Re: [iagi-net] Grid design

2016-01-13 Terurut Topik Argo Wuryanto
Mas2,

Geomodel sepertinya idenya utk menangkap heterogeneity di alam, ttn saja
dengan banyak simplifikasi karena keterbatasan memory komputer dlsb.

Kalo secara vertikal, misalnya 10m sudah cukup utk batuan yg homogen, untuk
apa dibuat skala detail 0.5m, malah tdk efisien dan memperlambat kerja
komputer. Sebaliknya, jika reservoir secara vertikal disconnected, kalo
dibuat vertikal cell yg terlalu tebal, maka semuanya terlihat terkoneksi,
pdhl misalnya dari data produksi (data tekanan dll.) akan memiliki
"behaviour" berbeda antara satu lapisan dan lainnya.

Kalo lateral, seperti disampaikan mas fanny, sebisa mungkin
mempertimbangkan jarak antar sumur. Satu cell sebaiknya hanya ada satu
sumur, kecuali memang sumurnya dempet (side-track, dll). Kalo tdk adà
tambahan data yg memungkinan untuk melihat/menginduced variasi lateral
misalkan horizon slice dari seismik atau lainnya, knp bersusah2 menambah
uncertainty dgn menambahkan jumlah cell.

salam,
argo
On Jan 13, 2016 3:26 PM, "Budi Permana" <budi...@gmail.com> wrote:

> Mas Fany,
>
> Terima kasih masukannya. Hal hal tersebut memang suka dijadikan rule of
> tumb, yang saya penasaran bagaimana mengkuantifikasinya mengapa kita harus
> 50 meter, parameter apa yang secara kuantifikasi menjadi landasan 50 meter.
>
> Kalau dengan spasi data sumur mengapa harus 4 cell atau ada orang yang
> bilang minimal 3?
>
> Terima kasih
> Budi
>
> 2016-01-13 10:27 GMT+07:00 Fanny Rosdiawan - fanny_rosdia...@yahoo.com <
> SRS0-F2C5=NN=yahoo.com=fanny_rosdia...@iagi.or.id>:
>
>> Mas Budi, sependek pengetahuan saya biasanya ukuran cell tergantung pada :
>> - luas area dari lapangan, jumlah sumur dan luas area pengurasan per sumur
>> - ukuran cell biasanya memperhitungkan jarak antar sumur yang paling
>> dekat, untuk fine model minimal ada 4 cell dan untuk coarse model minimal
>> ada 2 cell diluar cell sumurnya sendiri. Biasanya sih untuk fine model
>> diusahakan ukuran cell maksimum 50m.
>>
>> Kemudian biasanya perlu dipertimbangkan ukuran cell pada area hidrokarbon
>> sebaiknya lebih kecil dibandingkan area aquifer, tujuannya agar jumlah cell
>> tidak terlalu besar.
>> Hal berikutnya untuk distribusi ketebalan cell biasanya mempertimbangkan
>> distribusi inplace tiap-tiap zone (lapisan berdasarkan geologinya). kalo
>> zone yang mempunyai inplace yang besar maka ketebalan cell pada zone
>> tersebut lebih kecil (agar lebih detail) dan begitu juga sebaliknya.
>>
>> Kemudian ketebalan cell agar divalidasi dengan hasil scale-up well log,
>> kalo histogram well log dengan scale-up kurang bagus, maka ketebalan cell
>> harus diperkecil.
>>
>> Mungkin ada teman-teman lain yang bisa ikut membantu urun-rembug.
>>
>> Terimakasih
>>
>> Salam,
>> Fanny R
>>
>>
>>
>> --
>> *From:* Budi Permana <budi...@gmail.com>
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Sent:* Thursday, January 7, 2016 8:39 AM
>> *Subject:* [iagi-net] Grid design
>>
>> Dear All,
>>
>> Hanya keingintahuan nih, bagi teman-teman yang bergelut di static
>> modeling. Bagaimana nih kita menentukan ukuran cell kita seperti ukuran I
>> dan J dan cell thicknessnya.
>>
>> Terima kasih
>> Budi
>>
>> 
>>
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> 
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
>> not limited
>> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
>> resulting
>> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
>> the use of
>> any information posted on IAGI mailing list.
>> 
>>
>>
>>
>>
>> 
>>
>> Visit IAGI W

Re: [iagi-net] DPR Setuju Wacana Pertamina Go Public | bisnis | Mobile Tempo.co

2014-08-30 Terurut Topik Argo Wuryanto
Tentang apa beritanya, Mas Fer? Apakah mau membeli saham pertamina atau mau
menggantikan Bu karen? :P

Salam,
Argo - 3711
On 31 Aug 2014 09:50, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:

 http://m.tempo.co/read/news/2014/08/31/090603346

 
 Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
 Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
 JAKARTA,15-18 September 2014
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 




Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)

2013-09-09 Terurut Topik Argo Wuryanto
Idealnya memang dibor yg banyak (rapat) Pak, agar kondisi bawah permukaan
dapat dipahami dengan lebih baik. Hanyasaja, meminjam istilah Vicky, karena
labil ekonomi maka geofisika bisa digunakan sebagai alat utk memahami
kondisi bwh permukaan dengan lebih efisien. Meminjam istilah Pak Leo (kalo
saya tidak salah, Pak Guru :) ) tentu saja ada feasibility study agar
interpretasi tidak ngacau scr regional geologi dan well calibrated dgn data
sumur (atau singkapan: kalo dlm geofisika apakah wajib/ perlu melihat
singkapan?).

Salam,
Argo - 3711
On 9 Sep 2013 23:41, bandon...@gmail.com wrote:

 Geofisika tergantung model dalam konsep awal pikiran anda. Maka klik situ
 klik sini, hasilnya bisa macam - macam.
 Mana yang anda suka itu hasil anda. Orang lain bisa kasih hasil lain.
 Maka ada uji kelayakan dgn dibor, atAu disesuaikan dengan singkapan
 batuan, begitu?
 Salam.

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Mon, 9 Sep 2013 21:40:31
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] 'KEBUMIAN' -- Joint Publikasi Tehnis (HAGI-IAGI)
 jadi inget dulu  pelajaran geofisika ada fisika mathematika,
 mekanika batuan, termodinamika, statistik ,proses proses
 geodinamika,  teori gelombang, teori medan sampai intrumentasi
 dan data prosesing bahkan sampai  bahasa bahasa pemograman  spt
 turbo paskal, dll , cukup puyeng kalau dari backgroun
 geologiketemunya angka angka dan rumus rumus melulu
 ISM




 
  Saya pikir sesuai dari namanya, dasar dari ilmu geofisika
  adalah fisika (dan matematika tentunya). Kalaupun dia
  menjadi cabang di fakultas geologi misalnya, itu terjadi
  karena adanya kebutuhan akan ilmu geofisika.
 
  Tergantung sejauh mana yang ingin didalami, geofisika bisa
  menjadi ilmu yang mudah dipelajari tapi bisa juga sulit
  dipahami oleh geologist.
 
  Geofisika terlihat mudah karena sekarang telah dibungkus
  dengan yang namanya interpretation software yang bisa click
  here dan click there. Tetapi budaya click everywhere ini
  seringkali bisa saja menghasilkan misinterpretasi karena
  ketidakfasihan dalam berbicara dengan data
  geofisika.
 
  LL
 
 
 
 
  Perspektif saya, bahwa Geologi itu ilmu dasarnya, sementara
  geofisika adalah pengembangan yang cenderung memanfaatkan
  fisikal propherty dari bumi.  Simpelnya lebih mengandalkan
  tool alias instrumen.  Misalnya untuk cari layer akuifer
  air tanah diguna in geolistrik.  Makanya orang geofisika
  akan lebih menguasai dari Geologist.  Akan tetapi dalam
  menginterpretasikannya dan menganalisanya, orang Geologi
  akan lebih tajam, karena geologist lebih kepada : genesa
  atau proses.  Sementara geofisika bersandar dengan nilai
  bacaan dari tool-nya itu sendiri.  Pengalaman saya di
  Kalsel, bahwa metode geofisika geolistrik hanya cocok untuk
  yang layer atau akuifer air tanah, tidak pernah akan cocok
  untuk mineral primer, terutama mineral sekunder/placer,
  apalagi di Kalsel waktu sekitar 2003 - 2008 itu kita
  memburu bijih besi dan mangan.  Ternyata hampir 90% miss,
  alias gagal.  Kesimpulan saya untuk eksplorasi mineral
  logam harus di klasifikasikan dulu endapannya, apakah
  body alias primer atau placer alias sekunder.  Baru
  kita tentukan metodenya atau pola schlumberger, atau
  dipole-dipole.  Sementara ini saya baru bicara Geolistrik.
  Dan hasil laporannya mungkin menyenangkan dari segi warna,
  tetapi hasilnya sering meleset dari harapan awal, karena
  parameter litologi (rentang
  ohm.meternya)
  terlalu luas, dan sangat BIAS.  Jadi seorang Geophysicist
  akan susah (=tidak bisa) untuk belajar geologi, Sementara
  Geologist akan mudah sekali untuk belajar Geofisika.
  Kecuali jam terbangnya sudah sangat lama.  Maaf tanpa
  bermaksud merendahkan.  Ini dari pengalaman saya di Kalsel
  mencari Bijih besi di sekitar gunung meratus, Pelaihari,
  Kandangan - HSS, Batulicin, bahkan di Kotabaru dsk.
 
  Go Green Energy
  Sustainable development
 
  *Rahmawan Helmi*
  GeologistNPA3541
  GeoUnpad-MIG89
  Geotermal.ITB-2011
  DisESDM.ProvJabar
  +62 853 9542 0580
 
 
  Pada 9 September 2013 11.31, bandon...@gmail.com menulis:
 
  Terimakasih pak Awang.
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
  --
  *From: * Awang Harun Satyana aha...@skkmigas.go.id
  *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
  *Date: *Mon, 9 Sep 2013 03:51:16 +
  *To: *'iagi-net@iagi.or.id'iagi-net@iagi.or.id
  *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
  *Subject: *RE: [iagi-net] KEBUMIAN -- Joint Publikasi
  Tehnis (HAGI-IAGI)
 
   Pak Bandono, seismik dan geolistrik masih dalam rumpun
   besar geofisika,
  pemisahannya hanya dalam spesialisasi. Petrofisika
  (petrophysics) masih dalam rumpun geologi meskipun
  sebagian masuk ke rumpun geofisika karena keperluan salah
  satu metode di geofisika (misalnya metode seismic
  inversion) yang sangat memerlukan prinsip-prinsip
  petrofisika. Mekanika batuan belakangan juga populer,
  terutama untuk

Re: [iagi-net] Kabar Duka Bapak Suprayitno Munadi

2013-06-27 Terurut Topik Argo Wuryanto
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un,


Tidah terasa baru sebulan yang lalu Bapak baru berkunjung ke Balikpapan
untuk memberikan ilmunya, wejangan-wejangan, motivasi dan cerita-cerita,
hari ini beliau sudah di panggil Yang Maha Kuasa.

Semoga khusnul khotimah Bapak Guru.., diterima segala amal ibadah beliau
dan diampuni khilafnya.

Informasi dari Pak parman (UI):
Alamat beliau di Komplek Lemigas Blok C- No 37, Jln raya Cidodol-Kebayoran
Lama, Jakarta Selatan.
Pemakaman beliau dilaksanakan setelah sholat Jum'at.


Salam,
Argo


Pada 28 Juni 2013 09.22, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:

 Innalilahi wainna ilaihi rojiun
 Saya barusaja mendapat kabar dari Herman (Lemigas) bahwa Bapak Suprayitno
 Munadi meninggal pagi ini. Belum ada kepastian pemakaman dan rumah duka.
 Mohon kalau ada yang punya info terkini dapat mengupdate berita duka ini.

 Atas nama Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia Kami sangat turut
 berduka, semoga Allah memudahkan jalannya, dan menerima disisi terbaiknya.
 Semoga keluarga yang ditinggal mendapatkan kesabaran.

 Amien

 Rovicky Dwi Putrohari
 Ketua IAGI
 *--
 ***



Re: [iagi-net] MISTERI YOUNGER DRYAS DAN HANCURNYA ATLANTIS

2013-06-19 Terurut Topik Argo Wuryanto
Pak Dhany,

Apakah Plato ini yg selama ini menjadi rujukan utk konsep Hancurnya
Atlantis? Kalo yg saya pernah lihat di History Channel, para filsuf2 Yunani
tersebut, seringkali teler dengan menggunakan semacam jamur utk
mendapatkan pencerahan. Kalo memang benar begitu, seberapa shahihnya
kita bisa mempercayai kisah2 Plato tsbt.

Kalo boleh saya katakan cerita karena Plato sendiri hidup kurang lebih
500BC, sedangkan Atlantisnya 1BC. Boleh jadi plato merupakan
arkeologis/ geologis pioneer yg meneliti kehidupan sebelumnya.

id.m.wikipedia.org/wiki/Atlantis

Salam hormat,
Argo
On 19 Jun 2013 19:45, bandon...@gmail.com wrote:

 **
 Aku pernah nyelam sampai kedalaman 40 m di kepulauan seribu, sudah megang
 dasar samodra, isinya yaa butiran pasir dari terumbuh koral sama lumpur,
 ada beberapa bongkah karang.. Memang ada sih yang sampai 70 m dibawah muka
 air laut, tapi peralatan scuba dgn udara tidak mengizinkan untuk kedalaman
 itu.
 Mohon dumana sih letak yang tepat dari atlantis di Paparan Sunda? Biar
 kalo punya waktu dan ada sedikit uang aku nyelem deh kesana. Kalau perlu
 belajar pakai Nitrox supaya boleh nyelem sampai mentuk di dasar laut jawa.
 Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 19 Jun 2013 14:41:52 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] MISTERI YOUNGER DRYAS DAN HANCURNYA ATLANTIS

 Pak Danny

 Hubungan dengan teori Pak Danny sebelumnya bahwa peradaban atlantis berada
 di Indonesia/sundaland  pada saat zaman es sehingga seluruh sundaland
 merupakan daratan apakah memang pada masa younger dryas cooling ?

 Saya jadi timbul beberapa pertanyaan

 1. Berapakah suhu di wilayah asia / sundaland  saat itu kalau di central
 greenland ice core sekitar - 47 deg C ?  Apakah saya bisa berasumsi
 perbedaan sekitar  65 deg C antara sundaland dengan central greenland ice
 core , jadi suhu saat itu di sundaland sekitar 20-an  deg C ? kalau memang
 suhu sundaland segitu maka memang masa yang bagus untuk kehidupan/peradaban

 2. Apakah kepunahan atlantis terjadi pada saat warming at end of younger
 dryas ? Kalau saya lihat graphic pada chart yang bapak kirim kemungkinan
 masa warming ini berkisar 200 an ( 9600 bc+/- 100 tahun) tahun. Memang
 sepertinya sangat cepat dalam waktu geologi tapi dalam peradaban manusia
 mungkin tidak. Yang jadi pertanyaan apakah peradaban atlantis itu punah
 ataukah sebenarnya mereka cuma berimigrasi/pindah dari dataran rendah ke
 dataran tinggi saja (salah satunya gunung padang ?).

 3. Apakah ditemukan bekas peninggalan bangunan / artefact di area
 sundaland yang sekarang menjadi laut jawa / selat karimata ?  Apakah
 artifact/bangunan tersebut sekarang tidak terlihat karena endapan lumpur
 dan sedimen ?
 Saya pernah melihat tentang penyelaman untuk meneliti adanya tumpukan
 batu batu besar  yang seperti tidak natural di daerah lautan pasific /
 lepas pantai jepang, apakah mungkin itu juga bagian dari peradaban atlantis
 sebelumnya di sundaland ?

 Terima kasih untuk ceritanya

 Kartiko
 2013/6/19 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com

 ATLANTIS HANCUR OLEH BENCANA DI AKHIR MASA THE YOUNGER DRYAS
 Dari pengetahuan geologi mainstream kita tahu tentang kepunahan massal
 (Global extinctions) karena bencana global yang terjadi berkali-kali
 dalam
 selang waktu puluhan - ratusan juta tahun
 (https://en.wikipedia.org/wiki/Extinction_event).  Yang paling terkenal
 adalah yang terjadi di akhir Zaman Kapur (punahnya Dinasaurus) dan
 permulaan
 Zaman Tersier (C-T Boundary).  Namun pengetahuan tentang kepunahan massal
 yang terjadi dalam kurun waktu Zaman Kuarter (sejak 2 Juta tahun lalu)
 atau
 lebih khususnya lagi dalam kurun manusia modern (sejak 200 ribu tahun
 lalu)
 malah sedikit pengetahuannya.  Hal ini berkaitan karena tidak banyak ahli
 geologi yang menekuni Zaman Kuarter dan bidang bencana.  Bidang penelitian
 ini memang jauh dari gemerlapnya kilauan emas dan minyak.  Yang sudah
 cukup
 banyak dibahas adalah tentang kepunahan massal karena letusan Toba 70-75
 ribu tahun lalu.  Sekarang dalam khasanah ilmu kebumian muncul fakta yang
 sangat hot, yaitu kepunahan berbagai spesies dibumi secara besar-besaran
 yang berkaitan dengan fenomena  Younger Dryas.  Younger Dryas (YD) atau
 disebut juga The Big Freeze adalah suatu masa dingin sekitar 1300-an
 tahun
 dari 12.900 sampai 11.600-an tahun lalu.  YD dimulai dengan anjlognya suhu
 yang sedang memanas (=es mencair) sejak puncak Zaman Es (20.000 tahun
 lalu)
 secara tiba-tiba menjadi dingin lagi, bahkan ada yang memperkirakan lebih
 dingin dari ketika 20.000 tahun lalu.  Masa YD ini  diakhiri oleh naiknya
 lagi suhu bumi juga secara drastis dan tiba-tiba sehingga mencairkan es
 besar-besaran.  Akhir YD ini dalam geologi juga dikenal sebagai awal dari
 Zaman Holosen.

 YD adalah masa geologi yang sangat mematikan.  Keberadaan YD dan kepunahan

Re: [iagi-net] Re: [eksplorasi_BPMIGAS] PROF. MUTTI DAN FILOSOFI SEORANG GEOLOGIST (KAMPUS TRISAKTI JAKARTA 15 MARET 2013)

2013-03-25 Terurut Topik Argo Wuryanto
Pak Awang,

Walaupun secara pribadi saya tidak mengenal Pak Awang, tetapi dari
tulisan-tulisan Bapak banyak memberikan pencerahan baik secara filosofis
maupun geologis.

Terimakasih, Pak.

salam,
Argo

Pada 26 Maret 2013 10.50, aluthfi...@gmail.com menulis:

 **

 Terima kasih banyak Awang atas tulisan singkat sistematis tentang filosofi
 aktifitas geologist dari Prof Emiritus Mutti.
 Saya melihat alm Prof Sukendar mengimplementasikan filosofi aktifitas
 seorang geologist, saya mengenal alm Prof Sukendar sejak kuliah geologi
 dasar, kemudian bekerja di Pertamina, banyak penelitian/field work alm Prof
 Sukendar bersama Pertamina maupun kontraktor PSC, dalam perayaan ultah ke
 80 th almarhum mempresentasikan karyanya di Hotel Hilton Bandung. Kita
 kehilangan tokoh ahli geologi dinamik.

 Mengapa di Indonesia langka discovery yang berarti Jawabnya karena
 pekerjaan geologi kita dilakukan secara partial atau se-potong2 tidak
 holistik seperti filosofi Mutti butir 1.
 Kita kurang mau mendalami pengetahuan regional dan malas melakukan
 fieldwork (filosofi 2 dan 3). Jaman sebelum dekade 90an, yg saya lihat di
 Pertamina banyak dilakukan penyelidikan geologi lapangan (fieldwork) dan
 dibentuk kelompok Geologi Regional yang terdiri dari 14 orang (ahli geologi
 dan ahli geofisika), di era 2000an tak ada lagi penyelidikan geologi
 lapangan (no fieldwork) dan ahli geologi regional makin langka. Dan makin
 sedikit teman2 yg membaca journal geosain maupun textbook. Apalagi waktu
 saya di BPMIGAS tak ada lagi fieldwork, teman2 lebih senang mereview hasil
 evaluasi K3S. Melihat seperti ini dulu saya bikin ekskursi untuk
 membangkitkan kecintaan pada rock minimal outcrop setahun 2-3 ekskursi,
 dan saya create study basin Indonesia bersama IAGI dan seluruh Perguruan
 Tinggi yg punya jurusan geologi, disamping maksudnya untuk membuka
 knowledge basin Indonesia juga untuk membangun kecintaan (locura) teman2
 dalam geologi/geofisika. Rasanya upaya ini tak berlanjut lagi sekarang.
 Semoga tulisan Awang perihal Filosofi berGeologi dari Prof Emilio Mutti
 bisa menggugah teman2 yang berwenang untuk mengimplementasikan filosofi
 tsb.
 Sekali lagi terima kasih Awang. Selamat bekerja.


 Salam,
 A. Luthfi

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 --
 *From: *Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
 *Sender: *eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
 *Date: *Tue, 26 Mar 2013 10:07:33 +0800 (SGT)
 *To: *IAGIiagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.id; Geo Unpad
 geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS
 eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
 *ReplyTo: *eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
 *Subject: *[eksplorasi_BPMIGAS] PROF. MUTTI DAN FILOSOFI SEORANG
 GEOLOGIST (KAMPUS TRISAKTI JAKARTA 15 MARET 2013)



  Jakarta, 15 Maret 2012 di kampus geologi Trisakti, seorang tokoh geologi
 terkenal di dunia mengajar tentang sedimentologi endapan sungai sampai
 paparan. Kali ini dia tidak mengajar tentang endapan laut dalam, atau
 secara umum disebut turbidit, yang membawa namanya mendunia. Dialah Prof.
 Emiliano Mutti, 80 tahun, seorang gurubesar emeritus dari University of
 Parma, Italia.

 Mahasiswa2 dan para profesional geologi di seluruh dunia mestinya pernah
 mendengar nama tokoh ini, paling tidak membaca namanya di kuliah2
 sedimentologi, khususnya tentang turbidit, bersama ahli2 sedimentologi lain
 yang mengkhususkan diri dalam sedimentologi turbidit (Kuenen, Migliorini,
 Bouma, Walker, Mutti, Ricci Lucchi, dll.).

 Publikasi klasiknya yang terkenal bersama Ricci Lucchi (Mutti  Ricci
 Lucchi, 1972; Turbidites of the Northern Apennines: introduction to facies
 analysis, International Geology Review, v. 20, p. 125-166, menjadi banyak
 acuan di seluruh dunia. Di publikasi ini muncul “deep-sea fan model” (model
 kipas laut-dalam), yang membagi fan system menjadi; canyon, inner-, middle-
 dan outer-fan facies yang secara distal menerus ke basin-plain strata. Di
 setiap facies itu ditunjukkan model fasiesnya, misal inner chanellized fan,
 distributary system, atau thickening-upward prograding outer fan sequence.
 Mutti dan Ricci Lucchi juga menemukan bahwa kipas bawahlaut ini mirip delta
 di daerah transisi daratan-lautan.

 Empat puluh tahun kemudian setelah publikasi tersebut, Mutti melakukan
 kuliah umum di Trisakti Jakarta, kali ini bukan tentang deep-sea fan
 modelnya yang terkenal itu, tetapi kali ini dia bergerak jauh ke daratan ke
 endapan sungai-laut dangkal. Tetapi yang lebih menarik buat saya untuk
 menghadiri kuliahnya adalah bukan kuliah sedimentologinya (sebab itu bisa
 dipelajari di publikasi2-nya), tetapi tentang filosofi hidup geologi yang
 dijalaninya dengan konsisten sampai kini ia berusia 80 tahun.

 Prof. Mutti dua minggu lalu ada di sekitar Asia Tenggara untuk beberapa
 presentasi undangan di Brunei, Bangkok; dan atas sponsor Statoil,
 perusahaan minyak dari Norwegia yang bekerja di Indonesia, Prof. Mutti
 diundang berbicara di dua kesempatan di Jakarta: di depan para

Bls: [iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak BERUBAH --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!

2012-11-15 Terurut Topik argo wuryanto
Lulusan mana ajah tergantung masing-masing orangnya, Mas Ferdi...
Kalo diskusinya cuman via email kadang memang ngelantur kemana2 yah mas, 
soalnya kalo lidah kadang tak bertulang kalo jari itu tak berapah yah? ha..ha...



salam,
Argo-3711

lulusan UGM juga :)




 Dari: wahyu aji seno_geo...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Kamis, 15 November 2012 22:21
Judul: Re: [iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak BERUBAH --- 
BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!
 

Boss sante boss
Diskusi boleh panas,kurtubi boleh ngomong semaunya, tapi saya yakin kita jauh 
lebih normal dan waras..
Lanjut diskusi bos,etika tetep dijaga.

Nuwun,
Seno

--
On Thu, Nov 15, 2012 6:55 PM ICT kartiko samodro wrote:

Jadi confirmed bahwa hancur dan dibubarkannya bpmigas bukan konspirasi iagi
tapi konspirasi orang madura lulusan ugm ya ?
On Nov 15, 2012 5:33 PM, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:

 Koko bukan IAGI tapi bener ada oknum IAGI yg pernah diskusi dg Mahfud MD

 Avi
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 --
 *From: * mbatack mbat...@yahoo.com
 *Date: *Thu, 15 Nov 2012 18:19:40 +0800 (SGT)
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak
 BERUBAH --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!

 Kelihatannya, ada oknum di IAGI he he he
 Bambang

   --
 *From:* koko_krunc...@yahoo.co.id koko_krunc...@yahoo.co.id
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Thursday, November 15, 2012 5:16 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak
 BERUBAH --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!

 Pakdhe, apa bener IAGI menjadi pembisik para penggugat BPMIGAS?

 Mohon jawabannya pakdhe...

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 --
 *From: * Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 *Date: *Thu, 15 Nov 2012
 10:56:52 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *[iagi-net-l] Re: TATAPOLITIK Indonesia sudah banyak BERUBAH
 --- BREAKING NEWS :BP MIGAS BUBAR!!

 Kalau melongok pada stament resmi IAGI yg sempat masuk dalam RDP rapat
 dengar pendapat dengan DPR usulan pembaharuan UUMIGAS, sangat jelas IAGI
 termasuk salah satu orgànisasi yg mendukung perubahan itu. Tentusaja ini
 berseberangan dengan IPA waktu itu. Dalam diakusinya memang muncul wacana
 restrukturisasi, walau tidak eksplisit IAGI mengusulkan pembubaran Badan.
 Dan silahkan
 tengok kalimat Pak Avi, apakah disitu disebutkan IAGi
 mengusulkan pembubaran ?
 Hati-hati twisted statement dari sebuah ucapan.

 Kenapa engga disounding saja ?
 Itu pertanyaan bagus. Sejak dahulu hingga saat ini IAGI selalu terbuka
 terbuka dengan anggota. Hanya saja anggota IaGI ini tidak mudah untuk
 dikumpulkan dalam berbicara yg serius. Kecuali di mailist... ;-)
 Undangan IAGI utk luncheon talk, evening talk, dan seminar sering sepi
 dari anggota.
 Monggo mas Hilams, Mas Kartiko dll mari meramaikan kegiatan IaGI secara
 aktif, offline dalam setiap kegiatan IAGI.

 Saya cuplik salah satu input IAGI ke DPR yg sudah sering dimasukkan kesana
 sejak jaman Pak ADB (mestinya juga sejak sebelumnya, tapi saya ga punya
 catatannya).

 IAGI merasakan perlunya pembaharuan ini
 UU MIGAS 22/2001 mengingat konsisi
 eksplorasi yang semakin menurun dlam 10 tahun terakhir ini. Juga lingkungan
 investasi regional yang sudah sangat berubah walaupun hanya dalam 10 tahun
 saja. Serta penurunan produksi migas dari lapangan yang sudah diketemukan.
 Konsen-konsen masukan dan kontribusi pemikiran IAGI diantaranya meliputi :
 - Perlunya keseriusan eksplorasi yang dimasukkan dalam pendanaan dengan
 Plow back exploration fund, menyisihkan pendapatan migas khusus untuk
 usaha eksplorasi.
 - Ketersediaan, keterbukaan serta kemudahan akses data MIGAS, baik oleh
 industri maupun perguruan tinggi untuk keperluan riset eksplorasi.
 - Kondisi urgensi posisi MIGAS dalam energy mixed (bauran energi).
 Penurunan produksi maupun jumlah temuan migas yang tidak seimbang (RtP yg
 tidak seimbang)
 - Perlunya
 pengutamaan kemampuan nasional dalam partisipasi usaha migas
 (termasuk diantaranya ketenaga kerjaan dan modal dalam negeri).
 - Perlunya mengajak pemerintah daerah secara aktif dalam operasi
 dilapangan, tidak sekedar bagi hasil.
 Masih banyak item-item inputan IAGI ke DPR selama ini termasuk suksesnya
 membentuk Badan Geologi ! Dan ini masih harus dilanjutkan karena design
 IAGi adalah membentuk Badan Geologi Nasional yg langsung dibawah presiden.
 Ini PeeR lama yg harus dilantinkan lagi ke DPR.

 Salam selamat tahun baru ...

 Rdp


 On Thursday, November 15, 2012, wrote:

 **
 Walah IAGI ko pake bisik bisik segala kenapa engga di sounding saja???

 Hilmans
 Sent from my BlackBerry® smartphone on 3

 --
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l

[iagi-net-l] Pembentukan HAGI KOMWIL KALTIM

2012-10-10 Terurut Topik argo wuryanto
FYI,
 
Balikpapan, 10 Oktober 2012
Nomor  : 001/EXT/KHE/HAGI-KALTIM/X/2012
Perihal  : Pemberitahuan dan undangan menjadi anggota HAGI Komwil Kaltim
 
Kepada Yth:
Sejawat Geofisikawan/Geosaintis
Di Kalimantan Timur
 
Bersama ini kami sampaikan bahwa setelah melalui perjalanan yang cukup panjang 
sejak bulan April 2012 yang dirintis oleh Tim Formatur HAGI Komisariat Wilayah 
Kalimantan Timur (HAGI Komwil Kaltim) yang dibentuk oleh HAGI Pusat, dan 
pertimbangan bahwa terbentuknya HAGI Komwil Kaltim akan sangat membantu dalam 
pengembangan sumber daya manusia khususnya dibidang geofisika, telah terbentuk 
pengurus inti HAGI Komwil Kaltim perioda 2012-2014 pada tanggal 4 September 
2012. Sebagai tindak lanjut atas terbentuknya pengurus inti tersebut, pada 
tanggal 2 Oktober 2012 telah dibentuk susunan pengurus lengkap disertai tugas 
pokok dan fungsi pengurus dengan keanggotaan terdiri dari geofisikawan di Total 
EP Indonesie (TEPI) dan akademisi di Universitas Mulawarman (UNMUL). Pada 
periode berikutnya, kepengurusan HAGI Komwil Kaltim diharapkan akan terdiri 
dari berbagai institusi yang berada di Kalimantan Timur.
 
Susunan kepengurusan HAGI Komwil Kaltim 2012-2014 adalah sebagai berikut:
Ketua Komwil:  Dr. Leonard Lisapaly   (TEPI)
Wakil Ketua Komwil   :  Piter Lepong, M.Si.    (UNMUL)
Sekretaris Umum   :  Teuku Reiza Yuanda, M.Sc. (TEPI)
Bendahara Umum   :  Desrizal Luwu, M.Si.   (TEPI)
 
Bidang Organisasi dan Keanggotaan
Ketua : Liyanto   (TEPI)
Anggota  
· Organisasi   :  Arif Haryono, M.Si. (UNMUL)
· Keanggotaan   : Ronald Herbet  (TEPI)
 
Bidang Kegiatan dan Hubungan Eksternal
Ketua : Savanto R. Ariawan, M.Sc. (TEPI)
Anggota 
· Pertemuan Ilmiah  :  Nataniel Dengen, M.Si.  (UNMUL)
· Hubungan Eksternal  :  Gadang Gentur W., M.Si. (TEPI)
· Aktivitas Outdoor  :  Kelik Moersidin  (TEPI)
 
Bidang Riset, Sains dan Teknologi
Ketua : Dr. Idris Mandang  (UNMUL)
Anggota 
· Seismik   :  Effendy Siawira, M.Sc (TEPI)
· Non-Seismik   :  unsur industri pertambangan; TBC  
· Natural  Geophysics  :  unsur BMKG; TBC
· Knowledge Management :  I Made Sudiana Putra (TEPI)
 
Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ketua : Argo Wuryanto  (TEPI)
Anggota :
· Industri   :  Aa Pian Nopiana  (TEPI)
· Akademik   :  Supriyanto, M.Si. (UNMUL)
· Society:  Ery Arifullah, M.T.(PEMPROV)
 
Ringkasan rencana jangka pendek HAGI Komwil Kaltim antara lain:
· Mengoptimalkan potensi dan kompetensi praktisi/masyarakat geofisika di 
wilayah Kalimantan Timur ,
· Merintis pengembangan program link-and-match antara universitas dan industri 
geofisika di Kalimantan Timur,
· Melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan berbagai instansi yang berkaitan 
dengan disiplin geofisika di Kalimantan Timur, dan
· Memperluas keanggotaan HAGI dan mengkonsolidasikan internal anggota HAGI 
Komwil Kaltim.
 
Sebuah organisasi tidaklah lengkap jika tidak memiliki anggota. Karena itu, 
bersama ini kami mengundang sejawat geofisikawan/geosaintis di Kaltim untuk 
menjadi anggota HAGI Komwil Kaltim dengan harapan bersama-sama kita dapat 
membangun masyarakat geofisika yang profesional, mandiri, tanggap, dan 
bermanfaat bagi Kaltim khususnya dan bangsa umumnya.
 
Pendaftaran anggota dapat dilakukan dengan cara mengisi formulir keanggotaan 
terlampir dan dapat dikirimkan melalui email kepada : Liyanto 
(liyanto.liya...@external.total.com) dan Ronald Herbet 
(ronald.her...@total.com). Iuran keanggotaan HAGI Komwil Kaltim dibebaskan pada 
tahun pertama keanggotaan (sampai 31 Desember 2013).
Atas perhatian dan partisipasinya, kami ucapkan terima kasih dan selamat 
bergabung di HAGI Komwil Kalimantan Timur. Bersama kita bangun Kalimantan Timur 
melalui geofisika.


Salam HAGI
ttd
Savanto Ariawan
Ketua Bidang Kegiatan dan Hubungan Eksternal

Bls: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN

2012-10-04 Terurut Topik argo wuryanto
Karena gak penah nulis buku, jadi gak tahu kalo ada ISBN :). Iseng-iseng aku 
googling ternyata ISBN itu standarisasi penomeran buku (International Standard 
Book Numbering),
kemudian ternyata ada pula beritanya di Kompasiana (Jan-2011) ttg bagaimana 
cara pengurusan ISBN yang skrg katanya gratis, saya copas-kan sajah beritanya 
(mudah-mudahan bermanfaat):


Cara Mengurus ISBNOPINI | 15 January 2011 | 08:35 Dibaca: 5535    Komentar: 10  
 1 dari 1 Kompasianer menilai Inspiratif 
Sejak membuat tulisan “Cara Menerbitkan Buku Sendiri“, beberapa telpon dan 
email saya terima terkait pengurusan ISBN. Saya 
sendiri awalnya memang merasa mengurus ISBN itu hal yang sulit dan 
rumit. Apalagi kantor Perpustakaan Nasional, yang merupakan lembaga 
penyedia resmi ISBN di Indonesia, berkantor di Jakarta.
Mulailah, saya tanya sana-sini. Hingga 
akhirnya, Usman (Mahasiswa Sastra Arab UGM - adik angkatan di Asrama 
Sumatera Barat “Merapi Singgalang” Yogyakarta) memberikan saya print out berkas 
pengurusan ISBN yang dulu dikirim ke Perpusnas untuk Novel 
“Cinta Pengungsian” yang dia buat bersama teman-teman se-jurusan dan 
tata cara pengiriman aplikasi ISBN ke Perpusnas. Setelah membuat 
syarat-syarat dan diperbolehkan memakai fax fakultas untuk menerima fax 
balasan, akhirnya kukirimkan berkas ISBN lewat jasa kirim faksimil di 
Kopma UGM. Aku masih ingat, waktu itu aku mengirimkan jam 11-an. 
Kemudian, menjelang jam 4 sore aku ditelpon sama dosen, fax dari 
perpusnas sudah sampai.
Beberapa hari yang lalu, setelah membuat postingan “Sekarang ISBN Gratis” , aku 
kembali kebanjiran koresponden dari para netter tentang 
pengurusan ISBN. Biar tak terlalu ribet menjawab pertanyaan satu per 
satu, dan bisa diakses oleh banyak orang, kali ini aku akan menjelaskan 
proses mengajukan ISBN.
Pertama, siapkan kelengkapan berkas berikut ini dalam bentuk printout:
A. Bagi Anggota Baru:
1. Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit.
2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) dari buku 
yang diterbitkan.
3. Mengirimkan fotokopi :
- halaman judul
- balik halaman judul (dapat diketahui pengarang dan penerbit buku yang 
bersangkutan)
- daftar isi
- kata pengantar
B. Persyaratan untuk Anggota Lama :
Hanya butir 2 dan 3 saja yang perlu dikirimkan kepada Tim ISBN/KDT. 
Untuk contoh persyaratan di atas, teman-teman bisa melihat di sini.
Kedua, datanglah ke Perpusnas jika 
teman-teman berada di Jakarta, karena memang Perpusnas beralamat di 
Jakarta, Jl. Salemba Raya 28 A/Kotak Pos 3624 Jakarta. Buat teman-teman 
yang ada di luar Jakarta, atau males ngurus ke Salemba Raya karena 
banyak urusan dan ngak mau terjebat macet, bisa mengirimkan berkas lewat 
faksimile perpusnas,  (021) 3927919; (021) 3923067.
Ketiga, tunggulah sejenak. Biasanya 
Perpusnas akan mengirimkan nomor ISBN untuk buku kita dalam rentang 
waktu 2 jam sampai sehari.
Keempat, setelah mendapatkan ISBN segera masukkan ke dalam buku yang akan 
diterbitkan. Untuk kode barcode, saya 
menyarankan buat sendiri aja dengan memakai aplikasi corel draw.
Kelima, kalau buku sudah dicetak 
kirimkanlah 2 eksemplar buku ke kepada Tim ISBN/KDT Perpustakaan 
Nasional RI ( Jl. Salemba Raya 28 A/Kotak Pos 3624 Jakarta), agar dapat 
dipantau pemakaian ISBN/KDT.
Keenam, kalau misalnya teman-teman punya kesulitan dan masalah bisa menghubungi 
nomor telepon : (021) 68293700; 
(021) 92920979. Berdasarkan pengalaman saya, pegawai Perpusnas ramah dan seneng 
menjawab pertanyaan yang diajukakan.
So, selamat mengurus ISBN dan selamat menerbitkan buku ya…:) Bravo..:)


salam,
Argo-3711





 Dari: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Kamis, 4 Oktober 2012 20:26
Judul: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT IAGI tanpa ISBN
 
Jadi ingat sebagai mantan Peneliti/Periset , dulu ditahun 80 an
- 90 an persaratannya tidak begitu jlimet untuk mengumpulkan
kredit point sbg fungsional peneliti/periset, yg penting
tulisannya di publikasikan atau diseminarkan , sebagai bukti
cukup photocopi daftar isi proceeding ( kalau ada bahkan tanpa
ISBN) atau sertifikat sbg pembicara atau bahkan name tag
peserta seminar/PIT sdh cukup.Pada waktu PIT IAGI tahun 1992 ( 20 tahun lalu ) 
di Jogya
dengan thema Geology For Human Survival, ternyata Proceedings
PIT IAGI waktu itu sudah tercantum ISBNnya dg Nomor ISBN :
979-8126-04-01
ISM



 Loh cak, bukannya pak Sutar yang ngurus ISBN dahulu kala
 itu..
 Sampeyan kurang kerjaan ya waktu dulu itu..
 (‾⌣‾)♉ ah

 Yudie/1457
 “_^

 -Original Message-
 From: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
 Date: Wed, 3 Oct 2012 17:34:30
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Maaf, Kecewa: Prosiding PIT
 IAGI tanpa ISBN
sekedar nostalgia...
  
