 9. Anggara Putra (UNPAD/TEPI) == anggara_...@yahoo.com 10. Adtitya Suardiputra (ITB/TEPI) == aditya.sua...@yahoo.com 11. SURARSO HARDJONO (UGM) == surarso_hardj...@yahoo.com Untuk pendaftaran sebagai anggota resmi IAGInya untuk temen2 di balikpapan, kalo boleh nanti saya bantu koordinir saja ya pak. salam, argo (3711) - Pesan yang Diteruskan - Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Jumat, 23 September 2011 10:01 Judul: Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : ) Selamat siang Pak Moderator, Boleh minta ditambahkan juga didalam milis: 3. SUYONO AW == suyono...@yahoo.com (NPA: 883) 4. FATCHUR ZAMIL == fatchurza...@yahoo.co.id (NPA: 693) 5. RAHARDJO SANTO == rahardjo...@yahoo.co.id salam, argo Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Cc: suryadi_oe...@yahoo.com suryadi_oe...@yahoo.com; rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com Dikirim: Kamis, 22 September 2011 8:10 Judul: [iagi-net-l] Pendaftaran sebagai anggota milis IAGI Selamat Pagi, Pak Momod, bisa minta tolong didaftarkan 2 senior saya sebagai anggota milis IAGI: 1. Suryadi Oemar == suryadi_oe...@yahoo.com 2. Rakhmadi avianto == rakhmadi.avia...@gmail.com salam, argo (NPA: 3711) -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
[iagi-net-l] Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : )
Selamat siang Pak Moderator, Boleh minta ditambahkan juga didalam milis: 3. SUYONO AW == suyono...@yahoo.com (NPA: 883) 4. FATCHUR ZAMIL == fatchurza...@yahoo.co.id (NPA: 693) 5. RAHARDJO SANTO == rahardjo...@yahoo.co.id salam, argo Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Cc: suryadi_oe...@yahoo.com suryadi_oe...@yahoo.com; rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com Dikirim: Kamis, 22 September 2011 8:10 Judul: [iagi-net-l] Pendaftaran sebagai anggota milis IAGI Selamat Pagi, Pak Momod, bisa minta tolong didaftarkan 2 senior saya sebagai anggota milis IAGI: 1. Suryadi Oemar == suryadi_oe...@yahoo.com 2. Rakhmadi avianto == rakhmadi.avia...@gmail.com salam, argo (NPA: 3711) -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
Bls: [iagi-net-l] Lusi
Mas Andang yang saya hormati, Kalau boleh saya mengajukan beberapa pertanyaan/ pernyataan mengenai LUSI ini, mohon koreksinya saja: 1. Kasus LUSI ini sudah dipupuskan sebagai bencana alam oleh DPR/ Pemerintah (??). Jadi untuk rehabilitasi dampak yang ditimbulkan akan dibebankan kepada negara (APBN) yang akan diambil dari uang rakyat (pajak) dan dari hasil bumi negara ini juga. Adapun untuk 3D seismic yang kemungkinan akan diakusisi, secara anggarannya bagaimana, Mas? Apakah juga akan dibebankan ke APBN? Bukannya saya menutup mata dengan penderitaan saudara sebangsa, tapi cuman kita yang tidak mencicipi madunya, kok ya ikut-ikutan kesengat tawonnya, he...he.. 2. Sebagai lulusan geologi (walaupun belum ahli) dan juga tergabung dalam IAGI, setidak-tidaknya saya memiliki satu biting (suara) untuk disalurkan. Untuk kedepan (yah.. yang lalu biarlah berlalu) akankah menjadi lebih baik jikalau ada permasalahan seperti ini kita voting-kan saja??, untuk selanjutnya hasilnya disampaikan ke instansi yang berwenang (DPR kah/ PEMERINTAH kah??) atau sekalian diumumkan di koran saja, sehingga menjadi jelas sikap ahli-ahli yang ada menyingkapi permaslahan yang berkembang di masyarakat. Tentu saja, suara setiap orang tidak akan bisa disamakan, suara seorang ahli mungkin bisa dikalikan 10 dibandingkan anggota biasa seperti saya. Memang kebenaran tidak bisa ditentukan dengan voting dan suara terbanyak belum tentu yang benar, terlebih memang kebenaran bisa sangat sulit dilihat di negeri ini, entah karena permasalahannya yang sangat komplek atau memang karena faktanya seringkali dibuat abu-abu. salam, Argo Dari: abacht...@cbn.net.id abacht...@cbn.net.id Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Jumat, 23 September 2011 11:13 Judul: Re: [iagi-net-l] Lusi Aku tahu betul MetroTv itu punya Surya Paloh dedengkotnya NasDem. Aku tahu betul Lapindo itu punya grup Bakrie dedengkotnya Golkar. Aku juga tahu kabinet mau reshuffle Oktober ini menteri2 dievaluasi. Aku tahu 2014 sdh dekat politisi2 saling rebutan opini. Tapi aku juga tahu derita rakyat di porong sana sdh sampai di ubun2 tanpa data saintifik baru yg jelas dimengerti smua pihak, tdk akan ktemu solusi permanen. Maka: permisi - aku teriakkan itu l dan ini agi! Penyelesaian masalah sosial tidak bisa dilepaskan begitu saja dr penyelesaian teknis. Kata Yossi HAGI juga: 60-70% biaya akuisisi seismik 3D di Porong situ bisa habis untuk hal2 non-teknis, itupun tdk termasuk ganti rugi yg harusnya sdh diberesi oleh pihak2 yg harusnya membereskan (Minarak, BPLS, dsb). Nah, ini bukan masalah siapa salah siapa benar, siapa memihak mana, apalagi: penyebabnya apa, tapi: bagaimana meng-imej bawah permukaan dalam di sana untuk digabungkan dg data time-series subsidensi dan juga fenomena2 permukaan lainnya yg sdh dipelajari Badan Geologi. Dengan demikian bisa diprediksi dan dirancang hal2 sebagai berikut. 1) Sampai seluas apa lagi daerah yg akan terdampak dan bgmn probabiliti-nya shg bisa ditelorkan kebijakan baru: mungkin pengosongan area berthap dsb, 2) Bagaimana disain pemboran pengganti u/mematikan sumber semburan dg data subsurface baru plus apakah itu bisa diterima dr segi biaya. 3) Kalaupun nomer 2 diatas tidak bisa dilakukan, lalu bagaimana solusi alternatinya. Karena sudah kita ketahui luasan daerah terdampak dengan probabilitinya maka bisa jadi berbagai skenario re-development sbg area khusus menyusul pengosongan daerah terdampak bisa dibuat dan dilaksanakan. 4) Dsb. Nah, makanya jangan kaget; kalau untuk menggolkan ide teknis untuk kepentingan masyarakat terdampakpun, kita harus masuk di kancah non teknis, bahkan censering politis-bisnis; seperti acara2 di MetroTV atau (nantinya mungkin: tandingan) di TVone dsb. Tabik. ADB - IAGI0800 / Arema! (Yg bicara di MetroTV kemarin atas sepengetahuan dan dukungan Prof Lambok presiden IAGI dan Pak Yossi Presiden HAGI) Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 23 Sep 2011 03:23:26 +0100 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lusi Pak Rakhmadi yg sudah sangat senior, saya yakin puluhan anggota IAGI sudah pernah mengalami blow-out dan melakukan kill well / relief well. Satu hal yg harus kita ingat bahwa penanganan/pengambilan keputusan dilakukan dalam hitungan ‘detik – menit – jam, paling lama hari’. Saya sependapat dilakukan relief well pd waktu terjadi semburan awal. Dalam kondisi seperti sekarang, pertanyaan simple yg muncul, dititik mana (koordinat) dan kedalaman berapa anda akan pompakan kill-mud / cement ato apapun, berapa volume yg anda butuhkan etc…etc…?? Sudah sangat-sangat terlambat pak. Saya sependapat dg ADB, lakukan 3D seismic dulu apapun hasilnya (walopun noisy) baru kita interpretasi ulang dan design ulang relief well nya (kalo masih bisa dg relief well) atau mungkin dg
[iagi-net-l] Pendaftaran sebagai anggota milis IAGI
Selamat Pagi, Pak Momod, bisa minta tolong didaftarkan 2 senior saya sebagai anggota milis IAGI: 1. Suryadi Oemar == suryadi_oe...@yahoo.com 2. Rakhmadi avianto == rakhmadi.avia...@gmail.com salam, argo (NPA: 3711) -- Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
Pakdhe, Kalo mengutip pendapat rekan yang menyatakan, Duhh...Kalo ada geologist percaya erupsi gunungapi dipicu oleh curah hujan ekstrim, mungkin dulunya tidak dapat atau belum lulus pelajaran Vulkanologi ! :) :D Berarti bos-bos gunung api di esdm ga lulus/dapat pelajaran Vulkanologi ya dhe, he...he.. salam, argo Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Sel, 7 September, 2010 17:38:39 Judul: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga Penjelasan resmi dari VSI http://portal.vsi.esdm.go.id/joomla/index.php?option=com_remositoryItemid=60func=downloadfilecatid=970chk=3825fb0dbfe59af498aa2c0c1b74bf9f PENDAHULUAN Gunungapi Sinabung termasuk kedalam wilayah Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, pada posisi geografis 03°10’LU dan 98°23,5’BT dengan ketinggian puncaknya 2460 m.dpl Gunungapi Sinabung merupakan gunungapi strato yang termasuk dalam tipe B, dimana sejarah letusannya tidak diketahui. Pada tanggal 27Agustus2010 terjadi letusan freatik, yang dipicu oleh curah hujan di G.Sinabung yang intensitasnya sangat tinggi, infiltrasi air hujan kedalam tubuh G.Sinabung, menyebabkan peristiwa perubahan fasa air menjadi uap air yang bertekanan tinggi sehingga memicu erupsi freatik yang diikuti oleh abu letusan. Sehubungan G.Sinabung termasuk gunungapi aktif tipe B yang mempunyai ciri: -terdapat manifestasi solfatara dan fumarola -tidak pernah tercatat adanya letusan yang membahayakan sejak tahun 1600 Maka G.Sinabung hingga saat ini tidak dilakukan pemantauan secara menerus. Utk detilnya silahkan download di http://portal.vsi.esdm.go.id/joomla/ 2010/9/7 Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com Kembali ke soal spekulasi cuaca hujan sebagai pemicu Phreatic. Bukankah air hujan itu dingin? Yang terjadi malah uap menjadi air lagi kalau diguyur air dingin. Diperlukan waktu (bukan dalam hitungan hari/minggu?) merubah air meteorik (bersumber air hujan) menjadi uap. Sepertinya bukan cuaca akhir-akhir ini yang menimbulkan letusan phreatic tersebut. mohon koreksi.. -- Don't give up until you believe what you did is wrong !
Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga
He...he... Kalo kata boss-ku: Might be, we learnt a different thing in a college. padahal si boss juga kadang lupa atau malah tidak tahu, tapi karena malu jadi malu2in : ) salam, argo. Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Jum, 3 September, 2010 08:33:00 Judul: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga Mungkin Larry G. Mastin, yang di USGS itu ngga kuliah volkanologi di Indonesia ya ? Detail reportnya disini : http://vulcan.wr.usgs.gov/Projects/Mastin/Publications/OFR93-445/OFR93-445.html RDP 2010/9/3 Brahmantyo Gunawan brm...@yahoo.com: Duhh...Kalo ada geologist percaya erupsi gunungapi dipicu oleh curah hujan ekstrim, mungkin dulunya tidak dapat atau belum lulus pelajaran Vulkanologi ! :) :D
Bls: [iagi-net-l] Istri rekan Noor berpulang
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, Semoga semua amal baik Almarhumah diterima oleh Allah swt., diampuni dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam mengadapi keputusan-Nya. salam, argo Dari: mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com Kepada: Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id; Milis Berita dari GEA berita_dari_...@yahoogroups.com; Milis Geo85 geo85-...@yahoogroups.com Terkirim: Sab, 26 Juni, 2010 03:17:20 Judul: [iagi-net-l] Istri rekan Noor berpulang Berita duka, telah meninggalkan dunia yg fana ini, istri mas Noor Syarifudin (Geologi ITB angkatan 84), mba Diah, di Yogya hari Jum'at. Semoga almarhumah diampuni dosa2nya, diterima amal baiknya oleh Allah swt, dan dijauhkan dari siksa kubur. Mudah2an rekan Noor serta keluarga tabah dan sabar menghadapi cobaan ini. Info selanjutnya, rumah duka: Jl. Bumijo JT I/1181, Yogya. Insya Allah dimakamkan di Yogya sebelum Dhuhur (Sabtu hari ini). Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id
Bls: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I
Selengkapnya bisa dibaca di: http://kumpulgeologi.wordpress.com/ kurang lebih yang dilombakan terdiri dari: 1. Mining Geothech. Competition. 2. Field Work / Membuat MS (Measuring Section) di S. Cijurai. 3. Micropaleontology / Petrography analysis. salam, argo Dari: Djuharlan djuhar...@fmi.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Sen, 3 Mei, 2010 09:38:43 Judul: RE: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I Kalo boleh tahu apa sich yang dilombakan?. Apakah muter-muter Schmidt Net atau interpolasi lubang bor atau mungkin yang lainnya seru juga tuh Olimpiade Geologi Best Regards, M.J. Djuharlan PT Freeport Indonesia Work: 0901-41-7491, 0901-44-8559 Yakinlah Anda Bisa Hari ini adalah hari terbaik dalam hidup Anda, milikilah masa depan yang indah, dengan membuat perubahan hari ini! -Original Message- From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com] Sent: Monday, May 03, 2010 10:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I Mantaph..!! Di tangan teman-teman Mahasiswa inilah nantinya tantangan dunia geologi indonesia akan semakin berat di dalam menjadi fondasi dan pilar pembangunan bangsa Indonesia - dengan ajang seperti ini, komunitas profesional geologi se Indonesia sudah mulai terbentuk sejak dini di bangku kampus sehingga diharapkan dapat membuat IAGI kelak menjadi semakin solid ketika teman-teman ini nanti berkiprah di dunia pekerjaan. -Original Message- From: julianta panjaitan [mailto:julianta_panjai...@yahoo.com] Sent: Sunday, May 02, 2010 10:01 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I Selamat buat prestasi yg diraih utk adik2 mahasiswa Geologi UGM, Semangat buat adik2 mahasiswa Geologi Indonesia, mari kita tingkatkan prestasi. Lebih menarik lagi jika dibuat kompetisi antar mahasiswa Geologi se ASEAN/ Asia pacific? Dunia, Jayalah Indonesiaku, Salam, Julianta From: argo wuryanto masargo...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, April 30, 2010 1:19:24 PM Subject: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I Selamat buat adik-adik dari Geologi UGM atas prestasinya: TIM Olimpiade UGM berhasil menjadi juara I, UNTUK ke-3 kalinya berturut-turut Juara ke-2 direbut tuan rumah UNPAD dan juara ke-3 direbut ITB. Terimakasih dan rasa bangga atas perjuangan : Rosmalia Cipta Aryo Rakhmanto Rizfan Haznur Anwar Sadad Pradipdta Gora Kusuma Seluruh tim Dosen dan Jurusan TGL FT UGM, Semoga adik-adik ini bisa menjadi tulang punggung generasi muda geologi di masa depan dan jangan berpuas diri untuk terus meningkatkan kemampuan. -- Disclaimer: Para administrator tidak bertanggung jawab atas isi email yang dikirimkan oleh para anggota. Semua akibat hukum dari isi email menjadi tanggung jawab pengirim masing-masing. Untuk keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Pilihan lain, kunjungi http://groups.google.com/group/geologiugm?hl=en Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5
[iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I
Selamat buat adik-adik dari Geologi UGM atas prestasinya: TIM Olimpiade UGM berhasil menjadi juara I, UNTUK ke-3 kalinya berturut-turut Juara ke-2 direbut tuan rumah UNPAD dan juara ke-3 direbut ITB. Terimakasih dan rasa bangga atas perjuangan : Rosmalia Cipta Aryo Rakhmanto Rizfan Haznur Anwar Sadad Pradipdta Gora Kusuma Seluruh tim Dosen dan Jurusan TGL FT UGM, Semoga adik-adik ini bisa menjadi tulang punggung generasi muda geologi di masa depan dan jangan berpuas diri untuk terus meningkatkan kemampuan. -- Disclaimer: Para administrator tidak bertanggung jawab atas isi email yang dikirimkan oleh para anggota. Semua akibat hukum dari isi email menjadi tanggung jawab pengirim masing-masing. Untuk keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com Pilihan lain, kunjungi http://groups.google.com/group/geologiugm?hl=en Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
[iagi-net-l] PENGDA IAGI KALTIM dan Pendaftaran Anggota Iagi
Assalamu'alaikum, Maaf pak, menanyakan untuk pendaftaran anggota IAGI apakah harus mengisi formulir kemudian mengirimkan ke Pengurus Pusat di jakarta? Kebetulan saya belum menjadi anggota resmi, cuman barusan ikutan milis, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan, Pak. Kalau untuk wilayah kallimantan khususnya KALTIM apakah sudah ada PENGDA dan kantor sekretariatnya? Kalau ada saya mau mampir buat ndaftar, Pak. Terimakasih. salam, argo wuryanto Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
Bls: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : KEPALA BURUNG GARUDA DI BATU BATIK TRENGGALEK
Lanjutkan Pak Nur, Biar korupsi tidak merajalela... dan tidak mudah menerima mahar : ) salam, argo Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Rabu, 10 Juni, 2009 11:38:34 Topik: Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : KEPALA BURUNG GARUDA DI BATU BATIK TRENGGALEK Pak Miko, Hasil karya rakyat Indonesia yang perlu dilanjutkan supaya lebih cepat lebih baik...:-) Saya doakan pak Miko supaya ada politikus partai tsb yang membaca email pak Miko dan berminat membayar maharnya:-) salam, From: miko m...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Sadono Irana sadonoin...@hotmail.com; Kuncoro kuntjor...@gmail.com; Fellowship D3400 fellowship3...@yahoogroups.com; SOLARIS solaris_shell...@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 10, 2009 11:05:05 AM Subject: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : KEPALA BURUNG GARUDA DI BATU BATIK TRENGGALEK Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, Sekitar 3 bulan yang lalu, mang Okim memosting tulisan tentang : Indahnya Dendritic Jasper dari Pacitan. Sejak saat itu, eksplorasi terhadap dendritic jasper diintensifkan dalam artian bukan mengeksplorasinya di lapangan melainkan memotong sebanyak-banyaknya contoh yang tersimpan di work-shop Pasir Luhur Bandung untuk dipelajari variasinya dan dijadikan aksesori. Sekedar tambahan, lokasinya ternyata tidak di Pacitan melainkan di Trenggalek ( mang Okim percaya saja sama pengirimnya karena untuk mengecek ke lapangan tentu perlu biaya tidak sedikit - - - ta' iya ! ). Hasilnya cukup menggembirakan , sebagian besar contoh memiliki corak unik dan antik menyerupai batik kuno dengan warna beragam antara lain hitam, coklat tua, coklat muda, cream, dan putih ( e-eh, tahunya panca warna ya ). Corak yang beragam tersebut tak lain adalah permainan frakmen-frakmen fosil koral tersilisifikasi yang mang Okim kurang faham jenisnya ( gambar 1 ). Puji syukur kehadlirat Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa dari sekian banyak gambar yang terpatri di potongan-potongan batu batik tersebut, ada satu gambar yang agak meyolok apabila dibandingkan dengan gambar-gambar lainnya. Tanpa maksud untuk mempromosikan salah satu Parpol yang ikut berjuang dan secara mengejutkan berhasil melaju ke putaran Pilpres bulan Juli mendatang, gambar tersebut ternyata adalah kepala burung garuda yang rasanya tidak terlalu berbeda dengan gambar burung garuda di logo Partai Gerindra ( gambar 2 ). Walaupun posisinya terbalik , temuan ini mang Okim anggap cukup luar biasa (coba lihat kemiripan mata, paruh, dan jambulnya ). Apakah temuan unik ini akan menjadi Lucky Stone bagi Serambi Batumulia seperti halnya temuan gambar Dewi Kwan Im di tahun 1994 yang mampu mendukung kelanjutan dari kegiatan Serambi Batumulia, - - - wallahualam bissawab. Yang jelas, gambar kepala burung garuda ini akan mengingatkan mang Okim akan sebuah partai baru yang berkat performancenya, dalam Pemilihan Legislatif yang lalu telah mampu mengalahkan perolehan suara beberapa partai terkemuka. Bagaimana dengan pemilihan Juli mendatang ? Wallahualam bissawab juga - - - ta' iya ! Salam Cinta Lucky Stones Mang Okim GAMBAR : Gambar 1 : Desain sederhana batu batik berbentuk segi empat panjang yang siap diikat menjadi custom jewellery. Di bagian tengah tampak potongan batu batik setebal 6 mm dengan gambar kepala burung garuda. Gambar 2: Gambar Garuda di potongan batu batik gambar 1 kemudian dipotong dan diproses menjadi batu perhiasan segi empat berukuran 4,3 cm x 4,7 cm . Di bagian belakangnya dilengkapi dengan tempat gantungan rantai ( sebagai kalung ) dan penjepit tali untuk Country / Bolon Tie ( berfungsi ganda ). Gambar 1 Gambar 2 ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Bls: [iagi-net-l] Bumi Hancur Lebur : 21 Desember 2012 (?!)
