At 19:42 12/05/98 +0700, bridwan wrote:
Saya ada beberapa pertanyaan yang mengusik dalam hati.
Pertanyaan #1 :
Siapakah sebenarnya yang bertanggung jawab atas keadaan
yang berlangsung saat ini dinegara kita :
Presiden, Pemerintah, Golkar atau MPR,
atau semuanya ? (Kalau
Siapa yang bisa melawan kebenaran?
Uang, Kuasa atau Cendana??
Toch, semuanya akan terkalahkan oleh waktu jua.
peace.
Eko Sujitno [Amoseas Indonesia] wrote:
Ada yang berani bertindak sesudah ini ? Jawabnya tidak !
-Original Message-
Sent: Friday, December 18, 1998 6:22 PM
Oooohh begitu. Terus terang uda acu, saya sendiri tidak pernah
mengidentikkan ekonomi dengan duit :)
Ekonomi itu jauh..jauh..jauh..lebih besar dari duit.
peace
Nasrullah Idris wrote:
From: Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Fwd: Re: Input buat Ide Seminar
Iya betul mas Djoko saya memang kurang jeli.
Susah kalo sudah kesemsem sama senyumnya jadi lupa sama ketawanya.
:)
djoko raharto wrote:
Bang Blucer kurang jeli,
Ida enggak lagi "smile" tetapi "tertawa"
lihat tuh he..he..nya
aduh...sampai lupa 'smilenya' :)
Notrida Mandica wrote:
Betapa bahagianya kita melihat bukti bahwa provokator yang bermodalkan
uang dan dendam tidak bisa mengadu domba kita-kita yang beragama. Jika
KH Ali Yafie bilang Islam dan Kristen adalah perdamaian dan kasih,
mudah-mudahan simbol itu bisa kita jaga dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
Hanya sekedar pemikiran:
Bisakah kita menerima keturunan Cina seperti kita menerima keturunan
Arab, keturunan Spanyol, keturunan Jerman dan keturunan bangsa asing
lainnya.
Bukankah sebagian besar dari kita berasal dari Yunan Selatan?
Bukankah agama mengajarkan bahwa kita keturunan Adam dan Hawa?
At 15:08 21/01/99 -0500, Blucer Rajagukguk wrote:
Hati-hati dengan berita ini.
Pengadu dombaan antara Islam dan Kristen dimulai lagi.
Kepada seluruh orang beragama, waspadalah!!
Dalam agama Islam maupun Kristen tidak diajarkan kekerasan.
Hanya orang-orang yang berniat buruk
, 1200 JG Hilversum
At 15:08 21/01/99 -0500, Blucer Rajagukguk wrote:
Hati-hati dengan berita ini.
Pengadu dombaan antara Islam dan Kristen dimulai lagi.
Kepada seluruh orang beragama, waspadalah!!
Dalam agama Islam maupun Kristen tidak diajarkan kekerasan.
Hanya orang-orang yang berniat
Soal keturunan Cina dianak-tirikan di UMPTN itu saya kira bukan
selentingan, tetapi tertulis jelas di satu aturan. Sama seperti aturan
keturunan Cina masuk PNS atau ABRI. Aneh?? Lucu? Enggak juga. Memang
kita sendiri yang membuat jurang. Keadaan dan kondisi yang ada
memperdalam dan memperlebar
Turut mendukung seruan ini, walaupun tidak sempat datang ke Ciganjur :).
Semoga seruan ini bisa mengurangi bahkan menghentikan
kekacauan-kekacauan yang ada.
Ucapan salut dan hormat kepada Gus Dur yang selalu waspada dan setia
kepada rakyat.
Walaupun secara fisik dan material saya tidak memberikan
he, he, he soal mata cuma becanda kok lex.
Gimana kabarnya bekas pacar??
Semoga sekeluarga tetap sehat dan sukses selalu.
blucer.
Alexander Lumbantobing wrote:
Blucer:
Setelah mengirim reply, baru disadari bahwa kalimat-kalimat dengan huruf besar
itu adalah milik orang lain. Setahu saya,
Cendana menjelang lebaran?
