Re: Manuver LN Clinton (was: Serangan US ke Baghdad karena Faktor ...

1998-12-19 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 12/18/98 9:44:20 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 M. Irwan,
  Saya setuju dengan pernyataan anda. Selain itu juga anggota-anggota
  kongres sendiri setuju bahwa Iraq memang sudah harus dibom lama
  sebelum ini

Kalau dibom dari beberapa waktu yg lalu, nanti AS dikecam tidak
mencoba dulu dengan cara2 perundingan dong:)
Nah, saya lihat justru karena perundingan udah gagal akibat Saddam
coba main2 dengan kesepakatan yg ada. Tampaknya Saddam memang
ngga mau diperiksa sesuai dengan perjanjian setelah kalah perang
teluk dulu awal 1991 untuk memusnahkan senjata2 pemusnah massal,
makanya Irak akhirnya digempur.
Seharusnya Saddam sebagai seorang presiden harus lebih memikirkan
nasib rakyatnya ketimbang ambisi pribadinya. Kesejahteraan rakyatnya
harus lebih diperhatikan.

Memperhatikan diri Saddam, tampaknya saya melihat kemiripan
dengan Soeharto. Diktator. Perhatikanlah bagaimana Saddam
mempertahankan kekuasaannya selama ini. Dia bahkan tak segan2
membunuh orang2 yg menentangnya bahkan dari lingkungan
keluarga sendiri.

Tidak ada simpati sedikitpun dari saya untuk Saddam.
Simpati saya justru untuk rakyat Irak yang berada di bawah penindasan
Saddam. Kita sudah merasakan bagaimana tidak enaknya hidup
dibawah tekanan2 pada jaman Soeharto lalu.  Seharusnya kita
menggalang kekuatan internasional agar demokrasi boleh ditegakan
di Irak. Reformasi juga harus terjadi di Irak demi kepentingan rakyat Irak
khususnya dan untuk rakyat internasional pada umumnya.

  Tapi saya juga terus terang skeptik atas Clinton sendiri (atau mungkin
  memang tabiat saya sendiri yang selalu sinis) tentang apa ada unsur
  lain dibalik pemboman itu.

Namanya kemungkinan tetap saja selalu ada. Tapi bagi saya, pemikiran
seperti diatas jauh dari otak saya bila yg anda maksudkan adalah
kaitannya dengan impeachment. Perhatikan kembali pertanyaan2
yg saya ajukan diposting terdahulu yg mencoba menunjukkan
proses sebelum terjadinya keputusan penyerangan.

  Tanpa mendukung M. Elias, saya lihat Clinton memang banyak sekali
  keajaibannya. Waktu skandal Lewinski pertama pecah, kita lihat Clinton
  langsung membom markas Bin Laden di Sudan dan Afganistan. Terus
  terang saya tak bisa percaya kalau Clinton tak melakukan politik
  'Wag the dog.'

Saya justru melihat teroris2 itu mengambil tindakan yg timingnya
tidak tepat. Mungkin mereka berpikiran, kalau politik dalam negeri
AS sedang goyang, maka mereka bisa melakukan gerakan2
dengan leluasa. Disinilah menurut saya mereka salah perhitungan.
Dalam beberapa hari terakhir ini saya merasakan bagaimana rakyat
AS yg bisa berbeda pendapat pada politik DN, ternyat  bersatu (dengan
suara mayoritas) dalam mendukung sikap politik LN yg diambil pemerintah
dalam kasus ini presiden.


  Lain halnya dengan Presiden Bush yang memang memiliki kredibilitas
  Kita ingat waktu ia menyerbu Iraq adalah bahwa Iraq lebih dulu menyerbu
  Kuwait dan otomatis mengancam untuk memotong jalur minyak US.
  (Saya juga membeli buku karangan Bush dan isinya menarik).
  Tak ada hubungan Reaganomics dan alasan Bush, yang ada
  adalah hubungan ekonomi dan alasan Bush

Bagi saya bukan mengancam memotong jalur minyak US tapi
lebih kepada ancaman terhadap bisnis2 AS di negara tersebut,
Kuwait, Arab Saudi. Selain itu, Kuwait dan Arab Saudi pun
membutuhkan AS untuk mencegah penyerbuan Irak.
Dari kasus Irak menyerbu Kuwait dan mendudukinya dulu,
jelas menunjukkan awalnya pasukan AS bisa dibilang tidak
ada disana karena memang mereka (mungkin) tidak bepikiran
Irak akan melakukan tindakan segila itu dengan menduduki Kuwait.
Lihatlah, bagaimana Kuwait dengan mudah diduduki oleh Irak.
Baru setelahnya pasukan AS (PBB) masuk kesana yg tentunya juga
ada permintaan dari pemerintah Kuwait yg sah.

Demikian saja dari saya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Jawaban (Re: Manuver LN Clinton)

1998-12-19 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
an lebih mempercepat masalah ini diselesaikan?

Cobalah kita berfokus pada masalah yg ada. Kesepakatan di PBB
yg sudah diambil adalah Irak harus memusnahkan senjata
pemusnah massalnya.

Kalau mau ditarik2 ke masalah lain, nanti jangan2 masalah Majapahit
pun bisa terseret2.  Just kidding:)

Karenanya saya suka langsung tersenyum kalau membaca ada
yg mencoba mengkait2kan ke masalah agama:)


Irwan:
  Adalah baik kita ikut simpati ke rakyat Irak, tapi selayaknya juga
  anda pertimbangan nasib rakyat lainnya di negara2 sekitar Irak
  seperti Kuwait, Arab, Yordania, dll.

Leo:
  Saya memang simpati dengan rakyat Irak, terutama anak-anak ( saya tidak
  simpati kepada Saddam Hussein ).
  Tahukah anda berapa ratus ribu anak Irak yang meninggal akibat sangsi
  ekonomi ? Tahukah anda bahwa analisa Pentagon serangan ke Irak akan
  membunuh 10 ribu rakyat tak berdosa ( perkiraan November lalu menurut
  e-mail di Permias ) ? Apakah anda seperti Albright ( yang kebetulan
  adalah Yahudi, sehingga membuat Arab curiga ) yang bilang ' Yes, the
  price ( semua korban di atas ) is justified '.

Irwan:
Maaf, saya tidak mengikuti analisa Pentagon tersebut.
Ngomong2 apakah informasi itu cuku valid?
Soalnya dari fakta lapangan yg terjadi korban yg ada sekitar 25-30 orang
dan mudah2an ngga nambah lagi hari ini. Bagi saya pribadi
jumlah 25-30 orang itu sudah banyak karena saya sangat
menghargai nyawa manusia.

Itulah sebabnya kenapa saya mengerikan bila sampai seorang
Saddam berhasil merampungkan senjata pemusnah massalnya
tersebut. Hitungan nyawa yg bisa jadi korban bukan lagi puluhan
atau pun ratus, tapi bisa puluhan ribu dan bahkan ratusan ribu.
Sekali lagi, seorang Saddam.
Mudah2an Irak bisa segera mendapatkan pemimpin baru untuk
menggantikan Saddam. Semoga demokrasi bisa ada di Irak.
Dan biarlah rakyat Irak boleh memiliki kebebasan mengeluarkan
pendapat dan boleh hidup tenang.


Irwan:
   Semoga rekan2 bisa melihat permasalahan dengan apa adanya.

Leo:
  Semoga bung Irwan juga bisa melihat permasalahan dengan apa adanya.

  Repotnya definisi 'apa adanya' itulah yang repot ya. Setiap orang /
  kelompok memandang sesuatu masalah sesuai dengan kacamatanya, sehingga
  apa adanya buat mereka berbeda dengan apa adanya untuk kelompok lain.
  Tak heran masalah Irak ini juga dibumbui dengan berbagai rasa, termasuk
  agama. Karena itu menurut saya memang perlu nilai nilai universal yang
  patut diakui bersama seperti hak asasi manusia. Adalah hak anak-anak
  Irak untuk hidup.

  Bottom line : rakyat Iraq Yes, Saddam No.

Irwan:
Itulah sebabnya saya tergerak untuk menulis hal ini kemarin
karena saya ingin agar kita melihat masalahnya dengan lebih
baik dan berimbang. Tidak buru2 mengkaitkan semua masalah
ke masalah agama/kelompok tanpa melihat dulu permasalahannya
secara lebih luas.

Pemerintah AS pun juga telah jelas2 menyatakan bahwa target
dari penggempuran ini bukan rakyat Irak tapi tempat2 atau instalasi2
yg dicurigai dijadikan tempat pembuatan senjata pemusnah massal
tersebut.

Berhubung statusnya masih dicurigai, karenanya bisa benar bisa
salah. Resiko ini seharusnya bisa tidak diambil bila Saddam
mau bekerja sama secara penuh dengan tim pemeriksa PBB.
Tapi tampaknya Saddam lebih senang main kucing2an sementara
satelit pemantau AS memantau terus pergerakan2 yg dicurigai
selama ini.

Demi kehidupan rakyat Irak yg lebih baik di masa depan,
Saddam harus turun dan demokrasi ditegakan di Irak.
(lho, koq jadi teringat saat2 pengin ngelihat Soeharto dulu turun ya..hehehe)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Apakah Indonesia aman untuk wisatawan?

1999-02-04 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Apakah Indonesia menurut anda saat ini aman untuk dikunjungi wisatawan?
Untuk menyampaikan pendapat anda serta melihat pendapat dari rekan2
lainnya, anda bisa berpartisipasi secara langsung di:

http://www.ilaga.com

Semoga kondisi Indonesia bisa cepat pulih.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Irak kemungkinan akan digempur.

1998-12-16 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Tampaknya Saddam Husein yang masih suka "becanda"
mengulur2 waktu pemeriksaan dari PBB akan digempur
dalam waktu dekat.  Pemeriksaan yg dilakukan tim PBB
adalah dalam upaya menemukan serta memusnahkan
senjata2 Irak yg dapat berfungsi sebagai pemusnah masal.
Ini adalah bagian dari persetujuan yg terjadi setelah Irak
kalah perang tahun 1991 kemarin.

Bila pasukan PBB jadi menggempur Irak maka saya perkirakan
resesi ekonomi global akan terhindarkan seperti tahun 1991 yg lalu.
Harga minyak yang akan naik di pasaran internasional juga akan
menguntungkan Indonesia.
Rupiah mungkin akan menguat terhadap mata uang lain tetapi
terhadap dolar mungkin akan masih berkisar 7000-8000.
Harga emas akan naik dipasaran internasional.

Pasaran saham dunia saya perkirakan akan naik karena adanya
pemikiran resesi ekonomi dunia yg besar kemungkinan akan pulih
lebih cepat dari yg diperkirakan.

Kemarin saham Indosat yg saya kasih komentar
STRONG BUY saat harganya di 10100, ditutup di 10600 dan
sempat diperdagangkan di 10950. Tampaknya Indosat punya
kekuatan yang sangat besar akan menembus 11000 dan mencoba
level 14000-an.

Sekian saja komentar dari saya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: interesting info about the so-called-Christmas

1998-12-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 12/21/98 5:08:57 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 "...The word itself is an abbreviated form of "Christ Mass,"
  i.e., sacrament in commemoration of Christ. Although taken by Christians
  to be the birthday of Jesus, the actual date of
  celebration, December 25th, cannot be traced back any further than the
  fourth century after Christ. Ironically, this day is also
  considered to be the birthday of the Hindu god, Krishna, as well as
  Mithra, the Greek god of light"


  http://www.ummah.net/what-is-islam/about/xmas/xmas1.htm


  any objection to this?


Di Alkitab tidak tertulis kapan tepatnya Yesus lahir.
Nenek saya tidak diketahui kapan tanggal lahirnya. Sekitar
tahun 1980-an anak2nya menetapkan tanggal 8 Agustus
sebagai hari ulang tahunnya agar kami bisa mengucapkan selamat,
bersuka cita, dan mengenang kembali kebaikan2 nenek pada
orang tua-orang tua kami dan pada cucu2nya:)
Kami tidak tahu tanggal lahir nenek tapi bukan berarti nenek
tidak pernah dilahirkan ke dunia ini:)

Pemilihan tanggal 25 Desember sebagai hari lahirnya Yesus
bisa jadi untuk menandingi tradisi pagan yang ada waktu itu,
penyembahan kepada dewa matahari. Ternyata saat ini tanggal
tersebut jauh lebih dikenal sebagai hari lahirnya Yesus ketimbang
hari penyembahan kepada dewa matahari. Walau demikian tidak
melulu orang merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember.
Ada juga yang meyakini/memilih tanggal 16 Januari. Bahkan tahun ini
di AS ada sekelompok orang yg ingin merayakan natal pada bulan Juni...:)
Tidak ada larangan dan batasan dalam bersuka cita menyambut
sang Juruselamat. Tanggal berapapun yang dipilih, yang pasti
Yesus pernah dilahirkan ke dunia ini, siapa yg bisa menyangkal akan
hal ini? Walau demikian, ada juga yang memilih untuk tidak
merayakan natal sama sekali dengan alasan tidak diperintahkan
dalam Alkitab:)
Saya pribadi lebih memilih untuk merayakan natal pada tanggal
25 Desember.  Tidak ada larangan dalam Alkitab untuk merayakan
kelahiran Yesus.

Semangat natal, itu jauh lebih dipentingkan dalam perayaan natal.
Semangat natal, semangat untuk lebih peduli lagi kepada orang2
yang tidak seberuntung kita. Semangat untuk mengasihi sesama
tanpa memandang latar belakang keimanan, latar belakan ras, atau pun
warna kulit. Yesus datang ke dunia untuk orang2 semua orang, untuk
orang2 berdosa.

Oh ya, bagi rekan2 yang beragama Islam dan punya pertanyaan2
seputar agama Kristen, mungkin bisa menemukan jawaban di
http://answering-islam.org.uk/

Bagi yg lainnya, mungkin bisa lihat2 di:
http://www.math.gatech.edu/~jkatz/Religions/

Oh ya, bagi rekan2 yg pernah mengenal atau mendengar
nama Hamran Ambrie, bisa membaca al-Shahada nya di
http://www.the-good-way.com/eng/book/b08.htm

Sekedar cuplikan pembuka dari site tersebut:
---kutipan
During former days I was an active Muslim, an organizer of the Muhammadiyah
movement and a preacher of Islam. In 1947, I was chosen to be the Chairman of
the Kalimantan Muslim Congress in Amuntai, together with K.H. Idham Chalid. In
1950-51 I became a Muslim priest in the army in Banjarmasin, with the rank of
Second
Lieutenant. My articles were published in Islamic magazines such as Mingguan
Adil in Solo; Mingguan Risalah Jihad in Jakarta and Mingguan Anti Komunis in
Bandung. I cooperated with aggressive anti-Christians from 1936 in Muara Teweh
(Barito) and until 1962 sympathized with groups who intended to establish
Islamic rule over
Indonesia, which would have automatically stood against Christians.

Actually, I had owned a Bible since 1936. However, I did not read in it to
find its truth, but to search for paragraphs which could support my standpoint
as a Muslim with an anti-Christian attitude, and thus be able to attack the
Christian faith more effectively.

I was a slanderer of Jesus Christ until the age of 40, completely rejecting
his divinity. I purposely ridiculed and rejected the truth. But the love of
God was so great, that he sought, found and saved me.
.
--akhir kutipan---
Bagi yg ingin membaca lengkapnya silahkan ke site yg saya sebutkan
sebelumnya yaitu di:
http://www.the-good-way.com/eng/book/b08.htm

Demikian saja dari saya semoga bisa bermanfaat.

peringatan:
Link2 yg saya berikan disarankan untuk tidak dikunjungi bagi
mereka2 yg keimanannya belum kuat karena beresiko terjadinya
perubahan keimanan. Segala bentuk pemindahan keimanan
menjadi tanggung jawab pribadi masing2.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Rumors tentang Neil Armstrong.

1998-12-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Salam,

Saya sering mendengar tentang rumors Neil Armstrong yg
mendengar suara adzan sewaktu berada di bulan dulu yang
menjadikan dia pindah keimanan menjadi seorang muslim.

Sebenarnya saya kurang peduli dengan rumors2 seperti ini.
Mau dia pindah keq mau dia tetap keq, ngga bermasalah
dengan keimanan saya. Saya pikir juga demikian dengan
rekan2 disini.

Walau demikian, tampaknya akan lebih baik bila kita
tahu hal yang sebenarnya.

Bagi yang tertarik untuk mengetahui yg sebenarnya dapat
berkunjung ke situs:
http://answering-islam.org.uk/Hoaxes/neil.html

Mengenai rumos Neil Armstrong tinggal di Lebanon ternyata
memang benar bahwa Neil Armstrong (pernah) tinggal di
Lebanon. Hanya saja Lebanon disini adalah Lebanon yang
berada di Ohio, AS, dimana alamatnya berkodeposkan OH 45036
(ada dalam surat yg dapat di baca pada site di atas).
Bagi yg ingin tahu Lebanon, OH 45036 persisnya dibagian mana
Ohio dapat melihat pada peta berikut ini:

http://maps.infoseek.com/infoseek/mqcustomconnect?screen=maplink=mapheight=3
00width=400lat=394422lng=-842133style=2search=%5e%5e%5eoh%5e45036%5e%5e0
orig_search=1orig_lat=394454orig_lng=-842148orig_iconid=2orig_name=45036f
irst=0mouse_mode=zoom_outevent=zoomlevel=5event=zoom

atau ancer2nya terletak antara Cincinnati dan Dayton.

Semoga rumors tentang Neil Armstrong tidak berkembang
terlalu jauh.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Eddy Tanzil: Hebatnya support kita ???

1998-12-29 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Ada pepatah lama yg mengatakan:
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.

Hmmmgimana kalau sekarang sedikit dimodifikasi menjadi:
Tuntutlah Eddy Tanzil sampai ke negeri China.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Tarmizi Taher Zaenudin MZ

1999-01-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Saya dengar kabar katanya Tarmizi Taher, mantan menteri
agama, dalam acara bincang2 di SCTV yg kalau tidak salah
masih dalam suasana Kongres Umat Islam Indonesia,
pernah mengucapkan kata

"Kalau umat Kristen percaya Tuhan mereka beranak!..
ya biarkan saja"

Adakah rekan2 yg bisa mengkonfirmasi kebenaran akan
hal ini?
Kalau memang Tarmizi Taher pernah mengucapkan hal
demikian, apakah sudah ada tuntutan hukum atas dirinya?

Oh ya, saya dengar2 juga Zaenudin MZ pernah (sering)
berkotbah yg isinya banyak menghina ajaran agama Kristen
dan bahkan sampai menghasut untuk merusak gereja.
Apakah ada rekan2 yg pernah mendengarkan langsung
kotbah2nya yg bernadakan demikian? Kalau memang pernah,
bagaimanakah reaksi yg ada dan apakah sudah ada tindakan
hukum atas dirinya?
Oh ya, sekedar catatan tambahan, kotbah2 Zaenudin MZ yg
seperti itu saya dengar rekamannya sudah ada di tangan
beberapa pendeta. Mungkin disimpan untuk arsip, kali2 aja
suatu saat diperlukan.

Mohon konfirmasi rekan2 atas dua hal di atas, apakah
memang benar demikian atau kah tidak.

Semoga kebebasan beragama bisa segera terwujud di
bumi kita tercinta, Indonesia. Dan juga hukum bisa
berfungsi kembali.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ

1999-01-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 1/6/99 8:59:06 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Anda posting mail yang banyak ketidakpastian Bung Irwan!

  ditambah anda malah JELAS-JELAS menghakimi tanpa bukti!
  silahkan buktikan (pakai real audio atau mp3, mungkin yang bisa di
  download) semua yang anda sebutkan sebagai bukti tsb!

  dalam kondisi keruh seperti ini, anda malah membuat suasana keruh,

  bagaimana mungkin anda akan merasakan kedamaian di Bumi Indonesia, seperti
  yang anda sebutkan, sementara anda sendiri melakukan hal yang memperkeruh
  suasana.

  mohon berfikir dahulu sebelum posting email!
  kita semua tahu kondisi sedang memanas, Janganlah kita membuat lebih panas
  suasana.

  mudah-mudahan semuanya dapat bersyabar dan menenangkan diri

  wassalam

  Yadi


Waduh bung Yadi, sabar bungsabar.:)
Lha, posting saya kemarin khan dalam rangka minta konfirmasi
dan bukan dalam rangka menghakimi. Masa sih bahasa Indonesia
kurang jelas? Coba deh dibaca ulang lagi, benar ngga yg saya
omongin ini? Saya minta konfirmasi seperti ini khan akan lebih
baik ke rekan2 saya yg berbeda agama di milis permias ini.
Kalau saya dapat informasi dari satu sumber doang dan ngga
check and recheck lagi itu khan malah kurang baik. Bukan demikian?

Sisi positif lainnya dari saya posting khan itu di milis permias adalah
rekan2 saya yg beragama Islam bisa mengetahui ada informasi/rumors
seperti apa yg saya dengar. Nah, jadi rekan2 bisa cari tahu kebenaran
akan informasi tersebut atau pun juga meluruskan dari informasi yg
salah. Dengan demikian kita bisa sama2 mengerti situasi yg berkembang.

Saya asumsikan rekan2 yg terdaftar di milis permias itu pikirannya
sudah pada dewasa cara berpikirnya dan ngga gampang disulut2.
Namanya juga kaum intektual, masa masih bisa dikomporin sih?:)
Itu makanya saya postingkannya di milis permias.

Bung Yadi, bagi saya tuh kedamaian tidak ada kalau satu pihak
atau golongan masih menekan pihak atau golongan yang lain.
Kedamaian tersebut bagi saya adalah kedamaian semu.

Kalau anda mau mengartikan posting saya tersebut adalah untuk
memperkeruh suasana, saya mau bilang apa lagi? Silahkan anda
mau mengartikan apa saja atas posting saya tersebut, tapi yg jelas
saya sedang cari konfirmasi atas berita/isu yg saya dengar dengan
tujuan untuk mencari kejelasan berita atau pun menegakkan hukum agar
tidak terjadi perbedaan perlakuan kalau memang informasi/rumors
itu benar adanya.

Dalam posting terpisah pun saya juga meminta transkrip atau konfirmasi
atas ucapan Theo Syafei sewaktu di Kupang.
Soalnya yg saya dengar Theo menyampaikan tentang ambisi ICMI
dan sub organisasinya yg bertujuan "meng-Islam-kan" Indonesia.
Dan tampaknya hal tersebut telah berubah menjadi
"Theo melecehkan Islam". Padahal kita tahu bersama kalau memang
benar yg diucapkan oleh Theo Syafei itu adalah soal ICMI khan seharusnya
tidak ditarik ke agama karena setahu saya ICMI itu adalah organisasi
dan Islam itu tidak sama dengan ICMI (tolong saya dikoreksi kalau salah).
Catatan: saya tidak sedang memberikan pernyataan bahwa apa
yg saya dengar tentang isi ucapan Theo adalah yg benar.

Itulah sebabnya saya ingin kejelasan atau konfirmasi atas informasi2
yg saya dengar. Dan milis permias saya anggap sebagai salah satu
alternatif mencari konfirmasi.

Mudah2an bung Yadi sekarang bisa melihat poin saya sekarang.
Kalau pun anda belum juga bisa melihatnya, ya tidak apa2.
Tapi yg jelas saya tidak melihat ada salahnya mencari konfirmasi
atas informasi2 yg belum jelas kepada rekan2 di permias.
Semakin banyak kita punya informasi2 semakin kita mengenali
situasi yg ada di sekitar kita.



jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Stop debat Agama (was: Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ)

1999-01-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bung Ridwan, terima kasih atas masukannya.
Sekedar meluruskan, saya dan bung Yusuf tidak sedang
melakukan perdebatan agama:)

Sekedar mengulang, tujuan saya bertanya via milis permias
adalah untuk klarifikasi dimana nanti bila ternyata ada yg tahu
dengan jelas bahwa hal itu tidak benar atau ada penjelasan
lainnya, saya akan teruskan informasi/klarifikasi tersebut.
Saya pun percaya diantara rekan2 saya yg beragama Islam
disini juga banyak/sering mendengar berita2/isu2 tentang
agama Kristen atau orang2 Kristen yg negatif. Khan tidak
ada salahnya kita tanyakan di milis ini untuk klarifikasi mumpung
di milis permias ini saya perhatikan anggota2nya lebih banyak
yg berkepala dinginnya dan ngga emosian.
Tujuannya ya jelas, yaitu mengklarifikasi suatu berita/isu sehingga
diharapkan bila ternyata tidak benar lalu kita teruskan ke
rekan2 seiman lainnya agar tidak terjadi kesalahpahaman atas
misinformation tersebut.

Saya percaya banyaknya kesalahpahaman yg terjadi antara
umat Islam dan Kristen itu umumnya karena kurangnya informasi
yg kita miliki.

Mungkin satu hal lagi yg perlu kita sadari disini adalah bila ada
orang2/tokoh2 yg dibicarakan hendaknya jangan serta merta ditarik
masalahnya ke masalah agama dari orang/tokoh tersebut.
Ini yg saya perhatikan secara sadar atau pun tidak sadar kita
lakukan sehingga melihat permasalahan tersebut menjadi kurang
keobyektivitasan kita.

Demikian saja penjelasan dari saya, bung Ridwan.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ

1999-01-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 1/7/99 12:11:56 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

Yadi:
 saya melihat posting seperti itu adalah posting untuk mengcounter atau
  sebagai isyu tandingan dari isyu yang sedang beredar saat ini.

  maaf kalo saya melihat seperti itu.

Irwan:
Bung Yadi, anda tidak salah bila mendapat kesan seperti itu.
Saya pun juga merasakan hal tersebut. Sayangnya saya mendengar
hal tersebut dari orang yg saya percayai. Karenanya saya butuh
klarifikasi apakah hal tersebut benar atau tidak melalui milis permias ini.
Tidak hanya soal Tarmizi  Zaenudin MZ, tapi juga saya mencari
informasi atau klarifikasi ucapan Theo Syafei, apakah memang benar
dia mengucapkan kata2 spt yg dituduhkan ataukah dia mengomentari
tentang aktifitas organisasi ICMI dan sub organisasinya seperti KISDI
misalnya.

Dari pengalaman saya, seringkali dengan mudah ketidakjelasan dimanfaatkan
oleh orang/kelompok tertentu untuk mencapai tujuannya. Kita sadari
saat ini permainan politik di Indonesia itu sedang ramai2nya.
Segala hal yg dilihat bisa menjatuhkan lawan politiknya tampaknya
akan dimanfaatkan.

Yadi:
  hanya saya tidak ingin justru dalam kondisi seperti ini, muncul pemikiran
  balas-balasan.

Irwan:
Saya pun tidak menginginkan hal tersebut. Karenanya saya
butuh klarifkasi atas berita/isu tersebut untuk saya teruskan.
Tentu saja saya tidak bisa bantah berita/isu itu tidak benar kalau saya
sendiri tidak tahu atau memiliki klarifikasi dari pihak yg mengetahui
masalah sebenarnya.

Yadi:
  Seharusnya muncul pemikiran, "sebagai kelompok yang memiliki kondisi
  mayoritas, maka dia yang harus lebih bertanggung jawab terhadap kondisi
  kedamaian di Indonesia ini"

  misalkan di Kupang, dengan mayoritas Nasraninya, seharusnya muncul sikap
  dna pemikiran "saya harus bertanggung jawab thd kondisi yang ada"

  begitu pula misalkan seandainya Islam yang menjadi mayoritas, pemikiran
  dan sikap seperti itu yang harus dipegang.
  Insya Allah kondisi bakal lebih baik.

