[teknologia] Re: Instal Linux 5 komputer (Re: Bisnis Linux..)

2006-11-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/6/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sering kali tidak bisa karena konfigurasi user berbeda-beda.
  Ada yang file2nya juga disimpan di lokal :(
  Serius, standarisasi tidak demikian mudah di banyak tempat.


 Memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa :-).  Di kampus sini,
 ketika nyolokin komputer ke koneksi kampus dhcp langsung dapat pilihan OS yg
 mau digunakan (sistem dan file tambahan yg diinstal akan tergantung user
 account kita).


Untuk lingkungan dengan pemakai berjumlah sangat besar (katakanlah
ribuan), memang tetap ada kemungkinan perlu beberapa konfigurasi yang
berlainan, namun biasanya tetap dapat dikelompokkan. Setidaknya dalam
satu kelompok tersebut terdapat sekian puluh/ratus komputer yang sama
dan itu dapat disediakan satu image.

Biasanya... yang minta beda justru divisi TI, mentang-mentang lebih
tahu komputer dan dapat mengurus keperluannya sendiri (hehehe... ini
pengalaman saya di abad lalu). Seperti di tempat Pak IMW,
jangan-jangan mahasiswa yang melek komputer malah kurang suka dengan
pendekatan sistem operasi disuapi oleh DHCP seperti itu.

Barulah di atasnya manajemen mengeluarkan SOP, agar pengguna taat
terhadap ketentuan standarisasi. ;-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: [Tanya] Webstats untuk Multi Websites

2006-11-09 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/8/06, Toto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ndak kok kang,... saya pakai satu profile untuk beberapa situs bisa
 tuh... ;)


Diperjelas: maksud Enda semua statistik ratusan situs itu *di dalam
satu tampilan* (satu halaman deh, jika lebih spesifik lagi).

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Bisnis Linux

2006-11-04 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/4/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yes, good luck on this. (Maksud saya sarkasme lho. he he he.)
 It is easier said than done. Terlihat mudah, tapi nyatanya susah.
 (Kalau nggak susah, tentunya sekarang semua sudah pakai Linux.)


Hehehe... itulah di Indonesia (dan barangkali di negara lain juga):
teknologi yang sederhana pun sangat mungkin menjadi tidak sederhana
di lapangan. Macam-macam penyebabnya, setidaknya faktor lingkungan
yang berbeda (ini bukan teori dan praktikum lagi, Tuan!) dan
skalabilitas.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Instal Linux 5 komputer (Re: Bisnis Linux..)

2006-11-02 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/2/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Salah satu artikel bagus dulu ada di SUSE ketika mereka instalasi 3000 PC di
 kantor terpisah di seluruh Jerman, gimana proses instalasi tanpa ada
 engineer di tempat, dan termasuk proses management dan update/patch.


Sudah dipindah ke Novell, hehehe...

http://www.novell.com/news/press/archive/2001/suse_archive/smartclient.html

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Migrasi Linux desktop, masih menjual ? Re: [teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian

2006-11-02 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/3/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak.. dari tadi SUSE-SUSE mulu... jualan SUSE ya... xixixixixi.. Tapi
 sayang, yang bisa gitu cuma SUSE jerman doang.. coba SUSE ada juga
 disini.. dan di'jual' servicenya..

Kan sudah dipasang penafian (disclaimer) oleh beliau: orang Jerman
itu bangga dengan produk dalam negeri dan sekarang Pak IMW sedang di
Jerman, ya terbawa anginlah... (Di Total Indonesië Balikpapan dulu
juga banyak staf domestik menyukai Peugeot dan konon katanya orang
Prancis juga cinta produk dalam negeri.)

Namun secara objektif saya juga melihat SuSE lebih menarik dalam
menyajikan edisi komersial, setidaknya boks dan dukungan teknis hijau
bunglon (atau kadal?) itu lebih sering saya jumpai di gerai-gerai
dibanding si topi merah.

 Tapi.. apa bener 'Migrasi Linux' masih tetap menjual ? Di kantor saya,
 3 tahun yang lalu udah di coba.. It worked.. tap.. secara SDM nya
 kurang kuat, stategi implementasi kurang pas (disadari setelah beberap
 bulan jalan) dan OpenOffice belum canggih2 amat.. akhirnya 1 tahun
 lebih pindah lagi ke M$, beli license .. gak masalah.. sing penting
 user senang.. :D Tapi server teuteup dipaksa pake linux.

Tiga tahun lalu, lho...
Sekarang kan Linux Desktop disebut lebih indehoi oleh Linus sendiri.
OpenOffice juga sudah jauh lebih memadai dibanding zaman tersebut.
Teman saya yang sudah menggunakan OO untuk menulis buku hanya
mengeluhkan satu hal, yaitu konversi ke MS Word (karena penerbit
meminta format tsb.) di bagian tabel. Dengan percaya diri dia
berujar, Itu si MS Word saja kurang cerdas membaca format yang
dihasilkan OO.. Hehehe... sekali-kali keras kepala!

;-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Migrasi Linux desktop, masih menjual ?

2006-11-02 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/3/06, Rudi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 pada nonton Editorial Media Indonesia gak tadi pagi ?, nih ulasannya
 http://www.media-indonesia.com/editorial.asp?id=2006110223432405


Oh, sudah baca (sekilas) di edisi cetak tadi pagi.

Cinta produk dalam negeri?
Pakai Linux dan sewa tenaga ahli perusahaan kami!

Bagaimana? hehehe... ;-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Microsoft backs Novell Linux..

2006-11-02 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/3/06, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Harusnya.. akan banyak perubahan positif untuk Linux, seperti
 interoperability openoffice dan ms-office, ato ms-exchange di port ke
 suse.. seru tuh.. :)


Tenang, tenang, frase di atas perlu diperbaiki agar menghormati
kedaulatan kedua belah pihak:

* perubahan positif untuk/dari Linux;
* OpenOffice dan MS Word bukan urusan Linux, karena OO/MS Word dapat
dibuat saling-mengenal di atas MS Windows;
* mana yang lebih banyak diperlukan: MS Exchange di lingkungan pemakai
Linux atau server mail yang gesit dan efisien di server keluarga
Windows?

*Yah, yah... saya hanya pemandu sorak!

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Bisnis Linux. Re: [teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)

2006-11-01 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/2/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagi saya, perush yang bisa support linux ya berkontibusi nyata pada
 komunitas linux.
 seperti membuat distro (Ubuntu, BlankON)
 Membuat opensourse software (playsms, endonesia.com,  )
 Menyediakan mirror (padinet, cbn )
 apa lagi ya bentuk kontribusi yg lain?


Bagi yang lain: bekontribusi pada aktivitas mereka yang menggunakan Linux.

Perusahaan Genteng yang menggunakan Linux tentu lebih perlu cara
mengoptimalkan pemakaian Linux untuk produksi genteng mereka. Tidak
harus punya distro Genteng/Linux atau perangkat lunak GentengC++.
Tidak perlu peduli juga Linux yang digunakan diambil dari mirror
manapun, kalau perlu datang dalam kemasan cakram optik.

Mengapa? Kata direktur PT Genteng, Internet mahal, pak! Jalur telepon
saja yang sejak kampanye tahun lalu dijanjikan masuk ke sini, sampai
sekarang belum datang juga.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Debian (Re: Jerman bisa, kita kapan?)

2006-10-31 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/1/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 justru karena minus support ini jadi timbul komentar-komentar
 miring: softwarenya sih gratis .. tapi supportnya mahal - jadi
 ya sama saja. mahalnya biaya support ini kan sudah merupakan
 konsekuensi logis dari miskinnya support akan linux. contohnya
 (misalnya) saya kalau dimintai bantuan support secara profesional
 ya mestinya mahal. karena (bagi saya) jadi terlalu banyak yang
 dipertaruhkan dan ini banyak karena memang saya tidak dedicated
 untuk kerjaan itu. kalau berat. mending tak bantuin saja,
 gratis :-) tapi jangan minta tanggung jawab macem-macem dari
 saya hi..hi..


Lah, Pak Adi ditanyai tentang cara menggunakan perintah ls, tentu
jadi terlihat mahal dan sayang sumber daya. ;-)

*sambil memancing salah satu anggota mailing list ini yang beberapa
hari lalu mencari rujukan tentang helpdesk, hehehe... bagaimana
dengan layanan helpdesk di lingkungan Linux?

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Jerman bisa, kita kapan?

2006-10-31 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/1/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jadi jangankan Windows yang banyak komponen duit ke LN, lha pakai Linux saja
 masih dihitung berapa yang lari di dalam dan berapa yagn lari di luar.

 Dasar orang Jerman pelit.


Ini seperti agak berkebalikan dengan Belanda:

* Keluarga Windows banyak digunakan (promosi edisi bahasa Belanda, MSN
laris manis, sampai salah satu penulis buku-buku Windows:
Gandasoebrata);
* distro Linux yang populer di toko: SuSE dan Mandrake/Mandriva.
Slackware muncul hanya pada acara klub Linux.

Ah, hanya perangkat lunak, kok! Begitu barangkali.
Untuk urusan bunga tulip, baru mereka gusar jika pasarnya dicaplok Jerman.

:-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Jerman bisa, kita kapan?

2006-10-30 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/30/06, Trias Adijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Debian emang paling ampuh dan  di Indonesia komunitas Debian spertinya
 lebih solid ini dilihat dari miror-nya yang sampe sekarang paling
 lengkap meskipun yang menggunakan engga kelihatan berapa banyak.
 herannya engga ada pernah kedengeran paling engga installfest ato
 konferensi. Dulu pernah mo coba nawari Debian buat migrasi tapi malah
 banyak pertanyaan dari User jadi ribet sendiri mending pake yang udah
 familiar dengan mereka aja deh hehe...

 engga hanya keras kepala aja, pengguna Debian Indonesia lebih seneng
 bikin mirror dan kerja sendiri2x.. :-)


Mungkin memang Debian kurang cocok untuk acara instalfest yang
tujuannya lebih ke arah, dalam sehari (atau kurang) Anda sudah
mendapat Linux siap-pakai. Biarlah para pendatang di Debian berkutat
dalam waktu yang lebih lama untuk sampai menyukai distro tsb. dan
tidak diekspos seperti halnya di sebuah instalfest.

Keras kepala juga sesekali ada baiknya, misalnya yang dilawan adalah
propaganda dengan artileri kapital bertumpuk. Siapa tahu juga dengan
mirror dalam negeri orang-orang Debian ingin sedikit membantu
menghemat devisa lebarpita yang sering dibicarakan tersebut. Jika
memang hanya bekerja sendiri, mengapa repot-repot menyediakan
mirror? Atau yang dimaksud bekerja bersama itu selalu menghasilkan
pemakai dalam jumlah banyak? Saya rasa bukan itu deh...

Ada yang menyebut Debian hendak mati akibat sejumlah pertikaian
internal akhir-akhir ini. Namun salah satu menyebut dengan lebih
santai: dengan beranggota 1400-an (atau lebih?) pengembang, wajar saja
sedang terjadi *turbulensi*.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Wordpress MU

2006-10-30 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/30/06, Kuncoro Wastuwibowo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sekali lagi, tolong donk. Barangsiapa punya info tentang webhosting di
 Indonesia yang bisa diinstali Wordpress MultiUser, mohon informasikan ke
 saya. Untuk skala kecil aja kok, bukan mau bikin saingannya Wordpress.com.

Ada baiknya disebutkan spesifikasi teknis yang diperlukan. Jika sama
seperti WP (PHP dan MySql), semua tempat hosting komersial rasanya
menyediakan.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Jerman bisa, kita kapan?

2006-10-28 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/29/06, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Full steam ahead for Linux in Munich

 http://www.heise.de/english/newsticker/news/80071

 Artikel yang menarik dan menantang =)


Bagian ini penting:

Nonetheless, Hoegner is skeptical that Munich will be able to serve as
a model for other cities considering migrating to Linux. [...]
politicians do not know enough about Open Source and are afraid of
making a mistake, Hoegner complains.

dan sebaliknya: jika para politisi lebih dulu yakin, para teknisi yang
agak khawatir.
;-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-27 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/27/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sebenarnya ada kok mas, Fair Use Policy, jadi kita boleh - boleh saja
 mengutip sebagian (tapi bukan seluruhnya -- kayak excerpt gitu lah) dari
 sebuah artikel atau buku, tapi harus memberitahukan siapa sumber yang kita
 kutip. Nah kalau di Indonesia sih engga tau ada atau tidak hukum yang
 seperti ini. Kalau tidak ada, ya kapan mau berkembangnya :P


Untuk Pedoman Umum seperti EYD -- menurut saya -- yang diperlukan
semuanya. Tanggung jika hanya diambil sepotong-potong. Lagipula, bahan
asalnya secara utuh kan keputusan pemerintah, jadi seharusnya milik
publik.

Tentang Fair Use Policy, saya kira sudah digunakan misalnya kita
menulis situs Web dan mengutip sebagian dari tulisan yang didapat dari
buku atau media massa. Sejauh ini baik-baik saja. :)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-23 Terurut Topik Ikhlasul Amal
On 10/22/06, ъєח [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Soalnya di buku yg saya beli ada kutipan Sanksi Pelanggaran pasal 444 UU No.
 7 1987 tentang Hak Cipta.

