> setahu saya cina menjadi sangat tinggi pertumbuhan ekonominya setelah
> menjadi anggota WTO; maka itu investasi besar2an dari negara barat
> masuk ke cina karena cina masuk WTO.
>
> lagi, saya bukan bilang IMF-WTO bagus sekali; saya hanya bicara data.
>
> >Saya sih pengenya Cina dan India berhas
Setahu saya, yang "menemukan" bukan Bhatia-nya, tapi rekannya Jack> > > Smith. Sila baca http://en.wikipedia.org/wiki/Hotmail
Keduanya disebut co-founder. tapi yg dihighlight BBC tv dan ucapannya dikutip dlm acara sekilas info ''innovator" justru Bhatia-nya. namun tetap di situ disebut co-founde
On 4/21/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Zaki Akhmad wrote:
> > Monang Setyawan wrote:
> > > On 4/21/06, Zaki Akhmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > >
> > > >
> > > > Saya jadi mikir. Apakah kalau Bhatia tidak pergi meninggalkan India,
> > > > akankah dia menemukan layanan webmail Ho
adi wrote:
> On Fri, Apr 21, 2006 at 05:26:02PM -, m.c. ptrwn wrote:
> > iya ini peninggalan budaya feodalnya PH. Tapi yang curigaan itu
> > sebenarnya sedikit,gak banyak.
>
> curiga maksudnya selain melihat orang lain sebagai tidak bisa dipercaya
> (maling, ngibul) juga tidak percaya pada ke
adi wrote:
>
> tidak ada yang ribet. yang ada itu tidak mau menyelesaikan.
Tapi begitu selesai, akan ada masalah baru yang menanti untuk
diselesaikan. Tingkat ke-ribet-annya tentu relatif :-) Tidak ribet
untuk Mas Adi, bisa jadi sangat ribet bagi saya.
Saya kadang suka mikir, atau dijadikan pemb
On Fri, Apr 21, 2006 at 05:26:02PM -, m.c. ptrwn wrote:
> iya ini peninggalan budaya feodalnya PH. Tapi yang curigaan itu
> sebenarnya sedikit,gak banyak.
curiga maksudnya selain melihat orang lain sebagai tidak bisa dipercaya
(maling, ngibul) juga tidak percaya pada kemampuannya. misalnya ke
--- "m.c. ptrwn" <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
> kalau mau diperbaiki balik2nya ke usulan pak
> estananto, ada yang
> berubah dari PNS menjadi enterpreneur , kan memang
> sekarang masanya
> cuci piring kesalahan pemth sebelumnya.
Om Carlos, kita cuma butuh 1 kotamadya/kabupaten
sebagai pilot proj
>
> mungkin karena saya salah nulis, maksudnya, kita ini lagi krisis kepercayaan,
> masing-masing sangat sulit untuk saling mempercayai, isinya curigaan melulu.
iya ini peninggalan budaya feodalnya PH. Tapi yang curigaan itu
sebenarnya sedikit,gak banyak.
satu contoh, 70% orang indonesia yg mung
Adjie wrote:
> >
> >
> > ah .. masa realistis, anda kan bicara soal wajah saja.
>
>
> ya, cina dan India memang bisa menjual wajah mereka, contoh simple nya spt
> orang marketing lah, kalau yang jualan murah seyum,ramah, dan berwajah
kalau mau ngomongin substansi bukanya wajah kemungkinan nantiny
ah .. masa realistis, anda kan bicara soal wajah saja.
ya, cina dan India memang bisa menjual wajah mereka, contoh simple nya
spt orang marketing lah, kalau yang jualan murah seyum,ramah, dan
berwajah menarik, terkadang yang tadinya ngga kepingin beli jadi
beli, masalah productnya bermasalah who
On Fri, Apr 21, 2006 at 05:32:04PM +0200, Adjie wrote:
> indonesia membuat orang jadi pesimis, tidak open mind, gampang di
> panas-panasin, kalau ngambek pengennya semua di bikin sendiri, and sangat
> individualistis, tidak spt orang Cina dan India, maaf ini realistis tapi
> look at our self
ah
hmmm agak sependapat dengan carlos,
saya ngga pro SBY karena saya ngga terdaftar sebagai pemilih di
beberapa pemilu yang lalu :-)) tapi saya meilhat ada SNY berusaha
merangkul semuanya walaupun sulit juga untuk bisa netral, karena
lagi2 INDONESIA ngga bisa mandiri, masih sangat tergantung
atau
Zaki Akhmad wrote:
> Monang Setyawan wrote:
> > On 4/21/06, Zaki Akhmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >
> > > Saya jadi mikir. Apakah kalau Bhatia tidak pergi meninggalkan India,
> > > akankah dia menemukan layanan webmail Hotmail?
