GD dan pendeta Mormon
Entah benar entah tidak, tapi katanya GD menginap di rumah pendeta Mormon sewaktu mengoperasikan matanya di Salt Lake City, Utah. Yah, tokoh humanis kok...:) Ini Gus Dur memang benar-benar bersahabat ataukah hanya mau belajar ilmu bagaimana berisitri lebih dari satu dan menaruhnya di satu atap? Hehe...:) Bagaimanapun juga, entah karena kuping panas dikritisi pergi ke LN melulu, jalan-jalan GD ke daerah patut diacungi jempol. Ini jalan-jalan tulus atau karena mau inspeksi pasukan berani mati ya? Ah, tapi nggak mungkin, kan GD tokoh humanis. Sudah ngumpulin berapa pasukan ya? 500 ribu dari jabar, 250 dari Semarang, 70 ribu dari Jatim. Katanya sih...:) Paling seperti biasa 90% jin. Emang logistiknya mau ngrampok Bulog? Ngomong-ngomong pasukan berani mati, kebal senjata apaan, nyatanya di Kalteng juga dipenggali kayak batang pisang. Ini katanya seperti jaman 1960an di mana banyak orang-orang belajar ilmu kebal. Saya juga mau belajar ilmu kebal. Kebal lapar gitu...:) Kan ada gunanya. Anjas Gus Dur Akan Kunjungi Banten, Jateng dan Jabar Reporter: Shinta NM Sinaga detikcom - Jakarta, Presiden Gus Dur dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Propinsi Banten, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kunjungan itu akan dimulai sejak tanggal 20-22 April 2001. Demikian disampaikan oleh Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden di Jakarta melalui siaran pers resmi kepada detikcom, Kamis (19/4/2001). Pada Jumat (20/4/2001), Gus Dur akan ke ibukota Propinsi Banten, Serang. Gus Dur dijadwalkan akan memberi sambutan dalam acara pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah PKB Propinsi Banten. Selanjutnya, Gus Dur akan melaksanakan shalat Jumat di Mesjid Agung Al-Tsaurah, Serang. Seperti biasanya, akan dilanjutkan dengan acara dialog bersama para jamaah mesjid. Lalu, pukul 15.10 WIB, Gus Dur dan rombongan dijadwalkan sudah kembali ke Istana Merdeka Jakarta. Kemudian, pada Sabtu (21/4/2001) pagi, Gus Dur beserta rombongan dijadwalkan berangkat dari stasiun Gambir menuju Tegal, Jawa Tengah. Di Tegal, tepatnya di Pondok Pesantren Attauhidiyyah, Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Gus Dur dijadwalkan akan memberi sambutan pada acara Haul KH Armia bin K Kurdi. Seusai acara haul, Gus Dur beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Cirebon, Jawa Barat dengan menggunakan kereta api. Di Cirebon, Gus Dur dijadwalkan berdialog dengan masyarakat nelayan dan pengrajin. Selanjutnya, Gus Dur menuju Mesjid Jami, Pondok Pesantren Buntel, untuk memberikan sambutan pada acara Haul Al-Marhumin. Pada pukul 01.35 WIB, Minggu (22/4/2001), Gus Dur dan rombongan dijadwalkan sudah kembali ke Istana Merdeka, Jakarta. (sss/i) _ Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com
Kedok dari RMS telah mulai dibuka
Mula-mula menyebarkan sentimen anti etnis lain. Setelah sebagian terusir mereka melakukan penyerangan atas agama lain, dan melakukan provokasi agar pertentangan agama terus muncul. Setelah cukup memadai, mulailah kedoknya dibuka sendiri. Pantas ribuan polisi dan tentara susah menyelesaikan masalah Maluku. Senin, 16 April 2001, 20:21 WIB Gubernur Maluku Larang Pengibaran Bendera RMS Ambon, Senin Penguasa Darurat Sipil Daerah (PDSD) Maluku, Dr Ir Saleh Latuconsina mulai Senin, melarang Forum Kedaulatan Maluku (FKM) untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), apalagi mengibarkan bendera Republik Maluku Selatan (RMS) yang dijadwalkan 25 April mendatang. "Pelanggaran terhadap SK ini merupakan perbuatan tidak menuruti perintah sebagaimana diatur dan diancam dengan hukuman dalam pasal 49 UU NO:23/Prp/1959," kata Gubernur di Ambon, Senin (16/4). Larangan itu tertuang dalam SK 09/PDSDM/IV/22001 yang mulai diberlakukan sejak l6 April 2001. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh FKM itu, menurut Gubernur, terkait dengan aksi separatis, sedangkan pimpinannya sejauh ini belum dicekal. Latuconsina yang didampingi Koordinator Staf Ahli Darurat Sipil setempat, Dra Ny. Paula Renyaan menginstruksikan Kapolda agar mengaambil tindakan preventif dan bila perlu represif pada saat diketahui terjadinya pelanggaran. Begitu pun Pangdam XVI/Pattimura selaku Pangkoops agar membantu pihak Kepolisian dalam menangani kasus-kasus yang memerlukan bantuan TNI. Kajati Maluku agar senantiasa meningkatkan koordinasi dalam rangka penegakkan hukum, khususnya kasus-kasus yang terjadi setelah dikeluarkannya keputusan tersebut. Bupati dan Walikota se-Propinsi Maluku diminta agar mewaspadai hal-hal yang muncul dalam masyarakat terkait dengan keputusan tersebut dan mengambil langkah seperlunya. Ditanya soal kegiatan FKM ini telah dilaporkan ke PDS Pusat yakni Presiden karena mereka meminta persetujuannya untuk mengibarkan bendera 25 April mendatang, Latuconsina menjelaskan, masalahnya telah dibahas saat Rakor yang dipimpin Menkopolsoskam, di Jakarta, beberapa waktu lalu. "Yang terpenting, sikap PDSD Maluku harus jelas dan tegas karena ini menyangkut keresahan masyarakat terhadap kegiatan FKM. Apalagi, situasi keamanan semakin yang kondusif ini harus dipelihara sehingga rencana musyawarah masyarakat Maluku bisa dilaksanakan dalam waktu dekat," ujarnya. Latuconsina juga menjelaskan soal penertiban terhadap radio Suara Perjuangan Muslim Maluku (SPMM) yang dinilai dimanfaatkan kelompok tertentu untuk memprovokasi masyarakat, di mana telah dilakukan pemanggilan I bersama sejumlah radio yang beroperasi secara ilegal. "Saya telah mendapatkan laporan dari Kapolres P. Ambon dan P.P. Lease bahwa pengelola radio SPMM tidak memenuhi pemanggilan I, Sabtu (14/4), sehingga perlu ditindaklanjuti dengan pemanggilan II dan III," katanya. Dengan demikian, bila pemanggilan II dan III pun tidak diindahkan, maka tindakan tegas akan dilakukan pekan depan. "Larangan operasi ini tidak hanya bagi radio SPMM tapi juga radio-radio lainnya yang tidak memiliki ijin sehingga tidak mengganggu aktifitas komunikasi. Apalagi dimanfaatkan untuk memprovokasi masyarakat," tambah Saleh Latuconsina. (Ant/Cay) _ Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com
Ancaman ala NU
Inilah ancaman ala NU. Dengan mengerahkan satu juta orang NU, mereka hendak memaksakan kehendak, dan mengintimidasi sidang paripurna DPR. Mari kita lihat sepak terjang si oom Muzadi yang jalannya mencang mencong ini. Mari kita lihat apakah benar 1 juta umat? Ataukah 1 juta jin seperti dulu? Dulu ORBA menganggap masyarakat bodoh, sekarang orang NU menganggap masyarakat idiot. Paling sebentar lagi pernyataannya diubah lagi nih. Anjas KH Hasyim Muzadi: NU Tidak Akan Tunda Jadwal Istighosah 13 Apr 2001 21:14:33 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak akan menunda pelaksanaan istighosah warga Nahdliyin pada 29 April 2001 di Jakarta. Hasyim mengungkapkan hal ini sebelum mengikuti Rapat I Laporan Lajnah PBNU di Wisma Permata, Kompleks Krakatau Steel, Cilegon, Jumat (13/4) malam. Istighosah akbar ini akan berlangsung di Lapangan Parkir Timur, Senayan, Jakarta. Hasyim memperkirakan jumlah pesertanya bakal mencapai sekitar satu juta jemaah. Mengingat besarnya pengikut acara pembacaan doa ini, PBNU akan melakukan antisipasi sebaik mungkin untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita sadar kalau ada yang tidak suka dengan NU. Jadi saya minta nanti kerjasama antara NU dan kepolisian untuk mewaspadai hal-hal yang tidak baik tersebut,?imbuh Hasyim. Kerjasama ini tampaknya bakal tidak menemui sandungan mengingat panitia istighosah telah mengantongi surat izin dari kepolisian. Konfirmasi turunnya izin dari kepolisian ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NU, Muhidin Arubusman, yang mengaku telah melaporkan rencana pelaksanaan hajatan massal ini kepada Kepala Kepolisian, Jenderal Surojo Bimantoro, tadi siang. Muhidin membantah tudingan kalau pelaksanaan istighosah itu sengaja berdekatan dengan Sidang Paripurna anggota DPR pada 30 April 2001 yang akan membahas jawaban memorandum pertama untuk Presiden Abdurrahman Wahid. ?iIstighosah itu hanya acara doa biasa dan tidak akan ada kegiatan lainnya,?Muhidin menegaskan. (Sri Wahyuni) _ Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com
Bush lawan Cina
Ini ada yg lumayan objektif dari Sidney Morning Herarld. Ringkasnya: - AS kirim pesawat mata-mata ke Cina, Cina tidak pernah kirim pesawat ke AS. - AS mempreteli pesawat MIG-25 Sovyet yg dibelotkan ke Jepang tahun 1976. Pesawat sama sekali tidak pernah menyentuh atau mendekati perairan AS. Tambahan: - Apakah nyawa bule yg diperlakukan dengan baik oleh Cina lebih berharga dari nyawa pilot Cina yg hilang? Di mana nilai human right AS? Sekarang ini tidak ada secuilpun ucapan human right dari orang AS. - Buat apa AS melintasi perairan di dalam jarak 200 mil dari daratan Cina padahal tahu Cina mengklaim jarak segitu masih milik Cina? Saya tidak pernah baca ulasan semacam, tetapi mari kita pikir, bukankah ini semacam provokasi? - Bila ini sekaligus tindakan provokasi, apakah salah bila fighter Cina bereaksi? Apa ukuran unsafe manner yg dituduhkan oleh AS? Bukankah mereka yg punya unsafe manner dengan memasuki wilayah berjarak kurang dari 200 mil. Konklusi: - AS cari perkara, jadi bukan Cina yg cari perkara sebagai mana dituduhkan AS seperti cari nilai tambah untuk ber-bargain against penjualan persenjataan ke Taiwan ataupun untuk masuk WTO. - Negara besar selalu menang sendiri. Makin kecil suatu negara, makin rendah segala macam posisinya. Kesimpulan yg sederhana ini kelihatan silly untuk ditulis, tetapi ingatlah apa yg pernah ditulis oleh para pembela Timtim dan pembela tindakan makar lainnya, yg menyatakan semua nilai-nilai strategis tradisional sudah tidak relevan lagi, dan sebaliknya kekuatan informasi yg menjadi kekuatan suatu bangsa. Menurut saya ini pasti pengagum futurists. Anjasmara --- For Bush, it's a case of all allies on deck By Brian Toohey Australian policy makers have spent years pretending China is not run by a bunch of geriatric communists who might welcome the chance to peek inside a US spy plane. Mesmerised by the promise of a huge new Asian market, our policy makers have insisted the day would never arrive when they would have to choose between China and the US. Now, they are in for a rude awakening. Hawkish officials in the Bush Administration have made it brutally clear they expect nothing less than 100 per cent support from allies such as Australia. But the last thing Australian officials wanted so soon after George W Bush took over in January was for a big US spy plane to make an emergency landing on Chinese territory. The plane, and its crew of electronic eavesdroppers, will no doubt be returned to the US. The hawks on each side, however, will be left in a much stronger position. The US is in no position to claim the high moral ground. Its EP3 prop jet was engaged in electronic espionage while flying provocatively close to Chinese territory. As was always on the cards, a collision with a Chinese fighter forced it to land on Hainan island. The Chinese do not make similar flights along the US coast. If they did, there is no question US intelligence agencies would grab the chance to examine any Chinese plane which landed on US territory. After all, the US completely dismantled a MiG-25 fighter after it landed in Japan in 1976. It was not until 76 days later that the pieces were returned in crates to the Soviet Union. As a result, the US could hardly expect the Chinese to take much notice of the claim they should not examine the plane on the grounds that it was sovereign US territory. A number of legal experts say this is not true. Nor is it at all clear that electronic eavesdropping is sanctioned by international law. In any event, the Chinese can't really be expected to look a gift horse in the mouth. If they get a chance to look inside a US spy plane, they are going to do so. Not that they are likely to discover much they don't already know - that it contains equipment for eavesdropping on phone calls, faxes, e-mails, radar and radio signals along with just about any other electronic transmission imaginable. Despite hysterical commentary to the contrary, giving the Chinese the opportunity to poke around inside the plane is not a major disaster for US intelligence. Even if some incriminating computer discs were not destroyed before landing, this will not prevent the US from conducting similar spy flights in future. But this did not stop one over-excited editor from Jane's Defence Weekly claiming the crew should have ditched the plane in the ocean rather than save their own lives by landing at a Chinese air force base. The problem is not one of cowardice. The trouble is the incident has severely set back the chances of China becoming a normal, democratic member of the international community. Influential Republican members of Congress now want Bush to take a tougher line with China. Not that his team needs much urging to look for enemies. Bush's National Security Adviser, Condoleezza Rice, for example, dismayed European allies in February by branding Russia a threat to American security. Rice seems to have trouble with the fact that the Russian people
PNG
Biang kerok Aussie ternyata hendak ditentang di PNG. Bila PNG dengan jumlah tentara yang dikebiri cuman sekitar 4000 orang saja mau memberontak, maka kenapa Gus Dur mau-maunya sowan ke Howard itu? (Ini angka benar nggak sih). Aussie yang nyata-nyata hendak menjadikan dirinya deputi koboi texas kok dikasih hati. Kepentingan dan keuntungan politik apa yang dapat diperoleh dari Aussie? Paling cuma bualan bahwa Aussie sudah minta majikannya mendukung RI. Apa sih dukungan AS kepada RI? Apa untungnya buat rejim Gus Dur? Apa sudah sedemikian frustasikah Gus Dur sehingga minta perlindungan AS dan Aussie? Saya pikir tindakan Gus Dur ini seperti halnya tindakan Amangkurat I. Sama juga dengan raja Bugis yg minta bantuan Belanda menggempur Gowa, dlsb... banyak sekali contohnya. Bila raja-raja ini menyerahkan diri menjadi begundal Belanda, maka Gus Dur hendak menyerahkan diri menjadi begundal kaum imperialis yang baru saja bangkit dari kubur setelah tidur lama berkat tindakan Hitler. Suatu ironi memang:) Dulu mereka merampok dengan alasan mencari rempah-rempah. Sekarang mereka hendak merampok lagi dengan alasan HAM, demokrasi, dan reformasi lainnya. Alasan apa lagi sih sampai Aussie mengocok-ocok PNG? Kan mereka yg sudah dari awal menyetirnya. Kok masih bilang perlu reformasi lagi segala? Ini satu pertanyaan saya nih: "Mengapa PNG nggak pernah akur dengan negara Asia?" Kenapa cuma seperti tetangga yg tinggal di kondo sehingga cuma saling sapa basa basi? Yak Gus Dur, jadikanlah RI seperti PNG yg memang dari lahir sudah direncanakan sebagai boneka Aussie. Biarpun bonekanya lebih besar dari yang mainin, tak apa pula lah. Bukankah Cina juga pernah dimainin Jepang? Saya rasa kunjungan Gus Dur malah diharapkan oleh saingan politiknya. Biar turunnya makin cepet. Anjasmara - Jumat, 23 Maret 2001, 12:31 WIB Diakhiri, Pemberontakan Tentara Papua Nugini Sydney, Jumat Tentara Papua Nugini mengakhiri pemberontakan mereka kemarin usai bertemu Perdana Menteri Sir Mekere Morauta. Dengan kesepakatan itu, berakhirlah krisis politik di negara tetangga Indonesia tersebut. Aakan tetapi, tentara menyampaikan sebuah petisi yang meminta Morauta mengusir Bank Dunia dan mengurangi apa yang mereka sebut campur tangan berlebihan Australia dalam masalah dalam negeri Papua Nigini. Morauta telah memberikan amnesti kepada pemberontak dan memenuhi tuntutan mereka yang membatalkan rencana untuk mengurangi separuh jumlah Angkatan Bersenjata menjadi 2.000 personil. Morauta dalam sebuah pernyataan mengatakan tentara yang memberontak setuju menyerahkan kembali senjata yang mereka ambil dari sebuah gudang senjata di barak utama negara itu setelah satu minggu konflik dengan pemerintahnya. PM Papua Nugini itu mengatakan ia menyatakan kegembiraannya atas pulihnya ketertiban, khususnya keputusan tentara untuk mulai menyerahkan senjata, kata kantor berita Reuters. Tapi pernyataan itu tidak mengatakan kapan hal ini akan dilakukan atau kapan Morauta akan menanggapi tuntutan baru, yang dibuat tentara dan ditujukan terhadap tekanan asing bagi reformasi ekonomi di negara Pasifik Selatan yang miskin itu. Protes-protes tentara yang didukung mahasiswa dipusatkan pada usaha reformasi oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional dan didukung Australia, penyumbang bantuan utama dan penasehat militer negara itu. (Ant/prim) _ Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com
Wash Post: Aussie meningkatkan militernya
Yak saudara-saudara, Australia meningkatkan anggaran militernya dengan alasan lingkungannya tidak stabil. Mestinya harus dicari pihak mana yang menyebabkan ketidakstabilan itu muncul. Bukannya dari selatan? Langkah Mahfud untuk imbal beli pesawat dengan Korsel sangat tepat. Kalaupun kita punya uang, sistem imbal beli juga bukan hal yang memalukan. Asal nggak ditukar dengan beras ketan yang sudah ketahuan bukan kebutuhan pokok saja. Proses imbal beli ini sangat tepat pula untuk membungkam pendapat yang menyatakan IPTN adalah penghamburan uang. Oknum-oknum yang biasanya orang yang kurang makan sekolahan dan orang yang bukan berasal dari latar belakang teknik ini harus memakan pil pahit, dan mereka harus mencari alasan lain mengapa pangan tetap susah. Provokasi yang murahan dengan membom gereja-gereja sangat kentara, dan dengan mudah masyarakat tidak akan membeli. Hanya saja barisan orang NU yang cuma memikirkan kepentingan kelompoknya harus mengambil jarak dengan masalah ini, dan tidak hanya sekadar berteriak pasti ingin menggoyang pemerintahan Gus Dur. Kenapa sih mereka nggak menengok pengalaman Ambon yang dulu masjidnya diserbu di malam lebaran? Apakah mereka ingin pemerintahan Gus Dur ambruk? Gimana bisa ambruk wong mereka belum ada. Sudah seharusnya mereka menengok pihak-pihak yang ingin Indonesia pecah, termasuk gerombolan separatis beserta dukungan dana dan intelektual luar negeri seperti RMS, GAM, dan OPM. Anjasmara --- SYDNEY, Australia Australia has embarked on an ambitious program to enhance its overseas deployment capabilities and expand its strategic role in the Asia-Pacific region, including a major increase in defense spending. The government this month released a defense "white paper," or comprehensive policy statement, outlining an increase in military spending from the current annual level of $6.5 billion to $8.7 billion by the decade's end. The cumulative increase of $12.6 billion in the military budget over 10 years is a landmark change in Australian strategic planning. The country's military spending has been declining in real terms since the end of the Cold War and now stands at only 1.8 percent of national gross domestic product, the lowest level since the end of World War II. The white paper argues that a stronger military is necessary for Australia to cope with the increased potential for instability among its neighbors. It notes that "the countries of our immediate neighborhood Indonesia, East Timor, Papua New Guinea, and the island states of the southwest Pacific face large economic and structural challenges." Australia sent troops last year to East Timor as part of a U.N. peacekeeping force intended to quell rioting by Jakarta-backed militias after the territory voted in a referendum to separate from Indonesia. The mission was Australia's most significant military commitment in recent years. As the white paper put it: "Our armed forces have been busier over the last decade, and especially over the past two years, than at any time since our involvement in Vietnam." Since then, there has been further turmoil among Australia's neighbors. Indonesia, still recovering from the loss of East Timor, has been stunned once again by an independence movement this time in the province of Irian Jaya. In May, a coup in Fiji deposed the democratically elected government and plunged that island nation into a protracted crisis. The new defense spending aims to strengthen Australia's ability to respond effectively to overseas flash points such as East Timor. "Australia . . . cannot be secure in an insecure region, and as a middle-size power there is much we can and should do to help to keep our region secure, and support global stability," the white paper says. To expand its strike capability, the air force will receive four new Boeing airborne early warning and control aircraft, with an option on another three. In the long term, the government envisages buying up to 100 new aircraft to replace the present combat fleet of F-111 bombers and F/A-18 fighters. The navy will get at least three new destroyers to replace old frigates, in addition to new amphibious ships, patrol boats, Harpoon anti-ship missiles, and supply ships. The army will receive equipment upgrades and will be expanded to 54,000 troops by the decade's end an increase of 3,500 over present numbers. Underpinning the new defense system will be a major investment in intelligence-gathering equipment such as spy planes and radar systems. The tone of the white paper is more strident than previous pronouncements from the government and signals a desire for greater self-reliance in the determination of Australia's military needs. "We believe that if Australia were attacked, the United States would provide substantial help, including armed force. We would seek and welcome such help. But we will not depend on it."
Pemboman gereja secara serentak.
Jelas ini perbuatan GAM beserta sponsor-sponsor luar negerinya. Kenapa mereka nggak sekalian pakai GLM saja? --- Senin, 25 Desember 2000, 02:58 WIB Dua Tewas Dalam Ledakan Bom di Gereja HKBP Sukabumi Jakarta, Minggu Dua orang tewas dan 13 lainnya luka parah saat terjadi ledakan bom di depan Gereja Sidang Kristus Sukabumi dan di dekat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sukabumi, Minggu malam (24/12). Informasi yang diperoleh dari Polres setempat, Senin dini hari, menyebutkan ledakan bom di sekitar Gereja HKBP di Jalan Otto Iskandardinata, Kodya Sukabumi itu terjadi pukul 21.15 WIB, dan diperkirakan berasal dari sebuah bungkusan yang menyerupai kado. Para korban itu merupakan penumpang satu mobil Toyota Kijang yang baru usai mengikuti kebaktian malam Natal di mana seorang bocah bernama Priyanto Saragih menemukan semacam kado yang terletak di bawah spatbor mobil ayahnya. Karena tertarik, maka Priyanto kemudian membawa "kado" itu, namun bungkusan itu meledak beberapa saat setelah mobil yang dinaiki ayah, ibu, dan adiknya yang masih bayi itu melaju, setelah mereka mengikuti kebaktian petang yang kedua. Akibatnya, ibu dan adiknya tewas seketika, sementara Priyanto dan ayahnya luka berat dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat sementara enam penduduk di sekitar areal ledakan bom itu juga menderita luka-luka. Menyusul peristiwa itu masyarakat kota itu tercekam kekhawatiran dan mereka memilih untuk tidak berlalu-lalang di jalan-jalan sementara aliran listrik padam total. Ledakan pada waktu berdekatan kemudian terjadi di Jalan Alun-alun Utara di mana Gereja Sidang Kristus terletak pada saat para umat gereja itu sedang melaksanakan kebaktian. Pada ledakan itu, tujuh orang menjadi korban. (Ant/Cay) _ Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com
Pendeta kok bohong lho
Ini adalah kali kedua seorang pendeta melakukan faith a compli terhadap keputusan pejabat. Kalau kali ini pendeta Karel berbohong bahwa Gus Dur memerintahkan pelepasan Theys, maka beberapa hari yang lalu seorang pendeta lain berbohong pula bahwa Kapolda telah mengijinkan penaikan bendera OPM sehingga Kapolsek-nya terpaksa menurut. Praktek-praktek seperti ini harus segera dihentikan oleh institusi gereja bila tidak ingin menuai akibat lebih lanjut. Masak pendeta kok berbohong dan bermain politik. Bila kejadian ini berlanjut mereka harus segera diperlakukan sebagai anggota kelompok makar dan segera ditahan. Anjasmara -- Menhan: Presiden Tak Pernah Perintahkan Theys Dilepas Jakarta, KCM Laporan: Heru Margianto Menteri Pertahanan Mahfud MD membantah bahwa ada pernyataan yang bertentangan di media massa antara Presiden Abdurrahman Wahid dan Menkopolsoskam menyangkut nasib Ketua Dewan Presidium Papua, Theys Hiyo Eluay. Seperti diketahui, pagi ini media massa memuat pernyataan tokoh agama Irian Jaya, Karel Phil Erare yang menyatakan Presiden telah memerintahkan Kapolri Jenderal (Pol) Bimantoro dan Kapolda Irian Jaya Brigjen Silvanus Wenas untuk membebaskan tokoh Irian tersebut dan Presiden mengakui telah mengatakan hal itu. Sebaliknya, pemerintah menyatakan Theys telah melanggar hukum dan akan dibawa ke pengadilan. Sebagaimana ditegaskan Menteri Pertahanan Mahfud MD, bahwa pemerintah akan tetap memproses secara hukum Ketua Presidium Dewan Papua, Theys Eluay serta Sekjen Thaha Al Hamid karena mereka telah melakukan banyak pelanggaran kriminal. Berkaitan dengan pernyataan yang saling bertentangan ini, Presiden Wahid yang berbicara usai shalat Jumat, di mesjid Al Munawaroh, Jumat siang, menyatakan bahwa ia pagi tadi menelepon Menkopolsoskam Susilo Bambang Yudhoyono dan menanyakan kenapa ada pernyataan yang bertentangan di koran. Menkopolsokam mengatakan karena itulah akan diadakan rapat pada pukul dua siang ini. Setelah rapat baru akan ditentukan apakah Theys akan dibawa ke pengadilan atau tidak. Sementara, Mahfud yang ditemui menjelang Rakor Polkam siang ini membantah silang sengketa ini. Menurutnya, ketika berita bahwa Presiden memerintahkan Theys dilepaskan muncul tadi pagi, Mahfud segera bertemu Presiden untuk menanyakan kebenarannya. Sampai tadi pagi Presiden masih menyatakan sama sekali tidak pernah memerintahkan Theys untuk dilepas. "Jadi tidak ada perintah untuk melepaskan Theys, baik kepada Kapolri maupun Kapolda Irian Jaya tidak terima perintah itu," ujar Menhan. Menurut Mahfud, seorang tersangka seperti Theys memang tidak harus ditahan, namun Menhan berpendapat sebaiknya Theys tetap ditahan sebab proses hukum harus tetap berjalan. Seumpama Theys dilepaspun, proses hukum juga harus tetap berjalan. Menhan kembali meyakinkan wartawan bahwa soal perintah pelepasan Theys memang tidak ada. "Anda percaya saya. Saya ketemu Gus Dur tadi pagi. Saya katakan ke Gus Dur ini harus diklarifikasi," katanya. Menurut Mahfud dalam sidang kabinet tanggal 5 Desember kemarin, Presiden Wahid mengatakan sudah menyetujui penahanan Theys Hiyo Eluay. Bahkan pada waktu itu Presiden mengingatkan agar bukti-bukti dikumpulkan hati-hati karena masalah Theys ini sangat sensitif." Menhan yang ditemui sebelum Rakor Khusus Polkam siang ini juga menegaskan bahwa Rakor hari ini tidak ada hubungannya dengan masalah Theys, bahkan rakor siang ini lebih memfokuskan soal otonomi khusus di Aceh. Diharapkan status Aceh bisa selesai hari ini dan segera diajukan ke DPR.(zrp) _ Get more from the Web. FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com
Ternyata Gus Dur lagi yg plintat-plintut.
Ternyata Gus Dur lagi yg plintat-plintut. Pernyataan Gus Dur apakah setiap pelanggar hukum mesti masuk penjara itu benar-benar sangat lucu. Apalagi bila fakta masih banyaknya koruptor yg bebas bergentayangan dijadikan alasan. Bukannya tugas dia memasukkan para koruptor ke penjara? Kok malah dibolak-balik seperti menggoreng krupuk saja. Jangan-jangan statement bahwa pelanggar hukum tidak perlu masuk penjara karena Gus Dur juga melanggar hukum? Wah, ini sih payah:) Anjas -- Gus Dur Memang Meminta Agar Theys Dibebaskan 8 Dec 2000 15:46:26 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Penjelasan Menteri Pertahanan M Mahfud dibantah lagi oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Gus Dur justru mengakui bahwa dirinya memang telah meminta Kapolda Irian Jaya untuk membebaskan Ketua Presidium Dewan Papua Theys Hio Eluay dari tahanan. Saya memang mengeluarkan keterangan seperti itu, kata Gus Dur dalam dialog seusai melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Munawarrah, Ciganjur, Jakarta Selatan, hari ini Jumat siang (8/12/2000). Keterangan Presiden ini tentu saja sangat bertentangan dengan penjelasan Menteri Pertahanan. Pagi tadi, Mahfud telah membantah berita yang dilansir Pendeta Karel Philip Erari setelah bertemu Gus Dur kemarin (7/12/200). Pendeta Erari saat itu mengatakan bahwa Presiden Wahid pada 5 Desember lalu telah meminta Kepolisian Daerah Irian Jaya agar membebaskan Theys. Namun, kepada Mahfud, Gus Dur mengaku belum pernah berbicara, baik kepada Kepala Polda Irian Jaya Brigjen SY Wenas maupun Kepala Polri Jenderal S. Bimantoro tentang pembebasan Ketua Presidium Dewan Papua itu. Meskipun demikian, menurut Gus Dur, secara keseluruhan pemerintah tetap memiliki pandangan yang berbeda terhadap Theys. Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu, Theys tetap dianggap melangar hukum karena memiliki barang-barang illegal. Tapi apakah setiap orang yang melanggar hukum harus ditahan? Di luar itu banyak koruptor tetapi masih tetap gentayangan, ujarnya. Kepada jamaah shalat Jumat di masjid itu, Presiden Wahid pun mengaku hari ini telah menelepon Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono perihal kemungkinan pembebasan Theys. Karena itu, siang ini Rapat Koordinasi bidang Politik Sosial dan Keamanan akan dilaksanakan terutama untuk menentukan nasib Theys. Dalam rapat itu akan dibahas apakah Theys melanggar hukum atau tidak, ujar Gus Dur pula. Menurut Gus Dur untuk menyelesaikan persoalan Irian Jaya pemerintah akan mengambil langkah perundingan. Ia menganggap lebih baik melakukan diskusi dengan Theys dan rekan-rekannya daripada darah terus tertumpah di bumi Irian. Tapi hasilnya nanti tetap akan ditentukan dalam rapat Polsoskam hari ini, ujarnya. (Oman Sukmana _ Get more from the Web. FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com
RMS beraksi di Belanda
Ini ada ulah RMS di Belanda. Apakah ada kaitannya dengan gejolak di Maluku? Silakan tarik benang merahnya sendiri. Anjasmara -- Laporan detikcom dari Den Haag RMS Gunakan Sandi 'Mercedes', Warga Belanda Was-was Reporter: Eddi Santosa detikcom - Den Haag, Serangan bom molotov yang dilancarkan Molucca War Child (MWC) ke kereta penumpang jurusan Elst Arnhem, Rabu (6/12/2000) kemarin, ternyata menggunakan kode sandi Mercedes. Kode sandi yang sama pernah dipakai RMS untuk membajak kereta di De Punt tahun 1977. Kini, masyarakat Belanda was-was. Soal kode sandi Mercedes ini diungkapkan oleh L. Reawaruw, dari People Against Genocide (PAG) kemarin, Rabu (6/12/2000). Reawaruw bahkan mengatakan bahwa Mercedes kini telah meluncur kembali, yang menurutnya berarti bahwa aksi-aksi serupa masih akan menyusul lagi di Belanda. Kapan? Reawaruw tidak bisa memastikan. Namun yang pasti, kode sandi Mercedes itu membuat para pengguna jasa angkutan kereta di Belanda kini menjadi was-was. Betapa tidak. Kode sandi yang sama mengingatkan mereka pada peristiwa pembajakan RMS terhadap sebuah kereta penumpang di tahun 1977. Aksi itu ditempuh RMS untuk menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto, sekaligus menekan pemerintah Belanda mengenai Republik Maluku Selatan, negeri yang mereka cita-citakan. Pemerintah Belanda menjawab aksi pembajakan itu dengan menurunkan pasukan marinir. Delapan orang tewas, dua di pihak penumpang dan enam di pihak pembajak, dalam operasi itu. Mengapa kini mereka, melalui MWC sel paling radikal dalam PAG-- memilih kembali mengeluarkan Mercedes di Belanda dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaan Maluku. Berikut ini wawancara selengkapnya antara L. Reawaruw dengan wartawan hari ini, Kamis (7/12/2000): Apa yang ingin anda capai dengan serangan-serangan itu? Mengapa pihak anda sendiri tidak pergi saja ke Maluku? Jika anda seorang Yahudi Belanda dan pemerintah Belanda mengirim gas ke Jerman, sementara anda tidak bisa masuk ke sana, apa yang akan anda lakukan? Banyak orang Maluku di Belanda berangkat ke Maluku. Anda tentu bisa ke sana Di sini (Belanda) dikumpulkan uang dalam jumlah besar untuk membeli makanan dan pakaian bagi orang-orang di sana (Maluku), untuk kemudian membiarkan mereka dibunuhi. Lebih baik serahkan kepada kami uang yang berjuta-juta gulden itu, untuk kami belikan senjata dan kami akan ke sana. Jika tidak, anda akan berhadapan dengan pasukan berkekuatan besar, sementara anda hanya bisa membalasnya dengan lemparan batu. Apakah peran PAG sendiri untuk Maluku? Kami akan melakukan aksi pengumpulan uang sendiri, untuk orang-orang di sana. Jika tidak ada pasukan intervensi, maka kami sendiri yang akan mengurusnya. Orang-orang mana yang menyerbu kereta jurusan Elst-Arnhem itu? Di PAG ada banyak bermacam-macam elemen dan jaringan. Beberapa minggu lalu, sebagian dari mereka mengatakan, keadaan ini tidak bisa kami terima lagi. Politik luar negeri Belanda tidak efektif. Kelompok garis keras ini kini menempuh caranya sendiri. Anda setuju? Saya bisa memahami mereka. Seratus persen. (asy) _ Get more from the Web. FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com
Kala Shihab dolan ke Sydney
Lagi-lagi Indonesia mengalami kekalahan politik. Shihab akhirnya ingin dolan mengunjungi Jembatan Sydney, dan akan ditemui oleh menlu Aussie Downer yang belum lama lalu menyampaikan bahwa dia mendukung gerakan separatis papua. Yang lebih menyedihkan Shihab tidak akan dapat menemui raja bromocorah Howard. Sangat berlainan dengan Gus Dur yang selalu merendahkan diri tetapi tidak sadar bahwa tindakannya merendahkan martabat bangsa. Gus Dur berkali-kali menerima Downer yang cuma menlu secara resmi. Indonesia tak ubahnya seperti negara kecil di Afrika yang turis asingpun bisa bertandang. Lagi-lagi misi Indonesia adalah mengemis agar Australia mendukung integritas wilayah Indonesia. Suatu usaha yang sama sekali tidak memandang sejarah bagaimana Aussie selalu menohok dari belakang. Sejak penampungan tentara NICA sebelum diseberangkan ke Indonesia muda sampai kasus Timtim. Ibaratnya Shihab dan Gus Dur ingin janji dari tukang ingkar janji. Lagipula integritas bangsa tentunya harus dijaga sendiri. Mengapa pula tergantung sama negara kecil yang jumawa karena jadi kacung AS. Bacalah apa yg dikatakan oleh Howard di artikel di bawah ini. Demikian jumawanya si Howard yang ingin presiden Indonesia menghadap dan membayar upeti kepada susuhunan Aussie. Inilah rapor Shihab: - melaksanakan perjanjian dengan GAM - menjadi antek Aussie dengan berusaha menjalin hubungan khusus dengan Howard. - menjadi corong Gus Dur yang mengijinkan penaikan bendera OPM. - menjadi corong Gus Dur yang mengijinkan penaikan bendera GAM. Singkat kata, Shihab sudah salah dari awal. Sebagai menlu kok mengurusi urusan dalam negeri. Dalam arti Indonesia seakan-akan berurusan dengan pihak luar. GAM dan OPM adalah pihak dalam negeri yang harusnya diurusi oleh polisi. Anjasmara - Selasa, 5 Desember 2000 Pertemuan Menteri Australia-Indonesia 8 Desember Jakarta, Kompas Meski ada larangan pergi ke luar negeri selama bulan Desember dari Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, pertemuan para menteri Australia dan Indonesia akan berlangsung Jumat (8/12) di Australia. Pertemuan itu merupakan pertemuan pendahuluan sebelum kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid ke Australia akhir Januari atau awal Februari depan. Menanggapi pernyataan Pemerintah Indonesia itu, Perdana Menteri Australia dikabarkan menyambut gembira. Ia berharap pembicaraan itu akan berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan Menteri Luar Negeri Alexander Downer berharap pertemuan akan berlangsung hari Kamis dan Jumat (7 dan 8/12). Soal tanggal pertemuan, Menko Perekonomian Rizal Ramli usai menghadap Presiden di Istana Merdeka hari Senin (4/12) menegaskan, "Acaranya sendiri tanggal 8 Desember. Berangkat tanggal berapa, ya nanti kita lihatlah." Howard sendiri tampak tak mau banyak memberikan komentar soal rencana pertemuan ini. "Saya memahami, dan saya menggunakan ucapan saya dengan sangat hati-hati, karena sejumlah hal sedikit berubah, hanya ada para pejabat senior dan melibatkan Menteri Luar Negeri, tetapi marilah kita tunggu," katanya kepada wartawan. Dari pihak Indonesia, menteri yang akan pergi ke Australia antara lain adalah Menlu Alwi Shihab, Mendiknas Yahya Muhaimin, Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan Sarwono Kusumaatmadja, dan Menperindag Luhut Panjaitan. Sedangkan dari pihak Australia dipimpin Menlu Alexander Downer, yang akan didampingi oleh Menteri Perdagangan Mark Vaile dan Menteri Perindustrian Nick Minchin. Titik terendah Menurut Rizal, hubungan Indonesia dengan Australia memang berada pada titik terendah. "Jadi, ada permintaan khusus dari Pemerintah Australia supaya hubungan ini ditingkatkan dan diperbaiki. Dan, ini sudah dikonsultasikan kepada Wapres," tegas Rizal. Juru Bicara Kepresidenan Wimar Witoelar menambahkan, kunjungan Presiden ke Australia akan berlangsung akhir Januari atau awal Februari menjelang pembukaan parlemen di Canberra. "Kalau pertemuan para menteri itu tidak diadakan sekarang, nanti kunjungannya tertunda atau kunjungannya kurang persiapan," ujarnya. Wimar mengatakan, urusan Indonesia dengan Australia tidak hanya sebagai pada persoalan politik, tetapi juga di bidang lain. "Pertemuan para menteri itu juga menyangkut industri, perdagangan, investasi, pendidikan dan kebudayaan, selain tentu pembicaraan menyangkut hubungan luar negeri," ujarnya. Apakah pertemuan ini tidak mematahkan kebijakan Wakil Presiden, Wimar menjawab, "Sama sekali tidak, karena semua keputusan dibuat bersama (Presiden) dan Wapres." Rizal menegaskan, dalam pertemuan para menteri nanti Indonesia mengharapkan bisa membahas hal-hal konkret yang bisa bermanfaat bagi kedua negara. "Kemarin malam ada rapat para menteri dan tim teknis, dan ada usulan yang konkret. Kita harapkan bisa meningkatkan manfaat bagi Indonesia maupun Australia," ujarnya. Pertemuan yang semula dijadwalkan bulan Oktober itu, dan telah dibatalkan beberapa kali oleh Jakarta, kemungkinan juga akan membicarakan rencana kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid ke
Tidak boleh ada ambiguity
Akhirnya pemerintahan baru Gus Dur sadar bagaimana menjalankan pemerintahan yg benar. Tidak ada pemerintahan di dalam pemerintahan. Tidak ada bendera di luar bendera resmi NKRI. Mau dipasang lebih kecil, lebih pendek, tidak ada itu. Tidak ada pula perjanjian dengan kelompok semacam GAM yang terlanjur terjadi seperti jeda kemanusiaan karena GAM dan OPM serta RMS tidak boleh diakui keberadaannya. Tidak boleh pula diakui keberadaan organisasi macam pimpinan Theis atau Nazar. Organisasi macam SIRA hanyalah organisasi tipu daya. Organisasi ini hanyalah sayap politik GAM sebagaimana sepak terjang Uskup Mbalelo dan si menlu Timtim sekarang. Tidak ada pendekatan keagamaan dan ataupun pendekatan kemanusiaan kepada pendeta atau uskup yang menyalahgunakan posisinya sebagai pimpinan umat untuk bermain politik. Membiarkan Belo sebagai figur politik adalah kesalahan Orde Baru yang mencolok. Bila bermain politik, maka mereka harus dihadapi sebagai orang politik. Kalau hendak makar tentunya harus dihukum. Kalau layak dihukum mati, ya mesti dihukum mati. Tidak boleh ada ambiguity dalam bertindak karena mereka menyalahgunakan kebingungan pemerintahan Habibie dan Gus Dur yang lemah untuk bermain-main di luar bidang keagamaan yang harusnya mereka emban. Anjasmara -- Ulang Tahun GAM ke-24 Polisi Larang Pengibaran Bendera Aceh Merdeka 4 Dec 2000 10:4:38 WIB TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Kepala Subsatgaspen Operasi Cinta Meunasah (OCM) I/2000 Senior Superintendent Kusbini Imbar menegaskan, tidak boleh ada pengibaran dan pemasangan bendera Aceh Merdeka menjelang, pada saat dan pasca-HUT Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di dalam wilayah Indonesia. "Pihak kepolisian di Aceh akan mengambil tindakan tegas bila ada yang melakukan pengibaran dan pemasangan bendera Aceh Merdeka," tegas Kusbini kepada TEMPO Interaktif di Banda Aceh, Minggu (3/12) siang. Tindakan tegas yang dimaksudnya adalah sesuai kewenangannya berdasarkan hukum yang berlaku. Menurut Kusbini, kegiatan mengibarkan, menaikkan, dan memasang bendera GAM tidak dibenarkan dilakukan kapan pun di seluruh Aceh, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Polisi tidak segan-segan menangkap pelakunya," tukasnya. Ketika ditanyakan, apakah aparat OCM akan menembak pelaku pengibaran bendera GAM, Kusbini secara diplomatis menjawab, "Apabila pelaku melawan, memegang senjata dan berusaha menembak kita, ya kita tembak." Kepada TEMPO Interaktif, Kusbini membantah isu tentang beredarnya surat edaran Kapolri yang memerintahkan untuk menembak di tempat para pelaku pengibaran bendera GAM pada tanggal 4 Desember ini. "Yang ada adalah perintah agar aparat mengambil tindakan tegas, sesuai hukum yang berlaku dalam wilayah Indonesia," terangnya. Lebih lanjut Kusbini menguraikan, penaikkan bendera GAM itu, bisa berakibat pada upaya memprovokasi warga untuk mendeskreditkan Indonesia. "Karena itulah, kita tidak akan mentolerir terhadap kegiatan tersebut," urainya. Sementara itu, kalangan GAM menyerukan agar masyarakat mempertimbangkan secara matang perlu atau tidaknya mengibarkan bendera GAM pada 4 Desember besok. "Bila mendatangkan mudarat, sebaiknya bendera merah bulan bintang tidak usah dinaikkan," kata Abu Razak, Juru Bicara AGAM Wilayah Pidie. "Sebagai gantinya, sebaiknya semua rakyat berdoa di tempat masing- masing. Doa bisa dilaksanakan sebelum, pada 4 Desember, dan sesudahnya," pintanya. Hal senada juga dikemukakan Panglima GAM wilayah Krueng Sabee, Abu Khaidir. Menurut dia, pengibaran bendera itu terserah kepada rakyat. Apabila akibatnya menyebabkan kemudaratan, sebaiknya jangan dilakukan. Abu Khaidir menegaskan, pihaknya tidak meminta rakyat untuk memeriahkan HUT GAM dengan cara pemasangan dan pengibaran bendera, namun juga tidak melarangnya. "Pertimbangan terbaik ada pada anggota masyarakat," kata Khaidir. Kebijakan itu diserahkan kepada rakyat, menurut Abu Khaidir, karena GAM ingin rakyat selamat dalam kondisi yang bagaimanapun. (J Kamal Farza) _ Get more from the Web. FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com
Hotel Oranje
Saya menyimpan pertanyaan ini sudah sejak masih kanak-kanak. Yang mana sih Hotel Oranje itu. Setelah ditunjukkan, sebagai anak-anak masgul kok warnanya nggak oranye? Sampai sekarangpun masih tetap heran bin ajaib dengan pemilik hotel dan Pemda Jatim. Kenapa nggak men-cat kembali hotel itu dengan warna oranye lagi. Kan bagus buat sejarah, buat turisme, dan bagus buat anak-anak untuk mengenang Hari Pahlawan. Ini tentu sangat berbeda dengan di negata lain. Mereka mah akan berusaha melestarikan sampai detail sekecil-kecilnya. Tujuan utamanya sih apalagi kalau bukan buat turisme. Makanya saya heran, siapa sih yang bertanggung jawab atas kelestarian hotel. Apa si pemilik hotelnya tidak mau karena masih kebelanda-belandaan, atau pemerintah yang sama sekali nggak punya sense. Selain itu, Sidik yang gugur itu dijadikan pahlawan tau nggak ya? Saya nggak pernah dengar ada pahlawan namanya Sidik. Ada juga Pak Sidik tetangga saya. Hmm:) Anjasmara - Sabtu, 11 November 2000 Hotel Majapahit dan Sejarah Perjuangan Arek Surabaya BILA warga Surabaya melalui Jalan Tunjungan, mereka akan melewati sebuah hotel bintang lima bercat putih. Padahal saat pertama kali didirikan tahun 1910, Hotel Majapahit Mandarin Oriental itu dicat dengan warna oranye pekat, menyesuaikan namanya, yakni Hotel Oranje. Walau kini menyandang nama baru (diganti tahun 1996), Hotel Majapahit tetap memelihara sejarahnya. Peristiwa perobekan bendera Belanda oleh arek-arek Surabaya pada tanggal 19 September 1945 terjadi di hotel ini. Kamar-kamar yang mempunyai nilai sejarah adalah kamar Merdeka nomor 33 dan kamar Sarkies nomor 44. Kamar Merdeka adalah kamar yang ditempati Residen Belanda saat terjadi perobekan bendera Belanda. Kamar yang dulunya memiliki pintu rahasia tersebut sempat diserbu pemuda Surabaya ketika mereka mendesak penurunan bendera Belanda. Sedangkan kamar Sarkies adalah kamar tempat keluarga Sarkies, pendiri Hotel Oranje, selalu tinggal bila datang ke Surabaya. Di kedua kamar yang termasuk kelas suites itu diletakkan foto dan narasi mengenai sejarah yang terkait pada kamar tersebut. *** HOTEL Oranje pertama kali didirikan pada tahun 1910 dengan gaya colonial art nouveau. Arsiteknya, J Afprey, orang Belanda. Pendirinya, Lucas Martin Sarkies, berasal dari keluarga Sarkies yang terkenal sebagai pemilik kerajaan hotel di Asia. Hotel-hotel yang dimilikinya antara lain Raffles Hotel di Singapura, yang hingga kini masih menjadi salah satu hotel bergengsi di negeri jiran itu. Keluarga Sarkies juga merupakan pemilik The Strand Hotel di Myanmar, The Eastern and Oriental Hotel di Penang (Malaysia), dan Hotel Niagara di Lawang (Jawa Timur). Pada pertengahan Perang Dunia II (1942), Hotel Oranje diambil alih penjajah Jepang dan dijadikan barak militer dan kamp tahanan sementara untuk perempuan dan anak-anak yang akan dipindahkan ke Jawa Tengah. Nama hotel pun diganti menjadi Hotel Yamato. Nama ini hanya bertahan tiga setengah tahun, saat penjajahan Jepang. Pada tanggal 19 September 1945 pukul 06.00, tentara Belanda yang tergabung dalam tentara Sekutu menaikkan bendera Belanda berwarna merah-putih-biru di atas puncak Hotel Yamato. Pengibaran bendera ini membuat warga Surabaya marah. Ribuan warga yang sebagian besar pemuda segera berkumpul di depan hotel. Sebagian pemuda memakai seragam hitam, yang biasa dipakai oleh Jibakutai, barisan berani mati. Menurut pengakuan Sudi Suyono, salah seorang pemuda, yang dikutip dari buku Rakyat Jawa Timur Mempertahankan Kemerdekaan (1994), massa terus datang mengalir. Jalan Tunjungan, halaman hotel, serta halaman toko yang berdampingan penuh massa dengan luapan amarah. Agak ke belakang halaman hotel itu, beberapa tentara Jepang tampak tenang berjaga di posnya. Ketika kerumunan semakin memadat, muncullah Residen Sudirman dengan mobil hitamnya. Mobil itu sudah dikenal dan massa pun menyibak memberi jalan. Residen Sudirman masuk ke hotel, diikuti beberapa pemuda, di antaranya Sidik dan Hariyono. Residen Sudirman ditemui Ploegman, yang mengaku sebagai perwakilan Sekutu. Tanpa banyak omong, Residen Sudirman langsung membicarakan masalah inti, meminta supaya bendera Belanda diturunkan. Namun, Ploegman menjawab, "Tentara Sekutu telah menang perang, dan karena Belanda adalah anggota Sekutu, maka sekarang Pemerintah Belanda berhak menegakkan kembali pemerintahan Hindia Belanda. Republik Indonesia? Itu tidak kami akui." Kemudian Ploegman pergi ke belakang dan muncul kembali dengan menggenggam sepucuk pistol. Dia mengancam Pak Dirman dengan bentakan keras. Sidik dan Hariyono yang mendampingi Pak Dirman segera menendang pistol dari tangan Ploegman. Pistol itu meletus dengan laras ke atas. Hariyono cepat membawa Pak Dirman ke luar hotel. Sementara Sidik ber-gulat dengan Ploegman dan mencekiknya hingga tewas. Namun, Sidik pun akhirnya tersungkur kena sabetan kelewang tentara Belanda yang datang karena mendengar bunyi letusan pistol. Di luar hotel, beberapa pemuda memanjat
Fwd: [siyasah] Muslims in Saparua to be Exterminated?