 PIT IAGI di Bidakara, ADB jadi ketuanya, saya
 sekretarisnya
 kami berdua waktu itu adalah orang swasta yang tidak pernah

Bls: [iagi-net-l] SISTEM SUNGAI MOLENGRAAFF, PAPARAN SUNDA

2012-09-13 Terurut Topik argo wuryanto
Mas Ferdy,
 
Lagi nyari biogenik gas kah? he..he...  
 
Utk waktu yang relatif singkat (untuk ukuran Geologi) , apakah lapisan tudung 
(seal)-nya sudah cukup tebal yo, mas?
 
salam,
Argo-3711


Dari: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Jumat, 14 September 2012 8:36
Judul: Re: [iagi-net-l] SISTEM SUNGAI MOLENGRAAFF, PAPARAN SUNDA

kira kira apa ada kemungkinan petroleum system karena ada sungai purba
yang  bawa material organik ?

On 9/13/12, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:
 Sebuah berita bertajuk: Ditemukan, Jejak Sungai Purba di Utara Laut Jawa
 Sabtu, 18 Februari 2012 , di-posting seorang rekan di FB sebuah Group malam
 ini.  Dilaporkan bahwa sungai2 purba ini ditemukan Tim Bencana Katastrofi
 Purba. Mungkin wartawannya ngawur ya...

 Perlu klarifikasi serius atas berita ini, meskipun ditulis Februari 2012.
 Sungai2 purba atau lebih tepatnya sungai2 tenggelam di Laut Jawa sampai
 Selat Malaka adalah isu lama, tentu saja penemunya bukan Tim Bencana
 Katastrofi Purba dan jejaknya juga bukan ditemukan oleh Dr. Wahyu Triyoso.
 Sungai-sungai purba di Laut Jawa dan Selat Malaka itu sudah ditemukan hampir
 100 tahun lalu dan sudah dipublikasikan oleh GAF Molengraaff dan M Weber
 pada tahun 1919 dalam makalah berjudul Het verband tusschen den
 plistoceenen ijstijd en het ontstaan der Soenda-Zee en de invloed daarvan op
 de verspreiding der koraalriffen en on de land- en zoetwater fauna (Wis- en
 Nat. Afd. Kon. Akad. v. Wetensch., Amsterdam, 29 Nov 1919, 28, 497-544).
 Molengraaff adalah seorang ahli geologi dan Weber adalah seorang ahli
 biologi pada zaman Belanda di Indonesia. Garis Weber, garis kesetimbangan
 fauna Asiatik dan Australia di Indonesia bagian tengah adalah berasal dari
 namanya.

 Di Laut Jawa itu dan Selat Malaka itu, Molengraaff dari tahun 1919 telah
 memetakan alur-alur sungai yang tenggelam  (drowning river system) yang
 terbagi menjadi dua alur sungai utama, yang dinamainya Sungai Sunda Utara di
 bawah Selat Malaka dan Sungai Sunda Selatan di bawah Laut Jawa. Nama lain
 kedua alur utama sungai itu juga sering disebut sebagai Sistem Sungai
 Molengraaff, mengikuti nama penemunya.

 Sungai Sunda Utara mempunyai daerah hulu di Sumatra dan Kalimantan Barat,
 dan bermuara ke Laut Cina Selatan, sedangkan Sungai Sunda Selatan mempunyai
 hulu di Jawa dan Kalimantan Selatan dengan muara di Selat Makassar.
 Lembah-lembah sungai yang terbenam ini sebagian sudah tertimbun lumpur.
 Tetapi penelitian geologi kelautan sejak akhir 1950-an oleh beberapa
 ekspedisi kelautan bekerja sama dengan pihak asing telah dapat mengenal
 keberadaan sungai2 besar ini. Dua lembah sungai besar di selatan Kalimantan
 Selatan, sebelah selatan Sampit, misalnya ditunjukkan di buku bagus tentang
 oseanografi Indonesia tulisan Anugerah Nontji (Djambatan, 1987): Laut
 Nusantara. Lebar lembah2 sungai ini antara 400-500 meter, dasar sungai
 purba ini 17-24 meter lebih dalam daripada dasar laut sekitarnya, dan terisi
 oleh endapan setebal 8-15 meter.

 Weber juga menunjukkan bahwa adanya sistem sungai-sungai Sunda ini
 dibuktikan oleh banyaknya persamaan jenis ikan tawar di sungai2 pesisir
 timur Sumatra dengan ikan2 di pesisir barat Kalimantan, padahal antara
 Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur tidak ada persamaan.

 Karena glasiasi-deglasiasi yang terus terjadi secara siklus di wilayah
 Paparan Sunda, sehingga saat glasiasi air laut menyurut dan turun lalu
 menyingkapkan paparan menjadi daratan (Sundaland) sebab air laut tertarik ke
 kutub2 Bumi menjadi es; dan saat deglasiasi terjadi pencairan es di kutub2
 Bumi lalu air laut di mana2 naik, maka Sundaland kembali tenggelam menjadi
 Paparan Sunda (Sunda Shelf).

 Hasil penelitian geologi dapat menunjukkan jejak sejarah Paparan Sunda dan
 Sundaland. Kira2 170.000 tahun lampau muka laut berada kira-kira 200 meter
 lebih rendah dari sekarang, tersingkaplah Sundaland. Lalu dalam 125.000
 tahun terakhir, air laut ini secara bertahap naik, tetapi belum mencapai
 posisi seperti sekarang. Pada sekitar 7000 tahun yang lalu, posisinya
 seperti sekarang, 4000 tahun yang lampau 5 m melampaui posisi sekarang, lalu
 turun lagi dan sejak 1000 tahun yang lalu posisinya sudah seperti sekarang.

 Yang namanya siklus glasiasi dan deglasiasi tak pernah terjadi mendadak
 turun atau naik, apalagi terjadi dalam semalam seperti banjir dalam dongeng
 Atlantis yang dituturkan Plato. Dan yang namanya sistem sungai2 Sunda tak
 berhubungan dengan peradaban tinggi ala dongeng Atlantis. Kecuali  kalau
 submarine archaeology kelak menemukan banyak bukti2 kebudayaan tinggi
 terkubur di lembah2 sungai2 Sunda itu tetapi bukan berasal dari kapal karam
 modern, bolehlah kita mendiskusikannya lagi soal kaitan lembah sungai
 tenggelam ini dengan peradaban tinggi itu.

 Salam,
 Awang


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky

Bls: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ?

2012-07-03 Terurut Topik argo wuryanto
Wah penelitinya sepertinya ada relasi dengan Pak Maryanto, secara angkanya kok 
bisa pas yah: 7000 th yang lalu :)
 
Penemuan ini semakin mengukuhkan Theory Salamology yah? 
http://salamology.wordpress.com/salamology/
 
 
salam,
Argo-3711

Dari: Yustinus Suyatno Yuwono yuw...@gc.itb.ac.id
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 3 Juli 2012 13:03
Judul: RE: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ?


Salah besar…, G Toba meledak besar 70.000 th yl
YSY
 
From:Franciscus B Sinartio [mailto:fbsinar...@yahoo.com] 
Sent: Saturday, June 16, 2012 7:43 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ?
 
wah hebat ya dating system nya sampai tahu thn nya dengan ketepatan 2 tahun  
(1257 atau 1258).
lah kalau ngak salah katanya saat itu Gunung Toba yang meledak?
 
 
fbs
 
 
From:Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com 
geologi...@googlegroups.com 
Sent: Saturday, June 16, 2012 7:31 PM
Subject: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ?
 
Gunung mana ya ?
 
Rdp
 
http://www.sciencenews.org/view/generic/id/341497/title/13th_century_volcano_mystery_may_be_solved
 
13th Century Volcano Mystery May Be Solved - Science News
SELFOSS, Iceland — One of the biggest mysteries in volcanology may finally have 
a solution. An eruption long thought to have gone off in the year 1258, 
spreading cooling sulfur particles around the globe, happened the year before 
in Indonesia, scientists report.
Until now, researchers have known a big volcano went off somewhere in the world 
around that time, but they didn’t know exactly where or when.
The new report still remains something of a mystery. Franck Lavigne, a 
geoscientist at Panthéon-Sorbonne University's Laboratory of Physical Geography 
in Meudon, France, showed data and close-up photographs of the remains of the 
perpetrator volcano on June 14 at an American Geophysical Union conference on 
volcanism and the atmosphere. But he declined to name the specific volcano, 
saying he had agreed with his international colleagues not to identify it until 
the work is published in a peer-reviewed journal.
“We have new and solid evidence for the biggest volcanic eruption in 7,000 
years,” Lavigne said.
Consensus in the meeting hallways was that he showed pictures of Indonesia. 
Lavigne would say only that Indonesia has more than 130 active volcanoes.
Scientists know a big eruption must have happened in the mid-13th century 
because ice cores from Greenland and Antarctica dating to that time contain 
huge amounts of sulfur. Tree rings, historical records and other evidence also 
show that the planet cooled soon thereafter. Big volcanic eruptions can spew 
sulfur particles into the upper atmosphere, where they spread around the globe 
and reflect sunlight, temporarily chilling the planet.
Leading candidates for the 1258 eruption have included Mexico’s El Chichón, 
which also erupted in 1982, and Quilotoa in the Ecuadorean Andes. But the 
chemical composition of rocks from those volcanoes, among other factors, don’t 
really match the 1258 sulfur from ice cores.
At the meeting, Lavigne showed geochemical analyses of rocks from his mystery 
volcano. They matched the chemistry of the polar sulfur almost perfectly. The 
rocks come from a caldera, the collapsed remains left behind after a large 
volcanic eruption drains an underground magma chamber.
Newly unearthed historical records and other evidence show that climate changes 
were already happening in the region by the winter of 1257-1258, Lavigne said. 
“We think the eruption may have been in the late spring or summer of 1257,” he 
said. That’s nearly a year earlier than previously thought.
Computer simulations suggest the eruption sent pumice flying into the air more 
than 40 kilometers high, showering debris for tens of kilometers around. The 
eruption would have ranked a 7 on the volcanic explosivity scale that measures 
an eruption’s magnitude. That scale tops out at 8.
Still, volcanologists have spent decades looking for the source of the 
1257/1258 eruption. It’s not yet clear whether Lavigne will be able to marshal 
enough evidence to convince everyone else.
 


-- 
Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari

Bls: [iagi-net-l] Peradaban yang Tenggelam_Review buku Kronik Lumpur Lapindo_Majalah Tempo

2012-05-28 Terurut Topik argo wuryanto
Mantap Bos, walopun sambil kuliah di Luar Negri, masih bisa menulis dan 
mengadvokasi masyakat.
 
Kalo boleh di-share dong kisi2 Daftar Isinya ...
 
Terimakasih  Sukses selalu ya Om...
 
 
salam,
Argo - 3711
 

Dari: bosman batubara bosman200...@yahoo.com
Kepada: iagi net iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 28 Mei 2012 15:22
Judul: [iagi-net-l] Peradaban yang Tenggelam_Review buku Kronik Lumpur 
Lapindo_Majalah Tempo


Hallo... numpang berbagi informasi ya. sayang sekali tidak ada link 
internetnya, adanya file JPEG hasil review buku Kronik Lumpur Lapindo di 
Majalah Tempo hari ini halaman 84, ini saya kirimkan. terima kasih. 



tabik
bosman batubara 

PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-

[iagi-net-l] Trs: Gempa Simeulue unik

2012-04-12 Terurut Topik argo wuryanto
- Pesan yang Diteruskan -
Dari: Purwoko tamanj...@gmail.com
Kepada: geologiugm geologi...@googlegroups.com 
Dikirim: Jumat, 13 April 2012 8:40
Judul: [Geologi UGM] Ahli Geologi UGM: Gempa Simeulue unik


http://nasional.vivanews.com/news/read/303900-pakar-gempa-ugm--gempa-simeulue-unik


Pakar Gempa UGM: Gempa Simeulue Unik
Ada dua keunikan dari gempa yang terjadi di Barat Pulau Simeulue itu.
Kamis, 12 April 2012, 13:56 WIB
Arfi Bambani Amri, Juna Sanbawa (Yogyakarta) 
Follow @vivanews 
 
Pulau Simeulue, NAD (Antara/Irsan Mulyadi)
BERITA TERKAIT

VIVAnews - Peneliti gempa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Subagyo, 
menyatakan gempa yang terjadi di Aceh, Rabu 11 April 2012, kemarin merupakan 
gempa yang cukup unik di Indonesia. Pasalnya gempa tersebut terjadi bukan pada 
zona subduksi dan berupa pergerakan horizontal yang sehingga sangat kecil 
menimbulkan tsunami.

Namun pergerakan horizontal ini, kata Subagyo, akan menimbulkan pergerakan yang 
lainnya pada zona di luar zona subduksi. “Gempa utama dan disusul dengan gempa 
susulan masih satu jalur dengan pergerakan Utara-Selatan dan terjadi secara 
beruntun dan jika terjadi gempa lagi maka potensi gempa besar dapat terjadi di 
sekitar pulau Andaman,” kata Dr Subagyo, kepada VIVAnews.com, Kamis, 12 April 
2012.

Menurut Subagyo gempa yang terjadi di Aceh tersebut juga sangat kecil memicu  
terjadinya gempa di sekitar Selatan Pulau Jawa meski dalam lempeng bumi yang 
sama. Pasalnya jaraknya sangat jauh dan kejadian gempa ini di luar zona 
subduksi dan kerak samudra di Aceh yang diperkirakan berumur 70 juta tahun yang 
usianya setengah usia kerak samudra di selatan Pulau Jawa.

“Sangat kecil kemungkinan gempa di Aceh kali ini akan memicu juga gempa di 
Selatan Pulau Jawa. Apalagi usia kerak samudera di Selatan Jawa lebih tua,” 
katanya.

Yang justru unik, kata Subagyo, adalah kerak samudra di Aceh ini sebelumnya 
diperkirakan sudah mati atau tidak aktif. Buktinya justru kekuatan gempanya 
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gempa yang terjadi pada tahun 2004 yang 
lalu. “Ini pengalaman baru bagi Indonesia dan sesuatu yang unik karena usia 
kerak samudra yang usianya sudah 70 juta tahun dan diperkirakan mati namun 
dalam kenyataannya masih aktif. Bisa juga diibaratkan seperti gunung berapi 
yang dinyatakan mati namun mendadak meletus karena pelepasan energi, yang 
disimpan dalam kerak bumi,” katanya.

Keunikan berikutnya, kata Subagyo, ada gempa susulan yang kekuatannya juga 
nyaris sebesar gempa pertama. Ini cukup unik karena pergeseran gempa dari Utara 
bergeser ke Selatan menurun namun kembali lagi kekuatannya lebih besar. (eh)


-- 
Purwoko
Perpustakaan Teknik Geologi UGM
http://purwoko.staff.ugm.ac.id
http://slims.web.id
http://jogjalib.net






-- 
Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com

Re: [iagi-net-l] OOT: kenaikan (harga) BBM...

2012-04-01 Terurut Topik argo wuryanto
Kalo memang ekonomis, bisa juga dibuat pabrik untuk pembuatan/pengoplosan 
Pertamax dari bensin ya, Pak.
 
Cuman mungkin kedepan yang menjadi masalah adalah kecoa, soalnya kapur barusnya 
habis buat bhn oplosan : )
 
 
salam,
argo-3711
ikut meramaikan geologi per-bbm-an/per-kapur barusan : )

Dari: Himawan Sutanto sutanto...@yahoo.co.id
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 2 April 2012 7:27
Judul: Bls: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Lsg Aja d, kapur barus nggak bs bwt meningkatkan oktan. Sementara oktan buster 
dll, hanya Akan meningkatkan 0.0xx Dari nilai oktan dgn penambahan seperti 
tertera pada kemasannya.Cheers,HS 
From: Fatchur Zamil fatchurza...@yahoo.co.id; 
To: iagi-net@iagi.or.id; 
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM... 
Sent: Sun, Apr 1, 2012 7:40:29 AM 

Katanya diberi kapur barus juga bisa ya naikin oktan 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bhaskara Aji b...@bpmigas.go.id
Date: Sun, 1 Apr 2012 06:56:21 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Ada pakdhe yang namanya octane booster (byk di toko mobil)

Biasanya 1 kaleng itu ada takarannya
1 kaleng : 30 liter.

Nanti menaikan angka octane nya...

Kalau mobil yg pakai premium dikasih itu lumayan membersihkan kotoran yg ada 
di tanki...

Harga octane booster sekitar 60rb

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Sun, 1 Apr 2012 06:33:24 +
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Eh mengoplos apa dengan apa yaa supaya beli premium dapat pertamax atau 
pertamaxplus?
Apakah kalau campur alkohol oktan bisa naik?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
Date: Sun, 1 Apr 2012 13:14:26 +0700
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Artinya peluang dapat keuntungan lebih besar dengan praktek2 pengoplosan yang 
selama ini terjadi.

On Apr 1, 2012, at 5:31 AM, Bandono Salim 
bandon...@gmail.commailto:bandon...@gmail.com wrote:

Wah aku pakai pertamax, harga sdh naik lagi jadi 9950/lt. Sudah dua kali naik 
dlm sebulan.
Kalau dah gak mampu bbeli mau ganti pake premiuum, biar disubsidi.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.commailto:yrs_...@yahoo.com
Date: Sat, 31 Mar 2012 07:55:35 -0700 (PDT)
To: 
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Kartiko .

Ikh ngeri  Kebayang yang akan demonstrasi adalah mahasoswa kaya ,para 
middle manager dan para calo perkara yang mobilnya baru naru dan buanyak , 
Dikompleksku hampir tida ada yang mobilnya lebih dari satu tukh.

si Abah


From: kartiko samodro 
kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, March 31, 2012 3:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Pak Ismail berhubung BBM tidak jadi naik...

bersedia tidak ditambahin pajak kendaraan pribadi sebesar 40 - 80 ribu / hari * 
240 hari =  9.6 jt - 19.2 jt / tahun ?

Bayangkan berapa pendapatan negara kalau pajak kendaraan pribadi bisa 
diterapkan sebagai pengganti kenaikan bbm... kalikan saja dengan berapa jumlah 
kendaraan di jakarta/Indonesia

Tentunya banyak yang tidak akan keberatan mambayar pajak kalau memang digunakan 
sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat dan bukan hanya segelintir orang / 
golongan.

2012/3/31 
mailto:lia...@indo.net.idlia...@indo.net.idmailto:lia...@indo.net.id
Berikut disampaikan perhitungan harga keekonomian per liter
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mencapai Rp 8.400 per liter:1.Harga dasar minyak 
mentah sebesar kurang lebih Rp 5.940 per
liter diperoleh dari Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP)
dikalikan kurs dolar (Rp.9.000) dibagi 159 (faktor pembagi dari
barel ke liter).2.Harga LRT (Lifting, Refinery, Transportation) sebesar $24.1
per barel atau  Rp 1.360 per liter.3.Subtotal dari poin (1) dan (2) mencapai Rp 
7.300 per liter.
4.Ditambah pajak dan lain-lain (15%) sebesar Rp 1.100 per
liter, maka total harga keekonomian BBM mencapai Rp 8.400 per
liter.
=
Trima kasih para pendemo kemarin krn saya masih bisa
mendapatkan sumbangan dari pemerintah Rp.3900,- perliter kalau
kita beli bensin ( yg sekrang ini harganya 4500,-perliter ) ,
padahal satu hari bisa bolak balik pakai mobil habis 10-20
liter , berarti dapat sumbangan 39000- 78.000 Rp perhari,
inipun akan naik sumbangan yg saya terima setiap kenaikan harga
crude 1 dollar/brl.
Kasihan para tetangga yg tidak punya mobil atau tetangga

[iagi-net-l] Trs: [Geologi UGM] Workshop Acid Mine Water bersama Prof. Dr. Thomas R. Ruede

2012-02-02 Terurut Topik argo wuryanto


FYI,
 
Silahkan, siapa tahu adayang berminat meramaikan.
 
salam,
argo-3711
Dari: Purwoko tamanj...@gmail.com
Kepada: geologiugm geologi...@googlegroups.com 
Dikirim: Kamis, 2 Februari 2012 11:58
Judul: [Geologi UGM] Workshop Acid Mine Water bersama Prof. Dr. Thomas R. Ruede


http://geologi.ugm.ac.id/webnew/beritas/view/131

Di dunia pertambangan bijih dan batubara,keberadaan mineral sulfida sebagai 
pirit atau lainnya yang berasosiasi dengan mineral bijih atau seam batubara, 
dapat mengalami oksidasi dan menghasilkan air asam (air asam tambang). Pengaruh 
pencemaran air asam ini sering menjadi bertambah berbahaya terhadap lingkungan 
dengan kehadiran logam berat terlarut seperti mangan, tembaga, arsen, seng, dan 
lainnya yang umumnya menjadi mudah larut pada air dan lebih mobile pada kondisi 
asam.
Kemungkinan munculnya air asam tambang sering berasosiasi dengan kegiatan 
tambang, antara lain: (1) aliran air permukaan pada proses pembukaan lahan, (2) 
rembesan pada proses underground excavations, (3) aliran air permukaan pada 
open pit mines, (4) rembesan airtanah yang mengandung air asam, (5) perkolasi 
air melalui massa batuan khususnya pada underground mining, (5) aliran air 
permukaan pada stockpile, (6) aliran air permukaan pada waste rock storage, (7) 
rembesan atau overflow pada dam 
tailing.   
    Banyaknya kegiatan yang dapat  menyebabkan munculnya air asam tambang, 
menunjukkan bahwa 
setiap kegiatan tambang bijih dan batubara akan memiliki permasalahan ini, 
sehingga diperlukan cara 
untuk mengelola dan menanganinya dengan tepat.

informasi lebih lanjut unduh di: http://upload.ugm.ac.id/337Leaflet_Acid.pdf

-- 
Purwoko
Perpustakaan Teknik Geologi UGM
http://purwoko.staff.ugm.ac.id
http://slims.web.id
http://jogjalib.net


Bls: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, DC: September 2013

2012-01-11 Terurut Topik argo wuryanto
Selamat pagi,
 
Sekendar menginfokan, sepertinya di Geologi-UGM untuk konsentrasi S2 (Mata 
kuliah pilihan) juga diajarkan Medical Geology di Semester S (2 SKS pula).
 
untuk selengkapnya bisa dicek di:
http://pasca.geologi.ugm.ac.id/info-13-regular.html
 
Sependek pengetahuan saya, Pak Kandar (Prof. Sukandarrumidi) beliau juga aktif 
mengajar di Kedokteran-UGM.
 
Adapun materi/kurikulum yang diajarkan seperti apa ataupun akan memberikan 
input, mungkin bisa dikomunikasikan langsung ke kampus,
dan di milis juga ada Bapak SekJur  Gus Hendratno : ).
 
 
salam,
argo

Dari: RM Iman Argakoesoemah iman.argakoesoe...@medcoenergi.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Cc: Dr. Wawan Budianta wbudia...@yahoo.com; Dr. Hadiyanto 
hadiyanto...@yahoo.co.id 
Dikirim: Kamis, 12 Januari 2012 8:17
Judul: RE: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, 
Washington, DC: September 2013


Menarik sekali kemajuan medical geology, bahkan ini sudah berkembang di banyak 
negara termasuk di Nigeria dan Ukraina yang telah menerbitkan buku medical 
geology hasil research mereka.
 
Bagaimana di Indonesia? Apakah jurusan geologi di perguruan tinggi di negara 
kita ini sudah menyentuh aspek ini?
 
Any comments?
 
Thanks. Iman
 
From:Yo Sumartojo [mailto:sumar...@bellsouth.net] 
Sent: Wednesday, January 11, 2012 11:13 PM
To: iagi-net
Cc: Dr. Wawan Budianta; Dr. Hadiyanto
Subject: [iagi-net-l] Konperensi Internasional: Geologi Kedokteran, Washington, 
DC: September 2013
 
Rekan-rekan geologiwan,
 
Mungkin saja ada rekan-rekan yang tertarik mengikuti konperensi tentang 
perpaduan geologi dan kesehatan manusia y.a.d. di Washington, DC, A.S. Dr. Bob 
Finkelman pernah datang di Indonesia dan masih berusaha untuk suatu waktu akan 
memberikan loka kraya tentang geologi kedokteran. Dr. Hadiyanto adalah teman 
lama Prof. Finkelman dan pernah bertemu muka di Washington, DC beberapa tahun 
yang lalu.
 
Terlampir adalah nawala IMGA (International Medical Geology Association)
 
Salam, 
Sumartojo 
 
J. (Yo) Sumartojo, Ph., PG
Registered Professional Geologist
Interpreter/Translator: Indonesian-Javanese-English
 
(404) 216-0955 (cell.)
(770) 565-7663 (line)
sumar...@bellsouth.net
 

Keep it on screen - think before you print


Any information in this email is confidential and legally privileged. It is 
intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed 
and others authorized to receive. If you receive this e-mail in error, please 
reply this e-mail or call +6221 2995 4777 then delete this email including any 
attachment(s) from your system since any disclosure, copying, distribution or 
taking any action in reliance on such contents is strictly prohibited. 
MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the 
foregoing. This e-mail is from MedcoEnergi Companies (www.medcoenergi.com).

Bls: [iagi-net-l] KCMI dan CPI -- was: [iagi-net-l] ganti saja menjadi SCMI

2011-11-22 Terurut Topik argo wuryanto
Pak Sonny,
 
Pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar sepertinya memang teramat sulit, 
Pak.
Dalam penerapannya, misal dalam hal yang sederhana yaitu menulis surat/ email; 
awal kalimat menggunakan huruf besar,
kemudian kalimat harus ada Subjek dan Predikat dlsb. terkadang kita (baca: 
saya) lupa.
 
Sebenarnya apakah salah/ kurang tepat jikalau misalnya kita menggunakan Bahasa 
Inggris,
dikarenakan padanan kata dalam Bahasa Indonesia kurang dikenal?
 
salam,
Argo - 3711

Dari: sonny t pangestu sonnytpange...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Selasa, 22 November 2011 18:23
Judul: Re: [iagi-net-l] KCMI dan CPI -- was: [iagi-net-l] ganti saja menjadi 
SCMI

terima kasih.
ya saya sudah tau itu.
artinya memang seperti itu.
kata sandi adalah asli bahasa indonesia, setidaknya sudah ada lebih dulu.
kata kode baru kemudian di'masuk'kan menjadi bahasa indonesia karena 
'kebiasaan' senang memakainya. 
banyak orang merasa gaya kalau bisa berbahasa mancanegara padahal sedang 
berbicara kepada bangsanya sendiri.
kasian memang nasib katakata dalam bahasa indonesia tidak disayangi dan tidak 
dirawat dan tidak dimakmurkan oleh bangsanya sendiri.

grand jadi gran
bakery jadi bakeri
guard jadi garda
green garden jadi gren gaden.
mall jadi mol padahal sudah ada padanan katanya seperti pasar.
sharing, padahal sudah ada berbagi.
meeting, padahal sudah ada rapat.
dan banyak lagi.

hampir seluruhnya dari bahasa englis.
lalu dipaksapaksa agar jadi bahasa indonesia.
lalu dibiasakan dan terbiasalah.
padahal yang yang biasa itu belum tentu betul.
lalu yang betul belum tentu biasa.
lalu ini menggejala ke seluruh pelosok negri.
lalu dicontohi antara lain oleh guru-guru di sekolah dasar  menengah.

pada akhirnya anak-anak kita di sekolah diwarisi dan dicontohi suatu pengunaan 
kata dan bahasa yang sudah tidak (mau) kita sadari lagi penggunaannya benar 
betul terawat dan memakmurkan bahasa bangsa indonesia.

alangkah baiknya bila peluncuran perdana ini sudah memakai kata kata asli 
berbahasa indonesia.
sehingga diharapkan pembiasan kata akibat gejala di atas tidak terlalu 
bertambah parah.

bagi banyak di antara kita sepertinya hal ini sepele saja.
hal kecil lah. 
bukan masalah besar.
dan kita tidak menyadari bahwa kita terus menerus melakukannya setiap hari.

wahai ibu pertiwi bangsaku.
aku hanya bisa mengajak, memberi contoh berbuat dan berdoa.

salam juga dari,
(sonny)
--- On Tue, 11/22/11, S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id wrote:

From: S. (Daru) Prihatmoko sd...@indo.net.id
Subject: [iagi-net-l] KCMI dan CPI -- was: [iagi-net-l] ganti saja menjadi 
SCMI
To: iagi-net@iagi.or.id, economicgeol...@yahoogroups.com
Cc: pengurusm...@googlegroups.com, 'Chairul Nas' pakna...@gmail.com, 
'Iwan Munajat' iwan.muna...@indikaenergy.co.id
Date: Tuesday, November 22, 2011, 2:15 PM


Pak Sonny dan rekan2 IAGI/ MGEI,
 
Kalau merujuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) terbitan Pusat Bahasa 
Depdiknas RI (saya kutipkan dibawah ini):
  
ko·de: 1) tanda (kata-kata, tulisan) yg disepakati untuk maksud tertentu 
(untuk menjamin kerahasiaan berita, pemerintah, dsb); 2) kumpulan peraturan yg 
bersistem; 3) kumpulan prinsip yg bersistem 
  
sedangkan untuk kata “sandi” adalah sbb: 
  
1san·di: rahasia; kode 
  
Nampaknya, kata “kode” (yang artinya sama dengan “sandi”) sudah diterima 
sebagai bahasa Indonesia, malahan “kode” didefinisikan lebih lengkap dalam 
kamus tsb. Saya bukan ahli bahasa, mohon pencerahan dari yg lebih kompeten. 
  
Mengenai KCMI (Kode Cadangan Mineral Indonesia) dan CPI (Competent Person 
Indonesia), program ini telah disosialisasikan paling tidak sejak PIT IAGI 
Semarang (Luncheon Talk), juga di PIT Mataram, dan kemarin di PIT Makasar, 
ditambah diskusi/ postingan di milist. Jadi sudah 2 tahun lebih info dan 
update tentang KCMI dan CPI beredar. 
  
KCMI dan system CPI merupakan program kerja bareng IAGI dan Perhapi yang 
dilegalisir melalui SKB Ketua Umum IAGI dan Perhapi, yg dilaksanakan dengan 
membentuk Komite Bersama IAGI-Perhapi . Pada pelaksanaannya IAGI secara resmi 
menunjuk MGEI sebagai komisi geologi ekonomi di bawah IAGI, yang telah 
menjalankan program ini hingga tahap finalisasi sekarang ini.   
  
Bagi yang belum mengikuti infonya, KCMI berisikan petunjuk/ kode pelaporan 
hasil eksplorasi, estimasi sumberdaya dan cadangan (mineral dan batubara), 
atau semacam JORC-nya Indonesia. Laporan berstandard JORC (kita harap di 
Indonesia nantinya menjadi “berstandard KCMI”) ini diperlukan pada umumnya 
berhubungan dengan investasi, baik oleh pencari investor maupun investor-nya 
sendiri (bursa efek, bank, BKPM dll). Secara umum poin-poin dalam KCMI 
mencakup: 
  
1.   Menunjukkan standard minimum Pelaporan (di Indonesia) tentang Hasil 
Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan Bijih 
2.   Memberikan sistem klasifikasi estimasi tonase dan kadar yang “wajib” 
diacu berdasar tingkat keyakinan geologi dan pertimbangan teknis penambangan 
dan keekonomian 
3.   Mengharuskan Laporan Publik

[iagi-net-l] Trs: Fieldtrip Mahakam Delta AAPG UGM Student Chapter

2011-11-18 Terurut Topik argo wuryanto
Selamat sore,
 
Sekedar menginfokan, dibawah link mengenai Field Trip Mahasiswa yang 
dikomandani oleh Dr. Andang Bachtiar.
 
salam,
Argo - 3711
 
- Pesan yang Diteruskan -
Dari: Purwoko tamanj...@gmail.com
Kepada: geologiugm geologi...@googlegroups.com 
Dikirim: Jumat, 18 November 2011 16:25
Judul: [Geologi UGM] Fieldtrip Mahakam Delta AAPG UGM Student Chapter


Beritanya ada di url berikut:

http://geologi.ugm.ac.id/webnew/beritas/view/119

-- 
Purwoko
Perpustakaan Teknik Geologi UGM
http://purwoko.staff.ugm.ac.id
http://slims.web.id
http://jogjalib.net





-- 
Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com

[iagi-net-l] Mendaftar sebagai anggota milis IAGI

2011-09-29 Terurut Topik argo wuryanto
Pak Moderator,

Boleh ditambahkan rombongan berikut:

12. Teguh Haryanto (UGM) / NPA: 0696 == haryanto.te...@yahoo.com
13. Elisabeth Dian Kristanti (UGM) == el_ge...@yahoo.com
14. Bambang Kartika (UGM)  == bamkart...@yahoo.com
15. Ruskamto Soeripto (UGM) == rsoeri...@yahoo.com
16. Purwadi Eka Prijanto (UGM) ==  eka_...@yahoo.com
17. Sarwanto Sutan Alamsyah (UGM) == sarwan...@gmail.com
18. Widi H (UGM) ==  widipu...@yahoo.com
19. Otto Ongkosongo ==rsdm...@gmail.com

Banyak2 terimakasih atas bantuan yang diberikan.

salam,
argo



--- On Wed, 9/28/11, argo wuryanto masargo...@yahoo.com wrote:


From: argo wuryanto masargo...@yahoo.com
Subject: [Geologi UGM] Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : )
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id, geologi...@googlegroups.com 
geologi...@googlegroups.com
Cc: pudz...@yahoo.com pudz...@yahoo.com, a.k.wardh...@gmail.com 
a.k.wardh...@gmail.com, edie...@gmail.com edie...@gmail.com, 
anggara_...@yahoo.com anggara_...@yahoo.com, aditya.sua...@yahoo.com 
aditya.sua...@yahoo.com, surarso_hardj...@yahoo.com 
surarso_hardj...@yahoo.com
Date: Wednesday, September 28, 2011, 12:43 AM


Pak Moderator tambahan lagi yah...
Makin banyak ajah nich yang tertarik buat join milis IAGI ; )
Terimakasih sebelumnya atas bantuannya.


6. Pujo Rahmanto (TRISAKTI/TEPI) == pudz...@yahoo.com
7. Adhe krisna wardhana (UNPAD-DELFT / TEPI) == a.k.wardh...@gmail.com
8. Edieth Akbar (UNPAD/TEPI) == edie...@gmail.com
9. Anggara Putra (UNPAD/TEPI) == anggara_...@yahoo.com
10. Adtitya Suardiputra (ITB/TEPI) == aditya.sua...@yahoo.com
11. SURARSO HARDJONO (UGM) == surarso_hardj...@yahoo.com


Untuk pendaftaran sebagai anggota resmi IAGInya untuk temen2 di balikpapan, 
kalo boleh nanti saya bantu koordinir saja ya pak.


salam,
argo (3711)


- Pesan yang Diteruskan -
Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Jumat, 23 September 2011 10:01
Judul: Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : )


Selamat siang Pak Moderator,


Boleh minta ditambahkan juga didalam milis:
3. SUYONO AW == suyono...@yahoo.com (NPA: 883)
4. FATCHUR ZAMIL == fatchurza...@yahoo.co.id (NPA: 693)
5. RAHARDJO SANTO == rahardjo...@yahoo.co.id


salam,
argo




 Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Cc: suryadi_oe...@yahoo.com suryadi_oe...@yahoo.com; 
rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
Dikirim: Kamis, 22 September 2011 8:10
Judul: [iagi-net-l] Pendaftaran sebagai anggota milis IAGI


Selamat Pagi,


Pak Momod, bisa minta tolong didaftarkan 2 senior saya sebagai anggota milis 
IAGI:
1. Suryadi Oemar == suryadi_oe...@yahoo.com
2. Rakhmadi avianto == rakhmadi.avia...@gmail.com




salam,
argo (NPA: 3711)




-- 
Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com







-- 
Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com
 
-- 
Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com

[iagi-net-l] Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : )

2011-09-27 Terurut Topik argo wuryanto
Pak Moderator tambahan lagi yah...
Makin banyak ajah nich yang tertarik buat join milis IAGI ; )
Terimakasih sebelumnya atas bantuannya.

6. Pujo Rahmanto (TRISAKTI/TEPI) == pudz...@yahoo.com
7. Adhe krisna wardhana (UNPAD-DELFT / TEPI) == a.k.wardh...@gmail.com
8. Edieth Akbar (UNPAD/TEPI) == edie...@gmail.com
9. Anggara Putra (UNPAD/TEPI) == anggara_...@yahoo.com
10. Adtitya Suardiputra (ITB/TEPI) == aditya.sua...@yahoo.com
11. SURARSO HARDJONO (UGM) == surarso_hardj...@yahoo.com

Untuk pendaftaran sebagai anggota resmi IAGInya untuk temen2 di balikpapan, 
kalo boleh nanti saya bantu koordinir saja ya pak.

salam,
argo (3711)

- Pesan yang Diteruskan -
Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Jumat, 23 September 2011 10:01
Judul: Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi  : )


Selamat siang Pak Moderator,

Boleh minta ditambahkan juga didalam milis:
3. SUYONO AW == suyono...@yahoo.com (NPA: 883)
4. FATCHUR ZAMIL == fatchurza...@yahoo.co.id (NPA: 693)
5. RAHARDJO SANTO == rahardjo...@yahoo.co.id

salam,
argo



Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Cc: suryadi_oe...@yahoo.com suryadi_oe...@yahoo.com; 
rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
Dikirim: Kamis, 22 September 2011 8:10
Judul: [iagi-net-l] Pendaftaran sebagai anggota milis IAGI


Selamat Pagi,

Pak Momod, bisa minta tolong didaftarkan 2 senior saya sebagai anggota milis 
IAGI:
1. Suryadi Oemar == suryadi_oe...@yahoo.com
2. Rakhmadi avianto == rakhmadi.avia...@gmail.com


salam,
argo (NPA: 3711)



-- 
Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com

[iagi-net-l] Mendaftar sebagai anggota milis IAGI lagi : )

2011-09-22 Terurut Topik argo wuryanto
Selamat siang Pak Moderator,

Boleh minta ditambahkan juga didalam milis:
3. SUYONO AW == suyono...@yahoo.com (NPA: 883)
4. FATCHUR ZAMIL == fatchurza...@yahoo.co.id (NPA: 693)
5. RAHARDJO SANTO == rahardjo...@yahoo.co.id

salam,
argo



Dari: argo wuryanto masargo...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Cc: suryadi_oe...@yahoo.com suryadi_oe...@yahoo.com; 
rakhmadi.avia...@gmail.com rakhmadi.avia...@gmail.com
Dikirim: Kamis, 22 September 2011 8:10
Judul: [iagi-net-l] Pendaftaran sebagai anggota milis IAGI


Selamat Pagi,

Pak Momod, bisa minta tolong didaftarkan 2 senior saya sebagai anggota milis 
IAGI:
1. Suryadi Oemar == suryadi_oe...@yahoo.com
2. Rakhmadi avianto == rakhmadi.avia...@gmail.com


salam,
argo (NPA: 3711)



-- 
Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com

Bls: [iagi-net-l] Lusi

2011-09-22 Terurut Topik argo wuryanto
Mas Andang yang saya hormati,


Kalau boleh saya mengajukan beberapa pertanyaan/ pernyataan mengenai LUSI ini, 
mohon koreksinya saja:
1. Kasus LUSI ini sudah dipupuskan sebagai bencana alam oleh DPR/ Pemerintah 
(??). Jadi untuk rehabilitasi dampak yang ditimbulkan akan dibebankan kepada 
negara (APBN)
  yang akan diambil dari uang rakyat (pajak) dan dari hasil bumi negara ini 
juga. Adapun untuk 3D seismic yang kemungkinan akan diakusisi, secara 
anggarannya bagaimana, Mas?
  Apakah juga akan dibebankan ke APBN? Bukannya saya menutup mata dengan 
penderitaan saudara sebangsa, tapi cuman kita yang tidak mencicipi madunya, kok 
ya ikut-ikutan kesengat tawonnya,
  he...he..