 Sudah gitu, masih ditambah dengan peringatan: Dilarang mengutip atau
 memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari
 Penerbit.

Prasangka baik: si penerbit main tambahkan saja ketentuan tersebut di
bagian depan buku, tidak peduli [sumber] materi di dalamnya.

Prasangka cenderung baik: ada bagian tertentu di buku tersebut yang
ditulis oleh mereka sendiri (pengarang, penerbit?).

Prasangka kurang baik: menakut-nakuti pembaca (hehehe...).

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-21 Terurut Topik Ikhlasul Amal
On 10/21/06, ъєח [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Buku EYD yg dimaksud judulnya apa? Saya punya Pedoman Umum Ejaan bahasa
 Indonesia yang Disempurnakan terbitan Grasindo. Kertasnya bukan kertas
 buram :)

Betul. Edisi terakhir sudah dilengkapi dengan keterangan, dicermatkan
pada Rapat Kerja Ke-30 Panitia Kerja Sama Kebahasaan di Tugu, 16--20
Desember 1990...

Saya beli terbitan Yrama Widya, Rp 3.000,00, jadi dapat versi kertas buram. ;-)

 BTW, kalo disalin ke website apa gak dianggap melanggar HAK CIPTA?

Menurut saya tidak, karena di buku Pedoman Umum... tersebut ditulis:

Disalin dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Pendidikan Nasional, RI.

Tidak ada keterangan apapun tentang hak cipta penerbit.

Selain itu, dokumen tersebut merupakan keputusan yang dikeluarkan oleh
pemerintah, jadi bebas disalin oleh publik. Hal serupa yang
menguntungkan dari Senarai Padanan Istilah untuk istilah teknologi
informasi yang dikeluarkan sebagai produk Inpres, sehingga materinya
tidak terikat hak cipta.

Seharusnya KBBI dapat dibuat seperti itu. Kalaupun produk berupa kamus
tetap berhak cipta penyusunnya, terdapat versi senarai yang
dikeluarkan sebagai produk pemerintah sehingga dapat digunakan oleh
publik secara bebas.

*hehehe... Diknas sudah puyeng dengan sekolah roboh dan ujian
nasional, urusan seperti ini prioritas rendah.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-20 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/20/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya agak patah-hati dg KBBI. Pengalaman dg INPRES 02, banyak yang masih
 berkeberatan kalau diletakkan secara bebas di Web.

Terus terang, saya juga agak pesimis, soalnya upaya untuk menurunkan
harga edisi cetak saja belum terlihat. Rp 225-an ribu untuk kamus
bahasa yang sedang perlu peminat termasuk mahal. Bahkan jika
dibandingkan dengan kamus-kamus manca negara semacam keluarga Oxford
atau Collins [1]. (Pak Budi komentar lagi: opo tumon?, hehehe...)

Padahal KBBI adalah proyek nasional (?) dengan cap Diknas, seharusnya
isi menjadi milik penduduk Indonesia.

[1] Perbandingan di Toko Gunung Agung Bandung.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-20 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/20/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Yang pertama: harus dibuat sendiri atau mendapatkan izin dari tim KBBI.
  Yang kedua: belum ada relawan yang bersedia mengetikkan dari edisi cetak.

 Misalkan dibantu teknologi, katakan OCR, apakah hasilnya tidak akan
 lebih cepat? Tentu saja masih dibutuhkan satu atau beberapa orang
 untuk operator dan koreksi.

Untuk buku EYD ada rencana seperti itu. Mudah-mudahan ketemu OCR yang
cukup andal membaca kertas buram buku EYD. ;-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/20/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 itulah. Kalau berbayar, ternyata yang di luar negeri lebih murah.
 (Opo tumon.)

Sekarang alasan kita jadi sama, Pak Budi: soalnya tempat hosting saya
berbayar dan saya merasa ongkos vs. layanan lebih enak di luar negeri.
Alasan lainnya: saya belum sempat membuat perbandingan yang memadai
antara dalam dan luar negeri.

 Ikutan ndompleng bandwidth dong. he he he.
 Kalau soal gratisan, saya nomor satu. Mata ini langsung ijo.
 hi hi hi.

Inginnya sih gratis atau dibayari (ya, siapa bersedia? hehehe...).
Cuma saya masih sering merasa tidak enak misalnya minta tambahan
layanan ini dan itu atau jika diminta ikut bantu-bantu oprek server
sedangkan kesempatan (dan kemampuan, hehehe...) saya sudah terbatas.

Lebih tegas hitung-hitungan bisnis saja: saya sudah bayar, jadi punya
hak untuk minta dilayani oleh penyedia tempat hosting.

Tapi benar, jika memang ada sponsor sejati, saya ikutan bermata ijo deh... ;-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Tata tertib (Re: [teknologia] Re: 2MB...)

2006-10-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/19/06, hendra - [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau gitu, intinya adalah bagaimana agar Indonesia ini bisa lebih
 memperkaya dari contentnya. Semua hal selain content (infrastruktur,
 dll) tetap penting, tapi jgn lupakan untuk memperkaya content.


Bung Hendra, sebaiknya balasan untuk Teknologia ditulis di bawah pesan
yang ditanggapi dan hapus bagian yang tidak penting. Demikian menurut
konsensus dan tata tertib di sini. :-)

Terima kasih.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/20/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Cari kamus Bahasa Indonesia juga sulit, atau panduan EYD :-).


Yang pertama: harus dibuat sendiri atau mendapatkan izin dari tim KBBI.
Yang kedua: belum ada relawan yang bersedia mengetikkan dari edisi cetak.

:(

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/20/06, muhammad panji [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kontaknya TIM kbbi dimana ya pak?

Menurut halaman pertama KBBI:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Penerbit: Balai Pustaka

 saya punya mimpi punya versi digital statistik Indonesia, kalau bisa
 per daerah, sumber utamanya tentunya data dari BPS dan BI.

Betul, tentang Indonesia, banyak yang masih diperlukan atau
diinginkan. Anggap saja ini tantangan bahwa masih banyak yang dapat
ditekuni di negeri kita.

Koneksi lambat dan mahal? Ingat bonus: nasi hangat, rendang pedas,
sate kambing, dan kopi tubruk... ;-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/20/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:

 btw. berapa persen penduduk yang sudah BUTUH Internet?
 Saya kalau lagi pulkam, nyaris tidak butuh komputer. Apalagi baca email. :-)
 Enakan ngobrol2, nongkrong, jalan2. hihihi.


Betul, itu karena *seorang Jepang sedang berlibur ke Indonesia*. Saya
juga ogah akses Internet jika sedang pulang kampung di Jember, lah
makanan melimpah, minuman meruah... (walaupun tetap bawa notebook
barangkali ada yang minta tolong SSH ke server di Bandung).

Sebaliknya juga: kisah nyata teman dari Bandung yang menjenguk
temannya di Delft. Rencana jalan-jalan menikmati pemandangan di Delft
(duh, pemandangan apa di tengah musim hujan dan angin kencang?) urung
begitu si tamu duduk di depan komputer. Gileee, kenceng amat! -- ya
iya, perbandingan dengan Jalan Ganesha yang sepoi-sepoi bau kotoran
burung.

Jangan lupa, Bas, 5--10 tahun mendatang, perlu dipersiapkan dari
sekarang. Telkom sudah pasang iklan koneksi (betul, baru iklan...) di
pedesaan, Speedy sudah sampai kabupaten, ... Setidaknya -- mengutip
pendapat Enda yang sedang dimusuhi Google -- harus duluan dapat
peringkat di Google. Makin tua, makin di atas. Begitu ujar beliau.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Rahasia Amerika Borong Nobel Sains

2006-10-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/18/06, Youppie Arliansyah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sistem penghargaan di masyarakat kita sepertinya lebih mengharapkan
 unsur terapan. Masyarakat kita lebih memberikan penghargaan terhadap
 seseorang ketika pengaruh orang tersebut lebih terasa bagi kelompok
 masyarakat kita. Contoh yang paling mudah, adalah penghargaan berupa
 kyai atau jagoan kampung. Dua penghargaan ini bertolak belakang, tapi
 memang dihargai oleh masyarakat.

Sampai batas-batas tertentu, menurut saya hal tersebut positif, dalam
arti tidak perlu dianggap sebagai kesalahan yang harus dihapus.
Banyak orang di Indonesia berpendapat bahwa kita sudah punya banyak
teori, namun sangat sedikit yang dipraktikkan. Dalam hal tersebut,
penghargaan yang bersifat aktivitas praktis di Indonesia seperti
Kalpataru, lebih membuat orang (terutama di sekitarnya) bersemangat,
walaupun barangkali belum menyentuh penyebab utama persoalan itu
sendiri.

Wajarlah: sebagian berusaha menekuni sisi yang lebih elementer, sisi
lainnya aktif bergerak pada penerapan. Kyai di tengah masyarakat tadi,
jika dia berada pada jalur yang benar, sangat mungkin lebih efektif
dalam memotivasi masyarakat dibanding pemikir sosial atau kyai lain
yang baru berbicara di tengah kerumunan penonton (bukan
masyarakatnya).

 Tapi memang masyarakat kita secara umum sepertinya lebih sulit
 menghargai hal-hal yang bersifat tidak langsung mengena pada diri
 mereka.
 Mengapa?

Lumrah saja: jika kita basah karena kehujanan, tentu sangat sedikit
yang berpikir bahwa angin telah mengumpulkan awan dan setelah melewati
jumlah tertentu menjadi hujan. Kita cukup menjawab praktis: saya
kehujanan.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/19/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 On 10/17/06, hendra - [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Gimana kalau kita balik. Jadi yg mengucapkan ini adalah orang luar
 negeri:
 
  Lah, yg namanya di depan internet, ya ingin cita rasa internasional
  dong. Kita kunjungi situs2 luar negeri, contohnya Jawa Pos, Kompas,
  Republika, dll.. :D

 Boleh banyak yg ndak suka detik.com (disain lah, ini lah itu lah), tapi buat
 yg di LN merupakan situs Indonesia yg sering diakses.  Bahkan ada situs
 asing, yg rajin menerjemahkan berita di detik.com ke bahasa Inggris.

Nah, sudah dijawab.

Teman-teman saya di Groningen, Belanda, dulu, punya acara rutin:
setiap malam Minggu menonton wayang orang atau Srimulat (?) dari
Indosiar. Saya belum tahu tempat hosting kedua acara tersebut, namun
jika di Indonesia, kita ajak saja banyak-banyak perantau di manca
negara melihat acara tersebut, sehingga pemakaian lebarpita dari dalam
negeri tersedot banyak ke luar dan kita surplus.

Saya juga beberapa kali menyarankan penyedia situs Web di dalam negeri
menyediakan informasi hal-hal yang di dalam negeri dianggap mudah
dicari, tapi menjadi berharga di luar negeri. Ada teman di fakultas
hukum di luar negeri perlu materi GBHN, tak ketemu juga dicari yang
lengkap di situs Web. Akhirnya terpaksa titip minta dibawakan dari
Indonesia, yang di sini beronggokan di lapak penjual buku bekas.

Konteks pernyataan saya sebelumnya memang untuk kita yang tinggal di
dalam negeri, Indonesia, dan memiliki keterbatasan belum sanggup
jalan-jalan ke New York, Rio, dan Tokyo... (... jangan sampai tua
sebelum waktunya, dendang Sheila Majid).

 Dulu katanya ada yg semangat bikin saingan detik.com dari sisi layout dsb,
 tapi koq ndak kedengaran lagi

Belum ketemu investor, barangkali ;-)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Rahasia Amerika Borong Nobel Sains

2006-10-17 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/18/06, Edo Caligula [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Artikel yg menarik:
 http://www.kompas.com/kompas-cetak/0610/18/utama/3040559.htm

 ..Anggota Komite Nobel Kimia, Anders Liljas, memberi penjelasan bahwa
 keputusan menganugerahi Kornberg Hadiah Nobel Kimia 2006 merupakan
 contoh dari apa yang yang ia sebut kelebihan AS dibandingkan dengan
 negara lainnya di dunia. Sebab, Kornberg bisa melakukan riset
 ilmiahnya selama satu dasawarsa tanpa didesak menerbitkan penemuannya
 sesegera mungkin.


Di Indonesia juga mungkin seperti itu. Tentu saja dalam kadar yang
berbeda: pelakunya harus berpuasa, mengurangi banyak keinginan, dan
berani melawan kelaziman. Apakah akan juga menghasilkan nobel?
Barangkali... misalnya nobel sastra atau perdamaian. Laboratorium
sosial kita masih memungkinkan menghasilkan gagasan cemerlang.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: 2MB unlimited 150 ribu / bulan

2006-10-16 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/16/06, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah betul itu!
 Kenapa Internet mahal, karena Internet itu dimata kita (saya juga) adalah
 google, yahoo, wikipedia, msn, cnn, etc.

 PAdahal detik.com, groups.or.id, jawapos.co.id itu internet juga.

Lah, namanya di depan Internet, ya ingin cita rasa internasional dong.
Masak orang lain sudah keliling dunia dengan pesawat jet, kami yang
belum punya kesempatan itu masih juga disindir hanya gara-gara ingin
mencicipi teknologi di Google atau berandai-andai dengan Yahoo!
Travel? :p

Jawa Pos, Kompas, atau Republika? Baca saja koran di meja ruang tamu
kantor, lebih nyaman dan tambah seru jika para komentator berkumpul.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Bank Mandiri Bermasalah?

