Re: [GELORA45] Fw: Harga Rumah dan Pasar Oligopoli
Itulah kalau kita perhatikan dalam debat final Pilkada - Mata Najwa itu, bagaimana Anies selalu menepuk dada lebih BERPIHAK pada RAKYAT KECIL dalam mencecvar program Ahok. Seolah-olah dengan program pembelian rumah DP 0% itu membantu rakyat miskin, kenyataan TIDAK BEGITU! Rakyat miskin dengan bayaran dibawah 7 juta, ... tidak mungkin menggunakan DP 0%, yang setiap bulannya harus bayar lebih dari 2,3 juta. Sebaliknya program Ahok membangun RUSUN itulah yang membantu rakyat miskin sesungguhnya bisa menghuni dirumah layak! Begitu juga dengan KJP+ yang diajukan Anies, dengan adanya plus disitu justru merusak program KJP Ahok yang lebih BAIK, sebatas bagi anak yang memang berniat sekolah! Sedang bagi anak-anak yang TIDAK berniar sekolah, dilatih ketrampilan khusus sesuai kesenangannya untuk segera masuk kerja dan itu oleh Ahok diatur dalam paket bantuan lain. Dan DANA dalam kartu KJP tidak bisa diambil tunia, dimaksudkan mengurangi kemungkinan disalah-gunakan semeentara orang, dan, ... nilai dana dalam KJP itu bisa disimpan terus sampai ditukarkan untuk membeli sepeda, misalnya. Jadi mendidik anak-anak untuk membeli sesuai KEBUTUHAN saja, dididik untuk berhemat dan menyimpan duit, ... bukan memanjakan orang! Tapi, sebetulnya saya lebih TERTARIK dengan prgram bantuan dana usaha kreatif Jakarta Hub dengan pembagian 80 : 20 itu! Sayang lebih banyak yang ditanggapi cara dan dimana menjalankannya saat membandingkan dengan program OK-Oce nya Ahies-Sandi. Bukan PEMBAGIAN KEUNTUNGAN hasil kerja mereka, ... sedang perbedaan lain, program Ahok adalah bantuan DANA dari DKI, sedang program Anies hanya mengkaitkan link-nya dengan pengusaha. Menyerahkan jalannya program OK-Oce nya itu pada pengusaha. Kalau begitu bagaimana bisa mensejahterakan warga Jakarta dengan baik? Salam, ChanCT From: nesa...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Wednesday, March 29, 2017 6:03 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Fw: Harga Rumah dan Pasar Oligopoli Ada 4 hal yg penting dari tulisan bung: pertama baik rusunawa ahok dan DP gratis anies itu kedua2nya program membantu rakyat kelas bawah. Program rusunawa ahok akan lebih menjangkau kelompok yg lebih miskin drpd program DP gratisnya anies. Kenapa? Karena yg sewa rusunawa ahok tidak mampu bayar cicilan perbulan. Yg ikutan programnya anies masih mampu bayar cicilan bulanan. Jadi kesimpulannya program ahok lebih menjangkau yang lebih miskin dibandingkan program DP gratisnya anies. Kedua bung benar program DP gratisnya anies akan bikin heating economy dibidang property. Kenapa? Karena akan banyak pengembang yang berbondong2 membangun real estate. Ketiga uang kas DKI seperti dihambur2kan untuk menutupi DP beli rumah. Artinya DP itu sebetulnya tidak gratis tetapi dibayarin oleh DKI. Ini beban buat anggaran DKI. Keempat rumah yang 350 juta itu tidak mungkin dibangun diDKI. Hanya feasible dibangun diluar DKI: depok, bogor, Tangerang, Bekasi. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, March 28, 2017 9:59 PM To: GELORA_InSubject: [GELORA45] Fw: Harga Rumah dan Pasar Oligopoli Importance: High Menarik juga mengikuti harga rumah dipasar yang kenyataan terus membumbung tinggi dibanyak negara sedang berkembang, ... termasuk di Indonesia. Sungguh TIDAK terkejar oleh kenaikan gaji kebanyakan orang! Sehingga terjadi begitu banyak orang hendak membeli rumah tidak terbeli, sebaliknya juga tidak sedikit rumah dipasar diperjual-belikan dengan harga rumah tetap saja membumbung tinggi, ... Dengan pengetahuan saya yang dangkal, saya melihat program Ahok membangun RUSUNAWA adalah jelas keberpihakan pd penduduk lapisan bawah, membantu rakyat miskin bisa mendapatkan perumahan yang LAYAK DIHUNI manusia! Sedang cara pembangunan RUSUNAWA juga cukup unik, menggunakan 15% kontribusi pengembang rumah mewah. Jadi, secara tidak langsung memaksa orang kaya ikut mengambil bagian membantu membangun perumahan rakyat miskin, ... Satu program realistis dan lebih ideal dalam usaha memecahkan perumahan rakyat TANPA harus mengganggu jalannya pasar perumahan. Sebaliknya, program DP. 0 Rp. yang diajukan Anies nampak lebih berpihak pada usaha memanaskan pasar perumahan, konkritnya akan lebih menguntungkan pengusaha perumahan itu. Anies nampak berusaha menggunakan APBD untuk lebih mengaktifkan pasar perumahan! Yang menjadi problem, APBD DKI Jakarta juga tidak cukup untuk menanggung DP pembelian rumah itu, sedang bank tentu juga tidak akan mengucurkan kredit tanpa ada DP. Sangat aneh kalau Anies dimalam 27 Maret kemarin, didepan acara Mata Najwa-perdebatan Final Pilkada DKI, masih saja berani menyatakan cukup banyak harga rumah dibawah 350 juta dipusat kota Jakarta, hanya untuk menyudutkan Ahok sebagai Gubernur yang dianggap tidak mengetahui keadaan! Sementara kita sisihkan saja dahulu yang dikatakan cukup banyak itu apa ada lebih 1 juta, memenuhi
Re: [GELORA45] Merajut Tenun Kebangsaan
Tapi, bung Goei, ... bisa bung tunjukkan dimana sikap dan tindakan Anies saat kampanye Pilkada DKI Jakarta, 6 bulan terakhir ini bisa dikatakan merusak rajutan tenun kebangsaan? Dari acara Debat Final Cagub Pilkada, Mata Najwa 27 Maret kemarin ini, sekalipun sementara orang mengatakan Anies saat mencecar Ahok menunjukkan sikap arogan yang kebablasan akibat ambisi untuk menjadi Gubernur DKI, dengan membual berusaha menekan keunggulanh program Ahok, tapi saya tidak melihat Anies bisa dikatakan merusak rajutan tenun Kebangsaan! Bahkan dalam masalah spanduk berslogan “Tidak menyolatkan jenasah pendukung kafir” Anies cukup tegas menyatakan, bukan dikeluarkan oleh timnya dan dia sendiri telah mengeluarkan pernyataan tertulis. Atau barangkali bung bisa buktikan yang lain? Apakah bisa karena kehadirannya dan nampak dekatannya Anies dengan kekelompok FPI dalam usaha menarik suara dan menggempur Ahok? Atau mungkin bung juga bisa menunjukkan fakta lainnya, ...? Namun saya TETAP SETUJUUU, ... kalau dikatakan PILKADA DKI Jakarta putaran ke-2 ini menunjukkan suasana PANAS akibat sekelompok radikalis yang menggunakan Agama menggempur CAGUB yang dituduh kafir! SUDAH KEBABLASAN, ... dan menurut saya, ini terjadi akibat aparat keamanan/HUKUM dinegeri ini belum berjalan baik! Kenapa TIDAK DITINDAK tegas pelaku-pelaku yang melanggar ketentuan PILKADA yang berlangsung? Dan TIDAK dijatuhi sanksi HUKUM?! KETIDAK TEGASAN menegakkan HUKUM inilah yang secara tidak langsung membiarkan tenun kebangsaan Indonesia, ... di BAKAR oleh SARA! Namun saya tetap setujuuu dengan kritik Anies pada Ahok di Debat Final Pilkada, Mata Najwa itu, sebagai Gubernur dan CAGUB, seharusnya tidak membicarakan ayat-ayat Agama yang bukan Agama nya sendiri, dan tidak menggunakan slogan yang sensitif, seperti WiFi gratis dengan nama Al Maidah dan kata sandi, Kafir. Itu namanya nantang dan membuat suasana jadi lebih panas, tidak meredakan dan menyejukkan. Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Thursday, March 30, 2017 4:02 AM Ini tulisan Anies Baswedan, sayangnya bukan Anies Baswedan yang Calon Gubernur DKI 2017 karena pemikirannya sudah tidak sama lagi, tetapi Anies Baswedan Menteri Pendidikan 2014. Anies Baswedan 2014 merajut tenun kebangsaan sedangkan Anies Baswedan 2017 merusak rajutan tenun kebangsaan. Manusia bisa berubah dalam sekejap mata karena ambisi, sayang sekali. --- Merajut Tenun Kebangsaan Merajut Tenun Kebangsaan - ANTARA News By Anies Baswedan Kesadaran perlunya instrumen pemersatu kebhinnekaan adalah fondasi terwujudnya satu negara. Kemampuan membaca pe... Senin, 10 November 2014 16:05 WIB | 9.333 Views Pewarta: Anies Baswedan Anies Baswedan (Foto ANTARA) Kalau ada peristiwa SARA misalnya, maka efeknya bagi republik ini terlalu lama dan selalu ada orang yang melakukan itu." Kesadaran perlunya instrumen pemersatu kebhinnekaan adalah fondasi terwujudnya satu negara. Kemampuan membaca perubahan zaman itu diterjemahkan dengan besarnya optimisme anak-anak muda tentang masa depan bangsanya. Kita harus sadar kebhinnekaan adalah fakta dan bukan masalah. Kalau kebhinnekaan dianggap sebagai masalah maka dia harus disatukan dan disamakan. Tidak seperti itu! kebhinnekaan itu adalah fakta. Jangan sampai kebhinnekaan yang ada, kita lihat sebagai masalah. Jangan! Kalau pandangan itu muncul, maka harus kita ubah. Oleh karena itu, terima kebhinnekaan, didik kebhinnekaan, dan biasakan bhinneka. Seperti laki-laki dan perempuan apakah itu masalah? tidak! Itu adalah fakta. Oleh karena itu, didiklah untuk bisa menghormati laki-laki dan perempuan. Tidak usah dipandang sebagai masalah. Kalau dipandang sebagai masalah coba langkah penyelesaiannya apa? mengerikan sekali bukan? Saya melihat Indonesia ini sebagai, istilah saya, tenun. Dengan benang lintas agama, lintas budaya, dan adat bahasa, yang menghasilkan mozaik luar biasa indah. Saya istilahkan tenun karena harus dijaga keeratannya. Tenun kalau robek maka meskipun ditisik sehebat apapun tidak bisa kembali. Oleh karena itu, jaga ikatan kebangsaan kita. Sekali tenun itu ada cacat maka memperbaikinya dengan alat apapun dan dengan cara apapun sulit mengembalikannya. Kalau ada peristiwa SARA misalnya, maka efeknya bagi republik ini terlalu lama dan selalu ada orang yang melakukan itu. Negara hadir untuk menjaga ikatan tenun itu dan berani untuk bertindak. Tenun itu dijaga kuat dengan pendidikan, toleransi, dan penegakan hukum. Siapa saja yang berencana untuk merusak tenun kebangsaan dan melakukan kekerasan maka jangan dibiarkan tak dihukum. Setidaknya diperlukan waktu selama 17 tahun sejak deklarasi sebangsa 28 Oktober 1928 hingga deklarasi Republik Indonesia. Selama 17 tahun itu, usaha meraih kemerdekaan dipertahankan dengan optimisme kolektif. Optimisme
[GELORA45] Fw: Harga Rumah dan Pasar Oligopoli
Menarik juga mengikuti harga rumah dipasar yang kenyataan terus membumbung tinggi dibanyak negara sedang berkembang, ... termasuk di Indonesia. Sungguh TIDAK terkejar oleh kenaikan gaji kebanyakan orang! Sehingga terjadi begitu banyak orang hendak membeli rumah tidak terbeli, sebaliknya juga tidak sedikit rumah dipasar diperjual-belikan dengan harga rumah tetap saja membumbung tinggi, ... Dengan pengetahuan saya yang dangkal, saya melihat program Ahok membangun RUSUNAWA adalah jelas keberpihakan pd penduduk lapisan bawah, membantu rakyat miskin bisa mendapatkan perumahan yang LAYAK DIHUNI manusia! Sedang cara pembangunan RUSUNAWA juga cukup unik, menggunakan 15% kontribusi pengembang rumah mewah. Jadi, secara tidak langsung memaksa orang kaya ikut mengambil bagian membantu membangun perumahan rakyat miskin, ... Satu program realistis dan lebih ideal dalam usaha memecahkan perumahan rakyat TANPA harus mengganggu jalannya pasar perumahan. Sebaliknya, program DP. 0 Rp. yang diajukan Anies nampak lebih berpihak pada usaha memanaskan pasar perumahan, konkritnya akan lebih menguntungkan pengusaha perumahan itu. Anies nampak berusaha menggunakan APBD untuk lebih mengaktifkan pasar perumahan! Yang menjadi problem, APBD DKI Jakarta juga tidak cukup untuk menanggung DP pembelian rumah itu, sedang bank tentu juga tidak akan mengucurkan kredit tanpa ada DP. Sangat aneh kalau Anies dimalam 27 Maret kemarin, didepan acara Mata Najwa-perdebatan Final Pilkada DKI, masih saja berani menyatakan cukup banyak harga rumah dibawah 350 juta dipusat kota Jakarta, hanya untuk menyudutkan Ahok sebagai Gubernur yang dianggap tidak mengetahui keadaan! Sementara kita sisihkan saja dahulu yang dikatakan cukup banyak itu apa ada lebih 1 juta, memenuhi kebutuhan warga Jakarta yg berpenghasilan dibawah 7 juta Rp itu! Tapi, kenyataan juga TIDAK begitu! Ini menurut: “Riset KompasProperti menunjukkan, rumah dengan harga Rp 350 juta atau di bawahnya berlokasi di kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.” (https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/205295) Yaaah, nampak JELAS program pembual untuk tidak mengatakan PENIPU, yang TIDAK MASUK AKAL dan hanya digunakan untuk menyedot suara pemilih pilkada DKI putaran ke-2 saja, ...! Lalu, bagaimana dan kebijakan apa yang bisa dilakukan Pemerintah sesungguhnya untuk “mengendalikan” terus membumbung tingginya harga rumah dipasar? Agar benar-benar RUMAH untuk penghuni, bukan untuk digoreng dan hanya menguntungkan segelintir pengusaha rumah??? Saya perhatikan yang dijalankan di RRT dan juga di HK, pemerintah hanya bisa menimpa pajak pembelian rumah lebih tinggi bagi orang yang membeli untuk rumah ke-2 dst., dan pajak penjualan juga lebih tinggi bagi rumah yang belum 3 tahun. Nampaknya usaha ini hanya menghambat laju kenaikan harga rumah sementara saja, setelah sekian waktu, juga naik lagi. Orang bilang itu karena permintaan rumah dipasar sangat tinggi, sedang kenyataan pembangunan atau ketambahan jumlah rumah berkurang! Kalau begitu, kenapa pemerintah tidak mempercepat pembangunan rumah saja? Untuk HK yang sudah kekurangan tanah kosong, tentu sulit dilakukan, sedang kota-kota besar di Tiongkok juga sudah makin melebar-luas, wilayah untuk bangun rumah harus makin jauh kepinggir kota. Tidak menemukan tanah KOSONG ditengah kota lagi! Kecuali harus membongkar rumah-tua, ... dengan membangun gedung flat pencakar langit, dibangun flat-flat setinggi-tingginya! Timbul persoalan baru, makin tinggi gedung itu dibangun, membuat aliran udara terhambat, dan, ... menjadi penghalang sinar matahari! Membuat KESEHATAN penduduk terganggu, ... sangat TIDAK SEHAT! Hehehee, ... memang hidup manusia kapan saja, dimana saja selalu menghadapi KONTRADIKSI yang harus dipecahkan, diselesaikan dengan bijaksana! Satu kontradiksi terselesaikan, timbul kontradiksi baru! TIDAK BISA dengan radikal tuntas, kecuali dunia kiamat! Salam, ChanCT From: B.DORPI P. Sent: Wednesday, March 29, 2017 5:39 AM https://indoprogress.com/2017/03/harga-rumah-dan-pasar-oligopoli/ 27 March 2017 Harian IndoPROGRESS Harga Rumah dan Pasar Oligopoli Edy Burmansyah TERLEPAS dari wacana program Down Payment (DP) rumah 0 rupiah salah-satu pasangan Cagub DKI, harga rumah di Jakarta menyimpan persoalan terkait bagaimana pasar sesungguhnya bekerja. Merujuk pada pemikiran ekonomi klasik seperti Thomas Robert Malthus (1766-1834), maupun aliran neo-klasik, dari Herman Heinrich Gossen (1810-1858), Alfred Marshall (1842-1924), hingga Augustin Cournot (1801-1877) yang menteorikan pasar oligopoli, para pengambil kebijakan, ekonom bahkan media massa percaya bahwa harga rumah terbentuk dari hasil tarik menarik antara penawaran-permintaan dalam pasar persaingan sempurna dan bebas. Teori Malthus Malthus dalam bukunya Essay on Principle of Population it Affects the Future menyatakan pertumbuhan penduduk selalu lebih cepat dibandingkan
Re: [GELORA45] Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok
BETUUUL, mbah Mijan! Bagaimana pernyataan Inul: "Aku cuma bayangin yang pake syurban bisa mojok ama wanita sambil main sex skype itu piyeee critane bisa jd panutan!" bisa dikatakan menghina ULAMA??? Pertama Inul tidak menyatakan semua orang ber-syurban mojok wanita sambil main sex, tapi hanya menyasar orang bersyurban di skype. Jadi ada sasaran konkrit; kedua, biasanya orang menjadi sensitive karena ada udang dibalik batu! Orang-orang yang membaca kalimat itu merasa tersinggung itulah yang memang BERMASALAH! From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Monday, March 27, 2017 10:25 PM Dari Kisah Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok hingga Kini Dituding Hina Ulama Senin, 27 Maret 2017 13:48 Inul Daratista dan postingannya di Instagram saat foto bersama Ahok. TRIBUNJATENG.COM - Pedangdut kondang Inul Daratista sedang tuai sorotan begini kisah lengkapnya, dari cerita ia pernah tidur di kamar Ahok hingga dituding hina ulama, Senin (27/3/2017). Ada beberapa kisah menarik di balik gencarnya tudingan Inul hina ulama. Berawal dari kehadiran Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Djarot Saiful Hidayat di Dangdut Academy 4, nama Inul kemudian mengemuka. Berada di bangku juri Ahok beber cerita yang bikin heboh pembawa acara DA4 hingga penonton televisi yang ditayangkan Sabtu (25/3/2017) di stasiun televisi swasta Indosiar. Menurut Ahok saat Inul diundang ke Belitung, pedangdut kondang ini pernah tidur di kamar Ahok. Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram.com) Pernyataan tersebut kontan bikin geger. Namun pernyataan Ahok yang bikin geger tersebut kemudian berubah jadi tawa ngakak. Ahok kembali menjelaskan kalau Inul tidur di kamarnya (kamar Ahok) bersama Adam suami Inul sementara Ahok tidur di kamar lain bersama ibunya. Penjelasan Ahok ini pernah diungkapnya saat ia perkenalkan rumah pribadinya di Belitung. Dalam sebuah rekaman di YouTube Ahok menjelaskan tentang Inul yang pernah tidur di kamarnya. “Inul tidur sama siapa Pak?”tanya seorang tamunya dalam rekaman tersebut. “Ya tidur sama suaminya lah. Saya tidur di kamar emak saya.” Jawab Ahok. Foto Inul Daratista juga masih ada di rumah Ahok tampak Inul gunakan baju merah foto bersama ibu Ahok yang berbaju warna kuning. Sementara itu kembali di acara DA4, Inul sempat foto bersama Ahok. Inul sempat acungkan dua jari. Postingan di Instagram tersebut menuai komentar pedas dari haters Ahok. Inul kemudian membalas komentar pedas tersebut. Nah balasan Inul inilah yang dinilai hina ulama. Ada sebuah kalimat yang dinilai sekelompok orang di dunia maya sebagai sebuah penghinaan pada ulama. "Aku cuma bayangin yang pake syurban bisa mojok ama wanita sambil main sex skype itu piyeee critane bisa jd panutan!" Demikian penggalan kalimat yang dinilai sebuah penghinaan. Imbasnya hastag #BoikutInulDaratista sampai jadi trending topic di Twitter sampai beberapa jam. Seruan untuk memboikot Inul Daratista mengemuka di dunia maya. Dibela Mbah Mijan Seorang figur publik merespon dan berupaya menengahi terkait hal ini. Mbah Mijan pria yang dikenal sebagai paranormal dan populer di kalangan artis posting status terkait hal ini. "Sumbunya dipanjangin dikit, wong yang dibahas skype kok yang baperan whatsapp? (orang yang dibahas skype kok yang baper whatsapp?)." "Mbah gagal fokus, sebenarnya yang dihina @daratista_inul itu siapa? terus yang main skype itu siapa? yang mau diboikot mananya? baperan." Capture Instagram @mbahmijan (Instagram @mbahmijan) Postingan di Instagram tersebut tuai banyak respon. Seperti halnya Mbah Mijan banyak yang bertanya siapa sosok bersorban yang main Skype? Selain itu Mbah Mijan juga mengaku telah membaca kalimat-kalimat yang dilontarkan Inul Daratista dan menurutnya tak ada yang melanggar. "Saya ndak paham dikalimat yang main Skype itu siapa ya? Tak ubak-ubek kok gak ada kalimat yang melanggar, saya gagal fokus." Seperti diketahui, sosok figur publik dengan kabarnya yang menyebar secara viral yakni menggunakan aplikasi chat WhatsApp, sementara yang menggunakan Skype atau komunikasi jarak jauh yang berbasis video belum terdengar kabarnya. Seperti diberitakan TribunWow.com sebelumnya, berawal dari unggahan foto Inul di laman Instagram pribadinya bersama calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok, yang pada Sabtu (25/3/2017), hadir dalam program Dangdut Academy 4. Foto Inul bersama Ahok langsung dibanjiri komentar negatif oleh haters Ahok. Inul yang merasa geram karena akun Instagram pribadinya dipenuhi komentar kebencian langsung membalas serangan itu. Berniat ingin menyampaikan pendapatnya, Inul dinilai 'keblabasan' dan menyinggung kasus yang pernah heboh diperbincangkan terkait seorang ulama. Tak sampai lama, unggahan tersebut kini langsung dihapus oleh pemilik akun, tetapi kalimat Inul terlanjur tersebar di media sosial. (TribunWow.com/Rimawan Prasetiyo)
Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!
Waaaduuuh, keputusan MA itu panjang banget, sampai 115 hal. Malas saya kalau disuruh pelajari sebegitu banyaknya! Hehehee, ... Tapi, dari gugatan yang diajukan jelas masalah yang diajukan memang pencemaran yang akan terjadi dengan pabrik semen dan rusaknya sumber air! Dan itulah yang hendak diselesaikan dengan penundaan peresmian pabrik semen Rembang dan Gub. Hanjar menghendaki para ahli yang pro dan kontra itu bisa berembuk dan mengeluarkan KESIMPULAN pemecahannya. Yaa, kita tunggu sajaq bagaimana kesimpulan mereka, juga tidak perlu buru-buru berprasangka mengakali keputusan MA, ...! Sumber air di Kendeng yang sangat terbatas itu, tentu perlu dipikirkan bagaimana menemukan sumber air lebih banyak dan baik, ... entah dengan membangun waduk atau menaikkan air sungai kedesa Kendeng, ... Ya, pemerintah yang harus turun tangan memecahkan masalah air yg dihadapi rakyatnya! Salam, ChanCT From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Monday, March 27, 2017 12:57 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Saya lihat Gubernur Ganjar tidak pernah menjalankan keputusan MA, hanya sekedar mengakalin/mengkadalin keputusan MA. Terbukti sampai sekarang-pun SK Gubernur tidak pernah betul2 dicabut, hanya akal2an, dinyatakan batal oleh MA langsung dikeluarkan SK Baru, dikritik kiri kanan kemudian SK Baru dicabut untuk kemudian dikeluarkan SK Super Baru. Dus sampai sekarang PT Semen Indonesia ya tetap mengantongin SK Gubernur yg berlaku yg pada dasarnya isinya sama saja sekedar modifikasi ala kadarnya. Ini khan namanya akal bulus yg cuman bisa dilakukan kunyuk2. Saya memang punya salinan Keputusan MA itu yg dengan gampang bisa di download di website Mahkamah Agung https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/df8fdd2e24a5061257ec52dfe1f7743a scroll aja kebawah disana ada pilihan utk download. S aya sarankan sebelum melanjutkan diskusi anda baca2 dulu biar ngomongnya nggak ngelindur asal ngenyel ataupun hanya berdasarkan kepercayaan semua yg dilakukan pemerintah itu baik. ---In GELORA45@yahoogroups.com,wrote : Ooouuh, rupanya bung bisa dapatkan naskah keputusan MA itu selengkapnya, ya! Namun, dari komentar yang saya ajukan kemarin-kemarin itu, tentunya TIDAK BERARTI keputusan MA boleh saja diabaikan! TIDAK! Seengketa yang terjadi, kekuatiran sementara penduduk akan terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi itu, tentu HARUS DISELESAIKAN! Itulah sebab Gub. Ganjar menunda peresmian pabrik Semen dan memberikan KESEMPATAN para ahli, pro-kontra membuat KESIMPULAN ilmiah nya! Saya kira itulah jalan pemecahan yang cukup bijaksana dan TIDAK menyalahi keputusan MA! Penambangan gamping liar itu, membuktikan terjadi pencemaran dan kerusakkan lingkungan dalam kenyataan TIDAK ditgentang penduduk setempat! Dan saya yakin pencemaran pabrik semen yg dikatakan ramah lingkungan itu, sudah seharusnya pencemaran yang terjadi lebih kecil/sedikit ketimbang penambangan liar itu! Dan, ... ingat, sementara warga Rembang sendiri juga ada yang SETUJU dengan adanya PABRIK SEMEN disitu! Sedang kebutuhan SEMEN untuk pembangunan juga dibutuhkan lebih banyak di Nusantara ini, sekalipun kebutuhan SEMEN bagi petani setempat bisa dikatakan tidak, ...! Lalu, mana yang harus didahulukan dan TUNDUK? KEPENTINGAN sebagian kecil rakyat setempat atau RAKYAT Indonesia secara keseluruhan??? Mengatakan kepentingan penduduk setempat harus TUNDUK, TIDAK BERARTI boleh saja diabaikan! TIDAK! Hendaknya kepentingan rakyat setempat, TETAP harus ditemukan jalan pemecahan terbaik! Jangan sampai terjadi taraf hidup nya merosot akibat pabrik SEMEN disitu. Sebaliknya, pemerintah harus bisa menjamin meningkatkan kesejahteraan rakyat setempat lebih baik dan lebih sehat dengan adanya pabrik semen disitu! Mestinya, inilah yang dijadikan TUNTUTAN PETANI Rembang, ... bukan tolak pabrik semen disitu! Salam, ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Monday, March 27, 2017 12:41 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Bagaimana bukan jawaban, bukankah waktu MA mengeluarkan putusan 99 PK/TUN/2016 tgl 5 Okt 2016 pabrik itu juga sudah atau setidaknya hampir jadi. Tentang penambangan gamping liar itu lain lagi ceritanya, jangan dicampur adukkan. Apakah karena adanya penambangan gamping liar itu terus anda anggap Keputusan MA itu kentut yg tidak perlu dipatuhi? Dalam negara penganut Trias Politica seperti Indonesia hukum adalah panglima, dalam kasus sengketa antara warga biasa tak berdaya melawan pemerintah yang berkuasa besar harapan satu2nya warga terletak pada pengadilan. Bila kemudian pengadilan-pun tidak dianggap maka yg tersisa adalah tirani, kekuasaan absolut. Apakah hal ini yang anda inginkan? Untuk menjawab concern anda tentang pentingnya pabrik semen pada pembangunan nasional saya kutipkan dari bagian pertimbangan MA ts b: "Bahwa meskipun pembangunan nasional hendak menciptakan
Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!
TIDAK MENGERTI apa maksudnya? Apakah pabrik semen itu sudah beroperasi sebelum keputusan MA itu dicabut? Padahal kenyataan gub. Ganjar memutuskan menunda peresmian pabrik semen Rembang itu! Lebih dahulu minta para ahli pro-kontra membuat KESIMPULAN ilmiahnya, ... dimana bisa dikatakan melanggar keputusan MA? From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, March 28, 2017 10:03 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Kalau "Patuhi Keputusan MA" itu tidak salah, kenapa kok tidak dijalankan? ---In GELORA45@yahoogroups.com,wrote : Siapa yg bilang "Patuhi Keputusan MA itu salah? Gebleknya minta ampun. Katanya manusia?!! Ane bilang ente sembunyi diketiak MA. Yang ente mau serang itu Jokowi. Ente pura2 bela petani kendeng. Orang yg bela petani kendeng, sudah kerja dilapangan. Mereka tujuannya bukan menunggu hasil putusan MA. Yang diperjuangkan mereka adalah keadilan buat rakyat kendeng. Kalau putusan MA dibatalkan dan dibikin putusan2 hukum lainnya, pejuang2 sejati ini akan terus berjuang. Bukan seperti ente yg teriak2 disini dan selesai di putusan MA saja. Ente ini bukan pejuang! Ente itu hanya tukang teriak2! Teriakannya ente itu pake’ bumbu bashing Jokowi! Ente ndak mikirn rakyat indonesia! Ente hanya mikirin diri sendiri dan mau jadi pahlawan HAM, demokrasi dll! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Sunday, March 26, 2017 12:45 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Terus dimana salahnya "Patuhi Keputusan MA?" kutipan: Solusi putusan MA itu adalah solusi bangsa dan negara Indonesia! ---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote : Hehehehehe. Sembunyi diketiak MA nih yeah! Oh ya kalau kasus kendeng ini memang putusan MA ini benar dan adil. Kalau misalnya kasus2 lain dimana putusan MA salah, gimana? Bukan ini solusinya ente! Solusi putusan MA itu adalah solusi bangsa dan negara Indonesia! Ente itu tidak pernah mempersoalkan solusi, tujuan ente itu kritik, caci maki dll. Pas disini ada solusi makanya dipake. Coba lihat kritik dan caci makinya ente itu ke ganjar dan Jokowi. Persoalan kendeng itu adalah masalah BUMN vs. rakyat. Ganjar itu pemimpin daerah mencoba menengahi. Jokowi sebagai presiden memonitor lebih jauh lagi dalam melihat persoalan bangsa kami. Ente itu kan mau bashing urusan Indonesia saja. Ini tujuan ente! Solusi tidak penting buat ente! Jadi jangan pake’ putusan MA dan sembunyi dibelakang putusan MA. Jadi jangan mengkontradiksikan antara putusan MA dengan ganjar dan Jokowi! Ini persoalan di Indonesia. Jangan ente2 panas2in dan kompori itu dengan membenturkan rakyat dan pemimpin2 indonesia. Kami rakyat Indonesia dapat mengatur negara dan bangsa kami. Solusi putusan MA itu adalah produk negara kami. Jangan ente klaim sebagai solusi ente! Ngerti juga ndak urusan kendeng ini! Hanya mau sok jadi pahlawan HAM, teriak2 dan maki2 ganjar dan Jokowi tanpa dasar! Perjuangan rakyat kendeng jangan dikerdilkan dengan menista ganjar dan Jokowi! Sekali lagi ini urusan dalam negerinya NKRI! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Saturday, March 25, 2017 11:24 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Pemecahannya sederhana saja, pada dasarnya telah diadili dan ditinjau Mahkamah Agung, patuhi Keputusan Mahkamah Agung. ---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote : Bung Goei, ... bung TIDAK mengajukan jalan keluar terbaik dengan adanya kontradiksi yang saya ajukan, disatu pihak SEMEN dibutuhkan dan dipihak lain kehidupan RAKYAT Kendeng bisa lebih baik! Saya berpendapat, kita tidak usah mempersoalkan kronologi rinci ijin pabrik semen Rembang itu, tidak PENTING dan kita bisa terbelok oleh pemberitaan yang tidak akurat! Bukankah kenyataan Gub. Ganjar juga sudah menyatakan peresmian pabrik semen DITUNDA dahulu, sementara ahli-ahli masalah pencemaran lingkungan yang pro-kontra itu meneruskan perdebatannya dan bisa mengambil KESIMPULAN ilmiah! Bagi saya yang lebih PENTING, kesejahteraan dan kesehatan rakyat, khususnya disekitar pabrik semen itu bisa terangkat lebih baik kalau memang harus ada pabrik semen itu! Jangan sampai terjadi sebaliknya lebih menderita apalagi belum apa-apa sudah jatuh korban dengan lancarkan aksi-aksinya! Itu saja, ... Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij Sent: Saturday, March 25, 2017 11:15 PM To: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com ; Tatiana Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Bung Chan coba anda terangkan bagaimana bisa anda katakan "tentu Gub. Ganjar terakhir ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah pencemaran yang terjadi" padahal jarak pencabutan ijin dengan dikeluarkannya ijin baru hanya beberapa hari. Apa yg membuat anda yakin? kutipan: Bung Chan,
Re: [GELORA45] Para Bohir di Industri Semen
Ini pemikiran seorang revolusioner yang JATUH menjadi REAKSIONER! Mengapa? Karena dia tidak melihat kenyataan SEMEN sangat dibutuhkan dalam perkembangan PEMBANGUNAN yang dibutuhkan UMAT MANUSIA didunia ini! Itulah sebab produksi semen meningkat dari 1,67 milyar ton ditahun 2000 menjadi 3 milyar ton ditahun 2010! Dan sesuai dengan perkembangan kebutuhan pembangunan didunia ini, produksi SEMEN tentu akan terus meningkat, khususnya bagi INDONESIA sendiri yang baru mulai menggalakkan pembangunan infrastruktur, ... jadi, sadar atau tidak pemikiran yang melawan dan berusaha menentang perkembangan wajar umat manusia itu adalah REAKSIONER! Selama teknologi belum menemukan alternatif lain pengganti SEMEN yang lebih baik, tentu TIDAK bisa menentang pembangunan pabrik SEMEN dan menyetop produksi SEMEN! Lalu bagaimana seharusnya berpikir yang realistis? BUKAN pembangunan pabrik SEMEN yang ditentang, tapi MENUNTUT gejala negatif, pencemaran, kerusakan lingkungan yang terjadi HARUS dipecahkan sedapat mungkin, ...! Inilah yang harus didiskusikan, dipikirkan sebaik-baiknya oleh para ahli, bagaimana teknologi pembuatan SEMEN yang ramah lingkungan! Kalau saja masih menggunakan batubara yang dikatakan polusi-berat, dituntut saja pembangunan pabrik SEMEN baru untuk menggunakan gas, bahakn gunakan genrator listrik tenaga-angin, misalnya. Kalau saja debu gamping sangat merusak dan merusak kesehatan manusia disekitar, bisa diHARUSkan pemasangan filter yang lebih baik, biar debu tidak bertebaran kemana-mana, ... saya yakin dengan teknologi modern sekarang ini semua masih bisa dikerjakan lebih baik! Begitu juga masalah air. Setahu saya, pegunungan berbatu dimana-mana juga kurang air, sumber air sangat terbatas bahkan bisa dikatakan sangat kering, ... tentu dengan dibangunnya pabrik semen disitu penduduk kuatir akan kehilangan sumber air! Sekiranya disekitarnya ada tidak sungai saja, ... tentu tidak sulit mengalirkan air sungai ke lokasi Rembang, Kendeng yang kering itu! Atau menemukan sumur-sumur disekitar dengan pengeboran yang lebih dalam! Tentu boleh saja timpakan masalah air ini menjadi tanggungjawab PABRIK SEMEN untuk memecahkan, jangan membuat penduduk jadi resah bahkan KEHILANGAN mata pencahariannya sebagai petani! Salam-revolusioner, ChanCT From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Monday, March 27, 2017 4:38 PM To: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_In Cc: Jonathan Goeij ; Daeng ; Marsiswo Dirgantoro ; denise_zai...@hotmail.com ; Lusi.D ; Lingkar Sitompul ; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; Oman Romana ; octaviasyafarw...@gmail.com ; in...@ozemail.com.au ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Ronggo A. ; Harry Singgih ; Mitri ; C. Manuputty ; Gol ; Billy Gunadi Subject: [GELORA45] Para Bohir di Industri Semen Mari belajar untuk menambah pengetahuan supaya tidak omong asal jeplak! Para Bohir di Industri Semen Fahmi Panimbang Produksi semen dunia meningkat dari 1,67 milyar ton pada 2000 menjadi 3 milyar ton pada 2010. Negara-negara Asia adalah penghasil utama semen, sebesar 77,1 persen dari total produksi dunia pada 2010. China memproduksi lebih dari setengahnya. Di Asia Tenggara, Indonesia bersama Vietnam dan Thailand berambisi mengejar menjadi pemain utama pemasok semen. Gambar 1: Produksi Semen di Dunia berdasarkan Kawasan (dalam persen) Sejak kapan semen menjadi komoditas? Semen merupakan salah satu industri yang dikaitkan dengan istilah sumber daya alam (SDA). Istilah SDA sendiri tidak benar-benar ‘alamiah’ dan tersedia begitu saja, melainkan suatu konstruksi sosial dan politik. Sebutan SDA bermasalah dan bias kuasa. Ia diciptakan oleh korporasi dan para penghimpun kapital. Semen ‘ditemukan’ dan dijadikan komoditas oleh korporasi. Korporasi lah yang mendorong semen masuk dalam bisnis mereka: industri ekstraktif! Seperti dalam bisnis industri ekstraktif lainnya, negara memfasilitasi untuk mengeksplorasi semen, mengembangkan, mengekstraksi, mengolah, mendistribusikan, dan menggunakannya. Industri ekstraktif ini merupakan monster pembuat lubang dan pengeruk perut bumi! Di banyak tempat, setiap komodifikasi SDA hanya akan memperkaya para monster yang bermain di industri ekstraktif. Tidak pernah menguntungkan masyarakat adat, komunitas setempat, dan rakyat pada umumnya. Gambar 2: Semen di antara Industri Ekstraktif Lainnya Sumber: Klasifikasi Industri Ekstraktif – UNCTAD (2007) World Investment Report 2007: Transnational Corporations, Extractive Industries and Development. New York: United Nations. Finansialisasi di Industri Semen Pada akhir 2012 PT Semen Indonesia mengakuisisi perusahaan semen di Vietnam (Thang Long Cement Company Vietnam) dengan kepemilikan saham 70 persen. Akuisisi dibiayai dengan kapital (financial capital) dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Standard Chartered Bank, dan Bank Mandiri sebesar 100 juta dolar AS. Walau ketiganya adalah konsorsium, tapi kita tahu siapa yang paling
Fw: [GELORA45] Membedah dakwaan Ahok yang dinilai cacat hukum
Wleeeh, ... ternyata Sidang atas diri Ahok Penista Agama yang sudah berlangsung lebih 5 bulan ini (16 X Sidang) CACAT HUKUM! Sedang tuntutan “PENJARAKAN Ahok” tetap makin gencar saja, ... dimana letak KEADILAN sesungguhnya?! a.. "Di situ jelas mengatakan, bahwa 156 a KUHP tidak bisa dijeratkan tanpa peringatan keras terlebih dahulu," tutup Trimoelja. b.. Pertama pasal 156 jelas-jelas kasus penodaan hanya ditujukan bagi golongan dan bukan soal agama. c.. Pada dakwaan pasal alternatif yang lain adalah pasal 156a KUHP yang juga dinilai tak mengenai substansi persoalan. d.. Alasan kedua, dia juga menyinggung seharusnya ada upaya penyelesaian oleh pemerintah pusat sebelum dibawa ke ranah pidana. Ini seusai dengan Penetapan Presiden Republik Indonesia tahun 1965 yang sudah diubah menjadi UU Nomor 1/PNPS tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan agama. From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Friday, March 31, 2017 6:48 AM Membedah dakwaan Ahok yang dinilai cacat hukum Kamis, 30 Maret 2017 09:03 Reporter : Wisnoe Moertia.. Sidang ke-16 Ahok. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman Merdeka.com - Setelah menjalani 15 kali persidangan, kasus dugaan penistaan atau penodaan agama akan memasuki babak baru. Semua saksi baik dari pihak JPU maupun terdakwa Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) telah diperiksa. Persidangan selanjutnya akan mengagendakan tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa menjerat Ahok dengan Pasal 156 dan pasal alternatif 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Sejak awal bergulirnya kasus ini di pengadilan, dakwaan jaksa dianggap janggal dan cacat hukum. Menengok ke belakang di saat masa-masa sidang awal, pengacara Ahok sempat protes karena JPU menjerat Ahok dengan Pasal 156a. Ada persyaratan formil yang dilewatkan jaksa sebelum membawa kasus Ahok ke ranah pidana. Sebelum seseorang terjerat Pasal 156a KUHP harus mendapatkan peringatan keras terlebih dahulu dari Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri. Aturan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama. Dengan dalil itu, JPU tidak dapat dengan serta merta menggunakan Pasal 156a untuk menjerat Ahok. "Pasal 156a KUHP tidak bisa dijeratkan pada seseorang tanpa melalui peringatan keras lebih dahulu oleh Menteri Agama, Mendagri dan Jaksa Agung," pengacara Ahok, Trimoelja D. Soerjadi di PN Jakarta Utara, Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016). Mantan Pengacara Marsinah ini menuturkan, kliennya belum pernah sekalipun diberikan peringatan keras mulai dari tersangka hingga berujung berstatus terdakwa. Sehingga, Pasal 156a KUHP tidak dapat menjerat Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut. "Di situ jelas mengatakan, bahwa 156 a KUHP tidak bisa dijeratkan tanpa peringatan keras terlebih dahulu," tutup Trimoelja. Tim Kuasa Hukum Ahok lainnya, Sirra Prayuna berpendapat, JPU tidak bisa menjerat Ahok dengan pasal tersebut sebab yang dituduhkan JPU tidak berdampak sebagaimana delik hukum materil. "Makanya tidak bisa dong pendapat jaksa itu delik formil. Cukup dengan perbuatannya terjadi tidak perlu mempertimbangkan akibat dari perbuatannya itu. Itu definisi delik formil. Kalau delik materil kan titik tekan akibat yang ditimbulkan. Peristiwa itu harus nyata nyata ada dan berakibat karena sikap batin si pelaku harus berkolerasi dengan maksud kehendak itu," jelas Sirra. Majelis hakim bergeming. Hakim tidak sependapat dengan keberatan tersebut. "Menimbang bahwa pendapat penasihat hukum yang mendalilkan bahwa terdakwa harus diperingatkan terlebih dahulu sebelum diproses perkaranya di peradilan sesuai mekanisme yang diatur dalam UU Nomor 1 PNPS Tahun 1965, pengadilan menilai bahwa dalil tersebut tidak benar," kata majelis hakim saat membacakan putusan sela. Dalam kacamata majelis hakim, objek yang dimaksud dalam PNPS Nomor 1 Tahun 1965 adalah organisasi atau aliran kepercayaan. Majelis hakim menimbang, Pasal 156a huruf a KUHP yang dikenakan kepada Ahok merupakan pasal baru setelah PNPS 1965. Dari situ hakim menilai Ahok tak masuk kriteria di PNPS 1965 dan tak perlu diperingatkan terlebih dahulu. "Atas dasar ketentuan Pasal 4 UU Nomor 1/PNPS/1965 sehingga penerapan Pasal 156 a KUHP tidak perlu melalui proses peringatan keras terlebih dahulu," tutur majelis hakim. Kejaganggalan dakwaan ini kembali mencuat di sidang pemeriksaan saksi terakhir. Tim pengacara Ahok menghadirkan saksi ahli hukum pidana I Gusti Ketut Ariawan. Dia menilai, dakwaan yang ditujukan kepada Ahok sebenarnya cacat hukum. Ada dua alasan hal tersebut bisa terjadi. Pertama, dua pasal yang ditujukan kepada mantan Bupati Belitung Timur itu tidak tepat. Karena pada akhirnya tidak substansi terkait penodaan agama. "Ada dua pasal alternatif yang dikenakan. Pertama pasal 156 jelas-jelas kasus penodaan hanya ditujukan bagi golongan dan bukan soal agama," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta
[GELORA45] SIAPA YANG PANTAS DISEBUT PRIBUMI?
SIAPA YANG PANTAS DISEBUT PRIBUMI? Posted on 31 March 2017 in Popular. http://www.komunitashistoria.com/article/2017/03/31/siapa-yang-pantas-disebut-pribumi/ Usia republik ini genap 72 tahun di 2017 ini. Berbagai persoalan melanda dan kita tetap eksis. Namun, ada kekhawatiran, bahwa akhir-akhir ini Nasionalisme kita diuji oleh rendahnya kesadaran sejarah, sehingga persatuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 menjadi bias makna. Hanya melalui kesadaran sejarah, bahwa bangsa ini pernah dijajah dan diperjuangkan sama-sama oleh segenap elemen bangsa, kita akan merasa bersaudara. Persoalan yang akhir-akhir ini mengemuka, bukan sekedar pertarungan politik di arena Pilkada, tetapi adalah sebuah keniscayaan bahwa bangsa ini amnesia sejarah. Ada upaya sistematis untuk mengaburkan dan menutupi sejarah, menjadikan generasi muda kita amnesia, dan akhirnya diadu domba, serta dimanfaatkan. Kedangkalan ilmu dan pengetahuan sejarah, menjadikan kita terbawa arus. Mengikuti bukan karena mengerti, tetapi karena kita tidak memiliki apa-apa di dalam diri kita, kosong. Kemerdekaan Indonesia yang kita nikmati saat ini, bukan hanya diperjuangkan oleh mereka yang teriak Allohu Akbar, tapi juga oleh mereka yang Kristen, Hindu dan Budha, bahkan Konghucu. Mereka mengobarkan semangat mengusir penjajah, mengorbankan harta, pikiran, tenaga, darah, air mata dan nyawanya untuk mendirikan republik ini. Kesepakatannya, mendirikan bangsa ini dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan filosofisnya. Kita sama-sama berjuang mengusir penjajah. Bukan karena kita Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu, tetapi karena kita menolak keserakahan dan penjajahan. Siapapun yang berjuang menolak penjajahan, berarti mereka pemilik sah tanah air ini. Mereka yang mengadu nasib, beranak pinak, dan mencari hidup di tanah air ini adalah pribumi, siapa pun itu. Hak kita sama, menjaga republik ini tetap ada. Saya Muslim, orang Betawi-Sunda. Saya menyadari bahwa kita semua telah menciptakan sejarah bersama. Agama-agama itu semua pendatang. Hindu-Budha masuk awal abad Masehi, Konghucu masuk abad ke-5, Islam masuk abad ke-12, katolik masuk abad ke-16, Protestan masuk abad ke-17. Lalu agama kita apa sebelumnya? Animisme dan Dinamisme. Jadi siapa yang original disini? Tidak ada satupun. Karena kita terbentuk dari berbagai macam budaya. Bahasa yang kita gunakan, jenis pakaian, adat istiadat, kesenian, semuanya gabungan, dan semuanya import. Etnis Betawi contohnya, setengan dari Betawi, adalah Tionghoa; setengahnya lagi Arab. Perhatikan bahasa "Lu" dan "Gue" (Tionghoa), "Ane" dan "Ente" (Arab), lalu Betawi punya bahasa apa untuk menyatakan dirinya? Tanjidor berasal dari Belanda, Keroncong dari Portugis, Gambang Kromong berasal dari Tionghoa, Rebana dan Marawis dari Arab, Tari Cokek dari Tionghoa, dan lain lain. Tidak ada satu pun bahasa, begitu juga budaya yang kita gunakan dan miliki adalah murni milik kita, yang ada akulturasi budaya. Pelangi itu tidak mungkin Indah jika hanya satu warna. Kenapa kita disebut Indonesia? Karena kita beraneka warna. Kita adalah pribumi, kita adalah pewaris sah republik ini. Mari kita jaga persatuan di atas berbagai perbedaan. Karena perbedaan itu adalah kekuatan untuk pembangunan dalam mengisi kemerdekaan.*** Oleh: Asep Kambali (Sejarawan/Pendiri KHI)
[GELORA45] Freeport Setuju Lepas 51 Persen Saham ke Pemerintah RI
Freeport Indonesia Freeport Setuju Lepas 51 Persen Saham ke Pemerintah RI Kamis, 30 Maret 2017 19:43 WIB http://m.tribunnews.com/bisnis/2017/03/30/freeport-setuju-lepas-51-persen-saham-ke-pemerintah-ri KOMPAS IMAGES Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Freeport Indonesia setuju akan melaukan penawaran saham (divestasi) 51 persen kepada pemerintah. Hal itu sejalan dengan Peraturan Pemerintah no.1 tahun 2017 terkait perubahan status Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). "Mereka (Freeport Indonesia) menerima," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di rapat kerja dengan Komisi VII, Jakarta, Kamis (30/3/2017). Baca: Jonan Heran, Statusnya Berubah Jadi IUPK, Freeport Kok Melobi Pajak ke Sri Mulyani Jonan menjelaskan divestasi 51 persen dari IUPK tidak melanggar aturan. Karena Freeport Indonesia yang mengikuti aturan Kontrak Karya 1991 juga mencantumkan persyaratan penawaran saham tersebut. "Divestasi itu ada juga tercantum dalam perjanjian Kontrak Karya tahun 91," jelas Jonan. Pada pelaksanaannya, saham Freeport akan mengikuti skema yang ada di PP no.1 tahun 2017. Selain itu juga harus melihat kesiapan dari pemerintah saat penawaran dimulai. Baca: Status Berubah Jadi IUPK, Freeport Kini Sudah Boleh Ekspor Konsentrat Lagi "Ini harus jalan 51 persen. Eksekusinya tergantung PP no 1 dan kesiapan pemerintah," ungkap Jonan. Jonan menambahkan penawaran saham Freeport dimulai kepada pemerintah pusat. Jika tidak mampu diserahkan kepada pemerintah daerah atau ke swasta nasional, dan opsi terakhir dijual di Bursa Efek Indonesia "Ini akan divestasi ke pemerintah pusat, kalau enggak ke pemerintah daerah, kalau enggak ke swatsa, bursa dan lain-lain," papar Jonan.
[GELORA45] Fw: INDUSTRIALISASI INDONERSIA.
SETUUUJU, ... Kita bukan INLANDER lagi! Bangsa Indonesia harus Tegak BERDIRI diatas kaki sendiri! Jangan lanjutkan jiwa BUDAK Suharto dengan mengobral kakayaan bumi-alam Nusantara pada Asing, khususnya AS dengan membiarkan rakyat banyak tetap menderita kemiskinan, ... bangun sebaik-baiknya Industri Indonesia, sejahterakan rakyat Indonesia! Belajar-lah semangat BERDIKARI Mao Tsetung dalam menghadapi politik blokade sejagad AS yang dilancarkan sejak awal tahun 1950, bahkan dicabut dan ditarik keembali semua “BANTUAN” dan ahli-ahli Uni Sovyet sejak tahun 1958, tapi tidak membuat bangsa Tionghoa tunduk menyerah, ... sebaliknya Mao memimpin lebih 500 juta RAKYAT Tiongkok (tahun 1950-an) untuk tetap TEGAK BERDIRI membangun industri dasar, khususnya baja dan tekstil, sekalipun seluruh RAKYAT harus menarik ikat tali pinggang lebih kencang, bahkan disaat Tiongkok menghadapi 3 tahun bencana alam-berat (1959-1961) tidak sedikit KORBAN mati kelaparan! Dan ingat, ketika itu usaha RRT untuk menjebol blokade sejagad AS, tidak bisa tidak harus berusaha meraih DUKUNGAN dari perjuangan RAKYAT dinegara-negara Asia-Afrika mencapai kemerdekaan! Untuk itu RRT dengan kemelaratan diri-sendiri yang diderita ketika itu masih HARUS mengucurkan BANTUAN, termasuk untuk Indonesia, ...! Dan itu ternyata TIDAK SEDIKIT! Sekalipun disana-sini terjadi kesalahan-kesalahan, namun TETAP harus diakui politik BERDIKARI Mao dalam membangun industri Tiongkok dan membawa maju masyarakat Tiongkok adalah BENAR dan BERHASIL dengan gemilang! Politik blokade sejagad AS akhirnya JEBOL, dengan keberhasilan RRT diterima menjadi satu NEGARA sah di PBB mewakili Tiongkok, 25 Oktober tahun 1971, kemudian berlanjut dengan keberhasilan memaksa Presiden Nixon diawal Feb. 1972, berkunjung ke Beijing dan bersalaman dengan Ketua Mao! Betul-betul Rakyat boleh menyatakan, tanpa Ketua Mao tidak ada Tiongkok Baru sekarang ini, ...! Dan ingat, jiwa dan semangat BERDIKARI yang diajukan Mao ini, kenyataan dilanjutkan dengan baik oleh Deng dan pimpinan teras PKT sekarang ini, itulah sebab, sekalipun dengan politik “reformasi dan keterbukaan”, menghidupkan kembali kapitalis bahkan menerima masuk modal-asing, termasuk IMF/Bank Dunia, dan oleh karenanya TIDAK membuat bangsa TIonghoa jadi BUDAK ASING, BUDAK IMPERIALIS AS! Sebaliknya, RRT BERHASIL membuat industri lebih maju disegala bidang, termasuk BELAJAR teknologi canggih dan dikuasai sebaik-baiknya, bahkan hasil produksi industri Tiongkok sekarang dirasakan menjadi ANCAMAN dunia barat, khususnya dedengkot imperialisme AS sendiri! Mudah-mudahan, ... sekalipun di Indonesia belum ada PKI, biasanya partai Komunis yang TEGAS dan TEGAR memimpin rakyat melawan imperialisme, namun pemerintah Jokowi sekarang ini sudah berkemampuan memulai dari menghentikan kontrak Freeport sampai 2021 itu saja, TIDAK dilanjutkan dengan membiarkan emas diperut Papua itu dikuras habis AS! Tidak melanjutkan kontrak baru dengan terus membiarkan Indonesia DIRUGIKAN selama lebih 1/2 abad ini! Salam, ChanCT From: B.DORPI P. Sent: Sunday, March 26, 2017 6:58 AM INDUSTRIALISASI INDONERSIA. ITS NOW OR NEVER EVER. BILA TIDAK SEKARANG TIDAK AKAN PERNAH BERKEMBANG. Perekonomian Indonesia didominasi oleh sektor primer: pertanian, peternakan, perikanan, sedang sektor industri tinggal di tempat saja, dan terdiri dari industri tradisional: Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian, Bahan Kimiah Primer, Obat-obatan, Semen dan Barang-barang Konstruksi, Perabotan. Kalaupun kita memiliki industri dasar seperti Krakatau Steel, Inalum dll, namun produksinya terutama menjadi perpanjangan tangan dari industri di luar negeri saja, sedang industri mobil, peralatan modal dan mesin dll, biasanya berbentuk perakitan saja yang kadar importnya tinggi dan mahal dalam arti kurs Rupiah yang paling melorot di dunia. Pokoknya, industri kita umumya tinggal di tempat tanpa memperlihatkan diversifikasi yang berkembang dinamis, seperti Korea, yang harta kekayaan alamnya relatif sangat miskin. Malahan Korea sudah sanggup menghasilkan mesin-yang-memproduksi-mesin, seperti RRT, dan Jepang. Di Korea, RRT atau Jepang, peran inustri-transformasi- metal (metal transforming industries) meliputi kegiatan-kegiatan sangat heterogin, seperti manufaktur dari produk-produk metal, mesin-mesin dan peralatannya serta alat-alat kelistrikan, alat-alat pengangkutan dll dll. Industri-transformasi ini karena sifat khususnyas yang sangat kompeks dan canggih memegang peran yang sangat strategis bagi perkembangan dinamis dan dewasa bagi sektor industri. Di Indonesia industri transformasi-metal seperti ini tentunya masih jauh ketinggalan dari yang berlangsung di Korea , RRT dan lebih-lebih lagi di Jepang. Namun, Indonesia bisa mengarah ke sana KALAU PEMERINTAH BERSEDIA DAN SECARA SADAR MAU MELAKSANAKANNYA. Seperti kami telah tanyakan ybl, MENGAPA FREEPORT NGOTOT MENJAJAH TAMBANG TEMBAGA DI PAPUA HINGGA 2041.
Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!
Bung Goei, ... bung TIDAK mengajukan jalan keluar terbaik dengan adanya kontradiksi yang saya ajukan, disatu pihak SEMEN dibutuhkan dan dipihak lain kehidupan RAKYAT Kendeng bisa lebih baik! Saya berpendapat, kita tidak usah mempersoalkan kronologi rinci ijin pabrik semen Rembang itu, tidak PENTING dan kita bisa terbelok oleh pemberitaan yang tidak akurat! Bukankah kenyataan Gub. Ganjar juga sudah menyatakan peresmian pabrik semen DITUNDA dahulu, sementara ahli-ahli masalah pencemaran lingkungan yang pro-kontra itu meneruskan perdebatannya dan bisa mengambil KESIMPULAN ilmiah! Bagi saya yang lebih PENTING, kesejahteraan dan kesehatan rakyat, khususnya disekitar pabrik semen itu bisa terangkat lebih baik kalau memang harus ada pabrik semen itu! Jangan sampai terjadi sebaliknya lebih menderita apalagi belum apa-apa sudah jatuh korban dengan lancarkan aksi-aksinya! Itu saja, ... Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij Sent: Saturday, March 25, 2017 11:15 PM To: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com ; Tatiana Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Bung Chan coba anda terangkan bagaimana bisa anda katakan "tentu Gub. Ganjar terakhir ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah pencemaran yang terjadi" padahal jarak pencabutan ijin dengan dikeluarkannya ijin baru hanya beberapa hari. Apa yg membuat anda yakin? kutipan: Bung Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. Dari timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan tidak akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar. - Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng. - Pertengahan February Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen. - Hanya berkisar beberapa hari bulan Feb ruary itu juga ijin baru (yg pada dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan. On Friday, March 24, 2017 7:30 PM, Chan CTwrote: Aacch, ... ini NAMPAK JELAS komentar orang2 yang TIDAK BERHASIL menangkap apa yang diutarakan orang lain, dan, ... semua dipersepsikan sesuai dengan pemikiran, perasaan dan kesimpulan subjektive yang sudah terlebih dahulu ada dikepalanya! Dengan serampangan orang dituding pembela konglomerat, ... tidak berpihak rakyat jelata yang berjuang untuk HIDUP dan KEADILAN! Padahal, ... saya baru saja tahu, ternyata pabrik Semen yang dibangun di Kendeng itu BUMN! Lalu, ... dengan gampang2an menuding saya hanya pembela Jokowi, dan masalah HUKUM bisa saja di-twist! Hehehee, ... Padahal kalau membaca dengan sedikit teliti saja apa yang sudah saya ajukan dengan jelas itu, anak SR juga bisa mengerti maksud saya sesungguhnya! Yaitu, menemukan jalan keluar yang terbaik kontradiksi yang dihadapi, disatu pihak SEMEN dibutuhkan untuk pembangunan dan dipihak lain kehidupan RAKYAT Desa Kendeng harus diperhatikan dan masalah pencemaran HARUS terpecahkan! Kalau saja keputusan MA tahun yl. mencabut ijin pabrik Semen di Rembang itu karena dianggap merusak lingkungan, ... tentu Gub. Ganjar terakhir ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah pencemaran yang terjadi. Dan, ... kalau saja penduduk Kendeng masih merasa BELUM terpecahkan, merasa pencemaran masih terjadi, atau BELUM ada jaminan apa yang dinyatakan, yaa, yang diajukan sebagai TUNTUTAN aksi mereka BUKTIKAN dahulu! Bukan TOLAK pabrik SEMEN! Lalu, apa yang akan terjadi kalau Gub Jateng Ganjar sudah kembali memulihkan ijin pabrik Semen, dengan perbaikan yang dilakukan, sedang Jokowi selaku Presiden secara serampangan TETAP menentang??? Dan begitu baru dikatakan membela dan berpihak pada RAKYAT? Kalau dilempar kembali pada Gub.Ganjar jadi membela konglomerat, oouh bukan, ... keputusan Gub. hanya membela BUMN??? Lalu, kalau kebutuhan SEMEN sudah lebih mendesak untuk pembangunan infrastruktur yang harus dijalankan, ... bukan membela kepentingan RAKYAT dan NEGARA? Lalu? Ambil saja jalan gampang, tetap IMPORT saja! Atau HENTIKAN saja semua program pembangunan, ... begitu jalan pikiran kalian! Sekarang coba perhatikan, dan bandingkan usaha kerja perseorangan yang selama ini dikerjakan penduduk Kendeng (kaum lelaki) dalam menambang gamping untuk membuat batu-bata apakah poencemaran yang terjadi lebih baik dari PABRIK SEMEN??? Kalau saja kenyataan pencemaran yang terjadi dengan pabrik semen jauh lebih baik, bukankah JUGA HARUS ditemukan jalan kaluar yang baik bagi kaum lelaki yang akan kehilangan mata-pencahariannya? Lalu, untuk kelangsungan HIDUP penduduk Kendeng lebih baik, kenapa tidak berpikir menemukan tanah ladang disekitar yang lebih baik sebgagai GANTI tanah-tandus yang dibangun pabrik atau bahkan tanah sekitar pabrik yang PASTI akan tercemar itu! Salam, ChanCT From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Saturday, March 25, 2017 8:28 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Kelihatannya beliau nderek penguasa atau dalam hal ini
[GELORA45] Re: Re. [02].: Belajar Sejarah: Bagaimana Cina Merampok Negeri Ini .
Judul tulisan yang GAGAL dalam seruan BELAJAR SEJARAH dan bahkan menjadi seruan kebencian pada Cina! Atau memang TUJUAN utama DATUK2000 dan Aktifis Gerakan yang menjulis ulang itu, termasuk kelompok yang hendak MEMBAKAR KEBENCIAN pada CINA dalam rangka KAMPANYE anti Ahok yang Tionghoa saja?!?!?! Pada saat kita berseru BELAJAR SEJARAH, hendaknya bisa melihat kenyataan sesungguhnya yang terjadi. Kenyataan pada saat ORBA berkuasa 1966-1998, telah terjadi PERSEKONGKOLAN penguasa dan pengusaha! Persekongkolan inilah sesungguhnya dan kenyataan yang MERAMPOK NEGERI ini! Dan, karena kekuasaan ORBA ketika itu merupakan kekuasaan otoriter ditangan Suharto, sedang pengusaha yang terlibat dalam persekongkolan ini juga hanya segelintir saja, yaaa mereka itu saja yang terbilang PERAMPOK KEKAYAAN negeri ini! Jangan GEBUK semua CINA yang mayoritas mutlak tidak terlibat persekongkolan itu! Bahkan mayoritas mutlak Cina itu juga tidak bedanya dengan rakyat banyak Indonesia, ... juga merupakan KORBAN dari persekongkolan itu! Begitu juga jangan GEBUK mayoritas JAWA, sekalipun Suharto masih tergolong orang Jawa juga, karena kenyataan mayoritas mutlak suku Jawa yang tidak terlibat persekongkolan itu, juga dirugikan dan menjadi KORBAN persekongkolan penguasa-pengusaha itu! JANGAN SALAH SASARAN! Akan lebih baik tidak membawa-bawa suku, etnis, Agama pelaku yang berbuat kejelekkan, kejahatan dan kekejaman dalam perjalanan sejarah BANGSA ini, ... SEBUT saja nama-nama pelaku nya dan jebloskan saja dalam PENJARA sebagaimana HUKUM yang berlaku! Karena jelas setiap tindak-tanduk kejahatan, pelanggaran HUKUM harus dan menjadi tanggungjawabnya sendiri! Ingat, bahkan TIDAK BOLEH menyeret keluarga PELAKU, entah orang-tua, bapak-ibu nya maupun anak-cucu dan saudara yang jelas TIDAK terlibat kasus itu! Jatuhi saja HUKUMAN seberat-berat nya pada PELAKU merampok KEKAYAAN negeri ini! Salam, ChanCT From: B.DORPI P. Sent: Thursday, March 23, 2017 1:38 PM To: Jaya Suprana Subject: Re. [02].: Belajar Sejarah: Bagaimana Cina Merampok Negeri Ini . Mas Jaya my dearest goodfriend . . . Horas Mahita . . . Cina adalah Cina adalah Cina adalah Cina . . . Batak adalah Batak adalah Batak adalah Batak . . . Jawa adalah Jawa adalah Jawa adalah Jawa . . . Kita TIDAK bisa memilih . . . lahir dalam SOCIO-CULTURAL apa . . . Accept your Karma . . . as it is . . . Yang PASTI . . . menurut Guru-guru Jesuit saya . . . Semua bayi mengucapkan kata-kata yang sama pada saat ia lahir . . . OOEEK adalah OOEEK . . . whereever & whatever & however . . . you were BORN . . . Berikutnya . . . bagaimana masyarakat dan lingkungan membentuk PRIBADI Anda . . . Bagaimana Anda berinteraksi dengan Alam sekitar Anda . . . kini . . . In my eyes and mind . . . you are and will always be a very very Special Goodfriend . . . Mauliate Godang, Soetan Martoearadja Naposo - Original Message - From: Jaya Suprana To: B.DORPI P. Sent: Wednesday, March 22, 2017 10:48 AM Subject: Re: Re.: Belajar Sejarah: Bagaimana Cina Merampok Negeri Ini . Mas Dorpi yth trims atas sharing naskah "Belajar Sejarah: Bagaimana Cina Merampok Negeri Ini …" yang memang eksplisit benci terhadap etnis Cina. Saya memang digolongkan sebagai kaum yang disebut sebagai keturunan Cina maka seharusnya menentang tulisan tersebut . Namun akibat sebagian besar yang ditampilkan di dalam naskah tersebut memang sesuai kenyataan maka terpaksa membenarkan tulisan tersebut disertai harapan agar teman-teman sesama etnis Cina terutama yang sudah terlanjur mahamegakayaraya berkenan lebih mengendalikan angkara murka nafsu kerakusan agar kebencian thdp etnis Cina tidak makin membara. Salam hormat dari warga Indonesia yang kebetulan digolongkan sebagai keturunan Cina padahal sudah diberi nama Batak , Jaya Suprana Simbolon jaya suprana Pada 22 Maret 2017 10.27, B.DORPI P.menulis: Numpang bertanya . . . yah . . . Siapa sih "Pencipta" CSIS . . . ?!? Siapa sih . . . Pater Beek . . . Demi penghuni Kepulauan Nusantara . . . Benar atau Salah kah . . .Modus Vivandi, yang digariskan oleh Kaum Societe Jesu . . . Zaman Normaal . . . Para Kapiten Chinezen . . . Luar Biasa Kaya-Raya dari Opium . . . Zaman Reformasi . . . Chinezen Keturunan . . . Luar Biasa Kaya-Raya dari Rokok . . . The more it changes . . . The more it is the same . . . NGONO YO NGONO . . . NING YO NGONO . . . BADU KejawenJesuitYangGagal http://bataranews.com/2017/01/26/belajar-sejarah-bagaimana-cina-merampok-negeri-ini/ Jan 26, 2017 Belajar Sejarah: Bagaimana Cina Merampok Negeri Ini … Disadur dari : @Datuk2000; Ditulis kembali oleh para Aktifis Gerakan. BataraNews.com Kekeliruan dan Pertaubatan Soeharto yang terlambat..!! Pada awal April 1988 ada rapat rahasia tokoh-tokoh Cina pentolan-pentolan CSIS dan jenderal-jendral TNI – AD. Mereka membahas perkembangan terbaru politik
[GELORA45] Fw: Inspirasi : MARI BELAJAR GAYA HIDUP BANGSA CHINA
Inspirasi : MARI BELAJAR GAYA HIDUP BANGSA CHINA Oleh : KH. A. Hasyim Muzadi Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang Saya ingin menyampaikan sesuatu yang menarik tentang RRC (Tiongkok) kepada kamu semua. Dengan perjalanan ini, saya menjadi lebih mengerti kenapa Rasulullah SAW menganjurkan kita supaya mencari ilmu, sekalipun ke Negeri Cina. Saya perhatikan ada beberapa kekhususan dari China, yaitu: 1. Segi Historis (Sejarah) China adalah bangsa yang tua karena beribu-ribu tahun sebelum masehi, China sudah menjadi bangsa yang besar bersama dengan Romawi, Yunani, Persia, India, dll. Ini adalah bangsa-bangsa tua yang ribuan tahun sebelum masehi sudah dikenal dalam sejarah. 2. Segi Geografis China persis berada pada posisi tengah-tengah dari Benua Asia. Adapun selisih waktu antara Beijing dengan Jakarta hanya 1 jam sebagaimana selisih WIB dan WITA. Luas Negara China ini luar biasa, bahkan melampui luasnya Amerika Serikat dan hampir sama dengan luas Uni Sovyet sebelum pecah. 3. Segi Populasi Negara China mempunyai jumlah populasi terbesar di dunia, yaitu mencapai 1,3 milyar jiwa. Ini jumlah penduduk yang ada di China daratan, belum lagi bangsa China berada di luar China (Overseas China). Di Negara mana-mana pasti ada orang China, termasuk Kalpataru, Cengger Ayam, bahkan daerah yang nyelempit-nyelempit itu. Jadi, tidak ada satu kota pun di dunia ini yang tidak ada orang Chinanya. Jumlah populasi orang China yang berada di luar RRC itu kalau ditotal sekitar 600 juta jiwa. Sehingga kalau ditotal secara keseluruhan, maka jumlah populasi warga China mencapai hampir 2 milyar jiwa. 4. Segi Ekonomi China ini adalah bangsa yang mempunyai etos kerja tinggi dan pekerja keras. Dalam satu hari, orang China mampu bekerja selama 11 jam, padahal kita saja yang berkerja 8 jam sehari sudah merasa berat. Perhatikan orang China yang buka toko. Pada pukul 06.00 dia sudah membuka toko dan tutup menjelang Maghrib, kemudian malam harinya, dia totalan. Jadi, waktu yang tersisa itu hanya digunakan untuk tidur atau untuk keperluan yang berkaitan dengan usaha dagangnya. Di samping sebagai pekerja keras, orang China adalah pekerja cerdas. Sekarang ini, tidak ada satu barang pun di dunia ini yang tidak ditiru oleh Negara China. Suatu saat saya pergi ke pasar malem. Di sana saya ditunjukkan jam tangan merk Rolex, mulai dari yang asli seharga 70 juta Rupiah, sampai Rolex yang seharga Rp. 70.000, dan kita sulit untuk membedakan antara yang asli dengan yang palsu. Oleh karena itu, RRC mempunyai potensi luar biasa untuk menghancurkan Barat. Apalagi produksi-produksi di sana dibuat secara besar-besaran, yaitu kalau satu orang membuat 10 baju, maka dari RRC akan mengekspor sekirat 12-13 milyar baju. 5. Rasa Persaudaraan (Kecinaan) Bangsa China mempunyai rasa “kecinaan” dunia. Jadi, kalau orang China ketemu sama orang China lainnya, perasaannya lain dibandingkan ketemu dengan kita. 6. Segi Politik Dahulu Negara China diperintah oleh Kaisar. Tunduk kepada Kaisar adalah harga mati, sehingga pada zaman Kekaisaran, Kaisar menyuruh rakyat untuk membangon tembok besar China meski harus mengorbankan ratusan ribu jiwa. Tembok besar China ini dibangun di puncak-puncak bukit dan panjangnya sekita sepanjang 6000 KM. Kalau ada pekerja yang mati, maka langsung dikuburkan di dekat situ. Jadi, tembok besar China itu sebenarnya angker karena ada alam arwahnya. Setelah itu Negara China dipimpin oleh Komunis. Pemerintahan Komunis ditambah dengan etos kerja bangsa China yang luar biasa, menjadikan Negara China memperoleh untung besar. Kenapa?, karena nilai yang dimakan oleh masing-masing orang China, lebih sedikit dari pada nilai hasil kerja mereka. Ibaratnya: kalau nilai kerjanya Rp. 20.000 perhari, maka dia hanya memakainya sebanyak Rp, 10.000 sehari, sedangkan yang Rp. 10.000 lainnya menjadi hak Negara, sehingga yang semakin kuat adalah Negaranya. Ini terjadi pada waktu pemerintahan Komunis dipimpin oleh tokoh bernama Mao Zedong. Setelah Mao Zedong meninggal dunia, sistem ekonomi China diubah, namun politiknya tetap berhaluan Komunis. Artinya: orang China masih diperintahkan untuk kolektivitas, tapi ekonomi China mulai dibuka pelan-pelan. Dari situ, mulai ada ekspor dan impor, investasi, dsb. Bahkan lebih dari 4 juta anak-anak muda China, dikirim ke seluruh dunia untuk belajar membuat barang-barang yang dibuat di negara-negara yang mereka tempati. Semua itu dibiayai oleh Negara. Akhirnya ekonomi China meledak dan berkembang sangat pesat. Kenapa?, karena bangsa China itu tidak suka hidup mewah, di samping karena budaya, juga karena faktor politik Komunisme yang dianut. Jadi, Negara China itu dari Komunis, bergeser ke arah Sosialis yang agak longgar, bahkan sekarang menjadi Kapitalis, namun bukan “dikapitalisi” oleh orang lain. Dalam tempo kurang dari 20 tahun, kota-kota besar di China disulap menjadi lebih hebat dari Washington dan New York. Jadi, di sana saya
Fw: [GELORA45] Pembangkit bertenaga batu bara terbesar Beijing,tangguhkan operasi
From: 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] Sent: Sunday, March 19, 2017 5:30 PM http://www.antaranews.com/berita/618931/pembangkit-bertenaga-batu-bara-terbesar-beijing-tangguhkan-operasi Pembangkit bertenaga batu bara terbesar Beijing tangguhkan operasi Minggu, 19 Maret 2017 07:35 WIB | 1.573 Views Seorang wanita terlihat di belakang seniman Liu Bolin yang menggunakan rompi berisi 24 telepon selular saat berjalan di trotoar dalam siaran langsung polusi udara di kota di hari keempat setelah dikeluarkannya siaga merah akibat polusi udara berat di Beijing, Cina, Senin (19/12/2016). (REUTERS/Jason Lee) Beijing (ANTARA News) - Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terbesar di Beijing menangguhkan operasi pada Sabtu, menjadikan wilayah Ibu Kota itu sebagai kota pertama China yang seluruh pembangkitnya menggunakan energi bersih. The Huangneng Beijing Thermal Power Plant dibangun dan beroperasi pada Juni 1999. Pembangkit itu memiliki lima unit berbahan batu bara dengan total kapasitas terpasang 845.000 kilowatt dan kapasitas pemanasan 26 juta meter persegi. Du Chengzhang, manajer umum pembangkit, mengatakan itu merupakan pembagkit efisien dan ramah lingkungan dengan perlengkapan penanganan emisi canggih. Pembangkit itu memberikan dukungan penting bagi stabilitas operasi sistem listrik dan sistem pemasok panas Beijing. Setelah penangguhan operasi pabrik, sekitar 1,76 juta ton batu bara, serta emisi 91 ton sulfur dioksida dan 285 ton nitrogen oksida bisa dipangkas setiap tahun. Menurut rencana udara bersih Beijing dari 2013 sampai 2017, Beijing akan membangun empat pusat listrik gas thermal dan menutup empat pembangkit listrik thermal berbahan bakar batu bara selama periode itu. Tiga pembangkit lain yang masih mengonsumsi 6,8 juta ton batu bara setiap tahun ditutup tahun 2014 dan 2015. Du mengatakan Huangneng akan mempersiapkan layanan sumber panas darurat bagi sistem pemanas Ibu Kota setelah menghentikan operasi. Tiga dari empat pembangkit gas thermal sudah dibangun dan digunakan. Beijing memiliki 27 pembangkit listrik, semuanya menggunakan energi bersih, dengan total kapasitas terpasang 11,3 juta kilowat. Menurut rencana kota, Beijing tidak akan membangun pembangkit listrik skala besar lagi, demikian menurut warta kantor berita Xinhua. Editor: Maryati COPYRIGHT © ANTARA 2017
[GELORA45] NU Dukung Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
http://indonesian.cri.cn/201/2017/03/17/1s164823.htm NU Dukung Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 2017-03-17 11:44:11 CRI Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj kemarin menyatakan, NU mendukung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibangun bersama oleh Indonesia dan Tiongkok. Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng telah berkunjung ke Cirebon, Jawa Barat dari 14 hingga 16 Maret. Ketika mendampingi Dubes Xie Feng di Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Said Aqil Siradj mengatakan, Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga dan sahabat baik, Tiongkok tidak hanya memberikan modal dan teknologi canggih kepada Indonesia, tapi juga mendatangkan banyak kesempatan kerja bagi warga Indonesia. NU mendukung serentetan proyek infrastruktur yang dibangun bersama oleh Indonesia dan Tiongkok, salah satu contohnya adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. "Hubungan persahabatan Indonesia dan Tiongkok bersejarah panjang, kita hendaknya mengembangkan hubungan baik dengan Tiongkok, supaya persahabatan kedua negara dapat diwariskan secara turun temurun". Demikian dikatakan Said. Beliau juga menyemangati para siswa Pondok Pesantren KHAS Kempek mencari kerja di perusahaan modal Tiongkok setelah tamat.
[GELORA45] Anies di antara FPI dan Cendana
Munawir Aziz Jumat 17 Maret 2017 - 18:33 https://kumparan.com/munawir-aziz/anies-di-antara-fpi-dan-cendana Anies di antara FPI dan Cendana Setelah memasuki gelanggang putaran ke-2 proses politik DKI Jakarta, pelajaran apa yang dapat kita nikmati dari kontestasi ini? Gelombang kebencian atas isu ‘penistaan agama’ telah bergeser menjadi #BelaIslam, yang mengilhami demonstrasi besar-besaran di Jakarta. Walaupun sangat kental dengan nuansa komodifikasi agama dan kepentingan politik, demonstrasi itu berhasil menyulut sentimen agama, yang dibarengi dengan kebencian terhadap etnis tertentu. Isu agama dan etnis menjadi amunisi dalam kontestasi politik. Nah, yang paling mencengangkan adalah pergerakan pasangan calon Anies-Baswedan dan Sandiaga Uno yang merangsek di antara kekuatan Islam radikal dan jaringan Keluarga Cendana. Di beberapa forum, Anies Baswedan—yang tumbuh dengan citra dan intelektual reformis—menyanjung mantan Presiden Soeharto. Anies mengungkap betapa anak-anak bangsa perlu belajar dari Soeharto, sebagai bagian dari sejarah panjang negeri ini. Menurut Anies Baswedan, Soeharto merupakan sosok pemimpin yang perlu dijadikan teladan, sebagai tokoh yang konsisten membicarakan pembangunan. “Banyak pelajaran yang bisa diambil dari Pak Harto. Kita sebagai generasi penerus harus ambil hikmahnya, bukan sekedar menengok ke belakang,” terang Anies, seperti dilansir CNNIndonesia, (12/03/2017). Antara Kaki Tommy dan FPI Rupanya, Anies Baswedan bermain di antara kaki Tommy Soeharto dan FPI. Ia sering mengungkap betapa kunjungan politiknya berusaha merangkul semua kalangan. Namun, nyatanya pasokan kekuatan terbesar berada dari lingkar kekuasaan Keluarga Cendana dan barisan laskar FPI yang berada pada domain Islam garis keras. Isu-isu agama dan kebencian terhadap etnis Tionghoa, menjadi amunisi yang diteriakkan para pendukung FPI dan jaringannya. Anies juga mendapat dukungan dari jaringan Keluarga Cendana, melalui Tommy Soeharto. Namun, pertanyannya: apakah Tommy tulus mendukung Anies, ataukah hanya sebagai bidak catur dalam politik untuk melakukan manuver menuju 2019? Di beberapa forum, Tommy sudah santer dideklarasikan sebagai calon presiden pada periode pilpres mendatang. Tommy Soeharto membangun (kembali) panggung di partai politik. Ia mendirikan Partai Berkarya, sebagai kendaraan politik untuk melanjutkan dinasti kekuasaan yang pernah berjaya semasa ayahnya menjadi presiden. Partai Berkarya sah sebagai partai politik yang berbadan hukum, pada Senin, 17 Oktober 2017. Menkumham mengeluarkan SK, bernomor: M.HH-20.AH.11.01 Tahun 2016. SK ini juga mengesahkan pengurus Partai Berkarya pada periode 2016-2021. Partai ini merupakan penggabungan Partai Nasional Republik dan Partai Beringin Karya. Tommy Soeharto bertindak sebagai Ketua Dewan Pembina partai ini, yang berusaha mengusung romantisme Soeharto sebagai bagian strategi kampanye politik. Partai Berkarya dipimpin oleh Neneng A. Tutty (Ketua Umum) dan wakilnya Yockie Hutagalung, serta Sekjen Badaruddin Andi Picunang. Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno duduk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Pasangan calon Anies-Baswedan didukung oleh Keluarga Cendana. Kedekatan pasangan calon ini dengan putra-putri Soeharto sudah kelihatan sejak awal tahun 2017 ini. Pada Februari lalu, berlangsung pertemuan antara Anies-Sandi dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), yang kini menjadi anggota DPR-RI dari Partai Golkar. Hadir pula Prabowo Soebianto, Ketua Umum Partai Gerindra—partai yang mengusung Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta. Prabowo merupakan mantan suami Titiek Soeharto. Anies juga meminta dukungan dari pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Rizieq Syihab. Pada 1 Januari 2017 lalu, Anies melakukan lawatan politik menuju Petamburan, markas besar FPI. Pada forum itu, Anies berbicara tentang visinya terhadap DKI Jakarta, dan ungkapan kedekatan terhadap FPI. Forum itu juga menjadi penanda resminya dukungan FPI—yang selama ini menjadi aktor kekerasan beragama—terhadap pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Laporan riset Wahid Foundation, mengungkapkan bahwa FPI menjadi aktor non-negara yang melakukan pelanggaran terbesar terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan sepanjang tahun 2016 lalu. FPI dan aksi massa, berada pada indeks angka 24 tindakan sepanjang tahun. Data ini tentu menjadi catatan penting, betapa seringnya FPI menjadi aktor kekerasan, memaksakan kehendak dan bahkan, pada beberapa kasus, membubarkan paksa forum-forum ilmiah yang dibarengi dengan ungkapaan kebencian. Nah, dari dua kaki kekuatan itu, kita bisa melihat misi politik dan pragmatism Anies-Sandi. Lalu, apakah Anies Baswedan-Sandiaga Uno dapat konsisten mengaktualisasikan visinya untuk Jakarta? Ataukah, ia hanya bermain dalam resiko politik yang akan
[GELORA45] Fw: Menjadi Muslim : Sulitkah?
From: Abdillah Toha Sent: Monday, March 20, 2017 1:04 AM Menjadi Muslim : Sulitkah? https://islamindonesia.id/kolom/kolom-menjadi-muslim-sulitkah.htm Kolom Sunday, 19 March 2017 KOLOM-Menjadi Muslim: Sulitkah? islamindonesia.id-KOLOM–Menjadi Muslim: Sulitkah? oleh: Abdillah Toha Belakangan di negeri kita, lebih khusus lagi di Jakarta, terjadi gonjang-ganjing dan perilaku sebagian umat Islam yang memprihatinkan. Seakan-akan umat ini ada dalam keadaan sedang diserbu oleh “musuh-musuh”nya. Sehingga diantara Muslimin sendiri ada yang menarik garis pembatas antara Muslim sejati dengan Muslim pinggiran yang sering dituduh sebagai munafik. Ada Muslim yang “membela” dan ada yang dianggap tidak membela Islam. Puncaknya terjadi ketika beberapa spanduk provokatif dipasang dan ada masjid-masjid yang menolak menshalati jenazah muslim atau muslimah yang dituduh munafik karena pilihan politiknya. Karena sudah banyak yang ditulis tentang betapa kelirunya sikap dan perilaku demikian dari sudut pandang Islam, tulisan ini tidak lagi akan membahas dalil-dalil yang menafikan pandangan sempit yang sempat diikuti oleh beberapa pihak itu. Orang-orang itu, dibawah arahan ustad-ustad yang cekak ilmunya ditambah motivasi politik yang berbau SARA telah memberi kesan seakan Islam itu agama yang kolot dan keras, dan bahwa menjadi Muslim yang benar itu tidak mudah. Seakan menjadi Muslim itu sulit, penuh dengan aturan-aturan yang sangat membatasi ruang gerak penganutnya. Benarkah demikian? Jelas tidak benar. Tulisan ini akan mengurai bahwa Islam itu jelas dan sederhana. Ada ruang yang sangat luas untuk bervariasi. Secara formal, seorang telah menjadi Muslim ketika mengucapkan dua kalimat syahadat yakni bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Hanya itu. Dengan mengucap dua kalimat syahadat ini berarti dia dengan sendirinya menerima apa yang diwahyukan Allah kepada RasulNya yang kemudian diformulasikan dalam bentuk rukun iman yang enam dan rukun Islam yang lima. Rukun iman yang enam meliputi percaya kepada Tuhan yang Esa, kepada Malaikat, kepada kitab-kitab suci yang diturunkanNya, kepada semua utusan Allah, kepada Hari Akhir, dan kepada takdir Ilahi. Sedang rukun Islam yang lima lebih banyak menyangkut kewajiban peribadatan meliputi ucapan dua kalimat syahadat, mengerjakan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan haji bagi yang mampu. Dalam menjalankan kewajiban beribadah pun Allah memberi keringanan bagi mereka yang tidak mampu. Muslim dalam perjalanan (musafir) dikurangi jumlah rakaat dalam shalat wajibnya. Bila dalam perjalanan atau kesehatan tidak memungkinkan, muslim tidak diharuskan berpuasa pada bulan Ramadhan dan dapat menundanya pada waktu lain. Bila kemampuan fisik tak memungkinkan atau tak mampu memikul biaya, ibadah haji yang wajib dilakukan sekali seumur hidup tidak diharuskan. Membayar zakat juga hanya diwajibkan bagi mereka yang memiliki harta melebihi jumlah tertentu. Disamping itu, seperti juga pada agama-agama lain, dalam agama Islam ada anjuran, perintah, dan larangan seperti larangan berbohong, mencuri, membunuh, memakan bangkai dan babi, minum minuman keras, dan berzina. Diluar semua yang pokok itu yang disepakati oleh mayoritas ulama, yang ada adalah penafsiran manusia tentang wahyu dan aturan Tuhan serta Sunnah Rasul SAW yang bersifat tidak mutlak dalam arti boleh diikuti dan boleh pula kita memiliki penafsiran yang berbeda. Penafsiran yang berbeda-beda diluar pokok ajaran Islam diatas, dikemudian hari dikelompokkan dalam apa yang disebut sebagai mazhab. Dikalangan ahllusunnah ada empat mazhab besar yang dikenal sebagai mazhab Syafii, Hanafi, Maliki, dan Hambali. Keempat mazhab inipun tidak bisa didudukkan sejajar dengan wahyu Allah karena penerima wahyu Allah terakhir menurut Islam hanyalah Muhammad ibnu Abdillah yang telah wafat 1400 tahun yang lalu. Dengan kata lain, tidak ada kewajiban bagi Muslim untuk mengikuti salah satu mazhab tersebut secara mutlak karena mazhab juga merupakan penafsiran yang tidak dijamin sepenuhnya pasti benar. Islam juga bukan agama yang terbatas kepada peribadatan hamba Alllah kepada Penciptanya. Justru yang sering dilupakan adalah bahwa Islam adalah agama Muamalah yakni agama yang menaruh perhatian besar pada perilaku penganutnya terhadap sesama makhluk Allah yang lain. Hadis yang sangat terkenal mengatakan bahwa Rasulullah diutus oleh Tuhan semata-mata untuk menyempurnakan akhlak manusia. Ritual ibadah Muslim akan sia-sia bila tak mampu berperilaku baik kepada sesama. Berbagai atribut yang menempel kepada seorang Muslim menjadi sia-sia bila dia mencuri uang rakyat, menipu, menindas, atau menzalimi makhluk Allah lainnya. Lantas bolehkah kita menilai keislaman seseorang? Karena unsur utama agama adalah iman, sedang iman berada didalam hati, dapatkah kita sebagai manusia biasa mengukur hati orang? Kita hanya dapat menilai dari apa yang
[GELORA45] Anies Baswedan, Sosok Kompromistis Bermimpi Memimpin Jakarta
Anies Baswedan, Sosok Kompromistis Bermimpi Memimpin Jakarta https://seword.com/politik/anies-baswedan-sosok-kompromistis-bermimpi-memimpin-jakarta/ BY BENI GUNTARMAN ON MARCH 20, 2017POLITIK Anies Baswedan, sebelumnya kerap menjadi referensi publik sebagai sosok intelektual yang cerdas, reformis, dan memahami keberagaman Indonesia yang rentan tercabik-cabik karena faktor-faktor beragam suku, agama, ras, dan antar golongan. Namun kini, demi ambisinya meraih kekuasaan, dalam proses politik di Pilkada DKI Jakarta 2017, citra itu bertolak belakang dengan kenyataan. Kini ia tengah terperosok dalam kubangan lumpur politik yang menghisap, menghalalkan segala cara untuk ambisi menjadi orang nomor satu di Propinsi DKI Jakarta. Sebelum terjun ke kancah politik perebutan kursi DKI1, sering terdengar pernyataan Anies di beberapa forum, penuh motivasi untuk merawat tenun kebangsaan. Sosok yang dikira santun itu ternyata berubah menjadi wujud sejatinya, dengan menutup mata ia merapat ke ormas semacam FPI, GNPF, dan Forum Umat Islam yang kian terkenal sebagai organisasi penggerak kekerasan, pemaksaan kehendak, kelompok pelanggar kebebasan beragama di Indonesia. Hanya demi kepentingan sesaat, Anies Baswedan dengan tega mengkhianati cita-cita damai dalam keberagaman Indonesia. Anies Baswedan hanya mengkhianati hati nuraninya sendiri. Dengan menggandeng kekuatan FPI dan jaringan Keluarga Cendana, semakin jelas bahwa misi “merawat tenun kebangsaan” hanyalah sebuah pemikiran dangkal bagi seorang Anies Baswedan. Sebagai sebuah pemikiran dangkal yang jauh dari kesadaran, wajar bila kemudian berubah-rubah, tunduk pada kekuatan penyokongnya. Di manakah Anies Baswedan berpihak ketika tragedi Mei 1998 terjadi? Tenun kebangsaan yang robek oleh tangan Anies Baswedan sendiri, membiarkan spanduk provokatif kelompok pendukungnya di masjid-masjid, membutakan diri terhadap kewajiban fardhu kifayah yang disalahgunakan oleh mereka yang mengatasnamakan dirinya sebagai pembela umat Islam. Membiarkan perbuatan menolak men-salat-kan jenazah pendukung Basuki-Djarot yang dilakukan oleh pendukungnya menunjukkan bahwa Anies Baswedan tidak peka dengan suara hati nurani dan cenderung tunduk pada nafsu kekuasaan belaka. Anies tidak sendiri, pendamping dan juga partai pengusungnya mengalami amnesia yang sama seperti yang dialami oleh Anies Baswedan. Anies Baswedan terlihat telah mengkhianati komitmennya sebagai pengusung Islam yang menolak kekerasan dan penjaga kebhinekaan. Dalam sebuah artikel di Kompas (12/09/2012), Anies pernah menulis: “Menjaga tenun kebangsaan dengan membangun semangat saling menghormati serta toleransi itu baik dan perlu. Di sini pendidikan berperan penting. Namun, itu semua tidak cukup dan takkan pernah cukup. Menjaga tenun kebangsan itu juga dengan menjerakan setiap perobeknya. Bangsa ini dan pengurus negaranya mempermalukan diri sendiri di hadapan penulis sejarah, bahwa bangsa ini gagah memesona saat mendirikan negara bhineka tetapi lunglai saat mempertahankan negara bhineka,”. Apakah Anies masih konsisten dalam pemikiran untuk “menjerakan” setiap perobek tenun kebangsaan? Mana mungkin ia mampu menjaga tenun kebangsaan sementara dengan tangannya sendiri Anies ikut juga merobeknya. Apakah kita masih berharap pada pemimpin yang tidak konsisten seperti ini? Sejak kasus nenek Hindun menjadi gunjingan, sosok Anies Baswedan terkesan mengerikan. Entah idealisme seperti apa yang ada di dadanya. Mungkin nurani telah mati, mungkin juga Anies tengah membayangkan atau berkhayal tentang manisnya buah hasil hasutan provokatif di rumah-rumah ibadah, demi menyingkirkan lawan politiknya, dan kekuasaan itu dikiranya akan segera diraihnya dengan mudah. Isu yang selalu dihembuskan oleh kelompok perusak tenun kebangsaan itu bahwa gaya kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok beresiko membawa Jakarta ke dalam konflik yang berkepanjangan. Mereka beralasan bahwa penolakan terhadap Ahok tidak hanya terjadi di tingkat warga, tetapi juga pada birokrasi, partai politik, dan lembaga legislasi daerah. Tetapi mereka lupa bahwa kekhawatiran itu adalah provokasi politik yang sengaja dihembus oleh organisasi semacam FPI yang berkolaborasi dengan para pembegal APBD DKI Jakarta. Para penebar kebencian, nafsu serakah para politisi, dan tikus-tikus anggaran yang selama ini menikmati APBD DIKI Jakarta dengan riang gembira sambil bernyanyi, menari, dan berpuisi tiba-tiba saja merasa khawatir karena kehadiran Ahok yang terkenal disiplin dan amanah dalam menjaga uang rakyat. Mereka penebar provokasi itu kecewa ketika pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 ternyata Ahok tetap lebih dipercaya publik ketimbang Anies Baswedan. Pemilih rasional di Jakarta ternyata tidak mudah diperdaya dengan manuver-manuver politik kelompok “asal bukan Ahok”. Kompleksitas permasalahan Jakarta membutuhkan ketegasan, dan juga tanggung jawab yang besar bagi pemimpinnya. Sulit membayangkan apa jadinya
[GELORA45] Istana Pastikan Operasional Pabrik Semen di Kendeng Berhenti Sementara
Istana Pastikan Operasional Pabrik Semen di Kendeng Berhenti Sementara Senin, 20 Maret 2017 | 19:42 WIB Estu Suryowati/KOMPAS.comKepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (2/8/2016). Terkait · Dengan Kaki Terbelenggu Semen, Empat Petani Kendeng Masuk Istana · Hujan Deras Tidak Menyurutkan Semangat Para Petani Kendeng Bertemu Jokowi · Petani Kendeng Mengecor Kaki di Depan Istana, Apa Langkah Pemerintah? · Sepuluh Relawan Perempuan Ikut Menyemen Kaki bersama Petani Kendeng · Nyerinya Kaki Dicor Semen Demi Lestarinya "Ibu Bumi" Kendeng... JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki memastikan, operasional PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, dihentikan sementara. Kepastian itu disampaikan pihak perusahaan semen ketika mendatangi KSP, Senin (20/3/2017). "Tadi pagi kami panggil PT Semen Indonesia, hadir juga pihak dari Kementerian BUMN dan Kementerian lingkungan hidup. Disepakati, PT Semen Indonesia menghentikan sementara proses penambangannya," ujar Teten, di Kantornya. Pihak perusahaan, lanjut Teten, akan menunggu hasil Kajian lingkungan hidup Strategis (KLHS) yang ditargetkan selesai pada April 2017 mendatang. (Baca juga: Menagih Janji Presiden Jokowi Agar Kendeng Tetap Lestari) Selain sepakat menghentikan proses operasi untuk sementara waktu, perusahaan juga bersedia memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat dari aktivitas pertambangan. "Mereka akan melakukan perbaikan terhadap jalan-jalan yang rusak akibat aktivitas alat-alat berat mereka," ujar Teten. Keputusan ini sudah disampaikan ke masyarakat dan aktivis penolak keberadaan pabrik semen di Kendeng. Adapun, perwakilan penolak pabrik semen itu bertemu Teten, Senin petang. "Kami sampaikan begitu juga kepada mereka supaya mereka juga bisa berhenti menggelar aksi dan menunggu hasil KLHS," ujar Teten. Kompas TVDemo "Cor Kaki" Tolak Semen Berlanjut
[GELORA45] Ciri Orang yang Kecerdasan Emosionalnya Rendah
Ciri Orang yang Kecerdasan Emosionalnya Rendah Rabu, 15 Maret 2017 | 07:28 WIBTHINKSTOCK.COMIlustrasi Berita Terkait a.. Aktifkan Email Kantor di Ponsel Memicu Kelelahan Emosional a.. Jangan Lupakan Aspek Emosional dalam Seks a.. Perlukah Anak Tes Bakat dan Kecerdasan? a.. Anak Bisa Mencontoh Orangtua dalam Mengelola Emosi a.. Emosi Negatif yang Menumpuk Meracuni JiwaKOMPAS.com - Tak cukup memiliki kecerdasan intelegensia, orang yang ingin sukses dalam hidupnya juga wajib mengasah kecerdasan emosionalnya (emotional intelligence/EQ). Penelitian bahkan mengungkap, 90 persen orang yang berada di puncak kesuksesan terbukti memiliki kecedasan emosional yang tinggi. Walau kecerdasan emosional relatif sulit diukur, namun mereka yang punya kecerdasan ini umumnya memiliki kepribadian yang disukai, mampu mengelola emosinya dengan baik, serta mampu membina hubungan dengan orang lain. Meski pun sulit diukur, tetapi ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan seseorang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah, yaitu: - Gampang stres Setiap orang tentu menghadapi kesulitan-kesulitan, namun jika tantangan itu dengan cepat membentuk sensasi tidak menyenangkan, seperti stres atau kecemasan, kemungkinan kecerdasan emosional Anda rendah. Orang yang kurang mampu menggunakan kecerdasan emosionalnya cenderung akan menyalahkan orang lain serta tidak bisa mengatur mood-nya. Kecerdasan emosional akan membantu kita mengendalikan stres sebelum stres itu menguasai hidup kita. - Tegas pada diri sendiri Orang dengan tingkat EQ yang tinggi umumnya memiliki perilaku yang baik, empati, dan kebaikan, namun tetap mampu bersikap tegas pada diri sendiri sehingga bisa menghindari reaksi emosi yang tidak perlu. - Minim kosa kata emosi Setiap orang mengalami berbagai emosi, tetapi hanya sedikit yang bisa secara akurat mendefinisikan apa yang mereka rasakan. Label emosi yang tidak jelas sering menimbulkan pemahaman yang keliru dan akhirnya memicu pilihan irasional dan kurang produktif. Orang dengan tingkat EQ tinggi memahami apa yang terjadi pada dirinya. Misalnya, kalau kebanyakan orang mengungkapkan perasaannya "sedang tidak enak", mereka yang punya kecerdasan emosional akan melihat lebih dalam lagi apakah yang dirasakan itu "frustasi", "mudah tersinggung", atau "cemas". Makin spesifik kata yang dipakai untuk menggambarkan emosi, makin baik kemampuan kita mengambil tindakan akan perasaan itu. - Cepat membuat asumsi Ciri yang nyata dari orang dengan kecerdasan emosional yang rendah adalah cepat membuat opini lalu malas melakukan konfirmasi. Dengan kata lain, mereka hanya mengumpulkan informasi yang mendukung opininya dan mengabaikan bukti dari pendapat sebaliknya. Biasanya mereka pun akan berdebat keras agar orang menerima pendapatnya. Kondisi tersebut sebenarnya berbahaya bagi seorang pemimpin, karena ia perlu mengumpulkan banyak masukan dari timnya. Ia juga perlu berkomunikasi untuk membangun ide secara efektif. - Menyimpan unek-unek Emosi negatif yang menyertai unek-unek yang disimpan sebenarnya bisa memicu respon stres, seperti sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sampai susah tidur. Melepaskan ganjalan di hati bukan hanya membuat kita merasa lebih baik tapi juga berdampak positif bagi kesehatan. - Tidak melupakan kesalahan Kemampuan untuk menjaga jarak dari kesalahan yang pernah dibuat sangatlah penting. Kita tidak melupakannya, tapi menjaga jarak aman sehingga bisa mengingatnya dan belajar dari kesalahan itu demi sukses di masa depan. Tenggelam dalam kesalahan atau kegagalan akan membuat kita gelisah dan cemas, namun melupakannya juga rentan menyebabkan kita jatuh dalam kesalahan yang sama. Kuncinya ada pada kemampuan kita untuk mengubah kesalahan menjadi pembelajaran. - Sering merasa tak dipahami Anda merasa orang lain tak memahami maksud Anda karena sebenarnya Anda tidak mampu menyampaikan pesan dalam cara yang orang lain pahami. Orang yang punya kecerdasan emosional tinggi akan menyadari apakah ia sudah mengomunikasikan idenya dengan baik. Jika dirasa kurang dipahami ia akan melakukan pendekatan lain. - Tak bisa marah Kecerdasan emosional bukan soal menjadi orang yang baik, tetapi mengatur emosi untuk mencapai hasil terbaik. Terkadang, ini berarti kita menunjukkan pada orang lain kita marah, sedih, atau frustasi. Terus-terusan memamerkan emosi berupa rasa bahagia dan positif bukan cuma tidak jujur, tapi juga tak produktif. Orang dengan EQ tinggi bisa menunjukkan emosi positif dan negatif dalam situasi yang tepat. - Menyalahkan orang lain Emosi berasal dari dalam diri. Terkadang memang lebih mudah untuk menghubungkan apa yang kita rasakan dengan tindakan orang lain. Namun, kita harus bertanggung jawab pada emosi sendiri. Tidak ada orang yang bisa membuat kita merasakan apa yang tidak ingin kita rasakan. - Gampang tersinggung Orang yang punya kecerdasan emosional tinggi akan percaya diri dan berpikiran terbuka sehingga tak mudah tersinggung. Terkadang kita