---
Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
At 15:08 21/01/99 -0500, Blucer Rajagukguk wrote:
Hati-hati dengan berita ini.
Pengadu dombaan antara Islam dan Kristen
Ini sebenarnya salah satu bentuk nepotisme dan beliau sebagai ketua DPA
sekali lagi mengajarkan kepada kita bahwa nepotisme itu wajar dan baik,
walaupun tidak secara langsung :).
bRidWaN wrote:
Teman,
Saya heran mengapa kalau Bapak yang satu ini
berbicara, saya selalu gelisah ??
Yang saya
Jika saya boleh memberikan suatu pandangan tentang hal ini, ada satu hal
memang yang masih saya lihat dan rasakan pada penduduk kita, yaitu masih
terpendam rasa fanatisme agama. Saya kira ini ada dikedua belah pihak.
Inilah mengapa para tokoh, cendikiawan dan orang-orang yang dituakan
perlu
he eh, tahu. Kalau enggak jadi istri namanya 'ex pacar' :)
Sorry waktu itu enggak datang kepestanya karena masih ada ujian.
ooppss...sorry guys enggak lewat japri :))
Alexander Lumbantobing wrote:
Bekas pacar sudah jadi istri, nih :))
Warm regads,
Alex
ngotot mau berdwifungsi lagi.
-Original Message-
From: Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: 25 Januari 1999 12:27
Subject: [Fwd: [hkbp] Fw: FAX dari Ambon]
Kepada kawan-kawan semua.
Terbukti bahwa ini semua sekali lagi adalah praktek adu domba
Jelas masih berat di satu sisi. Mudah-mudahan kita intropeksi diri bahwa
sisi agama adalah hal yang paling mudah untuk diledakkan. Baiknya kita
sama-sama ikut meredakan segala macam kerusuhan ini.
Apakah bangsa ini sedang masuk kedalam era kegelapannya? who knows. Anak
bangsa sendiri bisa tega
nut Wirata
mengirimkan surat
---Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jelas masih berat di satu sisi. Mudah-mudahan kita intropeksi diri
bahwa
sisi agama adalah hal yang paling mudah untuk diledakkan. Baiknya kita
sama-sama ikut meredakan segala macam kerusuhan ini.
Apa
,
namun tidak membahas ttg dilarangnya bercerai...
Terima Kasih atas penjelasan Bung Blucer
Andrew
On Fri, 29 Jan 1999, Blucer Rajagukguk wrote:
Iya bung Andrew... anda benar soal menggunakan kata 'dilarang'.
Tapi baik di katolik maupun di protestan mesti sama soal perceraian.
Landasan
Ngadu ayam saja dosa, apalagi ngadu orang!!
Kalau anda benar-benar beragama dengan baik tunjukkanlah teladan
kedamaian ditengah orang-orang.
Cak Nur menyatakan Islam adalah agama yang paling toleran dan saya
percaya itu. Mudah-mudahan anda tidak merusak image yang coba dibuat Cak
Nur. KH Ali
Soal masyarakat amerika ??? Wah yang ini sulit karena yang jelas
dasarnya terlalu beragam. Banyak orang Kristen yang berubah menjadi
agnostik, sehingga hukum Kristen hanya dijalankan kepada pengikut
Kristen yang taat saja.
Hadeer wrote:
Dear :
Boleh ikut nimbrung ...makasih...
,
Panut Wirata
---Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mengutip ucapan Cak Nur bahwa Islam adalah kelompok yang paling
toleran,
saya ikut menyambut gembira. Marilah semua kelompok beragama saling
bersaing dalam menunjukan toleransi tentunya saling bersaing
memberikan
teladan
erial Da'i di Sahid edisi Desember
98 di http://www.hidayatullah.com/sahid/9812/sahid.htm
Pungkas B.A
Troy, NY
Blucer Rajagukguk wrote:
Solusi tentang anak-anak jalanan yang terlantar dan lepas dari
pendidikan adalah tidak mudah. Karena hal ini mesti terkait langsung
dengan tingkat pengan
Buat teman-teman orang pajak ataupun bea cukai, apa benar barang-barang
bantuan dikenakan pajak??