-- Forwarded message -- Date: Thu, 9 Nov 2000 12:29:31 - From: Philip Hatch-Barnwell [EMAIL PROTECTED] Subject: Saparua Ambon I have just spent 5 days in Sir-Soiree Islam on Saparua Island. The situation there is serious and nobody knows about it, and if they do know, they are not doing anything. Santi, maybe you can publish this or send it to the other Indonesian newspapers? Philip. 2171 people awaiting execution! The people of Siri-Sori Islam on the island of Saparua spend their days waiting for another attack from the hostile Christian villages which surround them. Everyday bombs are thrown or catapulted towards Siri-Sori, and shots are fired many times at the village. The Muslims of Siri-Sori do not return fire. They just wait patiently. The purpose is to annoy and frighten the people. They are annoyed but not frightened. Their resolve to stay and defend themselves to the death gets stronger with every daily bullet. They will not leave and nor will they surrender. They have already beaten off the enemy over twenty times. Either the Army or the Police have joined in the attacks and all have been beaten back by strength of faith by the devout people of Siri-Sori. The neighbouring Christian villages of Ulath and Ouw to the east, and Saparua Kota and Amalatu to the west have armed breakaway Brimob soldiers ready to attack. Siri-Sori have no-one but a few Laskar Jihad armed with swords or pedang. What is the Government together with its Police and Armed Forces doing to protect the 2171 people of Siri-Sori? Do they want Siri-Sori to fall as did Iha to the north? Do they want a Christian island? That way there would be no more Christian attacks on Muslim villages. Is it easier for the Government to let Siri-Sori be wiped out rather than defend it? Will the blood of innocent men, women and children be spilt on their hands? Who can persuade the Government to help save the lives of these people? No one has reported this situation and it is possible that the Government in Jakarta does not even know about it. If this is published in every Indonesian newspaper, perhaps someone will wake up! _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Kehancuran NU di ambang pintu
Kehancuran NU sudah terlihat di tahun pertama Gus Dur memerintah. Dengan belas kasihan kelompok reformasi, Gus Dur sanggup naik. Setelah naik, kelompok asli Gus Dur yang sebelumnya tidak mendukung, atau pura-pura saling dukung dengan PDIP bertindak seperti kelompok bandit. Tingkah polah barisan NU dan banser ini hanya akan mempercepat kematian kelompok yang sebagian besar berpendidikan kurang ini. Kesanggupan apa yang mampu mereka tampilkan untuk mempertahankan Gus Dur bila performansi presiden tetap jelek seperti itu? Banser NU dan afiliasinya belum apa-apa bila dibandingkan dengan kelompok serupa milik Suharto yaitu PP. Apa yang sanggup dilakukan PP waktu Suharto dipaksa lengser? Dari data statistik perolehan suara, NU hanya punya gigi di Jatim dan Jateng. Di luar Jawa malah terseok. Dengan common sense, tidak mungkin Gus Dur sanggup terpilih kembali. Siapa yang mau memilih? Justru pencoblos PKB akan makin berkurang dengan bukti makin menyusutnya suara pendukung Gus Dur. Siapa sih pendukung Gus Dur? Paling Muhaimin, AS Hikam, Shihab, dan Mathori. Semuanya intelektual politik jadi-jadian. Mereka akan mati muda karena memang tidak mempunyai bakat. Karena masih muda, Muhaimin masih ada harapan. Tetapi suara yg dilontarkan sama sekali tidak ada bobot. Paling sekelas penulis milis yang menulis juga sambil minum kopi. Makanya, daripada nanti generasi penerus menginjak-injak NU, lebih baik NU bertindak sesuai dengan jati dirinya lah. Tidak usah jadi petruk jadi ratu gitu. Petruk ya petruk. Mau nantangin HMI lagi:) Hih, jijay deh. Saya nggak bisa membayangkan bagaimana nanti terpuruknya kehidupan para santri pasca Gus Dur. Apa boleh buat, itulah harga yg harus dibeli mereka. Anjasmara NU Vs HMI: Ratusan Santri NU Satroni HMI Bandung 7 Nov 2000 22:8:54 WIB TEMPO Interaktif, Bandung: Sekitar 150 santri NU Bandung menyatroni Sekertariat HMI Cabang Bandung, Selasa (7/11). Aksi itu menyusul aksi unjuk rasa HMI Jakarta beberapa waktu lalu yang dinilai keterlaluan karena menghina fisik serta menghujat kepemimpinan Gus Dur. Ratusan santri yang tampil khas dengan sarung dan sandal itu datang sambil membentang spanduk yang isinya antara lain: "HMI Himpunan Manusia Iblis. HMI... Ikut Mendalangi Kebobrokan Bangsa Ini. Dalam orasinya, para santri yang tergabung dalam Forum Santri Bandung (FSB) itu meminta HMI sebagai institusi meminta maaf atas tindakan mereka. HMI Bandung juga dituntut menangkap dan mengadili pelaku parodi Gus Dur. Tindakan itu dianggap menghina Kepala Negara RI. Selain itu, mereka mendesak agar penjahat-penjahat ekonomi, seperti mantan Menkeu Fuad Bawazier dan mantan Kabulog Beddu Amang, diadili dan ditangkap. Aksi ini nyaris mengundang bentrok antara kedua belah pihak. Saking marahnya dengan aksi santri NU, enam aktivis HMI mengamuk. Mereka sempat memecahkan kaca-kaca jendela kantor dan memporak-porandakan barang-barang di dalam kantor. Rekan-rekan mereka buru-buru menenangkan dan menjaga ketat ke-6 aktivis itu. Bentrok pun dapat terhindarkan, dan massa FSB kemudian melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Jabar. Sementara untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, sejumlah aparat tampak berjaga-jaga dan membentuk pagar betis. (Upiek S) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Menlu Australia Dukung Papua Merdeka
Nah, mari kita simak lagi langkah Aussie ini. Tidak ada yang baru dari manuver-manuver negara penindas Aborigin ini. Herannya, politisi dan pengamat Indonesia pura-pura buta dengan hal ini. Coba baca artikel dari Ichsanul Amal di Kompas hari ini yang bilang Aussie tidak mungkin mendukung Irja merdeka. Padahal Aussie dulu pernah bilang sendiri tidak akan mendukung Timtim merdeka sampai menit terakhir lalu si Howard Coward bikin manuver dengan segala macam alasan. Sekarang kejadiannya sama lagi. Kemarin mau mencaplok Timor Barat dengan membuat huru hara di Atambua. Kapal-kapal perang AS disiagakan untuk mendukung operasi pencaplokan Timor Barat. Segala macam alasan korban UNHCR dilakukan. Lalu mereka membuat manuver dengan memanfaatkan ketololan Gus Dur, dan menyebabkan pembantaian para pendatang akibat jatuhnya korban pendukung OPM. Setelah polisi gelagapan sibuk mengamankan para pendatang yang dibantai, lalu jatuh lagi korban di kelompok OPM. Dengan amunisi ini, Aussie memanfaatkan foto-foto yang dikoleksi antek kolonialis AS yang mengabadikan korban. Tentu saja yang dijepret korban yang lebih hitam saja. Biasa itu sih. Kalau difoto dua-duanya jelas nggak bisa untuk bahan balkanisasi dong. Salah siapa sih ini? Jelas Gus Dur lagi. Sekarang Gus Dur dengan ilmu terbangnya yang hebat itu hendak bikin acara mau mengunjungi Australia. Dengan ilmu walinya itu, Gus DUr mengesampingkan pendapat semua orang. Wali kok dilawan. Ya sudah lah, kita tasbihkan saja Gus Dur jadi wali kesepuluh. Jadinya namanya Wali Sepuluh, bukan wali songo lagi:) Anjasmara --- SUARA PEMBARUAN DAILY Menlu Australia Dukung Papua Merdeka Jakarta, 7 November Menlu Alwi Shihab akan meminta klarifikasi pada Menlu Australia Alexander Downer sehubungan dengan pernyataanya di Sidney Morning Herald tentang tuduhan bahwa Indonesia melakukan pembantaian etnis asli Papua. Di samping itu, Menlu Australia juga mendukung upaya penduduk Papua untuk merdeka. ''Kita juga akan minta klarifikasi masalah itu pada Downer,'' ujar Alwi Shihab di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/11). Ditanya tentang rencana kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid ke Australia, Menlu mengatakan, kunjungan itu akan didahului Ministerial Meeting tanggal 30 November 2000. Dikatakan, ada lima menteri yang hadir di sana dari Indonesia, yaitu Menlu Alwi Shihab, Menperindag Luhut Panjaitan, Menteri Muda Urusan Percepatan Pembanguan Kawasan Timur Indonesia Manuel Kaisiepo, Mendiknas Yahya Muhaimin, dan Menteri Muda Urusan Restrukturisasi Perekonomian Nasional Cacuk Sudarijanto. Dalam Ministerial Meeting itulah akan dibahas kerja sama ekonomi kedua negara sekaligus persiapan kunjungan Presiden Gus Dur ke Australia, sehingga diperkirakan Gus Dur melawat ke Australia pertengahan Januari 2001. Alwi juga mengatakan, sikap Australia telah menunjukkan reaksi yang positif tentang hubungan dengan Indonesia. Bahkan Perdana Menteri Australia John Howard telah dua kali minta bertemu Presiden Gus Dur. Howard mengatakan, kita harus saling menghargai karena kalau kita tetap melihat ke belakang kita tidak akan bisa melihat ke depan. ''Kita harus melihat pernyataan Perdana Menteri Australia ini. Mudah-mudahan hari ini ada jawaban dari Kedubes Australia tentang sikap positif mereka sebelum Presiden Gus Dur ke Australia,'' ujarnya. _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Menhan Tetap Tolak Gelbard
Mahfud memang orangnya. Lugas, tegas. Nggak kayak politisi yg ngaku elit tapi nggak elit sama sekali. Orang seperti ini mampu menjadi penyambung lidah rakyat. Sangat patut dipertahankan. Anjasmara -- Jumat, 03/11/00 : 15.16 WIB Menhan Tetap Tolak Gelbard Suara Merdeka CyberNews. Meski AS bersikukuh mempertahankan Robert Gelbard sebagai dubesnya di Indonesia, Menhan Mahfud tetap tak bisa menerima. "Saya tidak mendukung Gelbard berada di Indonesia. Tetapi saya menghormati hak pemeritnah AS untuk menempatkan dia di sini," katanya, Jumat (3/11). Ditegaskan Mahfud, pernyataannya itu dapat dianggap sebagai pernyataan resmi dari menteri pertahanan RI. Sekaligus, lanjut dia, untuk meluruskan pemberitaan belakangan ini yang mengesankan seolah-olah dirinya mendukung keberadaan Gelbard. "Saya akan tetap bicara tegas kalau menyangkut masalah kedaulatan dan harga diri bangsa ini," tandasnya. Menurutnya, kedaulatan dan martabat bangsa harus dijaga. Sehingga, kalau Gelbard tetap di Indonesia dan memiliki tendensi untuk mendikte dan melanggar kedaulatan, maka dia akan bertindak tegas. "Sebagai Menhan, saya akan tetap mati-matian menjaga kedaulatan dan martabat bangsa." Namun, jelas dia, sikap tegasnya tersebut sama sekali tidak bermaksud memusuhi AS, tapi hanya mempersoalkan sikap Dubes Gelbard yang dinilainya tidak bersahabat. Reaksi-reaksi keras di Indonesia terhadap kedubes AS, kata Mahfud, sebenarnya bukanlah bentuk gerakan anti AS, tapi hanya ditujukan kepada Duta Besar Gelbard. (CN06) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Kedubes AS masih ditutup
Ah, dikencingin sama Gelbard kok percaya. Sudah jelas Gelbard pulang ke AS supaya ada alasan memperpanjang penutupan kedubes AS. Ini sebagai usaha mempertegas bentuk pernyataan politik si Gelbard yang mencoba menantang. Sudah jelas orang ini harus dipersona-non-grata-kan. Mumpung ada alasan bahwa dia mementingkan alasan keluarganya yang mau kawin dan membiarkan kedubes tetap ditutup. Coba berapa kerugian yang diderita pengusaha atau pelajar yang tidak bisa berangkat ke AS akibat Gelbard hendak menyambangi anggota keluarganya yang kawin? Benar-benar kurang ajar kan? Ini sama sekali tidak masuk akal. Jelas harus ditindaklanjuti. Anjasmara --- Jumat, 03/11/00 : 11.55 WIB Alwi Minta Kedubes AS Dibuka Selasa Suara Merdeka CyberNews. Menlu Alwi Shihab semakin tak sabar dengan sikap Dubes Amerika Serikat yang masih menutup kantornya di Jakarta. Dia pun kembali menyerukan kepada Kedubes AS untuk Indonesia Robert Gelberts untuk membuka kantornya. "Saya harap mulai Selasa nanti sudah bisa dibuka, ucap Alwi Shihab di Gedung Departemen Luar Negeri, Jl. Pejambon No. 6, Jakarta Pusat, Jumat (3/11). Menurutnya, keinginan itu sinkron dengan pernyataan dari Kedubes AS yang menyebutkan akan membuka kedubesnya mulai pekan depan. Tentang kepergian Roberts Gelbard ke negaranya, Alwi melihat itu murni karena acara keluarga yang harus dihadirinya. Jadi, bukan sikap politis Gelbert yang akan mengganggu hubungan Indonesia-AS.(CN06) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
pasukan SAS Aussie siksa milis anti kemerdekaan
Memang bangkai menuduh bangkai. Hayo siapa yang kemarin menyembah-nyembah Aussie. Anjasmara -- Kamis, 2 November 2000 Diselidiki, Pasukan SAS Siksa Tawanan di Timtim Canberra, Rabu Pihak Pertahanan Australia (ADF - Australian Defence Force) mengadakan suatu penyelidikan internal, menyusul munculnya pemberitaan di media massa bahwa personel pasukan elite Special Air Service (SAS) Australia-yang merupakan bagian pasukan multinasional PBB-melakukan penyiksaan atas para tawanan anggota milisi antikemerdekaan di Timor Timur (Timtim).Kepala Staf AD Australia Letnan Jenderal Peter Cosgrove, yang memimpin pasukan multinasional guna mengembalikan ketertiban dan perdamaian di Timtim pasca penentuan pendapat tahun lalu, hari Rabu (1/11) di Sydney mengemukakan, dia telah membuka kembali dan melakukan penyelidikan meluas atas tuduhan bahwa pasukan Australia menganiaya milisi antikemerdekaan yang tertangkap. Penegasan ini dikeluarkan setelah harian Courier-Mail yang berbasis di Brisbane hari Rabu melaporkan, mayat dari milisi antikemerdekaan itu-yang dibunuh personel SAS-difoto sebagai kenang-kenangan. Bukan hanya itu, foto tadi mungkin juga digunakan untuk menakut-nakuti tawanan lainnya selama diinterogasi. Menurut Courier-Mail, tuduhan pelanggaran ini terjadi segera setelah sebuah bentrokan antara pasukan penjaga perdamaian dan milisi antikemerdekaan tanggal 6 Oktober tahun lalu. Kejadian ini terjadi dekat Suai, di mana dua personel tentara Australia cedera ringan dan dua milisi tewas. Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Australia mengemukakan, penyelidikan pembuktian sudah berlangsung sejak pertengahan September lalu, setelah munculnya klaim-yang diduga berasal dari kalangan militer-bahwa personel SAS menganiaya tersangka milisi antikemerdekaan yang ditahan di Dili. Mereka kemudian berpose di depan mayat milisi yang dibunuh. "Kami menanggapi tuduhan ini secara serius, namun sejauh ini sepenuhnya belum ada tindakan penting atas mereka," ujar juru bicara ini. "Operasi SAS jelas sangat bebas, namun mereka juga harus disiplin secara organisasi, dan segala yang mereka lakukan di medan harus bisa dipertanggungjawabkan." Letjen Cosgrove menegaskan, jika tuduhan itu terbukti maka jelas ini merupakan tindakan biadab dan perlu diambil tindakan tegas. Dikatakan, pasukan Australia terikat pada Konvensi Geneva dan UU Australia yang mengharuskan mereka memperlakukan tawanan secara manusiawi dan sewajarnya. Tanpa menjelaskan, Cosgrove mengatakan, kasus ini terungkap tahun lalu, namun tanpa dasar, dan sejak itu mencuat ke permukaan. Laporan Courier-Mail ini merupakan yang kedua kalinya menyangkut kasus yang sama. Penyelidikan kali ini melibatkan Polisi Federal dan penyelidik tentara yang mendapat bantuan dari Biro Penyelidik AL serta Kantor Hukum AU Australia. "Saya berharap hasil yang muncul menunjukkan bahwa tentara kami sudah bertindak pantas," tegasnya. Ada sekitar 500 anggota Resimen SAS yang bermarkas di Perth yang memainkan peran kunci dalam operasi di Timtim tahun lalu dan terus berlanjut hingga sekarang. Pasukan SAS yang pertama mendarat di Dili diterjunkan dari udara atau datang melalui kapal selam. Mereka mengamankan Bandara Komoro, Dili, guna mempersiapkan kehadiran pasukan multinasional lainnya pada 20 September 1999. (Reuters/AFP/AP/ppg) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Amerika-Israel: Kisah Panjang Dua Sejoli
Kisah-kisah ini belum memasukkan kisah Yahudi Indonesia tentunya:) Anjasmara - Selasa,31-10-2000 17:14:53 Amerika-Israel: Kisah Panjang Dua Sejoli GATRA.com - SEBUAH resolusi tentang krisis Israel-Palestina lolos di Kongres Amerika, Rabu pekan lalu. Dengan perbandingan suara 198 lawan 9, Kongres Amerika menyatakan dukungan resmi pada negara dan rakyat Israel. Resolusi itu medesak Pemerintah Amerika menggunakan hak veto di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencegah munculnya resolusi yang ''tidak fair'' pada Israel. Sebelumnya, sepucuk surat penting lain mampir di meja Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, pada 12 Oktober. Surat itu datang dari anggota Senat Amerika. Sedemikian pentingnya, seluruh anggota Senat Amerika Serikat --kecuali empat orang-- ikut menandatangani. Surat ke 96 senator itu juga dikirim berkenaan dengan krisis yang memuncak antara Israel dan Palestina. Kepada Clinton, para senator mendesak agar Presiden Amerika itu segera menyatakan solidaritas Amerika pada Israel. Mereka juga meminta Clinton secara terbuka mengutuk Yasser Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Arafat, menurut para senator itu, pantas dicerca karena ''giat mengampanyekan kekerasan''. Dalam surat yang sama, para senator memuji-muji keteguhan Pemerintah Israel menghadapi krisis itu. Menurut para senator, kesediaan Israel untuk tetap berkomitmen melanjutkan proses perdamaian di tengah ancaman kekerasan sangat mengagumkan. Menurut mereka, Perdana Menteri Barak berhasil mencegah warga Yahudi di Israel melakukan kekerasan terhadap warga Arab. Yang sedikit absurd, para senator meminta Clinton berupaya sekuat tenaga mengembalikan tiga serdadu Israel yang diculik di Lebanon. Tapi, tak satu pun kalimat tentang kekerasan yang dilakukan oleh serdadu Israel terhadap warga Palestina. Padahal, lewat tayangan televisi dan laporan media massa Barat, kekerasan serdadu Israel sangat telanjang dipertontonkan. Sekali lagi, resolusi Kongres dan surat para senator itu menunjukkan betapa abainya publik Amerika terhadap penderitaan bangsa Palestina. Mereka seolah terbutakan oleh sentimen membela kaum Yahudi dan negara Israel. Bagi mereka, penderitaan rakyat Palestina, yang memperoleh simpati di seluruh dunia dan mendorong lahirnya resolusi mengutuk Israel di PBB, cuma angin lalu. Pengakuan Enam Menit SIMPATI mendalam publik Amerika terhadap Israel secara rutin dicatat oleh lembaga pelaksana jajak pendapat di negeri itu. Sejak 1967, semua lembaga jajak pendapat penting --Gallup, Harris, Yankelovich, dan Roper-- mengumpulkan jawaban atas salah satu pertanyaan tunggal paling konsisten dalam sejarah jajak pendapat di Amerika. Pertanyaan itu sederhana: ''Berkenaan dengan perkembangan di Timur Tengah, Anda lebih bersimpati pada Israel atau kepada negara Arab?'' Jawaban dari tahun ke tahun ternyata konsisten. Selalu lebih banyak responden bersimpati pada Israel ketimbang pada negara Arab. Jajak Gallup pada Juni 1967, misalnya, menunjukkan, 56% responden bersimpati pada Israel, dan hanya 4% pada negara Arab. Sementara pada jajak Gallup terakhir, Oktober 2000, 41% responden memilih Israel, dan cuma 11% bersimpati pada negara Arab. Hasil rata-rata 113 kali jajak pendapat yang dilakukan berbagai lembaga sejak 1967 menunjukkan, 46% publik Amerika lebih bersimpati pada Israel. Yang menaruh simpati pada negara Arab hanya 12%. Boleh jadi, politik luar negeri Amerika adalah refleksi dari opini publik itu. Sejak dulu Israel memperoleh perlakuan ekstra spesial dari Amerika Serikat. Maka, bagi pembaca sejarah, bukanlah hal aneh jika Amerika begitu gusar oleh kematian tiga staf PBB di Atambua, Nusa Tenggara Timur, tapi tak tersentuh oleh kematian ratusan warga Palestina di tangan tentara pendudukan Israel. Penyerbuan tentara Israel terhadap kamp pengungsi Shabra dan Shatila di Beirut Barat, September 1982, misalnya, tak pernah diributkan Pemerintah Amerika. Padahal, serbuan di bawah komando Menteri Pertahanan Ariel Sharon itu memakan korban ribuan jiwa pengungsi Palestina. Kini, Ariel Sharon juga yang memantik prahara baru di Alharam al-Syarief, kompleks suci Masjid Al-Aqsa. Tapi, seperti biasa, Amerika seolah tak peduli. Catatan sejarah memang menunjukkan bahwa Pemerintah Amerika Serikat adalah pemerintah paling pro-Israel di seluruh dunia. Israel dan Amerika telah menjadi kawan akrab sejak 1948, saat Israel terbentuk. Bayangkan, hanya enam menit setelah Israel diproklamasikan pada 14 Mei 1948, Presiden Harry Truman menjadi kepala negara pertama yang mengakuinya. Yahudi Kuno Contoh Ideal PENGAKUAN itu jelas melanggar kebiasaan Amerika, yang hanya mau mengakui negara dengan batas wilayah yang jelas. Namun, dalam kasus Israel, sejak 1940-an Amerika Serikat sudah rajin menekan Inggris dan PBB untuk membelah wilayah Palestina, dan menempatkan tanah air bangsa Yahudi di situ. Pertanyaannya, dari mana sebenarnya akar persahabatan itu berasal? Kedekatan itu ternyata bisa ditarik jauh ke
Kasihan Hikam dong (Para Menteri Tekn.....)
Saya hanya kasihan sama menteri teknologi Indonesia. Entar di sana paling telmi deh. Paling cuman becanda sebagaimana selalu jadi modalnya sebelum jadi menteri. Anjasmara - Tokyo , Selasa,31-10-2000 13:36:59 Para Menteri Teknologi se Asia Pasifik Bertemu di Tokyo GATRA.com - HARI ini para Menteri Informasi Teknologi juga beberapa Pemimpin Perusahaan dari 30 negara Asia Pasifik mengadakan pertemuan dua hari di Tokyo. Mereka mulai dari negeri cukup maju di bidang ini seperti Taiwan, Jepang, Hongkong, India, Singapura, Korea Selatan, juga negara yang masih merayap seperti Indonesia, Malaysia, Filipina datang. Pertemuan yang dipimpin Menteri Telekomunikasi dan Pos Jepang, Hozo Hirabayashi ini akan membahas berbagai masalah penerapan teknologi informasi di kawasan tersebut. Tiap negara diharapkan akan memberikan perkembangan teknologi di negaranya. Pertemuan tersebut disponsori oleh Persatuan Telekomunikasi Asia-Pasifik yang beranggotakan pemerintah dan perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi dan Telekomunikasi. _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Intel AS
Dari Gatranews.net - Rekaman Koboi Cula Babi Seorang warga Amerika dideportasi. Dia dituduh melakukan kegiatan mata-mata di Irian Jaya. Ia getol membangun hubungan dengan pentolan Papua Merdeka. Targetnya: memisahkan Irian Jaya dari Indonesia? TONGKRONGANNYA gagah. Agak sangar. Tubuhnya tegap menjulang hampir dua meter. Gayanya bak petualang tulen: sepatu bot, rompi, dan kemeja dril dengan lengan digulung. Di kepalanya bertengger topi rimba lebar berhiaskan kulit kerang. Di lehernya melingkar kalung cula babi. Tapi saat keluar dari perut Merpati di Bandara Hasanuddin, Makassar, Sabtu siang pekan lalu, Aaron Ward Maness tertunduk lesu. Loyo! Pesawat Fokker Merpati bernomor penerbangan 763, rute Jayapura-Jakarta, itu transit di Makassar 20 menit. Di Bandar Udara Sentani, Jayapura, Aaron sempat mengundang perhatian penumpang lain. Dia menangis sesenggukan di ruang tunggu. ''Saya sangat sedih meninggalkan Papua. Saya sangat cinta daerah itu,'' kata pria berpaspor Amerika yang berusia 46 tahun itu kepada Gatra. Dengan langkah berat, Aaron masuk ke pesawat yang akan membawanya ke Makassar, kemudian ke Jakarta. Dalam perjalanan ini, Aaron didampingi Nico Mallo, petugas Imigrasi Irian Jaya. Ia harus meninggalkan ''bumi cendrawasih'' dengan tidak terhormat. Ia dipaksa mudik ke negerinya alias dideportasi. Ia akan cabut dari Jakarta, Senin pekan ini. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Irian Jaya, Brigadir Jenderal (Brigjen) Selvianus Yulian Wenas, mengakui bahwa permintaan deportasi itu datang dari pihaknya. Ia mengirim surat resmi ke kantor Imigrasi, 14 Oktober lalu. ''Warga Amerika itu telah menyalahgunakan visa turisnya,'' kata Wenas, yang posisinya akan digantikan Brigadir Jenderal Timbul Silaen, mantan Kapolda Timor Timur semasa masih menjadi bagian Indonesia itu. Aaron Ward masuk dengan visa kunjungan wisata, Tapi, selama di Wamena, dia dianggap ''main politik''. Bumi Irian, menurut seorang perwira polisi di Jayapura, memang jadi salah satu tempat favorit bagi turis semacam Aaron. Pada 1996, menjelang peristiwa penyanderaan Tim Lorentz '96 terjadi, seorang warga negara Australia, Ben Bohani, telah lebih dulu kelayapan di sana. Konon, ia memprovokasi gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan memberikan latihan militer. Lalu September 1999, Paul Francis Dalton, 26 tahun, diringkus petugas Bandara Timika, Irian Jaya. Ia dituduh terlibat penggalangan Papua Merdeka. Dalton masuk ke Indonesia sebagai tenaga UNAMET, misi PBB menggelar jajak pendapat di Timor Timur. Ketika digeledah, dalam tas yang dikempit arsitek lulusan Universitas Canberra itu ditemukan sejumlah dokumen politik. Di antaranya, pernyataan 100 tokoh Papua yang menuntut kemerdekaan. Ada dokumen lain, daftar nama anggota TNI yang dituduh telah melakukan pelanggaraan HAM di daerah Timika tahun 1996. Dalam ransel Paul Dalton itu polisi menemukan dua rol film, kaset, dan tiga lembar peta operasi pesawat misionaris Australia di Irian Jaya. Belakangan Kedutaan Besar Australia di Jakarta mengakui, Dalton pernah mengirim sejumlah informasi. ''Tak ada yang sifatnya rahasia,'' kata Kirk Coningham, Atase Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Laporan itu, tutur Coningham pula, datang tanpa diminta. ''Dia itu orang gila. Apa yang dia lakukan tak ada hubungannya dengan Pemerintah Australia,'' ia menambahkan. Kini Aaron Wared Maness yang membuat heboh. Ia dicurigai sebagai intel Amerika yang beroperasi di daerah bergolak. Pria yang fasih berbahasa Indonesia ini kabarnya menjalin kontak dengan Satgas Papua yang berambisi mendirikan Papua Merdeka. Keruan saja, Aaron dituduh sebagai ''provokator'', mengipas adanya perlawanan massa atas upaya penurunan bendera Bintang Kejora. Walhasil, meletuplah kerusuhan Wamena 6 Oktober lalu. ''Ia datang ke sini dengan visa turis. Tapi ia melakukan kegiatan yang sifatnya intelijen, memata-matai,'' kata Menteri Pertahanan Mohammad Mahfud Mohidin. Dalam pandangannya, aksi Aaron itu untuk memecah belah negara kesatuan Republik Indonesia. ''Saya selalu berteriak-teriak, negara-negara asing itu punya kepentingan memecah belah Indonesia,'' ujar Mahfud menambahkan (lihat: Perang Lebih Gampang). Peristiwa Wamena itu menewaskan 58 orang, mencederai 60 lainnya. Irian kini pun meriang. Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri rupanya sudah tak tahan
No Subject
Ah Alwi ini jadi menlu berapa hari sudah somse deh. Logikanya kalau berkirim surat ke Yasser bukan berindikasi persona non grata, dia juga bisa melakukan hal yang sama dengan berkirim surat kepada Clinton untuk mempertimbangkan keberadaan Gelbard keparat di Indonesia. Begitu saja kok repot. Ngaku aja takut kenape? Anjasmara Menlu: Siapa yang Takut AS? Reporter: Yogi Arief Nugraha detikcom - Jakarta, Menteri Luar Negeri Alwi Sihab menolak dituding takut dengan AS sehingga RI belum membuka konsulatnya di Libya. Belum dibukanya konsulat RI, menurut Alwi, semata karena anggaran. Siapa yang takut dengan AS? Belum dibuka perwakilan di sana (Libya) itu hanya semata persoalan anggaran. Persoalan anggaran itu benar-benar dipertimbangkan jajaran Deplu, tegas Menlu dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, di gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (27/10/2000). Alwi menyatakan hal itu untuk menanggapi protes Ketua Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) Ahmad Soemargono yang menduga belum dibukanya konsulat di Libya karena takut dengan AS. Padahal Libya, menurut Soemargono, akan sangat menguntungkan RI dalam hal ekonomi dan perdagangan. Dituturkan Alwi, betapa anggaran menjadi pertimbangan Deplu bisa dilihat dari kepergiannya ke Meksiko nanti malam yang tanpa didampingi ajudan dan hanya dengan naik pesawat kelas bisnis. Ini menunjukkan bahwa sense of crisis kita masih tinggi. Siapa yang takut dengan AS?tegas dia. Raker Komisi I DPR berlangsung seru. Alwi menjawab pertanyaan Komisi I yang sebelumnya memberondongnya dengan nada tinggi. Suasana pun menjadi hening. Dalam kesempatan itu, Alwi juga membantah dia bermaksud mempersonanongrata-kan Dubes Palestina Ribhi Awad. Alwi menuding bahwa saat ini banyak kalangan mengambil kesimpulan yang didasari oleh berita yang tidak benar. Dikatakan dia, sebenarnya yang dikatakannya yakni pihaknya akan memanggil Dubes Ribhi Awad karena menyatakan RI tak netral dalam konflik AS-Palestina. Kemudian ditekankan dia, bila perlu, Alwi akan mengirim surat ke Presiden Palestina Yasser Arafat untuk mempertimbangkan pernyataan Ribhi tersebut. Apakah ini salah? Apakah ini dapat diartikan saya akan mem-personanongrata-kan Ribhi. Tidak ada sedikitpun, terbersit dari kata-kata saya. Saya berkali-kali minta tolong pada pers, tolong jangan buat berita fitnah tegas dia dengan nada tinggi. Atas pernyataan Alwi, wartawan langsung ribut berseloroh, dasar wartawan, kata mereka pada teman-teman sendiri. Kemudian ada seorang anggota DPR yang memotong pernyataan Alwi. Dikatakan anggota DPR itu, kata-kata Menlu yang menyatakan bila perlu akan berkirim surat dalam etika diplomasi sudah mengancam. Mendengar pernyataan itu wartawan langsung tepuk tangan. Sedangkan Alwi tak terlalu menanggapi. Masih dengan nada tinggi, Alwi menyatakan persona non grata itu berbeda dengan berkirim surat. Kalau persona non grata itu kita tidak suka dengan sang dubes. Lain halnya dengan berkirim surat, kalau itu kita hanya mengatakan bahwa itu tak cocok dengan negara kita,kata Alwi.(iy) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Destroyer AS menyusup ke Maluku
Nah,ini dia sijali-jali. Rupanya AS pula yang memasok senjata ke perusuh RMS. Pemerintah RI harus tegas dalam menyelesaikan masalah ini. Pemerintahan yg kuat sangat dibutuhkan. Saya jadi ingat film bagaimana Ratu Elizabeth dari Inggris yang membasmi habis semua antek-antek luar negeri, baik dari Spanyol maupun unsur dari Perancis. Setelah itu Inggris mencapai golden age. Sayangnya Gus Dur sendiri malah bersimbuh ke haribaan AS. Ini repot deh:) Ingat lho, AS pernah ikut membantu Belanda dalam membasmi Imam Bonjol. Mereka bangga kok. Anjasmara Kamis, 26 Oktober 2000, 17:35 WIB Sebuah Kapal Perang Amerika Diusir dari Perairan Maluku Ambon, Kamis Sebuah kapal perang Amerika Serikat jenis destroyer (perusak) Spurance Class, USS Obrein, yang dilengkapi persenjataan peluru kendali jarak jauh Tomahawk, dicegat dan diusir oleh KRI Rencong dan KRI Pandrong dari perairan Maluku, karena keberadaannya sempat menimbulkan kecurigaan pihak TNI-AL. Komandan Gugus Keamanan Laut Kawasan Timur Indonesia (Dan Guskamlatim), selaku Kogasla-001/Sekat, Laksamana Pertama Djoko Sumaryono, Kamis, di Ambon mengatakan, kapal perang asing tersebut ketika dipergoki KRI Rencong dan KRI Pandrong di kawasan Perairan Laut Seram dan Laut Buru, Sabtu (21/10), tidak menjelaskan maksud dan tujuannya melewati perairan itu. "Pihaknya hanya mengatakan sedang menggunakan haknya untuk berlayar melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia, tanpa penjelasan lebih lanjut," tegas jenderal berbintang satu itu. Menurut Djoko Sumaryono, pada saat KRI Rencong dan KRI Pandrong membayangi kapal asing itu, sempat muncul KM Rajawali (jenis LCT), milik seorang pengusaha besar dari Maluku, yang mencoba mendekati kapal asing itu. "Saya perintahkan dua KRI itu untuk memeriksa KM Rajawali, tapi tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan, sehingga kapal itupun kami lepas dan berlayar menuju Manado," ujarnya. Namun demikian, katanya, dia akan memanggil pemilik kapal itu untuk dimintai keterangannya sehubungan dengan tujuan kapal yang mencoba mendekati Kapal Amerika yang diklasifikasikan sebagai kapal perang yang cukup canggih itu. Dari Ambon, Rabu, diperoleh keterangan kehadiran kapal perang Amerika USS Obrein itu, bersamaan dengan kunjungan kerja Konjen Amerika, Robert Polar ke Ambon guna mencari data tentang kerusuhan Ambon yang sudah berlangsung hampir dua tahun. Selain itu ada kelompok tertentu di Ambon yang mencoba mengundang pihak asing (Pasukan PBB) untuk menjaga perdamaian di wilayah ini. "Saya tidak mau menghubungkan kehadiran kapal perang Amerika dengan kunjungan kerja Konjen AS di Ambon serta permintaan pasukan PBB oleh kelompok tertentu di Ambon. Tugas kami adalah mengamankan wilayah Maluku dari ancaman luar. Kalau ada yang tidak beres, kita akan bereskan," tegas mantan Atase militer RI di Canberra itu. Djoko mengakui kapal perang milik Amerika Serikat itu memiliki peralatan perang yang cukup canggih. Kapal itu dilengkapi dengan persenjataan rudal Tomahawk dengan daya jelajah bisa mencapai 1.800 km dan mampu menampung dua helikopter. "Kita juga memiliki kapal perang yang cukup canggih, sehingga jika ada kapal asing yang mencoba memasuki perairan ini, pasti akan dideteksi," katanya. Gubernur Maluku, Saleh Latuconsina, selaku penguasa Darurat Sipil di daerah ini mengatakan konflik Maluku tidak perlu melibatkan asing, sebab pemerintah bersama TNI masih mampu mengatasinya. "Kalau ada kelompok tertentu yang mencoba meminta bantuan pasukan PBB, saya kira tidak perlu, sebab ini merupakan urusan dalam negeri Indonesia," katanya. Ketua MUI Maluku, RR Hasanussy mengatakan umat Islam di Maluku secara tegas menolak campur tangan pihak asing menyelesaikan konflik Maluku. "Kalau kita sampai minta bantuan pasukan asing, artinya kita sendiri yang merendahkan martabat kita sebagai sebuah bangsa besar di dunia," katanya.(ant/zrp) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Mata-mata provokator AS di Irja
Inilah tindakan terkutuk sekali dari dubes AS Gerbald. Eh,siapasih nama si terkutuk ini? Kok jadi Gilbert sih? Mungkin yang bener dubes Gebog. Ini baru bener. Anjas Menhan: Aparat Keamanan Tangkap Pengacau Asing di Papua Yogyakarta, Minggu Menteri Pertahanan Prof. Dr. Mahfud MD mengatakan, aparat keamanan Indonesia telah berhasil menangkap seorang penyusup warga asing yang mencoba mengacaukan situasi dan terkait dengan kerusuhan di Papua awal Oktober lalu. "Penyusup warga negara AS bernama Aaron Ward Maness itu ditangkap 21 Oktober namun kemudian 'diambil' oleh Duta Besar Dubes (Duta Besar) Amerika Serikat dan dibawa ke kantornya saat hendak dideportasi di Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga sekarang yang bersangkutan menjadi tanggung jawab Dubes Gilbert," katanya, Minggu ini (22/10). Mahfud juga menyatakan kepada wartawan saat bertemu di Kantor Suara Pembaruan Biro Yogyakarta, hingga kini aparat memang tak memiliki bukti hukum secara formal bahwa yang bersangkutan telah melakukan kegiatan mata-mata. Namun ditandaskannya, barang-barang yang dibawa serta kegiatan yang dilakukan Maness patut dicurigai sebagai bagian dari upaya untuk memecah belah Republik Indonesia (RI) dengan mendorong Papua supaya melepaskan diri dari wilayah kesatuan RI. "Data yang saya miliki, Maness bertemu dengan sejumlah pentolan Satgas Papua tanggal 5 Oktober 2000 dan keesokan harinya terjadilah peristiwa berdarah di Wamena. Dia kemudian memotret semua korban warga pribumi dan disiarkan ke luar negeri melalui sebuah hotel dengan tulisan bahwa mayat-mayat warga asli Papua tersebut merupakan korban kebiadaban TNI," ujar Mahfud. Sementara itu sejumlah mayat warga pendatang yang juga bergelimpangan tidak dipotret Mannes. Padahal izin kunjungan yang digunakannya, menurut Mahfud. MD, bukan sebagai wartawan melainkan izin kunjungan turis biasa. Dirinya menduga dengan tersebarnya berita tersebut kepada masyarakat Internasional, maka PBB akan segera mengirimkan misi kemanusiaan ke Indonesia. "Kalau itu sudah tercapai akibat lanjutannya bisa kita tebak seperti yang pernah terjadi di Timtim," ujarnya. Dengan telah diambilnya Maness oleh Dubes AS, kata dia, maka Dubes Dubes Gilbert-lah selanjutnya yang dianggap bertanggung jawab bila terjadi sesuatu di kemudian hari. "Kepada aparat yang menangkapnya Gilbert menyatakan Maness bukan mata-mata, tetapi hanya seorang pensiunan Angkatan Udara AS," kata Mahfud. (Ant/Dul) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Kapal Amsterdam Zeist Ditemukan di Singapura