[GELORA45] Fw: 7 Kesalahan Pola Makan yang Bikin Olahraga Jadi Sia-sia
http://kom.ps/AFwC9B 7 Kesalahan Pola Makan yang Bikin Olahraga Jadi Sia-sia Rabu, 15 Maret 2017 | 14:15 WIB204 SharesIlustrasi. Ads by KioskedBerita Terkait a.. Pola Makan Vegetarian Juga Bisa Bikin Gemuk a.. Detoks Tak Harus Drastis Mengubah Pola Makan a.. Penyakit Kronik Sebagian Besar Disebabkan Pola Makan a.. Lebih Efektif Olahraga di "Gym" atau di Luar Ruangan? a.. Bahaya Lain Pola Makan Bebas GlutenKOMPAS.com - Industri makanan dan minuman bergizi sedang booming. Iklan televisi, majalah, website sarat dengan iklan makanan dan minuman yang katanya "sehat" dan membantu Anda "mengisi bahan bakar" serta mengembalikan kesegaran tubuh setelah beraktivitas atau berolahraga. Biasanya, makanan atau minuman tersebut dianjurkan untuk dikonsumsi segera setelah aktivitas. Tapi, kata Rob Danoff, DO, seorang dokter di Philadelphia dengan subspesialisasi bidang kedokteran olahraga, tidak semua olahraga memerlukan asupan pengganti dengan segera. "Orang-orang bertanya kepada saya, 'Apakah saya harus mengisi "bahan bakar" setelah latihan?' "Kata Danoff. "Jawaban saya biasanya tidak." Terutama jika Anda hanya terlibat dalam latihan ringan seperti, kelas yoga ringan atau lari jarak pendek, kata Danoff. Jika begitu bangun tidur Anda langsung berolahraga, tentu saja Anda perlu sarapan setelahnya. Berolahraga atau tidak, Anda tetap perlu sarapan. “Tapi, jika Anda sudah makan sebelumnya atau selama empat sampai enam jam terakhir, Anda tidak membutuhkan makanan pengganti energi jika latihan Anda berintensitas ringan hingga moderat." Dan jika kita mengingat kalori yang ada dalam makanan dan minuman olahraga itu, mungkin Anda justru menyabotase keuntungan latihan yang seharusnya Anda. "Makanan dan minuman olahraga dapat membantu jika Anda sudah melakukan satu jam atau lebih olahraga berat," kata Danoff. Tapi bagi kebanyakan dari kita, satu buah pisang dan air putih sudah cukup untuk mengganti energi yang hilang, katanya. Apa lagi kesalahan pasca-latihan lainnya yang biasa kita lakukan? Anda tergila-gila pada protein Ada mitos yang mengatakan bahwa untuk memaksimalkan manfaat olahraga, Anda perlu protein sebanyak-banyaknya. Itu tidak benar. Selama pola makan harian Anda sudah cukup protein (46 gram untuk wanita dewasa menurut National Academy of Medicine), Anda tidak perlu makan banyak protein setelah latihan (inilah jumlah harian yang sempurna), demikian kesimpulan sebuah studi yang dimuat dalam Journal of International Society of Sports Nutrition. Anda minum alkohol Minum beberapa gelas wine setelah latihan akan mengacaukan kemampuan otot untuk secara efektif memulihkan dan membangun kondisinya kembali, bergitulah menurut sebuah penelitian yang dimuat di jurnal PLOS One. Namun, jika hanya minum satu gelas anggur atau bir mungkin tidak akan menimbulkan masalah, kata tim peneliti. Anda makan terlalu banyak Banyak dari kita mengatakan kepada diri sendiri bahwa, karena kita berolahraga, kita bisa makan apa pun yang kita inginkan. Pola pikir ini sebaiknya dihentikan, kata ahli gizi Jenna Braddock, RDN. Banyak peneletian menunjukkan, apa yang Anda makan lebih berpengaruh ke lingkar pinggang dibanding olahraga. Tak mengapa sesekali makan lebih banyak dari biasanya, hanya jangan jadikan itu sebagai kebiasaan. Anda tetap takut pada karbohidrat setelah latihan yang intens Setelah satu jam atau lebih berlatih intensitas tinggi, otot membutuhkan banyak glikogen untuk bangkit kembali dan tumbuh lebih kuat, kata Nancy Cohen, PhD, seorang profesor nutrisi di University of Massachusetts, Amherst. Karbohidrat sehat seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian-adalah sumber terbaik glikogen. Cohen mengatakan, Anda perlu mengonsumsi sekitar satu gram karbohidrat sehat perkilogram berat badan dalam waktu 60 menit setelah latihan. Anda tidak cukup minum air putih Banyak pelari meremehkan jumlah air yang harus mereka minum sebagai ganti keringat yang keluar dengan hanya memenuhi sekitar 50 persen saja, menurut penelitian yang ada di dalam International Journal of Sports Nutrition and Exercise Metabolism. Bahkan, latihan ringan yang hanya mengeluarkan sedikit keringar dapat menyebabkan dehidrasi ringan. Timbang diri Anda sebelum dan setelah latihan, saran Cohen. Untuk setiap gram berat badan yang hilang, Anda perlu minum dalam jumlah yang sama. Tidak memiliki rencana Jika Anda telah latihan cukup berat, Anda akan merasakan rasa lapar yang serius. Dan itu adalah waktu terburuk untuk mengambil keputusan soal makanan. Otak kita mendambakan makanan tinggi kalori dan kaya energi ketika lapar, kata penelitian dari Cornell University. Dorongan dari otak itu dapat menyebabkan kita memilih makanan yang tidak sehat. Tim Cornell menemukan, bahwa pembeli yang lapar 46 persen lebih akan membeli item makanan berkalori tinggi daripada pembeli yang kurang lapar. Pembeli lapar juga cenderung membeli makanan yang lebih tidak sehat. Lebih baik Anda membuat rencana sebelum
[GELORA45] Politisasi Agama Menodai Demokrasi ; Agama Dalam Pusaran Politik Indonesia
Politisasi Agama Menodai Demokrasi Jumat, 17 Maret 2017 | 13:58 http://www.beritasatu.com/blog/tajuk/5235-politisasi-agama-menodai-demokrasi.html Pilgub DKI Jakarta 2017 ternoda oleh maraknya kampanye yang mengangkat isu agama. Secara kasat mata spanduk-spanduk yang secara implisit mengajak warga tidak memilih kandidat tertentu lantaran berlainan agama, bertebaran di seantero Ibu Kota. Tak hanya itu, kampanye semacam itu juga menjadi viral di media sosial. Hal yang merisaukan, kampanye hitam berbalut isu agama intensitasnya meningkat menjelang pemungutan suara putaran kedua 19 April mendatang, meskipun durasi masa kampanye lebih singkat ketimbang saat putaran pertama. Kondisi ini menegaskan telah terjadi politisasi agama secara masif di Pilgub DKI Jakarta. Kita sangat prihatin dan cemas, di usia yang lebih dari tujuh dasawarsa, bangsa Indonesia masih belum mampu menyelesaikan persoalan yang seharusnya menjadi ranah pribadi masing-masing warga negara. Pada kenyataannya masih banyak kalangan yang mempersoalkan latar belakang suku dan agama. Mereka masih belum bisa menerima kalangan yang berbeda suku, agama, dan golongan sebagai saudara satu bangsa, yang memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam politik dan pemerintahan. Sebaliknya, mereka mengemas perbedaan itu sebagai senjata untuk menyerang lawan politiknya, dalam rangka menancapkan hegemoni mereka di pentas kekuasaan. Dalam kampanye Pilgub DKI Jakarta, dan juga saat Pilpres 2014, isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sengaja ditonjolkan untuk menenggelamkan visi, misi, dan program sang kandidat. Secara vulgar, isu SARA sengaja diangkat agar publik menjadikannya sebagai pertimbangan utama dalam memilih calon pemimpin. Masih digunakannya kampanye hitam berbalut SARA sebagai salah satu strategi pemenangan tentu merisaukan. Praktik itu mencerminkan etika berpolitik para politisi dan pendukungnya masih rendah. Sesuai tujuannya untuk menjatuhkan lawan politik, isu yang dijual dalam kampanye hitam sangat vulgar dan tidak mempertimbangkan aspek moral. Apa pun bisa menjadi komoditas kampanye hitam, asalkan lawan jatuh citranya di hadapan masyarakat pemilihnya. Masih maraknya kampanye hitam tentu saja cukup memprihatinkan dan berbahaya bagi pembangunan demokrasi ke depan. Sebab, masyarakat disuguhi informasi yang menyesatkan sebagai bahan pertimbangan mereka dalam memilih. Bangsa Indonesia seharusnya sudah meninggalkan persoalan identitas suku dan agama, dan tidak menjadikannya sebagai alat pemecah, melainkan sebagai kekuatan pemersatu. Bangsa Indonesia seharusnya sudah mengidentifikasi berbagai persoalan dan tantangan dalam perjalanan bangsa ini menuju usia seabad, agar kita menjadi bangsa yang maju dan besar, serta diperhitungkan dalam pergaulan global. Dalam konteks pilkada, masyarakat seharusnya diajak dan dididik untuk mencermati visi, misi, dan program masing-masing kandidat. Apakah yang dijanjikannya itu seturut dengan amanat konstitusi, dan sejauh mana kemaslahatannya bagi warga. Selanjutnya mengukur apakah yang dijanjikannya itu akan mampu diwujudkan. Sebab, hal-hal inilah yang sangat relevan dalam rangka memilih siapa calon gubernur terbaik yang layak memegang tongkat estafet kepemimpinan lima tahun ke depan. Upaya mengedepankan kampanye SARA adalah bentuk penyesatan dan pembodohan masyarakat. Tindakan itu pun justru akan merugikan kita semua sebagai bangsa. Sebab, calon yang akan dipilih ternyata hanya atas dasar pertimbangan latar belakang identitas suku dan agama, bukan apa yang akan dilakukan serta kapasitas dan integritasnya sebagai calon pemimpin. Menghadapi situasi ini, penyelenggara kampanye, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), juga aparat keamanan dan pemerintah daerah harus bersikap tegas, menurunkan spanduk-spanduk yang bersifat provokatif. Tindakan tegas harus dilakukan mengingat praktik kotor ini tidak semata terkait urusan kontestasi kepala daerah, tetapi harus disadari menjurus pada perpecahan bangsa. Selain itu, tokoh-tokoh masyarakat, khususnya tokoh agama hendaknya juga mampu berperan meredam pemikiran, sikap, dan tindakan yang masih mengarah pada penguatan politik identitas secara kontraproduktif. Para tokoh masyarakat dan tokoh agama diharapkan mampu menahan munculnya kampanye hitam yang mengusung isu SARA, dan intensif memberi pemahaman yang tidak menyesatkan publik. Kita tidak ingin kepala daerah yang menang kelak karena sokongan kampanye SARA. Masyarakat menghendaki calon pemimpin yang mampu mengartikulasikan visi dan misinya secara cerdas, yang mampu meyakinkan masyarakat bahwa mereka layak dipercaya karena kapasitas dan integritasnya. So Wee Ming 18 Maret pukul 1:20
[GELORA45] Presiden Jokowi undang masyarakat adat bahas hasil kongres di Istana
Presiden Jokowi undang masyarakat adat bahas hasil kongres di Istana Jumat, 17 Maret 2017 19:30 WIB | 2.335 Views Pewarta: Virna P Setyorini Presiden Joko Widodo (ANTARA /Puspa Perwitasari) “Tapi kami masih percaya Presiden Joko Widodo, paling tidak sampai kongres nanti dilaksanakan (18-19 Maret 2017). Semoga kami masih bisa kerja sama dengan konkret dan lebih cepat." Tanjung Gusta, Sumatera Utara (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo akan mengundang perwakilan masyarakat adat dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke Istana Negara untuk membahas hasil Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) V. "Beliau ingin mendengar sendiri hasil kongres nanti langsung dari panitia dan perwakilan masyarakat adat di provinsi," kata Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki usai pembukaan KMAN V di Kampung Tanjung Gusta, Sumatera Utara, Jumat. Sebelumnya Presiden dijadwalkan membuka kongres itu. Menurut Teten, Presiden batal hadir karena persoalan teknis, dan untuk itu Presiden akan mengundang masyarakat adat ke Istana. Kongres KMAN V dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mewakili Presiden Jokowi. Saat ditanya siapa saja yang akan hadir berdialog dengan Presiden nanti, Teten mengatakan akan menyerahkannya kepada AMAN. Yang jelas pertemuan tersebut akan diusahakan dapat terlaksana pekan depan. Terkait dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) masyarakat adat, menurut dia, Presiden lebih senang jika tugas-tugas yang hendak diberikan kepada satgas dikerjakan langsung oleh kementerian terkait. Pembentukan satgas, menurut dia, tidak akan terlalu efektif menyelesaikan persoalan masyarakat adat, dan jika alasannya soal ego sektoral sehingga berpikir membuat satgas, persoalannya tidak akan selesai dengan sebuah badan yang statusnya lebih rendah dari kementerian. Sekjen AMAN Abdon Nababan dalam pembukaan KMAN V mengatakan mendengar suara ketakutan dari pihak tertentu bahwa pengakuan terhadap masyarakat adat justru akan membuat mereka mendirikan negara baru. "Kalau begitu ada 1.128 negara jadinya, dan itu jelas tidak mungkin. Pengakuan terhadap keberadaan kami justru berarti negara menerima kami," ujar dia. Ia menyebut tahun 2017 menjadi akhir tahun dialog bagi masyarakat adat. "Kongres akan memutuskan dan mudah-mudahan tidak kembali ke jalur konfrontasi. Kami mau tetap berdialog tetapi semua penyelesaian terkait masyarakat adat harus dipercepat," katanya. Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 35 Tahun 2012 yang menyatakan Hutan Adat bukan hutan negara sudah berjalan empat tahun. Ia menyayangkan hingga saat ini baru 13.122,3 hektare (ha) lahan yang ditetapkan sebagai Hutan Adat. "Tapi kami masih percaya Presiden Joko Widodo, paling tidak sampai kongres nanti dilaksanakan (18-19 Maret 2017). Semoga kami masih bisa kerja sama dengan konkret dan lebih cepat," katanya. Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan pengakuan resmi negara atas Hutan Adat oleh Presiden di Istana untuk sembilan kelompok masyarakat hukum adat pada akhir 2016, bukanlah bagian akhir perjuangan. Pengakuan resmi Hutan Adat oleh negara tersebut merupakan rangkaian kebijakan hutan sosial yang menjadi kebijakan Presiden Jokowi yang telah ditegaskan implementasinya pada rapat terbatas tanggal 21 September 2016. Dalam kebijakan hutan sosial itu tercatat hasilnya hingga akhir Februari 2017 telah dilakukan penetapan areal kerja hutan sosial seluas 1.672 juta ha dan izin/akses/mou seluas 825.000 ha. Peruntukannya adalah hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, dan kemitraan yang semuanya meliputi sekitar 4.872 kelompok yang merangkum sekitar 146.318 Kepala Keluarga (KK). Editor: B Kunto Wibisono
[GELORA45] Pilgub DKI 150.000 Pemilih Tambahan di Tingkat Kota
Pilgub DKI 150.000 Pemilih Tambahan di Tingkat Kota Senin, 20 Maret 2017 | 14:20 http://sp.beritasatu.com/home/pilgub-dki-15-pemilih-tambahan-di-tingkat-kota/118685 Ilustrasi Pilgub DKI Jakarta [okezone] Berita Terkait § DPT Pilgub DKI Putaran Kedua Bertambah § Mantan Pengurus Gerindra Duren Sawit Nyatakan Dukung Ahok-Djarot § Penanganan Spanduk Provokatif di DKI Tak Cukup Persuasif § Paslon Putaran II Ditetapkan Malam Ini, KPU DKI: Petahana Wajib Cuti § Posisi Demokrat di Putaran Kedua: Bisa ke Kiri, Kanan atau Tengah [JAKARTA] Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta memastikan ada sedikitnya 150.000 pemilih tambahan dalam rekapitulasi daftar pemilihan sementara (DPS) yang saat ini sudah selesai dilakukan di tingkat Kota Administrasi. Pihak KPU Provinsi DKI Jakarta akan mengumumkan hasil penetapan DPS pada putaran kedua di berbagai kantor pemerintahan seperti kelurahan dan online mulai Rabu (22/3) setelah rekapitulasi di tingkat provinsi. Ketua Pokja Pendaftaran Pemilih KPU Provinsi DKI Jakarta Mochamad Sidik Sabri, mengatakan setelah melihat berbagai input data dari 5 KPU Kota dan 1 KPU Kabupaten di wilayah Jakarta, ada kenaikan jumlah pemilih tambahan di DPS. "Ada kenaikan jumlah pemilih sekitar 150.000-an orang, ini masih kita verifikasi lebih detail lagi di tingkat provinsi besok," ujar Sidik, Senin (20/3) pagi kepada SP. Ia mengungkapkan, setelah melakukan rekapitulasi di tingkat provinsi, maka data dari DPS yang sudah diverifikasi itu kan langsung segera diumumkan di kantor kelurahan dan wilayah publik yang mudah diakses. "Bisa juga diakses secara online nanti melalui website resmi KPU DKI, masyarakat yang belum terdata bisa mendatangi posko PPS terdekat," tambahnya. Sidik menyebutkan, untuk hari ini pihaknya masih melakukan training of trainer untuk persiapan bimbingan dan teknologi (bimtek) bagi petugas PPS. "Kita sedang siapkan bimtek dan DPS bersamaan, intinya semoga pelayanan lebih maksimal dengan adanya proses sosialisasi dan verifikasi yang lebih maksimal," tandasnya. [C-7]
[GELORA45] Komunitas Tionghoa turut berperan dalam perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Komunitas Tionghoa turut berperan dalam perjuangan Kemerdekaan Indonesia 20 Maret 2017 Oleh: Siauw Tiong Djin Baru-baru ini beredar sebuah youtube yang mementaskan pidato Anies Baswedan di hadapan para pendukung yang bernaung di FPI. Riziek Shibab, ketua FPI tampak mendengarkan uraian Anies dengan seksama. Di dalam acara tersebut Anies menggambarkan bagaimana orang tuanya adalah pendiri Partai Arab Indonesia (PAI) pada 1934. Iapun menegaskan bahwa komunitas Arab yang hadir dalam pembentukan PAI bersumpah sebagai orang-orang Indonesia dan menyatakan Indonesia sebagai tanah airnya. Padahal, demikian tutur Anies, pada waktu itu, Indonesia belum ada. Penuturan Anies sampai di titik ini tepat. Memang sikap hadirin keturunan Arab pada acara pembentukan PAI itu gagah dan memiliki visi politik yang sangat mengagumkan. Akan tetapi pernyataan Anies bahwa hanya keturunan Arab-lah yang berani bersikap demikian di zaman penjajahan Belanda, tidak benar dan menyimpang dari fakta sejarah. Diharap pernyataan ini keluar karena Anies kurang memahami latar belakang kakeknya AR Baswedan dan bagaimana PAI terbentuk di Semarang pada 1934. Bukan karena semata-mata berkeinginan menghilangkan peran komunitas Tionghoa di zaman penjajahan Belanda, hanya demi menunjukkan masyarakat Jakarta bahwa Ahok yang Tionghoa tidak se Indonesia Anies yang Arab. Marilah kita sejenak menengok ke sejarah perkembangan pers di zaman penjajahan Belanda. Bertambahnya jumlah orang Tionghoa yang menerima pendidikan pada awal abad ke 20 menyebabkan animo untuk membaca surat-surat kabar berkembang pula. Lahirlah perusahaan-perusahaan surat kabar yang dimiliki dan dipimpin oleh orang-orang Tionghoa. Yang terbesar pada waktu itu adalah Sin Po, Keng Po, Sin Tit Po dan Matahari. Bahasa yang digunakan dalam harian-harian yang terbit di zaman itu adalah Tionghoa Melayu, semacam bahasa se-hari-hari yang digunakan oleh orang-orang Tionghoa. Para akhli bahasa bisa memastikan bahwa sebenarnya bahasa Tionghoa Melayu yang digunakan pers Tionghoa ini sangat berperan dalam perkembangan bahasa Indonesia. Karena distribusi surat-surat kabar ini jauh melebihi distribusi surat-surat kabar Indonesia dan Eropa lainnya, surat-surat kabar Tionghoa, terutama Sin Po (Jakarta), Sin Tit Po (Surabaya) dan Matahari (Semarang) berperan besar dalam menyebar-luaskan berita mengenai gerakan kemerdekaan. Banyak pembaca non Tionghoa, termasuk orang-orang Arab membacanya. Tokoh-tokoh politik nasional seperti Tjipto Mangunkusumo, Mohamad Yani, Soekarno dan Hatta kerap menulis artikel-artikel di Sin Tit Po dan Matahari. Sin Tit Po dan Matahari merupakan terompet-terompet Partai Tionghoa Indonesia (PTI), yang didirikan dan dipimpin oleh Liem Koen Hian di Surabaya pada 1932. Bertentangan dengan apa yang Anies nyatakan di acara FPI disinggung di atas, PTI dengan tegas menyatakan Indonesia adalah tanah air komunitas Tionghoa di Indonesia. Lebih dari itu, para tokoh partai tersebut dengan tegas mendukung gerakan mencapai Indonesia merdeka. Sebuah sikap gagah berani karena ini dideklarasikan di zaman penjajahan Belanda yang telah mengasingkan banyak pejuang kemerdekaan ke Boven Digul dan pulau-pulau lain di luar Jawa. Sikap anti Belanda dan kemudian anti Jepang dengan jelas dicanangkan dalam Sint Tit Po dan Matahari. Dan ajakan para tokoh PTI dan para wartawan kedua surat kabar ini agar komunitas Tionghoa menjadi orang Indonesia kerap keluar dalam bentuk tulisan-tulisan. Para surat kabar tersebut mengerjakan pula wartawan-wartawan non Tionghoa, di antaranya AR Baswedan. Bahkan AR Baswedan berkembang sebagai wartawan kawakan karena ia bekerja di surat-surat kabar yang dipimpin oleh orang-orang Tionghoa. AR Baswedan merupakan sahabat karib Liem Koen Hian dan Siauw Giok Tjhan. Ia bekerja sebagai wartawan di harian Sin Tit Po yang dipimpin oleh Liem Koen Hian di Surabaya. Di situlah ia bekerja sama erat dengan wartawan muda Siauw Giok Tjhan. Pada waktu Kwee Hing Tjiat, seorang tokoh jurnalisme Tionghoa, mendirikan harian Matahari di Semarang pada 1934, AR Baswedan, Tjoa Tjie Liang dan Siauw Giok Tjhan pindah ke Semarang untuk menjadi wartawan-wartawan di harian tersebut. Terinspirasi oleh kegiatan PTI dan komitmen para tokoh Tionghoa mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia, AR Baswedan memutuskan untuk mendirikan Partai Arab Indonesia. Hasrat ini didukung oleh Liem Koen Hian, Kwee Hing Tjiat dan Siauw Giok Tjhan. Atas bantuan mereka inilah, Partai Arab Indonesia dibentuk dan AR Baswedan dipilih sebagai ketuanya di Semarang pada 1934. Hubungan baik antara AR Baswedan dengan Siauw Giok Tjhan terus berjalin di zaman kemerdekaan. Kedua-duanya masuk dalam kancah politik nasional baik di kabinet-kabinet pada awal kemerdekaan maupun Badan pekerja KNIP. Kedua-duanya sangat mendukung pluralisme sebagai manifestasi Bhinneka Tunggal Ika. Saya yakin kedua tokoh perjuangan
[GELORA45] Fw: Komunitas Tionghoa turut berperan dalam perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Komunitas Tionghoa turut berperan dalam perjuangan Kemerdekaan Indonesia 20 Maret 2017 Oleh: Siauw Tiong Djin Baru-baru ini beredar sebuah youtube yang mementaskan pidato Anies Baswedan di hadapan para pendukung yang bernaung di FPI. Riziek Shibab, ketua FPI tampak mendengarkan uraian Anies dengan seksama. Lihat: https://youtu.be/spzMHo7AShQ Di dalam acara tersebut Anies menggambarkan bagaimana orang tuanya adalah pendiri Partai Arab Indonesia (PAI) pada 1934. Iapun menegaskan bahwa komunitas Arab yang hadir dalam pembentukan PAI bersumpah sebagai orang-orang Indonesia dan menyatakan Indonesia sebagai tanah airnya. Padahal, demikian tutur Anies, pada waktu itu, Indonesia belum ada. Penuturan Anies sampai di titik ini tepat. Memang sikap hadirin keturunan Arab pada acara pembentukan PAI itu gagah dan memiliki visi politik yang sangat mengagumkan. Akan tetapi pernyataan Anies bahwa hanya keturunan Arab-lah yang berani bersikap demikian di zaman penjajahan Belanda, tidak benar dan menyimpang dari fakta sejarah. Diharap pernyataan ini keluar karena Anies kurang memahami latar belakang kakeknya AR Baswedan dan bagaimana PAI terbentuk di Semarang pada 1934. Bukan karena semata-mata berkeinginan menghilangkan peran komunitas Tionghoa di zaman penjajahan Belanda, hanya demi menunjukkan masyarakat Jakarta bahwa Ahok yang Tionghoa tidak se Indonesia Anies yang Arab. Marilah kita sejenak menengok ke sejarah perkembangan pers di zaman penjajahan Belanda. Bertambahnya jumlah orang Tionghoa yang menerima pendidikan pada awal abad ke 20 menyebabkan animo untuk membaca surat-surat kabar berkembang pula. Lahirlah perusahaan-perusahaan surat kabar yang dimiliki dan dipimpin oleh orang-orang Tionghoa. Yang terbesar pada waktu itu adalah Sin Po, Keng Po, Sin Tit Po dan Matahari. Bahasa yang digunakan dalam harian-harian yang terbit di zaman itu adalah Tionghoa Melayu, semacam bahasa se-hari-hari yang digunakan oleh orang-orang Tionghoa. Para akhli bahasa bisa memastikan bahwa sebenarnya bahasa Tionghoa Melayu yang digunakan pers Tionghoa ini sangat berperan dalam perkembangan bahasa Indonesia. Karena distribusi surat-surat kabar ini jauh melebihi distribusi surat-surat kabar Indonesia dan Eropa lainnya, surat-surat kabar Tionghoa, terutama Sin Po (Jakarta), Sin Tit Po (Surabaya) dan Matahari (Semarang) berperan besar dalam menyebar-luaskan berita mengenai gerakan kemerdekaan. Banyak pembaca non Tionghoa, termasuk orang-orang Arab membacanya. Tokoh-tokoh politik nasional seperti Tjipto Mangunkusumo, Mohamad Yani, Soekarno dan Hatta kerap menulis artikel-artikel di Sin Tit Po dan Matahari. Sin Tit Po dan Matahari merupakan terompet-terompet Partai Tionghoa Indonesia (PTI), yang didirikan dan dipimpin oleh Liem Koen Hian di Surabaya pada 1932. Bertentangan dengan apa yang Anies nyatakan di acara FPI disinggung di atas, PTI dengan tegas menyatakan Indonesia adalah tanah air komunitas Tionghoa di Indonesia. Lebih dari itu, para tokoh partai tersebut dengan tegas mendukung gerakan mencapai Indonesia merdeka. Sebuah sikap gagah berani karena ini dideklarasikan di zaman penjajahan Belanda yang telah mengasingkan banyak pejuang kemerdekaan ke Boven Digul dan pulau-pulau lain di luar Jawa. Sikap anti Belanda dan kemudian anti Jepang dengan jelas dicanangkan dalam Sint Tit Po dan Matahari. Dan ajakan para tokoh PTI dan para wartawan kedua surat kabar ini agar komunitas Tionghoa menjadi orang Indonesia kerap keluar dalam bentuk tulisan-tulisan. Para surat kabar tersebut mengerjakan pula wartawan-wartawan non Tionghoa, di antaranya AR Baswedan. Bahkan AR Baswedan berkembang sebagai wartawan kawakan karena ia bekerja di surat-surat kabar yang dipimpin oleh orang-orang Tionghoa. AR Baswedan merupakan sahabat karib Liem Koen Hian dan Siauw Giok Tjhan. Ia bekerja sebagai wartawan di harian Sin Tit Po yang dipimpin oleh Liem Koen Hian di Surabaya. Di situlah ia bekerja sama erat dengan wartawan muda Siauw Giok Tjhan. Pada waktu Kwee Hing Tjiat, seorang tokoh jurnalisme Tionghoa, mendirikan harian Matahari di Semarang pada 1934, AR Baswedan, Tjoa Tjie Liang dan Siauw Giok Tjhan pindah ke Semarang untuk menjadi wartawan-wartawan di harian tersebut. Terinspirasi oleh kegiatan PTI dan komitmen para tokoh Tionghoa mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia, AR Baswedan memutuskan untuk mendirikan Partai Arab Indonesia. Hasrat ini didukung oleh Liem Koen Hian, Kwee Hing Tjiat dan Siauw Giok Tjhan. Atas bantuan mereka inilah, Partai Arab Indonesia dibentuk dan AR Baswedan dipilih sebagai ketuanya di Semarang pada 1934. Hubungan baik antara AR Baswedan dengan Siauw Giok Tjhan terus berjalin di zaman kemerdekaan. Kedua-duanya masuk dalam kancah politik nasional baik di kabinet-kabinet pada awal kemerdekaan maupun Badan pekerja KNIP. Kedua-duanya sangat mendukung pluralisme sebagai manifestasi Bhinneka Tunggal Ika.
Re: [GELORA45] Musuh Ahok bukan Paslon 3, tapi SARA
Sungguh sangat JITUUU, ...! Musuh Ahok bukan Paslon No.3, tapi SARA! Tegas Adian Napitupulu, ... Setiap warga boleh-boleh saja memilih paslon atas dasar kedekatan pribadi, baik sesama kampung, sesama suku, sesama etnis maupun seAGAMA, ... tetapi, TIDAK seharusnya menghimbau, menyerukan bahkan mengeluarkan fatwa MELARANG orang ataupun umat nya memilih Paslon tertentu berdasarkan SARA! Disinilah masalah serius yang harus menjadi PERHATIAN masyarakat dan dijaga baik-baik oleh Pemerintah yang berkuasa, ... dalam hal ini KPU berserta aparat HUKUM bisa mengambil ketegasan menindak pihak-pihak pelanggar HUKUM, bukan membiarkan berlarut yang akan mengancam PERPECAHAN Persatuan Bangsa! Dengan belajar menjalankan DEMOKRASI dalam koridor ketentuan yang telah ditetapkan bersama, dengan adanya ketegasan menegakkan HUKUM sebaik-baiknya inilah terjadi proses pembelajaran DEMOKRASI yang SEHAT. TIDAK membiarkan sementara kekuatan menggunakan SARA untuk memenangkan paslon yang kurang bahkan tidak baik! Salam-demokrasi, ChanCT From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Friday, March 17, 2017 3:35 AM Ray menuturkan, sah-sah saja seseorang memilih figur pilihannya sebagai pemimpin atas dasar individual. Misalnya karena seagama, satu suku, karena ketampanan atau kecantikan seseorang. "Tetapi jelas salah kalau dihimbau apalagi sampai pakai fatwa nggak boleh dipilih karena agamanya berbeda, sukunya berbeda, warna kulitnya berbeda. Itu salah dalam demokrasi," bilang aktivis dari LIMA itu. ... Peneliti senior CSIS, J Kristiadi, menambahkan, bila isu SARA tidak segera dihilangkan, maka masa depan Republik ini bisa terancam. "Kalau pertarungan politik sudah menggunakan isu primordial , ini sudah rute menuju kehancuran negara ini," ucapnya. ... Adian Napitupulu: Musuh Ahok bukan Paslon 3, tapi SARA Adian Napitupulu: Musuh Ahok bukan Paslon 3, tapi SARA - Wartakota Ketika orang mempersoalkan etnis seseorang, suku seseorang, maka sebenarnya demokrasi kita sedang terancam Rabu, 1 Maret 2017 17:54 Adian Napitupulu dalam diskusi bertajuk 'Demokrasi dan Tantangan Kebhinekaan' sekaligus deklarasi dukungan Poros Widya Chandra kepada Ahok-Djarot di Jalan Widya Chandra X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2017). WARTA KOTA, KEBAYORANBARU - Politisi PDI perjuangan, Adian Napitupulu mengatakan, yang menjadi musuh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada putaran dua nanti bukan pasangan calon nomor 3, yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Menurut dia, musuh Ahok sebenarnya adalah isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Dikatakan Anggota DPR itu, demokrasi yang sebenarnya tidak mempersoalkan masalah agama dan ras seseorang. Siapapun bisa menjadi pemimpin. Sayangnya, proses demokrasi dalam bentuk Pilkada di DKI Jakarta dikacaukan oleh isu SARA. "Ketika orang mempersoalkan etnis seseorang, suku seseorang, maka sebenarnya demokrasi kita sedang terancam," kata Adian dalam diskusi berta juk 'Demokrasi dan Tantangan Kebhinekaan' sekaligus deklarasi dukungan Poros Widya Chandra kepada Ahok-Djarot di Jalan Widya Chandra X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2017). Adian mencontohkan figur Presiden Joko Widodo yang membuktikan siapa pun bisa menjadi pemimpin. "Jokowi adalah buah demokrasi. Dia bukan siapa-siapa, bukan anak siapa-siapa, tapi bisa jadi Presiden. Itulah demokrasi," tandasnya. Sementara itu pengamat politik Ray Rangkuti, mengungkapkan, baru kali ini rakyat Jakarta disuguhi isu SARA yang begitu masif dalam Pemilukada. "Ada yang bilang, kan nggak apa-apa pilih si anu karena agamanya sama. Memang itu boleh, tidak dilarang, cuma derajat demokrasinya rendah," ujar Ray. Ray menuturkan, sah-sah saja seseorang memilih figur pilihannya sebagai pemimpin atas dasar individual. Misalnya karena seagama, satu suku, karena ketampanan atau kecantikan seseorang. "Tetapi jelas salah kalau dihimbau apalagi sampai pakai fatwa nggak boleh dipilih karena agamanya berbeda, sukunya berbeda, warna kulitnya berbeda. Itu salah dalam demokrasi," bilang aktivis dari LIMA itu. Menurut Ray, dalam demokrasi kita mencari pemimpin untuk melayani kita sebagai warga negara, dan proses ini tidak mengenal agama, suku, dan lain-lai n. "Persoalan bangsa ini tidak sejahtera bukan karena uang kita tidak ada, Sumber Daya Alam kita tidak ada, orang kita tidak pintar. Yang membuat kita tidak sejahtera karena banyak pemimpinnya suka korupsi. Musuh kita sebenarnya adalah korupsi dan koruptor," bilang Rey. Peneliti senior CSIS, J Kristiadi, menambahkan, bila isu SARA tida k segera dihilangkan, maka masa depan Republik ini bisa terancam. "Kalau pertarungan politik sudah menggunakan isu primordial, ini sudah rute menuju kehancuran negara ini," ucapnya.
Fw: [GELORA45] Cara Bekasi dan Purwakarta menjamin kebebasan beragama
From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Friday, March 17, 2017 8:34 AM Cara Bekasi dan Purwakarta menjamin kebebasan beragama Isyana ArthariniWartawan BBC Indonesia a.. 2 jam lalu Kirim Hak atas fotoAMAN ROCHMAN/AFP/GETTY IMAGESImage captionKomnas HAM menyatakan ada kemajuan dalam upaya pemerintah daerah melindungi kebebasan beragama dan berkeyakinan, meski belum cukup banyak. Dua kota dan kabupaten menjadi contoh bagaimana penegakan hukum dan aturan bisa menjadi cara untuk menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan baik bagi kelompok mayoritas maupun minoritas. Langkah Pemerintah Kota Bekasi dalam mengeluarkan Surat Izin Perintah Mendirikan Bangunan (SIPMB) kepada panitia Gereja Santa Clara, Bekasi Utara diakui oleh Komnas HAM sebagai contoh baik pemerintah daerah dalam melindungi dan memenuhi hak kebebasan beragama dan berkeyakinan. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan bahwa sejak 2009, mereka melihat "tingginya intoleransi" dan kemudian mengatasinya melalui deklarasi antarumat, agar muncul persepsi dan pemahaman yang sama atas toleransi. Pemerintah kota Bekasi kemudian bisa melakukan acara perayaan Natal bersama di Kota Bekasi pada 2016 yang, menurut Rahmat, "dihadiri sampai 50.000 orang". "April (2016) kita lakukan lagi deklarasi antarumat beragama, yang hadir lebih banyak lagi," tambahnya. "Kita buat wadahnya, majelis umat, sampai ke (tingkat) kelurahan-kelurahan, sehingga itulah nanti yang mengurus persoalan-persoalan umat berkenaan dengan perizinan rumah ibadah." a.. Komnas HAM: Pemda mulai berani atasi aksi intoleran b.. MUI membantah disebut 'mendorong' pelanggaran kebebasan beragama Rahmat mengakui bahwa pemerintahan kotanya menghadapi banyak penolakan dari masyarakat intoleran terkait upaya menjamin kebebasan beragama dan mengeluarkan surat izin mendirikan gereja. "Karena ini menyangkut persepsi mayoritas, minoritas, justru sekarang saya sebagai kepala daerah, persepsi itu harus hilang. Yang ada adalah hak dan kewajiban. Pada saat semua warga masyarakat punya kedudukan yang sama maka mereka jug a memiliki hak dan kewajiban yang sama. Kalau kepala daerahnya takut tidak populis karena kebijakan itu, jangan jadi kepala daerah," tambah Rahmat. Sementara itu, Kabupaten Purwakarta juga mendapat pengakuan yang sama dari Komnas HAM sebagai contoh pemda yang memenuhi hak kebebasan beragama karena menyediakan ruang ibadah bagi semua agama di setiap sekolah sejak Desember 2016 lalu. Image captionBupati Purwakarta (pakaian putih) Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran Nomor 450/2621/Kesra tentang Jaminan Melaksanakan Ibadah Berdas arkan Keyakinan. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan bahwa dia juga menghadapi "tantangan psikologis" dalam menerapkan aturan soal ruang ibadah di sekolah-sekolah. "Psikologinya adalah rasa takut dari guru itu sendiri, misalnya takut besok ada yang nggeruduk, seperti itulah." Bagaimana kemudian meyakinkan para guru yang takut atau bahkan elemen intoleran terhadap kebijakan ini? "Regulasi pemimpin untuk tidak main dalam wacana politik yang bersifat partisan agama. Itu saja. Artinya pemimpin tidak boleh khawatir akan kehilangan publik pemilih konstituennya dengan memberikan ruang bagi orang yang anti-pluralisme untuk mengintervensi kebijakan untuk mendapat kompensasi dukungan politik. Ruang mereka (kelompok intoleran) kan tumbuh dan berkembang karena mendapat kompensasi dalam bentuk dukungan politik," kata Dedi. Koordinator Desk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Komnas HAM, Jayadi Damanik mengakui bahwa ada "kemajuan setahap demi setahap" dalam upaya pemerintah daerah melindungi kebebasan beragama dan berkeyakinan, meski "belum banyak, tapi kita hargai". a.. Polisi 'jalin simbiosis mutualisme' dengan ormas b.. Alasan pembubaran acara Natal di Bandung 'mengada-ada' "Kami intensif berinteraksi, bertukar pikiran, menjelaskan, mendorong sejumlah pemerintah daerah agar merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku ," ujarnya. Pendekatan dialog Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa dalam berbagai persoalan yang membatasi kebebasan beragama dan berkeyakinan, polisi melihat bahwa "persoalannya adalah persoalan komunikasi, kadang-kadang". "Kita berusaha untuk menyelesaikannya ini, penekanan utamanya adalah penekanan pada pencegahan. Tapi kalau untuk upay a represif, opresif, penegakan hukum, penindakan, itu adalah last resort (pilihan terakhir). Kota besar seperti Jakarta cukup kekuatannya, tapi kalau di daerah terpencil seperti waktu itu di Cikeusik (Ahmadiyah), anggota cuma lima hingga enam orang, massanya 100, ya dia juga takut," ujar Tito. Oleh karena itu, menurut Tito, polisi mengembangkan kemampuan intelijen untuk mendapatkan informasi pertama terkait potensi bentrokan, sehingga bisa langsung mengirim personel. "Kita lihat juga beberapa tempat yang (ada) Ahmadiyah, yang komunikasinya baik dengan masyarakat setempat, nggak
[GELORA45] Re: Re. [02]: *Kejam tapi realistis .......*
Bung Dorpi, kesimpulan Hidup ini tidak pernah ada CINTA, tentu SALAH! Sekalipun benar untuk sementara orang, ... Tapi, kenyataan ada dan banyak kisah CINTA itu terjadi dan berlansung sampai ajal berakhir, ... yang menjadi masalah, menurut saya tentunya, bagaimana kita bersikap dan memandang kehidupan itu! Pada saat GADIS cantik itu begitu beratnya menempatkan “KEKAYAAN” sebagai idaman, dia jadi memasukkan dirinya dalam “KAPITAL” dalam kehidupanh cintanya. Cinta, ... duit! Dari sudut pandang kapitalisme, menjadi PERTUKARAN antara kecantikan dan uang. Dan, ... berdasarkan hukum-alam dan prinsip perdagangan, kecantikan si Gadis ini akan menurun dari tahun ketahun sedang sebaliknya kapital yang bergulir bisa naik daria tahun ketahun. Disatu saat akan terjadi, si Gadis akan tersingkirkan, diacampakkan dan diganti gadis lain, ... Tapi, tentunya juga bisa terjadi kebalikkannya, saat perusahaan jatuh ambruk akibat digempur krismon, pemuda kaya itu yang ditinggalkan si Gadis untuk mendapatkan lelaki yang lebih KAYA! Karena itulah impian si GADIS. Hehehee, ... Lalu, ... yang kejam itu siapa? Itulah jalan pilihan yang diambilnya sendiri! Jadi, kalau tidak hendak kekejaman itu yang terjadi, BENAR saran yang diajukan pemuda bergaji tinggi dari JP. Morgan ini, “berusahalah anda sendiri berpenghasilan $500 ribu!” Dan kalau boleh saya tambahkan, carilah pemuda yang setia dan jujur dan, ... bisa mendampingi kehidupan anda sebaik-baiknya dengan penuh kasih-sayang, Hidup bersama seumur-hidup! Tidak terganggu oleh derita kemiskinan juga tidak tergila oleh gemerincingnya dollar! Salam-bahagia, ChanCT From: B.DORPI P. Sent: Wednesday, March 22, 2017 5:08 AM *Kejam tapi realistis ...* Pertanyaan seorang gadis di sebuah forum netizen di US: Apakah yg harus saya lakukan untuk dapat menikah dg pria kaya ? "Usia saya 25 tahun, saya sangat cantik dan berselera tinggi" "Saya berharap menikah dg pria kaya dg penghasilan minimal $500 ribu/tahun (+/-Rp.5,5M) atau lebih" _"Saya tidak matre, tapi sangat realistis."_ "Di New York penghasilan sebesar itu hanya termasuk kelas menengah." "Adakah pria di forum ini yg berpenghasilan > $500 ribu per tahun & ingin menikahi saya ?" "Di manakah saya bisa bertemu pria kaya yg ingin menikahi saya ?" Berikut Jawaban dari seorang ahli keuangan Wall Street Financial : Dear Gadis Jelita, ... Saya membaca open email anda dg sangat antusias & Saya yakin sebenarnya banyak gadis2 yg memiliki pertanyaan senada dgn Anda. Izinkan saya menganalisa situasi Anda dari sudut pandang investor profesional. Penghasilan tahunan saya lebih dari $ 500 ribu yg tentu memenuhi kriteria Anda. Jadi, saya harap setiap orang percaya bahwa jawaban saya cukup kredibel & tidak membuang waktu. Dari sudut pandang seorang pebisnis, menikah dgn Anda adalah keputusan yg buruk. Alasannya sangat sederhana & akan saya uraikan berikut... Sebenarnya apa yg ingin Anda lakukan adalah PERTUKARAN antara kecantikan dan uang. Prinsipnya Si A akan menyediakan kecantikan & si B akan membayar untuk itu. Kelihatannya adil dan cukup wajar, tp ada permasalahan fatal di sini. Kecantikan Anda akan sirna, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa alasan yg jelas. Penghasilan saya akan meningkat dari tahun ke tahun. Tapi, Anda tidak akan bertambah cantik tiap tahunnya. Karena itu dari sudut pandang ekonomi: saya disebut aset yg ter-apresiasi sedangkan Anda adlh aset yg ter-depresiasi. Depresiasi yg Anda alami bukan depresiasi normal, tapi depresiasi eksponensial. Jika hanya ini aset Anda, nilai Anda akan sangat mencemaskan 10 tahun kemudian. Dgn menggunakan istilah yg kami gunakan di Wall Street, setiap perdagangan memiliki sebuah posisi. Berpacaran dg Anda juga memiliki posisi perdagangan. Jika nilai aset yg didagangkan menurun, maka kami akan segera menjualnya. Bukan ide yg baik untuk mempertahankan nya. Begitu juga dg pernikahan yg Anda inginkan. Mungkin perkataan saya kejam, tapi untuk membuat keputusan bijak, aset yang menurun nilainya akan lebih baik dijual atau disewakan. Pria dg penghasilan $ 500 ribu tentu bukan orang bodoh. Kami akan berpacaran dengan Anda, tapi tidak akan menikahi Anda. Saran saya, lupakan mencari petunjuk bagaimana cara menikahi pria kaya. Usahakan agar Anda dapat membuat diri Anda kaya dgn berpenghasilan $ 500 ribu, itu lebih berpeluang ketimbang mencari pria kaya yg bodoh. Semoga jawaban saya dapat membantu anda. Tertanda, JP Morgan. Whaa, ha, ha. . . . A very very goodone. So, there is NO love in Living ? ! ? Yang ada cuman Ketergantungan dan Jual-Beli !!! Welcome to The Real World of Humanity. Everybody uses one-and-the-other, both the User and the Used. C'est la vie . . . B. Dorpi
[GELORA45] Fw: Bambang Tri, Pendiri RCTI, Tersingkir Atau Disingkirkan Hary Tanoe?
