[ob] Pasar Mulai Bullish Lagi?

2009-03-23 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/23/14592896/Pasar.Mulai.Bullish.Lagi

Senin, 23 Maret 2009 | 14:59 WIB
SHANGHAI, KOMPAS.com — Analis Templeton Asset Management Ltd Mark
Mobius bilang, saat ini, bullish (kondisi pasar yang secara umum
didominasi pembeli sehingga harga saham mengalami kenaikan) di pasar
saham sudah dimulai. Dengan demikian, analisa ini membantah adanya
ramalan bahwa anjloknya saham-saham akan terus berlanjut dalam
beberapa waktu ke depan.

Analis asal Citigroup Inc, Markus Rosgen dan Elaine Chu, adalah dua di
antara sekian banyak analis yang mendeskripsikan bahwa kondisi pasar
Asia saat ini tergolong bearish (kondisi pasar yang secara umum
didominasi penjual sehingga harga saham mengalami penurunan).

“Saat ini pasar saham tengah membangun fondasi hingga akhirnya
mengalami bullish. Anda harus berhati-hati agar tidak melewatkan
kesempatan itu. Dengan seluruh berita negatif, ada tendensi untuk
menahan kembali,” ujar Mobius. Dia mengatakan, dana tersebut banyak
ngendon di emerging market yang memiliki prospek lebih cerah dibanding
negara-negara maju.

Pernyataan Mobius itu bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal yang
dijadikan pertimbangan. Di antaranya, MSCI Emerging Markets Index
telah mengalami kenaikan sebesar 23 persen sejak menyentuh level
terendah dalam empat tahun pada 27 Oktober lalu. Kenaikan di emerging
market mampu melampaui kenaikan MSCI World Index sebesar 2,5 persen.

Selain itu, emerging market berhasil meraih sepuluh indeks acuan
dengan performa terbaik tahun ini, dengan Shanghai Composite Index
milik China berada di posisi teratas dengan kenaikan 26 persen.

Dalam interview di televisi Bloomberg di Hongkong, Mobius mengatakan,
saat ini Templeton tengah mencari perusahaan yang memiliki likuiditas
yang tinggi, utang rendah, dan yield dividen yang lumayan tinggi pula.
“Kami memang tengah mencari perusahaan yang dapat dijadikan investasi
masa depan dan memiliki dana cukup untuk dibayarkan kepada pemegang
saham,” jelasnya. (Barratut Taqiyyah/Kontan)




+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[ob] CPO Indonesia Dikabarkan Tertahan di Pelabuhan China

2009-03-23 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/03/24/100223/1104177/4/cpo-indonesia-dikabarkan-tertahan-di-pelabuhan-china

Selasa, 24/03/2009 10:02 WIB
CPO Indonesia Dikabarkan Tertahan di Pelabuhan China
Suhendra - detikFinance



Jakarta - Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia dan Malaysia dikabarkan
tertahan di pelabuhan bagian Selatan China. CPO itu tidak bisa
dibongkar karena China dikabarkan kelebihan suplai.

Menurut seorang pialang yang dikutip dari Reuters, Selasa (24/3/2009),
CPO dari Indonesia dan Malaysia tersebut kemungkinan harus menunggu
hingga 1 bulan untuk bisa dibongkar.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pengestu ketika dikonfirmasi mengenai
hal ini menyatakan bahwa pihaknya belum mendapat informasi mengenai
hal tersebut. Namun Mari menegaskan adanya dugaan over supply CPO di
China sangat kecil kemungkinannya karena China saat ini termasuk
negara yang cukup tinggi menyerap produk CPO termasuk dari Indonesia.

Saya belum dapat info itu, kalau toh itu terjadi itu hanya sementara
karena, kalau kita lihat RRT (China) tumbuh sesuai dengan target
mereka 8% seharusnya volume permintaan CPO nya harusnya tidak terlalu
banyak turun, ucap Mari di Senin (23/3/2009).

Ketua Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
(Gapki) Susanto juga mengaku sedang mencari info mengenai masalah
tersebut. Namun kalaupun terjadi kemungkinan terjadi karena ada
permasalahan pembayaran antara importir dengan eksportir.

Tidak semestinya palm oil tidak bisa dibongkar, mungkin ada masalah
dengan pembeli atau pembayaran, ataupun kapasitas storage-nya buyer
terbatas, katanya dalam pesan singkatnya kepada detikFinance.

Diakuinya sekarang ini harga CPO di China masih sangat beragam
(disparity), namun kata dia selagi penjual (eksportir) masih mau
menjual bahkan dengan harga murah CPO-nya di negeri tirai bambu
tersebut. Menurutnya hal itu suatu yang wajar dan sah-sah saja.

Susanto menegaskan bahwa hal itu masih dalam perkiraan saja, namun
secara umum masalah pembongkaran produk CPO di pelabuhan China masih
banyak kemungkinan yang terjadi.

Tentang kapal yang tidak bisa bongkar, masih dicari info lebih
lanjut, ucap Susanto.

(hen/qom)


[ob] Lonjakan Kredit Bermasalah Bank BUMN Terbesar

2009-03-26 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/27/08005472/Lonjakan.Kredit.Bermasalah.Bank.BUMN.Terbesar

Jumat, 27 Maret 2009 | 08:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kredit bermasalah terbesar terjadi di
kelompok bank badan usaha milik negara, atau BUMN. Selama Januari
2009, kredit bermasalah bank BUMN meningkat Rp 2,34 triliun. Padahal,
bank BUMN diharapkan menjadi penggerak penyaluran kredit ke sektor
riil.

Data Bank Indonesia menyebutkan, posisi nominal kredit bermasalah
(nonperforming loan/ NPL) kelompok bank BUMN pada akhir Januari 2009
jadi Rp 19,94 triliun. Adapun kelompok bank swasta, kenaikan NPL- nya
Rp 1,5 triliun, menjadi Rp 15,8 triliun. Kelompok bank lainnya,
seperti Bank Pembangunan Daerah dan bank asing, kenaikan NPL-nya
relatif rendah.

Menurut pengamat perbankan, Dradjad Wibowo, Kamis (26/3) di Jakarta,
ada beberapa faktor yang membuat lonjakan NPL bank BUMN besar, antara
lain, kredit bank BUMN didominasi kredit korporasi. ”Pada situasi
krisis, risiko NPL kredit korporasi meningkat,” ujarnya.

Kredit korporasi yang disalurkan bank BUMN, kata Dradjad,
terkonsentrasi pada beberapa sektor, terutama perkebunan, industri
primer, properti, dan pertambangan. Padahal, sektor-sektor itu yang
terhantam krisis, dengan ambruknya harga komoditas dan properti.

Selain itu, dalam situasi perekonomian yang melambat, korporasi yang
pernah direstrukturisasi rawan kembali sakit sehingga tak bisa
memenuhi kewajibannya kepada bank.

Faktor lain yang membuat lonjakan NPL, lanjut Dradjad, adalah belum
leluasanya bank BUMN melakukan pemotongan utang pokok (haircut) dalam
penyelesaian kredit macet. Akibatnya, tingkat pengembalian aset yang
diterima bank rendah. Ini membuat bank BUMN tidak bisa agresif
menghapus buku kredit macet di dalam neracanya, NPL pun makin
menumpuk.

Sementara, bank swasta dengan mudah bisa melakukan haircut sehingga
leluasa menghapus buku kredit macet.

Padahal, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 33/2006 tentang Tata Cara
Penghapusan Piutang Negara/Daerah, bank BUMN boleh melakukan haircut.
Namun, bankir BUMN tidak berani melakukannya karena aturannya dinilai
kurang kuat.

Direktur Bank Mandiri Sentot A Sentausa mengatakan, salah satu
strategi mengurangi NPL adalah merestrukturisasi kredit secara dini,
yakni saat kredit masih berstatus non-NPL. Adapun BNI, kata Dirut BNI
Gatot Suwondo, selain proaktif merestrukturisasi kredit non- NPL, juga
melakukan penarikan yang agresif, hapus buku, dan pemotongan utang
pada kredit NPL.


FAJ
Sumber : Kompas Cetak




+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[ob] Asing Dikabarkan akan Hostile Takeover 21 Emiten

2009-03-27 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/03/27/161517/1106013/6/asing-dikabarkan-akan-hostile-takeover-21-emiten

Jumat, 27/03/2009 16:15 WIB
Asing Dikabarkan akan Hostile Takeover 21 Emiten
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Kondisi pasar modal yang sedang menurun, termasuk di
Indonesia, disinyalir bakal dimanfaatkan oleh sejumlah investor asing
untuk mengambil alih secara paksa (hostile takeover) sejumlah emiten.

Ada sekitar 21 emiten yang sedang diincar oleh para investor asing
ini untuk di hostile takeover, termasuk perusahaan kami, ujar
Direktur Corporate Communication PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO)
Rizal I Shahab di Menara BCA, Jakarta, Jumat (27/3/2009).

Sayangnya, ia tidak dapat menyebutkan nama-nama emiten tersebut.

Rizal menjelaskan, dalam kondisi pasar modal Indonesia sedang terpuruk
dimana harga-harga saham perusahaan anjlok tajam, ditambah proyeksi
pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti, akan menyebabkan banyak
perusahaan-perusahaan yang sudah go public terguncang.

Terutama dari segi keuangan, kebutuhan pendanaan. Di luar,
investor-investor asing yang masih selamat sedang mencari-cari
perusahaan-perusahaan untuk diambil alih, karena mereka habis rugi
besar. Kabar yang saya dapat ada sekitar 21 emiten yang sedang diincar
oleh para investor asing tersebut, jelas Rizal.

Rizal mengungkapkan, perusahaan tempat ia bekerja, CPRO, termasuk
dalam daftar perusahaan yang sedang diincar. Menurutnya, rencana
hostile takeover tersebut difasilitasi oleh Lin Che Wei melalui
lembaganya PT Independent Research and Advisory Indonesia (IRAI).

Hostile takeover merupakan suatu cara mengambil alih suatu perusahaan
dengan melakukan penggebukan terhadap harga saham perusahaan tersebut
dan menjegal kebutuhan pendanaan perusahaan tersebut.

Kadang-kadang, cara ini dilakukan beriringan dengan pembelian saham
perusahaan tersebut di pasar sekunder dengan menggunakan
nominee-nominee (rekening efek) bayangan, di saat harga sahamnya
sedang ambruk. Biasanya, ketika mayoritas saham perusahaan tersebut
sudah dikuasai, pelaku hostile takeover akan menempatkan orang-orangya
dalam perusahaan.

Namun terkadang pelaku hostile takeover tidak menempatkan orang dalam
perusahaan, melainkan hanya mengharapkan penerimaan dividen semata.

Untuk kasus CPRO, Wei dikabarkan sengaja menjegal aksi rights issue
perseroan guna memaksa keluarga Jiaravanon, menyerahkan saham CPRO
yang menjadi jaminan obligasi Red Dragon (lini bisnis Jiaravanon yang
memiliki saham di CPRO) kepada para pemegang obligasi.

Red Dragon dan beberapa perusahaan terafiliasinya telah menerbitkan
obligasi senilai US$ 200 juta kepada 9 investor asing. Obligasi
berkupon 2% ini berjaminan 70% saham CPRO.

Pada Oktober 2008, wali amanat penerbitan obligasi Red Dragon
menyatakan produk ini default lantaran anjloknya harga saham CPRO
(yang menjadi jaminan) hingga melampaui batas collateral 2,5 kali dan
Red Dragon tidak dapat melakukan top up lantaran sudah tidak punya
saham CPRO untuk dijadikan jaminan tambahan.

Sebenarnya kan tidak harus top up saham CPRO. Kan bisa top up
saham-saham perusahaan mereka yang lainnya, ujar Wei.

Menurut kabar yang diterima detikFinance, para pemegang obligasi Red
Dragon melalui Wei sengaja menekan keluarga Jiaravanon agar memberikan
top up saham dari perusahaan-perusahaan milik keluarga Jiaravanon yang
lainnya. Keluarga Jiaravanon juga merupakan pemilik mayoritas saham PT
BISI International Tbk (BISI) dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN).

Namun ketika dikonfirmasi, Wei enggan berkomentar lebih jauh soal
kabar tersebut.

Kita tidak tahu apa keinginan para pemegang obligasi. Intinya para
pemegang obligasi menginginkan agar investasi mereka aman ujar Wei.

Sementara mengenai adanya rencana sejumlah investor asing yang
berencana melancarkan aksi hostile takeover atas 21 emiten di
Indonesia, Wei membantah kabar tersebut.

Tidak benar, ujarnya dalam surat elektronik ke detikFinance.

(dro/ir)


[ob] ADB: Ekonomi Asia 2009 Terburuk Sejak Krisis 1997/1998

2009-03-30 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/03/31/110433/1107600/4/adb-ekonomi-asia-2009-terburuk-sejak-krisis-1997-1998

Selasa, 31/03/2009 11:04 WIB
ADB: Ekonomi Asia 2009 Terburuk Sejak Krisis 1997/1998
Nurul Qomariyah - detikFinance

Manila - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memangkas
proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ini untuk tahun 2009. Ekonomi
Asia diprediksi akan mencapai titik terburuknya sejak krisis finansial
tahun 1997/1998 silam.

Demikian laporan tahunan 'Asian Development Outlook 2009' (ADO 2009)
yang dirilis ADB, seperti dikutip dari situsnya, Selasa (31/3/2009).

ADB memperkirakan perekonomian Asia hanya akan tumbuh 3,4% di tahun
2009, atau turun tajam dibandingkan pertumbuhan ekonomi Asia tahun
2008 yang mencapai 6,3% dan 9,5% di tahun 2007.

Dan jika pemulihan ekonomi global bisa berlangsung pada tahun depan,
maka pertumbuhan ekonomi Asia akan membaik menjadi 6% di tahun 2010.

Melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi Asia ini dipandang ADB akan
menghambat upaya mengurangi kemiskinan. Dengan pertumbuhan ekonomni
yang lambat, sekitar 60 juta orang masih akan terperangkap hidup di
garis kemiskinan pada tahun 2009. Jumlah ini akan meningkat menjadi
sekitar 100 juta orang pada tahun 2010. Kemiskinan ini berarti mereka
hanya hidup dengan US$ 1,25 per hari.

Proyeksi jangka pendek kawasan ini suram akibat dampak penuh dari
resesi di negara-negara industri yang ditransmisikan ke negara-negara
berkembang, ujar pjs Kepala Ekonom ADB, Jong-Wha Lee.

Meski proyeksi cukup suram, namun perekonomian Asia di tahun 2009 ini
masih lebih baik ketimbang pertumbuhan ekonomi di tahun 1997/1998.

Dengan cadangan devisa yang cukup besar plus inflasi yang trennya
terus turun, pada pembuat kebijakan di kawasan Asia memiliki berbagai
alat untuk mengangkat perekonomian kawasan ini melalui masa krisis.

ADB melihat sejumlah negara telah mengambil langkah yang cepat untuk
menghadapi krisis melalui nberbagai stimulus fiskal, moneter dll.
Sejauh ini ADB melihat dampak krisis global pada stabilitas finansial
Asia masih bisa dibatasi.

Namun ADB tetap mengingatkan adanya risiko penurunan proyeksi ekonomi
global, yang dampaknya bisa menyeret pertumbuhan ekonomi kawasan ini.

ADB memperkirakan untuk perekonomian Asia Timur pada tahun 2009 hanya
akan tumbuh 3,6% atau turun dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 6,6%
dan tahun 2007 yang sebesar 10,4%. Khusus untuk China diperkirakan
akan tumbuh 7% pada 2009.

Asia Tenggara hanya akan tumbuh 0,7% pada tahun 2008, atau merosot
dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 4,3%. Trio negara Asia Tenggara
yakni Malaysia, Singapura dan Thailand termasuk terkena dampak yang
parah dari sisi ekspor sehingga menyeret pertumbuhan kawasan juga.
Khusus untuk Singapura diperkirakan ekonominya akan menyusut
5%.(qom/ir)


[obrolan-bandar] Investor Malaysia Incar Jarak

2009-03-03 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/03/14062328/Investor.Malaysia.Incar.Jarak

Kompas.com, Selasa, 3 Maret 2009 | 14:06 WIB
JAKARTA, SELASA — Upaya untuk diversifikasi energi terus dilakukan
pemerintah dengan menggalakkan kapasitas produksi jatropha (jarak)
untuk pengganti crude palm oil (CPO).

Menurut Menteri Pertanian Anton Apriyantono, kebutuhan untuk biofuel
sangat besar sehingga masih memerlukan banyak hasil produksi jarak.
Saat ini, pemerintah memang memprioritaskan produksi jarak untuk
pangan, baru setelah itu diprioritaskan untuk biofuel.

Prioritas utama adalah pangan dan setelah itu baru biofuel.
Produksinya kan terlalu banyak, daripada dibuang lebih baik diolah
menjadi biofuel, kata Anton di sela World Islamic Economic Forum di
Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/3).

Anton menyebut saat ini kapasitas terpasang untuk biofuel sebesar 2,5 juta ton.
Sementara itu, dalam forum, Chairman Malaysia Palm Oil Board Dato
Sabri Ahmad menyatakan tertarik untuk membeli tanaman jarak dari
Indonesia. Menurutnya, lahan pertanian di Malaysia tidak cocok untuk
jenis tanaman tersebut.

Kebutuhan biodiesel terus meningkat. Dan lahan pertanian Malaysia
tidak cocok untuk tanaman ini, ujarnya. Menurut Ahmad, Indonesia
memiliki potensi untuk meningkatkan produksi jarak.


ANI




+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[obrolan-bandar] Indosat Janjikan Kompensasi Pelanggan IM2

2009-03-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/11/09384855/Indosat.Janjikan.Kompensasi.Pelanggan.IM2


Rabu, 11 Maret 2009 | 09:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indosat berjanji akan memberikan kompensasi
ke pelanggan terkait gangguan layanan data Indosat Mega Media (IM2)
selama beberapa waktu terakhir.

Division Head Public Relations Indosat Adita Irawati mengatakan,
Indosat telah menyiapkan kompensasi apabila pengguna benar-benar
dirugikan. Bentuknya berupa pemberian alternatif akses layanan data
Indosat seperti StarOne. Kalau perlu, datacard Starone kami berikan
secara cuma-cuma. Tapi ingat, kami lihat case by case, seberapa besar
kerugian dan kerusakan data yang dialami, ungkapnya, Selasa (10/3).

Saat ini, jaringan StarOne sudah tersebar di 52 kota di Indonesia.
Sayangnya, meski memiliki dua juta kapasitas sambungan, pemanfaatan
jaringan ini belum optimal karena baru punya 761.000 pelanggan. Itu
sebabnya, kami menganggap StarOne bisa dimanfaatkan, kata Adita.

Menurut Adita, selain memberi ganti rugi, agar gangguan tak terjadi
lagi, Indosat akan membatasi jumlah penjualan datacard IM2. Indosat
juga akan mempercepat pembangunan 1.000 jaringan Base Transceiver
Station (BTS) 3G atau Node B. Saat ini, Indosat sudah punya 2.000 Node
B. Kami segera mempercepat agar bulan April sudah tercapai sehingga
pelanggan tidak mengalami gangguan lagi, ungkapnya.

Presiden Direktur IM2 Indar Atmanto mengatakan, kebijakan kompensasi
adalah kebijakan induk perusahaan. Indar hanya bisa berupaya melakukan
sosialisasi ke website dan gerai penjualan berupa imbauan pemakaian
data. Kami hanya berharap, layanan data jangan digunakan pada jam
sibuk, ungkapnya.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi
mengaku telah mengetahui upaya Indosat itu. Kami telah bertemu dan
Indosat menjelaskan apa yang terjadi dengan kualitas layanan data
mereka serta kompensasi yang akan diberikan ke pelanggan, ujar Heru.

Namun, menurut Heru, upaya IM2 untuk membatasi penjualan datacard
tidak efektif. Sebab, mobilitas seorang pelanggan sewaktu-waktu bisa
berubah. Bisa saja, pengguna membeli IM2 di Sarinah, tapi
menggunakannya di daerah lain seperti Pondok Indah, kata Heru.

Anggota Yayasan Perlindungan Konsumen (YLKI) Sudaryatmo menegaskan,
kompensasi harus diberikan sesuai nilai kerugian, Jika ternyata
kompensasi tak sesuai, konsumen bisa menempuh jalur hukum, tandasnya.
Dalam kasus ini, YLKI menilai pemerintah belum tegas mengawasi
operator soal menjamin kualitas layanan prima bagi pelanggan. (Yudo
Widiyanto/Kontan)


[obrolan-bandar] Daftar 100 Perusahaan yang akan Bertahan 100 Tahun Lagi

2009-01-28 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/01/29/141600/1076219/4/daftar-100-perusahaan-yang-akan-bertahan-100-tahun-lagi

Kamis, 29/01/2009 14:16 WIB
Daftar 100 Perusahaan yang akan Bertahan 100 Tahun Lagi
Nurul Qomariyah - detikFinance

New-York - Menjalankan roda perusahaan besar hingga bisa melampaui
usia satu abad memang tidak mudah. Namun ada perusahaan-perusahaan
yang diprediksi masih akan bisa bertahan hingga 100 tahun mendatang.

Toby Heaps, presiden Corporate Knights pun menyusun '100 perusahaan
paling berkesinambungan'. Daftar ini dibuat berdasarkan jejak rekam
perusahaan termasuk dari sisi SDM, risiko lingkungan, tata kelola dan
lain-lain.

Daftar ini tidak memasukkan formulasi price to earning ratio,
kapitalisasi pasar dan data pasar terakhir dalam perhitungannya.
Separuh dari perusahaan yang masuk dalam daftar ini sudah berdiri
sejak satu abad terakhir entah dalam bentuk yang sama ataupun sudah
bereinkarnasi.

Heaps sudah mulai membuat daftar 100 perusahaan sejak tahun 2005.
Heaps berharap daftar ini bisa membantu investor dan
perusahaan-perusahaan sejenis.

Saya ingin memberikan secercah cahaya tentang perusahaan-perusahaan
yang berkinerja lebih baik untuk jangka panjang, ujarnya seperti
dikutip dari Forbes, Kamis (29/1/2009).

Berikut daftar 100 perusahaan yang akan bertahan dalam 100 tahun ke
depan, seperti dikutip dari Forbes:


Acciona SA (Spanyol)
Accor (Prancis)
Adidas AG (Jerman)
Advanced Micro Devices (AS)
Aeon Company Limited (Jepang)
Air France-KLM (Prancis)
Alcoa Inc(AS)
Amazon.com Inc (AS)
Atlantia(Italia)
Atlas Copco AB (Swedia)
BASF SE(Jerman)
Baxter International Inc (AS)
BG Group PLC (Inggris)
BHP Billiton PLC (Inggris)
British Land Company PLC (Inggris)
British Sky Broadcasting Group PLC (Inggris)
Cable  Wireless PLC (Inggris)
Cairn Energy PLC (Inggris)
Centrica PLC (Inggris)
Coca Cola Company (AS)
Credit Agricole SA (Prancis)
Daikin Industries Limited (Jepang)
Dell Inc (AS)
Deutsche Boerse AG (Jerman)
Dexus Property Group (Australia)
Diageo PLC (Inggris)
East Japan Railway Company(Jepang)
Eastman Kodak Company (AS)
Encana Corp. (Kanada)
Ericsson Telephone AB (Swedia)
FPL Group Inc (AS)
Fresenius Medical Care AG (Jerman)
Geberit (Swiss)
Genzyme Corp. (AS)
Glaxosmithkline PLC (Inggris)
Goldman Sachs Group Inc (Inggris)
Groupe Danone (Prancis)
H  M Hennes  Mauritz AB(Swedia)
Hewlett-Packard Company (AS)
Hochtief AG (Jerman)
Honda Motor Company Limited (Jepang)
Iberdrola SA (Spanyol)
Inditex SA (Spanyol)
Intel Corp. (AS)
Kesko OYJ (Finlandia)
Kuraray Company Limited (Jepang)
Lafarge SA (Prancis)
Land Securities Group PLC (Inggris)
Lend Lease Corp. Limited (Australia)
London Stock Exchange Group PLC (Inggris)
Lonmin PLC (Inggris)
L'Oreal (Prancis)
Michelin(Prancis)
Mitsubishi Heavy Industries Limited (Jepang)
Muenchener Rueckversicherung AG (Jerman)
Neste Oil OYJ (Finlandia)
Nike Inc (AS)
Nippon Yusen KK (Jepang)
Nokia Corporation (Finlandia)
Novo Nordisk A/S (Denmark)
Novozymes A/S (Denmark)
NTT Data Corp. (Jepang)
NTT Docomo Inc (Jepang)
Panasonic Corporation (Jepang)
PG  E Corp. (AS)
Pinnacle West Capital Corp. (AS)
Procter  Gamble Company (AS)
Prologis (AS)
Prudential PLC (Inggris)
Reed Elsevier PLC (Inggris)
Ricoh Company Limited (Jepang)
Roche Holdings Limited (Swiss)
Royal Bank Of Canada (Kanada)
Sainsbury (J) PLC (Inggris)
Saint Gobain (Prancis)
Saipem (Italia)
SAP AG (Jerman)
SCA AB (Swedia)
Scania AB (Swedia)
Sekisui Chemical Company Limited (Jepang)
Sims Group Limited (Australia)
Smith  Nephew PLC (Inggris)
Sompo Japan Insurance (Jepang)
State Street Corp. (AS)
Statoilhydro ASA (Norwegia)
Stora Enso OYJ (Finlandia)
Swiss Reinsurance Company(Swiss)
Telus Corp. (Kanada)
The Capita Group PLC (Inggris)
The Walt Disney Company (AS)
TNT NV (Belanda)
Toppan Printing Company Limited (Jepang)
Toronto-Dominion Bank (Kanada)
Toyota Motor Corp. (Jepang)
Transcanada Corp.(Kanada)
Unilever PLC (Inggris)
United Technologies Corp. (AS)
Vestas Windsystems A/S (Denmark)
Wartsila OYJ (Finlandia)
Whitbread PLC (Inggris).

(qom/ir)


[obrolan-bandar] Cek Laporan Tak Perlu ke Polda, Tinggal Klik www.reskrimum-metro.org

2009-01-29 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detiknews.com/read/2009/01/29/144558/1076252/10/cek-laporan-tak-perlu-ke-polda-tinggal-klik-wwwreskrimum-metroorg

Kamis, 29/01/2009 14:45 WIB
Cek Laporan Tak Perlu ke Polda, Tinggal Klik www.reskrimum-metro.org
E Mei Amelia R - detikNews


Jakarta - Kini anda tidak perlu repot-repot lagi mendatangi Polda
Metro Jaya untuk mengecek status laporan kasus yang dilaporkan. Hanya
dengan menggunakan
jari-jari, anda bisa mengetahui dengan segera status dan transparansi
kasus anda dengan meng-klik website Polda Metro Jaya di
www.reskrimum-metro.org.

Ini merupakan program kerja akselerasi transformasi menuju Polri yang
mandiri, profesional dan dipercaya masyarakat, kata Direktur
Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iriawan kepada wartawan
di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Kamis (29/1/2009).

Pelayanan unggulan Ditreskrimum Polda Metro Jaya yakni proses Surat
Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2H) dengan sistem
online ini akan membantu masyarakat mempermudah dan mengecek
perkembangan proses penyidikan kasus yang dilaporkan.

Berikut adalah prosedur pengecekan SP2H secara online. Pertama,
pelapor wajib mengisi alamat email saat melapor di Sentra Pelayanan
Kepolisia (SPK).

Setelah itu, lakukan registrasi ulang alamat email yang sesuai pada
saat melapor di SPK dengan cara membuka websitenya di atas. Lalu klik
submenu 'Info' dan lalu klik 'Info Penyidikan, katanya.

Kemudian lanjutkan dengan meng-klik link register untuk registrasi
email, baru masukkan User ID dan passowrd dan tekan tombol 'Login'
yang tertera di komputer.

Setelah itu, isi kolom form registrasi dengan memasukkan data-data
seperti nama lengkap, alamat email, isi pasword, alamat pelapor dan
lakukan verifikasi dengan memasukkan gambar karakter yang tertera di
komputer, bar u klik 'Daftar'.

Perkembangan hasil penyidikan akan dikirimkan melalui email anda. Cek
email untuk mengetahui konfirmasi registrasi info penyidikan. Apabila
sudah mendapatkan konfirmasi, User ID akan aktif dan bisa melihat
informasi SP2HP secara online.

Untuk mengecek SP2HP, harus kembali membuka website reskrimum. Klik
kembali submenu 'info', kemudian klik 'Info Penyidikan', masukkan user
ID dan pasword.

Setelah login, masukkan nomor laporan (LP) yang sudah ada ketika
melapor ke SPK. Setelah itu baru tekan tombol 'search'. Dengan segera,
data SP2HP yang dicari akan muncul.

Untuk melihat data SP2HP, tekan link file pada kolom 'download'.
Dengan seketika, anda akan mendapat surat SP2HP yang telah
ditandatangani oleh penyidik. Jika telah selesai, barulah tekan tombol
'Log Out'.

Program SP2HP online ini bisa diakses mulai Jumat (30/1/2009) dan
rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun sayangnya, SP2HP online ini baru ada di Polda Metro Jaya.

Untuk jajaran Polres akan segera menyusul, imbuhnya. (mei/gus)


[obrolan-bandar] Penasihat Obama: Situasinya Lebih Buruk daripada Perkiraan, AS Hadapi Krisis Terburuk Sejak PD II

2009-02-08 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/02/09/0831076/Penasihat.Obama.Situasinya.Lebih.Buruk.daripada.Perkiraan

Kompas,com, Senin, 9 Februari 2009 | 08:31 WIB
WASHINGTON, SENIN — Salah satu penasihat utama ekonomi Presiden Barack
Obama, Larry Summers, mengatakan, ekonomi AS lebih buruk dibandingkan
kurun waktu sejak Perang Dunia II. Ia pun menegaskan, kebijakan
besar-besaran dibutuhkan guna meringankan krisis ini.

Summers mengatakan dalam acara televisi ABC, This Week, Minggu (8/2),
situasinya lebih buruk dari perkiraan para pakar ekonomi. Namun, ia
menambahkan, Amerika belum berada dalam situasi macam Depresi Besar
tahun 1930-an.

Summers mendesak para anggota Kongres untuk meloloskan sebuah paket
penyelamatan ekonomi yang akan menyediakan dana untuk negara bagian
dan pemerintahan lokal serta mendukung usaha pendidikan.

Presiden Obama telah mengusulkan sekitar 800 miliar dollar yang
katanya akan menyelamatkan lapangan pekerjaan, menyelamatkan bank, dan
mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Pihak oposisi, Partai Republik, mengatakan, rencana ini terlalu mahal
serta harus lebih banyak mengikutsertakan pemotongan pajak serta
pengurangan pembelanjaan. Para Senator diperkirakan akan melakukan
pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang.

Presiden kemungkinan akan mendorong bagi penyelenggaraan tindakan yang
cepat dalam konferensi pers yang dijadwalkan pada Senin waktu setempat
dan ketika ia mengunjungi negara bagian yang terpukul keras oleh
resesi, minggu ini.


ONO
Sumber : VOA




+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[obrolan-bandar] 2008, BI Untung Rp 17,3 Triliun

2009-02-08 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/02/09/08341816/2008..BI.Untung.Rp.17.3.Triliun

Kompas.com, Senin, 9 Februari 2009 | 08:34 WIB
JAKARTA, SENIN — Krisis membawa berkah. Melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar Amerika Serikat dan ketidakpastian pasar keuangan
dalam negeri menuai berkah bagi Bank Indonesia.

Walau harus berkerut kening menjaga stabilitas keuangan, BI menutup
tahun 2008 dengan senyum lebar. Neraca keuangan bank sentral tahun
2008 surplus Rp 17,3 triliun. Namun, ini laporan unaudited. Semoga
tidak terjadi selisih, kata Deputi Gubernur BI Ardhayadi
Mitroatmodjo, akhir pekan lalu.

BI mengaku sudah menyerahkan laporan keuangan tahun 2008 kepada DPR.
Surplus sebesar ini sebenarnya di luar perkiraan BI. Sebab, Juni 2008,
surplus baru Rp 5,9 triliun. Angka surplus sempat turun tinggal Rp 4
triliun, tapi pada Oktober melonjak lagi menjadi Rp 10 triliun.

Surplus yang besar ini terjadi karena beban pembayaran bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) turun. Sepanjang 2008, jumlah tumpukan
dana di SBI merosot tajam. Sekitar 85 persen pengeluaran BI itu untuk
membayar bunga, katanya.

Sebagai gambaran, dana perbankan di SBI pada Januari 2008 mencapai Rp
231,4 triliun dengan bunga acuan BI Rate dan SBI 3 bulan 8,0 persen.
Pada November 2008 jumlah dana di SBI turun menjadi Rp 152,3 triliun
dengan BI Rate 9,5 persen dan SBI 3 bulan 11,24 persen.

Selain itu, surplus BI makin gendut karena rupiah terus melemah
terhadap dollar AS. Awalnya, patokan nilai tukar Rp 9.500 per dollar
AS dan realisasinya menjadi Rp 11.400 per dollar AS.

Kondisi ini tentu ironis jika melihat rupiah hingga kemarin terperosok
ke Rp 11.575 per dollar AS. Ini menunjukkan BI telah gagal menjaga
rupiah. Surplus BI yang menikmati hanya BI, sedangkan rupiah stabil
semua orang menikmati, kata ekonom bank BNI Tbk, Tony Prasetiantono.

Ketua Komisi XI DPR Achmad Hafiz Zawawi berpendapat BI seharusnya
tidak mencari untung. Kemampuan BI untuk operasi moneter jadi
meragukan, kata Hafiz.

Sementara itu, ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan, melihat, keuntungan
BI ini suatu ketidaksengajaan. Sebab, saat BI melakukan operasi
stabilisasi valuta asing ke pasar, dengan sendirinya BI mendapat
selisih dari menjual dollar AS ke pasar. (Arief Ardiansyah, Dyah
Megasari, Syamsul Ashar/ Kontan)




+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[obrolan-bandar] Senat Loloskan Paket Stimulus Obama

2009-02-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/02/11/08183029/Senat.Loloskan.Paket.Stimulus.Obama

Kompas.com, Rabu, 11 Februari 2009 | 08:18 WIB
WASHINGTON, RABU - Senat telah meloloskan paket pemulihan ekonomi
Presiden AS Barack Obama. Paket pemulihan tersebut saat ini
selanjutnya berada dalam tahap pertimbangan kesepakatan yang tengah
ditempuh lewat negosiasi alot antara Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) AS.

Hanya 3 anggota Senat Republik yang meloloskan paket pemulihan ekonomi
Obama dengan perbandingan suara 61-37. Hasil voting menunjukkan
terdapat kelebihan satu suara dukungan dari 60 suara yang diperlukan
di kalangan Senat untuk meloloskan paket stimulus ekonomi Obama.

Rancangan undang-undang paket stimulus ekonomi yang didukung oleh
Gedung Putih berhasil diloloskan oleh Senat meskipun terdengar keras
suara oposisi Republik. Anggota parlemen terkemuka Demokrat telah
berjanji untuk mengupayakan RUU tersebut disahkan oleh Obama sebagai
undang-undang dalam beberapa hari mendatang.

Obama ingin memulihkan pemotongan anggaran untuk konstruksi prasarana
sekolah dan negara-negara bagian yang terlilit masalah anggaran.
Perbedaan pendapat dalam pemotongan anggaran itu menjadi perdebatan
alot di antara kalangan DPR AS yang menyetujui paket itu senilai 819
miliar dollar AS dan Senat yang menyetujuinya senilai 838 miliar
dollar AS.