Aha, akhirnya kapalnya ketemu, tetapi bukan diperbaiki malah sedang bekerja kembali untuk proyek lain. Seperti biasa Singapura pasti akan berkelit lah. Biasa, sebagai negara tukang tadah barang haram (a.l. uang haram milikparakonglomerat), apa lah artinya pencarian oleh polisi Riau. Kemarin aja mungkir jadi tukang tadah lukisan curian. Semestinya hakim-hakim di Batam itu segera dibui. Bila ternyata ada ujungnya lagi, misal ada pejabat tinggi yang terlibat, tentunya harus ikut dibui. Hmmmjangan-jangan kelompok Ciganjur terlibat? Anjas --- Pejabat Diduga Terlibat Kapal Amsterdam Zeist Ditemukan di Singapura Batam, 17 Oktober Misteri kaburnya kapal Amsterdam Zeist yang ditangkap petugas TNI AL ketika mencuri pasir laut di perairan Karang Galang Batam awal Februari lalu, kini mulai mencuat setelah KBRI Singapura menyatakan kapal itu ada di Singapura. Untuk itu beberapa orang yang diduga terlibat dalam melepaskan kapal seharga US$ 250 juta ini dalam waktu dekat akan diselidiki oleh pihak Kejaksaan Tinggi Riau. Mereka diduga menerima upeti miliaran rupiah dari pemilik kapal sehingga kapal tersebut bisa beroperasi kembali mengangkut pasir. Kepala Bidang Perhubungan KBRI Singapura, Jimmy Nikijuluw ketika ditanya Pembaruan lewat telepon Senin (16/10) mengatakan, pihaknya mencari data keberadaan kapal Amsterdam Zeist setelah Kejaksaan Negeri Batam meminta bantuan pencarian. Dalam pencarian itu berdasarkan surat Maritime and Port of Singapore (MPS) diketahui kapal Amsterdam Zeist masih beroperasi untuk mengangkut pasir dari Ramona Shooel (Malaysia) bagi perluasan Bandara Changi Singapura. Di tempat lain, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Batam, Agoes Djaja SH ketika ditanya Pembaruan, menandaskan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus penyelundupan pasir kapal Amsterdam Zeist dengan terdakwa Leutscher Erik (nakhoda kapal) sudah menyatakan naik banding ke Pengadilan Tinggi Riau terhadap putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam, 10 Juli 2000. Agoes mengatakan, penetapan dan putusan yang dijatuhkan hakim dalam beberapa kali persidangan menimbulkan keberatan-keberatan mendasar bagi JPU. Penetapan hakim yang sangat signifikan adalah meloloskan permohonan kuasa hukum terdakwa untuk meminjam barang bukti kapal tersebut untuk diperbaiki di Singapura. Kaget Menanggapi masalah ini, Ketua Pengadilan Negeri Batam, Cicut Sutiarso, yang sekaligus bertindak sebagai Hakim Ketua pada persidangan kasus kapal Amsterdam Zeist, menyebutkan, kaburnya kapal tersebut pada tanggal 19 Juni malam tidaklah berkaitan dengan penetapan hakim meminjamkan kapal sebagai barang bukti tersebut kepada pemiliknya untuk diperbaiki di Singapura. "Saya kaget waktu persidangan tanggal 22 Juni terdakwa dan barang bukti sudah kabur," ujar Cicut. Menurut Cicut, penetapan peminjaman barang bukti itu cukup beralasan, karena di Batam belum tersedia rumah penyimpanan benda sitaan negara. Namun demikian, penetapan itu ada syaratnya, yakni barang bukti kapal itu wajib disimpan dengan baik, dilarang dipindahtangankan dan dipergunakan oleh siapa pun serta wajib dihadapkan pada persidangan selanjutnya. Di samping itu, lanjut Cicut, pihak Kedutaan Besar Belanda di Indonesia dan perusahaan pemilik kapal bertindak selaku penjamin terhadap peminjaman barang bukti itu. Walaupun demikian, ia menyesalkan keluarnya kapal tersebut yang tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan alias kabur. Dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri yang dipimpin Cicut Sutiarso, Leutscher Erik divonis tiga tahun penjara dan denda Rp 500 juta. Kapal ini berikut dokumen dan 3.000 m3 pasir dirampas untuk negara. Dengan diketahuinya keberadaan kapal pencuri pasir ini, teka-teki kaburnya barang bukti tersebut dan terdakwa Erik, bisa segera terjawab. Demikian pula bisa diketahui nama-nama pejabat yang diduga ikut terlibat dalam kasus ini setelah menerima imbalan dari pemilik kapal.(FEB/U-2) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Seattle: A Racist Attack, a Town Plagued
Diambil dari NY Times. Rupanya keadilan selalu punya mata. Nggak di Indonesia, nggak di Washington State, sama saja lah. Kalau di Ocean Shore, si pembela diri kena tuduh walaupun badan lebih kecil dan jelas-jelas diserang oleh rasis. Kalau di Indonesia lain lagi. Yang minority malah selalu sok jago. -- A Racist Attack, a Town Plagued By TIMOTHY EGAN OCEAN SHORES, Wash., Oct. 12 On the Fourth of July weekend last summer, Minh Duc Hong and his twin brother, Hung, drove to this seaside resort town two hours southwest of Seattle, hoping to see fireworks. They stopped for food at a gas station here, where they were spotted by a group of white men waving a Confederate flag. The men used an ethnic slur, and shouted "go home" and "white power" as they waved the flag and pounded on the gas station windows, the police and prosecutors here say. The Hong brothers fled to their parked car, where one of the white men, Christopher Kinison, 20, punched Hung Hong in the face, the authorities said. When the Hongs fought back, Minh Hong used a kitchen knife from the gas station to stab Mr. Kinison, killing him, witnesses told the police. When it was over, the police arrested the Hong brothers and characterized the fight as an all-too-typical late- night fracas that got out of hand. Minh Hong was charged with manslaughter and is now free on bail. But now a number of Asian-American civil rights groups have asked the Federal Bureau of Investigation to determine whether the police were lax in responding to a contagion of hate through this town for one long weekend. They say the death occurred amid a spurt of racial harassment by Mr. Kinison and his friends. Had the police acted earlier, Mr. Kinison would not have been free to harass the Hongs, the Asian-American groups say. Just one day before the fight at the gas station, Mr. Kinison was with a group of white men who confronted two Filipino families, shouting at them and punching at the windows of their cars, the Ocean Shores police said. The white men shouted, "What are you doing in our town?" witnesses told the police. The Filipinos were given a police escort out of town at their own request, prosecutors say but no arrests were made of the whites. Three Asian-American civil rights groups say the whites should have been arrested on racial harassment charges, this state's equivalent of a hate crime statute. "If handled differently by local law enforcement, bystanders and other members of the community, perhaps the fatal altercation could have been prevented," wrote leaders of the Japanese-American Citizens League, one of three groups pressing the F.B.I. for an inquiry. In another case on the same weekend, a black man said Mr. Kinison and several other white men chased him down the beach with a knife, using racial insults. "The police see these cases as just boys will be boys," said Karen Yoshitomi of the Japanese-American Citizens League. "That's just hooey. This group of whites was clearly targeting people of color. The police response was to do nothing. And that's why we have to go to the F.B.I." Officials of the bureau in Seattle have not said whether they plan to open an investigation, although police officials here say they have not been asked any questions by federal authorities. Ms. Yoshitomi said that Asians should have reason to fear coming to this town of 3,200 people, which is dependent on tourists and convention gatherings for most of its income. "There's a feeling that nothing has been done to recognize a hate crime when it happens," Ms. Yoshitomi said. In the letter to the bureau, the leaders of the three Asian-American civil rights groups wrote, "Our community remains frustrated over what is perceived as the failure of law enforcement to pursue hate crimes against Asian-Americans and the ability of law enforcement to protect us." The Hong case has prompted much soul-searching and second- guessing in this overwhelmingly white resort community. Racial crimes are not much of a problem, people here say, but, as is the case in many small towns, the police are criticized for failing to detect patterns of racial hatred. "If somebody is waving a Confederate flag in this town, the police should be called," said Vini Samuels, a lawyer whose family is from India. "I know I would call the police. But generally, minorities
Sarwono K: Usir Kapal Nelayan Asing dan Buat Mereka Kapok
Ini suatu langkah maju dari Sarwono yang dulu hendak menjual pulau-pulau kecil. Moga-moga saja Sarwono dibuat terang terus kepalanya lah. Pokoknya jangan sampai seperti Si Juki Marjuki Darusman yang tiap malem keluyuran ke hotel. Ngomong-ngomong kalau keluyuran ke hotel tiap malam ada 4 kemungkinan nih: - istirahat (tapi kok tiap malam sih?) - maen (maksudnya maen catur) - bertemu dengan orang-orang yang hendak diperas. Anjas '- Menteri Kelautan dan Perikanan Usir Kapal Nelayan Asing dan Buat Mereka Kapok Tegal, Kompas Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono Kusumaatmadja memerintahkan nelayan seluruh Indonesia agar bersama-sama mengusir nelayan asing yang secara ilegal menangkap ikan di wilayah Indonesia. Langkah ini harus ditempuh karena kehadiran nelayan asing di perairan Indonesia sangat merugikan nelayan maupun pemerintah. "Usir orang yang tidak mempunyai hak menangkap ikan di wilayah kita, jangan beri mereka kesempatan. Saya minta diantara nelayan jangan sampai ada yang berkelahi, hanya karena memperebutkan daerah tangkapan. Karena justru yang paling penting adalah bagaimana membuat orang asing kapok dan keluar dari wilayah laut kita," tegas Sarwono ketika bertemu nelayan dan petani tambak di Kendal, Pekalongan, Tegal, Brebes, selama dua hari Kamis (12/10)-Jumat (13/10). Sarwono juga mengunjungi pelabuhan perikanan dan tempat pelelangan ikan (TPI) di wilayah tersebut. Sarwono didampingi Direktur Jenderal Perikanan Ir Untung Wahyono, Direktur Bina Usaha Nelayan dan Pengolahan Ir Made Nuryana, Direktur Penaatan dan Penegakan Hukum Kelautan Ir Michael Menufandu, Ketua DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)Yoyo Sumiskun, dan Kepala Dinas Perikanan Jateng Joenarto Kartono. Kepada nelayan, dia menegaskan pemerintah tidak menolerir masuknya kapal asing penangkap ikan di wilayah Indonesia. Tindakan hukum harus dilakukan, jika kedapatan ada kapal asing tertangkap di perairan Indonesia. "Ada berita gembira untuk nelayan, 40 kapal eks Thailand yang ditangkap di Subah, sudah diputuskan dalam sidang Pengadilan Negeri Aceh, disita untuk negara. Saya harap ini akan menjadi rujukan bagi daerah lain yang mengalami kasus seperti ini, sebab saya dengar di daerah lain banyak kapal yang tertangkap tetapi dilepaskan begitu saja oleh hakim," katanya. Menurut peraturan yang ada, kata Sarwono, kapal asing yang disita negara diserahkan kepada departemen terkait. Bahkan, sejak ada otonomi daerah, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kewenangan penghibahan kapal sitaan untuk diserahkan ke pemerintah daerah. "Saya minta pemerintah daerah lebih aktif menindak nelayan luar. Mereka sudah masuk wilayah perairan kita dengan menyamar dan menggunakan alat kita, itu tindakan kurang ajar yang harus kita lawan. Tindak tegas, adili, serta sita kapal mereka. Kalau kita terus-menerus mengganggu, mereka tidak akan tenang dan akan keluar dari perairan kita," ujarnya. Sarwono menegaskan, akibat pencurian ikan oleh nelayan asing, Indonesia mengalami kerugian milyaran dollar AS. Menurut dia, masuknya nelayan asing mengakibatkan hasil tangkapan dan penghasilan nelayan turun. Ekspor meningkat Mengenai ekspor perikanan, Menteri Sarwono Kusumaatmadja optimis tahun ini meningkat. Bahkan tahun 2000 diprediksikan nilai ekspor perikanan mencapai tiga milyar dollar AS. "Dalam empat bulan pertama tahun 2000, ekspor perikanan 1,2 milyar dollar AS. Ini jauh lebih besar dibanding tahun 1999 yang hanya mencapai 1,9 milyar dollar AS," jelasnya ketika berkunjung TPI Pekalongan dan Tegal. Peningkatan ekspor perikanan ini diharapkan bisa mengangkat kehidupan nelayan dan petani tambak. Untuk mendukung peningkatan ini, pemerintah menyalurkan bantuan dana untuk perbaikan sarana perikanan, dan modal untuk nelayan dan petani tambak. Bantuan dana dari Jepang sekitar Rp 550 milyar, yang dibagi dalam dua bagian yakni sekitar Rp 250 milyar untuk proyek SPL OECF INP 22 dan Rp 300 milyar untuk proyek SPL OECF INP 23. Dari sekitar 590 pelabuhan perikanan dan TPI di Indonesia, yang akan menerima kucuran dana tersebut berjumlah 62 TPI. "Diharapkan dengan kucuran dana ini, pelabuhan perikanan dan TPI serta tambak rakyat di Indonesia akan bisa beroperasi lebih baik lagi, serta meningkatkan mutu produksi perikanan," ujar Sarwono. (son) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
1001 alasan nggak usah dekat Australi
Mengapa Indonesia harus menjaga jarak? Lho,yang selalu ikut-ikut persoalan dalam negeri RI siapa? Dalam kasus Atambua memang apa urusan Australia? Dalam kasus Timtim apa urusan Australia? Dengan contoh ini lalu apa anda bisa jamin mereka tidakikut-ikutan masalah-masalah lain? Toh mereka sudah kirim uang dan tim HAM untuk kepentingan di Aceh. Supaya pada ingat, pada waktu Indonesia menyatakan merdeka, tentara sekutu ingin mengembalikan wilayah RI ke Belanda. Ternyata orang NICA dipusatkan di Australia dulu sebelum dikirim ke RI. Mereka mengakomodasi Belanda untuk berkuasa lagi. Ini secara mudah dapat dimaklumi mengingat majikan putih tentunya ingin punya tetangga majikan putih. Kalau kita dulu mau dijadikan lagi jongos orang londo, Aussie sampai sekarang masih punya jongos orang aborigin. Aussie ini sampai tahun 1970an masih mempraktekkan genocide dengan memisahkan anak-anak aborigin dari orangtuanya. Alasannya? KEMANUSIAAN! Sama persis dengan isu HAM yang sekarang hangat. Kemanusiaan versi jahanamlah yang memisahkan anak dari orangtuanya. Sudahlah, kelompok imperialis kok mau dijadikan teman. Kelompok imperialis dari dulu punya club sendiri. Club-nya ya kelompok jahanam yang mengaku adil dan beradab. Bangsa macam kita tentunya nggak akan masuk ke dalam club khusus itu. Contoh: - Italia menggantung Omar al Mochtar si singa padang pasir asal Libya. Mau tahu mengapa Libya sampai sekarang terbelakang? Karena para intelektualnya dihabisi. Caranya? Dibuang dari pesawat terbang. Ini nggak asal ngecap. Mau lihat foto-foto bagaimana Italia membantai orang tua dan wanita? Silakan search aja di internet. Kalau mau diajari,nih caranya: www.google.com lalu ketik libya italy. Atau Italy occupation. Yah, asal ada kata Libya dan Italy kan nanti dapat. - Perancis membantai orang Aljiria. Caranya sama lah. - Spanyol membantai Maya dan Inca serta seluruh Amerika Selatan. - British menjanjikan kemerdekaan untuk Palestina dan orang Yahudi secara bersamaan. Setelah itu karena Yahudi punya uang dan sanggup meneror, maka mereka yang diberi wilayah dan menggusur orang Palestina. Jumlah populasi saat itu adalah 6000-9000 dibanding 600,000orang Palestina. Sampai sekarang mereka tidak malu dan cuci tangan dari masalah Palestina. APa anda pernah dengar British ikut campur masalah penyelesaian Palestina? Nope...:) - Yang tidak pernah tertulis karena sampai sekarang masih berlangsung ya Australia ini. Memang Gus Dur ini perlu dicurigai antek imperialis dan zionis. Jangan-jangan penjelmaan dari Mustapha Kemal dari Turki ya. Anjasmara - Minggu, 08 Oktober 2000, 17:18 WIB Australia Tetap Mengharapkan Kunjungan Presiden Wahid Jakarta, Minggu Australia mengharapkan Presiden RI Abdurrahman Wahid tetap berkunjung ke Australia meskipun mendapat penolakan dari anggota parlemen. "Parlemen (DPR) tidak mempunyai kekuasaan untuk menolak (veto) pengaturan perjalanan Presiden," kata Menlu Australia Alexander Downer dalam wawancara dengan televisi Saluran Sembilan Australia, Minggu. Menlu Downer menyatakan, beberapa pimpinan fraksi di parlemen RI memang telah mengadakan pertemuan dan mereka menyampaikan tanggapannya atas rencana kunjungan Presiden RI ke Australia. Ia juga telah mengetahui adanya komentar Ketua DPR RI Akbar Tanjung yang tidak setuju dengan kunjungan Gus Dur ke Australia. "Dubes kami telah berbicara dengan Akbar Tanjung, kami akan tunggu dan lihat perkembangannya," ujar Downer. Dikatakan, Australia sangat menyambut baik apabila Presiden RI jadi berkunjung ke Negara Kanguru. Menurutnya, sejak tahun 1949 hanya ada satu kali kunjungan Presiden RI ke Australia. Sebaliknya sudah 12 kali Perdana Menteri Australia datang ke Indonesia sejak 1975, termasuk tiga kali oleh PMJohn Howard. Ditanya mengapa Howard tidak berkunjung duluan ke Jakarta seperti yang diminta DPR, Menlu Downer menjawab, selain Howard sudah tiga kali ke Indonesia, Presiden RI menyatakan bahwa ia ingin keAustralia. "Hal itu disampaikan langsung Presiden saat saya berkunjung ke Jakarta bulan Januari tahun ini," lanjutnya. Bahkan ketika ia berbicara dengan Menlu RI Alwi Shihab pekan lalu, Menlu RI telah menyatakan bahwa Presiden akan ke Australia dalam waktu dekat ini. Mengenai rencana pertemuan pemimpin RI-Australia-Timtim di Kupang sebagaimana usulan Presiden RI, menurut Downer, hal tersebut belum ada kepastian waktunya. Ia membantah bahwa pertemuan tersebut sudah dijadwalkan pada bulan November mendatang. "Kami memang melihat pertemuan antara Presiden RI, PM Australia dan Xanana Gusmao sangat berguna. Tetapi tentu saja kami tidak ingin hubungan RI-Australia hanya didominasi soal Timtim," ujarnya. Banyak isu penting lainnya dalam hubungan bilateral kedua negara seperti kerjasama perdagangan, pendidikan dan hubungan politik, kata Downer. Ketika disinggung apakah Australia melihat Kupang beresiko bagi tempat pertemuan tersebut, Downer hanya menyatakan, situasi di Timor Barat (NTT) kini masih sulit. Tetapi yang
GAM pembunuh rektor IAIN?
Apakah tidak mungkin GAM membunuh rektor IAIN? Apa yang membuat mereka tidak mampu membunuh rektor itu? Toh mereka sudah membunuh ratusan polisi dan tentara? Lalu bagaimana pula dengan pembunuhan anggota DPR Aceh oleh GAM itu? GAM beserta koalisi HAM (entah HAM macam mana) menyebarluaskan berita bohong pembunuhan penduduk kampung. Ujung-ujungnya ketahuan bahwa penduduk kampung itu adalah penduduk transmigrasi yang sudah lebih dari setahun diserang, dirampok, diperkosa para wanitanya. Dengan kekejaman seperti ini apakah tidak mungkin mereka membunuh rektor IAIN? GAM menjual ganja untuk membeli senjata. Apakah tidak memungkinkan bila mereka tega merusak hidup anak muda lalu tidak tega membunuh orang tak berdosa di gedung BEJ? Terlalu banyak propaganda yang sama sekali tidak masuk akal. Contoh dalam kasus matinya 2 orang GAM. GAM menyebut polisi menyerbu suatu perkampungan dan membunuh penduduk sipil. Giliran ada polisi yang terbunuh mereka bilang polisi menyerbu perkampungan dan terjadi perlawanan. Dua polisi mati dan penduduk sipil tak berdosa mati. Logika dari mana ini? Mau baca seringnya berita nggak masuk logika? Silakan baca Lantaknews. Nanti kan banyak sekali yang beginian. Persis modusnya kayak Timtim dulu. Anjasmara - Polisi Sebar Sketsa Pembunuh Rektor IAIN Ar-Raniry Reporter: Rayhan Anas Lubis detikcom - Banda Aceh, Dua sketsa wajah pelaku pembunuh Rektor IAIN Ar Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. Shafwan Idris, MA, Selasa (3/10/2000) mulai disebar jajaran Polda Aceh lewat berbagai media massa. Satu diantaranya, diyakini telah tewas setelah adu tembak dengan salah seorang polisi, Serka Bambang. Sketsa dua wajah pembunuh Shafawan itu dilukis oleh tim dari Mabes Polri. Sebagian besar saksi berpendapat, sketsa tersebut sangat mirip dengan pelaku sebenarnya. Dari keterangan sebelas saksi dan khususnya saksi kunci kita sudah mendapat lengkap sketsa wajah pelaku. Saksi kunci sendiri merasa kaget karena sangat mirip, ujar Kasubsatgaspen Operasi Cinta Meunasah I-2000 Senior Superintendent Kusbini Imbar kepada detikcom. Dan mulai hari ini dua sktesa itu akan kita sebar, tambah dia lagi. Menurut Kusbini, pelaku tersebut diperkirakan berumur 27 tahun dengan tinggi badan sekitar 163 cm. Postur tubuh pendek, tapi tidak begitu gemuk dalam artian normal. Warna kulitnya sawo matang. Rambut agak panjang dan bergelombang, serta hidung agak mancung. Saat melakukan aksinya pelaku memakai kemeja kotak-kotak lengan pendek. Sedang pelaku lainnya, yang saat itu menunggu di halaman rumah dengan naik sepeda motor, diperkirakan berusia sekitar 26-27 tahun. Tinggi badan 163 cm, warna kulit hitam dan rambut cepak. Ciri lain, pipi kempot dengan rahang agak timbul. Berkumis tipis. Saat melakukan aksinya, pelaku memakai baju kaos oblong warna biru dongker dengan kancing depan. Tapi si pelaku yang menunggu di halaman rumah ini diperkirakan sudah meninggal, jelas Kusbini lagi. Pasalnya, pada tanggal 24 September 2000 lalu, seorang anggota Dit Perintis Samapta Polda Aceh, Serka Bambang ditembak dikawasan Jl.T.Daud Beureu-eh Banda Aceh. Dalam aksi ini, Serka Bambang sempat memberikan tembakan balasan. Ceritanya, ketika Serka Bambang lagi mendapat perawatan di salah satu ruang UGD RSU Zainoel Abidin, di sampingnya juga ada korban yang sedang mendapat perawatan. Saat itu dikatakan, orang tersebut korban kecelakaan lalu lintas. Melihat orang yang sedang dirawat itu, Serka Bambang sontak berteriak, Itu yang menembak saya, itu dia orangnya! teriak dia. Kontan saja dengan surat perintah Kapolres Aceh Besar, orang tersebut yang kemudian diketahui bernama Azwar (30) penduduk Lhokseumawe, Aceh Utara itu diboyong ke Rumah Sakit Tentara Tk.III Banda Aceh. Azwar ternyata mengalami luka tembak di bagian punggungnya dan meninggal keesokan harinya. Ketika ditunjukkan foto asli wajah Azwar, saksi kunci membenarkan bahwa sepertinya memang Azwar orang yang menunggu di halaman rumah Pak Shafwan saat kejadian itu, kata Kusbini. Sehubungan dengan penyebaran sketsa yang akan disebarkan lewat media massa ini, Polda Aceh juga membuka kotak pos 1000. Dengan cara ini, masyarakat yang mempunyai informasi tentang pembunuhan tersebut dapat menyampaikannya secara leluasa tanpa ada katakutan apa pun. Kotak pos ini khusus kita buat untuk masyarakat yang ingin menyampaikan informasi apa pun tentang kedua pelaku atau informasi seputar pembunuhan Pak Shafwan. Mungkin mereka takut menyampaikan secara langsung karena ancaman misalnya, Makanya kita buka kotak pos ini, kata Kapolda Aceh Brigjen Pol.Doddy Sumantayawan HS disela-sela pertemuannya dengan wartawan di ruang Machdum Sakti , Mapolda Aceh Jl.Cut Mutia, Banda Aceh. (asy) Keterangan Sketsa: Sketsa sebelah kanan adalah pelaku penembakan dan sketsa sebelah kiri adalah pelaku yang menunggu di halaman rumah Shafwan. _ Get
Emang Indonesian pada budeg: AS Tak Pernah Ancam Embargo??
Rasa-rasanya semua berawal dari si Gelbard lewat pernyataannya di Washington Post kan? Ingat enggak waktu si gombal ini ngomong begitu? Lalu dilanjutkan dengan dakwaan AS lewat kereta kudanya DK-PBB mengancam mau kirim pasukan ke Atambua kan? Malah AS kirim 600 orang pasukan ke perbatasan Timtim, dan sempat pura-pura bego masuk wilayah RI. Setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan Yahudi asli si Cohen yang keturunan tukang bunuh bangsa Palestina ke RI. Yang nerima waktu itu Mahfud, MD. Lewat sana lagi-lagi AS mau ancam mengembargo. Sekarang berkelit bahkan lewat semua pimpinan perusahaan asing AS menyebarkan berita tidak ada ancaman embargo. Ini mau apa sebenarnya? Mau ngatain orang Indonesia pada budeg? Pada nggak ngerti baca koran berbahasa inggris? Atau mau nuduh Mahfud, MD nggak becus ngedengerin gombalannya si Cohen? Udah deh, gampang saja:) Sebarin aja notulen asli pembicaraan Cohen dengan Mahfud. Mereka juga mengeluarkan notulen "asli" dan disebarin lewat KB-AS dan perusahaan asingnya di Indonesia kok. Jadi siapa yang nggak bertanggung jawab? Gitu aja kok repot:) Anjasmara Sesalkan Pernyataan Amien Rais AS Tak Pernah Ancam Embargo Reporter: Shinta NM Sinaga detikcom - Jakarta, Masih ingat ancaman embargo ekonomi dari Menhan AS William Cohen? Kini, pihak Kedutaan Besar AS menyangkal adanya ancaman tersebut. Kedubes AS juga menyayangkan adanya ancaman pengambilalihan perusahaan AS di Indonesia. Seperti diberitakan, ancaman pengambilalihan perusahaan AS di Indonesia itu sendiri dilontarkan oleh Ketua MPR Amien Rais. Kalau kita diembargo Amerika, kita dapat membalasnya dengan menasionalisasikan perusahaan AS di Indonesia. Misalnya Freeport dan Newmont, kata Amien Rais. Tidak hanya itu, Amien bahkan mengajak Indonesia meninggalkan Amerika dengan IMF-nya karena Indonesia dapat berdiri sendiri dan mengatasi masalah dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan negara Barat melalui IMF. Terhadap hal ini, pihak Kedutaan Besar AS melalui rilis resmi yang diterima detikcom, Senin (2/10/2000), mengaku sangat prihatin dengan adanya pernyataan terhadap kemungkinan pengambilalihan perusahaan Amerika di Indonesia. Statement semacam itu tidak bertanggung jawab dan sangat berbahaya bagi hubungan maupun kerja sama antara Indonesia-AS, serta membahayakan iklim investasi di Indonesia, kecam Kedubes AS dalam rilisnya. Selain itu, Kedubes AS juga mencoba mengklarifikasi bahwa tak satu pun pejabat pemerintahan Amerika Serikat yang menyarankan pemberlakuan embargo ekonomi untuk Indonesia. Itu sama sekali bukan kebijakan pemerintahan Amerika Serikat, tegas Kedubes AS masih dalam rilisnya. Untuk itu, Kedubes AS mengaku prihatin dengan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan para pejabat pemerintahan dan politisi Indonesia seperti dilansir di beberapa media massa di Indonesia. Dimana para pejabat pemerintahan dan politisi tanah air menuding Amerika akan menjatuhkan embargo ekonomi terhadap Indonesia. (sss) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Bentrok Bondowoso
Memang ada bedanya. Kalau penggerebegan dilakukan oleh FPI, maka pentolan FPI bakal punya kans untuk dicap sebagai tokoh pengebom BEJ. Kalau penggerebegan dilakukan oleh Pagar Nusa yang merupakan anasir NU, maka polisi boleh diserang dan diclurit. Kalau polisi melawan maka resikonya mereka dicopoti. Inilah kalau partai boleh punya bandit. Dulu ORBA punya bandit. Sekarang PDIP dan PKB punya bandit masing-masing. Lalu apa sih yang disebut orde reformasi? Kok nggak takut sih ada pembalasan nantinya? Di jaman sekarang sudah nggak musim petentengan kayak jagoan koboi kesiangan. Emang yakin 4 tahun lagi akan dipilih? Siapa yang milih? Para jin? Orang jadi presiden juga dapat dikasih.:) Mbok pada lihat tengkuk masing-masing gitu lho...:) Mbok menjalankan saja tugasnya. Bukannya nerocos kayak orang nggak pernah makan sekolahan saja. Baru satu tahun sudah melanggar hukum berapa kali tuh? Suruh nangkep tanpa bukti, menjara orang tanpa diadili, copat-copot orang sekehendaknya, ngomong tanpa klep, nilep duit bantuan. Kok jadi ingat pepatah "Kere Munggah Mbale" sih? Mungkin memang nggak punya derajat untuk duduk di kursi ligna:) Kalau caranya gini terus,nggak akan lama akan muncul gerakan ganyang Gus Dur. Kalau Suharto baru tahun 1974 dapat musuh lewat malari alias setelah 10 tahun berkuasa. Gus Dur dapat musuh di tahun pertama. Semua diakibatkan gaya petentengannya sendiri itu.:) Anjasmara Akibat Bentrok Bondowoso: Kapolres Bondowoso Dicopot 28 Sep 2000 19:18:29 WIB TEMPO Interaktif, Surabaya: Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal DaI Bachtiar, mencopot Kapolres Bondowoso, Superintendent Marwoto Soeto. Tindakan cepat itu diambil Dai menyusul bentrokan polisi setempat dengan pesilat Pagar Nusamilik NURabu (27/9) malam. Akibat bentrokan itu, lima anggota Pagar Nusa tewas diterjang tima panas, sementara sejumlah korban lainnya luka-luka. Saya tadi mendapat kepastian dari Kapolda. Beliau mengusut anggotanya yang terlibat peristiwa itu. Selain itu, Kapolda juga menyatakan telah mencopot Kapolres Bondowoso, ungkap Gubernur Imam Utomo, Kamis (28/9) sore di Surabaya. Kapolda sendiri saat ini masih berada di lokasi kejadian. Begitu pula dengan para aktivis Ansor Jatim, pengurus NU dan Ketua Umum PP Pagar Nusa, Suhar Billah. Insiden itu langsung memperoleh reaksi keras dari anak-anak muda NU. Mereka menilai tindakan polisi berlebihan dan melawan hukum. Kok polisi enak sekali main tembak? Apa teman-teman Pagar Nusa itu sudah pantas diperlakukan seperti itu? tandas Imam Ghozali Aro, Wakil Ketua GP Ansor Jawa Timur kepada TEMPO Interaktif. Sebaliknya Kapolres Bondowoso menyatakan tidak bersalah. Insiden itu meletus karena massa menyerbu Mapolres dengan menggunakan senjata tajam, seperti clurit. Polisi telah berusaha mengendalikan situasi dengan melakukan langkah-langkah persuasif. Ketika tidak berhasil, aparat kemudian mencoba membubarkan massa lewat tembakan peringatan dan lontaran gas air mata. Namun, massa tidak menggubris. Mereka malah semakin ganas dan terus merangsek mendekati polisi. Sampai akhirnya terjadi peristiwa itu, ujar Kapolres seraya menambahkan penembakan itu terpaksa dilakukan karena ulah massa sudah mengancam keselamatan jiwa polisi. Bentrokan antara polisi dengan Pagar Nusa itu bermula dari penahanan Hanafi, anggota Pagar Nusa. Ia ditahan lantaran memimpin penggerebekan, pengrusakan dan pembakaran puluhan tempat bilyar yang diduga menjadi ajang judi. Anggota Pagar Nusa yang tidak bisa menerima balik melabrak ke Mapolres Bondowoso. Mereka menuntut Hanafi dibebaskan. Polisi sebenarnya memang berniat membebaskan Hanafi, namun tidak seketika. Massa yang tidak sabar kemudian berusaha menerobos pagar kawat berduri. Dan, bentrok pun meletus. Belakangan ini, Pagar Nusa memang gencar merazia tempat-tempat yang dicurigai sebagai ajang perjudian. Tidak hanya merazia, mereka juga merusak dan membakari tempat-tempat itu. (Adi Sutarwijono) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Fwd [oe] BOLA MAUT GUS DUR
BOLA MAUT GUS DUR Walaupun sudah lupa letak gawang Dan tak ingat di mana posisi kawan bermainnya Gus Dur masih ingin juga bermain bola Maka begitu peluit dibunyikan Ditendanglah bola sekenanya ''Aduh Gus, bolanya melenceng!'' teriak Amien Rais, terkejut di depannya ''Melenceng melenceng! Siapa suruh aku jadi kapten!'' Bola terlanjur keras melayang, dan Wiranto Yang siap menyusup ke daerah lawan sebagai penyerang menjadi korban pertama, terpental ke luar lapangan Sedang Hamzah Haz yang berdiri di gelandang kanan Lebih dulu cedera terserempet dagunya Walaupun lama tak berolah raga tendangan Gus Dur masih keras juga Setelah menyerempet telinga Laks dan Yusuf Kalla bola terpental masuk gedung Antara Dan PH yang sedang suntuk bekerja langsung terpental dari kursinya Amien Rais yang jadi wasit, pusing juga kepalanya tapi permainan bola makin seru saja. Mega yang jadi kapten cadangan ikut bersorak sambil mengencangkan tali kolornya Digiringlah bola oleh Gus Dur ke gawang Tapi larinya melenceng ke kiri juga ''Gus, gawang di depan, bukan di kiri!'' teriak Widodo yang menjadi back tengahnya ''Kanan! Kanan, Gus!'' teriak AM Fatwa pula yang setia menjadi supporter-nya Tapi Gus Dur nekat saja menggiring bola ke kiri ''Sekali sekali ke kiri kenapa sih! Gitu aja kok repot!'' Setelah ditendang ke kiri terpental ke kanan Sambil menyerempet korban-korban berikutnya jatuhlah bola ke kaki Gus Dur kembali. Bondan yang baru saja direkrut jadi back kiri langsung berbisik di telinga Gus Dur bagian kiri ''Tendang saja ke Bulog atau BI, Gus. Di situ letak gawangnya! Tapi jangan lupa lho, bocorannya!'' Maka menendanglah Gus Dur sekuat tenaga. Dan, Sapuan yang jadi kiper cadangan, terpental kena jidatnya. Bola pun jatuh Menimpa hidung Sabirin yang sedang menghitung honor pemain. Amien Rais yang melihat bola out Langsung meniup peluitnya Tapi Gus Dur yang kurang paham maksud Amien Malah ngedumel sendiri, ''Free kick free kick! Gitu saja kok repot!'' Jakarta, 10 Juni 2000 (Ahmadun Yosi Herfanda) From: "ahmadun yosiherfanda" herfanda21@ Date: Sun, 25 Jun 2000 05:15:39 PDT Reply-to: [EMAIL PROTECTED] _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Golnu
Setelah bupati terpilih gagal dilantik karena KONON tidak didukung masyarakat, ternyata sebanyak 129 kepala desa minta agar si Pak Fadillah ini dilantik. Artinya apa? Artinya kemarin yang mengatasnamakan masyarakat itu masyarakat jin. Rupanya GolNu hendak meniru gaya orba dalam mendudukkan orang-orangnya. Setelah menggusur Syahril yang sempat ditahan tanpa pengadilan sampai berbulan-bulan (karena mau mendudukkan priyadi), menggusur dua menteri karena berseberangan atau punya konflik materi (duh...), mendudukkan priyadi dengan menggeser kwik dan bambang s, lalu di tingkat lebih rendah hendak berbuat angkara murka lagi. Lama-lama untuk dipilih jadi ketua RT harus mendapat dukungan GolNu. Kalau tidak, bisa-bisa didemo karena tidak sesuai dengan kemauan masyarakat, yaitu masyarakat jin. Anjasmara - Kamis, 28 September 2000 Amien Rais Minta Fadillah Dilantik Jakarta, Kompas Setelah sehari sebelumnya menemui Ketua DPR Akbar Tandjung, sebanyak 129 kepala desa se-Kabupaten Sampang, Selasa (26/9), menemui Ketua MPR Amien Rais. Para kepala desa itu meminta agar Bupati Sampang terpilih, Fadillah Budiono, segera dilantik untuk menghindarkan kekacauan di Sampang. Dengan mengenakan seragam pemda berupa setelan coklat, ke-129 kepala desa yang sudah menunggu selama empat jam untuk bertemu Amien, tekun menyimak pernyataan Amien. Amien dalam audensi dengan kepala desa yang sebagian besar duduk lesehan di lantai itu mengatakan, persoalan pemilihan Bupati Sampang harus dikembalikan kepada proses demokrasi yang semestinya. "Yang menang ya sudah lantik saja, sementara yang kalah terus berjuang lagi pada kesempatan lain. Siapa pun yang menang, haruslah memperlakukan kekuasaan itu sebagai amanah. Untuk itu, tidak ada alasan untuk menunda pelantikan Fadillah. Amien melihat kunjungan ke-129 kepala desa se-Kabupaten Sampang itu menunjukkan keseriusan dari pelantikan Bupati Sampang yang tertunda-tunda. "Saya kira kalau ratusan kepala desa datang ke Jakarta, masalahnya tidak bisa dianggap enteng. Dari segi biaya, waktu, biaya, tenaga dan perhatian, mereka sudah habis-habisan," katanya. Amien meminta pemerintah pusat agar segera melantik bupati terpilih. (pep) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
The Guardian: Percobaan antropologi dg virus pada indian amazon
Kalau jaman dulu bangsa Indian terbasmi dengan penyakit yang sama secara tidak sengaja (cacar dlsb), maka di jaman modern mereka membuat percobaan ilmiah dengan sengaja menularkan virus cacar kepada suku terasing Indian Amazon. Saya kira untuk penelitian kedokteran, eh, nggak tahunya untuk penelitian antropologi. Apa nggak gila tuh. Ini sih mirip film Dr. Moreau yang settingnya deket Indonesia itu ya? Jeffrey Anjasmara --- Amazon Indians infected to test genetics theory, book alleges By PAUL BROWN in London Thousands of South American Indians were infected with measles, killing hundreds, so that American scientists could study the effects on primitive societies of natural selection, a book to be published soon in the United States says. The astonishing story of genetic research on humans, uncovered over 10 years, is likely to shake the world of anthropology, Professor Terry Turner, of Cornell University, who has read the proofs, says. "In its scale, ramifications, and sheer criminality and corruption it is unparalleled in the history of anthropology," Professor Turner says in a letter to the American Anthropology Association (AAA). Darkness in El Dorado, by the investigative journalist Patrick Tierney, accuses James Neel, the geneticist who headed a long-term project to study the Yanomami people of Venezuela in the mid-'60s, of using a virulent measles vaccine to spark an epidemic that killed hundreds and probably thousands. Once the epidemic was under way, the book says, the research team "refused to provide any medical assistance to the sick and dying Yanomami, on explicit order from Neel. He insisted to his colleagues that they were only there to observe and record the epidemic, and that they must stick strictly to their roles as scientists, not provide medical help". Professor Turner was trying to warn the AAA of the impending scandal so the profession could defend itself. Although Neel died last February, many of his associates, some of them authors of classic anthropology texts, are still alive. They have been invited to defend their work at the AAA's annual meeting in November. One of the most controversial aspects of the research that allegedly culminated in the epidemic is that it was funded by the US Atomic Energy Commission, which was anxious to discover what might happen to communities when large numbers were wiped out by nuclear war. While there is no "smoking gun" in the form of texts or recorded speeches by Neel explaining his conduct, Professor Turner believes the only explanation is that he was trying to test controversial eugenic theories like the Nazi scientist Josef Mengele. He quotes another anthropologist who read the manuscript as saying: "Mr Tierney's analysis is a case study of the dangers in science of the uncontrolled ego, of lack of respect for life, and of greed and self-indulgence. It is a further extraordinary revelation of malicious and perverted work conducted under the aegis of the Atomic Energy Commission." Professor Turner says Neel and his group used a virulent vaccine called Edmonson B on the Yanomami, which was known to produce symptoms virtually indistinguishable from cases of measles. "Medical experts, when informed that Neel and his group used the vaccine in question on the Yanomami, typically refuse to believe it at first, then say that it is incredible that they could have done it, and are at a loss to explain why they would have chosen such an inappropriate and dangerous vaccine," he writes. "There is no record that Neel sought any medical advice before applying the vaccine. He never informed the appropriate organs of the Venezuelan Government that his group was planning to carry out a vaccination campaign, as he was legally required to do. "Neither he nor any other member of the expedition has ever explained why that vaccine was used, despite the evidence that it actually caused or, at a minimum, greatly exacerbated the fatal epidemic." Professor Turner says Neel felt "natural" human society, as seen before the advent of large-scale agriculture, consists of small, genetically isolated groups in which dominant genes - specifically a gene he believed existed for "leadership" or "innate ability" - have a selective advantage. In such an environment, male carriers of this gene would gain access to a disproportionate number of females, reproducing their genes more than less "innately able" males. The result would supposedly be a continual upgrading of the human genetic stock. He says Neel believed that in modern societies "superior leadership genes would be swamped by mass genetic mediocrity". "The political implication of this fascistic eugenics is clearly that society should be reorganised into small breeding isolates in which genetically superior males could emerge into
Menhan kita is sooo good.
