[ob] Pasar Mulai Bullish Lagi?
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/23/14592896/Pasar.Mulai.Bullish.Lagi Senin, 23 Maret 2009 | 14:59 WIB SHANGHAI, KOMPAS.com — Analis Templeton Asset Management Ltd Mark Mobius bilang, saat ini, bullish (kondisi pasar yang secara umum didominasi pembeli sehingga harga saham mengalami kenaikan) di pasar saham sudah dimulai. Dengan demikian, analisa ini membantah adanya ramalan bahwa anjloknya saham-saham akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Analis asal Citigroup Inc, Markus Rosgen dan Elaine Chu, adalah dua di antara sekian banyak analis yang mendeskripsikan bahwa kondisi pasar Asia saat ini tergolong bearish (kondisi pasar yang secara umum didominasi penjual sehingga harga saham mengalami penurunan). “Saat ini pasar saham tengah membangun fondasi hingga akhirnya mengalami bullish. Anda harus berhati-hati agar tidak melewatkan kesempatan itu. Dengan seluruh berita negatif, ada tendensi untuk menahan kembali,” ujar Mobius. Dia mengatakan, dana tersebut banyak ngendon di emerging market yang memiliki prospek lebih cerah dibanding negara-negara maju. Pernyataan Mobius itu bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal yang dijadikan pertimbangan. Di antaranya, MSCI Emerging Markets Index telah mengalami kenaikan sebesar 23 persen sejak menyentuh level terendah dalam empat tahun pada 27 Oktober lalu. Kenaikan di emerging market mampu melampaui kenaikan MSCI World Index sebesar 2,5 persen. Selain itu, emerging market berhasil meraih sepuluh indeks acuan dengan performa terbaik tahun ini, dengan Shanghai Composite Index milik China berada di posisi teratas dengan kenaikan 26 persen. Dalam interview di televisi Bloomberg di Hongkong, Mobius mengatakan, saat ini Templeton tengah mencari perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi, utang rendah, dan yield dividen yang lumayan tinggi pula. “Kami memang tengah mencari perusahaan yang dapat dijadikan investasi masa depan dan memiliki dana cukup untuk dibayarkan kepada pemegang saham,” jelasnya. (Barratut Taqiyyah/Kontan) + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ob] CPO Indonesia Dikabarkan Tertahan di Pelabuhan China
http://www.detikfinance.com/read/2009/03/24/100223/1104177/4/cpo-indonesia-dikabarkan-tertahan-di-pelabuhan-china Selasa, 24/03/2009 10:02 WIB CPO Indonesia Dikabarkan Tertahan di Pelabuhan China Suhendra - detikFinance Jakarta - Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia dan Malaysia dikabarkan tertahan di pelabuhan bagian Selatan China. CPO itu tidak bisa dibongkar karena China dikabarkan kelebihan suplai. Menurut seorang pialang yang dikutip dari Reuters, Selasa (24/3/2009), CPO dari Indonesia dan Malaysia tersebut kemungkinan harus menunggu hingga 1 bulan untuk bisa dibongkar. Menteri Perdagangan Mari Elka Pengestu ketika dikonfirmasi mengenai hal ini menyatakan bahwa pihaknya belum mendapat informasi mengenai hal tersebut. Namun Mari menegaskan adanya dugaan over supply CPO di China sangat kecil kemungkinannya karena China saat ini termasuk negara yang cukup tinggi menyerap produk CPO termasuk dari Indonesia. Saya belum dapat info itu, kalau toh itu terjadi itu hanya sementara karena, kalau kita lihat RRT (China) tumbuh sesuai dengan target mereka 8% seharusnya volume permintaan CPO nya harusnya tidak terlalu banyak turun, ucap Mari di Senin (23/3/2009). Ketua Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Susanto juga mengaku sedang mencari info mengenai masalah tersebut. Namun kalaupun terjadi kemungkinan terjadi karena ada permasalahan pembayaran antara importir dengan eksportir. Tidak semestinya palm oil tidak bisa dibongkar, mungkin ada masalah dengan pembeli atau pembayaran, ataupun kapasitas storage-nya buyer terbatas, katanya dalam pesan singkatnya kepada detikFinance. Diakuinya sekarang ini harga CPO di China masih sangat beragam (disparity), namun kata dia selagi penjual (eksportir) masih mau menjual bahkan dengan harga murah CPO-nya di negeri tirai bambu tersebut. Menurutnya hal itu suatu yang wajar dan sah-sah saja. Susanto menegaskan bahwa hal itu masih dalam perkiraan saja, namun secara umum masalah pembongkaran produk CPO di pelabuhan China masih banyak kemungkinan yang terjadi. Tentang kapal yang tidak bisa bongkar, masih dicari info lebih lanjut, ucap Susanto. (hen/qom)
[ob] Lonjakan Kredit Bermasalah Bank BUMN Terbesar
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/27/08005472/Lonjakan.Kredit.Bermasalah.Bank.BUMN.Terbesar Jumat, 27 Maret 2009 | 08:00 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kredit bermasalah terbesar terjadi di kelompok bank badan usaha milik negara, atau BUMN. Selama Januari 2009, kredit bermasalah bank BUMN meningkat Rp 2,34 triliun. Padahal, bank BUMN diharapkan menjadi penggerak penyaluran kredit ke sektor riil. Data Bank Indonesia menyebutkan, posisi nominal kredit bermasalah (nonperforming loan/ NPL) kelompok bank BUMN pada akhir Januari 2009 jadi Rp 19,94 triliun. Adapun kelompok bank swasta, kenaikan NPL- nya Rp 1,5 triliun, menjadi Rp 15,8 triliun. Kelompok bank lainnya, seperti Bank Pembangunan Daerah dan bank asing, kenaikan NPL-nya relatif rendah. Menurut pengamat perbankan, Dradjad Wibowo, Kamis (26/3) di Jakarta, ada beberapa faktor yang membuat lonjakan NPL bank BUMN besar, antara lain, kredit bank BUMN didominasi kredit korporasi. ”Pada situasi krisis, risiko NPL kredit korporasi meningkat,” ujarnya. Kredit korporasi yang disalurkan bank BUMN, kata Dradjad, terkonsentrasi pada beberapa sektor, terutama perkebunan, industri primer, properti, dan pertambangan. Padahal, sektor-sektor itu yang terhantam krisis, dengan ambruknya harga komoditas dan properti. Selain itu, dalam situasi perekonomian yang melambat, korporasi yang pernah direstrukturisasi rawan kembali sakit sehingga tak bisa memenuhi kewajibannya kepada bank. Faktor lain yang membuat lonjakan NPL, lanjut Dradjad, adalah belum leluasanya bank BUMN melakukan pemotongan utang pokok (haircut) dalam penyelesaian kredit macet. Akibatnya, tingkat pengembalian aset yang diterima bank rendah. Ini membuat bank BUMN tidak bisa agresif menghapus buku kredit macet di dalam neracanya, NPL pun makin menumpuk. Sementara, bank swasta dengan mudah bisa melakukan haircut sehingga leluasa menghapus buku kredit macet. Padahal, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 33/2006 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah, bank BUMN boleh melakukan haircut. Namun, bankir BUMN tidak berani melakukannya karena aturannya dinilai kurang kuat. Direktur Bank Mandiri Sentot A Sentausa mengatakan, salah satu strategi mengurangi NPL adalah merestrukturisasi kredit secara dini, yakni saat kredit masih berstatus non-NPL. Adapun BNI, kata Dirut BNI Gatot Suwondo, selain proaktif merestrukturisasi kredit non- NPL, juga melakukan penarikan yang agresif, hapus buku, dan pemotongan utang pada kredit NPL. FAJ Sumber : Kompas Cetak + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ob] Asing Dikabarkan akan Hostile Takeover 21 Emiten
http://www.detikfinance.com/read/2009/03/27/161517/1106013/6/asing-dikabarkan-akan-hostile-takeover-21-emiten Jumat, 27/03/2009 16:15 WIB Asing Dikabarkan akan Hostile Takeover 21 Emiten Indro Bagus SU - detikFinance Jakarta - Kondisi pasar modal yang sedang menurun, termasuk di Indonesia, disinyalir bakal dimanfaatkan oleh sejumlah investor asing untuk mengambil alih secara paksa (hostile takeover) sejumlah emiten. Ada sekitar 21 emiten yang sedang diincar oleh para investor asing ini untuk di hostile takeover, termasuk perusahaan kami, ujar Direktur Corporate Communication PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) Rizal I Shahab di Menara BCA, Jakarta, Jumat (27/3/2009). Sayangnya, ia tidak dapat menyebutkan nama-nama emiten tersebut. Rizal menjelaskan, dalam kondisi pasar modal Indonesia sedang terpuruk dimana harga-harga saham perusahaan anjlok tajam, ditambah proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti, akan menyebabkan banyak perusahaan-perusahaan yang sudah go public terguncang. Terutama dari segi keuangan, kebutuhan pendanaan. Di luar, investor-investor asing yang masih selamat sedang mencari-cari perusahaan-perusahaan untuk diambil alih, karena mereka habis rugi besar. Kabar yang saya dapat ada sekitar 21 emiten yang sedang diincar oleh para investor asing tersebut, jelas Rizal. Rizal mengungkapkan, perusahaan tempat ia bekerja, CPRO, termasuk dalam daftar perusahaan yang sedang diincar. Menurutnya, rencana hostile takeover tersebut difasilitasi oleh Lin Che Wei melalui lembaganya PT Independent Research and Advisory Indonesia (IRAI). Hostile takeover merupakan suatu cara mengambil alih suatu perusahaan dengan melakukan penggebukan terhadap harga saham perusahaan tersebut dan menjegal kebutuhan pendanaan perusahaan tersebut. Kadang-kadang, cara ini dilakukan beriringan dengan pembelian saham perusahaan tersebut di pasar sekunder dengan menggunakan nominee-nominee (rekening efek) bayangan, di saat harga sahamnya sedang ambruk. Biasanya, ketika mayoritas saham perusahaan tersebut sudah dikuasai, pelaku hostile takeover akan menempatkan orang-orangya dalam perusahaan. Namun terkadang pelaku hostile takeover tidak menempatkan orang dalam perusahaan, melainkan hanya mengharapkan penerimaan dividen semata. Untuk kasus CPRO, Wei dikabarkan sengaja menjegal aksi rights issue perseroan guna memaksa keluarga Jiaravanon, menyerahkan saham CPRO yang menjadi jaminan obligasi Red Dragon (lini bisnis Jiaravanon yang memiliki saham di CPRO) kepada para pemegang obligasi. Red Dragon dan beberapa perusahaan terafiliasinya telah menerbitkan obligasi senilai US$ 200 juta kepada 9 investor asing. Obligasi berkupon 2% ini berjaminan 70% saham CPRO. Pada Oktober 2008, wali amanat penerbitan obligasi Red Dragon menyatakan produk ini default lantaran anjloknya harga saham CPRO (yang menjadi jaminan) hingga melampaui batas collateral 2,5 kali dan Red Dragon tidak dapat melakukan top up lantaran sudah tidak punya saham CPRO untuk dijadikan jaminan tambahan. Sebenarnya kan tidak harus top up saham CPRO. Kan bisa top up saham-saham perusahaan mereka yang lainnya, ujar Wei. Menurut kabar yang diterima detikFinance, para pemegang obligasi Red Dragon melalui Wei sengaja menekan keluarga Jiaravanon agar memberikan top up saham dari perusahaan-perusahaan milik keluarga Jiaravanon yang lainnya. Keluarga Jiaravanon juga merupakan pemilik mayoritas saham PT BISI International Tbk (BISI) dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN). Namun ketika dikonfirmasi, Wei enggan berkomentar lebih jauh soal kabar tersebut. Kita tidak tahu apa keinginan para pemegang obligasi. Intinya para pemegang obligasi menginginkan agar investasi mereka aman ujar Wei. Sementara mengenai adanya rencana sejumlah investor asing yang berencana melancarkan aksi hostile takeover atas 21 emiten di Indonesia, Wei membantah kabar tersebut. Tidak benar, ujarnya dalam surat elektronik ke detikFinance. (dro/ir)
[ob] ADB: Ekonomi Asia 2009 Terburuk Sejak Krisis 1997/1998
http://www.detikfinance.com/read/2009/03/31/110433/1107600/4/adb-ekonomi-asia-2009-terburuk-sejak-krisis-1997-1998 Selasa, 31/03/2009 11:04 WIB ADB: Ekonomi Asia 2009 Terburuk Sejak Krisis 1997/1998 Nurul Qomariyah - detikFinance Manila - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ini untuk tahun 2009. Ekonomi Asia diprediksi akan mencapai titik terburuknya sejak krisis finansial tahun 1997/1998 silam. Demikian laporan tahunan 'Asian Development Outlook 2009' (ADO 2009) yang dirilis ADB, seperti dikutip dari situsnya, Selasa (31/3/2009). ADB memperkirakan perekonomian Asia hanya akan tumbuh 3,4% di tahun 2009, atau turun tajam dibandingkan pertumbuhan ekonomi Asia tahun 2008 yang mencapai 6,3% dan 9,5% di tahun 2007. Dan jika pemulihan ekonomi global bisa berlangsung pada tahun depan, maka pertumbuhan ekonomi Asia akan membaik menjadi 6% di tahun 2010. Melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi Asia ini dipandang ADB akan menghambat upaya mengurangi kemiskinan. Dengan pertumbuhan ekonomni yang lambat, sekitar 60 juta orang masih akan terperangkap hidup di garis kemiskinan pada tahun 2009. Jumlah ini akan meningkat menjadi sekitar 100 juta orang pada tahun 2010. Kemiskinan ini berarti mereka hanya hidup dengan US$ 1,25 per hari. Proyeksi jangka pendek kawasan ini suram akibat dampak penuh dari resesi di negara-negara industri yang ditransmisikan ke negara-negara berkembang, ujar pjs Kepala Ekonom ADB, Jong-Wha Lee. Meski proyeksi cukup suram, namun perekonomian Asia di tahun 2009 ini masih lebih baik ketimbang pertumbuhan ekonomi di tahun 1997/1998. Dengan cadangan devisa yang cukup besar plus inflasi yang trennya terus turun, pada pembuat kebijakan di kawasan Asia memiliki berbagai alat untuk mengangkat perekonomian kawasan ini melalui masa krisis. ADB melihat sejumlah negara telah mengambil langkah yang cepat untuk menghadapi krisis melalui nberbagai stimulus fiskal, moneter dll. Sejauh ini ADB melihat dampak krisis global pada stabilitas finansial Asia masih bisa dibatasi. Namun ADB tetap mengingatkan adanya risiko penurunan proyeksi ekonomi global, yang dampaknya bisa menyeret pertumbuhan ekonomi kawasan ini. ADB memperkirakan untuk perekonomian Asia Timur pada tahun 2009 hanya akan tumbuh 3,6% atau turun dibandingkan tahun 2008 yang mencapai 6,6% dan tahun 2007 yang sebesar 10,4%. Khusus untuk China diperkirakan akan tumbuh 7% pada 2009. Asia Tenggara hanya akan tumbuh 0,7% pada tahun 2008, atau merosot dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 4,3%. Trio negara Asia Tenggara yakni Malaysia, Singapura dan Thailand termasuk terkena dampak yang parah dari sisi ekspor sehingga menyeret pertumbuhan kawasan juga. Khusus untuk Singapura diperkirakan ekonominya akan menyusut 5%.(qom/ir)
[obrolan-bandar] Investor Malaysia Incar Jarak
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/03/14062328/Investor.Malaysia.Incar.Jarak Kompas.com, Selasa, 3 Maret 2009 | 14:06 WIB JAKARTA, SELASA — Upaya untuk diversifikasi energi terus dilakukan pemerintah dengan menggalakkan kapasitas produksi jatropha (jarak) untuk pengganti crude palm oil (CPO). Menurut Menteri Pertanian Anton Apriyantono, kebutuhan untuk biofuel sangat besar sehingga masih memerlukan banyak hasil produksi jarak. Saat ini, pemerintah memang memprioritaskan produksi jarak untuk pangan, baru setelah itu diprioritaskan untuk biofuel. Prioritas utama adalah pangan dan setelah itu baru biofuel. Produksinya kan terlalu banyak, daripada dibuang lebih baik diolah menjadi biofuel, kata Anton di sela World Islamic Economic Forum di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (3/3). Anton menyebut saat ini kapasitas terpasang untuk biofuel sebesar 2,5 juta ton. Sementara itu, dalam forum, Chairman Malaysia Palm Oil Board Dato Sabri Ahmad menyatakan tertarik untuk membeli tanaman jarak dari Indonesia. Menurutnya, lahan pertanian di Malaysia tidak cocok untuk jenis tanaman tersebut. Kebutuhan biodiesel terus meningkat. Dan lahan pertanian Malaysia tidak cocok untuk tanaman ini, ujarnya. Menurut Ahmad, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan produksi jarak. ANI + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[obrolan-bandar] Indosat Janjikan Kompensasi Pelanggan IM2
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/11/09384855/Indosat.Janjikan.Kompensasi.Pelanggan.IM2 Rabu, 11 Maret 2009 | 09:38 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indosat berjanji akan memberikan kompensasi ke pelanggan terkait gangguan layanan data Indosat Mega Media (IM2) selama beberapa waktu terakhir. Division Head Public Relations Indosat Adita Irawati mengatakan, Indosat telah menyiapkan kompensasi apabila pengguna benar-benar dirugikan. Bentuknya berupa pemberian alternatif akses layanan data Indosat seperti StarOne. Kalau perlu, datacard Starone kami berikan secara cuma-cuma. Tapi ingat, kami lihat case by case, seberapa besar kerugian dan kerusakan data yang dialami, ungkapnya, Selasa (10/3). Saat ini, jaringan StarOne sudah tersebar di 52 kota di Indonesia. Sayangnya, meski memiliki dua juta kapasitas sambungan, pemanfaatan jaringan ini belum optimal karena baru punya 761.000 pelanggan. Itu sebabnya, kami menganggap StarOne bisa dimanfaatkan, kata Adita. Menurut Adita, selain memberi ganti rugi, agar gangguan tak terjadi lagi, Indosat akan membatasi jumlah penjualan datacard IM2. Indosat juga akan mempercepat pembangunan 1.000 jaringan Base Transceiver Station (BTS) 3G atau Node B. Saat ini, Indosat sudah punya 2.000 Node B. Kami segera mempercepat agar bulan April sudah tercapai sehingga pelanggan tidak mengalami gangguan lagi, ungkapnya. Presiden Direktur IM2 Indar Atmanto mengatakan, kebijakan kompensasi adalah kebijakan induk perusahaan. Indar hanya bisa berupaya melakukan sosialisasi ke website dan gerai penjualan berupa imbauan pemakaian data. Kami hanya berharap, layanan data jangan digunakan pada jam sibuk, ungkapnya. Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengaku telah mengetahui upaya Indosat itu. Kami telah bertemu dan Indosat menjelaskan apa yang terjadi dengan kualitas layanan data mereka serta kompensasi yang akan diberikan ke pelanggan, ujar Heru. Namun, menurut Heru, upaya IM2 untuk membatasi penjualan datacard tidak efektif. Sebab, mobilitas seorang pelanggan sewaktu-waktu bisa berubah. Bisa saja, pengguna membeli IM2 di Sarinah, tapi menggunakannya di daerah lain seperti Pondok Indah, kata Heru. Anggota Yayasan Perlindungan Konsumen (YLKI) Sudaryatmo menegaskan, kompensasi harus diberikan sesuai nilai kerugian, Jika ternyata kompensasi tak sesuai, konsumen bisa menempuh jalur hukum, tandasnya. Dalam kasus ini, YLKI menilai pemerintah belum tegas mengawasi operator soal menjamin kualitas layanan prima bagi pelanggan. (Yudo Widiyanto/Kontan)
[obrolan-bandar] Daftar 100 Perusahaan yang akan Bertahan 100 Tahun Lagi
http://www.detikfinance.com/read/2009/01/29/141600/1076219/4/daftar-100-perusahaan-yang-akan-bertahan-100-tahun-lagi Kamis, 29/01/2009 14:16 WIB Daftar 100 Perusahaan yang akan Bertahan 100 Tahun Lagi Nurul Qomariyah - detikFinance New-York - Menjalankan roda perusahaan besar hingga bisa melampaui usia satu abad memang tidak mudah. Namun ada perusahaan-perusahaan yang diprediksi masih akan bisa bertahan hingga 100 tahun mendatang. Toby Heaps, presiden Corporate Knights pun menyusun '100 perusahaan paling berkesinambungan'. Daftar ini dibuat berdasarkan jejak rekam perusahaan termasuk dari sisi SDM, risiko lingkungan, tata kelola dan lain-lain. Daftar ini tidak memasukkan formulasi price to earning ratio, kapitalisasi pasar dan data pasar terakhir dalam perhitungannya. Separuh dari perusahaan yang masuk dalam daftar ini sudah berdiri sejak satu abad terakhir entah dalam bentuk yang sama ataupun sudah bereinkarnasi. Heaps sudah mulai membuat daftar 100 perusahaan sejak tahun 2005. Heaps berharap daftar ini bisa membantu investor dan perusahaan-perusahaan sejenis. Saya ingin memberikan secercah cahaya tentang perusahaan-perusahaan yang berkinerja lebih baik untuk jangka panjang, ujarnya seperti dikutip dari Forbes, Kamis (29/1/2009). Berikut daftar 100 perusahaan yang akan bertahan dalam 100 tahun ke depan, seperti dikutip dari Forbes: Acciona SA (Spanyol) Accor (Prancis) Adidas AG (Jerman) Advanced Micro Devices (AS) Aeon Company Limited (Jepang) Air France-KLM (Prancis) Alcoa Inc(AS) Amazon.com Inc (AS) Atlantia(Italia) Atlas Copco AB (Swedia) BASF SE(Jerman) Baxter International Inc (AS) BG Group PLC (Inggris) BHP Billiton PLC (Inggris) British Land Company PLC (Inggris) British Sky Broadcasting Group PLC (Inggris) Cable Wireless PLC (Inggris) Cairn Energy PLC (Inggris) Centrica PLC (Inggris) Coca Cola Company (AS) Credit Agricole SA (Prancis) Daikin Industries Limited (Jepang) Dell Inc (AS) Deutsche Boerse AG (Jerman) Dexus Property Group (Australia) Diageo PLC (Inggris) East Japan Railway Company(Jepang) Eastman Kodak Company (AS) Encana Corp. (Kanada) Ericsson Telephone AB (Swedia) FPL Group Inc (AS) Fresenius Medical Care AG (Jerman) Geberit (Swiss) Genzyme Corp. (AS) Glaxosmithkline PLC (Inggris) Goldman Sachs Group Inc (Inggris) Groupe Danone (Prancis) H M Hennes Mauritz AB(Swedia) Hewlett-Packard Company (AS) Hochtief AG (Jerman) Honda Motor Company Limited (Jepang) Iberdrola SA (Spanyol) Inditex SA (Spanyol) Intel Corp. (AS) Kesko OYJ (Finlandia) Kuraray Company Limited (Jepang) Lafarge SA (Prancis) Land Securities Group PLC (Inggris) Lend Lease Corp. Limited (Australia) London Stock Exchange Group PLC (Inggris) Lonmin PLC (Inggris) L'Oreal (Prancis) Michelin(Prancis) Mitsubishi Heavy Industries Limited (Jepang) Muenchener Rueckversicherung AG (Jerman) Neste Oil OYJ (Finlandia) Nike Inc (AS) Nippon Yusen KK (Jepang) Nokia Corporation (Finlandia) Novo Nordisk A/S (Denmark) Novozymes A/S (Denmark) NTT Data Corp. (Jepang) NTT Docomo Inc (Jepang) Panasonic Corporation (Jepang) PG E Corp. (AS) Pinnacle West Capital Corp. (AS) Procter Gamble Company (AS) Prologis (AS) Prudential PLC (Inggris) Reed Elsevier PLC (Inggris) Ricoh Company Limited (Jepang) Roche Holdings Limited (Swiss) Royal Bank Of Canada (Kanada) Sainsbury (J) PLC (Inggris) Saint Gobain (Prancis) Saipem (Italia) SAP AG (Jerman) SCA AB (Swedia) Scania AB (Swedia) Sekisui Chemical Company Limited (Jepang) Sims Group Limited (Australia) Smith Nephew PLC (Inggris) Sompo Japan Insurance (Jepang) State Street Corp. (AS) Statoilhydro ASA (Norwegia) Stora Enso OYJ (Finlandia) Swiss Reinsurance Company(Swiss) Telus Corp. (Kanada) The Capita Group PLC (Inggris) The Walt Disney Company (AS) TNT NV (Belanda) Toppan Printing Company Limited (Jepang) Toronto-Dominion Bank (Kanada) Toyota Motor Corp. (Jepang) Transcanada Corp.(Kanada) Unilever PLC (Inggris) United Technologies Corp. (AS) Vestas Windsystems A/S (Denmark) Wartsila OYJ (Finlandia) Whitbread PLC (Inggris). (qom/ir)
[obrolan-bandar] Cek Laporan Tak Perlu ke Polda, Tinggal Klik www.reskrimum-metro.org
http://www.detiknews.com/read/2009/01/29/144558/1076252/10/cek-laporan-tak-perlu-ke-polda-tinggal-klik-wwwreskrimum-metroorg Kamis, 29/01/2009 14:45 WIB Cek Laporan Tak Perlu ke Polda, Tinggal Klik www.reskrimum-metro.org E Mei Amelia R - detikNews Jakarta - Kini anda tidak perlu repot-repot lagi mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengecek status laporan kasus yang dilaporkan. Hanya dengan menggunakan jari-jari, anda bisa mengetahui dengan segera status dan transparansi kasus anda dengan meng-klik website Polda Metro Jaya di www.reskrimum-metro.org. Ini merupakan program kerja akselerasi transformasi menuju Polri yang mandiri, profesional dan dipercaya masyarakat, kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iriawan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Kamis (29/1/2009). Pelayanan unggulan Ditreskrimum Polda Metro Jaya yakni proses Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2H) dengan sistem online ini akan membantu masyarakat mempermudah dan mengecek perkembangan proses penyidikan kasus yang dilaporkan. Berikut adalah prosedur pengecekan SP2H secara online. Pertama, pelapor wajib mengisi alamat email saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisia (SPK). Setelah itu, lakukan registrasi ulang alamat email yang sesuai pada saat melapor di SPK dengan cara membuka websitenya di atas. Lalu klik submenu 'Info' dan lalu klik 'Info Penyidikan, katanya. Kemudian lanjutkan dengan meng-klik link register untuk registrasi email, baru masukkan User ID dan passowrd dan tekan tombol 'Login' yang tertera di komputer. Setelah itu, isi kolom form registrasi dengan memasukkan data-data seperti nama lengkap, alamat email, isi pasword, alamat pelapor dan lakukan verifikasi dengan memasukkan gambar karakter yang tertera di komputer, bar u klik 'Daftar'. Perkembangan hasil penyidikan akan dikirimkan melalui email anda. Cek email untuk mengetahui konfirmasi registrasi info penyidikan. Apabila sudah mendapatkan konfirmasi, User ID akan aktif dan bisa melihat informasi SP2HP secara online. Untuk mengecek SP2HP, harus kembali membuka website reskrimum. Klik kembali submenu 'info', kemudian klik 'Info Penyidikan', masukkan user ID dan pasword. Setelah login, masukkan nomor laporan (LP) yang sudah ada ketika melapor ke SPK. Setelah itu baru tekan tombol 'search'. Dengan segera, data SP2HP yang dicari akan muncul. Untuk melihat data SP2HP, tekan link file pada kolom 'download'. Dengan seketika, anda akan mendapat surat SP2HP yang telah ditandatangani oleh penyidik. Jika telah selesai, barulah tekan tombol 'Log Out'. Program SP2HP online ini bisa diakses mulai Jumat (30/1/2009) dan rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Namun sayangnya, SP2HP online ini baru ada di Polda Metro Jaya. Untuk jajaran Polres akan segera menyusul, imbuhnya. (mei/gus)
[obrolan-bandar] Penasihat Obama: Situasinya Lebih Buruk daripada Perkiraan, AS Hadapi Krisis Terburuk Sejak PD II
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/02/09/0831076/Penasihat.Obama.Situasinya.Lebih.Buruk.daripada.Perkiraan Kompas,com, Senin, 9 Februari 2009 | 08:31 WIB WASHINGTON, SENIN — Salah satu penasihat utama ekonomi Presiden Barack Obama, Larry Summers, mengatakan, ekonomi AS lebih buruk dibandingkan kurun waktu sejak Perang Dunia II. Ia pun menegaskan, kebijakan besar-besaran dibutuhkan guna meringankan krisis ini. Summers mengatakan dalam acara televisi ABC, This Week, Minggu (8/2), situasinya lebih buruk dari perkiraan para pakar ekonomi. Namun, ia menambahkan, Amerika belum berada dalam situasi macam Depresi Besar tahun 1930-an. Summers mendesak para anggota Kongres untuk meloloskan sebuah paket penyelamatan ekonomi yang akan menyediakan dana untuk negara bagian dan pemerintahan lokal serta mendukung usaha pendidikan. Presiden Obama telah mengusulkan sekitar 800 miliar dollar yang katanya akan menyelamatkan lapangan pekerjaan, menyelamatkan bank, dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Pihak oposisi, Partai Republik, mengatakan, rencana ini terlalu mahal serta harus lebih banyak mengikutsertakan pemotongan pajak serta pengurangan pembelanjaan. Para Senator diperkirakan akan melakukan pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang. Presiden kemungkinan akan mendorong bagi penyelenggaraan tindakan yang cepat dalam konferensi pers yang dijadwalkan pada Senin waktu setempat dan ketika ia mengunjungi negara bagian yang terpukul keras oleh resesi, minggu ini. ONO Sumber : VOA + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[obrolan-bandar] 2008, BI Untung Rp 17,3 Triliun
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/02/09/08341816/2008..BI.Untung.Rp.17.3.Triliun Kompas.com, Senin, 9 Februari 2009 | 08:34 WIB JAKARTA, SENIN — Krisis membawa berkah. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan ketidakpastian pasar keuangan dalam negeri menuai berkah bagi Bank Indonesia. Walau harus berkerut kening menjaga stabilitas keuangan, BI menutup tahun 2008 dengan senyum lebar. Neraca keuangan bank sentral tahun 2008 surplus Rp 17,3 triliun. Namun, ini laporan unaudited. Semoga tidak terjadi selisih, kata Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroatmodjo, akhir pekan lalu. BI mengaku sudah menyerahkan laporan keuangan tahun 2008 kepada DPR. Surplus sebesar ini sebenarnya di luar perkiraan BI. Sebab, Juni 2008, surplus baru Rp 5,9 triliun. Angka surplus sempat turun tinggal Rp 4 triliun, tapi pada Oktober melonjak lagi menjadi Rp 10 triliun. Surplus yang besar ini terjadi karena beban pembayaran bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) turun. Sepanjang 2008, jumlah tumpukan dana di SBI merosot tajam. Sekitar 85 persen pengeluaran BI itu untuk membayar bunga, katanya. Sebagai gambaran, dana perbankan di SBI pada Januari 2008 mencapai Rp 231,4 triliun dengan bunga acuan BI Rate dan SBI 3 bulan 8,0 persen. Pada November 2008 jumlah dana di SBI turun menjadi Rp 152,3 triliun dengan BI Rate 9,5 persen dan SBI 3 bulan 11,24 persen. Selain itu, surplus BI makin gendut karena rupiah terus melemah terhadap dollar AS. Awalnya, patokan nilai tukar Rp 9.500 per dollar AS dan realisasinya menjadi Rp 11.400 per dollar AS. Kondisi ini tentu ironis jika melihat rupiah hingga kemarin terperosok ke Rp 11.575 per dollar AS. Ini menunjukkan BI telah gagal menjaga rupiah. Surplus BI yang menikmati hanya BI, sedangkan rupiah stabil semua orang menikmati, kata ekonom bank BNI Tbk, Tony Prasetiantono. Ketua Komisi XI DPR Achmad Hafiz Zawawi berpendapat BI seharusnya tidak mencari untung. Kemampuan BI untuk operasi moneter jadi meragukan, kata Hafiz. Sementara itu, ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan, melihat, keuntungan BI ini suatu ketidaksengajaan. Sebab, saat BI melakukan operasi stabilisasi valuta asing ke pasar, dengan sendirinya BI mendapat selisih dari menjual dollar AS ke pasar. (Arief Ardiansyah, Dyah Megasari, Syamsul Ashar/ Kontan) + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[obrolan-bandar] Senat Loloskan Paket Stimulus Obama
http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/02/11/08183029/Senat.Loloskan.Paket.Stimulus.Obama Kompas.com, Rabu, 11 Februari 2009 | 08:18 WIB WASHINGTON, RABU - Senat telah meloloskan paket pemulihan ekonomi Presiden AS Barack Obama. Paket pemulihan tersebut saat ini selanjutnya berada dalam tahap pertimbangan kesepakatan yang tengah ditempuh lewat negosiasi alot antara Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS. Hanya 3 anggota Senat Republik yang meloloskan paket pemulihan ekonomi Obama dengan perbandingan suara 61-37. Hasil voting menunjukkan terdapat kelebihan satu suara dukungan dari 60 suara yang diperlukan di kalangan Senat untuk meloloskan paket stimulus ekonomi Obama. Rancangan undang-undang paket stimulus ekonomi yang didukung oleh Gedung Putih berhasil diloloskan oleh Senat meskipun terdengar keras suara oposisi Republik. Anggota parlemen terkemuka Demokrat telah berjanji untuk mengupayakan RUU tersebut disahkan oleh Obama sebagai undang-undang dalam beberapa hari mendatang. Obama ingin memulihkan pemotongan anggaran untuk konstruksi prasarana sekolah dan negara-negara bagian yang terlilit masalah anggaran. Perbedaan pendapat dalam pemotongan anggaran itu menjadi perdebatan alot di antara kalangan DPR AS yang menyetujui paket itu senilai 819 miliar dollar AS dan Senat yang menyetujuinya senilai 838 miliar dollar AS. Obama telah memperingatkan krisis ekonomi AS semakin memburuk apabila Kongres gagal mencapai kesepakatan untuk meloloskan paket stimulusnya. Obama menginginkan agar paket stimulus itu dapat disahkan menjadi undang-undang akhir pekan ini JIM Sumber : AP
[obrolan-bandar] Kiat Memilih Investasi di Kala Pasar Modal Tak Menentu
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/09/09385897/kiat.memilih.investasi.di.kala.pasar.modal.tak.menentu Kompas.com, Kamis, 9 Oktober 2008 | 09:38 WIB JAKARTA, KAMIS - Ambrolnya pasar modal saat ini membuat para pelaku pasar panik. Alhasil, banyak investor yang melakukan aksi jual dalam bursa. Padahal, langkah itu justru membuat pasar bursa jadi tambah tertekan. Nah, pastinya, banyak investor yang bertanya-tanya, instrumen investasi apa yang layak dipilih dalam kondisi bursa yang tidak menentu seperti sekarang ini. Menurut para perencana keuangan, pengamat investasi serta ekonom, jenis investasi yang paling tepat dilakukan adalah menanamkan modal di pasar saham. Tentunya dengan catatan, investasi ini memiliki jangka waktu yang panjang. Harga saham yang anjlok sekarang bisa naik hingga tujuh kali lipat dalam lima sampai tujuh tahun ke depan, jelas Roy Sembel, Chief Research Officer Capital Price (Capital Market, Portfolio Investment, Corporate Finance, and Economics). Roy merekomendasikan, saat ini merupakan waktu yang paling tepat bagi investor jangka panjang dan menengah untuk menyerbu saham-saham fundamental bagus yang harganya sedang diobral. Bagaimana dengan investor jangka pendek? Menurut Roy, investor jangka pendek sebaiknya memilih instrumen yang memberikan pendapatan tetap dalam jangka pendek. Misalnya deposito perbankan. Tapi yang pasti, harus ada keseimbangan antara jangka pendek menengah dan panjang karena kebutuhan kita tidak semuanya jangka pendek, jelasnya. Normalnya, jelas Roy lagi, investasi di pasar saham harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Jika pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen sampai 8 persen per tahun ditambah dengan tingkat inflasi antara 5 persen sampai 10 persen per tahun, maka pertumbuhan indeks pasar yang normal itu berada pada posisi 15 persen sampai 20 persen per tahun. Kalau dilihat jangka panjang, meski naik turun tapi keuntungannya ya sekitar 15 sampai 20 persen itu, jelas Roy. Emas bisa jadi pilihan menarik Senada dengan Roy, ekonom BNI Tony Prasentiantono menilai, penempatan instrumen investasi harus disesuaikan dengan kebutuhan investor itu sendiri. Bagi investor jangka panjang, Tony sepakat bahwa pasar saham merupakan pilihan yang baik. Selanjutnya deposito, emas, properti, valas, obligasi, dan reksadana bisa menjadi pertimbangan selanjutnya. Emas bisa dilirik karena dapat menjadi alat lindung nilai dari ketidakjelasan kondisi perekonomian saat ini, ungkap Tony. Sementara, pasar properti juga bisa dipilih karena merupakan salah satu sektor fundamental yang paling bagus. Nah, meski demikian, menurut perencana keuangan Prime Planner M Ichsan, penempatan portofolio investasi yang aman tetap saja harus disesuaikan dengan kebutuhan, jangka waktu investasi, serta berapa total investasinya. Ichsan bilang, bagi investor jangka panjang, nilai investasi di reksadana saham dan pasar saham bisa mencapai 70 persen. Sedangkan sisanya dapat ditaruh dalam deposito, pasar uang dan emas. Sementara bagi investor jangka pendek, 40 persen dananya bisa ditempatkan di deposito, dan 30 persen-nya lagi di obligasi jangka pendek. Sisanya baru di reksadana saham dan saham, kata Ichsan. (Diade Riva Nugrahani) Sumber : KONTAN
