Re: Tanggapan terhadap pernyataan Kelompok Madani.
Hallo Bung Irwan dan rekan Permias@ yg laen, Saya sendiri tadinya cuma membaca sekilas saja pernyataan Kelompok Madani tersebut. Kalau tahu gitu saya justru akan menjadi orang yang pertama sign up mendukung pernyataan kelompok Madani itu. Dasar dari dukungan tentu saja karena pertarungan politik yang makin tidak sehat dari elite politik baru yg ada sekarang ini. Setelah muncul gabungan kekuatan yang tadinya kecil-kecil dan ternyata menjadi besar tersebut, maka sudah pantas kalau kelompok yg baru emerge ini menyodorkan alternatif pemimpin. Rasanya sudah berkali-kali kita berdebat masalah status pemenang ini. Ini terjadi waktu kita bicara masalah mayoritas perolehan suara. PDIP sebagai peraih suara terbanyak yaitu 34-35% suara jelas merupakan pemenang, tetapi bukan satu-satunya pemenang. Jadi tentu saja bukan satu-satunya pula partai yg dapat mengklaim bahwa calon prez dari partai bersangkutan harus menjadi presiden definitif. Mengapa demikian? Kan jelas mesti dapat dukungan suara mayoritas di dalam SU MPR nanti. Ini memang merupakan konsekuensi dari sistem pemilu tidak langsung yg dianut Indonesia. Jadi justru krn anda ingin mengklaim bahwa MS harus menjadi presiden sbg caprez dari partai dengan perolehan suara terbanyak, yg juga merupakan ciri dari sistem pemilu langsung (yg memungkinkan suara terbanyak dari pencoblos langsung menentukan presiden), ya mestinya dukunglah pihak-pihak yg ingin mengamandemen UUD45. Anda benar mengenai perlunya penegakan demokrasi. Justru itu kita mesti tahu demokrasi macam apa yg perlu ditegakkan. Kan ada demokrasi model AS, demokrasi pancasila model suharto, demokrasi terpimpin model sukarno Bila kita ingin meniadakan pergolakan-pergolakan politik di masa depan, ya mumpung situasi masih memungkinkan, lakukanlah perbaikan-perbaikan yg sifatnya essential, bukan tambal sulam saja. Jadi lakukan identifikasi kesalahan- kesalahan yang terjadi di masa lalu. Apa yg menjadi kesalahan di masa lalu baik di jaman orba dan di jaman orla? Lha rak masalah kekuasaan prez yg terlalu besar tho? Apa yg menyebabkan kekuasaan prez terlalu besar? Rak UUD45 tho? Nah, jadinya perlu perbaikan-perbaikan struktural dari sistem ketatanegaan a.l. UUD45 itu. Hal lain dari identifikasi masalah adalah ketidak- profesionalan TNI, ya sudah perlu dibuat TNI yg profesional. Bukan sekedar TNI saja yg tidak profesional tho? Apa? Ya identifikasi sendiri lah Nah, jadi jangan karena merasa memperoleh suara terbanyak yg cuma 35% lalu merasa mendapat mandat rakyat dong? Kan ada suara sebanyak 65% yang lain. Ini yang perlu anda perhatikan juga. Jadi jangan memaksakan kehendak gitu. Kan yang 65% ini juga rakyat, bukan timbunan pasir tho? Nah, upaya pemaksaan kehendak ini dapat kita lihat tercermin dari ucapan Aberson yg menginnginkan pemilu ulang bila MS tidak jadi presiden. Lho...kan sudah tahu konsekuensi sistem perwakilan kan? Saya sendiri bisa saja setuju dengan ucapan Aberson bila pemilu ulang yg diinginkan itu sekaligus didasari oleh sistem pemilihan langsung. Jadi perlu dirombak total dulu institusinya Nah, bila ini yg memang diinginkan Aberson tadi, wah, aku mau deh teken sebagai orang pertama yg mendukung. Pokoke saya sih mendukung semua upaya-upaya menuju perbaikan sistem di Indonesia deh, dan ingin bebas dari pemujaan berlebihan kepada individu atau andi-padu. Nah gitu dulu ah... Buat Bung Irwan, sesuai dengan harapan Bung Irwan yg tidak ingin memberaki demokrasi, janganlah Bung Irwan sendiri memberaki demokrasi yg masih compang- camping tetapi disetujui bersama ini dengan memaksakan kehendak sendiri. Biarkan saja wakil-wakil rakyat itu yg menentukan ke siapa suara mereka akan diberikan, mau ke MS, BJH, atau GD atau siapapun yg mau diajukan? Jangan seperti Suharto yang ingin selalu menjadi calon tunggal dong ah. Padahal dia lewat Golkar mencapai suara lebih dari 50+1 persen saja masih berjingkrak-jingkrak kebakaran jenggot waktu ada yg mau mendaftarkan diri sebagai caprez dalam SU-MPR. Lha lalu apa perbaikan sistem yg anda kehendaki kalau anda ingin muncul caprez tunggal di dalam SU-MPR, dengan modal suara 35% itu. Kan ini yg bakal menjadi konsekuensi logis dari pemikiran anda itu. Buat kelompok Madani via Bung Priyo, ada endak yg perlu diteken secara tertulis? Hehehe Salam, Jaya '--- Irwan Ariston Napitupulu wrote: catatan: tulisan di bawah ini sudah lebih dari 2 hari mendem di mailbox saya karena mikir2 apa diposting apa ngga ya? Moga2 belum basi karena memang ngga pake bahan pengawet. Selamat menikmati. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu ---tulisan tanpa bahan pengawet- Saya pada dasarnya tidak ada masalah bila Gus Dur jadi presiden mengingat dia termasuk dalam daftar orang hebat di saya:) Dia tuh tipe orang yg rela ngorbanin dirinya sendiri demi melindungi umatnya pada khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. Yang menjadi masalah sekarang adalah memilih capres diluar pemenang pemilu. Bagi saya, memilih capres yg
Rubrik bahasa Indonesia (RE: penulisan Dirgahayu)
Heran, apanya yg salah dari dua yg ini: -- Dirgahayu RI ke-54 -- Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-54 Kan sudah bener? Kalau 'dirgahayu hut' itu baru salah Kalau yg ini sih sudah berkali-kali dibilang salah sama pak anton...(eh, sopo iku). Tapi kayaknya yg dua yg di atas mah sudah di-approve sama lembaga bahasa ind. Nggak tahu juga ding... Keeneg-an mbak Purbo juga ndak perlu-perlu amat. Makan promag aja mbak. Misal "Dirgahayu Mbak Purbo ke-17" bukannya perlu dibaca sebagai selamat ultah yg ke-17 buat mbak purbo? Masak mau dibaca sebagai: "selamat ultah buat mbak Purbo yg nomor 17 (dari 19 Purbo bersaudara kembar)." Rak endak... Kalau 'pulang ke rumah' sih wajar dong. Kan bisa juga pulang ke kantor, karena tadi baru nglayap dulu misale. Atau pulang ke pasar, soalnya dia pedagang di pasar itu. Mungkin kalau contohnya 'turun ke bawah' lha itu baru cucuk. Kali aja Kalau bakeri hollan juga sudah betul. Bukannya ini berasal dari anjuran bahasa indonesinia. Tadinya namanya 'Holland Bakery'. Berhubung sudah telanjur beken dan dikenal dengan nama itu, kalau diganti menjadi 'toko kue dan roti kemanggisan' bakalan nggak laku. Caranya akhirnya pake kompromi, yg penting mengikuti hukum DM. Jadilah 'bakeri holan'. Mungkin ada yg protes bahwa 'bakeri' bukan perbendaharaan kata bhs ind., tapi ya nggak apa-apa. Nanti bakalan jadi terserap menjadi bhs indonesia. Wong namanya bahasa rak dinamis ya jadi asalkan masih ngikutin kaidah-kaidah tata bahasa mah okay-okay saja lah. Juga 'gran vila'. Kalau sudah menjadi nama, ya nggak apa-apa. Wong kalau anda buat perumahan lalu dikasih nama "??!!*$HUH" juga nggak ada yg ngelarang. Iya endak? Kalau 'real estat' sih emang sudah ada padanan kata bhs indonesianya sih Kita nggak perlu ngikutin Malaysia yg suka bikin istilah aneh seperti: keyboard = papan kekunci (key=kunci, dan board=papan.) mouse = tetikus.. secretary = penaip (dari pe-type). Hehe... '-- Saya mereka-reka (tanpa rujukan) "Dirgahayu" berasal dari kata "dirga" yang artinya "tinggi-luas-terbentang bak angkasa" dan "rahayu" yang bisa berarti "hidup/anugerah". Jadi terjemahan bebas "dirgahayu" adalah "selamat berhajatan" atau "selamat ulang tahun" atau "selamat berhidup penuh kebebasan". Jadi yang mbuat mbak Nina nyeseg itu barangkali banyak orang yang ngaku pinter tapi ngawur dalam memasang bentangan spanduk dalam rangka 17-an. Misal: "Dirgahayu RI ke-54" ini artinya di dunia ini ada 54 biji negara RI. Padahal 'kan cuma satu. Ada juga yang nulis "Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-54 atau Dirgahayu HUT RI ke-54". Ini juga suatu hiperkorek seperti halnya kita ngomong "blue jeans warna biru" atau "pulang ke rumah". Lha namanya "blue jeans" itu warnanya ya biru dan namanya "pulang" itu ya "ke rumah". Di jalanan Jakarta juga banyak dibuktikan bahwa pengusaha besar (yang ngakunya berpendidikan) sama saja klasnya dengan pedagang kakilima dalam berbahasa Inggris. Lihat saja para pedagang kakilima di Blok M yang memajang tulisan bahasa Inggris yang "ngawur". Tengok juga papan-papan reklame seperti "Bakeri Hollan" (anaknya Bakeri Aburizal), "real estat", atau juga "gran vila" yang sama sekali tidak ada artinya. Bahasa Inggris bukan, bahasa Indonesia juga apalagi. Wassalam, Efron -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)
Ini sama dengan jaman dulu, yaitu pelajaran budi pekerti. Cuman beda nama doang...isinya sih sami mawon. Kalau jaman baheula namanya 'pelajaran budi pekerti', jaman tahun 80-an menjadi pelajaran P4. Sekarang mau ngusulin jadi PPABP, apa bedanya? Ini bukannya cuman ganti judul doang? Yang penting mah hukumnya jelas dan tegas. Kalau yg ini bisa ditegakkan, mau dikasih pelajaran budi pekerti atau tidak ya sama saja. Nanti kan orang mengerti sendiri kalau nyolong itu nggak baik buat dia karena mesti nginep di hotel prodeo. Eh, itu si komo dari georgetown muncul lagi mas admin, apa nggak lebih baik dicabut aja nama komo dari list secara manual? - Kayanya pejabat kita banyak yang sering bolos waktu pelajaran Agama dulu disekolah. Makanya sekarang para calon Pejabat lebih baik di PPABP -kan sebagai pengganti P-4. Wajibkan saja sebelum dilantik. Setuju ? Ya terserah kalau enggahehehehe... Salam, bRidWaN (PPABP = Pendidikan Pengamalan Agama dan Budi Pekerti) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
[warngopol-baduten] Horta dan Unamet....
Salam jumpa dengan ane lagi... sudah lame ndak muncul pasti rekan- rekan telanjur seneng. Eladalah kok ane muncul lagihehehe apes deh. Kacamata Horta memang kacamata horta, bukan kacamata milik semua orang. Kalau bicara sesuatu ya pokoke yg menguntungkan diri sendiri. Yah...wajar... Horta saat ini mau menyelidiki harta kekayaan Suharto weh, tinggal nanya aditjondro rak enak tur kepenak. Wong sama-sama di Australi.. Jadi masalah gengsi juga tetep ada. Yang saya bilang kacamata Horta ya tujuannya yg mengharapkan harta suharto untuk rakyat yg mengalami tindak kekerasan Ya secara tidak langsung rak mau ngomong buwat timtim saja tho? Dasare moto duiten yo susah... Sekarang orang-orang bule anggota Unamet banyak yg mbujuk-mbujuk rakyat timtim untuk menolak integrasi. Weh, dasare londo, dasare pihak ketiga selalu memikirkan keuntungan dirinya sendiri. Australi sekarang pasti gencar cari cara agar timtim merdeka. Kalau timtim merdeka rak bisa jadi buffer terhadap so called "bahaya utara" tho? Habis itu entar dibantu habis-habisan deh Tapi rakyat timtim yg pro kemerdekaan ya jangan berharap banyak lah dari australi ini. Silakan lihat aja tuh Papua Nugini apa sih yg sudah berkembang. Dulu Australi juga yg paling semangat jadi saudara tua... Setelah terbukti ndak banyak mendatangkan manfaat yo bosen sendiri... dibiarkan merana sendiri. Balik lagi ke Unamet Lha kalau orang unamet nggak netral mestinya rak pemerintah secara tegas menolak kehadirannya. Kalau perlu itu Australi juga dilarang jadi anggota Unamet saja Wong sebagai negara tetangga langsung gitu ya jelas nggak bisa lepas dari vested interest. Sekarang gini aja deh, sumbangan Australi waktu pra kemer- dekaan RI itu apa sih? Waktu SD dulu dikisahkan bahwa Australi ini sempet membela kepentingan RI antara lain waktu KMB ya? Tapi nyatane NICA di mana sih dulu disusunnya? Tetep aja ya mbelaiin walondo tho...wong sama-sama senasib sebagai sekutu... Nah, sekarang Australi mau nyusup-nyusup lagi... Daripada rakyat Australi yg cuman seuplik itu macem-macem terus... mbok sekali-kali dijugugi gito lhu...eh, gitu lho. Biar rada mengkeret dikit, dan ndak gembelengan gitu... Pura-puranya demokratis nyatane ya orang aborigin hidupnya sengsara. Cuman dikasih bir doang. Ya pantes aja ndak maju-maju. Masih mending perlakuan AS thd native american deh... -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire
AS mau kirim marinir ke timtim
Hehehe ini baru seru, tentara AS mau masuk ke Indonesia... Saya jadi ingat Sudan, pertama-tama dielu-elukan kedatangannya. Habis itu baru dilempari batu. Tapi sudah terlambat harga diri sudah terinjak, lalu urusan dalam negeri sudah dianggap urusan AS sendiri. Modusnya ya sama, jadi anggota pasukan perdamaian. Nah, sudah puas saudara-saudara? Nanti langkah berikutnya adalah pendirian bar-bar untuk melapaskan penat dan lelah anggota pasukan. Kan kasihan, mereka datang itu tidak ada untung apa-apa... Wong urusan negara lain kok...jadi ya murni untuk membantu demi kemanusiaan. Habis itu perlu dibangun komplek hiburan semacam panti pijat, mulai dari pijat jasmani sampai pijat gembira. Weh, jadi inget Vietnam, dan Thailand yg dapet serempetan rejeki. Jadi ingat pula Philipina dengan berbagai bar dan hiburan lainnya, termasuk monkey-monkey yg dipajang di depan bar atau tempat usaha itu. Yah lumayan, untuk mendapatkan dollar yg susah, bisa juga juwalan bir dan gincu plus kringetendak perlu tuh ekspor non migas.. Yak, jual saja semua, kalau sudah tidak ada yg dijual ya jual saja negorone dewe hehehe... Gratis kok, wong milik bersama... -- Salam, Jaya
Kursi untuk rakyat.
Penduduk Ndiwek ada kira-kira 1 juta atau 0.5% penduduk Indonesia. Sehingga kalau kursi DPR ada 500, paling tidak warga Ndiwek mendapat 2.5 kursi, dibulatkan menjadi 3 kursi. Selain itu masyarakat pengusaha tambal ban di pinggir kali ciliwung yang merupakan kaum minoritas pinggiran perlu mendapat wakil yg layak di DPR. Untuk itu satu kursi perlu diberikan kepada mereka. Masyarakat Samin juga perlu satu kursi. Masak nggak diwakili. '--- FKMTI: Etnis Tionghoa Perlu Duduk Di MPR JAKARTA (Waspada): Masyarakat Tionghoa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Tionghoa Indonesia (FKMTI) menegaskan sebagai salah satu etnis minoritas di Indonesia, Tionghoa perlu mempunyai wakil untuk duduk dalam utusan golongan di MPR. Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Tionghoa Indonesia Nurdin Purnomo di Jakarta, Minggu (1/8) mengatakan selama lebih dari 30 tahun masyarakat Tionghoa tidak pernah diberi kesempatan aktif dalam percaturan politik di Indonesia. "Setelah ada perubahan besar di Indonesia, sekarang lah kesempatan yang tepat untuk bangkit," katanya sebelum acara pertemuan dan ramah tamah forum tersebut. Menurut anggota KPU wakil dari Partai Bhinneka Tunggal Ika (PBI) itu, utusan golongan menurut UU Pemilu diberikan kepada organisasi atau badan kolektif yang tidak terwakili di DPR. Orang Tionghoa di Indonesia, katanya, berjumlah sekitar 10 juta atau lima persen dari jumlah seluruh penduduk Indonesia, sehingga kalau jumlah kursi untuk DPR ada 500, paling tidak seharusnya etnis Tionghoa mendapat sekitar 25 kursi. Meski partai yang dipimpinnya memperoleh tiga kursi di DPR RI, sepuluh di DPRD I, dan 60 di DPRD II, Nurdin mengatakan etnis Tionghoa masih tetap kurang terwakili di DPR. Karena itu, katanya, satu atau dua kursi untuk utusan golongan di MPR perlu diberikan kepada masyarakat Tionghoa. Menanggapi pernyataan kelompok warga Tionghoa yang tergabung dalam Partisipasi Pembauran Indonesia (Parpindo) --di antaranya Jusuf Hamka (ketua umum) dan Junus Jahja (anggota DPA)-- yang menyatakan tidak perlu ada kursi khusus untuk etnis Tionghoa di MPR, Nurdin menyatakan ketidaksetujuannya. Ketika bertemu Menpen Mohammad Yunus Yosfiah, Jumat (30/7) lalu, Ketua Umum Parpindo HM Jusuf Hamka menyatakan adanya kursi khusus etnis minoritas di MPR merupakan langkah mundur yang harus dihindari. Menurut dia, kursi untuk etnis minoritas Tionghoa atau yang lebih populer dengan sebutan nonpri, jelas bertolak belakang dengan jiwa Inpres No 26 tahun 1998 yang menyebutkan agar tidak ada lagi istilah "pri" dan "nonpri" hingga meratakan jalan bagi penghapusan perbedaan rasial di kalangan sesama komponen bangsa. "Konsep Pembauran yang dilontarkan Jusuf Hamka dan Junus Jahja selama ini tidak jalan. Mereka memang tidak mewakili orang Tionghoa. Latar Belakang konsep mereka pun karena diperalat orde Baru," kata Nurdin. Forum tersebut, kata Nurdin, merupakan wadah bagi orang Tionghoa untuk merapatkan barisan dan menyatukan persepsi masyarakat Tionghoa untuk memperjuangakan haknya antara lain dalam percaturan politik di Indonesia. Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Gerakan Muda Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (Gema PITI) A Rachman Hakim. Menurut dia, utusan golongan untuk etnis Tionghoa di MPR mendatang harus ada, karena selama ini belum ada yang memperjuangkan hak-hak etnis minoritas Tionghoa di lembaga perwakilan rakyat.(ant) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) ----oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: [AS mau kirim marinir ke timtim]
Weh, kalau ditanya puas endak puas jelas saya nggak puas sama sekali. Kita tinggal tengok sejarah saja, dimana tentara AS masuk, yang terjadi adalah kekacauan. Bukan berarti pemerintah AS brengsek atau setengah hati atau bagaimana ya. Tapi karena AS mau nolong tetapi tidak mau rugi, termasuk rugi nyawa. Apalagi saat ini. Ini berkaitan dengan masyarakatnya yang lebih vokal. Saat korban dari pasukan AS berjatuhan tidak perlu menunggu terlalu lama pasti masyarakat pada ribut tuh... Pasti pada nuntut untuk menarik pasukan dari wilayah yg lagi kacau. Kejadian gini kan sudah sering lah. Masalah perkosa, bunuh, rampok weh dimana-mana kalau tentara lagi stress ya tidfak boleh lihat dagu lancip dikit. Ya lihat saja Vietnam. Yang diperkosa berapa tuh? Pemerintah AS ya tidak berusaha nutupin tuh. Mau dibikin film yg menggambarkan kekejaman kayak gitu ya monggo saja. Tentang mungkin tidaknya pendirian bar dan warung monyet, weh...lihat saja Philipina. Siapa yg mau membandingkan ketaatan mereka dalam memeluk agama Katolik? Weh mereka juga religius mas. Nyatanya warung monyet juga bertebaran. Ini dulu ya...sebelum tentara AS ditendang dari Clark dan Subic. Yang nendang jelas orang gereja dan pembela hak kaum wanita. Berhubung AS malu bilangnya endak perlu pangkalan di pasifik. Ah emang kite ndak mbaca koran waktu orang philipina ribut masalah permonyetan. Oya, jangan lupa, kasus perkosaan oleh tentara di philipina dulu juga tidak bisa dituntut tuh. Giliran dituntut si tentara ditarik pulang... Paling-paling kalau dari awal sudah diwanti-wanti tidak boleh mabuk dan bermonyet ria sih dibuatkan kamp khusus. Sayangnya dari tengok sana tengok sini yang kayak ginian tidak pernah berhasil tho? Namanya ekses tetap saja banyak muncul '--- Sangat puas Bung FNU, daripada diperkosa, dibunuh, dan dirampok sama TNI yang ngga bakalan bisa di sue balik/ dituntut balik. Mana ada duit TNI, sedangkan Amerika, dolarnya melimpah. Yang ada malah diculik atau dibunuh oleh TNI seperti yang terjadi dengan saudara-saudara di Aceh. Lebih baik dilindungi oleh Amerika, daripada dicurangi oleh TNI (Info dari dalam: Mana mungkin sih TNI bisa netral, apalagi yang menyangkut harga diri Indonesia) Informasi untuk yang tidak tahu, Timor-Timur itu adalah penganut Kristen Katolik yang taat (bisa juga disebut sedikit konservatif tapi tidak terlalu fundamentalis), mana mungkin Bishop Belo akan membiarkan Timor-timur menjadi tanah percabulan ( seperti di Kramat Tunggak atau Gang Dolly ) Sedangkan saat ABRI masih bercokol di Dili, banyak kan tuh tempat-tempat percabulan, nyabo, mabok dan segalanya...padahal katanya Indonesia adalah Negara berKetuhanan yang dimayoritaskan oleh KeIslamannya. Bagaimana tuh? Mardhika Wisesa Huayooo...Gimana tuh Jay? Yang gue tangkep dari email nya Mardhika 1. Lebih baik berlindung kepada tentara Amerika, dibalik segala segi positif dan negatifnya dibanding berlindung kepada tentara negri sendiri. ( Emang bener juga sih..faktanya banyak kalau ABRI itu lebih banyak menyusahkan rakyat dibanding melindungi ) 2. Bung Jaya ngga perlu kuatir ada bar, panti pijat jasmani dan " gembira ", karena penduduk timor timur itu adalah penganut agama Katolik yang taat, jadi tidak mungkin tanah timor jadi tanah pencabulan kalau tentara Amerika dateng. sedangkan... 3. Waktu ABRI di Dili, banyak tempat pencabulan, mabok dsb..PADAHAL katanya Indonesia adalah Negara berKetuhanan yang dimayoritaskan oleh KeIslamannya. Nah l.. ini khan balesan Mardhika buat Brawijaya. Cuma gue pengen ngasih komentar dikit aja nih: Emangnya ABRI itu tentara Islam ape? point nomer tiga itu khan kesannya ABRI identik ama Islam. Wong di Aceh aja banyak orang Islam yang mati kok gara gara perangnya dengan ABRI. ( terlepas mereka itu GPK atau bukan, tapi fakta kalau banyak orang Islam yang mati selama ini ) Gue terus terang agak males gitu kalo ngomong soal ginian, lagian temen temen gue yang agamanya Katolik, Protestan, Budha, Hindu, Animisme sama yang ngga ngaku Tuhan itu juga ada. Tapi mereka asik asik aja tuh dan kalo lagi bergaul kagak mau ngungkit ngungkit soal agama. Tapi kok kalau gue baca email nya Mardhika kesannya Agama atau orang Islam yang salah gitu, mentang mentang jadi mayoritas di Indonesia. Kalau mau tau, Agama Kristen ini khan mayoritas di dunia dan Indonesia itu cuma satu satunya ( sekali lagi: satu satu nya ), ( dua kali juga boleh deh: satu satu nya ) negara yang berpenduduk Muslim terbesar dan mayoritas di dunia. Ya boleh donk...? masa ngga boleh orang Islam punya satu tempat dimana mereka jadi besar dan mayoritas. Kalo orang Islam disalahin mulu, seperti yang gue baca dari email nya Mardika, terus kita kita yang Islam mau disuruh ke Bulan apa? Sorry sorry aja yah Mardhika, cuma gue kurang enak aja baca email loe, jadi mau nya ngebalas dikit. Kalau loe emang Islam hater ya itu terserah loe deh. Gue kagak mikirin. Orang ini negara bebas kok...( di Amerika
Info untuk Bung Singgih
Bung Singgih, ini saya cc-kan teman kuliah saya waktu masih di Indonesia. Ybs sedang mengambil program PhD juga. Beliau sangat helpful, monggo dihubungi langsung. Ini alamat email yg lama, jadi bila mendapat respon lambat silakan hubungi saya lewat japri untuk mendapatkan alamat terbaru beserta nomor telepon. '-- Saya kebetulan dapat kesempatan untuk ambil PhD program di Oregon State University untuk food biotechnology untuk fall 1999 ini. Kalau ada temen-temen yang tahu tentang Oregon (khususnya Corvallis) tolong saya diinformasikan bagaimana situasi di sono. Mungkin engga' untuk sambil kerja? Atau kerjaan untuk isteri? Sekolah anak-anak? Rencananya, kalau mungkin, saya pingin ngajak pula keluarga kesono tahun kedua nanti. Bagaimana kira-kira peluangnya? Siapa saja temen-temen Indonesia yang sedang di Oregon (Corvallis) yang bisa dikontak? Cari tempat tinggal, misalnya. Atau penjemputan waktu kedatangan nantinya. Tolong kontak ke alamat saya. Pokoknya terima kasih banget lah .. Singgih di Jakarta [EMAIL PROTECTED] -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Rp 43 Trilyun nguap di Pertamina
Welehaku eja deh... empat puluh tiga trilyun rupiah patang puluh trilyun ripis sekawanndoso tigo ewu kaping saknyuto dikaping malih setunggal ewu rupiah... opat puluh tilu trilyun rupiah... ampek puluh tigo trilyun... Coba kalo dibeliin krupuk lalu ditimbun. Kayaknya Jakarta bakal tenggelam oleh krupuk itu. Atau misal disusun, mungkin Pulau jawa bakal tertutup. Kalau dijejer, weleh bisa keliling ndonyo berapa kali...? Berhubung artikelnya panjang, silakan ditengok sendiri http://www.suaramerdeka.com/harian/9907/13/nas1.htm JAKARTA-Direktur Utama Pertamina Martiono Hadianto menyatakan tidak tahu-menahu soal dugaan korupsi Rp 43 triliun di perusahaan yang dipimpinnya. Namun dia menjanjikan akan memperhatikan dugaan tersebut secara serius. Sebelumnya, kalangan DPR RI mendesak Pemerintah agar semua direksi diberhentikan, menyusul keterangan Mentamben Kuntoro Mangkusubroto yang menyebutkan terjadi korupsi di tubuh Pertamina 6,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 43 triliun. ...dst.. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Aberson Marle Sihaloho...