2. Sebagai lulusan geologi (walaupun belum ahli) dan juga tergabung dalam IAGI, 
setidak-tidaknya saya memiliki satu biting (suara) untuk disalurkan. 
Untuk kedepan (yah.. yang lalu biarlah berlalu)
   akankah menjadi lebih baik jikalau ada permasalahan seperti ini kita 
voting-kan saja??, untuk selanjutnya hasilnya disampaikan ke instansi yang 
berwenang (DPR kah/ PEMERINTAH kah??)
   atau sekalian diumumkan di koran saja, sehingga menjadi jelas sikap 
ahli-ahli yang ada menyingkapi permaslahan yang berkembang di masyarakat.
    Tentu saja, suara setiap orang tidak akan bisa disamakan, suara seorang 
ahli mungkin bisa dikalikan 10 dibandingkan anggota biasa seperti saya.
    Memang kebenaran tidak bisa ditentukan dengan voting dan suara terbanyak 
belum tentu yang benar, terlebih memang kebenaran bisa sangat sulit dilihat di 
negeri ini,
     entah karena permasalahannya yang sangat komplek atau memang karena 
faktanya seringkali dibuat abu-abu.


salam,
Argo


Dari: abacht...@cbn.net.id abacht...@cbn.net.id
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Dikirim: Jumat, 23 September 2011 11:13
Judul: Re: [iagi-net-l] Lusi


 Aku tahu betul MetroTv itu punya Surya Paloh dedengkotnya NasDem. Aku tahu 
betul Lapindo itu punya grup Bakrie dedengkotnya Golkar. Aku juga tahu kabinet 
mau reshuffle Oktober ini  menteri2 dievaluasi. Aku tahu 2014 sdh dekat  
politisi2 saling rebutan opini. Tapi aku juga tahu derita rakyat di porong sana 
sdh sampai di ubun2  tanpa data saintifik baru yg jelas  dimengerti smua 
pihak, tdk akan ktemu solusi permanen. Maka: permisi - aku teriakkan itu l dan 
ini agi! 

Penyelesaian masalah sosial tidak bisa dilepaskan begitu saja dr penyelesaian 
teknis. Kata Yossi HAGI juga: 60-70% biaya akuisisi seismik 3D di Porong situ 
bisa habis untuk hal2 non-teknis, itupun tdk termasuk ganti rugi yg harusnya 
sdh diberesi oleh pihak2 yg harusnya membereskan (Minarak, BPLS, dsb). Nah, ini 
bukan masalah siapa salah siapa benar, siapa memihak mana, apalagi: penyebabnya 
apa, tapi: bagaimana meng-imej bawah permukaan dalam di sana untuk 
digabungkan dg data time-series subsidensi dan juga fenomena2 permukaan lainnya 
yg sdh dipelajari Badan Geologi.

Dengan demikian bisa diprediksi dan dirancang hal2 sebagai berikut.

1) Sampai seluas apa lagi daerah yg akan terdampak dan bgmn probabiliti-nya shg 
bisa ditelorkan kebijakan baru: mungkin pengosongan area berthap dsb,

2) Bagaimana disain pemboran pengganti u/mematikan sumber semburan dg data 
subsurface baru plus apakah itu bisa diterima dr segi biaya.

3) Kalaupun nomer 2 diatas tidak bisa dilakukan, lalu bagaimana solusi 
alternatinya. Karena sudah kita ketahui luasan daerah terdampak dengan 
probabilitinya maka bisa jadi berbagai skenario re-development sbg area khusus 
menyusul pengosongan daerah terdampak bisa dibuat dan dilaksanakan.

4) Dsb.

Nah, makanya jangan kaget; kalau untuk menggolkan ide teknis untuk kepentingan 
masyarakat terdampakpun, kita harus masuk di kancah non teknis, bahkan 
censering politis-bisnis; seperti acara2 di MetroTV atau (nantinya mungkin: 
tandingan) di TVone dsb.

Tabik.

ADB - IAGI0800 / Arema!
(Yg bicara di MetroTV kemarin atas sepengetahuan dan dukungan Prof Lambok 
presiden IAGI dan Pak Yossi Presiden HAGI)
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com 
Date: Fri, 23 Sep 2011 03:23:26 +0100
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] Lusi

Pak
Rakhmadi yg sudah sangat senior, saya yakin puluhan anggota IAGI sudah pernah
mengalami blow-out dan melakukan kill well / relief well. Satu hal yg harus
kita ingat bahwa penanganan/pengambilan keputusan dilakukan dalam hitungan 
‘detik
– menit – jam, paling lama hari’. Saya sependapat dilakukan
relief well pd waktu terjadi semburan awal. Dalam kondisi seperti sekarang,
pertanyaan simple yg muncul, dititik mana (koordinat) dan kedalaman berapa anda
akan pompakan kill-mud / cement ato apapun, berapa volume yg anda butuhkan 
etc…etc…??
Sudah sangat-sangat terlambat pak. Saya sependapat dg ADB, lakukan 3D seismic 
dulu
apapun hasilnya (walopun noisy) baru kita interpretasi ulang dan design ulang
relief well nya (kalo masih bisa dg relief well) atau mungkin dg

[iagi-net-l] Pendaftaran sebagai anggota milis IAGI

2011-09-21 Terurut Topik argo wuryanto
Selamat Pagi,

Pak Momod, bisa minta tolong didaftarkan 2 senior saya sebagai anggota milis 
IAGI:
1. Suryadi Oemar == suryadi_oe...@yahoo.com
2. Rakhmadi avianto == rakhmadi.avia...@gmail.com


salam,
argo (NPA: 3711)



-- 
Keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com

Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

2010-09-07 Terurut Topik argo wuryanto
Pakdhe,

Kalo mengutip pendapat rekan yang menyatakan,

  Duhh...Kalo ada geologist percaya erupsi gunungapi
 dipicu oleh curah hujan ekstrim, mungkin dulunya tidak dapat
 atau belum lulus pelajaran Vulkanologi ! :) :D

Berarti bos-bos gunung api di esdm ga lulus/dapat pelajaran Vulkanologi ya dhe, 
he...he..

salam,
argo




Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Sel, 7 September, 2010 17:38:39
Judul: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

Penjelasan resmi dari VSI
http://portal.vsi.esdm.go.id/joomla/index.php?option=com_remositoryItemid=60func=downloadfilecatid=970chk=3825fb0dbfe59af498aa2c0c1b74bf9f


PENDAHULUAN

Gunungapi Sinabung termasuk kedalam wilayah Kabupaten Karo, Provinsi
Sumatera Utara, pada posisi geografis 03°10’LU dan 98°23,5’BT dengan
ketinggian puncaknya 2460 m.dpl
Gunungapi Sinabung merupakan gunungapi strato yang termasuk dalam tipe B,
dimana sejarah letusannya tidak diketahui. Pada tanggal 27Agustus2010
terjadi letusan freatik, yang dipicu oleh curah hujan di G.Sinabung yang
intensitasnya sangat tinggi, infiltrasi air hujan kedalam tubuh G.Sinabung,
menyebabkan peristiwa perubahan fasa air menjadi uap air yang bertekanan
tinggi sehingga memicu erupsi freatik yang diikuti oleh abu letusan.
Sehubungan G.Sinabung termasuk gunungapi aktif tipe B yang mempunyai ciri:
-terdapat manifestasi solfatara dan fumarola
-tidak pernah tercatat adanya letusan yang membahayakan sejak tahun 1600
Maka G.Sinabung hingga saat ini tidak dilakukan pemantauan secara menerus.

Utk detilnya silahkan download di http://portal.vsi.esdm.go.id/joomla/

2010/9/7 Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com

 Kembali ke soal spekulasi cuaca hujan sebagai pemicu Phreatic. Bukankah air
 hujan itu dingin?
 Yang terjadi malah uap menjadi air lagi kalau diguyur air dingin.

 Diperlukan waktu (bukan dalam hitungan hari/minggu?)  merubah air meteorik
 (bersumber air hujan) menjadi uap.
 Sepertinya bukan cuaca akhir-akhir ini yang menimbulkan letusan phreatic
 tersebut.
 mohon koreksi..




-- 
Don't give up until you believe what you did is wrong !




Bls: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

2010-09-02 Terurut Topik argo wuryanto
He...he...

Kalo kata boss-ku: Might be, we learnt a different thing in a college. 
padahal si boss juga kadang lupa atau malah tidak tahu,
tapi karena malu jadi malu2in : )

salam,
argo.





Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Jum, 3 September, 2010 08:33:00
Judul: Re: [iagi-net-l] Gn Sinabung meletus juga

Mungkin Larry G. Mastin, yang di USGS itu ngga kuliah volkanologi di
Indonesia ya ?
Detail reportnya disini :
http://vulcan.wr.usgs.gov/Projects/Mastin/Publications/OFR93-445/OFR93-445.html

RDP

2010/9/3 Brahmantyo Gunawan brm...@yahoo.com:

 Duhh...Kalo ada geologist percaya erupsi gunungapi dipicu oleh curah hujan 
ekstrim, mungkin dulunya tidak dapat atau belum lulus pelajaran Vulkanologi ! 
:) 
:D





Bls: [iagi-net-l] Istri rekan Noor berpulang

2010-06-26 Terurut Topik argo wuryanto
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un,

Semoga semua amal baik Almarhumah diterima oleh Allah swt., diampuni 
dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam mengadapi 
keputusan-Nya.

salam,
argo



 




Dari: mohammadsyai...@gmail.com mohammadsyai...@gmail.com
Kepada: Milis IAGI-net iagi-net@iagi.or.id; Milis Berita dari GEA 
berita_dari_...@yahoogroups.com; Milis Geo85 geo85-...@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 26 Juni, 2010 03:17:20
Judul: [iagi-net-l] Istri rekan Noor berpulang

Berita duka, telah meninggalkan dunia yg fana ini,  istri mas Noor Syarifudin 
(Geologi ITB angkatan 84), mba Diah, di Yogya hari Jum'at.

Semoga almarhumah diampuni dosa2nya, diterima amal baiknya oleh Allah swt, dan 
dijauhkan dari siksa kubur. Mudah2an rekan Noor serta keluarga tabah dan sabar 
menghadapi cobaan ini.

Info selanjutnya, rumah duka: Jl. Bumijo JT I/1181, Yogya. Insya 
Allah dimakamkan di Yogya sebelum Dhuhur (Sabtu hari ini).

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id



Bls: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I

2010-05-02 Terurut Topik argo wuryanto
Selengkapnya bisa dibaca di:
http://kumpulgeologi.wordpress.com/

kurang lebih yang dilombakan terdiri dari:
1. Mining  Geothech. Competition.
2. Field Work / Membuat MS (Measuring Section) di S. Cijurai.
3. Micropaleontology / Petrography analysis.

salam,
argo





Dari: Djuharlan djuhar...@fmi.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Sen, 3 Mei, 2010 09:38:43
Judul: RE: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I

Kalo boleh tahu apa sich yang dilombakan?.
Apakah muter-muter Schmidt Net atau interpolasi lubang bor atau mungkin yang 
lainnya seru juga tuh Olimpiade Geologi


Best Regards,
M.J. Djuharlan
PT Freeport Indonesia
Work: 0901-41-7491, 0901-44-8559


Yakinlah Anda Bisa
Hari ini adalah hari terbaik dalam hidup Anda, milikilah masa depan yang indah, 
dengan membuat perubahan hari ini!
-Original Message-
From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com] 
Sent: Monday, May 03, 2010 10:12 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I

Mantaph..!! Di tangan teman-teman Mahasiswa inilah nantinya tantangan dunia 
geologi indonesia akan semakin berat di dalam menjadi fondasi dan pilar 
pembangunan bangsa Indonesia - dengan ajang seperti ini, komunitas profesional 
geologi se Indonesia sudah mulai terbentuk sejak dini di bangku kampus sehingga 
diharapkan dapat membuat IAGI kelak menjadi semakin solid ketika teman-teman 
ini nanti berkiprah di dunia pekerjaan.

-Original Message-
From: julianta panjaitan [mailto:julianta_panjai...@yahoo.com] 
Sent: Sunday, May 02, 2010 10:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I

Selamat buat prestasi yg diraih utk adik2 mahasiswa Geologi UGM,

Semangat buat adik2 mahasiswa Geologi Indonesia, mari kita tingkatkan prestasi. 
Lebih menarik lagi jika dibuat kompetisi antar mahasiswa Geologi se ASEAN/ Asia 
pacific? Dunia, Jayalah Indonesiaku,

Salam,
Julianta



From: argo wuryanto masargo...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, April 30, 2010 1:19:24 PM
Subject: [iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I



Selamat buat adik-adik dari Geologi UGM atas prestasinya:

TIM Olimpiade UGM berhasil menjadi juara I, UNTUK ke-3 kalinya 
berturut-turut


Juara ke-2 direbut tuan rumah UNPAD dan juara ke-3 direbut ITB.

Terimakasih dan rasa bangga atas perjuangan :
Rosmalia Cipta
Aryo Rakhmanto
Rizfan Haznur
Anwar Sadad
Pradipdta Gora Kusuma

Seluruh tim Dosen dan Jurusan TGL FT UGM, Semoga adik-adik ini bisa menjadi 
tulang punggung generasi muda geologi di masa depan dan jangan berpuas diri 
untuk terus meningkatkan kemampuan.

--
Disclaimer: Para administrator tidak bertanggung jawab atas isi email yang 
dikirimkan oleh para anggota. Semua akibat hukum dari isi email menjadi 
tanggung jawab pengirim masing-masing.
Untuk keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Pilihan lain, kunjungi http://groups.google.com/group/geologiugm?hl=en
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com 


      


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5

[iagi-net-l] Tim Olimpiade Geologi UGM Kembali Juara I

2010-04-29 Terurut Topik argo wuryanto


Selamat buat adik-adik dari Geologi UGM atas prestasinya:

TIM Olimpiade UGM berhasil menjadi juara I,
UNTUK ke-3 kalinya berturut-turut


Juara ke-2 direbut tuan rumah UNPAD dan juara ke-3 direbut ITB.

Terimakasih dan rasa bangga atas perjuangan :
Rosmalia Cipta
Aryo Rakhmanto
Rizfan Haznur
Anwar Sadad
Pradipdta Gora Kusuma

Seluruh tim Dosen dan Jurusan TGL FT UGM,
Semoga adik-adik ini bisa menjadi tulang punggung generasi muda geologi
di masa depan dan jangan berpuas diri untuk terus meningkatkan kemampuan.
 
-- 
Disclaimer: Para administrator tidak bertanggung jawab atas isi email yang 
dikirimkan oleh para anggota. Semua akibat hukum dari isi email menjadi 
tanggung jawab pengirim masing-masing.
Untuk keluar dari milis: kirim email ke geologiugm+unsubscr...@googlegroups.com
Pilihan lain, kunjungi http://groups.google.com/group/geologiugm?hl=en
Situs web alumni: http://kumpulgeologi.wordpress.com 




[iagi-net-l] PENGDA IAGI KALTIM dan Pendaftaran Anggota Iagi

2009-09-13 Terurut Topik argo wuryanto
Assalamu'alaikum,

Maaf pak, menanyakan untuk pendaftaran anggota IAGI apakah harus mengisi 
formulir kemudian mengirimkan ke Pengurus Pusat di jakarta?

Kebetulan saya belum menjadi anggota resmi, cuman barusan ikutan milis, tetapi 
lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan, Pak.

Kalau untuk wilayah kallimantan khususnya KALTIM apakah sudah ada PENGDA dan 
kantor sekretariatnya?

Kalau ada saya mau mampir  buat ndaftar, Pak.

Terimakasih.


salam,
argo wuryanto


  Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

Bls: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : KEPALA BURUNG GARUDA DI BATU BATIK TRENGGALEK

2009-06-09 Terurut Topik argo wuryanto
Lanjutkan Pak Nur, Biar korupsi tidak merajalela...
dan tidak mudah menerima mahar  : )

salam,
argo





Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Rabu, 10 Juni, 2009 11:38:34
Topik: Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : KEPALA BURUNG GARUDA DI BATU BATIK 
TRENGGALEK


Pak Miko,
Hasil karya rakyat Indonesia yang perlu dilanjutkan supaya lebih cepat lebih 
baik...:-)
Saya doakan pak Miko supaya ada politikus partai tsb yang membaca email pak 
Miko dan berminat membayar maharnya:-)


salam,




From: miko m...@cbn.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Sadono Irana 
sadonoin...@hotmail.com; Kuncoro kuntjor...@gmail.com; Fellowship D3400 
fellowship3...@yahoogroups.com; SOLARIS solaris_shell...@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 10, 2009 11:05:05 AM
Subject: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : KEPALA BURUNG GARUDA DI BATU BATIK TRENGGALEK


Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,
 
Sekitar 3 bulan yang lalu, mang Okim memosting tulisan tentang :  Indahnya 
Dendritic Jasper dari Pacitan. Sejak saat itu, eksplorasi terhadap dendritic 
jasper diintensifkan dalam artian bukan mengeksplorasinya di lapangan melainkan 
memotong sebanyak-banyaknya contoh yang tersimpan di work-shop Pasir Luhur 
Bandung untuk dipelajari variasinya dan dijadikan aksesori. Sekedar tambahan, 
lokasinya ternyata tidak di Pacitan melainkan di Trenggalek ( mang Okim percaya 
saja sama pengirimnya karena  untuk mengecek ke lapangan tentu perlu biaya 
tidak sedikit - - - ta' iya ! ). Hasilnya cukup menggembirakan ,  sebagian 
besar contoh  memiliki corak unik dan antik menyerupai batik kuno dengan warna 
beragam antara lain hitam, coklat tua, coklat muda, cream, dan putih ( e-eh, 
tahunya panca warna ya ). Corak yang beragam tersebut tak lain adalah permainan 
frakmen-frakmen fosil koral tersilisifikasi yang mang Okim kurang faham 
jenisnya  ( gambar 1 ).
 
Puji syukur kehadlirat Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa dari sekian banyak gambar 
yang terpatri di potongan-potongan batu batik tersebut, ada satu gambar yang 
agak meyolok apabila dibandingkan dengan gambar-gambar lainnya. Tanpa maksud 
untuk mempromosikan salah satu Parpol yang ikut berjuang dan secara mengejutkan 
berhasil melaju ke putaran Pilpres bulan Juli mendatang, gambar tersebut 
ternyata adalah kepala burung garuda yang rasanya tidak terlalu berbeda dengan 
gambar burung garuda di logo Partai Gerindra ( gambar 2 ). Walaupun posisinya 
terbalik , temuan ini mang Okim anggap cukup luar biasa (coba lihat kemiripan 
mata, paruh, dan jambulnya ). Apakah temuan unik ini akan menjadi Lucky Stone 
bagi Serambi Batumulia seperti halnya temuan gambar  Dewi Kwan Im di tahun 1994 
yang mampu mendukung kelanjutan dari kegiatan  Serambi Batumulia,  - - - 
wallahualam bissawab. Yang jelas, gambar kepala burung garuda ini akan  
mengingatkan mang Okim akan sebuah
 partai baru yang berkat performancenya, dalam Pemilihan Legislatif yang lalu  
telah mampu mengalahkan perolehan suara  beberapa partai terkemuka. Bagaimana 
dengan pemilihan Juli mendatang ?  Wallahualam bissawab juga - - - ta' iya !

Salam Cinta Lucky Stones
 
Mang Okim
 
GAMBAR :
 
Gambar 1 : Desain sederhana batu batik  berbentuk segi empat panjang yang siap 
diikat menjadi custom jewellery. Di bagian tengah tampak potongan batu batik 
setebal 6 mm dengan gambar kepala burung garuda.
 
Gambar 2: Gambar Garuda di potongan batu batik gambar 1 kemudian dipotong dan 
diproses menjadi batu perhiasan segi empat berukuran 4,3 cm x 4,7 cm . Di 
bagian belakangnya dilengkapi dengan tempat gantungan rantai ( sebagai kalung ) 
dan penjepit tali untuk  Country / Bolon Tie ( berfungsi ganda ).
 
 
Gambar 1
 
 
Gambar 2


  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Bls: [iagi-net-l] Bumi Hancur Lebur : 21 Desember 2012 (?!)

2009-02-22 Terurut Topik argo wuryanto
Pak awang kalo yang ini kan juga udah:
6. munculnya sang pembinasa keji pemimpin tatanan dunia baru (Matius 24 : 15)
Berapa banyak rakyat sipil yang tak berdosa mati akibat perang kan juga karena 
adanya #6 ini pak.

7. masa tribulasi (masa aniaya besar) (Matius 24 : 21, 29)

Dan dalam setiap ajaran rasul memang diberikan juga ada tanda kiamat yang amat 
banyak,
tapi Nabi (SAW) sendiri untuk hari pastinya ketika ditanya oleh Malaikat Jibril 
beliau, saw, menjawab yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang
bertanya (malaikan jibril), karena itu perkara yang ghaib dan tidak ada satu 
perkara yang ghaib melainkan hanya Allah saja yang tahu.

Tapi salut seperti yang mas OKI sampaikan:
 Apabila diantara kita ada yang pada pagi hari mengetahui kiamat akan terjadi 
sore
harinya sedangkan di tangannya masih terdapat biji kurma, maka hendaknya ia
tetap menanam biji kurma tersebut..

Biar tetep semangat dan selalu memberi pencerahan sebagaimana Pak Awang.
makasih.

salam,
Argo





Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; 
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 21 Februari, 2009 11:44:03
Topik: Re: [iagi-net-l] Bumi Hancur Lebur : 21 Desember 2012 (?!)

Oki,
 
Daripada menjadi apokalyptic prophet, justru saya menanggapi pemberitaan2 media 
via internet, buku2, dan TV tentang 21 Desember 2012 sebagai hari Kiamat. 
Karena rating-nya tinggi, bisa dilihat berapa banyak buku2 beredar pada tahun 
2006-2007 tentang subyek ini, dan berapa banyak acara2 sejenis diputar di 
History Channel tentang ini. 


  Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Bls: Bls: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas

2009-01-06 Terurut Topik argo wuryanto
Terimakasih atas tambahan wawasannya pak awang.

Sayang kesaksian seorang penduduk di  tadi tidak di dokumentasikan dengan baik 
ya pak,
sehingga lebih mempertegas kemungkinan sesar watukosek ini sangat sensitif 
terhadap gempa.

salam,
argo







Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad 
geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 6 Januari, 2009 14:50:08
Topik: Re: Bls: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas

Pak Argo,
 
Manga dan Brodsky (2005) pernah membuat crossplot antara magnitude gempa 
dan jarak episentrum-fenomena gununglumpur, likuifaksi, dll piercement 
structures yang diakibatkan gempa. Crossplot ini disusun berdasarkan statistik 
kejadian, jadi seluruhnya adalah analisis statistik. Crossplot ini dikritisi 
oleh Mellor et al (2007) yang juga membuat crossplot tetapi berdasarkan 
analisis subsurface. Dua crossplot ini sering dipakai para ahli yang berbeda 
pandangan soal asal LUSI.
 
Itu soal lain tetapi berhubungan, di akhir ulasan ini akan saya sentuh lagi. 
Pertanyaan Pak Argo soal seberapa jauh sebuah gempa bisa memicu gempa lain 
sepenuhnya adalah soal yang disebut remotely triggered earthquakes. 
Penelitian soal ini dimulai 
tahun 1992 saat sebuah gempa bermagnitude 7.2 mengguncang California di wilayah 
Landers. Dikatakan bahwa gempa Landers ini telah memicu semua gempa di 
California di luar wilayah perkiraan aftershocks-nya. Orang membayangkan, gempa 
Landers seolah seperti saklar yang dihidupkan, sesudah itu peta gempa 
California menyala, seperti lampu-lampu pada pohon Natal. 

Peristiwa tersebut mendorong lahirnya konsep remotely triggered earthquakes. 
Dipostulasikan bahwa gempa besar dapat mempengaruhi gempa lain sampai jauh di 
luar wilayah immediate aftershock-nya. Ini bisa berlangsung dalam hitungan 
hari, minggu, bulan, atau tahun. Untuk merambat, estafet gempa ini akan butuh 
sesar, dan progressive faulting biasa terjadi di earthquake storm -sebuah 
frekuensi gempa di suatu wilayah yang tinggi dalam periode waktu tertentu.

Seberapa jauh sebuah gempa besar bisa memicu gempa lain ? Konsep remotely 
triggered EQ menyebutkan bahwa ia sejauh-jauhnya adalah sebatas lempeng. Maka 
kalau gempa di Aceh 26 Desember 2004 menggetarkan Sesar San Andreas dan 
menyebabkan gempa tremor di wilayah Parkfield California adalah benar2 suatu 
penemuan baru sebab itu sudah lintas lempeng-lempeng besar. Menarik untuk 
dikaji lagi.
 
Gempa besar Aceh itu telah meletuskan Baratang mud volcano di sekitar Andaman. 
Mengapa ia tak meletuskan LUSI atau mereaktivasi Bledug Kuwu saat itu ? Soal 
reaktivasi Bledug Kuwu saya tak punya catatan. LUSI jelas tak diletuskan kita 
tahu itu. Tetapi yang tak banyak diketahui orang adalah saat tim IAGI (saya tak 
usah sebutkan namanya) melakukan pengumpulan fakta pada awal2 kejadian LUSI di 
sekitar lokasi kejadian LUSI di Kabupaten Sidoarjo, seorang penduduk 
menceritakan bahwa di dekat rumahnya terjadi semburan lumpur setinggi rumahnya 
saat gempa menggoncang Aceh Desember 2004. 
 
Dua syarat harus dipenuhi kalau sebuah gempa ingin menyebabkan mud volcano 
(MV). (1) hubungan ruang-waktu di antara keduanya (2) energi gempa masuk ke 
wilayah elisional yang siap meletus. Maka, tentu saja tak sembarang gempa bisa 
menyebabkan MV. 
 
salam,
awang
 
--- On Fri, 1/2/09, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, January 2, 2009, 2:46 PM

Mekanisme yang mungkin dapat dijelaskan adalah mekanisme trigger.

Seperti yang pernah saya tuliskan bagaimana bulan yang ribuan mil juga
mempengaruhi gempa dengan perubahan gravitasi bulan karena jarak
bumi-bulan yang berubah-ubah.
http://rovicky.wordpress.com/2007/10/26/mengapa-efek-bulan-menjadi-pemicu-trigger-gempa/
Bayangkan saja sebuah bola yang kondisi kritis seimbang diatas paku.
Dengan goyangan sdikit saja bisa bergulir.
Nah yang mungkin perlu diketahui apakah sesuatu mentrigger yang lain
adalah, mencari tahu apakah satu tempat itu sedang dalam kondisi
kritisnya.

Sesar SanAndreas memang saat ini diduga dalam kondisi kritisnya. Konon
menurut ramalan (hitungan) perulangan, San Andreas fault - SAF
mestinya sudah bergetar ... namun hingga kini gempa yang
ditunggu-tunggu belum muncul juga. Segala alt dipasang disana, bahkan
konon pernah ada ide untuk menginjeksikan vaselin untuk memperlincir
(menghaluskan) gerakan patahan supaya terjadi aseismic. Bergeser tidak
secara tiba-tiba dalam orde detik, tetapi dalam orde harian ...Supaya
jangan geser Duerr !!! tapi nyantai ... tlusuuu   gitu

Kondisi kritis saat ini menurut perhitungan Coloumb Stress di sekitar
Zona Gempa Aceh ada disebelah selatannya. Dhulu kita tahun gempa Aceh
menggetarkan hingga menyebabkan tsunami di Nias, trus ke

Bls: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas

2009-01-01 Terurut Topik argo wuryanto
Siang pak awang,

    Bacaan yang sangat menarik karena bisa dijadikan bahan rujukan untuk 
beberapa kasus yang menjadi perdebatan dan berhubungan dengan gempa.
    Apakah sudah dibahas juga, seberapa besar pengaruh (amplitude dan jarak) 
mempengaruhi atau bahkan menyebabkan reaktivasi gempa di tempat yang lain. 
Walaupun bejaraka beribu2 km dan bejauhan lempeng serta dipisahkan oleh samudra 
luas ternyata gempa aceh masih cukup kuat untuk menggerakan Sesar San Andreas.

Mungkin perlu juga pak dicari hubungannya antara gempa aceh yang memiliki 
amplitude 9.2 yang dapat menggerakan Sesar San Andreas akan tetapi belum dapat 
memuncratkan Lusi, atau apakah mungkin gempa Aceh ini sudah mulai sedikit 
reaktivasi pada sesar Watukosek dan akhirnya bertambah parah setelah ada gempa 
yogya ditambah dengan pemboran yang tidak sesuai prosedur.

salam,
argo




Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad 
geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 2 Januari, 2009 13:31:46
Topik: [iagi-net-l] Gempa Aceh 2004 Menggetarkan Sesar San Andreas

Setelah empat tahun berlalu, kini baru diketahui bahwa gempa Aceh (sebut saja 
begitu karena episentrumnya di wilayah perairan Aceh, atau nama resminya dalam 
publikasi internasional adalah Great Indian Ocean Earthquake) yang merenggut 
nyawa 1/4 juta penduduk dunia di wilayah sebelah utara Lautan Hindia pada 26 
Desember 2004, ternyata juga mengaktifkan Sesar San Andreas di California yang 
jauhnya 15.000 km dari titik episentrum.
 
Memang telah diketahui bahwa sebuah gempa yang terjadi di suatu wilayah dapat 
mereaktifasi sesar-sesar gempa (sesar yang dapat menyebabkan gempa – earthquake 
faults)  yang jaraknya ratusan bahkan ribuan kilometer dari wilayah gempa. 
Semakin besar magnitude gempa semakin besar peluang reaktivasi tersebut. 
Tetapi, penemuan bahwa gempa Aceh yang magnitudenya 9,2 dapat mereaktivasi 
sebuah sesar besar berjarak 15.000 km adalah sebuah penemuan penting.
 
Penemuan ini diumumkan oleh Abhijit Ghosh dan rekan-rekannya dari University of 
Washington dan Georgia Institute of Technology dalam suatu pertemuan tahunan 
American Geophysical Union pada 17 Desember 2008 yang baru lalu. Ghosh dkk. 
menamai fenonema reaktivasi Sesar San Andreas oleh Gempa Aceh tersebut sebagai 
non-volcanic tremor.  
 
Bukti reaktivasi tersebut diperolehnya dari serangkaian instrumen yang ditanam 
di lubang di segmen Sesar San Andreas di wilayah Parkfield. Sinyal gempa, 
menurut analisisnya, sangat berkorespondensi secara ruang dan waktu dengan 
gelombang gempa yang datang dari Gempa Aceh. Gelombang gempa dari Sumatra ini 
melalui wilayah Parkfield, menyebabkan tremor, dan terukur oleh 
instrumen-instrumen yang ditanam 200 km jauhnya dari stasiun pengamatan. 
 
It's fairly obvious. There's no question of this tremor being triggered by the 
seismic waves from Sumatra, begitu kata Abhijit Ghosh sebagaimana dikutip oleh 
ScienceDaily.com. 
 
Sebelum fenomena ini, Sesar San Andreas pernah juga direaktivasi pada tahun 
2002 oleh Gempa Denali di Alaska, itu catatan paling jauh reaktivasi Sesar San 
Andreas oleh suatu gempa besar, yaitu sekitar 4000 km. Maka penemuan bahwa 
Gempa Aceh dapat mereaktivasi Sesar San Andreas pada jarak 15.000 km tentu 
sangat menarik buat para ilmuwan.
 
Sesar San Andreas yang telah berkali-kali menyebabkan gempa besar dan merusak 
di wilayah California, Amerika Serikat, misalnya San Francisco (1906) dan Los 
Angeles (1994) sangat diawasi dengan ketat oleh para ahli gempa. Para ilmuwan 
dari  University of California, Berkeley dan U.S. Geological Survey menanam 
banyak instrumen gempa di bawah tanah di sepanjang jalur sesar ini sebagai 
bagian High-Resolution Seismic Network dan Northern California Seismic Network. 
 
 
Segmen Sesar San Andreas di wilayah Parkfield merupakan wilayah gempa yang 
paling banyak dipelajari di dunia. Diketahui bahwa gempa bermagnitude 6,0 
berulang setiap 22 tahundi wilayah ini, sehingga berbagai instrumen ditanam di 
dekat jalur sesar ini untuk mempelajari bagaimana tingkah sebuah sesar pada 
saat-saat menjelang gempa terjadi. 
 
Para ilmuwan telah mempertanyakan apakah suatu non-volcanic tremor berhubungan 
dengan pergeseran nyata pada suatu sesar gempa atau akibat aliran fluida di 
bawah permukaan Bumi. Riset baru-baru ini mendukung pendapat bahwa non-volcanic 
tremor diakibatkan pergeseran sesar. 
 
Ghosh dan rekan-rekannya mengatakan bahwa bila suatu sesar bergeser dari suatu 
tremor di satu tempat, maka akan terjadi stress di tempat lain di jalur sesar 
tersebut, stress ini suatu hari akan menyebabkan gempa. Sehingga, memonitor 
tremor akan membantu memahami bagaimana suatu stress terbentuk dan terakumulasi 
di suatu tempat di jalur sesar. Sebuah wilayah tertekan yang mendekati retak 
dan bergeser (failure) akan menyebakan tremor pada saat tekanannya ditambah, 
sedangkan

Re: [iagi-net-l] DAFTAR CALON KETUM IAGI 2008-20011

2008-06-04 Terurut Topik argo wuryanto
Kan track record perlu pak, apalagi orang geologi yang ilmunya mempelajari hal2 
yang lampau.
gimana kita pegang komitmennya kalo kita ga tahu seperti apa di sebelumnya.
Pilkadal kemarin di daerah2 juga banyak yang koar2 tentang bagaimana memajukan 
daerahnya tapi kan kita
lihat juga orangnya gimana, masa mantan koruptor kita calonin jadi gubernur, 
he...he.. (ini kalo di Kaltim).
salam,
awy


- Original Message 
From: Suryanegara, Yoga [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 5, 2008 11:42:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] DAFTAR CALON KETUM IAGI 2008-20011

Tidak harus saya tahu seperti apa riwayat calon ketum, sing penting beliau 
punya komitmen utk majuin organisasi ini, siapapun, apapun, bagaimanapun, 
begitu punya komitmen, insya Allah akan saya dukung (dari pada nggk berani 
nyalonin)
Salam
Yoga

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wed Jun 04 20:23:58 2008
Subject: Re: [iagi-net-l] DAFTAR CALON KETUM IAGI 2008-20011

Sopo kui ?  koq nggak ada riwayat hidup/pengalaman 
  professi-nya ?


Wah masak karo Sekjen saja tdk mengenal , jangan jangan ditanya
Ketum IAGInya jg gak tahu.jangan jangan banyak anggota
lainnya jg  sama kagak tahu sama Sekjen dan Ketumnya...
ISM


  Sopo kui ?  koq nggak ada riwayat hidup/pengalaman 
  professi-nya ? Apa belum masuk masa kampanye ya, apa
  memang nggak ada kampanye2an (visi  misi), trus gimana
  anggota mau memilih kalau nggak ada penjelasan
  tentang background masing2 caketum-nya.
 
  wass,
 
 
 
 
  2008/6/4 prasiddha Hestu Narendra
  [EMAIL PROTECTED]:
 
   Dear IAGIers,
  
   Berikut ini saya sampaikan nama yang sudah terdaftar
   sebagai Calon
 Ketum
   IAGI 2008-20011
  
   - *RIDWAN DJAMALUDDIN [NPA 1921]*
  
   Kami tunggu anggota IAGI lain yang akan mendaftar.
  
   Salam IAGI,
   Yudi  PHN
  
 



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id 




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


  

Re: [iagi-net-l] si Tireks

2008-05-06 Terurut Topik argo wuryanto
Kayaknya aku lebih cocok dengan logika anda ,Mas,
Sangatlah terlalu kebetulan kalo bumi yang kita cintai ini berada dalam posisi 
yang ada
saat ini yang mampu menyokong kehidupan manusia tanpa adanya campur tangan 
sesuatu yang lebih hebat dari kita yang ada di luar sana.
Dan kalo memang kera berasal dari nenek moyang yang sama dengan manusia,
maka (kalo orang iseng bilang) sebentar lagi monyet2 yang di kebun binatang itu 
berubah jadi bentuk yang seperti manusia juga kah, he..he..
salam,
argo



- Original Message 
From: Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 7, 2008 8:00:58 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] si Tireks

Logikanya adalah: bisa gak milyaran benda mati, dikocok2 pake fenomena alam,
menghasilkan sesuatu yang bisa melakukan reaksi-reaksi autonomous
untuk menjaga keberlangsungannya,
menghasilkan zat-zat yang berguna bagi kehidupan, mengenali
lingkungan, mengembangkan
diri, mengabadikan diri dengan berketurunan,
dan pada akhirnya, berpuncak pada munculnya manusia.

Kalau memang manusia adalah hasil dari sebuah keteracakan, berarti segala
macam teknologi manusia termasuk huruf, information technology, dan logika
yang membentuk email ini adalah sebuah keteracakan dong.

Dan pada ujung logika evolusi, manusia akhirnya hanya bisa berkata: semua
itu acak.

On 5/7/08, Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 spare parts mobil, mau digabung pakai cara apapun, hasil akhirnya
 tetap benda mati.
 kalau teori evolusi memang berkata seperti itu, maka analoginya gak pas.

 gak pas karena di satu pernyataan, hasil akhirnya benda mati,
 sedangkan di pernyataan lainnya, hasil akhirnya adalah makhluk hidup.


 --pta


 2008/5/6 Eko Prasetyo [EMAIL PROTECTED]:

  Teori Evolusi menyatakan bahwa LIFE dibentuk dari organik material yang
   terhasilkan dari reaksi RANDOM yang berkejadian pada SOUP bahan-bahan
   karbohidrat yang notabene adalah
 
   benda mati
 
   pas kan?



 
 PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
 * acara utama: 27-28 Agustus 2008
 * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
 * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
 * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
 * abstrak / makalah dikirimkan ke:
 www.grdc.esdm.go.id/aplod
 username: iagi2008
 password: masukdanaplod


 
 PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
 * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
 * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
 AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -





  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

2008-04-14 Terurut Topik argo wuryanto
Masalah special needs, adakah yang punya pengalaman atau bacaan untuk 
mengakomodir anak2 yang seperti ini?
kalo ada bisa tolong di-share ke saya, via japri kalo bisa.

makasih.

salam,


- Original Message 
From: redy zahar [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 15, 2008 10:51:36 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

Mas:

For your info: Home-schooling juga merupakan sekolah alternatif buat anak-anak 
Special Needs yang tidak bisa diterima di sekolah-sekolah formal karena pada 
umumnya sekolah-sekolah formal belum banyak yang punya learning support 
teacher/facility. Walaupun memang ada juga beberapa sekolah formal yang 
inklusif.

Salam.


- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:43:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

Mas Noor
Kalau aku baca2 dari diskusi dunia pendidikan formal, metode belajar
home schooling itu semestinya sebagai alternatif dari metode
konvensional (akademis).
Homeschooling itu cocok misal utk ustrali yang di pelosok2 dimana
sekolah konvensional tidak dapat diadakan. Misal sperti film little
house of the prairie jaman aku kecil dulu.
Di ustrali homeschooling itu yang mengajar ortu2nya, tetangga dan
kakak dsb, walaupun modulnya dari sekolah formal. Dan juga ada
ujiannya. Di Shell brunei dulu aku ketemu anak2 yang home schooling
ini. Tetapi mereka melakukan ini karena ikutan ortu yang berpindah2.