Pak awang kalo yang ini kan juga udah: 6. munculnya sang pembinasa keji pemimpin tatanan dunia baru (Matius 24 : 15) Berapa banyak rakyat sipil yang tak berdosa mati akibat perang kan juga karena adanya #6 ini pak. 7. masa tribulasi (masa aniaya besar) (Matius 24 : 21, 29) Dan dalam setiap ajaran rasul memang diberikan juga ada tanda kiamat yang amat banyak, tapi Nabi (SAW) sendiri untuk hari pastinya ketika ditanya oleh Malaikat Jibril beliau, saw, menjawab yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya (malaikan jibril), karena itu perkara yang ghaib dan tidak ada satu perkara yang ghaib melainkan hanya Allah saja yang tahu. Tapi salut seperti yang mas OKI sampaikan: Apabila diantara kita ada yang pada pagi hari mengetahui kiamat akan terjadi sore harinya sedangkan di tangannya masih terdapat biji kurma, maka hendaknya ia tetap menanam biji kurma tersebut.. Biar tetep semangat dan selalu memberi pencerahan sebagaimana Pak Awang. makasih. salam, Argo Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Terkirim: Sabtu, 21 Februari, 2009 11:44:03 Topik: Re: [iagi-net-l] Bumi Hancur Lebur : 21 Desember 2012 (?!) Oki, Daripada menjadi apokalyptic prophet, justru saya menanggapi pemberitaan2 media via internet, buku2, dan TV tentang 21 Desember 2012 sebagai hari Kiamat. Karena rating-nya tinggi, bisa dilihat berapa banyak buku2 beredar pada tahun 2006-2007 tentang subyek ini, dan berapa banyak acara2 sejenis diputar di History Channel tentang ini. Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
Bls: Bls: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas
Terimakasih atas tambahan wawasannya pak awang. Sayang kesaksian seorang penduduk di tadi tidak di dokumentasikan dengan baik ya pak, sehingga lebih mempertegas kemungkinan sesar watukosek ini sangat sensitif terhadap gempa. salam, argo Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 6 Januari, 2009 14:50:08 Topik: Re: Bls: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas Pak Argo, Manga dan Brodsky (2005) pernah membuat crossplot antara magnitude gempa dan jarak episentrum-fenomena gununglumpur, likuifaksi, dll piercement structures yang diakibatkan gempa. Crossplot ini disusun berdasarkan statistik kejadian, jadi seluruhnya adalah analisis statistik. Crossplot ini dikritisi oleh Mellor et al (2007) yang juga membuat crossplot tetapi berdasarkan analisis subsurface. Dua crossplot ini sering dipakai para ahli yang berbeda pandangan soal asal LUSI. Itu soal lain tetapi berhubungan, di akhir ulasan ini akan saya sentuh lagi. Pertanyaan Pak Argo soal seberapa jauh sebuah gempa bisa memicu gempa lain sepenuhnya adalah soal yang disebut remotely triggered earthquakes. Penelitian soal ini dimulai tahun 1992 saat sebuah gempa bermagnitude 7.2 mengguncang California di wilayah Landers. Dikatakan bahwa gempa Landers ini telah memicu semua gempa di California di luar wilayah perkiraan aftershocks-nya. Orang membayangkan, gempa Landers seolah seperti saklar yang dihidupkan, sesudah itu peta gempa California menyala, seperti lampu-lampu pada pohon Natal. Peristiwa tersebut mendorong lahirnya konsep remotely triggered earthquakes. Dipostulasikan bahwa gempa besar dapat mempengaruhi gempa lain sampai jauh di luar wilayah immediate aftershock-nya. Ini bisa berlangsung dalam hitungan hari, minggu, bulan, atau tahun. Untuk merambat, estafet gempa ini akan butuh sesar, dan progressive faulting biasa terjadi di earthquake storm -sebuah frekuensi gempa di suatu wilayah yang tinggi dalam periode waktu tertentu. Seberapa jauh sebuah gempa besar bisa memicu gempa lain ? Konsep remotely triggered EQ menyebutkan bahwa ia sejauh-jauhnya adalah sebatas lempeng. Maka kalau gempa di Aceh 26 Desember 2004 menggetarkan Sesar San Andreas dan menyebabkan gempa tremor di wilayah Parkfield California adalah benar2 suatu penemuan baru sebab itu sudah lintas lempeng-lempeng besar. Menarik untuk dikaji lagi. Gempa besar Aceh itu telah meletuskan Baratang mud volcano di sekitar Andaman. Mengapa ia tak meletuskan LUSI atau mereaktivasi Bledug Kuwu saat itu ? Soal reaktivasi Bledug Kuwu saya tak punya catatan. LUSI jelas tak diletuskan kita tahu itu. Tetapi yang tak banyak diketahui orang adalah saat tim IAGI (saya tak usah sebutkan namanya) melakukan pengumpulan fakta pada awal2 kejadian LUSI di sekitar lokasi kejadian LUSI di Kabupaten Sidoarjo, seorang penduduk menceritakan bahwa di dekat rumahnya terjadi semburan lumpur setinggi rumahnya saat gempa menggoncang Aceh Desember 2004. Dua syarat harus dipenuhi kalau sebuah gempa ingin menyebabkan mud volcano (MV). (1) hubungan ruang-waktu di antara keduanya (2) energi gempa masuk ke wilayah elisional yang siap meletus. Maka, tentu saja tak sembarang gempa bisa menyebabkan MV. salam, awang --- On Fri, 1/2/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas To: iagi-net@iagi.or.id Date: Friday, January 2, 2009, 2:46 PM Mekanisme yang mungkin dapat dijelaskan adalah mekanisme trigger. Seperti yang pernah saya tuliskan bagaimana bulan yang ribuan mil juga mempengaruhi gempa dengan perubahan gravitasi bulan karena jarak bumi-bulan yang berubah-ubah. http://rovicky.wordpress.com/2007/10/26/mengapa-efek-bulan-menjadi-pemicu-trigger-gempa/ Bayangkan saja sebuah bola yang kondisi kritis seimbang diatas paku. Dengan goyangan sdikit saja bisa bergulir. Nah yang mungkin perlu diketahui apakah sesuatu mentrigger yang lain adalah, mencari tahu apakah satu tempat itu sedang dalam kondisi kritisnya. Sesar SanAndreas memang saat ini diduga dalam kondisi kritisnya. Konon menurut ramalan (hitungan) perulangan, San Andreas fault - SAF mestinya sudah bergetar ... namun hingga kini gempa yang ditunggu-tunggu belum muncul juga. Segala alt dipasang disana, bahkan konon pernah ada ide untuk menginjeksikan vaselin untuk memperlincir (menghaluskan) gerakan patahan supaya terjadi aseismic. Bergeser tidak secara tiba-tiba dalam orde detik, tetapi dalam orde harian ...Supaya jangan geser Duerr !!! tapi nyantai ... tlusuuu gitu Kondisi kritis saat ini menurut perhitungan Coloumb Stress di sekitar Zona Gempa Aceh ada disebelah selatannya. Dhulu kita tahun gempa Aceh menggetarkan hingga menyebabkan tsunami di Nias, trus ke
Bls: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas
Siang pak awang, Bacaan yang sangat menarik karena bisa dijadikan bahan rujukan untuk beberapa kasus yang menjadi perdebatan dan berhubungan dengan gempa. Apakah sudah dibahas juga, seberapa besar pengaruh (amplitude dan jarak) mempengaruhi atau bahkan menyebabkan reaktivasi gempa di tempat yang lain. Walaupun bejaraka beribu2 km dan bejauhan lempeng serta dipisahkan oleh samudra luas ternyata gempa aceh masih cukup kuat untuk menggerakan Sesar San Andreas. Mungkin perlu juga pak dicari hubungannya antara gempa aceh yang memiliki amplitude 9.2 yang dapat menggerakan Sesar San Andreas akan tetapi belum dapat memuncratkan Lusi, atau apakah mungkin gempa Aceh ini sudah mulai sedikit reaktivasi pada sesar Watukosek dan akhirnya bertambah parah setelah ada gempa yogya ditambah dengan pemboran yang tidak sesuai prosedur. salam, argo Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Terkirim: Jumat, 2 Januari, 2009 13:31:46 Topik: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas Setelah empat tahun berlalu, kini baru diketahui bahwa gempa Aceh (sebut saja begitu karena episentrumnya di wilayah perairan Aceh, atau nama resminya dalam publikasi internasional adalah Great Indian Ocean Earthquake) yang merenggut nyawa 1/4 juta penduduk dunia di wilayah sebelah utara Lautan Hindia pada 26 Desember 2004, ternyata juga mengaktifkan Sesar San Andreas di California yang jauhnya 15.000 km dari titik episentrum. Memang telah diketahui bahwa sebuah gempa yang terjadi di suatu wilayah dapat mereaktifasi sesar-sesar gempa (sesar yang dapat menyebabkan gempa – earthquake faults) yang jaraknya ratusan bahkan ribuan kilometer dari wilayah gempa. Semakin besar magnitude gempa semakin besar peluang reaktivasi tersebut. Tetapi, penemuan bahwa gempa Aceh yang magnitudenya 9,2 dapat mereaktivasi sebuah sesar besar berjarak 15.000 km adalah sebuah penemuan penting. Penemuan ini diumumkan oleh Abhijit Ghosh dan rekan-rekannya dari University of Washington dan Georgia Institute of Technology dalam suatu pertemuan tahunan American Geophysical Union pada 17 Desember 2008 yang baru lalu. Ghosh dkk. menamai fenonema reaktivasi Sesar San Andreas oleh Gempa Aceh tersebut sebagai non-volcanic tremor. Bukti reaktivasi tersebut diperolehnya dari serangkaian instrumen yang ditanam di lubang di segmen Sesar San Andreas di wilayah Parkfield. Sinyal gempa, menurut analisisnya, sangat berkorespondensi secara ruang dan waktu dengan gelombang gempa yang datang dari Gempa Aceh. Gelombang gempa dari Sumatra ini melalui wilayah Parkfield, menyebabkan tremor, dan terukur oleh instrumen-instrumen yang ditanam 200 km jauhnya dari stasiun pengamatan. It's fairly obvious. There's no question of this tremor being triggered by the seismic waves from Sumatra, begitu kata Abhijit Ghosh sebagaimana dikutip oleh ScienceDaily.com. Sebelum fenomena ini, Sesar San Andreas pernah juga direaktivasi pada tahun 2002 oleh Gempa Denali di Alaska, itu catatan paling jauh reaktivasi Sesar San Andreas oleh suatu gempa besar, yaitu sekitar 4000 km. Maka penemuan bahwa Gempa Aceh dapat mereaktivasi Sesar San Andreas pada jarak 15.000 km tentu sangat menarik buat para ilmuwan. Sesar San Andreas yang telah berkali-kali menyebabkan gempa besar dan merusak di wilayah California, Amerika Serikat, misalnya San Francisco (1906) dan Los Angeles (1994) sangat diawasi dengan ketat oleh para ahli gempa. Para ilmuwan dari University of California, Berkeley dan U.S. Geological Survey menanam banyak instrumen gempa di bawah tanah di sepanjang jalur sesar ini sebagai bagian High-Resolution Seismic Network dan Northern California Seismic Network. Segmen Sesar San Andreas di wilayah Parkfield merupakan wilayah gempa yang paling banyak dipelajari di dunia. Diketahui bahwa gempa bermagnitude 6,0 berulang setiap 22 tahundi wilayah ini, sehingga berbagai instrumen ditanam di dekat jalur sesar ini untuk mempelajari bagaimana tingkah sebuah sesar pada saat-saat menjelang gempa terjadi. Para ilmuwan telah mempertanyakan apakah suatu non-volcanic tremor berhubungan dengan pergeseran nyata pada suatu sesar gempa atau akibat aliran fluida di bawah permukaan Bumi. Riset baru-baru ini mendukung pendapat bahwa non-volcanic tremor diakibatkan pergeseran sesar. Ghosh dan rekan-rekannya mengatakan bahwa bila suatu sesar bergeser dari suatu tremor di satu tempat, maka akan terjadi stress di tempat lain di jalur sesar tersebut, stress ini suatu hari akan menyebabkan gempa. Sehingga, memonitor tremor akan membantu memahami bagaimana suatu stress terbentuk dan terakumulasi di suatu tempat di jalur sesar. Sebuah wilayah tertekan yang mendekati retak dan bergeser (failure) akan menyebakan tremor pada saat tekanannya ditambah, sedangkan
Re: [iagi-net-l] DAFTAR CALON KETUM IAGI 2008-20011
Kan track record perlu pak, apalagi orang geologi yang ilmunya mempelajari hal2 yang lampau. gimana kita pegang komitmennya kalo kita ga tahu seperti apa di sebelumnya. Pilkadal kemarin di daerah2 juga banyak yang koar2 tentang bagaimana memajukan daerahnya tapi kan kita lihat juga orangnya gimana, masa mantan koruptor kita calonin jadi gubernur, he...he.. (ini kalo di Kaltim). salam, awy - Original Message From: Suryanegara, Yoga [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 5, 2008 11:42:22 AM Subject: Re: [iagi-net-l] DAFTAR CALON KETUM IAGI 2008-20011 Tidak harus saya tahu seperti apa riwayat calon ketum, sing penting beliau punya komitmen utk majuin organisasi ini, siapapun, apapun, bagaimanapun, begitu punya komitmen, insya Allah akan saya dukung (dari pada nggk berani nyalonin) Salam Yoga - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed Jun 04 20:23:58 2008 Subject: Re: [iagi-net-l] DAFTAR CALON KETUM IAGI 2008-20011 Sopo kui ? koq nggak ada riwayat hidup/pengalaman professi-nya ? Wah masak karo Sekjen saja tdk mengenal , jangan jangan ditanya Ketum IAGInya jg gak tahu.jangan jangan banyak anggota lainnya jg sama kagak tahu sama Sekjen dan Ketumnya... ISM Sopo kui ? koq nggak ada riwayat hidup/pengalaman professi-nya ? Apa belum masuk masa kampanye ya, apa memang nggak ada kampanye2an (visi misi), trus gimana anggota mau memilih kalau nggak ada penjelasan tentang background masing2 caketum-nya. wass, 2008/6/4 prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED]: Dear IAGIers, Berikut ini saya sampaikan nama yang sudah terdaftar sebagai Calon Ketum IAGI 2008-20011 - *RIDWAN DJAMALUDDIN [NPA 1921]* Kami tunggu anggota IAGI lain yang akan mendaftar. Salam IAGI, Yudi PHN ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] si Tireks
Kayaknya aku lebih cocok dengan logika anda ,Mas, Sangatlah terlalu kebetulan kalo bumi yang kita cintai ini berada dalam posisi yang ada saat ini yang mampu menyokong kehidupan manusia tanpa adanya campur tangan sesuatu yang lebih hebat dari kita yang ada di luar sana. Dan kalo memang kera berasal dari nenek moyang yang sama dengan manusia, maka (kalo orang iseng bilang) sebentar lagi monyet2 yang di kebun binatang itu berubah jadi bentuk yang seperti manusia juga kah, he..he.. salam, argo - Original Message From: Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, May 7, 2008 8:00:58 AM Subject: Re: [iagi-net-l] si Tireks Logikanya adalah: bisa gak milyaran benda mati, dikocok2 pake fenomena alam, menghasilkan sesuatu yang bisa melakukan reaksi-reaksi autonomous untuk menjaga keberlangsungannya, menghasilkan zat-zat yang berguna bagi kehidupan, mengenali lingkungan, mengembangkan diri, mengabadikan diri dengan berketurunan, dan pada akhirnya, berpuncak pada munculnya manusia. Kalau memang manusia adalah hasil dari sebuah keteracakan, berarti segala macam teknologi manusia termasuk huruf, information technology, dan logika yang membentuk email ini adalah sebuah keteracakan dong. Dan pada ujung logika evolusi, manusia akhirnya hanya bisa berkata: semua itu acak. On 5/7/08, Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote: spare parts mobil, mau digabung pakai cara apapun, hasil akhirnya tetap benda mati. kalau teori evolusi memang berkata seperti itu, maka analoginya gak pas. gak pas karena di satu pernyataan, hasil akhirnya benda mati, sedangkan di pernyataan lainnya, hasil akhirnya adalah makhluk hidup. --pta 2008/5/6 Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED]: Teori Evolusi menyatakan bahwa LIFE dibentuk dari organik material yang terhasilkan dari reaksi RANDOM yang berkejadian pada SOUP bahan-bahan karbohidrat yang notabene adalah benda mati pas kan? PIT IAGI KE-37 (BANDUNG) * acara utama: 27-28 Agustus 2008 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008 * abstrak / makalah dikirimkan ke: www.grdc.esdm.go.id/aplod username: iagi2008 password: masukdanaplod PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011: * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah
Masalah special needs, adakah yang punya pengalaman atau bacaan untuk mengakomodir anak2 yang seperti ini? kalo ada bisa tolong di-share ke saya, via japri kalo bisa. makasih. salam, - Original Message From: redy zahar [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 15, 2008 10:51:36 AM Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah Mas: For your info: Home-schooling juga merupakan sekolah alternatif buat anak-anak Special Needs yang tidak bisa diterima di sekolah-sekolah formal karena pada umumnya sekolah-sekolah formal belum banyak yang punya learning support teacher/facility. Walaupun memang ada juga beberapa sekolah formal yang inklusif. Salam. - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:43:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah Mas Noor Kalau aku baca2 dari diskusi dunia pendidikan formal, metode belajar home schooling itu semestinya sebagai alternatif dari metode konvensional (akademis). Homeschooling itu cocok misal utk ustrali yang di pelosok2 dimana sekolah konvensional tidak dapat diadakan. Misal sperti film little house of the prairie jaman aku kecil dulu. Di ustrali homeschooling itu yang mengajar ortu2nya, tetangga dan kakak dsb, walaupun modulnya dari sekolah formal. Dan juga ada ujiannya. Di Shell brunei dulu aku ketemu anak2 yang home schooling ini. Tetapi mereka melakukan ini karena ikutan ortu yang berpindah2. Namun mboh kenapa kok di Indonesia ini jadi mleset2 lagi. Yang mengajar bukan ortunya tapi mahasiswa atau seperti les privat. Gurunya dateng dari luar, bahkan guru2 sekolah formal menjadi tutor2nya sebagai bagian dari ngobyek. Untuk kondisi perkotaan dan penduduk yg cukup buanyakkk ini, metode homeschool bukanlah yang ideal Salam On 3/26/08, noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: untuk info saja: home-schooling sekarang semakin menjadi pilihan banyak orang tua, namun karena kondisi negeri ini yang butuh formalitas ijazah (bahkan sampai untuk ngurus paspor segala), maka mereka ikutan ujian persamaan atau via UT. jadi memang sistem pendidikan kita perlu banyak pembenahan - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:13:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah Smoga semangat belajarnya yang lebih mengemuka. Karena aku sering kawatir bangsa ini sering kepleset membaca. Judul yg dibuat Pak Awang tentunya mengarah ke semangat maju bukan karena formalitas. Tapii kalau mleset menjadi minus ngapain sekolah wong billgates saja do, eisnstein saja ngga sekolah, juga thomas alfa edison kaga naik kelas. Mereka-mereka yg sukses besar ini memang anomai, mereka yg terkenal bukan manusia pad umumnya, dan juga mereka memang istimewa. Sedangkan aku termasuk bukan anomali, aku ya seperti mereka yang biasa tanpa telor. Dunia pendidikan di Indonesia ini menjadi rumit ketika dihadapkan dengan anomali-anomali diatas. Ijazah merupakan bentuk formal dari pengakuan akademis. Ijazah memang tidak menjamin sukses, apalagi tanpa Ijazah !! Keinginan mengejar ijazah di indonesia jelas bukan hal yang salah, memang benar hal ini mudah disalah gunakan dan disalah artikan. Yang perlu diketahui adalah potensi (smangat) mengejar ijazah tetap harus dihembuskan bukan dilarang tetapi diatur dengan benar. Learning (belajar) not just studying (sekolah) Salam Rdp On 3/26/08, Hendratno Agus [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha memang khitahnya manusia adalah membaca atau Iqra...; Tuhan menurunkan perintah yang PERTAMA KALI pada manusia adalah IQRA Membaca. Lalu membaca apa? Membaca semua unsur kehidupan yang melingkupi jati diri manusia secara pribadi maupun sebagai makhluk sosialnya. Artinya, bahwa untuk memenuhi jati diri sebagai manusia, kuncinya adalah membaca bukan mencari ijazah (sebagai representatif dunia pendidikan / akademik). Bagaimana Einstein menemukan formulanya, lalu bagaimana Socrates, Plato, Galileo, Syeh Abdul Qodir Jailani, Jalaludin Rumi, Ibnu Sina menghasilkan karya-karya monumental-nya, yang sampai sekarang digandrungi banyak orang dan turut meng-inspirasi berbagai konsep dan temuan yang penting untuk kemaslahatan ummat manusia dalam belantara akademik (di dalam kampus-kampus formal) maupun belantara 'akademik dari kampus-kampus alam semesta (universitas kehidupan semesta). Orang-orang seperti (Einstein, Plato, AQ Jaelani, Rumi di jamannya dulu) ini tidak pernah terbayangkan apa yang disebut ijazah. Ketika terjadi revolusi industri di Eropa menguat, kemudian menjalar proses kapitalisasi di berbagai belahan dunia, maka peng-akuan seseorang sangat ditentukan oleh proses pendidikan formal yang bermuara pada selembar kertas ijazah. Memang telah terjadi pergeseran peradaban saat ini. Jadi kalau toch Presiden kita nantinya tanpa sebuan ijazah-pun; ASAL dia MAU dan MAMPU
Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah
Masalah special needs, adakah yang punya pengalaman atau bacaan untuk mengakomodir anak2 yang seperti ini? kalo ada bisa tolong di-share ke saya, via japri kalo bisa. makasih. salam, - Original Message From: redy zahar [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 15, 2008 10:51:36 AM Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah Mas: For your info: Home-schooling juga merupakan sekolah alternatif buat anak-anak Special Needs yang tidak bisa diterima di sekolah-sekolah formal karena pada umumnya sekolah-sekolah formal belum banyak yang punya learning support teacher/facility. Walaupun memang ada juga beberapa sekolah formal yang inklusif. Salam. - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:43:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah Mas Noor Kalau aku baca2 dari diskusi dunia pendidikan formal, metode belajar home schooling itu semestinya sebagai alternatif dari metode konvensional (akademis). Homeschooling itu cocok misal utk ustrali yang di pelosok2 dimana sekolah konvensional tidak dapat diadakan. Misal sperti film little house of the prairie jaman aku kecil dulu. Di ustrali homeschooling itu yang mengajar ortu2nya, tetangga dan kakak dsb, walaupun modulnya dari sekolah formal. Dan juga ada ujiannya. Di Shell brunei dulu aku ketemu anak2 yang home schooling ini. Tetapi mereka melakukan ini karena ikutan ortu yang berpindah2. Namun mboh kenapa kok di Indonesia ini jadi mleset2 lagi. Yang mengajar bukan ortunya tapi mahasiswa atau seperti les privat. Gurunya dateng dari luar, bahkan guru2 sekolah formal menjadi tutor2nya sebagai bagian dari ngobyek. Untuk kondisi perkotaan dan penduduk yg cukup buanyakkk ini, metode homeschool bukanlah yang ideal Salam On 3/26/08, noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: untuk info saja: home-schooling sekarang semakin menjadi pilihan banyak orang tua, namun karena kondisi negeri ini yang butuh formalitas ijazah (bahkan sampai untuk ngurus paspor segala), maka mereka ikutan ujian persamaan atau via UT. jadi memang sistem pendidikan kita perlu banyak pembenahan - Original Message From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:13:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah Smoga semangat belajarnya yang lebih mengemuka. Karena aku sering kawatir bangsa ini sering kepleset membaca. Judul yg dibuat Pak Awang tentunya mengarah ke semangat maju bukan karena formalitas. Tapii kalau mleset menjadi minus ngapain sekolah wong billgates saja do, eisnstein saja ngga sekolah, juga thomas alfa edison kaga naik kelas. Mereka-mereka yg sukses besar ini memang anomai, mereka yg terkenal bukan manusia pad umumnya, dan juga mereka memang istimewa. Sedangkan aku termasuk bukan anomali, aku ya seperti mereka yang biasa tanpa telor. Dunia pendidikan di Indonesia ini menjadi rumit ketika dihadapkan dengan anomali-anomali diatas. Ijazah merupakan bentuk formal dari pengakuan akademis. Ijazah memang tidak menjamin sukses, apalagi tanpa Ijazah !! Keinginan mengejar ijazah di indonesia jelas bukan hal yang salah, memang benar hal ini mudah disalah gunakan dan disalah artikan. Yang perlu diketahui adalah potensi (smangat) mengejar ijazah tetap harus dihembuskan bukan dilarang tetapi diatur dengan benar. Learning (belajar) not just studying (sekolah) Salam Rdp On 3/26/08, Hendratno Agus [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha memang khitahnya manusia adalah membaca atau Iqra...; Tuhan menurunkan perintah yang PERTAMA KALI pada manusia adalah IQRA Membaca. Lalu membaca apa? Membaca semua unsur kehidupan yang melingkupi jati diri manusia secara pribadi maupun sebagai makhluk sosialnya. Artinya, bahwa untuk memenuhi jati diri sebagai manusia, kuncinya adalah membaca bukan mencari ijazah (sebagai representatif dunia pendidikan / akademik). Bagaimana Einstein menemukan formulanya, lalu bagaimana Socrates, Plato, Galileo, Syeh Abdul Qodir Jailani, Jalaludin Rumi, Ibnu Sina menghasilkan karya-karya monumental-nya, yang sampai sekarang digandrungi banyak orang dan turut meng-inspirasi berbagai konsep dan temuan yang penting untuk kemaslahatan ummat manusia dalam belantara akademik (di dalam kampus-kampus formal) maupun belantara 'akademik dari kampus-kampus alam semesta (universitas kehidupan semesta). Orang-orang seperti (Einstein, Plato, AQ Jaelani, Rumi di jamannya dulu) ini tidak pernah terbayangkan apa yang disebut ijazah. Ketika terjadi revolusi industri di Eropa menguat, kemudian menjalar proses kapitalisasi di berbagai belahan dunia, maka peng-akuan seseorang sangat ditentukan oleh proses pendidikan formal yang bermuara pada selembar kertas ijazah. Memang telah terjadi pergeseran peradaban saat ini. Jadi kalau toch Presiden kita nantinya tanpa sebuan ijazah-pun; ASAL dia MAU dan MAMPU
Re: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country
Betul juga yach pak.. Semoga kita punya pemimpin yang setidak-tidaknya seperti Ahmadinejad, yang tidak mementingkan harta, santun, sederhana dan tidak hanya berkoar-koar untuk perut sendiri saja... Ayo kita mulai dari diri kita para Geologist... salam, argo - Original Message From: Leonard Lisapaly [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, December 12, 2007 10:25:04 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country Seperti di dunia ini ada presiden yang “baik” dan “tidak baik”, saya pikir bangsa kita juga ada yang “baik” dan “tidak baik”. LL “Yang sering diserobot jalannya oleh mobil lain, tapi juga sering diberi jalan oleh mobil lain” From: Faceless Man [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 12, 2007 8:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country hehe..bangsa kita? dari tayangan TV atau media lainnya mungkin bisa disimpulkan sendiri,.. - Original Message From: asnovifardi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 12, 2007 7:10:39 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country bagaimana dengan kita sendiri??? - Original Message - From: Harry Kusna To: iagi ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 11, 2007 21:53 Subject: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country Rekan2, untuk direnungkan . it's true that nobody's perfect, dan untuk itu, yang manakah yang kita jadikan teladan? Harry Kusna wrote: To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Fw: Two Presidents of Muslims country From: Harry Kusna Date: Tue, 11 Dec 2007 08:19:53 +0300 The Life of Two Muslim Presidents Iranian President Mr. Ahmedinejad Pakistani president Mr. Parveez Musharaf . Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
[iagi-net-l] New member