Obama telah memperingatkan krisis ekonomi AS semakin memburuk apabila
Kongres gagal mencapai kesepakatan untuk meloloskan paket stimulusnya.
Obama menginginkan agar paket stimulus itu dapat disahkan menjadi
undang-undang akhir pekan ini


JIM
Sumber : AP


[obrolan-bandar] Kiat Memilih Investasi di Kala Pasar Modal Tak Menentu

2008-10-08 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/09/09385897/kiat.memilih.investasi.di.kala.pasar.modal.tak.menentu

Kompas.com, Kamis, 9 Oktober 2008 | 09:38 WIB
JAKARTA, KAMIS - Ambrolnya pasar modal saat ini membuat para pelaku
pasar panik. Alhasil, banyak investor yang melakukan aksi jual dalam
bursa. Padahal, langkah itu justru membuat pasar bursa jadi tambah
tertekan. Nah, pastinya, banyak investor yang bertanya-tanya,
instrumen investasi apa yang layak dipilih dalam kondisi bursa yang
tidak menentu seperti sekarang ini.

Menurut para perencana keuangan, pengamat investasi serta ekonom,
jenis investasi yang paling tepat dilakukan adalah menanamkan modal di
pasar saham. Tentunya dengan catatan, investasi ini memiliki jangka
waktu yang panjang. Harga saham yang anjlok sekarang bisa naik hingga
tujuh kali lipat dalam lima sampai tujuh tahun ke depan, jelas Roy
Sembel, Chief Research Officer Capital Price (Capital Market,
Portfolio Investment, Corporate Finance, and Economics). Roy
merekomendasikan, saat ini merupakan waktu yang paling tepat bagi
investor jangka panjang dan menengah untuk menyerbu saham-saham
fundamental bagus yang harganya sedang diobral.

Bagaimana dengan investor jangka pendek? Menurut Roy, investor jangka
pendek sebaiknya memilih instrumen yang memberikan pendapatan tetap
dalam jangka pendek. Misalnya deposito perbankan. Tapi yang pasti,
harus ada keseimbangan antara jangka pendek menengah dan panjang
karena kebutuhan kita tidak semuanya jangka pendek, jelasnya.

Normalnya, jelas Roy lagi, investasi di pasar saham harus sejalan
dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Jika pertumbuhan ekonomi
rata-rata 5 persen sampai 8 persen per tahun ditambah dengan tingkat
inflasi antara 5 persen sampai 10 persen per tahun, maka pertumbuhan
indeks pasar yang normal itu berada pada posisi 15 persen sampai 20
persen per tahun. Kalau dilihat jangka panjang, meski naik turun tapi
keuntungannya ya sekitar 15 sampai 20 persen itu, jelas Roy.

Emas bisa jadi pilihan menarik

Senada dengan Roy, ekonom BNI Tony Prasentiantono menilai, penempatan
instrumen investasi harus disesuaikan dengan kebutuhan investor itu
sendiri. Bagi investor jangka panjang, Tony sepakat bahwa pasar saham
merupakan pilihan yang baik. Selanjutnya deposito, emas, properti,
valas, obligasi, dan reksadana bisa menjadi pertimbangan selanjutnya.

Emas bisa dilirik karena dapat menjadi alat lindung nilai dari
ketidakjelasan kondisi perekonomian saat ini, ungkap Tony. Sementara,
pasar properti juga bisa dipilih karena merupakan salah satu sektor
fundamental yang paling bagus.

Nah, meski demikian, menurut perencana keuangan Prime Planner M
Ichsan, penempatan portofolio investasi yang aman tetap saja harus
disesuaikan dengan kebutuhan, jangka waktu investasi, serta berapa
total investasinya.

Ichsan bilang, bagi investor jangka panjang, nilai investasi di
reksadana saham dan pasar saham bisa mencapai 70 persen. Sedangkan
sisanya dapat ditaruh dalam  deposito, pasar uang dan emas.

Sementara bagi investor jangka pendek, 40 persen dananya bisa
ditempatkan di deposito, dan 30 persen-nya lagi di obligasi jangka
pendek. Sisanya baru di reksadana saham dan saham, kata Ichsan.
(Diade Riva Nugrahani)



Sumber : KONTAN


[obrolan-bandar] Pasar Krisis, Aturan Buy Back Saham akan Diperlonggar

2008-10-08 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/09/100450/1017479/6/pasar-krisis-aturan-buy-back-saham-akan-diperlonggar

Kamis, 09/10/2008 10:04 WIB
Pasar Krisis, Aturan Buy Back Saham akan Diperlonggar
Angga Aliya ZRF - detikFinance

Jakarta - Perusahaan BUMN diminta untuk melakukan pembelian saham atau
buy back di saat harga saham sedang jatuh. Aturan buy back saham pun
akan diperlonggar dan akan diterbitkan dalam waktu dekat.

Itu diperlonggar. Tanpa RUPS bisa langsung buy back. Ketika nanti
pasar saham dibuka bisa langsung. Kapan bursa dibuka lagi ini lagi
diumumkan Kamis sore, kata Ketua Bapepam LK ad interim Darmin
Nasution, usai rapat di Bapepam LK, Kamis dinihari (9/10/2008).

Penutupan bursa saham mulai Rabu sesi I hingga Kamis hari ini, menurut
Darmin adalah untuk memberi waktu masing-masing pihak baik bursa dan
para pemain termasuk untuk memahami situasi agar lebih baik dan tidak
terpengaruh.

SK Bapepam akan dikeluarkan mengenai aturan itu sesegera mungkin,
besok mulai diproses. Dalam 1-2 hari akan dikeluarkan, katanya.

Sementara itu Kabiro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum Robinson
Simbolon mengatakan aturan buy back akan dilonggarkan dan Bapepam akan
mengkajinya Kamis ini. Hal ini untuk melihat seberapa besar
kelonggaran yang akan diberikan untuk buy back terkait dengan UU
Perseroan Terbatas tidak hanya UU Pasar Modal.

Kalau sepanjang UU Pasar Modal relaksasinya akan cepat di berikan UU
PT nya harus kita kecualikan atau tidak buy back itu prosesnya harus
RUPS minimum 35 hari sudah basi ceritanya, batasannya cuma 10% apakah
boleh ditambah dari 25% dari nilai pasar yang terjadi pada hari itu
nanti akan dilonggarkan aturannya sampai seberapa yang bisa dibeli,
katanya.

Perubahan aturan buy back itu menurut Robinson bersifat sementara
karena pasar dalam kondisi kritis.  Sementara akan kita ubah saja
perubahan ini dalam kondisi krisis mestinya sementara sudah normal
akan kita kembalikan, katanya.(ir/ddn)


[obrolan-bandar] Besok Pagi, Bursa Saham Dibuka

2008-10-09 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/09/17405056/besok.pagi.bursa.saham.dibuka

Kompas.com, Kamis, 9 Oktober 2008 | 17:40 WIB
JAKARTA, KAMIS - Bursa saham yang sempat ditutup kemarin diputuskan
akan dibuka besok pagi (Jumat, 10/10). Keputusan ini disampaikan oleh
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis
(9/10). Kami telah melakukan tindakan sehubungan dengan pembukaan
bursa saham kita besok pagi, ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan rapat koordinasi yang diselenggarakan sejak
pagi tadi di Depkeu dan dilanjutkan di Istana Negara telah menghimpun
fakta mengenai faktor pendorong serta akar masalah dari anjloknya
nilai ISHG sebesar 10.38 persen pada hari Rabu kemarin. Suspensi
memang dilanjutkan pada hari ini untuk memberikan waktu yang cukup
bagi pelaku kembali pd suasana yang wajar sehingga dapat menimbulkan
harga yang wajar.

Namun, berdasarkan hasil evaluasi dan konsultasi bersama Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam), telah
ditengarai beberapa faktor pendorong kepanikan seperti faktor
perkonomian global dan regional yang juga mengalami kepanikan. Di
Asia saja rata-rata (setiap negara) di atas 5 persen, tandas Sri
Mulyani.


LIN


[obrolan-bandar] Bursa London Dibuka Menguat

2008-10-09 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/09/14362772/Bursa.London.Dibuka.Menguat

Kompas.com, Kamis, 9 Oktober 2008 | 14:36 WIB
LONDON, KAMIS - Pasar modal London rebound 1,48 persen menjadi
4.431,43 poin pada awal perdagangan Kamis (9/10) setelah harga saham
pulih di seluruh Asia.

Seblumnya indeks saham-saham utama FTSE 100 London mengalami penurunan
sebesar 5,18 persen dalam perdagangan yang bergejolak pada Rabu ketika
investor tidak mengindahkan upaya bank sentral dalam mengatasi krisis
keuangan global.


EDJ
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] 3 Hari Redemption Reksa Dana Capai Rp 849 Miliar

2008-10-09 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/09/170148/1017822/6/3-hari-redemption-reksa-dana-capai-rp-849-miliar


Kamis, 09/10/2008 17:01 WIB
3 Hari Redemption Reksa Dana Capai Rp 849 Miliar
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Penarikan dana atau redemption di industri reksa dana dalam
tiga hari perdagangan 6,7 dan 8 Oktober 2008 mencapai Rp 849,864
miliar. Namun selain penarikan, dalam tiga hari itu ada juga dana yang
masuk atau subscription Rp 738,593 miliar.

Dengan demikian total penarikan bersih atau net redemption dalam 3
hari sebesar Rp 111,27 miliar.

Dari total penarikan reksa dana sebesar Rp 849,864 miliar, hampir
separuh yang ditarik nasabah adalah reksa dana pendapatan tetap yaitu
Rp 405,81 miliar.

Sedangkan posisi kedua reksa dana yang ditarik nasabah adalah reksa
dana saham senilai Rp 156,686 miliar. Reksa dana campuran yang ditarik
sebanyak Rp 49,235 miliar. Sisanya adalah berupa produk lain seperti
reksa dana pasar uang, reksa dana indeks, reksa dana syariah, reksa
dana terproteksi, ETF saham dan ETF fixed income.

Sedangkan untuk dana yang masuk dari Rp 738,593 miliar terdiri dari
reksa dana pendapatan tetap Rp 180,4 miliar.

Total nilai aktiva bersih (NAB) per 8 Oktober 2008 sebesar Rp 74,773
triliun. Posisi ini jauh lebih rendah dari posisi akhir September yang
sebesar Rp 83,9 triliun, sehingga penurunannya sebesar Rp 9,126
triliun karena turunnya nilai saham.

Namun jika dibandingkan dengan posisi awal tahun industri reksa dana
masih mencatat net subscription sebesar Rp 14,656 triliun. Namun net
NAB jika dibandingkan awal tahun sudah anjlok Rp 19,182 triliun.

Tapi seiring dengan naiknya net subscription, jumlah unit penyertaan
bertambah 8,294 miliar unit menjadi 63,14 miliar unit pada 8 Oktober
2008. Sedangkan pada Januari 2008 masih di posisi 54,846 miliar unit.

Tingginya nilai net redemption reksa dana pendapatan tetap karena
sebagian besar investor yang melihat suku bunga deposito bank lebih
menarik, ujar Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI),
Abiprayadi Riyanto di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD,
Jakarta, Kamis (9/10/2008).

Abiprayadi mengatakan banyak bank sudah memprediksi BI Rate akan naik,
sehingga mereka sudah melakukan antisipasi dengan menaikkan suku
bunganya.
Karakter investor itu kan bermacam-macam. Ada yang mencari kebutuhan
dana. Ada yang mencari likuiditas. Nah kebanyakan yang keluar itu
mereka yang mencari kebutuhan dana, jelas Abi.

Sehubungan dengan itu, Abi menyanggah pendapat yang mengatakan bahwa
nilai net redemption reksadana berbasis saham terjadi secara
besar-besaran seiring dengan anjloknya pasar saham.

Kami kira tingkat redemption reksadana saham masih normal. Investor
kita yang menempatkan dananya di saham sudah lebih dewasa kok. Mana
mau mereka lepas rugi di saat kondisi seperti ini, ujar Abi.

Net redemption pada produk reksadana saham masih berada pada kisaran
normal, meski kejatuhan IHSG sempat membuat sebagian investor
reksadana melakukan penarikan dana.

Jumlahnya masih normal kok, ujar Abi.

NAB reksa dana menurut Abiprayadi memang saham memang menurun. Namun
ini lebih disebabkan oleh kondisi pasar saham yang sedang anjlok.
Jika investor berpikir jangka panjang, maka ia akan tetap
mempertahankan portofolionya, ujar Abiprayadi.

(dro/ir)


[obrolan-bandar] BEI Batal Dibuka

2008-10-09 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/10/09512962/bei.batal.dibuka

Kompas.com, Jumat, 10 Oktober 2008 | 09:51 WIB
JAKARTA, JUMAT - Bursa Efek Indonesia batal membuka penghentian
sementara perdagangan saham hari ini. Padahal, menurut rencana BEI
akan membuka suspensi yang sudah dilakukan sejak Rabu (8/10).

Menunjuk Pengumuman Bursa No Peng-0439/BEI.PSH/U/10-2008 tanggal 9
Oktober 2008, dengan ini diumumkan bahwa perdagangan efek bersifat
ekuitas dan derivatif untuk sesi I pada Jumat tanggal 10 Oktober 2008
ditiadakan, tutur Direktur BEI Bastian Purnama dan Justitia
Tripurwasani dalam pengumuman BEI, Jumat.

Namun, dalam pengumuman tersebut tidak dijelaskan alasan pembatalan
pembukaan perdagangan.


EDJ


[obrolan-bandar] Sri Mulyani Ditinggalkan Ibunda

2008-10-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/10/210210/1018437/68/sri-mulyani-ditinggalkan-ibunda

Jumat, 10/10/2008 21:02 WIB
Sri Mulyani Ditinggalkan Ibunda
Wahyu Daniel - detikFinance


Jakarta - Kesedihan sedang melanda Menko Perekonomian sekaligus
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Disaat pusing memikirkan
krisis finansial, Sri Mulyani ditinggalkan oleh ibunda tercinta untuk
selama-lamanya.

Kabar dunia itu diperoleh ketika Sri Mulyani sedang menggelar rapat
dengan para pelaku pasar untuk membahas perkembangan pasar saham
terkini di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat
(10/10/2008).

Menurut informasi yang diperoleh detikFinance, Sri Mulyani akan segera
bertolak ke Semarang.

Baru saja ada kabar, ibunda Menkeu meninggaak dan Menkeu sedang
bersiap-siap bertolak ke Semarang, kata Menneg BUMN Sofyan Djalil di
Gedung BUMN, Jakarta.

Sofyan yang sebelumnya telah bertindak sebagai Menkeu ad interima,
besok akan kembali menggantikan Sri Mulyani sebagai Menkeu untuk
memimpin rapat antara pemerintah dan BUMN-BUMN.

Ibunda Sri Mulyani, Profesor Doktor Retno Sri Ningsih selama ini
tinggal di Jalan Kelud Raya , Nomor 4, Semarang. Sri Mulyani,
merupakan putri ketujuh dari guru besar Undip tersebut dengan Prof.
Drs. Satmoko.

(qom/ir)


[obrolan-bandar] Medco Siap Buy Back di Atas 10%

2008-10-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/10/212837/1018439/6/medco-siap-buy-back-di-atas-10

Jumat, 10/10/2008 21:28 WIB
Medco Siap Buy Back di Atas 10%
Suhendra - detikFinance

Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) siap melakukan buy
back sahamnya diatas 10% disaat pasar keuangan dalam negeri dihantam
krisis keuangan di AS.

Presiden Komisaris MEDC Hilmi Panigoro mengatakan pihaknya sudah
meandapatkan persetujuan dari pemegang saham lewat RUPS untuk
melakukan buy back sebesar 10%.

Kita rencana akan minta tambahan lagi, apalagi saat ini pemerintah sudah
mengeluarkan aturan bahwa buy back maksimal 20%. Kita juga akan
melihat kondisi kas internal kita, katanya sebelum rapat koordinasi
emiten dengan Departemen Keuangan di Kantor Menkeu, Jl Wahidin Raya,
Jakarta, Jumat malam (10/10/2008).

Ia menambahkan dengan kondisi pasar saat ini, bagi emiten yang
memiliki fundamental yang kuat bisa diuntungkan karena bisa melakukan
buy back saham dengan harga yang murah dari memanfaatkan momen
kahancuran bursa dalam negeri saat ini.

Kita akan buy back karena kita percaya dengan perusahaan kita
sendiri, katanya.

Hilmi mengakui dengan kondisi saat ini, harga saham perseroan
mengalami penurunan hampir 50 persen.

Tadinya harga saham kita Rp 2450, sekarang turun hampir setengahnya,
jadi begitu suspen dibuka kita secepatnya melakukan buy back saham.
Kondsi kas internal kita bagus lebih di atas US$ 300 juta , imbuhnya.

(hen/qom)


[obrolan-bandar] Jasa Marga Buy Back Lebih Dari 5% Saham Pekan Depan

2008-10-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/10/211959/1018438/6/jasa-marga-buy-back-lebih-dari-5-saham-pekan-depan

Jumat, 10/10/2008 21:19 WIB
Jasa Marga Buy Back Lebih Dari 5% Saham Pekan Depan
Angga Aliya ZRF - detikFinance


Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan melakukan pembelian kembali
saham atau buy back lebih dari 5 persen pada pekan depan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama Jasa Marga Frans
Sunito,usai rapat bersama Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di Gedung
Departemen Keuangan, Jakarta, Jumat (10/10/2008)

Pekan depan kita akan lakukan buy back, kemungkinan lebih besar dari
5 persen tapi masih harus dibahas bersama menteri, katanya

Ia melanjutkan, dana yang nantinya dipakai untuk buy back akan diambil
dari kas ainternal. Besarnya dana yang akan disiapkan tergantung dari
situasi pasar dan besarnya saham yang akan dibeli.

Dana itu dana bebas punya perseroan, tapi masih kita hitung belum
bisa di-disclosed, ujarnya.

Secara terpisah, Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan rapat yang baru
saja dilakukan bersama beberapa BUMN besar belum final.

Tadi kami baru memaparkan peraturan baru Bapepam kepada para BUMN,
keputusan final akan diambil di rapat besok jam 9 di Kementerian
BUMN, pungkasnya.(ang/qom)


[obrolan-bandar] Bush Ngikut SBY, Bersama Kita Bisa

2008-10-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/10/22164767/Bush.Ngikut.SBY..Bersama.Kita.Bisa


Kompas.com, Jumat, 10 Oktober 2008 | 22:16 WIB
WASHINGTON, JUMAT - Presiden AS George Walker Bush mencoba menenangkan
gejolak pasar dengan menyatakan bahwa pemerintah AS telah memiliki
alat yang ampuh untuk mengatasi krisis keuangan di AS yang dampaknya
mendunia. Tapi, ia juga tak menampik bahwa untuk mengatasinya tak bisa
sendirian, melainkan bersama-sama negara maju lainnya. Mirip slogan
SBY, Bersama Kita Bisa.

Pemerintah AS sedang betindak. Kami akan terus bekerja untuk
mengatasi krisis ini dan mengembalikan stabilitas pasar, ujar Bush
dalam konferensi pers di Taman Mawar Gedung Putih, Jumat (10/10).

Ia mengatakan Departemen Keuangan AS akan bekerja secepatnya untuk
mengimplementasikan dana talangan sebesar 700 miliar dollar AS yang
disetujui Kongres seminggu lalu. Komisi Bursa Saham AS (SEC) juga
sudah mengingkatkan pengawasannya untuk mengatasi manipulasi transaksi
di bursa.

Selain itu, Pemerintah AS juga sedang bekerja sama dengan
mitra-mitranya di seluruh dunia untuk keluar dari krisis keuangan
global. Delegasi dari negara-negara maju akan melakukan pertemuan di
AS untuk membahas solusi terhadap krisi tersebut.

Menteri-menteri keuangan dan kepala bank sentral dari negara G-7,
masing-masing AS, Jepang, Inggris, Jerman, Italia, dan Kanada,
dijadwalkan menggelar pertemuan di Washington akhir pekan ini. Bush
juga akan bertemu para delegasi, Sabtu (11/10).

Dengan cara ini, dunia mengirimkan sinyal yang tidak salah. kami di
sini bersama dan kami akan melaluinya bersama, ujar Bush. Jumat
(10/10) pagi waktu Washington, Bush juga direncanakan melakukan
pertemuan empat mata dengan Perdana menteri Australia Kevin Rudd untuk
membicarakan krisis finanasial dunia.

Ia memahami, krisis telah membuat kegelisahan pasar baik investor
maupun masyarakat umumnya. Namun, menurutnya, kegelisahan itu hanya
akan menambah parah krisis tersebut. Ia menekankan bahwa program
penyelamatan khusus di sektor keuangan dilakukan secara agresif.

Kita dapat mengatasi krisis ini dan kita bisa, ujar Bush.


WAH
Sumber : AP


[obrolan-bandar] Harga Sawit Anjlok Gara-gara Panen Kedelai dan Bunga Matahari

2008-10-13 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/13/120831/1019163/4/harga-sawit-anjlok-gara-gara-panen-kedelai-dan-bunga-matahari

Senin, 13/10/2008 12:08 WIB
Harga Sawit Anjlok Gara-gara Panen Kedelai dan Bunga Matahari
Chaidir Anwar Tanjung - detikFinance


Pekanbaru - Harga tandan buah segar (TBS) sawit anjlok dari Rp
1.800/kg menjadi Rp 400/kg. Salah satu penyebabnya adalah musim panen
kedelai serta bunga matahari di Australia dan Amerika.

Penegasan itu disampaikan Direktur Scale up (Kemitraan Pembangunan
Sosial Berkelanjutan) Ahmad Zazali dalam perbincangannya dengan
detikFinance, Senin (13/10/2008) di Pekanbaru. Menurutnya, anjloknya
harga TBS dalam tiga bulan terakhir ini memang membuat kalang kabut
petani sawit secara nasional.

Menurut Zazali, harga TBS sawit ini merupakan dampak dari pengalihan
minyak nabati oleh produsen di Eropa dan Amerika. Saat ini
pengembangan pengembangan minyak nabati lebih dikonsentraikan dengan
bahan dasar kedelai dan bunga matahari ketimbang sawit.

Kondisi ini yang membuat anjlok harga TBS secara nasional, kata Zazali.

Dia menjelaskan, dalam dua bulan teakhir ini, di Amerika dan Australia
sedang musim panen kedelai dan bunga matahari, sehingga stok
berlimpah. Kondisi ini sangat memungkikan minimnya peminat CPO di
pasaran dunia.

Imbasnya ke kita juga. Harga TBS kita pun anjlok tak karuan, kata Zazali.

Namun ia memprediksi, kondisi ini hanya akan berjalan beberapa bulan
kedepan saja. Diperkirakan, awal tahun 2009, harga TBS akan mulai
merangkak normal seiring stok kedelai dan bunga matahari di Eropa dan
Amerika mulai berkurang.

Saya kira kondisi harga sawit yang anjlok ini tidak akan berjalan
lama. Kita prediksi harga akan mulai merangkak normal awal tahun
depan. Hanya saja kondisi hinga tiga bulan kedepan ini sangat
mempengaruhi petani sawit kita, kata Zazali.

Selain harga TBS yang anjlok, kata Zazali, petani sawit juga
dihadapkan dengan problema harga pupuk yang melambung tinggi. Kondisi
ini memang membuat petani sawit tidak mendapatkan keuntungan apapun
dari hasil panen mereka dalam tiga bulan terakhir ini.

Harga yang anjlok dibarengi lagi harga pupuk yang selangit. Saat ini
luas kebun sawit di Riau mencapai 2,1 juta hektar. Dimana 60 persen
dari luas itu merupakan milik masyarakat, kata Zazali.

Sedangkan pupuk bersubsidi yang intinya untuk membantu petani kecil,
lanjut Zazali, tidak sampai ketangan petani. Harga pupuk bersubdisi
hilang pasaran karena adanya permainan para makelar pupuk.

Sehingga pupuk bersubsidi banyak yang disalahgunakan dengan cara
mengganti karung non subsidi, kata Zazali.


(cha/qom)


[obrolan-bandar] 16 Sekuritas Terlibat Aksi Short Selling

2008-10-14 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/15/08351711/16.sekuritas.terlibat.aksi.quotshort.sellingquot


Kompas.com, Rabu, 15 Oktober 2008 | 08:35 WIB
JAKARTA,RABU - Salah satu sumber penyebab jatuhnya Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) sepekan lalu tak lama lagi bakal terungkap. Menurut
seorang sumber KONTAN,  PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah
menyerahkan daftar saham dan 16 perusahaan sekuritas yang diduga
terkait perdagangan short selling pada 26 Oktober - 8 Oktober 2008
lalu kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK).

Sejauh ini, Bapepam-LK masih merahasiakan nama 16 sekuritas yang
terlibat. Saat ini kami masih memeriksa broker-broker asing dan dalam
negeri itu, kata Ahmad Fuad Rahmany, Ketua Bapepam-LK, kemarin.

Sumber KONTAN tadi membeberkan saham-saham yang menjadi objek
transaksi short sell. Saham-saham tersebut adalah saham PT Bakrie 
Brothers Tbk (BNBR), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT
Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT International Nickel Indonesia Tbk
(INCO), dan PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP).

Selain itu, ada saham PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT Bumi
Resouces Tbk (BUMI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bakrieland
Development Tbk (ELTY), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI),  dan PT
Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO),
dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga termasuk dalam daftar
saham-saham yang menjadi objek short sell. Transaksi saham-saham itu
yang berlangsung pada periode 26 September hingga 8 Oktober 2008 yang
sedang diperiksa, ucap sang sumber.

Sumber KONTAN yang tahu persis penyelidikan ini menerangkan bahwa dari
16 sekuritas yang sedang diperiksa, delapan perusahaan adalah
perusahaan sekuritas asing. Sisanya atau delapan perusahaan lain
adalah  sekuritas lokal. Nah yang menarik, dari delapan perusahaan
sekuritas lokal yang dicurigai terlibat short sell, ada satu
perusahaan sekuritas yang berstatus pelat merah.

Sekadar mengingatkan, manajemen BEI sejatinya telah melarang transaksi
short sell selama Oktober 2008. Maksud larangan itu untuk mencegah
agar bursa tidak hancur lebih dalam lagi.

Dampak auto rejection

Para analis yang dihubungi KONTAN melihat adanya indikasi  bahwa
transaksi short selling menjadi penyebab runtuhnya Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) beberapa waktu lalu. Namun, langkah BEI dengan
menetapkan auto rejection sebesar 10 persen sudah cukup tepat, ujar
Mastono Ali, Analis Valbury Asia Securities.

Menurut Mastono, aturan ini akan menyulitkan anggota bursa yang kerap
melakukan short selling untuk mengeruk keuntungan. Karena batasan
auto rejection hanya 10 persen, lebih rendah dibanding aturan
sebelumnya yang mencapai 35 persen, katanya.

Danny Eugene, Kepala Riset Sarijaya Permana Sekuritas, juga
mengungkapkan hal serupa. Ia menilai bahwa aturan auto rejection yang
baru lebih efektif membatasi ruang gerak para pelaku short selling.

Namun ia menyarankan, apabila kondisi pasar telah kembali stabil,
sebaiknya BEI mengembalikan aturan auto rejection seperti ketentuan
sebelumnya. Jika kondisi pasar sudah stabil, likuiditas market
menjadi terbatas dengan adanya batasan auto rejection sebesar 10
persen , tandas Danny. (Yuwono Triatmodjo)



Sumber : KONTAN


[obrolan-bandar] SBY Siapkan Direktif Krisis Jilid II

2008-10-15 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/15/1469/SBY.Siapkan.Direktif.Krisis.Jilid.II



Rabu, 15 Oktober 2008 | 14:55 WIB
Laporan wartawan Kompas Wisnu Nugroho A

JAKARTA, RABU - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat
kabinet paripurna yang diperluas di Gedung Utama Sekretariat Negara,
Jakarta, Rabu (15/10). Kepada peserta rapat yang jumlahnya lebih dari
100 orang itu, Presiden menyiapkan direktif jilid dua.

Direktif jilid satu disampaikan Presiden saat rapat kabinet paripurna
yang diperluas di Gedung Utama Sekretariat Negara, Senin pekan lalu.
Kepada para pembantunya, direktur BUMN, para pengusaha, dan para
pemilik media, Presiden menyerukan 10 direktif untuk merespon gejolak
krisis keuangan dunia.

Selama sekitar satu jam, Presiden memaparkan direktif terbukanya
didasarkan pada data dan pengalaman krisis tahun 1998. Intinya,
Presiden minta pelaku pasar tenang karena pemerintah bekerja dengan
sistemnya.

Sepuluh hari kemudian, Presiden menggelar rapat kabinet paripurna
serupa dengan tambahan para gubernur se Indonesia. Presiden memberi
arahan tentang bagaimana mengatasi situasi perekonomian nasional saat
ini. Direktif jilid kedua juga disiapkan. Akan ada direktif setelah
istirahat, ujar Presiden saat membuka rapat.

Presiden memimpin rapat didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Apa
direktif jilid kedua, ditunggu saja karena rapat kabinet paripurna
baru saja dibuka setelah Presiden memastikan kehadiran Menko
Perekonomian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI
Boediono.


Wisnu Nugroho A


[obrolan-bandar] Lengkap, Aturan Hadapi Krisis

2008-10-16 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/17/08090066/Lengkap..Aturan.Hadapi.Krisis



Kompas.com, Jumat, 17 Oktober 2008 | 08:09 WIB
JAKARTA, JUMAT - Indonesia kini memiliki aturan lengkap untuk
menghadapi krisis keuangan yang bersifat sistemik menyusul
diterbitkannya Perpu Nomor 4/2008 tentang Jaring Pengaman Sistem
Keuangan.

Melalui aturan ini, Bank Indonesia (BI) dan Departemen Keuangan
(Depkeu) bisa mengambil alih rapat umum pemegang saham bank atau
lembaga keuangan nasional yang mengalami kegagalan dalam menjalankan
fungsinya. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) ini
ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Oktober 2008
dan dinyatakan berlaku mulai 16 Oktober 2008.

Penerbitan perpu tersebut disampaikan Menteri Keuangan sekaligus
Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dalam
sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/10). Hadir dalam paparan
perpu ini Gubernur BI Boediono, Menneg BUMN Sofyan A Djalil, Ketua
Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) Raden Pardede, Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal- Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) Ahmad Fuad
Rahmany, dan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani.

Beberapa pokok aturan yang mengemuka dalam perpu tersebut adalah
adanya kemungkinan bagi pemerintah menerbitkan instrumen pembiayaan
yang khusus untuk BI. Lalu, dananya disuntikkan kepada lembaga
keuangan yang mengalami krisis sistemik. Namun, jika krisis yang
terjadi pada lembaga keuangan belum terlalu parah, pemerintah bisa
menalangi dengan dana tunai dari APBN.

Menurut Sri Mulyani, perpu ini mengatur tindakan pencegahan dan
penanganan krisis, yang meliputi penanganan kesulitan likuiditas atau
masalah solvabilitas perbankan atau lembaga keuangan lain. Instrumen
yang bisa digunakan adalah pemberian fasilitas pembiayaan darurat
(FPD) dan penambahan modal melalui penyertaan modal sementara.

Jika ada bank yang mendapatkan FPD, BI berwenang mengganti pengurus
dan menempatkan suatu bank dalam status pengawasan khusus. Adapun jika
bank tersebut mendapatkan modal sementara, bank itu diambil alih LPS
atau badan khusus yang dibentuk pemerintah.

Perpu ini diterbitkan bukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia sedang
dalam tekanan krisis. Perpu ini akan melengkapi Indonesia agar
memiliki aturan yang lengkap pada saat menghadapi krisis, ujar Sri
Mulyani.

Aturan ini ditetapkan agar masalah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
(BLBI) yang disalurkan pada tahun 1998 tidak terulang. BLBI kini masih
tercatat sebagai beban APBN dalam bentuk surat utang yang tidak
diperdagangkan di Depkeu sejumlah Rp 258,8 triliun.

Insentif sektor swasta

Raden Pardede menyebutkan, untuk mengurangi biaya krisis yang akan
ditanggung negara, pemerintah juga dapat memberikan insentif atau
fasilitas dalam rangka penyelesaian kesulitan likuiditas atau
solvabilitas kepada sektor privat. Insentif dan fasilitas dimaksud,
antara lain, dalam bentuk pemberian insentif fiskal dan relaksasi
peraturan perundangan.

Misalkan, ada bank sakit, lalu kami meminta bank yang sehat mengambil
alih. Agar pengambilalihan itu tidak menimbulkan biaya, bisa saja kami
membebaskan pajak mergernya. Itu jauh lebih murah ketimbang pemerintah
harus mengambil alih bank yang sakit itu, ujar Raden.

Pemerintah membagi tiga kondisi dalam sistem keuangan, yakni kondisi
normal, kondisi transisi menuju krisis, dan kondisi krisis. Perpu
Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) hanya berlaku saat krisis sudah
terjadi.

Salah satu kriteria krisis, antara lain, ditandai adanya bank atau
lembaga keuangan yang gagal melakukan fungsinya dan berdampak
sistemik. Sistemik bisa saja terjadi saat hanya ada satu bank yang
gagal, tetapi nasabahnya banyak atau ada lebih dari satu bank yang
gagal.

Penetapan suatu keadaan dikategorikan krisis atau belum diputuskan
oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang terdiri atas
Menteri Keuangan dan Gubernur BI, serta LPS pada kasus tertentu. Pada
saat penanganannya sudah sampai ke KSSK, komite ini harus memutuskan
langkah-langkah pemulihan krisis dalam waktu maksimal satu hari.

Diadopsi APBN 2009

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009 sudah mengadopsi
sebagian dari mekanisme penanganan krisis keuangan yang diatur dalam
Perpu JPSK ini. Tahun 2009, DPR memberikan wewenang kepada pemerintah
untuk menerbitkan instrumen pembiayaan kepada BI yang secara tersirat
akan sama dengan BLBI bagi perbankan nasional yang tertekan apabila
krisis keuangan global memburuk.

Uangnya sebenarnya berasal dari perbankan sendiri, nanti akan
langsung digunakan, ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen
Keuangan Anggito Abimanyu.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Dradjad
Wibowo, mengingatkan agar program bantuan likuiditas (bail out) dan
pembiayaan darurat dilakukan dengan hati-hati.

Alasannya, di negara seperti Indonesia yang tingkat korupsi politisi
dan birokrasinya tinggi, program bantuan likuiditas sangat rawan
dikorupsi. Hal itu terbukti pada kasus BLBI saat krisis 

[obrolan-bandar] Saat Sawit Bukan Lagi Primadona

2008-10-16 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/17/07341799/Saat.Sawit.Bukan.Lagi.Primadona




Kompas.com, Jumat, 17 Oktober 2008 | 07:34 WIB
Laporan Wartawan Kompas, Syahnan Rangkuti

Bahori (23) masih bisa tersenyum. Walau  kecut. Sesekali ia juga
tertawa, tetapi ketawa itu pun sumbang. Ketika dijumpai di areal kebun
kelapa sawit miliknya, ia baru saja menjual hasil panen tandan buah
segar sawit sebanyak 1 ton.

Selasa, menjelang senja, ia sendiri saja di tengah kebunnya seluas 2
hektar di Desa Sialang Jaya, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu,
Riau—sekitar 200 kilometer dari Pekanbaru.

Dengan harga tandan buah segar (TBS) sekarang ini yang hanya Rp 300
per kilogram, ayah seorang bayi itu tentunya mendapat penghasilan Rp
300.000. Tetapi, tunggu dulu. Hitungan matematis itu belum putus.
Bahori harus mengeluarkan uang Rp 50.000 untuk upah melangsir (membawa
TBS dari kebunnya ke pinggir jalan besar dengan menggunakan kendaraan
berpenggerak empat roda). Dia juga harus mengeluarkan uang Rp 300.000
untuk membayar upah tiga pekerja harian masing-masing Rp 100.000 untuk
memanen selama dua hari. Saya nombok Rp 50.000. Namun, apa boleh
buat. Saya memilih untuk tetap memanen karena kata orang, kalau tidak
dipanen, nanti pohon sawit rusak dan tidak mau berbuah lagi, kata
Bahori.