Irwan:
Saya pikir kita sudah saatnya menghilangkan soal mayoritas
dan minoritas disini. Mari kita bicara atau berpegang pada hukum.
Kalau hukum mengatakan dilarang orang melecehkan agama orang
lain, maka hukum itu berlaku tidak hanya untuk minoritas tapi juga
berlaku untuk mayoritas.

Dalam hidup bernegara, kalau hukum sudah mulai timpang
ini akan berbahaya.

Di AS sendiri pun jangan dikira tidak ada orang2 atau kelompok
yg rasis. Tapi sayangnya mereka terbentur oleh hukum yg dijalankan
dengan tegas tanpa memandang apakah orang tersebut mayoritas
ataukah minoritas. Saya pikir sikap seperti ini perlu kita contoh.


Yadi:
  kalo yang anda pikirkan adalah kedamaian semu. saya nggak tahu yang
  dimaksud seperti apa, dan menekan yang anda katakan itu juga seperti apa
  saya kurang faham, tapi kalo prinsip yang saya katakan di atas itu
  dipegang oleh semuanya, saya yakin akan ada kedamaian.

Irwan:
Akan menjadi rentan kalau berkehidupan negara kita sandarkan
pada keinginan atau niat mayoritas dan bukan kepada hukum.
Selain itu akan terlihat seperti nasib minoritas tergantung dari
sikap mayoritas. Ini tidak sehat dan ini tidak benar.
Sudah saatnya bila kita mau hidup bernegara yg sehat harus
bersandar pada hukum.

Yadi:
  mengenai konfirmasi atas berita yang anda terima, dapat saja anda
  mengatakan

  "adakah rekan-rekan permias yang punya kaset atau MP3 semua da'wah-da'wah
  Zaenudin dan rekaman dari Tarmizi dalam acara bla bla bla"
  atau

  "adakah rekan-rekan permias yang punya salinan atau mp3 da'wah theo
  Syafei dalam kasus bla bla bla"

  mudah-mudahan mengerti apa yang saya katakan.

Irwan:
Bung Yadi, sampai saat ini saya belum mendapat jawaban
dari anda yg secara jelas dan tegas mengatakan bahwa hal
tersebut tidak benar. Karenanya saya asumsikan anda pun
tidak tahu/yakin akan berita/isu tersebut.

Coba anda renungkan dalam hati, bila ternyata apa yg
saya dengar itu ternyata benar, bagaimanakah sikap anda
terhadap hal tersebut?


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ

1999-01-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 1/7/99 1:07:51 AM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:


  #Lae Irwan
  Coba cari informasi yang lengkap dan tuntas.

  Salam,

  Nasrullah Idris

Irwan:
Saya pun sedang mencoba mencari tahu termasuk
klarifikasi di milis permias ini. Rekan2 dimilis permias ini
sudah saya anggap seperti saudara sendiri walau belum
pernah ketemu muka:)
Kalau saya sudah mendapatkan informasi yg lengkap dan
tuntas, bunyi posting saya tidak akan seperti kemarin.

In a message dated 1/7/99 3:25:14 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Hm...ternyata diskusi-diskusi permias menarik juga untuk diikuti. sayang
  sekali baru kali ini saya gabung,maklum sibuk dengan urusan pribadi.

  Menanggapi opini rekan-rekan yang mempertanyakan ucapan Tarmizi Taher
maupun
  Zaenudin MZ yang dianggap menghina kaum Kristiani, menurut saya adalah
tidak
  benar. Secara harfiah kata-kata yang diucapkan Tarmzi Taher, sama sekali
 tidak
  mengandung makna menghina agama lain , justru berkesan mengajak umat Islam
  untuk tidak menganggap ajaran umat Kriten sebagai problematika.

  Apabila yang menjadi problem adalah ungkapan "Tuhan beranak" saya kira
 terlalu
  dibesar-besarkan. Dan saya yakin maksud Tarmizi adalah Tuhan Allah mepunyai
  anak Kristus, sebagai mana kepercayaan umat Kristen, bukankah demikian?

  yuni windarti


Irwan:
Apakah rekan Yuni sedang memberikan klarifikasi bahwa memang
Tarmizi Taher pernah mengucapkan hal tersebut di SCTV?


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Ceramah (was: Re: Tarmizi Taher Zaenudin MZ)

1999-01-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 1/6/99 9:48:50 PM Eastern Standard Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Yw: Kalo mau bicara secara 'ilmiah', mungkin harus
  diteliti lagi, apakah yg diucapkan (dan 'menyinggung')
  itu merupakan opini pribadi dari ybs, ataukah mereka
  itu sekedar melakukan 'quote' (mengambil dari kitab
  suci, misalnya).

Irwan:
Adakah rekan2 yg bisa mengklarifikasikan bahwa apa
yg diucapkan oleh Tarmizi Taher atau sikap Zaenudin MZ
tersebut memang ada di Quran atau pun Hadits?

YW:
  Soalnya, 'prosedur standar' berceramah orang Islam
  (bukan cuma di Indonesia), statementnya banyak yg
  berupa 'quote' (dari kitab Quran dan Hadits).
  Hal ini (dinilai) lebih convincing (utk orang-orang
  yg tahu) adanya prinsip (Islam): "... barangsiapa
  berpegang teguh pada keduanya (Quran dan Hadits),
  maka akan selamatlah dia selamanya..."

Irwan:
Seharusnya memang demikian. Dengan kata lain tentunya
anda sedang pula mengatakan bahwa umat agama lainnya
juga sebaiknya berpegang teguh pada kitab sucinya masing2
dalam kehidupan sehari2. Benarkah kesimpulan saya ini?

Bagaimana tanggapan atau pun tindakan anda bila
dalam satu ajaran dari kitab yg kita yakini ternyata kurang
sesuai/berkenan dengan lingkungan masyarakat dimana
kita tinggal?
Saya pikir dilema seperti ini tidak hanya dihadapi oleh rekan2
saya yg beragama Islam tapi juga yg beragama Kristen.


YW:
  Kalo ternyata ucapannya itu 'quote', perkaranya
  jadi lain...

Irwan:
Memang, perkaranya menjadi lain. Saya pikir rekan2 Kristen
akan lebih memaklumi kalau memang ternyata ucapan
tersebut adalah 'quote' dari kitab suci.
Sekedar mengulang permintaan di atas, adakah yg bisa
memberikan klarifikasi apakah memang demikian?


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Presiden bank sentral Brazil mengundurkan diri.

1999-01-13 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Setelah melewati isu yg cukup lama, akhirnya presiden bank
sentral Brazil, Fransisco Gustavo, mengundurkan diri hari ini.
Selain itu, berita yg saya dengar bahwa kemungkinan devaluasi
mata uang Brazil saat ini menjadi terbuka kembali. Walaupun
secara de facto sebenarnya sudah bisa dikatakan devaluasi saat ini.
Saat ini nilai tukarnya berada di 1.31 per USD atau turun lebih
dari 8% dari penutupan kemarin.

Pasar saham di sebagian besar dunia tampaknya merosot cukup
signifikan. Permasalahan ekonomi global yang terancam masuk
resesi, kini dengan bertambahnya masalah Brazil semakin membuat
orang mengkhawatirkan hal tersebut.

Masalah ekonomi di Asia masih terlalu dini bila dikatakan telah
selesai. Jepang masih terus mencoba mencari jalan keluar dari
kemelut ini. Sementara itu Indonesia masih terus berkutet dengan
urusan politik dalam negerinya.

Mari kita tunggu perkembangan berikutnya, bagaimana para
pemikir dunia baik ekonom dan pakar keuangan internasional
mencoba mengatasi bahaya global ini.

Bertindaklah konservatif di tahun 1999 ini.

Tampaknya saat ini memegang saham menjadi cukup beresiko tinggi,
kecuali saham2 yg memang fundamentalnya cukup kuat dan P/Enya
cukup rendah seperti Apple (Nasdaq: AAPL).
Bond tampaknya akan menjadi alternatif untuk berinventasi.
Pegang cash tampaknya menjadi alternatif buat saya kali
ini selain kemungkinan akan membeli beberapa put option
pada saham2 menurut saya sudah overvalue atau saham2 Brazil
seperti Telebras (NYSE: TBH).

Catatan: saya seorang daytrader sekaligus spekulan karenanya
bisa jadi saya melakukan posisi jual atau beli put saat ini setelah itu
beberapa hari kemudian melakukan pembelian.

Pada FOMC berikutnya tanggal 2 atau 3 Februari, perkiraan saya
tampaknya  Alan Greenspan (FED's chairman)  kemungkinan besar
akan kembali memangkas interest rate untuk mencoba menyelamatkan
ekonomi AS dan dunia dari bahaya masuk resesi.

Semoga peristiwa tahun 1929 tidak terulang kembali tahun 1999
walau pun ada sebagian orang yang memperkirakan peristiwa
70 tahun yang lalu bisa terulang kembali tahun ini.
Perayaan ulang tahun yang ke 70 akan berkesan tapi pengulangan
peristiwa 70 tahun yang lalu, jauh dari mengesankan.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Dampak dari berita Brazil kemarin

1999-01-14 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Untuk menuntaskan email saya yg kemarin tentang Brazil,
email ini adalah email terakhir. Untuk perkembangan selanjutnya
silahkan mengikutinya dari milis [EMAIL PROTECTED] untuk
bincang saham dan [EMAIL PROTECTED] untuk bincang rupiah.
Cara subscribe dengan mengirim imel kosong ke alamat berikut ini:
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]

Pasar NY kemarin dikejutkan oleh berita pengunduran diri
presiden bank sentral Brazil. Panik jual mewarnai pembukaan
pasar. Sebelum pasar dibuka jam 9:30 AM ET, trading dari instinet
yg sudah buka lebih dulu sejak jam 8:00 AM ET sudah membawa
turun harga2 saham. Bahkan saham2 AS yg juga listing di Eropa
dari pemantauan saya sudah lebih dulu turun di pasar Frankfurt, Jerman.
Pasar saham eropa kemarin turun cukup tajam dengan rata2
penurunan sekitar 5%.

Sebelum pasar saham AS dibuka, indeks futures untuk SP500
dan NASDAQ, telah di lock karena limit down, suatu batas toleransi
penurunan terendah untuk satu hari.

Indeks NASDAQ dibuka dengan gerakan turun 100 poin, suatu tingkat
penurunan yg besar dalam satu hari untuk ukuran NASDAQ.
Indeks DOW Jones sempat terpuruk sampai 200 poin lebih.

Ketakutan para investor bisa dimengerti mengingat investasi atau pun
bisnis perusahaan AS yg berkaitan dengan Brazil dapat mencapai
20-25 milyar dolar AS dan dengan tingkat pekerja 200 ribu orang.
Karenanya bisa dibayangkan bila Brazil bermasalah, maka bisa
terancam pula investasi serta status 200 ribu tenaga kerja tersebut.
Ekonomi Brazil juga mempunyai dampak yg sangat besar pada ekonomi
negara2 sekitar seperti Argentina dan Venezuela selain juga akan
mempengaruhi Mexico.

Setelah mendapat pernyataan dari Clinton tentang situasi terakhir,
tampaknya secara perlahan confidence dari investor mulai pulih.
Hal ini juga didukung oleh earning report dari beberapa perusahaan
yg memang menunjukkan hasil yg menggembirakan. Ekonomi AS
masih kuat. Akhirnya indeks NASDAQ yg sempat minus lebih dari
100 poin kemarin sempat rebound dan plus 30 poin lebih sebelum
akhirnya ditutup turun sekitar beberapa point saja dari harga penutupan
kemarin.

Bursa efek Jakarta tampaknya juga kena imbas dari peristiwa
Brazil ini. Indeks turun cukup tajam. Hal ini mungkin disebabkan
juga karena ketakutan kembali terhadap nilai tukar rupiah yg
terancam melemah.

Untuk perkembangan nilai tukar rupiah, sampai saat ini saya
belum bisa memberikan komentar banyak mengingat perkembangan
di tanah air saat ini cukup sulit untuk diikuti kemana arahnya.
Bisa positif bisa negatif, dalam pengertian tergantung dari orang2
yg punya pengaruh tersebut ingin dibawa kemana Indonesia kita.
Konsolidasi nasional, kesepakatan nasional, pertobatan nasional,
atau apapun kita menamainya, saya pikir hal itulah yg kita butuhkan
saat ini untuk mencoba menghadang atau pun menghadapi gempuran2
yg mungkin saja bisa datang setiap saat dan bisa dari berbagai arah.

Dari perkembangan isu yg beredar yg sempat saya tangkap,
tampaknya China  Hongkong ingin dijadikan sasaran berikutnya.
Dari pengamatan saya, untuk China dan Hongkong tampaknya
akan sulit untuk ditembus. Ekonomi China cukup kuat dan
juga memiliki surplus perdagangan dengan AS lebih dari 5 milyar
dolar setiap bulannya sejak beberapa waktu belakangan ini.

Untuk pasar saham AS saat ini tampaknya akan ada rebound setelah
confidence dari investor mulai pulih kembali. Saat ini saya memegang
call option untuk saham2 AAPL (Apple computer), INTC (Intel),
dan SUNW (Sun Microsystem), dan cash.

Bila nanti pasar saham AS bisa ditutup positif dengan tingkat yg
cukup signifikan, tampaknya akan bisa membawa pengaruh positif
ke pasar bursa Jakarta.

Untuk Yen Jepang, kemarin melemah cukup signifikan karena
bank sentral Jepang melakukan pembelian dolar karena tidak
ingin Yen nya menguat terlalu cepat. Hal ini bisa mengganggu
ekspor mereka. Setelah Yen kemarin melemah, indeks Nikkei
naik seiring dengan adanya harapan pada investor di Jepang
perusahaan2 eksportir Jepang bisa cukup survive dengan tingkat
Yen yg tidak terlalu menguat.

Demikian saja perkembangan terakhir dari saya.
Banyak mata sekarang yg akan memantau perkembangan
Brazil berikutnya karena memang cukup sensitif untuk
perkembangan ekonomi dunia dalam masa2 yg cukup kritis
seperti sekarang.
Semoga kita tidak masuk masalah ekonomi global yg
lebih parah lagi. Paling tidak, persiapkanlah diri kita sedini
mungkin. Persiapkanlah Indonesia agar bisa survive menghadapi
gelombang2 "El Nino" atau pun "La Nina" berikutnya.
Jangan sampai kita terlena dan terlalu sibuk memikirkan
mainan baru yaitu "politik" sampai lupa memperhatikan
bahwa diri kita sudah hampir tak "berbaju".


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Ngomongin ekonomi? (was: Re: Mega oh Mega)

1999-04-27 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/27/99 8:46:08 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Hehe selamat datang kembali Bung Irwan. Gimana nih mau
  memotori pembicaraan ekonomi gimana? Soale ngomong politik
  Indonesia udah jenuh...

Irwan:
Waduh bung Jaya, momentumnya sekarang justru lagi soal pemilu.
Jadi ane ikut arus aja deh.
Ngomong2 anda sudah tahu khan ada milis rupiah dan saham dimana
saya cukup aktif di dua milis itu (gimana ngga aktif wong kebagian tugas
jaga dua milis tersebut..hehehe). Di dua milis itu tujuannya yg cuma satu,
gimana caranya nyetak untung dari transaksi2 jual beli baik rupiah atau
saham2,
baik saham2 Indonesia atau pun saham2 di AS. Kalau tertarik bergabung silahkan
kirim imel koson ke alamat berikut ini:
[EMAIL PROTECTED] untuk gabung ke milis saham
[EMAIL PROTECTED]  untuk gabung ke milis rupiah

Jaya:
  Soal komentar kpd MS, itu adalah konsekuensi logis dari pemunculan
  namanya sebagai pemimpin bangsa. Sebagai penduduk yg bakal
  dipimpin, sudah barang tentu kita berhak menilai calon yg bakal
  memimpin. Jadi ini perlu dipandang sebagai upaya evaluasi
  pantas tidaknya calon tsb memimpin. Jadi sah saja.

Irwan:
Anda betul. Tentunya kita bisa menyadari mana komentar2 yg konstruktif
dan mana komentar2 yg tampaknya dituliskan hanyaah anda tahu
sendirilah:)

catatan:
saat ini plus waktu2 mendatang, saya tidak sedang ingin menulis
komentar2 konstruktif hal yg berkaitan dengan GOLKAR karena bagi
saya GOLKAR sudah melakukan kesalahan besar dalam periode 5 tahun terakhir
dengan membiarkan negara ini jatuh seperti sekarang.

Jaya:
  Dan perlu diingat lae, kita memang lebih banyak bicara hal-hal
  negatif saat ini (spt dibilang Bung Budi). Ini bukannya kita tidak
  berusaha cari solusi, tapi karena banyak sekali yg negatif yg mesti
  diungkap. Jadi kalau solusinya seperti jarum di tumpukan jerami,
  jangan salahkan kalau jeraminya kita aduk-aduk.

Irwan:
Mudah2an tulisan saya kemarin bisa dianggap sebagai salah satu
tulisan yg mencari solusi, paling tidak dari sisi saya.
Tujuan posting saya yg kemarin mudah2an cukup jelas ditangkap
yaitu kampanye Asal Bukan Golkar cs (ABG cs).


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Presiden MPR/DPR (was: Re: Mega oh Mega)

1999-04-28 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/27/99 10:58:23 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 -- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Kepada rekan2 yg senang menggunjingkan atau tepatnya
   mencoba mengorek2 kelemahan atau membuat tulisan2
   atau pun komentar2 sehingga Megawati kelihatan lemah atau
   buruk, saya ingin bertanya kepada anda-anda, apakah anda
   akan puas bila GOLKAR dan boneka2nya berhasil menjuarai
   pemilu mendatang?

Dodo:
  Ahaaa...landasan yang menjadi titik tolak pembicaraan kan bukan partai
  mana yang kalah atau yang menang, tapi lebih berdasar kepada kualitas
  calon pemimpin bangsa di masa depan. Jadi terlepas dari partai mana
  yang akan menang dalam pemilu, kita tetap menginginkan punya seorang
  pemimpin yang bener bener berkualitas. Saya rasa sekarang ini kan
  sebagian besar dari kita sedang demam dengan istilah "jangan memilih
  kucing dalam karung."

Irwan:
Saya dukung demam anda, "jangan memilih kucing dalam karung."
Hanya saja saya bertanya balik, apakah karena Megawati menolak hadir acara
debat
capres lalu kalau kita memlih dia akan seperti memilih kucing dalam karung?
Hmm...mungkin bagi yg belum mengenal sepak terjang Megawati selama ini akan
berkata demikian. Tapi tidak demikian halnya pada pendukung2 Megawati yg
memang
sudah bersama2 sejak jaman penindasan orde baru terhadap PDI. Mereka sudah
jatuh
bangun sama2, mereka sudah tahu kadar kepemimpinan Megawati. Dimata saya
Megawati adalah seorang leader yg telah teruji dilapangan, dalam dunia nyata
dan
bukan dunia maya.
catatan: acara debat bagi saya adalah dunia mayanya pemimpin. Ini bukan
berarti saya
tidak setuju dengan acara debat capres hanya saja saya mempertanyakan
kevalidan
acara debat dijadikan ajang untuk melihat kepemimpinan seseorang.
Mari kita galakan demam "jangan memilih kucing dalam karung". Marilah kita
pilih pemimpin
yg memang sudah teruji kehandalannya.
Membawa PDI dari partai gurem menjadi partai yg besar seperti sekarang
bukanlah hal
yg mudah. Dan hal itu bisa dicapai bukan semata karena usaha Megawati tapi
lebih
kepada usaha tim/kelompok/partai itu sendiri. Ini yg membuat saya lebih salut.

Tambahan dari saya, posting saya yg terdahulu itu bisa jadi rada keluar dari
alur pembicaraan karena memang saya selipi kampanye Asal Bukan Golkar cs (ABG
cs).
Itulah salah satu visi saya dari posting terdahulu..:)


Dodo:
  Sayapun nggak mau pusing2 mempermasalahkan partai mana yang akan menang
  dalam pemilu nanti, tapi saya akan ikutan pusing kalau pemimpin yang
  terpilih ternyata nggak punya visi yang jelas, dan hanya akan disetir
  oleh orang2 di sekitarnya.


Irwan:
Saya justru lebih senang pemimpin yg tidak absolute yg bisa mengarah menjadi
diktator.
Clinton bisa memenangkan pemilihan bukan semata hanya karena usaha Clinton
semata
tapi lebih kepada tim2 dibelakangnya. Ekonomi AS bisa menggila seperti
sekarang bukan
karena kehebatan Clinton dalam menerapkan kebijakan2 ekonominya tapi lebih
kepada
kepiawaian tim penasehat ekonomi Clinton serta pembantu2nya yg duduk
dipemerintahan.
Megawati sudah punya visi yg jelas, silahkan mengunjungi websitenya untuk
mengetahui lebih
lanjut. Megawati buka tipe pemimpin yg bisa disetir, dia tipe pemimpin yg mau
mendengarkan
masukan2 dari penasehatnya sesuai dengan kemampuannya masing2. Itulah
sebabnya dia
saya kategorikan pemimpin yg mampu menggali potensi yg ada disekitarnya.
Saya pun siap untuk membantunya memberikan ide2 pemecahan masalah ekonomi,
hanya
sayangnya saya masih dalam proses mencari yg orang2 PDI-P yg bisa saya kontak
melalui imel.

Satu hal tambahan, kenapa kita kurang memberi perhatian terhadap MPR/DPR
mendatang?
Bukankah Presiden dalam negara kita fungsinya hanya sebagai mandataris MPR?
Dengan kata lain, ya semuanya yg nyusun itu orang MPR/DPR, setelah itu dicari
seorang presiden
yg diperkirakan mampu menjalankan mandat dari MPR tersebut (mohon saya
dikoreksi kalau salah).
Kalau ngga salah, hal ini berbeda dengan AS yg memang dipisahkan antara
memilih presiden dan
anggota kongres/senat. Karenanya kita bisa melihat presiden AS sekarang dari
partai demokrat sementara
mayoritas senat adalah dari partai republik.

Karenanya acara debat capres itu menurut saya rada aneh juga dilakukan di
Indonesia.
Wong yang kita milih anggota MPR, baru nanti anggota MPR itu yg milih
presiden. Karenanya
kalau mau debat capres ya pas sudah ketahuan komposisi kursi di MPR/DPR.
Bayangan saya akan
terdiri dari beberapa partai dimana tidak ada yg mayoritas tunggal. Nah,
disitulah baru dibutuhkan
debat capres karena para anggota capres itu harus berusaha meyakinkan partai2
lainnya bahwa
dia pantas menjabat presiden. Debat capres disini juga arahnya pada
pengecekan apakah capres
tersebut memang mampu dan memiliki kapasitas yg dibutuhkan untuk menerima
mandat dari MPR.

Saya akan mendukung acara debat capres kalau memang dalam pemilu kita memilih
langsung
presiden dan bukan anggota MPR. Dengan kata lain dalam pe

Golput? (was: Re: [Re: Mega oh Mega])

1999-04-28 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/27/99 10:52:00 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 sikap cuek? lalu orang-orang diatas yang terus berusaha mempertahankan
  kekuasaannya dengan berbagai cara (menindas rakyat) anda sebut peduli?
  karena orang-orang diatas inilah (contoh: Golkar) lebih baik tidak
  memilih , daripada berdosa di akherat nantinya karena terus
  mempertahankan kekuasaan yang sudah banyak membanjiri darah di indonesia
  ini. pengecut?  terserah pendirian pribadi...sudah pasti.
  Kenapa?  Golkar yang sudah jelas-jelas bersalah masih tidak bisa
  bercermin bahwa 'mereka' harus minta maaf kepada rakyat
  banyak. Masih mau memilih?! yaterserah andanegara ini negara
  demokrasi. Dan bagi saya tindakan demokrasi yang akan saya ambil sekarang
  adalah abstein.


  Andrew

Bung Andrew, saya agak rancu dengan sikap anda.
Sekedar untuk meyakinkan saya saja, apakah posisi
anda adalah termasuk yg tidak setuju bila Golkar menang
pemilu mendatang ini?
Kalau memang demikian, koq saya melihat posisi anda yg
golput tidak sejalan dengan sikap anda yg anti Golkar menang?
Bukankah sebaiknya suara anda diberikan ke non Golkar cs
sebagai upaya untuk memperkecil kemungkinan Golkar cs menang?
Mohon saya diperjelas sikap anda. Terima kasih sebelumnya.

catatan:
Saya tidak menentang sikap golput karena menjadi golput adalah
salah satu pilihan sikap politik.
Berhubung saya sedang dalam kampanye ABG cs, mohon
dipertimbangkan kembali pemikiran golput mengingat saat ini
suara anda dibutuhkan untuk perbaikan situasi politik di Indonesia.
Terima kasih.


jabatan erat,
Irwan Ariston Napitupulu
(pemilih PDI-P)



Re: Bajingan Jakarta

1999-04-28 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/28/99 1:59:32 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Hallo bangung semua !!!

  Yang bener aja, gila bener hanya gara-gara beberapa setan belang yang
  berdomisili di Jakarta, negara kita jadi terpecah-pecah.
  Kita yang didaerah kan kasihan banget.
  Mending Jakarta di bom aja ibukotanya dipindah ke Balikpapan, tempat
  saya tinggal, dan menurut saya paling potensial.

Paling potensial untuk apa? Untuk dijadiin domisili setan belang berikutnya
setelah Jakarta dibom?:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Bukalah matamu Wahai yang langganan Permias list

1999-04-29 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
cs menang kembali bila
terlalu banyak yg apatis terhadap pemilu sehingga tidak
mencoblos atau jadi golput. Itu saja koq.
Silahkan rekan2 pilih partai yg sesuai dengan aspirasi masing2.

Pohan:
  Tak ada yang menakutkan dari perdebatan. Selama tidak ada  pemasungan
  gagasan, mari terus berolah pikiran.  Ejakulasi dini politik mesti
  dihindarkan jauh-jauh dari milis ini, menurut saya. Belum apa-apa kok sudah
  puas-- eh "keluarnya" malah ketakutan segala.

Irwan:
Hehehe, tampaknya anda ini tipe perangsang:)
Dari pada hanya merangsang2, gimana kalau anda saya
tantang untuk menyampaikan gagasan, opini, pendapat
anda seputar topik yg coba saya angkat soal pemilu,
soal MPR  Presiden, soal pengangkatan sebagian
anggota MPR, soal proses pemilihan presiden?

Ayo bung Pohan, saya yakin anda punya gagasan
yg layak disampaikan di milis permias ini:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
(pemilih PDI-P, no urut 11).



Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA

1999-04-29 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 4/29/99 1:51:54 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Wah...tante Ida nih pegimane sih..?

  ya kagak asik dong kalo main privat privat-an, kite2 disini kan juga
  pengin tau tentang perubahan sistem pendidikan ini.

  Iya nggak rekan2..??


Iya nih, gue juga butuh pandangan rekan2 yg menguasai
soal itu. Jadi ya mbok jangan maen belakang dong:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Mega dan Sebuah Passport

1999-05-03 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
endah selama sekitar 30 tahun, indeks
keyakinan konsumen mencapai titik tertingginya dalam
15-20 tahun (saya lupa), indeks saham mencapai rekor.
Anda bisa perhatikan pergerakan indeks saham masa
Reagan dan Bush dibandingin dengan masa Clinton. Beda banget...:)
Dan masih banyak rekor yg dia ciptakan.
Dan yg lebih penting lagi, semua ini diakui oleh mayoritas
masyarakat AS. Itulah makanya walau mayoritas masyarakat AS
percaya Clinton salah dalam kasus Monica, tapi mereka ngga
pengen Clinton di depak dari White House. Saya mah maklum
banget dengan keinginan mereka, wong mereka cemas banget
kalau2 bursa nantinya crash gara2 Clinton didepak.
Mereka tentunya lebih mementingkan masalah perut masing2.
Saya yakin anda sudah tahu kalau mayoritas penduduk AS
itu sudah terbiasa menyimpan investasi dalam bentuk saham
atau pun mutual fund. Bahkan untuk biaya ke college anaknya
yg masih 2 tahun saja mereka sudah investasikan dalam mutual fund.
Nah, siapa yg ngga empot2an ngelihat indeks melorot tajam
kalau Clinton berhasil di depat dari White House?...:)

Sekali lagi, anda boleh tidak percaya dengan omongan saya.
Silahkan analisa sendiri dengan memperhatikan hal2
yg saya utarakan di atas.