2006-10-14 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/14/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tentu saja mereka tidak akan menceritakan masalahnya :D
 Yang saya ingin tahu justru cerita dari bawah (kalau ada).

 -- budi


Di Google hanya muncul hasil pencarian dari Jakarta Post,

Customers of state Bank Mandiri became unwilling members of a
cashless society on ... experienced an error that disrupted ATM and
bank services nationwide.

Selanjutnya, URL Jakarta Post yang benar-benar parah: yang muncul
malah artikel lain dan cache Google pun berhasil mereka tipu. Hebat!

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: bisa gak sih 1 parabola untuk 2 siaran berbeda?

2006-07-20 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 7/20/06, The_Eye_In_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kalau kedua siaran televisi itu ada di satellite yang sama dan punya
 polarisasi yang sama ya tinggal kabelnya di-split ke dua receiver berbeda.


Jika tidak salah, cara ini yang mulai ramai di pedesaan. Waktu saya
mudik beberapa hari lalu, di kampung saya sedang marak dan dikelola
secara profesional: ada tagihan berdasarkan kanal yang dipilih,
layanan konsumen, sampai dengan pembangunan infrastruktur.

Seperti halnya era interkom dulu, sekarang ada pembangunan jalur kabel
ke mana-mana. Termasuk yang membuat saya heran: kabel-kabel tersebut
dengan bebas dibentangkan di atas jalan umum. Jika musim layang-layang
tiba, televisi kabel tersebut sering terganggu: benang-benang yang
dilumuri serpihan kaca tersebut memangsa kabel.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Internet Di Indonesia mau kemana ?

2006-06-07 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 6/7/06, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:

  4. Kontent spt apa yang bisa membuat orang banyak menggunakan internet  yang
  pada akhirnya  bisa menurunkan harga internet.

 Portal gabungan antara Gmail, Friendster, Blogspot dan Kaskus yang
 ukurannya masif dan scale utk 240 juta orang Indonesia yg dihost di
 Indonesia sendiri, sehingga konsumsi bw Int'l akan turun dan orang gak
 perlu akses Internet ke luar. O ya, juga harus ada VoIP yg bisa dipake
 nelpon gratis ke semua provider GSM/CDMA dari PC atau PDA.


Apa benar lebarpita internasional ini begitu signifikan dalam urusan
ongkos Internet di Indonesia?

Bukan saya tidak percaya, namun -- agak melankolis -- kalau akses
Internasional masih juga disumbat-sumbat, alangkah malangnya nasib
orang-orang seperti saya yang ke luar negeri tidak punya modal, mau
menikmati sedikit dugem akses internasional ikut sulit juga...

Hehehe... kami tidak berangkat ke Silicon Valley, Mumbay, atau
Shanghai, jadi berilah kami sedikit cita rasa lewat Internet!

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITB

2006-05-21 Terurut Topik Ikhlasul Amal


On 5/21/06, Widi Pradnyana [EMAIL PROTECTED] wrote:


sebenarnya di indonesia sudah banyak sekali yang bekerja keras,
tapi yang menghormati kerja-kerasnya masih lebih banyak di barat,
so, they move there



Kalau begitu: kita saja yang mulai menghormati kerja keras, asyik kan?
Lagipula, dikotomi Barat dan sini sebenarnya sudah mulai mencair
akhir-akhir ini.

--
amal
X-Google-Language: INDONESIAN,ASCII-7-bit
Received: by 10.54.63.19 with SMTP id l19mr163846wra;
   Sun, 21 May 2006 00:33:31 -0700 (PDT)
Return-Path: [EMAIL PROTECTED]
Received: from nf-out-0910.google.com (nf-out-0910.google.com [64.233.182.190])
   by mx.googlegroups.com with ESMTP id v11si596607cwb.2006.05.21.00.33.30;
   Sun, 21 May 2006 00:33:31 -0700 (PDT)
Received-SPF: pass (googlegroups.com: domain of [EMAIL PROTECTED] designates 
64.233.182.190 as permitted sender)
DomainKey-Status: good (test mode)
Received: by nf-out-0910.google.com with SMTP id c31so267966nfb
   for teknologia@googlegroups.com; Sun, 21 May 2006 00:33:29 -0700 (PDT)
DomainKey-Signature: a=rsa-sha1; q=dns; c=nofws;
   s¾ta; d=gmail.com;
   
h=received:message-id:date:from:to:subject:in-reply-to:mime-version:content-type:content-transfer-encoding:content-disposition:references;
   
b=J1ymkStt97nYY56dS0o0L2dq/RQXV4nu9/pHvOqPthOESiKA5dZA+86K/G39T2rAGfcpDiEuHk+LW/70sNzEARoud9EB10zq7f5Ag1lSre8H9kMRJuxAm5UtbiXhDdk0JZYwXBO12oIH8/nv0KHLQT2OOTXDo2Sn91f6SYokVKsReceived:
 by 10.49.87.3 with SMTP id p3mr2765843nfl;
   Sun, 21 May 2006 00:33:29 -0700 (PDT)
Received: by 10.49.68.4 with HTTP; Sun, 21 May 2006 00:33:29 -0700 (PDT)
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
Date: Sun, 21 May 2006 14:33:29 +0700
From: Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia@googlegroups.com
Subject: Re: [teknologia] Re: Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITB
In-Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Mime-Version: 1.0
Content-Type: text/plain
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
References: [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]

On 5/21/06, Widi Pradnyana [EMAIL PROTECTED] wrote:


sebenarnya di indonesia sudah banyak sekali yang bekerja keras,
tapi yang menghormati kerja-kerasnya masih lebih banyak di barat,
so, they move there



Kalau begitu: kita saja yang mulai menghormati kerja keras, asyik kan?
Lagipula, dikotomi Barat dan sini sebenarnya sudah mulai mencair
akhir-akhir ini.

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Ada apa dengan format isi email di Gmail?

2006-05-21 Terurut Topik Ikhlasul Amal

Email yang datang dari Teknologia sebagian dalam bentuk acak-acakan:
pesan dan sebagian isi tajuk (header) ditulis ulang, menjadi dua
kali. Jika dilihat asilnya (lewat menu show original) tambah runyam
lagi, campur aduk antara format HTML dan teks. Dugaan saya: ada
masalah dengan pengodean format HTML untuk email dengan format teks
biasa.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Ada apa dengan format isi email di Gmail?

2006-05-21 Terurut Topik Ikhlasul Amal


On 5/22/06, Anthony Fajri [EMAIL PROTECTED] wrote:


kalo format rich text  pasti ada  'yang disembunyikan dari pembacanya' (di
body email, bukan di header email). nah, kalo sekarang, yang 'disembunyikan
dari pembacanya' terbaca oleh pembaca. jadi keliatan kalo formatnya kacau.
cmiiw.



Setahu saya, klien email yang bertanggung jawab memang tetap
menyediakan email dalam format teks biasa (biasanya plain ASCII)
sekalipun si pengirim menggunakan HTML untuk email. Sebagai contoh:
Yahoo! Mail termasuk yang bertanggung jawab, karena terlihat jelas
email dari Yahoo! Mail di Mutt terbagi dua, dalam bentuk asli HTML itu
dan format teks biasa. Hotmail termasuk yang menyebabkan masalah
karena hanya menyediakan HTML sehingga sering gagal dibaca oleh
pembaca email yang tidak mendukung HTML atau di arsip mailing list.

Betul. Dugaan saya seperti penjelasan Fajri di atas: penanganan Gmail
untuk email berformat HTML kurang bagus.

--
amal
X-Google-Language: INDONESIAN,ASCII-7-bit
Received: by 10.54.73.16 with SMTP id v16mr179901wra;
   Sun, 21 May 2006 19:24:34 -0700 (PDT)
Return-Path: [EMAIL PROTECTED]
Received: from nf-out-0910.google.com (nf-out-0910.google.com [64.233.182.190])
   by mx.googlegroups.com with ESMTP id v11si816272cwb.2006.05.21.19.24.33;
   Sun, 21 May 2006 19:24:34 -0700 (PDT)
Received-SPF: pass (googlegroups.com: domain of [EMAIL PROTECTED] designates 
64.233.182.190 as permitted sender)
DomainKey-Status: good (test mode)
Received: by nf-out-0910.google.com with SMTP id x37so776503nfc
   for teknologia@googlegroups.com; Sun, 21 May 2006 19:24:32 -0700 (PDT)
DomainKey-Signature: a=rsa-sha1; q=dns; c=nofws;
   s¾ta; d=gmail.com;
   
h=received:message-id:date:from:to:subject:in-reply-to:mime-version:content-type:content-transfer-encoding:content-disposition:references;
   
b=kVZtQqBb2mxjmS+Caz76QWg5TqG8A9ewb3xlu4iE+QXaMHZ4F1lojnYKhpNKjQW3TinOggTV1yp3t7gb4psRl6y8UhQi9xhiOTyTuR4ixs4UrBo9QUnpnWMsOOxWc989zlQMtJESaODRRVfpupG9ZLGkJug/7kihlEWUIWBWdX4Received:
 by 10.48.225.3 with SMTP id x3mr3336005nfg;
   Sun, 21 May 2006 19:23:58 -0700 (PDT)
Received: by 10.49.68.4 with HTTP; Sun, 21 May 2006 19:24:32 -0700 (PDT)
Message-ID: [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 22 May 2006 09:24:32 +0700
From: Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia@googlegroups.com
Subject: Re: [teknologia] Re: Ada apa dengan format isi email di Gmail?
In-Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Mime-Version: 1.0
Content-Type: text/plain
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
References: [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]

On 5/22/06, Anthony Fajri [EMAIL PROTECTED] wrote:


kalo format rich text  pasti ada  'yang disembunyikan dari pembacanya' (di
body email, bukan di header email). nah, kalo sekarang, yang 'disembunyikan
dari pembacanya' terbaca oleh pembaca. jadi keliatan kalo formatnya kacau.
cmiiw.



Setahu saya, klien email yang bertanggung jawab memang tetap
menyediakan email dalam format teks biasa (biasanya plain ASCII)
sekalipun si pengirim menggunakan HTML untuk email. Sebagai contoh:
Yahoo! Mail termasuk yang bertanggung jawab, karena terlihat jelas
email dari Yahoo! Mail di Mutt terbagi dua, dalam bentuk asli HTML itu
dan format teks biasa. Hotmail termasuk yang menyebabkan masalah
karena hanya menyediakan HTML sehingga sering gagal dibaca oleh
pembaca email yang tidak mendukung HTML atau di arsip mailing list.

Betul. Dugaan saya seperti penjelasan Fajri di atas: penanganan Gmail
untuk email berformat HTML kurang bagus.

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITB

2006-05-21 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 5/21/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 dari hasil analisanya, kalau dijalankan oleh enterpreneur Asia/AS ,
 hasil profit pershnya umumnya dikembalikan lagi ke publik dalam bentuk
 startups/investments IT lagi, sementara enterpreneur Eropa, cenderung
 kalau sudah sukses hidup foya2  jadi duitnya gak balik lagi ke publik.

 Oh ya, maksud Asia disini  jelas kan siapa ... he he he :))

Hehehe... negara kita punya dua wajah (bukan sesuatu yang mengherankan
juga, dasamuka sudah menjadi bagian dari dunia perwayangan ;) ):

- fans kerja keras ingin seperti kebangkitan Asia lainnya;
- sedangkan fans hura-hura, justru mengimpikan foya-foya seperti
gambaran film Barat itu tuh...

* Bukan, ini bukan kesimpulan atau tudingan. Hanya pengamatan sesaat...

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: sekolah di rumah

2006-05-20 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 5/20/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 sama seperti pesantren, kalau pesantrenya mempunyai visi/dimiliki oleh
 yg bervisi dan berpengalaman/memiliki pengajar yang mempunya expertise
 dibidang tertentu, nantinya disitu malah bisa muncul lapangan pekerjaan
 baru. Mereka yg ciptakan lapangan pekerjaan.

Bisa sih...

Agar tidak disalahpahami juga, pernyataan saya sebelumnya bahwa,
belum terdengar yang berkarir di dunia TI semata-mata dalam konteks
di sini mailing list Teknologia yang banyak membicarakan teknologi
informasi. Sama sekali bukan mengindikasikan bahwa ada persoalan
dengan kondisi tersebut.

Nanti dikira saya tidak puas atau meremehkan hasil pesantren. Bukan! :)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Persamaan Helmholtz pecah di Tangan Dosen ITB

2006-05-20 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 5/20/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 yang paling mengena buat saya adalah bagian akhir artikel tersebut ,
 kayaknya obsesi engineer2 hitek indonesia di pusat riset dunia sama  ya
 dimana2.


Maksudnya bagian India itu? ;)
Asal jangan memindahkan perasaan minderwaardig sebagian dari kita
dari Barat ke India/Cina. :)

Apa tidak bisa kita cukup yakin bahwa kita perlu bekerja keras untuk
memperbaiki negara kita tanpa terlalu membanding-bandingkan dengan
negara lain?