> > >
> >
> > Setahu saya, yang "menemukan" bukan Bhatia-ny
adi wrote:
> On Fri, Apr 21, 2006 at 08:51:17AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
> > Beberapa masalah yang ada di berbagai sistim demokrasi saat ini saya
> > coret-coret disini:
> > http://www.harrysufehmi.com/phpwiki/index.php/DemokrasiSyuro
>
> Demokrasi Syuro - alternatif solusi
> ...
> * Raky
On Fri, Apr 21, 2006 at 08:51:17AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
> Beberapa masalah yang ada di berbagai sistim demokrasi saat ini saya
> coret-coret disini:
> http://www.harrysufehmi.com/phpwiki/index.php/DemokrasiSyuro
Demokrasi Syuro - alternatif solusi
...
* Rakyat bisa memberikan masukan
On Fri, Apr 21, 2006 at 11:42:44AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
> Saya pernah ngomel (atau lebih tepatnya, ngamuk he he he) soal
> hal ini, karena di sebuah pekerjaan ada expat yang dibayar lebih
> tinggi dari saya (berlipat) hanya karena dia warga negara asing.
> (Standar Bapenas ngaco!)
aneh ya
On Fri, Apr 21, 2006 at 11:42:44AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
> > sadar atau tidak, statement yang mengambang seperti di atas, justru
> > meng-encourage orang untuk tidak percaya pada bangsa sendiri, yang
> > ironisnya, justru saat ini kepercayaan diri sudah pada titik nadir.
>
> tapi yang heran
Monang Setyawan wrote:
> On 4/21/06, Zaki Akhmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Saya jadi mikir. Apakah kalau Bhatia tidak pergi meninggalkan India,
> > akankah dia menemukan layanan webmail Hotmail?
> >
>
> Setahu saya, yang "menemukan" bukan Bhatia-nya, tapi rekannya Jack
> Smith. Sila b
On 4/21/06, Zaki Akhmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sembilan tahun kemudian, Microsoft membeli Hotmail seharga (kurang
> lebih) $400 juta. Berarti ketika dibeli Microsoft umurnya Bhatia, baru
> 28.
>
> Saya jadi mikir. Apakah kalau Bhatia tidak pergi meninggalkan India,
> akankah dia menemukan
m.c. ptrwn wrote:
>
> ini salah satu statemen terbaik di teknologia !
>
> salah satu beda mendasar antara orang indonesia dan india ya ini.
> Mereka walaupun pintar dan bener2 inovatif tapi tidak pernah mempunyai
> attitude "harus di negara gue" , "harus orang kita semua" (nasionalis
> semu) , art
On 4/21/06, adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On Thu, Apr 20, 2006 at 07:03:21PM -0700, m.c. ptrwn wrote:
> > bukan seperti sebagian org indonesia yang dikit2 "kita buat sendiri" ,
> > "emang orang indonesia gak bisa ?" padahal sebenarnya kita/mereka/dia
> > belum ada "pupu-pupu"nya (bahasa halus
adi wrote:
> On Thu, Apr 20, 2006 at 07:03:21PM -0700, m.c. ptrwn wrote:
>
> kalau memang tidak bisa dan _memang_ perlu mendatangkan ahli dari luar, ya
> so be it. hanya orang picik yang menolak kenyataan tsb. dan masalahnya
> _justru_ bukan ini. jangan terlalu underestimate thd bangsa sendiri la
On Thu, Apr 20, 2006 at 07:03:21PM -0700, m.c. ptrwn wrote:
> bukan seperti sebagian org indonesia yang dikit2 "kita buat sendiri" ,
> "emang orang indonesia gak bisa ?" padahal sebenarnya kita/mereka/dia
> belum ada "pupu-pupu"nya (bahasa halus contekan dari om arie).
ini kembali soal wajah :-)
> Jangan kita mencoba berinovasi tampa mau melihat pengalaman
> orang lain. Di lingkungan saya (kampus), seringkali ada ide2
> (aturan2) yang menurut saya yang punya ide itu tidak belajar
> dari pengalaman orang-orang sebelumnya.