Setelah berkali-kali membaca sepak terjangnya, saya hanya mau komentar bahwa Mahfud adalah menhan yang baik, punya dignity. Untung si Gus Dur punya menteri kayak gini. Bukan tukang ngekor seperti yg lain. Apalagi si Hikam yg cuman pergi ke sana kemari naik heli pinjaman dari IPTN. Kepandaian untuk abuse power untuk hura-hura yg diwarisi dari tuannya. Bahkan Yudhoyonopun jadi seperti kelas yunior deh. Bravo Mahfud! _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Malaysia sengaja memelihara sumber konflik
Yah, jelas saja Malaysia nggak mau ngejalanin pembentukan tim pencari fakta. Maling teriak maling masak mau diajak mencari kebenaran? Menurut saya, Malaysia bahkan punya maksud lebih dari sekedar memegang status quo. Malaysia terus membangun 2 pulau yang disengketakan dengan Indonesia. Malaysia pula yang tidak mau menyelesaikan masalah 5 titik perbatasan dengan Indonesia. Dengan demikian, mereka memang sengaja membuka celah untuk bersengketa dengan Indonesia. Bila Indonesia berhasil digerogoti kemampuan militernya, maka bukan tidak mungkin Malaysia dibantu oleh gembong imperialisme Inggris (yaitu tuan besarnya) melakukan serangan ofensif ke Indonesia. Ada yang mau bilang nggak mungkin? Irak saja berani menyerang Iran yang berpenduduk lebih besar. Jepang berani menyerang Cina. Apalagi kerjasama milik persemakmuran masih tetap eksis. Nah, dengan bermodalkan sumber konflik itu, mereka dapat mencari alasan sekehendak hati. Anjasmara Rabu, 20 September 2000, 08:00 WIB Malaysia Belum Respon Pembentukan TPF Penjarahan Kayu Samarinda, Rabu Sekjen Dephutbun Suripto mengatakan bahwa pihak Malaysia belum merespon tawaran Pemerintah Indonesia dalam pembentukan "fact-finding mission" (Tim Pencari Fakta/TPF) berkaitan dengan maraknya penjarahan hutan di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia yang diduga melibatkan pihak Malaysia. "Kami sudah mengirimkan desakan untuk pembentukan TPF tersebut, namun sampai kini belum mendapat jawaban," kata Sekjen Dephutbun Suripto di Samarinda, Selasa malam. Ia menambahkan bahwa pihak Malaysia melalui Dubes Malaysia untuk Indonesia, Dato Rastam Mohd. Isa telah menyambut positif tawaran pihaknya untuk membentuk TPF tersebut. Namun, Suripto enggan mengomentari, mengapa Malaysia terlihat lamban dalam menyingkapi persoalan yang berkaitan dengan penjarahan hutan di kawasan perbatasan tersebut, padahal pihak Indonesia telah menyampaikan persoalan tersebut empat bulan lalu. "Bagi kami tidak masalah untuk membuat tim tersebut, apalagi kejadian tersebut merugikan Indonesia," katanya. Sebelumnya Suripto mengatakan bahwa dugaan terlibatnya Malaysia dalam penjarahan itu berdasarkan pengakuan dua mata-mata yang berhasil ditangkap petugas dalam operasi di kawasan perbatasan. Dua mata-mata yang kini telah ditangani secara intensif petugas keamanan itu, kata Suripto, bertugas mengintai lokasi daerah penyelundupan. Menurut mata-mata yang tertangkap di Kaltim itu, tambah Suripto, kasus penyulundupan yang melibatkan pihak Malaysia itu telah berlangsung selama enam bulan dan dilindungi oleh Angkatan Tentara Diraja Malaysia (ATM). Suripto memperkirakan, penyelundupan di Kaltim rata-rata sebanyak 80-100 ribu m3/bulan, sedangkan di Kalbar 150 ribu m3/bulan, Riau 70 ribu m3/bulan, sedangkan untuk Sorong belum ada data yang masuk. Dugaan keterlibatan Malaysia diperkuat pula berdasarkan fakta hasil "Operasi Tarakan" pada Mei 2000. Dalam operasi itu, pasukan Kostrad di perbatasan Sabah-Kabupaten Nunukan (Kaltim), menemukan peralatan berat, peluru, kamp, tanki solar, tumpukan gelondongan, kayu hasil tebangan liar dan tempat makanan bercirikan simbol ATM (Angkatan Tentara Diraja Malaysia). Berdasarkan bukti-bukti itu, Sekjen Dephutbun Suripto bertekad akan membentuk TPF gabungan antara Indonesia-Malaysia untuk menyelidiki kasus pencurian kayu ilegal di perbatasan kedua negara itu. Dalam 10 tahun terakhir, menurut Suripto, kerugian yang diderita Indonesia akibat penjarahan hutan di kawasan perbatasan diperkirakan mencapai Rp 5 trilyun. Ketua DPRD Kaltim, Sukardi Djarwo Putro mendesak agar pihak terkait segera mengungkapkan kasus penjarahan hutan Indonesia itu, apalagi ada bukti kuat sehingga Indonesia seyogyanya menuntut Malaysia ke Mahkamah Peradilan Internasional, karena kerugian negara sangat besar. "Seadainya kerugian Indonesia sebesar Rp 5 trilyun tersebut digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional atau untuk pembangunan Kaltim, maka daerah ini sudah makmur," katanya. Sukardi Djarwo menunjuk besarnya APBD Kaltim yang rata-rata hanya sekitar Rp 400 milyar, sehingga apabila kerugian negara akibat penjarahan itu dimanfaatkan untuk pembangunan Jalur Lintas-Kalimantan di wilayah Kaltim, maka sudah ada jalan tembus yang mulus dari Nunukan-Manilau-Bulungan-Berau-Sangatta-Samarinda-Balikpapan-Pasir, karena kebutuhannya hanya sekitar Rp 1 trilyun. "Itu baru kerugian materiil, belum lagi kerugian pada bidang ekologi karena hutan yang relatif selamat dari beberapa kali bencana kebakaran hutan berada di kawasan perbatasan," kata Ketua DPRD Kaltim itu. Sejumlah LSM dan Ormas di Kaltim bahkan bertekad akan mengkampanyekan tentang produksi kayu dari Malaysia berasal dari hasil penjarahan hutan tanpa mengindahkan masalah lingkungan ke dunia internasional. "Namun, ada kekhawatiran kami, apabila kita mengkampanyekan, ternyata menjadi bumerang bagi Indonesia, karena ternyata banyak aparat yang ikut bermain," kata Direktur Ekskutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kaltim,
DPR sok galak deh....
DPR sih cuman galak tapi galak dibuat-buat saja. Biar kelihatan gagah saja. Giliran ada penjelasan dari Gus Dur biarpun yang ditanya masalah pemecatan Kapolri lalu Gus Dur menjelaskan cara membuat sambal terasi, maka DPR hanya akan manggut-manggut saja. Contohnya sudah jelas. Kemarin sudah begitu, maka sekarang atau besok akan tetap seperti itu. Sinyalemen bahwa DPR adalah Dewan Pemalak Rakyat sudah makin marak. DPR jaman ORBA dan DPR jaman sekarang sebetulnya masih berkapasitas sama. Cuman sebagai ajang berdiskusi bagaimana memalak BUMN, atau departemen, atau pengusaha swasta. Masalahnya gimana cara menanggulangi masalah ini? Jawabnya gampang yaitu dibuat DPR Watch. Dengan demikian kinerja DPR dapat selalu diawasi. Kalau sudah ada kasak-kusuk masalah komisi, segera saja anggota DPR itu diblejeti sampai telanjang bulet. Hal yang sama dapat dilakukan terhadap Kepolisian, BPK, Jakgung, Kehakiman, dan BI. Mengapa saya sebut 5 institusi ini? Wah, habis mereka nggak ada yg mengawasi. Apalagi polisi dan Jakgung di bawah Tuan Besar HAM Marjuki Darussalam yang sekarang cuman jadi tukang gebug presiden. (Ingat Syahril?). Bila badan independen untuk mengawasi kelima institusi yang bobrok ini dapat dibentuk, maka saya rasa pemerintah juga tidak berkutik dan sistem kediktatoran yang selalu mewarnai pemerintahan Indonesia sejak lahir ini dapat dihapuskan. Adalah tugas kita untuk melakukan pembaruan. Bukan tugas Gus Dur yang dilahirkan untuk jadi diktator, atau Mega yang anak mantan diktator. Sudah ribuan kali saya bilang tidak usah mengadili Suharto. Mengapa? Karena Suharto punya pendukung. Bila dipermalukan, maka 20 tahun lagi anak Suharto akan berubah menjadi tokoh idola. Mungkin Tutut akan mendirikan Golkar-P (yaitu Golkar perjuangan). Sama dengan yang dilakukan oleh Megawati. Sukarno juga selama 6 tahun dipermalukan, diejek-ejek, sampai mati mengenaskan sebagai tahanan di rumahnya sendiri. Keluarganya dijauhi, dlsb. Hal yang sama sekarang kita lakukan terhadap Suharto, apakah anda-anda berpikir kejadian tidak akan berulang? Kita perlu darah segar. Bukan elit politik yng keturunan Menak. Gus Dur adalah keturunan menak. Mega keturunan menak. Dan Tutut juga keturunan menak yang akan muncul 20 tahun lagi sebagai pahlawan dari kaum tertindas. Entah siapa yang ditindas:) Bila ini terjadi, wah, Indonesia akan berjalan di tempat untuk selamanya:) Anjasmara -- Jika Alasan Gus Dur Tidak Kuat DPR Sepakat Tolak Bimantoro Suara Merdeka CyberNews. DPR bertekad akan menolak Bimantoro sebagai Kapolri. Ini jika alasan pencopoatan Roesdihardjo tidak masuk di akal. Penjelasan itu disampaikan anggota DPR dari Fraksi Reformasi Djoko Susilo kepada para wartawan seusai diskusi di Habibie Center Rabu (20/9). Dia menyatakan, bila nanti Presiden Gus Dur tetap ngotot dan dalam menjelaskan kepada DPR tentang pencopotan Kaporli tidak mempunyai alasan yang masuk akal, Komisi I dan II DPR akan menolak Bimantoro. "Kita tidak main-main dengan masalah ini dan DPR akan tegas dengan masalah ini," tegasnya. Menurut anggota DPR Komisi I ini, Presiden telah melanggar Tap MPR Nomor II/MPR/2000 dan ini suatu pelanggaran yang sangat erius. Sebab di dalam Pasal 7 Mengenai Susunan dan edudukan Kepolisian Negara Republik Indonesia, ayat (3) menyebutkan Kepolisian Negara Republik Indonesia dipimpin oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan prsetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Dia menyesalkan Presiden tidak melakukan konsultasi sama ekali dengan DPR. Karena itu DPR akan mempertanyakan msalah ini kepada Presiden. Menurut Ketua Departemen Humas dan Media Massa DPP AN ini, penjelasan Presiden bisa ilakukan saat pertemuan konsultasi antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi DPR. Tapi sebelum itu, Presiden harus lebih dahulu mengirim surat sebagai penjelasan. "Apabila alasannya masuk akal maka kita bisa terima dan tidak masalah" yakinnya.(CN02) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Sidney Morning Herald: Kebocoran inteligen
Dari Apakabar@ saya baca pembelaan antek-antek Australia bahwa tidak mungkin seorang bule bisa jalan-jalan di wilayah Betun dan menyebabkan penyerangan markas UNHCR. Kumpulan antek-antek yang bernama Komite Informasi Terbuka yang bermarkas di Inggris itu demikian konyol dalam membuka argumennya. Bila bule tidak mampu beroperasi di wilayah Indonesia, bagaimana CIA mampu mengumpulkan informasi sedemikian komplit? Di bawah ini disampaikan artikel dari SMH, di mana pemerintahan Howard Coward berusaha mencari sumber kebocoran intelijen Aussie dalam operasinya di Timtim. Point saya, argumen antek-antek Aussie beserta tuannya Inggris bahwa tidak mungkin orang bule beroperasi di dalam masalah Atambua sama sekali tidak berdasar. Sementara itu koboi dari Texas (wakil UNTAET kelas rendah, yaitu tingkat Bobonaro doang)) bernegosiasi dengan Yudhoyono plus anggota DPR(jelas kelas tinggi) masalah rekonsiliasi masyarakat Timtim. Artinya apa? Artinya memang UNTAET selalu ingin melecehkan RI dengan mengirimkan kroco. Habis itu ngotot lagi...:) Sekali lagi, bersih-bersih rumah adalah langkah pertama yg harus dilakukan. Kalau rumah bersih, bule tak mampu menyusup dan menjalin jaringan intelijennya yg jelas beranggotakan antek-antek. Baik antek-antek maupun bule, kalau ketahuan langsung di-dor saja. Toh Aussie akan berkelit bahwa bule itu bukan anggota militer mereka seperti yang sudah dilakukannya sebanyak 2 kali kemarin. Jeffrey Anjasmara - Soldier's home searched over leak David Lague, Defence Correspondent Police have searched the Sydney home of an Army intelligence officer, Captain Clinton Fernandes, as part of an extensive investigation into the leaking of secret East Timor documents that last year embarrassed the Howard Government. Defence and intelligence officials have told the Herald the Australian Federal Police executed a search warrant at Captain Fernandes's unit at McMahons Point before last Saturday's raid on the Canberra home of Mr Philip Dorling, an adviser to the Opposition's foreign affairs spokesman, Mr Laurie Brereton. It is understood that AFP officers warned Captain Fernandes that he should co-operate. Senior Opposition officials have said the AFP found no evidence that Mr Dorling was involved in the leaks. He is now on leave. Last year Mr Brereton exploited the leaking and publication of secret government intelligence warnings that the Indonesian military was orchestrating militia violence in East Timor before the August independence ballot. Despite these clear warnings from their intelligence agencies, the Howard Government and the Department of Foreign Affairs and Trade were insisting that Indonesia could be trusted to provide security for the ballot. The Herald was unable to contact Captain Fernandes yesterday at his home or at Victoria Barracks, where he works in intelligence operations at Joint Task Force Headquarters. An AFP spokesman said: "It is not our practice to confirm or deny the execution of warrants, and that is our position on this matter." A Defence spokesman also refused to comment. Last year Captain Fernandes was involved in the collection of intelligence relating to East Timor and was named on the warrant that the AFP used to search Mr Dorling's home. The warrant shows the AFP was seeking evidence that journalists from The Bulletin , The Age, ABC Television's 7.30 Report and Four Corners and public servants had unlawfully disclosed government information between January last year and June this year. Police sources yesterday told the Herald that the leak investigation was the biggest operation of its type ever mounted. A number of other intelligence officers were also mentioned on the warrant, including a highly regarded expert on East Timor and Indonesia, Lieutenant-Colonel Lance Collins. There has been no suggestion that he is a suspect in the investigation. The Herald has learnt that he was the senior intelligence officer on the staff of Lieutenant-General Peter Cosgrove last year at the Joint Deployable Force Headquarters in Brisbane. This unit took command of the Australian-led peacekeeping mission to East Timor in September. Early last year, Colonel Collins was closely involved in the intelligence assessments that described the Indonesian military's role in co-ordinating the militia violence and correctly predicted a bloodbath if the East Timorese voted for independence. He had maintained close links with East Timorese groups and apparently had developed reliable sources on developments in East Timor. "He is a very, very capable operator at the working level," a senior officer said yesterday. Defence sources said General Cosgrove was so impressed with the briefings he was given about the situation in East Timor early last year that he sent Colonel Collins to Sydney to brief the then Land Commander, Major-General John Hartley. General Hartley sent the intelligence team to Canberra but its warnin
Namibia Pesan Puluhan Pesawat Terbang Produksi IPTN
Nah, ini dia jawaban buat orang-orang yang suka melecehkan teknologi, termasuk pemerintahan buta huruf sekarang ini. Jelas berita baik ini tidak bisa dikaitkan dengan performance pemerintahan Gus Dur yang nggak karuan ini. Apalagi dengan performance AS Hikam sang ahli sastra itu. Yang perlu diacungi jempol adalah Habibie sebagai menteri. Bukan sebagai presiden yang penuh dengan KKN itu. Masak memerintah cuman segitu lama langsung memasukkan orang-orangnya berdasarkan sukuisme ke segala penjuru dunia. Gile bener tuh:) Yang sekarang perlu dicermati adalah langkah pemerintahan saat ini dalam memfollow-up. Saya curiga mereka malah bikin berantakan. Biasalah, nggak pernah merasakan cash-in, bisa-bisa malah minta komisi. Kan cilaka tujuh belas. Kita juga perlu lihat apakah Gus Dur akan bikin usaha swasta untuk menangani masalah ini. Jangan-jangan si usahawan yg jadi partner dalam menggelapkan sumbangan dari sultan Brunei akan ditunjuk untuk menfollow-up. Sialnya rumahnya yg di jalan Irian malah dijadikan rumah pertemuan kelas tinggi. Siapa lagi yg kira-kira bermodal KKN punya potensi ditunjuk? Priyadi menteri sarjana perikanan yg di BRI saja nggak becus itu ya? Anjasmara -- Selasa, 19 September 2000, 10:29 WIB Namibia Pesan Puluhan Pesawat Terbang Produksi IPTN Jayapura, Selasa Pemerintah Namibia berkeinginan membeli puluhan pesawat terbang dan helikopter buatan Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) Bandung untuk menunjang aktifitas pembangunan di negaranya. Duta Besar RI berkuasa penuh untuk Namibia, Theo Waimuri mengatakan di Jayapura, Selasa, Komite Pertanahan Namibia telah menandatangani nota kesepakatan (MOU) dengan pihak IPTN untuk membeli pesawat produksi perusahaan penerbangan nasional itu. Dalam MOU disepakati, Komite Pertahanan Namibia memesan 24 pesawat terbang jenis Gatotkaca dan sebagiannya helikopter, namun tahap awal komite tersebut menyanggupi pembelian 12 buah pesawat dan helikopter. Bila Komite Pertahanan Namibia merealisasikan pembelian 24 unit pesawat terbang itu, maka secara tidak langsung menambah pemasokan negara sebesar 300 ribu dollar Amerika Serikat. Menurut Waimuri, pemerintahan Namibia mengakui mutu pesawat produksi IPTN cukup bagus dan cocok untuk dioperasikan di negaranya yang umumnya daerah dataran rendah dan berbukit-bukit. Untuk merealisasikan MOU antara IPTN dan Komite Pertahanan Namibia itu telah disampaikan kepada Presiden Abdurrahman Wahid guna mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Selain itu, katanya, pihaknya sedang menjajaki kemungkinan Perdana Menteri Namibia Hage Geingob untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam waktu dekat. Kedatangan pejabat Namibia itu tergantung kesediaan Presiden Gus Dur. Kunjungan PM Hage Geingob itu selain membicarakan realisasi MOU pembelian pesawat produksi IPTN juga membicarakan peluang kerjasama bidang ekonomi bilateral yang semakin luas.(ant/zrp) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Canberra 'trying to sanitise black history'
Inikah wajah "anak bapak" demokrasi dan HAM? Anjas --- Canberra 'trying to sanitise black history' By DEBRA JOPSON Members of the stolen generation were forced to hold a media conference in the back of a cut-price market yesterday because the Federal Government wanted to hide that part of history as Australia celebrated indigenous culture in the Games opening ceremony, Ms Lowitja O'Donoghue said yesterday. The Sorry Day Committee had been denied the use of the Sydney Media Centre, where thousands of international journalists are based, because the stolen generations' story was one the Federal Government did not want told, she said. "It is about sanitising the message and we weren't about sanitising our message", she said. Ms O'Donoghue, co-patron of the Sorry Day Committee with the former prime minister Mr Malcolm Fraser, attacked the Office of Indigenous Affairs in the Department of Prime Minister and Cabinet, saying that of a staff of 52, only four were indigenous. The head of that office, Mr Peter Vaughan, had ensured the committee could not use the media centre. "Under this Government, white people are making more and more decisions for indigenous people. It's a trend which we want to reverse," she said. Some international journalists found their way to the media conference to hear nine Aborigines from around the nation. The chairman of the Northern Territory Stolen Generations Aboriginal Corporation, Mr Maurie Ryan Japarte, who travelled to Sydney on a one-way ticket because he could not afford the return fare, wished everyone a happy Olympics, but said he wanted it known his people had suffered atrocities and molestation. "This country's human rights is 20 years behind everyone else," he said, calling for a bill of rights. Ms Valerie Wenberg, who had been placed in the Bomaderry children's home, and alleges she was raped and beaten in a family home to which she was sent, broke down as she told the gathering: "There is no justice in this country." _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Arbi Sanit tak mampu melihat potensi kediktatoran
Melihat komentar Arnit Sanit kali ini, saya kira si oom ini tak mampu melihat bahwa kalau kejadian ini dibiarkan, maka akan mucul potensi kediktatoran. Bukannya saya bila Gus Dur diktator, tapi potensi untuk itu dapat saja terjadi. Coba saja kalau belum ada penyidikan polisi lalu main suruh tangkap, wah, gimana kalau anda mengkritik si gus Dur lalu anda dibilang mendalangi bom di kedainya Pak Somad. Apa nggak cilaka tiga belas? Gimana kalau ternyata orangnya Gus Dur yang memasang bom sendiri? Bikin skenario gini deh. Misal anda terlalu cerewet atas kepemerintahan Gus Dur ini, lalu dibikin skenario pengeboman kecil-kecil. Nggak usah BEJ deh. Lalu tiba-tiba anda ditangkap atas tuduhan hendak makar. Gimana tuh? Ada yang hendak bilang nggak bisa? Lihat saja kasus Mahathir yang nangkep Anwar. Lihat juga penangkapan Syahril karena Gus Dur nggak suka. Okay-lah Tommy dicurigai karena tiap kali Suharto diadili lalu ada bom meledak. Tapi kan mestinya polisi dulu dong yang maju. Kalau polisi belum maju Gus Dur entah dapat kabar dari intel CIA lalu tahu apa secara hukum boleh main tangkep? Kalau emang boleh, wah berarti kita ini hidup di negara tirani. Kita tak akan hidup tenang karena penguasa mampu menangkap seseorang berdasarkan laporan intelijen. Entah intelijen sayur atau intelijen beneran. Anjas --- Senin, 18 September 2000, 06:03 WIB Sarapan bersama Arbi Sanit: Jakarta, Kompas Cyber Media Laporan: Josephus Primus Pengamat politik Arbi Sanit menilai, perintah Presiden Abdurrahman Wahid untuk menangkap Tommy Soeharto sudah benar. "Pihak yang mempersalahkan tindakan presiden justru yang melakukan ketidakadilan hak asasi terhadap para korban peledakan bom di gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ)", ujarnya kepada KCM. Menurut Arbi Sanit prosedur yang diambil Presiden Wahid adalah "selidiki" baru kemudian "tangkap". Polisi diharapkan juga menjalankan proses yang sama. "Saya kira, hal itu mesti dipandang sebagai kewajaran," ujarnya. Arbi Sanit memahami bila dasar pertimbangan yang diambil oleh presiden adalah tekanan yang memuncak menyusul rentetan pemboman yang melanda ibukota. Sebagai kepala negara, kata dia, presiden berhak untuk mempertimbangkan situasi genting tersebut. Ia yakin bahwa adanya 15 korban jiwa dalam kasus peledakan enam hari lalu itu ikut memberi andil bagi presiden dalam pengambilan keputusan tadi. Apalagi, kasus ini juga berakibat jangka panjang terhadap ekonomi Indonesia. Sebaliknya Arbi menuding mereka yang menganggap perintah Presiden Wahid terhadap pemeriksanaan terhadap putera bungsu mantan presiden Soeharto itu sebagai tidak beralasan sama sekali, telah memberikan perlakuan khusus terhadap Tommy Seoharto. "Mereka jelas tidak memperhitungkan para korban," kata Arbi sengit. "Demi kepentingan publik, sebaiknya memang tidak perlu ada pembedaan hak asasi dan perlakuan antara para korban dan Tommy Soeharto," katanya. (kj) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Menhan: Insiden Atambua Ulah Intelijen Asing
Walah oom, baru sekarang berbunyi. Mestinya berbunyi satu tahun yang lalu dong. Skedul yang harus dilakukan sekarang adalah melakukan bersih-bersih di dalam rumah. Beli banyak-banyak baygon buat mengusir kecoak-kecoak busuk penghancur perabot rumah. Apalagi kalau kecoaknya kiriman tetangga baik tetangga jauh maupun tetangga jauh. Anjasmara Sabtu, 16/09/00 : 13.10 WIB Menhan: Insiden Atambua Ulah Intelijen Asing Suara Merdeka CyberNews. Menteri Pertahanan Moh Mahfud MD menuding, insiden Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan operasi intelijen asing. Mahfud mengaku pihaknya telah memperoleh fakta-fakta berkaitan dengan masalah itu. "Kita punya bukti fakta-fakta itu. Cuma belum kita ungkapkan sekarang," ujar Mahfud di kampus UII, Jl Cik Di Tiro, Yogyakarta, Sabtu (16/9/00). Menurut Menhan, insiden Atambua terjadi setelah UNTAET sebagai lembaga pemerintahan resmi di Timor Timur (Timtim) tak mampu bekerja. Penyebabnya, rakyat Timtim belum siap memerintah sendiri. "Berdasarkan laporan intelijen kita, rakyat Timtim sudah bosan dengan keadaaan saat ini, sehingga ada keinginan berintegrasi lagi dengan Indonesia," katanya. Guru besar hukum tata negara itu menuturkan, keingingan rakyat Timtim itu sebenarnya sudah lama muncul dan tampaknya tak diinginkan negara lain. "Tampaknya negara tertentu melakukan operasi intelijen tersebut untuk menyembunyikan kegagalan di Timtim. Jadi saya melihat dunia internasional tidak adil memperlakukan Indonesia. Mengapa kesalahan ditimpakan begitu saja kepada Indonesia," ungkapnya. Menanggapi Resolusi DK PBB 1319, Mahfud menilai resolusi tersebut cacat hukum. Kecacatan itu, menurutnya, terletak pada pernyataan bahwa pada 7 September 2000 ada kerusuhan, dan pernyataan 20 orang meninggal. "Padahal sebenarnya peristiwa terjadi tanggal 6 September 2000 dengan memakan 3 korban. Saya merasa heran PBB mengeluarkan resolusi tanpa melakukan recheck di lapangan," katanya. (CN05 _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Setiap Malam Terjadi Kontak Senjata Di Tapal Batas
Tuh kan beneran:) Emang orang luar juga yang bikin perkara. Mereka emang ingin infiltrasi lagi bikin Indonesia kena tuduh lagi semuanya pengen melemahkan semua elemen di tubuh RI. Setelah berhasil membuat militer dibenci, sekarang mereka tidak perduli lagi dengan militer RI. Yang mereka arah sekarang adalah RI as the whole nation. Enggak perduli pemerintahannya sipil atau militer:) Anjasmara -- Setiap Malam Terjadi Kontak Senjata Di Tapal Batas NTT-Timor Leste Rabu, 13 September 2000, @19:18 WIB Atambua --- Kontak senjata di tapal batas Indonesia, Nusa Tenggara Timur (NTT)-Timtim, terjadi setiap malam. Menurut pengakuan beberapa pengungsi yang berada di tapal batas, mereka was-was karena setiap malam terdengar suara tembakan, baik dari arah Timor Leste, maupun di Indonesia. Kontak senjata ini antara pasukan Kostrad dengan penyusup. Sepekan insiden di Atambua, masih terasa suasana tegang, terutama di tapal batas NTTTimor Leste. Beberapa warga yang ditemui Berpolitik.Com di tapal batas di Dusun Turiakan Desa Maumotin, mengakui setiap malam mendengar suara tembakan. Kalau siang hari masih baik, tapi kalau malam, kita resah khawatir pasukan dari Timor Timur menyerang. Apalagi desa ini berseberangan langsung, ungkap Ulu Medak, warga setempat. Menurutnya, mereka hanya pasrah pada Tuhan dan berdoa agar tidak terjadi peperangan di wilayahnya. Untuk itu, warga berharap agar Kostrad yang telah ditempatkan di Tapal Batas dapat melindungi mereka. Keresahan juga diakui Camat Pembantu Tasi Feto Timur, Guido Mauk bahwa setiap malam memang terdengar suara tembakan. Tembakan itu sangat menakutkan masyarakat, bahkan ada yang lari bersembunyi di rumah saja, ujarnya. Guido mengakui, sejak Sabtu (6/9) masyarakat mulai panik oleh suara rentetan senjata tersebut. Selain itu, warga Asumanu, Emanuel mengakui pula bahwa telah terjadi kontak senjata. Malah Emanuel, menerima informasi bahwa yang melakukan kontak senjata antara pasukan Kostrad dengan penyusup dari Timor Timur. Sementara itu, Komandan Sektor Satgas Pamtas NTT Timor Leste Letkol (Inf) Indra Hidayat belum mengetahui peristiwa tersebut. Indra berjanji akan mengecek langsung dulu ke perbatasan. Ia juga berjanji akan berupaya sekuat mungkin mempertahankan kedaulatan NKRI. *** (ano) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
SP: Soal Intelijen Australia di Atambua
Ah, sudah jelas kerja di Atambua itu kerja siapa. Emang kalau ada apa-apa dengan orang PBB siapa yang disalahin? Sudah dari jaman kuda orang juga tahu kalau mereka-mereka itu diapa-apain, maka pemerintah RI yang kena. Jadi mau militer atau pemerintah sipil jelas sama-sama tahu resikonya. Dengan reaksi yang demikian cepat dari pemerintah luar (silakan deh baca tiap hari gimana kerja Sidney Morning Herard dalam membentuk opini rakyat Aussie), sangat gampang ditebak siapa yang punya kepentingan. Nggak perlu analisis njelimet deh:) Setelah kita melihat siapa yang punya kepentingan, tentunya gampang dirunut siapa saja LSM HAM yang kemarin cepat teriak. Nah, kan nanti tahu siapa yg dibiayai oleh Aussie dan negara lain macam Belanda, Portugal, dan juga pak polisi dunia. Oya, Aussie lewat pendekar Howard sangat kecewa dengan serangan PBB terhadap HAM mereka di dalam negeri. Mereka mulai mengungkit bahwa Aussie adalah negara nomor 10 terbesar yang menyokong kegiatan PBB. Dengan modal ini, maka Aussie berkehendak merombak kepengurusan PBB di komisi HAM. Nah kan, ujung-ujung duit lagi yang bicara. Siapa yg sumbang banyak maka dia yg bakal diperbolehkan membentuk segala sesuatunya sesuai kehendak mereka. Untuk Indonesia, kalau Aussie sanggup merombak PBB, maka celakalah Indonesia karena mereka dapat berlindung di balik nama PBB untuk mengerjakan proyeknya. Proyeknya apa? La... kok nanya. Lihat aja doktrin pertahanannya. Kan paling enak mengeliminasi potensi ancaman. Kalau RI dapat dibuat menjadi negara kecil-kecil otomatis tidak ada ancaman dari Utara. Kan gitu? Anjasmara -- SUARA PEMBARUAN DAILY Soal Intelijen Australia di Atambua Kapuspen TNI: Mungkin Saja Kedubes Australia: Berita itu Disinformasi Jakarta, 12 September Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Marsda TNI Graito Usodo mengatakan, adanya informasi kemungkinan keterlibatan intelijen dari Australia dalam kerusuhan di Atambua ini bisa saja terjadi. Tapi untuk membuktikannya bukan hal yang mudah. ''Kita tidak ingin pemberitaan ini nantinya justru memperkeruh suasana. Prinsipnya kita akan menyelesaikan masalah ini secara jernih,'' kata Graito yang sedang berada di Yogyakarta menjawab pertanyaan Pembaruan Selasa (12/9) siang. Semua informasi, termasuk informasi adanya keterlibatan intelijen Australia ini, akan ditindaklanjuti dalam investigasi di lapangan secara hati-hati. Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh menyelesaikan kasus Atambua ini. Sementara itu Atase Pers (Counsellor Public Affairs) Kedutaan Besar Australia di Jakarta Kirk Coningham, kepada Pembaruan Selasa (12/8) di Jakarta menyatakan, Australia menganggap berita tersebut adalah disinformasi. "Berita itu sudah kami ketahui dari Kantor Berita Antara, Jumat (8/9) pekan silam. Tapi apakah langsung dikutip begitu saja oleh media massa Indonesia. Kami menganggap berita demikian (dugaan keterlibatan dinas intelijen Australia berinisial Mq tersebut) adalah upaya disinformasi atau keterangan yang tidak benar yang sengaja direkayasa,'' tegas Coningham tanpa memerinci lebih jauh. Seperti diberitakan (Pembaruan 11/9) Sekretaris Tim Advokasi Perwira TNI, Yan Juanda Saputra, menyatakan mengenai aktivitas Mg, seorang anggota dinas intelijen Australia, di Atambua belakangan ini. Dalam insiden Atambua, massa menyerbu markas UNHCR dan terjadi pembunuhan terhadap tiga staf lembaga PBB yang mengurus pengungsi tersebut. Mq diduga terlibat karena terlihat berulang kali datang ke Betun (pedalaman Belu dekat Atambua tempat para pengungsi Timtim). Perwira Australia itu pernah mengikuti pendidikan Sesko TNI angkatan ke-37 dan karena itu fasih berbahasa Indonesia. Diplomat Australia itu menyatakan dia tidak pada tempatnya untuk memberikan jawaban mengenai laporan itu, tetapi dia akan segera menghubungi Canberra (Pemerintah Federal Australia) untuk mendapatkan tanggapan yang resmi dan menyeluruh. ''Segera setelah kabar dari Canberra, saya akan menghubungi Anda,'' katanya. Sementara itu, Kasubdis Penum Pol Senior Superintendent Saleh Saaf menjawab Pembaruan, Selasa (12/9) siang di Jakarta mengatakan, hingga saat ini Polri belum menemukan fakta keterlibatan intelijen asing di dalam peristiwa Atambua. Sekalipun demikian, Polri dan TNI tetap akan melakukan penyelidikan tentang kebenaran informasi tersebut. ''Polri dan TNI serius dalam menangani masalah yang terjadi di Atambua ini,'' tandas dia. Dengan melihat situasi yang terjadi di Atambua itu, Saleh Saaf menilai, memang ada pihak-pihak yang diuntungkan dalam kejadian itu. Tapi khususnya untuk Indonesia, justru merasa sangat dirugikan. Menurut Kasubdis Penum, saat ini Polri tengah berupaya mengungkap pelaku dalam kasus penyerbuan kantor UNHCR itu. Polda setempat, jelasnya, sudah menangkap 6 dari 10 pelaku pembunuhan terhadap mantan komandan Pro Integrasi Olivio Mendoza. Enam dari tujuh tersangka yang ditangkap itu adalah, Stevanus Pahik (25), Willy Brudus (26), Oktavia-nus Bere (22), Yosep Bere (22),
Prijadi Akan Tuntut BI Soal Fit and Proper Test
Soros kan cuman pengusaha. Kenapa didekati kayak orang pemegang kebijakan AS saja? Kalau dia mengendus keuntungan bisnis rupiah apakah dia tidak langsung mencaploknya? Mana perduli sih dengan usaha pertemanan oleh Gus DUr? Sementara itu Priyadi mulai untuk gigi. Mulai deh setelah merasa hebat dengan menjadi menteri (walaupun bermodal kroniisme) berusaha balas dendam. Mengapa sih nggak tengak-tengok ke lingkungan BRI sendiri? Apa ada sih yang memandang tinggi prestasi Priyadi? Di lingkungan itu saja kredibilitasnya ditertawakan apalagi sekarang.:) Yah, sebentar lagi kita akan mentertawakan kebijakan KKN yang marak lagi ini. Itu lah kalau kita cuman mau teriak anti KKN kalau tidak kebagian. Kalau kebagian langsung diem. Kalau mau anti KKN ya tidak perduli siapa yang pegang kendali harus tetap teriak anti KKN. Masak giliran kelompok yg disenanginya (atau jadi anggota kelompok itu) dapat kekuasaan lalu sibuk bikin definisi baru KKN. Mulai deh cari-cari referensi bagusnya nepotisme. Malu donng. Kalau sekarang saja kita nggak malu membolak-balik ketegasan kita dalam hal anti KKN, maka kita juga tidak akan malu untuk korupsi (bila punya peluang untuk itu). Anjasmara --- Rabu, 06 September 2000, 11:57 WIB Prijadi Akan Tuntut BI Soal "Fit and Proper Test" New York, Rabu Presiden Abdurrahman Wahid mengungkapkan Menteri Keuangan dan Pemberdayaan BUMN Prijadi Praptosuhardjo akan menuntut Bank Indonesia (BI), karena merasa diperlakukan tidak adil sehingga tidak lulus fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan). "Prijadi akan mentuntut BI ke pengadilan karena merasa diperlakukan tidak adil," kata Presiden Abdurrahman Wahid dalam jumpa pers di New York, Selasa sore waktu setempat atau Rabu (6/9) dini hari. Prijadi beberapa bulan lalu dinyatakan tidak lulus dalam fit and proper test oleh BI saat dicalonkan mencadi Direktur Utama Bank Rakyat Indoensia (BRI) untuk menggantikan Djoko Muljono. Masalah ini diungkapkan Presiden, karena ketika menerima Fund Manager George Soros hari Selasa pagi, tokoh keuangan itu bertanya tentang perekonomian Indonesia termasuk tim ekonomi kabinet. "Soros belum mengerti, pengangkatan Prijadi disalahmengertikan," tandas Presiden. Ketika didesak, apakah Presiden akan mendukung langkah Prijadi menuntut BI, Presiden Abdurrahman Wahid langsung menjawab, "Langkah Prijadi itu tidak perlu didukung, saya sudah mengenal dia selama 16 tahun." Presiden menambahkan, kemampuan Prijadi sebagai Menteri Keuangan tidak perlu diragukan karena dia menguasai dua sektor yaitu perbankan dan sektor riil. (Ant/ima) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Pernah jayakah kita? [Fwd: Re: [oe] 45 e]
ikap orang-orangnya yang percaya diri, penuh antusiasme dan inisiatif, berjiwa petualangf dan gemar membagi informasi dengan yang lain. Disiplin yang kuat, memperhatikan pendidikan generasi muda, dll. Semoga saja yang sekarang mendapat kue kekuasaan memperhatikan dan menumbuhkembangkan sikap-sikap di atas itu. Tidak ada pemerintahan yang suram akan menghasilkan masyarakat yang gemilang. Tidak di jaman dulu, tidak akan ada pula di jaman sekarang. Mohon maaf bila ada ada kata yg tidak berkenan. Semoga diterima dengan baik. Jeffrey Anjasmara -- From: Mardijkers [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [oe] 45 e Date: Wed, 6 Sep 2000 09:54:54 +0200 (MEST) To:[EMAIL PROTECTED] From: "Mustafa H Baabad" [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 31 Aug 2000 15:38:30 +0700 Subject: Re: [oe] 45 e Saya baru terima jawaban ini sekarang dan belum pernah terima sebelumnya. Tentang peta laut, seberapa pun akuratnya, bahkan, biarpun rada ngawur-ngawur sedikit tidak apa. Meskipun tidak terlalu akurat, peta laut itu perlu dalam perjalanan pelayaran. Sistem navigasi kita juga tidak memiliki. Masakan mau berlayar hanya berdasarkan bintang di daerah katulistiwa, sementara malamnya bisa saja berawan. Atau mau hanya kira-kira saja, sementara kita membawa armada yang perlu dukungan logistik yang cukup banyak. Didaerah belahan bumi utara, kita bisa berlayar dengan patokan navigasi bintang utara yang posisinya selalu tetap. Saya termasuk orang yang meragukan kebesaran majapahit seperti yang selalu di gembar-gemborkan dalam buku-buku sejarah. Anda boleh saja percaya seratus persen. Saya kurang mantap kalau keberadaan sebuah bangsa yang begitu besar hanya di dasari dari kitab "Negarakertagama" saja tanpa dukungan dari kitab-kitab yang lain. Sikap sebagian besar rakyat kita juga tidak menunjukkan bahwa kita pernah menjadi bangsa yang besar. Misalnya saja sikap orang-orangnya yang percaya diri, penuh antusiasme dan inisiatif, berjiwa petualangf dan gemar membagi informasi dengan yang lain. Disiplin yang kuat, memperhatikan pendidikan generasi muda, dll. Yang ada hanyalah generasi yang lemnah, menyembah pemimpin, tak mampu bersikap sesuai dengan nuraninya, menyimpan rapat-rapat pengetahuannya karena takut di pelajari oleh orang lain. Saya nggak percaya tuh kalau bangsa dengan kualitas manusia yang seperti ini pernah menjadi besar dahulunya. Well bukan berarti kita tidak bisa menjadi besar. Setelah mengidentifikasi kelemahan-kelemahan kita dan berusaha secara konsisten dan sistematis, Insya Allah kita bisa menjadi bangsa yang besar. Kalau anda dan saya dan kawan-kawan anda dan kawan-kawan saya mau bertekad merubah hal ini, pasti kita bisa membangun landasan berbudaya yang lebih kuat bagi anak-anak kita. Sekali lagi saya meragukan masa lalu yang gilang gemilang, kalau anda memilih percaya, maka itu seratus persen hak anda. Saya betul-betul menghargai hak anda. Kita boleh berbeda, tetapi kita tidak bermusuhan. Kita hanya melihat sesuatu yang sama dari sisi yang berbeda. Chief, saya sore ini akan menjadi tamu di radio Delta FM jam 19:00, gelombang 99.5 MHz. Tolong di monitor kalau sempat. Lebih bagus lagi kasih komentar melalui telepon. Salam Mustafa H. Baabad. An: [EMAIL PROTECTED] Von: "Jeffrey Anjasmara" [EMAIL PROTECTED] Absendedatum: Sun, 27 Aug 2000 11:19:40 EDT Antwort an: [EMAIL PROTECTED] Betreff: Re: [oe] 45 e Saya kok kurang paham dengan pertanyaan Bung Mustafa tentang peta laut. Di jaman yang sama bangsa-bangsa lain juga tidak mempunyai peta laut yang benar. Dengan teknologi pinjaman dari Asia, mereka mampu mendokumentasikannya dalam kertas, sedangkan bangsa-bangsa macam Majapahit dan
Gus Dur Jajaki Beli Pesawat Kepresidenan
Satu-satu aku mau naik pesawat komersial umum saja... Dua-dua aku naik garuda carteran saja... Tiga-tiga aku mau punya pesawat sendiri saja... Jeffrey Anjasmara Gus Dur Jajaki Beli Pesawat Kepresidenan 5 Sep 2000 22:25:20 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia sedang menjajaki pembelian pesawat kepresidenan dari pabrik Boeing. Alasan penjajakan, karena sampai sekarang jika presiden pergi ke luar negeri masih menggunakan pesawat komersial milik Garuda Indonesia. Demikian dikatakan Biro Protokol Sekretariat Presiden, Wahyu Muryadi, kepada pers dan dikutip Antara, dalam penerbangan dari Seattle menuju New York AS, Senin (4/9) malam. Presiden Abdurrahman Wahid yang didampingi Ibu Nuriyah Wahid, Senin pukul 10.15 WIB meninggalkan Tanah Air menuju New York untuk menghadiri KTT Milenium di Markas Besar PBB, New York, yang dibuka 6 September besok oleh Sekjen PBB, Kofi Annan. Pesawat Garuda berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah menuju Bandara Narita, Jepang, dengan lama penerbangan tujuh jam. Setelah satu jam mengisi bahan bakar, pesawat melanjutkan perjalanan selama hampir sembilan jam menuju Seattle, AS. Sambil menunggu pesawat Garuda mengisi bahan bakar yang kedua kalinya, di Bandara Seattle Gus Dur menerima Direktur Utama Boeing, Philip Condet. "Pihak Boeing menawarkan Boeing 737-800 yang harganya antara 50 hingga 60 juta dolar AS," kata Wahyu. Ia menjelaskan, dalam pertemuan itu Condet mengemukakan, jika Indonesia benar-benar ingin membeli pesawat Boeing, permintaan secara tertulis harus disampaikan secepatnya, karena banyak negara yang juga ingin membeli. Wahyu juga menjelaskan, pemikiran pembelian itu adalah jika Presiden terus-menerus memakai pesawat milik Garuda, maka jadwal penerbangan BUMN itu bisa mengalami gangguan-gangguan. Pesawat kepresidenan itu nantinya bisa saja disewa atau dicarter orang lain, bila sedang tidak digunakan kepala negara. Pesawat itu nantinya juga akan dioperasikan oleh Garuda. Setelah menempuh perjalanan sekitar 23 jam, rombongan Gus Dur tiba di Bandara John F. Kennedy, new York, pukul 22.25 waktu setempat atau 09.25 WIB hari Selasa, waktu Indonesia lebih dahulu 11 jam dari New York. Di dalam rombongan Presiden, antara lain terdapat Menlu Alwi Shihab, dua anggota DPR dari PDIP, Sophan Sophiaan dan Sembiring Meliala, serta pengamat politik Arbi Sanit. Pada hari Selasa (5/9), acara Presiden cukup padat antara lain menerima pengusaha George Soros; PM Portugal, Antonio Guterres; pertemuan dengan masyarakat Indonesia; menerima Menlu AS, Madeleine Albright, serta Presiden Nigeria, Olu Segun Obasanso. (PL) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Re: [LantakNewS] Aksi Maut di Aceh, 3 Tewas, 6 rumah dibakar