From: B.DORPI P. Sent: Wednesday, March 22, 2017 6:37 AM Bung Derek . . . Apa itu SEJARAH . . . SEJARAH adalah Senantiasa HIS STORY dan Bukan HISTORY . . . Dunia dan Kebenaran senantiasa berpihak kepada Yang Berkuasa . . . kini . . . L'hidtoire toujours se repete . . . [sejarah senantiasa berulang] . . . BADU SejarahwanAmatir http://www.rmol.co/read/2017/03/17/284153/Bambang-Tri,-Pendiri-RCTI,-Tersingkir-Atau-Disingkirkan-Hary-Tanoe- JUM'AT, 17 MARET 2017 , 11:37:00 WIB Bambang Tri, Pendiri RCTI, Tersingkir Atau Disingkirkan Hary Tanoe? OLEH: DEREK MANANGKA "COBA kau lihat ini", berkata Jongkie Sugiarto sambil memperlihatkan sebuah 'batu' persegi berdiameter sekitar 15 cm. Yang diperlihatkannya sebuah batu prasasti yang menandai persemian gedung PT Bimantara Citra atau lasim dikenal Bimantara. Bimantara sendiri merupakan perusahaan swasta yang didirikan oleh Bambang Trihatmodjo atau Bambang Tri. Bambang adalah salah seorang putera penguasa Orde Baru, Jenderal Besar Soeharto - Presiden ke-2 RI. Sementara Jongkie, merupakan orang kepercayaan Bambang Tri. Bambang antara lain dikenal sebagai pengusaha swasta yang berada di balik berdirinya Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), televisi swasta pertama Indonesia. Bimantara berdiri tahun 1982, sedangkan RCTI tahun 1989. Bimantara pernah masuk di pasar modal sebagai perusahan publik. Bimantara dan RCTI lahir berkibar di era masa jayanya pemerintahan Orde Baru. Kedua perusahaan dianggap sebagai unit usaha yang patut ditiru kinerjanya. Itu sebabnya kehadiran Bambang Tri sebagai pendiri Bimantara dan RCTI, seakan menjadi salah satu simbol keberhasilan pengusaha swasta. Sekalipun tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi pada tatanan tertentu Bambang Tri dianggap mewakili kalangan pengusaha pribumi. Yah, tidak pernah dinyatakan demikian, karena pada era itu penyebutan pribumi dan non-pribumi, secara resmi dilarang. Tujuannya untuk mencegah terjadinya polarisasi di masyarakat berdasarkan pembatas SARA. Keterwakilan Bambang Tri dirasakan sebagai sebuah pergeseran dalam dunia bisnis swasta, sebab pada saat itu dominasi kalangan pengusaha non-pri dinilai relatif sudah demikian kuat. Oleh sebab itu sekalipun ada semacam ketidaksukaan atau kecemburuan atas suksesnya seorang anak Presiden di dunia bisnis, tetapi diam-diam keberhasilan Bambang Tri disambut baik. Seakan ada yang ikut mengibarkan bendera Bimantara dan RCTI setinggi mungkin, walaupun yang mengibarkan bendera, bukanlah pemilik. Jadi Bimantara dan RCTI menjadi semacam simbol kebangkitan konglomerat pribumi. Simbol kebangkitan ini secara diam-diam memang tetap mendapat kritikan. Terutama dari sejumlah kalangan yang hanya melihat Presiden Soeharto dan keluarganya secara hitam atau putih. Presiden Soeharto yang berkuasa 1966-1998, dianggap memberikan konsesi yang begitu banyak kepada kroni-kroninya yang kebanyakan non-pri. Belum berhenti anggapan itu, perlakuan istimewa Soeharto sudah beralih kepada anggota keluarganya, Bambang Tri. Akhirnya di kalangan masyarakat berkembang semacam persepsi yang sifatnya ambigu. Senang melihat Bambang Tri berhasil, tapi tidak suka dengan ayahnya sebagai Presiden yang memiliki kewenangan untuk berpihak. Jongkie memperlihatkan prasasti Bimantara Citra, dalam rangka mengekspresikan kekecewaannya terhadap sikap Hary Tanoe. Jongkie dan Hary Tanoe, sama-sama non-pri. Keduanya juga pemeluk agama Nasrani dan rajin ke gereja. Tapi banyak hal yang membedakan keduanya. Karakter mereka kontradiktif. Jongkie seorang terbuka dan blak-blakan, Hary Tanoe tidak demikian. Jongkie merupakan seorang pengabdi tulen kepada Bambang Tri, berdasarkan latar belakang profesional. Di perusahaan milik Bambang Tri yang dijalankan Jongkie, rekrutmen karyawan yang dilakukannya secara multi ras, multi etnis dan multi keyakinan. Sarjana teknik lulusan Jerman (sebelum Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu) itu merupakan seorang ahli mesin mobil. Khususnya mobil Mercedes. Keahlian dalam bidang otomotif bercampur dengan kemitmen, loyalitas dan kejujurannya, membawa Jongkie dipercaya oleh keluarga Presiden Soeharto. Kepercayaan ini meluas, menjadi kepercayaan negara, khususnya Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) dan Sekretariat Negara. Sebab pada akhirnya Jongkie dipercaya negara untuk merawat semua kendaraan Mercedes yang digunakan Presiden Soeharto, termasuk pengganti Soeharto: Habibie, Gus Dur dan Megawati. Penilaian baik tidaknya kondisi kendaraan yang digunakan Presiden, bukan ditentukan oleh Paspampres, tetapi oleh Jongkie. Jeep Komando yang biasa digunakan untuk melakukan pemeriksaan defile, boleh tidaknya dikendarai oleh Presiden dan Panglima ABRI atau TNI, ditentukan Jongkie Sugiarto. Merawat kendaraan RI-1, sama artinya dengan menjaga keselamatan orang tua dan eyang dari semua anggota keluarga Cendana. Dengan posisi tersebut, Jongkie tak ubahnya dengan seorang pengawal pribadi Pak Harto. Dari sana
Fw: [GELORA45] Dosen IAIN: Pidato Ahok di Pulau Seribu Murni untuk Yakinkan Warga
From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, March 21, 2017 11:08 PM Selasa 21 Mar 2017, 15:46 WIB Sidang Ahok Dosen IAIN: Pidato Ahok di Pulau Seribu Murni untuk Yakinkan Warga Haris Fadhil - detikNews Foto: Haris Fadhil/detikcom Jakarta - Dosen IAIN Raden Intan Lampung Ahmad Ishomuddin, yang dihadirkan oleh pihak terdakwa dalam persidangan, menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak bermaksud menjelekkan agama saat menyebut Surat Al-Maidah ayat 51 ketika bertemu dengan warga di Kepulauan Seribu. Ahok, menurutnya, hanya berusaha meyakinkan warga soal program kerja. "Kata itu dimaksudkan untuk meyakinkan audiens supaya mau terima program yang ditawarkan, bukan untuk mengejek agama," ujar Ahmad, memberikan pendapat sebagai ahli dalam sidang lanjutan Ahok, di auditorium Kementan, Jl RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017). Menurutnya, penyebutan Surat Al-Maidah ayat 51 ada kemungkinan dilakukan karena pengalaman masa lalu. Dalam persidangan pekan lalu memang disinggung soal kampanye hitam saat Ahok maju dalam Pilgub Bangka Belitung pada 2017. "Kira-kira menurut saya itu terlintas di pikirannya pada pengalamannya di masa yang lalu," imbuh Ahmad. Baca juga: Ini Pernyataan Ahok yang Dianggap Jaksa Nodai Agama Penilaian ini disampaikan Ahmad setelah menonton video pidato Ahok di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Video ini ditunjukkan saat dia diperiksa di Bareskrim Polri sebagai ahli dalam kasus penodaan agama yang menyeret Ahok. Majelis hakim juga menanyakan tentang sikap keagamaan MUI yang dikeluarkan terkait dengan kasus Ahok. Ahmad menyoroti poin yang menyangkut pandangan MUI yang menyebut Ahok melakukan penistaan agama tanpa ada proses klarifikasi. "Ada poin-poin yang saya setuju, seperti kedamaian antar-umat beragama harus tetap dijaga. Tapi dalam putusan-putusan yang tidak tabayun saya tidak sepakat," imbuhnya. Sikap keagamaan MUI yang dikeluarkan pada 11 Oktober 2016, menurutnya, menjadi pegangan terkait dengan demonstrasi yang menuntut proses hukum Ahok. "Yang saya ketahui bahwa sikap keagamaan MUI itu menjadi pemicu persoalan ini menjadi besar, karena kesimpulannya antara lain menjadi dasar diajukan ke Bareskrim, karena kesimpulannya menyatakan Pak Basuki menghina Alquran dan juga ulama," kata Ahmad. "Padahal Pak Basuki tidak menyebut bunyi Al-Maidah 51 dan hanya menyebut orang, bisa jadi orang biasa, bisa jadi politisi, bisa jadi ulama, dan MUI tidak melakukan klarifikasi ke Kepulauan Seribu dan tidak memanggil Basuki Tjahaja Purnama untuk mengklarifikasi hal tersebut," imbuh Ahmad. Jaksa mendakwa Ahok melakukan penodaan terhadap agama karena dianggap menggunakan Surat Al-Maidah 51 untuk kepentingan pilkada. (fdn/fjp)
[GELORA45] AHOK AKHIRNYA ANGKAT BICARA KEBUSUKAN DPR & KASUS E-KTP | AL-MAIDAH 51 & PILKADA DKI
AHOK AKHIRNYA ANGKAT BICARA KEBUSUKAN DPR & KASUS E-KTP | AL-MAIDAH 51 & PILKADA DKI https://www.youtube.com/watch?v=w2kp9Gk6MJw
[GELORA45] Ini Pengakuan Mengejutkan Ahli Agama Islam KH. Ahmad Ishomudin
Ini Pengakuan Mengejutkan Ahli Agama Islam KH. Ahmad Ishomudin https://www.youtube.com/watch?v=PpK1hns8mLA
[GELORA45] Sandiaga Buka-bukaan soal Dua Orang Super Kaya dalam Kasus Dugaan Penggelapan
Sandiaga Buka-bukaan soal Dua Orang Super Kaya dalam Kasus Dugaan Penggelapan Rabu, 22 Maret 2017 | 13:27 WIB KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERACalon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat menghadiri pelatihan OK-OCE tentang make up dan kecantikan di Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (22/3/2017). Terkait · Ini Penampakan Lahan yang Menyeret Nama Sandiaga Uno ke Polisi · Andreas Tjahjadi Lapor Balik Dugaan Penggelapan yang Menyeret Namanya dan Sandiaga · Sandiaga Akan Adopsi Program BLT Agus-Sylvi · Sandiaga Suntik Dana Kampanye Putaran Kedua Sebesar Rp 7 Miliar · Saat Sandiaga Minta Maaf kepada Perempuan yang Pernah Dimarahi Ahok · Sandiaga: Ini Perseteruan 2 Orang Super Kaya, Pak Djarot Enggak Ngerti JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan mengapa dia menyinggung soal pertikaian antara dua orang super kaya dalam laporan kasus dugaan penggelapan lahan. Laporan tersebut menjadikan Sandi sebagai salah satu terlapor dan ditangani oleh Polda Metro Jaya. "Tentunya kasus itu sudah dilaporkan, yang bertikai itu orang yang sangat super kaya. Orang super kaya ini memiliki koneksi yang kuat, punya kuasa, dan punya kemampuan untuk menggerakkan," kata Sandi, saat ditemui di pelatihan OK-OCE (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship), Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (22/3/2017) siang. (baca: Sandiaga: Ini Perseteruan 2 Orang Super Kaya, Pak Djarot Enggak Ngerti) Ketika awak media menanyakan identitas dua orang super kaya yang dia maksud, Sandi hanya minta lihat lagi ke kasusnya, siapa yang melapor dan siapa yang dilaporkan. Adapun pihak yang melaporkan kasus ini adalah Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings Edward Soeryadjaya melalui kuasa hukumnya Fransiska Kumalawati Susilo pada 13 Maret 2017. Adapun yang jadi terlapor selain Sandi adalah Andreas Tjahyadi yang merupakan rekan kerja Sandi. Fransiska sebelumnya menyampaikan bahwa Sandi dan Andreas diduga melakukan penggelapan saat membeli lahan di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan pada 2012. (baca: Andreas Tjahjadi Lapor Balik Dugaan Penggelapan yang Menyeret Namanya dan Sandiaga) Luas tanah yang digelapkan, menurut Fransiska, kurang lebih satu hektare. Menurut Sandi, kasus ini sama sekali tidak ada hubungan dengan dirinya. Sandi juga menegaskan dia sama sekali tidak terlibat untuk urusan tersebut. "Tapi ini indikasi ya, politisasi daripada sebuah kasus yang sama sekali enggak ada, bisa dibawa ke sebuah kontestasi yang jadi perhatian bangsa," tutur Sandi. "Dua orang super kaya ini mungkin berbeda pandangan politik, satunya mendukung saya, satu lagi enggak mendukung saya. Nah, yang enggak mendukung saya tentunya menggunakan sebuah proses politisasi ini untuk menghalangi usaha-usaha saya menghadirkan solusi," tambah Sandi. (baca: Ini Penampakan Lahan yang Menyeret Nama Sandiaga Uno ke Polisi)
[GELORA45] Fw: AKU TERSINGGUNG DENGAN UCAPANMU HAI ANIES BASW !!*
*Ini reaksi orang Jawa atas orasi Anis Baswedan di depan komunitas Arab di Jakarta. Dlm you tube tsb terlihat H Riziq di samping AS.* *ATAS NAMA KAKEK BUYUTKU, AKU TERSINGGUNG DENGAN UCAPANMU HAI ANIES BASW !!* Baru saja kulihat videomu yang kupahami seolah ras Arab lah yang berani nekat pertama kalinya mengaku bertanah air Indonesia. "Cuma orang Arab yang berani melakukannya di th 1934, yang lain tidak ada " "Orang Jawa mengaku bertanah air Indonesia. Kalau Indonesianya gak jadi, dia kembali jadi orang Jawa. Orang Celebes mengaku bertanah air Indonesia, kalau Indonesianya gak jadi, dia kembali jadi orang Celebes. Lha kalau orang Arab ngaku bertanah air Indonesia, lalu Indonesianya gak jadi, mau kembali kemana? Benar benar nekat. Cuma orang Arab yang berani nekat begini " kata Anis Basw. Sontoloyo, gelarmu profesor, tapi pemikiranmu kompresor. Apakah kakekmu yang mendeklarasikan itu di th 1934 tinggalnya masih di Arab? Bukan! Pasti sudah punya rumah di Jakarta (apalah namanya disaat itu), berdagang di Jakarta, punya teman di Jakarta, punya tetangga satu kampung yang bukan cuma Arab saja. Artinya kakekmu sudah menjadi bagian dari mereka, tinggal ditengah mereka. Kalau Indonesia gak jadi, ya kakekmu tetap pulang ke rumahnya di Jakarta dan satu kampung dengan warga lainnya. Ada Betawi, ada Tiongha, ada Jawa dll. Satu hal yang diriku tak habis pikir denganmu hai Anis Basw, kenapa kamu memilih berpikir secara primordial, dengan sudut pandang yang sempit seakan cuma orang Arab saja yang berani mendeklarasikan itu? Bukannya di th 1928 sudah terlebih dahulu ada Sumpah Pemuda? Jong Java, Jong Borneo, Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon dll. Semua berikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu. Anis, kamu kampanye dengan kemasan agama, seolah agamamu dan kelompokmu yang paling benar. Kamu cenderung inklusif, merasa superior dibanding yang lainnya. Kelakuanmu saat ceramah di video tadi juga sama, yaitu mengunggul unggulkan orang Arab, dibanding suku dan ras lainnya. Sok hebat kamu. Atas nama kakek buyut ku, terus terang aku tersinggung, Anis. Kamu meremehkan suku dan ras lain yang bukan Arab, padahal kami semua saudaramu setanah air. Semua suku dan ras yang menjadi bagian dari republik ini punya kontribusi masing masing dalam kemerdekaan. Tak boleh ada yang merasa lebih penting dan lebih berjasa. Kita ini satu, janganlah yang satu bermegah atas lainnya, dan menganggap yang lain lebih rendah. Kita ini setara, bukan beda kasta. Tak ada suku atau ras kelas VIP, Bisnis dan Ekonomi. Kita sederajat dalam kedudukan sebagai warga negara Indonesia. Sontoloyo kowe, Nis. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1333794430041952=12342243472
[GELORA45] Fw: *MENTOR KAKEKNYA ANIES ADALAH LIEM KOEN HIAN* ; Yang Tidak Dikatakan Anies Baswedan di Markas FPI
*MENTOR KAKEKNYA ANIES ADALAH LIEM KOEN HIAN* Klaim Anies Baswedan bahwa PAI (1934) yang pertama menyatakan dukungan kepada Indonesia, itu menyesatkan opini. Tahun 1932, Liem Koen Hian sudah mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI), yang tanpa henti menyerukan kepada peranakan Tionghoa untuk memberikan loyalitas politiknya kepada Indonesia. *Liem Koen Hian juga adalah salah satu founding fathers Indonesia yang ikut menjadi anggota BPUPKI.* Pembentukan asosiasi Arab oleh kakek Anies "nyontek" asosiasi Tionghoa karena belajarnya dari situ. Ini penjelasan sejarah yang lebih rinci tentang klaim tersebut (Artikel lengkap bisa dilihat disini: https://tirto.id/yang-tidak-dikatakan-anies-baswedan-di-markas-fpi-ce1b): _Anies: Mereka menyatakan sumpah tanah air Indonesia sebelum Indonesia-nya ada. Tidak ada yang lain yang melakukan itu kecuali keturunan Arab di Indonesia. Enggak ada. Sebelum PAI berdiri dan mendeklarasikan kesetiaan pada tanah air Indonesia, sekelompok orang Tionghoa sudah lebih dulu mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI) pada 25 September 1932. PTI adalah organisasi yang mempromosikan pandangan agar warga keturunan Tionghoa (yang lahir) di Indonesia menjunjung tinggi tanah air Indonesia. Bagi PTI, Indonesia adalah tanah airnya, dan mau berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. *PTI didirikan oleh Liem Koen Hian. Siapa dia? Dia adalah mentor A.R. Baswedan (kakek Anies) dalam jurnalisme dan politik. Liem pula yang mengundang A.R. Baswedan untuk bergabung dengan Sin Tit Po, koran yang dipimpin oleh Liem. Bahkan PAI sendiri terinspirasi dari PTI.* *Natalie Mobini Kesheh, dalam The Hadrami Awakening: Community and identity in the Netherlands East Indies, 1900-1942 (hal. 135) menulis: [L]iem's ideas were an important influence upon his own, and that the PTI was a model for PAI which Baswedan founded two years later.”* PTI sendiri terinspirasi dari Indische Partij, sebuah organisasi radikal yang, saking radikalnya, tidak pernah disahkan oleh pemerintah kolonial. Kendati juga berisi orang-orang bumiputera, dengan Soewardi dan Tjipto sebagai tokoh utamanya, tapi anggota Indische Partij *yang berlatar belakang keturunan Belanda atau Eropa lima kali lipat* lebih banyak dari orang bumiputera. Oleh: Amrih Widodo Yang Tidak Dikatakan Anies Baswedan di Markas FPI Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi undangan diskusi FPI di Petamburan, Jakarta. FOTO/Doc.Istimewa 9.9k Shares Reporter: Zen RS 06 Januari, 2017dibaca normal 9 menitAnis Baswedan Bicara Blak Blakan di Depan Habib Rizieq, Soal Pilkada DKI https://www.youtube.com/watch?v=lYfQYH3VNS4 a.. Menguji apa yang luput disampaikan Anies Baswedan tentang sejarah saat berbicara di Markas FPI b.. Anies Baswedan keliru, alpa, dan mungkin luput atau lupa beberapa detail terkait ceramahnya di Markas FPI Kelompok Arab bukanlah kelompok yang pertama menyatakan setia terhadap Indonesia. Sebelum deklarasi Persatoean Arab Indonesia (PAI), sekelompok orang Tionghoa mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI) pada 1932.tirto.id - Anies adalah satu-satunya calon gubernur DKI yang berkarier di bidang akademik. Sylviana Murni juga pernah menjadi dosen, tapi ia calon wakil gubernur, bukan calon gubernur. Ahok dan Agus sama-sama mencicipi pendidikan pascasarjana, tapi hanya Anies yang menekuni karier di bidang akademik. Hanya Anies pula yang meraih gelar Doktor atau PhD, menduduki jabatan rektor di Universitas Paramadina, dan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Nalar akademik yang bertahun-tahun digeluti Anies diuji selama proses kampanye Pilkada DKI. Reputasi Anies sebagai seorang terpelajar yang mengajar (bahkan menginisiasi program Indonesia Mengajar) dan peneliti dihadapkan dengan realisme politik yang sama sekali tidak membutuhkan catatan kaki. Salah satu ujian itu datang saat ia mendatangi markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta. Terutama, justru, karena Anies membuka pidatonya dengan uraian tentang keilmiahan sebuah paper. Ceramah itu kemudian masuk ke soal-soal sejarah, khususnya sejarah Islam di dunia dan kelompok Arab di Indonesia. Tulisan ini adalah usaha pengecekan fakta, atau bisa juga disebut sebagai upaya melengkapi ceramah itu dengan hal-hal yang luput diutarakan Anies. TENTANG JALUR REMPAH Anies: Apa barang yang dibawa di jalur sutra itu? Yang dibawa adalah rempah-rempah. Dibawanya dari mana? Dari Maluku. Ketika kemudian jalur sutra itu ditutup, yang pegang adalah pedagang Islam. ... Bahwa rempah itu dibawanya dulu memang Jalur Sutra, tapi kemudian menggunakan jalur laut. Jauh lebih murah, jauh lebih efisien ... Dan di sanalah yang namanya transmultinasional muslim itu terjadi. Bentangannya kira-kira dari Maroko hingga ke Maluku. ... 60% GDP dunia di tangan mereka. Dan apa bahasa internasionalnya? Bahasa internasionalnya adalah bahasa Arab. Lingua franca di semua titik menggunakan bahasa Arab. Pertama, Jalur Sutra merujuk rute transportasi
Fw: [GELORA45] Prof Edward Sebut Ahok Tak Punya Niat Menistakan Agama
From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Wednesday, March 15, 2017 6:28 AM Prof Edward Sebut Ahok Tak Punya Niat Menistakan Agama Prof Edward Sebut Ahok Tak Punya Niat Menistakan Agama - Wartakota 'Berdasarkan keahlian, dengan tegas saya ka takan (Ahok) tak memenuhi unsur (niat menistakan agama),' kat... Selasa, 14 Maret 2017 15:41 Relawan pendukung Gerakan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana (Gerasi) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat, di Jalan Talang, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017). WARTA KOTA, PASAR MINGGU -- Saksi ahli hukum pidana dari UGM Yogyakarta, Profesor Edward Omar Sharif Hiariej menerangkan, dalam kasus yang dialami terdakwa kasus penistaan agama Basuki T Purnama (Ahok) itu, harus ada niat pada pasal yang dipakai dalam kasus tersebut. Namun, dia melihat niat tersebut tak ada dan Ahok dianggap tak menistakan agama. "Pada Pasal 156 dan 156a KUHP, syaratnya harus ada niat, niat untuk memusuhi atau menghina agama," ujar Edward saat bersaksi di hadapan majelis hakim dalam sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017). Baca: Mantan Sopir Lirik-lirik Ahok, Hakim: Emang Atasan Anda Sering Marah-marah? Edward menjabarkan, pasal 156 KUHP berisi barang siapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Perkataan golongan dalam pasal itu dan pasal berikutnya berarti, tiap-tiap bagian dari rakyat Indonesia yang berbeda dengan suatu atau beberapa bagian lainnya karena ras, negeri asal, agama, tempat asal, keturunan, kebangsaan atau kedudukan menurut hukum tata negara. Baca: Mantan Sopir Siap Dukung Ahok Sampai Titik Darah Penghabisan Sedangkan pasal 156a KUHP, lanjut Edward, berisi pidana penjara selama lima tahun dikenakan kepada siapa saja yang dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia. Edward menjelaskan, faktor niat bersifat subjektif sedangkan faktor kesengajaan bersifat objektif. Sehingga, tidak mudah untuk membuktikan faktor niat tersebut. Namun, majelis hakim bisa menilai unsur niat dari terdakwa pada saat agenda persidangan pemeriksaan terdakwa. "Kalau bicara niat, yang tahu hanya Tuhan dan pelakunya. Kita harus lihat keadaan sehari-hari orang itu hingga sampai pada justifikasi orang tersebut punya niat untuk menghina agama," bilang Edward. Baca: Ini Penjelasan Ketua RW Soal Warga Pondok Pinang yang Dikabarkan Tidak Disalatkan karena Dukung Ahok Edward menilai, dalam kasus ini, Ahok tak ada niat untuk menistakan agama. Dia menyarankan untuk meminta pandangan dari ahli lain, seperti ahli gestur dan agama untuk menguatkan justifikasi apakah Ahok memang menodai agama atau tidak. "Berdasarkan keahlian, dengan tegas saya katakan (Ahok) tak memenuhi unsur (niat menistakan agama)," kata Edward. Edward menambahkan, dalam kasus ini JPU tampak ragu dalam mendakwa Ahok menggunakan pasal 156 KUHP dan 156a KUHP. Sebab, dia menilai pasal 156a KUHP itu merupakan pasal alternatif yang disertakan dalam dakwaannya. Baca: Tidak Disalami Rizieq, Kuasa Hukum Ahok: Tidak Apa-apa Jaksa, menurutnya, malah menyerahkan kedua pasal itu kepada hakim untuk diputuskan mana yang layak dikenakan pada Ahok. "Kalau dakwaan alternatif disertakan berarti ada keraguan penuntut umum dalam mendakwa. Sehingga (Jaksa) diminta kepada hakim untuk memilih dua pasal tersebut yang mana yang berlaku," kata Edward. Pernah Diajukan Jadi Saksi oleh JPU Profesor Edward Omar Sharif Hiariej, ahli hukum pidana dari Universitas Gad jah Mada (UGM) Yogyakarta, ternyata pernah diajukan oleh jaksa penuntut umum (JPU) untuk bersaksi memberatkan terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Akan tetapi, jaksa tidak jadi mengajukan Prof Edward karena berbagai alasan. Belakangan, Edward malah dihadirkan kuasa hukum Ahok sebagai saksi ahli. Di dalam persidang an, yang bersangkutan mengatakan, unsur niat dari Ahok untuk menistakan agama tidak terpenuhi. Seusai sidang, Ahok sendiri mengatakan bahwa pengajuan Edward sebagai saksi ahli dari pihaknya telah disetujui baik oleh jaksa maupun majelis hakim. "Pada waktu itu jaksa mengatakan tidak perlu menghadirkan beliau (Prof Edward)," ujar Ahok di pintu keluar ruang sidang di Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017). Karena tidak jadi dihadirkan jaksa, dengan mempertimbangkan kapasitas dan kredibilitasnya, akhirnya Prof Edward justru dihadirkan kubu Ahok. "Akhirnya kuasa hukum kami menanyakan apakah boleh
Re: [GELORA45] Kaum Pemuja Setan Hina Jarot Saat Hadiri Acara Tahlilan di Masjid At Tiin
Hehehee, ... masih juga berusaha mengelak dengan pertanyaan “Apa Pemda DKI itu isinya cuma gubernur sendirian, kok saya bilang "pemda DKI" Anda langsung sensitif menyasar ke gubernur?” Tanpa SADAR sejak awal pernyataan bung keberingasan pemda DKI adalah GUBERNUR nya, yang bermulut macan, arogan dan tidak manusiawi dengan main GUSUR, ...! Kan, PEMDA bisa dikatakan beringas HARUS ada orang pelakunya! Dan, ... tulisan BERITA yang bung ajukan juga jelas menunjukkan AHOK yang sedang diperiksa kasus Pembelian Tanah Cengkareng itu! Tapi, ... begitu saya ajukan berita tulisan berikut, bahwa kasus pembelian Tanah Cengkareng ini, justru Ahok-lah PELAPOR diduga terjadi mafia pembelian Tanah Cengkareng itu, bung baru berkelit, berusaha mengelak “pemda DKI” bukan Ahok seorang??? Padahal setiap orang boleh-boleh saja mempunyai penilaian terhadap diri Ahok, kok! Apapun penilaian yang diberikan, positif maupun negatif, baik memuji maupun memaki! Hanya saja hendaknya bisa jujur berdasarkan kenyataan, bukan bayangan apalagi FITNAH saja, ...! Untuk lebih jelas mengetahui bagaimana kasus pembelian tanah Cengkareng ini, bung bisa ikuti tulisan dibawah ini saja. Hanya saja saya tetap belum berhasil menemukan berita bagaimana vonis Pengadilan atas diri Toetie Noesiar, ... apa proses pengadilan sampai sekarang belum juga berakhir??? Lama bener proses HUKUM dinegeri ini, ya? Kesulitan menemukan BUKTI akurat atau jangan-jangan kasus macam ini hilang begitu saja karena belakangnya ada penggede yang tidak terusik HUKUM? Entah siapa lagi? Salam, ChanCT Kasus Cengkareng: Pemprov DKI Gugat Toeti Dengan Bukti Tanah Cengkareng Milik Sendiri Sertifikat tanah di Jalan Lingkar Luar Barat Cengkareng milik Toeti Noezlar Soekarno yang dibeli Dinas Perumahan sebesar Rp 668 miliar. Posted by: admin02/07/2016ReplyJAKARTA, KONTRASNEWS.com – Biro Hukum Pemerintah Provinsi Jakarta sedang menyiapkan gugatan kepada Toeti Noezlar, orang Bandung yang mengklaim pemilik 4,6 hektare lahan di Jalan Lingkar Luar Cengkareng Barat. Dinas Perumahan Jakarta membelinya Rp 668 miliar tahun lalu. Ketika Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit aset Jakarta tahun 2015, tanah tersebut diakui oleh Dinas Perumahan dan tercatat di daftar aset Dinas Kelautan sejak 1967. Pengecekan ke buku tanah letter C di Kelurahan Cengkareng Barat juga menunjukkan pelepasan hak tanah tersebut berada di Dinas Kelautan. “Berkasnya sedang disiapkan untuk gugatan perdata,” kata Kepala Subbagian Bantuan Hukum Biro Hukum Pemerintah Jakarta Haratua Purba. Bukti-bukti yang disiapkan Biro Hukum adalah surat pelepasan hak tanah dari pemilik perorangan untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ada sebelas lembar surat pelepasan hak tanah seluas 27.410 meter persegi dari para penggarap dan enam girik seluas 73.985 meter persegi. Pembebasan tanah dilakukan pada 1957 menggunakan APBD, dan pada 1967 dengan menggunakan APBN. Bukti-bukti Ada pula bukti sertifikat hak pakai yang dimiliki Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Surat Hak Pakai Nomor 120 dan 121 itu terbit setelah tukar guling dengan sebuah perusahaan pada Februari 2004. Bukti kuat lainnya adalah putusan kasasi Mahkamah Agung tahun 2012 dalam perkara Darianur Lungguk Sitorus, pemilik PT Sabar Ganda, melawan Dinas Kelautan. Dinas menggugat Sitorus karena menyerobot tanah yang dijadikan kebun bibit itu pada 2007. Di pengadilan pertama Sitorus menang tapi di pengadilan banding dan kasasi ia kalah. Hakim juga memerintahkannya bayar denda Rp 6,9 miliar akibat menyerobot dan merusak kebun. “Kami menang dua kali melawan Sabar Ganda,” kata Haratua. “Denda itu menunjukkan bahwa tanah tersebut milik Dinas Kelautan.” Tak cukup mendapat uang penjualan, Toeti Noezlar rupanya mengklaim lahan lebih luas. Ia menggugat pemerintah ke Pengadilan Jakarta Pusat awal tahun ini meminta pemerintah mengeluarkan 9,6 hektare lahan di Cengkareng Barat dari daftar aset. Ia juga meminta kekurangan bayar penjualan 4,6 hektare Rp 200 miliar. Menurut Haratua, sidang dilanjutkan 18 Juli mendatang dengan agenda mediasi kedua pihak. Penjelasan BPN Kepala Badan Pertanahan Nasional wilayah Jakarta Barat Sumanto tak mau banyak menanggapi soal rencana gugatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Kita buktikan saja di pengadilan,” katanya. Yang jelas, kata Sumanto, Toeti Noezlar sejak dulu memiliki girik lahan itu dan mengurusnya menjadi sertifikat hak milik. BPN, katanya, telah mengkonfirmasi ke banyak pihak sebelum menerbitkan sertifikat tersebut. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mencurigai banyak pejabat dinas yang bermain uang dalam pembelian lahan ini. Ia pun mencopot Ika Lestari Aji, Kepala Dinas Perumahan, dan menggantinya dengan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin. Basuki menuduh Ika hendak menyuapnya dan memainkan uang Rp 200 miliar. Sebelum Ika, Basuki lebih dulu telah mencopot Kepala Bidang Pembangunan Permukiman dan Perumahan Sukmana yang membayar pembelian itu. “Saya sudah transfer semua dan ada
[GELORA45] Di Universitas Al Azhar, China tawarkan 197 beasiswa untuk Indonesia ; Soal Tolak Salat Jenazah, Sejarawan Sebut Bung Karno Pernah Murka
Di Universitas Al Azhar, China tawarkan 197 beasiswa untuk Indonesia Rabu, 15 Maret 2017 13:15 WIB | 774 Views Pewarta: Genta Tenri Mawangi Beasiswa (ANTARA News/hanmus/2016) Jakarta (ANTARA News) - Dalam sebuah acara sosialisasi Kedutaan Besar China untuk Indonesia di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta, hari ini, pemerintah China tahun ini menyediakan 197 beasiswa penuh untuk mahasiswa Indonesia jenjang sarjana, magister dan doktoral. Menurut Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Rakyat China Zhou Bin beasiswa akan diberikan untuk mahasiswa dari 12 disiplin ilmu, meliputi sains, teknik, agronomi, kedokteran, ekonomi, hukum, manajemen, pendidikan, sejarah, sastra, filsafat, dan ilmu kesenian. Zhuo menjelaskan pemerintah China akan menanggung seluruh biaya kuliah, tunjangan biaya hidup, akomodasi, dan asuransi kesehatan. Bahkan, bagi mahasiswa yang belum mampu berbahasa Mandarin, pemerintah China akan menanggung biaya belajar bahasa selama satu tahun. "Kami berharap mahasiswa yang belajar ke China sepulangnya nanti dapat memberi sumbangan untuk membangun Indonesia agar menjadi lebih kuat," kata Zhuo. Pemerintah China sejak 2015 telah memberi beasiswa untuk 15 mahasiswa Indonesia, dan jumlah bantuan terus ditambah hingga 11 kali lipat menjadi 187 beasiswa pada 2016. Acara sosialisasi beasiswa dari Kedutaan China itu dihadiri Wakil Presiden Pusat Bahasa Mandarin UAI Murni Djamal, Dekan Fakultas Sastra UAI Faisal Hendra, dan Direktur Pusat Bahasa Mandarin UAI Huang Bin, bersama para mahasiswa, staf pengajar, dan awak media. "Beberapa kegiatan seperti pameran kuliner, pemutaran film, dan pertunjukan kebudayaan China telah diselenggarakan di Indonesia, salah satunya di Universitas Al Azhar," kata Murni. Informasi lebih lanjut mengenai beasiwa pemerintah Tiongkok dapat diakses di laman http://id.hineseembassy.org/eng/whjy/lxxx/. Editor: Jafar M Sidik Soal Tolak Salat Jenazah, Sejarawan Sebut Bung Karno Pernah Murka SELASA, 14 MARET 2017 | 13:09 WIB Presiden Sukarno. Britanica photo library TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan Bonnie Triyana menuturkan peristiwa penolakan mensalatkan jenazah tidak hanya terjadi saat ini. Namun pada era Presiden Sukarno, penolakan itu pun muncul. “Ada, zaman tahun 1965 ketika pembantaian massal PKI,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Maret 2017. Bonnie menceritakan saat itu persoalan penolakan merumat jenazah terungkap ketika Presiden Sukarno berpidato di hadapan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Istana Bogor pada 18 Desember 1965. Baca : Soal Tolak Sala Jenazah, Imam Masjid Istiqlal: Bisa Dosa Massal Bonnie menuturkan saat itu, terjadi pembunuhan massal di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali hingga mencapai 300 ribu orang korban. Presiden Soekarno saat itu geram karena mayat-mayat korban pembunuhan dibiarkan tergelatak. Sebab, muncul ancaman bagi siapapun yang hendak merumat mayat-mayat tersebut maka akan dibunuh. Sikap Presiden Soekarno saat itu sangat tegas dan menolak siapapun yang tidak mau merumat jenazah. Bahkan dalam pidatonya, Presiden Sukarno menyampaikan apabila ada jenazah sampai dimakan binatang karena digeletakkan di bawah pohon maka semua ikut bertanggungjawab. “Dia pidato, marah-marah,” kata Bonnie. Bonnie menuturkan Presiden Sukarno saat itu menyampaikan membiarkan mayat tanpa merumat merupakan bentuk pertentangan terhadap fardlu kifayah Islam. Simak juga : Kisruh Jenazah Nenek Hindun, Lukman: Saya Tak Bisa Menindak Takmir Meski begitu, Presiden mengakui tidak ada kewajiban bagi umat Islam untuk merumat jenazah mereka yang non muslim. Namun BUng Karno, kata dia, mengimbau agar rakyat Indonesia mengedepankan solidaritas kemanusiaan. Menurut Bonnie kejadian pada 1965 memiliki kesamaan dengan yang terjadi sekarang. Saat ini yaitu sejumlah musala memasang spanduk penolakan mensalatkan jenazah bagi pandukung penista agama. “Pola ancamannya sama, tapi peristiwanya kan beda. Unsur agama ada juga,” kata dia. DANANG FIRMANTO
Re: [GELORA45] Dipecat karena Dukung Ahok, Reaksi Eks Pembina Masjid Darussalam?
Yaaa, ... nampak KESADARAN BERDEMOKRASI belum berjalan baik di negeri ini, ... BELUM BISA MENERIMA dan MENGHORMATI seseorang dengan segala PERBEDAAN yang ada. Yang berbeda, yang TIDAK SEPAHAM dipecat saja! Rasyidin, Pembina Masjid Darussalam dipecat karena dukung Ahok, Ruhut Panjaitan dipecat Partai Demokrat karena dukung Ahok, lalu kemarin Haji Lulung juga dipecat PPP karena dukung Anies, ... From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Wednesday, March 15, 2017 9:46 AM Dipecat karena Dukung Ahok, Reaksi Eks Pembina Masjid Darussalam? SELASA, 14 MARET 2017 | 17:22 WIB Foto Mantan Pembina Masjid Darussalam, Rasyidin Nawi, bersama calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Rasyidin dipecat oleh pengurus masjid karena mendukung Ahok-Djarot di pilkada DKI 2017, 14 Maret 2017. TEMPO/Friski Riana TEMPO.CO, Jakarta - Rasyidin Nawi, 68 tahun, dipecat dari jabatannya sebagai pembina Masjid Darussalam, di RT 06 RW 02 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. "Saya dipaksa untuk bikin surat pengunduran diri," kata Rasyidin kepada Tempo, Selasa, 1 4 Maret 2017. Rasyidin mengatakan dia dipecat karena mendukung pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Pemecatan itu, kata dia, terjadi setelah pengurus masjid mengadakan rapat kerja di Puncak, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. "Raker di Bogor, akhirnya kesepakatannya itu saya dipecat," kata dia. Baca juga: Dukung Ahok-Djarot, Pembina Masjid Darussalam Dipecat Rasyidin membenarkan mendukung Ahok-Djarot dan menjadi koordinator Kelurahan Pondok Indah dan Pondok Pinang untuk pemenangan Ahok. Ia mendukung Ahok sejak masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mendampingi Joko Widodo. "Kinerjanya bagus, bersih, berani menutup tempa t maksiat. Coba itu di Kalijodo, orang muslim waktu gubernur muslim pada diam saja," ujarnya. Sejak pemecatan pada 4 Februari 2017, Rasyidin tidak lagi salat di masjid itu, dan memilih untuk mengunjungi masjid di wilayah lain. Padahal, Rasyidin merupakan ahli waris Masjid Darussalam yang dibangun pada 1918. Meski begitu, Rasyidin menegaskan hubungannya dengan para pengurus masjid itu kini masih baik. "Baik. Saya mundur, enggak salat lagi di sana karena orang (pendukung) Ahok tidak boleh salat di sana," ujarnya. Kabar pemecatan Rasyidin sebelumnya beredar luas di media s osial. Dalam sebuah foto yang menampilkan sosok Rasyidin, juga disandingi dengan foto surat pemecatannya. Seorang netizen memberikan keterangan dalam foto itu bahwa pengurus masjid di Pondok Pinang itu dipecat karena mendukung Ahok-Djarot. Ketua Umum Pengurus Masjid Darussalam Abdul Ghafur membenarkan posting-an foto tersebut. Menurut dia, keputusan Rasyidin untuk mendukung pasangan calon nomor dua itu bertentangan dengan kesepakatan para pengurus masjid. Padahal, me nurut dia, Rasyidin sudah diperingatkan beberapa kali terkait dengan kesepakatan agar memilih pemimpin muslim. "Itu konsekuensi sebagai pengurus," kata Ghafur saat ditemui di kediamannya, di Jalan Pondok Pinang III, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Maret. FRISKI RIANA
[GELORA45] Fw: Sebaiknya Faisal Basri Sarankan Sri Mulyani Mundur [1 Attachment]
From: B.DORPI P. Sent: Thursday, March 16, 2017 11:05 AM http://ekbis.rmol.co/read/2017/03/14/283656/Sebaiknya-Faisal-Basri-Sarankan-Sri-Mulyani-Mundur- SELASA, 14 MARET 2017 , 06:36:00 WIB Sebaiknya Faisal Basri Sarankan Sri Mulyani Mundur LAPORAN: RUSLAN TAMBAK Sri Mulyani/Net RMOL. Pengamat ekonomi Faisal Basri beberapa waktu lalu mengkritisi pemerintahan Jokowi karena menjalankan perekonomian dengan ugal-ugalan. Salah satu hal yang disrotinya adalah ketiadaan dana untuk melanjutkan pembangunan light rapid transit (LRT). Faisal juga berseloroh bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa pening dengan rumus 'pokoknya' Presiden Jokowi. "Bila memang Menkeu SMI pening, sehingga tidak mampu lagi menuruti keinginan Presiden Jokowi, artinya memang benar bahwa SMI minim terobosan," demikian pandangan pengamat ekonomi Universitas Bung Karno (UBK) Gede Sandra merespon pernyataan Faisal, Selasa (14/3). Menurut Gede, masih banyak jalan untuk mendapat kanpembiayaan murah untuk melanjutkan pembangunan LRT. Seperti salah satunya adalah dengan melakukan revalusasi aset dan menerbitkan sewa berjangka. Hanya saja semua terobosan ini seperti tidak masuk dalam nalar Sri Mulyani. "Bila ternyata SMI terus menerus tidak mampu mengikuti ritme kerja Jokowi yang progresif, tidak perlu terlalu memaksakan diri. Sebaiknya Faisal Basri sarankan SMI untuk segera mundur saja dari kabinet, daripada terus pening," tegas Gede. Gede juga mengkritisi pernyataan Faizal Basri dua hari di sebuah acara, yang menyebutkan bahwa lebih baik Indonesia memperluas lahan sawah daripada mengakuisisi saham Freeport. Menurutnya, cara berpikir Faisal Basri yang seperti ini sangat kental aroma komprador asingnya. Suatu cara berpikir yang bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945 dan Trisakti Bung Karno. "Tahukah Faisal Basri bahwa sisa cadangan emas yang kini masih dikuasai Freeport setara dengan seluruh jumlah cadangan emas yang pernah dimiliki Indonesia sejak merdeka? Jangan-jangan pemikiran Faisal Basri yang keblinger ini sebenarnya mewakili pemikiran SMI," tutup Gede Sandra. [rus]
[GELORA45] Longsor di Ponorogo, 2 Korban Ditemukan, 26 Masih Dicari
Longsor di Ponorogo, 2 Korban Ditemukan, 26 Masih Dicari Senin, 3 April 2017 | 7:39 http://sp.beritasatu.com/home/longsor-di-ponorogo-2-korban-ditemukan-26-masih-dicari/118793 Gubernur Jatim Soekarwo. [ARIES SUDIONO] Berita Terkait § Korban Tewas Banjir dan Longsor di Jateng, 46 orang § Longsor Berpotensi Terjadi Di Magetan § BMKG Ingatkan Warga Semarang Akan Rawan Longsor § Longsor di Washington, 8 Meninggal, 18 Hilang § Tim Lanjutkan Cari Korban Longsor Jombang [PONOROGO] Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menyatakan, bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jatim, yang terjadi pada Minggu (2/4), merupakan bencana tingkat provinsi dan kabupaten. Artinya, Pemprov Jatim dan Pemkab Ponorogo yang menangani, sedangkan pemerintah pusat melakukan pendampingan dan memfasilita Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, ketika meninjau lokasi longsor, Minggu malam. Untuk solusi berikutnya, akan diciptakan harmonisasi antara manusia dan alam sekitarnya. Diharapkan, perhutani dapat memberikan sumbangan pemikiran terkait tanaman yang paling bagus untuk masyarakat, yakni memiliki nilai ekonomis seperti jahe tetapi memiliki akar tunjang yang kuat, sehingga bisa menahan air. Atau, tanaman tetap jahe, tetapi diberikan tanaman-tanaman tegakan yang mampu menjadikan tanah kuat dan tidak longsor. Sementara itu, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisin dalam laporannya kepada gubernur mengatakan, dalam musibah tanah longsor, terdapat 28 korban yang hilang, 15 korban luka-luka yang sudah ditolong, serta lebih dari seratus orang diungsikan. Sampai dengan kunjungan Pakde Karwo, baru ditemukan dua jenazah yaitu Katemi (70 tahun) dan Iwan (27 tahun). Sedangkan 2 rumah tertimbun tanah. Pencarian terhadap 26 korban lainnya dihentikan pada Minggu petang karena cuaca kurang mendukung. Pencarian dilanjutkan pada Senin (3/4) pagi, menggunakan alat berat. Sedangkan alat yang dikerahkan untuk mempercepat pencarian sebanyak enam buah dan pada Senin ditambah satu lagi, sehingga menjadi tujuh alat berat. Penggunaan alat berat dilakukan, karena kedalaman timbunan akibat tanah longsor tersebut mencapai 17 meter. Retak Di tempat terpisah Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Setyo Budiono menambahkan, tanda-tanda bahwa akan terjadi longsor sudah terdeteksi satu bulan lalu. Tanah di sekitar lokasi bencana retak-retak. Bahkan pada tiga minggu lalu retakan tanah mencapai 30 sentimeter dan terus bertambah hingga mencapai 20 meter. Tanah gerak itu menyebabkan longsor yang terjadi pada hari Minggu. Dalam kondisi seperti itu, pihaknya mengungsikan penduduk ke lokasi yang dianggap aman. Ia berharap tidak terjadi hujan di sekitar terjadinya longsor, karena akan menyebabkan keadaan menjadi buruk. Di Kabupaten Ponogoro, terdapat empat daerah yang rawan yang longsor, yakni Kecamatan Selahung, Ngebel, Ngrayun, dan Kecamatan Pulung.Wanto. Para korban yang mengalami luka-luka dirawat di puskesmas setempat. Sementara bantuan berupa air mineral, mie instan, obat-obatan pada Minggu sore terus berdatangan baik dari Pemprov Jatim maupun Pemkab Ponorogo. Sebelum Gubernur Soekarwo, nampak mengunjungi lokasi bencana adalah Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, Kapolda Jatim Irjen Polisi Machfud Arifin. Dalam proses lanjutan pencarian korban pada hari Senin, diharapkan tidak turun hujan. [TG]
Fw: [GELORA45] Fw: Banser NU Bubarkan Konvoi Hizbut Tahrir Indonesia
From: 'K. Prawira' k.praw...@ymail.com [GELORA45] Sent: Saturday, April 1, 2017 10:47 PM Banser NU Bubarkan Konvoi Hizbut Tahrir Indonesia Sabtu, 01 April 2017 | 11:47 WIB Sejumlah Anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) berpawai dalam acara peringatan Hari Lahir Nahdatul Ulama, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (17/7). Sebanyak 30 ribu Banser Nahdlatul Ulama (NU) dikerahkan untuk mengamankan acara puncak peringatan Hari Kelahiran ke-85 Nahdlatul Ulama (Harlah NU) yang jatuh pada hari ini. TEMPO/Seto Wardhana TEMPO.CO, Tulungagung - Anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama menghadang ratusan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HT I) yang tengah melakukan pawai. Mereka menurunkan paksa bendera khalifah yang dibawa anggota HTI hingga nyaris terjadi keributan. Penghadangan ini dilakukan anggota Banser Tulungagung dan Trenggalek di perbatasan kedua wilayah pagi tadi. Mereka menghentikan iring-iringan anggota HTI yang sedang melakukan taaruf atau pawai menuju Surabaya. "Kami hentikan dan rampas bendera yang mengarah pada spirit khalifah," kata Yoyok Mubarok, Ketua Satuan Koordinator Cabang Banser Tulungagung, yang memimpin aksi, Sabtu, 1 April 2017. Masih menurut Yoyok, terdapat sedikitnya seratus anggota HTI yang mengendarai motor dan satu mobil bak terbuka yang melaju beriringan dari Trenggalek menuju Tulungagung. Rencananya mereka akan mengikuti kirab HTI bertema "Khilafah Kewajiban Syariat" di Surabaya, Minggu, 2 April 2017. Tak hanya dari Trenggalek, anggota HTI ini menggalang kader mereka di Tulungagung dan tiap-tiap kota yang dilalui menuju Surabaya. Selain menghentikan dan merampas bendera HTI, anggota Banser membubarkan konvoi mereka dengan paksa. Anggota HTI diminta pulang ke rumah masing-masing dan tak melanjutkan perjalanan demi keselamatan mereka sendiri. "Kami minta pulang untuk anggota HTI dari Tulungagung, yang rumahnya Trenggalek kami minta balik," kata Yoyok yang menghadang mereka di perbatasan Trenggalek-Tulungagung. Dia mengaku sudah mendengar kabar akan dilakukannya konvoi tersebut sejak beberapa waktu lalu. Karena itu, 200 anggota Banser disiagakan di ruas jalan antar kota, pusat keramaian, dan alun-alun kota. Mereka diperintahkan membubarkan setiap kegiatan HTI yang mengarah pada pendirian negara Is lam dan mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan tersebut juga sudah dikoordinasikan dengan kepolisian dan TNI setempat agar tak terjadi kerusuhan. Bahkan dalam penghadangan tersebut anggota polisi dan TNI turut mengamankan mereka. "Semua kita koordinasikan dengan aparat," kata Yoyok. Sedangkan Ketua Satkorcab Banser Trenggalek Fatkhur Rohman telah meminta Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan aparat untuk menghentikan seluruh kegiatan HTI di Trenggalek yang bersifat makar. Surat itu bahkan sudah disampaikan sebelum diadakannya konvoi hari ini agar tak terjadi keributan. Namun faktanya aktivis HTI tetap ngotot melakukan konvoi. Tidak ada pernyataan dari pihak HTI atas penghadangan itu. Mereka l angsung membubarkan diri setelah sempat bersitegang dengan Banser. HARI TRI WASONO
Fw: [GELORA45] Fw: Sekjen FUI Akui Akan Dapat Bonus Lebih Jika Demo Berakhir Rusuh Dan Jokowi Lengser
From: 'K. Prawira' k.praw...@ymail.com [GELORA45] Sent: Sunday, April 2, 2017 1:57 AM Sekjen FUI Akui Akan Dapat Bonus Lebih Jika Demo Berakhir Rusuh Dan Jokowi Lengser April 1, 2017 beritatribunnews Sekjen FUI Akui Akan Dapat Bonus Lebih Jika Demo Berakhir Rusuh Dan Jokowi Lengser Jakarta – Polda Metro Jaya menetapka Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath sebagai tersangka kasus dugaan makar. Dari tangan tersangka polisi menyita ratusan juta rupiah. “Dari tangan tersangka kita menyita uang sekitar 180juta rupiah.” Ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan TribunNews. Argo menambahkan, Al-Khaththath ditangkap polisi saat tengah menginap di Hotel Kempinsi, Jakarta Pusat pada Jumat (31/3/2017) dini hari kemarin. Dia ditangkap sebelum aksi unjuk rasa 313 atau aksi 31 Maret 2017. Argo juga menyebutkan bahwa tersangka mengakui uang tersebut nantinya akan di gunakan untuk dibagi kepada massa yang ikut berorasi dalam aksi 313 tersebut. ” Ya tersangka mengakui bahwa uang tersebut akan dibagikan kepada massa yang ikut Demo 313.” Ujar Argo Argo juga menyebutkan bahwa tersangka mengakui akan mendapat bayaran lebih jika Aksi berakhir dengan kericuhan. ” Saat di mintai keteranganya, tersangka mengakui akan mendapatkan bonus lebih jika aksi 313 berakhir dengan kericuhan apa lagi berhasil melengserkan jokowi.” Lanjut Argo. Saat ini Al-Khaththath di tahan di Polda Metro Jaya bersama ZA, IR, V, dan M atas tuduhan serupa. Sementara itu, V, dan M juga dikenai Pasal 16 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Sumber : TribunNews
[GELORA45] Bupati Rembang: Warga Asli Penolak Semen Kendeng Hanya Segelintir
Bupati Rembang: Warga Asli Penolak Semen Kendeng Hanya Segelintir FABIAN JANUARIUS KUWADO Kompas.com - 03/04/2017, 19:53 WIB http://nasional.kompas.com/read/2017/04/03/19530081/bupati.rembang.warga.asli.penolak.semen.kendeng.hanya.segelintir Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kembali melakukan aksi protes dengan menggelar aksi mencor kaki dengan semen di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/3/2017). Pada aksi hari keempat ini, petani yang mengecor kakinya terus bertambah menjadi 41 orang, sebelumnya diketahui berjumlah 20 orang. Aksi tersebut mereka lakukan sebagai bentuk protes terhadap izin lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia yang diteken Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.(KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG) JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Rembang Abdul Hafidz menyebut bahwa masyarakat Rembang yang menolak aktivitas pertambangan karst PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, sebenarnya berjumlah sedikit. "Yang kontra hanya sedikit. Yang bermain ini kebanyakan dari luar Rembang," ujar Abdul di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (3/4/2017). Meski demikian, Abdul enggan menyebutkan siapa kelompok masyarakat di luar Rembang yang turut meramaikan penolakan aktivitas tambang PT Semen Indonesia tersebut. "Enggak tahulah siapa. Umumnya pokoknya bukan orang Rembang. Orang Rembang itu hanya beberapa gelintir saja," ujar dia. (Baca: Air Mata Petani Kendeng dan Prinsip "Sedulur Sikep" Menjaga Ibu Bumi) Abdul mengatakan, faktanya banyak masyarakat sekitar pertambangan yang mendapatkan manfaat dari aktivitas PT Semen Indonesia. Salah satunya adalah mendapatkan pekerjaan dari proses pengolahan karst menjadi semen. Namun, manfaat positif ini tetap tidak membuat masyarakat yang kontra untuk mengubah pandangannya. Bagi mereka yang menolak, aktivitas tambang karst tetap negatif. "Bagi yang kontra pasti tidak merasakan manfaat. Kalau yang pro ya pasti merasakan manfaat. Jadi ini hanya persoalan ego saja," ujar Abdul. (Baca: Bertemu Jokowi, Petani Kendeng Ini Menangis Tuntutannya Tak Dipenuhi) Diketahui, aktivitas penambangan karst di Watuputih, Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, mendapat penolakan dari warga sekitar. Mereka menyebut, penambangan di pegunungan itu merusak sumber air bagi warga. Para petani dan aktivis lingkungan hidup menggelar aksi protes di depan Istana Presiden dengan membelenggu kedua kaki menggunakan adukan semen. Belakangan, pemerintah pun sepakat menghentikan pengoperasian aktivitas penambangan di sana sambil menunggu hasil KLHS. Hasil KLHS sendiri sebenarnya sudah rampung. Namun, hasilnya mesti dikaji terlebih dahulu. (Baca: YLBHI: Pemerintah Harusnya Malu dengan Aksi Petani Kendeng) "Iya KLHS-nya sudah keluar. Tapi belum bisa kami sampaikan," ujar Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (3/4/2017). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS, setelah hasil KLHS rampung, mesti diuji terlebih dahulu oleh para pakar. "Sekarang (hasil KLHS) sedang diuji oleh tim quality control atau ahli di bawah Menteri lingkungan hidup dan Kehutanan. Ini dalam proses," ujar Teten. Aksi Solidaritas Malam dilakukan sejumlah aktivis di Jakarta, atas meninggalnya ibu Patmi setelah unjuk rasa menolak beroperasinya pabrik semen di daerahnya.(Kompas TV)
Re: [GELORA45] Tim Sukses Ahok-Djarot Sebut Tim Anies-Sandi Musang Berbulu Ayam
Makin mendekati hari H putaran ke2 Pilkada DKI Jakarta, 19 April, nampak pertarungan 2 paslon jadi makin panas, ... adu mulut, sikap dan tindakan dibawah bahkan di medsos juga terjadi, bahkan tidak terhindar adanya “KAMPANYE-HITAM” yang memperkeruh dan merusak suasana DEMOKRASI yang SEHAT! Khususnya menghadapi “KAMPANYE-HITAM” bahkan berbau SARA pula, digunakan untuk menekan suara pendukung atau mencoreng lawan paslon, ... nampak jelas BAWASLU dan aparat HUKUM dalam hal ini kurang cekatan dan sigap menanganinya! Dengan kata lain terlalu LAMBAT! Bukan hanya menurunkan spanduk berbau SARA yang dirasakan lambat, tapi juga harus menjerat dan mencekal PELAKUnya! Mengapa sampai sekarang belum juga terungkap SIAPA MUSANG sesungguhnya ??? Entah mengapa dan dimana masalahnya? Sulit? Menstinya TIDAK! Kecuali memang ada usaha pembiaran??? Pertama spanduk-spanduk itu lebih banyak dipasang dimana? Masak iya warga disekitar tidak bisa memberikan informasi? Kalau banyak di Mesjid, mestinya ya pengurus Mesjid itu harus bertanggungjawab, setidaknya dipertanyakan kenapa spanduk macam itu boleh dibiarkan berhari-hari disitu? Kedua, biasa setiap spanduk harus ada organisasi yang keluarkan dan harus bertanggungjawab. Kalau tidak ada, berarti spanduk gelap. Kalau spanduk GELAP, tentu harus SEGERA diturunkan! Dan, ... karena jumlah spanduk sampai ratusan yg sudah terpancang, ... mestinya bisa ditelusuri PENCETAK spanduk itu, siapa yang pesan dan siapa yang ambil itulah titik memasuki penelitian! Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, April 4, 2017 3:28 AM Tim Sukses Ahok-Djarot Sebut Tim Anies-Sandi Musang Berbulu Ayam Tim Sukses Ahok-Djarot Sebut Tim Anies-Sandi Musang Berbulu Ayam - Tribunne... Debat panas berlangsung antara tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Emmy Hafild dan... Senin, 3 April 2017 15:55 WIB 00::00 Berbagi Debat Panas, Tim Sukses Ahok-Djarot Sebut Tim Sukses Anies-Sandi Musa (Tribunnews.com) TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat panas berlangsung antara tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Emmy Hafild dan Mardani Ali Sera, tim sukses pasangan calon Anies Baswedan-Sanddiaga Uno. Keduanya larut dalam diskusi dan saling potong pembicaraan saat diskusi bertajuk 'Adu Program Vs Kampanye Hitam' di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/4/2017). Saat itu Emmy mengaku timnya mengatakan pihaknya lelah menghadapi kampanye hitam yang sudah berlangsung sejak putaran pertama. Senada dengan Emmy, Mardani Ali Sera mengatakan pihaknya juga tidak kalah dihantam kampanye hitam. Salah satu contoh mutakhir adalah adanya tandan tangan Anies Baswedan mengenai Jakarta Syariah yang ramai di media sosial. Mardani mengatakan pihaknya tetap mempercayakan Pilkada DKI kepada penyelenggaran yakni KPU DKI dan Bawaslu DKI. Mardani menegaskan pihaknya menentang keras kampanye hitam apalagi dikaitkan masalah agama. "Karena itu, monggo KPUD, Bawaslu, penegak hukum silahkan. Ketika ada isu tidak boleh (pendukung terdakwa penista agama) disalatkan Anies Baswedan bikin surat terbuka meninggal itu kewajiban yang hidup jadi enggak boleh," kata Mardani. Emy kemudian menimpali bahwa Anies-Sandi hanya tampak berusaha. Emmy mengkritik pasangna calon Anies-Sandi tidak pernah secara tegas dan langsung kepada pendukungnya agar menghentikan isu SARA. "Bahkan, kemarin (aksi) 313 itu kita tahu apa yang dilakukan," kata Emmy. Mardani kemudian menyahut bahwa mereka fokus pada program OK OCE dan bukan soal agama. "Mbak Emmy pernah enggak menghentikan orang yang memfitnah kita? karena enggak tahu siapa yang melakukan. Sama, kami tidak tahu siapa yang melakukan itu. Tidak fair," kata Mardani menimpali. Emmy dan Mardani kemudian terlibat saling potong bicara dan berbicara di saat yang bersamaan. Mardani kemudian mengancam Emmy akan mensomasi karena menuduh paslon Anies-Sandi melakukan kampanye hitam. "Mbak Emmy nanti kami bisa melakukan somasi karena Mbak Emmy mengatakan yang melakukan itu. Kami paslon tiga tidak pernah terlibat dengan perkara itu. Itu bukan perilaku yang bijak," kata dia. "Saya tahu persis perilaku PKS di RT saya. Bahwa tiap subuh itu. Anggota DPRD PKS ada di RT saya jadi saya tahu yang dilakukan," kata Emmy. "Jakarta ini tidak sekadar RT Mbak Emmy. Kami tidak pernah mendiskreditkan nomor dua, kami ingin kontestasi gagasan," kata Mardani sembari menyinggung sebab pasangan calon nomor urut tidak pernah melaporkannya. Emmy langsung menjawab bahwa sudah melaporkannya ke kelurahan hingga Bawasu, namun tidak dianggap sebagai laporan. "Pak Ali Mardani musang berbulu ayam dia, yang diomongin yang dilakukan di bawah itu apa," sindir Emmy. Emmy mengatakan warga DKI memiliki pilihan apakah calon yang ngomong asal jeplak, lurus apa adanya dan tidak memiliki agenda tersembunyi atau calon yang
[GELORA45] BUKU BARU: “LAPORANPENGADILAN RAKYAT INTERNASIONAL 1965”
http://ultimus-online.com/index.php/toko-buku/terbitan-ultimus/product/160-final-report-ipt-1965 BUKU BARU: “LAPORANPENGADILAN RAKYAT INTERNASIONAL 1965” by Ultimus Tulisan 04 April 2017Print EmailOleh: Chalik Hamid Sudah terbit sebuah buku penting dengan judul Final Report, Laporan Akhir Pengadilan Rakyat Internasional 1965. Buku ini diterbitkan di Bandung oleh Ultimus. Ini kita anggap sangat penting karena mengandung bahan-bahan sangat berguna, baik sebagai catatan sejarah maupun sebagai bahan penyelidikan bagi para peneliti, sejarawan, maupun bagi akademisi. Seperti diketahui, di Den Haag pada tanggal 10-13 November 2015 telah berlangsung Pengadilan Rakyat Internasional 1965, yang bertujuan untuk menyingkapkan kebenaran demi menegakkan keadilan dan hak-hak asasi manusia, terutama di Indonesia, dalam pembantaian oleh rezim Suharto di tahun 1965/1966. Buku ini diterbitkan dalam dua bahasa (dalam satu buku), Inggris dan Indonesia. Dalam buku ini dituliskan bahwa dalam sidang itu, para hakim internasional ini diketuai oleh Zak Yacoob dari Afrika Selatan, sedangkan tim Jaksa penuntut diketuai oleh Dr. Todung Mulya Lubis dari Indonesia. Buku menunjukkan keputusan para hakim internasional. Ada 9 kejahatan kemanusiaan yang terjadi ketika itu: 1) Pembunuhan massal, 2) Pemenjaraan, 3) Perbudakan terhadap penduduk sipil, 4) Penyiksaan, 5) Penghilangan paksa, 6) Kekerasan seksual, 7) Pengasingan bagi warga negara yang paspornya disita, 8) Propaganda yang dilakukan Suharto dengan memelintir kejadian sebenarnya demi kepentingan dirinya, dan 9) Keterlibatan negara-negara lain seperti AS, Inggris, dan Australia dalam pembunuhan 1965-1966. Semua kejahatan ini dilakukan secara langsung terhadap penduduk sipil, secara luas dan sistematis, karenanya bisa dinyatakan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Sangat menarik, dalam buku ini juga dikemukakan hasil para ahli forensik yang ditugaskan oleh Suharto mengautopsi jenazah para jenderal korban G30S. Dari hasil autopsi ternyata tidak ada seorang pun yang dicungkil matanya. Semua alat kelamin mereka masih tetap utuh. Bahkan diketahui dengan pasti bahwa empat orang telah menjalani khitan dan tiga orang tidak dikhitan. Para korban ini dibagi menjadi dua kelompok: Mereka yang ditembak mati di rumah sendiri oleh para penculik, yakni Jenderal Yani, Pandjaitan, dan Harjono; serta mereka yang dibunuh setelah dibawa ke Lubang Buaya, yakni Jenderal Parman, Soeprapto, dan Sutojo, serta Letnan Tendean. Dengan demikian fitnah Suharto yang mengatakan bahwa para jenderal dicungkil matanya dan kemaluannya disilet oleh Gerwani, sama sekali tidak benar. Kebohongan Suharto itu disalurkan lewat dua koran Angkatan Bersendjata dan Berita Yudha, setelah ia berhasil membredel semua koran yang ada. Autopsi ini ditandatangani oleh 5 orang dokter yang ditugasi untuk pekerjaan tersebut. Mereka itu adalah 1) Roebiono Kertapati, dokter, Brigadir Jenderal TNI, perwira tinggi diperbantukan pada Rumah Sakit Angkatan Darat. 2) Frans Pattiasina, dokter, Kolonel CDM Nrp.14253, perwira kesehatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. 3) Sutomo Tjokronegoro, dokter, profesor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ahli Ilmu Urai Dalam Sakit dan ahli Kedokteran Kehakiman. 4) Liauw Yan Siang, dokter, Lektor dalam Ilmu Kedokteran Kehakiman Universitas Indonesia. 5) Lim Yoe Thay, dokter, Lektor dalam Ilmu Kedokteran Kehakiman Universitas Indonesia. Dalam buku baru ini, juga dibeberkan berbagai kesaksian dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Mereka datang ke Belanda sebagai saksi terbuka maupun yang tertutup, baik menggunakan nama asli maupun nama samaran. Mereka membeberkan berbagai bentuk kejahatan yang dilakukan oleh militer Indonesia di bawah kekuasaan Suharto, terhadap korbannya yang tergabung dalam PKI maupun rakyat sipil yang tidak mengetahui apa yang terjadi. Banyak lagi hal-hal lain dikemukakan dalam buku ini, merupakan bahan berharga bagi peneliti, sejarawan, dan akademisi. Tidak lupa, buku itu juga mengemukakan bahwa sangat disayangkan Pemerintah RI tidak menyambut undangan yang diberikan kepadanya untuk hadir dalam Tribunal. Demikian juga Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan Australia tidak hadir pada kesempatan itu, padahal Pengadilan menganggap adanya keterlibatan 3 pemerintah tersebut. Apakah buku ini sudah sepenuhnya sempurna, tidak mengalami kekurangan? Sebagai manusia biasa, kita harus mengakui dengan sepenuh hati, bahwa buku ini masih mengandung kekurangannya. Dengan memperbaiki kekurangan bukan berarti kita menghilangkan sebuah kemenangan. Dari nama-nama yang tercantum dalam buku ini, ada 3 nama di Belanda yang tidak kita jumpai: M.D. Kartaprawira, Fransiska Pattypilohi, dan Chalik Hamid. Setahu kita, mereka ini sudah turut aktif sejak pertama sekali dibentuk Sekretariat IPT 1965, selesai menonton film Jagal karya Joshua Oppenheimer di Den Haag, pada tanggal 22 Maret 2013 yang dihadiri sekitar 35 orang kaum eksil.