Lha orang kayak gini kok dijadikan caleg nomor 4. Kalau mau menghendaki rakyat benar-benar berdaulat dalam memilih presiden, sudah barang tentu UUD45 juga mesti diganti. Biar saja rakyat memilih langsung presidennya. Caranya ya sudah barang tentu ngganti dulu UUD yg ngatur. Sekarang maunya nggak ngganti UUD, tapi mau meniadakan peran MPR. Lha kalau MPR cuman jadi cap jempol ya sudah dibubarin saja. Ini baru melihat peluang kalah voting saja sudah sibuk. Nanti kalo voting menang baru kaok-kaok bahwa bentuk voting adalah yg paling demokratis. Model-model bunglon kayak gini kok ya masih ada. Kemarin mereka-mereka sepakat kalo faktor pembagi suara berbeda-beda, di mana suara di Jawa faktornya lebih besar. Waktu belum tahu bakal panen di Jawa lalu sibuk nuntut tentang pemerataan wakil rakyat dari luar Jawa. Giliran dengan tata cara ini disusul parte lain lalu sibuk menggunakan isu jumlah absolut 23 juta pemilih Orang sudah mau masuk liang kubur kok ya nggak malu sama anak kecil yang kalo eker-ekeran sama persis dengan dia. Caranya gini mending PKB sama PAN ndak usah ikut-ikut dengan pemerintahan PDIP sajalah. Biar saja PDIP menangndak apa-apa. Yang penting ndak usah ikut-ikut dosa dan plin-plan kayak Aberson si lholhak-lholok ini.. Hih...ngisin-ngisini waris saja '--suara merdeka-- Tolak Voting Secara terpisah tokoh PDI Perjuangan, Aberson Marle Sihaloho, berpendapat PDI Perjuangan sebaiknya menolak ajakan pemungutan suara atau voting, jika hal itu ditawarkan dalam sidang umum MPR mendatang. 'Kami akan menolak pemungutan suara, kalau mereka memaksa kami akan walk out,'' katanya kepada wartawan di press room Gedung DPR, kemarin. Tentang alasan penolakan, calon legislatif (caleg) nomor empat dari DKI Jakarta (caleg jadi) itu menjelaskan, sidang umum MPR mendatang seharusnya tinggal menetapkan kehendak rakyat mengenai calon presiden. ''Karena rakyatlah yang berdaulat, bukan MPR,'' imbuh dia. Kini rakyat yang berdaulat telah melaksanakan hak melalui pemilu, dan 23,5 juta memilih Megawati sebagai calon presiden melalui PDI Perjuangan. Dia mengatakan, hasil itu merupakan suara terbesar dibandingkan dengan perolehan suara partai lain. (D19,bu,nas-50g)
Apa ini betul terjadi?
tokoh agama itu, Pemuka agama Islam di Sumbar, sudah menahan diri. Sekaligus, meminta umat Islam untuk tidak bertindak sendiri-sendiri. Kasus Wawah diminta untuk jadi pelajaran, bahwa ada yang hilang dari masyarakat, yaitu keimanan yang kukuh. Bisa jadi ini, karena ulama kian langka di Ranah Minang. Dulu, meski suara Buya HAMKA hanya didengar di radio, namun bila Buya bicara, umat Islam Minang mematuhinya. Kini, sudah berbuih-buih ulama bicara di televisi, di masjid, umat cuek saja. Lalu siapa yang salah? Diterbitkan oleh Republika Online Hak Cipta PT Abdi Bangsa 1999 -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
GBHN persi PDIP di Asiaweek
Ini ada masukan, saya yakin pasti mental dari Permias@ dan IDS@ Barangkali ada yang dapat diambil dari jawaban rekan ini. Sdr FNU yang terhormat, Saya mau mengomentari tentang pendapat anda terhadap balance budget, terlepas ini adalah GBHN PDI-P atau bukan : Realitas kedaan ekonomi Indonesia saat ini dalam keterpurukannya ada dua sebab besar : 1. Kebanyakan Hutang. 2. Kebanyakan Investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Akibat dari dua hal diatas, untuk menghidupkan roda ekonomi memang kita perlu pinjaman dari IMF, tentu dengan adanya tambahan perolehan dari IMF, APBN kita tidak bisa disebut sebagai balance budget, yang betul karena sisi penerimaan bukan dari riil hasil usaha, kita katakan defisit budget. Dalam seminar yang kebetulan pembicaranya Kwik Kian Gie saya juga pernah menanyakan hal ini, dia menjawab bahwa untuk beberapa tahun pertama kita mau tidak mau harus memanfaatkan dana IMF untuk itu kita harus jujur mengatakan bahwa APBN dinyatakan sebagai defisit budget. Upaya berikut yang dilakukan mengendalikan defisit budget tiap tahun harus diusahakan jumlah defisit menurun sampai pada satu sasaran bahwa betul-betul neraca pembayaran kita seimbang. Upaya yang lebih rinci dalam agar sasaran lebih akurat, dilakukan dengan melakukan skala prioritas penggunaan anggaran pembangunan kepada peningkatan ekspor semaksimal mungkin terutama sektor agro bisnis dan agro industri yang memiliki sedikit kandungan impornya. Untuk itu sebelum ditetapkan anggaran pembangunan disektor Agro bisnis dan agro industri diperlukan suatu penelitian yang lebih konkrit agar pemakaian duitnya yang notabene adalah duit pinjaman tidak dipakai ngawur seperti dana JPS. Soal pajak, dalam seminar itu ddikatakan pula oleh KKG bahwa diperlukan restrukturisasi pajak progresif, yang menjadi sasaran adalah PPh (Pajak Penghasilan perorangan), Batas penghasilan bebas pajak (BPBP) diturunkan sampai pada tingkat penghasilan yang mampu dinyatakan layak bagi rata-rata penduduk Indonesia (untuk menyatakan ini diperlukan suatu survey dengan standarisasi tertentu), saat ini PTKP wajib Pajak per-bulan Rp 170,000,- kalau punya istri tidak kerja dan dua anak yang belum kerja dihtung masing-masing tambahan per-orang bebas pajak 50% x Rp 170.000,-( nilai ini sangat jauh dari realitas hidup layak di Indonesia), dalam bahasa lainnya, belum lagi bisa menikmati KFM (kebutuhan hidup minimal) sudah harus bayar pajak, Sementara bagian yang kena pajak diatur : kelebihan Rp 1,- s/d Rp 10.Juta/tahun10 % Diatas Rp 10 Juta s/d Rp 50 Juta 20 % Diatas Rp 50 juta s/d berapa saja30 % Komposisi ini sangat tidak wajar, KKG ingin merubah struktur pajak ini dengan menaikkan BPBP sekaligus merubah komposisi tabel tsb. Dengan perubahan ini, didukung dengan sistem pemungutan dan administrasi yang baik serta SDM yang memadai dan juga pemerintahan yang bersih, keadilan atas paja bisa terwujud sekaligus perolehan penerimaan atas PPH peorangan meningkat. Begitu ceritanya mas Gatot From: FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] CC: IDS [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Subject: [siyasah] GBHN persi PDIP di Asiaweek Date: Fri, 02 Jul 1999 15:47:31 -0400 Dear Sidang Permias@ nyang berbahagia, Di bawah ini ane cut paste posting seorang rekan dari milis laen, nyang berisi GBHN milik PDIP. Diambil dari Asiaweek July 2 1999. Berhubung ane seleranya selera nusantara, ya ndak ngecheck sendiri ke majalahe. Ya liat sendiri lah ke majalahe itu, ndak tahu kalo yg persi online ada atau endak. *Politics* Maintain seperation between relegion and state. BJ: Berhubung ini bahasa pulitik, ane mau komentarin dg sipat paranoid ane. Saat inipun sudah ada sistem keparatisme, eh, separation antara religion dan state. Dengan menjamurnya parte-parte Islam (dan juga munculnya parte kristen dan katulik) nyang temtunya hendak meng- hembuskan napas Islam, maka think tank PDIP hendak menjawab naiknya pamor agama ke kancah pulitik dengan menambah kadar sekulerisme yg sudah dianut rikiplik kita ini. Mungkin untuk menegesken judule parte adalah parte nasionalis mungkin Decentralize authority and regional development BJ: Walopun ane rada bingung makna dari judul di atas, ya kira-kira mangsude desentralisasi kekuasaan dan pengembangan pembangunan daerah yah..? Yaendak ada nyang istimewa. Semua parte tereak nyang sama. Strenghtens checks and balance among government branches BJ: Sumprit deh, ane ndak mudheng mangsudnya... Restore rule of law BJ: Ya kalau restore kan artine 'mengembalikan' ya? Atau udah ganti? Dengan demikian think tank PDIP hendak mengembalikan hukum. Artine kita sudah pernah punya... Mangsude mau mengembalikan hukum jaman Belanda? Wong undang-undang cuman tambal sulam dari hukum kuno kok mau di-restore. Mending bikin nyang baru dong... Maintain
GBHN persi PDIP di Asiaweek
pangan. Memang bener kalo pangan harus dibenerin, tapi kalo penitik-beratan ke sektor agrikultur beserta teknologinya ya paling banter kita jadi bawahannya Thailand. Wong Thailand aja sudah bergerak ke industry maju kokwe bener-bener Pelita I bok Terus aja gitubiar ada excuse untuk berkuasa 25 tahun. Kan Pelita I harus diikuti oleh Pelita II, III, dlsb... Suharto jilid II dong. Use market forces to encourage efficiency BJ: Lha ini ane setuju Limit government intervention BJ: Ya boleh deh... Eliminate corruption , collution and mepotism BJ: Lha ini berlaku untuk umum atau untuk rakyat kecil doang? Mbok Taufik Kiemas digusur dulu baru ane percaya ndak ada nepotisme. Abolish monopolies BJ: Iya deh Eliminate barriers to both dommestic and international trade BJ: Ini lebih enak ngomongnya Kalo barrier karena produk indonesia nyang cuman sendal jepit pegimana dong? Lha setiap negara juga bikin siapa yg butuh sendal jepit made in Indonesia? Ya kayak gula itu tho? Kalo harga gula impor lebih murah, ngapain petani sibuk nanem dengan margin keuntungan yg minus? Ya itulah kalo kepala kita dijual ke IMF dan WTO ndak pada ngrasa. *Defense foreign policy* Raise military professinalism BJ: Iya deh bolehndak cuman cuap doang kan? Di masa lalu dengan adanya dwi pungsi, militer jadi propesional dalam ... doang. Thus, saking propesionalnya yg jadi korban cuman Golkar thok. Ah, ane jadi ingat dengan kasus Intel nyang mau bikin pabrik di Indonesia. Katane saat itu Sudomo masih jadi Menaker. Lha proposal Intel itu disambut oleh Sudomo agar produksinya menjadi padat karya. Lha wong teknologi tinggi kok pake padat karya. Mosok bikin chip pake cangkul? Ya ndak presisi Sekarang Malaysia yang menikmati hasil dari adanya pabrik Intel di sono. Lha ini conto-conto produk dwi pungsi. Wong orang cuman ngerti gimana carane ngelus-ngelus bedil di laut dan ngelus-ngelus mbak siska widowati kok dijadikan menaker... Yo bubar urusan negoro cak Strengthen the navy and air force BJ: Iya bagus Reduce the military role in day to day government BJ: Nah, ini pernyataan nyang lebih berbau pulitik daripada non-pulitik. Mangsudnya apa dengan istilah "reduce" di sini. Bila role militer saat ini 90%, yang namanya menjadikan role militer 85% juga sudah berarti "reduce" tho? Kenapa ndak dibilang eliminate aja? Katanya mau bikin professinalism di bidang militer? Jangan-jangan mangsudnya adalah militer lebih profesional dalam menangani urusan administrasi kenegaraan, sehingga kuantitas ABRI di jabatan sipil berkurang tetapi secara kualitas tetap? Weleh...weleh.ane jadi bingun mangsude opo. Reject "superpower domintaion" BJ: Nah, nyang ini jelas cuman untuk penutup nyang manis aja. Akhir kata, nyang namanya program mudah diperbaiki. Tapi akibate sering berjangka panjang. Kalo pungsi kontrol masih dibiarkan terbuka kayak pipa bocor gini, mau bikin program setinggi langit ya percuma saja. Monggo, Kuli ' Sebelum pada bingun, inilah asli ringkasan berita GBHN (?) itu: Politics Maintain seperation between relegion and state. Decentralize authority and regional development Strenghtens checks and balance among government branches Restore rule of law Maintain freedom of the press, of association assembly and opinion Economics Have a balance budget without foreign borrowing Place people at the center of development Promote industry to support agriculture Use market forces to encourage efficiency Limit government intervention Eliminate corruption , collution and mepotism Abolish monopolies Eliminate barriers to both dommestic and international trade Defense foreign policy Raise military professinalism Strengthen the navy and air force Reduce the military role in day to day government Reject "superpower domintaion" -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) ----oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Wartawan
Menanggapi berita di bawah ini, ane kok jadi bingung dan linglung. Terbukti tata aturan di segala macem bidang termasuk bidang jurnalistik kok belum tertata dengan baik. Dengan asumsi bahwa berita tentang wartawan yg ikut mendobrak ruang sidang pleno KPU bersama dengan Adnan Buyung dan Andi Malarengeng kemaren adalah benar, maka tuntutan wartawan seperti di bawah ini menunjukkan kepongahan wartawan (yang merasa selalu benar, dengan mengatas-namakan kebebasan pers). Dalam kasus di bawah ini Rudini mengalah, tapi ane ndak masalahin rudini vs wartawan ini. Nyang ane masalahin mengapa kok ikut mendobrak masuk ruang sidang yang dinyatakan tertutup? Habis itu tidak terima disebut mengganggu jalannya sidang. Enak sekali? Apakah yang seperti inikah yg kita harapkan dari kebebasan pers? Kita memang tidak mengharapkan kejadian pelecehan wartawan seperti pemukulan, penghinaan, dlsb, tetapi bila menengok accident kayak di bawah ini sih H... '--- dari Tempo.co.id Rudini Didemo Wartawan Pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rudini yang menganggap wartawan telah mengganggu jalannya sidang pleno pada Kamis kemarin (24/06), membuat wartawan merasa tersinggung. Seusai shalat Jumat (25/06), semua wartawan yang bertugas di KPU mendemo ketua KPU Rudini dan menuntut permintaan maaf atas pernyataan itu. Sekitar 40 wartawan dari berbagai media mendemo Rudini di ruang kerjanya di KPU. Mereka menggelar poster-poster yang antaranya berisi; Jangan lecehkan profesi Wartawan, Jangan jadikan wartawan kambing hitam masalah intern KPU, Rudini harus meminta maaf pada wartawan. Untuk menjernihkan permasalahan, Rudini kemudian melakukan dialog di salah satu ruang rapat di KPU. Dalam dialog itu para wartawan meminta Rudini untuk mencabut pernyataannya yang menuding wartawan mengacaukan dan menghambat persidangan di KPU dan jika hal itu tidak dilakukan mereka mengancam akan memboikot seluruh kegiatan di KPU. Menanggapi permintaan itu, Rudini lalu balik bertanya, "Saya diminta minta maaf, untuk masalah apa?" Pernyataan itu tak pelak membuat sebagian wartawan tidak puas. Setelah didesak akhirnya Rudini sedikit mengalah dan menyatakan pernyataannya kemarin mungkin sekali masih terbawa emosi setelah mendamaikan anggota KPU yang berselisih. Sebelum meminta maaf, Rudini meminta kepada wartawan yang meliput di KPU untuk bersikap sopan. "Saudara-saudara kalau jumpa pers itu tolong tertib sedikit dong. Jangan sradak-sruduk begitu. Recorder yang banyak itu jangan sampai kemuka saya," katanya. (elfis) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Rachmawati jualan nama Bung Karno lagi?
Secara pribadi pula, kata Rachmawati, Habibie juga menyampaikan bahwa Bung Karno itu adalah idolanya. Bahkan pada jaman dulu, saat Habibie dilitsus, untuk menjawab pertanyaan siapa tokoh idolanya, Habibie menuliskan nama Bung Karno. Habibie kemudian menceritakan bagaimana pada 1954, dalam pertemuan Habibie yang pertama dengan Bung Karno, Bung Karno berpesan kepada Habibie agar mendirikan industri pesawat terbang. Tentang UBK sendiri, menurut Rachmawati, saat ini berkampus di Jl.Kimia No.20 Jakarta Pusat. Kampus ini dulunya adalah gedung Depdikbud, tepat bekasnya Direktorat Kesenian. Pada tahap pertama UBK akan membuka 6 fakultas, yakni Teknik, Hukum, Ekonomi, Fisip, Pertanian dan peternakan. Sedangkan Rektor UBK tak lain adalah Ir.Sukirno Ramelan. Pembantu Rektor I dijabat Ir.Sukadi, Pembantu Rektor II Vincent T.Radja. "Pada tahun ini UBK akan membuka pendaftaran untuk sekitar 2.000 mahasiswa,"kata Rachmawati. UBK sendiri menurut Rachmawati mengupayakan agar biaya kuliah bisa terjangkau dengan kemampuan di jaman sekarang ini. "Sebab biaya tinggi nampaknya menjadi faktor di mana generasi muda sulit menikmati pendidikan tinggi,"kata Rachmawati. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Ghalib mundur (Re: survey kecil ttg. Andi Ghalib)
Ghalib sudah mundur kok. Yang menggantikan adalah Feisal Tanjung. Feisal Tanjung? Iye mpok. Feisal nyang njabat pangab paling lama di jaman ORBA. Bukan Feisal nyang jualan obat di Jalan Pemuda itu... Lengkapnye baca aja di http://www.jawapos.com/15jun/de15jn1.htm '-- Blucer Rajagukguk wrote: Sebaiknya mengundurkan diri saja :). Itung-itung bantuin nasrullah he...he...he HASANAH SJACHRANI wrote: Masih sekitar Ghalib, saya ingin mendengar dari sidang pembaca/ penulis Permias@ ini pendapat apakah Andi Ghalib (atau pejabat lainnya yang suatu saat mengalami posisi seperti dia) sebaiknya mengundurkan diri sebagai Jaksa Agung atau sebaiknya menyerahkan saja wewenang memberhentikan itu kepada Presiden? Saya minta barangkali Mang Acu (mang Nasrullah Idris) ahli methoda penelitian (jangan dirahasiakan dong yah) untuk mendesign bagaimana penelitian pendapat semacam ini? Kira-kira menurut Mang Acu berapa persen dari sidang pembaca/penulis Permias@ list akan bilang ...% sebaiknya mengajukan permohonan mengundurkan diri ...% sebiknya menyerahkan wewenang sepenuhnya kepada Presiden (artinya mau dipecat atawa dipertahankan sebagai JA itu terserah Presiden) Bagaimana mang Acu apa anda bisa membantu? Bagaimana pendapat yang lain? Salam, Roni (orang yang dulu tinggal di Bandung juga) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Pro status quo anti reformasi (was: Re: Nasionalis dan Agamis)
Mas...mas.kayak mau deklamasi...hehehe Irwan Ariston Napitupulu wrote: Sekedar melengkapi: Mayoritas penduduk Indonesia adalah petani/nelayan. Mayoritas penduduk Indonesia berpendidikan rendah. Mayoritas penduduk Indonesia miskin secara ekonomi. Mayoritas penduduk Indonesia adalah wanita. Mereka tampaknya terlupakan selama masa orde baru. Mereka kini telah berteriak, bersuara lantang, menyampaikan keinginannya yg tercermin dalam pemilu 1999 kali ini. Kepolosan mereka adalah kekuatan mereka. Akankah kita kini berbuat jahat kembali ke mereka seperti yg telah terjadi semasa rejim orde baru? Akankah kita kini menyangkali lagi keinginan sederhana mereka, keinginan yg datang dari hati yg tulus, jiwa yg polos? Sering kita berteriak reformasi, sering kita berteriak kedaulatan ada di tangan rakyat, sering kita berteriak anti status quo. Kini saatnya kita perhatikan dan penuhi keinginan mereka. Suara keinginan mereka telah disampaikan pada kotak2 suara. Kita bisa mendengarkan suara mereka dari hasil perhitungan suara. Jangan lagi kecewakan rakyat, jangan lagi bodohi rakyat, jangan lagi memanipulasi suara rakyat. Kedaulatan tertinggi ada ditangan rakyat dan mereka telah tunjukkan hal tersebut melalui pemilu 1999 yang lalu. Menentang suara rakyat dengan dalih apa pun bagi saya tindakan tersebut tidak lebih baik bahkan bisa dikategorikan sebagai tindakan2 pro status quo, anti reformasi, dan subversi karena membahayakan kelangsungan kehidupan bernegara akibat mengabaikan suara rakyat. Semoga hal ini menjadi bahan perenungan bagi mereka yg sebentar lagi akan menuju ke Senayan untuk memilih presiden yg baru. Waktu nantilah yg akan membuktikan, apakah mereka yg berteriak2 anti status quo dan pro reformasi malah ternyata terjebak pada pola pikir pro status quo, dan anti reformasi yg sebenarnya? Kita yg akan menjadi saksi dari peristiwa bersejarah ini. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Ghalib seorang yang penuh ide
Hehe...sorry...biar orang lain nyang ngomongin dari segi Ghalib-nya. Sudah cukup banyak yg melihat dari sudut itu. Ane mau melihat dari sudut laen. Sebelum Ghalib komentar ane juga udah mikirin kok. Jelas ane males dong ngomongin nyang lagi rame doang. Ane terus terang heran kalo ada orang berusaha melihat dari sudut laen selalu dikira sedang ato mudah disetir oleh pernyataan pejabat. Kalo ndak gitu dikira membela, nyang repot lalu dianggap musuh reformasi atau pro status quo Ini repot ye weleh...budaya ngindonesia... Kalo ade nyang melihat bahwa ane lagi membela Ghalib ya ane terus terang rada pegimane gituKalo ade nyang kayak gitu artine ane terlalu memandang tinggi ybs tho kirain udah gimana gitu kok ternyata masih suka maen tembak langsung. Suka kesusu...hehehe Gosip nyang ane denger sih bukan 9 milyar lagi...tapi udah 16 milyar. Mangkane ane tetep pada pendapat bahwa perlu terdapat oposisi sebagai institusi pengontrol. Lha nyang ane lihat ada nyang menganggap bahwa oposisi adalah musuh. Ini rak gimana gitu (Soale berkepentingan dg parte kesayangane...hehe kayak mau diangkat jadi caleg aja sampe ngotot...). Kalo mau tahu infonye si Ghalib, rajin-rajin deh cari tahu. Emang ada data sampe tanggal, perusahaan apa/siapa, dari bank mana, tanggal berapa. Saya rasa datanye udah nyebar ke penjuru dunia deh. Ane juga yakin kalo pembaca milis ini juga banyak nyang udah punya. Cuman ane tetep rada takut kalo nyebarin di sinihehehe... Hubungin aje temen elu... tahu kan nyang ane mangsud... Entar kan tahu sendiri kenape nama The Nin King dan Prayogo disebut-sebut. Wong tertulis gitu (kalo bener). Kenape sih pake heran? Lha kalo ente heran maka ane gantian heran dengan sikap ente itu. Artine ente masih tergolong dg sebagian besar rakyat Indonesia nyang cuman mau menghukum si tersuap doang. Sementara si penyuap dibiarkan lenggang kangkung. Pantesan bribery ke polisi karena nglanggar lalu lintas nggak ilang-ilang. Lha wong insan-insan warga terpinternye masih nganggap pekerjaan menyuap adalah pekerjaan halal. Nyang adil ya dua-duanya dihukum. Di masa depan nyang namanya ngasih entertain ke orang, baik pejabat atau sekedar keroco, kalo berlebihan dapat dibilang bribery juga dong. Nah, entar orang-orang ini dapat diadukan ke polisi untuk di-bui. Lha kalo ditraktir nyang mewah masih seneng ya repot Mana bisa terjadi aparat nyang bersih dan berwibawa...wong mentale masih demen kalo ditraktir pengusaha. ' Blucer Rajagukguk wrote: Betul khan. Sekarang anda lebih tertarik soal kerahasiaan bank yang menunjukan kepintaran Ghalib dalam memindahkan fokus masalah. Didaerah Sulsel bukan banyak lagi yang mendiskusikan soal siri daripada soal bagaimana dia memeriksa rekening soeharto di Swiss. Oh yach, banyak juag yang tidak tahu kenapa sich Teten Masduki menyebut-nyebut The Nin King dan Prayogo Pangestu atas jumlah hartanya yang baru 1 tahun bekerja sudah bertambah 10 milyar lebih. Akh sudahlah saya juga cuma sekedar pembaca biasa yang tidak mampu mencerna ide-ide Ghalib dibalik tindakannya soal kasus keluarga Cendana. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Jabatan Ketua PGSI, PSSI, dll berkaitan dg money laundry
Wah BJH ini gimana tho... Kok ya mau mempertahankan Ghalib, atau Ghalib-nya yang bermuka tembok tidak mau mundur. Ini peristiwa yang memalukan. Kalo ane kemaren ngomongin ndak adil kalo si penyuap tidak diadili, bukan berarti yang disuap ndak perlu diadili. Memang ya perlu juga untuk melakukan auditbarangkali Ghalib punya pabrik mobil di Jepang sejak sepuluh tahun yg lalu, dan parbrik menguntungkan. kali aja Makanya perlu di-audit. Mengenai nomor rekening, rekan nyang berbaik hati ngasih inpo bilang bahwa data didapat bukan dari bank ybs (Lippo). Lalu dari mana? Dibilang data dapat dari hacker yang iseng mencari harta Ghalieb. (Entah cuman kembang diskusi ato fakta ya ndak tahu juga). Ada beberapa isu di sini: - Apakah data ICW memang berasal dari para hacker? - Bagaimana bentuk hukum data hasil nge-hack ini? Bisa tidak untuk dipake sbg barang bukti di pengadilan? - Bila memang boleh atau sah, maka: * Para hacker boleh berbangga dan boleh mengembangkan aktivitasnya, misal dengan mencari harta Suharto. * Mari kita pindah profesi jadi hacker saja, karena kita dapat mengembangkan kemampuan dari sekedar menarik data nasabah dengan memindahkan harta nasabah ke rekening kita... - Sudah mulai dipikirkan bagaimana bentuk kejahatan untuk menjatuhkan seseorang dengan cara mengirim uang ke deposito ...misal Pejabat A, lalu diberitakan ke luar bahwa si A punya dana sekian milyar di Bank C. Kemungkinan ini ada dan bisa sekali terjadi sebagaimana ada di cerita-cerita film-film detektif itu Okay, sorry op-topik. Jadi gini, sesuai dg singkatan PGSI (Pak Ghalib Sama Istri), maka persatuan gulat seluruh indonesia memilih Ghalib sebagai ketuanya. Ini bukan isu nyang mau ane tampilin. Nyang ane mau tampilin adalah kecenderungan bersatuan-persatuan olahraga inii memilih ketuanya adalah para mentari dan pejabat tinggi lainnya. Juga konglomerat Yang jadi masalah adalah adanya simbiose mutualisme. Untuk persatuan olahraga, dapat diperoleh keuntungan berupa perlindungan, calo untuk mencari dana (menteri yg jadi calonya), dan untuk gagah-gagahan. Untuk pejabatnya sendiri (sebetulnya tidak mesti pejabat, ada juga konglomerat), maka jabatan ini dapat untuk mencapai hal yang sama, yaitu: - Menjadi calo untuk mencari dana. Di sini tanda tangan jadi barang dagangan. Nah, temtu saja ada fee tho? Soale tanda-tangan itu mahal. Apakah fee-nya 10% dari dana yg bisa di-raise? Atau malah 90%? - Untuk gagah-gagahan...ndak apa-apa...sah aja... - Nah, ini dia. dapat dipake sebagai money laundry bilang aja uang persatuan itu...persatuan ini...persatuan inu...dlsb. Padahal uang hasil yang lain. Untuk itu...di masa depan jabatan-jabatan ketua persatuan ini jangan boleh dipegang oleh para pejabat tinggi. Terlebih lagi diketuai oleh konglomerat... Wah bubar itucuci terus...sampe bersih... Mengapa ane perlu ngingetin ttg hal ini? Lha soale kan banyak sinyalemen untuk menjadi ketua persatuan olahraga apa aja mesti pake rebutan... Hukum Jaya I mengatakan bahwa barang yang suka dirubung (dikerubutin) adalah barang yang mengundang selera. Baik barang beraroma harum (contone duren) maupun beraroma yg sebaliknya (contone terasi). Hukum Jaya II mengatakan bahwa barang yg mengundang selera dapat dijadikan komoditas dan money machinecontone ya duren ato terasi...dan jadi penjualnya... Hukum Jaya III mengatakan bahwa suatu barang yang sekaligus mempunyai dua aroma yg berkebalikan, yaitu harum dan bau, mempunyai nilai jual yang dobel. Contone? Ya ketua persatuan tadi...dapat nama harum sekaligus dapat duit halal dan duit non-halal Enak tho? -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Perolehan Suara 15:00 WIB
Perasaan bukan model jatah beli satu kursi = 200 rebu atau 100 rebu. Caranya dulu adalah memperhitungkan jumlah penduduk dan jumlah kabupaten, untuk jaga-jaga agar kabupaten tetap punya wakil di DPR. Endak tahu juga kalo sudah dibagi-bagi hasilnye nyang kayak ente sebut itu ye... '--- "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" wrote: Sampai pukul 15:00 1. PDIP 6.231.890 2. PKB 3.248.226 3. GK 2.587.091 4. PPP 1.494.052 5. PAN 1.063.616 6. (Sumber: KPU 1999) Efron Catatan: Total suara ini tidak representatif untuk kursi DPR-RI. Namun bisa untuk rujukan. Di Jawa dan Bali satu kursi dibeli dengan 200.000 suara. Di luar daerah itu rata-rata satu kursi dibeli dengan 100.000 suara. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Ghalib seorang yang penuh ide
harus menyelesaikan masalah pemberantasan KKN, terutama kasus mantan Presiden Soeharto. Kini, beban berat tugas Habibie itu dibayangi masalah salah satu anak buahnya. Maka dari segi etika organisasi, anak buah seharusnya bisa mengurangi beban itu dengan cara mundur demi citra kabinet ini. (Tim Kompas) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Prosedur
Buat yang bertanya-tanya bagaimanakah prosedur sebenarnya... Soale saya juga tadinya bertanya-tanya...(diambil dari Kompas) Prosedur yg disebarkan oleh PPD I: Yang tertulis: Pencoblos -- KPPS -- PPS -- PPK -- PPD II -- PPD I -- PPI -- KPU Catatan: - validasi data dilakukan tiap tingkatan. Yang lewat komputer: Pencoblos -- KPPS -- PPS -- PPD II -- KPU Cuma ada kesalahan/kebingungan sistem...dg hadirnya formulir DK-5: Pencoblos -- KPPS -- PPS -- PPK -- KPU -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Perhitungan suara PPLN di USA sudah ada?