> Saya belajar hal ini setelah terjerumus ke alur yang sama (merasa
On 4/21/2006 at 7:43 AM adi wrote:
>On Fri, Apr 21, 2006 at 06:57:08AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
>> Anyway, sistim demokrasi yang banyak diterapkan pada saat ini (termasuk di
>> Amerika) masih sangat banyak loophole-nya, dan bisa di abuse oleh kelompok
>> yang punya uang dan/atau kekuatan. Kala
On 4/20/06, adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> kalau mau membahas soal indonesia, ya jangan melantur ke mana-mana.
> memangnya kalau negara X yang punya hobi memancung kepala orang,
> terus jadi super power, terus model negara X tsb. jadi baik dan
> cocok untuk Indonesia? Saya kurang bisa menangkap
On Fri, Apr 21, 2006 at 06:57:08AM +0700, Harry Sufehmi wrote:
> Anyway, sistim demokrasi yang banyak diterapkan pada saat ini (termasuk di
> Amerika) masih sangat banyak loophole-nya, dan bisa di abuse oleh kelompok
> yang punya uang dan/atau kekuatan. Kalau mendengar kata "demi demokrasi",
> sa
On 4/20/2006 at 7:39 AM The_Eye_in_The_Sky wrote:
>Samuel Franklyn wrote:
>> Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
>> Jarang deh ada orang yang lebih munafik dari Suharto.
>
>How about Lee Kuan Yew? Goh Chok Tong? Lee Hsion Loong? With their PAP
>party?
>Suharto masing mending lh
On Thu, Apr 20, 2006 at 03:58:24PM -, m.c. ptrwn wrote:
> istilah boleh beda , tapi sebenarnya jauh lebih "terpimpin" dan
> otoriter orba dibanding orla.
he..he.. ok :-)
btw 1, uneg-uneg saya sebenarnya lintas waktu, regardless rezim
yang berkuasa.
btw 2, setahu saya segala sesuatu kalau dil
Samuel Franklyn wrote:
> Budi Rahardjo wrote:
> > On 4/19/06, Samuel Franklyn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >> Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
> >
> > Kalau Singapura dengan Lee Kuan Yew itu masuk
> > demokrasi terpimpin bukan ya? Kayaknya iya ya.
> > Rasanya mereka bukan kaum muna
ikut nimbrung dikit,
sistem negara yg baik pada intinya tegaknya rule of law. ini yg membuat rakyat dan investor (lokal/asing) jadi punya tempat untuk curhat.
tak peduli itu demokrasi kayak di AS atau otoriter kayak di China atau to some extent singapura. Indonesia udah demokrasi tapi rule of law
adi wrote:
> On Thu, Apr 20, 2006 at 09:10:08PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
> > Jadi ajaran "demokrasi terpimpin"
> > dari penjahat Harto itu yang
>
> lho .. anda keliru, istilah demokrasi terpimpin itu orde lama,
> bukan orde baru.
istilah boleh beda , tapi sebenarnya jauh lebih "terpimpin" da
On Thu, Apr 20, 2006 at 09:10:08PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
> Jadi ajaran "demokrasi terpimpin"
> dari penjahat Harto itu yang
lho .. anda keliru, istilah demokrasi terpimpin itu orde lama,
bukan orde baru.
oretan berikut ini, tidak berkaitan dengan anda :-)
kalau mau membahas soal indones
Budi Rahardjo wrote:
On 4/19/06, Samuel Franklyn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
Kalau Singapura dengan Lee Kuan Yew itu masuk
demokrasi terpimpin bukan ya? Kayaknya iya ya.
Rasanya mereka bukan kaum munafik.
Kok bisa sukses juga ya?
-- budi
Saya t
On 4/19/06, Samuel Franklyn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
Kalau Singapura dengan Lee Kuan Yew itu masuk
demokrasi terpimpin bukan ya? Kayaknya iya ya.