Ingin tahu kebohongan besar dari LSM-LSM HAM? Mereka membuat berita sedemikian rupa dan menyembunyikan fakta terpenting bahwa wilayah yang dijarah adalah wilayah transmigrasi. Benar-benar kelompok pembohong besar yang mengaku-aku sebagai koalisi HAM. Benar-benar perbuatan busuk mereka sudah melampaui batas. Anjas --- From: "koalisi-ham" [EMAIL PROTECTED] To: Undisclosed-Recipient:; Subject: [LantakNewS] Aksi Maut di Aceh, 3 Tewas, 6 rumah dibakar Date: Thu, 31 Aug 2000 12:44:00 +0700 -- eGroups Sponsor -~-~ GET A NEXTCARD VISA, in 30 seconds! Get rates of 2.9% Intro or 9.9% Ongoing APR* and no annual fee! Apply NOW! http://click.egroups.com/1/7872/1/_/_/_/967746234/ -_- Aksi Maut di Linge * Tiga Orang Tewas * Enam Rumah Dibakar TAKENGON - Segerombol orang tak dikenal yang diperkirakan berjumlah 16 orang, Selasa (29/8) malam hingga Rabu (30/8) dinihari WIB melakukan 'safari berdarah' di beberapa kawasan dalam Kecamatan Linge, Aceh Tengah. Aksi maut itu antara lain mengakibatkan tiga orang tewas dieksekusi, beberapa rumah dibakar, dan dijarah, serta sejumlah kendaraan roda dua dan empat dirampas dan dibakar. Kapolres Aceh Tengah Super Intendant Drs Misik Natari yang dikonfirmasi, kemarin mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasikan pelaku insiden berdarah di Kecamatan Linge itu. Kapolres mengaku sudah mengetahui identitas "Kelompok 16" itu beserta pimpinannya. Menurut laporan beberapa sumber serta data yang ada di pihak kepolisian, gerombolan orang tak dikenal yang diakui berseragam loreng dan hitam itu mendahului rangkaian 'safari maut'nya dengan membakar dua unit jembatan kayu di Alur Item sekitar 70 Km dari Takengon menuju arah Blang Keujeren, Aceh Tenggara. Penggelaran aksi maut itu diawali sekitar pukul 23.30 WIB, Selasa malam. Saat itu juga dilanjutkan dengan tindakan sweeping di lokasi dimaksud. Sesaat dilaksanakan sweeping, dua orang pemuda setempat yang berboncengan sepeda motor Honda, Fadlan (25) anggota Kamra dan Masykur (30) pekerjaan tani melewati lokasi dimaksud. Keduanya langsung diborgol dan dieksekusi dengan rentetan bacokan di tengkuk dan sekujur tubuh hingga tewas di tempat. Bahkan salah satu lengan Masykur tak ditemukan. Kedua mayat itu diletakkan di satu sisi ujung jembatan yang dibakar. Saat sweeping itu menurut laporan pihak kepolisian, satu unit mobil Toyota Kijang minibus serta 1 unit Chevrolet Luv dirampas. Sejauh ini belum diketahui siapa pemilik kedua kendaraan itu. Kijang minibus akhirnya ditemukan tak jauh dari lokasi sweeping, ditinggalkan karena remnya blong. Sedangkan Chevrolet dilarikan. Usai sweeping berdarah di Alur Item, gerombolan itu membelok ke kanan dari lintas Takengon-Blang Keujeren masuk ke Desa Jagong Jeged atau sekitar 4 Km dari Alur Item. Di Desa eks lokasi transmigrasi yang telah lama menjadi desa definitif itu, gerombolan tersebut membakar lima unit rumah permanen. Salah satunya adalah milik Tohan (50), Kades Jagong Jeged. Empat rumah lain adalah milik Slamet (35), Ansari (60), Parno (60), Anwar (50), janda Mbok Atun (70). Sebelum dibakar, pemilik rumah digiring ke kediaman Keuchik Tohan yang rumahnya ikut menjadi abu. Sejenak masuk ke Jagong, gerombolan itu membobol beberapa kios minyak eceran dan mengambil minyaknya untuk disiram ke lima bangunan di Jagong Jeged. Insiden itu benar-benar membuat bergidik bulu roma warga setempat. Saat digelarnya pembakaran itu, warga lainnya diperintah masuk ke rumah masing-masing. Tumiran, seorang pemilik rumah yang dikabarkan tak mau masuk rumah, segera dieksekusi dengan terjangan timah panas di depan rumahnya. Jasad lelaki itu ditembusi tiga peluru yang menerjang rusuk serta dadanya. Masih di Jagong Jeged, satu unit polindes juga dibumihanguskan. Dalam insiden itu juga dirampas lima unita kendaraan roda dua, truk roda enam satu unit. Sedangkan satu unit Isuzu Panther minibus milik warga setempat dibakar. Malam itu juga dilaporkan adanya tragedi berdarah di Desa Batu Lintang Kecamatan Linge. Berat dugaan kejadian itu dilakukan kelompok yang sama, karena hanya berselang sekitar 40 menit. Keheningan malam dan sejuknya suasana pegunungan di Atu Lintang tercabik dengan maraknya api yang membakar rumah milik seorang janda, Mbok Yun (60). Di desa itu juga gerombolan tak dikenal merampok rumah Kades Sumardi (50) hingga uang kontan Rp 1,8 juta, satu unit VCD dan digital parabola, 50 gram perhiasan emas amblas. Menurut pantauan Serambi, di lokasi jembatan alur item ditempel amaran yang ditulis dengan spidol berbunyi, "Diharamkan bagi rakyat sipil mondar-mandir, kecuali ABRI dan Polri." Peluru Pindad Kapolres Aceh Tengah, Super Intendent Drs Misik Natari yang ikut melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian mengklaim bahwa pelaku insiden berdarah itu adalah pihak sipil bersenjata pimpinan WB. Dari lokasi kejadian pihak polisi juga menemukan 16 kelongsong peluru
Sipil Bersenjata di Aceh Beraksi
Sipil Bersenjata di Aceh Beraksi 3 Warga Dibunuh 5 Rumah Dibakar Reporter: Rayhan Anas Lubi detikcom - Banda Aceh, Kekerasan di Aceh makin menjadi-jadi. Seorang anggota Kamra, dan satu penduduk sipil diberitakan tewas mengenaskan setelah dibacok berkali-kali oleh sipil bersenjata di Alur Itam, Linge Isak, Aceh Tengah, Rabu (30/8/2000) dinihari. Sementara warga transmigrasi, Tumiran dihabisi dengan tiga peluru menembus dadanya. Aksi ini berlanjut dengan pembakaran lima rumah warga transmigrasi di Desa Jagong Geget juga satu bangunan poliklinik desa yang berjarak sekitar 6 kilometer dari lokasi kejadian. Dua jembatan kayu yang menghubungkan Desa Alur Itam dan Jagong Geget dibakar. Akibatnya hubungan kedua desa ini sekarang putus total. "Pada mulanya sekitar pukul 23.00 WIB mereka melakukan sweeping di kawasan jembatan Alur Itam. Kemudian sweeping berlanjut di jembatan Alur Itam dua yang berjarak sekitar 16 Km dari lokasi pertama. Waktu itu kebetulan lewat seorang anggota Kamra, Fadlan (25) dan seorang temannya Maskur (30) dengan naik sepeda motor. Keduanya lantas ditangkap, dan diborgol tangannya, sebelum akhirnya dihabisi," jelas Kapolres Aceh Tengah Superintendent Drs Misyik Natari kepada detikcom Rabu (30/8/2000) malam. Rabu pagi, mayat kedua korban ini ditemukan di dekat jembatan. Mayat Fadlan ditemukan dengan jempol tangan kanan putus. Di dada dan bagian belakang kepalanya terdapat luka bekas bacokan berkali-kali. Sementara mayat Maskur ditemukan dengan kondisi pergelangan tangan kiri putus, dan di belakang telinga juga terdapat bekas bacokan berkali-kali. Sepeda motor milik mereka juga ditemukan sudah tingggal rangka karena habis dibakar. Setelah aksi tersebut, gerombolan bersenjata --menurut laporan masyarakat berjumlah sekitar 16 orang-- bergerak ke lokasi perumahan transmigrasi di Desa Jagong Geget. Masih menurut laporan masyarakat, gerombolan bersenjata yang menenteng senjata laras panjang dan memakai baju loreng serta jaket bertuliskan Brimob ini menggedor rumah-rumah penduduk. Penduduk diharuskan masuk ke dalam rumah tak terkecuali yang sedang melakukan ronda malam. Tumiran, warga transmigrasi membandel dan menolak masuk ke rumahnya. "Tiga peluru menerjang Tumiran, di bahu kiri, bahu kanan dan satu tepat di ulu hatinya," jelas Kapolres lagi. Gerombolan bersenjata ini -masih menurut laporan masyarakat berlogat Aceh kental- kemudian menyandera 6 warga transmigrasi dan menyeretnya ke rumah kepala desa Sumardi.Di rumah kepala desa ini mereka merampok dengan menyikat 50 gram emas, satu set VCD player, dan uang sejumlah Rp 1,8 juta. Sementara istri Sumardi ditodong dengan sebilah parang. Di lokasi transmigrasi inilah mereka membakar 5 unit rumah bersama satu bangunan poliklinik desa. Bersama rumah yang terbakar ikut pula terbakar 6 unit sepeda motor, 3 mobil dan 1 truk. "Kerugian akibat kebakaran ini kita perkirakan sekitar Rp 2 miliar sedangkan korban jiwa tidak ada," jelas Misyik. Bukan itu saja, setelah aksi pembakaran ini, di beberapa rumah penduduk yang tidak dibakar mereka mencorat-coret dengan spidol, tulisan-tulisan yang bernada mengusir warga transmigrasi. Tulisan-tulisan itu berbunyi, "Hai Orang Jawa Pulang Saja ke Gus Dur" dan tulisan lainnya berbunyi agar warga transmigrasi segera meninggalkan lokasi transmigrasi. "Bahkan satu karton bertuliskan 'Warga Masyarakat Jangan Keluar Rumah Kecuali TNI/Polri Karena Kami Sudah Siap Menunggu Di mana Saja' dipajang di dekat jembatan yang mereka bakar," jelas Misyik sambil menambahkan tulisan tersebut ditandatangani atas nama Aneuk AGAM. "Kalau ditilik dari tanda tangannya terbaca Ibrahim," kata Kapolres Aceh Tengah lagi. Dari lokasi ini mereka melarikan satu mobil Chevrolet dan satu kijang pick up. Satu mobil kijang hasil rampasan saat sweeping ditinggal karena remnya blong," tambah Kapolres. Dari lokasi kejadian ditemukan 13 selongsong AK dan 1 selongsong M16. Tapi menurut Kapolres, para pelaku sudah teridentifikasi. "Mereka memang Target Operasi kita, karena diidentifikasi sebagai anggota GAM. Bahkan posko mereka juga sudah kita deteksi," kata Misyik. Kejadian yang membuat kisruh di lokasi transmigrasi ini terletak sekitar 70 km arah utara kota Takengon, Aceh Tengah atau berjarak sekitar 500 kilometer dari Banda Aceh. (rus) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Bagus dibaca: Risalah Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai
Saya kumpulkan dari puluhan cuplikan email. Saya sangat takjub melihat ringkasan pidato-pidato tokoh-tokoh pendiri kita ini. Begitu panjang pikiran mereka, dan begitu tidak kelihatan semua bentuk kedaerahan. Rasanya jadi demikian buruk kualitas anggota MPR dan DPR, serta tokoh-tokoh politik di Indonesia saat ini. Jeffrey Anjasmara Note: Saya kumpulkan ke format Microsoft Word 2000, kalau ada yg berminat (supaya enak bacanya) silakan hubungi saya. --- From: Mardijkers [EMAIL PROTECTED] Date: Mon Aug 14, 2000 2:11pm Subject: 45 Di depanku buku hitam yang tak bagus lagi, toean-poean. Risalah sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atawa Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, yang kemudian berganti menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, yang nanti akan bernama Komite Nasional Indonesia, lalu Komite Nasional Indonesia Pusat. MPR made in Nippon. Sidang pada serangkain hari di bulan Mei, Juni dan Agustus 1945 itu adalah sidang yang serba tergesa-gesa, kata orang. Kerjaan orang-orang pinter yang ingin berkuasa, kata orang. Kaum fasis radikal yang menendang semua pikiran bijak moderat. Akrobat politik, tuduh van Mook. Diterbitkan oleh Sekretariat Negara RI untuk yang ke-empat kalinya tahun 1993, risalah ini diambil-alih dari karya Prof.Mr. Haji Muhammad Yamin 1959. Dicetak tidak sebagus buku-buku manajemen PT Airlangga atau roman Lupus PT Gramedia, pengetikan belepotan sana-sini. Kualitas koperasi, murah terbeli. Tak ada edisi luksnya seperti AlQuran. Kerna, bagi Sekretariat Negara pimpinan Bapak Moerdiono (dimana dia sekarang?), masa lalu adalah masa yang lewat, nggak perlu terlalu dianalisis ditangisi digetuni. Peristiwa yang telah berlalu adalah debu, boleh tersapu angin menderu-deru. Maka biarlah kucupliki saja apa-apa yang terbuka tangan terlihat mata, toean-poean. Kuajak kau menoleh ke belakang. Menyaksikan mimpi, nalar, nafsu, trik, eksploitasi, rhetorik, senda-gurau, rindu-dendam, gelisah dan kenaifan. Di ruang berkursi rotan, bermeja kayu tak bertaplak, tanpa mikropon tanpa AC itu anda semua pernah duduk terpana.* [oe] 45a Mr. Muhamad Yamin: Selainnya daripada itu Garuda Negara Indonesia tidak mau mengenal enclaves atau tanah kepunyaan dalam ruangan hidup bangsa Indonesia, yang telah ditentukan sejak empat ribu tahun oleh Sang Alam dan sudah diberkati dengan takdir Tuhan Ilahi menjadi tumpah darah Indonesia yang tentu batas dan luasnya. Garuda Negara Indonesia hendak terbang membubung tinggi dengan gagahnya meliputi daerah yang terhampar dari gentingan Kra di tanah Semenanjung Melayu dan Pulau Weh di puncak utara Sumatra, sampai ke kandung Sampanmangio di kaki Gunung Kinibalu dan Pulau Palma Sangihe di sebelah utara Sulawesi, meliputi daerah yang delapan (Sumatera, Jawa, Borneo, Malaya, Selebes, Sunda Kecil, Maluku dan Papua) dengan segala pulau-pulau sekelilingnya. Peta daerah daratan dan lautan sekeliling benua kepulauan itu sudah terlukis dengan garis yang tentu dalam dada bangsa Indonesia. Lukisan daerah itu hendak dibelanya dengan jiwa dan darah. Dasar penentuan daerah hendaklah sejajar dengan kemauan itu, supaya Negara Indonesia dipangku oleh putera negara dengan keikhlasan hati yang girang-gembira. (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 29 Mei 1945, h. 21) [oe] 45b Mr. Muhamad Yamin: Dua hari yang lampau Tuan Ketua memberi kesempatan kepada kita sekalian juga boleh mengeluarkan perasaan. Memang orang Indonesia berpikir dengan hati dan berasa dengan jantung. Baiklah sebagai penutup saya curahkan perasaan saya dengan sya'ir: REPUBLIK INDONESIA Abadilah Republik Indonesia Untuk selama-lamanya, Yang dilindungi tumpah-darah Benua kepulauan yang indah, Antara cakrawala langit yang murni Dengan bumi tanah yang sakti. Di samping teman, di hadapan lawan Negara berdiri ditakdirkan Tuhan, Untuk keselamatan seluruh bangsa Supaya berbahagia segenap ketika; Berbudi setia, tenaga Merdeka Dengan menjunjung kedaulatan Negara. Di atas abu negara kedua Kami membentuk negara ketiga, diiringkan lagu Indonesia Raya; Di bawah kibaran bendera bangsa, Di sanalah rakyat hidup berlindung, Berjiwa merdeka, tempat bernaung. Kami bersiap segenap ketika, Dengan darah, jiwa dan raga, Membela negara junjungan tinggi Penuh hiasan lukisan hati: Melur-cempaka dari daratan Awan angkasa putih kelihatan Buih gelombang dari lautan. Hati yang mukmin selalu meminta Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Supaya Negara Republik Indonesia; Kuat dan kokoh selama-lamanya Melindungi rakyat, makmur selamat, Hidup bersatu di laut-di darat. Demikianlah pidato saya, Tuan Ketua, dengan mengucapkan sekali lagi terima kasih. (BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 29 Mei 1945, h. 23-4) [oe] 45c Prof.Dr.Mr. R. Soepomo: pertama tentang daerah. Saya mufakat dengan pendapat yang mengatakan: "pada dasarnya Indonesia, yang harus meliputi batas Hindia Belanda". Akan tetapi jikalau misalnya daerah Indonesia lain, umpanya negeri Malaka, Bo
Re: [siyasah] GUS DUR DILANDA FITNAH
Assalamualaikum Wr wb, Saya baru saja melihat sendiri scan foto Gus Dur yang sedang memangku perempuan berpakaian daster. Gus Dur bercelana pendek. Aryati Sitepu (si perempuan itu) masih terlihat muda, paling tidak berbeda dengan foto diri yang ada di website http://welcome.to/aryatie-gate dan di majalah online panji masyarakat. Kesan yg timbul dari hasil scanning adalah foto itu sudah lumayan lama (dari brighness warnanya), atau paling tidak si empunya tidak menyimpannya dengan baik. Kertas yg digunakan tipe matte (bukan glossy). Si terpangku, yaitu Aryatie Sitepu terlihat tersenyum bahagia. Kebetulan saja saya punya hobi fotografi, dan demi melihat foto tersebut (walaupun cuma hasil scanning) sungguh sulit buat saya untuk tidak mempercayainya. Teknologi untuk meneliti kebenaran suatu foto adalah teknologi lama. Sebagai contoh, Sovyet dahulu kala pandai sekali menghapus gambar tokoh-tokoh yang tidak disukai dari foto-foto Stalin. Misal gambar Leon Trotsky tiba-tiba menghilang. Walaupun begitu, AS di waktu dulupun sudah mampu merestore gambar-gambar yg sudah dimanipulasi ini. Untuk jaman sekarang ini, manipulasi foto yang sangat telitipun masih sangat mudah untuk dibuktikan. Bagaimana tanggapan anda tentang bukti rekaman foto. Apakah dapat digunakan? Pengajuan saksi tentunya sangat sulit, dan saya kira agak berbahaya pada keselamatan jiwa si saksi. Selain itu sebagian saksi tersebut adalah pengikut yang tentunya tidak akan segan melindungi si tertuduh. Bagaimana pula dengan si pelapornya sendiri yaitu Aryati? Apakah dia dapat juga diajukan sebagai saksi? Sekian dulu. Wassalam, Anjasmara '- From: Ahmad Sudirman [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],Megawati Soekarnoputri [EMAIL PROTECTED],Alwi Shihab [EMAIL PROTECTED], DPP PPP [EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],Humas PAN [EMAIL PROTECTED], Ketua PAN [EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],PKB [EMAIL PROTECTED], HANKAM [EMAIL PROTECTED],Gus Dur [EMAIL PROTECTED], MPR [EMAIL PROTECTED],"[EMAIL PROTECTED]" [EMAIL PROTECTED] Subject: [siyasah] GUS DUR DILANDA FITNAH Date: Tue, 29 Aug 2000 18:02:09 +0200 http://www.dataphone.se/~ahmad [EMAIL PROTECTED] Stockholm, 29 Agustus 2000 Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum wr wbr. GUS DUR DILANDA FITNAH Ahmad Sudirman XaarJet Stockholm - SWEDIA. DENTUMAN FITNAH DIMASA RASULULLAH SAW Pada bulan Sya'ban tahun ke 5 H. / Desember 626 M. setelah Rasulullah saw selesai menghadapi serangan yang datang dari pihak Bani Mushthaliq dibawah pimpinan Harist Abin Dhirar sekutu kaum Quraisy digemparkan oleh berita yang menyangkut 'Aisyah ra istri Rasulullah saw yang ikut kemedan perang tetapi tertinggal diperjalanan karena keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan tanpa diketahui oleh pemandu sekedupnya ketika pasukan yang dipimpin Rasulullah kembali pulang ke Madinah. Kebetulan salah seorang sahabat Shafwan Ibnu Mu'aththal, yang menemukan 'Aisyah ra sendirian diperjalanan mengawalnya dan menghatarkannya sampai ke Rasulullah saw. Pulangnya 'Aisyah ra dari medan perang yang dikawal oleh sahabat Shafwan Ibnu Mu'aththal ternyata menimbulkan berita cukup menggemparkan sehingga menggoncangkan kaum muslimin Madinah. Walaupun berita-berita yang tidak benar itu telah menyebar dikalangan kaum muslimin, tetapi Allah SWT telah menyelamatkan 'Aisyah ra dan sahabat Shafwan Ibnu Mu'aththal atas kejujuran dan kesabarannya. "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar (pula)" (An Nuur, 24:11). SERANGAN YANG DIHADAPI GUS DUR DAN SIKAP KAUM MUSLIMIN Pada tanggal 23 Agustus 2000 seorang yang beralamat di [EMAIL PROTECTED] telah mengirimkan email langsung kepada saya dengan judul "Astaghfirullahal adzim.. nasib bangsa dan umat Islam dipertaruhkan pada kejujuran Gus Dur !!!" yang isinya menyangkut cerita seorang perempuan yang bernama Aryanti yang mempunyai hubungan dengan Gus Dur ketika menjabat sebagai Ketua PBNU jauh sebelum menjadi presiden negara pancasila. Tentu saja kita sesama muslim dengan adanya berita yang demikian perlu dicerna dan disaring dengan kepala dingin. Apapun motif yang terkandung dibelakang penyebarluasan berita itu jelas besar pengaruhnya kepada Gus Dur yang sekarang memegang tampuk pimpinan tertinggi eksekutif di negara pancasila. Hanya tentu saja untuk membuat masyarakat negara pancasila tidak goncang, perlu Gus Dur sedikitnya memberikan suatu keterangan akan berita tersebut, apakah berita itu bohong atau benar. Walaupun berita itu sebenarnya terjadi jauh beberapa
Aussie menolak masuknya LSM-HAM ke Aussie (Backtrack on rights tragic, says UN)
Dari SMH: Saya heran dengan langkah Aussie yang menolak masuknya LSM-LSM HAM ke tanah Aussie. Mereka dengan gencar memakai isu HAM untuk mengintervensi urusan negara lain, membiayai berbagai kelompok LSM-HAM untuk beroperasi di Indonesia, tetapi menolak lembaga-lembaga serupa untuk masuk ke sana. Apa enggak ajaib? Mereka mempergunakan iblis Mary untuk memecah-mecah Indonesia, sekarang merekapun kena oleh sengatan iblis betina ini. Mari kita saksikan kelanjutannya. Anjasmara Backtrack on rights tragic, says UN By STAFF REPORTERS The Federal Government's decision to downgrade Australia's participation in United Nations monitoring of compliance with international human rights standards was tragic, the UN Human Rights Commissioner, Ms Mary Robinson, said last night. Her comments came after the Government announced that Australia would refuse to appear at some hearings of UN human rights committees, and ban most visits to Australia by UN human rights monitoring bodies. The Government also announced it would refuse to sign a "protocol" - which it has been active in drafting - which would allow Australian women to seek an opinion from the UN sex discrimination committee on whether the Australian legal system had failed to protect them. The Government's pull-back from its international human rights obligations comes three days before it faces a third damning report from a UN human rights body this year over the poor state of indigenous health and migrants' two-year wait for social security benefits. The Attorney-General, Mr Williams, said the UN should no longer monitor "minor, marginal issues" in democratically elected countries like Australia. He said the role of UN human rights committees was to deal with the human rights issues arising out of those treaties, and not with general political issues that might arise in a country that was a party to the human rights treaties Australia had signed. Asked if all human rights issues in Australia were minor, he said: "If you are comparing it with arbitrary arrest, detention and execution, and having your arms chopped off for belonging to the wrong political party, then almost every issue in Australia seems to pale into insignificance." But Mrs Robinson warned that the Prime Minister, Mr Howard, would face international criticism when he attended the Millennium Summit of the UN in New York next week, because it would focus "on ensuring universal ratification of the main treaties". "I think it would be tragic if a country like Australia, because it has been criticised by a treaty body, should respond in an over-defensive way ... It's obvious that the strengths of a vibrant civil society are there in Australia, and that's the best corrective to an over-defensive response of a government. "Australia, up to now, has had a very good record. I would hope that there might be a reconsideration of the Optional Protocol for the Committee for the Elimination of Discrimination Against Women," she told the ABC. The head of the UN's treaty division, Mr Palitha Kohona, told the Herald in New York that the Government's refusal to sign the protocol put the country's good human rights record at risk. "Australia is one of the better countries on human rights, but it is also very quick off the mark to go and beat others around the head for breaking the rules," he said. "So, it should be mature enough that when someone else criticises its record it doesn't just go off and sulk, but takes that criticism on board and does something to improve its standing." The Government announced a review of Australia's co-operation with UN human rights monitoring early this year after UN criticism of the mandatory sentencing of children. It also emerged yesterday that the Minister for Immigration, Mr Ruddock, will go to the UNHCR's executive committee in Geneva in October to lobby for a ruling that could allow the Government to reject as many as half the boat people being given refugee status. It appears likely the Government will announce a harsher regime in detention centres, involving more substantial fencing and jail-like facilities, after violence at the Woomera Detention Centre. _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
You are judged by the friends you keep
Satu lagi dari SMH. Saya sangat tertarik dengan diskusi di antara mereka sendiri. Ini salah satu kesimpulan atas kebijakan Aussie yg sangat kontradiktif dengan apa yg telah mereka lakukan terhadap Indonesia. ". What the Howard Government is saying to the UN is: "Don't interfere in Australia's internal affairs. It is Canberra's right to make and enforce laws and outsiders have no business scrutinising this process."" Lah, mereka sudah ikut campur dan sekarang sedang berencana ikut campur lagi di Maluku, yang didukung oleh bajingan-bajingan pengkianat bangsa, dan juga beberapa kelompok yang mau gampangnya saja tanpa berpikir jauh ke depan atau belajar dari pengalaman. Anjasmara You are judged by the friends you keep Comment by DAVID LAGUE The Howard Government has delivered a diplomatic windfall to odious regimes everywhere and undermined Australia's reputation as a civilised nation with yesterday's irresponsible attack on the United Nations treaty committee system. In a burst of churlish ill-temper, doubly reprehensible because it seems cynically intended to strike a chord among Hansonites and the like, the Government intends to withhold support from the treaty committees because they have attacked Australia over the treatment of Aborigines and asylum seekers. The Minister for Foreign Affairs, Mr Downer, said Australia's co-operation with the committees would be conditional on "effective reform". He demanded that the committees recognised the "primary role of democratically elected governments" over non-government organisations in bringing arguments to the UN. This is a coded message that will be instantly deciphered and applauded in capitals such as Rangoon, Beijing and Pyongyang. What the Howard Government is saying to the UN is: "Don't interfere in Australia's internal affairs. It is Canberra's right to make and enforce laws and outsiders have no business scrutinising this process." It is not speculation to suggest that the Government's stance will warm the hearts of repressive authoritarians. China has already congratulated the Government over its initial outburst against the UN when Australia's mandatory sentencing laws were slammed as racist earlier this year. The thrust of the Howard Government's argument is that democracies cannot make unjust laws or persecute minorities. The UN should reserve its condemnation for truly beastly regimes. This completely misses the point. International standards of human rights, as expressed in UN conventions and treaties, are a product of the collective wisdom distilled from centuries of suffering culminating in this century's vast bloodlettings. It is true that these standards are still observed largely in the breach and that the UN monitoring and compliance system is routinely flouted. However, it is ludicrous to suggest that the system can be improved if Australia also rejects outside scrutiny of its human rights performance. Australia has a crucial role to play in setting an example. _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
TENTARA AUSTRALIA DI MALUKU?
Hmmm ada artikel menarik dari berpolitik.com Yang perlu diingat dari pengalaman masa lalu di Timtim adalah kenyataan setelah Indonesia memperbolehkan pihak LN masuk, lalu mereka tidak pernah dapat dikontrol. Ingat enggak waktu RI ingin agar Aussie tidak dilibatkan lalu ditolak oleh iblis perempuan si Mary itu? Anjasmara - TENTARA AUSTRALIA DI MALUKU? Oleh: Buni Yani, mahasiswa S2 Ohio University, AS Rabu, 16 Agustus 2000, @00:34 WIB Setelah serdadu-serdadu Australia itu berhasil menunjukkan bahwa Indonesia tak berdaya memadamkan kekacauan di Maluku, mereka lalu berkonvoi dan berbaris keliling kota untuk merebut hati rakyat. Sebagian besar Muslim menolak, hampir seluruh pemeluk Kristen dengan suka cita mengelu-elukan kedatangan "sang pahlawan" pembawa perdamaian. Komandan serdadu lalu bertanya kepada rakyat, apa pendapat mereka tentang pemerintahan Indonesia? Apakah mereka masih mempercayai kemampuan Indonesia melindungi dan mengelola warganya? Apakah mereka ingin tetap dalam wilayah Indonesia atau memisahkan diri? Menjawab pertanyaan itu, masyarakat Maluku terpecah lagi menjadi dua, ada yang setuju, ada yang tidak. Komandan serdadu lalu mengajukan pertanyaan pamungkasnya, apa Saudara-saudara sekalian ingin referendum saja? Mimpi buruk itulah yang pertama kali terbayang ketika Australia kembali dengan high profil berminat "membantu" Indonesia dalam memecahkan sengketa berbau agama di Maluku dan Maluku Utara. Usaha Menteri Australia John Moore melobi Menteri Pertahanan AS William Cohen (The Jakarta Post, 18/7) adalah langkah awal yang patut menjadi perhitungan masyarakat Indonesia untuk melihat apa agenda Australia di balik tawaran itu. Cohen mengakui kemampuan Australia dalam mengelola keamanan di wilayah Asia Tenggara. Mengenai konflik di Maluku, Cohen berkata, " we believe Australia is closer to the situation. That we look for some leadership on the part of Australia in terms of formulating our own policies in the region ( .kami percaya Australia lebih dekat dengan persoalan di sana. Kami mencari sebagian kepemimpinan Australia dalam hal merumuskan kebijakan-kebijakan kami di wilayah ini)" (Reuters, 17/7). Kepercayaan AS terhadap Australia bukanlah tanpa alasan. Masih segar dalam ingatan bagaimana tentara Australia memimpin tentara PBB ketika referendum dilaksanakan di Timtim pada Agustus 1998. Alih-alih menjadi penonton dan fasilitator referendum yang adil, seperti dituduhkan sebagian masyarakat Timtim, tentara Australia malah telah mengotori tangan mereka dengan mendukung masyarakat Timtim prokemerdekaan. Masyarakat Indonesia dan pemerintahan Abdurrahman Wahid perlu kiranya mempertimbangkan beberapa hal mengenai "niat baik" Australia tersebut untuk "membantu" Indonesia menangani kasus Maluku. Pertama, adagium yang mengatakan bahwa kepentinganlah yang abadi dalam politik kiranya berlaku dalam setiap kebijakan luar negeri pemerintah Australia. Pemerintah Australia tak segan-segan menunjukkan "kemunafikannya" dalam hal Timtim. Di masa pemeritahan sebelumnya, pemerintah Australia mendukung integrasi Timtim ke dalam wilayah Republik Indonesia. Australia ketika itu tergolong berani keluar dari mainstraim ketika PBB tak mengakui integrasi Timtim ke dalam wilayah Indonesia. Tapi di masa Timtim diberikan kesempatan untuk melaksanakan referendum, Australia berbalik arah dengan mulai menunjukkan jati diri sesungguhnya. Pengalaman tak sedap ini bukan tak mungkin terjadi pada Maluku bila penanganan keamanannya dipercayakan kepada Australia. Kedua, "niat baik" pemerintah Australia ini haruslah memiliki standar yang jelas. Bila ingin membantu Indonesia dalam memecahkan konflik berkepanjangan di Maluku dan Maluku Utara, harus jelas tujuan dan sasarannya. Pemerintah Indonesia melalui Menlu Alwi Shihab telah berulang kali menegaskan tak akan ada campur tangan tentara asing untuk mengatasi kemelut di Maluku. Campur tangan asing hanya diperbolehkan dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Pernyataan Menlu kiranya isyarat yang positif untuk membendung menggebu-gebunya "niat baik" Australia tersebut. Namun satu hal yang perlu menjadi catatan adalah bagaimana melaksanakan komitmen untuk tidak membiarkan pasukan asing turut campur dalam konflik Maluku. Diplomasi intensif untuk itu diperlukan. Tidak saja untuk melobi Mabes PBB, AS dan Australia, namun juga negara-negara yang potensial menjadi sekutu Australia untuk mewujudkan niatnya itu. Karenanya, diplomat-diplomat di setiap Kedutaan Besar RI perlu diberdayakan seoptimal mungkin agar tidak terulang lagi tragedi diplomasi seperti pada kasus Timtim. Ketiga, segala bentuk "bantuan" dan "niat baik" masyarakat Australia, terutama yang terlembaga dalam bentuk LSM-LSM haruslah menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Harus diakui bahwa LSM bukanlah suatu organisasi tanpa kepentingan dan agenda. Pengalaman buruk kasus Timtim mengajarkan bahwa label kemanusiaan yang distempel dalam setiap bantuan organisasi-organisasi
Kelompok asal nyablak
Kelompok HAM yang suka asal nyablak ini benar-benar tidak tahu malu. Sudah menjadi pengkhianat bangsa sekarang ini mereka hendak menjadi pengkhianat bangsa lagi. Mereka hendak mengalihkan perhatian pemerintah dan pemimpin kita yg sudah invalid untuk campur tangan ke negara lain. Benar-benar tidak tahu malu. Solidamor yg sudah berganti kulit menjadi solidaritas tanpa batas ini benar-benar tidak tahu malu sehingga memilih untuk ngrusuhi negara lain dan tidak perduli dengan kondisi di dalam negeri yg sedang sulit. Jangan-jangan SOlidamor ini pula yg meledakkan bom di Sumut kemarin, dan sedang berusaha mengalihkan perhatian? Anjasmara SOLIDAMOR Minta Gus Dur jadi Penengah Konflik di Myanmar Reporter: Arief Shodiq detikcom - Jakarta, Solidaritas Tanpa Batas (SOLIDAMOR) meminta pemerintahan Gus Dur turun tangan menjadi penengah antara rezim junta militer pimpinan Than Shwe dengan NLD (Liga Nasional Demokrasi) yang dipimpin Aung San Suu Kyi. Gus Dur yang mengaku berjuang untuk demokrasi dinilai SOLIDAMOR membiarkan bahkan mendukung rezim yang berkuasa di Myanmar. Demikian release Solidaritas Tanpa Batas (SOLIDAMOR) yang diterima detikcom, Minggu (27/8/2000). Sudah saatnya Gus Dur menunjukkan diri sebagai negarawan dunia dengan menjadi juru damai di Myanmar, tulis SOLIDAMOR. Selain itu, SOLIDAMOR juga berharap masyarakat Indonesia yang memperjuangkan reformasi, dimana di dalamnya ada usaha untuk menegakkan demokrasi dan penghargaan HAM untuk mendukung demokrasi di Myanmar. Mendukung demokrasi di Myanmar adalah bagian dari perjuangan demokrasi, tulis SOLIDAMOR. Dalam releasenya SOLIDAMOR menegaskan penghadangan yang dilakukan rezim junta militer Myanmar terhadap Aung San Suu Kyi (24/8/2000) menunjukkan kebrutalan rezim militer.(rif) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Selling sexy undies in Mecca
Dari SMH (buat yg kurang piknik lewat internet, SMH = Sidney Morning Herard). Dekadensi moral jalan terus di negara-negara Arab. Setelah capek mencolak-colek para muslimah yang beribadah, rupanya para kaki tiga ini masih berjalan lebih jauh lagi. Mereka akan mengijinkan sexshop dibuka di sana. Sebagai negara pengekspor pembantu, Indonesia harus punya concern terhadap masalah ini. Kalau penduduk kaki tiga ini terekspos dengan toko-toko penjual pintu gerbang neraka, sangat mungkin terjadi kakinya bukan tiga lagi tapi menjadi empat. Alhasil kasus perkosaan kepada TKW akan meningkat. Indonesia juga harus mendesak pemerintahan Arab Saudi untuk merekrut tenaga pengamanan wanita, dan polisi susila di tempat-tempat ibadah. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, mereka harus mendengar baik-baik apapun yg hendak Indonesia keluhkan. Saya punya kenalan dekat yg baru saja pulang umroh. Seperti biasa mahluk wanita itu kalau belum mengalami sendiri nggak akan percaya kalau dibilangin. Sudah saya bilangin agar hati-hati, ternyata masih saja mengabaikan peringatan saya. Hasilnya gampang ditebak bahwa dia mengalami peristiwa colak-colek dari bangsa kaki tiga itu. Bangsa kaki tiga paling hobi dengan muslimah dari Asia karena mereka cenderung tidak mau ribut-ribut. Ingat saudara-saudara, peristiwa seperti ini dapat terjadi pada anak anda, ibu anda, saudara anda. Tidak ada gunanya menutupi kelakuan jelek bangsa kaki tiga. Saudara seiman hanyalah mereka yg menjalankan ibadah. Bukan colak-colek, apalagi memperkosa. Apa jadinya bila anda berangkat ke sana dengan pikiran yg tidak aman atas nasib dan kehormatan wanita-wanita yg bersama anda? Oya, jangan salah sangka kalau korbannya hanya muslimah yg masih muda. Nenek-nenek saja masih kena dikerjai. Maklum, pakai hijab, dan memang face wanita asia kan kelihatan lebih muda. Jeffrey Anjasmara -- Selling sexy undies in Mecca By ANDREW ALDERSON and RAJEEV SYAL in London Ann Summers, the sex shop and lingerie chain, says it has been granted permission to open 22 shops in the Middle East, including one in the Holy City of Mecca. The UK's Sunday Telegraph has reported that erotic stock has already been shipped to Kuwait in preparation for the opening of the first shops in October. The shop in Saudi Arabia will be at the Mecca International Mall. Permission had been obtained to open the stores through its Kuwait-based franchise Makae/Top Ten International. With a turnover of more than $40 million a year, Ann Summers will, however, not be able to sell its range of sex toys in the Middle East because it would be illegal. It will restrict the first sales to exotic lingerie, leather goods and PVC bodywear. It hopes to introduce chocolate bodypaints and massage oils in the future. Other stores are due to open in Dubai, Bahrain, Egypt, Qatar, Abu Dhabi and, possibly, Oman. Twelve are due to open from October, the rest in the New Year. Noshaba Hussein, a leading member of the Iranian-backed Muslim Parliament of Great Britain, said she would lobby the UK Foreign Office and the Saudi Arabian ambassador to block the shops. "It is outrageous that these people should try open such a shop in Mecca. Who is supposed to buy these products? When Muslims go to the Holy City they should only be indulging in prayer," she said. Mohamed Ayed Alenezi, chairman of Makae, defended the expansion. "Nice and sexy lingerie is not against Islam," he said. Some Muslim clerics believe that under Islam married couples are allowed to share an interest in erotic underwear. Ayub Laher, the general secretary of the Bradford Council of Mosques, said: "Islam encourages a man and wife to please each other within the confines of their own homes. Underwear is allowed, massage oils can be part of innocent fun and as long as leather is not made out of pigskin, that is fine too," he said. "But if these shops are used by adulterous couples in Saudi Arabia and they are caught, they could be punished by execution," he added. The shops will be staffed by men and many senior staff, including Jacqueline Gold, the chief executive of Ann Summers, will be replaced by male executives for the store openings. The Sunday Telegraph, London _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
Rupanya boleh mem-bui-kan orang
Lho oom, baru sekarang ngomong masalah sah atau tidaknya penahanan Syahril. Kok ya kebetulan amat. Baru kemarin saya singgung masalah sah tidaknya penahan Syahril kok sekarang masuk koran. Sudah berapa lama tuh si Syahril ditahan tanpa proses pengadilan? Jelas tokoh superhumanis Gus Dur dan tuanku tokoh HAM terkemuka Indonesia Marjuki yang akan menghadapi pengadilan rakyat. Masak berkehendak berekonsiliasi dengan tokoh komunis yg menurutnya dimasukin bui tanpa pengadilan kok sekarang malah menahan orang tanpa pengadilan juga. Di mana logikanya sih? Sedangkan si pejuang HAM gombal Marjuki malahan jadi algojo pelanggaran hukum terparah. Kok nggak mau sama tekuknya sendiri. Sudahlah, orang-orang model Marjuki ini mesti masuk ke depan pengadilan rakyat saja lah. Anjasmara - Assegaf Berharap Hakim Putuskan Penahanan Syahril Tidak Sah Reporter: Arief Shodiq detikcom - Jakarta, Hari ini, gugatan praperadilan Syahril Sabirin dan kasus Bank Bali dengan terdakwa Djoko S Tjandra akan diputuskan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta, Senin (28/8/2000). M Assegaf, Kuasa Hukum Syahril Sabirin berharap hakim memutuskan penahanan kliennya tidak sah. Kalau hakim melihat peristiwa sebelumnya, hakim harus berani mengatakan penahanan Syahril bukan atas dasar hukum, ujar Assegaf kepada detikcom, Minggu (27/8/2000) malam. Dikatakan Assegaf, alasan penahanan Syharil dapat dilihat dengan jelas. Sebelum dilakukan penahanan, Syahril ditekan dan dintimidasi dengan dua pilihan, mundur dari jabatannya sebagai Gubernur BI atau dijadikan tersangka, tegas Assegaf. Namun, Assegaf mengatakan pihaknya akan menunggu keputusan pengadilan. Kita tunggu saja keputusan itu. Itu kan baru pokok perkaranya saja. Kita merasa punya keyakinan penahanan itu tidak atas dasar hukum, ucap Assegaf. Seperti diberitakan, dalam sidang sebelumnya, Assegaf menandaskan penahanan kliennya tidak atas dasar hukum karena adanya dua pilihan sebelum dilakukan penahanan. Sementara, Yan W Mere dan Hari Hartono Kuasa Hukum Marzuki Darusman menganggap gugatan tersebut di luar persoalan yuridis. Hakim yang akan memutuskan gugatan praperadilan Syahril terhadap Jaksa Agung adalah Rusman Dani Ahmad. Sedangkan hakim yang akan memutuskan perkara Bank Bali dengan terdakwa Djoko S Tjandra adalah Soedarto SH. Jaksa Penuntut Umum Antasari Azhar SH tak mau berkomentar sebelum ada keputusan hakim termasuk apakah akan mengajukan banding bila Djoko S Tjandra diputus bebas. Kita lihat saja nanti, jawab Antasari pendek.(rif) _ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.