Untuk menutup utang, Bahori kembali ke profesi lama, yaitu menjadi
buruh di kebun orang lain. Sepanjang Selasa itu dia bekerja di kebun
orang. Upahnya Rp 60.000 sehari. Alhasil, setelah membayar utang Rp
50.000, penghasilan bersihnya hari itu hanya Rp 10.000.

Syaifudin yang memiliki kebun seluas 5 hektar juga senasib dengan
Bahori. Hari itu ia mempekerjakan enam orang untuk panen sebanyak 2
ton. Padahal, masih ada 2 ton lagi TBS siap panen.

Biarlah 2 ton lagi itu tetap dipohonnya sampai panen dua minggu lagi.
Mana tau harga bisa membaik. Kalau pohonnya mau rusak, biarlah. Asal
jangan seluruhnya, kata Syaifudin.

Syaifudin mengatakan, ia mendapat uang Rp 600.000 dari panen sebanyak
2 ton. Namun uang itu langsung dipotong Rp 240.000 untuk upah empat
buruh angkut TBS ke tempat penumpukan dan Rp 140.000 lagi untuk upah
dua pendodos (pemetik buah dari pohon). Pendapatannya masih berkurang
lagi karena harus membayar upah melangsir dengan mobil Rp 100.000.
Artinya, penghasilan bersih hari itu sebesar Rp 120.000 untuk hasil
panen sebanyak 2 ton.

Sebelum harga anjlok, biasanya saya mendapat uang minimal Rp 4 juta
dari sekali panen. Dalam satu bulan panen dua kali atau Rp 8 juta
sebulan. Sekarang ini hitung saja pendapatan saya, kata Syaifudin.

Tentang upah melangsir yang mahal lebih disebabkan buruknya kondisi
jalan ke perkebunan petani.

Tidak mengherankan bila biaya untuk mengangkut satu ton TBS dari kebun
ke pinggir jalan yang berjarak sekitar 1 kilometer, petani harus
membayar Rp 50.000 atau Rp 50 per kilogram.

Di sebuah desa eks transmigrasi, biaya transportasi bahkan mencapai Rp
200 per kilogram atau Rp 200.000 per ton. Hal itu disebabkan jalan
hancur dan jaraknya lebih dari 5 kilometer.

Namun tidak semua jalan ke perkebunan petani di Rokan Hulu, begitu
buruk. Di sebuah tempat tidak jauh dari kota Pasirpengarayan, ibu kota
Kabupaten Rokan Hulu, jalan menuju perkebunan seorang kuat di Rokan
Hulu ternyata diaspal hotmiks dengan lebar 12 meter.

Cerita manis pemilik kebun sawit di Riau tersebut saat ini sudah
berubah menjadi cerita duka. Harga TBS Rp 300 per kilogram, menurut
Ardiman Daulay, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia
(Apkasindo) Cabang Rokan Hulu, sama seperti kondisi 12 tahun lalu saat
menjelang krisis moneter melanda Indonesia tahun 1997. Dulu sebelum
krismon, harga sawit memang Rp 300 per kilogram, tetapi harga-harga
barang masih jauh lebih murah dibandingkan sekarang. Waktu itu harga
beras masih ada yang Rp 1.000 per kilogram. Pada saat krismon dahulu,
petani kami justru menikmati hasil karena harga sawit naik menjadi Rp
800 sampai Rp 1.000 per kilogram. Sekarang ini petani sawit yang
mengalami krisis, kata Daulay yang memiliki 2.500 anggota dengan
lahan 118.000 hektar.

Menurut Daulay, bukan hanya petani yang mengalami krisis. Pedagang
pengumpul mengalami nasib sama. Kusno, seorang tauke sawit (sebutan
untuk pedagang pengumpul), sudah meminta keringanan kepada Bank BRI
setempat untuk menunda pembayaran cicilan utangnya.

Sebelum harga anjlok, Kusno meminjamkan uang kepada petani, nilainya
Rp 200 juta. Ini biasa dilakukan toke sawit agar petani mau menjual
buah kepada mereka. Seluruh uang berasal dari pinjaman di Bank BRI.
Sekarang ini seluruh piutang Kusno tidak dapat ditagih, karena petani
peminjam tidak mampu membayar. Kalau BRI tidak bersedia menunda
cicilan, rumah Kusno akan segera disita bank, ujar Daulay.

Menurut Daulay, petani dari Desa Tandun sampai mencoba bunuh diri,
meminum obat serangga, karena dililit utang Rp 200 juta di bank dan
tidak dapat membayar. Untungnya, niat bunuh diri cepat ketahuan
keluarganya dan si petani dapat diselamatkan.

Krisis sawit seperti musim kemarau yang merontokkan segala sesuatu.

[obrolan-bandar] Bakrie Minta Suspend BUMI Hingga Akhir Bulan

2008-10-20 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/11080965/Bakrie.Minta.Suspend.BUMI.Hingga.Akhir.Bulan


Selasa, 21 Oktober 2008 | 11:08 WIB
JAKARTA,SELASA - Tak seperti merpati, PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR)
tidak menepati janjinya. Hingga kini, raksasa bisnis yang mulai
sempoyongan ini belum juga merampungkan transaksi penjualan saham PT
Bumi Resources Tbk (BUMI). Bahkan, induk usaha Keluarga Bakrie ini
memperkirakan transaksi tersebut baru bisa selesai dalam tujuh hingga
10 hari ke depan. Artinya, sampai akhir bulan ini. Padahal, Grup
Bakrie pernah berjanji akan menyelesaikan transaksi tersebut akhir
pekan lalu.

Sekretaris Perusahaan Bakrie  Brothers R. A. Sri Damayanti
mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam proses negosiasi dengan para
calon pembeli Bumi. Mereka terdiri atas perusahaan swasta dan
pemerintah dari Australia, India, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Proses negosiasi tidak hanya sebatas harga dan struktur transaksi,
namun juga mencakup pasokan batubara setelah Bumi memiliki juragan
baru.

Sri memperkirakan, transaksi penjualan saham Bumi baru bisa rampung
dalam waktu tujuh hingga 10 hari ke depan. Para calon pembeli
mensyaratkan penghentian sementara atau suspend perdagangan saham Bumi
terus berlangsung hingga proses negosiasi tersebut rampung.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah mengaku
belum bisa memastikan apakah akan memenuhi permintaan tersebut. Sebab,
saat ini, BEI masih melakukan pengkajian. BEI meminta BNBR agar
memberikan penjelasan lengkap mengenai transaksi penjualan saham Bumi
dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Harus jelas pembelinya,
harganya, dan bagaimana pembeliannya, ujar Erry di Jakarta, Senin
kemarin (20/10).

Direktur Perdagangan BEI M. S. Sembiring menambahkan, pihaknya tidak
mesti menunggu proses negosiasi rampung guna mencabut suspend saham
Bumi. Yang terpenting, Grup Bakrie harus memberikan informasi yang
jelas mengenai transaksi itu. Mereka sedang mengadakan negosiasi
dalam jumlah yang signifikan, ujarnya.

Menurut Direktur BNBR Dileep Srivastava, pihaknya butuh waktu lama
karena nilai transaksi penjualan saham Bumi akan lebih dari 1 miliar
dollar AS. Prosesnya semua normal, perlu ada due dilligence, ujarnya
kepada KONTAN, kemarin. Menurutnya, para calon pembeli adalah
perusahaan sejenis Bumi di sektor pertambangan batubara. Tapi, peminat
Bumi berbeda dengan calon investor Energi. Sedangkan sumber KONTAN di
bursa bilang, proses penjualan saham Bumi bisa rampung paling cepat
pada Rabu nanti.

Analis Reliance Securities Gina Novrina Nasution menilai, suspend tiga
saham Grup Bakrie yang terlalu lama bisa menimbulkan sentimen negatif.
Investor bisa kehilangan kepercayaan terhadap saham Grup Bakrie,
imbuhnya.

Dia memperkirakan, harga saham Bumi akan langsung anjlok begitu
suspend dicabut. Sentimen ini bisa menjalar ke anak usaha Grup Bakrie
lainnya yang berujung kepada kejatuhan bursa saham. Maklum,
saham-saham Grup Bakrie saat ini menguasai sekitar 35 persen dari
total nilai kapitalisasi pasar BEI.

Tekanan jual masih kuat

Indikasinya sudah tercermin dari nasib saham tiga anak usaha Grup
Bakrie, yaitu PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera
Plantations Tbk (UNSP), dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), sejak
suspend dicabut Jumat pekan lalu. Kemarin, harga saham ketiga
perusahaan itu terkena mekanisme auto rejection lantaran anjlok 10
persen. Harga saham ELTY terkapar ke level Rp 122 per saham, bahkan di
pasar negosiasi hanya dihargai Rp 100 per saham.

Sedangkan harga UNSP tersungkur hingga Rp 375 per saham dan di pasar
negosiasi harganya hanya Rp 310 per saham. Seorang broker di sekuritas
lokal bilang, para investor dipaksa menjual atau forced sell
saham-saham Grup Bakrie lantaran dahulu membelinya dengan fasilitas
margin dari sekuritas. Masih banyak sekuritas yang belum kebagian
jatah menjual. Jadi ke depan, masih ada tekanan jual, tukas dia.
(Nuria Bonita,Diade Riva Nugrahani,Wahyu Tri Rahmawati)



Sumber : KONTAN


[obrolan-bandar] Semen Gresik Optimistis

2008-10-21 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/16212646/Semen.Gresik.Optimistis

Kompas.com, Selasa, 21 Oktober 2008 | 16:21 WIB
SEMARANG, SELASA - Pabrik baru PT Semen Gresik yang rencananya akan
dibangun di Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, diperkirakan mampu
memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan semen di provinsi ini.

Direktur Utama PT Semen Gresik, Dwi Soetjipto, di Semarang, Selasa
(21/10), mengatakan, pabrik baru PT semen Gresik ini rencananya mulai
beroperasi pada tahun 2012. Melihat perkembangan ekonomi Jateng
dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sekitar enam persen, kami mampu
memenuhi 40 persen kebutuhan semen di provinsi ini yang mencapai empat
juta ton per tahun, katanya.

Pabrik baru ini, lanjut dia, memiliki kapasitas produksi sebesar 2,5
juta ton per tahun, yang merupakan pabrik PT Semen Gresik dengan
kapasitas terbesar di Indonesia. Menurut dia, investasi yang
dikucurkan dalam pembangunan pabrik ini mencapai Rp3 triliun.

Ia mengatakan, saat ini tahapan pembangunan pabrik ini baru sampai
pada tahap penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
Setelah disetujuinya amdal pembangunan pabrik seluas 1.400 ha ini,
kata dia, tahapan pembangunan akan masuk pada proses pembebasan lahan.

Seluruh operasional pabrik baru ini akan menggunakan teknologi
terkini yang aman dan ramah lingkungan, katanya.


XVD
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] Bakrie Klaim Ditawari Sejumlah Investor Luar Negeri

2008-10-23 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/24/07404947/Bakrie.Klaim.Ditawari.Sejumlah.Investor.Luar.Negeri

Kompas.com, Jumat, 24 Oktober 2008 | 07:40 WIB
JAKARTA, JUMAT  - PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR) mengklaim telah
memperoleh tawaran dari berbagai investor strategis potensial dari,
Australia, India, Malaysia dan Filipina termasuk dari dalam negeri,
untuk merasionalisasi sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Direktur Bakrie  Brothers Dileep Srivastava mengatakan pihaknya
pertama kali mengumumkan rencana rasionalisasi pada tanggal 12 Oktober
2008, dan menjelaskan rencana pelunasan kewajiban yang dijaminkan
sebesar 1,2 miliar dollar AS.

BNBR melaksanakan paparan publik pada 13 Oktober 2008, bersama dengan
kelima perusahaan yang terafiliasi, memberikan informasi terbaru
tentang fundamental perusahaan yang kuat, juga memberi klarifikasi
terhadap berbagai rumor mengenai pinjaman dan gadai serta rencana
rasionalisasi portofolionya, kata Dileep dalam keterangan tertulis
yang disampaikan ke otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta,
Kamis (23/10).

Dikatakan proses tersebut ditandai dengan kerjasama strategis BNBR
dengan Avenue Luxembourg SARL, dimana Avenue Luxembourg SARL telah
menambah kepemilikan sebesar 15,3 persen di PT Bakrieland Development
Tbk (ELTY), anak perusahaanya, sebesar 46 juta dollar AS.

Penawaran yang sedang dinegosiasikan tidak hanya harga dan struktur
transaksi, tapi juga perjanjian pasokan batu bara. Proses negosiasinya
memerlukan pertemuan intensif, yang diadakan di Indonesia dan di luar
negeri, sehingga memerlukan waktu untuk finalisasi. Hal ini adalah
untuk memastikan bahwa BNBR memperoleh hasil yang terbaik bagi
kepentingan seluruh stakeholder, kata Dileep.

Penawaran telah diberikan oleh mitra strategis potensial yang berminat
baik dari swasta maupun pemerintah Indonesia, Australia, India,
Malaysia, dan Filipina.

Dikatakan semua perusahaan portofolio BNBR telah mengumumkan kepada
regulator rencana mereka untuk membeli kembali saham (buy back). PT
Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan membeli kembali maksimum 7,5 persen, PT
Energi Mega Persada Tbk (ENRG) maksimum 20 persen,  Bumi Resources
maksimum 20 persen, Bakrie Development maksimum 20 persen, dan PT
Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) maksimum 20 persen, papar Diilep.

Dia menambahkan perseroan berusaha untuk menyelesaikan aksi korporasi
ini secepatnya dan akan senantiasa memberikan informasi mengenai
perkembangan proses ini kepada seluruh stakeholders.


Hasanuddin Aco
Sumber : Persda Network


[obrolan-bandar] Greenspan: Saya Membuat Kesalahan

2008-10-23 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/24/081035/1025181/5/greenspan-saya-membuat-kesalahan

Jumat, 24/10/2008 08:10 WIB, Nurul Qomariyah - detikFinance,

Washington - Mantan Gubernur Bank Sentral AS Alan Greenspan dituding
ikut bersalah menyebabkan krisis finansial yang membuat seluruh dunia
kini menderita. Greenspan mengaku dirinya telah membuat kesalahan.

Greenspan mengakui sebagian kesalahan soal keyakinannya bahwa sejumlah
instrumen perdagangan, terutama terkait credit default swap (CDS)
tidak memerlukan aturan.

CDS merupakan sebuah instrumen perdagangan yang kompleks yang
ditujukan untuk melindungi pembeli obligasi dari gagal bayar. Produk
CDS ini pula yang dituding sebagai salah satu penyebab krisis
finansial parah di AS.

Saya membuat kesalahan dalam memperhitungkan bahwa organisasi yang
memiliki kepentingan sendiri semacam bank dan lainnya, adalah dalam
kapasitas terbaik untuk melindungi pemegang saham saham dan ekuitas,
jelas Greenspan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/10/2008).

Saat ditanya anggota DPR AS dari Demokrat, Henry Waxman apakah
ideologinya tersebut telah menekannya sehingga membuat keputusan yang
buruk, Greenspan hanya mengatakan bahwa ia menemukan adanya kecacatan
dalam ideologi tata kelolanya, sehingga dia pun harus mengevaluasi
lagi pemikirannya.

Greenspan juga mengaku dirinya kaget dengan hancurnya sistem kredit di pasar AS.

Krisis ini, bagaimanapun, telah bergerak menjadi lebih luas ketimbang
apapun yang pernah saya bayangkan, ujar Greenspan dalam pidatonya di
depan DPR AS.

Menurut Greenspan, sumber dari kerusakan sistem kredit adalah sistem
sekuritisasi yang menstimulasi kreditor dengan catatan buruk bisa
mendapat kredit. Kenaikan permintaan surat berharga subprime, didukung
oleh rating positif yang tidak realistis oleh lembaga pemeringkat
menjadi inti dari masalah ini.

Greenspan yang pensiun dari Bank Sentral AS sejak Januari 2006 ini
mengaku bahwa dirinya melihat sebuah tsunami krisis kredit yang
terburuk dalam satu abad terakhir, dan pada akhirnya akan memukul
belanja konsumen dan tenaga kerja.

Melihat kerusakan finansial hingga hari ini, saya tidak dapat melihat
bagaimana kita dapat menghindar dari kenaikan yagn signifikan dari
angka PHK dan pengangguran, jelas Greenspan.

Mengenai paket bailout US$ 700 miliar, Greenspan memberikan
dukungannya. Tanpa upaya penyelamatan mahal itu, menurut Greenspan,
bank dan institusi finansial lain akan menghadapi masalah serius.

(qom/ir)


[obrolan-bandar] BI: Pelonggaran Likuiditas Perbankan Antisipasi Gejolak Ekonomi

2008-10-23 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/24/08421768/BI.Pelonggaran.Likuiditas.Perbankan.Antisipasi.Gejolak.Ekonomi

Kompas.com, Jumat, 24 Oktober 2008 | 08:42 WIB
JAKARTA, JUMAT  - Bank Indonesia menilai kebijakan pelonggaran
likuiditas perbankan melalui perubahan ketentuan giro wajib minimum
(GWM) dimaksudkan untuk mengantisipasi gejolak ekonomi dan keuangan
global yang semakin berpotensi mengurangi kecukupan likuiditas asing
dan rupiah perbankan.

Untuk mengantisipasi hal dimaksud (re-emptive action), BI menempuh
kebijakan pelonggaran likuiditas untuk memberikan fleksibilitas kepada
bank dalam mengelola likuiditasnya sehingga tidak terjadi keketatan
likuiditas seperti yang dialami  banyak negara lain dan meminimalkan
risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas sistem perbankan yaitu
antara lain penurunan giro wajib minimum, tulis Biro Humas Bank
Indonesia (BI) dalam berita pers di website Bank Indonesia, Kamis
(23/10).

Hari ini bertempat di  Ruang Serbaguna Menara Sjafruddin Prawiranegara
lantai 3 Koperbi, BI  mengundang para direktur treasury bank yang
berkantor pusat di wilayah Jakarta sekitarnya.

Disebutkan kehadiran mereka dalam rangka diseminasi ketentuan Giro
Wajib Minimum (GWM). Diseminasi ini merupakan tindak lanjut dari
diterbitkannya PBI No. 10/19/PBI/2008 mengenai GWM, serta
penyempurnaannya sebagaimana yang telah diumumkan Bank Indonesia dalam
Siaran Pers kemarin, 22 Oktober 2008.

Diharapkan dengan kebijakan ini akan memberikan fleksibilitas kepada
perbankan  dalam mengelola likuiditasnya sehingga tidak terjadi
keketatan likuiditas, layaknya yang dialami banyak negara lain.
Langkah ini juga bertujuan meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi
stabilitas sistem perbankan.

Penetapan ini memperhatikan keseimbangan antara pertimbangan makro dan
pertimbangan mikro. Ketentuan ini memberikan ruang gerak kepada
perbankan dalam kondisi yang masih labil saat ini. Ini menjadi satu
langkah antisipasi atas berbagai kemungkinan yang terjadi. Kebijakan
ini akan berpotensi menambah likuiditas perbankan dalam Rupiah sekitar
Rp50 triliun dan dalam valas sebesar 721 juta dollar AS.

Terkait untuk pemenuhan GWM sekunder, bank diberikan masa transisi 1
tahun (paling lambat 24 Oktober 2009). Langkah ini diambil untuk
memberi ruang bagi perbankan untuk melakukan penyesuaian terkait
dengan aturan tersebut sehingga tidak memberikan tekanan di pasar
uang.
Disebutkan penerbitan PBI No.10/19/PB/2008 mengenai GWM diantaranya
penurunan GWM rupiah dari efektif sebesar 9,01 persen menjadi 7,5
persen. Lainnya penyederhanaan GWM rupiah menjadi GWM utama dan GWM
Sekunder. Serta GWM valas diturukan dari 3 persen menjadi 1 persen.

Dengan kebijakan ini diharapkan berpotensi  menambah likuiditas
perbankan dalam rupiah sekitar Rp 50 triliun dan dalam valas sebesar
721 juta dollar AS.
Serta pemenuhan GWM sekunder diberikan masa transisi 1 tahun (paling
lambat Oktober 2009) guna memberikan ruang bagi perbankan untuk
melakukan penyesuaian terkait dengan aturan tersebut sehingga tidak
memberikan tekanan di pasar uang.


Hasanuddin Aco
Sumber : Persda Network


[obrolan-bandar] ASEAN+3 Sepakati Pendanaan US$ 80 Miliar untuk Atasi Krisis

2008-10-23 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/24/104232/1025276/5/asean+3-sepakati-pendanaan-us$-80-miliar-untuk-atasi-krisis


Jumat, 24/10/2008 10:42 WIB, Nurul Qomariyah - detikFinance

Beijing - Negara-negara ASEAN plus China, Jepang dan Korea atau
disebut ASEAN+3, menyiapkan US$ 80 miliar untuk melawan krisis global
melalui mekanisme swap yang akan efektif mulai semester I-2009.

Kesepakatan itu dicapai oleh ASEAN+3, menjelang pertemuan dua hari
dengan koleganya dari Uni Eropa dalam Asia-Europe Meeting (ASEM) di
Beijing, China. Para pemimpin ASEAN+3 pada Jumat (24/10/2008) pagi ini
melakukan 'breakfast meeting' menjelang KTT ASEM.

Kerjasama ini juga merupakan pertama kalinya dilakukan ASEAN+3 di
tengah gejolak pasar finansial yang ikut menerpa kawasan ini. Jalinan
kerjasama sebelumnya telah dilakukan oleh negara-negara Eropa.

Di bawah kesepakatan swap US$ 80 miliar itu, maka ASEAN+3 akan
memiliki akses untuk kumpulan cadangan dana tersebut, setiap saat
untuk menghadapi krisis.

Para pemimpin dalam pertemuan tadi saling berbagi tentang perlunya
mempererat kerjasama regional untuk menghadapi krisis finansial global
dan koordinasi kebijakan, ujar juru bicara kantor kepresidenan Korsel
dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters.

Kami sepakat untuk memperkuat peranan Asia dengan secara agresif
berpartisipasi dalam kolaborasi internasional melalui sistem kerjasama
multilateral dan mempercepat kerjasama untuk merampungkan pembentukan
pendanaan ini pada semester I-2008, demikian pernyataan tersebut.

Swap multilateral ini akan menggantikan Inisiatif Chiang Mai atau
Chiang Mai Initiative yang dibentuk sebelumnya, serta menciptakan
kumpulan pendanaan yang lebih terkelola penuh sendiri.

Korsel, China dan Jepang sepakat untuk menyediakan 80 persen dari
total pendanaan, sementara sisanya ditanggung oleh ASEAN. ASEAN+3 kini
sedang mengkontribusikan rasio dan bagaimana mengelolanya.

ASEAN terdiri dari Kamboja, Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam,
Filipina, Laos, Thailand, Myanmar dan Brunei.

Secara terpisah, Presiden Korsel Lee Myung-bank menyatakan bahwa
pertemuan ASEAN+3 selanjutnya akan membahas mengenai reformasi sistem
finansial internasional yang diperlukan untuk merefleksikan
kepentingan dan posisi negara-negara berkembang.

(qom/ir)


[obrolan-bandar] Pasar Anjlok, MKBD Sekuritas Dekati Batas Minimal

2008-10-27 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/27/162539/1026717/6/pasar-anjlok-mkbd-sekuritas-dekati-batas-minimal


Senin, 27/10/2008 16:25 WIB
Pasar Anjlok, MKBD Sekuritas Dekati Batas Minimal
Indro Bagus SU - detikFinance


Jakarta - Modal Kerja Bersih Dasar (MKBD) sejumlah perusahaan
sekuritas semakin tipis alias mendekati batas minimal Rp 25 miliar
akibat anjloknya pasar modal selama beberapa pekan terakhir.

Memang ada beberapa perusahaan sekuritas yang MKBD-nya sudah tipis,
tapi belum ada yang sampai di bawah batas, ujar Direktur Utama Bursa
Efek Indonesia (BEI), Erry Firmansyah di kantornya, SCBD, Jakarta,
Senin (27/10/2008).

Namun Erry belum dapat menyebutkan nama-nama perusahaan sekuritas yang
dimaksud. Tapi jika ada yang sampai menembus batas minimal MKBD
sebesar Rp 25 miliar, BEI akan melakukan penghentian sementara
(suspensi) aktifitas perantara perdagangan saham mereka.

Sampai saat ini kita belum temukan ada yang melewati batas minimal.
Jadi belum ada yang akan disuspensi, ujar Erry.

Sementara ketika ditanya mengenai kemungkinan dilakukan revisi batas
minimal MKBD khusus dalam kondisi darurat atau force majeur, Erry
menyatakan hingga saat ini belum ada rencana melakukan itu.

Belum, kita belum ada rencana melakukan itu, ujar Erry.(dro/ir)


[obrolan-bandar] Harga Nikel dan Timah

2008-10-27 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
good or bad news ??? ANTM,INCO  TINS ???


http://rbssemprametals.com/Commodities.asp



Sempra Metals Indicative 3 Month Prices

Current RBS Sempra Metals prices in USD :
 Bid Offer Change ($)
CA 3M 3990 4010   +230

AH 3M 2020 2030   +54

PB 3M 1300 1320   +39

ZS 3M 1140 1160   -15

SN 3M 13125 13425   +1525

NI 3M 11300 11500   +1400

AA 3M 1470 1490   -25

NA 3M 1490 1510   -10

The prices quoted do not constitute an offer by RBS Sempra Metals to buy or sell
any product.


http://www.bloomberg.com/markets/commodities/cfutures.html


Industrial Metals


 PRICE CHANGE %CHANGE TIME
  COPPER FUTURE (USd/lb.) 177.250 -3.250 -1.80 20:06
  LME COPPER FUTURE (USD/MT) 4016.000 252.000 6.70 10/27
  LME LEAD FUTURE (USD/MT) 1289.000 26.000 2.06 10/27
  LME NICKEL FUTURE (USD/MT) 10960.000 1094.000 11.09 10/27
  LME PRI ALUM FUTR (USD/MT) 1995.750 64.750 3.35 10/27
  LME ZINC FUTURE (USD/MT) 1160.000 16.750 1.47 10/27



Precious Metals


 PRICE CHANGE %CHANGE TIME
  GOLD 100 OZ FUTR (USD/t oz.) 735.000 -7.900 -1.06 20:08
  SILVER FUTURE (USD/t oz.) 9.090 -0.105 -1.14 20:08



Livestock


 PRICE CHANGE %CHANGE TIME
  CATTLE FEEDER FUT (USd/lb.) 94.200 -0.500 -0.53 20:22
  LEAN HOGS FUTURE (USd/lb.) 58.200 -0.350 -0.60 20:18
  LIVE CATTLE FUTR (USd/lb.) 88.600 -0.175 -0.20 20:22





Commodities trade on different exchanges with different trading
sessions. Change always shows the change from previous close price.



Unless indicated otherwise: intraday data is at least 15 minutes
delayed; mutual fund NAVs are updated at the close of every market
day; all prices are in the local currency; Time is ET.







Related News



Copper Prices Rebound on Unexpected Increase in Sales of New U.S. Homes


Oil Drops as U.S. Stock Slump Adds to Concern Recession Will Reduce Demand


Gold Futures Rise in N.Y. as U.S. Equities Erase Losses, Silver Slides


[obrolan-bandar] Harga base metal rebound

2008-10-27 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
berarti masih ada sedikit harapan Mbak ?
dari rencana China untuk bangun Bandara akan berpengaruh
Mbak untuk menormalkan harga metal (nikel  timah) khususnya?


[obrolan-bandar] PE 0% Hanya Sedikit Naikkan Harga Sawit Petani

2008-10-29 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/29/100137/1027660/4/pe-0-hanya-sedikit-naikkan-harga-sawit-petani

Rabu, 29/10/2008 10:01 WIB
PE 0% Hanya Sedikit Naikkan Harga Sawit Petani
Suhendra - detikFinance

Jakarta - Pengusaha kelapa sawit memperkirakan penerapan pajak ekspor
(PE) 0% untuk sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mulai per 1
November 2008 yang tertuang dalam kebijakan ekonomi pemerintah tidak
akan banyak membantu kenaikan harga sawit tandan buah segar (TBS)
ditingkat petani.

Hal ini terjadi karena penurunan harga CPO di dunia internasional
sudah parah, sehingga kenaikan TBS diperkirakan hanya Rp 100 per
kilogram.

Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Derom
Bangun saat dihubungi detikFinance, Rabu (29/10/2008) mengatakan
penerapan PE 0% membuktikan pemerintah masih peduli dengan pengusaha
dan petani. Tetapi karena harga sawit sudah parah maka tidak terlalu
besar dampaknya.

Kalau bulan Oktober itu PE 7,5%, maka harga yang diterima eksportir
atau produsen CPO berkurang US$ 55, kalau harga sekarang US$ 400 kalau
ada PE 0% maka sekitar US$ 435 atau Rp 3.400 per kilo ini menjadi
basis TBS. Kalau PE nol maka harga CPO ada pemotongan Rp 4.000 kilo
naik Rp 500 atau harga TBS hanya ada kenaikan Rp 100 per  kilo,
paparnya.

Menurutnya sekarang harga TBS ditingkat petani bisa mencapai Rp 300,
sedangkan jika di tingkat   pabrik Rp 600. Ada kenaikan Rp 100 jadi
enggak terlalu besar, ujarnya.

Meskipun begitu, ia menyambut positif langkah pemerintah saat ini yang
telah menurunkan PE CPO menjadi 0%. Selain meringankan beban
pengusaha, juga dapat membantu petani yang ikut terpukul karena
luruhnya harga CPO dipasar internasional.

Jika langkah ini tidak cepat dilakukan, menurut Derom, maka akan
semakin banyak petani yang bakal meningggalkan kebun sawitnya karena
harga TBS yang tidak menguntungkan pada saat ini.(hen/ir)


[obrolan-bandar] Bakrie Minta Perpanjangan Suspensi

2008-10-29 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/29/13101045/Bakrie.Minta.Perpanjangan.Suspensi

Kompas.com, Rabu, 29 Oktober 2008 | 13:10 WIB
JAKARTA, RABU - PT Bakrie and Brothers Tbk., (BNBR) selaku induk usaha
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali meminta perpanjangan suspensi
saham BUMI.

Direktur Corporate Secretary Bakrie Brothers R.A Sri Dharmayanti,
dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, Rabu (29/10),
mengatakan,  proses diskusi penjualan saham anak perseroan yakni BUMI
dan Energi Mega Persada masih berlangsung hingga saat ini.

Hal yang dibahas tidak hanya terbatas pada harga dan struktur
transaksi, namun juga meliputi suplai batubara pasca transaksi dan
beberapa aspek terkait dengan karakteristik masing-masing calon
pembeli.

Berdasarkan hal-hal tersebut ternyata waktu 10 hari sejak surat kami
tertanggal 18 Oktober 2008, belum cukup untuk dapat menyelesaikan
seluruh aspek agreement atau perjanjian dengan calon pembeli,
ujarnya.

Perseroan berjanji untuk menuntaskan transaksi dalam waktu sesingkat
mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh stakeholder.

Sementara itu Dirut Finan Corfindo, Edwin Sinaga mengatakan,
permintaan BNBR tersebut tidak fair dan menimbulkan ketidakpastian.
Permintaan perpanjangan suspensi tersebut tidak fair, hanya membuang
waktu, dan menambah beban pikiran serta memunculkan  ketidakpastian
pasar terutama yang memiliki saham BUMI, kata di Jakarta Rabu
(29/10).

Edwin mengatakan seharusnya manajemen BUMI memberikan batas waktu yang
jelas sampai seberapa lama masalah penjualan saham BUMI itu dapat
diselesaikan. Bagaimanapun masalah itu dibatasi dengan waktu dan
waktu itu adalah uang,ujarnya.

Dia menambahkan publik harus tahu masalah apa saja yang sedang
diselesaikan atau dinegoisasikan oleh manajemen Bakrie dengan calon
investor BUMI. Kalau perlu harus ada mediasi (pemerintah), jika
negoisasi itu mengalami kemandekan (deadlock),katanya.

Hal itu, menurut dia, untuk mempercepat penyelesaian masalah, jangan
sampai suspensi tersebut terus berlarut-larut dan makin menambah
ketidakpastian pasar dan pada akhirnya berdampak pada kerugian
investor.

Edwin memahami apa yang dilakukan BEI (Bursa Efek Indonesia) yang
sampai kini masih mensuspen saham BUMI. Apa yang dilakukan BEI semata
untuk melindungi kepentingan investor publik dan minoritas. Jangan
sampai suspensi dibuka dan harga sahamnya langsung hancur karena masih
ada kesimpangsiuran informasi,'paparnya.


EDJ
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] BEI: Suspensi Grup Bakrie Dibuka Bisa Menambah Kacau Pasar

2008-10-29 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/29/162006/1027988/6/bei-suspensi-grup-bakrie-dibuka-bisa-menambah-kacau-pasar

Rabu, 29/10/2008 16:20 WIB
BEI: Suspensi Grup Bakrie Dibuka Bisa Menambah Kacau Pasar
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Tiga emiten Grup Bakrie hingga kini masih disuspensi
perdagangan sahamnya. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, pencabutan
suspensi 3 emiten Grup Bakrie itu bisa menambah kekacauan di pasar.

Dirut BEI Erry Firmansyah menegaskan, pihaknya sejauh ini belum bisa
mengungkapkan berapa lama saham 3 emiten Grup Bakrie itu distop
perdagangannya.

Selain karena belum jelasnya informasi transaksi material mereka,
pelaku pasar meminta agar suspensi grup Bakrie tidak dibuka ditengah
kondisi pasar seperti ini karena bisa menambah kacau pasar, kata Erry
saat ditemui dikantornya, kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (29/2008).

Pada perdagangan 7 Oktober 2008, seluruh emiten grup Bakrie yang
terdiri dari 6 perusahaan disuspensi oleh BEI lantaran harga
saham-sahamnya jatuh lebih dari 30% pada perdagangan 6 Oktober 2008.

Emiten-emiten tersebut adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi
Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT
Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
dan PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR).

Pada 17 Oktober 2008, suspensi ELTY, UNSP dan BTEL dibuka oleh BEI
dengan alasan kejelasan informasi mengenai mereka sudah transparan.

Kami juga melihat, jika 3 emiten Bakrie itu dibuka suspensinya, akan
banyak broker yang ambruk. Banyak broker yang memiliki portofolio
saham-saham grup Bakrie, jelas Erry.

Bakrie hari ini mengajukan perpanjangan suspensi saham kembali, dengan
alasan negosiasi untuk penjualan PT Bumi Resources Tbk belum tuntas.
Bakrie Brothers sebelumnya telah mengajukan perpanjangan suspensi,
yang seharusnya berakhir pada 28 Oktober kemarin.



(dro/qom)


[obrolan-bandar] Awas, Babak Kedua Krisis Global!

2008-10-30 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/31/07260433/Awas..Babak.Kedua.Krisis.Global



Kompas.com, Jumat, 31 Oktober 2008 | 07:26 WIB
Ekonomi global sudah akan pulih 2009? Jangan terlalu yakin dulu!
Sejumlah ekonom dunia, termasuk peraih Hadiah Nobel Ekonomi Paul
Krugman yang awalnya optimistis ekonomi Amerika Serikat tak akan
sampai mengalami resesi pun, tak menutup kemungkinan kondisi masih
akan memburuk.
Hal ini terutama dikaitkan dengan perkembangan terakhir di negara
berkembang, di mana dampak krisis global telah menyeret perekonomian
dalam krisis nilai tukar yang berpotensi berkembang menjadi krisis
mata uang terbesar yang pernah ada (istilah Krugman the mother of all
currency crisis).