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: sekolah di rumah

2006-05-20 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 5/19/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 tergantung yang ngajar.

 di negara lain banyak lulusan pesantren (gak hanya pesantren islam
 saja) yang jadi engineer IT , maklum yang bikin pesantrenya juga mantan
 orang Sun Microsystems :))

 -mcp


Sayang saya sebutkan di atas untuk kondisi di Indonesia lho... hehehe... :)

Betul. Kalau soal tergantung sih, memang banyak faktor, termasuk
kondisi lapangan pekerjaan juga (alumni Pondok Pesantren di tempat
yang jauh dari perkotaan tentu lebih realistis bekerja di sektor
pertanian/peternakan).

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: sekolah di rumah

2006-05-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 5/19/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Untuk keperluan di Indonesia, homeschooling masih sekedar semacam
 ekstrakurikuler saja. Yang diakui secara legal adalah pendidikan
 formal (SD, SMP, dst). Akan tetapi, saya pernah mendengar kalau dulu
 ada anak bandung yang tidak disekolahkan di sekolah formal saat SD dan
 SMP (atau hingga SMA?). Apakah ini benar? Tahun 96 masuk Elektro ITB
 (hanya beberapa bulan, lalu keluar dan sekolah di jepang).


Kontak Diknas terdekat untuk ikut ujian persamaan.

Pondok pesantren tradisional juga banyak yang tidak peduli sistem
pendidikan formal dan menurut saya cukup baik membekali alumninya
untuk berjuang hidup. Tentu saja, belum terdengar yang terus berkarir
di lingkungan TI.

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Sharing tentang Programming Competition

2006-05-16 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 5/16/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Sebenarnya saya pingin tau.. misalkan Alan Turing ikutan kompetisi kayak
 ginian, apa dia bisa menang? Masalahnya ada pada waktu sih.. sempit sekali.
 Kalau real world problem kan bisa di solve dengan waktu yang manusiawi
 CMIIW.

Coba lihat perjalanan karir penyanyi atau musisi:
- ada yang menjadi sohor lewat festival (dulu Harvey Maleiholo sampai
dapat predikat penyanyi festival);
- ada yang bakatnya ditemukan oleh produser;
- ada yang berkesenian lewat petualangan dari panggung ke panggung
(artis Kyai Kanjeng dan seniman pentas jalanan misalnya);
- tidak kurang juga yang berkarir dalam sunyi jauh dari hiruk-pikuk
industri massal musik seperti para jago gitar;
- ... dan lain-lain masih banyak.

Jadi tidak menjadi masalah jika Alan Turing gagal dalam kompetisi
seperti ini, seperti halnya setiap pemrogram punya jalan masing-masing
untuk menikmati dunianya. :)

-- 
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: TopCoder Open 2006 - Winners

2006-05-07 Terurut Topik Ikhlasul Amal


On 5/7/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote:


Buat yang belum tahu, TopCoder itu bukan usual yadda yadda programming
competition. In Fact, All Google Code Jam itu memakai TopCoder punya
programming contest engine. Jadi boleh dibilang TopCoder Open 2006
kali ini harusnya lebih bergengsi daripada any Google Code Jam (in
terms of the toughness). Tapi entah kenapa Google Code Jam terlihat
lebih menarik/populer.



Retorika: Apa sih yang dijual Google dan tidak laku?
Tinggal bungkus, beri jimat o-dobel seperti kata Kuncoro
Wastuwibowo, ajip-ajip deh!

Selamat buat Sindu!

--
amal


[teknologia] Re: Tanya Kenapa? eh Tanya Siapa?

2006-05-05 Terurut Topik Ikhlasul Amal


On 5/5/06, fade2blac [EMAIL PROTECTED] wrote:


Ini mungkin sudah lama diperkirakan oleh Google. Coba bayangkan jika
search di google hasilnya adalah penuh dengan artikel blog dan karena
kemampuan SEO, bisa muncul depanan. Search engine google bisa mati.


Justru ini tantangan agar pembuat situs Web selain blog lebih baik
lagi dalam hal peduli terhadap semantik HTML. Lebih-lebih di
Indonesia, yang masih banyak
asal-ukuran-huruf-lebih-besar-dan-badan-tambun terus
dijadikan/dianggap judul.

Sedang bagi penulis blog alangkah baiknya (Karma: +9?) jika bersedia
berpayah-payah menyediakan taut ke rujukan. Jadi tidak sekadar,
seingat saya, di trik optimasi Ruby pernah disebutkan..., yang
kemungkinan membuat pengunjung kecewa karena tidak ada taut memadai.

Kembali tentang keluhan Idban, barangkali lebih baik kembali
menggunakan Google Search? :)

--
amal


[teknologia] Re: Google vs Yahoo

2006-04-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/19/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 sebenarnya ini cuman momentum sesaat saja.

Ups, hati-hati dengan term sesaat...
Sudah diperiksa sekian persen kebenarannya? ;-)

 Google Calendar dan Google Finance sebenarnya tidak ada apa apanya
 dibanding Yahoo Calendar dan Yahoo Finance dari sisi fundamental dan
 features.

Saya pemakai Yahoo! Calendar serius sebelum punya Palm III dan baru
hari ini mencoba Google Calendar: menurut saya Google Calendar lebih
kaya fiturnya dan antarmuka yang disediakan lebih mudah dibanding
Yahoo! Calendar (memang sih, ini akibat perkembangan teknologi
JavaScript lagi).

Sedangkan tentang Google Finance: sekalipun saya tidak mengerti blas
tentang dunia finansial, asyik juga main-main grafik di sana. Saya
bayangkan seperti sedang main-main plot grafik waktu praktikum fisika
dasar dulu.

Kecuali Yahoo! memang sedang merombak groupware mereka
besar-besaran. Saya tunggu renovasi Yahoo! Mail saja sampai hari ini
belum kebagian. :(

Yang membuat saya masih betah main-main di Yahoo! saat ini adalah Y!
360 dan Flickr. Ternyata memotret mengasyikkan juga. ;)

--
amal


[teknologia] Re: Atmel di Bandung?

2006-04-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal
On 4/16/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ceritanya sekarang adalah bagaiman kita bisa mensuply
 kebutuhan  engineer di luar negeri dulu (titip engineers di sana).
 Ada permintaah 200 electronic engineers (untuk design IC,
 circuits, etc.) di Intel di Malaysia. (Penang dan Cyberjaya.)


Hehehe... ekspor memang menggiurkan dengan resiko justru kekurangan
untuk keperluan domestik. Seperti halnya kita menggebu dengan ekspor
gas, sekarang pas diperlukan untuk pasokan pupuk dalam negeri, tidak
cukup. Di beberapa tempat kondisi yang sama terjadi pada sumber daya
alam: ikan yang bagus sudah diraup untuk ekspor, sisa di pasar lokal
kualitas kedua. Seingat saya, kondisi seperti ini juga terjadi di
Rumania sebelum Nicolae Ceauşescu tumbang.

Saya sendiri mendukung liberalisasi dalam hal tenaga kerja
berketrampilan (skilled labor). Silakan saja pemain badminton kita
bertebaran di negara orang, yang penting perjanjian kontrak dengan
PBSI dibuat yang benar dan ditaati.

--
amal


[teknologia] Re: Google vs Yahoo

2006-04-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/19/06, Andry [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Khusus Yahoo vs Google, itu lucu juga,
 Yahoo sudah punya Calendar sejak jaman dahulu kala. Tapi kok rasanya gaung
 Google Calendar terasa lebih kena ya? Yahoo yang kalah branding?


Yahoo! terlalu konservatif untuk Web 2.0 yang lebih liberal.

Mengapa di abad XX dulu Calendar Yahoo! (misalnya) tidak heboh juga,
padahal sendirian? Hiruk-pikuk Web belum dimulai. Web baru seperti
pasar subuh: orang yang datang memang berkepentingan dengan dagangan
di sana; sekarang ini Web sudah seperti pasar malam: selain mereka
yang terlibat perdagangan, pengunjung yang buang-buang duit (baca:
gaya hidup, kata Jay) atau sekadar cari angin segar juga banyak.

--
amal


[teknologia] Re: Windows XP Anda Adakah Telah Dikemas kini?

2006-04-12 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Cari Ikon My Computer di atas Desktop atau pada butang Start. Dengan
 Klik butang kanan tetikus

 My Computer - Properties.

 Rujuk penyataan Windows XP pada System: yang akan dituruti sama ada
 Home atau Pro dan kemudian jenis SP.


Pakcik, Windows XP berbahasa Indonesia sudah tersedia di gerai-gerai
negeri kami. Pengguna macam awak bukan menyebut memuat turun,
melainkan mengunduh SP2. Sedangkan tentang kemas kini, lebih akrab
di telinga kami disebut pemutakhiran sekalipun banyak pengguna baik
di pejabat ataupun di rumah menyebut dengan update.

--
amal


[teknologia] Re: Informasi harga domain .id

2006-04-09 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/8/06, Andriansah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear all

  Bisa kasih tau link resmi mengenai harga domain .ID?

  di register.net.id tidak ada informasi mengenai harganya, kalo dulu waktu
 di idnic.net.id ada informasi harganya.
 Apa masih sama? atau sudah berubah? sebenanrnya saya butuh untuk pelengkap
 dalam proposal.


Dari salah satu halaman di register.net.id:

Pertanyaan: Berapa biaya perpanjangan domain ?
Jawaban: Untuk masalah perpanjangan domain .id sampai saat ini kami
belum bisa menentukan karena menunggu terbentuknya Lembaga
Independen yang akan segera dibentuk. Dan Lembaga Independen
tersebutlah yang nantinya akan mengeluarkan segala peraturannya.

Tunggu lembaga independen, hehehe...

--
amal


[teknologia] Re: archive artikel notebook hilang di istana?

2006-04-06 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/6/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Seingat saya berita ini juga ada di Detikinet.com. Saya gunakan search
 engine yang ada di sana. Juga tidak ketemu. Wah, ternyata payah mesin
 pencarinya.

Banyak alat bantu pencarian yang berbasis situs tertentu malah
mengecewakan hasilnya. Bukan hanya media di Indonesia, mencari entri
di Yahoo! Groups pun repot. Akhirnya untuk topik di mailing list
sering saya cari dulu di arsip Maildir saya (via Mutt atau grep),
diperiksa tanggalnya dan baru buka arsip ybs. di Yahoo! Groups.
Padahal Yahoo! lho.

 Apakah masalah ini disebabkan oleh digunakannya dynamic content di
 situs yang menyediakan berita? Atau ada ide lain?

Kalau untuk situs berita di Indonesia memang ada kemungkinan seperti:

1) belum ada permalink (jadi sulit mendapatkan taut permanen);
2) fasilitas pencarian yang disediakan belum membantu banyak.

 Apakah lain kali saya harus menyimpan setiap berita yang mungkin saya
 butuhkan di kemudian hari? (Ada beberapa ide seperti misalnya saya
 simpan di del.icio.us saya, tapi saya ingin tahu yang dilakukan oleh
 rekan-rekan sekalian.)

Alternatif lain: memanfaatkan My Web Yahoo! yang menyediakan fasilitas
penyimpanan salinan halaman Web situs yang disimpan. Resikonya memang
pada pemakaian salinan tersebut sebagai rujukan, boleh jadi si pemilik
situs keberatan dengan adanya salinan di tempat lain. Paling dapat
diantisipasi dengan cara hanya disebutkan dimuat pada media bla-bla
pada tanggal sekian diikuti oleh kutipan (blockquote).

Konon Adobe juga meluncurkan produk untuk menyimpan sebuah laman Web
utuh menjadi PDF, seharusnya lebih mudah dan cemangking
(portable).

--
amal


[teknologia] Re: Kamus Bahasa Melayu?

2006-04-05 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/5/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 On 4/3/06, atrinia [EMAIL PROTECTED] wrote:

   http://www.dbp.gov.my/lamandbp/main.php

 Kok gak bisa dibuka?

 -- budi


Laporan: kemarin dan hari ini saya buka dari Jalan Tubagus Ismail,
Bandung, berhasil. PJI kita sama kan, Pak?

--
amal


[teknologia] Re: Kamus Bahasa Melayu?

2006-04-05 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/3/06, atrinia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kapan ya pemerintah kita menyediakan kamus online semacam ini?

  atr

gaul
Hareee gini nunggu pemerintah???
/gaul

Jika bisa kita kerjakan, sebaiknya dimulai saja. Sayangnya yang sulit
menurut saya adalah lisensi entri di KBBI. Padahal kamus tersebut
dibiayai atas projek nasional (CMMIW), seharusnya materi di dalamnya
tersedia dengan lisensi yang mudah disebarluaskan lagi oleh publik.

--
amal


[teknologia] Re: Kamus Bahasa Melayu?

2006-04-04 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/3/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya lagi nyari apa ada kamus Bahasa Melayu (High Malay)
 yang bisa diakses secara online?
 Soalnya anak saya nanyain ... apa bahasa melayunya dari
 karakteristik? Welah ...


 -- budi


Saya ikut terperanjat: ternyata karakteristik (dan karakter juga)
tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Ketiga (2002).

Jika dilihat di Wikipedia Malaysia lewat Google, ada tiga empat laman
yang berisi karakteristik:
http://www.google.com/search?q=site%3Ams.wikipedia.org+karakteristik

Bagaimana dengan berciri atau bertanda?
Menurut KBBI, berciri: bertanda (bersifat dsb) yang khas.