Ali:
  2. Persamaan sifat kepimpinan Mega (Ny. Budaya Timur
   = NBT) dengan Bush, Reagan, dan Clinton.

  Anda ini mimpi kali? Sifat kepimimpinan dalam aspek
  apa?

Irwan:
Lha, anda nulis sendiri koq anda protes sendiri?:)
Seingat saya ngga pernah tuh saya tulis Megawati punya
sifat kepimpinan yg sama dengan Bush, Reagan, Clinton.
Saya kutipin lagi deh apa yg anda tulis dan saya respon
biar yg lain bisa ngelihat gimana anda sudah sembarangan
menginterpretasikan tulisan saya:
---
tulisan Ali sebelumnya:
Ali:
  Sebagai catatan: Reagan, Bush, Clinton, Bush Jr. adalah pemimpin yang
  mempunyai visi dan bisa berdebat dan Mega tidak:-)

tulisan saya yg merespon tulisan Ali di atas:
Irwan:
Sekedar menyempurnakan, Reagan, Bush, Clinton memiliki sifat kepemimpinan
seperti juga Megawati.
---

Nah, jelaskan saya tidak pernah mengatakan persamaan
sifat kepemimpinan Megawati dan ketiga presideh AS?
Dari komentar saya di atas maka dengan gampang dapat
ditangkap bahwa Reagan, Bush, Clinton, dan Megawati memiliki
sifat kepemimpinan. Sifat kepemimpinan mereka bisa ada
persamaan bisa tidak sama sekali karena memang fokus
saya hanya mereka semua punya sifat kepemimpinan.
Karakter kepemimpinan mereka bisa sama bisa berbeda.

Ali:
  Clinton and Reagan were Governors, Bush was a CIA
  Director, dan NBT apa?

Irwan:
Megawati adalah pimpinan PDI yg lama dan juga PDI Perjuangan
yg sekarang.

Ali:
  Leadership dari Trio ini sudah di tested and proven
  before becoming a president. NBT dimana dan kapan?

Irwan:
Ketiga presiden AS tersebut tidak pernah mengalami
hal2 seperti yg Megawati alami dimana ditekan oleh
pemerintah yg berkuasa bahkan digulingkan secara
tidak sah dan diluar hukum. Pendukung PDI yg pro
Megawati banyak yg dibunuhi, ditembaki, dibantai.
Apakah pendukungnya langsung surut dan tidak mendukung
Megawati? Ternyata dukungan tersebut tidak pudar bahkan
bertambah kuat. Lebih hebat lagi makin banyak yg bersimpati
dengan perjuangan Megawati yg memang ingin menegakkan
keadilan dan memperjuangkan nasib rakyat kecil.
Sekali lagi, fakta menunjukkan demikian, PDI Perjuangan
semakin besar saat ini. Ini salah satu bukti dari
keberhasilan Megawati sebagai pemimpin.
Bagaimana pengalaman kepemimpinannya sebagai presiden
seperti yg dimiliki presiden dan mantan2 presiden AS di atas?
Tentunya saja Megawati belum teruji dibidang ini karena
memang belum pernah menjabat sebagai presiden RI.
Tapi dalam waktu yg tidak terlalu lama lagi, dengan
dukungan dan kepercayaan mayoritas masyarakat Indonesia,
dia akan memnunjukkan hal itu.
Kecuali dalam memilih presiden, anda mencari yg sudah berpengalaman,
ya yg ada saat ini hanya dua saja, Soeharto dan Habibie. Yang
mana yg mau anda pilih?:)

catatan:
Selebihnya tidak saya tanggapi karena ada yg
sudah saya tuliskan dalam posting terpisah.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
(pemilih PDI-P, no. urut 11)



Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK !

1999-05-03 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Sebenarnya ada rumus yg jauh lebih sederhana agar
kampanya dapat berjalan dengan baik, kalau itu
yg memang menjadi target utamanya yaitu:
"Kasihilah sesamu manusia."

Rumus sederhana tapi sangat mendasar dan sangat
ampuh untuk mencegah semua hal2 yg tidak baik.:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Perubahan Sistem Pendidikan

1999-05-03 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Mbak Ida, kalau milisnya udah dibuat, gue mau ikutan dong.
Hmmmapa ngga lebih baik kalau dibahasnya secara terbuka
dimilis ini saja?
Tapi terserah sih mau dibahas dimana aja, kebetulan gue
punya uneg2 soal sistem pendidikan kita.  Kali2 aja
bisa jadi masukan untuk dibahas sama2.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Oklahoma dan Kansas

1999-05-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bagi rekan2 yg sedang mengalami musibah tornado di
Oklahoma dan Kansas, semoga diberi kekuatan dalam
menghadapinya.

Adakah rekan2 yg mengalami peristiwa tersebut yg
sempat mengupdate kondisinya, khususnya kondisi
rekan2 kita dilokasi musibah?

Terima kasih sebelumnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Konsensus nasional (was: Re: Perkiraan rupiah minggu ini)

1999-05-17 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
 diperlukan?
Menurut pendapat saya, kebersediaan Golkar untuk melepas
peluang pada pemilu kali ini (baca: mengundurkan diri)
dengan memberi kesempatan pada partai2 pro reformasi untuk maju
dan memulihkan kondisi serta mental masyarakat untuk
lima tahun ke depan akan menjadi suatu peristiwa yg
akan banyak dikenang oleh banyak pihak. Sebagai imbalannya,
dibuat kesepakatan agar partai2 pro-reformasi yg nantinya menang
dan memimpin pembenahan Indonesia bersedia memberi jaminan
agar kejahatan2 selama orde baru berkuasa yg dilakukan oleh
orang2 Golkar dan keluarganya diusut secara hukum dan
dikenai sangsi yg (paling) ringan dari yg berlaku secara semestinya.
Menurut saya belum terlambat untuk memikirkan kemungkinan
ini. Memang berat bagi Golkar untuk mengundurkan diri saat ini
demikian juga berat bagi kelompok pro reformasi untuk bersedia
memberikan sangsi ringan setelah 32 tahun diperah oleh Golkar cs.
Kebesaran hati semua pihak menurut saya yg sangat dibutuhkan
oleh masyarakat kita untuk menghindari pertumbahan darah berikutnya.


  Kalau tidak halangan berarti, saya akan mencoba memberikan
  informasi rupiah secara berkala di milis ini pada saat yg menurut
  saya memang butuh perhatian khusus seperti sekarang2 ini.

Irwan:
[tulisan berikut ini khusus untuk rekan2 di milis rupiah dan saham]
Saya juga ingin mengabarkan bahwa seminggu kemarin
saya harus menghadapi situasi yg membuat saya menjadi
kecil peluangnya untuk menulis. Semoga bisa dimaklumi.

Saya juga ingin mengucapkan selamat bagi rekan2 di milis
rupiah dan saham yg berhasil mencetak keuntungan selama
minggu2 belakangan ini. Semoga hal tersebut tetap bisa dilakukan
dalam hari2 dan minggu2 mendatang.
Bagi yg masih memiliki posisi khususnya posisi2 yg memang
diperuntukan untuk jangka pendek agar mempertimbangkan
untuk membersihkan posisi mengingat kejadian dalam2 hari2
mendatang khususnya yg berkaitan dengan FOMC bisa
memberikan pergerakan arah yg cukup signifikan.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

"Take a risk and play safe."---Irwan A.N.



Hanya tiga partai

1999-05-18 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Kalau beberapa waktu lalu saya sempat memberikan
beberapa nama partai yg saya perkirakan ABG cs, kini
hanya tiga partai saja yg saya yakini benar2 layak
untuk dipilih bila tidak ingin Golkar cs kembali berjaya.
Ketiga partai tersebut adalah PDIPerjuangan, PAN, PKB.
Partai2 lainnya kini saya ragukan karena belum berani
bersikap menentang kelompok Golkar cs.
Karenanya bagi partai2 lain yg sampai saat ini masih
belum mengambil sikap, kini saatnya untuk berani bersikap
akankah pro status-quo ataukah akan bekerjasama bahu
membahu dengan tiga serangkai, PDIPerjuangan, PAN, PKB.
PPP dan PDI (boneka) Budi Harjono telah menyatakan
mendukung Golkar/pro status-quo.

Ataukah mungkin partai2 lainnya lebih ingin bersikap
menunggu untuk melihat hasil suara yg didapat dalam
pemilu mendatang sebelum menentukan sikap akan
berkoalisi kemana?.:)
Apapun yg partai anda putuskan, pastikanlah pimpinan
anda akan mendahulukan kepentingan nasional ketimbang
uang politik yg mungkin akan diterima dalam jumlah besar
sebagai balas jasa berkoalisi dengan Golkar. Paling
tidak Golkar beberapa waktu yg lalu telah memberikan
indikasi betapa enaknya bila kita mendukung apa yg dimaui
oleh Golkar karena bisa dapat ratusan juta rupiah dan bahkan
saya perkirakan bisa mencapai milyaran rupiah kalau
partai anda bisa memiliki suara cukup banyak dari pemilu
mendatang. Tapi ingatlah, rakyat kini punya mata yg tajam
dan semangat yg keras. Berhati2lah dengan kekuatan rakyat,
jangan salah melangkah. Mari kita ingatkan masing2 partai
untuk tetap mengacu pada kepentingan nasional.

Kini saya merasakan timbulnya kembali rasa optimis
masyarakat dengan disearahkannya pandangan ketiga
partai itu khususnya dalam semangat ingin membenahi
Indonesia sekaligus membersihkan dari tangan2 Golkar
yg telah penuh borok dan nanah selama 32 tahun
menguasai rakyat Indonesia.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Pesan Pembukaan Kampanye !

1999-05-20 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/20/99 1:23:55 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Lantas gimana dengan rencana "koalisi" PK dengan PUDI dan PRD?  Tiga partai
  ini sering diklaim sebagai ''partainya anak muda''. Tapi bila benar mereka
  akan beraliansi, ini sebuah terobosan menarik. Bagi koalisi 3 raksasa
 sebelum
  ini-- PKB, PAN, PDI-P kemungkinan tersebut, boleh jadi, cukup menguatirkan.
  Nggak bisa ngebayangin partainya para orang tua dan mapan itu
'kebingungan'.
  Tiga partai ortu dan mapan lainnya yakni  Golkar-PDR-PPP sudah terdengar
  ingin merancang aliansi pula. Untuk yang ini, tak ada yang bingung lah.

  salam,
  ramadhan pohan
  (penyimak)

Bung Ramadhan, saya ini bukan penyimak profesional. Berikut ini adalah
komentar saya atas pengamatan pribadi dari jauh.
Menurut saya apa yg anda katakan bahwa PKB, PAN, PDI-P sebagai partainya
para orang tua dan mapan (saya artikan dalam pengertian ekonomi) itu jauh
dari
kebenaran lapangan.
PDI-P itu sudah dikenal sebagai partainya orang kecil, orang2 susah
ekonominya,
partainya orang2 yg merasa hak2nya diperlakukan tidak adil semasa orde baru.
Makanya saya ngga kaget lagi kalau suka mendengar kata2 bahwa PDI-P itu
partainya para supir bus, supir becak, supir mikrolet, supir bajaj, supir
ojek,
pemulung, dan kelompok2 masyarakat kurang beruntung lainnya.
Pelabelan ini sudah cukup mengakar dimasyarakat termasuk para pengamat.
Nah, karenanya atas dasar apa anda sampai menggolongkan PDI-P sebagai
partainya orang mapan?
Lalu mengenai pengelompokan anda bahwa PDI-P sebagai partainya orang tua,
ini juga atas dasar apa? Apakah memang anggotanya PDI-P semuanya orang tua?
Lha, itu yg dilapangan kalau lagi kampanye atau temu kader yg kebanyakan
orang2 muda apa ngga masuk dalam simakan anda?
Saya melihat PDI-P itu berisikan campuran, baik itu masyarakat yg kurang
beruntung
atau pun yg sudah beruntung yg bisa dikategorikan mapan. Juga beranggotakan
orang2 tua dan juga orang2 muda. Mungkin ciri khas di PDI-P ini, orang2 mapan
yg bergabung di PDI-P sepengamatan saya punya cita2 perjuangan yg sama dengan
cita2 perjuangan PDI-P yg merasa rakyat kecik, rakyat kurang beruntung, perlu
dibela dan diperjuangkan kehidupannya.

Untuk PAN pun saya lihat penyebutan anda sebagai partainya orang tua dan mapan
itu juga tidak tepat. PAN yg saya tahu lebih dikenal sebagai kelompok
akademisi yg
yg ingin melakukan perubahan2 dan pembaharuan2. Semangat mereka begitu
menggebu
akan hal tersebut. Lha, yg punya semangat2 menggebu seperti itu khan biasanya
ada dikalangan orang muda.

Khusus untuk PKB, kategori partainya orang tua mungkin ada tepatnya walau
saya masih ragukan mengingat dalam PKB juga banyak orang mudanya. Hanya
saja cara berpikir mereka yg mungkin kalau dilihat dari luar kelihatan tenang
dan kurang menggebu2 seperti layaknya orang tua. Hal ini mungkin karena
apa yg mereka perjuangkan itu termasuk sederhana yaitu mereka ingin
tercipta kedamaian di Indonesia. Tidak lagi terjadi pembantaian2, perang
agama,
dan sejenis yg kalau diperhatikan bisa jadi karena keberhasilan golkar dimasa
lalu dalam memanfaatkan agama sebagai kendaraan politik dan pelanggengan
kekuasaan. Mereka mungkin termasuk yg percaya bahwa suasana damai
adalah syarat mutlak untuk melakukan pembangunan yg berkesinambungan.
Untuk kemapanan, ah saya lihat justru banyak anggota atau pendukung PKB,
kalau
boleh saya identikan dengan warga NU, masih termasuk yg kelas bawah.

Mengenai hal membawa2 agama sebagai kendaraan politik, saya sepakat
bahwa hal ini tidak bijaksana. Lebih parah lagi kalau simbol2 agama
dibawa2 dalam melakukan kampanye pemilu atau dijadikan alat
memperoleh suara yg banyak. Agama itu suci, jangan dikotori oleh kepentingan2
partai. Coba deh kita bayangin kalau banyak partai, katakanlah partai KKK,
LLL,
MMM, dan NNN, yg membawa2 satu agama,  katakanlah agama "A", sebagai alat
perjuangan mereka meraih suara.
Nah, bukannya ini malah jadi bikin bingung orang yg agamanya "A", mau
pilih yg mana nih (ini dengan asumsi orang itu akan memilih partai
hanya berdasarkan sentimen agama). Khan kita ngga bisa bilang kalau
LLL itu dalam menjalankan atau memperjuangkan agama "A" lebih baik
dari partai KKK. Trus yg lainnya lagi bilang partai MMM yg paling baik
dalam memperjuangkan agama "A". Wah, kalau udah begini khan jadi
terbuka konflik2 yg seharusnya ngga perlu terjadi.
Karenanya jargo2 seperti "A agamaku, MMM pilihan ku" menjadi slogan2
yg jauh dari bijaksana. Semoga masyarakat kita2 bisa menjadi lebih bijaksana
untuk tidak menjadikan agama sebagai alat politik.
Cukup sudah orde baru melakukan kesalahan itu yg berakibat fatal
bagi generasi kita. Jangan biarkan generasi kita berikutnya dijejali
pemikiran2 sempit seperti itu.
Saya mendukung apa yg sedang diperjuangkan oleh PKB dalam
membenahi Indonesia dari penyakit ini.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
Pendukung kerjasama PDIP, PKB, dan PAN
demi kebaikan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.



Re: Pesan Pembukaan Kampanye !

1999-05-20 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/20/99 8:27:28 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Assalamualaikum wr.wb

  Bung Ramadhan yg baik,

  Kemungkinan PK berkoalisi dengan partai lainnya menurut saya bisa saja
  terjadi. Namun untuk sementara ini tampaknya PK lebih memprioritaskan kerja
  dan usahanya untuk meraih dukungan suara rakyat yang sebanyak-banyaknya
pada
  pemilu nanti. Mungkin setelah nanti 'jelas' benar berapa perolehan suara
  yang diraih PK, barulah masalah koalisi ini ditindaklanjuti.

  Wassalam,
  Mohamad Rosadi
  Virginia

Bung Rosadi, berhubung anda adalah kader/pengurus
resmi dari PK, saya ada pertanyaan yg perlu kejelasan
dari orang PK sendiri.

Apakah PK dalam kebijakan partainya membuka
kemungkinan berkoalisi dengan GOLKAR setelah
pemilu nanti?


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



200 kursi di MPR/DPR

1999-05-20 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Sebenarnya ini masalah lama yg udah pernah saya
angkat ke milis ini.

Saya ingin tahu komentar rekan2 di milis permias soal
200 kursi MPR/DPR yg anggotanya diangkat dan bukan
hasil dari pemilu. Hal2 yg ingin saya ketahui adalah:
1.Apakah pengangkatan ini yg sekitar 28% dari total
  anggota MPR ini bisa dibilang fair? Hal ini bila kita
  bandingkan dengan partai2 yg harus berjuang keras
  untuk bisa mendapatkan suara sebanyak itu dan itu
  pun cukup sulit bisa mencapai angka 28%.
2.Sebenarnya tujuan dari pengangkatan 200 orang ini apa sih?
   Kalau dulu sih dimana partai dibatasi cuma 3 doang, masih bisa
  diterimalah karena bisa saja kelompok2 itu tidak tersalurkan
  suaranya. Tapi kini khan orang bebas mendirikan partai.


Terima kasih sebelumnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Pesan Pembuka Kampanye !

1999-05-21 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
ilang diawal karena kehati2an anda
dalam menjawab yg mungkin dikarenakan anda sebagai fungsionaris partai
menjadikan anda tidak berani menyatakan sikap secara tegas.
Dalam paragrap ini anda menyatakan salah satu perjuangan partai anda adalah
ingin membebaskan rakyat dari kezaliman dan kesewenangan yg dilakukan oleh
para penguasa. Nah, ketika saya tanyakan sikap partai anda dan juga sikap
pribadi anda terhadap kemungkinan PK berkoalisi dengan Golkar, anda mengatakan
tidak keberatan bila akhirnya PK berkoalisi dengan Golkar. Padahal kita tahu
bersama apa yg telah Golkar lakukan selama 32 tahun ini kepada rakyat
Kezaliman, kesewenangan, keserakahan, penipuan2, penginjakan HAM,
pembodohan masyarakat, dll.
Pada jaman dimulainya orde baru, bisa dibilang kita mulai dari nol. Pada saat
kejatuhan orde baru kita kembali lagi ke nol dan bahkan dititik minus.
Pada jaman dimulainya orde baru, tingkat kebudayaan masyarakat kita
masih cukup beradab. Pada akhir orde baru, kita lihat hasilnya anak2
kita sudah bisa bermain sepak bola dengan kepala manusia yg dipenggal
dari badannya, melakukan pemerkosaan masal, melakukan perusakan2
dan penjarahan2. Dimulai dengan antri kebutuhan pangan diakhir pula
dengan antri kebutuhan pangan.
Apakah anda tetap tidak akan keberatan bila PK berkoalisi dengan partai
yg menjadikan rakyat kita seperti sekarang ini?

Pernyataan sikap dari PK untuk tidak akan berkoalisi dengan partai Golkar
dalam pemilu kali ini dan dikeluarkan dalam waktu dekat menurut saya
bisa memberikan nilai tambah tersendiri.

Demikian saja pendapat pribadi dari saya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: PPP, PAN dan PK

1999-05-21 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Selamat!
Akhirnya PPP dan PK bergabung dengan kekuatan
yg menentang Golkar.
Dengan demikian maka pertanyaan saya ke PK mengenai
hal yg berkaitan dengan Golkar terjawab. Ini berarti juga
tugas bung Rosadi sebagai salah satu jurkam dari PK
jadi lebih ringan:)

Hanya ada satu hal kecil yg sempat membuat saya bertanya2,
kalau ngga salah dipertemuan itu khan hadir juga wakil dari
PKB. Koq PKB ngga ikutan tanda tangan ya? Ada yg bisa
kasih sedikit informasi akan hal ini? Kalau ngga ada yg tahu
ya ngga apa2 juga sih.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Forkot

1999-05-21 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/21/99 7:31:45 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Lagi - lagi Forkot dengan markasnya di Kampus Universitas Kristen Atmajaya
  berdemontrasi dengan otak di taruh didengkul.

Irwan:
Waduh, kalau otaknya didengkul mah udah geger otak
sejak lama kali ya. Bayangin aja kalau lagi lari trus jatuh
kena dengkul duluan. Belum lagi kalau naik bus atau truk
demo, suka dempet2an adu dengkulgimana juga nih
bung Hadeer?...:)

Hadeer:
  Benar - benar kumpulan mahasiswa yang nggak ada moralnya dan otaknya.

Irwan:
Kalau mereka ngga ada moralnya untuk bangsa ini,
ngapain juga mereka capek2 berdemo. Toh yg mereka tuntut
itu bukan untuk kepentingan mereka sendiri tapi untuk kepentingan
rakyat Indonesia juga baik untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Saya pribadi justru merasa malu tidak bisa berbuat apa2 sejak
tahun lalu. Hanya bisa menulis dan hal2 lain yg tidak bisa saya
ceritakan. Saya sangat berterima kasih kepada rekan2 mahasiswa
di tanah air yg memiliki peran penting dalam kejatuhan Soeharto
walau untuk itu harus jatuh korban dikalangan mahasiswa.

Saya malah berpikir koq anda sepertinya anti banget ya sama
yg namanya demo. Moga2 saya salah mengambil kesimpulan
tentang anda.

Hadeer:
  Saya nggak habis pikir.

  Apa nggak ada cara lain yang lebih akademis, bisa nya cuma lempar petugas,
  bikin keributan ujung-ujungnya ngomongAparat menembaki
  kami.bener-bener mahasiswa GOUBLOK...

Irwan:
Ngga usah dipikirin dah. Saya yakin mereka tahu apa yg
sedang mereka perjuangkan dan saya dukung itu. Soeharto
memang harus segera diadili. Soal lempar2an, menurut saya
sih biasa2 aja dalam sebuah demo keras. Kalau sampai aparat
menembaki dengan peluru tajam, itu baru luar biasa. Karena
sepengamatan saya, kalau demo2 di negara2 lain yg sudah
maju, kalau terjadi lemparan2 dengan pasukan anti huru hara
biasanya pasukan tersebut membubarkan kerumunan demo
dengan gas air mata atau pun semprotan air pemadam kebakaran,
bukan dengan peluru tajam. Jadi, kalau ada tentara yg nembakin
orang demo dengan peluru tajam, itu baru namanya tentara edan.

Bung Hadeer, anda menanyakan apa ngga ada cara akademis?
Lha, apa anda ngga ngikutin perkembangan ditanah air selama
setahun terakhir ini? Saya yakin anda ikutin cuma kurang peka saja.
Wong tuntutan agar Soeharto segera diadili itu sudah dilakukan
dengan segala cara mulai dari cara akademis sampai cara demo,
tapi ngga digubris juga. Bahkan kita semua bisa ikutin berita
bagaimana gendengnya jaksa agung Abdul Ghalib dalam menangani
kasus ini. Yang dia percayai justru omongan Soeharto si tersangka
ketimbang hasil penyelidikan orang lain. Lha, ini namanya jaksa agung
atau pembela agung? Aneh khan?

Hadeer:
  Ada nggak yang disini lulusan dari Kampus itu ? Coba dech tolong dibilangin
  ke adik-adik kalian itu.

Irwan:
Nah ini dia nih, saya ngga tahu apakah karena kekurang
telitian anda dalam menyampaikan kesimpulan ataukah anda
menarik kesimpulan hanya berdasarkan sentimen pribadi saja.
Di awal anda membuat pernyataan bahwa markasnya Forkot
itu di Universitas Kristen Admajaya (Unika), tapi dibagian akhir anda
langsung menarik kesimpulan bahwa anggota Forkot itu
sama dengan mahasiswa Unika. Anggota Forkot itu terdiri
dari beragam latar belakang universitas.

Saya percaya anda termasuk orang pintar, tapi sayangnya
kepintaran anda tersebut tidak anda pakai dalam menulis
posting kali ini. Semoga dilain waktu anda mau berupaya
menggunakan kepintaran yg anda miliki.
Atau jangan2 mungkin anda sedang menggunakan kepintaran
anda untuk maksud/agenda lain yg tersirat pada tulisan anda?
Mudah2an dan saya harap tidak demikian adanya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Forkot

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/21/99 9:28:41 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Coba dong tolong di list universitas apa aja.
  Yang pasti bukan datang dari UI dan Trisaksi , because they are too smart
  for Forkot :-)

  Hadeer

Busyet dah.kali ini menurut saya anda sudah keterlaluan,
bung Hadeer. Anda menilai seseorang pintar atau bodohnya
hanya dari latar belakang universitas saja. Tobat deh saya.
Untuk menjadi pintar, seseorang tidak harus duduk
dibangku kuliah. Kepintaran pun tak menjamin orang
otomatis menjadi  bijak. Semoga anda mau membuka
wawasan  berpikir dan cara memandang anda.

Tuhan menganugerahkan manusia dengan kelebihannya masing2
selain juga memiliki kekurangan tentunya. Jangan kita
cepat bersombong diri atas diri orang lain yg mungkin
dimata kita terlihat kurang mengingat orang tersebut bisa
saja punya kelebihan yg kita tidak ketahui dan miliki.
Semoga anda mau menyadari ini.

Saya pribadi masih terus belajar untuk tidak terjebak menjadi
orang sombong karena saya menyadari sepenuhnya
bahwa saya punya manusia biasa yg punya keterbatasan.
Mari kita sama2 belajar dan menjaga diri agar tidak
terjebak menjadi orang sombong.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Pesan Pembuka Kampanye !

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/21/99 12:04:37 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
  Irwan:
  Kalau boleh saya simpulkan, maka anda tidak akan berkeberatan bila
  nantinya PK mendukung Golkar karena anda sudah menaruh kepercayaan
  penuh pada pimpinan partai anda. Mohon saya dikoreksi bila ternyata tidak
  demikian sikap anda.

  M.Rosadi:
  Tidak persis seperti itu bung Irwan. Anda terlalu cepat memprediksi bahwa
PK
  akan mendukung golkar. Alhamdulillah kemarin kita sama-sama tau bahwa PK
  dengan tegas menyatakan tidak akan mendukung golkar.