Rasanya mereka bukan kaum munafik.
Kok bisa sukses juga ya?
-- budi
The_Eye_in_The_Sky wrote:
Samuel Franklyn wrote:
Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
Kalau yang namanya demokrasi itu ya tiap
orang bebas bersuara. Suara tiap orang lalu
di kelompokkan. Kelompok dengan suara terbanyak
harus diikuti kemauannya.
Kalau kelompok dengan suara terbanyak b
Samuel Franklyn wrote:
Demokrasi terpimpin itu ajaran kaum munafik.
Kalau yang namanya demokrasi itu ya tiap
orang bebas bersuara. Suara tiap orang lalu
di kelompokkan. Kelompok dengan suara terbanyak
harus diikuti kemauannya.
Kalau kelompok dengan suara terbanyak bisa
di "pimpin" oleh seseora
> Saya sih kepinginnya diktator yang bikin rakyatnya sejahtera dunia akhirat,
> jadi nggak berisik, gak ada suara-suara nggak jelas kayak sekarang.>Untuk yang satu ini saya setubuh, eh, setuju... kita masih butuhdiktator biar gak gampang digunjang-ganjing, tapi diktator yang bisa
bikin rakyat seja
Affan Basalamah wrote:
On 4/19/06, Samuel Franklyn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
David Sudjiman wrote:
adi wrote:
btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada de
> > Kalau kelompok dengan suara terbanyak bisa
> > di "pimpin" oleh seseorang itu sih bukan
> > demokrasi. Itu namanya munafik. Mau memerintah
> > sebagai diktator tapi pakai topeng kehendak
> > orang banyak.
> >
> > Ajaran-ajaran Suharto selalu bikin darah saya mendidih.
> > Jarang deh ada orang
On 4/19/06, Samuel Franklyn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> David Sudjiman wrote:
> >
> > adi wrote:
> >> btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
> >> sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
> >> jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada dem
David Sudjiman wrote:
adi wrote:
btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.
Pak Adi,
Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.
- Mbik
baskara wrote:
On 4/19/06, David Sudjiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Adi,
Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.
- Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara.
(yang ini bukan di indo)
- Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
- Majalah
On 4/19/06, David Sudjiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Adi,
>
> Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.
>
> - Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara.
> (yang ini bukan di indo)
> - Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
> - Majalah P
adi wrote:
btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.
Pak Adi,
Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.
- Mbikin komik pake tokoh agam
adi wrote:
On Tue, Apr 18, 2006 at 09:46:39PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.
Saya punya pendapat yang sangat berbeda dengan anda.
Buat saya demokrasi sangat meningkatkan kualitas hidup
saya sebagai bangsa Indonesia.
btw, demokrasi yang kebabla
On Tue, Apr 18, 2006 at 09:46:39PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
> >Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.
>
> Saya punya pendapat yang sangat berbeda dengan anda.
> Buat saya demokrasi sangat meningkatkan kualitas hidup
> saya sebagai bangsa Indonesia.
btw, demokrasi yang kebablasan
Budi Rahardjo wrote:
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
kalau begitu ini tidak ada bedanya dengan kenyataan dimana pada 1970
Pak Samaun ingin membuat industri semi melalui fairchild tapi ditolak
dengan alasan "padat karya" ?
Waktu itu ceritanya National Semiconductor sudah puny
On Tue, Apr 18, 2006 at 01:33:25PM +0200, Adjie wrote:
> this problem will never end kalau merasa dirinya paling bener.
keep it small and simple saja ya ...
bukan soal siapa yang paling bener. tapi kalau pertanyaannya ini:
'masa mau mecat saja harus kasih pesangon', dan jawabannya dengan
membuat
- Ursprüngliche Mail
Von: Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED]
Waktu itu ceritanya National Semiconductor sudah punya pabriknya
(di Bandung). Jadi sudah ada. Hanya, waktu itu mereka mau meningkatkan
dengan memasang robot/mesin. Karena ketakutan digantikan mesin,
maka usulan mereka ditolang
whoa .. ini sudah jadi diskusi para dewa. sorry. ndak masuk di sini.sudah ada aturan seperti itu saja masih yang namanya buruh jadi korban.
heheh kita cuma orang biasa koq yang masih makan nasi dan sekali lagi
bukan dewa, maaf kalau mungkin tidak membumi,tapi kalau Musiknya dewa
gue terus terang
On Tue, Apr 18, 2006 at 08:13:19AM +0200, Adjie wrote:
> > Cara ini sama dengan keluhanya Pak Eka "masak mau pecat orang harus
> > beri pesangon".