Di Eropa Timur, dampak krisis global mengakibatkan resesi di sejumlah
negara. Rontoknya nilai tukar akibat penarikan dana oleh investor,
yang dibarengi dengan anjloknya penerimaan ekspor dan tingginya
inflasi, memunculkan risiko kebangkrutan seluruh ekonomi Eropa Timur.

Sejauh ini, sudah enam negara di Eropa Timur yang meminta uluran
tangan Dana Moneter Internasional, yakni Hongaria, Eslandia, Rusia,
Ukraina, Turki, dan Belarus. Nasib sama dialami emerging market di
Amerika Latin, dengan Argentina berpotensi terpuruk dalam krisis utang
lagi. Di Asia, baru Pakistan yang mengajukan permintaan dana darurat
dari IMF.

Krugman dan analis valas di Morgan Stanley, Stephen Jen, mencemaskan
akan terjadinya kejatuhan tajam (hard landing) nilai aset-aset dan
perekonomian emerging markets dan ini berpotensi menjadi pemicu
(episentrum) krisis global baru (setelah krisis finansial AS) dalam
beberapa bulan mendatang. Dampak krisis ini juga akan sangat memukul
negara maju dan perekonomian global.

Ini ibarat pemerintah bertempur dalam peperangan yang tak mungkin
mereka menangi. Pengambil kebijakan di kawasan (Eropa Timur)
dihadapkan pada situasi seperti Asia tahun 1997 dan Nordik tahun 1997,
usaha gagah berani, tetapi hampir tak ada efeknya, ujar spesialis
emerging market Danske Bank, Lars Christensen, mengenai langkah yang
ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan rupiah, perbankan, dan
ekonomi.

PHK massal

Di AS sendiri, dampak krisis mulai menyebar ke seluruh penjuru
ekonomi. Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal mulai terjadi, baik di
perusahaan swasta maupun pemerintah.

Seperti sudah diantisipasi, AS sekarang ini memasuki resesi terburuk
sejak Depresi Besar tahun 1930. Ekonom JP Morgan Chase memperkirakan
produk domestik bruto (PDB) AS hanya akan tumbuh 0,5 persen pada
triwulan ketiga tahun ini dan mengalami penurunan 4 persen pada
triwulan terakhir 2008 (penurunan tertajam sejak resesi 1981-1982).

Angka pengangguran diprediksi sebesar 8-8,5 persen pada akhir tahun.
Lima sektor dengan angka PHK terbesar adalah sektor finansial,
otomotif, pemerintahan/organisasi nirlaba, transportasi, dan ritel.
Separuh lebih industri peleburan baja sudah tutup karena anjloknya
permintaan. Belanja konsumen juga terus terpuruk.

Pemulihan ekonomi AS dan negara maju lain diperkirakan belum akan
terjadi dalam waktu dekat. Kendati Fed (diikuti bank-bank sentral
negara lain) kemarin kembali menurunkan suku bunga antarbank ke titik
terendah sejak krisis dot.com tahun 2003 (1 persen), perbankan masih
enggan menyalurkan kredit ke sektor riil dan masyarakat.

Ekonomi AS saat ini, menurut ekonom terkemuka Joseph Stiglitz,
dihadapkan pada krisis likuiditas, krisis solvensi, dan problem
makroekonomi sekaligus. Kemerosotan ekonomi sekarang ini ibaratnya
baru fase pertama penurunan ekonomi secara tajam (downward spiral)
yang harus dilalui AS dalam proses penyesuaian yang tak terelakkan
sampai harga rumah kembali ke level ekuilibrium dan utang eksesif yang
menopang ekonomi AS selama ini teratasi.

Rekapitalisasi perbankan yang akan ditempuh pemerintah sekarang ini
juga baru satu tahap dari lima tahap yang harus ditempuh untuk keluar
dari krisis finansial. Langkah lainnya, meredam gelombang kebangkrutan
dan penyitaan rumah. Selain itu, kebijakan stimulus untuk menggerakkan
ekonomi termasuk dengan meningkatkan tunjangan pengangguran serta
investasi di infrastruktur dan teknologi.

Langkah lainnya adalah memulihkan kepercayaan pasar melalui perbaikan
regulasi pasar finansial serta membentuk badan multilateral yang
efektif untuk mengawasi jalannya sistem finansial global.

Sejauh ini, langkah stimulus yang ditempuh pemerintah baru menyangkut
sektor industri. Pemerintahan Bush mengungkapkan, kemungkinan
memperluas jangkauan bail out ke sektor asuransi, dengan nilai total
dana talangan lebih dari 2 triliun dollar AS. Namun, tak sekali pun
mereka menyebut kemungkinan dikeluarkannya paket penyelamatan bagi
jutaan warga yang terancam kehilangan pekerjaan, rumah, dan tabungan.
Artinya, masih banyak yang harus dilakukan sebelum ekonomi AS
benar-benar pulih.

Bagi perekonomian global dan negara berkembang, ini tentu kabar buruk
sekaligus pesan untuk menjaga stamina menghadapi kemungkinan resesi
berkepanjangan. Sebelumnya, IMF memprediksikan akan terjadi
perlambatan 

[obrolan-bandar] Ditunggu, Paparan Bakrie

2008-11-03 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/07244664/Ditunggu..Paparan.Bakrie


Selasa, 4 November 2008 | 07:24 WIB
JAKARTA, SELASA - Manajemen PT Bakrie  Brothers Tbk harus segera
menggelar paparan publik terkait penjualan 35 persen saham perseroan
di PT Bumi Resouces Tbk agar semua pemangku kepentingan mendapat
informasi lengkap. Selain itu, agar suspensi tiga saham kelompok usaha
Bakrie tidak berlarut-larut.

Permintaan itu disampaikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI)
Erry Firmansyah, Senin (3/11). Kami harapkan paparan publik Bakrie
dilakukan pekan ini, katanya.

BEI, lanjut Erry, belum dapat membuka suspensi atas tiga saham
kelompok usaha Bakrie sebelum paparan publik dilakukan.

Erry menyatakan, Konferensi pers yang diadakan Sabtu lalu kan hanya
untuk wartawan dan informasi yang disampaikan belum cukup lengkap.

Ditegaskan, saat paparan publik, manajemen BNBR harus mengundang
seluruh pihak yang berkepentingan dengan penjualan saham BNBR di Bumi
Resources (BUMI). Mereka adalah pemegang saham, wartawan, analis, dan
pemegang gadai saham (repo) kelompok usaha Bakrie.

Pada Jumat (31/10), BNBR menjual 35 persen kepemilikannya di BUMI
kepada Northstar Pacific, perusahaan investasi di Indonesia yang
berafiliasi dengan perusahaan pengelola aset kelas dunia, Texas
Pacific Group.

Sebanyak 6.791.400.000 saham dijual 1,3 miliar dollar AS, atau Rp
14,04 triliun, dengan nilai tukar rupiah Rp 10.800 per dollar AS.

Direktur BNBR Dileep Srivastavaa menjelaskan, paparan publik dilakukan
secepatnya, tetapi waktunya belum ditetapkan.

Adapun terkait tiga saham kelompok usaha Bakrie, yaitu BNBR, BUMI, dan
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), yang disuspensi sejak 7 Oktober,
Direktur Utama PT Financorpindo Nusa Edwin Sinaga berpendapat, BEI
harus hati-hati dan mempertimbangkan banyak aspek sebelum membuka
suspensi, khususnya untuk saham BUMI. Pasalnya, BUMI adalah salah satu
emiten BEI dengan kapitalisasi pasar terbesar. Sahamnya dimiliki
banyak pihak, termasuk Jamsostek. Bila suspensi dibuka tanpa informasi
lengkap, dikhawatirkan terjadi spekulasi yang merugikan banyak pihak.

Melesat

Pada penutupan perdagangan Senin (3/11), Indeks Harga Saham Gabungan
menguat tajam, yaitu 96,01 poin, atau naik 7,64 persen menjadi
1.352,71 dibanding pada penutupan, Jumat (31/10).

Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman dan pengamat pasar modal,
Felix Sindhunata, mengatakan, penguatan IHSG dipengaruhi sentimen
positif bursa global pascapengumum bunga oleh bank sentral sejumlah
negara.

Selain itu, penguatan IHSG juga dipengaruhi berita positif dari dalam
negeri, yaitu pengumuman angka inflasi Oktober (0,45 persen) yang
lebih rendah dari inflasi September (0,97 persen).

Namun, penguatan IHSG ke depan diperkirakan belum stabil dan kontinu.
Investor harus tetap hati-hati sebelum berinvestasi di pasar modal.


REI
Sumber : Kompas Cetak


[obrolan-bandar] AS Cari Utang 550 Miliar AS

2008-11-03 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/11174168/AS.Cari.Utang.550.Miliar.AS

Kompas.com, Selasa, 4 November 2008 | 11:17 WIB
WASHINGTON, SENIN - Amerika Serikat mencari pinjaman hingga 550 miliar
dollar AS dalam periode Oktober-Desember  untuk membantu menstabilkan
sektor finansial yang terpukul krisis kredit global.

Pinjaman kuartal keempat diperkirakan secara substansial lebih tinggi
dari 408 miliar dollar AS yang diumumkan pada Juli, dan merupakan
rekor tertinggi untuk estimasi kuartalan.

Peningkatan pinjaman terutama akibat tingginya pembayaran yang
berhubungan program bantuan ekonomi, rendahnya penerimaan dan
rendahnya penerbitan sekuritas oleh pemerintah lokal dan negara, kata
Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataannya, Senin (3/11) waktu
setempat.

Depkeu mengatakan pemerintah federal telah meminjam 530 miliar dollar
AS dari pasar dalam kuartal ketiga. Dari jumlah itu, 300 miliar dollar
AS dipinjam untuk the Federal Reserve's Supplementary Financing
Program, yang diluncurkan pertengahan September dalam upaya mendorong
ekonomi.

Pada Juli, Depkeu telah mengestimasi pinjaman kuartal ketiga sebesar
171 miliar dollar AS.

Eskalasi kekacauan finansial seluruh dunia pada September dan
berkembangnya dampak negatif pada ekonomi AS mendorong otoritas AS
untuk mengambilalih tindakan yang bertujuan mendukung bank-bank dan
mengalirkan kembali kredit yang membeku.

Dalam waktu yang sama, tekanan kredit mengurangi penerimaan pajak dari
 kegiatan usaha dan rumah tangga, yang mengekang  belanja di tengah
menghadapi meningkatnya angka pengangguran dan turunnya nilai rumah.

Sejak pertengahan September, pemerintah federal telah meminjam  600
miliar dollar AS untuk mendukung sumber penghasilan Fed.


EDJ
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] Peringkat RI Aman dari Dampak Likuidasi Indover, Asalkan....

2008-11-04 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/11/04/140329/1031029/5/peringkat-ri-aman-dari-dampak-likuidasi-indover-asalkan

Selasa, 04/11/2008 14:03 WIB
Peringkat RI Aman dari Dampak Likuidasi Indover, Asalkan
Wahyu Daniel - detikFinance

Jakarta - Peringkat Indonesia bisa saja aman dari dampak likuidasi
Bank Indover. Syaratnya, pemerintah harus bisa meyakinkan investor
bahwa keputusan likuidasi itu lebih merupakan tanggung jawab BI dan
pemerintah RI tidak ada sangkut pautnya.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Ekonom Standart Chartered Bank Fauzi
Ichsan ketika ditemui di kantor Menteri Keuangan, Jalan Wahidin Raya,
Jakarta, Selasa (4/10/2008).

Jadi artinya kasus ini lebih terkait ke BI daripada pemerintah. Dan
rating agencies akan melihat makro ekonomi Indonesia dan pemerintah.
Selama pemerintah bisa meyakinkan investor perbankan global bahwa
kalaupun masalah Indover melebar, arahnya ke BI bukan ke pemerintah.
Maka peringkat risiko Indonesia aman, paparnya.

Selain itu, kata Fauzi, pemerintah Indonesia harus bisa meyakinkan
pelaku pasar surat utang global bahwa semua kewajiban obligasi
pemerintah pasti akan dibayar.

Pemerintah harus membayar kewajibannya sesuai kontrak. Itu akan
memberi confidence terhadap pasar bahwa kalau Indover dilikuidasi,
pemerintah yang bayar kewajibannya, katanya.

Diakui Fauzi memang ada kekhawatiran keputusan untuk melikuidasi
Indover akan menurunkan rating pemerintah. Namun  pemerintah harus
bisa menegaskan posisinya, bahwa Indover merupakan institusi yang
terlepas darinya.

Yang diharapkan investor melihat Indover sebagai institusi yang tidak
terkait 100% dengan pemerintah. Kita berharap investor melihat Indover
hanya sebagai debitor saja. Memang sulit, karena Indover dimiliki BI.
Kita harap BI bisa selesaikan kasus ini secepatnya, tuturnya.

BI pada akhir Oktober lalu akhirnya mengumumkan bahwa pihaknya gagal
menyelamatkan Bank Indover. Penyelesaian anak usaha BI itu selanjutnya
diserahkan ke Pengadilan Belanda.

Sementara kemarin, Menkeu Sri Mulyani mengirimkan rilis yang
menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak ada kaitannya  dengan
Bank Indover. Hal ini dikarenakan Bank Indover menerbitkan Letter of
Support, yang digunakan untuk mendapatkan utangan, dan didalamnya
menyebutkan adanya penjaminan dari BI dan pemerintah. Pemerintah
bahkan berniat menuntut Bank Indover karena telah menyeret-nyeret
pemerintah Indonesia.(dnl/qom)


[obrolan-bandar] Krisis, BISI Revisi Capex Jadi Rp 65 Miliar

2008-11-03 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/14160254/Krisis..BISI.Revisi.Capex.Jadi.Rp.65.Miliar

Kompas.com, Selasa, 4 November 2008 | 14:16 WIB
JAKARTA, SELASA -  Krisis keuangan global saat ini turut mempengaruhi
kinerja PT Benih Inti Subur Intani International Tbk (BISI). Menurut
Wakil Presiden Direktur BISI Jemmy Eka Putra, salah satu efek krisis
bagi BISI adalah sulitnya mencari pinjaman perbankan. Pasalnya, krisis
saat ini telah membuat bank sulit mengeluarkan dana.

Alhasil, kini, BISI telah membatalkan rencana investasinya berupa
pembangunan dua pabrik baru masing-masing berkapasitas 20.000 ton di
Jombang. Selain itu, rencana pengaspalan jalan di belakang pabrik pun
ditunda. Tapi, yang mutlak untuk proses produksi tetap kami
selesaikan semua, imbuh Jemmy.

Dengan adanya perubahan rencana itu, BISI kemudian melakukan revisi
anggaran belanja modal atau capital expenditur (capex) tahun 2009 dari
Rp 400 miliar menjadi Rp 65 miliar. Namun, Jemmy bilang, dana capex
tahun tahun depan itu dipastikan masih akan cukup. BISI belum
membutuhkan dana eksternal. Dana internal masih mencukupi, tandasnya.

Selain itu, satu-satunya rencana investasi BISI ke depannya adalah
penambahan lahan di tahun 2010. Menurut rencana, BISI akan menyiapkan
pembelian lahan itu tahun depan.

Sekadar tambahan informasi, selama triwulan tiga ini, BISI berhasil
membukukan pendapatan sebesar Rp 1,23 triliun. Angka tersebut naik 104
persen  dari Rp 645 tahun lalu pada periode yang sama. Selain itu,
laba bersih BISI pun mengalami lonjakan 294 persen dari Rp 85 miliar
pada tahun lalu menjadi Rp 335 miliar pada periode yang sama tahun
ini.

Menurut Jemmy, peningkatan ini diakibatkan oleh naiknya jumlah petani
yang menggunakan benih jagung dan padi hibrida BISI. Akhir tahun
nanti, target pendapatan kami bisa mencapai Rp 1,5 triliun. Sedangkan
untuk laba bersih, kami targetkan bisa mencapai Rp 390 miliar,
jelasnya. Selain itu, BISI? optimistis pangsa pasar Jagung bisa naik
dari 73 persen menjadi 75 persen - 76 persen.


Andri Indradie


[obrolan-bandar] BNBR Bakal Kena Sanksi

2008-11-04 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/16152929/BNBR.Bakal.Kena.Sanksi

Kompas.com, Selasa, 4 November 2008 | 16:15 WIB
JAKARTA, SELASA - PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR) terancam sanksi dari
Bursa Efek Indonesia (BEI), jika anak usahanya PT Bumi Resources Tbk
tidak juga melakukan paparan publik dalam minggu ini.

Kalau mereka (BNBR) tidak lakukan paparan publik dalam minggu ini,
pasti ada sanksinya. Kita minta mereka melakukan kewajibannya (paparan
publik), kata Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah di Jakarta, Selasa
(4/11).

Erry mengatakan sanksi itu bakal dikenakan ke BNBR karena terkait
dengan transaksi material (penjualan saham anak usahanya BUMI ke
Northstar). BUMI tidak mutlak harus paparan publik, karena yang
transaksi kan BNBR, katanya.

Sebagaimana diketahui perusahaan tambang batu bara PT Bumi Resources
Tbk (BUMI)  belum siap menggelar paparan publik insidentil yang
sedianya digelar hari ini (4/11). Sebelumnya Bursa Efek Indonesia
(BEI), sesuai surat BEI No. S-05710/BEI.PSR/11-2008 tanggal 3 November
2008, meminta BUMI menggelar paparan publik pada hari ini.

Manajemen BUMI masih menyusun dan menyiapkan bagian atas implikasi
transaksi penjualan saham antara PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) dan
Northstar Pacific Partners Limited terhadap kinerja keuangan dan
manajemen perseroan, kata Direktur BUMI, Eddie J Sobari dalam
keterbukaan informasi Selasa.

Sementara mengenai transaksi REPO BUMI (gadai saham), Erry mengatakan
hal itu bukan urusan bursa. Itu urusan mereka (Bakrie dengan
broker-red), kita nggak mengatur hal itu,tambahnya.




XVD
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] Krisis Berkepanjangan, Indonesia Sempoyongan

2008-11-04 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/16354250/Krisis.Berkepanjangan..Indonesia.Sempoyongan


Kompas.com, Selasa, 4 November 2008 | 16:35 WIB
JAKARTA, SELASA - Greenomics Indonesia mengingatkan tingginya potensi
ancaman terhadap sektor ekonomi dan keuangan di dalam negeri menyusul
tingginya ketidakpastian krisis keuangan global.

Krisis keuangan global sedikitnya memberikan potensi ancaman kepada
Indonesia antara 35,08 persen hingga 76,79 persen dari  nilai produk
domestik bruto (PDB) Indonesia berdasarkan harga yang berlaku 2007,
kata lembaga riset itu dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (4/11).

Menurut Greenomics, potensi ancaman tersebut diperkirakan bisa terjadi
dalam satu dua tahun ke depan, jika dampak krisis keuangan global
semakin memburuk.

Ancaman itu berasal dari enam komponen tanpa memperhitungkan komponen
lain seperti meningkatnya beban kewajiban pembayaran pokok utang dan
bunga utang pemerintah, utang luar negeri swasta perbankan, potensial
capital outflow dari simpanan masyarakat yang tidak dijamin pemerintah
serta ptensi kerugian dari aktivitas pasar saham, kata Greenomics.

Krisis keuangan global, kata lembaga tersebut, diperkirakan dapat
menimbulkan kondisi kredit macet dalam hal pinjaman luar negeri sektor
swasta pada 10 sektor ekonomi utama yang mencapai 51,98 miliar dollar
AS. Krisis keuangan ini jelas sangat mengancam akibat terjadinya
pelambatan sektor riil.

Kondisi ini tentu berimbas buruk terhadap kemampuan sektor swasta
untuk membayar pokok utang dan bunga utang dari pinjaman luar negeri.
Tingginya tingkat kepastian terhadap pemulihan krisis keuangan global
tentu mengancam terjadinya kegagalan pembayaran utang dalam jangka
waktu tidak menentu.

Secara langsung posisi itu menyebabkan nilai ekspor nonmigas Indonesia
berpotensi melorot mengingat 10 sektor ekonomi utama tersebut berperan
sangat tinggi seperti industri pengolahan, industri berbasis sumber
daya alam dan perdagangan.

Krisis keuangan global menciptakan tingginya tingkat ketidakpastian
sektor keuangan tak terkecuali di Indonesia. Kondisi tersebut semakin
meningkatkan tren penarikan dana asing yang ditempat di SBI dan SUN.

Melihat skala potensi ancaman itu, anggaran Rp10 triliun dalam rangka
penanggulangan dampak perlambatan ekonomi global dan pemulihan sektor
riil tentu sangat jauh dari memadai, kata Greenomics




XVD
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] BI Rate Berpotensi Turun

2008-11-04 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/05/07165921/BI.Rate.Berpotensi.Turun


Kompas.com, Rabu, 5 November 2008 | 07:16 WIB
JAKARTA, RABU - Bank Indonesia menilai tekanan inflasi pada masa
datang—yang akan dijadikan pertimbangan utama dalam menentukan suku
bunga acuan pekan ini—mulai berkurang. Penurunan suku bunga sangat
diharapkan pelaku usaha agar tetap bisa bertahan di tengah krisis
global.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Goeltom, Selasa
(4/11) di Jakarta, mengatakan, sejumlah indikator menunjukkan bahwa
tekanan inflasi, baik yang berasal dari barang impor (imported
inflation) maupun dari permintaan domestik mulai turun.

Nilai tukar memang cenderung melemah, tetapi pada saat bersamaan
nominal impor juga menurun, kata Miranda.

Resultan dari kedua faktor itu cenderung mengurangi tekanan inflasi
secara keseluruhan.

Miranda menilai permintaan domestik mulai menurun. Salah satunya
terindikasi dari melambatnya pertumbuhan kredit pada Oktober 2008
dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Prediksi terhadap inflasi ke depan menjadi pertimbangan utama bank
sentral untuk menentukan suku bunga acuan atau BI Rate. Rapat Dewan
Gubernur BI untuk menetapkan BI Rate bulan ini rencananya berlangsung
pada Kamis (6/11).

Faktor lain yang juga dijadikan pertimbangan, antara lain, neraca
pembayaran, perbedaan suku bunga (differential interest rate) dengan
negara lain, dan pertumbuhan ekonomi.

Saat ini level BI Rate sebesar 9,5 persen atau berselisih 8,5 persen
dengan suku bunga Bank Sentral AS yang sebesar 1 persen. Ini merupakan
selisih tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Level BI Rate juga
relatif lebih tinggi dibandingkan negara lainnya. Itu bisa terjadi
karena ketika bank sentral negara lain ramai-ramai menurunkan suku
bunga untuk memacu sektor riil, BI masih menaikkan BI Rate.

Meningginya BI Rate akan mendorong kenaikan suku bunga kredit yang
kini telah mencapai rata-rata 14 persen. Kenaikan suku bunga kredit
menyiksa sektor riil karena biaya modal meningkat dan daya saing
menurun.

Padahal, daya saing sangat dibutuhkan saat ini untuk memenangi pasar
ekspor yang semakin sempit akibat krisis global. Sektor riil juga
sangat diandalkan untuk mendorong perekonomian domestik, menyusul
menurunnya kinerja ekspor ke depan.

Direktur Utama BRI Sofyan Basir seusai bertemu dengan Wakil Presiden
Jusuf Kalla mengatakan, Paling penting memang tingkat suku bunga
harus diturunkan untuk menggerakkan sektor riil kita. (FAJ/HAR)


FAJ,OIN



+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[obrolan-bandar] Ratusan Miliar Duit Bank Domestik Membeku di Indover

2008-11-04 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/05/10085999/Ratusan.Miliar.Duit.Bank.Domestik.Membeku.di.Indover

Kompas.com, Rabu, 5 November 2008 | 10:08 WIB
JAKARTA, RABU  - Berapa sebenarnya total duit sejumlah bank domestik
ikut membeku akibat likuidasi Indover Bank sampai saat ini masih tanda
tanya. Namun dari sejumlah bank domestik yang mengumumkan exposure
dana mereka di Indover, jumlahnya sungguh tak main-main mencapai
ratusan miliar rupiah.

Sebutlah misalnya Bank Mandiri yang mengklaim dana mereka nyangkut di
Indover  31 juta dollar AS (Rp 337,9 miliar kurs Rp 10.900), Bank Bank
Lippo (LPBN) 5 juta dollar AS (Rp 54,5 miliar), Bank Ekonomi Raharja
(BAEK)  19.239,82 Euro (Rp 250 juta kurs Rp 13.000), dan Bank Artha
Graha (INPC) 107.896,33 Euro (Rp 1,4 miliar). Serta Bank Bukopin juga
mengumumkan besaran dana mereka di Indover senilai 15 juta dollar AS
(Rp 163,5 miliar).

Selain bank di atas, sejumlah bank lain terutama Bank BUMN juga
menempatkan dananya di Indover yakni Bank BRI dan BNI. Dirut Bank BRI
Sofyan Basyir dan Dirut Bank BNI Gatot M Suwondo beberapa waktu lalu
mengakui adanya dana mereka di Indover kendati tidak disebutkan
nilainya dengan alasan menunggu permasalahan Indover tuntas.

Beberapa bank swasta domestik lainnya juga kabarnya masih ada yang
ikut terjebak di Indover. Namun berapa jumlahnya masih tanda tanya.
Sementara Bank Danamon menyatakan sejak Juli 2008 sudah tidak
mempunyai exposure di Indover.

Ekonom INDEF Ikhsan Mudjo mengatakan setelah Indover dilikuidasi maka
duit sejumlah bank domestik yang nyangkut di Indover jelas tidak akan
kembali alias ikut membeku. Setelah dilikuidasi jelas duit bank tidak
kembali dan sebaiknya begitu. Ini kan resiko bisnis biasa. Tapi kalau
ada wacana mereka minta dananya kembali kok enak BI dan pemerintah
diminta menutup kerugian mereka, kata Ikhsan, Selasa (4/11), malam.

Indover yang 100 persen sahamnya dimiliki Bank Indonesia (BI) itu
dilikuidasi oleh Pengadilan Belanda 7 Oktober 2008. Dari informasi
yang diperoleh Ikhsan dana sejumlah bank domestik yang nyangkut di
Indover Bank rata-rata sekitar Rp 50 miliar. Saya dengar
masing-masing bank hanya sekitar Rp 50 miliar. Hanya Bank Mandiri yang
cukup besar sekitar Rp 340 miliar, katanya.

Hingga kemarin baru beberapa bank domestik yang terang-terangan
mempublikasikan besaran dana mereka yang nyangkut di Indover. Yang
jelas aset bank yang punya dana di Indover tergerus. Ini pada
gilirannya mengikis modal atau pencadangan yang biasanya disiapkan.
Tapi untuk kemudian  menyebabkan sistemic failure kok jauh, kata
Ikhsan.

Dana bank domestik yang nyangkut di Indover beraneka ragam bentuknya.
Sekretaris Perusahaan Bank Artha Graha Afiar Anwar akhir pekan lalu
dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan dana mereka
di Indover dalam bentuk transactional account (rekening transaksi).
Sementara Presiden Direktur Bank Lippo Hendrik Gmulder mengatakan
kepemilikan Bank Lippo di Indover dalam bentuk overnight placement.
(Persda Network/aco)


Hasanuddin Aco
Sumber : Persda Network


[obrolan-bandar] Harga Timah Merosot, TINS Revisi Target Penjualan

2008-11-04 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/05/13520985/Harga.Timah.Merosot..TINS.Revisi.Target.Penjualan

Rabu, 5 November 2008 | 13:52 WIB
JAKARTA, RABU - Turunnya harga komoditas, seperti nikel dan timah,
saat ini membuat PT Timah Tbk (TINS) mawas diri. Rencananya, Timah
akan menurunkan target penjualannya hingga akhir tahun ini.

Abrun Abubakar, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, hingga akhir
emiten berkode saham TINS ini hanya mengejar target penjualan yang
terikat kontrak, yaitu sebesar 42.000 metrik ton. Ini karena harga
timah yang terus merosot. Harganya di bawah 14 ribu dollar AS per ton.
Selain itu, suplai tambang darat juga sulit karena produksinya jauh di
bawah normal, jelasnya kepada KONTAN.

Dengan adanya revisi itu, TINS pun harus menunda beberapa rencana
investasi dan ekspansinya untuk tahun depan. Tapi untuk proyek yang
sedang berjalan, tetap akan diselesaikan secepatnya, kata Abrun.

Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman berharap, pemerintah segera
merespons hal ini. Dia memprediksi, permintaan dari negara-negara
industri seperti Jepang, Taiwan, Korea dan China akan menurun tajam
terkait krisis global.

Untuk itu, kata Norico, pemerintah sebaiknya membatasi ekspor timah
yang tadinya 90.000 metrik ton menjadi sekitar 60.000 metrik ton. Hal
ini untuk memperkuat harga timah kembali ke level 20 ribu dollar AS
per ton, katanya.

Norico menambahkan, selain dukungan pemerintah, TINS sebaiknya perlu
melakukan diversifikasi usaha untuk menopang kinerja perusahaan. TINS
mungkin bisa mencoba masuk ke tambang batu bara dan mempertimbangkan
untuk eksplorasi ke pertambangan mikro, kata Norico. Dengan
diversifikasi, TINS bisa memperkuat pendapatan dan laba bersihnya ke
depan, imbuhnya.

Sekadar catatan, hingga triwulan III tahun ini, TINS telah membukukan
laba bersih konsolidasi sebesar Rp 1,491 triliun. Jumlah ini naik 18
persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya
sebesar Rp 1,264 triliun.

Menurut Abrun, kenaikan ini didorong oleh tingginya harga rata-rata
komoditas timah yang diterima perseroan. Catatan saja, harga rata-rata
logam timah di LME (London Metal Exchange) meningkat dari 16.055
dollar AS per ton pada awal tahun menjadi 17.175 dollar AS per ton
pada bulan September 2008. Pada periode yang sama tahun lalu, harga
rata-rata timah di LME mencapai 13.933 dollar AS per ton, kata Abrun.

Harga rata-rata timah yang diterima perseroan hingga triwulan III-2008
sebesar 20.186 dollar AS per ton, naik 44 persen dibanding periode
yang sama tahun lalu 13.974 dollar AS per ton. Sedangkan volume
penjualan timah perseroan sebanyak 34.045 metrik ton, 28 persen lebih
rendah dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 47.270 metrik ton.

Meskipun volume produksi TINS menurun, namun kenaikan harga rata-rata
timah yang diterima perseroan mendorong perolehan pendapatan
konsolidasi perseroan. Pendapatan TINS? hingga triwulan III ini
mencapai Rp 6,894 triliun atau naik 5 persen bila dibandingkan periode
yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,583 triliun. Pendapatan itu berasal
dari logam timah sebesar Rp 6,355 triliun, batubara sejumlah Rp 519,9
miliar, jasa eksplorasi mencapai Rp 11,3 miliar, dan dari jasa
galangan kapal sebesar Rp 8,2 miliar.


Andri Indradie


[obrolan-bandar] Laporkan Preman Juga Bisa Lewat SMS dan Email

2008-11-05 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Maaf Mbak agak nyimpang, hanya untuk info saja


http://www.detiknews.com/read/2008/11/05/172824/1031865/10/laporkan-preman-juga-bisa-lewat-sms-dan-email#Scene%204

Rabu, 05/11/2008 17:28 WIB
Laporkan Preman Juga Bisa Lewat SMS dan Email
Nala Edwin - detikNews

Jakarta - Selain lewat telepon, aksi premanisme dan kejahatan jalanan
dapat dilaporkan sang korban melalui SMS maupun email. Layanan ini pun
buka 24 jam nonstop.

Ini baru kita luncurkan, kita harap masyarakat bisa memberikan
masukan dan nomor ini terbuka 24 jam, kata Kepala Satuan Reserse
Mobile (Kasatresmob), AKBP Ahmad Rivai, di Polda Metro Jaya, Jakarta,
Rabu (5/11/2008).

Dikatakan dia, untuk SMS dapat dikirimkan ke 0815.9166060. Sedangkan
untuk telepon bisa hubungi 0811.81.3008 atau ke piket resmob di
5234.250.

Kalau mau email juga bisa [EMAIL PROTECTED] Kita akan berusaha
menangani pengaduan masyarakat tersebut, ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Pelaksana Harian Kepala Bidang Humas Polda
Metro Jaya AKBP Mahbub menambahkan, masyarakat yang memiliki informasi
premanisme dan kejahatan jalanan dapat menelepon ke nomor 021.
523.429, dan 087.883.054.782.(aan/iy)


[obrolan-bandar] Metal Price

2008-11-05 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Current RBS Sempra Metals prices in USD :
 Bid Offer Change ($)
CA 3M 3960 3980   -100
Mbah kalau lihat harga metal apahakah sepertinya ada sedikit harapan hari ini


AH 3M 2075 2085   -11

PB 3M 1490 1510   -11

ZS 3M 1150 1170   -20

SN 3M 14900 15100   +100

NI 3M 12100 12300   -100

AA 3M 1470 1490   -15

NA 3M 1525 1545   +20


salam


[obrolan-bandar] Hore... BBM Turun Hari Ini

2008-11-06 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/06/16361189/Hore...BBM.Turun.Hari.Ini

Kompas.com, Kamis, 6 November 2008 | 16:36 WIB
Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A

JAKARTA, KAMIS — Pemerintah akan memutuskan penurunan harga bahan
bakar minyak bersubsidi pada hari ini. Penurunan harga BBM bersubsidi
akan berada di bawah Rp 1.000.

Sore ini akan diumumkan. Menteri Keuangan dan Menteri ESDM sedang
diterima Presiden, ujar Ketua Umum Kadin MS Hidayat di Kantor
Presiden, Jakarta, Kamis (6/11).

Kadin semula mengusulkan penurunan harga premium Rp 1.000 dari harga
Rp 6.000. Dulu saya minta Rp 1.000, tetapi sepertinya tidak diterima.
Penurunan akan dilakukan, tetapi besarannya di bawah Rp 1.000,
ujarnya.


INU



+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[obrolan-bandar] Premium Turun Jadi Rp 5.500 Per Liter

2008-11-06 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/06/16545629/Premium.Turun.Jadi.Rp.5.500.Per.Liter


Kamis, 6 November 2008 | 16:54 WIB
Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A

JAKARTA, KAMIS - Pemerintah memutuskan mengambil kebijakan populis
untuk menurunkan harga premium, dari Rp 6.000 per liter menjadi Rp
5.500 per liter.

Keputusan itu diambil di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (6/11).
Keputusan berlaku per 1 Desember 2008, ujar Menteri Keuangan Sri
Mulyani dalam jumpa pers di Kantor Presiden.

Untuk BBM bersubsidi lain, yaitu minyak tanah dan solar, tidak
diturunkan karena masih jauh dari harga keekonomiannya.


INU


[obrolan-bandar] Harga CPO Sudah Masuk Batas Terendah

2008-11-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/08533058/Harga.CPO.Sudah.Masuk.Batas.Terendah

Kompas.com, Selasa, 11 November 2008 | 08:53 WIB
JAKARTA, SELASA  - Harga minyak kelapa sawit mentah saat ini
diprediksi sudah pada batas terendah. Oleh karena itu, diharapkan
dalam dua bulan terakhir tahun 2008 ini harga CPO akan segera
meningkat.

Percepatan wajib menggunakan biodiesel dan peremajaan 250.000 hektar
tanaman kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia adalah dua faktor utama
yang akan membuat harga CPO membaik.

Analis minyak nabati, yang berbasis di Hamburg, Jerman, Thomas Mielke,
mengungkapkan hal itu di Kuala Lumpur, pekan lalu. Dijelaskan,
implementasi biodiesel dalam skala besar lambat laun akan mengurangi
pengaruh minyak mentah terhadap fluktuasi harga CPO.