[obrolan-bandar] Pasar Krisis, Aturan Buy Back Saham akan Diperlonggar
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/09/100450/1017479/6/pasar-krisis-aturan-buy-back-saham-akan-diperlonggar Kamis, 09/10/2008 10:04 WIB Pasar Krisis, Aturan Buy Back Saham akan Diperlonggar Angga Aliya ZRF - detikFinance Jakarta - Perusahaan BUMN diminta untuk melakukan pembelian saham atau buy back di saat harga saham sedang jatuh. Aturan buy back saham pun akan diperlonggar dan akan diterbitkan dalam waktu dekat. Itu diperlonggar. Tanpa RUPS bisa langsung buy back. Ketika nanti pasar saham dibuka bisa langsung. Kapan bursa dibuka lagi ini lagi diumumkan Kamis sore, kata Ketua Bapepam LK ad interim Darmin Nasution, usai rapat di Bapepam LK, Kamis dinihari (9/10/2008). Penutupan bursa saham mulai Rabu sesi I hingga Kamis hari ini, menurut Darmin adalah untuk memberi waktu masing-masing pihak baik bursa dan para pemain termasuk untuk memahami situasi agar lebih baik dan tidak terpengaruh. SK Bapepam akan dikeluarkan mengenai aturan itu sesegera mungkin, besok mulai diproses. Dalam 1-2 hari akan dikeluarkan, katanya. Sementara itu Kabiro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum Robinson Simbolon mengatakan aturan buy back akan dilonggarkan dan Bapepam akan mengkajinya Kamis ini. Hal ini untuk melihat seberapa besar kelonggaran yang akan diberikan untuk buy back terkait dengan UU Perseroan Terbatas tidak hanya UU Pasar Modal. Kalau sepanjang UU Pasar Modal relaksasinya akan cepat di berikan UU PT nya harus kita kecualikan atau tidak buy back itu prosesnya harus RUPS minimum 35 hari sudah basi ceritanya, batasannya cuma 10% apakah boleh ditambah dari 25% dari nilai pasar yang terjadi pada hari itu nanti akan dilonggarkan aturannya sampai seberapa yang bisa dibeli, katanya. Perubahan aturan buy back itu menurut Robinson bersifat sementara karena pasar dalam kondisi kritis. Sementara akan kita ubah saja perubahan ini dalam kondisi krisis mestinya sementara sudah normal akan kita kembalikan, katanya.(ir/ddn)
[obrolan-bandar] Besok Pagi, Bursa Saham Dibuka
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/09/17405056/besok.pagi.bursa.saham.dibuka Kompas.com, Kamis, 9 Oktober 2008 | 17:40 WIB JAKARTA, KAMIS - Bursa saham yang sempat ditutup kemarin diputuskan akan dibuka besok pagi (Jumat, 10/10). Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (9/10). Kami telah melakukan tindakan sehubungan dengan pembukaan bursa saham kita besok pagi, ujar Sri Mulyani. Sri Mulyani mengatakan rapat koordinasi yang diselenggarakan sejak pagi tadi di Depkeu dan dilanjutkan di Istana Negara telah menghimpun fakta mengenai faktor pendorong serta akar masalah dari anjloknya nilai ISHG sebesar 10.38 persen pada hari Rabu kemarin. Suspensi memang dilanjutkan pada hari ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku kembali pd suasana yang wajar sehingga dapat menimbulkan harga yang wajar. Namun, berdasarkan hasil evaluasi dan konsultasi bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam), telah ditengarai beberapa faktor pendorong kepanikan seperti faktor perkonomian global dan regional yang juga mengalami kepanikan. Di Asia saja rata-rata (setiap negara) di atas 5 persen, tandas Sri Mulyani. LIN
[obrolan-bandar] Bursa London Dibuka Menguat
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/09/14362772/Bursa.London.Dibuka.Menguat Kompas.com, Kamis, 9 Oktober 2008 | 14:36 WIB LONDON, KAMIS - Pasar modal London rebound 1,48 persen menjadi 4.431,43 poin pada awal perdagangan Kamis (9/10) setelah harga saham pulih di seluruh Asia. Seblumnya indeks saham-saham utama FTSE 100 London mengalami penurunan sebesar 5,18 persen dalam perdagangan yang bergejolak pada Rabu ketika investor tidak mengindahkan upaya bank sentral dalam mengatasi krisis keuangan global. EDJ Sumber : Ant
[obrolan-bandar] 3 Hari Redemption Reksa Dana Capai Rp 849 Miliar
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/09/170148/1017822/6/3-hari-redemption-reksa-dana-capai-rp-849-miliar Kamis, 09/10/2008 17:01 WIB 3 Hari Redemption Reksa Dana Capai Rp 849 Miliar Indro Bagus SU - detikFinance Jakarta - Penarikan dana atau redemption di industri reksa dana dalam tiga hari perdagangan 6,7 dan 8 Oktober 2008 mencapai Rp 849,864 miliar. Namun selain penarikan, dalam tiga hari itu ada juga dana yang masuk atau subscription Rp 738,593 miliar. Dengan demikian total penarikan bersih atau net redemption dalam 3 hari sebesar Rp 111,27 miliar. Dari total penarikan reksa dana sebesar Rp 849,864 miliar, hampir separuh yang ditarik nasabah adalah reksa dana pendapatan tetap yaitu Rp 405,81 miliar. Sedangkan posisi kedua reksa dana yang ditarik nasabah adalah reksa dana saham senilai Rp 156,686 miliar. Reksa dana campuran yang ditarik sebanyak Rp 49,235 miliar. Sisanya adalah berupa produk lain seperti reksa dana pasar uang, reksa dana indeks, reksa dana syariah, reksa dana terproteksi, ETF saham dan ETF fixed income. Sedangkan untuk dana yang masuk dari Rp 738,593 miliar terdiri dari reksa dana pendapatan tetap Rp 180,4 miliar. Total nilai aktiva bersih (NAB) per 8 Oktober 2008 sebesar Rp 74,773 triliun. Posisi ini jauh lebih rendah dari posisi akhir September yang sebesar Rp 83,9 triliun, sehingga penurunannya sebesar Rp 9,126 triliun karena turunnya nilai saham. Namun jika dibandingkan dengan posisi awal tahun industri reksa dana masih mencatat net subscription sebesar Rp 14,656 triliun. Namun net NAB jika dibandingkan awal tahun sudah anjlok Rp 19,182 triliun. Tapi seiring dengan naiknya net subscription, jumlah unit penyertaan bertambah 8,294 miliar unit menjadi 63,14 miliar unit pada 8 Oktober 2008. Sedangkan pada Januari 2008 masih di posisi 54,846 miliar unit. Tingginya nilai net redemption reksa dana pendapatan tetap karena sebagian besar investor yang melihat suku bunga deposito bank lebih menarik, ujar Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI), Abiprayadi Riyanto di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta, Kamis (9/10/2008). Abiprayadi mengatakan banyak bank sudah memprediksi BI Rate akan naik, sehingga mereka sudah melakukan antisipasi dengan menaikkan suku bunganya. Karakter investor itu kan bermacam-macam. Ada yang mencari kebutuhan dana. Ada yang mencari likuiditas. Nah kebanyakan yang keluar itu mereka yang mencari kebutuhan dana, jelas Abi. Sehubungan dengan itu, Abi menyanggah pendapat yang mengatakan bahwa nilai net redemption reksadana berbasis saham terjadi secara besar-besaran seiring dengan anjloknya pasar saham. Kami kira tingkat redemption reksadana saham masih normal. Investor kita yang menempatkan dananya di saham sudah lebih dewasa kok. Mana mau mereka lepas rugi di saat kondisi seperti ini, ujar Abi. Net redemption pada produk reksadana saham masih berada pada kisaran normal, meski kejatuhan IHSG sempat membuat sebagian investor reksadana melakukan penarikan dana. Jumlahnya masih normal kok, ujar Abi. NAB reksa dana menurut Abiprayadi memang saham memang menurun. Namun ini lebih disebabkan oleh kondisi pasar saham yang sedang anjlok. Jika investor berpikir jangka panjang, maka ia akan tetap mempertahankan portofolionya, ujar Abiprayadi. (dro/ir)
[obrolan-bandar] BEI Batal Dibuka
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/10/09512962/bei.batal.dibuka Kompas.com, Jumat, 10 Oktober 2008 | 09:51 WIB JAKARTA, JUMAT - Bursa Efek Indonesia batal membuka penghentian sementara perdagangan saham hari ini. Padahal, menurut rencana BEI akan membuka suspensi yang sudah dilakukan sejak Rabu (8/10). Menunjuk Pengumuman Bursa No Peng-0439/BEI.PSH/U/10-2008 tanggal 9 Oktober 2008, dengan ini diumumkan bahwa perdagangan efek bersifat ekuitas dan derivatif untuk sesi I pada Jumat tanggal 10 Oktober 2008 ditiadakan, tutur Direktur BEI Bastian Purnama dan Justitia Tripurwasani dalam pengumuman BEI, Jumat. Namun, dalam pengumuman tersebut tidak dijelaskan alasan pembatalan pembukaan perdagangan. EDJ
[obrolan-bandar] Sri Mulyani Ditinggalkan Ibunda
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/10/210210/1018437/68/sri-mulyani-ditinggalkan-ibunda Jumat, 10/10/2008 21:02 WIB Sri Mulyani Ditinggalkan Ibunda Wahyu Daniel - detikFinance Jakarta - Kesedihan sedang melanda Menko Perekonomian sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Disaat pusing memikirkan krisis finansial, Sri Mulyani ditinggalkan oleh ibunda tercinta untuk selama-lamanya. Kabar dunia itu diperoleh ketika Sri Mulyani sedang menggelar rapat dengan para pelaku pasar untuk membahas perkembangan pasar saham terkini di Gedung Depkeu, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (10/10/2008). Menurut informasi yang diperoleh detikFinance, Sri Mulyani akan segera bertolak ke Semarang. Baru saja ada kabar, ibunda Menkeu meninggaak dan Menkeu sedang bersiap-siap bertolak ke Semarang, kata Menneg BUMN Sofyan Djalil di Gedung BUMN, Jakarta. Sofyan yang sebelumnya telah bertindak sebagai Menkeu ad interima, besok akan kembali menggantikan Sri Mulyani sebagai Menkeu untuk memimpin rapat antara pemerintah dan BUMN-BUMN. Ibunda Sri Mulyani, Profesor Doktor Retno Sri Ningsih selama ini tinggal di Jalan Kelud Raya , Nomor 4, Semarang. Sri Mulyani, merupakan putri ketujuh dari guru besar Undip tersebut dengan Prof. Drs. Satmoko. (qom/ir)
[obrolan-bandar] Medco Siap Buy Back di Atas 10%
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/10/212837/1018439/6/medco-siap-buy-back-di-atas-10 Jumat, 10/10/2008 21:28 WIB Medco Siap Buy Back di Atas 10% Suhendra - detikFinance Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) siap melakukan buy back sahamnya diatas 10% disaat pasar keuangan dalam negeri dihantam krisis keuangan di AS. Presiden Komisaris MEDC Hilmi Panigoro mengatakan pihaknya sudah meandapatkan persetujuan dari pemegang saham lewat RUPS untuk melakukan buy back sebesar 10%. Kita rencana akan minta tambahan lagi, apalagi saat ini pemerintah sudah mengeluarkan aturan bahwa buy back maksimal 20%. Kita juga akan melihat kondisi kas internal kita, katanya sebelum rapat koordinasi emiten dengan Departemen Keuangan di Kantor Menkeu, Jl Wahidin Raya, Jakarta, Jumat malam (10/10/2008). Ia menambahkan dengan kondisi pasar saat ini, bagi emiten yang memiliki fundamental yang kuat bisa diuntungkan karena bisa melakukan buy back saham dengan harga yang murah dari memanfaatkan momen kahancuran bursa dalam negeri saat ini. Kita akan buy back karena kita percaya dengan perusahaan kita sendiri, katanya. Hilmi mengakui dengan kondisi saat ini, harga saham perseroan mengalami penurunan hampir 50 persen. Tadinya harga saham kita Rp 2450, sekarang turun hampir setengahnya, jadi begitu suspen dibuka kita secepatnya melakukan buy back saham. Kondsi kas internal kita bagus lebih di atas US$ 300 juta , imbuhnya. (hen/qom)
[obrolan-bandar] Jasa Marga Buy Back Lebih Dari 5% Saham Pekan Depan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/10/211959/1018438/6/jasa-marga-buy-back-lebih-dari-5-saham-pekan-depan Jumat, 10/10/2008 21:19 WIB Jasa Marga Buy Back Lebih Dari 5% Saham Pekan Depan Angga Aliya ZRF - detikFinance Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan melakukan pembelian kembali saham atau buy back lebih dari 5 persen pada pekan depan. Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito,usai rapat bersama Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Jumat (10/10/2008) Pekan depan kita akan lakukan buy back, kemungkinan lebih besar dari 5 persen tapi masih harus dibahas bersama menteri, katanya Ia melanjutkan, dana yang nantinya dipakai untuk buy back akan diambil dari kas ainternal. Besarnya dana yang akan disiapkan tergantung dari situasi pasar dan besarnya saham yang akan dibeli. Dana itu dana bebas punya perseroan, tapi masih kita hitung belum bisa di-disclosed, ujarnya. Secara terpisah, Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan rapat yang baru saja dilakukan bersama beberapa BUMN besar belum final. Tadi kami baru memaparkan peraturan baru Bapepam kepada para BUMN, keputusan final akan diambil di rapat besok jam 9 di Kementerian BUMN, pungkasnya.(ang/qom)
[obrolan-bandar] Bush Ngikut SBY, Bersama Kita Bisa
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/10/22164767/Bush.Ngikut.SBY..Bersama.Kita.Bisa Kompas.com, Jumat, 10 Oktober 2008 | 22:16 WIB WASHINGTON, JUMAT - Presiden AS George Walker Bush mencoba menenangkan gejolak pasar dengan menyatakan bahwa pemerintah AS telah memiliki alat yang ampuh untuk mengatasi krisis keuangan di AS yang dampaknya mendunia. Tapi, ia juga tak menampik bahwa untuk mengatasinya tak bisa sendirian, melainkan bersama-sama negara maju lainnya. Mirip slogan SBY, Bersama Kita Bisa. Pemerintah AS sedang betindak. Kami akan terus bekerja untuk mengatasi krisis ini dan mengembalikan stabilitas pasar, ujar Bush dalam konferensi pers di Taman Mawar Gedung Putih, Jumat (10/10). Ia mengatakan Departemen Keuangan AS akan bekerja secepatnya untuk mengimplementasikan dana talangan sebesar 700 miliar dollar AS yang disetujui Kongres seminggu lalu. Komisi Bursa Saham AS (SEC) juga sudah mengingkatkan pengawasannya untuk mengatasi manipulasi transaksi di bursa. Selain itu, Pemerintah AS juga sedang bekerja sama dengan mitra-mitranya di seluruh dunia untuk keluar dari krisis keuangan global. Delegasi dari negara-negara maju akan melakukan pertemuan di AS untuk membahas solusi terhadap krisi tersebut. Menteri-menteri keuangan dan kepala bank sentral dari negara G-7, masing-masing AS, Jepang, Inggris, Jerman, Italia, dan Kanada, dijadwalkan menggelar pertemuan di Washington akhir pekan ini. Bush juga akan bertemu para delegasi, Sabtu (11/10). Dengan cara ini, dunia mengirimkan sinyal yang tidak salah. kami di sini bersama dan kami akan melaluinya bersama, ujar Bush. Jumat (10/10) pagi waktu Washington, Bush juga direncanakan melakukan pertemuan empat mata dengan Perdana menteri Australia Kevin Rudd untuk membicarakan krisis finanasial dunia. Ia memahami, krisis telah membuat kegelisahan pasar baik investor maupun masyarakat umumnya. Namun, menurutnya, kegelisahan itu hanya akan menambah parah krisis tersebut. Ia menekankan bahwa program penyelamatan khusus di sektor keuangan dilakukan secara agresif. Kita dapat mengatasi krisis ini dan kita bisa, ujar Bush. WAH Sumber : AP
[obrolan-bandar] Harga Sawit Anjlok Gara-gara Panen Kedelai dan Bunga Matahari
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/13/120831/1019163/4/harga-sawit-anjlok-gara-gara-panen-kedelai-dan-bunga-matahari Senin, 13/10/2008 12:08 WIB Harga Sawit Anjlok Gara-gara Panen Kedelai dan Bunga Matahari Chaidir Anwar Tanjung - detikFinance Pekanbaru - Harga tandan buah segar (TBS) sawit anjlok dari Rp 1.800/kg menjadi Rp 400/kg. Salah satu penyebabnya adalah musim panen kedelai serta bunga matahari di Australia dan Amerika. Penegasan itu disampaikan Direktur Scale up (Kemitraan Pembangunan Sosial Berkelanjutan) Ahmad Zazali dalam perbincangannya dengan detikFinance, Senin (13/10/2008) di Pekanbaru. Menurutnya, anjloknya harga TBS dalam tiga bulan terakhir ini memang membuat kalang kabut petani sawit secara nasional. Menurut Zazali, harga TBS sawit ini merupakan dampak dari pengalihan minyak nabati oleh produsen di Eropa dan Amerika. Saat ini pengembangan pengembangan minyak nabati lebih dikonsentraikan dengan bahan dasar kedelai dan bunga matahari ketimbang sawit. Kondisi ini yang membuat anjlok harga TBS secara nasional, kata Zazali. Dia menjelaskan, dalam dua bulan teakhir ini, di Amerika dan Australia sedang musim panen kedelai dan bunga matahari, sehingga stok berlimpah. Kondisi ini sangat memungkikan minimnya peminat CPO di pasaran dunia. Imbasnya ke kita juga. Harga TBS kita pun anjlok tak karuan, kata Zazali. Namun ia memprediksi, kondisi ini hanya akan berjalan beberapa bulan kedepan saja. Diperkirakan, awal tahun 2009, harga TBS akan mulai merangkak normal seiring stok kedelai dan bunga matahari di Eropa dan Amerika mulai berkurang. Saya kira kondisi harga sawit yang anjlok ini tidak akan berjalan lama. Kita prediksi harga akan mulai merangkak normal awal tahun depan. Hanya saja kondisi hinga tiga bulan kedepan ini sangat mempengaruhi petani sawit kita, kata Zazali. Selain harga TBS yang anjlok, kata Zazali, petani sawit juga dihadapkan dengan problema harga pupuk yang melambung tinggi. Kondisi ini memang membuat petani sawit tidak mendapatkan keuntungan apapun dari hasil panen mereka dalam tiga bulan terakhir ini. Harga yang anjlok dibarengi lagi harga pupuk yang selangit. Saat ini luas kebun sawit di Riau mencapai 2,1 juta hektar. Dimana 60 persen dari luas itu merupakan milik masyarakat, kata Zazali. Sedangkan pupuk bersubsidi yang intinya untuk membantu petani kecil, lanjut Zazali, tidak sampai ketangan petani. Harga pupuk bersubdisi hilang pasaran karena adanya permainan para makelar pupuk. Sehingga pupuk bersubsidi banyak yang disalahgunakan dengan cara mengganti karung non subsidi, kata Zazali. (cha/qom)
[obrolan-bandar] 16 Sekuritas Terlibat Aksi Short Selling
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/15/08351711/16.sekuritas.terlibat.aksi.quotshort.sellingquot Kompas.com, Rabu, 15 Oktober 2008 | 08:35 WIB JAKARTA,RABU - Salah satu sumber penyebab jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan lalu tak lama lagi bakal terungkap. Menurut seorang sumber KONTAN, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyerahkan daftar saham dan 16 perusahaan sekuritas yang diduga terkait perdagangan short selling pada 26 Oktober - 8 Oktober 2008 lalu kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Sejauh ini, Bapepam-LK masih merahasiakan nama 16 sekuritas yang terlibat. Saat ini kami masih memeriksa broker-broker asing dan dalam negeri itu, kata Ahmad Fuad Rahmany, Ketua Bapepam-LK, kemarin. Sumber KONTAN tadi membeberkan saham-saham yang menjadi objek transaksi short sell. Saham-saham tersebut adalah saham PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), dan PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP). Selain itu, ada saham PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT Bumi Resouces Tbk (BUMI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga termasuk dalam daftar saham-saham yang menjadi objek short sell. Transaksi saham-saham itu yang berlangsung pada periode 26 September hingga 8 Oktober 2008 yang sedang diperiksa, ucap sang sumber. Sumber KONTAN yang tahu persis penyelidikan ini menerangkan bahwa dari 16 sekuritas yang sedang diperiksa, delapan perusahaan adalah perusahaan sekuritas asing. Sisanya atau delapan perusahaan lain adalah sekuritas lokal. Nah yang menarik, dari delapan perusahaan sekuritas lokal yang dicurigai terlibat short sell, ada satu perusahaan sekuritas yang berstatus pelat merah. Sekadar mengingatkan, manajemen BEI sejatinya telah melarang transaksi short sell selama Oktober 2008. Maksud larangan itu untuk mencegah agar bursa tidak hancur lebih dalam lagi. Dampak auto rejection Para analis yang dihubungi KONTAN melihat adanya indikasi bahwa transaksi short selling menjadi penyebab runtuhnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa waktu lalu. Namun, langkah BEI dengan menetapkan auto rejection sebesar 10 persen sudah cukup tepat, ujar Mastono Ali, Analis Valbury Asia Securities. Menurut Mastono, aturan ini akan menyulitkan anggota bursa yang kerap melakukan short selling untuk mengeruk keuntungan. Karena batasan auto rejection hanya 10 persen, lebih rendah dibanding aturan sebelumnya yang mencapai 35 persen, katanya. Danny Eugene, Kepala Riset Sarijaya Permana Sekuritas, juga mengungkapkan hal serupa. Ia menilai bahwa aturan auto rejection yang baru lebih efektif membatasi ruang gerak para pelaku short selling. Namun ia menyarankan, apabila kondisi pasar telah kembali stabil, sebaiknya BEI mengembalikan aturan auto rejection seperti ketentuan sebelumnya. Jika kondisi pasar sudah stabil, likuiditas market menjadi terbatas dengan adanya batasan auto rejection sebesar 10 persen , tandas Danny. (Yuwono Triatmodjo) Sumber : KONTAN
[obrolan-bandar] SBY Siapkan Direktif Krisis Jilid II
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/15/1469/SBY.Siapkan.Direktif.Krisis.Jilid.II Rabu, 15 Oktober 2008 | 14:55 WIB Laporan wartawan Kompas Wisnu Nugroho A JAKARTA, RABU - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kabinet paripurna yang diperluas di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (15/10). Kepada peserta rapat yang jumlahnya lebih dari 100 orang itu, Presiden menyiapkan direktif jilid dua. Direktif jilid satu disampaikan Presiden saat rapat kabinet paripurna yang diperluas di Gedung Utama Sekretariat Negara, Senin pekan lalu. Kepada para pembantunya, direktur BUMN, para pengusaha, dan para pemilik media, Presiden menyerukan 10 direktif untuk merespon gejolak krisis keuangan dunia. Selama sekitar satu jam, Presiden memaparkan direktif terbukanya didasarkan pada data dan pengalaman krisis tahun 1998. Intinya, Presiden minta pelaku pasar tenang karena pemerintah bekerja dengan sistemnya. Sepuluh hari kemudian, Presiden menggelar rapat kabinet paripurna serupa dengan tambahan para gubernur se Indonesia. Presiden memberi arahan tentang bagaimana mengatasi situasi perekonomian nasional saat ini. Direktif jilid kedua juga disiapkan. Akan ada direktif setelah istirahat, ujar Presiden saat membuka rapat. Presiden memimpin rapat didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Apa direktif jilid kedua, ditunggu saja karena rapat kabinet paripurna baru saja dibuka setelah Presiden memastikan kehadiran Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Boediono. Wisnu Nugroho A
[obrolan-bandar] Lengkap, Aturan Hadapi Krisis
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/17/08090066/Lengkap..Aturan.Hadapi.Krisis Kompas.com, Jumat, 17 Oktober 2008 | 08:09 WIB JAKARTA, JUMAT - Indonesia kini memiliki aturan lengkap untuk menghadapi krisis keuangan yang bersifat sistemik menyusul diterbitkannya Perpu Nomor 4/2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan. Melalui aturan ini, Bank Indonesia (BI) dan Departemen Keuangan (Depkeu) bisa mengambil alih rapat umum pemegang saham bank atau lembaga keuangan nasional yang mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) ini ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Oktober 2008 dan dinyatakan berlaku mulai 16 Oktober 2008. Penerbitan perpu tersebut disampaikan Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/10). Hadir dalam paparan perpu ini Gubernur BI Boediono, Menneg BUMN Sofyan A Djalil, Ketua Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) Raden Pardede, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal- Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) Ahmad Fuad Rahmany, dan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani. Beberapa pokok aturan yang mengemuka dalam perpu tersebut adalah adanya kemungkinan bagi pemerintah menerbitkan instrumen pembiayaan yang khusus untuk BI. Lalu, dananya disuntikkan kepada lembaga keuangan yang mengalami krisis sistemik. Namun, jika krisis yang terjadi pada lembaga keuangan belum terlalu parah, pemerintah bisa menalangi dengan dana tunai dari APBN. Menurut Sri Mulyani, perpu ini mengatur tindakan pencegahan dan penanganan krisis, yang meliputi penanganan kesulitan likuiditas atau masalah solvabilitas perbankan atau lembaga keuangan lain. Instrumen yang bisa digunakan adalah pemberian fasilitas pembiayaan darurat (FPD) dan penambahan modal melalui penyertaan modal sementara. Jika ada bank yang mendapatkan FPD, BI berwenang mengganti pengurus dan menempatkan suatu bank dalam status pengawasan khusus. Adapun jika bank tersebut mendapatkan modal sementara, bank itu diambil alih LPS atau badan khusus yang dibentuk pemerintah. Perpu ini diterbitkan bukan untuk menunjukkan bahwa Indonesia sedang dalam tekanan krisis. Perpu ini akan melengkapi Indonesia agar memiliki aturan yang lengkap pada saat menghadapi krisis, ujar Sri Mulyani. Aturan ini ditetapkan agar masalah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang disalurkan pada tahun 1998 tidak terulang. BLBI kini masih tercatat sebagai beban APBN dalam bentuk surat utang yang tidak diperdagangkan di Depkeu sejumlah Rp 258,8 triliun. Insentif sektor swasta Raden Pardede menyebutkan, untuk mengurangi biaya krisis yang akan ditanggung negara, pemerintah juga dapat memberikan insentif atau fasilitas dalam rangka penyelesaian kesulitan likuiditas atau solvabilitas kepada sektor privat. Insentif dan fasilitas dimaksud, antara lain, dalam bentuk pemberian insentif fiskal dan relaksasi peraturan perundangan. Misalkan, ada bank sakit, lalu kami meminta bank yang sehat mengambil alih. Agar pengambilalihan itu tidak menimbulkan biaya, bisa saja kami membebaskan pajak mergernya. Itu jauh lebih murah ketimbang pemerintah harus mengambil alih bank yang sakit itu, ujar Raden. Pemerintah membagi tiga kondisi dalam sistem keuangan, yakni kondisi normal, kondisi transisi menuju krisis, dan kondisi krisis. Perpu Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) hanya berlaku saat krisis sudah terjadi. Salah satu kriteria krisis, antara lain, ditandai adanya bank atau lembaga keuangan yang gagal melakukan fungsinya dan berdampak sistemik. Sistemik bisa saja terjadi saat hanya ada satu bank yang gagal, tetapi nasabahnya banyak atau ada lebih dari satu bank yang gagal. Penetapan suatu keadaan dikategorikan krisis atau belum diputuskan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang terdiri atas Menteri Keuangan dan Gubernur BI, serta LPS pada kasus tertentu. Pada saat penanganannya sudah sampai ke KSSK, komite ini harus memutuskan langkah-langkah pemulihan krisis dalam waktu maksimal satu hari. Diadopsi APBN 2009 Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009 sudah mengadopsi sebagian dari mekanisme penanganan krisis keuangan yang diatur dalam Perpu JPSK ini. Tahun 2009, DPR memberikan wewenang kepada pemerintah untuk menerbitkan instrumen pembiayaan kepada BI yang secara tersirat akan sama dengan BLBI bagi perbankan nasional yang tertekan apabila krisis keuangan global memburuk. Uangnya sebenarnya berasal dari perbankan sendiri, nanti akan langsung digunakan, ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu. Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Dradjad Wibowo, mengingatkan agar program bantuan likuiditas (bail out) dan pembiayaan darurat dilakukan dengan hati-hati. Alasannya, di negara seperti Indonesia yang tingkat korupsi politisi dan birokrasinya tinggi, program bantuan likuiditas sangat rawan dikorupsi. Hal itu terbukti pada kasus BLBI saat krisis
[obrolan-bandar] Saat Sawit Bukan Lagi Primadona
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/17/07341799/Saat.Sawit.Bukan.Lagi.Primadona Kompas.com, Jumat, 17 Oktober 2008 | 07:34 WIB Laporan Wartawan Kompas, Syahnan Rangkuti Bahori (23) masih bisa tersenyum. Walau kecut. Sesekali ia juga tertawa, tetapi ketawa itu pun sumbang. Ketika dijumpai di areal kebun kelapa sawit miliknya, ia baru saja menjual hasil panen tandan buah segar sawit sebanyak 1 ton. Selasa, menjelang senja, ia sendiri saja di tengah kebunnya seluas 2 hektar di Desa Sialang Jaya, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau—sekitar 200 kilometer dari Pekanbaru. Dengan harga tandan buah segar (TBS) sekarang ini yang hanya Rp 300 per kilogram, ayah seorang bayi itu tentunya mendapat penghasilan Rp 300.000. Tetapi, tunggu dulu. Hitungan matematis itu belum putus. Bahori harus mengeluarkan uang Rp 50.000 untuk upah melangsir (membawa TBS dari kebunnya ke pinggir jalan besar dengan menggunakan kendaraan berpenggerak empat roda). Dia juga harus mengeluarkan uang Rp 300.000 untuk membayar upah tiga pekerja harian masing-masing Rp 100.000 untuk memanen selama dua hari. Saya nombok Rp 50.000. Namun, apa boleh buat. Saya memilih untuk tetap memanen karena kata orang, kalau tidak dipanen, nanti pohon sawit rusak dan tidak mau berbuah lagi, kata Bahori. Untuk menutup utang, Bahori kembali ke profesi lama, yaitu menjadi buruh di kebun orang lain. Sepanjang Selasa itu dia bekerja di kebun orang. Upahnya Rp 60.000 sehari. Alhasil, setelah membayar utang Rp 50.000, penghasilan bersihnya hari itu hanya Rp 10.000. Syaifudin yang memiliki kebun seluas 5 hektar juga senasib dengan Bahori. Hari itu ia mempekerjakan enam orang untuk panen sebanyak 2 ton. Padahal, masih ada 2 ton lagi TBS siap panen. Biarlah 2 ton lagi itu tetap dipohonnya sampai panen dua minggu lagi. Mana tau harga bisa membaik. Kalau pohonnya mau rusak, biarlah. Asal jangan seluruhnya, kata Syaifudin. Syaifudin mengatakan, ia mendapat uang Rp 600.000 dari panen sebanyak 2 ton. Namun uang itu langsung dipotong Rp 240.000 untuk upah empat buruh angkut TBS ke tempat penumpukan dan Rp 140.000 lagi untuk upah dua pendodos (pemetik buah dari pohon). Pendapatannya masih berkurang lagi karena harus membayar upah melangsir dengan mobil Rp 100.000. Artinya, penghasilan bersih hari itu sebesar Rp 120.000 untuk hasil panen sebanyak 2 ton. Sebelum harga anjlok, biasanya saya mendapat uang minimal Rp 4 juta dari sekali panen. Dalam satu bulan panen dua kali atau Rp 8 juta sebulan. Sekarang ini hitung saja pendapatan saya, kata Syaifudin. Tentang upah melangsir yang mahal lebih disebabkan buruknya kondisi jalan ke perkebunan petani. Tidak mengherankan bila biaya untuk mengangkut satu ton TBS dari kebun ke pinggir jalan yang berjarak sekitar 1 kilometer, petani harus membayar Rp 50.000 atau Rp 50 per kilogram. Di sebuah desa eks transmigrasi, biaya transportasi bahkan mencapai Rp 200 per kilogram atau Rp 200.000 per ton. Hal itu disebabkan jalan hancur dan jaraknya lebih dari 5 kilometer. Namun tidak semua jalan ke perkebunan petani di Rokan Hulu, begitu buruk. Di sebuah tempat tidak jauh dari kota Pasirpengarayan, ibu kota Kabupaten Rokan Hulu, jalan menuju perkebunan seorang kuat di Rokan Hulu ternyata diaspal hotmiks dengan lebar 12 meter. Cerita manis pemilik kebun sawit di Riau tersebut saat ini sudah berubah menjadi cerita duka. Harga TBS Rp 300 per kilogram, menurut Ardiman Daulay, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Cabang Rokan Hulu, sama seperti kondisi 12 tahun lalu saat menjelang krisis moneter melanda Indonesia tahun 1997. Dulu sebelum krismon, harga sawit memang Rp 300 per kilogram, tetapi harga-harga barang masih jauh lebih murah dibandingkan sekarang. Waktu itu harga beras masih ada yang Rp 1.000 per kilogram. Pada saat krismon dahulu, petani kami justru menikmati hasil karena harga sawit naik menjadi Rp 800 sampai Rp 1.000 per kilogram. Sekarang ini petani sawit yang mengalami krisis, kata Daulay yang memiliki 2.500 anggota dengan lahan 118.000 hektar. Menurut Daulay, bukan hanya petani yang mengalami krisis. Pedagang pengumpul mengalami nasib sama. Kusno, seorang tauke sawit (sebutan untuk pedagang pengumpul), sudah meminta keringanan kepada Bank BRI setempat untuk menunda pembayaran cicilan utangnya. Sebelum harga anjlok, Kusno meminjamkan uang kepada petani, nilainya Rp 200 juta. Ini biasa dilakukan toke sawit agar petani mau menjual buah kepada mereka. Seluruh uang berasal dari pinjaman di Bank BRI. Sekarang ini seluruh piutang Kusno tidak dapat ditagih, karena petani peminjam tidak mampu membayar. Kalau BRI tidak bersedia menunda cicilan, rumah Kusno akan segera disita bank, ujar Daulay. Menurut Daulay, petani dari Desa Tandun sampai mencoba bunuh diri, meminum obat serangga, karena dililit utang Rp 200 juta di bank dan tidak dapat membayar. Untungnya, niat bunuh diri cepat ketahuan keluarganya dan si petani dapat diselamatkan. Krisis sawit seperti musim kemarau yang merontokkan segala sesuatu.