Re: [GELORA45] Re: Tim Sukses Ahok-Djarot Sebut Tim Anies-Sandi Musang Berbulu Ayam
Lho, ... sekalipun bisa dibuktikan kedekatan Anies-Khathath, TETAP belum membuktikan kalau spanduk berbau SARA itu timses atau setidaknya sepengetahuan Anies! Kecuali Anies-Sandi ikut menghadiri upacara peresmian dan berada dibawah spanduk “Jangan Mensholatkan Jenasah Pendukung & Pembela Penista Agama” itu, ... kalau foto atas entah dalam orasi apa itu dan tidak jelas apa yang dibicarakan, bagaimana bisa menyeret Anies dan dijadikan bukti? Foto itu hanya bisa dijadikan bukti keterkaitan Kathath dgn spanduk berbau SARA yg tersebar dalam kampanye pilkada DKI itu! Dan jelas justru merupakan PELANGGARAN yang harus ditindak HUKUM bahkan orang-orang yang harus dijebloskan penjara! Kalau TETAP saja dibiarkan orang-orang macam Kathath ini, bahkan menuruti tuntutan mereka PENJARAKAN AHOK yg TIDAK MENISTA Agama itu, apa jadinya negara ini???!!! Tapi bung Goei, saya masih yakin, kalau saja benar paslon Anies-Sandi itulah sesungguhnya yang perintahkan atau sepengetahuannya keluarkan spanduk-spanduk provokatif, berbau SARA itu, ... disatu saat akan terbuktikan dan tidak akan keluar sebagai pemenang. Warga Jakarta sudah cukup sadar dan jeli dalam melihat watak, karakter setiap paslon yang berkampanye, ... kecuali dicurangin! Begitu kata Anies yang kemungkinan besar justru itulah isi-hati sesungguhnya yang sedang diusahakan! Melihat kedekatan Anies dengan Sumarno, KPUD dan terjadinya gejala-gejala aneh yg bisa dikatakan keberpihakaan KPUD pada paslon Anies-Sandi, ... Bukankah begitu, atau asam-garam yang saya makan selama ini berbeda, ...??? From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, April 4, 2017 10:41 PM To: Yahoogroups Subject: Re: [GELORA45] Re: Tim Sukses Ahok-Djarot Sebut Tim Anies-Sandi Musang Berbulu Ayam Bung Chan, anda yang sudah kenyang makan asam garam kok masalah sederhana saja nggak ngerti, atau pura2 nggak ngerti. Sudah tentu dipermukaan si Anies-Sandi yg ngomongnya lain biarpun beberapa kali terlihat indikasinya seperti debat di Mata Najwa itu ataupun juga waktu kepepet didesak si Najwa ngaku juga berpandangan sama dengan FPI tentang pemimpin harus Islam itu, cuman khan yg bergerak bukan hanya Anies dan Sandi doang ada banyak yg namanya timses, relawan, pendukung, simpatisan, dlsb. Ini saya kasih 2 foto, foto pertama yg pegang mike itu Al-Khaththath yg barusan ditangkap dgn tuduhan makar berdiri disebelah persis disebelah Sandiaga Uno dan Anies Baswedan, kemudian foto kedua dibawahnya yg dilingkari itu berfoto ria didepan spanduk "jangan mensalatkan" yg terkenal itu juga Al-Khaththath. Utk diketahui sekarang si Anies membantah mengenal Al-Khaththath walaupun ada fotonya itu dgn alasan tiap hari berfoto sama ratusan orang. ---In GELORA45@yahoogroups.com,wrote : Jadi, ... anda hendak mengatakan kalau paslon Anies itulah pengobar SARA dalam kampanye pilkada putaran ke-2 ini, dari tamasya Al Maidah sampai Tidak mensholatkan Jenasah itu, ...??? Entah sampai dimana data akurat yang anda kuasai begitu pastinya? Atau hanya prasangka saja??? Makanya, penekanan saya pada BAWASLU dan Aparat HUKUM lah yang seharusnya dituntut lebih sigap dan cekatan menangani, menjerat dan mencekal pelaku yang mengumbar SARA itu, jangan dibiarkan berlanjut dan makin marak yang merusak suasana pilkada! Begitu juga kerja KPU sampai bisa terjadi cukup banyak warga dicabut hak suaranya! Dan, ... entah gimana putaran ke-2 yad. apakah semua “KECEROBOHAN’, “KESALAHAN” KPU itu sudah bisa teratasi dengan sebaik-baiknya, atau bahkan lebih CELAKA?! Karena kenyataan terdengar suara tetap ada usaha penggembosan suara pemilih paslon No.2, ... dengan mencabut hak suaranya, tidak terdaftar DPS. Salam, ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Tuesday, April 4, 2017 10:31 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: [GELORA45] Re: Tim Sukses Ahok-Djarot Sebut Tim Anies-Sandi Musang Berbulu Ayam sudah pasti sang paslon diam saja tidak melakukan apa2, cuman khan ada timses relawan dlsb. masak gini aja nggak paham. dus sang paslon tinggal cuci tangan bahkan tinggal bilang dirinya difitnah. ---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote : Kira-kira SOP tentang Pilgul ada apa tidak? Jika ada sejauh mana pelaksanaannya. Dan sangsinya apa saja yang akan diterima bagi yang melanggar. Karena sampai saat ini, saya tidak pernah mendengar ada calon yang di DO gara-gara pelanggaran SOP From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Tuesday, April 04, 2017 8:12 AM To: GELORA45@yahoogroups.com; Jonathan Goeij Subject: [**EXTERNAL**] Re: [GELORA45] Tim Sukses Ahok-Djarot Sebut Tim Anies-Sandi Musang Berbulu Ayam Makin mendekati hari H putaran ke2 Pilkada DKI Jakarta, 19 April, nampak pertarungan 2 paslon jadi makin panas, ... adu mulut, sikap dan tindakan dibawah bahkan di medsos juga terjadi, bahkan tidak terhindar adanya “KAMPANYE-HITAM” yang memperkeruh dan merusak suasana DEMOKRASI yang SEHAT!
[GELORA45] Tokoh Senior PBNU Sebut Penentang Ahok Dimanipulasi Kelompok Garis Keras
Tokoh Senior PBNU Sebut Penentang Ahok Dimanipulasi Kelompok Garis Keras Selasa, 4 April 2017 17:49 http://bali.tribunnews.com/2017/04/04/tokoh-senior-pbnu-sebut-penentang-ahok-dimanipulasi-kelompok-garis-keras Tribun Solo Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). TRIBUN-BALI.COM - Salah satu tokoh senior organisasi muslim terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), mengatakan bahwa mereka yang melakukan protes terhadap Gubernur DKI Jaya Basuki Tjahaja Purnama telah dimanipulasi oleh kelompok garis keras di Indonesia Pernyataan itu dikemukakan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di saat Ahok akan memberikan kesaksian dalam sidang kasus penistaan yang dituduhkan terhadapnya hari Selasa (4/4/2017) Kasus penistaan ini telah membelah pendapat warga Muslim di Indonesia, dan sudah beberapa kali terjadi protes besar di Jakarta terhadap Ahok. KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa salah satu ayat di dalam Al Quran - yang menyatakan warga Muslim dan non Muslim tidak boleh bersekutu - telah disalahartikan oleh pimpinan FPI seperti Rizieq Shihab dan yang lainya. "Saya tidak mau (Ahok) dinyatakan bersalah, karena menurut saya itu tidak benar," kata KH Yahya kepada ABC. "Ini semua manipulasi. Menurut pendapat saya, Ahok tidak melakukan penistaan sama sekali," katanya "Yang saya yakini adalah bahwa Ahok tidak bersalah, dan kasus yang dituduhkan terhadapnya, hanyalah rekayasa dalam rangka pemilihan gubernur Jakarta," tambah KH Yahya. NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia, dengan pengikut diperkirakan sekitar 50 juta orang. KH Yahya Staquf mengatakan ajaran "orthodox Islam" memfokuskan pada tafsir Al Quran yang tidak mengikuti jaman. "Ada bagian-bagian penting dalam pengajaran Islam yang harus ditafsirkan sesuai dengan kehidupan modern," katanya lagi. Pilkada dan persidangan dilakukan bersamaan Putaran kedua pilkada DKI ini akan dilakukan tiga pekan lagi, yaitu tanggal 19 April 2017. Ahok akan bersaing ketat dengan Mantan Mendikbud Anies Baswedan, yang mendapatkan dukungan dari beberapa kelompok Islam konservatif termasuk FPI. Kampanye pilkada ini dilakukan bersamaan waktunya dengan persidangan terhadap Ahok dalam kasus penistaan agama. Persidangan hari ini akan fokus pada pemeriksaan Ahok sebagai terdakwa. Ahok akan bertarung melawan Anies Baswedan di putaran kedua pilkada DKI AP: Dita Alangkara KH Yahya Staquf mengatakan mereka yang menentang Ahok merupakan bagian dari kelompok konservatif yang semakin berkembang di Indonesia. Menurut dia, kelompok konservatif tidak puas dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama tanpa memandang latar belakang agama. "Ini bukan tantangan baru bagi kami. Kami sudah menghadapi tantangan seperti ini sebelumnya dalam sejarah Indonesia," katanya. "Saya bisa mengatakan kami sudah menang, namun tantangan terhadap pandangan agama kami semakin banyak dan semakin kuat," katanya. "Tantangan dari kelompok konservatif Islam terhadap kami semakin kuat," ujar KH Yahya Staquf. Dia mengatakan bahwa pandangan konservatif ini banyak mendapat dukungan dari Arab Saudi dan Qatar Polisi beberapa lalu menangkap lima orang dengan tuduhan melakukan makar berkenaan dengan protes di Jakarta minggu lalu. Polisi mengatakan bahwa mereka berencana menduduki gedung DPR, dan melakukan protes ilegal di hari pilkada 19 April 2017 Jurubicara Polri Argo Yuwono mengatakan pihak yang menyelenggarakan protes berencana menabrakkan truk ke pagar gedung parlemen, dan massa akan masuk melalui pagar yang roboh tersebut. Polisi juga mengatakan akan memanggil putra mantan Presiden Suharto, Tommy Suharto, mengenai dugaan keterlibatannya dengan protes anti Ahok tersebut. Diterjemahkan pukul 12:00 AEST 4/4/2017 dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini. ( ABC Radio Australia)
[GELORA45] Spanduk Ganyang Cina, Fakta Bukan Fitnah.
Spanduk Ganyang Cina, Fakta Bukan Fitnah. Bahkan Aksi 411 Pun Ada Spanduk Itu 40 https://seword.com/politik/spanduk-ganyang-cina-fakta-bukan-fitnah-bahkan-aksi-411-pun-ada-spanduk-itu/ BY GUSTI YUSUF ON APRIL 10, 2017POLITIK Hanya karena beberapa detik adegan dengan tulisan ganyang cina di spanduk, lalu ramai lah orang-orang marah-marah. Termasuk Aa Gym yang langsung saja berkata “protes keras”, Aa kemana aja selama ini? Sibuk ngamar? Sebenarnya video kampanye dengan suara Djarot yang menggelegar itu sungguh bagus sekali. Pesan-pesan persatuan dan kesatuan dengan baik disampaikan. Disana diperlihatkan bagaimana Indonesia itu beragam dan mengapa harus bersatu. Banyak yang mengaku meneteskan air mata karena terharu melihat video tersebut. Tapi tentu tidak bagi pembenci Ahok. Alih-alih menangkap pesan dalam video tersebut, mereka menolak pesan yang bagus dan lebih mendengarkan bisikan kebencian dari setan di telinga kirinya. Akui saja video tersebut bagus, lalu sebagai penonton kita memiliki dua pilihan disini. Pertama kita bisa menerima pesan-pesan tersebut dan menjaga persatuan menjauhkan perpecahan atau yang kedua, mendengarkan nafsu kebencian dan mencari celah untuk menyerangnya. Buktinya reaksi terhadap video tersebut membelah umat Islam menjadi dua. Ada yang paham dan memuji video tersebut dan ada yang gagal paham lalu malah marah-marah. Kalau memang disebut melecehkan umat Islam, memfitnah umat Islam maka seharusnya semua umat Islam akan turut marah, tapi kenyataannya tidak. Sekarang mari kita lihat cuitan Aa Gym Pertama saya ingin sampaikan pada Aa Gym, dengan segala hormat sesuatu dikatakan fitnah itu bila tidak berdasarkan fakta sesungguhnya. Kalau seperti banjir di Jakarta yang dulu pernah Aa cuitkan, dulu itu gimana Aa? Fitnah bukan? Karena kejadiannya sudah lama tapi Aa cuitkan seolah-olah saat ini. Baiklah soal spanduk yang dikatakan Aa sebagai fitnah, atas dasar apa Aa mengatakan itu fitnah? Karena kenyataannya justru menunjukkan memang hal tersebut itu terjadi. Silahkan Aa pelajari ini dengan baik. Baiklah mari kita amati, ada spanduk dengan tulisan ganyang cina disana. Lalu didepan meja dibawa toa besar ada tulisan Forum Syuhada Indonesia. Orang-orang disana ada yang pake peci, tuh yang ditengah pakai peci. Ada juga perempuan berjilbab. Kira-kira itu umat mana yah? Ada lagi nih, spanduk dengan tulisan usir dan ganyang China. Memang gak ada sih orang berpeci atau bersorban disana tapi ada kata-kata Jihad, nah kira-kira umat mana yah? Belum selesai, masih ada lagi nih satu lagi aja. Dan lebih seru karena spanduk ini ternyata dibawa oleh orang dengan kaos 411 khas aksi damai kemarin. Padahal Aa bilang tidak pernah mengatakan ganyang cina meski umat Islam berjuta-juta berkumpul. Tapi ternyata saat aksi 411 ada spanduk ini yang dibawa oleh orang dengan kaos Aksi 411 yang khas itu. Jelas sekali yang dan tulisannya seram sekali. Sengaja orang-orangnya saya lingkari supaya terlihat menggunakan peci atau atribut agama lainnya. Mungkin ada yang bilang ini photoshop? Ok mari kita tonton cuplikan berikut ini, tapi harus punya kuota yah kalau gak punya coba minta sama penyandang dananya. Ketika menonton video kampanye Ahok-Djarot saya tidak merasa difitnah karena memang faktanya demikian. Aa Gym mungkin baru liat sekarang dan baru sadar kenyataannya seperti itu, jadi saya berharap Aa dapat mendakwahkan yang adem-adem saja, yang menjaga persatuan. Saya juga berharap Aa menjadi contoh yang baik, Islam yang ramah dan sabar sehingga santri-santri Aa tidak tumbuh seperti orang-orang difoto itu. Kalau Aa dan masyarakat mau melihat beberapa menit lebih jauh, disana akan ditemukan gambaran umat Islam yang ramah dan bersatu dengan umat lainnya. Bahkan ia ditempatkan ditengah-tengah, seperti pusat dari kekuatan kebhinekaan ini. Jadi kenapa fokus ke orang-orang berpeci bawa spanduk ganyang cina? Itu kenyataan yang ada dan kita semua tidak menginginkan hal tersebut terjadi lagi. Video tersebut menampilkan apa adanya, realitanya seperti apa. Jadi kenapa mesti marah-marah? Sudah terima saja kenyataan seperti itu, daripada marah-marah mari berpikir gimana caranya supaya tidak ada lagi orang-orang seperti itu. Memang di Indonesia itu terkadang kalau menegur orang, malah orang itu balik marah. Seperti saat lagi antri mengambil makanan di resepsi pernikahan, lalu sekonyong-konyong ada orang yang menyerobot antrian depan kita, dan ketika ia ditegur malah orang itu balik marah.
[GELORA45] Kasus Penodongan di Dalam Angkot dan Aksi Heroik Aiptu Sunaryanto
Kasus Penodongan di Dalam Angkot dan Aksi Heroik Aiptu SunaryantoAKHDI MARTIN PRATAMA Kompas.com - 11/04/2017, 07:21 WIB Aiptu Sunaryanto (paling kanan), anggota Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Timur yang menyelamatkan korban penodongan di dalam angkot.(Istimewa) JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (9\4/2017) malam, warga digegerkan dengan aksi penodongan disertai penyanderaan yang dilakukan Hermawan (28), di dalam angkot di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur. Saat beraksi, Hermawan menodongkan senjata tajam kepada Risma Oktaviani (25) dan buah hatinya D, di dalam angkot KWK T 25 jurusan Rawamangun-Pulogadung. Hermawan belum lama bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Bulak Kapal, Bekasi, Jawa Barat. Dia nekat menyandera Risma dan anaknya karena panik penodongan terhadap penumpang angkot tersebut diketahui warga. Namun, dalam peristiwa itu muncul anggota Satlantas Polres Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto, dan aksi heroiknya menyelamatkan Risma dan D, serta meringkus Hermawan, mendapat banyak pujian. Sunaryanto kemudian bercerita kepada Kompas.com, pada Senin (10/4/2017), mengenai penodongan disertai penyanderaan pada Minggu malam itu. Sunaryanto menuturkan, saat dia melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, dari rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Minggu, sekitar pukul 19.00 WIB, terlihat seorang ibu meloncat dari dalam angkot dan meminta pertolongan. Sebagai polisi, kata Sunaryanto, naluri dia untuk mencari tahu dan memberi pertolongan muncul. Saat itu juga, Sunaryanto menghentikan laju kendaraan bermotornya dan memarkirkannya. Kepada Sunaryanto, seorang ibu yang baru saja meloncat dari angkot itu menyatakan bahwa ada rampok di dalam angkot. Seorang perempuan dan buah hatinya juga masih disandera di dalam angkot itu. Teriakan ibu itu sontak mengundang perhatian warga. Sekejap waktu, sekeliling angkot yang menjadi tempat Hermawan beraksi jahat sudah dipenuhi warga. Sunaryanto kemudian mendekat ke pintu angkot dan mencoba bernegosiasi dengan Hermawan agar mau melepaskan korbannya. "Pelaku langsung kaget begitu ngeliat saya, mungkin dia tahu saya polisi soalnya saya pake jaket polisi. Dia semakin gelap mata. Saya bicara pelan-pelan 'Mas ada apa, sini saya bantu'. Dia bilang 'Diem lu'. Dia ngata-ngatain saya," ujar Sunaryanto. (baca: Polisi: Lokasi Penodongan di Angkot Rawan Tindak Kejahatan) Bukannya melunak, Hermawan malah mengancam akan membunuh Risma dan anaknya jika permintaannya tak dituruti. Kepada Sunaryanto, Hermawan meminta agar angkot tersebut segera dibawa meninggalkan lokasi. Namun, pada saat itu, sopir angkot beserta penumpang yang berada di kursi depan sudah melarikan diri. "Saya bujuk biar dia mau lepas itu ibu sama anaknya, biar saya aja yang gantiin. Saya bilang juga ke dia bahwa saya jamin kalau korban dilepaskan, dia enggak akan diamuk massa," tutur Sunaryanto. Namun, bujukan Sunaryanto tak mampu melunakkan Hermawan. Dia terus mengancam akan membunuh korban jika permintaanya tidak dipenuhi. "Dia bilang 'Kalau Bapak nembak saya, saya matiin ini anak sama ibunya' sambil pisaunya diarahin ke anaknya. Ibunya nangis-nangis minta tolong anaknya diselametin," kata Sunaryanto. Salah satu barang bukti aksi penodongan ibu dan balita, yakni angkot KWK T25 yang diamankan di Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (10/4/2017).(KOMPAS.com/DEA ANDRIANI) Suasana makin mencekam, ucap Sunaryanto, saat Risma menangis histeris karena melihat anaknya ditodong pisau oleh Hermawan. Warga yang mengelilingi angkot tersebut semakin banyak. Sunaryanto mencoba menenangkan Hermawan agar tidak melakukan hal nekat. Dia mengangkat tangannya dengan maksud agar Hermawan tahu bahwa dia tidak bersenjata. Padahal, senjata api Sunaryanto sejak awal disembunyikan di pijakan tangga pintu angkot. Agar pelaku lebih tenang, Sunaryanto memerintahkan warga menjauh. Namun, saat melihat Sunaryanto mau mengambil senjata apinya, warga mendekat kembali. Sunaryanto tak jadi menembak pelaku. Penyandera semakin panik melihat warga kembali mendekat dan meminta agar dibawa pergi dari lokasi tersebut. "Pelaku ngotot terus minta dibawa menjauh dari TKP (tempat kejadian perkara). Dia minta di bawa ke tol," kata Sunaryanto. Sunaryanto mencoba tenang agar dapat berpikir jernih. Dia akhirnya mengeluarkan telepon genggamnya dari saku celana dan memberikannya ke pengemudi ojek online yang berada di dekatnya. Kepada pengemudi ojek online tersebut Sunaryanto meminta agar aksinya didokumentasikan. Hal tersebut bertujuan agar dapat menjadi barang bukti jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sunaryanto sempat ragu untuk menembak pelaku lantaran takut salah sasaran. "Saya Lillahi ta'ala saja, saya baca shalawat, begitu dia lengah, saya sikat (tembak)," ucap dia. "Untung kena tepat sasaran. Saya yakin tembakan saya enggak akan lari ke kaca belakang angkot yang lagi banyak massa, soalnya pas saya tembak posisi tangan pelaku lagi di bawah," ujar Sunaryanto. Setelah
[GELORA45] Kekalahan Anies-Sandiaga Makin Jelas, Tim Sukses Panik Dan Membuat Blunder ; Surabaya Memanas, Demo Tolak Rizieq Dapat Perlawanan,
Kekalahan Anies-Sandiaga Makin Jelas, Tim Sukses Panik Dan Membuat Blunder https://seword.com/politik/kekalahan-anies-sandiaga-makin-jelas-tim-sukses-panik-dan-membuat-blunder/ BY TATSUYA ON APRIL 11, 2017POLITIK Tanggal 19 April sudah makin mendekat, pertarungan antar pasangan calon Gubernur DKI telah memasuki tahap akhir. Pertarungan kedua kubu makin panas. Namun dalam beberapa hari terakhir ini adalah hari-hari yang sangat tidak menyenangkan bagi Anies dan Sandiaga karena munculnya beberapa peristiwa yang makin menyudutkan peluangi Anies-Sandiaga dalam pertarungan Pilkada DKI ini. Pembelotan Relawan Anies-Sandiaga Jika bulan lalu Ketua Ranting Gerindra Duren Sawit membelot ke Ahok-Djarot, kali ini relawan Anies-Sandiaga Pasar Rebo menyatakan bahwa mereka mengalihkan dukungan mereka kepada Ahok-Djarot. Pembelotan ini cukup serius karena menunjukkan keretakan di kalangan para pendukung Anies-Sandiaga, apalagi terjadi di hari-hari terakhir Pilkada DKI sehingga Anies-Sandiaga sulit menetralisir dampaknya. Terlihat dengan jelas sekali bahwa golongan nasionalis yang benci dengan penggunaan isu SARA sudah muak dengan cara-cara kampanye yang dilakukan oleh pasangan Anies-Sandiaga sehingga mengalihkan dukungan mereka. Apalagi sejak muncul isu Jakarta Bersyariah yang menyebabkan pertengkaran di internal pendukung Anies-Sandiaga, golongan nasionalis makin tidak nyaman untuk tetap berada di kubu Anies-Sandiaga. Dukungan PKB Sandiaga tadinya sangat berharap PKB mengalihkan dukungannya dari AHY kepada pasangan Anies-Sandiaga. Setelah pemungutan suara tahap pertama selesai, sebenarnya Sandiaga sangat optimis terhadap pengalihan dukungan PKB kepada dirinya, karena sebelum penentuan calon Gubernur DKI diresmikan, awalnya PKB sudah ada tanda-tanda untuk ikut mengusung Sandiaga menjadi calon Gubernur DKI., Namun yang terjadi malah PKB mendeklarasikan dukungannya secara resmi kepada Ahok yang dilakukan tanggal 9 April. Di hadapan publik, Sandiaga bicara kalau arus bawah pendukung PKB tidak akan mempedulikan pengalihan dukungan PKB kepada Ahok dan tetap memilih Anies-Sandiaga. Jujur saja, sebagai warga awam, saya bisa merasakan betapa remuk hati Sandiaga hanya dari perkataannya ini. Bisa diibaratkan, Sandiaga pingin sekali tunangan dengan seorang wanita cantik, namun wanita itu malah langsung menikah dengan pria lainnya. Rasanya di belakang layar, Sandiaga berkata-kata seperti yang Rhoma Irama katakan : TERLALU. Sebenarnya arah dukungan PKB sudah jelas. Selama sebulan terakhir, kemesraan antara PKB dan Ahok sangat jelas terlihat. Apalagi sebelum PKB mendeklarasikan dukungannya kepada Ahok-Djarot secara resmi, GP Ansor sudah terlebih dahulu menyatakan dukungan mereka kepada Ahok-Djarot. Maka lengkaplah sudah, secara kelembagaan NU memang netral, namun organisasi-organisasi yang memiliki hubungan dengan NU cenderung mendukung Ahok-Djarot. Bahkan PPP versi Romi pun, walaupun belum secara resmi menyatakan dukungannya, memilih untuk memberikan dukungannya kepada Ahok-Djarot. Blunder Lagi, Blunder lagi Begitu PKB mengalihkan dukungan kepada Ahok, semua rencana tim sukses Anies-Sandiaga berantakan total. Dengan bergabungnya partai Islam ke pasangan Ahok-Djarot, isu penistaan agama menjadi sama sekali tidak relevan lagi. Bahkan penggunaan isu SARA yang digunakan oleh pendukungan Anies-Sandiaga yang tadinya menguntungkan Anies-Sandiaga sehingga mereka diam saja dan pura-pura tidak tahu, sekarang malah menjadi blunder dan momok yang menakutkan sendiri karena senjata yang dipikir mereka akan ampuh untuk menjatuhkan Ahok malah berbalik melawan mereka sendiri. Persis seperti saya ramalkan sebelumnya (https://seword.com/politik/kampanye-penolakan-mensholatkan-jenazah-bisa-menjadi-blunder-terbesar-anies), kampanye penolakan untuk mensholatkan jenazah pendukung Ahok menjadi blunder terbesar yang dilakukan pendukung Anies-Sandiaga dan titik balik isu SARA menjadi senjata yang menghabisi pencetusnya sendiri. Saat ini Anies dan Sandiaga mati-matian berusaha membantah bahwa pihak mereka tidak memainkan isu SARA dan malah menjadi korban fitnah, namun nasi sudah menjadi bubur. Rakyat Jakarta sudah tidak bisa ditipu lagi. Rakyat Jakarta sudah tahu siapa pelaku aslinya dan siapa korbannya. Merasa terpojok dengan gagalnya mendapat dukungan PKB, tim sukses Anies-Sandiaga mencari pengganti PKB, dan mereka mendapatkannya dari seorang Daeng Azis. Sekali lagi pasangan Anies-Sandiaga menciptakan blunder dengan mengundang Daeng Azis, mantan orang kuat di Kalijodo, untuk mengikuti kampanye Anies-Sandiaga. Sebelum Ahok mereformasi daerah Kalijodo, Daeng Azis adalah orang kuat yang ditakuti oleh banyak orang, termasuk pejabat. Bahkan ketika jabatan Gubernur DKI dipegang oleh seorang mantan jenderal pun Kalijodo tidak terusik. Padahal sudah lama Kalijodo terkenal sebagai dunia maksiatnya Jakarta. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh seorang Daeng Azis. Hanya Ahok yang berani mengusik
[GELORA45] Sidang Dilanjutkan, Ahok Akan Dengar Tuntutan Jaksa ; Kampanye Ahok-Djarot yang Disebut Memprovokasi
Sidang Dilanjutkan, Ahok Akan Dengar Tuntutan Jaksa KURNIA SARI AZIZA Kompas.com - 11/04/2017, 06:32 WIB Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berada di ruang sidang PN Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016).(AFP PHOTO / POOL / Tatan SYUFLANA) JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mendengarkan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) pada persidangan ke-18 kasus dugaan penodaan agama, Selasa (11/4/2017), di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan. Persidangan pembacaan tuntutan terhadap Ahok semakin menarik perhatian setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawanmenyarankan penundaan pembacaan tuntutan tersebut. Pasalnya, kepolisian khawatir ada upaya menggerakkan massa pada persidangan itu. Selain itu, penundaan pembacaan tuntutan disarankan untuk mendinginkan suasana jelang hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Menanggapi hal itu, Kepala Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara Hasoloan Sianturi mengatakan, pihaknya tetap berpedoman pada agenda yang telah ditetapkan. Pada persidangan ke-17, Selasa (4/4/2017), ketua majelis hakim, Dwiarso Budi Santiarto, menetapkan persidangan dengan agenda pembacaan tuntutan pada Selasa (11/4/2017). "Yang jelas, besok (hari ini) sidang akan dibuka dan diagendakan untuk pembacaan tuntutan, kami tetap berpedoman kepada penetapan itu. Belum ada yang berbeda ya," kata Hasoloan, saat dihubungi wartawan, Senin (10/4/2017). (baca: Demi Kepastian Hukum, Pembacaan Tuntutan Ahok Dinilai Sedianya Tak Ditunda) Dia menjelaskan, majelis hakim yang akan memutuskan mengenai penundaan pembacaan tuntutan terhadap Ahok. Apakah akan mengikuti saran Kapolda Metro Jaya atau tidak. Pada tempat berbeda, Ketua Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika-BTP atau tim kuasa hukum Ahok, Trimoelja D Soerjadi, menjelaskan pihaknya telah menerima surat panggilan untuk menghadiri sidang ke-18 tersebut. Trimoelja memastikan Ahok akan menghadiri sidang seperti sidang-sidang sebelumnya, di mana Ahok tak pernah absen atau mangkir dari persidangan. "Terdakwa akan tetap datang. Sudah diagendakan sidang tetap berjalan dengan agenda pembacaan tuntutan, kami dengarkan saja (tuntutan jaksa)," kata Trimoelja. (baca: Sidang Tuntutan Ahok, Polri Telah Cium Pengerahan Massa) Selain itu, Trimoelja menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun draf pleidoi atau pembelaan terdakwa atas tuntutan jaksa. "Kami profesional. Kami sudah berhari-hari siapkan draf pleidoi untuk (dibaca pada sidang) minggu depannya," kata Trimoelja. (baca: Ahok: Patokan Saya Pengadilan, Tuntutan Tetap Lanjut 11 April) Saran Kapolda Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan sebelumnya meminta pembacaan tuntutan terhadap Ahok dalam kasus dugaan penodaan agama ditunda hingga usai waktu pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI, 19 April 2017. Dalam surat tertanggal 4 April 2017 kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Iriawan mengatakan penundaan ini perlu dilakukan demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban Jakarta jelang pemungutan suara putaran kedua. "Mengingat semakin rawannya situasi keamanan di DKI Jakarta, maka demi kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta akan dilaksanakan pengamanan tahap pemungutan suara pemilukada DKI Jakarta putaran II, di mana perkuatan pasukan Polri dan TNI akan dikerahkan semua, maka disarankan kepada ketua agar sidang dengan agenda tuntutan perkara dugaan penistaan agama dengan Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk ditunda setelah tahap pemungutan suara Pemilukada DKI Putaran II," demikian salah satu poin dalam surat tersebut. (baca: Polri Tegaskan Surat Kapolda soal Sidang Ahok Bukan Intervensi) Selain itu, Iriawan juga menyarankan agar proses penyelidikan terhadap laporan polisi yang menyeret nama pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, juga ditunda hingga pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua selesai dilaksanakan. Sidang dapat disiarkan langsung Persidangan Ahok sebelumnya tak dapat disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi. Namun mulai persidangan ke-18, stasiun televisi dapat menyiarkan secara langsung proses persidangan kasus dugaan penodaan agama itu. Sebab, persidangan telah melewati proses pembuktian. Saat menutup sidang ke-17, Dwiarso menuturkan, sidang ke-18 boleh disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi karena agenda sidang bukan berisi pembuktian. "Mulai tanggal 11 telah melewati masa pembuktian, kamera boleh masuk, boleh live. Nanti akan diatur tempatnya," ucap Dwiarso. (baca: Sidang Ahok Boleh Disiarkan Secara Langsung, Ini Penjelasan KY) Seusai persidangan itu, Ahok juga mengatakan kesiapannya mendengar tuntutan dari jaksa. Setelah mendengarkan tuntutan jaksa, Ahok akan menyiapkan pembelaannya. "Kalau tuntutannya tanggal 11, kan hakim bilang tanggal 18 kan terlalu dekat sama pilkada, dia majukan ke tanggal 17. Berarti tanggal 17 kami akan pembelaan
[GELORA45] ROSI & Kandidat Pemimpin Jakarta
ROSI & Kandidat Pemimpin Jakarta https://www.youtube.com/watch?v=pQPFGwBwQ2Y
[GELORA45] Nazaruddin: Andi Narogong komunikasikan soal anggaran e-KTP ; Nazaruddin ungkap pertemuan Anas Urbaningrum terkait e-KTP
Nazaruddin: Andi Narogong komunikasikan soal anggaran e-KTP Senin, 3 April 2017 12:33 WIB | 715 Views Pewarta: Benardy Ferdiansyah Ilustrasi - Muhammad Nazaruddin.(ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) Dia juga menjelaskan proyek-proyek apa saja yang sudah dilakukannya di Kemendagri jauh sebelum ini terus dia meyakinkan Mas Anas bahwa dia sanggup untuk melaksanakan proyek KTP-e ini Jakarta (ANTARA News) - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin menyebutkan bahwa pengusaha Andi Agustinus atau Andi Narogong berperan mengkomunikasikan soal pengawalan anggaran proyek KTP Elektronik kepada teman-teman di DPR. "Pak Ignatius sama Bu Mustoko cerita bahwa nanti yang mengawal anggaran ini di Kemendagri dan untuk mengkomunikasikan ke teman-teman di DPR ada pengusahanya, yaitu Pak Andi Agustinus saya manggilnya Pak Andi terus Pak Andi dibawa ke Fraksi Partai Demokrat di lantai 9," kata Nazaruddin saat memberikan kesaksian dalam lanjutan sidang kasus proyek pengadaan KTP-e di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin. Menurut Nazaruddin, Andi Agustinus menjelaskan bahwa dia sudah lama menjadi rekanan di Kementerian Dalam Negeri. "Dia juga menjelaskan proyek-proyek apa saja yang sudah dilakukannya di Kemendagri jauh sebelum ini terus dia meyakinkan Mas Anas bahwa dia sanggup untuk melaksanakan proyek KTP-e ini," tuturnya. Namun, kata dia, proyek e-KTP ini bisa berjalan apabila ada anggarannya dan didukung programnya oleh pemerintah dan DPR. "Setelah itu kesepakatannya waktu itu dibuat untuk pertemuan dengan Kemendagri waktu itu diwakili oleh Sekjen Bu Diah Anggraini setelah itu waktu ketemu Bu Diah cerita panjang lebar bahwa prinsipnya program KTP-e didukung dan sangat perlu untuk program perbaikan banyak hal untuk pemerintahan ke depan baik itu program bantuan sosial dan monitoring tentang kependudukan," tuturnya. Baca juga: (KPK tahan anak buah Nazaruddin) Baca juga: (Nazaruddin ungkap pertemuan Anas Urbaningrum terkait e-KTP) Baca juga: (Nazaruddin jadi saksi kasus proyek e-KTP) Dalam dakwaan disebut bahwa mantan Ketua Fraksi Demokrat di DPR Anas Urbaningrum menerima 5,5 juta dolar AS dan mantan Sekjen Kemendagri Diah Anggraini menerima 2,7 juta dolar AS dan Rp22,5 juta terkait proyek sebesar Rp5,95 triliun tersebut. Sementara mantan anggota Komisi II DPR dari Partai Golkar Mustoko Weni menerima 408 ribu dolar AS dan mantan anggota Komisi II DPR dari Partai Demokrat Ignatius Mulyono menerima 258 ribu dolar AS. Terdakwa dalam kasus ini adalah mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) pada Dukcapil Kemendagri Sugiharto. Atas perbuatannya, Irman dan Sugiharto didakwa berdasarkan pasal 2 ayat (1) atas pasal 3 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pasal tersebut mengatur tentang orang yang melanggar hukum, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya jabatan atau kedudukan sehingga dapat merugikan keuangan dan perekonomian negara dan memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi dengan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun denda paling banyak Rp1 miliar. Selain keduanya, KPK juga baru menetapkan Andi Agustinus alias Andi Narogong sebagai tersangka kasus yang mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp2,314 triliun dari total anggaran Rp5,95 triliun. Editor: Fitri Supratiwi Nazaruddin ungkap pertemuan Anas Urbaningrum terkait e-KTP Senin, 3 April 2017 11:57 WIB | 971 Views Pewarta: Benardy Ferdiansyah Nazaruddin berbicara dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (27/4/2016), terkait perkara pencucian uang dalam pembelian saham perdana PT Garuda Muhammad. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) Jakarta (ANTARA News) - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin menceritakan pertemuan antara Anas Urbaningrum dengan Ignatius Mulyono dan Mustoko Weni tentang pembahasan proyek pengadaan KTP Elektronik (KTP-E) pada 2009 saat bersaksi dalam sidang perkara itu, Senin. "Jadi 2009 itu, saya mungkin tanggal dan bulannya lupa, itu di Komisi II anggota Fraksi Partai Demokrat Pak Ignatius dan Bu Mustoko menghadap ke Mas Anas sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat, menceritakan tentang proyek KTP-E," kata Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Nazaruddin menyatakan dalam pertemuan itu disebutkan bahwa proyek KTP-E memerlukan anggaran sekitar Rp6 triliun. "Sebenarnya program KTP-E ini sudah jalan jauh sebelum 2009 dari penjelasan Bu Mustoko dan Pak Ignatius, cuma untuk yang anggaran yang diusulkan kalau tidak salah waktu itu mereka bilang mulai dari periode APBN-P 2010," katanya. Ia juga menyatakan bahwa ada pembahasan mengenai kemungkinkan menjadikan proyek KTP-E sebagai program tahun jamak. "Jadi, karena program multiyears dengan anggaran yang
[GELORA45] Ahok-Djarot Bicara Soal Elektabilitas Menurun
Ternyata bukan saja digempur dengan SARA, menista Agama Islam, ... program “Bedah Rumah Kumuh” dan Pembebasan PBB untuk membantu warga MISKIN, yang diajukan Gub. Ahok dipropagandakan terbalik akan menggusur perumahan kumuh dari Jakarta, ...! Inilah yang membuat orang TAKUT memiloih paslon Ahok-Djarot! Ikuti di TV-Kompas Ahok-Djarot Bicara Soal Elektabilitas Menurun http://tv.kompas.com/
[GELORA45] Fw: Larangan Kremasi Berawal Kenaikan Harga Sewa Kuburan Di Padang
*Admin: Di negara berlambang Bhinneka Tunggal Ika ini, minoritas Tionghoa mati pun susah, tetap jadi Sapi Perah!* http://www.bergelora.com/nasional/politik-indonesia/5333-astaga-setara-institute-larangan-kremasi-berawal-kenaikan-harga-sewa-kuburan-di-padang.html *Astaga! Setara Institute: Larangan Kremasi Berawal Kenaikan Harga Sewa Kuburan Di Padang* Sabtu, 25 Maret 2017 Ketua Setara Institute, Hendardi (Ist)JAKARTA- Penolakkan sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan agama terhadap pembakaran mayat (kremasi) bagi umat keturunan tionghoa di Padang, dimanfaatkan Pemerintah Daerah Kota Padang dengan menaikan biayai pemakaman bagi warga tionghoa. Kebijakan tersebut selain diskriminatif juga sangat memberatkan warga keturunan Tionghoa. Hal ini diungkap oleh Ketua Setara Institute, Hendardi kepada Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (25/3) “Kami mengutuk setiap tindakan intoleransi dan diskriminasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok intoleran yang mengatasnamakan kepentingan umat Islam. Kami minta agar Mendagri segera mencabut perda retribusi tentang pemakaman bagi warga keturunan Tionghoa di Padang yang diskriminatif dan memberatkan ini,” demikian tegasnya. Setara Institute menurutnya mentengarai pemanfaatan penolakan tersebut sebab pada 2011 melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 tahun 2011, mengeluarkan kebijakan pelayanan pemakaman dengan ketentuan ukuran 2 x 1 M dikenakan biaya Rp 500.000/dua tahun dan kelebihan tanah seperti pemakaman umumnya dikenakan Rp 250.000/dua tahun. Sehingga untuk kuburan warga Tionghoa akan dipungut Rp 2.500.000/dua tahun. “Pemerintah harus bersikap tegas terhadap kelompok-kelompok atau ormas intoleran yang menggunakan isu agama untuk mendiskriminasi kelompok minoritas lainnya,” tegasnya. Hendardi mengingatkan, praktik-praktik intoleransi di negara yang menganut falsafah Bhinneka Tunggal Ika masih terus dipertontonkan dengan kasat mata oleh sekelompok warga dengan mengatasnamakan membela kesucian agamanya. Di lain pihak pemerintah daerah dengan dalih otonomi daerah seringkali menunjukkan prilaku primordialisme yang sempit melalui isu kembali pada kearifan lokalnya (local reinventing). Akibatnya kelompok-kelompok minoritas seringkali terdiskriminasi dan menjadi pihak yang selalu dipersalahkan. “Kepada aparat penegak hukum kepolisian setempat sampai nasional agar menindak ormas keagamaan apapun yang sering mengintimidasi kelompok minoritas,” ujarnya. Kepada Bergelora.com dilaporkan, kasus penolakan pembakaran jenazah bagi kelompok keturunan Tionghoa yang difasilitasi oleh kumpulan sosial kematian Himpunan Bersatu Teguh (HBT) di Pasar Bong – (Pecinan) Kelurahan Pondok, Kecamatan Padang Barat - Kota Padang adalah salah satu dari tindakan intoleran dan diskriminasi sekaligus telah mencederai sendi-sendi kebebasan beragama dan berkeyakinan yang merupakan hak asasi. “Kelompok-kelompok yang menyatakan ormas Islam diwakili GNPF MUI, Forum Masyarakat Minang, Ormas Islam Se-Sumatera Barat, telah terlalu jauh memasuki ruang privat dan keyakinan sekaligus tradisi Komunitas Tionghoa di Kota Padang,” ujarnya. Penolakan yang dilakukan oleh sekelompok ormas intoleran melalui aksi demonstrasi yang melibatkan massa mengatasnamakan Islam, mendalih pembakaran mayat (cremation) mengganggu masyarakat Islam di sekitarnya. “Padahal proses pembakaran dilakukan secara modern menggunakan oven dan mesin pembakaran yang ditenggarai tidak akan menganggu kesehatan masyarakat, apalagi kegiatan tersebut dilakukan di ruangan tertutup dan tidak setiap hari,” jelasnya. (Web Warouw)
[GELORA45] Re: Membedah dakwaan Ahok yang dinilai cacat hukum
Lho, ... bukankah NYEPI sampai sekarang TETAP berlangsung dengan baik di Bali, ...?! Dan diikuti seluruh warga bahkan pendatang di Bali juga harus mengikutinya dengan tertib untuk menghentikan segala kegiatannya. Bukankah ini bentuk menghormati dan melindungi Adat suku Bali yang terjadi, ...?! Mungkin yang terjadi KESULITAN bagi orang Bali, seperti bung yang berada di luar Bali untuk menjalankan NYEPI itu. Atau bung ada jalan keluar yang baik kiranya bisa dijalankan? Sebab TIDAK mungkin diluar Bali semua warga haruus mengikuti yang jumlahnya kecil, sangat minoritas. Artinya, dari jumlah orang Bali yang tersebar di Nusantara ini belum cukup banyak untuk diperhitungkan menjadi libur nasional spt Natal dan Imlek??? Yaa, ... memang cukup menarik ada adat NYEPI suku Bali itu, saya kira itu adat Agama Hindu. Tapi, bagaimana memperhitungkan hari jatuhnya NYEPI setiap tahunnya, ya? Salam, ChanCT From: Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] Sent: Friday, March 31, 2017 9:01 AM To: 'GELORA45@yahoogroups.com' ; 'Chan CT' Subject: Membedah dakwaan Ahok yang dinilai cacat hukum Wah … kalau begitu kami yang minoritas dilindungi hukum dong. Mengingat saat nyepi banyak yang ngolok kami, katanya bali yang merupakan bagian dari indonesia tidak bisa sewenang-wenang membuat aturan adat sendiri, padahal adat nyepi ini sudah ada 2000 tahun yang lalu. Kalau kita lihat di india dan negara negara hindu lainya tidak ada adat nyepi, berarti nyepi bukan tradisi asli weda/hindu melainkan tradisi bali dan umat lain wajib mengikuti. From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Friday, March 31, 2017 8:24 AM To: GELORA_In Subject: [**EXTERNAL**] Fw: [GELORA45] Membedah dakwaan Ahok yang dinilai cacat hukum Wleeeh, ... ternyata Sidang atas diri Ahok Penista Agama yang sudah berlangsung lebih 5 bulan ini (16 X Sidang) CACAT HUKUM! Sedang tuntutan “PENJARAKAN Ahok” tetap makin gencar saja, ... dimana letak KEADILAN sesungguhnya?! a.. "Di situ jelas mengatakan, bahwa 156 a KUHP tidak bisa dijeratkan tanpa peringatan keras terlebih dahulu," tutup Trimoelja. b.. Pertama pasal 156 jelas-jelas kasus penodaan hanya ditujukan bagi golongan dan bukan soal agama. c.. Pada dakwaan pasal alternatif yang lain adalah pasal 156a KUHP yang juga dinilai tak mengenai substansi persoalan. d.. Alasan kedua, dia juga menyinggung seharusnya ada upaya penyelesaian oleh pemerintah pusat sebelum dibawa ke ranah pidana. Ini seusai dengan Penetapan Presiden Republik Indonesia tahun 1965 yang sudah diubah menjadi UU Nomor 1/PNPS tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan agama. From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Friday, March 31, 2017 6:48 AM Membedah dakwaan Ahok yang dinilai cacat hukum Kamis, 30 Maret 2017 09:03Reporter : Wisnoe Moerti · Sidang ke-16 Ahok. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman Merdeka.com - Setelah menjalani 15 kali persidangan, kasus dugaan penistaan atau penodaan agama akan memasuki babak baru. Semua saksi baik dari pihak JPU maupun terdakwa Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) telah diperiksa. Persidangan selanjutnya akan mengagendakan tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa menjerat Ahok dengan Pasal 156 dan pasal alternatif 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Sejak awal bergulirnya kasus ini di pengadilan, dakwaan jaksa dianggap janggal dan cacat hukum. Menengok ke belakang di saat masa-masa sidang awal, pengacara Ahok sempat protes karena JPU menjerat Ahok dengan Pasal 156a. Ada persyaratan formil yang dilewatkan jaksa sebelum membawa kasus Ahok ke ranah pidana. Sebelum seseorang terjerat Pasal 156a KUHP harus mendapatkan peringatan keras terlebih dahulu dari Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri. Aturan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama. Dengan dalil itu, JPU tidak dapat dengan serta merta menggunakan Pasal 156a untuk menjerat Ahok. "Pasal 156a KUHP tidak bisa dijeratkan pada seseorang tanpa melalui peringatan keras lebih dahulu oleh Menteri Agama, Mendagri dan Jaksa Agung," pengacara Ahok, Trimoelja D. Soerjadi di PN Jakarta Utara, Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016). Mantan Pengacara Marsinah ini menuturkan, kliennya belum pernah sekalipun diberikan peringatan keras mulai dari tersangka hingga berujung berstatus terdakwa. Sehingga, Pasal 156a KUHP tidak dapat menjerat Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut. "Di situ jelas mengatakan, bahwa 156 a KUHP tidak bisa dijeratkan tanpa peringatan keras terlebih dahulu," tutup Trimoelja. Tim Kuasa Hukum Ahok lainnya, Sirra Prayuna berpendapat, JPU tidak bisa menjerat Ahok dengan pasal tersebut sebab yang dituduhkan JPU tidak berdampak sebagaimana delik hukum materil. "Makanya tidak bisa dong pendapat jaksa itu delik formil. Cukup dengan perbuatannya terjadi tidak perlu
[GELORA45] Re: SIAPA YANG PANTAS DISEBUT PRIBUMI?
Untuk pertama kali saya dengar membandingkan sinar matahari yang tidak menarik dengan pelangi yang INDAH dipandang! Menarik karena kenyataan sesungguhnya, sinar matahari yang kita lihat sehari-hari itu justru GABUNGAN dari warna PELANGI yang nampak sangat indah itu! Jadi memang dalam segala hal-ihwal kehidupan ini merupakan GABUNGAN dari segala perbedaan yang ada, bahkan bisa dikatakan merupakan KESATUAN dari segi-segi yang BERTENTANGAN. TIDAKLAH mungkin terjadi KEMURNIAN dengan menghilangkan segi lain yang ada, berusaha mencapai sejenis tanpa ada unsur dan segi-segi lain yang berbeda didalamnya! Dalam sesaat yang seketika masih mungkin, tapi TIDAK akan terjadi untuk jangka waktu panjang, apalagi langgeng untuk selamanya. TIDAK AKAN! Kenyataan yang terjadi di alam-semesta dimana kita hidup ini setiap hal-ihwal merupakan kesatuan dari segi-segi yang bertentangan! Jangan diharapkan hal-ihwal itu bisa terwujutkan hanya dari satu unsur saja, satu segi tanpa ada unsur lain, tanpa ada segi lain yang bertentangan! Begitu juga dengan manusia yang hidup didunia ini sudah belasan bahkan puluhan ribu tahun! Bagaimana bisa menemukan yang mana dan siapa pantas disebut PRIBUMI disatu wilayah??? Apalagi dijaman globalisasi, dimana kehidupan manusia sudah saling berhubungan, saling mempengaruhi bahkan terjadi kawin silang dalam waktu ratusan tahun terakhir ini, ... dimana lagi ada yang MURNI berdasarkan ras dan keturunan-darah??? Begitu juga dengan ajaran dan kepercayaan Agama, saya yakin juga terjadi saling mempengaruhi satu sama lain, dan masih akan terjadi perbedaan-pemikiran bahkan termasuk perbedaan penafsiran atas kitab Injil, AlQuran dst, ... masalahnya bagaimana saling memberi toleransi setinggi mungkin! Tetap berpegang TEGUH BHINEKA TUNGGAL IKA, setiap kita harus bisa menerima dan menghormati segala PERBEDAAN yang ada, ya beda ras, ya beda suku, ya beda etnis, ya beda Agama bahkan beda pandangan ideologi/politik! Bukan dan jangan sekali-kali berusaha keras menghilangkan perbedaan yang ada agar sama dengan dirinya sendiri! Jangan memaksakan pemikiran dan kehendak orang lain yang berbeda itu menjadi sama dengan pemikiran dan kehendak dirinya sendiri! Pertahankan saja kehidupan bermasyarakat secara harmonis, untuk hidup bersama, kerja bersama membangun masyarakat adil dan makmur! Salam, ChanCT From: Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] Sent: Saturday, April 1, 2017 8:43 AM To: 'GELORA45@yahoogroups.com' ; 'Chan CT' Subject: SIAPA YANG PANTAS DISEBUT PRIBUMI? Sudah saya bilang berkali-kali, warna sinar matahari kurang menarik ketimang warna pelangi. Begitu juga di suatu taman tidak secerah dan semerbak bau bunga yang warna warni. Sebab kalau 1 warna keindahan tidak tampak. Ibarat sapu lidik yang begitu kuat untuk menyapu, sebab kalau hanya lidi biasa saya yakin sampah tak akan bisa dihilangkan dihalaman rumah From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Friday, March 31, 2017 8:00 PM To: GELORA_In Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] SIAPA YANG PANTAS DISEBUT PRIBUMI? SIAPA YANG PANTAS DISEBUT PRIBUMI? Posted on 31 March 2017 in Popular. http://www.komunitashistoria.com/article/2017/03/31/siapa-yang-pantas-disebut-pribumi/ Usia republik ini genap 72 tahun di 2017 ini. Berbagai persoalan melanda dan kita tetap eksis. Namun, ada kekhawatiran, bahwa akhir-akhir ini Nasionalisme kita diuji oleh rendahnya kesadaran sejarah, sehingga persatuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 menjadi bias makna. Hanya melalui kesadaran sejarah, bahwa bangsa ini pernah dijajah dan diperjuangkan sama-sama oleh segenap elemen bangsa, kita akan merasa bersaudara. Persoalan yang akhir-akhir ini mengemuka, bukan sekedar pertarungan politik di arena Pilkada, tetapi adalah sebuah keniscayaan bahwa bangsa ini amnesia sejarah. Ada upaya sistematis untuk mengaburkan dan menutupi sejarah, menjadikan generasi muda kita amnesia, dan akhirnya diadu domba, serta dimanfaatkan. Kedangkalan ilmu dan pengetahuan sejarah, menjadikan kita terbawa arus. Mengikuti bukan karena mengerti, tetapi karena kita tidak memiliki apa-apa di dalam diri kita, kosong. Kemerdekaan Indonesia yang kita nikmati saat ini, bukan hanya diperjuangkan oleh mereka yang teriak Allohu Akbar, tapi juga oleh mereka yang Kristen, Hindu dan Budha, bahkan Konghucu. Mereka mengobarkan semangat mengusir penjajah, mengorbankan harta, pikiran, tenaga, darah, air mata dan nyawanya untuk mendirikan republik ini. Kesepakatannya, mendirikan bangsa ini dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan filosofisnya. Kita sama-sama berjuang mengusir penjajah. Bukan karena kita Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu, tetapi karena kita menolak keserakahan dan penjajahan. Siapapun yang berjuang menolak penjajahan, berarti mereka pemilik sah tanah air ini. Mereka yang mengadu nasib, beranak pinak, dan mencari hidup di tanah air ini adalah pribumi, siapa pun itu. Hak kita sama,
Re: [GELORA45] Fahri Hamzah : Dilarang Ambil Foto Saya Dan Anggota DPR Yang Tidur Saat Paripurna, Bisa Saya Pidanakan
Oouuuh, jadi yang mengungkap kebobrokan DPR yang SALAH dan harus dipidana! Bukan tokoh DPR yang TIDUR saat SIDANG yang HARUS DITINDAK HUKUM??? Sungguh dunia terbaaaliiik, ...! From: Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45] Sent: Sunday, April 2, 2017 9:04 PM To: Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Gelora 45 ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc. ; DISKUSI FORUM HLD ; Sudar Prawira Subject: [GELORA45] Fahri Hamzah : Dilarang Ambil Foto Saya Dan Anggota DPR Yang Tidur Saat Paripurna, Bisa Saya Pidanakan Fahri Hamzah : Dilarang Ambil Foto Saya Dan Anggota DPR Yang Tidur Saat Paripurna, Bisa Saya Pidanakan Sabtu, 25 Maret 2017 Berita, Fakta Dalam rapat Paripurna DPR perdana di bulan Ramadan 1436 H ini, pimpinan DPR menyarankan agar media lebih menghargai para anggota dewan. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, dirinya meminta kepada media untuk tidak mengambil gambar jika ada anggota DPR yang tertidur pada saat rapat paripurna. "Saya pesan ke media kalau ada yang tidur jangan difoto. Bisa saya pidanakan, itu sama halnya melecehkan dan mencemarkan nama baik" ujar Fahri di sela-sel a rapat paripurna DPR, Senayan,Jakarta. Wakil Sekertaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengeluhkan dengan media di gedung parlemen ini. Pasalnya media berlomba-lomba mengangkat citra buruk anggota dewan, seperti pada saat anggota dewan tertidur di dalam rapat paripurna. "Karena hanya di sini (Indonesia) yang bebas memfoto seperti ini, di palemen luar negeri tidak bisa yang sebebas ini," keluhnya. Atas hal itu, sontak para media pun meneriaki Fahri Hamzah dengan lontaran kalimat kekecewaan. (okezone) "Wu. Masa begitu sih," teriak wartawan.