Namun mboh kenapa kok di Indonesia ini jadi mleset2 lagi. Yang
mengajar bukan ortunya tapi mahasiswa atau seperti les privat. Gurunya
dateng dari luar, bahkan guru2 sekolah formal menjadi tutor2nya
sebagai bagian dari ngobyek.
Untuk kondisi perkotaan dan penduduk yg cukup buanyakkk ini, metode
homeschool bukanlah yang ideal
Salam


On 3/26/08, noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 untuk info saja: home-schooling sekarang semakin menjadi pilihan banyak
 orang tua, namun karena kondisi negeri ini yang butuh formalitas ijazah
 (bahkan sampai untuk ngurus paspor segala), maka mereka ikutan ujian
 persamaan atau via UT.

 jadi memang sistem pendidikan kita perlu banyak pembenahan



 - Original Message 
 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:13:26 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

 Smoga semangat belajarnya yang lebih mengemuka. Karena aku sering
 kawatir bangsa ini sering kepleset membaca. Judul yg dibuat Pak Awang
 tentunya mengarah ke semangat maju bukan karena formalitas. Tapii
 kalau mleset menjadi minus ngapain sekolah wong billgates saja do,
 eisnstein saja ngga sekolah, juga thomas alfa edison kaga naik kelas.
 Mereka-mereka yg sukses besar ini memang anomai, mereka yg terkenal
 bukan manusia pad umumnya, dan juga mereka memang istimewa. Sedangkan
 aku termasuk bukan anomali, aku ya seperti mereka yang biasa tanpa
 telor.
 Dunia pendidikan di Indonesia ini menjadi rumit ketika dihadapkan
 dengan anomali-anomali diatas. Ijazah merupakan bentuk formal dari
 pengakuan akademis. Ijazah memang tidak menjamin sukses, apalagi tanpa
 Ijazah !!
 Keinginan mengejar ijazah di indonesia jelas bukan hal yang salah,
 memang benar hal ini mudah disalah gunakan dan disalah artikan.
 Yang perlu diketahui adalah potensi (smangat)  mengejar ijazah tetap
 harus dihembuskan bukan dilarang tetapi diatur dengan benar.
 Learning (belajar) not just studying (sekolah)

 Salam
 Rdp


 On 3/26/08, Hendratno Agus [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Lha memang khitahnya manusia adalah membaca atau Iqra...; Tuhan
 menurunkan
  perintah yang PERTAMA KALI pada manusia adalah IQRA Membaca.
   Lalu membaca apa? Membaca semua unsur kehidupan yang melingkupi jati diri
  manusia secara pribadi maupun sebagai makhluk sosialnya. Artinya, bahwa
  untuk memenuhi jati diri sebagai manusia, kuncinya adalah membaca bukan
  mencari ijazah (sebagai representatif dunia pendidikan / akademik).
  Bagaimana Einstein menemukan formulanya, lalu bagaimana Socrates, Plato,
  Galileo, Syeh Abdul Qodir Jailani, Jalaludin Rumi, Ibnu Sina menghasilkan
  karya-karya monumental-nya, yang sampai sekarang digandrungi banyak orang
  dan turut meng-inspirasi berbagai konsep dan temuan yang penting untuk
  kemaslahatan ummat manusia dalam belantara akademik (di dalam
 kampus-kampus
  formal) maupun belantara 'akademik dari kampus-kampus alam semesta
  (universitas kehidupan semesta). Orang-orang seperti (Einstein, Plato, AQ
  Jaelani, Rumi di jamannya dulu) ini tidak pernah terbayangkan apa yang
  disebut ijazah. Ketika terjadi revolusi industri di Eropa menguat,
  kemudian menjalar proses kapitalisasi di
   berbagai belahan dunia, maka peng-akuan seseorang sangat ditentukan oleh
  proses pendidikan formal yang bermuara pada selembar kertas ijazah.
 
   Memang telah terjadi pergeseran peradaban saat ini. Jadi kalau toch
  Presiden kita nantinya tanpa sebuan ijazah-pun; ASAL dia MAU dan MAMPU
 

Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

2008-04-14 Terurut Topik argo wuryanto
Masalah special needs, adakah yang punya pengalaman atau bacaan untuk 
mengakomodir anak2 yang seperti ini?
kalo ada bisa tolong di-share ke saya, via japri kalo bisa.

makasih.

salam,


- Original Message 
From: redy zahar [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, April 15, 2008 10:51:36 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

Mas:

For your info: Home-schooling juga merupakan sekolah alternatif buat anak-anak 
Special Needs yang tidak bisa diterima di sekolah-sekolah formal karena pada 
umumnya sekolah-sekolah formal belum banyak yang punya learning support 
teacher/facility. Walaupun memang ada juga beberapa sekolah formal yang 
inklusif.

Salam.


- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:43:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

Mas Noor
Kalau aku baca2 dari diskusi dunia pendidikan formal, metode belajar
home schooling itu semestinya sebagai alternatif dari metode
konvensional (akademis).
Homeschooling itu cocok misal utk ustrali yang di pelosok2 dimana
sekolah konvensional tidak dapat diadakan. Misal sperti film little
house of the prairie jaman aku kecil dulu.
Di ustrali homeschooling itu yang mengajar ortu2nya, tetangga dan
kakak dsb, walaupun modulnya dari sekolah formal. Dan juga ada
ujiannya. Di Shell brunei dulu aku ketemu anak2 yang home schooling
ini. Tetapi mereka melakukan ini karena ikutan ortu yang berpindah2.

Namun mboh kenapa kok di Indonesia ini jadi mleset2 lagi. Yang
mengajar bukan ortunya tapi mahasiswa atau seperti les privat. Gurunya
dateng dari luar, bahkan guru2 sekolah formal menjadi tutor2nya
sebagai bagian dari ngobyek.
Untuk kondisi perkotaan dan penduduk yg cukup buanyakkk ini, metode
homeschool bukanlah yang ideal
Salam


On 3/26/08, noor syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
 untuk info saja: home-schooling sekarang semakin menjadi pilihan banyak
 orang tua, namun karena kondisi negeri ini yang butuh formalitas ijazah
 (bahkan sampai untuk ngurus paspor segala), maka mereka ikutan ujian
 persamaan atau via UT.

 jadi memang sistem pendidikan kita perlu banyak pembenahan



 - Original Message 
 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, March 26, 2008 2:13:26 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] OOT : Hidup Tanpa Ijazah

 Smoga semangat belajarnya yang lebih mengemuka. Karena aku sering
 kawatir bangsa ini sering kepleset membaca. Judul yg dibuat Pak Awang
 tentunya mengarah ke semangat maju bukan karena formalitas. Tapii
 kalau mleset menjadi minus ngapain sekolah wong billgates saja do,
 eisnstein saja ngga sekolah, juga thomas alfa edison kaga naik kelas.
 Mereka-mereka yg sukses besar ini memang anomai, mereka yg terkenal
 bukan manusia pad umumnya, dan juga mereka memang istimewa. Sedangkan
 aku termasuk bukan anomali, aku ya seperti mereka yang biasa tanpa
 telor.
 Dunia pendidikan di Indonesia ini menjadi rumit ketika dihadapkan
 dengan anomali-anomali diatas. Ijazah merupakan bentuk formal dari
 pengakuan akademis. Ijazah memang tidak menjamin sukses, apalagi tanpa
 Ijazah !!
 Keinginan mengejar ijazah di indonesia jelas bukan hal yang salah,
 memang benar hal ini mudah disalah gunakan dan disalah artikan.
 Yang perlu diketahui adalah potensi (smangat)  mengejar ijazah tetap
 harus dihembuskan bukan dilarang tetapi diatur dengan benar.
 Learning (belajar) not just studying (sekolah)

 Salam
 Rdp


 On 3/26/08, Hendratno Agus [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Lha memang khitahnya manusia adalah membaca atau Iqra...; Tuhan
 menurunkan
  perintah yang PERTAMA KALI pada manusia adalah IQRA Membaca.
   Lalu membaca apa? Membaca semua unsur kehidupan yang melingkupi jati diri
  manusia secara pribadi maupun sebagai makhluk sosialnya. Artinya, bahwa
  untuk memenuhi jati diri sebagai manusia, kuncinya adalah membaca bukan
  mencari ijazah (sebagai representatif dunia pendidikan / akademik).
  Bagaimana Einstein menemukan formulanya, lalu bagaimana Socrates, Plato,
  Galileo, Syeh Abdul Qodir Jailani, Jalaludin Rumi, Ibnu Sina menghasilkan
  karya-karya monumental-nya, yang sampai sekarang digandrungi banyak orang
  dan turut meng-inspirasi berbagai konsep dan temuan yang penting untuk
  kemaslahatan ummat manusia dalam belantara akademik (di dalam
 kampus-kampus
  formal) maupun belantara 'akademik dari kampus-kampus alam semesta
  (universitas kehidupan semesta). Orang-orang seperti (Einstein, Plato, AQ
  Jaelani, Rumi di jamannya dulu) ini tidak pernah terbayangkan apa yang
  disebut ijazah. Ketika terjadi revolusi industri di Eropa menguat,
  kemudian menjalar proses kapitalisasi di
   berbagai belahan dunia, maka peng-akuan seseorang sangat ditentukan oleh
  proses pendidikan formal yang bermuara pada selembar kertas ijazah.
 
   Memang telah terjadi pergeseran peradaban saat ini. Jadi kalau toch
  Presiden kita nantinya tanpa sebuan ijazah-pun; ASAL dia MAU dan MAMPU
 

Re: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country

2007-12-11 Terurut Topik argo wuryanto
Betul juga yach pak..

Semoga kita punya pemimpin yang setidak-tidaknya seperti Ahmadinejad,
yang tidak mementingkan harta, santun, sederhana dan tidak hanya berkoar-koar 
untuk perut sendiri saja...

Ayo kita mulai dari diri kita para Geologist...


salam,
argo




- Original Message 
From: Leonard Lisapaly [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, December 12, 2007 10:25:04 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country


 
Seperti di dunia ini ada presiden yang “baik” dan “tidak baik”, saya pikir 
bangsa kita juga ada yang “baik” dan “tidak baik”.
 
LL
“Yang sering diserobot jalannya oleh mobil lain, tapi juga sering diberi jalan 
oleh mobil lain”
 



From: Faceless Man [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 12, 2007 8:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country
 
hehe..bangsa kita?
dari tayangan TV atau media lainnya mungkin bisa disimpulkan sendiri,..
 


 
- Original Message 
From: asnovifardi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 12, 2007 7:10:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country
bagaimana dengan kita sendiri???
 
 
- Original Message - 
From: Harry Kusna 
To: iagi ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 11, 2007 21:53
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Fw: Two Presidents of Muslims country
 
Rekan2, 
untuk direnungkan . it's true that nobody's perfect, dan untuk itu, yang 
manakah yang kita jadikan teladan?  

Harry  Kusna  wrote:
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Fw: Two Presidents of Muslims country
From: Harry Kusna 
Date: Tue, 11 Dec 2007 08:19:53 +0300





  

  
The Life of Two Muslim Presidents
Iranian President Mr. Ahmedinejad 
 Pakistani president Mr. Parveez Musharaf 

   
 
 
 
 
 
 

 

. 



Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. 
 
 



Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.


  

Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 


[iagi-net-l] New member

2007-12-05 Terurut Topik argo wuryanto
Request nich bapak and ibu admin..

ada satu kawan yang pengen join milis:

[EMAIL PROTECTED]


terimakasih atas bantuannya


salam,
argo


- Original Message 
From: Snow White [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 5, 2007 10:05:55 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] FW: AGI LAUNCES GEOSCIENCE CURRENTS - DATA SNAPSHOTS 
OF WORKFORCE AND EDUCATION IN GEOSCIENCE

Pak Leo, sorry kelupaan isinya, thanks udah di ingatkan...sedikit info ttg this 
website, bagian education and career-nya menarik sekali untuk di browse.

AGI LAUNCES GEOSCIENCE CURRENTS - DATA SNAPSHOTS OF WORKFORCE AND EDUCATION IN 
GEOSCIENCE
For Immediate Release
Contact: Cindy Martinez [EMAIL PROTECTED]
Alexandria, VA - The American Geological Institute (AGI) Workforce Program has 
initiated Geoscience Currents, a new series covering geosciences workforce and 
educational data snapshots, that are expected to be released on a near-weekly 
basis. 
Geoscience Currents are delivered via email weekly. These data snapshots and 
short reports shed light into the issue of the overall health of the geoscience 
fields. From scholarships to employment opportunities, the effect of 
retirements, to university enrollment trends, Geoscience Currents provides 
up-to-the-minute glimpses into all areas of the geoscience fields, from 
academia, government, and industry to educational opportunities and university 
demographics. 
To subscribe to these free data snapshots, go to 
http://www.agiweb.org/workforce/ and click Register. Also available as part 
of this website, you will be able to view past Geoscience Current issues, read 
other reports completed by the Workforce Program, and access other resources 
pertaining to geoscience careers. 
The American Geological Institute is a nonprofit federation of 44 geoscientific 
and professional associations that represents more than 120,000 geologists, 
geophysicists and other earth scientists. Founded in 1948, AGI provides 
information services to geoscientists, serves as a voice of shared interests in 
the profession, plays a major role in strengthening geoscience education, and 
strives to increase public awareness of the vital role the geosciences play in 
society's use of resources, resiliency to natural hazards, and interaction with 
the environment.
***
If you would like to be removed from AGI's press release distribution list, 
please email [EMAIL PROTECTED] with the subject UNSUBSCRIBE.
To contact us, visit http://www.agiweb.org/direct/.
American Geological Institute, 4220 King Street, Alexandria, VA 22302

Cheers,
Putri

- Original Message 
From: Leonard Lisapaly [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, December 5, 2007 10:58:30 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] FW: AGI LAUNCES GEOSCIENCE CURRENTS - DATA SNAPSHOTS 
OF WORKFORCE AND EDUCATION IN GEOSCIENCE


Mbak Putri,

Apa ada attachment-nya? 

FYI, milis HAGI mestinya [EMAIL PROTECTED]

Cheers,
Leo

-Original Message-
From: Snow White [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, December 05, 2007 8:52 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED];
Erlangga Septama; Teddy; Fanny Herawati; [EMAIL PROTECTED]; Joko Narpodo
Subject: [iagi-net-l] FW: AGI LAUNCES GEOSCIENCE CURRENTS - DATA SNAPSHOTS OF
WORKFORCE AND EDUCATION IN GEOSCIENCE

Dear All,

Silahkan di forward ke teman2/mailing list tetangga. Semoga bermanfaat.

Cheers,
Putri



_
___
Be a better sports nut!  Let your teams follow you 
with Yahoo Mobile. Try it now.
http://mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ


JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list

RE: [iagi-net-l] Buku Teknik Perminyakan Pak Kusumah

2006-12-03 Terurut Topik Wuryanto, Argo

Bapak2,
Adakah yang mau memberi pencerahan tentang lingkungan pengendapan delta
khususnya di delta mahakam, selama ini saya belajar mengenai batubara.
Apa saja yang mempengaruhi lingkungan pengedapan tersebut dan dalam
proses pengeboran hal2 apa saja yang perlu diperhatikan.

Trimakasih



-Original Message-
From: koesoema [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 04 Desember 2006 11:43
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] Buku Teknik Perminyakan Pak Kusumah

Tolong tanya teman dari Malaysia itu apakah di Kuala Lumpur masih ada
tidak terjemahan buku saya ke bah Malaysia oleh Balai Bahasa Malaysia yg
berjudul Geologi Petrolium?
Terima kasih atas segala perhatiannya.

On 12/4/2006, Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] wrote:

Pak Koesoema Yth,
Buku ini saya dapatkan di sebuah toko buku yang tidak begitu besar di
Jl.Malioboro Yogya sekitar 1979. Sebagai mudlogger, saya dan kawan-2
menganggap bahwa buku ini sangat bagus. Ketika buku saya bawa ke
lapangan
(lokasi pemboran) langsung menarik perhatian kawan-2; kawan geologist
Inggris minta saya membeli lagi untuk perpustakaan kantor (Exploration
Logging di Singapura) sedangkan kawan Malaysia minta untuk koleksi
pribadi.
Usul saya, karena buku ini merupakan karya klasik yang sangat
informatif,
banyak memuat data perminyakan di Indonesia, bagaimana kalau buku
direvisi
dan diperbaharui dan dicetak kembali. Kami yang banyak bekerja di
lapangan
dengan senang hati untuk memberikan masukan data-2 baru.
Trimakasih,
Sugeng

- Original Message -
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sunday, November 26, 2006 7:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Buku Teknik Perminyakan Pak Kusumah


 Sedikit penjelasan dari saya sebagai pengarang:
 Buku Geologi Minyak dan Gasbumi memang sudah out of print sudah
habis
dan
 tidak dilakukan cetak ulang. Rencana saya adalah merevisi buku
tersebut
 karena sudah cukup tua (1977), sehingga perlu diupdate. Usaha ini
pernah
 saya lakukan dengan pertama kali menscan seluruh buku dan di-OCR-kan
supaya
 bisa diedit. Tapi karena sesuatu hal seluruh hasil OCR itu hilang,
mungkin
 pada waktu server Geologi ITB dilakukan perbaikan.
 Perlu diketahui pula bahwa buku ini pernah diterjemahkan ke dalam
bahasa
 Malaysia dengan judul Geologi Pitroleum oleh Balai Bahasa di Kuala
Lumpur
 (tentu atas izin saya dan royalti pernah dibayarkan). Namun mungkin
karena
 kurang laku atau terlalu banyak yang dicetak sisa buku ini kemudian
 dimusnahkan (dengan memberitahukan kepada saya). Mungkin mereka yang
 sekarang berada di Kuala Lumpur masih bisa menemukan beberapa
exemplar
 disana. Saya sendiri tidak pernah memiliki buku itu, tetapi pernah
melihat.
 Saya tidak berkeberatan kalau buku tersebut dijadikan open-file,
dengan
 catatan buku ini sudah cukup tua. Mungkin kalau buku ini discan lagi
 seluruhnya saya bisa minta file-nya, atau yang sudah di-OCR-kan
sehingga
 saya akan mencoba merevisinya menjadi edisi ke-2
 Terima kasih banyak atas perhatian terhadap buku saya ini.
 Wassalam
 PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB
 R.P.Koesoemadinata
 Jl. Sangkuriang G-1
 Bandung 40135
 Telp: 022-250-3995
 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
 e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 - Original Message -
 From: OK Taufik [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, November 24, 2006 9:24 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Buku Teknik Perminyakan Pak Kusumah



  
  
 
-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
  -  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
 
-
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
-
 
 
 
-
  -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
  -  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
 
-
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
  Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
  No. Rek: 123 0085005314
  Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
  Bank BCA KCP. Manara Mulia
  No. Rekening: 255-1088580
  A/n: Shinta Damayanti
  IAGI-net Archive 1:

RE: [iagi-net-l] Cagar Alam Geologi Karangsembung diresmikan Presiden SBY

2006-11-14 Terurut Topik Wuryanto, Argo

Sebagai informasi juga

Sekarang di Universitas Jendral Sudirman, ada Jurusan Geologi juga,
Mungkin beliau-beliau yang ada disana ke depannya akan lebih banyak
bersentuhan dengan Cagar Geologi tersebut.
Gimana untuk forum IAGI apakah yang dari UNSOED ada yang datang??


Argo

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, November 14, 2006 10:25 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Cagar Alam Geologi Karangsembung diresmikan
Presiden SBY

Dibawah ini berita sepotong  Pak Pres SBY meresmikan Cagar Alam
Geologi Karangsambung.
Kok kawan2 IAGI sepertinya ayem-ayem ndak ada yg tahu sbelumnya kah ?

Btw, kita perlu bersyukur bahwa secara nasional Karangsambung sebagai
cagar geologi, semoga tidak hanya sekedar peresmian tetapi sebagai
tonggak kesadaran geologi pemerintah dan masyarakat tentang
diversifikasi/keberagaman geologi serta kondisi geologi Indonesia yang
dinamis.

RDP
=

Selasa, 14 Nopember 2006  15:25:00
Presiden SBY: Jangan Sinis Dengar Kata Adil dan Makmur

Cilacap-RoL -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar
masyarakat jangan sinis jika mendengar kata adil dan makmur. Hal itu
dikatakan Presiden ketika meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) dan Cagar Alam Geologi Karangsembung Kabupaten Kebumen,
Banjarnegara, dan Wonosobo di Kabupaten Cilacap, Selasa (14/11).
seterusnya --
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=271797kat_id=23

-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



This message and any attached files may contain information that is 
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the 
intended recipient. If you are not the intended recipient or the person 
responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised 
that you have received this message in error and that any dissemination, 
copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the 
disclosure of the information therein. If you have received this message in 
error please notify the sender immediately and delete the message.

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] Pemerintah nunggak bagi hasil migas Rp 2,7 T

2004-06-02 Terurut Topik argo
Pemerintah nunggak bagi hasil migas Rp 2,7 T

Untuk triwulan I tahun ini, Pemerintah masih menunggak pembayaran dana bagi 
hasil sektor minyak dan gas (migas) kepada daerah sebesar Rp 2,726 triliun. 
Hal ini menyebabkan sejumlah proyek pembangunan di daerah menjadi 
terhambat. 

Demikian dituturkan Juru bicara Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas 
(FKDPM), Jusuf SK di Jakarta, 1/6, seperti dikutip dari Suara Karya. 

Realisasi bagi hasil triwulan I seharusnya sudah diterima pada April lalu. 
Tapi sampai saat ini belum ada kabar kapan bisa tersalurkan. 

Hal tersebut sesuai dengan Berita Acara Sidang Dewan Pertimbangan Otonomi 
Daerah (DPOD) tentang penetapan daerah penghitungan bagi hasil sumber daya 
alam (SDA) tahun 2004, bahwa penyalurannya untuk triwulan I 2004, paling 
lambat diterima daerah pada April sekitar tanggal 21-26. 

Akibat keterlambatan ini, keuangan daerah yang terdiri dari 440 kabupaten 
kota, menjadi morat-marit mengingat daerah harus menutupi biaya yang 
dialokasikan dari dana bagi hasil tersebut. Sampai kini belum ada satupun 
kabupaten di Indonesia yang menerima realisasi bagi hasil migas tersebut, 
katanya. 

Selanjutnya, Dewan Pakar FKDPM, Andang Bachtiar menambahkan, dana bagi 
hasil migas yang belum diterima daerah itu masih ditambahkan dengan sisa 
bagi hasil tahun lalu yang belum diselesaikan. 

Tahun lalu masih ada sisa Rp 451 miliar dan bila ditambah dengan dana 
triwulan I mencapai Rp 2,275 triliun, maka jumlahnya menjadi Rp 2,726 
triliun, katanya. 

Keterlambatan sepertinya telah menjadi rutinitas pemerintah pusat dalam 
melaksanakan pasal 6 bab III UU perimbangan keuangan pusat-daerah. 

Kini menjadi luar biasa dengan dasar tunggakan pada triwulan IV tahun 2003 
dan triwulan I tahun 2004, mengingat keterlambatannya sudah hampir memasuki 
bulan ke enam tahun 2004 dan tidak ada pemberitahuan kepada daerah, 
tegasnya. 

Andang menjelaskan, pada 2002 realisasi bagi hasil migas ke daerah mencapai 
Rp 11,1 triliun, 2003 turun menjadi Rp 10,7 triliun, sedangkan tahun 2004 
diperkirakan mencapai Rp 9,1 triliun. 

Menurutnya, sebagian besar daerah sangat menggantungkan dana tersebut untuk 
mendanai sejumlah proyek pembangunan di wilayah Mereka. FKDPM mengharapkan 
secepatnya disalurkan demi pembangunan yang berkesinambungan.*





---

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] Daerah Berhak Tahu Kalkulasi Bagi Hasil Migas

2004-04-16 Terurut Topik argo
Riau Pos, Kamis 15 April 2004




PEKANBARU (RP)- Daerah Penghasil migas berhak tahu teknik kalkulasi dana 
bagi hasil sector migas. Dengan demikian diharapkan tidak muncul kecurigaan 
yang tak perlu atas dana bagi hasil yang diterima daerah sebagai haknya.

Untuk itu Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM) yang di 
fasilitasi oleh Badan Pelaksana Migas Sumbagut tanggal 27 April 2004 
mendatang akan menggelar Forum Daerah (FD) di Duri Kabupaten Bengkalis, 
Riau.

Forum Daerah itu rencananya akan diikuti oleh 14 Kabupaten/Kota daerah 
Penghasil migas Sumatera Bagian Utara bersama dengan Kontraktor Production 
Sharing (KPS) di wilayah ini.

Direktur Eksekutif FKDPM Muliana Sukardi menyampaikan hal ini kepada pers 
di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Rabu (14/4). Mewakili tuan rumah Bengkalis 
hadir, Kadispenda Bengkalis H. Umran SH. “FKDPM terus memperjuangkan bagi 
hasil migas yang transparan, wajar dan berkeadilan “ ujar Muliana Sukardi.

Menurut Muliana transparansi di sector migas seiring dengan berlakunya 
otonomi daerah terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, lanjutnya 
Badan Pelaksana (BP) mMigas juga memfasilitasi pertemuan ini dengan maksud 
agar daerah punya panduan dalam menghitung haknya sehingga tidak ada lagi 
kecurigaan daerah terhadap pusat.

Menanggapi apa tujuan digelar FD itu, bertujuan pertama, untuk memberikan 
penjelasan dan pemahaman tentang kemigasan serta potensi-potensi yang dapat 
dikelola oleh daerah. Kedua, menyerap berbagai permasalahan di daerah 
Penghasil migas.

Ketiga, memberikan pencerahan kepada daerah agar dapat mengerti dan 
memahami potensi migas di daerahnya masing-masing. Keempat, memberikan 
pemahaman sistem bagi hasil yang sekarang dianggap krusial. Kelima, agar 
daerah memahami tentang industri migas secara menyeluruh guna meningkatkan 
PAD sehingga daerah diharapkan dapat mengelola dan membuat BUMD terutama di 
bidang migas.

Saat ditanya apa poin penting yang akan dibahas pada kesempatan FD itu 
nantinya, Muliana mengatakan ada beberapa hal. Antara lain, lanjutnya, 
adalah sistem perhitungan bagi hasil dan permasalahannya, perhitungan umur 
cadangan migas, cadangan per lapangan serta bisnis migas tentang potensi 
migas yang bias dikelola.

“Diharapkan dari digelarnya FD ini daerah sebagai stake holders dapat 
memahami dan mengerti seluk beluk bisnis migas permigasan”,ujarnya. Lewat 
kegiatan ini lanjutnya, dihadirkan beberapa pakar yang bergabung dalam 
FKDPM diantaranya Pakar Geologi Perminyakan Dr. Ir. Andang Bachtiar.

Pakar Ekonomi dan Keuangan KPS Drs. Moehardjo dan Pakar Auditor Permigasan 
Drs. Bambang Pramono. Dalam pada itu Kadispenda Bengkalis H. Umran SH 
mengatakan upaya-upaya yang dilakukan FKDPM selama ini sangat membantu 
daerah-daerah Penghasil migas.

“Kita sangat terbantu dengan upaya mereka dan kita juga gembira menjadi 
tuan rumah FD,”ujarnya. Menurutnya lagi acara itu layak di gelar di wilayah 
Bengkalis karena daerah ini urutan kedua setelah Kutai Kaltim sebagai 
daerah Penghasil migas terbesar di Indonesia.*







---

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] KPC dan NNT kantongi peringkat biru dari KLH

2004-04-15 Terurut Topik argo
KPC dan NNT kantongi peringkat biru dari KLH

Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 14/4 mengumumkan hasil penilaian 
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dalam pengelolaan 
lingkungan. Dua perusahaan tambang mendapat peringkat hijau, yakni PT 
Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). 

Menurut Deputi Menneg LH Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Isa Karmisa 
Ardiputra, delapan perusahaan mendapat peringkat Hijau karena telah 
melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan dan mencapai hasil lebih baik 
dari persyaratan yang ditentukan perundangan. Sementara 51 perusahaan 
mendapat peringkat Biru karena telah melaksanakan upaya pengelolaan 
lingkungan dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum, 
dan 22 perusahaan mendapat peringkat Merah, yakni perusahaan yang telah 
melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan, tapi belum mencapai persyaratan 
minimum seperti diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. 

Empat --dari 85 perusahaan—memperoleh peringkat Hitam, Keempat perusahaan 
mendapat peringkat Hitam karena mengabaikan pengolahan limbah industri yang 
memenuhi persyaratan baku mutu, dan tidak mengolah limbahnya atau yang 
membuang limbahnya secara sembarangan. Satu dari ke-empat perusahaan 
tersebut yakni PT Pertamina UP IV Cilacap (industri migas). Pertamina UP IV 
Cilacap mendapat peringkat hitam karena tidak mengolah ampas minyak (sludge 
oil) produk mereka.* (inv-daily)







---

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] Sisi ilmiah selamatkan karst

2004-04-15 Terurut Topik argo

Sisi ilmiah selamatkan karst

Selama ini eksplorasi di bidang wilayah karst (daerah yang terdiri dari 
batuan kapur yang berpori) lebih banyak berkutat pada sisi petualangannya 
saja. Untuk itu, sudah saatnya para pemerhati lebih memperhatikan sisi 
ilmiahnya, guna menyelamatkan wilayah tersebut. 

Demikian dikatakan Mustaghfirin, koordinator kegiatan kepada harian Sinar 
Harapan Perhatian ilmiah di bidang ini memang terasa benar kekurangannya. 
Padahal hampir setiap bagian di pulau-pulau besar di Indonesia ini memiliki 
daerah karst. 

Tercatat secara total hampir ada sampai 154.000 km persegi luas wilayah 
karst yang ada di Indonesia. Bila hal ini terus disia-siakan bisa jadi 
bumerang bagi negeri ini juga. Semua hal ini bila ditilik ulang bisa jadi 
lantaran kurang mengertinya masyarakat terhadap masalah ini. Gampangnya, 
sedikit orang yang peduli dengan wilayah karst yang bertampang tandus, 
sulit mendapatkan air dan cenderung bersuhu panas. 

Bila kumpulan ekosistem tersebut hilang bersamaan dengan hilangnya daerah 
karst, tak terbayangkan berapa besar kerugian bangsa ini. Masalah lain yang 
hingga kini masih menjadi aral adalah tidak adanya peraturan perundang-
undangan. Hal ini mengakibatkan makin menjamurnya usaha pertambangan yang 
beroperasi di wilayah tersebut. 

Daerah karst tempat penambangan Freeport dan Newmont, misalnya, katanya, 
ada yang merupakan salah satu situs warisan dunia di antaranya karena 
kekhasan karstnya. Itu baru satu daerah, sedangkan sederet daerah lain kini 
mulai juga dikategorikan terancam kepunahannya. 

Beberapa waktu lalu Kepala Bidang Kawasan Non Budidaya Kementerian 
Lingkungan Hidup (KLH) Arif Suwanto mengatakan pengelolaan kawasan karst 
(daerah batuan gamping beserta kesatuan ekosistem) di Indonesia belum 
memiliki payung hukum sehingga bisa membahayakan kelestarian lingkungan 
hidup. Karena itu, diharapkan pada pertengahan 2004, Indonesia telah 
memiliki payung hukum tetap untuk dapat melakukan konservasi kawasan karst 
di seluruh Indonesia. 

Berkaitan dengan keberadaan kawasan karst itu, maka beberapa instansi 
terkait telah berembuk memformulasikan kebijakan yang nantinya akan 
dimasukkan ke sekretaris kabinet untuk disahkan menjadi keppres. 

Beberapa pihak, yang diajak bersama guna merumuskan hal ini, antara lain 
pihak Departemen Kehutanan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 
serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.*




---

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] PII-MICA tingkatkan kualitas ahli tambang

2004-04-15 Terurut Topik argo

PII-MICA tingkatkan kualitas ahli tambang

Badan Kejuruan Tambang-Persatuan Insinyur Indonesia (BKT-PII) menggandeng 
Mineral Industry Consultants Association Inc (MICA), Australia untuk 
meningkatkan akreditasi tenaga ahli tambang nasional agar mampu bersaing 
dalam industri tambang internasional. 

Ketua Bidang Hubungan Industri Energi dan Tambang BKT-PII, Herman Afif 
Kusomo, seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, mengatakan kerja sama 
dengan asosiasi asal Australia itu akan mampu mendorong tingkat kompetensi 
dan keahlian para insinyur Indonesia dalam profesi ahli tambang. 

Kerja sama ini untuk mengembangkan sebuah sistem registrasi transnasional 
di antara kedua negara untuk insinyur profesional pertambangan agar 
mobilitas insinyur kedua negara dapat ditingkatkan, katanya di dampingi 
Antony H. Osman, (Direktur MICA), dan Carlos Sorentino, Chairperson MICA. 

Hal itu dikemukakannya sebelum acara penandatanganan naskah kerja sama 
(memorandum of understanding/ MoU) oleh kedua organisasi itu di Jakarta 
14/4. 

MICA, adalah asosiasi konsultan industri tambang terkemuka dari Australia 
yang reputasinya sudah diakui di industri tambang dunia. Sementara selama 
ini akreditasi dan kompetensi insinyur tambang nasional masih belum 
sepenuhnya diakui oleh industri tambang dunia. 

Hal itu, lanjutnya, menyebabkan para ahli tambang Indonesia belum bisa 
terlalu banyak terlibat dalam tambang-tambang besar dunia. Bahkan, dalam 
kegiatan tambang nasional pun ahli tambang Indonesia belum bisa mendapatkan 
setiap posisi yang layak untuk didudukinya. Untuk itu, dengan menggandeng 
MICA diharapkan ada skala peningkatan dari akreditasi dan keahlian para 
insinyur tambang nasional. 

Tujuan akhir dari kerja sama yang dilakukan BKT-PII, jelasnya, adalah 
memberikan peluang kepada ahli tambang nasional untuk mendapatkan posisi 
lebih baik dalam industri tambang nasional dan internasional. 

Insinyur tambang nasional diharapkan bisa mendapatkan manfaat besar dari 
industri tambang yang beraktivitas di Indonesia. Bayangkan untuk migas 
saja kita memiliki nilai kegiatan operasi itu mencapai US$5 miliar per 
tahun, katanya. Belum lagi, peluang keprofesian tambang di Timur Tengah 
yang sangat banyak seharusnya memberikan kesempatan besar bagi sumber daya 
manusia nasional. 

Sementara itu, Carlos mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menciptakan 
kesetaraan antara akreditasi dan keahlian profesi tambang insinyur 
Indonesia dan Australia. 

Indonesia punya peluang cukup besar untuk menjadikan industri tambang 
sebagai bagian terpenting dalam pengembangan ekonominya seperti negara 
lainnya yang telah melakukan hal yang sama.*




---

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] Perusda Benuo Taka akan kelola migas eks Vico

2004-04-13 Terurut Topik argo

Perusda Benuo Taka akan kelola migas eks Vico

Perusahaan Daerah (Perusda) Benuo Taka milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) 
Penajam Paser Utara (PPU) berupaya mendapatkan hak untuk mengelola sisa 
cadangan minyak dan gas (migas) yang ditinggalkan oleh Vico Indonesie di 
Lawelawe, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara. 

Kasubag Humas dan Protokol Pemkab Penajam Paser Utara, Drs Tohar, kepada 
harian Kaltim Post, 13/4 mengatakan dari presentasi yang sudah dilakukan di 
dewan, disimpulkan, dengan memperhatikan cost dan benefitnya, ladang gas 
bekas Vico Indonesie di Lawelawe itu sangat feasible untuk dikelola 
langsung oleh Pemkab Penajam Paser Utara. 

Upaya untuk pengelolaan migas itu bagian dari cara pemerintah untuk 
meningkatkan pendapatan daerah sebagai sumber pembiayaan pembangunan 
daerah, yang diharapkan berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal, dan 
pada gilirannya dapat memberdayakan ekonomi masyarakat. 

Ladang minyak itu per 31 Desember 2002 lalu telah diserahkan kembali oleh 
Vico Indonesie ke pemerintah pusat dalam hal ini Ditjen Migas. Ditjen Migas 
ini sampai sekarang belum menunjuk kontraktor baru, sehingga untuk 
sementara waktu pengelolaannya dititipkan kembali kepada Vico. “Sejak 1 
Oktober 2003 pengoperasian ladang gas itu dititipkan pengelolaannya kepada 
Pertamina selama maksimal 6 bulan melalui perjanjian antara Vico Indonesie 
dengan Pertamina. 

Dalam perkembangan selanjutnya, Vico Indonesie dan Pertamina tidak berminat 
untuk melanjutkan pengelolaan ladang gas tersebut, padahal, dari sisi 
bisnis ladang gas tersebut masih prospektif untuk dikelola lebih lanjut. 
Saat ini, Perusda Benuo Taka sudah menunjuk konsultan migas yang diketuai 
oleh Dr Ir Andang Bachtiar MSc untuk melakukan penelitian dan pengkajian 
lebih lanjut. 

Secara keseluruhan, di Kaltim terdapat 6 perusahaan yang memproduksi gas 
bumi. Hanya saja, tiga di antaranya Total Indonesie, Unocal Indonesia 
Company dan Vico Indonesie paling banyak memproduksi. Hasil produksi gas 
bumi dari ketiga perusahaan yang diproduksi dari beberapa lapangan 
dikumpulkan di fasilitas Badak Central di areal Vico Indonesie Muara Badak 
untuk ditransfer ke PT Badak NGL  Co Bontang, dan selanjutnya diproses di 
Train Badak menjadi gas alam cair.*




---

-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] Mayoritas fraksi setuju RUU SDA disahkan

2004-02-19 Terurut Topik argo
Mayoritas fraksi setuju RUU SDA disahkan

Delapan fraksi DPR/MPR menyetujui Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air 
(SDA) disahkan, Kamis (19/2). Dari sembilan fraksi, hanya satu yang meminta 
RUU ini ditunda pengesahannya untuk sosialisasi lebih lanjut. 

Seperti dikutip dari Tempo Interaktif, dalam sidang paripurna yang membahas 
RUU ini di Gedung MPR/DPR, kedelapan fraksi yang menyetujui adalah Fraksi 
Partai Golkar, PDIP, PPP, TNI/Polri, PBB, Daulah Umat, FKKI, dan FKB. 
Fraksi Reformasi meminta penundaan pengesahan RUU ini sampai batas waktu 
yang belum ditentukan. 

Hampir semua fraksi menyoroti pasal-pasal tentang privatisasi dan 
komersialisasi air. Juru Bicara FPPP, Ismail Muzaki misalnya, menyatakan, 
kendati menyetujui RUU ini disahkan, nantinya pengelolaan air harus 
dijauhkan dari privatisasi dan komersialisasi. Pengelolaannya harus 
komprehensif, katanya. 

Selain itu, fraksi besar seperti Golkar, FPPP, dan FPDIP meminta pemerintah 
segera menyusun peraturan pemerintah (PP) sebagai implementasi dan 
pelaksanaan RUU yang akan disahkan ini. RUU ini sangat reformis dan 
membela wong cilik sehingga perlu segera disahkan. Fraksi kami meminta 
pemerintah segera membuat PP untuk implementasinya, ujar juru bicara 
FPDIP, Karimun Usman. 

Kendati menyetujui disahkannya RUU itu hari ini, FKB melalui juru bicaranya 
Muhaimin MT, menyatakan, kontroversi RUU ini dimasyarakat hendaknya jadi 
perhatian semua pihak. Adanya kesan penolakan terhadap RUU ini memberikan 
indikasi agar perlunya sosialisasi kepada masyarakat yang perlu 
ditingkatkan, katanya saat menyampaikan pandangan fraksi. 

Sementara itu, fraksi reformasi yang menyatakan meminta penundaan 
pengesahan, melalui juru bicaranya Amri Husni Siregar menjelaskan, 
kontroversi pasal-pasal RUU ini memerlukan sosialisasi lebih lanjut. Kami 
meminta penundaan pengesahan, katanya. 

Pimpinan sidang, AM Fatwa menyatakan, hasil pandangan fraksi-fraksi itu 
nantinya diusahakan agar menghasilkan keputusan yang bulat. Nanti akan 
dibahas ditingkat lobi pimpinan, katanya. 

Hingga laporan ini diturunkan Tempo Interaktif, pimpinan fraksi-fraksi 
tengah mempersiapkan lobi. Jika hasil lobi menyatakan kesepakatan bahwa 
semua fraksi setuju, maka RUU yang telah dibahas antara pemerintah dengan 
DPR sekitar dua tahun ini akan disahkan hari ini. 

Sebelumnya sejumlah intelektual dan aktivis organisasi nonpemerintah 
menyatakan menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Sumberdaya Air (RUU 
SDA) yang akan diundangkan rapat paripurna DPR pada 19/2. 