[obrolan-bandar] Bakrie Minta Suspend BUMI Hingga Akhir Bulan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/11080965/Bakrie.Minta.Suspend.BUMI.Hingga.Akhir.Bulan Selasa, 21 Oktober 2008 | 11:08 WIB JAKARTA,SELASA - Tak seperti merpati, PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) tidak menepati janjinya. Hingga kini, raksasa bisnis yang mulai sempoyongan ini belum juga merampungkan transaksi penjualan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Bahkan, induk usaha Keluarga Bakrie ini memperkirakan transaksi tersebut baru bisa selesai dalam tujuh hingga 10 hari ke depan. Artinya, sampai akhir bulan ini. Padahal, Grup Bakrie pernah berjanji akan menyelesaikan transaksi tersebut akhir pekan lalu. Sekretaris Perusahaan Bakrie Brothers R. A. Sri Damayanti mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam proses negosiasi dengan para calon pembeli Bumi. Mereka terdiri atas perusahaan swasta dan pemerintah dari Australia, India, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Proses negosiasi tidak hanya sebatas harga dan struktur transaksi, namun juga mencakup pasokan batubara setelah Bumi memiliki juragan baru. Sri memperkirakan, transaksi penjualan saham Bumi baru bisa rampung dalam waktu tujuh hingga 10 hari ke depan. Para calon pembeli mensyaratkan penghentian sementara atau suspend perdagangan saham Bumi terus berlangsung hingga proses negosiasi tersebut rampung. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah mengaku belum bisa memastikan apakah akan memenuhi permintaan tersebut. Sebab, saat ini, BEI masih melakukan pengkajian. BEI meminta BNBR agar memberikan penjelasan lengkap mengenai transaksi penjualan saham Bumi dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Harus jelas pembelinya, harganya, dan bagaimana pembeliannya, ujar Erry di Jakarta, Senin kemarin (20/10). Direktur Perdagangan BEI M. S. Sembiring menambahkan, pihaknya tidak mesti menunggu proses negosiasi rampung guna mencabut suspend saham Bumi. Yang terpenting, Grup Bakrie harus memberikan informasi yang jelas mengenai transaksi itu. Mereka sedang mengadakan negosiasi dalam jumlah yang signifikan, ujarnya. Menurut Direktur BNBR Dileep Srivastava, pihaknya butuh waktu lama karena nilai transaksi penjualan saham Bumi akan lebih dari 1 miliar dollar AS. Prosesnya semua normal, perlu ada due dilligence, ujarnya kepada KONTAN, kemarin. Menurutnya, para calon pembeli adalah perusahaan sejenis Bumi di sektor pertambangan batubara. Tapi, peminat Bumi berbeda dengan calon investor Energi. Sedangkan sumber KONTAN di bursa bilang, proses penjualan saham Bumi bisa rampung paling cepat pada Rabu nanti. Analis Reliance Securities Gina Novrina Nasution menilai, suspend tiga saham Grup Bakrie yang terlalu lama bisa menimbulkan sentimen negatif. Investor bisa kehilangan kepercayaan terhadap saham Grup Bakrie, imbuhnya. Dia memperkirakan, harga saham Bumi akan langsung anjlok begitu suspend dicabut. Sentimen ini bisa menjalar ke anak usaha Grup Bakrie lainnya yang berujung kepada kejatuhan bursa saham. Maklum, saham-saham Grup Bakrie saat ini menguasai sekitar 35 persen dari total nilai kapitalisasi pasar BEI. Tekanan jual masih kuat Indikasinya sudah tercermin dari nasib saham tiga anak usaha Grup Bakrie, yaitu PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), sejak suspend dicabut Jumat pekan lalu. Kemarin, harga saham ketiga perusahaan itu terkena mekanisme auto rejection lantaran anjlok 10 persen. Harga saham ELTY terkapar ke level Rp 122 per saham, bahkan di pasar negosiasi hanya dihargai Rp 100 per saham. Sedangkan harga UNSP tersungkur hingga Rp 375 per saham dan di pasar negosiasi harganya hanya Rp 310 per saham. Seorang broker di sekuritas lokal bilang, para investor dipaksa menjual atau forced sell saham-saham Grup Bakrie lantaran dahulu membelinya dengan fasilitas margin dari sekuritas. Masih banyak sekuritas yang belum kebagian jatah menjual. Jadi ke depan, masih ada tekanan jual, tukas dia. (Nuria Bonita,Diade Riva Nugrahani,Wahyu Tri Rahmawati) Sumber : KONTAN
[obrolan-bandar] Semen Gresik Optimistis
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/21/16212646/Semen.Gresik.Optimistis Kompas.com, Selasa, 21 Oktober 2008 | 16:21 WIB SEMARANG, SELASA - Pabrik baru PT Semen Gresik yang rencananya akan dibangun di Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, diperkirakan mampu memenuhi sekitar 40 persen kebutuhan semen di provinsi ini. Direktur Utama PT Semen Gresik, Dwi Soetjipto, di Semarang, Selasa (21/10), mengatakan, pabrik baru PT semen Gresik ini rencananya mulai beroperasi pada tahun 2012. Melihat perkembangan ekonomi Jateng dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sekitar enam persen, kami mampu memenuhi 40 persen kebutuhan semen di provinsi ini yang mencapai empat juta ton per tahun, katanya. Pabrik baru ini, lanjut dia, memiliki kapasitas produksi sebesar 2,5 juta ton per tahun, yang merupakan pabrik PT Semen Gresik dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Menurut dia, investasi yang dikucurkan dalam pembangunan pabrik ini mencapai Rp3 triliun. Ia mengatakan, saat ini tahapan pembangunan pabrik ini baru sampai pada tahap penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Setelah disetujuinya amdal pembangunan pabrik seluas 1.400 ha ini, kata dia, tahapan pembangunan akan masuk pada proses pembebasan lahan. Seluruh operasional pabrik baru ini akan menggunakan teknologi terkini yang aman dan ramah lingkungan, katanya. XVD Sumber : Ant
[obrolan-bandar] Bakrie Klaim Ditawari Sejumlah Investor Luar Negeri
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/24/07404947/Bakrie.Klaim.Ditawari.Sejumlah.Investor.Luar.Negeri Kompas.com, Jumat, 24 Oktober 2008 | 07:40 WIB JAKARTA, JUMAT - PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) mengklaim telah memperoleh tawaran dari berbagai investor strategis potensial dari, Australia, India, Malaysia dan Filipina termasuk dari dalam negeri, untuk merasionalisasi sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Direktur Bakrie Brothers Dileep Srivastava mengatakan pihaknya pertama kali mengumumkan rencana rasionalisasi pada tanggal 12 Oktober 2008, dan menjelaskan rencana pelunasan kewajiban yang dijaminkan sebesar 1,2 miliar dollar AS. BNBR melaksanakan paparan publik pada 13 Oktober 2008, bersama dengan kelima perusahaan yang terafiliasi, memberikan informasi terbaru tentang fundamental perusahaan yang kuat, juga memberi klarifikasi terhadap berbagai rumor mengenai pinjaman dan gadai serta rencana rasionalisasi portofolionya, kata Dileep dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (23/10). Dikatakan proses tersebut ditandai dengan kerjasama strategis BNBR dengan Avenue Luxembourg SARL, dimana Avenue Luxembourg SARL telah menambah kepemilikan sebesar 15,3 persen di PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), anak perusahaanya, sebesar 46 juta dollar AS. Penawaran yang sedang dinegosiasikan tidak hanya harga dan struktur transaksi, tapi juga perjanjian pasokan batu bara. Proses negosiasinya memerlukan pertemuan intensif, yang diadakan di Indonesia dan di luar negeri, sehingga memerlukan waktu untuk finalisasi. Hal ini adalah untuk memastikan bahwa BNBR memperoleh hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh stakeholder, kata Dileep. Penawaran telah diberikan oleh mitra strategis potensial yang berminat baik dari swasta maupun pemerintah Indonesia, Australia, India, Malaysia, dan Filipina. Dikatakan semua perusahaan portofolio BNBR telah mengumumkan kepada regulator rencana mereka untuk membeli kembali saham (buy back). PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan membeli kembali maksimum 7,5 persen, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) maksimum 20 persen, Bumi Resources maksimum 20 persen, Bakrie Development maksimum 20 persen, dan PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) maksimum 20 persen, papar Diilep. Dia menambahkan perseroan berusaha untuk menyelesaikan aksi korporasi ini secepatnya dan akan senantiasa memberikan informasi mengenai perkembangan proses ini kepada seluruh stakeholders. Hasanuddin Aco Sumber : Persda Network
[obrolan-bandar] Greenspan: Saya Membuat Kesalahan
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/24/081035/1025181/5/greenspan-saya-membuat-kesalahan Jumat, 24/10/2008 08:10 WIB, Nurul Qomariyah - detikFinance, Washington - Mantan Gubernur Bank Sentral AS Alan Greenspan dituding ikut bersalah menyebabkan krisis finansial yang membuat seluruh dunia kini menderita. Greenspan mengaku dirinya telah membuat kesalahan. Greenspan mengakui sebagian kesalahan soal keyakinannya bahwa sejumlah instrumen perdagangan, terutama terkait credit default swap (CDS) tidak memerlukan aturan. CDS merupakan sebuah instrumen perdagangan yang kompleks yang ditujukan untuk melindungi pembeli obligasi dari gagal bayar. Produk CDS ini pula yang dituding sebagai salah satu penyebab krisis finansial parah di AS. Saya membuat kesalahan dalam memperhitungkan bahwa organisasi yang memiliki kepentingan sendiri semacam bank dan lainnya, adalah dalam kapasitas terbaik untuk melindungi pemegang saham saham dan ekuitas, jelas Greenspan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/10/2008). Saat ditanya anggota DPR AS dari Demokrat, Henry Waxman apakah ideologinya tersebut telah menekannya sehingga membuat keputusan yang buruk, Greenspan hanya mengatakan bahwa ia menemukan adanya kecacatan dalam ideologi tata kelolanya, sehingga dia pun harus mengevaluasi lagi pemikirannya. Greenspan juga mengaku dirinya kaget dengan hancurnya sistem kredit di pasar AS. Krisis ini, bagaimanapun, telah bergerak menjadi lebih luas ketimbang apapun yang pernah saya bayangkan, ujar Greenspan dalam pidatonya di depan DPR AS. Menurut Greenspan, sumber dari kerusakan sistem kredit adalah sistem sekuritisasi yang menstimulasi kreditor dengan catatan buruk bisa mendapat kredit. Kenaikan permintaan surat berharga subprime, didukung oleh rating positif yang tidak realistis oleh lembaga pemeringkat menjadi inti dari masalah ini. Greenspan yang pensiun dari Bank Sentral AS sejak Januari 2006 ini mengaku bahwa dirinya melihat sebuah tsunami krisis kredit yang terburuk dalam satu abad terakhir, dan pada akhirnya akan memukul belanja konsumen dan tenaga kerja. Melihat kerusakan finansial hingga hari ini, saya tidak dapat melihat bagaimana kita dapat menghindar dari kenaikan yagn signifikan dari angka PHK dan pengangguran, jelas Greenspan. Mengenai paket bailout US$ 700 miliar, Greenspan memberikan dukungannya. Tanpa upaya penyelamatan mahal itu, menurut Greenspan, bank dan institusi finansial lain akan menghadapi masalah serius. (qom/ir)
[obrolan-bandar] BI: Pelonggaran Likuiditas Perbankan Antisipasi Gejolak Ekonomi
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/24/08421768/BI.Pelonggaran.Likuiditas.Perbankan.Antisipasi.Gejolak.Ekonomi Kompas.com, Jumat, 24 Oktober 2008 | 08:42 WIB JAKARTA, JUMAT - Bank Indonesia menilai kebijakan pelonggaran likuiditas perbankan melalui perubahan ketentuan giro wajib minimum (GWM) dimaksudkan untuk mengantisipasi gejolak ekonomi dan keuangan global yang semakin berpotensi mengurangi kecukupan likuiditas asing dan rupiah perbankan. Untuk mengantisipasi hal dimaksud (re-emptive action), BI menempuh kebijakan pelonggaran likuiditas untuk memberikan fleksibilitas kepada bank dalam mengelola likuiditasnya sehingga tidak terjadi keketatan likuiditas seperti yang dialami banyak negara lain dan meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas sistem perbankan yaitu antara lain penurunan giro wajib minimum, tulis Biro Humas Bank Indonesia (BI) dalam berita pers di website Bank Indonesia, Kamis (23/10). Hari ini bertempat di Ruang Serbaguna Menara Sjafruddin Prawiranegara lantai 3 Koperbi, BI mengundang para direktur treasury bank yang berkantor pusat di wilayah Jakarta sekitarnya. Disebutkan kehadiran mereka dalam rangka diseminasi ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM). Diseminasi ini merupakan tindak lanjut dari diterbitkannya PBI No. 10/19/PBI/2008 mengenai GWM, serta penyempurnaannya sebagaimana yang telah diumumkan Bank Indonesia dalam Siaran Pers kemarin, 22 Oktober 2008. Diharapkan dengan kebijakan ini akan memberikan fleksibilitas kepada perbankan dalam mengelola likuiditasnya sehingga tidak terjadi keketatan likuiditas, layaknya yang dialami banyak negara lain. Langkah ini juga bertujuan meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas sistem perbankan. Penetapan ini memperhatikan keseimbangan antara pertimbangan makro dan pertimbangan mikro. Ketentuan ini memberikan ruang gerak kepada perbankan dalam kondisi yang masih labil saat ini. Ini menjadi satu langkah antisipasi atas berbagai kemungkinan yang terjadi. Kebijakan ini akan berpotensi menambah likuiditas perbankan dalam Rupiah sekitar Rp50 triliun dan dalam valas sebesar 721 juta dollar AS. Terkait untuk pemenuhan GWM sekunder, bank diberikan masa transisi 1 tahun (paling lambat 24 Oktober 2009). Langkah ini diambil untuk memberi ruang bagi perbankan untuk melakukan penyesuaian terkait dengan aturan tersebut sehingga tidak memberikan tekanan di pasar uang. Disebutkan penerbitan PBI No.10/19/PB/2008 mengenai GWM diantaranya penurunan GWM rupiah dari efektif sebesar 9,01 persen menjadi 7,5 persen. Lainnya penyederhanaan GWM rupiah menjadi GWM utama dan GWM Sekunder. Serta GWM valas diturukan dari 3 persen menjadi 1 persen. Dengan kebijakan ini diharapkan berpotensi menambah likuiditas perbankan dalam rupiah sekitar Rp 50 triliun dan dalam valas sebesar 721 juta dollar AS. Serta pemenuhan GWM sekunder diberikan masa transisi 1 tahun (paling lambat Oktober 2009) guna memberikan ruang bagi perbankan untuk melakukan penyesuaian terkait dengan aturan tersebut sehingga tidak memberikan tekanan di pasar uang. Hasanuddin Aco Sumber : Persda Network
[obrolan-bandar] ASEAN+3 Sepakati Pendanaan US$ 80 Miliar untuk Atasi Krisis
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/24/104232/1025276/5/asean+3-sepakati-pendanaan-us$-80-miliar-untuk-atasi-krisis Jumat, 24/10/2008 10:42 WIB, Nurul Qomariyah - detikFinance Beijing - Negara-negara ASEAN plus China, Jepang dan Korea atau disebut ASEAN+3, menyiapkan US$ 80 miliar untuk melawan krisis global melalui mekanisme swap yang akan efektif mulai semester I-2009. Kesepakatan itu dicapai oleh ASEAN+3, menjelang pertemuan dua hari dengan koleganya dari Uni Eropa dalam Asia-Europe Meeting (ASEM) di Beijing, China. Para pemimpin ASEAN+3 pada Jumat (24/10/2008) pagi ini melakukan 'breakfast meeting' menjelang KTT ASEM. Kerjasama ini juga merupakan pertama kalinya dilakukan ASEAN+3 di tengah gejolak pasar finansial yang ikut menerpa kawasan ini. Jalinan kerjasama sebelumnya telah dilakukan oleh negara-negara Eropa. Di bawah kesepakatan swap US$ 80 miliar itu, maka ASEAN+3 akan memiliki akses untuk kumpulan cadangan dana tersebut, setiap saat untuk menghadapi krisis. Para pemimpin dalam pertemuan tadi saling berbagi tentang perlunya mempererat kerjasama regional untuk menghadapi krisis finansial global dan koordinasi kebijakan, ujar juru bicara kantor kepresidenan Korsel dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters. Kami sepakat untuk memperkuat peranan Asia dengan secara agresif berpartisipasi dalam kolaborasi internasional melalui sistem kerjasama multilateral dan mempercepat kerjasama untuk merampungkan pembentukan pendanaan ini pada semester I-2008, demikian pernyataan tersebut. Swap multilateral ini akan menggantikan Inisiatif Chiang Mai atau Chiang Mai Initiative yang dibentuk sebelumnya, serta menciptakan kumpulan pendanaan yang lebih terkelola penuh sendiri. Korsel, China dan Jepang sepakat untuk menyediakan 80 persen dari total pendanaan, sementara sisanya ditanggung oleh ASEAN. ASEAN+3 kini sedang mengkontribusikan rasio dan bagaimana mengelolanya. ASEAN terdiri dari Kamboja, Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam, Filipina, Laos, Thailand, Myanmar dan Brunei. Secara terpisah, Presiden Korsel Lee Myung-bank menyatakan bahwa pertemuan ASEAN+3 selanjutnya akan membahas mengenai reformasi sistem finansial internasional yang diperlukan untuk merefleksikan kepentingan dan posisi negara-negara berkembang. (qom/ir)
[obrolan-bandar] Pasar Anjlok, MKBD Sekuritas Dekati Batas Minimal
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/27/162539/1026717/6/pasar-anjlok-mkbd-sekuritas-dekati-batas-minimal Senin, 27/10/2008 16:25 WIB Pasar Anjlok, MKBD Sekuritas Dekati Batas Minimal Indro Bagus SU - detikFinance Jakarta - Modal Kerja Bersih Dasar (MKBD) sejumlah perusahaan sekuritas semakin tipis alias mendekati batas minimal Rp 25 miliar akibat anjloknya pasar modal selama beberapa pekan terakhir. Memang ada beberapa perusahaan sekuritas yang MKBD-nya sudah tipis, tapi belum ada yang sampai di bawah batas, ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Erry Firmansyah di kantornya, SCBD, Jakarta, Senin (27/10/2008). Namun Erry belum dapat menyebutkan nama-nama perusahaan sekuritas yang dimaksud. Tapi jika ada yang sampai menembus batas minimal MKBD sebesar Rp 25 miliar, BEI akan melakukan penghentian sementara (suspensi) aktifitas perantara perdagangan saham mereka. Sampai saat ini kita belum temukan ada yang melewati batas minimal. Jadi belum ada yang akan disuspensi, ujar Erry. Sementara ketika ditanya mengenai kemungkinan dilakukan revisi batas minimal MKBD khusus dalam kondisi darurat atau force majeur, Erry menyatakan hingga saat ini belum ada rencana melakukan itu. Belum, kita belum ada rencana melakukan itu, ujar Erry.(dro/ir)
[obrolan-bandar] Harga Nikel dan Timah
good or bad news ??? ANTM,INCO TINS ??? http://rbssemprametals.com/Commodities.asp Sempra Metals Indicative 3 Month Prices Current RBS Sempra Metals prices in USD : Bid Offer Change ($) CA 3M 3990 4010 +230 AH 3M 2020 2030 +54 PB 3M 1300 1320 +39 ZS 3M 1140 1160 -15 SN 3M 13125 13425 +1525 NI 3M 11300 11500 +1400 AA 3M 1470 1490 -25 NA 3M 1490 1510 -10 The prices quoted do not constitute an offer by RBS Sempra Metals to buy or sell any product. http://www.bloomberg.com/markets/commodities/cfutures.html Industrial Metals PRICE CHANGE %CHANGE TIME COPPER FUTURE (USd/lb.) 177.250 -3.250 -1.80 20:06 LME COPPER FUTURE (USD/MT) 4016.000 252.000 6.70 10/27 LME LEAD FUTURE (USD/MT) 1289.000 26.000 2.06 10/27 LME NICKEL FUTURE (USD/MT) 10960.000 1094.000 11.09 10/27 LME PRI ALUM FUTR (USD/MT) 1995.750 64.750 3.35 10/27 LME ZINC FUTURE (USD/MT) 1160.000 16.750 1.47 10/27 Precious Metals PRICE CHANGE %CHANGE TIME GOLD 100 OZ FUTR (USD/t oz.) 735.000 -7.900 -1.06 20:08 SILVER FUTURE (USD/t oz.) 9.090 -0.105 -1.14 20:08 Livestock PRICE CHANGE %CHANGE TIME CATTLE FEEDER FUT (USd/lb.) 94.200 -0.500 -0.53 20:22 LEAN HOGS FUTURE (USd/lb.) 58.200 -0.350 -0.60 20:18 LIVE CATTLE FUTR (USd/lb.) 88.600 -0.175 -0.20 20:22 Commodities trade on different exchanges with different trading sessions. Change always shows the change from previous close price. Unless indicated otherwise: intraday data is at least 15 minutes delayed; mutual fund NAVs are updated at the close of every market day; all prices are in the local currency; Time is ET. Related News Copper Prices Rebound on Unexpected Increase in Sales of New U.S. Homes Oil Drops as U.S. Stock Slump Adds to Concern Recession Will Reduce Demand Gold Futures Rise in N.Y. as U.S. Equities Erase Losses, Silver Slides
[obrolan-bandar] Harga base metal rebound
berarti masih ada sedikit harapan Mbak ? dari rencana China untuk bangun Bandara akan berpengaruh Mbak untuk menormalkan harga metal (nikel timah) khususnya?
[obrolan-bandar] PE 0% Hanya Sedikit Naikkan Harga Sawit Petani
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/29/100137/1027660/4/pe-0-hanya-sedikit-naikkan-harga-sawit-petani Rabu, 29/10/2008 10:01 WIB PE 0% Hanya Sedikit Naikkan Harga Sawit Petani Suhendra - detikFinance Jakarta - Pengusaha kelapa sawit memperkirakan penerapan pajak ekspor (PE) 0% untuk sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mulai per 1 November 2008 yang tertuang dalam kebijakan ekonomi pemerintah tidak akan banyak membantu kenaikan harga sawit tandan buah segar (TBS) ditingkat petani. Hal ini terjadi karena penurunan harga CPO di dunia internasional sudah parah, sehingga kenaikan TBS diperkirakan hanya Rp 100 per kilogram. Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Derom Bangun saat dihubungi detikFinance, Rabu (29/10/2008) mengatakan penerapan PE 0% membuktikan pemerintah masih peduli dengan pengusaha dan petani. Tetapi karena harga sawit sudah parah maka tidak terlalu besar dampaknya. Kalau bulan Oktober itu PE 7,5%, maka harga yang diterima eksportir atau produsen CPO berkurang US$ 55, kalau harga sekarang US$ 400 kalau ada PE 0% maka sekitar US$ 435 atau Rp 3.400 per kilo ini menjadi basis TBS. Kalau PE nol maka harga CPO ada pemotongan Rp 4.000 kilo naik Rp 500 atau harga TBS hanya ada kenaikan Rp 100 per kilo, paparnya. Menurutnya sekarang harga TBS ditingkat petani bisa mencapai Rp 300, sedangkan jika di tingkat pabrik Rp 600. Ada kenaikan Rp 100 jadi enggak terlalu besar, ujarnya. Meskipun begitu, ia menyambut positif langkah pemerintah saat ini yang telah menurunkan PE CPO menjadi 0%. Selain meringankan beban pengusaha, juga dapat membantu petani yang ikut terpukul karena luruhnya harga CPO dipasar internasional. Jika langkah ini tidak cepat dilakukan, menurut Derom, maka akan semakin banyak petani yang bakal meningggalkan kebun sawitnya karena harga TBS yang tidak menguntungkan pada saat ini.(hen/ir)
[obrolan-bandar] Bakrie Minta Perpanjangan Suspensi
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/29/13101045/Bakrie.Minta.Perpanjangan.Suspensi Kompas.com, Rabu, 29 Oktober 2008 | 13:10 WIB JAKARTA, RABU - PT Bakrie and Brothers Tbk., (BNBR) selaku induk usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali meminta perpanjangan suspensi saham BUMI. Direktur Corporate Secretary Bakrie Brothers R.A Sri Dharmayanti, dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, Rabu (29/10), mengatakan, proses diskusi penjualan saham anak perseroan yakni BUMI dan Energi Mega Persada masih berlangsung hingga saat ini. Hal yang dibahas tidak hanya terbatas pada harga dan struktur transaksi, namun juga meliputi suplai batubara pasca transaksi dan beberapa aspek terkait dengan karakteristik masing-masing calon pembeli. Berdasarkan hal-hal tersebut ternyata waktu 10 hari sejak surat kami tertanggal 18 Oktober 2008, belum cukup untuk dapat menyelesaikan seluruh aspek agreement atau perjanjian dengan calon pembeli, ujarnya. Perseroan berjanji untuk menuntaskan transaksi dalam waktu sesingkat mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh stakeholder. Sementara itu Dirut Finan Corfindo, Edwin Sinaga mengatakan, permintaan BNBR tersebut tidak fair dan menimbulkan ketidakpastian. Permintaan perpanjangan suspensi tersebut tidak fair, hanya membuang waktu, dan menambah beban pikiran serta memunculkan ketidakpastian pasar terutama yang memiliki saham BUMI, kata di Jakarta Rabu (29/10). Edwin mengatakan seharusnya manajemen BUMI memberikan batas waktu yang jelas sampai seberapa lama masalah penjualan saham BUMI itu dapat diselesaikan. Bagaimanapun masalah itu dibatasi dengan waktu dan waktu itu adalah uang,ujarnya. Dia menambahkan publik harus tahu masalah apa saja yang sedang diselesaikan atau dinegoisasikan oleh manajemen Bakrie dengan calon investor BUMI. Kalau perlu harus ada mediasi (pemerintah), jika negoisasi itu mengalami kemandekan (deadlock),katanya. Hal itu, menurut dia, untuk mempercepat penyelesaian masalah, jangan sampai suspensi tersebut terus berlarut-larut dan makin menambah ketidakpastian pasar dan pada akhirnya berdampak pada kerugian investor. Edwin memahami apa yang dilakukan BEI (Bursa Efek Indonesia) yang sampai kini masih mensuspen saham BUMI. Apa yang dilakukan BEI semata untuk melindungi kepentingan investor publik dan minoritas. Jangan sampai suspensi dibuka dan harga sahamnya langsung hancur karena masih ada kesimpangsiuran informasi,'paparnya. EDJ Sumber : Ant
[obrolan-bandar] BEI: Suspensi Grup Bakrie Dibuka Bisa Menambah Kacau Pasar
http://www.detikfinance.com/read/2008/10/29/162006/1027988/6/bei-suspensi-grup-bakrie-dibuka-bisa-menambah-kacau-pasar Rabu, 29/10/2008 16:20 WIB BEI: Suspensi Grup Bakrie Dibuka Bisa Menambah Kacau Pasar Indro Bagus SU - detikFinance Jakarta - Tiga emiten Grup Bakrie hingga kini masih disuspensi perdagangan sahamnya. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, pencabutan suspensi 3 emiten Grup Bakrie itu bisa menambah kekacauan di pasar. Dirut BEI Erry Firmansyah menegaskan, pihaknya sejauh ini belum bisa mengungkapkan berapa lama saham 3 emiten Grup Bakrie itu distop perdagangannya. Selain karena belum jelasnya informasi transaksi material mereka, pelaku pasar meminta agar suspensi grup Bakrie tidak dibuka ditengah kondisi pasar seperti ini karena bisa menambah kacau pasar, kata Erry saat ditemui dikantornya, kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (29/2008). Pada perdagangan 7 Oktober 2008, seluruh emiten grup Bakrie yang terdiri dari 6 perusahaan disuspensi oleh BEI lantaran harga saham-sahamnya jatuh lebih dari 30% pada perdagangan 6 Oktober 2008. Emiten-emiten tersebut adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR). Pada 17 Oktober 2008, suspensi ELTY, UNSP dan BTEL dibuka oleh BEI dengan alasan kejelasan informasi mengenai mereka sudah transparan. Kami juga melihat, jika 3 emiten Bakrie itu dibuka suspensinya, akan banyak broker yang ambruk. Banyak broker yang memiliki portofolio saham-saham grup Bakrie, jelas Erry. Bakrie hari ini mengajukan perpanjangan suspensi saham kembali, dengan alasan negosiasi untuk penjualan PT Bumi Resources Tbk belum tuntas. Bakrie Brothers sebelumnya telah mengajukan perpanjangan suspensi, yang seharusnya berakhir pada 28 Oktober kemarin. (dro/qom)
[obrolan-bandar] Awas, Babak Kedua Krisis Global!