Irwan:
Bung Rosadi, pertanyaan saya kemarin itu dalam rangka konfirmasi dan bukan
prediksi. Silahkan lihat kembali pertanyaan saya. Kalau anda lihat kembali
posting2
saya, justru diawalnya saya sempat menyebutkan partai PPP, PK selain partai
PDIPerjuangan, PKB, dan PAN sebagai partai2 yg layak dipertimbangkan sebagai
partai2 non-Golkar cs. Sayangnya hari2 berikutnya saya melihat adanya gelagat
kurang baik yg terjadi di PPP dimana dari berita yg saya baca sempat
mempertimbangkan
berkoalisi dengan Golkar walau beberapa hari terakhir ini telah disanggah
oleh pihak PPP.
Karena melihat terjadinya kemungkinan perubahan yg tidak saya perkirakan
sebelumnya, makanya saya jadi perlu mencari konfirmasi untuk PK. Karenanya
saya tahu ada anggota milis permias yg juga menjadi kader PK secara resmi,
saya pikir tidak salah mencari konfirmasi langsung via milis ini. Itulah
pemikiran dasar kenapa saya mengajukan pertanyaan yg mencari konfirmasi
positif tersebut. Jadi tidak benar dalam posting tersebut saya sedang
melakukan prediksi PK akan mendukung Golkar. Semoga anda mengerti
awal permasalahannya.

Sekali lagi, selamat untuk PK atas pernyataannya yg tidak akan mendukung
golkar
dalam pemilu kali ini.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: 200 kursi di MPR/DPR

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/24/99 11:15:44 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Yw: Kalo misalnya: pemilu menghasilkan 500 anggota legislatif,
  terus yg 200 sisanya itu dipilih/ditetapkan oleh yg 500... Gimana?

  Kalo pola ini menurut saya cukup fair. (In this case, presiden
  sebagai kep. neg. cuman tukang stempel doang).

  Atau setidaknya kalo yg 200 itu usulan presiden,... sebelum
  ditetapkan perlu dapet approval dulu dari yg 500, jadi bisa
  direvisi (digonta-ganti orangnya) here and there...

  Atau ada Tap/UU yg strict mengatur siapa yg boleh dan
  siapa yg tidak boleh jadi yg 200.

  dst. Pokoknya, menurut saya, bisa dibikin fair.

Irwan:
Yang menjadi masalah utama, kenapa harus ada anggota
MPR/DPR yg diangkat tidak melalui pemilu?
Apa kira2 tujuan atau alasan dari pengangkatan itu sendiri
yg sampai 200 orang?


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Forkot

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/24/99 11:24:26 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 He...he...he...Bang Ariston sampe tobat

  Makanya bang Ariston, kalau Forkot dan Famred lagi demo, coba lihat dech
  kelakukan mereka dari jarak 10 meter (saya sudah pernah melihat dalam jarak
  kurang dari 5 meter, demo mereka, dan saya juga pernah mahasiswa juga loh).
  Biar bisa dilihat langsung dengan mata kepala sendiri, mana mahasiswa
  pintar, mana mahasiswa kurang pintar, mana mahasiswa kurang ajar.dalam
  menyampaikan aspirasi, ide, usulan, kritik dan lain-lain.

  Masa iya yang namanya mahasiswa ngomong ANJING ke petugas . masih
  mending saya kan ngomong goublok :-)

  Pasti bang Ariston setuju dengan apa yang pernah saya tulis.

  :-)
  Hadeer

Bung Hadeer, anda melihat situasi hanya dari satu titik saja
dan langsung memberikan penilaian.
Apakah anda sudah mencari tahu lebih lanjut kenapa
mahasiswa tersebut sampai mengeluarkan kata cercaan "anjing"
kepada petugas?
Bagaimana kalau seandainya mahasiswa itu ternyata pernah
punya "masalah" pada waktu2 sebelumnya dengan petugas seperti
misalnya pernah ditendangi, dibukung pakai popor senjata.
Atau mungkin teman mahasiswa tersebut pernah menderita
disiksa tentara, cacat, hilang tak tentu rimbanya sampai kini,
atau mungkin bahkan sampai meninggal karena ditembak
pada peristiwa2 yg lalu. Apakah anda sudah mempertimbangkan
kemungkinan itu.
Saya pribadi mungkin bila dihadapkan pada situasi teman
saya luka, cacat, atau meninggal karena ulah petugas, mungkin
saya akan punya "mata merah" juga terhadap petugas.
Saya saja yg tidak melihat langsung peristiwa Trisakti dan Semanggi,
dapat merasakan kepedihan mahasiswa atas peristiwa itu.
Saya merinding dan emosi saya naik ketika mendengar
peristiwa itu melalui telpon dengan keluarga dan
rekan saya di Jakarta yg menceritakan apa yg dia lihat.
Saya yg tidak punya kaitan langsung apa2 dengan para korban
bisa memiliki perasaan seperti itu, karenanya saya bisa
memaklumi bila ada rekan2 mahasiswa yg terkait langsung
dengan para korban memiliki emosi yg lebih dari apa yg
saya rasakan.
Semoga bung Hadeer sekarang bisa lebih mengerti
dan melihat kemungkinan situasi yg ada.

Saya tidak sedang melakukan pembelaan terhadap
mahasiswa atau pun pihak keamanan. Yang saya permasalahkan
adalah terlalu cepatnya bung Hadeer memberikan penilaian
hanya dari satu titik peristiwa dengan mengeluarkan kata2
yg menurut saya kurang pas. Ditambah lagi bung Hadeer
melakukan penggolongan pintar atau tidaknya seseorang
hanya berdasarkan dari latar belakang universitasnya saja,
ini sangat keterlaluan menurut saya.

Bung Hadeer, anda langsung memberikan penilaian goblok
kepada mahasiswa yg melempar petugas ataupun
mengeluarkan kata2 kasar kepada petugas.
Apakah anda juga pernah mengeluarkan kata2 goblok juga
kepada petugas yg telah membunuh banyak mahasiswa,
menculiki para aktivis, membunuh rakyat di Aceh, Irian, Timor,
yg jelas2 jauh lebih parah dan sadis dari hanya sekedar
menimpuki atau mengeluarkan kata2 kotor seperti yg dilakukan
oleh mahasiswa tersebut?
Kalau anda tidak pernah, kenapa anda melakukan
standar ganda dalam hal memberikan penilaian atau pun memaki2?
Boleh saya tahu alasan anda melakukan pembedaan tersebut?
Semoga anda bisa menangkap poin yg ingin saya sampaikan.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Forkot

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
jadi bukan dengan pengangkatan.
Bunyi UUD 1945 pasal 2 ayat 1 selengkapnya demikian:
(1)Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari
daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang
ditetapkan dengan undang-undang.

Saya bisa merasakan apa yg dicemaskan oleh Komite
Mahasiswa Bersatu (KMB). Bila kelak kemungkinan yg saya
perkirakan diatas benar2 terjadi, dimana akhirnya calon
Golkar bisa digolkan dan Golkar mampu mempertahankan
status quo, maka tampaknya Indonesia akan memasuki
masa penderitaan panjang kedua kalau tidak terjadi
pertumpahan darah akibat gerakan revolusi rakyat.
KMB dalam hal ini tampaknya lebih memperhitungkan
kemungkinan2 di depan ketimbang anda, bung Hadeer,
yg mengaku memiliki pikiran lebih dibanding mereka.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: 200 kursi di MPR/DPR

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/24/99 11:39:03 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Yw: Kalo UUD (4), (sepemahaman saya) menunjukkan bahwa
  'the law maker' (pembuat UU) semuanya harus via pemilu.
  The law maker itu adalah DPR. Semuanya harus pemilu.
  Sekarang ini mungkin belum aja... ;-) (Masih ada Tni)

  Kenapa belum?
  Because, you know... we'are kind of slow.

  MPR, nah ini ada wakil golongan (dan tetek bengek).
  Menurut saya: tidak harus melalui pemilu.
  Tapi, kalo dipilihnya oleh presiden/panglima, ya
  salah kaprah juga... Wakil golongan TNI, ya harusnya
  dipilih oleh golongan TNI (melalui pemilihan, bukan
  pemilihan umum, tapi pemilihan khusus). Demikian
  pula golongan lain.

  Jadi, utk MPR, ada yg dipilih via pemilihan umum,
  dan ada yg dipilih via pemilihan khusus...

Irwan:
Dan menurut saya mereka juga harus dipilih oleh rakyat.
mungkin mereka ngga perlu menjadi atau mendirikan parpol
tertentu tapi nama mereka dimasukan dalam daftar pilihan
yg bisa dipilih rakyat untuk daerahnya masing2.
Jadi, kertas pemilunya bisa ditambahkan yg khusus untuk
memilih utusan daerah dari daerahnya masing2 dan utusan
golongan untuk semua pemilih.

Bila main sistem pengangkatan tampaknya pemilu sekarang
ini mengandung bahaya besar berjayanya pro status quo:(
Saya kutipkan penjelasan saya dalam posting sebelumnya
dibawah subyek forkot.

-awal kutipan-
Coba lihat lagi mengenai pemilu khususnya mengenai susunan
anggota MPR/DPR kelak.
Akan ada 700 anggota MPR/DPR.
38 jatah ABRI/TNI (pengangkatan)
200 jatah utusan golongan dan utusan daerah (pengangkatan).
Yang diperebutkan dalam pemilu berarti ada 462 kursi.
Asumsikan Golkar dengan segala cara hanya mampu
mendapatkan 10% saja dari 462, katakanlah 46 kursi.
Maka dengan modal 238 dari hasil pengangkatan maka
jumlah suara yg akan menggolkan calon Golkar menjadi
284. Asumsikan akan terjadi pemungutan suara dalam
pemilihan presiden dimana pengumpul suara terbanyak
akan terpilih. Dengan kata lain dibutuhkan 351 suara
untuk bisa menjadi presiden periode mendatang.
Dengan skenario di atas maka Golkar hanya membutuhkan
suara tambahan sekitar 67 suara saja.
Ke-67 suara ini bisa didapat Golkar dari:
1.Setiap tambahan hasil pemilu yg lebih dari 10% yg didapat Golkar.
2.Koalisi dengan partai2 lain, termasuk partai gurem, dengan
   iming2 uang atau pun jabatan.
3.Pembelian suara yg disinyalir oleh bung Efron sudah disiapkan
  dana sampai triliunan rupiah.
akhir kutipan--

Saya tidak tahu seberapa besar resiko ini sudah diperhitungkan
oleh kelompok Megawati, Gus Dur, Amien Rais.
Karenanya saya perhatikan Golkar santai2 saja ngga begitu
takut menghadapi pemilu sekarang karena tampaknya
mereka sudah memiliki kartu trufnya. Menurut saya, mereka
justru sangat menginginkan pemilu sekarang bisa berlangsung
dengan jurdil agar bisa melegitimasikan kekuasaannya.
Sehingga kelak mereka bisa berkoar bahwa pemerintahan mereka
adalah pemerintahan yg diingini rakyat, yg protes2 itu adalah
yg tidak didukung oleh rakyat.
Saya koq jadi kebayang akan ada revolusi rakyat bila hal ini
yg terjadi.

Yusuf:
  Terus lagi, kalo mau terobosan, udah aja presidennya
  dipilih langsung.

Irwan:
Ini saya setuju. Jadi pemilunya seperti di AS aja kali ya...:)
Dan juga untuk DPRnya bagusan dilakukan 2 kali pemilihan
dalam kurun waktu satu periode (2x dalam lima tahun) agar
wakil2 rakyat yg terpilih itu ngga bisa seenaknya dan tetap
berjuang untuk mewakili suara rakyat daerah yg diwakilinya
kalau mau tetap bertahan menduduki kursi DPR. Ya, seperti
di AS aja. Sekedar catatan untuk rekan2 di tanah air, setiap
tahun di AS ada yg dinamakan election day yg jatuh pada
bulan November dimana pada saat itu rakyat AS memberikan
suara untuk isu2 yg diajukan. Pemilihan presiden dilakukan
4 tahun sekali. Pemilihan anggota senat dan house representatifnya
kalau tidak salah 2 tahun sekali. Ada juga saat pemilihan gubernur,
dan jabatan2 penting lainnya yg dilakukan melalui pemilu.
Mungkin sistem seperti ini perlu juga dipertimbangkan dilakukan
di tanah air sehingga kita kelak bisa punya gubernur yg memang
diingini oleh rakyat setempat dan bukan hasil drop-an dari pusat,
punya Jaksa Agung ngga seperti Abdul Ghalib yg tampaknya
lebih condong menjadi "pembela" Soeharto ketimbang
jadi penuntutnya.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: 200 kursi di MPR/DPR (koreksi)

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/25/99 1:55:14 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 punya Jaksa Agung ngga seperti Abdul Ghalib yg tampaknya
  lebih condong menjadi "pembela" Soeharto ketimbang
  jadi penuntutnya.


Irwan:
Bukan Abdul Ghalib tapi Andi Ghalib.
Dengan demikian kesalahan tulis dikoreksi.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Anton Sujata Dicopot Mendadak

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/25/99 1:52:32 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Menurut Soehandoyo tak ada kaitan antara mutasi pejabat Kejaksaan Agung
  dengan
  kasus bocornya hasil pemeriksaan Tim 13 terhadap Soeharto yang dipimpin
  Anton, 9
  Desember tahun lalu. Kejaksaan, lanjutnya, hingga kini masih meneliti
sejauh
  mana kebenaran dokumen yang bocor dan dikutip media massa itu.

  ''Sampai sejauh ini kami masih meneliti apakah benar dokumen yang
  diberitakan
  media massa tersebut sama dengan dokumen pemeriksaan Soeharto,'' ujarnya.

  Selain Kejaksaan Agung yang mempunyai dokumen tersebut, penasihat hukum HM
  Soeharto pun juga memilikinya. ''Kalau benar dokumennya sama dengan yang
ada
  di
  sejumlah media itu berarti ada kebocoran, makanya kami akan meneliti
dulu,''
  ungkapnya. Ketika dimintai konfirmasinya di rumah dan di kantor, Anton
tidak
  bisa dihubungi. n one/bud

Lha, masalah yg lebih pokok itu khan bukan apakah bocor atau
tidak tapi apakah Soeharto dan keluarga itu terbukti melakukan
penyalahgunaan jabatan atau tidak. Iya toh?
Gimana sih nih, koq sering banget masalahnya dibelok2an.
Dulu waktu telpon kesadap, eh yg diurus bukan isi apa yg dibicarakan
tapi justru kenapa bisa kesadap dan siapa yg sadap.
Makin aneh aja nih.

Koq makin lama gue ngelihat si Andi Ghalib ini makin menjadi
pembela ketimbang penuntut Soeharto ya. Kenapa sih si
Andi Ghalib masih bercokol aja menjadi Jaksa Agung, seharusnya
dia sudah harus dicopot dari jabatannya. Apa kelihatannya
mahasiswa perlu turun lagi untuk mencopot Andi Ghalib?
Wong yg 32 tahun bercokol di Istana Merdeka aja bisa didongkel,
masa yg baru seperti Andi Ghalib aja kagak bisa didongkel.:)
Setelah didongkel, Andi Ghalib dijatuhi tuduhan telah sengaja
memperlama atau mempersulit proses penyelidikan mantan
presiden Soeharto yg jelas2 sudah dituangkan dalam TAP MPR.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Forkot

1999-05-24 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/25/99 2:06:46 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Ehm, Bung Irwan, buat yang ini ane setuju banget sama Bung/Mbak Hadeer.
  Di tiga tempat pertama sudah jelas ada bukti, sementara itu yang di
Semanggi
  masih menjadi tanda tanya. Kalo ane sendiri sampe sekarang malah masih
  percaya kalo si penembak bukan ABRI secara utuh. Ya namanya organisasi
  mosok solid melulu. Kalau emang solid seratus persen, ngapain juga petinggi
  ABRI selalu bilang ABRI solid...ABRI solid Wong nggak ada apa-apa kok
 tiba-
  tiba ngomong gitu. Malah menimbulkan tanda tanya tho? Mangkane ada
  kemungkinan salah satu 'faksi' sengaja ingin mematangkan suasana.

Irwan:
Bung Jaya, tidak ada alasan yg bisa digunakan oleh ABRI dengan mengatakan
bahwa yg menembak itu adalah ABRI yg membelot atau pun ABRI lagi ngga
solid. Rakyat tahunya itu adalah ABRI dan ABRI harus bertanggung jawab penuh.
Adalah kesalahan ABRI sampai ada anggotanya yg pecah. Masak sih kesalahan
ABRI ini mau dijatuhi ke rakyat, yg bener aja dong bung Jaya.
Kalau memang begitu, seharusnya rakyat sekarang dipersenjatai aja biar bisa
melawan ABRI-2 itu. Ini baru fair namanya, rakyat ngga dijadiin sasaran hidup
lagi.


Jaya:
  Apapun alasannya, sebelum terbukti ya jangan main tuduh. Dan sudah
 semestinya
  jangan main men-generalisasi. Mosok polisi ndak tahu apa-apa dimaki
  anjing Mungkin aja sosk polisi itu baru masuk dinas. Ya ini kan artinya
  malah memprovokasi polisi tho? Wong polisi ya orang juga. Kalo ane jadi
 polisi
  yang dimaki anjing nih... misal ane panasan, ndak perduli dikeluarin dari
 jajaran
  polri tak dor si pemaki itu. Makanya, kalo ada yang nuduh bahwa mahasiswa
 model
  gini sebetulnya golongan provokator ya benar juga. Yaitu men-provoke polisi
  untuk bertindak brutal. Lalu kapan bisa bikin demo tanpa memaki petugas
 keamanan...?
  Mosok demo-demo macam maki-maki, lempar telur busuk masih mau terus
  dipertahankan. Mestinya juga kite-kite paling tidak jangan belain kelakuan
 mahasiswa
  yang model gini lah.

Irwan:
Dalam posting terdahulu sudah saya katakan saya menulis tidak dalam membela
apa yg dilakukan oleh mahasiswa tapi lebih kepada mencoba melihat kemungkinan
situasi yg ada. Pertanyaan saya ke anda bung Jaya, apakah ada rekan dekat
atau keluarga anda yg menjadi korban demo2 selama ini khususnya yg dilakukan
oleh aparat?

Tambahan lagi bung Jaya, apa anda pikir demo2 mahasiswa yg akhirnya membuat
Soeharto mundur tahun lalu dilakukan dengan manis2?  Mereka, mahasiswa,
maju terus ngga berhari2. Gagal hari ini, coba lagi besok. Begitu terus sampai
tujuan mereka bisa tercapai. Resiko nyawa menjadi taruhan mereka. Coba deh
pikir,
apa sih yg mereka perjuangkan, apakah mereka hanya memperjuangkan untuk
kepentingan mereka sendiri? Kita mah di sini, di negeri jauh bisa enak2an
tinggal
nulis email, bilang ini itu, sementara mereka bermandi hujan dan berpanas
terik untuk
memperjuangkan sesuatu yg mungkin hasilnya kelak malah kita yg nikmatin...:(
Dalam masa pergolakan, tindakan2 orang menjadi lebih kasar dari biasanya itu
bagi saya sudah lumrah saja. Begitu pula saya bisa menyadari situasi dimana
ketika rakyat kelaparan maka mereka menjadi lebih "ganas" dari biasanya.
Dalam masa pergolakan itu adalah cukup wajar bila terjadi pergeseran2.

Mengenai aparat keamanan sendiri, sepengamatan saya dari tivi2 seperti CNN
yg memuat demo2 dari manca negara, sudah biasa tuh aparat keamanannya
dilempari benda2 keras bahkan bom molotov, dan mereka ngga pada nembakin
dengan peluru betulan. Jadi bung Jaya jangan berharap  mereka2 yg demo itu
akan menggunakan kata2 manis. Khan jadinya ngga lucu kalau kita dengar,
"Mas polisi, 'ta lempar dengan bom molotov mau ya?"heheheheada2 aja
ah:)

Sekali lagi saya tekankan, saya tidak sedang membenarkan atau pun menyalahkan
apa yg sedang dilakukan oleh mahasiswa2 saat ini karena saya bisa menyadari
dan merasakan kondisinya saat ini yg berbeda dari sebelum tahun 1997.
Bagi saya mau demo keras mau demo lembut ngga ada masalah.
Wong demo secara baik2 aja mengenai permintaan pengusutan peristiwa
semanggi sampai sekarang ngga diurus2, ya pantes aja mereka ngamuk.
Belum lagi demo2 yg minta agar Soeharto segera diadili sejak tahun lalu sampai
sekarang belum ada kemajuan berarti. Jaksanya malah terlihat menjadi seperti
pembela Soeharto. Ini khan aneh. Masak pemerintahan seperti ini yg anda
bela, bung Jaya. Ya ngga toh. Jadi, kalau secara lembut ngga bisa, ya secara
keras
saja sekalian. Bagi saya, pemilu kali ini mulai tercium bau seperti mencari
penglegitimasian pemerintahan Golkar yg ada. Saya berharap saya salah,
tapi kalau ternyata ini yg terjadi, anda bisa duga apa yg akan terjadi
berikutnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: 200 kursi di MPR/DPR

1999-05-25 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
rdinasi di Indonesia saat ini adalah
  hal paling kalang kabut... Iya nggak?
  Di sisi sana itu banyak 'tokoh'. Andaikan
  berhasillah 351 orang pro 'orang lama'...
  Kan orang lama itu banyak, Pak. Andai
  tampil calon:

Irwan:
Saat ini saya sudah sulit untuk bisa percaya dengan
tokoh2 tersebut. Sebentar bilang A, sebentar lagi
bilang B. Sebentar dukung A, sebentar lagi dukung B.
Bisa berubah2 seperti arah angin saja.

Yusuf:
  1. Habibie
  2. Wiranto
  3. Rudini
  4. Tri Sutrisno
  5. Nurkolis Majid
  6. Mar'ie Muhamad
  7. Amien Rais
  8. Gus Dur
  9. Mega

  Terus voting... Kalo sampe 351 orang itu
  semuanya milih Habibie... saya yakin itu
  bukan terjadi di Indonesia.

Irwan:
Bisa saja demikian, tapi ujung2nya suara Habibie
yg akan paling banyak di antara yg lainnya.
Wong antara Amien Rais, Megawati, Gus Dur,
dan dari wakil2 lainnya kebanyakan
pada milih calonnya masing2 koq. Jadi, tugas
menggolkan Habibie akan jauh lebih ringan.
Bukan begitu bung Yusuf?

Yusuf:
  Apa anda yakin kekuatan status quo sekompak
  itu? Andaikan mereka sekompak itu,
  Mereka tdk akan lengser at the first place...
  Perpecahan di dalam itu luar biasa. (I suspect)

Irwan:
Apa yg kelihatan dari luar belum tentu sama
dengan di dalam. Mungkin ada satu dua suara yg membelot,
tapi saya ragukan jumlahnya akan banyak.

Irwan:
  Ke-67 suara ini bisa didapat Golkar dari:
  1.Setiap tambahan hasil pemilu yg lebih dari 10% yg didapat Golkar.


  Yw: 10% aja belum tentu dapet,...

Irwan:
Apakah anda sudah mendengar adanya bundelan
kertas suara yg hilang?
Saya juga sudah mendengar bahwa dengan bermodal
fotokopi KTP saja dan tanpa yg bersangkutan hadir,
sudah bisa mendaftar ikut pemilu.
Tampaknya cara2 lama kemungkinan besar akan
dilakukan kembali.

Irwan:
  2.Koalisi dengan partai2 lain, termasuk partai gurem, dengan
iming2 uang atau pun jabatan.

  Yw: Dapet 1 milyar, tapi beberapa waktu kemudian keluarga/orang-
  kesayangannya bisa mati di jalanan? Rumahnya dibakar, dlsb?
  Kebanyakan orang rasanya lebih milih slamet. Karena
  si slamet itu memang imut-imut orangnya. Eh, itu tentunya
  slamet yg lain lagi. ;-)

Irwan:
Seperti yg saya katakan, lain luar bisa lain dalamnya.
Bila voting pemilihan presiden dilakukan secara tertutup,
tampaknya peluang Habibie akan semakin besar.
Berdasarkan pengalaman, tampaknya tidak terlalu sulit
buat Golkar untuk menggolkan aturan voting dalam
MPR menjadi voting tertutup. Wong yg dulu aja
bisa tiba2 microphone menghilang koq dari meja
untuk menghindari interupsi.


Irwan:
  3.Pembelian suara yg disinyalir oleh bung Efron sudah disiapkan
dana sampai triliunan rupiah.

  Yw: Mana uangnya? Dan di jaman apa-apa bocor seperti sekarang,
  apakah mungkin gerakan sebesar itu tdk ketahuan?
  Menutup mulut orang 10, emangnya gampang? (Not to mention
  67 or 351). Kekuatan riil sekarang ada di jalanan
  (mahasiswa etc). Mereka sampe tahu, trik vulgar seperti
  itu, nggak ada gunanya menang di senayan...

Irwan:
Lha, kalau yg akan dapat duit berlimpah itu dijamin aman,
apa ngga mungkin mereka mau menerimanya?
Dari mana duitnya? Saya duga akan datang dari Soeharto dan
keluarga. Mereka tentu berusaha untuk melindungi hartanya
agar ngga diganggu gugat. Dan tampaknya saya perhatikan
Soeharto masih tetap memilih Habibie yg tampaknya masih
bisa dikendalikan. Buktinya? Lihat saja pengadilan Soeharto
itu berjalan seperti sandiwara. Pembicaraan antara Habibie
dengan Andi Ghalib jelas2 menunjukkan ketidakseriusan
mereka mengusut perkara Soeharto. Belum lagi ulah
Andi Ghalib yg terkesan lebih sebagai pembela Soeharto
ketimbang penuntutnya.
Kalau saya jadi Soeharto, kekayaan yg 15 milyar dolar AS itu
tidak akan menjadi masalah bila berkurang sekitar 1 milyar dolar
asalkan sisa hartanya terjamin selamat. Satu milyar dolar AS
itu khan sama dengan 8 triliun rupiah. Jadi apa yg sempat
dilontarkan oleh bung Efron, tampaknya cukup besar kemungkinan
terjadinya.

Irwan:
  Menurut saya, mereka
  justru sangat menginginkan pemilu sekarang bisa berlangsung
  dengan jurdil agar bisa melegitimasikan kekuasaannya.
  Sehingga kelak mereka bisa berkoar bahwa pemerintahan mereka
  adalah pemerintahan yg diingini rakyat, yg protes2 itu adalah
  yg tidak didukung oleh rakyat.
  Saya koq jadi kebayang akan ada revolusi rakyat bila hal ini
  yg terjadi.

  Yw: Insya Allah tidak akan terjadi. (Peluangnya utk tidak
  terjadi, menurut saya 99%).

Irwan:
Saya harap pun demikian, bung Yusuf. Hanya saja saya lebih
senang memilih jalur aman dengan membatalkan kebijakan
yg memberikan kesempatan pengangkatan atas 200 + 38 orang tsb.
Saya tidak berharap terjadi ramai2 di tanah air, tapi saya
juga tidak berharap kekuatan Golkar cs kembali memimpin
negeri kita.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: 200 kursi di MPR/DPR, Asik Juga

1999-05-25 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bung Yusuf, kali ini saya hanya akan mengkomentari
perihal voting terbuka dan tertutup. Semoga ada rekan2
lain yg kasih pendapat tentang mana yg sebaiknya
dilakukan.

Mengenai voting terbuka, tampaknya anda ada benarnya
dalam hal 38 suara yg dari TNI itu. Kemungkinan mereka
akan satu suara mengikuti "komandan"-nya.
Tapi saya melihat masih lebih baik dilakukan voting secara
terbuka yang disiarkan langsung melalui seluruh jaringan
televisi dan radio di tanah air. Dengan demikian, akan banyak
rakyat Indonesia yg menjadi saksi langsung dari pemungutan
suara tersebut. Mereka bisa mencatat, siapa2 memilih siapa.