--
amal


[teknologia] Re: Sekolah ala ABG India

2006-02-21 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/21/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jadi mas Dicky tertipu dengan pilem India alias boliwud , jadi itu
 cuman ada filem saja mas DIcky, kalaupun ada yg agak 'seronok' katanya
 sich hanya ada di Bombay , di banglore saya lihat jarang banget ada
 perempuan yang pake jeans , malah kalo muslimnya masih strict banget ,
 masih pake CADAR yang kelihatanya matanya saja (seperti di negara
 arab).


Begitulah film, menyodorkan stereotip:
- Amerika Serikat (dan barangkali dunia ya?) seperti digambarkan Hollywood,
- Amsterdam identik dengan etalase distrik merah,
- dan Jakarta, apakah sudah seperti Jakarta Underground dan liputan
malam tv swasta?

Ditambah dengan sampling statistik, nikmat deh.

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: SBY

2006-02-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/19/06, Radia Latief [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya setuju dan terus mempelajari penggunaan bahasa yang benar, seperti
 mengubah daripada merubah, citra daripada image (apalagi imej),
 standardisasi daripada standarisasi, dan sebagainya, selama bahasa Indonesia
 yang digunakan tidak lebih asing daripada istilah-istilah yang sudah biasa
 didengar.


[dst. dihapus]

di luar topik
Gatal juga saya ingin merespon, karena beberapa hal yang dipertanyakan
itu sebenarnya sudah berulang-ulang muncul dalam persoalan seperti
ini.

Namun nanti malah dianggap terlalu jauh melenceng dari tema Teknologia lagi.

Sampai jumpa di mailing list EYD... (dan sampai hari ini saya belum
ketemu dengan mailing list tentang bahasa Indonesia yang sekaligus
menerapkan aturan itu dalam email sehari-hari.
/di luar topik

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: microsoft's local.live.com vs google's maps.google.com

2006-02-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/18/06, Gempur SR [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jangan cari Citra Satellit wiliayah Indonesia di web bakosurtanal
 carilah di web NOAA atau JPL NASA, jauh lebih mudah dan murah

Biarlah Bakosurtanal bergerak di daerah yang menjadi kekuasaannya
dan kalau kita hendak bermain di sisi teknis cari saja solusi yang
lebih membawa manfaat bagi banyak orang. ;)

Liberalisasi? Sekalipun saya agak berhati-hati juga dengan neo-liberalisasi.

 Untuk melakukan Foto Udara di wilayah Indonesia harus se-izin TNI AU,
 Menteri dll
 Sementara dengan Citra Satellit hanya perlu 'sedikit' biaya tanpa harus izin
 bla ...bla...

Ini manfaat investor yang berwawasan teknologi. Jika ada perusahaan
besar (dan barangkali perlu punya kedekatan personal juga dengan
kalangan atas) pasang kuda-kuda, urusan izin bla-bla itu cukup
dilakukan oleh satu pihak dan setelah itu hasilnya dapat dinikmati
banyak kalangan. Seperti zaman TPI muncul dulu: rasanya saat itu
hampir mustahil mendirikan televisi swasta, tapi karena pendiri TPI
punya kuasa yang hampir tak-terbantah, ya bisa gol juga.

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] [OOT] EYD? (Re: SBY)

2006-02-17 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/18/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hanya ingin mengingatkan saja...

 Please ini mah euy... bukan milis cara berbahasa Indonesia yang baik dan
 benar ala EYD yang berbeda - beda aliran, tapi milis teknologia yang
 seharusnya memang membahas tentang teknologi. Kalaupun OOT, ya bikin tag OOT
 dengan topik baru.

Oke, terima kasih.
Saya juga tidak akan bersikukuh memaksakan pembahasan tentang EYD di
sini. Jika dilihat di ulir diskusi sebelumnya, kebetulan Benny
menyinggung tentang merubah dan IMW mengomentari. Saya jadi
tergelitik melihat rujukan di buku EYD dan KBBI. Kebetulan berikutnya,
penjelasan IMW saya anggap berbeda dengan pemahaman saya dari buku
tersebut.

Saya kira sudah menjadi kebiasaan kita jika ada sesuatu yang tidak
cocok dengan rujukan terus kita ingin mempertanyakan atau mengoreksi.
Tidak ada tendensi untuk melanjutkan respon IMW berikutnya karena bagi
saya sudah menjadi lebih jelas.

 Soalnya kalau dilihat dari topik awal sudah menyimpang jauh loh.


Menurut saya, sudut pandang yang dilihat Benny tentang pemakaian
bahasa dalam sebuah situs masih relevan, kecuali jika memang kita
hanya membatasi pembicaraan pada urusan dapur teknis. Inovasi Steve
Jobs dengan memberi nama komputer Apple dan bukan RadioShack juga
ada faktor bahasa, kan?

Sila kembali pada topik teknis situs Web tersebut.

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: The World is Flat: Family Name

2006-02-17 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/17/06, Afandy Abdul Ghoni [EMAIL PROTECTED] wrote:


 On 2/12/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Yap memang gak usah diambil pusing banget-banget. Masih banyak
  permasalahan di dunia yang harus dipecahkan. Lha wong, pergi ke LN aja
  masih mimpi. Sekarang mending fokus bagaimana bisa keluar dari ITB
  hidup-hidup dulu. Setiap orang unik, jadi penamaan itu gak
  ngaruh-ngaruh banget. Tapi nama bisa jadi kayak MAC address juga kali
  ya.

  Ga sepakat  kalo nama  bisa  dijadikan  MAC  address,  soalnya  teman
 kuliah saya ada dua orang dengan nama yang sama, Zainul Arifin. Kalo jadi
 IP sih saya sepakat.


kelakar
Sebenarnya yang tidak saya sepakati dari dulu adalah ambisi Zaki
untuk keluar dari ITB hidup-hidup. Kalau hanya ingin keluar dari ITB
hidup-hidup, cari saja pintu gerbang di Ganesha, terus pilih salah
satu angkutan kota.

Beres, kan?

/kelakar

ITB, ada apa denganmu? -- modifikasi dari lagu Peterpan.

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: SBY

2006-02-16 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/17/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dalam diskusi EYD ada 2 aliran yang memakai merubah dan mengubah (mirip
 dengan penerjemah atau penterjemah).   Mungkin yang menulis memiliki alirah
 merubah bukan mengubah. Di mailing list bahtera seingat saya ini sempat
 didiskusikan panjang.

Saya periksa di KBBI, memang ada bagian

rubah (2) - ubah

tapi menurut saya, tolong deh, sebaiknya ikuti aturan bahwa kata dasar
untuk mengubah, perubahan, dst. adalah ubah. Kesalahan yang
terjadi selama ini dengan merubah terlalu fatal untuk ditolerir dan
biasanya hanya permakluman untuk kemalasan kembali ke aturan yang
benar.

*) saya ikut Bahtera namun diskusi ubah dan rubah tidak tersimpan
di arsip Mutt saya dan pencarian untuk arsip Yahoogroups susah.

  Begitu juga penulisan kata Anda tanpa didahului huruf kapital.

  Saya kurang ingat pada kasus mana kesalahan di atas muncul. Tetapi
 penulisan Anda bisa menggunakan huruf besar, dan bisa menggunakan huruf
 kecil.  Tergantung pada posisi apa (sebagai panggilan atau tidak).  Di buku
 kesalahan EYD ada bab tentang ini.

Betul, tapi kelihatannya susah mencari penggunaan anda yang tidak
dipakai untuk memanggil.

Menurut Pedoman Umum EYD, bagian Pemakaian Huruf Kapital (item no. 15):

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

(tidak ada penjelasan tambahan)

Menurut KBBI Edisi Ketiga:

Anda (pron) sapaan untuk orang yang diajak berbicara...

item Anda ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan yang ditulis
dengan huruf kecil dalam bentuk terikat seperti ayahanda,
ibunda.

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: The World is Flat: Family Name

2006-02-16 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/14/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 hehe soal family name, memang orang luar sulit mengerti napa kok orang indo
 gak punya. waktu saya 'jalan2' ke sejumlah negara teluk (arab) setiap bagian
 imigrasi airport selalu ngeluh: indunusi mushkilah, mafi ismul ab (orang
 indonesia, gak punya nama keluarga ).


Apa orang Arab sendiri punya nama keluarga?
Setahu saya, mereka menggunakan bin Fulan yang mengacu ke bapaknya,
seperti Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab. Atau sekarang sudah
ganti ke bin keluarga seperti Ossama bin Laden?

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Usaha hosting: textdrive

2006-02-16 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/15/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ada lagi hosting yg nawarin Ruby on Rails, Dreamhost, nah kalo ini
 William Pramana yg pake setahu saya, tapi kayaknya dia gak di milis
 ini.


Saya juga pelanggan DreamHost. Selain faktor kapasitas (ukuran ruang
penyimpanan dan lebar pita koneksi), tersedia akun shell (Debian!),
kelengkapan modul (RoR, sqlite misalnya), dan faktor dukungan teknis.

*tolong jangan dianggap promosi, kalau ada yang mau sewa layanan di
sana saya dijadikan referral saja deh, lumayan dapat poin yang
meringankan biaya sewa saya, hehehe...

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: How statistics caught Indonesia's war-criminals

2006-02-16 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/12/06, Edo Caligula [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yg menjadi menarik adalah setelah melihat list project mereka
 http://www.hrdag.org/about/projects.shtml
 untuk Middle East hanya ada Iran, untuk Asia tidak ada Vietnam, untuk
 South America
 tidak ada Chile  :)

 Meskipun tetap menarik juga mereka mampu menggunakan statistik
 yg credible untuk memprediksi sesuatu yg selalu jadi debat, jumlah
 korban di daerah konflik.
 Sebentar lagi sepertinya Papua bakal menjadi portofolia mereka nih... :D


Hehehe... statistik memang menarik, dan seperti halnya senter, setelah
itu tinggal dilihat akan disorotkan ke mana. Perkuat ujung diplomatik,
ah! ;)

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: The World is Flat: Family Name

2006-02-12 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/12/06, Andriansah [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Menurut saya, kedepan,  jika saya punya anak , maka harus ada nama
 keluarga, karena selain untuk mempermudah dalam melacak keturunan, juga akan
 mempermudah dalam pendaftaran di mana.

Mempermudah dari sisi apa?
Saya memang pernah melihat sendiri keheranan orang Belanda terhadap
nama orang Indonesia yang tidak mengandung nama keluarga, namun justru
saya yang balik heran: sekarang kan urusan relasi sudah ditangani oleh
basisdata, untuk apa atribut seperti itu harus melekat pada nama?

Sebagai sebuah tradisi tentu tidak menjadi masalah jika diteruskan,
namun menurut saya tidak perlu semua penduduk di dunia ini menganut
sebuah asas dalam tata cara penamaan tersebut.

--
amal


[teknologia] Re: [Republika Online] 97 Persen Anak Sudah Pernah Akses Situs Porno

2006-01-27 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/27/06, jesie basuki [EMAIL PROTECTED] wrote:

  kenapa harus internet?...lah wong majalah POPULAR,FHM,dan sejenisnya aja 
 dijual di emperan tanpa adanya kontrol


Justru pembicaraan pada artikel tersebut sedang fokus pada Internet,
bukan pornografi secara umum. Tulisan tersebut *bukan* membandingkan
pornografi akibat Internet dengan media lainnya.

  Ahini kan sama saja menyalahkan keberadaaan warnet (apa perlu setiap 
 warnet menggunakan kamera pengawas?), lagipula besarnya penetrasi internet 
 rumahan di Indonesia masih sangat kecil.

[...]
   lagi2 ini pasti menyudutkan keberadaan warnet...

Heh?
Tulisan di artikel tersebut tidak menyinggung Warnet satu pun,
melainkan peran orang tua terhadap pemakaian Internet oleh anak-anak.
Barangkali salah satu faktornya adalah Warnet, namun tidak ada
penyudutan apapun. :)

--
amal


[teknologia] Re: Orang penting dan open-source

2006-01-25 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/19/06, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yang sudah saya deteksi, Menristek Kusmayanto Kadiman. Kalau tidak
 secara remote (webmail), beliau menggunakan Ximian Evolution, dengan
 desktopnya (rasanya) JDS. Perlu dikomporin supaya satu saat migrasi
 pindah ke Kontact :-)


Hehehe... kalau saya sudah jadi orang penting[*], kira-kira apa masih
kuat pakai Mutt terus ya? Sudah coba dua-tiga klien grafis, balik lagi
ke Mutt-Vim-Procmail... b!
:)

*) bentuk pengandaian hiperbolis. :p

--
amal


[teknologia] Re: Orang penting dan open-source

2006-01-25 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/25/06, jesie basuki [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Selera itu memang penting, toh selama kesadaran untuk berproprietary ria
 secara ilegal masih marak, ya.Open Source hanya cerita2 manis para
 kalong malam (baca:tukang oprek sampe pagi :-D) asal jangan orang penting
 minum masup angin [spam]


Ada ungkapan: katakanlah kebenaran walaupun pahit.
Nah, para kalong ini punya sendiri: katakanlah kebenaran walaupun manis. :-)

--
amal


[teknologia] Re: Google vs Netscape (was Re: [teknologia] Re: Why I should work for Google)

2006-01-15 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/15/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya yakin dari test matematiknya mas ariya menang 100% dibanding si
 puntesh. Cuman karena si Puntesh ini bekerja di apple,jadi potensi si
 puntesh ini tergali, bisa sukses besar dan kelihatannya dia lebih
 berhasil :-)


Ini dapat menjadi dua sisi mata pisau:

1. menjadikan kita beranggapan kurang kompetitif: ah, kan saya/kita
sebenarnya sudah selevel dengan perusahaan ternama X, hanya nasib saja
yang menjadikan lain;
2. dengan bekerja di perusahaan kecil sekarang, justru lebih bersih
dari sisi niat dan lebih semangat untuk memperjuangkan kondisi
sekitar.