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/31/07260433/Awas..Babak.Kedua.Krisis.Global Kompas.com, Jumat, 31 Oktober 2008 | 07:26 WIB Ekonomi global sudah akan pulih 2009? Jangan terlalu yakin dulu! Sejumlah ekonom dunia, termasuk peraih Hadiah Nobel Ekonomi Paul Krugman yang awalnya optimistis ekonomi Amerika Serikat tak akan sampai mengalami resesi pun, tak menutup kemungkinan kondisi masih akan memburuk. Hal ini terutama dikaitkan dengan perkembangan terakhir di negara berkembang, di mana dampak krisis global telah menyeret perekonomian dalam krisis nilai tukar yang berpotensi berkembang menjadi krisis mata uang terbesar yang pernah ada (istilah Krugman the mother of all currency crisis). Di Eropa Timur, dampak krisis global mengakibatkan resesi di sejumlah negara. Rontoknya nilai tukar akibat penarikan dana oleh investor, yang dibarengi dengan anjloknya penerimaan ekspor dan tingginya inflasi, memunculkan risiko kebangkrutan seluruh ekonomi Eropa Timur. Sejauh ini, sudah enam negara di Eropa Timur yang meminta uluran tangan Dana Moneter Internasional, yakni Hongaria, Eslandia, Rusia, Ukraina, Turki, dan Belarus. Nasib sama dialami emerging market di Amerika Latin, dengan Argentina berpotensi terpuruk dalam krisis utang lagi. Di Asia, baru Pakistan yang mengajukan permintaan dana darurat dari IMF. Krugman dan analis valas di Morgan Stanley, Stephen Jen, mencemaskan akan terjadinya kejatuhan tajam (hard landing) nilai aset-aset dan perekonomian emerging markets dan ini berpotensi menjadi pemicu (episentrum) krisis global baru (setelah krisis finansial AS) dalam beberapa bulan mendatang. Dampak krisis ini juga akan sangat memukul negara maju dan perekonomian global. Ini ibarat pemerintah bertempur dalam peperangan yang tak mungkin mereka menangi. Pengambil kebijakan di kawasan (Eropa Timur) dihadapkan pada situasi seperti Asia tahun 1997 dan Nordik tahun 1997, usaha gagah berani, tetapi hampir tak ada efeknya, ujar spesialis emerging market Danske Bank, Lars Christensen, mengenai langkah yang ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan rupiah, perbankan, dan ekonomi. PHK massal Di AS sendiri, dampak krisis mulai menyebar ke seluruh penjuru ekonomi. Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal mulai terjadi, baik di perusahaan swasta maupun pemerintah. Seperti sudah diantisipasi, AS sekarang ini memasuki resesi terburuk sejak Depresi Besar tahun 1930. Ekonom JP Morgan Chase memperkirakan produk domestik bruto (PDB) AS hanya akan tumbuh 0,5 persen pada triwulan ketiga tahun ini dan mengalami penurunan 4 persen pada triwulan terakhir 2008 (penurunan tertajam sejak resesi 1981-1982). Angka pengangguran diprediksi sebesar 8-8,5 persen pada akhir tahun. Lima sektor dengan angka PHK terbesar adalah sektor finansial, otomotif, pemerintahan/organisasi nirlaba, transportasi, dan ritel. Separuh lebih industri peleburan baja sudah tutup karena anjloknya permintaan. Belanja konsumen juga terus terpuruk. Pemulihan ekonomi AS dan negara maju lain diperkirakan belum akan terjadi dalam waktu dekat. Kendati Fed (diikuti bank-bank sentral negara lain) kemarin kembali menurunkan suku bunga antarbank ke titik terendah sejak krisis dot.com tahun 2003 (1 persen), perbankan masih enggan menyalurkan kredit ke sektor riil dan masyarakat. Ekonomi AS saat ini, menurut ekonom terkemuka Joseph Stiglitz, dihadapkan pada krisis likuiditas, krisis solvensi, dan problem makroekonomi sekaligus. Kemerosotan ekonomi sekarang ini ibaratnya baru fase pertama penurunan ekonomi secara tajam (downward spiral) yang harus dilalui AS dalam proses penyesuaian yang tak terelakkan sampai harga rumah kembali ke level ekuilibrium dan utang eksesif yang menopang ekonomi AS selama ini teratasi. Rekapitalisasi perbankan yang akan ditempuh pemerintah sekarang ini juga baru satu tahap dari lima tahap yang harus ditempuh untuk keluar dari krisis finansial. Langkah lainnya, meredam gelombang kebangkrutan dan penyitaan rumah. Selain itu, kebijakan stimulus untuk menggerakkan ekonomi termasuk dengan meningkatkan tunjangan pengangguran serta investasi di infrastruktur dan teknologi. Langkah lainnya adalah memulihkan kepercayaan pasar melalui perbaikan regulasi pasar finansial serta membentuk badan multilateral yang efektif untuk mengawasi jalannya sistem finansial global. Sejauh ini, langkah stimulus yang ditempuh pemerintah baru menyangkut sektor industri. Pemerintahan Bush mengungkapkan, kemungkinan memperluas jangkauan bail out ke sektor asuransi, dengan nilai total dana talangan lebih dari 2 triliun dollar AS. Namun, tak sekali pun mereka menyebut kemungkinan dikeluarkannya paket penyelamatan bagi jutaan warga yang terancam kehilangan pekerjaan, rumah, dan tabungan. Artinya, masih banyak yang harus dilakukan sebelum ekonomi AS benar-benar pulih. Bagi perekonomian global dan negara berkembang, ini tentu kabar buruk sekaligus pesan untuk menjaga stamina menghadapi kemungkinan resesi berkepanjangan. Sebelumnya, IMF memprediksikan akan terjadi perlambatan
[obrolan-bandar] Ditunggu, Paparan Bakrie
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/07244664/Ditunggu..Paparan.Bakrie Selasa, 4 November 2008 | 07:24 WIB JAKARTA, SELASA - Manajemen PT Bakrie Brothers Tbk harus segera menggelar paparan publik terkait penjualan 35 persen saham perseroan di PT Bumi Resouces Tbk agar semua pemangku kepentingan mendapat informasi lengkap. Selain itu, agar suspensi tiga saham kelompok usaha Bakrie tidak berlarut-larut. Permintaan itu disampaikan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah, Senin (3/11). Kami harapkan paparan publik Bakrie dilakukan pekan ini, katanya. BEI, lanjut Erry, belum dapat membuka suspensi atas tiga saham kelompok usaha Bakrie sebelum paparan publik dilakukan. Erry menyatakan, Konferensi pers yang diadakan Sabtu lalu kan hanya untuk wartawan dan informasi yang disampaikan belum cukup lengkap. Ditegaskan, saat paparan publik, manajemen BNBR harus mengundang seluruh pihak yang berkepentingan dengan penjualan saham BNBR di Bumi Resources (BUMI). Mereka adalah pemegang saham, wartawan, analis, dan pemegang gadai saham (repo) kelompok usaha Bakrie. Pada Jumat (31/10), BNBR menjual 35 persen kepemilikannya di BUMI kepada Northstar Pacific, perusahaan investasi di Indonesia yang berafiliasi dengan perusahaan pengelola aset kelas dunia, Texas Pacific Group. Sebanyak 6.791.400.000 saham dijual 1,3 miliar dollar AS, atau Rp 14,04 triliun, dengan nilai tukar rupiah Rp 10.800 per dollar AS. Direktur BNBR Dileep Srivastavaa menjelaskan, paparan publik dilakukan secepatnya, tetapi waktunya belum ditetapkan. Adapun terkait tiga saham kelompok usaha Bakrie, yaitu BNBR, BUMI, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), yang disuspensi sejak 7 Oktober, Direktur Utama PT Financorpindo Nusa Edwin Sinaga berpendapat, BEI harus hati-hati dan mempertimbangkan banyak aspek sebelum membuka suspensi, khususnya untuk saham BUMI. Pasalnya, BUMI adalah salah satu emiten BEI dengan kapitalisasi pasar terbesar. Sahamnya dimiliki banyak pihak, termasuk Jamsostek. Bila suspensi dibuka tanpa informasi lengkap, dikhawatirkan terjadi spekulasi yang merugikan banyak pihak. Melesat Pada penutupan perdagangan Senin (3/11), Indeks Harga Saham Gabungan menguat tajam, yaitu 96,01 poin, atau naik 7,64 persen menjadi 1.352,71 dibanding pada penutupan, Jumat (31/10). Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman dan pengamat pasar modal, Felix Sindhunata, mengatakan, penguatan IHSG dipengaruhi sentimen positif bursa global pascapengumum bunga oleh bank sentral sejumlah negara. Selain itu, penguatan IHSG juga dipengaruhi berita positif dari dalam negeri, yaitu pengumuman angka inflasi Oktober (0,45 persen) yang lebih rendah dari inflasi September (0,97 persen). Namun, penguatan IHSG ke depan diperkirakan belum stabil dan kontinu. Investor harus tetap hati-hati sebelum berinvestasi di pasar modal. REI Sumber : Kompas Cetak
[obrolan-bandar] AS Cari Utang 550 Miliar AS
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/11174168/AS.Cari.Utang.550.Miliar.AS Kompas.com, Selasa, 4 November 2008 | 11:17 WIB WASHINGTON, SENIN - Amerika Serikat mencari pinjaman hingga 550 miliar dollar AS dalam periode Oktober-Desember untuk membantu menstabilkan sektor finansial yang terpukul krisis kredit global. Pinjaman kuartal keempat diperkirakan secara substansial lebih tinggi dari 408 miliar dollar AS yang diumumkan pada Juli, dan merupakan rekor tertinggi untuk estimasi kuartalan. Peningkatan pinjaman terutama akibat tingginya pembayaran yang berhubungan program bantuan ekonomi, rendahnya penerimaan dan rendahnya penerbitan sekuritas oleh pemerintah lokal dan negara, kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataannya, Senin (3/11) waktu setempat. Depkeu mengatakan pemerintah federal telah meminjam 530 miliar dollar AS dari pasar dalam kuartal ketiga. Dari jumlah itu, 300 miliar dollar AS dipinjam untuk the Federal Reserve's Supplementary Financing Program, yang diluncurkan pertengahan September dalam upaya mendorong ekonomi. Pada Juli, Depkeu telah mengestimasi pinjaman kuartal ketiga sebesar 171 miliar dollar AS. Eskalasi kekacauan finansial seluruh dunia pada September dan berkembangnya dampak negatif pada ekonomi AS mendorong otoritas AS untuk mengambilalih tindakan yang bertujuan mendukung bank-bank dan mengalirkan kembali kredit yang membeku. Dalam waktu yang sama, tekanan kredit mengurangi penerimaan pajak dari kegiatan usaha dan rumah tangga, yang mengekang belanja di tengah menghadapi meningkatnya angka pengangguran dan turunnya nilai rumah. Sejak pertengahan September, pemerintah federal telah meminjam 600 miliar dollar AS untuk mendukung sumber penghasilan Fed. EDJ Sumber : Ant
[obrolan-bandar] Peringkat RI Aman dari Dampak Likuidasi Indover, Asalkan....
http://www.detikfinance.com/read/2008/11/04/140329/1031029/5/peringkat-ri-aman-dari-dampak-likuidasi-indover-asalkan Selasa, 04/11/2008 14:03 WIB Peringkat RI Aman dari Dampak Likuidasi Indover, Asalkan Wahyu Daniel - detikFinance Jakarta - Peringkat Indonesia bisa saja aman dari dampak likuidasi Bank Indover. Syaratnya, pemerintah harus bisa meyakinkan investor bahwa keputusan likuidasi itu lebih merupakan tanggung jawab BI dan pemerintah RI tidak ada sangkut pautnya. Hal ini dikatakan oleh Kepala Ekonom Standart Chartered Bank Fauzi Ichsan ketika ditemui di kantor Menteri Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Selasa (4/10/2008). Jadi artinya kasus ini lebih terkait ke BI daripada pemerintah. Dan rating agencies akan melihat makro ekonomi Indonesia dan pemerintah. Selama pemerintah bisa meyakinkan investor perbankan global bahwa kalaupun masalah Indover melebar, arahnya ke BI bukan ke pemerintah. Maka peringkat risiko Indonesia aman, paparnya. Selain itu, kata Fauzi, pemerintah Indonesia harus bisa meyakinkan pelaku pasar surat utang global bahwa semua kewajiban obligasi pemerintah pasti akan dibayar. Pemerintah harus membayar kewajibannya sesuai kontrak. Itu akan memberi confidence terhadap pasar bahwa kalau Indover dilikuidasi, pemerintah yang bayar kewajibannya, katanya. Diakui Fauzi memang ada kekhawatiran keputusan untuk melikuidasi Indover akan menurunkan rating pemerintah. Namun pemerintah harus bisa menegaskan posisinya, bahwa Indover merupakan institusi yang terlepas darinya. Yang diharapkan investor melihat Indover sebagai institusi yang tidak terkait 100% dengan pemerintah. Kita berharap investor melihat Indover hanya sebagai debitor saja. Memang sulit, karena Indover dimiliki BI. Kita harap BI bisa selesaikan kasus ini secepatnya, tuturnya. BI pada akhir Oktober lalu akhirnya mengumumkan bahwa pihaknya gagal menyelamatkan Bank Indover. Penyelesaian anak usaha BI itu selanjutnya diserahkan ke Pengadilan Belanda. Sementara kemarin, Menkeu Sri Mulyani mengirimkan rilis yang menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak ada kaitannya dengan Bank Indover. Hal ini dikarenakan Bank Indover menerbitkan Letter of Support, yang digunakan untuk mendapatkan utangan, dan didalamnya menyebutkan adanya penjaminan dari BI dan pemerintah. Pemerintah bahkan berniat menuntut Bank Indover karena telah menyeret-nyeret pemerintah Indonesia.(dnl/qom)
[obrolan-bandar] Krisis, BISI Revisi Capex Jadi Rp 65 Miliar
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/14160254/Krisis..BISI.Revisi.Capex.Jadi.Rp.65.Miliar Kompas.com, Selasa, 4 November 2008 | 14:16 WIB JAKARTA, SELASA - Krisis keuangan global saat ini turut mempengaruhi kinerja PT Benih Inti Subur Intani International Tbk (BISI). Menurut Wakil Presiden Direktur BISI Jemmy Eka Putra, salah satu efek krisis bagi BISI adalah sulitnya mencari pinjaman perbankan. Pasalnya, krisis saat ini telah membuat bank sulit mengeluarkan dana. Alhasil, kini, BISI telah membatalkan rencana investasinya berupa pembangunan dua pabrik baru masing-masing berkapasitas 20.000 ton di Jombang. Selain itu, rencana pengaspalan jalan di belakang pabrik pun ditunda. Tapi, yang mutlak untuk proses produksi tetap kami selesaikan semua, imbuh Jemmy. Dengan adanya perubahan rencana itu, BISI kemudian melakukan revisi anggaran belanja modal atau capital expenditur (capex) tahun 2009 dari Rp 400 miliar menjadi Rp 65 miliar. Namun, Jemmy bilang, dana capex tahun tahun depan itu dipastikan masih akan cukup. BISI belum membutuhkan dana eksternal. Dana internal masih mencukupi, tandasnya. Selain itu, satu-satunya rencana investasi BISI ke depannya adalah penambahan lahan di tahun 2010. Menurut rencana, BISI akan menyiapkan pembelian lahan itu tahun depan. Sekadar tambahan informasi, selama triwulan tiga ini, BISI berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 1,23 triliun. Angka tersebut naik 104 persen dari Rp 645 tahun lalu pada periode yang sama. Selain itu, laba bersih BISI pun mengalami lonjakan 294 persen dari Rp 85 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 335 miliar pada periode yang sama tahun ini. Menurut Jemmy, peningkatan ini diakibatkan oleh naiknya jumlah petani yang menggunakan benih jagung dan padi hibrida BISI. Akhir tahun nanti, target pendapatan kami bisa mencapai Rp 1,5 triliun. Sedangkan untuk laba bersih, kami targetkan bisa mencapai Rp 390 miliar, jelasnya. Selain itu, BISI? optimistis pangsa pasar Jagung bisa naik dari 73 persen menjadi 75 persen - 76 persen. Andri Indradie
[obrolan-bandar] BNBR Bakal Kena Sanksi
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/16152929/BNBR.Bakal.Kena.Sanksi Kompas.com, Selasa, 4 November 2008 | 16:15 WIB JAKARTA, SELASA - PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) terancam sanksi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), jika anak usahanya PT Bumi Resources Tbk tidak juga melakukan paparan publik dalam minggu ini. Kalau mereka (BNBR) tidak lakukan paparan publik dalam minggu ini, pasti ada sanksinya. Kita minta mereka melakukan kewajibannya (paparan publik), kata Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah di Jakarta, Selasa (4/11). Erry mengatakan sanksi itu bakal dikenakan ke BNBR karena terkait dengan transaksi material (penjualan saham anak usahanya BUMI ke Northstar). BUMI tidak mutlak harus paparan publik, karena yang transaksi kan BNBR, katanya. Sebagaimana diketahui perusahaan tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) belum siap menggelar paparan publik insidentil yang sedianya digelar hari ini (4/11). Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI), sesuai surat BEI No. S-05710/BEI.PSR/11-2008 tanggal 3 November 2008, meminta BUMI menggelar paparan publik pada hari ini. Manajemen BUMI masih menyusun dan menyiapkan bagian atas implikasi transaksi penjualan saham antara PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) dan Northstar Pacific Partners Limited terhadap kinerja keuangan dan manajemen perseroan, kata Direktur BUMI, Eddie J Sobari dalam keterbukaan informasi Selasa. Sementara mengenai transaksi REPO BUMI (gadai saham), Erry mengatakan hal itu bukan urusan bursa. Itu urusan mereka (Bakrie dengan broker-red), kita nggak mengatur hal itu,tambahnya. XVD Sumber : Ant
[obrolan-bandar] Krisis Berkepanjangan, Indonesia Sempoyongan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/04/16354250/Krisis.Berkepanjangan..Indonesia.Sempoyongan Kompas.com, Selasa, 4 November 2008 | 16:35 WIB JAKARTA, SELASA - Greenomics Indonesia mengingatkan tingginya potensi ancaman terhadap sektor ekonomi dan keuangan di dalam negeri menyusul tingginya ketidakpastian krisis keuangan global. Krisis keuangan global sedikitnya memberikan potensi ancaman kepada Indonesia antara 35,08 persen hingga 76,79 persen dari nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia berdasarkan harga yang berlaku 2007, kata lembaga riset itu dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (4/11). Menurut Greenomics, potensi ancaman tersebut diperkirakan bisa terjadi dalam satu dua tahun ke depan, jika dampak krisis keuangan global semakin memburuk. Ancaman itu berasal dari enam komponen tanpa memperhitungkan komponen lain seperti meningkatnya beban kewajiban pembayaran pokok utang dan bunga utang pemerintah, utang luar negeri swasta perbankan, potensial capital outflow dari simpanan masyarakat yang tidak dijamin pemerintah serta ptensi kerugian dari aktivitas pasar saham, kata Greenomics. Krisis keuangan global, kata lembaga tersebut, diperkirakan dapat menimbulkan kondisi kredit macet dalam hal pinjaman luar negeri sektor swasta pada 10 sektor ekonomi utama yang mencapai 51,98 miliar dollar AS. Krisis keuangan ini jelas sangat mengancam akibat terjadinya pelambatan sektor riil. Kondisi ini tentu berimbas buruk terhadap kemampuan sektor swasta untuk membayar pokok utang dan bunga utang dari pinjaman luar negeri. Tingginya tingkat kepastian terhadap pemulihan krisis keuangan global tentu mengancam terjadinya kegagalan pembayaran utang dalam jangka waktu tidak menentu. Secara langsung posisi itu menyebabkan nilai ekspor nonmigas Indonesia berpotensi melorot mengingat 10 sektor ekonomi utama tersebut berperan sangat tinggi seperti industri pengolahan, industri berbasis sumber daya alam dan perdagangan. Krisis keuangan global menciptakan tingginya tingkat ketidakpastian sektor keuangan tak terkecuali di Indonesia. Kondisi tersebut semakin meningkatkan tren penarikan dana asing yang ditempat di SBI dan SUN. Melihat skala potensi ancaman itu, anggaran Rp10 triliun dalam rangka penanggulangan dampak perlambatan ekonomi global dan pemulihan sektor riil tentu sangat jauh dari memadai, kata Greenomics XVD Sumber : Ant
[obrolan-bandar] BI Rate Berpotensi Turun
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/05/07165921/BI.Rate.Berpotensi.Turun Kompas.com, Rabu, 5 November 2008 | 07:16 WIB JAKARTA, RABU - Bank Indonesia menilai tekanan inflasi pada masa datang—yang akan dijadikan pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga acuan pekan ini—mulai berkurang. Penurunan suku bunga sangat diharapkan pelaku usaha agar tetap bisa bertahan di tengah krisis global. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Goeltom, Selasa (4/11) di Jakarta, mengatakan, sejumlah indikator menunjukkan bahwa tekanan inflasi, baik yang berasal dari barang impor (imported inflation) maupun dari permintaan domestik mulai turun. Nilai tukar memang cenderung melemah, tetapi pada saat bersamaan nominal impor juga menurun, kata Miranda. Resultan dari kedua faktor itu cenderung mengurangi tekanan inflasi secara keseluruhan. Miranda menilai permintaan domestik mulai menurun. Salah satunya terindikasi dari melambatnya pertumbuhan kredit pada Oktober 2008 dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Prediksi terhadap inflasi ke depan menjadi pertimbangan utama bank sentral untuk menentukan suku bunga acuan atau BI Rate. Rapat Dewan Gubernur BI untuk menetapkan BI Rate bulan ini rencananya berlangsung pada Kamis (6/11). Faktor lain yang juga dijadikan pertimbangan, antara lain, neraca pembayaran, perbedaan suku bunga (differential interest rate) dengan negara lain, dan pertumbuhan ekonomi. Saat ini level BI Rate sebesar 9,5 persen atau berselisih 8,5 persen dengan suku bunga Bank Sentral AS yang sebesar 1 persen. Ini merupakan selisih tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Level BI Rate juga relatif lebih tinggi dibandingkan negara lainnya. Itu bisa terjadi karena ketika bank sentral negara lain ramai-ramai menurunkan suku bunga untuk memacu sektor riil, BI masih menaikkan BI Rate. Meningginya BI Rate akan mendorong kenaikan suku bunga kredit yang kini telah mencapai rata-rata 14 persen. Kenaikan suku bunga kredit menyiksa sektor riil karena biaya modal meningkat dan daya saing menurun. Padahal, daya saing sangat dibutuhkan saat ini untuk memenangi pasar ekspor yang semakin sempit akibat krisis global. Sektor riil juga sangat diandalkan untuk mendorong perekonomian domestik, menyusul menurunnya kinerja ekspor ke depan. Direktur Utama BRI Sofyan Basir seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Paling penting memang tingkat suku bunga harus diturunkan untuk menggerakkan sektor riil kita. (FAJ/HAR) FAJ,OIN + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[obrolan-bandar] Ratusan Miliar Duit Bank Domestik Membeku di Indover
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/05/10085999/Ratusan.Miliar.Duit.Bank.Domestik.Membeku.di.Indover Kompas.com, Rabu, 5 November 2008 | 10:08 WIB JAKARTA, RABU - Berapa sebenarnya total duit sejumlah bank domestik ikut membeku akibat likuidasi Indover Bank sampai saat ini masih tanda tanya. Namun dari sejumlah bank domestik yang mengumumkan exposure dana mereka di Indover, jumlahnya sungguh tak main-main mencapai ratusan miliar rupiah. Sebutlah misalnya Bank Mandiri yang mengklaim dana mereka nyangkut di Indover 31 juta dollar AS (Rp 337,9 miliar kurs Rp 10.900), Bank Bank Lippo (LPBN) 5 juta dollar AS (Rp 54,5 miliar), Bank Ekonomi Raharja (BAEK) 19.239,82 Euro (Rp 250 juta kurs Rp 13.000), dan Bank Artha Graha (INPC) 107.896,33 Euro (Rp 1,4 miliar). Serta Bank Bukopin juga mengumumkan besaran dana mereka di Indover senilai 15 juta dollar AS (Rp 163,5 miliar). Selain bank di atas, sejumlah bank lain terutama Bank BUMN juga menempatkan dananya di Indover yakni Bank BRI dan BNI. Dirut Bank BRI Sofyan Basyir dan Dirut Bank BNI Gatot M Suwondo beberapa waktu lalu mengakui adanya dana mereka di Indover kendati tidak disebutkan nilainya dengan alasan menunggu permasalahan Indover tuntas. Beberapa bank swasta domestik lainnya juga kabarnya masih ada yang ikut terjebak di Indover. Namun berapa jumlahnya masih tanda tanya. Sementara Bank Danamon menyatakan sejak Juli 2008 sudah tidak mempunyai exposure di Indover. Ekonom INDEF Ikhsan Mudjo mengatakan setelah Indover dilikuidasi maka duit sejumlah bank domestik yang nyangkut di Indover jelas tidak akan kembali alias ikut membeku. Setelah dilikuidasi jelas duit bank tidak kembali dan sebaiknya begitu. Ini kan resiko bisnis biasa. Tapi kalau ada wacana mereka minta dananya kembali kok enak BI dan pemerintah diminta menutup kerugian mereka, kata Ikhsan, Selasa (4/11), malam. Indover yang 100 persen sahamnya dimiliki Bank Indonesia (BI) itu dilikuidasi oleh Pengadilan Belanda 7 Oktober 2008. Dari informasi yang diperoleh Ikhsan dana sejumlah bank domestik yang nyangkut di Indover Bank rata-rata sekitar Rp 50 miliar. Saya dengar masing-masing bank hanya sekitar Rp 50 miliar. Hanya Bank Mandiri yang cukup besar sekitar Rp 340 miliar, katanya. Hingga kemarin baru beberapa bank domestik yang terang-terangan mempublikasikan besaran dana mereka yang nyangkut di Indover. Yang jelas aset bank yang punya dana di Indover tergerus. Ini pada gilirannya mengikis modal atau pencadangan yang biasanya disiapkan. Tapi untuk kemudian menyebabkan sistemic failure kok jauh, kata Ikhsan. Dana bank domestik yang nyangkut di Indover beraneka ragam bentuknya. Sekretaris Perusahaan Bank Artha Graha Afiar Anwar akhir pekan lalu dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan dana mereka di Indover dalam bentuk transactional account (rekening transaksi). Sementara Presiden Direktur Bank Lippo Hendrik Gmulder mengatakan kepemilikan Bank Lippo di Indover dalam bentuk overnight placement. (Persda Network/aco) Hasanuddin Aco Sumber : Persda Network
[obrolan-bandar] Harga Timah Merosot, TINS Revisi Target Penjualan
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/05/13520985/Harga.Timah.Merosot..TINS.Revisi.Target.Penjualan Rabu, 5 November 2008 | 13:52 WIB JAKARTA, RABU - Turunnya harga komoditas, seperti nikel dan timah, saat ini membuat PT Timah Tbk (TINS) mawas diri. Rencananya, Timah akan menurunkan target penjualannya hingga akhir tahun ini. Abrun Abubakar, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, hingga akhir emiten berkode saham TINS ini hanya mengejar target penjualan yang terikat kontrak, yaitu sebesar 42.000 metrik ton. Ini karena harga timah yang terus merosot. Harganya di bawah 14 ribu dollar AS per ton. Selain itu, suplai tambang darat juga sulit karena produksinya jauh di bawah normal, jelasnya kepada KONTAN. Dengan adanya revisi itu, TINS pun harus menunda beberapa rencana investasi dan ekspansinya untuk tahun depan. Tapi untuk proyek yang sedang berjalan, tetap akan diselesaikan secepatnya, kata Abrun. Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman berharap, pemerintah segera merespons hal ini. Dia memprediksi, permintaan dari negara-negara industri seperti Jepang, Taiwan, Korea dan China akan menurun tajam terkait krisis global. Untuk itu, kata Norico, pemerintah sebaiknya membatasi ekspor timah yang tadinya 90.000 metrik ton menjadi sekitar 60.000 metrik ton. Hal ini untuk memperkuat harga timah kembali ke level 20 ribu dollar AS per ton, katanya. Norico menambahkan, selain dukungan pemerintah, TINS sebaiknya perlu melakukan diversifikasi usaha untuk menopang kinerja perusahaan. TINS mungkin bisa mencoba masuk ke tambang batu bara dan mempertimbangkan untuk eksplorasi ke pertambangan mikro, kata Norico. Dengan diversifikasi, TINS bisa memperkuat pendapatan dan laba bersihnya ke depan, imbuhnya. Sekadar catatan, hingga triwulan III tahun ini, TINS telah membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 1,491 triliun. Jumlah ini naik 18 persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 1,264 triliun. Menurut Abrun, kenaikan ini didorong oleh tingginya harga rata-rata komoditas timah yang diterima perseroan. Catatan saja, harga rata-rata logam timah di LME (London Metal Exchange) meningkat dari 16.055 dollar AS per ton pada awal tahun menjadi 17.175 dollar AS per ton pada bulan September 2008. Pada periode yang sama tahun lalu, harga rata-rata timah di LME mencapai 13.933 dollar AS per ton, kata Abrun. Harga rata-rata timah yang diterima perseroan hingga triwulan III-2008 sebesar 20.186 dollar AS per ton, naik 44 persen dibanding periode yang sama tahun lalu 13.974 dollar AS per ton. Sedangkan volume penjualan timah perseroan sebanyak 34.045 metrik ton, 28 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 47.270 metrik ton. Meskipun volume produksi TINS menurun, namun kenaikan harga rata-rata timah yang diterima perseroan mendorong perolehan pendapatan konsolidasi perseroan. Pendapatan TINS? hingga triwulan III ini mencapai Rp 6,894 triliun atau naik 5 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,583 triliun. Pendapatan itu berasal dari logam timah sebesar Rp 6,355 triliun, batubara sejumlah Rp 519,9 miliar, jasa eksplorasi mencapai Rp 11,3 miliar, dan dari jasa galangan kapal sebesar Rp 8,2 miliar. Andri Indradie
[obrolan-bandar] Laporkan Preman Juga Bisa Lewat SMS dan Email
Maaf Mbak agak nyimpang, hanya untuk info saja http://www.detiknews.com/read/2008/11/05/172824/1031865/10/laporkan-preman-juga-bisa-lewat-sms-dan-email#Scene%204 Rabu, 05/11/2008 17:28 WIB Laporkan Preman Juga Bisa Lewat SMS dan Email Nala Edwin - detikNews Jakarta - Selain lewat telepon, aksi premanisme dan kejahatan jalanan dapat dilaporkan sang korban melalui SMS maupun email. Layanan ini pun buka 24 jam nonstop. Ini baru kita luncurkan, kita harap masyarakat bisa memberikan masukan dan nomor ini terbuka 24 jam, kata Kepala Satuan Reserse Mobile (Kasatresmob), AKBP Ahmad Rivai, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/11/2008). Dikatakan dia, untuk SMS dapat dikirimkan ke 0815.9166060. Sedangkan untuk telepon bisa hubungi 0811.81.3008 atau ke piket resmob di 5234.250. Kalau mau email juga bisa [EMAIL PROTECTED] Kita akan berusaha menangani pengaduan masyarakat tersebut, ujarnya. Dalam kesempatan terpisah, Pelaksana Harian Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya AKBP Mahbub menambahkan, masyarakat yang memiliki informasi premanisme dan kejahatan jalanan dapat menelepon ke nomor 021. 523.429, dan 087.883.054.782.(aan/iy)
[obrolan-bandar] Metal Price
Current RBS Sempra Metals prices in USD : Bid Offer Change ($) CA 3M 3960 3980 -100 Mbah kalau lihat harga metal apahakah sepertinya ada sedikit harapan hari ini AH 3M 2075 2085 -11 PB 3M 1490 1510 -11 ZS 3M 1150 1170 -20 SN 3M 14900 15100 +100 NI 3M 12100 12300 -100 AA 3M 1470 1490 -15 NA 3M 1525 1545 +20 salam
[obrolan-bandar] Hore... BBM Turun Hari Ini
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/06/16361189/Hore...BBM.Turun.Hari.Ini Kompas.com, Kamis, 6 November 2008 | 16:36 WIB Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A JAKARTA, KAMIS — Pemerintah akan memutuskan penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada hari ini. Penurunan harga BBM bersubsidi akan berada di bawah Rp 1.000. Sore ini akan diumumkan. Menteri Keuangan dan Menteri ESDM sedang diterima Presiden, ujar Ketua Umum Kadin MS Hidayat di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/11). Kadin semula mengusulkan penurunan harga premium Rp 1.000 dari harga Rp 6.000. Dulu saya minta Rp 1.000, tetapi sepertinya tidak diterima. Penurunan akan dilakukan, tetapi besarannya di bawah Rp 1.000, ujarnya. INU + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[obrolan-bandar] Premium Turun Jadi Rp 5.500 Per Liter
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/06/16545629/Premium.Turun.Jadi.Rp.5.500.Per.Liter Kamis, 6 November 2008 | 16:54 WIB Laporan Wartawan Kompas Wisnu Nugroho A JAKARTA, KAMIS - Pemerintah memutuskan mengambil kebijakan populis untuk menurunkan harga premium, dari Rp 6.000 per liter menjadi Rp 5.500 per liter. Keputusan itu diambil di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (6/11). Keputusan berlaku per 1 Desember 2008, ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam jumpa pers di Kantor Presiden. Untuk BBM bersubsidi lain, yaitu minyak tanah dan solar, tidak diturunkan karena masih jauh dari harga keekonomiannya. INU
[obrolan-bandar] Harga CPO Sudah Masuk Batas Terendah
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/08533058/Harga.CPO.Sudah.Masuk.Batas.Terendah Kompas.com, Selasa, 11 November 2008 | 08:53 WIB JAKARTA, SELASA - Harga minyak kelapa sawit mentah saat ini diprediksi sudah pada batas terendah. Oleh karena itu, diharapkan dalam dua bulan terakhir tahun 2008 ini harga CPO akan segera meningkat. Percepatan wajib menggunakan biodiesel dan peremajaan 250.000 hektar tanaman kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia adalah dua faktor utama yang akan membuat harga CPO membaik. Analis minyak nabati, yang berbasis di Hamburg, Jerman, Thomas Mielke, mengungkapkan hal itu di Kuala Lumpur, pekan lalu. Dijelaskan, implementasi biodiesel dalam skala besar lambat laun akan mengurangi pengaruh minyak mentah terhadap fluktuasi harga CPO. Menurut Mielke, harga CPO sudah tak bergerak seiring harga minyak mentah sejak semester II-2007 hingga semester I-2008. Harga CPO, yang lebih murah 60 persen dari minyak kedelai, bakal mendorong permintaan CPO. Pada akhir Oktober, harga CPO di Malaysia berada pada titik terendah selama tiga tahun terakhir, yakni 375 dollar AS per ton. Harga itu anjlok hampir 70 persen dari harga puncak pada Maret. Di Jakarta, Senin (10/11), Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Derom Bangun mengatakan, harga CPO selama dua pekan terakhir mulai naik dari Rp 4.100 menjadi Rp 5.053 per kilogram. Pengolahan Industri pengolahan berbahan baku CPO di Eropa, yang sempat mengurangi produksi akibat krisis, kini bekerja kembali untuk memenuhi pesanan saat Natal dan Tahun Baru. Situasi ini berdampak positif pada pasar CPO, yang menjadi salah satu bahan baku sabun, mentega, kosmetik, pasta gigi, sampai pencampur cokelat. Ekspor ke Eropa secara bertahap kembali naik, ujar Derom Bangun. Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga, permintaan CPO secara bertahap mulai naik. Hal ini mengurangi stok CPO. Permintaan sempat melemah karena importir kekurangan likuiditas untuk membeli CPO. Kebutuhan akan tumbuh kembali pada Desember dan Januari ini. Harga tentu akan mengikuti kenaikan permintaan ini, ujar Sahat. Salah satu faktor pendorong permintaan CPO terbesar, kata Sahat, adalah kebijakan wajib mencampur biodiesel 5 persen di Indonesia dan Malaysia. Stok yang melimpah selama ini bakal terserap untuk produksi biodiesel. CPO bakal mampu membentuk harga psikologisnya sendiri tanpa terpengaruh minyak mentah. Konsumsi biodiesel di Indonesia, Malaysia, dan Eropa bakal memengaruhinya, paparnya. Pasokan turun Berkurangnya pasokan juga bakal menaikkan harga CPO. Produksi diprediksi bakal berkurang bulan September-Maret. Penyebabnya, selama masa itu harga pupuk terus meningkat, padahal pupuk menyumbang sekitar 60 persen dari ongkos produksi CPO. Menurut Direktur Utama PT Anugerah Langkat Makmur Musa Rajekshah, harga pupuk naik 400 persen, sedangkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sudah anjlok 600 persen. Ongkos produksi baru tertutupi bila harga CPO lebih dari Rp 6.000 per kilogram, kata Rajekshah. HAM Sumber : Kompas Cetak