Pajak ini kan ada jiwanya maksudnya latar belakangnya. Saya tidak
mengerti kalau barang bantuan juga dikenakan pajak atau cukai.
any comment?
deddy priadi wrote:
Prawiro selama menikah hobinya mukulin si dhora. Dhora yang dari kampung
inipun tidak disekolahin agar tetap bisa dibohongi Prawiro. Akhirnya
Dhora tidak tahan dan memberi waktu kepada Prawiro untuk berubah. Kata
Dhora: "kalau kangmas selalu memperlakukan aku dengan kejam, ceraikan
saja daku biar
Pertama buat IH, mau jongkok apa tengkurep itu terserah anda :)
Saya punya analisa yang agak berbeda dengan bung Hastu, Iskandar, Juda
Agung ataupun Mbin.
Saya melihat bahwa tindakan Gus Dur ini begitu sangat hati-hatinya
dibahas oleh para analis yang mengisyaratkan bahwa tindakan gus dur ini
Ikut berduka cita atas meninggalnya seorang putera bangsa yang selalu
gigih membela rakyat kecil yang tertindas serta nasib bangsa ini.
Semoga Allah Yang Maha Kasih menerima dia disisiNYA disurga yang abadi.
peace.
Adri Amiruddin wrote:
Telah berpulang ke hadirat Yang Maha Esa - Romo
Mau ngawur mas??
Apa pengen supaya saya kelihatan ngawur??
Nasrullah Idris wrote:
Blucer Rajagukguk wrote:
Orang pinter itu
*ada yang mudah terprovokasi
*ada yang hobi memprovokasi.
==
Bukan itu saja.
Ada orang yang mudah menuduh orang mudah
Bravo buat ilmu padi :)
smile
Notrida Mandica wrote:
DEAR DENMAS JAYA,
Saya minta maaf kalau saya akhirnya menyebabkan sedikit kronik.
Saya tidak menyangka kalau tanggapan-tanggapan di mailing list ini
ditanggapi sebagai personal affairs.
Saya janji akan lebih hati-hati lagi.
BTW, kata
Salah nulis kali, maksudnya bagi orang jahat yang.. :)
Helson Siagian wrote:
Periksalah tulisan di bawah ini dengan baik. Kejam sekali. Bagi "seorang
ibu, seorang anak, seorang miskin, dan seorang lemah", yang seharusnya
kita menaruh simpati, harus DIHUKUM MATI? Hadeer...Hadeer...
enggak, kayaknya buat gue :)) (geer is my middle name)
smile
Helson Siagian wrote:
Puisi di bawah ini buat seorang pemuda di kota T di state N? Hmm.
Helson SIAGIAN
---
http://gwu.edu/~siagian
---
On Wed, 10 Feb 1999, Notrida Mandica wrote:
Bung Yadi, ada satu hal yang mau saya nyatakan bahwa Injil itu dari dulu
tidak berubah yaitu Matius, Markus. Lukas dan Yohanes. Kalau ada
informasi atau sumber ada injil lain mestinya tidak sah. Begitu juga
jika ada kitab suci agama lain yang diragukan tentunya umat beragama
yang bersangkutan
Ada lagi ilmu padinya Pak Harto: begitu matang langsung dituai :)
Makanya pemimpin seperti M.Yusuf dll tidak pernah sempat jadi Presiden.
peace.
Togu TML Tobing wrote:
Bravo buat ilmu padi :)
smile
Ilmu padi itu ada dua:
1. Semakin berisi semakin merunduk
2. Bunting dulu baru kawin
Pake barongsai juga no problem. Biarkan budaya lain memperkaya budaya
Indonesia. Apakah Natal dari Indonesia?? Apakah Idul Fitri dari
Indonesia? Apakah Galungan dari Indonesia?? Bukankah semua perayaan ini
berasal dari bangsa lain.