Menurut Mielke, harga CPO sudah tak bergerak seiring harga minyak
mentah sejak semester II-2007 hingga semester I-2008. Harga CPO, yang
lebih murah 60 persen dari minyak kedelai, bakal mendorong permintaan
CPO.

Pada akhir Oktober, harga CPO di Malaysia berada pada titik terendah
selama tiga tahun terakhir, yakni 375 dollar AS per ton. Harga itu
anjlok hampir 70 persen dari harga puncak pada Maret.

Di Jakarta, Senin (10/11), Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa
Sawit Indonesia (Gapki) Derom Bangun mengatakan, harga CPO selama dua
pekan terakhir mulai naik dari Rp 4.100 menjadi Rp 5.053 per kilogram.

Pengolahan

Industri pengolahan berbahan baku CPO di Eropa, yang sempat mengurangi
produksi akibat krisis, kini bekerja kembali untuk memenuhi pesanan
saat Natal dan Tahun Baru. Situasi ini berdampak positif pada pasar
CPO, yang menjadi salah satu bahan baku sabun, mentega, kosmetik,
pasta gigi, sampai pencampur cokelat. Ekspor ke Eropa secara bertahap
kembali naik, ujar Derom Bangun.

Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia
(GIMNI) Sahat Sinaga, permintaan CPO secara bertahap mulai naik. Hal
ini mengurangi stok CPO. Permintaan sempat melemah karena importir
kekurangan likuiditas untuk membeli CPO.

Kebutuhan akan tumbuh kembali pada Desember dan Januari ini. Harga
tentu akan mengikuti kenaikan permintaan ini, ujar Sahat.

Salah satu faktor pendorong permintaan CPO terbesar, kata Sahat,
adalah kebijakan wajib mencampur biodiesel 5 persen di Indonesia dan
Malaysia. Stok yang melimpah selama ini bakal terserap untuk produksi
biodiesel.

CPO bakal mampu membentuk harga psikologisnya sendiri tanpa
terpengaruh minyak mentah. Konsumsi biodiesel di Indonesia, Malaysia,
dan Eropa bakal memengaruhinya, paparnya.

Pasokan turun

Berkurangnya pasokan juga bakal menaikkan harga CPO. Produksi
diprediksi bakal berkurang bulan September-Maret. Penyebabnya, selama
masa itu harga pupuk terus meningkat, padahal pupuk menyumbang sekitar
60 persen dari ongkos produksi CPO.

Menurut Direktur Utama PT Anugerah Langkat Makmur Musa Rajekshah,
harga pupuk naik 400 persen, sedangkan harga tandan buah segar (TBS)
kelapa sawit sudah anjlok 600 persen. Ongkos produksi baru tertutupi
bila harga CPO lebih dari Rp 6.000 per kilogram, kata Rajekshah.


HAM
Sumber : Kompas Cetak


[obrolan-bandar] Busyet! The Fed Keluarkan Talangan Rp 22.000 Triliun

2008-11-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/11274421/Busyet.The.Fed.Keluarkan.Talangan.Rp.22.000.Triliun

Kompas.com, Selasa, 11 November 2008 | 11:27 WIB
WASHINGTON, SENIN - The Federal Reserve (the Fed) sepertinya belum mau
membuka diri terkait informasi penyerahan dana talangan atau bailout
senilai 2 triliun dollar AS atau sekitar Rp 22.000 triliun atau bisa
membiayai APBN Indonesia lebih dari 15 kali. Buktinya, hingga
sekarang, the Fed menolak memberikan identifikasi siapa saja
pihak-pihak yang sudah menerima komitmen pinjaman darurat yang berasal
dari pajak warga Amerika tersebut.

Padahal impinan the Fed Ben S Bernanke dan Mentri Keuangan Henry
Paulson pada September lalu bilang, mereka akan mengikuti permintaan
Kongres untuk melakukan transparansi pada pengucuran dana senilai US$
700 miliar. Namun dua bulan kemudian, jumlah dana yang dikucurkan the
Fed semakin membengkak karena adanya program-program penyelamatan yang
lain. Ironisnya, warga Amerika tidak mengetahui ke mana uang yang
mereka bayarkan pergi atau kepada siapa dana tersebut dipinjamkan.

Tidak ada pengumuman atau informasi kepada publik mengenai perjanjian
dana darurat itu. Ini merupakan masalah besar. Memang, dalam pasar
yang likuid hal itu tidak menjadi masalah, namun saat ini kondisi
sangat rentan dan penuh ketidakpastian, jelas Dan Fuss, vice chairman
Loomis Sayles  Co.

Bloomberg sudah meminta detail mengenai dana yang dikucurkan kepada US
Freedom of Information Act. Begini informasi lengkapnya. The Fed sudah
melakukan pengucuran duit dalam 11 program utama. Delapan program
diantaranya dilakukan dalam kurun waktu 15 bulan terakhir, di tengah
situasi krisis finansial terbesar sejak terjadinya Great Depression.

Itu adalah uang kalian (warga Amerika), bukan uang the Fed. Tentu
saja harus ada transparansi, jelas Ted Forstmann, senior partner
Forstmann Little  Co di New York.

Jurubicara the Fed Michelle Smith menolak berkomentar mengenai hal
ini. Sementara, jurubicara Kementerian Keuangan Michele Davis juga
tidak membalas telepon maupun email Bloomberg.

Pinjaman yang diberikan the Fed sangat penting karena juga meliputi
program Troubled Asset Relief Program (TARP). Pada minggu lalu, total
pinjaman yang sudah dikucurkan the Fed mencapai 2 triliun dollar AS
untuk pertama kalinya. Bahkan dalam tujuh minggu terakhir, jumlahnya
sudah melonjak 140 persen atau 1,172 triliun dollar AS sejak pimpinan
the Fed melonggarkan persyaratan pinjaman pada 14 September lalu.

Tidak adanya transparansi ini sangat bertentangan dengan pernyataan
Paulson dan Bernanke tentang pentingnya transparansi. Pada 23
September lalu, tepatnya dalam dengar pendapat Senate Banking
Committee di Washington, Paulson menyerukan agar dilakukannya
transparansi atas penyaluran dana yang digelontorkan melalui program
TARP. Kita perlu pandangan. Kita perlu perlindungan. Kita perlu
transparansi. Saya mau itu. Kita semua menginginkannya, jelas
Paulson.

Pada dengar pendapat gabungan anggota Kongres dan Senat sehari
berikutnya, Bernanke juga menekankan pentingnya transparansi dan
keterbukaan dalam program tersebut. Transparansi merupakan isu
besar, jelasnya.

Sekadar tambahan informasi, pinjaman dana tunai dan obligasi
pemerintah diberikan the Fed kepada sejumlah perbankan, termasuk di
dalamnya Lehman Brothers Inc, Citigroup Inc dan JPMorgan Chase  Co.

Menurut Scott Talbott, senior vice president Financial Services
Roundtable, pihak perbankan menolak untuk merilis sejumlah informasi
terkait hal tersebut karena hal itu akan menunjukkan kelemahan dalam
perusahaannya. Jika hal itu terjadi, dikhawatirkan akan terjadi short
selling dan para investor akan menarik dananya secara besar-besaran.

Harus ada keseimbangan antara transparansi dengan melindungi
kepentingan publik. Para pembayar pajak memang punya hak untuk
mengetahui kemana uang mereka pergi, namun jika hal itu dipublikasikan
begitu saja akan mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap
sistem, jelas Talbott.

Beberapa bank besar AS yakni Citigroup, Bank of America Corp, JPMorgan
Chase, Wells Fargo  Co, Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley,
menolak berkomentar mengenai apakah mereka sudah mendapat pinjaman
dari the Fed atau belum.


Barratut Taqiyyah


[obrolan-bandar] Pertamina Mulai Pasok BBN ke Industri

2008-11-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/10015350/Pertamina.Mulai.Pasok.BBN.ke.Industri



Selasa, 11 November 2008 | 10:01 WIB
JAKARTA, SELASA — PT Pertamina (Persero) mulai memasok biodiesel ke 28
konsumen industri yang berada di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa
Barat.

General Manager Pemasaran BBM Region III Maulanatazi HZ di Jakarta,
Selasa (11/11), mengatakan, pasokan biodiesel itu merupakan tahap awal
dari target 436 konsumen industri di Jakarta, Banten, dan Jabar.
Biodiesel yang dipasok mengandung 5 persen FAME (fatty acid methyl
ester), ujarnya.

Pasokan biodiesel ke industri itu merupakan kelanjutan program serupa
bagi konsumen transportasi yang sebelumnya telah dilaksanakan.
Pertamina Selasa siang ini memperluas pemanfaatan biodiesel dengan
mulai memasok ke konsumen industri dan meningkatkan kadar FAME menjadi
5 persen di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Acara perluasan dipusatkan di Depot Plumpang, Jakarta Utara, yang
dijadwalkan dihadiri Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Dirut
Pertamina Ari Soemarno. Program tersebut juga menyesuaikan dengan
Peraturan Menteri ESDM No 32 Tahun 2008 yang berisi mandatory atau
kewajiban minimal pemakaian bahan bakar nabati (BBN).

Maulana mengatakan, pada tahap awal, pencampuran solar dan FAME
dilakukan di dalam tangki sementara. Pencampuran serupa juga dilakukan
di Depot Tanjung Gerem, Padalarang, Ujung Berung, Cikampek,
Tasikmalaya, dan Balongan.

Namun, ke depan Pertamina akan mencampur solar dengan FAME secara
langsung di tangki penampungan. Pencampuran langsung di tangki timbun
memerlukan waktu selama enam bulan karena membutuhkan alat, seperti
pompa dan meter, katanya.

Ditargetkan semua SPBU di Region III yang berjumlah 1.287 unit pada
akhir November sudah menjual biodiesel dengan kandungan FAME 5 persen.
Volume penjualan solar di Region III mencapai 200.000 kiloliter per
bulan. Tangki timbun di Depot Plumpang memiliki kapasitas yang
terbesar ketimbang depot lainnya dengan volume mencapai 318.515
kiloliter.

Volume tersebut terdiri atas solar 91.466 kiloliter, premium 119.749
kiloliter, pertamax plus 11.800 kiloliter, pertamax 22.000 kiloliter,
dan minyak tanah 73.500 kiloliter. Depot Plumpang mendapat suplai BBM
langsung melalui pipa dari Kilang Balongan, Indramayu, Jabar.


EDJ
Sumber : Ant



+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[obrolan-bandar] Transaksi Bursa Sudah seperti Las Vegas

2008-11-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/13183415/Transaksi.Bursa.Sudah.seperti.Las.Vegas

Kompas.com, Selasa, 11 November 2008 | 13:18 WIB
JAKARTA, SELASA — Wakil Ketua Kadin Indonesia Suardana Linggih dalam
hearing dengan anggota DPD di Jakarta, Selasa (11/11), mempertanyakan
kemajuan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan capital
market jauh lebih besar daripada transaksi sektor riil.

Menurutnya, saat ini di lantai bursa investor tak hanya mengharapkan
dividen, tetapi juga sudah diarahkan/terbawa arus dengan motif
mendapatkan capital gain yang tinggi (untung besar). Akibatnya, banyak
muncul spektakuler yang memainkan harga saham apabila regulator di
pasar modal kurang efektif atau hanya mengikuti tren dunia.

Setiap transaksi di bursa ada investor yang menang dan ada yang kalah
apakah ini mirip dengan di Las Vegas (arena gambler atau judi), kata
Suardana.

Dalam kesempatan itu dia mempertanyakan apakah sistem semacam itu
dilanjutkan. Indonesia kiranya perlu peraturan yang dapat
mengembangkan perkembangan sektor finansial dengan sektor riil
sehingga terjadi harmonisasi berkelanjutan, tuturnya.


Hasanuddin Aco
Sumber : Persda Network



+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[obrolan-bandar] Lipstik dan Legging tak Terpengaruh Krisis

2008-11-12 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/13/11174047/Lipstik.dan.Legging.tak.Terpengaruh.Krisis


Kompas.com, Kamis, 13 November 2008 | 11:17 WIB
Krisis ekonomi global cepat atau lambat pasti berdampak pada kehidupan
kita. Mau tak mau kita harus rela memangkas pengeluaran yang tidak
perlu dan mulai berhemat. Bagaimana dengan penampilan? Apakah
penjualan produk fashion dan kosmetik menurun?

Memang ada penurunan anggaran belanja pakaian dan kosmetik, tapi ada
beberapa items yang justru laris manis. Apa yang terjadi di Amerika
Serikat mungkin bisa jadi gambaran. Selama krisis ekonomi melanda, ada
fenomena menarik yang disebut dengan the Lipstick Index. Ini adalah
kondisi yang menggambarkan bahwa penjualan lisptik justru meningkat
saat ekonomi sedang lesu.

Lihat saja penjualan kosmetik MAC, produksi perusahaan Estee Lauder
yang meraih laba besar di tahun 2001, pada masa ekonomi tak menentu
akibat serangan teroris pada tragedi 11 September. Leonard Lauder,
direktur kosmetik Estee Lauder, mengatakan pihaknya sampai menambah
produksi karena tingginya permintaan lipstik mereknya.

Bagaimana dengan tahun ini? Saat dunia menghadapi ancaman krisis
ekonomi global, penjualan lipstik tahun 2008 di AS memang turun
sekitar 6 persen. Namun bila dibandingkan dengan penjualan pakaian
atau sepatu, penurunan tersebut relatif kecil.

Menurut Karen Grant, analis industri kecantikan dari NPD Group,
perusahaan riset yang berbasis di Washington, AS, pada tahun 2001
lipstik laku keras karena pada saat itu banyak merek kosmetik yang
mengeluarkan koleksi warna terbarunya. Sedangkan tahun 2008 ini hanya
beberapa merek saja yang mengeluarkan tren warna terbarunya, misalnya
Yves Saint Laurent dan Lancome. Lagipula, keyakinan para konsumen
saat ini memang lebih rendah di banding tahun 2001, katanya. Mungkin
karena sampai sekarang ekonomi masih suram.

Yang menarik, tahun ini yang laris justru penjualan legging dan
stoking. Menurut Dan Sackrowitz, vice president internet lingerie
retailer Barenecessities.com, terjadi peningkatan penjualan produknya
hingga 70 persen pada Oktober 2008. Angka penjualan Spanx, merek
korset terkenal, disebut-sebut juga naik hingga 77 persen. Anda tidak
perlu membeli pakaian untuk menyegarkan penampilan. Cukup satu items
saja. Hemat namun bisa menutupi kekurangan tubuh, katanya seperti
dikutip wall street journal.


AN
Sumber : Glamour


[obrolan-bandar] Krisis Keuangan Masuk Babak Baru

2008-11-14 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/14/07285252/Krisis.Keuangan.Masuk.Babak.Baru

Kompas.com, Jumat, 14 November 2008 | 07:28 WIB
JAKARTA, JUMAT - Krisis di pasar keuangan domestik memasuki babak
baru, yang dimulai dengan bermunculannya berbagai rumor tentang
kesulitan likuiditas yang dihadapi sejumlah bank. Kejadian yang
sebenarnya hal biasa itu dengan cepat berkembang menjadi rumor yang
berbahaya.
Dalam kondisi pasar keuangan domestik yang penuh ketidakpastian
seperti saat ini, rumor dan kepanikan bisa berkembang sangat cepat.
Industri perbankan yang kini tengah dilanda kekeringan likuiditas
menjadi amat sensitif terkena rumor terkait kondisi kesehatannya.

Pada Kamis (13/11), tak kurang dari enam bank diisukan mengalami
kesulitan likuiditas sehingga bermasalah dalam transaksi kliring di
Bank Indonesia (BI). Setelah dikonfirmasi ke pihak-pihak terkait,
ternyata hanya satu bank, yakni PT Bank Century Tbk, yang bermasalah
dalam transaksi kliring. Itu pun disebabkan masalah teknis.

Kami hanya terlambat dalam mengalokasikan dana untuk kebutuhan
kliring yang seharusnya diterima tepat waktu, kata Wakil Direktur
Utama Bank Century Hamidy.

Namun, rumor yang berkembang menyebutkan Bank Century kesulitan
likuiditas hingga membuat para nasabahnya panik.

Dalam siaran persnya, BI sudah mengonfirmasi bahwa bank yang tidak
ikut serta dalam kliring kemarin hanyalah Bank Century. BI
memperkirakan permasalahan dapat diatasi sehingga Bank Century dapat
kembali mengikuti kliring secara normal pada hari Jumat ini.

BI juga menegaskan bahwa ketidakikutsertaan bank yang bersangkutan
dalam kliring tak akan mengganggu kelancaran sistem pembayaran dan
sistem perbankan secara keseluruhan. Selanjutnya kepada masyarakat
luas diharapkan tetap bijak dalam menyikapi pemberitaan yang tidak
jelas sumbernya, demikian bunyi siaran pers BI.

Bahaya rumor

Rumor yang berkembang amat berbahaya karena bisa memicu hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap bank, yang pada akhirnya memicu
penarikan dana besar-besaran (rush). Jika sudah terjadi rush, bank
sekuat apa pun dipastikan akan bangkrut.

Ekonom Tony Prasetiantono mengingatkan bahaya rumor dalam suasana
krisis. Ia mencontohkan depresi perekonomian global pada 1929 yang
awalnya dipicu oleh rumor bahwa ada bank yang kalah kliring.

Untuk mencegah rumor dan kepanikan berlebihan di pasar dan masyarakat,
pemerintah dan BI harus bertindak cepat, salah satunya segera
mengeluarkan kebijakan penjaminan penuh simpanan di perbankan.

Rumor bisa benar atau salah, tetapi yang pasti kondisi bank saat ini
memang sulit. Bank kecil berpotensi kesulitan likuiditas karena
nasabahnya pindah ke bank besar. Ada pula nasabah yang memindahkan
dananya ke Malaysia atau Singapura yang menerapkan penjaminan penuh
simpanan, kata Tony.

Penjaminan penuh tidak hanya menjauhkan dari risiko rush, tetapi juga
secara tidak langsung akan memicu penurunan suku bunga karena nasabah
tak lagi bolak-balik memindahkan dananya.

Suspensi

Di Bursa Efek Indonesia kemarin, perdagangan saham Bank Century
dihentikan sementara (suspensi) karena ada informasi mengenai
ketidakikutsertaannya dalam kliring. Sebelum disuspensi, harga saham
Bank Century Rp 50 per saham.

Kliring merupakan pertukaran warkat atau data keuangan elektronik
antarbank, baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Gagal kliring terjadi
saat bank tidak bisa memenuhi kewajibannya dalam proses kliring
harian.

Hamidy menjelaskan, ketidakikutsertaan kliring terkait tingginya
intensitas transaksi dana masuk dan keluar nasabah sehubungan dengan
ketatnya kondisi likuiditas saat ini.

Untuk mencegah terulangnya kejadian ini, manajemen Bank Century akan
memonitor lebih ketat intensitas transaksi yang terjadi.


FAJ
Sumber : Kompas Cetak


[obrolan-bandar] Lonsum Akuisisi Tiga Perkebunan Sawit

2008-11-20 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/21/14034330/Lonsum.Akuisisi.Tiga.Perkebunan.Sawit

Kompas.com, Jumat, 21 November 2008 | 14:03 WIB
JAKARTA, JUMAT - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
menandatangani perjanjian pembelian saham tiga perusahaan kelapa
sawit. Dalam perjanjian jual beli bersyarat 19 November 2008,
perseroan akan  mengambil alih secara langsung saham PT Tani Musi
Persada, PT Tani Andalas Sejahtera, dan PT Sumatra Agri Sejahtera
milik Agus Suherman, selaku penjual.

Total pembayaran untuk transaksipengambilan ketiga perusahaan itu
adalah Rp48,04  miliar, kata  Sektretaris Perusahaan LSIP,  Endah R
Madnawidjaja, dalam keterbukaan informasi, Jumat (21/11).

Menurutnya, ketiga perusahaan tersebut memegang izin lokasi untuk
perkebunan kelapa sawit. Transaksi pengambilalihan ditargetkan selesai
pada 22 Desember 2008.

Pada saat efektif, LSIP akan memiliki 99,92 persen saham Tani Musi
Persada dan Sumatra Agri Sejahtera. Sedangkan pada Tani Andalan
Sejahtera, perseroan akan menguasai 90 persen saham.

Dengan pengambilalihan saham ini, perseroan akan memperoleh secara
tidak langsung areal pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit, di
Sumatera Selatan. Akuisisi tersebut dilakukan perseroan untuk
meningkatkan produksi kelapa sawit perseroan.


[obrolan-bandar] Tahun Depan, SMGR Cairkan Dana Pinjaman

2008-11-21 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/21/14500330/Tahun.Depan..SMGR.Cairkan.Dana.Pinjaman

Jumat, 21 November 2008 | 14:50 WIB
JAKARTA, JUMAT — PT Semen Gresik Tbk (SMGR) akan mencairkan dana
pinjaman dari sindikasi lima bank pemerintah dan swasta sebesar 800
juta dollar AS pada akhir 2009. Hal ini terkait pembangunan dua pabrik
baru di Pati, Jawa tengah, dan Sulawesi.

Pembangunan dua pabrik baru tersebut membutuhkan dana sekitar 750 juta
dollar AS. Untuk itu, perseroan segera membicarakan lebih lanjut
dengan lima bank tersebut, kata Sekretaris Perusahaan SMGR, Saifuddin
Zuhri di Jakarta, Jumat (21/11).

Menurutnya, pembahasan pinjaman sindikasi itu akan diselesaikan akhir
tahun ini atau selambat-lambatnya awal tahun depan. Namun, ia belum
bersedia menyebutkan nama kelima bank tersebut.

Kepastian pencairan dana pinjaman itu diberikan berdasarkan komitmen
kesiapan perbankan mendukung usaha Semen Gresik. Meski begitu, sampai
2009 perodusen semen milik negara ini siap mendanai kebutuhan dari
dana internal. Sebab, spend money kami masih sekitar 300 juta
dollar, katanya.


XVD
Sumber : Ant



+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[obrolan-bandar] Klub Saham Gocap Kuasai 10% Emiten di BEI

2008-12-01 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/02/083509/1046293/6/klub-saham-gocap-kuasai-10-emiten-di-bei
Selasa, 02/12/2008 08:35 WIB
Klub Saham Gocap Kuasai 10% Emiten di BEI
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Anggota klub saham receh seharga Rp 50 alias gocap semakin
bertambah seiring dengan penurunan indeks sepanjang semester II-2008.
Jumlahnya saat ini sudah mencapai 10% dari total semua saham yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kondisi ekonomi makro dan global yang kurang kondusif diperkirakan
bakal terus menambah jumlah anggota klub harga saham minimal di Bursa
Efek Indonesia.

Kelihatannya untuk jangka panjang tren indeks masih bakal menurun.
Saham-saham berharga Rp 50 bisa bertambah, ujar analis PT BNI
Securities, Muhammad Alfatih saat dihubungi detikFinance, Senin
(1/12/2008) malam.

Alfatih mengatakan bahwa untuk jangka pendek, tren Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) masih ada dorongan untuk naik. Namun untuk jangka
panjang diperkirakan tren penurunan akan terus berlanjut.

Kalau kita lihat, saat ini tingkat permintaan cukup melambat. Ini
bisa berarti dua hal, pertama penurunan akan berlanjut. Kedua bisa
jadi ini tanda-tanda untuk rebound, jelas Alfatih.

Namun sebagaimana dijelaskan Alfatih, untuk jangka panjang tren
penurunan indeks masih sangat kuat. Apalagi, lanjut Alfatih, kondisi
ekonomi makro yang kian buruk berpotensi mengkoreksi harga saham-saham
di lantai bursa.

Seperti kita tahu, proyeksi ekonomi tahun depan masih melambat. Ini
bisa memberi tekanan cukup kuat terhadap permintaan dan bisa memukul
harga-harga saham dalam kisaran di bawah Rp 100. Malah bisa semakin
banyak yang harganya Rp 50, jelas Alfatih.

Harga saham sebesar Rp 50 merupakan batas terendah harga saham di
lantai bursa. Tidak ada saham yang harganya bisa jatuh melewati batas
tersebut.

Namun seiring dengan gugurnya IHSG, harga-harga saham emiten yang
jatuh ke level Rp 50 semakin hari kian bertambah. Penurunan terjadi
akibat tingginya tekanan jual terhadap permintaan beli. Akibatnya,
banyak saham yang harganya jatuh tajam hingga mencapai batas terendah.

Bahkan pada saham-saham yang harganya sudah menembus level Rp 50 pun
masih mengalami tekanan jual cukup besar. Artinya, jika tidak ada
penetapan batas terendah harga saham di level Rp 50, sejumlah saham
harganya dipastikan bakal lebih rendah dari Rp 50.

Bagi saham-saham tertentu, bahkan yang sudah menyentuh level tersebut,
masih terdapat tekanan jual cukup besar tanpa adanya minat beli. Sebut
saja saham-saham berkode FREN, IATA, INAF dan sebagainya.

Berdasarkan catatan detikFinance, dari 398 emiten yang tercatat di
BEI, 39 emiten harga sahamnya telah menyentuh level Rp 50. Angka ini
masih akan terus bertambah.

Saham berkode BNBR misalnya, lantaran masalah gadai saham yang tak
kunjung selesai, sejak dibuka suspensinya harganya terus anjlok hingga
kena penolakan otomatis batas bawah 10% setiap hari perdagangan
berturut-turut.

Pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (1/12/2008), BNBR ditutup di
level Rp 54. Jika BNBR kembali kena auto rejection batas bawah, maka
saham BNBR bisa jadi akan menjadi anggota klub saham gocap yang paling
anyar.

Anak usahanya yang berkode saham BTEL, sebelumnya sempat terdaftar
sebagai anggota klub saham gocap. Namun kembali naik dan kemarin
ditutup di level Rp 52.

Emiten yang baru saja mencatatkan saham perdananya tahun ini pun tak
luput ikutan terdaftar sebagai anggota klub gocap. Satu emiten baru
berkode saham KOIN kemarin harganya ditutup di level Rp 50.

Dua temannya yang baru jadi emiten di 2008, berkode WEHA dan GZCO
sedikit lebih beruntung. Masing-masing ditutup di level Rp 80 dan Rp
82 pada perdagangan kemarin.

Anggota klub gocap masih menarik minat cukup banyak calon anggota.
Dari 398 emiten tercatat, 92 emiten memiliki harga di bawah Rp 100.
Jika 39 emiten telah menjadi anggota klub gocap, maka sisanya sebanyak
53 emiten berpotensi mendaftarkan diri sebagai anggota klub gocap.

Berikut daftar 39 emiten klub gocap:
AKKN, APLI, ASRI, BCIC, BEKS, BIPP, CNKO, CTTH, DEWA, DSFI, FORU,
FREN, GSMF, IATA, IGAR, INAF, INPC, KARK, KIJA, KOIN, LCGP, LMAS,
LPPF, LPPS, MAMI, MDLN, MLPL, MYRX, MYTX, POLY, PTRA, PYFA, SDRA,
SIMA, SIPD, TRUB, TIRT, WICO, ZBRA.

Berikut daftar 53 emiten dalam kisaran harga Rp 51-100 dan harga
penutupan Senin kemarin:
AHAP (Rp 69), AMAG (Rp 51), BABP (Rp 61), BACA (Rp 91), BAYU (Rp 72),
BKDP (Rp 52), BKSL (Rp 80), BNBA (Rp 52), BNBR (Rp 54), BTEK (Rp 90),
BTEL (Rp 52), BVIC (Rp 72), CKRA (Rp 90), CPRO (Rp 69), DAVO (Rp 51),
ELTY (Rp 68), ETWA (Rp 66), FMII (Rp 75), FPNI (Rp 69), GZCO (Rp 85),
HADE (Rp 52), INCI (Rp 78), JKSW (Rp 84), KAEF (Rp 72), KBLI (Rp 52),
KDSI (Rp 65), KONI (Rp 92), LAMI (Rp 75), LMPI
(Rp 65), MCOR (Rp 75), META (Rp 72), MTDL (Rp 74), MYOH (Rp 54), PNLF
(Rp 76), PRAS (Rp 94), PUDP (Rp 80), RAJA (Rp 76), RODA (Rp 77), SDPC
(Rp 100), SKLT (Rp 90), SMDM (Rp 100), TMPI (Rp 58), TOTL (Rp 89),
SPMA (Rp 87), SQMI (Rp 90), SULI (Rp 93), TMPO (Rp 58), UNIT (Rp 85),
WAPO (Rp 80), WEHA (Rp 

[obrolan-bandar] Sanksi Bagi Pelaku Short Selling Segera Keluar

2008-12-01 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/02/0841581/Sanksi.Bagi.Pelaku.Short.Selling.Segera.Keluar

Kompas.com, Selasa, 2 Desember 2008 | 08:41 WIB
JAKARTA, SELASA -  Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akhirnya berhasil
menyelesaikan pemeriksaan kasus transaksi saham dengan mekanisme naked
short selling. Kim, hasil pemeriksaan kasus itu telah sampai di Biro
Perundang-undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK.

Jadi, saat ini, para pelaku transaksi short selling tersebut tinggal
menanti hukuman dari otoritas pasar modal tersebut. Kasus short
selling telah kami serahkan kepada komite sanksi di Biro Hukum,
terang Sardjito, Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK,
saat dihubungi KONTAN, kemarin.

Namun, Sardjito menolak menyebutkan nama perusahaan efek bakal
mendapat sanksi tersebut. Sementara, Kepala Biro Perundang-Undangan
dan Bantuan Hukum Bapepam-LK Robinson Simbolon tidak menjawab pesan
singkat dan panggilan telepon dari KONTAN.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, sumber KONTAN yang mengetahui
kasus ini menyatakan, Bapepam-LK menemukan indikasi ada sekitar 16
sekuritas yang melakukan short selling terlarang itu. Adapun saham
yang menjadi objek permainan short selling itu berjumlah sekitar 14
saham. Aksi ini membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melarang seluruh
transaksi short selling sejak Oktober lalu.

Dan, kemarin, BEI kembali memperpanjang larangan short selling itu.
Dalam pengumumannya, Kepala Divisi Perdagangan BEI, Supandi, dan
Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Produk BEI Kandi Sofia S. Dahlan
menyatakan, BEI tidak mengeluarkan daftar saham yang bisa
diperdagangkan dengan cara short selling untuk bulan Desember ini.

Namun, Ketua Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia, ND Moerdani
berpendapat, pelarangan transaksi short selling sebenarnya malah
mengurangi likuiditas perdagangan di bursa saham. Namun, karena
kondisi pasar sedang terimbas krisis, untuk sementara waktu,
pembatasan itu bisa kami maklumi, ujar Moerdani.

Ia berharap kondisi bursa yang terpuruk ini hanya berlangsung
sementara saja. Karena sejatinya, praktek short selling, bukan
merupakan kegiatan perdagangan yang haram. Malah, transaksi saham
dengan cara short selling inilah yang selama ini membuat perdagangan
di bursa saham bergairah.


Yuwono Triatmodjo


[obrolan-bandar] PGN Operasikan Stasiun Induk CNG Mulai 2011

2008-12-02 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/03/072816/1046939/4/pgn-operasikan-stasiun-induk-cng-mulai-2011

Rabu, 03/12/2008 07:28 WIB
Suhendra - detikFinance
Palembang - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk akan mulai
mengoperasikan pilot project pembangunan stasiun induk gas Compressed
Natural Gas (CNG) pada tahun 2011.

Setidaknya proyek yang menelan dana minimal Rp 60 miliar diharapkan
sebagai alternatif distribusi pasokan gas PLN di luar distribusi pipa.

Proyek ini akan dimasukan dalam anggaran 2009 PGN, sebagai tahap awal
PGN akan membangunnya di wilayah Surya Cipta Karawang, Jawa Barat.
Kapasitas stasiun ini diperkirakan akan mencapai 10 mmscfd per hari
dengan luas stasiun 1 hektar.

Demikian disampaikan Direktur Pengembangan PT Perusahaan Gas Negara
(PGN)  Bambang Banyudoyo,  dalam acara Media Site Visit PGN, di
Palembang, Selasa Malam (2/12/2008).

Kami akan bangun di Surya Cipta Karawang  nilainya Rp 60 miliar
rupiah tapi itu untuk mother-nya saja, jelasnya.

Bambang menegaskan alasan pembangunan stasiun induk ini bertujuan
sebagai memperluas jangkauan penyaluran gas di luar distribusi pipa
terutama untuk wilayah-wilayah industri yang jauh dari jalur
pipanisasi PGN.

Pihaknya sengaja memilih Karawang Jawa Barat karena potensi pasarnya
banyak sekali  karena dikawasan ini banyak industri. Meskipun tidak
menutup kemungkinan produk PGN yang satu ini bisa dipakai oleh
kalangan ritel rumah tangga.

Dikatakannya mekanisme penyalurannya dimulai dari pipa distribusi PGN
yang kemudian ditampung di stasiun induk lalu di distribusikan melalui
tanki-tanki mobil yang
didistribusikan ke industri.

Soal harganya, diakuinya pihaknya masih melakukan perhitungan namun
berdasarkan pelaku lainnya, harganya akan lebih tinggi dari harga gas
melalui pipanisasi.

Karena ini dijual melalui tekanan lebih besar maka harganya lebih
tinggi, tapi dari pelaku lain, ini bukan harga  dari PGN  yah, itu
bisa US$ 12 dibandingkan dengan lewat pipa US$ 5,5, jelasnya.

Menurut Bambang, salah satu kelebihan sistem ini dibandingkan dengan
sisitem distribusi pipa pelaksanaan pembangunannya lebih cepat  karena
tanpa harus meminta perizinan soal jalur pipanisasi sehingga target
penyedian gas bisa mudah terjangkau.

Soal teknologi stasiunnya kami belum tentukan, tapi teknologinya
sudah banyak yang memiliki teknologi  semacam ini di Asia itu yang
mengembangkan itu Korea dari China, ujarnya.


(hen/qom)


[obrolan-bandar] Kondisi Terparah 2009, Ekonomi Tumbuh 4,5 Persen

2008-12-02 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/03/07303785/Kondisi.Terparah.2009..Ekonomi.Tumbuh.4.5.Persen

Kompas.com, Rabu, 3 Desember 2008 | 07:30 WIB
JAKARTA, RABU - Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 diperkirakan bisa
mencapai level terburuk di posisi 4,5 persen, jauh lebih rendah
dibandingkan target APBN 2009, yakni 6 persen. Meskipun demikian,
target APBN itu masih bisa tercapai jika Indonesia bisa mempertahankan
aktivitas ekspor dan investasi.

Nilai tengah pertumbuhan ekonomi kami perkirakan ada di level 5-5,5
persen, ujar Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko
Perekonomian Sri Mulyani Indrawati saat melaporkan kondisi terakhir
krisis ekonomi kepada Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (2/12).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada tahun 2008 setiap
1 persen pertumbuhan ekonomi akan menambah 702.000 lapangan kerja baru
(Kompas, 22/8/2008). Dengan demikian, jika pertumbuhan turun dari 6
persen ke 4,5 persen, tenaga kerja yang tidak terserap bisa mencapai
1,053 juta orang. Padahal, masih ada sekitar 9,427 juta penganggur
terbuka yang menunggu pekerjaan saat ini.

Menurut Sri Mulyani, faktor- faktor yang masih bisa diandalkan sebagai
pendorong ekonomi pada tahun 2009 adalah konsumsi rumah tangga dan
belanja pemerintah. Adapun ekspor dan investasi diperkirakan akan
menghadapi tekanan berat pada 2009.

Konsumsi rumah tangga diharapkan masih tumbuh 5 persen dibandingkan
konsumsi tahun 2008. Anggaran kementerian dan lembaga nondepartemen
dialokasikan senilai Rp 322,3 triliun atau naik dibandingkan tahun
2008, yakni Rp 290 triliun. Namun, realisasinya akan dipengaruhi
kemampuan departemen dan lembaga itu dalam menyerap dananya, ujar
Menkeu.