>
> bener, saya cenderung setujua bahwa karyawan spt ini yang ngga punya
> kemampuan dan keberanian dalam menghadapi tantangan
whoa .. ini sudah jadi
>
> Menariknya India pun melakukan hal yang sama (restrukturisasi peraturan
> > labour/union) dimana peraturan hiring/layoff dibuat mudah dan peran
> > union dikesampingkan.
> >
> > Menarik bukan, jadi jangka panjangnya (cara spore dan india) adalah
> > model pro-market ala kapitalisme.
> >
> > (
Cara ini sama dengan keluhanya Pak Eka "masak mau pecat orang harusberi pesangon".
bener, saya cenderung setujua bahwa karyawan spt ini yang ngga punya
kemampuan dan keberanian dalam menghadapi tantangan, klau udha bosen
resign aja cari tempat lain jangan nungguin di PHK dan minta pesangon,
apa i
The_Eye_in_The_Sky wrote:
> Budi Rahardjo wrote:
>
> > Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih.
> > Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena
> > sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja.
> > Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik.
> > Tragis memang
Budi Rahardjo wrote:
Di Indonesia ... kebanyakan demo buruh sih.
Kayak sekarang, sulit bagi pabrik mau buka di Indonesia karena
sedikit2 demo buruh. Mendingan bikin pabrik di China saja.
Buruh mau demo, disikat tentara. hik hik hik.
Tragis memang ya?
Kata orang ini kapitalis vs sosialis.
Tapi a
Adjie wrote:
> > Mas Adjie: Untuk orang Sikh bagaimana ya ? apakah turban juga dianggap
> > simbul keagamaan di Prancis ?
>
>
> saya kurang tahu soal ini, karena kebanyakan temen2 india disini bukan orang
> Sikh yang memakai Turban.
masak sich gak ada ?
dari sisi historiknya, sebenarnya orang si
Budi Rahardjo wrote:
> On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Harus ada inisiatif untuk mendatangkan orang-orang kreatif.
> By all means necessary!
> Kalau untuk kasus Amerika, permudah izin masuk. Buat program
> khusus untuk rekrutmen educated people from abroad.
> BTW, ini yang dil
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> "Desperate"nya bukan karena imigran di amerika berkuasa TETAPI makin
> desperate karena makin sedikit imigran expert yang ingin datang ke AS
> __DAN__ banyaknya engineer kelas A+++ yang cabut dari AS.
DAN ... Amerika bukan tempat tujuan menarik
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> kalau begitu ini tidak ada bedanya dengan kenyataan dimana pada 1970
> Pak Samaun ingin membuat industri semi melalui fairchild tapi ditolak
> dengan alasan "padat karya" ?
Waktu itu ceritanya National Semiconductor sudah punya pabriknya
(di Ban
> Yang saya persoalkan adalah interpretasi dari fakta ini. Apakah benar
> berkuasanya para imigran di Amerika menggambarkan Amerika yang
> 'desperate'?
mas roby yang salah baca.
"Desperate"nya bukan karena imigran di amerika berkuasa TETAPI makin
desperate karena makin sedikit imigran expert ya
Budi Rahardjo wrote:
> On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Dari sisi employmen , justru biasanya persh service yang paling tinggi
> > kemampuan hiringnya, mereka bisa hire lebih banyak dibanding persh di
> > sektor lain.
>
> Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang
Mas Adjie: Untuk orang Sikh bagaimana ya ? apakah turban juga dianggapsimbul keagamaan di Prancis ?
saya kurang tahu soal ini, karena kebanyakan temen2 india disini bukan orang Sikh yang memakai Turban.
Beda mas Adjie. Di AS tetap saja peraturan yang pro imigrasinya jauhlebih banyak, di AS org g
>Bukan sebaiknya seperti kita yang mau serba amerikah , amazing >ternyata
>sudah begitu 'desperate'nya universitas di AS untuk menarik lebih
>banyak lagi orang2 pintar dari China/India.