Sekarang jaman globalisasi, sudah saatnya kita membuka wawasan
mas, maksudnya apa sich bingung
. Brawijaya wrote:
Weleh-weleh...semangatnya kok ditumpahkan ke saya.
Ya...pelanggaran aturan yg lain jangan dijadikan alasan
untuk melanggar aturan yg lain lagi. Nanti semua main
langgar-langgaran. Yang namanya pelanggaran pasti akan
ada. Korupsi
Kok perkiraannya bisa sama yach :)
Hadeer wrote:
Menurut perasaan dan pikiran saya...PDI Perjuangan akan menang dalam
Pemilu nanti.
Karena bangsa ini adalah bangsa yang "romantis". Yang membutuhkan obat
penawar "luka" selama 32 tahun.
Membandingkan pengalaman dengan Philipina, bagi
Saya kira PDI perjuangan dengan Amien Rais satu pandangan dalam hal ini.
Kalau tidak megawati akan menyuruh kwik kian gie untuk mengganti namanya
dalam bahasa Indonesia seperti beberapa usulan tokoh orde baru kepada
kelompok cina pada akhir dasawarsa ini. Masalahnya Megawati tidak perlu
Mending cari pegangan aja dech ...:)
FNU Brawijaya, RPI, Troy, NY wrote:
Maksud buat yg mana ya...? Kalau bingung ya tinggal cari
tiang buat pegangan ikut bingung apa sih yg dibingungkan.
Blucer Rajagukguk wrote:
mas, maksudnya apa sich bingung
. Brawijaya wrote
Maafkan jika kata-kata saya sangat kasar.
Mengacu kepada laporan Munir yang sangat dikenal obyektif maka saya
mengutuk para perusuh yang berjiwa binatang agar terkena balasan yang
lebih sadis dan melihat keluarganya mati terbakar dan teraniaya oleh
orang lain, sehingga merasakan betapa sakitnya
Itukan mainan biasa. Saya enggak percaya perlu pake alat yang sangat
canggih dan biaya besar. Yach cukupanlah, apalagi kalo yang pengen
denger memang ada di dalem...who knows???
Ramadhan Pohan wrote:
Salam!
Politik Indonesia kaya AS saja. Maen rekam telepon segala. Habibie ngaku, tapi
mau ngomongin ini lagi:(
--
At 15:54 18/02/99 -0500, Blucer Rajagukguk wrote:
Maafkan jika kata-kata saya sangat kasar.
Mengacu kepada laporan Munir yang sangat dikenal obyektif maka saya
mengutuk para perusuh yang berjiwa binatang agar terkena balasan yang
lebih sadis dan melihat
Namanya juga ketangkap basah; apalagi caranya cukup memalukan. Kalau
jaksa agung kan militer, kecolongan model begitu khan malu, mendingan
enggak usah diakui. Pak habibie khan sipil dan mengerti teknologi, jadi
kalau kecolongan model begitu yach biasa saja, itu khan tugas
sekuritinya.
Intinya,
Akh, terlalu mengada-ada kalo bilang tidak punya komando operasional
atas apapun. Walaupun Pangkostrad, beliau ini kan jelas bekas danjen
kopassus, lagipula siapa sich yang berani sama dia di ABRI saat itu.
Jend. Wiranto saja harus lirak kiri-lirak kanan dulu baru bertindak.
Kita memang perlu
dari orang bule itu
benar dan cocok buat kita.
:-)
Hadeer
--
From: Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: PK "Menang" Pemilu
Date: 22 Februari 1999 13:54
Alergi??? bentol-bentol gitu :)
Nanti dianggap rasist lho. Khan kita j
bener kang ucup. Bisa-bisa jadi bisnis yang lumayan loch, bikin alat
sadap telepon cordless. nyadapnya bisa lewat dua-duanya.