Request nich bapak and ibu admin.. ada satu kawan yang pengen join milis: [EMAIL PROTECTED] terimakasih atas bantuannya salam, argo - Original Message From: Snow White [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 5, 2007 10:05:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] FW: AGI LAUNCES GEOSCIENCE CURRENTS - DATA SNAPSHOTS OF WORKFORCE AND EDUCATION IN GEOSCIENCE Pak Leo, sorry kelupaan isinya, thanks udah di ingatkan...sedikit info ttg this website, bagian education and career-nya menarik sekali untuk di browse. AGI LAUNCES GEOSCIENCE CURRENTS - DATA SNAPSHOTS OF WORKFORCE AND EDUCATION IN GEOSCIENCE For Immediate Release Contact: Cindy Martinez [EMAIL PROTECTED] Alexandria, VA - The American Geological Institute (AGI) Workforce Program has initiated Geoscience Currents, a new series covering geosciences workforce and educational data snapshots, that are expected to be released on a near-weekly basis. Geoscience Currents are delivered via email weekly. These data snapshots and short reports shed light into the issue of the overall health of the geoscience fields. From scholarships to employment opportunities, the effect of retirements, to university enrollment trends, Geoscience Currents provides up-to-the-minute glimpses into all areas of the geoscience fields, from academia, government, and industry to educational opportunities and university demographics. To subscribe to these free data snapshots, go to http://www.agiweb.org/workforce/ and click Register. Also available as part of this website, you will be able to view past Geoscience Current issues, read other reports completed by the Workforce Program, and access other resources pertaining to geoscience careers. The American Geological Institute is a nonprofit federation of 44 geoscientific and professional associations that represents more than 120,000 geologists, geophysicists and other earth scientists. Founded in 1948, AGI provides information services to geoscientists, serves as a voice of shared interests in the profession, plays a major role in strengthening geoscience education, and strives to increase public awareness of the vital role the geosciences play in society's use of resources, resiliency to natural hazards, and interaction with the environment. *** If you would like to be removed from AGI's press release distribution list, please email [EMAIL PROTECTED] with the subject UNSUBSCRIBE. To contact us, visit http://www.agiweb.org/direct/. American Geological Institute, 4220 King Street, Alexandria, VA 22302 Cheers, Putri - Original Message From: Leonard Lisapaly [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, December 5, 2007 10:58:30 AM Subject: RE: [iagi-net-l] FW: AGI LAUNCES GEOSCIENCE CURRENTS - DATA SNAPSHOTS OF WORKFORCE AND EDUCATION IN GEOSCIENCE Mbak Putri, Apa ada attachment-nya? FYI, milis HAGI mestinya [EMAIL PROTECTED] Cheers, Leo -Original Message- From: Snow White [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 05, 2007 8:52 AM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]; Erlangga Septama; Teddy; Fanny Herawati; [EMAIL PROTECTED]; Joko Narpodo Subject: [iagi-net-l] FW: AGI LAUNCES GEOSCIENCE CURRENTS - DATA SNAPSHOTS OF WORKFORCE AND EDUCATION IN GEOSCIENCE Dear All, Silahkan di forward ke teman2/mailing list tetangga. Semoga bermanfaat. Cheers, Putri _ ___ Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list
RE: [iagi-net-l] Buku Teknik Perminyakan Pak Kusumah
Bapak2, Adakah yang mau memberi pencerahan tentang lingkungan pengendapan delta khususnya di delta mahakam, selama ini saya belajar mengenai batubara. Apa saja yang mempengaruhi lingkungan pengedapan tersebut dan dalam proses pengeboran hal2 apa saja yang perlu diperhatikan. Trimakasih -Original Message- From: koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Desember 2006 11:43 To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net-l] Buku Teknik Perminyakan Pak Kusumah Tolong tanya teman dari Malaysia itu apakah di Kuala Lumpur masih ada tidak terjemahan buku saya ke bah Malaysia oleh Balai Bahasa Malaysia yg berjudul Geologi Petrolium? Terima kasih atas segala perhatiannya. On 12/4/2006, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Koesoema Yth, Buku ini saya dapatkan di sebuah toko buku yang tidak begitu besar di Jl.Malioboro Yogya sekitar 1979. Sebagai mudlogger, saya dan kawan-2 menganggap bahwa buku ini sangat bagus. Ketika buku saya bawa ke lapangan (lokasi pemboran) langsung menarik perhatian kawan-2; kawan geologist Inggris minta saya membeli lagi untuk perpustakaan kantor (Exploration Logging di Singapura) sedangkan kawan Malaysia minta untuk koleksi pribadi. Usul saya, karena buku ini merupakan karya klasik yang sangat informatif, banyak memuat data perminyakan di Indonesia, bagaimana kalau buku direvisi dan diperbaharui dan dicetak kembali. Kami yang banyak bekerja di lapangan dengan senang hati untuk memberikan masukan data-2 baru. Trimakasih, Sugeng - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, November 26, 2006 7:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Buku Teknik Perminyakan Pak Kusumah Sedikit penjelasan dari saya sebagai pengarang: Buku Geologi Minyak dan Gasbumi memang sudah out of print sudah habis dan tidak dilakukan cetak ulang. Rencana saya adalah merevisi buku tersebut karena sudah cukup tua (1977), sehingga perlu diupdate. Usaha ini pernah saya lakukan dengan pertama kali menscan seluruh buku dan di-OCR-kan supaya bisa diedit. Tapi karena sesuatu hal seluruh hasil OCR itu hilang, mungkin pada waktu server Geologi ITB dilakukan perbaikan. Perlu diketahui pula bahwa buku ini pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Malaysia dengan judul Geologi Pitroleum oleh Balai Bahasa di Kuala Lumpur (tentu atas izin saya dan royalti pernah dibayarkan). Namun mungkin karena kurang laku atau terlalu banyak yang dicetak sisa buku ini kemudian dimusnahkan (dengan memberitahukan kepada saya). Mungkin mereka yang sekarang berada di Kuala Lumpur masih bisa menemukan beberapa exemplar disana. Saya sendiri tidak pernah memiliki buku itu, tetapi pernah melihat. Saya tidak berkeberatan kalau buku tersebut dijadikan open-file, dengan catatan buku ini sudah cukup tua. Mungkin kalau buku ini discan lagi seluruhnya saya bisa minta file-nya, atau yang sudah di-OCR-kan sehingga saya akan mencoba merevisinya menjadi edisi ke-2 Terima kasih banyak atas perhatian terhadap buku saya ini. Wassalam PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: OK Taufik [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, November 24, 2006 9:24 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Buku Teknik Perminyakan Pak Kusumah - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
RE: [iagi-net-l] Cagar Alam Geologi Karangsembung diresmikan Presiden SBY
Sebagai informasi juga Sekarang di Universitas Jendral Sudirman, ada Jurusan Geologi juga, Mungkin beliau-beliau yang ada disana ke depannya akan lebih banyak bersentuhan dengan Cagar Geologi tersebut. Gimana untuk forum IAGI apakah yang dari UNSOED ada yang datang?? Argo -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, November 14, 2006 10:25 PM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Cagar Alam Geologi Karangsembung diresmikan Presiden SBY Dibawah ini berita sepotong Pak Pres SBY meresmikan Cagar Alam Geologi Karangsambung. Kok kawan2 IAGI sepertinya ayem-ayem ndak ada yg tahu sbelumnya kah ? Btw, kita perlu bersyukur bahwa secara nasional Karangsambung sebagai cagar geologi, semoga tidak hanya sekedar peresmian tetapi sebagai tonggak kesadaran geologi pemerintah dan masyarakat tentang diversifikasi/keberagaman geologi serta kondisi geologi Indonesia yang dinamis. RDP = Selasa, 14 Nopember 2006 15:25:00 Presiden SBY: Jangan Sinis Dengar Kata Adil dan Makmur Cilacap-RoL -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar masyarakat jangan sinis jika mendengar kata adil dan makmur. Hal itu dikatakan Presiden ketika meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Cagar Alam Geologi Karangsembung Kabupaten Kebumen, Banjarnegara, dan Wonosobo di Kabupaten Cilacap, Selasa (14/11). seterusnya -- http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=271797kat_id=23 -- http://rovicky.wordpress.com/ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Pemerintah nunggak bagi hasil migas Rp 2,7 T
Pemerintah nunggak bagi hasil migas Rp 2,7 T Untuk triwulan I tahun ini, Pemerintah masih menunggak pembayaran dana bagi hasil sektor minyak dan gas (migas) kepada daerah sebesar Rp 2,726 triliun. Hal ini menyebabkan sejumlah proyek pembangunan di daerah menjadi terhambat. Demikian dituturkan Juru bicara Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM), Jusuf SK di Jakarta, 1/6, seperti dikutip dari Suara Karya. Realisasi bagi hasil triwulan I seharusnya sudah diterima pada April lalu. Tapi sampai saat ini belum ada kabar kapan bisa tersalurkan. Hal tersebut sesuai dengan Berita Acara Sidang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) tentang penetapan daerah penghitungan bagi hasil sumber daya alam (SDA) tahun 2004, bahwa penyalurannya untuk triwulan I 2004, paling lambat diterima daerah pada April sekitar tanggal 21-26. Akibat keterlambatan ini, keuangan daerah yang terdiri dari 440 kabupaten kota, menjadi morat-marit mengingat daerah harus menutupi biaya yang dialokasikan dari dana bagi hasil tersebut. Sampai kini belum ada satupun kabupaten di Indonesia yang menerima realisasi bagi hasil migas tersebut, katanya. Selanjutnya, Dewan Pakar FKDPM, Andang Bachtiar menambahkan, dana bagi hasil migas yang belum diterima daerah itu masih ditambahkan dengan sisa bagi hasil tahun lalu yang belum diselesaikan. Tahun lalu masih ada sisa Rp 451 miliar dan bila ditambah dengan dana triwulan I mencapai Rp 2,275 triliun, maka jumlahnya menjadi Rp 2,726 triliun, katanya. Keterlambatan sepertinya telah menjadi rutinitas pemerintah pusat dalam melaksanakan pasal 6 bab III UU perimbangan keuangan pusat-daerah. Kini menjadi luar biasa dengan dasar tunggakan pada triwulan IV tahun 2003 dan triwulan I tahun 2004, mengingat keterlambatannya sudah hampir memasuki bulan ke enam tahun 2004 dan tidak ada pemberitahuan kepada daerah, tegasnya. Andang menjelaskan, pada 2002 realisasi bagi hasil migas ke daerah mencapai Rp 11,1 triliun, 2003 turun menjadi Rp 10,7 triliun, sedangkan tahun 2004 diperkirakan mencapai Rp 9,1 triliun. Menurutnya, sebagian besar daerah sangat menggantungkan dana tersebut untuk mendanai sejumlah proyek pembangunan di wilayah Mereka. FKDPM mengharapkan secepatnya disalurkan demi pembangunan yang berkesinambungan.* --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Daerah Berhak Tahu Kalkulasi Bagi Hasil Migas
Riau Pos, Kamis 15 April 2004 PEKANBARU (RP)- Daerah Penghasil migas berhak tahu teknik kalkulasi dana bagi hasil sector migas. Dengan demikian diharapkan tidak muncul kecurigaan yang tak perlu atas dana bagi hasil yang diterima daerah sebagai haknya. Untuk itu Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM) yang di fasilitasi oleh Badan Pelaksana Migas Sumbagut tanggal 27 April 2004 mendatang akan menggelar Forum Daerah (FD) di Duri Kabupaten Bengkalis, Riau. Forum Daerah itu rencananya akan diikuti oleh 14 Kabupaten/Kota daerah Penghasil migas Sumatera Bagian Utara bersama dengan Kontraktor Production Sharing (KPS) di wilayah ini. Direktur Eksekutif FKDPM Muliana Sukardi menyampaikan hal ini kepada pers di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Rabu (14/4). Mewakili tuan rumah Bengkalis hadir, Kadispenda Bengkalis H. Umran SH. FKDPM terus memperjuangkan bagi hasil migas yang transparan, wajar dan berkeadilan ujar Muliana Sukardi. Menurut Muliana transparansi di sector migas seiring dengan berlakunya otonomi daerah terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, lanjutnya Badan Pelaksana (BP) mMigas juga memfasilitasi pertemuan ini dengan maksud agar daerah punya panduan dalam menghitung haknya sehingga tidak ada lagi kecurigaan daerah terhadap pusat. Menanggapi apa tujuan digelar FD itu, bertujuan pertama, untuk memberikan penjelasan dan pemahaman tentang kemigasan serta potensi-potensi yang dapat dikelola oleh daerah. Kedua, menyerap berbagai permasalahan di daerah Penghasil migas. Ketiga, memberikan pencerahan kepada daerah agar dapat mengerti dan memahami potensi migas di daerahnya masing-masing. Keempat, memberikan pemahaman sistem bagi hasil yang sekarang dianggap krusial. Kelima, agar daerah memahami tentang industri migas secara menyeluruh guna meningkatkan PAD sehingga daerah diharapkan dapat mengelola dan membuat BUMD terutama di bidang migas. Saat ditanya apa poin penting yang akan dibahas pada kesempatan FD itu nantinya, Muliana mengatakan ada beberapa hal. Antara lain, lanjutnya, adalah sistem perhitungan bagi hasil dan permasalahannya, perhitungan umur cadangan migas, cadangan per lapangan serta bisnis migas tentang potensi migas yang bias dikelola. Diharapkan dari digelarnya FD ini daerah sebagai stake holders dapat memahami dan mengerti seluk beluk bisnis migas permigasan,ujarnya. Lewat kegiatan ini lanjutnya, dihadirkan beberapa pakar yang bergabung dalam FKDPM diantaranya Pakar Geologi Perminyakan Dr. Ir. Andang Bachtiar. Pakar Ekonomi dan Keuangan KPS Drs. Moehardjo dan Pakar Auditor Permigasan Drs. Bambang Pramono. Dalam pada itu Kadispenda Bengkalis H. Umran SH mengatakan upaya-upaya yang dilakukan FKDPM selama ini sangat membantu daerah-daerah Penghasil migas. Kita sangat terbantu dengan upaya mereka dan kita juga gembira menjadi tuan rumah FD,ujarnya. Menurutnya lagi acara itu layak di gelar di wilayah Bengkalis karena daerah ini urutan kedua setelah Kutai Kaltim sebagai daerah Penghasil migas terbesar di Indonesia.* --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] KPC dan NNT kantongi peringkat biru dari KLH
KPC dan NNT kantongi peringkat biru dari KLH Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 14/4 mengumumkan hasil penilaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dalam pengelolaan lingkungan. Dua perusahaan tambang mendapat peringkat hijau, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Menurut Deputi Menneg LH Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Isa Karmisa Ardiputra, delapan perusahaan mendapat peringkat Hijau karena telah melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan dan mencapai hasil lebih baik dari persyaratan yang ditentukan perundangan. Sementara 51 perusahaan mendapat peringkat Biru karena telah melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum, dan 22 perusahaan mendapat peringkat Merah, yakni perusahaan yang telah melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan, tapi belum mencapai persyaratan minimum seperti diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Empat --dari 85 perusahaanmemperoleh peringkat Hitam, Keempat perusahaan mendapat peringkat Hitam karena mengabaikan pengolahan limbah industri yang memenuhi persyaratan baku mutu, dan tidak mengolah limbahnya atau yang membuang limbahnya secara sembarangan. Satu dari ke-empat perusahaan tersebut yakni PT Pertamina UP IV Cilacap (industri migas). Pertamina UP IV Cilacap mendapat peringkat hitam karena tidak mengolah ampas minyak (sludge oil) produk mereka.* (inv-daily) --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Sisi ilmiah selamatkan karst
Sisi ilmiah selamatkan karst Selama ini eksplorasi di bidang wilayah karst (daerah yang terdiri dari batuan kapur yang berpori) lebih banyak berkutat pada sisi petualangannya saja. Untuk itu, sudah saatnya para pemerhati lebih memperhatikan sisi ilmiahnya, guna menyelamatkan wilayah tersebut. Demikian dikatakan Mustaghfirin, koordinator kegiatan kepada harian Sinar Harapan Perhatian ilmiah di bidang ini memang terasa benar kekurangannya. Padahal hampir setiap bagian di pulau-pulau besar di Indonesia ini memiliki daerah karst. Tercatat secara total hampir ada sampai 154.000 km persegi luas wilayah karst yang ada di Indonesia. Bila hal ini terus disia-siakan bisa jadi bumerang bagi negeri ini juga. Semua hal ini bila ditilik ulang bisa jadi lantaran kurang mengertinya masyarakat terhadap masalah ini. Gampangnya, sedikit orang yang peduli dengan wilayah karst yang bertampang tandus, sulit mendapatkan air dan cenderung bersuhu panas. Bila kumpulan ekosistem tersebut hilang bersamaan dengan hilangnya daerah karst, tak terbayangkan berapa besar kerugian bangsa ini. Masalah lain yang hingga kini masih menjadi aral adalah tidak adanya peraturan perundang- undangan. Hal ini mengakibatkan makin menjamurnya usaha pertambangan yang beroperasi di wilayah tersebut. Daerah karst tempat penambangan Freeport dan Newmont, misalnya, katanya, ada yang merupakan salah satu situs warisan dunia di antaranya karena kekhasan karstnya. Itu baru satu daerah, sedangkan sederet daerah lain kini mulai juga dikategorikan terancam kepunahannya. Beberapa waktu lalu Kepala Bidang Kawasan Non Budidaya Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Arif Suwanto mengatakan pengelolaan kawasan karst (daerah batuan gamping beserta kesatuan ekosistem) di Indonesia belum memiliki payung hukum sehingga bisa membahayakan kelestarian lingkungan hidup. Karena itu, diharapkan pada pertengahan 2004, Indonesia telah memiliki payung hukum tetap untuk dapat melakukan konservasi kawasan karst di seluruh Indonesia. Berkaitan dengan keberadaan kawasan karst itu, maka beberapa instansi terkait telah berembuk memformulasikan kebijakan yang nantinya akan dimasukkan ke sekretaris kabinet untuk disahkan menjadi keppres. Beberapa pihak, yang diajak bersama guna merumuskan hal ini, antara lain pihak Departemen Kehutanan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.* --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] PII-MICA tingkatkan kualitas ahli tambang
PII-MICA tingkatkan kualitas ahli tambang Badan Kejuruan Tambang-Persatuan Insinyur Indonesia (BKT-PII) menggandeng Mineral Industry Consultants Association Inc (MICA), Australia untuk meningkatkan akreditasi tenaga ahli tambang nasional agar mampu bersaing dalam industri tambang internasional. Ketua Bidang Hubungan Industri Energi dan Tambang BKT-PII, Herman Afif Kusomo, seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, mengatakan kerja sama dengan asosiasi asal Australia itu akan mampu mendorong tingkat kompetensi dan keahlian para insinyur Indonesia dalam profesi ahli tambang. Kerja sama ini untuk mengembangkan sebuah sistem registrasi transnasional di antara kedua negara untuk insinyur profesional pertambangan agar mobilitas insinyur kedua negara dapat ditingkatkan, katanya di dampingi Antony H. Osman, (Direktur MICA), dan Carlos Sorentino, Chairperson MICA. Hal itu dikemukakannya sebelum acara penandatanganan naskah kerja sama (memorandum of understanding/ MoU) oleh kedua organisasi itu di Jakarta 14/4. MICA, adalah asosiasi konsultan industri tambang terkemuka dari Australia yang reputasinya sudah diakui di industri tambang dunia. Sementara selama ini akreditasi dan kompetensi insinyur tambang nasional masih belum sepenuhnya diakui oleh industri tambang dunia. Hal itu, lanjutnya, menyebabkan para ahli tambang Indonesia belum bisa terlalu banyak terlibat dalam tambang-tambang besar dunia. Bahkan, dalam kegiatan tambang nasional pun ahli tambang Indonesia belum bisa mendapatkan setiap posisi yang layak untuk didudukinya. Untuk itu, dengan menggandeng MICA diharapkan ada skala peningkatan dari akreditasi dan keahlian para insinyur tambang nasional. Tujuan akhir dari kerja sama yang dilakukan BKT-PII, jelasnya, adalah memberikan peluang kepada ahli tambang nasional untuk mendapatkan posisi lebih baik dalam industri tambang nasional dan internasional. Insinyur tambang nasional diharapkan bisa mendapatkan manfaat besar dari industri tambang yang beraktivitas di Indonesia. Bayangkan untuk migas saja kita memiliki nilai kegiatan operasi itu mencapai US$5 miliar per tahun, katanya. Belum lagi, peluang keprofesian tambang di Timur Tengah yang sangat banyak seharusnya memberikan kesempatan besar bagi sumber daya manusia nasional. Sementara itu, Carlos mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menciptakan kesetaraan antara akreditasi dan keahlian profesi tambang insinyur Indonesia dan Australia. Indonesia punya peluang cukup besar untuk menjadikan industri tambang sebagai bagian terpenting dalam pengembangan ekonominya seperti negara lainnya yang telah melakukan hal yang sama.* --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Perusda Benuo Taka akan kelola migas eks Vico
Perusda Benuo Taka akan kelola migas eks Vico Perusahaan Daerah (Perusda) Benuo Taka milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) berupaya mendapatkan hak untuk mengelola sisa cadangan minyak dan gas (migas) yang ditinggalkan oleh Vico Indonesie di Lawelawe, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara. Kasubag Humas dan Protokol Pemkab Penajam Paser Utara, Drs Tohar, kepada harian Kaltim Post, 13/4 mengatakan dari presentasi yang sudah dilakukan di dewan, disimpulkan, dengan memperhatikan cost dan benefitnya, ladang gas bekas Vico Indonesie di Lawelawe itu sangat feasible untuk dikelola langsung oleh Pemkab Penajam Paser Utara. Upaya untuk pengelolaan migas itu bagian dari cara pemerintah untuk meningkatkan pendapatan daerah sebagai sumber pembiayaan pembangunan daerah, yang diharapkan berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal, dan pada gilirannya dapat memberdayakan ekonomi masyarakat. Ladang minyak itu per 31 Desember 2002 lalu telah diserahkan kembali oleh Vico Indonesie ke pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen Migas. Ditjen Migas ini sampai sekarang belum menunjuk kontraktor baru, sehingga untuk sementara waktu pengelolaannya dititipkan kembali kepada Vico. Sejak 1 Oktober 2003 pengoperasian ladang gas itu dititipkan pengelolaannya kepada Pertamina selama maksimal 6 bulan melalui perjanjian antara Vico Indonesie dengan Pertamina. Dalam perkembangan selanjutnya, Vico Indonesie dan Pertamina tidak berminat untuk melanjutkan pengelolaan ladang gas tersebut, padahal, dari sisi bisnis ladang gas tersebut masih prospektif untuk dikelola lebih lanjut. Saat ini, Perusda Benuo Taka sudah menunjuk konsultan migas yang diketuai oleh Dr Ir Andang Bachtiar MSc untuk melakukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut. Secara keseluruhan, di Kaltim terdapat 6 perusahaan yang memproduksi gas bumi. Hanya saja, tiga di antaranya Total Indonesie, Unocal Indonesia Company dan Vico Indonesie paling banyak memproduksi. Hasil produksi gas bumi dari ketiga perusahaan yang diproduksi dari beberapa lapangan dikumpulkan di fasilitas Badak Central di areal Vico Indonesie Muara Badak untuk ditransfer ke PT Badak NGL Co Bontang, dan selanjutnya diproses di Train Badak menjadi gas alam cair.* --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Mayoritas fraksi setuju RUU SDA disahkan
Mayoritas fraksi setuju RUU SDA disahkan Delapan fraksi DPR/MPR menyetujui Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air (SDA) disahkan, Kamis (19/2). Dari sembilan fraksi, hanya satu yang meminta RUU ini ditunda pengesahannya untuk sosialisasi lebih lanjut. Seperti dikutip dari Tempo Interaktif, dalam sidang paripurna yang membahas RUU ini di Gedung MPR/DPR, kedelapan fraksi yang menyetujui adalah Fraksi Partai Golkar, PDIP, PPP, TNI/Polri, PBB, Daulah Umat, FKKI, dan FKB. Fraksi Reformasi meminta penundaan pengesahan RUU ini sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hampir semua fraksi menyoroti pasal-pasal tentang privatisasi dan komersialisasi air. Juru Bicara FPPP, Ismail Muzaki misalnya, menyatakan, kendati menyetujui RUU ini disahkan, nantinya pengelolaan air harus dijauhkan dari privatisasi dan komersialisasi. Pengelolaannya harus komprehensif, katanya. Selain itu, fraksi besar seperti Golkar, FPPP, dan FPDIP meminta pemerintah segera menyusun peraturan pemerintah (PP) sebagai implementasi dan pelaksanaan RUU yang akan disahkan ini. RUU ini sangat reformis dan membela wong cilik sehingga perlu segera disahkan. Fraksi kami meminta pemerintah segera membuat PP untuk implementasinya, ujar juru bicara FPDIP, Karimun Usman. Kendati menyetujui disahkannya RUU itu hari ini, FKB melalui juru bicaranya Muhaimin MT, menyatakan, kontroversi RUU ini dimasyarakat hendaknya jadi perhatian semua pihak. Adanya kesan penolakan terhadap RUU ini memberikan indikasi agar perlunya sosialisasi kepada masyarakat yang perlu ditingkatkan, katanya saat menyampaikan pandangan fraksi. Sementara itu, fraksi reformasi yang menyatakan meminta penundaan pengesahan, melalui juru bicaranya Amri Husni Siregar menjelaskan, kontroversi pasal-pasal RUU ini memerlukan sosialisasi lebih lanjut. Kami meminta penundaan pengesahan, katanya. Pimpinan sidang, AM Fatwa menyatakan, hasil pandangan fraksi-fraksi itu nantinya diusahakan agar menghasilkan keputusan yang bulat. Nanti akan dibahas ditingkat lobi pimpinan, katanya. Hingga laporan ini diturunkan Tempo Interaktif, pimpinan fraksi-fraksi tengah mempersiapkan lobi. Jika hasil lobi menyatakan kesepakatan bahwa semua fraksi setuju, maka RUU yang telah dibahas antara pemerintah dengan DPR sekitar dua tahun ini akan disahkan hari ini. Sebelumnya sejumlah intelektual dan aktivis organisasi nonpemerintah menyatakan menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Sumberdaya Air (RUU SDA) yang akan diundangkan rapat paripurna DPR pada 19/2. Guru Besar Fakultas Hukum Unair, Frans Limahelu, menyatakan pengesahan RUU tersebut harus ditunda karena mengandung sejumlah kontradiksi yang memerlukan koreksi dan kalau tidak akan berakibat fatal. Antara pasal 40 yang menyebut kewenangan BUMN, BUMD, dan swasta dalam pengelolaan air, bertentangan dengan pasal 80 yang mengatakan masyarakat pemerintah menyediakan sumber daya air untuk kebutuhan rakyat, ujarnya di Jakarta. Dalam kesempatan sama pakar hidrologi dari Institut Pertanian Bogor, Gatot Irianto, menyatakan pernyataan Menkimpraswil Soenarno yang mengatakan RUU SDA tersebut tidak mengandung unsur privatisasi dapat dikategorikan kebohongan kepada publik. Secara faktual memang tidak ada kata 'privatisasi' dalam RUU ini, tapi praktik yang diatur RUU ini jelas memperbolehkan swasta ikut bermain tanpa ada pembatasan besarnya investasi mereka, tegasnya. Gatot menjelaskan tidak adanya pembatasan besaran investasi modal asing dalam penyelenggaraan pengairan itu akan melahirkan terjadinya 'privatisasi'. Menteri Soenarno boleh saja mengatakan (dalam RUU SDA) tidak ada privatisasi, tapi kenyataannya RUU ini membolehkan swasta bermain tanpa ada pembatasan. Selain itu, sumber daya air yang diatur dalam RUU tersebut juga mencakup air produksi, misalnya air di waduk atau danau sumber irigasi yang digunakan petani. Kalau swasta sudah menyentuh air produksi itu, kata dia, maka dipastikan kondisi pertanian Indonesia akan makin terpuruk. Karena itu saya kira, sebelum pemerintah merancang peraturan pemerintah dari RUU yang akan diundangkan ini, kami meminta pengesahan tersebut ditunda. Namun, kalau ternyata permintaan itu tak digubris, tambah Gatot, pihaknya akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi untuk mencabut UU SDA tersebut. Selain Frans dan Gatot, sejumlah intelektual dan aktivis yang turut menyatakan penolakan itu a.l. Budi Wignyosukarto (UGM), Wijanto Hadipuro (Unika) Agus Maryono (UGM), Desiana Vidayanti (UMB), Baran Wirawan (IPB), Mubiar Purwasasmita (ITB), Nila Ardian (Koalisi Air), dan Djunaidi Ali (PBNU).* - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL
[iagi-net-l] LSM tolak pengesahan RUU tentang SDA
LSM tolak pengesahan RUU tentang SDA Pada hari ini, 19/2, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia melakukan sidang paripurna untuk mengesahkan Rancangan Undang-undang tentang Sumber Daya Air (RUU SDA) menjadi undang-undang. Dalam siaran pers yang diterima Miningindo dari Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air, mengatakan rancangan undang-undang tersebut secara nyata memberi legitimasi bagi badan usaha swasta dan perseorangan mengambil alih pengelolaan sumber daya air dari masyarakat dan pemerintah. Ancaman bagi petani, masyarakat miskin kota dan masyarakat miskin pada umumnya terhadap kemudahan mengakses air diabaikan, sehingga DPR bersama Pemerintah yang mengusulkan draf RUU SDA juga telah nyata-nyata mengingkari konstitusi negara, khususnya Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945. Kesulitan akses terhadap air akan berakibat pada terjadinya proses pemiskinan rakyat secara sistematis, sehingga menunjukkan bahwa DPR dan Pemerintah mengingkari tanggung jawabnya sebagai penyelenggara negara yang bertujuan mensejahterakan rakyat sebagaimana diamanatkan oleh Sila kelima dalam Pancasila. Pengesahan Rancangan Undang-undang tentang Sumber Daya Air juga terlihat jelas sangat dipaksakan karena pemerintah merasa perlu meloloskan undang- undang itu agar Bank Dunia demi segera cairnya utang tahap ketiga sebesar US$ 150 juta (dari total utang program WATSAL senilai US$ 300 juta) untuk menutup defisit anggaran. Sikap itu juga menunjukkan bahwa Pemerintah dan DPR tidak memiliki komitmen untuk segera lepas dari belitan utang luar negeri. Lebih dari itu, penyelenggara negara justru menunjukkan sikapnya untuk tunduk pada kehendak pihak luar, terutama lembaga-lembaga keuangan internasional yang misi utamanya adalah menghisap potensi kekayaan Indonesia dibanding mensejahterakan rakyatnya sendiri. Program utang WATSAL lantas dijadikan alasan DPR bersama Pemerintah untuk segera membuat undang-undang baru yang mengatur pengelolaan sumber daya air. Karena alasan-alasan yang tidak memberi keuntungan bagi masyarakat banyak itulah, kami menolak pengesahan Rancangan Undang-undang tentang Sumber Daya Air. Karena itu, Koalisi ini menuntut agar: Pertama, DPR melakukan penundaan pengesahan Rancangan Undang-undang tentang Sumber Daya Air sampai dilakukan proses konsultasi publik yang transparan dan mewakili seluruh masyarakat, baik yang terpisahkan oleh letak geografis, sistem hukum adat dan budaya maupun karakteristik khusus lainnya. Kedua, Pemerintah tidak mendesakkan keinginan sesaat menutup defisit anggaran dengan mengorbankan kepentingan masyarakat banyak.* Reported by : Press Release - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] BP Migas minta ConocoPhillips ajukan proposal bagi hasil blok A