TKW lagi... TKW lagi... kasihan amat
Lho, berapa ringgit ganti ruginya? Enak amat habis mukulin lalu dibebaskan hanya karena mau bayar ganti rugi. Kalau pemerintah Indonesia tidak menindaklanjuti masalah ini secara antar pemerintah, wah, enak amat engkong-engkong Malaysia itu. Bagaimana pula dengan para kaki tiga dari negara-negara arab itu. Kalau habis mukulin lalu memperkosa, lalu cuman bayar berapa dinar, wah, enak amat. Coba saja, satu dinar berapa rupiah. Sementara itu para pembokat itu cuman punya beberapa pilihan yg sama sekali nggak adil: - dideportasi tanpa alasan jelas (they did it many times!) - dipenggal dengan tuduhan yg justru harusnya dituduhkan terhadap warganya yg nggak bisa mengendalikan syahwatnya (o yeah, bangsa kaki yg suka ngaku negara Islam suka banget tuh). - dicambuk dengan alasan yg sama dengan point di atas. - Atau... nah atau dikasih uang, lalu masalah beres. Coba kalau anda dikasih pilihan kayak gini mau pilih yg mana? -- Bayar Ganti Rugi, Penganiaya TKW Indonesia Dibebaskan Kuala Lumpur, Jumat Seorang ibu rumah tangga Malaysia hari Jumat (25/8) dibebaskan dari dakwaan telah memukul dan melukai pembantu rumah tangganya asal Indonesia dengan batu, hingga si pembantu terluka serius dan dapat menyebabkan kematian. Peristiwa itu terjadi pada 14 Februari lalu, dan disidangkan Jumat (25/8) di kantor pengadilan Ipoh. Si majikan, Cheah Lai Mooi (44)-yang tinggal di Taman Canning Ipoh-meminta maaf atas kelakuannya itu, dan membayar ganti rugi kepada pembantunya Kusiah Manjian (32), untuk menuntaskan kasus ini. Kusiah menerima penyelesaian dengan ganti rugi itu. Dengan adanya ganti rugi itu, sidang membebaskan Cheah dari ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Selain membayar sejumlah uang kompensasi agar kasus tak berlanjut, Cheah juga memberi Kusiah sebuah sebuah surat permintaan maaf. Jumlah uang itu disepakati keduanya untuk tak disebutkan. Pengacara Cheah, Cheng Weng Weng, mengatakan, terdakwa memang dengan terbuka membuka adanya penyesalan tulus, pernyataan duka cita, dan permohonan maaf atas kejadian yang membuat Kusiah terluka serius. Ia menambahkan, kliennya berterima kasih kepada pengadilan yang mengizinkan perubahan hukuman dan mengabulkan kasus antara Cheah dan Kusiah dinyatakan selesai. Penghentian kasus memang diizinkan oleh sistem hukum Malaysia untuk kasus-kasus tertentu. Hakim Abdul Aziz Khalidin membebaskan Cheah, karena si majikan dan pembantu sepakat menganggap kasus ini selesai dengan pembayaran ganti rugi. Kusiah yang merencanakan pulang ke Jawa Timur, mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan menggunakan uangnya untuk masa depan kedua anaknya yang berusia tiga dan sembilan tahun. Kasus ini merupakan yang kedua dalam kurang dari sebulan terakhir ini, di mana majikan menutup kasus penganiayaan dengan meminta maaf dan membayar ganti rugi. Terdapat serangkaian laporan tentang penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga pada tahun 2000, dan menumbuhkan perhatian di kalangan warga Malaysia. Akhir Juli, seorang ibu rumah tangga dituntut karena menyabet dengan rotan, menendang, dan memukul pembantu rumah tangganya asal Indonesia. Sama dengan Cheah, majikan itu telah meminta maaf kepada si pembantu dan membayar ganti rugi agar kasus itu beres. (AFP/The Star/p01) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Sugianto Award
Wah, si mbak Irna ini mesti langganan permias@. Saya sudah tulis bahwa si Priyadi itu bukan pelopor UKM kan sudah lama. Coba silakan dibuka file-file posting saya waktu bahas Syahril, berkaitan dengan si Priyadi. Dulu saya sudah sempat singgung si Sugianto yg justru namanya diabadikan sebagai "Sugianto Award". Gus Dur aja yang tukang tipu atau emang dia juga ditipu. Emang bau busuk nggak bisa disimpan lama. Anjasmara -- Gus Dur Salah Menilai, Prijadi Bukan Konseptor UKM Reporter: Irna Gustia detikcom - Jakarta, Menteri Keuangan yang baru Prijadi Praptosuhardjo yang selama ini dibangga-banggakan Presiden Gus Dur karena komitmennya pada usaha kecil menengah ternyata tidaklah benar. Prijadi ternyata bukan konseptor UKM, malahan lebih banyak terlibat dalam penyaluran dana koorporasi buat konglomerat. Prijadi sendiri sudah membantah hal itu usai pertemuan bersama tim ekuin kabinet baru bersama IMF, WB, ADB pada Kamis,4/8/2000). Tidak Saya bukan konseptor UKM, kata Prijadi usai jumpa pers waktu itu. Padahal dalam menjawab pertanyaan wartawan dalam pengumuman sidang kabinet, Rabu,(23/8/2000), Presiden Gus Dur mengatakan dirinya menunjuk Prijadi karena komitmennya pada usaha kecil menengah yang sudah diketahuinya sejak 16 tahun lalu. Seperti pada laporan ICW (Indonesian Corruption Watch) yang ditulis harian Republika Sabtu,(25/8/2000), ternyata Prijadi lebih banyak terlibat dalam urusan pengusuran kredit koorporasi (usaha skala besar) ketimbang UKM. Prijadi diduga terlibat korupsi sewaktu menjabat sebagai direktur BRI. ICW sendiri menurut Teten Masduki telah melayangkan surat keberatan atas pengangkatan Prijadi sebagai Menkeu kepada Gus Dur pada 24 Agustus 2000 lalu. Dimana dalam surat itu dilengkapi lampiran yang menjelaskan secara rinci dugaan keterlibatan Prijadi dalam kasus korupsi di BRI yaitu dalam kasus salah urus pengucuran kredit kepada dua konglomerat yakni The Ning King (Kelompok Argo Manunggal) dan Djoko S. Tjandra (Kelompok Mulya). Teten mengatakan pemberian kredit BRI kepada The Nin King melalui PT Griya Tangerang Estetika (GTE) dan kepada Djoko melalui PT Griya Mulia Indah (GMI) berindikasi kuat menyimpan praktek KKN pelanggaran hukum dan penyalahgunaan wewenang. Jaksa Agung sendiri menurut Teten sebenarnya sudah dilapori kasus ini, tapi tak menanggapinya. Dari penelitian ICW, salah urus pengucuran kredit yang dilakukan berlangsung dalam kurun waktu dua tahun, 1996-1998. Waktu itu, petinggi BRI berani mengambil kebijakan untuk meningkatkan volume kredit untuk pengusaha besar sampai 100 persen atau mencapai Rp 20,993 triliun. Beberapa petinggi BRI waktu itu yang harus bertanggungjawab atas salah urus pengucuran kredit BRI adalah Direktur Utama Djokosantoso Mulyono, Direktur Bidang Korporasi Prijadi Praptosuhardjo dan Kepala Urusan Korporasi Djoko Suryoko Ruslan. Senada dengan Gus Dur, ekonom senior Emil Salim pun mengtakan Prijadi dikenal karena dekat dengan urusan masalah ekonomi kerakyatan. Saya kira Gus Dur memilih dia karena kemampuan Prijadi yang direktur BRI dalam menjaring simpati masyarakat sampai pedesaan karena BRI nya itu, ujar Emil usai acara Media Indoensai afternoon tea, Jumat,(25/8/2000). Gus Dur sendiri menurut Emil dari awal sudah menolak alasan ketidaklulusan Prijadi dalam fit proper test bankir oleh BI. Gus Dur melihat fit proper test itu menghukum kemerdekaan sipil, ujar Emil. Tetapi menurut Media Indonesia, Sabtu,(26/8/2000) Prijadi selama ini memang kerap mengaku-ngaku sebagai konseptor usaha kecil. Seperti ditulis Media, pengakuannya itu diilhami oleh penghargaan Sugianto Pioneer Award 1998. Informasi itu pula yang diberitahukan kepada Kepala Negara tanpa bukti sama sekali. Sementara surat asli penghargaan internasional itu sengaja dihilangkan dan tidak diinformasikan kepada Preskom BRI, Menkeu, maupun Gubernur BI. Sedangkan konseptor asli, yakni Sugianto sudah meninggal. Soal ini Prijadi memang harus jujur. (gus) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Pemerintah tidak punya perencanaan
Lagi-lagi pemerintah dengan motornya yaitu Gus Dur bertindak tanpa perencanaan sama sekali. Setelah dulu menutup berbagai departemen tanpa perencanaan sama sekali, sekarang hendak menutup pabrik gula juga hanya berdasarkan wangsit. Model-model keputusan dadakan begini seharusnya sudah harus disudahi oleh Gus Dur. Tidak ada wangsit-wangsitan lagi. Sudah nggak model. Itu hanya laku dijual di kalangan macam tebu ireng atau wilayah pesantren yg lain yang masih percaya dengan langitan segala macam. Semua mesti pakai perencanaan. Masak mau menutup pabrik lalu penggantinya belum ada. Apa nggak lucu? Coba saja dengan akal sehat saja, boro-boro menyiapkan lahannya, yaitu sawah-sawah untuk tebunya, tempat untuk calon pabriknya saja belum ketahuan bakal ditempatkan di mana. Saya curiga Gus Dur dengan kroninya bakal punya rencana culas. Ini persis gaya Tommy 'kunyuk' Suharto dengan strategi culasnya yaitu tata niaga cengkeh dan jeruk. Langkah Gus Dur juga perlu dicurigai apakah ada bisikan dari para importir gula agar menutup pabrik-pabrik gula yang ada. Kalau pabrik gulanya pada ditutupi kan otomatis Indonesia harus impor kan? Nah, perlu dilihat siapa yang bakal jadi calon importirnya. Sudahlah Gus akal-akalan model Buloggate sudah nggak laku. Suharto saja yg setelah 10 tahun bekerja bener-bener akhirnya sakit jatuhnya. Ente baru berapa bulan sudah mau macam-macam. Itu si Syahril dikemanain tuh! Mana ada aturan pemeriksanaan sampai berbulan-bulan. Si Gus Dur beserta si Marjuki yg katanya tokoh HAM ternyata memenjarakan orang tanpa proses pengadilan tuh. Coba yang ahli hukum bilang ke saya apa bener nih kelakuan si Gus Dur dan Marjuki? Ini perlu jadi catatan penting agar nanti si jagal Marjuki suatu saat perlu diganjar dengan hukuman setimpal. Ternyata ujung-ujungnya Syahril cuman jadi tahanan politik yang tidak mengenal azas keadilan. Ternyata Gus Dur masih sama saja dengan diktator-diktator lainnya. Anjasmara '-- Sabtu, 19 Agustus 2000, 13:20 WIB Pemerintah Harus Tentukan Lokasi Pabrik Gula di Luar Jawa Semarang, Sabtu Pemerintah harus menentukan lokasi pabrik gula (PG) pengganti di Luar Jawa, menyusul rencana penutupan empat PG di Jawa yang dianggap tidak efisien. "Pemerintah segera menunjuk daerah yang cocok untuk tanaman tebu," kata Ketua Umum Badan Koordinasi Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (BKAPTRI), Abdul Wachid, di Semarang, Sabtu (19/8). Sebanyak empat PG yang bulan depan bakal ditutup pemerintah antara lain satu berlokasi di Jawa Tengah dan tiga di Jawa Timur. Menurutnya, berdasarkan sejarah, Belanda lebih suka memilih lokasi di Jawa, karena tanah dan pengairannya sangat cocok bagi pendirian PG. Dirinya mengemukakan, untuk relokasi PG baru di Luar Jawa dibutuhkan investasi yang cukup besar, yakni sekitar Rp 1,8 trilyun per unit. "Kenapa dana sebanyak itu tidak digunakan saja untuk membenahi PG di Jawa, misalnya untuk meningkatkan produksi, sehingga tidak ada penutupan pabrik," tandasnya. Wachid menolak penilaian rendahnya produksi tebu petani menghambat pasokan bahan baku ke PG, karena sebenarnya saat ini siap meningkatkan produktivitas dengan menerapkan teknologi tepat guna. "Tidak adanya sarana kredit untuk petani tebu menghambat keinginan mereka meningkatkan produksinya," ungkap Ketua Paguyuban Petani Tebu Jateng/DI Yogyakarta itu. Saat ini kredit yang dibutuhkan petani tebu sebenarnya mencapai Rp 1,2 trilyun, namun pemerintah hanya menyediakan dana Rp 350 milyar. "Pihak perbankan sendiri hingga kini tidak bersedia menyalurkan kredit bagi para petani tebu," paparnya. (Ant/ima) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
The Truths are here.......
Ini ada bacaan dari milis lain. Sempat hampir saya delete karena judulnya nggak menarik. Yang jelas, saya tidak mau tahu siapa-siapa yang memprovokasi. Semua toh masih hipotesis. Bisa saja militer, tetapi siapa yg bisa menduga kalau pihak LN yg membakar-bakar? Bagaimanapun, buat saya ada point-point yang sangat penting yaitu: - Memang terjadi suatu pembersihan terhadap muslim (atau yang disebut oleh si Hefner sebagai Ethnoreligious cleasing). Oya, ini Hefner bukan si pentolan Playboy itu...:) - Memang terdapat ide pembentukan negara tersendiri berdasarkan agama Kristen. - Laskar Jihad tidak mendapat respon dari masyarakat muslim sampai kondisi pembantaian yang demikian parah di ujung tahun 1999 sampai awal 2000. - Terdapat hardliner dari Islam DAN KRISTEN (nah, ini yg suka pada lupa deh). Saya tidak hendak memprovokasi, tetapi justru saya hanya meminta agar orang-orang Kristen sadar atas apa yang telah diperbuat oleh orang-orang Kristen di Maluku. Dengan tidak mau mengakui hal ini, maka kerja sama antar umat untuk penyelesaian Maluku tidak akan pernah terjadi. Kalau sudah sama-sama tahu duduk masalahnya kan mestinya bisa ikut menyelesaikan. Kalau si Hefner menyebut kasus di Jatim, maka saya merasa perlu untuk menyebut kasus di Sumut. Mereka memang sadar bahwa ada potensi konflik dan ada yg hendak memulai. Mereka bukannya bereaksi tetapi malah merapatkan barisan. Biar dibom tiga kali dan ada yg mati juga tidak berkembang seperti di Ambon. Alasan-alasan bahwa korban toh tidak di kalangan muslim saja tidak menunjukkan suatu itikad baik. Memangnya berapa dibanding berapa? Toh sebelum laskar jihad muncul tidak ada pengungsi dari Kristen. Kalangan Kristen selalu menutup diri dan membela diri dengan alasan-alasan itu. That's okay. Tapi jangan salahkan kalau kesadaran pada umat Islam yg selama ini baru bangkit akan makin terbangun. Si Hefner (walaupun sudah bagus) ternyata lupa untuk menuliskan kasus Poso dan Kasus Kalbar. Di sana juga terjadi kasus ethnoreligious cleansing. Untuk di Kalbar, kesadaran masyarakat muslim tidak terbangun karena tertutupi oleh sentimen pendatang dan penduduk asli (Madura vs. Dayak). Yang kasihan para pekerja keras dari Madura ini. Mereka diasosiasikan sebagai orang Jawa (yang memang selalu menjadi pihak tertuduh). Mereka dicincangpun tidak ada yang merasa kasihan. Sungguh suatu pikiran yang sangat hipokrit dari orang-orang yg konon penegak HAM itu. Kejadian yang sama terjadi kemudian di Timtim. Lagi-lagi terjadi ethnoreligious cleansing. Semua pendatang yang dicap sebagai orang Jawa dan Islam lalu dibersihkan. Pemeluk Kristen dan Katolik dengan sentimen sesama agama sibuk berkoar dengan korban di pihak Timtim tetapi tidak perduli dengan korban para pendatang itu. Lucunya, lagi-lagi terjadi kesalahan serupa dengan yg di Kalbar. Agitasi dengan memakai isu Jawa dan Non-Jawa dikeluarkan sebagai jurus. Hasilnya manjur. Dalam kenyataannya yang berduyun-duyun mengungsi bukanlah orang Jawa tetapi orang Bugis, Buton, dan Makasar, dan juga orang Sumatra Utara. Memang merekalah yang memegang peran sebagai mesin ekonomi. Kalau orang Jawa paling penjual bakso dan sebagian PNS. Kejadian di Ambon ternyata begitu lagi. Isu pendatang dan penduduk asli lalu timbul lagi. Lagi-lagi manjur. Hasilnya lagi-lagi pendatang dari Bugis, Buton, dan Makasar menjadi korban. Mereka menjadi kaum teraniaya dan terusir. Lucunya, lagi-lagi disamarkan sebagai ketidaksukaan atas orang Jawa. Nih, buat orang-orang yang kurang piknik.:) Di kawasan Indonesia Timur, kaum pedagang kebanyakan dari wilayah Makasar dan Bugis. Memang mereka yang punya jiwa dagang. Ini mirip dengan kaum pedagang di kawasan Indonesia Barat yang kebanyakan dari Sumatra Barat (dan tentunya yang keturunan Cina yang paling menonjol). Ini juga buat orang yang kurang piknik lagi. Bahwa mungkin sudah kebiasaan manusia untuk bikin gampang. Sebagai contoh penggampangan yang kita bikin adalah kebiasaan di State of New York. Di luar state-nya mereka dikenal sebagai orang New Yorker. Kadang disebut orang Yankee (yg pada gilirannya juga buat orang northeastern ya? Malah sempat untuk semua yg ada di bagian atas termasuk yg di Illinois). Di dalam state sendiri, orang dari wilayah atas lalu disebut sebagai orang Up-state. Jelas bukan orang New Yorker, karena bukan orang New York City. Soal batasannya, tidak ada yg bisa memberikan. Sebagai contoh, orang Kingston jelas bukan dianggap sebagai orang Upstate oleh orang Syracuse atau Albany. Tetapi toh tetap dianggap bukan sebagai orang New Yorker oleh yang yg tinggal di NYC. Di Indonesia, oleh bangsa lain kita dianggap sebagai orang Melayu. Sekeras apapun saya bilang orang Indonesia dan bukan dari etnik Melayu tetap saja tidak digubris. Buat orang di tanah Jawa (yg Jawa tempat langsung ya), kalau ada yg datang dari Medan akan dibilang orang Sumatra. Biarpun setengah mati menerangkan dia orang Batak, nenek-nenek di sana tidak akan mengerti, dan akan mengasosiasikannya sebagai orang Sumatra. Sebaliknya,
Ganti Rugi Indonesia untuk Belanda
Wah, enggak sempat baca Kompas edisi 15 Agustus itu. Kalau ada yang punya tolong dikirimin dong. Emang banyak sekali pembohong-pembohong besar. Yah, walaupun juga tukang bohong, AS itu masih tergolong bagus. Emang berapa duit yang mesti dikirim Indonesia untuk membangun Belanda setelah hancur pada waktu PD-2 sih? Masa-masa itu kan rakyat Indonesia bajunya masih pakai karung goni. Sementara itu mereka antri keju dan kita yang menyumbang harus antri singkon. Benar-benar kelewatan. Setelah ratusan tahun menindas, merampok, memperkosa, dan membuat bodoh bangsa kita, mereka sempat menekan Indonesia dengan berbagai term-term-nya waktu mereka memberi bantuan luar negeri. Sekarang lagunya kayak pahlawan kesiangan. Habis itu melibatkan diri dengan bantuan senjata untuk RMS-nya di Maluku. Benar-benar kelewatan. Anjasmara -- From: Dion H. Kami membaca tulisan Sdr. Denny Sutoyo Gerberding dalam Kompas Edisi Selasa 15 Agustus 2000, dengan judul "Ganti Rugi Indonesia untuk Belanda. Saya beserta Istri terkejut karena baru mengetahui selama ini, betapa besarnya peran Indonesia terhadap Belanda, saat Belanda memerlukan bantuan untuk membangun negaranya yang hancur setelah PD-II. Selama lebih dari 20 tahun saya tinggal di Negeri Belanda, belum pernah mendengar sejarah/masa lalu Belanda di Indonesia, solah-olah sejarah tersebut hilang lenyap tenggelam di Laut Utara (Noordzee). Anak-anak saya yang mengecap pendidikan Dasar Belanda, termasuk generasi muda Belanda lainnya, tidak pernah diberi pelajaran sejarah tentang masa lalu Belanda di Indonesia (Nederlands-Indie). Anak bungsu kami dapat dengan mudahnya, menceritakan perang Belanda melawan penjajahan Spanyol tahun 1568 (dalam perang 80 tahun), sedang kakaknya tampak kurang senang dengan bangsa Jerman setelah mengetahui kekejaman Nazi, maupun sejarah pendudukan Jerman atas Belanda yang terjadi di tahun 1942-1945. Yang jelas kedua putra-putri kami tidak mengetahui apa-apa tentang pendudukan Belanda di Indonesia. Ingin rasanya berteriak sekuat tenaga agar saudara-saudara Belanda juga mengetahui tentang perlakuan Belanda terhadap Bangsa Indonesia dimasa penjajahan. Ingin rasanya kami berbuat sesuatu agar nama baik kami sebagai anggota Masyarakat Indonesia di Luar Negeri dapat kembali pulih. Saya mohon dengan hormat seandainya mungkin tulisan tersebut dapat disebarluaskan melalui media ini, agar para pembaca lainnya juga dapat mengetahui sejarah yang sebenarnya. Yang benar harus dikatakan benar dan yang salah harus di akui, agar manusia dapat hidup tenteram dan damai. Atas nama Anak-anak kami dan generasi muda seumurnya kami mengucapkan banyak terima kasih kami ucapkan kepada Kompas dan Admin IndoNews. Adipati, Anggota Masyarakat Indonesia di Belanda. Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Darurat Sipil Berantakan, Ambon Membara Lagi
Agak basi, tetapi lumayan lah. Mungkin juga ada kelompok gereja di Maluku sana yang dengan sadar atau tidak sadar memang ingin intervensi asing. Emang dasar RMS, jadi mending dibasmi saja lah. Gitu aja kok pusing:) Dulu gereja yaitu Vatikan juga ikut bertanggung jawab atas Timtim. Lalu timbul masalah Ambon, lalu Poso. Suatu hal yang aneh kalau telunjuk kita tidak mengarah ke konspirasi internasional di mana dewan gereja ikut terlibat. Apalagi yang di Poso sudah ketahuan kalau gereja dijadikan pusat pengaturan strategi dan penimbunan senjata. Mungkin sudah saatnya gereja, baik yang ada di Maluku dan wilayah Poso, serta yang berada di wilayah lain menjelaskan posisinya dengan jelas. Kalau memang suara-suara pengundangan intervensi terus dikumandangkan, rasanya masuk akal kalau kita melongok ada apa di balik jubahnya. Apakah benar-benar berisi penginjil ataukah berisi imperialis jahat bersemboyan "gold, glory, and gospel" seperti jaman kolonialisasi dunia dulu. Kalau perlu dilakukan pengkategorian, yang mana gereja yang benar-benar gereja dan yang mana yang cuma kamuflase. Masak waktu yg Islam dibasmi pada diam saja, sekarang tiap hari ribut mengundang pihak asing. Kalau nggak ada apa-apanya kan aneh. Selain tingkat clerk, para intelektualnya juga perlu ditelusuri. Dengan melihat kasus Mataram, jelas Theo Syafei perlu mendapat prioritas pertama untuk ditelusuri. Anjasmara Darurat Sipil Berantakan, Ambon Membara Lagi Sabtu, 12 Agustus 2000 09:30:05 Oleh: Bilal eramoslem, Ambon Darurat sipil yang sejak beberapa bulan lalu diterapkan di Ambon tampaknya tidak banyak membawa perubahan. Terbukti penjagaan aparat ternyata tidak mampu meredam api pertikaian antara pihak Muslim dan Kristen. Hingga pagi ini, suasana kota Ambon masih mencekam. Sejak kemarin (11/8) suasana Ambon memang sudah panas. Menurut narasumber eramoslem di Ambon, ketegangan itu berawal ketika seorang muslimah bernama Kalsum (25) melintas di dekat perbatasan Batu Merah Mardika sekitar pk 16.00 WIT. Sekonyong-konyong, Kalsum dihadang oleh 6 orang pemuda Kristen. Kalsum seketika lari meninggalkan motornya. Warga muslim yang mendengar peristiwa itu berang. Dalam waktu singkat terjadilah konsentrasi massa muslim di perbatasan Batu Merah- Mardika. Mereka meminta agar motor Kalsum dikembalikan, tapi sayangnya warga Kristen menolak. Seorang pendeta yang ada di kerumunan warga Kristen mencoba mengganti motor Kalsum dengan motor yang lain, namun warga muslim menolak. Di tengah suasana panas seperti itu, tiba-tiba saja, aparat keamanan atas perintah Dansektor menembaki massa Islam. Lima orang langsung gugur di tempat. Sementara 13 lainnya luka berat. Lima orang itu kini sudah diambil keluarganya, sementara 13 lainnya dirawat di RS bersalin Al-Fatah dan RS Tentara. Minggu lalu, dua orang muslim juga gugur di Talake oleh tembakan misterius. Suasana sempat tegang, tapi dapat diatasi. Melihat fenomena pihak merah yang kerap memancing keributan, sumber kuat eramoslem yang tak mau disebut namanya menyatakan, Pihak Kristen tampaknya menginginkan intervensi asing. (lina) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
4 Aktivis Agraria Hilang
Hmmm, Kita ini memang susah. Di satu pihak kita memerlukan lebih banyak polisi dan tentara, tetapi di sisi yang lain masih ada kelakuan-kelakuan polisi bermental ORBA seperti ini. Harusnya Gus Dur didemo lagi. Kan penculikan 4 orang ini sebetulnya sama saja dengan penculikan aktivis oleh Koppasus Tim Mawar jaman ORBA itu. Jadi apa bedanya Gus DUr dengan Suharto? Memang susah kalau kursi Ligna sudah diduduki:) Jadi lupa berdiri. Anjasmara Setelah Dievakuasi Aparat, 4 Aktivis Agraria Hilang Reporter: Hestiana Dharmastuti detikcom - Jakarta, Empat aktivis agraria yang dievakuasi aparat saat melakukan aksi mogok makan di Gedung DPR/MPR, hingga Selasa (15/8/2000) hari ini tak diketahui keberadaanya. Aparat Polda Metro Jaya mengaku tidak menangkapnya, sedang koordinator aksi mereka yang terus mencari tak juga bisa menemukan. Koordinator Konsultan Konsorsium Pembaharuan Agraria, D.d. Shineba, Selasa (15/8/2000) mendatangi Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jl. Diponegoro, Jakarta untuk melaporkan anak buahnya yang hilang tersebut. Menurut Shineba, keempat aktivis tersebut adalah Anton Sulton, mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Bandung, Ashdam, Mahasiswa Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad), Idham Kurniawan, mahasiswa Antropolgi Unpad dan seorang juru bicara, Useb Setiawan, Ketua Yayasan Pengembangan dan Pengkajian Analisis Sosial, Bandung. Dituturkan Shineba, keempat orang tersebut ikut aksi yang digelar di Gedung DPR/MPR, Senin (14/8/2000), untuk menuntut pembaharuan agraria dijadikan agenda Sidang Tahunan (ST) MPR. Keempat orang itu melakukan aksi mogok makan sejak pukul 11.00 WIB. Namun pukul 19.30 WIB, 50 anggota Brimob menangkap keempatnya dan dimasukkan ke mobil ambulans untuk dievakuasi. "Tiga dibopong aparat, 1 diangkat ramai-ramai. Setelah itu dimasukkan ke mobil ambulans B 1187 SU berlambang RS Kramatjati dan ke mobil berplat Polisi 1 740 VII yang telah diparkir di Gedung Nusantara," kata Shineba. Setelah evakuasi itu, Shineba mengatakan pihaknya telah mengecek ke RS Kramatjati ternyata anak buahnya itu tak berada di sana. Informasi yang diperoleh Shineba, Senior Superintendent Joni dan Superintendent Aqil yang anak buahnya melakukan evakuasi tersebut menyatakan 4 aktivis tersebut diturunkan di Jl. Teuku Umar. Selasa, saat Shineba melakukan konfirmasi ke Kadit Intelpam dan Kaditserse Polda Metro Jaya, hasilnya juga nihil. "Mereka mengaku tak menangkap dan tak menahan 4 orang itu," kata Shineba. Sementara itu, Munarman, koordinator Kontras, menilai ambulans yang dipakai untuk membawa aktivis tersebut hanya merupakan bagian kamuflase untuk memberi kesan aparat ingin menolong padahal sebenarnya diculik. Pasalnya 4 aktivis tersebut, kata Munarman, masih segar bugar karena baru mogok makan selama 6 jam. "Mereka masih segar bugar dan bisa jalan. Sebenarnya tak perlu memakai ambulans kalau mau nolong," tegas Munarman.(iy) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: ##### Bangsa Penyuara HAM/Pembunuh Manusia Terbesar Abad Ini ?
Pemenang Award-nya cuman satu negara. Silakan dilihat: - Yang menghabisi ratusan ribu atau jutaan rakyat sipil di Hiroshima dan Nagasaki siapa? Perangnya lawan militer kok yang dibom atom rakyat sipil? Mestinya mereka diajukan ke mahkamah internasional atas kejahatan kemanusiaan yang luar biasa ini. - Yang membantai 1 juta tentara Vietcong siapa? Belum termasuk 1 juta tentara Vietnam Selatan yg habis diadu lalu ditinggalkan begitu saja untuk dibantai oleh Vietcong. - Pembunuhan rakyat Korea jarang sekali diekspos. Perang yang dilupakan ini menimbulkan korban di pihak AS lebih besar dari Perang Vietnam. Jadi bisa dikira-kira lah berapa jumlah korban di pihak Korea Utara. Moral cerita, the winner punya hak untuk melukis sejarah. Sampai-sampai tanah New Mexico dan Texaspun jadi adem ayem saja. Coba saja kalau Mexico sudah lumayan kuat, atau ada negara adidaya macam Jerman di jaman PD-I yang berani menawarkan janji kepada Mexico...:) Wah, bakalan ramai. Saya ingin tahu bagaimana AS bereaksi bila hal ini terjadi ya...:) Makanya saya sering heran dan terpingkal kalau AS bersuara tentang HAM. Anjasmara From: Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED] Reply-To: "Indonesian Development Studies -- http://web.syr.edu/~suisa/ids/" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: # Bangsa Penyuara HAM/Pembunuh Manusia Terbesar Abad Ini ? Date: Wed, 16 Aug 2000 07:14:34 +0700 Bangsa apakah yang pantas memperoleh AWARD untuk katagori * PENYUARA HAM TERBESAR ABAD ke 20? * PEMBUNUH MANUSIA TERBESAR ABAD ke 20? Salam, Nasrullah Idris -- P.O. Box 1380 - Bandung 40013 Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi http://bdg.centrin.net.id/~acu Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Nggak ada hubungannya: Tugas ke Wapres Tak Tuntas, Rupiah Terjun ke Rp 8.900
Kalau sudah begini, Detik.com menunjukkan kelasnya sebagai pendukung PDIP. Maklum yang punya pentolan PDIP sih. Ngomong-ngomong cara penulisannya kok mirip gaya analisis Irwan ya? Apa memang sudah standar cara para ahli nujum rupiah itu seperti begini ini. Sementara itu Singapura memang sudah ketahuan jadi tukang tadah dana para maling konglomerat. Sudah seharusnya Singapura menjalankan regulasinya untuk membatasi penadahan dana dari nasabah. Masak bikin aturan sendiri lalu dilanggar sendiri. Saya rasa sih nggak ada hubungannya antara TAP pelimpahan wewenang, kecuali bagi para pendukung Megawati. Coba, apa yang membuat pasar bereaksi atas isu ini? Apa parameter ekonominya? Aku jadi pingin tahu. Emang sudah terlalu banyak "ahli-ahli" ekonomi Indonesia yang berubah profesi jadi ahli nujum. Kalau cuman bermodalkan nujum, saya juga bisa. Entar saya kirim ke Detik.com bahwa rupiah akan menguat ke level Rp 1500 kalau Suharto diadili. Kalau Suharto berhasil dihukum maka rupiah akan menembus level Rp 1/1000, alias Rp 1 = $1000. Hebat kan rupiah kita? Anjasmara -- Tugas ke Wapres Tak Tuntas, Rupiah Terjun ke Rp 8.900 Reporter: Rusdi Mathari detikcom - Jakarta, Pembahasan apakah pelimpahan tugas dari presiden ke wakil presiden akan ditetapkan dengan Tap MPR atau tidak, akan menyebabkan pasar sedikit kecewa. Jika sampai tak tuntas, rupiah bisa langsung terjun bebas ke level Rp 8.900. Setidaknya seperti itulah analisa Indonesia Restu (idr) 2000 Bandung yang diterima detikcom Minggu (13/8/2000) malam. Apabila Tap MPR yang berkaitan dengan pelimpahan tugas pemerintahan kepada wakil presiden tidak tuntas dan diterima oleh semua elite politik, menurut idr 2000, maka resistance rupiah pada level Rp 8700 akan pecah dan akan menuju resistance berikutnya di level Rp 8900. Namun apabila semua elit politik dapat menerima Tap MPR tersebut, idr 2000 memperkirakan support level Rp 8250 akan pecah dan menuju pada support berikutnya di level Rp 8000. Secara teknikal menurut idr 2000, range rupiah akan bergerak antara Rp 8250 - Rp 8700 untuk minggu mendatang. Volume transaksi diperkirakan akan sedikit meningkat dibandingkan minggu lalu. Perkiraan, support dan esistance minggu ini, support I Rp 8250 resistance I Rp 8700, support II Rp 8000 resistance II Rp 8900 dan support III Rp 7800 resistance III Rp 9100. idr 2000 juga menganalisa soal para pelaku pasar uang di Singapura yang belakangan tampaknya memenuhi anjuran pemerintahnya untuk tidak melayani permintaan spekulasi rupiah dari nasabah mereka, masih akan terus diuji oleh situasi dalam negeri Indonesia. Anjuran pemerintah Singapura ini merupakan hasil lobi yang dilakukan Bank Indonsia (BI) agar Singapura ikut membantu menguatkan rupiah. Ini, menurut idr 2000, berkaitan dengan adanya kepentingan pemerintah Singapura terhadap stabilitas mata uang regional. Namun pemenuhan terhadap anjuran pemerintah Singapura ini juga sangat bergantung dengan kondisi politik dan kemanan Indonesia dalam minggu ini. Karena bagaimana pun kuatnya anjuran dari pemerintah Singapura mengenai permintaan terhadap transaksi dollar rupiah, tetapi karakter investor lebih mendasarkan diri pada keuntungan meskipun dalam jangka pendek atau sesaat Begitu juga meskipun BI menaikkan suku bunga penjaminan untuk periode 14-20 Agustus 2000, efektivitasnya tetap bergantung pada persepsi pasar minggu ini. Bila pasar tidak terlalu negatif maka peningkatan penjaminan bunga tersebut efektif menguatkan rupiah.(rus) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Kalau Bomer Pasaribu jadi mucikari bangsa Arab
Ah, nggak Bomer nggak A Latief, nggak juga si Domo. Semuanya memang mucikari. Makanya dari dulu demen sekali ngirim-ngirim TKW. Saya ingin tahu berapa rupiah per kepala yang diberikan ke mereka oleh orang-orang berkaki tiga itu. Jangan-jangan diberikan dalam bentuk cukai seperti rokok ya? [Ngomong-ngomong Sisca bekas isrinya Domo dulu TKW bukan sih?] Mereka-mereka ini harus dituntut tanggung jawabnya. Ganjaran untuk menjadi mucikari tidak perlu ditunggu sampai mereka dikafani atau dikasih jas dan dikasih rumah 2m x 0.5m x 0.5m. Di dunia fana inipun mereka dapat dikasih ganjaran. Misal Bomer itu digeser menjadi menteri urusan peningkatan pendapatan negara di bidang komoditi sex. Sekarang ini kan bangsa-bangsa berkaki tiga juga sudah sering melancong ke tanah air kita dengan semangat wisata seks. Kalau nggak percaya silakan tengok hotel besar di jalan Pramuka, Jakarta. Nanti kan banyak orang berkaki tiga di sana. Kadang berkaki empat kalau sedang bawa tongkat. Jadi ingat Philipina jaman Imelda Marcos. Dia juga merangkap sebagai mucikari untuk orang-orang Jepang. Sudahlah, kalau memang pendapatan negara penting sekali, lebih baik mereka-mereka saja yang diundang untuk datang ke Indonesia daripada kita mengirim TKW. Kan jauh lebih lumayan karena selain mereka dapat melepaskan hajatnya, mereka juga dapat menghamburkan uang petrodollar-nya untuk keperluan lain. Daripada mengirim TKW kan merusak martabat bangsa. Sudah diperkosai, kalau membela diri malah dihukum pancung. Hukum bangsa itu cuman dua. Persis seperti hukum buat mapram yaitu: Pasal 1: Bangsa berkaki tiga tidak pernah salah. Pasal 2: Bila bangsa berkaki tiga bersalah, lihat pasal 1. Nah, lalu gimana cara menarik wisman hidung belang itu? Saya punya usul untuk kandidat Menakermat Bomer Pasaribu itu. Oya, Menakermat adalah singkatan dari Menteri Tenaga Kerja Pramunikmat. Ini kementrian baru untuk pengembangan investasi non-finansial, karena memang hanya bermodalkan badan dan gincu. Usulan saya adalah agar Kramat Tunggak dibuka kembali dan dibuat modern (agar mampu menarik wisman). Kalau perlu namanya diganti menjadi Kota Satelit Holyland Kramatwood (tunggak kan artinya bonggol kayu kan?). Kalau perlu dibuat menjadi suatu wilayah otorita, dan bebas tax!! Bangsa berkaki tiga itu memang perlu dikasih pelajaran. Termasuk yg perlu dikasih pelajaran adalah para mucikarinya. Sayangnya Indonesia dari dulu paling demen dapat pujian. Kalau dibilang negara sahabat senangnya kayak dapat durian runtuh. Lupa kalau pengertian sahabat itu mestinya sederajat. Bukan direndahkan dengan memperkosai WNI. Memang hanya kita sendiri yang mampu mengangkat harkat kita sendiri. Bukan bangsa lain:) Jeffrey Anjasmara '-- Ratusan TKW Diperkosa Menaker Bersikap Kepala Batu Reporter: Didik Supriyanto detikcom - Jakarta, Data yang dikumpulkan Solidaritas Perempuan, menunjukkan jumlah tenaga kerja wanita pembatu rumah tangga (TKW-PRT) yang mengalami kekerasan di Arab Saudi selama dua tahun terakhir meningkat 100%. Jika pada 1998 terdapat 227 kasus, maka pada 1999 terdapat 484 kasus. Data tersebut sejalan dengan data KBRI di Arab Saudi yang mencatat pemerkosaan terhadap TKW PRT. Pada 1995 terdapat 59 kasus, pada 1996 terdapat 363 kasus, pada 1997 terdapat 506 kasus. Sebuah angka yang mengerikan! Jumlah kasus yang sesungguhnya terjadi mungkin jauh lebih tinggi, karena ada banyak kasus yang tidak dilaporkan oleh korban, demikian keterangan pers yang disampaikan oleh Kelompok Kerja Gerakan Perempuan untuk Buruh Migran (Pokja GPBM) kepada detikcom, Sabtu (12/8/2000) lalu. Meski demikian, pemerintah, khususnya pejabat Departemen Tenga Kerja, benar-benar tidak mau mengerti tentang keadaan tersebut. Mereka tidak melakukan upaya-upaya serius untuk mencegah masalah tersebut. Bahkan usulan untuk menghentikan sementara pengiriman TKW-PRT ke Arab Saudi ditentang habis-habisan oleh Menteri Tenaga Kerja Bomer Pasaribu. Padahal langkah penghentian sementara itu dimaksudkan untuk menyusun satu perangkat hukum yang memberi perlindungan terhadap TKW-PRT di Arab Saudi. Ini merupakan salah satu cara membebaskan perempuan dari kasus penganiayaan dan pemerkosaan perempuan pekerja rumah tangga di Arab Saudi. Menurut Pokja GPBM, Indonesia adalah satu-atunya negara pengirim TKW-PRT ke Arab Saudi yang belum pernah mengambil langkah drastis sebagai tanda penolakannya terhadap penganiayaan yang dialami warga negaranya di negara tersebut. Srilanka dan Filipina sudah melakukan hal itu, dan kini pekerja kedua negara itu relatif terlindungi, katanya. Sehubungan dengan sikap kepala batu Menaker Bomer Pasaribu itu, Pokja GPBM mulai melakukan kampanye untuk menekan pemerintah agar mau menghentikan untuk sementara waktu pengiriman TKW ke Arab Saudi. Caranya antara lain dengan mengirim surat ke Menekar Bomer Pasaribu, agar orang yang mengaku dirinya reformis ini sadar, bahwa sebagai pejabat ia ikut mengeksploitasi perempuan Indonesia di negeri seberang
Re: 17 Pengungsi Poso Meninggal
Enggak, anda nggak salah baca. Anda baru salah baca kalau anda mengira mereka beragama Budha. Anjas --- From: Irwan Hadi [EMAIL PROTECTED] Date: Wed Aug 9, 2000 8:55pm Subject: Re: 17 Pengungsi Poso Meninggal At 07:03 AM 8/9/00 -0400, you wrote: Lho, kok pada diem? Kenapa nggak ada yg perduli? Karena mereka muslim ya? tapi nggak ada tulisan "Muslim" atau tidak di situ kok ? , apa saya salah baca ;) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
17 Pengungsi Poso Meninggal
Lho, kok pada diem? Kenapa nggak ada yg perduli? Karena mereka muslim ya? --- Laporan dari Palu: 17 Pengungsi Poso Meninggal 9 Aug 2000 14:5:10 WIB TEMPO Interaktif, Palu: Sampai minggu ini, sudah 17 orang pengungsi Poso yang berada di Kabupaten Donggala, Palu, meninggal dunia karena serangan muntaber. Mereka umumnya para lanjut usia atau balita. Yus Mangun, Penanggungjawab pengungsi Poso di Palu dan sekitarnya, mengatakan hal ini di Palu, Rabu (9/8). Yus Mangun mengatakan, para pengungsi yang meninggal itu akan diurus sesuai dengan keyakinan agamanya. "Kami kubur sesuai ajaran agamanya," katanya. Namun ada beberapa jenazah yang dipulangkan ke Poso atas permintaan keluarganya. Dalam kesempatan itu, ia juga menyesalkan pelayanan RSU Undata dan Anutapura yang kurang mempedulikan kesehatan para pengungsi. Padahal, Pemda Sulteng pernah menegaskan, para pengungsi yang harus dirawat di rumah sakit bebas biaya rawat inap. Ternyata dalam prakteknya itu semua tak ada. Malah lebih dipersulit," kata Iskandar, Koordinator pengungsi di Stadion Gawalise, Palu. Keterangan Iskandar itu juga dibenarkan Erly Abas (40). Pengungsi dari Kelurahan Lawanga, Poso Kota ini menuturkan, ia pernah dipermainkan pihak RSU Undata pekan lalu. Ketika itu, ia mengantarkan cucunya. Saat cucunya harus diinfus, petugas rumah sakit malah mengatakan obat infus telah habis. Tapi ketika dikatakan akan membayar, baru dilayani. Namun hal itu dibantah dr Herry Mulyadi. Menurut dia, pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan sesuai perintah Gubernur Sulteng. "Jadi, tidak benar itu," katanya. Sebab, sampai saat ini, RSU Undata selalu menerima para pengungsi dengan tangan terbuka. Apalagi, jumlah yang sakit terus bertambah. (Darlis Muhammad) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Hentikan pengiriman TKW ke Timteng
Hmmm. akhirnya pada sadar juga. Kalau lebih dari 500 kasus kekerasan terhadap TKW hanya untuk tahun 1997 saja, silakan pikirkan sendiri bagaimana negara-negara asing memandang orang Indonesia. Memang hanya kita sendiri yang dapat menjaga martabat kita. Silakan buka terus kebobrokan negara-negara yang punya penduduk berkaki tiga itu! Jeffrey Anjasmara - MOHON DISEBARLUASKAN Siaran Pers - 8/8/00 Seruan Penghentian Sementara Pengiriman TKW-PRT (Pekerja Rumahtangga) Ke Arab Saudi Di tengah hiruk-pikuk Sidang Tahunan MPR dan ramainya konflik dalam pembagian kekuasaan, masih banyak persoalan rakyat kecil yang mendesak, yang masih menunggu keseriusan para elit untuk menyelesaikannya. Kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan adalah salah satu dari sekian banyak persoalan yang melanda negara ini. Perlindungan hukum terhadap perempuan korban kekerasan masih menjadi hal yang sangat sulit didapat di tengah hukum yang tidak peka terhadap posisi perempuan. Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja sebagai Pembantu Rumahtangga (PRT) di Saudi Arabia merupakan bagian penting komunitas perempuan pekerja yang rentan terhadap tindak kekerasan dan hingga kini masih saja belum ada perangkat hukum yang mampu melindungi mereka. Warni, seorang TKW Indonesia yang menjadi korban kekerasan di Arab Saudi, menjalani hukuman pancung pada bulan Juni 2000. Berita kematian Warni baru diketahui umum pada bulan Juli 2000. Ternyata kepedulian pemerintah (khususnya Dep. Tenaga Kerja dan Dep. Luar Negeri) terhadap TKW sangatlah rendah sehingga mengakibatkan keterlambatan advokasi, yang sebenarnya sangat dibutuhkan sejak awal. Dari data yang dihimpun lembaga swadaya masyarakat Solidaritas Perempuan, jumlah TKW yang mengalami kekerasan di Arab Saudi dari tahun 1998 hingga tahun 1999 meningkat lebih dari 100%, dari 227 kasus menjadi 484 kasus. Angka sesungguhnya bisa jadi jauh lebih besar karena angka yang didapat tersebut hanya terbatas pada jumlah laporan kasus yang diterima oleh satu wadah pendamping TKW saja. Data ini ternyata sebanding dengan catatan KBRI di Arab Saudi yang menunjukkan terus meningkatnya jumlah kasus perkosaan terhadap TKW selama periode 1995 hingga 1997 (59 kasus tahun 1995, 363 tahun 1996 dan 506 tahun 1997). Adalah hak setiap warganegara untuk mendapatkan sumber nafkah yang layak di luar negeri, tetapi adalah tanggungjawab moral sesama warganegara Indonesia untuk menjamin bahwa matapencaharian itu tidak menjadikan mereka korban penganiayaan yang samasekali tidak mendapat perlindungan negara. Dari banyaknya kasus kekerasan yang dialami oleh TKW, khususnya PRT di Arab Saudi, maka masyarakat mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam melindungi warganegaranya yang menjadi buruh migran. Menteri Tenaga Kerja Bomer Pasaribu adalah seorang pejabat negara yang pada masalah ini selayaknya berkompeten mengambil kebijakan yang mampu menyelamatkan buruh migran perempuan yang menjadi korban kekerasan di perantauan, yaitu dengan memerintahkan dihentikannya untuk sementara pengiriman TKW ke Arab saudi sampai ada perlindungan hukum yang menjamin keselamatan mereka. Namun kenyataannya hingga kini Menaker Bomer Pasaribu tetap bersikeras untuk tidak mengambil langkah darurat itu. Adalah ironis bahwa menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus mendatang masih saja ada warganegara perempuan Indonesia yang terus dianiayai, dieksploitasi dan dihina oleh bangsa lain tanpa ada yang bisa diperbuat oleh negara. Kemerdekaan bangsa ini patut dipertanyakan. Namun ternyata pemerintah tidak sepenuhnya tinggal diam. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan bersama gerakan perempuan Indonesia dari segala penjuru tanah air kini bergandeng-tangan untuk mendesakkan penghentian sementara pengiriman TKW-PRT ke Arab Saudi pada tanggal 17 Agustus 2000 dalam rangka menegakkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Jeda pengiriman buruh migran PRT ini diharapkan terus berlaku sampai terciptanya perangkat hukum yang mampu melindungi buruh migran Indonesia di mana pun. Sudah saatnya hari kemerdekaan bangsa Indonesia, tanggal 17 Agustus mendatang, menjadi hari kemerdekaan perempuan Indonesia dari segala bentuk kekerasan. --- Kelompok Kerja Gerakan Perempuan untuk Perlindungan Buruh Migran --- Alamat kontak: SOLIDARITAS PEREMPUAN Jl. Rawajati X No.6 Kompleks Kalibata Timur Blok B Jakarta Selatan Tel/Fax: 021-7971849 KOMNAS PEREMPUAN (Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan) Jl. Latuharhari 4B Jakarta Pusat Tel/Fax: 021-3903922 Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Amien Kembali Serang Gus Dur
Saya jarang ngomongin AMien bukan karena jadi pendukung ataupun partisan. Tapi memang kebetulan sekali kok sejalan mulu ya...:) Contohnya apa yg diucapkan AMien di bawah ini kan senapas dengan yg saya omelkan mulu itu. Juga tentang contoh Malaysia itu kan sering banget saya lemparkan. Terus bersuara kenceng Mien:) Emang suara-suara monyet macam Muhaimin Iskandar itu nggak perlu didengerin. Pabottinggi juga akhir-akhir ini mengherankan. Kalau saya sih jelas setuju kalau Tanjung dan Amien terus kritis. Akhir-akhir ini Gus DUr juga sudah rada "beneh". Contohnya mulut usilnya sudah mulai disesuaikan dengan jabatannya sebagai presiden. Juga pernyataan Gus Dur yang tidak memperdulikan isu-isu nggak mutu tentang impeachment patut diacungi jempol. Emang dimana-mana cuman Matori dan Muhaimin Iskandar saja yang hiper-reaktif menanggapi isu sidang istimewa. Bias lah tipe-tipe KBA (kiss boss' ass) macam Abdul Gafur jaman ORBA. Mungkin juga karena mereka terlalu pinter sehingga nggak bisa membedakan mana retorika mana manuver politik terbuka. Oya, gimana sih Golkar itu, masak Gafur mau dicalonkan jadi gubernur Maluku Utara? Nanti siapa yang mau disungkemi? Pak Harto? Anjasmara -- Amien Kembali Serang Gus Dur JAKARTA---Suara Merdeka Meski baru selang dua hari dilakukan pertemuan di Yogyakarta, Ketua MPR Amien Rais kembali melakukan manuver secara terbuka. Kali ini dia menilai, pemerintahan Gus Dur hingga kini belum ada sisi ekonomi yang konkret untuk pemulihan ekonomi. Bahkan, dalam beberapa persoalan penting ekonomi, menurut Amien, justru terjadi kegagalan. Seperti penjualan aset BPPN, bank-bank yang masih bleeding walau sudah direkap, dan berkembangnya masalah praktek KKN. Pemerintahan Gus Dur saat ini, kata dia, ternyata permainannya sama dengan saat pemerintahan Soeharto dan Habibie, hanya pemainnya saja yang diganti oleh wajah baru. "Tapi mereka lebih pandai dan cerdik," kata Amien di Hotel Century Park, Jakarta, kemarin. Dia mengatakan, pemerintahan Gus Dur tak mempunyai sisi yang jelas arah serta tujuannya. Setelah konglomerat kolaps dan seluruh kinerja tidak sesuai dengan cita-cita demokratisasi, yang artikel dalam UU hanya menjadi pajangan, tak jelas lagi arah yang dicapai. Padahal mestinya, lanjut dia, ada program yang jelas, sehingga visualisasi konkret bisa diwujudkan. "Saat ini tidak ada koordinasi antara pengusaha dan pemerintah, ditambah lagi banyak tim tak resmi di luar kabinet, bahkan mungkin ada tim siluman, sehingga berbagai resep yang diberikan IMF sulit dijalankan untuk menuju pembangunan ekonomi." "Saya iri dengan Malaysia, pembangunan di sana berjalan cukup bagus di bidang ekonomi, tidak hanya masalah kalangan menengah, tapi juga konglomerat dapat dikendalikan supaya tidak liar, tapi yang kecil juga diberdayakan. Sementara di Indonesia, tidak ada. Orientasinya tidak jelas, UKM akan diberdayakan seperti apa," kata Amien. Argumen Gombal Dia juga menilai, argumen berbagai pakar bahwa kondisi ekonomi disebabkan oleh elite politik yang tidak berhenti bertikai, sebagai argumen gombal. Karena, menurutnya, bagaimanapun dalam negara demokratis hal itu memang harus terjadi. Parahnya kondisi ekonomi, menurut Amien, disebabkan oleh faktor keamanan yang tidak terjamin seperti yang diungkapkan Menhan bahwa pemerintah belum bisa memberikan jaminan keamanan kepada rakyat, di samping stabilitas politik yang belum ada. Menurut Amien, jika ini terus berlangsung, maka tidak akan ada iklim kondusif untuk menggerakkan iklim perekonomian. Sementara itu, secara terpisah pengamat politik LIPI Mochtar Pobotinggi mengatakan, meski nanti rapor Gus Dur merah tidak sepakat jika sidang tahunan MPR Agustus 2000 jadi ajang menjatuhkan Presiden. "Konyol, menjatuhkan Abdurrahman Wahid lewat impeachment," kata pengamat politik LIPI itu. Apalagi sudah ada kesepakatan dari pertemuan Gus Dur, Wapres Megawati, Ketua MPR Amien Rais, Ketua DPR Akbar Tanjung, plus Sri Sultan HB X di Yogyakarta 1 Agustus lalu, untuk tidak menjadikan sidang tahunan MPR menjadi sidang istimewa. Siasat pun dirancang agar pemerintahan yang legitimate ini tetap dipertahankan dengan tetap menyelamatkan agenda reformasi. Menurut Pabottingi, untuk mengendalikan kontroversial Abdurrahman Wahid, maka perlu dirumuskan sistem demokrasi parlementer. "Harus ada seorang perdana menteri," katanya dalam diskusi di CSIS. Penunjukan menteri pertama dalam pemerintahan presidensial bagi dia tidak menyelesaikan masalah. "Sebab menteri pertama tetap di bawah presiden," ujar Pabottingi. Artinya, Abdurrahman Wahid masih bisa mengintervensi keberadaan menteri pertama. Sejatinya dia sudah sering mengusulkan gagasannya ini. "Tapi nggak pernah didengar," katanya kecewa. Kekecewaannya juga merembet kepada Akbar dan Amien. Sebab, kedua pimpinan legislatif itu malah sibuk mengurusi persoalan presiden. Padahal, ada tugas utama yang seharusnya dikerjakan Amien, yakni amandemen UUD 1945, termasuk kemungkinan membicarakan sistem