Meskipun saya sudah berkali2 posting di thread ini, tapi saya masih
ragu apakah saya sudah jelas mengemukakan m
Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :phe he he.
Kalau pabrik elektronik/sepatu/tekstil/... bisa!
saya setuju denga pak BSR (BudiSanjeev Raharjo) hehehehe jadi memang
tahap awal adalah membuat perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja
terlebih dahulu baru bisa meningkat ke tah
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dari sisi employmen , justru biasanya persh service yang paling tinggi
> kemampuan hiringnya, mereka bisa hire lebih banyak dibanding persh di
> sektor lain.
Memangnya perusahaan service bisa hire 50.000 orang? :p
he he he.
Kalau pabrik elektr
Budi Rahardjo wrote:
> On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > saya sering berpikir , kalaupun ada industri hitek di Indonesia ,
> > sebaiknya mungkin harus dipelopori dari sektor software services dan
> > bukan dari vendor yang making product.
>
> tadinya saya juga demikian, tapi
On 4/17/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> saya sering berpikir , kalaupun ada industri hitek di Indonesia ,
> sebaiknya mungkin harus dipelopori dari sektor software services dan
> bukan dari vendor yang making product.
tadinya saya juga demikian, tapi sekarang lebih terbuka lagi.
kala
Budi Rahardjo wrote:
> On 4/16/06, Estananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat
> > luas ternyata belum mendengar kelanjutannya, berarti something
> > wrong dengan kita.
>
> (Besok paginya lupa kuliah atau kuliah sambil ngantuk2.)
> This
Adjie wrote:
> On 4/15/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > >saya fikir wajar saja, karena cina menganut faham sosialis
> >
> > sekarang ini sosialis hanya di permukaan. shanghai sekarang ini lebih
> > kapitalis dari new york city.
>
>
>
> ya kalau saya cendderung menyebutn
On 4/16/06, Estananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalau katanya Bill Gates sudah talk dengan SBY tapi masyarakat
> luas ternyata belum mendengar kelanjutannya, berarti something
> wrong dengan kita.
Setahu saya waktu itu ada usulan untuk menempatkan Microsoft
Research Center di Jababeka. Waaahh
On 4/16/06, Fatih <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
...
> thomas friedman dalam salah satu kolomnya di NYT (kira2 3thn lalu waktu dia
> berkunjung ke india khusus unt melihat/mengulas soal IT ini) menulis bahwa
> pda dasarnya pebisnis raksasa IT india berkembang sendiri tanpa bantuan
> pemerintah (maksud
Fatih wrote:
> ikut nimbrung dikit soal IT india,
>
> (1) benar, nehru pencetak awal IIT yg menghasilkan IIT-ans di seluruh dunia
> termasuk mgkn kolega2 dan juragan Carlos di SV. :)
koq tahu sich kalau juragan saya orang IIT ? :-))
Testimonial saya, kalau Indonesia punya 1000 saja lulusan yang
ikut nimbrung dikit soal IT india,
(1) benar, nehru pencetak awal IIT yg menghasilkan IIT-ans di seluruh dunia termasuk mgkn kolega2 dan juragan Carlos di SV. :)
(2) dalam konteks investasi asing di IT india, keterlibatan pemerintah (political will) dlm bisnis IT di india sebenarnya terjadi tid
Pak Budi,masih
di IEEE Spectrum edisi yang sama, ternyata hampir semua CEO perusahaan2
itu talk dengan PM India atau Menkominfo India, bukan dengan rektor
atau dosen. Artinya ada political will baik dari pusat maupun negara
bagian. Bangalore juga maju karena negara bagian Karnataka mengambil
inisi
- Ursprüngliche Mail
Von: Budi Rahardjo <[EMAIL PROTECTED]>
An: teknologia@googlegroups.com
Gesendet: Sonntag, den 16. April 2006, 00:50:14 Uhr
Betreff: [teknologia] Re: India's future AW: [teknologia] Re: Melobby
Universitas China untuk membangun satelit kampus di UC-Ber
On 4/16/06, Estananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Nano:
> Inilah yang saya baca dari IEEE Spectrum edisi Maret:
>
> Cisco akan menanam modal 750 juta dollar untuk chip design di Bangalore. Ini
> bagian dari investasi 1 milyar dollar US, 100 juta di antaranya untuk
> (Indian!) start-up companies
On 4/15/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ini cerita anekdot pribadi saya pikir, jadi kurang relevan sebagai
> basis inferensi.