Re: [GELORA45] Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja Dukung Anies-Sandi
Bukan kenapa, kebetulan saja saya terlihat tampang orang berpici itu kok mirip Prabowo, ... ternyata adiknya, Hashim, bukan Anies! Lalu saya cari tampang Anies kenapa tidak nampak, kenapa acara dukungan umat Kristen tidak diperlukan untuk hadir??? Ada apa kegiatan lain yang bisa lebih PENTING dari Deklarasi Dukungan umat Kristen ini? From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Wednesday, April 12, 2017 8:17 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja Dukung Anies-Sandi Teliti juga, kenapa ya? ---In GELORA45@yahoogroups.com,wrote : Tapi, ... kenapa Anies TIDAK ikut hadiri upacara “Deklarasi Dukungan” dari Kristiani Interdenominasi ini, ya??? From: Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Wednesday, April 12, 2017 3:19 AM Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja Dukung Anies-Sandi ALSADAD RUDI Kompas.com - 11/04/2017, 17:54 WIB Deklarasi dukungan Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Selasa (11/4/2017).(Kompas.com/Alsadad Rudi) JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja mengadakan deklarasi dukungannya terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Selasa (11/4/2017), di Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta Pusat. Deklarasi dukungan dari Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja ini ditandai dengan penandatangan nota dukungan oleh 12 orang pendeta. (Baca juga: Konsultan Politik Anies-Sandi: Putaran Kedua Lebih Berat karena Isu Politisasi Agama) Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja diketahui dibina oleh Hashim Djojohadikusumo yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Hashim turut hadir dalam acara deklarasi tersebut. Dalam sambutannya, Hashim menilai deklarasi dari Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja dilakukan dalam waktu yang tepat. "Ini suatu deklarasi yang luar biasa. Tadi sudah disebut pak pendeta ini bertujuan menciptakan suasana yang aman, nyaman, kondusif, damai dan sejahtera bagi seluruh warga Jakarta," kata Hashim. Sementara itu, Sandi menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk berdiri di atas semua golongan jika nantinya terpilih. Ia berjanj i tidak akan membedakan golongan, suku, dan agama. "Hari ini kita merasakan banyak love, banyak kasih, banyak kedamaian, dan Jakarta seperti ini yang kita inginkan. Jakarta yang rukun, Jakarta yang guyub, Jakarta aman, tentram, dan sentosa," kata Sandi. (Baca juga: Respons Sandiaga Usai Lihat Video Ahok yang Dianggap Provokatif) Deklarasi Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja turut dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ratna Sarumpaet, dan warga kristiani yang gerejanya termasuk dalam Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja.
Re: [GELORA45] Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja Dukung Anies-Sandi
Tapi, ... kenapa Anies TIDAK ikut hadiri upacara “Deklarasi Dukungan” dari Kristiani Interdenominasi ini, ya??? From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Wednesday, April 12, 2017 3:19 AM Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja Dukung Anies-Sandi ALSADAD RUDI Kompas.com - 11/04/2017, 17:54 WIB Deklarasi dukungan Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Selasa (11/4/2017).(Kompas.com/Alsadad Rudi) JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja mengadakan deklarasi dukungannya terhadap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Selasa (11/4/2017), di Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta Pusat. Deklarasi dukungan dari Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja ini ditandai dengan penandatangan nota dukungan oleh 12 orang pendeta. (Baca juga: Konsultan Politik Anies-Sandi: Putaran Kedua Lebih Berat karena Isu Politisasi Agama) Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja diketahui dibina oleh Hashim Djojohadikusumo yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Hashim turut hadir dalam acara deklarasi tersebut. Dalam sambutannya, Hashim menilai deklarasi dari Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja dilakukan dalam waktu yang tepat. "Ini suatu deklarasi yang luar biasa. Tadi sudah disebut pak pendeta ini bertujuan menciptakan suasana yang aman, nyaman, kondusif, damai dan sejahtera bagi seluruh warga Jakarta," kata Hashim. Sementara itu, Sandi menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk berdiri di atas semua golongan jika nantinya terpilih. Ia berjanj i tidak akan membedakan golongan, suku, dan agama. "Hari ini kita merasakan banyak love, banyak kasih, banyak kedamaian, dan Jakarta seperti ini yang kita inginkan. Jakarta yang rukun, Jakarta yang guyub, Jakarta aman, tentram, dan sentosa," kata Sandi. (Baca juga: Respons Sandiaga Usai Lihat Video Ahok yang Dianggap Provokatif) Deklarasi Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja turut dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ratna Sarumpaet, dan warga kristiani yang gerejanya termasuk dalam Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja.
Re: [GELORA45] Dukung Anies-Sandi, Tokoh Tionghoa: Ayo Kita Buat Jakarta Lebih Baik
Yaaa, ... itulah yang akan terjadi kalau terlalu berat menekankan sesuatu bisa terjadi kebalikannya! Pada saat kubu Ahok-Djarot hendak mengangkat KEBHINEKAAN, dengan menekan kebrutalan sekelompok yang membenci CINA, akhirnya disodok jadi anti-Islam secara keseluruhan, hanya karena menonjolkan kelompok berpici, kopiah yg merupakan atribut umat Islam. Tentu ini hanya menunjukkan suasana pertarungan PILKADA sedang memanas, orang akan menggunakan setiap celah yang bisa dimasuki untuk menggempur lawannya saja, ... Yang lebih PENTING, setiap kita harus lebih bijaksana dalam menangkap masalah, TIDAK terbakar emosi jadi saling hujat baku-hantam! Kalau jiwa nurani mereka TULUS dan sungguh-sungguh menekankan KEBHINEKAAN, kebersamaan dengan memberikan toleransi setinggi-tinggi atas perbedaan yang ada, tentu proses DEMOKRASI yang sedang berlangsung ini akan membawa BANGSA Indonesia lebih DEWASA! Bersama-sama melawan garis KERAS, RADIKALIS yang sangat merusak itu, ...! Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Wednesday, April 12, 2017 3:41 AM To: Yahoogroups Subject: [GELORA45] Dukung Anies-Sandi, Tokoh Tionghoa: Ayo Kita Buat Jakarta Lebih Baik Setelah memastikan kelompok garis keras pasti akan nyoblos dirinya maka giliran kesan pluralis ditampilkan seperti dukungan Komunitas Kristen dan Tionghoa walaupun tentu saja itu hanya sekedar pencitraan saja. Sementara Ahok-Djarot keblusuk pada "iklan video jahat" yg walaupun benar berdasarkan fakta tetapi dengan gampang narasi bisa diputar balikkan. --- Minggu, 9 April 2017 - 06:20 wib Dukung Anies-Sandi, Tokoh Tionghoa: Ayo Kita Buat Jakarta Lebih Baik Dara Purnama Jurnalis JAKARTA - Kampanye hitam kerap menyerang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno pada Pemili han Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta puataran kedua. Salah satunya adalah spanduk-spanduk provokatif yang dinilai memecah kebhinekaan yang ada. Tokoh Tionghoa Frans Tairas memastikan pasangan Anies-Sandi bukanlah orang yang anti akan perbedaan. Malah pasangan calon yang diusung Gerindra-PKS ini menurut sangat toleran dan menjunjung tinggi perbedaan. "Enggak ada cerita yang namanya anti-Tionghoa, anti-Kristen, anti-Buddha enggak ada itu. Mas Anies dan Mas Sandi sama, semua kita bergabung jadi satu. Say a tionghoa, kumpul-kumpul banyak sama teman-teman yang juga Muslim. Kita berbaur. Mas Sandi, Pak Anies maupun Pak Prabowo," kata Frans di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara, Sabtu (8/4/2017). Oleh karena itu, Fras juga mengajak warga di Jakarta bergabung untuk bersama-sama membangun Jakarta dan Indonesia yang lebih baik lagi. "Kita semua sama. Ayo kita bergabung untuk negara ini. Makanya saya bilang ke kawan-kawan saya yang sama-sama Kristen, ayo kita sama-sama bergabung untuk Jakarta dan Indonesia lebih baik. Itu saja," katanya. "Kenapa saya dukung (Anies-Sandi) karena saya rasakan sendiri, dan saya kenal baik dan ini yang harus saya tunggu (Anies-Sandi memimpin Jakart a)," sambung dia. Ketika ditanyakan apa program Anies-Sandi yang menurutnya paling favorite, Frans langsung menjawab OkeOCE "OkeOCE-nya saya dengar bagus," katanya. Program Oke-OCE sendiri adalah salah satu program unggulan Anies-Sandi. OkeOCE kepanjangan dari One Kecamatan One Centre for Enterpreneurship. (kha)
[GELORA45] Survei Terbaru Anies Ungguli Ahok, Tapi Ini Fakta Mengejutkan Soal Tingkat Kepuasan Warga ; Terbongkar! Presiden Jokowi Umumkan Naturalisasi Zakir Naik!
Survei Terbaru Anies Ungguli Ahok, Tapi Ini Fakta Mengejutkan Soal Tingkat Kepuasan Warga Selasa, 11 April 2017 06:02 http://style.tribunnews.com/2017/04/11/survei-terbaru-anies-ungguli-ahok-tapi-ini-fakta-mengejutkan-soal-tingkat-kepuasan-warga?page=all Anies Baswedan (kanan) dan pasangan Ahok-Djarot. TRIBUNSTYLE.COM - Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) merilis survei terbaru jelang putaran kedua Pilkada DKIJakarta 2017. Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menjelaskan elektabilitas pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengungguli elektabilitas pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. "Ketika kami tanyakan kepada responden, pasangan mana yang akan anda pilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nanti? Ternyata 49,8 persen responden memilih Anies-Sandi," kata Rico, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/4/2017). Sementara itu, elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 43,5 persen. Sisanya, sekitar 6,7 persen belum menentukan pilihan. Meski demikian, menurut dia, elektabilitas ini tak sebanding lurus dengan tingkat kepuasan warga. Dari survei ini, tingkat kepuasan warga terhadap kinerja Ahok-Djarot sebesar 65,6 persen. "Tingginya kompetensi Ahok-Djarot dibandingkan Anies-Sandi di mata pemilih, tidak lantas berbanding lurus dengan tingkat elektabilitasnya," kata Rico. Survei ini dilakukan pada tanggal 1-6 April 2017, terhadap 1.200 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih. Dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknikMultistage Random Sampling dan proporsional atas Kotamadya dan gender. Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat hadir dalam acara debat di program Rosi di Kompas TV, Minggu (2/4/2017). Acara debat yang dirancang untuk dua pasangan cagub-cawagub DKI hanya dihadiri pasangan Ahok - Djarot. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO(KRISTIANTO PURNOMO) () Meski Elektabilitas Turun, Ahok-Djarot Dinilai Lebih Mampu Benahi Jakarta Dibanding Anies-Sandi Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Media Survei Nasional (Median), menyebut terjadi paradoks pada pemilih DKI Jakarta. Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, menjelaskan paradoks itu menyebut pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan DjarotSaiful Hidayat dianggap lebih mampu membenahi Jakarta. Hanya saja, elektabilitas Ahok-Djarot tak sebanding dengan hal tersebut. "Berdasarkan survei, ada 44,9 persen responden menilai bahwa Ahok-Djarot dianggap paling mampu membenahi Jakarta. Sementara yang menilai pasangan Anies-Sandi (Anies Baswedan-Sandiaga Uno) paling mampu hanya 40,9 persen, dan sekitar 14,6 persen menjawab tidak tahu," kata Rico, dalam keterangan tertulisnya yang diterimaKompas.com, Senin (10/4/2017). Selain itu, menurut Rico, sebanyak 46,1 persen pemilih menilai program kerja Ahok-Djarot paling bagus. Sedangkan pemilih yang menilai program kerja Anies-Sandi paling bagus hanya 39,3 persen. Sisanya 14,6 persen menjawab tidak tahu. Hasil itu ketika Median menanyakan kepada responden terkait program kerja kandidat manakah yang terbaik, terlepas dari pilihan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti. "Bahkan ketika ditanyakan terkait siapakah kandidat yang paling berpengalaman di antara keduanya, sebanyak 65,9 persen pemilih menilai bahwa Ahok-Djarot paling berpengalaman. Sementara yang menilai Anies-Sandi hanya 23,2 persen, dan sisanya 10,8 persen menjawab tidak tahu," kata Rico. Selain itu, kata dia, kepuasan warga terhadap kinerja Ahok-Djarotmenurut survei masih cukup tinggi, yaitu mencapai 65,6 persen. Namun tingginya kompetensi Ahok-Djarot dibandingkan Anies-Sandi di mata pemilih, tidak berbanding lurus dengan tingkat elektabilitasnya. "Ketika kami tanyakan kepada responden, pasangan mana yang akan anda pilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nanti? Ternyata 49,8 persen responden memilih Anies-Sandi, sementara yang akan memilih Ahok-Djarot hanya 43,5 persen pemilih, sisanya sekitar 6,7 persen belum menentukan pilihan," kata Rico. Adapun survei ini dilakukan pada tanggal 1-6 April 2017. Survei dilakukan terhadap 1.200 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas kotamadya dan gender. (Kurnia Sari Aziza/ Kompas.com) Terbongkar! Presiden Jokowi Umumkan Naturalisasi Zakir Naik! 9 April 2017 https://indoprogress.com/2017/04/presiden-jokowi-umumkan-naturalisasi-zakir-naik/# Al-Banna IndoPROGRESS Print PDF Sumber ilustrasi:
[GELORA45] Kapolri segera temui ketua KPK ; TNI siapkan prajurit kawal penyidik KPK
Kapolri segera temui ketua KPK Rabu, 12 April 2017 13:26 WIB | 232 Views Pewarta: Anita Permata Dewi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. (ANTARA /Muhammad Adimaja ) Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian segera menemui Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyusul terjadinya aksi penyiraman air keras oleh orang tak dikenal terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. "Nanti saya akan berdialog dengan Ketua KPK," kata Jenderal Tito, di Jakarta, Rabu. Sejauh ini pihaknya pun telah berkomunikasi dengan Agus Rahardjo melalui pesan singkat untuk membahas strategi dalam mengungkap pelaku dan motif aksi tersebut. "Saya sudah komunikasi melalui WhatsApp dan kami sampaikan komitmen untuk mengungkap. Kemudian Bapak Presiden sudah menugaskan kepada saya dan saya juga sudah memberi penekanan kepada tim investigasi untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengungkap kasus ini," katanya. Tito juga menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang menimpa Novel ini. Untuk mengungkap kasus ini, polisi telah membentuk tim investigasi yang terdiri atas sejumlah personel Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri. "Tim ini sudah bekerja mulai kemarin," katanya. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan jajarannya telah dikerahkan untuk memperketat keamanan di rumah sakit tempat Novel dirawat serta di kediaman Novel. Pada Selasa (11/4) pagi usai menunaikan shalat subuh di masjid, Novel yang sedang berjalan menuju rumahnya, tiba-tiba disiram cairan diduga air keras oleh dua pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor. Cairan tersebut mengenai sebagian wajah dan mata Novel. Novel tidak bisa melihat wajah pelaku karena pelaku saat itu menggunakan helm. Novel langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading untuk mendapatkan pertolongan pertama. Kemudian Novel dipindahkan ke Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat untuk mendapatkan penanganan maksimal di area mata. Editor: AA Ariwibowo TNI siapkan prajurit kawal penyidik KPK Rabu, 12 April 2017 13:11 WIB | 494 Views Pewarta: Syaiful Hakim Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (ANTARA /Muhammad Adimaja) Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya menyiapkan personel yang diperlukan secara profesional bila diminta untuk melakukan pengawasan selama 24 jam bagi penyidik KPK. "Ini (permintaan pengawalan) sudah dikoordinasikan, tinggal pelaksanaannya saja," kata Panglima TNI setelah Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendes PDTT dan Mabes TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu. Ia tidak menyebutkan prajurit yang disiapkannya itu merupakan pasukan khusus yang dimiliki TNI. "Saya berikan prajurit yang terbaik. Saya tak sebutkan siapa orangnya. Kita pengawalan secara tidak terlihat. Jumlahnya tergantung permintaan dan kebutuhan," ujar Gatot. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pun mengutuk keras tindakan orang tak dikenal yang melakukan penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan pada Selasa (11/4). Novel Baswedan terkena siraman air keras ketika selesai menunaikan ibadah Shalat Subuh di masjid di dekat kediamannyan di Kepala Gading, Selasa (11/4) pagi. Sesaat setelah kejadian, Novel langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kepala Gading. Diduga pelaku penyiraman berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor dan mengenakan helm. Penyidik KPK Novel Baswedan dibawa ke Singapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pascamengalami serangan penyiraman air keras pada Selasa (11/4). Editor: AA Ariwibowo
[GELORA45] Dua Terdakwa E-KTP Bersaksi dalam Kasus Keterangan Palsu Miryam
Dua Terdakwa E-KTP Bersaksi dalam Kasus Keterangan Palsu Miryam LUTFY MAIRIZAL PUTRA Kompas.com - 12/04/2017, 11:54 WIB Miryam S. Haryani.(KOMPAS/YUNIADHI AGUNG) JAKARTA, KOMPASA.com - Dua terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP, Irman dan Sugiharto, diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu (12/4/2017). Mereka akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan anggota DPR Miryam S Haryani. "Yang bersangkutan akan diperiksa dalam kasus pemberian keterangan tidak benar dalam persidangan kasus e-KTP," kata Juru Bicara KPKFebri Diansyah saat dikonfirmasi. (baca: KPK Tertapkan Miryam S Haryani Tersangka Keterangan Palsu Kasus E-KTP) Selain kedua terdakwa, KPK juga memanggil mantan staf Direktorat Jenderal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Yosef Sumartono. Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Miryam membantah semua keterangan yang ia sampaikan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) soal pembagian uang hasil korupsi e-KTP. Padahal, Miryam menjelaskan secara rinci pembagian uang dalam kasus e-KTP. (baca: Penyidik: Sejak Awal Miryam Haryani Akui Adanya Pembagian Uang) Menurut dia, sebenarnya tidak pernah ada pembagian uang ke sejumlah anggota DPR RI periode 2009-2014, sebagaimana yang dia beberkan sebelumnya kepada penyidik. Miryam bahkan mengaku diancam oleh penyidik KPK saat melengkapi BAP. Setelah dikonfrontasi oleh tiga penyidik KPK, Miryam tetap pada keterangannya sejak awal persidangan. Atas perbuatannya, Miryam disangkakan melanggar pasal 22 jo pasal 35 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
[GELORA45] Debat Final Pilkada DKI Putaran Kedua; Ahok-Djarot & Anies-Sandi
Debat Final Pilkada DKI Putaran Kedua; Ahok-Djarot & Anies-Sandi https://www.youtube.com/watch?v=B57fFqzuFIE
[GELORA45] [Full Wawancara] AHOK: Mending Saya Tidak Menjadi Pejabat Daripada Harus Pura-Pura Masuk Islam!!
[Full Wawancara] AHOK: Mending Saya Tidak Menjadi Pejabat Daripada Harus Pura-Pura Masuk Islam!! https://www.youtube.com/watch?v=VR4TSxfKSUE
[GELORA45] Gagasan Pluralisme
Gagasan Pluralisme Oleh: ChanCT Bagaimana mungkin berlakukan ayat-51 Almaidah untuk PILKADA, bahkan PILPRES di Indonesia? Disatu pihak bagaimana penafsiran ayat 51 itu sendiri bisa berbeda-beda, dipihak lain juga jelas ayat-51 Almaidah belum menjadi UU yang berlaku di Indonesia! Sedang PILKADA dan PILPRES adalah masalah POLITIK, masalah kepemimpinan pejabat NEGARA yang merupakan pemimpin dalam masyarakat majemuk. BUKAN memilih Pemimpin AGAMA! Jadi perlu penekanan adanya Kebersamaan dari berbagai suku, Agama yang beraneka ragam! Harus bisa menerima gagasan Pluralisme! Jadi, bagi sesama umat Islam boleh saja menghimbau, menganjurkan untuk memilih sesama Muslim, tapi TIDAK MELARANG umatnya untuk memilih yang non-Muslim! Itu yang dikatakan Ahok sementara orang membodohi atau membohongi rakyat pakai ayat-51 Almaidah. Sukarno tetap percaya pada gagasan pluralisme. Dalam sebuah pidato di Universitas Indonesia pada 1953, memberi alasan bahwa toleransi agama merupakan kunci untuk persatuan Indonesia, dan diskriminasi agama akan memecah-belah bangsa. Sukarno dengan gagasan kesetaraan bagi seluruh minoritas agama: “Kalau kita mendirikan negara berdasarkan Islam, banyak daerah yang penduduknya bukan muslim, seperti Maluku, Bali, Flores, Timor, Kepulauan Kei, dan Sulawesi, akan memisahkan diri. Dan Irian Barat, yang belum menjadi bagian wilayah Indonesia, tidak ingin menjadi bagian Republik.” Lebih lanjut Sukarno menyatakan: “Bukan satu, bukan tiga, bukan ratusan, tapi ribuan orang Kristen gugur dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Apa yang diinginkan dari harapan umat Kristen? Haruskah kita tidak menghargai pengorbanan mereka? Harapan mereka bersama-sama menjadi anggota dari rakyat Indonesia yang merdeka dan bersatu. Jangan pakai kata-kata “minoritas,” jangan sekalipun! Umat Kristen tak ingin disebut minoritas. Kita tidak berjuang untuk menyebutnya minoritas. Orang Kristen berkata: “Kami tidak berjuang untuk anak kami untuk disebut minoritas.” Apakah itu yang kalian inginkan? Apa yang diinginkan setiap orang adalah menjadi warganegara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu sama dengan saya, dengan ulama, dengan anak-anak muda, dengan para pejabat, setiap orang tanpa kecuali: setiap orang ingin menjadi warga negara Republik Indonesia, setiap orang, tanpa memandang minoritas atau mayoritas.” (Sukarno, “A speech at the University of Indonesia” di Jakarta, 7 Mei 1953, dalam Herbert Feith dan Lance Castles (eds), Indonesian Political Thinking 1945-1965 (Jakarta: Equinox 2007) hal. 168-69.) Total penduduk Indonesia sekitar 238 juta orang, menurut sensus 2010. Negara kepulauan ini terdiri lebih dari 17.000 pulau yang jadi rumah bagi 1000 kelompok bahasa, sebagian besar berbasis etnis. Sekira 88 persen mengindentifikasi diri sebagai Muslim, 9,3 persen Kristen, 1,8 persen Hindu, 0,6 persen Buddha, dan sisanya penganut pelbagai agama lebih kecil.( Penduduk Indonesia berdasarkan Agama Tahun 2010, diterbitkan Kementerian Agama, http://kemenag.go.id/file/dokumen/KEMENAGDALAMANGKAupload.pdf -- diakses 3 Maret 2012) Sementara ada ragam mengagumkan di antara mereka yang beridentitas Muslim, tidaklah mengejutkan bila Islam sebagai pokok rujukan kunci dalam diskusi politik dan sosial di Indonesia. Hanya saja sangat disayangkan dan patut disesalkan, kelompok Islam garis KERAS, yang menamakan diri “Darul Islam”, pada 7 Agustus 1949, mengumumkan bentuk Negara Islam Indonesia, di Jawa Barat. Berlanjut dengan melancarkan pemberontakan menggulingkan Pemerintah RI! Dengan sendirinya pemberontakan DI/TII yang dilancarkan kelompok Islam radikal ini cukup melumpuhkan pemerintahan Indonesia, bahkan mengakibatkan tidak sedikit jatuh KORBAN JIWA! Tercatat pemberontakan yang terjadi di tahun 1953 — 1958 itu, korban kedua belah-pihak, pemberontak Islam dan militer Indonesia, mengakibatkan kematian sekitar 11.000 orang. Dimasa Suharto berkuasa, Partai-partai politik Islam, tak seperti harapan mereka, ternyata tak mendapatkan keuntungan dengan dibasminya PKI, Partai Komunis Indonesia. Justru Suharto diawal mula mengekang mereka lebih ketat, memaksa partai-partai Islam melakukan fusi politik ke dalam kelompok tunggal bernama PPP, Partai Persatuan Pembangunan. Bahkan Suharto tidak segan-segan tetap menggunakan tangan-besi menindas gerakan aktivis Muslim. Peristiwa Tanjung Priok, September 1984, militer menembaki demonstran di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, yang memprotes penangkapan atas 4 aktivis Muslim yang terlibat dalam pertengkaran dengan seorang tentara yang memasuki masjid tanpa melepas sepatu. Kemudian pada Februari 1989, sesudah seorang Darul Islam militan menyerang dan membunuh dua tentara, militer membalasnya dengan serangan ke sebuah kampung di Talangsari, selatan Sumatra, membunuh belasan aktivis Muslim dan menangkap 94 Muslim. Namun, perkembangan setelah memasuki tahun 90an, Suharto yang semula bisa dikatakan menindas Islam, berubah
[GELORA45] Penyadapan dalam RUU Terorisme Berpotensi Langgar Hak Warga
Penyadapan dalam RUU Terorisme Berpotensi Langgar Hak Warga Kamis, 6 April 2017 | 12:30 http://sp.beritasatu.com/home/penyadapan-dalam-ruu-terorisme-berpotensi-langgar-hak-warga/118831 Ilustrasi penyadapan telepon. [Google] Berita Terkait § DPR Lantik Pimpinan Pansus RUU Terorisme [JAKARTA] Penyadapan dalam tindak pidana terorisme yang diatur dalam RUU Terorisme tidak tepat. Pasalnya, mekanisme penyadapan tidak lagi dilakukan dalam rangka penegakan hukum melainkan untuk kepentingan intelijen yang berpotensi melanggar hak warga negara. Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Supriyadi Widodo Eddyono menyebut, aturan penyadapan dalam UU Terorisme yang berlaku sekarang ini layak dipertahankan yakni, penyadapan dilakukan atas perintah ketua pengadilan negeri untuk jangka waktu maksimal1 tahun yang tindakannya harus dilaporkan/dipertanggungjawabkan oleh atasan penyidik. "Beberapa aturan yang justru ada di dalam UU telah sengaja dihilangkan dalam RUU ini terutama prosedur penyadapan tanpa ijin pengadilan yang berpotensi disalahgunakan dan melanggar hak privasi warga negara," kata Supriyadi, di Jakarta, Rabu (5/4). Menurutnya, penyadapan dalam konteks penegakan hukum masih relevan dan tidak perlu diubah untuk kepentingan intelijen agar prinsip-prinsip "fair trial" tetap terpenuhi. Sedangkan dalam RUU Terorisme (Pasal 31 tentang Penyadapan) aturan tersebut sengaja dihilangkan. Supriyadi menyebut, penyadapan dalam perkara terorisme harus dilakukan melalui surat perintah dari hakim karena hal itu merupakan upaya paksa. Hasil penyadapan juga dijadikan sebagai salah satu alat bukti di pengadilan. Apabila penyadapan untuk kepentingan intelijen, otomatis mekanisme tersebut hilang. "Penyadapan dalam pasal ini seharusnya adalah penyadapan dalam konteks penegakan hukum, bukan bagi kepentingan intelijen, sehingga mekanismenya harus berdasarkan prinsip-prinsip dasar 'fair trial'," tegasnya. [E-11]
Re: [GELORA45] Didukung PKB DKI, Ini Komentar Ahok ; Anggota DPRD Fraksi PKS Dideportasi karena Masuk Perbatasan Turki-Suriah
Iyaaa, ... nampaknya karena KEMUNAFIKAN PKS sudah kebangetan, jadi kacau sendiri mestikan ikutan karapan sapi ke Madura, kok jadi nyelonong ke Suriah! Hehehee, ... Tapi, ... kalau sudah tampak jelas belangnya PKS, ... dan makin nyata saiapa dan apa dibelakang mereka, mestinya MEMUDAHKAN Pemerintah mengambil sikap TEGAS, ya! Salam, ChanCT From: kh djie Sent: Monday, April 10, 2017 11:09 AM To: Gelora45 ; Chan CT Subject: Re: [GELORA45] Didukung PKB DKI, Ini Komentar Ahok ; Anggota DPRD Fraksi PKS Dideportasi karena Masuk Perbatasan Turki-Suriah Dua sapi mau ikut karapan di Suriah, dideportasi ? 2017-04-10 2:10 GMT+02:00 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>: Didukung PKB DKI, Ini Komentar Ahok JESSI CARINA Kompas.com - 09/04/2017, 22:20 WIB Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat wawancara bersama awak media usai blusukan di Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).(Kompas.com/Kurnia Sari Aziza) JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar singkat mengenai dukungan DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI terhadap pasangan Ahok-Djarot. Dia bersyukur dengan adanya dukungan itu. "Ya alhamdulillah," ujar Ahok di Djakarta Theater XXI, Minggu (9/4/2017). Ahok mengatakan, dia selalu berteman dengan kader PKB. Bahkan, kata Ahok, PKB merupakan partai yang mendukungnya menjadi gubernur dalam pemilu di Bangka Belitung beberapa tahun lalu. "Dulu kan waktu dukung saya jadi gubernur di Babel itu PKB duluan," ujar Ahok. Dalam putaran pertama Pilkada DKI 2017, PKB DKI belum mendukung Ahok-Djarot. Partai tersebut mengusung pasangan calon nomor urut satu, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Namun, pasangan tersebut tidak lolos pada putaran pertama. Ahok tidak mau ambil pusing soal peralihan dukungan itu. Ahok menilai itu hal yang wajar. "Kalau main kartu kan, ada kartu terakhir," ujar Ahok. PKB mengumumkan dukungannya hari ini pada acara peringatan Isra Mi'raj yang dihadiri oleh calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Sebelum mendukung, Ketua DPW PKB DKI Hasbialah Ilyas juga pernah menemani Djarot berkampanye. (Baca selengkapnya: Ketua DPW PKB DKI Ajak Pendukung Agus-Sylvi Beralih ke Ahok-Djarot) Pada Pilkada DKI 2017, pasangan Ahok-Djarot diusung oleh 4 partai politik. Partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem. (Baca juga: Sandiaga Sebut Ketua DPW PKB DKI Temani Djarot karena Terpaksa) Anggota DPRD Fraksi PKS Dideportasi karena Masuk Perbatasan Turki-Suriah FABIAN JANUARIUS KUWADO Kompas.com - 09/04/2017, 18:25 WIB Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto.(KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA) JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Turki mendeportasi dua orang warga negara Indonesia pada Sabtu (8/4/2017) kemarin karena memasuki perbatasan Suriah. Seorang di antaranya berstatus anggota legislatif daerah dan seorang lainnya bekerja di sektor swasta. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rikwanto menjelaskan, WNI pertama bernama Muhammad Nadir Umar, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Partai Keadilan Sejahtara (PKS). "Dia dideportasi di Bandara Juanda, Sidoarjo," ujar Rikwanto melalui pesan singkat, Minggu (9/4/2017). Sementara WNI kedua bernama Budi Mastur, berstatus usaha swasta dan aktif di LSM Forum Dakwah Nusantara. Budi diketahui dideportasi melalui Bandara Husein Sastra Negara Bandung. Baca: Densus 88 Tangkap Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Fraksi PKS Kronologis Berdasarkan hasil interogasi, keduanya bersama-sama berangkat ke Istanbul, Turki, pada 31 Maret 2017. Mereka menempuh rute Bandung, Surabaya-Kuala Lumpur-Istanbul. Keduanya sampai di Istanbul pada tanggal 1 April 2017. Di sana, mereka mengunjungi tempat pengungsian warga Palestina di Istanbul untuk menyalurkan bantuan. "Rencana dana yang akan disalurkan, sebesar USD 20.000," ujar Rikwanto. Keduanya juga menyalurkan bantuan uang ke pengungsi Palestina di Lebanon. Pada 2 April 2017, keduanya berangkat ke Gazianteb Turki. Sore harinya, keduanya melanjutkan perjalanan ke Kota Rayhanli, perbatasan antara Turki dengan Suriah. Keduanya juga sempat menginap di kantor cabang yayasan penyalur bantuan bernama Qoiru Umah di Rayhanli dan pada 4 April 2017 bertolak kembali ke Lebanon. "Setelah sampai di Lebanon, keduanya terkendala visa kemudian dikembalikan ke Istanbul. Diketahui, rupanya mereka sudah memasuki daerah perbatasan Turki-Suriah dan kemudian diamankan oleh Imigrasi setempat," ujar Rikwanto. Rikwanto sekaligus meluruskan pemberitaan bahwa keduanya bukan ditangkap, melainkan dijemput oleh Tim Densus 88 Polri. Baca: Anggota Fraksi PKS Ditangkap Densus 88 setelah Dideportasi dari Turki &qu
[GELORA45] Permudah Pembayaran Iuran, BPJS Kesehatan Manfaatkan Layanan Agen BNI ; Politisi PKS Anggota DPRD Pasuruan Diamankan Densus 88
Permudah Pembayaran Iuran, BPJS Kesehatan Manfaatkan Layanan Agen BNI Senin, 10 April 2017 | 14:03 http://sp.beritasatu.com/home/permudah-pembayaran-iuran-bpjs-kesehatan-manfaatkan-layanan-agen-bni/118873 Ilustrasi BPJS Kesehatan. [Google] Berita Terkait § Perkuat Industri Kreatif, BNI Buka 4 Kampoeng BNI § Mochtar Riady: Tak Beralasan RS Swasta Tolak BPJS Kesehatan § Puluhan Ribu Peserta BPJS Kesehatan di Sleman Dinonaktifkan § 700 Peserta BPJS Jatim Pilih Turun Kelas § Traveling, Lebih Aman dengan Kartu BPJS [JAKARTA] Untuk memperluas cakupan kepesertaan dan mempercepat capaian target jaminan kesehatan universal (universal health coverage) pada 2019 mendatang, BPJS Kesehatan memperkokoh sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan. Di antaranya dengan pemanfaatan layanan keagenan BNI untuk mendukung program Kader JKN-KIS. Kader JKN-KIS adalah orang-orang yang menjadi mitra BPJS Kesehatan untuk menjalankan sejumlah fungsi BPJS Kesehatan, antara lain fungsi pemasaran dan fungsi pengumpul iuran. Melalui kerja sama ini, BNI akan membuka pendaftaran Kader JKN-KIS menjadi Agen46, sehingga mereka dapat menampung pembayaran iuran JKN-KIS dari masyarakat melalui fasilitas perbankan BNI yang ada di dalam aplikasi Agen46. Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari mengatakan, nantinya para Kader JKN-KIS yang menjadi Agen46 tersebut akan dibekali EDC mini ATM untuk sarana transaksi pembayaran iuran. "Dengan adanya kemudahan ini, diharapkan animo masyarakat untuk membayar iuran tepat waktu dapat meningkat,” kata Andayani pada acara penandatanganan nota kesepahaman BPJS Kesehatan dengan BNI di Jakarta, Selasa (10/4). Selain itu, lanjut Andayani, BPJS Kesehatan dan BNI juga siap bersinergi dalam hal pemasaran bersama dan pengintegrasian kanal pembayaran iuran. Penyediaan layanan jasa perbankan milik BNI diharapkan semakin mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran iuran JKN-KIS. Dengan tersedianya Deliver Channel, Payment Point Online Bank (PPOB) dan mitra BNI yang tersebar di berbagai daerah diharapkan kedisiplinan peserta JKN-KIS dalam membayar iuran meningkat, sehingga keberlanjutan program JKN-KIS terus terjaga. Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati menambahkan, pihaknya siap mendukung strategi BPJS Kesehatan dalam melakukan pembayaran, serta mempermudah dan mempercepat proses kemitraan secara teknis operasional maupun administrasi. “Kami berharap dapat membantu BPJS Kesehatan mencapai target 40.000.000 pembayar baru untuk masa 2 tahun mendatang,” kata dia. Sejak bulan Oktober 2015, BPJS Kesehatan telah memperluas channel pembayaran iuran pesertanya melalui sistem PPOB. Hingga akhir Maret 2017 tercatat BPJS Kesehatan memiliki 422.700 channel pembayaran PPOB, terdiri dari modern outlet, traditional outlet, maupun perbankan. Adapun rata-rata transaksi pembayaran iuran BPJS Kesehatan per bulan mencapai 5,8 juta transaksi pembayaran, yang mana 30%-nya bersumber dari PPOB dengan total iuran peserta JKN-KIS yang terkumpul lewat PPOB sebesar Rp 3,190 triliun. Di sisi lain, BPJS Kesehatan dan BNI juga kembali mempertegas kerja sama pembiayaan fasilitas kesehatan (faskes) mitra BPJS Kesehatan melalui pemberian Konfirmasi Faskes. Pemberian konfirmasi faskes oleh BPJS Kesehatan kepada BNI dimaksudkan untuk memperlancar pembiayaan pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS yang ditawarkan BNI kepada faskes. Dengan adanya percepatan dalam pembayaran tagihan tersebut, diharapkan faskes dapat menjaga kualitas pelayanan kesehatannya agar tetap prima Pada kesempatan yang sama, BPJS Kesehatan juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan sejumlah bank mitra BNI tentang pemasaran bersama dalam upaya perluasan kepesertaan BPJS Kesehatan, serta penyediaan layanan perbankan milik perbankan. Adapun mitra perbankan BNI yang turut serta dalam penandatanganan nota kesepahaman tersebut adalah Bank Bukopin, Bank Nobu, Maybank Indonesia, Bank DKI, Bank Sumsel Babel, Bank Sinarmas, dan Bank Mega.[D-13] Politisi PKS Anggota DPRD Pasuruan Diamankan Densus 88 Senin, 10 April 2017 | 13:47 http://sp.beritasatu.com/home/politisi-pks-anggota-dprd-pasuruan-diamankan-densus-88/118871 Muhammad Nadir Umar [Istimewa] Berita Terkait § Mabes Polri Benarkan Info Tewasnya Abu Jandal § Salim Mubaroq At Tamimi Panglima ISIS Asal Pasuruan § BNPT Telusuri Kabar Tewasnya Abu Jandal § Pemimpin ISIS Mulai Tinggalkan Kota Mosul § Pagar Betis" Antisipasi ISIS [SURABAYA] Muhammad Nadir Umar alias MNU, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, yang dijemput tim Densus 88 Mabes Polri di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Sabtu (8/4) sore, hingga kini masih dalam pemeriksaan intensif petugas di Mapolda Jatim. Oknum anggota dewan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru turun dari pesawat udara AirAsia Kuala dari Lumpur
[GELORA45] Kirim Ulang==> Ini Dia Pemerintahan Dewan Revolusi Islam ; Ini Pengakuan Pembentuk Dewan Revolusi Islam
Maaf, rupanya foto tidak terbawa, ...! Ini Dia Pemerintahan Dewan Revolusi Islam 22 Maret 2011 09:47:33 Diperbarui: 09 April 2017 INI sudah merupakan TINDAKAN MAKAR terhadap NKRI, dengan sengaja menyiapkan dan membentuk pemerintah bayangan, kemudian dengan terus menerus mengkapanyekannya. Mudah-mudahan nama-nama yang ada, terutama nama-nama yang yang telah menjadi panutan umat, tidak terlibat secara langsung maupun tak langsung, pada aksi makar ini. Akan tetapi, jika benar, mereka ikut pada aksi makar ini, maka sebetulnya mereka hanya menjadikan umat [beragama] sebagai sapi perah untuk kepentingan diri sendiri; serta nafsu untuk berkuasa dan merampas kekuasaan sah dari negara. Mereka adalah tokoh agama yang menggunakan agama sebagai alat untuk mencapai kedudukan serta kekuasaan politik, maka hal itu menunjukkan ketidakmampuan dan ketidaktrampilan berpolitiknya. Ia hanya mempunyai motivasi untuk mencari untung dari kedudukan serta kekuasaan politik, dalam rangka memperkaya diri sendiri sekaligus mencari nama. Politisi seperti itu, tidak mempunyai kepekaan terhadap permasalahan dan pergumulan umat manusia atau masyarakat luas. Jika ada yang ia perjuangkan, maka hanya akan memperhatikan atau demi kepentingan orang-orang tertentu seperti mereka yang seagama dengannya. LIHATLAH NAMA-NAMA INI Dewan Fuqoha: KH. Abu Bakar Ba'asyir, KH, Makruf Amin, KH. Abdur Rasyid AS., KH. Syukran Makmun. KH. Luthfi Basori Alwi, KH. A Hamid Baidowi.KH. Hasym Muzadi. Kepala Negara: Habib Riziq Sihab. Wakil KN: Abu Jibril. Sejumlah menteri: Menhankam Munarman SH Menko Ekuin& BUMN: Hendri Saparini Menkeu: Ichsanudin Noorsy Menag: KH. Cholil Ridwan Mendiknas: KH. Maman Abdurrahman Men Perburuhan: Eggy Sujana Menkes: Jose Rizal Menpora: Alfian Tanjung Men ESDM: Ahmad Daryoko Mendagri: MS Kaban Menlu: Ali Mochtar Ngabalin Menkopolkam: Tyasno Sudarto MenKebudayaan: Ridwan Saidi Menkominfo: Aru Seif Asadullah MenPDT: Ahmad Sumargono Menkumham: Wirawan Adnan, SH Jaksa Agung: M Luthfie Hakim, SH.MH Ketua DPRS/MPRS: Dien Samsuddin. Jika pasca pansus ini keadaan vacuum. DRI Siap ambil alih kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan Indonesia dengan syariat Islam. Siapa mau ikhlas gabung untuk menjadi para garda revolusi Islam silakan daftar. Hubungi sekretariat : Kantor Forum Umat Islam/Tabloid Suara Islam jalan Matraman Raya 74A Jakarta. ALLAHU AKBAR!!! M. Al Khaththath (Sekjen FUI) LIHAT VIDIO PENDUKUNG http://www.facebook.com/video/video.php?v=10150113800947828=106476596056659 Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ini-dia-pemerintahan-dewan-revolusi-islam_55009d53a33311bb745118cf Ini Pengakuan Pembentuk Dewan Revolusi IslamDewan Revolusi Islam itu baru sebatas ide kalau pemerintah vakum karena kasus Century.Rabu, 30 Maret 2011 | 18:41 WIBOleh : Ita Lismawati F. Malau, Harwanto Bimo Pratomo Ads by Kiosked Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono (Vivanews/ Tri Saputro) VIVAnews - Muhammad Al Khaththath, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), adalah satu nama yang disebut media asal Qatar, Al Jazeera, sebagai penyusun Dewan Revolusi Islam. Dewan ini kemudian dikaitkan dengan rencana penggulingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ditemui di kantornya, Khaththath membantah jika dewan bentukannya itu akan dipakai untuk menggulingkan pemerintahan yang ada. Menurutnya, Dewan Revolusi Islam itu baru sebatas ide jika pemerintah vakum karena kasus dana talangan Bank Century. "Saat itu, ada kabar Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Keuangan akan ditahan karena Century. Dewan Revolusi ini untuk jaga-jaga jika terjadi chaos dan siap mengambil alih," kata dia dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Rabu 30 Maret 2011. Dia mengaku telah mengirim pesan singkat (SMS) kepada sejumlah orang yang dimasukkan dalam Dewan Revolusi ini, termasuk petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Riziq. "Saya kirim SMS untuk minta persetujuan, tapi mungkin dia lupa," kata dia. Namun, dia mengaku bukan pihak yang kemudian memposting daftar tersebut ke dunia maya dan kemudian diambil gambarnya oleh Al Jazeera. "Saya hanya membuat SMS dan saat itu saya serius karena untuk berjaga ada pihak lain yang akan mengambil alih kekuasaan jika pemerintah vakum," kata dia. Selain Dewan Revolusi, Al Jazeera juga menyebut sejumlah purnawirawan jenderal yang ingin melakukan kudeta dengan memanfaatkan kelompok Islam garis keras. Mengenai hal ini, Al Khaththath juga membantah. "Para jenderal itu hanya mengkritik. Bukan kudeta," tegasnya. (umi)
[GELORA45] Ini Dia Pemerintahan Dewan Revolusi Islam
Ini Dia Pemerintahan Dewan Revolusi Islam 22 Maret 2011 09:47:33 Diperbarui: 09 April 2017 INI sudah merupakan TINDAKAN MAKAR terhadap NKRI, dengan sengaja menyiapkan dan membentuk pemerintah bayangan, kemudian dengan terus menerus mengkapanyekannya. Mudah-mudahan nama-nama yang ada, terutama nama-nama yang yang telah menjadi panutan umat, tidak terlibat secara langsung maupun tak langsung, pada aksi makar ini. Akan tetapi, jika benar, mereka ikut pada aksi makar ini, maka sebetulnya mereka hanya menjadikan umat [beragama] sebagai sapi perah untuk kepentingan diri sendiri; serta nafsu untuk berkuasa dan merampas kekuasaan sah dari negara. Mereka adalah tokoh agama yang menggunakan agama sebagai alat untuk mencapai kedudukan serta kekuasaan politik, maka hal itu menunjukkan ketidakmampuan dan ketidaktrampilan berpolitiknya. Ia hanya mempunyai motivasi untuk mencari untung dari kedudukan serta kekuasaan politik, dalam rangka memperkaya diri sendiri sekaligus mencari nama. Politisi seperti itu, tidak mempunyai kepekaan terhadap permasalahan dan pergumulan umat manusia atau masyarakat luas. Jika ada yang ia perjuangkan, maka hanya akan memperhatikan atau demi kepentingan orang-orang tertentu seperti mereka yang seagama dengannya. LIHATLAH NAMA-NAMA INI Dewan Fuqoha: KH. Abu Bakar Ba'asyir, KH, Makruf Amin, KH. Abdur Rasyid AS., KH. Syukran Makmun. KH. Luthfi Basori Alwi, KH. A Hamid Baidowi.KH. Hasym Muzadi. Kepala Negara: Habib Riziq Sihab. Wakil KN: Abu Jibril. Sejumlah menteri: Menhankam Munarman SH Menko Ekuin& BUMN: Hendri Saparini Menkeu: Ichsanudin Noorsy Menag: KH. Cholil Ridwan Mendiknas: KH. Maman Abdurrahman Men Perburuhan: Eggy Sujana Menkes: Jose Rizal Menpora: Alfian Tanjung Men ESDM: Ahmad Daryoko Mendagri: MS Kaban Menlu: Ali Mochtar Ngabalin Menkopolkam: Tyasno Sudarto MenKebudayaan: Ridwan Saidi Menkominfo: Aru Seif Asadullah MenPDT: Ahmad Sumargono Menkumham: Wirawan Adnan, SH Jaksa Agung: M Luthfie Hakim, SH.MH Ketua DPRS/MPRS: Dien Samsuddin. Jika pasca pansus ini keadaan vacuum. DRI Siap ambil alih kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan Indonesia dengan syariat Islam. Siapa mau ikhlas gabung untuk menjadi para garda revolusi Islam silakan daftar. Hubungi sekretariat : Kantor Forum Umat Islam/Tabloid Suara Islam jalan Matraman Raya 74A Jakarta. ALLAHU AKBAR!!! M. Al Khaththath (Sekjen FUI) LIHAT VIDIO PENDUKUNG http://www.facebook.com/video/video.php?v=10150113800947828=106476596056659 Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jappy/ini-dia-pemerintahan-dewan-revolusi-islam_55009d53a33311bb745118cf
[GELORA45] Pudarnya Akal Sehat dalam Pilkada DKI Jakarta
Pudarnya Akal Sehat dalam Pilkada DKI Jakarta 10 April 2017 12:27:46 sumber: liputan6.com http://www.kompasiana.com/famajiid/pudarnya-akal-sehat-dalam-pilkada-dki-jakarta_58eb12866523bdc06576991a Tulisan ini mungkin akan kurang disukai oleh pendukung fanatik kedua pasang calon. Akan tetapi, tampaknya penting bagi kita untuk kembali pada prinsip yang diteguhkan bersama, yakni keadilan. Menempatkan sesuatu sesuai dengan porsi dan peruntukannya, serta tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya. Menyaksikan fenomena pemilihan umum DKI Jakarta tahun ini seperti melihat sebuah ledakan yang telah diprediksikan sebelumnya. Bagaimana ekskalasi perwujudan ketidakpuasan terhadap petahana oleh banyak masyarakat Jakarta diperlihatkan bahkan sejak tahun yang lalu. Parahnya lagi, media massa menarik isu ini menjadi sebuah isu nasional yang tidak berkesudahan, sebab keuntungan memang tak bisa dielakkan. Akan tetapi, bila situasi ini terus didiamkan, akan kembali terjadi sebuah fragmentasi besar di pilkada lain di masa mendatang. Terkhusus pada pemilu presiden 2019. Maka, perlu kita pahami akar masalah dan mengapa bisa terasa sangat dahsyat seperti saat ini. Masalah terbesar yang menjadi penyebab keriuhrendahan pada pemilu Jakarta tahun ini adalah klaim masing-masing pendukung. Memang wajar bila pada masa kampanye setiap pasang calon dan tim sukses memoles citra sedemikian hebat. Hanya saja, saat ini hal itu bergeser menjadi klaim sepihak yang menegasikan kelompok di seberang. Klaim paling parah pada tiap pendukung ialah dua hal. Pada pendukung Ahok, klaim “paling Bhinneka” itu yang menjadi ancaman pada kebhinnekaan itu sendiri. Sementara pada pendukung Anies, klaim “paling mewakili suara umat Islam” itu pula yang akan berbahaya pada nilai keislaman yang selama ini terwujud di Indonesia. Klaim Pendukung Ahok Klaim menjadi kelompok yang paling menghargai kebhinnekaan sebenarnya sebuah hal yang fatal. Apalagi jika disertai dengan klaim lanjutan bagi siapapun yang menolak dan mengkritisi Ahok adalah ancaman bagi kebhinnekaan. Hal semacam ini tidak sehat, sebab kebhinnekaan Indonesia jauh lebih luas perspektifnya dibandingkan yang dibayangkan oleh kelompok ini. Bhinneka Tunggal Ika, semboyan kebanggaan negeri kita direduksi menjadi seolah-olah bahwa mendukung golongan minoritas adalah perwujudan dari hal itu. Padahal, menghargai adanya perbedaan tidak selalu dapat tecermin dari dukungan pada kelompok minoritas. Memang, dalam beberapa kasus kelompok minoritas menjadi termarjinalkan. Dukungan yang diberikan seharusnya mengarah pada bagaimana cara untuk menyelesaikan diskriminasi. Bukan dengan menggeneralisir bahwa ketika seseorang dari kelompok minoritas menjadi calon Gubernur, lantas harus didukung. Argumentasi semacam ini akan menjadi sama saja dengan yang mendukung calon semata-mata karena alasan primordial. Ahok, dalam hal ini secara identitas memang masuk ke dalam kelompok minoritas ganda. Dia berasal dari kalangan non-muslim dan berketurunan Tiongkok. Bila memang ingin memberikan dukungan pada kelompok minoritas tersebut, bukan dengan mengklaim jika mendukungnya sama dengan mendukung Bhinneka dan jika tidak mendukungnya sama dengan menolak Bhinneka. Dukunglah mereka dengan memastikan hak dan kewajibannya sama dengan yang dirasakan oleh kelompok lain, terlepas dari minoritas atau mayoritas. Sebab, jumlah bukanlah penentu dari kepantasan untuk mendapatkan dukungan. Argumentasi lain dari kelompok ini terlihat ketika mereka melakukan klaim bahwa mendukung Ahok sama dengan menolak ideologi radikal. Bila mau menggali lebih jauh, permasalahan radikalisme ada pada setiap ideologi. Akan ada sekelompok kecil dalam spektrum pemahaman atas sebuah ideologi yang berjuang mati-matian idenya diwujudkan. Tidak hanya terbatas pada kelompok Islamis, seperti yang selama ini sering dituduhkan. Dan jika ingin dilihat dengan bijak, kelompok yang amat kuat memegang ideologinya, apapun itu, ada di balik kedua calon. Sehingga, tidak tepat jika menyatakan yang demikian. Lebih parah lagi ialah ketika muncul pula klaim Ahok adalah simbol dari kebhinnekaan tersebut. Hanya karena ia berasal dari golongan minoritas. Siapa pun, dari golongan mana pun, tidak berhak menjadi simbol sebuah kebhinnekaan. Sebab, kebhinnekaan itu terletak pada keragamannya, bukan pada golongan tertentu. Klaim Pendukung Anies Masalah klaim sepihak ini juga muncul di kalangan sebagian pendukung Anies. Sebagian pendukungnya mengklaim, jika mendukung Anies sama dengan membela Islam. Klaim ini sebenarnya mereduksi makna pembelaan atas Islam yang memiliki spektrum yang luas. Ia terbentang dari membela melalui doa hingga dengan nyawa. Bukan hanya dibatasi pada masalah pilihan pada pilkada. Klaim ini pun dilanjutkan dengan klaim bila tidak mendukung Anies sama saja dengan tidak mendukung Islam, atau dengan terma yang sedang populer saat ini, menista agama. Padahal, apa yang
[GELORA45] Membongkar Daftar Kemunafikan PKS, Partai Oportunis Berbaju Agamis