Yusuf-Wibisono wrote:
Itukan mainan biasa. Saya enggak percaya perlu pake alat yang sangat
canggih dan biaya besar. Yach cukupanlah, apalagi kalo yang pengen
denger
Enggak aneh juga. Kayaknya sudah banyak yang mengusulkan hal itu,
mudah-mudahan dollar Indonesia bisa merubah dengan cepat ekonomi kita.
Lusuh sich cuma alasan, yang paling utama menciptakan uang baru yang
memiliki nilai yang baru.
peace.
Indi Soemardjan wrote:
Artikel ini tidak menjelaskan
Negara kita juga akan berubah menjadi federasi dan semua anggota MPR
(700) akan dipilih semua, sehingga Pemilu benar-benar demokrasi.
peace.
Blucer Rajagukguk wrote:
Enggak aneh juga. Kayaknya sudah banyak yang mengusulkan hal itu,
mudah-mudahan dollar Indonesia bisa merubah dengan cepat
Setuju mas Isman. Pemimpin itu harus dilihat pada kemauan dan niat
baiknya untuk rakyat. Kita perlu pemimpin yang mau berkorban untuk
kepentingan rakyat, bukan pemimpin yang mau mengorbankan rakyat untuk
kepentingan nama baiknya.
peace.
ismanuyono wrote:
Saya kira ujian yang terbaik untuk
Buat Mas Budi, mencoba untuk mengetahui ada apa dibalik niatan MS, saya
kira cuma satu. MS bersedia mempertaruhkan nama baiknya untuk
kepentingan rakyat. Ini juga sangat baik untuk diteladani oleh
pemimpin-pemimpin lainnya. Sudah lama kita tunggu-tunggu pemimpin yang
tidak peduli nama baiknya
Terkenang kembali kata-kata KH Ali Yafie beberapa waktu yang lalu, bahwa
Islam adalah Damai dan Kristen adalah Kasih. Terkadang saya merenung
apakah ini merupakan pujian buat kita-kita yang memeluknya ataukah
sebagai peringatan buat orang-orang yang merasa memeluk agama ini.
Sering saya merasa
Bung Dodo, saya setuju dengan anda bahwa agama dan politik jangan
dicampur aduk.
Masalahnya masih banyak yang hobi mencampuraduk kedua hal ini agar bisa
cepat mencapai pucuk pimpinan. Ada satu hal yang menjadi pegangan saya
buat seorang yang benar-benar beragama. Orang ini hanya akan mendekatkan
Lebih setuju lagi kalau kemampuan menjawab pertanyaan rakyat segera
direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sudah banyak krisis dan
penderitaan rakyat yang terjadi, saya kira menjawab pertanyaan dalam
diskusi tidak cukup untuk rakyat, yang diharapkan pemimpin langsung
turun kelapangan untuk
Daeng Ida memang lebih bijak. Saya heran masih banyak yang hobi
membawa-bawa agama didalam analisanya. Kalau Soeharto salah, apa Islam
yang disalahkan. Kalau Moerdani salah apa Kristen yang disalahkan. kalau
Sudomo salah Nah ini mungkin lebih sulit, karena Sudomo dua kali
Islam, sekali
Bung Hadeer, kalau ada yang menganggap Kompas itu koran Nasrani silahkan
saja. tapi saya menganggapnya itu koran nasional karena Kompas juga ikut
merayakan Idul Fitri, Galungan, ataupun Imlek. Kalau ada koran yang
hanya merayakan satu agama saja, bolehlah koran tsb disebut milik agama
tertentu.
Mas Brawijaya yth. Gimana kalau kita menghindarkan kata-kata seperti
sialan contohnya.
FNU Brawijaya wrote:
Sudahlah jangan ikut panas dengan Mr Helson yg suka menilai orang ini.
Cukup saya saja korbannya. Jadi cukup saya saja yg reaktif thd dia.
Jadi yah, yg saling kirim garbage biar saya
PNS atau pegawai negeri sipil, setahu saya, adalah pegawai negara yang
terdaftar di BAKN yang terdiri dari Capeg, golongan IA s.d golongan IVE.
Korpri atau korps pegawai negeri adalah wadah organisasi yang meliputi
seluruh PNS, pegawai BUMN, dan pegawai sipil lainnya.
