Re: Manuver LN Clinton (was: Serangan US ke Baghdad karena Faktor ...
In a message dated 12/18/98 9:44:20 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: M. Irwan, Saya setuju dengan pernyataan anda. Selain itu juga anggota-anggota kongres sendiri setuju bahwa Iraq memang sudah harus dibom lama sebelum ini Kalau dibom dari beberapa waktu yg lalu, nanti AS dikecam tidak mencoba dulu dengan cara2 perundingan dong:) Nah, saya lihat justru karena perundingan udah gagal akibat Saddam coba main2 dengan kesepakatan yg ada. Tampaknya Saddam memang ngga mau diperiksa sesuai dengan perjanjian setelah kalah perang teluk dulu awal 1991 untuk memusnahkan senjata2 pemusnah massal, makanya Irak akhirnya digempur. Seharusnya Saddam sebagai seorang presiden harus lebih memikirkan nasib rakyatnya ketimbang ambisi pribadinya. Kesejahteraan rakyatnya harus lebih diperhatikan. Memperhatikan diri Saddam, tampaknya saya melihat kemiripan dengan Soeharto. Diktator. Perhatikanlah bagaimana Saddam mempertahankan kekuasaannya selama ini. Dia bahkan tak segan2 membunuh orang2 yg menentangnya bahkan dari lingkungan keluarga sendiri. Tidak ada simpati sedikitpun dari saya untuk Saddam. Simpati saya justru untuk rakyat Irak yang berada di bawah penindasan Saddam. Kita sudah merasakan bagaimana tidak enaknya hidup dibawah tekanan2 pada jaman Soeharto lalu. Seharusnya kita menggalang kekuatan internasional agar demokrasi boleh ditegakan di Irak. Reformasi juga harus terjadi di Irak demi kepentingan rakyat Irak khususnya dan untuk rakyat internasional pada umumnya. Tapi saya juga terus terang skeptik atas Clinton sendiri (atau mungkin memang tabiat saya sendiri yang selalu sinis) tentang apa ada unsur lain dibalik pemboman itu. Namanya kemungkinan tetap saja selalu ada. Tapi bagi saya, pemikiran seperti diatas jauh dari otak saya bila yg anda maksudkan adalah kaitannya dengan impeachment. Perhatikan kembali pertanyaan2 yg saya ajukan diposting terdahulu yg mencoba menunjukkan proses sebelum terjadinya keputusan penyerangan. Tanpa mendukung M. Elias, saya lihat Clinton memang banyak sekali keajaibannya. Waktu skandal Lewinski pertama pecah, kita lihat Clinton langsung membom markas Bin Laden di Sudan dan Afganistan. Terus terang saya tak bisa percaya kalau Clinton tak melakukan politik 'Wag the dog.' Saya justru melihat teroris2 itu mengambil tindakan yg timingnya tidak tepat. Mungkin mereka berpikiran, kalau politik dalam negeri AS sedang goyang, maka mereka bisa melakukan gerakan2 dengan leluasa. Disinilah menurut saya mereka salah perhitungan. Dalam beberapa hari terakhir ini saya merasakan bagaimana rakyat AS yg bisa berbeda pendapat pada politik DN, ternyat bersatu (dengan suara mayoritas) dalam mendukung sikap politik LN yg diambil pemerintah dalam kasus ini presiden. Lain halnya dengan Presiden Bush yang memang memiliki kredibilitas Kita ingat waktu ia menyerbu Iraq adalah bahwa Iraq lebih dulu menyerbu Kuwait dan otomatis mengancam untuk memotong jalur minyak US. (Saya juga membeli buku karangan Bush dan isinya menarik). Tak ada hubungan Reaganomics dan alasan Bush, yang ada adalah hubungan ekonomi dan alasan Bush Bagi saya bukan mengancam memotong jalur minyak US tapi lebih kepada ancaman terhadap bisnis2 AS di negara tersebut, Kuwait, Arab Saudi. Selain itu, Kuwait dan Arab Saudi pun membutuhkan AS untuk mencegah penyerbuan Irak. Dari kasus Irak menyerbu Kuwait dan mendudukinya dulu, jelas menunjukkan awalnya pasukan AS bisa dibilang tidak ada disana karena memang mereka (mungkin) tidak bepikiran Irak akan melakukan tindakan segila itu dengan menduduki Kuwait. Lihatlah, bagaimana Kuwait dengan mudah diduduki oleh Irak. Baru setelahnya pasukan AS (PBB) masuk kesana yg tentunya juga ada permintaan dari pemerintah Kuwait yg sah. Demikian saja dari saya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Jawaban (Re: Manuver LN Clinton)
an lebih mempercepat masalah ini diselesaikan? Cobalah kita berfokus pada masalah yg ada. Kesepakatan di PBB yg sudah diambil adalah Irak harus memusnahkan senjata pemusnah massalnya. Kalau mau ditarik2 ke masalah lain, nanti jangan2 masalah Majapahit pun bisa terseret2. Just kidding:) Karenanya saya suka langsung tersenyum kalau membaca ada yg mencoba mengkait2kan ke masalah agama:) Irwan: Adalah baik kita ikut simpati ke rakyat Irak, tapi selayaknya juga anda pertimbangan nasib rakyat lainnya di negara2 sekitar Irak seperti Kuwait, Arab, Yordania, dll. Leo: Saya memang simpati dengan rakyat Irak, terutama anak-anak ( saya tidak simpati kepada Saddam Hussein ). Tahukah anda berapa ratus ribu anak Irak yang meninggal akibat sangsi ekonomi ? Tahukah anda bahwa analisa Pentagon serangan ke Irak akan membunuh 10 ribu rakyat tak berdosa ( perkiraan November lalu menurut e-mail di Permias ) ? Apakah anda seperti Albright ( yang kebetulan adalah Yahudi, sehingga membuat Arab curiga ) yang bilang ' Yes, the price ( semua korban di atas ) is justified '. Irwan: Maaf, saya tidak mengikuti analisa Pentagon tersebut. Ngomong2 apakah informasi itu cuku valid? Soalnya dari fakta lapangan yg terjadi korban yg ada sekitar 25-30 orang dan mudah2an ngga nambah lagi hari ini. Bagi saya pribadi jumlah 25-30 orang itu sudah banyak karena saya sangat menghargai nyawa manusia. Itulah sebabnya kenapa saya mengerikan bila sampai seorang Saddam berhasil merampungkan senjata pemusnah massalnya tersebut. Hitungan nyawa yg bisa jadi korban bukan lagi puluhan atau pun ratus, tapi bisa puluhan ribu dan bahkan ratusan ribu. Sekali lagi, seorang Saddam. Mudah2an Irak bisa segera mendapatkan pemimpin baru untuk menggantikan Saddam. Semoga demokrasi bisa ada di Irak. Dan biarlah rakyat Irak boleh memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat dan boleh hidup tenang. Irwan: Semoga rekan2 bisa melihat permasalahan dengan apa adanya. Leo: Semoga bung Irwan juga bisa melihat permasalahan dengan apa adanya. Repotnya definisi 'apa adanya' itulah yang repot ya. Setiap orang / kelompok memandang sesuatu masalah sesuai dengan kacamatanya, sehingga apa adanya buat mereka berbeda dengan apa adanya untuk kelompok lain. Tak heran masalah Irak ini juga dibumbui dengan berbagai rasa, termasuk agama. Karena itu menurut saya memang perlu nilai nilai universal yang patut diakui bersama seperti hak asasi manusia. Adalah hak anak-anak Irak untuk hidup. Bottom line : rakyat Iraq Yes, Saddam No. Irwan: Itulah sebabnya saya tergerak untuk menulis hal ini kemarin karena saya ingin agar kita melihat masalahnya dengan lebih baik dan berimbang. Tidak buru2 mengkaitkan semua masalah ke masalah agama/kelompok tanpa melihat dulu permasalahannya secara lebih luas. Pemerintah AS pun juga telah jelas2 menyatakan bahwa target dari penggempuran ini bukan rakyat Irak tapi tempat2 atau instalasi2 yg dicurigai dijadikan tempat pembuatan senjata pemusnah massal tersebut. Berhubung statusnya masih dicurigai, karenanya bisa benar bisa salah. Resiko ini seharusnya bisa tidak diambil bila Saddam mau bekerja sama secara penuh dengan tim pemeriksa PBB. Tapi tampaknya Saddam lebih senang main kucing2an sementara satelit pemantau AS memantau terus pergerakan2 yg dicurigai selama ini. Demi kehidupan rakyat Irak yg lebih baik di masa depan, Saddam harus turun dan demokrasi ditegakan di Irak. (lho, koq jadi teringat saat2 pengin ngelihat Soeharto dulu turun ya..hehehe) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Apakah Indonesia aman untuk wisatawan?
Apakah Indonesia menurut anda saat ini aman untuk dikunjungi wisatawan? Untuk menyampaikan pendapat anda serta melihat pendapat dari rekan2 lainnya, anda bisa berpartisipasi secara langsung di: http://www.ilaga.com Semoga kondisi Indonesia bisa cepat pulih. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Irak kemungkinan akan digempur.
Tampaknya Saddam Husein yang masih suka "becanda" mengulur2 waktu pemeriksaan dari PBB akan digempur dalam waktu dekat. Pemeriksaan yg dilakukan tim PBB adalah dalam upaya menemukan serta memusnahkan senjata2 Irak yg dapat berfungsi sebagai pemusnah masal. Ini adalah bagian dari persetujuan yg terjadi setelah Irak kalah perang tahun 1991 kemarin. Bila pasukan PBB jadi menggempur Irak maka saya perkirakan resesi ekonomi global akan terhindarkan seperti tahun 1991 yg lalu. Harga minyak yang akan naik di pasaran internasional juga akan menguntungkan Indonesia. Rupiah mungkin akan menguat terhadap mata uang lain tetapi terhadap dolar mungkin akan masih berkisar 7000-8000. Harga emas akan naik dipasaran internasional. Pasaran saham dunia saya perkirakan akan naik karena adanya pemikiran resesi ekonomi dunia yg besar kemungkinan akan pulih lebih cepat dari yg diperkirakan. Kemarin saham Indosat yg saya kasih komentar STRONG BUY saat harganya di 10100, ditutup di 10600 dan sempat diperdagangkan di 10950. Tampaknya Indosat punya kekuatan yang sangat besar akan menembus 11000 dan mencoba level 14000-an. Sekian saja komentar dari saya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: interesting info about the so-called-Christmas
In a message dated 12/21/98 5:08:57 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: "...The word itself is an abbreviated form of "Christ Mass," i.e., sacrament in commemoration of Christ. Although taken by Christians to be the birthday of Jesus, the actual date of celebration, December 25th, cannot be traced back any further than the fourth century after Christ. Ironically, this day is also considered to be the birthday of the Hindu god, Krishna, as well as Mithra, the Greek god of light" http://www.ummah.net/what-is-islam/about/xmas/xmas1.htm any objection to this? Di Alkitab tidak tertulis kapan tepatnya Yesus lahir. Nenek saya tidak diketahui kapan tanggal lahirnya. Sekitar tahun 1980-an anak2nya menetapkan tanggal 8 Agustus sebagai hari ulang tahunnya agar kami bisa mengucapkan selamat, bersuka cita, dan mengenang kembali kebaikan2 nenek pada orang tua-orang tua kami dan pada cucu2nya:) Kami tidak tahu tanggal lahir nenek tapi bukan berarti nenek tidak pernah dilahirkan ke dunia ini:) Pemilihan tanggal 25 Desember sebagai hari lahirnya Yesus bisa jadi untuk menandingi tradisi pagan yang ada waktu itu, penyembahan kepada dewa matahari. Ternyata saat ini tanggal tersebut jauh lebih dikenal sebagai hari lahirnya Yesus ketimbang hari penyembahan kepada dewa matahari. Walau demikian tidak melulu orang merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Ada juga yang meyakini/memilih tanggal 16 Januari. Bahkan tahun ini di AS ada sekelompok orang yg ingin merayakan natal pada bulan Juni...:) Tidak ada larangan dan batasan dalam bersuka cita menyambut sang Juruselamat. Tanggal berapapun yang dipilih, yang pasti Yesus pernah dilahirkan ke dunia ini, siapa yg bisa menyangkal akan hal ini? Walau demikian, ada juga yang memilih untuk tidak merayakan natal sama sekali dengan alasan tidak diperintahkan dalam Alkitab:) Saya pribadi lebih memilih untuk merayakan natal pada tanggal 25 Desember. Tidak ada larangan dalam Alkitab untuk merayakan kelahiran Yesus. Semangat natal, itu jauh lebih dipentingkan dalam perayaan natal. Semangat natal, semangat untuk lebih peduli lagi kepada orang2 yang tidak seberuntung kita. Semangat untuk mengasihi sesama tanpa memandang latar belakang keimanan, latar belakan ras, atau pun warna kulit. Yesus datang ke dunia untuk orang2 semua orang, untuk orang2 berdosa. Oh ya, bagi rekan2 yang beragama Islam dan punya pertanyaan2 seputar agama Kristen, mungkin bisa menemukan jawaban di http://answering-islam.org.uk/ Bagi yg lainnya, mungkin bisa lihat2 di: http://www.math.gatech.edu/~jkatz/Religions/ Oh ya, bagi rekan2 yg pernah mengenal atau mendengar nama Hamran Ambrie, bisa membaca al-Shahada nya di http://www.the-good-way.com/eng/book/b08.htm Sekedar cuplikan pembuka dari site tersebut: ---kutipan During former days I was an active Muslim, an organizer of the Muhammadiyah movement and a preacher of Islam. In 1947, I was chosen to be the Chairman of the Kalimantan Muslim Congress in Amuntai, together with K.H. Idham Chalid. In 1950-51 I became a Muslim priest in the army in Banjarmasin, with the rank of Second Lieutenant. My articles were published in Islamic magazines such as Mingguan Adil in Solo; Mingguan Risalah Jihad in Jakarta and Mingguan Anti Komunis in Bandung. I cooperated with aggressive anti-Christians from 1936 in Muara Teweh (Barito) and until 1962 sympathized with groups who intended to establish Islamic rule over Indonesia, which would have automatically stood against Christians. Actually, I had owned a Bible since 1936. However, I did not read in it to find its truth, but to search for paragraphs which could support my standpoint as a Muslim with an anti-Christian attitude, and thus be able to attack the Christian faith more effectively. I was a slanderer of Jesus Christ until the age of 40, completely rejecting his divinity. I purposely ridiculed and rejected the truth. But the love of God was so great, that he sought, found and saved me. . --akhir kutipan--- Bagi yg ingin membaca lengkapnya silahkan ke site yg saya sebutkan sebelumnya yaitu di: http://www.the-good-way.com/eng/book/b08.htm Demikian saja dari saya semoga bisa bermanfaat. peringatan: Link2 yg saya berikan disarankan untuk tidak dikunjungi bagi mereka2 yg keimanannya belum kuat karena beresiko terjadinya perubahan keimanan. Segala bentuk pemindahan keimanan menjadi tanggung jawab pribadi masing2. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Rumors tentang Neil Armstrong.
Salam, Saya sering mendengar tentang rumors Neil Armstrong yg mendengar suara adzan sewaktu berada di bulan dulu yang menjadikan dia pindah keimanan menjadi seorang muslim. Sebenarnya saya kurang peduli dengan rumors2 seperti ini. Mau dia pindah keq mau dia tetap keq, ngga bermasalah dengan keimanan saya. Saya pikir juga demikian dengan rekan2 disini. Walau demikian, tampaknya akan lebih baik bila kita tahu hal yang sebenarnya. Bagi yang tertarik untuk mengetahui yg sebenarnya dapat berkunjung ke situs: http://answering-islam.org.uk/Hoaxes/neil.html Mengenai rumos Neil Armstrong tinggal di Lebanon ternyata memang benar bahwa Neil Armstrong (pernah) tinggal di Lebanon. Hanya saja Lebanon disini adalah Lebanon yang berada di Ohio, AS, dimana alamatnya berkodeposkan OH 45036 (ada dalam surat yg dapat di baca pada site di atas). Bagi yg ingin tahu Lebanon, OH 45036 persisnya dibagian mana Ohio dapat melihat pada peta berikut ini: http://maps.infoseek.com/infoseek/mqcustomconnect?screen=maplink=mapheight=3 00width=400lat=394422lng=-842133style=2search=%5e%5e%5eoh%5e45036%5e%5e0 orig_search=1orig_lat=394454orig_lng=-842148orig_iconid=2orig_name=45036f irst=0mouse_mode=zoom_outevent=zoomlevel=5event=zoom atau ancer2nya terletak antara Cincinnati dan Dayton. Semoga rumors tentang Neil Armstrong tidak berkembang terlalu jauh. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Eddy Tanzil: Hebatnya support kita ???
Ada pepatah lama yg mengatakan: Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Hmmmgimana kalau sekarang sedikit dimodifikasi menjadi: Tuntutlah Eddy Tanzil sampai ke negeri China. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Tarmizi Taher Zaenudin MZ
Saya dengar kabar katanya Tarmizi Taher, mantan menteri agama, dalam acara bincang2 di SCTV yg kalau tidak salah masih dalam suasana Kongres Umat Islam Indonesia, pernah mengucapkan kata "Kalau umat Kristen percaya Tuhan mereka beranak!.. ya biarkan saja" Adakah rekan2 yg bisa mengkonfirmasi kebenaran akan hal ini? Kalau memang Tarmizi Taher pernah mengucapkan hal demikian, apakah sudah ada tuntutan hukum atas dirinya? Oh ya, saya dengar2 juga Zaenudin MZ pernah (sering) berkotbah yg isinya banyak menghina ajaran agama Kristen dan bahkan sampai menghasut untuk merusak gereja. Apakah ada rekan2 yg pernah mendengarkan langsung kotbah2nya yg bernadakan demikian? Kalau memang pernah, bagaimanakah reaksi yg ada dan apakah sudah ada tindakan hukum atas dirinya? Oh ya, sekedar catatan tambahan, kotbah2 Zaenudin MZ yg seperti itu saya dengar rekamannya sudah ada di tangan beberapa pendeta. Mungkin disimpan untuk arsip, kali2 aja suatu saat diperlukan. Mohon konfirmasi rekan2 atas dua hal di atas, apakah memang benar demikian atau kah tidak. Semoga kebebasan beragama bisa segera terwujud di bumi kita tercinta, Indonesia. Dan juga hukum bisa berfungsi kembali. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ
In a message dated 1/6/99 8:59:06 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Anda posting mail yang banyak ketidakpastian Bung Irwan! ditambah anda malah JELAS-JELAS menghakimi tanpa bukti! silahkan buktikan (pakai real audio atau mp3, mungkin yang bisa di download) semua yang anda sebutkan sebagai bukti tsb! dalam kondisi keruh seperti ini, anda malah membuat suasana keruh, bagaimana mungkin anda akan merasakan kedamaian di Bumi Indonesia, seperti yang anda sebutkan, sementara anda sendiri melakukan hal yang memperkeruh suasana. mohon berfikir dahulu sebelum posting email! kita semua tahu kondisi sedang memanas, Janganlah kita membuat lebih panas suasana. mudah-mudahan semuanya dapat bersyabar dan menenangkan diri wassalam Yadi Waduh bung Yadi, sabar bungsabar.:) Lha, posting saya kemarin khan dalam rangka minta konfirmasi dan bukan dalam rangka menghakimi. Masa sih bahasa Indonesia kurang jelas? Coba deh dibaca ulang lagi, benar ngga yg saya omongin ini? Saya minta konfirmasi seperti ini khan akan lebih baik ke rekan2 saya yg berbeda agama di milis permias ini. Kalau saya dapat informasi dari satu sumber doang dan ngga check and recheck lagi itu khan malah kurang baik. Bukan demikian? Sisi positif lainnya dari saya posting khan itu di milis permias adalah rekan2 saya yg beragama Islam bisa mengetahui ada informasi/rumors seperti apa yg saya dengar. Nah, jadi rekan2 bisa cari tahu kebenaran akan informasi tersebut atau pun juga meluruskan dari informasi yg salah. Dengan demikian kita bisa sama2 mengerti situasi yg berkembang. Saya asumsikan rekan2 yg terdaftar di milis permias itu pikirannya sudah pada dewasa cara berpikirnya dan ngga gampang disulut2. Namanya juga kaum intektual, masa masih bisa dikomporin sih?:) Itu makanya saya postingkannya di milis permias. Bung Yadi, bagi saya tuh kedamaian tidak ada kalau satu pihak atau golongan masih menekan pihak atau golongan yang lain. Kedamaian tersebut bagi saya adalah kedamaian semu. Kalau anda mau mengartikan posting saya tersebut adalah untuk memperkeruh suasana, saya mau bilang apa lagi? Silahkan anda mau mengartikan apa saja atas posting saya tersebut, tapi yg jelas saya sedang cari konfirmasi atas berita/isu yg saya dengar dengan tujuan untuk mencari kejelasan berita atau pun menegakkan hukum agar tidak terjadi perbedaan perlakuan kalau memang informasi/rumors itu benar adanya. Dalam posting terpisah pun saya juga meminta transkrip atau konfirmasi atas ucapan Theo Syafei sewaktu di Kupang. Soalnya yg saya dengar Theo menyampaikan tentang ambisi ICMI dan sub organisasinya yg bertujuan "meng-Islam-kan" Indonesia. Dan tampaknya hal tersebut telah berubah menjadi "Theo melecehkan Islam". Padahal kita tahu bersama kalau memang benar yg diucapkan oleh Theo Syafei itu adalah soal ICMI khan seharusnya tidak ditarik ke agama karena setahu saya ICMI itu adalah organisasi dan Islam itu tidak sama dengan ICMI (tolong saya dikoreksi kalau salah). Catatan: saya tidak sedang memberikan pernyataan bahwa apa yg saya dengar tentang isi ucapan Theo adalah yg benar. Itulah sebabnya saya ingin kejelasan atau konfirmasi atas informasi2 yg saya dengar. Dan milis permias saya anggap sebagai salah satu alternatif mencari konfirmasi. Mudah2an bung Yadi sekarang bisa melihat poin saya sekarang. Kalau pun anda belum juga bisa melihatnya, ya tidak apa2. Tapi yg jelas saya tidak melihat ada salahnya mencari konfirmasi atas informasi2 yg belum jelas kepada rekan2 di permias. Semakin banyak kita punya informasi2 semakin kita mengenali situasi yg ada di sekitar kita. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Stop debat Agama (was: Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ)
Bung Ridwan, terima kasih atas masukannya. Sekedar meluruskan, saya dan bung Yusuf tidak sedang melakukan perdebatan agama:) Sekedar mengulang, tujuan saya bertanya via milis permias adalah untuk klarifikasi dimana nanti bila ternyata ada yg tahu dengan jelas bahwa hal itu tidak benar atau ada penjelasan lainnya, saya akan teruskan informasi/klarifikasi tersebut. Saya pun percaya diantara rekan2 saya yg beragama Islam disini juga banyak/sering mendengar berita2/isu2 tentang agama Kristen atau orang2 Kristen yg negatif. Khan tidak ada salahnya kita tanyakan di milis ini untuk klarifikasi mumpung di milis permias ini saya perhatikan anggota2nya lebih banyak yg berkepala dinginnya dan ngga emosian. Tujuannya ya jelas, yaitu mengklarifikasi suatu berita/isu sehingga diharapkan bila ternyata tidak benar lalu kita teruskan ke rekan2 seiman lainnya agar tidak terjadi kesalahpahaman atas misinformation tersebut. Saya percaya banyaknya kesalahpahaman yg terjadi antara umat Islam dan Kristen itu umumnya karena kurangnya informasi yg kita miliki. Mungkin satu hal lagi yg perlu kita sadari disini adalah bila ada orang2/tokoh2 yg dibicarakan hendaknya jangan serta merta ditarik masalahnya ke masalah agama dari orang/tokoh tersebut. Ini yg saya perhatikan secara sadar atau pun tidak sadar kita lakukan sehingga melihat permasalahan tersebut menjadi kurang keobyektivitasan kita. Demikian saja penjelasan dari saya, bung Ridwan. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ
In a message dated 1/7/99 12:11:56 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Yadi: saya melihat posting seperti itu adalah posting untuk mengcounter atau sebagai isyu tandingan dari isyu yang sedang beredar saat ini. maaf kalo saya melihat seperti itu. Irwan: Bung Yadi, anda tidak salah bila mendapat kesan seperti itu. Saya pun juga merasakan hal tersebut. Sayangnya saya mendengar hal tersebut dari orang yg saya percayai. Karenanya saya butuh klarifikasi apakah hal tersebut benar atau tidak melalui milis permias ini. Tidak hanya soal Tarmizi Zaenudin MZ, tapi juga saya mencari informasi atau klarifikasi ucapan Theo Syafei, apakah memang benar dia mengucapkan kata2 spt yg dituduhkan ataukah dia mengomentari tentang aktifitas organisasi ICMI dan sub organisasinya seperti KISDI misalnya. Dari pengalaman saya, seringkali dengan mudah ketidakjelasan dimanfaatkan oleh orang/kelompok tertentu untuk mencapai tujuannya. Kita sadari saat ini permainan politik di Indonesia itu sedang ramai2nya. Segala hal yg dilihat bisa menjatuhkan lawan politiknya tampaknya akan dimanfaatkan. Yadi: hanya saya tidak ingin justru dalam kondisi seperti ini, muncul pemikiran balas-balasan. Irwan: Saya pun tidak menginginkan hal tersebut. Karenanya saya butuh klarifkasi atas berita/isu tersebut untuk saya teruskan. Tentu saja saya tidak bisa bantah berita/isu itu tidak benar kalau saya sendiri tidak tahu atau memiliki klarifikasi dari pihak yg mengetahui masalah sebenarnya. Yadi: Seharusnya muncul pemikiran, "sebagai kelompok yang memiliki kondisi mayoritas, maka dia yang harus lebih bertanggung jawab terhadap kondisi kedamaian di Indonesia ini" misalkan di Kupang, dengan mayoritas Nasraninya, seharusnya muncul sikap dna pemikiran "saya harus bertanggung jawab thd kondisi yang ada" begitu pula misalkan seandainya Islam yang menjadi mayoritas, pemikiran dan sikap seperti itu yang harus dipegang. Insya Allah kondisi bakal lebih baik. Irwan: Saya pikir kita sudah saatnya menghilangkan soal mayoritas dan minoritas disini. Mari kita bicara atau berpegang pada hukum. Kalau hukum mengatakan dilarang orang melecehkan agama orang lain, maka hukum itu berlaku tidak hanya untuk minoritas tapi juga berlaku untuk mayoritas. Dalam hidup bernegara, kalau hukum sudah mulai timpang ini akan berbahaya. Di AS sendiri pun jangan dikira tidak ada orang2 atau kelompok yg rasis. Tapi sayangnya mereka terbentur oleh hukum yg dijalankan dengan tegas tanpa memandang apakah orang tersebut mayoritas ataukah minoritas. Saya pikir sikap seperti ini perlu kita contoh. Yadi: kalo yang anda pikirkan adalah kedamaian semu. saya nggak tahu yang dimaksud seperti apa, dan menekan yang anda katakan itu juga seperti apa saya kurang faham, tapi kalo prinsip yang saya katakan di atas itu dipegang oleh semuanya, saya yakin akan ada kedamaian. Irwan: Akan menjadi rentan kalau berkehidupan negara kita sandarkan pada keinginan atau niat mayoritas dan bukan kepada hukum. Selain itu akan terlihat seperti nasib minoritas tergantung dari sikap mayoritas. Ini tidak sehat dan ini tidak benar. Sudah saatnya bila kita mau hidup bernegara yg sehat harus bersandar pada hukum. Yadi: mengenai konfirmasi atas berita yang anda terima, dapat saja anda mengatakan "adakah rekan-rekan permias yang punya kaset atau MP3 semua da'wah-da'wah Zaenudin dan rekaman dari Tarmizi dalam acara bla bla bla" atau "adakah rekan-rekan permias yang punya salinan atau mp3 da'wah theo Syafei dalam kasus bla bla bla" mudah-mudahan mengerti apa yang saya katakan. Irwan: Bung Yadi, sampai saat ini saya belum mendapat jawaban dari anda yg secara jelas dan tegas mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar. Karenanya saya asumsikan anda pun tidak tahu/yakin akan berita/isu tersebut. Coba anda renungkan dalam hati, bila ternyata apa yg saya dengar itu ternyata benar, bagaimanakah sikap anda terhadap hal tersebut? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ
In a message dated 1/7/99 1:07:51 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: #Lae Irwan Coba cari informasi yang lengkap dan tuntas. Salam, Nasrullah Idris Irwan: Saya pun sedang mencoba mencari tahu termasuk klarifikasi di milis permias ini. Rekan2 dimilis permias ini sudah saya anggap seperti saudara sendiri walau belum pernah ketemu muka:) Kalau saya sudah mendapatkan informasi yg lengkap dan tuntas, bunyi posting saya tidak akan seperti kemarin. In a message dated 1/7/99 3:25:14 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Hm...ternyata diskusi-diskusi permias menarik juga untuk diikuti. sayang sekali baru kali ini saya gabung,maklum sibuk dengan urusan pribadi. Menanggapi opini rekan-rekan yang mempertanyakan ucapan Tarmizi Taher maupun Zaenudin MZ yang dianggap menghina kaum Kristiani, menurut saya adalah tidak benar. Secara harfiah kata-kata yang diucapkan Tarmzi Taher, sama sekali tidak mengandung makna menghina agama lain , justru berkesan mengajak umat Islam untuk tidak menganggap ajaran umat Kriten sebagai problematika. Apabila yang menjadi problem adalah ungkapan "Tuhan beranak" saya kira terlalu dibesar-besarkan. Dan saya yakin maksud Tarmizi adalah Tuhan Allah mepunyai anak Kristus, sebagai mana kepercayaan umat Kristen, bukankah demikian? yuni windarti Irwan: Apakah rekan Yuni sedang memberikan klarifikasi bahwa memang Tarmizi Taher pernah mengucapkan hal tersebut di SCTV? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Ceramah (was: Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ)
In a message dated 1/6/99 9:48:50 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Yw: Kalo mau bicara secara 'ilmiah', mungkin harus diteliti lagi, apakah yg diucapkan (dan 'menyinggung') itu merupakan opini pribadi dari ybs, ataukah mereka itu sekedar melakukan 'quote' (mengambil dari kitab suci, misalnya). Irwan: Adakah rekan2 yg bisa mengklarifikasikan bahwa apa yg diucapkan oleh Tarmizi Taher atau sikap Zaenudin MZ tersebut memang ada di Quran atau pun Hadits? YW: Soalnya, 'prosedur standar' berceramah orang Islam (bukan cuma di Indonesia), statementnya banyak yg berupa 'quote' (dari kitab Quran dan Hadits). Hal ini (dinilai) lebih convincing (utk orang-orang yg tahu) adanya prinsip (Islam): "... barangsiapa berpegang teguh pada keduanya (Quran dan Hadits), maka akan selamatlah dia selamanya..." Irwan: Seharusnya memang demikian. Dengan kata lain tentunya anda sedang pula mengatakan bahwa umat agama lainnya juga sebaiknya berpegang teguh pada kitab sucinya masing2 dalam kehidupan sehari2. Benarkah kesimpulan saya ini? Bagaimana tanggapan atau pun tindakan anda bila dalam satu ajaran dari kitab yg kita yakini ternyata kurang sesuai/berkenan dengan lingkungan masyarakat dimana kita tinggal? Saya pikir dilema seperti ini tidak hanya dihadapi oleh rekan2 saya yg beragama Islam tapi juga yg beragama Kristen. YW: Kalo ternyata ucapannya itu 'quote', perkaranya jadi lain... Irwan: Memang, perkaranya menjadi lain. Saya pikir rekan2 Kristen akan lebih memaklumi kalau memang ternyata ucapan tersebut adalah 'quote' dari kitab suci. Sekedar mengulang permintaan di atas, adakah yg bisa memberikan klarifikasi apakah memang demikian? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Presiden bank sentral Brazil mengundurkan diri.