[obrolan-bandar] Busyet! The Fed Keluarkan Talangan Rp 22.000 Triliun
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/11274421/Busyet.The.Fed.Keluarkan.Talangan.Rp.22.000.Triliun Kompas.com, Selasa, 11 November 2008 | 11:27 WIB WASHINGTON, SENIN - The Federal Reserve (the Fed) sepertinya belum mau membuka diri terkait informasi penyerahan dana talangan atau bailout senilai 2 triliun dollar AS atau sekitar Rp 22.000 triliun atau bisa membiayai APBN Indonesia lebih dari 15 kali. Buktinya, hingga sekarang, the Fed menolak memberikan identifikasi siapa saja pihak-pihak yang sudah menerima komitmen pinjaman darurat yang berasal dari pajak warga Amerika tersebut. Padahal impinan the Fed Ben S Bernanke dan Mentri Keuangan Henry Paulson pada September lalu bilang, mereka akan mengikuti permintaan Kongres untuk melakukan transparansi pada pengucuran dana senilai US$ 700 miliar. Namun dua bulan kemudian, jumlah dana yang dikucurkan the Fed semakin membengkak karena adanya program-program penyelamatan yang lain. Ironisnya, warga Amerika tidak mengetahui ke mana uang yang mereka bayarkan pergi atau kepada siapa dana tersebut dipinjamkan. Tidak ada pengumuman atau informasi kepada publik mengenai perjanjian dana darurat itu. Ini merupakan masalah besar. Memang, dalam pasar yang likuid hal itu tidak menjadi masalah, namun saat ini kondisi sangat rentan dan penuh ketidakpastian, jelas Dan Fuss, vice chairman Loomis Sayles Co. Bloomberg sudah meminta detail mengenai dana yang dikucurkan kepada US Freedom of Information Act. Begini informasi lengkapnya. The Fed sudah melakukan pengucuran duit dalam 11 program utama. Delapan program diantaranya dilakukan dalam kurun waktu 15 bulan terakhir, di tengah situasi krisis finansial terbesar sejak terjadinya Great Depression. Itu adalah uang kalian (warga Amerika), bukan uang the Fed. Tentu saja harus ada transparansi, jelas Ted Forstmann, senior partner Forstmann Little Co di New York. Jurubicara the Fed Michelle Smith menolak berkomentar mengenai hal ini. Sementara, jurubicara Kementerian Keuangan Michele Davis juga tidak membalas telepon maupun email Bloomberg. Pinjaman yang diberikan the Fed sangat penting karena juga meliputi program Troubled Asset Relief Program (TARP). Pada minggu lalu, total pinjaman yang sudah dikucurkan the Fed mencapai 2 triliun dollar AS untuk pertama kalinya. Bahkan dalam tujuh minggu terakhir, jumlahnya sudah melonjak 140 persen atau 1,172 triliun dollar AS sejak pimpinan the Fed melonggarkan persyaratan pinjaman pada 14 September lalu. Tidak adanya transparansi ini sangat bertentangan dengan pernyataan Paulson dan Bernanke tentang pentingnya transparansi. Pada 23 September lalu, tepatnya dalam dengar pendapat Senate Banking Committee di Washington, Paulson menyerukan agar dilakukannya transparansi atas penyaluran dana yang digelontorkan melalui program TARP. Kita perlu pandangan. Kita perlu perlindungan. Kita perlu transparansi. Saya mau itu. Kita semua menginginkannya, jelas Paulson. Pada dengar pendapat gabungan anggota Kongres dan Senat sehari berikutnya, Bernanke juga menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan dalam program tersebut. Transparansi merupakan isu besar, jelasnya. Sekadar tambahan informasi, pinjaman dana tunai dan obligasi pemerintah diberikan the Fed kepada sejumlah perbankan, termasuk di dalamnya Lehman Brothers Inc, Citigroup Inc dan JPMorgan Chase Co. Menurut Scott Talbott, senior vice president Financial Services Roundtable, pihak perbankan menolak untuk merilis sejumlah informasi terkait hal tersebut karena hal itu akan menunjukkan kelemahan dalam perusahaannya. Jika hal itu terjadi, dikhawatirkan akan terjadi short selling dan para investor akan menarik dananya secara besar-besaran. Harus ada keseimbangan antara transparansi dengan melindungi kepentingan publik. Para pembayar pajak memang punya hak untuk mengetahui kemana uang mereka pergi, namun jika hal itu dipublikasikan begitu saja akan mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap sistem, jelas Talbott. Beberapa bank besar AS yakni Citigroup, Bank of America Corp, JPMorgan Chase, Wells Fargo Co, Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley, menolak berkomentar mengenai apakah mereka sudah mendapat pinjaman dari the Fed atau belum. Barratut Taqiyyah
[obrolan-bandar] Pertamina Mulai Pasok BBN ke Industri
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/10015350/Pertamina.Mulai.Pasok.BBN.ke.Industri Selasa, 11 November 2008 | 10:01 WIB JAKARTA, SELASA — PT Pertamina (Persero) mulai memasok biodiesel ke 28 konsumen industri yang berada di wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. General Manager Pemasaran BBM Region III Maulanatazi HZ di Jakarta, Selasa (11/11), mengatakan, pasokan biodiesel itu merupakan tahap awal dari target 436 konsumen industri di Jakarta, Banten, dan Jabar. Biodiesel yang dipasok mengandung 5 persen FAME (fatty acid methyl ester), ujarnya. Pasokan biodiesel ke industri itu merupakan kelanjutan program serupa bagi konsumen transportasi yang sebelumnya telah dilaksanakan. Pertamina Selasa siang ini memperluas pemanfaatan biodiesel dengan mulai memasok ke konsumen industri dan meningkatkan kadar FAME menjadi 5 persen di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Acara perluasan dipusatkan di Depot Plumpang, Jakarta Utara, yang dijadwalkan dihadiri Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Dirut Pertamina Ari Soemarno. Program tersebut juga menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ESDM No 32 Tahun 2008 yang berisi mandatory atau kewajiban minimal pemakaian bahan bakar nabati (BBN). Maulana mengatakan, pada tahap awal, pencampuran solar dan FAME dilakukan di dalam tangki sementara. Pencampuran serupa juga dilakukan di Depot Tanjung Gerem, Padalarang, Ujung Berung, Cikampek, Tasikmalaya, dan Balongan. Namun, ke depan Pertamina akan mencampur solar dengan FAME secara langsung di tangki penampungan. Pencampuran langsung di tangki timbun memerlukan waktu selama enam bulan karena membutuhkan alat, seperti pompa dan meter, katanya. Ditargetkan semua SPBU di Region III yang berjumlah 1.287 unit pada akhir November sudah menjual biodiesel dengan kandungan FAME 5 persen. Volume penjualan solar di Region III mencapai 200.000 kiloliter per bulan. Tangki timbun di Depot Plumpang memiliki kapasitas yang terbesar ketimbang depot lainnya dengan volume mencapai 318.515 kiloliter. Volume tersebut terdiri atas solar 91.466 kiloliter, premium 119.749 kiloliter, pertamax plus 11.800 kiloliter, pertamax 22.000 kiloliter, dan minyak tanah 73.500 kiloliter. Depot Plumpang mendapat suplai BBM langsung melalui pipa dari Kilang Balongan, Indramayu, Jabar. EDJ Sumber : Ant + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[obrolan-bandar] Transaksi Bursa Sudah seperti Las Vegas
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/11/13183415/Transaksi.Bursa.Sudah.seperti.Las.Vegas Kompas.com, Selasa, 11 November 2008 | 13:18 WIB JAKARTA, SELASA — Wakil Ketua Kadin Indonesia Suardana Linggih dalam hearing dengan anggota DPD di Jakarta, Selasa (11/11), mempertanyakan kemajuan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan capital market jauh lebih besar daripada transaksi sektor riil. Menurutnya, saat ini di lantai bursa investor tak hanya mengharapkan dividen, tetapi juga sudah diarahkan/terbawa arus dengan motif mendapatkan capital gain yang tinggi (untung besar). Akibatnya, banyak muncul spektakuler yang memainkan harga saham apabila regulator di pasar modal kurang efektif atau hanya mengikuti tren dunia. Setiap transaksi di bursa ada investor yang menang dan ada yang kalah apakah ini mirip dengan di Las Vegas (arena gambler atau judi), kata Suardana. Dalam kesempatan itu dia mempertanyakan apakah sistem semacam itu dilanjutkan. Indonesia kiranya perlu peraturan yang dapat mengembangkan perkembangan sektor finansial dengan sektor riil sehingga terjadi harmonisasi berkelanjutan, tuturnya. Hasanuddin Aco Sumber : Persda Network + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[obrolan-bandar] Lipstik dan Legging tak Terpengaruh Krisis
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/13/11174047/Lipstik.dan.Legging.tak.Terpengaruh.Krisis Kompas.com, Kamis, 13 November 2008 | 11:17 WIB Krisis ekonomi global cepat atau lambat pasti berdampak pada kehidupan kita. Mau tak mau kita harus rela memangkas pengeluaran yang tidak perlu dan mulai berhemat. Bagaimana dengan penampilan? Apakah penjualan produk fashion dan kosmetik menurun? Memang ada penurunan anggaran belanja pakaian dan kosmetik, tapi ada beberapa items yang justru laris manis. Apa yang terjadi di Amerika Serikat mungkin bisa jadi gambaran. Selama krisis ekonomi melanda, ada fenomena menarik yang disebut dengan the Lipstick Index. Ini adalah kondisi yang menggambarkan bahwa penjualan lisptik justru meningkat saat ekonomi sedang lesu. Lihat saja penjualan kosmetik MAC, produksi perusahaan Estee Lauder yang meraih laba besar di tahun 2001, pada masa ekonomi tak menentu akibat serangan teroris pada tragedi 11 September. Leonard Lauder, direktur kosmetik Estee Lauder, mengatakan pihaknya sampai menambah produksi karena tingginya permintaan lipstik mereknya. Bagaimana dengan tahun ini? Saat dunia menghadapi ancaman krisis ekonomi global, penjualan lipstik tahun 2008 di AS memang turun sekitar 6 persen. Namun bila dibandingkan dengan penjualan pakaian atau sepatu, penurunan tersebut relatif kecil. Menurut Karen Grant, analis industri kecantikan dari NPD Group, perusahaan riset yang berbasis di Washington, AS, pada tahun 2001 lipstik laku keras karena pada saat itu banyak merek kosmetik yang mengeluarkan koleksi warna terbarunya. Sedangkan tahun 2008 ini hanya beberapa merek saja yang mengeluarkan tren warna terbarunya, misalnya Yves Saint Laurent dan Lancome. Lagipula, keyakinan para konsumen saat ini memang lebih rendah di banding tahun 2001, katanya. Mungkin karena sampai sekarang ekonomi masih suram. Yang menarik, tahun ini yang laris justru penjualan legging dan stoking. Menurut Dan Sackrowitz, vice president internet lingerie retailer Barenecessities.com, terjadi peningkatan penjualan produknya hingga 70 persen pada Oktober 2008. Angka penjualan Spanx, merek korset terkenal, disebut-sebut juga naik hingga 77 persen. Anda tidak perlu membeli pakaian untuk menyegarkan penampilan. Cukup satu items saja. Hemat namun bisa menutupi kekurangan tubuh, katanya seperti dikutip wall street journal. AN Sumber : Glamour
[obrolan-bandar] Krisis Keuangan Masuk Babak Baru
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/14/07285252/Krisis.Keuangan.Masuk.Babak.Baru Kompas.com, Jumat, 14 November 2008 | 07:28 WIB JAKARTA, JUMAT - Krisis di pasar keuangan domestik memasuki babak baru, yang dimulai dengan bermunculannya berbagai rumor tentang kesulitan likuiditas yang dihadapi sejumlah bank. Kejadian yang sebenarnya hal biasa itu dengan cepat berkembang menjadi rumor yang berbahaya. Dalam kondisi pasar keuangan domestik yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, rumor dan kepanikan bisa berkembang sangat cepat. Industri perbankan yang kini tengah dilanda kekeringan likuiditas menjadi amat sensitif terkena rumor terkait kondisi kesehatannya. Pada Kamis (13/11), tak kurang dari enam bank diisukan mengalami kesulitan likuiditas sehingga bermasalah dalam transaksi kliring di Bank Indonesia (BI). Setelah dikonfirmasi ke pihak-pihak terkait, ternyata hanya satu bank, yakni PT Bank Century Tbk, yang bermasalah dalam transaksi kliring. Itu pun disebabkan masalah teknis. Kami hanya terlambat dalam mengalokasikan dana untuk kebutuhan kliring yang seharusnya diterima tepat waktu, kata Wakil Direktur Utama Bank Century Hamidy. Namun, rumor yang berkembang menyebutkan Bank Century kesulitan likuiditas hingga membuat para nasabahnya panik. Dalam siaran persnya, BI sudah mengonfirmasi bahwa bank yang tidak ikut serta dalam kliring kemarin hanyalah Bank Century. BI memperkirakan permasalahan dapat diatasi sehingga Bank Century dapat kembali mengikuti kliring secara normal pada hari Jumat ini. BI juga menegaskan bahwa ketidakikutsertaan bank yang bersangkutan dalam kliring tak akan mengganggu kelancaran sistem pembayaran dan sistem perbankan secara keseluruhan. Selanjutnya kepada masyarakat luas diharapkan tetap bijak dalam menyikapi pemberitaan yang tidak jelas sumbernya, demikian bunyi siaran pers BI. Bahaya rumor Rumor yang berkembang amat berbahaya karena bisa memicu hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap bank, yang pada akhirnya memicu penarikan dana besar-besaran (rush). Jika sudah terjadi rush, bank sekuat apa pun dipastikan akan bangkrut. Ekonom Tony Prasetiantono mengingatkan bahaya rumor dalam suasana krisis. Ia mencontohkan depresi perekonomian global pada 1929 yang awalnya dipicu oleh rumor bahwa ada bank yang kalah kliring. Untuk mencegah rumor dan kepanikan berlebihan di pasar dan masyarakat, pemerintah dan BI harus bertindak cepat, salah satunya segera mengeluarkan kebijakan penjaminan penuh simpanan di perbankan. Rumor bisa benar atau salah, tetapi yang pasti kondisi bank saat ini memang sulit. Bank kecil berpotensi kesulitan likuiditas karena nasabahnya pindah ke bank besar. Ada pula nasabah yang memindahkan dananya ke Malaysia atau Singapura yang menerapkan penjaminan penuh simpanan, kata Tony. Penjaminan penuh tidak hanya menjauhkan dari risiko rush, tetapi juga secara tidak langsung akan memicu penurunan suku bunga karena nasabah tak lagi bolak-balik memindahkan dananya. Suspensi Di Bursa Efek Indonesia kemarin, perdagangan saham Bank Century dihentikan sementara (suspensi) karena ada informasi mengenai ketidakikutsertaannya dalam kliring. Sebelum disuspensi, harga saham Bank Century Rp 50 per saham. Kliring merupakan pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antarbank, baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Gagal kliring terjadi saat bank tidak bisa memenuhi kewajibannya dalam proses kliring harian. Hamidy menjelaskan, ketidakikutsertaan kliring terkait tingginya intensitas transaksi dana masuk dan keluar nasabah sehubungan dengan ketatnya kondisi likuiditas saat ini. Untuk mencegah terulangnya kejadian ini, manajemen Bank Century akan memonitor lebih ketat intensitas transaksi yang terjadi. FAJ Sumber : Kompas Cetak
[obrolan-bandar] Lonsum Akuisisi Tiga Perkebunan Sawit
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/21/14034330/Lonsum.Akuisisi.Tiga.Perkebunan.Sawit Kompas.com, Jumat, 21 November 2008 | 14:03 WIB JAKARTA, JUMAT - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) menandatangani perjanjian pembelian saham tiga perusahaan kelapa sawit. Dalam perjanjian jual beli bersyarat 19 November 2008, perseroan akan mengambil alih secara langsung saham PT Tani Musi Persada, PT Tani Andalas Sejahtera, dan PT Sumatra Agri Sejahtera milik Agus Suherman, selaku penjual. Total pembayaran untuk transaksipengambilan ketiga perusahaan itu adalah Rp48,04 miliar, kata Sektretaris Perusahaan LSIP, Endah R Madnawidjaja, dalam keterbukaan informasi, Jumat (21/11). Menurutnya, ketiga perusahaan tersebut memegang izin lokasi untuk perkebunan kelapa sawit. Transaksi pengambilalihan ditargetkan selesai pada 22 Desember 2008. Pada saat efektif, LSIP akan memiliki 99,92 persen saham Tani Musi Persada dan Sumatra Agri Sejahtera. Sedangkan pada Tani Andalan Sejahtera, perseroan akan menguasai 90 persen saham. Dengan pengambilalihan saham ini, perseroan akan memperoleh secara tidak langsung areal pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit, di Sumatera Selatan. Akuisisi tersebut dilakukan perseroan untuk meningkatkan produksi kelapa sawit perseroan.
[obrolan-bandar] Tahun Depan, SMGR Cairkan Dana Pinjaman
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/21/14500330/Tahun.Depan..SMGR.Cairkan.Dana.Pinjaman Jumat, 21 November 2008 | 14:50 WIB JAKARTA, JUMAT — PT Semen Gresik Tbk (SMGR) akan mencairkan dana pinjaman dari sindikasi lima bank pemerintah dan swasta sebesar 800 juta dollar AS pada akhir 2009. Hal ini terkait pembangunan dua pabrik baru di Pati, Jawa tengah, dan Sulawesi. Pembangunan dua pabrik baru tersebut membutuhkan dana sekitar 750 juta dollar AS. Untuk itu, perseroan segera membicarakan lebih lanjut dengan lima bank tersebut, kata Sekretaris Perusahaan SMGR, Saifuddin Zuhri di Jakarta, Jumat (21/11). Menurutnya, pembahasan pinjaman sindikasi itu akan diselesaikan akhir tahun ini atau selambat-lambatnya awal tahun depan. Namun, ia belum bersedia menyebutkan nama kelima bank tersebut. Kepastian pencairan dana pinjaman itu diberikan berdasarkan komitmen kesiapan perbankan mendukung usaha Semen Gresik. Meski begitu, sampai 2009 perodusen semen milik negara ini siap mendanai kebutuhan dari dana internal. Sebab, spend money kami masih sekitar 300 juta dollar, katanya. XVD Sumber : Ant + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[obrolan-bandar] Klub Saham Gocap Kuasai 10% Emiten di BEI
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/02/083509/1046293/6/klub-saham-gocap-kuasai-10-emiten-di-bei Selasa, 02/12/2008 08:35 WIB Klub Saham Gocap Kuasai 10% Emiten di BEI Indro Bagus SU - detikFinance Jakarta - Anggota klub saham receh seharga Rp 50 alias gocap semakin bertambah seiring dengan penurunan indeks sepanjang semester II-2008. Jumlahnya saat ini sudah mencapai 10% dari total semua saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kondisi ekonomi makro dan global yang kurang kondusif diperkirakan bakal terus menambah jumlah anggota klub harga saham minimal di Bursa Efek Indonesia. Kelihatannya untuk jangka panjang tren indeks masih bakal menurun. Saham-saham berharga Rp 50 bisa bertambah, ujar analis PT BNI Securities, Muhammad Alfatih saat dihubungi detikFinance, Senin (1/12/2008) malam. Alfatih mengatakan bahwa untuk jangka pendek, tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ada dorongan untuk naik. Namun untuk jangka panjang diperkirakan tren penurunan akan terus berlanjut. Kalau kita lihat, saat ini tingkat permintaan cukup melambat. Ini bisa berarti dua hal, pertama penurunan akan berlanjut. Kedua bisa jadi ini tanda-tanda untuk rebound, jelas Alfatih. Namun sebagaimana dijelaskan Alfatih, untuk jangka panjang tren penurunan indeks masih sangat kuat. Apalagi, lanjut Alfatih, kondisi ekonomi makro yang kian buruk berpotensi mengkoreksi harga saham-saham di lantai bursa. Seperti kita tahu, proyeksi ekonomi tahun depan masih melambat. Ini bisa memberi tekanan cukup kuat terhadap permintaan dan bisa memukul harga-harga saham dalam kisaran di bawah Rp 100. Malah bisa semakin banyak yang harganya Rp 50, jelas Alfatih. Harga saham sebesar Rp 50 merupakan batas terendah harga saham di lantai bursa. Tidak ada saham yang harganya bisa jatuh melewati batas tersebut. Namun seiring dengan gugurnya IHSG, harga-harga saham emiten yang jatuh ke level Rp 50 semakin hari kian bertambah. Penurunan terjadi akibat tingginya tekanan jual terhadap permintaan beli. Akibatnya, banyak saham yang harganya jatuh tajam hingga mencapai batas terendah. Bahkan pada saham-saham yang harganya sudah menembus level Rp 50 pun masih mengalami tekanan jual cukup besar. Artinya, jika tidak ada penetapan batas terendah harga saham di level Rp 50, sejumlah saham harganya dipastikan bakal lebih rendah dari Rp 50. Bagi saham-saham tertentu, bahkan yang sudah menyentuh level tersebut, masih terdapat tekanan jual cukup besar tanpa adanya minat beli. Sebut saja saham-saham berkode FREN, IATA, INAF dan sebagainya. Berdasarkan catatan detikFinance, dari 398 emiten yang tercatat di BEI, 39 emiten harga sahamnya telah menyentuh level Rp 50. Angka ini masih akan terus bertambah. Saham berkode BNBR misalnya, lantaran masalah gadai saham yang tak kunjung selesai, sejak dibuka suspensinya harganya terus anjlok hingga kena penolakan otomatis batas bawah 10% setiap hari perdagangan berturut-turut. Pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (1/12/2008), BNBR ditutup di level Rp 54. Jika BNBR kembali kena auto rejection batas bawah, maka saham BNBR bisa jadi akan menjadi anggota klub saham gocap yang paling anyar. Anak usahanya yang berkode saham BTEL, sebelumnya sempat terdaftar sebagai anggota klub saham gocap. Namun kembali naik dan kemarin ditutup di level Rp 52. Emiten yang baru saja mencatatkan saham perdananya tahun ini pun tak luput ikutan terdaftar sebagai anggota klub gocap. Satu emiten baru berkode saham KOIN kemarin harganya ditutup di level Rp 50. Dua temannya yang baru jadi emiten di 2008, berkode WEHA dan GZCO sedikit lebih beruntung. Masing-masing ditutup di level Rp 80 dan Rp 82 pada perdagangan kemarin. Anggota klub gocap masih menarik minat cukup banyak calon anggota. Dari 398 emiten tercatat, 92 emiten memiliki harga di bawah Rp 100. Jika 39 emiten telah menjadi anggota klub gocap, maka sisanya sebanyak 53 emiten berpotensi mendaftarkan diri sebagai anggota klub gocap. Berikut daftar 39 emiten klub gocap: AKKN, APLI, ASRI, BCIC, BEKS, BIPP, CNKO, CTTH, DEWA, DSFI, FORU, FREN, GSMF, IATA, IGAR, INAF, INPC, KARK, KIJA, KOIN, LCGP, LMAS, LPPF, LPPS, MAMI, MDLN, MLPL, MYRX, MYTX, POLY, PTRA, PYFA, SDRA, SIMA, SIPD, TRUB, TIRT, WICO, ZBRA. Berikut daftar 53 emiten dalam kisaran harga Rp 51-100 dan harga penutupan Senin kemarin: AHAP (Rp 69), AMAG (Rp 51), BABP (Rp 61), BACA (Rp 91), BAYU (Rp 72), BKDP (Rp 52), BKSL (Rp 80), BNBA (Rp 52), BNBR (Rp 54), BTEK (Rp 90), BTEL (Rp 52), BVIC (Rp 72), CKRA (Rp 90), CPRO (Rp 69), DAVO (Rp 51), ELTY (Rp 68), ETWA (Rp 66), FMII (Rp 75), FPNI (Rp 69), GZCO (Rp 85), HADE (Rp 52), INCI (Rp 78), JKSW (Rp 84), KAEF (Rp 72), KBLI (Rp 52), KDSI (Rp 65), KONI (Rp 92), LAMI (Rp 75), LMPI (Rp 65), MCOR (Rp 75), META (Rp 72), MTDL (Rp 74), MYOH (Rp 54), PNLF (Rp 76), PRAS (Rp 94), PUDP (Rp 80), RAJA (Rp 76), RODA (Rp 77), SDPC (Rp 100), SKLT (Rp 90), SMDM (Rp 100), TMPI (Rp 58), TOTL (Rp 89), SPMA (Rp 87), SQMI (Rp 90), SULI (Rp 93), TMPO (Rp 58), UNIT (Rp 85), WAPO (Rp 80), WEHA (Rp
[obrolan-bandar] Sanksi Bagi Pelaku Short Selling Segera Keluar
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/02/0841581/Sanksi.Bagi.Pelaku.Short.Selling.Segera.Keluar Kompas.com, Selasa, 2 Desember 2008 | 08:41 WIB JAKARTA, SELASA - Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akhirnya berhasil menyelesaikan pemeriksaan kasus transaksi saham dengan mekanisme naked short selling. Kim, hasil pemeriksaan kasus itu telah sampai di Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK. Jadi, saat ini, para pelaku transaksi short selling tersebut tinggal menanti hukuman dari otoritas pasar modal tersebut. Kasus short selling telah kami serahkan kepada komite sanksi di Biro Hukum, terang Sardjito, Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK, saat dihubungi KONTAN, kemarin. Namun, Sardjito menolak menyebutkan nama perusahaan efek bakal mendapat sanksi tersebut. Sementara, Kepala Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK Robinson Simbolon tidak menjawab pesan singkat dan panggilan telepon dari KONTAN. Seperti pernah diberitakan sebelumnya, sumber KONTAN yang mengetahui kasus ini menyatakan, Bapepam-LK menemukan indikasi ada sekitar 16 sekuritas yang melakukan short selling terlarang itu. Adapun saham yang menjadi objek permainan short selling itu berjumlah sekitar 14 saham. Aksi ini membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melarang seluruh transaksi short selling sejak Oktober lalu. Dan, kemarin, BEI kembali memperpanjang larangan short selling itu. Dalam pengumumannya, Kepala Divisi Perdagangan BEI, Supandi, dan Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Produk BEI Kandi Sofia S. Dahlan menyatakan, BEI tidak mengeluarkan daftar saham yang bisa diperdagangkan dengan cara short selling untuk bulan Desember ini. Namun, Ketua Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia, ND Moerdani berpendapat, pelarangan transaksi short selling sebenarnya malah mengurangi likuiditas perdagangan di bursa saham. Namun, karena kondisi pasar sedang terimbas krisis, untuk sementara waktu, pembatasan itu bisa kami maklumi, ujar Moerdani. Ia berharap kondisi bursa yang terpuruk ini hanya berlangsung sementara saja. Karena sejatinya, praktek short selling, bukan merupakan kegiatan perdagangan yang haram. Malah, transaksi saham dengan cara short selling inilah yang selama ini membuat perdagangan di bursa saham bergairah. Yuwono Triatmodjo
[obrolan-bandar] PGN Operasikan Stasiun Induk CNG Mulai 2011
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/03/072816/1046939/4/pgn-operasikan-stasiun-induk-cng-mulai-2011 Rabu, 03/12/2008 07:28 WIB Suhendra - detikFinance Palembang - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk akan mulai mengoperasikan pilot project pembangunan stasiun induk gas Compressed Natural Gas (CNG) pada tahun 2011. Setidaknya proyek yang menelan dana minimal Rp 60 miliar diharapkan sebagai alternatif distribusi pasokan gas PLN di luar distribusi pipa. Proyek ini akan dimasukan dalam anggaran 2009 PGN, sebagai tahap awal PGN akan membangunnya di wilayah Surya Cipta Karawang, Jawa Barat. Kapasitas stasiun ini diperkirakan akan mencapai 10 mmscfd per hari dengan luas stasiun 1 hektar. Demikian disampaikan Direktur Pengembangan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Bambang Banyudoyo, dalam acara Media Site Visit PGN, di Palembang, Selasa Malam (2/12/2008). Kami akan bangun di Surya Cipta Karawang nilainya Rp 60 miliar rupiah tapi itu untuk mother-nya saja, jelasnya. Bambang menegaskan alasan pembangunan stasiun induk ini bertujuan sebagai memperluas jangkauan penyaluran gas di luar distribusi pipa terutama untuk wilayah-wilayah industri yang jauh dari jalur pipanisasi PGN. Pihaknya sengaja memilih Karawang Jawa Barat karena potensi pasarnya banyak sekali karena dikawasan ini banyak industri. Meskipun tidak menutup kemungkinan produk PGN yang satu ini bisa dipakai oleh kalangan ritel rumah tangga. Dikatakannya mekanisme penyalurannya dimulai dari pipa distribusi PGN yang kemudian ditampung di stasiun induk lalu di distribusikan melalui tanki-tanki mobil yang didistribusikan ke industri. Soal harganya, diakuinya pihaknya masih melakukan perhitungan namun berdasarkan pelaku lainnya, harganya akan lebih tinggi dari harga gas melalui pipanisasi. Karena ini dijual melalui tekanan lebih besar maka harganya lebih tinggi, tapi dari pelaku lain, ini bukan harga dari PGN yah, itu bisa US$ 12 dibandingkan dengan lewat pipa US$ 5,5, jelasnya. Menurut Bambang, salah satu kelebihan sistem ini dibandingkan dengan sisitem distribusi pipa pelaksanaan pembangunannya lebih cepat karena tanpa harus meminta perizinan soal jalur pipanisasi sehingga target penyedian gas bisa mudah terjangkau. Soal teknologi stasiunnya kami belum tentukan, tapi teknologinya sudah banyak yang memiliki teknologi semacam ini di Asia itu yang mengembangkan itu Korea dari China, ujarnya. (hen/qom)
[obrolan-bandar] Kondisi Terparah 2009, Ekonomi Tumbuh 4,5 Persen
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/03/07303785/Kondisi.Terparah.2009..Ekonomi.Tumbuh.4.5.Persen Kompas.com, Rabu, 3 Desember 2008 | 07:30 WIB JAKARTA, RABU - Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 diperkirakan bisa mencapai level terburuk di posisi 4,5 persen, jauh lebih rendah dibandingkan target APBN 2009, yakni 6 persen. Meskipun demikian, target APBN itu masih bisa tercapai jika Indonesia bisa mempertahankan aktivitas ekspor dan investasi. Nilai tengah pertumbuhan ekonomi kami perkirakan ada di level 5-5,5 persen, ujar Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati saat melaporkan kondisi terakhir krisis ekonomi kepada Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (2/12). Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada tahun 2008 setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi akan menambah 702.000 lapangan kerja baru (Kompas, 22/8/2008). Dengan demikian, jika pertumbuhan turun dari 6 persen ke 4,5 persen, tenaga kerja yang tidak terserap bisa mencapai 1,053 juta orang. Padahal, masih ada sekitar 9,427 juta penganggur terbuka yang menunggu pekerjaan saat ini. Menurut Sri Mulyani, faktor- faktor yang masih bisa diandalkan sebagai pendorong ekonomi pada tahun 2009 adalah konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Adapun ekspor dan investasi diperkirakan akan menghadapi tekanan berat pada 2009. Konsumsi rumah tangga diharapkan masih tumbuh 5 persen dibandingkan konsumsi tahun 2008. Anggaran kementerian dan lembaga nondepartemen dialokasikan senilai Rp 322,3 triliun atau naik dibandingkan tahun 2008, yakni Rp 290 triliun. Namun, realisasinya akan dipengaruhi kemampuan departemen dan lembaga itu dalam menyerap dananya, ujar Menkeu. Di Batam, Kepulauan Riau, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pelaku usaha tetap optimistis pada tahun 2009 meskipun melemahnya permintaan pasar dunia dapat memengaruhi kinerja ekspor industri manufaktur, khususnya ekspor ke AS, Jepang, Korea, dan China. Namun, di sisi lain, lanjutnya, ada beberapa produk ekspor yang bersumber pada komoditas dan energi, seperti minyak kelapa sawit atau batu bara, yang tetap dibutuhkan negara lain. Dorong daya beli Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu menyebutkan, pemerintah tengah mencari sumber dana siaga minimal 5 miliar dollar AS untuk menggantikan dana yang mungkin tak didapatkan dari penerbitan obligasi negara. Ini untuk membiayai belanja negara yang tetap meningkat pada tahun 2009. Anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait, menegaskan, pemerintah harus melakukan lima langkah yang tidak biasa untuk menolong ekonomi. Pertama, menerapkan tax amnesty (pengampunan pajak). Kedua, menerapkan blanket guarantee atas simpanan nasabah. Ketiga, menurunkan harga bensin dan solar lebih dari Rp 500 per liter. Keempat, perluasan reformasi birokrasi. Kelima, menurunkan suku bunga acuan (BI Rate). OIN,FER,INU Sumber : Kompas Cetak
[obrolan-bandar] LAPORAN AKHIR TAHUN INTERNASIONAL, Dunia Memasuki Tahun 2009 yang Kelam