BP Migas minta ConocoPhillips ajukan proposal bagi hasil blok A Badan Pengatur Migas memberikan waktu satu bulan kepada ConocoPhillips untuk segera memberikan proposal perubahan bagi hasil untuk pengembangan blok A di Aceh Utara. Selama kurun waktu tersebut perusahaan ini, selaku operator di blok A, diharapkan mampu melakukan kajian keekonomian. Jika proposal yang juga berisi perubahan bagi hasil disampaikan dan dapat diterima oleh pemerintah, maka blok A diharapkan dapat segera berproduksi pada 2007. Demikian dikatakan Kepala BP Migas, Rachmat Sudibjo seusai mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR 18/2. Sebenarnya, tambahnya, sampai saat ini upaya untuk mengembangkan blok A di Aceh Utara masih menjadi pembicaraan antara KPS dengan pemerintah. Keekonomian ini, akan dilihat juga dari harga jual gas yang akan dihasilkan dari blok A. Gas yang akan diproduksikan oleh blok A, sebagian besar akan dibeli oleh industri dalam negeri. Dalam proposal yang disampaikan itu, akan juga terlihat tingkat keekonomian pengembangan lapangan, pendapatan negara, dan juga berapa besar kepentingan wilayah tersebut diakomodasikan. Permintaan perubahan bagi hasil di blok A sudah dilakukan pada 1998 ketika masih dioperasikan oleh Gulf. Pada waktu itu, Gulf meminta supaya bagi hasil sebesar 65%:35% diubah menjadi 50%:50%. Namun demikian, permintaan itu ditolak oleh pemerintah dengan berbagai pertimbangan. Berkaitan dengan mendesaknya pengembangan di blok A, maka ConocoPhillips selaku pemilik 50% saham di blok itu, kami minta untuk memberikan proposal kembali. Hal ini, sudah kami sampaikan pada rapat pada awal Februari, ujarnya. Menurut dia, sebelumnya, permintaan bagi hasil sebesar 50%:50% itu dilakukan mengingat besarnya investasi yang akan ditanamkan. Pasalnya gas yang ada di blok A mempunyai kandungan CO2 dan H2S yang sangat tinggi. Hal ini, mengakibatkan KPS yang bersangkutan harus berinvestasi cukup besar untuk pembelian pipa karena pipa yang dipakai untuk mengalirkan gas harus mempunyai kandungan chrome agar tidak mudah aus. Sebagai informasi, selama ini sudah ada empat insentif yang diberikan pemerintah kepada investor. Empat insentif bagi hasil tersebut dilakukan pada 1988, 1989, 1990 dan 1992. Sudah 10 tahun lebih insentif diberikan. Jadi sudah waktunya melihat kembali paket insentif itu berkaitan dengan daerah yang ditawarkan.* - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Kalimantan Gold's Baroi produces some high-grade drill results
Kalimantan Gold's Baroi produces some high-grade drill results Kalimantan Gold Corporation Limited(KGC) has successfully completed a shallow scout diamond drilling program of 22 holes and has now commenced drilling 6 holes to depths of 300 meters at the Baroi Far East Zone (FEZ). The objective of this follow up program is to test the Baroi copper silver gold porphyry system and potential for a structurally hosted massive sulphide deposit. Evidence of this potential was encountered in the mineralization of hole BF-5, which while it was drilled down dip. Rahman Connelly, CEO commented, Whilst only 12 scout holes were planned we did 10 additional ones as a result of the encouraging geology and mineralization found in the early holes. In addition Airborne Magnetic and other aerial data has been re-evaluated, SWIR spectral and PIMA analysis has been undertaken and samples analysed to determine background geochemical values. All this information was reviewed on site in late January by an internationally recognized copper gold porphyry expert, Mr. Terry Leach, with the objective of precisely defining targets for the six 300 meter holes. Mr Leach's detailed report will be available on the KGC web site in the near future. Discussion of scout drill program The exploratory diamond drill holes were drilled in NQ and BQ drill core size, to a maximum depth of 85 meters and were all inclined at 60 degrees. These holes have been drilled over an area of 900 meters east-west and 1800 meters north-south to test a variety of geological targets in what is otherwise difficult-to-sample terrain. These targets include: The Company is most encouraged with the results and findings of this exploratory drill program. As the program was intended as a geological exercise, only drill core displaying significant mineralization was selected for geochemical analysis. A detailed list of all drill holes showing locations is attached at the end of this release. High grade copper zinc, lead, silver and gold were intersected in a number of holes. The drill hole BF-5 mineralization is hosted in veins that occur within a 200 meters wide south-east trending zone that extends 4-5 kilometres north west to the Central Zone. This massive mineralization is interpreted to be the result of mineral rich fluids migrating from a shallow porphyry intrusion through zones of strong structural dilation at the FEZ. In addition to drilling, KGC has conducted several other exploration activities during the past 3 months, which have provided information vectors on the FEZ prospect. These include: * The collection and analysis of 425 rock and drill core samples using SWIR spectral analysis or PIMA. * The systematic collection and analysis of 65 host rock or non vein channels samples is an attempt to determine background geochemical valves at the prospects. * The re-evaluation and interpretation of Airborne Magnetic data over the entire Contract of Work, with specific attention to the Baroi prospect. *The interpretation of aerial photographs Landsat ETM and radarsat imagery over the entire CoW, with specific attention to the Baroi prospect. As a result of this work, KGC has commenced exploration activities in an area 5 kilometers south east and down strike from the FEZ, where porphyry signatures have been identified. Objectives of 300 meter hole program The ongoing drilling program will utilize the Company's man portable RB34 drill rig capable of depths to 300 meters. This program is designed to test: *The potential for a high grade low tonnage massive sulphide orebody in a similar setting, and possibly a deeper extension, to that intersected by BF -5. *The potential for a mineralized porphyry at shallow levels in the south- west part of the FEZ. *The source of copper mineralization associated with quartz veins in the northern diatreme breccia. The Government of Indonesia through the Governor of Central Kalimantan has granted KGC a 5,000 hectare expansion to the KSK Contract of Work bringing the size to 129,300 hectares. KGC has also received written assurance from the Governor of Central Kalimantan that the government will fully support the Company rights under the KSK CoW to explore and mine within a protected forest area. KGC holds a 75% interest in the KSK CoW. Presently a team of 35 men is on site at the FEZ and a camp expansion is underway to accommodate up to 100 personnel. KGC has established quality assurance procedures for sampling and assays. This includes duplicate and re-assay checks of samples with PT Intertek Utama Services, Jakarta, an internationally recognized Lab other than that normally used, PT Indoassay Laboratories, Balikpapan. All data disclosed, including sampling, analytical and test data in this press release have been verified by the Company's Qualified Person, Mr. Didik Prasetyo, senior project geologist.*
[iagi-net-l] Nusa Halmahera discovered 1.1 MOz Au at Kencana deposit
Indonesian government should review policy on coal Nusa Halmahera discovered 1.1 MOz Au at Kencana deposit Indonesian government is called on to review the current policy on coal, particularly related to the value-added tax (VAT) of coal. The government is suggested to re-impose VAT on coal because in fact coal is one of taxable commodities. If the government is to re-imposes VAT on coal, revenue from coal royalties that have so far been withheld by coal mining companies due to controversial PP might be promptly disbursed. The total amount of royalties that have so far been withheld by those companies is as much as Rp1.7 trillion. When disbursed, a number of local governments (Pemda) would soon enjoy their own rightful portion. Secretary general of the ministry of energy and mineral resources Luluk Sumiarso said the current policy on coal is cited in Government Regulation (PP) No.144/2000. To make this PP null and void, a new PP or law has to be legislated and issued. Discourse on the amendment of the regulation related to taxation was aired at a meeting between the government's team of royalties and the National Parliament (DPR)'s commission VIII. The meeting was chaired by director general of financial institutions of the Indonesian ministry of finance, Darmin Nasution, accompanied by his deputy i.e. secretary general of the ministry of energy and mineral resources. The team suggested that the current policy on coal, particularly related to taxation, be amended as recommended by an independent team from the Bandung Institute of Technology (ITB). According to the ITB independent team, coal is a commodity that undergoes a number of processes, thus it has to be regarded as a taxable commodity and is of course subject to taxation. Concerning the rate of coal tax, the decision goes to the government. In other countries coal is regarded as taxable commodity, said Nasution in Jakarta (Feb.9). Indonesian government's team will further review the recommendation from the independent team. As expected in March the case can be fully resolved, and the fund of royalties that have so far been withheld by the mining companies will be disbursed and allocated to regions as referring to the rules of regional autonomy, added Nasution. Currently, a number of coal mining companies are withholding their payments of royalties to the State amounting Rp1.75 trillion following the implementation of PP No.144/2000. The withheld amount of royalties comprises Rp592.9 billion for year 2001, Rp500.8 billion for year 2002, and Rp646.8 billion up to August 2003. Statistically the withheld fund of royalties have impacted and lowered the government's revenue from the sector of general mining. As shown in the State's budget (APBN) the deficit was Rp1.7 trillion in 2001, Rp1.3 trillion in 2002, and Rp1.1 trillion in 2003. The six companies that have so far withheld their coal payments to the government hold coal contracts (PKP2B) of the first generation; they are PT Arutmin, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro, PT Berau Coal, PT Kideco, and PT BHP Kendilo Coal. The companies intentionally withheld the coal payments due to different perception between them and the directorate general of taxes over the comprehension of the stipulations under the PKP2B following the implementation of PP No.144/2000 as per Jan.1, 2000. According to the companies, the Indonesia's coal contract (PKP2B) is subject to a lex specialis condition over the issuance of new laws and regulations including policy on taxes. On the other hand the directorate general stated that the lex specialis condition under the PKP2B is effectual only to policy on taxation while other conditions should be similarly imposed to all the PKP2B holders. Experts to assess added value It is the government of Indonesia that should decide whether or not to re- impose VAT on coal. In this regard a team of experts would conduct and provide a technical review over the added values of coal that is subject to taxation. The technical review will be used as input by the central government to be further discussed at the State Secretariat. In solving the current problem over the re-imposition of VAT on coal, the team for the assessment of the added values of coal has assigned an independent team of experts to conduct a technical review over the added values of coal commodities. The independent team comprises several experts from ITB's LPPM such as Prof Dr Ambyo Mangunwidjaya, Prof Djamhur Sule MSc, and Prof Dr Irwandi Arief. The independent team of experts eventually concluded that coal should be regarded as taxable commodity since it is extracted from earth and has followed a number of processes and stages such as research of geology to identify coal resources, exploration, feasibility study, construction, mining/ exploitation, reclamation, transportation, and production. * Nusa Halmahera discovered 1.1 MOz Au at Kencana
[iagi-net-l] The price of KPCs 32.4-percent shares more than US$500 million
Issue : 04-02 January 14, 2004 Miningindo Weekly e-Newsletter Topic of the Week The price of KPCs 32.4-percent shares more than US$500 million Referring to in the coal mining contract (PKP2B) citing that new share offer shall be based on new price, PT Kaltim Prima Coal (KPC) will then set up a new price of 32.4-percent divested shares at more than US$500 million. Martinus Peter T., Head of Investor Relations of PT Bumi Resources Tbk, which is now the new owner of PT KPC said that, based on the coal contract and evaluation by independent team, KPC will propose a new price for the divested shares. Based on the international coal price, which has so far been improving, the company will set up the price of the divested shares at more than US$500 million. The price as previously determined by Indonesian government was US$822 million. The price of the 32.4% divested shares will be decided at the governments cabinet meeting. The divested shares will be offered to the provincial government and PT tambang Bukit Asam (PTBA). Meanwhile, 18.6% shares have previously been offered and acquired by the local government (Pemda) of East Kutai regency. Bumi is currently waiting for confirmation from the Pemda of East Kutai concerning the payment for the acquisition of the 18.6 shares. In case the Pemda cannot afford to pay the shares, 13.6% shares would likely be resold to Bumi. Bumi is currently reconsidering such an option as suggested by the regent of East Kutai. The re-sale of 13.6% shares will be conducted based on business-to-business practice between buyer and seller. Meantime, director general of geology and mineral resources Simon F. Sembiring said that the re-offer of KPCs 32.4% shares would be conducted starting this month until the next three months. The re-offer of shares can be conducted if both KPC and Indonesian government as signatories of the coal contract (PKP2B) have reached common ground on new selling price of the shares. Both Indonesian government and KPC will soon convene and negotiate over the new selling price of the divested shares, said Sembiring. The old selling price at US$ 822 million for 100% of KPCs shares would no longer be used as reference since it was the price in the year 2003. Moreover there have so far been changes and new parameters such as those of the world coal price, exchange rate, capacity of production and others. No easy to divest As expected the central governments program to divest 51% shares of KPC would likely be hard to do because of the local government (Pemda) of East Kutai regencys current ownership of 18.6 percent shares at KPC. In term of the national interest, it would be difficult for Indonesian government to seek offshore loan to acquire the divested shares because of being no majority. Offshore lenders will unlikely be willing to provide funds to acquire the no-longer-majority shares. Most offshore lenders are willing to give loans only to purchase shares of majority, which is regarded more prospective in business practices. Because of the Pemdas current ownership of the shares at KPC, it will be hard for Indonesian government to realize its divestment plan, said mining watchdog Juangga Mangasi. Prior to the Pemdas ownership over the shares, the Indonesian government had actually had a big opportunity to acquire 51% of KPCs shares. To the worst it was reported that the Pemda would resell part of the shares at KPC and retain only 5% of them. Moreover, the 5% share is only in form of good will as once promised by Bumi Resources, which is now the new owner of KPC. It was possible that Bumi had previously made a deal with the Pemda in the re-sale of the shares. Such a possibility is common in business practices, explained Mangasi, providing both parties are in mutual benefits. It would be more favorable for Bumi to grant 5% freebie shares to the Pemda rather than to let 51% of the shares at KPC go to other hands. A mere discourse to sell KPCs shares Meanwhile, the local government (Pemda) of East Kutai regency in East Kalimantan denied the sale of 13.6% share of KPC to PT Bumi Resources Tbk. The share will definitely be sold if the Pemda finds it difficult to pay for the acquisition. East Kutai regent Mahyudin said it in response to widespread news on the share sale. The journalists misquoted me. The share sale is a mere discourse, he affirmed. Concerning the payment for the divested shares, the Pemda would find two alternatives: First, the Pemda will seek for offshore loan to pay KPCs 18.6% shares worth US$104 million to Bumi Resources. Second, the divested shares will be re-sold to Bumi if the Pemda has no sufficient fund for the payment. Minister of energy and mineral resources Purnomo Yusgiantoro said that he was shocked to know about the trade. He declined to further comment, excusing that he has yet to receive an official report on the transaction.
[iagi-net-l] E-Newsletter Miningindo.com Minggu ini
E-Newsletter Miningindo.com The price of KPCs 32.4-percent shares more than US$500 million Referring to in the coal mining contract (PKP2B) citing that new share offer shall be based on new price, PT Kaltim Prima Coal (KPC) will then set up a new price of 32.4-percent divested shares at more than US$500 million. Martinus Peter T., Head of Investor Relations of PT Bumi Resources Tbk, which is now the new owner of PT KPC said that, based on the coal contract and evaluation by independent team, KPC will propose a new price for the divested shares. Based on the international coal price, which has so far been improving, the company will set up the price of the divested shares at more than US$500 million. The price as previously determined by Indonesian government was US$822 million. The price of the 32.4% divested shares will be decided at the governments cabinet meeting. The divested shares will be offered to the provincial government and PT tambang Bukit Asam (PTBA). Meanwhile, 18.6% shares have previously been offered and acquired by the local government (Pemda) of East Kutai regency. Bumi is currently waiting for confirmation from the Pemda of East Kutai concerning the payment for the acquisition of the 18.6 shares. In case the Pemda cannot afford to pay the shares, 13.6% shares would likely be resold to Bumi. Bumi is currently reconsidering such an option as suggested by the regent of East Kutai. The re-sale of 13.6% shares will be conducted based on business-to-business practice between buyer and seller. Meantime, director general of geology and mineral resources Simon F. Sembiring said that the re-offer of KPCs 32.4% shares would be conducted starting this month until the next three months. The re-offer of shares can be conducted if both KPC and Indonesian government as signatories of the coal contract (PKP2B) have reached common ground on new selling price of the shares. Both Indonesian government and KPC will soon convene and negotiate over the new selling price of the divested shares, said Sembiring. The old selling price at US$ 822 million for 100% of KPCs shares would no longer be used as reference since it was the price in the year 2003. Moreover there have so far been changes and new parameters such as those of the world coal price, exchange rate, capacity of production and others. No easy to divest As expected the central governments program to divest 51% shares of KPC would likely be hard to do because of the local government (Pemda) of East Kutai regencys current ownership of 18.6 percent shares at KPC. In term of the national interest, it would be difficult for Indonesian government to seek offshore loan to acquire the divested shares because of being no majority. Offshore lenders will unlikely be willing to provide funds to acquire the no-longer-majority shares. Most offshore lenders are willing to give loans only to purchase shares of majority, which is regarded more prospective in business practices. Because of the Pemdas current ownership of the shares at KPC, it will be hard for Indonesian government to realize its divestment plan, said mining watchdog Juangga Mangasi. Prior to the Pemdas ownership over the shares, the Indonesian government had actually had a big opportunity to acquire 51% of KPCs shares. To the worst it was reported that the Pemda would resell part of the shares at KPC and retain only 5% of them. Moreover, the 5% share is only in form of good will as once promised by Bumi Resources, which is now the new owner of KPC. It was possible that Bumi had previously made a deal with the Pemda in the re-sale of the shares. Such a possibility is common in business practices, explained Mangasi, providing both parties are in mutual benefits. It would be more favorable for Bumi to grant 5% freebie shares to the Pemda rather than to let 51% of the shares at KPC go to other hands. A mere discourse to sell KPCs shares Meanwhile, the local government (Pemda) of East Kutai regency in East Kalimantan denied the sale of 13.6% share of KPC to PT Bumi Resources Tbk. The share will definitely be sold if the Pemda finds it difficult to pay for the acquisition. East Kutai regent Mahyudin said it in response to widespread news on the share sale. The journalists misquoted me. The share sale is a mere discourse, he affirmed. Concerning the payment for the divested shares, the Pemda would find two alternatives: First, the Pemda will seek for offshore loan to pay KPCs 18.6% shares worth US$104 million to Bumi Resources. Second, the divested shares will be re-sold to Bumi if the Pemda has no sufficient fund for the payment. Minister of energy and mineral resources Purnomo Yusgiantoro said that he was shocked to know about the trade. He declined to further comment, excusing that he has yet to receive an official report on the transaction. Sharing with the ministers shock was
[iagi-net-l] PTBA miss target of revenue
Issue : 03 - 39 December 23, 2003 Miningindo Weekly e-Newsletter Topic of the Week PTBA miss target of revenue * Novus rejects bid from Medco PT Tambang Batubara Bukit Asam (PT BA) will likely miss a target of revenue from coal sales at 1.3 percent as targeted in 2003. It was due to current accident of Babaranjang lorries in the route from Tanjungenim to Tarahan in Martapura of the regency of Ogan Komering Ulu (OKU) in South Sumatra. PT BA Tbks Corporate Secretary Milawarma said in a press release that as informed by Regional III Division of South Sumatra, it would take seven days to repair the damage. The route of coal transportation would likely get normal on Dec.24, 2003. Because of the incident the companys coal delivery has so far been declining. The 2003 target of coal transportation was 8.6 million tons and it might decrease to 8.4 million tons. The target of previous sales was 10.1 million tons, decreasing to 9.9 million tons. But the total of coal sales in 2003 is estimated 0.4 million ton or about 4 percent higher than the 2002 sales of 9.5 million tons. To anticipate the lack of supply to the coal-fired power plant (PLTU) Suralaya, the company would optimize the delivery from Kertapati port (Palembang) as well as from the stockpile of 100,000 tons at Tarahan port. PTBAs coal supply to PLTU Suralaya is estimated to reach 6.12 million tons under the 2003 contract. The company currently reckons the financial impact of the incident. But in general the realization of production, sales, and revenues in 2003 is still greater than the 2002s. In term of revenues, the company expected to miss 1.3 percent of the total revenues from coal sales in 2003. But the total of revenues in 2003 is 5.6 percent higher than 2002s at Rp2.16 trillion. Will Suralaya be in trouble? The coal-fired power plant (PLTU) of Suralaya, which requires a total coal supply of 301,000 tons, might be in trouble of coal supply for about two weeks. It was due to current accident of 43 lorries delivering 2,150 tons of coal. The lorries derailed at Tanjung Kemala Bridge in South Sumatra on Wed (Dec.17). On Thursday (Dec.18) officials of the regional division of the state-owned company of railway transportation i.e. PT Kereta Api Indonesia (KAI) of South Sumatra made their best effort to drag the derailed lorries. Meantime, a team of the ministry of transportation and communications is currently conducting investigation on the spot to reveal the cause of accident. KIAs public relations head Patria Supriyoso on Thursday (Dec.18) said that the traffic of coal transportation in the location would be normal in about two weeks. The bridge and railway are currently repaired. However, supplies of coal from Tanjung Enim to Tarahan would likely be disturbed. PT BA supplies coal to PLTU Suralaya of West Java, which has so far fulfilled the need of power supplies throughout Java Island. Supriyoso said, about ten sets a day of lories of Babaranjang go through the route of Tanjung Enim-Tarahan. Each set comprises 43 lorries with load capacity of 50 tons of coal per lorry. Technical director of PT Indonesia Power (IP) Bambang Istiedi said that the railway incident in Tarahan would not disturb the operation of Suralaya power plant, which is one of the largest power plants in West Java. PT BA of East Kalimantan also supplies the Plant through another railway by Kertapati. Moreover PLTU Suralaya still has coal stock of 700,00 tons. The supply of coal from East Kalimantan has so far reached 40-50 percent of the total demand of coal for the PLTU. Moreover the demand for power in Java by end of the year will temporarily decrease, thus the consumption of coal will definitely be lower that the consumption of the normal situation. In normal condition the need of coal for PLTU Surayala is 30,000 tons per day. But by end of the year the power capacity will decrease due to lower use of power supply because of the lack of industrial activities in facing the New Year. The consumption of coal at PLTU Suralaya will likely decrease to 22,000 25,000 tons per day. Supply of coal to PLTU Suralaya would not be in trouble because of the lorry accident at Tanjung Kemala Bridge in South Sumatra. Even in the worst situation we have the last option of using oil-based fuels to generate the plant. We have also stocked the oil fuels for emergency purposes. But the use of oil to fuel the power plant should become the last option because the production cost of using the oil fuel will definitely inflate the production cost, he explained. * Novus rejects bid from Medco PT Medco Energi Internasional, Indonesia's biggest publicly-traded oil company, said it offered A$326 million (S$409 million) to buy Australia's Novus Petroleum Ltd as it tries to boost flagging production. Medco offered A$1.74 a share in cash for Sydney-based Novus, or 35 per cent more than the closing price on