Setelah melewati isu yg cukup lama, akhirnya presiden bank sentral Brazil, Fransisco Gustavo, mengundurkan diri hari ini. Selain itu, berita yg saya dengar bahwa kemungkinan devaluasi mata uang Brazil saat ini menjadi terbuka kembali. Walaupun secara de facto sebenarnya sudah bisa dikatakan devaluasi saat ini. Saat ini nilai tukarnya berada di 1.31 per USD atau turun lebih dari 8% dari penutupan kemarin. Pasar saham di sebagian besar dunia tampaknya merosot cukup signifikan. Permasalahan ekonomi global yang terancam masuk resesi, kini dengan bertambahnya masalah Brazil semakin membuat orang mengkhawatirkan hal tersebut. Masalah ekonomi di Asia masih terlalu dini bila dikatakan telah selesai. Jepang masih terus mencoba mencari jalan keluar dari kemelut ini. Sementara itu Indonesia masih terus berkutet dengan urusan politik dalam negerinya. Mari kita tunggu perkembangan berikutnya, bagaimana para pemikir dunia baik ekonom dan pakar keuangan internasional mencoba mengatasi bahaya global ini. Bertindaklah konservatif di tahun 1999 ini. Tampaknya saat ini memegang saham menjadi cukup beresiko tinggi, kecuali saham2 yg memang fundamentalnya cukup kuat dan P/Enya cukup rendah seperti Apple (Nasdaq: AAPL). Bond tampaknya akan menjadi alternatif untuk berinventasi. Pegang cash tampaknya menjadi alternatif buat saya kali ini selain kemungkinan akan membeli beberapa put option pada saham2 menurut saya sudah overvalue atau saham2 Brazil seperti Telebras (NYSE: TBH). Catatan: saya seorang daytrader sekaligus spekulan karenanya bisa jadi saya melakukan posisi jual atau beli put saat ini setelah itu beberapa hari kemudian melakukan pembelian. Pada FOMC berikutnya tanggal 2 atau 3 Februari, perkiraan saya tampaknya Alan Greenspan (FED's chairman) kemungkinan besar akan kembali memangkas interest rate untuk mencoba menyelamatkan ekonomi AS dan dunia dari bahaya masuk resesi. Semoga peristiwa tahun 1929 tidak terulang kembali tahun 1999 walau pun ada sebagian orang yang memperkirakan peristiwa 70 tahun yang lalu bisa terulang kembali tahun ini. Perayaan ulang tahun yang ke 70 akan berkesan tapi pengulangan peristiwa 70 tahun yang lalu, jauh dari mengesankan. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Dampak dari berita Brazil kemarin
Untuk menuntaskan email saya yg kemarin tentang Brazil, email ini adalah email terakhir. Untuk perkembangan selanjutnya silahkan mengikutinya dari milis [EMAIL PROTECTED] untuk bincang saham dan [EMAIL PROTECTED] untuk bincang rupiah. Cara subscribe dengan mengirim imel kosong ke alamat berikut ini: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Pasar NY kemarin dikejutkan oleh berita pengunduran diri presiden bank sentral Brazil. Panik jual mewarnai pembukaan pasar. Sebelum pasar dibuka jam 9:30 AM ET, trading dari instinet yg sudah buka lebih dulu sejak jam 8:00 AM ET sudah membawa turun harga2 saham. Bahkan saham2 AS yg juga listing di Eropa dari pemantauan saya sudah lebih dulu turun di pasar Frankfurt, Jerman. Pasar saham eropa kemarin turun cukup tajam dengan rata2 penurunan sekitar 5%. Sebelum pasar saham AS dibuka, indeks futures untuk SP500 dan NASDAQ, telah di lock karena limit down, suatu batas toleransi penurunan terendah untuk satu hari. Indeks NASDAQ dibuka dengan gerakan turun 100 poin, suatu tingkat penurunan yg besar dalam satu hari untuk ukuran NASDAQ. Indeks DOW Jones sempat terpuruk sampai 200 poin lebih. Ketakutan para investor bisa dimengerti mengingat investasi atau pun bisnis perusahaan AS yg berkaitan dengan Brazil dapat mencapai 20-25 milyar dolar AS dan dengan tingkat pekerja 200 ribu orang. Karenanya bisa dibayangkan bila Brazil bermasalah, maka bisa terancam pula investasi serta status 200 ribu tenaga kerja tersebut. Ekonomi Brazil juga mempunyai dampak yg sangat besar pada ekonomi negara2 sekitar seperti Argentina dan Venezuela selain juga akan mempengaruhi Mexico. Setelah mendapat pernyataan dari Clinton tentang situasi terakhir, tampaknya secara perlahan confidence dari investor mulai pulih. Hal ini juga didukung oleh earning report dari beberapa perusahaan yg memang menunjukkan hasil yg menggembirakan. Ekonomi AS masih kuat. Akhirnya indeks NASDAQ yg sempat minus lebih dari 100 poin kemarin sempat rebound dan plus 30 poin lebih sebelum akhirnya ditutup turun sekitar beberapa point saja dari harga penutupan kemarin. Bursa efek Jakarta tampaknya juga kena imbas dari peristiwa Brazil ini. Indeks turun cukup tajam. Hal ini mungkin disebabkan juga karena ketakutan kembali terhadap nilai tukar rupiah yg terancam melemah. Untuk perkembangan nilai tukar rupiah, sampai saat ini saya belum bisa memberikan komentar banyak mengingat perkembangan di tanah air saat ini cukup sulit untuk diikuti kemana arahnya. Bisa positif bisa negatif, dalam pengertian tergantung dari orang2 yg punya pengaruh tersebut ingin dibawa kemana Indonesia kita. Konsolidasi nasional, kesepakatan nasional, pertobatan nasional, atau apapun kita menamainya, saya pikir hal itulah yg kita butuhkan saat ini untuk mencoba menghadang atau pun menghadapi gempuran2 yg mungkin saja bisa datang setiap saat dan bisa dari berbagai arah. Dari perkembangan isu yg beredar yg sempat saya tangkap, tampaknya China Hongkong ingin dijadikan sasaran berikutnya. Dari pengamatan saya, untuk China dan Hongkong tampaknya akan sulit untuk ditembus. Ekonomi China cukup kuat dan juga memiliki surplus perdagangan dengan AS lebih dari 5 milyar dolar setiap bulannya sejak beberapa waktu belakangan ini. Untuk pasar saham AS saat ini tampaknya akan ada rebound setelah confidence dari investor mulai pulih kembali. Saat ini saya memegang call option untuk saham2 AAPL (Apple computer), INTC (Intel), dan SUNW (Sun Microsystem), dan cash. Bila nanti pasar saham AS bisa ditutup positif dengan tingkat yg cukup signifikan, tampaknya akan bisa membawa pengaruh positif ke pasar bursa Jakarta. Untuk Yen Jepang, kemarin melemah cukup signifikan karena bank sentral Jepang melakukan pembelian dolar karena tidak ingin Yen nya menguat terlalu cepat. Hal ini bisa mengganggu ekspor mereka. Setelah Yen kemarin melemah, indeks Nikkei naik seiring dengan adanya harapan pada investor di Jepang perusahaan2 eksportir Jepang bisa cukup survive dengan tingkat Yen yg tidak terlalu menguat. Demikian saja perkembangan terakhir dari saya. Banyak mata sekarang yg akan memantau perkembangan Brazil berikutnya karena memang cukup sensitif untuk perkembangan ekonomi dunia dalam masa2 yg cukup kritis seperti sekarang. Semoga kita tidak masuk masalah ekonomi global yg lebih parah lagi. Paling tidak, persiapkanlah diri kita sedini mungkin. Persiapkanlah Indonesia agar bisa survive menghadapi gelombang2 "El Nino" atau pun "La Nina" berikutnya. Jangan sampai kita terlena dan terlalu sibuk memikirkan mainan baru yaitu "politik" sampai lupa memperhatikan bahwa diri kita sudah hampir tak "berbaju". jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Ngomongin ekonomi? (was: Re: Mega oh Mega)
In a message dated 4/27/99 8:46:08 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Hehe selamat datang kembali Bung Irwan. Gimana nih mau memotori pembicaraan ekonomi gimana? Soale ngomong politik Indonesia udah jenuh... Irwan: Waduh bung Jaya, momentumnya sekarang justru lagi soal pemilu. Jadi ane ikut arus aja deh. Ngomong2 anda sudah tahu khan ada milis rupiah dan saham dimana saya cukup aktif di dua milis itu (gimana ngga aktif wong kebagian tugas jaga dua milis tersebut..hehehe). Di dua milis itu tujuannya yg cuma satu, gimana caranya nyetak untung dari transaksi2 jual beli baik rupiah atau saham2, baik saham2 Indonesia atau pun saham2 di AS. Kalau tertarik bergabung silahkan kirim imel koson ke alamat berikut ini: [EMAIL PROTECTED] untuk gabung ke milis saham [EMAIL PROTECTED] untuk gabung ke milis rupiah Jaya: Soal komentar kpd MS, itu adalah konsekuensi logis dari pemunculan namanya sebagai pemimpin bangsa. Sebagai penduduk yg bakal dipimpin, sudah barang tentu kita berhak menilai calon yg bakal memimpin. Jadi ini perlu dipandang sebagai upaya evaluasi pantas tidaknya calon tsb memimpin. Jadi sah saja. Irwan: Anda betul. Tentunya kita bisa menyadari mana komentar2 yg konstruktif dan mana komentar2 yg tampaknya dituliskan hanyaah anda tahu sendirilah:) catatan: saat ini plus waktu2 mendatang, saya tidak sedang ingin menulis komentar2 konstruktif hal yg berkaitan dengan GOLKAR karena bagi saya GOLKAR sudah melakukan kesalahan besar dalam periode 5 tahun terakhir dengan membiarkan negara ini jatuh seperti sekarang. Jaya: Dan perlu diingat lae, kita memang lebih banyak bicara hal-hal negatif saat ini (spt dibilang Bung Budi). Ini bukannya kita tidak berusaha cari solusi, tapi karena banyak sekali yg negatif yg mesti diungkap. Jadi kalau solusinya seperti jarum di tumpukan jerami, jangan salahkan kalau jeraminya kita aduk-aduk. Irwan: Mudah2an tulisan saya kemarin bisa dianggap sebagai salah satu tulisan yg mencari solusi, paling tidak dari sisi saya. Tujuan posting saya yg kemarin mudah2an cukup jelas ditangkap yaitu kampanye Asal Bukan Golkar cs (ABG cs). jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Presiden MPR/DPR (was: Re: Mega oh Mega)
In a message dated 4/27/99 10:58:23 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: -- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Kepada rekan2 yg senang menggunjingkan atau tepatnya mencoba mengorek2 kelemahan atau membuat tulisan2 atau pun komentar2 sehingga Megawati kelihatan lemah atau buruk, saya ingin bertanya kepada anda-anda, apakah anda akan puas bila GOLKAR dan boneka2nya berhasil menjuarai pemilu mendatang? Dodo: Ahaaa...landasan yang menjadi titik tolak pembicaraan kan bukan partai mana yang kalah atau yang menang, tapi lebih berdasar kepada kualitas calon pemimpin bangsa di masa depan. Jadi terlepas dari partai mana yang akan menang dalam pemilu, kita tetap menginginkan punya seorang pemimpin yang bener bener berkualitas. Saya rasa sekarang ini kan sebagian besar dari kita sedang demam dengan istilah "jangan memilih kucing dalam karung." Irwan: Saya dukung demam anda, "jangan memilih kucing dalam karung." Hanya saja saya bertanya balik, apakah karena Megawati menolak hadir acara debat capres lalu kalau kita memlih dia akan seperti memilih kucing dalam karung? Hmm...mungkin bagi yg belum mengenal sepak terjang Megawati selama ini akan berkata demikian. Tapi tidak demikian halnya pada pendukung2 Megawati yg memang sudah bersama2 sejak jaman penindasan orde baru terhadap PDI. Mereka sudah jatuh bangun sama2, mereka sudah tahu kadar kepemimpinan Megawati. Dimata saya Megawati adalah seorang leader yg telah teruji dilapangan, dalam dunia nyata dan bukan dunia maya. catatan: acara debat bagi saya adalah dunia mayanya pemimpin. Ini bukan berarti saya tidak setuju dengan acara debat capres hanya saja saya mempertanyakan kevalidan acara debat dijadikan ajang untuk melihat kepemimpinan seseorang. Mari kita galakan demam "jangan memilih kucing dalam karung". Marilah kita pilih pemimpin yg memang sudah teruji kehandalannya. Membawa PDI dari partai gurem menjadi partai yg besar seperti sekarang bukanlah hal yg mudah. Dan hal itu bisa dicapai bukan semata karena usaha Megawati tapi lebih kepada usaha tim/kelompok/partai itu sendiri. Ini yg membuat saya lebih salut. Tambahan dari saya, posting saya yg terdahulu itu bisa jadi rada keluar dari alur pembicaraan karena memang saya selipi kampanye Asal Bukan Golkar cs (ABG cs). Itulah salah satu visi saya dari posting terdahulu..:) Dodo: Sayapun nggak mau pusing2 mempermasalahkan partai mana yang akan menang dalam pemilu nanti, tapi saya akan ikutan pusing kalau pemimpin yang terpilih ternyata nggak punya visi yang jelas, dan hanya akan disetir oleh orang2 di sekitarnya. Irwan: Saya justru lebih senang pemimpin yg tidak absolute yg bisa mengarah menjadi diktator. Clinton bisa memenangkan pemilihan bukan semata hanya karena usaha Clinton semata tapi lebih kepada tim2 dibelakangnya. Ekonomi AS bisa menggila seperti sekarang bukan karena kehebatan Clinton dalam menerapkan kebijakan2 ekonominya tapi lebih kepada kepiawaian tim penasehat ekonomi Clinton serta pembantu2nya yg duduk dipemerintahan. Megawati sudah punya visi yg jelas, silahkan mengunjungi websitenya untuk mengetahui lebih lanjut. Megawati buka tipe pemimpin yg bisa disetir, dia tipe pemimpin yg mau mendengarkan masukan2 dari penasehatnya sesuai dengan kemampuannya masing2. Itulah sebabnya dia saya kategorikan pemimpin yg mampu menggali potensi yg ada disekitarnya. Saya pun siap untuk membantunya memberikan ide2 pemecahan masalah ekonomi, hanya sayangnya saya masih dalam proses mencari yg orang2 PDI-P yg bisa saya kontak melalui imel. Satu hal tambahan, kenapa kita kurang memberi perhatian terhadap MPR/DPR mendatang? Bukankah Presiden dalam negara kita fungsinya hanya sebagai mandataris MPR? Dengan kata lain, ya semuanya yg nyusun itu orang MPR/DPR, setelah itu dicari seorang presiden yg diperkirakan mampu menjalankan mandat dari MPR tersebut (mohon saya dikoreksi kalau salah). Kalau ngga salah, hal ini berbeda dengan AS yg memang dipisahkan antara memilih presiden dan anggota kongres/senat. Karenanya kita bisa melihat presiden AS sekarang dari partai demokrat sementara mayoritas senat adalah dari partai republik. Karenanya acara debat capres itu menurut saya rada aneh juga dilakukan di Indonesia. Wong yang kita milih anggota MPR, baru nanti anggota MPR itu yg milih presiden. Karenanya kalau mau debat capres ya pas sudah ketahuan komposisi kursi di MPR/DPR. Bayangan saya akan terdiri dari beberapa partai dimana tidak ada yg mayoritas tunggal. Nah, disitulah baru dibutuhkan debat capres karena para anggota capres itu harus berusaha meyakinkan partai2 lainnya bahwa dia pantas menjabat presiden. Debat capres disini juga arahnya pada pengecekan apakah capres tersebut memang mampu dan memiliki kapasitas yg dibutuhkan untuk menerima mandat dari MPR. Saya akan mendukung acara debat capres kalau memang dalam pemilu kita memilih langsung presiden dan bukan anggota MPR. Dengan kata lain dalam pe
Golput? (was: Re: [Re: Mega oh Mega])
In a message dated 4/27/99 10:52:00 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: sikap cuek? lalu orang-orang diatas yang terus berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan berbagai cara (menindas rakyat) anda sebut peduli? karena orang-orang diatas inilah (contoh: Golkar) lebih baik tidak memilih , daripada berdosa di akherat nantinya karena terus mempertahankan kekuasaan yang sudah banyak membanjiri darah di indonesia ini. pengecut? terserah pendirian pribadi...sudah pasti. Kenapa? Golkar yang sudah jelas-jelas bersalah masih tidak bisa bercermin bahwa 'mereka' harus minta maaf kepada rakyat banyak. Masih mau memilih?! yaterserah andanegara ini negara demokrasi. Dan bagi saya tindakan demokrasi yang akan saya ambil sekarang adalah abstein. Andrew Bung Andrew, saya agak rancu dengan sikap anda. Sekedar untuk meyakinkan saya saja, apakah posisi anda adalah termasuk yg tidak setuju bila Golkar menang pemilu mendatang ini? Kalau memang demikian, koq saya melihat posisi anda yg golput tidak sejalan dengan sikap anda yg anti Golkar menang? Bukankah sebaiknya suara anda diberikan ke non Golkar cs sebagai upaya untuk memperkecil kemungkinan Golkar cs menang? Mohon saya diperjelas sikap anda. Terima kasih sebelumnya. catatan: Saya tidak menentang sikap golput karena menjadi golput adalah salah satu pilihan sikap politik. Berhubung saya sedang dalam kampanye ABG cs, mohon dipertimbangkan kembali pemikiran golput mengingat saat ini suara anda dibutuhkan untuk perbaikan situasi politik di Indonesia. Terima kasih. jabatan erat, Irwan Ariston Napitupulu (pemilih PDI-P)
Re: Bajingan Jakarta
In a message dated 4/28/99 1:59:32 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Hallo bangung semua !!! Yang bener aja, gila bener hanya gara-gara beberapa setan belang yang berdomisili di Jakarta, negara kita jadi terpecah-pecah. Kita yang didaerah kan kasihan banget. Mending Jakarta di bom aja ibukotanya dipindah ke Balikpapan, tempat saya tinggal, dan menurut saya paling potensial. Paling potensial untuk apa? Untuk dijadiin domisili setan belang berikutnya setelah Jakarta dibom?:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Bukalah matamu Wahai yang langganan Permias list
cs menang kembali bila terlalu banyak yg apatis terhadap pemilu sehingga tidak mencoblos atau jadi golput. Itu saja koq. Silahkan rekan2 pilih partai yg sesuai dengan aspirasi masing2. Pohan: Tak ada yang menakutkan dari perdebatan. Selama tidak ada pemasungan gagasan, mari terus berolah pikiran. Ejakulasi dini politik mesti dihindarkan jauh-jauh dari milis ini, menurut saya. Belum apa-apa kok sudah puas-- eh "keluarnya" malah ketakutan segala. Irwan: Hehehe, tampaknya anda ini tipe perangsang:) Dari pada hanya merangsang2, gimana kalau anda saya tantang untuk menyampaikan gagasan, opini, pendapat anda seputar topik yg coba saya angkat soal pemilu, soal MPR Presiden, soal pengangkatan sebagian anggota MPR, soal proses pemilihan presiden? Ayo bung Pohan, saya yakin anda punya gagasan yg layak disampaikan di milis permias ini:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu (pemilih PDI-P, no urut 11).
Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA
In a message dated 4/29/99 1:51:54 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Wah...tante Ida nih pegimane sih..? ya kagak asik dong kalo main privat privat-an, kite2 disini kan juga pengin tau tentang perubahan sistem pendidikan ini. Iya nggak rekan2..?? Iya nih, gue juga butuh pandangan rekan2 yg menguasai soal itu. Jadi ya mbok jangan maen belakang dong:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Mega dan Sebuah Passport
endah selama sekitar 30 tahun, indeks keyakinan konsumen mencapai titik tertingginya dalam 15-20 tahun (saya lupa), indeks saham mencapai rekor. Anda bisa perhatikan pergerakan indeks saham masa Reagan dan Bush dibandingin dengan masa Clinton. Beda banget...:) Dan masih banyak rekor yg dia ciptakan. Dan yg lebih penting lagi, semua ini diakui oleh mayoritas masyarakat AS. Itulah makanya walau mayoritas masyarakat AS percaya Clinton salah dalam kasus Monica, tapi mereka ngga pengen Clinton di depak dari White House. Saya mah maklum banget dengan keinginan mereka, wong mereka cemas banget kalau2 bursa nantinya crash gara2 Clinton didepak. Mereka tentunya lebih mementingkan masalah perut masing2. Saya yakin anda sudah tahu kalau mayoritas penduduk AS itu sudah terbiasa menyimpan investasi dalam bentuk saham atau pun mutual fund. Bahkan untuk biaya ke college anaknya yg masih 2 tahun saja mereka sudah investasikan dalam mutual fund. Nah, siapa yg ngga empot2an ngelihat indeks melorot tajam kalau Clinton berhasil di depat dari White House?...:) Sekali lagi, anda boleh tidak percaya dengan omongan saya. Silahkan analisa sendiri dengan memperhatikan hal2 yg saya utarakan di atas. Ali: 2. Persamaan sifat kepimpinan Mega (Ny. Budaya Timur = NBT) dengan Bush, Reagan, dan Clinton. Anda ini mimpi kali? Sifat kepimimpinan dalam aspek apa? Irwan: Lha, anda nulis sendiri koq anda protes sendiri?:) Seingat saya ngga pernah tuh saya tulis Megawati punya sifat kepimpinan yg sama dengan Bush, Reagan, Clinton. Saya kutipin lagi deh apa yg anda tulis dan saya respon biar yg lain bisa ngelihat gimana anda sudah sembarangan menginterpretasikan tulisan saya: --- tulisan Ali sebelumnya: Ali: Sebagai catatan: Reagan, Bush, Clinton, Bush Jr. adalah pemimpin yang mempunyai visi dan bisa berdebat dan Mega tidak:-) tulisan saya yg merespon tulisan Ali di atas: Irwan: Sekedar menyempurnakan, Reagan, Bush, Clinton memiliki sifat kepemimpinan seperti juga Megawati. --- Nah, jelaskan saya tidak pernah mengatakan persamaan sifat kepemimpinan Megawati dan ketiga presideh AS? Dari komentar saya di atas maka dengan gampang dapat ditangkap bahwa Reagan, Bush, Clinton, dan Megawati memiliki sifat kepemimpinan. Sifat kepemimpinan mereka bisa ada persamaan bisa tidak sama sekali karena memang fokus saya hanya mereka semua punya sifat kepemimpinan. Karakter kepemimpinan mereka bisa sama bisa berbeda. Ali: Clinton and Reagan were Governors, Bush was a CIA Director, dan NBT apa? Irwan: Megawati adalah pimpinan PDI yg lama dan juga PDI Perjuangan yg sekarang. Ali: Leadership dari Trio ini sudah di tested and proven before becoming a president. NBT dimana dan kapan? Irwan: Ketiga presiden AS tersebut tidak pernah mengalami hal2 seperti yg Megawati alami dimana ditekan oleh pemerintah yg berkuasa bahkan digulingkan secara tidak sah dan diluar hukum. Pendukung PDI yg pro Megawati banyak yg dibunuhi, ditembaki, dibantai. Apakah pendukungnya langsung surut dan tidak mendukung Megawati? Ternyata dukungan tersebut tidak pudar bahkan bertambah kuat. Lebih hebat lagi makin banyak yg bersimpati dengan perjuangan Megawati yg memang ingin menegakkan keadilan dan memperjuangkan nasib rakyat kecil. Sekali lagi, fakta menunjukkan demikian, PDI Perjuangan semakin besar saat ini. Ini salah satu bukti dari keberhasilan Megawati sebagai pemimpin. Bagaimana pengalaman kepemimpinannya sebagai presiden seperti yg dimiliki presiden dan mantan2 presiden AS di atas? Tentunya saja Megawati belum teruji dibidang ini karena memang belum pernah menjabat sebagai presiden RI. Tapi dalam waktu yg tidak terlalu lama lagi, dengan dukungan dan kepercayaan mayoritas masyarakat Indonesia, dia akan memnunjukkan hal itu. Kecuali dalam memilih presiden, anda mencari yg sudah berpengalaman, ya yg ada saat ini hanya dua saja, Soeharto dan Habibie. Yang mana yg mau anda pilih?:) catatan: Selebihnya tidak saya tanggapi karena ada yg sudah saya tuliskan dalam posting terpisah. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu (pemilih PDI-P, no. urut 11)
Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK !
Sebenarnya ada rumus yg jauh lebih sederhana agar kampanya dapat berjalan dengan baik, kalau itu yg memang menjadi target utamanya yaitu: "Kasihilah sesamu manusia." Rumus sederhana tapi sangat mendasar dan sangat ampuh untuk mencegah semua hal2 yg tidak baik.:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Perubahan Sistem Pendidikan
Mbak Ida, kalau milisnya udah dibuat, gue mau ikutan dong. Hmmmapa ngga lebih baik kalau dibahasnya secara terbuka dimilis ini saja? Tapi terserah sih mau dibahas dimana aja, kebetulan gue punya uneg2 soal sistem pendidikan kita. Kali2 aja bisa jadi masukan untuk dibahas sama2. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Oklahoma dan Kansas
Bagi rekan2 yg sedang mengalami musibah tornado di Oklahoma dan Kansas, semoga diberi kekuatan dalam menghadapinya. Adakah rekan2 yg mengalami peristiwa tersebut yg sempat mengupdate kondisinya, khususnya kondisi rekan2 kita dilokasi musibah? Terima kasih sebelumnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Konsensus nasional (was: Re: Perkiraan rupiah minggu ini)
diperlukan? Menurut pendapat saya, kebersediaan Golkar untuk melepas peluang pada pemilu kali ini (baca: mengundurkan diri) dengan memberi kesempatan pada partai2 pro reformasi untuk maju dan memulihkan kondisi serta mental masyarakat untuk lima tahun ke depan akan menjadi suatu peristiwa yg akan banyak dikenang oleh banyak pihak. Sebagai imbalannya, dibuat kesepakatan agar partai2 pro-reformasi yg nantinya menang dan memimpin pembenahan Indonesia bersedia memberi jaminan agar kejahatan2 selama orde baru berkuasa yg dilakukan oleh orang2 Golkar dan keluarganya diusut secara hukum dan dikenai sangsi yg (paling) ringan dari yg berlaku secara semestinya. Menurut saya belum terlambat untuk memikirkan kemungkinan ini. Memang berat bagi Golkar untuk mengundurkan diri saat ini demikian juga berat bagi kelompok pro reformasi untuk bersedia memberikan sangsi ringan setelah 32 tahun diperah oleh Golkar cs. Kebesaran hati semua pihak menurut saya yg sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita untuk menghindari pertumbahan darah berikutnya. Kalau tidak halangan berarti, saya akan mencoba memberikan informasi rupiah secara berkala di milis ini pada saat yg menurut saya memang butuh perhatian khusus seperti sekarang2 ini. Irwan: [tulisan berikut ini khusus untuk rekan2 di milis rupiah dan saham] Saya juga ingin mengabarkan bahwa seminggu kemarin saya harus menghadapi situasi yg membuat saya menjadi kecil peluangnya untuk menulis. Semoga bisa dimaklumi. Saya juga ingin mengucapkan selamat bagi rekan2 di milis rupiah dan saham yg berhasil mencetak keuntungan selama minggu2 belakangan ini. Semoga hal tersebut tetap bisa dilakukan dalam hari2 dan minggu2 mendatang. Bagi yg masih memiliki posisi khususnya posisi2 yg memang diperuntukan untuk jangka pendek agar mempertimbangkan untuk membersihkan posisi mengingat kejadian dalam2 hari2 mendatang khususnya yg berkaitan dengan FOMC bisa memberikan pergerakan arah yg cukup signifikan. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu "Take a risk and play safe."---Irwan A.N.
Hanya tiga partai
Kalau beberapa waktu lalu saya sempat memberikan beberapa nama partai yg saya perkirakan ABG cs, kini hanya tiga partai saja yg saya yakini benar2 layak untuk dipilih bila tidak ingin Golkar cs kembali berjaya. Ketiga partai tersebut adalah PDIPerjuangan, PAN, PKB. Partai2 lainnya kini saya ragukan karena belum berani bersikap menentang kelompok Golkar cs. Karenanya bagi partai2 lain yg sampai saat ini masih belum mengambil sikap, kini saatnya untuk berani bersikap akankah pro status-quo ataukah akan bekerjasama bahu membahu dengan tiga serangkai, PDIPerjuangan, PAN, PKB. PPP dan PDI (boneka) Budi Harjono telah menyatakan mendukung Golkar/pro status-quo. Ataukah mungkin partai2 lainnya lebih ingin bersikap menunggu untuk melihat hasil suara yg didapat dalam pemilu mendatang sebelum menentukan sikap akan berkoalisi kemana?.:) Apapun yg partai anda putuskan, pastikanlah pimpinan anda akan mendahulukan kepentingan nasional ketimbang uang politik yg mungkin akan diterima dalam jumlah besar sebagai balas jasa berkoalisi dengan Golkar. Paling tidak Golkar beberapa waktu yg lalu telah memberikan indikasi betapa enaknya bila kita mendukung apa yg dimaui oleh Golkar karena bisa dapat ratusan juta rupiah dan bahkan saya perkirakan bisa mencapai milyaran rupiah kalau partai anda bisa memiliki suara cukup banyak dari pemilu mendatang. Tapi ingatlah, rakyat kini punya mata yg tajam dan semangat yg keras. Berhati2lah dengan kekuatan rakyat, jangan salah melangkah. Mari kita ingatkan masing2 partai untuk tetap mengacu pada kepentingan nasional. Kini saya merasakan timbulnya kembali rasa optimis masyarakat dengan disearahkannya pandangan ketiga partai itu khususnya dalam semangat ingin membenahi Indonesia sekaligus membersihkan dari tangan2 Golkar yg telah penuh borok dan nanah selama 32 tahun menguasai rakyat Indonesia. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Pesan Pembukaan Kampanye !
In a message dated 5/20/99 1:23:55 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Lantas gimana dengan rencana "koalisi" PK dengan PUDI dan PRD? Tiga partai ini sering diklaim sebagai ''partainya anak muda''. Tapi bila benar mereka akan beraliansi, ini sebuah terobosan menarik. Bagi koalisi 3 raksasa sebelum ini-- PKB, PAN, PDI-P kemungkinan tersebut, boleh jadi, cukup menguatirkan. Nggak bisa ngebayangin partainya para orang tua dan mapan itu 'kebingungan'. Tiga partai ortu dan mapan lainnya yakni Golkar-PDR-PPP sudah terdengar ingin merancang aliansi pula. Untuk yang ini, tak ada yang bingung lah. salam, ramadhan pohan (penyimak) Bung Ramadhan, saya ini bukan penyimak profesional. Berikut ini adalah komentar saya atas pengamatan pribadi dari jauh. Menurut saya apa yg anda katakan bahwa PKB, PAN, PDI-P sebagai partainya para orang tua dan mapan (saya artikan dalam pengertian ekonomi) itu jauh dari kebenaran lapangan. PDI-P itu sudah dikenal sebagai partainya orang kecil, orang2 susah ekonominya, partainya orang2 yg merasa hak2nya diperlakukan tidak adil semasa orde baru. Makanya saya ngga kaget lagi kalau suka mendengar kata2 bahwa PDI-P itu partainya para supir bus, supir becak, supir mikrolet, supir bajaj, supir ojek, pemulung, dan kelompok2 masyarakat kurang beruntung lainnya. Pelabelan ini sudah cukup mengakar dimasyarakat termasuk para pengamat. Nah, karenanya atas dasar apa anda sampai menggolongkan PDI-P sebagai partainya orang mapan? Lalu mengenai pengelompokan anda bahwa PDI-P sebagai partainya orang tua, ini juga atas dasar apa? Apakah memang anggotanya PDI-P semuanya orang tua? Lha, itu yg dilapangan kalau lagi kampanye atau temu kader yg kebanyakan orang2 muda apa ngga masuk dalam simakan anda? Saya melihat PDI-P itu berisikan campuran, baik itu masyarakat yg kurang beruntung atau pun yg sudah beruntung yg bisa dikategorikan mapan. Juga beranggotakan orang2 tua dan juga orang2 muda. Mungkin ciri khas di PDI-P ini, orang2 mapan yg bergabung di PDI-P sepengamatan saya punya cita2 perjuangan yg sama dengan cita2 perjuangan PDI-P yg merasa rakyat kecik, rakyat kurang beruntung, perlu dibela dan diperjuangkan kehidupannya. Untuk PAN pun saya lihat penyebutan anda sebagai partainya orang tua dan mapan itu juga tidak tepat. PAN yg saya tahu lebih dikenal sebagai kelompok akademisi yg yg ingin melakukan perubahan2 dan pembaharuan2. Semangat mereka begitu menggebu akan hal tersebut. Lha, yg punya semangat2 menggebu seperti itu khan biasanya ada dikalangan orang muda. Khusus untuk PKB, kategori partainya orang tua mungkin ada tepatnya walau saya masih ragukan mengingat dalam PKB juga banyak orang mudanya. Hanya saja cara berpikir mereka yg mungkin kalau dilihat dari luar kelihatan tenang dan kurang menggebu2 seperti layaknya orang tua. Hal ini mungkin karena apa yg mereka perjuangkan itu termasuk sederhana yaitu mereka ingin tercipta kedamaian di Indonesia. Tidak lagi terjadi pembantaian2, perang agama, dan sejenis yg kalau diperhatikan bisa jadi karena keberhasilan golkar dimasa lalu dalam memanfaatkan agama sebagai kendaraan politik dan pelanggengan kekuasaan. Mereka mungkin termasuk yg percaya bahwa suasana damai adalah syarat mutlak untuk melakukan pembangunan yg berkesinambungan. Untuk kemapanan, ah saya lihat justru banyak anggota atau pendukung PKB, kalau boleh saya identikan dengan warga NU, masih termasuk yg kelas bawah. Mengenai hal membawa2 agama sebagai kendaraan politik, saya sepakat bahwa hal ini tidak bijaksana. Lebih parah lagi kalau simbol2 agama dibawa2 dalam melakukan kampanye pemilu atau dijadikan alat memperoleh suara yg banyak. Agama itu suci, jangan dikotori oleh kepentingan2 partai. Coba deh kita bayangin kalau banyak partai, katakanlah partai KKK, LLL, MMM, dan NNN, yg membawa2 satu agama, katakanlah agama "A", sebagai alat perjuangan mereka meraih suara. Nah, bukannya ini malah jadi bikin bingung orang yg agamanya "A", mau pilih yg mana nih (ini dengan asumsi orang itu akan memilih partai hanya berdasarkan sentimen agama). Khan kita ngga bisa bilang kalau LLL itu dalam menjalankan atau memperjuangkan agama "A" lebih baik dari partai KKK. Trus yg lainnya lagi bilang partai MMM yg paling baik dalam memperjuangkan agama "A". Wah, kalau udah begini khan jadi terbuka konflik2 yg seharusnya ngga perlu terjadi. Karenanya jargo2 seperti "A agamaku, MMM pilihan ku" menjadi slogan2 yg jauh dari bijaksana. Semoga masyarakat kita2 bisa menjadi lebih bijaksana untuk tidak menjadikan agama sebagai alat politik. Cukup sudah orde baru melakukan kesalahan itu yg berakibat fatal bagi generasi kita. Jangan biarkan generasi kita berikutnya dijejali pemikiran2 sempit seperti itu. Saya mendukung apa yg sedang diperjuangkan oleh PKB dalam membenahi Indonesia dari penyakit ini. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Pendukung kerjasama PDIP, PKB, dan PAN demi kebaikan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Re: Pesan Pembukaan Kampanye !
In a message dated 5/20/99 8:27:28 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Assalamualaikum wr.wb Bung Ramadhan yg baik, Kemungkinan PK berkoalisi dengan partai lainnya menurut saya bisa saja terjadi. Namun untuk sementara ini tampaknya PK lebih memprioritaskan kerja dan usahanya untuk meraih dukungan suara rakyat yang sebanyak-banyaknya pada pemilu nanti. Mungkin setelah nanti 'jelas' benar berapa perolehan suara yang diraih PK, barulah masalah koalisi ini ditindaklanjuti. Wassalam, Mohamad Rosadi Virginia Bung Rosadi, berhubung anda adalah kader/pengurus resmi dari PK, saya ada pertanyaan yg perlu kejelasan dari orang PK sendiri. Apakah PK dalam kebijakan partainya membuka kemungkinan berkoalisi dengan GOLKAR setelah pemilu nanti? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
200 kursi di MPR/DPR
Sebenarnya ini masalah lama yg udah pernah saya angkat ke milis ini. Saya ingin tahu komentar rekan2 di milis permias soal 200 kursi MPR/DPR yg anggotanya diangkat dan bukan hasil dari pemilu. Hal2 yg ingin saya ketahui adalah: 1.Apakah pengangkatan ini yg sekitar 28% dari total anggota MPR ini bisa dibilang fair? Hal ini bila kita bandingkan dengan partai2 yg harus berjuang keras untuk bisa mendapatkan suara sebanyak itu dan itu pun cukup sulit bisa mencapai angka 28%. 2.Sebenarnya tujuan dari pengangkatan 200 orang ini apa sih? Kalau dulu sih dimana partai dibatasi cuma 3 doang, masih bisa diterimalah karena bisa saja kelompok2 itu tidak tersalurkan suaranya. Tapi kini khan orang bebas mendirikan partai. Terima kasih sebelumnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Pesan Pembuka Kampanye !
ilang diawal karena kehati2an anda dalam menjawab yg mungkin dikarenakan anda sebagai fungsionaris partai menjadikan anda tidak berani menyatakan sikap secara tegas. Dalam paragrap ini anda menyatakan salah satu perjuangan partai anda adalah ingin membebaskan rakyat dari kezaliman dan kesewenangan yg dilakukan oleh para penguasa. Nah, ketika saya tanyakan sikap partai anda dan juga sikap pribadi anda terhadap kemungkinan PK berkoalisi dengan Golkar, anda mengatakan tidak keberatan bila akhirnya PK berkoalisi dengan Golkar. Padahal kita tahu bersama apa yg telah Golkar lakukan selama 32 tahun ini kepada rakyat Kezaliman, kesewenangan, keserakahan, penipuan2, penginjakan HAM, pembodohan masyarakat, dll. Pada jaman dimulainya orde baru, bisa dibilang kita mulai dari nol. Pada saat kejatuhan orde baru kita kembali lagi ke nol dan bahkan dititik minus. Pada jaman dimulainya orde baru, tingkat kebudayaan masyarakat kita masih cukup beradab. Pada akhir orde baru, kita lihat hasilnya anak2 kita sudah bisa bermain sepak bola dengan kepala manusia yg dipenggal dari badannya, melakukan pemerkosaan masal, melakukan perusakan2 dan penjarahan2. Dimulai dengan antri kebutuhan pangan diakhir pula dengan antri kebutuhan pangan. Apakah anda tetap tidak akan keberatan bila PK berkoalisi dengan partai yg menjadikan rakyat kita seperti sekarang ini? Pernyataan sikap dari PK untuk tidak akan berkoalisi dengan partai Golkar dalam pemilu kali ini dan dikeluarkan dalam waktu dekat menurut saya bisa memberikan nilai tambah tersendiri. Demikian saja pendapat pribadi dari saya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: PPP, PAN dan PK
Selamat! Akhirnya PPP dan PK bergabung dengan kekuatan yg menentang Golkar. Dengan demikian maka pertanyaan saya ke PK mengenai hal yg berkaitan dengan Golkar terjawab. Ini berarti juga tugas bung Rosadi sebagai salah satu jurkam dari PK jadi lebih ringan:) Hanya ada satu hal kecil yg sempat membuat saya bertanya2, kalau ngga salah dipertemuan itu khan hadir juga wakil dari PKB. Koq PKB ngga ikutan tanda tangan ya? Ada yg bisa kasih sedikit informasi akan hal ini? Kalau ngga ada yg tahu ya ngga apa2 juga sih. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Forkot
In a message dated 5/21/99 7:31:45 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Lagi - lagi Forkot dengan markasnya di Kampus Universitas Kristen Atmajaya berdemontrasi dengan otak di taruh didengkul. Irwan: Waduh, kalau otaknya didengkul mah udah geger otak sejak lama kali ya. Bayangin aja kalau lagi lari trus jatuh kena dengkul duluan. Belum lagi kalau naik bus atau truk demo, suka dempet2an adu dengkulgimana juga nih bung Hadeer?...:) Hadeer: Benar - benar kumpulan mahasiswa yang nggak ada moralnya dan otaknya. Irwan: Kalau mereka ngga ada moralnya untuk bangsa ini, ngapain juga mereka capek2 berdemo. Toh yg mereka tuntut itu bukan untuk kepentingan mereka sendiri tapi untuk kepentingan rakyat Indonesia juga baik untuk jangka pendek dan jangka panjang. Saya pribadi justru merasa malu tidak bisa berbuat apa2 sejak tahun lalu. Hanya bisa menulis dan hal2 lain yg tidak bisa saya ceritakan. Saya sangat berterima kasih kepada rekan2 mahasiswa di tanah air yg memiliki peran penting dalam kejatuhan Soeharto walau untuk itu harus jatuh korban dikalangan mahasiswa. Saya malah berpikir koq anda sepertinya anti banget ya sama yg namanya demo. Moga2 saya salah mengambil kesimpulan tentang anda. Hadeer: Saya nggak habis pikir. Apa nggak ada cara lain yang lebih akademis, bisa nya cuma lempar petugas, bikin keributan ujung-ujungnya ngomongAparat menembaki kami.bener-bener mahasiswa GOUBLOK... Irwan: Ngga usah dipikirin dah. Saya yakin mereka tahu apa yg sedang mereka perjuangkan dan saya dukung itu. Soeharto memang harus segera diadili. Soal lempar2an, menurut saya sih biasa2 aja dalam sebuah demo keras. Kalau sampai aparat menembaki dengan peluru tajam, itu baru luar biasa. Karena sepengamatan saya, kalau demo2 di negara2 lain yg sudah maju, kalau terjadi lemparan2 dengan pasukan anti huru hara biasanya pasukan tersebut membubarkan kerumunan demo dengan gas air mata atau pun semprotan air pemadam kebakaran, bukan dengan peluru tajam. Jadi, kalau ada tentara yg nembakin orang demo dengan peluru tajam, itu baru namanya tentara edan. Bung Hadeer, anda menanyakan apa ngga ada cara akademis? Lha, apa anda ngga ngikutin perkembangan ditanah air selama setahun terakhir ini? Saya yakin anda ikutin cuma kurang peka saja. Wong tuntutan agar Soeharto segera diadili itu sudah dilakukan dengan segala cara mulai dari cara akademis sampai cara demo, tapi ngga digubris juga. Bahkan kita semua bisa ikutin berita bagaimana gendengnya jaksa agung Abdul Ghalib dalam menangani kasus ini. Yang dia percayai justru omongan Soeharto si tersangka ketimbang hasil penyelidikan orang lain. Lha, ini namanya jaksa agung atau pembela agung? Aneh khan? Hadeer: Ada nggak yang disini lulusan dari Kampus itu ? Coba dech tolong dibilangin ke adik-adik kalian itu. Irwan: Nah ini dia nih, saya ngga tahu apakah karena kekurang telitian anda dalam menyampaikan kesimpulan ataukah anda menarik kesimpulan hanya berdasarkan sentimen pribadi saja. Di awal anda membuat pernyataan bahwa markasnya Forkot itu di Universitas Kristen Admajaya (Unika), tapi dibagian akhir anda langsung menarik kesimpulan bahwa anggota Forkot itu sama dengan mahasiswa Unika. Anggota Forkot itu terdiri dari beragam latar belakang universitas. Saya percaya anda termasuk orang pintar, tapi sayangnya kepintaran anda tersebut tidak anda pakai dalam menulis posting kali ini. Semoga dilain waktu anda mau berupaya menggunakan kepintaran yg anda miliki. Atau jangan2 mungkin anda sedang menggunakan kepintaran anda untuk maksud/agenda lain yg tersirat pada tulisan anda? Mudah2an dan saya harap tidak demikian adanya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Forkot
In a message dated 5/21/99 9:28:41 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Coba dong tolong di list universitas apa aja. Yang pasti bukan datang dari UI dan Trisaksi , because they are too smart for Forkot :-) Hadeer Busyet dah.kali ini menurut saya anda sudah keterlaluan, bung Hadeer. Anda menilai seseorang pintar atau bodohnya hanya dari latar belakang universitas saja. Tobat deh saya. Untuk menjadi pintar, seseorang tidak harus duduk dibangku kuliah. Kepintaran pun tak menjamin orang otomatis menjadi bijak. Semoga anda mau membuka wawasan berpikir dan cara memandang anda. Tuhan menganugerahkan manusia dengan kelebihannya masing2 selain juga memiliki kekurangan tentunya. Jangan kita cepat bersombong diri atas diri orang lain yg mungkin dimata kita terlihat kurang mengingat orang tersebut bisa saja punya kelebihan yg kita tidak ketahui dan miliki. Semoga anda mau menyadari ini. Saya pribadi masih terus belajar untuk tidak terjebak menjadi orang sombong karena saya menyadari sepenuhnya bahwa saya punya manusia biasa yg punya keterbatasan. Mari kita sama2 belajar dan menjaga diri agar tidak terjebak menjadi orang sombong. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Pesan Pembuka Kampanye !