Guru Besar Fakultas Hukum Unair, Frans Limahelu, menyatakan pengesahan RUU 
tersebut harus ditunda karena mengandung sejumlah kontradiksi yang 
memerlukan koreksi dan kalau tidak akan berakibat fatal. 

Antara pasal 40 yang menyebut kewenangan BUMN, BUMD, dan swasta dalam 
pengelolaan air, bertentangan dengan pasal 80 yang mengatakan masyarakat 
pemerintah menyediakan sumber daya air untuk kebutuhan rakyat, ujarnya di 
Jakarta. 

Dalam kesempatan sama pakar hidrologi dari Institut Pertanian Bogor, Gatot 
Irianto, menyatakan pernyataan Menkimpraswil Soenarno yang mengatakan RUU 
SDA tersebut tidak mengandung unsur privatisasi dapat dikategorikan 
kebohongan kepada publik. 

Secara faktual memang tidak ada kata 'privatisasi' dalam RUU ini, tapi 
praktik yang diatur RUU ini jelas memperbolehkan swasta ikut bermain tanpa 
ada pembatasan besarnya investasi mereka, tegasnya. 

Gatot menjelaskan tidak adanya pembatasan besaran investasi modal asing 
dalam penyelenggaraan pengairan itu akan melahirkan 
terjadinya 'privatisasi'. 

Menteri Soenarno boleh saja mengatakan (dalam RUU SDA) tidak ada 
privatisasi, tapi kenyataannya RUU ini membolehkan swasta bermain tanpa ada 
pembatasan. Selain itu, sumber daya air yang diatur dalam RUU tersebut 
juga mencakup air produksi, misalnya air di waduk atau danau sumber irigasi 
yang digunakan petani. 

Kalau swasta sudah menyentuh air produksi itu, kata dia, maka dipastikan 
kondisi pertanian Indonesia akan makin terpuruk. 

Karena itu saya kira, sebelum pemerintah merancang peraturan pemerintah 
dari RUU yang akan diundangkan ini, kami meminta pengesahan tersebut 
ditunda. 

Namun, kalau ternyata permintaan itu tak digubris, tambah Gatot, pihaknya 
akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi untuk mencabut UU 
SDA tersebut. 

Selain Frans dan Gatot, sejumlah intelektual dan aktivis yang turut 
menyatakan penolakan itu a.l. Budi Wignyosukarto (UGM), Wijanto Hadipuro 
(Unika) Agus Maryono (UGM), Desiana Vidayanti (UMB), Baran Wirawan (IPB), 
Mubiar Purwasasmita (ITB), Nila Ardian (Koalisi Air), dan Djunaidi Ali 
(PBNU).*



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 

[iagi-net-l] LSM tolak pengesahan RUU tentang SDA

2004-02-19 Terurut Topik argo
LSM tolak pengesahan RUU tentang SDA

Pada hari ini, 19/2, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia 
melakukan sidang paripurna untuk mengesahkan Rancangan Undang-undang 
tentang Sumber Daya Air (RUU SDA) menjadi undang-undang. 

Dalam siaran pers yang diterima Miningindo dari Koalisi Rakyat untuk Hak 
atas Air, mengatakan rancangan undang-undang tersebut secara nyata memberi 
legitimasi bagi badan usaha swasta dan perseorangan mengambil alih 
pengelolaan sumber daya air dari masyarakat dan pemerintah. Ancaman bagi 
petani, masyarakat miskin kota dan masyarakat miskin pada umumnya terhadap 
kemudahan mengakses air diabaikan, sehingga DPR bersama Pemerintah yang 
mengusulkan draf RUU SDA juga telah nyata-nyata mengingkari konstitusi 
negara, khususnya Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945. 

Kesulitan akses terhadap air akan berakibat pada terjadinya proses 
pemiskinan rakyat secara sistematis, sehingga menunjukkan bahwa DPR dan 
Pemerintah mengingkari tanggung jawabnya sebagai penyelenggara negara yang 
bertujuan mensejahterakan rakyat sebagaimana diamanatkan oleh Sila kelima 
dalam Pancasila. 

Pengesahan Rancangan Undang-undang tentang Sumber Daya Air juga terlihat 
jelas sangat dipaksakan karena pemerintah merasa perlu meloloskan undang-
undang itu agar Bank Dunia demi segera cairnya utang tahap ketiga sebesar 
US$ 150 juta (dari total utang program WATSAL senilai US$ 300 juta) untuk 
menutup defisit anggaran. 

Sikap itu juga menunjukkan bahwa Pemerintah dan DPR tidak memiliki komitmen 
untuk segera lepas dari belitan utang luar negeri. Lebih dari itu, 
penyelenggara negara justru menunjukkan sikapnya untuk tunduk pada kehendak 
pihak luar, terutama lembaga-lembaga keuangan internasional yang misi 
utamanya adalah menghisap potensi kekayaan Indonesia dibanding 
mensejahterakan rakyatnya sendiri. 

Program utang WATSAL lantas dijadikan alasan DPR bersama Pemerintah untuk 
segera membuat undang-undang baru yang mengatur pengelolaan sumber daya 
air. Karena alasan-alasan yang tidak memberi keuntungan bagi masyarakat 
banyak itulah, kami menolak pengesahan Rancangan Undang-undang tentang 
Sumber Daya Air. 

Karena itu, Koalisi ini menuntut agar: Pertama, DPR melakukan penundaan 
pengesahan Rancangan Undang-undang tentang Sumber Daya Air sampai dilakukan 
proses konsultasi publik yang transparan dan mewakili seluruh masyarakat, 
baik yang terpisahkan oleh letak geografis, sistem hukum adat dan budaya 
maupun karakteristik khusus lainnya. Kedua, Pemerintah tidak mendesakkan 
keinginan sesaat menutup defisit anggaran dengan mengorbankan kepentingan 
masyarakat banyak.*

Reported by : Press Release 



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] BP Migas minta ConocoPhillips ajukan proposal bagi hasil blok A

2004-02-19 Terurut Topik argo
BP Migas minta ConocoPhillips ajukan proposal bagi hasil blok A

Badan Pengatur Migas memberikan waktu satu bulan kepada ConocoPhillips 
untuk segera memberikan proposal perubahan bagi hasil untuk pengembangan 
blok A di Aceh Utara. Selama kurun waktu tersebut perusahaan ini, selaku 
operator di blok A, diharapkan mampu melakukan kajian keekonomian. Jika 
proposal yang juga berisi perubahan bagi hasil disampaikan dan dapat 
diterima oleh pemerintah, maka blok A diharapkan dapat segera berproduksi 
pada 2007. 

Demikian dikatakan Kepala BP Migas, Rachmat Sudibjo seusai mengikuti rapat 
dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR 18/2. Sebenarnya, tambahnya, sampai 
saat ini upaya untuk mengembangkan blok A di Aceh Utara masih menjadi 
pembicaraan antara KPS dengan pemerintah. 

Keekonomian ini, akan dilihat juga dari harga jual gas yang akan dihasilkan 
dari blok A. Gas yang akan diproduksikan oleh blok A, sebagian besar akan 
dibeli oleh industri dalam negeri. 

Dalam proposal yang disampaikan itu, akan juga terlihat tingkat keekonomian 
pengembangan lapangan, pendapatan negara, dan juga berapa besar kepentingan 
wilayah tersebut diakomodasikan. 

Permintaan perubahan bagi hasil di blok A sudah dilakukan pada 1998 ketika 
masih dioperasikan oleh Gulf. Pada waktu itu, Gulf meminta supaya bagi 
hasil sebesar 65%:35% diubah menjadi 50%:50%. Namun demikian, permintaan 
itu ditolak oleh pemerintah dengan berbagai pertimbangan. 

Berkaitan dengan mendesaknya pengembangan di blok A, maka ConocoPhillips 
selaku pemilik 50% saham di blok itu, kami minta untuk memberikan proposal 
kembali. Hal ini, sudah kami sampaikan pada rapat pada awal Februari, 
ujarnya. 

Menurut dia, sebelumnya, permintaan bagi hasil sebesar 50%:50% itu 
dilakukan mengingat besarnya investasi yang akan ditanamkan. Pasalnya gas 
yang ada di blok A mempunyai kandungan CO2 dan H2S yang sangat tinggi. Hal 
ini, mengakibatkan KPS yang bersangkutan harus berinvestasi cukup besar 
untuk pembelian pipa karena pipa yang dipakai untuk mengalirkan gas harus 
mempunyai kandungan chrome agar tidak mudah aus. 

Sebagai informasi, selama ini sudah ada empat insentif yang diberikan 
pemerintah kepada investor. Empat insentif bagi hasil tersebut dilakukan 
pada 1988, 1989, 1990 dan 1992. Sudah 10 tahun lebih insentif diberikan. 
Jadi sudah waktunya melihat kembali paket insentif itu berkaitan dengan 
daerah yang ditawarkan.*



-

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

-



[iagi-net-l] Kalimantan Gold's Baroi produces some high-grade drill results

2004-02-12 Terurut Topik argo

Kalimantan Gold's Baroi produces some high-grade drill results

Kalimantan Gold Corporation Limited(KGC) has successfully completed a 
shallow scout diamond drilling program of 22 holes and has now commenced 
drilling 6 holes to depths of 300 meters at the Baroi Far East Zone 
(FEZ). 

The objective of this follow up program is to test the Baroi copper silver 
gold porphyry system and potential for a structurally hosted massive 
sulphide deposit. Evidence of this potential was encountered in the 
mineralization of hole BF-5, which while it was drilled down dip. 

Rahman Connelly, CEO commented, Whilst only 12 scout holes were planned we 
did 10 additional ones as a result of the encouraging geology and 
mineralization found in the early holes. In addition Airborne Magnetic and 
other aerial data has been re-evaluated, SWIR spectral and PIMA analysis 
has been undertaken and samples analysed to determine background 
geochemical values. 

All this information was reviewed on site in late January by an 
internationally recognized copper gold porphyry expert, Mr. Terry Leach, 
with the objective of precisely defining targets for the six 300 meter 
holes. Mr Leach's detailed report will be available on the KGC web site in 
the near future. 

Discussion of scout drill program 

The exploratory diamond drill holes were drilled in NQ and BQ drill core 
size, to a maximum depth of 85 meters and were all inclined at 60 degrees. 
These holes have been drilled over an area of 900 meters east-west and 1800 
meters north-south to test a variety of geological targets in what is 
otherwise difficult-to-sample terrain. These targets include: 

The Company is most encouraged with the results and findings of this 
exploratory drill program. As the program was intended as a geological 
exercise, only drill core displaying significant mineralization was 
selected for geochemical analysis. A detailed list of all drill holes 
showing locations is attached at the end of this release. 

High grade copper zinc, lead, silver and gold were intersected in a number 
of holes. The drill hole BF-5 mineralization is hosted in veins that occur 
within a 200 meters wide south-east trending zone that extends 4-5 
kilometres north west to the Central Zone. This massive mineralization is 
interpreted to be the result of mineral rich fluids migrating from a 
shallow porphyry intrusion through zones of strong structural dilation at 
the FEZ. 

In addition to drilling, KGC has conducted several other exploration 
activities during the past 3 months, which have provided information 
vectors on the FEZ prospect. These include: * The collection and analysis 
of 425 rock and drill core samples using SWIR spectral analysis or PIMA. 

* The systematic collection and analysis of 65 host rock or non vein 
channels samples is an attempt to determine background geochemical valves 
at the prospects. 

* The re-evaluation and interpretation of Airborne Magnetic data over the 
entire Contract of Work, with specific attention to the Baroi prospect. 

*The interpretation of aerial photographs Landsat ETM and radarsat imagery 
over the entire CoW, with specific attention to the Baroi prospect. 

As a result of this work, KGC has commenced exploration activities in an 
area 5 kilometers south east and down strike from the FEZ, where porphyry 
signatures have been identified. 

Objectives of 300 meter hole program 

The ongoing drilling program will utilize the Company's man portable RB34 
drill rig capable of depths to 300 meters. This program is designed to 
test: 

*The potential for a high grade low tonnage massive sulphide orebody in a 
similar setting, and possibly a deeper extension, to that intersected by 
BF -5. 

*The potential for a mineralized porphyry at shallow levels in the south-
west part of the FEZ. 

*The source of copper mineralization associated with quartz veins in the 
northern diatreme breccia. 

The Government of Indonesia through the Governor of Central Kalimantan has 
granted KGC a 5,000 hectare expansion to the KSK Contract of Work bringing 
the size to 129,300 hectares. KGC has also received written assurance from 
the Governor of Central Kalimantan that the government will fully support 
the Company rights under the KSK CoW to explore and mine within a protected 
forest area. KGC holds a 75% interest in the KSK CoW. 

Presently a team of 35 men is on site at the FEZ and a camp expansion is 
underway to accommodate up to 100 personnel. 

KGC has established quality assurance procedures for sampling and assays. 
This includes duplicate and re-assay checks of samples with PT Intertek 
Utama Services, Jakarta, an internationally recognized Lab other than that 
normally used, PT Indoassay Laboratories, Balikpapan. All data disclosed, 
including sampling, analytical and test data in this press release have 
been verified by the Company's Qualified Person, Mr. Didik Prasetyo, senior 
project geologist.*




[iagi-net-l] Nusa Halmahera discovered 1.1 MOz Au at Kencana deposit

2004-02-11 Terurut Topik argo
Indonesian government should review policy on coal

• Nusa Halmahera discovered 1.1 MOz Au at Kencana deposit

Indonesian government is called on to review the current policy on coal, 
particularly related to the value-added tax (VAT) of coal. The government 
is suggested to re-impose VAT on coal because in fact coal is one of 
taxable commodities. 

If the government is to re-imposes VAT on coal, revenue from coal royalties 
that have so far been withheld by coal mining companies due to 
controversial PP might be promptly disbursed. The total amount of royalties 
that have so far been withheld by those companies is as much as Rp1.7 
trillion. When disbursed, a number of local governments (Pemda) would soon 
enjoy their own rightful portion. 

Secretary general of the ministry of energy and mineral resources Luluk 
Sumiarso said the current policy on coal is cited in Government Regulation 
(PP) No.144/2000. To make this PP null and void, a new PP or law has to be 
legislated and issued. 

Discourse on the amendment of the regulation related to taxation was aired 
at a meeting between the government's team of royalties and the National 
Parliament (DPR)'s commission VIII. The meeting was chaired by director 
general of financial institutions of the Indonesian ministry of finance, 
Darmin Nasution, accompanied by his deputy i.e. secretary general of the 
ministry of energy and mineral resources. The team suggested that the 
current policy on coal, particularly related to taxation, be amended as 
recommended by an independent team from the Bandung Institute of Technology 
(ITB). 

According to the ITB independent team, coal is a commodity that undergoes a 
number of processes, thus it has to be regarded as a taxable commodity and 
is of course subject to taxation. Concerning the rate of coal tax, the 
decision goes to the government. In other countries coal is regarded as 
taxable commodity, said Nasution in Jakarta (Feb.9). Indonesian 
government's team will further review the recommendation from the 
independent team. 

As expected in March the case can be fully resolved, and the fund of 
royalties that have so far been withheld by the mining companies will be 
disbursed and allocated to regions as referring to the rules of regional 
autonomy, added Nasution. 

Currently, a number of coal mining companies are withholding their payments 
of royalties to the State amounting Rp1.75 trillion following the 
implementation of PP No.144/2000. The withheld amount of royalties 
comprises Rp592.9 billion for year 2001, Rp500.8 billion for year 2002, and 
Rp646.8 billion up to August 2003. 

Statistically the withheld fund of royalties have impacted and lowered the 
government's revenue from the sector of general mining. 

As shown in the State's budget (APBN) the deficit was Rp1.7 trillion in 
2001, Rp1.3 trillion in 2002, and Rp1.1 trillion in 2003. 

The six companies that have so far withheld their coal payments to the 
government hold coal contracts (PKP2B) of the first generation; they are PT 
Arutmin, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro, PT Berau Coal, PT Kideco, and PT 
BHP Kendilo Coal.

The companies intentionally withheld the coal payments due to different 
perception between them and the directorate general of taxes over the 
comprehension of the stipulations under the PKP2B following the 
implementation of PP No.144/2000 as per Jan.1, 2000.

According to the companies, the Indonesia's coal contract (PKP2B) is 
subject to a lex specialis condition over the issuance of new laws and 
regulations including policy on taxes. On the other hand the directorate 
general stated that the lex specialis condition under the PKP2B is 
effectual only to policy on taxation while other conditions should be 
similarly imposed to all the PKP2B holders. 

Experts to assess added value
It is the government of Indonesia that should decide whether or not to re-
impose VAT on coal. In this regard a team of experts would conduct and 
provide a technical review over the added values of coal that is subject to 
taxation. The technical review will be used as input by the central 
government to be further discussed at the State Secretariat. 

In solving the current problem over the re-imposition of VAT on coal, the 
team for the assessment of the added values of coal has assigned an 
independent team of experts to conduct a technical review over the added 
values of coal commodities. The independent team comprises several experts 
from ITB's LPPM such as Prof Dr Ambyo Mangunwidjaya, Prof Djamhur Sule MSc, 
and Prof Dr Irwandi Arief. 

The independent team of experts eventually concluded that coal should be 
regarded as taxable commodity since it is extracted from earth and has 
followed a number of processes and stages such as research of geology to 
identify coal resources, exploration, feasibility study, construction, 
mining/ exploitation, reclamation, transportation, and production. *


Nusa Halmahera discovered 1.1 MOz Au at Kencana 

[iagi-net-l] The price of KPC’s 32.4-percent shares more than US$500 million

2004-01-14 Terurut Topik argo
Issue : 04-02 January 14, 2004
Miningindo Weekly e-Newsletter 
Topic of the Week 
 
The price of KPC’s 32.4-percent shares more than US$500 million

Referring to in the coal mining contract (PKP2B) citing that new share 
offer shall be based on new price, PT Kaltim Prima Coal (KPC) will then set 
up a new price of 32.4-percent divested shares at more than US$500 million. 

Martinus Peter T., Head of Investor Relations of PT Bumi Resources Tbk, 
which is now the new owner of PT KPC said that, based on the coal contract 
and evaluation by independent team, KPC will propose a new price for the 
divested shares.

Based on the international coal price, which has so far been improving, the 
company will set up the price of the divested shares at more than US$500 
million. The price as previously determined by Indonesian government was 
US$822 million. 

The price of the 32.4% divested shares will be decided at the government’s 
cabinet meeting. The divested shares will be offered to the provincial 
government and PT tambang Bukit Asam (PTBA). Meanwhile, 18.6% shares have 
previously been offered and acquired by the local government (Pemda) of 
East Kutai regency. 

Bumi is currently waiting for confirmation from the Pemda of East Kutai 
concerning the payment for the acquisition of the 18.6 shares. In case the 
Pemda cannot afford to pay the shares, 13.6% shares would likely be resold 
to Bumi. Bumi is currently reconsidering such an option as suggested by the 
regent of East Kutai. The re-sale of 13.6% shares will be conducted based 
on business-to-business practice between buyer and seller. 

Meantime, director general of geology and mineral resources Simon F. 
Sembiring said that the re-offer of KPC’s 32.4% shares would be conducted 
starting this month until the next three months. 

The re-offer of shares can be conducted if both KPC and Indonesian 
government as signatories of the coal contract (PKP2B) have reached common 
ground on new selling price of the shares. “Both Indonesian government and 
KPC will soon convene and negotiate over the new selling price of the 
divested shares,” said Sembiring. 

The old selling price at US$ 822 million for 100% of KPC’s shares would no 
longer be used as reference since it was the price in the year 2003. 
Moreover there have so far been changes and new parameters such as those of 
the world’ coal price, exchange rate, capacity of production and others. 

No easy to divest

As expected the central government’s program to divest 51% shares of KPC 
would likely be hard to do because of the local government (Pemda) of East 
Kutai regency’s current ownership of 18.6 percent shares at KPC. In term of 
the national interest, it would be difficult for Indonesian government to 
seek offshore loan to acquire the divested shares because of being no 
majority. Offshore lenders will unlikely be willing to provide funds to 
acquire the no-longer-majority shares. 

“Most offshore lenders are willing to give loans only to purchase shares of 
majority, which is regarded more prospective in business practices. Because 
of the Pemda’s current ownership of the shares at KPC, it will be hard for 
Indonesian government to realize its divestment plan,” said mining watchdog 
Juangga Mangasi. 

Prior to the Pemda’s ownership over the shares, the Indonesian government 
had actually had a big opportunity to acquire 51% of KPC’s shares. To the 
worst it was reported that the Pemda would resell part of the shares at KPC 
and retain only 5% of them. 

Moreover, the 5% share is only in form of “good will” as once promised by 
Bumi Resources, which is now the new owner of KPC. It was possible that 
Bumi had previously made a deal with the Pemda in the re-sale of the 
shares. Such a possibility is common in business practices, explained 
Mangasi, providing both parties are in mutual benefits. It would be more 
favorable for Bumi to grant 5% freebie shares to the Pemda rather than to 
let 51% of the shares at KPC go to other hands. 

A mere discourse to sell KPC’s shares

Meanwhile, the local government (Pemda) of East Kutai regency in East 
Kalimantan denied the sale of 13.6% share of KPC to PT Bumi Resources Tbk. 
The share will definitely be sold if the Pemda finds it difficult to pay 
for the acquisition. 

East Kutai regent Mahyudin said it in response to widespread news on the 
share sale. “The journalists misquoted me. The share sale is a mere 
discourse,” he affirmed. 

Concerning the payment for the divested shares, the Pemda would find two 
alternatives: First, the Pemda will seek for offshore loan to pay KPC’s 
18.6% shares worth US$104 million to Bumi Resources. Second, the divested 
shares will be re-sold to Bumi if the Pemda has no sufficient fund for the 
payment. 

Minister of energy and mineral resources Purnomo Yusgiantoro said that he 
was shocked to know about the trade. He declined to further comment, 
excusing that he has yet to receive an official report on the transaction. 


[iagi-net-l] E-Newsletter Miningindo.com Minggu ini

2004-01-13 Terurut Topik argo


E-Newsletter Miningindo.com

The price of KPC’s 32.4-percent shares more than US$500 million

Referring to in the coal mining contract (PKP2B) citing that new share 
offer shall be based on new price, PT Kaltim Prima Coal (KPC) will then set 
up a new price of 32.4-percent divested shares at more than US$500 
million.  

Martinus Peter T., Head of Investor Relations of PT Bumi Resources Tbk, 
which is now the new owner of PT KPC said that, based on the coal contract 
and evaluation by independent team, KPC will propose a new price for the 
divested shares.

Based on the international coal price, which has so far been improving, the 
company will set up the price of the divested shares at more than US$500 
million. The price as previously determined by Indonesian government was 
US$822 million.  

The price of the 32.4% divested shares will be decided at the government’s 
cabinet meeting. The divested shares will be offered to the provincial 
government and PT tambang Bukit Asam (PTBA). Meanwhile, 18.6% shares have 
previously been offered and acquired by the local government (Pemda) of 
East Kutai regency. 

Bumi is currently waiting for confirmation from the Pemda of East Kutai 
concerning the payment for the acquisition of the 18.6 shares. In case the 
Pemda cannot afford to pay the shares, 13.6% shares would likely be resold 
to Bumi. Bumi is currently reconsidering such an option as suggested by the 
regent of East Kutai. The re-sale of 13.6% shares will be conducted based 
on business-to-business practice between buyer and seller. 

Meantime, director general of geology and mineral resources Simon F. 
Sembiring said that the re-offer of KPC’s 32.4% shares would be conducted 
starting this month until the next three months.  

The re-offer of shares can be conducted if both KPC and Indonesian 
government as signatories of the coal contract (PKP2B) have reached common 
ground on new selling price of the shares. “Both Indonesian government and 
KPC will soon convene and negotiate over the new selling price of the 
divested shares,” said Sembiring. 

The old selling price at US$ 822 million for 100% of KPC’s shares would no 
longer be used as reference since it was the price in the year 2003. 
Moreover there have so far been changes and new parameters such as those of 
the world’ coal price, exchange rate, capacity of production and others. 

No easy to divest

As expected the central government’s program to divest 51% shares of KPC 
would likely be hard to do because of the local government (Pemda) of East 
Kutai regency’s current ownership of 18.6 percent shares at KPC. In term of 
the national interest, it would be difficult for Indonesian government to 
seek offshore loan to acquire the divested shares because of being no 
majority. Offshore lenders will unlikely be willing to provide funds to 
acquire the no-longer-majority shares. 

 “Most offshore lenders are willing to give loans only to purchase shares 
of majority, which is regarded more prospective in business practices. 
Because of the Pemda’s current ownership of the shares at KPC, it will be 
hard for Indonesian government to realize its divestment plan,” said mining 
watchdog Juangga Mangasi. 

Prior to the Pemda’s ownership over the shares, the Indonesian government 
had actually had a big opportunity to acquire 51% of KPC’s shares. To the 
worst it was reported that the Pemda would resell part of the shares at KPC 
and retain only 5% of them.  

Moreover, the 5% share is only in form of “good will” as once promised by 
Bumi Resources, which is now the new owner of KPC. It was possible that 
Bumi had previously made a deal with the Pemda in the re-sale of the 
shares. Such a possibility is common in business practices, explained 
Mangasi, providing both parties are in mutual benefits. It would be more 
favorable for Bumi to grant 5% freebie shares to the Pemda rather than to 
let 51% of the shares at KPC go to other hands. 

A mere discourse to sell KPC’s shares

Meanwhile, the local government (Pemda) of East Kutai regency in East 
Kalimantan denied the sale of 13.6% share of KPC to PT Bumi Resources Tbk. 
The share will definitely be sold if the Pemda finds it difficult to pay 
for the acquisition.  

East Kutai regent Mahyudin said it in response to widespread news on the 
share sale. “The journalists misquoted me. The share sale is a mere 
discourse,” he affirmed. 

Concerning the payment for the divested shares, the Pemda would find two 
alternatives: First, the Pemda will seek for offshore loan to pay KPC’s 
18.6% shares worth US$104 million to Bumi Resources. Second, the divested 
shares will be re-sold to Bumi if the Pemda has no sufficient fund for the 
payment.  

Minister of energy and mineral resources Purnomo Yusgiantoro said that he 
was shocked to know about the trade. He declined to further comment, 
excusing that he has yet to receive an official report on the transaction.  

Sharing with the minister’s shock was 

[iagi-net-l] PTBA miss target of revenue

2003-12-23 Terurut Topik argo
Issue : 03 - 39 December 23, 2003
Miningindo Weekly e-Newsletter 
Topic of the Week 
 
PTBA miss target of revenue
* Novus rejects bid from Medco

PT Tambang Batubara Bukit Asam (PT BA) will likely miss a target of revenue 
from coal sales at 1.3 percent as targeted in 2003. It was due to current 
accident of Babaranjang lorries in the route from Tanjungenim to Tarahan in 
Martapura of the regency of Ogan Komering Ulu (OKU) in South Sumatra. 

PT BA Tbk’s Corporate Secretary Milawarma said in a press release that as 
informed by Regional III Division of South Sumatra, it would take seven 
days to repair the damage. The route of coal transportation would likely 
get normal on Dec.24, 2003. 

Because of the incident the company’s coal delivery has so far been 
declining. The 2003 target of coal transportation was 8.6 million tons and 
it might decrease to 8.4 million tons. 

The target of previous sales was 10.1 million tons, decreasing to 9.9 
million tons. But the total of coal sales in 2003 is estimated 0.4 million 
ton or about 4 percent higher than the 2002 sales of 9.5 million tons. 

To anticipate the lack of supply to the coal-fired power plant (PLTU) 
Suralaya, the company would optimize the delivery from Kertapati port 
(Palembang) as well as from the stockpile of 100,000 tons at Tarahan port. 

PTBA’s coal supply to PLTU Suralaya is estimated to reach 6.12 million tons 
under the 2003 contract. 

The company currently reckons the financial impact of the incident. But in 
general the realization of production, sales, and revenues in 2003 is still 
greater than the 2002’s. 
In term of revenues, the company expected to miss 1.3 percent of the total 
revenues from coal sales in 2003. But the total of revenues in 2003 is 5.6 
percent higher than 2002’s at Rp2.16 trillion. 

Will Suralaya be in trouble? 

The coal-fired power plant (PLTU) of Suralaya, which requires a total coal 
supply of 301,000 tons, might be in trouble of coal supply for about two 
weeks. It was due to current accident of 43 lorries delivering 2,150 tons 
of coal. The lorries derailed at Tanjung Kemala Bridge in South Sumatra on 
Wed (Dec.17). 

On Thursday (Dec.18) officials of the regional division of the state-owned 
company of railway transportation i.e. PT Kereta Api Indonesia (KAI) of 
South Sumatra made their best effort to drag the derailed lorries. 
Meantime, a team of the ministry of transportation and communications is 
currently conducting investigation on the spot to reveal the cause of 
accident. 

KIA’s public relations head Patria Supriyoso on Thursday (Dec.18) said that 
the traffic of coal transportation in the location would be normal in about 
two weeks. The bridge and railway are currently repaired. However, supplies 
of coal from Tanjung Enim to Tarahan would likely be disturbed. 

PT BA supplies coal to PLTU Suralaya of West Java, which has so far 
fulfilled the need of power supplies throughout Java Island. 

Supriyoso said, about ten sets a day of lories of Babaranjang go through 
the route of Tanjung Enim-Tarahan. Each set comprises 43 lorries with load 
capacity of 50 tons of coal per lorry. 

Technical director of PT Indonesia Power (IP) Bambang Istiedi said that the 
railway incident in Tarahan would not disturb the operation of Suralaya 
power plant, which is one of the largest power plants in West Java. PT BA 
of East Kalimantan also supplies the Plant through another railway by 
Kertapati. Moreover PLTU Suralaya still has coal stock of 700,00 tons. 

The supply of coal from East Kalimantan has so far reached 40-50 percent of 
the total demand of coal for the PLTU. Moreover the demand for power in 
Java by end of the year will temporarily decrease, thus the consumption of 
coal will definitely be lower that the consumption of the normal situation. 

In normal condition the need of coal for PLTU Surayala is 30,000 tons per 
day. But by end of the year the power capacity will decrease due to lower 
use of power supply because of the lack of industrial activities in facing 
the New Year. The consumption of coal at PLTU Suralaya will likely decrease 
to 22,000 – 25,000 tons per day. 

Supply of coal to PLTU Suralaya would not be in trouble because of the 
lorry accident at Tanjung Kemala Bridge in South Sumatra. “Even in the 
worst situation we have the last option of using oil-based fuels to 
generate the plant. We have also stocked the oil fuels for emergency 
purposes. But the use of oil to fuel the power plant should become the last 
option because the production cost of using the oil fuel will definitely 
inflate the production cost,” he explained. 

* Novus rejects bid from Medco

PT Medco Energi Internasional, Indonesia's biggest publicly-traded oil 
company, said it offered A$326 million (S$409 million) to buy Australia's 
Novus Petroleum Ltd as it tries to boost flagging production. 

Medco offered A$1.74 a share in cash for Sydney-based Novus, or 35 per cent 
more than the closing price on 

[iagi-net-l] CATATAN AKHIR TAHUN PERTAMBANGAN dan MIGAS

2003-12-23 Terurut Topik argo
CATATAN AKHIR TAHUN PERTAMBANGAN

Di bidang sektor pertambangan umum mengalami stagnasi kegiatan investasi 
selama lebih dari 4 tahun. Permasalahan yang dialami sektor ini lebih rumit 
dibandingkan migas. Masalah tumpang tindih lahan pertambangan dengan 
ketentuan UU Kehutanan No. 41/1999 merupakan isu yang tak pernah 
terselesaikan. 

Sikap pemerintah terbagi dua, setuju dan menolak hal tersebut. DPR pun 
tidak bersedia mengeluarkan keputusan politis karena menganggap masalah ini 
merupakan “bola” panas yang harus diselesaikan sendiri oleh pemerintah. 
Selain masalah kepastian hukum, sektor ini juga mengalami banyak masalah 
seiring dengan pemberlakuan Otonomi Daerah, masalah perpajakan, 
pertambangan liar, dan lainnya. Sekali lagi , pemerintah tidak mampu 
melakukan tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah-masalah 
tersebut. “Masalah yang dialami sektor pertambangan sangat kompleks, tidak 
bisa diselesaikan oleh departemen ini sendiri, karena menyangkut kebijakan 
sektor lain,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo 
Yusgiantoro ketika itu. 

Ketidakkompakan pemerintah juga terlihat dari penyelesaian divestasi PT 
Kaltim Prima Coal (KPC). Setelah tim penanganan divestasi bolak balik dari 
Kantor Kementerian BUMN ke Departemen ESDM, akhirnya wajah pemerintah 
seolah dipermalukan dengan dialihkannya seluruh saham KPC oleh pemiliknya 
yakni Sangatta Holding Limited dan Kalimatan Coal Limited kepada perusahaan 
lokal PT Bumi Resources Tbk, dengan transaksi yang dilakukan di luar 
negeri, dengan harga sangat murah, yakni US$ 500 juta. Padahal, harga ini 
jauh di bawah patokan yang ditetapkan pemerintah, yakni US$ 822 juta. 
Tak semua peristiwa sektor pertambangan dan migas muram selama 2003. Di 
lantai bursa, kinerja emiten sektor pertambangan cukup berkibar. Bahkan 
boleh dikatakan merupakan primadona sepanjang 2003. 

Gebrakan yang cukup menghentakkan lantai bursa dilakukan oleh PT Bumi 
Resources Tbk (BUMI) yang dengan sukses mengakuisisi seluruh saham 
perusahaan tambang batubara paling potensial, PT KPC dari pemegang saham 
lama, yakni Sangatta Holding Limited dan Kalimatan Coal Limited. 

BUMI yang semula merupakan emiten yang kurang dilirik investor, karena 
pergerakan sahamnya yang tidak likuid, kini menjadi perusahaan yang 
diperebutkan. Lihat saja harga sahamnya yang semula hanya Rp 20 per lembar 
saham menjadi Rp 325 per lembar, meskipun telah dua kali harus mengalami 
suspend. 

Gebrakan yang dilakukan BUMI tidak saja karena berhasil memperoleh 
perusahaan “emas” dengan harga murah, namun juga proses pembelian itu 
dilakukan saat hiruk-pikuk penyelesaian divestasi KPC yang tak kunjung 
selesai di tangani pemerintah. “BUMI tanpa KPC tidak berarti apa-apa. 
Karena itu, segala hal yang berkaitan dengan KPC menjadi isu yang rentan 
bagi BUMI,” kata analis BNI Securities Norico Gaman. 

Saham BUMI juga makin berkibar saat harga batubara dunia mengalami 
peningkatan cukup tajam dari US$ 28-29 per ton menjadi US$ 38-39 per ton. 
Kenailan harga batubara dunia ini juga menguntungkan PT Tambang Batubara 
Bukit Asam (PTBA). Dengan target produksi 10 juta ton hingga akhir tahun 
2003, diperkirakan pendapatan perusahaan mencapai Rp 2,3 triliun. 

Secara umum, harga sejumlah komoditas pertambangan memang mengalami 
peningkatan, seperti nikel, timah, juga minyak mentah. Hal ini pula yang 
membuat kinerja PT. Inco International (INCO), PT. Medco Energy 
International (MEDC) bahkan PT Timah Tbk (TINS) yang tahun lalu mengalami 
kerugian, tahun ini berhasil membukukan laba. Menurut analis, penguatan 
harga akan terus berlangsung hingga tahun mendatang. Itu artinya, pemegang 
saham emiten di sektor ini bisa tersenyum lega, karena sejumlah deviden ada 
di depan mata.* 

CATATAN AKHIR TAHUN MIGAS

“Warna” sektor migas yang paling menonjol adalah dengan beralihnya status 
Pertamina menjadi sebuah persero sejak 17 September 2003. Perubahan mungkin 
bisa dianggap sebagai hal yang biasa, namun menjadi tidak biasa pada saat 
perubahan itu diikuti pula oleh pergantian seluruh jajaran direksi dan 
komisaris secara mendadak. 

Banyak kalangan menilai, pergantian sesungguhnya menjadi hal yang biasa 
apabila sang pengganti merupakan sosok yang dinilai tepat. Baihaki Hakim, 
orang yang selama ini dianggap bersih dicopot dari jabatannya dan 
digantikan oleh Ariffi Nawawi, tokoh yang dianggap sebagian orang masih 
bermasalah dengan kasus mark up di kilang Balongan. 

Hal yang menarik perhatian juga munculnya sejumlah pejabat negara dalam 
jajaran komisaris Pertamina, seperti Menneg BUMN Laksamana Sukardi, Deputi 
Menneg BUMN Roes Aryawijaya, Kepala BPPN Syaffrudin TEmenggung. Inilah yang 
menimbulkan spekulasi bahwa keberadaan mereka tak lebih sebagai alat untuk 
mendapatkan sumber dana bagi kas partai politik tertentu. 

Gebrakan awal yang dibuat direksi barupun terbilang cukup berani, yakni 
mengkaji ulang seluruh program investasi yang dibuat direksi sebelumnya, 
termasuk membatalkan rencana penerbitan obligasi 

[iagi-net-l] CATATAN AKHIR TAHUN PERTAMBANGAN dan MIGAS

2003-12-23 Terurut Topik argo

On Wed Dec 24 10:38:27 2003, argo [EMAIL PROTECTED] wrote :

 CATATAN AKHIR TAHUN PERTAMBANGAN
 
 Di bidang sektor pertambangan umum mengalami stagnasi kegiatan investasi 
 selama lebih dari 4 tahun. Permasalahan yang dialami sektor ini lebih 
rumit 
 dibandingkan migas. Masalah tumpang tindih lahan pertambangan dengan 
 ketentuan UU Kehutanan No. 41/1999 merupakan isu yang tak pernah 
 terselesaikan. 
 
 Sikap pemerintah terbagi dua, setuju dan menolak hal tersebut. DPR pun 
 tidak bersedia mengeluarkan keputusan politis karena menganggap masalah 
ini 
 merupakan “bola” panas yang harus diselesaikan sendiri oleh pemerintah. 
 Selain masalah kepastian hukum, sektor ini juga mengalami banyak masalah 
 seiring dengan pemberlakuan Otonomi Daerah, masalah perpajakan, 
 pertambangan liar, dan lainnya. Sekali lagi , pemerintah tidak mampu 
 melakukan tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah-masalah 
 tersebut. “Masalah yang dialami sektor pertambangan sangat kompleks, 
tidak 
 bisa diselesaikan oleh departemen ini sendiri, karena menyangkut 
kebijakan 
 sektor lain,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo 
 Yusgiantoro ketika itu. 
 
 Ketidakkompakan pemerintah juga terlihat dari penyelesaian divestasi PT 
 Kaltim Prima Coal (KPC). Setelah tim penanganan divestasi bolak balik 
dari 
 Kantor Kementerian BUMN ke Departemen ESDM, akhirnya wajah pemerintah 
 seolah dipermalukan dengan dialihkannya seluruh saham KPC oleh pemiliknya 
 yakni Sangatta Holding Limited dan Kalimatan Coal Limited kepada 
perusahaan 
 lokal PT Bumi Resources Tbk, dengan transaksi yang dilakukan di luar 
 negeri, dengan harga sangat murah, yakni US$ 500 juta. Padahal, harga ini 
 jauh di bawah patokan yang ditetapkan pemerintah, yakni US$ 822 juta. 
 Tak semua peristiwa sektor pertambangan dan migas muram selama 2003. Di 
 lantai bursa, kinerja emiten sektor pertambangan cukup berkibar. Bahkan 
 boleh dikatakan merupakan primadona sepanjang 2003. 
 
 Gebrakan yang cukup menghentakkan lantai bursa dilakukan oleh PT Bumi 
 Resources Tbk (BUMI) yang dengan sukses mengakuisisi seluruh saham 
 perusahaan tambang batubara paling potensial, PT KPC dari pemegang saham 
 lama, yakni Sangatta Holding Limited dan Kalimatan Coal Limited. 
 
 BUMI yang semula merupakan emiten yang kurang dilirik investor, karena 
 pergerakan sahamnya yang tidak likuid, kini menjadi perusahaan yang 
 diperebutkan. Lihat saja harga sahamnya yang semula hanya Rp 20 per 
lembar 
 saham menjadi Rp 325 per lembar, meskipun telah dua kali harus mengalami 
 suspend. 
 