Mengenai dugaan anda bahwa voting dengan cara tertutup
tidak akan diketahui siapa memilih siapa, ternyata masih
belum tepat.
Sekedar informasi saja, walaupun voting dilakukan secara tertutup
dengan cara mencoblos kertas calon presiden yg diinginkan,
akan tetap bisa diketahui siapa memilih siapa.
Letak kuncinya adalah di kertas pemilihan tersebut dan
dipercetakan serta saat pemanggilan satu2 anggota yg akan
ikut mencoblos. Kertas pilihan tersebut bisa diberikan kode2
yg kalau kita melihat dengan mata biasa saja (dalam artian
tidak pernah tahu dimana letak kodenya) maka kita tidak akan
bisa menemukan kode tersebut. Hanya orang2 yg memang sudah
tahu saja bisa mengetahuinya. Kertas yg sudah ada kodenya
(yg tidak bisa kelihatan dengan "mata biasa" tadi) itu
telah diurut sehingga setiap anggota yg akan mencoblos akan
dicatat namanya baik itu oleh petugas atau pun oleh orang khusus
yg menurut saya tidak sulit untuk disediakan. Kertas yg digunakan
adalah kerta polos tanpa nomor urut.
Mungkin anda kaget akan hal ini, tapi cara ini pernah dilakukan
dalam pemilihan ketua senat mahasiswa untuk mengetahui
siapa milih siapa. Kalau pada tingkat pemilihan senat mahasiswa saja
hal itu bisa dilakukan, apalagi tingkat yg sudah lebih tinggi,
maka kode2 rahasia pun bisa semakin sulit untuk dilacak.
Dengan voting tertutup ini, maka Golkar akan dengan mudah
dan aman mengiming2i uang kepada anggota2 dewan yg diperkirakan
akan menerima tawaran tersebut. Kalau skenario saya benar,
dalam artian Golkar hanya butuh sekitar 100 suara tambahan
saja (kekurangan 67 ditambah cadangan hilangnya suara dari
orang2 Golkar yg diperkirakan akan membelot), maka setiap
suara ditawari "harga" 20 milyar rupiah, menurut saya akan melirik.
Jangankan 20 milyar, wong 5-10 milyar saja bakalan banyak yg
mau koq. Sepuluh milyar itu khan gede banget lho, sudah bisa
untuk biaya pensiun.

Itulah sebabnya saya masih yakin Golkar akan berupaya
untuk menggolkan voting tertutup. Kalau ini bisa gol, maka
soal pencetakan kartu suara untuk pemilihan presiden
tampaknya akan dengan mudah diambil tugas oleh orang2
pemerintah atau orang2 KPU yg memang sudah mendapat
tugas khusus. Singkat kata, dengan kekuatan uang, hal2
seperti ini mah ngga sulit untuk dilakukan.

Itulah sebabnya saya pribadi lebih memilih voting secara
terbuka yg disiarkan secara langsung oleh radio dan televisi.
Juga termasuk sidang2 yg dilakukan oleh anggota MPR/DPR
nantinya dalam penyusunan GBHN. Biar nanti masyarakat
bisa menilai langsung siapa2 saja yg ternyata ngga pantas
duduk di kursi dewan.

Demikian saja masukan dari saya soal voting tertutup yg
secara teknis bisa tetap ketahuan siapa memilih siapa.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Forkot

1999-05-25 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
. Tapi nanti coba lihat bila akhirnya Golkar
kembali mampu mempertahankan kekuasaannya hanya
karena suara mendapat suara tambahan dan menentukan
dari 200 plus tersebut, saya perkirakan akan ramai kembali.
Kelihatannya saya melihat sudah menjadi salah sifat
masyarakat Indonesia nrima duluan, nanti kalau hasilnya
ngga sesuai baru berontak atau demo lagi.

Saya pribadi tetap berharap kekuatan non Golkar mampu
menghimpun kekuatan melebihi 50% kursi di MPR
walau saya agak kurang  yakin bisa mencapai angka tersebut
karena hal tersebut setara dengan harus memenangkan pemilu
kali ini dengan kemenangan 76%.
Angka ini didapat dari:
jumlah anggota MPR/DPR sebanyak 700
Utusan daerah dan golongan yg diangkat langsung 200
TNI dapat jatah 38 kursi.
Dengan demikian kursi yg diperebutkan menjadi 462.
Untuk menggolkan pemerintahan yg non Golkar dibutuhkan
minimal 351 suara. 351 suara ini setara dengan 76% dari 462.

Nah, pertanyaan balik dari saya, apakah pemilu yg seperti
ini yg membutuhkan kemenangan 76% suara agar dapat
menang adalah suatu bentuk pemilu yg jurdil, jujur dan adil?
Tolong saya diberikan penjelasan dimana letak jujurnya
dan dimana letak adilnya.

Didalam posting terpisah, bung Jaya sempat melontarkan
hal berikut ini:
---kutipan dari posting terpisah-
- Kemaren sibuk belain salah satu parte, sekarang belain forkot. Apa merasa
parte
  kesayangannya mau kalah atau gimana?
---akhir kutipan--

Bung Jaya, saya asumsikan komentar anda diatas ditujukan
kepada saya.
Bung Jaya, sudah saya katakan dari awal, saya tidak sedang
dalam konteks membela forkot. Yang selalu konsisten saya bela
dalam milis adalah kepentingan nasional yg saya jewantahkan
dalam bentuk kampanye anti Golkar. Satu hal lagi yg perlu diluruskan,
saya yg mendukung gerakan anti Golkar ini menyalurkan dukungan
saya melalui partai PDI Perjuangan yg saya yakini akan gigih dan
konsisten melawan gerakan Golkar cs dan memiliki agenda memperjuangkan
nasib rakyat kecil, rakyat tersisih, rakyat yg kurang beruntung, rakyat
tertindas yg hak2nya dikebiri oleh orde baru.

Anda pun bila melihat bahwa saya tidak membuat tulisan2 yg
menjatuhkan partai2 lain yg juga mendukung gerakan anti Golkar.
Hal ini berbeda dengan apa yg dilakukan oleh 1-2 anggota milis yg
mendukung partai tertentu yg juga anti Golkar tapi
sering menulis menjelekkan partai lain walau sudah tahu partai tersebut
juga anti Golkar. Saya tidak menyalahkan mereka yg dengan agenda
ingin mendapatkan suara untuk partai yg mereka dukung. Itu hak mereka.
Hanya sayangnya saya melihat ada hal yg lebih penting yg harus kita
pikirkan dan galang bersama yaitu langgengnya kekuasaan orde baru
bila sampai Golkar berhasil mempertahankan kekuasaannya.

Bung Jaya, saya koq jadi ngga habis pikir ya bisa2nya
sampai anda menulis komentar diatas. Kenapa anda sampai
berpikiran saya takut PDIP kalah? Padahal anda tahu concern
saya bukan terletak pada PDIP tapi terletak pada nasib
masyarakat secara keseluruhan yg berfokus pada nasib
rakyat kecil. Saya justru berharap agar kita jangan terjebak
oleh kalah menang dalam pemilu, tetapi sebagai partai anti
golkar yg punya semangat untuk memperbaiki nasib rakyat,
memperbaiki kondisi Indonesia yg saat ini sedang sakit,
sudah seharusnya yg dipikirkan bukan melulu menang kalahnya
partai tapi menang kalahnya rakyat Indonesia melawan
rejim orde baru yg masih berkuasa itu. Ini kepedulian saya.
Apakah tulisan2 saya terdahulu kurang jelas menggambarkan
hal tersebut?

Awal dari saya merespon atas email yg bersubyek forkot ini adalah
dari tulisan bung Hadeer yg menggoblokan mahasiswa dari universitas
tertentu. Saya kutipkan saja awal dari posting ini biar anda lihat
kembali:

awal kutipan tulisan bung Hadeer
Lagi - lagi Forkot dengan markasnya di Kampus Universitas Kristen Atmajaya
berdemontrasi dengan otak di taruh didengkul.
Benar - benar kumpulan mahasiswa yang nggak ada moralnya dan otaknya.

Saya nggak habis pikir.

Apa nggak ada cara lain yang lebih akademis, bisa nya cuma lempar petugas,
bikin keributan ujung-ujungnya ngomongAparat menembaki
kami.bener-bener mahasiswa GOUBLOK...

Ada nggak yang disini lulusan dari Kampus itu ? Coba dech tolong dibilangin
ke adik-adik kalian itu.
-akhir kutipan---


Demikian saja dari saya bung Jaya dengan harapan
agar kita bisa sama2 melihat apa yg sedang diperjuangkan
bersama.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Sriwijaya Post 15 April 1999.

1999-05-25 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

http://www.indomedia.com/sripo/9904/15/OPINI/1504op2.htm

Pemilu Terancam Gagal

Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Selasa kemarin
serentak turun kembali ke jalan. Mereka bergerak dari kampus Universitas
Indonesia di
Salemba, menuju gedung DPR/MPR di Senayan. Namun hanya mahasiswa yang
tergabung dalam Forum Kota (Forkot) yang berhasil mendekati gedung
DPR-MPR Senayan.

Aksi Forkot juga diperkuat himpunan mahasiswa lain seperti Keluarga Besar UI
(KBUI), Komrad, dan Keluarga Mahasiswa Trisakti. Demo itu merupakan aksi
terbesar yang digelar mahasiwa sejak Desember 1998 lalu yang sempat terjadi
bentrokan di jembatan layang Senayan. Tuntutan mereka sama, pembentukan
pemerintahan transisi dan meminta DPR mencabut undang-undang politik,
termasuk UU tentang Susunan dan Kedudukan Anggota DPR- MPR yang memberikan
jatah 38 kursi di DPR untuk ABRI.

Di Yogyakarta, pada hari yang sama sekitar 150 mahasiswa yang tergabung dalam
komponen Dewan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Dema UGM), SMKR
(Solidaritas Mahasiswa untuk Kedaulatan Rakyat), dan KPRP (Komite Perjuangan
Rakyat untuk Perubahan) juga menggelar demonstrasi menolak penyelenggaraan
Pemilu 1999.

Para demonstran menilai, Pemilu 1999 tidak akan demokratis selama militer
masih mendapatkan jatah kursi di DPR. Pengunjuk rasa juga juga menggelar
berbagai
poster, di antaranya bertuliskan: Tolak Partai Politik Borjuis; Jangan Pilih
Partai yang tidak Perjuangkan Buruh; Tolak Parpol yang tidak Memihak Rakyat.
Aksi
mahasiswa turun ke jalan di Jakarta yang umumnya ingin menuju DPR ini dicegat
aparat keamanan di berbagai tempat.

Aksi yang didukung sejumlah kesatuan mahasiswa itu sepanjang jalan
meneriakkan ajakan kepada mahasiswa dan rakyat agar bersatu memperjuangkan
pembentukan pemerintahan transisi yang demokratis. Pemilu oleh rezim Habibie
mereka nilai akan menimbulkan banyak masalah, baik sebelum atau sesudahnya
karena penguasa dengan segala cara akan berusaha tetap berkuasa. Pemilu hanya
akan dipergunakan sebagai alat untuk memperpanjang kekuasaan kelompok
penindas.

KITA berpendapat, suara perlawanan dari kampus terhadap pelaksanaan pemilu
Juni mendatang ternyata tidak lenyap, bahkan mulai menggema seiring
hiruk-pikuk
persiapan pemilu, termasuk pembentukan organisasi-organisasi independen
pemantau pemilu. Sekonyong-konyong, Selasa lalu ribuan mahasiswa kembali
turun ke
jalan, berkonvoi keliling Kota Jakarta dengan mengendarai belasan bus. Mereka
berkampanye menentang pemilu yang diselenggarakan pemerintahan Habibie dan
menuntut pembentukan pemerintahan transisi.

Kendati tidak melibatkan massa dalam jumlah besar, aksi tersebut tidak bisa
diabaikan karena melibatkan tak kurang puluhan kesatuan aksi yang mengambil
peran
penting dalam gerakan mahasiswa selama Sidang Istimewa MPR November lalu.

Sejak transisi kekuasaan dari Soeharto kepada Habibie, sebagian mahasiswa
menjadi pendukung atau minimal tidak mempersoalkan lagi keberadaan
pemerintahan
Habibie sebagai pemerintahan transisi. Namun sebagian lagi menolak
pemerintahan Habibie dan menuntut pembentukan pemerintahan transisi secara
demokratis,
baik dalam bentuk presidium maupun Komite Rakyat Indonesia (KRI).

Pertentangan antara kedua kubu mahasiswa tidak sampai menimbulkan bentrok di
lapangan, tapi justru mengarah pada saling pengertian setelah masa pengendapan
selama bulan Ramadhan.

Kesatuan aksi mahasiswa yang secara terbuka menentang pemilu yang
diselenggarakan pemerintahan Habibie adalah Forkot. Kesatuan aksi ini tetap
pada tuntutan
pembentukan Komite Rakyat Indonesia (KRI) untuk menggantikan Habibie. Komite
inilah yang menjalankan pemerintahan transisi untuk menyelenggarakan pemilu.

Forkot saat ini beraliansi dengan kesatuan-kesatuan aksi mahasiswa lainnya di
bawah nama Komite Mahasiswa Bersatu (KMB). Komite ini didukung oleh 11
kesatuan aksi, di antaranya Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ),
Komite Mahasiswa dan Rakyat untuk Demokrasi (Komrad), Keluarga Besar
Universitas Indonesia (KB- UI), Front Jakarta, dan Forum Bersama. Merekalah
yang menggelar aksi turun ke jalan, Rabu lalu, menuntut pembentukan
pemerintahan
transisi dan menolak pemilu yang diselenggarakan pemerintahan Habibie.

Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred) menyatakan netral
dalam soal pemilu. Mereka tidak ingin berkonfrontasi dengan rakyat yang
menginginkan pemilu segera diselenggarakan. Namun, melihat perjalanan selama
ini sulit diharapkan pemerintahan Habibie akan menjadi pemerintahan transisi
menuju demokrasi.

Kelompok mahasiswa yang lain adalah mereka yang mendukung atau
sekurang-kurangnya tidak menolak pemilu Juni mendatang. Masuk dalam katagori
ini antara
lain KAMMI, Forum Salemba, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Forum Mahasiswa
Rawamangun (Fomara), dan mereka yang tergabung dalam Jaringan
Perguruan Tinggi Pemantau Pemilu (University Network for Free and Fair
Election - Unfrel).

Pemilu mendatang memang tidak bisa serta merta dikatakan adil karena adanya
anggota DPR yang 

[DETIKCOM] TNI Bertobat di UI Depok

1999-05-25 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Suatu berita gembira yg masih butuh bukti lapangan.
Mengenai dwi fungsi ABRI, saya setuju dengan pemikiran dari Gus Dur.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


http://www.detik.com/berita/199905/19990525-1833.html

 Seminar Hubungan 
Sipil-Militer FISIP UI
 TNI "Bertobat" di UI Depok
 Reporter: Nurul Hidayati

 detikcom, Jakarta-Petinggi 
TNI melakukan "pertobatan" di
 kampus UI Depok, Selasa 
(25/05/1999). Istilah tobat dan
 pengakuan dosa itu 
setidaknya muncul dari pengamat politik Eep
 Saefulloh Fatah dan Mohtar 
Mas'oed. 

 Komentar tobat itu keluar 
seusai Mayjen TNI Agus
 Wirahadikusumah, Asisten 
Perencanaan Umum Panglima TNI,
 mempresentasikan makalahnya 
yang berjudul Hubungan
 Sipil-Militer: Visi, Misi 
dan Aksi dalam Seminar Mencari Format
 Baru Hubungan Sipil-Militer 
di Pusat Studi Jepang, Kampus UI
 Depok, Selasa (25/05/1999). 

 Kedua pengamat politik UI 
dan UGM itu menganggap TNI
 melakukan pertobatan karena 
menilai Mayjen Agus
 Wirahadikusumah telah 
mengakui berbagai kesalahan yang
 dilakukan TNI selama ini 
dalam presentasinya. 

 Agus, misalnya, tidak 
menampik tuduhan bahwa selama Orba
 tangan ABRI (Agus menyebut 
ABRI dan bukan TNI-Red) telah
 merambah ke segenap ruang. 
Keberadaaanya tidak dalam batas
 kemiliteran saja, tapi juga 
memegang kendali kehidupan politik
 rakyat Indonesia. 

 "Karena itu, tak berlebihan 
jika secara institusional sebenarnya
 ABRI adalah pihak yang 
bertanggung jawab terhadap terhadap
 baik buruknya Orba, dan 
logis pula kalau turunnya Pak Harto
 pada 21 Mei 1998 juga 
ditafsirkan sebagai akhir "kedigdayaan"
 ABRI," kata Agus. Sejak 
itulah, kata Agus, maka hujatan
 terhadap ABRI tak pernah 
berhenti. 

 Menurut Agus, hujatan dan 
tuntutan yang ditujukan pada ABRI
 selama ini menggelisahkan 
ABRI. "Kami menggangap selama ini
 telah berhasil mengkontruksi 
pandangan rakyat atas kiprahnya
 dengan turut aktifnya ABRI 
dalam politik. Jadi tuntutan
 masyarakat agar ABRI berubah 
cukup menggelisahkan ABRI,"
 tutur Agus yang kata Eep 
kariernya tersendat karena sikap
 reformisnya sejak 1995. 

 Pengakuan Agus lainnya, ABRI 
selama ini salah dalam
 penanganan menjaga 
stabilitas nasional. "Penanganan di
 lapangan berlebihan dengan 
tidak memberi ruang perbedaan
 pendapat dan koreksi atas 
kebijakan pemerintajh yang keliru
 serta penyimpangan 
pemerintah Orba, hanya karena ingin
 menjaga stabilitas negara. 
ABRI melihat kritik rakyat sebagai
 sumber instabilitas," cerita 
Agus. 

 Agus juga membeberkan 
rahasia dapur ABRI yang lain. "ABRI
 mudah curiga pada 
cendekiawan, seniman, aktivis LSM dan
 intelektual lain yang 
memperbincangkan hubungan sipil-militer,
 demokratisasi, kebebasan 
berpendapat dan HAM. Bagi ABRI,
  

NBA (santai sejenak ah...)

1999-05-25 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

pertandingan semifinal untuk masing2 wilayah
kini menyisakan satu pertandingan lagi antara
Portland Blazer dan Utah Jazz dimana Blazer
saat ini unggul 3-1 (best of seven).

Tiga tim lainnya yg sudah lolos ke final untuk
wilayah masing2 adalah:
1.San Antonio Spurs (West)
2.Indiana Pacers (East)
3.New York Knicks (East)

Ketiga tim diatas menyisihkan lawan2nya dengan
skor telak 4-0 (best of seven). Sungguh suatu
hasil yg spektakuler menurut saya:)

Gue jadi pengen tahu nih, grup2 mana yg diunggulis
di milis permias...:)

Gue perkirain sih yg bakalan ketemu difinal nanti
(East vs West) adalah Indiana Pacers vs pemenang
antara Portland Blazers dan Utah Jazz dengan porsi
lebih berat jatuh pada Portland Blazers untuk lolos
ke grand final.

Saya memegang Indiana Pacers sebagai juara NBA
tahun ini (kecuali kalau Utah Jazz lolos ke final).

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [DETIKCOM] TNI Bertobat di UI Depok

1999-05-25 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/25/99 4:46:14 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Apakah pak Mayjen Agus Wirahadikusumah ini dari TNI AU? Ada yang tahu?


Saya koq juga jadi tertarik ya ingin tahu lebih jauh
tentang Agus Wirahadikusumah ini. Apalagi setelah saya
baca berita di Kompas atas peristiwa yg sama:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/9905/26/UTAMA/tni01.htm

Melihat fotonya yg tidak memelihara kumis tebal,
seperti umumnya abri2 lain dan juga polisi2 jalanan/lalu lintas,
bagi saya adalah satu fenomena tersendiri.
Bukannya apa2, dulu khan sempat beredar mitos yg
aneh, semakin tebal kumis yg dimiliki maka akan terlihat
semakin galak dan ditakutihahahaha.

Ada yg bisa kasih pencerahan tentang tokoh yg satu ini?

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Forkot

1999-05-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
, atau setara dengan 119 ke Golkar cs
dan 119 suara lainnya ke non Golkar. Total menjadi 470.
Dasar pemikirannya, Golkar harus bisa menang voting
sebanyak 351 suara tanpa suara yg berasal dari 238
pengangkatan itu.

Anda mau katakan saya tidak adil?
Silahkan saja. Wong sistem pengangkatan itu sendiri
saja sudah tidak adil koq.

Jaya:
  Lha itu dia tho Bung Irwan. Mungkin di sini bisa melihat secara jelas
  yg ane maksudken. Kalo mau berani bertarung lewat pemilu, forget
  tuntutan Forkot. Kalo memang mau minta pemilu diundur untuk memenuhi
  syarat-syarat itu, ya silakan boikot pemilu, tuntut parte kesayangan
  masing-masing untuk nuntut pemilu diundur. Ndak bisa setengah-
  setengah gitu

Irwan:
Pendirian saya tentang pemilu sudah saya paparkan di atas.
Tuntutan Forkot sesuai dengan tuntutan saya (kami, saya
dan rekan2 mahasiswa gabungan senat universitas saya waktu itu)
pada tahun 1991 dulu.

Anda mau bilang saya setengah2? Silahkan saja, karena
bagi saya Golkar sendiri sudah setengah2 untuk menjalankan
pemilu yg jurdil, jujur dan adil. Mau pemilu yg jurdil?
Hapuskan sistem pengangkatan. Gampang toh?
Kalau ngga mau, justru ini jadi tanda tanya, kenapa ngga
mau?

Jaya:
  Ane setuju 200 persen lah bung irwan... Bedanya kalo Bung Irwan
  mbela salah satu parte, ane ngritik semua parte yg nurut ane ndak
  bener. Ndak perduli PAN, PDI-P, PK, PKB. Golkar sih ndak usah dihitung.
  Ngapain pula dibahas

Irwan:
Anda salah. Saya dukung partai2 yg anti Golkar cs.
Masih ingat khan slogan ABG cs?
Hal ini karena tujuan utama saya perbaikan kondisi
rakyat di tanah air khususnya rakyat kecil. Dan itu
tidak saya percayakan lagi ditangan Golkar yg sudah
jelas2 tidak mampu bahkan menyelewengkan kepercayaan
yg sudah diberikan.

Dukungan saya itu saya salurkan lewat PDIP.
Anda bisa lihat posting2 saya yg mengajak untuk
memilih salah satu dari PDIP, PKB, PAN.
Sekarang saya yakin bisa ditambahkan PK didalamnya.
Hanya saja untuk PPP, saya masih mikir2 dan ragu
apakah mereka akan penuh untuk anti Golkar atau
masih membuka peluang berkoalisi dengan Golkar
seperti diungkapkan oleh ketuanya Hamzah Haz
tanggal 10 Mei 1999 kepada wartawan Detikcom.
Saya kutipkan saja potongan wawancaranya:
http://www.detik.com/berita/199905/19990510-2000.html
---kutipan wawancara--
Rencana koalisi dengan Golkar benar?

Kita akan koalisi dengan partai yang mendapat dukungan
rakyat. Siapa itu, siapa nanti, kita tidak tahu. Ya kan begitu.
Untuk apa kita berkoalisi dengan sudah menyebut partai tapi
tidak mendapat dukungan rakyat. Nanti setelah pemilu, siapa
saja yang mendapat dukungan rakyat, dialah yang kita ajak. Jadi
semua partai, bukan hanya Golkar, PDI Perjuangan, atau PKB.
--akhir kutipan--


Mengenai penjelasan anda yg mengatakan sudah pernah
melemparkan ke milis ini beberapa waktu yg lalu, sayangnya
saya tidak mengikuti karena sempat beberapa bulan saya
tidak aktif membaca posting2 dari permias.

Sekedar melengkapi saja, soal ketidaksetujuan saya terhadap
sistem pengangkatan, sudah saya lempar ke milis ini sejak
tahun lalu termasuk bahaya2 yg terkandung didalamnya.
Sayangnya kurang mendapat tanggapan yg cukup berarti.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Kembali ke FORKOT

1999-05-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/25/99 10:11:36 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Pembahasan nya mulai melebar (Forkot  Jumlah Kursi di DPR), saya
  kembalikan ke asal muasal email saya.

Irwan:
Bung Hadeer, anda mau kembali ke asal muasal email
anda? Ini saya kutipkan lagi agar anda bisa lihat apa yg sudah
anda tulis:

kutipan tulisan awal bung Hadeer--
Lagi - lagi Forkot dengan markasnya di Kampus Universitas Kristen Atmajaya
berdemontrasi dengan otak di taruh didengkul.
Benar - benar kumpulan mahasiswa yang nggak ada moralnya dan otaknya.

Saya nggak habis pikir.

Apa nggak ada cara lain yang lebih akademis, bisa nya cuma lempar petugas,
bikin keributan ujung-ujungnya ngomongAparat menembaki
kami.bener-bener mahasiswa GOUBLOK...

Ada nggak yang disini lulusan dari Kampus itu ? Coba dech tolong dibilangin
ke adik-adik kalian itu.

Hadeer
-akhir kutipan

Maaf, saya tidak akan membahas Forkot lebih jauh lagi
dengan anda setelah posting ini karena bukan itu alasan
saya membahas  posting anda awalnya. Saya merasa
telah terlalu banyak membahas forkot padahal isu utama
akhir2 ini bukan ada pada forkot tapi pada masalah mau
dibawa kemana bangsa ini pasca pemilu. Sementara itu
sikap saya tentang forkot sudah saya jelaskan pada
posting saya merespon posting bung Jaya.

Selain itu, tampaknya saya akan pikir2 kembali untuk
berdiskusi secara terbuka dengan anda di milis ini setelah
membaca pernyataan anda yg saya kutip dari posting
terpisah (respon anda ke bung Efron):

--kutipan pernyataan bung Hadeer--
Satu hal : Adalah HAK saya untuk menulis "ngalor kidul" di sini,
pertanyaannya adalah kenapa anda membaca tulisan saya ??? :-)
Namanya juga "diskusi" dan menyampaikan pendapat. Boleh Khan ?
--akhir kutipan-

Karena anda sudah menyatakan diri berniat ngalor
ngidul dimilis ini, karenanya saya memutuskan untuk
tidak akan meladeni ngalor ngidul anda lagi di milis ini.
Semoga rekan2 lain di milis bisa memaklumi.

Tanggapan saya atas posting anda kali ini saya lihat
sudah direspon oleh bung Efron dan saya merasa
tidak perlu mengulang kembali.

Satu tambahan dari saya, kalau memang Forkot
anggotanya tidak bermorak dan tidak ada otaknya,
anda bisa mencari tahu kenapa ada yg mau bekerja
sama dengan mereka dan tergabung dalam Komite
Mahasiswa Bersama (KMB) yg beranggotakan
11 kesatuan aksi mahasiswa lainnya yg salah satunya
adalah Keluarga Besar Universitas Indonesia (KBUI),
universitas yg anda kelompokan sebagai kumpulan
mahasiswa2 pintar dan berotak itu.
http://www.indomedia.com/sripo/9904/15/OPINI/1504op2.htm

Yang terakhir, jangan anda coba2 menyebarkan fitnah
dengan membuat statement2 yg tidak sesuai dengan fakta
seperti dibawah ini:

Hadeer:
  PS:

  Saya masih ingat betapa Bang Ariston membela si FORKOT ketika akan
  menggagalkan SI MPR bulan November lalu, untung SI tetap terus berjalan
  . :-)). Kita lihat saja lagi  PEMILU berjalan tidak, meskipun FORKOT
  tetap Bang Ariston bela :-)

Irwan:
Saya tidak pernah membela Forkot secara khusus.
Saya pun tidak menentang secara khusus SI MPR bulan November
lalu. Yang saya tuntut adalah disetujuinya beberapa tuntutan
mahasiswa2 yg saat itu sedang berdemo (bukan hanya Forkot
yg saat itu berdemo). Saksinya adalah rekan2 dimilis ini
yg dulu cukup aktif membaca posting2 dimilis permias.