Ini ada amanat dari temen-temen di Troy sini, untuk menanyakan status perhitungan suara di US, khususnya PPLN New York. Kemarin kita sudah terima posting dari PPLN DC dan LA ya tapi dari NY sendiri kok ndak terdengar. Bila ada yg bisa mempostingkan perhitungan suara PPLN New York kami akan berterima kasih sekali. Syukur-syukur bila dapat diberikan data untuk seluruh wil US. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Salah Kaprah, Pak (Re: PDI P = GOLKAR :-)
Ini namanya udah mulai udur-uduran. Mau menang sendiri Money politics ya money politics. Tinggal dipegang orang yg melakukannya. Pimpinannya perlu menjelaskan itu uang dari mana? Bisa dikejar lagi, bila milik organisasi berarti sudah ada restu partaikah? Kalo caranya kayak anda yg di bawah, lama-lama kita boleh nyolong ayam, toh ayam tetangga pribadi. Bukan ayam negara. Weleh..welehnama rakyat dicatut lagi.tobat...tobat Kalo mau gitu cara mainnya, entar ada yg bilang Ghalib terima uang kan uang pribadi dari Prayogo dan The Ning King, bukan uang rakyat. Kalo kita minta duit lalu dikasih apa salahnya? Toh bukan uang rakyat? Mau gini nih narik kesimpulannya? Ini namanya bukan salah kaprah, tapi salah kabeh '--- Yusuf-Wibisono wrote: Yw: Wah, ini salah kaprah... Pengertian money politics itu ada dua jenis: 1. 'Bagi-bagi' duit milik partai/simpatisan sendiri Ini kurang etis, but who cares. Wong duit, duit mereka sendiri, mau buat ngeriting rambut kek, apa kek... suka-suka aja. 2. 'Bagi-bagi' duit milik rakyat! (Berupa dana JPS, fasilitas milik negara, anggaran negara, etc, baik sumber sendiri maupun sumber hutang). Nah, ini baru masalah ya etis, ya kriminal. Misalnya: partai xxx, membagi duit JPS (ie. milik rakyat),... Pelanggaran no. 2 ini jelas banget lebih berat dari yg no. 1. Silakan dikomentari, deh... ;-) At 12:23 PM 6/10/99 +0700, you wrote: PDI Mega Terlibat Politik Uang di Jakarta Timur Reporter Hestiana Dharmastuti detikcom, Jakarta-Bukan cuma Golkar dan Partai Daulat Rakyat (PDR) yang banyak dilaporkan organisasi pemantau pemilu telah melakukan money politics. Bahkan PDI Perjuangan pun dilaporkan melakukan hal yang sama di Jakarta Timur. Adanya praktek haram itu ditemukan Unfrel (University Network for Fair dan Free Election) pimpinan T Mulya Lubis. Temuan itu disampaikan oleh relawan Unfrel bernama Dicky Hardianto yang bertugas memantau Pemilu 7 Juni 1999 di perumahan AL di TPS 20 Jl Usman Harun RT 01/RW 05 Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Dicky melaporkan temuannya dalam selembar surat yang kemudian dikirimkan lewat faksmili ke kantor pusat Unfrel, Jl Borobudur, Jakarta Pusat. Reporter detikcom berhasil mendapatkan faksimili itu bersama wartawan Rakyat Merdeka, Suara Bangsa, Sinar Pagi, dan Bali Post. Menurut Febi Adamsyah, Koordinator Humas Unfrel, faks itu masuk ke kantor pusat Unfrel pukul 15.12 WIB, Rabu (09/06/1999). Faks itu ditujukan pada Divisi Pengaduan Unfrel attn Bapak Agung Supriyo/Daris, hal pengaduan money politics PDI Perjuangan. Demikian bunyi surat yang ditulis Dicky, relawan Unfrel yang berkode 089 ini: Ass. Wr. Wb. Saya mengadukan pelanggaran Pemilu 7 Juni kemarin. Di TPS 20 Jl Usman Harun RT 01 RW 05 Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, telah terjadi praktek money politics yang dilakukan PDI Perjuangan (membagikan uang Rp 10 ribu) oleh simpatisan atau pengurus PDI Perjuangan di daerah setempat dari purnawirawan AL kepada beberapa tukang ojek untuk mendukung PDI Perjuangan pada pemilu kemarin. Pelanggaran ini cukup menarik karena ini memberi jawaban mengapa di pemukiman ABRI, PDI Perjuangan menang. Bahkan di tempat itu adalah bekas kediaman KSAL. Terimakasih atas perhatiannya, saya mengharapkan Anda melakukan investigasi dan melaporkan ke masyarakat demi tegaknya demokrasi di Indonesia. Wassalam, Dicky Hardianto (089) Febi sendiri mengaku belum melakukan investigasi ulang terhadap laporan itu. Akan tetapi kemenangan PDI Perjuangan di kawasan ABRI memang cukup unik. Sebab di beberapa perkampungan sejenis, Golkar tetap nomor satu. Misalnya di TPS di perumahan Paspampres (Pasukan Pengawal Presiden) di Kramat Jati, Jakarta Timur, Golkar tetap unggul. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: JOMC vs KPU
kelambatan yang saat ini terjadi. Hendra Dharsono, salah satu anggota kelompok kerja pimpinan KPU Bidang Sistem Informasi saat dikonfirmasi mengaku kelambanan itu bukan disebabkan oleh jaringan komputer yang tersedia. ''Dokumen yang dari TPS memang masuknya lambat,'' ujarnya. Berkaitan dengan lambannya hasil penghitungan suara, Menhankam/Panglima TNI Jenderal Wiranto meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil perhitungan suara tersebut. Ia juga meminta semua pihak untuk tidak membuat ulah yang tidak perlu. Lambatnya hasil penghitungan suara Pemilu 1999 ternyata juga mengkhawatirkan sejumlah Lembaga Pemantau Asing. Mantan Presiden AS Jimmy Carter, selaku juru bicara dua LSM AS: The National Democratic Institute (NDI) dan The Carter Center mengatakan sampai kemarin pagi, hasil pengumpulan suara yang diumumkan relatif sangat kecil dibandingkan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya. ''Jika keterlambatan ini terus berlanjut maka akan meningkatkan kebingungan dan tekanan di antara kontestan parpol dan masyarakat,'' ujar Carter saat mengemukakan pernyataan sementara hasil pantauan NDI dan The Carter Center di Hotel Borobudur Jakarta kemarin. Lembaga Pemantau Komisi Eropa mengakui Pemilu 1999 berlangsung cukup bebas dan transparan. Namun, mereka juga prihatin dengan lambatnya penghitungan hasil pemilu. n lan/irf/ian/dam/ris/pri -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Salah Kaprah, Pak (Re: PDI P = GOLKAR :-)
Hehehe iya deh minta maaf. Sebetulnya sejak semalam mau kirim email masalah penyogok dan yang disogok. Kebetulan postingnya Bung YW agak pas. Berhubung mata masih susah dibuka ya hajar bleh aja... Jadi gini, selama ini yang selalu kita salahkan adalah orang yang terima sogok, suap, semir dan lain sebagainya. Padahal ini kan kerjaan dua pihak ya jadi ada yang terima dan yg ngasih. Mungkin untuk kasus money politics agak susah berhubung yang terima sogok jumlahnya banyak. Tetapi pada intinya ini adalah kasus suap dalam skala kecil. Besar-kecilnya skala tidak penting, yang lebih penting ini adalah keduanya mestinya dapat digolongkan tindak suap. Untuk kasus Ghalib, dia adalah pihak penerima (dg asumsi emang benar disuap), sedangkan Prayogo yang menyuap. Bisa saja paryogo ngaku diperas, atau apa lah... Yang namanya ngeles kan bisa saja alasannya. Cuma kalau di sini kan yang menyuap dan yang disuap hukumannya sama. Mestinya di masa depan, pelaksanaan hukuman di Indonesia juga mesti demikian. Ini cerita temen nih, barusan di Albany sini baik penyuap dan penerima suap dihukum 5 tahun penjara untuk suapan $10,000 (Cuman 80 juta relatif thd 9 milyar). Di Indonesia, selama ini yang menerima suap saja yang dikejar-kejar. Yang menyuap dapat dengan mudah berlenggang kangkung. Habis itu kalau diperiksa ngakunya karena tidak dapat menolak permintaan, kalo makin dipepet ngakunya diperas, makin dipepet bilangnya diancam Enak amat ngeles-nya. Cuma kita tidak konsisten ya... Pada saat kita berbicara pejabat yang terima suap, kita sibuk dengan yg NERIMA DOANG, pada saat kita bicara money politics, kita sibuk dengan yg NGASIH DOANG. Seperti yang saya bilang memang yg terakhir ini sulit untuk ngejar yang nerima, apa lagi cuman Rp10-25 ribu. Tapi untuk kasus pertama kan lain. Rupanya kita masih jauh dari sikap adil jah sekali. '- Irwan Ariston Napitupulu wrote: Hahahaha...bung Jaya, ati2 makanya baca tulisan bung Yusuf. Wong dia bilang dua2nya termasuk money politics, makanya dia tulis money politics itu ada dua jenis. Trus lagi, dia juga bilang bahwa dua2nya itu salah, cuma aja menurut dia pelanggaran nomor dua itu lebih berat ketimbang nomor satu. Gue sengaja kutip ulang dah tulisannya biar ngga repot cari2 posting terdahulu. Baca ulang lagi deh. Abis itu, kalau anda sudah lihat apa yg saya lihat, jangan lupa minta maaf tuh sama bung Yusuf atas kekurangtelitian anda membaca komentarnya .:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu In a message dated 6/10/99 6:41:44 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: ni namanya udah mulai udur-uduran. Mau menang sendiri Money politics ya money politics. Tinggal dipegang orang yg melakukannya. Pimpinannya perlu menjelaskan itu uang dari mana? Bisa dikejar lagi, bila milik organisasi berarti sudah ada restu partaikah? Kalo caranya kayak anda yg di bawah, lama-lama kita boleh nyolong ayam, toh ayam tetangga pribadi. Bukan ayam negara. Weleh..welehnama rakyat dicatut lagi.tobat...tobat Kalo mau gitu cara mainnya, entar ada yg bilang Ghalib terima uang kan uang pribadi dari Prayogo dan The Ning King, bukan uang rakyat. Kalo kita minta duit lalu dikasih apa salahnya? Toh bukan uang rakyat? Mau gini nih narik kesimpulannya? Ini namanya bukan salah kaprah, tapi salah kabeh '--- Yusuf-Wibisono wrote: Yw: Wah, ini salah kaprah... Pengertian money politics itu ada dua jenis: 1. 'Bagi-bagi' duit milik partai/simpatisan sendiri Ini kurang etis, but who cares. Wong duit, duit mereka sendiri, mau buat ngeriting rambut kek, apa kek... suka-suka aja. 2. 'Bagi-bagi' duit milik rakyat! (Berupa dana JPS, fasilitas milik negara, anggaran negara, etc, baik sumber sendiri maupun sumber hutang). Nah, ini baru masalah ya etis, ya kriminal. Misalnya: partai xxx, membagi duit JPS (ie. milik rakyat),... Pelanggaran no. 2 ini jelas banget lebih berat dari yg no. 1. Silakan dikomentari, deh... ;-) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Jika Mega Jadi Presiden atau Kalau Golkar Kembali Berkuasa... - Rabu, 9 Juni 1999, 19:05 WIB - Kompas Online
Ane kok pas banget nih sama pendapate Arief Budiman. Pas 100 persen ndak pake diskon, rebate, atau apa lagi dah http://kompas.com/kompas-cetak/berita-terbaru/1364.html -- Salam, Jaya Title: Jika Mega Jadi Presiden atau Kalau Golkar Kembali Berkuasa... - Rabu, 9 Juni 1999, 19:05 WIB - Kompas Online - Kompas Hari Ini - - Berita Hari Ini Berita Sebelumnya Mencari Berita - Tentang Kompas Kontak redaksi - Kompas CyberMedia Rabu, 9 Juni 1999, 19:05 WIB Arief Budiman: Jika Mega Jadi Presiden atau Kalau Golkar Kembali Berkuasa... Solo, Kompas Mengandaikan PDI Perjuangan kelak memegang kekuasaan setelah meraih suara mayoritas, maupun justru Partai Golkar yang ternyata muncul sebagai pemenang -- mengingat penghitungan suara sampai hari ini masih berlangsung, dalam pandangan dan prediksi pengamat politik pembangunan Prof Dr Arief Budiman, keduanya mengandung optimisme serta pesimisme. Kepada wartawan di Solo, Selasa (8/6) malam, Prof Arief Budiman yang kini mengajar di Melbourne University, Australia memaparkan asumsi-asumsinya terhadap hasil (sementara) Pemilu 1999, serta prospeknya ke depan. Ia menunjukkan kekuatan sekaligus titik-titik lemah pada setiap parpol besar. Termasuk sifat kepemimpinan parpol bersangkutan. Dari perolehan suara sementara Prof Arief memperkirakan, PDI Perjuangan akan mendapatkan suara antara 25-30 persen. "Yang menarik dari sukses PDI Perjuangan ini, isu agama Islam (yang sempat bertiup) terhadap peminat PDI Perjuangan, rupanya tidak berpengaruh. Islam sebagai isu ternyata tidak bisa dimainkan lagi," katanya. Ia menyatakan optimis, kalau PDI Perjuangan berkuasa, agendanya akan reformis karena Megawati punya penasihat-penasihat yang bagus seperti Kwik Kian Gie, Laksamana Sukardi, Sabam Sirait. Hanya ia melihat masalah atas keberadaan Theo Syafei yang berunsur militer.Kekuasaan besar Arief Budiman yang mantan pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, juga menyampaikan pandangan kritisnya terhadap kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, Megawati memiliki kekuasaan yang sangat besar, tapi kapasitasnya sebagai pemimpin dan pengetahuannya terbatas. "Jadi ada gap. Namun di negeri ini orang tidak mau empersoalkan, apakah seseorang itu punya kapasitas memimpin atau tidak dikaitkan dengan kekuasaan dan legitimasinya," ungkapnya. Prof Arief mengatakan, karena daya tangkap dan persepsinya dalam berpolitik terbatas, keputusan-keputusan yang diambil Mega bersifat instinktif daripada hasil suatu analisa yang tajam. Selama ini keputusan-keputusannya lebih banyak dipengaruhi oleh para penasihatnya yang tampaknya terdiri dari fraksi-fraksi pula. Ia mengakui, syarat pertama menjadi presiden RI adalah moral, bukan soal korup. Eksyus (faktor pemaaf) orang terhadap Megawati, katanya, walau Mega tidak pintar tapi moralnya kuat. Namun itu saja tidak cukup, sebab kelak akan banyak keputusan politik yang diambil.Arief juga menilai, sifat kepemimpinan Megawati bersifat mistis -- seperti juga Gus Dur di PKB. Selain itu, Megawati tampak sangat berkuasa di antara pengurus teras PDI Perjuangan. Hubungannya dengan fungsionaris lainnya feodalistis, karena tidak ada perdebatan.Kalau Golkar berkuasa Prof Arief Budiman berpendapat, PAN sebenarnya lebih menjanjikan, karena sebagai partai modern dan programnya jelas. Amien Rais berusaha membuat paradigma partai politik baru dengan melakukan koalisi antara unsur Islam, agama-agama lain dan sekularisme. "PAN adalah partai yang keluar dari kandang-kandang primordial (Islam), dan mencoba merangkul
Re: Mengapa tidak suka melihat keunggulan (sementara) PDI-P ??
bRidWaN wrote: Rekan-Rekan Yth., Inilah cermin dari orang yang semula mengaku Demokratis. Bercuap-cuap mengatakan: "Semua orang harus lapang dada menerima apapun hasil Pemilu secara ksatria, karena itu adalah kehendak rakyat banyak." Bung BRidwan, siapa yang anda maksud? Sayakah? Perasaan yang memberi selamat atas kemenangan sementara PDIP dan agar orang menerima hasilnya cuman saya dan M. Rosadi. Biar jelas tolong diklarifikasi. Sudah beberapa kali email Bung berkesan sindar-sindir karena tidak puas ada yang mengutik-utik PDIP dan MS. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Mengapa tidak suka melihat keunggulan (sementara) PDI-P ??
O Gitu...ya bagus deh. Kalo nurut saya memang PDI-P kemungkinan besar tidak terkejar. Sementara itu tebakan saya memang PAN tidak akan melebihi perolehan PDI-P, cuman memang tidak megira kalo demikian terpuruk di peringkat 5. Dalam perkiraan sebelum pemilu, perolehan suara tidak akan berbeda banyak dg urutan PDI-P, Golkar, dan PAN, baru PKB dan PPP. Saat ini baru terkumpul 5% suara. Dengan masuknya suara dari Jatim dan Bali, justru suara yang tidak akan bertambah banyak adalah PKB. Mengapa? Karena Jatim adalah basis NU (tentu dg asumsi PKU dan PNU ndak laku). PAN punya kans tambahan banyak suara bila suara Jateng sudah masuk. Cuma di Jatengpun PDIP justru sangat kuat. Suara dari Semarang menunjukkan ada TPS dengan perolehan hampir 95% PDIP. Bali memang sudah diprediksi sebagai basis PDIP. DKI saya rasa milik PDIP dan PAN. Sulawesi mungkin PDIP dan Golkar, Maluku PDIP dan Golkar, demikian pula dg Irja. Di Sumut kayaknya PDIP menang jauh, disusul Golkar dan PAN. Sumbar saya rasa milik PAN juga banyak PKB, baru PDIP. Yang mbingungi malah Jabar. Dengan jumlah calon pemilih terbesar (dan kursi terbanyak), suara dari Jabar sangat menentukan. Yang model Riau, Sumsel, semua yg ada di Sumbagsel saya ndak bisa ngira-ngira. Mengenai MS sendiri, secara pribadi saya bersedih bila MS menjadi presiden. Ini tentu saja taste pribadi. Dan tentu saja MS dapat tiba-tiba menjadi pemimpin yang baik. Who knows? Mengenai koalisi, bila suara sudah banyak saya kok tetap lebih memilih tidak usah ada koalisi. Dengan adanya koalisi berarti akan ada kompromi dalam pembagian orang-per-orang dalam kabinet atau di pemerintahan daerah. Kalo saya boleh milih sih biar aja yang kalah menjadi partai oposisi saja. Salah satu agenda terpenting menuju ke arah demokratisasi adalah keberadaan partai oposisi, biar terdapat kontrol. Bukannya saya paranoia, tapi kursi kekuasaan sangat nyaman. Penyelewengan dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan demikian, sistem atau iklim oposisinya dulu yg terbentuk. Di masa lalu yg namanya oposisi langsung dianggap musuh. Sudah waktunya keberadaan oposisi dikembangkan sebagai partner sekaligus sebagai alat kontrol, bukan sebagai musuh lagi. Nah, untuk belajar beroposisi, mungkin komunikasi kita di Permias@ dapat dikembangkan. Terus terang saya melihat rekan-rekan pendukung PDIP demikian gigih membela MS dan PDIP, dan mulai menyerang yang tidak sependapat. Ini bukan good sign untuk pembentukan iklim oposisi atau demokratisasi. Moga-moga saja kita sama- sama belajar. Eh, udah ah, entar dibilang sok arif lagi...hehe '-- bRidWaN wrote: Bung Jaya, Jangan salah paham, bukan teman diPermias@ yang saya maksudkan, melainkan suara diluaran. Apakah menurut anda e-mail saya banyak terkesan sindar-sindir ? Wah, saya terkesan Tapi terima kasih atas perhatiannya terhadap e-mail saya, paling tidak bung Jaya memperhatikannya.:) Salam, bRidWaN -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Amandemen UUD 1945, perlukah?
Ini mau nanya nih, sorry rada op-topik. Amendemen katanya berarti mengurangi, menambah, mengilangkan, mengoreksi yg salah atau membuat menjadi lebih baik. Nah, hasilnya sendiri itu apa sih? Misal UUD45 pasal 7 diganti, nah namanya mesti ganti menjadi UUD ...apa kekUUD99, ataukah tetap bernama UUD45, dimana perubahan yang dilakukan ditaruh di tempat terpisah? '- "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" wrote: Banyak keinginan orang untuk mengubah UUD 1945 yang sepertinya sudah uzur. Ini bukanlah tanpa alasan dengan menimbang betapa kuatnya posisi Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Saya sendiri memang melihat banyak isi batang tubuh yang sama sekali tak dijalankan. Ada juga yang dijalankan tapi pelaksanaannya dipelesetkan. Begitu lemahkah UUD 1945 itu? Kalau saya justru berkonsentrasi dulu untuk menyusun ulang "Pembukaan"-nya. Alinea pertama sepertinya sudah kuat karena memang mengutip pernyataan Abraham Lincoln yang akhirnya dijadikan landasan pengamalan HAM. Kelemahan "Pembukaan" diawali dari alinea kedua yang berbunyi "Dan mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaannya". Sampai kata-kata terakhir pada alinea terakhir tidak ada pernyataan bahwa bangsa Indonesia "MASUK" pintu gerbang kemerdekaan. Dengan demikian sampai saat ini bangsa Indonesia masih nongkrong dan menunggu di depan pintu gerbang sampai si penguasa mempersilakan masuk. Batang tubuhnya silakan dibahas, karena saya sedang tidak memegang UUD 1945. Hanya saja kita jangan kelewat semangat sehingga tujuan tak tercapai. Mengapa? Yang menjadi sorotan orang adalah posisi presiden. Oleh karena kelewat semangat bisa jadi akan banyak rambu untuk seorang presiden, sehingga orang tidak berminat lagi menjadi presiden. Wassalam, Efron -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Email Caleg DPR dengan Background Sains Matematika Teknologi
Wah, kalau kita mau jujur justru mereka mempunyai produktivitas sangat tinggi. Ini bila kita bandingkan dengan anggota DPR sebelumnya. Kan kita ingat sampai-sampai kita protes kenapa mereka dikasih kerjaan begitu banyak oleh pemerintah untuk mengevaluasi dan mengesahkan UU. Dengan waktu yang tersisa demikian mepet kok mereka dipaksa kerja demikian banyak. Ada apa dg pemerintah.. Oya, ini nyang dimaksud DPR atau MPR nih? Soale kita sering nganggep sama. Kalo MPR udah menetapkan TAP-TAP tahun 1998 bulan desember 1998 lalu. Kan ada TAP tentang perkronian, tentang jabatan presiden cuman 2 kali, yalihat lagi aja deh. Eh, ini ane cuman kasih inget, ndak mbelain. '--- Mirza Raditya wrote: memangku jabatan saja baru 2 tahun... hasil yg diberikan ke bangsa ngga keliatan... tidak ada perubahan sama sekali dr pemerintahan sblmnya... 2 th = 150 jt... kok spt 'ngigau' di siang bolong... drpd pemerintah mengeluarkan budget utk mereka itu...yg dlm kata lain hanya pemborosan uang negara utk hal yg ngga berguna... jauh akan lbh baik di berikan kepada rakyat indonesia yg sgt membutuhkan or memperbaiki taraf kehidupan mereka... masih banyak rakyat indonesia yg sgt membutuhkan..ketibang mereka-mereka ini... --- Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Kabarnya sih para wakil rakyat tersebut yang minta atau mengusulkan pesangon tsb ke pemerintah, sehubungan dengan jabatan mereka yang cuman 2 tahun. Kalau ini benar, meyedihkan sekali perangai wakil-wakil kita semua (para rakyat jelata ini) di DPR tsb (termasuk juga DPRD I dan II). Memanfaatkan kedudukan untuk morotin pemerintah guna kepentingan pribadi. Padahal ada temanku, seniorku, dan orang-orang yang bereputasi bagus di situ. Ah., menyedihkan. Salam, Budi At 11:02 PM 6/8/99 +0700, you wrote: Berbicara mengenai anggota DPR, para anggota yang akan lengser sebentar lagi, bisa memperoleh uang pesangon sesuai Keppres sebesar Rp. 150 Juta ! Asyik juga yah, dijaman krismon gini ada bagi2 duit...:) Terpilihnya saja melalui Pemilu yang dianggap engga sah... Salam, bRidWaN _ Do You Yahoo!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: (Debat buat siapa ini?) Melihat Indonesia di Tangan Mega
Ah, statistik milis nunjukin sebaliknya. Lebih banyak nyang mbela deh, mangkane ndak perlu dibela Itung aja nyang terang-terangan ndukung PDIP dan aktip kampanye, udeh ada 6 Nih Syracuse 1, Cleveland 1, Norwick 1, Jkt 1, Ciputat 1 (soale Ciputat bukan Jkt...hehe...), DC 1. Nyang kritik Bdg 1, Ms Yuni 1, plus ane bole diitung setengah deh... mosok 2.5 bisa ngroyok 6. Udah ah..bosen... Mending ente mbahas sejumlah perusahaan swasta kakap nyang masuk daptar cekal. Kalo perusahaannya Suharto, Inc. mah udah bosen juga. Ude kenyang. Pegimane? Atau mau tetep ngitung jumlah suara? '-- Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 6/8/99 9:51:25 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Hehehe...ane pan cuman mbela korban nyang kena angkara murka. Pokoke setiap ada nyang kena cap 'sok tahu', 'sok pinter', atau keroyokan-keroyokan model laennya, entar ane belain deh. Irwan: Apakah termasuk ngebelain Mega yg kemarin2 itu dikeroyok abis2an di milis ini? Hmmmmoga2 ngga nerapin standar ganda seperti yg sering gue lihat terjadi di milis kita ini...hehehehe jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Sekali lagi OPOSISI
Hasil sementara menunjukkan PDI-P memenangkan jumlah perolehan suara. Skenario koalisi yang selama ini kita bayangkan rupanya tidak perlu terjadi. Bila sampai akhir perhitungan ternyata koalisi tidak perlu dibentukpun saya malah gembira, artinya tidak perlu terdapat potensi gontok-gontokan internal. Bikin pembangunan tersendat-sendat mulu Siapapun pemenangnya, saya rasa tidak perlu bersedih, wong memang mau berdemokrasi ya begini ini. AR menyampaikan bahwa bila PAN menang, maka ia akan melibatkan unsur dari partai lain. Kelihatannya bagus ya cuman saya melihat ada drawback yg cukup serius. Ini dapat jadi potensi bahwa tokoh-tokoh yang dari partai lain akan terbebani rasa terima kasih, sehingga oposisi tidak terbentuk. Mungkin AR perlu memikirkan hal ini lagi. Demikian pula bila PDI-P yang menang, saya kira partai lain tidak perlu dilibatkan dalam kabinet. Sebaliknya partai lain dapat menjadi partai oposisi. Dengan demikian jalannya kekuasaan dapat terkontrol. Saya malah merasa aneh bila sudah menang absolut kok pake koalisi segala. Juga mengapa mesti ambil tokoh dari partai lain. Kan ini dapat diartikan sebagai kekurangan resource partai yang bermutu? Atau dapat pula diartikan sebagai usaha melanggengkan kekuasaan kan? Wah, ane sedih ini jagoan ane kalah...payeh Untuk sementara, selamat untuk PDI-P. Sementara lho -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: $100 Billion diparkir di luar negeri
umlah uang pengusaha Indonesia yang diparkir di Singapura dan kota lainnya di luar negeri. Saya enggak ingat jumlah persisnya. Yang jelas dia bilang uang itu lebih dari cukup untuk membayar cicilan hutang perusahaan mereka .. kalau mereka mau. Sayangnya, banyak pengusaha Indonesia yang senang dengan aji mumpung: - Ketika perusahaan untung .. banyak keuntungan yang masuk ke kantong pribadi. - Ketika perusahaan buntung ... hal yang sebaliknya tidak terjadi. Jabat erat, Ahmad Syamil Toledo, OH -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: TOTAL EXPENDITURE ADS - RANK OF POLITICAL PARTY EXPENDITURES
Hehehe ini apaan sih? Mangsudnya untuk pemberitaan di koran? Atau termasuk pembuatan umbul-umbul, poster-poster, billboard? Kalo memang iya saya tidak percaya dengan angka-angka di bawah ini. Puluhan juta perak emang bisa dapet apaan? Apalagi jaman sekarang. Nyang riil ah... Kalo mau menuju indonesia baru, jangan dimulai dg kebohongan ah ' bRidWaN wrote: Rekan Yth., Saya sampaikan informasi dibawah ini. Salam, bRidWaN TOTAL EXPENDITURE ADS Ad. Expenditure : Political Party Rp. 3.493.136.000 RANK OF POLITICAL PARTY EXPENDITURES 1. Partai Golkar Rp. 1.610.575.000 2. Partai RepublikRp. 1.168.420.000 3. Partai Daulat Rakyat Rp. 500.971.000 4. Partai PDI Perjuangan Rp. 122.525.000 5. Partai Demokrasi Indonesia Rp.43.725.000 6. Partai Amanat Nasional Rp.36.930.000 7. Partai Kebangkitan Bangsa Rp. 7.830.000 8. Partai Masyumi Rp. 2.160.000 Sumber : KPU -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Warna biru PAN ditiru...
Parte KAMI itu nyang mana sih? Ada-ada aja nih cara orang nyari duit, eh, suara. '- PAN Jatim Ancam Boikot Pemilu Surabaya (Bali Post) - DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur mengancam memboikot tak ikut Pemilu 7 Juni mendatang, karena partai bersangkutan menemukan kertas suara Partai KAMI yang warnanya menyerupai gambar milik PAN. Kertas suara itu ditemukan di Surabaya, Jombang, Kediri, Gresik, wilayah Madura sampai Banyuwangi. ''Kami menganggap perubahan warna pada kertas suara itu merupakan cacat hukum dan bernuansa konspirasi jahat untuk menciderai pemilu yang jujur dan adil,'' ujar Wakil Ketua DPW PAN Jatim, Sulthon Amien didampingi Bendahara Masfuk S.H., kepada wartawan di Surabaya, Jumat (4/6) kemarin. DPW PAN Jatim menemukan kertas suara partai KAMI tercetak dengan warna dasar biru, tulisan Arab tertulis warna hitam, gambar bumi bulat di tengah berwana biru. Padahal sesuai AD/ART partai tersebut seharusnya warna dasar hitam, tulisan Arab berwarna kuning, gambar bumi bulat di tengah warna biru. Akibat cacat hukum itu, menurutnya, massa pemilih bisa salah dalam mencoblos antara PAN dan Partai KAMI. Ini terbukti, dalam uji coba yang dilakukan DPD PAN Sidoarjo, 15 pemilih usia 60 tahun ke atas yang akan mencoblos PAN, ternyata seluruhnya keliru mencoblos partai KAMI nomor 5. Bukan hanya di Sidoarjo, salah coblos juga terjadi di Mojokerto. ''Diperkirakan kertas suara ini beredar juga di daerah lain, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Malang, Banyuwangi dan kemungkinan juga daerah lain di seluruh Jatim,'' paparnya. DPW PAN menilai, kesalahan percetakan kartu suara ini kalau disebabkan faktor ketidaksengajaan sangat sulit diterima akal sehat. Secara teknis percetakan, menempatkan warna dasar hitam itu lebih mudah dibanding warna lain. ''Buktinya di kertas suara itu, partai yang gambarnya berdasar hitam semuanya baik-baik saja. Demikian pula yang menggunakan tulisan warna kuning,'' ujarnya. Ditegaskan, ini merupakan hasil konspirasi jahat untuk mengagalkan pemilu yang jujur dan adil. Calon pemilih dijebak dalam suatu rekayasa gambar yang cacat hukum. ''Jebakan itu sangat dimungkinkan karena massa pemilih PAN sebagian buta huruf dan lanjut usia yang bisa saja mengalami gangguan penglihatan,'' ungkap Sulthon. Selain itu, tegas Sulthon, hal ini diduga merupakan konspirasi jahat untuk menyesatkan massa pemilih PAN, dengan target PAN merosot perolehan suaranya. ''Jika dugaan ini betul, pelaku konspirasi ini bisa ditebak adalah kekuatan pro-status quo yang tak menginginkan pemilu berlangsung jujur dan adil,'' jelasnya. Untuk itu, DPW PAN memprotes keras terhadap percetakan kertas suara tersebut dan menuntut PPD Jawa Timur untuk mengganti kertas suara yang cacat tersebut secara cepat. DPW PAN Jatim juga minta pada lembaga pengawas pemilu, seperti Pabnwaslak, KIPP, Unfrel, Forum Rektor untuk menyelidiki adanya konspirasi itu. ''Jika dibiarkan dan tak diambil tindakan hukum dan politis, akan menciderai pemilu 1999. Bhakan bisa menjadi preseden buruk bagi pertumbuhan demokrasi. Kasus ini sudah dilaporkan ke Ketua DPP PAN, Amien Rais, dan Pak Amien setuju untuk mengusut kasus ini sampai tuntas, beliau menyetujui tindakan DPW PAN Jatim yang mengancam akan boikot pemilu,'' katanya lebih lanjut. Jika tuntutan pergantian dengan kertas suara yang sempurna tak dilakukan, DPW PAN Jatim mempertimbangkan tak ikut Pemilu 7 Juni nanti. ''Bagi kami jelas, tak akan membiarkan konspirasi jahat yang menciderai pemilu, yang merusak tatanan jurdil, dan menistakan kehidupan demokrasi,'' ujarnya. Dihubungi secara terpisah, Sekretaris PPD Jatim, Hadi Sutanto mempertanyakan, surat suara yang diperoleh DPW PAN Jatim. ''Dari mana mereka dapatkan surat suara itu, padahal surat suara sudah disegel dan tak satu orang pun yang bisa mengetahui dan mengambil sebelum pencoblosan,'' katanya. Namun, Hadi menduga surat suara yang ditemukan PAN itu hasil sortiran yang tak digunakan dalam pencoblosan. ''Mestinya, PAN berterima kasih gambar yang mirip itu sudah disortir,'' ujarnya. (034) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Cerita tentang Teman asal Irian Jaya
mesti ada penyamaan status pegawai nih Lha kok bisa laen dengan gaji pegawai di luar Freeport alasannye kenape? Apa kerja di pripot mesti ngeluarin kringet ratusan kali lebih banyak daripade kerja di jawa misalnya? Apa mereka menikmati (Orang Amungme) ? Mereka hanya boleh tinggal di luar pagar kawat yang mengelilingi sekitar Tembagapura, Kuala Kencana Dan saya? wah pastilah menikmati semua fasilitas ini Iya itu harus diperjuangkan. Tapi kalo tinggal di luar pagar kawat ya masuk akal tho jeng. Emang di tempat laen di luar Irja apa ya ndak kayak gitu. Boro- boro masuk ke pasilitas nyang sangat strategis gitu, nyang kalo kena sabot bisa rugi bermil-mil, wong ane mau masuk ke kantor PLN malem-malem di Ndiwek aja dikejar-kejar hansip ama satpam. Padahal tanahnya ya tanah orang Ndiwek asli, lha kok ane mau ngambil jambu kok malah diacungin pentung. Gregetan ya ane ame konco-konco ane gantian nyelepetin tuh hansip dan satpam..ugal-ugalan sih...mereka soale bukan penduduk Ndiwek. Janganlah membuat saudara2 kita yang dari Irian seperti warga kelas dua (saya tidak bilang sekarang kita memperlakukan mereka seperti ini) tapi ini yang saya takutkan. Mereka juga entitled kepada sejumlah hasil pembangunan Indonesia, sebab mereka juga sudah menyumbang dari hasil yang selama ini diambil dari Irian Jaya. Lihat gedung2 bertingkat yang mewah dikawasan Rasuna Said, lihat jalan melingkar di Semanggi, atau Jalan penghubung di Jakarta semua.ini juga masih bercap "Hasil Kekayaan Alam Irian Jaya" Kalo disambung-sambungin temtu ada benernya, kalo mau ndak disambungin juga bisa. Semanggi dibuat udeh lama je... Tapi ya ada benernya lah... Saya hanya ingin,kita semua bisa berterima kasih kepada Orang2 Irian, mengerti akan penderitaan dan nasib mereka yang selama ini berkorban agar tanah mereka diangkut dan membiyayai pembangunan Republik ini Saya takutkan Amin Rais, Mega, Gus Dur, Adi Sasono tidak akan memperdulikan nasib mereka pas jadi presidendilupakan lagi penderitaan rakyat Iriankarena mereka akan selalu terbuang dan dibuang. Ya berhubung Bung Andrew punya keterikatan dg Irja nyang kuat, memang sudah sewajarnya ikut memperjuangkan dg gigih nasib warga Irja, nyang dari Ndiwek juga harus menuntut rasa terima kasih dari pemerintah. Mosok minyak udah disedot habis Belanda buat mbangun negeri Walanda dan jalan-jalan di Jawa kok setelah minyake habis jalannya masih batu mulu sejak jaman VOC. Rubah pandangan kita ttg Freeport, Hasil dari Freeport sudah selayaknya digunakan untuk membangun bumi Irian dan kalau ada hasil yang bisa dibawa ke Jakarta, itu adalah semata-mata sumbangan sukarela rakyat Irian demi kemajuan bangsa Indonesia. Kita harus dapat berterima Kasihitu saja... Ini ngomong-ngomong mau niru model administrasi mana tho? Model Ameriki, Perancis, Inggris, atau mbikin model sendiri? -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Mantau pemilu...