 Gebrakan yang dilakukan BUMI tidak saja karena berhasil memperoleh 
 perusahaan “emas” dengan harga murah, namun juga proses pembelian itu 
 dilakukan saat hiruk-pikuk penyelesaian divestasi KPC yang tak kunjung 
 selesai di tangani pemerintah. “BUMI tanpa KPC tidak berarti apa-apa. 
 Karena itu, segala hal yang berkaitan dengan KPC menjadi isu yang rentan 
 bagi BUMI,” kata analis BNI Securities Norico Gaman. 
 
 Saham BUMI juga makin berkibar saat harga batubara dunia mengalami 
 peningkatan cukup tajam dari US$ 28-29 per ton menjadi US$ 38-39 per ton. 
 Kenailan harga batubara dunia ini juga menguntungkan PT Tambang Batubara 
 Bukit Asam (PTBA). Dengan target produksi 10 juta ton hingga akhir tahun 
 2003, diperkirakan pendapatan perusahaan mencapai Rp 2,3 triliun. 
 
 Secara umum, harga sejumlah komoditas pertambangan memang mengalami 
 peningkatan, seperti nikel, timah, juga minyak mentah. Hal ini pula yang 
 membuat kinerja PT. Inco International (INCO), PT. Medco Energy 
 International (MEDC) bahkan PT Timah Tbk (TINS) yang tahun lalu mengalami 
 kerugian, tahun ini berhasil membukukan laba. Menurut analis, penguatan 
 harga akan terus berlangsung hingga tahun mendatang. Itu artinya, 
pemegang 
 saham emiten di sektor ini bisa tersenyum lega, karena sejumlah deviden 
ada 
 di depan mata.* 
 
 CATATAN AKHIR TAHUN MIGAS
 
 “Warna” sektor migas yang paling menonjol adalah dengan beralihnya status 
 Pertamina menjadi sebuah persero sejak 17 September 2003. Perubahan 
mungkin 
 bisa dianggap sebagai hal yang biasa, namun menjadi tidak biasa pada saat 
 perubahan itu diikuti pula oleh pergantian seluruh jajaran direksi dan 
 komisaris secara mendadak. 
 
 Banyak kalangan menilai, pergantian sesungguhnya menjadi hal yang biasa 
 apabila sang pengganti merupakan sosok yang dinilai tepat. Baihaki Hakim, 
 orang yang selama ini dianggap bersih dicopot dari jabatannya dan 
 digantikan oleh Ariffi Nawawi, tokoh yang dianggap sebagian orang masih 
 bermasalah dengan kasus mark up di kilang Balongan. 
 
 Hal yang menarik perhatian juga munculnya sejumlah pejabat negara dalam 
 jajaran komisaris Pertamina, seperti Menneg BUMN Laksamana Sukardi, 
Deputi 
 Menneg BUMN Roes Aryawijaya, Kepala BPPN Syaffrudin TEmenggung. Inilah 
yang 
 menimbulkan spekulasi bahwa keberadaan mereka tak lebih sebagai alat 
untuk 
 mendapatkan sumber dana bagi kas partai politik tertentu. 
 
 Gebrakan awal yang dibuat direksi

[iagi-net-l] Government again pushes parliament to approve 13 mining operations

2003-12-17 Terurut Topik argo
Newsletter
Government again pushes parliament to approve 13 mining operations
 
Indonesian government has again requested that the national parliament 
(DPR) approve the resumption of 13 mining operations in areas that 
overlapped with the zone of protected forest. Mining permits for those 13 
operators should be promptly issued in order that the operators can start 
again with their activities. 

Coordinating minister of economy Dorodjatun Kuntjoro-Jakti after opening a 
scientific seminar held by the association of Indonesian geologists (IAGI) 
together with the association of Indonesian geophysicists (HAGI) in 
Jakarta, Tue (Dec.16) said that the worry on environmental destruction 
caused by the mining activities should not be exaggerated because only 2% 
of the mining concession areas overlap with the areas of protected forests 
in Indonesia.  “The DPR should be cooperative with those 13 mining 
operators,” he said. 

Environmental destruction in Indonesia was actually not caused by mining 
activities. Environmental destruction in the country factually occurred in 
forest concession areas due to lacking efforts of reclamation and re-
forestation. It is not wise to make a use of environmental issue for 
rejecting the issuance of mining permits for those operators.  

The recent joint meeting between the coordinating minister of economy, 
forestry minister, minister of energy and mineral resources, state minister 
of environment; and the national parliament (DPR) of Indonesia, seems to be 
unsuccessful and the meeting has so far produced no follows up. At the 
meeting it was proposed that a credible institution with expertise and 
scientific capability like the Indonesian Institute of Science (LIPI) was 
involved in assessment and recommendation for the approval of the mining 
operations. 

It is worrisome that the prolong controversy over the permits for those 
mining operators would worsen the investment climate in Indonesia. Minister 
Kuntjoro-Jakti has asked the Indonesian mining association to explain to 
the DPR and local governments (Pemda) in regions about the facts such as 
the good and bad things of mining operations and impacts to environment. 
Non-governmental groups (NGOs) of environment that have unilaterally 
rejected the approval of those 13 mining operations should also be given 
scientific explanation. 

In the next five years Indonesia needs additional investment of US$170 
billion to develop mining infrastructures throughout the country, 
particularly in Eastern Indonesia. But over the past years there has yet to 
be new investments in mining sector, thus then there will unlikely be 
development in mining infrastructures in the country.  

One of solutions to reach the target of investment of US$170 billion is to 
again, allow the resumption of mining operations that have so far been 
hindered by forestry law no.41/1999. Mining companies that have signed 
contracts should be allowed to go ahead with their activities.   

Indonesia indeed needs investment in mining sector. The fruit of mining 
operations can be enjoyed in the next 10-20 years. It is closely related to 
prediction that China will become an industrial giant in the next 25 years. 
China will need raw materials in bulk. The country has so far imported raw 
materials from Australia. Indonesai was left behind Australia in 
negotiating with China to supply the raw materials. 

The minister further said, if mining investment is not realized soon, the 
sector will be left behind for 20 years. If Indonesia cannot keep up with 
the growth of market, the bulky demand of raw materials in China will 
gradually decrease and Indonesia will miss a very good opportunity of 
market for its mining commodities.   

The currently existing investment in Indonesian mining sector is 
insignificant because new investors have hardly come to the country. It is 
worrisome that in the year 2007 Indonesia will face a big problem in mining 
sector due to minimal activities of exploration. The low investment has so 
far been hindered by unfavorable legislation; it is very hard for new 
investors to obtain permits in the country’s mining sector.  

Still in the context of overlapping areas between mining and forestry 
sectors, the minister said that law no.41/1999 on forestry should be 
complied with. But he continued to call for approval of the projects that 
had actually been agreed and signed prior to the issuance of the forestry 
law. “We request that the DPR approve the resumption of those 13 mining 
operations,” he emphasized. 

According to him, in years to come whatever the solution to the law should 
be of the exclusive concern of the mining stakeholders in the country. If 
the stakeholders consider that the law has to be revised or totally 
replaced, they can do so and propose a revision or new bill to the new 
parliament following the general election in year 2004. 

That was stated by coordinating minister of economy DorojatunKunjtoro-

[iagi-net-l] RUU SUMBER DAYA ALAM DIKOREKSI IAGI (Lomboknews.com)

2003-10-28 Terurut Topik argo
RUU SUMBER DAYA ALAM DIKOREKSI IAGI
Kamis 23.10.03 @ 14.33 wita

MATARAM – Rancangan undang-undang Sumber Daya Alam (RUU SDA) ternyata belum 
mengatur pengelolaan air tanah secara proporsional.Ketua Umum Ikatan Ahli 
Geologi Indonesia (IAGI) Andang Bachtiar mengemukakannya melalui siaran 
pers yang diterima Kamis (23/10).

Menurutnya, RUU SDA ini merupakan kepentingan bersama dan menyangkut hajat 
hidup seluruh lapisan masyarakat Indonesia. ‘’Banyaknya pro-kontra 
menunjukkan besarnya apresiasi masyarakat terhadap RUU ini,’’ katanya.

IAGI setelah melakukan diskusi panel antar anggotanya di Bandung, Jum’at 
(10/10) menyatakan perlunya penyempurnaan draft RUU ini, tentunya di dalam 
pasal yang berkaitan dengan bidang para ahli yang tergabung dalam IAGI.

Beberapa aspek penyempurnaan yang dirasa mendesak adalah pertama, perlu 
pengaturan yang proporsional dalam RUU SDA meliputi semua aspek air yaitu 
air hujan, air permukaan, airtanah dan air laut yang berada di darat. 
Kedua, pengelolaan sumberdaya air tanah mutlak harus berdasarkan pada 
cekungan airtanah, sesuai dengan sifat alamiahnya. Ketiga, penentuan 
cekungan air tanah harus berlandaskan pada batasan-batasan hidrogeologi 
yang akan menghasilkan batasan geometri (dimensi) yang jelas.
Keempat, perlunya sosialisasi terminologi cekungan air tanah kepada seluruh 
lapisan masyarakat (stake holders). Kelima, dalam pengelolaan airtanah 
harus dimasukkan faktor/unsur teknologi (teknis). Keenam, pola pengelolaan 
sumberdaya air memerlukan keterpaduan/koordinasi antar para pihak yang 
berkepentingan (stake holders) sesuai dengan bidang kompetensi.
Dikatakannya bahwa RUU SDA sebagai payung pengelolaan sumber daya air di 
Indonesia, sebagai suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi yang telah 
ada selama ini. Perkembangan zaman yang menunjukkan bahwa krisis sumber 
daya air telah mulai dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di 
Indonesia, sehingga perlu segera disikapi.
Kebutuhan akan air telah menjadi agenda dan isu internasional. Dalam 
berbagai konvensi, pernyataan bahwa setiap orang berhak mendapatkan 50 
liter per hari air bersih telah menjadi bagian dari Hak Asasi Manusia 
(HAM). Indonesia sendiri berkomitmen bahwa salahsatu tujuan pembangunan 
Indonesia adalah agar kebutuhan hidup rata-rata warga Indonesia untuk 
mendapatkan 2.000 m3/tahun/orang dapat tercapai agar cita-cita menjadi 
masyarakat yang adil makmur dan sejahtera dapat tercapai.
Berangkat dari pemikiran tersebut maka IAGI sebagai salah satu wadah 
profesi yang memiliki tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan 
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia pada khususnya, memandang perlu 
untuk urun rembug menyatakan sikap terhadap draft RUU yang telah mulai 
disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat ini.

Ada empat aspek konsep yang dikemukakannya. Menurutnya, pengelolaan 
sumberdaya air di Indonesia memerlukan suatu konsepsi yang jelas dan 
terarah. Keberadaan sumberdaya air di muka bumi sangat dikontrol oleh aspek 
bio-geo-fisik. Untuk menyediakan, memanfaatkan, mengolah dan melindungi 
sumberdaya air di suatu wilayah pengembangan, diperlukan konsep nasional 
pertimbangan yang akurat akan ketersediaannya, perilakunya, penerapan 
metode eksplorasi, perhitungan potensi dan eksploitasi yang tepat. Konsep 
nasional ini meliputi empat aspek.

Yaitu, pertama aspek air atmosfer (hidrometeorologi), yang meliputi akurasi 
perhitungan curah hujan, pemilihan lokasi-lokasi stasiun klimatologi dan 
desain basis data yang baik serta studi perubahan iklim baik global, 
regional maupun mikro.

Kedua, aspek air permukaan yang meliputi pengelolaan air permukaan baik 
skala regional (pengelolaan Satuan Wilayah Sungai atau Daerah Aliran 
Sungai) maupun skala mikro (one river one management). Ketiga, aspek air 
tanah (hidrogeologi) yang meliputi pemetaan dan rekonstruksi geometri 
akifer cekungan air tanah dan penghitungan potensinya, pengelolaan yang 
meliputi pengaturan debit pengambilan dan kriteria kawasan isian air tanah 
(recharge area) dan kawasan keluaran air tanah (discharge area).

Keempat, aspek konservasi dan pengolahan yang meliputi upaya menjaga dan 
atau mengembalikan kuantitas dan kualitas air, baik air permukaan mapun 
airtanah agar memenuhi persyaratan yang ada. ‘’Langkah-langkah untuk 
penetapan pengelolaan sumberdaya air ini perlu diambil dengan 
mempertimbangkan dan melibatkan berbagai aspek kepakaran,’’ ujarnya.

Menurut Andang Bachtiar, kemajuan pesat yang telah dicapai dalam 
pembangunan di Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan 
masyarakat, ternyata juga diiringi oleh kemunduran kemampuan daya dukung 
sumberdaya alam sebagai penyangga kehidupan. Kemunduran ini terjadi baik 
dalam kemampuan sumberdaya alam yang terbaharui (renewable) seperti air, 
udara, tanah dan hutan maupun sumberdaya alam yang tidak terbaharui (non-
renewable) seperti minyak dan gas bumi serta mineral. Air merupakan salah 
satu sumberdaya alam dan kebutuhan hidup yang paling penting dan 

[iagi-net-l] Siaran Pers Walhi mengenai Freeport

2003-10-22 Terurut Topik argo
Siaran Pers: 22 October 2003*

George W Bush menuntut keadilan atas 2 warga AS yang menjadi korban 
penembakan ...
Masyarakat Papua menuntut keadilan atas RIBUAN korban operasi tambang 
Freeport-Rio Tinto!


Jakarta - Penyelidikan terhadap penembakan yang terjadi di tambang 
Freeport-Rio Tinto Garsberg di Papua Barat akan menjadi salah satu agenda 
George W. Bush  dalam pertemuannya dengan  Megawati. Kelompok masyarakat 
sipil Papua Barat dan Indonesia hari ini menggunakan seruan Bush tersebut 
sebagai dasar untuk menuntut penyelidikan secara tuntas terhadap kejahatan 
sesungguhnya atas ribuan korban operasi tambang Freeport-Rio Tinto selama 
ini.

Bencana longsor yang terjadi 13 hari lalu dan telah mengakibatkan 8 orang 
meninggal dan 5 luka-luka memicu reaksi protes terhadap tingkat produksi 
Freeport-Rio Tinto yang luar biasa sehingga menjadi tidak aman. Selain itu, 
protes juga ditujukan terhadap puluhan juta dollar yang dibayarkan 
Freeport-Rio Tinto kepada TNI yang sangat berhubungan dengan pelanggaran 
HAM terhadap masyarakat adat Papua. Koalisi solidaritas masyarakat sipil 
Papua Barat dan Indonesia menuntut Pemerintah Indonesia melakukan 
renegosiasi Kontrak Karya dengan Freeport yang berbasis di AS dan Rio Tinto 
yang berbasis di UK/Australia, para pemilik tambang Grasberg.

Pemerintah harus segera meminta pertanggungjawaban dan mengambil tindakan 
tegas terhadap Freeport-Rio Tinto atas terjadinya insiden ini dan segera 
memutuskan untuk menurunkan kapasitas produksinya, tegas Nur Hidayati 
(WALHI) dalam konferensi pers di kantor WALHI, Jakarta, Rabu (22/10).

Renegosiasi Kontrak Karya harus dilakukan dengan persyaratan; (1) membuat 
tim investigasi independen untuk melakukan audit lingkungan dan 
penyelidikan pelanggaran HAM, (2) Freeport-Rio Tinto juga harus melakukan 
klarifikasi semua pendanaan yang disetorkan untuk operasi militer di Papua 
Barat, dan (3) harus ada dialog nasional antara Pemerintah Indonesia dan 
masyarakat Papua Barat sebagai upaya klarifikasi atas berbagai pelanggaran 
HAM yang terjadi, tegas Hans Gebze dari Aliansi Mahasiswa Papua.



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] IAGI : Perlu RUU SDA Menyusul Krisis Air

2003-10-22 Terurut Topik argo
IAGI : Perlu RUU SDA Menyusul Krisis Air

Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Andang Bachtiar  memandang 
perlunya suatu rancangan undang-undang yang baru dalam pengelolaan sumber 
daya air (SDA). “RUU SDA suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi yang 
telah ada selama ini,” katanya kepada wartawan, di Jakarta kemarin. 

Menurut Andang, perkembangan jaman yang menunjukkan bahwa krisis air telah 
mulai dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, perlu 
disikapi semua pihak, termasuk IAGI yang memiliki concern dengan persoalan 
SDA.

“Kebutuhan akan air telah menjadi agenda dan isu internasional. Dalam 
berbagai konvensi, terdapat pernyataan bahwa setiap orang berhak 
mendapatkan 50 liter/hari air bersih, telah menjadi bagian dari hak azasi 
manusia (HAM),” katanya. 

Indonesia sendiri, lanjut Andang, telah berkomitmen bahwa salah satu tujuan 
pembangunan Indonesia adalah agar kebutuhan hidup rata-rata warga Indonesia 
untuk mendapatkan 2.000 m3/ tahun/orang dapat tercapai agar cita-cita 
menjadi masyarakat yang adil dan makmur dan sejahtera dapat tercapai. 

“IAGI sebagai salah satu wadah profesi yang memiliki tujuan untuk memajukan 
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia pada 
khususnya, memandang perlu untuk urun rembug,” katanya. 

Andang mengatakan, ada enam point penyempurnaan yang dirasakan mendesak. Ke-
enam poin tersebut adalah, pertama perlu pengaturan yang proporsional dan 
RUU SDA meliputi semua aspek air, yakni air hujan, air permukaan, air 
tanah, dan air laut yang berada di  darat. 

Poin kedua, pengelolaan sumber daya air tanah mutlak harus berdasarkan pada 
cekungan air tanah, sesuai dengan sifat alamiahnya. Ketiga penentuan 
cekungan air tanah harus berlandaskan pada batasan-batasan hidrologi yang 
akan menghasilkan batasan geometri yang jelas.

Keempat, perlunya sosialisasi terminology cekungan air tanah kepada seluruh 
lapisan masyarakat (stakeholder). Kelima dalam pengelolaan air tanah harus 
dimasukkan factor atau unsure teknologi, dan keenam, pola pengelolaan 
sumber daya air memerlukan keterpaduan atau koordinasi antar pihak yang 
berkepentingan (stakeholder) sesuai dengan bidang kompetensi. 

“Poin-poin ini merupakan hasil diskusi para ahli geologi yang dilakukan di 
bandung pertengahan Oktober lalu. Kami berharap poin-poin ini bisa 
diakomodasi dalam RUU SDA,” Andang Bachtiar menuturkan. 

Dst …..

Sumber :Harian Ekonomi Neraca/22/10/03


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] IAGI urges government to complete Water Resources Legislation

2003-10-22 Terurut Topik argo


IAGI urges government to complete Water Resources Legislation

Indonesia Professional Geologists Association (IAGI) urged the government 
to modify the Legislative Plan (LP) for Water Resource (WR) because the 
current draft only regulates surface water and makes no reference to 
underground sources. 

IAGI Chairman for Environmental Geology sector, Adurrachman Assegaf said 
that from the Draft Law makes no provision for water management on the 
whole. 

“We (IAGI) propose the LP to be modified in order to resolve water resource 
problem as a whole,” said Asseggaf in his discussion with reporters in 
Jakarta Tuesday (October 21). 

He said that the association proposed 6 points to complete the Water 
Resources Draft. First, a proportional arrangement of water sources i.e. 
rain water, surface water, ground water and inland sea water. 

Second, water resource management must be executed based on ground water 
basin structure. Third, ground water basin determination must be based on 
hydrology limits which will give a clearly defined shape of the basin. 
Fourth, socialize (I.e. educate and disseminate) the ground water basin 
terminology to all society levels. 

Fifth, soil water management process to incorporate technological factors 
as part of the management. Sixth, water resource management approach must 
be unified and coordinated between concerned parties and according to their 
competence. 

The President of IAGI, Andang Bachtiar added that these six recommendations 
were ratified by the IAGI member panel meeting in Bandung on 10 October 
said Bisnis Indonesia.. 

According to him, the proposal was based on all professional geologists 
concern with the future use of water resources for the benefit of the 
Indonesian people. 

“This WR Law is very necessary for the people in the future so it will 
influence the water resource management as a whole. The (current draft) Law 
may not be unable to give accurate and better answers to people,” he 
stated.

Sumber : Miningindo.com

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Perlu Konsep Nasional Kelola Sumber Daya Air

2003-10-21 Terurut Topik argo
Perlu Konsep Nasional Kelola Sumber Daya Air 
 
Jakarta, CyberNews. Untuk menyediakan, memanfaatkan, mengolah dan 
melindungi sumber daya air di Indonesia diperlukan konsep nasional yang 
mempertimbangkan ketersediaan, perilaku, penerapan metode eksplorasi, 
perhitungan potensi dan eksploitasi yang tepat.

Pengelolaan sumberdaya air di Indonesia memerlukan suatu konsepsi yang 
jelas dan terarah. Sebab keberadaan sumberdaya air di muka bumi sangat 
dikontrol oleh aspek bio-geo-fisik, jelas Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi 
Indonesia (IAGI) Andang Bachtiar.

Dalam pernyataan pers kepada SM CyberNews, Selasa (21/10) siang, Andang 
Bachtiar mengemukakan, konsep nasional mengenai pengelolaan sumber daya air 
harus meliputi empat aspek. Pertama, aspek air atmosfer (hidrometeorologi), 
yang meliputi akurasi perhitungan curah hujan, pemilihan lokasi-lokasi 
stasiun klimatologi dan desain basis data yang baik serta studi perubahan 
iklim baik global, regional maupun mikro

Kedua, aspek air permukaan yang meliputi pengelolaan air permukaan baik 
skala regional (pengelolaan satuan wilayah sungai atau daerah aliran 
sungai) maupun skala mikro (one river one management).

Ketiga, aspek air tanah (hidrogeologi) yang meliputi pemetaan dan 
rekonstruksi geometri akifer cekungan air tanah dan penghitungan 
potensinya, pengelolaan yang meliputi pengaturan debit pengambilan dan 
kriteria kawasan isian air tanah (recharge area) dan kawasan keluaran air 
tanah (discharge area).

Dan keempat, aspek konservasi dan pengolahan yang meliputi upaya menjaga 
atau mengembalikan kuantitas dan kualitas air, baik air permukaan mapun air 
tanah agar memenuhi persyaratan yang ada.

Langkah-langkah penetapan pengelolaan sumberdaya air ini perlu diambil 
dengan mempertimbangkan dan melibatkan berbagai aspek kepakaran. Karena 
itu, adanya Rancangan Undang-undang Pengelolaan Sumber Daya Air itu suatu 
keharusan untuk menyempurnakan regulasi yang telah ada selama ini, tandas 
Andang Bachtiar.

Menurut dia, RUU Sumber Daya Air (SDA) merupakan kepentingan bersama dan 
menyangkut hajat hidup seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Banyaknya pro-
kontra atas RUU tersebut menunjukkan besarnya apresiasi masyarakat.

IAGI telah merumuskan beberapa hal yang mendesak untuk disempurnakan dalam 
RUU SDA. Yakni perlu pengaturan yang proporsional dalam RUU SDA meliputi 
semua aspek air yaitu air hujan, air permukaan, air tanah dan air laut yang 
berada di darat. 

Pengelolaan sumberdaya air tanah mutlak harus berdasarkan pada cekungan 
air tanah, sesuai dengan sifat alamiahnya. Penentuan cekungan air tanah 
harus berlandaskan pada batasan-batasan hidrogeologi yang akan menghasilkan 
batasan geometri (dimensi) yang jelas, jelas Andang.

Kemudian, perlunya sosialisasi terminologi cekungan air tanah kepada 
seluruh lapisan masyarakat, memasukkan faktor teknologi dalam pengelolaan 
air tanah, serta pola pengelolaan sumberdaya air memerlukan 
keterpaduan/koordinasi antarpihak yang berkepentingan sesuai dengan bidang 
kompetensi.*

Sumber : Suara Merdeka.com


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] IAGI Desak Pemerintah Sempurnakan RUU Sumber Daya Air

2003-10-21 Terurut Topik argo
Selasa 21 Oktober 2003 21:07:00 WIB 

IAGI Desak Pemerintah Sempurnakan RUU Sumber Daya Air 
MinergyNews.Com, Jakarta-- Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mendesak 
pemerintah untuk menyempurnakan Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air 
(RUU SDA).

Menurut Ketua Umum IAGI, Andang Bachtiar, sebagian besar pasal-pasal dalam 
RUU SDA hanya membahas tentang air permukaan, sedangkan air tanah hanya 
sedikit, bahkan sumber air lainnya tidak dibahas sama sekali. Karena itu, 
IAGI minta pemerintah menyempurnakan kembali draf RUU tersebut. Kami minta 
RUU SDA itu disempurnakan, karena draft yang ada hanya terfokus pada air 
permukaan saja, katanya hari ini (21/10) di Jakarta. 

Mestinya, ujar Andang, perlu pengaturan yang proporsional dalam RUU SDA 
meliputi semua aspek air yaitu air hujan, air permukaan, air tanah dan air 
laut yang berada di darat. 

Senada dengannya, Ketua Bidang Tata Pengelolaan Air IAGI Abdurrachman 
Asseggaf mengatakan suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi 
pengelolaan sumber daya air yang telah ada selama ini. Krisis sumber daya 
air telah mulai dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia, 
sehingga perlu segera disikapi.

Saat ini, terang Assegaf, krisis air tanah dan permukaan sudah melanda 
Jawa, Lampung, Bali, dan Nusa Tenggara. Selain itu, pada kenyataannya harga 
air bersih saat ini lebih mahal dari harga minyak.

Dalam berbagai konvensi sendiri, jelas dia, telah dinyatakan bahwa setiap 
orang berhak mendapat 50 liter/hari air bersih. Hal ini telah menjadi 
bagian dari hak asasi manusia (HAM). 

Dalam acara diskusi tentang RUU SDA yang dilakukan IAGI dengan wartawan 
itu, hadir pengurus IAGI lainnya, di antaranya Fajar Lubis dan Parlaungan 
Dalimunte.

Pada kesempatan tersebut, IAGI mengajukan tujuh point yang dirasakan 
mendesak untuk penyempurnaan draft RUU SDA. Pertama, selain air permukaan, 
perlu pengaturan yang proporsional semua aspek air yakni air hujan, air 
tanah maupun air laut yang berada di daratan. Kedua, pengelolaan sumber 
daya air tanah mutlak harus didasarkan pada cekungan air tanah sesuai 
dengan sifat alaminya. Ketiga, penentuan cekungan air tanah harus 
berlandaskan pada batasan-batasan hidrogeologi yang akan menghasilkan 
batasan geometri (dimensi) yang jelas.

Keempat, perlunya sosialisasi terminologi cekungan air tanah kepada seluruh 
lapisan masyarakat (stake holders). Kelima, dalam pengelolaan air tanah 
harus dimasukkan faktor atau unsur teknologi (teknis). Keenam, pola 
pengelolaan sumber daya air memerlukan keterpaduan/koordinasi antar para 
pihak yang berkepentingan (stake holders) sesuai dengan bidang kompetensi.
Ketujuh, konservasi air tanah harus berdasarkan sebaran kawasan resapan air 
tanah, baik dari segi kuantitas dan kualitas yang didasarkan atas kajian 
hidrologi. (MNC-6)


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Info Press Conference mengenai Freeport

2003-10-21 Terurut Topik argo


George W Bush visits and demands justice for two american victims at the 
Freeport / Rio Tinto Grasberg mine …
Papuan people demand justice for THOUSANDS of victims of human rights and 
environmental violations by Freeport/Rio Tinto!


Press Conference Invitation

Dear editors, 

The 9 October landslide incident at the Freeport / Rio Tinto owned Grasberg 
mine which resulted in eight worker’s deaths and five injured is the result 
of prioritising resource exploitation over human rights and environment. 
Since 1967 when Freeport began operations the indigenous Papuans have been 
victims of Freeport’s ferocious exploitation.

US President George W Bush must also be held responsible for the violations 
of Papuan human rights and traditional land rights, environmental 
destruction and politics of genocide by Freeport McMoran, a US company.

Accordingly, we from the Solidarity Action to Challenge Freeport invite the 
media to join us in a press conference:

Date: Wed, 22 October 2003
Time: 11.00 am
Place   : The office of WALHI (national headquarters) 

  Jl. Tegal Parang Utara No.14, Mampang, Jaksel

Speakers: Longgena Ginting (Director, WALHI)

Ory Rahman (Director,  KONTRAS)

Hans Gebze (Papuan Students Alliance)

Emmy Hafild (Transparancy Indonesia)* tbc


We hope you can join us there. Thank you! 


Renegotiate Freeport’s Contract of Work!  


Jakarta, 21 October 2003



Solidarity Action to Challenge Freeport:
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka (DeMMaK), 
WALHI, Mineral Policy Institute, JATAM, PBHI, PRD, FNPBI, SEGERA, 
Solidaritas Aceh-Papua (SAP), KONTRAS Jakarta, IMPARSIAL, YLBHI, Yappika, 
Elsam Jakarta, Kontras Papua, Elsham Papua, Increase, GP Kerakyatan, FPDRA, 
SMUR, KAU, SNuP, Solidamor, Bina Desa.


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] IAGI : RUU Sumber Daya Air Kurang Perhatikan Isu Pemanfaatan Air Tanah

2003-10-21 Terurut Topik argo
IAGI : RUU Sumber Daya Air Kurang Perhatikan Isu Pemanfaatan Air Tanah
[21/10/03]
RUU Sumber Daya Air yang sekarang tengah dibahas oleh DPR dinilai masih 
kurang proporsional. Pasalnya, RUU tersebut ternyata lebih banyak 
memfokuskan pengaturannya pada pemanfaatan air permukaan. Padahal, masih 
banyak isu penting lainnya terutama mengenai pemanfaatan air tanah. 


Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), 
Andang Bachtiar, dalam diskusi soal RUU SDA di Jakarta (21/10). RUU SDA 
belum mengatur pengelolaan air secara proporsional, tegas Andang. 

Andang melanjutkan, IAGI menyambut baik inisiatif pemerintah dan DPR dalam 
menyusun RUU SDA. Pasalnya, keberadaan RUU  soal pengelolaan SDA dipandang 
sebagai suatu keharusan untuk menyempurnakan regulasi yang telah ada selama 
ini. Menurutnya, perkembangan zaman menunjukkan,  krisis SDA telah mulai 
dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia sehingga perlu 
disikapi. 

Mengenai proporsionalitas RUU tersebut, anggota Komisi Geologi Lingkungan 
dan Hidrologi IAGI, Fajar Lubis mengatakan bahwa ternyata RUU SDA yang 
sekarang lebih banyak menyoroti soal pengelolaan air permukaan. Di lain 
pihak menurutnya, beberapa pengelolaan jenis air lainnya yang lebih 
mendesak, justru  pengaturannya sangat sedikit. 

Fajar mencontohkan isu pengelolaan air tanah. Menurutnya dalam beberapa 
waktu ke depan, saat semua sumber daya air permukaan telah maksimal 
dimanfaatkan, orang akan berlomba memanfaatkan sumber daya air tanah. 
Sayangnya, aturan soal pemanfaatan air tanah di RUU SDA ini lebih sedikit 
dibanding pemanfaatan air permukaan. 

Ia juga mencontohkan, bagaimana sebagian masyarakat Indonesia di beberapa 
daerah memanfaatkan air hujan untuk kebutuhannya sehari-hari. Ke depan, 
saat pemanfaatan hujan buatan sudah bisa dimaksimalkan, perlu juga diatur 
soal pemanfaatan sumber air hujan itu, jelas Fajar. 

Masalah Jakarta 

Satu hal yang menarik terungkap dalam diskusi ini adalah bahwa sebagian 
besar masalah yang diatur dalam RUU SDA ini terkait dengan masalah krisis 
air yang dialami oleh Jakarta dan beberapa daerah lain seperti Bali dan 
Lampung. 

Fajar menjelaskan, krisis pengelolaan air permukaan sebagaimana yang diatur 
RUU SDA ini hanya terjadi di Jakarta, Bali dan Lampung. Sedang di beberapa 
wilayah lainnya, menurut Fajar, pengelolaan air permukaan justru bukan 
merupakan masalah utama. Bahkan di Nusa Tenggara saja, walaupun kapasitas 
sumber daya airnya lebih sedikit, namun pemenuhan air bagi penduduknya 
masih lebih baik dari Jakarta, cetus fajar. 

Berdasarkan hal tersebut, Fajar menyarankan agar RUU ini sebaiknya disusun 
lebih proporsional mengatur masalah pengelolaan jenis air 
lainnya. Sebaiknya diatur bagaimana bisa memecahkan masalah Jakarta dan 
mencegah agar masalah itu tidak terjadi pada daerah lainnya, imbuh Fajar. 

Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua Bidang Geologi Lingkungan IAGI, 
Abdurrachman Assegaf mengatakan bahwa IAGI secara khusus menyelenggarakan 
diskusi panel antar anggotanya pada 10 Oktober 2003 lalu di Bandung yang 
menghasilkan beberapa rekomendasi. 

Rekomendasi IAGI antara lain, bahwa diperlukan  pengaturan yang 
proporsional dalam RUU SDA meliputi semua aspek air yaitu air hujan, air 
permukaan, air tanah dan air laut yang berada di darat. Pengelolaan sumber 
daya air tanah juga mutlak harus berdasarkan pada cekungan air tanah, 
sesuai dengan sifat alamiahnya.  

IAGI juga merasa sosialisasi terminologi air tanah bagi masyarakat masih 
kurang. Karena itu, mereka menyatakan bahwa diperlukan sosialisasi 
terminologi cekungan air tanah kepada seluruh lapisan masyarakat (stake 
holders). 


Sudah dibahas

Berdasarkan pengamatan hukumonline yang mengikuti pembahasan RUU SDA dari 
dekat, masalah yang dikemukakan IAGI soal kurang proporsionalnya RUU ini 
merupakan perdebatan yang sudah pernah dibahas. Selama masa pembahasan 
tersebut, memang telah terjadi perbedaan kepentingan antara Departemen 
Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) dan Departemen Energi dan 
Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Departemen Kimpraswil yang mempunyai kewenangan atas pengelolaan air 
permukaan, berjuang keras agar di RUU SDA ada pengaturan lebih banyak soal 
air permukaan. Sebaliknya juga dilakukan oleh ESDN, yang memperjuangkan 
lebih banyak pengaturan pada air tanah. Kabar baiknya, persoalan ini telah 
selesai melalui pembahasan antar departemen. 

Persoalan yang sekarang mengemuka adalah mengenai bagaimana peranan Bank 
Dunia terkesan mengendalikan arah perumusan RUU SDA tersebut. Seperti telah 
diberitakan, Bank Dunia menyatakan RUU SDA akan menyulitkan pemerintah 
mengimplementasikan kesepakatan tahun 1999 tentang perjanjian pinjaman 
AS$300 juta. Keberatan Bank Dunia, karena pengelolaan irigasi dalam RUU SDA 
terpusat di pemerintah, bukan di petani (Kompas, 17/10).

Sumber : Hukumonline.com/21/10/03



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL 

[iagi-net-l] Sok Lingkungan tapi Membabi Buta (Lap Wartawan Ozon)

2003-10-10 Terurut Topik argo
Sok Lingkungan tapi Membabi Buta

Salah satu personil yang terkait erat dengan aktifitas penambangan adalah 
geologist. Mereka berperan dalam kegiatan eksplorasi yakni rangkaian 
kegiatan untuk menemukan sumber daya dan cadangan kebumian dan 
mengembangkan atau menyiapkannya menjadi tambang (eksploitasi). 


Penolakan tambang di hutan lindung, bagaimana pun, tidak terlepas dari 
kepentingan mereka. Apa pandangan dan sikap para ahli yang tergabung dalam 
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tentang tambang di hutan lindung?

Wartawan Ozon, Very Herdiman mewawancari Sekjen IAGI, Ariadi Soebandrio, di 
sela-sela acara kursus Geologi untuk Wartawan dan Staf Humas di Hotel Salak 
Bogor. Berikut petikannya :

Apa pendapat Ikatan Ahli Geologi Indonesia tentang tambang di hutan lindung?

Kalau kita (IAGI-red) pada dasarnya berpendapat sebaiknya menilai area 
tertentu sesuai dengan neraca yang benar. Kita tidak usah sentimental, 
terlalu sok dengan lingkungan tapi membabi buta. Maksudnya begini. Kita 
bicara hutan lindung, tapi harus jelas apa definisinya. UU No 41 
menegaskan, wilayah yang berada dalam kemiringan lereng 40 deradad sudah 
menjadi hutan lindung.  Kalau kita bicara hutan lindung berdasarkan 
kemiringan, apakah sesuai atau tidak? Mengapa kita bicara hutan lindung 
tapi tidak bicara tentang apa yang mau dilindungi. 

Fauna, flora atau apanya? Karena itu ia berbenturan dengan industri 
ekstraksi yang sebarannya banyak di daerah dengan sudut lereng yang masuk 
dalam definisi hutan lindung. Maka bubarlah dunia ekstraksi kebumian 
artinya eksplorasi geologi. Yang menjadi pertanyaan kita ialah di bawah 
permukaan terdapat potensi emas yang besar sementara di atas permukaan 
hanya terdapat  alang-alang, tapi termasuk hutan lindung. 

Realitasnya seperti itu yakni banyak hutan lindung yang isinya alang-alang. 
Jadi, marilah kita biara bareng-bareng, industri ekstraksi dengan orang 
yang bicara hutan lindung. UU 41 inikan nyelonong duluan, tanpa ada suatu 
pertimbangan terhadap potensi bawah permukaan. Apakah bumi kita ini hanya 
yang terdapat di atas permukaan atau juga termasuk yang di bawah permukaan?

Penambangan kan merusak lingkungan 

Makanya kita bicara neraca. Akan lebih bagus jika hal ini didiskusikan 
untuk mencapai nilai optimum tertentu. 

Ada kepentingan tersembunyi di balik pertentangan itu?

Kita no comment. Tapi kalau secara teknik kurang lebih seperti itulah. Kita 
minta, marilah mengarah pada neraca. Marilah kita bikin neraca apa yang ada 
di bawah permukaan dan di atas permukaan. Kemudian kita optimumkan. Hasil 
itulah yang dipakai untuk melakukan suaru perencanaan tata ruang. Data 
itulah yang dipakai untuk membuat keputusan tentang mengolah area tertentu. 
Apa kita biarkan  masyarakat di situ miskin karena jargon-jargon seperti 
tadi? Itu kan unfair. 

Pernah melakukan kalkulasi ekonomisnya?


Kawan-kawan dari IMA dan Pa Mandaru (Sukmandaru Prihatmoko, VP Mining 
Division IAGI). Sudah pernah melakukan perhitungan. Saya sendiri tidak tahu 
persis angka-angkanya. Mungkin lebih bijak bagi saya seperti tadi. Kita 
hitung neraca, kita hitung kekayaan di atas permukaan dan di bawah 
permukaan untuk kita optimalkan dan mendapatkan keputusan bagus. 

Apakah kerusakan penambangan bisa diminimalisir?

Oh bisa. Benar, bahwa penambangan itu merusak lingkungan. Tapi tidak bisa 
diminimalisir, adalah suatu yang tidak mungkin. Apalagi dengan teknologi 
yang semakin berkembang. 

Teknologi apa yang bisa digunakan?

Ya mungkin usaha seperti penghijauan, usaha seperti memberikan jaminan 
kepada penambang bahwa daerah tersebut harus dikembalikan seperti semula. 
Itu bukan urusan industri ekstraksi tapi urusan para penegak hukum dan 
pembuat kebijakan. Mereka  menerapkan policy dan menjaga policy tersebut 
jangan sampai hanya bagus di atas kertas.* 

Sumber : Majalah Ozon Vol 5, No 1 September 2003


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Perairan Indonesia kaya emas

2003-10-06 Terurut Topik argo

Laut Indonesia ternyata bukan hanya kaya ikan dan sumber daya hayati 
lainnya. Lebih dari itu, perairan ini juga menyimpan kandungan emas. Sebuah 
harapan baru tentunya. Dibutuhkan pengetahan yang maha luas untuk 
mengeksplorasinya.