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/05/05430269/dunia.memasuki.tahun.2009.yang.kelam Kompas.com, Jumat, 5 Desember 2008 | 05:43 WIB Jika tidak ditangani secara tepat, krisis keuangan akan menjelma menjadi krisis kemanusiaan di kemudian hari. Keresahan sosial dan ketidakstabilan politik akan meningkat, memperparah persoalan lainnya. Bahayanya, sebuah rangkaian krisis satu sama lain saling menghantam dengan potensi menghancurkan semua pihak. Demikian peringatan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon di Doha, Qatar, pada konferensi ekonomi dan pembangunan yang disponsori PBB, 29 November 2008. Hal ini senada dengan isi laporan Dewan Intelijen Nasional (NIC): ke depan, potensi konflik akan terjadi akibat perebutan sumber kekayaan alam dan buah dari terbentuknya kekuatan multipolar, yakni AS, India, Rusia, China, Eropa, dan Indonesia juga disebut-sebut ada di dalamnya. Kekuatan AS, walau masih dominan, sudah mulai tergerogoti. Laporan ini sengaja dikeluarkan untuk memberi tahu di mana posisi AS kepada presiden AS terpilih, Barack Obama. Adakah cara untuk mencegahnya? Ada, setidaknya lewat dua hal. Pertama, dengan terciptanya tatanan baru internasional yang menyatukan kekuatan benevolent yang bertindak sesuai kaidah internasional untuk menghadapi kekuatan malevolent. Ini penting untuk mencegah dunia dari benturan peradaban seperti diramalkan Samuel P Huntington. Ada optimisme hal ini akan terwujud, yakni ambisi Presiden Obama, yang pada hari Senin, 1 Desember 2008, menjanjikan akan memperkuat kembali aliansi lama dan mengembangkan kemitraan baru. Dia berjanji akan mengombinasikan strategi pertahanan dengan diplomasi andal. Janji lainnya, memperkuat badan-badan internasional, menjadi kekuatan penyatu semua bangsa, bukan dijadikan mainan sebagaimana terjadi di bawah Presiden George W Bush, presiden dengan popularitas terburuk sepanjang sejarah kepresidenan AS. Menlu AS yang baru, Hillary Clinton, menyahut dengan mengatakan, Kita akan menciptakan dunia dengan harapan baru ketimbang ancaman. Namun, ada pesimisme. Kepemimpinan kelompok eksklusif seperti G-7 dan G-20 sangat dibutuhkan, tetapi selama ini bertindak tidak inklusif, kehilangan legitimasi, dan kehilangan efektivitas, kata Asisten Sekjen PBB untuk Pembangunan Ekonomi Jomo Kwame Sundaram. Sundaram menyarankan, Karena itu, sangat penting untuk meredesain tatanan internasional lewat proses yang melibatkan banyak pihak dan menampilkan wajah multilateralisme. Multilateralisme juga amat dibutuhkan untuk mengatur sektor keuangan, yang bergerak liar, menjadi ajang spekulasi. Hasilnya adalah spekulasi harga komoditas seperti minyak yang berlebihan, yang harganya meroket. Sektor keuangan yang liar juga melahirkan penipuan dengan kucuran kredit berlebih ke sektor perumahan AS. Hasilnya adalah kebangkrutan lembaga keuangan kaliber internasional. Efek domino kebangkrutan sektor keuangan adalah krisis ekonomi global. Krisis terburuk Karena itu, hal kedua yang harus diatasi adalah krisis ekonomi yang terjadi sekarang, yang dipicu krisis di sektor keuangan itu. Ekonom PBB, Rob Vos (Direktur Divisi Kebijakan dan Analisis PBB), mengatakan skenario terburuk untuk 2009 adalah produksi domestik bruto global anjlok 0,4 persen, atau terburuk sejak 1930-an. Skenario optimistis menunjukkan PDB global tumbuh 1,6 persen, turun dari pertumbuhan 2,5 persen pada 2008 dan lebih buruk dari 3,5-4 persen empat tahun sebelumnya. Skenario medium, PDB global tumbuh hanya 1 persen. Semua skenario memperlihatkan dunia sedang memasuki tahun 2009 yang kelam. Untuk mengurangi kemiskinan global sebesar satu persen, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Anjloknya PDB global akan menambah kemiskinan. Inilah ketakutan Sekjen PBB tersebut. Studi empiris pernah dilakukan tahun 1999 oleh K Michael Fingerand dan Ludger Schuknecht untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) berjudul Special Studies: Trade, Finance, and Financial Crises. Isinya, krisis yang dipicu sektor keuangan, memiliki kesempatan lebih besar menjungkalkan ekonomi. Krisis sekarang ini menimpa negara-negara termaju, seperti AS, Eropa, dan Jepang, penyerap utama permintaan dunia. Namun, hal ini berdampak dahsyat terhadap berbagai negara, dengan dunia yang sudah saling terkoneksi. Kaum termiskin dunia, sebagaimana dikatakan Ban Ki-moon, adalah yang paling terpukul. Penurunan bantuan internasional adalah satu hal yang sudah pasti turun. Perdagangan internasional juga pasti akan turun. Sejumlah perusahaan multinasional sudah mengeluhkan lesunya ekspor. Saran umum yang dianjurkan adalah penggenjotan anggaran pemerintahan, mengompensasi penurunan konsumsi swasta dan investasi. Indonesia mencanangkan stimulus ekonomi. Kepemimpinan di negara kita sedang sangat dibutuhkan, sebagaimana Franklin D Roosevelt yang dikatakan berhasil melepaskan AS dari krisis. Kepemimpinan tidak saja dalam bentuk penambahan pengeluaran, tetapi juga kemampuan menghilangkan distorsi perekonomian, seperti pungli, korupsi,
[obrolan-bandar] Ada 500 Juta Dollar AS Duit Asing ke Pasar Modal
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/05/16401142/Ada.500.Juta.Dollar.AS.Duit.Asing.ke.Pasar.Modal.. Jumat, 5 Desember 2008 | 16:40 WIB JAKARTA, JUMAT - Bank Sentral beberapa pekan ini memantau kegiatan keluar masuk dana asing ke dalam pasar modal. Berdasarkan pantauan Bank Sentral dana asing yang masuk ke pasar modal sebesar 500 juta dollar AS. Peneliti Ekonomi dari Direktorat Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) Wiwiek Sistowidayat mengatakan, adanya gelombang aliran dana yang masuk ke Indonesia melalui pasar modal begitu deras. Setelah beberapa waktu lalu, dunia dilanda krisis finansial global dari Amerika, sehingga banyaknya dana yang keluar pada waktu terjadinya krisis financial, kata Wiwiek dalam workshop Wartawan Ekonomi dan Moneter bertajuk 'Instrumen Moneter BI Valuta Asing', di Bandung, Jumat (4/12). Sehingga capital inflow sudah mulai terjadi lagi, hal ini terlihat dari surat utang negara (SUN) dan pasar modal, tambahnya. Pasar modal, lanjut Wiwiek, mulai mengalir atau masuknya dana asing yang masuk ke pasar modal. Wiwiek mengatakan, dana asing yang mulai masuk ke dalam pasar modal sebanyak 500 juta dollar AS, sedangkan dana asing yang masuk ke SUN sekitar 5 juta dollar AS. Kondisi ini mulai memperlihatkan bahwa perekonomian Indonesia mulai membaik. Dengan kondisi perekonomian kita yang mulai membaik ini membuat investor asing mulai mengalirkan dananya kembali di Indonesia, pungkasnya. Wiwiek menambahkan, dirinya belum tahu para investor tersebut ke depannya, apakah akan kembali menarik keluar dana yang sudah dimasukkan ke pasar modal. Sebab kita tidak tahu ke depan perekonomian kita meningkat atau tidak, tegasnya. XVD Sumber : Ant
[obrolan-bandar] Bernanke Enggan Tolong Industri Otomotif AS
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/10/07451095/Bernanke.Enggan.Tolong.Industri.Otomotif.AS Rabu, 10 Desember 2008 | 07:45 WIB NEW YORK, SELASA - Ketua bank sentral AS, Federal Reserve, Ben Bernanke mengungkapkan dirinya enggan untuk menggunakan program peminjaman darurat bank sentral untuk membantu industri otomotif AS yang sedang kesulitan. Dalam suratnya kepada Ketua Komite Perbankan Senat Christopher Dodd, D-Conn., Bernanke menulis bahwa keputusan untuk menyediakan bantuan keuangan ke Detroit yang terbaik melalui Kongres. Kongres dan Gedung Putih berupaya menghilangkan halangan akhir untuk penjaminan 15 miliar dolar AS ke industri otomotif, dengan mencari kesepakatan final pada hari akhir pengesahan. Chief Executive Chrysler LLC, General Motors Corp. dan Ford Motor Co. pekan lalu balik ke Capitol Hill untuk kembali meminta parlemen bantuan darurat miliaran dollar. Federal Reserve enggan sekali untuk menyalurkan kredit dimana Kongres mendorong penyediaan bantuan, karena setelah dipertimbangkan diputuskan untuk tidak melakukannya, kata Bernanke kepada Dodd. Surat itu tertanggal 5 Desember dan dibuka pada Selasa (9/12) waktu setempat. Pertimbangan utama keengganan the Fed adalah apakah perusahaan otomotif memiliki kolateral cukup atau keamanan lain untuk menjamin pembayaran kembali pinjaman. Ini tidak jelas apakah produsen otomotif memiliki aset dalam jumlah cukup dan kualitas untuk bisa memenuhinya, tulis Bernanke. Selain itu, sebut Bernanke, meminjamkan langsung ke perusahaan otomotif akan menjadi awal penyimpangan penggunaan program darurat the Fed yang ditujukan meningkatkan stabilitas keuangan, sebuah gerakan penting bagi perekonomian AS secara luas. Ini akan menimbulkan pertanyaan, apakah the Fed harus terlibat di kebijakan industrial yang secara tradisional di luar tanggung jawabnya. Pandangan kami bahwa pertanyaan kebijakan industrial yang terbaik diselesaikan oleh Kongres, tulis Bernanke. Menghadapi bangkrutnya Bear Stearns, the Fed pada Maret mengizinkan perusahaan investasi lain untuk mendapat program peminjaman darurat. Hal itu menandai perluasan terbesar kekuatan peminjaman the Fed sejak 1930-an. Pengritik khawatir upaya penyelamatan oleh the Fed akan menciptakan moral hazard, dimana mendorong perusahaan mengambil risiko berlebih karena berkeyakinan pemerintah akan menolongnya. EDJ Sumber : Ant
[obrolan-bandar] Talangan Big Three Dihadang, Wall Street Mengerang
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/12/07233093/Talangan.Big.Three.Dihadang..Wall.Street.Mengerang Jumat, 12 Desember 2008 | 07:23 WIB NEW YORK, KAMIS - Saham-saham Wall Street tergelincir pada Kamis (11/12) waktu setempat, karena berkurangnya prospek untuk meloloskan rencana paket penyelamatan 14 miliar dollar AS untuk industri otomotif AS yang bermasalah, setelah seorang senator kunci menentang tindakan tersebut. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 196,33 poin (2,24 persen) menjadi ditutup pada 8.565.09. Indeks komposit Nasdaq melemah 57,60 poin (3,68 persen) menjadi 1.507,88 dan indeks Standard Poor's 500 merosot 25,65 poin (2,85 persen) menjadi 873,59. Pasar dibuka melemah setelah berita ekonomi mengecewakan, kemudian penurunannya terpotong sebelum terus tenggelam karena berita rancangan undang-undang penyelamatan otomotif membuat jalan ke Wall Street. Menurut beberapa sumber, anggota Senat dari Partai Republik telah berhasil dengan baik membunuh rancangan undang-undang bailout Detroid, kata Douglas McIntyre dari situs finansial 24/7 Wall Street. Pimpinan Senat dari Partai Republik Mitch McConnell mengumumkan penentangannya terhadap rencana tersebut, memutuskan hubungan dengan Presiden George W. Bush. Gedung Putih mengatakan kegagalan meloloskan RUU tersebut dapat mendorong kebangkrutan satu atau lebih dari Tiga Besar industri otomotif dan memperburuk ekonomi yang sedang bermasalah. Juru bicara Gedung Putih Dana Perino mengatakan: Kami percaya ekonomi sekarang dalam keadaan melemah ... kemungkinan lain kehilangan satu juta pekerja sesuatu yang tak dapat ditopang ekonomi kami. Pasar juga bereaksi terhadap beruta bahwa klaim pengangguran dalam dua pekan lalu melonjak ke posisi tertinggi baru 26-tahun 573.000, jauh di atas ekspektasi. Ini mengerikan, kata Ian Shepherdson dari High Frequency Economics. Itu sangat jelas bahwa kecenderungan pengurangan pegawai masih meroket, karena perusahaan-perusahaan melempar handuk (menyerah -red.) akibat resesi yang mendalam. Berita mengecewakan juga datang dari defisit perdagangan AS yang melebar 1,1 persen pada Oktober menjadi 57,2 miliar dollar AS. Defisit perdagangan akan membuat resesi kian panjang dan mendalam, dan mengurangi manfaat positif dari paket stimulus presiden terpilih (Barack) Obama, kata Peter Morici, ekonom dari University of Maryland. Di antara saham-saham dalam fokus, General Motors merosot 10,43 persen menjadi 4,12 dollar AS dan Ford turun 10,77 persen menjadi 2,90 dollar AS karena raksasa-raksasa otomotif ini sedang menunggu berita rencana bailout. Boeing turun 3,384 persen menjadi 40,27 dollar karena secara resmi menunda peluncuran dan pengiriman pesawat jet 787 Dreamliner. JPMorgan Chase turun 10,68 persen menjadi 29,94 dollar AS menyeret saham sektor finansial lainnya, setelah kepala eksekutif Jamie Dimon kepada CNBC mengatakan bahwa November adalah bulan terburuk untuk perusahaannya dan Desember telah jauh lebih buruk. EDJ Sumber : Ant
[obrolan-bandar] Bank of America akan PHK 35.000 Karyawan
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/12/070618/1052417/5/bank-of-america-akan-phk-35000-karyawan Jumat, 12/12/2008 07:06 WIB Bank of America akan PHK 35.000 Karyawan Nurul Qomariyah - detikFinance New-York - Bank of America mengumumkan rencananya untuk melakukan PHK 30.000 hingga 35.000 karyawannya, seiring integrasinya dengan Merrill Lynch Co. PHK itu berarti sekitar 11% dari total karyawan jika dua bank itu bergabung yang mencapai 38.000 orang. Bank of America tercatat memiliki 247.000 karyawan, sementara Merrill memiliki 61.000 karyawan. Merger antara Merrill dan BoA akan menghasilkan sebuah perusahaan finansial dengan nilai US$ 20,5 miliar, sekaligus menjadi bank terbesar di AS dari sisi aset. PHK akan meliputi karyawan dari kedua bank dan pada seluruh lini bisnis dan staf. Angka finalnya akan dipastikan pada awal 2009, demikian pernyataan dari BoA seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/12/2008). Bank of America pada Oktober lalu sepakat untuk membeli Merrill Lynch senilai US$ 50 miliar. Klaim Pengangguran Sementara Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan, klaim awal untuk asuransi PHK negara melonjak hingga 58.000 menjadi 573.000. Ini adalah kenaikan klaim PHK terbesar sejak tiga tahun terakhir dan merupakan angka tertinggi sejak tahun 1982. Ketika itu, perekonomian AS berada dalam resesi setelah Bank Sentral menaikkan suku bunga untuk melawan tingginya inflasi pada tahun 1970-an. Sementara jumlah warga AS yang masih menjadi pengangguran setelah mengklaim asuransi PHK tercatat melonjak 338.000 menjadi 4,43 juta, yang merupakan lonjakan terbesar dalam 34 tahun. Angka-angka ini cocok dengan yang terbaca pada era resesi 1980, jelas Asha Bangalore, ekonom dari Northern Trust .(qom/qom)
[obrolan-bandar] The Fed Pertimbangkan Potongan Suku Bunga Terbesar
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/15/08470874/The.Fed.Pertimbangkan.Potongan.Suku.Bunga.Terbesar Kompas.com, Senin, 15 Desember 2008 | 08:47 WIB WASHINGTON, SENIN - Dengan kondisi ekonomi AS yang terus tergelincir ke dalam resesi, Bank Sentral AS (The Fed) siap memangkas tingkat suku bunga ke angka yang diperkirakan terendah guna menggairahkan kondisi ekonomi. Untuk menghadapi krisis keuangan terburuk sejak tahun 1930an, Ketua The Fed Ben Bernanke dan dewan kebijakannya telah memangkas tingkat suku bunga menjadi 1 persen, tingkat suku bunga yang terlihat hanya sekali dalam setengah abad terakhir. The Fed membuka rapat selama 2 hari Senin (15/12) untuk meninjau kondisi ekonomi dan memutuskan langkah selanjutnya terhadap suku bunga. Keputusan pemangkasan suku bunga bank sentral dan suku bunga bank akan diumumkan Selasa (16/12). Sebagian besar ekonom memperkirakan The Fed akan memotong tingkat suku bunganya hingga separuh menjadi 0,5 persen. Beberapa ekonom berpendapat The Fed kemungkinan akan mengambil tindakan lebih tegas dengan memangkas suku bunga hingga tiga perempat poin persentase atau lebih. Apabila pemotongan suku bunga lebih besar itu terjadi maka angka itu akan menjadi suku bunga AS terendah sejak 1954. Beberapa analis bahkan memperkirakan pemotongan suku bunga secara agresif ini tak akan mengubah kondisi ekonomi. Pemotongan suku bunga tak akan banyak berdampak memicu dorongan stimulasi terhadap ekonomi yang mengalami kelesuan. Langkah ini lebih merupakan sebuah upaya untuk menahan kondisi ekonomi terperosok lebih jauh, kata Stuart Hoffman, kepala ekonom PNC Financial Services Group. JIM Sumber : AP
[obrolan-bandar] Toyota Dihantui Kebangkrutan jika Perusahaan Otomotif AS Jatuh
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/16/05421669/Toyota.Dihantui.Kebangkrutan.jika.Perusahaan.Otomotif.AS.Jatuh Kompas.com, Selasa, 16 Desember 2008 | 05:42 WIB TOKYO, SENIN - Perusahaan-perusahaan otomotif Jepang, seperti Toyota, kini juga sedang waswas. Mereka tengah menantikan upaya pertolongan dari Pemerintah Amerika Serikat pada tiga besar perusahaan AS, General Motors, Ford, dan Chrysler. Jika perusahaan AS itu bangkrut, imbas yang amat dahsyat akan terasa juga di perusahaan kami, kata juru bicara Toyota Motor Corp, Hideaki Homma, Senin (15/12) di Tokyo. Kondisi pasar otomotif AS kini benar-benar sulit. Setiap tambahan informasi yang kurang menguntungkan akan mudah memperburuk keadaan. Masalahnya, perusahaan Jepang seperti Toyota sama-sama memakai perusahaan pemasok komponen yang sama dengan Tiga Besar AS. Reaksi berantai Jika Tiga Besar bangkrut, semua pemasok turut ambruk. Istilahnya, akan ada reaksi berantai akibat kebangkrutan itu jika saja terjadi. Kemungkinan dampak positif dari kebangkrutan perusahaan AS bagi Jepang adalah kejayaan otomotif Jepang merajai pasaran AS. Mereka akan menghadapi perusahaan otomotif AS yang sudah dalam keadaan lebih lemah, kata Koji Endo, analis otomotif dari Credit Suisse, di Tokyo. Namun, jalan menuju ke sana akan panjang. Sekarang perusahaan otomotif Jepang akan menghadapi keadaan buruk jika perusahaan otomotif AS bangkrut, kata Endo. (AFP/AP/MON) Sumber : Kompas Cetak
[obrolan-bandar] Bank-Bank Besar Akui Terkena Aksi Madoff
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/16/09191864/Bank-Bank.Besar.Akui.Terkena.Aksi.Madoff Kompas.com, Selasa, 16 Desember 2008 | 09:19 WIB MADRID, SENIN - Bank-bank di seluruh dunia mulai menghitung potensi kerugian dari penipuan Bernard L. Madoff, seorang broker veteran dan mantan Chairman Bursa Nasdaq. Efek ulah Madoff yang merugikan 50 miliar dollar AS dana nasabah ini bakal hebat. Hingga kemarin, beberapa bank besar mulai mengakui investasinya dalam produk-produk Madoff. Bank terbesar di Spanyol dan kedua di Eropa, Banco Santander, menyatakan produk investasinya memiliki eksposur senilai 2,33 miliar euro (3,1 miliar dollar AS) di Madoff. Bank itu juga menginvestasikan 17 juta euro dana investasinya sendiri dalam produk Madoff. Dari Eropa, bank Prancis, BNP Paribas, menghitung akan rugi 350 juta dollar euro . Tapi, Paribas mengklaim tak punya investasi langsung. Royal Bank of Scotland (RBS) Inggris pun ikut terkena getah Madoff, tanpa merinci total kerugiannya. Di Asia, broker top Jepang, Nomura, mengakui bakal menghadapi kerugian 27,5 miliar euro (302 juta dollar AS). Masih dari Asia, institusi keuangan Korea Selatan mungkin juga rugi 100 juta dollar AS akibat skandal Madoff. Harian Financial Times melaporkan, HSBC dan Union Bancaire Privee Swiss, mungkin juga tersandung Madoff. HSBC akan terkena sekitar 1 miliar dollar AS karena bank itu memberi pinjaman kepada klien institusi, terutama hedge fund, yang membenamkan duitnya pada produk Madoff. Sayang, kedua bank itu masih bungkam. Yang jelas, skandal Madoff memaksa otoritas pasar modal dan perbankan di berbagai negara menelusuri jejak penipuan Madoff di negara mereka. Sebagai contoh, badan pengawas pasar modal Italia, Consob, mulai menyelidiki dampak skandal Madoff terhadap sistem finansial negara itu. Bank sentral Spanyol, Bank of Spain, juga melakukan langkah serupa guna mencari tahu efeknya terhadap perusahaan Spanyol. Sejauh ini, Securities and Exchange Commission (SEC) terus memeriksa Madoff. SEC menemukan, Madoff menjalankan skema Ponzi itu lewat institusi manajemen dana ilegal dan bisa menyeret tersangka lain. Dua orang karyawan Madoff mengungkapkan, Madoff menjalankan bisnis konsultasi investasi dari kantornya di lantai 17. Ia jarang muncul di lantai 18 dan 19, kantor unit trading dan administrasi perusahaan. Rika Theo
[obrolan-bandar] Suku Bunga Hampir Nol, Wall Street Melambung
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/17/07220881/Suku.Bunga.Hampir.Nol..Wall.Street.Melambung Rabu, 17 Desember 2008 | 07:22 WIB NEW YORK, SELASA - Saham-saham AS melambung pada Selasa (16/12) waktu setempat, karena para investor menyambut keputusan Federal Reserve yang mengejutkan, dengan menurunkan suku bunga utama menjadi hampir nol dan menjanjikan banyak langkah untuk menghidupkan kembali aktivitas ekonomi, kata para dealer. Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 359,61 poin (4,20 persen) menjadi ditutup pada 8.924,14. Indeks komposit Nasdaq melompat 81,55 poin (5,41 persen) menjadi 1.589,89 dan indeks Standard Poor's 500 meningkat 44,61 poin (5,14 persen) menjadi 913,18. Kenaikan berjalan cepat setelah the Fed memangkas basis suku bunga pinjaman menjadi hampir nol dan menjanjikan mengambil langkah lanjutan untuk mengalirkan kredit dan menghidupkan kembali ekonomi di tengah krisis terburuk dalam satu dekade ini. Bank Sentral AS (Federal Reserve) memangkas basis suku bunga pinjamannya pada Selasa, dari 1,0 persen menjadi hampir nol, mengatakan target suku bunga federal funds akan menjadi berkisar antara nol hingga 0,25 persen. Langkah ini lebih agresif daripada antisipasi sebagian besar investor, dan mendorong penurunan dollar AS sementara saham dan obligasi rally. Aksi Fed hari ini kuat dan efektif, kata Brian Bethune, ekonom dari IHS Global Insight. Mereka sepenuhnya sama dan sebangun dengan pernyataan ketuanya, Ben Bernanke, pada Oktober bahwa the Fed tidak akan 'mundur' hingga perang terhadap krisis ekonomi dan kredit saat ini dimenangkan. Ryan Sweet dari Economy.com mengatakan pernyataan itu menentramkan hati pasar. Paling penting, pernyataan itu menunjukkan kekhawatiran bahwa bank sentral menggunakan semua amunisinya, kata Sweet. The Fed menguraikan kemungkinan baru langkah tidak konvensional untuk meredakan ketegangan di pasar-pasar finansial. Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors juga menyetujui tindakan tersebut. Sementara itu pasar obligasi memperpanjang kenaikannya, mendorong imbal hasil (yield) obligasi negara jangka panjang ke level terendah dalam sejarah. Yield obligasi negara AS bertenor 10-tahun turun menjadi 2,363 persen dibandingkan dengan 2,533 persen pada Senin dan obligasi negara bertenor 30-tahun jatuh menjadi 2,874 persen dari 3,001 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan. Di antara saham-saham yang jadi fokus, Goldman Sachs rally 14,35 persen menjadi 76,00 dollar AS dan Morgan Stanley melompat 18,26 persen menjadi 16,13 dollar AS. General Electric naik 5,74 persen menjadi 17,92 dollar AS setelah memenangkan kontrak tiga miliar dollar AS untuk penyediaan peralatan pembangkit listrik di Irak. EDJ Sumber : Ant
[obrolan-bandar] Inflasi 2009 Diprediksi Hanya 6,5-7,5%
http://www.detikfinance.com/read/2008/12/18/140718/1055840/4/inflasi-2009-diprediksi-hanya-65-75 Kamis, 18/12/2008 14:07 WIB Inflasi 2009 Diprediksi Hanya 6,5-7,5% Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance Jakarta - Laju inflasi di tahun 2009 diprediksi akan lebih rendah dibanding tahun 2008 yaitu menjadi 6,5-7,5 persen. Jika target itu tercapai, maka BI Rate punya peluang untuk diturunkan lagi. Kalau bisa dipertahanankan pada angka ini, kita akan punya banyak ruang dan ini bisa membuat kita stabil untuk tumbuh, ujar kata Deputi Gubernur BI, Muliaman D Hadad. Ia menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Indonesia Economic Outlook 2009 dalam Ulang tahun ke 50, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia di Gedung LPPI, Jalan Kemang Raya, Jakarta, Kamis (18/12/2008). Muliaman menjelaskan, penurunan laju inflasi ini didukung oleh berbagai faktor seperti rendahnya imported inflation. Melambatnya permintaan domestik dan rencana penurunan harga BBM serta pengalihan orientasi pasar ke pasar domestik, jelasnya. Jika target inflasi di 2009 tersebut tercapai maka kemungkinan BI rate bisa kembali diturunkan. Kalau target inflasi bisa rendah maka ruangan akan semakin leluasa untuk melakukan berbagai kebijakan termasuk penurunan suku bunga, ungkapnya. BPS sebelumnya mencatat inflasi November sebesar 0,12%. Inflasi tahun kalendar dari Januari hingga November sebesar 11,1% dan year on year 11,68%. Inflasi tahun 2008 diprediksi masih mencapai 2 digit. (epi/qom)
[obrolan-bandar] Seluruh Broker Sekuritas akan Diperiksa
http://www.detikfinance.com/read/2009/01/06/161758/1063956/6/seluruh-broker-sekuritas-akan-diperiksa Selasa, 06/01/2009 16:17 WIB Seluruh Broker Sekuritas akan Diperiksa Indro Bagus SU - detikFinance Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memanggil seluruh anggota bursa (broker) untuk dilakukan pemeriksaan rutin. Setelah pemanggilan 49 perusahaan sekuritas, otoritas juga akan kembali memanggil broker lainnya secara bertahap. Pemeriksaan ini adalah wujud dari upaya membangun confidence di pasar modal. Bapepam telah memanggil 49 perusahaan sekuritas tapi yang lainnya juga akan dipanggil secara bertahap, ujar Dirut BEI Erry Firmansyah dalam jumpa pers di kantor BEI, SCBD, Jakarta, Selasa (6/1/2009). Erry mengatakan tujuan dari pemanggilan ini tidak secara langsung terkait dengan Sarijaya Sekuritas, maupun masalah Antaboga dan Signature. Namun menurut Erry, setelah krisis finansial global, bursa memang berencana memantau seluruh kinerja AB. Kita pingin lihat apakah setelah krisis mereka dalam kondisi yang bagus atau tidak, kebetulan kita memang menemukan kasus penggelapan dana ini, ujar Erry. Diakui Erry, pasca krisis otoritas bursa memang perlu membangun confidence dan pemanggilan AB adalah kegiatan rutin yang dilakukan. Namun Erry tidak menjawab alasan pemanggilan 49 sekuritas yang telah lebih dulu diperiksa. Menurutnya pemanggilan tersebut tidak didasarkan pada indikasi tertentu, Sementara Direktur Fixed Income, Derivatif dan Keanggotaan T. Guntur Pasaribu mengatakan, pemeriksaan AB adalah pemeriksaan secara rutin yang dilakukan secara tahunan. Ini untuk menunjukkan bahwa angota bursa kita masih dalam koridor GCG, jadi kalau pemeriksaan selesai kita harapkan bisa memberikan confidence ke pasar, ujarnya. (ir/qom)
[obrolan-bandar] Auto Rejection Simetris Berlaku Pekan Depan
http://www.detikfinance.com/read/2009/01/12/150345/1066975/6/auto-rejection-simetris-berlaku-pekan-depan Senin, 12/01/2009 15:03 WIB Auto Rejection Simetris Berlaku Pekan Depan Indro Bagus SU - detikFinance Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan akan mengubah kembali sistem penolakan otomatis (auto rejection) dari saat ini asimetris menjadi simetris pada pekan depan. Struktur penerapan auto rejection akan disesuaikan sesuai parameter masing-masing saham. Tadinya karena krisis kita ubah jadi asimetris. Sekarang akan kita ubah kembali menjadi simetris, ujar Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah di kantornya, Jakarta, Senin (12/1/2009). Menurut Erry, parameter auto rejection untuk kondisi normal saat ini masih mengacu situasi pasar modal sebelum krisis. Dalam penerapan auto rejection yang baru nanti (simetris) akan berlaku parameter baru, ujar Erry. Erry mengatakan, jika semuanya berjalan sesuai jadwal, pekan depan penerapan batas auto rejection yang simetris dengan menggunakan parameter baru akan mulai diberlakukan. Mudah-mudahan Jumat (16 Januari 2009), sudah ada kepastian nilainya. Insya Allah, minggu depan bisa diberlakukan, ujar dia. Saat ini, otoritas bursa masih menerapkan batasan auto rejection atas sebesar 20% dan bawah 10%. Keputusan BEI itu diterapkan sejak Oktober 2008 seiring kondisi pasar modal yang dihantam krisis finansial global.(dro/ir)
[obrolan-bandar] BUMI Bantah Akuisisi 3 Perusahaan Bersifat Material
http://www.detikfinance.com/read/2009/01/14/140239/1068239/6/bumi-bantah-akuisisi-3-perusahaan-bersifat-material Rabu, 14/01/2009 14:02 WIB BUMI Bantah Akuisisi 3 Perusahaan Bersifat Material Indro Bagus SU - detikFinance Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membantah tudingan yang menyatakan bahwa aksi akuisisi 3 perusahaan senilai Rp 6,191 triliun yang baru saja dilakukan perseroan bersifat material. Transaksi tersebut tidak material, karena 3 akuisisi tersebut dilakukan satu per satu, ujar jelas Presiden Direktur BUMI, Ari Saptari Hudaya dalam paparan di Wisma Bakrie 2, Jl Rasuna Said, Jakarta, Rabu (14/1/2009). Pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi tudingan bahwa aksi-aksi tersebut bersifat material. Sebab, menurut mekanisme pasar modal, perusahaan yang melakukan aksi material harus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) dan mendapat persetujuan otoritas pasar modal dan bursa. Sementara dalam akuisisi 3 perusahaan tersebut, BUMI tidak melakukan RUPS dan belum memperoleh persetujuan otoritas. BUMI baru saja menandatangani perjanjian akuisisi 80% saham Zurich Asset Investments senilai Rp 2,412 triliun, 76,8% saham PT Fajar Bumi Sakti senilai Rp 2,475 triliun dan 84% saham PT Pendopo Energi Batubara senilai Rp 1,304 triliun. Otoritas pasar modal dan bursa saat ini sedang mengkaji lebih dalam mengenai aksi akuisisi BUMI lantaran dinilai aksi-aksi tersebut bersifat material. BUMI dinilai telah melangkahi wewenang otoritas. Kami sudah menyiapkan legal opinion mengenai hal ini. Kami terus melakukan pembicaraan dengan Bapepam dan BEI, jelas Ari. Sementara pihak otoritas menyatakan akan memberikan sanksi kepada BUMI jika terbukti melanggar mekanisme pasar modal. Salah satu opsi sanksi yang sedang dibahas adalah kemungkinan penghentian sementara perdagangan saham (suspensi).(dro/ir)
[obrolan-bandar] WIKA Raih 30% Kontrak Pembangkit Listrik
Jakarta, 17 Juni 2008 14:22 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk menyatakan optimis meraih pendapatan Rp 6,1 triliun, atau naik 42 persen dibanding 2007. Itu karena WIKA mendapatkan proyek infrastruktur dari pemerintah berupa 10.000 MW pembangkit listrik, 1.000 km jalan tol, dan 1.000 menara rumah susun, dan program 90 juta tabung gas bersubsidi. Menurut siaran pers yang diterima Gatra.com, Selasa (17/6) di Jakarta, sepanjang tahun ini, pemerintah memprediksi total kegiatan konstruksi mencapai Rp 170 triliun, terdiri dari proyek pemerintah (Rp 76,5 triliun), dan proyek swasta (Rp 93,5 triliun). Pembangunan infrastruktur diprediksi tumbuh sebesar 37 persen dibanding tahun sebelumnya, dari Rp 44,1 triliun menjadi Rp 60,49 triliun. Kami melihat hal tersebut sebagai peluang. WIKA, sebagai penyedia jasa konstruksi memiliki kompetensi sebagai integrated infrastructure player, kata Bintang Perbowo, Direktur Utama WIKA kepada pers, di sela-sela acara media gathering di Jakarta. Menurut Bintang, pada kuartal pertama 2008, pihaknya berhasil meraih peningkatan laba bersih sebesar 451 persen dari Rp 6,56 miliar menjadi Rp 36,1 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Proyek energi sebesar 4.806 MW yang ditangani WIKA, antara lain, proyek PLTU Sulut, PLTU Kalsel 2x25 MW, PLTU Banten 2x300 MW, PLTU Muara Karang 2x420 MW, PLTU Indramayu 3x330 MW, PLTU Labuhan Angin, Sulut 2x115 MW, PLTU Celuk Bawang, Bali 3x142 MW, PLTU Tanjung Priok 2x350 MW, dan PLTU Pelabuhan Ratu 3x300 MW. Sementara itu, Ganda Kusuma, Direktur Keuangan WIKA mengatakan, strategi yang diterapkan pihaknya adalah dengan memanfaatkan sinergi pendapatan antara proyek konstruksi dengan proyek-proyek non-konstruksi yang diusung strategic business unitnya, seperti Wika Realty, Wika Beton, Wika Intrade, serta Wika NGK. Hal itu memberi komposisi 60:40 dalam struktur pendapatan kami, sehingga kami memiliki 40 persen pendapatan tetap dan berkelanjutan, ujar Ganda kepada wartawan. [*]
[obrolan-bandar] Investor Cermati Data The Fed
JAKARTA - Investor akan mencermati rencana sidang Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat pada pekan ini. Akibatnya, pasar cenderung bergerak fluktuatif. Sejumlah analis memperkirakan, pada sidang kali ini The Fed belum akan menaikkan suku bunganya menyusul terjadi inflasi yang tinggi di AS. Suku bunga The Fed akan ditahan pada level 2 persen. Jika pasar global fluktuatif, jelas ini akan berimbas pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut prediksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (23/6/2008) ini: Bhakti Securities IHSG akhir pekan ditutup terkoreksi tipis sebesar 1 poin pada level 2,371 akibat kombinasi aksi jual saham sektor perbankan dan meningkatnya sektor pertambangan dan perkebunan. IHSG pada awal pekan ini masih akan bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat sejalan dengan pengumuman The Fed. IHSG akan bergerak dengan rentang 2.350-2.415. Trimegah Securities Tanpa adanya dorongan sentimen positif, meskipun pada sesi awal bergerak positif menguji trend resisten 2.390-2.400, IHSG ditutup melemah tipis pada level 2.371 yang terpuruk oleh tekanan profit taking. Masih belum kuatnya sinyal yang muncul, IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan bergerak dalam pola yang hampir sama pekan lalu dengan interval harga pada kisaran 2.350-2.400. Optima Securities IHSG akhir pekan lalu melemah tipis 1,2 poin kelevel 2.371 akibat belum jelasnya peraturan tender offer yang akan dikeluarkan Bapepam, sehingga menyebabkan panic selling terhadap saham yang akan di tender offer. Namun penguatan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mampu menahan penurunan IHSG lebih dalam, karena investor mengharapkan berita bagus pembagian dividen yang besar. Sementara itu Dow Jones masih tertekan 200 poin keposisi 11,842 dipicu sektor perbankan dan otomotif. Menjelang The Fed meeting pada 24-25 Juni ini pasar global bakal cenderung sideways-melemah karena diperkirakan The Fed menahan suku bunga pada level 2 persen. IHSG hari ini cenderung melemah pada kisaran 2.350-2.380, dengan saham pilihan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Pada perdagangan Jumat 20 Juni lalu, IHSG terkoreksi tipis, sebesar 1,28 poin atau 0,5 persen ke 2.371,78. Indeks LQ45 naik 0,26 poin ke 500,93, dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,46 poin ke 439,86. (hsp)
[obrolan-bandar] Pasar Anjlok, Investor dan Analis Puyeng