Di Batam, Kepulauan Riau, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pelaku
usaha tetap optimistis pada tahun 2009 meskipun melemahnya permintaan
pasar dunia dapat memengaruhi kinerja ekspor industri manufaktur,
khususnya ekspor ke AS, Jepang, Korea, dan China.

Namun, di sisi lain, lanjutnya, ada beberapa produk ekspor yang
bersumber pada komoditas dan energi, seperti minyak kelapa sawit atau
batu bara, yang tetap dibutuhkan negara lain.

Dorong daya beli

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu menyebutkan, pemerintah
tengah mencari sumber dana siaga minimal 5 miliar dollar AS untuk
menggantikan dana yang mungkin tak didapatkan dari penerbitan obligasi
negara. Ini untuk membiayai belanja negara yang tetap meningkat pada
tahun 2009.

Anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait, menegaskan, pemerintah harus
melakukan lima langkah yang tidak biasa untuk menolong ekonomi.
Pertama, menerapkan tax amnesty (pengampunan pajak). Kedua, menerapkan
blanket guarantee atas simpanan nasabah. Ketiga, menurunkan harga
bensin dan solar lebih dari Rp 500 per liter. Keempat, perluasan
reformasi birokrasi. Kelima, menurunkan suku bunga acuan (BI Rate).


OIN,FER,INU
Sumber : Kompas Cetak


[obrolan-bandar] LAPORAN AKHIR TAHUN INTERNASIONAL, Dunia Memasuki Tahun 2009 yang Kelam

2008-12-05 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/05/05430269/dunia.memasuki.tahun.2009.yang.kelam


Kompas.com, Jumat, 5 Desember 2008 | 05:43 WIB
Jika tidak ditangani secara tepat, krisis keuangan akan menjelma
menjadi krisis kemanusiaan di kemudian hari. Keresahan sosial dan
ketidakstabilan politik akan meningkat, memperparah persoalan lainnya.
Bahayanya, sebuah rangkaian krisis satu sama lain saling menghantam
dengan potensi menghancurkan semua pihak.

Demikian peringatan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban
Ki-moon di Doha, Qatar, pada konferensi ekonomi dan pembangunan yang
disponsori PBB, 29 November 2008.

Hal ini senada dengan isi laporan Dewan Intelijen Nasional (NIC): ke
depan, potensi konflik akan terjadi akibat perebutan sumber kekayaan
alam dan buah dari terbentuknya kekuatan multipolar, yakni AS, India,
Rusia, China, Eropa, dan Indonesia juga disebut-sebut ada di dalamnya.

Kekuatan AS, walau masih dominan, sudah mulai tergerogoti. Laporan ini
sengaja dikeluarkan untuk memberi tahu di mana posisi AS kepada
presiden AS terpilih, Barack Obama.

Adakah cara untuk mencegahnya? Ada, setidaknya lewat dua hal. Pertama,
dengan terciptanya tatanan baru internasional yang menyatukan kekuatan
benevolent yang bertindak sesuai kaidah internasional untuk menghadapi
kekuatan malevolent. Ini penting untuk mencegah dunia dari benturan
peradaban seperti diramalkan Samuel P Huntington.

Ada optimisme hal ini akan terwujud, yakni ambisi Presiden Obama, yang
pada hari Senin, 1 Desember 2008, menjanjikan akan memperkuat kembali
aliansi lama dan mengembangkan kemitraan baru. Dia berjanji akan
mengombinasikan strategi pertahanan dengan diplomasi andal.

Janji lainnya, memperkuat badan-badan internasional, menjadi kekuatan
penyatu semua bangsa, bukan dijadikan mainan sebagaimana terjadi di
bawah Presiden George W Bush, presiden dengan popularitas terburuk
sepanjang sejarah kepresidenan AS.

Menlu AS yang baru, Hillary Clinton, menyahut dengan mengatakan, Kita
akan menciptakan dunia dengan harapan baru ketimbang ancaman.

Namun, ada pesimisme. Kepemimpinan kelompok eksklusif seperti G-7 dan
G-20 sangat dibutuhkan, tetapi selama ini bertindak tidak inklusif,
kehilangan legitimasi, dan kehilangan efektivitas, kata Asisten
Sekjen PBB untuk Pembangunan Ekonomi Jomo Kwame Sundaram.

Sundaram menyarankan, Karena itu, sangat penting untuk meredesain
tatanan internasional lewat proses yang melibatkan banyak pihak dan
menampilkan wajah multilateralisme.

Multilateralisme juga amat dibutuhkan untuk mengatur sektor keuangan,
yang bergerak liar, menjadi ajang spekulasi. Hasilnya adalah spekulasi
harga komoditas seperti minyak yang berlebihan, yang harganya meroket.
Sektor keuangan yang liar juga melahirkan penipuan dengan kucuran
kredit berlebih ke sektor perumahan AS. Hasilnya adalah kebangkrutan
lembaga keuangan kaliber internasional. Efek domino kebangkrutan
sektor keuangan adalah krisis ekonomi global.

Krisis terburuk

Karena itu, hal kedua yang harus diatasi adalah krisis ekonomi yang
terjadi sekarang, yang dipicu krisis di sektor keuangan itu. Ekonom
PBB, Rob Vos (Direktur Divisi Kebijakan dan Analisis PBB), mengatakan
skenario terburuk untuk 2009 adalah produksi domestik bruto global
anjlok 0,4 persen, atau terburuk sejak 1930-an.

Skenario optimistis menunjukkan PDB global tumbuh 1,6 persen, turun
dari pertumbuhan 2,5 persen pada 2008 dan lebih buruk dari 3,5-4
persen empat tahun sebelumnya. Skenario medium, PDB global tumbuh
hanya 1 persen. Semua skenario memperlihatkan dunia sedang memasuki
tahun 2009 yang kelam.

Untuk mengurangi kemiskinan global sebesar satu persen, dibutuhkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Anjloknya PDB global akan
menambah kemiskinan. Inilah ketakutan Sekjen PBB tersebut.

Studi empiris pernah dilakukan tahun 1999 oleh K Michael Fingerand dan
Ludger Schuknecht untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) berjudul
Special Studies: Trade, Finance, and Financial Crises. Isinya,
krisis yang dipicu sektor keuangan, memiliki kesempatan lebih besar
menjungkalkan ekonomi.

Krisis sekarang ini menimpa negara-negara termaju, seperti AS, Eropa,
dan Jepang, penyerap utama permintaan dunia. Namun, hal ini berdampak
dahsyat terhadap berbagai negara, dengan dunia yang sudah saling
terkoneksi. Kaum termiskin dunia, sebagaimana dikatakan Ban Ki-moon,
adalah yang paling terpukul. Penurunan bantuan internasional adalah
satu hal yang sudah pasti turun.

Perdagangan internasional juga pasti akan turun. Sejumlah perusahaan
multinasional sudah mengeluhkan lesunya ekspor. Saran umum yang
dianjurkan adalah penggenjotan anggaran pemerintahan, mengompensasi
penurunan konsumsi swasta dan investasi. Indonesia mencanangkan
stimulus ekonomi.

Kepemimpinan di negara kita sedang sangat dibutuhkan, sebagaimana
Franklin D Roosevelt yang dikatakan berhasil melepaskan AS dari
krisis. Kepemimpinan tidak saja dalam bentuk penambahan pengeluaran,
tetapi juga kemampuan menghilangkan distorsi perekonomian, seperti
pungli, korupsi, 

[obrolan-bandar] Ada 500 Juta Dollar AS Duit Asing ke Pasar Modal

2008-12-05 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/05/16401142/Ada.500.Juta.Dollar.AS.Duit.Asing.ke.Pasar.Modal..

Jumat, 5 Desember 2008 | 16:40 WIB
JAKARTA, JUMAT - Bank Sentral beberapa pekan ini memantau kegiatan
keluar masuk dana asing ke dalam pasar modal. Berdasarkan pantauan
Bank Sentral dana asing yang masuk ke pasar modal sebesar 500 juta
dollar AS.

Peneliti Ekonomi dari Direktorat Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI)
Wiwiek Sistowidayat mengatakan, adanya gelombang aliran dana yang
masuk ke Indonesia melalui pasar modal begitu deras. Setelah beberapa
waktu lalu, dunia dilanda krisis finansial global dari Amerika,
sehingga banyaknya dana yang keluar pada waktu terjadinya krisis
financial, kata Wiwiek dalam workshop Wartawan Ekonomi dan Moneter
bertajuk 'Instrumen Moneter BI  Valuta Asing', di Bandung, Jumat
(4/12).

Sehingga capital inflow sudah mulai terjadi lagi, hal ini terlihat
dari surat utang negara (SUN) dan pasar modal, tambahnya.

Pasar modal, lanjut Wiwiek, mulai mengalir atau masuknya dana asing
yang masuk ke pasar modal. Wiwiek mengatakan, dana asing yang mulai
masuk ke dalam pasar modal sebanyak 500 juta dollar AS, sedangkan
dana asing yang masuk ke SUN sekitar 5 juta dollar AS.

Kondisi ini mulai memperlihatkan bahwa perekonomian Indonesia mulai
membaik. Dengan kondisi perekonomian kita yang mulai membaik ini
membuat investor asing mulai mengalirkan dananya kembali di
Indonesia, pungkasnya.

Wiwiek menambahkan, dirinya belum tahu para investor tersebut ke
depannya, apakah akan kembali menarik keluar dana yang sudah
dimasukkan ke pasar modal. Sebab kita tidak tahu ke depan
perekonomian kita meningkat atau tidak, tegasnya.




XVD
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] Bernanke Enggan Tolong Industri Otomotif AS

2008-12-09 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/10/07451095/Bernanke.Enggan.Tolong.Industri.Otomotif.AS

Rabu, 10 Desember 2008 | 07:45 WIB
NEW YORK, SELASA - Ketua bank sentral AS, Federal Reserve, Ben
Bernanke mengungkapkan dirinya enggan untuk menggunakan program
peminjaman darurat bank sentral untuk membantu industri otomotif AS
yang sedang kesulitan.

Dalam suratnya kepada Ketua Komite Perbankan Senat Christopher Dodd,
D-Conn., Bernanke menulis bahwa keputusan untuk menyediakan bantuan
keuangan ke Detroit yang terbaik melalui Kongres.

Kongres dan Gedung Putih berupaya menghilangkan halangan akhir untuk
penjaminan 15 miliar dolar AS ke industri otomotif, dengan mencari
kesepakatan final pada hari akhir pengesahan.

Chief Executive Chrysler LLC, General Motors Corp. dan Ford Motor  Co.
pekan lalu balik ke Capitol Hill untuk kembali meminta parlemen
bantuan darurat miliaran dollar.

Federal Reserve enggan sekali untuk menyalurkan kredit dimana Kongres
mendorong penyediaan bantuan, karena setelah dipertimbangkan
diputuskan untuk tidak melakukannya, kata Bernanke kepada Dodd. Surat
itu tertanggal 5 Desember dan dibuka pada Selasa (9/12) waktu
setempat.

Pertimbangan utama keengganan the Fed adalah apakah perusahaan
otomotif memiliki kolateral cukup atau keamanan lain untuk menjamin
pembayaran kembali pinjaman. Ini tidak jelas apakah produsen otomotif
memiliki aset dalam jumlah cukup dan kualitas untuk bisa memenuhinya,
tulis Bernanke.

Selain itu, sebut Bernanke, meminjamkan langsung ke perusahaan
otomotif akan menjadi awal penyimpangan penggunaan program darurat the
Fed yang ditujukan meningkatkan stabilitas keuangan, sebuah gerakan
penting bagi perekonomian AS secara luas.

Ini akan menimbulkan pertanyaan, apakah the Fed harus terlibat di
kebijakan industrial yang secara tradisional di luar tanggung
jawabnya. Pandangan kami bahwa pertanyaan kebijakan industrial yang
terbaik diselesaikan oleh Kongres, tulis Bernanke.

Menghadapi bangkrutnya Bear Stearns, the Fed pada Maret mengizinkan
perusahaan investasi lain untuk mendapat program peminjaman darurat.
Hal itu menandai perluasan terbesar kekuatan peminjaman the Fed sejak
1930-an.

Pengritik khawatir upaya penyelamatan oleh the Fed akan menciptakan
moral hazard, dimana mendorong perusahaan mengambil risiko berlebih
karena berkeyakinan pemerintah akan menolongnya.


EDJ
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] Talangan Big Three Dihadang, Wall Street Mengerang

2008-12-11 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/12/07233093/Talangan.Big.Three.Dihadang..Wall.Street.Mengerang

Jumat, 12 Desember 2008 | 07:23 WIB
NEW YORK, KAMIS - Saham-saham Wall Street tergelincir pada Kamis
(11/12) waktu setempat, karena berkurangnya prospek untuk meloloskan
rencana paket penyelamatan 14 miliar dollar AS untuk industri otomotif
AS yang bermasalah, setelah seorang senator kunci menentang tindakan
tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 196,33 poin (2,24 persen)
menjadi ditutup pada 8.565.09. Indeks komposit Nasdaq melemah 57,60
poin (3,68 persen) menjadi 1.507,88 dan indeks Standard  Poor's 500
merosot 25,65 poin (2,85 persen) menjadi 873,59.

Pasar dibuka melemah setelah berita ekonomi mengecewakan, kemudian
penurunannya terpotong sebelum terus tenggelam karena berita rancangan
undang-undang penyelamatan otomotif membuat jalan ke Wall Street.

Menurut beberapa sumber, anggota Senat dari Partai Republik telah
berhasil dengan baik membunuh rancangan undang-undang bailout
Detroid, kata Douglas McIntyre dari situs finansial 24/7 Wall Street.

Pimpinan Senat dari Partai Republik Mitch McConnell mengumumkan
penentangannya terhadap rencana tersebut, memutuskan hubungan dengan
Presiden George W. Bush.

Gedung Putih mengatakan kegagalan meloloskan RUU tersebut dapat
mendorong kebangkrutan satu atau lebih dari Tiga Besar industri
otomotif dan memperburuk ekonomi yang sedang bermasalah.

Juru bicara Gedung Putih Dana Perino mengatakan: Kami percaya ekonomi
sekarang dalam keadaan melemah ... kemungkinan lain kehilangan satu
juta pekerja sesuatu yang tak dapat ditopang ekonomi kami.

Pasar juga bereaksi terhadap beruta bahwa klaim pengangguran dalam dua
pekan lalu melonjak ke posisi tertinggi baru 26-tahun 573.000, jauh di
atas ekspektasi. Ini mengerikan, kata Ian Shepherdson dari High
Frequency Economics.

Itu sangat jelas bahwa kecenderungan pengurangan pegawai masih
meroket, karena perusahaan-perusahaan melempar handuk (menyerah -red.)
akibat resesi yang mendalam.

Berita mengecewakan juga datang dari defisit perdagangan AS yang
melebar 1,1 persen pada Oktober menjadi 57,2 miliar dollar AS.

Defisit perdagangan akan membuat resesi kian panjang dan mendalam,
dan mengurangi manfaat positif dari paket stimulus presiden terpilih
(Barack) Obama, kata Peter Morici, ekonom dari University of
Maryland.

Di antara saham-saham dalam fokus, General Motors merosot 10,43 persen
menjadi 4,12 dollar AS dan Ford turun 10,77 persen menjadi 2,90 dollar
AS karena raksasa-raksasa otomotif ini sedang menunggu berita rencana
bailout.

Boeing turun 3,384 persen menjadi 40,27 dollar karena secara resmi
menunda peluncuran dan pengiriman  pesawat jet 787 Dreamliner.

JPMorgan Chase turun 10,68 persen menjadi 29,94 dollar AS menyeret
saham sektor finansial lainnya, setelah kepala eksekutif Jamie Dimon
kepada CNBC mengatakan bahwa November adalah bulan terburuk untuk
perusahaannya dan Desember telah jauh lebih buruk.


EDJ
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] Bank of America akan PHK 35.000 Karyawan

2008-12-11 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/12/070618/1052417/5/bank-of-america-akan-phk-35000-karyawan
Jumat, 12/12/2008 07:06 WIB
Bank of America akan PHK 35.000 Karyawan
Nurul Qomariyah - detikFinance

New-York - Bank of America mengumumkan rencananya untuk melakukan PHK
30.000 hingga 35.000 karyawannya, seiring integrasinya dengan Merrill
Lynch  Co.

PHK itu berarti sekitar 11% dari total karyawan jika dua bank itu
bergabung yang mencapai 38.000 orang. Bank of America tercatat
memiliki 247.000 karyawan, sementara Merrill memiliki 61.000 karyawan.

Merger antara Merrill dan BoA akan menghasilkan sebuah perusahaan
finansial dengan nilai US$ 20,5 miliar, sekaligus menjadi bank
terbesar di AS dari sisi aset.

PHK akan meliputi karyawan dari kedua bank dan pada seluruh lini
bisnis dan staf. Angka finalnya akan dipastikan pada awal 2009,
demikian pernyataan dari BoA seperti dikutip dari Reuters, Jumat
(12/12/2008).

Bank of America pada Oktober lalu sepakat untuk membeli Merrill Lynch
senilai US$ 50 miliar.

Klaim Pengangguran

Sementara Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan, klaim awal untuk
asuransi PHK negara melonjak hingga 58.000 menjadi 573.000.

Ini adalah kenaikan klaim PHK terbesar sejak tiga tahun terakhir dan
merupakan angka tertinggi sejak tahun 1982. Ketika itu, perekonomian
AS berada dalam resesi setelah Bank Sentral menaikkan suku bunga untuk
melawan tingginya inflasi pada tahun 1970-an.

Sementara jumlah warga AS yang masih menjadi pengangguran setelah
mengklaim asuransi PHK tercatat melonjak 338.000 menjadi 4,43 juta,
yang merupakan lonjakan terbesar dalam 34 tahun.

Angka-angka ini cocok dengan yang terbaca pada era resesi 1980,
jelas Asha Bangalore, ekonom dari Northern Trust .(qom/qom)


[obrolan-bandar] The Fed Pertimbangkan Potongan Suku Bunga Terbesar

2008-12-14 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/15/08470874/The.Fed.Pertimbangkan.Potongan.Suku.Bunga.Terbesar

Kompas.com, Senin, 15 Desember 2008 | 08:47 WIB
WASHINGTON, SENIN - Dengan kondisi ekonomi AS yang terus tergelincir
ke dalam resesi, Bank Sentral AS (The Fed) siap memangkas tingkat suku
bunga ke angka yang diperkirakan terendah guna menggairahkan kondisi
ekonomi. Untuk menghadapi krisis keuangan terburuk sejak tahun 1930an,
Ketua The Fed Ben Bernanke dan dewan kebijakannya telah memangkas
tingkat suku bunga menjadi 1 persen, tingkat suku bunga yang terlihat
hanya sekali dalam setengah abad terakhir.

The Fed membuka rapat selama 2 hari Senin (15/12) untuk meninjau
kondisi ekonomi dan memutuskan langkah selanjutnya terhadap suku
bunga. Keputusan pemangkasan suku bunga bank sentral dan suku bunga
bank akan diumumkan Selasa (16/12).

Sebagian besar ekonom memperkirakan The Fed akan memotong tingkat suku
bunganya hingga separuh menjadi 0,5 persen. Beberapa ekonom
berpendapat The Fed kemungkinan akan mengambil tindakan lebih tegas
dengan memangkas suku bunga hingga tiga perempat poin persentase atau
lebih. Apabila pemotongan suku bunga lebih besar itu terjadi maka
angka itu akan menjadi suku bunga AS terendah sejak 1954.

Beberapa analis bahkan memperkirakan pemotongan suku bunga secara
agresif ini tak akan mengubah kondisi ekonomi. Pemotongan suku bunga
tak akan banyak berdampak memicu dorongan stimulasi terhadap ekonomi
yang mengalami kelesuan. Langkah ini lebih merupakan sebuah upaya
untuk menahan kondisi ekonomi terperosok lebih jauh, kata Stuart
Hoffman, kepala ekonom  PNC Financial Services Group.


JIM
Sumber : AP


[obrolan-bandar] Toyota Dihantui Kebangkrutan jika Perusahaan Otomotif AS Jatuh

2008-12-15 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/16/05421669/Toyota.Dihantui.Kebangkrutan.jika.Perusahaan.Otomotif.AS.Jatuh

Kompas.com, Selasa, 16 Desember 2008 | 05:42 WIB
TOKYO, SENIN - Perusahaan-perusahaan otomotif Jepang, seperti Toyota,
kini juga sedang waswas. Mereka tengah menantikan upaya pertolongan
dari Pemerintah Amerika Serikat pada tiga besar perusahaan AS, General
Motors, Ford, dan Chrysler.

Jika perusahaan AS itu bangkrut, imbas yang amat dahsyat akan terasa
juga di perusahaan kami, kata juru bicara Toyota Motor Corp, Hideaki
Homma, Senin (15/12) di Tokyo.

Kondisi pasar otomotif AS kini benar-benar sulit. Setiap tambahan
informasi yang kurang menguntungkan akan mudah memperburuk keadaan.
Masalahnya, perusahaan Jepang seperti Toyota sama-sama memakai
perusahaan pemasok komponen yang sama dengan Tiga Besar AS.

Reaksi berantai
Jika Tiga Besar bangkrut, semua pemasok turut ambruk. Istilahnya,
akan ada reaksi berantai akibat kebangkrutan itu jika saja terjadi.

Kemungkinan dampak positif dari kebangkrutan perusahaan AS bagi Jepang
adalah kejayaan otomotif Jepang merajai pasaran AS. Mereka akan
menghadapi perusahaan otomotif AS yang sudah dalam keadaan lebih
lemah, kata Koji Endo, analis otomotif dari Credit Suisse, di Tokyo.

Namun, jalan menuju ke sana akan panjang. Sekarang perusahaan
otomotif Jepang akan menghadapi keadaan buruk jika perusahaan otomotif
AS bangkrut, kata Endo. (AFP/AP/MON)



Sumber : Kompas Cetak


[obrolan-bandar] Bank-Bank Besar Akui Terkena Aksi Madoff

2008-12-15 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/16/09191864/Bank-Bank.Besar.Akui.Terkena.Aksi.Madoff

Kompas.com, Selasa, 16 Desember 2008 | 09:19 WIB
MADRID, SENIN - Bank-bank di seluruh dunia mulai menghitung potensi
kerugian dari penipuan Bernard L. Madoff, seorang broker veteran dan
mantan Chairman Bursa Nasdaq. Efek ulah Madoff yang merugikan  50
miliar dollar AS dana nasabah ini bakal hebat.

Hingga kemarin, beberapa bank besar mulai mengakui investasinya dalam
produk-produk Madoff. Bank terbesar di Spanyol dan kedua di Eropa,
Banco Santander, menyatakan produk investasinya memiliki eksposur
senilai 2,33 miliar euro (3,1 miliar dollar AS) di Madoff. Bank itu
juga menginvestasikan 17 juta euro dana investasinya sendiri dalam
produk Madoff.

Dari Eropa, bank Prancis, BNP Paribas, menghitung akan rugi 350 juta
dollar euro . Tapi, Paribas mengklaim tak punya investasi langsung.
Royal Bank of Scotland (RBS) Inggris pun ikut terkena getah Madoff,
tanpa merinci total kerugiannya.

Di Asia, broker top Jepang, Nomura, mengakui bakal menghadapi kerugian
27,5 miliar euro (302 juta dollar AS). Masih dari Asia, institusi
keuangan Korea Selatan mungkin juga rugi 100 juta dollar AS akibat
skandal Madoff.

Harian Financial Times melaporkan, HSBC dan Union Bancaire Privee
Swiss, mungkin juga tersandung Madoff. HSBC akan terkena sekitar 1
miliar dollar AS karena bank itu memberi pinjaman kepada klien
institusi, terutama hedge fund, yang membenamkan duitnya pada produk
Madoff. Sayang, kedua bank itu masih bungkam.

Yang jelas, skandal Madoff memaksa otoritas pasar modal dan perbankan
di berbagai negara menelusuri jejak penipuan Madoff di negara mereka.
Sebagai contoh, badan pengawas pasar modal Italia, Consob, mulai
menyelidiki dampak skandal Madoff terhadap sistem finansial negara
itu. Bank sentral Spanyol, Bank of Spain, juga melakukan langkah
serupa guna mencari tahu efeknya terhadap perusahaan Spanyol.

Sejauh ini, Securities and Exchange Commission (SEC) terus memeriksa
Madoff. SEC menemukan, Madoff menjalankan skema Ponzi itu lewat
institusi manajemen dana ilegal dan bisa menyeret tersangka lain.

Dua orang karyawan Madoff mengungkapkan, Madoff menjalankan bisnis
konsultasi investasi dari kantornya di lantai 17. Ia jarang muncul di
lantai 18 dan 19, kantor unit trading dan administrasi perusahaan.


Rika Theo


[obrolan-bandar] Suku Bunga Hampir Nol, Wall Street Melambung

2008-12-16 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/17/07220881/Suku.Bunga.Hampir.Nol..Wall.Street.Melambung

Rabu, 17 Desember 2008 | 07:22 WIB
NEW YORK, SELASA - Saham-saham AS melambung pada Selasa (16/12) waktu
setempat, karena para investor menyambut keputusan Federal Reserve
yang mengejutkan, dengan menurunkan suku bunga utama menjadi hampir
nol dan menjanjikan banyak langkah untuk menghidupkan kembali
aktivitas ekonomi, kata para dealer.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 359,61 poin (4,20
persen) menjadi ditutup pada 8.924,14. Indeks komposit Nasdaq melompat
81,55 poin (5,41 persen) menjadi 1.589,89 dan indeks Standard  Poor's
500 meningkat 44,61 poin (5,14 persen) menjadi 913,18.

Kenaikan berjalan cepat setelah the Fed memangkas basis suku bunga
pinjaman menjadi hampir nol dan menjanjikan mengambil langkah lanjutan
untuk mengalirkan kredit dan menghidupkan kembali  ekonomi di tengah
krisis terburuk dalam satu dekade ini.

Bank Sentral AS (Federal Reserve) memangkas basis suku bunga
pinjamannya pada Selasa, dari 1,0 persen menjadi hampir nol,
mengatakan target suku bunga federal funds akan menjadi berkisar
antara nol hingga 0,25 persen. Langkah ini lebih agresif daripada
antisipasi sebagian besar investor, dan mendorong penurunan dollar AS
sementara saham dan obligasi rally. Aksi Fed hari ini kuat dan
efektif, kata Brian Bethune, ekonom dari IHS Global Insight.

Mereka sepenuhnya sama dan sebangun dengan pernyataan ketuanya, Ben
Bernanke, pada Oktober bahwa the Fed tidak akan 'mundur' hingga perang
terhadap krisis ekonomi dan kredit saat ini dimenangkan.

Ryan Sweet dari Economy.com mengatakan pernyataan itu menentramkan
hati pasar. Paling penting, pernyataan itu menunjukkan kekhawatiran
bahwa bank sentral menggunakan semua amunisinya, kata Sweet.

The Fed menguraikan kemungkinan baru langkah tidak konvensional untuk
meredakan ketegangan di pasar-pasar finansial.

Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors juga  menyetujui tindakan tersebut.

Sementara itu pasar obligasi memperpanjang kenaikannya, mendorong
imbal hasil (yield) obligasi negara jangka panjang ke level terendah
dalam sejarah. Yield obligasi negara AS bertenor 10-tahun turun
menjadi 2,363 persen dibandingkan dengan 2,533 persen pada Senin dan
obligasi negara bertenor 30-tahun jatuh menjadi 2,874 persen dari
3,001 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.

Di antara saham-saham yang jadi fokus, Goldman Sachs rally 14,35
persen menjadi 76,00 dollar AS dan Morgan Stanley melompat 18,26
persen menjadi 16,13 dollar AS. General Electric naik 5,74 persen
menjadi 17,92 dollar AS setelah memenangkan kontrak tiga miliar dollar
AS untuk penyediaan peralatan pembangkit listrik di Irak.


EDJ
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] Inflasi 2009 Diprediksi Hanya 6,5-7,5%

2008-12-17 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/18/140718/1055840/4/inflasi-2009-diprediksi-hanya-65-75

Kamis, 18/12/2008 14:07 WIB
Inflasi 2009 Diprediksi Hanya 6,5-7,5%
Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance

Jakarta - Laju inflasi di tahun 2009 diprediksi akan lebih rendah
dibanding tahun 2008 yaitu menjadi 6,5-7,5 persen. Jika target itu
tercapai, maka BI Rate punya peluang untuk diturunkan lagi.

Kalau bisa dipertahanankan pada angka ini, kita akan punya banyak
ruang dan ini bisa membuat kita stabil untuk tumbuh, ujar kata Deputi
Gubernur BI, Muliaman D Hadad.

Ia menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar
Indonesia Economic Outlook 2009 dalam Ulang tahun ke 50, Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia di Gedung LPPI, Jalan Kemang Raya,
Jakarta, Kamis (18/12/2008).

Muliaman menjelaskan, penurunan laju inflasi ini didukung oleh
berbagai faktor seperti rendahnya imported inflation. Melambatnya
permintaan domestik dan rencana penurunan harga BBM serta pengalihan
orientasi pasar ke pasar domestik, jelasnya.

Jika target inflasi di 2009 tersebut tercapai maka kemungkinan BI rate
bisa kembali diturunkan. Kalau target inflasi bisa rendah maka
ruangan akan semakin leluasa untuk melakukan berbagai kebijakan
termasuk penurunan suku bunga, ungkapnya.

BPS sebelumnya mencatat inflasi November sebesar 0,12%. Inflasi tahun
kalendar dari Januari hingga November sebesar 11,1% dan year on year
11,68%. Inflasi tahun 2008 diprediksi masih mencapai 2 digit.

(epi/qom)


[obrolan-bandar] Seluruh Broker Sekuritas akan Diperiksa

2009-01-06 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/01/06/161758/1063956/6/seluruh-broker-sekuritas-akan-diperiksa

Selasa, 06/01/2009 16:17 WIB
Seluruh Broker Sekuritas akan Diperiksa
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK)
dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memanggil seluruh anggota bursa
(broker) untuk dilakukan pemeriksaan rutin. Setelah pemanggilan 49
perusahaan sekuritas, otoritas juga akan kembali memanggil broker
lainnya secara bertahap.

Pemeriksaan ini adalah wujud dari upaya membangun confidence di pasar
modal. Bapepam telah memanggil 49 perusahaan sekuritas tapi yang
lainnya juga akan dipanggil secara bertahap, ujar Dirut BEI Erry
Firmansyah dalam jumpa pers di kantor BEI, SCBD, Jakarta, Selasa
(6/1/2009).

Erry mengatakan tujuan dari pemanggilan ini tidak secara langsung
terkait dengan Sarijaya Sekuritas, maupun masalah Antaboga dan
Signature. Namun menurut Erry, setelah krisis finansial global, bursa
memang berencana memantau seluruh kinerja AB.

Kita pingin lihat apakah setelah krisis mereka dalam kondisi yang
bagus atau tidak, kebetulan kita memang menemukan kasus penggelapan
dana ini, ujar Erry.

Diakui Erry, pasca krisis otoritas bursa memang perlu membangun
confidence dan pemanggilan AB adalah kegiatan rutin yang dilakukan.
Namun Erry tidak menjawab alasan pemanggilan 49 sekuritas yang telah
lebih dulu diperiksa. Menurutnya pemanggilan tersebut tidak didasarkan
pada indikasi tertentu,

Sementara Direktur Fixed Income, Derivatif dan Keanggotaan T. Guntur
Pasaribu mengatakan, pemeriksaan AB adalah pemeriksaan secara rutin
yang dilakukan secara tahunan. Ini untuk menunjukkan bahwa angota
bursa kita masih dalam koridor GCG, jadi kalau pemeriksaan selesai
kita harapkan bisa memberikan confidence ke pasar, ujarnya.

(ir/qom)


[obrolan-bandar] Auto Rejection Simetris Berlaku Pekan Depan

2009-01-12 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/01/12/150345/1066975/6/auto-rejection-simetris-berlaku-pekan-depan

Senin, 12/01/2009 15:03 WIB
Auto Rejection Simetris Berlaku Pekan Depan
Indro Bagus SU - detikFinance


Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan akan mengubah kembali
sistem penolakan otomatis (auto rejection) dari saat ini asimetris
menjadi simetris pada pekan depan. Struktur penerapan auto rejection
akan disesuaikan sesuai parameter masing-masing saham.

Tadinya karena krisis kita ubah jadi asimetris. Sekarang akan kita
ubah kembali menjadi simetris, ujar Direktur Utama BEI, Erry
Firmansyah di kantornya, Jakarta, Senin (12/1/2009).

Menurut Erry, parameter auto rejection untuk kondisi normal saat ini
masih mengacu situasi pasar modal sebelum krisis. Dalam penerapan
auto rejection yang baru nanti (simetris) akan berlaku parameter
baru, ujar Erry.

Erry mengatakan, jika semuanya berjalan sesuai jadwal, pekan depan
penerapan batas auto rejection yang simetris dengan menggunakan
parameter baru akan mulai diberlakukan.

Mudah-mudahan Jumat (16 Januari 2009), sudah ada kepastian nilainya.
Insya Allah, minggu depan bisa diberlakukan, ujar dia.

Saat ini, otoritas bursa masih menerapkan batasan auto rejection atas
sebesar 20% dan bawah 10%. Keputusan BEI itu diterapkan sejak Oktober
2008 seiring kondisi pasar modal yang dihantam krisis finansial
global.(dro/ir)


[obrolan-bandar] BUMI Bantah Akuisisi 3 Perusahaan Bersifat Material

2009-01-13 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/01/14/140239/1068239/6/bumi-bantah-akuisisi-3-perusahaan-bersifat-material
Rabu, 14/01/2009 14:02 WIB
BUMI Bantah Akuisisi 3 Perusahaan Bersifat Material
Indro Bagus SU - detikFinance

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membantah tudingan yang
menyatakan bahwa aksi akuisisi 3 perusahaan senilai Rp 6,191 triliun
yang baru saja dilakukan perseroan bersifat material.

Transaksi tersebut tidak material, karena 3 akuisisi tersebut
dilakukan satu per satu, ujar jelas Presiden Direktur BUMI, Ari
Saptari Hudaya dalam paparan di Wisma Bakrie 2, Jl Rasuna Said,
Jakarta, Rabu (14/1/2009).

Pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi tudingan bahwa
aksi-aksi tersebut bersifat material. Sebab, menurut mekanisme pasar
modal, perusahaan yang melakukan aksi material harus melalui rapat
umum pemegang saham (RUPS) dan mendapat persetujuan otoritas pasar
modal dan bursa.

Sementara dalam akuisisi 3 perusahaan tersebut, BUMI tidak melakukan
RUPS dan belum memperoleh persetujuan otoritas.

BUMI baru saja menandatangani perjanjian akuisisi 80% saham Zurich
Asset Investments senilai Rp 2,412 triliun, 76,8% saham PT Fajar Bumi
Sakti senilai Rp 2,475 triliun dan 84% saham PT Pendopo Energi
Batubara senilai Rp 1,304 triliun.

Otoritas pasar modal dan bursa saat ini sedang mengkaji lebih dalam
mengenai aksi akuisisi BUMI lantaran dinilai aksi-aksi tersebut
bersifat material. BUMI dinilai telah melangkahi wewenang otoritas.

Kami sudah menyiapkan legal opinion mengenai hal ini. Kami terus
melakukan pembicaraan dengan Bapepam dan BEI, jelas Ari.