In a message dated 5/21/99 12:04:37 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Irwan: Kalau boleh saya simpulkan, maka anda tidak akan berkeberatan bila nantinya PK mendukung Golkar karena anda sudah menaruh kepercayaan penuh pada pimpinan partai anda. Mohon saya dikoreksi bila ternyata tidak demikian sikap anda. M.Rosadi: Tidak persis seperti itu bung Irwan. Anda terlalu cepat memprediksi bahwa PK akan mendukung golkar. Alhamdulillah kemarin kita sama-sama tau bahwa PK dengan tegas menyatakan tidak akan mendukung golkar. Irwan: Bung Rosadi, pertanyaan saya kemarin itu dalam rangka konfirmasi dan bukan prediksi. Silahkan lihat kembali pertanyaan saya. Kalau anda lihat kembali posting2 saya, justru diawalnya saya sempat menyebutkan partai PPP, PK selain partai PDIPerjuangan, PKB, dan PAN sebagai partai2 yg layak dipertimbangkan sebagai partai2 non-Golkar cs. Sayangnya hari2 berikutnya saya melihat adanya gelagat kurang baik yg terjadi di PPP dimana dari berita yg saya baca sempat mempertimbangkan berkoalisi dengan Golkar walau beberapa hari terakhir ini telah disanggah oleh pihak PPP. Karena melihat terjadinya kemungkinan perubahan yg tidak saya perkirakan sebelumnya, makanya saya jadi perlu mencari konfirmasi untuk PK. Karenanya saya tahu ada anggota milis permias yg juga menjadi kader PK secara resmi, saya pikir tidak salah mencari konfirmasi langsung via milis ini. Itulah pemikiran dasar kenapa saya mengajukan pertanyaan yg mencari konfirmasi positif tersebut. Jadi tidak benar dalam posting tersebut saya sedang melakukan prediksi PK akan mendukung Golkar. Semoga anda mengerti awal permasalahannya. Sekali lagi, selamat untuk PK atas pernyataannya yg tidak akan mendukung golkar dalam pemilu kali ini. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: 200 kursi di MPR/DPR
In a message dated 5/24/99 11:15:44 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Yw: Kalo misalnya: pemilu menghasilkan 500 anggota legislatif, terus yg 200 sisanya itu dipilih/ditetapkan oleh yg 500... Gimana? Kalo pola ini menurut saya cukup fair. (In this case, presiden sebagai kep. neg. cuman tukang stempel doang). Atau setidaknya kalo yg 200 itu usulan presiden,... sebelum ditetapkan perlu dapet approval dulu dari yg 500, jadi bisa direvisi (digonta-ganti orangnya) here and there... Atau ada Tap/UU yg strict mengatur siapa yg boleh dan siapa yg tidak boleh jadi yg 200. dst. Pokoknya, menurut saya, bisa dibikin fair. Irwan: Yang menjadi masalah utama, kenapa harus ada anggota MPR/DPR yg diangkat tidak melalui pemilu? Apa kira2 tujuan atau alasan dari pengangkatan itu sendiri yg sampai 200 orang? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Forkot
In a message dated 5/24/99 11:24:26 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: He...he...he...Bang Ariston sampe tobat Makanya bang Ariston, kalau Forkot dan Famred lagi demo, coba lihat dech kelakukan mereka dari jarak 10 meter (saya sudah pernah melihat dalam jarak kurang dari 5 meter, demo mereka, dan saya juga pernah mahasiswa juga loh). Biar bisa dilihat langsung dengan mata kepala sendiri, mana mahasiswa pintar, mana mahasiswa kurang pintar, mana mahasiswa kurang ajar.dalam menyampaikan aspirasi, ide, usulan, kritik dan lain-lain. Masa iya yang namanya mahasiswa ngomong ANJING ke petugas . masih mending saya kan ngomong goublok :-) Pasti bang Ariston setuju dengan apa yang pernah saya tulis. :-) Hadeer Bung Hadeer, anda melihat situasi hanya dari satu titik saja dan langsung memberikan penilaian. Apakah anda sudah mencari tahu lebih lanjut kenapa mahasiswa tersebut sampai mengeluarkan kata cercaan "anjing" kepada petugas? Bagaimana kalau seandainya mahasiswa itu ternyata pernah punya "masalah" pada waktu2 sebelumnya dengan petugas seperti misalnya pernah ditendangi, dibukung pakai popor senjata. Atau mungkin teman mahasiswa tersebut pernah menderita disiksa tentara, cacat, hilang tak tentu rimbanya sampai kini, atau mungkin bahkan sampai meninggal karena ditembak pada peristiwa2 yg lalu. Apakah anda sudah mempertimbangkan kemungkinan itu. Saya pribadi mungkin bila dihadapkan pada situasi teman saya luka, cacat, atau meninggal karena ulah petugas, mungkin saya akan punya "mata merah" juga terhadap petugas. Saya saja yg tidak melihat langsung peristiwa Trisakti dan Semanggi, dapat merasakan kepedihan mahasiswa atas peristiwa itu. Saya merinding dan emosi saya naik ketika mendengar peristiwa itu melalui telpon dengan keluarga dan rekan saya di Jakarta yg menceritakan apa yg dia lihat. Saya yg tidak punya kaitan langsung apa2 dengan para korban bisa memiliki perasaan seperti itu, karenanya saya bisa memaklumi bila ada rekan2 mahasiswa yg terkait langsung dengan para korban memiliki emosi yg lebih dari apa yg saya rasakan. Semoga bung Hadeer sekarang bisa lebih mengerti dan melihat kemungkinan situasi yg ada. Saya tidak sedang melakukan pembelaan terhadap mahasiswa atau pun pihak keamanan. Yang saya permasalahkan adalah terlalu cepatnya bung Hadeer memberikan penilaian hanya dari satu titik peristiwa dengan mengeluarkan kata2 yg menurut saya kurang pas. Ditambah lagi bung Hadeer melakukan penggolongan pintar atau tidaknya seseorang hanya berdasarkan dari latar belakang universitasnya saja, ini sangat keterlaluan menurut saya. Bung Hadeer, anda langsung memberikan penilaian goblok kepada mahasiswa yg melempar petugas ataupun mengeluarkan kata2 kasar kepada petugas. Apakah anda juga pernah mengeluarkan kata2 goblok juga kepada petugas yg telah membunuh banyak mahasiswa, menculiki para aktivis, membunuh rakyat di Aceh, Irian, Timor, yg jelas2 jauh lebih parah dan sadis dari hanya sekedar menimpuki atau mengeluarkan kata2 kotor seperti yg dilakukan oleh mahasiswa tersebut? Kalau anda tidak pernah, kenapa anda melakukan standar ganda dalam hal memberikan penilaian atau pun memaki2? Boleh saya tahu alasan anda melakukan pembedaan tersebut? Semoga anda bisa menangkap poin yg ingin saya sampaikan. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Forkot
jadi bukan dengan pengangkatan. Bunyi UUD 1945 pasal 2 ayat 1 selengkapnya demikian: (1)Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang. Saya bisa merasakan apa yg dicemaskan oleh Komite Mahasiswa Bersatu (KMB). Bila kelak kemungkinan yg saya perkirakan diatas benar2 terjadi, dimana akhirnya calon Golkar bisa digolkan dan Golkar mampu mempertahankan status quo, maka tampaknya Indonesia akan memasuki masa penderitaan panjang kedua kalau tidak terjadi pertumpahan darah akibat gerakan revolusi rakyat. KMB dalam hal ini tampaknya lebih memperhitungkan kemungkinan2 di depan ketimbang anda, bung Hadeer, yg mengaku memiliki pikiran lebih dibanding mereka. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: 200 kursi di MPR/DPR
In a message dated 5/24/99 11:39:03 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Yw: Kalo UUD (4), (sepemahaman saya) menunjukkan bahwa 'the law maker' (pembuat UU) semuanya harus via pemilu. The law maker itu adalah DPR. Semuanya harus pemilu. Sekarang ini mungkin belum aja... ;-) (Masih ada Tni) Kenapa belum? Because, you know... we'are kind of slow. MPR, nah ini ada wakil golongan (dan tetek bengek). Menurut saya: tidak harus melalui pemilu. Tapi, kalo dipilihnya oleh presiden/panglima, ya salah kaprah juga... Wakil golongan TNI, ya harusnya dipilih oleh golongan TNI (melalui pemilihan, bukan pemilihan umum, tapi pemilihan khusus). Demikian pula golongan lain. Jadi, utk MPR, ada yg dipilih via pemilihan umum, dan ada yg dipilih via pemilihan khusus... Irwan: Dan menurut saya mereka juga harus dipilih oleh rakyat. mungkin mereka ngga perlu menjadi atau mendirikan parpol tertentu tapi nama mereka dimasukan dalam daftar pilihan yg bisa dipilih rakyat untuk daerahnya masing2. Jadi, kertas pemilunya bisa ditambahkan yg khusus untuk memilih utusan daerah dari daerahnya masing2 dan utusan golongan untuk semua pemilih. Bila main sistem pengangkatan tampaknya pemilu sekarang ini mengandung bahaya besar berjayanya pro status quo:( Saya kutipkan penjelasan saya dalam posting sebelumnya dibawah subyek forkot. -awal kutipan- Coba lihat lagi mengenai pemilu khususnya mengenai susunan anggota MPR/DPR kelak. Akan ada 700 anggota MPR/DPR. 38 jatah ABRI/TNI (pengangkatan) 200 jatah utusan golongan dan utusan daerah (pengangkatan). Yang diperebutkan dalam pemilu berarti ada 462 kursi. Asumsikan Golkar dengan segala cara hanya mampu mendapatkan 10% saja dari 462, katakanlah 46 kursi. Maka dengan modal 238 dari hasil pengangkatan maka jumlah suara yg akan menggolkan calon Golkar menjadi 284. Asumsikan akan terjadi pemungutan suara dalam pemilihan presiden dimana pengumpul suara terbanyak akan terpilih. Dengan kata lain dibutuhkan 351 suara untuk bisa menjadi presiden periode mendatang. Dengan skenario di atas maka Golkar hanya membutuhkan suara tambahan sekitar 67 suara saja. Ke-67 suara ini bisa didapat Golkar dari: 1.Setiap tambahan hasil pemilu yg lebih dari 10% yg didapat Golkar. 2.Koalisi dengan partai2 lain, termasuk partai gurem, dengan iming2 uang atau pun jabatan. 3.Pembelian suara yg disinyalir oleh bung Efron sudah disiapkan dana sampai triliunan rupiah. akhir kutipan-- Saya tidak tahu seberapa besar resiko ini sudah diperhitungkan oleh kelompok Megawati, Gus Dur, Amien Rais. Karenanya saya perhatikan Golkar santai2 saja ngga begitu takut menghadapi pemilu sekarang karena tampaknya mereka sudah memiliki kartu trufnya. Menurut saya, mereka justru sangat menginginkan pemilu sekarang bisa berlangsung dengan jurdil agar bisa melegitimasikan kekuasaannya. Sehingga kelak mereka bisa berkoar bahwa pemerintahan mereka adalah pemerintahan yg diingini rakyat, yg protes2 itu adalah yg tidak didukung oleh rakyat. Saya koq jadi kebayang akan ada revolusi rakyat bila hal ini yg terjadi. Yusuf: Terus lagi, kalo mau terobosan, udah aja presidennya dipilih langsung. Irwan: Ini saya setuju. Jadi pemilunya seperti di AS aja kali ya...:) Dan juga untuk DPRnya bagusan dilakukan 2 kali pemilihan dalam kurun waktu satu periode (2x dalam lima tahun) agar wakil2 rakyat yg terpilih itu ngga bisa seenaknya dan tetap berjuang untuk mewakili suara rakyat daerah yg diwakilinya kalau mau tetap bertahan menduduki kursi DPR. Ya, seperti di AS aja. Sekedar catatan untuk rekan2 di tanah air, setiap tahun di AS ada yg dinamakan election day yg jatuh pada bulan November dimana pada saat itu rakyat AS memberikan suara untuk isu2 yg diajukan. Pemilihan presiden dilakukan 4 tahun sekali. Pemilihan anggota senat dan house representatifnya kalau tidak salah 2 tahun sekali. Ada juga saat pemilihan gubernur, dan jabatan2 penting lainnya yg dilakukan melalui pemilu. Mungkin sistem seperti ini perlu juga dipertimbangkan dilakukan di tanah air sehingga kita kelak bisa punya gubernur yg memang diingini oleh rakyat setempat dan bukan hasil drop-an dari pusat, punya Jaksa Agung ngga seperti Abdul Ghalib yg tampaknya lebih condong menjadi "pembela" Soeharto ketimbang jadi penuntutnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: 200 kursi di MPR/DPR (koreksi)
In a message dated 5/25/99 1:55:14 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: punya Jaksa Agung ngga seperti Abdul Ghalib yg tampaknya lebih condong menjadi "pembela" Soeharto ketimbang jadi penuntutnya. Irwan: Bukan Abdul Ghalib tapi Andi Ghalib. Dengan demikian kesalahan tulis dikoreksi. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Anton Sujata Dicopot Mendadak
In a message dated 5/25/99 1:52:32 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Menurut Soehandoyo tak ada kaitan antara mutasi pejabat Kejaksaan Agung dengan kasus bocornya hasil pemeriksaan Tim 13 terhadap Soeharto yang dipimpin Anton, 9 Desember tahun lalu. Kejaksaan, lanjutnya, hingga kini masih meneliti sejauh mana kebenaran dokumen yang bocor dan dikutip media massa itu. ''Sampai sejauh ini kami masih meneliti apakah benar dokumen yang diberitakan media massa tersebut sama dengan dokumen pemeriksaan Soeharto,'' ujarnya. Selain Kejaksaan Agung yang mempunyai dokumen tersebut, penasihat hukum HM Soeharto pun juga memilikinya. ''Kalau benar dokumennya sama dengan yang ada di sejumlah media itu berarti ada kebocoran, makanya kami akan meneliti dulu,'' ungkapnya. Ketika dimintai konfirmasinya di rumah dan di kantor, Anton tidak bisa dihubungi. n one/bud Lha, masalah yg lebih pokok itu khan bukan apakah bocor atau tidak tapi apakah Soeharto dan keluarga itu terbukti melakukan penyalahgunaan jabatan atau tidak. Iya toh? Gimana sih nih, koq sering banget masalahnya dibelok2an. Dulu waktu telpon kesadap, eh yg diurus bukan isi apa yg dibicarakan tapi justru kenapa bisa kesadap dan siapa yg sadap. Makin aneh aja nih. Koq makin lama gue ngelihat si Andi Ghalib ini makin menjadi pembela ketimbang penuntut Soeharto ya. Kenapa sih si Andi Ghalib masih bercokol aja menjadi Jaksa Agung, seharusnya dia sudah harus dicopot dari jabatannya. Apa kelihatannya mahasiswa perlu turun lagi untuk mencopot Andi Ghalib? Wong yg 32 tahun bercokol di Istana Merdeka aja bisa didongkel, masa yg baru seperti Andi Ghalib aja kagak bisa didongkel.:) Setelah didongkel, Andi Ghalib dijatuhi tuduhan telah sengaja memperlama atau mempersulit proses penyelidikan mantan presiden Soeharto yg jelas2 sudah dituangkan dalam TAP MPR. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Forkot
In a message dated 5/25/99 2:06:46 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Ehm, Bung Irwan, buat yang ini ane setuju banget sama Bung/Mbak Hadeer. Di tiga tempat pertama sudah jelas ada bukti, sementara itu yang di Semanggi masih menjadi tanda tanya. Kalo ane sendiri sampe sekarang malah masih percaya kalo si penembak bukan ABRI secara utuh. Ya namanya organisasi mosok solid melulu. Kalau emang solid seratus persen, ngapain juga petinggi ABRI selalu bilang ABRI solid...ABRI solid Wong nggak ada apa-apa kok tiba- tiba ngomong gitu. Malah menimbulkan tanda tanya tho? Mangkane ada kemungkinan salah satu 'faksi' sengaja ingin mematangkan suasana. Irwan: Bung Jaya, tidak ada alasan yg bisa digunakan oleh ABRI dengan mengatakan bahwa yg menembak itu adalah ABRI yg membelot atau pun ABRI lagi ngga solid. Rakyat tahunya itu adalah ABRI dan ABRI harus bertanggung jawab penuh. Adalah kesalahan ABRI sampai ada anggotanya yg pecah. Masak sih kesalahan ABRI ini mau dijatuhi ke rakyat, yg bener aja dong bung Jaya. Kalau memang begitu, seharusnya rakyat sekarang dipersenjatai aja biar bisa melawan ABRI-2 itu. Ini baru fair namanya, rakyat ngga dijadiin sasaran hidup lagi. Jaya: Apapun alasannya, sebelum terbukti ya jangan main tuduh. Dan sudah semestinya jangan main men-generalisasi. Mosok polisi ndak tahu apa-apa dimaki anjing Mungkin aja sosk polisi itu baru masuk dinas. Ya ini kan artinya malah memprovokasi polisi tho? Wong polisi ya orang juga. Kalo ane jadi polisi yang dimaki anjing nih... misal ane panasan, ndak perduli dikeluarin dari jajaran polri tak dor si pemaki itu. Makanya, kalo ada yang nuduh bahwa mahasiswa model gini sebetulnya golongan provokator ya benar juga. Yaitu men-provoke polisi untuk bertindak brutal. Lalu kapan bisa bikin demo tanpa memaki petugas keamanan...? Mosok demo-demo macam maki-maki, lempar telur busuk masih mau terus dipertahankan. Mestinya juga kite-kite paling tidak jangan belain kelakuan mahasiswa yang model gini lah. Irwan: Dalam posting terdahulu sudah saya katakan saya menulis tidak dalam membela apa yg dilakukan oleh mahasiswa tapi lebih kepada mencoba melihat kemungkinan situasi yg ada. Pertanyaan saya ke anda bung Jaya, apakah ada rekan dekat atau keluarga anda yg menjadi korban demo2 selama ini khususnya yg dilakukan oleh aparat? Tambahan lagi bung Jaya, apa anda pikir demo2 mahasiswa yg akhirnya membuat Soeharto mundur tahun lalu dilakukan dengan manis2? Mereka, mahasiswa, maju terus ngga berhari2. Gagal hari ini, coba lagi besok. Begitu terus sampai tujuan mereka bisa tercapai. Resiko nyawa menjadi taruhan mereka. Coba deh pikir, apa sih yg mereka perjuangkan, apakah mereka hanya memperjuangkan untuk kepentingan mereka sendiri? Kita mah di sini, di negeri jauh bisa enak2an tinggal nulis email, bilang ini itu, sementara mereka bermandi hujan dan berpanas terik untuk memperjuangkan sesuatu yg mungkin hasilnya kelak malah kita yg nikmatin...:( Dalam masa pergolakan, tindakan2 orang menjadi lebih kasar dari biasanya itu bagi saya sudah lumrah saja. Begitu pula saya bisa menyadari situasi dimana ketika rakyat kelaparan maka mereka menjadi lebih "ganas" dari biasanya. Dalam masa pergolakan itu adalah cukup wajar bila terjadi pergeseran2. Mengenai aparat keamanan sendiri, sepengamatan saya dari tivi2 seperti CNN yg memuat demo2 dari manca negara, sudah biasa tuh aparat keamanannya dilempari benda2 keras bahkan bom molotov, dan mereka ngga pada nembakin dengan peluru betulan. Jadi bung Jaya jangan berharap mereka2 yg demo itu akan menggunakan kata2 manis. Khan jadinya ngga lucu kalau kita dengar, "Mas polisi, 'ta lempar dengan bom molotov mau ya?"heheheheada2 aja ah:) Sekali lagi saya tekankan, saya tidak sedang membenarkan atau pun menyalahkan apa yg sedang dilakukan oleh mahasiswa2 saat ini karena saya bisa menyadari dan merasakan kondisinya saat ini yg berbeda dari sebelum tahun 1997. Bagi saya mau demo keras mau demo lembut ngga ada masalah. Wong demo secara baik2 aja mengenai permintaan pengusutan peristiwa semanggi sampai sekarang ngga diurus2, ya pantes aja mereka ngamuk. Belum lagi demo2 yg minta agar Soeharto segera diadili sejak tahun lalu sampai sekarang belum ada kemajuan berarti. Jaksanya malah terlihat menjadi seperti pembela Soeharto. Ini khan aneh. Masak pemerintahan seperti ini yg anda bela, bung Jaya. Ya ngga toh. Jadi, kalau secara lembut ngga bisa, ya secara keras saja sekalian. Bagi saya, pemilu kali ini mulai tercium bau seperti mencari penglegitimasian pemerintahan Golkar yg ada. Saya berharap saya salah, tapi kalau ternyata ini yg terjadi, anda bisa duga apa yg akan terjadi berikutnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: 200 kursi di MPR/DPR
rdinasi di Indonesia saat ini adalah hal paling kalang kabut... Iya nggak? Di sisi sana itu banyak 'tokoh'. Andaikan berhasillah 351 orang pro 'orang lama'... Kan orang lama itu banyak, Pak. Andai tampil calon: Irwan: Saat ini saya sudah sulit untuk bisa percaya dengan tokoh2 tersebut. Sebentar bilang A, sebentar lagi bilang B. Sebentar dukung A, sebentar lagi dukung B. Bisa berubah2 seperti arah angin saja. Yusuf: 1. Habibie 2. Wiranto 3. Rudini 4. Tri Sutrisno 5. Nurkolis Majid 6. Mar'ie Muhamad 7. Amien Rais 8. Gus Dur 9. Mega Terus voting... Kalo sampe 351 orang itu semuanya milih Habibie... saya yakin itu bukan terjadi di Indonesia. Irwan: Bisa saja demikian, tapi ujung2nya suara Habibie yg akan paling banyak di antara yg lainnya. Wong antara Amien Rais, Megawati, Gus Dur, dan dari wakil2 lainnya kebanyakan pada milih calonnya masing2 koq. Jadi, tugas menggolkan Habibie akan jauh lebih ringan. Bukan begitu bung Yusuf? Yusuf: Apa anda yakin kekuatan status quo sekompak itu? Andaikan mereka sekompak itu, Mereka tdk akan lengser at the first place... Perpecahan di dalam itu luar biasa. (I suspect) Irwan: Apa yg kelihatan dari luar belum tentu sama dengan di dalam. Mungkin ada satu dua suara yg membelot, tapi saya ragukan jumlahnya akan banyak. Irwan: Ke-67 suara ini bisa didapat Golkar dari: 1.Setiap tambahan hasil pemilu yg lebih dari 10% yg didapat Golkar. Yw: 10% aja belum tentu dapet,... Irwan: Apakah anda sudah mendengar adanya bundelan kertas suara yg hilang? Saya juga sudah mendengar bahwa dengan bermodal fotokopi KTP saja dan tanpa yg bersangkutan hadir, sudah bisa mendaftar ikut pemilu. Tampaknya cara2 lama kemungkinan besar akan dilakukan kembali. Irwan: 2.Koalisi dengan partai2 lain, termasuk partai gurem, dengan iming2 uang atau pun jabatan. Yw: Dapet 1 milyar, tapi beberapa waktu kemudian keluarga/orang- kesayangannya bisa mati di jalanan? Rumahnya dibakar, dlsb? Kebanyakan orang rasanya lebih milih slamet. Karena si slamet itu memang imut-imut orangnya. Eh, itu tentunya slamet yg lain lagi. ;-) Irwan: Seperti yg saya katakan, lain luar bisa lain dalamnya. Bila voting pemilihan presiden dilakukan secara tertutup, tampaknya peluang Habibie akan semakin besar. Berdasarkan pengalaman, tampaknya tidak terlalu sulit buat Golkar untuk menggolkan aturan voting dalam MPR menjadi voting tertutup. Wong yg dulu aja bisa tiba2 microphone menghilang koq dari meja untuk menghindari interupsi. Irwan: 3.Pembelian suara yg disinyalir oleh bung Efron sudah disiapkan dana sampai triliunan rupiah. Yw: Mana uangnya? Dan di jaman apa-apa bocor seperti sekarang, apakah mungkin gerakan sebesar itu tdk ketahuan? Menutup mulut orang 10, emangnya gampang? (Not to mention 67 or 351). Kekuatan riil sekarang ada di jalanan (mahasiswa etc). Mereka sampe tahu, trik vulgar seperti itu, nggak ada gunanya menang di senayan... Irwan: Lha, kalau yg akan dapat duit berlimpah itu dijamin aman, apa ngga mungkin mereka mau menerimanya? Dari mana duitnya? Saya duga akan datang dari Soeharto dan keluarga. Mereka tentu berusaha untuk melindungi hartanya agar ngga diganggu gugat. Dan tampaknya saya perhatikan Soeharto masih tetap memilih Habibie yg tampaknya masih bisa dikendalikan. Buktinya? Lihat saja pengadilan Soeharto itu berjalan seperti sandiwara. Pembicaraan antara Habibie dengan Andi Ghalib jelas2 menunjukkan ketidakseriusan mereka mengusut perkara Soeharto. Belum lagi ulah Andi Ghalib yg terkesan lebih sebagai pembela Soeharto ketimbang penuntutnya. Kalau saya jadi Soeharto, kekayaan yg 15 milyar dolar AS itu tidak akan menjadi masalah bila berkurang sekitar 1 milyar dolar asalkan sisa hartanya terjamin selamat. Satu milyar dolar AS itu khan sama dengan 8 triliun rupiah. Jadi apa yg sempat dilontarkan oleh bung Efron, tampaknya cukup besar kemungkinan terjadinya. Irwan: Menurut saya, mereka justru sangat menginginkan pemilu sekarang bisa berlangsung dengan jurdil agar bisa melegitimasikan kekuasaannya. Sehingga kelak mereka bisa berkoar bahwa pemerintahan mereka adalah pemerintahan yg diingini rakyat, yg protes2 itu adalah yg tidak didukung oleh rakyat. Saya koq jadi kebayang akan ada revolusi rakyat bila hal ini yg terjadi. Yw: Insya Allah tidak akan terjadi. (Peluangnya utk tidak terjadi, menurut saya 99%). Irwan: Saya harap pun demikian, bung Yusuf. Hanya saja saya lebih senang memilih jalur aman dengan membatalkan kebijakan yg memberikan kesempatan pengangkatan atas 200 + 38 orang tsb. Saya tidak berharap terjadi ramai2 di tanah air, tapi saya juga tidak berharap kekuatan Golkar cs kembali memimpin negeri kita. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: 200 kursi di MPR/DPR, Asik Juga