Pada Agustus 2003 lalu, Ekspedisi Geologi Laut, dengan sandi Bandamin II, 
seperti dikutip dari harian Suara pembaruan dilaksanakan oleh Tim Indonesia-
Jerman di wilayah Laut Flores-Laut Banda, di sekitar Pulau Komba, Nusa 
Tenggara Timur. Ekspedisi Bandamin II digelar sebagai hasil kesepakatan 
Pertemuan Komite Pengarah Riset Kelautan Indonesia-Jerman yang berlangsung 
Oktober 2002 lalu di Batam. 

Hasil analisis awal Tim Ekspedisi Bandamin II cukup menakjubkan. Kalau pada 
Ekspedisi Bandamin I berhasil ditemukan dua gunung api bawah laut; Anak 
Komba dan Abang Komba maka Ekspedisi Bandamin II berhasil ditemukan lagi 
sebuah gunung api bawah laut pada posisi 7 derajat, 58 menit Lintang 
Selatan (LS), dan 123 derajat, 47 menit Bujur Timur (BT). Temuan itu diberi 
nama Gunung Baruna Komba. 

Di samping itu, jenis batuan dasar laut, dari kedalaman 500-600 meter yang 
berhasil diangkat ke permukaan terdiri dari andesit, tracy-andesit, dan 
basalt. Batuan itu umumnya telah mengalami perubahan akibat proses 
hidrotermal melalui proses silisifikasi dan kloritifikasi. 

Di samping itu, tim juga berhasil menganalisis kehadiran mineral-mineral 
sulfida pirit (FeS2), barit (BaSO4), dan markasit (FeS2) pada batuan-batuan 
yang diangkat dari dasar laut tadi. Ini berarti ada proses epitermal di 
dasar laut wilayah Gunung Baruna Komba. 

Kehadiran mineral-mineral logam tadi bisa dipakai sebagai indikator 
kehadiran mineral-mineral logam lainnya, khususnya emas dan perak. Oleh 
sebab itu, para ilmuwan segera menghimpun sebanyak mungkin contoh-contoh 
batuan dasar laut tadi. Lalu dibawa ke darat guna dianalisis melalui 
laboratorium geokimia agar dapat diketahui potensi kadar mineral logam 
mulianya. 

Sebagai perbandingan, hasil analisis awal potensi emas di dasar laut di 
sekitar kepulauan Sangihe Talaud, melalui Ekspedisi II ASHA-2001 Indonesia-
Australia, diprakirakan kehadiran potensi emas sekitar 1 gram per 1 ton 
batuan. 

Hasil selengkapnya dari Ekspedisi Bandamin II ini akan digelar pada Seminar 
Internasional IFMS 2003 di Balai Sidang Senayan Jakarta, pada Desember 2003 
bersamaan dengan Peringatan Hari Nusantara 2003. 

Menanggapi hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof Dr Rokhmin Dahuri, 
meminta agar beragam informasi potensi sumber daya nonhayati kelautan 
Indonesia ini dapat segera dihimpun dan disebarluaskan kepada para stake 
holder. 

Hal itu, lanjut Rokhmin, dimaksudkan agar dapat dipakai untuk membuka 
kesempatan-kesempatan bagi investor, khususnya untuk mengeksploitasi 
mineral logam mulia dari dasar laut. 

Menurut Kepala Pusat Riset Wilayah Laut BRKP, Dr Safri Burhanuddin, 
ekspedisi serupa akan dilanjutkan pada masa mendatang. Syaratnya, kata 
Safri, Jerman bersedia menambah beasiswa bagi ilmuwan-ilmuwan Indonesia 
untuk mengambil program magister (MSc) dan doktor (PhD) di Jerman lewat 
hasil riset dan analisis data yang dihimpun dari ekspedisi-ekspedisi 
Bandamin.

Pada Kegiatan Ekspedisi Bandamin II, tim Indonesia yang berpartisipasi 
terdiri dari ahli-ahli geologi/geofisika laut dari BRKP, BPPT, LIPI, PPGL, 
ITB, Universitas Padjadjaran, Universitas Trisakti, dan Universitas 
Pembangunan Nasional (Veteran). Tim ini dipimpin Ir Lili Sarmili MSc dari 
PPGL. Sedang Tim Jerman datang dari Freie Universitat Berlin yang dipimpin 
Dr Pieter Halbach. 

Kegiatan Ekspedisi Bandamin II mencakup survei batimetri, pengukuran 
konduktivitas, suhu dan kedalaman (CTD), pengambilan contoh batuan dari 
dasar laut, serta pemotretan kondisi bawah laut.*


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] RI kehilangan potensi migas

2003-09-28 Terurut Topik argo
RI kehilangan potensi migas

JAKARTA (Bisnis): Indonesia berpotensi kehilangan kesempatan meningkatkan 
jumlah produksi migas secara nasional akibat tidak berlakunya perjanjian 
celah Timor antara Indonesia dan Australia. 
Menurut Sekjen Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Ariadi Subandrio, 
potensi minyak dan gas di wilayah Celah Timor memang tidak terlalu besar. 
Namun demikian karena tidak berlakunya lagi perjanjian celah Timor antara 
Indonesia dan Australia membuat Indonesia kehilangan kesempatan menambah 
produksi migas nasionalnya, tuturnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum 
dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta belum lama ini. 
Senada dengan Ariadi, Kepala Joint Authority RI-Australia Bona Situmorang 
menuturkan bahwa di zona kerja sama seluas 60.000 km, sebelumnya Indonesia 
dan Australia sudah melakukan kegiatan eksploitasi minyak dan gas. 
Pertama, eksplorasi di blok Bayu-Undan yang rencananya pada tahun depan 
akan mulai berproduksi. Bona mengatakan produksi di blok tersebut 
diperkirakan mencapai 110.000 barel per hari, 70.000 kondensat dan 40.000 
LPG. 
Cadangannya migas dari blok ini tercatat 3,4 TCF. Dapat dikatakan produksi 
migas dari blok Bayu Undan tergolong kelas dunia. Namun, karena Timor Timur 
sudah tidak lagi menjadi bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Repbublik 
Indonesia) sudah tidak ada urusan lagi. Yang ada sekarang adalah perjanjian 
kerjasama celah Timor antara Timor Timur dan Australia, tuturnya. 
Kedua, eksplorasi di blok Elang-Kakaktua yang dilakukan oleh Stat Oil pada 
1998 dengan produksi miyak sebesar 35.000 berel per hari. Namun saat ini 
produksinya mulai menurun karena field life- nya hanya lima tahun. 
Berkaitan dengan masalah Celah Timor, sebagai Sekjen IAGI Ariadi Subandrio 
menyarankan agar pemerintah melakukan penentuan garis batas wilayah Laut 
Timor yang permanen antara Indonesia, Australia, dan Timor Timur. 
Selain itu, IAGI meminta pemerintah untuk merundingkan batas negara RI dan 
Timor Leste khususnya untuk penentuan batas laut, katanya.  Bisnis


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Indonesia Berpotensi Kehilangan Migas di Celah Timor

2003-09-25 Terurut Topik argo
Indonesia Berpotensi Kehilangan Migas di Celah Timor
25 Sep 2003 11:26:5 WIB

Akibat tidak diperbaruinya naskah perjanjian (treaty) 1989, Indonesia 
berpotensi kehilangan cadangan minyak dan gas bumi di wilayah Celah Timor. 
Diperkirakan, cadangan minyak dan gas bumi di salah satu wilayah Celah 
Timor berjumlah 3,4 triliun cubic feet (TCF) atau 96,2 miliar meter kubik. 
“Contohnya di Bayu Undan. Diperkirakan cadangan minyak dan gas bumi di sana 
berjumlah 3,4 TCF, dan itu kelas dunia,” kata Ir. Bona Situmorang, PhD, 
anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) pada Tempo News Room. Namun, 
ia melanjutkan, karena naskah perjanjian tidak diperbarui, Indonesia tidak 
bisa melakukan kerja sama untuk eksploitasi di sana. 

Bona mengungkapkan, kontraktor yang akan melakukan eksploitasi di Bayu 
Undan adalah Philips Petroleum. “Rencananya, mereka tahun depan (2004) 
sudah akan melakukan produksi,” tutur Bona. 

Kapasitas awal yang akan diproduksi, kata Bona, berkisar 110 ribu barel per 
hari. Jumlah tersebut dengan perincian 70 ribu untuk kondensat dan 40 ribu 
untuk LPG (liquefied petroleum gas). 

Selain Bayu Endan, ucap Bona, wilayah yang mempunyai cadangan minyak dan 
gas bumi di Celah Timor adalah Elang Kakaktua. Saat pertama kali ditemukan, 
jumlah kapasitas awalnya 35 ribu barel per hari. “Namun, jumlah itu 
sekarang sudah menurun, karena field life-nya lima tahun,” katanya. 

Bona berpendapat, agar Indonesia dapat memperoleh sumber daya minyak dan 
gas di wilayah itu, perlu dilakukan penentuan batas permanen antara 
Indonesia, Timor Leste, dan Australia. Namun, ia mengingatkan, Indonesia 
juga harus memperhitungkan penentuan batas baru itu agar tidak berimplikasi 
dengan batas-batas negara yang sudah disepakati sebelumnya. 

“Selain menentukan batas permanen yang baru, khususnya antara Timor Leste 
dan Timor Barat (NTT), juga perlu ditetapkan konvensi mana yang akan 
digunakan untuk menentukan batas permanen tersebut,” kata Bona. 

Sebelum Timor Leste merdeka, Bona memaparkan, Indonesia dan Australia telah 
menyepakati kerja sama pengembangan sumber daya minyak dan gas bumi di 
Celah Timor yang dituangkan dalam naskah perjanjian (treaty) tahun 
1989. “Perjanjian itu sendiri terjadi karena antara tahun 1979 sampai 1989 
tidak ada kesepakatan antara Indonesia dan Australia ihwal batas permanen 
kedua negara,” tuturnya. 

Dalam naskah perjanjian tersebut, kata Bona, akhirnya dibentuk zona kerja 
sama (Zona A, B, dan C) antar kedua negara untuk mengambil minyak dan gas 
bumi di wilayah tersebut. Zona A adalah garapan bersama yang dibatasi pada 
daerah sengketa yang terletak antara median line (garis tengah) dan garis 
kedalaman 1.500 meter, sedangkan Zona B adalah daerah garapan Australia 
yang terletak antara garis tengah dan garis jarak 200 mil dari pantai Pulau 
Timor, sisanya Zona C adalah daerah garapan Indonesia yang terletak antara 
garis kedalaman laut 1.500 m dan poros kedalaman laut dari Pulau Timor. 

Masalahnya, menurut Bona, begitu Timor Timur merdeka dan menjadi Timor 
Leste, naskah perjanjian itu turut lepas. “Hal itu terjadi karena dalam 
naskah perjanjian itu disebutkan bahwa kerja sama yang dijalin antara Timor 
Timur sebagai salah satu provinsi Indonesia dan Australia Bagian Utara,” 
imbuhnya. 

Sebelumnya, Rabu (24/9) sore, Kelompok Kerja Pengkajian dan Perumusan 
Berbagai Aspek Strategis di Celah Timor (Pokja Celah Timor) meminta DPR 
agar mendesak Pemerintah Indonesia memperbarui perjanjian kerja sama 
eksploitasi minyak dan gas di Celah Timor. Pokja juga meminta pemerintah 
agar melakukan penelitian kembali atas nota kesepahaman yang telah dibuat 
antara Indonesia dan Australia mengingat telah lahirnya negara baru, yakni 
Timor Leste. 

Pada kesempakatan terpisah, Ariandi Subandrio, Sekretaris Jenderal IAGI 
mengusulkan agar pemerintah Indonesia segera merundingkan batas negara 
antara Indonesia dengan Timor Leste, khususnya untuk penentuan batas laut. 
Ia berpendapat, secara geologi, penarikan batas negara (orisinal Celah 
Timor) tidak sesuai dengan prinsip landas kontinen yang seharusnya memakai 
metode garis tengah. Tempo



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Elang unggulan Newmont setelah Batu Hijau

2003-09-15 Terurut Topik argo
Elang unggulan Newmont setelah Batu Hijau

Pada 2003 PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) telah kembali melakukan kegiatan 
eksplorasi di wilayah kontrak kerjanya setelah pada 2001-2002 terhenti. 
Perusahaan bertekad akan intensif meneruskan kegiatan eksplorasi dengan 
menganggarkan dana sebesar US$ 1,12 juta untuk tahun ini. 

PT NNT akan memperluas kawasan penambangan emas di Sumbawa, NTB dengan 
melakukan eksplorasi potensi emas di sekitar kawasan tambang Batu Hijau 
yakni di wilayah Elang dan Ranti. Tapi di wilayah kedua blok ini berada 
pada kawasan hutan lindung, maka untuk melakukan eksplorasi harus mendapat 
ijin eksplorasi dari badan planologi departemen kehutanan dan departemen 
energi dan sumber daya mineral. 

Menurut Senior Manager External Manager, Robert Humberson, perusahaan 
sendiri belum mempunyai kebijakan untuk melepas atau meneruskan pada tahap 
lebih lanjut pada wilayah eksplorasi yang berada di kawasan hutan lindung. 
Tapi kalau nantinya perusahaan merasa tidak ada kemungkinan sama sekali 
untuk melakukan eksplorasi, maka blok ini akan dilepas. “Tapi sampai 
sekarang ini masih ada harapan untuk melakukan eksplorasi di wilayah itu,” 
ungkapnya. 

NNT, perusahaan yang 45% sahamnya dimiliki oleh Newmont Indonesia Ltd, PT 
Pukuafu Indah (20%), dan Nusa Tenggara Mining Co (35%), melanjutkan 
kegiatan eksplorasi di wilayah Elang Kecamatan Ropang, kabupaten Sumbawa, 
Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah mendapat ijin eksplorasi dari badan 
planologi departemen kehutanan dan departemen energi dan sumber daya 
mineral pada 2003. 

Kemudian di wilayah ini dilakukan eksplorasi awal mulai pada Maret 2003 
lalu. Perusahaan melakukan pengeboran pada delapan titik lokasi di wilayah 
Elang yang berada pada hutan produksi. Sedangkan yang berada pada kawasan 
hutan lindung tidak dilakukan apa-apa. 

Perusahaan melakukan eksplorasi pertama kali di wilayah Elang yang 
diharapkan mendapat prospek emas ini pada 1989, kemudian dilakukan kembali 
pada 1991 dan 1994. 

Menurut Adi Maryono, chief geologist exploration PT Newmont Nusa Tenggara 
(NNT) program eksplorasi di Elang, masih pada tahap yang sangat awal. 
Perusahaan tambang dimanapun, jika dalam tahap ini, pasti membutuhkan waktu 
yang cukup lama untuk mengetahui hasil analisis wilayah. 

Bahkan bisa mencapai lebih dari 15 tahun untuk dapat dipastikan apakah 
kandungan mineral di wilayah tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak,” 
katanya kepada Miningindo di sela-sela kunjungan wartawan ke lokasi 
pertambangan di Batu Hijau, Sumbawa, pekan lalu. 

Meskipun masih tahap awal, kegiatan eksplorasi di Elang telah memberikan 
dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja lokal. Sebesar 95 persen orang 
pekerja berasal dari warga masyarakat setempat. Perusahaan ini juga telah 
melakukan sosialisasi kegiatan ini kepada pemerintah dan masyarakat. 

PT. NNT telah mengundang unsur pemerintah baik propinsi NTB, Kabupaten 
Sumbawa maupun camat dan aparat sekitar untuk meninjau langsung kegiatan 
eksplorasi di Elang. 

Keterlibatan masyarakat lokal tidak hanya sebatas sebagai tenaga kerja 
langsung, tetapi juga dalam memasok kebutuhan sehari-hari seperti bahan 
makanan, jasa pengantar dan peralatan-peralatan. 

PT. NNT juga mempunyai rencana untuk melakukan uji bor di wilayah Rinti, 
Kecamatan Ropang. Tetapi karena di wilayah Rinti ini berada di kawasan 
hutan lindung, maka untuk melakukan kegiatan selanjutnya masih menunggu 
ijin eksplorasi dari Badan Planologi Departemen Kehutanan dan Departemen 
Energi dan Sumber Daya Mineral. 

Rencana total luas bukaan untuk pemboran di Elang dan rencana pengeboran di 
Rinti seluas 1,01 hektar sedangkan total pohon yang ditebang untuk 
perhitungan ganti rugi atau dana reboisasi seluas 264 meter persegi. 
Sedangkan mengenai anggaran eksplorasi untuk tahun ini perusahaan 
menyiapkan dana sebesar US$ 1,12 juta. 

Dalam melaksanakan operasinya, PT. NNT selaku kontraktor pemerintah 
Republik Indonesia selalu mematuhi peraturan dan perundang-undangan 
pemerintah Indonesia yang berlaku dan mengacu pada Kontrak Karya dan 
ANDAL. PT. NNT bertekad untuk menjadi mitra yang bertanggung jawab secara 
sosial dan berupaya untuk menerapkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang 
berkelanjutan bagi masyarakat setempat, tandas Humberson.*


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

[iagi-net-l] LSM siap gantikan karyawan KPC yang lakukan mogok

2003-09-01 Terurut Topik argo
LSM siap gantikan karyawan KPC yang lakukan mogok

Sejumlah pengurus lembaga swadaya masyarakat (LSM) meminta agar karyawan PT 
Kaltim Prima Coal (KPC) yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur 
kembali bekerja. Bila tidak, pihak LSM akan membawa putra daerah untuk 
menggantikan posisi karyawan yang terus mogok. 
Johansyah ketua Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Kutai Timur (YPM-KT) yang 
juga ketua Aliansi Pemberdayaan Masyarakat Kutai Timur (APM-KT) meminta 
kepada jajaran karyawan KPC untuk mengakhiri mogok kerja dalam waktu satu 
pekan dan membawa serta menyelesaikan masalah ini di meja perundingan 
dengan pihak manajemen. 
“Kalau aksi ini tetap berjalan, maka kami siap berkoordinasi dengan tokoh-
tokoh adat Kutai dan Dayak serta membawa putra daerah untuk menggantikan 
posisi karyawan yang terus mogok tersebut, katanya kepada harian Kaltim 
Post di Sangatta Kutim, Kaltim 31 Agustus lalu. 
Seharusnya, kata Johansyah, karyawan KPC tidak melakukan mogok kerja, 
lantaran mereka sudah lebih mapan. Yang seharusnya mendemo KPC itu adalah 
pengangguran yang tidak punya pekerjaan. 
“Masih banyak putra daerah di Sangatta yang siap untuk bekerja di KPC yang 
kalau dipoles sedikit skillnya, juga bisa dimanfaatkan oleh KPC dalam 
mengoperasikan tambang batubara.” Menurutnya, banyak putra daerah yang mau 
kerja, hanya saja kesempatan untuk itu belum diberikan KPC kepada mereka. 
Ia melihat ada indikasi permainan pihak ketiga sebagai provokator yang 
mencampuri urusan intern antara KPC dengan karyawannya. Untuk itu, ia 
meminta pihak ketiga untuk menarik diri dari masalah ini, sehingga suasana 
kondusif di Sangatta dan Kutim pada umumnya tetap terjaga. 
Sementara itu Gubernur Kaltim Suwarna AF dan Bupati Kutai Timur Mahyudin 
menunjukkan keberpihakannya kepada karyawan KPC. Mereka menyarankan agar 
perusahaan memberikan hak yang dituntut karyawan KPC, kalau hal itu memang 
haknya.
Mogok kerja dilakukan sebagai reaksi atas tidak dilaksanakannya kesepakatan 
pemberian dana 5 juta dolar AS sebagai penenang rencana mogok kerja 28 
Agustus lalu. Mogok itu untuk menuntut bagian hasil penjualan saham KPC.

Suwarna mengatakan, seharusnya pemegang saham, yakni PT Rio Tinto dan 
Beyond Petroleum (BP) menyelesaikan masalah karyawan ini dengan baik, tanpa 
ada yang merasa dirugikan. Kita semua tahu, pemegang saham itu sudah 
banyak mengambil keuntungan dari hasil tambang di KPC, sehingga wajar kalau 
sebagian sahamnya dibagikan secara merata kepada karyawan yang berjasa 
dalam menjalankan perusahaan tambang batubara itu, katanya.*


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] KPC himbau karyawan kembali bekerja seperti biasa

2003-08-29 Terurut Topik argo
KPC himbau karyawan kembali bekerja seperti biasa

Manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC) hari ini (29/8) menghimbau para 
karyawan untuk kembali bekerja seperti biasa agar perundingan dengan wakil 
para pemegang saham dapat dilanjutkan. Pasalnya, dalam tata tertib 
perundingan yang ditandatangani wakil para pemegang saham dan serikat buruh 
(SB), jelas menyatakan bahwa apabila perundingan-perundingan selanjutnya 
diperlukan oleh perwakilan dari pemegang saham dan SB KPC, perundingan 
tersebut akan dijadwalkan kemudian dengan kesepakatan bersama.

Himbauan manajemen KPC ini dikarenakan SB KPC telah melakukan mogok kerja 
yang dimulai pada pukul 01.00 WITA hari ini.  Pemogokan ini dikarenakan 
proses negosiasi untuk pembayaran goodwill kepada seluruh karyawan, setelah 
penjualan Holding Companies yang memiliki interest perusahaan, dipandang 
mengalami kebuntuan.

Menurut pandangan manajemen perusahaan, dalam siaran pers yang diterima 
Miningindo, tuntutan serikat pekerja di luar hak yang diatur sesuai dengan 
perundang-undangan.  Pasalnya komitmen untuk pembayaran goodwill  atas 
penjualan holding companies perusahaan adalah itikad baik para pemegang 
saham yang sebenarnya tidak ada dasarnya menurut perundang-undangan yang 
berlaku di Indonesia, baik di Kontrak Kerja Bersama atau di perjanjian 
kerja perusahaan.

Selain itu, tidak terjadi kebuntuan dalam perundingan karena para pemegang 
saham telah berulang kali dan secara konsisten menyatakan keinginan mereka 
untuk melanjutkan perundingan mengenai pembayaran ex-gratia. Karenanya, 
manajemen perusahaan ini menganggap bahwa pemogokan ini tidak sah.
Jumlah seluruh karyawan KPC saat ini tercatat 5.923 orang, di antaranya 
terdiri dari 2.764 orang karyawan tetap dan 2.781 orang karyawan kontraktor 
khusus. Sedangkan pada posisi kunci diduduki oleh warga negara Indonesia 
(WNI), hanya sekitar 24 karyawan non-Indonesia yang bekerja di KPC. 

Sebagaimana diketahui PT Bumi Resources Tbk telah mengambil alih 
kepemilikan PT KPC dari Sangatta Holding Company (dimiliki Rio Tinto) yang 
berkedudukan di Cayman Island dan Kalimantan Coal Ltd. (dimiliki BP) yang 
berkedudukan di Mauritius. Sebelumnya, Sangata Holding Company dan 
Kalimantan Coal Ltd. masing-masing memiliki 50 persen saham PT KPC. 
KPC yang beroperasi di Sangatta, Kutai Timur Kalimantan Timur, berproduksi 
sebesar 18 juta ton pertahun, sebagian besar di gunakan untuk ekspor dan 
hanya 4 persen untuk kebutuhan dalam negeri. Keuntungan KPC pada tahun 2002 
tercatat sebesar 450 juta dolar AS. Ditargetkan tak jauh beda pada 2003 
nantinya. *


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

2003-08-27 Terurut Topik argo

Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan terbuka di 
hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus akan berdampak 
pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa mendatang. Demikian 
dikatakan Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral 
Universitas Trisakti Agus Guntoro menyatakan hal tersebut di suatu acara di 
Bogor 25 Agustus lalu. 

''Pertambangan di hutan lindung sebaiknya dibatalkan saja karena 
kerugiannya jauh lebih besar daripada keuntungannya. Musim kering tahun ini 
yang begitu parah bisa menjadi pelajaran sangat berharga bahwa 
menyelamatkan hutan jauh lebih menguntungkan,'' tegasnya seperti dikutip 
dari harian Media Indonesia. 

Agus menyatakan keprihatinannya terhadap langkah-langkah pemerintah yang 
hanya berpikir secara sektoral dari sisi pertambangan sehingga terus 
mendesak DPR untuk meloloskan pertambangan secara terbuka di hutan lindung. 

''Melihat dampaknya yang sangat serius, seperti banjir dan kekeringan, 
harusnya pemerintah mengkaji secara mendalam.'' 

Namun, kajian mendalam terhadap rencana pertambangan terbuka di hutan 
lindung tidak dilakukan. Buktinya, lanjut Agus, pemerintah hanya mengaji 
keuntungan dari sektor pertambangan, sedangkan kerugian akibat kerusakan 
hutan lindung tidak pernah dikaji secara mendalam. 

Menurutnya, banyaknya kebijakan eksploitasi sumber daya alam yang 
berlebihan telah mengakibatkan bencana lingkungan sangat parah. Indonesia, 
tuturnya lagi, harus belajar dari China yang maju pesat belakangan ini 
karena memanfaatkan sumber daya alam secara lebih bijaksana dan 
berkelanjutan. 

Dia mencontohkan rencana pertambangan di hutan di China juga banyak 
diajukan swasta. Namun, setelah dikaji untung ruginya, China memilih tidak 
meloloskan pertambangan di hutan. 

Negara lain, terutama negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, 
dan Australia, tutur Agus, juga lebih hati-hati dalam memanfaatkan sumber 
daya alam. Pengambilan kayu di hutan, misalnya banyak dilakukan dengan 
menggunakan helikopter supaya keragaman hayati di sekitar pohon yang 
ditebang tidak ikut rusak. 

Kehati-hatian dalam mengeksploitasi sumber daya alam harus dilakukan. 
Pasalnya, pembentukan bahan tambang memerlukan waktu jutaan tahun. 
Pembentukan batu gamping di Jonggol, Bogor, yang tebalnya 100 meter 
memerlukan waktu 100 juta tahun. Tetapi batu gamping di Jonggol tersebut 
habis dieksploitasi hanya dalam waktu 30 tahun.*

Sumber : Media Indonesia

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] PIR to exploit gas in Pelalawan on July 15

2003-06-23 Terurut Topik argo


Gas exploration in sub district of Langgam in the regency of Pelalawan
in Riau has been conducted. On July 15 a project of gas-fired power
plant with capacity of 150 MW will likely start. PT Pemberdayaan
Investasi Rakyat (PIR) following an agreement between investor and local
government (Pemda) will conduct the project. 

It should have been conducted in April 2003, but it had to be postponed
because of revision on some points under the draft agreement. But all
things have been agreed by both investors and the Pemda, said the
division head of promotion and investment (BPI) of Riau Ir Herlian Saleh
to journalists on June 18. 

As quoted from Suara Merdeka of Semarang, the investor said that the
project could be realized on July 15. PT PIR will handle the project
mechanism together with project contractors. 

Over the PLTG project PT PIR will own 30 percent of the shares, PT PLN
Batam 21 percent, and the remaining 49 percent goes to PT Rolls Royce.
The project is totally worth Rp160 billion. * 
sumber : www.miningindo.com



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Topographical condition of East Kalimantan mapped

2003-06-22 Terurut Topik argo

Tujuan awal dimunculkannya berita ini pada milist iagi adalah sebagai 
informasi berita yang ada di Indonesia yang berkaitan dengan geologi. 
Dengan pertimbangan, tentunya semua anggota milist ini tidak sempat membuka-
buka media dan browsing informasi yang dapat menemukan berita seperti ini. 

Dengan membaca berita yang saya kirim yang dikutip dari Harian lokal Kaltim 
post, anggota iagi bisa membahas dan mengolahnya sebagai bahan diskusi, 
kalaupun perlu bisa juga memberikan statemen tertulis pada harian yang 
bersangkutan. Atau bisa juga mengundang wartawan dalam acara pers 
conference. 

Berita yang bermuatan teknis geologi jarang ada di majalah atau harian 
umum, kecuali harian khusus geologi atau in house magazine geologi (kalau 
itu ada). Bahkan di majalah khusus di bidang tambang dan migas seperti 
Petrominer pun tidak pernah membahas suatu topic dari sisi teknis 
geologinya. 

Untuk itu IAGI saya harap dapat menjembatani dalam pemberian informasi yang 
teknis kedalam bahasa biasa dengan lebih sering mengajak dialog atau apapun 
namanya dalam satu wadah dengan wartawan.  Membahas suatu masalah dari segi 
teknis geologi tapi dengan bahasa yang sederhana. Dengan demikian akan 
mempermudah wartawan mengunyah bahan dan secara gampang pula mereka 
menyajikan dalam bentuk berita kepada pembaca. 

Tentunya dengan cara seperti ini, juga merupakan suatu agenda iagi untuk 
mensosialisasikan geologi. 

Itu yang jarang dilakukan oleh IAGI.  







 Dengan komentar Pa Paulus ini, maka jelas bahwa berita yang disiapkan Pa 
Argo sangat mengaburkan, tidak sesuai dengan maksud awal untuk membantu 
IAGI dalam sosialisasi kegeologian bagi masyarakat awam.
 Yang pasti bahwa berita mengenai kegiatan eksplorasi di daerah Tarakan 
tersebut, bukan didapat dari PRnya PT. Exspan Nusantara yang merupakan 
instansi yang sangat relevan (PTEN sudah lebih dari 10 tahun 
mengexploitir/developed daerah ini). 
 Mohon pertimbangan IAGI untuk lebih selektif dalam penerimaan pemberitaan 
melalui media, atau pemakaian nama IAGI bagi berita yang berbau geologi.
 Terima kasih. Wassalam.
   -Original Message-
   From:   Allo, Paulus T [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
   Sent:   Friday, June 20, 2003 12:07 PM
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Subject:RE: [iagi-net-l] Topographical condition of East 
Kalimantan mapped
 
   ada beberapa hal yg kelihatan aneh
 
   ... Drillings will be carried out over  seismic areas that have 
been  examined with resistivity logging of electric effects in 
locations 
that are believed to contain oil and gas.
 
   == berarti drilling dilakukan setelah hasil pengujian dgn res log.
   loh, bukannya kita drill karena memang ingin dilakukan pengujian?
   dalam artian, kita drill karena ingin tahu apa isinya, kalau dari 
kalimat
   diatas kesannya, kita baru akan drill kalau sudah ketahuan
   ada isinya dari res log.
 
 
   ... Gamma rays together with X-ray and 
sonic logging for sound identification is used for portraying soil
conditions. The next step is self-potential logging to assess 
the results of evaluation
 
   == soil? yg dimaksud soil atau rocks?
   sound identification? identifikasi suara? apa maksudnya?
   SP log utk assess the results of evaluation?
 
 
   ...Seismic mapping will produce a vague-impression picture. If 
   oil and gas composition has been clearly identified, drillings can 
start..
 
   == oil and gas composition? kedengarannya lebih ke komposisi 
kimiawi.
   sejak kapan seismik bisa CLEARLY identified oil and gas composition?
 
   wahhasik juga nih, ada kesempatan buat jualan
   seismik inversi :D
 
   --
   pta
 
 
   
 
 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-
http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -
 
 
 
 

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst

RE: [iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara

2003-06-19 Terurut Topik argo
Nyuwun sewu, 
Saya argo. Sekarang bekerja di media online di miningindo.com. Situs ini  
berisi mengenai data base pertambangan dan berita tambang dan oil dan gas. 
Sekarang juga aktif di env-news.com, situs lingkungan. 

Dulu pernah bergabung di majalah tambang dan oil dan gas dalam bahasa 
Inggris yang namanya Petrominer. Kemudian pindah lagi di majalah lingkungan 
LINK. 

Salam kenal semuanya. 

Argo C



On Thu, 19 Jun 2003 12:56:09 +0700, [EMAIL PROTECTED] wrote :

 
 Pak Toto, pak Argo itu aktif di salah satu media (lupa namanya, ayo pak
 Argo, silakan memperkenalkan diri), dan selama ini secara tidak langsung
 ikut membantu kita (IAGI) dlm hal sosialisasi geologi kepada masyarakat
 awam. Itu kalau saya nggak keliru lho...
 
 
 
   
 
 Toto 
Santosa
 
 [EMAIL PROTECTED]   To: iagi-
[EMAIL PROTECTED] 
 an.co.id
cc:   
  Subject: RE: [iagi-net-l] 
Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara  
 06/19/03 
10:48   
  
 
AM  
   
 Please 
respond 

 to iagi-
net 
   
   
 
   
 
 
 
 
 
 Noor, belum terdaftar di Kecamatan Gunung Geger tuh kelihatannya.
 Anyway siapa Argo yang bikin news ini, strange news about Tarakan .
 Wassalam.
-Original Message-
From:  SYARIFUDDIN Noor
 [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
Sent:  Thursday, June 19, 2003 8:10 AM
To:   [EMAIL PROTECTED]
Subject:   Re: [iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan 
Kandungan
 Batu Bara
 
Vick,
Tanya saja sama pak Camatnya.:-)
 
 
 
 
 
PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED]
19/06/2003 06:16 AM
Please respond to iagi-net
 
 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan
 Kandungan Batu Bara
 
 
Ada yg tahu batubara ini dari Formasi apa sih ?
Secara geologi umurnya, stratigrafinya, atau ekivalen dengan bb
 yg mana
dll ...
 
Thx
RDP
 
 
 
 
argo [EMAIL PROTECTED]
18/06/2003 03:59 PM
Please respond to iagi-net
 
 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:[iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan
 Kandungan Batu
Bara
 
 
Lagi, di Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara
 
 
 
 
 -
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 
 -
 
 
 
 
 -
 
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
 
 
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
 -http://fosi.iagi.or.id
 
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL

[iagi-net-l] Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara

2003-06-18 Terurut Topik argo
Lagi, di Gunung Geger Ditemukan Kandungan Batu Bara

GEGER - Ternyata, di gugusan pegunungan Geger terdapat kandungan alam 
sangat melimpah. Bayangkan saja, setelah ditemukan sumber minyak bumi, kini 
dipegunungan tersebut ditemukan kandungan batu bara. Kandungan alam yang 
memiliki nilai ekonomis tinggi ini ditemukan para Peneliti dari Universitas 
Trisaksi (Usakti) Jakarta. Lokasinya terdapat di lereng gunung Geger Desa 
Kampak Kecamatan Geger, Bangkalan.

Penemuan batu bara ini diungkapkan Kepala Kantor Pertambangan Bangkalan Drs 
H Moh Arifin. Saat dikonfirmasi Radar Madura, mantan Camat Geger ini 
mentakan bahwa penelitian yang dilakukan Fakultas Geologi Usakti ini 
dilakukan sekitar tahun 1985-1986. Kebetulan saat itu, Arifin ikut serta 
dalam rombongan peneliti.

Ketika mengikuti penelitian, saya ditunjukkan potongan batu yang diambil 
disalah satu lereng gunung di Desa Kampak. Kata salah seorang peneliti, 
batu warna agak kehitaman ini adalah batu bara. Namun, umurnya masih muda, 
jelas mantan Kabag Sosial Pemkab Bangkalan ini.

Karena itu, pihaknya ingin kembali kelokasi untuk meneliti ulang struktur 
bebatuan yang ada di sekitar Desa Kampak. Apakah benar disitu terdapat 
kandungan batu bara. Kalau benar, berapa besar cadangan di dalamnya, serta 
berapa lama bisa dieksploitasi. Apalagi penelitian itu dilakukan 18 tahun 
lalu, timpalnya.

Untuk mengetahui masalah tersebut, Kantor Pertambangan akan melakukan suvei 
potensi kandungan alam didua kecamatan yakni di Kecamatan Geger dan Galis. 
Dalam survei ini, Kantor Pertambangan bekerjasama dengan Direktorat 
Inventarisasi Sumber Daya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi 
Jakarta.

Nanti kita ajak para pakar geologi ke sana (Geger, Red). Akan kita 
tunjukkan salah satu lokasi yang ada kandungan batu bara, terangnya. Dalam 
survei ini, lanjut Arifin, akan dilakukan penelitian lebih detil potensi-
potensi yang ada di 2 kecamatan tersebut. Tahap survei ini mulai dipilah-
pilah, mana potensi yang ditindak lanjuti, dan mana yang ditangguhkan, 
katanya menjelaskan.

Sejak kemarin, para peneliti dari Direktorat Inventarisasi Sumber Daya 
Mineral mulai bekerja. Mengenai kejelasan survei, arifin berjanji akan 
memberikan hasilnya. Yang jelas, didua kecamatan itu akan kita teliti 
potensi kandungan alamnya, terang pejabat bertubuh tambun ini. 
Sumber Jawa Post


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Ekplorasi Masih Tahap Pemetaan

2003-06-18 Terurut Topik argo
Ekplorasi Masih Tahap Pemetaan

Potensi Migas Tarajan, Nunukan dan Bulungan Cukup Tinggi

TARAKAN-Potensi minyak bumi dan gas Tarakan dan Nunukan serta Bulungan 
terbilang cukup tinggi hal ini dibuktikan dengan terlaksananya ekplorasi 
oleh konsultan jasa pelayanan Seismec BGP Indonesia (Biro Geosismic Minyak 
Mentah) yang telah dimulai sejak Mei lalu. BGP Indonesia ini bertindak 
sebagai kontraktor tunggal PT Exspan Nusantara guna mengadakan ekplorasi 
migas di 3 kawasan itu. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Tarakan Ir Subono MT, 
mengatakan ekplorasi ini adalah suatu kegiatan pemetaan kondisi tofografi 
bumi yang mana di dalamnya terdapat potensi migas yang memungkinkan untuk 
dapat diproduksi, kegiatan ekplorasi ini akan dilakukan di Tarakan dan 
Nunukan serta Bulungan, BGP Indonesia yang diketua oleh Zhao Xuewu ini 
sedang mempersiapkan alat-alat pemetaan sehingga pekerjaan saat ini 
difokuskan pada pemetaan kawasan dulu, ujarnya kepada media ini. Senin 
tadi. 

Subono menegaskan ekplorasi migas ini akan dilakukan sekitar 8 bulanan 
yaitu dengan tahap evaluasi berupa kegiatan estimasi komposisi migas yang 
akan diproduksi dilanjutkan dengan pengujian porositas tanah yang 
didalamnya, terdapat potensi migas lalu, kemudian pengujian permeabilitas 
komposisi batuan. 

Setelah kegiatan itu dilaksanakan baru mengadakan pengeboran pada kondisi 
tanah atau sungai yang telah diseismec. Kegiatan pengujian ini berupa 
resistivity logging yaitu pengujian terhadap tahanan daya listrik di dalam 
tanah yang diperkirakan mengandung migas dilanjutkan gamma-ray yaitu 
kegiatan pemotretan kondisi tanah menggunakan sinar X dan sonic logging 
berupa pengujian getaran suara dimungkinkan didalamnya terdapat migas, 
setelah tahapan ini dilaksanakan lalu dilakukan kegiatan ahir yaitu self 
potensial logging yaitu evaluasi terhadap pengujian yang telah dilakukan 
tersebut. 

Seismec merupakan pemetaan remang-remang setelah jelas komposisi migasnya 
baru dilakukan pengeboran, seismec ditujukan pada pengujian reservour 
lapisan batuan yang mengandung migas sama halnya dengan mencari sumber air 
mineral, sedang kedalaman seismec sekitar 2 hingga 8 km di bawah permukaan 
bumi, siesmec di daratan dengan pembuatan sumur bor lalu dimasukan dinamit 
dengan tujuan menimbulkan getaran dan diinterpretasikan tanahnya potensial 
migas bila tedapat dilakukan pengeboran produksi, 

Setelah hasil seismec ini dilakukan baru dilanjutkan ke pengeboran. Waktu 
yang diperlukan setelah seismec untuk pengeboran yaitu sekitar 3 hingga 5 
tahun.  kegiatan ini dilakukan untuk persiapan stok migas di Kota Tarakan 
yang sudah hampir habis,  ujarnya. Sumber : Kaltim Post


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] DESDM menolak

2003-06-03 Terurut Topik argo
DESDM menolak RUU PSDA

Para stakeholder pertambangan, setelah melakukan rapat beberapa kali 
akhirnya sepakat untuk menolak diteruskannya proses pembuatan rancangan 
undang-undang pengelolaan sumber daya alam (RUU PSDA). Penolakan ini akan 
diberitahukan dalam bentuk surat oleh menteri energi dan sumber daya alam 
(ESDM) pada menteri lingkungan hidup. 