Sementara pihak otoritas menyatakan akan memberikan sanksi kepada BUMI
jika terbukti melanggar mekanisme pasar modal. Salah satu opsi sanksi
yang sedang dibahas adalah kemungkinan penghentian sementara
perdagangan saham (suspensi).(dro/ir)


[obrolan-bandar] WIKA Raih 30% Kontrak Pembangkit Listrik

2008-06-19 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Jakarta, 17 Juni 2008 14:22
PT Wijaya Karya (Persero), Tbk menyatakan optimis meraih pendapatan Rp
6,1 triliun, atau naik 42 persen dibanding 2007. Itu karena WIKA
mendapatkan proyek infrastruktur dari pemerintah berupa 10.000 MW
pembangkit listrik, 1.000 km jalan tol, dan 1.000 menara rumah susun,
dan program 90 juta tabung gas bersubsidi.

Menurut siaran pers yang diterima Gatra.com, Selasa (17/6) di Jakarta,
sepanjang tahun ini, pemerintah memprediksi total kegiatan konstruksi
mencapai Rp 170 triliun, terdiri dari proyek pemerintah (Rp 76,5
triliun), dan proyek swasta (Rp 93,5 triliun). Pembangunan
infrastruktur diprediksi tumbuh sebesar 37 persen dibanding tahun
sebelumnya, dari Rp 44,1 triliun menjadi Rp 60,49 triliun.

Kami melihat hal tersebut sebagai peluang. WIKA, sebagai penyedia
jasa konstruksi memiliki kompetensi sebagai integrated infrastructure
player, kata Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA kepada pers, di
sela-sela acara media gathering di Jakarta.

Menurut Bintang, pada kuartal pertama 2008, pihaknya berhasil meraih
peningkatan laba bersih sebesar 451 persen dari Rp 6,56 miliar menjadi
Rp 36,1 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Proyek energi sebesar 4.806 MW yang ditangani WIKA, antara lain,
proyek PLTU Sulut, PLTU Kalsel 2x25 MW, PLTU Banten 2x300 MW, PLTU
Muara Karang 2x420 MW, PLTU Indramayu 3x330 MW, PLTU Labuhan Angin,
Sulut 2x115 MW, PLTU Celuk Bawang, Bali 3x142 MW, PLTU Tanjung Priok
2x350 MW, dan PLTU Pelabuhan Ratu 3x300 MW.

Sementara itu, Ganda Kusuma, Direktur Keuangan WIKA mengatakan,
strategi yang diterapkan pihaknya adalah dengan memanfaatkan sinergi
pendapatan antara proyek konstruksi dengan proyek-proyek
non-konstruksi yang diusung strategic business unitnya, seperti Wika
Realty, Wika Beton, Wika Intrade, serta Wika NGK.

Hal itu memberi komposisi 60:40 dalam struktur pendapatan kami,
sehingga kami memiliki 40 persen pendapatan tetap dan berkelanjutan,
ujar Ganda kepada wartawan.
[*]


[obrolan-bandar] Investor Cermati Data The Fed

2008-06-22 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
JAKARTA - Investor akan mencermati rencana sidang Komite Pasar Terbuka
Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) Bank Sentral Amerika
Serikat pada pekan ini. Akibatnya, pasar cenderung bergerak
fluktuatif.

Sejumlah analis memperkirakan, pada sidang kali ini The Fed belum akan
menaikkan suku bunganya menyusul terjadi inflasi yang tinggi di AS.
Suku bunga The Fed akan ditahan pada level 2 persen.

Jika pasar global fluktuatif, jelas ini akan berimbas pada perdagangan
saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut prediksi pergerakan
indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (23/6/2008)
ini:

Bhakti Securities
IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi tipis sebesar 1 poin pada level
2,371 akibat kombinasi aksi jual saham sektor perbankan dan
meningkatnya sektor pertambangan dan perkebunan.

IHSG pada awal pekan ini masih akan bergerak mendatar dengan
kecenderungan menguat sejalan dengan pengumuman The Fed. IHSG akan
bergerak dengan rentang 2.350-2.415.

Trimegah Securities
Tanpa adanya dorongan sentimen positif, meskipun pada sesi awal
bergerak positif menguji trend resisten 2.390-2.400, IHSG ditutup
melemah tipis pada level 2.371 yang terpuruk oleh tekanan profit
taking.

Masih belum kuatnya sinyal yang muncul, IHSG pada perdagangan hari ini
diperkirakan masih akan bergerak dalam pola yang hampir sama pekan
lalu dengan interval harga pada kisaran 2.350-2.400.

Optima Securities
IHSG akhir pekan lalu melemah tipis 1,2 poin kelevel 2.371 akibat
belum jelasnya peraturan tender offer yang akan dikeluarkan Bapepam,
sehingga menyebabkan panic selling terhadap saham yang akan di tender
offer.

Namun penguatan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mampu
menahan penurunan IHSG lebih dalam, karena investor mengharapkan
berita bagus pembagian dividen yang besar.

Sementara itu Dow Jones masih tertekan 200 poin keposisi 11,842 dipicu
sektor perbankan dan otomotif. Menjelang The Fed meeting pada 24-25
Juni ini pasar global bakal cenderung sideways-melemah karena
diperkirakan The Fed menahan suku bunga pada level 2 persen.

IHSG hari ini cenderung melemah pada kisaran 2.350-2.380, dengan saham
pilihan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Tambang Batubara Bukit
Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrie Sumatera
Plantations Tbk (UNSP), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Pada perdagangan Jumat 20 Juni lalu, IHSG terkoreksi tipis, sebesar
1,28 poin atau 0,5 persen ke 2.371,78. Indeks LQ45 naik 0,26 poin ke
500,93, dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,46 poin ke 439,86.
(hsp)


[obrolan-bandar] Pasar Anjlok, Investor dan Analis Puyeng

2008-09-09 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kompas.com, Selasa, 9 September 2008 | 17:23 WIB
JAKARTA, SELASA - Investor dan para analis saham saat ini merasakan
hal sama yaitu bingung menghadapi gejolak pasar saham yang cenderung
terus turun. Pasalnya, pergerakan harga saham sudah tidak masuk akal
lagi dan sulit sekali diprediksi apa yang bakal terjadi pada
perdagangan saham besok.

Bursa saham Indonesia sangat membingungkan, kita mengalami kesulitan
untuk memprediksi apa yang bakal terjadi pada perdagangan besok. Bursa
saham kita juga aneh, ketika fundamental ekonomi bagus, justeru
harga-harga saham terus terpuruk, kata Dirut Finance Corfindo, Edwin
Sinaga kepada Antara, di Jakarta Selasa (9/9).

Edwin mengatakan kondisi pasar saham saat ini tidak mencerminkan
kondisi fundamental yang sebenarnya.

Dia menambahkan saat ini pasar saham hanya digerakkan oleh likuiditas
bukan faktor fundamental. Sehingga, kalaupun indeks itu bergerak naik
tidak akan dapat bertahan lama. Pasar seperti ini riskan, begitu
likuiditas tidak ada,  tidak ada lagi yang dapat menggerakan pasar,
katanya.

Sementara itu Baskoro seorang investor ritel mengatakan, pihaknya
sudah pasrah saja dengan kondisi pasar seperti ini. Mau apa lagi,
para analis saja tidak mampu lagi memprediksi, semuanya kebingungan,
ujarnya.

Sementara itu dalam perdagangan saham hari ini, indeks BEI kembali
turun tajam sebanyak 79,246 poin atau 3,89 persen dan ditutup pada
level 1.958,752 poin.

Nilai transaksi saham sebesar Rp2,97 triliun dengan 194 saham
mengalami penurunan dan hanya 17 saham saja yang mengalami kenaikan.

 Nilai transaksi beli asing sebesar Rp695,867 miliar, sedangkan
transaksi jual asing sebesar Rp953,45 miliar. Sehingga ada selisih
jual (net sell) asing sebesar Rp257,58 miliar.

Edwin menambahkan sebenarnya semua harga saham yang tercatat di BEI
sudah dalam posisi yang lebih murah. Namun masalahnya siapa yang
berani lebih dahulu masuk atau membeli saham-saham itu. Mereka masih
diliputi kebingungan dalam membaca arah pasar dan sulit memprediksi
kapan gejolak penurunan harga saham ini bakal mereda. Jika mereka
masuk sekarang, besok bisa saja harga saham jatuh lebih dalam lagi,
katanya.




XVD
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] Hadapi Gejolak Bursa Global, Indonesia Perkuat Kebijakan

-- Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
->









  
  [obrolan-bandar] Hadapi Gejolak Bursa Global, Indonesia Perkuat Kebijaka
  
  
  
  
  
  








	

	obrolan-bandar 

	
		
			-- Terurut Topik --
			-- Terurut Waktu --
			





			
		
	



	
	
	




 




<!--
google_ad_client = "pub-7266757337600734";
google_alternate_ad_url = "http://www.mail-archive.com/blank.png";
google_ad_width = 160;
google_ad_height = 600;
google_ad_format = "160x600_as";
google_ad_channel = "8427791634";
google_color_border = "FF";
google_color_bg = "FF";
google_color_link = "006792";
google_color_url = "006792";
google_color_text = "00";
//-->








[obrolan-bandar] Hadapi Gejolak Bursa Global, Indonesia Perkuat Kebijakan
Hendri Cendra Arcan
 


 






  
  





Kirim email ke



  
  





 
 







[obrolan-bandar] ADB Ingatkan Hari-hari Minyak Murah Telah Usai

2008-09-16 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
16/09/08 11:25, Manila (ANTARA News) - Meski harga minyak di pasar
berjangka dunia jatuh, Bank Pembangunan Asia (ADB) mengingatkan
pemerintah di kawasan Asia, Selasa, agar tidak berpuas diri, dengan
mengatakan hari-hari minyak murah telah berakhir.

Harga minyak telah jatuh lebih dari sepertiga dari nilainya, dari
level rekor tertingginya di atas 147 dolar AS per barel pada Juli.

Meski demikian, bank yang bermarkas di Manila itu mengatakan dalam
2008 Asian Development Outlook-nya yang terbaru, harga minyak yang
tinggi tetap ada dalam jangka waktu tertentu, karena harga akan
volatile atau mudah berubah.

Bank itu mengatakan diperkirakan dunia akan menyesuaikan dengan harga
minyak pada 100 dolar AS atau lebih per barel.

Sementara akan ada fluktuasi jangka pendek, kecenderungan yang
berlangsung lama yang jelas merupakan jangka waktu yang diperpanjang
dari harga minyak yang tinggi dan menyatakan volatilitas harga, kata
ADB, seperti dilaporkan AFP.

Untuk jangka panjang, negara-negara berkembang di Asia dan lainnya di
dunia berada dalam kondisi penolakan kolektif tentang perubahan dalam
lanskap minyak global.

Hari-nari minyak murah telah berakhir, kata bank itu. Teka teki
yang berlangsung lama harus berhenti dan itu harus berhenti sekarang.

Begitu realisasi bahwa harga minyak tinggi terjadi, segera
penyesuaian yang diperlukan akan dilakukan.

Di New York Senin harga minyak terjerembab 5,47 dolar AS untuk ditutup
pada 95,71 dollar AS per barel sementara di London harga minyak
tersungkur 5,20 dolar AS menjadi 92,38 dolar AS per barel.

Harga minyak turun lebih dari dua dolar AS di perdagangan pagi Asia pada Selasa.

ADB mengingatkan bahwa lingkungan harga minyak yang baru akan
berdampak besar terhadap negara-negara berkembang di Asia.

Mungkin implikasi paling segera adalah pemerintah, rumah tangga, dan
perusahaan di kawasan Asia akhirnya harus bangun menghadapi kenyataan
baru itu.

Bank itu mengatakan harga minyak yang tinggi akan berdampak berlawanan
pada pertumbuhan negara-negara berkembang di Asia, inflasi dan neraca
berjalan.

Namun wilayah di mana itu akan sangat berdampak, kata bank itu, adalah
inflasi sejak minyak masih tetap menjadi bahan bakar dominan untuk
transfortasi yang diperlukan untuk produksi hampir seluruh barang dan
jasa.

Dilema kebijakan fundamental yang dihadapkan dengan pembuat kebijakan
di Asia adalah antara pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang makin
tinggi, bank itu menyimpulkan. (*)

COPYRIGHT (c) 2008


[obrolan-bandar] Warren Buffet Suntik Goldman Sachs US$ 5 Miliar

2008-09-23 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Rabu, 24/09/2008 08:08 WIB
Warren Buffet Suntik Goldman Sachs US$ 5 Miliar
Nurul Qomariyah - detikFinance


Washington - Warren Buffet membuat surprise dengan mengumumkan
rencananya membeli saham Goldman Sachs senilai
US$ 5 Miliar. Pemilik Berkshire Hathaway itu juga berjanji akan
menaikkan kepemilikannya di Goldman dalam 5 tahun ke depan.

Buffet yang pernah bertahta sebagai orang terkaya di dunia ini, akan
memiliki opsi untuk membeli saham biasa Goldman senilai US$ 5 miliar
pada harga 115 dolar kapanpun, dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Goldman Sachs juga mengumumkan rencananya untuk meningkatkan paling
tidak 2,5 miliar dolar saham biasa melalui public offering. Goldman
mengaku mencapai kesepakatan dengan Berkshire Hathaway melalui private
offering.

Kami sangat senang dengan adanya hubungan yang berlangsung lama,
Warren Buffet, seorang investor sukses dan sangat diidamkan, telah
memutuskan untuk memberikan investasi yang signifikan di Goldman
Sachs, ujar Lloyd Blankfein, pimpinan Goldman dalam pernyataannya
seperti dikutip dari AFP, Rabu (24/9/2008).

Investasi ini selanjutnya akan membantu kami untuk memperkuat
permodalan dan posisi likuiditas, tambahnya.

Pada perdagangan elektronik setelah pasar tutup, saham Goldman
langsung naik 8,12% menjadi 135,20 dolar.

Goldman adalah institusi yang luar biasa. Goldman memiliki franchise
global yang tak tertandingi, tim manajemen yang terbukti dan handal
serta modal finansial dan intelektual yang akan meneruskan jejak rekam
dari kinerjanya, jelas Buffet.

Goldman, bersama dengan Morgan Stanley merupakan dua bank investasi
terakhir yang masih bertahan setelah Lehman Brothers bangkrut dan
Merrill Lynch diambil alih Bank of America.

Namun kemarin Federal Reserve menyetujui Goldman Sachs dan Morgan
Stanley untuk tak lagi menjadi bank investasi.

Pengumuman dari Buffet ini diharapkan bisa memulihkan kondisi pasar,
setelah rencana penyelamatan krisis finansial belum mendapatkan
persetujuan dari anggota kongres.

Menteri Keuangan AS Henry Paulson dan Gubernur Federal Reserve Ben
Bernanke sebelumnya sudah mendesak agar kongres segera memberikan
persetujuan atas rencana penyelamatan tersebut, demi memberikan
ketenangan di pasar.

Paulson dalam laporannya di depan kongres mengakui bahwa rencana
bailout senilai US$ 700 miliar sangat 'menyedihkan' dan 'memalukan',
namun diperlukan untuk menghindari terjadinya resesi sekaligus
memulihkan kepercayaan pasar.(qom/ir)


[obrolan-bandar] Bapepam-LK Bentuk Tim Awasi Short Sell

2008-09-24 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kompas.com, Kamis, 25 September 2008 | 11:23 WIB
JAKARTA, KAMIS -  Di berbagai penjuru dunia, regulator pasar modal
berupaya mengendalikan transaksi short sell. Mereka cemas, transaksi
ini akan menekan bursa lebih dalam lagi. Tak mau kalah, di Indonesia,
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) juga
membentuk tim pengawas short sell. Tugasnya adalah mengkaji aturan
yang ada dan sekaligus mengawasi short sell.
Tim ini beranggotakan Bapepam-LK plus anggota Self Regulatory
Organization (SRO) yang terdiri dari PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT
Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketua BapepamLK, Ahmad Fuad Rahmany
berharap bisa memperoleh gambaran tentang pengawasan yang lebih
efektif dari tim ini. Mungkin hasil laporannya bisa selesai setelah
Lebaran nanti, ujar Fuad kemarin (24/9).
Direktur Utama KPEI Inarno Djajadi menjelaskan, tim pengawas itu akan
menimbang apakah otoritas bursa perlu melarang short sell untuk
sementara waktu. la membandingkan bagaimana pemerintah Amerika Serikat
tengah melarang semua transaksi short sell, tak hanya naked short
sell.
Catatan saja, dalam short sell, investor menjual saham yang tak ia
miliki karena ingin menangguk untung saat harga saham itu jatuh.
Menurut aturan, investor harus meminjam saham itu dahulu. Tapi, banyak
investor yang melakukan short sell tanpa meminjam saham. Inilah yang
disebut naked short sell.
Koordinasi pengawasan
Nah, tim ini akan mengawasi apakah pelaksanaan transaksi short sell
sudah sesuai dengan peraturan. Maklum, selama ini, BEI telah
menetapkan saham-saham yang bisa ditransaksikan dengan short sell.
Selain itu, tim ini akan mengawasi praktik naked short sell. Sebab,
praktik ini melanggar aturan.
Namun, pengawasan naked short sell bukan hal yang mudah. Kita tidak
bisa membuat naked short sell itu tidak terjadi, ajar Inarno. Menurut
dia, tim pengawas baru bisa melakukan penyelidikan setelah transaksi
terlarang itu terjadi.
Dalam hal ini, KSEI akan membantu BEI untuk mengecek apakah pelaku
transaksi short sell telah menaati aturan. Misalnya, KSEI akan
memeriksa apakah investor memiliki saham yang mereka jual atau telah
membuat perjanjian untuk meminjam saham tersebut. Kami akan melihat
apakah investor yang bersangkutan memang memiliki efek untuk melakukan
short sell, ajar Trisnadi Yulrisman, Direktur KSEL Dari sini, tim
bisa mengungkap apakah ada pelanggaran yang terjadi.
Nah, yang melanggar aturan short sell itu akan terkena sanksi. Semua
praktek short sell yang berada di luar aturan yang berlaku akan segera
mendapat sanksi, kata Direktur BEI, Erry Firmansyah. Namun, Erry
belum bersedia menjelaskan bentuk sanksi itu. la beralasan, BEI masih
membahas sanksi itu.
Erry menambahkan, pertemuan pertama tim pengawas telah berlangsung
Selasa lalu (23/9). Pertemuan pertama ini membahas cara untuk
menghilangkan praktek short sell yang melanggar peraturan.
Sujadi Darmotinojo, Assistant Vice President Head of Retail
Distribution PT Danareksa Sekuritas menyambut positif terbentuknya tim
tersebut. Sejatinya, ia memandang transaksi short sell berguna untuk
meningkatkan likuiditas pasar. Tapi memang perlu pengawasan yang
ketat, imbuhnya. (Yuwono Triatmodjo, Diade Riva Nugrahani)
Sumber : KONTAN


[obrolan-bandar] Bailout Plan: Essential or Misguided? by Mick Weinstein

2008-09-28 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://finance.yahoo.com/expert/article/stockblogs/110768

Mick Weinstein The Week's Best Stock Blogs
Posted on Friday, September 26, 2008, 12:00AM
Treasury Secretary Paulson, Fed Chairman Bernanke and President Bush
were doing everything in their power this week for Congress to approve
their bailout plan. If money isn't loosened up, this sucker could go
down, Bush lamented last night. Yet despite Paulson getting down on
his knee (literally) before Speaker Pelosi in the White House's
Roosevelt Room, as of this morning there's no deal on a package that,
in any case, leaves many market participants uncomfortable about the
outsized role of government in business. In times of turmoil, if you
want straightforward, informative commentary unencumbered by
journalistic conventions, turn to smart bloggers:
Bond market veteran John Jansen: We are flying seat of the pants, and
at the moment it appears that the pilot has had a heart attack and is
slumped over the control panel... I am fearful for the markets
[Friday] as the already much stressed markets confront this latest
blow to confidence.

Paul Kedrosky: Congress is playing political brinkmanship with the
biggest financial decision of our generation. We just had the largest
bank failure in U.S. history. Credit spreads have widened to the point
of gibbering meaninglessness. And some people are still nattering
about what might be the perfect variant of the Paulson bailout plan.
Listen. There is no perfect... Some people don't care. A few just
haven't thought it through, but others are so wrapped in their
anti-Wall Street vendettas, their ideological purity and their
Calvinist moralizing that they would rather see everything come down
around their ears... than worry that it's their economy too.

David Gaffen at WSJ.com asks can it be any kind of good news that
Wall Street is watching Washington for signals in order to get this
monkey off its back? The mantra among denizens of the Street, was,
has, and will remain that gridlock is good for the markets, because
it means lawmakers aren't in the way to muck up anything that could
potentially mess with the investment community. Now, of course, Wall
Street's future depends on Washington, which shows what kind of mess
the market has gotten into.

Investment banker Daniel Alpert poses five questions on the plan that
he believes the Treasury should clarify right now. In lieu of that,
Treasury is asking us to step into a distorted world that makes
little sense, based on trust and fear.

Steve Waldman calls for greater transparency on the deal: I cannot
believe that the government may trade nearly a trillion dollars of
assets on my behalf, and I may never learn exactly what it did. I
would never invest in a rocket science hedge fund whose manager
refused to disclose what he was up to. It looks like I may end up
paying taxes to one.

Wall Street veteran Roger Ehrenberg calls on Washington to focus on
the average, hard-working citizen's ability to live their life
without economic fear not of their own doing: Emotions are running
high and, I'm afraid, many people are losing sight of the main point:
frozen credit markets inhibit small and large businesses from
borrowing money, people of all economic strata from buying apartments
and houses, and those in financial distress owing to inappropriate
mortgages from refinancing... My vision is not a transfer payment to
Wall Street, but a vehicle for re-energizing and re-invigorating Main
Street.

Whatever the final form of the bailout and however it's implemented,
the Epicurean Dealmaker believes it's critical to maintain a clear
distinction between saving the American (and global) financial system
from catastrophic lockup or breakdown - which should be the point of
the whole exercise - and pulling any one (or more) particular
financial institution's bacon out of the fire, which should not.

Investment analyst David Merkel urges Congress not to rush the bailout
plan: Anytime someone rushes you to a decision, watch your wallet.
The crisis is not as severe as many would say, and there are other
ways of handling the situation. Stopgap measures will hold us until
after the new Congress is in place; there is no reason to rush a
bailout.

Is the plan anti-capitalist? Accrued Interest acknowledges that to be
sure, this kind of massive government intervention is the last thing
any real capitalist wants to see But is what we have now any
better? So now we're faced with two non-capitalist paths. On one hand,
the current situation. On the other hand, a government bailout. The
bailout will create some semblance of confidence in financial
institutions and their balance sheets... as much as we all hate the
idea of a government bailout, we really need to consider what kind of
capitalism we think we're defending... in the short-term, we have to
stem the relentless waves of fear. Before it's too late.

Has the media neglected to adequately critique the plan? Yves Smith
from NakedCapitalism was taken 

[obrolan-bandar] Produsen CPO Pesta Pora

2008-06-30 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Produsen CPO Pesta Pora
Monday, 30 June 2008
 Bakrie Beli Saham Perusahaan Singapura

Kota, Warta Kota
 DENGAN memanfaatkan momentum kenaikan harga CPO ( crude palm oil)
di pasar dunia yang signifikan, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
(UNSP), Senin (30/6),  memutuskan untuk membeli lagi saham sebuah
perusahaan di Singapura, Agri International Resources Pte Ltd (AIRPL).
Melalui transaksi itu, penyertaan saham UNSP di Agri Resources BV
melonjak menjadi 51 persen. Dirut PT Bakrie Sumatera Plantation,
Ambono Janurianto, mengatakan, keputusan itu diambil dalam rapat umum
pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan. Diharapkan, dengan
transaksi itu kinerja perseroan akan  semakin meningkat.
 Sepanjang kuartal I/2008, misalnya, perseroan berhasil
mencatatkan laba bersih Rp 165 miliar, naik hingga 794 persen
dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Dikatakan, kuartal I/2007,
perseroan mencatatkan  laba bersih Rp 18 miliar. Membaiknya harga
jual CPO berdampak sangat signifikan terhadap perolehan penjualan
perusahaan, ujar Ambono sambil menambahkan Insya Allah, pada 2011
nanti perseroan akan memiliki lahan perkebunan seluas 200.000 hektar.
Hal yang sama juga terjadi di PT Sampoerna Agro Tbk yang berhasil
meningkatkan penjualan CPO hingga 64 persen pada 2007 dibanding tahun
2006. Dalam RUPST tahun buku 2007 di Grand Hyatt Hotel, Jumat (27/6),
nilai penjualan perusahaan dengan kode emitmen SGRO pada 2007 tercatat
Rp 1,6 triliun, atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 977
miliar. Dengan demikian laba bersih terangkat menjadi Rp 215 miliar
dari tahun sebelumnya yaitu Rp 112,7 miliar.
   Melonjaknya harga CPO di pasar dunia hingga 79,2 persen pada
tahun 2007, membuat angka penjualan SGRO naik. Namun, target penjualan
tahun ini masih tergantung dari situasi pasar. Kami tidak bisa
menyebutkan berapa targetnya tahun ini, ujar Sie Eddy Kurniawan,
Direktur PT Sampoerna Agro.
 Hingga akhir 2007, perusahaan ini mempunyai lahan perkebunan
kelapa sawit mencapai 186.572 hektar. Dari jumlah itu, 78.790 hektar
merupakan luas lahan tertanam. Bahkan pada akhir tahun ini juga
perusahaan mendapatkan izin lokasi untuk perluasan lahan hingga 90.396
hektar.
   Eddy mengatakan, selama 2007 Sampoerna Agro mengoperasikan lima
pabrik kelapa sawit dengan total produksi 350 ton tandan buah
segar/jam. pada bulan April 2008 kapasitas produksi ditingkatkan
menjadi 395 ton tandan buah segar/jam. Sementara produksi tandan buah
segar dari perkebunan di Sumatera dan Kalimantan naik menjadi 1,184
juta ton buah segar dari produksi sebelumnya hanya 1,150 juta ton buah
segar.
 Biaya untuk penanaman setiap hektar mencapai Rp 30 juta sampai
Rp 40 juta. Biaya itu di luar pembangunan pabrik minyak kelapa sawit.
Namun, perusahaan belum akan mengelola buah segar kelapa sawit ke
pabrik bukan milik perusahaan, ujar Yasin Chandra, Direktur PT
Sampoerna Agro.
 RUPS itu juga mengumumkan penggantian Goh Cheng Beng sebagai
Presiden Direktur dan digantikan Ekadharmajanto Kasih, serta seorang
direktur Ali Gunawan yang digantikan Jaffesjah Chandra. RUPS juga
menyetujui pembagian  dividen tunai Rp 21/saham dari total dividen
yang akan dibagikan Rp 39,690 miliar. (hes/ang)
Last Updated ( Tuesday, 01 July 2008 )


Re: [obrolan-bandar] Re: Bagaimana laporan inflasi Juni?

2008-07-01 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
BPS: Laju Inflasi Juni 2,46%, Inflasi YoY 11,03%
Selasa, 1 Juli 2008 - 13:29 wib
Nuria - Okezone

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumukan laju inflasi Juni
tercatat 2,46 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari pada estimasi
pasar.

Inflasi tahun kaleder tercatat 7,37 persen, dan inflasi Year on Year
(YoY) tercatat 11,03 persen, Deputi Bidang Inflasi dan Statistik Jasa
BPS Ali Rosidik, dalam keterangan kepada wartawan, di Gedung BPS,
Jakarta, Selasa (1/7/2008).

Dijelaskannya, semua kota mengalami inflasi 66 kota tertinggi, di
Kendari 6,49 persen, Bogor 1,15 persen, terendah kelompok yang
mendukung bahan makanan 1,28 persen, kelompok transport, komunikasi
jasa keuangan 8,72 persen, kelompok makanan jadi, minuman dan pokok
tembakau 1,33 persen.
(rhs

2008/7/1 marketmanipulation_watch [EMAIL PROTECTED]:
 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, sulistyo_winarto
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebelumnya, Aviliani memperkirakan laju inflasi pada Juni terhadap Mei
 2008 masih akan di atas 1%.
 Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur InterCafe Iman Sugema.

 Kalau 2% atau lebih ,masih termasuk diatas 1% juga,hahahahah

 


[obrolan-bandar] Gejala overheating aturan tender offer

2008-07-01 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Senin, 30/06/2008 10:38 WIB

Gejala overheating  aturan tender offer
oleh : Mirza Adityaswara (Analis perbankan  pasar modal)

Cetak Kirim ke Teman Komentar
Dalam kondisi situasi pasar modal global yang sedang lesu seperti
sekarang ini, tidak mudah meyakinkan investor untuk menambah
investasinya di Indonesia.

Berhubung khawatir akan dampak inflasi dan kenaikan suku bunga, banyak
investor yang sudah menjual saham-sahamnya di sektor perbankan, semen,
otomotif, properti, dan perusahaan perdagangan ritel.

Investor beranggapan bahwa sektor domestik (nonekspor, nonkomoditas)
pasti akan melambat berhubung kenaikan harga bahan bakar minyak dan
meningkatnya suku bunga Bank Indonesia.

Yang masih banyak tersisa adalah investasi mereka di saham sektor
pertambangan, batu bara dan minyak kelapa sawit, berhubung harga
minyak bumi yang bertengger semakin tinggi, bahkan sempat menyentuh
US$142 per barel pada akhir minggu lalu.

Ekonomi luar Jawa

Apakah betul sektor domestik (non ekspor, nonkomoditas) semuanya
sedang lesu? Data sampai dengan bulan Mei dan indikasi bulan Juni
tampaknya belum menunjukkan kecenderungan demikian.

Contohnya, penjualan sepeda motor pada Mei 2008 stabil, hanya turun
0,1% dibandingkan dengan penjualan bulan April 2008. Jadi, penjualan
sepeda motor kumulatif sampai dengan Mei tahun ini tumbuh 44%
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007. Ini fantastis.

Percakapan saya dengan pimpinan salah satu perusahaan pembiayaan
sepeda motor menyimpulkan bahwa penjualan sepeda motor pada bulan Juni
masih cukup kuat.

Penjualan semen dan penjualan ritel Ramayana Department Store pada
bulan Mei juga mengherankan, tumbuh pesat di luar dugaan. Penjualan
semen di seluruh Indonesia tumbuh 16% dibandingkan dengan bulan April
2008. Beberapa orang mengatakan bahwa terjadi panic buying sebelum
harga BBM naik. Tapi saya tidak yakin dengan analisis ini.

Yang pasti, terjadi peningkatan pendapatan masyarakat di luar Jawa
berhubung tingginya harga komoditas, termasuk kelapa sawit dan batu
bara. Pertumbuhan 'luar Jawa' sedang menjadi topik pembicaraan para
investor.

Contohnya, penjualan semen di Jawa pada tahun 2007 hanya tumbuh 2%,
sedangkan di Sumatra tumbuh 15% dan di Kalimantan tumbuh 18%.

Pada 2008, sampai dengan Mei, penjualan semen di Pulau Jawa tumbuh 15%
(suatu peningkatan yang pesat), tetapi di Sumatra tumbuh 19%, di
Kalimantan dan Sulawesi bahkan tumbuh masing-masing 32%. Demikian pula
penjualan sepeda motor di Jawa pada tahun 2007 tumbuh di bawah 1%,
tetapi di Sumatra tumbuh 14% dan di Kalimantan tumbuh 11%.

Berdasarkan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa yang pesat tersebut,
investor menanyakan kepada saya, apakah inflasi yang tinggi di
Indonesia saat ini tidak hanya disebabkan oleh kenaikan biaya (bahan
pangan dan harga minyak) tetapi juga disebabkan oleh overheating
(pemanasan berlebihan) di sisi permintaan domestik (aggregate demand)?

Pertanyaan investor selanjutnya, apakah Bank Indonesia behind the
curve (terlambat) dalam menyikapi inflasi di Indonesia?

Dilihat dari pertumbuhan impor nonmigas yang fantastis (tumbuh 97%
pada kuartal I/2008), tampaknya kita memang menunjukkan gejala
overheating. Aneh juga, pertumbuhan ekonomi 6,3% tetapi sudah
overheating.

Untuk mengatasinya, Bank Indonesia sebaiknya menyerap uang beredar
lebih banyak, misalnya dengan instrumen secondary liquidity reserve
requirement dan atau Giro Wajib Minimum.

Secondary liquidity reserve requirement adalah mewajibkan bank membeli
surat utang negara, lalu pemerintah mengendapkan dana tersebut di
rekening Bank Indonesia, sampai benar-benar diperlukan. Semakin cepat
BI menentukan arah kebijakan Giro Wajib Minimum itu, semakin memberi
kepastian kepada pelaku pasar keuangan.

Aturan tender offer

Selain pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, topik yang menarik perhatian
investor adalah rencana perubahan aturan penawaran tender (tender
offer). Pemberitaan mengenai hal itu menyebabkan saham beberapa
perusahaan yang sedang dalam tahap diakuisisi seperti Indosat dan BII
harganya turun.

Banyak investor minoritas dari reksa dana, asuransi dan dana pensiun
serta investor asing bertanya; mengapa Indonesia akan menaikkan
batasan kewajiban melakukan tender offer dari semula kepemilikan 25%
menjadi 50%?

Untunglah regulator bersedia mendengar masukan dari pelaku pasar
sehingga tidak mencampur aturan tender offer dengan aturan free float
(saham beredar).

Semangat dari aturan tender offer adalah memberikan persamaan
perlakuan kepada investor minoritas, seperti yang diterima oleh
pemegang saham pengendali.

Peraturan yang lama mengatakan, jika perusahaan A, harga sahamnya di
pasar Rp5.000, kemudian pemegang saham pengendali (25% saham) mendapat
penawaran sahamnya dibeli oleh institusi B pada harga Rp8.000, para
pemegang saham minoritas (75% saham) harus juga berhak untuk menjual
sahamnya kepada perusahaan B pada harga yang sama, Rp8.000. Jika
institusi B tidak mempunyai dukungan dana besar, akan kesulitan untuk
harus membeli 25% plus seluruh 75% 

[obrolan-bandar] IHSG Bergerak Sideways

2008-07-07 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Selasa, 8 Juli 2008 - 08:12 wib
Ade Hapsari Lestarini - Okezone

JAKARTA - Indeks saham pada perdagangan hari ini berpotensi bergerak
sideways atau dua arah. Adanya listing saham destinasi PT Destinasi
Tirta Nusantara menjadi salah satu pendorong pergerakan indeks,
kendati tidak signifikan.

Diprediksikan sektor pertambangan yang mendominasi laju pergerakan
IHSG hari ini. Apalagi, pekan depan Adaro berencana untuk mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Berikut analisa dari tiga perusahaan sekuritas:

PT Optima Securities
Indeks melemah 10 poin keposisi 2.303 dengan nilai transaksi hanya Rp3
triliun, menunjukkan investor belum sepenuhnya fokus ke pasar.

Akumulasi saham pertambangan batu bara seperti PT Bumi Resources Tbk
(BUMI) dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) karena minggu depan
ada momentum IPO Adaro sehingga dimungkinkan membawa sentimen ke
sektoral.

Selanjutnya indeks diperkirakan bergerak mixed di kisaran 2.280-2.320
dengan pilihan saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Perusahaan
Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Tambang
Batubara Bukit Asam (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Trimegah Securities
Tekanan jual PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menahan laju penguatan IHSG
pada perdagangan kemarin, sehingga ditutup pada kisaran support harga
2.295.

Insentif segar adanya perdagangan saham baru, diharapkan mampu
mendorong kembali pergerakan IHSG untuk bertahan pada teritori
positif. Diperkirakan pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak
pada kisaran 2.285 - 2.315.