Mudah-mudahan membantu.
.
Pandir
Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED] wrote:
Setuju bung Panut,
Entah bagaimana cak nun yang merupakan salah satu pemikir muda yang
kondang punya perasaan semacam itu. Banyak pihak termasuk saya pribadi
tidak menganggap Irak identik dengan Islam, atau Amerika tidak identik
dengan Kristen
Bung Rosadi, berita warga Ambon yang kristen mati dibacok dan dibakar
juga banyak. Pada intinya rakyat ambon baik yang Islam maupun kristen
teraniaya. Jadi tidak ada gunanya menunjukan bahwa hanya salah satu
pihak saja yang teraniaya. Ingat berita NYT yang berat sebelah kepada
pihak kristen, saya
Setelah Ghalib muter-muter dan tidak memberikan jawaban yang jelas
apakah dia yang berbicara dengan Habibie. Akhirnya hari ini, jam ini dan
detik ini terungkap juga.
Rupanya yang bicara dengan Habibie itu: saya. Maaf jika saya sebelumnya
tidak ngaku.
Karena itu saya berpesan, jangan kirimkan lagi
Hadeer, saya kira malah kamu yang enggak realistic. Jelas saya setuju
dengan bung Ichwan, dari berita-berita yang muncul dari berbagai pihak
jelas masyarakat ambon baik Islam, Kristen ataupun penganut agama
lainnya sama-sama menderita. Bukan ajaran kasih saja yang tidak
berjalan, ajaran damaipun
Mudah-mudahan 'kekuatiran' bung ridwan menjadi kenyataan, Rudini
bertindak untuk 'kelompok tertentu' yaitu rakyat dan bangsa ini.
bRidWaN wrote:
Selamat kepada Bapak Rudini atas terpilihnya
menjadi Ketua KPU untuk Pemilu 1999 ini.
Tentunya Pemilu 1999 ini akan berlangsung dengan
baik,
Apakah eksodus bisa dijadikan barometer penderitaan?
Pada saat keturunan Cina terkena musibah pada pertengahan Mei yang lalu,
bukankah banyak yang menderita tertinggal dinegeri ini. Dan yang banyak
uang malah eksodus keluar negeri. Saya bukan menyamakan kasus
pertengahan Mei dan kasus Ambon,
n itu
Hadeer...
Nb :
Semoga saya di hukum Allah SWT karena cuma segini usaha saya dalam
membantu saudara ku di Ambon !!!!
--
From: Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: SARA
Date: 12 Maret 1999 4:49
Hadeer, saya kira malah kamu yang eng
...dan mesjid
raya
Al Fatah rata dengan tanah.BULLSHIT semua omongan disini tentang
"Penderitaan sesama umat beragama", "Semua agama menjadi korban",
Kita
semua Islam dan Kristen menderita"..
Camkan itu
Hadeer...
Nb :
Semoga saya di hukum Allah SW
Mudah-mudahan bahu-membahu Muslim-Kristen semakin kuat agar tidak tambah
rakyat yang menderita karena emosi ataupun permainan politik dari pihak
tertentu.
Peace.
Ichwan Ramli. wrote:
Bahu-Membahu Muslim-Kristiani (sumber : TEMPO no. 23/XXVII/99)
Suatu sore di sebuah warung kopi di Kota
Mudah-mudahan berita dari Kompas soal konflik yang mereda dan anjuran
agar kita semua menghindari slogan-slogan panas yang hanya memancing
amarah bisa mengurangi penderitaan rakyat Ambon.
peace.
Minggu, 14 Maret 1999
Konflik Ambon Mereda
Suatu artikel yang sangat menyejukan dan sarat akan pertimbangan rohani.