> karena ada juga cerita anekdot yang berlawanan. e.g., saudara saya yg
> baru ke nyc
> bingung karena kok "sedikit sekali bulenya", padahal dia ingin d
- Ursprüngliche Mail
Von: m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]>
An: teknologia
Gesendet: Samstag, den 15. April 2006, 18:55:11 Uhr
Betreff: [teknologia] Re: Melobby Universitas China untuk membangun satelit
kampus di UC-Berkely
> solusi baru supaya kalau ini di terapkan di In
Adjie wrote:
> >
> >
> > > orang sosial, karena tau banyak sekali kasus dimana konsep determinisme
> > > teknologi tdk berhasil (konsep dimana teknologi bisa membuat perubahan
> > > sosial). contoh di indonesia adalah pendapat habibie bahwa dengan
> > > membuat pesawat terbang maka yang lain2nya m
>
>
> > (teman saya, sulfikar amir, barus selesai doktor science techonology
> > > policy di sini, disertasinya pas tentang determinisme teknologi ini,
> > > sejauh mana teknologi bisa merubah sosial. dia akan kembali ke itb
> > > akhir tahun ini.)
> >
> > Sebenarnya ini bukan di bidang teknologi
On Sat, Apr 15, 2006 at 09:20:50AM +0200, Adjie wrote:
> Habibie tidak bisa dibilang gagal,
benar. gagal total :-)
> berhasil mengangkat nama di Indonesia dalam hal IPTEK
tidak.
> yang diplomat di sini dan kebetulan beliau pernah jadi dosennya S3 pak SBY,
> beliau pernah bilang sebelum kita b
> orang sosial, karena tau banyak sekali kasus dimana konsep determinisme
> teknologi tdk berhasil (konsep dimana teknologi bisa membuat perubahan> sosial). contoh di indonesia adalah pendapat habibie bahwa dengan> membuat pesawat terbang maka yang lain2nya maju.Keywordnya disini: Menguntungkan at
On 4/15/06, [EMAIL PROTECTED] <
[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>saya fikir wajar saja, karena cina menganut faham sosialissekarang ini sosialis hanya di permukaan. shanghai sekarang ini lebih
kapitalis dari new york city.
ya kalau saya cendderung menyebutnta Gus Caviar, hhhe dengan tingkah
polah yang s
[EMAIL PROTECTED] wrote:
> >betul om roby :)
>
> sorry, kenapa nggak sebut roby aja :)
> atau emang saya udah tua ya, padahal saya pikir angkatan 93 belum tua
> :D
wah kalau panggilan om ini ada sejarahnya :)
> >akan tetapi ini kan proses evolusi , nantinya bidang2 lain seperti
> >birokrasi dan
>saya fikir wajar saja, karena cina menganut faham sosialis
sekarang ini sosialis hanya di permukaan. shanghai sekarang ini lebih
kapitalis dari new york city.
> dimana rakyat harus tunduk dengan pemerintah
ini masalah besar, terutama dalam hal kebebasan beragama dimana rakyat
harus tunduk ke p
>betul om roby :)
sorry, kenapa nggak sebut roby aja :)
atau emang saya udah tua ya, padahal saya pikir angkatan 93 belum tua
:D
>akan tetapi ini kan proses evolusi , nantinya bidang2 lain seperti
>birokrasi dan infrastruktur akan "catching up" dengan kemajuan di
>sektor IT.
>AS sendiri belajar
kalau dari sisi kesempatan untuk maju/ekonomi secara peraturan, sayagak pernah menemukan satu negara yang bisa menandingi amerika.
Peraturan2nya sangat kompetitif dan cenderung Pro-Imigrant/pendatang,beda sekali dengan peraturan di negeri lain.Contohnya di negara lain seperti tempatnya mas adjie,
maaf saya jadi cerewet. lagian ini milis teknologia dimana para ahliteknologi berada. sedangkan saya hanya ilmuwan sosial; jadi mungkin
uraian2 saya tak relevan. saya 'tak tahan' utk ikutan :) habisdiskusinya menarik, terima kasih carlos, adjie, zaki dan kawan2 lain :)
Member di teknologia juga ma
[EMAIL PROTECTED] wrote:
> >Nah disini ada perbedaan mas Roby.