Bhakti Securities Research
Melemahnya saham-saham lapis utama mengakibatkan indeks pada awal
pekan ditutup melemah 10 poin. Volume perdagangan yang semakin tipis
dan posisi indeks yang berada dikisaran psikologis di 2.300
mengindikasikan indeks bergerak mendatar dengan kisaran 2.280-2.320.
(rhs)


[obrolan-bandar] Iran Berlatih Hadang Serangan AS

2008-07-08 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kompas.com, Rabu, 9 Juli 2008 | 08:12 WIB
KAIRO, RABU - Situasi di Laut Persia yang strategis kian panas. Garda
Revolusi Iran hari Selasa (8/7) menggelar latihan perang udara dan
laut selama dua hari ini. Latihan perang Garda Revolusi Iran itu
sebagai reaksi cepat atas pengumuman Armada V AS, yang berbasis di
Bahrain, yang akan mengadakan latihan militer besar dalam beberapa
hari mendatang.

Pengumuman latihan perang dari Armada V AS juga sebagai reaksi atas
ancaman Panglima Garda Revolusi Iran yang akan menutup atau menghambat
arus lintas di Selat Hormuz yang strategis itu.

Sekitar 40 persen ekspor minyak dunia melalui Selat Hormuz. Sementara
kawasan Teluk Persia yang meliputi negara-negara Arab Teluk, Irak, dan
Iran menyimpan 60 persen cadangan minyak dunia.

Perwira tinggi Garda Revolusi Iran, Ali Shirazi, seperti diberitakan
kantor berita resmi Iran, INA, mengatakan, Tel Aviv dan kapal-kapal AS
di Teluk Persia akan menjadi sasaran utama jika Iran mendapat serangan
kelak.

Namun, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Admiral Michael
Mullen, seperti dikutip harian Israel Haaretz, telah mengirimkan pesan
kepada Israel bahwa AS tidak memberikan lampu hijau kepada Israel
untuk melancarkan serangan ke Iran. Mullen telah menyampaikan pesan
itu kepada Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Gabi Ashkenazi dan
perwira tinggi lainnya dalam kunjungan Mullen terakhir ke Tel Aviv.

Satuan elite

Garda Revolusi Iran adalah satuan elite yang sekaligus dikenal sebagai
sayap ideologi angkatan bersenjata Iran. Garda Revolusi Iran dibentuk
segera setelah Revolusi Iran tahun 1979. Satuan itu juga setia kepada
Pemimpin Spiritual Iran Ali Khamenei dan berada di bawah komandonya
langsung.

Oleh karena itu, secara garis komando, Garda Revolusi Iran terpisah
dari angkatan bersenjata Iran. Tak ada data yang disepakati tentang
jumlah personel Garda Revolusi. Ada yang menyebut 100.000 orang. Ada
yang mengatakan mencapai 400.000 orang.

Garda Revolusi Iran, seperti dikutip kantor berita INA, mengatakan,
latihan perang itu bertujuan untuk pematangan persiapan dan
peningkatan daya tempur. Tidak disebut tempat latihan perang itu,
tetapi sebagian besar latihan perang Garda Revolusi Iran selama ini
dilakukan di Teluk Persia.

Para analis militer mengatakan, kekuatan militer konvensional Iran
tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan militer AS dan
Israel saat ini. Iran hanya bisa mengandalkan kekuatan rudalnya untuk
membalas serangan AS ataupun Israel.

Iran memiliki armada rudal dari berbagai jenis. Rudal milik Iran yang
terkenal adalah Shihab 3. Rudal Shihab 3 merupakan rudal
permukaan-ke-permukaan yang memiliki jangkauan tembak 1.300 kilometer.
Shihab 3 mampu membawa bahan peledak seberat 750-1.000 kilogram. Rudal
ini juga bisa membawa bom kimia atau biologi seberat 800 kilogram.
Shihab 3 merupakan duplikat rudal Nodong buatan Korea Utara.

Iran dan Korut punya hubungan militer selama lebih dari satu dekade.
Menurut versi Israel, Iran akan terus mengembangkan Shihab 3 menjadi
Shihab 4 (2.000 km), Shihab 5 (5.500 km), dan Shihab 6 (10.000 km).

Sejak awal tahun 1980-an, Iran membeli rudal Scud B dari Korut dengan
jangkauan tembak 300 km dan Scud C dengan jangkauan 500-600 km. Iran
juga memiliki armada rudal jarak pendek, Fajar 3, Fajar 5, Zilzal,
Shahin I, dan Shahin II, yang memiliki jangkauan tembak 100-200 km.

Diduga, Iran akan menggunakan rudal-rudal jarak pendek itu untuk
menghantam sasaran AS di Teluk Persia. Jajaran rudal Shihab digunakan
untuk menghantam sasaran di Israel. Kekuatan militer konvensional Iran
tergolong usang, sebagian besar merupakan peninggalan Shah Iran Reza
Pahlevi pada era 1970-an.

Di jajaran angkatan udara, Iran masih mengandalkan pesawat F-5 dan
F-14 Tomcat buatan AS yang sudah dimodifikasi. Di darat, Iran punya
ratusan tank M-60 buatan AS. Pada era pascarevolusi, Iran membeli tank
modern T-72 dan pesawat Mig-29 buatan Rusia.


SAS
Sumber : AP


[obrolan-bandar] Ditembak Rudal Iran, Minyak Kembali Melonjak

2008-07-10 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kompas.com


Ditembak Rudal Iran, Minyak Kembali Melonjak


Jumat, 11 Juli 2008 | 07:52 WIB
NEW YORK, KAMIS - Harga minyak mentah kembali melonjak lebih dari 5
dollar AS seiring dengan dilakukannya kembali uji coba rudal oleh
Iran. Hal ini memperbarui kekhawatiran akan pasokan minyak dunia
akibat peningkatan ketegangan di wilayah Timur Tengah.

Setelah sempat turun hampir 10 dollar AS pada Senin dan Selasa, pada
perdagangan di New York Mercantile Exchange (Nymex), Kamis (10/7)
waktu setempat, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman
Agustus naik 5,60 dollar AS menjadi 141,65 dollar AS per barrel. Angka
ini lonjakan harga tertinggi sejak 6 Juni saat kontrak untuk Juli
melompat 10,75 dollar AS per barrel.

Sementara itu, di ICE Futures Exchange, London, munyak jenis brent
melonjak 5,45 dollar AS sehingga nangkring di posisi 142,03 dollar AS
per barrel.

Uji coba rudal Iran yang pertama dan disebut-sebut bisa mencapai
wilayah Israel ini menyulut amarah sekutunya, Amerika Serikat. Menlu
AS Condoleezza Rice memperingatkan salah satu negara penghasil minyak
terbesar dunia itu bahwa Uwak Sam akan membela sekutunya itu.
Pernyataan Rice itu langsung direspons Iran dengan kembali meluncurkan
rudal lainnya.

Hal itu menurut para analis membuat pasar energi kembali panik setelah
beberapa saat tenang. Kami merasa sangat buruk dan ketegangan soal
Iran ini membuat harga semakin tinggi dan tinggi, tutur John Kilduff,
Senior Vice President of Risk Management MF Global LLC.


[obrolan-bandar] Mama Lauren Ramal Penjualan Mobil Naik Lagi

2008-08-04 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kompas.com, Selasa, 5/8/2008 | 10:01 WIB
JAKARTA, SELASA - Kabar gembira bagi pelaku bisnis kendaraan bermotor
di Indonesia. Setelah menikmati pertumbuhan penjualan kendaraan yang
sangat berarti pada tahun ini  (semester I),  menurut seorang Cenayang
terkenal Indonesia, Mama Lauren, tahun depan angka penjualan mobil
akan naik.  Hal itu diungkapnya dalam acara Customer Gathering  yang
diadakan Isuzu di hotel Gran Melia, Jakarta semalam (4/8).

Aneh juga, bahan bakar naik, namun permintaan terhadap kendaraan
bermotor terus meningkat. Penjualan tahun ini lebih baik dari tahun
lalu. Menurut saya, tahun depan, penjualan mobil naik lagi,
ungkapnya.

Ditambahkan, kenaikkan penjualan mobil tahun depan dipengaruhi oleh
sektor pertumbuhan di bidang lain. Sementara pihak Gaikindo
memperkirakan tahun ini angka penjualan mobil sekitar 520.000 unit.

Pertambangan, pertanian dan perkebunan merupakan sektor yang terus
mengalami pertumbuhan positif. Bisnis di sektor ini jelas membutuhkan
kendaraan, tegas Mama tanpa merinci angka-angka pasti.  Dalam jangka
panjang, lanjutnya, bisnis pertanian seperti kelapa sawit akan
mengalami pertumbuhan lebih baik. Kalau  pertumbuhan bisnis pertanian
baik,  daya atau minat beli masyarakat akan kendaraan bermotor juga
makin tinggi, lanjutnya.

Berarti, ATPM di Indonesia bersiap-siap menghadapi boom dan pesta
lagi!(Zulkifli BJ)


[obrolan-bandar]-Minyak Sintetis dari Batu Bara

2008-08-13 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kompas,com, Rabu, 13 Agustus 2008 | 15:46 WIB
Oleh Yuni Ikawati

Keluar dari OPEC karena menjadi net importer minyak bumi, Indonesia
mulai beralih pada batu bara, yang jumlahnya tergolong masih melimpah.
Pemanfaatan batu bara itu tidak hanya dalam bentuk padat untuk
membangkitkan pembangkit listrik tenaga uap, tetapi juga dicairkan
menjadi minyak sintetis pengganti solar.

Pemanfaatan batu bara untuk otomotif sebenarnya telah dilakukan
beberapa abad lalu pada lokomotif, yaitu sejak ditemukannya mesin uap.
Namun, penggunaannya tidak berkembang karena bahan bakar ini
menimbulkan polusi dan kurang praktis.

Sementara itu, penggunaan minyak bumi lebih menjanjikan dan prospektif
kala itu. Namun, dengan melonjaknya harga minyak bumi belakangan ini,
penggunaan batu bara mulai ditengok lagi.

Potensi cadangan batu bara di Indonesia disebut-sebut mencapai 36,3
miliar ton, tetapi sebagian besar, yaitu 85,2 persen, berkualitas
rendah, disebut juga batu bara lignit. Sayangnya, batu bara yang
bernilai kalor rendah ini tidak ekonomis pengangkutannya. Karena itu,
dipikirkan untuk memanfaatkannya di mulut tambang sebagai pembangkit
atau dicairkan di lokasi tambang.

Dengan teknik pencairan tersebut, batu bara mudah digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor dan dapat menekan polusi.

Pencairan batu bara merupakan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis
batu bara rendah sehingga dapat dipasarkan secara komersial sebagai
minyak sintetis, jelas Martin Djamin, staf ahli Menteri Negara Riset
dan Teknologi Bidang Energi Alternatif dan Terbarukan dalam Seminar
Rusnas Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan, Senin (11/8) di
Jakarta.

Pencairan batu bara merupakan salah satu upaya men- capai sasaran
energi mix nasional tahun 2025 untuk menjamin tersediaan energi untuk
kepentingan nasional. Pada tahun itu, sebesar 2 persen kebutuhan
energi disuplai oleh batu bara cair.

Proses likuifikasi batu bara

Dibandingkan dengan minyak, berat molekul batu bara lebih besar
daripada minyak dan mengandung hidrogen lebih sedikit, tetapi lebih
banyak oksigen, sulfur, dan nitrogen daripada minyak. Karena itu, batu
bara memiliki densitas energi lebih sedikit daripada minyak.

Oleh karena itu, batu bara diubah menjadi bahan bakar bersih dengan
densitas energi lebih tinggi dengan memisahkan sulfur dan nitrogen dan
meningkatkan kandungan hidrogennya.

Likuifikasi batu bara dilakukan dengan mengubah wujud batu bara yang
telah bebas abu dengan dipanaskan sampai 450 derajat Celsius dan
tekanan 180 bar (satuan tekanan udara).

Produk cair dari otoklaf dipisahkan dengan alat destilasi vakum, urai
SD Sumbogo M, Ketua Tim Pencairan Batu Bara Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT).

Cairan fraksi berat hasil destilasi lalu diekstraksi dengan pelarut
untuk pemisahan fraksi lebih lanjut.

Bahan bakar yang padat itu dapat dikonversi menjadi minyak fraksi
berat, medium, dan ringan, untuk bahan bakar mobil dan pesawat
terbang.

Teknologi pencairan batu bara itu telah dilakukan lembaga pengembangan
energi Jepang (NEDO), beberapa dasawarsa lalu. Namun, teknologinya
sendiri pertama kali diperkenalkan oleh F Bergius, kimiawan Jerman
yang memperoleh paten produksi bahan bakar cair dari batu bara dengan
memakai tambahan hidrogen pada batu bara di tahun 1913.

Mengacu pada pengalamannya, NEDO kemudian bekerja sama dengan BPPT
untuk hal yang sama mulai tahun 1993. Penelitian difokuskan pada
pemanfaatan sampel batu bara Indonesia dari Tanjung Enim (Sumatera
Selatan), Cerenti (Riau), dan Kalimantan Timur.

Pengujian dan analisa dilakukan di laboratorium pencairan batu bara di
Laboratorium Sumber Daya Energi (LSDE), Pusppitek Serpong, dan di
Laboratorium Nippon Brown Coal Liquefaction (NBCL).

Pabrik percontohan

Evaluasi awal menunjukkan bahwa batu bara di Banko Selatan terbaik
untuk proses likuifikasi dengan hasil minyak lebih dari 70 persen
berat.

Adapun dari segi teknologinya, dijelaskan Martin, pencairan batu bara
tersebut sudah terbukti berhasil dalam skala laboratorium. Dari
pengembangan teknik pencairan batu bara itu telah dihasilkan paten
katalis untuk proses tersebut yang disebut limonit. Paten tersebut
dimiliki bersama BPPT dan NEDO.

Tahap berikutnya adalah pengembangan pabrik pencairan pada skala yang
lebih besar, sampai pada tingkat komersial. Dalam hal ini tengah
dipersiapkan desain dan rancang bangun pabrik percontohan berkapasitas
6.000 ton per hari.

Akan tetapi, karena biaya pembangunannya yang sangat tinggi, yaitu
mencapai 1,3 miliar dollar AS, BPPT pada tahun 2005 sudah mengusulkan
pembangunan pabrik kapasitas 3.000 ton per hari, dengan dana yang
dibutuhkan sekitar 800 juta dollar AS.

Menurut perhitungan, ujar Martin, meskipun menyerap dana yang relatif
besar, pabrik pencairan batu bara ini ini dapat menghasilkan minyak
sintetis yang harganya kompetitif dan menguntungkan.

Harga jual minyak sintetis batu bara untuk pabrik berkapasitas 3.000
ton per hari adalah 29,3 dollar AS-33,4 dollar AS per barel.

Pembangunan pabrik berkapasitas 

[obrolan-bandar] Bakrie Gadaikan Saham BUMI

2008-08-20 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kamis, 21 Agustus 2008 | 10:53 WIB
JAKARTA, KAMIS - PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR) menggadaikan 28,25
persen kepemilikan sahamnya di PT Bumi Resources Tbk guna memperoleh
pinjaman.  Kami menggadaikan saham anak usaha (BUMI) yang merupakan
aset kami, untuk jaminan pinjaman yang kami lakukan, kata Direktur
Keuangan Bakrie Brothers, Yuanita Rohali, di Jakarta, Rabu (20/8)
kemarin.

Saham tersebut digadaikan kepada JP Morgan dan ICICI Singapura,
sehingga saham BUMI yang masih dipegang BNBR tinggal 6,75 persen.
Morgan dan ICICI cabang Singapura merupakan dua lembaga yang menjadi
pembeli siaga (standby buyer) right issue BNBR.

Pinjaman BNBR kepada JP Morgan dan ICICI masing-masing sebesar 150
juta dollar AS dan menggunakan Bank Danamon sebagai bank kustodian
lokal yang kini memegang 7,99 persen saham BUMI.

Namun, Yuanita mengatakan kepemilikan BNBR terhadap saham BUMI usai
penerbitan saham baru (right issue) April 2008 lalu masih tetap
sebesar 35 persen. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Direktur Bakrie
Brothers, Dileep Srivastava, yang mengatakan kepemilikan BNBR di BUMI
tidak berubah. Anda tahu kami punya utang Rp 8 triliun. Kami
mengganti pinjaman yang lebih mahal dengan pinjaman yang lebih murah
dengan menggadaikan saham anak perusahaan. Tidak ada kepemilikan BNBR
di BUMI yang berubah, kata Dileep.

Dengan menggunakan harga saham Bumi sekitar Rp 5.000, maka nilai
nominal saham produsen batu bara terbesar yang digadaikan BNBR itu
sekitar Rp 27,5 triliun. Juanita menambahkan, sekitar 1,1 miliar
dollar AS saham Bumi digadaikan ke Odickson Finance.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya pada April lalu BNBR melakukan
right issue senilai Rp 40,118 triliun.  Dana right issue tersebut
rencana awalnya untuk mengakuisisi 35 persen saham Bumi Resources
dengan nilai Rp 36,9 triliun, 40 persen saham PT Energi Mega Persada
Tbk senilai Rp 7,2 triliun, dan 40 persen PT Bakrieland Development
Tbk dengan nilai Rp 4,36 triliun.  BNBR juga menerbitkan waran senilai
Rp 2,9 triliun dan mendapat pinjaman Barclays Capital senilai Rp 8,3
triliun.

Namun realisasinya, akuisisi BUMI hanya senilai Rp 32,1 triliun,
akuisisi Energi Rp 1,249 triliun, dan akuisisi Bakrieland Rp 3,695
triliun. Sisanya Rp 928,57 miliar melunasi utang ke Odickson Finance.

Sementara itu, Bumi Resources juga mengumumkan baru saja mendapatkan
pinjaman dari Credit Suisse First Boston Singapura sebesar 60 juta
dollar AS untuk jangka waktu tiga bulan dan 200 juta dollar AS untuk
jangka waktu 36 bulan. Pinjaman ini akan digunakan untuk modal kerja
perseroan.


EDJ
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] BPS: Momen Kenaikan Harga Elpiji Salah

2008-08-26 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kompas.com, Rabu, 27 Agustus 2008 | 10:26 WIB
JAKARTA, RABU - Ketidaksetujuan terhadap langkah Pertamina yang
menaikkan harga elpiji 12 Kg dan 50 Kg kembali muncul. Kali ini dari
Badan Pusat Statistik (BPS) yang menilai momen kenaikan tersebut
salah, karena berbarengan dengan menjelang bulan puasa serta hari raya
sehingga inflasi pada Agustus berpotensi melebihi inflasi bulan
sebelumnya dan mengancam target inflasi keseluruhan tahun, 11-12
persen.

Kalau kenaikan secara gradualnya memang pengaruhnya tidak besar,
tetapi itu kan teorinya karena  multiplier effect-nya yang tidak dapat
dipastikan, kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Rabu (27/8).

Apalagi, tambahnya, sebelum kenaikan dipastikan harga sudah liar
sehingga harga patokan dari Pertamina menjadi tidak jelas di pasaran,
terutama di wilayah luar Jawa. BPS mencatat inflasi bulanan pada Juli
sebesar 1,37 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (Januari-Juli)
tercatat sebesar 8,85 persen dan inflasi year on year 11,9 persen.

Dia mengingatkan, bobot elpiji bersama minyak tanah sebagai bahan
bakar konsumsi rumah tangga dalam perhitungan baki inflasi adalah
sebesar 2,15 persen, belum lagi efek jangka panjangnya yang dipastikan
terjadi pada industri makanan jadi. Kalau bobot makanan jadi bersama
minuman dan rokok adalah 10,5 persen, katanya.

Ditambahkannya, jika Pertamina ingin kembali menaikkan harga elpiji
ukuran 12 kg dan 50 kg, maka hendaknya jangan dilakukan pada dua bulan
mendatang, yaitu September dan Oktober, mengingat ekspektasi inflasi
yang sangat tinggi pada dua bulan tersebut. Mungkin bisa ditunda
dulu, jika ingin menaikkan harga elpiji setiap bulannya, tambahnya.

Kekhawatiran terbesar BPS, ujar Rusman, adalah kenaikan tersebut akan
membuyarkan kebijakan pengalihan minyak tanah ke elpiji yang saat ini
tengah digencarkan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM. Konsumen
yang biasa menggunakan elpiji 12 kg akan mengalihkan sumber bahan
bakarnya pada elpiji 3 kg yang disubsidi pemerintah. Nantinya ini akan
menimbulkan kelangkaan baru yaitu tabung elpiji 3 kg, katanya.

Jika itu yang terjadi, tambah Rusman, Pertamina dipastikan tidak akan
memperoleh tambahan penerimaan dari kenaikan harga elpiji tersebut.
Masyarakat miskin juga akan semakin sulit, terutama yang di Jawa,
karena pasokan minyak tanah sudah sangat dikurangi, jelasnya.

Pada Senin kemarin (25/8), PT Pertamina menaikkan harga elpiji kemasan
12 kilogram dan 50 kilogram. Elpiji 12 kilogram naik dari Rp 63.000
per tabung menjadi Rp 69.000 per tabung, sedangkan elpiji 50 kilogram
dari Rp 343.900 per tabung menjadi Rp 362.750 per tabung.

Padahal sebelumnya, harga elpiji kemasan 12 kilogram telah naik dari
Rp 4.250 per kilogram menjadi Rp 5.250 per kilogram pada 1 Juli 2008.
Sedangkan elpiji 3 kg yang disubsidi pemerintah hanya dijual Rp15.000
per tabung.

Hal senada juga diamini oleh pengamat ekonomi dari Institute for
Development of Economy and Finance (Indef) M. Fadhil Hasan yang
memperkirakan laju inflasi bulan Agustus berpotensi melonjak lebih
tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya, terutama akibat kenaikan
harga bahan bakar elpiji menjelang bulan puasa Inflasi Agustus,
karena bertepatan menjelang puasa, ditambah lagi kemarin baru dinaikan
harga elpiji. Maka saya kira, semuanya bakal berpengaruh pada laju
inflasi bulan Agustus yang bisa lebih tinggi dari sebelumnya, ujar
Fadhil.

Menurut Fadhil, kenaikan laju inflasi menjelang bulan puasa merupakan
kenaikan yang bersifat rutin. Sebab pada bulan tersebut diperkirakan
terjadi lonjakan permintaan (demand), melebihi rata-rata bulan lain.
Jadi, dengan melihat rutinitas kenaikannya (inflasi, red), kenaikan
harga elpiji tidak dalam momen yang tepat, paparnya.


EDJ
Sumber : Ant


[obrolan-bandar] BEI Minta Gadai Saham BNBR Dijelaskan

2008-08-27 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
Kompas.com,
Kamis, 28 Agustus 2008 | 11:21 WIB
JAKARTA, KAMIS -  Bursa Efek Indonesia (BEI) menganggap kisruh tentang
langkah PT Bakrie  Brothers Tbk (BNBR) menggadaikan saham anak-anak
usahanya belum selesai. Otoritas bursa berharap, laporan keuangan
semester pertama 2008 induk usaha investasi Grup Bakrie tersebut bisa
memberikan keterangan yang lengkap tentang gadai saham itu.

Eddy Sugito, Direktur Pencatatan BEI, mengatakan, hingga kini, BEI
masih belum mengetahui secara detail mengenai kepemilikan saham Bakrie
 Brothers di PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrieland Development
Tbk (ELTY), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Kalaupun ada
parsial (sebagian), katanya, kemarin (27/8).

Karenanya, Eddy menginginkan agar manajemen emiten bersandi BNBR itu
mencantumkan secara lengkap kepemilikan sahamnya di tiga anak usaha
tersebut dalam laporan keuangan semester pertama 2008. Tak hanya itu,
dia juga meminta BNBR menjelaskan secara rinci jumlah saham anak
usahanya yang telah digadaikan.

Pertimbangannya, BNBR telah melangsungkan penerbitan saham baru atau
rights issue untuk membiayai pembelian 35 persen saham Bumi, 40 persen
saham Bakrieland, dan 40 persen saham Energi pada akhir April lalu.
Sehingga, seharusnya, portofolio saham di ketiga anak usaha itu akan
muncul dalam laporan keuangan BNBR di akhir 30 Juni 2008. Ketika
dijaminkan ke tempat lain untuk financing (utang) mestinya muncul di
notes (catatan) bulan Juni, ajar Eddy.

Penelaahan terbatas

Memang, hingga kini BNBR belum merilis laporan keuangan untuk periode
semester pertama 2008. Pasalnya, perusahaan sedang melakukan
penelaahan terbatas atau limited review atas laporan keuangan
tersebut. Eddy menegaskan, batas akhir penyampaian laporan keuangan
semester pertama itu adalah tanggal 31 Agustus nanti. Kami masih
menunggu laporan itu, imbuhnya.

Direktur BNBR Dileep Srivastava herjanji, pihaknya akan mencantumkan
komposisi kepemilikan saham di anak usahanya saat ini, berikut jumlah
saham yang digadaikan dalam laporan keuangan BNBR. Kami akan
menjalankan semuanya sesuai dengan seharusnya, tegasnya. Dileep
memastikan, BNBR akan melansir laporan keuangan itu pada akhir bulan
ini.

Sekadar informasi, aksi gadai saham BNBR mencuat saat laporan Biro
Administrasi Efek (BAE) Ficomindo melaporkan kepemilikan BNBR atas
saham Bummi. Pada 8 Agustus, BNBR hanya memiliki 6,75 persen saham
Bumi dan terus menciut jadi 6,73 persen saham pada 14 Agustus lalu.
Yang mengagetkan, Bank Danamon menyimpan 7,99 persen saham produsen
batubara terbesar di Indonesia tersebut. Padahal, berdasarkan hasil
aksi korporasi akhir April lalu, seharusnya, BNBR mendekap 35 persen
saham Bumi.

Direktur Keuangan BNBR Yuanita Rohali pernah mengakui, sebagian besar
saham Bumi milik BNBR tersebar di beberapa bank kustodian. Salah
satunya di Bank Danamon. Alasannya, BNBR memakai saham itu sebagai
jaminan untuk mendapatkan utang sebesar 300 juta dollar AS dari J.P.
Morgan Chase  Co. dan ICICI Bank Ltd. akhir Juli lalu. Selain itu,
BNBR juga meraup utang 1 miliar dollar AS dari Barclays.

Sedangkan Dileep menambahkan, BNBR juga menggadaikan saham Bakrieland
dan Energi. Tapi, yang paling banyak saham Bumi karena portofolionya
besar, imbuhnya. Menurut dia, aksi gadai saham ini sudah memperoleh
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 21 Februari
lalu. Namun, manajemen BNBR tidak pernah menjelaskan secara detail
jumlah saham yang sudah digadaikan serta penggunaan dana pinjaman
tersebut.

Menurut pengamat pasar modal Financorpindo Nusa Edwin Sinaga,
seharusnya, BNBR memberikan penjelasan tentang catatan
utang-piutangnya dalam laporan keuangan. Catatan itu juga harus
mencantumkan keterangan tentang saham anak usaha yang dijaminkan.
Gadai saham itu wajar, apalagi BNBR perusahaan investasi, imbuhnya.
(Wahyu Tri Rahmawati, Nuria Bonita)



Sumber : KONTAN


[ob] Peta BUMN di Tangan 3 Capres

2009-05-18 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/05/18/142549/1133320/4/peta-bumn-di-tangan-3-capres

Senin, 18/05/2009 14:25 WIB
Peta BUMN di Tangan 3 Capres
Suhendra - detikFinance

Jakarta - Pemerintahan baru yang akan terbentuk nanti banyak
mengundang pertanyaan mengenai kebijakan apa yang akan diterapkan
nantinya, termasuk nasib arah pengembangan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) nantinya.

Pengamat Ekonomi Hendri Saparini mengatakan dari tiga pasangan
presiden dan wakil presiden saat ini setidaknya ada dua kubu yang
sudah memetakan jalan nasib BUMN di Indonesia.

Kubu pertama adalah SBY-Boediono yang akan terus berupaya fokus dalam
penyehatan BUMN dengan langkah privatisasi dan revitalisasi. Saat ini
setidaknya sudah ada target 40 revitalisai BUMN, artinya kebijakan ini
akan dilanjutkan ke arah peran swasta yang akan ditingkatkan.

Sedangkan kubu kedua adalah dua pasangan lainnya yaitu JK-Wiranto dan
Mega-Prabowo yang akan akan memfokuskan pada upaya BUMN sebagai agen
pertumbuhan ekonomi dan mengembalikan peran sebagai agen pemberi nilai
tambah sumber daya alam nasional, dimana peran negara semakin
diperkuat.

Kalau SBY melakukan deregulasi jadi peran pemerintah kecil, katanya
saat dihubungi detikFinance, Senin (18/5/2009).

Dari hal itu, Hendri mempertanyakan mau dikemanakan arah BUMN
Indonesia nantinya setelah pemerintahan baru? Ia mecontohkan jika
mengaca kepada negara singa Singapura, 75% penggerakan ekonomi di
negara kecil itu ternyata ditopang oleh BUMN.

Namun ia juga menekankan kubu Megawati-Prabowo dan JK-Wiranto juga
masih mungkin melakukan pelepasan saham BUMN ke publik (IPO) dengan
skala terbatas. Hendri juga mengatakan saat ini tren penjualan
strategic sales untuk BUMN skala kecil justru kemungkinan menjadi
warna dari kebijakan pemerintah saat ini.

Cara pandangnya ada yang melihat BUMN sebagai pembangkit ekonomi dan
penggerak ekonomi, pemerintah sekarang ini melihat dari sisi efisiensi
dan sebagai sarang korupsi maka sebaiknya dilepas, katanya.

Mengenai, posisi direksi terkait pergantian kepemimpinan pemerintahan,
menurutnya tidak bisa dicampur adukan dengan arah kebijakan BUMN
dengan perombakan direksi, namun yang pasti ia mengharapkan pergantian
direksi BUMN harus orang-orang yang tepat dan terbaik.

Kalu soal direksi saya tidak mau mengomentari lebih jauh, kilahnya.
(hen/lih)


[ob] JP Morgan Naikkan Peringkat Saham RI, IHSG Lompat ke 1.803

2009-05-18 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://www.detikfinance.com/read/2009/05/18/161136/1133430/6/jp-morgan-naikkan-peringkat-saham-ri-ihsg-lompat-ke-1803

Senin, 18/05/2009 16:11 WIB
JP Morgan Naikkan Peringkat Saham RI, IHSG Lompat ke 1.803
Irna Gustia - detikFinance


Jakarta - Kenaikan peringkat saham Indonesia yang direkomendasikan
oleh JP Morgan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang semula
merah langsung berbalik ke zona hijau. Saham grup Bakrie masih terus
dijadikan spekulasi.

JP Morgan menaikkan peringkat saham di Rusia dan Indonesia seiring
dengan pemulihan ekonomi global yang membuat pasar negara berkembang
jadi tujuan utama dari investor.

Peringkat Rusia naik menjadi 'Netral' sedangkan Indonesia dinaikkan
menjadi 'Overweight'. Sementara peringkat China turun menjadi 'Netral'
serta Afrika Selatan dan Malaysia menjadi 'Underweight'.

Kami memperkirakan pasar emerging market secara umum akan kembali
positif, ujar analis JP Morgan Adrian Mowat, Senin (18/5/2009).

Pada penutupan perdagangan saham Senin (18/5/2009) IHSG melompat
52,654 poin (3,01%) menjadi 1.803,568. Pada sesi satu IHSG turun
12,708 poin (0,73%) menjadi 1.738,206.

Indeks LQ-45 naik 9,220 poin (2,7%) menjadi 350,197 dan Jakarta
Islamic Index (JII) naik 7,147 poin (2,52%) menjadi 291,047.

Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 148.380 kali,
dengan volume 14,999 miliar unit saham, senilai Rp 5,821 triliun.
Sebanyak 161 saham naik, 40 saham turun dan 41 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya antara lain, Bumi Resources (BUMI) naik
Rp 180 menjadi Rp 1.970, Darma Henwa (DEWA) naik Rp 58 menjadi Rp 245,
Energi Mega Persada (ENRG) naik Rp 40 menjadi Rp 405, Bakrie 
Brothers (BNBR) naik Rp 7 menjadi Rp 91 dan Bakrie Sumatra Plantations
(UNSP) naik Rp 50 menjadi Rp 750 dan Truba Alam Manunggal Engineering
(TRUB) naik Rp 31 menjadi Rp 167.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain Astra
International (ASII) turun Rp 200 menjadi Rp 18.100, Bank Mandiri
(BMRI) turun Rp 75 menjadi Rp 2.575 dan Bank CIMB Niaga (BNGA) turun
Rp 20 menjadi Rp 700.

Sementara bursa saham Asia pada hari ini bervariasi seperti Hang Seng
naik 1,38%, KOSPI turun 0,36%, Nikkei turun 2,44%, Shanghai naik
0,28%, STI Singapura naik 1,26% dan Taiwan naik 1,37%.
(ir/qom)


[ob] Kebangkrutan GM Menyulitkan Perekonomian AS

2009-05-19 Terurut Topik Hendri Cendra Arcan
http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/05/19/13092375/Kebangkrutan.GM.Menyulitkan.Perekonomian.AS

Selasa, 19/5/2009 | 13:09 WIB
DETROIT, KOMPAS.com - Para analis menilai, jika perusahaan raksasa
otomotif Amerika General Motor (GM) sampai mengalami kebangkrutan,
dampaknya akan lebih menyakitkan, baik bagi perusahaan maupun
perekonomian AS. Tidak seperti kebangkrutan yang dialami sang rival,
Chrysler beberapa minggu lalu.

“Salah satu perbedaan terbesarnya terletak pada skala. GM merupakan
perusahaan yang sangat besar,” jelas Stephanie Brinley, Senior Manager
of Product Analysis AutoPacific.

Memang, jika dilihat, GM memiliki banyak pabrik. Bahkan jumlah
karyawan lima kali lipat lebih besar dari Chrysler. Demikian pula
dengan jumlah dealer dua kali lipat lebih banyak. Besarnya jaringan GM
juga berkaitan erat dengan supplier suku cadang yang keberlangsungan
usahanya sangat tergantung pada GM.

“Jika dilihat, kebangkrutan GM akan lebih kompleks dibanding
kebangkrutan Chrysler. Sebab GM memiliki basis global yang besar,”
jelas Dennis Virag, President of The Automotive Consulting Group.

Selain itu, GM juga memiliki cakupan wilayah operasi internasional,
termasuk di dalamnya unit Saab dan Opel yang juga tengah bermasalah.
Itu artinya, kebangkrutan GM bisa berdampak terhadap dunia
internasional dibanding Chrysler.

Stephen J Lubben, profesor hukum di Seton Hall Law School mengatakan,
proses ebangkrutan akan turut memukul operasional global perusahaan.
Karenanya GM akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana tunai
yang dibutuhkan untuk melanjutkan bisnis.

Lubben mengatakan, faktor kunci lain yang membedakan GM dengan
Chrysler adalah adanya rencana kerjasama Chrysler dengan produsen
otomotif Italia Fiat. “Hal itu akan berdampak baik bagi Chrysler, di
mana kasus GM tidak seberuntung itu,” paparnya.

Namun Brinley dari AutoPacific, memiliki pandangan yang berbeda. Dia
bilang, GM akan sangat diuntungkan karena tidak adanya merger dengan
perusahaan otomotif lain. Sebab, proses kebangkrutan sendiri sudah
sangat kompleks. “Saya rasa itu merupakan sebuah keuntungan. GM, di
satu sisi, bisa menentukan sendiri arah perusahaannya,” jelas Brinley.

Sekadar tambahan informasi, GM memiliki sekitar 6.000 dealer dan
berencana memangkas sekitar 2.600 di antaranya. Angka tersebut jauh
lebih banyak dibanding Chrysler. Sejauh ini, GM sudah memberitahukan
bahwa sekitar 1.100 dealer yang akan ditutup. Sedangkan Chrysler telah
meminta izin pengadilan untuk menutup 789 dari 3.200 dealer yang
dimilikinya.


Barratut Taqiyyah




+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com 
mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



  1   2   >