BARET MERAH LAGI BERBENAH
Bebenahnya lama amat. Apanya yang dibenahin? Lipetan baju? Mending mereka dikirim ke perbatasan Sarawak saja lah. Biar tentara diraja malaysia pada takut mindahin patok-patok perbatasan. Lagian lumayan bisa buat latihan survival. Misalkan gimana makan orang yang suka mencuri kayu...heheheh:) Selain itu tingkah laku sok-sokan mereka ini mesti ditumpas habis. Masak mengendarai mobil di Kartasura harus pelan-pelan. Kalau memang ada tanda-tanda lalu lintasnya sih boleh-boleh saja. Dulu juga suka sewenang-wenang menghukum sopir-sopir yang ditangkap dengan cara memaju-mundurkan mobilnya sampai bensinnya habis. Kalau tangkinya lagi penuh apa nggak seharian mobilnya mesti dimaju-mundurin? Anjasmara - BARET MERAH LAGI BERBENAH Pasukan elite Angkatan Darat, yang dulu berjaya, kini terpuruk karena ulah beberapa anggotanya. Karena kesejahteraan kurang? BARET merah dengan gambar pisau komando kini langka terlihat di jalanan. Pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu lebih banyak berada di barak. Tak seorang pun anggota Kopassus, yang jumlahnya sekitar 6.000 personel itu, diturunkan dalam tugas meredakan konflik di daerah. Baik itu di Aceh, Poso, Ambon, maupun Irian Jaya. Tapi, itu bukan maunya Kopassus. "Kami hanya melaksanakan perintah dari atasan," kata Mayor Herindra, perwira penerangan di Markas Besar Kopassus. Paling banter, lanjut penyandang gelar master dari Manchester University, Inggris, ini, bantuan yang diminta dari Kopassus sebatas analisis. Sungguh kontras dengan keadaan empat tahun lalu. Saat Kopassus dipimpin Prabowo Subianto, menantu Presiden Soeharto. Hampir tak ada operasi yang tidak melibatkan korps baret merah. Tidak mengherankan bila prajurit Kopassus umumnya punya track penugasan yang padat. Di bawah Prabowo, Kopassus dimekarkan. Anggotanya ditambah dari 4.500 menjadi 6.000 orang. Mereka tersebar di lima grup. Grup I di Serang, Grup III di Batujajar. Keduanya di Jawa Barat. Markas Grup II di Kartasura, Solo, Jawa Tengah. Lantas, Grup IV Sandhi Yudha dan Grup V Antitero bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Saat itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dijabat Jenderal R. Hartono menyebutkan, personel Kopassus akan terus ditambah hingga 8.500 orang. Namun, apa boleh buat, agenda ini urung. Saat upacara ulang tahun ke-48 di Cijantung, awal April lalu, KSAD Jenderal Tyasno Sudarto mengumumkan bahwa personel Kopassus dikurangi 700 orang. "Kemungkinan mereka dialihtugaskan ke lembaga pendidikan dan latihan Angkatan Darat atau memperkuat pasukan Kostrad," kata Tyasno. Ketika angin reformasi bergulir, Kopassus sempat menjadi bulan-bulanan kemarahan publik. Tim Mawar, dari korps elite itu, terbukti menculik beberapa aktivis politik. Tudingan pelanggaran hak asasi manusia dalam operasi di Aceh, Irian Jaya, atau Timor Timur di masa lalu menambah citra buruk pasukan elite tersebut. Beberapa kasus kriminal anggota korps ini juga membuat pamornya jadi babak belur. Letnan Dua Agus Isrok, putra sulung mantan orang nomor satu di Kopassus dan Angkatan Darat Jenderal Subagyo HS, divonis empat tahun penjara oleh Majelis Hakim Mahkamah Militer II/08, akhir Juni lalu. Wakil Komandan Unit Khusus Grup IV Kopassus berusia 24 tahun itu, 8 Agustus tahun lalu, ditangkap petugas Kepolisian Resor Jakarta Barat sedang on di kamar 408, Hotel Travel, di Tamansari, Jakarta Barat. Di Sumatera Utara, Prajurit Satu Samson ditangkap petugas Kepolisian Sektor Kota Medan Baru, awal Maret lalu, dengan tuduhan gembong pencuri mobil. Pemuda berusia 26 tahun ini mengaku anggota Kopassus dari Grup II, yang bermarkas di Kartasura. Ia berada di Medan karena bertugas di Aceh, sejak akhir 1996, dengan status di-BKO-kan di bawah komando operasi Kodam I/Bukit Barisan. Samson mengaku terpaksa mencuri, karena gajinya tidak cukup. "Sejak Letnan Jenderal Prabowo Subianto tidak menjabat Komandan Jenderal Kopassus, kesejahteraan kami tidak diperhatikan," ujar Samson. Sebelumnya, polisi Medan juga menangkap anggota Kopassus, Prajurit Satu Ramli, bersama mobil curiannya. Menurut pengamat politik Afan Gaffar, berbagai pelanggaran itu hanya dilakukan oleh oknum, bukan institusi. Afan melihat citra Kopassus seperti sekarang ini hanya bagian dari siklus politik yang sedang berputar. "Kesalahan Kopassus, karena terlalu dekat dengan Soeharto di tahun 1990-an," katanya. Kalau ada perubahan politik lagi, menurut Afan, bisa saja Kopassus kembali populer. Namun, lanjut guru besar ilmu politik dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini, Kopassus harus berbenah dan melakukan introspeksi. Menurut Herindra, itulah yang kini dilakukan Kopassus. "Kami sedang menggembleng diri," kata Herindra. Khususnya di bidang pendidikan. Misalnya, kurikulum Kopassus kini ditambah materi hak asasi manusia. Hal lain adalah soal pembinaan spiritual. "Prajurit baret merah didorong untuk menerapkan ajaran agamanya dengan sungguh-sungguh," kata Herindra. DH, Dipo Handoko, dan Koesworo Setiawan
Re: PBB resmi masuk Maluku
Ah, gombal. Ternyata yang dimaksud di sini adalah UNDP, WHO, WFP, UNICEF. Wah, kalau yang ini sih dari dulu sudah ada mas. Gimana:) Kena kita dikibulin.:) Nggak usah di Maluku, di mana-mana juga ada. Masak nggak pernah lihat MCK bercat biru muda dengan tulisan UNDP? Ah, ada-ada saja...:) Apakah dengan kehadiran mereka suasana akan berubah damai? Hohho Dengan kelakuan pihak yang bertikai masih seperti ini, maka saya sangat menyangsikan. Nggak ada itu napas lega. Konyol kalau berpikiran kehadiran organisasi-organisasi macam itu bisa membuat suasana damai. Justru saya melihat potensi konflik yang makin parah bila nantinya mereka tidak diawasi, dan memasukkan orang-orang berbaju WHO (misalnya)tapi bisa keluyuran ke dalam-dalam. Inget aja dengan pengalaman Timtim. Makanya mereka mesti diawasin, apa bener menyediakan bantuan kemanusian atau memberi ceramah pembentukan RMS? UNDP dan WHO nggak punya track record sebagai tukang kipas. UNICEF pernah jadi tukang kipas waktu di Timtim, makanya perlu dikawal terus tuh. Masak mestinya ngurusin anak-anak lalu yang dewasa juga diurusin. Yang lucu dari posting Irwan di bawah adalah responnya yang demikian terlambat. Di awal konflik dulu ke mana aja suaranya? Ribuan muslim mati kenapa diem aja? Eh, sekarang kayak orang menang taruhan aja lagaknya. Hehehe...:) Ini ada yg lucu: IMF emang intervensi asing. Makanya banyak yang protes. Siapa bilang nggak ada yg protes? Latihan dan kerja sama militer = intervensi asing? Wuih, sejak kapan itu? Justru Indonesia nyari-nyari kesempatan beginian. Namanya juga latihan. Misal latihan pendaratan, ya udah bakalan disediakan pulau kosong atau pantai kosong untuk didaratin. Latihan nyerang, ya udah dikasih kapal tua lalu ditembakin bareng-bareng. Mana intervensinya? Kerja sama Polisi dg LAPD = intervensi asing? Wuih, gimana ngelihatnya? Waktu Polri ngejar si Zarima apa polisi Indonesia boleh gedebukan ngegeledah apartmen orang? Apa LAPD boleh berlaku yang kayak demikian pula di Jakarta? Wah, enggak tuh:) Caranya gitu ada orang impor mobil dibilang intervens asing tuh. Pengiriman personil ABRI dalam DK-PBB itu nggak selalu sebagai pasukan aktif. Seringnya sebagai observer. Kehadirannya setahu saya juga karena PBB diundang oleh pemerintah bersangkutan. Kayak di Bosnia perasaan Indonesia cuman nyumbang pasukan medis. Kalau di Timteng karena memang ada perang. Yang di Kongo nggak tahu deh. Di Kamboja? Perasaan emang udah nggak ada pemerintahan ya...:) Paling Hun Sen. Bantuan keamanan dan kemanusiaan itu lain. Kalau yang anda sebut di bawah ini jelas bukan bantuan keamanan. Ngapain dibantu keamanannya? Wong daruratnya masih sipil. Nah, bantuan kemanusiaan yang macam-macam, sekaligus yang sering jadi pisau bermata dua. Bilangnya kemanusiaan tapi mensuplai makanan hanya untuk kelompok tertentu. Kan bisa dijadikan lumbung makanan untuk menyerang kelompok lain. Ngasih duit bisa dipakai untuk beli senjata. Ambon nggak makin parah oom. Cuma situasinya berbalik. Kalau dulu yang muslim diusiri dan dibunuhi, sekarang situasinya tidak ada yang diusiri kayak orang BBM (Bugis, Buton, Makasar) setahun lalu, tetapi kelompok merah yang terdesak dan ada yg terbunuh. Yah, tentunya parah untuk anda. Dasar partisan ya repot deh:) Coba kalau nggak partisan apa si penulis ini punya ide menempatkan kembali orang-orang BBM yg sudah terusir dari tanah dan mata pencariannya? Pasti enggak:) Pikiran bahwa TNI tidak mampu mengatasi masalah itu adalah tipikal pemikiran sempit, dan tidak berpikir secara sistem. Kalau sekarang kondisinya darurat sipil artinya yang bertanggung jawab adalah pemerintahan sipil. Polisi adalah instrumen pemerintahan sipil yang harus bertanggung jawab. Sayangnya lebih banyak yang bloon daripada yg pinter sehingga malah banyak yang berpihak. Sekali lagi sekarang ini polisi sudah terpisah dari TNI. Mestinya ini yg dicamkan. Berhubung kita nggak punya National Guard, lalu tentara dikerahkan. Tapi lagi-lagi masih dalam komando pemerintahan sipil. Dengan keterlibatan mereka yang masih belum lama, maka melakukan penilaian terhadap mereka dn men-judge-nya perlu diteliti apa motivasinya atau pola pikirnya. Ada beberapa kemungkinan yaitu: - sekedar senang dengan yang berbau luar negeri. - terlalu partisan sehingga tidak sabar dengan kenyataan posisi pasukan merah yg terdesak. - mendukung pembentukan RMS, sebagaimana si penulis ini pernah mendukung pembentukan Timtim merdeka. - mendukung disintegrasi dengan cara menghembus-hembuskan opini bahwa TNI tidak mampu sebagai pelindung, sehingga TNI sebagai basis pertahanan terakhir masyarakat dapat diusir keluar dari Maluku. Ujung-ujungnya kekuatan RMS bisa naik. Jeffrey Anjasmara - Date: Mon Aug 7, 2000 12:41pm Subject: PBB resmi masuk Maluku Silahkan baca berita lengkapnya di: http://satunet.com/artikel/isi/00/08/03/22697.html Akhirnya, penderitaan rakyat Ambon/Maluku yg dijadikan obyek politik dengan tumbal darah dan nyawa
Pusat AU-ah elap (Re: ##### GNP Alumnus Sains, Matematika, dan Teknologi)
Untungnya apa kalau seseorang keluar dari milis PAU? Mungkin malah lebih untung yang sudah keluar dari milis tersebut (hehehe...). Sejauh ini saya belum tahu kiprah nyata dari PAU. Jangan-jangan ini PAU lain ya? Yang saya maksud itu Pusat AU-ah gelap.:) Hehehe:) Habis gelap mulu yang terang cuman gedung megahnya aja. Mungkin juga karena kita-kita aja yang kurang informasi atau PAU sendiri yang kurang berhasil menyebarkan informasi tentang kegiatannya. Apa ada info apa saja sih yang dikerjakan PAU? Apa memang ada kerja sama antar univ yang rada berguna gitu? Bidang apa yang jadi ajang kerja sama? Apa sebatas riset? Atau juga distribusi hasil riset (yang emang nggak pernah nongol ke mana-mana)? Atau kerja sama penyelenggaraan referensi? Anjasmara -- From: Irwan Hadi [EMAIL PROTECTED] Date: Sun Aug 6, 2000 6:15am Subject: Re: # GNP Alumnus Sains, Matematika, dan Teknologi At 12:44 PM 8/6/00 +0700, you wrote: From: Irwan Hadi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Sunday, August 06, 2000 09:07 Subject: Re: # GNP Alumnus Sains, Matematika, dan Teknologi hih hih hih, setelah 1 minggu absen gara gara dilabrak habis habisan di PAU Mikro, mulai lagi hih hih hih ;) === Saya baru pulang dari Jakarta sejak Senin kemarin. Maaf saya tidak bisa melayani komentar pribadi. pulang habis bertapa cari ide lain ? Untung anda sudah unsubscribe dari PAU . Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang
Wah, kok ngomong kayak anak kecil sih? Anda itu mengikuti konflik Maluku enggak sih? Sejak kapan Maluku aman? Sejak jaman Habibie umat Islam di sana dibantai. Ribuan muslim asal Bugis dan Makasar terpaksa pulang kampung. Apa ini yang disebut aman? Aman dari HongKong? Lihat kondisi para pelarian ini di pulau-pulau dekat Makasar dong. Cek dulu sudah berapa lama mereka terpaksa meninggalkan harta bendanya di Ambon. Tanya ya:) Dulu kenapa orang diam karena tidak care. Kalau disebut dendam, wah ngapain saya dendam. Saudara juga bukan. Tapi lihat dulu dong kenyataannya. Apa ada orang gereja yang menyatakan ikut menyesal atas pembantaian di Poso. Ini ada buktinya berupa kuburan masal dan mayat-mayat yang dipancingi dari sungai. Jumlahnya tak kurang dari 250 mayat. Sejumlah 111 mayat diketemukan di satu tempat "killing field" yaitu di Kilo sembilan. Apa ada yang care? W tidak. APakah orang akan ingat dengan kejadian ini? Wooo,. selama ratusan tahu orang akan ingat dengan kejadian ini. Ini bukan saya dendam ya. Ngapain dendam? Nggak ada urusan pribadi tuh. Saya cuma menyayangkan dan mengecam kelakuan non muslim Indonesia yang hanya bersuara kalau ada non muslim yang dibantai. Langsung saja sibuk minta internasional masuk. Kalau mau dihitung secara angka, lihat dulu jumlah yang jelas-jelas mati di Poso dan Maluku. Apakah non muslim ini pernah menyebut kasus Poso? Tidakk...:) Apakah orang memperhatikan hal ini? Jelas:) Jadi ini bukan urusan saya ya. Mau mati seribu saya tetap ada di sini. Tapi lihat dulu dong kepedulian kita, baik yang muslim maupun yang non muslim. Apa iya sudah menunjukkan kepedulian? Pedulinya juga nggak pakai IF-IF-an segala. Masak peduli cuman kalau ada non muslim yang mati. Caranya gitu ya jangan salahkan kalau yang muslim hanya akan peduli hanya bila ada muslim yg mati. Contohnya ya laskar jihad itu. Nah, pertanyaannya kita mau apa? Ngomong kok retorika melulu lho. Takut menyinggung orang? Tulisan anda ini persis orang jualan singkong. Nggak ada point-nya. Semua yang anda tulis dengan muslimin dan Islam dapat diganti dengan kristen, katolik, budha, hindu, shinto, dll tanpa mengubah arti dari kalimat anda. -- From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] Date: Thu Aug 3, 2000 11:26pm Subject: Re: wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang Kerok Inilah kelemahan bagi kita Muslimin dan muslimat Indonesia, tidak bisa menekan hawa nafsu kedengkian, kecurigaan dan selalu mempertahankan prinsip bahwa ORANG ISLAM selalu benar (Bukan Agama Islam, karena sebagai pemeluknya, saya yakin akan Kebenaran dan Kesolehan agama saya). Inilah yang SALAH, orang yang beragama Islam tidak selalu benar, dan mereka ini bukan yang kita sebut pemeluk yang taat beragama, kalau mereka taat dan mengaku bahwa mereka Muslim, mengapa mereka malah turut merusak dan megacau apa yang sudah disebut Nabi besar sebagai ZALIM ? Curiga, bila ada yang menyerang ORANG ISLAM, langsung menuduh Agama kita juga ikut diserang, ini yang disebut masih KAMPUNGAN, KEDES00N, ILLETERATE bahasa bulenya walau saat ini, mungkin ke-4 jendral TNI-AD yang disebut-sebut sebagai biang kerok masih merupakan perkiraan dari Pak Tamrin dan Pak Manuputty, namun saya sangat MENGECAM dan MENGUTUK tindakan para muslimin yang ikut-ikutan mengacaukan ketentraman di Maluku, TAUBATTTTAUBATT.kembalilah ke jalan yang benar, jauhi angkara dan dusta, NABI MUHAMAD SAW TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KITA UNTUK MEMBUNUH DAN MERUSAK, TIDAK ADA DI QUR'AN YANG MENGANJURKAN MUSLIMIN UNTUK BERBUAT NISTA DAN DUSTA, Untuk FNU BRAWIJAYA alias Jeffrey Anjasmara : DENDAM DAN CURIGA TIDAK AKAN MEMBAWA KITA KE KEMAJUAN DAN KETENTRAMAN. Rajin-rajin ke pengajian mas, supaya tidak ikut dunia yang zalim dan nista ini. Mardhika Wisesa Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
AS Minta Sukarelawan Asing Boleh Masuk Maluku
Aha, persis sepak terjang Aussie waktu mau ada referendum. Semuanya diaku sebagai pekerja sosial. Giliran perhitungan suara bisa dapat lebih dari 90 persen. Tapi nyatanya sampai sekarang yang di kamp pengungsian berjumlah 140 ribu, dari total penduduk 400 ribu. Di mana logikanya? Tukang-tukang ngibul dari luar negeri begini mau dimasukkan lagi ke Indonesia? Memang terlalu banyak yang demen sekali menjual bangsa sendiri. Alasannya dari dulu masalah kemanusiaan. Bosen ah, sudah ketahuan belangnya, jadi enggak laku lagi alasan-alasan beginian. Apakah ini hasil jualannya Pak Tamrin? Anjasmara ' AS Minta Sukarelawan Asing Boleh Masuk Maluku Reporter: M. Budi Santosa detikcom - Jakarta, Amerika Serikat (AS) menghimbau pemerintah Indonesia agar mengiizinkan pekerja kemanusiaan internasional memasuki Maluku. Selain itu, Indonesia diharap segera mengakhiri konflik dengan menegakkan hukum dan ketertiban di daerah tersebut. Demikian Nancy Soderberg, Wakil Tetap AS di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan permintaan tersebut di depan Sidang Keamanan PBB, New York, seperti dalam rilis Kedubes AS yang diterima detikcom, Rabu (2/8/2000). "Pemerintah AS seperti halnya pemerintah lain dan Sekjen PBB, telah menyampaikan keprihatinan kepada Pemerintah Indonesia mengenai berlanjutnya kekerasan di Maluku, yang telah menelan korban ribuan nyawa dan menyebabkan krisis kemanusiaan pada ratusan ribu warga negara Indonesia," ucap Soderberg. Soderberg juga meminta masyarakat internasional mengecam kekerasan yang terjadi di Maluku. Dia mengaku telah mempunyai banyak laporan yang mengkhawatirkan tentang perkembangan konflik Maluku. Misalnya, dia mendapat laporan Laskar Jihad berkeliling dan mengancam penduduk Kristen meninggalkan Ambon dan mengancam eksekusi bila menolak. Hal yang mirip, kata Soderberg, juga terjadi di Poso dimana penduduk Kristen mengancam penduduk Muslim. "Sayangnya kami tidak dapat mengkonfirmasikan laporan-laporan ini karena Pemerintah Indonesia tidak memberi akses kepada kami. Namun melihat sejarah Rwanda dan Srebrenica, masyarakat internasional harus mengecam kekerasan ini," tegas Soderberg. Soderberg menganggap Indonesia harus bertanggungjawab untuk mengakhiri konflik Maluku. Karenanya AS menghimbau Indonesia agar mengambil langkah-langkah untuk memulihkan hukum dan ketertiban. Juga diminta Indonesia agar meningkatkan pelayanan dasar bagi semua kelompok yang mengalami krisis tersebut - baik Kristen maupun Muslim.(iy) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang Kerok
Saya membaca laporan Pak Tamrin ini jadi bingung. Satu hal yang membuat saya meragukan cerita dari Pak Tamrin ini adalah kenyataan bahwa konflik Maluku terjadi jauh sebelum Gus Dur jadi presiden. Jadi bagaimana sih kok waktu dulu umat Islamnya dibantai tidak ada yang ribut? Ambil skenario bahwa laskar jihad yang bertanggung jawab, lalu bila mereka tidak ada di sana, berapa lagi umat Islam yang dibunuh tanpa memperoleh tanggapan? Ambil lagi skenario bila tentara tidak dikirim ke sana, bagaimana cara menyelesaikan masalah yang sudah demikian lama berlarut-larut? Coba kita berolah pikir, apa sih yang sudah dilakukan sebelum tentara masuk, dan bagaimana kondisinya? Ambil lagi skenario, apa sih yang akan dilakukan oleh penjaga perdamaian oleh kalangan internasional selain memisahkan kedua kelompok yang bertikai berdasarkan wilayah? Bagaimana implikasinya kalau terjadi pemisahan wilayah berdasarkan agama? Berapa lama mereka akan bercokol di sana? Bagaimana kalau mereka menjadikan konflik ini sebagai obyek keikutsertaan negara-negara itu, yang pada dasarnya tidak memperdulikan manusia-manusia yang sedang bertengkar? Sekarang ini banyak sekali orang yang berusaha mencari popularitas dengan menempatkan diri sebagai lawan TNI. Contohnya yang sudah berhasil adalah Munir. Munir dulu membonceng isu Aceh, dan berharap agar popularitas akan menjaga dirinya terhadap ancaman fisik oleh pihak-pihak yg menjadi tertuduh. Coba saja setelah sekarang beken apa ya masih punya perhatian. Bagaimana kalau kasus ini terjadi pada Pak Tamrin? Satu pertanyaan yang perlu disampaikan, apa sih afiliasi politiknya Pak Tamrin? Ini penting untuk diketahui mengingat Pak Tamrin menuduh suatu kelompok tertentu, yaitu dalam hal ini poros tengah. Kan nggak lucu kalau ternyata Pak Tamrin ini juga seorang partisan. Artinya kan suaranya bukan murni lagi. "Ancaman" yang disampaikan oleh Jaja Suparman kok tidak terdengar sebagai ancaman ya. Apa karena intonasinya tidak dapat kita rekam oleh kita? Bagaimana kalau ternyata Jaja mengancam Pak Tamrin agar jangan menjadi penunggang isu-isu macam kejadian Munir dulu? Ya ini untuk oleh pikir kita saja. Jeffrey Anjasmara '- From: Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED] Date: Tue Aug 1, 2000 10:24pm Subject: wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang Kerok Faran wrote: nggak jadi dapet informasi dong... om pohan mungkin bisa sedikit kasih ringkasan cerita. lumayanlah walo nggak denger dari orangnya langsung. faran ### Bung Faran, bung Deddy dkk, Pak Tamrin Amal Tomagola sempat berpesan kepada saya, untuk disampaikan kepada Anda dan masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya AS ini: 1. TNI-AD melakukan adu domba antara masyarakat Islam dan Kristen di Maluku. Semakin banyak orang yang saling terpancing marah dan berkonflik maka semakin sukses strategi TNI-AD.Nah, Pak Tamrin tidak mau kita-kita di luar negeri ini ikut-ikut terimbas dampak strategi TNI-AD tersebut. 2. Bagaimana Prof Sahetapy yang menuding langsung RELIGI TERTENTU dan bagaimana Rosadi balik mengejek tudingan itu, keduanya sama-sama terpancing masuk perangkap adudomba. Memang itu yang dimaui TNI-AD. Itu kata Pak Tamrin. 3. Karena Faran minta info, dan kebetulan Pak Tamrin memberinya lewat saya, maka saya persilahkan membaca wawancara yang belum diedit redaksi Jawa Pos di bawah ini. Karena belum dimuat, maka dampak dari penyebaran internet ihwal info ini sama sekali di luar tanggung jawab (redaktur) Jawa Pos. 4. Kata Pak Tamrin, beberapa poin wawancara ini termasuk yang ingin dikatakannya dalam diskusi IKI yang batal itu. 5. Wawancara ini agak panjang, karena belum diedit di sana-sini. 6.Jika ingin mem-FWD wawancara ini, silahkan. Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: Indonesia Kecurian Harta Karun Lagi
Masalah kapal-kapal yang tenggelam (alias harta karun), masih banyak yang belum diketemukan. Walaupun Sarwono benar, sebetulnya wacana banyaknya harta karun sudah bukan barang baru lagi. Wilayah Indonesia terutama di perairan Riau dan Selat Malaka sudah dikenal sebagai gudang harta karun. Kalau anda mau baca, silakan baca majalah Time (mungkin up to 10 edisi terakhir karena saya lupa persisnya), maka di sanapun malah dipampangkan peta-peta harta karun besar di dunia ini. Salah satunya ya yang dikatakan ada di perairan Selat Malaka. Kalau tidak keliru, namanya harta karun Del Mar. Untuk itu Indonesia harus bertindak cepat dengan menyatakan bahwa pelakukan eksplorasi harta karun di perairan Indonesia hukumnya adalah pencurian. Kalau sudah ada hukumnya secara tertulis, para pemburu harta karun ini dapat langsung dikejar dan masukkan ke bui. Mengapa harus bertindak cepat? Wah, gampang saja logikanya. Teknologi eksplorasi laut sudah berkembang demikian pesat. Para maling-maling itu bahkan berani tampil di publik. Kan lucu, sudah jadi maling malah bangga dan dapat pemberitaan luas. Hal ini memang tipikal pemikiran orang-orang bule. Kalau dapat untung lalu semua dibuat pembenaran. Tak heran mereka menjarah Afrika, Amerika, dan Asia lalu malah jadi figur-figur penting dalam sejarah dunia (tanpa malu). Oya, mengapa dikatakan banyak harta karun jelas memang Selat Malaka dari dulu merupakan jalur penting yang ramai. Belum lagi cerita bajak laut yang juga ramai. Otomatis kemungkinan adanya kapal tenggelam jelas banyak. Untuk segera menarik perhatian publik, pemerintah seharusnya segera membuat strategi. Menurut saya, strateginya gampang banget. Kasih umpan di koran bahwa harusnya barang-barang (harta karun) ini dapat diklaim oleh propinsi yang bersangkutan. Nanti dapat dieksplorasi bersama, dan hasilnya sekian persen untuk propinsi dan sekian persen untuk pemeritah pusat. Dengan animo daerah yang saat ini sangat haus dengan pendapatan daerah (nah, baru nyaho semua deh...), maka umpan ini saya kira akan mendapat perhatian publik yang cukup hebat. Setelah itu follow up-nya segera dilakukan oleh DPR dan pemerintah pusat. Ini dengan asumsi Gus Dur masih mau urus masalah beginian. Maklum sekarang prioritasnya kan bagaimana agar dapat berkuasa kembali. Yah repot deh. Anjasmara - From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] Date: Fri Jul 28, 2000 10:25pm Subject: Indonesia Kecurian Harta Karun Lagi " Harta Karun Tek Sing di Nagel Auktionen " http://kompas.com/kompas-cetak/0007/29/UTAMA/hart01.htm "Eine Tragödie: Die Tek Sing " http://www.tek-sing.de/index.htm?main=/geschichte.htm Lagi-lagi Sarwono bener, lagi-lagi Australia maling, lagi-lagi DPR "GOBLOK BENER", nasib-nasib jadi bangsa kecolongan terus, gara-gara 80% rakyatnya masih bodoh. Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: , Moga-moga, Howard, Kaga, Menang
Gez, saya cuman berandai bahwa anda punya opini seperti ini semasa kasus Timtim merebak. Makanya lain kali lihat jauh ke depan implikasinya ya. Jangan lagi setelah nasi menjadi bubur lalu menyesal. Buat kita pahami, kita harus mulai berpikir bagaimana PNG, Aussie, dan Malaysia mulai bermain mata di perbatasan-perbatasan. Contoh yang paling nyata adalah usaha penyusupan di wilayah perbatasan di Kalimantan. Selain pencurian kayu, Malaysia sibuk memidahkan patok-patok perbatasan. Kalau kita mau lihat apa di balik hal ini, mestinya kita juga harus sadar bahwa setiap usaha membuat masalah dengan Indonesia di perbatasan adalah tanda-tanda negara bersangkutan untuk mencari konflik terbuka (alias ancaman militer). TNI dan polisi saya lihat untungnya sudah rada tanggap. Mereka sudah memasang pos-pos di perbatasan Kalimantan (dengan cover-up mencegah pencurian kayu). Kalau menurut saya sih jelas lebih dari itu. Sekaya apa sih Malaysia itu sehingga mau-maunya membuat jaringan jalan ke arah perbatasan? Use your common sense lah. Iya enggak? Makanya, menurut saya, jangan cepat-cepat bersimpati dengan Downer dan negara-negara jiran yang kemarin bilang mendukung integrasi bangsa Indonesia. Mendukung kok aliran senjata ke Maluku (ini kita harus mulai bicara masalah RMS bung!) jalan terus. Apalagi bila kita melihat upaya Malaysia yg lalu angin-angin menyelesaikan masalah pencuri kayu yg tertangkap itu. Kan lucu, kemarin sibuk bilang Indonesia yg justru masuk ke wilayah mereka begitu dijabanin untuk ngecek bersama lalu kabur tanpa berita. Itulah negara tetangga. Hubungan boleh baik, tetapi kewaspadaan tetap diperlukan. Kalau perlu sekali-sekali digertak biar tahu bahwa Indonesia akan tanggap dengan masalah ini. Satu hal yg perlu kita cermati, TNI sudah dibuat seperti kurap di mata masyarakat. Mereka memang harus bayar apa yg sudah mereka perbuat selama 35 tahun, tetapi bila negara asing ingin ikut membuat TNI tak berkutik, kita harus cepat tanggap untuk mencari tahu apa motivasinya. Apalagi negara-negara tetangga. Kalau anjingnya dimatiin, kan gampang buat masuk rumah kita atau mindah pagar kita. Kan gitu ya? Makanya kita nggak perlu tepuk tangan kayak LSM-LSM kalau TNI dikuya-kuya negara asing. Kita sendiri boleh nguya-nguya TNI, tapi buat negara asing apa boleh ikut-ikutan? Kita ingin punya anjing yang besar dan kuat tapi kalau disuruh masuk kandang anjingnya nurut. Bukan matiin anjing kita seperti yang hendak dilakukan oleh tetangga kita dan juga AS beserta konconya. Jeffrey Anjasmara - From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] Date: Fri Jul 28, 2000 10:39pm Subject: Moga-moga Howard Kaga Menang "Howard Siap Mundur Setelah Pemilu 2001" http://kompas.com/kompas-cetak/0007/29/LN/howa02.htm Ini dia, WANTED ASLI DEAD OR ALIVE figuran paling dibenci di dunia politik Indonesia, Australian Prime Minister, John Howard "Howa-hiwie ASSHOWLE" Moga-moga kaga menang ente, gara-gara elo, gua paling benci sama Aussie, Australian, you can thank him for my hatred toward your coward policy on East Timor. You never be accepted as part of our Asia-Pacific Rim Mardhika Wisesa Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: Diskusi gaya Nasrullah Idris
Dari dulu Oom Moko yang konon sudah termasuk kaum establishment selalu berbicara tentang etika ber-milis. Sayangnya saat mengangkat isu ini, tidak lupa bos besar ini selalu berusaha merendahkan orang-orang tertentu dan berusaha menjual intelektual pribadinya. Sudah bertahun saya selalu hadir, dan Oom Moko ini hanya berkontribusi bila ada yang sedang dikeroyok, dan ujungnya ikut mengeroyok. Suatu hal yang lucu dan jelas sangat diragukan kadar intelektualitas yang justru hendak dijualnya. Makin lucu lagi karena Moko ini memandang dengan alis berkerut atas penggunaan kata "wah". Rupanya si oom lupa bahwa justru si oom yang secara ekstensif memakai kata-kata yang sebetulnya ada padanan kata yg sederhana shg tidak memerlukan si pembaca untuk berpikir dua kali. Bagi saya, ini adalah suatu demonstrasi intelektualitas yang kekanak-kanakan. Hanya cocok untuk disampaikan di dalam forum seperti forum wanita di Jogja kemarin itu. Mungkin si oom dapat menjadi keynote cadangan bila Bu Nuriyah berhalangan hadir. Saya jadi benar-benar heran. Bila memang anda memandang milis ini sampah, kenapa sih anda demikian rajin berlangganan? Anjasmara '- From: Moko Darjatmoko [EMAIL PROTECTED] Date: Sat Jul 29, 2000 1:15pm Subject: "Diskusi" gaya Nasrullah Idris At 9:40 AM -0700 7/28/00, Budi Haryanto wrote: |Saya heran bercampur sedih mengamati gaya diskusi rekan Acu ini. |Berangkat dari ide yang dia lontarkan ke berbagai miling list, apabila |ada yang menanggapi tulisannya, maka dia akan respon tanggapan tsb namun |tidak dipostingkan kembali ke miling list asal dari pemberi tanggapan, |malah dipostingkan ke miling list lain, |... Saya rasa cara diskusi seperti ini adalah tidak fair. Akhirnya ada juga yang mengangkat issue ini (thanks to Budi) ... mailing list itu bukan media massa -- walau setiap orang bisa jadi anggota, walau arsipnya bisa diakses lewat web, materi diskusi mailing list umumnya terbatas (exclusive) untuk mailing list itu sendiri. Sama sekali tidak fair --melanggar etiket umum, dan dalam kasus tertentu melanggar hukum-- untuk memforward tulisan seseorang dari satu mailing list tertentu ke mailing list lain TANPA SEIJIN penulis aslinya. Ini tidak fair, karena si penulis asli ini kemudian tidak punya kesempatan untuk menggunakan "hak jawab" nya apabila tulisannya disanggah, diblejedi, dipergunjingkan oleh anggota list lain yang tidak dikutinya. Meskipun "aturan" ini tidak explisit tertulis dalam FAQ atau bylaws tetapi common sense menunjukkan bahwa ijin dari penulis asli diperlukan kalau mau mengutip karya orang lain (ijin spesifik untuk apa atau kemana tulisan atau kutipan tersebut akan dipakai). [PS: Menurut konvensi Berner, hak-cipta sebuah tulisan OTOMATIS dipunyai oleh penulis aslinya tanpa perlu pernyatan yang eksplisit]. |Terkesan bahwa rekan Acu hanya ingin menunjukkan kalau dia bisa |melemahkan tanggapan orang lain dan menonjolkan pemikirannya. Setelah |itu selesai. Ganti topik ide lain, dan kalau ada tanggapan lagi lalu |dipostingkan di milis yang lain dengan menonjolkan dominasi |pemikirannya. Untuk kasus ini E R Juni menggunakan istilah "cyber-exhibitionist," walau istilah itu sendiri sudah berkembang di dubnia web dengan konotasi yang sangat berbeda (coba search web dengan keyword "cyber" dan "exhibitionist" :-). Kalau kita mau mengorek jargon psychology istilah yang mungkin sangat tepat adalah gejala "grandiosity" (delusion of grandeur) yang dirincikan sebagai "a psychotic disorder range from highly altruistic to being egocentric or narcissistic, and therefore self-serving." [Harris (1977), Psychotic Grandiosity. Psychiatry, 40(4), 344-51] ... sometime I imagine this NI subject as a very very lonely person, living in his own world, not much of socializing in the real world, and most likely had an attention-deprived childhood. |Cara-cara diskusi seperti ini bagi saya adalah hal yang baru dan terasa |sangat tidak enak dalam membacanya, karena sangat kentalnya muatan TIDAK |FAIR-nya. Di sisi lain, kita tidak pernah mendapat pembelajaran dari |diskusi dengan cara ini. Lalu, dimana dong pola pikir Detail, Tuntas, |Integratif, yang anda gembar-gemborkan? I doubt if he understands what he wrote ... as long as they sounds like "big words". Buat dia, makna tidak jadi masalah, yang penting kata-kata yang dipakai kelihatan "flashy", hebat, dan memberi kesan seolah-olah pemakainya intelligent. [Unfortunately, there is so much you can do with such limited vocabulary ... obviously he stretched the words so thin and recycles them over and over it bores us all to death] Tentu saja tidak cukup kata-kata yang "wah", tetapi ciri-ciri self-serving narccistic adalah "lawan bicara" yang wah (seolah-olah ada dialog dengan orang penting, bertukar pikiran dengan orang bergelar). Tentu saja ini sangat merugikan reputasi "lawan bicara" nya. Sebagai contoh, posting terakhir dengan Subject: # Industri Pesawat Terbang Nusantara -- perhatikan "#" yang
Re: Bukan saya ...:) Re: Diskusi gaya Nasrullah Idris
Ge, kalau ada orang memberi komentar atau telaah dari pemikiran orang lain (seperti tulisan A Samil), apakah A Samil tersebut berarti dilecehkan? Jelas yang mengambil kesimpulan seperti ini dapat digolongkan sebagai kelompok yang masih alergi kritik. Saya sendiri ikutan membahas tulisan A Samil tersebut (tentunya dengan kemampuan saya). Tapi saya rasa tidak ada usaha untuk melecehkan. Apalagi tulisan A Samil juga punya kualitas. Paling tidak sudah memakai referensi, dan tidak sekedar memakai kata-kata aneh sebagaimana yang biasa dipakai oleh oom Moko (yg ngatain orang flashy, tapi nggak sadar kalau tulisannya sendiri bukan flashy lagi, tetapi sudah kelas bombastis). Memang mental-mental seperti ini yang justru harus diperbaiki. Sudah bukan jamannya lagi obral istilah-istilah aneh untuk "mendongkrak image" dari kadar intelektual si penulis. Anjasmara '--- From: E R Juni [EMAIL PROTECTED] Date: Sun Jul 30, 2000 3:03am Subject: Re: Bukan saya ...:) Re: "Diskusi" gaya Nasrullah Idris jangan lupa perlu diklarifikasi apakah agnes samil itu berada di amerika serikat, dan nampaknya anda yang bertanggung jawab untuk melakukan klarifikasi ini, karena anda sudah mem-forward kata2 beliau. pesan saya, tolong setiap email dibaca baik2, karena 'samil' itu jelas berbeda dengan 'syamil' . anda sudah berkali2 menulis nama mereka tapi tetap saja ignorant dan tidak memperhatikan detail yang sangat penting ini. apakah kalau saya forward mail ngaco dari 'nasrulah idris - bandung' anda tidak akan merasa bahwa nama anda dijelek2an di muka umum ? e r juni From: "Nasrullah Idris" [EMAIL PROTECTED] Salam Permias, Cuman pingin klarifikasi saja.. "Agnes Samil" [EMAIL PROTECTED] bukanlah "Ahmad Syamil" [EMAIL PROTECTED] Mengenai gelar .. saya belum doktor. Sebentar lagi Insya Allah saya berhak menyandangnya. Mohon doa. Bukan cuma klarifikasi saja. Juga mohon maaf. Hanya klarifikasi itu baru untuk saya sendiri. Soalnya saya kan tidak menyabut Dr. Ahmad Syamil. Melainkan Dr A Syamil. Karena itu saya mohon informasi ... apakah Agnes Syamil sudah jadi Doktor? Kalau belum ... segera saya melakukan klarifikasi ke tiga milis. Kalau sudah ya ... nggak usah lagi. Toh A Syamil bisa berarti Ahmad Syamil maupun Agnes Syamil. Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Sejumlah TKI/TKW asal Cianjur Terancam Hukuman Pancung
Ini cuman yg dari Cianjur. Dari daerah lain berapa orang nih? - Kamis, 27 Juli 2000, 13:45 WIB Sejumlah TKI/TKW asal Cianjur Terancam Hukuman Pancung Cianjur, Kamis Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Jabar, Hj Dedeh Saryamah mengungkapkan, saat ini ada sekitar 20 TKI/TKW asal daerah ini yang sedang menjalani penahanan di sejumlah penjara diluar negeri terutama di Timur Tengah, karena berbagai kasus. "Bahkan beberapa diantaranya ada yang diancam hukuman pancung," kata Dedeh, di Cianjur, Kamis. Katanya, pihaknya kini sedang melacak informasi itu, karena bila tidak ditangani sejak dini, besar kemungkinan mereka tidak akan mendapatkan pembelaan maksimal. Menurutnya, pemerintah termasuk APJATI dan PPJTKI sebaiknya segera melacak nasib mereka di luar negeri, dengan cara mengecek serta memantau secara intensif pada sejumlah 'rumah penjara' di sana. Sebab, kata Dedeh, pembelaan terhadap para TKI/TKW tersebut selama ini sering dilakukan setelah kasusnya divonis, sehingga sangat sulit bagi mereka yang sedang melakukan advokasi di lapangan untuk melakukan pembelaan yuridis. "Apalagi mekanisme persidangan pengadilan di sana sangat berbeda dengan di Indonesia," sambungnya. Sementara itu Divisi Buruh LBH Cianjur Kohar Effendi secara terpisah mengatakan, berdasarkan data sementara yang dimilikinya, memang banyak para TKI/TKW asal Cianjur yang bernasib seperti itu. Mereka, para buruh migran yang terancam berbagai keputusan sepihak hanya sebagian kecil yang mendapat sorotan publik nasional maupun internasional. "Kita memang sulit melacak berapa persisnya jumlah TKI/TKW asal Cianjur yang bermasalah di mancanegara. Sebab, hampir setiap kasus yang muncul, baru bisa terungkap dengan baik setelah terjangkau oleh media massa," kata Kohar. Sumber di LBH Cianjur menyebutkan, dalam setahun terakhir ini lebih dari 30 kasus TKI/TKW asal Cianjur yang ditangani LBH, dan sebagian besar mereka terancam berbagai keputusan sepihak, karena mereka tidak didampingi para pembela atau penasehat hukum secara wajar.(ant/zrp) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: BUAT BANG DHARMA DAN REKAN PERMIAS
You never reply my email mon ami:) Sudah kali ketiga saya kirim tuh. Dengan demikian anda yg memang nggak pernah punya maksud baik dari dulu memang tak pernah berubah. Mungkin pola kerja komplotan hendaknya diganti saja. Dulu yg anggotanya lebih banyak saja nggak berhasil tuh. Apalagi setelah Blucer pulang, kerja komplotan Marianus-Irwan-Mardhika-Ida jadi agak slopy. Minta bantuan Moko (sebagai kaum establihment) untuk nolongin dong. - From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: BUAT BANG DHARMA DAN REKAN PERMIAS Date: Wed, 26 Jul 2000 02:20:49 -0400 catatan: tulisan ini saya tujukan kepada daeng Ida, sahabatku yang baik, dan pesan saya kepada rekan2 yang lain, bila ingin menanggapi tulisan ini, silahkan, tapi saya mohon dengan sangat, simak dan baca dengan seksama, sehingga tidak asal membuat komentar yang 'asal bunyi' dan (mungkin) membuka peluang untuk polemik baru. Terima kasih. Salam PERMIAS, Daeng Ida yang baik, terima kasih sekali atas pendapatnya dan saya sangat terharu, karena dalam diam anda tetap mengikuti perkembangan yang terjadi di milis ini, dan mengingatkan saya pada tanya yang tak mampu saya jawab, "what if it is only a dream it would be like yesterday when I was blanked with series of dreams, constantly!" (Notrida Mandica, 3 November 1999) Daeng Ida, sudah barang tentu, saya tidak akan membalas tuduhan dengan tuduhan, karena itu bukan karakter saya sebagaimana daeng Ida ketahui, dan apa yang saya lakukan di dalam tulisan saya yang terakhir hanyalah meminta pertanggungjawaban ybs. dan kalaupun itu memang tidak ada niat untuk dipenuhi -sebagaimana pengalaman sebelumnya- saya semakin yakin, bahwasanya, menuduh itu lebih mudah daripada mengakui kesalahan atawa kekhilafan yang kita perbuat. Daeng Ida yang saya hormati, mungkin daeng bertanya, mengapa untuk kali ini, saya begitu tegas di dalam masalah ini, yaitu menuntut suatu jawab atas tuduhan2 yang tidak mendasar itu, tidak lain dan tidak bukan, yaitu karena tuduhan mengganggu isteri orang lain adalah tuduhan yang teramat sangat menyakitkan, apalagi dikaitkan dengan kata-kata, "Saya mempertanyakan apakah memang tata krama seperti ini wajar di dalam kehidupan saat ini, atau wajar di dalam ajaran agama anda?" (Brawijaya alias Eyang Troy alias Jeffrey Anjasmara, 20 Juli 2000). Daeng Ida, sahabat yang saya kasihi, kata-kata inilah yang membuat saya teramat sangat terhina, dan bertanya, segitu rendahkan agama yang saya anut, sehingga iblis yang satu ini -maaf, ini bukan tuduhan, tapi hanya iblis lah yang sanggup melakukan hal seperti ini- berani mengatakan, apakah wajar di dalam agama saya untuk mengganggu isteri orang lain? Jujur saja, daeng Ida, saat membaca kalimat tsb. saya sangat terhina dan puji syukur, masuk surat2 dari rekan2 PERMIAS via japri, yang meminta saya untuk bersabar dan tabah menghadapi tuduhan2 yang tidak mendasar itu, dan akhirnya saya putuskan untuk tidak mengangkat masalah tsb. dalam tulisan2 saya, karena saya pun menyadari -boleh jadi- ada yang mau 'bermain' di air keruh dengan membawa masalah ini ke topik SARA. Daeng Ida, sahabat dalam setiap guratan puisi saya, kalaupun sekarang ini saya mengungkapkan masalah ini, semata-mata adalah untuk memberikan suatu kejelasan kepada daeng Ida, bahwa inilah jawaban saya, mengapa saya tegas meminta jawaban atas tuduhan2 yang tidak mendasar tsb. karena ini sudah merupakan penghinaan terhadap suatu agama, dalam hal ini, agama Katolik, mengingat iblis itu mengetahui agama saya. Saya percaya, Tuhan Jesus Kristus telah memaafkan dia yang telah menghina namaNya, tapi saya, sebagai manusia lemah dan berdosa ini, masih perlu waktu untuk dapat menerima kenyataan ini dan saya pikir, kata-kata daeng Ida di bawah ini, sangat tepat untuk mengungkapkan pedih hati saya saat ini, terhina dalam amarah yang terpendam, "maafkan saya, masih aku terduduk di hadapan kebesaran Allahku yang tak terlihat meminta sinarnya membuka mata hati inspirasiku mengirim pesan damai sebagaimana imanku menginginkannya kemarahanku belum reda, hingga hari ini" (Notrida Mandica, 15 Januari 2000) Daeng Ida yang saya kasihi, tolong sampaikan kepada sahabat anda, mbak Evi, selama ini, saya sudah berusaha untuk bersabar diri terhadap sikap dan tindakan suaminya terhadap saya dan agama saya, dan maafkan saya apabila sekarang ini, batas kesabaran saya telah habis menghadapi iblis yang satu ini. Maafkan saya, daeng Ida. Maafkan saya, mbak Evi. Maafkan saya, rekan2 PERMIAS. Maafkan saya, Tuhan atas segala dosa-dosaku ini. Teriring salam dan doa dalam kesedihan, Marianus Dharma Datubara ps: mohon maaf buat rekan2 yang sudah menunggu kisah 'penyu' seri kedua, karena malam ini saya harus membalas emailnya daeng Ida yang sangat baik untuk saya, terutama untuk bisa menerima suatu kenyataan,
Re: BUAT BANG DHARMA DAN REKAN PERMIAS
Amin. Tiga hari nggak buka email emang rada turun tensinya mbak. Jadi biarpun emailnya buat Bang Dharma tersayang, ternyata berguna pula buat saya. Lain kali jangan bikin kemungkaran ya mbak. Oya, begini lho mbak. Saya punya proposal. Bagaimana kalau dilanggengkan saja hubungannya lewat hubungan darat gitu. Setelah itu kan kalau cocok bisa dinaikkan tingkat hubungannya ke level yg lebih tinggi. Biarpun saya dianggap musuh bersama, saya akan bikin analisis pribadi yg saya yakin objektif lho mbak. Nih kalau nggak percaya: Marianus: - Sangat berdedikasi pada organisasi, yg di dalam hal ini adalah PERMIAS. (Ya memang karena terlalu lama jadinya nggak bisa membedakan antara organisasi dengan pribadi, kayak Suharto nganggep Indonesia itu milik dia). Tapi intentionnya sih bagus. - Suka dengan puisi. Suatu nilai plus. - Suaranya halus, paling tidak kalau di telepon. Ini dulu. Sekarang mungkin sudah segalak Simon Simangunsong yang jadi provokator Poso itu. Tapi kemarin kan sudah telpon-telponan waktu di NYC kan? Jadi suaranya sudah jelas belum berubah ya? - Sayang binatang. Sampai penyu saja disayang-sayang lho. Dielus-elus sebelum dilepas ke perairan Karibuaya, eh, karibia. Coba binatang yg amis saja dielus-elus mulu, apalagi kalau yang wangi. Yah, emang rada gawat juga terlalu sering berinteraksi dg binatang saja, jadi nalurinya rada condong ke sana. Tapi saya rasa gampang dibelokkan lagi agar naluri manusianya mengental kembali. - Biarpun musuhan melulu, si Marianus ini punya visi tertentu. Jauh lebih baik dari Irwan sang kompetitornya yang nggak pernah jelas dari dulu. - Rambutnya rada keriting. Jadi kalau dibelai ngomong sayangnya bisa panjang banget. Notrida Mandica (bukan mandi di kali kan?): - Perangainya halus (kalau dilihat dari isi puisi). - Tipe pekerja keras (konon kabarnya). - Suka puisi (wow, what a coincidence!). - Rambutnya panjang lurus, jadinya gimana gitu (just guessing, kalau ternyata pendek, gampang dipaksa aja manjangin rambut). - Nilai minusnya sedikit. Paling suka memakai kalimat mendayu-dayu untuk berbagai keperluan, yang kadang berseberangan dengan maksudnya. Tapi ini bisa diperbaiki. Yang paling penting sudah saling mengenal di dunia maya sudah lama banget. Sudah kongsian juga lama banget. Idenya banyak yang sama. Tinggal masalah jarak saja yang menghambat. Oya, fall nanti pakai AMEX OPTIMA, lalu pakai CONTINENTAL Airlines ya. Chicago dan Florida sama-sama di region I, jadi bayarnya cuman $159 plus tax. Ini sekedar opini lho mbak. Kata orang, yang dipersatukan oleh ide-ide akan mudah dipersatukan pula. Nah, silakan dipikir-pikir. Anjasmara -- From: Notrida Mandica [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: BUAT BANG DHARMA DAN REKAN PERMIAS Date: Thu, 27 Jul 2000 01:58:56 GMT Dear Bang Dharma, Kemarahan hanya akan membuat setan-setan berpesta pora. Kemungkaran hanya menguatkan penyembah-penyembah berhala. Kita sadar bahwa kita ini hanya manusia biasa yang tidak memiliki kesabaran menghadapi kebiadaban. Oleh karena itu dibutuhkan keimanan yang luar biasa untuk bisa tegak menghadapi caci maki. Bang Dharma, sekedar kata-kata hiburan, saya hendak menulis bahwa kata 'terhina' itu hanya perbendaharaan kata manusia. Dalam Islam kami diajarkan bahwa tak ada manusia yang mulia di sisi Allah kecuali orang-orang yang bertaqwa. Jadi kata 'hina' itu bukan alat yang dipergunakan oleh Allah SWT dalam mengukur kedudukan hamba-hamba NYA akan tetapi volume ketaqwaannya. Jangan pernah merasa terhina oleh kata-kata manusia. Sebab apa yang dikatakan oleh manusia tidak akan secara otomatis dipertimbangkan oleh Allah untuk menghukum diri kita. "Once I thought, I was the greatest mortal of all I was convinced, I was the choice of fellows yet I was humiliated by my own pride when I knew I was only a dirt on Earth when I knew I consisted of nothing of particles what greatness of mortality should I be proud of?" ida Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: Permias Bantu IPTN??