Kalau mau urut ke masa lalu, ketika milis ini sedang
menanti hasil dari SI MPR itu, tiba2 anda menulis bahwa
tuntutan mahasiswa sudah dipenuhi oleh MPR yg sedang
bersidang, jadi mahasiswa ngga usah demo lagi, bubar dan
pulang saja. Begitu kata anda waktu itu. Beberapa anggota
dimilis ini saat itu sibuk mencari2 berita yg anda katakan itu.
Tapi ternyata tidak dapat menemukan karena memang belum
kelar rapatnya. Beberapa rekan di milis ini sempat komplain
terhadap berita anda yg dianggap menyesatkan.
Itu saja yg teringat dengan jelas dalam ingatan saya.

Demikian saja dari saya.
Terima kasih atas ngalor-ngidulnya selama ini dan
saya tidak tertarik untuk ber-ngalor-ngidul dengan anda
pada kesempatan mendatang.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



[Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR

1999-05-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Satu lagi bentuk penyelewengan jabatan.:(
Sayang sekali, baru satu tahun menjabat sudah melakukan
penyalah-gunaan jabatan.:((

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

--
http://www.mandiri.com/isimandiri/contents/Berita/0599/bt260599_2.html

Rabu, 26 Mei 1999
 Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR

 Laporan Elvy Yusanti

 JAKARTA, Mandiri

 Ketua Urban Poor Consortium (UPC) Wardah Hafidz menolak tawaran damai yang
 diajukan pengacara Partai Daulat Rakyat (PDR) dan mengungkap lebih banyak 
lagi
 bukti-bukti yang diperolehnya tentang praktek-praktek ‘money politics’ dan
 penggunaan fasilitas negara parpol yang dekat dengan Menkop PKM Adi Sasono
 tersebut.

 Didampingi para pengacaranya dari PBHI, Hendardi dan Johnson Panjaitan, 
Wardah
 kepada wartawan di Jakarta, Rabu siang, menuturkan, dirinya menolak tawaran
 damai yang diajukan pengacara PDR, Mayasak Johan, Senin (24/5), dengan alasan
 masalah yang dihadapi bukan kasus pribadi antara PDR dengan URC, ‘melainkan
 masalah public accountability’.

 Wardah menegaskan dirinya siap menghadapi gugatan PDR maupun Golkar dan
 minta Kejagung maupun Polri menindaklanjuti berbagai temuan dan bukti-bukti 
yang
 diperolehnya tentang praktek-praktek money politics kedua parpol OPP pemilu 7
 Juni tersebut.

 Hendardi selaku pengacara UPC menyatakan, tawaran damai PDR yang diajukan
 melalui PBHI tersebut merupakan hal biasa dalam masalah hukum. Namun, bila
 kliennya menolak, PBHI siap untuk menghadapinya di meja hijau. Wardah sendiri
 mengakui bahwa dirinya telah mengetahui akan menerima somasi dari PDR dalam
 waktu dekat ini.

 Lebih jauh kepada wartawan Wardah mengungkap praktek-praktek money politic
 dan penggunaan failitas negara oleh PDR dan Golkar. Seperti saat 
pendeklarasian
 PDR 18 April lalu, ketika sebanyak 14 unit kesenian Reog Ponorogo 
didatangkan ke
 Senayan. 

 "Dalam undangannya, tim reog itu diminta untuk ikut merayakan HUT Koperasi.
 Mereka masing-masing dibayar Rp1 juta dan mendapat pengawalan dari instansi
 Depkop," tuturnya.

 Dalam kasus lain, laporan yang diterima UPC dari Jombang menyebutkan,
 pembentukan PDR di wilayah itu dilakukan oleh pimpinan Kanwil Depkop Tingkat 
II
 Jombang dan dana mobilisasi sebesar Rp13 juta ditalangi oleh Kandepkop 
setempat.

 Kandepkop Jombang dilaporkan pula telah menghabiskan Rp50 juta untuk dana
 operasionalis dan sosialisasi partai berlambang tangan menggenggam padi dalam
 segitiga tersebut. Laporan lain menyebutkan sementara di daerah lain, dana 
Kredit
 Usaha Tani (KUT) belum cair, kredit yang sama yang diajukan oleh sebuah LSM,
 Pusat Peran Serta Masyarakat (PPSM) cair jauh lebih awal. Dan PPSM banyak
 diketahui dekat dengan PDR.

 Kasus-kasus lain adalah ‘pemaksaan’ untuk menjadi anggota PDR yang dikaitkan
 sebagai syarat pengajuan permohonan kredit seperti yang dilaporkan dari 
Sulawesi
 Selatan dan NTB. Sedangkan dari Jakarta Utara UPC memperoleh laporan adanya
 mobilisasi para ibu rumah tangga kader kesehatan Posyandu dari berbagai
 kelurahan untuk kemudian diminta membentuk koperasi dengan tawaran kredit Rp5
 juta dan bersyarat jadi anggota PDR. 

 Sedangkan kasus pelanggaran Golkar, UPC memperoleh laporan di Desa Cipete,
 Kecamatan Kebandungan, Kabupaten Sukabumi, para petani dijanjikan tidak harus
 mengembalikan kredit KUT total sekitar Rp8,75 juta bila Golkar menang di 
desa itu.
 Sebaliknya, bila kalah, para petani diwajibkan mengembalikan KUT itu sebesar 
Rp12
 juta lebih.

 Wardah Hafidz menyatakan UPC masih menyimpan lebih bayak lagi data berupa
 laporan maupun surat tulisan tangan yang dikirim dari berbagai daerah tentang
 praktek-praktek money politics dan penggunaan fasilitas negara oleh kedua 
parpol
 tersebut. "Saya akan ajukan semuanya ke Panwaslu Pusat untuk ditindaklanjuti.
 Kedua parpol itu memang tidak layak untuk ikut Pemilu," demikian Wardah 
Hafidz.

 Tak lama menyampaikan temuan-temuannya kepada wartawan itu, kediaman
 Wardah tiba-tiba didatangi sekitar 50-an orang terdiri atas sejumlahbesar 
ibu-obu
 rumah tangga. Mereka mengaku dari ‘Aliansi Perempuan Anti LSM Bantuan Asing’.

 Mereka memprotes seruan Wardah agar Program Jaring Pengaman Sosial (JPS)
 dihentikan. Pasalnya, bila itu dihentikan mereka yang mnegaku dari kalangan 
tak
 mampu tersebut takkan mendapat bantuan. Selain meneriakkan tuntutan dan
 yel-yelnya itu, kelompok tersebut menolak diajak berdialog masuk ke dalam 
ruangan
 kediaman Wardah. (105)



Re: Forkot (akhir perbincangan)

1999-05-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bung Jaya, walau saya tidak menyetujui kesimpulan/rangkuman
yg anda buat di bawah ini, tapi saya merasa perbincangan
seputar topik ini sudah bisa dikelari mengingat masih ada
hal2 lain yg lebih utama.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


In a message dated 5/26/99 9:05:15 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Heheya sudah kalo gitu kita sepakat dengan sebagian besar isu, tetapi
  tidak sepakat pada:
  - cara pandang bagaimana kalo Golkar menang. Kalo saya menganggap selama
aturan main bersama sudah disetujui, maka hasil apapun yg muncul harus
 diterima
semua pihak. Baik Golkar maupun non Golkar nyang menang. Mosok kalo non-
 golkar
menang berarti pemilu sah, kalo golkar menang berarti pemilu ndak sah.
Ini
 namanya
sudah pasti, ndak ada kemungkinan lain. Dan ini berarti juga ndak
 demokratis.
  - cara mensikapi ABRI. Kalo ane sebelum ada investigasi, ya ndak perlu
nuduh
 yang
diikuti oleh sikap kasar thd yg bertugas saat ada demo. Nuduh doang sih
 boleh saja.
  - cara mensikapi pemilu. Kalo saya menganggap, bila kita sudah berani ikut
mencoblos berarti sudah menganggap pemilu sah. Kalo ndak, berarti kita
 ikut andil
melakukan perbuatan nyg ndak sah.
  - cara mensikapi forkot. Kalo ane tetap ndak setuju dengan cara Forkot
 berdemo.
Yang gini masih jauh dari pengejawantahan demokrasi nyang kita tuju.

  Lho kok banyak Ya ndak apa-apa. Wong lambut bole sama item tapi
dengkul
 belum
  temtu bole sama-sama lancip (runcing) tho...hehehe...

  Belhubung ane lagi banyak ulusan maka perdebatan dihentikan dg beberapa
  perbedaan yg kite keep aja kayak gitu.



Re: Detektif?

1999-05-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Kira2 dimungkinkan ngga ya membentuk jaksa independen untuk
kasus Soeharto. Jadi seperti si Kenneth Star itu lho yg menyelediki
kasus Clinton.

Kalau memang dimungkinkan, menurut saya lebih baik
Indonesia membentuk atau mengangkat jaksa independen.
Mengenai orangnya, saya usulkan Adi Andojo. Walau dia
sudah pensiun, tidak ada salahnya ditunjuk kembali
untuk membereskan kasus ini Soeharto ini.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/26/99 3:43:51 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Kabarnya Habibie mengutus dua orang "detektip" yakni Muladi dan Ghalieb buat
  menyelidiki perihal kekayaan juragan besar Suharto.
  Jangan-jangan ini sih cuman sandiwara atao malah dikirim buat mengamankan
  rekening sang juragan atao nambah transfer baru sang juragan.
  Lha wong jangankan sang juragan ketika jaman orba aja seorang anak bupati
  (mahasiswa) bisa bermain-main dengan motor Harley, ya jelas sang juragan
 tentu
  lebih banyak lagi mainannya.
  Tampaknya dalam hal ini habibie yang terkenal kejeniusannya lebih pandir
 dari
  seorang juragan tak lulus SD :-D

  Pandir



[REPUBLIKA] TNI Setuju Amandemen UUD '45

1999-05-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

TNI Setuju Amandemen UUD '45

JAKARTA -- Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima
TNI, Mayjen Agus Wirahadikusumah, menyatakan TNI setuju
mulai 2002 nanti tidak lagi mempunyai wakil di DPR. Selain itu,
menurutnya, TNI juga tidak menolak UUD 1945 diamandemen
bila memang dirasa tidak sesuai.

...


Selebihnya baca sendiri ya di harian Republika
http://www.republika.co.id/9905/26/14866.htm

Gue udah coba copy-paste tapi formatnya pada ketengah
semua, capek juga gue kepinggirinnya. Soale kalo
ngga dikepinggirin, ntar bisa spt format berita dari
detikcom yg gue kirim pertama.

Dari pernyataan di atas, tampaknya memberikan
harapan. Janji menghapus jatah reman di DPR akan
ditagih pada saatnya nanti.

Sekarang tinggal 200 suara lainnya yg didapat dari
pengangkatan dan bukan dari pemilu yg harus diperjuangkan
agar dihapuskan.

Dengan terbuka kembali kemungkinan UUD 1945 di
amandemen, karenanya saya kembali melihat akan
cukup strategisnya posisi anggota MPR pada periode
mendatang.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



[Kompas] Wardah Beberkan Data Money Politics

1999-05-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Kamis, 27 Mei 1999

Wardah Beberkan Data "Money Politics"

Jakarta, Kompas

Tidak ingin dituduh hanya bicara tanpa bukti, Koordinator
Konsorsium Kemiskinan Kota (Urban Poor Consortium-UPC) Wardah
Hafidz, membeberkan data otentik mengenai praktik politik uang
(money politics) yang dilakukan Partai Golkar dan Partai Daulat
Rakyat (PDR). Dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (26/5) ia
mendesak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk
mendiskualifikasi Partai Golkar dan Partai Daulat Rakyat (PDR)
sebagai peserta Pemilu 7 Juni 1999. Sementara itu, Sekjen PP PDR
Jumhur Hidayat yang dikonfirmasikan masalah ini, membantah keras
tuduhan yang dilontarkan Wardah dan menilainya sebagai fitnah.
PDR akan mengambil tindakan hukum atas tuduhan itu,
memperkarakan Wardah dalam kasus perdata, pidana, atau
kedua-duanya. "Senin nanti akan kami putuskan," katanya.

..
Untuk lengkapnya silahkan baca langsung di:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/9905/27/UTAMA/ward11.htm

Masih ada lagi yg mau membenarkan tindakan money politics
nya PDR dan Golkar?

Menurut saya mereka nekat banget, wong Indonesia lagi
disorot banget ama dunia internasional, eh masih nekat
ngelakuin yg beginian.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



PDR (lagi2)

1999-05-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Berikut ini saya forwardkan tulisan seorang netter di milis
perspektif.
Catatan tambahan dari saya, bung Wimar Witoelar sudah
memberikan respon positif atas permintaan netter tersebut
dan akan mencoba mencari jalan yg terbaik untuk
mengangkat permasalahan ini ke permukaan.
Tunggu saja tanggal mainnya.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


--kutipan dari milis perspektif---
Adi Sasono kerahkan DPM untuk PDR

Seluruh eselon I dan sebagian besar eselon II Depkop, selama 10 hari sampai
tanggal 5 Juni yad akan melakukan perjalanan DINAS ke seluruh propinsi
sambil berkampanye (melakukan tekanan kepada kanwil-kanwil) untuk pemenangan
PDR. Untuk itu mereka memanfaatkan dan mendrop dana DPM (Dana Pemupukan
Modal) koperasi ke kanwil kanwil Depkop dan LSM-LSM gang-nya ASono.
Dilaporkan, kanwil depkop dan LSM2 propinsi Sulut mendapat jatah Rp. 30
milyar.
DPM koperasi tersebut, yang berasal dari pungutan atas pengadaan berbagai
komoditi pangan, cengkeh, kedelai, pupuk, dlsb., telah dikumpulkan selama
puluhan tahun sejak zaman Bustanil sebagai Menkop.  Dikelola atas nama
Inkud, DPM koperasi tsb. disimpan di bank Bukopin dan penarikannya hanya
bisa oleh Menkop atas usulan kanwil kanwil Depkop. Dana milik koperasi2
tsb., berikut bunga-berbunga nya, telah mencapai jumlah trilyunan, bahkan
jauh melebihi dana JPS yang bocor. Dengan dikuasainya dekopin, Inkud dan
bank Bukopin oleh gang
AdiSono, pencairan dana milik masyarakat koperasi tersebut berjalan mulus
tanpa hambatan. Jajaran Depkop yang masih memiliki nurani, merasa sangat
resah atas penyelewan DPM koperasi tsb. Keluhan2 dari daerah mengalir ke
teman sejawat mereka di pusat. Sebagai pegawai pemerintah, mereka merasakan
beban mental yang terlalu berat dibawah tekanan dari pimpinan depkop untuk
ikut menyelewengkan uang milik koperasi dan keharusan berkampanye untuk PDR.
Kepada penulis mereka bahkan menyampaikan harapan bahwa bung Wimar Witoelar,
yang mereka kenal lewat berbagai media sebagai sosok pejuang kebenaran dan
pembela bangsa, akan mengangkat masalah ini kepermukaan. Karena itu pulalah
penulis mengajukan masalah ini ke forum perspektif egroups.
Memang berat, namun mulia, bagi bung WW yang sudah terlanjur menjadi sosok
tempat masyarakat menaruh harapan.
Semoga hati Anda terketuk oleh rintihan para pegawai pemerintah tsb.
Wassalam,
mg.



Re: [Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR

1999-05-27 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/27/99 2:22:04 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Masalah yang diangkat kan bisa mempengaruhi opini publik, dimana seolah-olah
  usaha yang dilakukan sekelompok warga negara yang sedang berusaha membangun
  ekonomi kerakyatan dipersalahkan.

Irwan:
Lho, anda ini gimana toh bung Eko. Yang dipermasalahkan
itu bukan karena mereka usaha mereka membangun ekonomi
kerakyatan. Yang dipermasalahkan itu karena mereka
menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan individu atau pun
kelompok sendiri. Itu yg dipermasalahkan.

Coba deh anda pikirin, apa bener tuh caranya nyalurin
Kredit Usaha Tani (KUT) kepada rakyat kecil dengan
"ancaman" harus masuk jadi PDR? Kalau ngga mau masuk
yg ngga dapat kredit. Trus lagi, kalau nanti pas pemilu
milih/menangin PDR, maka kredit tersebut boleh ngga
dilunasi. Nah, kalau yg beginian anda bilang ngga apa2,
ya mau apa lagi. Saya mah hanya bisa ngelus dada saja.
Wong kita lagi coba sama2 beresin dan bangun kembali
tanah air kita yg lagi porak poranda, eh yg beginian
dibilang ngga apa. Tobat deh gue:)

Eko:
  Lha..fasilitas negara itu memang sudah seharusnya  digunakan untuk
  kepentingan rakyat, siapapun yang berkuasa nantinya ya..harus kayak gitu,

Irwan:
Itu dia seharusnya. Saya setuju dengan anda bahwa fasilitas
negara itu harus digunakan untuk kepentingan rakyat dan bukan
untuk kepentingan pribadi, kelompok, atau partai politik tertentu saja.
Kalau anda teliti kembali forwardan2 yg saya kirimin ke milis ini
seputar PDR (dan juga Golkar), mereka itu menyalahi apa yg anda
ucapkan di atas.

Sekian saja dari saya bung Eko.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR

1999-05-27 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/27/99 1:48:21 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Eh ada acara bagi-bagi duit gitu ya...Ane mau dong.

Irwan:
Loe kudu jadi petani dulu dan masuk PDR, baru bisa dapet
jatah kredit.

Jaya:
  Emang ngelacaknya pegimane kalo nyoblosnya lain?

Irwan:
Mana gue tahu caranya PDR atau Golkar. Yg pernah
gue tahu sih jaman pemilu dulu orang milih di departemen
itu bisa ketahuan kalau ngga nyoblos Golkar. Aneh ya,
katanya rahasia tapi mereka bisa tahu si A ngga nyoblos
Golkar sehingga jabatannya digeser.

Jaya:
  Pake watermark kayak ente pernah contohin itu Bung Irwan?

Irwan:
Lho kapan ane pernah nyontohin nyang begitu?
Wong ane pernah bilang dengan mata biasa dan bila ngga
tahu letak kodenya ngga akan kelihatan koq. Gue udah
pernah dikasih unjuk contoh kertasnya dan disuruh nyari.
Setelah gue perhatiin dengan teliti, ngga ketemu juga.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: FW: Pimpinan Partai Kita

1999-05-27 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/27/99 4:12:07 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Kepala bisa sama hitam, tapi isi kepala bisa sangat berbeda. Sebagai
 simpatisan
  PDIP, komentar lae pohan sangat menyakitkan, tapi sebagai simpatisan PDIP
 yang
  berusaha meyakini iklim demokrasi, yach senyum-senyum sajalah membaca
 komentar
  bung

Lae Blucer, ngga usah sakit hati. Menurut saya sih ini
dikarenakan lae Pohan belum mengerti bahwa ada itu
yg namanya fixed mass (voters) dan floating mass (voters).

Ngga usah jauh2 ke Indonesia, ambil contoh saja disini di AS.
Kita bisa lihat ada massa yg pasti akan milih partai demokrat
walau apa pun yg kesalahan yg dilakukan partainya.
Demikian juga dengan pendukung partai republik yg memang
termasuk fixed voters. Mereka2 ini ngga peduli lagi kebijakan
apa yg diambil oleh partainya masing2, yg penting dia milih
partainya, dia berusaha memenangkan partainya.
Apakah salah? Ya menurut saya mah ngga salah, itu hak
orang untuk nentuin sikap, untuk jatuhin pilihan.

Selain fixed voters, ada lagi yg namanya floating voters.
Nah ini  yg suka ngelihat2 dulu, ngelakuin DD dulu:)
Dia bisa dari republik pindah jadi milih demokrat di pemilu
lainnya atau sebaliknya. Atau juga bisa dari milih salah satu
trus jadi golput karena kurang sreg dengan apa yg ditawarin
dua2nya.

Di Indonesia, seperti juga di AS, komposisi pemilihnya juga
terbagi dua. Ada yg fixed voters ada yg floating voters.
Jadi bagi saya wajar2 saja. Yang ngga wajar menurut saya
kalau memperkarakan alasan orang menentukan suatu pilihan.
Bagi saya, kalau ada orang yang sampai memperkarakan
atau mempersalahkan alasan seseorang memilih partai tertentu,
orang tersebut berarti sedang menerapkan standar pribadi kepada
orang lain. Ini yg ngga benar menurut saya.

Untuk mempermudah gambaran saja, berikut ini adalah
kemungkinan2 alasan orang memilih suatu partai:
1.Karena senang dengan program partai tersebut.
2.Karena mempercayai ketua partai tersebut.
3.Karena percaya dengan orang2 yg ada dipartai tersebut.
4.Karena kenal dengan ketua partai tersebut.
5.Karena ada kerabat/orang dekatnya yg menjadi anggota partai
   tersebut, baik itu bapak, saudara, tetangga, atau pun pacar dll.
6.Karena dapat duit.
7.Karena dijanjiin jabatan.
8.Karena nomor urutnya pas dengan tanggal lahirnya.
9.Karena dapat mimpi.
10.Karena ngelihat waktu kampanye koq banyak amat yg
   dukung partai tersebut.
11.Karena agama.
12.Karena solider dengan temen2nya yg pada milih
partai tersebut.
13.Karenadst (terusin sendiri deh, buanyak banget soale).

Kalau memang mau pake dasar cuma karena latar belakang
pendidikan, ya pilih lagi aja Habibie. Dia itu khan orang pinter,
gelarnya banyak. Tambahan lagi, dia punya pengalaman sebagai
presiden. Khan makin yahud tuh:)

Sebenarnya, kalau kita mau lebih peka lagi, kenapa banyak
rakyat kecil yg dukung PDIP? Dalam pandangan saya hal
tersebut lebih dikarenakan masyarakat kecil saat ini tidak butuh
pemimpin yg punya gelar banyak, mereka lebih mementingkan
orang yg bisa mereka percaya memperjuangkan nasib mereka,
ngga sebentar2 bilang A trus besok bilang B, sebentar bersikap
C besok2 bersikap D. Selain itu tampaknya rakyat kecil juga
takut dengan orang2 yg jago politik, karena dari pengalaman
mereka mungkin merasakan orang2 yg jago politik itu susah
kali dipegang omongannya, seringnya janji2 tinggal janji.
Nah, kadung nanti ngelakuin kesalahan yg sama seperti dulu2
lagi, makanya mungkin mereka sekarang mantepin aja langsung
ke orang yg layak mereka percaya akan memperjuangkan nasib
mereka. Ini sekedar ulasan pribadi saya lho. Apakah sesuai
dengan lapangan atau tidak ya silahkan di check ulang dilapangan.
Saya ini khan bukan penyimak karena memang saya ngga
kepengen menyatakan diri sebagai penyimak tapi bikin
hasil simakannya memuat hal2 yg menjurus sentimen pribadi.
Ya khan jadinya kurang pas gitu:)

Semoga anggota milis disini yg belum menyadari akan adanya
fixed voters dan floating voters kini bisa lebih menyadari.
Komposisi pemilih yang beragam itu adalah wajar, yg tidak
wajar menurut saya adalah mempermasalahkan komposisi
pemilih yg beragam itu.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Formula Pemilu 7 Juni

1999-05-27 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/27/99 2:43:55 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

   CARANYA :

1. Umur Anda sekarang X 2
2. Hasilnya + 55
3. Hasilnya - 7 (tanggal PEMILU)
   4. Hasilnya : 2
   5. Hasilnya - umur Anda sekarang
6. Itulah Partai Pilihan anda


Irwan:
Heheheitu angka 55 angka apaan ya?
Angka pensiunan pegawai negeri?...:)

Saya juga punya nih rumusan jitu. Rumusan ini
saya khususkan buat para pemilih yg berada di LN.
Bagi pemilih di tanah air, yang mau ikutan nyoba
juga boleh:)
Peringatan: bagi yg berusia 111 tahun atau lebih
disarankan tidak mencoba rumus ini.


1.Umur anda sekarang dikali 2.
2.Hasilnya ditambah 67 (June 7, bulan dan tanggal pemilu)
3.Hasilnya dikurangi 45 (angka tahun kemerdekaan RI)
4.Hasilnya dibagi 2
5.Hasilnya dikurangi umur anda sekarang.

Udah dapet khan sekarang angkanya?:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Formula Pemilu 7 Juni

1999-05-27 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 5/27/99 10:36:03 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 M.Rosadi :

  Hu...jangan bawa-bawa pegawai negeri lae..., nggak ada hubungannya
  lagi. Memangnya lae pegawai negeri ya...?...:)


Irwan:
Hehehegini2 gue dulu anggota Korpri juga walau ngga
pernah daftar. Gara2 gue kerjanya di salah satu BUMN aja
makanya gue otomatis jadi anggota Korpri:)


Rosadi:
  Angka 55 itu sebenarnya sederhana saja (ini menurut saya loh). Lae masih
  ingat nggak kapan Indonesia pertama kali melaksanakan pemilu yang paling
  demokratis...tahun '55 kan..? betul apa betul? Nah makanya angka 55 ini
  dicantumkan.., dengan harapan pemilu di tahun '99 ini paling tidak sama
  demokratisnya dengan tahun '55.., sehingga nantinya terbentuk pemerintahan
  yang bersih, kuat, dan berwibawa yang dapat membawa bangsa dan negara
keluar
  dari krisis yang berkepanjangan ini (amin).

  Begitu loh lae Irwan...:-)

Irwan:
Amin.
Hehehehegue demen dah maen utak atik angkanya:)


  Salam
  Mohamad Rosadi

  PS. Boleh juga tuh formulanya lae... (Saingan ni yeee...:)

Irwan:
Kita mah ngga usah saingan dah, kerja sama aja jangan
sampai Golkar berkuasa lagi.:)
Ngomong2 soal rumus2an itu, setelah gue perhatiin sesaat
yg langsung ketahuan kuncinya.:)
Yang bikin rumusan awalnya boleh juga tuh.
Bung Nasrul, gimana nih, biasanya khan anda yg suka
utak-atik angka. Ayo dong kasih utak atik angka parpol.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: PDR ==== ?????

1999-05-28 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
utan untuk masuk PDR. Apa ini namanya
bukan proses pembodohan? Yang bener aja dong bung Eko.
Bagi saya, hal ini sudah merupakan pemerkosaan hak petani.
Haknya para petani untuk bisa mendapatkan KUT dan bukan
kewajiban petani untuk masuk PDR. Bisa anda bedakan
dua hal tersebut?

Demikian saja dari saya dengan harapan kita mau berfokus
pada masalah yg diajukan.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Mbak Wardah

1999-06-01 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/1/99 2:27:32 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Ini bener nggak sih?
  Ane cut and paste supaye ane ndak nglanggar.



99% ngga bener tuh. Wong dari berita yg gue baca
(detikcom) mbak Wardah ini awalnya udah ditawarin
untuk damai tapi ditolak mentah2 koq. Dengan kata
lain, pihak yg digugat logikanya melihat memang apa
yg disampaikan oleh Wardah itu ada benernya walau
gue juga yakin belum tentu 100% apa yg disampaikan
oleh Wardah itu bener. Perkiraan gue, paling2 yg bener
sekitar 81.57-98.76 persen doang (walau tidak tertutup
kemungkinan 99.99 persen bener). Tetapi kalau diambil
kesimpulan secara keseluruhan, tampaknya memang
money politics sudah terjadi.
Itu doang intinya yg bisa gue simpulin.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Himbauan Majelis Ulama Indonesia

1999-06-02 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Menurut pandangan saya yg beragama Kristen ini,
himbauan MUI adalah wajar2 saja.
Namanya juga sudah MUI, Majelis Ulama Indonesia,
suatu organisasi atau wadah tempat berkumpulnya
para ulama Indonesia. Terlepas dari diakui atau tidaknya
organsisasi ini oleh umat Islam. Karena MUI adalah
organisasi Islam yg bergerak di bidang keagamaan,
jadi adalah sangat wajar bila himbauannya adalah
berkaitan dengan agama. Jadi menurut saya himbauan
MUI ini ngga perlu lagi dipermasalahkan apakah wajar
atau tidak karena sudah jelas2 hal tersebut adalah
wajar adanya.