Kali aja ada nyang mau mantau pemilu dengan cara gaib atau khusus pulang kampuang untuk mantau... ini ane ambil dari milis lein. Kali aja bergune Kemaren ane beli chinese food, dan mbaca FORTUNE COOKIES-nye. Nih ane tulis pesen-nya di kertas itu, percisnye kayak gini: "Your lucky numbers are 15, 35, 39, 24 Be careful with number 11. It is like two needles for your butt. Hehehe.." ' Kini hasil Pemilu dapat Anda pantau seketika, setiap saat dari manapun langsung pada ponsel Anda, melalui SPRED (SMS Program for Retrieving Election Data) SPRED adalah sistem informasi tanpa kabel canggih sumbangan Pemerintah Finlandia dalam rangka mendukung Pemilu yang jujur, adil, demokratis dan transparan. SPRED adalah hasil kerjasama antara Pemerintah Finlandia sebagai negara donor, Komite Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyedia informasi hasil Pemilu, Satelindo, Telkomsel, XL sebagai penyedia fasilitas SMS dan jaringan GSM, Nokia sebagai penyedia teknologi komunikasi data inTouch sebagai system Developer Integrator. SPRED disediakan bagi pemakai ponsel GSM secara cuma-cuma. Baca syarat dan kondisi di bawah ini. Syarat dan kondisi : 1. Ponsel memiliki kemampuan mengirim dan menerima SMS. 2. SIM Card memiliki fasilitas SMS. 3. Anda harus mengerti cara mengetik, mengirim dan membuka SMS. 4. Setiap pengiriman permintaan (request) ke SPRED malalui SMS, Anda dikenakan biaya pengiriman SMS oleh operator (lihat tarif SMS). Keterangan lebih lanjut hubungi operator Anda. 5. Penerimaan hasil Pemilu dari SPRED tidak dikenakan biaya (ditanggung oleh Pemerintah Finlandia). 6. Akses informasi ke SPRED dibatasi 10 kali per nomor. 7. Sehubungan dengan layanan SPRED ini, Pemerintah Finlandia, Nokia, iTouch, Satelindo, Telkomsel maupun XL secara bersama-sama atau masing-masing tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi yang disediakan serta dibebaskan dari jenis tuntutan dari pihak manapun. 8. Layanan SPRED ini hanya tersedia mulai 7 Juni 1999 hingga 14 Juni 1999. Keterangan dari operator : Keterangan dari masing-masing operator tentang SMS dapat diperoleh dari : 1. Satelindo : 222 (dari ponsel) 2. Telkomsel : 111 (dari ponsel) 3. XL : 818 (dari ponsel) Tarif SMS : Tarif pengiriman SMS dari masing-masing operator. 1. Satelindo : Rp.200/berita 2. Telkomsel : Rp.250/berita 3. XL : Rp.20.000/bulan tanpa biaya per berita. Daftar Propinsi : 1. D.I. Aceh 2. Sumatera Utara 3. Sumatera Barat 4. Riau 5. Jambi 6. Sumatera Selatan 7. Bengkulu 8. Lampung 9. DKI Jakarta 10. Jawa Barat 11. Jawa Tengah 12. D.I. Yogyakarta 13. Jawa Timur 14. Kalimantan Barat 15. Kalimantan Tengah 16. Kalimantan Timur 17. Kalimantan Selatan 18. Bali 19. NTB 20. NTT 21. Timor-Timur 22. Sulawesi Selatan 23. Sulaweasi Tengah 24. Sulawesi Utara 25. Sulawesi Tenggara 26. Maluku 27. Irian Jaya Panduan SPRED : 1. Masuk ke menu pilihan menulis SMS pada ponsel. 2. Ketik instruksi sbb. Sesuai dengan hasil yang Anda inginkan; KPU N untuk melihat hasil nasional (DPR) dengan 5partai terbesar (Top 5) KPU Dx untuk melihat hasil propinsi x (DPRD-1) dengan 5 partai terbesar (Top 5) x adalah nomor Propinsi (1-27). Lihat Daftar Propinsi. KPU Py untuk melihat hasil partai y di tingkat nasional (DPS). y adalah nomor Partai (1-48). Lihat daftar Partai. KPU Dx Py untuk melihat hasil partai y di Propinsi x (DPR DPRD-1). y adalah nomor Partai (1-48). Lihat Daftar Partai. x adalah nomor Propinsi (1-27). Lihat Daftar Propinsi. 3. Kirim ke nomor Gateway SPRED sesuai dengan operator yang Anda gunakan: Satelindo 081676 Telkomsel 7699 XL 76999 4. Dalam beberapa saat*, hasil Pemilu yang Anda minta akan tiba dalam bentuk SMS yang dapat Anda lihat di ponsel. (*: waktu yang dibutuhkan tergantung kepada kondisi jaringan setempat sesaat) Catatan : # Anda dapat menyimpan (save) nomor Gateway serta instruksi SMS untuk dapat digunakan lagi tanpa perlu mngetik ulang. # SMS yang sudah diterima dapat dihapus agar dapat digunakan untuk menerima berita baru. Daftar Partai. 1. PIB 2. KRISNA 3. PNI 4. PADI 5. KAMI 6. P. Ummat Islam 7. PKU 8. P. Masyumi Baru 9. PPP 10. PSII 11. PDI Perjuangan 12. P. Abul Yatama 13. PKM 14. PDKB 15. PAN 16. PRD 17. PSII-1905 18. PKD 19. PILAR 20. PARI 21. MASYUMI 22. P. Bulan Bintang 23. PSP 24. P. Keadilan 25. PNU 26. PNI Front Marhaenis 27. IPKI 28. P. Republik 29. P. Islam Demokrat 30. PNI Massa Marhaen 31. MURBA 32. PDI 33. GOLKAR 34. P. Persatuan 35. PKB 36. PUDI 37. PBN 38. MKGR 39. PDR 40. PCD 41. PKP 42. SPSI 43. PNBI 44. PBI 45. SUNI 46. PND 47. PUMI 48. PPI -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dep
Re: Percakapan dengan Toer
Hal yang sama juga terjadi untuk kaum Chinese di Indonesia. Orang-orang Chinese sudah lama ditindas dan 'dikerjai' di Indonesia. Di jaman VOC, tahun 1640 orang-orang Chinese diculiki untuk dipaksa membuat benteng Batavia. Pada tahun 1740, ribuan orang Chinese dibunuh di Batavia dan dalangnya adalah VOC. Puluhan tahun kemudian, salah satu minister Kristen menyebutkan bahwa waktu itu yang mati belasan ribu orang. Pada tahun 1912, SI di Solo ribut melawan orang Chinese. Menurut Toer, keributan itu adalah SI dimanfaatkan Belanda untuk menekan Chinese kaena Belanda takut SI terlalu radikal dan menjadi anti Belanda. Tahun 1916 terjadi lagi gerakan anti Chinese dengan alasan yang relatif sama. Hehedasar PAT itu bagusnya bikin novel doang. Kalo nyang lain dengkulnya nyang dipake untuk bicara. Taon kuda dimana chinese dipaksa bikin benteng Batavia karena ndak ada orang laen nyang bisa disuruh. Semua pada nglawan. Kalo gitu ngapain bikin benteng? Taon 1740 memang Walanda ndak bisa ngontrol lagi komunitas chinese nyang mereka bentuk jadi pedagang. Mangkane terjadi pemberontakan cina. Ndak ada hubungane dengan dikerjai. Nyang dikerjai paling parah jelas orang pribumi nyang menjadi warga kelas tiga sesudah orang bule dan orang arab dan chinese. Dasar PAT cuman punya dengkul doang. PAT bikin komentar dogol lagi dengan menyatakan Belanda memanfaatkan SI. Syarikat Islam (SI) adalah salah satu bentuk pertama usaha perlawanan thd Belanda, sekarang PAT bilang Belanda bisa ngontrol SI lagidasar dengkul komunis. Di buku pertama dari Trilogi-nya si dengkul ini memberi kesan jelek pada peranan Dokter Sutomo karena dia dokter dan dari keluarga bangsawan. Sekarang mau njelek-njelekin Syarikat Islam lagi. Hehe...ane lupa kalo dia komunis, jadi jelas nyang diarah sudah tentu nyang berlawanan dengan golongan proletar, dan ngarah kaum beragama. Kayaknya perlu dibentuk death squad. Ini sudah mulai ngarah kayak Salman Rusdi... Pendukungnye ya pendukung Salman Rusdi. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Percakapan dengan Toer
chinese nyang mereka bentuk jadi pedagang. Mangkane terjadi pemberontakan cina. Ndak ada hubungane dengan dikerjai. Nyang dikerjai paling parah jelas orang pribumi nyang menjadi warga kelas tiga sesudah orang bule dan orang arab dan chinese. Dasar PAT cuman punya dengkul doang. PAT bikin komentar dogol lagi dengan menyatakan Belanda memanfaatkan SI. Syarikat Islam (SI) adalah salah satu bentuk pertama usaha perlawanan thd Belanda, sekarang PAT bilang Belanda bisa ngontrol SI lagidasar dengkul komunis. Di buku pertama dari Trilogi-nya si dengkul ini memberi kesan jelek pada peranan Dokter Sutomo karena dia dokter dan dari keluarga bangsawan. Sekarang mau njelek-njelekin Syarikat Islam lagi. Hehe...ane lupa kalo dia komunis, jadi jelas nyang diarah sudah tentu nyang berlawanan dengan golongan proletar, dan ngarah kaum beragama. Kayaknya perlu dibentuk death squad. Ini sudah mulai ngarah kayak Salman Rusdi... Pendukungnye ya pendukung Salman Rusdi. -- Salam, Jaya History often repeats twice, the first time occurs as a tragedy, the second time a farce. Karl Marx The third time is a comedy Unknown -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
PDI-P, CIA, MOSSAD
besarnya penduduk yang beragama Islam. Setelah runtuhnya komunis, Islam merupakan musuh bersama Amerika, Israel, Inggris dan negara-negara Barat lainnya. Tetapi bagaimana dengan Jerman? Menurut Panji Masyarakat, agen-agen Israel berada di Indonesia selain untuk mengusahakan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan negara itu, juga untuk membendung ekspansi ekonomi Jerman. Habibie dekat dengan Jerman sehingga peranan Jerman di Indonesia mulai menguat. Apalagi menurut sumber lain, keluarga Habibie dipercayai para pengusaha Jerman untuk menunjuk di sektor mana sebaiknya para pengusaha Jerman itu melakukan investasi. Jerman dan Israel adalah musuh bebuyutan sehingga keterlibatan bank-bank Jerman di Indonesia dianggap perlu untuk dihalang-halangi. Menurut Panji Masyarakat, Habibie yang condong ke Jerman tentu menjadi musuh berat Israel. Mereka tentu tidak menghendaki Habibie yang naik kelak. Sebagai rekan bersekutu, CIA tentu akan berdiri di posisi yang sama dengan Mossad. Demikian Panji Masyarakat yang menggali bahan-bahannya dari pejabat intel negara. Tetapi banyak pengamat di Jakarta yang meragukan pendapat ini. Pengamat Indonesia Daniel Lev tak percaya agen asing berperan. Mereka hanya memikirkan utang dan pasar di Indonesia, katanya. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) ----oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: BPPN Berhasil Menghaluskan Praktek KKN, Bravo... ;-!
Yusuf-Wibisono wrote: 3. Yg agak unik, yg di bank-bank, nggak ada yg beneran kakap. Termasuk yg di bank BRI atau BCA. Logikanya, tidak mungkin jalur KKN tidak ada yg lewat BRI atau BCA. (Atau saya yg salah?) Dg kata lain, yg kakap-kakap sudah diambil alih BPPN semua. Padahal dg mondok semua (nyampur) di BPPN, penelusuran KKN jadi lebih rumit dan orang nggak tahu, yg 'merampok' bank x,y,z itu siapa-siapa aja orangnya... Dst. Kenapa dari BRI? Walaupun di bawah Kamardi Arif corporate loan mencapai 30-an persen dan di bawah Joko konon mencapai 50 persen (sebelumnya sebagai bank rakyat loan model gitu cuman 10-an persen), tetap saja BRI adalah bank rakyat, yang 'mestinya' kemungkinannya memang lebih kecil. Saya denger justru BRI merupakan satu-satunya bank yang mampu membuat profit besar di jaman susah ini (sejak 1997). Mungkin bank-bank yg lain justru lebih pas untuk ditelisik. Atau ane nggak ngerti kalo ada kasus khusus ya? Makane mbok di-scan, tentu kalo ada waktu -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: BPPN Berhasil Menghaluskan Praktek KKN, Bravo... ;-!
Mungkin sih Cuman katanya sih bukan begitu... Ini dihasilkan oleh valas juga deh. Ya ini paktor keberuntungan atau kepandaian dari bagian nyang ngurusin palas- palas tadi Pelencengan justru dimulai beberapa tahun sebelum krismon (spt ane tulis di bawah itu tuh...entu nyang mulai Sampai ORBA jatuhpun mereka masih dapat positif kok. Nggak tahu setelah sejak pertengahan tahun lalu, yaitu setelah mereka harus menanggung beban dari bank-bank nyang lain nyang emang disuruh pemerintah untuk diurusin, dan juga kredit-kredit macet dari kreditor kelas kakap itu. Ane ndak jelas posisinya saat ini. Supaya kita adil dalam melihat, kita juga jangan terlalu memandang buruk dengan Bapindo. Wong misi nyang dibawa oleh bank itu rak sebagai bank pembangunan, kayak BDN ngurusin dagang, BRI ngurusin rakyat (baca tani, dan kuli kayak ane juga). Sebagai bank nyang kebagian ngurusin pembangunan jelas emang harus ikut cawe-cawe tiap ada proyek-proyek nyang bersifat pembangunan. Risikonya jelas gede, wong namanya pembangunan biasanya bersifat jangka panjang atau menengah. Ya tahu sendiri lah kalo proyek bersifat public model gini emang gede banget risikonya. Mangkane kite ndak perlu heran kalo utange jadi melebihi asset. Apalagi emang sebagai bank dg misi khusus ini lalu jadi bulan-bulanan si...initahu sendiri lah... '--- "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" wrote: Setahu saya BRI"makmur" dari kredit kepada pengusaha kecil lewat BRI Unit. Rupanya ada yang melenceng dengan penyaluran kredit besar-besaran kepada pengusaha kakap. Ketika krismon kakap ini mabuk karena diobok-obok oleh Joshua. Ngomong-ngomong soal BPPN saya pernah nanya kepada mantan Direktur Muda BI soal lowongan di BPPN. Kontan beliau njawab,"Apa? Kamu mau bergabung dengan para maling?" Langsung kecut dah nyali saya. Efron -Original Message- From: FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 01 June, 1999 11:52 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: BPPN Berhasil Menghaluskan Praktek KKN, Bravo... ;-! Yusuf-Wibisono wrote: 3. Yg agak unik, yg di bank-bank, nggak ada yg beneran kakap. Termasuk yg di bank BRI atau BCA. Logikanya, tidak mungkin jalur KKN tidak ada yg lewat BRI atau BCA. (Atau saya yg salah?) Dg kata lain, yg kakap-kakap sudah diambil alih BPPN semua. Padahal dg mondok semua (nyampur) di BPPN, penelusuran KKN jadi lebih rumit dan orang nggak tahu, yg 'merampok' bank x,y,z itu siapa-siapa aja orangnya... Dst. Kenapa dari BRI? Walaupun di bawah Kamardi Arif corporate loan mencapai 30-an persen dan di bawah Joko konon mencapai 50 persen (sebelumnya sebagai bank rakyat loan model gitu cuman 10-an persen), tetap saja BRI adalah bank rakyat, yang 'mestinya' kemungkinannya memang lebih kecil. Saya denger justru BRI merupakan satu-satunya bank yang mampu membuat profit besar di jaman susah ini (sejak 1997). Mungkin bank-bank yg lain justru lebih pas untuk ditelisik. Atau ane nggak ngerti kalo ada kasus khusus ya? Makane mbok di-scan, tentu kalo ada waktu -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) ----oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) --------oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Buat YS dan EDP (Re: FW: Pimpinan Partai Kita)
sudah bahas keberatan saya di e-mail-email sebelumnya. Karena itu masalah ini saya tutup juga, karena hal ini lebih cenderung ke permainan kata dan logika. Tapi kalau anda masih tersinggung juga, saya sekalian saja minta maaf juga mengenai soal ini. 5. Ente itu bukannya berterima kasih diingatkan agar mau melihat segi yang positif dari tulisan Bung Hadeer malah jadi sok pintar bener. Sok meng-klaim tulisannya pasti bener 100 persen. Kalau saya melihat tulisan anda yang sekarang ini, saya banyak melihat segi positifnya dan juga sejujurnya tulisan pertama anda yang menyebabkan meletusnya perang mulut ini juga saya lihat banyak positifnya. Tapi kalau tentang tulisan Hadeer itu, saya jauh lebih banyak melihat segi prejudicenya, apalagi kalau dilihat secara konteks keseluruhan yakni menjelek-jelekkan PDI-P. Kalau argumentasinya itu adalah bankir banyak yang tak jujur dan dia mau bahas secara terpisah tanpa menjelek-jelekkan pihak yang sebetulnya tak terlalu banyak hubungan (PDI-P), saya akan melihatnya dengan kacamata yang lain. BTW: kapan saya claim tulisan saya benar 100%? Heran ane... Hehe...lama-lama panas juge pan ane... Pake nyuruh ane nanya arti kiasan ke orang sekolah lagi...buset 'Pot calls kettle black' itu adalah istilah yang cukup sering dipakai di US. Saya tak merasa hal itu keterlaluan. 6. Yang melebar kemana-mana ane ato ente? Buka lagi folder 'Sent' ente ah Sedikit membela diri: e-mail pertama saya memang kurang sopan buat anda. Itu saya mengerti. Tapi dari isinya saya rasa itu berhubungan erat sekali dengan e-mail anda dan e-mail Hadeer yang saya kritik itu. Tapi kalau anda merasa saya yang melebar-lebarkan masalah, saya minta maaf juga soal ini kalau begitu. 7. Salam baik yg mana? Cya? Opo iku? See you? Bisa aja ane terjemahin 'siah' kan? Cya itu adalah singkatan untuk 'see you' dan biasanya digunakan untuk teman-teman baik. Anda sekolah di US tapi kok belum pernah dengar kata itu. Tapi sudahlah, saya tak mau lagi mencari ribut dengan anda. Apalagi dengan suasana super panas seperti ini. Kok maksa ane untuk ngerti kata informal kayak gitu sementara anda nggak ngerti apa itu 'ciak'? Sekarang ane gantian minta anda nanya ke teman sekolah anda. Itu kalo perlu, kan ente pinter banget, wong tulisan aja perfect 10 kok... 'Ciak' itu saya tak pernah dengar, secara informal pun. Kalau cya itu saya rasa sangat populer. Nah, mari kita bicara bukti konkrit di sini. Monggo Karena tulisan anda mengesankan bahwa anda rekan Bung Irwan (yg udah ngaku dulu kerja di BUMN), mungkin anda juga (pernah) bekerja di BUMN. Ane juga berasumsi ente bekerja di sektor keuangan. Boleh deh dibagi-bagi infonya, berikut bukti kongkrit. Tentunya kalo ente punya. Saya tak pernah menyatakan bahwa saya rekan Bung Irwan. Saya 'mengikutkan' dia di sini karena saya menganggap dia punya banyak pengetahuan tentang ekonomi dan mungkin bisa membantu menengahi dengan kemampuannya itu. Saya sejujrunya saja belum pernah kerja di BUMN; dan pengalaman saya kebanyakan di bidang akademia research. Coba kalau anda baca tulisan saya, yang mana yang mengesankan saya rekan Bung Irwan dan sama-sama pekerja di BUMN. Padahal kalo secara informal kan itu bukan berita baru juga. Pegimane sih logikane sampeyan? Memang susah kalo ngomong sama orang pinter, ane nyang nggak sampe-sampe.gile bener100% perfect cing Saya tak menyatakan anda perlu data yang 100% akurat, tapi justru kalau ada argumen tentang sesuatu, tolong ada juga buktinya. Tapi sebelum saya lupa tujuan e-mail ini lagi, saya mau menuntaskan saja ini. Saya dengan setulus hati meminta maaf kepada M. FNU Brawijaya atas serangan- serangan saya secara verbal kepada dia. Banyak serangan yang saya tulis di e-mail kepada dia sebetulnya tidak cocok dan tidak sesuai kaidah yang berlaku, dari segi ejekan sampai pernyataan yang menantang. Walau sebagian ada dasarnya, tapi itu bukan alasan untuk melanggar etika yang ada di pergaulan sosial kita. Karena itu, saya sekali lagi meminta maaf dan meminta agar M. FNU Brawijaya sudi memaafkan saya dan menganggap pertengkaran antara kita berdua terselesaikan. Jika anda tak memaafkan saya, itu adalah hak anda, dan saya tak bisa berbuat apapun lagi. Kalau isi e-mail ini ternyata menyinggung anda, saya juga sekali lagi meminta maaf atas keteledoran ini. Anyway, saya secara pribadi menunggu balasan anda, karena sebelum anda menjawab permintaan maaf saya ini, saya tak bisa menyatakan pertengkaran ini selesai. I am waiting for your reply Yohanes Sulaiman Man make mistakes as long as they strive. God in "Faust" by Goethe -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dep
Problem perbankan di mata seorang kuli (Re: Buat YS dan EDP)
juga nanti seminggu lagi. PK gimana? Tanya aja sama Bung Rosadi... Mangkane biarpun pro status quo, ane tetep masukin ke candidate parte nyang ane mau coblos. Paling entar ane lempar kancing waktu mau nyoblos 4 partai kandidat ane (e.ngomong politik lagi). -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Buat YS dan EDP (Re: FW: Pimpinan Partai Kita)
dapat proyek-proyek yang banyak duitnya, atau main-main dengan stempel Tommy dkk. Gus Dur, yah dia sih saya yakin bersih 100% dan saya terus terang kagum lagi. Tapi masalahnya bukan bankir sih, jadi kayaknya enggak bisa saya jadikan contoh di sini. Jadi bingung. Ternyata M. Irwan benar juga, anda kalau ngomong enggak pernah dipikir. Padahal biasanya saya bukan jarang enggak sependapat dengan M. Irwan yang cukup liberal itu. Coba ya, kalau kritik satu partai itu kritiknya yang bagus dan membangun yang memang menunjukkan kelemahan partai itu, bukannya gosip enggak karuan dan paranoia berlebihan seperti ini. Saya rasa saya tak bisa lagi menyatakan 'maaf kalau ada yang menyinggung' seperti biasa di surat-surat saya karena isi surat ini kayaknya sudah menyinggung habis 100%. YS Pendukung PDI P para BANKIR ??.. hm ... pernyataan yang menarik... Bankir yang mana ? Yang kabur, yang ngerampok uang rakyat, yang membuat negara ini hancur, yang memindahkan dana nya ke luar negeri, yang korupsi, yang menipu, yang menyuap . DAN TERNYATA mendukung pendanaan / PDI P Nggak mungkin BANKIR BUMN kan . pasti bankir swasta itu .. Wah gawat nich .. gimana bisa bertambah benar dan baik perekonomian negara ini, salah satu partai yang kemungkinan besar menang ternyata isinya kumpulan BANKIR yang menghancurkan ekonomi negara ini, dengan dulu bersekongkol dengan ORBA. Betul kata Eep Syaefullah .. ini bukan Partai Reformis kita akan masuk ke dalam jaman kegelapan lagi kalo partai ini menang Hadeer -- From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: FW: Pimpinan Partai Kita Date: 28 Mei 1999 11:32 Ah...ngarang aja. Banyak kok (bahkan banyak sekali) pendukung PDIP yang tak terlihat ikut kampanye di jalanan. Contohnya para bankir walau saya nggak mau nyebut satu persatu. Contoh nyata lagi: Bung Irwan. Ogah ahbijimu kecil-kecilbisa nyelilit di gigiihhhsereem. Efron History often repeats twice, the first time occurs as a tragedy, the second time a farce. Karl Marx The third time is a comedy Unknown -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Buat YS dan EDP (Re: FW: Pimpinan Partai Kita)
1. Siapa nyang pertama nulis pake sebutan 'bray', pake ngeles lagi... Dari pertama memang niatnya sudah nggak bener nih... 2. Kalo memang ingin bukti konkrit kenapa anda juga nggak ngasih tiap anda bikin statement? Coba kita dikasih data: - berapa persen uang yg diboyong ke LN oleh pejabat, - berapa persen yg dibawa oleh pengusaha kelas kakap. Angka kasar jumlah uang yg lenyap oleh pengusaha kakap kan sudah muncul di koran tuh Mau apa lagi? Bilang koran nggak akurat lagi? Tapi majalah TIME akurat ya? Kenapa kok nggak konsisten? Data Time sudah muncul di Tempo beberapa lama sebelumnya. Banyak yg di- ulang-ulang. Hanya data angka $9 billion dan $15 billion yang benar- benar baru. Yang lain cuma berita basi yang bahkan cuman diterjemahin ke bahasa Inggris. Tak lebih dari sekedar bunga rampai doang... - siapa saja yg berkontribusi atas perpindahan uang - berapa persen dana bank swasta yg lenyap. - berapa kasus kredit macet di bank BUMN dan di swasta. - siapa yg menjadi biang kredit macet, baik di bank BUMN dan di swasta? 3. Kalo BI bisa ngasih pinjaman, mbok kita dikasih tahu gimana caranya. Siapa yg bisa minjam, berapa minimum maksimum jumlah pinjaman. Apakah benar keluarga cendana pinjam uang ke BI? Ane ndak pernah denger tuh? Tapi kalo emang ada kasus begitu silakan dibuka infonya. Ndak perlu komentar orang nggak ngerti struktur lah. Sopo sing mbelit tho, ente atau ane? Mbok langsung saja dikasih tahu gimana gitu... Saya terbuka kok kalo dikoreksi, apa lagi yg cuman mbaca. 4. Siapa yang pake bahasa 'otak diservis' segala macem. 5. Ente mencoba bermain bahwa seakan-akan ane nuduh tulisan anda nggak pernah bener, tulisan Hadeer selalu bener, dan tulisan ane ada yg salah. Mbok dilihat lagi apa yg saya tulis. Sopo sing muter-muter? Nih, posting asli ane: '--- Di setiap posting yg 'benar' biasanya dg mudah diketemukan yg salah, sebaliknya di setiap posting yg anda anggap salah, kita dengan mudah melihat hal-hal yg benar juga. Saya pribadi selalu melihat point-point kebenaran dari posting Bung/Mbak Hadeer, dan terus terang selalu melihat ada point yg salah dari posting anda. (Temtu ini berlaku juga untuk posting-posting ane, jadi ane ndak bisa nyombong). Makanya saya heran kenapa bertubi-tubi amat acara cerca-mencercanya. Bahkan ndak berusaha melihat yg benar. Di milis ini selain kita-kita yg langsung mau berkomentar, banyak juga yg males berkomentar, namun mampu melihat dan memahami posting kita. ' 5. Ente itu bukannya berterima kasih diingatkan agar mau melihat segi yang positif dari tulisan Bung Hadeer malah jadi sok pintar bener. Sok meng-klaim tulisannya pasti bener 100 persen. Heran ane... Hehe...lama-lama panas juge pan ane... Pake nyuruh ane nanya arti kiasan ke orang sekolah lagi...buset 6. Yang melebar kemana-mana ane ato ente? Buka lagi folder 'Sent' ente ah 7. Salam baik yg mana? Cya? Opo iku? See you? Bisa aja ane terjemahin 'siah' kan? Kok maksa ane untuk ngerti kata informal kayak gitu sementara anda nggak ngerti apa itu 'ciak'? Sekarang ane gantian minta anda nanya ke teman sekolah anda. Itu kalo perlu, kan ente pinter banget, wong tulisan aja perfect 10 kok... Nah, mari kita bicara bukti konkrit di sini. Monggo Karena tulisan anda mengesankan bahwa anda rekan Bung Irwan (yg udah ngaku dulu kerja di BUMN), mungkin anda juga (pernah) bekerja di BUMN. Ane juga berasumsi ente bekerja di sektor keuangan. Boleh deh dibagi-bagi infonya, berikut bukti kongkrit. Tentunya kalo ente punya. Bila cerita informal dari rekan-rekan yg kerja di sektor ybs dipaparkan ya jelas kasihan dong. Mereka yg kerja di bank BUMN atau BI terikat sumpah jabatan. Sulit sekali dikorek. Tapi kalo bicara bank BUMN yg lain atau bank swasta kan nggak terlalu pelit tuh. Kalo bicara data konkrit ya susah. Kalo ane punya udah ane jual ke AR deh. Wong yang kasus besar (buku putih) kemarin aja udah ribut banget. Padahal kalo secara informal kan itu bukan berita baru juga. Pegimane sih logikane sampeyan? Memang susah kalo ngomong sama orang pinter, ane nyang nggak sampe-sampe.gile bener100% perfect cing -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: [Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR
Coba deh anda pikirin, apa bener tuh caranya nyalurin Kredit Usaha Tani (KUT) kepada rakyat kecil dengan "ancaman" harus masuk jadi PDR? Kalau ngga mau masuk yg ngga dapat kredit. Trus lagi, kalau nanti pas pemilu milih/menangin PDR, maka kredit tersebut boleh ngga dilunasi. Nah, kalau yg beginian anda bilang ngga apa2, ya mau apa lagi. Saya mah hanya bisa ngelus dada saja. Wong kita lagi coba sama2 beresin dan bangun kembali tanah air kita yg lagi porak poranda, eh yg beginian dibilang ngga apa. Tobat deh gue:) Eh ada acara bagi-bagi duit gitu ya...Ane mau dong. Emang ngelacaknya pegimane kalo nyoblosnya lain? Pake watermark kayak ente pernah contohin itu Bung Irwan? Pokoke ane mau banget deh entar check aja kalo ada watermarknya, ya udah dibikin invalid aja kartu suaranya. Nyoblos 2 kek, atau dibikin sobek dikit lah. Pada saat pemilu yg lalupun, (padahal saat ini dikelompokkan semuanya partai pro status quo), kalo urusan bilang NGGAK SAH sama kartu yg robek dikit, wah, rame bener... Wong bulus mesti dilawan pake teori bulus... -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Kerahasiaan Piramida dalam Tubuh Partai Politik
Iya ini kali yg dlm bahasa orang bali disebut sebagai 'hidden agenda' kali ya Kalo di mgt personalia disebut tujuan ke dalem. Kali. Tapi ini umum terjadi di organisasi sih Nasrullah Idris wrote: Banyak orang tidak tahu bahwa di dunia adakalanya dalam tubuh partai politik terbentuk kerahasiaan piramida yang berkaitan dengan partai di mana ketua umum mempunyai rahasia terhadap DPP, DPP mempunyai rahasia terhadap DPW, DPW mempunyai rahasia terhadap DPC, dan DPC mempunyai rahasia terhadap kader. Mengapa mereka tidak tahu? Terang saja karena adanya "Kerahasiaan Piramida dalam tubuh Partai Politik" diupayakan melalui berbagai trik untuk tidak sampai menjadi konsumsi masyarakat luas. Soalnya bisa menjadi minus point terhadap upaya penarikan massa. Salam, Nasrullah Idris -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Forkot
-- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: FORKOT
Hehe... Daripade ente nanya mulu kayak jaksa, gimana kalo gantian ane nyang nanya. - Ente pade mau nyoblos ndak? - Udah daptar ikut pemilu ndak? - Kemaren sibuk belain salah satu parte, sekarang belain forkot. Apa merasa parte kesayangannya mau kalah atau gimana? KT: 1.Jelas dong...:-))) 2. Sudah dong di kelurahan... 3. Kalah dan menang bukan untuk saya saja, tetapi siapa saja yang ingin negara ini "bangun" kembali...yang penting parte saya bukan didirikan orang "lama" . ...itu aja. :- Lha kalo gitu Bung Frarev ndak sesuai dengan semangat Forkot. Mengapa? Lha wong ikut berkontribusi pada terlaksananya pemilu. Masak...bung Jaya nanya - nanya agenda Forkot ( mungkin sekalean konsep mereka...) kepada saya yang awam, saya pikir bung Jaya dapat memberi kritikan atau komentar pada suatu hal yang semestinya dah tau dong agenda mereka sekarang inilho-lho Weleh secuil info tentang siapa itu Forkot dan pernyataan sikap Forkot yang baru-baru ini dirilis udah ane kirim kemarin dg subjek "forkot lagi...forkot lagi". Untuk yang lebih lengkapnya, bisa di-search di internet dengan keyword 'forkot'. Juga posting Bung Irwan mengandung cuilan info yg lain lagi. Dari posting bung Jaya dia atas ( sekian persen untuk si X...sekian % untuk si Y...), sepertinya bung Jaya tidak tau atau malu menjelaskan esensi aksi mereka tersebut. Hehehe. sorry, mungkin krn keterbatasan ane ndak bisa deh ngerti pertanyaan ente itu. Wong minta penjelasan kepada siapa demo forkot ditujukan kok minta jawaban kuantitatif. Mangsude kuantitatif itu apa? Kalo artinya belon ganti sih ya lawan kata dari kualitatif, yg berupa angka-angka. Entah angka nomor buntut atau gimana...mangkane ane bingung sing dikarepno oleh ente itu apa? Dan ini ndak ada hubungannya dg tidak tahu atau malu... Ngapain malu, wong aku pake kathok kok Nah, kayaknya ente pengen ane njelasin esensi aksi mereka tho? Mbok yg jelas Lha ini agenda mereka buanyak banget dan ada beberapa yg nurut ane sangat radikal, yaitu: - nuntut batalin pemilu - nuntut ngangkat-ngangkat anggota MPR gratisan ditiadakan - nuntut pembentukan pemerintahan transisi (bisa presidium atau KRI). - nuntut adili suharto - nuntut nyabut UU politik (nyang mana sih?) - nuntut BJH turun karena dianggap pemerintahan ndak sah (Nah, ini sangat radikal tho?). Itu yang jelas ya Yang ndak jelas juga banyak, contone: - nuntut pembubaran parte borjuis (hmmm, mengingatkan ane pada jargon PKI nih). Kenapa ndak jelas? Coba aja sebutin apa itu parte borjuis sebutin kriterianya. Entar kan pada plegak-pleguk koyok ayam kloloten karet. - Nuntut pada masyarakat untuk tidak memilih parte yang ndak memperjuangkan nasib buruh (Againdeja vue or something...?) - tolak parpol nyang ndak mihak rakyat (Nah, ini tuntutan ndak cerdas...wong semua ngaku mihak rakyat kok). Apa ini nyang dimangsud? Kalo mau yg kuantitatif ndak ada, dan ane yakin ndak akan ada nyang bisa ngasih jawaban ke anda, bahkan dari FORKOT-nya sendiri.. Gimana kalo ente gantian nerangin deh? :-))) Kutunggu yah penjelasan dari bung Jaya dari nun jauh di sana Iya deh...salam buat para mojang bandung ye.. Coba berdiri di mall pake corong buat nyampein salamnye. Kalo dikira gelo ya ndak nanggung. Kalo ade nyang bahenol juga colekin atu deh atas nama ane. Nyang geulis nya'. Kalo kena kaplok ya tanggung ndiri juge.hehehe. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) --------oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Presiden BJ Habibie tentang Pemilihan Presiden Secara Langsung
Ya mungkin kita lihat sisi baiknya aja, yaitu pemilihan presiden secara langsung. Ini kemajuan ke arah demokrasi yg besar kan... Kalo BJH belepotan kalo ngomong sih sudah biasa. Wong ngomong sepuluh kali salahnya dua puluh kali Memang tepatnya kalo bekerja di IPTN. Sudah pas dg bidang keahlian dan karakteristik fisik. Tangan dan otak yang bekerja, bukan mulut. Tapi separah apapun BJH berbelepotan ria, ane setuju dg inti permintaannya. Memang sudah masanya kok kita langsung milih presiden. ' Budi Haryanto wrote: He he. he... Seharusnya Habibie juga mengatakan: ironis kalau 200 juta jiwa hanya mengandalkan satu orang presiden ? Salam, Budi Nasrullah Idris wrote: Presiden BJ Habibie meminta Dewan Pertimbangan Agung untuk mempelajari kemungkinan pemilihan Presiden RI secara langsung pada tahun 2004 untuk kemudian diajukan pada SU-MPR nanti. Soalnya sungguh ironis jika 200 juta penduduk Indonesia hanya mengandalkan 700 anggota MPR dalam pemilihan presiden tersebut. Salam, Nasrullah Idris -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: 200 kursi di MPR/DPR
Yusuf-Wibisono wrote: Kang Efron: Salah satu sumbernya adalah uang hasil privatisasi BUMN. Misal harga pasti per lembar saham adalah 200 maka yang ada di kuitansi adalah 190. Ini kenyataan yang sukar membuktikannya. Sumber lainnya dari jarahan selama 32 tahun. Sumber lain dari menjarah selama 32 tahun kok rada nggak cocok ya. Kalo memang menjarah, sudah barang tentu langsung masuk kantong pribadi. Kalo masuk ke orga- nisasi apa ya mungkin? Wong ada laporan keuangan kok. Kalo masuk kantong pribadi jelas dapat ngilang dengan mudah. Lagipula dalam situasi tenang nyimpen uang ke organisasi jelas bisa dituduh anak buahnya sebagai mau menilep / mengangkangi uang sendiri. Lagipula misal Golkar melakukannya, tiap kali periode ganti pengurus biasanya sih akan berusaha menghabiskan dana di akhir periode jabatannya. Rugi kalo enggak. Ndak akan mungkin ada dana tertimbun secara kumulatif selama 32 tahun. Wah, sudah dirayah duluan mas sama yg waktu itu menjabat ... Ane ndak yakin ada tokoh Golkar yang demikian berdedikasi untuk memikirkan kelangsungan Golkar setelah dianya purna bakti Yw: Darimana pun sumbernya, mungkin gampang... Tapi mendistribusikan trilyunan uang dalam waktu beberapa hari, tanpa ketahuan... di Indonesia, oh boy, sulit, Pak. Ini point penting. Mau menyuap kan mesti lihat-lihat dulu orangnya, diselidiki dulu jangan-jangan waktu mau disuap bilang okay, habis itu dibawa ke koran sambil bawa barang bukti uang sogokan. Nah, repot tho? Jadi mau nyuap juga nggak gampang Dengan waktu yang demikian sempit, persoalan benar-benar nggak semudah yg diteorikan. Sumber saya mengatakan khusus untuk SU mendatang anggaran "suap" yang disediakan adalah Rp 2 trilyun. Uang muka sebesar Rp 50 juta sudah dibayar plus fasilitas kampanye. Jelas 'kan uang sebesar itu hanya "kacang bawang" ketimbang APBN. Apalagi dalam bentuk rupiah. Jika dikonversi ke dolar maka menjadi sebesar "hanya" USD 250 juta saja. Masuk akal 'kan? Efron Ngomong-ngomong sogokannya mau disumpel ke mulut siapa sih? Ke anggota MPR yg non Golkar? Wah, kalo ane orang Golkar, gantian ane juga bunyi, nggak adil dong Apalagi sogokannya gede gitu... Yang 200 orang itu gimana? Apakah dapat kita asumsikan semua pro Golkar? Wah susah Ingat lho, di jaman ORBA pun yang sering membandel justru orang-orang F-ABRI tuh... Padahal sudah demikian solidnya ABRI kala itu. Yw: Terus votingnya terbuka atau tertutup? Kalo tertutup: cing-cai, lah,... USD250 juta lenyap tanpa hasil. Kalo terbuka: dapetnya nggak seberapa, di jalanan diancurin orang... Dapetnya ya banyak mas Voting tertutup malah memungkinkan timbulnya mafia-mafia baru. Berbagai kasak-kusuk akan timbul di dalam tubuh MPR, hasilnya kayak pasar hewan. Tawar-tawaran atau gede-gedean uang suap. Mending dilakukan secara terbuka saja. Dibuka blak biar masyarakat dapat melihat siapa milih siapa... Ini penting agar kredibilitas anggota MPR sebagai wakil rakyat juga terpelihara. Kalau dibiarkan kayak gitu, gimana masyarakat merasa terwakili oleh para (tertuduh) penerima suap. Jadinya ya demo lagi... Jadi: satu-satunya jalan: mereka harus bisa menciptakan cara voting yg tertutup bagi mata rakyat (tapi terbuka bagi mata mereka)... Jaman orde baru mungkin bisa, tapi sekarang... Sulit. Kesimpulan: (Bukan tidak bisa, tapi) sulit (banget). Konsekuensinya sangat berat. Kalo satu saja ada yg membocorkan ke pihak luar, dapat menimbulkan geger luar biasa. Apalagi kalo ditambahi berbagai bumbu menurut selera yang membocorkan (yang mungkin sakit hati). Bisa tambah gawat -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) --------oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Forkot
Wah jelas bisa saja kalo aparat juga memprovokasi para mahasiswa. Kenapa tidak? Tapi kalo untuk situasi saat ini, bila aparat BERSERAGAM yang melakukannya, wah, ya aparatnya yg rada-rada. Saya rada menolak kemungkinan seperti ini. Kalo ada aparat yang tidak berseragam yang melakukan provokasi kepada mahasiswa, nah, ini biasa terjadi dan sangat mungkin untuk dapat terjadi. Tapi kan ada syarat agar provokasi aparat tak berseragam dapat berjalan baik tho? Syaratnya ya mahasiswa demonstran yang beringas. Kalo para demonstran ndak beringas mah biar provokator jumlahe 1000 ya ndak pengaruh. Masalahnya mahasiswa forkot ini ndak perlu diprovoke sudah beringas kok. Eh, ini infonya bukan hanya email dari Bung/Mbak Hadeer doang yaemang yg di Jakarta dan nonton demo cuman dia. Forkot kali ini membawa agenda yang tidak sejalan dengan aspirasi orang banyak. Secara natural simpati masyarakat juga ndak ada. Lain misalnya saat demo nuntut Suharto turun Makanya ane juga ndak sreg kalo ada yg bilang beberapa pihak berusaha membuat forkot berkelakuan kriminal. Eh, seperti biasa, ini pan cuman pandangan ane..pandangan seorang kuli. FRAREV SITORUS wrote: Jaya wrote: Ehm, Bung Irwan, buat yang ini ane setuju banget sama Bung/Mbak Hadeer. Di tiga tempat pertama sudah jelas ada bukti, sementara itu yang di Semanggi masih menjadi tanda tanya. Kalo ane sendiri sampe sekarang malah masih percaya kalo si penembak bukan ABRI secara utuh. Ya namanya organisasi mosok solid melulu. Kalau emang solid seratus persen, ngapain juga petinggi ABRI selalu bilang ABRI solid...ABRI solid Wong nggak ada apa-apa kok tiba- tiba ngomong gitu. Malah menimbulkan tanda tanya tho? Mangkane ada kemungkinan salah satu 'faksi' sengaja ingin mematangkan suasana. Apapun alasannya, sebelum terbukti ya jangan main tuduh. Dan sudah semestinya jangan main men-generalisasi. Mosok polisi ndak tahu apa-apa dimaki anjing Mungkin aja sosk polisi itu baru masuk dinas. Ya ini kan artinya malah memprovokasi polisi tho? Wong polisi ya orang juga. Kalo ane jadi polisi yang dimaki anjing nih... misal ane panasan, ndak perduli dikeluarin dari jajaran polri tak dor si pemaki itu. Makanya, kalo ada yang nuduh bahwa mahasiswa model gini sebetulnya golongan provokator ya benar juga. Yaitu men-provoke polisi untuk bertindak brutal. Lalu kapan bisa bikin demo tanpa memaki petugas keamanan...? Mosok demo-demo macam maki-maki, lempar telur busuk masih mau terus dipertahankan. Mestinya juga kite-kite paling tidak jangan belain kelakuan mahasiswa yang model gini lah. Salam, Jaya Bung Jaya di sini membela Polisi dan bapak aparat sebagai kewajibannya Saya setuju sekali ) menjaga keamanan dan ketertiban bangsa dan negara. Bung Jaya juga membuat asumsi yang netral dan kreatif bahwa mahasiswa Forkot dan Famred tersebut melakukan provokasi dengan adanya maki-makian dari mahasiswa kepada bapak - bapak aparat supaya bapak aparat marah. Kalau begitu...mungkinkah bapak aparat sebagai penjaga keamanan masyarakat ini melakukan tindakan provokasi kepada mahasiswa yang aksi demo tersebut supaya mahasiswa tersebut melakukan hal - hal yang brutal? ( Ya/tidak). Supaya Saya menjadi jelas atas asumsi bung Jaya tersebut. Salam KT :-))) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Forkot
secara keras saja sekalian. Bagi saya, pemilu kali ini mulai tercium bau seperti mencari penglegitimasian pemerintahan Golkar yg ada. Saya berharap saya salah, tapi kalau ternyata ini yg terjadi, anda bisa duga apa yg akan terjadi berikutnya. Hehehe...mosok ane lagi mbela pemerintah. Kalo banyak-banyakan posting yg ngritik pemerintah ya jelas banyakan ane tho? Banyak-banyakan posting yg kritik ABRI juga jelas banyak ane juauh. Jadi ya jangan bilang ane mbelain pemerintah atau ABRI dong...hehehe..gimana sih Bung Irwan ini... Balik lagi ke forkot. opo sih yg lagi jadi agenda utamanya saat ini? Ane sudah sepuluh kali nulis part yg berikut ini nih Ane juga punya pikiran sama bahwa pemerintah sekarang pengen nagmbil keuntungan dari kemefetan waktu femilu. Tapi kalo partai oposisi berani ya sudah jalan saja. Wong sudah sama-sama berani tarung. Jadi ya ndak ferlu sibuk demo bilang femilu ndak sah dlsb. Ini urusannya kan bukan melawan pemerintah lagi tho? Juga parte-parte yg bersedia ikut pemilu juga berarti dilawan juga. Wis ah oe sekola dulu nih... -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Forkot
polisi yang dimaki anjing nih... misal ane panasan, ndak perduli dikeluarin dari jajaran polri tak dor si pemaki itu. Makanya, kalo ada yang nuduh bahwa mahasiswa model gini sebetulnya golongan provokator ya benar juga. Yaitu men-provoke polisi untuk bertindak brutal. Lalu kapan bisa bikin demo tanpa memaki petugas keamanan...? Mosok demo-demo macam maki-maki, lempar telur busuk masih mau terus dipertahankan. Mestinya juga kite-kite paling tidak jangan belain kelakuan mahasiswa yang model gini lah. Salam, Jaya Bung Jaya di sini membela Polisi dan bapak aparat sebagai kewajibannya Saya setuju sekali ) menjaga keamanan dan ketertiban bangsa dan negara. Bung Jaya juga membuat asumsi yang netral dan kreatif bahwa mahasiswa Forkot dan Famred tersebut melakukan provokasi dengan adanya maki-makian dari mahasiswa kepada bapak - bapak aparat supaya bapak aparat marah. Kalau begitu...mungkinkah bapak aparat sebagai penjaga keamanan masyarakat ini melakukan tindakan provokasi kepada mahasiswa yang aksi demo tersebut supaya mahasiswa tersebut melakukan hal - hal yang brutal? ( Ya/tidak). Supaya Saya menjadi jelas atas asumsi bung Jaya tersebut. Salam KT :-))) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Forkot lagi ...forkot lagi...
say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: [DETIKCOM] TNI Bertobat di UI Depok
Rasa-rasany AU nggak punya mayjen, letjen, yaAtau udah ganti acara Jangan-jangan sekarang ada kopral jendral dan sersan jendral kayak yang di film Nagabonar...? Hehe... Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 5/25/99 4:46:14 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Apakah pak Mayjen Agus Wirahadikusumah ini dari TNI AU? Ada yang tahu? Saya koq juga jadi tertarik ya ingin tahu lebih jauh tentang Agus Wirahadikusumah ini. Apalagi setelah saya baca berita di Kompas atas peristiwa yg sama: http://www.kompas.com/kompas-cetak/9905/26/UTAMA/tni01.htm Melihat fotonya yg tidak memelihara kumis tebal, seperti umumnya abri2 lain dan juga polisi2 jalanan/lalu lintas, bagi saya adalah satu fenomena tersendiri. Bukannya apa2, dulu khan sempat beredar mitos yg aneh, semakin tebal kumis yg dimiliki maka akan terlihat semakin galak dan ditakutihahahaha. Ada yg bisa kasih pencerahan tentang tokoh yg satu ini? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Forkot
habis pikir ya bisa2nya sampai anda menulis komentar diatas. Kenapa anda sampai berpikiran saya takut PDIP kalah? Padahal anda tahu concern saya bukan terletak pada PDIP tapi terletak pada nasib masyarakat secara keseluruhan yg berfokus pada nasib rakyat kecil. Saya justru berharap agar kita jangan terjebak oleh kalah menang dalam pemilu, tetapi sebagai partai anti golkar yg punya semangat untuk memperbaiki nasib rakyat, memperbaiki kondisi Indonesia yg saat ini sedang sakit, sudah seharusnya yg dipikirkan bukan melulu menang kalahnya partai tapi menang kalahnya rakyat Indonesia melawan rejim orde baru yg masih berkuasa itu. Ini kepedulian saya. Apakah tulisan2 saya terdahulu kurang jelas menggambarkan hal tersebut? Justru pertanyaan muncul, kalo mau ngikut pemilu, udah saling tarik urat syaraf terhadap penggemar parte lain kok baru sekarang ribut-ribut pemilu ndak sah. Giliran dulu-dulu banget dibahas diem aje kayak marmut lagi ngunyah rumputHehehe (emang kalo nggak ngunyah bisa tereak gitu). Justru masalah muncul kalo yang menang Golkar kan Ini ane pernah mosting, tapi ndak laku. Baru laku setelah diposting oleh Bung Dodo... Lagian posting ane pan untuk Bung Fravel, dan juga ndak bermaksud buruk atau memojokkan. Wong ane juga sebel kalo dipojokin...hehe... Awal dari saya merespon atas email yg bersubyek forkot ini adalah dari tulisan bung Hadeer yg menggoblokan mahasiswa dari universitas tertentu. Saya kutipkan saja awal dari posting ini biar anda lihat kembali: awal kutipan tulisan bung Hadeer Lagi - lagi Forkot dengan markasnya di Kampus Universitas Kristen Atmajaya berdemontrasi dengan otak di taruh didengkul. Benar - benar kumpulan mahasiswa yang nggak ada moralnya dan otaknya. Saya nggak habis pikir. Apa nggak ada cara lain yang lebih akademis, bisa nya cuma lempar petugas, bikin keributan ujung-ujungnya ngomongAparat menembaki kami.bener-bener mahasiswa GOUBLOK... Ada nggak yang disini lulusan dari Kampus itu ? Coba dech tolong dibilangin ke adik-adik kalian itu. -akhir kutipan--- Demikian saja dari saya bung Jaya dengan harapan agar kita bisa sama2 melihat apa yg sedang diperjuangkan bersama. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Ane setuju banget kalo mahasiswa tetap beroposisipan kemarin ane juga ngarepin agar mahasiswa tetap berperan sebagai oposisi, siapapun pemenangnya. Cuman nyang ane pengenin sih yang ndak kayak Forkot itu Rak itu yang ane tulis waktu mereply Bung Jerman itu...(sopo namane ya..?). -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Ini salah satu reformis bukan?
Pemilihan Umum dan Pemulihan Ekonomi (Bagian Terakhir dari 2 Tulisan) "We hope this trues to be self evidence: that all men are created equal; that they are endowed by their creator with certain unaliennable right; that among these are life, liberty and persuade happiness'' (Thomas Jefferson). SEKARANG kita baru siuman. Semangat reformasi telah mengejutkan syaraf reflektif kita. Ternyata, strategi pembangunan ^ nasional menempatkan pertumbuhan vertikal, karena itu ditempuh jalan pintas yang oligarkis yang akhirnya hanya melahirkan liability nasional. .deleted. Kantata mengatakan, "Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata''. Ucapan Einstein adalah keyakinan dan kalau saya persatukan dengan Kantata, perjuangan adalah pelaksanaan dan pertanggungjawaban dari suatu keyakinan. Selamat berjuang! (Setiawan Djodi, pengusaha ^ dan budayawan-23d) lengkapnya di http://www.suaramerdeka.com/harian/9905/24/nas4.htm '--- Wah, oom djodi bikin PR-nya semangat banget ade ape ya? Kutipannya banyak bener. Thomas Jefferson, Einstein juga dibawa-bawa. Pake istilah-istilah yg bikin emak ane bengong macam oligarkis, liability. Adik ane nyang masih SMA ngiranya oom djodi lagi ngomongin biologi. Habis oligarkis dikira sesodara sama oligophora. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Mengapa Jaksa Agung?