Menurut persepsi awam saya, pandangan yang diberikan oleh penulis (KH
Agoes Ali Masyhuri) adalah pengertian yang mendalam atas esensi agama,
yaitu berlomba-lombalah dalam kebaikan. Jika anda berlomba-lomba dengan
nafsu dan
, dan layak jadi bahan diskusi. AYO siapa yang
mau mulai !!
salam,
-Original Message-
From: Blucer Rajagukguk [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: 14 Maret 1999 7:01
Subject: Re: Likuidasi Susulan : 21 April 1999 ?
Bisa saja sebelumnya lupa. Sekarang lagi
Lho bukannya salah satu pejabat sudah bilang 'tidak'. Maklumlah memang
masih begitu tingkatannya :)
bRidWaN wrote:
Rekan Yth,
Telah lama kita mendengar istilah DOT ini, bahkan
setiap kali ada kebijakan baru dalam Perbankan,
selalu diikuti dengan isu DOT. Lama-lama kita
bosan juga dengan
Saya usulkan materi sbb:
1. Memulihkan iklim bisnis yang sehat dan menciptakan lapangan kerja.
2. Menciptakan biaya pendidikan murah untuk meningkatkan daya pikir
masyarakat sebagai tonggak pembangunan bangsa.
3. Pasar bebas v. subsidi: Apa yang sebaiknya dilakukan pemerintah?
4. Sumbang saran
Kalau boleh ngasih komentar soal isu-isu yang menurut saya lebih penting
buat rakyat kita adalah isu sbb:
1. Menyediakan pendidikan gratis sampai tingkat SMA dari sabang sampai
merauke.
2. Keadilan dan pelaksanaan hukum yang setara buat setiap anggota
masyarakat.
3. Menciptakan iklim bisnis yang
kepentingan rakyat, nusa dan bangsa.
peace.
ismanuyono wrote:
Bung Blucer, .saya rasa masih perlu banyak orang2 muda yg bijak seperti anda, krn
golongan tua sptnya hanya Gus dur saja sbg orang bijak yang mau berkorban demi
keutuhan dan kedamaian di negeri ini.
salam
Blucer Rajagukguk wrote:
Pertama
Apa ada yang sudah tahu bahwa di Nigeria 60% penduduknya Kristen dan 40%
Islam, tapi presidennya bisa Islam. Lumayan juga demokrasinya disana,
karena saya tanyakan pada beberapa kawan Nigeria, mereka tidak ada
masalah presidennya agamanya apa.
Sedangkan AM Syaefuddin, seperti yang kita tahu,
Di Palestina sendiri, Yasser Arafat beristrikan Kristen.
Untuk itu Indonesia sendiri sekarang ini perlu belajar dari Nigeria,
Irak dan Palestina, yaitu bagaimana hidup bernegara dan bagaimana hidup
beragama. Ada nasehat yang selalu saya ingat tentang hal ini:
"Berikanlah apa yang harus kamu
Setuju Bung Ridwan,
Semoga Tuhan memberkati orang-orang yang memang bertindak untuk rakyat,
bangsa dan negara.
peace.
BRIDWAN wrote:
Rekan-Rekan Yth.,
Sungguh menarik topik dibawah ini. Saya sempat berpikir
bahwa mungkin anggota DPR dari Fraksi Karya Pembangunan
pasti banyak orang yang
BRIDWAN wrote:
Mending kalau Eddy Tanzil menyembunyikan diri,
masih dapat dimengerti deh alasannya.
Ini, ganti nama saja tidak !
Padahal ET telah 'mencuri' uang kita Rp. 1,3 Trilyun !
Sungguh aneh... (Apa yang kita takutin sih ??)
Sungguh aneh...
Aneh atau pura-pura merasa aneh :)
Menurut beberapa penelitian yang kurang kompeten, sekali tertawa dapat
menambah umur sebanyak 5 menit. Dengan demikian, saya kira sekali
tersenyum kira-kira menambah umur 2 1/2 menit.
Jika bung ridwan banyak tersenyum, lumayan juga penambahan umur yang
didapat :)
BRIDWAN wrote:
Waduh jika panglima yang hobi mengancam untuk meng-karung-i wartawan
serta dianggap bertanggung jawab atas pembantaian 253 warga NU akan
diberi penghargaan Bintang Yudha Pratama dari panglima ABRI, hebat juga
yach sistem penilaian ABRI kita.