Kompas.com, Selasa, 9 September 2008 | 17:23 WIB JAKARTA, SELASA - Investor dan para analis saham saat ini merasakan hal sama yaitu bingung menghadapi gejolak pasar saham yang cenderung terus turun. Pasalnya, pergerakan harga saham sudah tidak masuk akal lagi dan sulit sekali diprediksi apa yang bakal terjadi pada perdagangan saham besok. Bursa saham Indonesia sangat membingungkan, kita mengalami kesulitan untuk memprediksi apa yang bakal terjadi pada perdagangan besok. Bursa saham kita juga aneh, ketika fundamental ekonomi bagus, justeru harga-harga saham terus terpuruk, kata Dirut Finance Corfindo, Edwin Sinaga kepada Antara, di Jakarta Selasa (9/9). Edwin mengatakan kondisi pasar saham saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya. Dia menambahkan saat ini pasar saham hanya digerakkan oleh likuiditas bukan faktor fundamental. Sehingga, kalaupun indeks itu bergerak naik tidak akan dapat bertahan lama. Pasar seperti ini riskan, begitu likuiditas tidak ada, tidak ada lagi yang dapat menggerakan pasar, katanya. Sementara itu Baskoro seorang investor ritel mengatakan, pihaknya sudah pasrah saja dengan kondisi pasar seperti ini. Mau apa lagi, para analis saja tidak mampu lagi memprediksi, semuanya kebingungan, ujarnya. Sementara itu dalam perdagangan saham hari ini, indeks BEI kembali turun tajam sebanyak 79,246 poin atau 3,89 persen dan ditutup pada level 1.958,752 poin. Nilai transaksi saham sebesar Rp2,97 triliun dengan 194 saham mengalami penurunan dan hanya 17 saham saja yang mengalami kenaikan. Nilai transaksi beli asing sebesar Rp695,867 miliar, sedangkan transaksi jual asing sebesar Rp953,45 miliar. Sehingga ada selisih jual (net sell) asing sebesar Rp257,58 miliar. Edwin menambahkan sebenarnya semua harga saham yang tercatat di BEI sudah dalam posisi yang lebih murah. Namun masalahnya siapa yang berani lebih dahulu masuk atau membeli saham-saham itu. Mereka masih diliputi kebingungan dalam membaca arah pasar dan sulit memprediksi kapan gejolak penurunan harga saham ini bakal mereda. Jika mereka masuk sekarang, besok bisa saja harga saham jatuh lebih dalam lagi, katanya. XVD Sumber : Ant
[obrolan-bandar] Hadapi Gejolak Bursa Global, Indonesia Perkuat Kebijakan
-> [obrolan-bandar] Hadapi Gejolak Bursa Global, Indonesia Perkuat Kebijaka obrolan-bandar -- Terurut Topik -- -- Terurut Waktu -- <!-- google_ad_client = "pub-7266757337600734"; google_alternate_ad_url = "http://www.mail-archive.com/blank.png"; google_ad_width = 160; google_ad_height = 600; google_ad_format = "160x600_as"; google_ad_channel = "8427791634"; google_color_border = "FF"; google_color_bg = "FF"; google_color_link = "006792"; google_color_url = "006792"; google_color_text = "00"; //--> [obrolan-bandar] Hadapi Gejolak Bursa Global, Indonesia Perkuat Kebijakan Hendri Cendra Arcan Kirim email ke
[obrolan-bandar] ADB Ingatkan Hari-hari Minyak Murah Telah Usai
16/09/08 11:25, Manila (ANTARA News) - Meski harga minyak di pasar berjangka dunia jatuh, Bank Pembangunan Asia (ADB) mengingatkan pemerintah di kawasan Asia, Selasa, agar tidak berpuas diri, dengan mengatakan hari-hari minyak murah telah berakhir. Harga minyak telah jatuh lebih dari sepertiga dari nilainya, dari level rekor tertingginya di atas 147 dolar AS per barel pada Juli. Meski demikian, bank yang bermarkas di Manila itu mengatakan dalam 2008 Asian Development Outlook-nya yang terbaru, harga minyak yang tinggi tetap ada dalam jangka waktu tertentu, karena harga akan volatile atau mudah berubah. Bank itu mengatakan diperkirakan dunia akan menyesuaikan dengan harga minyak pada 100 dolar AS atau lebih per barel. Sementara akan ada fluktuasi jangka pendek, kecenderungan yang berlangsung lama yang jelas merupakan jangka waktu yang diperpanjang dari harga minyak yang tinggi dan menyatakan volatilitas harga, kata ADB, seperti dilaporkan AFP. Untuk jangka panjang, negara-negara berkembang di Asia dan lainnya di dunia berada dalam kondisi penolakan kolektif tentang perubahan dalam lanskap minyak global. Hari-nari minyak murah telah berakhir, kata bank itu. Teka teki yang berlangsung lama harus berhenti dan itu harus berhenti sekarang. Begitu realisasi bahwa harga minyak tinggi terjadi, segera penyesuaian yang diperlukan akan dilakukan. Di New York Senin harga minyak terjerembab 5,47 dolar AS untuk ditutup pada 95,71 dollar AS per barel sementara di London harga minyak tersungkur 5,20 dolar AS menjadi 92,38 dolar AS per barel. Harga minyak turun lebih dari dua dolar AS di perdagangan pagi Asia pada Selasa. ADB mengingatkan bahwa lingkungan harga minyak yang baru akan berdampak besar terhadap negara-negara berkembang di Asia. Mungkin implikasi paling segera adalah pemerintah, rumah tangga, dan perusahaan di kawasan Asia akhirnya harus bangun menghadapi kenyataan baru itu. Bank itu mengatakan harga minyak yang tinggi akan berdampak berlawanan pada pertumbuhan negara-negara berkembang di Asia, inflasi dan neraca berjalan. Namun wilayah di mana itu akan sangat berdampak, kata bank itu, adalah inflasi sejak minyak masih tetap menjadi bahan bakar dominan untuk transfortasi yang diperlukan untuk produksi hampir seluruh barang dan jasa. Dilema kebijakan fundamental yang dihadapkan dengan pembuat kebijakan di Asia adalah antara pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang makin tinggi, bank itu menyimpulkan. (*) COPYRIGHT (c) 2008
[obrolan-bandar] Warren Buffet Suntik Goldman Sachs US$ 5 Miliar
Rabu, 24/09/2008 08:08 WIB Warren Buffet Suntik Goldman Sachs US$ 5 Miliar Nurul Qomariyah - detikFinance Washington - Warren Buffet membuat surprise dengan mengumumkan rencananya membeli saham Goldman Sachs senilai US$ 5 Miliar. Pemilik Berkshire Hathaway itu juga berjanji akan menaikkan kepemilikannya di Goldman dalam 5 tahun ke depan. Buffet yang pernah bertahta sebagai orang terkaya di dunia ini, akan memiliki opsi untuk membeli saham biasa Goldman senilai US$ 5 miliar pada harga 115 dolar kapanpun, dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. Goldman Sachs juga mengumumkan rencananya untuk meningkatkan paling tidak 2,5 miliar dolar saham biasa melalui public offering. Goldman mengaku mencapai kesepakatan dengan Berkshire Hathaway melalui private offering. Kami sangat senang dengan adanya hubungan yang berlangsung lama, Warren Buffet, seorang investor sukses dan sangat diidamkan, telah memutuskan untuk memberikan investasi yang signifikan di Goldman Sachs, ujar Lloyd Blankfein, pimpinan Goldman dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP, Rabu (24/9/2008). Investasi ini selanjutnya akan membantu kami untuk memperkuat permodalan dan posisi likuiditas, tambahnya. Pada perdagangan elektronik setelah pasar tutup, saham Goldman langsung naik 8,12% menjadi 135,20 dolar. Goldman adalah institusi yang luar biasa. Goldman memiliki franchise global yang tak tertandingi, tim manajemen yang terbukti dan handal serta modal finansial dan intelektual yang akan meneruskan jejak rekam dari kinerjanya, jelas Buffet. Goldman, bersama dengan Morgan Stanley merupakan dua bank investasi terakhir yang masih bertahan setelah Lehman Brothers bangkrut dan Merrill Lynch diambil alih Bank of America. Namun kemarin Federal Reserve menyetujui Goldman Sachs dan Morgan Stanley untuk tak lagi menjadi bank investasi. Pengumuman dari Buffet ini diharapkan bisa memulihkan kondisi pasar, setelah rencana penyelamatan krisis finansial belum mendapatkan persetujuan dari anggota kongres. Menteri Keuangan AS Henry Paulson dan Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke sebelumnya sudah mendesak agar kongres segera memberikan persetujuan atas rencana penyelamatan tersebut, demi memberikan ketenangan di pasar. Paulson dalam laporannya di depan kongres mengakui bahwa rencana bailout senilai US$ 700 miliar sangat 'menyedihkan' dan 'memalukan', namun diperlukan untuk menghindari terjadinya resesi sekaligus memulihkan kepercayaan pasar.(qom/ir)
[obrolan-bandar] Bapepam-LK Bentuk Tim Awasi Short Sell
Kompas.com, Kamis, 25 September 2008 | 11:23 WIB JAKARTA, KAMIS - Di berbagai penjuru dunia, regulator pasar modal berupaya mengendalikan transaksi short sell. Mereka cemas, transaksi ini akan menekan bursa lebih dalam lagi. Tak mau kalah, di Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) juga membentuk tim pengawas short sell. Tugasnya adalah mengkaji aturan yang ada dan sekaligus mengawasi short sell. Tim ini beranggotakan Bapepam-LK plus anggota Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketua BapepamLK, Ahmad Fuad Rahmany berharap bisa memperoleh gambaran tentang pengawasan yang lebih efektif dari tim ini. Mungkin hasil laporannya bisa selesai setelah Lebaran nanti, ujar Fuad kemarin (24/9). Direktur Utama KPEI Inarno Djajadi menjelaskan, tim pengawas itu akan menimbang apakah otoritas bursa perlu melarang short sell untuk sementara waktu. la membandingkan bagaimana pemerintah Amerika Serikat tengah melarang semua transaksi short sell, tak hanya naked short sell. Catatan saja, dalam short sell, investor menjual saham yang tak ia miliki karena ingin menangguk untung saat harga saham itu jatuh. Menurut aturan, investor harus meminjam saham itu dahulu. Tapi, banyak investor yang melakukan short sell tanpa meminjam saham. Inilah yang disebut naked short sell. Koordinasi pengawasan Nah, tim ini akan mengawasi apakah pelaksanaan transaksi short sell sudah sesuai dengan peraturan. Maklum, selama ini, BEI telah menetapkan saham-saham yang bisa ditransaksikan dengan short sell. Selain itu, tim ini akan mengawasi praktik naked short sell. Sebab, praktik ini melanggar aturan. Namun, pengawasan naked short sell bukan hal yang mudah. Kita tidak bisa membuat naked short sell itu tidak terjadi, ajar Inarno. Menurut dia, tim pengawas baru bisa melakukan penyelidikan setelah transaksi terlarang itu terjadi. Dalam hal ini, KSEI akan membantu BEI untuk mengecek apakah pelaku transaksi short sell telah menaati aturan. Misalnya, KSEI akan memeriksa apakah investor memiliki saham yang mereka jual atau telah membuat perjanjian untuk meminjam saham tersebut. Kami akan melihat apakah investor yang bersangkutan memang memiliki efek untuk melakukan short sell, ajar Trisnadi Yulrisman, Direktur KSEL Dari sini, tim bisa mengungkap apakah ada pelanggaran yang terjadi. Nah, yang melanggar aturan short sell itu akan terkena sanksi. Semua praktek short sell yang berada di luar aturan yang berlaku akan segera mendapat sanksi, kata Direktur BEI, Erry Firmansyah. Namun, Erry belum bersedia menjelaskan bentuk sanksi itu. la beralasan, BEI masih membahas sanksi itu. Erry menambahkan, pertemuan pertama tim pengawas telah berlangsung Selasa lalu (23/9). Pertemuan pertama ini membahas cara untuk menghilangkan praktek short sell yang melanggar peraturan. Sujadi Darmotinojo, Assistant Vice President Head of Retail Distribution PT Danareksa Sekuritas menyambut positif terbentuknya tim tersebut. Sejatinya, ia memandang transaksi short sell berguna untuk meningkatkan likuiditas pasar. Tapi memang perlu pengawasan yang ketat, imbuhnya. (Yuwono Triatmodjo, Diade Riva Nugrahani) Sumber : KONTAN
[obrolan-bandar] Bailout Plan: Essential or Misguided? by Mick Weinstein
http://finance.yahoo.com/expert/article/stockblogs/110768 Mick Weinstein The Week's Best Stock Blogs Posted on Friday, September 26, 2008, 12:00AM Treasury Secretary Paulson, Fed Chairman Bernanke and President Bush were doing everything in their power this week for Congress to approve their bailout plan. If money isn't loosened up, this sucker could go down, Bush lamented last night. Yet despite Paulson getting down on his knee (literally) before Speaker Pelosi in the White House's Roosevelt Room, as of this morning there's no deal on a package that, in any case, leaves many market participants uncomfortable about the outsized role of government in business. In times of turmoil, if you want straightforward, informative commentary unencumbered by journalistic conventions, turn to smart bloggers: Bond market veteran John Jansen: We are flying seat of the pants, and at the moment it appears that the pilot has had a heart attack and is slumped over the control panel... I am fearful for the markets [Friday] as the already much stressed markets confront this latest blow to confidence. Paul Kedrosky: Congress is playing political brinkmanship with the biggest financial decision of our generation. We just had the largest bank failure in U.S. history. Credit spreads have widened to the point of gibbering meaninglessness. And some people are still nattering about what might be the perfect variant of the Paulson bailout plan. Listen. There is no perfect... Some people don't care. A few just haven't thought it through, but others are so wrapped in their anti-Wall Street vendettas, their ideological purity and their Calvinist moralizing that they would rather see everything come down around their ears... than worry that it's their economy too. David Gaffen at WSJ.com asks can it be any kind of good news that Wall Street is watching Washington for signals in order to get this monkey off its back? The mantra among denizens of the Street, was, has, and will remain that gridlock is good for the markets, because it means lawmakers aren't in the way to muck up anything that could potentially mess with the investment community. Now, of course, Wall Street's future depends on Washington, which shows what kind of mess the market has gotten into. Investment banker Daniel Alpert poses five questions on the plan that he believes the Treasury should clarify right now. In lieu of that, Treasury is asking us to step into a distorted world that makes little sense, based on trust and fear. Steve Waldman calls for greater transparency on the deal: I cannot believe that the government may trade nearly a trillion dollars of assets on my behalf, and I may never learn exactly what it did. I would never invest in a rocket science hedge fund whose manager refused to disclose what he was up to. It looks like I may end up paying taxes to one. Wall Street veteran Roger Ehrenberg calls on Washington to focus on the average, hard-working citizen's ability to live their life without economic fear not of their own doing: Emotions are running high and, I'm afraid, many people are losing sight of the main point: frozen credit markets inhibit small and large businesses from borrowing money, people of all economic strata from buying apartments and houses, and those in financial distress owing to inappropriate mortgages from refinancing... My vision is not a transfer payment to Wall Street, but a vehicle for re-energizing and re-invigorating Main Street. Whatever the final form of the bailout and however it's implemented, the Epicurean Dealmaker believes it's critical to maintain a clear distinction between saving the American (and global) financial system from catastrophic lockup or breakdown - which should be the point of the whole exercise - and pulling any one (or more) particular financial institution's bacon out of the fire, which should not. Investment analyst David Merkel urges Congress not to rush the bailout plan: Anytime someone rushes you to a decision, watch your wallet. The crisis is not as severe as many would say, and there are other ways of handling the situation. Stopgap measures will hold us until after the new Congress is in place; there is no reason to rush a bailout. Is the plan anti-capitalist? Accrued Interest acknowledges that to be sure, this kind of massive government intervention is the last thing any real capitalist wants to see But is what we have now any better? So now we're faced with two non-capitalist paths. On one hand, the current situation. On the other hand, a government bailout. The bailout will create some semblance of confidence in financial institutions and their balance sheets... as much as we all hate the idea of a government bailout, we really need to consider what kind of capitalism we think we're defending... in the short-term, we have to stem the relentless waves of fear. Before it's too late. Has the media neglected to adequately critique the plan? Yves Smith from NakedCapitalism was taken
[obrolan-bandar] Produsen CPO Pesta Pora
Produsen CPO Pesta Pora Monday, 30 June 2008 Bakrie Beli Saham Perusahaan Singapura Kota, Warta Kota DENGAN memanfaatkan momentum kenaikan harga CPO ( crude palm oil) di pasar dunia yang signifikan, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), Senin (30/6), memutuskan untuk membeli lagi saham sebuah perusahaan di Singapura, Agri International Resources Pte Ltd (AIRPL). Melalui transaksi itu, penyertaan saham UNSP di Agri Resources BV melonjak menjadi 51 persen. Dirut PT Bakrie Sumatera Plantation, Ambono Janurianto, mengatakan, keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan. Diharapkan, dengan transaksi itu kinerja perseroan akan semakin meningkat. Sepanjang kuartal I/2008, misalnya, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih Rp 165 miliar, naik hingga 794 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Dikatakan, kuartal I/2007, perseroan mencatatkan laba bersih Rp 18 miliar. Membaiknya harga jual CPO berdampak sangat signifikan terhadap perolehan penjualan perusahaan, ujar Ambono sambil menambahkan Insya Allah, pada 2011 nanti perseroan akan memiliki lahan perkebunan seluas 200.000 hektar. Hal yang sama juga terjadi di PT Sampoerna Agro Tbk yang berhasil meningkatkan penjualan CPO hingga 64 persen pada 2007 dibanding tahun 2006. Dalam RUPST tahun buku 2007 di Grand Hyatt Hotel, Jumat (27/6), nilai penjualan perusahaan dengan kode emitmen SGRO pada 2007 tercatat Rp 1,6 triliun, atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 977 miliar. Dengan demikian laba bersih terangkat menjadi Rp 215 miliar dari tahun sebelumnya yaitu Rp 112,7 miliar. Melonjaknya harga CPO di pasar dunia hingga 79,2 persen pada tahun 2007, membuat angka penjualan SGRO naik. Namun, target penjualan tahun ini masih tergantung dari situasi pasar. Kami tidak bisa menyebutkan berapa targetnya tahun ini, ujar Sie Eddy Kurniawan, Direktur PT Sampoerna Agro. Hingga akhir 2007, perusahaan ini mempunyai lahan perkebunan kelapa sawit mencapai 186.572 hektar. Dari jumlah itu, 78.790 hektar merupakan luas lahan tertanam. Bahkan pada akhir tahun ini juga perusahaan mendapatkan izin lokasi untuk perluasan lahan hingga 90.396 hektar. Eddy mengatakan, selama 2007 Sampoerna Agro mengoperasikan lima pabrik kelapa sawit dengan total produksi 350 ton tandan buah segar/jam. pada bulan April 2008 kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 395 ton tandan buah segar/jam. Sementara produksi tandan buah segar dari perkebunan di Sumatera dan Kalimantan naik menjadi 1,184 juta ton buah segar dari produksi sebelumnya hanya 1,150 juta ton buah segar. Biaya untuk penanaman setiap hektar mencapai Rp 30 juta sampai Rp 40 juta. Biaya itu di luar pembangunan pabrik minyak kelapa sawit. Namun, perusahaan belum akan mengelola buah segar kelapa sawit ke pabrik bukan milik perusahaan, ujar Yasin Chandra, Direktur PT Sampoerna Agro. RUPS itu juga mengumumkan penggantian Goh Cheng Beng sebagai Presiden Direktur dan digantikan Ekadharmajanto Kasih, serta seorang direktur Ali Gunawan yang digantikan Jaffesjah Chandra. RUPS juga menyetujui pembagian dividen tunai Rp 21/saham dari total dividen yang akan dibagikan Rp 39,690 miliar. (hes/ang) Last Updated ( Tuesday, 01 July 2008 )
Re: [obrolan-bandar] Re: Bagaimana laporan inflasi Juni?
BPS: Laju Inflasi Juni 2,46%, Inflasi YoY 11,03% Selasa, 1 Juli 2008 - 13:29 wib Nuria - Okezone JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumukan laju inflasi Juni tercatat 2,46 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari pada estimasi pasar. Inflasi tahun kaleder tercatat 7,37 persen, dan inflasi Year on Year (YoY) tercatat 11,03 persen, Deputi Bidang Inflasi dan Statistik Jasa BPS Ali Rosidik, dalam keterangan kepada wartawan, di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (1/7/2008). Dijelaskannya, semua kota mengalami inflasi 66 kota tertinggi, di Kendari 6,49 persen, Bogor 1,15 persen, terendah kelompok yang mendukung bahan makanan 1,28 persen, kelompok transport, komunikasi jasa keuangan 8,72 persen, kelompok makanan jadi, minuman dan pokok tembakau 1,33 persen. (rhs 2008/7/1 marketmanipulation_watch [EMAIL PROTECTED]: --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, sulistyo_winarto [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebelumnya, Aviliani memperkirakan laju inflasi pada Juni terhadap Mei 2008 masih akan di atas 1%. Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur InterCafe Iman Sugema. Kalau 2% atau lebih ,masih termasuk diatas 1% juga,hahahahah
[obrolan-bandar] Gejala overheating aturan tender offer
Senin, 30/06/2008 10:38 WIB Gejala overheating aturan tender offer oleh : Mirza Adityaswara (Analis perbankan pasar modal) Cetak Kirim ke Teman Komentar Dalam kondisi situasi pasar modal global yang sedang lesu seperti sekarang ini, tidak mudah meyakinkan investor untuk menambah investasinya di Indonesia. Berhubung khawatir akan dampak inflasi dan kenaikan suku bunga, banyak investor yang sudah menjual saham-sahamnya di sektor perbankan, semen, otomotif, properti, dan perusahaan perdagangan ritel. Investor beranggapan bahwa sektor domestik (nonekspor, nonkomoditas) pasti akan melambat berhubung kenaikan harga bahan bakar minyak dan meningkatnya suku bunga Bank Indonesia. Yang masih banyak tersisa adalah investasi mereka di saham sektor pertambangan, batu bara dan minyak kelapa sawit, berhubung harga minyak bumi yang bertengger semakin tinggi, bahkan sempat menyentuh US$142 per barel pada akhir minggu lalu. Ekonomi luar Jawa Apakah betul sektor domestik (non ekspor, nonkomoditas) semuanya sedang lesu? Data sampai dengan bulan Mei dan indikasi bulan Juni tampaknya belum menunjukkan kecenderungan demikian. Contohnya, penjualan sepeda motor pada Mei 2008 stabil, hanya turun 0,1% dibandingkan dengan penjualan bulan April 2008. Jadi, penjualan sepeda motor kumulatif sampai dengan Mei tahun ini tumbuh 44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007. Ini fantastis. Percakapan saya dengan pimpinan salah satu perusahaan pembiayaan sepeda motor menyimpulkan bahwa penjualan sepeda motor pada bulan Juni masih cukup kuat. Penjualan semen dan penjualan ritel Ramayana Department Store pada bulan Mei juga mengherankan, tumbuh pesat di luar dugaan. Penjualan semen di seluruh Indonesia tumbuh 16% dibandingkan dengan bulan April 2008. Beberapa orang mengatakan bahwa terjadi panic buying sebelum harga BBM naik. Tapi saya tidak yakin dengan analisis ini. Yang pasti, terjadi peningkatan pendapatan masyarakat di luar Jawa berhubung tingginya harga komoditas, termasuk kelapa sawit dan batu bara. Pertumbuhan 'luar Jawa' sedang menjadi topik pembicaraan para investor. Contohnya, penjualan semen di Jawa pada tahun 2007 hanya tumbuh 2%, sedangkan di Sumatra tumbuh 15% dan di Kalimantan tumbuh 18%. Pada 2008, sampai dengan Mei, penjualan semen di Pulau Jawa tumbuh 15% (suatu peningkatan yang pesat), tetapi di Sumatra tumbuh 19%, di Kalimantan dan Sulawesi bahkan tumbuh masing-masing 32%. Demikian pula penjualan sepeda motor di Jawa pada tahun 2007 tumbuh di bawah 1%, tetapi di Sumatra tumbuh 14% dan di Kalimantan tumbuh 11%. Berdasarkan pertumbuhan ekonomi di luar Jawa yang pesat tersebut, investor menanyakan kepada saya, apakah inflasi yang tinggi di Indonesia saat ini tidak hanya disebabkan oleh kenaikan biaya (bahan pangan dan harga minyak) tetapi juga disebabkan oleh overheating (pemanasan berlebihan) di sisi permintaan domestik (aggregate demand)? Pertanyaan investor selanjutnya, apakah Bank Indonesia behind the curve (terlambat) dalam menyikapi inflasi di Indonesia? Dilihat dari pertumbuhan impor nonmigas yang fantastis (tumbuh 97% pada kuartal I/2008), tampaknya kita memang menunjukkan gejala overheating. Aneh juga, pertumbuhan ekonomi 6,3% tetapi sudah overheating. Untuk mengatasinya, Bank Indonesia sebaiknya menyerap uang beredar lebih banyak, misalnya dengan instrumen secondary liquidity reserve requirement dan atau Giro Wajib Minimum. Secondary liquidity reserve requirement adalah mewajibkan bank membeli surat utang negara, lalu pemerintah mengendapkan dana tersebut di rekening Bank Indonesia, sampai benar-benar diperlukan. Semakin cepat BI menentukan arah kebijakan Giro Wajib Minimum itu, semakin memberi kepastian kepada pelaku pasar keuangan. Aturan tender offer Selain pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, topik yang menarik perhatian investor adalah rencana perubahan aturan penawaran tender (tender offer). Pemberitaan mengenai hal itu menyebabkan saham beberapa perusahaan yang sedang dalam tahap diakuisisi seperti Indosat dan BII harganya turun. Banyak investor minoritas dari reksa dana, asuransi dan dana pensiun serta investor asing bertanya; mengapa Indonesia akan menaikkan batasan kewajiban melakukan tender offer dari semula kepemilikan 25% menjadi 50%? Untunglah regulator bersedia mendengar masukan dari pelaku pasar sehingga tidak mencampur aturan tender offer dengan aturan free float (saham beredar). Semangat dari aturan tender offer adalah memberikan persamaan perlakuan kepada investor minoritas, seperti yang diterima oleh pemegang saham pengendali. Peraturan yang lama mengatakan, jika perusahaan A, harga sahamnya di pasar Rp5.000, kemudian pemegang saham pengendali (25% saham) mendapat penawaran sahamnya dibeli oleh institusi B pada harga Rp8.000, para pemegang saham minoritas (75% saham) harus juga berhak untuk menjual sahamnya kepada perusahaan B pada harga yang sama, Rp8.000. Jika institusi B tidak mempunyai dukungan dana besar, akan kesulitan untuk harus membeli 25% plus seluruh 75%
[obrolan-bandar] IHSG Bergerak Sideways
Selasa, 8 Juli 2008 - 08:12 wib Ade Hapsari Lestarini - Okezone JAKARTA - Indeks saham pada perdagangan hari ini berpotensi bergerak sideways atau dua arah. Adanya listing saham destinasi PT Destinasi Tirta Nusantara menjadi salah satu pendorong pergerakan indeks, kendati tidak signifikan. Diprediksikan sektor pertambangan yang mendominasi laju pergerakan IHSG hari ini. Apalagi, pekan depan Adaro berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Berikut analisa dari tiga perusahaan sekuritas: PT Optima Securities Indeks melemah 10 poin keposisi 2.303 dengan nilai transaksi hanya Rp3 triliun, menunjukkan investor belum sepenuhnya fokus ke pasar. Akumulasi saham pertambangan batu bara seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) karena minggu depan ada momentum IPO Adaro sehingga dimungkinkan membawa sentimen ke sektoral. Selanjutnya indeks diperkirakan bergerak mixed di kisaran 2.280-2.320 dengan pilihan saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Trimegah Securities Tekanan jual PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menahan laju penguatan IHSG pada perdagangan kemarin, sehingga ditutup pada kisaran support harga 2.295. Insentif segar adanya perdagangan saham baru, diharapkan mampu mendorong kembali pergerakan IHSG untuk bertahan pada teritori positif. Diperkirakan pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak pada kisaran 2.285 - 2.315. Bhakti Securities Research Melemahnya saham-saham lapis utama mengakibatkan indeks pada awal pekan ditutup melemah 10 poin. Volume perdagangan yang semakin tipis dan posisi indeks yang berada dikisaran psikologis di 2.300 mengindikasikan indeks bergerak mendatar dengan kisaran 2.280-2.320. (rhs)
[obrolan-bandar] Iran Berlatih Hadang Serangan AS
Kompas.com, Rabu, 9 Juli 2008 | 08:12 WIB KAIRO, RABU - Situasi di Laut Persia yang strategis kian panas. Garda Revolusi Iran hari Selasa (8/7) menggelar latihan perang udara dan laut selama dua hari ini. Latihan perang Garda Revolusi Iran itu sebagai reaksi cepat atas pengumuman Armada V AS, yang berbasis di Bahrain, yang akan mengadakan latihan militer besar dalam beberapa hari mendatang. Pengumuman latihan perang dari Armada V AS juga sebagai reaksi atas ancaman Panglima Garda Revolusi Iran yang akan menutup atau menghambat arus lintas di Selat Hormuz yang strategis itu. Sekitar 40 persen ekspor minyak dunia melalui Selat Hormuz. Sementara kawasan Teluk Persia yang meliputi negara-negara Arab Teluk, Irak, dan Iran menyimpan 60 persen cadangan minyak dunia. Perwira tinggi Garda Revolusi Iran, Ali Shirazi, seperti diberitakan kantor berita resmi Iran, INA, mengatakan, Tel Aviv dan kapal-kapal AS di Teluk Persia akan menjadi sasaran utama jika Iran mendapat serangan kelak. Namun, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Admiral Michael Mullen, seperti dikutip harian Israel Haaretz, telah mengirimkan pesan kepada Israel bahwa AS tidak memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melancarkan serangan ke Iran. Mullen telah menyampaikan pesan itu kepada Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Gabi Ashkenazi dan perwira tinggi lainnya dalam kunjungan Mullen terakhir ke Tel Aviv. Satuan elite Garda Revolusi Iran adalah satuan elite yang sekaligus dikenal sebagai sayap ideologi angkatan bersenjata Iran. Garda Revolusi Iran dibentuk segera setelah Revolusi Iran tahun 1979. Satuan itu juga setia kepada Pemimpin Spiritual Iran Ali Khamenei dan berada di bawah komandonya langsung. Oleh karena itu, secara garis komando, Garda Revolusi Iran terpisah dari angkatan bersenjata Iran. Tak ada data yang disepakati tentang jumlah personel Garda Revolusi. Ada yang menyebut 100.000 orang. Ada yang mengatakan mencapai 400.000 orang. Garda Revolusi Iran, seperti dikutip kantor berita INA, mengatakan, latihan perang itu bertujuan untuk pematangan persiapan dan peningkatan daya tempur. Tidak disebut tempat latihan perang itu, tetapi sebagian besar latihan perang Garda Revolusi Iran selama ini dilakukan di Teluk Persia. Para analis militer mengatakan, kekuatan militer konvensional Iran tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan militer AS dan Israel saat ini. Iran hanya bisa mengandalkan kekuatan rudalnya untuk membalas serangan AS ataupun Israel. Iran memiliki armada rudal dari berbagai jenis. Rudal milik Iran yang terkenal adalah Shihab 3. Rudal Shihab 3 merupakan rudal permukaan-ke-permukaan yang memiliki jangkauan tembak 1.300 kilometer. Shihab 3 mampu membawa bahan peledak seberat 750-1.000 kilogram. Rudal ini juga bisa membawa bom kimia atau biologi seberat 800 kilogram. Shihab 3 merupakan duplikat rudal Nodong buatan Korea Utara. Iran dan Korut punya hubungan militer selama lebih dari satu dekade. Menurut versi Israel, Iran akan terus mengembangkan Shihab 3 menjadi Shihab 4 (2.000 km), Shihab 5 (5.500 km), dan Shihab 6 (10.000 km). Sejak awal tahun 1980-an, Iran membeli rudal Scud B dari Korut dengan jangkauan tembak 300 km dan Scud C dengan jangkauan 500-600 km. Iran juga memiliki armada rudal jarak pendek, Fajar 3, Fajar 5, Zilzal, Shahin I, dan Shahin II, yang memiliki jangkauan tembak 100-200 km. Diduga, Iran akan menggunakan rudal-rudal jarak pendek itu untuk menghantam sasaran AS di Teluk Persia. Jajaran rudal Shihab digunakan untuk menghantam sasaran di Israel. Kekuatan militer konvensional Iran tergolong usang, sebagian besar merupakan peninggalan Shah Iran Reza Pahlevi pada era 1970-an. Di jajaran angkatan udara, Iran masih mengandalkan pesawat F-5 dan F-14 Tomcat buatan AS yang sudah dimodifikasi. Di darat, Iran punya ratusan tank M-60 buatan AS. Pada era pascarevolusi, Iran membeli tank modern T-72 dan pesawat Mig-29 buatan Rusia. SAS Sumber : AP
[obrolan-bandar] Ditembak Rudal Iran, Minyak Kembali Melonjak
Kompas.com Ditembak Rudal Iran, Minyak Kembali Melonjak Jumat, 11 Juli 2008 | 07:52 WIB NEW YORK, KAMIS - Harga minyak mentah kembali melonjak lebih dari 5 dollar AS seiring dengan dilakukannya kembali uji coba rudal oleh Iran. Hal ini memperbarui kekhawatiran akan pasokan minyak dunia akibat peningkatan ketegangan di wilayah Timur Tengah. Setelah sempat turun hampir 10 dollar AS pada Senin dan Selasa, pada perdagangan di New York Mercantile Exchange (Nymex), Kamis (10/7) waktu setempat, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Agustus naik 5,60 dollar AS menjadi 141,65 dollar AS per barrel. Angka ini lonjakan harga tertinggi sejak 6 Juni saat kontrak untuk Juli melompat 10,75 dollar AS per barrel. Sementara itu, di ICE Futures Exchange, London, munyak jenis brent melonjak 5,45 dollar AS sehingga nangkring di posisi 142,03 dollar AS per barrel. Uji coba rudal Iran yang pertama dan disebut-sebut bisa mencapai wilayah Israel ini menyulut amarah sekutunya, Amerika Serikat. Menlu AS Condoleezza Rice memperingatkan salah satu negara penghasil minyak terbesar dunia itu bahwa Uwak Sam akan membela sekutunya itu. Pernyataan Rice itu langsung direspons Iran dengan kembali meluncurkan rudal lainnya. Hal itu menurut para analis membuat pasar energi kembali panik setelah beberapa saat tenang. Kami merasa sangat buruk dan ketegangan soal Iran ini membuat harga semakin tinggi dan tinggi, tutur John Kilduff, Senior Vice President of Risk Management MF Global LLC.