> >Sekarang "sudah gampang membuat startup di China/India".
>
> >Hari ini,sudah banyaaak startup IT dan Biotek di China dan India.
> >Mereka kebanyakan dibiayai Silicon Valley VC.
>
> >Hal ini juga yang membuat mengapa sebagian orang m
kebetulan riset saya bersinggungan dengan inovasi dan manajemeninovasi, jadi saya cukup banyak tahu hal ini
meskipun belum ahli. jadi apa yg saya sampaikan adalah campuran antarapendapat pribadi dan hasil studi.
Wah makin tambah donk ahli2 dari indo, semoga bisa membuat sumbangsih
untuk Indonesia
>Nah disini ada perbedaan mas Roby.
>Sekarang "sudah gampang membuat startup di China/India".
>Hari ini,sudah banyaaak startup IT dan Biotek di China dan India.
>Mereka kebanyakan dibiayai Silicon Valley VC.
>Hal ini juga yang membuat mengapa sebagian orang muda India/>China lebih
>cenderung unt
>
>
> Misalnya XYZ company bikin next-gen chips, biasanya hiring 80% engineer
> > dengan kualitas B di India, sedangkan 20%nya yang kualitas A baru di
> > AS.
>
>
> tapi lagi2 jangan disepelekan 80% engineer kelas B di India, it can be
> nightmare buat yang 20% di USA, karena secara prinsip kalau
[EMAIL PROTECTED] wrote:
> pertama perlu ada dua klarifikasi lagi.
> jadi amerika sekarang mundur karena kehilangan/miss-management
> perangkat institusi (sosial, ekonomi, hukum) yang memungkinkan inovasi
> tetap
> berkembang. diantaranya adalah mulai tertutupnya sistem sosial,
> pendidikan dan e
Budi Rahardjo wrote:
> On 4/14/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Cuman ya, kalau ke Tsing Hua kan gak keren katanya :)
>
> Namanya mungkin kurang keren, tapi fasilitas di sana juga
> modern. Membuat saya kagum2 juga.
> Saya pernah ke sana tahun 1999 (atau 2000 ya?) dan
> ketemu dengan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
> saya kurang mengerti relevansi lokasi geografis dengan diskusi ini.
> karena referensi yang saya pakai adalah karya2 orang di berbagai
> pelosok dunia.
> meskipun tentu letak geografis pasti ada pengaruhnya dalam cara
> berpikir, tapi bagaimana dan apa pengaruhnya, saya
pertama perlu ada dua klarifikasi lagi.
1. saya tidak tertarik soal mana yang lebih hebat atau lebih pintar,
apakah orang cina
amerika atau orang india. soal mana negara apa yang lebih hebat adalah
*outcomes*.
saya tidak tertarik pada outcomes, saya tertarik pada proses yang
menghasilkan outcome
On 4/14/06, m.c. ptrwn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Cuman ya, kalau ke Tsing Hua kan gak keren katanya :)
Namanya mungkin kurang keren, tapi fasilitas di sana juga
modern. Membuat saya kagum2 juga.
Saya pernah ke sana tahun 1999 (atau 2000 ya?) dan
ketemu dengan profesor yang membuat CAD tools se
kalau di persh hitek , proses mikronya begini:- R&D untuk nextgen produk sebagian besar dilakukan di AS
- fungsi penunjang yang bisa dilakukan di China/India bakal dilakukandisana (contohnya untuk router cpu based)- fungsi untuk code maintenance dilakukan di China/India- Hardware manufacturing dil
saya kurang mengerti relevansi lokasi geografis dengan diskusi ini.
karena referensi yang saya pakai adalah karya2 orang di berbagai
pelosok dunia.
meskipun tentu letak geografis pasti ada pengaruhnya dalam cara
berpikir, tapi bagaimana dan apa pengaruhnya, saya tidak tahu.
tapi saya berikan bebe
1 - 100 dari 114 matches
Mail list logo