Bung Yusuf, kali ini saya hanya akan mengkomentari perihal voting terbuka dan tertutup. Semoga ada rekan2 lain yg kasih pendapat tentang mana yg sebaiknya dilakukan. Mengenai voting terbuka, tampaknya anda ada benarnya dalam hal 38 suara yg dari TNI itu. Kemungkinan mereka akan satu suara mengikuti "komandan"-nya. Tapi saya melihat masih lebih baik dilakukan voting secara terbuka yang disiarkan langsung melalui seluruh jaringan televisi dan radio di tanah air. Dengan demikian, akan banyak rakyat Indonesia yg menjadi saksi langsung dari pemungutan suara tersebut. Mereka bisa mencatat, siapa2 memilih siapa. Mengenai dugaan anda bahwa voting dengan cara tertutup tidak akan diketahui siapa memilih siapa, ternyata masih belum tepat. Sekedar informasi saja, walaupun voting dilakukan secara tertutup dengan cara mencoblos kertas calon presiden yg diinginkan, akan tetap bisa diketahui siapa memilih siapa. Letak kuncinya adalah di kertas pemilihan tersebut dan dipercetakan serta saat pemanggilan satu2 anggota yg akan ikut mencoblos. Kertas pilihan tersebut bisa diberikan kode2 yg kalau kita melihat dengan mata biasa saja (dalam artian tidak pernah tahu dimana letak kodenya) maka kita tidak akan bisa menemukan kode tersebut. Hanya orang2 yg memang sudah tahu saja bisa mengetahuinya. Kertas yg sudah ada kodenya (yg tidak bisa kelihatan dengan "mata biasa" tadi) itu telah diurut sehingga setiap anggota yg akan mencoblos akan dicatat namanya baik itu oleh petugas atau pun oleh orang khusus yg menurut saya tidak sulit untuk disediakan. Kertas yg digunakan adalah kerta polos tanpa nomor urut. Mungkin anda kaget akan hal ini, tapi cara ini pernah dilakukan dalam pemilihan ketua senat mahasiswa untuk mengetahui siapa milih siapa. Kalau pada tingkat pemilihan senat mahasiswa saja hal itu bisa dilakukan, apalagi tingkat yg sudah lebih tinggi, maka kode2 rahasia pun bisa semakin sulit untuk dilacak. Dengan voting tertutup ini, maka Golkar akan dengan mudah dan aman mengiming2i uang kepada anggota2 dewan yg diperkirakan akan menerima tawaran tersebut. Kalau skenario saya benar, dalam artian Golkar hanya butuh sekitar 100 suara tambahan saja (kekurangan 67 ditambah cadangan hilangnya suara dari orang2 Golkar yg diperkirakan akan membelot), maka setiap suara ditawari "harga" 20 milyar rupiah, menurut saya akan melirik. Jangankan 20 milyar, wong 5-10 milyar saja bakalan banyak yg mau koq. Sepuluh milyar itu khan gede banget lho, sudah bisa untuk biaya pensiun. Itulah sebabnya saya masih yakin Golkar akan berupaya untuk menggolkan voting tertutup. Kalau ini bisa gol, maka soal pencetakan kartu suara untuk pemilihan presiden tampaknya akan dengan mudah diambil tugas oleh orang2 pemerintah atau orang2 KPU yg memang sudah mendapat tugas khusus. Singkat kata, dengan kekuatan uang, hal2 seperti ini mah ngga sulit untuk dilakukan. Itulah sebabnya saya pribadi lebih memilih voting secara terbuka yg disiarkan secara langsung oleh radio dan televisi. Juga termasuk sidang2 yg dilakukan oleh anggota MPR/DPR nantinya dalam penyusunan GBHN. Biar nanti masyarakat bisa menilai langsung siapa2 saja yg ternyata ngga pantas duduk di kursi dewan. Demikian saja masukan dari saya soal voting tertutup yg secara teknis bisa tetap ketahuan siapa memilih siapa. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Forkot
. Tapi nanti coba lihat bila akhirnya Golkar kembali mampu mempertahankan kekuasaannya hanya karena suara mendapat suara tambahan dan menentukan dari 200 plus tersebut, saya perkirakan akan ramai kembali. Kelihatannya saya melihat sudah menjadi salah sifat masyarakat Indonesia nrima duluan, nanti kalau hasilnya ngga sesuai baru berontak atau demo lagi. Saya pribadi tetap berharap kekuatan non Golkar mampu menghimpun kekuatan melebihi 50% kursi di MPR walau saya agak kurang yakin bisa mencapai angka tersebut karena hal tersebut setara dengan harus memenangkan pemilu kali ini dengan kemenangan 76%. Angka ini didapat dari: jumlah anggota MPR/DPR sebanyak 700 Utusan daerah dan golongan yg diangkat langsung 200 TNI dapat jatah 38 kursi. Dengan demikian kursi yg diperebutkan menjadi 462. Untuk menggolkan pemerintahan yg non Golkar dibutuhkan minimal 351 suara. 351 suara ini setara dengan 76% dari 462. Nah, pertanyaan balik dari saya, apakah pemilu yg seperti ini yg membutuhkan kemenangan 76% suara agar dapat menang adalah suatu bentuk pemilu yg jurdil, jujur dan adil? Tolong saya diberikan penjelasan dimana letak jujurnya dan dimana letak adilnya. Didalam posting terpisah, bung Jaya sempat melontarkan hal berikut ini: ---kutipan dari posting terpisah- - Kemaren sibuk belain salah satu parte, sekarang belain forkot. Apa merasa parte kesayangannya mau kalah atau gimana? ---akhir kutipan-- Bung Jaya, saya asumsikan komentar anda diatas ditujukan kepada saya. Bung Jaya, sudah saya katakan dari awal, saya tidak sedang dalam konteks membela forkot. Yang selalu konsisten saya bela dalam milis adalah kepentingan nasional yg saya jewantahkan dalam bentuk kampanye anti Golkar. Satu hal lagi yg perlu diluruskan, saya yg mendukung gerakan anti Golkar ini menyalurkan dukungan saya melalui partai PDI Perjuangan yg saya yakini akan gigih dan konsisten melawan gerakan Golkar cs dan memiliki agenda memperjuangkan nasib rakyat kecil, rakyat tersisih, rakyat yg kurang beruntung, rakyat tertindas yg hak2nya dikebiri oleh orde baru. Anda pun bila melihat bahwa saya tidak membuat tulisan2 yg menjatuhkan partai2 lain yg juga mendukung gerakan anti Golkar. Hal ini berbeda dengan apa yg dilakukan oleh 1-2 anggota milis yg mendukung partai tertentu yg juga anti Golkar tapi sering menulis menjelekkan partai lain walau sudah tahu partai tersebut juga anti Golkar. Saya tidak menyalahkan mereka yg dengan agenda ingin mendapatkan suara untuk partai yg mereka dukung. Itu hak mereka. Hanya sayangnya saya melihat ada hal yg lebih penting yg harus kita pikirkan dan galang bersama yaitu langgengnya kekuasaan orde baru bila sampai Golkar berhasil mempertahankan kekuasaannya. Bung Jaya, saya koq jadi ngga habis pikir ya bisa2nya sampai anda menulis komentar diatas. Kenapa anda sampai berpikiran saya takut PDIP kalah? Padahal anda tahu concern saya bukan terletak pada PDIP tapi terletak pada nasib masyarakat secara keseluruhan yg berfokus pada nasib rakyat kecil. Saya justru berharap agar kita jangan terjebak oleh kalah menang dalam pemilu, tetapi sebagai partai anti golkar yg punya semangat untuk memperbaiki nasib rakyat, memperbaiki kondisi Indonesia yg saat ini sedang sakit, sudah seharusnya yg dipikirkan bukan melulu menang kalahnya partai tapi menang kalahnya rakyat Indonesia melawan rejim orde baru yg masih berkuasa itu. Ini kepedulian saya. Apakah tulisan2 saya terdahulu kurang jelas menggambarkan hal tersebut? Awal dari saya merespon atas email yg bersubyek forkot ini adalah dari tulisan bung Hadeer yg menggoblokan mahasiswa dari universitas tertentu. Saya kutipkan saja awal dari posting ini biar anda lihat kembali: awal kutipan tulisan bung Hadeer Lagi - lagi Forkot dengan markasnya di Kampus Universitas Kristen Atmajaya berdemontrasi dengan otak di taruh didengkul. Benar - benar kumpulan mahasiswa yang nggak ada moralnya dan otaknya. Saya nggak habis pikir. Apa nggak ada cara lain yang lebih akademis, bisa nya cuma lempar petugas, bikin keributan ujung-ujungnya ngomongAparat menembaki kami.bener-bener mahasiswa GOUBLOK... Ada nggak yang disini lulusan dari Kampus itu ? Coba dech tolong dibilangin ke adik-adik kalian itu. -akhir kutipan--- Demikian saja dari saya bung Jaya dengan harapan agar kita bisa sama2 melihat apa yg sedang diperjuangkan bersama. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Sriwijaya Post 15 April 1999.
http://www.indomedia.com/sripo/9904/15/OPINI/1504op2.htm Pemilu Terancam Gagal Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Selasa kemarin serentak turun kembali ke jalan. Mereka bergerak dari kampus Universitas Indonesia di Salemba, menuju gedung DPR/MPR di Senayan. Namun hanya mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) yang berhasil mendekati gedung DPR-MPR Senayan. Aksi Forkot juga diperkuat himpunan mahasiswa lain seperti Keluarga Besar UI (KBUI), Komrad, dan Keluarga Mahasiswa Trisakti. Demo itu merupakan aksi terbesar yang digelar mahasiwa sejak Desember 1998 lalu yang sempat terjadi bentrokan di jembatan layang Senayan. Tuntutan mereka sama, pembentukan pemerintahan transisi dan meminta DPR mencabut undang-undang politik, termasuk UU tentang Susunan dan Kedudukan Anggota DPR- MPR yang memberikan jatah 38 kursi di DPR untuk ABRI. Di Yogyakarta, pada hari yang sama sekitar 150 mahasiswa yang tergabung dalam komponen Dewan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Dema UGM), SMKR (Solidaritas Mahasiswa untuk Kedaulatan Rakyat), dan KPRP (Komite Perjuangan Rakyat untuk Perubahan) juga menggelar demonstrasi menolak penyelenggaraan Pemilu 1999. Para demonstran menilai, Pemilu 1999 tidak akan demokratis selama militer masih mendapatkan jatah kursi di DPR. Pengunjuk rasa juga juga menggelar berbagai poster, di antaranya bertuliskan: Tolak Partai Politik Borjuis; Jangan Pilih Partai yang tidak Perjuangkan Buruh; Tolak Parpol yang tidak Memihak Rakyat. Aksi mahasiswa turun ke jalan di Jakarta yang umumnya ingin menuju DPR ini dicegat aparat keamanan di berbagai tempat. Aksi yang didukung sejumlah kesatuan mahasiswa itu sepanjang jalan meneriakkan ajakan kepada mahasiswa dan rakyat agar bersatu memperjuangkan pembentukan pemerintahan transisi yang demokratis. Pemilu oleh rezim Habibie mereka nilai akan menimbulkan banyak masalah, baik sebelum atau sesudahnya karena penguasa dengan segala cara akan berusaha tetap berkuasa. Pemilu hanya akan dipergunakan sebagai alat untuk memperpanjang kekuasaan kelompok penindas. KITA berpendapat, suara perlawanan dari kampus terhadap pelaksanaan pemilu Juni mendatang ternyata tidak lenyap, bahkan mulai menggema seiring hiruk-pikuk persiapan pemilu, termasuk pembentukan organisasi-organisasi independen pemantau pemilu. Sekonyong-konyong, Selasa lalu ribuan mahasiswa kembali turun ke jalan, berkonvoi keliling Kota Jakarta dengan mengendarai belasan bus. Mereka berkampanye menentang pemilu yang diselenggarakan pemerintahan Habibie dan menuntut pembentukan pemerintahan transisi. Kendati tidak melibatkan massa dalam jumlah besar, aksi tersebut tidak bisa diabaikan karena melibatkan tak kurang puluhan kesatuan aksi yang mengambil peran penting dalam gerakan mahasiswa selama Sidang Istimewa MPR November lalu. Sejak transisi kekuasaan dari Soeharto kepada Habibie, sebagian mahasiswa menjadi pendukung atau minimal tidak mempersoalkan lagi keberadaan pemerintahan Habibie sebagai pemerintahan transisi. Namun sebagian lagi menolak pemerintahan Habibie dan menuntut pembentukan pemerintahan transisi secara demokratis, baik dalam bentuk presidium maupun Komite Rakyat Indonesia (KRI). Pertentangan antara kedua kubu mahasiswa tidak sampai menimbulkan bentrok di lapangan, tapi justru mengarah pada saling pengertian setelah masa pengendapan selama bulan Ramadhan. Kesatuan aksi mahasiswa yang secara terbuka menentang pemilu yang diselenggarakan pemerintahan Habibie adalah Forkot. Kesatuan aksi ini tetap pada tuntutan pembentukan Komite Rakyat Indonesia (KRI) untuk menggantikan Habibie. Komite inilah yang menjalankan pemerintahan transisi untuk menyelenggarakan pemilu. Forkot saat ini beraliansi dengan kesatuan-kesatuan aksi mahasiswa lainnya di bawah nama Komite Mahasiswa Bersatu (KMB). Komite ini didukung oleh 11 kesatuan aksi, di antaranya Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ), Komite Mahasiswa dan Rakyat untuk Demokrasi (Komrad), Keluarga Besar Universitas Indonesia (KB- UI), Front Jakarta, dan Forum Bersama. Merekalah yang menggelar aksi turun ke jalan, Rabu lalu, menuntut pembentukan pemerintahan transisi dan menolak pemilu yang diselenggarakan pemerintahan Habibie. Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred) menyatakan netral dalam soal pemilu. Mereka tidak ingin berkonfrontasi dengan rakyat yang menginginkan pemilu segera diselenggarakan. Namun, melihat perjalanan selama ini sulit diharapkan pemerintahan Habibie akan menjadi pemerintahan transisi menuju demokrasi. Kelompok mahasiswa yang lain adalah mereka yang mendukung atau sekurang-kurangnya tidak menolak pemilu Juni mendatang. Masuk dalam katagori ini antara lain KAMMI, Forum Salemba, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Forum Mahasiswa Rawamangun (Fomara), dan mereka yang tergabung dalam Jaringan Perguruan Tinggi Pemantau Pemilu (University Network for Free and Fair Election - Unfrel). Pemilu mendatang memang tidak bisa serta merta dikatakan adil karena adanya anggota DPR yang
[DETIKCOM] TNI Bertobat di UI Depok
Suatu berita gembira yg masih butuh bukti lapangan. Mengenai dwi fungsi ABRI, saya setuju dengan pemikiran dari Gus Dur. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu http://www.detik.com/berita/199905/19990525-1833.html Seminar Hubungan Sipil-Militer FISIP UI TNI "Bertobat" di UI Depok Reporter: Nurul Hidayati detikcom, Jakarta-Petinggi TNI melakukan "pertobatan" di kampus UI Depok, Selasa (25/05/1999). Istilah tobat dan pengakuan dosa itu setidaknya muncul dari pengamat politik Eep Saefulloh Fatah dan Mohtar Mas'oed. Komentar tobat itu keluar seusai Mayjen TNI Agus Wirahadikusumah, Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI, mempresentasikan makalahnya yang berjudul Hubungan Sipil-Militer: Visi, Misi dan Aksi dalam Seminar Mencari Format Baru Hubungan Sipil-Militer di Pusat Studi Jepang, Kampus UI Depok, Selasa (25/05/1999). Kedua pengamat politik UI dan UGM itu menganggap TNI melakukan pertobatan karena menilai Mayjen Agus Wirahadikusumah telah mengakui berbagai kesalahan yang dilakukan TNI selama ini dalam presentasinya. Agus, misalnya, tidak menampik tuduhan bahwa selama Orba tangan ABRI (Agus menyebut ABRI dan bukan TNI-Red) telah merambah ke segenap ruang. Keberadaaanya tidak dalam batas kemiliteran saja, tapi juga memegang kendali kehidupan politik rakyat Indonesia. "Karena itu, tak berlebihan jika secara institusional sebenarnya ABRI adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap terhadap baik buruknya Orba, dan logis pula kalau turunnya Pak Harto pada 21 Mei 1998 juga ditafsirkan sebagai akhir "kedigdayaan" ABRI," kata Agus. Sejak itulah, kata Agus, maka hujatan terhadap ABRI tak pernah berhenti. Menurut Agus, hujatan dan tuntutan yang ditujukan pada ABRI selama ini menggelisahkan ABRI. "Kami menggangap selama ini telah berhasil mengkontruksi pandangan rakyat atas kiprahnya dengan turut aktifnya ABRI dalam politik. Jadi tuntutan masyarakat agar ABRI berubah cukup menggelisahkan ABRI," tutur Agus yang kata Eep kariernya tersendat karena sikap reformisnya sejak 1995. Pengakuan Agus lainnya, ABRI selama ini salah dalam penanganan menjaga stabilitas nasional. "Penanganan di lapangan berlebihan dengan tidak memberi ruang perbedaan pendapat dan koreksi atas kebijakan pemerintajh yang keliru serta penyimpangan pemerintah Orba, hanya karena ingin menjaga stabilitas negara. ABRI melihat kritik rakyat sebagai sumber instabilitas," cerita Agus. Agus juga membeberkan rahasia dapur ABRI yang lain. "ABRI mudah curiga pada cendekiawan, seniman, aktivis LSM dan intelektual lain yang memperbincangkan hubungan sipil-militer, demokratisasi, kebebasan berpendapat dan HAM. Bagi ABRI,
NBA (santai sejenak ah...)
pertandingan semifinal untuk masing2 wilayah kini menyisakan satu pertandingan lagi antara Portland Blazer dan Utah Jazz dimana Blazer saat ini unggul 3-1 (best of seven). Tiga tim lainnya yg sudah lolos ke final untuk wilayah masing2 adalah: 1.San Antonio Spurs (West) 2.Indiana Pacers (East) 3.New York Knicks (East) Ketiga tim diatas menyisihkan lawan2nya dengan skor telak 4-0 (best of seven). Sungguh suatu hasil yg spektakuler menurut saya:) Gue jadi pengen tahu nih, grup2 mana yg diunggulis di milis permias...:) Gue perkirain sih yg bakalan ketemu difinal nanti (East vs West) adalah Indiana Pacers vs pemenang antara Portland Blazers dan Utah Jazz dengan porsi lebih berat jatuh pada Portland Blazers untuk lolos ke grand final. Saya memegang Indiana Pacers sebagai juara NBA tahun ini (kecuali kalau Utah Jazz lolos ke final). jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: [DETIKCOM] TNI Bertobat di UI Depok
In a message dated 5/25/99 4:46:14 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Apakah pak Mayjen Agus Wirahadikusumah ini dari TNI AU? Ada yang tahu? Saya koq juga jadi tertarik ya ingin tahu lebih jauh tentang Agus Wirahadikusumah ini. Apalagi setelah saya baca berita di Kompas atas peristiwa yg sama: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9905/26/UTAMA/tni01.htm Melihat fotonya yg tidak memelihara kumis tebal, seperti umumnya abri2 lain dan juga polisi2 jalanan/lalu lintas, bagi saya adalah satu fenomena tersendiri. Bukannya apa2, dulu khan sempat beredar mitos yg aneh, semakin tebal kumis yg dimiliki maka akan terlihat semakin galak dan ditakutihahahaha. Ada yg bisa kasih pencerahan tentang tokoh yg satu ini? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Forkot
, atau setara dengan 119 ke Golkar cs dan 119 suara lainnya ke non Golkar. Total menjadi 470. Dasar pemikirannya, Golkar harus bisa menang voting sebanyak 351 suara tanpa suara yg berasal dari 238 pengangkatan itu. Anda mau katakan saya tidak adil? Silahkan saja. Wong sistem pengangkatan itu sendiri saja sudah tidak adil koq. Jaya: Lha itu dia tho Bung Irwan. Mungkin di sini bisa melihat secara jelas yg ane maksudken. Kalo mau berani bertarung lewat pemilu, forget tuntutan Forkot. Kalo memang mau minta pemilu diundur untuk memenuhi syarat-syarat itu, ya silakan boikot pemilu, tuntut parte kesayangan masing-masing untuk nuntut pemilu diundur. Ndak bisa setengah- setengah gitu Irwan: Pendirian saya tentang pemilu sudah saya paparkan di atas. Tuntutan Forkot sesuai dengan tuntutan saya (kami, saya dan rekan2 mahasiswa gabungan senat universitas saya waktu itu) pada tahun 1991 dulu. Anda mau bilang saya setengah2? Silahkan saja, karena bagi saya Golkar sendiri sudah setengah2 untuk menjalankan pemilu yg jurdil, jujur dan adil. Mau pemilu yg jurdil? Hapuskan sistem pengangkatan. Gampang toh? Kalau ngga mau, justru ini jadi tanda tanya, kenapa ngga mau? Jaya: Ane setuju 200 persen lah bung irwan... Bedanya kalo Bung Irwan mbela salah satu parte, ane ngritik semua parte yg nurut ane ndak bener. Ndak perduli PAN, PDI-P, PK, PKB. Golkar sih ndak usah dihitung. Ngapain pula dibahas Irwan: Anda salah. Saya dukung partai2 yg anti Golkar cs. Masih ingat khan slogan ABG cs? Hal ini karena tujuan utama saya perbaikan kondisi rakyat di tanah air khususnya rakyat kecil. Dan itu tidak saya percayakan lagi ditangan Golkar yg sudah jelas2 tidak mampu bahkan menyelewengkan kepercayaan yg sudah diberikan. Dukungan saya itu saya salurkan lewat PDIP. Anda bisa lihat posting2 saya yg mengajak untuk memilih salah satu dari PDIP, PKB, PAN. Sekarang saya yakin bisa ditambahkan PK didalamnya. Hanya saja untuk PPP, saya masih mikir2 dan ragu apakah mereka akan penuh untuk anti Golkar atau masih membuka peluang berkoalisi dengan Golkar seperti diungkapkan oleh ketuanya Hamzah Haz tanggal 10 Mei 1999 kepada wartawan Detikcom. Saya kutipkan saja potongan wawancaranya: http://www.detik.com/berita/199905/19990510-2000.html ---kutipan wawancara-- Rencana koalisi dengan Golkar benar? Kita akan koalisi dengan partai yang mendapat dukungan rakyat. Siapa itu, siapa nanti, kita tidak tahu. Ya kan begitu. Untuk apa kita berkoalisi dengan sudah menyebut partai tapi tidak mendapat dukungan rakyat. Nanti setelah pemilu, siapa saja yang mendapat dukungan rakyat, dialah yang kita ajak. Jadi semua partai, bukan hanya Golkar, PDI Perjuangan, atau PKB. --akhir kutipan-- Mengenai penjelasan anda yg mengatakan sudah pernah melemparkan ke milis ini beberapa waktu yg lalu, sayangnya saya tidak mengikuti karena sempat beberapa bulan saya tidak aktif membaca posting2 dari permias. Sekedar melengkapi saja, soal ketidaksetujuan saya terhadap sistem pengangkatan, sudah saya lempar ke milis ini sejak tahun lalu termasuk bahaya2 yg terkandung didalamnya. Sayangnya kurang mendapat tanggapan yg cukup berarti. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Kembali ke FORKOT
In a message dated 5/25/99 10:11:36 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Pembahasan nya mulai melebar (Forkot Jumlah Kursi di DPR), saya kembalikan ke asal muasal email saya. Irwan: Bung Hadeer, anda mau kembali ke asal muasal email anda? Ini saya kutipkan lagi agar anda bisa lihat apa yg sudah anda tulis: kutipan tulisan awal bung Hadeer-- Lagi - lagi Forkot dengan markasnya di Kampus Universitas Kristen Atmajaya berdemontrasi dengan otak di taruh didengkul. Benar - benar kumpulan mahasiswa yang nggak ada moralnya dan otaknya. Saya nggak habis pikir. Apa nggak ada cara lain yang lebih akademis, bisa nya cuma lempar petugas, bikin keributan ujung-ujungnya ngomongAparat menembaki kami.bener-bener mahasiswa GOUBLOK... Ada nggak yang disini lulusan dari Kampus itu ? Coba dech tolong dibilangin ke adik-adik kalian itu. Hadeer -akhir kutipan Maaf, saya tidak akan membahas Forkot lebih jauh lagi dengan anda setelah posting ini karena bukan itu alasan saya membahas posting anda awalnya. Saya merasa telah terlalu banyak membahas forkot padahal isu utama akhir2 ini bukan ada pada forkot tapi pada masalah mau dibawa kemana bangsa ini pasca pemilu. Sementara itu sikap saya tentang forkot sudah saya jelaskan pada posting saya merespon posting bung Jaya. Selain itu, tampaknya saya akan pikir2 kembali untuk berdiskusi secara terbuka dengan anda di milis ini setelah membaca pernyataan anda yg saya kutip dari posting terpisah (respon anda ke bung Efron): --kutipan pernyataan bung Hadeer-- Satu hal : Adalah HAK saya untuk menulis "ngalor kidul" di sini, pertanyaannya adalah kenapa anda membaca tulisan saya ??? :-) Namanya juga "diskusi" dan menyampaikan pendapat. Boleh Khan ? --akhir kutipan- Karena anda sudah menyatakan diri berniat ngalor ngidul dimilis ini, karenanya saya memutuskan untuk tidak akan meladeni ngalor ngidul anda lagi di milis ini. Semoga rekan2 lain di milis bisa memaklumi. Tanggapan saya atas posting anda kali ini saya lihat sudah direspon oleh bung Efron dan saya merasa tidak perlu mengulang kembali. Satu tambahan dari saya, kalau memang Forkot anggotanya tidak bermorak dan tidak ada otaknya, anda bisa mencari tahu kenapa ada yg mau bekerja sama dengan mereka dan tergabung dalam Komite Mahasiswa Bersama (KMB) yg beranggotakan 11 kesatuan aksi mahasiswa lainnya yg salah satunya adalah Keluarga Besar Universitas Indonesia (KBUI), universitas yg anda kelompokan sebagai kumpulan mahasiswa2 pintar dan berotak itu. http://www.indomedia.com/sripo/9904/15/OPINI/1504op2.htm Yang terakhir, jangan anda coba2 menyebarkan fitnah dengan membuat statement2 yg tidak sesuai dengan fakta seperti dibawah ini: Hadeer: PS: Saya masih ingat betapa Bang Ariston membela si FORKOT ketika akan menggagalkan SI MPR bulan November lalu, untung SI tetap terus berjalan . :-)). Kita lihat saja lagi PEMILU berjalan tidak, meskipun FORKOT tetap Bang Ariston bela :-) Irwan: Saya tidak pernah membela Forkot secara khusus. Saya pun tidak menentang secara khusus SI MPR bulan November lalu. Yang saya tuntut adalah disetujuinya beberapa tuntutan mahasiswa2 yg saat itu sedang berdemo (bukan hanya Forkot yg saat itu berdemo). Saksinya adalah rekan2 dimilis ini yg dulu cukup aktif membaca posting2 dimilis permias. Kalau mau urut ke masa lalu, ketika milis ini sedang menanti hasil dari SI MPR itu, tiba2 anda menulis bahwa tuntutan mahasiswa sudah dipenuhi oleh MPR yg sedang bersidang, jadi mahasiswa ngga usah demo lagi, bubar dan pulang saja. Begitu kata anda waktu itu. Beberapa anggota dimilis ini saat itu sibuk mencari2 berita yg anda katakan itu. Tapi ternyata tidak dapat menemukan karena memang belum kelar rapatnya. Beberapa rekan di milis ini sempat komplain terhadap berita anda yg dianggap menyesatkan. Itu saja yg teringat dengan jelas dalam ingatan saya. Demikian saja dari saya. Terima kasih atas ngalor-ngidulnya selama ini dan saya tidak tertarik untuk ber-ngalor-ngidul dengan anda pada kesempatan mendatang. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
[Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR
Satu lagi bentuk penyelewengan jabatan.:( Sayang sekali, baru satu tahun menjabat sudah melakukan penyalah-gunaan jabatan.:(( jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu -- http://www.mandiri.com/isimandiri/contents/Berita/0599/bt260599_2.html Rabu, 26 Mei 1999 Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR Laporan Elvy Yusanti JAKARTA, Mandiri Ketua Urban Poor Consortium (UPC) Wardah Hafidz menolak tawaran damai yang diajukan pengacara Partai Daulat Rakyat (PDR) dan mengungkap lebih banyak lagi bukti-bukti yang diperolehnya tentang praktek-praktek money politics dan penggunaan fasilitas negara parpol yang dekat dengan Menkop PKM Adi Sasono tersebut. Didampingi para pengacaranya dari PBHI, Hendardi dan Johnson Panjaitan, Wardah kepada wartawan di Jakarta, Rabu siang, menuturkan, dirinya menolak tawaran damai yang diajukan pengacara PDR, Mayasak Johan, Senin (24/5), dengan alasan masalah yang dihadapi bukan kasus pribadi antara PDR dengan URC, melainkan masalah public accountability. Wardah menegaskan dirinya siap menghadapi gugatan PDR maupun Golkar dan minta Kejagung maupun Polri menindaklanjuti berbagai temuan dan bukti-bukti yang diperolehnya tentang praktek-praktek money politics kedua parpol OPP pemilu 7 Juni tersebut. Hendardi selaku pengacara UPC menyatakan, tawaran damai PDR yang diajukan melalui PBHI tersebut merupakan hal biasa dalam masalah hukum. Namun, bila kliennya menolak, PBHI siap untuk menghadapinya di meja hijau. Wardah sendiri mengakui bahwa dirinya telah mengetahui akan menerima somasi dari PDR dalam waktu dekat ini. Lebih jauh kepada wartawan Wardah mengungkap praktek-praktek money politic dan penggunaan failitas negara oleh PDR dan Golkar. Seperti saat pendeklarasian PDR 18 April lalu, ketika sebanyak 14 unit kesenian Reog Ponorogo didatangkan ke Senayan. "Dalam undangannya, tim reog itu diminta untuk ikut merayakan HUT Koperasi. Mereka masing-masing dibayar Rp1 juta dan mendapat pengawalan dari instansi Depkop," tuturnya. Dalam kasus lain, laporan yang diterima UPC dari Jombang menyebutkan, pembentukan PDR di wilayah itu dilakukan oleh pimpinan Kanwil Depkop Tingkat II Jombang dan dana mobilisasi sebesar Rp13 juta ditalangi oleh Kandepkop setempat. Kandepkop Jombang dilaporkan pula telah menghabiskan Rp50 juta untuk dana operasionalis dan sosialisasi partai berlambang tangan menggenggam padi dalam segitiga tersebut. Laporan lain menyebutkan sementara di daerah lain, dana Kredit Usaha Tani (KUT) belum cair, kredit yang sama yang diajukan oleh sebuah LSM, Pusat Peran Serta Masyarakat (PPSM) cair jauh lebih awal. Dan PPSM banyak diketahui dekat dengan PDR. Kasus-kasus lain adalah pemaksaan untuk menjadi anggota PDR yang dikaitkan sebagai syarat pengajuan permohonan kredit seperti yang dilaporkan dari Sulawesi Selatan dan NTB. Sedangkan dari Jakarta Utara UPC memperoleh laporan adanya mobilisasi para ibu rumah tangga kader kesehatan Posyandu dari berbagai kelurahan untuk kemudian diminta membentuk koperasi dengan tawaran kredit Rp5 juta dan bersyarat jadi anggota PDR. Sedangkan kasus pelanggaran Golkar, UPC memperoleh laporan di Desa Cipete, Kecamatan Kebandungan, Kabupaten Sukabumi, para petani dijanjikan tidak harus mengembalikan kredit KUT total sekitar Rp8,75 juta bila Golkar menang di desa itu. Sebaliknya, bila kalah, para petani diwajibkan mengembalikan KUT itu sebesar Rp12 juta lebih. Wardah Hafidz menyatakan UPC masih menyimpan lebih bayak lagi data berupa laporan maupun surat tulisan tangan yang dikirim dari berbagai daerah tentang praktek-praktek money politics dan penggunaan fasilitas negara oleh kedua parpol tersebut. "Saya akan ajukan semuanya ke Panwaslu Pusat untuk ditindaklanjuti. Kedua parpol itu memang tidak layak untuk ikut Pemilu," demikian Wardah Hafidz. Tak lama menyampaikan temuan-temuannya kepada wartawan itu, kediaman Wardah tiba-tiba didatangi sekitar 50-an orang terdiri atas sejumlahbesar ibu-obu rumah tangga. Mereka mengaku dari Aliansi Perempuan Anti LSM Bantuan Asing. Mereka memprotes seruan Wardah agar Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dihentikan. Pasalnya, bila itu dihentikan mereka yang mnegaku dari kalangan tak mampu tersebut takkan mendapat bantuan. Selain meneriakkan tuntutan dan yel-yelnya itu, kelompok tersebut menolak diajak berdialog masuk ke dalam ruangan kediaman Wardah. (105)
Re: Forkot (akhir perbincangan)
Bung Jaya, walau saya tidak menyetujui kesimpulan/rangkuman yg anda buat di bawah ini, tapi saya merasa perbincangan seputar topik ini sudah bisa dikelari mengingat masih ada hal2 lain yg lebih utama. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu In a message dated 5/26/99 9:05:15 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Heheya sudah kalo gitu kita sepakat dengan sebagian besar isu, tetapi tidak sepakat pada: - cara pandang bagaimana kalo Golkar menang. Kalo saya menganggap selama aturan main bersama sudah disetujui, maka hasil apapun yg muncul harus diterima semua pihak. Baik Golkar maupun non Golkar nyang menang. Mosok kalo non- golkar menang berarti pemilu sah, kalo golkar menang berarti pemilu ndak sah. Ini namanya sudah pasti, ndak ada kemungkinan lain. Dan ini berarti juga ndak demokratis. - cara mensikapi ABRI. Kalo ane sebelum ada investigasi, ya ndak perlu nuduh yang diikuti oleh sikap kasar thd yg bertugas saat ada demo. Nuduh doang sih boleh saja. - cara mensikapi pemilu. Kalo saya menganggap, bila kita sudah berani ikut mencoblos berarti sudah menganggap pemilu sah. Kalo ndak, berarti kita ikut andil melakukan perbuatan nyg ndak sah. - cara mensikapi forkot. Kalo ane tetap ndak setuju dengan cara Forkot berdemo. Yang gini masih jauh dari pengejawantahan demokrasi nyang kita tuju. Lho kok banyak Ya ndak apa-apa. Wong lambut bole sama item tapi dengkul belum temtu bole sama-sama lancip (runcing) tho...hehehe... Belhubung ane lagi banyak ulusan maka perdebatan dihentikan dg beberapa perbedaan yg kite keep aja kayak gitu.
Re: Detektif?
Kira2 dimungkinkan ngga ya membentuk jaksa independen untuk kasus Soeharto. Jadi seperti si Kenneth Star itu lho yg menyelediki kasus Clinton. Kalau memang dimungkinkan, menurut saya lebih baik Indonesia membentuk atau mengangkat jaksa independen. Mengenai orangnya, saya usulkan Adi Andojo. Walau dia sudah pensiun, tidak ada salahnya ditunjuk kembali untuk membereskan kasus ini Soeharto ini. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu In a message dated 5/26/99 3:43:51 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Kabarnya Habibie mengutus dua orang "detektip" yakni Muladi dan Ghalieb buat menyelidiki perihal kekayaan juragan besar Suharto. Jangan-jangan ini sih cuman sandiwara atao malah dikirim buat mengamankan rekening sang juragan atao nambah transfer baru sang juragan. Lha wong jangankan sang juragan ketika jaman orba aja seorang anak bupati (mahasiswa) bisa bermain-main dengan motor Harley, ya jelas sang juragan tentu lebih banyak lagi mainannya. Tampaknya dalam hal ini habibie yang terkenal kejeniusannya lebih pandir dari seorang juragan tak lulus SD :-D Pandir
[REPUBLIKA] TNI Setuju Amandemen UUD '45
TNI Setuju Amandemen UUD '45 JAKARTA -- Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI, Mayjen Agus Wirahadikusumah, menyatakan TNI setuju mulai 2002 nanti tidak lagi mempunyai wakil di DPR. Selain itu, menurutnya, TNI juga tidak menolak UUD 1945 diamandemen bila memang dirasa tidak sesuai. ... Selebihnya baca sendiri ya di harian Republika http://www.republika.co.id/9905/26/14866.htm Gue udah coba copy-paste tapi formatnya pada ketengah semua, capek juga gue kepinggirinnya. Soale kalo ngga dikepinggirin, ntar bisa spt format berita dari detikcom yg gue kirim pertama. Dari pernyataan di atas, tampaknya memberikan harapan. Janji menghapus jatah reman di DPR akan ditagih pada saatnya nanti. Sekarang tinggal 200 suara lainnya yg didapat dari pengangkatan dan bukan dari pemilu yg harus diperjuangkan agar dihapuskan. Dengan terbuka kembali kemungkinan UUD 1945 di amandemen, karenanya saya kembali melihat akan cukup strategisnya posisi anggota MPR pada periode mendatang. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
[Kompas] Wardah Beberkan Data Money Politics
Kamis, 27 Mei 1999 Wardah Beberkan Data "Money Politics" Jakarta, Kompas Tidak ingin dituduh hanya bicara tanpa bukti, Koordinator Konsorsium Kemiskinan Kota (Urban Poor Consortium-UPC) Wardah Hafidz, membeberkan data otentik mengenai praktik politik uang (money politics) yang dilakukan Partai Golkar dan Partai Daulat Rakyat (PDR). Dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (26/5) ia mendesak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk mendiskualifikasi Partai Golkar dan Partai Daulat Rakyat (PDR) sebagai peserta Pemilu 7 Juni 1999. Sementara itu, Sekjen PP PDR Jumhur Hidayat yang dikonfirmasikan masalah ini, membantah keras tuduhan yang dilontarkan Wardah dan menilainya sebagai fitnah. PDR akan mengambil tindakan hukum atas tuduhan itu, memperkarakan Wardah dalam kasus perdata, pidana, atau kedua-duanya. "Senin nanti akan kami putuskan," katanya. .. Untuk lengkapnya silahkan baca langsung di: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9905/27/UTAMA/ward11.htm Masih ada lagi yg mau membenarkan tindakan money politics nya PDR dan Golkar? Menurut saya mereka nekat banget, wong Indonesia lagi disorot banget ama dunia internasional, eh masih nekat ngelakuin yg beginian. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
PDR (lagi2)
Berikut ini saya forwardkan tulisan seorang netter di milis perspektif. Catatan tambahan dari saya, bung Wimar Witoelar sudah memberikan respon positif atas permintaan netter tersebut dan akan mencoba mencari jalan yg terbaik untuk mengangkat permasalahan ini ke permukaan. Tunggu saja tanggal mainnya. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu --kutipan dari milis perspektif--- Adi Sasono kerahkan DPM untuk PDR Seluruh eselon I dan sebagian besar eselon II Depkop, selama 10 hari sampai tanggal 5 Juni yad akan melakukan perjalanan DINAS ke seluruh propinsi sambil berkampanye (melakukan tekanan kepada kanwil-kanwil) untuk pemenangan PDR. Untuk itu mereka memanfaatkan dan mendrop dana DPM (Dana Pemupukan Modal) koperasi ke kanwil kanwil Depkop dan LSM-LSM gang-nya ASono. Dilaporkan, kanwil depkop dan LSM2 propinsi Sulut mendapat jatah Rp. 30 milyar. DPM koperasi tersebut, yang berasal dari pungutan atas pengadaan berbagai komoditi pangan, cengkeh, kedelai, pupuk, dlsb., telah dikumpulkan selama puluhan tahun sejak zaman Bustanil sebagai Menkop. Dikelola atas nama Inkud, DPM koperasi tsb. disimpan di bank Bukopin dan penarikannya hanya bisa oleh Menkop atas usulan kanwil kanwil Depkop. Dana milik koperasi2 tsb., berikut bunga-berbunga nya, telah mencapai jumlah trilyunan, bahkan jauh melebihi dana JPS yang bocor. Dengan dikuasainya dekopin, Inkud dan bank Bukopin oleh gang AdiSono, pencairan dana milik masyarakat koperasi tersebut berjalan mulus tanpa hambatan. Jajaran Depkop yang masih memiliki nurani, merasa sangat resah atas penyelewan DPM koperasi tsb. Keluhan2 dari daerah mengalir ke teman sejawat mereka di pusat. Sebagai pegawai pemerintah, mereka merasakan beban mental yang terlalu berat dibawah tekanan dari pimpinan depkop untuk ikut menyelewengkan uang milik koperasi dan keharusan berkampanye untuk PDR. Kepada penulis mereka bahkan menyampaikan harapan bahwa bung Wimar Witoelar, yang mereka kenal lewat berbagai media sebagai sosok pejuang kebenaran dan pembela bangsa, akan mengangkat masalah ini kepermukaan. Karena itu pulalah penulis mengajukan masalah ini ke forum perspektif egroups. Memang berat, namun mulia, bagi bung WW yang sudah terlanjur menjadi sosok tempat masyarakat menaruh harapan. Semoga hati Anda terketuk oleh rintihan para pegawai pemerintah tsb. Wassalam, mg.
Re: [Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR
In a message dated 5/27/99 2:22:04 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Masalah yang diangkat kan bisa mempengaruhi opini publik, dimana seolah-olah usaha yang dilakukan sekelompok warga negara yang sedang berusaha membangun ekonomi kerakyatan dipersalahkan. Irwan: Lho, anda ini gimana toh bung Eko. Yang dipermasalahkan itu bukan karena mereka usaha mereka membangun ekonomi kerakyatan. Yang dipermasalahkan itu karena mereka menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan individu atau pun kelompok sendiri. Itu yg dipermasalahkan. Coba deh anda pikirin, apa bener tuh caranya nyalurin Kredit Usaha Tani (KUT) kepada rakyat kecil dengan "ancaman" harus masuk jadi PDR? Kalau ngga mau masuk yg ngga dapat kredit. Trus lagi, kalau nanti pas pemilu milih/menangin PDR, maka kredit tersebut boleh ngga dilunasi. Nah, kalau yg beginian anda bilang ngga apa2, ya mau apa lagi. Saya mah hanya bisa ngelus dada saja. Wong kita lagi coba sama2 beresin dan bangun kembali tanah air kita yg lagi porak poranda, eh yg beginian dibilang ngga apa. Tobat deh gue:) Eko: Lha..fasilitas negara itu memang sudah seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, siapapun yang berkuasa nantinya ya..harus kayak gitu, Irwan: Itu dia seharusnya. Saya setuju dengan anda bahwa fasilitas negara itu harus digunakan untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau partai politik tertentu saja. Kalau anda teliti kembali forwardan2 yg saya kirimin ke milis ini seputar PDR (dan juga Golkar), mereka itu menyalahi apa yg anda ucapkan di atas. Sekian saja dari saya bung Eko. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: [Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR
In a message dated 5/27/99 1:48:21 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Eh ada acara bagi-bagi duit gitu ya...Ane mau dong. Irwan: Loe kudu jadi petani dulu dan masuk PDR, baru bisa dapet jatah kredit. Jaya: Emang ngelacaknya pegimane kalo nyoblosnya lain? Irwan: Mana gue tahu caranya PDR atau Golkar. Yg pernah gue tahu sih jaman pemilu dulu orang milih di departemen itu bisa ketahuan kalau ngga nyoblos Golkar. Aneh ya, katanya rahasia tapi mereka bisa tahu si A ngga nyoblos Golkar sehingga jabatannya digeser. Jaya: Pake watermark kayak ente pernah contohin itu Bung Irwan? Irwan: Lho kapan ane pernah nyontohin nyang begitu? Wong ane pernah bilang dengan mata biasa dan bila ngga tahu letak kodenya ngga akan kelihatan koq. Gue udah pernah dikasih unjuk contoh kertasnya dan disuruh nyari. Setelah gue perhatiin dengan teliti, ngga ketemu juga. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: FW: Pimpinan Partai Kita
In a message dated 5/27/99 4:12:07 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Kepala bisa sama hitam, tapi isi kepala bisa sangat berbeda. Sebagai simpatisan PDIP, komentar lae pohan sangat menyakitkan, tapi sebagai simpatisan PDIP yang berusaha meyakini iklim demokrasi, yach senyum-senyum sajalah membaca komentar bung Lae Blucer, ngga usah sakit hati. Menurut saya sih ini dikarenakan lae Pohan belum mengerti bahwa ada itu yg namanya fixed mass (voters) dan floating mass (voters). Ngga usah jauh2 ke Indonesia, ambil contoh saja disini di AS. Kita bisa lihat ada massa yg pasti akan milih partai demokrat walau apa pun yg kesalahan yg dilakukan partainya. Demikian juga dengan pendukung partai republik yg memang termasuk fixed voters. Mereka2 ini ngga peduli lagi kebijakan apa yg diambil oleh partainya masing2, yg penting dia milih partainya, dia berusaha memenangkan partainya. Apakah salah? Ya menurut saya mah ngga salah, itu hak orang untuk nentuin sikap, untuk jatuhin pilihan. Selain fixed voters, ada lagi yg namanya floating voters. Nah ini yg suka ngelihat2 dulu, ngelakuin DD dulu:) Dia bisa dari republik pindah jadi milih demokrat di pemilu lainnya atau sebaliknya. Atau juga bisa dari milih salah satu trus jadi golput karena kurang sreg dengan apa yg ditawarin dua2nya. Di Indonesia, seperti juga di AS, komposisi pemilihnya juga terbagi dua. Ada yg fixed voters ada yg floating voters. Jadi bagi saya wajar2 saja. Yang ngga wajar menurut saya kalau memperkarakan alasan orang menentukan suatu pilihan. Bagi saya, kalau ada orang yang sampai memperkarakan atau mempersalahkan alasan seseorang memilih partai tertentu, orang tersebut berarti sedang menerapkan standar pribadi kepada orang lain. Ini yg ngga benar menurut saya. Untuk mempermudah gambaran saja, berikut ini adalah kemungkinan2 alasan orang memilih suatu partai: 1.Karena senang dengan program partai tersebut. 2.Karena mempercayai ketua partai tersebut. 3.Karena percaya dengan orang2 yg ada dipartai tersebut. 4.Karena kenal dengan ketua partai tersebut. 5.Karena ada kerabat/orang dekatnya yg menjadi anggota partai tersebut, baik itu bapak, saudara, tetangga, atau pun pacar dll. 6.Karena dapat duit. 7.Karena dijanjiin jabatan. 8.Karena nomor urutnya pas dengan tanggal lahirnya. 9.Karena dapat mimpi. 10.Karena ngelihat waktu kampanye koq banyak amat yg dukung partai tersebut. 11.Karena agama. 12.Karena solider dengan temen2nya yg pada milih partai tersebut. 13.Karenadst (terusin sendiri deh, buanyak banget soale). Kalau memang mau pake dasar cuma karena latar belakang pendidikan, ya pilih lagi aja Habibie. Dia itu khan orang pinter, gelarnya banyak. Tambahan lagi, dia punya pengalaman sebagai presiden. Khan makin yahud tuh:) Sebenarnya, kalau kita mau lebih peka lagi, kenapa banyak rakyat kecil yg dukung PDIP? Dalam pandangan saya hal tersebut lebih dikarenakan masyarakat kecil saat ini tidak butuh pemimpin yg punya gelar banyak, mereka lebih mementingkan orang yg bisa mereka percaya memperjuangkan nasib mereka, ngga sebentar2 bilang A trus besok bilang B, sebentar bersikap C besok2 bersikap D. Selain itu tampaknya rakyat kecil juga takut dengan orang2 yg jago politik, karena dari pengalaman mereka mungkin merasakan orang2 yg jago politik itu susah kali dipegang omongannya, seringnya janji2 tinggal janji. Nah, kadung nanti ngelakuin kesalahan yg sama seperti dulu2 lagi, makanya mungkin mereka sekarang mantepin aja langsung ke orang yg layak mereka percaya akan memperjuangkan nasib mereka. Ini sekedar ulasan pribadi saya lho. Apakah sesuai dengan lapangan atau tidak ya silahkan di check ulang dilapangan. Saya ini khan bukan penyimak karena memang saya ngga kepengen menyatakan diri sebagai penyimak tapi bikin hasil simakannya memuat hal2 yg menjurus sentimen pribadi. Ya khan jadinya kurang pas gitu:) Semoga anggota milis disini yg belum menyadari akan adanya fixed voters dan floating voters kini bisa lebih menyadari. Komposisi pemilih yang beragam itu adalah wajar, yg tidak wajar menurut saya adalah mempermasalahkan komposisi pemilih yg beragam itu. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Formula Pemilu 7 Juni
In a message dated 5/27/99 2:43:55 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: CARANYA : 1. Umur Anda sekarang X 2 2. Hasilnya + 55 3. Hasilnya - 7 (tanggal PEMILU) 4. Hasilnya : 2 5. Hasilnya - umur Anda sekarang 6. Itulah Partai Pilihan anda Irwan: Heheheitu angka 55 angka apaan ya? Angka pensiunan pegawai negeri?...:) Saya juga punya nih rumusan jitu. Rumusan ini saya khususkan buat para pemilih yg berada di LN. Bagi pemilih di tanah air, yang mau ikutan nyoba juga boleh:) Peringatan: bagi yg berusia 111 tahun atau lebih disarankan tidak mencoba rumus ini. 1.Umur anda sekarang dikali 2. 2.Hasilnya ditambah 67 (June 7, bulan dan tanggal pemilu) 3.Hasilnya dikurangi 45 (angka tahun kemerdekaan RI) 4.Hasilnya dibagi 2 5.Hasilnya dikurangi umur anda sekarang. Udah dapet khan sekarang angkanya?:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Formula Pemilu 7 Juni
In a message dated 5/27/99 10:36:03 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: M.Rosadi : Hu...jangan bawa-bawa pegawai negeri lae..., nggak ada hubungannya lagi. Memangnya lae pegawai negeri ya...?...:) Irwan: Hehehegini2 gue dulu anggota Korpri juga walau ngga pernah daftar. Gara2 gue kerjanya di salah satu BUMN aja makanya gue otomatis jadi anggota Korpri:) Rosadi: Angka 55 itu sebenarnya sederhana saja (ini menurut saya loh). Lae masih ingat nggak kapan Indonesia pertama kali melaksanakan pemilu yang paling demokratis...tahun '55 kan..? betul apa betul? Nah makanya angka 55 ini dicantumkan.., dengan harapan pemilu di tahun '99 ini paling tidak sama demokratisnya dengan tahun '55.., sehingga nantinya terbentuk pemerintahan yang bersih, kuat, dan berwibawa yang dapat membawa bangsa dan negara keluar dari krisis yang berkepanjangan ini (amin). Begitu loh lae Irwan...:-) Irwan: Amin. Hehehehegue demen dah maen utak atik angkanya:) Salam Mohamad Rosadi PS. Boleh juga tuh formulanya lae... (Saingan ni yeee...:) Irwan: Kita mah ngga usah saingan dah, kerja sama aja jangan sampai Golkar berkuasa lagi.:) Ngomong2 soal rumus2an itu, setelah gue perhatiin sesaat yg langsung ketahuan kuncinya.:) Yang bikin rumusan awalnya boleh juga tuh. Bung Nasrul, gimana nih, biasanya khan anda yg suka utak-atik angka. Ayo dong kasih utak atik angka parpol. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: PDR ==== ?????