Jika Gus Dur benar-benar yakin bahwa pangdam serta ada
Beberapa persamaan antara peristiwa Ambon dan pertengahan mei:
1. Ambon: Umat kristen yang semula dominan tidak berdaya dan memuncak
emosinya disaat umat muslim menguasai hampir seluruh posisi penting di
Ambon (menurut temuan DPR).
Pertengahan Mei: Kelompok yang mengaku-ngaku Islam merasa
dear readers,
Yang protes (MPA) terlihat memang membawa pesan tertentu untuk
mendiskreditkan Amien dan Gus Dur.
Tetapi Amien dan Gus dur sejauh yang saya lihat masih in the right
track. Kemarin gus dur dan papan sejahteranya dilikuidasi tetapi beliau
tenang saja, tandanya beliau patuh hukum.
istilah saya ini). Menurut saya hal ini juga nggak ada salahnya,
dan bukan pula fitnah lho. Saya rasa ini adalah part of the game sih. Lha
wong milih lurah aja pake kayak gini kok.
Blucer Rajagukguk wrote:
dear readers,
Yang protes (MPA) terlihat memang membawa pesan tertentu untuk
Saya heran, kenapa sich kalian tidak percaya kalau saya tidak punya uang
sesenpun.
Lihat saja Andi Ghalib yang jenderal dan ahli hukum saja tidak bisa
membuktikan bahwa saya punya harta.
Akh dasar kalian penuh curiga. Sudah...sudah..kalau tidak percaya.
Heran..kok sama presiden sendiri tidak
Buat pencinta Aceh merdeka, rupanya pihak barat (swedia) sangat
memperhatikan dan menjaga presiden Tiro, kabupaten pidie.
Rabu, 17 Maret 1999
Hasan Tiro tak Bersedia ke Aceh
Banda Aceh, Kompas
Meski lebih awal,
saya ucapkan selamat Hari Raya Nyepi kepada rekan-rekan yang
merayakannya.
peace.
Gimana nich bung Ridwan. kelihatannya 12 partai terlikuidasi ini bukan
'orang-orang lama'. Tetapi kok kelakuannya 'minus' banget. Orang-orang
yang masih rasial dan tidak beradab begini kok mau bikin partai. Buat
mas brawijaya, yang begini termasuk move politik apa movenya orang gila?
:)
peace.
Hooligan bukannya 'suka sepak bola' lagi tapi maniak. Begitu juga
arek-arek fans PSBS. Dua-duanya hobi kerusuhan. Soal KKN apalagi, PSSI??
Wah, tanya pak besoes dech ahlinya.
Ramadhan Pohan wrote:
Mari kita mulai permulaan 'musim bola' tahun ini dengan hati riang, penuh
senyum dan penuh
lha jelas ini kelakuan wong gendeng kok Bung Blucer masih
nanya-nanya lho. Memang dari dulu masyarakat kita (termasuk saya)
kan belum dewasa.
Blucer Rajagukguk wrote:
Gimana nich bung Ridwan. kelihatannya 12 partai terlikuidasi ini bukan
'orang-orang lama'. Tetapi kok kelakuannya 'minus
...ini sih gaya ORANG LAMA...:)
At 13:27 17/03/99 -0500, FNU Brawijaya, RPI, Troy, NY wrote:
Hehelha jelas ini kelakuan wong gendeng kok Bung Blucer masih
nanya-nanya lho. Memang dari dulu masyarakat kita (termasuk saya)
kan belum dewasa.
Blucer Rajagukguk wrote:
Gimana nich bung
Mudah-mudahan Indonesia Baru ini adalah Indonesia yang kuat, demokratis
dan tidak banyak kerusuhan seperti sekarang.
peace.
http://kompas.com/kompas-cetak/9903/21/UTAMA/pdi01.htm
Title: PDI Perjuangan Siap Wujudkan Indonesia Baru -- Minggu, 21 Maret 1999