Membongkar Daftar Kemunafikan PKS, Partai Oportunis Berbaju Agamis https://seword.com/sosbud/membongkar-daftar-kemunafikan-pks-partai-oportunis-berbaju-agamis/ BY YAYA ON APRIL 10, 2017SOSBUD Dari semua partai politik yang ada di Indonesia, menurut saya PKS adalah partai yang paling munafik dan oportunis sejati. 1. Fatwa Haram pemimpin wanita Di saat Megawati hendak maju menjadi calon Presiden, PKS langsung menyuarakan haram dipimpin oleh wanita. Tapi lalu mendukung Airin Rachmi menjadi walikota Tangerang Selatan (Sumber: Tribunnews.com), lalu sempat merayu ibu Risma untuk maju di Pilkada Jakarta 2017 walaupun gagal (Sumber: Kompas), dan yang terbaru hendak mendukung istri Aher maju Pilgub Jawa Barat (Sumber: Detik). 2. Duri dalam daging di pemerintahan SBY Semasa pemerintahan presiden SBY, PKS merupakan partai yang masuk dalam pemerintahan (non oposisi), tapi beberapa kali kebijakan pemerintahan SBY malah dikritik secara frontal dan terbuka oleh PKS. Saking lantangnya, seakan-akan PKS ‘membangkang’ terhadap pemerintahan SBY. Tentunya kritik itu sah-sah saja, asalkan caranya baik, apalagi PKS termasuk partai pemerintah. 3. Haram pemimpin non muslim PKS sebagai partai garda terdepan yang menolak pemimpin non muslim (kafir) pada Pilkada DKI Jakarta 2017, sangat vokal dan gigih bergerilya ke Mesjid-mesjid untuk ‘mengingatkan’ umatnya tentang ‘penerapan ayat suci Alquran’. Tapi kenyataannya, yang terjadi di lapangan adalah ancaman, intimidasi, sampai teror terhadap warga yang tidak sependapat. Berikut pernyataan Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS, Surahman Hidayat kepada wartawan, 10 Februari 2017: “Fatwa Dewan Syariah Pusat PKS jelas pendapatnya yakni pemimpin itu harus muslim, apalagi ini untuk pemimpin publik. Kepala daerah mutlak harus muslim. Dia itu seperti raja kecil, menteri saja kalah!” Sumber: http://m.inilah.com/news/detail/2359049/dewan-syariah-pusat-pks-pemimpin-harus-muslim Tapi sebenarnya, PKS seringkali mendukung calon kepala daerah non muslim. Contohnya: Paulus Kastanya (calon walikota Ambon), Irene Manibuy (calon gubernur Papua Barat), Samson Atapan (calon Bupati Seram), Yudas Kortanius (calon Bupati Mentawai), dll. Jika ada yang beralasan karena daerah pemilihan mayoritas non muslim, jadi sewajarnya pemimpin daerahnya juga non muslim. Bagaimana dengan Hendrata Thes? Seorang keturunan Tionghoa beragama Kristen, calon Bupati Kepulauan Sula yang didukung oleh PKS, dimana mayoritas penduduknya (90%) beragama Muslim? Sumber: kpu.go.id 4. Aksi Bela Luthfi Hasan Mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq telah diganjar hukuman penjara selama 18 tahun dan dicabut hak politiknya oleh MA. Tahun 2013, Luthfi terbukti menyalah gunakan posisinya sebagai anggota DPR RI terkait penetapan quota impor daging sapi. Saya ingat kasus ini sempat sangat heboh dan menghantam PKS cukup keras, sampai PKS diplesetkan menjadi Partai Kandang Sapi (sekedar intermezzo)… Sampai saat ini pun, PKS masih bersikap seakan-akan Luthfi dizolimi. Bandingkan dengan Ahok yang terus-menerus dituduh korupsi, walaupun tidak pernah terbukti. 5. Tidak berdaya terhadap Fahri Hamzah Kejadian aneh tapi nyata, mungkin hanya satu-satunya di dunia, ada wakil Ketua DPR dari non partai, yaitu Fahri Hamzah. Hubungan antara Fahri Hamzah dengan PKS bisa dibilang unik, jika tidak boleh disebut menggelikan. Karena PKS tidak berdaya menertibkan, apalagi memecat Fahri Hamzah dari kursi wakil Ketua DPR RI. Kog bisa? Ssstt… Ada kabar burung jika sebenarnya pemecatan Fahri cuma pura-pura. Awalnya ketika Sohibul Iman naik menggantikan Anies Matta menjadi Presiden PKS, partai ini sempat diisukan hendak merapat ke pemerintahan Jokowi. Tentunya dengan mengharapkan kursi menteri, tapi untungnya Jokowi tidak semudah itu percaya. Dan terbukti, dagelan pemecatan Fahri Hamzah memang tidak serius. 6. Beberapa Anggota PKS ditangkap teroris Tengah ramai dibicarakan anggota DPRD Pasuruan dari Fraksi PKS, M. Nadir Umar yang ditangkap polisi karena diduga terkait dengan aksi terorisme. Setelah ditilik lebih lanjut, ternyata bukan pertama kalinya kader PKS ditanggkap terkait aksi terorisme, sebelumnya pada tahun 2009 dua orang bernama M.Syahrir dan Syaefudin Jufri alias Syaefudin Jaelani (Sumber: Liputan6.com), dan tahun 2013 Sabdullah Rozak juga ditangkap oleh Densus 88 terkait aksi terorisme (Sumber: Liputan6.com 2). PKS yang selalu menggembar gemborkan sebagai partai yang cinta NKRI dan menjunjung tinggi Pancasila, beberapa kadernya malah diciduk karena dugaan aksi terorisme. 7. Plagiat lagu Israel untuk Kampanye PKS dan paslon Anies Sandi PKS yang selalu berkoar-koar membela Palestina dan menentang Israel, ‘tertangkap basah’ meniru lagu religi ‘Hashem Meleach’ oleh artis Yahudi asal Israel, Gad Elbaz untuk kampanye paslon Anies Sandi. Setelah ramai diperbincangkan, PKS langsung ngeles angkot mengatakan jika lagu tersebut bukan ‘Hashem Meleach’, melainkan ‘C’est la
[GELORA45] Ahok: Orang Mulai Sadar, Saya Difitnah Soal Penodaan Agama ; Sandiaga: Program Nomor Dua Berpihak kepada yang Punya Duit ; Ahok Sindir Balik Sandiaga yang Sebut Programnya Hanya untuk O
Ahok: Orang Mulai Sadar, Saya Difitnah Soal Penodaan Agama JESSI CARINA Kompas.com - 09/04/2017, 17:49 WIB Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat wawancara bersama awak media usai blusukan di Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).(Kompas.com/Kurnia Sari Aziza) JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai bahwa ada perubahan yang sedang terjadi saat ini. Menurut dia, sekarang banyak orang yang tidak lagi berpikir bahwa dia telah melakukan penodaan agama. "Gelombang mulai berbalik, orang mulai sadar saya difitnah soal penodaan agama," ujar Ahok (sapaan Basuki) di JIEXPO Kemayoran, Minggu (9/4/2017). Ahok mengatakan, dulu orang takut mendukungnya karena tidak yakin dengan kasus yang menimpanya. Namun, seiring berjalannya sidang, Ahok merasa warga sudah bisa menyimpulkan bahwa dia tidak pernah menyinggung agama Islam. Dia juga tidak menafsirkan surat Al-Maidah ayat 51. "Kami lihat survei trennya juga naik. Kepuasan kerja kami 70 persen ke atas, yang enggak mau milih kan diduga karena kasus penistaan agama," ujar Ahok. "Tapi di sidang orang lihat saya enggak menyinggung kok. Saya kira lihat tanggal 19 saja," tambahnya. (Baca juga: Seloroh Ahok yang 'Trauma' dengan Palu Hakim) Ahok didakwa melakukan penodaan agama karena mengutip surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu. JPU mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP. (Baca juga: Ingat Jokowi Jadi Cara Ahok Menghibur Diri) Kuasa Hukum Ahok Optimis di Sidang ke-17(Kompas TV) Sandiaga: Program Nomor Dua Berpihak kepada yang Punya Duit KAHFI DIRGA CAHYA Kompas.com - 09/04/2017, 15:16 WIB Cawagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno di RS Budi Kemulyaan, Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2017).(KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA) JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan, program pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, berpihak pada kelas menengah ke atas. "(Masyarakat) menengah ke atas rata-rata memilih nomor dua. Kenapa? Karena program nomor dua itu berpihak kepada yang punya duit. Betul nggak?" kata Sandiaga di Restoran Merah Delima, Jakarta Selatan, Minggu (9/4/2017). Sandiaga mencontohkan beberapa program yang memihak kelas menengah ke atas seperti pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan hingga lelang konsolidasi. Dia menyebut lelang itu mematikan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). "Yang gede-gede senang. Mereka dapat order, sampaikan ke bawah," kata Sandiaga. Sandiaga tak mempermasalahkan hal tersebut, sebab itu adalah pilihan dari petahana. Dia menyindir bahwa kebijakan itu tak berpihak pada rakyat kecil. "Ini tentang kebijakan yang tak menyentuh keadilan," ujar Sandiaga. Ahok Sindir Balik Sandiaga yang Sebut Programnya Hanya untuk Orang Berduit JESSI CARINA Kompas.com - 09/04/2017, 22:12 WIB Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi pengarahan kepada kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (9/4/2017). (KOMPAS.com/JESSI CARINA ) JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hanya tersenyum saat diberitahu tentang komentar calon wakil gubernur nomor urut tiga, Sandiaga Uno. Sandiaga mengkritik program Basuki atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang menurutnya pro warga kaya. Ahok menilai Sandiaga tidak memahami betul program-programnya yang memihak kepada rakyat kecil. "Ya biasanya kalau sudah terlalu kaya ya begitu. Mungkin terlalu kaya, orang yang di bawah itu dia enggak kelihatan lagi," ujar Ahok di Djakarta Theater XXI, Minggu (9/4/2017). Di beberapa kesempatan, Ahok sering mengungkapkan programnya yang dibuat untuk warga kecil. Salah satunya adalah membebaskan PBB rumah warga yang memiliki nilai jual objek pajak (NJOP) di bawah Rp 1 miliar. Sebelumnya, Sandiaga Uno, mengatakan, program pasangan Ahok-Djarot berpihak pada kelas menengah ke atas. Hal ini dilihat dari profil pemilih Ahok-Djarot yang kata Sandiaga berasa dari warga menengah ke atas. Baca:Sandiaga: Program Nomor Dua Berpihak kepada yang Punya Duit "(Masyarakat) menengah ke atas rata-rata memilih nomor dua. Kenapa? Karena program nomor dua itu berpihak kepada yang punya duit. Betul enggak?" kata Sandiaga. Sandiaga mencontohkan beberapa program yang memihak kelas menengah ke atas seperti pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan hingga lelang konsolidasi. Dia menyebut lelang itu mematikan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). "Yang gede-gede senang. Mereka dapat order, sampaikan ke bawah," kata Sandiaga. Ahok Temui Kader PSI(Kompas TV)
[GELORA45] Didukung PKB DKI, Ini Komentar Ahok ; Anggota DPRD Fraksi PKS Dideportasi karena Masuk Perbatasan Turki-Suriah
Didukung PKB DKI, Ini Komentar Ahok JESSI CARINA Kompas.com - 09/04/2017, 22:20 WIB Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat wawancara bersama awak media usai blusukan di Jalan Haji Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).(Kompas.com/Kurnia Sari Aziza) JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar singkat mengenai dukungan DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI terhadap pasangan Ahok-Djarot. Dia bersyukur dengan adanya dukungan itu. "Ya alhamdulillah," ujar Ahok di Djakarta Theater XXI, Minggu (9/4/2017). Ahok mengatakan, dia selalu berteman dengan kader PKB. Bahkan, kata Ahok, PKB merupakan partai yang mendukungnya menjadi gubernur dalam pemilu di Bangka Belitung beberapa tahun lalu. "Dulu kan waktu dukung saya jadi gubernur di Babel itu PKB duluan," ujar Ahok. Dalam putaran pertama Pilkada DKI 2017, PKB DKI belum mendukung Ahok-Djarot. Partai tersebut mengusung pasangan calon nomor urut satu, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Namun, pasangan tersebut tidak lolos pada putaran pertama. Ahok tidak mau ambil pusing soal peralihan dukungan itu. Ahok menilai itu hal yang wajar. "Kalau main kartu kan, ada kartu terakhir," ujar Ahok. PKB mengumumkan dukungannya hari ini pada acara peringatan Isra Mi'raj yang dihadiri oleh calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Sebelum mendukung, Ketua DPW PKB DKI Hasbialah Ilyas juga pernah menemani Djarot berkampanye. (Baca selengkapnya: Ketua DPW PKB DKI Ajak Pendukung Agus-Sylvi Beralih ke Ahok-Djarot) Pada Pilkada DKI 2017, pasangan Ahok-Djarot diusung oleh 4 partai politik. Partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem. (Baca juga: Sandiaga Sebut Ketua DPW PKB DKI Temani Djarot karena Terpaksa) Anggota DPRD Fraksi PKS Dideportasi karena Masuk Perbatasan Turki-Suriah FABIAN JANUARIUS KUWADO Kompas.com - 09/04/2017, 18:25 WIB Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto.(KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA) JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Turki mendeportasi dua orang warga negara Indonesia pada Sabtu (8/4/2017) kemarin karena memasuki perbatasan Suriah. Seorang di antaranya berstatus anggota legislatif daerah dan seorang lainnya bekerja di sektor swasta. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rikwanto menjelaskan, WNI pertama bernama Muhammad Nadir Umar, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Partai Keadilan Sejahtara (PKS). "Dia dideportasi di Bandara Juanda, Sidoarjo," ujar Rikwanto melalui pesan singkat, Minggu (9/4/2017). Sementara WNI kedua bernama Budi Mastur, berstatus usaha swasta dan aktif di LSM Forum Dakwah Nusantara. Budi diketahui dideportasi melalui Bandara Husein Sastra Negara Bandung. Baca: Densus 88 Tangkap Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Fraksi PKS Kronologis Berdasarkan hasil interogasi, keduanya bersama-sama berangkat ke Istanbul, Turki, pada 31 Maret 2017. Mereka menempuh rute Bandung, Surabaya-Kuala Lumpur-Istanbul. Keduanya sampai di Istanbul pada tanggal 1 April 2017. Di sana, mereka mengunjungi tempat pengungsian warga Palestina di Istanbul untuk menyalurkan bantuan. "Rencana dana yang akan disalurkan, sebesar USD 20.000," ujar Rikwanto. Keduanya juga menyalurkan bantuan uang ke pengungsi Palestina di Lebanon. Pada 2 April 2017, keduanya berangkat ke Gazianteb Turki. Sore harinya, keduanya melanjutkan perjalanan ke Kota Rayhanli, perbatasan antara Turki dengan Suriah. Keduanya juga sempat menginap di kantor cabang yayasan penyalur bantuan bernama Qoiru Umah di Rayhanli dan pada 4 April 2017 bertolak kembali ke Lebanon. "Setelah sampai di Lebanon, keduanya terkendala visa kemudian dikembalikan ke Istanbul. Diketahui, rupanya mereka sudah memasuki daerah perbatasan Turki-Suriah dan kemudian diamankan oleh Imigrasi setempat," ujar Rikwanto. Rikwanto sekaligus meluruskan pemberitaan bahwa keduanya bukan ditangkap, melainkan dijemput oleh Tim Densus 88 Polri. Baca: Anggota Fraksi PKS Ditangkap Densus 88 setelah Dideportasi dari Turki "Karena, setiap deportan yang berhubungan dengan Turki maupun terkait informasi soal kelompok radikal dari negara lain, itu pasti diberitahukan ke Densus 88 untuk dilakukan penerimaan. Jadi itu prosedural saja," ujar Rikwanto. Kini, kedua orang tersebut masih diamankan di RPSA Kementerian Sosial di Bambu Apus, Jakarta Timur. Mereka masih harus menjalani proses interogasi sebelum dikembalikan ke keluarganya.
[GELORA45] Relawan Anies-Sandi Membelot Ke Ahok-Djarot, Bau Kekalahan Semakin Menyengat
Relawan Anies-Sandi Membelot Ke Ahok-Djarot, Bau Kekalahan Semakin Menyengat BY SAEFUDIN ACHMAD ON APRIL 10, 2017 https://seword.com/politik/relawan-anies-sandi-membelot-ke-ahok-djarot-bau-kekalahan-semakin-menyengat/ Saya pikir untuk saat ini, Anies-Sandi tak usah repot-repot berusaha bagaimana caranya untuk mencari pendukung. Hal yang paling penting saat ini bagaimana Anies-Sandi bisa mempertahankan pendukungnya agar tidak membelot ke Ahok-Djarot. Sepuluh hari jelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta Relawan Anies-Sandi (Rasa) Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengalihkan dukungannya kepada pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Koordinator Relawan Anies-Sandi (Rasa) Kecamatan Pasar Rebo, Zaenal Abidin bersama ratusan orang pengikutnya membelot dan mengaku siap memenangkan Ahok-Djarot di Kecamatan Pasar Rebo. “Jadi Pak Zaenal Abidin ini koordinator Relawan Anies-Sandi dia dibawah Pak Boy Sadikin. Memang sudah beberapa kali bertemu sampai akhirnya menyatakan bergabung dengan kami,” kata Kader Pandu Juang Jawa Tengah, Achmad Yusuf R yang menerima deklarasi di Posko Relawan Ahok-Djarot di Gang Buah RT11/RW9 Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Minggu (9/4/2017). Yusuf mengungkapkan sejumlah alasan Relawan Anies-Sandi Kecamatan Pasar Rebo, mengalihkan dukungannya kepada Ahok-Djarot. Diantaranya adalah cara berpolitik yang tidak sejalan dengan hati nurani mereka. “Cara berpolitik yang digunakan tim nomor tiga tidak sesuai dengan nurani, permainan SARA bukan pada program. Kemudian kami ajak tawarkan hari ini deklarasi dukungan,” kata Yusuf. Ditempat yang sama Koordinator Relawan Anies-Sandi Zaenal menjelaskan, dirinya menolak konflik sosial diantara warga dijadikan sarana untuk kampanye. Menurutnya, hal ini tentu memunculkan kekawatiran dan rasa takut dimasyarakat yang pada akhirnya adalah ancaman terhadap demokrasi serta persatuan dan kesatuan bangsa. “Maka kami Relawan Anies Sandi dengan semangat persatuan kesatuan, semangat kesadaran berbangsa, dengan ini kami menyatakan sepenuh hati, kebulatan tekad untuk memberikan dukungan kepada pasangan Basuki-Djarot pada putaran kedua ini,” kata Zaenal. Sementara itu, Kordinator Pemenangan Ahok-Djarot Wilayah Jakarta Timur William Yani mengapresiasi dukungan yang diberikan. Wiliam berharap, mantan kader Relawan Anies-Sandi langsung turun dan bekerja dilapangan meyakinkan masyarakat untuk memilih pasangan calon petahana. “Saya yakin akan lebih banyak yang mengalihkan dukungannya ke pasangan Ahok-Djarot, tinggal menunggu waktu yang tepat,” kata Wiliam Yani. Strategi mempolitisir agama, masjid, jenazah memang membuat muak siapapun. Manusia yang masih bisa berpikir normal pasti akan benci dengan strategi seperti ini. Hanya orang-orang yang sudah dikendalikan nafsu untuk berkuasa yang akan melakukan cara apapun untuk memuluskan kepentingannya. Mereka sudah tidak mampu berpikir jernih. Jangankan pendukung Ahok, pendukung Anies-Sandi yang belum terkontaminasi FPI dan FUI juga muak. Tidak heran, merasa kampanye Anies-Sandi sudah tidak sesuai dengan hati nurani mereka, mereka membelot dan balik mendukung Ahok-Djarot. Fakta ini menjadi tamparan untuk Anies-Sandi yang datang untuk kesekian kalinya. Di putaran pertama, strategi politisasi agama mungkin berhasil, namun di putaran kedua, strategi politisasi agama justru menjadi blunder Anies-Sandi. Mereka salah perhitungan. Mereka kira strategi politisasi agama akan memuluskan jalan mereka. Saya penasaran dengan respon Anies-Sandi melihat relawannya membelot mendukung Ahok. Apakah mereka masih mampu berkata bijak, santun, dan tetap percaya diri, atau justru memfitnah bahwa itu bukan relawannya, namun memang pendukung Ahok yang ingin menjatuhkan nama mereka. Terlepas dari itu semua, Anies-Sandi bukan pemimpin yang ideal. Mereka tidak bisa mempertahankan pendukungnya sendiri. Mereka tidak mampu meyakinkan pendukungnya agar tetap setia mendukungnya. Bandingkan dengan Ahok-Djarot yang mampu mempertahankan pendukungnya. Saya belum pernah mendengar ada pendukung Ahok-Djarot yang membelot ke Anies-Sandi. Semakin kesini, Ahok-Djarot justru semakin banyak mendapat dukungan. GP Ansor Jakarta terlah resmi mendukung Ahok, begitu pun PKB. Warga sudah semakin menyadari bahwa isu penistaan agama yang menjerat Ahok hanya rekayasa politik untuk menjegal Ahok. Ahok-Djarot berhasil membuat masyarakat bersimpati dengan tingkah Ahok-Djarot yang semakin kompak dan dewasa. Sebaliknya, masyarakat semakin muak dengan Anies-Sandi yang semakin kesini terlihat sifat aslinya. Anies-Sandi yang katanya santun, pintar, justru terlihat sangat licik, penjilat, serta munafik. Saya berkesimpulan akhirnya hukum alam (sunnatullah) yang menentukan siapa yang paling layak menjadi gubernur DKI Jakarta. Sebaik apa pun strategi yang dilakukan oleh Anies-Sandi untuk menjadi gubenur DKI, namun karena memang mereka belum layak menjadi gubernur, maka hukum alam tidak
[GELORA45] Indonesia Bukan Negara Agama!
Indonesia Bukan Negara Agama! Sabtu, 08 April 2017 | 18:00 http://www.beritasatu.com/politik/423981-indonesia-bukan-negara-agama.html Indonesia Bukan Negara Agama Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif saat berbicara dalam seminar dan lokakarya bertema "Indonesia di Persimpangan: Negara Pancasila vs Negara Agama", di Jakarta, Sabtu (8/4). (SP/Ruht Semiono) Jakarta - Bangsa Indonesia diingatkan bahaya gerakan radikalisme. Gerakan ini dinilai sangat berpotensi membawa Indonesia menjadi negara agama. Kondisi yang dihadapi saat ini diperparah oleh sikap pragmatis sejumlah politisi, yang justru dekat dan memanfaatkan kelompok radikal untuk mewujudkan tujuan pragmatis mereka, yakni merebut kekuasaan. Untuk itu, seluruh elemen bangsa perlu menyadari bahwa Indonesia bukanlah negara agama. Para pendiri bangsa menyepakati Indonesia sebagai negara kesatuan yang berlandaskan Pancasila. Demikian penegasan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, dalam seminar dan lokakarya (semiloka) bertema “Indonesia di Persimpangan: Negara Pancasila versus Negara Agama”, di Jakarta, Sabtu (8/4) pagi. Menurut Buya Syafii, kondisi saat ini tak bisa terlepas dari masih adanya kesenjangan sosial di Tanah Air dan dunia. Manakala kesenjangan makin berjarak, muncul ideologi yang disebutnya Arabisme sesat jalan. “Ideologi ini seperti ISIS (gerakan negara Islam Irak dan Suriah atau yang juga dikenal gerakan negara Islam atau Islamic States/IS). Ini yang bisa membuat Indonesia sebagai negara dengan dasar Pancasila, bisa menuju menjadi negara agama. “Lelah sebenarnya kalau negara kita yang sehebat ini, sebesar ini, tetapi terpecah. Apalagi, sesama Muslim saling hujat. Coba saudara bayangkan, Suriah sudah hancur, Irak, Libia, Mesir juga tidak karuan,” tandasnya. Seandainya Pancasila secara masif diamalkan, menurut Buya, tidak ada lagi persoalan kesenjangan yang mengakibatkan suburnya paham radikalisme di Tanah Air. Hal ini sekaligus menjauhkan Indonesia dari kehancuran, sebagaimana terjadi di sejumlah negara Islam di Timur Tengah. Sikap Politisi Syafii menyayangkan situasi kebangsaan justru diperparah dengan sikap dan perilaku politisi. Dia menegaskan, politis tidak bisa diharapkan ikut mengatasi ancaman ini. Menurutnya, ada sejumlah politisi yang dekat dan memanfaatkan gerakan radikalisme untuk mewujudkan kepentingan pragmatis mereka. “Cara berpikir mereka sebagian besar masih sangat pragmatis atau bahkan berteman dengan radikalisme,” ungkapnya. Untuk itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa bersatu melawan radikalisme. Perjuangan ini bisa dilakukan dengan mengamalkan Pancasila sepenuhnya. Di sisi lain, dia juga meminta Polri agar tidak kalah oleh kehadiran kelompok-kelompok radikal, yang sejatinya jumlahnya tidak banyak. “Saya beberapa kali kirim SMS ke Kapolri, negara tidak boleh kalah. Saya katakan, keluhan di semua negara Islam itu silent majority. Kita masih jauh dari Suriah, tetapi kalau tidak hati-hati bisa terjadi. Sekarang ada kelompok sempalan yang tidak mendukung Pancasila (jumlahnya) cuma kecil. Jadi, polisi dan tentara harus jeli melihatnya. Kalau politisi yang di Senayan, ini agak sulit,” ujarnya. Dalam pandangan Syafii, selama lebih 70 tahun Indonesia merdeka, kesenjangan sosial dan ekonomi justru semakin tajam. Hal ini sebagai konsekuensi lemahnya pengamalan sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sebaliknya, pragmatisme semakin merajai dalam setiap elemen masyarakat. “Sekarang sudah 70 tahun kita merdeka. Kesenjangan sosial dan ekonomi kita semakin tajam. Pancasila yang teratas Ketuhanan yang Maha Esa. Sila kelima Keadilan Sosial. Itu sudah luar biasa. Tetapi itu masih menggantung di awan, terutama sila kelima. Dalam kenyataan rakyat kita masih bergumul dengan berbagai persoalan,” ujarnya. Untuk itu, lanjutnya, kunci mengatasi berbagai masalah kebangsaan adalah pengamalan Pancasila, terutama sila kelima. Hal ini mengingat persoalan di Tanah Air muncul karena adanya kesenjangan. “Jujur atau tidak kita membela bangsa ini? Sungguh atau tidak kita membela negara ini? Jangan dibuat-buat, harus datang dari dalam hati. Jangan memakai topeng lagi. Topeng itu berkeliaran di mana-mana. Mereka seolah bagian dari masyarakat kita, namun sangat merusak suasana kebangsaan kita,” tandasnya. Pendidikan Pancasila Secara terpisah, Ketua PB Nahdlatul Ulama (NU) Marsudi Syuhud menjelaskan, ada tiga model relasi antara agama dan negara. Pertama, model pemisahan antara agama dan negara, seperti yang dijalankan di Amerika Serikat. Kedua, model negara yang menyatu dengan agama seperti yang terjadi di Timur Tengah. Ketiga, model tengah, seperti yang terjadi di Indonesia. “Indonesia didirikan oleh pejuang bangsa yang disepakati dengan nilai-nilai universal agama, lantas diturunkan menjadi kultur budaya, kemudian diangkat menjadi dasar negara yaitu Pancasila. Ini berbeda dengan yang di Timur Tengah, di mana negaranya
[GELORA45] Dahlan Iskan Dituntut 6 Tahun Penjara
Dahlan Iskan Dituntut 6 Tahun Penjara Jumat, 07 April 2017 | 19:53 http://www.beritasatu.com/hukum/423902-dahlan-iskan-dituntut-enam-tahun-penjara.html Dahlan Iskan Dituntut Enam Tahun Penjara Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (Antara/Umarul Faruq) Sidoarjo - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dituntut pidana penjara 6 tahun dan denda Rp750 juta subsider 6 bulan penjara pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya di Sidoarjo. "Menyatakan terdakwa Dahlan Iskan secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," kata Jaksa Penuntut Umum Trimo saat membacakan tuntutannya di persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya di Sidoarjo, Jumat (7/4). Jaksa penuntut umum menyatakan Dahlan selaku direktur utama bersalah dalam kasus pelepasan aset BUMD Provinsi Jawa Timur, PT Panca Wira Usaha. Dalam persidangan ini, jaksa mewajibkan membayar ganti rugi Rp8,3 miliar kepada terdakwa Dahlan Iskan dan PT Sempulur Adi Mandiri, dengan pembagian terdakwa Rp4,1 miliar. "Jika tidak dibayar hingga ada keputusan hukum tetap (inkrah), diganti dengan penjara selama 3 tahun 6 bulan," ujarnya. Menurutnya, pelepasan aset PT Panca di Kediri dan Tulungagung pada 2003 banyak melanggar prosedur sehingga menyebabkan kerugian negara Rp11 miliar. Di antaranya transaksi sudah dilakukan dengan PT Sempulur Adi Mandiri, perusahaan pembeli aset, sebelum pembukaan penawaran dan RUPS. "Terdakwa Dahlan dinyatakan melanggar Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," katanya. Sementara itu, Dahlan Iskan mengaku tidak kaget dengan tuntutan jaksa tersebut karena kejaksaan sejak awal memang telah mengincar supaya dirinya masuk penjara. "Jadi tentu dituntut setinggi-tingginya meskipun tadi jelas saya tidak terima uang apa pun," kata dia usai persidangan. Sebelumnya, Dahlan ditetapkan tersangka karena dugaan pelanggaran penjualan aset PWU di Kediri dan Tulungagung pada tahun 2003 lalu. Waktu itu, Dahlan menjabat Direktur Utama PT PWU dua periode, dari tahun 2000 sampai 2010. Sebelum Dahlan, penyidik terlebih dahulu sudah menetapkan mantan Kepala Biro Aset PT PWU, Wishnu Wardhana sebagai tersangka. /YUD ANTARA
[GELORA45] Pengamat: reklamasi Jakarta dinilai tak bisa dihentikan ; Kronologi pengejaran enam terduga teroris di Tuban
Pengamat: reklamasi Jakarta dinilai tak bisa dihentikan Sabtu, 8 April 2017 22:53 WIB | 2.262 Views Pewarta: Edy Sujatmiko Foto udara proyek reklamasi Teluk Jakarta, Sabtu (29/10/2016). (ANTARA /Zabur Karuru) Jakarta (ANTARA News) - Proyek reklamasi Jakarta secara politik tidak bisa dihentikan oleh siapa pun pejabat Gubernur DKI Jakarta terpilih karena pembangunan itu sudah diputuskan dan direncanakan sejak lama serta menjadi kebutuhan Ibu Kota Jakarta. "Siapa pun pasangan terpilih, secara politis tak akan berani menghentikan proyek itu," kata Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi di Jakarta, Sabtu. Data menunjukkan, hingga saat ini terdapat 17 pulau yang akan dibuat melalui reklamasi dengan melibatkan sembilan pengembang. Beberapa di antaranya bahkan Badan Usaha Milik Daerah Jakarta dan Badan Usaha Milik Negara. Di antara pulau hasil reklamasi adalah Taman Wisata Ancol dan Pelabuhan Baru Tanjung Priok. Saat ini Ancol dikelola PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk milik pemerintah provinsi Jakarta. Ancol adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sebagian sahamnya dikuasai masyarakat. "Reklamasi sudah berjalan. Kalau dihentikan, akan banyak yang terimplikasi. Ini kan karena ada momentum Pilkada saja. Kalau saja tidak ada Pilkada DKI, pembangunan lanjut saja. Saya melihat, setelah Pilkada usai isu ini bakal hilang sendiri," kata Pangi. Sementara Tanjung Priok dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yang dimiliki pemerintah pusat. Bahkan, Pelabuhan Priok hasil reklamasi tahap I sudah diresmikan Presiden Joko Widodo, Agustus 2016. Penghentian reklamasi akan membuat Pemerintah Jakarta berbenturan dengan pemerintah pusat. Kedua, Pemerintah Jakarta akan dibanjiri gugatan hukum dari para pengembang karena menghentikan sepihak proyek yang sudah berjalan. Bahkan, tak tertutup kemungkinan pengembang akan menuntut ganti rugi kepada pemda akibat kebijakan ini. Sebagai contoh, pengembang Pulau C, D, dan G yang sudah mengeluarkan dana sangat besar saat memulai konstruksi proyek. Sementara daerah tak memiliki dana untuk ganti rugi. Padahal, proses pengadilan hingga diperoleh putusan yang berkekuatan hukum tetap (incracht) hampir dipastikan berlarut-larut. Apalagi, persoalan ini sangat kental dengan aroma politik. Selama proses pengadilan, proyek reklamasi berada dalam "status quo". Jika ini yang terjadi maka seluruh pihak yang terlibat terjebak dalam situasi yang serba tidak pasti. Kondisi ini akan sangat buruk terhadap persepsi investor. Ketiga, penghentian reklamasi akan membuat proyek pembangunan tanggul raksasa yang mengandalkan pembiayaan dari kontribusi pengembang tersendat. Dengan biaya yang sangat besar, anggaran negara tak akan cukup membiayai mega proyek ini. Jika tanggul tak bisa dibangun maka, tambahnya, dipastikan Jakarta Utara akan diterjang banjir rob di setiap bulan purnama. Ini lantaran permukaan air laut yang terus naik akibat perubahan iklim yang dibarengi penurunan permukaan daratan karena pengambilan air tanah yang berlebihan. Tanggul pantai Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun tanggul di pantai Jakarta sepanjang 120 kilometer (km) pada tahun ini. "Saat ini sedang dikerjakan sepanjang 4,5 kilometer dan ditargetkan selesai 2018," ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono akhir Maret lalu. Basuki menjelaskan, Kementerian PUPR hanya memiliki kewajiban membangun 20 kilometer tanggul. Sisanya mulai dikerjakan pihak swasta dan Pemerintah DKI Jakarta. Saat ini kementeriannya juga sedang mengkaji keterlibatan swasta ikut dalam pembiayaan pembangunan tangggul. Proyek itu tengah dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). "Ini adalah proyek pengamanan pantai tahap II yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan," katanya. Basuki merinci paket pertama berlokasi di Kelurahan Muara Baru, Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Total panjangnya mencapai 2,3 km. Sejauh ini pemerintah sudah menunjuk PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya dengan nilai kontrak Rp378 miliar. "Progres paket 1 sudah terbangun mencapai 603 meter atau 32,12 persen," ucap dia. Paket kedua rencananya berada di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan total panjang 2,2 km. Tanggul tersebut dilengkapi rumah pompa air. Proyek itu diserahkan ke PT Wijaya Karya dan PT SAC Nusantara sebagai kontraktor dengan nilai anggaran Rp405 miliar. Pemerintah, kata dia, juga menyiapkan program jangka panjang berupa pembuatan tanggul tengah laut atau giant sea wall. Pembangunan tanggul raksasa ini akan terintegrasi dengan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang sedang digodok pemerintah. Rencananya proyek tanggul laut akan bekerjasama dengan Korea Selatan dan Belanda. Basuki menjelaskan, proyek NCICD menjadi program yang lebih
[GELORA45] 4 Komunitas Diundang Debat Pilkada, Mereka Akan Ajukan Pertanyaan
4 Komunitas Diundang Debat Pilkada, Mereka Akan Ajukan Pertanyaan NURSITA SARI Kompas.com - 09/04/2017, 07:24 WIB Para calong gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta ketika tampil dalam debat ketiga Pilkada DKI di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017).(Andreas Lukas/Kompas.com) JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarnomengatakan, ada empat elemen masyarakat yang diundang dalam debat Pilkada DKI putaran kedua pada Rabu (12/4/2017). Mereka diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung pada kedua pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta. "Ada komunitas nelayan, komunitas pengguna transportasi umum, dunia usaha kecil dan menengah (UMKM), kemudian komunitas perumahan, warga yang tidak memiliki rumah tinggal atau mereka kos di rumah susun," ujar Sumarno di Jakarta, Jumat (7/4/2017). KPU DKI Jakarta tidak akan merilis dari nama-nama komunitas yang diundang tersebut sebelum debat dilaksanakan, sama seperti identitas tim panelis. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya intervensi dari berbagai pihak terhadap komunitas-komunitas dan tim panelis tersebut. KPU DKI Jakarta memastikan bahwa komunitas-komunitas yang diundang bersikap netral. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka sampaikan juga akan disaring agar tidak tendesius dan tidak menyerang salah satu pasangan calon. "Tim panelis yang sudah dibentuk sudah melakukan FGD dengan para komunitas itu untuk menyaring pertanyaan-pertanyaan dan memastikan pertanyaan itu tidak tendensius, tidak memojokkan calon tertentu," kata dia. Tim panelis kini tengah mengkaji mekanisme pertanyaan yang akan disampaikan langsung oleh perwakilan komunitas tersebut. "Panelis sedang merumuskan apakah pertanyaan satu ditujukan untuk kedua paslon ataukah kemudian satu nanya ke paslon satu, satu lagi nanya ke paslon satunya," ucap Sumarno. Tema debat putaran kedua, yakni "Dari Masyarakat untuk Jakarta". Isu yang diangkat soal kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi. Adapun subtema yang diangkat terkait masalah transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan publik berupa pendidikan dan kesehatan, serta UMKM atau dunia usaha. KPU DKI Jakarta membagi debat nanti menjadi tiga bagian, yakni pertanyaan dari tim panelis, pertanyaan dari masyarakat, serta debat antar-calon wakil gubernur dan debat antar-calon gubernur. Moderator yang akan memandu jalannya debat nanti yakni presenter Ira Koesno. Dia merupakan moderator debat perdana pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2017. Debat putaran kedua akan disiarkan secara langsung di belasan stasiun TV nasional dengan durasi 120 menit untuk debat dan 30 menit untuk alokasi iklan. Ira Koesno kembali ditunjuk KPU DKI Jakarta sebagai moderator debat Pilkada Jakarta putaran kedua 12 April mendatang(Kompas TV)
[GELORA45] Saatnya Membaca: Laporan Akhir Pengadilan Rakyat Internasional
Saatnya Membaca: Laporan Akhir Pengadilan Rakyat Internasional BY ADMIN · MARCH 10, 2017 10 March 2017 | Eko Prasetyo http://www.tribunal1965.org/id/saatnya-membaca-laporan-akhir-pengadilan-rakyat-internasional/ Tidak ada dosa yang lebih cepat mendapat balasan kecuali menindas orang lain dan memutuskan tali persaudaraan (Rasulullah SAW) Semua kezaliman bermula dari yang sedikit. Kemudian setiap orang sesudah itu menambahnya, sehingga akhirnya menjadi sangat besar (Sa’di/Penyair Persi) Kita tidak akan meminta maaf. Kita tidak bodoh. Kita tahu apa yang kita lakukan, dan itu adalah hal benar yang harus dilakukan untuk Negara (Luhut Binsar Pandjaitan, Simposium Nasional Tragedi 1965) DOKUMEN pengadilan ini sekarang dapat dibuka dan dibaca. Pengadilan yang digelar di Den Haag 10-13 November 2015. Bersangkut paut dengan tragedi 1965 yang memakan banyak korban jiwa. Tiap lembar dokumen itu menyajikan fakta yang rinci mengenai operasi pembunuhan terencana. Dilakukan oleh aparat resmi negara dibantu organisasi sipil serta dilindungi oleh lembaga penegak hukum. Baru kali ini kita memperoleh lukisan mengenai pembunuhan yang diatur dan dilindungi. Sebut saja Jaksa Agung yang keluarkan instruksi-pada saat itu- agar tidak menuntut pembunuhan terhadap anggota PKI. Juga pembunuhan atas orang yang berafiliasi dengan PKI. Tahulah kita sejak dulu, nyatanya lembaga penegak hukum dikendalikan oleh kejahatan. Tradisi yang kemudian diwariskan secara turun temurun. Hingga kita semua sulit meyakini kalau hukum itu berujung pada keadilan dengan proses yang bisa berlangsung secara adil. Dokumen itu merinci dengan tertib bagaimana operasi pembunuhan itu dikerjakan. Di bawah pimpinan Soeharto maka bunuh-membunuh itu diatur dengan detail serta melalui proses mekanik yang terstruktur. Mula-mula dibentuk tim investigasi yang tugasnya melakukan interograsi dan mengumpulkan informasi. Hasil itu semua kemudian jadi bahan untuk ‘penyelesaian pada tawanan/tahanan’. Tahap akhir ini menentukan posisi nyawa: dibinasakan atau ditahan. Pada dokumen itu tertera kalimat “Sehingga yang punya kata terakhir persoalan hidup atau mati adalah para komandan tingkat distrik atau KODIM (Komando Distrik Militer)” Kantor yang kini diisi oleh serdadu yang kadang melakukan kerja bakti, olah raga dan baris berbaris: dulu pernah jadi eksekutor dan penentu nyawa seseorang. Betapa gila dan perkasanya. Maka pembunuhan terencana itu seperti sebuah program yang diselenggarakan massal dan melibatkan banyak orang. Inilah hari dimana anak-anak bangsa melacurkan diri jadi komplotan biadab. Diperantarai oleh dokumen persidangan: dituturkan bagaimana manusia diklasifikasi. Tak berdasar atas peringkat amal dan pengetahuan tapi terkait dengan PKI. Mereka yang terlibat langsung, terlibat tak langsung atau menunjukkan indikasi atau yang bisa cukup diasumsi memiliki keterlibatan langsung atau tak langsung. Penggolongan tanpa pengadilan ini dilakukan untuk memastikan ‘hukuman’ apa yang patut diberikan. Guna meraih tujuan klasifikasi itulah maka dilibatkan banyak orang dengan cara yang buas. Tercantum dalam dokumen itu prosedur keji yang dijalankan:…paramiliter sipil yang beroperasi di bawah arahan pos kecil RPKAD untuk menangkap orang-orang yang diduga komunis dan kemudian membawa mereka ke tempat-tempat penahanan yang sudah ditunjuk. Tawanan-tawanan kemudian diinterograsi, sesingkat apapun prosesnya, untuk memisahkan kader PKI dari anggota biasa, simpatisan dan keluarga. Kader-kader dibawa ke tempat terpencil dan kemudian dibunuh…..’ Saat itu kita jadi bangsa yang menganggap nyawa dan kehormatan hanya mainan. Kehormatan tiap orang ditaklukkan oleh prosedur keji yang meletakkan orang pada sebuah kategorisasi yang kejam. Membaca dokumen ini kita akan diantarkan oleh pengalaman kekejaman yang sulit dilakukan manusia normal. Dokumen internal dari Komando Militer Aceh memberitahu jalannya proses pembunuhan: “terjadi melalui empat tahap yang berbeda di provinsi ini: tahapan ini termasuk tahap inisiasi: sebuah fase pembantaian di depan publik-spektral: suatu tahap pembunuhan massal sistematis, dan akhirnya tahap konsolidasi’ Pada Serambi Mekkah itu juga terjadi kekejian yang beroperasi dan kelak kemudian berbuah pada kekejaman serupa saat ada kebijakan DOM (Daerah Operasi Militer). Kita jadi tahu kemudian hari kalau kekejaman yang dibiarkan dan tanpa diadili akan melahirkan kekejaman yang lebih baru. Rentetan kekejian itu berbuah pembunuhan akbar ketika pasukan jagal dilahirkan. Itulah pasukan iblis yang oleh dokumen itu disebutkan: ‘militer dan pemerintah sipil mendukung pembentukan pasukan-pasukan jagal, yang mana mendapatkan janji ‘dampingan’ dari militer dan pemerintah sipil’. Inilah sejarah paling kelam setelah kolonialisme: bangsa membunuh warganya sendiri. Dokumen ini bisa membuat kita terperangah dan mungkin tak percaya. Dosa semua yang disebut dalam kitab suci dilakukan terang-benderang. Orang
[GELORA45] [FULL] AHOK UNGKAP ALASAN DIRINYA KINI LEBIH SANTUN
[FULL] AHOK UNGKAP ALASAN DIRINYA KINI LEBIH SANTUN https://www.youtube.com/watch?v=ZZQgiIaF-lY
Re: [GELORA45] Video Chat Mesra Marcella Zalianty dengan Sandiaga Uno Jadi Viral, Begini Isinya
Hahahaa, ... beruntunglah Syariah Islam belum sepenuhnya diberlakukan di Indonesia! Maka Sandi bisa lolos, tapi apa tidak bisa diajukan kedepan pengadilan dengan tuntutan selingkuh??? TIDAK cukup bukti, ... dan istrinya mungkin keberatan karena masih butuh Sandi menunjang kehidupan keluarga??? From: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] Sent: Thursday, April 13, 2017 11:49 AM To: Gelora45 ; Chalik Hamid Subject: Re: [GELORA45] Video Chat Mesra Marcella Zalianty dengan Sandiaga Uno Jadi Viral, Begini Isinya Kalau pakai hukum syariah, sudah dicambuk di depan umum ? On 13 April 2017 at 05:17, Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]wrote: Pada Rabu, 12 April 2017 22:01, "Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" menulis: Video Chat Mesra Marcella Zalianty dengan Sandiaga Uno Jadi Viral, Begini Isinya Kamis, 13 April 2017 01:55 INSTAGRAMSandiaga Uno dan Marshela Saliyanti POS KUPANG. COM - Baru-baru ini, netizen dihebohkan dengan video chat Sandiaga Uno dengan Marcella Zalianty. Video berdurasi 1:43 detik itu, diawali dengan wawancara wanita yang diduga istri Sandi yang menceritakan kisah rumah tangganya yang sempat mengalami keterpurukan. Bahkan istrinya sampai menjual cincinnya untuk biaya hidup mereka. Kemudian ada chat yang mengarah ke arah perselingkuhan dengan artis yang diinisial MZ. Bahkan ada foto Sandi saling tatap dengan wanita itu di sebuah acara. Meski hanya matanya yang terlihat, namun netizen dengan cepat menebak wanita itu adalah Marcella Zalianty. Sandiaga Uno (Youtube) Lalu ada tulisan seperti ini : "Kami berhasil mendapatkan data chat artis MZ dengan Sandiaga Uno tanggal 18 Desember 2016, jam 23.30 WIB". Ini isi percakapannya : Sandi : Aku lagi liatin foto kamu yang lagi renang nih, gemes ... MZ : Tau gitu aku blur aja fotonya (emot) Sandi : Kyk lembaga sensor aja pakai di blur segala hehehe i want to hug you MZ : Kamu masih suka dari belakang? Sandi : Hahaha dari belakang biar epic Udah lama enggak nih, jadi kepengan MZ : kapan dong? Sandi : bener ya, ntar aku yang urus, di dharmawangsa aja spt biasa kali ya? Video itu pun menjanjikan kisah Sandi lainnya dengan artis inisial TP dan DN. Tak diketahui siapa pembuat video itu, pun apakah benar isi pesan WhatsApp tersebut. Sejak diposting sehari lalu, video itu telah ditonton sebanyak 37 ribu. Menanggapi hal itu, Manajer Marcella Zalianty, Sweetje, mengaku tidak tahu menahu mengenai video tersebut. “Video apa ya? Aku lagi sakit jadi belum buka-buka internet,” pungkas Swetjee saat dihubungi. Menurut Sweetje, hubungan Marcella dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tak seperti yang diduga banyak orang. “Nggak ada kedekatan khusus atau gimana-gimana, itu sejauh yang saya tahu ya,” jelasnya. Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Keamanan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Yupen Hadi kaget, saat mendengar telah beredar rekaman di dunia maya yang seolah-olah menyebut ada perselingkuhan antara Sandiaga dengan artis Marcella Zalianty. "Astagfirullah, fitnah apalagi ini. Saya pastikan itu sudah pasti fitnah, seperti yang sudah-sudah," ujar Yupen. Yupen menduga, rekaman yang diunggah di laman YouTube tersebut sengaja untuk memengaruhi masyarakat, demi menggerus popularitas Anies-Sandi. Namun demikian, Yupen optimistis masyarakat tidak akan terpengaruh. Karena mengetahui kredibilitas dan kemampuan Anies-Sandi untuk memimpin Jakarta lima tahun ke depan. "Enggak mutu (rekamaannya)," katanya. (tribunnewsbogor.com/vivi febrianti)
[GELORA45] China luncurkan satelit komunikasi pertama berkemampuan tinggi ; "Kaget Saja Saya Tiba-tiba Didatangi Presiden, Kaget Banget..."
China luncurkan satelit komunikasi pertama berkemampuan tinggi Kamis, 13 April 2017 09:20 WIB | 913 Views Pewarta: M. Irfan Ilmie Beijing (ANTARA News) - China meluncurkan Shijian-13 sebagai satelit komunikasi pertama berkemampuan tinggi sehingga tidak hanya membantu orang-orang melaporkan kejadian di lokasi bencana alam, melainkan juga memungkinkan para penumpang kereta api cepat menonton video dengan gambar berkualitas sangat bagus. Satelit tersebut diluncurkan dengan menggunakan roket Long March-38 dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, Rabu (12/4) pukul 19.04 waktu setempat (18.04 WIB). Roket Long March tersebut sudah melaksanakan misi yang ke-246 mengangkut satelit ke ruang angkasa. Sementara Shijian-13 mampu mengirimkan material gambar berkapasitas 20 gigabyte per detik (Gbps) dan dirancang berada di orbitnya selama 15 tahun. Kemampuan satelit itu jauh lebih tinggi dari sejumlah satelit komunikasi China sebelumnya dan akan memberikan akses internet lebih bagus di daerah-daerah tertinggal, termasuk di dalam pesawat dan kereta api cepat. "Peluncuran satelit tersebut merupakan tahap pencapaian teknologi satelit komunikasi China," kata Kepala Mekanik Lembaga Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Industri Pertahanan China, Tian Yulong, sebagaimana dikutip harian Global Times di Beijing, Kamis. Shijian-13 juga merupakan satelit pertama China bertenaga listrik yang diprediksi lebih hemat 10 kali lipat daripada menggunakan bahan bakar kimia sehingga dapat bertahan lama di orbit serta bisa mengurangi beban peluncuran, demikian pernyataan Zhou Zhicheng selaku komandan lapangan Shijian-13. Satelit itu juga menggunakan sebagian besar komponen lokal dan pertama kali menggunakan sistem komunikasi laser. Satelit dan roket tersebut merupakan hasil rancang bangun para ilmuwan yang beraviliasi dengan China Aerospace Science and Technology Corp dan China Academy of Launch Vehicle Technology. China berencana meluncurkan enam unit satelit komunikasi sepanjang tahun ini. Shijian-18 akan diluncurkan ke orbitnya pada bulan Juni untuk melaksanakan misi uji coba platform satelit DFH-5. Pada 24 April 1970, peluncuran satelit China pertama Dongfanghong-1 menandai dimulainya negara tersebut menjelajahi dunia luar angkasa dan saat ini sudah ada 16 unit satelit komunikasi. Pada 2025 China akan memiliki 22 unit satelit komunikasi, lima di antaranya dibangun dengan rancangan baru sebagaimana rencana pembangunan jangka panjang dan menengah di bidang infrastruktur ruang angkasa sipil yang diumumkan pada 2015. Editor: AA Ariwibowo "Kaget Saja Saya Tiba-tiba Didatangi Presiden, Kaget Banget..." Kompas.com - 12/04/2017, 22:47 WIB Presiden Joko Widodo saat sedang berada di salah satu toko di Bandung Indah Plaza, Rabu (12/4/2017).(Fabian Januarius Kuwado) BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan blusukan atau kunjungan mendadak ke Bandung Indah Plaza (BIP) di Kota Bandung untuk melihat produk-produk asli buatan Kota Kembang. Bahkan Jokowi membeli barang di dua toko, yakni Sharks dan Eiger. Di toko Sharks, Jokowi membeli sebuah jaket berwarna hitam. "Ya ini saya diminta Pak Ridwan Kamil untuk memakai produk asli Bandung. Ini yang saya pilih, saya bayar, langsung saya pakai," kata Jokowi usai keluar dari gerai pakaian Sharks di lantai 2 BIP, Rabu (12/4/2017) malam. Sementara itu, penjaga gerai Sharks Hilman Adi mengatakan, dirinya tidak sempat mengabadikan momen pertemuan dengan Jokowi. "Kaget saja saya, tiba-tiba didatangi Presiden. Kaget banget," ujar Hilman seperti dikutip Antara. Baca juga: 20 Menit "Blusukan" di Teras Cihampelas, Jokowi Puji Ridwan Kamil Adapun masyarakat yang sedang mengunjungi pusat perbelanjaan itu kaget dan antusias melihat kedatangan Jokowi. Banyak yang meminta untuk berswafoto dengan Jokowi. Sejumlah warga tampak berkumpul melihat Jokowi dan Emil yang berkeliling BIP hingga ke lantai teratas pusat perbelanjaan itu. Gerai pakaian dan distro (distribution outlet) yang dimasuki Jokowi dan Emil selain Sharks, adalah Eiger, Greenlight, dan 3second. "Produk ini juga saya kira sudah standar ekspor, standar internasional. Kalau di sini harganya kompetitif, kualitasnya standar ekspor standar internasional. Sudahlah kalau ini ya memang Bandung tempatnya," ujar Jokowi. Menurut Jokowi, tujuan blusukannya setiap ke kota-kota yang dikunjungi adalah untuk melihat secara nyata atau riil kondisi pergerakan ekonomi di masyarakat dan produk-produk lokal. "Setiap pagi kita selalu dapat sarapan mengenai inflasi berapa, kemudian pertumbuhan ekonomi 'growth' di sini berapa, di semua kota juga sama. Misalnya di Bandung growthnya berapa, kemudian inflasi berapa. Saya hanya mengecek malam seperti apa di pusat-pusat ekonomi," kata Jokowi. Presiden melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Barat yaitu ke Kota Bandung dan Kota Cirebon selama dua hari hingga Kamis. Baca juga: 200 Polisi Kawal Kunjungan Jokowi ke Skywalk
[GELORA45] Re: Fwd: SAYA WARGA INDONESIA, TITIK.