Hanya saja yg sedikit membuat dahi saya berkerut,
apa iya latar belakang agama seseorang sudah bisa
dijadikan jaminan orang tersebut akan berlaku benar?
Sejarah sudah membuktikan bahwa walaupun mayoritas
agama anggota MPR/DPR yg sudah2 adalah Islam,
tapi ternyata tingkah laku sebagian besar dari mereka
kurang mencerminkan agama yg dianutnya. Kelakuan
mereka banyak yg brengsek. Dampaknya, banyak rakyat
yg menderita karena pemerintah yg berkuasa dibiarkan
terus menghisap "darah" rakyat.
Silahkan saya dikoreksi kalau salah.

Berangkat dari sini, saya berani menyimpulkan bahwa
latar agama seseorang tidak menjamin dia akan berlaku
benar, akan memperjuangkan nasib rakyat secara
keseluruhan.
Menurut saya, sudah saatnya rakyat Indonesia berpikiran
maju ke depan dan ngga mundur ke belakang. Sudah
saatnya rakyat Indonesia memilih wakil2nya yg memang
mau dengan tulus dan konsisten memperjuangkan nasib
rakyat kebanyakan. Kalau memang kita mau maju, hilangkan
pengkotak2an berdasarkan agama, ras, gender.
Jangan jadikan seseorang menjadi musuh hanya karena
agama, ras, gender nya berbeda dengan kita. Jadikan mereka
partner kita dalam membangun kembali Indonesia yg kini
porak poranda akibat keserakahan sekelompok orang.

Berikut ini sedikit kritikan saya terhadap cara berpikir
rekan saya, bung Rosadi.


In a message dated 6/2/99 10:56:27 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Assalamua'alaikum wr.wb

  Himbauan MUI agar umat Islam memilih caleg yang muslim menurut saya adalah
  suatu hal yang sangat wajar. Logikanya kan sederhana saja, umat Islam yang
  jumlahnya MAYORITAS di Indonesia tentu sudah sepantasnya memiliki porsi
  "wakil rakyat" yang mayoritas pula di DPR nanti. Namanya saja sudah Dewan
  Perwakilan Rakyat,lembaga yang mewakili suara dan aspirasi rakyat,
  tentulah anggota-anggotanya harus pula mencerminkan "kondisi" dari rakyat
  itu sendiri. Sungguh sangat TIDAK ADIL rasanya jika umat Islam yang
  mayoritas jumlahnya ini hanya memiliki wakil-wakil legislatif yang relatif
  lebih kecil jumlahnya dibanding wakil-wakil dari umat lainnya. Bagaimana
  mungkin aspirasi dan kepentingan sebagian besar rakyat Indonesia ini
  (muslim) akan tersalurkan jika mereka hanya memiliki sedikit wakil di DPR
  nanti...??

Irwan:
Bung Rosadi, selama ini toh anggota DPR itu mayoritas
beragama Islam. Kecuali yg anda bicarakan disini adalah
persentasenya antara komposisi penduduk Indonesia dan
komposisi anggota DPR dari sudut latar belakang agama.
Data mengenai hal ini pun sangat debatable karena memang
kevalidannya sangat diragukan. Saya ngga mau permasalahkan
hal tersebut pada posting kali ini karena buntut2nya nanti
akan main kusir2an lagihehehe
Dengan demikian sebenarnya selama ini toh ngga ada
masalah mengenai komposisi anggota DPR kita dari
segi agama yg tampaknya menjadi titik tolak anda
dalam menilai komposisi anggota DPR, karena memang
sudah mayoritas.

Kritikan saya terhadap cara pandang anda yg mengatakan
bahwa karena mayoritas penduduk Indonesia itu beragama
Islam, maka anggota DPR yg anda katakan wakil rakyat
tersebut harus pula mencerminkan kondisi (komposisi
agama) dari rakyat.
Kalau memang landasan berpikir anda seperti ini dalam
menilai caleg mana yg pantas untuk dipilih, karenanya
saya berani mengatakan bahwa mayoritas caleg sekarang
yg ada TIDAK PANTAS untuk dipilih karena tidak mencerminkan
kondisi rakyat Indonesia yg mayoritas petani, pendidikannya
sangat rendah (boro2 sarjana dah), kemampuan ekonominya
sangat rendah (baca: miskin), dan mayoritas wanita.
Nah, coba anda bandingkan dengan caleg2 yg ada, mereka
mayoritas bukan petani, punya pendidikan yg tinggi, kemampuan
ekonomi menengah ke atas, dan mayoritas laki2. Apakah
menurut anda komposisi caleg yg seperti itu sudah mewakili
apa yg anda katakan "kondisi" rakyat Indonesia tersebut?
Anda akan sulit mencarikan jawabannya kecuali anda ingin
berstandar ganda dalam hal ini.

Demikian saja kritikan saya terhadap cara berpikir anda
yg menurut saya akan sulit diterapkan di Indonesia
secara konsisten kecuali bila ingin melakukan standar
ganda.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Himbauan Majelis Ulama Indonesia

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu
Sementara wakil dari Partai Keadilan (PK) yang mendapat giliran kedua
menyampaikan salam persahabatan atas nama seluruh jajaran pengurus partai
keadilan kepada masyarakat Indonesia di Washington DC. Selanjutnya wakil PK
yang sengaja didatangkan dari New York ini,menyampaikan betapa Islam yang
dipakai sebagai azas PK sangat menghargai perbedaan-perbedaan (agama,
suku,dsb) yang ada di masyarakat. Sambil menyitir sebuah surat dalam
Al-qur'an, pak Syamsi Ali mengatakan kita seharusnya bisa menerima
perbedaan-perbedaan yang ada tersebut dengan lapang dada, karena hal itu
merupakan suatu sunatullah (hukum alam). Hanya dengan sikap saling
menghormati dan menghargai satu sama lain, kita dapat meredam timbulnya
gejolak akibat dari perbedaan-perbedaan tsb.
--akhir kutipan--

Irwan:
Hargailah perbedaan agama yg ada, terimalah dengan lapang
dada perbedaan tersebut. Mari kita bangun kembali Indonesia
yg porak poranda ini menuju Indonesia Baru dengan dasar yg
benar. Jangan lagi kita pakai cara2 Golkar yg sering memperalat
agama atau menggunakan isu2 agama untuk mencapai tujuan
dan kepentingan sendiri serta kelompoknya.
Menggunakan isu2 agama adalah cara2 Golkar. Kalau anda
menggunakan cara2 seperti itu, tampaknya bridwan bisa
mengkategorikan anda ke dalam kategori orang2 lama.:)

Yuk dah, saya ajak anda untuk mau berpikiran lebih maju lagi:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Hore

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/5/99 6:10:40 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 gembira amat  ada Libur Nasional...
  kenapa mesti libur nasional untuk Pemilu?
  Pantas saja Indonesia tidak maju-maju...
  banyakan liburnya

  salam,

  ida

weleh, ati2 loh ngeluarin pernyataan yg ngga
ada kaitannya:)
Menurut saya AS juga punya banyak hari libur,
tapi negaranya bisa maju tuh:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Ketakutan Sebagian Besar Muslim atau Hanya Ketakutan Sebagian ...

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bung Andrew,
saya punya keyakinan kalau phobia Kristen ini
hanya berjangkit pada sebagian kecil rekan2 kita saja.
Saya percaya mayoritas muslim Indonesia punya
pemikiran yg luas dan jauh lebih maju dari pada
pemikiran2 dari kelompok yg tampaknya bisa dikategorikan
mengidap phobia Kristen.

Mayoritas rakyat Indonesia tampaknya lebih ingin
Indonesia maju bersama bergandengan tangan, ketimbang
harus melakukan pengkotak2an karena adanya perbedaan
agama. Paling tidak ini yg saya lihat dan simpulkan dari
apa yg saya saksikan (walau dari media elektronik) pada
kampanye PDI Perjuangan. Masyarakat tumpah ruah
bersatu bergembira seolah2 terlupa akan beban hidup
yg menyelimutinya selama ini. Tua dan muda, kaya dan
miskin, manager dan buruh bahkan pengangguran,
muslim dan non-muslim, jawa batak sunda tionghoa ambon
irian, semua bersatu bergembira. Tidak ada sekat2 yg
membatasi mereka karena mereka tampaknya memang
sudah penat dikotak2in dan disekat2in. Terlebih lagi
tampaknya mereka sadar bahwa pengkotak2an dan
penyekat2an itu adalah teknik2 orba dalam hal ini Golkar.
Mereka tidak ingin masuk perangkap yg sama untuk
kedua kalinya.

Saya menaruh keoptimisan saya pada rakyat Indonesia
yg saya perhatikan tampaknya sudah jauh lebih maju
dalam hal demokrasi dari sebelumnya ketimbang yg
saya perkirakan semula. Masyarakt Indonesia tampaknya
tergolong kelompok yg cepat belajar dalam mengejar
ketinggalan.

Hidup rakyat. Hidup Indonesia.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Himbauan Majelis Ulama Indonesia (lae Irwan !)

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bung Rosadi, saya merasa diskusi kita sudah ngga jelas
lagi arahnya kemana. Hal ini saya rasakan karena adanya
perbedaan sudut pandang atau pun persepsi permasalahan
yg diangkat. Karena kebetulan saya lagi ngga pengen
naik delman, karenanya saya mengambil inisiatif
untuk mensudahi diskusi kita pada topik ini. Semoga
bisa dimengerti.

Hanya saja ada satu yg ingin saya komentari yaitu
paragraf yg memuat tulisan seperti dibawah ini:

In a message dated 6/5/99 10:18:38 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Kalau ternyata yang menjadi mayoritas di DPR nanti adalah dari kalangan
  non-muslim (karena PDI-P menang mutlak misalnya), Insya Allah saya ndak
  bakalan protes kok, asalkan dilakukan dengan mengikuti aturan main yang
  berlaku. itu saja

Irwan:
Bung Rosadi, isu apa lagi ini yg diangkat?
Siapa bilang mayoritas caleg dari PDIP adalah non-muslim?
Wong caleg dari PDIP mayoritas adalah muslim koq bisa2nya
dibilang mayoritas non-muslim.
Jangan suka bolak-balik fakta ah, ngga baek lho


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: TOTAL EXPENDITURE ADS - RANK OF POLITICAL PARTY EXPENDITURES

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bung Nasrullah, saya bicara kemarin itu sebagai
Irwan Ariston Napitupulu. Artinya, saya bicara sebagai
individu yg punya latar belakang pendidikan akuntansi
dan mendukung gerakan anti golkar. Gerakan anti golkar
tersebut saya salurkan melalui PDIP, tetapi tetap mendukung
gerakan2 anti golkar lainnya yg dilakukan oleh partai2
seperti PKB, PAN, dll. Jadi terserah anda, mau menggolonkan
saya sebagai simpatisan mana.:)

Mengenai kesimpulan yg saya buat, bagi saya data
yg diberikan sudah cukup dijadikan indikasi positif
bahwa PDIP memiliki semangat keterbukaan dan
bisa bertanggung jawab atas amanat yg diberikan.
Kalau anda rada susah nangkep penjelasan yg saya
berikan, mungkin analogi berikut ini bisa sedikit membantu
menjelaskan:
Katakanlah kita ingin menginvestasikan dana kita
pada suatu bank. Kita tentunya akan memilih bank
yg dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Dana2
yg disalurkan jelas penggunaannya. Ngga diselewengkan,
ngga dimanipulasi, dll. Begitulah kira2 kalau kita mau
memandangnya dari sudut ekonomi.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



In a message dated 6/5/99 9:44:29 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Lae Irwan
  Anda bicara di sini sebagai ekonom atau simpatisan?
  Kalau sebagai simpatisan, saya menghargai tentang komentar apa yang anda
  inginkan.
  Tetapi kalau sebagai ekonom, apakah sumber data yang anda peroleh sudah
  cukup untuk memberi keseimpulan di bawah ini?
  Itu saja

  Salam,

  Nasrullah Idris




Re: Hore

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/5/99 8:58:01 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Iya..tapi kalau pemilu, di sini tak ada libur nasional..he..he..

  salam,
  ida

  weleh, ati2 loh ngeluarin pernyataan yg ngga
  ada kaitannya:)
  Menurut saya AS juga punya banyak hari libur,
  tapi negaranya bisa maju tuh:)
  
  jabat erat,
  Irwan Ariston Napitupulu

Waduh, mbak Ida, pernyataan anda yg saya komentari
itu yg ini lho:
kutipan
Pantas saja Indonesia tidak maju-maju...
banyakan liburnya
---akhir kutipan-

Nah, pemaparan saya diatas itu dalam rangka
mencoba menunjukkan bahwa akibat dan sebab
yg anda tuliskan itu kurang kuat dasarnya.
Lagian juga libur pemilu itu khan cuma 1 hari
selama 5 tahun kemuka.
Betul di AS memang tidak libur saat pemilu,
tapi mereka punya libur Thanksgiving yg ngga
ada di Indonesia. Dengan kata lain kalau mau
dibandingkan maka dalam kurun 5 tahun, Indonesia
memiliki satu hari libur nasional untuk pemilu
sementara untuk AS punya lima hari libur nasional
untuk memperingati hari Thanksgiving. Tuh khan,
masih banyak 4 hari kerja di Indonesia ketimbang di
AS dalam 5 tahun kalau kita hanya membandingkan 2
hal tersebut itu saja.

Udah ah, ntar kepanjangan ngebahasnya padahal
masalahnya ngga terlalu substansial nih.:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



[Teknologi] Mobil terbang

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Hiruk pikuk kampanye dari 48 parpol telah berakhir.
Tidak ada salahnya kalau kita santai sejenak melihat
sudah sampai dimana kemajuan teknologi yg ada saat ini
khususnya dalam dunia otomotif.

Mobil terbang.
Ya, impian untuk melihat mobil bisa terbang tampaknya
tidak lama lagi akan terwujud.
Mobil terbang yg dibuat oleh Moller International ini mampu
memiliki kecepatan maksimum 350 MPH atau kalau dalam
Km/hour kira2 berkisar 560-600 km/hour. Ini untuk tipe
mobil terbang yg memuat 4 penumpang.

Pemaparan yg lebih lengkap lagi tentang mobil terbang
yg dinamai Skycar ini bisa dilihat di:
http://www.moller.com/skycar/

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



MEMBONGKAR POLITIK UANG GOLKAR DAN PDR

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Dari link berikut ini anda dapat menjumpai data2
yg diduga sebagai tindakan money politics.

http://www.pemilu99.or.id/hot_issu/money_politik.htm


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Daftar caleg

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Berikut ini adalah alamat yg bisa anda akses untuk
mengikuti siapa2 saja yg menjadi caleg dari 48
partai untuk setiap propinsinya.

http://www.pemilu99.or.id/13_dcs/frame.htm


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Alamat memantau hasil pemilu 1999

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bagi rekan2 yg di LN yg ingin memantau hasil pemilu
di tanah air, bisa mencoba link berikut ini:

http://www.pemilu99.or.id/hasilsuara/frame_suara1.htm

Semoga bermanfaat.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Lagi, transfer 4,5 ton Platina dari Swiss ke Afsel

1999-06-05 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Satu komentar singkat dari saya:
Gile beneee!

http://www.asiagateway.com/indonesia/pemilu/wawancara/wawancara19990528_1.html


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Ekonom yang Inspirator

1999-06-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/6/99 9:51:27 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Soalnya kalau ditanyakan, berapa Rp. 50.000 + Rp. 30.000, semuanya akan
  sama-sama mengatakan hasilnya, yaitu Rp. Rp. 80.000


Wah, saya denger2 sih katanya kalau Hbb ditanya
seperti di atas, dia akan menjawab Rp20.000.
Kemana selisih yg Rp60,000?
Hehehe..yg Rp60.000 jatah bapak (baca: Soeharto).

catatan:
dilarang keras menganggap serius hal di atas.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [bincang] FW: BIBEL QUR'AN TTG KEPEMIMPINAN WANITA

1999-06-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Sekedar informasi saja buat anda yg non Kristen,
dalam bible kita dapat jumpai nabi wanita yg sering
disebut dengan panggilan nabiah.
Karenanya, dalam ajaran Kristen tidak ada masalah
perempuan menjadi pemimpin kalau memang itu
yg dikehendaki oleh Tuhan untuk terjadi.


Untuk rekan2 saya yg beragama Islam, saya ada sedikit
pertanyaan berkaitan dengan hal  perempuan menjadi
pemimpin. Seingat saya, Pakistan yg merupakan negara
Islam pernah (atau masih?) memiliki pemimpin wanita
yaitu Benazir Bhutto sebagai perdana menteri.
Ada yg bisa menjelaskan kenapa kira2 mereka membolehkan
wanita menjadi pemimpin?
Selain Pakistan, Bangladesh yg juga merupakan negara
Islam pernah dipimpin pula oleh seorang wanita.

Ada yg bersedia memberikan sedikit pencerahan ke
saya mengenai hal ini?
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Kampanye PDI-Perjuangan

1999-06-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bung Syamil, saya tambahin saja ya daftar2 sisi hitam/sedih
dari kampanye PDI-Perjuangan.
- ada bocah 6 tahun yg meninggal karena terlindas truk
- langgar rambu lalulintas
- berkendaraan dengan penumpang yg melebih kapasitas
- baku hantam atau saling lempar dengan pendukung partai lain
- menghajar seseorang yg dikira provokator walau ternyata
  orang tersebut adalah simpatisan PDIP juga.
- bolos kuliah hanya untuk sekedar ikut kampanye
- curi waktu kerja untuk nonton kampanye atau malah ikut2an
  kampanye
- masang poster Megawati dan bendera PDIP di tugu selamat
  datang depan HI. Khan bahaya tuh kalau sampai terpeleset jatuh
- mewarnai muka/tubuh sendiri dengan warna2 PDIP
- ada yg kecopetan
- dan masih banyak lagi daftar hitam dari kampanye PDIP.
  Silahkan bagi yg ingin menambahkan sisi buruk dari
  kampanye PDIP.

Bung Syamil dan juga rekan2 lainnya, itulah PDIP yg selain
memiliki sisi bagus ternyata juga punya sisi buruk.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Kejutan Besar

1999-06-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/6/99 2:02:54 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Apa iya masih akan ada kejutan lagi?
  Sepertinya kita sudah terlalu sering terpaksa terkejut, sehingga mungkin
  tidak ada sesuatupun lagi yang bisa membuat kita terkejut.

  Salam,
  Budi
  (anti kejut?)

Yang bisa membuat saya terkejut malah kalau
bung Nasrullah berhenti membuat kejutan2:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Hari Tenang Dagelan

1999-06-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Tampaknya pihak2 pro status quo mencoba segala
cara untuk menggembosi PDIP, PKB, PAN.
Rakyat ngga bisa dibodohi terus, reformasi harus
tetap berjalan. Bersatulah PDIP, PKB, dan PAN
menghadapi kelompok2 yg pro status quo.
Rakyat yg akan menjadi saksi sekaligus hakim.
Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan akan tetap
terus ada di tangan rakyat.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



[SP] SARA Jangan Dieksploitir Untuk Politik

1999-06-06 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

http://www.suarapembaruan.com/News/1999/06/060699/Pemilu/pe01/pe01.html

SUARA PEMBARUAN DAILY


SARA Jangan Dieksploitir Untuk Politik

Jakarta, Pembaruan

Perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang terdapat dalam
masyarakat Indonesia tidak dapat lagi dieksploitasi untuk mencapai
tujuan-tujuan politik. Sebab, hal tersebut memiliki potensi menciptakan
terjadinya polarisasi (pengotak-kotakan) kelompok masyarakat.

Hal itu dikatakan guru besar UI (Universitas Indonesia) yang juga pengamat
politik dan ekonomi Prof Dr Emil Salim menjawab wartawan mengenai sorotan
pihak
tertentu terhadap partai berkaitan agama calon legislatif sebuah partai, usai
berbicara pada acara dialog ilmiah partai-partai politik ''Pembangunan
Berwawasan
Kependudukan Dan Keluarga'' di Jakarta, Sabtu (5/6).

Menurut Emil Salim, perbedaan suku, agama, ras dan kelompok masyarakat tidak
boleh digunakan sebagai alat untuk menjegal kiprah politik warga masyarakat,
karena hal tersebut akan dapat memancing keretakan hubungan dan pertentangan
antar- SARA di tengah masyarakat.

Karena itu para elite politik jangan melihat perbedaan suku, agama, ras dan
golongan masyarakat sebagai masalah, karena kemajemukan masyarakat Indonesia
suatu hal yang tidak bisa dihindari. Justru kemajemukan itu yang semestinya
menjadi sumber semangat membangun demi kepentingan bersama seluruh bangsa.

''Begitu kita masuk pada keluarga besar bangsa Indonesia, perbedaan jangan
menjadi penyebab untuk memisahkan atau mengekslusifkan satu kelompok. Saya
lebih
cenderung kita menjadikan perbedaan itu sebagai kekuatan untuk membangun
bangsa ini,'' katanya.

Disebutkan, di dalam pemba-ngunan bangsa, kita mesti mendorong sikap
inklusif. Hal ini perlu agar pembangunan tidak hanya ditujukan dan dilakukan
satu golongan
masyarakat. Bila masyarakat Indonesia mengabaikan prinsip pembangunan seperti
ini, akan muncul konsep pemisah-misahan masyarakat yang lebih tajam dan
membahayakan kerukunan masyarakat.

Emil Salim lebih lanjut me- ngatakan, upaya peningkatan kohesi sosial atau
kerekatan hubungan masyarakat da-pat dilakukan pada masa pasca pemilu nanti
oleh
kekuatan reformasi yang memenangkan pemilu. Kalau kekuatan pro status quo
yang memenangkan pemilu, upaya-upaya untuk memperuncing permasalahan
antar-SARA di tengah masyarakat akan semakin gencar.

Disebutkan, salah satu misi penting dalam era reformasi ini ialah adanya
keinginan bersama untuk tidak lagi mengotak-kotakkan masyarakat berdasarkan
perbedaan
SARA. Adanya perbedan SARA di Tanah Air kita tidak bisa diingkari. Karena itu
perbedaan tidak menjadi alasan untuk mengotakkan kelompok masyarakat dan
menghambat partisipasi mereka dalam pembangunan, baik pembangunan politik,
ekonomi, sosial, dan sebagainya.

Menurut Emil Salim, pada era reformasi ini, masyarakat Indonesia sedang
menuju kohesi sosial atau perekatan masyarakat, bukan perpecahan. Karena itu
perbedaan etnis, agama dan kelompok tertentu jangan dijadikan senjata untuk
menghilangkan kesempatan seseorang berkiprah dalam politik.

''Partai politik harus bersaing sehat untuk memperoleh duku- ngan masyarakat
dengan menawarkan program masing-masing. Kalau orang mau memilih partai
tertentu jangan dihalangi hanya karena perbedaan latar belakang ras,
kelompok, agama,'' katanya.

Mengadu Domba

Sementara itu, Forum Perjuangan Mencerdaskan Bangsa (Formasa) sangat
menyesalkan dan menyayangkan selebaran-selebaran gelap berbau SARA yang
belakangan ini banyak disebar di tempat-tempat keramaian, termasuk tempat
ibadah. Selebaran-selebaran itu dinilai dapat mengadu domba umat beragama,
tidak
menghargai dan menghormati hak-hak warga negara dalam menentukan pilihannya,
serta yang paling utama membodohi rakyat dengan menggunakan isu agama
untuk tujuan politik kelompok tertentu.

''Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan masih dipakainya isu-isu agama
oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan politik kelompoknya.
Termasuk seruan MUI yang masih memakai pola Orde Baru, padahal MUI seharusnya
bisa mengayomi seluruh umat Islam dan bukan malah membuat resah umat
Islam dengan seruan yang dikeluarkannya,'' tegas Sekjen Formasa, Drs Farchan
Fitrianta MM, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (5/6) malam.

Untuk meng-counter selebaran-selebaran dan seruan MUI itu, Formasa menyerukan
kepada seluruh komponen bangsa untuk menjaga kesatuan da keutuhan
bangsa dengan tetap saling menghargai dan menghormati hak-hak setiap warga
negara untuk menentukan pilihannya sesuai akal pikiran, penalaran dan hati
nurani
pada pemilu Senin besok.

Rakyat Indonesia diminta memilih partai politik yang mampu membuktikan
kecintaannya kepada rakyat dengan melakukan penentangan terhadap kezaliman,
kesewenangan dan kekuasdaan yang korup, sekaligus mampu menghargai pluralitas
dan persamaan hak tanpa membedakan asal usul suku, agama, ras dan daerah,
serta tidak merupakan penjelmaan dari status quo.

Tidak memilih partai politik yang melakukan pembodohan dan mengeksploitasi
dan sentimen kedaerahan untuk 

Re: Anggota DPRD I SUMUT dikuasai orang asal TIMTIM

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/7/99 2:38:47 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  Taroklah anggota DPRD tingkat I Sumatera Utara sekarang ini dikuasai
  oleh mereka asal dari Timor Timur.
   Lalu muncul protes dari  berbagai segmen masyarakat Sumatera Utara
  akibat  komposisi anggota seperti itu, baik secara langsung maupun melalui
  brosur.
   Apakah saya harus memberi komentar seperti berikut ini ?
   "HENDAKNYA MASALAH ETNIK NGGAK USAH DIBAWA-BAWA DALAM URUSAN ANGGOTA
  DPRD I. YANG PENTING MEREKA MENYALURKAN ASPIRASI MASYARAKAT SUMATERA UTARA,
  SEPERTI ADAT-ISTIADATNYA SAMPAI SOSIAL-POLITIKNYA.  BUKANKAH KITA NEGARA
  KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BUKAN NEGARA YANG BERDASARKAN ETNIK?"

  Salam,

  Nasrullah Idris

Ngga usah banyak komentar, pilih aja partai lain
yg menurut anda terbaik. Kalau menurut anda yg
terbaik adalah yg berasal dari putra daerah, ya silahkan.
Kalau menurut anda yg terbaik adalah yg bisa memperjuangkan
nasib anda tanpa memandang dari mana asal dia, juga
ngga ada salahnya.

Saya pribadi cenderung ngga permasalahkan latar belakang
orang tersebut, apakah dia putra daerah atau tidak, rasnya
sama dengan saya atau tidak, agamanya sama dengan saya
atau tidak. Yang penting orangnya memang punya kapasitas
yg bagus. AS bisa maju karena orang2 banyak yg punya
pemikiran seperti itu. AS bisa seperti sekarang bukan terjadi
dalam satu dua malam saja tapi melalui proses. Intinya,
niat untuk mencari yg terbaik. Karenanya, sayang sekali
kalau Indonesia tidak mau belajar dari fenomena tersebut.
Saya yakin, proses belajar sedang berlangsung di Indonesia.
Karenanya usaha2 untuk membawa kembali Indonesia ke
pola pikir sempit akan tidak akan pernah bisa saya setujui
sampai kapan pun.



jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Makna kecurangan dalam jual beli itu sangat luas.

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/7/99 2:39:13 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  Makna kecurangan dalam jual beli itu sangat luas.
   Misalkan saya menjual mangga dalam suatu kotak/kardus. Tetapi  sudah
  punya niat buruk. Yaitu berusaha agar pembeli tidak melihat mangga sebelum
  transaksi. Soalnya kalau diperlihatkan maka dipastikan konsumen tidak akan
  membelinya.
   Berarti saya sudah punya niat jelek.
   Memang secara hukum sih nggak ada masalah. Karena transaksi sudah
  jalan.
   Kita boleh saja mengatakan bahwa jual-beli itu berlangsung secara
  wajar.
   Tetapi cobalah tanyalah hati anda : apakah kerjaan saya itu bermoral ?

  Salam,

  Nasrullah Idris

Di AS, kalau barang yg dipromosikan tidak sesuai dengan
janji yg diberikan, bisa di refund. Barang dikembalikan dan
uang anda kembali.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Anggota DPRD I SUMUT dikuasai orang asal TIMTIM

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/7/99 8:21:59 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Namun ada seorang teman yang justru mengaitkannya dengan kecantikan Sonia
  Carrascalao. Lantas seorang teman Timtim saya bilang, ''Sonia itu hanya
satu
  dari yang tampak. Datanglah ke Dili. Bahkan Sonia nggak ada apa-apanya.''



Waduh, yang bener nih lae Pohan?
Gue jadi pengen maen2 dah satu saat nantike Timtim.:)
Moga2 belum perlu paspor nantinya untuk ke Timtim.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Anggota DPRD I SUMUT dikuasai orang asal TIMTIM

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/7/99 9:06:31 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 ---
   Bagi saya, "partai terbaik" itu ditinjau dari berbagai sisi.
   Untuk sisi "A" saya akan memilih  kelompok Partai Islam.
   Untuk sisi "B" saya akan memilih "PDIP"
   Untuk sisi "C" saya akan memilih "GOLKAR"
   Untuk sisi "D" saya akan memilih "PK"
   Untuk sisi "E" saya akan memilih "PAN"
   (dan beberapa sisi lainnya)
   Sungguh mubazir kalau hanya mengandalkan salah satu partai saja.
   Malah untuk sisi umum saya akan memilih banyak partai, termasuk semua
  itu. Misalkan perkembangan sains/matematika/teknologi dalam rangka
  memberikan kehormatan bangsa dan negara, yaitu melalui kader masing-masing
  dengan background sains matematika teknologi.

  Salam,

  Nasrullah Idris


Irwan:
tetap saja secara overall, ada satu yg terbaik tentunya
dengan kekurangan2nya.
Setiap orang bisa punya alasan2 yg berbeda.
Dan menurut saya itu sah2 saja dalam alam demokrasi.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Sekali lagi OPOSISI

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Menurut saya, koalisi antar partai reformasi tetap diperlukan
untuk menghadang laju status quo, untuk menggolkan
agar pemimpin nantinya adalah wakil dari pro reformasi.
Seperti kata Amien Rais, siapapun nanti yg meraih suara
terbanyak antara PDIP, PAN, PKB, ketiga partai ini
harus rela mendukung capres partai tersebut menjabat
presiden RI untuk periode mendatang ini.

Koalisi disini menurut saya lebih untuk menggolkan
presiden.

Setelah presiden terpilih, maka wakil2 rakyat tersebut
kembali ke posisi semula untuk menyuarakan suara
rakyat, mengontrol jalannya pemerintahan, termasuk
wakil2 rakyat dari partai presiden nantinya berasal.

Menurut saya, kedepan nantinya, masyarakat baik
itu pers, mahasiswa, tokoh2 masyarakat, bahkan masyarakat
umum, akan terus mengontrol jalannya pemerintahan.

Kalau pun nantinya capres dari PDIP yg naik karena
perolehan suara tertinggi antara ketiganya, saya
berharap para simpatisan PDIP tidak cepat berpuas diri
hingga lupa mengontrol jalannya pemerintahan. Jangan
mengulangi kesalahan yg sama.

Mari kita bergandeng tangan membangun kembali
Indonesia kita yg saat ini porak poranda.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Anggota DPRD I SUMUT dikuasai orang asal TIMTIM

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/7/99 12:14:16 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Bagi saya sendiri Jawa itu nggak masalah-- wong istriku sendiri Jawa kok.
  Apalagi, saya sejak lama belajar "meng-atasi" soal-soal pluralisme agama,
  etnis dan golongan. Itulah sebabnya, ketika bertemu dengan anggota DPR asal
  Medan (Batak), saya bilang ke dia, ''Saya berharap politisi atau pun
 jenderal
  ( Batak ) yang ada maupun nanti betul-betul mantaplah. Jangan malu-maluin.
  Selama ini yang tampil atau pun pernah tampil, semua masih orang-orangnya
  Soeharto dan banyak penjilatnya.''

  Muka politisi (Batak) tadi merah padam, dan bilang:
  ''Di mana kau di Siantar?''

  Kok aneh reaksinya.

  salam,
  ramadhan pohan


Iya nih, gue juga sebel dengan orang2 batak yg di Golkar
yg pada menyalahgunakan jabatan dan juga ngga perhatiin
nasib rakyat. Malu2in orang batak aja tuh:(
Tapi saya yakin, masih banyak orang2 batak yg baik
dan mereka juga siap untuk mensukseskan era
reformasi ini. Selamat tinggal orde baru, selamat datang
orde reformasi.

Majulah Indonesia.

catatan:
Koq kayaknya gue kurang sreg ya kalau nyebutin
orde reformasi. Gimana kalau mulai sekarang ngga
usah pake orde2an lagi deh. Ntar kejadiannya malah
seperti orde baru lagi yg untuk menggantinya harus
nunggu lama dan harus pake darah2an dan demo2an
segala.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Jangan bersenang dulu

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/7/99 3:45:24 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Sampai jam 1:15 WIB:
  PDIP 28,827
  PKB 10,256
  Golkar 9,043
  PPP 4,716
  PAN 2,164
  Total=55,006

Ralat, total angka diatas hanya untuk total 5 partai
yg bersangkutan. Secara lengkap bisa dilihat di:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/9906/08/UTAMA/hasi01.htm

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Jangan bersenang dulu

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Terus terang saya rada curiga nih. Koq ya hasil perhitungan
dari DKI Jakarta yg notabene hasilnya bisa diantar ke KPU
hanya dalam beberapa jam saja koq belum dihitung2 ya?
Malahan hasil dari Aceh yg berada diujung udah dihitung.
Ini khan aneh, ngapain juga hasil suara itu diendepin di
kantor KPU? Emangnya tape, makin diendepin makin enak...:)

Belum lagi gue denger2 ada dana bantuan internasional
sebanyak 2 juta dolar untuk keperluan komputer agar
bisa mempercepat hasil perhitungan. Dulunya sih bilang
mau online, biar bisa didapat hasilnya dengan segera.
Gue jadi curiga lagi nih, jangan2 terjadi mark up harga
sehingga banyak yg bocor dari dana bantuan 2 juta dolar tersebut.
http://www.kpu.go.id aja lambatnya minta ampun. Padahal
untuk nyewa server yg cepet paling banter berapa sih.
Atau beli aja sekalian servernya, khan ngga lebih dari 10 ribu
dolar tuh. Ane makin curiga nih, jangan2 ada ape2nye

Moga2 ngga deh, kalau ngga ya siap2 aja diamuk massa.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Jangan bersenang dulu

1999-06-07 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/7/99 9:42:48 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Jangan curiga dulu deh Lae. Di tempat saya saja (persis di belakang rumah)
  baru kelar ngitung pkl 21:30. Bahkan ada yang pkl 23:00. Kita tunggu aja
  deh.

  Efron

Wah gue kirain pada kelar jam 4-an. Khan TPSnya pada ditutup jam 2 tuh.
Dari yg gue baca dan ikutin serta dengerin, khan wilayah Jakarta
udah banyak juga yg kelar dihitung sore harinya, tapi koq belum
dimulai juga ya perhitungan untuk Jakarta kemarin?

Gue jadi inget pemilu2 yg lalu, biasanya malemnya udah bisa
didapat hasil suara yg lumayan banyak. Ngga seperti kemarin
ini yg baru berkisar 60-80 ribu doang.

Satu hal lain lagi yg menarik gue perhatiin. Seingat gue, jamannya
pemilu2 dulu tuh yg jumlah pemilihnya ngga terlalu beda jauh,
ngga sampai membludak seperti sekarang ini sampai pada
ngantri berjam2. Kira2 kenapa ya? Apa yg dulu ada ngga benernya
(baca: kecurangan2) atau yg sekarang orang lebih lama di
dalam kotak TPSnya karena partai yg tersedia banyak dan
mereka takut salah nyoblos.
Ada yg bisa ngelaporin pandangan mata pelaksanaan pemilu
kemarin ngga? Rata2 berapa lama sih pemilih berada di
dalam bilik TPS?
Trus berapa lama rata2 satu lembar suara dihitungnya.
Mungkin karena nyari lubang diantara deretan gambar2, jadi
rada lama kali ya?

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [PDI-P tidak selalu = Mega

1999-06-08 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/8/99 10:36:31 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Mba Yuni, bisa anda jelaskan rakyat yang mana?
  Hati-hati loh cara-cara lama.
  Jangan sok mewakili rakyat kalau tidak tahu benar tentang rakyat.

Irwan:
Mewakili kelompok Megawati phobia atau ABM (asal bukan mega)
hehehehe

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: (Debat buat siapa ini?) Melihat Indonesia di Tangan Mega

1999-06-08 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/8/99 9:51:25 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Hehehe...ane pan cuman mbela korban nyang kena angkara murka. Pokoke setiap
  ada nyang kena cap 'sok tahu', 'sok pinter', atau keroyokan-keroyokan model
  laennya, entar ane belain deh.

Irwan:
Apakah termasuk ngebelain Mega yg kemarin2 itu dikeroyok
abis2an di milis ini?
Hmmmmoga2 ngga nerapin standar ganda seperti yg
sering gue lihat terjadi di milis kita ini...hehehehe

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Amien Rais bersedia jadi orang kedua di Indonesia?

1999-06-09 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

http://www.asiagateway.com/indonesia/pemilu/index.html
Ada yg denger siaran jam 10.25 di FM 97.4 ngga?
Dalam berita/wawancara(?) tersebut dikatakan
Amien Rais bersedia menjadi orang kedua di Indonesia.

Masih segar dalam ingatan saya ucapannya yg
mengatakan kalau ngga jadi orang nomor satu alias
presiden, dia akan jadi oposan.
Wah, koq sekarang jadi lain lagi omongannya ya?
Kalau memang dia bilang bersedia jadi orang kedua
di Indonesia, sangat saya sayangkan sikapnya tersebut.
Pemimpin yg baik itu khan orang yg bisa dipegang
omongannya, dipegang janjinya.

Semoga Amien Rais tidak melakukan blunder politik
karena menurut saya PAN itu punya peluang menjadi
partai besar pada lima tahun berikutnya.
Sayang kalau partai yg baru berdiri ini jadi, simpati
masyarakat jadi menurun. Semoga mendapat perhatian
dari rekan2 PAN di milis ini agar bisa mengingatkan
semangat Amien Rais semula.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Salah Kaprah, Pak (Re: PDI P = GOLKAR :-)

1999-06-10 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Hahahaha...bung Jaya, ati2 makanya baca tulisan
bung Yusuf. Wong dia bilang dua2nya termasuk
money politics, makanya dia tulis money politics itu
ada dua jenis.
Trus lagi, dia juga bilang bahwa dua2nya itu salah,
cuma aja menurut dia pelanggaran nomor dua itu
lebih berat ketimbang nomor satu.
Gue sengaja kutip ulang dah tulisannya biar ngga repot
cari2 posting terdahulu.

Baca ulang lagi deh. Abis itu, kalau anda sudah lihat
apa yg saya lihat, jangan lupa minta maaf tuh sama
bung Yusuf atas kekurangtelitian anda membaca
komentarnya .:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/10/99 6:41:44 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 ni namanya udah mulai udur-uduran. Mau menang sendiri
  Money politics ya money politics. Tinggal dipegang orang yg melakukannya.
  Pimpinannya perlu menjelaskan itu uang dari mana? Bisa dikejar lagi, bila
  milik organisasi berarti sudah ada restu partaikah?

  Kalo caranya kayak anda yg di bawah, lama-lama kita boleh
  nyolong ayam, toh ayam tetangga pribadi. Bukan ayam negara.
  Weleh..welehnama rakyat dicatut lagi.tobat...tobat

  Kalo mau gitu cara mainnya, entar ada yg bilang Ghalib terima uang kan
  uang pribadi dari Prayogo dan The Ning King, bukan uang rakyat. Kalo
  kita minta duit lalu dikasih apa salahnya? Toh bukan uang rakyat?
  Mau gini nih narik kesimpulannya?

  Ini namanya bukan salah kaprah, tapi salah kabeh


  '---
  Yusuf-Wibisono wrote:

   Yw: Wah, ini salah kaprah...
   Pengertian money politics itu ada dua jenis:
  
   1. 'Bagi-bagi' duit milik partai/simpatisan sendiri
  Ini kurang etis, but who cares. Wong duit, duit
  mereka sendiri, mau buat ngeriting rambut kek,
  apa kek... suka-suka aja.
  
   2. 'Bagi-bagi' duit milik rakyat! (Berupa dana JPS,
  fasilitas milik negara, anggaran negara, etc,
  baik sumber sendiri maupun sumber hutang).
  Nah, ini baru masalah ya etis, ya kriminal.
  Misalnya: partai xxx, membagi duit JPS (ie.
  milik rakyat),...
  
   Pelanggaran no. 2 ini jelas banget lebih berat
   dari yg no. 1. Silakan dikomentari, deh...
  
   ;-)
  



[joke] Penggunaan kosa-kata baru ghalieb

1999-06-10 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Biar ngga ada yg tersinggung, enakan ditulis
dengan kata "ghalieb".  Ini juga sekaligus
menghindari resiko kena umpatan2 kasar
seperti binatanglah, monyetlah, gorilalah, dst.
Padahal kalau kita nonton film Instinct,
film baru yg dilakoni oleh Anthony Hopkins dan
Cuba Gooding, ternyata gorila sebenarnya bisa
berhati lembut dan terlebih lagi ngga pernah mencoba
menyama2kan manusia kepada sesamanya gorila...:)

Oh ya, di bawah ini bukan hasil karya gue.
Gue mah cuma ngeforward aja.

Selamat menikmati kosa-kata baru, "ghalieb".
Smile:)

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


Rangkuman pemakaian kata 'ghalieb'.
   *  Ghalieb manis, sepah dibuang
   *  Ghaliebkan Soeharthono ! Ghaliebkan dia !!!
   *  Pertandingan Inter Milan vs Empoli kemaren hakim ghaliebnya
   siapa?
   *  Gue ghalieb duluan yaa !
   *  eh...stick ghalieb merek Wilson sekarang berapa yaa?
   *  Perang Teluk = Ghalieb War
   *  Gendeng Pamungkas ahli ilmu ghalieb
   *  Ghalieb lobang tutup lobang
   *  2 di ghalieb 2 sama dengan 4
   *  pedang King Arthur = ex-Ghalieb-ur
   *  Ghalieb Ratnasari --- kejauhan nggak sih??
   *  Presiden RI ke tiga = B. J. Ghaliebie
   *  keadaan beranjak dewasa = akil ghalieb
   *  Ghaliebaba
   *  penemu teleskop = Ghaliebleo Galilei
   *  Eh...senjatanya ghalieber berapa??
   *  Taman Makam Pahlawan Ghalieb Bata
   *  huruf Mesir = Hiero-Ghalieb
   *  Awas ada Ghalieb-an kabel TELKOM
   *  Suara orang minum = Ghalieb, ghalieb --- ini baru kejauhan..
   *  Ghalieb Topan Anak Jalanan
   *  Ghalieb dan jempol tangan di goyaaang..
   *  "Di Ghalieb Kelambu" judul film tahun 80-an
   *  "Habis Ghalieb terbitlah terang" Kumpulan surat menyurat
   R.A.Kartini
   *  Anjing Menggonggong ghaliebfah ferlalu
   *  / = Ghalieb miring
   *  Jamu Ghalib-an Singset --- siapa suka bisa rapet
   *  kalo kaki elo dighaliebtikin ghalib engga?
   *  Es krim Walls yg Ghaliebso sekarang berapa sih?
   *  Bandar Udara Internasional Jakarta circa 7-an Ghalieb Perdana
   Kusuma
   *  Buatlah ghaliebmat yg dimulai dengan huruf g
   *  Boutros Boutros-Ghalieb
   *  Ghaliebung rebut kembali...!(Halo2 Bandung)
   *  Sukseskan gerakan Ghalieb Belajar
   *  Uppsss.ghalieb BH-nya putus!
   *  Ghalieb dan Ratna...mengikat janji...(lagu!)
   *  Obat penambah daya ingat: Ghaliebolan 65
   *  Ghalieb Gulita
   *  Ghalieb: Ghabungan anak liebar
   *  Oiii, masih ada yg suka minum jamu peghaliebnu ga?
   *  Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan
ghalieb

   *  Indomie rasa Ghalieb Ayam!
   *  Praktek elektronika sederhana = Rangkaian Lampu Ghalieb-flop
   *  Biar bibir nggak kering pake Ghalieb-balm
   *  Hati-hati main layangan di jalan, mata elo bisa keghalieban

   *  Untuk menjepit kertas dapat menggunakan paper ghalieb
   *  Yang menang MTV musik awards video ghaliebnya siapa?
   *  Ghalieb kalian semua - ini artinya apa ya?
   *  Album metallica "Ghalieb 'em all"
   *  MoniGha Liebinsky

   *  Ghalieb Manis Tanjung Kimpul!
   *  Pizza Hut Home Ghaliebery = Antari semua rumah!
   *  Aneka Perjanjian Jual-Ghalieb
   *  Ich Ghaliebe dich! (bahasa jerman I love you)
   *  Ghalieb lah kemari hey hey hey hey...oh kawan
   *  I Ghalieb I can Fly, I Ghalieb I can touch the sky...lagunya
   'SpaceJam'
   *  Ghaliebriella Sabatini --- Petenis Wanita
   *  Lem segala perekat, aika-ghaliebon
   *  Sepeda gue ghalieb diambil si Ghalieb (yang ini memang
dia)...


  *
   *  Sebelum makan pizza enakan makan ghalieb bread dulu...
   *  Siapa lagi magician terjago di dunia, kalo bukan Ghalieb
   Copperfield!
   *  SEDIGHA --- Senggol Sedikit Ghalieb --- boleh dong maksa
   dikits...
   *  Batu menhir tergolong peninggalan jaman Meghaliebtikum
   *  Obat flu Mixaghalieb
   *  Boneka khas batak = boneka si ghalieb-ghalieb
   *  ada udang dighalieb batu!
   *  berghalieb-ghalieb dahulu, bersenang-senang kemudian
   *  Ghaliebmemang kejaaam... Lagu sinetron
   *  Kapolri ga kasih ijin PDI Meghaliebwati berdasarkan asas
   leghaliebtas
   *  Kalo 17 agustusan suka ada poster-poster dan
   ghaleibho-ghaliebho
   *  Orang betawi bilang batang pohon pisang: ghaliebhong pisang
   *  Mas! fotokopi 2 lembar, gholab-ghalieb!
   *  Tiap 17-an ada acara ghalieb-tambang

[WASPADA] Caleg DPR RI Tertangkap Pesta Shabu-shabu

1999-06-10 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Ckckck.ini toh yang dikatakan mau jadi wakil rakyat?
Mana posisinya wakil ketua lagiah malu2in dah.
Mungkin mbak Yuni tertarik mengomentari perilaku
wakil ketua DPRD II dan juga caleg DPR kita mendatang
ini?...:)

catatan:
mohon tidak mengeneralisir kelakuan 1-3 orang ini
sebagai kelakuan semua anggota partainya karena
memang tidak bisa dijadikan dasar pengambilan
kesimpulan. Ini hanya kelakuan 1-3 oknum saja
yg kebetulan ketangkap basah di lokasi.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


JAKARTA (Waspada): Wakil ketua DPRD II Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan
yang juga calon legislatif DPR RI dari PPP, DR, 59 tertangkap
 tangan saat berpesta shabu-shabu dan berkencan dengan dua wanita
panggilan di sebuah kamar Hotel Mercury, Grogol Jakarta Barat Selasa malam
(8/6).

 Satuan Serse Narkotik Polda Metro Jaya yang dipimpin Kapten Pol Drs I
Gusti Nyoman Gunawan yang melakukan penggrebekan di kamar nomor 901 turut
 mengangkut kedua wanita cantik yang menjadi teman kencan calon
legislatif itu. Selain mengangkut ketiganya, petugas juga memeriksa NA
(Pembantu
 Gubernur Sumsel Wilayah Bangka Belitung) dan Letkol Pol A (Mantan
Kapolres Musirawas).

 Kedua aparat negara itu ikut diangkut ke Polda Metro Jaya karena berada
di tempat kejadian saat petugas melakukan tugasnya. "Sejauh ini petugas masih
 melakukan pemeriksaan urine ke empat orang yang menemani tersangka
menghisab shabu-shabu. Bila hasil pemeriksaan urine ke empat orang ini
nantinya
 positif mengandung obat-obatan psikotropika maka keempat dinyatakan
sebagai tersangka," kata Kadit Serse Polda Metro Jaya Kolonel Pol Drs Alex
 Bambang Riatmojo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/6).

 Sementara itu sejumlah barang bukti yang di sita petugas, dua bong (pipa
penghisap shabu-shabu) dan dua papan rohipnol serta sebuah symbol "reserse"
yang
 digunakan Pol A.

 Polisi yang menerima informasi dari masyarakat, mendapat keterangan
bahwa kelima orang ini selama dua hari telah melakukan aktivitas tersebut.
Dengan
 sigap petugas langsung menggerebeg kamar hotel sekitar pukul 20:00.

 Sedangkan kedua wanita cantik yang mendampingi tersangka sehari-harinya
mangkal di bar hotel tersebut. Kebetulan kedua wanita cantik tersebut berasal
 dari daerah yang sama dengan tersangka membuat mereka lebih cepat akrab
sehingga keduanya dibooking tersangka bersama dua orang koleganya itu.(chas)

 --end--



Re: wow - Hasil Perhitungan Suara Sementara PEMILU di LA]

1999-06-10 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/10/99 1:50:52 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Wow banyak juga pendukung PDIP di US pantasan gue kena serang
muluhe..he..


  Orang golkarnya sedikit amat, apa dubes, konsul dan staf sudah lari ke PDIP
  semua??? bagus itu cermin dari demokrasi (kata orang PDIP)

  Yuni

Irwan:
Ya...mereka2 (pemilih PDIP) inilah yg kemarin2 anda kategorikan
sebagai buta politik, milih hanya karena meganya doang, dst.
Mereka2 ini, yg di DC dan di LA, tampaknya masih pada belum
tahu kejadian yg sebenarnya sehingga PDIP menjadi partai favorit
di dua tempat ini dan tampaknya mereka termasuk orang yg
berpendidikan rendah. Paling tidak ini yg anda katakan pada
posting terdahulu.

Saran saya untuk rekan2 di DC dan di LA yg sudah nyoblos
PDIP, ya tabah2 sajalah mendapat julukan seperti itu.
Waktu nanti yg akan membuktikan. Rakyat yg benar atau Yuni
yg benar soal PDIP dan megawatinya..:)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: [WASPADA] Caleg DPR RI Tertangkap Pesta Shabu-shabu

1999-06-10 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Wah, saya lupa kasih linknya. Biar ngga dikira ngarang2
cerita, berikut ini link yg bisa nganterin anda2 ke berita tersebut.

http://www.waspada.com/061099/headline/headlin8.htm

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



[detikcom] Data Rekening Ghalib Temuan ICW

1999-06-10 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Berikut ini data rekening Ghalib temuan ICW yg pernah
dimuat di detikcom. Sayangnya sudah dihilangkan,
mungkin detikcom tidak siap menerima tuntutan dari
juragan Andi Ghalib. Moga2 sih bukan karena udah
kena ancaman aja ya:)

Hmm...sampai saat ini koq saya belum mendengar
sanggahan dari Andi Ghalib ya?
Yang saya dengar baru tuntutan dia seputar kerahasiaan
bank. Atau mungkin perlu dibuat UU baru yaitu 
UU kerahasiaan hasil suap atau pun korupsi.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

-
Data Rekening Ghalib Temuan ICW
Reporter: Sigit Widodo 

detikcom, Jakarta - Indonesia Corruption Wacth (ICW) memang tak
main-main dalam membongkar kasus suap yang diduga diterima oleh Jaksa
Agung Andi M.Ghalib. Hasil investigas ICW bahkan telah menemukan
bukti-bukti lengkap, termasuk arus rekening Ghalib dan isterinya
Murniati di Bank Lippo. Berikut temuan ICW yang sudah dipublikasikan
ICW: 

Ringkasan rekening Andi Muh. Ghalib dan isterinya Andi Murniati per
posisi 1 Juni 1999

ANDI MUH. GHALIB
Giro No. 50230804700 Rp 1.562.423.326,00
Giro No. 50230909960 Rp 860.000,00
Total Rp 1.563.283.326,00

Tabungan No. 50210522211 Rp 353.469.574,82 

Deposito No. 50220102907 Rp 191.250.000,00
Deposito No. 50220103008 Rp 450.000,000,00
Deposito No. 50220105574 Rp 900.000.000,00
Deposito No. 50220105698 Rp 2.500.000.000,00
Deposito No. 50220108506 Rp 200.000.000,00
Deposito No. 50220108514 Rp 200.000.000,00
Deposito No. 50220110055 Rp 150.000.000,00
Deposito No. 50220112309 Rp 750.000.000,00
Deposito No. 50220113907 Rp 100.000.000,00
Total Rp 5.441.250.000,00 

Deposito No. 063189 USD 53.680,36
Total dengan Rate Rp 8000 Rp 429.442.880,00
Grand Total Rp 787.445.780,82 

ANDI MURNIATI
Tabungan No.50210538168 Rp 161.136.323,00


Deposito No. 50220102991 Rp 382.500.000,00
Deposito No. 50220113054 Rp 890.000.000,00
Total Rp 1.272.500.000,00
Grand Total Rp 1.433.363.323,00 

Andi Muh. Ghalib + Andi Murniati Rp 9.220.809.103,82 

TRANSAKSI REKENING GIRO 

Nama: A. MUH. GHALIB SH
No. Rekening: 502-30-80470-0
Alamat: Jl. SMP 222 No. 02 Ceger Raya Cipayung, Jakarta Timur
Tanggal Lahir: 03-06-1946
Telepon Kantor: 845319 (khusus rahasia) 

Keterangan:
Rekening ini mendapat bunga jasa giro sebesar 12% per tahun 

Sandi 375 berarti ada transfer/ kiriman uang (KU) masuk sebagai berikut:
Tgl. 24/3/99 sebesar Rp 100.000.000,00 KU dari PT. INTI DP via kliring
Bank Mayapada 

Tgl. 14/4/99 sebesar Rp 150.000.000,00 KU dari PT. ASPP via kliring BCA
dengan berita: Pengiriman/ penyumbangan Krating Daeng 

Tgl. 16/4/99 sebesar Rp 150.000.000,00 KU dari PT. INTRCALLIN/HAI TERANG
via BCA dengan berita: Penyumbang Produsen BATU ABC 

Tgl. 23/4/99 sebesar Rp 250.000.000,00 KU dari TANTI M.K. via BBD dengan
berita: Sumbangan dari Bapak PRAJOGO PANGESTU 

Tgl. 27/4/99 sebesar Rp 200.000.000,00 KU dari THE NIN KING via Bank
Exim 

Hak Cipta © detikcom Digital Life 1999



  1   2   3   4   5   6   7   >