[iagi-net-l] CATATAN AKHIR TAHUN PERTAMBANGAN dan MIGAS
CATATAN AKHIR TAHUN PERTAMBANGAN Di bidang sektor pertambangan umum mengalami stagnasi kegiatan investasi selama lebih dari 4 tahun. Permasalahan yang dialami sektor ini lebih rumit dibandingkan migas. Masalah tumpang tindih lahan pertambangan dengan ketentuan UU Kehutanan No. 41/1999 merupakan isu yang tak pernah terselesaikan. Sikap pemerintah terbagi dua, setuju dan menolak hal tersebut. DPR pun tidak bersedia mengeluarkan keputusan politis karena menganggap masalah ini merupakan bola panas yang harus diselesaikan sendiri oleh pemerintah. Selain masalah kepastian hukum, sektor ini juga mengalami banyak masalah seiring dengan pemberlakuan Otonomi Daerah, masalah perpajakan, pertambangan liar, dan lainnya. Sekali lagi , pemerintah tidak mampu melakukan tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Masalah yang dialami sektor pertambangan sangat kompleks, tidak bisa diselesaikan oleh departemen ini sendiri, karena menyangkut kebijakan sektor lain, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro ketika itu. Ketidakkompakan pemerintah juga terlihat dari penyelesaian divestasi PT Kaltim Prima Coal (KPC). Setelah tim penanganan divestasi bolak balik dari Kantor Kementerian BUMN ke Departemen ESDM, akhirnya wajah pemerintah seolah dipermalukan dengan dialihkannya seluruh saham KPC oleh pemiliknya yakni Sangatta Holding Limited dan Kalimatan Coal Limited kepada perusahaan lokal PT Bumi Resources Tbk, dengan transaksi yang dilakukan di luar negeri, dengan harga sangat murah, yakni US$ 500 juta. Padahal, harga ini jauh di bawah patokan yang ditetapkan pemerintah, yakni US$ 822 juta. Tak semua peristiwa sektor pertambangan dan migas muram selama 2003. Di lantai bursa, kinerja emiten sektor pertambangan cukup berkibar. Bahkan boleh dikatakan merupakan primadona sepanjang 2003. Gebrakan yang cukup menghentakkan lantai bursa dilakukan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang dengan sukses mengakuisisi seluruh saham perusahaan tambang batubara paling potensial, PT KPC dari pemegang saham lama, yakni Sangatta Holding Limited dan Kalimatan Coal Limited. BUMI yang semula merupakan emiten yang kurang dilirik investor, karena pergerakan sahamnya yang tidak likuid, kini menjadi perusahaan yang diperebutkan. Lihat saja harga sahamnya yang semula hanya Rp 20 per lembar saham menjadi Rp 325 per lembar, meskipun telah dua kali harus mengalami suspend. Gebrakan yang dilakukan BUMI tidak saja karena berhasil memperoleh perusahaan emas dengan harga murah, namun juga proses pembelian itu dilakukan saat hiruk-pikuk penyelesaian divestasi KPC yang tak kunjung selesai di tangani pemerintah. BUMI tanpa KPC tidak berarti apa-apa. Karena itu, segala hal yang berkaitan dengan KPC menjadi isu yang rentan bagi BUMI, kata analis BNI Securities Norico Gaman. Saham BUMI juga makin berkibar saat harga batubara dunia mengalami peningkatan cukup tajam dari US$ 28-29 per ton menjadi US$ 38-39 per ton. Kenailan harga batubara dunia ini juga menguntungkan PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). Dengan target produksi 10 juta ton hingga akhir tahun 2003, diperkirakan pendapatan perusahaan mencapai Rp 2,3 triliun. Secara umum, harga sejumlah komoditas pertambangan memang mengalami peningkatan, seperti nikel, timah, juga minyak mentah. Hal ini pula yang membuat kinerja PT. Inco International (INCO), PT. Medco Energy International (MEDC) bahkan PT Timah Tbk (TINS) yang tahun lalu mengalami kerugian, tahun ini berhasil membukukan laba. Menurut analis, penguatan harga akan terus berlangsung hingga tahun mendatang. Itu artinya, pemegang saham emiten di sektor ini bisa tersenyum lega, karena sejumlah deviden ada di depan mata.* CATATAN AKHIR TAHUN MIGAS Warna sektor migas yang paling menonjol adalah dengan beralihnya status Pertamina menjadi sebuah persero sejak 17 September 2003. Perubahan mungkin bisa dianggap sebagai hal yang biasa, namun menjadi tidak biasa pada saat perubahan itu diikuti pula oleh pergantian seluruh jajaran direksi dan komisaris secara mendadak. Banyak kalangan menilai, pergantian sesungguhnya menjadi hal yang biasa apabila sang pengganti merupakan sosok yang dinilai tepat. Baihaki Hakim, orang yang selama ini dianggap bersih dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Ariffi Nawawi, tokoh yang dianggap sebagian orang masih bermasalah dengan kasus mark up di kilang Balongan. Hal yang menarik perhatian juga munculnya sejumlah pejabat negara dalam jajaran komisaris Pertamina, seperti Menneg BUMN Laksamana Sukardi, Deputi Menneg BUMN Roes Aryawijaya, Kepala BPPN Syaffrudin TEmenggung. Inilah yang menimbulkan spekulasi bahwa keberadaan mereka tak lebih sebagai alat untuk mendapatkan sumber dana bagi kas partai politik tertentu. Gebrakan awal yang dibuat direksi barupun terbilang cukup berani, yakni mengkaji ulang seluruh program investasi yang dibuat direksi sebelumnya, termasuk membatalkan rencana penerbitan obligasi
[iagi-net-l] CATATAN AKHIR TAHUN PERTAMBANGAN dan MIGAS
On Wed Dec 24 10:38:27 2003, argo [EMAIL PROTECTED] wrote : CATATAN AKHIR TAHUN PERTAMBANGAN Di bidang sektor pertambangan umum mengalami stagnasi kegiatan investasi selama lebih dari 4 tahun. Permasalahan yang dialami sektor ini lebih rumit dibandingkan migas. Masalah tumpang tindih lahan pertambangan dengan ketentuan UU Kehutanan No. 41/1999 merupakan isu yang tak pernah terselesaikan. Sikap pemerintah terbagi dua, setuju dan menolak hal tersebut. DPR pun tidak bersedia mengeluarkan keputusan politis karena menganggap masalah ini merupakan bola panas yang harus diselesaikan sendiri oleh pemerintah. Selain masalah kepastian hukum, sektor ini juga mengalami banyak masalah seiring dengan pemberlakuan Otonomi Daerah, masalah perpajakan, pertambangan liar, dan lainnya. Sekali lagi , pemerintah tidak mampu melakukan tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Masalah yang dialami sektor pertambangan sangat kompleks, tidak bisa diselesaikan oleh departemen ini sendiri, karena menyangkut kebijakan sektor lain, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro ketika itu. Ketidakkompakan pemerintah juga terlihat dari penyelesaian divestasi PT Kaltim Prima Coal (KPC). Setelah tim penanganan divestasi bolak balik dari Kantor Kementerian BUMN ke Departemen ESDM, akhirnya wajah pemerintah seolah dipermalukan dengan dialihkannya seluruh saham KPC oleh pemiliknya yakni Sangatta Holding Limited dan Kalimatan Coal Limited kepada perusahaan lokal PT Bumi Resources Tbk, dengan transaksi yang dilakukan di luar negeri, dengan harga sangat murah, yakni US$ 500 juta. Padahal, harga ini jauh di bawah patokan yang ditetapkan pemerintah, yakni US$ 822 juta. Tak semua peristiwa sektor pertambangan dan migas muram selama 2003. Di lantai bursa, kinerja emiten sektor pertambangan cukup berkibar. Bahkan boleh dikatakan merupakan primadona sepanjang 2003. Gebrakan yang cukup menghentakkan lantai bursa dilakukan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang dengan sukses mengakuisisi seluruh saham perusahaan tambang batubara paling potensial, PT KPC dari pemegang saham lama, yakni Sangatta Holding Limited dan Kalimatan Coal Limited. BUMI yang semula merupakan emiten yang kurang dilirik investor, karena pergerakan sahamnya yang tidak likuid, kini menjadi perusahaan yang diperebutkan. Lihat saja harga sahamnya yang semula hanya Rp 20 per lembar saham menjadi Rp 325 per lembar, meskipun telah dua kali harus mengalami suspend. Gebrakan yang dilakukan BUMI tidak saja karena berhasil memperoleh perusahaan emas dengan harga murah, namun juga proses pembelian itu dilakukan saat hiruk-pikuk penyelesaian divestasi KPC yang tak kunjung selesai di tangani pemerintah. BUMI tanpa KPC tidak berarti apa-apa. Karena itu, segala hal yang berkaitan dengan KPC menjadi isu yang rentan bagi BUMI, kata analis BNI Securities Norico Gaman. Saham BUMI juga makin berkibar saat harga batubara dunia mengalami peningkatan cukup tajam dari US$ 28-29 per ton menjadi US$ 38-39 per ton. Kenailan harga batubara dunia ini juga menguntungkan PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). Dengan target produksi 10 juta ton hingga akhir tahun 2003, diperkirakan pendapatan perusahaan mencapai Rp 2,3 triliun. Secara umum, harga sejumlah komoditas pertambangan memang mengalami peningkatan, seperti nikel, timah, juga minyak mentah. Hal ini pula yang membuat kinerja PT. Inco International (INCO), PT. Medco Energy International (MEDC) bahkan PT Timah Tbk (TINS) yang tahun lalu mengalami kerugian, tahun ini berhasil membukukan laba. Menurut analis, penguatan harga akan terus berlangsung hingga tahun mendatang. Itu artinya, pemegang saham emiten di sektor ini bisa tersenyum lega, karena sejumlah deviden ada di depan mata.* CATATAN AKHIR TAHUN MIGAS Warna sektor migas yang paling menonjol adalah dengan beralihnya status Pertamina menjadi sebuah persero sejak 17 September 2003. Perubahan mungkin bisa dianggap sebagai hal yang biasa, namun menjadi tidak biasa pada saat perubahan itu diikuti pula oleh pergantian seluruh jajaran direksi dan komisaris secara mendadak. Banyak kalangan menilai, pergantian sesungguhnya menjadi hal yang biasa apabila sang pengganti merupakan sosok yang dinilai tepat. Baihaki Hakim, orang yang selama ini dianggap bersih dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Ariffi Nawawi, tokoh yang dianggap sebagian orang masih bermasalah dengan kasus mark up di kilang Balongan. Hal yang menarik perhatian juga munculnya sejumlah pejabat negara dalam jajaran komisaris Pertamina, seperti Menneg BUMN Laksamana Sukardi, Deputi Menneg BUMN Roes Aryawijaya, Kepala BPPN Syaffrudin TEmenggung. Inilah yang menimbulkan spekulasi bahwa keberadaan mereka tak lebih sebagai alat untuk mendapatkan sumber dana bagi kas partai politik tertentu. Gebrakan awal yang dibuat direksi
[iagi-net-l] Government again pushes parliament to approve 13 mining operations
Newsletter Government again pushes parliament to approve 13 mining operations Indonesian government has again requested that the national parliament (DPR) approve the resumption of 13 mining operations in areas that overlapped with the zone of protected forest. Mining permits for those 13 operators should be promptly issued in order that the operators can start again with their activities. Coordinating minister of economy Dorodjatun Kuntjoro-Jakti after opening a scientific seminar held by the association of Indonesian geologists (IAGI) together with the association of Indonesian geophysicists (HAGI) in Jakarta, Tue (Dec.16) said that the worry on environmental destruction caused by the mining activities should not be exaggerated because only 2% of the mining concession areas overlap with the areas of protected forests in Indonesia. The DPR should be cooperative with those 13 mining operators, he said. Environmental destruction in Indonesia was actually not caused by mining activities. Environmental destruction in the country factually occurred in forest concession areas due to lacking efforts of reclamation and re- forestation. It is not wise to make a use of environmental issue for rejecting the issuance of mining permits for those operators. The recent joint meeting between the coordinating minister of economy, forestry minister, minister of energy and mineral resources, state minister of environment; and the national parliament (DPR) of Indonesia, seems to be unsuccessful and the meeting has so far produced no follows up. At the meeting it was proposed that a credible institution with expertise and scientific capability like the Indonesian Institute of Science (LIPI) was involved in assessment and recommendation for the approval of the mining operations. It is worrisome that the prolong controversy over the permits for those mining operators would worsen the investment climate in Indonesia. Minister Kuntjoro-Jakti has asked the Indonesian mining association to explain to the DPR and local governments (Pemda) in regions about the facts such as the good and bad things of mining operations and impacts to environment. Non-governmental groups (NGOs) of environment that have unilaterally rejected the approval of those 13 mining operations should also be given scientific explanation. In the next five years Indonesia needs additional investment of US$170 billion to develop mining infrastructures throughout the country, particularly in Eastern Indonesia. But over the past years there has yet to be new investments in mining sector, thus then there will unlikely be development in mining infrastructures in the country. One of solutions to reach the target of investment of US$170 billion is to again, allow the resumption of mining operations that have so far been hindered by forestry law no.41/1999. Mining companies that have signed contracts should be allowed to go ahead with their activities. Indonesia indeed needs investment in mining sector. The fruit of mining operations can be enjoyed in the next 10-20 years. It is closely related to prediction that China will become an industrial giant in the next 25 years. China will need raw materials in bulk. The country has so far imported raw materials from Australia. Indonesai was left behind Australia in negotiating with China to supply the raw materials. The minister further said, if mining investment is not realized soon, the sector will be left behind for 20 years. If Indonesia cannot keep up with the growth of market, the bulky demand of raw materials in China will gradually decrease and Indonesia will miss a very good opportunity of market for its mining commodities. The currently existing investment in Indonesian mining sector is insignificant because new investors have hardly come to the country. It is worrisome that in the year 2007 Indonesia will face a big problem in mining sector due to minimal activities of exploration. The low investment has so far been hindered by unfavorable legislation; it is very hard for new investors to obtain permits in the countrys mining sector. Still in the context of overlapping areas between mining and forestry sectors, the minister said that law no.41/1999 on forestry should be complied with. But he continued to call for approval of the projects that had actually been agreed and signed prior to the issuance of the forestry law. We request that the DPR approve the resumption of those 13 mining operations, he emphasized. According to him, in years to come whatever the solution to the law should be of the exclusive concern of the mining stakeholders in the country. If the stakeholders consider that the law has to be revised or totally replaced, they can do so and propose a revision or new bill to the new parliament following the general election in year 2004. That was stated by coordinating minister of economy DorojatunKunjtoro-
[iagi-net-l] RUU SUMBER DAYA ALAM DIKOREKSI IAGI (Lomboknews.com)
RUU SUMBER DAYA ALAM DIKOREKSI IAGI Kamis 23.10.03 @ 14.33 wita MATARAM Rancangan undang-undang Sumber Daya Alam (RUU SDA) ternyata belum mengatur pengelolaan air tanah secara proporsional.Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Andang Bachtiar mengemukakannya melalui siaran pers yang diterima Kamis (23/10). Menurutnya, RUU SDA ini merupakan kepentingan bersama dan menyangkut hajat hidup seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Banyaknya pro-kontra menunjukkan besarnya apresiasi masyarakat terhadap RUU ini, katanya. IAGI setelah melakukan diskusi panel antar anggotanya di Bandung, Jumat (10/10) menyatakan perlunya penyempurnaan draft RUU ini, tentunya di dalam pasal yang berkaitan dengan bidang para ahli yang tergabung dalam IAGI. Beberapa aspek penyempurnaan yang dirasa mendesak adalah pertama, perlu pengaturan yang proporsional dalam RUU SDA meliputi semua aspek air yaitu air hujan, air permukaan, airtanah dan air laut yang berada di darat. Kedua, pengelolaan sumberdaya air tanah mutlak harus berdasarkan pada cekungan airtanah, sesuai dengan sifat alamiahnya. Ketiga, penentuan cekungan air tanah harus berlandaskan pada batasan-batasan hidrogeologi yang akan menghasilkan batasan geometri (dimensi) yang jelas. Keempat, perlunya sosialisasi terminologi cekungan air tanah kepada seluruh lapisan masyarakat (stake holders). Kelima, dalam pengelolaan airtanah harus dimasukkan faktor/unsur teknologi (teknis). Keenam, pola pengelolaan sumberdaya air memerlukan keterpaduan/koordinasi antar para pihak yang berkepentingan (stake holders) sesuai dengan bidang kompetensi. Dikatakannya bahwa RUU SDA sebagai payung pengelolaan sumber daya air di Indonesia, sebagai suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi yang telah ada selama ini. Perkembangan zaman yang menunjukkan bahwa krisis sumber daya air telah mulai dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, sehingga perlu segera disikapi. Kebutuhan akan air telah menjadi agenda dan isu internasional. Dalam berbagai konvensi, pernyataan bahwa setiap orang berhak mendapatkan 50 liter per hari air bersih telah menjadi bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM). Indonesia sendiri berkomitmen bahwa salahsatu tujuan pembangunan Indonesia adalah agar kebutuhan hidup rata-rata warga Indonesia untuk mendapatkan 2.000 m3/tahun/orang dapat tercapai agar cita-cita menjadi masyarakat yang adil makmur dan sejahtera dapat tercapai. Berangkat dari pemikiran tersebut maka IAGI sebagai salah satu wadah profesi yang memiliki tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia pada khususnya, memandang perlu untuk urun rembug menyatakan sikap terhadap draft RUU yang telah mulai disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat ini. Ada empat aspek konsep yang dikemukakannya. Menurutnya, pengelolaan sumberdaya air di Indonesia memerlukan suatu konsepsi yang jelas dan terarah. Keberadaan sumberdaya air di muka bumi sangat dikontrol oleh aspek bio-geo-fisik. Untuk menyediakan, memanfaatkan, mengolah dan melindungi sumberdaya air di suatu wilayah pengembangan, diperlukan konsep nasional pertimbangan yang akurat akan ketersediaannya, perilakunya, penerapan metode eksplorasi, perhitungan potensi dan eksploitasi yang tepat. Konsep nasional ini meliputi empat aspek. Yaitu, pertama aspek air atmosfer (hidrometeorologi), yang meliputi akurasi perhitungan curah hujan, pemilihan lokasi-lokasi stasiun klimatologi dan desain basis data yang baik serta studi perubahan iklim baik global, regional maupun mikro. Kedua, aspek air permukaan yang meliputi pengelolaan air permukaan baik skala regional (pengelolaan Satuan Wilayah Sungai atau Daerah Aliran Sungai) maupun skala mikro (one river one management). Ketiga, aspek air tanah (hidrogeologi) yang meliputi pemetaan dan rekonstruksi geometri akifer cekungan air tanah dan penghitungan potensinya, pengelolaan yang meliputi pengaturan debit pengambilan dan kriteria kawasan isian air tanah (recharge area) dan kawasan keluaran air tanah (discharge area). Keempat, aspek konservasi dan pengolahan yang meliputi upaya menjaga dan atau mengembalikan kuantitas dan kualitas air, baik air permukaan mapun airtanah agar memenuhi persyaratan yang ada. Langkah-langkah untuk penetapan pengelolaan sumberdaya air ini perlu diambil dengan mempertimbangkan dan melibatkan berbagai aspek kepakaran, ujarnya. Menurut Andang Bachtiar, kemajuan pesat yang telah dicapai dalam pembangunan di Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, ternyata juga diiringi oleh kemunduran kemampuan daya dukung sumberdaya alam sebagai penyangga kehidupan. Kemunduran ini terjadi baik dalam kemampuan sumberdaya alam yang terbaharui (renewable) seperti air, udara, tanah dan hutan maupun sumberdaya alam yang tidak terbaharui (non- renewable) seperti minyak dan gas bumi serta mineral. Air merupakan salah satu sumberdaya alam dan kebutuhan hidup yang paling penting dan
[iagi-net-l] Siaran Pers Walhi mengenai Freeport
Siaran Pers: 22 October 2003* George W Bush menuntut keadilan atas 2 warga AS yang menjadi korban penembakan ... Masyarakat Papua menuntut keadilan atas RIBUAN korban operasi tambang Freeport-Rio Tinto! Jakarta - Penyelidikan terhadap penembakan yang terjadi di tambang Freeport-Rio Tinto Garsberg di Papua Barat akan menjadi salah satu agenda George W. Bush dalam pertemuannya dengan Megawati. Kelompok masyarakat sipil Papua Barat dan Indonesia hari ini menggunakan seruan Bush tersebut sebagai dasar untuk menuntut penyelidikan secara tuntas terhadap kejahatan sesungguhnya atas ribuan korban operasi tambang Freeport-Rio Tinto selama ini. Bencana longsor yang terjadi 13 hari lalu dan telah mengakibatkan 8 orang meninggal dan 5 luka-luka memicu reaksi protes terhadap tingkat produksi Freeport-Rio Tinto yang luar biasa sehingga menjadi tidak aman. Selain itu, protes juga ditujukan terhadap puluhan juta dollar yang dibayarkan Freeport-Rio Tinto kepada TNI yang sangat berhubungan dengan pelanggaran HAM terhadap masyarakat adat Papua. Koalisi solidaritas masyarakat sipil Papua Barat dan Indonesia menuntut Pemerintah Indonesia melakukan renegosiasi Kontrak Karya dengan Freeport yang berbasis di AS dan Rio Tinto yang berbasis di UK/Australia, para pemilik tambang Grasberg. Pemerintah harus segera meminta pertanggungjawaban dan mengambil tindakan tegas terhadap Freeport-Rio Tinto atas terjadinya insiden ini dan segera memutuskan untuk menurunkan kapasitas produksinya, tegas Nur Hidayati (WALHI) dalam konferensi pers di kantor WALHI, Jakarta, Rabu (22/10). Renegosiasi Kontrak Karya harus dilakukan dengan persyaratan; (1) membuat tim investigasi independen untuk melakukan audit lingkungan dan penyelidikan pelanggaran HAM, (2) Freeport-Rio Tinto juga harus melakukan klarifikasi semua pendanaan yang disetorkan untuk operasi militer di Papua Barat, dan (3) harus ada dialog nasional antara Pemerintah Indonesia dan masyarakat Papua Barat sebagai upaya klarifikasi atas berbagai pelanggaran HAM yang terjadi, tegas Hans Gebze dari Aliansi Mahasiswa Papua. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] IAGI : Perlu RUU SDA Menyusul Krisis Air
IAGI : Perlu RUU SDA Menyusul Krisis Air Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Andang Bachtiar memandang perlunya suatu rancangan undang-undang yang baru dalam pengelolaan sumber daya air (SDA). RUU SDA suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi yang telah ada selama ini, katanya kepada wartawan, di Jakarta kemarin. Menurut Andang, perkembangan jaman yang menunjukkan bahwa krisis air telah mulai dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, perlu disikapi semua pihak, termasuk IAGI yang memiliki concern dengan persoalan SDA. Kebutuhan akan air telah menjadi agenda dan isu internasional. Dalam berbagai konvensi, terdapat pernyataan bahwa setiap orang berhak mendapatkan 50 liter/hari air bersih, telah menjadi bagian dari hak azasi manusia (HAM), katanya. Indonesia sendiri, lanjut Andang, telah berkomitmen bahwa salah satu tujuan pembangunan Indonesia adalah agar kebutuhan hidup rata-rata warga Indonesia untuk mendapatkan 2.000 m3/ tahun/orang dapat tercapai agar cita-cita menjadi masyarakat yang adil dan makmur dan sejahtera dapat tercapai. IAGI sebagai salah satu wadah profesi yang memiliki tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia pada khususnya, memandang perlu untuk urun rembug, katanya. Andang mengatakan, ada enam point penyempurnaan yang dirasakan mendesak. Ke- enam poin tersebut adalah, pertama perlu pengaturan yang proporsional dan RUU SDA meliputi semua aspek air, yakni air hujan, air permukaan, air tanah, dan air laut yang berada di darat. Poin kedua, pengelolaan sumber daya air tanah mutlak harus berdasarkan pada cekungan air tanah, sesuai dengan sifat alamiahnya. Ketiga penentuan cekungan air tanah harus berlandaskan pada batasan-batasan hidrologi yang akan menghasilkan batasan geometri yang jelas. Keempat, perlunya sosialisasi terminology cekungan air tanah kepada seluruh lapisan masyarakat (stakeholder). Kelima dalam pengelolaan air tanah harus dimasukkan factor atau unsure teknologi, dan keenam, pola pengelolaan sumber daya air memerlukan keterpaduan atau koordinasi antar pihak yang berkepentingan (stakeholder) sesuai dengan bidang kompetensi. Poin-poin ini merupakan hasil diskusi para ahli geologi yang dilakukan di bandung pertengahan Oktober lalu. Kami berharap poin-poin ini bisa diakomodasi dalam RUU SDA, Andang Bachtiar menuturkan. Dst .. Sumber :Harian Ekonomi Neraca/22/10/03 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] IAGI urges government to complete Water Resources Legislation
IAGI urges government to complete Water Resources Legislation Indonesia Professional Geologists Association (IAGI) urged the government to modify the Legislative Plan (LP) for Water Resource (WR) because the current draft only regulates surface water and makes no reference to underground sources. IAGI Chairman for Environmental Geology sector, Adurrachman Assegaf said that from the Draft Law makes no provision for water management on the whole. We (IAGI) propose the LP to be modified in order to resolve water resource problem as a whole, said Asseggaf in his discussion with reporters in Jakarta Tuesday (October 21). He said that the association proposed 6 points to complete the Water Resources Draft. First, a proportional arrangement of water sources i.e. rain water, surface water, ground water and inland sea water. Second, water resource management must be executed based on ground water basin structure. Third, ground water basin determination must be based on hydrology limits which will give a clearly defined shape of the basin. Fourth, socialize (I.e. educate and disseminate) the ground water basin terminology to all society levels. Fifth, soil water management process to incorporate technological factors as part of the management. Sixth, water resource management approach must be unified and coordinated between concerned parties and according to their competence. The President of IAGI, Andang Bachtiar added that these six recommendations were ratified by the IAGI member panel meeting in Bandung on 10 October said Bisnis Indonesia.. According to him, the proposal was based on all professional geologists concern with the future use of water resources for the benefit of the Indonesian people. This WR Law is very necessary for the people in the future so it will influence the water resource management as a whole. The (current draft) Law may not be unable to give accurate and better answers to people, he stated. Sumber : Miningindo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Perlu Konsep Nasional Kelola Sumber Daya Air