Sedangkan para stakeholder yang mendukung penolakan ini adalah asosiasi 
profesi dan asosiasi industri serta Kepala Badiklat ESDM, Direktur 
Inventarisasi SDM dan pejabat ESDM lainnya. 

Kesepakatan ini diambil saat para stakeholder mengadakan rapat untuk 
mempersiapkan tanggapan Menteri ESDM mengenai RUU PSDA kepada menteri LH. 
Rapat tersebut dipimpin oleh Hikman Manaf bidang Kewilayahan dan Lingkungan 
Hidup ESDM pada 12 Mei lalu. Demikian hal ini dituturkan Sukmandaru Ketua 
bidang pertambangan ikatan ahli geologi Indonesia (IAGI) kepada miningindo 
baru-baru ini. 

Alasan penolakan yang mengemuka waktu itu, a.l, adalah sistem hukum 
Indonesia tidak mengenal UU payung sebagaimana yang diinginkan oleh pembuat 
RUU PSDA ini. Selain itu, setiap jenis sumber daya alam bersifat unik, 
sehingga pengaturannya harus juga tersendiri. Disamping itu, setiap sector 
telah mempunyai UU sendiri, jika dianggap telah tidak sesuai, cukup 
dilakukan amandemen pada UU tersebut, seperti misalnya pada UU Pertambangan 
Umum. 

Alasan lainnya, UU sector yang baru perlu di buat, seperti panas bumi, 
energi, dll. Selain itu, pembuatan naskah akademik RUU PSDA tidak dilakukan 
secara komprehensif dan berimbang. Dan RUU PSDA ini hanya terlalu menitik 
beratkan pada lingkungan dan masyarakat adat. 

Menurut Menteri Lingkungan Hidup, Nabiel Makarim dalam rapat kerja dengan 
komisi VIII DPR RI di Jakarta pada 26 Mei lalu mengatakan kegiatan 
penyusunan RUU PSDA sampai saat ini masih terus dilakukan secara intensif 
sesuai dengan jadwal yang disepakati antara pihak-pihak terkait. 

Pembahasan RUU PSDA dilakukan secara simultan dengan pembahasan lain 
melalui Focus discussion group yang melibatkan para ahli antara lain dengan 
forum bioregion, forum bisnis dan forum ekonomi. Untuk forum dengan 
masyarakat adat sedang diatur jadwalnya, kegiatan ini dikoordinasikan oleh 
LSM yang terlibat dalam penyusunan RUU PSDA yakni Yayasan Kehati dan Hukum 
Masyarakat (HUMA). 

KLH sampai saat ini telah menerima masukan tertulis untuk penyempurnaan RUU 
PSDA dari 11 instansi, yakni Ditjen Potensi Pertahanan-Dephankam, Depkes, 
Kementerian Rsitek, Dep Pertanian, Dep Kehutanan, Menko Kesra, Deperindag, 
DKP, Kementerian PPKTI, Depdagri, dan BPHN). 

Masukan tertulis tersebut kemudian dibahas oleh tim Inti dan tim teknis. 
Selain masukan tertulis, dalam setiap pertemuan dengan wakil antardep, 
semua masukan secara lisan juga merupakan input. “Namun, untuk sementara 
ini perbaikan RUU baru menggunakan masukan yang disampaikan secara 
tertulis, karena hal ini dapat dijadikan pegangan yang autentik,” kata 
Makarim. 

Antar dep telah melakukan pembahasan secara mendalam. Kurang lebih 20 pasal 
dari 43 pasal telah disepakati dan 10 pasal ditunda sampai pada akhir April 
lalu. Pasal yang ditunda pembahasannya antara lain adalah pengaturan 
masalah bioregion, masyarakat adat, dan Dewan Nasional Pembangunan 
Berkelanjutan. Dengan adanya penundaan ini, diharapkan tim mempunyai 
argumentasi yang kuat untuk tetap mempertahankan konsep tersebut. 

Hasil antardep tersebut pada 18 Mei lalu ditata kembali oleh Tim inti dan 
tim teknis. Hasil perbaikannya selanjutnya menjadi bahan pembahasan 
antardep pada 23-24 Mei lalu. *

Reported by : argo 





---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Hasil final 22 kontrak pertambangan diharapkan akhir Juni mendatang

2003-03-28 Terurut Topik argo
Hasil final 22 kontrak pertambangan diharapkan akhir Juni mendatang 
Presiden Megawati memerintahkan tim gabungan penyelesaian kasus kontrak 
pertambangan di kawasan timur Indonesia yang dipimpin oleh Menteri 
Koordinator Bidang Perekonomian, Dorodjatun Kuntjoro Jakti, mengadakan tim 
scoring dengan tim dari Departemen Kehutanan. Pembahasan kedua tim ini 
diharapkan selesai dalam tiga bulan, sehingga pada akhir Juni mendatang 
telah dihasilkan hasil final terutama untuk 22 kontrak. Selain itu empat 
kontrak besar yang sudah berproduksi juga diputuskan untuk segera 
beroperasi kembali. 
Kasus kontrak pertambangan yang berhenti itu menjadi bahasan utama rapat 
kabinet terbatas di Istana Negara, Jakarta, kamis (27/3), yang dipimpin 
langsung oleh Presiden Megawati Sukarnoputri. Hadir dalam rapat itu, Wakil 
Presiden Hamzah Haz, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri 
Keuangan Boediono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo 
Yusgiantoro, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno, Menteri Kehutanan H.M. 
Prakosa, Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim, dan Menteri Negara 
Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.  
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro yang 
ditunjuk memberikan keterangan pers, seperti dikutip dari Tempo Newsroom, 
rapat terbatas akhirnya memutuskan agar tim itu bekerja dengan tim dari 
Departemen Kehutanan hingga tiga bulan mendatang. Secara khusus Presiden, 
menurut Purnomo, meminta tim memusatkan perhatian pada 22 kontrak yang 
dianggap paling potensial. Pintu masuk solusinya, kata dia, tetap 
menggunakan UU Nomor 41 Tahun 1999 itu. 
Menurut Purnomo, 22 kontrak dianggap potensial karena sudah ada yang pada 
tahap produksi, sudah eksplorasi dan siap berproduksi, sedang melakukan 
eksplorasi, maupun yang baru menandatangani kontrak. Dari jumlah itu, ada 
empat kontrak yang bernilai besar dan telah berproduksi, salah satunya 
bernilai US$ 9 miliar. Langkah pertama dengan menyelesaikan dalam tiga 
bulan yang 22 kontrak itu, akan menjadi modal baik untuk memikirkan 
sisanya, kata Purnomo.
Sebagai informasi, kontrak pertambangan yang ditandatangani sebelum 1999 
itu sendiri menjadi persoalan setelah pada 1999 dikeluarkan Undang-Undang 
Nomor 41 Tahun 1999 soal Hutan Lindung. Akibatnya 150 perusahaan tambang 
yang telah memegang kontrak itu berhenti beroperasi karena wilayah 
eksplorasinya berada di kawasan hutan lindung. 
Menyikapi hal ini, pada akhir 2002 dibentuk tim gabungan yang dipimpin oleh 
Menko Perekonomian dan salah satu deputinya, Firman Tanjung. Hasil 
konsultasi tim itu dengan DPR dan instansi terkait kemudian dilaporkan 
dalam rapat terbatas ini. * 

Sumber : Miningindo.com



---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Air raksa di sungai Takaras meninggi

2003-03-28 Terurut Topik argo
Air raksa di sungai Takaras meninggi  

Kini ditengarai  terdapat sekitar 480 unit mesin penyedot emas milik 
penambang emas tanpa izin (PETI) yang beroperasi di sungai Takaras 
Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Bayangkan saja, 1 unit mesin penyedot 
emas memerlukan 1 kg air raksa (Hg) untuk kebutuhan tiga bulan. Untuk itu 
tak heran bila di sungai ini  tingkat pencemaran air raksanya cukup tinggi, 
yaitu sebesar 160 kg/bulan. 

Menurut Kepala Badan Pengelolaan Dampak Lingkungan Hidup (Bapedalda) Kota 
Palangkaraya Moses Nicodemus, akibat aktivitas PETI itu, air sungai yang 
dulunya cokelat jernih menjadi hitam pekat. Dan dalam kurun waktu dua tahun 
diperkirakan Sungai Takaras akan tertutup oleh tanah hasil sisa sedotan.  
Bahkan, ikan yang berada di sungai itu terutama ikan baung kemungkinan 
besar sudah tercemar dan tidak layak untuk dikonsumsi. 

 Pencemaran air raksa di Sungai Takaras, akan menyebabkan seluruh sungai di 
Kalimantan Tengah nantinya akan tercemar. Karena PETI setelah memisahkan 
emas dan pasir membuang langsung ke sungai yang mengalir ke sungai utama. 
Lebih parah lagi, para penambang itu tidak menggunakan sarung tangan saat 
melakukan pemisahan tersebut dan itu jelas sangat berbahaya bagi si 
penambang. Dikhawatirkan pula, ujar mantan Sekretaris Dewan Kota 
Palangkaraya ini, dalam kurun waktu 10 tahun, tragedi Minamata di Jepang 
akan kembali terjadi di Kalteng, apabila masalah ini tidak segera ditangani 
secara bersama. 

Untuk mengatasi permasalahan ini sangat rumit, ujarnya, karena menyangkut 
sumber nafkah orang banyak (PETI) yang berada di sekitar Sungai 
Takaras.  Apabila kita merazia mereka untuk tidak melakukan penambangan di 
sana, ditakutkan masyarakat akan lebih brutal, dan keadaan di sana akan 
menjadi tidak kondusif dan tingkat kriminalitas menjadi tinggi. Untuk itu, 
dalam mengantisipasi penyebaran air raksa lebih luas, maka diperlukan 
penanganan secara lintas sektoral. *




---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Kalteng siapkan wilayah tambang rakyat bagi 35.000 penambang emas

2003-03-28 Terurut Topik argo
Kalteng siapkan wilayah tambang rakyat bagi 35.000 penambang emas

Potensi emas di propinsi Kalimantan Tengah memang cukup besar. Maka tidak 
heran kalau propinsi yang luas ini menarik perhatian banyak penambang emas, 
dari yang resmi sampai yang ilegal, dari warga setempat sampai investor 
asing. 

Data yang dikumpulkan oleh dinas pertambangan dan energi (distamben) 
Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan, saat ini tidak kurang 35.000 
penambang emas tradisional yang beroperasi di wilayah ini. Mereka memiliki 
sekitar 7.000 mesin sedot. 

Namun, maraknya para penambang tanpa izin di wilayah ini telah menyebabkan 
lerusakan lingkungan baik di sepanjang daerah aliran sungai maupun di 
daratan. Kerusakan meliputi tebing sungai yang menyebabkan pendangkalan dan 
pencemaran air sungai limbah air raksa. 

Bahkan berdasarkan penelitian dari Bapedalda (badan penelitian dampak 
lingkungan daerah) Kalteng belum lama ini, biota sungai seperti ikan telah 
tercemar mercuri, sehingga cukup membahayakan kesehatan penduduk yang 
tinggal di sepanjang aliran sungai. 

Untuk mencegah kerusakan yang makin parah, pemerintah provinsi Kalteng kini 
tengah menyiapkan wilayah tambang rakyat (WPR) bagi penambang emas tanpa 
izin tersebut, kata Ir Nugroho Basuki, kepala dinas pertambangan Kalteng 
di Palngkaraya, seperti dikutip suratkabar Banjarmasin Post, Kamis (27 
Maret). 

Nugroho mengakui, aktivitas pemanbang tradisional tersebut, baik di 
sepanjang sungai maupun di darat, telah menimbulkan dampak lingkungan yang 
mengkhawtirkan sehingga harus segera ditertibkan melalui pembentukan 
wilayah pertambangan rakyat itu. 

Namun pihak dinas pertambangan akan melakukan kajian teliti lebih dahulu 
sebelum menetapkan wilayah pertambangan rakyat tersebut. Agar para 
penambang tidak berpindah-pindah tempat seperti selama ini, kata Nugroho.





---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Pembangunan Terowongan Selat Sunda Berisiko Tinggi

2003-03-28 Terurut Topik argo
Pembangunan Terowongan Selat Sunda Berisiko Tinggi

Serang, Sinar Harapan
Kadis Perhubungan Banten Turmudzi mengemukakan, pilihan membangun 
terowongan di Selat Sunda berisiko tinggi. Pasalnya, selat di antara 
Provinsi Lampung dan Banten ini memiliki lempengan tanah yang labil dan 
banyak pusat gempa.

”Pergeseran lapisan tanah di bawah laut paling sering terjadi di sini. 
Lihatlah peta pusat gempa ini,” katanya menunjukan peta yang ditandai 
dengan titik pusat gempa yang jumlahnya lebih dari 50 titik mulai dari 
daerah Ujungkulon (Banten) hingga Lampung.

Sebelumnya, Dr Ir Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Tim Pengkajian Terowongan 
Nusantara mengemukakan, rencana pembangunan terowong-an yang menghubungkan 
Pulau Jawa dan Sumatra mulai digagas. 

Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) terus melakukan pengkajian. 
Beberapa hari terakhir, tim ini mempresentasikan kemungkinan pembangunan 
terowongan yang diberi nama Terowongan Nusantara (The Nusantara Tunnel) 
(SH, 25/3).

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Banten, Turmudzi, gagasan pembangunan 
jembatan yang pernah dilontarkan di zaman Presiden BJ Habibie adalah 
alternatif paling memungkinkan, dibandingkan pembangunan terowongan yang 
biayanya jauh lebih besar. ”Di atas jembatan itu juga direncanakan melintas 
rel KA,” katanya. Sekarang tim yang sama dari ITB dan JICA, konsultan 
Jepang juga mengkaji soal gagasan pembangunan jembatan yang panjangnya 
sekitar 22-30 Km mulai dari Pulau Sanghiang, Banten hingga Bakauheni, 
Lampung.

Mengutip hasil Seminar Transportasi Nasional Sumatera-Jawa di Jambi belum 
lama ini, Turmudzi mengemukakan, Departemen Perhubungan memusatkan 
perhatian penggabungan transportasi Sumatera-Jawa itu dengan sarana kereta 
api. Sedangkan pembangunan jalan dilakukan Kimpraswil dan sudah dimulai 
tahun ini dari Jawa Timur hingga ke Banten. Lebar jalan di luar jalan tol 
itu direncanakan 40 meter yang digunakan 4-6 jalur jalan.

Penggabungan KA
Moda angkutan kereta api (KA) sebenarnya pilihan ideal dalam konsep 
penggabungan transportasi Sumatra-Jawa untuk menyongsong diterapkannya era 
perdagangan terbuka yang diperkirakan akan menyebabkan terjadinya lonjakan 
arus barang maupun orang. Keunggulan KA antara lain angkutan massal 
penumpang maupun barang, efisien, tingkat kecelakaan rendah dan memiliki 
jalur sendiri. 

Tetapi moda angkutan ini kini tidak menyambung antara jaringan rel KA di 
Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. ”Di Banten, misalnya, KA dari 
Merak harus berhenti di Kota atau Tanah Abang (Jakarta). Tidak ada KA yang 
terintergrasi hingga ke Surabaya,” ujar Turmudzi, Kadis Perhubungan Banten.
Kondisi sarana dan prasarana KA di Banten juga menyedihkan. Dari 359 Km rel 
KA yang ada, hanya 129,3 Km berfungsi. Rel KA juga dipenuhi perlintasan 
yang tercatat 230 titik lintasan KA dan jalan umum. Akibatnya, kecepatan KA 
hanya bisa dipacu di bawah 60 Km per jam. Padahal dengan sarana yang ada, 
kecepatan KA bisa mencapai 90 Km/jam, yang pada akhirnya mengakibatkan 
keterlambatan pengangkutan barang maupun orang.

”Sekarang, yang lebih riil adalah mengoptimalkan sarana dan prasarana yang 
ada. Misalnya rel KA di Banten yang masih single track dibangun menjadi 
double track, menggantikan rel-rel tua bekas peninggalan zaman Belanda dan 
tindakan-tindakan yang lebih riil. Tapi ini juga menelan biaya yang cukup 
besar. Sedangkan keuangan negara kita sedang morat-marit,” ujarnya.



---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] PT KEM Sediakan Dana Abadi

2003-03-11 Terurut Topik argo
 ENV-NEWS : Dalam salah satu program tutup tambang, PT Kelian Equatorial 
Mining (PT KEM) menyedikan dana abadi. 

Dijelaskan Kasan Mulyono, Superintenden Komunikasi PT KEM, jumlah dan 
pengaturan Dana Abadi Pengakhiran Tambang KEM belum ditetapkan. Jumlah ini 
akan dihitung berdasarkan perkiraan biaya Rencana Pengakhiran Tambang yang 
akan diajukan kepada Direktur Jenderal Geologi  Sumber Daya Mineral untuk 
mendapatkan persetujuan pada Maret 2003. 

 
Ada tiga jenis dana abadi. Pertama, Remediation (Rehabilitation) Sinking 
Fund, dana ini untuk membayar biaya-biaya yang diperkirakan untuk kegiatan 
pengakhiran tambang dalam periode 2003-2008; kedua, monitoring  
Maintenance Endowment Fund, dana ini akan menutup biaya kegiatan-kegiatan 
pemantauan dan pemeliharaan jangka panjang pada kawasan tambang setelah 
pengakhiran tambang dan pengubahan status kawasan menjadi Hutan Lindung; 
dan ketiga, Community Transition Fund, dana ini akan menutup biaya-biaya 
sejumlah program kemasyarakatan dalam beberapa tahun mendatang dan akan 
mempersiapkan yayasan masyarakat untuk bisa menjalankan kegiatan 
peningkatan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan dalam jangka panjang. 

Remediation Fund akan dikelola oleh KEM yang memiliki tanggung jawab atas 
pengakhiran tambang sesuai dengan Rencana Pengakhiran Tambang yang 
disetujui. Dana lainnya akan dikelola melalui Yayasan Pengakhiran KEM yang 
anggotanya, terdiri dari: Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya 
Mineral, Bupati Kutai Barat, Presiden Direktur KEM, Perwakilan Rio Tinto, 
Perwakilan LSM/Akademisi (Independen). 

Keanggotaan pengelola dana ini akan dikaji ulang apabila terjadi perubahan 
keadaan. Keanggotaan KEM bisa berangsur berakhir untuk mencerminkan 
perubahan dalam pengelolaan wilayah lokasi tambang. 

Selain itu, jelas Kasan seperti dikutip dari Minergynews.com, akan dibentuk 
sebuah badan pengelola hutan/lokasi tambang untuk mengatur kegiatan 
pemantauan dan pemeliharaan jangka panjang. 

Anggota badan pengelola ini terdiri dari: Kepala Dinas Kehutanan Kutai 
Barat, Koordinator Tim Perlindungan Lokasi, Direktur Jenderal Perlindungan 
Hutan dan Konservasi Alam, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Barat, 
Direktur Eksekutif LKMTL, LSM Lingkungan/Lembaga Mitra, Perwakilan 
Masyarakat. 

Yayasan Rio Tinto yang ada sekarang akan diubah namanya dan akan mengelola 
pelaksanaan program masyarakat. Hal ini merupakan perluasan dari program 
masyarakat yang selama ini dilaksanakan oleh Yayasan yakni pertanian, 
pengamanan pangan, kesehatan, kapasitas masyarakat dan kebudayaan. 

Dukungan KEM akan berkurang dalam periode 2004-2006 saat Yayasan mulai 
mendapatkan sumber dana baru jangka panjang. Yayasan diharapkan akan 
mandiri secara pendanaan setelah 2006 dengan menarik dana dari lembaga 
donor luar dan dari proyek-proyek yang mendatangkan dana dan dengan 
pendapatan dari dana yang diberikan oleh KEM.* 
 
Sumber : www.env-news.com



---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] Pertamina UP-VI Tolak Privatisasi Kilang Balongan

2003-02-19 Terurut Topik argo
Pertamina UP-VI Tolak Privatisasi Kilang Balongan

Pertamina UP-VI menolak tegas privatisasi Kilang Balongan yang dikelolanya, 
apabila program tersebut terjadi. Indikasi privatisasi itu menyusul mulai 
campur tangannya IMF dan World Bank (Bank Dunia) terhadap kebijakan 
perminyakan, khususnya manajemen Pertamina.

Menurut sumber yang layak dipercaya di Pertamina UP-VI mengemukakan hal 
tersebut, Senin (17/2). Dituturkan, jajaran manajer UP-VI kini tengah 
menyusun konsep penolakan terhadap kemungkinan upaya privatisasi ke Kilang 
Balongan. ”Indikasi privatisasi itu mulai tercium. Kini, IMF dan Bank Dunia 
mulai campur tangan terhadap manajemen Pertamina. Mereka bahkan meminta ada 
restrukturisasi organisasi di Pertamina yang pada akhirnya juga akan 
merembet sampai ke Kilang Balongan,” tutur sumber yang menolak disebutkan 
namanya.

Penolakan jajaran Pertamina UP-VI akan disampaikan ke Pertamina Pusat dan 
Menteri ESDM. Sikap itu untuk mengantisipasi kemungkinan akan adanya campur 
tangan IMF dan Bank Dunia yang gelagatnya mengarah pada upaya privatisasi.
Penolakan privatisasi itu menyusul surat yang dilayangkan lembaga moneter 
internasional (IMF) dan Bank Dunia kepada Menteri Keuangan RI Boediono 
belum lama ini. Dalam surat tersebut, intinya, IMF dan Bank Dunia meminta 
agar Kilang UP-IV Cilacap dan Kilang UP-V Balikpapan dipisahkan ke dalam 
unit-unit tersendiri.

Alasan lembaga internasional itu, dengan pemecahan akan tercipta persaingan 
sehat pada bisnis perminyakan di Indonesia. IMF dan Bank Dunia menilai 
pemisahan kilang itu sebagai unit-unit mandiri lebih menguntungkan 
Pertamina.

Surat IMF dan Bank Dunia, tutur sumber ”PR” tadi, bukan tidak mungkin juga 
akan mengarah ke Kilang Balongan. Dari gelagatnya, lembaga internasional 
itu pada akhirnya menginginkan agar pemisahan kilang ke dalam unit mandiri, 
yang pada akhirnya mengarah kepada privatisasi di tingkat kilang milik 
Pertamina.

”Ini yang kita antisipasi. Arahnya, IMF dan Bank Dunia menghendaki 
privatisasi antarkilang. Jika ini terjadi, cukup riskan. Kilang-kilang 
Pertamina akan dicaplok perusahaan migas internasional,” tuturnya.
Menentang tren internasional

Soal surat IMF dan Bank Dunia juga dikemukakan General Manager (GM) 
Pertamina UP-VI Ir. H. Bambang Rispandriyo. Pada acara malam keakraban 
dengan para pekerja di SDM, Umum, dan RSPB (Rumah Sakit Pertamina 
Balongan), dia mengemukakan kekhawatiran mulai campur tangannya IMF dan 
Bank Dunia.

Menurutnya, desakan IMF dan Bank Dunia kepada Menteri Keuangan soal 
pemisahan Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan ke dalam unit mandiri cukup 
mengkhawatirkan. Bila itu dipenuhi, pada akhirnya giliran Kilang Balongan 
yang harus dipisah. ”Bukan tidak mungkin pada akhirnya merembet ke Kilang 
Balongan. Kekuatan Pertamina akan dipreteli satu per satu. ” tutur Bambang.
Menurutnya, desakan IMF dan Bank Dunia itu terlihat bertentangan dengan 
kecenderungan bisnis perminyakan internasional. Sekarang ini, yang terjadi 
di kalangan pebisnis migas internasional justru berusaha untuk saling 
menggabungkan (merger).

”Ini ironis, saat pebisnis migas internasional saling menggabungkan 
kekuatan, Pertamina justru mau dipreteli. Contohnya Exxon dan Mobil Oil. 
Perusahaan migas raksasa internasional itu justru merger dan jadi Exxon 
Mobil Oil,” tuturnya.

Hal sama juga khabarnya mulai terdengar akan dilakukan perusahaan migas 
raksasa dunia lainnya, yakni antara British Petroleum (BP) dari Inggris 
dengan Shell Belanda. Tren (kecenderungan) penggabungan di antara pebisnis 
migas dunia itu cukup kuat. Bahkan, di tingkat dunia, kalau dulu dikenal 
istilah The Seven Sisters atau tujuh kekuatan perminyakan yang merajai 
dunia, seperti Exxon, Mobil Oil, Shell, BP, Caltex, dll., kini sudah tidak 
ada lagi.

”Exxon dan Mobil Oil melakukan merger hingga menjadi The Big Two. Ternyata, 
dengan merger kinerja kedua perusahaan raksasa itu makin efisien,” tutur 
Bambang.

Sikap IMF dan Bank Dunia juga bertolak belakang, Pertamina justru minta 
dipecah-pecah ke dalam unit kecil. Ditambah lagi, BUMN ini kini mulai 
berbenah diri dan efisiensi di antara unit Pertamina mulai terlihat. 

Sumber harian Pikiran Rakyat hari ini



---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] LSM Menolak Pertambangan emas PT. PLACER DOME di Kalsel

2003-02-10 Terurut Topik argo

LSM Menolak Pertambangan emas PT. PLACER DOME di Kalsel

Pegunungan Meratus membentang melintasi tujuh Kabupaten di Kalimantan
Selatan, yakni Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu
Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Tabalong, dan Kotabaru serta
sebagian termasuk di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Karena itu, tidak
keliru kalau secara ekologis Kawasan Hutan Pegunungan Meratus memiliki nilai
tinggi bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kalimantan khususnya Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Timur.

Kehadiran para investor di bidang kehutanan (HPH, HTI, Perkebunan) dan
pertambangan di kawasan hutan Pegunungan Meratus mengakibatkan Provinsi
Kalimantan Selatan mengalami prosentasi laju pengurangan hutan
(deforestation) terbesar di Kalimantan yaitu sekitar 44,4% dalam kurun waktu
tahun 1985 - 1997 atau sekitar 3,7% per tahun (lebih dari dua kali angka
rata-rata nasional), di mana angka deforestation ini merupakan angka
terburuk ke dua di Indonesia setelah Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki
angka deforestation sebesar 65% atau 5,41% per tahun.

Sebagai catatan, dari luas areal berhutan tahun 1985 yang tercatat
1.795.900 hektar, pendataan terakhir tahun 1997 areal berhutan Kalsel
tinggal 999.182 hektar. Luas hutan Kalsel tersebut saat ini bahkan lebih
sempit dibandingkan luas hutan Provinsi Nusa Tenggara Timut (NTT) yang
dikenal sebagai daerah kering, sehingga menjadikan Kalsel memiliki hutan
tersempit ke-5 dari seluruh provinsi di luar pulau Jawa.

Aktivitas eksploitasi sumberdaya alam ini mengakibatkan kepunahan sumber
keanekaragaman hayati kawasan Pegunungan Meratus dan menurunnya kualitas
hidup masyarakat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Bagi masyarakat bawah (perkotaan) kerusakan kawasan hutan  Pegunungan
Meratus mengakibatkan bencana alam berupa erosi dan banjir yang melanda
pemukiman penduduk dan lahan pertanian di musim hujan dan bencana kekeringan
di  musim kemarau.

Bagi masyarakat Dayak Meratus yang tinggal di dalam dan sekitar hutan,
kerusakan hutan ini mengakibatkan hilangnya akses-akses sumber kehidupan
mereka berupa tanah untuk tempat tinggal, ladang dan hasil-hasil hutan yang
selama ini menjadi napas kehidupan mereka.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, puluhan kasus konflik antara
masyarakat Dayak Meratus dengan pihak investor yang di dukung oleh
pemerintah dan militer terjadi di Kalimantan Selatan. Berbagai konflik
konflik antara masyarakat Dayak Meratus yang mencuat saat ini di antaranya
adalah kasus alih fungsi hutan lindung Pegunungan Meratus untuk kepentingan
HPH PT. Kodeco Timber, pertambangan emas oleh PT. Placer Dome dan pabrik
Pulp  Paper.

Pengalaman menunjukkan bahwa pengelolaan pertambangan emas oleh PT. Placer
Dome di berbagai negara telah mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan
dan pelanggaran terhadap Hak Azasi Manusia (masyarakat lokal) di sekitar
lokasi perusahaan. Begitu pula dengan pengelolaan pabrik pulp and paper,
misalnya PT. Indo Rayon  di Sumatera Utara yang telah mengakibatkan
pencemaran lingkungan dan   menghilangkan sumber kehidupan ribuan warga
masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Apa yang telah dilakukan PT. Kodeco
di Kalsel kurang lebih 32 tahun tidak saja menjadikan sebagian kawasan hutan
Pegunungan Meratus menjadi hancur tapi juga telah banyak menimbulkan
kerugian bagi masyarakat Kalsel, khususnya komunitas Dayak Meratus, misalnya
hilangnya sumber mata pencaharian, musnahnya tempat keramat dan hilangnya
tanah-tanah tempat tinggal mereka.

Menyikapi ancaman yang terjadi di kawasan Pegunungan Meratus saat ini,
maka para LSM yakni WALHI KALSEL, ALIANSI MERATUS, LPMA BORNEO SELATAN
ALIANSI MASYARAKAT ADAT KALSEL di Banjarbaru, 10 Februari 2003 yang secara 
perorangan maupun yang tergabung dalam organisasi di Indonesia, menyatakan:

1.. Menolak segala bentuk eksploitasi Kawasan Meratus, khususnya HPH PT.
Kodeco, pertambangan emas PT. Placer Dome dan pabrik pulp and Paper.
1.. Mendukung masyarakat Meratus untuk mempertahankan kawasan hutannya
dari rencana perusakan kawasan dari pihak manapun.
1.. Mengecam pihak-pihak yang memaksakan kehendaknya untuk
mengeksploitasi Kawasan Meratus sebelum adanya pengakuan OTORITAS
pengelolaan SDA kepada masyarakat lokal (adat) di Kawasan Meratus.

Pernyataan tersebut dikirim ke redaksi www.env-news.com by email. 





---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi 

[iagi-net-l] Minyak Bumi di Bojonegoro

2003-02-09 Terurut Topik argo
Minyak Bumi di Bojonegoro 

Ketika melantik Bupati HM Santoso, Sabtu (8/2), Gubernur Jawa Timur (Jatim) 
Imam Utomo mengungkapkan, Bojonegoro memiliki potensi alam yang luar biasa 
besar namun belum semua tereksplorasi secara maksimal sehingga masyarakat 
di daerah ini belum mendapatkan kesejahteraan yang baik.

Pada hari yang sama, perusahaan minyak bumi Petrochina sebagaimana 
dikemukakan General Managernya, Slamet Wibisono, akan meningkatkan produksi 
minyak mentah sebesar 46.000 barrel per hari dari selama ini sebanyak 
30.000 barrel per hari.

Di Jatim, sesungguhnya tidak hanya minyak bumi, tetapi potensi gas-nya juga 
luar biasa besar. Karena itu, wajar kalau Gubernur dan Ketua DPRD Jatim 
sepakat untuk meminta penyertaan kepemilikan dalam pengelolaan migas kepada 
pemerintah pusat.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas dari Kantor Direktorat Hulu 
Pertamina di Jakarta, selama bulan Maret-Mei 2002, total minyak mentah yang 
terambil (lifting) dari wilayah Bojonegoro sebanyak 190.976 barrel, 
sedangkan dari daerah Tuban sebanyak 14.744 barrel.

Kalau dihitung, maka penerimaan kotor dari minyak mentah di wilayah 
Bojonegoro yang dieksplorasi selama tiga bulan itu sebesar 4,5 juta dollar 
AS. Sedangkan nilai minyak mentah yang dihasilkan daerah Tuban sebesar 
347.022 dollar AS. Penerimaan kotor ini didasarkan pada harga minyak mentah 
sebesar 23,54 dollar AS per barrel yang berlaku selama bulan Maret hingga 
Mei 2002.

Dalam Pasal 12 Ayat (2) huruf (a) Undang-Undang No 22 Tahun 1999 tentang 
otonomi daerah, disebutkan bahwa penerimaan negara dari pertambangan minyak 
bumi dibagi dengan imbangan 85 persen untuk pemerintah pusat dan 15 persen 
untuk daerah.

Persoalannya, bagaimana Pemprov Jatim bisa secara transparan dan kontinu 
memberikan pemahaman kepada masyarakat di Jatim tentang besaran uang yang 
diperoleh dari hasil migas. Jadi, tidak cukup dengan menyebutkan bahwa 
daerah tertentu potensi minyak dan gas (migas)-nya besar, tetapi tidak bisa 
menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat.

Bagi masyarakat pemahaman tersebut diperlukan karena daerah kabupaten/kota 
yang bukan penghasil migas juga kecipratan rezeki dari sumber migas yang 
terdapat di Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo, dan Madura.
Dari 15 persen yang menjadi jatah daerah dari minyak bumi, sebesar 3 persen 
dibagikan kepada provinsi bersangkutan, 6 persen dibagikan kepada 
kabupaten/kota penghasil, dan 6 persen dibagikan kepada kabupaten/kota lain 
dalam provinsi yang bersangkutan. Kompas




---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi

2003-02-06 Terurut Topik argo
Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi

Dengan rata-rata tingkat produksi sebanyak 490,2 juta barrel per tahun pada 
perode 1980-2000, maka cadangan minyak bumi Indonesia yang saat ini 
berjumlah 5.149,1 juta barrel akan habis dalam kurun waktu 10,5 tahun atau 
pada pertengahan 2010, apabila tidak terdapat penemuan yang signifikan. 
Demikian dikatakan Roberto Akyuwen, staf pengajar Jurusan Teknik Sipil UGM 
Yogyakarta, Kamis (6/2). 

''Waktu deplesi cadangan terbukti minyak bumi diindikasikan akan terjadi 
dalam tempo 10,5 tahun, bahkan kemungkinan lebih pendek,'' ujarnya. 

Data-data menunjukkan bahwa penawaran minyak bumi Indonesia antara 1995-
2000 rata-rata mencapai 577,5 juta barrel per tahun, sedangkan permintaan 
pada periode yang sama rata-rata berjumlah 498,7 juta barrel per tahun. 
Setiap tahunnya rata-rata terjadi penurunan kelebihan penawaran sebanyak 10 
juta barrel atau menurun 7,7 persen per tahun. 

Dengan demikian, meskipun masih terdapat kelebihan penawaran rata-rata 78,8 
juta barrel per tahun, namun jika terus menerus menurun, maka diperkirakan 
volume permintaan akan menyamai penawaran dalam tempo 7,9 tahun. 

Kondisi yang sama dijumpai pula pada neraca ekspor dan impor minyak bumi 
Indonesia. Sekalipun terdapat kelebihan ekspor rata-rata 190,8 juta barrel 
per tahun pada periode 1990-2000, namun ekspor netto tersebut rata-rata 
menurun 8,7 juta barrel atau 4,1 persen per tahun. 

Menurutnya, kondisi yang memprihatinkan ini diperburuk oleh relatif 
buruknya iklim investasi yang dapat dilihat dari banyaknya gangguan yang 
dialami dalam kegiatan operasi perusahaan-perusahaan minyak bumi di 
berbagai wilayah di Indonesia. *





---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




[iagi-net-l] Program pasca tambang PT KEM 2004-2012

2003-02-06 Terurut Topik argo
Program pasca tambang PT KEM 2004-2012

PT Kelian Equatorial Mining (KEM) pada awalnya menentukan masa kegiatan 
pasca tambangnya mulai dari 2004 sampai 2008, tapi akhirnya diperpanjang 
hingga 2012. Hal ini disebabkan perusahaan yang berlokasi di Long Iram 
Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur ini akan menambah masa monitoring 
sebelum diserahkan kepada pemerintah daerah sebagai daerah hutan lindung. 

Menurut penuturan Seno Adji, salah satu manager PT Kelian Equatorial Mining 
(KEM) dalam luncheon talk yang diadakan Ikatan Ahli Geologi Indonesia 
(IAGI) di Jakarta beberapa waktu lalu, perpanjangan masa itu dipergunakan 
untuk memonitor hasil kegiatan pasca tambang, khususnya dalam pengembangan 
wet land. Pengembangan wet land ini bertujuan untuk mengurangi proses metal 
pada air yang berada di lokasi sebelum mengalir ke sungai. 

Tapi, sebelum perusahaan ini mengembangkan wet land di areal 
penambangannya, akan membuka penambangan alluvial di daerah tertentu 
terlebih dahulu. Pasalnya dikuatirkan penambang illegal kemungkinan kembali 
dan merusak struktur yang telah dibuat. 

KEM akan membuat konstruksi wet land, an-aerobic di dalam pit dan aerobic 
wet land yang berupa rawa-rawa di area lokasi penambangan yang berguna 
untuk mengurangi air asam tambang secara natural. Dengan pengembangan wet 
land yang kurang lebih seluas 40 ha ini, maka perusahaan akan menghancurkan 
semua struktur bangunan yang ada di lokasi, seperti antara lain lapangan 
tennis, rumah dan tempat penimbunan barang. 

Setelah program pasca tambang selesai pada 2012, nantinya pemerintah daerah 
akan mengelola seluruhan lokasi dan asset KEM. Perusahaan akan mendonasikan 
semua bangunan kepada pemda, seperti antara lain pelabuhan, klinik, rumah 
sakit, kompleks sport. Sedangkan aset lain yang tidak dimanfaatkan oleh 
Pemda akan dijual atau dilelang. 

Selain mengembangkan wet land, perusahaan dalam program pasca tambangnya 
nanti menampung semua sampah yang dianggap mempunyai asam tinggi kemudian 
ditutup dengan air untuk mencegah proses oksidasi. 

KEM mempunyai limbah padat yang merupakan material dari pit yang mempunyai 
kandungan potensial acid producing. KEM menempatkan limbah tersebut di 
lokasi yang terisolasi di upper Nakan dam, kemudian yang non mineral acid 
producing ditempatkan di lower Nakan dam. Sekarang ini perusahaan membuat 
dam untuk membatasi antara upper Nakan dan lower Nakan dam yang berfungsi 
untuk menampung air yang digunakan untuk mengisi upper Nakan dam pada saat 
penutupan tambang. 

Sedangkan pada pengelolaan tailing, di Namuk tailing dam, perusahaan akan 
meningkatkan faktor keamanannya dengan melebarkan dam pembuangan tailingnya 
dan tetap menyimpan tailing yang sudah ada di dalam Namuk dam. Selain itu 
memindahkan tailing dari processing plantnya ke dalam pit. Sampai akhir 
tambang yakni 2004, nantinya akan terdapat 80 juta ton di dalam tailing 
Namuk dam dan 10 juta ton di dalam pit. 

Sebelumnya dalam pengelolaan tailing itu, dibahas tiga opsi. Opsi pertama, 
tidak memindahkan tailing yang ada; Opsi kedua, memindahkan sebagian 
tailing kedalam tambang kemudian ditutup dengan air sampai sebatas dua 
meter. Hal ini untuk menghindari penambangan illegal yang menganggap 
tailing masih memiliki unsur emas. Sedangkan opsi ketiga, memindahkan semua 
tailing yang ada yang berarti harus memindahkan 80 juta ton tailing ke 
dalam pit dan merehabilitasi daerah bekas tailing dam tersebut. 

KEM dalam menjalankan penutupan tambangnya, menghadapi tantangan-tantangan. 
Tantangan utamanya adalah pemerintah belum mempunyai regulasi mengenai 
penutupan tambang yang mengatur masalah penutupan tambang. 

Masalah kedua adalah masalah internal. Rio Tinto, yang mengkantongi 90 
persen saham KEM, belum berpengalaman dalam melakukan penutupan tambang di 
daerah tropis. Jadi KEM merupakan operasional tambang yang dimiliki Rio 
Tinto yang melakukan penutupan tambang di daerah tropis. Sehingga 
diharapkan proyek penutupan tambang ini merupakan yang terbaik, sehingga 
dapat sebagai percontohan penutupan tambang lainnya di Indonesia. *





---

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-