Potensi Putesh memang benar-benar tergali di perusahaan X atau karena
perusahaan itu sudah ternama sehingga publik menjadi silau oleh nama
besar? ;)

--
amal


[teknologia] Re: iPod, Therefore I Am

2006-01-15 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/14/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Maklum saya orang UNIX, jadi saya lebih suka barang yang do one thing and do
 it well, daripada barang yg mencoba jadi jack of all trade, master of
 none. Kalo saya mau beli music player, pasti pilih iPod drpd beli PDA.
 Kekurangannya ya gadgets yg mau dibawa2 jadi banyak.


Kalau begitu ya beli PDA benar-benar hanya dipasangi fungsi dasar dia.
Saya pakai Palm IIIx tua dan isinya memang hanya perangkat lunak dasar
bawaan dia. Dipasangi tambahan aplikasi lain, belum pernah puas:
barangkali karena saya cari versi gratisan, jadi dapatnya yang
kualitas pas-pasan dan tidak dapat dihubungkan dengan jpilot yang saya
gunakan.

Toh, sudah lumayan enak untuk menyimpan buku alamat, penjadwalan, dan
catatan kecil.

--
amal


[teknologia] [oot] konsensus (Re: apa yang membuat Yahudi Pintar)

2006-01-15 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/16/06, Ryo Saeba [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ngomong-ngomong soal konsensus:
 http://rms46.blogspot.com/2006/01/yahpos-milis.html.


oot
Hehehehe... itu maksudnya id-gmail ya?
Kalau tidak salah beliau pernah gabung ke sana juga kan?
/oot

--
amal


[teknologia] Teknologi dan perspektif (Re: Why I should work for Google)

2006-01-15 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/16/06, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sedangkan untuk anda yang pinter2 ini,mau ngerjain manual work bikin
 tukang panci ?
 pada kenyataanya saat ini memang intelektual di negeri ini cuman bisa
 bikin industri tukang panci saja,tapi bagaimana mendayagunakan
 anda,orang muda yang penuh semangat dan ber-intelek.Lulus ITB dan UI
 lagi :)

[...]

 Lihat sajalah di malaysia,encik mahatirnya dari 90an juga kalo melihat
 kondisi masyrakatnya saat itu,paling cuman bisa bikin panci dan termos
 :) tapi lihat sekarang,dimana smart people dan industri hiteknya
 ternyata menghasilkan devisi yang besar.

Pertama, panci dalam gambaran di atas hanya simbol, jadi jangan
sampai ilustrasi tersebut menutup kemungkinan perspektif lainnya. :)

Zaman Orba dulu Nurcholis Madjid pernah berujar, kira-kira begini:
perbedaan industri sepatu di Indonesia dan di RRC adalah: mereka
membuat sepatu yang terjangkau oleh buruh pabrik sepatu itu. (Saat itu
industri sepatu kita ramai dengan Nike, Adidas, dan Eagle yang umumnya
untuk kalangan menengah.)

Untuk Malaysia di atas: yang terjadi sekarang ini produk dari
strategi yang [dianggap] benar 10-an tahun lalu (tahun 1990-an) atau
produk dari kesungguhan dan kerja keras? *bukan saya tidak percaya
analisis lho, melainkan karena penjelasan kita kan muncul hari-hari
ini, bukan 10 tahun lalu.

Misalnya saya yakin bahwa olah rasa seni dan budaya kita saat ini
adalah komoditi prestisius, sedangkan pertanian yang menyerap banyak
orang dapat diandalkan untuk makan, hmm... kelihatannya menarik juga.
Perlu teknologi tinggi atau tidak? Nah!

Atau, hehehe... diskusi seperti ini selalu bermuara pada dua mazhab
besar di atas?

* subjek ulir diskusi ini diperbaiki, nanti dikira saya yang melamar
ke Google. ;)

--
amal


[teknologia] Re: Why I should work for Google

2006-01-13 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/14/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Benar sekali Pak Budi! Tapi saya boleh bilang Pak Budi curang? Pada
 tahun 1997-1998 Pak Budi kan mainnya sudah kemana-mana. Sementara saya
 kala itu masih pakai putih abu-abu, lagi ABG-ABG-nya, dan bahkan baru
 seneng-senengnya punya account email pertama di yahoo.

 Stanford? Makhluk apa itu? ITB? Wah kayaknya seru deh kalau bisa kuliah
 disitu. Begitu masuk, bingung gimana keluar dari ITB hidup-hidup.
 Somebody save me. SOSSOS...SOS


Pandanglah 5-10 mendatang, bukan 20 tahun lalu.
SMA sudah punya alamat email? Seharusnya Pak BR yang berteriak
curang kepadamu... ;)

--
amal


[teknologia] Re: Konsensus Milis Teknologia

2006-01-13 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/12/06, Rahmat M Samik-Ibrahim [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ha... ha... ha... seperti saya duga, kalau ditantang, besar
  kemungkinan akan sembunyi. Namun, kalau mendompleng;
  jadinya ngalor-ngidul tidak keruan ujung-pangkalnya:
  PTN vs. PTS, Dosen vs Mahasiswa, dst.

  Milis ini merupakan cerminan  keadaan sebenarnya: memang
  nggak pernah ada niat untuk mencapai konsensus! Kalau
  demikian, apa bedanya dong dengan telematika?


Yang sudah dianggap sukses berdasarkan pengakuan beberapa anggota
tentang mailing list ini adalah kemauan untuk mengikuti tata tertib
penulisan dan pengiriman email. Sedangkan tentang materi di dalamnya,
kelihatannya memang potensial untuk dibelokkan ke topik-topik di
luar alur utama Teknologia.

Usul saya:
* iklan lowongan pekerjaan yang penampakannya seperti iklan baris dan
lebih-lebih berdatangan berturut-turut *ditolak* saja. Pengirimnya
perlu ditegur.
* jika sudah mulai ke luar jalur, memang sebaiknya diingatkan.
Konsensus kita sebaiknya: menyediakan pikiran yang lapang untuk
diingatkan agar kembali pada tujuan semula mailing list ini.

--
amal


[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?

2006-01-10 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/11/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Memang orangnya charismatic sih. Selain luarnya bagus juga dia memang punya
 isi, bukan nice shell yg hollow. Dan isi yg bagus tidak selalu berarti
 'menang angka' atau banyak duit. Mirip halnya seperti anak yg paling pinter
 di sekolah belum tentu yg paling populer.


Ini seperti salah satu komentar yang menanggapi jumlah kaos bergambar
Che Guevara lebih banyak dibanding Ossama bin Laden: karena Che lebih
ganteng dan ikon rambut panjang dan topi baret sudah mendunia. :)

--
amal


[teknologia] Re: bahasa indonesia: bertolak-belakang

2006-01-09 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 1/3/06, Ryo Saeba [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya sendiri bukan penganut EYD yang kaku, terlihat dari penggunaan
 huruf kecil di awal kalimat. jadi saya sendiri pun terkena gelar
 bertolak-belakang kalau memang setuju dengan ungkapan dari MDAMT
 (sayang beliau sendiri tidak pernah ikut lagi dalam diskusi ini).

Soal kamu[*] memilih menggunakan huruf kecil di awal kalimat, bukan
hanya tidak mengikuti EYD, melainkan terhadap banyak ejaan bahasa lain
yang berbasis huruf Latin. Jadi menurut saya justru lebih condong
sebagai pemberontakan terhadap kelaziman penulisan huruf Latin. Jadi
kemungkinan besar bukan hanya pemakai EYD yang komplain (jika mereka
peduli), melainkan penutur bahasa Inggris pun turut keberatan. Apalagi
jika blogmu yang didatangi, yang menurut saya kualitas pemakaian
bahasa Inggrisnya sangat baik.

*) kamu: kata ganti yang akrab dan santai untuk orang kedua.

 saya mungkin sealiran dengan zaki, dalam memandang wacana ini. adakah
 yang bisa memberikan padanan kata dalam bahasa indonesia, istilah
 asing reinventing the wheel? itu yang saya rasakan pertama kali
 membaca tulisan MDAMT. belum lagi istilah lingua franca, apakah
 memang sulit sekali mempergunakan padanan dalam bahasa indonesia (jika
 memang ada)?

Saya sendiri tidak selalu dengan mudah mendapatkan padanan yang
sesuai, terutama untuk istilah mutakhir. Salah satu rujukan saya
selama ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut saya, masalah
yang lebih penting dalam pemakaian bahasa Indonesia saat ini adalah
mengurangi kesenjangan pemakaiannya. Banyak ahli membicarakan padanan
istilah dan teori tata bahasa yang menurut saya memang sangat tinggi
tingkatannya, sedangkan di sisi lain pemakaian hasil-hasil ilmu yang
berkait dengan kebahasaan itu di masyarakat masih rendah kualitasnya.
Pada saat di satu sisi para ahli harus menyediakan solusi untuk
istilah-istilah asing yang menyerbu perbendaharaan kosa kata kita,
sebagian masyarakat masih rancu akan pemakaian awalan di- dan kata
hubung di.

Hasilnya: seringkali diskusi tentang pemakaian bahasa Indonesia
seolah-olah merisaukan hadirin karena mereka akan terbelenggu dengan
pemakaian istilah aneh-aneh dan sekian puluh aturan yang terkesan
rewel. Seperti halnya bahasa lain di dunia ini yang memiliki tata
bahasa (pada sisi keilmuan disebut aspek kecendekiaan karena bisa
diformulasikan dan mengikuti kaidah), tentunya aturan-aturan dalam
bahasa Indonesia tidak dimaksudkan untuk mengekang penuturnya.

Inisiatif untuk lebih memasyarakatkan, dalam arti berusaha menggunakan
bahasa Indonesia pada ungkapan-ungkapan yang bersifat akrab, ini yang
saya rasa masih kurang. Bahkan di beberapa forum di Internet yang
membicarakan bahasa Indonesia pun saya amati hadirin di dalamnya
terkesan ogah mengikuti aturan kebahasaan.

Tentu saja ini bukan keluhan atau ofensif terhadap kondisi masyarakat
yang sedang menapaki proses. Saya lebih suka hal ini dianggap semacam
kompetisi bebas dan kesadaran bagi penutur untuk memilih yang lebih
baik. Toh, cara berbahasa mewakili alur berpikir penuturnya.

--
amal


[teknologia] Kiat Gombal buat Pengusaha Kecil

2006-01-09 Terurut Topik Ikhlasul Amal

Karena beberapa kali The World is Flat karya Thomas L. Friedman
disebut di mailing list ini, begitu disebut kemuraman globalisasi
yang diusung Si Tukang Recok El Figson, Rafael Barajas Duran, dari
Meksiko dalam buku kartun satirnya, saya jadi ingat Teknologia.
Menurut ulasan di Tempo, 8 Januari, hal. 65: Jika Friedman selalu
melihat dari sisi yang cerah, El Figson dari sisi muram.

* How to Succeed at Globalization
http://tinyurl.com/a9q9t (Amazon)
http://search.barnesandnoble.com/booksearch/isbnInquiry.asp?isbn=0805073957
(Barnes and Noble)

Terjemahan dalam bahasa Indonesia sudah tersedia:

* Menghadapi Globalisasi: Kiat Gombal buat Pengusaha Kecil
Penerbit: Margin Kiri

Penafian (disclaimer):
saya sendiri belum membaca kedua buku di atas. :)

--
amal


[teknologia] Re: Version control

2005-12-29 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/29/05, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Buat rekans yang berkecimpung di dunia pengembangan software, saya
 ingin tahu aplikasi apa saja yang populer digunakan sebagai version
 control?
 Beberapa pilihan:
 - CVS
 - Subversion
 - SourceSafe
 - RCS
 - SCCS
 - Perforce
 - Sourcegear
 - FreeVCS

Sebelumnya saya dan teman-teman dekat menggunakan CVS (termasuk
dibantu oleh artikel yang dibuat oleh Ariya beberapa tahun lalu,
terima kasih!). Sekarang hampir semua sudah ganti ke Subversion. Di
komputer saya, CVS terpaksa diinstal karena ada beberapa nightly
build hasil unduh masih dalam format CVS.

Saya sendiri bukan pemrogram serius; kendali versi tetap diperlukan
untuk pengelolaan skrip sederhana (misalnya karena ada beberapa versi
akibat perbedaan platform), templat blog (supaya lebih mudah
ditelusuri jika terjadi revisi), dan sebagian dokumen-dokumen saya.
Untuk tempat cadangan (backup) pun enak dan praktis.