"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" wrote: Menyoal ketua dan kepala memang ada bedanya. Dulu (sekali) pertanyaan ini pernah saya ungkapkan kepada dosen (profesor) saya sehubungan dengan mengapa "ketua jurusan" kalau dibahasainggriskan menjadi "head of department". Jawabannya sederhana: kalau ketua itu dipilih (oleh para anggota/lembaga), sedang kepala itu diangkat (oleh penyelianya/yang lebih tinggi). Hus, mosok kepala cuman diangkat. Kadang-kadang bisa ngangguk-ngangguk, kadang bisa gedhek-gedhek kokhehe -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) --------oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Forkot
Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 5/25/99 12:39:10 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Saya mengerti dengan jelas situasi yang ada. Semua yang dilakukan ABRI di Aceh, di Tanjung Priok, di Lampung, dll yang membunuhi rakyat yang tidak bersalah adalah perbuatan BIADAB. Peristiwa penembakan di Semanggi juga adalah BIADAB, ABRI kah pelakunya ??? Irwan: Hmmmlagi2 berbau standar ganda. Ketika peristiwanya menimpa Aceh, Tanjung Priok, Lampung, anda menyebutnya dengan yakin ABRI sebagai pelakunya. Ketika terjadi di Semanggi, anda meragukan apakah ABRI pelakunya. Ehm, Bung Irwan, buat yang ini ane setuju banget sama Bung/Mbak Hadeer. Di tiga tempat pertama sudah jelas ada bukti, sementara itu yang di Semanggi masih menjadi tanda tanya. Kalo ane sendiri sampe sekarang malah masih percaya kalo si penembak bukan ABRI secara utuh. Ya namanya organisasi mosok solid melulu. Kalau emang solid seratus persen, ngapain juga petinggi ABRI selalu bilang ABRI solid...ABRI solid Wong nggak ada apa-apa kok tiba- tiba ngomong gitu. Malah menimbulkan tanda tanya tho? Mangkane ada kemungkinan salah satu 'faksi' sengaja ingin mematangkan suasana. Apapun alasannya, sebelum terbukti ya jangan main tuduh. Dan sudah semestinya jangan main men-generalisasi. Mosok polisi ndak tahu apa-apa dimaki anjing Mungkin aja sosk polisi itu baru masuk dinas. Ya ini kan artinya malah memprovokasi polisi tho? Wong polisi ya orang juga. Kalo ane jadi polisi yang dimaki anjing nih... misal ane panasan, ndak perduli dikeluarin dari jajaran polri tak dor si pemaki itu. Makanya, kalo ada yang nuduh bahwa mahasiswa model gini sebetulnya golongan provokator ya benar juga. Yaitu men-provoke polisi untuk bertindak brutal. Lalu kapan bisa bikin demo tanpa memaki petugas keamanan...? Mosok demo-demo macam maki-maki, lempar telur busuk masih mau terus dipertahankan. Mestinya juga kite-kite paling tidak jangan belain kelakuan mahasiswa yang model gini lah. ' Hadeer: Bagaimana dengan peristiwa Banyuwangi, yang nggak ketahuan siapa pelakunya. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Agenda mahasiswa pasca pemilu
Hehe ente-ente para mahasiswa setelah selesai pemilu pada mau ngapain sih Sorry, kite waktu itu udah bisa nyombong ndak nyebut diri student lagi.. hehehe Sekarang kan jaman mahasiswa berbulan madu dengan parte-parte so called repormis itu tuh. Biasane sih kalo sudah menang, parte yg baru menang itu ya sudah lupa dan sibuk dengan agendanya. Agenda apa? Ya jelas agenda pembangunan...(ane ndak nyebut agenda ngrayah harta negara lho). Juga agenda memperpanjang kekuasaan.hehe Nah, saat ini pan pada sibuk njagoin dan mbelain parte kesayangan masing- masing, malah sampe keluarin urat segala saking ngototnya kalo parte kesayangannya dipertanyakan. Nah sudah kodratnya kalo yg lagi jadi challenger biasanya dibelain. Apalagi kalo sang juara bertahan dirasa terlalu kuat dibandingkan challenger itu. Ya contone Yayuk Basuki kalo nglawan juara-juara dunia itu pasti rak dapat keplokan paling keras kalo bisa main bagus...apalagi kalo menang. Lha kalo udah menang gimana? Ya para penonton gantian ngasih keplokan kepada challenger baru. Ane harap sih para mahasiswa juga demikian adanya. Misal kalo PAN menang, atau PDI-P menang, atau koalisi parte itu menang, ya jangan langsung pada tidur. Justru tugas para mahasiswa ini yang mesti makin kenceng nuntut agar janji-janji manis sebelum berbulan madu tetap konsisten dilaksanakan. Mosok mentang udah dapet yg dimaui lalu dipulangin ke ibu 'atau' bapaknya. Kejam benar Lho apaan sih yg dimaui? Ya turunnya orba dan dapetin posisi presiden thohayo pasti pada ngeres deh Temtunya ya jangan pake demo ke jalan raya lah. Ndak baek buat perekonomian secara global. Entar kalo masih pake demo kayak sekarang ini, ane yg temtunya nanti bukan student lagi mau bikin demo juga. Yaitu demo mengurung mahasiswa di lapangan. Biar pada kepanasan. Lha kalo demo di jalanan kan bikin macet. Kalo kita punya AC Nippondenso sih okay saja. Lha yang pake AC alami alias Angin Cendelo kan serasa dipanggang. Belum kite-kite nyang naiknya mobil mercy berjendela 20 itu. Udah panas, campur parfum panggang, campur ketiak, belum kalo ada yg ngentut. Belum kalo ada cepot, eh, copet... Lalu apa bentuk yg pas? Lha ya ini Kalo mahasiswa terus-terusan masuk ke bidang politik ya gimana ya Yang jelas tugas belajarnya jadi terbengkelai. Ya kite nengok ke AS rak ndak ada student sibuk ngurusin negoro Tapi kalo cuman belajar doang, keenakan penguasa baru entar sibuk rayahan harta negara lagi Apalagi kalo tentara berhasil dirangkul buat kerja sama merayah harta negara itu. Welehgimana ya...punya bedil dan dikasih opor ku niki, eh, opportunity berbisnis? Weehhh, balik ke jaman ORBA lagi Jadi apa dong peran yang pas buat mahasiswa pasca pemilu? Apa cukup sebagai ratu adil terus? Cuman muncul kalo kondisi sudah puarah banget? Wah, orang ciamis bilang mah teu resepndak suka ah. Mungkin jalan terbaik ya yang ane pernah bilang dulu. Suruh pemerintah bikin lapangan atau park khusus buat demo Mestinya Monas bisa lhocuman terlalu deket sama istana negara, lagian ABRI-nya sok galak mulu sih, senengnya plintir kumis. Gantian mahasiswa mbantuin mlintirin kumisnya baru kaok-kaok terkeok-keok...hehehe. Mungkin memberi masukan untuk pembangunan? Weh...biasanya kalo roda pembangunan sudah jalan, masukan mahasiswa jadi acara seremonial doang. Misal ada seminar X, udah deh dapat keplokan panjanghabis itu hasilnya ya masuk tong Apa salah? Belum temtu juga... Beberapa kasus, masukan mahasiswa tergolong huebat. Tapi seringnya sih lebih bersifat ideal, ndak applicable. Tapi ya ndak ada salahnya dicoba terus Makin banyak masukan kan makin banyak peluang ada yg lolos untuk diterima dan dijalankan. Weh, kok aku yang pusing. Mbok yang masih merasa lama jadi student mulai mikir: - bikin masukan biar dapat 'keplokan' - bikin demo di masa tenang biar dapat 'kaplokan' dari polisi. - bikin demo di masa ribut kayak sekarang biar polisinya yang dapat 'kaplokan'. komendannya. Atau ikutan ngaplok juga boleh. Temtunya pas di atas angin. Kalo di bawah angin mah jangan. Entar ente yg benjut...hehehe.malah ngajarin jelek Eh, ini biar nggak dibilang pola pikir mahasiswa cuman satu meter ke depan lho... Kalo ngerasa satu meter udah panjang ya ndak apa-apa... -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: LINTAH - PARASIT ALA KBRI
yang bekerja membanting tulang selama 24 jam tanpa menikmati hari libur sebagai layaknya pegawai2 kantor KBRI lainnya dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di negara Swiss. Jelas nampak formasi pegawai yang sangat timpang telah direkayasa oleh Kepala-TU serta Dubes guna melindungi praktek2 korupnya dalam menempatkan jumlah pegawai yang sangat banyak di wisma duta yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai di kantor KBRI. 3) Undangan Hari Kebangkitan Nasinalyang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 1999 dikediaman Dubes/Wisma duta, konon telah mengundang sejumlah masyarakat Indonesia di Swiss (layaknya seperti 17 Agustus) yang diperkirakan berjumlah kl. 1500 orang. Melihat angka yang relatif kecil jika dibandingkan dengan kedutaan2 lainnya di Eropa Barat, tampaknya memang sudah direncanakan sedemikian rupa sebagai suatu ajang pertemuan besar2an yang dengan sengaja melanggar anjuran Deplu RI untuk tidak menagadakn pesta2 besar dalam situasi krisis sekarang ini yang terjadi di tanah air. Tertatap nilai uang yang akan dikeluarkan oleh KBRI, tidak tertutup kemungkinan digunakan sebagai ladang untuk mengkorupsi dan memanipulasi uang yang dilakukan oleh Dubes serta kroni2nya untuk mengambil keuntungan dengan menghalalkan berbagai cara untuk mencari rezeki yang tidak halal. 4) Panitia Pemilu yang diadakan di KBRI Bern, telah membuahkan cerita berbau orde baru dari rekan2 yang mempunyai jalur khusus dengan KBRI, pemilihan ketua Pemilu Swiss dirasakan adanya rekayasa oleh KBRI khususnya Duta Besar dengan menunjuk seorang boneka yaitu Sdr. Anwar yang masih aktif membantru di KBRI Bern serta berstatus suami sekretaris Duta Besar. Dalam hal ini tampak adanya indikasi untuk memanipulasi jumlah suara pemilu dapat terlihat dalam pengiriman formulir yang membingungkan masyarakat, tidak jelas, serta tidak syah secara hukum karena tidak diberi cap pemilu dan tidak dibubuhi tnda tangan serta nomor formulir. Mungkin hal tersebut digunakan demi kepentingan satu partai/golongan seperti kebiasaan-kebiasaan yang telah dilakukan selama resim orde-baru. Melihat uraian2 tersebut diatas, saya berharap Bapak2 Yth. dapat merasakan betapa tidak ada artinya para duta2 bangsa yang bercokol di KBRI Bern, yang seharusnya mereka memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan negara sesuai dengan jabatan, fasilitas serta gaji yang jumlahnya kl. 100 kali lipat dari gaji yang dapatkan ditanah air. Sebagai tindak lanjut dari usaha menegakkan kebenaran dan keadilan didalam era reformasi seperti sekarang ini, kami menghimbau untuk segera diambil suatu sikap dan tindakan yang tegas guna menyelesaikan masalah2 yang terjadi di KBRI Bern, sebelum kami menghimpun masyarakat RI yang berada di Swiss untuk melakukan demonstrasi di KBRI Bern. Wassalam, Urip Merdeka Industriestr. 38 Didistribusikan tgl. 18 May 1999 jam 10:40:49 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online [EMAIL PROTECTED] http://www.Indo-News.com/ -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: AR PK [Re: Hidup Amien Rais]
Sepotong informasi ini agaknya menjadi sangat penting. Cuma saya lebih menggarisbawahi bahwa setiap orang berpotensi menjadi Suharto kedua, atau Sukarno kedua, atau BJH kedua. Tidak perduli siapakah orangnya, bisa MS, bisa AR, bahkan bisa juga Pak Dindin. Ane sudah sering bilang perlunya pengawasan...pengawasan...dan pengawasan. Bahasa lainnya yang lebih baik adalah pembenahan sistem. Mengapa Amerika sendiri mempunyai sistem pengawasan yang jempolan pasti hasil dari pengalaman. Kalau kita punya Bu Tin, Amerika punya Bu Lincoln. Itu Lincoln yang Abraham itu tuh. Bukan Lincoln merk mobil. Dari situ pemerintah AS bikin pembenahan gimana caranya keluarga presiden nggak menghambur-hamburkan duit, nggak bikin kolusi. Apakah sudah sempurna? Mosok sih Wong kejadian Ny. Lincoln terulang lagi dengan kejadian Ny Reagan, walaupun skalanya jauh lebih kecil. Itu yang ane sempet baca, nah historian kali bisa ngasih gambaran coreng-moreng sejarah pemerintahan AS. Ya memang kita lebih 'maju' karena bukan first lady-nya doang, bahkan anak-anaknya presiden lebih gelo lagi Mangkanya yang merasa ahli hukum mbok mulai ngrancang-ngrancang ide gimana celah-celah macam ini dapat ditambal. Misale apakah model impeachment udah mulai dipikirkan bentuk hukumnya yang tegas. Juga itu yg memungkinkan arti ganda semuanya dibenerin. Kalau ndak sanggup gelar SH atau LLM dikasih kita-kita aja para kuli ini. Biar kita-kita yang beresin...hehee '--- yuni windarti wrote: Bagaimana kalau Amien jadi presiden dan pimpinan PK jadi wapres, saya kira akan menjadi kombinasi pemimpin yang jempolan, karena dari Amien lebih mumpuni maka dia yang memimpin. Sedangkan PK sambil jalan belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang bersifat universal, tidak hanya terbatas pada pembinaan akhlak. Dan apabila Amien salah jalan, maka sang wapres yang tahu seluk beluk aklah, akan mengingat, bukankah ini duet yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan Amien-Mega. Karen setahu saya, sewaktu Suharto masih memimpin dan Mega masih menjadi pemimpin resmi PDI, dia sudah menyuruh orang-orangnya untuk mencari proyek, apalagi kalau dia jadi presiden maka anak anak partai PDI akan berubah lagaknya menjadi anak anak pejabat seperti jamannya Suharto, berlomba lomba cari proyek dengan tanda tangan Mega. salam yuni Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Alternatip cara kampanye
Sorry, berhubung isinya beda mending dipisahin mostingnya. Itu kampanye yang model-model rusuh gitu ngapain sih diterusin? Kalo ane jadi pemimpin partai sih mending minta waktu ke TV buat kampanye. Waktunya khusus. Nah, di situ boleh deh ngegombal setinggi langit. Misal bisa juga di-set modelnya wawancara atau tanya jawab. Yang nanya orang partainya sendiri juga ndak apa-apa. Jadi pertanyaan dan jawaban juga udah diset. Ya ini kayak ide Suharto dengan acara apa itu...? Eeee, Dari Desa ke Desa? Bukan dehoooiya itu tuh... ah embuh ...lupa...oya...Kelompencapir!!! (tuh pentungnye tiga). Kalo pake pengerahan masa terus model karnaval gitu apa sih nilai tambahnya? Yang nonton juga kebanyakan orang yang nggak jelas. Masyarakat malah udah mulai apriori dengan segala macem pawai. Itu berita dari Sragen si peserta karnaval malah pada dicuekin. Makanya ane mempertanyakan keefektifan kampanye model pawai itu. Apa iya sih mampu menggiring persepsi orang untuk milih partai itu? Perasaan malah bikin nilai minus di kalangan masyarakat luas. Buktinya? Lha asal ada email pribadi dari Indonesia selalu mengeluh soal demo dan pawai partai-partai itu... Ambil asumsi ini adalah suara menengah berpendidikan deh, atau tepatnya well-informed oleh keberadaan internet. Lha yang model di Sragen itu gimana? Ane rasa pikir para partai, dengan cara pawai ini mampu mensosialisasikan gambar partai doang. Jelas bukan dimaksudkan untuk mensosialisasikan program partai. Ya sasaran kampanye model gini jelas untuk kalangan bawah, kalangan yg ndak pernah nonton rame-rame, atau untuk kalangan muda yang masih seneng bedhigasan ndak karuan itu. Maklum bisa juga buat ngelepas emosi atau bisa juga jadi ajang temu cewek. Ane rasa si empunya partai mungkin mau nerima usulan ane yaitu mencoba menyebarkan flyer ke setiap rumah. Jadi door to door beneran. Tapi ya lihat- lihatjangan sampe fungsionaris partai rival dikasih flyer by hand. Entar ente malah di-dor beneran Weleh...wong mau door kok kena dorhehehe... Yang nyebar flyer juga mesti dibekali inpormasi, misal si A mengklaim punya hobi nembak. Nah, si penyebar flyer dipilih berjenis kelamin wanita, dan yang manis. Biar ndak tega nembak. Malah bisa-bisa dijamu abis kan? Buat yg sulit nerapin cara door-to-door gimana dong ngakalinnya? Ya pake mail aja. Berape sih biaya perangko buat flyer gitu? Dulu sih perangko modal gocap udah bisa buat ngirim surat terbuka. Ehm, mangsud ane surat yg ndak ditutup...ndak dilem. Bukan surat terbuka yg dipampangin di surat kabar. Mosok biaya pawai ndak bisa nutup biaya perangko sih? Lalu apa isi flyer? Ya temtunya nama partaibukan promosi menu restoran atau promosi nyari sublet apartment, hehehe Nah, di situ dipaparin gambar partai dan nomor partai. Yang besar naruh gambarnya, soale kasihan kan yang udah nenek-nenek. Juga buat yg masih muda tapi udah rabun, baik yg rabun ayam maupun rabun bulus(lho bulus lagi). Kalo mau bisa juga dikasih gambar seorang model lagi bawa tanda gambar partai. Temtunya modelnya yg menarik dan berpakaian sopan. Kalo cuman pake bikini urusannya bisa panjang... Rak iyo tho? Kalo bisa flyer itu juga memuat ringkasan program partai. Nah, kali aja ada parte nyang mau menggunakan usulan ane ini. Gratis kok, ndak perlu mbayar royalti ide. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Republika: PPP, PAN, PKU Menuju Koalisi
informal tdk berkembang menjadi formal, setidaknya di jalanan massa partai-partai besar tsb. cenderung akan lebih sering kompak, sehingga --insya Allah-- kampanye bisa lebih mulus-mulus... (Eh, ralat: mulusnya bukan kata ulang; soalnya artinya beda). -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Pergulatan raksasa-raksasa
Peristiwa Mei masih jauh dari penyelesaian. Pengungkapannya tentu saja ditunggu-tunggu semua pihak. Berbagai teori muncul dari keterlibatan ABRI, sekelompok elit ABRI, sekelompok orang suruhan Suharto, dan beberapa kembangan-kembangan kecil dari 3 pihak yang menjadi tertuduh tersebut. Kira-kira 2 minggu yg lalu saya menerima email dari milis gelap (saya tidak pernah mendaftar dan tidak tahu bagaimana harus sign off), dimunculkan teori baru. Teori baru dimaksud adalah keterlibatan pengusaha kelas kakap yang mencari jalan untuk melarikan modalnya ke luar negeri. Berbagai peristiwa penjarahan (dan perkosaan) ditimbulkan sebagai tameng sehingga kesan bahwa keselamatan jiwa yang terancam dapat melancarkan pelarian uangnya, tanpa merasa risi terhadap pemerintahan ORBA yang membesarkannya. Si pengirim posting menolak keterlibatkan Probowo dengan menyatakan bahwa dia berada di bawah komando Kodam Jaya. Tidak mungkin situasi yang belum masak tsb dapat diambil alih oleh Kostrad ataupun Koppasus. Safri Syarifuddin masih memegang komando di wilayah Jakarta. Mengapa pula dikatakan situasi belum cukup masak? Si empunya cerita menjelaskan bahwa demo mahasiswa masih berskala cukup kecil, dan militer dianggap masih mampu menanggulanginya. Teori yang selama ini muncul menjelaskan bahwa kerusuhan-kerusuhan ras seperti pembakaran dan perkosaan diciptakan oleh provokator yang dikerahkan untuk menciptakan keadaan chaos, sehingga militer mempunyai alasan untuk mendeklarasikan keadaan darurat. Teori mereka entah mengapa justru beranggapan yg sebaliknya. Kerusuhan-kerusuhan ini dibilang tidak mungkin didalangi Suharto atau Prabowo karena mereka sadar bahwa situasi yang memburuk seperti itu tidak akan pernah me- nguntungkan mereka. Dengan asumsi tidak ada pembokongan oleh para pengusaha kelas kakap yg makin memperburuk kondisi perekonomian, mereka dianggap masih mampu memegang kendali kekuasaan. Situasi berkembang memburuk justru setelah demo demi demo oleh mahasiswa diperkuat oleh kerusuhan ras yang tidak jelas siapa dalangnya. Sayang email dengan alur cerita yg 'meyakinkan' tersebut sudah terhapus. Dari email yang sudah tentu tambah bikin bingung itu, timbul beberapa pertanyaan di kepala saya: - Siapa yg mendalanginya? Prabowo lewat wawancara tertulis di DeTik bilang justru dia berusaha membantu Safri Syarifudin menenangkan situasi ibukota. Dia sempat melihat seorang berbaju klimis memberi komando penjarahan di wilayah Sabang. - Mengapa Pak Christianto masih belum mau pulang juga? Bila masih merasa terancam, lalu terancam oleh siapa? Apakah terancam oleh Suharto? Mengapa? Data PDBI apakah mampu membuat Suharto ketakutan sehingga sanggup mengancam orang semacam Christianto? Sebagai seorang politikus, Christianto belum pernah berkiprah, apalagi bila dibandingkan dengan KKG. Sedangkan KKG yang jelas-jelas pro MS sejak masih di bawah payung PDI saja tidak perlu merasa takut untuk tetap ada di Jakarta. - Apakah Christianto justru takut dengan para pengusaha kelas kakap? Mengapa pula? Apakah karena CW mengetahui dapur mereka terlalu banyak? - Mengapa pula rumah-rumah para pengusaha kelas kakap selalu selamat? Apakah karena memang sudah dikecualikan oleh pelaku kerusuhan (Tentu di sini dengan asumsi bahwa kerusuhan didalangi Suharto). Ataukah justru karena mereka yang paling tahu tentang kerusuhan tersebut? - Pertanyaan yg makin mengusik saya, bila skenario itu saya anggap benar, lalu apakah kerusuhan Mei hanya mempunyai single purpose kah? Ataukah ini juga bagian dari usaha mendongkel Suharto? Ya ini dapat dipake sebagai latihan untuk berolah pikir tentang big picture. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Tanggapan atas PER
idak bisa menangkap peranan sentral infrastruktur PER untuk mendukung protes-protes yang selama ini dia sampaikan di media massa seputar kebocoran dana, sebagaimana saya memaklumi bagaimana mulai dari staf World Bank, lembaga-lambaga donor, menteri, dirjen, dan pejabat-pejabat pemerintah yang saya temui, ada yang berpandangan ke depan dan mendukung paradigma baru demokratisasi lewat internet, tetapi banyak juga yang tidak"kesetrum" sama sekali terutama mereka yang ketakutan bahwa penyelewengan yang mereka lakukan selama ini akan dapat tertelanjangi oleh jaringan masyarakat PER. Mengenai dana ADB, kami sama sekali tidak tahu-manahu. Kami justru ingin bertanya kepada Wardah, agar bisa memberikan nama kontak person dari ADB, jangan-jangan memang ada dana ADB untuk PER tapi tidak pernah sampai, mungkin nyangkut di birokrasi, yang memang perlu dibongkar. Selama ini pendanaan adalah sepenuhnya swadaya masyarakat, beberapa ada sumbangan perangkat komputer ke PER-PER di daerah-daerah dari bank teknis yang menganggap penyaluran kreditnya cukup sukses. Status terakhir, PT Freeport bermaksud menyumbang perangkat komputer untuk PER-PER di Irian Jaya. Ini adalah sebuah perjuangan yang berat buat Indonesia, apalagi harus menghadapi era globalisasi dengan pesaingan yang ketat. Kalau masyarakat bisnis Indonesia tidak dipersiapkan dengan baik, kemungkinan besar masyarakat Indonesia akan hanya menjadi penonton persaingan bisnis di tanah air sendiri. Semoga pejuang-pejuang seperti Wardah memiliki kebesaran hati untuk tidak hanya memikirkan kepentingan politik pribadi, misalnya saja seperti disebut-sebut oleh Wardah, Partai Daulat Rakyat, yang barangkali sedang dicorongi oleh Wardah agar PER diklaim sebagai komoditi politik PDR semata. Justiani Network Advisor CITN (Canada Indonesia Technology Network) diperbantukan pada Kantor Kordinasi Nasional Pos Ekonomi Rakyat Telp: (021) 5299 2703, 5299 2942, 527 9480 Fax : (021) 522 0846 Email: [EMAIL PROTECTED] -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Lagi,KKN SOEHARTO KEL DI TIME
Weleh...welehhlagi demam suharto, inc. semua Mosok sehari dapat 6 email yg isinya sama semua, yaitu URL majalah time Ane ndak komentar tentang isi berita majalah time. Ane mau komentar mengenai kemungkinan Suharto pake calo buat nyimpen itu dana Cuman satu yang rada mengherankan buat saya. Kok berani-beraninya Suharto keluarga pinjam nama orang untuk nyimpan hartanya. Kalo saya jelas bakal saya aku sebagai harta ane sendiri Lha wong ndak resmi berarti ndak ada kwitansi. Kalo pake kuitansi...lha ngapain mesti pake calo simpen aja atas nama sendiri. Harta jaman Sukarno, yaitu Harta Karun Revolusi saja mesti pake tanda tangan 3 orang supaya ndak dibawa kabur. Padahal nyang pegang kan orang ngindonesia sendiri. Wong Subandrio sorangan saja ndak bisa mencairkan dana tsb, lha kok ini ada orang bule dicatut namanya malah tenang-tenang saja. Kalo ane ya misale Suharto pinjam nama ane buat nyimpen uang Rp 1 juta, maka ane nurut aja dikasih Rp 200,000 buat imbalan. Misale buat nyimpen Rp 10 juta, ane tetep hayo aja. Misal dikasih imbalan Rp 1 juta. Tapi kalo ane dicatut namanya buat nyimpen dana $10 juta, weleh...welehane bakalan bilang iyahabis itu ane bakal kemplang itu dana. Dengan uang $10 juta ane bisa sewa pengacara paling tofff sak Manhattan Apalagi kalo dananya $9 milyarwah.ane borong semua itu pengacara lulusan harvard, yale, dll kalo perlu Hillary Clinton ane hire juga buat ngrame-ngramein. Eh, harvard nyang ane mangsud bukan lulusan harvard tempat kursus bahasa inggris di jalan Dago itu nyang punya semboyan we are not the first but the best Kalo nyang itu mah ane cukup kasih nasi bungkus sama krupukhehe. Ane mikir misal ane yg jadi calo $9 milyar, wah...langkah pertama ane bakalan beli sambel bertruk-truk sebagai teman krupuk nyang ane beli. Jumlah uang itu mungkin bisa dipake beli krupuk. Krupuk itu ditaruh di keranjang besar yg ditaruh di sepeda itu lho...lalu sepeda-sepeda pengangkut krupuk ane suruh baris. Kira- kira barisan sepeda krupuk itu panjangnya berapa kali keliling bumi. Lumayan bisa masuk guinnes book of record sebagai taipan krupuk. Ada yg berniat ndiriin pabrik krupuk ndak? kali aja ane bisa order Pada intinya sih ane kurang percaya kalo mesti pake calo mesti ada cara laen yg lebih sip, aman dari kemplangan para calo -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Ramalan Cuaca Pasca Pemilu
k. Jadinya ngasih kesan ke orang yg rada males mikir sebagai BANTUAN thok. Padahal kita mesti bayar interest juga. Ini yang orang sering lupa Jadi gimana dong? pilih yang mana? Pikiren dewewong saya juga binun kok.. Lho lalu apa tujuan ane kirim posting? Lha kan ane cuman ngingetin jangan mikir yang indah-indah doang lah Kesan yang saya tangkap kayak gitu je.. Lha kesan saya peserta milis ini serasa kayak mahasiswi tahun pertama sampe ketiga Indah-indah semua yg diinginkan dan dilihatnya... Cowok mesti kaya, ganteng, pinter, tinggi, atletis, romantis, lalu nanti kerja di bank, duit banyake dapetnya bajul buntung...udah gitu di-PHK dari bank lagi..apes bener...hehehe. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Sensitivity against racism
atu istilah (tauke) yang sudah menjadi milik publik, bukan milik suatu kelompok tertentu, ke dalam milis yg ternyata ada yg belum menerima istilah tsb sebagai milik publik. Alih-alih anda menerimanya sebagai milik publik (It does milik publik di Jateng dan Jatim), anda malah mencari justifikasi untuk membenarkan argumen anda. Repotnya anda sendiri tidak konsisten. Anda dari mana sih? Jenenge Jowo tapi pernah hidup di tanah Jawa belum? Kelihatannya anda tidak mudheng sih Nah, monggo kalau mau menjadikan milis ini sebagai battle field di mana setiap peserta mengintai peserta lainnya berbuat salah, baik berupa typo maupun hal-hal lain yang dapat diinterpretasikan sesuai kehendak kita. Monggo Bung Moko. Nah rekan-rekan, dalam upaya menjadi poster teladan, mari kita nelpon mak kita sebelum tekan tombol SENDhehehe -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Formulasikan pendapat anda (Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN)
disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN
Wahditinggal tidur kok banyak banget emailnya. Yak, Helson sudah muncul. Seperti biasa kemunculannya ya seperti ini. Sudah jadi ciri deh. Menunggu sampai beberapa lama untuk membuat matang suasana lalu mulai deh gosok sana gosok sini. Ciri khasnya langsung menohok ke orang langsung. Dan seperti biasa pula zero opinion. Nah, mau diterusin nih urusan lamanya? Mumpung lagi libur nih. ' Helson Siagian wrote: Kalau yang ini sih...antara kelompok yang TIDAK SOK pinter dengan yang ... nggak tau deh... Helson SIAGIAN --- http://gwu.edu/~siagian --- On Wed, 12 May 1999, Dodo D. wrote: ikutan Ah... juga Pada saat2 dinamika diskusi berada pada point seperti ini, saya jadi membayangkan, gimana seandainya hal ini terjadi pada diskusi secara langsung (face to face). Berantem kali ye..?? Makanya...ya nggak terlalu surprising lah kalau antara pendatang madura dengan penduduk asli melayu tawuran di Sambas, lha wong latar pendidikanya sebagian besar masih ala kadarnya kok... --- Helson Siagian [EMAIL PROTECTED] wrote: Ah... Helson SIAGIAN --- http://gwu.edu/~siagian --- On Wed, 12 May 1999, Blucer Rajagukguk wrote: he...he...he.., memang sedikit yang tahan banting kayak eyang troy :) Lagian istilah eyang troy buatan siapa sich, kok bukannya cucu troy, gitu. Andrew G Pattiwael wrote: ketidak tahuan? mungkin. tapi saya melihat perilaku anda, malah menunjukan kesok tahuan itu lho... Lantas apaan nih memakai-makai nama norwich segalasaya rasa nga ada hubungannya seperti yang sudah saya bilang, sepertinya memang susah diskusi antar tingkat yang lebih tinggi dan tingkatan yang agak rendah seperti saya ini. Andrew On Wed, 12 May 1999, FNU Brawijaya wrote: Saya tidak melihat bahwa tauke bukan istilah positif. Anda tahu artinya tidak sih? Malah lebih positif daripada engkong. Istilah engkong sering digunakan untuk meledek. Misal 'engkong lu'. Tidak demikian dengan istilah tauke. Artinya ya selalu positif. Saya tidak mau berpanjang lebar dengan urusan tauke ini. Tapi terus terang saya prihatin, karena ini sekaligus mengindikasikan ketakutan yg berlebihan untuk menyinggung perasaan ras lain yg lebih didasari oleh ketidaktahuan. Ini sekaligus menunjukkan kurangnya interaksi (dan asimilasi) sehingga malah menimbulkan kebingungan dan kesalahtingkahan yang sebetulnya tidak perlu ada. Bila anda memahami dan menggunakan istilah ini dalam keseharian, terutama dalam berinteraksi dg kalangan WNI Keturunan, maka anda tidak akan menulis posting ini. Bagaimana kalo anda cari tahu dg teman anda di Norwich? Sudah terlalu buanyak posting saya hari ini, maaf kalo tidak direply lebih lanjut. ' Andrew G Pattiwael wrote: Memang larangan untuk memakai bahasa mandarin sudah dihapus, namun penggunaanya tetap umum kan, termasuk yang menyinggung itu. Kan yang dilarang hanya penggunaan untuk digunakan sebagai Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Istilah yang anda pakai itu bukan istilah yang positif, jadi harap dimengerti untuk tidak digunakan. Kalau misalnya anda mengunakan istilah 'engkong' mungkin masih bisa diterima, karena memang orang tua dipanggil dengan sebutan itu, bahkan suku betawi pun kalau tidak salah juga memakai istilah yang sama. Ini bukan me-refer kearah masalah rasial, namun ini adalah semacam pelurusan kearah yang lebih berpendidikan dan hidup bertenggang rasa. Andrew Pattiwael On Wed, 12 May 1999, FNU Brawijaya wrote: Okay deh, tidak akan dipake lagi. Sebagai info, Bung Patrick kan bukan orang WNI keturunan cina. Jadi ya ndak ada urusan merefer ke masalah ras. Kalo dulu sih dengan teman-teman baik yg chinese maupun yg bukan, dibilang tauke adalah kehormatan. Kehormatan untuk mentraktirhehe... Tidak tahu bila sekarang arti dari 'tauke' sudah bergeser. Lha wong larangan memakai bahasa mandarin sudah dihapus kok kita malah nggak boleh pake istilah-istilahnya lho. Kalo gitu Bung Blucer mulai sekarang nggak boleh panggil mas lagi deh... '-- Andrew G Pattiwael wrote: Bung Brawi, tetap yang namanya panggilan seperti itu masih terasa 'menyindir' orang lain atau lebih tepatnya 'hinaan' yang diasosiasikan kepada kepada golongan keturunan. Tidak semuanya keturunan itu tauke kan? atau tidak semua
Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN
Ya jelas mesti ngeles dong. Kalo punya argumen apa salahnya. Lho yang begituan itu digolongkan sebagai ribut tho? Baru tahu.. Pengalaman ane ada cuman sedikit, tapi kalau merasa paling pengalaman tentu tidak lah... Jadi ente nggak perlu minder gitu dong. Kalau mau nerusin polemik kita ya monggo dong. Tapi kalau mau ngikut dg gaya Helson ya kita terima saja. Susah amat Okay kalau mau diulang lagi ribut beberapa bulan yg lalu juga boleh. Marimaritoh ingredient-nya kan sama yaitu: - Helson Siagian: pentolan tanpa opini sejak 1918 (saingannya Ny Meneer). - Vincent Sitinjak: cuman komentar dikit-dikit biasanya, nggak tahu kalo lewat japri. - Blucer Rajagukguk: kelihatannya bawa azas opini vs opini, tapi kalo Helson muncul baru kelihatan kalo belum lepas dari gaya versi Helson tadi... Nah, Helson mengklaim ada 10 orang, muncul dong ke permukaan Kita pengen tahu deh Yak, babak baru kita mulai. Nah, gimana nih Helson, katanya ada yg punya usul dg "cara"-nya itu? '-- Blucer Rajagukguk wrote: Jaya ini hobinya ngeles, 'tauke' sama 'mas' kok disamain. Merasa pengalaman, tahu segala macam, tidak rasialis, paling demokrasi, eh...eh...faktanya ribut terus sama netters, walaupun tentu ada beberapa fansnya :). Ini pepatah lama untuk kita semua, terutama untuk.guehe..he..: Semut dipelupuk mata orang lain terlihat, sedangkan belek segede jempol dimata sendiri tidak terasa. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Pencapaian program...