Perlu Konsep Nasional Kelola Sumber Daya Air Jakarta, CyberNews. Untuk menyediakan, memanfaatkan, mengolah dan melindungi sumber daya air di Indonesia diperlukan konsep nasional yang mempertimbangkan ketersediaan, perilaku, penerapan metode eksplorasi, perhitungan potensi dan eksploitasi yang tepat. Pengelolaan sumberdaya air di Indonesia memerlukan suatu konsepsi yang jelas dan terarah. Sebab keberadaan sumberdaya air di muka bumi sangat dikontrol oleh aspek bio-geo-fisik, jelas Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Andang Bachtiar. Dalam pernyataan pers kepada SM CyberNews, Selasa (21/10) siang, Andang Bachtiar mengemukakan, konsep nasional mengenai pengelolaan sumber daya air harus meliputi empat aspek. Pertama, aspek air atmosfer (hidrometeorologi), yang meliputi akurasi perhitungan curah hujan, pemilihan lokasi-lokasi stasiun klimatologi dan desain basis data yang baik serta studi perubahan iklim baik global, regional maupun mikro Kedua, aspek air permukaan yang meliputi pengelolaan air permukaan baik skala regional (pengelolaan satuan wilayah sungai atau daerah aliran sungai) maupun skala mikro (one river one management). Ketiga, aspek air tanah (hidrogeologi) yang meliputi pemetaan dan rekonstruksi geometri akifer cekungan air tanah dan penghitungan potensinya, pengelolaan yang meliputi pengaturan debit pengambilan dan kriteria kawasan isian air tanah (recharge area) dan kawasan keluaran air tanah (discharge area). Dan keempat, aspek konservasi dan pengolahan yang meliputi upaya menjaga atau mengembalikan kuantitas dan kualitas air, baik air permukaan mapun air tanah agar memenuhi persyaratan yang ada. Langkah-langkah penetapan pengelolaan sumberdaya air ini perlu diambil dengan mempertimbangkan dan melibatkan berbagai aspek kepakaran. Karena itu, adanya Rancangan Undang-undang Pengelolaan Sumber Daya Air itu suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi yang telah ada selama ini, tandas Andang Bachtiar. Menurut dia, RUU Sumber Daya Air (SDA) merupakan kepentingan bersama dan menyangkut hajat hidup seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Banyaknya pro- kontra atas RUU tersebut menunjukkan besarnya apresiasi masyarakat. IAGI telah merumuskan beberapa hal yang mendesak untuk disempurnakan dalam RUU SDA. Yakni perlu pengaturan yang proporsional dalam RUU SDA meliputi semua aspek air yaitu air hujan, air permukaan, air tanah dan air laut yang berada di darat. Pengelolaan sumberdaya air tanah mutlak harus berdasarkan pada cekungan air tanah, sesuai dengan sifat alamiahnya. Penentuan cekungan air tanah harus berlandaskan pada batasan-batasan hidrogeologi yang akan menghasilkan batasan geometri (dimensi) yang jelas, jelas Andang. Kemudian, perlunya sosialisasi terminologi cekungan air tanah kepada seluruh lapisan masyarakat, memasukkan faktor teknologi dalam pengelolaan air tanah, serta pola pengelolaan sumberdaya air memerlukan keterpaduan/koordinasi antarpihak yang berkepentingan sesuai dengan bidang kompetensi.* Sumber : Suara Merdeka.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] IAGI Desak Pemerintah Sempurnakan RUU Sumber Daya Air
Selasa 21 Oktober 2003 21:07:00 WIB IAGI Desak Pemerintah Sempurnakan RUU Sumber Daya Air MinergyNews.Com, Jakarta-- Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mendesak pemerintah untuk menyempurnakan Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air (RUU SDA). Menurut Ketua Umum IAGI, Andang Bachtiar, sebagian besar pasal-pasal dalam RUU SDA hanya membahas tentang air permukaan, sedangkan air tanah hanya sedikit, bahkan sumber air lainnya tidak dibahas sama sekali. Karena itu, IAGI minta pemerintah menyempurnakan kembali draf RUU tersebut. Kami minta RUU SDA itu disempurnakan, karena draft yang ada hanya terfokus pada air permukaan saja, katanya hari ini (21/10) di Jakarta. Mestinya, ujar Andang, perlu pengaturan yang proporsional dalam RUU SDA meliputi semua aspek air yaitu air hujan, air permukaan, air tanah dan air laut yang berada di darat. Senada dengannya, Ketua Bidang Tata Pengelolaan Air IAGI Abdurrachman Asseggaf mengatakan suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi pengelolaan sumber daya air yang telah ada selama ini. Krisis sumber daya air telah mulai dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, sehingga perlu segera disikapi. Saat ini, terang Assegaf, krisis air tanah dan permukaan sudah melanda Jawa, Lampung, Bali, dan Nusa Tenggara. Selain itu, pada kenyataannya harga air bersih saat ini lebih mahal dari harga minyak. Dalam berbagai konvensi sendiri, jelas dia, telah dinyatakan bahwa setiap orang berhak mendapat 50 liter/hari air bersih. Hal ini telah menjadi bagian dari hak asasi manusia (HAM). Dalam acara diskusi tentang RUU SDA yang dilakukan IAGI dengan wartawan itu, hadir pengurus IAGI lainnya, di antaranya Fajar Lubis dan Parlaungan Dalimunte. Pada kesempatan tersebut, IAGI mengajukan tujuh point yang dirasakan mendesak untuk penyempurnaan draft RUU SDA. Pertama, selain air permukaan, perlu pengaturan yang proporsional semua aspek air yakni air hujan, air tanah maupun air laut yang berada di daratan. Kedua, pengelolaan sumber daya air tanah mutlak harus didasarkan pada cekungan air tanah sesuai dengan sifat alaminya. Ketiga, penentuan cekungan air tanah harus berlandaskan pada batasan-batasan hidrogeologi yang akan menghasilkan batasan geometri (dimensi) yang jelas. Keempat, perlunya sosialisasi terminologi cekungan air tanah kepada seluruh lapisan masyarakat (stake holders). Kelima, dalam pengelolaan air tanah harus dimasukkan faktor atau unsur teknologi (teknis). Keenam, pola pengelolaan sumber daya air memerlukan keterpaduan/koordinasi antar para pihak yang berkepentingan (stake holders) sesuai dengan bidang kompetensi. Ketujuh, konservasi air tanah harus berdasarkan sebaran kawasan resapan air tanah, baik dari segi kuantitas dan kualitas yang didasarkan atas kajian hidrologi. (MNC-6) - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Info Press Conference mengenai Freeport
George W Bush visits and demands justice for two american victims at the Freeport / Rio Tinto Grasberg mine Papuan people demand justice for THOUSANDS of victims of human rights and environmental violations by Freeport/Rio Tinto! Press Conference Invitation Dear editors, The 9 October landslide incident at the Freeport / Rio Tinto owned Grasberg mine which resulted in eight workers deaths and five injured is the result of prioritising resource exploitation over human rights and environment. Since 1967 when Freeport began operations the indigenous Papuans have been victims of Freeports ferocious exploitation. US President George W Bush must also be held responsible for the violations of Papuan human rights and traditional land rights, environmental destruction and politics of genocide by Freeport McMoran, a US company. Accordingly, we from the Solidarity Action to Challenge Freeport invite the media to join us in a press conference: Date: Wed, 22 October 2003 Time: 11.00 am Place : The office of WALHI (national headquarters) Jl. Tegal Parang Utara No.14, Mampang, Jaksel Speakers: Longgena Ginting (Director, WALHI) Ory Rahman (Director, KONTRAS) Hans Gebze (Papuan Students Alliance) Emmy Hafild (Transparancy Indonesia)* tbc We hope you can join us there. Thank you! Renegotiate Freeports Contract of Work! Jakarta, 21 October 2003 Solidarity Action to Challenge Freeport: Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka (DeMMaK), WALHI, Mineral Policy Institute, JATAM, PBHI, PRD, FNPBI, SEGERA, Solidaritas Aceh-Papua (SAP), KONTRAS Jakarta, IMPARSIAL, YLBHI, Yappika, Elsam Jakarta, Kontras Papua, Elsham Papua, Increase, GP Kerakyatan, FPDRA, SMUR, KAU, SNuP, Solidamor, Bina Desa. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] IAGI : RUU Sumber Daya Air Kurang Perhatikan Isu Pemanfaatan Air Tanah
IAGI : RUU Sumber Daya Air Kurang Perhatikan Isu Pemanfaatan Air Tanah [21/10/03] RUU Sumber Daya Air yang sekarang tengah dibahas oleh DPR dinilai masih kurang proporsional. Pasalnya, RUU tersebut ternyata lebih banyak memfokuskan pengaturannya pada pemanfaatan air permukaan. Padahal, masih banyak isu penting lainnya terutama mengenai pemanfaatan air tanah. Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Andang Bachtiar, dalam diskusi soal RUU SDA di Jakarta (21/10). RUU SDA belum mengatur pengelolaan air secara proporsional, tegas Andang. Andang melanjutkan, IAGI menyambut baik inisiatif pemerintah dan DPR dalam menyusun RUU SDA. Pasalnya, keberadaan RUU soal pengelolaan SDA dipandang sebagai suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi yang telah ada selama ini. Menurutnya, perkembangan zaman menunjukkan, krisis SDA telah mulai dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia sehingga perlu disikapi. Mengenai proporsionalitas RUU tersebut, anggota Komisi Geologi Lingkungan dan Hidrologi IAGI, Fajar Lubis mengatakan bahwa ternyata RUU SDA yang sekarang lebih banyak menyoroti soal pengelolaan air permukaan. Di lain pihak menurutnya, beberapa pengelolaan jenis air lainnya yang lebih mendesak, justru pengaturannya sangat sedikit. Fajar mencontohkan isu pengelolaan air tanah. Menurutnya dalam beberapa waktu ke depan, saat semua sumber daya air permukaan telah maksimal dimanfaatkan, orang akan berlomba memanfaatkan sumber daya air tanah. Sayangnya, aturan soal pemanfaatan air tanah di RUU SDA ini lebih sedikit dibanding pemanfaatan air permukaan. Ia juga mencontohkan, bagaimana sebagian masyarakat Indonesia di beberapa daerah memanfaatkan air hujan untuk kebutuhannya sehari-hari. Ke depan, saat pemanfaatan hujan buatan sudah bisa dimaksimalkan, perlu juga diatur soal pemanfaatan sumber air hujan itu, jelas Fajar. Masalah Jakarta Satu hal yang menarik terungkap dalam diskusi ini adalah bahwa sebagian besar masalah yang diatur dalam RUU SDA ini terkait dengan masalah krisis air yang dialami oleh Jakarta dan beberapa daerah lain seperti Bali dan Lampung. Fajar menjelaskan, krisis pengelolaan air permukaan sebagaimana yang diatur RUU SDA ini hanya terjadi di Jakarta, Bali dan Lampung. Sedang di beberapa wilayah lainnya, menurut Fajar, pengelolaan air permukaan justru bukan merupakan masalah utama. Bahkan di Nusa Tenggara saja, walaupun kapasitas sumber daya airnya lebih sedikit, namun pemenuhan air bagi penduduknya masih lebih baik dari Jakarta, cetus fajar. Berdasarkan hal tersebut, Fajar menyarankan agar RUU ini sebaiknya disusun lebih proporsional mengatur masalah pengelolaan jenis air lainnya. Sebaiknya diatur bagaimana bisa memecahkan masalah Jakarta dan mencegah agar masalah itu tidak terjadi pada daerah lainnya, imbuh Fajar. Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua Bidang Geologi Lingkungan IAGI, Abdurrachman Assegaf mengatakan bahwa IAGI secara khusus menyelenggarakan diskusi panel antar anggotanya pada 10 Oktober 2003 lalu di Bandung yang menghasilkan beberapa rekomendasi. Rekomendasi IAGI antara lain, bahwa diperlukan pengaturan yang proporsional dalam RUU SDA meliputi semua aspek air yaitu air hujan, air permukaan, air tanah dan air laut yang berada di darat. Pengelolaan sumber daya air tanah juga mutlak harus berdasarkan pada cekungan air tanah, sesuai dengan sifat alamiahnya. IAGI juga merasa sosialisasi terminologi air tanah bagi masyarakat masih kurang. Karena itu, mereka menyatakan bahwa diperlukan sosialisasi terminologi cekungan air tanah kepada seluruh lapisan masyarakat (stake holders). Sudah dibahas Berdasarkan pengamatan hukumonline yang mengikuti pembahasan RUU SDA dari dekat, masalah yang dikemukakan IAGI soal kurang proporsionalnya RUU ini merupakan perdebatan yang sudah pernah dibahas. Selama masa pembahasan tersebut, memang telah terjadi perbedaan kepentingan antara Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Departemen Kimpraswil yang mempunyai kewenangan atas pengelolaan air permukaan, berjuang keras agar di RUU SDA ada pengaturan lebih banyak soal air permukaan. Sebaliknya juga dilakukan oleh ESDN, yang memperjuangkan lebih banyak pengaturan pada air tanah. Kabar baiknya, persoalan ini telah selesai melalui pembahasan antar departemen. Persoalan yang sekarang mengemuka adalah mengenai bagaimana peranan Bank Dunia terkesan mengendalikan arah perumusan RUU SDA tersebut. Seperti telah diberitakan, Bank Dunia menyatakan RUU SDA akan menyulitkan pemerintah mengimplementasikan kesepakatan tahun 1999 tentang perjanjian pinjaman AS$300 juta. Keberatan Bank Dunia, karena pengelolaan irigasi dalam RUU SDA terpusat di pemerintah, bukan di petani (Kompas, 17/10). Sumber : Hukumonline.com/21/10/03 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL
[iagi-net-l] Sok Lingkungan tapi Membabi Buta (Lap Wartawan Ozon)
Sok Lingkungan tapi Membabi Buta Salah satu personil yang terkait erat dengan aktifitas penambangan adalah geologist. Mereka berperan dalam kegiatan eksplorasi yakni rangkaian kegiatan untuk menemukan sumber daya dan cadangan kebumian dan mengembangkan atau menyiapkannya menjadi tambang (eksploitasi). Penolakan tambang di hutan lindung, bagaimana pun, tidak terlepas dari kepentingan mereka. Apa pandangan dan sikap para ahli yang tergabung dalam Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tentang tambang di hutan lindung? Wartawan Ozon, Very Herdiman mewawancari Sekjen IAGI, Ariadi Soebandrio, di sela-sela acara kursus Geologi untuk Wartawan dan Staf Humas di Hotel Salak Bogor. Berikut petikannya : Apa pendapat Ikatan Ahli Geologi Indonesia tentang tambang di hutan lindung? Kalau kita (IAGI-red) pada dasarnya berpendapat sebaiknya menilai area tertentu sesuai dengan neraca yang benar. Kita tidak usah sentimental, terlalu sok dengan lingkungan tapi membabi buta. Maksudnya begini. Kita bicara hutan lindung, tapi harus jelas apa definisinya. UU No 41 menegaskan, wilayah yang berada dalam kemiringan lereng 40 deradad sudah menjadi hutan lindung. Kalau kita bicara hutan lindung berdasarkan kemiringan, apakah sesuai atau tidak? Mengapa kita bicara hutan lindung tapi tidak bicara tentang apa yang mau dilindungi. Fauna, flora atau apanya? Karena itu ia berbenturan dengan industri ekstraksi yang sebarannya banyak di daerah dengan sudut lereng yang masuk dalam definisi hutan lindung. Maka bubarlah dunia ekstraksi kebumian artinya eksplorasi geologi. Yang menjadi pertanyaan kita ialah di bawah permukaan terdapat potensi emas yang besar sementara di atas permukaan hanya terdapat alang-alang, tapi termasuk hutan lindung. Realitasnya seperti itu yakni banyak hutan lindung yang isinya alang-alang. Jadi, marilah kita biara bareng-bareng, industri ekstraksi dengan orang yang bicara hutan lindung. UU 41 inikan nyelonong duluan, tanpa ada suatu pertimbangan terhadap potensi bawah permukaan. Apakah bumi kita ini hanya yang terdapat di atas permukaan atau juga termasuk yang di bawah permukaan? Penambangan kan merusak lingkungan Makanya kita bicara neraca. Akan lebih bagus jika hal ini didiskusikan untuk mencapai nilai optimum tertentu. Ada kepentingan tersembunyi di balik pertentangan itu? Kita no comment. Tapi kalau secara teknik kurang lebih seperti itulah. Kita minta, marilah mengarah pada neraca. Marilah kita bikin neraca apa yang ada di bawah permukaan dan di atas permukaan. Kemudian kita optimumkan. Hasil itulah yang dipakai untuk melakukan suaru perencanaan tata ruang. Data itulah yang dipakai untuk membuat keputusan tentang mengolah area tertentu. Apa kita biarkan masyarakat di situ miskin karena jargon-jargon seperti tadi? Itu kan unfair. Pernah melakukan kalkulasi ekonomisnya? Kawan-kawan dari IMA dan Pa Mandaru (Sukmandaru Prihatmoko, VP Mining Division IAGI). Sudah pernah melakukan perhitungan. Saya sendiri tidak tahu persis angka-angkanya. Mungkin lebih bijak bagi saya seperti tadi. Kita hitung neraca, kita hitung kekayaan di atas permukaan dan di bawah permukaan untuk kita optimalkan dan mendapatkan keputusan bagus. Apakah kerusakan penambangan bisa diminimalisir? Oh bisa. Benar, bahwa penambangan itu merusak lingkungan. Tapi tidak bisa diminimalisir, adalah suatu yang tidak mungkin. Apalagi dengan teknologi yang semakin berkembang. Teknologi apa yang bisa digunakan? Ya mungkin usaha seperti penghijauan, usaha seperti memberikan jaminan kepada penambang bahwa daerah tersebut harus dikembalikan seperti semula. Itu bukan urusan industri ekstraksi tapi urusan para penegak hukum dan pembuat kebijakan. Mereka menerapkan policy dan menjaga policy tersebut jangan sampai hanya bagus di atas kertas.* Sumber : Majalah Ozon Vol 5, No 1 September 2003 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Perairan Indonesia kaya emas
Laut Indonesia ternyata bukan hanya kaya ikan dan sumber daya hayati lainnya. Lebih dari itu, perairan ini juga menyimpan kandungan emas. Sebuah harapan baru tentunya. Dibutuhkan pengetahan yang maha luas untuk mengeksplorasinya. Pada Agustus 2003 lalu, Ekspedisi Geologi Laut, dengan sandi Bandamin II, seperti dikutip dari harian Suara pembaruan dilaksanakan oleh Tim Indonesia- Jerman di wilayah Laut Flores-Laut Banda, di sekitar Pulau Komba, Nusa Tenggara Timur. Ekspedisi Bandamin II digelar sebagai hasil kesepakatan Pertemuan Komite Pengarah Riset Kelautan Indonesia-Jerman yang berlangsung Oktober 2002 lalu di Batam. Hasil analisis awal Tim Ekspedisi Bandamin II cukup menakjubkan. Kalau pada Ekspedisi Bandamin I berhasil ditemukan dua gunung api bawah laut; Anak Komba dan Abang Komba maka Ekspedisi Bandamin II berhasil ditemukan lagi sebuah gunung api bawah laut pada posisi 7 derajat, 58 menit Lintang Selatan (LS), dan 123 derajat, 47 menit Bujur Timur (BT). Temuan itu diberi nama Gunung Baruna Komba. Di samping itu, jenis batuan dasar laut, dari kedalaman 500-600 meter yang berhasil diangkat ke permukaan terdiri dari andesit, tracy-andesit, dan basalt. Batuan itu umumnya telah mengalami perubahan akibat proses hidrotermal melalui proses silisifikasi dan kloritifikasi. Di samping itu, tim juga berhasil menganalisis kehadiran mineral-mineral sulfida pirit (FeS2), barit (BaSO4), dan markasit (FeS2) pada batuan-batuan yang diangkat dari dasar laut tadi. Ini berarti ada proses epitermal di dasar laut wilayah Gunung Baruna Komba. Kehadiran mineral-mineral logam tadi bisa dipakai sebagai indikator kehadiran mineral-mineral logam lainnya, khususnya emas dan perak. Oleh sebab itu, para ilmuwan segera menghimpun sebanyak mungkin contoh-contoh batuan dasar laut tadi. Lalu dibawa ke darat guna dianalisis melalui laboratorium geokimia agar dapat diketahui potensi kadar mineral logam mulianya. Sebagai perbandingan, hasil analisis awal potensi emas di dasar laut di sekitar kepulauan Sangihe Talaud, melalui Ekspedisi II ASHA-2001 Indonesia- Australia, diprakirakan kehadiran potensi emas sekitar 1 gram per 1 ton batuan. Hasil selengkapnya dari Ekspedisi Bandamin II ini akan digelar pada Seminar Internasional IFMS 2003 di Balai Sidang Senayan Jakarta, pada Desember 2003 bersamaan dengan Peringatan Hari Nusantara 2003. Menanggapi hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof Dr Rokhmin Dahuri, meminta agar beragam informasi potensi sumber daya nonhayati kelautan Indonesia ini dapat segera dihimpun dan disebarluaskan kepada para stake holder. Hal itu, lanjut Rokhmin, dimaksudkan agar dapat dipakai untuk membuka kesempatan-kesempatan bagi investor, khususnya untuk mengeksploitasi mineral logam mulia dari dasar laut. Menurut Kepala Pusat Riset Wilayah Laut BRKP, Dr Safri Burhanuddin, ekspedisi serupa akan dilanjutkan pada masa mendatang. Syaratnya, kata Safri, Jerman bersedia menambah beasiswa bagi ilmuwan-ilmuwan Indonesia untuk mengambil program magister (MSc) dan doktor (PhD) di Jerman lewat hasil riset dan analisis data yang dihimpun dari ekspedisi-ekspedisi Bandamin. Pada Kegiatan Ekspedisi Bandamin II, tim Indonesia yang berpartisipasi terdiri dari ahli-ahli geologi/geofisika laut dari BRKP, BPPT, LIPI, PPGL, ITB, Universitas Padjadjaran, Universitas Trisakti, dan Universitas Pembangunan Nasional (Veteran). Tim ini dipimpin Ir Lili Sarmili MSc dari PPGL. Sedang Tim Jerman datang dari Freie Universitat Berlin yang dipimpin Dr Pieter Halbach. Kegiatan Ekspedisi Bandamin II mencakup survei batimetri, pengukuran konduktivitas, suhu dan kedalaman (CTD), pengambilan contoh batuan dari dasar laut, serta pemotretan kondisi bawah laut.* - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] RI kehilangan potensi migas
RI kehilangan potensi migas JAKARTA (Bisnis): Indonesia berpotensi kehilangan kesempatan meningkatkan jumlah produksi migas secara nasional akibat tidak berlakunya perjanjian celah Timor antara Indonesia dan Australia. Menurut Sekjen Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Ariadi Subandrio, potensi minyak dan gas di wilayah Celah Timor memang tidak terlalu besar. Namun demikian karena tidak berlakunya lagi perjanjian celah Timor antara Indonesia dan Australia membuat Indonesia kehilangan kesempatan menambah produksi migas nasionalnya, tuturnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta belum lama ini. Senada dengan Ariadi, Kepala Joint Authority RI-Australia Bona Situmorang menuturkan bahwa di zona kerja sama seluas 60.000 km, sebelumnya Indonesia dan Australia sudah melakukan kegiatan eksploitasi minyak dan gas. Pertama, eksplorasi di blok Bayu-Undan yang rencananya pada tahun depan akan mulai berproduksi. Bona mengatakan produksi di blok tersebut diperkirakan mencapai 110.000 barel per hari, 70.000 kondensat dan 40.000 LPG. Cadangannya migas dari blok ini tercatat 3,4 TCF. Dapat dikatakan produksi migas dari blok Bayu Undan tergolong kelas dunia. Namun, karena Timor Timur sudah tidak lagi menjadi bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Repbublik Indonesia) sudah tidak ada urusan lagi. Yang ada sekarang adalah perjanjian kerjasama celah Timor antara Timor Timur dan Australia, tuturnya. Kedua, eksplorasi di blok Elang-Kakaktua yang dilakukan oleh Stat Oil pada 1998 dengan produksi miyak sebesar 35.000 berel per hari. Namun saat ini produksinya mulai menurun karena field life- nya hanya lima tahun. Berkaitan dengan masalah Celah Timor, sebagai Sekjen IAGI Ariadi Subandrio menyarankan agar pemerintah melakukan penentuan garis batas wilayah Laut Timor yang permanen antara Indonesia, Australia, dan Timor Timur. Selain itu, IAGI meminta pemerintah untuk merundingkan batas negara RI dan Timor Leste khususnya untuk penentuan batas laut, katanya. Bisnis - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Indonesia Berpotensi Kehilangan Migas di Celah Timor
Indonesia Berpotensi Kehilangan Migas di Celah Timor 25 Sep 2003 11:26:5 WIB Akibat tidak diperbaruinya naskah perjanjian (treaty) 1989, Indonesia berpotensi kehilangan cadangan minyak dan gas bumi di wilayah Celah Timor. Diperkirakan, cadangan minyak dan gas bumi di salah satu wilayah Celah Timor berjumlah 3,4 triliun cubic feet (TCF) atau 96,2 miliar meter kubik. Contohnya di Bayu Undan. Diperkirakan cadangan minyak dan gas bumi di sana berjumlah 3,4 TCF, dan itu kelas dunia, kata Ir. Bona Situmorang, PhD, anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) pada Tempo News Room. Namun, ia melanjutkan, karena naskah perjanjian tidak diperbarui, Indonesia tidak bisa melakukan kerja sama untuk eksploitasi di sana. Bona mengungkapkan, kontraktor yang akan melakukan eksploitasi di Bayu Undan adalah Philips Petroleum. Rencananya, mereka tahun depan (2004) sudah akan melakukan produksi, tutur Bona. Kapasitas awal yang akan diproduksi, kata Bona, berkisar 110 ribu barel per hari. Jumlah tersebut dengan perincian 70 ribu untuk kondensat dan 40 ribu untuk LPG (liquefied petroleum gas). Selain Bayu Endan, ucap Bona, wilayah yang mempunyai cadangan minyak dan gas bumi di Celah Timor adalah Elang Kakaktua. Saat pertama kali ditemukan, jumlah kapasitas awalnya 35 ribu barel per hari. Namun, jumlah itu sekarang sudah menurun, karena field life-nya lima tahun, katanya. Bona berpendapat, agar Indonesia dapat memperoleh sumber daya minyak dan gas di wilayah itu, perlu dilakukan penentuan batas permanen antara Indonesia, Timor Leste, dan Australia. Namun, ia mengingatkan, Indonesia juga harus memperhitungkan penentuan batas baru itu agar tidak berimplikasi dengan batas-batas negara yang sudah disepakati sebelumnya. Selain menentukan batas permanen yang baru, khususnya antara Timor Leste dan Timor Barat (NTT), juga perlu ditetapkan konvensi mana yang akan digunakan untuk menentukan batas permanen tersebut, kata Bona. Sebelum Timor Leste merdeka, Bona memaparkan, Indonesia dan Australia telah menyepakati kerja sama pengembangan sumber daya minyak dan gas bumi di Celah Timor yang dituangkan dalam naskah perjanjian (treaty) tahun 1989. Perjanjian itu sendiri terjadi karena antara tahun 1979 sampai 1989 tidak ada kesepakatan antara Indonesia dan Australia ihwal batas permanen kedua negara, tuturnya. Dalam naskah perjanjian tersebut, kata Bona, akhirnya dibentuk zona kerja sama (Zona A, B, dan C) antar kedua negara untuk mengambil minyak dan gas bumi di wilayah tersebut. Zona A adalah garapan bersama yang dibatasi pada daerah sengketa yang terletak antara median line (garis tengah) dan garis kedalaman 1.500 meter, sedangkan Zona B adalah daerah garapan Australia yang terletak antara garis tengah dan garis jarak 200 mil dari pantai Pulau Timor, sisanya Zona C adalah daerah garapan Indonesia yang terletak antara garis kedalaman laut 1.500 m dan poros kedalaman laut dari Pulau Timor. Masalahnya, menurut Bona, begitu Timor Timur merdeka dan menjadi Timor Leste, naskah perjanjian itu turut lepas. Hal itu terjadi karena dalam naskah perjanjian itu disebutkan bahwa kerja sama yang dijalin antara Timor Timur sebagai salah satu provinsi Indonesia dan Australia Bagian Utara, imbuhnya. Sebelumnya, Rabu (24/9) sore, Kelompok Kerja Pengkajian dan Perumusan Berbagai Aspek Strategis di Celah Timor (Pokja Celah Timor) meminta DPR agar mendesak Pemerintah Indonesia memperbarui perjanjian kerja sama eksploitasi minyak dan gas di Celah Timor. Pokja juga meminta pemerintah agar melakukan penelitian kembali atas nota kesepahaman yang telah dibuat antara Indonesia dan Australia mengingat telah lahirnya negara baru, yakni Timor Leste. Pada kesempakatan terpisah, Ariandi Subandrio, Sekretaris Jenderal IAGI mengusulkan agar pemerintah Indonesia segera merundingkan batas negara antara Indonesia dengan Timor Leste, khususnya untuk penentuan batas laut. Ia berpendapat, secara geologi, penarikan batas negara (orisinal Celah Timor) tidak sesuai dengan prinsip landas kontinen yang seharusnya memakai metode garis tengah. Tempo - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Elang unggulan Newmont setelah Batu Hijau