--
amal


[teknologia] Re: [OOT] Dating an Apple Developer

2005-12-23 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/23/05, Monang Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sekedar selingan (maaf buat yang udah baca) :

 http://www.emilyhambidge.com/blog/emily/66/

 (udah lama gak ketawa karena baca blog..)


Hmmm,

1. Sudah lama tidak membaca blog yang menyebabkan tertawa, atau
2. Baca blog menyebabkan lama tidak [bisa] tertawa?

--
amal


[teknologia] Re: The Internet's most versatile HTML editor

2005-12-23 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/23/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Terima kasih buat linknya. Saya sudah coba ternyata masih belum pas
 juga. Sudah lumayan, tapi tetep belum sreg. Ini cuma menyelesaikan
 setengah masalah saya, yg tree explorer aja, tapi sayangnya bekerja
 dengan multiple filesnya masih tetap tidak nyaman.


Dengan monitor 15, 2 s.d. 4 file masih bisa 'dipaksakan', namun lebih
dari itu... terpaksa deh beberapa ditutup terus kalau perlu
dibuka-buka lewat buffer. Tapi kalau disediakan multitab, nanti
dikira bukan klon-Vi lagi dong. ;)

--
amal


[teknologia] Re: [OOT?] milis kreatif

2005-12-20 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/20/05, Ben [EMAIL PROTECTED] wrote:

 On 12/20/05, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Sepertinya asyik nih si KISS (baru baca dari mail-archive), a.l.
  karena si Edwin Pratomo yang selama ini saya baca agitasinya dengan
  terkantuk-kantuk di perl-id, tampil muka di KISS.
 
  BTW, MDAMT justru tetap kreatif kok setelah meninggalkan id-gmail. :p
 

 lho, apa hubnya kreatip atau gak dgn milis id-gmail?
 kayaknya bebas-bebas aja orang datang ke dan pergi dari sebuah milis...


Hehehe... benar, memang tidak berhubungan langsung (bukan hanya
terhadap id-gmail, malah semua mailing list). Maksud saya secara
umum: barangkali saja faktor kecocokan yang seharusnya diperoleh, jadi
tidak terpenuhi karena satu dan lain hal. Wehehe... mbulet ya, kata
Pak Erte, kayaknya lebih baik dibahas di id-gmail sendiri.

--
amal


[teknologia] Re: The Internet's most versatile HTML editor

2005-12-20 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/21/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Apa yg membuatnya paling OK menurut Anda? Kalo sekedar lempar2 nama
 editor aja sih gak menarik.

 Belum ada yg bisa mengalahkan Vim buat saya. Mau edit apa pun enak, dr
 HTML, CSS, programming Java, C, C#, PHP, Ruby, Perl, Rails, bahkan
 email ini pun saya ketik pake Vim. Banyak feature2 yg tidak atau

oot
Jika ada diskusi tentang editor dan Ronny sudah angkat suara, saya
ikut senang: tinggal mengamini bahwa Vim dan gVim tetap yang paling
sulit ditinggalkan.
/oot

--
amal


[teknologia] Re: [OOT?] milis kreatif

2005-12-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/19/05, Andika Triwidada [EMAIL PROTECTED] wrote:

 On 12/19/05, Idban Secandri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  pak andika ikutan ikutan KISSnya pak adi py ?
  SOL
 

 Belum ikut.

 Ketemu arsipnya di http://www.mail-archive.com/kiss%40worldless.net/
 (thanks to Idban), tapi belum ketemu cara subscribe.


Sepertinya asyik nih si KISS (baru baca dari mail-archive), a.l.
karena si Edwin Pratomo yang selama ini saya baca agitasinya dengan
terkantuk-kantuk di perl-id, tampil muka di KISS.

BTW, MDAMT justru tetap kreatif kok setelah meninggalkan id-gmail. :p

--
amal


[teknologia] Re: Menilik pemilik/pengelola situs ROYSURYOWATCH.COM

2005-12-19 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/20/05, roel [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya baru tahu ada posting ini karena diberitahu teman saya. Pernyataan
 Anda yang menggiring pembaca untuk mempercayai bahwa sayalah pemilik
 domain roysuryowatch.org itu cuma 66.66% akurat. Domain itu bukan punya
 saya, dan saya juga tidak ada kontribusi apapun dalam setiap release
 yang dibuat oleh roysuryowatch.org. Soal hosting di server saya, ya
 saya pikir daripada 100Mbps up/down link nganggur, saya buat
 freehosting saja.

 PS: Ilmu whois dan nslookup Anda lebih tinggi dari pada yang dipamerin
 Roy Suryo di TV, tapi menurut Fajri masih kelas anak2 :D.


Ya sudah.
Sekarang begini saja deh: topik seperti ini potensial meluas ke arah
yang tidak kondusif karena ada figur yang disikapi dengan pro dan
kontra yang dibawa dalam subjek dan materi pertanyaan tersebut.
Apalagi si pembawa topik juga menggunakan identitas dan alamat email
yang tendensius.

Bukannya hal seperti itu tidak boleh di mailing list ini, namun
kurang bermanfaat dan sebenarnya topik yang dilempar sebagai wacana
dapat diganti dengan sesuatu yang lebih umum, misalnya: bagaimana cara
mengetahui identitas pemilik situs Web? atau: apakah cara saya
menggunakan whois dan nslookup dapat dipertanggungjawabkan?

Begitu usul saya.

--
amal


[teknologia] Re: Ada Apa Dengan Matematika?

2005-12-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/19/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Nah.. ini yang penting.. share dong temen2 yang di luar.. BTW, kalo
 dilihat pendidikan jaman baheula (thn 70-80an) dimana sekolah ketat,
 PR segudang, Hafalan sejubrek, jadi metode lebih baik untuk saat ini ?
 oot dari matematik ya ? :)


Masak iya?
Memang sih, zaman saya sekolah dulu PR diberikan tapi rasanya tidak
sampai seabreg dan menyebabkan masalah bagi anak didik seperti yang
saya dengar saat ini di beberapa sekolah.

Atau, karena sekolah dasar saya dulu jauh di kampung? ;)

--
amal


[teknologia] Re: Ada Apa Dengan Matematika?

2005-12-17 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/16/05, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sayang sekali, saya baru mengerti ternyata Matematika dan Menghitung
 itu berbeda ketika saya kuliah Kalkulus di tingkat pertama kuliah. Ah,
 sudah terlambat sekali saya! Kala SMA saya termasuk yang jarang belajar
 kalau mau ujian Matematika. Tapi kalau ujian Biologi, saya bakal
 mencari segala macam cara supaya hafalan sebanyak itu bisa masuk di
 kepala minimal sehari ketika ujian berlangsung. Ah, saya masih susah
 sekali (atau malas?) untuk menghafal.

Justru itu kan asyiknya matematika dan fisika (ini yang saya alami
selama di SMA). Tidak perlu terlalu banyak menghapal seperti halnya
biologi dan kimia.

 Kembali ke kuliah Kalkulus. Ketika ujian Kalkulus, saya bingung. Kok
 ujian Matematika tidak perlu membawa kalkulator? Kok tidak ada
 angka-angka dalam ujian? Mengapa soal Kalkulus beda sekali dengan soal
 Matematika waktu saya SMA?

Hmm... menurut saya, waktu SMA pun gejala pengurangan angka di
pelajaran matematika sudah terasa kok. Buku Matematika terbitan Balai
Pustaka yang saya gunakan di SMA dulu sudah mengurangi satu bagian
besar: Aritmatika dan diganti dengan pengantar kalkulus. Demikian juga
aljabar sudah bermain dengan simbol.

Yang benar-benar saya rasakan hilang pada saat kuliah adalah Geometri,
karena sudah diganti dengan metode analitik.

 Ada yang bisa memberikan saya pencerahan tentang dunia Matematika di
 Indonesia? Apa yang salah? Apa yang benar? Ditinjau dari sisi historis,
 apakah  India bisa memiliki kemampuan Matematika yang lebih baik
 gara-gara dijajah Inggris? Dan gara-gara Indonesia dijajah Belanda (dan
 Jepang), kemampuan Matematika-nya rendah? Bagaimana kalau Indonesia
 dulu tidak dijajah? Atau bagaimana kalau dulu Indonesia menjajah? :D

Wah, masak karena faktor penjajahan?
Kalau Inggris menjajah lebih baik dibanding Belanda, memang benar,
namun apakah dampak yang terlihat langsung dalam bidang matematika?

--
amal


[teknologia] Re: Darimana Asal Lingua Franca?

2005-12-11 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/11/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 lingua franca adalah bahasa penjajah, atau bahasa yang dipilih oleh
 penjajah untuk digunakan, atau bahasa yang dipilih oleh yang dijajah,
 sebagai bahasa penghubung.


Kalau Bahasa Indonesia -- sebagai lingua franca di negara kita -- yang
diambil dari melayu di Riau, apakah masih membawa unsur penjajah atau
yang dijajah?

--
amal


[teknologia] Re: Yang bikin Gmail (tetap) Beta..

2005-12-04 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/5/05, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah, jadi tidak hanya engineer nya yang handal,
 marketeer nya juga handal :)


 *habis mendengarkan ceramah Hermawan K*


[OOT/Joke]
Kalau habis dengar ustadz gaul, nanti ditambahi kriteria lagi:
insinyur dan pemasarnya perlu beriman. :p

--
amal


[teknologia] Re: Logika Naif Gara-Gara Cyberspace

2005-11-28 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/27/05, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bisakah saya jadi penulis yg mendistribusikan semua tulisan lewat web,
 namun buku-buku saya yang dicetak dan dijual di toko buku tetap dibeli
 orang? Bisakah misalnya saya seorang musisi yg mendistribusikan semua
 lagu .mp3. Tapi kaset/CD saya tetap dibeli orang? Konser saya juga
 tetap dibeli tiketnya? Untuk musisi, Pak Budi pernah post di milis ini
 dengan data-data. Kalau programmer saya kurang tahu juga.


Kalau memang yakin sudah tidak terlalu mementingkan duit (dengan
segala konsekuensinya), ya sudah: tulis semua buku dan publikasikan
gratis. Penghasilan masih tetap mungkin masuk: ada penerbit yang
tertarik dan hanya mendapat margin dari ongkos menerbitkan (fine
print dari penerbit masih lebih enak dibaca dibanding mencetak
sendiri lewat LaserJet) dan uang angpau dari menghadiri seminar, jumpa
pembaca, atau pelatihan yang menggunakan buku tersebut.

Biaya penelitian dan ongkos-ongkos lain penyusunan buku kemungkinan
dapat diperoleh dari sponsor.

Jika belum sampai seekstrim gambaran di atas: buat saja dua kelompok
tulisan. Satu kelompok untuk dipublikasikan komersial (menulis artikel
di koran, buku cetak, dll.) dan satu kelompok lagi gratis diakses
lewat Web. Dengan demikian prinsip yang dipakai adalah subsidi silang.

--
amal


[teknologia] Re: Logika Naif Gara-Gara Cyberspace

2005-11-28 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/28/05, Ariya Hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Walau bisa juga 2-2nya, track record di dunia ilmiah kenceng, dan novelnya
  laku keras. Contoh Tolkien dan Umberto Eco

 Bagaimana kalau  yang bukan dua-duanya ? Sudah nggak ada pengakuan di
 dunia ilmiah, bukunya juga nggak laku :-P


Kalau mengikuti gaya T.A. Edison, ya berusaha lagi ribuan kali, siapa
tahu rezekinya memang bukan lewat penjualan buku. :p
Gombloh dan Van Gogh tidak menikmati duit penjualan produk mereka.

--
amal


[teknologia] Re: google labs, beta

2005-11-28 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/23/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ronny Haryanto wrote:
  On Wed, Nov 23, 2005 at 12:57:52PM +0700, Trias Adijaya wrote:
   Ngobrolin ttg gmail, sampe sekrang saya engga ngerti kenapa Gmail
   masih Beta, padahal udah punya banyak programmer terhebat di dunia.
 
  Beta bisa diartikan selalu dikembangkan dan diperbaiki.

 Kemungkinan masa Beta-nya Google bertahun-tahun berdasarkan metode
 yang mereka pakai.


Slashdot edisi pagi ini:
Why Does Beta Last So Long?
http://slashdot.org/article.pl?sid=05/11/28/195219

Betas also have become a marketing device in a fiercely competitive
industry, allowing software and Internet firms to release new products
or services sooner and cultivate early buzz.

--
amal


[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/25/05, didik achmadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 mungkin [IMHO juga] ejaan menyubkontrakkan kurang sesuai oom bas.. karena
 dasarnya adalah sub kontrak.. jadi lebih tepat ke mensubkontrakkan. Untuk
 mendelegasikan dalam persepsi kelihatannya juga kurang sesuai.

Barangkali Baskara melihat dari kelaziman s di awal kata berubah
menjadi ny, seperti sapu -- menyapu. Saya belum tahu persis
aturannya, cuma memang agak terbentur untuk kata serapan, misalnya:
sinkron -- mensinkronkan atau menyinkronkan?

Kalau dicari di Google seperti yang dilakukan oleh Baskara, hehehe...
bisa jadi yang salah kaprah lebih banyak dibanding yang taat azas. ;)


 Tanya dikit nih oom amal, penggunaan tanda - itu sebenarnya bagaimana
 untuk kata kata tertentu, misal ya, yang sesuai itu men-subkontrak-kan atau
 mensubkontrakkan ?