Wah, keasyikan nggangguin mbak Ida malah terganggu dengan kemunculan si abang helson yang cemburuan. Padahal kan kita cuman nggangguin dikit ajahehehe.. Kok ya ributnya sampe melebar kemana-mana. Ampun deh.. mbak Ida itu serasa Sarajevo, jadi asal muasal perang dunia.hehehe. tobat...tobat Sebetulnya acara muter-muter saya sejak seminggu lepas ini ada apa sih? Sebetulnya kan kita ingin berbicara tentang bagaimana untuk menjalankan program. Kalau identifikasi masalahnya sih sudah ada, dan semua sudah ditampung oleh masing-masing partai. Bagaimana dengan cita-cita atau arahan dari partai? Ya sudah jelas juga. Buat yg punya masing-masing booklet dari tiap partai sih enak. Bisa langsung baca dan mengerti. Saya kira banyak dari kita yang tidak mempunyai kemewahan untuk memahami program partai. Cuman kira-kira sih tidak atau belum mendalam bagaimana untuk mencapai cita-cita partai yang sudah pasti sangat ideal ituya namanya lagi jualan Nah, kebetulan saya punya pendapat bahwa kesenjangan sosial perlu diberantas terlebih dahulu. Benar tidaknya itu yang mesti dikaji. Bukan lalu pada sibuk membicarakan bahwa yang dituju adalah negara yang ramah tamah, toleransi tinggi, hukum berjalan dengan benar... Weleh...kalau yg itu sih semua partai juga punya. Cuman carane itu gimana tho? Nah, agenda utamanya PAN kan berantas KKN, tuntut Suharto, federalism. Kalau PBB sami mawon, dan bentuk federalisme diwujudkan dalam sistem parlementer. Bagaimana dengan PDI-P dan PKB? Nah, yang ini agak konservatif. Keduanya lebih menekankan bahwa semua kebrengsekan ORBA adalah akibat penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh partai (d/h golkar) dan pejabat, yang bermuara di Suharto. Secara umum programnya di masa lalu sudah bagus. Dengan berbagai pertimbangan, PDI-P lebih memilih bentuk NKRI (negara kesatuan RI), dan yang saya tangkap dari PKB juga demikian. Nggak tahu kalau salah nangkep yang ketangkep ayam tetangga Bagaimana dengan para calon pencoblos? Nah ini dia Faktor utama yang menjadi daya tarik suatu partai kan mestinya program. Baru disusul oleh siapa yang akan jadi sopir truk pemerintahan. Biar jelas: (1) Program partai (2) Calon Presiden. Nah, yang saya lihat, justru sebaliknya. Para calon pencoblos lebih mendasari keputusan memilih partai idaman pada calon presiden yang ditawarkan. Bila calon pemilih ini juga memahami apa yang ditawarkan partai sih bagus. Yang lebih sering terjadi kan bukan begitu. Jadi yang paling kelihatan kan ungkapan seperti "Saya pilih tokoh X karena dia memihak pada rakyat, bebas KKN kalo nyerempet dikit nggak apa-apa, dlsb". Bagaimana caranya si calon presiden (atau partainya) mencapai tujuan ndak mau tahu lagi Nah, inilah bibit dari kultus individu macam 'mati hidup nderek Sukarno', 'merah kata Sukarno, merah pula kata marinir, hitam kata sukarno, hitam pula kata marinir'. Dan banyak lagi jargon semacam yang sudah kita ketahui bersama lah... Sudah siapkah kita berbicara masalah pencapaian program? Apakah kita akan berkutat pada pendefinisian tujuan utama yang sebetulnya sudah selesai itu? -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN
Bung Moko yang ahli kata-kata aneh macam twisted truth dan sekarang menunjukkan istilah baru yaitu derogatory, kalaupun anda menterjemahkan sebagai racist's remark atau water mark juga terserah anda. Seperti saya bisa menterjemahkan penggunaan istilah anda yang aneh-aneh sebagai show off atau memang dirasa perlu digunakan (temtu saya nggak akan melihatnya sbg show off - lah, malah bagus buat saya). Nah, monggo lah Wong demokrasi lama-lama dituruti kok capek... Dari pada ikutan mojok-mojokin orang mbok ya urun rembug gitu soal pembangunan gitu. Mau pake istilah aneh juga boleh lah Saya mau dipojokin juga ndak apa-apa. Ane tetap ada di sini. Anda nggak akan dapat manfaat lain kecuali tambahan sliweran posting yang ndak jelas. Lha wong saya juga udah bilang waktu mereply ke Bung Andrew kalau nggak akan pakai lagi. Itu kan sudah menunjukkan kalau ane mengalah walaupun agak masgul kok dibilang salah. Weleh...weleh tobat-tobat. Gini ini yang bikin orang males bikin posting pada takut salah ucap. Korban yg sudah dipojokin lalu diam sudah banyak Tapi kalau ane sih kebal...hehe. ' Moko Darjatmoko wrote: At 4:41 PM 5/13/1999, FNU Brawijaya wrote: |Okay mengenai pemakaian tauke dengan mas. Sebetulnya istilah apa saja |kalo dipake secara nggak bener juga akan nggak bener. Sebaliknya kalo |mau diplesetkan untuk diartikan salah juga akan salah, bagaimanapun |kita mau bikin bener. | |Kayak 'tauke', ini istilah yg digunakan sehari-hari, ... Betul sekali, seperti halnya kata apapun, "tauke" atau "cina", atau kata apa saja itu memang netral. Baru setelah mendapatkan intonasi (dalam bahasa ucap) atau dalam *konteks* tertentu (kalimat, situasi, dsb.) maka kata yang sebetulnya "netral" tersebut bisa menjadi derogatory (pelecehan), rasis, dsb. Kalau kita simak awal mula thread ini ... At 11:59 AM 5/11/1999, FNU Brawijaya wrote: |Lha KAMU belum jadi tauke lagunya sudah kayak |Donald Trump. Bisa bayar 3-20 juta mestinya kan |bisa bayarin tiket buat keluarga untuk keluar dari |Indonesia. Tauke kayak KAMU ini yang biasanya |jadi sasaran pertama tiap ada kerusuhan. Siapapun yang sedikit rasional dan mngerti situasi rasial di Indonesia mengerti apa maksud kalimat diatas, siapa yang dituju. The above phrase DOES send a clear message ... and the word is no longer neutral! It is a racist's remark. Moko/ -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) --------oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN
Si Patrick ini kan yang jualan CD bajakan, muncul dengan berbagai account. Ada yang pake nama Bonnyku@, ada CDBaloon@. dlsb. Malah kadang pake account yang mengesankan dia berada di negara lain (sempet pake extension untuk Austria deh). Padahal dianya berdomisili di Virginia Tech, itu juga kalo bener. Tapi beliau ini saya denger sering berkeliaran ke DC dan NYC juga. Dari satu sisi memang dia berasal dari keluarga kuaya lah, tapi paling sering komplain mau ngeluarin keluarganya dari Indonesia. Email senada kan sering diposting sama Patrick. Mungkin sudah punya jadwal kali, tiap 6 bulan kali Kalo ada yang mau dipekerjakan sama Patrick yang jualan CD bajakan ya monggo saja. Saya kok nggak yakin Patrick mau bayar anda Rp3-20 juta, wong dianya masih menghalalkan jualan CD bajakan je Tidak tahu juga kalo beliaunya sudah berubah. Silakan check aja dulu. Istilah taukeh adalah istilah yang jamak dipake oleh masyarakat kita dan antar mereka sendiri juga memakainya. Tidak ada yang istimewa untuk diartikan sebagai bawa-bawa ras. Mungkin anda kurang sering bergaul dengan kalangan mereka sehingga mengira bahwa istilah 'tauke' diidentikkan dg ras. Banyak dari kita yg membuat diri sendiri tidak nyaman, misal dengan memberikan istilah tionghoa. Padahal di kalangan WNI keturunanan cina pun lebih banyak yg tidak menyukai penyebutan ini. Kalo bung blucer ini kan lagi demen dengan jargon anti-diskriminasi. Jadi saya ya maklum saja. '--- Blucer Rajagukguk wrote: Kalau saya sich jelas memihak yang enggak rasialis :) Selama masih mencintai negara ini, suku apapun, ras apapun, tidak berhak untuk dihina. Hanya yang arogan saja, merasa suku ataupun kelompok lain lebih rendah dari suku atau kelompoknya. Hendro Susiyanto wrote: Saya tidak bermaksud memihak ke salah satu dari anda berdua tapi kan tidak selayaknya anda membawa-bawa RAS untuk memaki orang lain...yang tauke lah yang apa lah. Masalah Tionghoa adalah masalah kebangsaan. Tidak cukup mereka diberi label bahwa mereka adalah bagian dari warga negara indonesia dan beberapa kursi di DPR tapi yang lebih penting adalah pengakuan bahwa mereka adalah sama dengan saudara-saudaranya yang lain dari jawa, aceh, ambon yang juga turut menentukan arah perjalanan bangsa ini. Wassalam. On Tue, 11 May 1999 11:59:19 -0400, FNU Brawijaya wrote: Lha KAMU belum jadi tauke lagunya sudah kayak Donald Trump. Bisa bayar 3-20 juta mestinya kan bisa bayarin tiket buat keluarga untuk keluar dari Indonesia. Tauke kayak KAMU ini yang biasanya jadi sasaran pertama tiap ada kerusuhan. Patrick wrote: Computer Programmer lulusan Luar Negeri atau-kah lulusan Dalam Negeri Indonesia tidak masalah. Kamu bisu atau-kah tuli ... no problem. Yang penting, kamu mahir dalam computer programming, dan bersedia menerima dan menyelesaikan semua tugas-tugas yang kami berikan ke anda. Tapi saya juga hanya mau bertemu dengan orang yang berwawasan luas. Singkat kata, saya benci orang-orang yang berhaluan sempit (contoh: orang-orang rasialis). Lain dari situ . tawaran saya adalah Rp 3 Juta s/d Rp 20 Juta per bulan sebagai gaji anda bekerja di Jakarta, Indonesia. Dan sebagai pegawai saya kelak, anda harus bersedia kemungkinan sering dikirim ke Indonesia, USA, Malaysia, dan juga Pakistan. Semua biaya perjalanan akan kami tanggung. Sekarang ini, kami sudah punya cabang di Pakistan. Dan baru-baru ini kami baru buka cabang di New York City, NY USA. Dan sekarang-pun kami sedang menjajaki opportunities membuka bisnis di Kuala Lumpur, Malaysia. Secara bersamaan, kami pun ingin membuka opportunities memdirikan bisnis di Jakarta, Indonesia. Thanks. -- Patrick ([EMAIL PROTECTED]) Blacksburg, Virginia USA Luthfi Fauzie wrote: Mana Japrinya koq , tidak disebutkan nama doang "Patrick" Boo Yang dicari lulusan Luar atau made in Lokal -Original Message- From: Patrick [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, May 11, 1999 9:28 PM Subject: LOWONGAN KERJA: Computer Programmer Bagi yang masih dan/atau lagi cari kerja, silahkan hubungi saya via email jalur-pribadi. Saya adalah "contact person" anda bila menginginkan informasi lebih lanjut mengenai lowongan kerja ini. Thanks. -- Patrick - LOWONGAN KERJA: Computer Programmer Jumlah yang diperlukan masih belum ditentukan. Namun bila anda seorang Teknik Elektro (Electrical Engineering), dan/atau Informatika Nusantara (Computer Science), dan/atau Statistics, saya tertarik untuk berko
Re: SISTEM PENDIDiKAN NASIONAL (Re: Sekedar usulan)
Hehehe. harus tahan banting dong wong bener ane kok Daripada tahan merengut. Kalo omelan saya nggak bener ya tinggal tunjukin. Kalo males ya diam saja juga boleh Pusing amat menghadapi orang troy satu itu rak gitu tho? Blucer Rajagukguk wrote: Untuk daeng Ida, saya usulkan dua tindakan untuk menghadapi email bung Jaya, yaitu sabar dan smile. Sabar dalam menghadapi omelannya dan smile untuk menanggapi gurauannya (yang kadang-kadang cukup lucu juga...he...he..). Untuk bung Jaya, saya tidak punya usulan, karena selama ini saya memahami bahwa bung lebih tahan banting dari saya dalam berdiskusi dengan teman-teman lainnya :) FNU Brawijaya wrote: Dear Bung Jaya, Nampaknya anda 'senang' membuat kesimpulan tanpa data. By the way, semoga diskusi ini tidak terhambat oleh sinism. salam, ida My dearest mbak Ida, Nampaknya anda 'sedang' membuat kesimpulan tanpa data. By the way, semoga diskusi ini tidak sekedar lancar karena hanya melihat pendapat yg senada. My dearest mbak Ida, pluralisme pendapat di milis ini masih jauh lebih kecil dari pluralisme di tanah air. Bandingannya adalah 577 : 210 juta. Untuk mencapai kata sepakat sambil menjunjung demokrasi adalah sulit. Mbak Ida sudah terjebak satu kali, yaitu saat pertama mbak hendak membuat kelompok kecil (karena ngambek dengan komentar saya). Pada saat itu, langkah anda persis yg dilakukan oleh Sukarno yang kehilangan kesabaran, sehingga menghasilkan "demokrasi terpimpin" di tahun 1950-an itu. Hal ini terjadi lagi pada jaman Suharto. Langkah pemenangan Golkar (dengan sasaran perolehan suara 90%) kan untuk memudahkan pencapaian kata mufakat secara cepat. Inilah harga dari demokrasi ini, sayangnya mbak sebagai calon politikus ulung yang ingin melakukan reformasi malah melakukan hal yg sama dengan yang mau direformasi. Bukankah suatu ironi? Makanya dengan terpaksa jumlah keahlian embak saya kurangi 1 point. Tadinya 1000 macam menjadi 999 buah keahlian. Tapi jangan kawatir, 999 buah kan jauh lebih banyak dari keahlian saya yg cuman 3 buah saja. Mau tahu keahlian saya; (1) kritik nggak mutu, (2) komentar nggak mutu; dan (3) bikin mbak Ida merengut. Hehehe.. Eh, sorry lho kalau pedes, soalnya kita semua di milis ini kan sayang dengan embak (Iya endak rekan-rekan..hehe). -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Ketidakadilan vs Kegelapmataan (2)
Blucer Rajagukguk wrote: Bagaimanakah program di AS ini? Nah, di bidang perekonomian, disediakan pinjaman $50,000 tanpa bunga. Saya punya kenalan (orang hitam) yang memakai fasilitas ini. Di bidang pendidikan, terdapat sekolah, jatah gratisan untuk orang hitam. Saya juga punya teman yg memanfaatkan fasilitas ini. Belum segala macam beasiswa dari apa itu ya NCAAA (?). Ya anda lebih tahu lah. (Ini pake fakta juga lho mbak ida). Dan ini benar-benar fasilitas dari sekolah tsb, mereka harus / disyaratkan untuk memberikan beberapa kursi kepada orang item. BW: ada jatah gratisan buat orang hitem, berarti akan ada jatah gratisan buat orang putih, latin ataupun asia. Ada gratisan buat pria,mesti ada yang gratis buat wanita. Kalau tidak begini bisa dituntut sekolah atau perusahaan tsb. Mendingan cek lebih lanjut dech. Lho kepriben tho, wong yg nglakoni yang cerita. Yang dapat jatah sekolah juga hampir tiap hari ketemu. Bagaimana kalo anda yang nge-check. FNU Brawijaya: Nah, apakah segala macam fasilitas untuk minoritas ini bukan diskriminatif? Padahal yg bule juga banyak yg miskin. Kita kan lihat banyak fasilitas yang berat sebelah macam ini lah. Di bidang kemiliteran, US Army dituntut untuk memberi jatah lebih kepada orang Hispanik. Setelah diteliti ternyata jatah orang hitam yg kebanyakan, bukan jatah untuk orang putih. Nah, Bung Blucer, apakah praktek ini bukan diskriminatif? Ini yang saya maksud dengan segala macam tulisan saya kemarin. Apakah orang bule sudah tidak ada yg mampu lolos dari test masuk US Army? Apakah yg putih tidak ada yang mau masuk ke US Army? Apakah AS tidak meminta segala macam isian tentang origin dlsb. Kalo gitu kok bisa tahu persentase yg item, yg hispanik, dan yg putih? Nah, silakan dibaca-baca lagi deh referensinya. BW: Dari course business law yang saya pelajari (Federal statutes disini), soal persentase memang bisa digugat, justru reasonnya adalah telah terjadi diskriminasi. Hal ini terjadi melalui hitungan jumlah hispanik dan hitam di US.Kemudian dibandingkan persentase penerimaannya. Jika hitungan yang ada menimbulkan kecurigaan (sistem persentase), maka pihak yang dirugikan bisa membawa masalah ini ke court. Demikian juga halnya dengan perusahaan-perusahaan yang lain. Jadi melalui UU anti-diskriminasi, segala tindakan diskriminasi akan dapat dicegah demi kesamaan dan keadilan hukum untuk semua pihak. Finally you got my point tho Bung Blucer. Jadi semuanya berdasarkan persentase. Makanya saya juga menggugat kenapa WNI keturunan diberi jatah di PTN sampe 15%. Berarti telah terjadi diskriminasi terhadap penduduk lainnya!! (nggak mau kalah dengan jumlah pentung dari mbak Ida). Nah, selesai sudah main-main saya dengan istilah DISKRIMINASI untuk menggiring ke konklusi anda tadi. Jadi di AS inipun tidak ada free competition. Untuk masuk Army, bila dilakukan test secara murni, perolehan rangking akan berat sebelah, tidak sesuai dengan persentase tadi. Inilah yang saya bawa sebagai keadilan bagi SELURUH lapisan masyarakat. Nah, ngono lho.. BW: Oom Liem, Oom Eka Cipta, Oom Ciputra,Oom Prayogo, Oom Bob Hasan merupakan lima besar oom-oom yang dekat dengan Cendana. Bukan itu saja, mereka juga dekat dengan pejabat tinggi dan pejabat partai termasuk Golkar. Proses saling perah-memerah ini berlangsung cukup kontinu, dimana lima oom kaya ini berbagi susu dan kue kepada Cendana dan pejabat-pejabat. Silahkan cek, mega proyek mana yang tidak terlibat dengan kelima oom ini, Cendana serta pejabat tinggi lainnya (mudah-mudahan ketemu :)). Sedangkan pengusaha Cina yang lain banyak yang bergerak dengan kerja kerasnya, namun tetap juga bagi-bagi dengan keamanan setempat, ataupun berpartner dengan pejabat daerah untuk mengamankan bisnisnya. Jadi sungguh lucu jika hanya menganggap saudara suku Cina yang memiliki porsi terbesar harta Indonesia, karena tidak ada satupun diantara mereka yang bergerak sendirian tanpa ada orang dibelakangnya. Enggak tahu jika diantara pembaca, ada yang matanya 'belekan' memandang kasus ini, sehingga tidak mampu melihat fakta yang sangat jelas terjadi di negeri ini. Bung Blucer my dear (hehehedear, a doe a female dear. Hmmm kebalik!!!). Malah nyanyi Keempat orang selain Oom Liem ini masih berkiprah di RI ini. Bahkan beberapa dari mereka menjadi donatur partai reformis. Silakan di-check datanya Bukan suku cina yang memiliki porsi terbesar harta Indonesia ya? Hehehe Iya deh, mata saya belekan. Hahaha.. bung blucer...bung blucer my doe, eh, my dear FNU Brawijaya: Apakah ada yg terketuk dengan himbauan Suharto? Ada! Banyak! Kita tahu lah para pengusaha keturunan yg tahu terima kasih itu. Yang nggak tahu terima kasih macam Liem gemblung itu ada nggak? Ada! Buanyak sekaleee! BW: Apa sich yang bung tahu antara hubungan Suharto dengan Oom Liem (belajar menyebut nama orang dengan sopan). Kok sepertinya bung melihat bahwa antara Soeharto
Re: Ketidakadilan vs Kegelapmataan (1)
Blucer Rajagukguk wrote: Provokator bukan provokator namanya kalau tidak tahu apa yang sedang dialami masyarakat. Semua benih perpecahan akan selalu ada bagaimanapun situasi sosialnya. Apakah jika kesenjangan sosial terhapus, provokator akan lenyap? enggak juga. Kebutuhan yang lain akan muncul pada saat masyarakat mencapai tahapan baru. Tapi bukan berarti kita mendiamkan kesenjangan sosial. Konteks persoalan Madura yang saya bahas adalah rencana aksi balasan yang sedang dipikirkan. Menurut saya ini tidak tepat, dan hanya menmbah persoalan baru, sementara persoalan lama belum terpecahkan. Lho, lha ini kan pemikiran senada dg ane punya. Kok malah kayak repeater aja jadi ya ndak perlu ngotot... Makanya nggak perlu cari treatment gimana ngilangin provokator, lebih perlu cari cara bikin masyarakat kebal terhadap provokator. Conto ilustrasi, kita nggak perlu bunuhi setiap kuman penyebab malaria, bikin aja obat yg manjur. Makin canggih kumannya, ya cari obat yg makin canggih juga. Salah satu cara yg saya sebutkan ya hilangin lah kesenjangan sosial. Ini kan sama saja dengan membasmi tempat-tempat bersarangnya sumber penyakit malaria tho Lak iyo cak. Ramah-tamah itu penting. Ini merupakan kulit luar yang tampak dari batin kita. Jika yang ramah-tamah itu munafik, yach urusannyalah dengan Tuhannya. Temtutemtu kemaren kan ane nanyain relevansi antara ramah-tamah dengan kemustahilan untuk membantai. Saya bilang tidak ada relevansinya. Soal hubungan bung dengan Madura tidak saya masalahkan, tetapi kalau bung merasa agak berat sebelah dalam memandang kasus ini, itu hanya untuk kepentingan bung sendiri. Lho ini gimana, sengaja mensalah-tarsirkan tulisan saya atau saya yg salah nulis redaksionalnya. Kalau untuk setiap kerusuhan belum tentu ditungangi provokator, tapi melihat urutan waktunya, kesiapan petugas, besaran massanya, akan lebih bisa untuk dianalisa apakah provokator berperan atau tidak. Bicara akar permasalahan tentu sangat luas, bukan hanya kesenjangan sosial saja, tingkat pendidikan masyarakat, kemampuan memahami agama sendiri dan mentoleransi agama yang lain, memahami kemajemukan budaya dan bukan hanya meninggikan budaya sendiri, dlsb. Jadi yang perlu diselesaikan sangat banyak. Nah, kita perlu lihat mana yang dapat dikerjakan terlebih dahulu, dan disesuaikan dengan prioritas dari urutan penting-tindaknya problem. Semua juga penting, tapi kan ada yg lebih penting. Kalo dapat diselesaikan berbarengan ya syukur. Kita juga perlu melihat lamanya efek dari treatment itu. Misalnya, untuk meningkatkan pemahaman agama sendiri kan sangat sulit untuk menilainya, dan memerlukan suatu proses yang lama dan terus menerus. Hasil yang muncul juga sulit untuk dikuantifikasi. Demikian pula dengan faktor lain yg anda sebutkan itu. Yang paling mudah dikuantifikasi jelas kesenjangan sosial. Sudah tidak perlu dibahas bahwa faktor ini tidak dapat berdiri sendiri lah. Irlandia utara dapat kita jadikan contoh bahwa kesenjangan sosial tidak ada dalam konflik mereka. Makanya saya mencoba ngangkat ini masalah tho? Gimana cara kita menformulasikan HOW - nya itu. Soal mahasiswa demontrasi, saya sangat setuju. bahkan diacara screening PNS-pun saya jawab setuju asalkan tidak merusak milik masyarakat. Jadi istilah provokator itu bukan hanya milik ORBA. Selama digaris yang benar, membela hak rakyat, tidak usah takut kepada provokator. Tetapi pada saat menghantam, membakar ataupun merencanakan membunuh suatu kelompok, diperlukan pemikiran yang lebih mendalam. Nah, makanya mestinya pemerintah kita mesti memberikan kanal kepada semua pihak untuk menyalurkan aspirasi langsung ke jalan ini. Caranya gimana supaya tidak diikuti kebrutalan? Apakah perlu dibikin lapangan di depan istana? Di depan setiap kantor pemerintah? Jadi perlu dilokalisir agar jendela-jendela perkantoran di sepanjang jalan tidak dilempari. Tapi ya jangan lalu dilokalisir agar dapat mudah ditumpas kayak Tiananmen itu '-- FNU Brawijaya wrote: Bung Blucer, peran provokator adalah memanas-manasi. Tanpa benih yang dapat ditumbuhkan, maka segala usaha untuk menanam kekacauan akan sia-sia. Tujuan kita harusnya menyelesaikan benih-benih ini, bukan sekedar membungkam para provokator. Makanya saya kemarin bilang anda suka kayak pejabat karena lebih senang berbicara yang ada di permukaan (hehe...sorry). Kita sebagai student mestinya berusaha menggali akar masyarakat, eh, masalah itu. Jadi ini bukan masalah ramah-tamah dan sebagainya. Kalau soal ramah tanah orang Jepang jauh lebih ramah. Tapi lihat sendiri bagaimana kebengisan tentara Jepang pada saat PD-II. Berapa juta yg dibunuh, berapa ratus ribu yg diperkosa seperti binatang kemudian dibunuh. Eh, ini benar-benar ada fotonya ya...jadi bukannya tanpa fakta (iya kan mbak ida?). Nah, buat yang kemarin merinding dengan foto kepala ibu dan anak, silakan
Re: SISTEM PENDIDKAN NASIONAL (Transfer Of Knowledge)
Yusuf-Wibisono wrote: FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED]: Lebih tepatnya, agak sulit untuk mendapatkan peserta yg mau serius berdiskusi dalam kelompok kecil...hehehe Yw: Lebih seriusnya, agak tepat untuk mendapatkan peserta yang kecil berdiskusi dalam kelompok sulit. Lebih sulitnya, jadi soal serius untuk mendapatkan peserta yang tepat untuk berdiskusi dalam kelompok yg punya anggota kecil (pikirane). Saat waktu belajar tidak dibatasi (boleh lulus setelah 15 tahun), alasan utamanya adalah subsidi bagi siswa dan daya tampung yg tersedot oleh mahasiswa abadi. Namun demikian beberapa ahli ada yg berkeberatan dengan batasan waktu 7.5 tahun lalu kena DO. (sekarang nggak tahu berapa tahun). Alasannya kita kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tenaga siap pakai. Tadinya kan banyak yg magang lalu lupa kalo mesti lulus. Saat ini dg bobot kuliah dan batasan waktu 7.5 tahun tidak memungkinkan atau menyulitkan mhs untuk magang. Ini senada dg proses transper op nolej dari YW . Selain itu tidak boleh dilupakan faktor konsumennya, yaitu: 1. Suka endak sih terima sarjana yg lulus 2 tahun (dg alasan maturity dan kesempatan menyerap kehidupan kampus baik yg akademik maupun non-akademik)? 2. Mampu nggak konsumen menerima limpahan tenaga kerja hasil crash program versi IBA ini (Ida-Blucer-Acu)? Selain itu, dg kondisi sulit di Indonesia saat ini, apakah perlu mendapatkan tenaga kerja tambahan dengan maturity yg masih perlu diteliti lebih lanjut ini. Dengan kondisi saat inipun (dg asumsi mhs mampu menyerap knowledge dg waktu 4 tahun itu) sudah terjadi oversupply tenaga kerja. Contoh kasus adalah di Timtim, pembuatan berbagai sekolah tidak dibarengi oleh pencetakan konsumen. Hasilnya banyak yg nganggur. Kembali ke sawah sudah enggan, jalan tergampang daripada nggak ada kerjaan ya bikin kerusuhan. Contoh kasus yg lain adalah crash program di jaman ane. Beberapa jurusan macam Elektro, TI, Mesin, dan Informatika dipermudah kelulusannya agar mampu memenuhi kebutuhan pasar untuk sarjana-sarjana bidang tsb. Entah kenapa, ternyata setelah lulus ya sama saja, pasarnya ya segitu-segitu saja. Alih-alih kerja di bidangnya, akhirnya pada kerja di bank yg kebetulan lagi boom (dan sekarang pada kolaps, hehe). Ada yg kerja di telkom (eh, ini pas kali). Jadinya crash programnya itu jadi nggak jelas deh keuntungannya di mana. Menurut saya sih daripada berusaha mempercepat waktu belajar yg di AS inipun cuman kecil kemungkinannya (semua main course bukannya ditetapkan di tiap semester yg menyulitkan percepatan tadi), lebih baik membuat usulan yg lebih mendasar yaitu: - penyusunan kurikulum yg lebih fleksible agar memungkinkan mhs bikin program studi yg rada taylor-made (memungkinkan untu mempercepat juga, tapi bukan itu tujuannya). - Yang memungkinkan mhs memperkaya pengetahuan dg jalan mengambil dual degree atau triple, atau quadruple, bahkan apple juga boleh... (apel bisa berarti 0 degree, bisa juga bener-bener nyopet apple di pasar untuk memperkaya pengetahuan mencopet, eh, memperkaya perut...hehehe). -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: LOWONGAN KERJA: Computer Programmer
Lha KAMU belum jadi tauke lagunya sudah kayak Donald Trump. Bisa bayar 3-20 juta mestinya kan bisa bayarin tiket buat keluarga untuk keluar dari Indonesia. Tauke kayak KAMU ini yang biasanya jadi sasaran pertama tiap ada kerusuhan. Patrick wrote: Computer Programmer lulusan Luar Negeri atau-kah lulusan Dalam Negeri Indonesia tidak masalah. Kamu bisu atau-kah tuli ... no problem. Yang penting, kamu mahir dalam computer programming, dan bersedia menerima dan menyelesaikan semua tugas-tugas yang kami berikan ke anda. Tapi saya juga hanya mau bertemu dengan orang yang berwawasan luas. Singkat kata, saya benci orang-orang yang berhaluan sempit (contoh: orang-orang rasialis). Lain dari situ . tawaran saya adalah Rp 3 Juta s/d Rp 20 Juta per bulan sebagai gaji anda bekerja di Jakarta, Indonesia. Dan sebagai pegawai saya kelak, anda harus bersedia kemungkinan sering dikirim ke Indonesia, USA, Malaysia, dan juga Pakistan. Semua biaya perjalanan akan kami tanggung. Sekarang ini, kami sudah punya cabang di Pakistan. Dan baru-baru ini kami baru buka cabang di New York City, NY USA. Dan sekarang-pun kami sedang menjajaki opportunities membuka bisnis di Kuala Lumpur, Malaysia. Secara bersamaan, kami pun ingin membuka opportunities memdirikan bisnis di Jakarta, Indonesia. Thanks. -- Patrick ([EMAIL PROTECTED]) Blacksburg, Virginia USA Luthfi Fauzie wrote: Mana Japrinya koq , tidak disebutkan nama doang "Patrick" Boo Yang dicari lulusan Luar atau made in Lokal -Original Message- From: Patrick [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, May 11, 1999 9:28 PM Subject: LOWONGAN KERJA: Computer Programmer Bagi yang masih dan/atau lagi cari kerja, silahkan hubungi saya via email jalur-pribadi. Saya adalah "contact person" anda bila menginginkan informasi lebih lanjut mengenai lowongan kerja ini. Thanks. -- Patrick - LOWONGAN KERJA: Computer Programmer Jumlah yang diperlukan masih belum ditentukan. Namun bila anda seorang Teknik Elektro (Electrical Engineering), dan/atau Informatika Nusantara (Computer Science), dan/atau Statistics, saya tertarik untuk berkomunikasi dengan anda. Gaji yang akan saya tawarkan tergantung dari kemampuan anda (antara Rp 3 Juta s/d Rp 20Juta per bulan). Atau dalam US Dollar = US$300 s/d US$2000/bulan Lokasi kerja: Jakarta, Indonesia. dan kadang anda perlu kami kirim ke USA, Malaysia, dan/atau Pakistan. Terima Kasih, -- Patrick Blacksburg, VA Washington, DC New York City, NY -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Ketidakadilan vs Kegelapmataan (1)
menimbulkan kerusuhan dlsb bisa saja terjadi, dan kalau ini benar maka serangan yang jika memang akan dilakukan oleh pihak Madura ke suku Dayak atau Melayu, akan salah sasaran. Seperti digugat oleh Gus Dur, bahwa ada tokoh dari pusat yang sedang menghambur-hamburkan uangnya untuk mengacaukan negeri ini, termasuk kasus sambas, sangat perlu untuk dipertimbangkan. Seperti kartu domino, satu kerusuhan diikuti oleh kerusuhan lainnya, diikuti dengan masalah lainnya, menggambarkan kondisi yang sulit dan hampir tidak terkendali. Gambaran umum bangsa menunjukkan bahwa sangat potensial terjadi, bahwa suku Madura telah dijadikan tumbal oleh pihak-pihak yang tidak punya perikemanusiaan dalam mencapai cita-citanya, yang sama halnya dengan yang terjadi di Ambon ataupun Cina pada pertengahan Mei. Mudah-mudahan para intelektual dan tokoh Madura akan lebih bersikap hati-hati dan bijaksana untuk mencoba melakukan pemecahan lain yang lebih damai. Demikian juga untuk intelektual dan tokoh Dayak dan Melayu di Kalimantan agar dapat lebih berpikir jernih dan menenangkan warganya, serta mencari jalan untuk meminta maaf/ataupun memberi penjelasan kepada warga Madura. Semoga damai yang dari Allah menyertai suku Madura, Dayak dan Melayu dalam memecahkan masalah ini. Demikianlah pikiran saya yang masih keroco ini. peace. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Ketidakadilan vs Kegelapmataan (2)
bangsa menunjukkan bahwa sangat potensial terjadi, bahwa suku Madura telah dijadikan tumbal oleh pihak-pihak yang tidak punya perikemanusiaan dalam mencapai cita-citanya, yang sama halnya dengan yang terjadi di Ambon ataupun Cina pada pertengahan Mei. Mudah-mudahan para intelektual dan tokoh Madura akan lebih bersikap hati-hati dan bijaksana untuk mencoba melakukan pemecahan lain yang lebih damai. Demikian juga untuk intelektual dan tokoh Dayak dan Melayu di Kalimantan agar dapat lebih berpikir jernih dan menenangkan warganya, serta mencari jalan untuk meminta maaf/ataupun memberi penjelasan kepada warga Madura. Semoga damai yang dari Allah menyertai suku Madura, Dayak dan Melayu dalam memecahkan masalah ini. Demikianlah pikiran saya yang masih keroco ini. peace. \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: SISTEM PENDIDKAN NASIONAL (Re: Hemat Waktu sampai 50 PersenuntukJadi Insinyur
Dear Bung Jaya, Nampaknya anda 'senang' membuat kesimpulan tanpa data. By the way, semoga diskusi ini tidak terhambat oleh sinism. salam, ida My dearest mbak Ida, Nampaknya anda 'sedang' membuat kesimpulan tanpa data. By the way, semoga diskusi ini tidak sekedar lancar karena hanya melihat pendapat yg senada. My dearest mbak Ida, pluralisme pendapat di milis ini masih jauh lebih kecil dari pluralisme di tanah air. Bandingannya adalah 577 : 210 juta. Untuk mencapai kata sepakat sambil menjunjung demokrasi adalah sulit. Mbak Ida sudah terjebak satu kali, yaitu saat pertama mbak hendak membuat kelompok kecil (karena ngambek dengan komentar saya). Pada saat itu, langkah anda persis yg dilakukan oleh Sukarno yang kehilangan kesabaran, sehingga menghasilkan "demokrasi terpimpin" di tahun 1950-an itu. Hal ini terjadi lagi pada jaman Suharto. Langkah pemenangan Golkar (dengan sasaran perolehan suara 90%) kan untuk memudahkan pencapaian kata mufakat secara cepat. Inilah harga dari demokrasi ini, sayangnya mbak sebagai calon politikus ulung yang ingin melakukan reformasi malah melakukan hal yg sama dengan yang mau direformasi. Bukankah suatu ironi? Makanya dengan terpaksa jumlah keahlian embak saya kurangi 1 point. Tadinya 1000 macam menjadi 999 buah keahlian. Tapi jangan kawatir, 999 buah kan jauh lebih banyak dari keahlian saya yg cuman 3 buah saja. Mau tahu keahlian saya; (1) kritik nggak mutu, (2) komentar nggak mutu; dan (3) bikin mbak Ida merengut. Hehehe.. Eh, sorry lho kalau pedes, soalnya kita semua di milis ini kan sayang dengan embak (Iya endak rekan-rekan..hehe). Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: AR baiknya penuhi panggilan Ghalib nggak?