Elang unggulan Newmont setelah Batu Hijau Pada 2003 PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) telah kembali melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah kontrak kerjanya setelah pada 2001-2002 terhenti. Perusahaan bertekad akan intensif meneruskan kegiatan eksplorasi dengan menganggarkan dana sebesar US$ 1,12 juta untuk tahun ini. PT NNT akan memperluas kawasan penambangan emas di Sumbawa, NTB dengan melakukan eksplorasi potensi emas di sekitar kawasan tambang Batu Hijau yakni di wilayah Elang dan Ranti. Tapi di wilayah kedua blok ini berada pada kawasan hutan lindung, maka untuk melakukan eksplorasi harus mendapat ijin eksplorasi dari badan planologi departemen kehutanan dan departemen energi dan sumber daya mineral. Menurut Senior Manager External Manager, Robert Humberson, perusahaan sendiri belum mempunyai kebijakan untuk melepas atau meneruskan pada tahap lebih lanjut pada wilayah eksplorasi yang berada di kawasan hutan lindung. Tapi kalau nantinya perusahaan merasa tidak ada kemungkinan sama sekali untuk melakukan eksplorasi, maka blok ini akan dilepas. Tapi sampai sekarang ini masih ada harapan untuk melakukan eksplorasi di wilayah itu, ungkapnya. NNT, perusahaan yang 45% sahamnya dimiliki oleh Newmont Indonesia Ltd, PT Pukuafu Indah (20%), dan Nusa Tenggara Mining Co (35%), melanjutkan kegiatan eksplorasi di wilayah Elang Kecamatan Ropang, kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah mendapat ijin eksplorasi dari badan planologi departemen kehutanan dan departemen energi dan sumber daya mineral pada 2003. Kemudian di wilayah ini dilakukan eksplorasi awal mulai pada Maret 2003 lalu. Perusahaan melakukan pengeboran pada delapan titik lokasi di wilayah Elang yang berada pada hutan produksi. Sedangkan yang berada pada kawasan hutan lindung tidak dilakukan apa-apa. Perusahaan melakukan eksplorasi pertama kali di wilayah Elang yang diharapkan mendapat prospek emas ini pada 1989, kemudian dilakukan kembali pada 1991 dan 1994. Menurut Adi Maryono, chief geologist exploration PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) program eksplorasi di Elang, masih pada tahap yang sangat awal. Perusahaan tambang dimanapun, jika dalam tahap ini, pasti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasil analisis wilayah. Bahkan bisa mencapai lebih dari 15 tahun untuk dapat dipastikan apakah kandungan mineral di wilayah tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak, katanya kepada Miningindo di sela-sela kunjungan wartawan ke lokasi pertambangan di Batu Hijau, Sumbawa, pekan lalu. Meskipun masih tahap awal, kegiatan eksplorasi di Elang telah memberikan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja lokal. Sebesar 95 persen orang pekerja berasal dari warga masyarakat setempat. Perusahaan ini juga telah melakukan sosialisasi kegiatan ini kepada pemerintah dan masyarakat. PT. NNT telah mengundang unsur pemerintah baik propinsi NTB, Kabupaten Sumbawa maupun camat dan aparat sekitar untuk meninjau langsung kegiatan eksplorasi di Elang. Keterlibatan masyarakat lokal tidak hanya sebatas sebagai tenaga kerja langsung, tetapi juga dalam memasok kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, jasa pengantar dan peralatan-peralatan. PT. NNT juga mempunyai rencana untuk melakukan uji bor di wilayah Rinti, Kecamatan Ropang. Tetapi karena di wilayah Rinti ini berada di kawasan hutan lindung, maka untuk melakukan kegiatan selanjutnya masih menunggu ijin eksplorasi dari Badan Planologi Departemen Kehutanan dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Rencana total luas bukaan untuk pemboran di Elang dan rencana pengeboran di Rinti seluas 1,01 hektar sedangkan total pohon yang ditebang untuk perhitungan ganti rugi atau dana reboisasi seluas 264 meter persegi. Sedangkan mengenai anggaran eksplorasi untuk tahun ini perusahaan menyiapkan dana sebesar US$ 1,12 juta. Dalam melaksanakan operasinya, PT. NNT selaku kontraktor pemerintah Republik Indonesia selalu mematuhi peraturan dan perundang-undangan pemerintah Indonesia yang berlaku dan mengacu pada Kontrak Karya dan ANDAL. PT. NNT bertekad untuk menjadi mitra yang bertanggung jawab secara sosial dan berupaya untuk menerapkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat, tandas Humberson.* - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
[iagi-net-l] LSM siap gantikan karyawan KPC yang lakukan mogok
LSM siap gantikan karyawan KPC yang lakukan mogok Sejumlah pengurus lembaga swadaya masyarakat (LSM) meminta agar karyawan PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur kembali bekerja. Bila tidak, pihak LSM akan membawa putra daerah untuk menggantikan posisi karyawan yang terus mogok. Johansyah ketua Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Kutai Timur (YPM-KT) yang juga ketua Aliansi Pemberdayaan Masyarakat Kutai Timur (APM-KT) meminta kepada jajaran karyawan KPC untuk mengakhiri mogok kerja dalam waktu satu pekan dan membawa serta menyelesaikan masalah ini di meja perundingan dengan pihak manajemen. Kalau aksi ini tetap berjalan, maka kami siap berkoordinasi dengan tokoh- tokoh adat Kutai dan Dayak serta membawa putra daerah untuk menggantikan posisi karyawan yang terus mogok tersebut, katanya kepada harian Kaltim Post di Sangatta Kutim, Kaltim 31 Agustus lalu. Seharusnya, kata Johansyah, karyawan KPC tidak melakukan mogok kerja, lantaran mereka sudah lebih mapan. Yang seharusnya mendemo KPC itu adalah pengangguran yang tidak punya pekerjaan. Masih banyak putra daerah di Sangatta yang siap untuk bekerja di KPC yang kalau dipoles sedikit skillnya, juga bisa dimanfaatkan oleh KPC dalam mengoperasikan tambang batubara. Menurutnya, banyak putra daerah yang mau kerja, hanya saja kesempatan untuk itu belum diberikan KPC kepada mereka. Ia melihat ada indikasi permainan pihak ketiga sebagai provokator yang mencampuri urusan intern antara KPC dengan karyawannya. Untuk itu, ia meminta pihak ketiga untuk menarik diri dari masalah ini, sehingga suasana kondusif di Sangatta dan Kutim pada umumnya tetap terjaga. Sementara itu Gubernur Kaltim Suwarna AF dan Bupati Kutai Timur Mahyudin menunjukkan keberpihakannya kepada karyawan KPC. Mereka menyarankan agar perusahaan memberikan hak yang dituntut karyawan KPC, kalau hal itu memang haknya. Mogok kerja dilakukan sebagai reaksi atas tidak dilaksanakannya kesepakatan pemberian dana 5 juta dolar AS sebagai penenang rencana mogok kerja 28 Agustus lalu. Mogok itu untuk menuntut bagian hasil penjualan saham KPC. Suwarna mengatakan, seharusnya pemegang saham, yakni PT Rio Tinto dan Beyond Petroleum (BP) menyelesaikan masalah karyawan ini dengan baik, tanpa ada yang merasa dirugikan. Kita semua tahu, pemegang saham itu sudah banyak mengambil keuntungan dari hasil tambang di KPC, sehingga wajar kalau sebagian sahamnya dibagikan secara merata kepada karyawan yang berjasa dalam menjalankan perusahaan tambang batubara itu, katanya.* - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] KPC himbau karyawan kembali bekerja seperti biasa
KPC himbau karyawan kembali bekerja seperti biasa Manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC) hari ini (29/8) menghimbau para karyawan untuk kembali bekerja seperti biasa agar perundingan dengan wakil para pemegang saham dapat dilanjutkan. Pasalnya, dalam tata tertib perundingan yang ditandatangani wakil para pemegang saham dan serikat buruh (SB), jelas menyatakan bahwa apabila perundingan-perundingan selanjutnya diperlukan oleh perwakilan dari pemegang saham dan SB KPC, perundingan tersebut akan dijadwalkan kemudian dengan kesepakatan bersama. Himbauan manajemen KPC ini dikarenakan SB KPC telah melakukan mogok kerja yang dimulai pada pukul 01.00 WITA hari ini. Pemogokan ini dikarenakan proses negosiasi untuk pembayaran goodwill kepada seluruh karyawan, setelah penjualan Holding Companies yang memiliki interest perusahaan, dipandang mengalami kebuntuan. Menurut pandangan manajemen perusahaan, dalam siaran pers yang diterima Miningindo, tuntutan serikat pekerja di luar hak yang diatur sesuai dengan perundang-undangan. Pasalnya komitmen untuk pembayaran goodwill atas penjualan holding companies perusahaan adalah itikad baik para pemegang saham yang sebenarnya tidak ada dasarnya menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, baik di Kontrak Kerja Bersama atau di perjanjian kerja perusahaan. Selain itu, tidak terjadi kebuntuan dalam perundingan karena para pemegang saham telah berulang kali dan secara konsisten menyatakan keinginan mereka untuk melanjutkan perundingan mengenai pembayaran ex-gratia. Karenanya, manajemen perusahaan ini menganggap bahwa pemogokan ini tidak sah. Jumlah seluruh karyawan KPC saat ini tercatat 5.923 orang, di antaranya terdiri dari 2.764 orang karyawan tetap dan 2.781 orang karyawan kontraktor khusus. Sedangkan pada posisi kunci diduduki oleh warga negara Indonesia (WNI), hanya sekitar 24 karyawan non-Indonesia yang bekerja di KPC. Sebagaimana diketahui PT Bumi Resources Tbk telah mengambil alih kepemilikan PT KPC dari Sangatta Holding Company (dimiliki Rio Tinto) yang berkedudukan di Cayman Island dan Kalimantan Coal Ltd. (dimiliki BP) yang berkedudukan di Mauritius. Sebelumnya, Sangata Holding Company dan Kalimantan Coal Ltd. masing-masing memiliki 50 persen saham PT KPC. KPC yang beroperasi di Sangatta, Kutai Timur Kalimantan Timur, berproduksi sebesar 18 juta ton pertahun, sebagian besar di gunakan untuk ekspor dan hanya 4 persen untuk kebutuhan dalam negeri. Keuntungan KPC pada tahun 2002 tercatat sebesar 450 juta dolar AS. Ditargetkan tak jauh beda pada 2003 nantinya. * - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir
Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa mendatang. Demikian dikatakan Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti Agus Guntoro menyatakan hal tersebut di suatu acara di Bogor 25 Agustus lalu. ''Pertambangan di hutan lindung sebaiknya dibatalkan saja karena kerugiannya jauh lebih besar daripada keuntungannya. Musim kering tahun ini yang begitu parah bisa menjadi pelajaran sangat berharga bahwa menyelamatkan hutan jauh lebih menguntungkan,'' tegasnya seperti dikutip dari harian Media Indonesia. Agus menyatakan keprihatinannya terhadap langkah-langkah pemerintah yang hanya berpikir secara sektoral dari sisi pertambangan sehingga terus mendesak DPR untuk meloloskan pertambangan secara terbuka di hutan lindung. ''Melihat dampaknya yang sangat serius, seperti banjir dan kekeringan, harusnya pemerintah mengkaji secara mendalam.'' Namun, kajian mendalam terhadap rencana pertambangan terbuka di hutan lindung tidak dilakukan. Buktinya, lanjut Agus, pemerintah hanya mengaji keuntungan dari sektor pertambangan, sedangkan kerugian akibat kerusakan hutan lindung tidak pernah dikaji secara mendalam. Menurutnya, banyaknya kebijakan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan telah mengakibatkan bencana lingkungan sangat parah. Indonesia, tuturnya lagi, harus belajar dari China yang maju pesat belakangan ini karena memanfaatkan sumber daya alam secara lebih bijaksana dan berkelanjutan. Dia mencontohkan rencana pertambangan di hutan di China juga banyak diajukan swasta. Namun, setelah dikaji untung ruginya, China memilih tidak meloloskan pertambangan di hutan. Negara lain, terutama negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, tutur Agus, juga lebih hati-hati dalam memanfaatkan sumber daya alam. Pengambilan kayu di hutan, misalnya banyak dilakukan dengan menggunakan helikopter supaya keragaman hayati di sekitar pohon yang ditebang tidak ikut rusak. Kehati-hatian dalam mengeksploitasi sumber daya alam harus dilakukan. Pasalnya, pembentukan bahan tambang memerlukan waktu jutaan tahun. Pembentukan batu gamping di Jonggol, Bogor, yang tebalnya 100 meter memerlukan waktu 100 juta tahun. Tetapi batu gamping di Jonggol tersebut habis dieksploitasi hanya dalam waktu 30 tahun.* Sumber : Media Indonesia - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] PIR to exploit gas in Pelalawan on July 15
Gas exploration in sub district of Langgam in the regency of Pelalawan in Riau has been conducted. On July 15 a project of gas-fired power plant with capacity of 150 MW will likely start. PT Pemberdayaan Investasi Rakyat (PIR) following an agreement between investor and local government (Pemda) will conduct the project. It should have been conducted in April 2003, but it had to be postponed because of revision on some points under the draft agreement. But all things have been agreed by both investors and the Pemda, said the division head of promotion and investment (BPI) of Riau Ir Herlian Saleh to journalists on June 18. As quoted from Suara Merdeka of Semarang, the investor said that the project could be realized on July 15. PT PIR will handle the project mechanism together with project contractors. Over the PLTG project PT PIR will own 30 percent of the shares, PT PLN Batam 21 percent, and the remaining 49 percent goes to PT Rolls Royce. The project is totally worth Rp160 billion. * sumber : www.miningindo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Topographical condition of East Kalimantan mapped
Tujuan awal dimunculkannya berita ini pada milist iagi adalah sebagai informasi berita yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan geologi. Dengan pertimbangan, tentunya semua anggota milist ini tidak sempat membuka- buka media dan browsing informasi yang dapat menemukan berita seperti ini. Dengan membaca berita yang saya kirim yang dikutip dari Harian lokal Kaltim post, anggota iagi bisa membahas dan mengolahnya sebagai bahan diskusi, kalaupun perlu bisa juga memberikan statemen tertulis pada harian yang bersangkutan. Atau bisa juga mengundang wartawan dalam acara pers conference. Berita yang bermuatan teknis geologi jarang ada di majalah atau harian umum, kecuali harian khusus geologi atau in house magazine geologi (kalau itu ada). Bahkan di majalah khusus di bidang tambang dan migas seperti Petrominer pun tidak pernah membahas suatu topic dari sisi teknis geologinya. Untuk itu IAGI saya harap dapat menjembatani dalam pemberian informasi yang teknis kedalam bahasa biasa dengan lebih sering mengajak dialog atau apapun namanya dalam satu wadah dengan wartawan. Membahas suatu masalah dari segi teknis geologi tapi dengan bahasa yang sederhana. Dengan demikian akan mempermudah wartawan mengunyah bahan dan secara gampang pula mereka menyajikan dalam bentuk berita kepada pembaca. Tentunya dengan cara seperti ini, juga merupakan suatu agenda iagi untuk mensosialisasikan geologi. Itu yang jarang dilakukan oleh IAGI. Dengan komentar Pa Paulus ini, maka jelas bahwa berita yang disiapkan Pa Argo sangat mengaburkan, tidak sesuai dengan maksud awal untuk membantu IAGI dalam sosialisasi kegeologian bagi masyarakat awam. Yang pasti bahwa berita mengenai kegiatan eksplorasi di daerah Tarakan tersebut, bukan didapat dari PRnya PT. Exspan Nusantara yang merupakan instansi yang sangat relevan (PTEN sudah lebih dari 10 tahun mengexploitir/developed daerah ini). Mohon pertimbangan IAGI untuk lebih selektif dalam penerimaan pemberitaan melalui media, atau pemakaian nama IAGI bagi berita yang berbau geologi. Terima kasih. Wassalam. -Original Message- From: Allo, Paulus T [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 20, 2003 12:07 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:RE: [iagi-net-l] Topographical condition of East Kalimantan mapped ada beberapa hal yg kelihatan aneh ... Drillings will be carried out over seismic areas that have been examined with resistivity logging of electric effects in locations that are believed to contain oil and gas. == berarti drilling dilakukan setelah hasil pengujian dgn res log. loh, bukannya kita drill karena memang ingin dilakukan pengujian? dalam artian, kita drill karena ingin tahu apa isinya, kalau dari kalimat diatas kesannya, kita baru akan drill kalau sudah ketahuan ada isinya dari res log. ... Gamma rays together with X-ray and sonic logging for sound identification is used for portraying soil conditions. The next step is self-potential logging to assess the results of evaluation == soil? yg dimaksud soil atau rocks? sound identification? identifikasi suara? apa maksudnya? SP log utk assess the results of evaluation? ...Seismic mapping will produce a vague-impression picture. If oil and gas composition has been clearly identified, drillings can start.. == oil and gas composition? kedengarannya lebih ke komposisi kimiawi. sejak kapan seismik bisa CLEARLY identified oil and gas composition? wahhasik juga nih, ada kesempatan buat jualan seismik inversi :D -- pta - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])- http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst
RE: [iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara
Nyuwun sewu, Saya argo. Sekarang bekerja di media online di miningindo.com. Situs ini berisi mengenai data base pertambangan dan berita tambang dan oil dan gas. Sekarang juga aktif di env-news.com, situs lingkungan. Dulu pernah bergabung di majalah tambang dan oil dan gas dalam bahasa Inggris yang namanya Petrominer. Kemudian pindah lagi di majalah lingkungan LINK. Salam kenal semuanya. Argo C On Thu, 19 Jun 2003 12:56:09 +0700, [EMAIL PROTECTED] wrote : Pak Toto, pak Argo itu aktif di salah satu media (lupa namanya, ayo pak Argo, silakan memperkenalkan diri), dan selama ini secara tidak langsung ikut membantu kita (IAGI) dlm hal sosialisasi geologi kepada masyarakat awam. Itu kalau saya nggak keliru lho... Toto Santosa [EMAIL PROTECTED] To: iagi- [EMAIL PROTECTED] an.co.id cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara 06/19/03 10:48 AM Please respond to iagi- net Noor, belum terdaftar di Kecamatan Gunung Geger tuh kelihatannya. Anyway siapa Argo yang bikin news ini, strange news about Tarakan . Wassalam. -Original Message- From: SYARIFUDDIN Noor [SMTP:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 19, 2003 8:10 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara Vick, Tanya saja sama pak Camatnya.:-) PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] 19/06/2003 06:16 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara Ada yg tahu batubara ini dari Formasi apa sih ? Secara geologi umurnya, stratigrafinya, atau ekivalen dengan bb yg mana dll ... Thx RDP argo [EMAIL PROTECTED] 18/06/2003 03:59 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara Lagi, di Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL
[iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara
Lagi, di Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara GEGER - Ternyata, di gugusan pegunungan Geger terdapat kandungan alam sangat melimpah. Bayangkan saja, setelah ditemukan sumber minyak bumi, kini dipegunungan tersebut ditemukan kandungan batu bara. Kandungan alam yang memiliki nilai ekonomis tinggi ini ditemukan para Peneliti dari Universitas Trisaksi (Usakti) Jakarta. Lokasinya terdapat di lereng gunung Geger Desa Kampak Kecamatan Geger, Bangkalan. Penemuan batu bara ini diungkapkan Kepala Kantor Pertambangan Bangkalan Drs H Moh Arifin. Saat dikonfirmasi Radar Madura, mantan Camat Geger ini mentakan bahwa penelitian yang dilakukan Fakultas Geologi Usakti ini dilakukan sekitar tahun 1985-1986. Kebetulan saat itu, Arifin ikut serta dalam rombongan peneliti. Ketika mengikuti penelitian, saya ditunjukkan potongan batu yang diambil disalah satu lereng gunung di Desa Kampak. Kata salah seorang peneliti, batu warna agak kehitaman ini adalah batu bara. Namun, umurnya masih muda, jelas mantan Kabag Sosial Pemkab Bangkalan ini. Karena itu, pihaknya ingin kembali kelokasi untuk meneliti ulang struktur bebatuan yang ada di sekitar Desa Kampak. Apakah benar disitu terdapat kandungan batu bara. Kalau benar, berapa besar cadangan di dalamnya, serta berapa lama bisa dieksploitasi. Apalagi penelitian itu dilakukan 18 tahun lalu, timpalnya. Untuk mengetahui masalah tersebut, Kantor Pertambangan akan melakukan suvei potensi kandungan alam didua kecamatan yakni di Kecamatan Geger dan Galis. Dalam survei ini, Kantor Pertambangan bekerjasama dengan Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi Jakarta. Nanti kita ajak para pakar geologi ke sana (Geger, Red). Akan kita tunjukkan salah satu lokasi yang ada kandungan batu bara, terangnya. Dalam survei ini, lanjut Arifin, akan dilakukan penelitian lebih detil potensi- potensi yang ada di 2 kecamatan tersebut. Tahap survei ini mulai dipilah- pilah, mana potensi yang ditindak lanjuti, dan mana yang ditangguhkan, katanya menjelaskan. Sejak kemarin, para peneliti dari Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral mulai bekerja. Mengenai kejelasan survei, arifin berjanji akan memberikan hasilnya. Yang jelas, didua kecamatan itu akan kita teliti potensi kandungan alamnya, terang pejabat bertubuh tambun ini. Sumber Jawa Post - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Ekplorasi Masih Tahap Pemetaan
Ekplorasi Masih Tahap Pemetaan Potensi Migas Tarajan, Nunukan dan Bulungan Cukup Tinggi TARAKAN-Potensi minyak bumi dan gas Tarakan dan Nunukan serta Bulungan terbilang cukup tinggi hal ini dibuktikan dengan terlaksananya ekplorasi oleh konsultan jasa pelayanan Seismec BGP Indonesia (Biro Geosismic Minyak Mentah) yang telah dimulai sejak Mei lalu. BGP Indonesia ini bertindak sebagai kontraktor tunggal PT Exspan Nusantara guna mengadakan ekplorasi migas di 3 kawasan itu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Tarakan Ir Subono MT, mengatakan ekplorasi ini adalah suatu kegiatan pemetaan kondisi tofografi bumi yang mana di dalamnya terdapat potensi migas yang memungkinkan untuk dapat diproduksi, kegiatan ekplorasi ini akan dilakukan di Tarakan dan Nunukan serta Bulungan, BGP Indonesia yang diketua oleh Zhao Xuewu ini sedang mempersiapkan alat-alat pemetaan sehingga pekerjaan saat ini difokuskan pada pemetaan kawasan dulu, ujarnya kepada media ini. Senin tadi. Subono menegaskan ekplorasi migas ini akan dilakukan sekitar 8 bulanan yaitu dengan tahap evaluasi berupa kegiatan estimasi komposisi migas yang akan diproduksi dilanjutkan dengan pengujian porositas tanah yang didalamnya, terdapat potensi migas lalu, kemudian pengujian permeabilitas komposisi batuan. Setelah kegiatan itu dilaksanakan baru mengadakan pengeboran pada kondisi tanah atau sungai yang telah diseismec. Kegiatan pengujian ini berupa resistivity logging yaitu pengujian terhadap tahanan daya listrik di dalam tanah yang diperkirakan mengandung migas dilanjutkan gamma-ray yaitu kegiatan pemotretan kondisi tanah menggunakan sinar X dan sonic logging berupa pengujian getaran suara dimungkinkan didalamnya terdapat migas, setelah tahapan ini dilaksanakan lalu dilakukan kegiatan ahir yaitu self potensial logging yaitu evaluasi terhadap pengujian yang telah dilakukan tersebut. Seismec merupakan pemetaan remang-remang setelah jelas komposisi migasnya baru dilakukan pengeboran, seismec ditujukan pada pengujian reservour lapisan batuan yang mengandung migas sama halnya dengan mencari sumber air mineral, sedang kedalaman seismec sekitar 2 hingga 8 km di bawah permukaan bumi, siesmec di daratan dengan pembuatan sumur bor lalu dimasukan dinamit dengan tujuan menimbulkan getaran dan diinterpretasikan tanahnya potensial migas bila tedapat dilakukan pengeboran produksi, Setelah hasil seismec ini dilakukan baru dilanjutkan ke pengeboran. Waktu yang diperlukan setelah seismec untuk pengeboran yaitu sekitar 3 hingga 5 tahun. kegiatan ini dilakukan untuk persiapan stok migas di Kota Tarakan yang sudah hampir habis, ujarnya. Sumber : Kaltim Post - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] DESDM menolak
DESDM menolak RUU PSDA Para stakeholder pertambangan, setelah melakukan rapat beberapa kali akhirnya sepakat untuk menolak diteruskannya proses pembuatan rancangan undang-undang pengelolaan sumber daya alam (RUU PSDA). Penolakan ini akan diberitahukan dalam bentuk surat oleh menteri energi dan sumber daya alam (ESDM) pada menteri lingkungan hidup. Sedangkan para stakeholder yang mendukung penolakan ini adalah asosiasi profesi dan asosiasi industri serta Kepala Badiklat ESDM, Direktur Inventarisasi SDM dan pejabat ESDM lainnya. Kesepakatan ini diambil saat para stakeholder mengadakan rapat untuk mempersiapkan tanggapan Menteri ESDM mengenai RUU PSDA kepada menteri LH. Rapat tersebut dipimpin oleh Hikman Manaf bidang Kewilayahan dan Lingkungan Hidup ESDM pada 12 Mei lalu. Demikian hal ini dituturkan Sukmandaru Ketua bidang pertambangan ikatan ahli geologi Indonesia (IAGI) kepada miningindo baru-baru ini. Alasan penolakan yang mengemuka waktu itu, a.l, adalah sistem hukum Indonesia tidak mengenal UU payung sebagaimana yang diinginkan oleh pembuat RUU PSDA ini. Selain itu, setiap jenis sumber daya alam bersifat unik, sehingga pengaturannya harus juga tersendiri. Disamping itu, setiap sector telah mempunyai UU sendiri, jika dianggap telah tidak sesuai, cukup dilakukan amandemen pada UU tersebut, seperti misalnya pada UU Pertambangan Umum. Alasan lainnya, UU sector yang baru perlu di buat, seperti panas bumi, energi, dll. Selain itu, pembuatan naskah akademik RUU PSDA tidak dilakukan secara komprehensif dan berimbang. Dan RUU PSDA ini hanya terlalu menitik beratkan pada lingkungan dan masyarakat adat. Menurut Menteri Lingkungan Hidup, Nabiel Makarim dalam rapat kerja dengan komisi VIII DPR RI di Jakarta pada 26 Mei lalu mengatakan kegiatan penyusunan RUU PSDA sampai saat ini masih terus dilakukan secara intensif sesuai dengan jadwal yang disepakati antara pihak-pihak terkait. Pembahasan RUU PSDA dilakukan secara simultan dengan pembahasan lain melalui Focus discussion group yang melibatkan para ahli antara lain dengan forum bioregion, forum bisnis dan forum ekonomi. Untuk forum dengan masyarakat adat sedang diatur jadwalnya, kegiatan ini dikoordinasikan oleh LSM yang terlibat dalam penyusunan RUU PSDA yakni Yayasan Kehati dan Hukum Masyarakat (HUMA). KLH sampai saat ini telah menerima masukan tertulis untuk penyempurnaan RUU PSDA dari 11 instansi, yakni Ditjen Potensi Pertahanan-Dephankam, Depkes, Kementerian Rsitek, Dep Pertanian, Dep Kehutanan, Menko Kesra, Deperindag, DKP, Kementerian PPKTI, Depdagri, dan BPHN). Masukan tertulis tersebut kemudian dibahas oleh tim Inti dan tim teknis. Selain masukan tertulis, dalam setiap pertemuan dengan wakil antardep, semua masukan secara lisan juga merupakan input. Namun, untuk sementara ini perbaikan RUU baru menggunakan masukan yang disampaikan secara tertulis, karena hal ini dapat dijadikan pegangan yang autentik, kata Makarim. Antar dep telah melakukan pembahasan secara mendalam. Kurang lebih 20 pasal dari 43 pasal telah disepakati dan 10 pasal ditunda sampai pada akhir April lalu. Pasal yang ditunda pembahasannya antara lain adalah pengaturan masalah bioregion, masyarakat adat, dan Dewan Nasional Pembangunan Berkelanjutan. Dengan adanya penundaan ini, diharapkan tim mempunyai argumentasi yang kuat untuk tetap mempertahankan konsep tersebut. Hasil antardep tersebut pada 18 Mei lalu ditata kembali oleh Tim inti dan tim teknis. Hasil perbaikannya selanjutnya menjadi bahan pembahasan antardep pada 23-24 Mei lalu. * Reported by : argo --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Hasil final 22 kontrak pertambangan diharapkan akhir Juni mendatang
Hasil final 22 kontrak pertambangan diharapkan akhir Juni mendatang Presiden Megawati memerintahkan tim gabungan penyelesaian kasus kontrak pertambangan di kawasan timur Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Dorodjatun Kuntjoro Jakti, mengadakan tim scoring dengan tim dari Departemen Kehutanan. Pembahasan kedua tim ini diharapkan selesai dalam tiga bulan, sehingga pada akhir Juni mendatang telah dihasilkan hasil final terutama untuk 22 kontrak. Selain itu empat kontrak besar yang sudah berproduksi juga diputuskan untuk segera beroperasi kembali. Kasus kontrak pertambangan yang berhenti itu menjadi bahasan utama rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Jakarta, kamis (27/3), yang dipimpin langsung oleh Presiden Megawati Sukarnoputri. Hadir dalam rapat itu, Wakil Presiden Hamzah Haz, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri Keuangan Boediono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno, Menteri Kehutanan H.M. Prakosa, Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim, dan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro yang ditunjuk memberikan keterangan pers, seperti dikutip dari Tempo Newsroom, rapat terbatas akhirnya memutuskan agar tim itu bekerja dengan tim dari Departemen Kehutanan hingga tiga bulan mendatang. Secara khusus Presiden, menurut Purnomo, meminta tim memusatkan perhatian pada 22 kontrak yang dianggap paling potensial. Pintu masuk solusinya, kata dia, tetap menggunakan UU Nomor 41 Tahun 1999 itu. Menurut Purnomo, 22 kontrak dianggap potensial karena sudah ada yang pada tahap produksi, sudah eksplorasi dan siap berproduksi, sedang melakukan eksplorasi, maupun yang baru menandatangani kontrak. Dari jumlah itu, ada empat kontrak yang bernilai besar dan telah berproduksi, salah satunya bernilai US$ 9 miliar. Langkah pertama dengan menyelesaikan dalam tiga bulan yang 22 kontrak itu, akan menjadi modal baik untuk memikirkan sisanya, kata Purnomo. Sebagai informasi, kontrak pertambangan yang ditandatangani sebelum 1999 itu sendiri menjadi persoalan setelah pada 1999 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 soal Hutan Lindung. Akibatnya 150 perusahaan tambang yang telah memegang kontrak itu berhenti beroperasi karena wilayah eksplorasinya berada di kawasan hutan lindung. Menyikapi hal ini, pada akhir 2002 dibentuk tim gabungan yang dipimpin oleh Menko Perekonomian dan salah satu deputinya, Firman Tanjung. Hasil konsultasi tim itu dengan DPR dan instansi terkait kemudian dilaporkan dalam rapat terbatas ini. * Sumber : Miningindo.com --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Air raksa di sungai Takaras meninggi