Tanda hubung hanya dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing. (dikutip dari Pedoman Umum EYD)

Contoh:
* di-smash
* pen-tackle-an

Karena sub kontrak bukan kata asing, maka digabung saja, mensubkotrakkan.

 *waktu sekolah duluw gak pernah mikirin hal2 semacam gini, baru akhir2 ini
 saja :D*

Sama. Setelah baca buku Tata Bahasa Bahasa Indonesia, Pedoman Umum EYD
dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah, asyik kok.

--
amal


[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/25/05, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Di milis bahtera sekarang pun sering Google digunakan untuk perbandingan.
 Paling tidak untuk mengetahui manakah yang sering digunakan masyarakat,
 bukan sebagai patokan mana yang benar dan salah.

Benar. Ini manfaat tambahan dari mesin pencari ya? ;)

 Saya masih sering baca buku ini sebagai patokan kalau bingung dalam menulis
 bahasa Indonesia. Sayang buku EYD saya di Jerman ini sangat terbatas (waktu
 liburan cuma sempat bawa koleksi saya 3 buku untuk pedoman dan kesalahan
 ejaan).  Seandainya ada versi elektronis mungkin akan sangat membantu sekali

Saya ingin memulai menyediakan Pedoman EYD dan Pembentukan Istilah
yang tipis itu, namun belum mulai bergerak juga. Kelihatannya tidak
ada persoalan juga dari sisi lisensi (CMIIW). Buku Tata Bahasa yang
lebih bagus dan lengkap, namun yang ini tidak boleh disalin begitu
saja ke media digital.

--
amal


[teknologia] Re: Terjemahan outsourcing (was: Re: Infrastruktur TI Indonesia)

2005-11-25 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/26/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 untuk hipotesis-hipotesis. penggunakan kata 'metoda' dan 'hipotesa' itu
 salah (kalau diartikan jamak).

Seperti halnya analisis (bukan analisa), jadi seharusnya mengikuti
sumber kata tersebut: hipotesis (bukan hipotesa).

--
amal


[teknologia] Re: top posting

2005-11-22 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/22/05, Jay [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Banyak orang salah mengartikan thread dilihat dari subyek, sama
 seperti Gmail membuat konsep conversation hanya dilihat dari subyek,
 subyek diganti --dalam mode reply, bukan new compose email-- jadi
 thread baru padahal jika diurut secara teknis tetap satu thread.


Yup, saya tetap lebih senang gaya penampilan ulir diskusi (thread
view) di Mutt dibanding Gmail. Di Gmail pemakai memang mudah melihat
bahwa ada respon/email baru untuk sebuah percakapan, namun tetap sulit
mendapatkan gambaran sebuah email menjawab email yang mana dalam
sebuah percakapan, karena semua ditumpuk secara linier, begitu saja
urut dari awal ke akhir.

*sambil menunggu janji antarmuka Yahoo! Mail yang konon lebih baik lagi.

--
amal


[teknologia] Re: top posting

2005-11-22 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/23/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Inilah perbedaan antara orang awam dengan orang teknis. Mereka akan
 nambah pusing kalau baca model thread yang ditawarin mutt. Karena
 lebih sulit dibacanya. Saya lebih seneng pake pine, karena plain and
 simple :). gmail menurut saya juga seperti ini, sederhana gak harus
 direpotin sama tree conversationnya. Simple aja, seperti yang
 dibutuhkan orang awam..  Jadi, selamat datang di dunia orang awam. :)


Sebenarnya tidak terlalu awam-awam sekali, pun bukan ahli, misalnya
begini: di sebuah ulir diskusi saya sedang menunggu respon peserta
diskusi lain yang menimpali pendapat saya, atau terdapat dua kelompok
yang membicarakan sebuah topik (sehingga menjadi subtopik) dan saya
lebih condong membahas dari subtopik-A. Nah, jika ditumpuk begitu saja
(linear), saya perlu memeriksa setiap ada pesan baru di ulir diskusi
tersebut (seperti yang saya lakukan di Gmail). Ternyata, email baru
yang masuk *bukan* respon terhadap pendapat saya. (kecele?)

--
amal


[teknologia] Re: regulasi telp pra bayar

2005-11-21 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/21/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Operator sendiri juga bingung, apakah mereka bertanggung jawab terhadap
 validitas data yang didaftarkan. Ditambah lagi sebagian besar kontribusi
 penjualan kartu perdana itu berada di tangan distributor, bukan di tangan
 operator.


Kabar-kabar yang lain: sistem untuk keperluan registrasi itu sedang
disiapkan, kira-kira Maret/April (?) tahun depan akan dioperasikan.
Tentang kesahihan data yang masuk memang sulit diharapkan segera
terlaksana, yang penting ada dulu. (Lah, siapa yang akan segera
membenahi sistem kependudukan negeri ini?)

--
amal


[teknologia] Re: Serius nih!?! (was: Re: [teknologia] Re: traffic dan feed)

2005-11-14 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/14/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ayo kita gabung.
 Soalnya sudah dua tahun saya mikirin yang kayak gini.
 Saya sudah buat orat-oretnya (tapi paper-based),
 dan sudah saya ceritakan ke beberapa orang.
 (They didn't get it! Maybe it's too simple?)

 Saya bahkan sudah punya namanya Writers United :)
 Diilhami oleh B* colors united dan Manchester United? ;-)
 (i am not a fan of MU, though.)


Sepertinya asyik juga. ;)
Bisa jadi bekal menghadapi usia senja, saat kemampuan memrogram
mulai kendur dan kurang telaten terus di dunia administrasi sistem.

Bisa jadi sandaran hidup seperti piara ayam, ya?

--
amal


[teknologia] Re: traffic dan feed (was Re: [teknologia] Web 2.0)

2005-11-13 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/11/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ayo kita bikin seperti Google. Mulai dr interface yg simple dan bisa
 digunakan. Gak usah fancy2. Just the news. Free. Usable. Professional
 journalism. Kasih rss feed. Fokusin ke kenyamanan dan kepentingan
 pembaca. Gak usah pake iklan dulu pertamanya gpp. Build the brand
 slowly. Nti udah gede baru sisipin iklan secara smart (targeted by
 topic/content) dan unobtrusive. Kalo udah gede, udah bisa buka harga
 mahalan buat iklan, dan juga bisa maksa pembeli utk ikut aturan kita

Heh?
Nanti muncul gurauan: apa bedanya dengan blog? atau: ini media massa
atau blog? Hehehe... SOL

Bagian terakhir mimpi Ronny di atas asyik: siapa yang mau pasang iklan
(harga mahal dong) di blog saya? :p

Hwarakadah, kata Pailul.

--
amal


[teknologia] Re: Masih tentang content management system

2005-10-30 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/29/05, Jaimy Azle [EMAIL PROTECTED] wrote:

 masalahnya sqlite tidak memiliki cursor, jadi modus fetching data atas
 sebuah query ditampung seluruhnya pada buffer client dulu, ini
 tentunya mengundang bahaya lain juga, terutama bila jumlah data
 tersimpan sudah cukup besar, selain membuat operasi sistem jadi
 menjadi lebih lambat, ini juga menimbulkan kemungkinan
 buffer-overflow, terutama bila usernya salah dalam memanfaatkan query.


Sejauh ini, saran untuk SQLite di MT untuk instalasi personal dan
memang baru mengganti Berkeley DB. Sedangkan untuk instalasi di tempat
yang lebih ramai pengunjung, seharusnya kesibukan hanya terjadi waktu
rebuild dan penanganan komentar. Urusan lainnya kan ditangani
halaman statik.

--
amal


[teknologia] Re: Masih tentang content management system

2005-10-30 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/28/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 waduh .. bahasanya kurang gaul, saya ndak ngerti. apa itu lapak :-)

Pak Adi, jalan-jalan ke Pasar Tanah Abang dong, supaya tahu lapak. ;)

 gitu .. diusulin saja supaya developer movable-type belajar lagi soal
 unix security hi..hi.. (j/k).

Jangan kuatir bos, SQLite itu hanya salah satu alternatif, jadi kalau
dilihat dari sisi akses itu ya tidak jauh beda dengan Berkeley DB. :)

--
amal


[teknologia] Re: Masih tentang content management system

2005-10-27 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/27/05, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 [Catatan: saya juga sudah bermain-main dengan MT
 menggunakan Berkeley DB.]


Sedikit ada yang terlewat:
kalau mau mencoba RDBMS yang berbasis berkas tunggal, bisa dicoba
SQLite. Banyak pemakai MT tingkat lanjut yang menyarankan pemakaian
SQLite sebagai alternatif menengah di antara Berkeley DB dan MySql.
Ringan, lebih aman (karena tidak perlu koneksi lewat soket), dan cukup
ditangani oleh sebuah berkas.

--
amal


[teknologia] Re: Masih tentang content management system

2005-10-27 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/28/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ups .. tidak. RDBMS lebih 'aman' :-)

 misalnya orang menggunakan apache+php+sqlite, itu sama saja dengan
 menjadikan apache sebagai database server (sqlite embedded). tidak ada
 process separation, tidak ada autentifikasi, bagaimana bisa lebih aman
 :-)

Sebagian sudah dijawab oleh Pri, saya tambahi dari sisi argumen yang
saya peroleh di ProNet, mailing list Movable Type. Karena umumnya
aplikasi CMS kelas lapak ini bekerja dengan satu akun ke basisdata
(setting biasanya disimpan di berkas *.conf), jadi menurut sudut
pandang tersebut, autentikasi sebenarnya tidak terlalu diperlukan
apabila hak akses ke sebuah berkas sudah diatur oleh sistem operasi.
Dengan demikian karena berkas basisdata tersebut hanya dapat diakses
oleh akun A, dengan sendirinya tidak akan diakses oleh pemakai yang
lain karena sudah dilindungi oleh sistem operasi.

Selain itu, CMS kelas lapak ini umumnya menggunakan satu basisdata
untuk semua, sehingga urusan multi-user atau multi-blog sudah
ditangani oleh aplikasi. Kalaupun akan dibuat beberapa instan dari si
CMS, berarti disediakan beberapa berkas SQLite dengan akses
masing-masing (bukan lewat pintu gerbang gede, sebuah port RDBMS).
Karena tidak perlu membuka port koneksi (yang memang sebenarnya
tidak terlalu diperlukan untuk aplikasi kecil), jadi dianggap lebih
aman.

Oh ya, saya menjelaskan SQLite dalam konteks penjelasan Pak Budi
terhadap Berkeley DB dan konteks yang lebih cocok adalah CMS untuk
instalasi lokal. Kalau lebih luas, Apache+PHP+SQLite dan melayani
banyak keperluan seperti ditulis Pak Adi di atas, ya beresiko.
Pencoleng yang masuk tinggal ambil satu berkas SQLite, sudah deh...
wassalam. ;)

 saja, secara teoritis, source codes yang lebih pendek lebih secure

print hello world; -- kode paling aman ya? ;)

--
amal


[teknologia] Re: Masih tentang content management system

2005-10-27 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/28/05, Priyadi Iman Nurcahyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 On Friday 28 October 2005 01:54, adi wrote:

  kalau pakai statik html kan mestinya tidak perlu rajin-rajin
  update :-)) jadi tidak ada ya cms, yang free, yang bisa generate static
  html. bbrp kali ketemu di google tapi komersial.

 movabletype? free for non commercial use :)
 tapi lagi-lagi ini CMS spesifik blog.


Atau bagaimana kalau begini:
* buat halaman Web dinamik di lokal;
* buat mirror statik dari halaman dinamik di lokal tersebut, pakai wget;
* hasil wget disinkronkan ke server remote, cukup bagian yang
diubah/ditambahi yang diunggah.

Kalau menggunakan HTML statik, berarti aspek interaktif seperti
komentar/respon pengunjung ditiadakan, ya?

--
amal


[teknologia] Re: Istilah pemmrograman

2005-10-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 10/18/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 On Tue, Oct 18, 2005 at 01:51:33PM +0700, Ikhlasul Amal wrote:
   Control Structures
 
  Struktur kendali (?)

 Kalo struktur pengendalian gimana? Kalo kendali kok kesannya
 seperti alat kendali, sedangkan control structure mengacu ke struktur
 yg bisa mengendalikan arah/laju program.

Struktur pengendali?
Pengendali == alat yang mengendalikan;
Pengendalian == hal/tindakan mengendalikan.

Teladan:
Tuas itu menjadi pengendali gerakan robot.
Pengendalian kegiatan mahasiswa sudah lazim di zaman Orba.

Nah, yang mana yang lebih sesuai untuk control structure?

   Compiler
 
  Kompilator

 Kalo ini di-plesetin begini, kayaknya interpreter juga gak ada
 salahnya dibiarkan interpreter (atau interpretor?)

Nah ini repotnya dengan pleset-memleset:
processor menjadi pemroses atau (memang) prosesor?

Yang pertama diambil bentuk akar katanya, process;
yang kedua diserap langsung bentuk jadiannya.

Ini persoalan klasik penyerapan istilah.

 Sekedar Rp. 50.

* saya beri kembalian Rp 25 (jangan pakai titik untuk Rp), hehehe...

--
amal


  1   2   3   >