Ali Simplido wrote: --- FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote: Setelah sukses dinilai kayak cewek, ane mau ngomong tentang AR Ghalib nih. nggak juga sih bung, banyak diantara kita menghargai pikiran dan tulisan anda:-) Masak? Wah, kalo gitu melebihi target saya lah. Syukur... dan terima kasih. hehe... yah ndak papa lah. Gimana nih apa mesti nurutin penasihat agar AR tidak perlu hadir? Karena kita ini bukan orang ahli hukum, yah kita lihat saja apa kata pakar2 hukum, contohnya dalam article yang sama pakar hukum pidana Loebby Loeqman: "...Amien oleh Kejaksaan Agung samata-mata hanya dengan tujuan agar bisa membeberkan secara terperinci temuan-temuannya. Loebby mengatakan, tidak ada keharusan Amien memenuhi panggilan Kejaksaan Agung." Maksud saya, taktik seperti itu kan banyak diterapkan yah... Tidak perlu di panggung politik, di film silat saja banyak ditampilkan adegan seperti itu. Jagoannya diundang ke suatu tempat yg ditentukan pengundang, dan bila tidak datang taruhan nama, kalo datang taruhannya nyawa. Kalau film silat sih, biasanya jagoannya datang lalu menang. Untuk kasus AR ini kan repot juga. Memang celah hukum memungkinkan AR untuk tidak datang. Tetapi opini publik lain lagi ceritanya. Bila AR tidak datang, maka ini juga salah satu skenario yg menguntungkan, dan sudah diperhitungkan Ghalib. Opini awam kan segera terbentuk bahwa AR belum jadi presiden saja sudah mau melecehkan Kejakgung, sementara Tommy dan Suharto saja berani untuk datang. Ini yang repot. Kita sudah berangan bahwa instansi hukum dan instansi pengawasan harus jalan dan ditaati. Bila AR bermain dengan celah hukum, ya risikonya seperti di film silat tadi, namanya yg jadi taruhan. Sialnya orang awam (termasuk saya) tidak mudah untuk menerima bahwa kita boleh 'ngeles' dari panggilan kejakgung. Wong orang kecil aja kalo dipanggil kejaksaan langsung datang tergopoh-gopoh sambil keringatan je Kalau merasa bersalah juga tergopoh- gopoh untuk kabur. Kalo saya pribadi sih berpendapat AR mesti datang. Oya, saya rasa ada satu hal lagi. Penerbit buku putih kan disamarkan. Para penyusunnya separo bener separo bukan. Saya rasa ini untuk segi keamanan. AR di sini juga kayaknya direpotkan bgmn caranya orang di belakang buku putih tidak diuber-uber. Maklum, AR sbg tokoh bisa dibecking 300 pengacara. Tidak demikian dg nasib si penyusun buku putih. Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: SISTEM PENDIDKAN NASIONAL (Re: Hemat Waktu sampai 50 Persen untukJadi Insinyur
reka merasakan kampus sebagai gudang teknologi berisi kunci emas untuk mengubah atau memperbarui berbagai sektor kehidupan menjadi "semakin baik, semakin indah, dan semakin praktis". (NasrullahIdris,bidangstudi : Reformasi Sains/Matematika/Teknologi) __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
AR baiknya penuhi panggilan Ghalib nggak?
Setelah sukses dinilai kayak cewek, ane mau ngomong tentang AR Ghalib nih. hehe... yah ndak papa lah. Gimana nih apa mesti nurutin penasihat agar AR tidak perlu hadir? Ada kecurigaan bahwa pemanggilan sebagai SAKSI cuman kedok buat malu-maluin AR sbg caprez, dan mungkin pula cari celah buat nyari- nyari alasan agar AR dapat diseret sbg terdakwa penfitnahan. Isu yg ane bawa: - Kalolah AR nggak mau menemui Kejakgung, bagaimana ya, wong mau menuju Indonesia baru kok malah dianjurkan belajar mengabaikan panggilan Kejakgung. Ya jelas ndak baik tho? Ini para penasihate gimana tho kok ngajarin melecehkan Kejakgung. Nggak mahi ah. - Apakah Ghalib berani main api buat cari celah menohok AR sbg tersangka pemfitnahan? '--- http://www.suaramerdeka.com/harian/9905/09/nas3.htm 300 Pengacara Dampingi Amien ke Kejakgung JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) AM Fatwa mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 300 pengacara untuk mendampingi Ketua Umum PAN Amien Rais yang juga penasihat dalam Center for Banking Crisis (CBC). Amien akan datang ke Kejakgung untuk menjelaskan adanya jaksa yang memeras bankir-bankir busuk agar lepas dari jerat hukum. Kepada wartawan di Jakarta, kemarin AM Fatwa mengatakan, pemanggilan Kejaksaan Agung terhadap Amien Rais sebagai suatu tekanan terhadap orang yang sedang mengalami kesibukan yang luar biasa. "Ini tekanan terhadap calon presiden dari PAN. Jadi harus diantisipasi,'' katanya. ... --- lengkapnya di = http://www.suaramerdeka.com/harian/9905/09/nas3.htm -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Konflik internal di PDI-P?
Saya forwardkan salah satu email yg saya terima. Sengaja dalam bentuk cut paste untuk jaga-jaga jangan sampe kena tegor membeberkan buah pikiran orang ke orang yg nggak dikehendaki. Maklum cak Saya sendiri kok belum baca beritanya di koran ya? Apa saya kuper? '- Buntut dari konflik internal yang cukup keras di dalam DPP PDI-P, hingga tanggal 6 kemarin, daftar caleg DPR-RI yang bisa diserahkan oleh DPP PDI-P ke KPU hanya berjumlah 164 orang. Jumlah sebanyak itu, datang hanya dari 10 propinsi. Artinya, PDI-P hanya akan memiliki wakilnya di DPR-RI dari 10 propinsi itu. Jika katakanlah di 10 propinsi itu Mega bisa meraih suara hingga 25%, maka PDI-P akan mendapatkan 41 wakil di DPR-RI, yang berarti hanya sekitar 10% secara nasional. Hingga kemarin, saya mendengar wakil PDI-P di KPU masih terus melakukan lobi agar diberi kesempatan untuk menambah daftar calegnya. Upaya itu katanya ditentang keras oleh partai-partai lain, karena batas waktu penyerahan daftar caleg sudah merupakan kesepatakan bersama. Jika KPU tidak meluluskan keinginan PDI-P untuk menambah daftar calegnya, maka PDI-P akan kesulitan dalam memperjuangkan Mega untuk menduduki kursi RI-1. Ini artinya, Mega kalah sebelum bertanding. Ketika saya baca hari di detik.com, Dawam Rahardjo (ketua DPP PAN) mengatakan bahwa koalisi PAN dan PDI-P sulit diwujudkan (sehari sebelumnya, kawan saya yang di DPP PAN, yang nada-nadanya kurang suka dengan koalisi PAN dan PDI-P, terdengar begitu antusias ketika berdiskusi dengan saya lewat telephone mengenai kesulitan PDI-P dalam menyerahkan daftar caleg ke KPU itu). Mungkin, ini pendapat saya, ada kaitan yang erat antara komentar Dawam hari ini dengan kondisi PDI-P. Dengan kondisi PDI-P yang seperti itu, PAN tidak mungkin mengharapkan dukungan dari PDI-P yang hanya akan memiliki 10% suara di DPR-RI. Sehingga jauh-jauh hari PAN sudah mengumumkan untuk tidak akan berkoalisi dengan Mega. Ujung-ujungnya, PAN ingin menarik simpati dari partai Islam dan berkoalisi dengan partai-partai Islam, seperti PK, PPP, dan PBB. Hal ini karena, faktor Mega adalah faktor pengganjal dukungan partai Islam kepada Amien sekarang ini. Jika Amien menegaskan dirinya tidak akan berkoalisi dengan Mega, maka kemungkinan besar Amien bisa kembali mendapatkan simpati yang luas dari para aktifis Islam yang ada di partai-partai Islam (simpati itu sempat menghilang ketika Amien menyatakan akan berkoalisi dengan Mega). Apalagi orang-orang KAHMI (silahkan baca di detik.com) kelihatannya sedang merekayasa opini dengan memunculkan kemungkinan duet Amien-Akbar. Jika gerpol-nya KAHMI membawa hasil, kemungkinan akan ada koalisi yang menarik antara PAN, partai-2 Islam, dan Golkar (bisa lewat justifikasi bahwa Golkar sekarang lebih reformis seperti kata Cak Nur di detik.com, atau lewat jaringan HMI tadi, dengan catatan koalisinya adalah koalisi dengan jaminan individu Amien-Akbar) melawan PKB-PDIP-ABRI (ABRI sudah mendapat kursi gratis di DPR-RI sebanyak 8%). PKB akan sulit berkoalisi dengan PAN (apalagi mendukung Amien for president) karena faktor NU-Muhammadiyah. Tentara juga tidak mungkin berkoalisi dengan PAN karena faktor Soeharto dan faktor pertentangan soal dwi-fungsi ABRI. Sedang PDIP bisa ke sana ke mari, bisa ke PAN, bisa ke PKB-ABRI. Kelompok central koalisi pasca pemilu mendatang kelihatannya PAN-Partai Islam vs ABRI-PKB. Golkar bisa bergabung ke ABRI (faktor Habibie) bisa ke PAN (faktor HMI). Demikian juga dengan PDIP yang bisa ke PAN bisa ke PKB. Pendapat saya memang berbeda dengan harapan orang-orang Habibie, yang menginginkan Golkar-Partai Islam menjadi kelompok utama koalisi. Menurut saya, jika Golkar dalam satu koalisi dengan Partai-partai Islam, maka faktor perekatnya adalah PAN. Jika Golkar-Partai Islam bisa menjadi satu kelompok utama koalisi, maka itu adalah keberhasilan Habibie sebagai faktor perekat. Tidak ada faktor perekat secara langsung antara Partai Islam dengan Golkar. Kembali ke soal PDIP dan PAN, dengan kondisi PDIP sekarang ini yang hanya memiliki 164 caleg dari 10 propinsi, maka kalau Amien mau jadi presiden, nampaknya memang dia harus mempertimbangkan partai-partai islam dan faktor Golkar, yang diperkirakan masih bisa merebut hingga 20-30% suara. (Apalagi Amien selama ini tidak pernah mengharamkan 100% koalisi PAN-Golkar. PAN bisa berkoalisi dengan Golkar dengan syarat ... demikian yang selalu dikatakan Amien). Jadi, Anda yang ingin melihat Golkar tumbang bersiaplah untuk kecewa Semakin mendekati pemilu, teka-tekinya semakin runyam : -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Ibu dan anak nih...
, Indonesia-Batak, Indonesia-Cina, Indonesia-Sulawesi, Indonesia-Arab ataupun lainnya. WNI adalah manusia Indonesia yang punya hak dan kewajiban sama, dan semuanya harus diperlakukan sama dibidang hukum. Tidak perlu ada pengkutipan 3% Indomesia-Cina penguasa ekonomi ataupun Indonesia-Arab yang rata-rata sangat kaya, sebagai alasan untuk mendiskriminasi suatu kelompok masyarakat dibidang pendidikan atau lainnya. Selain sensus yang sangat diragukan keabsahannya, juga hal ini merupakan praktek diskriminasi, yang tentunya akan dibarengi oleh kehidupan kelompok yang ekslusif (penciptaan pemisahan masyarakat). Jika pemerintahan yang baru mampu untuk menciptakan hal ini, maka saya percaya dengan bantuan Allah yang Maha Kuasa, bangsa kita akan terlepas dari image bangsa barbar menjadi bangsa yang dihormati dan disegani karena prestasi dan kerukunannya. peace. -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Kritik en saran buat pendidikan
nggak baik (tentunya nurut saya). Propinsi bisa bikin subsidi untuk PT tertentu (baru atau lama). Nanti penduduk khusus misal Jateng punya SUOJT at Purwodadi. (State University of Jawa Tengah...hehehe). Nanti biar penduduk Purwodadi dapat menikmati subsidi pemerintah daerah Jateng itu. Nanti Sumbar juga bisa bikin University of Sumbar at Bukittinggi. Misale.. - Lha existing univ gimana? Biar saja ditangani seperti semula. Kalau propinsi mau subsidi juga boleh saja. Wong nyumbang kok ndak diterima. Dan jangan pula diswastakan. Wong disubsidi saja sudah megap-megap kok. Jadi kita bikin kebijakan ini seperti bank itu. Kan ada BPD-BPD dulu itu lho Nanti kalo univ yg sudah pada bagus dipake eksperimen kayak rencananya Bung Blucer malah tambah ngaco siapa yg tanggung jawab? Jadi yg sudah ada biar saja jalan. Hitung-hitung kita bikin 2 jalur perbaikan tho? - Lalu kebijakan UMPTN gimana? Eh, jangan sembarangan ngutak-ngutik. Itu dulunya kan kerja sama antar univ. untuk menghadang orang-orang pinter macam Bung Blucer dan Tante Ida supaya jangan tamak ndaftar di berbagai universitas. Lha kalau diterima semua, padahal ponakan ane udah telanjur ditolak gimana dong. Lha wong swasta juga mahal. Kalau mau modifikasi mungkin bisa, tapi kalau mau ganti dg sistem baru, ane curiga cuman untuk gengsi pejabat baru, atau dijadikan simbol untuk merontokan ORBA. Weleh... wong urusan masa depan orang kok dijadikan simbol lhojangan sampe lah. Yang perlu adalah "tindakan", bukan sekedar simbol. - Ya moral cerita nih. Ini buat tante ida. Supaya ndak lupa, ide-ide fresh sangat diencourage deh. Saya sendiri sebagai student merasa salut dg semangat adik-adik (hehehe...ngamuk'o kono). Tapi jangan lupa, setelah ide-ide fresh anda diidentifikasi lalu dicocokkan dg kebijakan masa lalu dan masalah- masalah yg ada. Lha ini yg saya bilang bahwa kita jangan sungkan nimba ilmu dari pejabat ORBA. Jangan lalu memperlakukan mereka seperti kurap. Transfer pengetahuan kan menghilangkan proses trial error yg makan waktu tho? Contohnya program CBSA. Teorinya sih muluk. Siswa disuruh aktif, tapi dasare setelah sekolah mesti ngarit. Waktu untuk mempersiapkan diri untuk hari berikutnya jadi nggak ada. Alhasil waktu gurunya nanya "Any thought...any comment..?", tetep saja muridnya terdiam seribu bahasa (welah malah nyanyi). Mau ngomentarin apa paling komentar kemarin ngarit dapet 3 keranjang. Nah, inilah yang para ahli seperti mbak Ida mesti pikirkan, gimana ngakalin juklaknya. - Nah, tadi ane bilang juklak. Memang ide-ide yang sifatnya strategis tapi umum perlu juga dipaparkan. Cuman sejauh ane lihat, sebetulnya ide strategis yg paling canggihpun sudah dipikirkan oleh pendahulu. Mereka juga pake metode transfer pengalaman juga dari negara-negara lain. Nurut ane yg lebih perlu adalah ide strategis lapangan kayak juklak itu. Macam gimana ngakalin supaya siswa agak aktif, ndak perlu muluk-muluk siswa jadi uaktif, di lain pihak gurunya dapet masukin ilmu itu ke kepala siswa. - Udah panjang euydaag tante... dadah Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) --------oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Ibu dan anak nih...
Blucer Rajagukguk wrote: BW: Mas jaya kalau diskusi suka ngomel kayak perempuan, kadang saya malu bacanya...he...he. Memangnya berapa lama bung dilapangan, kemudian dilapangan rumput apa dilapangan tanah. Apa bung enggak pernah bergaul sama pribumi yang jauh lebih kaya dari Cina. Makanya banyak bergaul bung, Malah saya banyak lihat, kekayaan Cina enggak ada apa-apanya dibandingkan para pejabat, Cendana dan kroni-kroninya. Jika ada Cina kaya, pasti ada pejabat dibelakangnya, dan pasti pejabat ataupun keamanan disekitarnya dapat bagian. Saya enggak tahu lapangan yang mana yang bung tinggali, yang pasti kalau cuma melihat Cina saja yang kaya, mata bung perlu diperiksa dokter. Hehehe sampeyan cuma ngomongin keluarga cendana mulu emang kekayaan keluarga cendana merepresentasikan apa sih? Emang betul kok yg ane lihat. Ndak salah kok mata ane. Lha yg anda lihat keluarga cendana, keluarga pejabat doang ya repot. Emang jumlah berapa ekor sih mereka? Wah sorry aja kalau ente jadi malu dg ane. Samalah dg ane yg malu dg ente. Kalo ane di lapangan tanah tuh. Yg jelas lebih lama dari ente lah. Ya itu yg repot, sementara ane belepotan tanah dan berhadapan dg orang biasa, sementara ente kan hubungannya dg pejabat tambun yg korup Nah, mungkin kita bisa bicara pipa bocor mulainya dari mana .. Lho ngomong yang bener dibilang kayak pejabat, apa pejabat sering ngomong yang bener? Mungkin iya, tetapi yang pasti, bukan yang saya sering baca dikoran. Oh iya, saya lupa akan hobi ngomel anda :) Yg bener nurut siapa sih? Semua relatif je Lho yg di koran justru persis yg diomongin anda itu. Lha korannya yg mana sih? Yg model kompas, SP, dsb bukan? Jangan-jangan wall street journal Ya saya juga lupa dg gaya pejabat anda...hehe Eh, tuh PDI-P malah retak tuh. Gimana sih wong mau memperjuangkan nasib rakyat kecil kok malah rebutan jabatan. Ujung-ujungnya nggak ada yg untung. salam anti-diskriminasi blucer Salam keadilan untuk SELURUH lapisan masyarakat, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Ibu dan anak nih...
Hmm cukup lama berhibernasi Sekedar oleh-oleh... buat yang mau belajar memenggal... Buat acara kurban atau apa ... Cukup batang kayu sebagai alas, lalu golok, dan silakan cari korbannya. Anak kecil juga boleh. Nanti hasil penggalannya dapat dipake apa saja Kita kan kreatif. Misal dijadikan bola sepak seperti yg katanya pernah disiarin Maria Reza dari CNN (ane sendiri nggak nonton siarannya). Kebetulan gambar ini belum pernah saya lihat dan baru dapet. Nah, inilah yg dapat dilakukan oleh orangutan berkedok manusia. Saya pikir 2 anak kecil. Ternyata 2 orang, ibu dan anak Anaknya perempuan (Kalau ibunya jelas juga perempuan, ndak perlu disebut lah). Kelihatannya anak yg belum nyampe 10 tahunan. Silakan lihat dg seksama deh itu dilakukan di pinggir jalantuh aspalnya kelihatan, marka jalan juga kelihatan. Blood-nya juga masih belum kering. Lalu apa fungsi 3 tongkat itu buat apa ya? Buat mukulin sebelum dipenggal? Yang jadi pertanyaan saya, ini dokumentasi oleh siapa sih? Oleh wartawan? Oleh pelakunya sebagai kenang-kenangan? -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_) sambas3 (ibu dan anak).jpg
Terasi Bank (Re: [bincang] PEmesanan Pempek Palembang (fwd))
erjakan di BPPN. T = Lho itu bukannya yg diagul-agulkan mampu menyelesaikan kebobrokan perbankan. J = Lha ya ndak tahu T = Lho kok ndak tahu wong ngurusin bank sendiri nggak mampu kok malah mau ngurusin BPPN gimana tho? J = Eh, sampeyan jangan ngomong sembarangan. Mereka ada yg lulusan ameriki, ameriko, ampuniki, ampuniko jadi jangan bikin kecurigaan berlebihan dan ndak berdasar. Mereka orang yg mumpuni... T = Lho ndak perlu pake dasar-dasaran. Wong UUD aja mau digusur kok mau dasar-dasaran. Entar dulu tho... kok bisa itu gimana? Maksudnya mumpuni di bidang apa? Di bidang pembangkrutan negara? J = Mas...ane peringatin sekali lagi yamula-mula kan kite ngomongin sambel. Kok malah nyerempet-nyerempet ndak karuan. Emangnya ente punya agul-agulan apa sih? Amien Rais aja pake dipanggil Kejakgung, ente cuman kuli mau sok-sokan. Lagian ane bukan orang bank...ndak urusan. Urusannya ya sambel dan terasi thok. Wis. T = Tobat...tobatndak nanya lagi. Ya sudah kita beli sambel ke toko Turki yuk..sudah laper je Habis itu kita gali sirtu (pasir dan batu) lagi yuk. J = Heeh mending gitu. Wong ngomongin makanan kok jadi urusan pol-ek lagi. Gokil lu ah. Mbok sekali-sekali bikin posting gimana cara bikin jembatan dari lempung, atau cara nyampur terasi dengan semen. Pokoke yang rada techno gitu lho... T = Techno apaan? Emang lagunya Cher... udah diem. Salam politik warkop, Jaya Note: T singkatan tanya, dan J singkatan jawab. Mau diartiken T = tugiyo dan J = jay leno juga boleh. ' Okki Senobroto wrote: Salam PERMIAS, Udah lama saya nggak lihat usaha makanan Indonesia di posting di Internet. Mungkin ini bisa mengingatkan kita bahwa memang tanah air itu nggak bisa dilupakan... (soalnya ada pempek palembang...) Salam, -- Okki Senobroto [EMAIL PROTECTED] http://www.nawala.com -- Forwarded message -- Date: 6 May 99 10:34:51 MDT From: MIke mierage [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [bincang] PEmesanan Pempek Palembang BAgi temen2 yg akan mengadakan acara atau pengajian. Temen 2 dapat memesan makanan khas Palembang dalam jumlah besar atau kecil. HArga dijamin terjangkau. Dan di jamin Asli. Temen dapat menghubungi kita Anita Kurnia atau Miradj 124 Vroom Street apar #2 Jersey City, NJ 07306 Ph: 201 433 7889 201 433 7892 Thank you Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1 - To subscribe: send a blank email to: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe: send a blank email to: [EMAIL PROTECTED] This mailing list sponsored by http://www.webIndonesia.com - -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo------- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Test
Hehe Kayak mau pidato aja...pake test satu dua tiga Emang sepi mas, wong musim ujian... '--- Frederik Gumarus Dharmawan wrote: Test, Please Delete. _ Do You Yahoo!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Kira-kira berita yg ini nyampe ke NYC nggak?
Berita taruhan yg ginian nggak bakal ditanggapi oleh PBB... '-- 11 Mayat Ditemukan Di Ermera Dili, Pembaruan Sebelas mayat, yang sudah tidak utuh lagi, ditemukan Polres Ermera, Timor Timur, di pekuburan Desa Fatubo, Kecamatan Hatulia, Kabupaten Ermera, Jumat (30/4). Penemuan ke 11 jenazah tersebut berkat tertangkapnya empat tersangka yang selama ini masuk dalam daftar pencarian Polres Ermera, Kamis (29/4) malam. Dari penyidikan terhadap tersangka akhirnya terungkap salah seorang dari mereka bersama teman-temannya menguburkan sebelas mayat. Keempat orang itu, Ronimau, Carlito Gomez, Cesar Araujo dan Domingus Lemos. Kapolres Ermera, Letkol Pol Erry Gultom, kepada wartawan mengatakan, kesebelas mayat tersebut diperkirakan dikuburkan massal dua bulan lalu, ketika terjadi aksi penculikan oleh kelompok prokemerdekaan di wilayah itu. Para korban itu, diduga berasal dari Dili, ditemukan dalam keadaan terikat dan terdapat tanda-tanda penganiyaan dan ditikam. Dikatakan, pihaknya sudah lama mencurigai adanya pembunuhan dalam aksi penculikan yang dilakukan oleh kelompok prokemerdekaan. Namun, masyarakat menolak bahkan takut memberikan informasi adanya anggota keluarganya yang hilang. Dijelaskan, tertangkapnya tersangka bermula dari ciri-ciri yang persis dengan yang ada dalam daftar pencarian orang (DPO). Setelah tersangka ditangkap aparat berhasil memperoleh informasi bahwa kesebelas mayat dikubur tanggal 22 Februari. Jumat kemarin kesebelas mayat tersebut dievakuasi ke Puskesmas Gleno untuk diautopsi. Pihak kepolisian telah meminta kepada masyarakat Kabupaten Ermera untuk mengenali mayat. Jika sampai autopsi selesai tetapi tidak ada juga warga yang mengenal kesebelas jenazah itu, pihak aparat akan menguburkannya kembali. Apel Kesetiaan Sementara itu warga prointegrasi di Kabupaten Ambeno Sabtu (1/5) melaksanakan apel kesetiaan kepada Republik Indonesia yang diikuti sekitar 8.000 orang. Gubernur Abilio bersama Muspida Tingkat I hadir dalam apel itu. Sedangkan situasi di kota Dili pada khususnya dan Timtim umumnya tetap normal seperti biasa, tidak terganggu dengan adanya penemuan 11 mayat di Ermera. (102) -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Tips : ETIKA BERKAMPANYE YANG BAIK!
Sangat menarik pendapat dari Bung Vincent. Mungkin dapat pula dijelaskan mengapa Harian Suara Pembaruan menuliskan ayat-ayat dari Injil pada websitenya. Setiap kali kita masuk ke sitenya terpaksa membacanya. Nah, mau menyediakan informasi atau mau menyuruh yang non-kristen untuk mempelajari Injil sebelum membaca info/berita yang disajikan? Lha debat yg kayak gini bakal terus terjadi kalao masih sensitif dg agama. iya ndak? Tapi ya ane menikmati posting di bawah ini sih ndak tahu dg yg laen '-- Vincent Sitindjak wrote: - Original Message - Atau bung Vincent punya etika berkampanye yang lain ? Kemukakan dong disini, siapa tahu saya bisa mengambil pelajaran dari etika yang bung Vincent sampaikan. Gimana ? Gini: Berkampanye untuk parpol tuh kaya promosi jualan barang, engga perlu ada etika, yang perlu tuh ada peraturannya. Etika nantinya akan ditentukan oleh pemilih sendiri. Contohnya: dalam masa kampanye 92 Presiden Bush pernah bilang gini tentang Clinton dan Gore: "My dog Millie knows more about foreign policy than these two bozos." Udah dikatain lebih goblok dari anjing, ditambah lagi dikatain badut. Dalam peraturannya engga ada tuh larangan menghina (seperti yang dilakukan oleh Bush terhadap Clinton dan Gore), tapi etikanya yaa... nanti pemilih sendiri yang menilai. Di AS orang Amrik punya julukan untuk penjual toko mobil bekas: the lowest form of human being. Mereka kalo jual mobil bekas engga ada sopan-sopannya, kasar, dll, tapi ya selama engga melanggar hukum, kita engga bisa buat apa-apa kecuali cabut dari toko mobil bekas itu. Ini sihh cuman pendapat saya aja mengenai etika berkampanye untuk partai politik. Tapi ini engga ada hubungannya sama pertanyaan saya ke Mas Mohammad Rosadi. Judulnya aja udah Etika Kampanye "DALAM ISLAM", lha yang engga "DALAM ISLAM" khan engga perlu pusingin etika karangan Partai Keadilan ini. Apalagi isi etika ini. Contohnya: di butir 6 dibilang: "Dalam kampanye juga tidak dibolehkan mengeluarkan kata-kata yang melukai harga diri dan martabat seseorang yang tidak dibolehkan Syari'at, ... " Bagi saya yang bukan "DALAM ISLAM", saya engga tau apa itu Syari'at, apalagi apa yang dibolehkan dan tidak dibolehkan oleh Syari'at. Kecuali emang maksudnya Partai Keadilan supaya yang engga "DALAM ISLAM" mempelajari tentang Islam. Semua butir-butir di etika ini emang anjuran perilaku yang baik--seperti jangan menghina, jangan berbohong. Engga perlu ditambahin ayat-ayat juga udah baik koq. Kalo mau kasi saran untuk etika berkampanye yang baik, kenapa mesti ditambahin ayat-ayat segala? Koq saya merasa kehidupan berpolitik dan kehidupan beragama engga perlu disatukan. Saya tidak mempertanyakan kebaikan/keburukan isi butir-butir etika berkampanye Partai Keadilan. Yang saya tanya tuh Partai Keadilan (melalui Mas Mohammad Rosadi) sedang mengkampanyekan organisasinya sebagai partai politik atau mengkampanyekan agama Islam? Yang mana-mana sihh terserah aja. Mangkanya saya tanya, maksudnya berkampanye untuk partai politik atau untuk agama Islam? Ngoten Mas Yumartono. Salam, Vincent Sitindjak Norman, OK -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA
Ada sesuatu yang salah dari pembicaraan tentang kuota mahasiswa dari WNI Keturunan. Waktu itu saya sangat tidak setuju bila tidak ada kuota. Bila persaingan digeber 100%. Sangat tidak adil bila 3% penduduk dengan keunggulan taraf hidup disuruh tanding dengan Sugiyem yang sekolah sambil angon. Saat ini tidak ada yg menyuarakan hal ini. Nanti ane cari saluran untuk menyuarakan hal ini. Saat ini kuota dinaikkan menjadi 15% dari semula 5%. Gile bener 15% sudah pada mikir implikasinya nggak sih... Untuk yg ini, perlu diperjuangkan secara hukum bagaimana hal ini mesti diatur. Keputusan perlu disosialisasikan agar terhindar dari tuduhan diskriminasi. Di AS sini saja kebijakan proporsi juga dilakukan. Sorry buat yg merasa WNI Keturunan nih...bukannya rasis, tapi keadilan buat seluruh lapisan masyarakat mesti diperjuangkan. Sekarang jaman reformasi, semua suara mesti dikumandangkan tanpa perlu takut dicap sebagai tukang SARA dlsb. Saya tidak tahu siapa yg menghujat anda sebagai pembela Cina. Tapi buat siapapun yang berniat memperjuangkan persaingan bebas yang akan merugikan manusia-manusia macam Sugio, perlu diminta memikirkan kembali. Ada baiknya jangan berkecil hati bila disebut sebagai pembela Cina. Tidak ada yang buruk dan tidak ada yg menyalahkan sikap anda (memangnya kenapa dg pembela Cina?). Kalau memang betulpun itu adalah hak anda tho bung. Statusnya sama dengan yang mengaku sbg pembela rakyat kecil. Tetapi bila ada yang meng-oppose pendapat anda, ya jangan mengkeret lalu menggerutu terus menerus Hehehesorrysoalnya sudah baca posting senada dari anda lebih dari dua kali sih Iya endak? Salam, Jaya ' Alexander Lumbantobing wrote: Akhirnya keperluan untuk memperbaiki sistem pendidikan muncul kembali ke permukaan. Beberapa waktu yang lalu, saya pernah mempertanyakan keberadaan sistem pendidikan di Indonesia. Hasilnya saya justru dihujat sebagai pembela Cina. Rgds, Alex -- \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Suara Madison (Re: REUNI UI MAU LIBAS KULTUR ORBA)
saya kira rekan-rekan di Madison malah lebih baik Gile bener tanda pentungnya sampe ada tiga biji. Baru ngira kok banyak bener pentungnya. Jangan dimasukin secara personal dong. Kok kesannya jadi depensip sih. hehe... Mbok ya sabarkata orang wanita yg nggak sabaran bisa-bisa jadi brewokan lho. Oya, semua yg di atas kan nurut ane. Ndak sepaham ya monggo kerso. Wong demokrasi kok. hehe... :) Kita memang harus menghidupkan suasana demokratis Bung! Anda sedang menulis ke orang yang tepat!!! Iye...iye. Ane dapet 3 pentungan lagi. Jadi kliyengan nih...Adouhkejam euy. Salam, Jaya salam balik, ida Aduh...ndak pake smile. Tuh, si Abang Irwan udah ngingetin jangan main belakanghehehe "I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it." -- (Voltaire) Salam, Jaya \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)