[obrolan-bandar] Mama Lauren Ramal Penjualan Mobil Naik Lagi
Kompas.com, Selasa, 5/8/2008 | 10:01 WIB JAKARTA, SELASA - Kabar gembira bagi pelaku bisnis kendaraan bermotor di Indonesia. Setelah menikmati pertumbuhan penjualan kendaraan yang sangat berarti pada tahun ini (semester I), menurut seorang Cenayang terkenal Indonesia, Mama Lauren, tahun depan angka penjualan mobil akan naik. Hal itu diungkapnya dalam acara Customer Gathering yang diadakan Isuzu di hotel Gran Melia, Jakarta semalam (4/8). Aneh juga, bahan bakar naik, namun permintaan terhadap kendaraan bermotor terus meningkat. Penjualan tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Menurut saya, tahun depan, penjualan mobil naik lagi, ungkapnya. Ditambahkan, kenaikkan penjualan mobil tahun depan dipengaruhi oleh sektor pertumbuhan di bidang lain. Sementara pihak Gaikindo memperkirakan tahun ini angka penjualan mobil sekitar 520.000 unit. Pertambangan, pertanian dan perkebunan merupakan sektor yang terus mengalami pertumbuhan positif. Bisnis di sektor ini jelas membutuhkan kendaraan, tegas Mama tanpa merinci angka-angka pasti. Dalam jangka panjang, lanjutnya, bisnis pertanian seperti kelapa sawit akan mengalami pertumbuhan lebih baik. Kalau pertumbuhan bisnis pertanian baik, daya atau minat beli masyarakat akan kendaraan bermotor juga makin tinggi, lanjutnya. Berarti, ATPM di Indonesia bersiap-siap menghadapi boom dan pesta lagi!(Zulkifli BJ)
[obrolan-bandar]-Minyak Sintetis dari Batu Bara
Kompas,com, Rabu, 13 Agustus 2008 | 15:46 WIB Oleh Yuni Ikawati Keluar dari OPEC karena menjadi net importer minyak bumi, Indonesia mulai beralih pada batu bara, yang jumlahnya tergolong masih melimpah. Pemanfaatan batu bara itu tidak hanya dalam bentuk padat untuk membangkitkan pembangkit listrik tenaga uap, tetapi juga dicairkan menjadi minyak sintetis pengganti solar. Pemanfaatan batu bara untuk otomotif sebenarnya telah dilakukan beberapa abad lalu pada lokomotif, yaitu sejak ditemukannya mesin uap. Namun, penggunaannya tidak berkembang karena bahan bakar ini menimbulkan polusi dan kurang praktis. Sementara itu, penggunaan minyak bumi lebih menjanjikan dan prospektif kala itu. Namun, dengan melonjaknya harga minyak bumi belakangan ini, penggunaan batu bara mulai ditengok lagi. Potensi cadangan batu bara di Indonesia disebut-sebut mencapai 36,3 miliar ton, tetapi sebagian besar, yaitu 85,2 persen, berkualitas rendah, disebut juga batu bara lignit. Sayangnya, batu bara yang bernilai kalor rendah ini tidak ekonomis pengangkutannya. Karena itu, dipikirkan untuk memanfaatkannya di mulut tambang sebagai pembangkit atau dicairkan di lokasi tambang. Dengan teknik pencairan tersebut, batu bara mudah digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dan dapat menekan polusi. Pencairan batu bara merupakan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis batu bara rendah sehingga dapat dipasarkan secara komersial sebagai minyak sintetis, jelas Martin Djamin, staf ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Energi Alternatif dan Terbarukan dalam Seminar Rusnas Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan, Senin (11/8) di Jakarta. Pencairan batu bara merupakan salah satu upaya men- capai sasaran energi mix nasional tahun 2025 untuk menjamin tersediaan energi untuk kepentingan nasional. Pada tahun itu, sebesar 2 persen kebutuhan energi disuplai oleh batu bara cair. Proses likuifikasi batu bara Dibandingkan dengan minyak, berat molekul batu bara lebih besar daripada minyak dan mengandung hidrogen lebih sedikit, tetapi lebih banyak oksigen, sulfur, dan nitrogen daripada minyak. Karena itu, batu bara memiliki densitas energi lebih sedikit daripada minyak. Oleh karena itu, batu bara diubah menjadi bahan bakar bersih dengan densitas energi lebih tinggi dengan memisahkan sulfur dan nitrogen dan meningkatkan kandungan hidrogennya. Likuifikasi batu bara dilakukan dengan mengubah wujud batu bara yang telah bebas abu dengan dipanaskan sampai 450 derajat Celsius dan tekanan 180 bar (satuan tekanan udara). Produk cair dari otoklaf dipisahkan dengan alat destilasi vakum, urai SD Sumbogo M, Ketua Tim Pencairan Batu Bara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Cairan fraksi berat hasil destilasi lalu diekstraksi dengan pelarut untuk pemisahan fraksi lebih lanjut. Bahan bakar yang padat itu dapat dikonversi menjadi minyak fraksi berat, medium, dan ringan, untuk bahan bakar mobil dan pesawat terbang. Teknologi pencairan batu bara itu telah dilakukan lembaga pengembangan energi Jepang (NEDO), beberapa dasawarsa lalu. Namun, teknologinya sendiri pertama kali diperkenalkan oleh F Bergius, kimiawan Jerman yang memperoleh paten produksi bahan bakar cair dari batu bara dengan memakai tambahan hidrogen pada batu bara di tahun 1913. Mengacu pada pengalamannya, NEDO kemudian bekerja sama dengan BPPT untuk hal yang sama mulai tahun 1993. Penelitian difokuskan pada pemanfaatan sampel batu bara Indonesia dari Tanjung Enim (Sumatera Selatan), Cerenti (Riau), dan Kalimantan Timur. Pengujian dan analisa dilakukan di laboratorium pencairan batu bara di Laboratorium Sumber Daya Energi (LSDE), Pusppitek Serpong, dan di Laboratorium Nippon Brown Coal Liquefaction (NBCL). Pabrik percontohan Evaluasi awal menunjukkan bahwa batu bara di Banko Selatan terbaik untuk proses likuifikasi dengan hasil minyak lebih dari 70 persen berat. Adapun dari segi teknologinya, dijelaskan Martin, pencairan batu bara tersebut sudah terbukti berhasil dalam skala laboratorium. Dari pengembangan teknik pencairan batu bara itu telah dihasilkan paten katalis untuk proses tersebut yang disebut limonit. Paten tersebut dimiliki bersama BPPT dan NEDO. Tahap berikutnya adalah pengembangan pabrik pencairan pada skala yang lebih besar, sampai pada tingkat komersial. Dalam hal ini tengah dipersiapkan desain dan rancang bangun pabrik percontohan berkapasitas 6.000 ton per hari. Akan tetapi, karena biaya pembangunannya yang sangat tinggi, yaitu mencapai 1,3 miliar dollar AS, BPPT pada tahun 2005 sudah mengusulkan pembangunan pabrik kapasitas 3.000 ton per hari, dengan dana yang dibutuhkan sekitar 800 juta dollar AS. Menurut perhitungan, ujar Martin, meskipun menyerap dana yang relatif besar, pabrik pencairan batu bara ini ini dapat menghasilkan minyak sintetis yang harganya kompetitif dan menguntungkan. Harga jual minyak sintetis batu bara untuk pabrik berkapasitas 3.000 ton per hari adalah 29,3 dollar AS-33,4 dollar AS per barel. Pembangunan pabrik berkapasitas
[obrolan-bandar] Bakrie Gadaikan Saham BUMI
Kamis, 21 Agustus 2008 | 10:53 WIB JAKARTA, KAMIS - PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) menggadaikan 28,25 persen kepemilikan sahamnya di PT Bumi Resources Tbk guna memperoleh pinjaman. Kami menggadaikan saham anak usaha (BUMI) yang merupakan aset kami, untuk jaminan pinjaman yang kami lakukan, kata Direktur Keuangan Bakrie Brothers, Yuanita Rohali, di Jakarta, Rabu (20/8) kemarin. Saham tersebut digadaikan kepada JP Morgan dan ICICI Singapura, sehingga saham BUMI yang masih dipegang BNBR tinggal 6,75 persen. Morgan dan ICICI cabang Singapura merupakan dua lembaga yang menjadi pembeli siaga (standby buyer) right issue BNBR. Pinjaman BNBR kepada JP Morgan dan ICICI masing-masing sebesar 150 juta dollar AS dan menggunakan Bank Danamon sebagai bank kustodian lokal yang kini memegang 7,99 persen saham BUMI. Namun, Yuanita mengatakan kepemilikan BNBR terhadap saham BUMI usai penerbitan saham baru (right issue) April 2008 lalu masih tetap sebesar 35 persen. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Direktur Bakrie Brothers, Dileep Srivastava, yang mengatakan kepemilikan BNBR di BUMI tidak berubah. Anda tahu kami punya utang Rp 8 triliun. Kami mengganti pinjaman yang lebih mahal dengan pinjaman yang lebih murah dengan menggadaikan saham anak perusahaan. Tidak ada kepemilikan BNBR di BUMI yang berubah, kata Dileep. Dengan menggunakan harga saham Bumi sekitar Rp 5.000, maka nilai nominal saham produsen batu bara terbesar yang digadaikan BNBR itu sekitar Rp 27,5 triliun. Juanita menambahkan, sekitar 1,1 miliar dollar AS saham Bumi digadaikan ke Odickson Finance. Sebagaimana diberitakan sebelumnya pada April lalu BNBR melakukan right issue senilai Rp 40,118 triliun. Dana right issue tersebut rencana awalnya untuk mengakuisisi 35 persen saham Bumi Resources dengan nilai Rp 36,9 triliun, 40 persen saham PT Energi Mega Persada Tbk senilai Rp 7,2 triliun, dan 40 persen PT Bakrieland Development Tbk dengan nilai Rp 4,36 triliun. BNBR juga menerbitkan waran senilai Rp 2,9 triliun dan mendapat pinjaman Barclays Capital senilai Rp 8,3 triliun. Namun realisasinya, akuisisi BUMI hanya senilai Rp 32,1 triliun, akuisisi Energi Rp 1,249 triliun, dan akuisisi Bakrieland Rp 3,695 triliun. Sisanya Rp 928,57 miliar melunasi utang ke Odickson Finance. Sementara itu, Bumi Resources juga mengumumkan baru saja mendapatkan pinjaman dari Credit Suisse First Boston Singapura sebesar 60 juta dollar AS untuk jangka waktu tiga bulan dan 200 juta dollar AS untuk jangka waktu 36 bulan. Pinjaman ini akan digunakan untuk modal kerja perseroan. EDJ Sumber : Ant
[obrolan-bandar] BPS: Momen Kenaikan Harga Elpiji Salah
Kompas.com, Rabu, 27 Agustus 2008 | 10:26 WIB JAKARTA, RABU - Ketidaksetujuan terhadap langkah Pertamina yang menaikkan harga elpiji 12 Kg dan 50 Kg kembali muncul. Kali ini dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menilai momen kenaikan tersebut salah, karena berbarengan dengan menjelang bulan puasa serta hari raya sehingga inflasi pada Agustus berpotensi melebihi inflasi bulan sebelumnya dan mengancam target inflasi keseluruhan tahun, 11-12 persen. Kalau kenaikan secara gradualnya memang pengaruhnya tidak besar, tetapi itu kan teorinya karena multiplier effect-nya yang tidak dapat dipastikan, kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Rabu (27/8). Apalagi, tambahnya, sebelum kenaikan dipastikan harga sudah liar sehingga harga patokan dari Pertamina menjadi tidak jelas di pasaran, terutama di wilayah luar Jawa. BPS mencatat inflasi bulanan pada Juli sebesar 1,37 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (Januari-Juli) tercatat sebesar 8,85 persen dan inflasi year on year 11,9 persen. Dia mengingatkan, bobot elpiji bersama minyak tanah sebagai bahan bakar konsumsi rumah tangga dalam perhitungan baki inflasi adalah sebesar 2,15 persen, belum lagi efek jangka panjangnya yang dipastikan terjadi pada industri makanan jadi. Kalau bobot makanan jadi bersama minuman dan rokok adalah 10,5 persen, katanya. Ditambahkannya, jika Pertamina ingin kembali menaikkan harga elpiji ukuran 12 kg dan 50 kg, maka hendaknya jangan dilakukan pada dua bulan mendatang, yaitu September dan Oktober, mengingat ekspektasi inflasi yang sangat tinggi pada dua bulan tersebut. Mungkin bisa ditunda dulu, jika ingin menaikkan harga elpiji setiap bulannya, tambahnya. Kekhawatiran terbesar BPS, ujar Rusman, adalah kenaikan tersebut akan membuyarkan kebijakan pengalihan minyak tanah ke elpiji yang saat ini tengah digencarkan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM. Konsumen yang biasa menggunakan elpiji 12 kg akan mengalihkan sumber bahan bakarnya pada elpiji 3 kg yang disubsidi pemerintah. Nantinya ini akan menimbulkan kelangkaan baru yaitu tabung elpiji 3 kg, katanya. Jika itu yang terjadi, tambah Rusman, Pertamina dipastikan tidak akan memperoleh tambahan penerimaan dari kenaikan harga elpiji tersebut. Masyarakat miskin juga akan semakin sulit, terutama yang di Jawa, karena pasokan minyak tanah sudah sangat dikurangi, jelasnya. Pada Senin kemarin (25/8), PT Pertamina menaikkan harga elpiji kemasan 12 kilogram dan 50 kilogram. Elpiji 12 kilogram naik dari Rp 63.000 per tabung menjadi Rp 69.000 per tabung, sedangkan elpiji 50 kilogram dari Rp 343.900 per tabung menjadi Rp 362.750 per tabung. Padahal sebelumnya, harga elpiji kemasan 12 kilogram telah naik dari Rp 4.250 per kilogram menjadi Rp 5.250 per kilogram pada 1 Juli 2008. Sedangkan elpiji 3 kg yang disubsidi pemerintah hanya dijual Rp15.000 per tabung. Hal senada juga diamini oleh pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economy and Finance (Indef) M. Fadhil Hasan yang memperkirakan laju inflasi bulan Agustus berpotensi melonjak lebih tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya, terutama akibat kenaikan harga bahan bakar elpiji menjelang bulan puasa Inflasi Agustus, karena bertepatan menjelang puasa, ditambah lagi kemarin baru dinaikan harga elpiji. Maka saya kira, semuanya bakal berpengaruh pada laju inflasi bulan Agustus yang bisa lebih tinggi dari sebelumnya, ujar Fadhil. Menurut Fadhil, kenaikan laju inflasi menjelang bulan puasa merupakan kenaikan yang bersifat rutin. Sebab pada bulan tersebut diperkirakan terjadi lonjakan permintaan (demand), melebihi rata-rata bulan lain. Jadi, dengan melihat rutinitas kenaikannya (inflasi, red), kenaikan harga elpiji tidak dalam momen yang tepat, paparnya. EDJ Sumber : Ant
[obrolan-bandar] BEI Minta Gadai Saham BNBR Dijelaskan
Kompas.com, Kamis, 28 Agustus 2008 | 11:21 WIB JAKARTA, KAMIS - Bursa Efek Indonesia (BEI) menganggap kisruh tentang langkah PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) menggadaikan saham anak-anak usahanya belum selesai. Otoritas bursa berharap, laporan keuangan semester pertama 2008 induk usaha investasi Grup Bakrie tersebut bisa memberikan keterangan yang lengkap tentang gadai saham itu. Eddy Sugito, Direktur Pencatatan BEI, mengatakan, hingga kini, BEI masih belum mengetahui secara detail mengenai kepemilikan saham Bakrie Brothers di PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Kalaupun ada parsial (sebagian), katanya, kemarin (27/8). Karenanya, Eddy menginginkan agar manajemen emiten bersandi BNBR itu mencantumkan secara lengkap kepemilikan sahamnya di tiga anak usaha tersebut dalam laporan keuangan semester pertama 2008. Tak hanya itu, dia juga meminta BNBR menjelaskan secara rinci jumlah saham anak usahanya yang telah digadaikan. Pertimbangannya, BNBR telah melangsungkan penerbitan saham baru atau rights issue untuk membiayai pembelian 35 persen saham Bumi, 40 persen saham Bakrieland, dan 40 persen saham Energi pada akhir April lalu. Sehingga, seharusnya, portofolio saham di ketiga anak usaha itu akan muncul dalam laporan keuangan BNBR di akhir 30 Juni 2008. Ketika dijaminkan ke tempat lain untuk financing (utang) mestinya muncul di notes (catatan) bulan Juni, ajar Eddy. Penelaahan terbatas Memang, hingga kini BNBR belum merilis laporan keuangan untuk periode semester pertama 2008. Pasalnya, perusahaan sedang melakukan penelaahan terbatas atau limited review atas laporan keuangan tersebut. Eddy menegaskan, batas akhir penyampaian laporan keuangan semester pertama itu adalah tanggal 31 Agustus nanti. Kami masih menunggu laporan itu, imbuhnya. Direktur BNBR Dileep Srivastava herjanji, pihaknya akan mencantumkan komposisi kepemilikan saham di anak usahanya saat ini, berikut jumlah saham yang digadaikan dalam laporan keuangan BNBR. Kami akan menjalankan semuanya sesuai dengan seharusnya, tegasnya. Dileep memastikan, BNBR akan melansir laporan keuangan itu pada akhir bulan ini. Sekadar informasi, aksi gadai saham BNBR mencuat saat laporan Biro Administrasi Efek (BAE) Ficomindo melaporkan kepemilikan BNBR atas saham Bummi. Pada 8 Agustus, BNBR hanya memiliki 6,75 persen saham Bumi dan terus menciut jadi 6,73 persen saham pada 14 Agustus lalu. Yang mengagetkan, Bank Danamon menyimpan 7,99 persen saham produsen batubara terbesar di Indonesia tersebut. Padahal, berdasarkan hasil aksi korporasi akhir April lalu, seharusnya, BNBR mendekap 35 persen saham Bumi. Direktur Keuangan BNBR Yuanita Rohali pernah mengakui, sebagian besar saham Bumi milik BNBR tersebar di beberapa bank kustodian. Salah satunya di Bank Danamon. Alasannya, BNBR memakai saham itu sebagai jaminan untuk mendapatkan utang sebesar 300 juta dollar AS dari J.P. Morgan Chase Co. dan ICICI Bank Ltd. akhir Juli lalu. Selain itu, BNBR juga meraup utang 1 miliar dollar AS dari Barclays. Sedangkan Dileep menambahkan, BNBR juga menggadaikan saham Bakrieland dan Energi. Tapi, yang paling banyak saham Bumi karena portofolionya besar, imbuhnya. Menurut dia, aksi gadai saham ini sudah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 21 Februari lalu. Namun, manajemen BNBR tidak pernah menjelaskan secara detail jumlah saham yang sudah digadaikan serta penggunaan dana pinjaman tersebut. Menurut pengamat pasar modal Financorpindo Nusa Edwin Sinaga, seharusnya, BNBR memberikan penjelasan tentang catatan utang-piutangnya dalam laporan keuangan. Catatan itu juga harus mencantumkan keterangan tentang saham anak usaha yang dijaminkan. Gadai saham itu wajar, apalagi BNBR perusahaan investasi, imbuhnya. (Wahyu Tri Rahmawati, Nuria Bonita) Sumber : KONTAN
[ob] Peta BUMN di Tangan 3 Capres
http://www.detikfinance.com/read/2009/05/18/142549/1133320/4/peta-bumn-di-tangan-3-capres Senin, 18/05/2009 14:25 WIB Peta BUMN di Tangan 3 Capres Suhendra - detikFinance Jakarta - Pemerintahan baru yang akan terbentuk nanti banyak mengundang pertanyaan mengenai kebijakan apa yang akan diterapkan nantinya, termasuk nasib arah pengembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nantinya. Pengamat Ekonomi Hendri Saparini mengatakan dari tiga pasangan presiden dan wakil presiden saat ini setidaknya ada dua kubu yang sudah memetakan jalan nasib BUMN di Indonesia. Kubu pertama adalah SBY-Boediono yang akan terus berupaya fokus dalam penyehatan BUMN dengan langkah privatisasi dan revitalisasi. Saat ini setidaknya sudah ada target 40 revitalisai BUMN, artinya kebijakan ini akan dilanjutkan ke arah peran swasta yang akan ditingkatkan. Sedangkan kubu kedua adalah dua pasangan lainnya yaitu JK-Wiranto dan Mega-Prabowo yang akan akan memfokuskan pada upaya BUMN sebagai agen pertumbuhan ekonomi dan mengembalikan peran sebagai agen pemberi nilai tambah sumber daya alam nasional, dimana peran negara semakin diperkuat. Kalau SBY melakukan deregulasi jadi peran pemerintah kecil, katanya saat dihubungi detikFinance, Senin (18/5/2009). Dari hal itu, Hendri mempertanyakan mau dikemanakan arah BUMN Indonesia nantinya setelah pemerintahan baru? Ia mecontohkan jika mengaca kepada negara singa Singapura, 75% penggerakan ekonomi di negara kecil itu ternyata ditopang oleh BUMN. Namun ia juga menekankan kubu Megawati-Prabowo dan JK-Wiranto juga masih mungkin melakukan pelepasan saham BUMN ke publik (IPO) dengan skala terbatas. Hendri juga mengatakan saat ini tren penjualan strategic sales untuk BUMN skala kecil justru kemungkinan menjadi warna dari kebijakan pemerintah saat ini. Cara pandangnya ada yang melihat BUMN sebagai pembangkit ekonomi dan penggerak ekonomi, pemerintah sekarang ini melihat dari sisi efisiensi dan sebagai sarang korupsi maka sebaiknya dilepas, katanya. Mengenai, posisi direksi terkait pergantian kepemimpinan pemerintahan, menurutnya tidak bisa dicampur adukan dengan arah kebijakan BUMN dengan perombakan direksi, namun yang pasti ia mengharapkan pergantian direksi BUMN harus orang-orang yang tepat dan terbaik. Kalu soal direksi saya tidak mau mengomentari lebih jauh, kilahnya. (hen/lih)
[ob] JP Morgan Naikkan Peringkat Saham RI, IHSG Lompat ke 1.803
http://www.detikfinance.com/read/2009/05/18/161136/1133430/6/jp-morgan-naikkan-peringkat-saham-ri-ihsg-lompat-ke-1803 Senin, 18/05/2009 16:11 WIB JP Morgan Naikkan Peringkat Saham RI, IHSG Lompat ke 1.803 Irna Gustia - detikFinance Jakarta - Kenaikan peringkat saham Indonesia yang direkomendasikan oleh JP Morgan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang semula merah langsung berbalik ke zona hijau. Saham grup Bakrie masih terus dijadikan spekulasi. JP Morgan menaikkan peringkat saham di Rusia dan Indonesia seiring dengan pemulihan ekonomi global yang membuat pasar negara berkembang jadi tujuan utama dari investor. Peringkat Rusia naik menjadi 'Netral' sedangkan Indonesia dinaikkan menjadi 'Overweight'. Sementara peringkat China turun menjadi 'Netral' serta Afrika Selatan dan Malaysia menjadi 'Underweight'. Kami memperkirakan pasar emerging market secara umum akan kembali positif, ujar analis JP Morgan Adrian Mowat, Senin (18/5/2009). Pada penutupan perdagangan saham Senin (18/5/2009) IHSG melompat 52,654 poin (3,01%) menjadi 1.803,568. Pada sesi satu IHSG turun 12,708 poin (0,73%) menjadi 1.738,206. Indeks LQ-45 naik 9,220 poin (2,7%) menjadi 350,197 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 7,147 poin (2,52%) menjadi 291,047. Perdagangan saham hari ini mencatat transaksi sebanyak 148.380 kali, dengan volume 14,999 miliar unit saham, senilai Rp 5,821 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 40 saham turun dan 41 saham stagnan. Saham-saham yang naik harganya antara lain, Bumi Resources (BUMI) naik Rp 180 menjadi Rp 1.970, Darma Henwa (DEWA) naik Rp 58 menjadi Rp 245, Energi Mega Persada (ENRG) naik Rp 40 menjadi Rp 405, Bakrie Brothers (BNBR) naik Rp 7 menjadi Rp 91 dan Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) naik Rp 50 menjadi Rp 750 dan Truba Alam Manunggal Engineering (TRUB) naik Rp 31 menjadi Rp 167. Sedangkan saham-saham yang turun harganya antara lain Astra International (ASII) turun Rp 200 menjadi Rp 18.100, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 75 menjadi Rp 2.575 dan Bank CIMB Niaga (BNGA) turun Rp 20 menjadi Rp 700. Sementara bursa saham Asia pada hari ini bervariasi seperti Hang Seng naik 1,38%, KOSPI turun 0,36%, Nikkei turun 2,44%, Shanghai naik 0,28%, STI Singapura naik 1,26% dan Taiwan naik 1,37%. (ir/qom)
[ob] Kebangkrutan GM Menyulitkan Perekonomian AS
http://otomotif.kompas.com/read/xml/2009/05/19/13092375/Kebangkrutan.GM.Menyulitkan.Perekonomian.AS Selasa, 19/5/2009 | 13:09 WIB DETROIT, KOMPAS.com - Para analis menilai, jika perusahaan raksasa otomotif Amerika General Motor (GM) sampai mengalami kebangkrutan, dampaknya akan lebih menyakitkan, baik bagi perusahaan maupun perekonomian AS. Tidak seperti kebangkrutan yang dialami sang rival, Chrysler beberapa minggu lalu. “Salah satu perbedaan terbesarnya terletak pada skala. GM merupakan perusahaan yang sangat besar,” jelas Stephanie Brinley, Senior Manager of Product Analysis AutoPacific. Memang, jika dilihat, GM memiliki banyak pabrik. Bahkan jumlah karyawan lima kali lipat lebih besar dari Chrysler. Demikian pula dengan jumlah dealer dua kali lipat lebih banyak. Besarnya jaringan GM juga berkaitan erat dengan supplier suku cadang yang keberlangsungan usahanya sangat tergantung pada GM. “Jika dilihat, kebangkrutan GM akan lebih kompleks dibanding kebangkrutan Chrysler. Sebab GM memiliki basis global yang besar,” jelas Dennis Virag, President of The Automotive Consulting Group. Selain itu, GM juga memiliki cakupan wilayah operasi internasional, termasuk di dalamnya unit Saab dan Opel yang juga tengah bermasalah. Itu artinya, kebangkrutan GM bisa berdampak terhadap dunia internasional dibanding Chrysler. Stephen J Lubben, profesor hukum di Seton Hall Law School mengatakan, proses ebangkrutan akan turut memukul operasional global perusahaan. Karenanya GM akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana tunai yang dibutuhkan untuk melanjutkan bisnis. Lubben mengatakan, faktor kunci lain yang membedakan GM dengan Chrysler adalah adanya rencana kerjasama Chrysler dengan produsen otomotif Italia Fiat. “Hal itu akan berdampak baik bagi Chrysler, di mana kasus GM tidak seberuntung itu,” paparnya. Namun Brinley dari AutoPacific, memiliki pandangan yang berbeda. Dia bilang, GM akan sangat diuntungkan karena tidak adanya merger dengan perusahaan otomotif lain. Sebab, proses kebangkrutan sendiri sudah sangat kompleks. “Saya rasa itu merupakan sebuah keuntungan. GM, di satu sisi, bisa menentukan sendiri arah perusahaannya,” jelas Brinley. Sekadar tambahan informasi, GM memiliki sekitar 6.000 dealer dan berencana memangkas sekitar 2.600 di antaranya. Angka tersebut jauh lebih banyak dibanding Chrysler. Sejauh ini, GM sudah memberitahukan bahwa sekitar 1.100 dealer yang akan ditutup. Sedangkan Chrysler telah meminta izin pengadilan untuk menutup 789 dari 3.200 dealer yang dimilikinya. Barratut Taqiyyah + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com mailto:obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/