utan untuk masuk PDR. Apa ini namanya bukan proses pembodohan? Yang bener aja dong bung Eko. Bagi saya, hal ini sudah merupakan pemerkosaan hak petani. Haknya para petani untuk bisa mendapatkan KUT dan bukan kewajiban petani untuk masuk PDR. Bisa anda bedakan dua hal tersebut? Demikian saja dari saya dengan harapan kita mau berfokus pada masalah yg diajukan. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Mbak Wardah
In a message dated 6/1/99 2:27:32 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Ini bener nggak sih? Ane cut and paste supaye ane ndak nglanggar. 99% ngga bener tuh. Wong dari berita yg gue baca (detikcom) mbak Wardah ini awalnya udah ditawarin untuk damai tapi ditolak mentah2 koq. Dengan kata lain, pihak yg digugat logikanya melihat memang apa yg disampaikan oleh Wardah itu ada benernya walau gue juga yakin belum tentu 100% apa yg disampaikan oleh Wardah itu bener. Perkiraan gue, paling2 yg bener sekitar 81.57-98.76 persen doang (walau tidak tertutup kemungkinan 99.99 persen bener). Tetapi kalau diambil kesimpulan secara keseluruhan, tampaknya memang money politics sudah terjadi. Itu doang intinya yg bisa gue simpulin. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Himbauan Majelis Ulama Indonesia
Menurut pandangan saya yg beragama Kristen ini, himbauan MUI adalah wajar2 saja. Namanya juga sudah MUI, Majelis Ulama Indonesia, suatu organisasi atau wadah tempat berkumpulnya para ulama Indonesia. Terlepas dari diakui atau tidaknya organsisasi ini oleh umat Islam. Karena MUI adalah organisasi Islam yg bergerak di bidang keagamaan, jadi adalah sangat wajar bila himbauannya adalah berkaitan dengan agama. Jadi menurut saya himbauan MUI ini ngga perlu lagi dipermasalahkan apakah wajar atau tidak karena sudah jelas2 hal tersebut adalah wajar adanya. Hanya saja yg sedikit membuat dahi saya berkerut, apa iya latar belakang agama seseorang sudah bisa dijadikan jaminan orang tersebut akan berlaku benar? Sejarah sudah membuktikan bahwa walaupun mayoritas agama anggota MPR/DPR yg sudah2 adalah Islam, tapi ternyata tingkah laku sebagian besar dari mereka kurang mencerminkan agama yg dianutnya. Kelakuan mereka banyak yg brengsek. Dampaknya, banyak rakyat yg menderita karena pemerintah yg berkuasa dibiarkan terus menghisap "darah" rakyat. Silahkan saya dikoreksi kalau salah. Berangkat dari sini, saya berani menyimpulkan bahwa latar agama seseorang tidak menjamin dia akan berlaku benar, akan memperjuangkan nasib rakyat secara keseluruhan. Menurut saya, sudah saatnya rakyat Indonesia berpikiran maju ke depan dan ngga mundur ke belakang. Sudah saatnya rakyat Indonesia memilih wakil2nya yg memang mau dengan tulus dan konsisten memperjuangkan nasib rakyat kebanyakan. Kalau memang kita mau maju, hilangkan pengkotak2an berdasarkan agama, ras, gender. Jangan jadikan seseorang menjadi musuh hanya karena agama, ras, gender nya berbeda dengan kita. Jadikan mereka partner kita dalam membangun kembali Indonesia yg kini porak poranda akibat keserakahan sekelompok orang. Berikut ini sedikit kritikan saya terhadap cara berpikir rekan saya, bung Rosadi. In a message dated 6/2/99 10:56:27 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Assalamua'alaikum wr.wb Himbauan MUI agar umat Islam memilih caleg yang muslim menurut saya adalah suatu hal yang sangat wajar. Logikanya kan sederhana saja, umat Islam yang jumlahnya MAYORITAS di Indonesia tentu sudah sepantasnya memiliki porsi "wakil rakyat" yang mayoritas pula di DPR nanti. Namanya saja sudah Dewan Perwakilan Rakyat,lembaga yang mewakili suara dan aspirasi rakyat, tentulah anggota-anggotanya harus pula mencerminkan "kondisi" dari rakyat itu sendiri. Sungguh sangat TIDAK ADIL rasanya jika umat Islam yang mayoritas jumlahnya ini hanya memiliki wakil-wakil legislatif yang relatif lebih kecil jumlahnya dibanding wakil-wakil dari umat lainnya. Bagaimana mungkin aspirasi dan kepentingan sebagian besar rakyat Indonesia ini (muslim) akan tersalurkan jika mereka hanya memiliki sedikit wakil di DPR nanti...?? Irwan: Bung Rosadi, selama ini toh anggota DPR itu mayoritas beragama Islam. Kecuali yg anda bicarakan disini adalah persentasenya antara komposisi penduduk Indonesia dan komposisi anggota DPR dari sudut latar belakang agama. Data mengenai hal ini pun sangat debatable karena memang kevalidannya sangat diragukan. Saya ngga mau permasalahkan hal tersebut pada posting kali ini karena buntut2nya nanti akan main kusir2an lagihehehe Dengan demikian sebenarnya selama ini toh ngga ada masalah mengenai komposisi anggota DPR kita dari segi agama yg tampaknya menjadi titik tolak anda dalam menilai komposisi anggota DPR, karena memang sudah mayoritas. Kritikan saya terhadap cara pandang anda yg mengatakan bahwa karena mayoritas penduduk Indonesia itu beragama Islam, maka anggota DPR yg anda katakan wakil rakyat tersebut harus pula mencerminkan kondisi (komposisi agama) dari rakyat. Kalau memang landasan berpikir anda seperti ini dalam menilai caleg mana yg pantas untuk dipilih, karenanya saya berani mengatakan bahwa mayoritas caleg sekarang yg ada TIDAK PANTAS untuk dipilih karena tidak mencerminkan kondisi rakyat Indonesia yg mayoritas petani, pendidikannya sangat rendah (boro2 sarjana dah), kemampuan ekonominya sangat rendah (baca: miskin), dan mayoritas wanita. Nah, coba anda bandingkan dengan caleg2 yg ada, mereka mayoritas bukan petani, punya pendidikan yg tinggi, kemampuan ekonomi menengah ke atas, dan mayoritas laki2. Apakah menurut anda komposisi caleg yg seperti itu sudah mewakili apa yg anda katakan "kondisi" rakyat Indonesia tersebut? Anda akan sulit mencarikan jawabannya kecuali anda ingin berstandar ganda dalam hal ini. Demikian saja kritikan saya terhadap cara berpikir anda yg menurut saya akan sulit diterapkan di Indonesia secara konsisten kecuali bila ingin melakukan standar ganda. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Himbauan Majelis Ulama Indonesia
Sementara wakil dari Partai Keadilan (PK) yang mendapat giliran kedua menyampaikan salam persahabatan atas nama seluruh jajaran pengurus partai keadilan kepada masyarakat Indonesia di Washington DC. Selanjutnya wakil PK yang sengaja didatangkan dari New York ini,menyampaikan betapa Islam yang dipakai sebagai azas PK sangat menghargai perbedaan-perbedaan (agama, suku,dsb) yang ada di masyarakat. Sambil menyitir sebuah surat dalam Al-qur'an, pak Syamsi Ali mengatakan kita seharusnya bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada tersebut dengan lapang dada, karena hal itu merupakan suatu sunatullah (hukum alam). Hanya dengan sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain, kita dapat meredam timbulnya gejolak akibat dari perbedaan-perbedaan tsb. --akhir kutipan-- Irwan: Hargailah perbedaan agama yg ada, terimalah dengan lapang dada perbedaan tersebut. Mari kita bangun kembali Indonesia yg porak poranda ini menuju Indonesia Baru dengan dasar yg benar. Jangan lagi kita pakai cara2 Golkar yg sering memperalat agama atau menggunakan isu2 agama untuk mencapai tujuan dan kepentingan sendiri serta kelompoknya. Menggunakan isu2 agama adalah cara2 Golkar. Kalau anda menggunakan cara2 seperti itu, tampaknya bridwan bisa mengkategorikan anda ke dalam kategori orang2 lama.:) Yuk dah, saya ajak anda untuk mau berpikiran lebih maju lagi:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Hore
In a message dated 6/5/99 6:10:40 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: gembira amat ada Libur Nasional... kenapa mesti libur nasional untuk Pemilu? Pantas saja Indonesia tidak maju-maju... banyakan liburnya salam, ida weleh, ati2 loh ngeluarin pernyataan yg ngga ada kaitannya:) Menurut saya AS juga punya banyak hari libur, tapi negaranya bisa maju tuh:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Ketakutan Sebagian Besar Muslim atau Hanya Ketakutan Sebagian ...
Bung Andrew, saya punya keyakinan kalau phobia Kristen ini hanya berjangkit pada sebagian kecil rekan2 kita saja. Saya percaya mayoritas muslim Indonesia punya pemikiran yg luas dan jauh lebih maju dari pada pemikiran2 dari kelompok yg tampaknya bisa dikategorikan mengidap phobia Kristen. Mayoritas rakyat Indonesia tampaknya lebih ingin Indonesia maju bersama bergandengan tangan, ketimbang harus melakukan pengkotak2an karena adanya perbedaan agama. Paling tidak ini yg saya lihat dan simpulkan dari apa yg saya saksikan (walau dari media elektronik) pada kampanye PDI Perjuangan. Masyarakat tumpah ruah bersatu bergembira seolah2 terlupa akan beban hidup yg menyelimutinya selama ini. Tua dan muda, kaya dan miskin, manager dan buruh bahkan pengangguran, muslim dan non-muslim, jawa batak sunda tionghoa ambon irian, semua bersatu bergembira. Tidak ada sekat2 yg membatasi mereka karena mereka tampaknya memang sudah penat dikotak2in dan disekat2in. Terlebih lagi tampaknya mereka sadar bahwa pengkotak2an dan penyekat2an itu adalah teknik2 orba dalam hal ini Golkar. Mereka tidak ingin masuk perangkap yg sama untuk kedua kalinya. Saya menaruh keoptimisan saya pada rakyat Indonesia yg saya perhatikan tampaknya sudah jauh lebih maju dalam hal demokrasi dari sebelumnya ketimbang yg saya perkirakan semula. Masyarakt Indonesia tampaknya tergolong kelompok yg cepat belajar dalam mengejar ketinggalan. Hidup rakyat. Hidup Indonesia. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Himbauan Majelis Ulama Indonesia (lae Irwan !)
Bung Rosadi, saya merasa diskusi kita sudah ngga jelas lagi arahnya kemana. Hal ini saya rasakan karena adanya perbedaan sudut pandang atau pun persepsi permasalahan yg diangkat. Karena kebetulan saya lagi ngga pengen naik delman, karenanya saya mengambil inisiatif untuk mensudahi diskusi kita pada topik ini. Semoga bisa dimengerti. Hanya saja ada satu yg ingin saya komentari yaitu paragraf yg memuat tulisan seperti dibawah ini: In a message dated 6/5/99 10:18:38 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Kalau ternyata yang menjadi mayoritas di DPR nanti adalah dari kalangan non-muslim (karena PDI-P menang mutlak misalnya), Insya Allah saya ndak bakalan protes kok, asalkan dilakukan dengan mengikuti aturan main yang berlaku. itu saja Irwan: Bung Rosadi, isu apa lagi ini yg diangkat? Siapa bilang mayoritas caleg dari PDIP adalah non-muslim? Wong caleg dari PDIP mayoritas adalah muslim koq bisa2nya dibilang mayoritas non-muslim. Jangan suka bolak-balik fakta ah, ngga baek lho jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: TOTAL EXPENDITURE ADS - RANK OF POLITICAL PARTY EXPENDITURES
Bung Nasrullah, saya bicara kemarin itu sebagai Irwan Ariston Napitupulu. Artinya, saya bicara sebagai individu yg punya latar belakang pendidikan akuntansi dan mendukung gerakan anti golkar. Gerakan anti golkar tersebut saya salurkan melalui PDIP, tetapi tetap mendukung gerakan2 anti golkar lainnya yg dilakukan oleh partai2 seperti PKB, PAN, dll. Jadi terserah anda, mau menggolonkan saya sebagai simpatisan mana.:) Mengenai kesimpulan yg saya buat, bagi saya data yg diberikan sudah cukup dijadikan indikasi positif bahwa PDIP memiliki semangat keterbukaan dan bisa bertanggung jawab atas amanat yg diberikan. Kalau anda rada susah nangkep penjelasan yg saya berikan, mungkin analogi berikut ini bisa sedikit membantu menjelaskan: Katakanlah kita ingin menginvestasikan dana kita pada suatu bank. Kita tentunya akan memilih bank yg dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Dana2 yg disalurkan jelas penggunaannya. Ngga diselewengkan, ngga dimanipulasi, dll. Begitulah kira2 kalau kita mau memandangnya dari sudut ekonomi. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu In a message dated 6/5/99 9:44:29 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Lae Irwan Anda bicara di sini sebagai ekonom atau simpatisan? Kalau sebagai simpatisan, saya menghargai tentang komentar apa yang anda inginkan. Tetapi kalau sebagai ekonom, apakah sumber data yang anda peroleh sudah cukup untuk memberi keseimpulan di bawah ini? Itu saja Salam, Nasrullah Idris
Re: Hore
In a message dated 6/5/99 8:58:01 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Iya..tapi kalau pemilu, di sini tak ada libur nasional..he..he.. salam, ida weleh, ati2 loh ngeluarin pernyataan yg ngga ada kaitannya:) Menurut saya AS juga punya banyak hari libur, tapi negaranya bisa maju tuh:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Waduh, mbak Ida, pernyataan anda yg saya komentari itu yg ini lho: kutipan Pantas saja Indonesia tidak maju-maju... banyakan liburnya ---akhir kutipan- Nah, pemaparan saya diatas itu dalam rangka mencoba menunjukkan bahwa akibat dan sebab yg anda tuliskan itu kurang kuat dasarnya. Lagian juga libur pemilu itu khan cuma 1 hari selama 5 tahun kemuka. Betul di AS memang tidak libur saat pemilu, tapi mereka punya libur Thanksgiving yg ngga ada di Indonesia. Dengan kata lain kalau mau dibandingkan maka dalam kurun 5 tahun, Indonesia memiliki satu hari libur nasional untuk pemilu sementara untuk AS punya lima hari libur nasional untuk memperingati hari Thanksgiving. Tuh khan, masih banyak 4 hari kerja di Indonesia ketimbang di AS dalam 5 tahun kalau kita hanya membandingkan 2 hal tersebut itu saja. Udah ah, ntar kepanjangan ngebahasnya padahal masalahnya ngga terlalu substansial nih.:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
[Teknologi] Mobil terbang
Hiruk pikuk kampanye dari 48 parpol telah berakhir. Tidak ada salahnya kalau kita santai sejenak melihat sudah sampai dimana kemajuan teknologi yg ada saat ini khususnya dalam dunia otomotif. Mobil terbang. Ya, impian untuk melihat mobil bisa terbang tampaknya tidak lama lagi akan terwujud. Mobil terbang yg dibuat oleh Moller International ini mampu memiliki kecepatan maksimum 350 MPH atau kalau dalam Km/hour kira2 berkisar 560-600 km/hour. Ini untuk tipe mobil terbang yg memuat 4 penumpang. Pemaparan yg lebih lengkap lagi tentang mobil terbang yg dinamai Skycar ini bisa dilihat di: http://www.moller.com/skycar/ jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
MEMBONGKAR POLITIK UANG GOLKAR DAN PDR
Dari link berikut ini anda dapat menjumpai data2 yg diduga sebagai tindakan money politics. http://www.pemilu99.or.id/hot_issu/money_politik.htm jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Daftar caleg
Berikut ini adalah alamat yg bisa anda akses untuk mengikuti siapa2 saja yg menjadi caleg dari 48 partai untuk setiap propinsinya. http://www.pemilu99.or.id/13_dcs/frame.htm jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Alamat memantau hasil pemilu 1999
Bagi rekan2 yg di LN yg ingin memantau hasil pemilu di tanah air, bisa mencoba link berikut ini: http://www.pemilu99.or.id/hasilsuara/frame_suara1.htm Semoga bermanfaat. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Lagi, transfer 4,5 ton Platina dari Swiss ke Afsel
Satu komentar singkat dari saya: Gile beneee! http://www.asiagateway.com/indonesia/pemilu/wawancara/wawancara19990528_1.html jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Ekonom yang Inspirator
In a message dated 6/6/99 9:51:27 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Soalnya kalau ditanyakan, berapa Rp. 50.000 + Rp. 30.000, semuanya akan sama-sama mengatakan hasilnya, yaitu Rp. Rp. 80.000 Wah, saya denger2 sih katanya kalau Hbb ditanya seperti di atas, dia akan menjawab Rp20.000. Kemana selisih yg Rp60,000? Hehehe..yg Rp60.000 jatah bapak (baca: Soeharto). catatan: dilarang keras menganggap serius hal di atas. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: [bincang] FW: BIBEL QUR'AN TTG KEPEMIMPINAN WANITA
Sekedar informasi saja buat anda yg non Kristen, dalam bible kita dapat jumpai nabi wanita yg sering disebut dengan panggilan nabiah. Karenanya, dalam ajaran Kristen tidak ada masalah perempuan menjadi pemimpin kalau memang itu yg dikehendaki oleh Tuhan untuk terjadi. Untuk rekan2 saya yg beragama Islam, saya ada sedikit pertanyaan berkaitan dengan hal perempuan menjadi pemimpin. Seingat saya, Pakistan yg merupakan negara Islam pernah (atau masih?) memiliki pemimpin wanita yaitu Benazir Bhutto sebagai perdana menteri. Ada yg bisa menjelaskan kenapa kira2 mereka membolehkan wanita menjadi pemimpin? Selain Pakistan, Bangladesh yg juga merupakan negara Islam pernah dipimpin pula oleh seorang wanita. Ada yg bersedia memberikan sedikit pencerahan ke saya mengenai hal ini? Sebelumnya saya ucapkan terima kasih. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Kampanye PDI-Perjuangan
Bung Syamil, saya tambahin saja ya daftar2 sisi hitam/sedih dari kampanye PDI-Perjuangan. - ada bocah 6 tahun yg meninggal karena terlindas truk - langgar rambu lalulintas - berkendaraan dengan penumpang yg melebih kapasitas - baku hantam atau saling lempar dengan pendukung partai lain - menghajar seseorang yg dikira provokator walau ternyata orang tersebut adalah simpatisan PDIP juga. - bolos kuliah hanya untuk sekedar ikut kampanye - curi waktu kerja untuk nonton kampanye atau malah ikut2an kampanye - masang poster Megawati dan bendera PDIP di tugu selamat datang depan HI. Khan bahaya tuh kalau sampai terpeleset jatuh - mewarnai muka/tubuh sendiri dengan warna2 PDIP - ada yg kecopetan - dan masih banyak lagi daftar hitam dari kampanye PDIP. Silahkan bagi yg ingin menambahkan sisi buruk dari kampanye PDIP. Bung Syamil dan juga rekan2 lainnya, itulah PDIP yg selain memiliki sisi bagus ternyata juga punya sisi buruk. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Kejutan Besar
In a message dated 6/6/99 2:02:54 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Apa iya masih akan ada kejutan lagi? Sepertinya kita sudah terlalu sering terpaksa terkejut, sehingga mungkin tidak ada sesuatupun lagi yang bisa membuat kita terkejut. Salam, Budi (anti kejut?) Yang bisa membuat saya terkejut malah kalau bung Nasrullah berhenti membuat kejutan2:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Hari Tenang Dagelan
Tampaknya pihak2 pro status quo mencoba segala cara untuk menggembosi PDIP, PKB, PAN. Rakyat ngga bisa dibodohi terus, reformasi harus tetap berjalan. Bersatulah PDIP, PKB, dan PAN menghadapi kelompok2 yg pro status quo. Rakyat yg akan menjadi saksi sekaligus hakim. Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan akan tetap terus ada di tangan rakyat. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
[SP] SARA Jangan Dieksploitir Untuk Politik
http://www.suarapembaruan.com/News/1999/06/060699/Pemilu/pe01/pe01.html SUARA PEMBARUAN DAILY SARA Jangan Dieksploitir Untuk Politik Jakarta, Pembaruan Perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang terdapat dalam masyarakat Indonesia tidak dapat lagi dieksploitasi untuk mencapai tujuan-tujuan politik. Sebab, hal tersebut memiliki potensi menciptakan terjadinya polarisasi (pengotak-kotakan) kelompok masyarakat. Hal itu dikatakan guru besar UI (Universitas Indonesia) yang juga pengamat politik dan ekonomi Prof Dr Emil Salim menjawab wartawan mengenai sorotan pihak tertentu terhadap partai berkaitan agama calon legislatif sebuah partai, usai berbicara pada acara dialog ilmiah partai-partai politik ''Pembangunan Berwawasan Kependudukan Dan Keluarga'' di Jakarta, Sabtu (5/6). Menurut Emil Salim, perbedaan suku, agama, ras dan kelompok masyarakat tidak boleh digunakan sebagai alat untuk menjegal kiprah politik warga masyarakat, karena hal tersebut akan dapat memancing keretakan hubungan dan pertentangan antar- SARA di tengah masyarakat. Karena itu para elite politik jangan melihat perbedaan suku, agama, ras dan golongan masyarakat sebagai masalah, karena kemajemukan masyarakat Indonesia suatu hal yang tidak bisa dihindari. Justru kemajemukan itu yang semestinya menjadi sumber semangat membangun demi kepentingan bersama seluruh bangsa. ''Begitu kita masuk pada keluarga besar bangsa Indonesia, perbedaan jangan menjadi penyebab untuk memisahkan atau mengekslusifkan satu kelompok. Saya lebih cenderung kita menjadikan perbedaan itu sebagai kekuatan untuk membangun bangsa ini,'' katanya. Disebutkan, di dalam pemba-ngunan bangsa, kita mesti mendorong sikap inklusif. Hal ini perlu agar pembangunan tidak hanya ditujukan dan dilakukan satu golongan masyarakat. Bila masyarakat Indonesia mengabaikan prinsip pembangunan seperti ini, akan muncul konsep pemisah-misahan masyarakat yang lebih tajam dan membahayakan kerukunan masyarakat. Emil Salim lebih lanjut me- ngatakan, upaya peningkatan kohesi sosial atau kerekatan hubungan masyarakat da-pat dilakukan pada masa pasca pemilu nanti oleh kekuatan reformasi yang memenangkan pemilu. Kalau kekuatan pro status quo yang memenangkan pemilu, upaya-upaya untuk memperuncing permasalahan antar-SARA di tengah masyarakat akan semakin gencar. Disebutkan, salah satu misi penting dalam era reformasi ini ialah adanya keinginan bersama untuk tidak lagi mengotak-kotakkan masyarakat berdasarkan perbedaan SARA. Adanya perbedan SARA di Tanah Air kita tidak bisa diingkari. Karena itu perbedaan tidak menjadi alasan untuk mengotakkan kelompok masyarakat dan menghambat partisipasi mereka dalam pembangunan, baik pembangunan politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Menurut Emil Salim, pada era reformasi ini, masyarakat Indonesia sedang menuju kohesi sosial atau perekatan masyarakat, bukan perpecahan. Karena itu perbedaan etnis, agama dan kelompok tertentu jangan dijadikan senjata untuk menghilangkan kesempatan seseorang berkiprah dalam politik. ''Partai politik harus bersaing sehat untuk memperoleh duku- ngan masyarakat dengan menawarkan program masing-masing. Kalau orang mau memilih partai tertentu jangan dihalangi hanya karena perbedaan latar belakang ras, kelompok, agama,'' katanya. Mengadu Domba Sementara itu, Forum Perjuangan Mencerdaskan Bangsa (Formasa) sangat menyesalkan dan menyayangkan selebaran-selebaran gelap berbau SARA yang belakangan ini banyak disebar di tempat-tempat keramaian, termasuk tempat ibadah. Selebaran-selebaran itu dinilai dapat mengadu domba umat beragama, tidak menghargai dan menghormati hak-hak warga negara dalam menentukan pilihannya, serta yang paling utama membodohi rakyat dengan menggunakan isu agama untuk tujuan politik kelompok tertentu. ''Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan masih dipakainya isu-isu agama oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan politik kelompoknya. Termasuk seruan MUI yang masih memakai pola Orde Baru, padahal MUI seharusnya bisa mengayomi seluruh umat Islam dan bukan malah membuat resah umat Islam dengan seruan yang dikeluarkannya,'' tegas Sekjen Formasa, Drs Farchan Fitrianta MM, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (5/6) malam. Untuk meng-counter selebaran-selebaran dan seruan MUI itu, Formasa menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk menjaga kesatuan da keutuhan bangsa dengan tetap saling menghargai dan menghormati hak-hak setiap warga negara untuk menentukan pilihannya sesuai akal pikiran, penalaran dan hati nurani pada pemilu Senin besok. Rakyat Indonesia diminta memilih partai politik yang mampu membuktikan kecintaannya kepada rakyat dengan melakukan penentangan terhadap kezaliman, kesewenangan dan kekuasdaan yang korup, sekaligus mampu menghargai pluralitas dan persamaan hak tanpa membedakan asal usul suku, agama, ras dan daerah, serta tidak merupakan penjelmaan dari status quo. Tidak memilih partai politik yang melakukan pembodohan dan mengeksploitasi dan sentimen kedaerahan untuk
Re: Anggota DPRD I SUMUT dikuasai orang asal TIMTIM
In a message dated 6/7/99 2:38:47 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Taroklah anggota DPRD tingkat I Sumatera Utara sekarang ini dikuasai oleh mereka asal dari Timor Timur. Lalu muncul protes dari berbagai segmen masyarakat Sumatera Utara akibat komposisi anggota seperti itu, baik secara langsung maupun melalui brosur. Apakah saya harus memberi komentar seperti berikut ini ? "HENDAKNYA MASALAH ETNIK NGGAK USAH DIBAWA-BAWA DALAM URUSAN ANGGOTA DPRD I. YANG PENTING MEREKA MENYALURKAN ASPIRASI MASYARAKAT SUMATERA UTARA, SEPERTI ADAT-ISTIADATNYA SAMPAI SOSIAL-POLITIKNYA. BUKANKAH KITA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BUKAN NEGARA YANG BERDASARKAN ETNIK?" Salam, Nasrullah Idris Ngga usah banyak komentar, pilih aja partai lain yg menurut anda terbaik. Kalau menurut anda yg terbaik adalah yg berasal dari putra daerah, ya silahkan. Kalau menurut anda yg terbaik adalah yg bisa memperjuangkan nasib anda tanpa memandang dari mana asal dia, juga ngga ada salahnya. Saya pribadi cenderung ngga permasalahkan latar belakang orang tersebut, apakah dia putra daerah atau tidak, rasnya sama dengan saya atau tidak, agamanya sama dengan saya atau tidak. Yang penting orangnya memang punya kapasitas yg bagus. AS bisa maju karena orang2 banyak yg punya pemikiran seperti itu. AS bisa seperti sekarang bukan terjadi dalam satu dua malam saja tapi melalui proses. Intinya, niat untuk mencari yg terbaik. Karenanya, sayang sekali kalau Indonesia tidak mau belajar dari fenomena tersebut. Saya yakin, proses belajar sedang berlangsung di Indonesia. Karenanya usaha2 untuk membawa kembali Indonesia ke pola pikir sempit akan tidak akan pernah bisa saya setujui sampai kapan pun. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Makna kecurangan dalam jual beli itu sangat luas.