Air raksa di sungai Takaras meninggi Kini ditengarai terdapat sekitar 480 unit mesin penyedot emas milik penambang emas tanpa izin (PETI) yang beroperasi di sungai Takaras Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Bayangkan saja, 1 unit mesin penyedot emas memerlukan 1 kg air raksa (Hg) untuk kebutuhan tiga bulan. Untuk itu tak heran bila di sungai ini tingkat pencemaran air raksanya cukup tinggi, yaitu sebesar 160 kg/bulan. Menurut Kepala Badan Pengelolaan Dampak Lingkungan Hidup (Bapedalda) Kota Palangkaraya Moses Nicodemus, akibat aktivitas PETI itu, air sungai yang dulunya cokelat jernih menjadi hitam pekat. Dan dalam kurun waktu dua tahun diperkirakan Sungai Takaras akan tertutup oleh tanah hasil sisa sedotan. Bahkan, ikan yang berada di sungai itu terutama ikan baung kemungkinan besar sudah tercemar dan tidak layak untuk dikonsumsi. Pencemaran air raksa di Sungai Takaras, akan menyebabkan seluruh sungai di Kalimantan Tengah nantinya akan tercemar. Karena PETI setelah memisahkan emas dan pasir membuang langsung ke sungai yang mengalir ke sungai utama. Lebih parah lagi, para penambang itu tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan pemisahan tersebut dan itu jelas sangat berbahaya bagi si penambang. Dikhawatirkan pula, ujar mantan Sekretaris Dewan Kota Palangkaraya ini, dalam kurun waktu 10 tahun, tragedi Minamata di Jepang akan kembali terjadi di Kalteng, apabila masalah ini tidak segera ditangani secara bersama. Untuk mengatasi permasalahan ini sangat rumit, ujarnya, karena menyangkut sumber nafkah orang banyak (PETI) yang berada di sekitar Sungai Takaras. Apabila kita merazia mereka untuk tidak melakukan penambangan di sana, ditakutkan masyarakat akan lebih brutal, dan keadaan di sana akan menjadi tidak kondusif dan tingkat kriminalitas menjadi tinggi. Untuk itu, dalam mengantisipasi penyebaran air raksa lebih luas, maka diperlukan penanganan secara lintas sektoral. * --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Kalteng siapkan wilayah tambang rakyat bagi 35.000 penambang emas
Kalteng siapkan wilayah tambang rakyat bagi 35.000 penambang emas Potensi emas di propinsi Kalimantan Tengah memang cukup besar. Maka tidak heran kalau propinsi yang luas ini menarik perhatian banyak penambang emas, dari yang resmi sampai yang ilegal, dari warga setempat sampai investor asing. Data yang dikumpulkan oleh dinas pertambangan dan energi (distamben) Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan, saat ini tidak kurang 35.000 penambang emas tradisional yang beroperasi di wilayah ini. Mereka memiliki sekitar 7.000 mesin sedot. Namun, maraknya para penambang tanpa izin di wilayah ini telah menyebabkan lerusakan lingkungan baik di sepanjang daerah aliran sungai maupun di daratan. Kerusakan meliputi tebing sungai yang menyebabkan pendangkalan dan pencemaran air sungai limbah air raksa. Bahkan berdasarkan penelitian dari Bapedalda (badan penelitian dampak lingkungan daerah) Kalteng belum lama ini, biota sungai seperti ikan telah tercemar mercuri, sehingga cukup membahayakan kesehatan penduduk yang tinggal di sepanjang aliran sungai. Untuk mencegah kerusakan yang makin parah, pemerintah provinsi Kalteng kini tengah menyiapkan wilayah tambang rakyat (WPR) bagi penambang emas tanpa izin tersebut, kata Ir Nugroho Basuki, kepala dinas pertambangan Kalteng di Palngkaraya, seperti dikutip suratkabar Banjarmasin Post, Kamis (27 Maret). Nugroho mengakui, aktivitas pemanbang tradisional tersebut, baik di sepanjang sungai maupun di darat, telah menimbulkan dampak lingkungan yang mengkhawtirkan sehingga harus segera ditertibkan melalui pembentukan wilayah pertambangan rakyat itu. Namun pihak dinas pertambangan akan melakukan kajian teliti lebih dahulu sebelum menetapkan wilayah pertambangan rakyat tersebut. Agar para penambang tidak berpindah-pindah tempat seperti selama ini, kata Nugroho. --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Pembangunan Terowongan Selat Sunda Berisiko Tinggi
Pembangunan Terowongan Selat Sunda Berisiko Tinggi Serang, Sinar Harapan Kadis Perhubungan Banten Turmudzi mengemukakan, pilihan membangun terowongan di Selat Sunda berisiko tinggi. Pasalnya, selat di antara Provinsi Lampung dan Banten ini memiliki lempengan tanah yang labil dan banyak pusat gempa. Pergeseran lapisan tanah di bawah laut paling sering terjadi di sini. Lihatlah peta pusat gempa ini, katanya menunjukan peta yang ditandai dengan titik pusat gempa yang jumlahnya lebih dari 50 titik mulai dari daerah Ujungkulon (Banten) hingga Lampung. Sebelumnya, Dr Ir Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Tim Pengkajian Terowongan Nusantara mengemukakan, rencana pembangunan terowong-an yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra mulai digagas. Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) terus melakukan pengkajian. Beberapa hari terakhir, tim ini mempresentasikan kemungkinan pembangunan terowongan yang diberi nama Terowongan Nusantara (The Nusantara Tunnel) (SH, 25/3). Menurut Kepala Dinas Perhubungan Banten, Turmudzi, gagasan pembangunan jembatan yang pernah dilontarkan di zaman Presiden BJ Habibie adalah alternatif paling memungkinkan, dibandingkan pembangunan terowongan yang biayanya jauh lebih besar. Di atas jembatan itu juga direncanakan melintas rel KA, katanya. Sekarang tim yang sama dari ITB dan JICA, konsultan Jepang juga mengkaji soal gagasan pembangunan jembatan yang panjangnya sekitar 22-30 Km mulai dari Pulau Sanghiang, Banten hingga Bakauheni, Lampung. Mengutip hasil Seminar Transportasi Nasional Sumatera-Jawa di Jambi belum lama ini, Turmudzi mengemukakan, Departemen Perhubungan memusatkan perhatian penggabungan transportasi Sumatera-Jawa itu dengan sarana kereta api. Sedangkan pembangunan jalan dilakukan Kimpraswil dan sudah dimulai tahun ini dari Jawa Timur hingga ke Banten. Lebar jalan di luar jalan tol itu direncanakan 40 meter yang digunakan 4-6 jalur jalan. Penggabungan KA Moda angkutan kereta api (KA) sebenarnya pilihan ideal dalam konsep penggabungan transportasi Sumatra-Jawa untuk menyongsong diterapkannya era perdagangan terbuka yang diperkirakan akan menyebabkan terjadinya lonjakan arus barang maupun orang. Keunggulan KA antara lain angkutan massal penumpang maupun barang, efisien, tingkat kecelakaan rendah dan memiliki jalur sendiri. Tetapi moda angkutan ini kini tidak menyambung antara jaringan rel KA di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Di Banten, misalnya, KA dari Merak harus berhenti di Kota atau Tanah Abang (Jakarta). Tidak ada KA yang terintergrasi hingga ke Surabaya, ujar Turmudzi, Kadis Perhubungan Banten. Kondisi sarana dan prasarana KA di Banten juga menyedihkan. Dari 359 Km rel KA yang ada, hanya 129,3 Km berfungsi. Rel KA juga dipenuhi perlintasan yang tercatat 230 titik lintasan KA dan jalan umum. Akibatnya, kecepatan KA hanya bisa dipacu di bawah 60 Km per jam. Padahal dengan sarana yang ada, kecepatan KA bisa mencapai 90 Km/jam, yang pada akhirnya mengakibatkan keterlambatan pengangkutan barang maupun orang. Sekarang, yang lebih riil adalah mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada. Misalnya rel KA di Banten yang masih single track dibangun menjadi double track, menggantikan rel-rel tua bekas peninggalan zaman Belanda dan tindakan-tindakan yang lebih riil. Tapi ini juga menelan biaya yang cukup besar. Sedangkan keuangan negara kita sedang morat-marit, ujarnya. --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] PT KEM Sediakan Dana Abadi
ENV-NEWS : Dalam salah satu program tutup tambang, PT Kelian Equatorial Mining (PT KEM) menyedikan dana abadi. Dijelaskan Kasan Mulyono, Superintenden Komunikasi PT KEM, jumlah dan pengaturan Dana Abadi Pengakhiran Tambang KEM belum ditetapkan. Jumlah ini akan dihitung berdasarkan perkiraan biaya Rencana Pengakhiran Tambang yang akan diajukan kepada Direktur Jenderal Geologi Sumber Daya Mineral untuk mendapatkan persetujuan pada Maret 2003. Ada tiga jenis dana abadi. Pertama, Remediation (Rehabilitation) Sinking Fund, dana ini untuk membayar biaya-biaya yang diperkirakan untuk kegiatan pengakhiran tambang dalam periode 2003-2008; kedua, monitoring Maintenance Endowment Fund, dana ini akan menutup biaya kegiatan-kegiatan pemantauan dan pemeliharaan jangka panjang pada kawasan tambang setelah pengakhiran tambang dan pengubahan status kawasan menjadi Hutan Lindung; dan ketiga, Community Transition Fund, dana ini akan menutup biaya-biaya sejumlah program kemasyarakatan dalam beberapa tahun mendatang dan akan mempersiapkan yayasan masyarakat untuk bisa menjalankan kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Remediation Fund akan dikelola oleh KEM yang memiliki tanggung jawab atas pengakhiran tambang sesuai dengan Rencana Pengakhiran Tambang yang disetujui. Dana lainnya akan dikelola melalui Yayasan Pengakhiran KEM yang anggotanya, terdiri dari: Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Bupati Kutai Barat, Presiden Direktur KEM, Perwakilan Rio Tinto, Perwakilan LSM/Akademisi (Independen). Keanggotaan pengelola dana ini akan dikaji ulang apabila terjadi perubahan keadaan. Keanggotaan KEM bisa berangsur berakhir untuk mencerminkan perubahan dalam pengelolaan wilayah lokasi tambang. Selain itu, jelas Kasan seperti dikutip dari Minergynews.com, akan dibentuk sebuah badan pengelola hutan/lokasi tambang untuk mengatur kegiatan pemantauan dan pemeliharaan jangka panjang. Anggota badan pengelola ini terdiri dari: Kepala Dinas Kehutanan Kutai Barat, Koordinator Tim Perlindungan Lokasi, Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Barat, Direktur Eksekutif LKMTL, LSM Lingkungan/Lembaga Mitra, Perwakilan Masyarakat. Yayasan Rio Tinto yang ada sekarang akan diubah namanya dan akan mengelola pelaksanaan program masyarakat. Hal ini merupakan perluasan dari program masyarakat yang selama ini dilaksanakan oleh Yayasan yakni pertanian, pengamanan pangan, kesehatan, kapasitas masyarakat dan kebudayaan. Dukungan KEM akan berkurang dalam periode 2004-2006 saat Yayasan mulai mendapatkan sumber dana baru jangka panjang. Yayasan diharapkan akan mandiri secara pendanaan setelah 2006 dengan menarik dana dari lembaga donor luar dan dari proyek-proyek yang mendatangkan dana dan dengan pendapatan dari dana yang diberikan oleh KEM.* Sumber : www.env-news.com --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Pertamina UP-VI Tolak Privatisasi Kilang Balongan
Pertamina UP-VI Tolak Privatisasi Kilang Balongan Pertamina UP-VI menolak tegas privatisasi Kilang Balongan yang dikelolanya, apabila program tersebut terjadi. Indikasi privatisasi itu menyusul mulai campur tangannya IMF dan World Bank (Bank Dunia) terhadap kebijakan perminyakan, khususnya manajemen Pertamina. Menurut sumber yang layak dipercaya di Pertamina UP-VI mengemukakan hal tersebut, Senin (17/2). Dituturkan, jajaran manajer UP-VI kini tengah menyusun konsep penolakan terhadap kemungkinan upaya privatisasi ke Kilang Balongan. Indikasi privatisasi itu mulai tercium. Kini, IMF dan Bank Dunia mulai campur tangan terhadap manajemen Pertamina. Mereka bahkan meminta ada restrukturisasi organisasi di Pertamina yang pada akhirnya juga akan merembet sampai ke Kilang Balongan, tutur sumber yang menolak disebutkan namanya. Penolakan jajaran Pertamina UP-VI akan disampaikan ke Pertamina Pusat dan Menteri ESDM. Sikap itu untuk mengantisipasi kemungkinan akan adanya campur tangan IMF dan Bank Dunia yang gelagatnya mengarah pada upaya privatisasi. Penolakan privatisasi itu menyusul surat yang dilayangkan lembaga moneter internasional (IMF) dan Bank Dunia kepada Menteri Keuangan RI Boediono belum lama ini. Dalam surat tersebut, intinya, IMF dan Bank Dunia meminta agar Kilang UP-IV Cilacap dan Kilang UP-V Balikpapan dipisahkan ke dalam unit-unit tersendiri. Alasan lembaga internasional itu, dengan pemecahan akan tercipta persaingan sehat pada bisnis perminyakan di Indonesia. IMF dan Bank Dunia menilai pemisahan kilang itu sebagai unit-unit mandiri lebih menguntungkan Pertamina. Surat IMF dan Bank Dunia, tutur sumber PR tadi, bukan tidak mungkin juga akan mengarah ke Kilang Balongan. Dari gelagatnya, lembaga internasional itu pada akhirnya menginginkan agar pemisahan kilang ke dalam unit mandiri, yang pada akhirnya mengarah kepada privatisasi di tingkat kilang milik Pertamina. Ini yang kita antisipasi. Arahnya, IMF dan Bank Dunia menghendaki privatisasi antarkilang. Jika ini terjadi, cukup riskan. Kilang-kilang Pertamina akan dicaplok perusahaan migas internasional, tuturnya. Menentang tren internasional Soal surat IMF dan Bank Dunia juga dikemukakan General Manager (GM) Pertamina UP-VI Ir. H. Bambang Rispandriyo. Pada acara malam keakraban dengan para pekerja di SDM, Umum, dan RSPB (Rumah Sakit Pertamina Balongan), dia mengemukakan kekhawatiran mulai campur tangannya IMF dan Bank Dunia. Menurutnya, desakan IMF dan Bank Dunia kepada Menteri Keuangan soal pemisahan Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan ke dalam unit mandiri cukup mengkhawatirkan. Bila itu dipenuhi, pada akhirnya giliran Kilang Balongan yang harus dipisah. Bukan tidak mungkin pada akhirnya merembet ke Kilang Balongan. Kekuatan Pertamina akan dipreteli satu per satu. tutur Bambang. Menurutnya, desakan IMF dan Bank Dunia itu terlihat bertentangan dengan kecenderungan bisnis perminyakan internasional. Sekarang ini, yang terjadi di kalangan pebisnis migas internasional justru berusaha untuk saling menggabungkan (merger). Ini ironis, saat pebisnis migas internasional saling menggabungkan kekuatan, Pertamina justru mau dipreteli. Contohnya Exxon dan Mobil Oil. Perusahaan migas raksasa internasional itu justru merger dan jadi Exxon Mobil Oil, tuturnya. Hal sama juga khabarnya mulai terdengar akan dilakukan perusahaan migas raksasa dunia lainnya, yakni antara British Petroleum (BP) dari Inggris dengan Shell Belanda. Tren (kecenderungan) penggabungan di antara pebisnis migas dunia itu cukup kuat. Bahkan, di tingkat dunia, kalau dulu dikenal istilah The Seven Sisters atau tujuh kekuatan perminyakan yang merajai dunia, seperti Exxon, Mobil Oil, Shell, BP, Caltex, dll., kini sudah tidak ada lagi. Exxon dan Mobil Oil melakukan merger hingga menjadi The Big Two. Ternyata, dengan merger kinerja kedua perusahaan raksasa itu makin efisien, tutur Bambang. Sikap IMF dan Bank Dunia juga bertolak belakang, Pertamina justru minta dipecah-pecah ke dalam unit kecil. Ditambah lagi, BUMN ini kini mulai berbenah diri dan efisiensi di antara unit Pertamina mulai terlihat. Sumber harian Pikiran Rakyat hari ini --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] LSM Menolak Pertambangan emas PT. PLACER DOME di Kalsel
LSM Menolak Pertambangan emas PT. PLACER DOME di Kalsel Pegunungan Meratus membentang melintasi tujuh Kabupaten di Kalimantan Selatan, yakni Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Tabalong, dan Kotabaru serta sebagian termasuk di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Karena itu, tidak keliru kalau secara ekologis Kawasan Hutan Pegunungan Meratus memiliki nilai tinggi bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Kehadiran para investor di bidang kehutanan (HPH, HTI, Perkebunan) dan pertambangan di kawasan hutan Pegunungan Meratus mengakibatkan Provinsi Kalimantan Selatan mengalami prosentasi laju pengurangan hutan (deforestation) terbesar di Kalimantan yaitu sekitar 44,4% dalam kurun waktu tahun 1985 - 1997 atau sekitar 3,7% per tahun (lebih dari dua kali angka rata-rata nasional), di mana angka deforestation ini merupakan angka terburuk ke dua di Indonesia setelah Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki angka deforestation sebesar 65% atau 5,41% per tahun. Sebagai catatan, dari luas areal berhutan tahun 1985 yang tercatat 1.795.900 hektar, pendataan terakhir tahun 1997 areal berhutan Kalsel tinggal 999.182 hektar. Luas hutan Kalsel tersebut saat ini bahkan lebih sempit dibandingkan luas hutan Provinsi Nusa Tenggara Timut (NTT) yang dikenal sebagai daerah kering, sehingga menjadikan Kalsel memiliki hutan tersempit ke-5 dari seluruh provinsi di luar pulau Jawa. Aktivitas eksploitasi sumberdaya alam ini mengakibatkan kepunahan sumber keanekaragaman hayati kawasan Pegunungan Meratus dan menurunnya kualitas hidup masyarakat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Bagi masyarakat bawah (perkotaan) kerusakan kawasan hutan Pegunungan Meratus mengakibatkan bencana alam berupa erosi dan banjir yang melanda pemukiman penduduk dan lahan pertanian di musim hujan dan bencana kekeringan di musim kemarau. Bagi masyarakat Dayak Meratus yang tinggal di dalam dan sekitar hutan, kerusakan hutan ini mengakibatkan hilangnya akses-akses sumber kehidupan mereka berupa tanah untuk tempat tinggal, ladang dan hasil-hasil hutan yang selama ini menjadi napas kehidupan mereka. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, puluhan kasus konflik antara masyarakat Dayak Meratus dengan pihak investor yang di dukung oleh pemerintah dan militer terjadi di Kalimantan Selatan. Berbagai konflik konflik antara masyarakat Dayak Meratus yang mencuat saat ini di antaranya adalah kasus alih fungsi hutan lindung Pegunungan Meratus untuk kepentingan HPH PT. Kodeco Timber, pertambangan emas oleh PT. Placer Dome dan pabrik Pulp Paper. Pengalaman menunjukkan bahwa pengelolaan pertambangan emas oleh PT. Placer Dome di berbagai negara telah mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan dan pelanggaran terhadap Hak Azasi Manusia (masyarakat lokal) di sekitar lokasi perusahaan. Begitu pula dengan pengelolaan pabrik pulp and paper, misalnya PT. Indo Rayon di Sumatera Utara yang telah mengakibatkan pencemaran lingkungan dan menghilangkan sumber kehidupan ribuan warga masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Apa yang telah dilakukan PT. Kodeco di Kalsel kurang lebih 32 tahun tidak saja menjadikan sebagian kawasan hutan Pegunungan Meratus menjadi hancur tapi juga telah banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat Kalsel, khususnya komunitas Dayak Meratus, misalnya hilangnya sumber mata pencaharian, musnahnya tempat keramat dan hilangnya tanah-tanah tempat tinggal mereka. Menyikapi ancaman yang terjadi di kawasan Pegunungan Meratus saat ini, maka para LSM yakni WALHI KALSEL, ALIANSI MERATUS, LPMA BORNEO SELATAN ALIANSI MASYARAKAT ADAT KALSEL di Banjarbaru, 10 Februari 2003 yang secara perorangan maupun yang tergabung dalam organisasi di Indonesia, menyatakan: 1.. Menolak segala bentuk eksploitasi Kawasan Meratus, khususnya HPH PT. Kodeco, pertambangan emas PT. Placer Dome dan pabrik pulp and Paper. 1.. Mendukung masyarakat Meratus untuk mempertahankan kawasan hutannya dari rencana perusakan kawasan dari pihak manapun. 1.. Mengecam pihak-pihak yang memaksakan kehendaknya untuk mengeksploitasi Kawasan Meratus sebelum adanya pengakuan OTORITAS pengelolaan SDA kepada masyarakat lokal (adat) di Kawasan Meratus. Pernyataan tersebut dikirim ke redaksi www.env-news.com by email. --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
[iagi-net-l] Minyak Bumi di Bojonegoro
Minyak Bumi di Bojonegoro Ketika melantik Bupati HM Santoso, Sabtu (8/2), Gubernur Jawa Timur (Jatim) Imam Utomo mengungkapkan, Bojonegoro memiliki potensi alam yang luar biasa besar namun belum semua tereksplorasi secara maksimal sehingga masyarakat di daerah ini belum mendapatkan kesejahteraan yang baik. Pada hari yang sama, perusahaan minyak bumi Petrochina sebagaimana dikemukakan General Managernya, Slamet Wibisono, akan meningkatkan produksi minyak mentah sebesar 46.000 barrel per hari dari selama ini sebanyak 30.000 barrel per hari. Di Jatim, sesungguhnya tidak hanya minyak bumi, tetapi potensi gas-nya juga luar biasa besar. Karena itu, wajar kalau Gubernur dan Ketua DPRD Jatim sepakat untuk meminta penyertaan kepemilikan dalam pengelolaan migas kepada pemerintah pusat. Berdasarkan data yang diperoleh Kompas dari Kantor Direktorat Hulu Pertamina di Jakarta, selama bulan Maret-Mei 2002, total minyak mentah yang terambil (lifting) dari wilayah Bojonegoro sebanyak 190.976 barrel, sedangkan dari daerah Tuban sebanyak 14.744 barrel. Kalau dihitung, maka penerimaan kotor dari minyak mentah di wilayah Bojonegoro yang dieksplorasi selama tiga bulan itu sebesar 4,5 juta dollar AS. Sedangkan nilai minyak mentah yang dihasilkan daerah Tuban sebesar 347.022 dollar AS. Penerimaan kotor ini didasarkan pada harga minyak mentah sebesar 23,54 dollar AS per barrel yang berlaku selama bulan Maret hingga Mei 2002. Dalam Pasal 12 Ayat (2) huruf (a) Undang-Undang No 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, disebutkan bahwa penerimaan negara dari pertambangan minyak bumi dibagi dengan imbangan 85 persen untuk pemerintah pusat dan 15 persen untuk daerah. Persoalannya, bagaimana Pemprov Jatim bisa secara transparan dan kontinu memberikan pemahaman kepada masyarakat di Jatim tentang besaran uang yang diperoleh dari hasil migas. Jadi, tidak cukup dengan menyebutkan bahwa daerah tertentu potensi minyak dan gas (migas)-nya besar, tetapi tidak bisa menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat. Bagi masyarakat pemahaman tersebut diperlukan karena daerah kabupaten/kota yang bukan penghasil migas juga kecipratan rezeki dari sumber migas yang terdapat di Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo, dan Madura. Dari 15 persen yang menjadi jatah daerah dari minyak bumi, sebesar 3 persen dibagikan kepada provinsi bersangkutan, 6 persen dibagikan kepada kabupaten/kota penghasil, dan 6 persen dibagikan kepada kabupaten/kota lain dalam provinsi yang bersangkutan. Kompas --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi
Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi Dengan rata-rata tingkat produksi sebanyak 490,2 juta barrel per tahun pada perode 1980-2000, maka cadangan minyak bumi Indonesia yang saat ini berjumlah 5.149,1 juta barrel akan habis dalam kurun waktu 10,5 tahun atau pada pertengahan 2010, apabila tidak terdapat penemuan yang signifikan. Demikian dikatakan Roberto Akyuwen, staf pengajar Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta, Kamis (6/2). ''Waktu deplesi cadangan terbukti minyak bumi diindikasikan akan terjadi dalam tempo 10,5 tahun, bahkan kemungkinan lebih pendek,'' ujarnya. Data-data menunjukkan bahwa penawaran minyak bumi Indonesia antara 1995- 2000 rata-rata mencapai 577,5 juta barrel per tahun, sedangkan permintaan pada periode yang sama rata-rata berjumlah 498,7 juta barrel per tahun. Setiap tahunnya rata-rata terjadi penurunan kelebihan penawaran sebanyak 10 juta barrel atau menurun 7,7 persen per tahun. Dengan demikian, meskipun masih terdapat kelebihan penawaran rata-rata 78,8 juta barrel per tahun, namun jika terus menerus menurun, maka diperkirakan volume permintaan akan menyamai penawaran dalam tempo 7,9 tahun. Kondisi yang sama dijumpai pula pada neraca ekspor dan impor minyak bumi Indonesia. Sekalipun terdapat kelebihan ekspor rata-rata 190,8 juta barrel per tahun pada periode 1990-2000, namun ekspor netto tersebut rata-rata menurun 8,7 juta barrel atau 4,1 persen per tahun. Menurutnya, kondisi yang memprihatinkan ini diperburuk oleh relatif buruknya iklim investasi yang dapat dilihat dari banyaknya gangguan yang dialami dalam kegiatan operasi perusahaan-perusahaan minyak bumi di berbagai wilayah di Indonesia. * --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Program pasca tambang PT KEM 2004-2012
Program pasca tambang PT KEM 2004-2012 PT Kelian Equatorial Mining (KEM) pada awalnya menentukan masa kegiatan pasca tambangnya mulai dari 2004 sampai 2008, tapi akhirnya diperpanjang hingga 2012. Hal ini disebabkan perusahaan yang berlokasi di Long Iram Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur ini akan menambah masa monitoring sebelum diserahkan kepada pemerintah daerah sebagai daerah hutan lindung. Menurut penuturan Seno Adji, salah satu manager PT Kelian Equatorial Mining (KEM) dalam luncheon talk yang diadakan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) di Jakarta beberapa waktu lalu, perpanjangan masa itu dipergunakan untuk memonitor hasil kegiatan pasca tambang, khususnya dalam pengembangan wet land. Pengembangan wet land ini bertujuan untuk mengurangi proses metal pada air yang berada di lokasi sebelum mengalir ke sungai. Tapi, sebelum perusahaan ini mengembangkan wet land di areal penambangannya, akan membuka penambangan alluvial di daerah tertentu terlebih dahulu. Pasalnya dikuatirkan penambang illegal kemungkinan kembali dan merusak struktur yang telah dibuat. KEM akan membuat konstruksi wet land, an-aerobic di dalam pit dan aerobic wet land yang berupa rawa-rawa di area lokasi penambangan yang berguna untuk mengurangi air asam tambang secara natural. Dengan pengembangan wet land yang kurang lebih seluas 40 ha ini, maka perusahaan akan menghancurkan semua struktur bangunan yang ada di lokasi, seperti antara lain lapangan tennis, rumah dan tempat penimbunan barang. Setelah program pasca tambang selesai pada 2012, nantinya pemerintah daerah akan mengelola seluruhan lokasi dan asset KEM. Perusahaan akan mendonasikan semua bangunan kepada pemda, seperti antara lain pelabuhan, klinik, rumah sakit, kompleks sport. Sedangkan aset lain yang tidak dimanfaatkan oleh Pemda akan dijual atau dilelang. Selain mengembangkan wet land, perusahaan dalam program pasca tambangnya nanti menampung semua sampah yang dianggap mempunyai asam tinggi kemudian ditutup dengan air untuk mencegah proses oksidasi. KEM mempunyai limbah padat yang merupakan material dari pit yang mempunyai kandungan potensial acid producing. KEM menempatkan limbah tersebut di lokasi yang terisolasi di upper Nakan dam, kemudian yang non mineral acid producing ditempatkan di lower Nakan dam. Sekarang ini perusahaan membuat dam untuk membatasi antara upper Nakan dan lower Nakan dam yang berfungsi untuk menampung air yang digunakan untuk mengisi upper Nakan dam pada saat penutupan tambang. Sedangkan pada pengelolaan tailing, di Namuk tailing dam, perusahaan akan meningkatkan faktor keamanannya dengan melebarkan dam pembuangan tailingnya dan tetap menyimpan tailing yang sudah ada di dalam Namuk dam. Selain itu memindahkan tailing dari processing plantnya ke dalam pit. Sampai akhir tambang yakni 2004, nantinya akan terdapat 80 juta ton di dalam tailing Namuk dam dan 10 juta ton di dalam pit. Sebelumnya dalam pengelolaan tailing itu, dibahas tiga opsi. Opsi pertama, tidak memindahkan tailing yang ada; Opsi kedua, memindahkan sebagian tailing kedalam tambang kemudian ditutup dengan air sampai sebatas dua meter. Hal ini untuk menghindari penambangan illegal yang menganggap tailing masih memiliki unsur emas. Sedangkan opsi ketiga, memindahkan semua tailing yang ada yang berarti harus memindahkan 80 juta ton tailing ke dalam pit dan merehabilitasi daerah bekas tailing dam tersebut. KEM dalam menjalankan penutupan tambangnya, menghadapi tantangan-tantangan. Tantangan utamanya adalah pemerintah belum mempunyai regulasi mengenai penutupan tambang yang mengatur masalah penutupan tambang. Masalah kedua adalah masalah internal. Rio Tinto, yang mengkantongi 90 persen saham KEM, belum berpengalaman dalam melakukan penutupan tambang di daerah tropis. Jadi KEM merupakan operasional tambang yang dimiliki Rio Tinto yang melakukan penutupan tambang di daerah tropis. Sehingga diharapkan proyek penutupan tambang ini merupakan yang terbaik, sehingga dapat sebagai percontohan penutupan tambang lainnya di Indonesia. * --- - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -