[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-25 Terurut Topik m.c. ptrwn

 setahu saya cina menjadi sangat tinggi pertumbuhan ekonominya setelah
 menjadi anggota WTO; maka itu investasi besar2an dari negara barat
 masuk ke cina karena cina masuk WTO.

 lagi, saya bukan bilang IMF-WTO bagus sekali; saya hanya bicara data.

 Saya sih pengenya Cina dan India berhasil jadi Dunia ini lebih berwarna
 ngga  di dominasi oleh satu superpower, jadi  terlalu mudah nebaknya

 saya pikir nggak perlu membesar2kan kekuatan amerika. meskipun super
 power, bukan berarti amerika menentukan segalanaya. bukti nyata
 terakhir jelas2 amerika kalah di irak sekarang.
 kekalahan amerika di irak ini bukti juga bahwa teknologi tidak bisa
 menyelesaikan segalanya.

ada artikel yang sangat menarik mengenai pengaruh baru china, demokrasi
dan globalisasi:

http://www.enterstageright.com/archive/articles/0406/0406chinaglobal.htm

makanya seperti saya bilang, caranya china maju beda dengan amerika,
gak bisa dibandingkan :

.
At this time, it is important to understand that the Chinese philosophy
of globalism is a far cry from the U.S. model based on individual
freedoms, market competition and democracy. Instead, China's philosophy
is based on the development of a global system with limited individual
freedoms, a state controlled media, highly regulated economic expansion
and the use of state-controlled entities to secure strategic resources.
The U.S. and China have different perspectives concerning global growth
and responsibility, as well as different levels of capabilities. But
what will occur once China's global capabilities are well-established
and in full working order?

.

-mcp



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-24 Terurut Topik Monang Setyawan

On 4/21/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Zaki Akhmad wrote:
  Monang Setyawan wrote:
   On 4/21/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
   
Saya jadi mikir. Apakah kalau Bhatia tidak pergi meninggalkan India,
akankah dia menemukan layanan webmail Hotmail?
   
  
   Setahu saya, yang menemukan bukan Bhatia-nya, tapi rekannya Jack
   Smith. Sila baca http://en.wikipedia.org/wiki/Hotmail
  
 
  Terimakasih untuk penyeimbang fakta-nya, Mas Monang. Hmm... tapi saya
  masih kepikiran lho. Andaikan Bhatia (atau-pun Jack Smith) tidak pergi
  ke India, akankah ide Hotmail itu akan tercipta?

 Ya jelas tidak dan itu satu point yang pak budi dan saya maksudkan. Gak
 usah orang India, misalkan pak Sutarja cs tidak berada di silicon
 valley, saya yakin saat ini tidak ada yg namanya Marvell,etc.

Kalau yang dimaksud idenya Hotmail itu adalah web mail client, saya
rasa (cepat atau lambat) tetap akan tercipta. Mengapa? Lihat saja
buktinya, saat ini hampir semua benda mulai dari word/graphic
processor sampai celengan pun di-web-kan. :)


--
Demi masa..


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-24 Terurut Topik Fatih
Setahu saya, yang menemukan bukan Bhatia-nya, tapi rekannya Jack   Smith. Sila baca http://en.wikipedia.org/wiki/Hotmail

Keduanya disebut co-founder. tapiyg dihighlight BBC tvdan ucapannya dikutip dlm acara sekilas info ''innovator justru Bhatia-nya. namun tetap disitudisebut co-founder. baru tau dari zaki kalo 'co' satunya bernama jack smith


Kalau yang dimaksud idenya Hotmail itu adalah web mail client, sayarasa (cepat atau lambat) tetap akan tercipta.

betul dan sepakat. dan itu bedanya antara seorang innovator/pioneer dg 'the mass'.

ada anekdot soal penemu benua amerika Columbus. dalam suatu pesta merayakan penemuannya, seorang undangan menggerutu, begitu aja kok dikagumi, padahal tak ada yg aneh. aku saja kalo berlayar seperti dia ke arah yg sama lama2 juga akan nyampe ke benua amerika.


mendengar hal tsb. Columbus mengambil telor mentah trus tanya ke yg ngomong tadi, apa kamu bisa membuat telor ini berdiri/duduk. dia diam krn. gak bisa.

Columbus tekan telor itu sampai bawahnya pecah dan baru bisa tidak roboh. org tadi pun bergumam lagi, ya kalo gitu akupun bisa.

Di sini poin Columbus,Kamu baru bisa, setelah aku beri contohnya.

New idea is not cheap, and we'd appreciate it. :P
Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 



On 4/24/06, Monang Setyawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/21/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Zaki Akhmad wrote:  Monang Setyawan wrote:   On 4/21/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Saya jadi mikir. Apakah kalau Bhatia tidak pergi meninggalkan India,akankah dia menemukan layanan webmail Hotmail?Setahu saya, yang menemukan bukan Bhatia-nya, tapi rekannya Jack
   Smith. Sila baca http://en.wikipedia.org/wiki/Hotmail Terimakasih untuk penyeimbang fakta-nya, Mas Monang. Hmm... tapi saya
  masih kepikiran lho. Andaikan Bhatia (atau-pun Jack Smith) tidak pergi  ke India, akankah ide Hotmail itu akan tercipta? Ya jelas tidak dan itu satu point yang pak budi dan saya maksudkan. Gak
 usah orang India, misalkan pak Sutarja cs tidak berada di silicon valley, saya yakin saat ini tidak ada yg namanya Marvell,etc.Kalau yang dimaksud idenya Hotmail itu adalah web mail client, saya
rasa (cepat atau lambat) tetap akan tercipta. Mengapa? Lihat sajabuktinya, saat ini hampir semua benda mulai dari word/graphicprocessor sampai celengan pun di-web-kan. :)--Demi masa..
-- 


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-23 Terurut Topik Zaki Akhmad

adi wrote:

 tidak ada yang ribet. yang ada itu tidak mau menyelesaikan.

Tapi begitu selesai, akan ada masalah baru yang menanti untuk
diselesaikan. Tingkat ke-ribet-annya tentu relatif :-) Tidak ribet
untuk Mas Adi, bisa jadi sangat ribet bagi saya.

Saya kadang suka mikir, atau dijadikan pembenaran ya? Dunia memang
diciptakan dengan segala ketidaksempurnaanya. Kalau Pak Iskandar
Alisjahbana pernah mengenalkan istilah fenomena dialektika. Salah satu
contohnya, copyright vs copyleft.

Ah udah ah, jadi ngelantur gini. Terimakasih Mas Adi.
 
 Salam,
 
 P.Y. Adi Prasaja

Zaki Akhmad



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-23 Terurut Topik m.c. ptrwn


adi wrote:
 On Fri, Apr 21, 2006 at 05:26:02PM -, m.c. ptrwn wrote:
  iya ini peninggalan budaya feodalnya PH. Tapi yang curigaan itu
  sebenarnya sedikit,gak banyak.

 curiga maksudnya selain melihat orang lain sebagai tidak bisa dipercaya
 (maling, ngibul) juga tidak percaya pada kemampuannya. misalnya keyakinan
 keblinger bahwa walaupun dengan standar yang sama, seorang BSc bisa
 dianggap lebih qualified (digaji lebih besar) dibanding PhD. tapi
 kata 'curiga' itu multidimensi, jadi, saya nyerah kalau itu diartikan
 di luar saya ingin mengartikannya. kasus seperti yang di alami Pak Budi
 itu sedikit (artinya yang curigaan sedikit, anda betul), tapi itu 100%
 dari kasus yang pernah ada. piye :-)

Sebenarnya kasus seperti ini justru muncul di negara negara non-Barat.

Di Middle East, jangakan Bsc vs Phd,etc , selama kandidatnya punya
pasport dari US,UK,AU mereka bisa dapatkan salary 30-50% langsung
dibanding engineer2 dari India, Bangaladesh,Pakistan,etc.

Yang menarik, kasus seperti ini tidak terjadi di AS.





 itu yang saya lihat _dulu_ (bbrp thn yang lalu). jaman selalu berkembang.
 kalau sekarang sudah menjadi lebih baik, ya sukurlah kalau gitu. saya kurang
 tahu yang sekarang. dulu selain harga konsultan asing juga lebih besar
 (30 jt vs 1,5 - 3 jt), potongan konsultan kandang juga lebih besar. dan itu
 _diatur_ lho. itu kan contoh kecil, lah kalau untuk urusan-urusan yang
 lebih besar dan bisa mempengaruhi aspek yang lebih besar lagi gimana tuh.

 pada dasarnya (sorry) prinsip kapitalisme berlaku, yang penting itu 'brand',
 bukan kualifikasi atau standard. meskipun ecek-ecek, kalau menggunakan bendera
 vendor terkemuka, _otomatis_ dianggap baik. walaupun bagus, tapi modal dengkul
 indonesia, langsung dibuang ke tempat sampah. itu yang ada di sini.


Btw, dibahas dari bidang IT saja ya (bukan pertambangan).

Saya pikir jaman pelan pelan berubah. Sekarang ini sudah mendingan.
Ada beberapa initiatip yang bisa dilakukan untuk melawan hal tersebut :

1. Menggunakan Sertifikasi Internasional
ini untuk sisi individu, misalnya redhat dengan Redhat certification,
networking dengan cisco certification , sun dengan sun certification.
Orang management dengan PMP,etc.

saya justru banyak punya temen yg bergaji dollar dan tinggal di
Indonesia karena punya sertifikasi expert dari persh seperti cisco dan
redhat.

2. orang kita lebih banyak bersaing di level internasional.
efeknya ini jangka panjang , seperti kata Pak BSR, kalau banyak
pesepakbola Indonesia main di AC Milan, bakal menaikan daya saing lokal
juga..

3. Persh lokal Indonesia yg partnership atau subsidiary RD dengan
persh luar negeri
bikin wipro indonesia, infosys indonesia , etc ya ini bhtv lagi :))
he he he

Btw, sekarang ini juga saya lihat sebagian persh Indonesia yang meminta
consultancy dan IT services dari consulting firm kelas kakap di LN
(singapore,etc) seperti HP atau yang lain, pihak HPnya justru mengirim
orang Indonesia yang bekerja di HP sebagai project lead, jadi baguslah
orang Indonesia lagi yang mengerjakan (bukan bule,india,china,etc).

Carlos



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-22 Terurut Topik adi

On Fri, Apr 21, 2006 at 05:26:02PM -, m.c. ptrwn wrote:
 iya ini peninggalan budaya feodalnya PH. Tapi yang curigaan itu
 sebenarnya sedikit,gak banyak.

curiga maksudnya selain melihat orang lain sebagai tidak bisa dipercaya
(maling, ngibul) juga tidak percaya pada kemampuannya. misalnya keyakinan
keblinger bahwa walaupun dengan standar yang sama, seorang BSc bisa
dianggap lebih qualified (digaji lebih besar) dibanding PhD. tapi
kata 'curiga' itu multidimensi, jadi, saya nyerah kalau itu diartikan
di luar saya ingin mengartikannya. kasus seperti yang di alami Pak Budi
itu sedikit (artinya yang curigaan sedikit, anda betul), tapi itu 100%
dari kasus yang pernah ada. piye :-)

itu yang saya lihat _dulu_ (bbrp thn yang lalu). jaman selalu berkembang.
kalau sekarang sudah menjadi lebih baik, ya sukurlah kalau gitu. saya kurang
tahu yang sekarang. dulu selain harga konsultan asing juga lebih besar
(30 jt vs 1,5 - 3 jt), potongan konsultan kandang juga lebih besar. dan itu
_diatur_ lho. itu kan contoh kecil, lah kalau untuk urusan-urusan yang
lebih besar dan bisa mempengaruhi aspek yang lebih besar lagi gimana tuh.

pada dasarnya (sorry) prinsip kapitalisme berlaku, yang penting itu 'brand',
bukan kualifikasi atau standard. meskipun ecek-ecek, kalau menggunakan bendera
vendor terkemuka, _otomatis_ dianggap baik. walaupun bagus, tapi modal dengkul
indonesia, langsung dibuang ke tempat sampah. itu yang ada di sini.

analogi lain, sebagian detailer obat itu kan orang yang justru ndak ngerti
dengan produknya, mereka itu sekedar sekumpulan orang yang dicekokin dgn
kursus bbrp minggu/bulan saja. nah sasarannya kan dokter yang, mestinya,
jauh lebih ngerti. itu satu sisi. ok lah dokternya lebih ngerti, tapi
detailernya bawa senjata piknik gratis ke antartika atau 5 ban mobil,
dokternya langsung bertekuk lutut, tidak perduli lagi kalau pilihannya
itu menaikkan beban/ongkos kesehatan. itu sisi yang lain :-)

kalau ada standardisasi, semua itu tidak berlaku, dampak kapitalisme tidak
terlalu terasa. walaupun jadi masalah lagi, misalnya karena e-gov kalau
pakai software gratis tidak bisa mendatangkan insentif baik bagi pemerintah
maupun vendor secara signifikan, akhirnya semua pada mundur teratur.
kalau ada standardisasi, mungkin import appliances yang tidak perlu bisa
dikurangi.  jatuh-jatuhnya bisnis dianggap macet, tidak ada aktifitas ekonomi
dst..dst..  kan gitu ta'iye.

 satu contoh, 70% orang indonesia yg mungkin masih bermoral mengatakan
 buka paha dan dada di televisi adalah teror moral dari barat, 30%
 mengatakan keindahan.

kalau masalah ini, kalau masih berharap, mudah-mudahan bisa bertemu di lain
kisah saja he..he.. anyway istilah terror moral itu terlalu bombastis :P
itu kan krn kaum agamis dan moralis kurang pede saja, terus jadi kalap
karena ke-tidak-pede-annya dan takut ndak laku hi..hi.. malah rasa
tidak pede ini begitu besar sampai-sampai memaklumi tindakan-tindakan
anarkis yang amat sangat mencederai nilai-nilai yang mau diperjuangkan
itu sendiri (ironis bukan?) :-) diskusinya jangan lari ke sini ah.

 Wah , nyaris no comments , di negara barat saja mungkin gak seribet ini
 :-))

tidak ada yang ribet. yang ada itu tidak mau menyelesaikan.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik adi

On Fri, Apr 21, 2006 at 11:42:44AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
  sadar atau tidak, statement yang mengambang seperti di atas, justru
  meng-encourage orang untuk tidak percaya pada bangsa sendiri, yang
  ironisnya, justru saat ini kepercayaan diri sudah pada titik nadir.
 
 tapi yang herannya, justru statement seperti yang dikatakan oleh
 carlos datang dari orang-orang yang sangat percaya kepada
 kemampuan orang indonesia (dan justru ingin meng-encourage
 orang indonesia agar percaya diri). lihat saja email2 carlos.
 demikian pula orang lain yang mengatakan yang senada.
 ybs. justru heran kalau orang indonesia tidak percaya diri.


mungkin karena saya salah nulis, maksudnya, kita ini lagi krisis kepercayaan,
masing-masing sangat sulit untuk saling mempercayai, isinya curigaan melulu.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik adi

On Fri, Apr 21, 2006 at 08:51:17AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
 Beberapa masalah yang ada di berbagai sistim demokrasi saat ini saya 
 coret-coret disini:
 http://www.harrysufehmi.com/phpwiki/index.php/DemokrasiSyuro

Demokrasi Syuro - alternatif solusi
...
 * Rakyat bisa memberikan masukan-masukan kepada pemerintah, beberapa 
contoh:
...

ini yang kurang di Indonesia, rakyat tidak bisa mendaulat penguasa! setidaknya
tidak ada mekanisme yang secara yuridis sah. jadi sebenarnya tetap saja, namanya
demokrasi tapi praktiknya feodal.

jadi, bukan sekedar memberi 'masukan', tapi 'mendaulat' jauh lebih penting, dan
struktur/aturan mainnya harus segera dibuat (misalnya impeachment).

Salam,

P.Y. Adi Prasaja



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik m.c. ptrwn

adi wrote:
 On Fri, Apr 21, 2006 at 08:51:17AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
  Beberapa masalah yang ada di berbagai sistim demokrasi saat ini saya 
  coret-coret disini:
  http://www.harrysufehmi.com/phpwiki/index.php/DemokrasiSyuro

 Demokrasi Syuro - alternatif solusi
 ...
  * Rakyat bisa memberikan masukan-masukan kepada pemerintah, beberapa 
 contoh:
 ...

 ini yang kurang di Indonesia, rakyat tidak bisa mendaulat penguasa! setidaknya
 tidak ada mekanisme yang secara yuridis sah. jadi sebenarnya tetap saja, 
 namanya
 demokrasi tapi praktiknya feodal.

 jadi, bukan sekedar memberi 'masukan', tapi 'mendaulat' jauh lebih penting, 
 dan
 struktur/aturan mainnya harus segera dibuat (misalnya impeachment).

Pak Adi,

Feodal ini jelas peninggalan sistem Pakde Harto agar membuat strata
masyrakat atau kelas sosial yang berbeda.

Kalau pernah baca ajaran bung karno, selain menentang imprealisme dan
penjajahan, satu hal yang beliau ingin hapuskan dari bumi indonesia
saat itu (1920-1930an) adalah feodalisme (maaf) Jawa dimana budaya
praktek feodal antara kaum bangsawan/blue blood/kaum ningrat yang
menganggap dirinya 3 level diatas orang biasa.

Nah setelah BK pergi, budaya feodal ini yg dikembangkan PH melalui
distribusi wealth yang tidak merata, membuat peraturan yg menguntungkan
sebagian kaum dan family saja dan keberpihakan hukum pada satu dua kaum
saja. Akhirnya ya seprti sekarang, sebagian aspek pemerintahan yang
bersifat feodalisme, orang tua yang bersifat feodal dan bahkan di
sebagian anak mudanya sekalipun.TIdak heran kalau banyak generasi muda
yang apatis dan pesimis.

Untungnya saat ini SBY kelihatan betul terlihat mengikis perilaku
perilaku priyayi seperti ini yang sudah sangat meluas. Kapan bisa
berubah ? ini pendapat pribadi saya: cuman regenerasi yang bisa
merubahnya jadi memang ujiannya masih sangat panjang, sebagian org2 yg
memimpin negeri ini ya sebagian besar masih punya perilaku yg sama
karena ajaran dari PH.

Lucu atau tragis ya, ada pemimpin Indonesia 80 tahun yang lalu sudah
memikirkan problem indonesia seperti apa, dan menjadi kenyataan.

-mcp
ps: PH bukan production house lho, he he he :))



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik m.c. ptrwn

Zaki Akhmad wrote:
 Monang Setyawan wrote:
  On 4/21/06, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
   Saya jadi mikir. Apakah kalau Bhatia tidak pergi meninggalkan India,
   akankah dia menemukan layanan webmail Hotmail?
  
 
  Setahu saya, yang menemukan bukan Bhatia-nya, tapi rekannya Jack
  Smith. Sila baca http://en.wikipedia.org/wiki/Hotmail
 

 Terimakasih untuk penyeimbang fakta-nya, Mas Monang. Hmm... tapi saya
 masih kepikiran lho. Andaikan Bhatia (atau-pun Jack Smith) tidak pergi
 ke India, akankah ide Hotmail itu akan tercipta?

Ya jelas tidak dan itu satu point yang pak budi dan saya maksudkan. Gak
usah orang India, misalkan pak Sutarja cs tidak berada di silicon
valley, saya yakin saat ini tidak ada yg namanya Marvell,etc.

Seandainya ada 1,000 saja expert Indonesian seperti Mr. Bhatia di tahun
1990an, hampir bisa dipastikan bakal ada persh sukses yang benama
seperti Ketoprak Networks atau Lontong Semiconductor, Inc dan mungkin
bakal bisa menaikkan daya saing engineer Indonesia secara global.

Ada satu org Indonesia di valley yg 10 tahun develop sun kernel dan
skrg jadi enterpreneur, itu dia contoh lainnya.

 Atau arah diskusi ini balik lagi ke Dunia Datar lawan Kelas Kreatif
 ya

wake up callnya memang ditujukan kepada kelas kreatif di Indonesia.


-mcp

 
  --
  Demi masa..
 
 Zaki Akhmad



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik Adjie
hmmm agak sependapat dengan carlos,
saya ngga pro SBY karena saya ngga terdaftar sebagai pemilih di
beberapa pemilu yang lalu :-)) tapi saya meilhat ada SNY berusaha
merangkul semuanya walaupun sulit juga untuk bisa netral, karena
lagi2 INDONESIA ngga bisa mandiri, masih sangat tergantung
atau senang menggantungkan diri dengan orang lain. dan saya
melihat banyak yang pesimistis atau memang kondisi di indonesia membuat
orang jadi pesimis, tidak open mind, gampang di panas-panasin, kalau
ngambek pengennya semua di bikin sendiri, and sangat
individualistis, tidak spt orang Cina dan India, maaf ini
realistis tapi look at our self, mohon ini di jawab sendiri. Kalau kita
masih spt ini terus kapan kita bisa maju, kapan kita bisa mandiri dan
tidak tergantung bantuan negara lain.

kalau kita selalu narrow minded yaa akhirnya jadi bener2 narrow,
well kita ngga bisa memaksa semua orang untuk open mind, tapi
yang jelas kita harus mau belajar, kelemahan orang indonesia
adalah cepat lupa dan tidak mau belajar dari masalah, dan selalu
membuat semua serba simple walaun dengan menghalalkan segara cara,
temen saya orang perancis pernah bilang  Di Indonesia everything is
possible.

merubah culture yang sekian tahun sudah di doktrin oleh pendahalu
memang bukannya hal yang mudah di hilangkan, tapi kita mesti optimis,
Indonesia bukan milik kita tapi milik anak cucu kita. Kalau bukan kita
yang merubahnya siapa lagi ..??

Well open mind is not easy but if we never try is make your live more difficult.

Rgds


Adjie

Pak Adi,Untungnya saat ini SBY kelihatan betul terlihat mengikis perilaku
perilaku priyayi seperti ini yang sudah sangat meluas. Kapan bisaberubah ? ini pendapat pribadi saya: cuman regenerasi yang bisamerubahnya jadi memang ujiannya masih sangat panjang, sebagian org2 ygmemimpin negeri ini ya sebagian besar masih punya perilaku yg sama
karena ajaran dari PH.Lucu atau tragis ya, ada pemimpin Indonesia 80 tahun yang lalu sudahmemikirkan problem indonesia seperti apa, dan menjadi kenyataan.-mcpps: PH bukan production house lho, he he he :))



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik adi

On Fri, Apr 21, 2006 at 05:32:04PM +0200, Adjie wrote:
 indonesia membuat orang jadi pesimis, tidak open mind, gampang di
 panas-panasin, kalau ngambek pengennya semua di bikin sendiri, and sangat
 individualistis,  tidak spt orang Cina dan India, maaf  ini realistis tapi
 look at our self

ah .. masa realistis, anda kan bicara soal wajah saja.

coba deh point2 di atas itu anda bikin lebih 'operasional', berikut 
contoh-contoh
realnya apa, problem realnya apa gitu. biar enak. kalau main retorika cina,
india, open mind, saya pikir kita sudah sepakat. coba anda cari berapa persen 
mail
yang tidak ada kata cina/india di milis ini hi..hi.. 

enggan mengakui kesuksesan orang/negara lain? he..he.. masa sih, ngapain?
masalahnya ... cukup segitu atau tidak :-) ironisnya ngomong begitu kan gak
pernah ada kata kelar. membicarakan wajah orang itu bisa menghabiskan banyak
sekali waktu tanpa perlu mengetahui apa-apa saja yang kita bicarakan secara
detail (baca: bisa ngalor ngidul). terus yang gak mau ngalor ngidul ya jangan
lantas dilabel pesimis dan narrow minded dan tidak open mind dong. enak aja :-)

itu masalahnya.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik m.c. ptrwn

Adjie wrote:
 
 
  ah .. masa realistis, anda kan bicara soal wajah saja.


 ya, cina dan India memang bisa menjual wajah mereka, contoh simple nya spt
 orang marketing lah, kalau yang jualan murah seyum,ramah, dan berwajah

kalau mau ngomongin substansi bukanya wajah kemungkinan nantinya
jatuh2nya harus diaudit semuanya , ekonomi biaya tinggi  dan
kembalikan freeport padaku
he he lha ya kita sudah tahu itu :-)) itu semua juga peninggalan PH dan
anak-anaknya.
(Cepu dengan Tomi dan Freeport dengan Kel. Sudharmono.

kalau mau diperbaiki balik2nya ke usulan pak estananto, ada yang
berubah dari PNS menjadi enterpreneur , kan memang sekarang masanya
cuci piring kesalahan pemth sebelumnya.

kebetulan saja di saat yang sama pada downturn-nya indonesia muncul
kekuatan baru di asia yang bisa jadi contoh (tapi kalo ngomong negara
lain kan nanti bisa dibilang tidak nasionalis dan tidak percaya diri) ,
he he :-))

itu dia sekapur sirih keribetan di indonesia yang gak perlu terjadi
sebenarnya :))

Carlos



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik m.c. ptrwn


 mungkin karena saya salah nulis, maksudnya, kita ini lagi krisis kepercayaan,
 masing-masing sangat sulit untuk saling mempercayai, isinya curigaan melulu.

iya ini peninggalan budaya feodalnya PH. Tapi yang curigaan itu
sebenarnya sedikit,gak banyak.

satu contoh, 70% orang indonesia yg mungkin masih bermoral mengatakan
buka paha dan dada di televisi adalah teror moral dari barat, 30%
mengatakan keindahan.

Jadi gak pernah ketemukan padahal masalahnya sesederhana itu, ya kalau
mau mengikuti hawa napsu manusia memang gak bakal ketemu2 padahal
aturan dari agama sudah ada. Terus kalau ada peraturanya yg melarang
secara jelas dibilang pro-anarki dan dicurigai punya agenda tersembunyi
dan menggunakan dalih dari atas.

Wah , nyaris no comments , di negara barat saja mungkin gak seribet ini
:-))

Carlos



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-21 Terurut Topik Estananto


--- m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb:
 kalau mau diperbaiki balik2nya ke usulan pak
 estananto, ada yang
 berubah dari PNS menjadi enterpreneur , kan memang
 sekarang masanya
 cuci piring kesalahan pemth sebelumnya.

Om Carlos, kita cuma butuh 1 kotamadya/kabupaten
sebagai pilot project. Kalau nunggu bikin proposal ke
pusat, sampai prnduduk Indonesia berkembang biak
sampai 500 juta jiwa juga nggak bakal ada tindak
lanjutnya. 
Kita harus tunjukkan, bahwa rasionalisasi pegawai dan
efektivikasi sistem birokrasi dengan mendelegasikan
wewenang dan pengkompetenan pegawai tingkat terendah -
dengan IT sebagai tool - adalah masuk akal dan dapat
menghemat waktu dan biaya. 
Sayangnya sekarang ini seolah2 peran IT itu harus
canggih dan mahal. Padahal, kalau kita pandang IT
sebagai tool yang harus serve kebutuhan kita, dengan
konsep yang jelas, kita bisa tentukan sendiri
sistemnya. Mestinya sih begitu.
Misalnya ngurus SIM. Katanya ada sistem komputerisasi,
tapi tidak merubah kebiasaan caloisme atau tembakisme
karena tidak merombak mekanisme pelulusan.
Komputerisasi SIM hanya menyentuh aspek fisik seperti
tes dengan komputer(lupa?), database dan penampakan
visual SIM yang lebih keren, padahal selama birokrasi
ujian SIM dari pendaftaran hingga pemberian kartu
dikurangi hanya hingga 3 orang saja (pendaftaran dan
database satu orang, ujian teori satu orang, dan ujian
praktek satu orang) dan masing2 terkait dalam sistem
terpadu yang terkait dengan integritas pelakunya (gaji
minimal harus cukup dan sekali ketahuan terima suap
harus dipecat!), maka mestinya sih bisa jalan. ENtah
lagi dengan KTP dan pengurusan pajak.

Salam,
Nano






___ 
Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB Speicher kostenlos - Hier anmelden: 
http://mail.yahoo.de


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/19/06, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.

Kalau Singapura dengan Lee Kuan Yew itu masuk
demokrasi terpimpin bukan ya? Kayaknya iya ya.
Rasanya mereka bukan kaum munafik.
Kok bisa sukses juga ya?

-- budi


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik Samuel Franklyn


Budi Rahardjo wrote:

On 4/19/06, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote:


Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.


Kalau Singapura dengan Lee Kuan Yew itu masuk
demokrasi terpimpin bukan ya? Kayaknya iya ya.
Rasanya mereka bukan kaum munafik.
Kok bisa sukses juga ya?

-- budi



Saya tidak mengikuti politik Singapura
tapi rasanya mereka tidak memakai
istilah demokrasi terpimpin.
Nggak tahu saya apa istilah yang
mereka pakai.

Harap di ingat konteks thread posting saya.
Saya mengomentari anggota milis
yang bilang dia diajari demokrasi terpimpin
pada waktu SMP. Nah konteksnya itu.

Jadi ajaran demokrasi terpimpin
dari penjahat Harto itu yang
saya anggap ajaran kaum munafik.
Alias kaum yang sealiran dengan
Harto yang mau jadi diktator
tapi atas nama demokrasi,



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik adi

On Thu, Apr 20, 2006 at 09:10:08PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
 Jadi ajaran demokrasi terpimpin
 dari penjahat Harto itu yang

lho .. anda keliru, istilah demokrasi terpimpin itu orde lama,
bukan orde baru.

oretan berikut ini, tidak berkaitan dengan anda :-)

kalau mau membahas soal indonesia, ya jangan melantur ke mana-mana.
memangnya kalau negara X yang punya hobi memancung kepala orang,
terus jadi super power, terus model negara X tsb. jadi baik dan
cocok untuk Indonesia? Saya kurang bisa menangkap idenya kalau
larinya ke situ.

negara kita adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, ideologi negara
pancasila. semua sudah ada dan baik. undang-undang dasar sudah jelas.
undang-undangnya yang gak jelas, berbagai kepentingan tumplek blek di situ.
apalagi perda-perda yang mulai aneh-aneh (memfasilitasi tindakan anarkis secara
tak langsung), bibit separatisme mulai muncul ke permukaan. keberpihakan kepada
rakyat kecil mulai ditinggal. statements dari tokoh dan pakar yang pating
pecotot dst..dst..

kebijakan ekonomi didikte, kesejahteraan akar rumput diporakporandakan
(lingkaran setan dengan tindakan-tindakan anarkis dan kerusuhan massal).
nampaknya ada benang merahnya di situ. coba buka lembaran 1965.

lantas demokrasi itu apa? ada demokrasi kebablasan, ada demokrasi acak
adul, demokrasi tulen, demokrasi asli, demokrasi orisinil, demokrasi apa
lagi? :-)

kayaknya anda-anda lebih suka bicara soal bentuk dan wajah dibanding
soal substansi. ini tercermin dari kata-kata: 'indonesia yang pesimis',
cina, india, grogol valey, slipi valey atau yahoo, yuhu, google, grundel yang
lebih techie dan lebih bernafaskan teknologia. dlsb.

menurut saya, kalau berkutat membicarakan soal bentuk dan cara tapi
melupakan substansi itu ibarat menulis roman yang tidak kenal kata
tamat he..he..

pernah dengar kata 'dalih'? sebenarnya sumber permasalahan di negara ini
berangkat dari 'dalih' itu. dalih pengentasan kemisikinan, dalih kebebasan,
dalih agama, dalih kemanusian (bantuan/utang) dan dalih-dalih yang lain, sampai
yang Di Atas itu dijadikan dalih.

palsu!

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik m.c. ptrwn

adi wrote:
 On Thu, Apr 20, 2006 at 09:10:08PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
  Jadi ajaran demokrasi terpimpin
  dari penjahat Harto itu yang

 lho .. anda keliru, istilah demokrasi terpimpin itu orde lama,
 bukan orde baru.

istilah boleh beda , tapi sebenarnya jauh lebih terpimpin dan
otoriter orba dibanding orla.


 oretan berikut ini, tidak berkaitan dengan anda :-)

 kalau mau membahas soal indonesia, ya jangan melantur ke mana-mana.
 memangnya kalau negara X yang punya hobi memancung kepala orang,
 terus jadi super power, terus model negara X tsb. jadi baik dan
 cocok untuk Indonesia? Saya kurang bisa menangkap idenya kalau
 larinya ke situ.

ya jangan dilihat mancung orangnya dong, tiap negara juga ada sisi
buruknya :))

peace peace dulu ahh... :))


 negara kita adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, ideologi negara
 pancasila. semua sudah ada dan baik. undang-undang dasar sudah jelas.
 undang-undangnya yang gak jelas, berbagai kepentingan tumplek blek di situ.
 apalagi perda-perda yang mulai aneh-aneh (memfasilitasi tindakan anarkis 
 secara

Ralat: bukan mulai, tapi sudah dari dulu  dari jamanya pakde harto.
Dan Jamanya Pakde segala macam peraturan dan UU sebenarnya dipake buat
menguntungkan keluarga mereka saja.

jaman sekarang sudah jauh lebih mendingan, paling tidak ada otonomi
daerah dan kalo ngomong beda tidak ditjoelik seperti kata om Samuel.

 tak langsung), bibit separatisme mulai muncul ke permukaan. keberpihakan 
 kepada
 rakyat kecil mulai ditinggal.

bibit separatisme yang mulai sebenarnya juga pakde harto karena ada
distribusi wealth yang tidak merata antara jakarta dan daerah , dan
juga korupsi yang gila gilaan.

Jaman sekarang dibawah Bapak Presiden Paduka   SBY sudah jauh lebih
mending lho... :)


 kebijakan ekonomi didikte, kesejahteraan akar rumput diporakporandakan

kalo didikte dari dulu kan .. dari 1967

 (lingkaran setan dengan tindakan-tindakan anarkis dan kerusuhan massal).
 nampaknya ada benang merahnya di situ. coba buka lembaran 1965.

yang saya gak mengerti dulu kenapa ya BK mau beri tongkat kepresiden ke
pakde ?
(kalau gak salah BK di sidang MPRS berkata ya daripada negara ini
hancur terbelah dua, saya siap mengalah walaupun kelihatanya beliau
tidak ikhlas.


  pernah dengar kata 'dalih'? sebenarnya sumber permasalahan di negara
ini
 berangkat dari 'dalih' itu. dalih pengentasan kemisikinan, dalih kebebasan,
 dalih agama, dalih kemanusian (bantuan/utang) dan dalih-dalih yang lain, 
 sampai
 yang Di Atas itu dijadikan dalih.

iya sebagian emang dalih, tapi kalau ada dalih yang bener ya oke juga
sich oom :)

-mcp



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik Fatih
ikut nimbrung dikit,

sistem negara yg baik pada intinya tegaknya rule of law. ini yg membuat rakyat dan investor (lokal/asing) jadi punya tempat untuk curhat.
tak peduli itu demokrasi kayak di AS atau otoriter kayak di China atau to some extent singapura. Indonesia udah demokrasi tapi rule of law almost tidak ada.

china tidak demokrasi tapi rule of law jalan (koruptor dicincang, dll). cuma, kelemahan cina ini, walaupun rule of law baik sustainable-nya dipertanyakan. rule of law di negara demokrasi lebih terjamin.indonesia demokrasi udah jalan, rule of law belum, thanks to warisan mbah kakung (minjem istilah carlos).

jadi, kalo rule of law blm jalan di indo, ya gak perlu demokrasi dihabisin juga. ntar balik ke otoriter, rule of law tambah gak ada harapan. :)
On 4/20/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
adi wrote: On Thu, Apr 20, 2006 at 09:10:08PM +0700, Samuel Franklyn wrote:  Jadi ajaran demokrasi terpimpin
  dari penjahat Harto itu yang lho .. anda keliru, istilah demokrasi terpimpin itu orde lama, bukan orde baru.istilah boleh beda , tapi sebenarnya jauh lebih terpimpin dan
otoriter orba dibanding orla. oretan berikut ini, tidak berkaitan dengan anda :-) kalau mau membahas soal indonesia, ya jangan melantur ke mana-mana. memangnya kalau negara X yang punya hobi memancung kepala orang,
 terus jadi super power, terus model negara X tsb. jadi baik dan cocok untuk Indonesia? Saya kurang bisa menangkap idenya kalau larinya ke situ.ya jangan dilihat mancung orangnya dong, tiap negara juga ada sisi
buruknya :))peace peace dulu ahh... :)) negara kita adalah negara kesatuan yang berbentuk republik, ideologi negara pancasila. semua sudah ada dan baik. undang-undang dasar sudah jelas.
 undang-undangnya yang gak jelas, berbagai kepentingan tumplek blek di situ. apalagi perda-perda yang mulai aneh-aneh (memfasilitasi tindakan anarkis secaraRalat: bukan mulai, tapi sudah dari duludari jamanya pakde harto.
Dan Jamanya Pakde segala macam peraturan dan UU sebenarnya dipake buatmenguntungkan keluarga mereka saja.jaman sekarang sudah jauh lebih mendingan, paling tidak ada otonomidaerah dan kalo ngomong beda tidak ditjoelik seperti kata om Samuel.
 tak langsung), bibit separatisme mulai muncul ke permukaan. keberpihakan kepada rakyat kecil mulai ditinggal.bibit separatisme yang mulai sebenarnya juga pakde harto karena adadistribusi wealth yang tidak merata antara jakarta dan daerah , dan
juga korupsi yang gila gilaan.Jaman sekarang dibawah Bapak Presiden Paduka SBY sudah jauh lebihmending lho... :) kebijakan ekonomi didikte, kesejahteraan akar rumput diporakporandakan
kalo didikte dari dulu kan .. dari 1967 (lingkaran setan dengan tindakan-tindakan anarkis dan kerusuhan massal). nampaknya ada benang merahnya di situ. coba buka lembaran 1965.yang saya gak mengerti dulu kenapa ya BK mau beri tongkat kepresiden ke
pakde ?(kalau gak salah BK di sidang MPRS berkata ya daripada negara inihancur terbelah dua, saya siap mengalah walaupun kelihatanya beliautidak ikhlas.pernah dengar kata 'dalih'? sebenarnya sumber permasalahan di negara
ini berangkat dari 'dalih' itu. dalih pengentasan kemisikinan, dalih kebebasan, dalih agama, dalih kemanusian (bantuan/utang) dan dalih-dalih yang lain, sampai yang Di Atas itu dijadikan dalih.
iya sebagian emang dalih, tapi kalau ada dalih yang bener ya oke jugasich oom :)-mcp-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
 


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik m.c. ptrwn

Samuel Franklyn wrote:
 Budi Rahardjo wrote:
  On 4/19/06, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
 
  Kalau Singapura dengan Lee Kuan Yew itu masuk
  demokrasi terpimpin bukan ya? Kayaknya iya ya.
  Rasanya mereka bukan kaum munafik.
  Kok bisa sukses juga ya?
 
  -- budi
 

 Saya tidak mengikuti politik Singapura
 tapi rasanya mereka tidak memakai
 istilah demokrasi terpimpin.
 Nggak tahu saya apa istilah yang
 mereka pakai.

kalo singapura dulu dari awalnya kan memang didirikan oleh orang2
chineese yang berjiwa trader , buat mereka gak perlu demokrasi etc
karena negaranya juga kecil, yang penting buat mereka adalah economic
prosperity untuk SEMUA.

everybody making money, everybody happy, tugas negara selesai .. he he
he begitu singkatnya :)

jadi sistem negara diolah sedemikian rupa sehingga profit trading
mereka bisa jalan terus.

Btw, untuk kasus di Bintan, sama setuju tuh kalo pemth Spore yang
invest dan sedikit mengatur kehidupan di Bintan, moga2 kesejahteraan
masyrakat di Bintan naik karena itu.


-mcp



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik adi

On Thu, Apr 20, 2006 at 03:58:24PM -, m.c. ptrwn wrote:
 istilah boleh beda , tapi sebenarnya jauh lebih terpimpin dan
 otoriter orba dibanding orla.

he..he.. ok :-)
btw 1, uneg-uneg saya sebenarnya lintas waktu, regardless rezim
yang berkuasa.

btw 2, setahu saya segala sesuatu kalau dilakukan dengan dalih,
justru agenda tersembunyi tsb. yang tercapai, bukan dalihnya.

 ya jangan dilihat mancung orangnya dong, tiap negara juga ada sisi
 buruknya :))
 
 peace peace dulu ahh... :))

oh .. itu cuman contoh, tapi point-nya jelas: kalau rumput tetangga lebih
hijau so what gitu lho. mengadopsi hal-hal yang positif itu selalu
baik. cuman ya itu, PR yang sudah sejak dulu digagas, dikerjain saja
kagak, kok malah meributkan hal baru dan menyalahkan yang dulu-dulu
(padahal belum dikerjakan!), lagi pula kalau implementasinya hanya berdasar
dalih, jadi bermasalah.

coba saja, wacana mulai dari negara agama sampai negara serikat sampai
sampai negara saru/porno, sampai republik BBM :-) hasilnya cuman kisruh saja,
dan kok ya ndilalah, selalu superfisial dan lagi-lagi rakyat yang dikorbankan
- gangguan stabilitas - hambatan investasi dari luar - dst..dst.. seperti
lingkaran setan.

 yang saya gak mengerti dulu kenapa ya BK mau beri tongkat kepresiden ke
 pakde ?

akibat tidak mau didikte toh masa ndak ngerti? :-)

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 4/20/2006 at 7:39 AM The_Eye_in_The_Sky wrote:
Samuel Franklyn wrote:
 Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
 Jarang deh ada orang yang lebih munafik dari Suharto.

How about Lee Kuan Yew? Goh Chok Tong? Lee Hsion Loong? With their PAP
party?
Suharto masing mending lho, at least Golkar punya saingan PPP dan PDI :D

Tapi LKY bisa membuat negaranya menjadi superpower di Asia, walaupun secara 
fisik ukurannya paling kecil.
Lha Indonesia ? Potensi gede, tapi cuma ngenes melulu dari dulu :-)  he he

Anyway, sistim demokrasi yang banyak diterapkan pada saat ini (termasuk di 
Amerika) masih sangat banyak loophole-nya, dan bisa di abuse oleh kelompok yang 
punya uang dan/atau kekuatan.
Kalau mendengar kata demi demokrasi, saya skeptis dulu. Demokrasi yang 
seperti apa ?

PMP - wow, betapa banyak waktu yang lenyap sia-sia dari hidup saya...


Salam,
Harry




[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik adi

On Fri, Apr 21, 2006 at 06:57:08AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
 Anyway, sistim demokrasi yang banyak diterapkan pada saat ini (termasuk di
 Amerika) masih sangat banyak loophole-nya, dan bisa di abuse oleh kelompok
 yang punya uang dan/atau kekuatan.  Kalau mendengar kata demi demokrasi,
 saya skeptis dulu. Demokrasi yang seperti apa ?

pertanyaan ini mempersoalkan 'wajah' lagi. anyway, kalau skeptis dengan
yang namanya demokrasi, lantas apa yang lebih baik? kalau belum ada,
maunya seperti apa dan dinamai apa? :-)

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/20/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kalau mau membahas soal indonesia, ya jangan melantur ke mana-mana.
 memangnya kalau negara X yang punya hobi memancung kepala orang,
 terus jadi super power, terus model negara X tsb. jadi baik dan
 cocok untuk Indonesia? Saya kurang bisa menangkap idenya kalau
 larinya ke situ.

Saya kira ide dasar yang dilemparkan bukan mengikuti plek
model yang diterapkan negara lain, akan tetapi belajar dari mereka
dan mudah-mudahan bisa menerapkan / mengadopsi yang sesuai
dengan kultur/kekhasan kita.

Jangan kita mencoba berinovasi tampa mau melihat pengalaman
orang lain. Di lingkungan saya (kampus), seringkali ada ide2
(aturan2) yang menurut saya yang punya ide itu tidak belajar
dari pengalaman orang-orang sebelumnya.
Saya belajar hal ini setelah terjerumus ke alur yang sama (merasa
hebat) kemudian setelah berguru ke yang lebih tua (pensiunan,
tapi orang2 yang wise) baru saya mengerti pentingnya belajar
dari pengalaman orang-orang terdahulu.

Alasan kita harus buat sendiri (atau kalau di industri disebut
not invented here) sering digunakan ... secara kebablasan.
ha ha ha. there you ago, another kebablasan statement.

Ke soal demokrasi, saya melihat yang paling demkorasi sebetulnya
adalah India! Tapi toh negaranya juga tetap miskin. hik hik hik.
Meskipun ada kantong-kantong lokasi yang sejahtera.
Kepercayaan yang saya anut saat ini (tentu bisa barubah) adalah
... ternyata bergantung kepada orang yang memimpin.
Aliran apa pun ternyata bergantung kepada integritas sang pemimpin.
Jadi untuk sementara, saya melihat medium juga bukan sekedar
message yang dibawanya. :(

ah ... sudah ngelanturnya.

-- budi


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 4/21/2006 at 7:43 AM adi wrote:
On Fri, Apr 21, 2006 at 06:57:08AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
 Anyway, sistim demokrasi yang banyak diterapkan pada saat ini (termasuk di
 Amerika) masih sangat banyak loophole-nya, dan bisa di abuse oleh kelompok
 yang punya uang dan/atau kekuatan.  Kalau mendengar kata demi demokrasi,
 saya skeptis dulu. Demokrasi yang seperti apa ?

pertanyaan ini mempersoalkan 'wajah' lagi. anyway, kalau skeptis dengan
yang namanya demokrasi, lantas apa yang lebih baik?

disclaimer dulu; namanya sistem, pasti bisa dikadali. kita cuma bisa membuat 
sistem yang lebih tahan abuse daripada sistem lainnya, tapi rasanya tidak akan 
bisa ada sistem yang 100% anti abuse.
Saya setuju dengan pak Budi, bahwa kuncinya ada di pemimpin.

Tapi, pemimpin jahat pun hasilnya bisa jadi baik, jika rakyat bisa kompak 
menekan ybs. Jadi, mungkin sistem yang bagus itu adalah sistem yang bisa 
mendorong agar lebih banyak rakyat yang bisa menjadi aktivis politik.

Beberapa masalah yang ada di berbagai sistim demokrasi saat ini saya 
coret-coret disini:
http://www.harrysufehmi.com/phpwiki/index.php/DemokrasiSyuro

Alternatif solusinya sudah ada beberapa ide, tapi belum sempat memformulasikan 
untuk jadi tulisan, he he.


kalau belum ada,
maunya seperti apa dan dinamai apa? :-)

Kalau soal nama sih gampang - demokrasi adi terpimpin juga boleh, ha ha ;)  
yang penting desainnya gimana.
Jangan seperti yang sekarang, gembar-gembor saja paling demokratis, lha kayak 
kecap semuanya nomor satu; kenyataannya rakyat cuma jadi tunggangan dan sapi 
perah melulu.


Salam,
Harry



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik m.c. ptrwn

 Jangan kita mencoba berinovasi tampa mau melihat pengalaman
 orang lain. Di lingkungan saya (kampus), seringkali ada ide2
 (aturan2) yang menurut saya yang punya ide itu tidak belajar
 dari pengalaman orang-orang sebelumnya.
 Saya belajar hal ini setelah terjerumus ke alur yang sama (merasa
 hebat) kemudian setelah berguru ke yang lebih tua (pensiunan,
 tapi orang2 yang wise) baru saya mengerti pentingnya belajar
 dari pengalaman orang-orang terdahulu.

 Alasan kita harus buat sendiri (atau kalau di industri disebut
 not invented here) sering digunakan ... secara kebablasan.
 ha ha ha. there you ago, another kebablasan statement.

ini salah satu statemen terbaik di teknologia !

salah satu beda mendasar antara orang indonesia dan india ya ini.
Mereka walaupun pintar dan bener2 inovatif tapi tidak pernah mempunyai
attitude harus di negara gue , harus orang kita semua (nasionalis
semu) , artinya mereka mempunyai sifat lebih kooperatif dan toleran
dengan bangsa/suka/negara lain dalam membangun negaranya.

bukan seperti sebagian org indonesia yang dikit2 kita buat sendiri ,
emang orang indonesia gak bisa ? padahal sebenarnya kita/mereka/dia
belum ada pupu-pupunya (bahasa halus contekan dari om arie).

jadi, syarat untuk maju: kooperatif dan partnership dengan siapapun dan
jujur dengan diri sendiri walaupun memang harus tetap mandiri.

saya kerasa banget statemen pak boodee sanjeev itu terpakai sekali
disini.


-mcp



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik adi

On Thu, Apr 20, 2006 at 07:03:21PM -0700, m.c. ptrwn wrote:
 bukan seperti sebagian org indonesia yang dikit2 kita buat sendiri ,
 emang orang indonesia gak bisa ? padahal sebenarnya kita/mereka/dia
 belum ada pupu-pupunya (bahasa halus contekan dari om arie).

ini kembali soal wajah :-) sepertinya perlu datang ke sini dan lihat
sendiri deh. gini, kenyataannya, sebagian expat itu asal comot. jadi
musti dibedakan antara 'kita buat sendiri' dan 'menjual bangsa sendiri'.

lebih jelas lagi ya soal pengelolaan hasil bumi. apa sudah lupa dengan
kata-kata 'didikte' yang baru saja dibicarakan. buktinya kan sudah jelas,
freeport yang puluhan tahun itu menghasilkan apa saja buat indonesia, buat
papua. apa masih mau main-main dengan retorika lagi. non-sense lah yauw.

sadar atau tidak, statement yang mengambang seperti di atas, justru
meng-encourage orang untuk tidak percaya pada bangsa sendiri, yang
ironisnya, justru saat ini kepercayaan diri sudah pada titik nadir.

lain kali, mungkin bisa lebih spesifik, misalnya: apa saja yang tidak bisa,
apa saja yang bisa .. dst..dst..

kalau memang tidak bisa dan _memang_ perlu mendatangkan ahli dari luar, ya
so be it. hanya orang picik yang menolak kenyataan tsb. dan masalahnya
_justru_ bukan ini. jangan terlalu underestimate thd bangsa sendiri lah.
apalagi soal ini bisa dikooptasi dan digunakan sebagai bahan yang bisa
melegitimasi orang-orang yang memang berminat menjual bangsa sendiri.

singkatnya: harus spesifik, dan kembali pada substansi!

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-20 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/21/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 On Thu, Apr 20, 2006 at 07:03:21PM -0700, m.c. ptrwn wrote:
  bukan seperti sebagian org indonesia yang dikit2 kita buat sendiri ,
  emang orang indonesia gak bisa ? padahal sebenarnya kita/mereka/dia
  belum ada pupu-pupunya (bahasa halus contekan dari om arie).

 ini kembali soal wajah :-) sepertinya perlu datang ke sini dan lihat
 sendiri deh. gini, kenyataannya, sebagian expat itu asal comot. jadi
 musti dibedakan antara 'kita buat sendiri' dan 'menjual bangsa sendiri'.

Di sini (Indonesia) memang - lagi-lagi - anomali.
Penggunaan expat memang sering salah!
(Don't get me start on this.)
Saya pernah ngomel (atau lebih tepatnya, ngamuk he he he) soal
hal ini, karena di sebuah pekerjaan ada expat yang dibayar lebih
tinggi dari saya (berlipat) hanya karena dia warga negara asing.
(Standar Bapenas ngaco!)
Padahal kalau dilihat pendidikannya, sama-sama pendidikan
asing (kebetulan sama-sama jebolan Canada). Bahkan dia hanya
Bachelor sementara saya sudah S3. Jadi aneh.
Gara-gara warga negara saya Indonesia, maka saya digaji lebih
murah *di negara sendiri*!!! Opo tumon.


Tapi kita ambil contoh Singapura. Maaf, terpaksa ambil contoh
negara lain. Mereka punya visi yang kemudian diimplementasikan.
Jika dalam implementasinya dibutuhkan orang yang memiliki
kemampuan tertentu, maka dia tidak peduli warga negara mana,
yang penting *the best*!
(Dari situ mereka juga bisa belajar.)
Itulah sebabnya mereka masih mencoba menarik orang2 terbaik
di regional ini.

(Hal yang sama terjadi di Silicon Valley. Tidak merata di seluruh
Amerika lho. Hanya di beberapa tempat di Amerika dimana yang
menonjol adalah Silicon Valley.)

Yang dilakukan oleh Singapura, yaitu dengan mendatangkan yang
terbaik bukan berarti mereka minder atau tidak percaya kepada
kemampuan sendiri, tapi mereka tahu bahwa untuk Singapura
mereka harus mendapatkan yang terbaik.


 lebih jelas lagi ya soal pengelolaan hasil bumi.

yang ini memang sudah jelas:
kita bodoh dalam mengambil keputusan!
tidak memiliki visi jangka panjang!

(dengan kondisi seperti ini, semakin sedikit/tidak ada orang
yang berani mengambil keputusan yang tidak populis.
salah-salah ... dianggap korupsi. hik hik hik.)


 sadar atau tidak, statement yang mengambang seperti di atas, justru
 meng-encourage orang untuk tidak percaya pada bangsa sendiri, yang
 ironisnya, justru saat ini kepercayaan diri sudah pada titik nadir.

tapi yang herannya, justru statement seperti yang dikatakan oleh
carlos datang dari orang-orang yang sangat percaya kepada
kemampuan orang indonesia (dan justru ingin meng-encourage
orang indonesia agar percaya diri). lihat saja email2 carlos.
demikian pula orang lain yang mengatakan yang senada.
ybs. justru heran kalau orang indonesia tidak percaya diri.


-- budi


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik David Sudjiman


adi wrote:

btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.


Pak Adi,

Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.

- Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara. 
(yang ini bukan di indo)

- Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
- Majalah Playboy, Katanya kebebasan pers.
- Kawin sejenis, katanya bebas milih.
- dsb.

Yah, gitu lah. Sebenarnya ini nyambung dari thread saya yang lain. Kalo 
system nda jalan beres, semua orang trus boleh ngomong/berkalu seenaknya 
itu nda bener. Kalo katanya demi demokrasi trus semua orang boleh punya 
agama apa aja tanpa aturan itu juga nda boleh. Gimana aturan maennya deh 
 diliat dulu.


Lha kasusnya di Indo, mentang2 ada demokrasi, makin banyak aja tuh 
majalah seronok dijalanan. Eh, pada tahu koran Pos Kota kan. itu koran 
atu 'hiburan' keneh hehehehhe


Saya inget waktu SMP diajarin ttg demokrasi terpimpin.

--
thx
David Sudjiman

http://www.davidsudjiman.info


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik baskara

On 4/19/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Pak Adi,

 Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.

 - Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara.
 (yang ini bukan di indo)
 - Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
 - Majalah Playboy, Katanya kebebasan pers.
 - Kawin sejenis, katanya bebas milih.
 - dsb.

Define democracy.
Sejak kapan definisi demokrasi = bebas? :-)
Saya lebih 'sreg' dengan istilah kebebasan yang kebablasan.
Demokrasi  liberalism.


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik Samuel Franklyn


baskara wrote:

On 4/19/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote:


Pak Adi,

Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.

- Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara.
(yang ini bukan di indo)
- Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
- Majalah Playboy, Katanya kebebasan pers.
- Kawin sejenis, katanya bebas milih.
- dsb.


Define democracy.
Sejak kapan definisi demokrasi = bebas? :-)
Saya lebih 'sreg' dengan istilah kebebasan yang kebablasan.
Demokrasi  liberalism.



Tepat sekali. Demokrasi itu kan pemerintahan
berdasarkan suara mayoritas. Nah supaya
pemerintahan berdasarkan suara mayoritas ini bisa
jalan maka langkah awalnya adalah tiap
orang harus diijinkan bersuara apapun suaranya.

Nanti suara ini dikelompokkan
lewat macam-macam mekanisme demokrasi macam
partai, perwakilan, voting, dll. Pada akhirnya
kebijakan pemerintahan ditetapkan berdasarkan
kelompok yang memiliki suara terbanyak.

Kalau tidak boleh bebas bersuara ya demokrasi
nggak bakal jalan.

Makanya kalau suatu kelompok mau berkuasa
di negara demokrasi kelompok tersebut
harus bikin anak yang banyk. He he he.


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik Samuel Franklyn


David Sudjiman wrote:


adi wrote:

btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.


Pak Adi,

Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.

- Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara. 
(yang ini bukan di indo)

- Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
- Majalah Playboy, Katanya kebebasan pers.
- Kawin sejenis, katanya bebas milih.
- dsb.

Yah, gitu lah. Sebenarnya ini nyambung dari thread saya yang lain. Kalo 
system nda jalan beres, semua orang trus boleh ngomong/berkalu seenaknya 
itu nda bener. Kalo katanya demi demokrasi trus semua orang boleh punya 
agama apa aja tanpa aturan itu juga nda boleh. Gimana aturan maennya deh 
 diliat dulu.


Lha kasusnya di Indo, mentang2 ada demokrasi, makin banyak aja tuh 
majalah seronok dijalanan. Eh, pada tahu koran Pos Kota kan. itu koran 
atu 'hiburan' keneh hehehehhe


Saya inget waktu SMP diajarin ttg demokrasi terpimpin.



Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
Kalau yang namanya demokrasi itu ya tiap
orang bebas bersuara. Suara tiap orang lalu
di kelompokkan. Kelompok dengan suara terbanyak
harus diikuti kemauannya.

Kalau kelompok dengan suara terbanyak bisa
di pimpin oleh seseorang itu sih bukan
demokrasi. Itu namanya munafik. Mau memerintah
sebagai diktator tapi pakai topeng kehendak
orang banyak.

Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
Jarang deh ada orang yang lebih munafik dari Suharto.


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik Affan Basalamah

On 4/19/06, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 David Sudjiman wrote:
 
  adi wrote:
  btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
  sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
  jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.
 
  Pak Adi,
 
  Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.
 
  - Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara.
  (yang ini bukan di indo)
  - Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
  - Majalah Playboy, Katanya kebebasan pers.
  - Kawin sejenis, katanya bebas milih.
  - dsb.
 
  Yah, gitu lah. Sebenarnya ini nyambung dari thread saya yang lain. Kalo
  system nda jalan beres, semua orang trus boleh ngomong/berkalu seenaknya
  itu nda bener. Kalo katanya demi demokrasi trus semua orang boleh punya
  agama apa aja tanpa aturan itu juga nda boleh. Gimana aturan maennya deh
   diliat dulu.
 
  Lha kasusnya di Indo, mentang2 ada demokrasi, makin banyak aja tuh
  majalah seronok dijalanan. Eh, pada tahu koran Pos Kota kan. itu koran
  atu 'hiburan' keneh hehehehhe
 
  Saya inget waktu SMP diajarin ttg demokrasi terpimpin.
 

 Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
 Kalau yang namanya demokrasi itu ya tiap
 orang bebas bersuara. Suara tiap orang lalu
 di kelompokkan. Kelompok dengan suara terbanyak
 harus diikuti kemauannya.

 Kalau kelompok dengan suara terbanyak bisa
 di pimpin oleh seseorang itu sih bukan
 demokrasi. Itu namanya munafik. Mau memerintah
 sebagai diktator tapi pakai topeng kehendak
 orang banyak.

 Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
 Jarang deh ada orang yang lebih munafik dari Suharto.


Saya sih kepinginnya diktator yang bikin rakyatnya sejahtera dunia akhirat,
jadi nggak berisik, gak ada suara-suara nggak jelas kayak sekarang.

-affan


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik Arie Reynaldi Z

  Kalau kelompok dengan suara terbanyak bisa
  di pimpin oleh seseorang itu sih bukan
  demokrasi. Itu namanya munafik. Mau memerintah
  sebagai diktator tapi pakai topeng kehendak
  orang banyak.
 
  Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
  Jarang deh ada orang yang lebih munafik dari Suharto.
 

 Saya sih kepinginnya diktator yang bikin rakyatnya sejahtera dunia akhirat,
 jadi nggak berisik, gak ada suara-suara nggak jelas kayak sekarang.


Untuk yang satu ini saya setubuh, eh, setuju... kita masih butuh
diktator biar gak gampang digunjang-ganjing, tapi diktator yang bisa
bikin rakyat sejahtera.. US by all means juga diktator.. tapi ke
negara lain..

--
Arie Reynaldi Zanahar
reymanx at gmail.com
http://www.reynaldi.or.id


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik Samuel Franklyn


Affan Basalamah wrote:

On 4/19/06, Samuel Franklyn [EMAIL PROTECTED] wrote:

David Sudjiman wrote:

adi wrote:

btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.

Pak Adi,

Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.

- Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara.
(yang ini bukan di indo)
- Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
- Majalah Playboy, Katanya kebebasan pers.
- Kawin sejenis, katanya bebas milih.
- dsb.

Yah, gitu lah. Sebenarnya ini nyambung dari thread saya yang lain. Kalo
system nda jalan beres, semua orang trus boleh ngomong/berkalu seenaknya
itu nda bener. Kalo katanya demi demokrasi trus semua orang boleh punya
agama apa aja tanpa aturan itu juga nda boleh. Gimana aturan maennya deh
 diliat dulu.

Lha kasusnya di Indo, mentang2 ada demokrasi, makin banyak aja tuh
majalah seronok dijalanan. Eh, pada tahu koran Pos Kota kan. itu koran
atu 'hiburan' keneh hehehehhe

Saya inget waktu SMP diajarin ttg demokrasi terpimpin.


Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
Kalau yang namanya demokrasi itu ya tiap
orang bebas bersuara. Suara tiap orang lalu
di kelompokkan. Kelompok dengan suara terbanyak
harus diikuti kemauannya.

Kalau kelompok dengan suara terbanyak bisa
di pimpin oleh seseorang itu sih bukan
demokrasi. Itu namanya munafik. Mau memerintah
sebagai diktator tapi pakai topeng kehendak
orang banyak.

Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
Jarang deh ada orang yang lebih munafik dari Suharto.



Saya sih kepinginnya diktator yang bikin rakyatnya sejahtera dunia akhirat,
jadi nggak berisik, gak ada suara-suara nggak jelas kayak sekarang.

-affan



Yang berhak penuh jadi diktator itu sebenarnya cuma satu saja
yaitu Allah Pencipta Alam Semesta ini. Kalau masih
mahluk ciptaan Allah sih nggak berhak jadi diktator.
Jadi nggak mungkin ada diktator bisa bikin rakyat
sejahtera dunia akhirat. Habis yang namanya diktator
itu kan mengambil hak Allah dan pasti kena murka Allah.
Boro-boro diktator bikin rakyatnya sejahtera dunia akhirat
kalau dia mati malah masuk neraka. :-p



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik Adjie

 Saya sih kepinginnya diktator yang bikin rakyatnya sejahtera dunia akhirat,
 jadi nggak berisik, gak ada suara-suara nggak jelas kayak sekarang.Untuk yang satu ini saya setubuh, eh, setuju... kita masih butuhdiktator biar gak gampang digunjang-ganjing, tapi diktator yang bisa
bikin rakyat sejahtera.. US by all means juga diktator.. tapi kenegara lain..


Intinya adalah, bisa menjadi negara yang kuat dan ngga gampang di atur2
sama pemerintah lain. cuek aja ngga dibilang demokrasi, buktinya Cina
dan India ngga demokrasi koq bisa maju. Iraq yang katanya mau di bikin
demokratis nyatanya ngga karuan.

jadi yang paling baik adalah menjadi bangsa yang mandiri. hmm terus
terang ngga gampang karena di dalam INDONESIA banyak sekali
Mahzab2 nya dan setiap dari mereka ngotot kalau Mazhab mereka paling
bagus dan bener. coba semuanya bisa di gabungkan bukan di
paksakan memakai satu aliran, pasti bagus.

kayak makan Gado-Gado, kan enak rasanya campur dan sehat. mungkin
culture ini yang paling cocok karena indonesia berasal dari banyak
culture dan ras yang berbeda.

rgds

Adjie



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik The_Eye_in_The_Sky


Samuel Franklyn wrote:


Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
Kalau yang namanya demokrasi itu ya tiap
orang bebas bersuara. Suara tiap orang lalu
di kelompokkan. Kelompok dengan suara terbanyak
harus diikuti kemauannya.

Kalau kelompok dengan suara terbanyak bisa
di pimpin oleh seseorang itu sih bukan
demokrasi. Itu namanya munafik. Mau memerintah
sebagai diktator tapi pakai topeng kehendak
orang banyak.

Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
Jarang deh ada orang yang lebih munafik dari Suharto.


How about Lee Kuan Yew? Goh Chok Tong? Lee Hsion Loong? With their PAP 
party?


Suharto masing mending lho, at least Golkar punya saingan PPP dan PDI :D
Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-19 Terurut Topik Samuel Franklyn


The_Eye_in_The_Sky wrote:


Samuel Franklyn wrote:


Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
Kalau yang namanya demokrasi itu ya tiap
orang bebas bersuara. Suara tiap orang lalu
di kelompokkan. Kelompok dengan suara terbanyak
harus diikuti kemauannya.

Kalau kelompok dengan suara terbanyak bisa
di pimpin oleh seseorang itu sih bukan
demokrasi. Itu namanya munafik. Mau memerintah
sebagai diktator tapi pakai topeng kehendak
orang banyak.

Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
Jarang deh ada orang yang lebih munafik dari Suharto.


How about Lee Kuan Yew? Goh Chok Tong? Lee Hsion Loong? With their PAP 
party?


Suharto masing mending lho, at least Golkar punya saingan PPP dan PDI :D


Wah saya nggak ngerasain akibat tindakan si
Lee Kuan Yew, Goh Chok Tong dan Lee Hsion Long
soalnya saya kan nggak sekolah SD, SMP dan SMA
di Singapura.

Saya sekolah SD, SMP dan SMA di Indonesia Bung
dan selama itu pula saya muak banget dengerin
ajaran si munafik lewat PMP. Benar-benar muak. Oek oek.


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-18 Terurut Topik adi

On Tue, Apr 18, 2006 at 08:13:19AM +0200, Adjie wrote:
  Cara ini sama dengan keluhanya Pak Eka masak mau pecat orang harus
  beri pesangon.
 
 bener, saya cenderung setujua bahwa karyawan spt ini yang ngga punya
 kemampuan dan keberanian dalam menghadapi tantangan

whoa .. ini sudah jadi diskusi para dewa. sorry. ndak masuk di sini.
sudah ada aturan seperti itu saja masih yang namanya buruh jadi korban.

jadi penasaran. gimana kalau untuk test-case anda-anda resign secara
sukarela, dan cari kerjaan di sini?

no hard feeling please, tapi ini problem _REAL_ di sini, kalau anda-anda
ndak ngerti, ya sudah lah, jangan lagi bicara soal indonesia. wasting
a lot of your precious time.

btw, saya sendiri sudah. mengundurkan diri dengan sukarela. tanpa
pesangon. just in case pertanyaan itu mau dikembalikan ke saya hi..hi..
jelas saya setuju kalau ada yang mau kreatif dan mandiri. tapi itu bukan
alasan cukup untuk melibas yang namanya buruh.

boleh percaya boleh tidak. kalau buruh bisa dipecat seenaknya. manufaktur,
pabrik akan bejibun dan tumbuh subur lagi di sini. stop korbankan buruh,
tapi perbaiki regulasinya. itu jauh lebih penting dan win-win solution.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-18 Terurut Topik Adjie

whoa .. ini sudah jadi diskusi para dewa. sorry. ndak masuk di sini.sudah ada aturan seperti itu saja masih yang namanya buruh jadi korban.

heheh kita cuma orang biasa koq yang masih makan nasi dan sekali lagi
bukan dewa, maaf kalau mungkin tidak membumi,tapi kalau Musiknya dewa
gue terus terang suka heheheh, apa yang saya ungkapkan di thread
sebelumnya adalah berdasarkan pengalaman beberapa rekan di
indo, yang sudah ngga well motivated tapi ngga mau resign
or do it something, cari kerjaan lain ehhh malah nunggu PHK demi
pesangon, akhirnya waste time sekain tahun ngga di PHK makan gaji buta.
Mungkin waktu saya kerja di indo, saya orang yang ngga terlalu aware
dengan peraturan-peraturan perburuhan di Indo, buat saya as long as
saya kerja baik perusahaan senang saya bisa bargain salaries, benefit
lain dan kenyataanya bisa, jadi win-win solution dan saya ogah pusing
baca peraturan yang ber belit-belit.
jadi penasaran. gimana kalau untuk test-case anda-anda resign secarasukarela, dan cari kerjaan di sini?

Well spt yang saya bilang Love your job but never fall in love with
your company jadi kalau masih suka dengan pekerjaan tapi
perusahaan udah ngga cocok yaaa resign, dan bukan end story
of your life, , karena saya dan anda juga teman2 yang lain di milist
ini punya keyakinan kalau rejeki bukan cuman dari perusahaan dan itu
sudah ada yang ngatur. tapi kalau kerjaan masih seneng lingkungan kerja
masih asik, dapur keluarga masih ngebul kenapa harus quit .
no hard feeling please, tapi ini problem _REAL_ di sini, kalau anda-andandak ngerti, ya sudah lah, jangan lagi bicara soal indonesia. wasting
a lot of your precious time.
Well, saya fikir member milist disini open mind semua koq; jadi
kita kan bicara untuk kebaikan semua bukan ngomongin kehebatan si ini
dan itu tapi sharing culture, information barangkali yang sedikit
ini bisa bermanfaat untuk teman2 yang lain, dan buat saya pribadi bisa
berkomunikasi dengan banyak teman merupakan satu bahan inputan
yang menarik to develop my self.

btw, saya sendiri sudah. mengundurkan diri dengan sukarela. tanpapesangon. just in case pertanyaan itu mau dikembalikan ke saya hi..hi..
jelas saya setuju kalau ada yang mau kreatif dan mandiri. tapi itu bukanalasan cukup untuk melibas yang namanya buruh.boleh percaya boleh tidak. kalau buruh bisa dipecat seenaknya. manufaktur,pabrik akan bejibun dan tumbuh subur lagi di sini. stop korbankan buruh,
tapi perbaiki regulasinya. itu jauh lebih penting dan win-win solution.
Kalau tidak salah baca di koran, pemerintah sudah menjembatani antara
buruh dan pengusaha, karena semuanya saling ketergantungan, kalau ada
buruh tanpa pengusaha atau sebaliknya mana bisa jalan industri ini,
jadi intinya oke cari jalan yang terbaik biar semua bisa senang dan
bukan mau nya menang-menangan sendiri, this problem will never end
kalau merasa dirinya paling bener. regulasi juga harus di buat
bersama ngga cuma maunya pengusaha, dan kalau sudah ada regulasi yang
bagus tapi ngga di terapkan baik dan benar yaa phodo wae. Ini sekali
lagi process yang harus di jalani semua, 


P.Y. Adi Prasaja

Salam

Adjie


[teknologia] AW: [teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-18 Terurut Topik Estananto



- Ursprüngliche Mail 
Von: Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]


Waktu itu ceritanya National Semiconductor sudah punya pabriknya
(di Bandung). Jadi sudah ada. Hanya, waktu itu mereka mau meningkatkan
dengan memasang robot/mesin. Karena ketakutan digantikan mesin,
maka usulan mereka ditolang. Akhirnya perusahaan minggat sekalian
ke Malaysia :)

Nano:
oh itu National Semiconductor pak, bukan Fairchild ya? Sorry, slaah kutip:-(

Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih.
Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena
sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja.
Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik.
Tragis memang ya?
Kata orang ini kapitalis vs sosialis.
Tapi apa mau dikata.

Nano:
Cina negara komunis tapi tidak manusiawi terhadap buruh. Di pabrik sebuah 
supplier Wal-Mart di Hong Kong tertulis tulisan besar2: bekerja yang baik hari 
ini, atau besok anda cari kerja lagi. Gimana investor US + Eropa nggak ngiler. 
Dan tampaknya Yang Mulia Wapres Kalla sedang studi banding ke Cina ya?
India tampaknya juga punya hukum buruh yang longgar tapi mereka punya 
demokrasi. Pemogokan di India jelas lebih mungkin daripada di Cina. Tapi setahu 
saya belum pernah tuh ada white collar strike di India:-) Mereka malah 
seperti kutu loncat, pindah segera kalau ada perusahaan IT lain menawarkan gaji 
lebih besar. Jadi fleksibilitas perburuhan di India merugikan buat buruh tapi 
menguntungkan buat IT engineers karena mereka tak terikat:-) Dari sinilah 
muncul ungkapan love your job but not your company. btw saya menemukan buku 
menarik, sila rujuk ke 
http://www.amazon.com/gp/product/0976694018/102-6345387-4254553?v=glancen=283155
Sebetulnya hal yang sama juga kok di Jakarta. Kalau anda mengamati pemandangan 
di depan kantor sebuah perusahaan telekomunikasi multinasional di Jakarta, 
katakanlah namanya S, itu banyak headhunter nawarin gaji dua kali lipat di 
perusahaan saingannya, katakanlah namanya E. Bedol desa bukanlah hal yang 
asing di kalangan ini:-)
Jadi menurut saya fenomenanya bukan kapitalis atau sosialis. Ada segmen2 kecil 
yang harus diamati satu-satu, siapa yang diuntungkan dan siapa yang 
dibuntungkan.
Di Jerman, konon katanya keamanan posisi pekerjaan termasuk yang paling aman di 
dunia. Tetapi ingat ada celah juga di hukum perburuhan Jerman: karyawan bisa 
dipecat atau harus minggat kalau *tidak ada pekerjaan lagi*. Nah kalau sekarang 
CEO bilang kalau kalian minta naik gaji maka tidak ada kerjaan lagi buat kalian 
karena pabrik dipindah ke Eropa Timur atau India atau Asia, karyawan mau bilang 
apa?

 Mungkin beda terbesar antara Indonesia dan India ini seperti kata Pak
 Estananto, kalau pemth India punya long term strategy (dengan mencetak
 banyak engineers,etc) sementara pemth Indonesia tidak.

Percaya atau tidak, jaman Pak Harto malah ada strategi!
Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.
Di satu sisi bagus karena kita pernah merasakan demokrasi yang mahal
dan ternyata tidak langsung meningkatkan kualitas hidup.
Nah, sekarang bagaimana kita belajar dari dua ekstrim dan mensintesa
sebuah solusi yang khas Indonesia.

-- budi
 
Nano:
hal paling utama dari keseluruhan negara industri Barat atau Timur adalah: 
pemerintahan yang efektif dan efisien. Kalau di Indonesia orang musti tunggu 
150 hari (sekarang katanya cuma 85 hari?) untuk menunggu investasi disetujui, 
plus bayar biaya2 tak jelas sedangkan di Singapura orang cuma butuh 8 hari 
dengan biaya resmi, orang waras berpikir cuma orang gila yang mau buka usaha di 
Indonesia. Belum lagi ada pungutan tidak resmi yang dibikin resmi maupun pajak 
era otonomi daerah.
Sebetulnya ini tantangan IT. Kalau pemerintah mau invest sekian trilyun untuk 
membangun sistem birokrasi yang baru dan sistem database terdesentralisasi tapi 
accesible dari pemda manapun di wilayah RI, plus perampingan secara radikal 
pegawai negeri dan pelatihan bagi pegawai negeri potensial, saya yakin dalam 5 
tahun ikllim investasi (baik dari dalam maupun luar negeri) bakal membaik. 
Jumlah pegawai negeri yang ramping memungkinkan gaji layak. Pensiun dini 
pegawai negeri? Ya betul, itu investasi juga, arahkan mereka jadi entrepreneur. 
Memangnya gampang jadi entrepreneur?
Indonesia itu sebetulnya bangsa entrepreneur. Kalau saya pulang ke rumah orang 
tua saya di Jakarta, saya kana lihat abang sate, abang martabak, tukang ojek, 
yang kesemuanya adalah entrepreneur kecil yang menghitung risiko2 usaha. Kalau 
saya pulang ke rumah mertua di Kebumen, saya lihat abang becak, petani, yang 
mereka punya alat produksi dan harus menghitung rugi laba sendiri. Saya lihat 
sebuah TV di Jerman melaporkan pasca Tsunami dan mengetengahkan seorang ibu 
yang tegar membuat usaha untuk menghidupi ibu2 di kampungnya. Kita seharusnya 
disimbolkan oleh ibu di Aceh  itu: asalkan pemerintahan yang kuat melindungi 
secara hukum dan efisien - kepastian hukum dan iklim usaha. Jadi bukan 
kapitalis, sosialis, atau demokrasi semata.
 
Salam,
Nano


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-18 Terurut Topik adi

On Tue, Apr 18, 2006 at 01:33:25PM +0200, Adjie wrote:
 this problem will never end kalau merasa dirinya paling bener.

keep it small and simple saja ya ...

bukan soal siapa yang paling bener. tapi kalau pertanyaannya ini:
'masa mau mecat saja harus kasih pesangon', dan jawabannya dengan
membuat _peraturan_ (undang-undang) yang bisa memecat tanpa pesangon.
itu boleh dibilang narrow minded. karena ini pemikiran/masalah serius.

kalau ndak percaya mbok digeledah :-)

mana ada orang mengerjakan clerical tasks dengan upah mefets dengan
UMR hanya untuk buying time? apa perlu kita tanya dia: how fast you
can go to san fransisco? lantas disuruh bikin macam ironport?
asik juga kali.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-18 Terurut Topik Samuel Franklyn


Budi Rahardjo wrote:

On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

kalau begitu ini tidak ada bedanya dengan kenyataan dimana pada 1970
Pak Samaun ingin membuat industri semi melalui fairchild tapi ditolak
dengan alasan padat karya ?


Waktu itu ceritanya National Semiconductor sudah punya pabriknya
(di Bandung). Jadi sudah ada. Hanya, waktu itu mereka mau meningkatkan
dengan memasang robot/mesin. Karena ketakutan digantikan mesin,
maka usulan mereka ditolang. Akhirnya perusahaan minggat sekalian
ke Malaysia :)

Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih.
Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena
sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja.
Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik.
Tragis memang ya?
Kata orang ini kapitalis vs sosialis.
Tapi apa mau dikata.


Memang kalau dipikirkan secara rasional
tindakan buruh itu merugikan kaum buruh itu sendiri.
Akan tetapi ini adalah reaksi trauma yang alamiah
terhadap tekanan para penjahat Orde Baru
di masa lalu. Jadi demo buruh harus ditangani
tidak lagi dengan pendekatan Orde Baru/China
yang main asal sikat saja. Saya yakin sepenuhnya
buruh di China juga tidak bisa terus menerus
ditindas macam sekarang pasti ada titik ledaknya.






Mungkin beda terbesar antara Indonesia dan India ini seperti kata Pak
Estananto, kalau pemth India punya long term strategy (dengan mencetak
banyak engineers,etc) sementara pemth Indonesia tidak.


Percaya atau tidak, jaman Pak Harto malah ada strategi!


Ngomong-ngomong apa ya strategi si penjahat Harto?


Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.
Di satu sisi bagus karena kita pernah merasakan demokrasi yang mahal
dan ternyata tidak langsung meningkatkan kualitas hidup.
Nah, sekarang bagaimana kita belajar dari dua ekstrim dan mensintesa
sebuah solusi yang khas Indonesia.

-- budi



Saya punya pendapat yang sangat berbeda dengan anda.
Buat saya demokrasi sangat meningkatkan kualitas hidup
saya sebagai bangsa Indonesia. Soalnya tidak stress
musti bungkam terus macam di jaman si penjahat Harto.
Kualitas hidup kan tidak semata-mata kemakmuran ekonomi.
Kesehatan jiwa juga sangat penting :-)




[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-18 Terurut Topik adi

On Tue, Apr 18, 2006 at 09:46:39PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
 Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.
 
 Saya punya pendapat yang sangat berbeda dengan anda.
 Buat saya demokrasi sangat meningkatkan kualitas hidup
 saya sebagai bangsa Indonesia.


btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.

demokrasi dan kebebasan berpendapat itu butuh jaminan keamanan.
kalau modelnya main sabet main grebeg dan semua cuek bebek, jangan
harap deh. jauuuh

kalau dulu tidak ada demokrasi, sekarang pun tidak. seperti ular,
yang dalam bahasa latin disebut: mlungsungi.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-18 Terurut Topik Samuel Franklyn


adi wrote:

On Tue, Apr 18, 2006 at 09:46:39PM +0700, Samuel Franklyn wrote:

Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.

Saya punya pendapat yang sangat berbeda dengan anda.
Buat saya demokrasi sangat meningkatkan kualitas hidup
saya sebagai bangsa Indonesia.



btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.


Nggak tahu tuh saya juga nggak ngerti apa maksudnya
kebablasan dalam demokrasi. Yang ngomong kan Budi Rahardjo.
Coba deh check lagi posting saya dengan agak teliti.



demokrasi dan kebebasan berpendapat itu butuh jaminan keamanan.
kalau modelnya main sabet main grebeg dan semua cuek bebek, jangan
harap deh. jauuuh


Betul.


kalau dulu tidak ada demokrasi, sekarang pun tidak. seperti ular,
yang dalam bahasa latin disebut: mlungsungi.


Sekarang paling tidak kalau ada yang banyak bicara
tidak akan langsung menghilang. Kalau di jaman si penjahat
Harto kan begitu ada yang banyak bicara bisa
tiba-tiba langsung menghilang entah kemana.
Jadinya kan orang stress dan bungkam terus.
Kalau sekarang kan walaupun banyak bicara dan
tidak ada perubahan tapi paling tidak kan
rasanya lega. Bwa ha ha.



Salam,

P.Y. Adi Prasaja





[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik m.c. ptrwn

Budi Rahardjo wrote:
 On 4/16/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat
  luas ternyata belum mendengar kelanjutannya, berarti something
  wrong dengan kita.

 (Besok paginya lupa kuliah atau kuliah sambil ngantuk2.)
 This is how you fuel a research center!
 Dimana-mana juga seperti itu.
 Kalau di Jababeka, boro-boro ada mahasiswanya ... he he he.
 (Seperti Serpong!)


saya sering berpikir , kalaupun ada industri hitek di Indonesia ,
sebaiknya mungkin harus dipelopori dari sektor software services dan
bukan dari vendor yang making product.

India awalnya begitu dan sukses, kualifikasi SDM Indonesia saat ini
juga umumnya kurang qualified untuk bekerja di lingkungan RD
vendor,dst.

Resume org Indonesia kebanyakan qualified untuk mengerjakan projek yg
sifatnya temporer basis (seperti Java, .Net,etc), jadi persh2 seperti
Infosys, Wipro dan HCL yang sebaiknya diprioritaskan untuk masuk
daripada om Bill Gates dkk. 

-mcp



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya sering berpikir , kalaupun ada industri hitek di Indonesia ,
 sebaiknya mungkin harus dipelopori dari sektor software services dan
 bukan dari vendor yang making product.

tadinya saya juga demikian, tapi sekarang lebih terbuka lagi.
kalau kita lihat 3 komponen: employment, devisa, teknologi,
maka dulu kita terlalu melihat kepada teknologi (harus buatan kita,
dsb.)
sekarang urutan kepentingannya adalah
(1) employment
(2) devisa
(3) teknologi

yang penting ada lapangan pekerjaan *di indonesia* dulu
dan pada saat yang sama menjadi tempat belajar bekerja
bagi calon profesional indonesia :)

untuk hal ini harus bekerja sama dengan perusahaan yang
sudah punya market dan teknologi, yang membutuhkan tempat
untuk investasi/relokasi saja. untuk yang kayak gini, biasanya
adalah perusahan elektronik.
mereka selalu invest. tinggal dimananya.

setelah mengerti dunia bisnis high-tech, barulah kita bergeser
ke kepentingan lain seperti teknologi :)


-- budi


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik m.c. ptrwn


Budi Rahardjo wrote:
 On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

  saya sering berpikir , kalaupun ada industri hitek di Indonesia ,
  sebaiknya mungkin harus dipelopori dari sektor software services dan
  bukan dari vendor yang making product.

 tadinya saya juga demikian, tapi sekarang lebih terbuka lagi.
 kalau kita lihat 3 komponen: employment, devisa, teknologi,
 maka dulu kita terlalu melihat kepada teknologi (harus buatan kita,
 dsb.)
 sekarang urutan kepentingannya adalah
 (1) employment
 (2) devisa
 (3) teknologi

 yang penting ada lapangan pekerjaan *di indonesia* dulu
 dan pada saat yang sama menjadi tempat belajar bekerja
 bagi calon profesional indonesia :)


memang ini alasanya  kenapa sektor services (WPRO,INFY) yang jadi
pilihan.

 untuk hal ini harus bekerja sama dengan perusahaan yang
 sudah punya market dan teknologi, yang membutuhkan tempat
 untuk investasi/relokasi saja. untuk yang kayak gini, biasanya
 adalah perusahan elektronik.
 mereka selalu invest. tinggal dimananya.

Ada beberapa hal pak.

Dari sisi employmen , justru biasanya persh service yang paling tinggi
kemampuan hiringnya,  mereka bisa hire lebih banyak dibanding persh di
sektor lain.

Kedua, persh elektronik itu hidupnya sangat tergantung dengan market,
kadang kalau barang jualan di satu marketnya kurang bagus, mereka
gampang saja menutup atau melakukan cost restructruring/layoffs (baru
baru ini Atmel ada layoffs lagi). Nah kalau persh services yang banyak
projek biasanya mereka lebih sustainable,kalau ada proyek yg kurang
profitable,orang2nya tinggal diover ke proyek lain,etc.

Ketiga, persh seperti Wipro,HCL dan Infosys itu punya long term
contract dengan vendor seperti cisco,microsoft,ibm,etc , jadi employee
didalamnya juga bisa menimba pengalaman dari berbagai persh vendor
sekaligus.


-mcp



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dari sisi employmen , justru biasanya persh service yang paling tinggi
 kemampuan hiringnya,  mereka bisa hire lebih banyak dibanding persh di
 sektor lain.

Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :p
he he he.
Kalau pabrik elektronik/sepatu/tekstil/... bisa!

Saya pribadi sih senang di software  service, tapi kenyataan
di lapangan berbeda. Yang dibutuhkan oleh orang banyak
(dan Indonesia?) adalah lapangan kerja yang bisa banyak orang.
Nah, untuk tahap seperti itu ... pabrik biasanya yang bisa.
(Pabrik elektronik salah satunya.)

-- budi


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik Adjie

Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :phe he he.
Kalau pabrik elektronik/sepatu/tekstil/... bisa!

saya setuju denga pak BSR (BudiSanjeev Raharjo) hehehehe jadi memang
tahap awal adalah membuat perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja
terlebih dahulu baru bisa meningkat ke tahapan berikutnya, kalau di
liat sebelum booming TI di india yang di garap terlebih dahulu di india
adalah industri call center, karena ni sangat menyerap tenaga
kerja. tapi bukan berarti indonesia harus mengikuti buka bisnis call
center juga heheh. tapi pabrik elektronik atau industri komponen
atau apa sajalah yang bisa menyerap banyak tenaga kerja
yang nantinya bisa membuat industri TI terkena effect domino atau
kena imbas dari boomingnya massive industri yang saya sebutkan di
atas.

setelah industri ini bisa bergerak otomastis mereka butuh untuk
mendeliver atau menjual barang, kalau ini bisa digarap dengan IT dan
bisa memutuskan banyak mata rantai distribusi maka konsumen yang di
untungkan, barang murah dan cepat dalam delivery, dan industri IT
dan jasa pengiriman bisa mengambil manfaat dari process ini
semua, karena IT buat indonesia, saat ini baru sebagai jalan toll
atau pipa saja, belum bisa mengharapkan sebagai sumber, karena
kemampuan kita flooading engineer IT, telco etc masih sangat sedikit,
dibanding dengan India atau Cina, di tambah lagi pemerintah
kurang ada political will dengan bidang ini spt banyak yang
rekan2 bilang di thread sebelumnya. 

kalau industri massive sudah berjalan, orang bisa hidup dengan tenang
karena punya pekerjaan dan IT mulai bangkit lagi, pasti tanpa
disuruh nantinya orang tua akan menyuruh anaknya menjadi sekolah IT
karena melihat peluang kerja yang jelas, tapi ini semua bisa berjalan
kalau bisnis yang fundamental yang di miliki bangsa ini bisa
jalan. lagi pula kalau memaksa orang menyekolahkan anaknya
di bidang IT, telco atau engineer apakah uni di kita punya kelas yang
sama dalam bidang-2 ilmu dasar spt india secara menyeluruh baik uni
negri atau swasta di indo. ini adalah process yang panjang yang saling
ketergantungan tapi bukan berati ngga bisa di mulai.

hmmm mimpi bisa punya pabrik tempe yang ada 25.000 karywan dan bisa eksport tempe ke jepang.

rgds

Adjie

 




[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Bukan sebaiknya seperti kita yang mau serba amerikah , amazing ternyata
sudah begitu 'desperate'nya universitas di AS untuk menarik lebih
banyak lagi orang2 pintar dari China/India.

Meskipun saya sudah berkali2 posting di thread ini, tapi saya masih
ragu apakah saya sudah jelas mengemukakan maksud saya :D
Jadi sekarang saya ingin perjelas :)

Argumen yang ditawarkan adalah bahwa para imigran asing telah menguasai
ranah teknologi di Amerika sehingga dikatakan bahwa Amerika sudah
'desperate' karena kekurangan tenaga ahli. Saya jelas tidak menolak
fakta bahwa jelas imigran (terutama dari Cina dan India) menguasai
arena teknologi di Amerika.

Yang saya persoalkan adalah interpretasi dari fakta ini. Apakah benar
berkuasanya para imigran di Amerika menggambarkan Amerika yang
'desperate'?

Penting untuk mengingat bahwa Amerika adalah negara imigran. Kesalahan
kita adalah menganggap ada satu mahluk bermana Amerika yang bisa kita
definisikan dengan jelas (biasanya orang amerika = bule). Tapi
sepertinya Amerika itu lebih seperti konsep, bukan suatu entitas.
Amerika bukanlah satu ras. Amerika adalah siapapun produktif untuk
Amerika (termasuk imigran baik yang legal maupun yang ilegal, ataupun
warga negara lain yang bekerja di Amerika - termasuk international
students atau Carlos yang membuat start-up di California :)). Ini
kelebihan Amerika, meskipun jauh dari sempurna, tapi dibanding negara
lain, orang asing masih memiliki kesempatan bagus di Amerika.

Jadi buat saya semakin banyak imigran asing berkiprah di Amerika justru
ini menunjukkan Amerika yang semakin kuat.

Disini perlu berhati2 juga, saya tidak memberikan argumen bahwa Amerika
semakin kuat secara umum. Saya hanya mengkritik satu rangkaian logika:
Banyak imigran - Amerika semakin lemah
Saya bilang:
Banyak imgran - Amerika semakin kuat.

Kita mungkin terbiasa dengan argumen bahwa semakin banyak orang asing
menandakan negara kita semakin lemah. Padalah semakin banyak orang
asing menunjukkan juga kita terkoneksi ke sumber daya yang lebih besar,
yang dengan usaha tertentu, akhirnya bisa memperkuat diri kita sendiri.

Mungkin ini bagian dari debat klasik yaitu jika kita memegang satu
kekuasaan, cara apa yang lebih efektif untuk memperkuat atau menambah
kekuasaan: menjadi tertutup atau terbuka.

Sepertinya kalo kita berpikir lokal maka tertutup jadi pilihan, karena
kita fokus pada kekuasaan yang sudah ada, dengan resiko kekuasaannya
tidak bertambah besar malah semakin mengkerut relatif terhadap
kekuasaan global. Tapi jika kita berpikir global maka lebih baik
membuka dan membiarkan kekuasaan itu bepergian sehingga tambah besar
meskipun beresiko bertabrakan dengan kekuasaan lain.

Banyak survei menunjukkan bahwa orang2 Amerika relatif lebih optimis.
Karena itu pula mungkin mereka lebih terbuka. Meskipun semangat isolasi
sudah mulai terasa gaungnya di Amerika. Jika semangat isolasi diri ini
semakin besar, maka mungkin memang benar Amerika sedang menggali
kuburannya sendiri.

Jadi buat saya justru tanda Amerika semakin lemah adalah ketika
imigrannya berkurang, bukan saat imigrannya bertambah. Mungkin ini
tidak berlaku di negara lain. Gelombang imigrasi ke Amerika biasanya
terjadi ketika ekonomi amerika sedang bagus.

Tentu, benar tidaknya saya tidak tahu pasti , ini hanya opini saya :)

-roby

---
http://robymuhamad.com/amerika



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik Adjie

Mas Adjie: Untuk orang Sikh bagaimana ya ? apakah turban juga dianggapsimbul keagamaan di Prancis ?

saya kurang tahu soal ini, karena kebanyakan temen2 india disini bukan orang Sikh yang memakai Turban.

Beda mas Adjie. Di AS tetap saja peraturan yang pro imigrasinya jauhlebih banyak, di AS org gampang jadi citizen tanpa melihat asal
usul(sampai orang2 chineese indonesia minta suaka/asylum segala),kesempatan kerja banyak, mas adjie bisa usaha disini segampang bukausaha di Indonesia tanpa ada perlakukan yang berbeda , orang beribadahapa saja mudah selama tidak ganggu orang. Ini nilai baiknya.

heheh tapi kalau namanya Muhammad carlos, apa ngga sedikit lebih teleti ngecheck nya hehehheh.

Di AS terutama di California boleh dibilang zero rasisme, malah yanglebih sering tersudut itu justru orang lokal yang pekerjanya tidak
terlindungi oleh imigran.

wah info yang cukup menarik donk kalau gitu, kalau memang open
bisa jadi next target nich karena ada ALA dan cukup gede disana
hahahah 
Skenarionya tahun 2010:~AS rivalry dengan China~Uni Eropa tertekan dengan trade surplus dari China
~China gak pernah akur dengan India (dulu sempat perang kan)~Pakistan gak akur dengan India~Taiwan minta bantuan AS sebagai perlindungan~Korea Utara minta bantu China~Negara timur tengah seperti biasa selalu 'berantem' masalah plstina.
~India ditemani banyak negara terutama AS dan uni eropa sebagai hedgeatas kemajuan China.
Dapat bocoran dari mana, atau ini cuman analisa pribadi aja..???
sptnnya Seeing what's next penting juga buat kita agar bisa tahu akan kemana arah angin bergerak.
Efeknya: Pemth AS dan Eropa meng-endorse hubungan baik dengan India,persh AS investasi secara massive dan mendidik gratis anak muda India
Long Term: India jadi negara super power baru, bersama ASdan Chinasebagai rival.Indonesia ? seperti biasa mungkin cuman bisa nonton saja :))
Yaa kalau ngga bisa bermain cukup jadi penonton dan tentunya penonton
yang baik, kalau kita jadi penonto champion langueage dan beli
karcis berarti kita yang menghidupkan pertandingan itu, karena
pemain di bayar dari hasil penjualan karcis, syukur-2 Indonesia
bisa jadi sponsor kan indonesia negara kaya, tinggal kita invest
aja di India dan cina ( ini sudah banyak ) jadi jadi penonton sambil
ngitung stock options nya berapa persen naiknya tiap tahun hehehe.

betul, apalagi secara historik kita banyak kesamaan dengan India. Tapikalau melihat cara pandang pejabat kita dan anak muda Indonesia yang
selalu mengagungkan nilai nilai dari Barat jadi pesimis lagi:))
Lho ngga usah kuatir, kan ada Om Fatih yang temenya Vijay, kita
minta dia jadi salah satu sponsor atau provokator aja buat anak muda
supaya ngeliat apa yang sebenarnya terjadi di india dan bagaimana
bia di terapkan di indo, kan udah ada Carlos dan Roby di US bisa kasih
gambaran sebenarnya di US spt apa, dan ada beberpa rekan lainnya di
Europe yang bisa kasih info tentang living style dan historical
Europe bahkan ada juga yang di Hawai lagi berjemur sambil minum air
kelapa dan monitoring network, di Australia juga udah ada si dave yang
suka belanja di china town, di indo banyak sekali. cuman belum
ada yang ngaku cari cina aja nich. nah kalau ini di sinergikan di
posting di milisnya priyadi atau fatih terus di brainstorming
pasti bisa lah pola fikirnya ngga terlalu jauh kebarat,
anggap aja brain stormingnya kayak sex education, jadi balik-2nya
ke teknik kamasutra.. jadi pilihmana mau hardcore ke barat atau
kamasutra ..???

*maaf pak polisi moral saya jangan di tangkap*


regards


Adjie
-mcp


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik m.c. ptrwn


Budi Rahardjo wrote:
 On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Dari sisi employmen , justru biasanya persh service yang paling tinggi
  kemampuan hiringnya,  mereka bisa hire lebih banyak dibanding persh di
  sektor lain.

 Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :p
 he he he.
 Kalau pabrik elektronik/sepatu/tekstil/... bisa!

 Saya pribadi sih senang di software  service, tapi kenyataan
 di lapangan berbeda. Yang dibutuhkan oleh orang banyak
 (dan Indonesia?) adalah lapangan kerja yang bisa banyak orang.
 Nah, untuk tahap seperti itu ... pabrik biasanya yang bisa.
 (Pabrik elektronik salah satunya.)

 -- budi

 kalau begitu ini tidak ada bedanya dengan kenyataan dimana pada 1970
Pak Samaun ingin membuat industri semi melalui fairchild tapi ditolak
dengan alasan padat karya ?

Mungkin beda terbesar antara Indonesia dan India ini seperti kata Pak
Estananto, kalau pemth India punya long term strategy (dengan mencetak
banyak engineers,etc) sementara pemth Indonesia tidak.

-mcp



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik m.c. ptrwn


 Yang saya persoalkan adalah interpretasi dari fakta ini. Apakah benar
 berkuasanya para imigran di Amerika menggambarkan Amerika yang
 'desperate'?

mas roby yang salah baca.

Desperatenya bukan karena imigran di amerika berkuasa TETAPI makin
desperate karena makin sedikit imigran expert yang ingin datang ke AS
__DAN__ banyaknya engineer kelas A+++ yang cabut dari AS.

Coba baca buku Flight Capital dulu sebagai referensi + San Jose Mercury
News :))

 Disini perlu berhati2 juga, saya tidak memberikan argumen bahwa Amerika
 semakin kuat secara umum. Saya hanya mengkritik satu rangkaian logika:
 Banyak imigran - Amerika semakin lemah
 Saya bilang:
 Banyak imgran - Amerika semakin kuat.


setuju banget om rob kalo banyak imigran berarti negara makin kuat ,
akan tetapi yang dipermasalahkan disin mengapa desperate sebenarnya
adalah karena banyaknya exodus Engineer dan peneliti kelas kakap dari
AS ke negara asalnya. Belum lagi ditambah makin sedikitnya engineer
dari Asia (fresh) yang datang ke AS.


-mcp



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 kalau begitu ini tidak ada bedanya dengan kenyataan dimana pada 1970
 Pak Samaun ingin membuat industri semi melalui fairchild tapi ditolak
 dengan alasan padat karya ?

Waktu itu ceritanya National Semiconductor sudah punya pabriknya
(di Bandung). Jadi sudah ada. Hanya, waktu itu mereka mau meningkatkan
dengan memasang robot/mesin. Karena ketakutan digantikan mesin,
maka usulan mereka ditolang. Akhirnya perusahaan minggat sekalian
ke Malaysia :)

Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih.
Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena
sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja.
Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik.
Tragis memang ya?
Kata orang ini kapitalis vs sosialis.
Tapi apa mau dikata.


 Mungkin beda terbesar antara Indonesia dan India ini seperti kata Pak
 Estananto, kalau pemth India punya long term strategy (dengan mencetak
 banyak engineers,etc) sementara pemth Indonesia tidak.

Percaya atau tidak, jaman Pak Harto malah ada strategi!
Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.
Di satu sisi bagus karena kita pernah merasakan demokrasi yang mahal
dan ternyata tidak langsung meningkatkan kualitas hidup.
Nah, sekarang bagaimana kita belajar dari dua ekstrim dan mensintesa
sebuah solusi yang khas Indonesia.

-- budi


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Desperatenya bukan karena imigran di amerika berkuasa TETAPI makin
 desperate karena makin sedikit imigran expert yang ingin datang ke AS
 __DAN__ banyaknya engineer kelas A+++ yang cabut dari AS.

DAN ... Amerika bukan tempat tujuan menarik bagi warga negara lain.
Warga negara yang notabene dicurigai - seperti negara Arab, Persia,
Indonesia, dll - dipersulit masuk. Akibatnya mereka mencari pilihan
lain. Jatuhlah ke Eropa, yang sekarang mulai lebih terbuka.

Jangankan orang Asia yang dipersulit, orang Eropa pun mulai sebal
masuk ke Amerika. Beberapa kali ketemu dengan orang bule Eropa yang
kesel dengan paranoidnya orang Amerika. Jadi mereka tidak mau
ke Amerika kalau nggak terpaksa. Bagi mereka lebih menarik ke India
dan China, meskipun di kedua negara tersebut ada masalah juga.

Saya senada dengan Carlos, jika Amerika tidak membuat inisiatif2
yang memudahkan pendatang masuk maka kehebatan dia akan merosot.
Mas Roby pun sependapat bahwa pendatang ini adalah kekuatan Amerika.

Saya ambil contoh di sekitar saya, yaitu di ITB.
Ada kebijakan yang salah yang diambil ITB, yaitu mengadakan ujian
saringan masuk khusus. Kalau keterima harus bayar Rp 45 juta.
Meskipun porsinya *sangat kecil*, tapi brand image masyarakat
berubah, bahwa ITB itu mahal. Sehingga akibatnya anak2 yang pinter
tapi dari keluarga tidak mampu membatalkan keinginan mereka untuk
masuk ITB. Padahal ... ITB tetap murah dan mahasiswanya banyak
yang misikin. Saya tahu karena saya sering tanda tangan permohonan
beasiswa dari mahasiswa yang berasal dari keluarga misikin.
(Di form harus ditulis penghasilan orang tua.)

Akibat dari perubahan ini ... anak-anak pinter2 dari daerah
sekarang berkurang masuk ke ITB. Sekarang lebih banyak mahasiswa
Jabotabek sehingga agak homogen. Padahal, kehebatan ITB itu
menurut saya adalah *heterogen*nya. Bukan anak-anak Jabotabek
gak pinter-pinter, tapi perbedaan menimbulkan spark inovasi.
:) Kalau ini dibiarkan terus, bisa berbahaya (bagi ITB).
Nah, analogi yang sama dengan Amerika.

Harus ada inisiatif untuk mendatangkan orang-orang kreatif.
By all means necessary!
Kalau untuk kasus Amerika, permudah izin masuk. Buat program
khusus untuk rekrutmen educated people from abroad.
BTW, ini yang dilakukan oleh Singapura!


-- budi


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik m.c. ptrwn

Budi Rahardjo wrote:
 On 4/17/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Harus ada inisiatif untuk mendatangkan orang-orang kreatif.
 By all means necessary!
 Kalau untuk kasus Amerika, permudah izin masuk. Buat program
 khusus untuk rekrutmen educated people from abroad.
 BTW, ini yang dilakukan oleh Singapura!


Betuk Pak. Pemth Singapura sudah melakukan itu.

Sebenarnya saat ini ada program pemth AS yaitu special work visa (
seperti h1b )  untuk WN Singapura, Chili dan Australia. Total visa caps
yang diberikan kepada mereka adalah 10,000 caps pertahunnya. Jadi buat
WN profesional yg kualfied dari 3 negara itu tidak perlu menggunakan
jatah visa cap h1b yang hanya 65,000 pertahunya (dan habis dalam tempo
60 hari).


-mcp



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik m.c. ptrwn

Adjie wrote:
  Mas Adjie: Untuk orang Sikh bagaimana ya ? apakah turban juga dianggap
  simbul keagamaan di Prancis ?


 saya kurang tahu soal ini, karena kebanyakan temen2 india disini bukan orang
 Sikh yang memakai Turban.

masak sich gak ada ?

dari sisi historiknya, sebenarnya orang sikh dari punjab itu kaum yang
pertama kali meninggalkan India untuk mencari kehidupan yang lebih
baik. Di Paris pasti adalah.

Cari aja yang nama belakangnya pakai Singh atau awal namanya pake
akhiran Er seperti Sathinder atau Hatinder :)

 Beda mas Adjie. Di AS tetap saja peraturan yang pro imigrasinya jauh
  lebih banyak, di AS org gampang jadi citizen tanpa melihat asal
  usul(sampai orang2 chineese indonesia minta suaka/asylum segala),
  kesempatan kerja banyak, mas adjie bisa usaha disini segampang buka
  usaha di Indonesia tanpa ada perlakukan yang berbeda , orang beribadah
  apa saja mudah selama tidak ganggu orang. Ini nilai baiknya.


 heheh tapi kalau namanya Muhammad carlos, apa ngga sedikit lebih teleti
 ngecheck nya hehehheh.

Ooo jelas lebih teliti, tapi kalaupun ada screening di airport
sebenarnya not-as-bad seperti yang dibayangkan di media massa ,etc :-)


 Di AS terutama di California boleh dibilang zero rasisme, malah yang
  lebih sering tersudut itu justru orang lokal yang pekerjanya tidak
  terlindungi oleh imigran.



 wah info yang cukup menarik donk kalau gitu, kalau memang open  bisa jadi
 next target nich karena ada ALA  dan cukup gede disana hahahah


ALA sebenarnya gak gede. Tahun 2001 mereka tutup rd facility di
Milpitas , ini jauh sebelum ALA beli timetra.



  Skenarionya tahun 2010:
  ~AS rivalry dengan China
  ~Uni Eropa tertekan dengan trade surplus dari China
  ~China gak pernah akur dengan India (dulu sempat perang kan)
  ~Pakistan gak akur dengan India
  ~Taiwan minta bantuan AS sebagai perlindungan
  ~Korea Utara minta bantu China
  ~Negara timur tengah seperti biasa selalu 'berantem' masalah plstina.
  ~India ditemani banyak negara terutama AS dan uni eropa sebagai hedge
  atas kemajuan China.


 Dapat bocoran dari mana, atau ini cuman analisa pribadi aja..???

Bocoran yang mana nich ? kalau yang diatas kan sudah jadi headline tiap
hari majalah/koran di LN.

 sptnnya Seeing what's next penting juga buat kita agar bisa tahu akan kemana
 arah  angin bergerak.

Yang jelas arah angin bergerak ke Asia Selatan dan Asia Timur tapi
bukan Asia tenggara :)

Headline yang paling bikin saya 'gemes' dan 'cemburu' adalah pendidikan
gratis generasi muda India oleh persh hitek AS dan Eropah.

 Lho ngga usah kuatir, kan ada Om Fatih yang temenya  Vijay, kita minta dia
 jadi salah satu sponsor atau provokator aja buat anak muda supaya ngeliat
 apa yang sebenarnya terjadi di india dan bagaimana bia di terapkan di indo,

Sebenarnya saya masih banyak pertanyaan aktual dan mikro mengapa India
bisa sukses banget dalam SDMnya, tapi untuk jawab ini perlu bantuan
insider Indonesian yang mungkin sekolah di IIT dan BITS Pilani.

Salah satu pertanyaan saya adalah mengapa fresh graduate mereka kuat
sekali di embedded ? Apakah ini berasal dari kurikulum ? etc ?


-mcp



[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-17 Terurut Topik The_Eye_in_The_Sky


Budi Rahardjo wrote:


Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih.
Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena
sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja.
Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik.
Tragis memang ya?
Kata orang ini kapitalis vs sosialis.
Tapi apa mau dikata.


Tadi malam lihat di acara TV Singapore, cuman sekilas karena sambil 
ngoprek TV rusak. Isinya Lee Kuan Yew diwawancara.
Beliau cerita dulu dulu di Singapore juga ada buruh demo dan mogok. Tapi 
diambil langkah keras pemecatan semua, lalu recruitment ulang dengan 
menyaring bibit bibit hardliner. Dengan cara itu didapatkan tenaga kerja 
 yg produktif dan efisien. Tapi ya akibatnya seperti anda bilang di 
blog anda, jarang ketemu orang Singapore tersenyum di jam kerja :D
Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 



[teknologia] AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-16 Terurut Topik Estananto



- Ursprüngliche Mail 
Von: Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]
An: teknologia@googlegroups.com
Gesendet: Sonntag, den 16. April 2006, 00:50:14 Uhr
Betreff: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby 
Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

Teori/cara inilah yang sudah kami coba (tapi banyak orang gak percaya).
Yaitu:
1. dibutuhkan perusahaan besar (Cisco, IBM, AMD, Microsoft) untuk
   menjadi anchor/buffer
2. perusahaan ini membuat research center di dekat kampus
   (kita berhasil melobby microsoft, tapi disimpan di jababeka. mana jalan???
   harus diletakkan di sebelah ITB, baru bisa jalan)

Yang dilakukan oleh India itu sudah bener!

-- budi

Pak Budi,
masih di IEEE Spectrum edisi yang sama, ternyata hampir semua CEO perusahaan2 
itu talk dengan PM India atau Menkominfo India, bukan dengan rektor atau dosen. 
Artinya ada political will baik dari pusat maupun negara bagian. Bangalore juga 
maju karena negara bagian Karnataka mengambil inisiaif. Calcutta mulai ikut2an 
walaupun kemiskinan di mana2, tapi toh jalan kalau ada political will. 
Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat luas ternyata 
belum mendengar kelanjutannya, berarti something wrong dengan kita. Atau 
sebaliknya: kalau katanya ada proyek IGOS sudah dicanangkan tetapi gemanya 
masih terbatas walaupun sudah diusahakan, artinya ada something wrong dengan 
kita.

Wassalaam,
nano






[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-16 Terurut Topik Adjie

Pak Budi,masih
di IEEE Spectrum edisi yang sama, ternyata hampir semua CEO perusahaan2
itu talk dengan PM India atau Menkominfo India, bukan dengan rektor
atau dosen. Artinya ada political will baik dari pusat maupun negara
bagian. Bangalore juga maju karena negara bagian Karnataka mengambil
inisiaif. Calcutta mulai ikut2an walaupun kemiskinan di mana2, 
Betul Om, Kebetulan CEO ALA sendiri waktu itu datang ke India dan
ketemu dangan PM dan menteri telekomunikasi di India dan akhirnya
beberapa pusat riset yang ada di europe di pindahkan ke India, juga
bbrap department di soft development boyongan kesana, dan
investnya geeuudeee banget,

tapi toh jalan kalau ada political will.Kalau
katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat luas ternyata
belum mendengar kelanjutannya, berarti something wrong dengan kita.
Atau sebaliknya: kalau katanya ada proyek IGOS sudah dicanangkan tetapi
gemanya masih terbatas walaupun sudah diusahakan, artinya ada something
wrong dengan kita.
yaa, selalu managment dan komunikasi top down dan bottom up
process ngga pernah jalan di Indo, mungkin protocolnya beda, atau ada
bottleneck dimana-mana, karena pembantu presiden mungking kurang paham
benar mau kemana tunggu arahan dari bapak. kalau soal proyek IGOS
katanya project ini ngga menguntungkan buat supplier makanya
banyak yang mundur, dan kelihatan juga sich pemerintah ragu-ragu mau
kemana arahnya IGOS ini masih kurang focus dan greget

rgds

Adjie


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-16 Terurut Topik Fatih
ikut nimbrung dikit soal IT india,

(1) benar, nehru pencetak awal IIT yg menghasilkan IIT-ans di seluruh dunia termasuk mgkn kolega2 dan juragan Carlos di SV. :)

(2) dalam konteks investasi asing di IT india, keterlibatan pemerintah (political will) dlm bisnis IT di india sebenarnya terjadi tidak lama. kira2 baru setelah pemerintah melihat para pebisnis IT jadi pembicaraan dunia dg mengglobalnya klien infosys (terbesar) dan wipro (runner up) dll. 


thomas friedman dalam salah satu kolomnya di NYT (kira2 3thn lalu waktu dia berkunjung ke india khusus unt melihat/mengulas soal IT ini) menulis bahwa pda dasarnya pebisnis raksasa IT india berkembang sendiri tanpa bantuan pemerintah (maksudnya negara bagian bangalore maupun pusat). pernah mereka ini meng-get-out-of-my-way-kan seorang pejabat yg coba2 ikut campur urusan bisnis mrk. 


dlm konteks india waktu itu, yg sistem birokrasinya masih korup (sedikit di bawah kita) pengusaha2 IT ini berjalan sendiri. untungnya mrk dah 'punya orang' di mana2 yg bantu dapatin proyek.

era pemrintah Congress skrg political will itu baru tampak banget.

jadi, mana yg perlu didahulukan di indo? political will pemerintah atau pebisnisnya cari2 proyek dulu di LN? krn. kondisi indo dan india (soal IT) memang beda, saya setuju political will pemerintah maju dulu dg membuat kebijakan2 khusus bidang investasi IT. 


salam,
On 4/16/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:




Pak Budi,masih di IEEE Spectrum edisi yang sama, ternyata hampir semua CEO perusahaan2 itu talk dengan PM India atau Menkominfo India, bukan dengan rektor atau dosen. Artinya ada political will baik dari pusat maupun negara bagian. Bangalore juga maju karena negara bagian Karnataka mengambil inisiaif. Calcutta mulai ikut2an walaupun kemiskinan di mana2, 


Betul Om, Kebetulan CEO ALA sendiri waktu itu datang ke India dan ketemu dangan PM dan menteri telekomunikasi di India dan akhirnya beberapa pusat riset yang ada di europe di pindahkan ke India, juga bbrap department di soft development boyongan kesana, dan investnya geeuudeee banget,


tapi toh jalan kalau ada political will.Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat luas ternyata belum mendengar kelanjutannya, berarti something wrong dengan kita. Atau sebaliknya: kalau katanya ada proyek IGOS sudah dicanangkan tetapi gemanya masih terbatas walaupun sudah diusahakan, artinya ada something wrong dengan kita.


yaa, selalu managment dan komunikasi top down dan bottom up process ngga pernah jalan di Indo, mungkin protocolnya beda, atau ada bottleneck dimana-mana, karena pembantu presiden mungking kurang paham benar mau kemana tunggu arahan dari bapak. kalau soal proyek IGOS katanya project ini ngga menguntungkan buat supplier makanya banyak yang mundur, dan kelihatan juga sich pemerintah ragu-ragu mau kemana arahnya IGOS ini masih kurang focus dan greget
rgds
Adjie-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-16 Terurut Topik m.c. ptrwn

Fatih wrote:
 ikut nimbrung dikit soal IT india,

 (1) benar, nehru pencetak awal IIT yg menghasilkan IIT-ans di seluruh dunia
 termasuk mgkn kolega2 dan juragan Carlos di SV. :)

koq tahu sich kalau juragan saya orang IIT ? :-))

Testimonial saya, kalau Indonesia punya 1000 saja lulusan yang
sekaliber dengan lulusan IIT, mungkin Indonesia sudah sejajar dengan
Jepang sekarang. Btw, ini tanggapan yang cukup konservatif lho :)


 (2) dalam konteks investasi asing di IT india, keterlibatan pemerintah
 (political will) dlm bisnis IT di india sebenarnya terjadi tidak lama. kira2
 baru setelah pemerintah melihat para pebisnis IT jadi pembicaraan dunia dg
 mengglobalnya klien infosys (terbesar) dan wipro (runner up) dll.

Di buku Flight Capital, jangan dilupakan bahwa Pempus India dan Pemda
Karnataka
banyak sekali merubah peraturan yang tadinya sangat protektif
(contohnya banyak di Indonesia) menjadi lebih liberal dan terbuka
(a.k.a. kapitalisme).

Misalnya dengan menyempitkan peran union, memberi insentif tax untuk
persh asing yang buka bisnis di India dsb.

Awalnya mendapatkan tantangan dari masyrakat sekitarnya (seperti di
milis ini .. he he he ), akan tetapi sekarang terlihat buah hasilnya.




 thomas friedman dalam salah satu kolomnya di NYT (kira2 3thn lalu waktu dia
 berkunjung ke india khusus unt melihat/mengulas soal IT ini) menulis bahwa
 pda dasarnya pebisnis raksasa IT india berkembang sendiri tanpa bantuan
 pemerintah (maksudnya negara bagian bangalore maupun pusat). pernah mereka
 ini meng-get-out-of-my-way-kan seorang pejabat yg coba2 ikut campur urusan
 bisnis mrk.

sebenarnya mereka milih ke sana (bangalore/karnataka) karena insentif
dari pemerintah juga selain memang karena infosys basenya disana.

Kalau sekedar India, kan persh tersebut tidak buka office di
Rajasthan, Assam atau West Bengal yang masih dikuasai kaum komunis :-))

Yang menarik, orang2 yang bekerja di Bangalore/Karnataka sebenarnya
berasal dari banyak state di India, bukan hanya yang berasal dari
Karnataka saja.

 dlm konteks india waktu itu, yg sistem birokrasinya masih korup (sedikit di
 bawah kita) pengusaha2 IT ini berjalan sendiri. untungnya mrk dah 'punya
 orang' di mana2 yg bantu dapatin proyek.

betul sekali , buat persh2 India ini emang hebatnya mereka punya
koneksi yang super kuat, jauh lebih gampang buat kita untuk bekerja
sama dengan inside-channelnya Indians daripada coba coba berkompetisi
langsung dengan persh India :-)

Alias, saya pikir bagusnya emang persh seperti Infosys dan Wipro itu
punya subsidiary di Indonesia, daripada orang (Indonesia) yang harus
berjuang mati matian bersaing dengan mereka.

Jadi kuncinya imo: Partnership dengan Indian dan The Chineese :)

 era pemrintah Congress skrg political will itu baru tampak banget.

 jadi, mana yg perlu didahulukan di indo? political will pemerintah atau
 pebisnisnya cari2 proyek dulu di LN? krn. kondisi indo dan india (soal IT)
 memang beda, saya setuju political will pemerintah maju dulu dg membuat
 kebijakan2 khusus bidang investasi IT.

Di Indonesia saya lihat Jatis sudah punya CMM Level 3 tuch, not bad.

Kalau saya sebenarnya tidak perduli persh mana yang terangkat, mau
persh Indonesia, China , India , Arab atau Turki sekalipun is okay,
yang penting potensi SDM anak muda di Indonesia tergali (tidak seperti
15 tahun terakhir).

Saya pikir kuncinya sebaiknya begitu, hindarkan isu2 yang sebenarnya
merugikan kita secara long term(seperti pengusaha lokal minta proteksi
,etc...passwd..). Jadi undanglah mereka semua (investor asing) untuk
berinvestasi di Indonesia.



-mcp




 salam,


 On 4/16/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
   Pak Budi,
   masih di IEEE Spectrum edisi yang sama, ternyata hampir semua CEO
   perusahaan2 itu talk dengan PM India atau Menkominfo India, bukan dengan
   rektor atau dosen. Artinya ada political will baik dari pusat maupun 
   negara
   bagian. Bangalore juga maju karena negara bagian Karnataka mengambil
   inisiaif. Calcutta mulai ikut2an walaupun kemiskinan di mana2,
 
 
  Betul Om, Kebetulan CEO ALA sendiri waktu itu datang ke India dan ketemu
  dangan PM dan menteri telekomunikasi di India dan akhirnya beberapa pusat
  riset yang ada di europe di pindahkan ke India, juga bbrap department di
  soft development boyongan kesana,  dan investnya geeuudeee banget,
 
 
 
   tapi toh jalan kalau ada political will.
   Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat luas
   ternyata belum mendengar kelanjutannya, berarti something wrong dengan 
   kita.
   Atau sebaliknya: kalau katanya ada proyek IGOS sudah dicanangkan tetapi
   gemanya masih terbatas walaupun sudah diusahakan, artinya ada something
   wrong dengan kita.
 
 
  yaa, selalu managment dan komunikasi  top down dan bottom up process ngga
  pernah jalan di Indo, mungkin protocolnya beda, atau ada bottleneck
  dimana-mana, karena pembantu presiden mungking kurang paham benar mau kemana
  tunggu arahan dari bapak. kalau soal proyek IGOS katanya project ini 

[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-16 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/16/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:
...
 thomas friedman dalam salah satu kolomnya di NYT (kira2 3thn lalu waktu dia
 berkunjung ke india khusus unt melihat/mengulas soal IT ini) menulis bahwa
 pda dasarnya pebisnis raksasa IT india berkembang sendiri tanpa bantuan
 pemerintah (maksudnya negara bagian bangalore maupun pusat). pernah mereka
 ini meng-get-out-of-my-way-kan seorang pejabat yg coba2 ikut campur urusan
 bisnis mrk.
...


Dulu ketika saya ngelayap ke beberapa perusahaan di SV,
saya tanya ke mereka ... apa peranan pemerintah?
Jawaban mereka (kasarnya) tidak ada!

Tentu saja maksudnya bukan tidak ada, akan tetapi peranan
pebisnis lebih utama. Jadi nampaknya hal yang sama juga
terjadi di India.

Saya lagi mencari-cari kutipan (quote) tentang pemerintahan
India dan perbandingannya dengan pemerintahan Amerika.
Pernah saya simpan di blog saya, tapi lupa dimana.
(Hmm... I need a search engine for *ME*. Wah, ide inovasi?
Necesity is the mother of invention. he he he)

Kutipannya seperti ini;
lihat saja orang yang duduk di pemerintahan India,
mereka scientists. Bandingkan dengan orang yang duduk
di pemerintahan Amerika, mereka adalah lawyers!

ha ha ha

Kalau pemerintah Indonesia? Militer, Santri, Drop out?
Aduh! Sakit. Sekali pernah sih scientist, yaitu pada
jaman Habibie. Terus terang, orang Indonesia bisa bangga
pada waktu itu bahwa presiden kita adalah orang pinter!


-- budi


[teknologia] Re: AW: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-16 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/16/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat
 luas ternyata belum mendengar kelanjutannya, berarti something
 wrong dengan kita.

Setahu saya waktu itu ada usulan untuk menempatkan Microsoft
Research Center di Jababeka. Waaahhh, siapa yang punya usul itu?
Dugaan saya? Property!

Yang namanya research center itu harus dekat dengan perguruan
tinggi, misalnya di dekat ITB gitu. Baru bisa jalan.
Pagi mahasiswa kuliah. Siangnya mahasiswa kesel dengan dosennya,
terus kabur ke research center. Ngoprek semalaman.
(Besok paginya lupa kuliah atau kuliah sambil ngantuk2.)
This is how you fuel a research center!
Dimana-mana juga seperti itu.
Kalau di Jababeka, boro-boro ada mahasiswanya ... he he he.
(Seperti Serpong!)


-- budi


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-15 Terurut Topik Adjie
On 4/15/06, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
saya fikir wajar saja, karena cina menganut faham sosialissekarang ini sosialis hanya di permukaan. shanghai sekarang ini lebih
kapitalis dari new york city.

ya kalau saya cendderung menyebutnta Gus Caviar, hhhe dengan tingkah
polah yang sosialis tapi gaya hidup yang kapitalis, nah ini
banyak sekali di Amerika hahahaha
 dimana rakyat harus tunduk dengan pemerintahini masalah besar, terutama dalam hal kebebasan beragama dimana rakyat
harus tunduk ke pemerintah yang komunis.
Lho kan memang soal demokrasi emang ngga ada di cina, apa sich artinya
demokratis kalau perut masih lapar, apalah artinya demokrasi
kalau susah cari penghasilan, Ok kebebasan mengemukakan pendapat itu penting tapi kemakmuran rakyat banyak jauh utama
saya pikir dalam hal kebebasan beragama, amerika masih lebih baik. sbgcontoh, muslim indonesia di nyc memiliki masjid sendiri dan sangat
aktif. ini perbedaan penting soal sekularisme amerika dan eropa sptperancis. di perancis memakai jilbab dilarang,
hmmm Ralat Rob, Jika kita berbicara tentang pelarangan Jilbab di Perancis dalam
perspektif Media Lokal Indonesia, seringkali terjadi pereduksian makna
dan penegasian konteks historis. Karena, banyak kenalan saya yang kuliah Master dan
atau Kuliah Doktoral di sini, cukup banyak yang mengenakan
jilbab. Setahu saya, pelarangan pemakaian simbol-simbol keagamaan (Kippa
yahudi, kalung salib, kalung bertuliskan Christine atau Catherine,
jilbab, dsb) diberlakukan di tingkatan sekolah (sampai SMU) tidak untuk
tingkat perguruan tinggi. Namun, dalam hal ini, sebenarnya, teman-teman
kita yang muslimah dan ingin menutup aurat-nya masih dapat menyiasati
dengan memakai bonnet plus écharpe atau kain panjang yang dililitkan
dari kepalanya sampai menutupi dada. Lagi pula, ini cukup masuk akal,
karena kuliah dan atau sekolah diselenggarakan tidak di musim panas.
Artinya, pakaian tertutup yang tidak menampakkan simbol keagamaan
tertentu namun memenuhi rukun hijab tersebut dapat dibenarkan atau
diterima. Pernahkah di antara kita terbayang, bagaimana teman-teman
Yahudi kita harus menutupi Kippa mereka?
 di amerika orang bisamenuntut jika dilarang memakai jilbab karena kebebasan beragama dijamin
konstitusi. jadi jika di perancis sekularisme berarti dihilangkannyaatribut agama, di amerika sekularisme berarti semua agama memilikiposisi yang sama di mata negara.
apa iya begitu, mereka kan selalu menerapkan double standard, kalau mau
dilihat kebebasan beragama orang di perancis, dan disini orang diliat
bukan karena agama dan warna kulit, tapi di liat apakah dia ber
attitude dan berkelakuan baik. buat orang disini Agama itu bukan untuk
di bicarakan, itu urusan masing-masing dan terus terang kawan saya
disini cukup respect dengan saya yang beragama muslim, karena di tahu
saya muslim, dia selalu bilang kalau kita makan ini ada porc nya,
lardon, atau tidak menyuguhkan saya minuman ber-alkohol pada saat
mereka menggundang saya dinner atau lunch, kalau bicara Rasisme
disetiap negara pasti ada rasisme termasuk di Indonesia.
setahu saya cina menjadi sangat tinggi pertumbuhan ekonominya setelahmenjadi anggota WTO; maka itu investasi besar2an dari negara barat
masuk ke cina karena cina masuk WTO.
lagi, saya bukan bilang IMF-WTO bagus sekali; saya hanya bicara data.
heheh dimana bagusnya, lha buktinya negara-2 yang jadi pasiennya IMF
semua Kaput termasuk Indonesia, Malaysia yang anti IMF tetap berjaya
tuch di terjang badai, karena IMF kasih resep cuma cut and paste masak
problem solusi di brasil di terapkan di Indonesia yaa ngga bisa spt
itu, kalau bicara data lagi-2 ini kecanggihan mereka yang pandai
memanipulasi data... biasa donk kalau orang marketing semua data yang
di pakai itu kebanyakan tidak realistis.
Saya sih pengenya Cina dan India berhasil jadi Dunia ini lebih berwarnanggadi dominasi oleh satu superpower, jaditerlalu mudah nebaknya
saya pikir nggak perlu membesar2kan kekuatan amerika. meskipun superpower, bukan berarti amerika menentukan segalanaya. bukti nyataterakhir jelas2 amerika kalah di irak sekarang.kekalahan amerika di irak ini bukti juga bahwa teknologi tidak bisa
menyelesaikan segalanya.
kekalahan mereka di Iraq bukan kecanggihan teknologi tapi emang ketidak
mampuan amerika berperang gerilya, tapi process awal amerika masuk ke
iraq bukannya menggunakan kekuatan dan pemaksaaan walaupun dia di
tentang banyak negara termasuk perancis jerman dan beberapa negara Uni
Eropa. masih inget kekuatan Amerika yang memutuskan untuk tidak menjual
senjatanya ke Indonesia karena Indonesia di anggap melanggar HAM, lah
lagi-lagi sebagai superpower country dia bisa apa aja, harapan saya
dengan adanya negara superpower baru yang bisa menjadi penyeimbang
donk, ada bargaining position.

saya hanya ingin kita tetap percaya diri dan bangga sbg orangindonesia. tidak silau kepada kesuksesan cina, india atau
barat/amerika.
Begini, saya tidak pro kemana-2, (*kalau bahasa gaulnya gue sih
asikasik coii*), hanya saja dengan adanya 

[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-15 Terurut Topik Adjie

 orang sosial, karena tau banyak sekali kasus dimana konsep determinisme
 teknologi tdk berhasil (konsep dimana teknologi bisa membuat perubahan sosial). contoh di indonesia adalah pendapat habibie bahwa dengan membuat pesawat terbang maka yang lain2nya maju.Keywordnya disini: Menguntungkan atau tidak secara finansial ?
kalau menguntungkan mungkin sekali bidang lain akan mendapat imbasnya.Masalahnyya waktu itu industri pesawat terbang di Indonesia merugibesar.
Habibie tidak bisa dibilang gagal, cuma tertunda keberhasilannya dia
sudah berhasil mengangkat nama di Indonesia dalam hal IPTEK, tapi ada
sedikit kekurangan kenapa kita ndak berhasil, saya mengutip
omongan kenalan saya yang diplomat di sini dan kebetulan beliau pernah
jadi dosennya S3 pak SBY, beliau pernah bilang sebelum kita bisa
bikin pesawat seharusnya sektor pertanian kita di buat maju terlebih
dahulu, karena kalau ketahanan pangan kita cukup hal yang fundamental
untuk hajat hidup orang banyak terpenuhi, jadi kita bisa bikin pesawat
terbang kalau di bayar make beras yaaa gimana yaaa. belajar dari hal
tadi kita tidak bisa menerapkan IT pada semua orang, tapi saya
lebih cenderung setuju gimana dengan IT bisa membantu hal-hal yang
sifatnya fundamental karena indonesia berbasis agraris, jadi gimana IT
bisa misalnya bisa membantu nelayan untuk bisa mendeteksinya dimana
banyak Ikan sebelum dia melaut, etc. Jadi IT harus jadi tools
bukan target utama. kalau nantinya komunitas IT indonesia bisa
maju dan mendunia karena berhasil menggunakan sebagai tools itu cuman
bonus saja.

 (teman saya, sulfikar amir, barus selesai doktor science techonology policy di sini, disertasinya pas tentang determinisme teknologi ini,
 sejauh mana teknologi bisa merubah sosial. dia akan kembali ke itb akhir tahun ini.)Sebenarnya ini bukan di bidang teknologi saja,tapi bidang lain juga.Kalau dianalogikan,misalnya di satu kampung ada 10 jumlah penduduk,
lalu tiba2 4 orang jadi bintang film, tentunya yang naik kualitashidupnya secara ekonomi adalah 4 orang itu, 6 orang lagi yang bukanbintang film mungkin tidak pernah upgrade status ekonomi/sosialnya.Hanya saja, sisi baiknya adalah 6 orang ini bisa mengambil contoh dari
4 orang ini kalau ada jalan lain menuju roma :)Ini persis kejadian di India seperti yang diceritakan temen saya, diChennai virtually ada dua tipe pekerjaan. Pertama : Farmers/Petani danKedua: Software Developer.
Bidang yang sangat jauh bukan. Menariknya banyak keluarga yang tadinyapetani hidupnya sangat terangkat karena anaknya pindah karir kebagian software engineering. Sebaliknya, keluarga yang tetap berkutat
di pertanian, hidupnya kurang lebih tetap sama.
nah ini yang bisa di pelajari dari India, kalau dengan konsep yang
carlos bilang yang sukses cuman yang pindah ke IT, gimana caranya kalau
di terapkan solusi baru supaya kalau ini di terapkan di Indo
supaya dua-duanya sukses... kan menarik spt yang saya bilang di awal
thread ini.


Begitu kenyataanya.uran spt apa yg bisa mendukung kemajuan ekonomi/teknologi.
China sebenarnya maju pesat seperti sekarang karena pempus dan pemdanyadisana membuat peraturan dan insentif sehingga Chineese-Alumni yangsudah jadi guru di negara barat kembali lagi ke negaranya, bisa
dilihat sekilas dihttp://www.flight-capital.com/flight_school.html kolom China.Pertanyaan saya: China terbukti bisa maju karena membuat sesuatu
berdasarkan caranya sendiri, not american way , jadi saya bingung kalaudisebut otoriter, mungkin buat orang lain itu otoriter tapi sebaliknyamungkin mereka sangat welcoming untuk alumni dari negaranya.

american way, jadi inget AMWAY heheheh yaa tinggal di tunggu lah Alumni
Indonesia untuk pulang, karena Indo butuh orang spt Roby, dan Carlos
dan yang lainnya untuk bisa membuat Kita se jajar kembali denga India
atau Cina. kalau bukan kita yang kebetulan punya keberuntungan bisa
sampai ke LN siapa lagi yang bikin Indonesia Maju, yah sesusah-susahnya
Indonesia itu tempat kita dilahirkan dan dibesarkan.

Bukan begitu mas Rob.Dalam dunia nyata saat ini kan yang bisa mengupgrade kondisi
ekonomi/sosial adalah siapa yang bisa menjual produk. Kalau orangIndia/China bisa menjual Pesawat terbang,roket sampai dengan PCsoftware , itu kan didapatkan dari orang dengan engineering background.Jadi jelas orang dengan engineering background punya kaitan yang erat
untuk kemajuan ekonomi/sosial sebuah society. ( with respect to otherbackground as well).
setuju banget los, 
-mcp
adjie 



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-15 Terurut Topik m.c. ptrwn

Adjie wrote:
 
 
   orang sosial, karena tau banyak sekali kasus dimana konsep determinisme
   teknologi tdk berhasil (konsep dimana teknologi bisa membuat perubahan
   sosial). contoh di indonesia adalah pendapat habibie bahwa dengan
   membuat pesawat terbang maka yang lain2nya maju.
 
  Keywordnya disini: Menguntungkan atau tidak secara finansial ?
  kalau menguntungkan mungkin sekali bidang lain akan mendapat imbasnya.
 
  Masalahnyya waktu itu industri pesawat terbang di Indonesia merugi
  besar.


 Habibie tidak bisa dibilang gagal, cuma tertunda keberhasilannya dia sudah
 berhasil mengangkat nama di Indonesia dalam hal IPTEK, tapi ada sedikit
   ^^^

Itu dia satu masalah: yang dipentingkan selalu mengangkat namanya
atau cari pamor/tenar padahal itu tidak artinya.

Yang terpenting dari sebuah organisasi/proyek/usaha itu apakah bisa
menghasilkan keuntungan atau tidak, kalau sebuah proyek dibiayai dari
10% dana negara ya pasti bisa jalanlah proyeknya, tapi setelah itu kan
harus dilihat audited outputnya apa yang kemudian harus bisa diukur
dari financial term/profit.

(Inget audit jadi inget thread universitas mahal nich)

Jadi memang seperti kata mas Adi: proyek pesawat terbang itu GaTot
alias gagal total, masak untuk bangun proyek perlu pake duit rakyat
indonesia yg masih susah , tidak pernah menguntungkan lagi.Tidak heran
kalau tahun 80an dulu yang banyak menentang iptn adalah para ekonom.

Btw, long term dari efek pesawat terbang ini apa ? masyrakat yang benci
teknologi.
seperti yang dikomentari oleh Menristek di thread lain di teknologia
ini.

Carlos



[teknologia] India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-15 Terurut Topik Estananto



- Ursprüngliche Mail 
Von: m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED]
An: teknologia teknologia@googlegroups.com
Gesendet: Samstag, den 15. April 2006, 18:55:11 Uhr
Betreff: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit 
kampus di UC-Berkely


 solusi baru supaya  kalau ini di terapkan di Indo supaya dua-duanya
 sukses... kan menarik spt yang saya bilang di awal thread ini.

Ini memang pertanyaan besarnya karena pada kenyataan (yg mungkin saya
juga salah) ini belum terjadi, mungkin sesuai dengan desertasinya om
sulfikar ali temenya msa robi diatas.

Btw, Kalau mengikuti model di India itu sebenarnya gak ribet koq
(kecuali kalo mau dibikin ribet) , jadi orang tuanya menasehati
anaknya:

Rakesh, kalau kamu mau hidup enak, jangan jadi petani lagi seperti
Bapak, sana belajar Java dan C++ yang giat di IIT atau jadi dokter
sekalian   ... he he he :))

-mcp

Nano:
Inilah yang saya baca dari IEEE Spectrum edisi Maret:

Cisco akan menanam modal 750 juta dollar untuk chip design di Bangalore. Ini 
bagian dari investasi 1 milyar dollar US, 100 juta di antaranya untuk (Indian!) 
start-up companies.
Microsoft akan menanam modal 1,7 milyar dollar AS di India termasuk 250 juta 
dollar untuk VC.
IBM mengoutsource-kan power architecture ke HCL di India, 1000 engineer 
terlibat di sini.
AMD akan mengucurkan dana 3 milyar dollar untuk membangun fab bernama Semindia.
Intel akan berinvestasi 1 milyar dollar, 250 juta dollar untuk VC.

dan daftar lain-lain yang tidak sempat saya tulis satu per satu:-)

Di Indonesia? Tampaknya masih jauh, atau mungkin terus terang saja pemerintah 
yang bekuasa sekarang belum berpikir ke arah sini. Kalau dulu Nehru menempuh 
strategi cetak insinyur sebanyak2nya, dan kemudian tahun 1980-an momentum masuk 
dan ditangkap oleh Premji yang sekarang jadi orang terkaya di Bangalore dengan 
Wipro-nya, maka kita masih menempuh jalur elitis seperti US dan belum sesukses 
India. Dulu tahun 1970-an Prof. Samaun Samadikun mengusulkan IC design di 
Indonesia,  Fairchild Semiconductor sudah siap masuk, tetapi pemerintah tidak 
tertarik karena semiconductor industry bukan industri padat karya. Akibatnya 
Fairchild dkk lari ke Malaysia dan sekarang berjayalah Malaysia dengan Penang 
sebagai salah satu pusat IC Design. Sementara dari dulu sampai sekarang 
Indonesia terkenal sebagai produsen tekstil dan sepatu, yang sekarang terancam 
secara sangat serius oleh Cina dan Vietnam.

Makanya saya nggak tahu apakah thesis Dr. Sulfikar itu meliputi aspek kebijakan 
juga. Pasalnya teknologi tak lain hanya tool dan kecanggihan menggunakannya 
jauh lebih penting daripada mempelajari teknologi saja. Perkembangan IC Design 
di India dan Indonesia, dalam contoh di atas jelas terkait dengan kebijakan. 

Pengkontrasan profesi petani dan IT  memang kenyataan, tapi kalau itu dilakukan 
di Indonesia, maka akibatnya sama dengan pengkontrasan petani dan buruh pabrik 
yang hanya menghasilkan over-urbanization dan melemahnya posisi tawar buruh dan 
tentu saja petani. Sedangkan pekerjaan IT sebenarnya adalah potensi yang 
melayani proses produksi dan pemasaran, tidak hanya di industri tapi juga 
pertanian. Ada proyek percontohan grant dari ADB senilai 1 juta dollar US dari 
Jepang untuk penerapan IT bagi petani padi di Vietnam, Kamboja, dan Thailand 
tahun 2003. Information-based agriculture juga bukan tidak mungkin, tetapi 
tentu saja baru mungkin kalau dikerjakan :-)

Salam,
Nano









[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-15 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/15/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ini cerita anekdot pribadi saya pikir, jadi kurang relevan sebagai
 basis inferensi.
 karena ada juga cerita anekdot yang berlawanan. e.g., saudara saya yg
 baru ke nyc
 bingung karena kok sedikit sekali bulenya, padahal dia ingin di
 potret dengan latar belakang

maksudnya lebih banyak orang kulit hitam? atau non-bule itu maksudnya
Asian? Kalau kulit Hitam kan orang Amerika juga.


 meskipun ada data statistik yg valid bahwa imigran lebih banyak di west
 coast, masih perlu ditunjukkan
 bagaimana pengaruhnya pada argumen2 yang dilempar dalam diskusi ini.

saya gak punya statistik, tapi kemana-mana di SV (dulu) yang saya
lihat adalah imigran2 (india, china/taiwan, asian).
jangan lupa ada imigran juga dari canada dan eropa :) he he he



 Jadi kalau mas adjie mengatakan (produk atau persh) amerika tinggal
 branding, saya cenderung setuju.

 saya tidak bisa komentar karena saya kurang begitu paham apa yg
 dimaksud branding.
 mungkin jika ada contoh spesifik produk/perusahaan yang hanya
 branding saya bisa memberi komentar.

 -roby




[teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-15 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/16/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Nano:
 Inilah yang saya baca dari IEEE Spectrum edisi Maret:

 Cisco akan menanam modal 750 juta dollar untuk chip design di Bangalore. Ini 
 bagian dari investasi 1 milyar dollar US, 100 juta di antaranya untuk 
 (Indian!) start-up companies.
 Microsoft akan menanam modal 1,7 milyar dollar AS di India termasuk 250 juta 
 dollar untuk VC.
 IBM mengoutsource-kan power architecture ke HCL di India, 1000 engineer 
 terlibat di sini.
 AMD akan mengucurkan dana 3 milyar dollar untuk membangun fab bernama 
 Semindia.
 Intel akan berinvestasi 1 milyar dollar, 250 juta dollar untuk VC.

 dan daftar lain-lain yang tidak sempat saya tulis satu per satu:-)


Teori/cara inilah yang sudah kami coba (tapi banyak orang gak percaya).
Yaitu:
1. dibutuhkan perusahaan besar (Cisco, IBM, AMD, Microsoft) untuk
   menjadi anchor/buffer
2. perusahaan ini membuat research center di dekat kampus
   (kita berhasil melobby microsoft, tapi disimpan di jababeka. mana jalan???
   harus diletakkan di sebelah ITB, baru bisa jalan)

Yang dilakukan oleh India itu sudah bener!

-- budi


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Adjie
wah ngga heran,
keramrin sempet main ke jerman kalau di jerman ada satu kampus yang
mahasiswanya orang dari Cina semua, mungkin Om Made bisa cerita
detailnya hehehe

hmmm ini sebenarnya strategy Amerika untuk bisa tahu gimana how
to bet them, karena emang Amrik sekarang udah ngga ada apa2 nya.

yaa cuman gaya nya aja yang masih cowboy


So bagaimana dengan pendidikan di indo supaya lagi2 kita ngga di attack dari China, 

rgds

On 4/14/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Baca berita ini agak dramatis.Dean Engineering UC-Berkeley melobby Universitas China untuk punyasatelit campus di Berkeley ! !Bukan sebaiknya seperti kita yang mau serba amerikah , amazing ternyata
sudah begitu 'desperate'nya universitas di AS untuk menarik lebihbanyak lagi orang2 pintar dari China/India.-http://www.siliconvalley.com/mld/siliconvalley/14333919.htm
If the smartest and most innovative people are here, he argued, thenthe Bay Area will become a ``bump'' in the flat world that continues tosupport greater prosperity and opportunity for its residents.
To help make that happen, Newton is now lobbying Tsing Hua Universityin Beijing to set up a satellite campus in Berkeley. He's also tryingto lure other top-notch universities around the world, in hopes some of
the students who study here will stay -- a process he called``intellectual insourcing.''


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/14/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:

  hmmm ini sebenarnya strategy Amerika untuk bisa tahu  gimana how to bet
 them, karena emang Amrik sekarang udah ngga ada apa2 nya.

  yaa cuman gaya nya aja yang masih cowboy

itupun ... gay!
(gara-gara itu mereka/ broken m...  kalau oscar kemarin?)


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Bukan sebaiknya seperti kita yang mau serba amerikah , amazing ternyata
sudah begitu 'desperate'nya universitas di AS untuk menarik lebih
banyak lagi orang2 pintar dari China/India.

bukan belain amerika, tapi kalo baca artikelnya justru yg terjadi
kebalikannya. amerika sudah semakin kuat sehingga makin agresif
mencaplok apa saja supaya tambah besar. langkah berkeley ini bukan
dalam konteks nasional amerika, tapi dalam konteks persaingan antara
berkeley dan stanford, jadi buat mereka ini hanya persaingan lokal!

cina dan india memang hebat sekarang. tapi bukan tanpa masalah. saya
baru baca laporan gimana bermasalahnya pendidikan di india. india yg
dulunya memiliki kebudayaan besar di berbagai bidang sekarang hanya
punya satu keahlian: ahli komputer. ini membuat mereka hanya menjadi
tukang. orang india sendiri yang mengatakan bahwa amerika tdk perlu
khawatir dengan banyaknya outsourcing dari amerika ke india. karena
amerika masih memiliki kelebihan dari dunia lain yaitu: inovasi. india
dan cina masih belum hebat dalam inovasi yang menghasilkan terobosan
baru.

poin saya adalah kreatifitas, inovasi, imajinasi hal penting. dan
negara2 asia spt india, cina, jepang, korea bahkan eropa pun masih
kalah dengan amerika. bukan berarti orang amerika hebat. tapi karena
orang amerika terbuka sehingga orang dari seluruh dunia bisa
berkompetisi dengan cara yg relatif fair di amerika. heterogenitas
inilah dan sistem tertentu inilah yg membuat amerika tetap memimpin dlm
inovasi teknologi.

lingkungan kompetisi terbuka ini masih belum terlihat di univ2. asia
dimana para dosen di satu univ. didominasi oleh lulusan univ. tersebut.


keunggulan dalam teknologi/sains/ekonomi bukan hasil karya individu2
genius. tapi hasil suatu sistem yang mampu memanfaatkan individu2 hebat
itu menjadi output kolektif yang kompetitif.

cheers,
roby

---
http://robymuhamad.com/amerika



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Adjie


poin saya adalah kreatifitas, inovasi, imajinasi hal penting. dan
negara2 asia spt india, cina, jepang, korea bahkan eropa pun masihkalah dengan amerika. bukan berarti orang amerika hebat. tapi karena
orang amerika terbuka sehingga orang dari seluruh dunia bisaberkompetisi dengan cara yg relatif fair di amerika. heterogenitasinilah dan sistem tertentu inilah yg membuat amerika tetap memimpin dlminovasi teknologi.

terus terang saya belum liat isinya amerika jadi mungkin sangat subjective.

hmmm ngga juga lah, boleh dibilang di Eropa/Asia juga ngga
kalah innovatifnya dengan amerika, bahkan banyak teknologi canggih yang
sekarang di pakai amerika itu banyak yang datang dari Eropa atau Israel
yang jelas2 bukan Amerika.

dan jangan pula di sepelekan kemampuan cina dan Korea dalam hal
inovasi, ambil contoh gimana Samsung yang tadinya cuma produsen Chip,
skrg bermain di segala bidang bahkan telco, dan bisa mengalahkan
dominasi Sony sebagai leader electronic consumer.


Kalau yang saya liat, America sich cuma menang branding
doank, dan sekali lagi karena amerika itu selalu jadi polisi dunia yaa
seakan-akan dunia milik dia..

saya yakin tiap negara pasti punya problem masing2 termasuk juga
amerika, secanggih apappun innovasi mereka toh ekonomi amerik ngga
lebih baik dari Cina, bahkan banyak perusahaan Amerika di beli oleh
Perushaan Eropa atau Asia yang kalau mau di hitung udah ribuan
jumlahnya.


keunggulan dalam teknologi/sains/ekonomi bukan hasil karya individu2
genius. tapi hasil suatu sistem yang mampu memanfaatkan individu2 hebatitu menjadi output kolektif yang kompetitif.

itu cuma soal waktu, saya fikir hal ini akan segara terjadi di negara2 asia, spt India dan Cina
cheers,roby

Salam

Adjie 



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

mungkin perlu klarifikasi. saya bukan orang amerika jadi nggak
berkepentingan bela2in amerika.
kalo soal kagum, nggak perlu jepang atau korea. sama orang bandung pun
saya kagum atas kreatifitas mereka membangun 'ekonomi underground'
lewat musik indie dan distro2.

saya hanya ingin menempatkannya pada  prespektif yg pas. misal ekonomi
amerika memang sangat bermasalah, tapi tetap ekonomi amerika adalah
terbesar di dunia disusul oleh cina dan jepang. dan jika cina dan
jepang disatukan, ekonomi amerika masih tetap lebih besar dari
kombinasi ekonomi cina dan jepang.

juga soal inovasi teknologi. amerika yg memulai pesawat terbang, mobil
, telepon, listrik, dan internet. meskipun sekarang jelas misalnya
jepang lebih hebat dlm membuat mobil. menteri riset jerman pernah
datang ke kampus saya dan membahas hal sama: bagaimana eropa bisa lebih
inovatif.

saya orang indonesia yang tertarik mempelajari bagaimana amerika
sukses, dan melihat2 hal2 mana yang mungkin diterapkan untuk di
indonesia. dan tentu kita bukan belajar dari amerika, tapi juga dari
singapur, uni emirat arab, australia, india, jerman, iran, cina dll.
kebetulan saja saya di amerika, jadi taunya amerika.

cheers,
roby

---
http://robymuhamad.com/amerika



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bukan sebaiknya seperti kita yang mau serba amerikah , amazing ternyata
 sudah begitu 'desperate'nya universitas di AS untuk menarik lebih
 banyak lagi orang2 pintar dari China/India.

 bukan belain amerika, tapi kalo baca artikelnya justru yg terjadi
 kebalikannya. amerika sudah semakin kuat sehingga makin agresif
 mencaplok apa saja supaya tambah besar. langkah berkeley ini bukan
 dalam konteks nasional amerika, tapi dalam konteks persaingan antara
 berkeley dan stanford, jadi buat mereka ini hanya persaingan lokal!

 cina dan india memang hebat sekarang. tapi bukan tanpa masalah. saya
 baru baca laporan gimana bermasalahnya pendidikan di india. india yg
 dulunya memiliki kebudayaan besar di berbagai bidang sekarang hanya
 punya satu keahlian: ahli komputer. ini membuat mereka hanya menjadi
 tukang. orang india sendiri yang mengatakan bahwa amerika tdk perlu
 khawatir dengan banyaknya outsourcing dari amerika ke india. karena
 amerika masih memiliki kelebihan dari dunia lain yaitu: inovasi. india
 dan cina masih belum hebat dalam inovasi yang menghasilkan terobosan
 baru.


Mungkin beda tempat beda pandangan ya mas Roby. Mas Roby di East Coast
pandanganya beda dengan saya yang di West Cost tepatnya silicon valley
( so called pusatnya inovasi).

Dalam statement amerika masih memiliki kelebihanan dari dunia lain
yaitu inovasi , yang saya lihat sebenarnya yang amerika punya hanya
sistem , tapi SDM mereka sudah hampir tidak punya lagi. Sudah lama
disini, saya bisa hitung dengan jari berapa jumlah Engineer dari AS.

Inovasi di AS yang terjadi saat ini, dari awal sampai akhir, sebenarnya
majoritas dibikin oleh First Immigrant dari India/China. Ya tentu saja
mereka hitunganya orang amerika sesuai legalitas, tapi karena roots
mereka dari India/China, banyak terjadi brain drain dimana mereka
kembali ke negara asalnya dan ini jadi ancaman besar. Begitu pesannya
Lanbergh di artikel tsb. Coba juga baca buku The Flight Capital,
lebih lengkap statisnya disitu.


Carlos



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 mungkin perlu klarifikasi. saya bukan orang amerika jadi nggak
 berkepentingan bela2in amerika.
 kalo soal kagum, nggak perlu jepang atau korea. sama orang bandung pun
 saya kagum atas kreatifitas mereka membangun 'ekonomi underground'
 lewat musik indie dan distro2.

 saya hanya ingin menempatkannya pada  prespektif yg pas. misal ekonomi
 amerika memang sangat bermasalah, tapi tetap ekonomi amerika adalah
 terbesar di dunia disusul oleh cina dan jepang. dan jika cina dan
 jepang disatukan, ekonomi amerika masih tetap lebih besar dari
 kombinasi ekonomi cina dan jepang.

Yang perlu diingat:
- Tahun ini AS sudah jadi net importir dalam bidang IT
- Trade defisit AS dalam record high apalagi vs import dari China.


 juga soal inovasi teknologi. amerika yg memulai pesawat terbang, mobil
 , telepon, listrik, dan internet. meskipun sekarang jelas misalnya
 jepang lebih hebat dlm membuat mobil. menteri riset jerman pernah
 datang ke kampus saya dan membahas hal sama: bagaimana eropa bisa lebih
 inovatif.

Masalahnya: It was.

Itu 10 atau 100 tahun yang lalu :-) hari ini orang China sudah sama
pintarnya seperti senior2nya orang AS 20-30 tahun yang lalu.

Insititut research AS seperti Bell begitu sudah lama sinking dan skrg
jadi bagian dari komeptitor. Lagipula apa bisa dibilang US research
institute kalau isinya orang import dari China, Swiss dan India ?


 saya orang indonesia yang tertarik mempelajari bagaimana amerika
 sukses, dan melihat2 hal2 mana yang mungkin diterapkan untuk di
 indonesia. dan tentu kita bukan belajar dari amerika, tapi juga dari
 singapur, uni emirat arab, australia, india, jerman, iran, cina dll.
 kebetulan saja saya di amerika, jadi taunya amerika.

Dalam 10 tahun kedepan posisi China dan India mungkin akan sejajar
dengan AS.

Btw sekarang di kongres sedang dibicarakan bill untuk meningkatkan
american competitiveness biar gak makin jatuh. Beberapa pointnya: a)
memperbesar funding
b) import lebih banyak lagi smart people dari luar AS untuk
belajar/bekerja di AS. 

-mcp



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

Adjie wrote:


 So bagaimana dengan pendidikan di indo supaya lagi2 kita ngga di attack dari
 China,


Lebih banyak partnership ! Anggap mereka sebagai kawan.

Makanya, target untuk peneliti atau mahasiswa di Indonesia jangan lagi
ambil higher education di AS.
Langsung saja ke IIT,Bits Pilani dan Tsing Hua University.  (Kalau ke
IIT kan bisa ketemu Fatih disana).

Biayanya juga pasti lebih murah kan , jadi gak perlu hutang ke negara
lain atau mengemis minta bantuin **AID.
Cuman ya, kalau ke Tsing Hua kan gak keren katanya :) 

Carlos



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Zaki Akhmad

m.c. ptrwn wrote:

 Mungkin beda tempat beda pandangan ya mas Roby. Mas Roby di East Coast
 pandanganya beda dengan saya yang di West Cost tepatnya silicon valley
 ( so called pusatnya inovasi).


Apakah sebegitu ekstrimnya perbedaan East Coast vs West Coast, Bang
Carlos dan Mas Roby? Mohon pencerahan, belum pernah ke Amerika dan
masih di Bandung aja. ;) 

 
 Carlos

Zaki Akhmad



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

Zaki Akhmad wrote:
 m.c. ptrwn wrote:
 
  Mungkin beda tempat beda pandangan ya mas Roby. Mas Roby di East Coast
  pandanganya beda dengan saya yang di West Cost tepatnya silicon valley
  ( so called pusatnya inovasi).
 

 Apakah sebegitu ekstrimnya perbedaan East Coast vs West Coast, Bang
 Carlos dan Mas Roby? Mohon pencerahan, belum pernah ke Amerika dan
 masih di Bandung aja. ;)


Banyak bedanya, saya kerasa banget dulu waktu sempet di new jersey/nyc.

kalau di SV/calif itu strongholdnya Democrats, sementara di east coast
sana pusatnya republikan. Beda dan pandangan ini jelas kebaca dari
surat kabar,etc. Dari sisi pekerjaan , pekerjaan hitek di US lebih dari
70 persen ada di california. Dari statistik, di west coast(calif)
apalagi SV sini, jumlah pendatang sudah mayoritas, sementara di east
sana orang imigran itu masih minoritas.

Yang paling gampang terlihat mencolok, dari public service saja seperti
banking dan kantor pos , disini dikerjakan oleh orang Asia (hispanik,
Jepang,korea,pilipin,vietnam) sementara disana baru oleh orang amerika
yang sudah tiga generasi.

Jadi kalau mas adjie mengatakan (produk atau persh) amerika tinggal
branding, saya cenderung setuju.

-mcp



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Adjie

 saya hanya ingin menempatkannya padaprespektif yg pas. misal ekonomi
 amerika memang sangat bermasalah, tapi tetap ekonomi amerika adalah terbesar di dunia disusul oleh cina dan jepang. dan jika cina dan jepang disatukan, ekonomi amerika masih tetap lebih besar dari
 kombinasi ekonomi cina dan jepang.Yang perlu diingat:- Tahun ini AS sudah jadi net importir dalam bidang IT- Trade defisit AS dalam record high apalagi vs import dari China.

ya yang paling terlihat benar adalah Amerika importir minyak terbesar
didunia, alih2 ngga bisa berkongsi dengan pasokan minyak di negara
arab, yaa Iraq di jadikan target, yaa salah satu strategi
economic hitman (*lho threadnya jadi lari kesini lagi heheheh *)
 juga soal inovasi teknologi. amerika yg memulai pesawat terbang, mobil
 , telepon, listrik, dan internet. meskipun sekarang jelas misalnya jepang lebih hebat dlm membuat mobil. menteri riset jerman pernah datang ke kampus saya dan membahas hal sama: bagaimana eropa bisa lebih
 inovatif.Masalahnya: It was.Itu 10 atau 100 tahun yang lalu :-) hari ini orang China sudah samapintarnya seperti senior2nya orang AS 20-30 tahun yang lalu.
setuju seratus tahun lalu emang orang amerika bisa bikin patung
liberty, lah yang aslinya ada disini dekat apartment cuman 500 meter,
terus kalau internet di compare dengan minitel yaa lebih bagus minitel
kemana-mana cuman karena orang perancis ngga bisa ngomong inggris jadi
jualannya ngga laku kalah sama orang amerika yang bisa nge-branding
dan memang peran geo-politis amerika cukup kuat dengan memaksa
orang menggunkana internet pada awalnya dibanding dengan minitel, tapi
yaa itu sudah masa lalu, kemudian China ribuan tahun lalu juga udah
canggih cuma sayang kita ngga tahu aja apa semua rahasia dibalik tirai
bambu, bahkan kalau ngga salah pasta dan spageti itu juga asal
muasalnya dari china, tapi itu lagi-lagi sudah lewat.

 saya orang indonesia yang tertarik mempelajari bagaimana amerika sukses, dan melihat2 hal2 mana yang mungkin diterapkan untuk di
 indonesia. dan tentu kita bukan belajar dari amerika, tapi juga dari singapur, uni emirat arab, australia, india, jerman, iran, cina dll. kebetulan saja saya di amerika, jadi taunya amerika.
Dalam 10 tahun kedepan posisi China dan India mungkin akan sejajardengan AS.
Carlos, Saya sependapat, kalau dulu ke tiap negara ada China town,
bentar lagi bendera Cina ada di Mars, bukan lagi di bulan. terus terang
20 tahun lalu cina/india/korea mungkin masih dibilang sejajar dengan
Indo, tapi sekarang kita ngga bisa sejajar dengan lagi, bahkan level
kita dengan vietnam aja ngga ada apa-2nya, harus kerja extra keras buat
menyusul, maaf mengutip sabda Rasul Muhammad SAW, tuntutlah ilmu
walaupun sampai ke negri Cina ini sekarang ada benarnya.


Btw sekarang di kongres sedang dibicarakan bill untuk meningkatkanamerican competitiveness biar gak makin jatuh. Beberapa pointnya: 
a)memperbesar fundingb) import lebih banyak lagi smart people dari luar AS untuk
belajar/bekerja di AS.
Carlos atau Roby yang kebetulan ada di amerika, saya mau tanya gimana
caranya Amerika bisa memperbesar Funding kalau secara ekonomi defisit
perdagangannya besar, kemudian dengan meng-hire smart people bukankah
Cost operationnya makin tinggi, nah kalau costnya tinggi gimana bisa
neken harga jual product kalau di China atau india banyak product yang
di hasilkan orang2 pinter tapi di jual dengan harga yang relatif lebih
murah

-mcp

rgds

Adjie 



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Adjie

Lebih banyak partnership ! Anggap mereka sebagai kawan.Makanya, target untuk peneliti atau mahasiswa di Indonesia jangan lagi
ambil higher education di AS.
Jerman, Perancis atau negara2 eropa juga tempat yang menarik
untuk ambil higher education karena secara historis bangsa-2
eropa cukup maju dalam ilmu2 social dan sains, dan sampai saat ini
sangat cukup kuat dalam ilmu-2 matematis
Langsung saja ke IIT,Bits Pilani dan Tsing Hua University.(Kalau keIIT kan bisa ketemu Fatih disana).

Ide yang bagus, karena kalau study di negara spt India, Cina yang ngga
maju-maju amat jadi ngga terlalu culture shock gitu balik ke Indo,
karena problem yang di hadapi ngga terlalu jauh berbeda dan di negara
tsb kompleksitasnya cukup tinggi, jadi hasil penelitiannya bisa
langsung ke pake.
Biayanya juga pasti lebih murah kan , jadi gak perlu hutang ke negaralain atau mengemis minta bantuin **AID.
Cuman ya, kalau ke Tsing Hua kan gak keren katanya :)
los, kalau mau partnership jangan cuman cari kerennya doank dong,
berarti ngga objective masih memetingkan gengsi, aku lebih
cenderung untuk ngga judge the book by cover. jadi diliat
secara global gimana system pendidikannya ngga cuman liat hasilnya tapi
cenderung ke pada process.

Adjie


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

 Biayanya juga pasti lebih murah kan , jadi gak perlu hutang ke negara
  lain atau mengemis minta bantuin **AID.
  Cuman ya, kalau ke Tsing Hua kan gak keren katanya :)


 los, kalau mau partnership jangan cuman cari kerennya doank dong, berarti
 ngga objective masih memetingkan gengsi, aku lebih cenderung  untuk ngga
 judge the book by cover. jadi diliat secara global gimana system
 pendidikannya ngga cuman liat hasilnya tapi cenderung ke pada process.

  Adjie

betul sekali mas adjie , memang paragraph diatas itu sindiran buat
kita semua yang lebih suka mementingkan tampang daripada essence
karena di hal ini, kelihatanya belum banyak yang berubah.

Carlos



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn


 Carlos atau Roby yang kebetulan ada di amerika, saya mau tanya gimana
 caranya Amerika bisa memperbesar Funding kalau secara ekonomi defisit
 perdagangannya besar, kemudian dengan meng-hire smart people bukankah Cost
 operationnya makin tinggi, nah kalau costnya tinggi gimana bisa neken harga
 jual product kalau di China atau india banyak product yang di hasilkan
 orang2 pinter tapi di jual dengan harga yang relatif lebih murah

 -mcp

 rgds

 Adjie

kalau di persh hitek , proses mikronya begini:
- RD untuk nextgen produk sebagian besar dilakukan di AS
- fungsi penunjang yang bisa dilakukan di China/India bakal dilakukan
disana (contohnya untuk router cpu based)
- fungsi untuk code maintenance dilakukan di China/India
- Hardware manufacturing dilakukan di China.

Jadi ya walaupun ada hiring smart people di AS, tapi ini hanya untuk
*expert* saja, jadi tidak semasif hiring di luar AS.

Misalnya XYZ company bikin next-gen chips, biasanya hiring 80% engineer
dengan kualitas B di India, sedangkan 20%nya yang kualitas A baru di
AS.

Jadi disitu balancenya. Alias , engineer dengan kemampuan sedang2
saja akan tetap sulit dapatkan kerjaan di AS, tapi engineer dengan
kualitas yunior di India, akan gampang sekali dapat kerjaan.


-mcp



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

saya kurang mengerti relevansi lokasi geografis dengan diskusi ini.
karena referensi yang saya pakai adalah karya2 orang di berbagai
pelosok dunia.
meskipun tentu letak geografis pasti ada pengaruhnya dalam cara
berpikir, tapi bagaimana dan apa pengaruhnya, saya tidak tahu.

tapi saya berikan beberapa koreksi untuk pernyataan carlos yang tidak
tepat.

kalau di SV/calif itu strongholdnya Democrats, sementara di east coast
sana pusatnya republikan. Beda dan pandangan ini jelas kebaca dari
surat kabar,etc. Dari sisi pekerjaan , pekerjaan hitek di US lebih dari
70 persen ada di california. Dari statistik, di west coast(calif)
apalagi SV sini, jumlah pendatang sudah mayoritas, sementara di east
sana orang imigran itu masih minoritas.

perbandingannya perlu diperjelas, apakah membandingkan west vs. east
coast atau california dan new york.
new york pun adalah state partai demokrat meskipun dipimpin oleh
gubernur republik spt juga california.
dan jangan lupa nyc adalah salah satu pusat imigran di amerika. menurut
sensus terakhir,

Yang paling gampang terlihat mencolok, dari public service saja seperti
banking dan kantor pos , disini dikerjakan oleh orang Asia (hispanik,
Jepang,korea,pilipin,vietnam) sementara disana baru oleh orang amerika
yang sudah tiga generasi.

ini cerita anekdot pribadi saya pikir, jadi kurang relevan sebagai
basis inferensi.
karena ada juga cerita anekdot yang berlawanan. e.g., saudara saya yg
baru ke nyc
bingung karena kok sedikit sekali bulenya, padahal dia ingin di
potret dengan latar belakang
bule supaya keliatan di luar negeri :) tapi tentu ada daerah2 tertentu
yang didominasi ras kulit putih.

meskipun ada data statistik yg valid bahwa imigran lebih banyak di west
coast, masih perlu ditunjukkan
bagaimana pengaruhnya pada argumen2 yang dilempar dalam diskusi ini.

Jadi kalau mas adjie mengatakan (produk atau persh) amerika tinggal
branding, saya cenderung setuju.

saya tidak bisa komentar karena saya kurang begitu paham apa yg
dimaksud branding.
mungkin jika ada contoh spesifik produk/perusahaan yang hanya
branding saya bisa memberi komentar.

-roby



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Adjie

kalau di persh hitek , proses mikronya begini:- RD untuk nextgen produk sebagian besar dilakukan di AS
- fungsi penunjang yang bisa dilakukan di China/India bakal dilakukandisana (contohnya untuk router cpu based)- fungsi untuk code maintenance dilakukan di China/India- Hardware manufacturing dilakukan di China.

OK, cukup make sense buat saya. thank atas petromaksnya (Fatih TM)
Jadi ya walaupun ada hiring smart people di AS, tapi ini hanya untuk*expert* saja, jadi tidak semasif hiring di luar AS.

Lho jadi carlos termasuk Engineer di ring 1 donk, lah padahal kan
kerjaan nya main2 doang sama router hahahah, tahu lah kerjaannya
RD selalu punya ide-2 gila yang masuk akal dan berusaha
mewujudkannyawalapun kadang terwujud juga sich, terus terang saya
suka orang2 gila kayak gini spt beberapa rekan disini yang kerja
di RD dan saya memonitor kerjaan mereka, nothing impossible for
them...
Misalnya XYZ company bikin next-gen chips, biasanya hiring 80% engineerdengan kualitas B di India, sedangkan 20%nya yang kualitas A baru di
AS.
tapi lagi2 jangan disepelekan 80% engineer kelas B di India, it can be
nightmare buat yang 20% di USA, karena secara prinsip kalau
kwantitasnya cukup banyak tingkat keberhasilannya cukup tinggi di
banding dengan hanya focus pada kwalitas saja. Ingat Cina/India kirim
ribuan mahasiswa tiap tahunnya untuk sekolah untuk study di luar negera
mereka pada 1 atau 2 dekade yang lalu dan yang dikirim ngga
selalu yang pinter2 aja tapi juga yang sedang2 aja, dan hasilnya mereka
leading, tapi ini ngga berlaku buat indonesia karena hanya focus
memberikan kesempatan beasiswa pada yang pintar2 saja dan
jumlahnya kan juga sedikit jadi hasilnya orang pinternya makin
mengerucut, saya fikir concept yang di pakai amerika spt
yang carlos bilang akan kembali makan tuan, jadi nantinya bisa jadi
expertnya cuman branding doang donk los hehehehe
Jadi disitu balancenya. Alias , engineer dengan kemampuan sedang2
saja akan tetap sulit dapatkan kerjaan di AS, tapi engineer dengankualitas yunior di India, akan gampang sekali dapat kerjaan.
dan semakin tidak tertutup kemungkinan kalau tingkat pengangguran makin
tinggi di amerika, well nantinya bisa donk bayar Bule amerika murah,
karena kalau ngga mau yaa ngga punya kerjaan, 
-mcp


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 4/14/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Cuman ya, kalau ke Tsing Hua kan gak keren katanya :)

Namanya mungkin kurang keren, tapi fasilitas di sana juga
modern. Membuat saya kagum2 juga.
Saya pernah ke sana tahun 1999 (atau 2000 ya?) dan
ketemu dengan profesor yang membuat CAD tools seperti
AutoCAD :)

-- budi


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

pertama perlu ada dua klarifikasi lagi.

1. saya tidak tertarik soal mana yang lebih hebat atau lebih pintar,
apakah orang cina
amerika atau orang india. soal mana negara apa yang lebih hebat adalah
*outcomes*.
saya tidak tertarik pada outcomes, saya tertarik pada proses yang
menghasilkan outcome tsb.

2. soal kemunduran amerika dalam berbagai bidang sudah banyak
didokumentasikan dan saya tidak membantah.
yang menarik bagi saya adalah, kenapa amerika mundur?

mungkin jika saya membahas dari sisi positif amerika, maka saya
terlihat seperti orang naif pengagum amerika.
baiklah, saya bisa juga membarikan argumen saya dengan mengambil contoh
kejelekan amerika.

Itu 10 atau 100 tahun yang lalu :-) hari ini orang China sudah sama
pintarnya seperti senior2nya orang AS 20-30 tahun yang lalu.
Insititut research AS seperti Bell begitu sudah lama sinking dan skrg
jadi bagian dari komeptitor. Lagipula apa bisa dibilang US research
institute kalau isinya orang import dari China, Swiss dan India ?

ini motivasi saya dlm memberikan argumen yang berbeda dengan carlos di
awal thread.
1.siapa itu orang amerika?
2.siapa/apa isi institusi amerika?
3.jika amerika sedemikan terpuruk, kenapa masih begitu banyak orang
asing datang ke amerika?
kenapa carlos membuat start-up nya di california, bukan di shanghai
atau banglore?
bukankah lebih masuk akal untuk memulai di tempat yg lebih berpotensi
daripada di tempat yang sedang jatuh?

kebetulan riset saya bersinggungan dengan inovasi dan manajemen
inovasi, jadi saya cukup banyak tahu hal ini
meskipun belum ahli. jadi apa yg saya sampaikan adalah campuran antara
pendapat pribadi dan hasil studi.

pertama, adalah jenis inovasi. fokus saya adalah pada inovasi dlm hal
yang sebelumnya sama sekali tidak ada, bukan
pada hal yang merupakan 'improvement' inovasi yang sudah ada (meskipun
improvement ini adalah inovasi juga).
contoh inovasi yg saya maksud adalah tv atau internet. sekarang ada
inovasi di bidang tv tapi masih dalam kerangka
membuat tv yang lebih baik. berbeda dengan ketika tv pertama kali
ditemukan, yang benar2 membuat orang 'kebingungan' utk
mengerti teknologi ini. juga seperti internet, microsoft pun salah
langkah karena tidak mampu mengantisipasi internet sehingga
harus menempuh cara2 kotor untuk bisa berkiprah di internet.

argumen saya adalah: inovasi spt ini ditentukan bukan hanya dari
keunggulan teknologi, tapi juga dari struktur sosial/ekonomi
dimana inovasi itu pertama muncul. jadi teknologi unggul belum
menentukan kesuksesan inovasi, tapi juga perlu konstelasi
institusi yang saling mendukung.

jadi amerika sekarang mundur karena kehilangan/miss-management
perangkat institusi (sosial, ekonomi, hukum) yang memungkinkan inovasi
tetap
berkembang. diantaranya adalah mulai tertutupnya sistem sosial,
pendidikan dan ekonomi amerika. misalnya, pada awal abad 20 amerika
adalah negara dunia ketiga yang melihat terkagum2 melihat eropa,
seperti sekarang orang dari negara berkembang melihat kagum kepada
negara kaya. lalu amerika mulai mengirim secara besar2an mahasiswa2 ke
eropa dan merubah struktur univ. amerika untuk mengikuti tipe univ.
riset eropa (sebelumnya univ. amerika fokus pada studi agama). sedikit2
amerika mulai maju, terutama setelah PD II berakhir dengan banyaknya
ahli2 eropa pindah ke amerika.
amerika sadar bahwa keuntungan mereka bergantung pada kemampuan untuk
menarik orang2 pintar untuk bekerja di amerika. karena itu mereka
membuat sistem yang relatif terbuka.

tapi sekarang mulai berbalik. amerika mulai tertutup, dan disisi lain,
india, china mulai terbuka. maka amerika menuju lubang kuburan yang dia
gali sendiri. jadi intinya adalah kemampuan me-manage orang2 dari
berbagai dunia untuk kepentingan negara. meskipun cina dan india menuju
ke arah sana, tapi masih perlu dibuktikan bahwa mereka mampu
menyediakan sistem dimana siapapun bisa berkarya kreatif di negaranya.
harus mampu membuat sistem sampai ada orang indonesia yang mengatakan
'gampang membuat start-up di india/cina...' spt carlos yang melakukan
hal sama (asumsi saya carlos bukan warga negara amerika :)) di
california.

praktisnya, ini adalah kritik saya pada univ.2 di indonesia yang
cenderung merekrut lulusan univ yg sama. sehingga iklim kompetisi tidak
berkembang.
amerika mundur karena melemahnya sistem kompetisi (atau maju karena
mampu membuat sistem kompetisi).

meskipun saya salut pada cina, tapi saya belum optimis karena sistem
mereka yg masih otoriter. (habibie pernah cerita bahwa seorang diplomat
cina mengatakan bahwa secara nasional cina masih sama dengan indonesia,
hanya di daerah2 tertentu saja cina sudah menjadi negara maju).
begitupula india: pekerja kasar diupah kecil dan memakai lilin utk
penerangan ketika menggali untuk menanam kabel fiber optic (sungguh
ironis). jadi meskipun potensi majunya besar, india dan cina masih
perlu bekerja keras untuk menjaga stabilitas dalam pertumbungan ekonomi
ini. karena jika mereka gagal, (karena begitu besarnya ekonomi mereka)
yang menanggung akibatnya 

[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 saya kurang mengerti relevansi lokasi geografis dengan diskusi ini.
 karena referensi yang saya pakai adalah karya2 orang di berbagai
 pelosok dunia.
 meskipun tentu letak geografis pasti ada pengaruhnya dalam cara
 berpikir, tapi bagaimana dan apa pengaruhnya, saya tidak tahu.




 tapi saya berikan beberapa koreksi untuk pernyataan carlos yang tidak
 tepat.

 kalau di SV/calif itu strongholdnya Democrats, sementara di east coast
 sana pusatnya republikan. Beda dan pandangan ini jelas kebaca dari
 surat kabar,etc. Dari sisi pekerjaan , pekerjaan hitek di US lebih dari
 70 persen ada di california. Dari statistik, di west coast(calif)
 apalagi SV sini, jumlah pendatang sudah mayoritas, sementara di east
 sana orang imigran itu masih minoritas.

 perbandingannya perlu diperjelas, apakah membandingkan west vs. east
 coast atau california dan new york.
 new york pun adalah state partai demokrat meskipun dipimpin oleh
 gubernur republik spt juga california.
 dan jangan lupa nyc adalah salah satu pusat imigran di amerika. menurut
 sensus terakhir,

Sebenarnya perbandingan ukuran output produksi mas Roby.
Di east coast sana kan sedikit ada persh hitek yg world class dibanding
di california, Lucent terakhir di Jersey sudah jadi bagian dari Prancis
sekarang. Tinggal IBM saja sepertinya yg masih jadi persh besar di
east.

 meskipun ada data statistik yg valid bahwa imigran lebih banyak di west
 coast, masih perlu ditunjukkan
 bagaimana pengaruhnya pada argumen2 yang dilempar dalam diskusi ini.

Relevansi yang paling tepat (dan bahasan thread ini) ada di buku Flight
Capital mas Roby. Memang kebetulan saja imigran hitek yang di ring 1
kebanyakan berada di northern california, bukan di boston, bukan di new
york.Disitu dijelaskan tentang peran Imigran di AS sebagai pemeran
utama dalam pembangunan sektor hitek (IT,Bioteknologi,penelitian,etc).

Flight Capital : The Alarming Exodus of America's Best and Brightest
(Hardcover)
http://www.amazon.com/gp/product/0891062025/103-6195127-0878244?v=glancen=283155

Masalahnya sebagian dari mereka itu exodus meninggalkan Amerka.Tentunya
gak semua, masih banyak yang disini, tapi efeknya sudah kelihatan.

Jelas sekali dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini ada massive brain
drain dari US ke negara lain dan distribution of intellectual dari AS
ke emerging countries (yg sudah alarming).



 Jadi kalau mas adjie mengatakan (produk atau persh) amerika tinggal
 branding, saya cenderung setuju.

 saya tidak bisa komentar karena saya kurang begitu paham apa yg
 dimaksud branding.
 mungkin jika ada contoh spesifik produk/perusahaan yang hanya
 branding saya bisa memberi komentar.

branding itu sebenarnya karena persh amerika kuat di market focus, tapi
mulai dari RD, aplikasi diatasnya,manufakturnya itu dilakukan di
banyak negara secara global.  



Carlos



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 pertama perlu ada dua klarifikasi lagi.

 jadi amerika sekarang mundur karena kehilangan/miss-management
 perangkat institusi (sosial, ekonomi, hukum) yang memungkinkan inovasi
 tetap
 berkembang. diantaranya adalah mulai tertutupnya sistem sosial,
 pendidikan dan ekonomi amerika. misalnya, pada awal abad 20 amerika
 adalah negara dunia ketiga yang melihat terkagum2 melihat eropa,
 seperti sekarang orang dari negara berkembang melihat kagum kepada
 negara kaya. lalu amerika mulai mengirim secara besar2an mahasiswa2 ke
 eropa dan merubah struktur univ. amerika untuk mengikuti tipe univ.
 riset eropa (sebelumnya univ. amerika fokus pada studi agama). sedikit2
 amerika mulai maju, terutama setelah PD II berakhir dengan banyaknya
 ahli2 eropa pindah ke amerika.
 amerika sadar bahwa keuntungan mereka bergantung pada kemampuan untuk
 menarik orang2 pintar untuk bekerja di amerika. karena itu mereka
 membuat sistem yang relatif terbuka.

Betul sekali mas Roby, memang alasan dan faktor yang umum disampaikan
adalah seperti diatas.



 tapi sekarang mulai berbalik. amerika mulai tertutup, dan disisi lain,
 india, china mulai terbuka. maka amerika menuju lubang kuburan yang dia
 gali sendiri. jadi intinya adalah kemampuan me-manage orang2 dari
 berbagai dunia untuk kepentingan negara. meskipun cina dan india menuju
 ke arah sana, tapi masih perlu dibuktikan bahwa mereka mampu
 menyediakan sistem dimana siapapun bisa berkarya kreatif di negaranya.
 harus mampu membuat sistem sampai ada orang indonesia yang mengatakan
 'gampang membuat start-up di india/cina...' spt carlos yang melakukan
 hal sama (asumsi saya carlos bukan warga negara amerika :)) di
 california.

Nah disini ada perbedaan mas Roby.

Sekarang sudah gampang membuat startup di China/India.

Hari ini,sudah banyaaak startup IT dan Biotek di China dan India.
Mereka kebanyakan dibiayai Silicon Valley VC.

Hal ini juga yang membuat mengapa sebagian orang muda India/China lebih
cenderung untuk tetap berada di negaranya dan tidak hijrah ke AS
seperti seniornya.


 praktisnya, ini adalah kritik saya pada univ.2 di indonesia yang
 cenderung merekrut lulusan univ yg sama. sehingga iklim kompetisi tidak
 berkembang.
 amerika mundur karena melemahnya sistem kompetisi (atau maju karena
 mampu membuat sistem kompetisi).

 meskipun saya salut pada cina, tapi saya belum optimis karena sistem
 mereka yg masih otoriter. (habibie pernah cerita bahwa seorang diplomat
 cina mengatakan bahwa secara nasional cina masih sama dengan indonesia,
 hanya di daerah2 tertentu saja cina sudah menjadi negara maju).
 begitupula india: pekerja kasar diupah kecil dan memakai lilin utk
 penerangan ketika menggali untuk menanam kabel fiber optic (sungguh
 ironis). jadi meskipun potensi majunya besar, india dan cina masih
 perlu bekerja keras untuk menjaga stabilitas dalam pertumbungan ekonomi
 ini. karena jika mereka gagal, (karena begitu besarnya ekonomi mereka)
 yang menanggung akibatnya bukan hanya mereka sendiri, tapi seluruh
 dunia termasuk indonesia yang bisa masuk krisis ekonomi lagi. jadi
 jelas saya tidak ingin india dan cina gagal, karena itu kita perlu
 lebih hati2 dalam menilai keadaan; tidak terlalu cepat mengambil
 kesimpulan sesuatu itu baik atau buruk.

Setuju mas roby.

-mcp



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn



 Misalnya XYZ company bikin next-gen chips, biasanya hiring 80% engineer
  dengan kualitas B di India, sedangkan 20%nya yang kualitas A baru di
  AS.


 tapi lagi2 jangan disepelekan 80% engineer kelas B di India, it can be
 nightmare buat  yang 20% di USA, karena secara prinsip kalau kwantitasnya
 cukup banyak tingkat keberhasilannya cukup tinggi di banding dengan hanya
 focus pada kwalitas saja. Ingat Cina/India kirim ribuan mahasiswa tiap

Untuk upgrade dari engineer kelas B ke kelas A kan sebenarnya hanya
fasilitas dan kesempatan saja, kalau di drill terus2an jelas Eng kelas
B bakal jadi engineer kelas A.

Jadi dalam janga panjangnya, sebenarnya persh2 AS/Eropah itu mendidik
secara gratis Engineer2 yunior yang berada di Asia.

 tahunnya untuk sekolah untuk study di luar negera mereka pada 1 atau 2
 dekade yang lalu  dan yang dikirim ngga selalu yang pinter2 aja tapi juga
 yang sedang2 aja, dan hasilnya mereka leading,  tapi ini ngga berlaku buat
 indonesia karena hanya focus memberikan kesempatan beasiswa pada yang
 pintar2 saja  dan jumlahnya kan juga sedikit jadi  hasilnya orang pinternya
 makin mengerucut, saya fikir concept  yang di pakai amerika  spt yang carlos
 bilang akan kembali makan tuan, jadi nantinya bisa jadi expertnya cuman
 branding doang donk los hehehehe

 Jadi disitu balancenya. Alias , engineer dengan kemampuan sedang2
  saja akan tetap sulit dapatkan kerjaan di AS, tapi engineer dengan
  kualitas yunior di India, akan gampang sekali dapat kerjaan.


 dan semakin tidak tertutup kemungkinan kalau tingkat pengangguran makin
 tinggi di amerika, well nantinya bisa donk bayar Bule amerika murah, karena
 kalau ngga mau yaa ngga punya kerjaan,

Wah mas Adjie. Ini sudah terjadi ! makanya mereka lebih cenderung ke
bidang non-engineering karena gak perlu berkompetisi dengan imigran2
dari asia.


Carlos



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Nah disini ada perbedaan mas Roby.
Sekarang sudah gampang membuat startup di China/India.

Hari ini,sudah banyaaak startup IT dan Biotek di China dan India.
Mereka kebanyakan dibiayai Silicon Valley VC.

Hal ini juga yang membuat mengapa sebagian orang muda India/China lebih
cenderung untuk tetap berada di negaranya dan tidak hijrah ke AS
seperti seniornya.

ya betul, saya pernah baca soal ini gimana masalah mereka bukannya
brain drain, tapi menampung orang2 yg kembali.

tapi maksud saya, kemudahan membuat start-up bukan hanya utk orang
lokal, tapi juga untuk orang asing misal orang indonesia yg mau membuat
start-up di india/china. menurut saya ini penting sekali.

spt contoh di amerika, memang gampang sekali bikin start-up. jika saya
bikin, saya hanya perlu mengisi formulir, ajukan ke kantor sekolah yg
mengurus hal2 ini, lalu jika mereka ok mereka akan mencarikan
pemodal/venture capitalist, membuat paten dll. saya pikir ini kelebihan
amerika: orang asing dari bandung yg dusun bisa bikin start-up asal ada
ide bagus (tanpa birokrasi/politik rumit, apalagi uang pelicin).

tapi kelebihan ini sekarang terancam, misalnya mereka curiga sama saya
karena nama saya pakai 'muhamad'. amerika bakal terpuruk jika mereka
paranoid.

sepintas argumen saya sangat mendukung globalisasi karena saya sangat
pro keterbukaan. tapi menurut saya globalisasi memiliki arti spesifik;
ada soal tarif, subsidi dll. saya kurang mengerti soal ini. jadi sangat
berharap argumen saya tidak disamakan dengan globalisasi. karena saya
sendiri masih belum mengerti apa itu globalisasi; meskipun saya pikir
keterbukaaan adalah hal bagus.

maaf saya jadi cerewet. lagian ini milis teknologia dimana para ahli
teknologi berada. sedangkan saya hanya ilmuwan sosial; jadi mungkin
uraian2 saya tak relevan. saya 'tak tahan' utk ikutan :) habis
diskusinya menarik, terima kasih carlos, adjie, zaki dan kawan2 lain :)

ps: panggil saja saya roby, nggak usah pake 'mas' karena saya bukan
orang jawa :) 

-roby
---
http://robymuhamad.com/amerika



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Adjie

kebetulan riset saya bersinggungan dengan inovasi dan manajemeninovasi, jadi saya cukup banyak tahu hal ini
meskipun belum ahli. jadi apa yg saya sampaikan adalah campuran antarapendapat pribadi dan hasil studi.
Wah makin tambah donk ahli2 dari indo, semoga bisa membuat sumbangsih
untuk Indonesia saat ini memang sangat di perlukan orang-2 yang ahli
dan mumpuni

meskipun saya salut pada cina, tapi saya belum optimis karena sistemmereka yg masih otoriter. (habibie pernah cerita bahwa seorang diplomat
cina mengatakan bahwa secara nasional cina masih sama dengan indonesia,hanya di daerah2 tertentu saja cina sudah menjadi negara maju).begitupula india: pekerja kasar diupah kecil dan memakai lilin utkpenerangan ketika menggali untuk menanam kabel fiber optic (sungguh
ironis).
saya fikir wajar saja, karena cina menganut faham sosialis, dimana
rakyat harus tunduk dengan pemerintah karena jelas-jelas berbeda system
dengan kapitalis, buruh tidak punya kesempatan untuk meminta berapa
upahnya, semua sudah di tentukan oleh pemerintah. jadi ngga bisa memang
di compare dengan Amerika atau mungkin dengan indonesia, kalau di Indo
kiat negara yang sedang belajar demokrasi, jadi bisa demontrasi kalau
ngga sesuai, di cina demo yaa sama aja bunuh diri. dan kalau
belum merata yaa lumrah karena cina gede banget, penduduknya juga
banyak banget bukan hal yang mudah membuat cina modern karena
disana ngga ada bandung bondowoso heehe
 jadi meskipun potensi majunya besar, india dan cina masihperlu bekerja keras untuk menjaga stabilitas dalam pertumbungan ekonomi
ini.
Cina belajar banyak dari kegagalan Indonesia yang di bujuk rayu
IMF, dan sampai saat ini India dan cina ngga mau berkongsi dengan IMF
atau WTO aja mereka terang-terangan menolak usulan negara-2 barat. saya
fikir ini satu langkah mereka menjaga stabilitas makro ekonomi mereka.
 karena jika mereka gagal, (karena begitu besarnya ekonomi mereka)yang menanggung akibatnya bukan hanya mereka sendiri, tapi seluruh
dunia termasuk indonesia yang bisa masuk krisis ekonomi lagi. 
hmmm mungkin ngga separah itu,karena nilai investasi yang masuk
di cina sangat luar biasa besarnya dan sekali masuk sulit keluarnya,
ambil contoh Boeing aja bikin pabrik di cina, masih ingat kasus chinox
yang mau beli perusahan minyak amerika, kalau ngga cukup punya banyak
cadagan devisa mana berani mereka spt itu. dan cadangan devisa mereka
bukan spt cadangan devisa indonesia yang didapat dari pinjaman luar
negri, tapi di cina ad pure investasi.
jadijelas saya tidak ingin india dan cina gagal, karena itu kita perlulebih hati2 dalam menilai keadaan; tidak terlalu cepat mengambil
kesimpulan sesuatu itu baik atau buruk.
Saya sih pengenya Cina dan India berhasil jadi Dunia ini lebih berwarna
ngga di dominasi oleh satu superpower, jadi terlalu mudah
nebaknya 
-roby

adjie 



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Nah disini ada perbedaan mas Roby.
 Sekarang sudah gampang membuat startup di China/India.

 Hari ini,sudah banyaaak startup IT dan Biotek di China dan India.
 Mereka kebanyakan dibiayai Silicon Valley VC.

 Hal ini juga yang membuat mengapa sebagian orang muda India/China lebih
 cenderung untuk tetap berada di negaranya dan tidak hijrah ke AS
 seperti seniornya.

 ya betul, saya pernah baca soal ini gimana masalah mereka bukannya
 brain drain, tapi menampung orang2 yg kembali.

 tapi maksud saya, kemudahan membuat start-up bukan hanya utk orang
 lokal, tapi juga untuk orang asing misal orang indonesia yg mau membuat
 start-up di india/china. menurut saya ini penting sekali.

betul om roby :)

akan tetapi ini kan proses evolusi , nantinya bidang2 lain seperti
birokrasi dan infrastruktur akan catching up dengan kemajuan di
sektor IT.

AS sendiri belajar ratusan tahun makanya bisa jadi begitu.


 spt contoh di amerika, memang gampang sekali bikin start-up. jika saya
 bikin, saya hanya perlu mengisi formulir, ajukan ke kantor sekolah yg
 mengurus hal2 ini, lalu jika mereka ok mereka akan mencarikan
 pemodal/venture capitalist, membuat paten dll. saya pikir ini kelebihan
 amerika: orang asing dari bandung yg dusun bisa bikin start-up asal ada
 ide bagus (tanpa birokrasi/politik rumit, apalagi uang pelicin).

 tapi kelebihan ini sekarang terancam, misalnya mereka curiga sama saya
 karena nama saya pakai 'muhamad'. amerika bakal terpuruk jika mereka
 paranoid.

 sepintas argumen saya sangat mendukung globalisasi karena saya sangat
 pro keterbukaan. tapi menurut saya globalisasi memiliki arti spesifik;
 ada soal tarif, subsidi dll. saya kurang mengerti soal ini. jadi sangat
 berharap argumen saya tidak disamakan dengan globalisasi. karena saya
 sendiri masih belum mengerti apa itu globalisasi; meskipun saya pikir
 keterbukaaan adalah hal bagus.

kalau dari sisi kesempatan untuk maju/ekonomi secara peraturan, saya
gak pernah menemukan satu negara yang bisa menandingi amerika.
Peraturan2nya sangat kompetitif dan cenderung Pro-Imigrant/pendatang,
beda sekali dengan peraturan di negeri lain.

Contohnya di negara lain seperti tempatnya mas adjie, untuk layoff saja
butuh beberapa bulan dan union bisa menentang layoff tersebut, beda
dengan layoff dan hiring di AS yang bisa terjadi kapan saja.

Memang mengherankan ya, harusnya dengan kondisi surga seperti itu,
harusnya anak muda AS jadi lebih bersemangat di bidang engineering,
tapi ini malah sebaliknya, justru jadi manja.


-mcp



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Adjie

maaf saya jadi cerewet. lagian ini milis teknologia dimana para ahliteknologi berada. sedangkan saya hanya ilmuwan sosial; jadi mungkin
uraian2 saya tak relevan. saya 'tak tahan' utk ikutan :) habisdiskusinya menarik, terima kasih carlos, adjie, zaki dan kawan2 lain :)
Member di teknologia juga mahluk sosial lho jangan salah hehehe,
jadi tidak ada salahnya ilmuan sosial memberikan
pendapat/masukan/ide/saran/kritik/ejekan hinaan yang berhubungan
dengan sosial, karena teknologi kan cuman alat yan di pakai
manusia, pada akhirnya akan kembali jadi hubungan sosial juga. 

dan dalam banyak thread ngga selalu ngomongin soal teknologi yang core, disini mah orangnya nyantai-nyantai aja jack

ps: panggil saja saya roby, nggak usah pake 'mas' karena saya bukanorang jawa :)

OK kang
-roby
Adjie 



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik Adjie

kalau dari sisi kesempatan untuk maju/ekonomi secara peraturan, sayagak pernah menemukan satu negara yang bisa menandingi amerika.
Peraturan2nya sangat kompetitif dan cenderung Pro-Imigrant/pendatang,beda sekali dengan peraturan di negeri lain.Contohnya di negara lain seperti tempatnya mas adjie, untuk layoff sajabutuh beberapa bulan dan union bisa menentang layoff tersebut, beda
dengan layoff dan hiring di AS yang bisa terjadi kapan saja.
Paling cepet bisa 5 tahun los, dan selama process itu perushaan tetap
harus membayar hak-hak karyawan, dan untuk memecat harus ada komite
independent yang melihata problem apa yang sebenarnya terjadi, jadi
kalau di liat secara garis besar hak-hak karyawan sangat di lindungi
oleh pemerintah, tapi disisi lain kerja makin jadi santai. buat
orang eropa orang amerika itu gila kerja, buat orang eropa kerja
bukanlah segalanya. dari pada habisin waktu untuk kerja di kantor
yang kadang ngga jelas mendigan habisn waktu dengan keluarga atau
nonton opera atau dinner dan ngafe bersama teman-2 itu menurut mereka,
jadi buat mereka orang eropa bersosialisasi itu penting karena manusia
adalah makhluk sosial.
Memang mengherankan ya, harusnya dengan kondisi surga seperti itu,
harusnya anak muda AS jadi lebih bersemangat di bidang engineering,tapi ini malah sebaliknya, justru jadi manja.
Di Cina, cewek lebih tangguh dari pada pria cina, karena sejak kecil
pria cina selalu di manjakan dan dianggap sebgai putra mahkota, makanya
beberapa intern saya yang dari cina yang cowok sering aku maki-maki
karen kebiasaan manja kebawa sampai sekarang, tapi intern cina yang
cewek kerjanya pantang menyerah dan selalu ngga ada alasan ini
itu.

-mcp
adjie


[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

saya fikir wajar saja, karena cina menganut faham sosialis

sekarang ini sosialis hanya di permukaan. shanghai sekarang ini lebih
kapitalis dari new york city.

 dimana rakyat harus tunduk dengan pemerintah

ini masalah besar, terutama dalam hal kebebasan beragama dimana rakyat
harus tunduk ke pemerintah yang komunis.

saya pikir dalam hal kebebasan beragama, amerika masih lebih baik. sbg
contoh, muslim indonesia di nyc memiliki masjid sendiri dan sangat
aktif. ini perbedaan penting soal sekularisme amerika dan eropa spt
perancis. di perancis memakai jilbab dilarang, di amerika orang bisa
menuntut jika dilarang memakai jilbab karena kebebasan beragama dijamin
konstitusi. jadi jika di perancis sekularisme berarti dihilangkannya
atribut agama, di amerika sekularisme berarti semua agama memiliki
posisi yang sama di mata negara.

sampai saat ini India dan cina ngga mau berkongsi dengan IMF atau WTO aja
mereka terang-terangan menolak usulan negara-2 barat

setahu saya cina menjadi sangat tinggi pertumbuhan ekonominya setelah
menjadi anggota WTO; maka itu investasi besar2an dari negara barat
masuk ke cina karena cina masuk WTO.

lagi, saya bukan bilang IMF-WTO bagus sekali; saya hanya bicara data.

Saya sih pengenya Cina dan India berhasil jadi Dunia ini lebih berwarna
ngga  di dominasi oleh satu superpower, jadi  terlalu mudah nebaknya

saya pikir nggak perlu membesar2kan kekuatan amerika. meskipun super
power, bukan berarti amerika menentukan segalanaya. bukti nyata
terakhir jelas2 amerika kalah di irak sekarang.
kekalahan amerika di irak ini bukti juga bahwa teknologi tidak bisa
menyelesaikan segalanya.

saya hanya ingin kita tetap percaya diri dan bangga sbg orang
indonesia. tidak silau kepada kesuksesan cina, india atau
barat/amerika.
saya juga tak ingin kita begitu silau mendukung cina/india hanya karena
anti amerika/barat. yang kritis terhadap kemajuan cina/india sekarang
ini adalah orang2 cina/india juga, yaitu mereka yang tinggal di desa2
terpencil dan tidak bisa menikmati revolusi IT atau teknologi lainnya.
buruh2 kasar cina/india yang dengan tangan mereka membangun gedung2
pencakar langit dan menanam kabel fiber optic. janganlah sampai kita
melupakan mereka.

-roby



[teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Berkely

2006-04-14 Terurut Topik m.c. ptrwn

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 betul om roby :)

 sorry, kenapa nggak sebut roby aja :)
 atau emang saya udah tua ya, padahal saya pikir angkatan 93 belum tua
 :D

wah kalau panggilan om ini ada sejarahnya :)


 akan tetapi ini kan proses evolusi , nantinya bidang2 lain seperti
 birokrasi dan infrastruktur akan catching up dengan kemajuan di
 sektor IT.
 AS sendiri belajar ratusan tahun makanya bisa jadi begitu.

 sayangnya saya nggak bisa seoptimis ini. mungkin ini kerugian saya sbg

Maaf ralat, yang dimaksud dengan 'catching up' ini bukan bidang lain
tapi peraturan yang menunjang bisnis dan usaha.


 orang sosial, karena tau banyak sekali kasus dimana konsep determinisme
 teknologi tdk berhasil (konsep dimana teknologi bisa membuat perubahan
 sosial). contoh di indonesia adalah pendapat habibie bahwa dengan
 membuat pesawat terbang maka yang lain2nya maju.

Keywordnya disini: Menguntungkan atau tidak secara finansial ?
kalau menguntungkan mungkin sekali bidang lain akan mendapat imbasnya.

Masalahnyya waktu itu industri pesawat terbang di Indonesia merugi
besar.

 (teman saya, sulfikar amir, barus selesai doktor science techonology
 policy di sini, disertasinya pas tentang determinisme teknologi ini,
 sejauh mana teknologi bisa merubah sosial. dia akan kembali ke itb
 akhir tahun ini.)

Sebenarnya ini bukan di bidang teknologi saja,tapi bidang lain juga.

Kalau dianalogikan,misalnya di satu kampung ada 10 jumlah penduduk,
lalu tiba2 4 orang jadi bintang film, tentunya yang naik kualitas
hidupnya secara ekonomi adalah 4 orang itu, 6 orang lagi yang bukan
bintang film mungkin tidak pernah upgrade status ekonomi/sosialnya.
Hanya saja, sisi baiknya adalah 6 orang ini bisa mengambil contoh dari
4 orang ini kalau ada jalan lain menuju roma :)

Ini persis kejadian di India seperti yang diceritakan temen saya, di
Chennai virtually ada dua tipe pekerjaan. Pertama : Farmers/Petani dan
Kedua: Software Developer.
Bidang yang sangat jauh bukan. Menariknya banyak keluarga yang tadinya
petani hidupnya sangat terangkat karena anaknya pindah karir ke
bagian software engineering. Sebaliknya, keluarga yang tetap berkutat
di pertanian, hidupnya kurang lebih tetap sama.

Begitu kenyataanya.



 kalau dari sisi kesempatan untuk maju/ekonomi secara peraturan, saya
 gak pernah menemukan satu negara yang bisa menandingi amerika.

 nah disini penting. menurut saya hal yang bisa kita kontrol itu
 peraturan: karena kita bisa membuat peraturan. jauh lebih susah merubah
 perilaku manusia daripada membuat peraturan. tentu indonesia tidak bisa
 menjiplak amerika, tapi hal penting menurut saya adalah membuat
 peraturan spt apa yg bisa mendukung kemajuan ekonomi/teknologi.

China sebenarnya maju pesat seperti sekarang karena pempus dan pemdanya
disana membuat peraturan dan insentif sehingga Chineese-Alumni yang
sudah jadi guru di negara barat kembali lagi ke negaranya, bisa
dilihat sekilas di
http://www.flight-capital.com/flight_school.html kolom China.

Pertanyaan saya: China terbukti bisa maju karena membuat sesuatu
berdasarkan caranya sendiri, not american way , jadi saya bingung kalau
disebut otoriter, mungkin buat orang lain itu otoriter tapi sebaliknya
mungkin mereka sangat welcoming untuk alumni dari negaranya.

 Memang mengherankan ya, harusnya dengan kondisi surga seperti itu,
 harusnya anak muda AS jadi lebih bersemangat di bidang engineering,
 tapi ini malah sebaliknya, justru jadi manja.

 ya betul, bukti bahwa peraturan/struktur tak cukup dan tak bisa statis.
 maka itu kita harus tetap bekerja keras tak bisa sedikitpun terlena;
 terus mencari solusi.
 ps: kalo bukan engineering manja ya? hmm...saya termasuk yg manja dong
 :)

Bukan begitu mas Rob.

Dalam dunia nyata saat ini kan yang bisa mengupgrade kondisi
ekonomi/sosial adalah siapa yang bisa menjual produk. Kalau orang
India/China bisa menjual Pesawat terbang,roket sampai dengan PC
software , itu kan didapatkan dari orang dengan engineering background.
Jadi jelas orang dengan engineering background punya kaitan yang erat
untuk kemajuan ekonomi/sosial sebuah society. ( with respect to other
background as well).


-mcp



  1   2   >