Sebenarnya saja, pernyataan “SAYA WARGA INDONESIA, TITIK” tidak ada salahnya, khususnya dalam menghadapi suasana memanas berbau SARA jelang PILKADA DKI Jakarta 5-6 bulan terakhir ini. Artinya, kita semua harus berkesadaran dan menekankan HANYA ADA SATU jenis warga Indonesia! Yang mempunyai hak dan kewajiban sama, TIDAK dibeda-bedakan karena adanya beda ras, beda suku, beda etnik, beda Agama bahkan juga beda pandangan ideologi/politik seseorang! Itulah pengenalan yang jernih atas pengertian ORANG INDONESIA berdasarkan UU Kewarganegaraan No.12/2006, ... Jelas TIDAK BISA lagi memperlakukan seorang warga berbeda berdasarkan perbedaan etnis dan Agama! Tapi, ... begitu dilanjutkan dengan menyatakan merupakan “KEHORMATAN” bagi saya digolongkan “5 Tenglang Tidak Pilih Tenglang” yang menjadi sasaran bully ditengah suasana Pilkada ini, jelas bung Jaya terjerembab dalam SARA juga, khususnya mempertentangkan etnis Tionghoa dan non-Tionghoa dalam Pilkada ini. Tionghoa memilih Ahok yang Tionghoa tidak bisa disalahkan, sebaliknya Tionghoa yang tidak memilih Ahok juga tidak menjadi lebih terhormat! Yang menyerang pemilih Ahok yang Tionghoa TENTU saja SALAH! Seseorang tidak boleh dan tidak bisa disalahkan karena memilih Ahok yang Tionghoa! Siapapun tidak berhak mencegah dengan berbagai usaha MENENTANG seseorang memilih paslon berdasarkan etnis, sebaliknya juga tidak boleh menganjurkan orang lain memilih berdasarkan sesama etnik nya. Jadi dalam hal memilih paslon yang mana, penekanannya TETAP pada program, misi dan visi paslon saja! Yang menjadi masalah bukan seperti dinyatakan Anies, ditemukan tidak sedikit TPS-UNIK (lebih 500 TPS) hanya karena lebih 90% mencoblos paslon No.2, Ahok-Djarot! Seolah-olah hendak menuding justru yang Tionghoa dan non-Muslim itu yang tidak ada “kebersamaan”, tidak “berBhineka”, ...! Lho??? Kok bisa begitu kompak, lebih 90% memilih Ahok?! Saya tidak mempermasalahkan sampai dimana kebenaran yang dikatakan lebih 500 TPS itu lebih 90% memilih Ahok-Djarot, katakanlah begitu yang terjadi, lalu dimana SALAH-nya? Katakanlah di TPS-TPS itu mayoritas Tionghoa dan non-Muslim, ... terjadi begitu kompaknya mereka memilih Ahok-Djarot. Lalu Salah? TENTU saja TIDAK SALAH! Boleh-boleh saja seseorang menggunakan suaranya untuk memilih salah satu paslon dan kebetulan 90% memilih Ahok-Djarot! Menjadi SALAH, kalau kenyataan ada kekuatan yang memaksa warga untuk memilih Ahok berdasarkan etnik Tionghoa! Yang SALAH dan tidak seharusnya terjadi, adalah menganjurkan atau memberlakukan sesama umat Islam HARUS memilih MUSLIM, dengan berlakukan ayat-ayat Al Quran yang MELARANG memilih seorang non-Muslim menjadi pemimpin, bahkan menuduh MUNAFIK bagi mereka yang memilih non-Muslim dan, ... memusuhi mereka yang tetap berani memilih non-Islam sebagai pemimpinnya! Salam, ChanCT From: Salim Said Sent: Monday, April 17, 2017 8:58 AM To: Group Diskusi Kita ; alumnas-oot ; alumnilemhana...@yahoo.com ; group-indepen...@googlegroups.com ; Group Reboan IP ; leo_suryadinata Subject: Fwd: SAYA WARGA INDONESIA, TITIK. Pernyataan politik Jaya Suprana. -- Forwarded message -- From: Jaya SupranaDate: 2017-04-17 7:46 GMT+07:00 Subject: Fwd: SAYA WARGA INDONESIA, TITIK. To: Salim Said , Institut Peradaban Rakyat Merdeka On Line 17 April 2017 SAYA WARGA INDONESIA, TITIK. Oleh Jaya Suprana Seorang sahabat saya ( yang tidak perlu saya sebutkan namanya agar tidak menjadi sasaran bully-bully di tengah suasana politik paranoid menjelang pilkada putaran dua) memberitahu bahwa saya digolongkan ke golongan “Lima Tenglang Tidak Pilih Tenglang” . Penggolongan itu merupakan kehormatan bagi diri saya sebab saya digolongkan ke satu golongan bersama Lieus Sungkharisma , Yusuf Hamka , Hari Tanoesoedibyo dan Kwik Kian Gie yang saya hormati sebagai para tokoh nasionalis dengan semangat kerakyatan yang senantiasa berpihak ke wong cilik. Namun saya selalu merasa kurang sreg disebut Tenglang . Saya tidak merasa bahwa diri saya adalah Tenglang atau Tionghoa atau Cina atau apa pun sebab orang tua saya terlanjur mendidik saya untuk meyakini bahwa diri saya adalah warga Indonesia lalu titik tanpa embel-embel predikat apa pun. Silakan hujat saya sebagai Kirno (Mungkir Cino) pengkhianat, munafik atau apa pun juga namun apa boleh buat saya memang sudah terlanjur meyakini diri saya adalah seorang warga Indonesia titik . Mohon dimaafkan bahwa saya yang lahir-tumbuh-kembang di lahan kebudayaan Jawa lebih bisa menghayati ajaran kebudayaan Jawa seperti ojo dumeh, rukun agawe santoso , ngono yo ngongo ning ojo ngono, jer basuki mawa beya, eling lan waspada dan tentu saja Pancasila ketimbang ajaran Khonghocu , Lao Tse atau Maozedong . Sebagai warga Indonesia , saya pribadi memang lebih mengagumi Anoman ketimbang Sun Go Kong, Pangeran Diponegoro ketimbang Kwan Kong, Tjut Nyak Dien
[GELORA45] Beredar Surat Ahok Bayar Massa Hadiri Peresmian Masjid Raya, Djarot: Itu Kampanye Hitam ; Ketua Tamasya Al-Maidah: Tak Ada Pelanggaran Pilkada, Ini Wisata
Pilgub DKI Jakarta Beredar Surat Ahok Bayar Massa Hadiri Peresmian Masjid Raya, Djarot: Itu Kampanye Hitam Minggu, 16 April 2017 20:14 WIB Tribunnews.com/Dennis Destryawan TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat merasa difitnah dengan beredarnya surat edaran berkaitan dengan peresmian Masjid Raya Jakarta, KH Hasyim Asy'ari, kemarin. Beredar surat edaran di sosial media, serta aplikasi komunikasi yang berisikan imbauan bagi warga yang datang ke peresmian Masjid Raya Jakarta akan menerima imbalan. Setiap orang yang hadir mendapatkan imbalan Rp 250 ribu. Pada surat itu, tercantum nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berikut tanda tangannya. Belum diketahui mengenai benar atau tidaknya surat tersebut. Tapi, Djarot membantahnya. Kata dia, ada pihak yang hendak memfitnah Ahok dalam Pilkada DKI tersebut. "Kan' kemarin sudah diresmiin, jadi itu fitnah. Itu fitnah itu black campaign (kampanye hitam). Tadi saya dapat kiriman seperti itu, itu fitnah black campaign yang luar biasa," ujar Djarot di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/4/2017). Djarot memiliki logika tersendiri. Terutama mengenai tanggal pada surat, yakni 15 April 2017. Djarot menjelaskan, bahwa pada 15 April Ahok belum aktif kembali. Apalagi, peresmian dilangsungkan pada Sabtu (15/4/2017) siang. Sementara serah terima jabatan Ahok aktif kembali, baru berlangsung Sabtu sore. Dan baru benar-benar menjabat sebagai gubernur pada Minggu (16/4/2017). Djarot mengaku tercengang saat pertama kali melihat isi surat. "Bagaimana gubernur tanda tangan tanggal 15, aktifnya tanggal 16 itu satu. Kemudian dalam surat itu tertulis diresmikan pada tanggal 16, hari ini , kemarin sudah diresmiin itu gimana sih? logikannya gimana," ujar Djarot. Djarot meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk menelusuri oknum yang menyebarluaskan surat tersebut. Dia menganggap, surat itu untuk menggerus suaranya pada Pilkada. "Itulah bentuk black campaign yang harusnya Bawaslu juga harus mendeteksi siapa yang menyebarkan, kan' bisa diketahui, supaya kita bisa menjaga situasi yang kondusif sekarang ini," ujar Djarot. Tak hanya Bawaslu, ucap Djarot, pihak kepolisian juga diminta untuk menelusuri penyebar surat. "Terus kemudian aparat kepolisian, tim cyber itu, bisa melacak siapa yang membikin itu, dan siapa yang menyebarkan terlebih dahulu," tegas Djarot. Tags Pilgub DKI Putaran DuaMasjid Raya KH Hasyim AsyariBasuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful HidayatBerita Terkait Pilgub DKI Jakarta · Ahok Bakal Mencoblos di TPS Pantai Mutiara · Tim Anies-Sandi Laporkan Tim Ahok-Djarot atas Dugaan Bazar Sembako di 10 Lokasi · Mobil Dibakar di Lokasi Pengajian, FPI Curiga Ada Pihak Tertentu yang Incar Habib Rizieq · Djarot Tidak Tahu Ada Tim Kampanye Bagi-bagi Sembako di Kalibata · FPI DKI Jakarta Imbau Umat Islam Jangan Terprovokasi Penulis: Dennis Destryawan Editor: Hasanudin Aco Ketua Tamasya Al-Maidah: Tak Ada Pelanggaran Pilkada, Ini Wisata https://kumparan.com/wisnu-prasetyo/ketua-tamasya-al-maidah-tak-ada-pelanggaran-pilkada-ini-wisata Jumpa pers tentang Tamasya Al-Maidah. (Foto: David Pratama/kumparan) Ketua Pelaksana Aksi Bela Islam bertajuk Tamasya Al-Maidah, Ansufri Idrus Sambo, menampik jika kegiatan Tamasya Al-Maidah disebut melanggar aturan pilkada. Ia mengatakan aksi yang bertujuan mengawal Pilgub DKI pada 19 April tidak ada unsur kecurangan apa pun. "Kalau ini disebut berindikasi kecurangan, buktinya seperti apa? Faktanya apa? Bagaimana mungkin ada kecurangan, toh ini belum dilaksanakan kok," katanya saat jumpa pers di Masjid Al-Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/3). Sambo menilai ketakutan Bawaslu maupun masyarakat terkait kegiatan tersebut hanyalah reaksi berlebihan. "Enggak usah terlalu khawatirlah, kami memastikan acara ini adalah acara damai dan sifatnya mengawal kemenangan umat. Tidak mungkin Jakarta ini, porosnya umat Islam di Indonesia, dipimpin orang tidak beriman," ujarnya. Ia menilai tak sepantasnya Bawaslu atau kepolisian melarang masyakarat yang ingin datang dan menyaksikan pesta demokrasi DKI Jakarta itu. "Ini adalah wisata. Tidak ada hukum yang dilanggar. Semua orang di Indonesia bebas datang. Orang-orang yang datang ini datang dengan damai. Nanti ashar akan berkumpul bersama, lalu maghrib kita takbiran bersama," ungkapnya kepada kumparan (Kumparan.com). Jika ada nantinya tindakan yang mengintimidasi atau menimbulkan kericuhan, Sambo mengatakan petugas berhak menindak. "Kalau nanti emang ada seperti itu, kita serahkan ke petugas. Silakan petugas menindak," tambahnya. Ia mengatakan seharusnya petugas lebih konsen menindak pelanggaran-pelanggaran yang jelas sudah terjadi. "Harusnya yang di-follow up itu kecurangan yang sudah terjadi dong, seperti yang di Kepulauan Seribu, atau Iwan Bopeng. Itu harusnya yang di-follow up. Kita tidak ada intimidasi, kalau ada ya silakan ditangkap saja," jelas Sambo. Sambo
[GELORA45] Said Aqil: siapa pun pemenang Pilkada DKI harus dihormati ; Kembali ke Balai Kota, Ahok Banyak Dapat Laporan Keluhan Warga
Said Aqil: siapa pun pemenang Pilkada DKI harus dihormati Senin, 17 April 2017 14:51 WIB | 177 Views Pewarta: Anom Prihantoro Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj memberikan tausiyah saat istighotsah untuk Jakarta damai di Jakarta, Jumat (7/4/2017). Istighotsah yang digelar PBNU ini guna menyejukkan kondisi sosial politik menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay ) Kami amati beberapa hari ini suasana Pilkada Jakarta memanas. Kita harus menyikapi itu secara bijak Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan masyarakat harus menghormati siapa pun pemenang Pilkada DKI Jakarta. "Maka, kita hormati, menerima hasil Pilkada DKI nanti sebagai bagian dari prosesi yang jujur, adil dan bermartabat," kata Said dalam jumpa pers di kantornya Jakarta, Senin. Said juga mengajak masyarakat terutama warga DKI Jakarta untuk menghormati perangkat penyelenggara pemilu, termasuk pengawas dan dewan kehormatan pemilu. Dengan begitu, Pilkada DKI Jakarta terhindar dari perpecahan di tengah kemajemukan. Said mengatakan pihaknya bersama-sama dengan organisasi kemasyarakatan lintas agama sepakat mendukung pelaksanaan Pilkada DKI yang damai dan apa pun pilihan masyarakat terhadap pasangan calon yang berkompetisi. "Ormas itu nonpolitik tapi punya tanggung jawab menjaga keselamatan persatuan dan kesatuan Indonesia yang kita cintai. Tidak ada kepentingan politik apa pun, hanya ingin mewujudkan kedamaian Indonesia," katanya. Sebaiknya, kata Said, masyarakat khususnya warga NU untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, sementara Pilkada DKI hanyalah kepentingan sesaat. Dia mengatakan hal yang lebih abadi dan penting dibanding pilkada adalah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Editor: Heppy Ratna Kembali ke Balai Kota, Ahok Banyak Dapat Laporan Keluhan Warga Senin, 17 April 2017 | 12:02 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. [beritasatu] Berita Terkait § Ahok Minta Pengamanan Balai Kota Ditingkatkan § Pantau Quick Count, Basuki: Tunggu Keputusan KPU Saja § Basuki Harapkan Presiden Terpilih Persiapkan Bonus Demografi § Persiapan Nyoblos, Basuki Latih Otot § Ahok: DPRD yang Tak Setuju Bedah Rumah, DPRD yang Tak Dukung Saya [JAKARTA] Hari pertama kembali bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, Senin (17/4), Basuki Tjahaja Purnama ditunggu banyak warga yang ingin mengadu kepadanya. Berdasarkan pantauan SP, sejak pukul 07.00 WIB, warga sudah berkumpul di pendopo Balai Kota DKI. Pemandangan ini kembali muncul setelah 1,5 bulan ditinggalkan Basuki dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat untuk cuti kampanye putaran kedua, Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017. Warga yang akan mengadu berbagai laporan atau sekedar foto bersama pun diatur oleh pengamanan dalam (pamdal) Balai Kota DKI agar mengantre dengan rapi. Basuki sendiri datang sekitar pukul 07.45 WIB dan melayani warga setidaknya hampir satu jam lamanya. Salah satu yang dilaporkan adalah terkait persoalan rumah susun (rusun) yang banyak dikeluhkan oleh warga. Basuki mengatakan, warga rusun yang melapor tersebut biasanya merupakan orang-orang yang tidak puas karena sebelumnya mendapat penolakan dari dinas terkait. Oleh karena itu saat ini ia meminta kepada dinas yang bersangkutan, yakni Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta untuk dapat ikut mendengar dan melihat langsung permasalahan yang dihadapi warga tersebut. "Tapi secara prinsip dinas terkait sudah ikut sekarang sehingga langsung lebih cepat, Jadi kami harap, sebetulnya makin lama makin tidak banyak orang harusnya," ujar Basuki usai melayani seluruh laporan warga yang datang. Ia mengatakan, apabila pelayanan di tingkat bawah semakin baik, maka laporan-laporan yang masuk atau datang langsung kepadanya akan berkurang. Namun diakuinya, terkadang laporan melalui surat saja atau melalui komunikasi What's App atau e-mail tidak bisa diselesaikan sehingga yang bersangkutan harus datang sendiri dan menjelaskannya. "Memang banyak (keluhan) rusun rusak, itu kenapa kami ingin bentuk pasukan sendiri untuk rehab dan kenapa kami juga banyak batalkan kontraktor-kontraktor yang tidak benar karena yang namanya bangunan rusun atau apartemen begitu, kalau bocor sama aja (harus) bongkar," katanya. Apalagi, katanya, dalam pembangunannya ada kecurangan fondasi yang seharusnya 30 meter hanya dilakukan 20 meter atau alat pemadam kebakarannya tidak berfungsi dengan baik, maka pihaknya pun akan memutuskan untuk mendaftarhitamkan kontraktor tersebut serta menggugatnya. "Kami sudah blacklist, habis Pilkada saya tinjau. Kalau sekarang saya ke sana dibilang kampanye lagi saya memang mau ke Jatinegara, tapi kalau ke sana sekarang seolah-olah kampanye," pungkasnya. [D-14]
[GELORA45] Fw: Pilkada DKI dan Nation Building
Pilkada DKI dan Nation Building Siauw Tiong Djin Pilkada DKI ternyata menghidupkan dan mungkin sekaligus mendorong penyimpulan yang telak tentang makna kebangsaan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, Syariat Islam, keadilan sosial dan Demokrasi. Marilah kita bahas makna tersebut. Indonesian Nation – Bangsa Indonesia AHok baru-baru ini meyatakan bahwa masalah yang berkembang dalam rangka Pilkada terkait SARA ini adalah kelanjutan dari persoalan yang tidak selesai dari zaman Bung Karno hingga sekarang. SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan) adalah istilah yang berkembang di zaman pemerintahan Soeharto yang lebih dikenal sebagai zaman Orde Baru. Kiranya yang dimaksud oleh AHok adalah kenyataan bahwa Nation-Building, pembangunan nasion Indonesia, istilah yang kerap dipergunakan di zaman Demokrasi Terpimpin yang dipimpin oleh Soekarno, tidak pernah berhasil tuntas. Sebenarnya masalah yang disinggung AHok merupakan warisan penjajahan Belanda di mana masyarakat di kotak-kotakkan berdasarkan perbedaan keturunan ras, masyarakat Belanda/Eropa, masyarakat Timur Asing (Tionghoa, India dan Arab) dan masyarakat pribumi. Inilah dasar kebijakan Divide and Rule penjajah Belanda. Pada 28 Oktober 1928 para founding fathers NKRI telah bersumpah bahwa yang akan dijunjung tinggi dan menjadi azas Indonesia adalah satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia dan satu bahasa Indonesia. Terdapat di antara para pemuda Indonesia yang mengikrarkan sumpah dan visi hebat itu beberapa pemuda Tionghoa. Sumpah tersebut pun diikrarkan di rumah seorang Tionghoa, Sie Kong Liong. Sejarah perjuangan mencapai kemerdekaan menunjukkan bahwa hingga kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, tidak ada formulasi Indonesia “asli” atau “pribumi” di benak para founding fathers. Sayangnya istilah race dan nation diterjemahkan sebagai “bangsa” dalam bahasa Indonesia. Padahal ada perbedaan hakiki antara race yang mengandung faktor biologis/keturunan dan nation yang mengandung faktor politik yang berkaitan dengan kehadiran sebuah negara atau kesepakatan untuk bersatu. Para pemuda yang mengikrarkan Sumpah Pemuda pada 1928 memiliki kesadaran teguh bahwa yang dimaksud dengan “Bangsa Indonesia” adalah “Indonesian Nation” bukan “Indonesian Race”. Para founding fathers memiliki pengertian jelas bahwa Bangsa atau Nation yang mereka ingin bentuk adalah Nation yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Pada tahun 50-an, Siauw Giok Tjhan sebagai ketua umum Baperki, merupakan salah satu tokoh politik yang menginginkan komunitas Tionghoa diterima dan dianggap sebagai salah satu suku bangsa Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan dan pada 1946 pemerintah yang didominasi oleh para founding fathers yang memiliki komitmen dan pengertian disinggung din atas, mengeluarkan Undang-Undang Kewarganegaraan Indonesia, status hukum orang-orang yang lahir di Indonesia, apapun latar belakang etnisitasnya, dikukuhkan sebagai warga negara Indonesia. Ini menunjukkan bahwa pengertian Indonesia “Asli” atau “pribumi” sebenarnya tidak memiliki dasar hukum di Indonesia dan penggunaannya sebagai dasar kebijakan atau pandangan apapun seharusnya dilarang dan dienyahkan dari Indonesia. Dengan demikian, di mata hukum, setiap Warga Negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama. Mereka yang WNI, apapun latar belakang etnisitasnya, maupun agamanya, sama-sama berhak untuk dipilih oleh masyarakat untuk menjadi wali kota, gubernur maupun presiden. Anehnya, dalam kampanye Pilkada DKI ini, ke-Tionghoa-an AHok kerap dijadikan faktor negatif, seolah-olah seorang Anies Baswedan yang nota bene keturunan Arab, lebih “pribumi” ketimbang AHok. Persepsi salah ini harus dihilangkan dalam Pilkada putaran ke dua. Bhinneka Tunggal Ika Pada waktu hampir bersamaan, para tokoh kemerdekaan seperti Soekarno dan Mohamad Yamin, mengukuhkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai lambang NKRI. Mereka tentunya menginginkan pluralisme di tanah air Indonesia -- keberadaan berbagai suku bangsa, agama dan ideologi – tetap dipertahankan dan dijadikan dasar persatuan. Di dalam Pilkada ini tumbuh sebuah kejanggalan yang mencolok. Di satu pihak, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kerap menyatakan bahwa ke-Bhinnekaan Indonesia harus dijunjung tinggi, tetapi di pihak lain, mereka jelas bersandar dan berpelukan erat dengan organisasi-organisasi, seperti FPI yang menentang Bhinneka Tunggal Ika. FPI menentang kehadiran pemimpin yang bukan Islam di dalam pemerintahan Indonesia. AHok, dalam batas-batas tertentu telah tumbuh dan berkembang sebagai lambang ke Bhinnekaan yang diharapkan para founding fathers. Sandiwara politik antara Tokoh politik yang mendukung konsepsi Bhinneka Tunggal Ika tetapi bersandar atas organisasi-organisasi politik yang menentangnya telah terbongkar. Anies dan Sandiaga, akan tercatat dalam sejarah sebagai tokoh-tokoh politik yang tidak memiliki konsistensi dan prinsip politik yang bisa diandalkan. Attributes ini
[GELORA45] Demi Dukung Ahok-Djarot, Djan Faridz Rela Jenazahnya Tak Disalati ; Usai Salat Jumat, Djarot Diusir dari Masjid Al-Atiq Tebet
Demi Dukung Ahok-Djarot, Djan Faridz Rela Jenazahnya Tak Disalati JUM'AT, 14 APRIL 2017 | 17:18 WIB https://pilkada.tempo.co/read/news/2017/04/14/348866147/demi-dukung-ahok-djarot-djan-faridz-rela-jenazahnya-tak-disalati Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz (tengah) bersama Wakil Ketua Umum PPP Humphrey Djemat (kanan) dan Sekjen PPP Dimyati Natakusumah saat konferensi pers di Kantor DPP PPP, Jakarta, 7 Oktober 2016. Mereka menyatakan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. TEMPO/Subekti. TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, menyatakan sudah bulat memberi dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI. Dia siap menanggung konsekuensi dari pilihannya itu. Bahkan dia rela jika meninggal nanti jenazahnya tidak disalati. "Saya ikhlas kalau meninggal enggak disalati," kata Djan Faridz saat menghadiri acara "Jakarta Berselawat" di Gedung Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 14 April 2017. Baca: Usai Salat Jumat, Djarot Diusir dari Masjid Al-Atiq Tebet Penegasan itu disampaikan Djan Faridz lantaran belakangan ini muncul seruan untuk tidak mensalatkan jenazah para pendukung Ahok-Djarot. Bahkan seruan itu disampaikan secara terang-terangan lewat spanduk yang dipasang di sejumlah masjid di Jakarta. "Yang salati nanti ibu-ibu saja ya. Mau enggak? Kalau mau, saya enggak takut," ujar Djan Faridz, kepada peserta selawat yang kebanyakan kaum ibu. Djan menuturkan jika ingin menjadi pemimpin, maka jangan menggunakan cara tidak terpuji, seperti fitnah. Ia mengibaratkan, menggaet suara warga Jakarta seperti merayu wanita cantik. Sehingga, ia meminta jangan merayu wanita dengan memberikan informasi yang sesat. "Masa mau merebut pacar orang pakai fitnah? Enggak benar itu. Ngaco. Nih Djan Faridz ikhlas mati enggak disalati," ujarnya. Baca: Dekat Hari Pencoblosan, Tim Ahok-Djarot Gelar Jakarta Bershalawat Djan Faridz mengajak seluruh warga Jakarta untuk berani memilih calon sesuai dengan hati nurani, meskipun diimpit berbagai ancaman. Ia meminta jangan sampai perbedaan paham justru memecah belah warga Jakarta, seperti yang terjadi di beberapa negara Timur Tengah. "Jakarta jangan sampai kayak begitu," ujarnya. LARISSA HUDA Usai Salat Jumat, Djarot Diusir dari Masjid Al-Atiq Tebet JUM'AT, 14 APRIL 2017 | 14:10 WIB https://pilkada.tempo.co/read/news/2017/04/14/348866076/usai-salat-jumat-djarot-diusir-dari-masjid-al-atiq-tebet Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersiap melaksanakan solat Jumat di Masjid Al'Atiq, Kampung Melayu Besar, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, 14 April 2017. TEMPO/Larissa TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, diusir dari Masjid Al-Atiq, Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, seusai menjalankan salat Jumat. Pengeras suara masjid kembali dinyalakan ketika jemaah satu per satu meninggalkan tempat ibadah itu. Orang yang memegang mikrofon di mimbar masjid berseru agar jemaah tidak memilih pemimpin non-muslim dalam Pilkada DKI. Bahkan, saat Djarot bersiap meninggalkan masjid, mereka berteriak, "Usiiir!! Usiiirr...". Mereka juga menyerukan takbir dan mengimbau agar jemaah memilih pemimpin seiman. Baca: Debat Pilkada DKI, Pangi: Pasangan Ini Paling Banyak Ambil Untung Djarot tidak terlalu terpengaruh dengan provokasi itu. Ia mengatakan tidak tahu masjid mana yang menolak pasangan calon nomor urut dua. Menurut Djarot, setiap umat muslim bebas menjalankan ibadah salat Jumat di mana pun. "Setiap kali mau Jumatan, kami selalu cari masjid yang satu jalan dengan agenda selanjutnya," kata Djarot, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 14 April 2017. "Kebetulan setelah ini kami akan ada agenda di Ciracas." Baca: Yenny Wahid: Djarot Dekat dengan Keluarga Gus Dur Sejak Lama Semula Djarot merasa jemaah di masjid itu menerima kedatangannya. Bahkan mereka sempat meminta bersalaman dan berfoto. Namun, situasi berubah ketika seorang takmir menyampaikan larangan memilih pemimpin non-muslim menjelang salat Jumat digelar. "Sebetulnya jemaahnya tidak apa-apa. Cuma tadi takmirnya yang mulai provokasi," ujar Djarot. Selain itu, di tengah khotbah, penceramah juga menyampaikan hal serupa. "Insyaallah akan dapat rida Allah dan rahmat Allah. Mari kita memilih pemimpin muslim dan niat kita diridai Allah," ujar penceramah. LARISSA HUDA
[GELORA45] Re: Demi Dukung Ahok-Djarot, Djan Faridz Rela Jenazahnya Tak Disalati ; Usai Salat Jumat, Djarot Diusir dari Masjid Al-Atiq Tebet
Iyaaa, sungguh sangat memprihatinkan dan menyedihkan melihat perkembangan “DEMOKRASI” di Indonesia sedang terancam desakan, tekanan KERAS sekelompok Islam-RADIKALIS, FPI yang makin memanas ini. Bukan hyanya SERUUUAN selogan saja yang terpampang dibanyak Mesjid: “TIDAK MENSHOLATKAN Jenazah Pendukung Penista Agama”, ... tapi juga SUDAH membuat banyak warga GUSAR dengan terhalang di sholatkannya jenazah seorang ibu, dan kemarin ini juga terjadi PENGUSIRAN cawagub Djarot, yang berpasangan dengan Cagub Ahok di Mesjid Al-Atiq Tebet! Yang menjadi masalah SERIUS bagaimana Pemerintah, dalam hal ini aparat keamanan/HUKUM BERTINDAK-TEGAS untuk mengendalikan situasi ketenangan dan perkembangan jalannya DEMOKRASI lebih baik, lebih sehat dinegeri ini! TIDAK HANYA menurunkan spanduk-spanduk berbau provokasi tapi juga menindak HUKUM TOKOH-TOKOH yang harus bertanggungjawab dikeluarkannya spanduk provokasi berbau SARA itu! Sayang sampai hari ini tidak terjadi, atau terlewatkan dari perhatian saya? Tanpa ada tindakan HUKUM dengan tegas, tentu aksi-gerak kelompok radikalis ini akan meningkat lebih lanjut, ... untuk memaksakan kehendak mereka: “Dimana umat Islam merupakan poros di Indonesia, TIDAK BISA dipimpin orang tidak beriman!” Dengan kata lain, TUNTUTAN mereka Ahok HARUS DIPENJARAKAN, Ahok TIDAK BISA, TIDAK BERHAK menjadi Gubernur Jakarta! Dengan dalih “mengawal jalannya Pilkada DKI-Jakarta, 19 April besok ini, mereka akan melancarkan Tamasya Al-Maidah, menghadirkan lebih 1,3juta tersebar diseluruh TPS Jakarta! Akan menjadi SERIUS seandainya saja kenyataan Ahok yang keluar sebagai PEMENANG, apa SESUNGGUHnya yang akan mereka lakukan? Membuat banyak warga Jakarta resah, ... penuh kekuatiran! Tantangan BERAT yang dihadapi aparat keamanan, siapkah menguasai keadaan dan mempertahankan keamanan dan ketenangan Jakarta??? Mudah-mudahan saja aparat keamanan RI menunjukkan kemampuan menjamin keamanan negara, dan, ... besok tgl. 19 TIDAK terjadi kerusuhan! Dengan demikian Jakarta bisa TETAP AMAN-AMAN saja dengan demikian warga Jakarta membuktikan kematangan dalam menjalankan DEMOKRASI, ... TIDAK berhasil dirusak, dikacau oleh sekelompok Islam-radikalis! Salam-damai, ChanCT From: TS Sent: Monday, April 17, 2017 4:19 AM To: Group Diskusi Kita Subject: Re: Demi Dukung Ahok-Djarot, Djan Faridz Rela Jenazahnya Tak Disalati ; Usai Salat Jumat, Djarot Diusir dari Masjid Al-Atiq Tebet Mengapa Islam Indonesia semakin seperti NAZI begini??? NAZI tidak pernah menerima aliran dan bangsa lain selain aria dimasa berkuasanya... Provokasi ini mengingatkan saya kepada pasukan khusus NAZI SA (Sturmabteilung) yang juga dikenal dengan kemeja coklat yang merupakan paramilitari dari NAZI Jerman yang membuat kekacauan di Jerman seperti membakar toko2 dan rumah Yahudi, mengancam lawan-lawan politik Hitler dll. Hal ini sudah sangat memalukan sekali!!! Bahkan dari beberapa warga Timur Tengah disini saya mendengar bahwa mereka sangat sedih dengan situasi di Indonesia yang tadinya merupakan contoh dari toleransi Islam didunia. salam Teddy 2017-04-16 2:43 GMT+02:00 Salim Said: -- Forwarded message -- From: Chan CT Date: 2017-04-15 17:29 GMT+07:00 Subject: Demi Dukung Ahok-Djarot, Djan Faridz Rela Jenazahnya Tak Disalati ; Usai Salat Jumat, Djarot Diusir dari Masjid Al-Atiq Tebet To: GELORA_In Demi Dukung Ahok-Djarot, Djan Faridz Rela Jenazahnya Tak Disalati JUM'AT, 14 APRIL 2017 | 17:18 WIB https://pilkada.tempo.co/read/news/2017/04/14/348866147/demi-dukung-ahok-djarot-djan-faridz-rela-jenazahnya-tak-disalati Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz (tengah) bersama Wakil Ketua Umum PPP Humphrey Djemat (kanan) dan Sekjen PPP Dimyati Natakusumah saat konferensi pers di Kantor DPP PPP, Jakarta, 7 Oktober 2016. Mereka menyatakan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. TEMPO/Subekti. TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, menyatakan sudah bulat memberi dukungan kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI. Dia siap menanggung konsekuensi dari pilihannya itu. Bahkan dia rela jika meninggal nanti jenazahnya tidak disalati. "Saya ikhlas kalau meninggal enggak disalati," kata Djan Faridz saat menghadiri acara "Jakarta Berselawat" di Gedung Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 14 April 2017. Baca: Usai Salat Jumat, Djarot Diusir dari Masjid Al-Atiq Tebet Penegasan itu disampaikan Djan Faridz lantaran belakangan ini muncul seruan untuk tidak mensalatkan jenazah para pendukung Ahok-Djarot. Bahkan seruan itu disampaikan secara terang-terangan lewat spanduk yang dipasang di sejumlah masjid di Jakarta. "Yang salati nanti ibu-ibu saja ya. Mau enggak? Kalau mau, saya enggak takut," ujar Djan Faridz,
[GELORA45] Timses Ahok-Djarot: Ada Intimidasi di TPS Jakbar dan Jakut
Pilgub DKI Putaran Kedua Timses Ahok-Djarot: Ada Intimidasi di TPS Jakbar dan Jakut Rabu 19 Apr 2017, 12:19 WIB Nathania Riris Michico, Bisma Alief Laksana, Danu Damarjati - detikNews Ilustrasi suasana Pilgub DKI putaran kedua (Agung Pambudhy/detikcom) Jakarta - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menemukan adanya dugaan tindakan intimidasi saat pencoblosan. Intimidasi tersebut antara lain terjadi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. "Kami menemukan adanya intimidasi pemilih, di TPS 13, 16, 17, dan 24 di Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, dekat TPU Tegal Alur, yang menimbulkan kekhawatiran dan kegaduhan, di Ancol (Jakarta Utara) TPS 15 di apartemen," kata jubir timses Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (19/4/2017). Ada pula beberapa oknum yang mengenakan atribut tertentu sehingga menimbulkan kecemasan pada warga. "Ada lagi kerumunan orang dengan atribut tertentu. Ini mengakibatkan pendukung Ahok-Djarot enggan turun ke TPS," ujarnya. Raja mengaku telah mengecek kejadian tersebut. Guna mengantisipasi hal ini, dia berharap aparat keamanan bisa mengusut dan mengamankan TPS-TPS dengan dugaan aksi intimidasi. "Kami berharap kepada aparat keamanan untuk fokus ke TPS yang kami sebutkan. Dua data sudah kami verifikasi dan betul ada intimidasi," tuturnya. Dalam jumpa pers di Hotel Pulman, Jakarta Pusat, anggota timses Ahok-Djarot, I Made Putu Artha, menjelaskan tak hanya intimidasi, mereka juga mendapati adanya warga yang menggunakan formulir C6 menggunakan nama orang lain. Hal tersebut terjadi di TPS 54, Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara. "Atas nama Parman di TPS 54 RW 007 Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara, diduga menggunakan C6 KWK-II orang lain atas nama Hasan Basri, 61 tahun," ujar Putu. Putu berharap pihak kepolisian mengambil sikap tegas agar warga DKI dapat menggunakan hak pilih dan kerumunan massa bisa dibubarkan. Bukan hanya itu, dia juga meminta semua pihak dapat mengawal pelaksanaan Pilgub DKI yang jujur, adil, dan transparan. "Kami meminta kepada aparat kepolisian untuk mengambil langkah-langkah agar warga dapat menggunakan hak pilihnya dan kerumunan massa dapat dibubarkan," tuturnya. "Kami meminta semua pihak untuk mengawal pemilu yang jujur, adil, dan transparan," ucapnya. (dnu/)
[GELORA45] Bunga dan Tangis Warga Sambut Ahok di Balai Kota
Bunga dan Tangis Warga Sambut Ahok di Balai Kota Jumat 21 Apr 2017, 09:15 WIB Nur Indah Fatmawati – detikNews https://news.detik.com/berita/3480252/bunga-dan-tangis-warga-sambut-ahok-di-balai-kota?_ga=1.241465346.1270181063.1492752132 Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom Jakarta - Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Balai Kota telah ditunggu sejumlah warga. Warga yang telah menunggu dari pukul 06.00 WIB menyambut Ahok dengan lagu 'Ibu Kita Kartini'. Ahok tiba di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (21/4/2017) sekitar pukul 08.05 WIB. Tak hanya dinyanyikan, Ahok juga diberi bunga oleh warga. "Saya bangga sama Bapak. Bangga saya," ujar seorang ibu berbaju kotak-kotak hitam dan putih dengan ekspresi haru. Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom Lalu seorang ibu berkerudung biru tosca berkata, "Makasih ya, Pak. Makasih," sembari mendekap tangan Ahok. Setelah berfoto, ibu berkerudung biru tosca ini sempat mencubit pipi Ahok. Seketika, yang lain langsung bersorak. Ada pula warga Jambi, Rahayu Wulandari, yang datang ke Jakarta khusus bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta ini. Sambil menangis tersedu, ia berkata, "Saya dukung Bapak. Saya sedih banget, Pak," ujar Rahayu sambil terisak. Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom Hingga selesai berfoto, ia tampak masih terisak, "Aku sedih banget. Bukan karena dia nggak kepilih lagi atau gimana. Dia orang baik. Besok mau undang bapak di 'Grateful Day untuk Ahok' di Kalijodo," tuturnya terbata. Dalam kesempatan yang sama, ada pula warga yang memberi undangan pernikahan. Ia menyampaikan secara langsung dan meminta kehadiran Ahok dalam pernikahannya pada 21 Mei mendatang. Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom "Saya mengundang Bapak ke pernikahan saya. Tanggal 21 Mei, Pak. Di Kelapa Gading," ujar seorang warga Kebon Jeruk, Krisnadi. "Dijadwalkan, kalau pas dapat puterannya (yang searah). Karena banyak nikahan juga hari Minggu. Jadwalkan ya," tutur Ahok sambil memberikan undangan pernikahan kepada ajudannya. Pada pukul 08.52 WIB, warga yang meminta berfoto baru terurai. Ahok kemudian dapat melayani aduan warga. Mau tonton video terbaru dan asyik lainnya? (nif/rna)
[GELORA45] Lippo Klarifikasi Pernyataan Dukungan Program DP Rumah 0 Persen
Lippo Klarifikasi Pernyataan John Riady soal Dukungan Program DP Rumah 0 Persen IWAN SUPRIYATNA Kompas.com - 21/04/2017, 14:10 WIB Direktur Lippo Group John Riady saat acara Indonesia Summit 2017 di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis (20/4/2017).(KOMPAS.com/PRAMDIA ARHANDO JULIANTO) JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Lippo Group menyatakan sejauh ini tidak ada dukungan terhadap program uang muka rumah 0 persen yang menjadi program pasangan Anies-Sandi. Direktur Humas Lippo Group Danang Kemayan Jati mengatakan dukungan Lippo Group terhadap program KPR DP nol persen adalah suatu hal yang tidak benar. "Mengenai Lippo dukung program 0 persen dan rumah Rp 350 juta, hoax... Lippo tidak ada rencana ataupun ingin melakukan itu," kata Danang dalam pernyataannya, Jumat (21/4/2017). (Baca: Bos Lippo Group Siap Realisasikan Program DP Rumah 0 Persen) Pernyataan tersebut sekaligus membantah pernyataan Direktur Lippo Group John Riyadi pada hari sebelumnya yang mengungkapkan bahwa pihaknya selaku pengembang siap bekerja sama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta mewujudkan program DP rumah nol persen dan rumah seharga Rp 350 juta. Menurut Danang, kalaupun John berkomentar terkait DP nol persen dan rumah Rp 350 juta, hal itu tak lebih dari harapannya untuk turut memajukan ekonomi serta ingin berperan membantu kalangan yang tidak mampu. Catatan Redaksi: Dalam rekaman hasil wawancara yang dimiliki Kompas.com, John Riady dengan jelas menyatakan bahwa sebagai developer, Lippo siap untuk bekerja sama dengan pemerintah terkait dengan rencana pelaksanaan program DP rumah 0 persen. PenulisIwan Supriyatna EditorBambang Priyo Jatmiko
[GELORA45] Alasan Anies Tolak Reklamasi, Tidak Jauh dari Bisnis Para Naga
Terjawab Sudah Alasan Anies Tolak Reklamasi! Isu SARA Hanya Pengecoh! Tidak Jauh dari Bisnis Para Naga 91 BY HYSEBASTIAN ON APRIL 20, 2017UMUM Belum dilantik menjadi gubernur, Anies sudah mendapatkan servis yang mantap dari para penguasa dan pengusaha. Sampai seperti itu mental elitis dari Anies Baswedan. Bukanlah hal yang mustahil jika kita berkesimpulan bahwa Anies sebenarnya bukan dimenangkan oleh warga Muslim Jakarta. Melainkan Anies Sandi dimenangkan oleh para naga yang merupakan bos-bos besar, politisi-politisi, dan juga para petinggi di negara ini. Warga Jakarta yang kebanyakan kaum ekonomi menengah, hanya diberikan “permen pandora” yang merupakan iming-iming bahwa memilih gubernur harus seiman. Jika tidak memilih gubernur Muslim, maka mereka dijanjikan pil pahit, yaitu tidak disolatkan. Ini merupakan perlakuan yang sangat keji dari elit politik dan para pengusaha besar di Indonesia. Saya tidak rela jika melihat bagaimana elit rakyat memperlakukan rakyatnya serendah itu. Betul-betul mental yang berbeda jauh dari Pak Basuki Tjahaja Purnama yang merasa diri selalu di bawah rakyat.Inikah yang dinamakan dengan “Keberpihakan” yang dikatakan terus menerus oleh Anies Baswedan? “Saya percaya bahwa alangkah baiknya lebih banyak lagi orang Indonesia yang memiliki rumah. Rumah itu sebuah aset, dan aset memberdayakan si orang itu. Tujuannya baik sekali dan harus kita dukung…..Kalau cost satu unit Rp 160 juta dijual Rp 300 jutaan itu sangat mungkin,” – John Riady, Direktur Lippo Group Hari yang sama ketika Anies ke Balai Kota dan bertemu dengan Pak Ahok, John Riady mengatakan bahwa rumah dengan DP nol itu merupakan program yang dapat direalisasikan. Namun melihat dari rekam jejak yang dimiliki oleh Lippo, tentu kita harus terus mengawal kebijakannya. Luar biasa. Ternyata Tuhan tidak buta, dan Dia sekarang mulai membongkar satu per satu isu-isu. Ciri khas dari pebisnis adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan usaha sekecil-kecilnya. Ini prinsip ekonomi yang digunakan oleh para pengusaha, dan pada akhirnya, cenderung untuk mengeksploitasi manusianya. Lagi-lagi, ini adalah masalah keberpihakan. Keberpihakan Anies sekarang ada pada pengusaha. Setelah Rizieq berhasil dimanfaatkan untuk mendulang kaum bawah, sekarang Anies sepertinya mulai memanfaatkan penguasa tanah Jakarta dan sekitarnya (Tangerang), untuk mencapai satu lagi realisasi programnya. Tentu banyak orang mengatakan Anies ini cerdas di dalam menggunakan setiap momen yang ada. Namun menurut saya cara-cara jahanam ini akan membawa dampak yang buruk bagi kelanjutan kehidupan dan kemaslahatan hidup warga Jakarta. Lalu mengapa Anies Sandi menolak mentah-mentah mengenai peraturan reklamasi? Menurut analisis yang logis, selama ini kita melihat bahwa Jakarta Utara merupakan daerah kekuasaan Grup Agung Sedayu. Sugianto Kusuma yang lebih dikenal dengan panggilan Aguan, menguasai sebuah lokasi strategis di utara kota Jakarta. Tidak lain dan tidak bukan adalah teluk Jakarta. Daerah teluk selalu menjadi daerah yang cukup mendatangkan banyak keuntungan dari segi perdagangan, dan pertahanan. Reklamasi yang merupakan ide dari Pak Soeharto merupakan ide brilian yang bertujuan untuk memajukan ekonomi kota. Mungkin pada saat itu, Pak Harto hanya memikirkan keuntungan sebesar-besarnya untuk tirani Cendana. Namun selama Pak Dhe Jokowi dan Pak Ahok memimpin kota, mereka benar-benar ingin menyelesaikan proyek Pak Harto ini untuk kepentingan warga. Namun kita tahu bahwa daerah Jakarta Utara merupakan daerah kekuasaan dari salah satu naga Indonesia, Aguan, mendapatkan penolakan dari Anies. Saya sangat mencurigai Anies, yang pastinya betul-betul gagal paham dengan fungsi reklamasi. Bukan hanya gagal paham, kecurigaan yang datang selanjutnya adalah karena kedekatan Anies dengan Bos Lippo, yang diduga sementara merupakan saingan dari naga Indonesia. Tidak ada yang benar dan yang salah di dunia pengusaha, yang ada hanya siapa yang paling bisa memengaruhi siapa. Inilah yang menjadi persaingan di dunia bisnis. Maka tidak heran jika ada bau-bau busuk politis dan persaingan bisnis antara dua raksasa, di dalam kejelasan dan regulasi tentang lanjut atau tidaknya reklamasi. Jadi, warga Jakarta yang sudah memilih Anies. Sekarang Anda sudah lebih terbuka bukan? Jangan sampai mata Anda ditutup dengan permen manis berlabel agama, yang sebenarnya hanya menjadi pengecoh dari isu besar yang sebenarnya. Isu penistaan agama yang diterpa kepada Ahok rasanya hanya merupakan isu yang murah, dan bisa disebar dan memancing banyak orang. Mereka berhasil mengendalikan “tujuh juta laskar”, dengan cara yang murah, efektif, aman, dan terkendali. Namun di balik semua itu, bisnis dan elit politik, yang menerima buah manis tersebut. Apa isu besar yang sebenarnya? Tentu tidak jauh dari bisnis, dan agama hanya dipakai secara batu loncatan. Sekali lagi ya saya katakan. Bisnis, bukan agama. Kenyataan yang Anda terima begitu pahit.
[GELORA45] Terbongkar Video Prabowo Bagi Gratifikasi!
Terbongkar Video Prabowo Bagi Gratifikasi! Umroh bagi Muslim dan Wisata Rohani bagi Nasrani! Isu SARA Terbantahkan! 80 BY HYSEBASTIAN ON APRIL 21, 2017 https://seword.com/politik/terbongkar-video-prabowo-bagi-gratifikasi-umroh-bagi-muslim-dan-wisata-rohani-bagi-nasrani-isu-sara-terbantahkan/ POLITIK Video Prabowo Gratifikasi Video pembagian hasil yang diupload oleh seorang “abdi dalem” yang memenangkan Anies Sandi sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih, mematahkan isu SARA yang selama ini didengung-dengungkan oleh para kaum bumi datar dan kaum sumbu pendek. Ternyata kemenangan Anies bukanlah kemenangan Muslim Jakarta, namun kemenangan elit politik dan para pengusaha yang mem backup Anies Sandi di dalam memenangkan pilkada Jakarta. Melihat hal ini tentu melihat kemirisan yang dilakukan oleh timses Anies Sandi. Setiap kemenangan diperoleh dengan cara-cara yang sungguh memuakkan. Memang betul, ternyata hal-hal yang menjadi kesulitan Pak Ahok, adalah karena Pak Ahok didukung hanya oleh rakyat. Ternyata suara rakyat dan dukungan rakyat kepada Pak Ahok kalah jauh dibandingkan dengan isu SARA yang berhasil digoreng sedemikian rupa, dan juga back up yang dimiliki oleh Anies Sandi, yaitu para penguasa media, Hary Tanoe, pengusaha besar, dan para politikus jahanam. Melihat video, panas sekali hati saya, dan saya sangat responsif dan sensitif untuk hal-hal demikian. Bagaimana agama hanya dijadikan alat politis. Kemenangan Anies Sandi sekali lagi bukan kemenangan kaum Muslim Jakarta. Kaum muslim Jakarta harus sadar bahwa dibalik isu SARA yang disematkan kepada Pak Ahok, ada sesuatu yang lebih besar di balik agama. Apakah itu? Itulah uang. Karena uang merupakan akar dari segala kejahatan yang mungkin muncul. Mungkinkah video ini hoax? Di sana ada Prabowo, Anies, Hary Tanoe, Fadli Zon, dan beberapa elit PKS, Gerindra, dan Perindo yang berada di sana yang saya tidak tahu siapa mereka. Namun yang pasti, di dalam video tersebut Prabowo terlihat sedang membagi-bagikan “jatah umroh” dan “jatah wisata tanah suci” untuk orang-orang yang mungkin menjadi “abdi dalem” pemenangan Anies Sandi. Tidak terlihat Rizieq Shihab di sana, mungkin karena mereka memikirkan idealisme Rizieq yang masih perlu membakar semangat para kaum sumbu pendek, untuk tetap percaya, bahwa ini adalah isu SARA murni, yang dilakukan oleh Pak Ahok. Ternyata “konsep syurga” yang ditawarkan dan berhasil ditanamkan ke warga Jakarta, oleh para kaum bumi datar ternyata hanya bau nya saja. Mungkin saking harumnya surga, baunya pun memang tercium bahkan dari neraka! Mereka tertipu, bahkan sepertinya Rizieqpun tertipu dengan hal ini. Malam-malam begini, saya cukup kaget melihat apa yang bisa dilakukan oleh elit politik, pengusaha, dan para penguasa ekonomi di Indonesia, khususnya di Jakarta. Orang jujur seperti Ahok menjadi korban dari kekejian mereka. Kepentingan politikpun bisa dibalut dan dibungkus dengan iming-iming permen bermerk “agama”. Lagi-lagi, dengan hormat saya meminta kepada para para kaum agamis di Jakarta, untuk menyatakan sesuatu hal yang tidak terhormat kepada Anda: JANGAN MAU DIBODOH-BODOHI OLEH ELIT POLITIK! BUKA MATA KALIAN, HAI ORANG-ORANG BUTA! Melihat bagaimana Pak Ahok dizolimi oleh orang-orang “cerdas” selama hampir setengah tahun ini, bagaimana tidak air mata ini tidak pernah berhenti mengalir, menerima apa yang terjadi kepada orang sebaik Pak Ahok. Kekalahan Pak Ahok merupakan kekalahan warga Jakarta. Pak Ahok yang mendapat tekanan seperti itu tidak menangis, mungkin air mata Pak Ahok sekarang tersebar di seluruh Jakarta. Mereka yang tidak rela kehilangan Pak Ahok, sekarang harus menerima kenyataan pahit ini. Apalagi melihat kesenangan dan suasana riuh yang ada di video. Prabowo dan rekan-rekan sangat bergembira menerima hasil pemenangan, dan memberikan sebuah “hadiah umroh” dan “hadiah wisata tanah suci” kepada kaum Muslim dan kaum Nasrani. Inikah yang dikatakan oleh Pak Ahok mengenai “jangan dibodoh-bodohi dengan ayat suci”? Ternyata suara kenabian Pak Ahok mengenai video ini, sudah didengungkan dari tahun 2016, di Kepulauan Seribu. Memang ternyata Tuhan tidak salah menempatkan Pak Ahok selama ini di dalam jabatannya sebagai Gubernur. Pak Ahok berhasil “menelanjangi” seluruh keburukan-keburukan, niatan-niatan, dan nafsu-nafsu kekuasaan yang diinginkan oleh para elit politik, penguasa, dan pengusaha kaya. Tuhan yang betul-betul ada tentu tidak perlu dibela oleh manusia, apalagi kaum bumi datar. Tuhan yang datang, tentu akan menyingkapkan segala sesuatu. Dan pada akhirnya, bukan kalian yang menang, melainkan Tuhan-lah yang menang! Merdeka! Betul kan yang saya katakan? Jika pembaca ingin melihat dan menikmati buah pemikiran saya yang lainnya, silakan klik link berikut: https://seword.com/author/hans-sebastian/ P.S: Banyak yang mengatakan bahwa tulisan ini ditulis oleh penulis yang gagal move on dan “ngompor-ngompori”. Maka saya rasa, perlu adanya klarifikasi
[GELORA45] Kontroversi Tuntutan Terhadap Ahok
Dialog Seru! Kontroversi Tuntutan Terhadap Ahok; Novel Bamukmin, Jamin Ginting, I Wayan Sudirta https://www.youtube.com/watch?v=HRdpmHQJfnY