In a message dated 6/7/99 2:39:13 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Makna kecurangan dalam jual beli itu sangat luas. Misalkan saya menjual mangga dalam suatu kotak/kardus. Tetapi sudah punya niat buruk. Yaitu berusaha agar pembeli tidak melihat mangga sebelum transaksi. Soalnya kalau diperlihatkan maka dipastikan konsumen tidak akan membelinya. Berarti saya sudah punya niat jelek. Memang secara hukum sih nggak ada masalah. Karena transaksi sudah jalan. Kita boleh saja mengatakan bahwa jual-beli itu berlangsung secara wajar. Tetapi cobalah tanyalah hati anda : apakah kerjaan saya itu bermoral ? Salam, Nasrullah Idris Di AS, kalau barang yg dipromosikan tidak sesuai dengan janji yg diberikan, bisa di refund. Barang dikembalikan dan uang anda kembali. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Anggota DPRD I SUMUT dikuasai orang asal TIMTIM
In a message dated 6/7/99 8:21:59 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Namun ada seorang teman yang justru mengaitkannya dengan kecantikan Sonia Carrascalao. Lantas seorang teman Timtim saya bilang, ''Sonia itu hanya satu dari yang tampak. Datanglah ke Dili. Bahkan Sonia nggak ada apa-apanya.'' Waduh, yang bener nih lae Pohan? Gue jadi pengen maen2 dah satu saat nantike Timtim.:) Moga2 belum perlu paspor nantinya untuk ke Timtim. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Anggota DPRD I SUMUT dikuasai orang asal TIMTIM
In a message dated 6/7/99 9:06:31 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: --- Bagi saya, "partai terbaik" itu ditinjau dari berbagai sisi. Untuk sisi "A" saya akan memilih kelompok Partai Islam. Untuk sisi "B" saya akan memilih "PDIP" Untuk sisi "C" saya akan memilih "GOLKAR" Untuk sisi "D" saya akan memilih "PK" Untuk sisi "E" saya akan memilih "PAN" (dan beberapa sisi lainnya) Sungguh mubazir kalau hanya mengandalkan salah satu partai saja. Malah untuk sisi umum saya akan memilih banyak partai, termasuk semua itu. Misalkan perkembangan sains/matematika/teknologi dalam rangka memberikan kehormatan bangsa dan negara, yaitu melalui kader masing-masing dengan background sains matematika teknologi. Salam, Nasrullah Idris Irwan: tetap saja secara overall, ada satu yg terbaik tentunya dengan kekurangan2nya. Setiap orang bisa punya alasan2 yg berbeda. Dan menurut saya itu sah2 saja dalam alam demokrasi. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Sekali lagi OPOSISI
Menurut saya, koalisi antar partai reformasi tetap diperlukan untuk menghadang laju status quo, untuk menggolkan agar pemimpin nantinya adalah wakil dari pro reformasi. Seperti kata Amien Rais, siapapun nanti yg meraih suara terbanyak antara PDIP, PAN, PKB, ketiga partai ini harus rela mendukung capres partai tersebut menjabat presiden RI untuk periode mendatang ini. Koalisi disini menurut saya lebih untuk menggolkan presiden. Setelah presiden terpilih, maka wakil2 rakyat tersebut kembali ke posisi semula untuk menyuarakan suara rakyat, mengontrol jalannya pemerintahan, termasuk wakil2 rakyat dari partai presiden nantinya berasal. Menurut saya, kedepan nantinya, masyarakat baik itu pers, mahasiswa, tokoh2 masyarakat, bahkan masyarakat umum, akan terus mengontrol jalannya pemerintahan. Kalau pun nantinya capres dari PDIP yg naik karena perolehan suara tertinggi antara ketiganya, saya berharap para simpatisan PDIP tidak cepat berpuas diri hingga lupa mengontrol jalannya pemerintahan. Jangan mengulangi kesalahan yg sama. Mari kita bergandeng tangan membangun kembali Indonesia kita yg saat ini porak poranda. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Anggota DPRD I SUMUT dikuasai orang asal TIMTIM
In a message dated 6/7/99 12:14:16 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bagi saya sendiri Jawa itu nggak masalah-- wong istriku sendiri Jawa kok. Apalagi, saya sejak lama belajar "meng-atasi" soal-soal pluralisme agama, etnis dan golongan. Itulah sebabnya, ketika bertemu dengan anggota DPR asal Medan (Batak), saya bilang ke dia, ''Saya berharap politisi atau pun jenderal ( Batak ) yang ada maupun nanti betul-betul mantaplah. Jangan malu-maluin. Selama ini yang tampil atau pun pernah tampil, semua masih orang-orangnya Soeharto dan banyak penjilatnya.'' Muka politisi (Batak) tadi merah padam, dan bilang: ''Di mana kau di Siantar?'' Kok aneh reaksinya. salam, ramadhan pohan Iya nih, gue juga sebel dengan orang2 batak yg di Golkar yg pada menyalahgunakan jabatan dan juga ngga perhatiin nasib rakyat. Malu2in orang batak aja tuh:( Tapi saya yakin, masih banyak orang2 batak yg baik dan mereka juga siap untuk mensukseskan era reformasi ini. Selamat tinggal orde baru, selamat datang orde reformasi. Majulah Indonesia. catatan: Koq kayaknya gue kurang sreg ya kalau nyebutin orde reformasi. Gimana kalau mulai sekarang ngga usah pake orde2an lagi deh. Ntar kejadiannya malah seperti orde baru lagi yg untuk menggantinya harus nunggu lama dan harus pake darah2an dan demo2an segala. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Jangan bersenang dulu
In a message dated 6/7/99 3:45:24 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Sampai jam 1:15 WIB: PDIP 28,827 PKB 10,256 Golkar 9,043 PPP 4,716 PAN 2,164 Total=55,006 Ralat, total angka diatas hanya untuk total 5 partai yg bersangkutan. Secara lengkap bisa dilihat di: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9906/08/UTAMA/hasi01.htm jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Jangan bersenang dulu
Terus terang saya rada curiga nih. Koq ya hasil perhitungan dari DKI Jakarta yg notabene hasilnya bisa diantar ke KPU hanya dalam beberapa jam saja koq belum dihitung2 ya? Malahan hasil dari Aceh yg berada diujung udah dihitung. Ini khan aneh, ngapain juga hasil suara itu diendepin di kantor KPU? Emangnya tape, makin diendepin makin enak...:) Belum lagi gue denger2 ada dana bantuan internasional sebanyak 2 juta dolar untuk keperluan komputer agar bisa mempercepat hasil perhitungan. Dulunya sih bilang mau online, biar bisa didapat hasilnya dengan segera. Gue jadi curiga lagi nih, jangan2 terjadi mark up harga sehingga banyak yg bocor dari dana bantuan 2 juta dolar tersebut. http://www.kpu.go.id aja lambatnya minta ampun. Padahal untuk nyewa server yg cepet paling banter berapa sih. Atau beli aja sekalian servernya, khan ngga lebih dari 10 ribu dolar tuh. Ane makin curiga nih, jangan2 ada ape2nye Moga2 ngga deh, kalau ngga ya siap2 aja diamuk massa. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Jangan bersenang dulu
In a message dated 6/7/99 9:42:48 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Jangan curiga dulu deh Lae. Di tempat saya saja (persis di belakang rumah) baru kelar ngitung pkl 21:30. Bahkan ada yang pkl 23:00. Kita tunggu aja deh. Efron Wah gue kirain pada kelar jam 4-an. Khan TPSnya pada ditutup jam 2 tuh. Dari yg gue baca dan ikutin serta dengerin, khan wilayah Jakarta udah banyak juga yg kelar dihitung sore harinya, tapi koq belum dimulai juga ya perhitungan untuk Jakarta kemarin? Gue jadi inget pemilu2 yg lalu, biasanya malemnya udah bisa didapat hasil suara yg lumayan banyak. Ngga seperti kemarin ini yg baru berkisar 60-80 ribu doang. Satu hal lain lagi yg menarik gue perhatiin. Seingat gue, jamannya pemilu2 dulu tuh yg jumlah pemilihnya ngga terlalu beda jauh, ngga sampai membludak seperti sekarang ini sampai pada ngantri berjam2. Kira2 kenapa ya? Apa yg dulu ada ngga benernya (baca: kecurangan2) atau yg sekarang orang lebih lama di dalam kotak TPSnya karena partai yg tersedia banyak dan mereka takut salah nyoblos. Ada yg bisa ngelaporin pandangan mata pelaksanaan pemilu kemarin ngga? Rata2 berapa lama sih pemilih berada di dalam bilik TPS? Trus berapa lama rata2 satu lembar suara dihitungnya. Mungkin karena nyari lubang diantara deretan gambar2, jadi rada lama kali ya? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: [PDI-P tidak selalu = Mega
In a message dated 6/8/99 10:36:31 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Mba Yuni, bisa anda jelaskan rakyat yang mana? Hati-hati loh cara-cara lama. Jangan sok mewakili rakyat kalau tidak tahu benar tentang rakyat. Irwan: Mewakili kelompok Megawati phobia atau ABM (asal bukan mega) hehehehe jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: (Debat buat siapa ini?) Melihat Indonesia di Tangan Mega
In a message dated 6/8/99 9:51:25 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Hehehe...ane pan cuman mbela korban nyang kena angkara murka. Pokoke setiap ada nyang kena cap 'sok tahu', 'sok pinter', atau keroyokan-keroyokan model laennya, entar ane belain deh. Irwan: Apakah termasuk ngebelain Mega yg kemarin2 itu dikeroyok abis2an di milis ini? Hmmmmoga2 ngga nerapin standar ganda seperti yg sering gue lihat terjadi di milis kita ini...hehehehe jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Amien Rais bersedia jadi orang kedua di Indonesia?
http://www.asiagateway.com/indonesia/pemilu/index.html Ada yg denger siaran jam 10.25 di FM 97.4 ngga? Dalam berita/wawancara(?) tersebut dikatakan Amien Rais bersedia menjadi orang kedua di Indonesia. Masih segar dalam ingatan saya ucapannya yg mengatakan kalau ngga jadi orang nomor satu alias presiden, dia akan jadi oposan. Wah, koq sekarang jadi lain lagi omongannya ya? Kalau memang dia bilang bersedia jadi orang kedua di Indonesia, sangat saya sayangkan sikapnya tersebut. Pemimpin yg baik itu khan orang yg bisa dipegang omongannya, dipegang janjinya. Semoga Amien Rais tidak melakukan blunder politik karena menurut saya PAN itu punya peluang menjadi partai besar pada lima tahun berikutnya. Sayang kalau partai yg baru berdiri ini jadi, simpati masyarakat jadi menurun. Semoga mendapat perhatian dari rekan2 PAN di milis ini agar bisa mengingatkan semangat Amien Rais semula. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Salah Kaprah, Pak (Re: PDI P = GOLKAR :-)
Hahahaha...bung Jaya, ati2 makanya baca tulisan bung Yusuf. Wong dia bilang dua2nya termasuk money politics, makanya dia tulis money politics itu ada dua jenis. Trus lagi, dia juga bilang bahwa dua2nya itu salah, cuma aja menurut dia pelanggaran nomor dua itu lebih berat ketimbang nomor satu. Gue sengaja kutip ulang dah tulisannya biar ngga repot cari2 posting terdahulu. Baca ulang lagi deh. Abis itu, kalau anda sudah lihat apa yg saya lihat, jangan lupa minta maaf tuh sama bung Yusuf atas kekurangtelitian anda membaca komentarnya .:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu In a message dated 6/10/99 6:41:44 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: ni namanya udah mulai udur-uduran. Mau menang sendiri Money politics ya money politics. Tinggal dipegang orang yg melakukannya. Pimpinannya perlu menjelaskan itu uang dari mana? Bisa dikejar lagi, bila milik organisasi berarti sudah ada restu partaikah? Kalo caranya kayak anda yg di bawah, lama-lama kita boleh nyolong ayam, toh ayam tetangga pribadi. Bukan ayam negara. Weleh..welehnama rakyat dicatut lagi.tobat...tobat Kalo mau gitu cara mainnya, entar ada yg bilang Ghalib terima uang kan uang pribadi dari Prayogo dan The Ning King, bukan uang rakyat. Kalo kita minta duit lalu dikasih apa salahnya? Toh bukan uang rakyat? Mau gini nih narik kesimpulannya? Ini namanya bukan salah kaprah, tapi salah kabeh '--- Yusuf-Wibisono wrote: Yw: Wah, ini salah kaprah... Pengertian money politics itu ada dua jenis: 1. 'Bagi-bagi' duit milik partai/simpatisan sendiri Ini kurang etis, but who cares. Wong duit, duit mereka sendiri, mau buat ngeriting rambut kek, apa kek... suka-suka aja. 2. 'Bagi-bagi' duit milik rakyat! (Berupa dana JPS, fasilitas milik negara, anggaran negara, etc, baik sumber sendiri maupun sumber hutang). Nah, ini baru masalah ya etis, ya kriminal. Misalnya: partai xxx, membagi duit JPS (ie. milik rakyat),... Pelanggaran no. 2 ini jelas banget lebih berat dari yg no. 1. Silakan dikomentari, deh... ;-)
[joke] Penggunaan kosa-kata baru ghalieb
Biar ngga ada yg tersinggung, enakan ditulis dengan kata "ghalieb". Ini juga sekaligus menghindari resiko kena umpatan2 kasar seperti binatanglah, monyetlah, gorilalah, dst. Padahal kalau kita nonton film Instinct, film baru yg dilakoni oleh Anthony Hopkins dan Cuba Gooding, ternyata gorila sebenarnya bisa berhati lembut dan terlebih lagi ngga pernah mencoba menyama2kan manusia kepada sesamanya gorila...:) Oh ya, di bawah ini bukan hasil karya gue. Gue mah cuma ngeforward aja. Selamat menikmati kosa-kata baru, "ghalieb". Smile:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Rangkuman pemakaian kata 'ghalieb'. * Ghalieb manis, sepah dibuang * Ghaliebkan Soeharthono ! Ghaliebkan dia !!! * Pertandingan Inter Milan vs Empoli kemaren hakim ghaliebnya siapa? * Gue ghalieb duluan yaa ! * eh...stick ghalieb merek Wilson sekarang berapa yaa? * Perang Teluk = Ghalieb War * Gendeng Pamungkas ahli ilmu ghalieb * Ghalieb lobang tutup lobang * 2 di ghalieb 2 sama dengan 4 * pedang King Arthur = ex-Ghalieb-ur * Ghalieb Ratnasari --- kejauhan nggak sih?? * Presiden RI ke tiga = B. J. Ghaliebie * keadaan beranjak dewasa = akil ghalieb * Ghaliebaba * penemu teleskop = Ghaliebleo Galilei * Eh...senjatanya ghalieber berapa?? * Taman Makam Pahlawan Ghalieb Bata * huruf Mesir = Hiero-Ghalieb * Awas ada Ghalieb-an kabel TELKOM * Suara orang minum = Ghalieb, ghalieb --- ini baru kejauhan.. * Ghalieb Topan Anak Jalanan * Ghalieb dan jempol tangan di goyaaang.. * "Di Ghalieb Kelambu" judul film tahun 80-an * "Habis Ghalieb terbitlah terang" Kumpulan surat menyurat R.A.Kartini * Anjing Menggonggong ghaliebfah ferlalu * / = Ghalieb miring * Jamu Ghalib-an Singset --- siapa suka bisa rapet * kalo kaki elo dighaliebtikin ghalib engga? * Es krim Walls yg Ghaliebso sekarang berapa sih? * Bandar Udara Internasional Jakarta circa 7-an Ghalieb Perdana Kusuma * Buatlah ghaliebmat yg dimulai dengan huruf g * Boutros Boutros-Ghalieb * Ghaliebung rebut kembali...!(Halo2 Bandung) * Sukseskan gerakan Ghalieb Belajar * Uppsss.ghalieb BH-nya putus! * Ghalieb dan Ratna...mengikat janji...(lagu!) * Obat penambah daya ingat: Ghaliebolan 65 * Ghalieb Gulita * Ghalieb: Ghabungan anak liebar * Oiii, masih ada yg suka minum jamu peghaliebnu ga? * Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan ghalieb * Indomie rasa Ghalieb Ayam! * Praktek elektronika sederhana = Rangkaian Lampu Ghalieb-flop * Biar bibir nggak kering pake Ghalieb-balm * Hati-hati main layangan di jalan, mata elo bisa keghalieban * Untuk menjepit kertas dapat menggunakan paper ghalieb * Yang menang MTV musik awards video ghaliebnya siapa? * Ghalieb kalian semua - ini artinya apa ya? * Album metallica "Ghalieb 'em all" * MoniGha Liebinsky * Ghalieb Manis Tanjung Kimpul! * Pizza Hut Home Ghaliebery = Antari semua rumah! * Aneka Perjanjian Jual-Ghalieb * Ich Ghaliebe dich! (bahasa jerman I love you) * Ghalieb lah kemari hey hey hey hey...oh kawan * I Ghalieb I can Fly, I Ghalieb I can touch the sky...lagunya 'SpaceJam' * Ghaliebriella Sabatini --- Petenis Wanita * Lem segala perekat, aika-ghaliebon * Sepeda gue ghalieb diambil si Ghalieb (yang ini memang dia)... * * Sebelum makan pizza enakan makan ghalieb bread dulu... * Siapa lagi magician terjago di dunia, kalo bukan Ghalieb Copperfield! * SEDIGHA --- Senggol Sedikit Ghalieb --- boleh dong maksa dikits... * Batu menhir tergolong peninggalan jaman Meghaliebtikum * Obat flu Mixaghalieb * Boneka khas batak = boneka si ghalieb-ghalieb * ada udang dighalieb batu! * berghalieb-ghalieb dahulu, bersenang-senang kemudian * Ghaliebmemang kejaaam... Lagu sinetron * Kapolri ga kasih ijin PDI Meghaliebwati berdasarkan asas leghaliebtas * Kalo 17 agustusan suka ada poster-poster dan ghaleibho-ghaliebho * Orang betawi bilang batang pohon pisang: ghaliebhong pisang * Mas! fotokopi 2 lembar, gholab-ghalieb! * Tiap 17-an ada acara ghalieb-tambang
[WASPADA] Caleg DPR RI Tertangkap Pesta Shabu-shabu
Ckckck.ini toh yang dikatakan mau jadi wakil rakyat? Mana posisinya wakil ketua lagiah malu2in dah. Mungkin mbak Yuni tertarik mengomentari perilaku wakil ketua DPRD II dan juga caleg DPR kita mendatang ini?...:) catatan: mohon tidak mengeneralisir kelakuan 1-3 orang ini sebagai kelakuan semua anggota partainya karena memang tidak bisa dijadikan dasar pengambilan kesimpulan. Ini hanya kelakuan 1-3 oknum saja yg kebetulan ketangkap basah di lokasi. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu JAKARTA (Waspada): Wakil ketua DPRD II Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan yang juga calon legislatif DPR RI dari PPP, DR, 59 tertangkap tangan saat berpesta shabu-shabu dan berkencan dengan dua wanita panggilan di sebuah kamar Hotel Mercury, Grogol Jakarta Barat Selasa malam (8/6). Satuan Serse Narkotik Polda Metro Jaya yang dipimpin Kapten Pol Drs I Gusti Nyoman Gunawan yang melakukan penggrebekan di kamar nomor 901 turut mengangkut kedua wanita cantik yang menjadi teman kencan calon legislatif itu. Selain mengangkut ketiganya, petugas juga memeriksa NA (Pembantu Gubernur Sumsel Wilayah Bangka Belitung) dan Letkol Pol A (Mantan Kapolres Musirawas). Kedua aparat negara itu ikut diangkut ke Polda Metro Jaya karena berada di tempat kejadian saat petugas melakukan tugasnya. "Sejauh ini petugas masih melakukan pemeriksaan urine ke empat orang yang menemani tersangka menghisab shabu-shabu. Bila hasil pemeriksaan urine ke empat orang ini nantinya positif mengandung obat-obatan psikotropika maka keempat dinyatakan sebagai tersangka," kata Kadit Serse Polda Metro Jaya Kolonel Pol Drs Alex Bambang Riatmojo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/6). Sementara itu sejumlah barang bukti yang di sita petugas, dua bong (pipa penghisap shabu-shabu) dan dua papan rohipnol serta sebuah symbol "reserse" yang digunakan Pol A. Polisi yang menerima informasi dari masyarakat, mendapat keterangan bahwa kelima orang ini selama dua hari telah melakukan aktivitas tersebut. Dengan sigap petugas langsung menggerebeg kamar hotel sekitar pukul 20:00. Sedangkan kedua wanita cantik yang mendampingi tersangka sehari-harinya mangkal di bar hotel tersebut. Kebetulan kedua wanita cantik tersebut berasal dari daerah yang sama dengan tersangka membuat mereka lebih cepat akrab sehingga keduanya dibooking tersangka bersama dua orang koleganya itu.(chas) --end--
Re: wow - Hasil Perhitungan Suara Sementara PEMILU di LA]
In a message dated 6/10/99 1:50:52 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Wow banyak juga pendukung PDIP di US pantasan gue kena serang muluhe..he.. Orang golkarnya sedikit amat, apa dubes, konsul dan staf sudah lari ke PDIP semua??? bagus itu cermin dari demokrasi (kata orang PDIP) Yuni Irwan: Ya...mereka2 (pemilih PDIP) inilah yg kemarin2 anda kategorikan sebagai buta politik, milih hanya karena meganya doang, dst. Mereka2 ini, yg di DC dan di LA, tampaknya masih pada belum tahu kejadian yg sebenarnya sehingga PDIP menjadi partai favorit di dua tempat ini dan tampaknya mereka termasuk orang yg berpendidikan rendah. Paling tidak ini yg anda katakan pada posting terdahulu. Saran saya untuk rekan2 di DC dan di LA yg sudah nyoblos PDIP, ya tabah2 sajalah mendapat julukan seperti itu. Waktu nanti yg akan membuktikan. Rakyat yg benar atau Yuni yg benar soal PDIP dan megawatinya..:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: [WASPADA] Caleg DPR RI Tertangkap Pesta Shabu-shabu
Wah, saya lupa kasih linknya. Biar ngga dikira ngarang2 cerita, berikut ini link yg bisa nganterin anda2 ke berita tersebut. http://www.waspada.com/061099/headline/headlin8.htm jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
[detikcom] Data Rekening Ghalib Temuan ICW
Berikut ini data rekening Ghalib temuan ICW yg pernah dimuat di detikcom. Sayangnya sudah dihilangkan, mungkin detikcom tidak siap menerima tuntutan dari juragan Andi Ghalib. Moga2 sih bukan karena udah kena ancaman aja ya:) Hmm...sampai saat ini koq saya belum mendengar sanggahan dari Andi Ghalib ya? Yang saya dengar baru tuntutan dia seputar kerahasiaan bank. Atau mungkin perlu dibuat UU baru yaitu UU kerahasiaan hasil suap atau pun korupsi. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu - Data Rekening Ghalib Temuan ICW Reporter: Sigit Widodo detikcom, Jakarta - Indonesia Corruption Wacth (ICW) memang tak main-main dalam membongkar kasus suap yang diduga diterima oleh Jaksa Agung Andi M.Ghalib. Hasil investigas ICW bahkan telah menemukan bukti-bukti lengkap, termasuk arus rekening Ghalib dan isterinya Murniati di Bank Lippo. Berikut temuan ICW yang sudah dipublikasikan ICW: Ringkasan rekening Andi Muh. Ghalib dan isterinya Andi Murniati per posisi 1 Juni 1999 ANDI MUH. GHALIB Giro No. 50230804700 Rp 1.562.423.326,00 Giro No. 50230909960 Rp 860.000,00 Total Rp 1.563.283.326,00 Tabungan No. 50210522211 Rp 353.469.574,82 Deposito No. 50220102907 Rp 191.250.000,00 Deposito No. 50220103008 Rp 450.000,000,00 Deposito No. 50220105574 Rp 900.000.000,00 Deposito No. 50220105698 Rp 2.500.000.000,00 Deposito No. 50220108506 Rp 200.000.000,00 Deposito No. 50220108514 Rp 200.000.000,00 Deposito No. 50220110055 Rp 150.000.000,00 Deposito No. 50220112309 Rp 750.000.000,00 Deposito No. 50220113907 Rp 100.000.000,00 Total Rp 5.441.250.000,00 Deposito No. 063189 USD 53.680,36 Total dengan Rate Rp 8000 Rp 429.442.880,00 Grand Total Rp 787.445.780,82 ANDI MURNIATI Tabungan No.50210538168 Rp 161.136.323,00 Deposito No. 50220102991 Rp 382.500.000,00 Deposito No. 50220113054 Rp 890.000.000,00 Total Rp 1.272.500.000,00 Grand Total Rp 1.433.363.323,00 Andi Muh. Ghalib + Andi Murniati Rp 9.220.809.103,82 TRANSAKSI REKENING GIRO Nama: A. MUH. GHALIB SH No. Rekening: 502-30-80470-0 Alamat: Jl. SMP 222 No. 02 Ceger Raya Cipayung, Jakarta Timur Tanggal Lahir: 03-06-1946 Telepon Kantor: 845319 (khusus rahasia) Keterangan: Rekening ini mendapat bunga jasa giro sebesar 12% per tahun Sandi 375 berarti ada transfer/ kiriman uang (KU) masuk sebagai berikut: Tgl. 24/3/99 sebesar Rp 100.000.000,00 KU dari PT. INTI DP via kliring Bank Mayapada Tgl. 14/4/99 sebesar Rp 150.000.000,00 KU dari PT. ASPP via kliring BCA dengan berita: Pengiriman/ penyumbangan Krating Daeng Tgl. 16/4/99 sebesar Rp 150.000.000,00 KU dari PT. INTRCALLIN/HAI TERANG via BCA dengan berita: Penyumbang Produsen BATU ABC Tgl. 23/4/99 sebesar Rp 250.000.000,00 KU dari TANTI M.K. via BBD dengan berita: Sumbangan dari Bapak PRAJOGO PANGESTU Tgl. 27/4/99 sebesar Rp 200.000.000,00 KU dari THE NIN KING via Bank Exim Hak Cipta © detikcom Digital Life 1999