Ini sangat menarik. Saya akan reply lagi nanti. From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Permias Bantu IPTN?? Date: Tue, 25 Jul 2000 00:27:05 EDT From: "Agnes Samil" [EMAIL PROTECTED] PR untuk Permias: "Bagaimana Memajukan IPTN, Merebut Kembali Pasar Aeronautik di pangsa Asia Pasifik, Menjual produk dalam negeri yang berteknologi tinggi tanpa menjerumuskan APBN negara?" Keberhasilan Konsorsium Airbus, mungkin bisa menjadi tolak ukur bagi industri udara Asia. Apakah IPTN akan tetap mubazir seperti jaman-jaman Habibie? Coba FNU BRAWIJAYA kasih pemikiran, mungkin untuk topik ini, anda masih eling alias sadar Mardhika Wisesa To: [EMAIL PROTECTED] Subject: IPTN Date: Fri, 21 Jul 2000 17:51:05 PDT IPTN; Suatu tanggapan atas keberadaannya. Bagi awam mendengar nama IPTN barangkali akan mengingatkan atas suatu kegagalan petualangan teknologi tinggi yang pernah dilakukan di era Orde Baru. Beberapa kritik memang telah dilontarkan pada saat langkah pengembangan industri dirgantara ini dicanangkan, karena jauhnya industri ini dengan kondisi industri agraris yang tentunya akan lebih menyentuh masyarakat luas. Perkembangan yang pesat dari industri ini selanjutnya lebih mengutamakan perwujudkan mimpi besar untuk suatu lompatan besar yang bisa menempatkan negara ini sejajar dengan negara maju tanpa melihat realita pasar yang seharusnya dapat menunjang hidup industri itu sendiri. Namun demikian, yang perlu dilihat kini tentunya adalah bagaimana pemanfaatan aset industri penerbangan IPTN ini untuk langkah ke depan. Euforia pertumbuhan ASIA ditahun 90-an. Diawal tahun 90-an ini dimana banyak pihak di Asia merasa untuk harus memiliki pesawat komuter berpenumpang 100-an karena merasa memiliki pasar, uang dan infrastruktur-nya (Asian Express oleh Korea Selatan dan China, YSX project oleh Jepang, dan N-2130 oleh IPTN) telah diperingati oleh pemain pemain utama pembuat pesawat terbang sipil didunia untuk tidak melanjutkan rencananya. Adam Brown dari AIRBUS pernah menyampaikannya secara langsung bahwa pasar pesawat 100 penumpang bukanlah milik Asia-Pasifik.. Lain halnya dengan BOEING, mereka lebih elegan caranya yaitu dengan berdiskusi terus menerus untuk menjalin kemitraan dengan membicarakan penanaman modal, pengembangan, dsb yang berujung kepada penundaan semua program dipihak Asia dan berlanjutnya program mereka sendiri yang telah maju beberapa langkah didepan. Cerdik memang, dimana pihak Asia dengan lugu mengharapkan keuntungan teknologi dari kerja sama yang dilakukan, sementara pihak BOEING selalu berhasil menghentikan langkah awal penguasaan Asia terhadap pasaran pesawat terbang. Pada hakekatnya penguasaan mereka terhadap pasar Asia akanlah berujung pada penguasaan terhadap para operator di Asia (Airlines) sebagai sandera ekonomi (commercial hostage) dunia barat. Keberadaan IPTN selama ini lebih merupakan kebanggaan nasional yang telah mengalahkan akal sehat perdagangan, yang pernah dijadikan klimaks oleh resim Orde Baru sebagai suatu keberhasilan pembangunan setelah 50 tahun merdeka. Hikmah serta pelajaran dari kegagalan. Memang awal pemikiran pengembangan industri penerbangan di Indonesia antara lain diniatkan untuk dijadikan lokomotif yang dapat menarik gerbong industri lain disekitarnya. Namun yang terjadi bukanlah seperti yang diharapkan. Gerbong industri lainnya ternyata tidak pernah tumbuh. Hal ini mungkin disebabkan industri yang diharapkan timbul terlihat tidak akan pernah mencapai skala ekonomi yang menguntungkan. Contohnya landing gear, atau gerbong industri lainnya yang memiliki kaitan yang lebih dekat dengan industri diluar penerbangan seperti Aircraft Interior. Meskipun IPTN telah mengeluarkan lebih dari 2 juta dolar untuk pengembangan interior-nya N250 namun dalam kenyataannya tidak pernah memberikan hasil bagi IPTN. IPTN yang secara kumulatif telah menghabiskan sekitar 700-an juta dolar untuk proyek pesawat komuter N-250 berhasil melampaui tahap rancangan dan membuktikan bahwa rancangan itu berhasil, meskipun akhirnya tergelincir pada masalah sertifikasi. Dunia barat melalui badan kelaikan terbang mereka (FAA/CAA) dengan cerdik telah memanfaatkan kelemahan IPTN/Indonesia yang memiliki pemahaman yang kurang memadai atas norma kerja yang di-standard-kan untuk menghasilkan pengakuan kelaikan. Masalah sertifikasi antara lain telah berhasil menghambat IPTN memasuki tahap pemasaran. Argumentasi bahwa penjualan satu pesawat mempunyai nilai lipat ganda dari produk industri lainnya (misalnya otomotif) memang benar jika pasar itu sendiri bisa kita kuasai. Namun dalam industri penerbangan kenyataannya pasar itu hanyalah dikuasai oleh kedua pemain besar tersebut. Industri otomotif meskipun dikembangkan dengan pemikiran tipikal Orde Baru yang sangat manipulatif, namun jelas memiliki pasar. Contoh paling kasar pemikiran manipulatif adalah mobil nasional TIMOR. Juga kendaraan niaga yang disedankan
Kenapa? Re: [OPERA PERMIAS] Sekedar HUMOR di hari SENIN ....:)
Wah, mas. Ngomong-ngomong kenapa saya berubah pikiran nggak mau nyebut orang yg saya tuju karena dia malah baik-baik mau ngajak saya jalan dan ngobrol. Anda kenal saja juga enggak. Gimana anda mau membela mereka. Yang tahu kan paling cuman dapat dihitung dengan jari. Orangnya juga bukan orang beken-beken amat. Kalah beken dong sama Marianus. Jadi nggak masuk logika kalau dibilang saya takut nyebutin dong. Iya enggak? Kenapa anda ngotot agar saya nyebut nama? Apa motivasinya? Emang ada yg sanggup membela mereka? Marianus? Orang membela diri saja nggak bisa kok mau belain orang lain yg dia juga sebetulnya nggak kenal-kenal amat. Soal Berkeley. Ini nggak ada hubungannya. Tapi buat anda ketahui, saya sempat ikut mereka rapat lho (cuman kebetulan aja ketemu di jalan, jadi daripada keleleran di jalan diajak ikut makan jatah rapat kali...). Yang datang bukan dari Berkeley saja, tetapi juga dari SF. Jadi ya nggak tahu apa PERMIAS-nya Berkeley atau Bay Area. Ngomong-ngomong anda tahu enggak sih yg dimaksud Bay area? Makanya jalan-jalan dong. Masak cuman di Cleveland saja. Kan kasihan kalau nanti ngira Amerika itu sama dengan Cleveland. Gedung tingginya juga cuman 5 biji gitu kok. Hehehe:) Oya, saya malas untuk ke Cleveland. Paling anda sibuk di komputer saja. Sudah ah, sampai ketemu minggu depan ya. Oya, anda jangan ikut-ikut urusan mbak Ida dan Marianus ya. Cari yg lain saja. Hehehe:) - From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [OPERA PERMIAS] Sekedar HUMOR di hari SENIN :) Date: Mon, 24 Jul 2000 09:21:45 EDT Hahaha.sudahlah Jaya, "Tidak ada Permias Barkeley" saja sudah bikin gue geli. Jangan tambahin kegelian baru lagi deh, ntar loe bisa jadi pelawak beneran gantiin doyok yg lagi kena masalah shabu-shabu tuh:) Kapan mau main ke Cleveland? Yuk, main2 deh kesini. Toh ngga begitu jauh dari sana. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: Permias Bantu IPTN??
Wah, ini baru email bagus. Capek ngelihatin marianus yg cuman muncul kalau nama saya hadir, lalu bikin huru-hara. Kayaknya nggak pernah ngebahas apa gitu. Sudah kali keempat nih si Marianus bikin ginian. Kalau anda lihat, tulisan Agnes Samil (atau Dr. Achmad Syamil ya?) kan sebetulnya banyak yg sama intinya dengan ocehan saya. Cuman ini bungkusnya lebih bagus. Kan lain doktor sama partikeliran kayak saya. Cuman ya itu, kalau saya sih memandang nggak ada itu kegagalan. Belum dicoba secara maksimal kok sudah divonis gagal. Gimana tuh...:) Sebagai mana sudah pernah saya tulis, nggak ada yg rugi dari investasi yang lalu-lalu, terutama dalam hal SDM-nya. Ini dulu yang mesti diendapkan dalam hati. Kenapa saya ngomong demikian? Lha kan dalam rangka menghajar Habibie lalu semua yang berbau teknologi dipinggirkan. Tak kurang dari ahli-ahli pertanian (ya mereka-mereka ini pentolan-pentolan yg hebat menghujat teknologi di luar pertanian) selalu saja menyorot IPTN sebagai kegagalan besar. Masalahnya mereka mau menutupi kegagalan di sektor pertanian. Alasannya ada saja...:) Sebetulnya nggak usah lah lihat market luar. Lihat dulu market dalam negeri. Khusus untuk penerbangan dalam negeri bikin market tertutup. Beres deh. Coba, berapa pesawat yang diperlukan oleh Merpati dan ehm... apa itu yg milik TNI ah, Mandala. Juga ada Bouroq. Pesawat-pesawat perintis yang macam Fokker-27 ke bawah kalau sudah harus diremajakan harus pakai N250 atau CN235. Gampang. Negara lain boleh saja sibuk protes kanan-kiri, tapi lihat deh, berapa biji pesawat bikinan luar AS yang beroperasi di AS. Dikibulin melulu sama AS kok mau. Coba sekarang berapa sih jumlah pesawat yang harus dibuat agar mencapai breakeven? Masak lebih dari 50 buah? Lagipula yang namanya investasi bidang pesawat butuh masa 30-40 tahun untuk settle kan? Itu yg saya baca sekilas. Yang jelas, gimana bisa survive dari tekanan-tekanan perusahaan raksasa itu. Soal kualitas, waduh, sampai saya ikutan percaya bahwa CN235 itu brengsek banget. Giliran sampai sini, pesawat-pesawat kecil mereka malah jelek banget. Kelas kayak Beech yang rada bagus juga masih kalah sama CN235 yg saya tumpangi tahun 90an. Jadi selera masyarakat (kepercayaan) juga harus ditumbuhkan. Susah sih kalau "selera nusantara" jadi bahan lecehan. Soal mobil Timor dll (kayak Maleo), ya emang kita apes. Cuman saya termasuk yg membela proyek seperti ini. Nggak perduli si pemiliknya Tommy, atau Ciputra, pokoknya bikin di dalam negeri. Masalahnya masyarakat kita suka melihat dalam jangka pendek melulu. Ditunggangi orang LN mau saja. Mana nggak ngerasa lagi...:). Munculnya ancaman WTO malahan disambut dengan tepuk tangan. Gimana tuh...:) Kok nggak melihat mobil Jepang tahun 70an. Lalu mobil Korea tahun 80an. Semuanya dimulai dari kotak sabun, dianggap cheap quality. Nyatanya mereka tumbuh. Makanya sikap-sikap yg "memihak" atau bahasa sekarang "partisan" ini yang harus diberantas. Point agar IPTN bikin produk sampingan sih saya setuju banget. Mereka punya ability untuk itu. Tapi kalau dibilang harus banting setir ke arah di luar basisnya (yaitu pesawat) yg seperti dibilang A. Syamil ini, wah, rugi berapa tahun kita? Nggak ada cerita bahwa pembuatan perangkat keras akan kalah dalam persaingan. Saya emang bilang SDM yg sudah terbentuk bukan kerugian, tetapi kalau mengandalkan perangkat lunak saja, kita makin tercecer. Emang berapa sih uang yg ditanam untuk riset? Untuk mengolah otak kan butuh dana yang nggak dang-thek alias intermitten gitu. Kalau SDM nggak dipelihara juga akan berhenti sampai segitu saja. Tulisan di bawah terlalu pesimis. Kurang melihat keberhasilan bangsa asia lain macam India. Biarpun puluhan tahun diledekin nyatanya industrinya jalan. Mau motor? Mobil? Truk? Nah, tinggal pesawat yang mereka belum urus. Itu juga karena kondisi geografis yg berupa bagian dari benua. Coba kalau kayak Indonesia dijamin langkah pertama mereka bikin kapal dan pesawat. Sekarang begini deh, kenapa FAA jadi algojo industri pesawat negara lain sih? Kalau terus dibuat lalu dipakai sendiri lalu konsekuensinya apa? Sudahlah, yg penting kemauan politiknya aja dulu. Kalau orang LN pada nggak mau pakai, ya sudah pakai saja untuk penerbangan perintis. Buat perusahaan baru khusus untuk perintis. Untuk menghindari macam-macam tingkah FAA, pisahkan dari Merpati deh. Keselamatan macam apa sih yg mereka gombalkan? Wong bikin pesawat penumpang kayak hercules semua gitu kok mau nyetir negara lain. Tergantung kitanya deh, mau disetir atau mau menyetir diri sendiri. Tapi ya itu, kalau masyarakatnya memandang semua yg berbau amerika kayak dewa, bakalan repot mulu. Anjasmara (Bukan orang iptn atau bppt) From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] Date: Tue Jul 25, 2000 12:27pm Subject: Permias Bantu IPTN?? From: "Agnes Samil" [EMAIL PROTECTED] PR untuk Permias: "Bagaimana Memajukan IPTN, Merebut Kembali Pasar Aeronautik di pangsa Asia Pasifik, Menjual produk dalam negeri yang berteknologi
Re: tata krama permias@ ?
Anda tidak perlu kasihan. Saya akan mengejar semua yang berusaha mengintimidasi saya dan keluarga saya. Peninggalan-peninggalan ORBA seperti ini harus diberantas habis sampai ke cicit-cicitnya. Pelaku-pelaku berkelakuan model pemuda pancasila ini harus dibasmi. Saya sudah tahu bahwa salah satu komplotannya berkelamin perempuan. Kalau anda mau tersenyum silakan. Saya akan tetap di sini terus kok. -- From: Nasrul Indroyono [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: tata krama permias@ ? Date: Fri, 21 Jul 2000 22:18:36 GMT Bung jaya Asmara wrote: Semoga tata susila tetap ditegakkan. Terima kasih. Kasihan sekali Bung jaya. Saya jadi kasihan buat anda. Senjata makan tuan dan menuai panen "asusila" (kalau benar) dari permias@ karena benih yang tanamnya sendiri. Memang kalau sudah jadi publik figur apalagi kalau gencet sana sini, siap siaplah keluarga sendiri yang korban. Seperti keluarga GD. That's a reality. So it is up to you to calm down or not. Up to you if you think that you are a "Superman" or not ready. Please realize, all others here are laughing on your situation... I am trying to be honest that you are the one having the problem/trouble now. Or maybe as I said before, that this actually just dagelan opera sabun top permias. Tata krama permias ? I believe it is not needed. Just use common sense...! Makin banyak peraturan, siapa yang mau enforce ? Subcription or membership to permias is voluntary. I may get return from this net good or bad depending what I have planted. If somebody get cranky to me, that's mean I have to calm down too.. I hope Maluku causalties will not spread to Troy. Nasrul Indroyono Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Oknum Permias :[Re: International Help is A Must To End Maluku Conflicts]
Eh, ada orang kok GR amat. Siapa ngomongin anda sih? Hehehe:) Betul itu, tentunya semua event di LN tidak berkorelasi langsung dengan yg di dalam negeri. Tapi mana kita tahu apakah para penggede bule di DC ikut mempertimbangkan suara-suara mahasiswa di Amrik. Bisa jadi masuk tong sampah terus, bisa juga jadi pembahasan di sela sarapan pagi, atau lunch. Who knows? Soal salah menyalahkan masalah Timtim, wah bukan itu mas point-nya. Point-nya PERMIAS ikut mendorong keterlibatan LN dan pencabutan bantuan militer. Jadi baik ada efeknya atau tidak ada efeknya sama sekalipun kepada yg didorong, bila ternyata hasilnya pihak LN terlibat, maka PERMIAS secara moral harus bertanggung jawab. Lain kali jangan GR gitu dong:) Anjas --- Ehemnanda menuduh atau menyudut ini, lho kok Permias yang disalahkan dalam kasus Tim-Tim, wah bangga saya kalau memang saya ini yang disebut sebagai oknumnya, suara Mardhika ternyata diperhitungkan oleh sejarah lho! Belum lagi mayoritas pelajar di Dalam Negeri yang jelas lebih mempunyai kekuatan di bandingkan para pelajar kiriman Orang Tua, kiriman Instansi, dan para penerima beasiswa di Amerika sini, ...:) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
No Subject
Wah, Prof. Dr. Syamil yang budiman juga. Saya sebagai student merasa sangat dihargai karena telah mendapat sambutan dari seorang jempolan dari Indonesia yang bisa jadi staf pengajar di AS. Dengan segala kesibukan seorang akademisi kelas Ameriki... keikutsertaan di dalam forum sekecil organisasi mahasiswa harus kita hargai nih. Mungkin Dr. Syamil ini harusnya jadi Atdikbud saja. Bagaimana kalau diusulkan demikian? Mungkin lebih tepat lagi kalau Dr. Syamil menjadi seorang Jakgung menggantikan Marjuki. Soalnya kalau nanya kayak jaksa. Dr. Syamil: Mohon kesediaan Anda untuk menulis nama yang bersangkutan. Di sekolah manakah yang bersangkutan kuliah? Berkeley? Anjas: Malahan ada dua. Satunya di LA. Apa masih perlu disebut? Kan sudah sangat-sangat transparan. Untuk ke saya, jelas sudah yg saya tuju, anda juga tahu, Marianus juga tahu. Jadi dengan demikian saya tidak perlu takut dituduh berdalih macam-macam karena takut. Dr. Syamil: Kapan terakhir Anda ikut forum@? Anjas: Dari awal sampai minta di-resign, akhir 1998. Dr. Syamil: Seminar apa saja yang Anda ikuti? Anjas: Ada, satu di FL (yg ini tidak ada apa-apa), dan satu di NYC (yg ini telat). Tapi informasi jalan terus oom. Memang ada apa kok dihitung-hitung? Mau distatistik bidang industri gitu? Dr. Syamil: Mohon juga diceritakan detail penunggangan PERMIAS oleh yang bersangkutan. Anjas: Penunggangan sudah dilakukan jauh sebelum kita bicara Maluku. Sejauh kita terlibat, para ybs sudah bertindak seperti Dewan Direktur PERMIAS yang mengatur perwakilan-perwakilan PERMIAS lokal. Saya rasa yg paling kentara adalah saat pembahasan pernyataan pra-Suharto lengser. Pembuatan pernyataan dilakukan dengan memaksakan opini pribadi. Draft yang sudah dimasak oleh satu permias lokal yg melibatkan puluhan orang sama sekali tidak dihargai. Dibahaspun tidak. Hanya dinilai tidak memenuhi syarat. Setelah itu diputus tidak habis. Persis seperti putusan dewa. Waktu itu ybs tidak mewakili permias manapun, dan bertindak melebihi kapasitas perutusan PERMIAS lokal. YBS langsung menyodorkan draft versi mereka sendiri, dan memaksakan agar ini yang diterima. Point-point yg ditawarkan akhirnya hanya direvisi berdasarkan grammar saja. Ini terjadi sebelum Maluku. Setelah Maluku, hasil akhirnya masih sama, jadi asumsinya prosesnya masih diatur-atur seperti dulu. Dr. Syamil: PERMIAS mana yang ditunggangi? PERMIAS Berkeley? PERMIAS SF? PERMIAS Bay Area? PERMIAS Troy? PERMIAS Toledo? Atau PERMIAS seluruh Amerika? Anjas: Berkeley nggak punya PERMIAS mas. Apa sekarang ada? INI NANYA APA MARAH? Kalau marah bilang-bilang ya oom! Biar saya rada takut gitu lho! Wah, yang namanya ditunggangi itu nggak usah bilang-bilang, dan nggak perlu yg ditunggangi tahu. Yang jelas lewat lokal dulu, tetapi jaringan bujuk-bujukan sih ke mana-mana. Dalam setiap kesempatan para YBS menempatkan diri sebagai bos panutan. Tugasnya yang sebetulnya hanya dinamisator malahan jadi penentu jalannya setiap diskusi. Untuk lebih mudah mengelola acara penunggangan, para YBS selalu meng-encourage agar setiap permias lokal mengeluarkan pernyataannya sendiri-sendiri. Hasilnya adalah keluarnya pernyataan dan unjuk rasa dari beberapa Permias. Saya lupa, untuk pra lengsernya Suharto ada beberapa PERMIAS kalau tidak salah ada dua di barat, dan 1 di timur. Saya lupa apakah yg di timur akhirnya diwakili dengan nama PERMIAS atau bukan, yang jelas ikut meminta agar IMF memutuskan bantuan, mendesak campur tangan PBB, dll. Nggak hapal. Kejadian berulang saat gejolak Timtim muncul ke permukaan. Yang paling penting untuk dicatat adalah pernyataan para YBS, bahwa lebih baik Timtim pisah daripada diperlakukan tidak adil. Suatu pernyataan sembrono yg didasari oleh informasi tidak jelas, atau memang dititipkan oleh dalang si penyumbang dana LSM tersebut. Dr. Syamil: Dalam bentuk apa penunggangan itu? Surat pernyataan? Rangkuman pendapat setelah seminar? Anjas: Sudah terjawab. Dr. Syamil: Kalau misalnya PERMIAS Bay Area bikin pernyataan, apakah itu berarti PERMIAS lain setuju dan mendukung pernyataan itu? Anjas: Mohon diingat bahwa saya tidak bicara masalah PERMIAS BAY AREA. Kalau Dr. Syamil bicara mengenai PERMIAS ini, mungkin cuma sebagai contoh. (Jadi orang sana nggak usah sibuk, malah syukur numpang ngetop dikit). PERMIAS BAY AREA tentu saja terserah melakukan keinginan mereka sendiri. Tetapi lihat dulu prosesnya mengapa akhirnya masing-masing PERMIAS mengeluarkan pernyataan. Wah oom, kalau lagi ada apa-apa, jelas PERMIAS lain lebih memilih diam karena tidak mau timbul konflik. Tipikal budaya timur. Ada satu hal yg sangat-sangat penting untuk diingat. Setiap kali PERMIAS lokal memberikan pernyataan di tanah air, selalu dikesankan sebagai PERMIAS nasional. Ini bukan salah PERMIAS lokalnya, tetapi banyakan kesalahan si reporter. Sebagai contoh adalah satu permias lokal yg diwawancara TV. Sudah barang tentu wakil ini tidak berkehendak mewakili PERMIAS nasional, tetapi toh kesannya menjadi demikian. Untuk itu, seharusnya dibuat
No Subject
Irwan: Udah deh, anda itu sebenarnya berani apa ngga sih kasih nama dengan jelas? Ngga usah muter2 gitu deh. Apa anda ngga yakin dengan tuduhan anda sendiri? Jadi cowok yg tegas dong ngejawabnya. Khan anda toh masih ada bau2 seragam lorengnya. Anjas: Ini menyangkut nama orang ya. Kalau saya sudah sebut demikian, maka saya sudah sah MENUDING! Nggak pakai tedeng aling-aling. Cuman saya berusaha bijak dikit (diki aja). Kalau buat yg nanya, wah, tudingan saya sudah jelas sekali. Kalau anda tidak tahu itu hak anda. Memang anda dari dulu kan nggak tahu-an mulu:) Kalau saya sebutkan, walaupun tudingan saya 99% benar, kalau terjadi yang 1% kan kasihan yg saya tuding. Saya kan menjawab untuk konsumsi 2 orang penanya awal. Kalau mau tahu, suruh Dr. Syamil dan Marianus sebut. Saya cuman kasihan saja kok. Bagaimana Bapak Doktor? Bagaimana Oom Penyu? Irwan rupiah 2500: Yang jelas sih, milis ini udah lihat sendiri buktinya kesalahan fatal anda dengan mengatakan Berkeley tidak punya permias. Sampai2 ketua Permiasnya sendiri yg turun tangan kasih klarifikasi. Anjas: Yang jelas Irwan itu dari dulu partisan dan sektarian. Perasaan di Berkely cuman ada BISA. Untuk PERMIAS-nya gabungan menjadi PERMIAS BAY AREA. Kalau sudah ganti ya nggak tahu.:) Propinsi aja bisa pecah dua. Elu tahu enggak apa itu BISA? Pasti enggak tahu kan? Udah deh, elu diem aja. Nggak banyak guna. Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Tuan PERMIAS?
Oom Penyu: Am I stupid enough to do this?...;)) Anjas: Enggak sih... orang hebat kok. Hehehe...) Oom Penyu: Well..well..mulai dari menyebut saya yang identik dengan PERMIAS -jujur saja nich, hanya orang 'bluun' aja yang berpikiran seperti itu- sampai 'meminjam' tangan saya dan mas Syamil untuk mengetikkan nama orang tsb. demi "lempar tangan sembunyi batu" anda yang memang sudah terkenal lihai tapi tidak bila anda 'berhadapan' dengan saya..;)) Anjas: Gini nih, mulai dari masalah homepage saja anda langsung kebakaran jenggot. Padahal sudah saya tulis itu cuman kritik. Nah, anda kan jadinya menempatkan diri sebagai pemilik homepage PERMIAS. Mau apa lagi? Oom Penyu: So, kepada mas Syamil, kita tunggu saja sampai dia menyebutkan nama tsb. dan saya yakin sekali, dia tahu bahwa sekali dia menyebutkan nama orang tsb. dia tidak akan bisa mundur lagi, istilahnya, "no way out", karena Jaya itu juga tidak goblok-goblok buanget sich, karena dia sadar, kita memiliki banyak bukti bahwa tuduhan dia tsb. tidak ada benarnya dan dia takut sekali ini..tul khan, Jaya?..;)) Anjas: Apa susahnya sebut nama. Saya kan cuman bilang kasihan. Lagipula apa dari sasaran tudingan saya punya alternatif lain? Kan orangnya cuman itu saja. Nggak ada alternatif lain. Lain kalau saya bilang Brigjen K. Bisa K=kunyuk, Kamirin, Kartono, Kirwan, Kamarianus, dll. Ini sudah jelas kok. Jangan pura-pura nggak tahu yaaa.:) Malu dong. Takut sama siapa sih? Takut sama anda? Sama Syamil? Sama dua orang yg saya tunjuk itu? Jauuuh:) Nih, buat dibaca ya. Sudah ada yg mengintimidasi saya lewat "temen" nih. Masak temen saya diancam dengan kata "Hati-hati dijaga ya". Ini benar-benar sudah tindak intimidasi model ORBA. Buat yg nulis-nulis email, kalau memang berniat baik ke saya, silakan email pribadi ke saya ya. Jadi orang lain jangan diikut-ikutkan lah. Saya akan sangat menghargai apapun pandangan terhadap diri saya deh. Tapi yg langsung dong. Biar sama-sama enak. Kalau mau silaturahmi boleh Kalau memang maksudnya biar saya memperbaiki sikap penulisan juga boleh. Kalau ada maksud lain juga boleh. Biar jelas juga gitu lho. Ini siapa yg nulis sih? Si Penyu-kah? Anjasmara Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: Terima kasih
Rekan Dr. Syamil, Sama-sama. Maaf kalau jawabannya di luar kebiasaan. Saya hanya berusaha mengimbangi "semampu saya" untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anda yang juga luar biasa. Jabat erat juga, --- From: A. Syamil [EMAIL PROTECTED] Date: Fri Jul 21, 2000 1:33am Subject: Terima kasih Rekan Brawijaya yang budiman, Terima kasih atas jawaban Anda yang luar biasa. Jabat erat, Ahmad Syamil Toledo, OH --- Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Meminta penjelasan dari Marianus
Saya sangat tercengang dengan perilaku Marianus yang berani mengirim email kepada istri orang. Sedemikian parahkah urusan di dalam milis lalu dirembetkan ke dalam urusan rumah tangga orang lain? Tindakan Marianus yang katanya berusaha perduli dengan saya telah mengikut-ikutkan istri saya. Istri saya tidak mengenal saudara Marianus, sehingga yang bersangkutan memerlukan tenaga ekstra untuk berusaha mencari tahu. Anda tidak berhak mengobok-obok rumah tangga orang lain!!! Saya tidak tahu bahwa yang macam-macam adalah anda, tetapi feeling saya ternyata betul. Saya sangat menyayangkan tindakan Marianus ini. Saya mempertanyakan apakah memang tata krama seperti ini wajar di dalam kehidupan saat ini, atau wajar di dalam ajaran agama anda? Saya sangat mempertanyakan dan sangat menyayangkan perilaku personil yang mengaku sebagai kalangan intelektual, yang tidak mampu membatasi hubungan di dalam suatu milis dengan hubungan di darat, apalagi hubungan rumah tangga orang lain. Sebagai kepala keluarga, saya jelas marah dan terhina dengan tindakan-tindakan di luar batas seperti ini. Saya harap tindakan seperti yang dilakukan oleh Marianus dan Gunawan yang dapat menumbuhkan benih-benih percekcokan di dalam rumah tangga orang lain merupakan tindakan terakhir. Semoga hal ini juga menjadi catatan sejarah milis PERMIAS, bahwa hubungan maya di dalam milis sangat tidak patut untuk dihubungkan dengan hubungan suatu perkawinan yang sangat sakral milik anggota suatu milis PERMIAS. Sebagai gambaran untuk rekan-rekan sekalian, selama selang waktu yg saya sendiri tidak tahu, telah terjadi arus searah email-email pribadi yg sangat tidak patut ini. Hubungan rumah tangga sempat diwarnai pertanyaan-pertanyaan yg sama sekali tidak relevan. Istri saya sampai menangis karena jengkel terhadap suami dan si pengirim surat-surat yang tidak dikenalnya, sekaligus harus bertindak sopan kepada si pengirim surat ini. Saya tidak tahu siapa si pengirim sebenarnya, tetapi feeling saya ternyata benar. Lebih terkejut lagi setelah mendapatkan bahwa ada yg sama sekali saya tidak mengenalnya. Saya masih berusaha membatasi sekaligus berusaha memberi pengingatan dengan memakai istilah "teman" untuk memperbahasakan istri saya. Namun demikian Marianus memang benar-benar ingin mengangkat kehidupan pribadi saya ke dalam milis ini, dan menghancurkan hak-hak pribadi yg menjadi hak setiap manusia. Sekali lagi, sebagai kepala rumah tangga, saya peringatkan saudara Marianus dan saudara Gunawan untuk menjauhi urusan rumah tangga orang lain. Untuk lebih lanjut, saya menuntut kepada kedua orang ini untuk menyelesaikan masalah ini secara pribadi. Untuk ke depan, saya MENUNTUT agar dibuat suatu tata tertib di dalam PERMIAS@ untuk tidak mengikutkan urusan rumah tangga para pelanggan. Wassalam, Nach untuk yang satu lagi, terus terang aja dech, mas Jaya, kalau ente tuch pengen 'nembak' saya, karena saya mengirim surat kepada isteri anda? Hehehe..untuk kali ini, saya ikuti dech maunya ente, dan pancingan anda terhadap saya 'kena', but asal tau aja, mas Jaya, pancingan anda yang satu ini sangat berbahaya sekali lho, membawa-bawa isteri ke dalam masalah ini. I mean it. Supaya anda ketahui (saya yakin, saat ini juga isteri anda sedang membaca tulisan saya ini), mbak (maaf, saya tidak tega menyebut nama isteri anda) menghubungi saya via japri untuk berterima kasih dan juga meminta maaf atas tindakan anda terhadap saya. Silahkan cek and ricek kepada mbakyunya mengenai kebenaran kata2 saya ini. So, mbak, silahkan kasih tau mas Jaya apa isi jawaban surat saya tsb. dan adakah saya mengintimidasi mbak dan mas Jaya di dalam surat saya tsb? dan juga tunjukkan bahwa kata, "Hati-hati dijaga ya" ada tanda senyumnya yang menunjukkan bahwa saya care dengan mas nya mbak. Btw, maaf sekali mbak, saya terpaksa menulis hal ini, karena saya tidak bisa menerima tuduhan mas Jaya yang mengatakan saya mengintidimasi anda dan mas Jaya. Tega..teganya...;)) Oops, hampir lupa satu lagi, kok mas Jaya tidak menyebutkan kalau saya memuji anda di dalam surat tsb. Malu ya dipuji Tuan PERMIAS..hahahaha..;) Well, khusus kepada mas Jaya dan mbakyunya, saya berdoa bagi kerukunan anda berdua, dan pesan saya, "Hati-hati ya, mbak, mas Jaya nya dijaga tuch, kalau udah mabuk, suka keleyengan"..;)) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Re: Mana suara PERMIAS?
Untuk Mbak Yolanda, jangan kecil hati bahwa suara kita tidak akan didengar. Yang penting PEMASARAN-nya! Masalah pemikiran-pemikiran kita, wah orang-orang Indonesia (dalam hal ini pejabat) sangat mengharapkan. Saya pribadi saja malah dikejar-kejar untuk memberi sumbang saran (tentunya untuk bidang saya). Kenapa begitu? Karena sebagai student, kita ini dianggap bebas dari bias politik. Apa yang kita pikirkan masih murni. Bahkan untuk student yg di luar negeri malah lebih disenangi. Bukan karena made-in LN, tetapi karena dianggap lebih objektif dalam memandang permasalahan dalam negeri dari luar (plus keunggulan akses informasi). Hasil-hasil pemikiran kita itu AKAN selalu kurang karena pijakannya kurang kuat. Terlalu teoritis dan tidak mampu melihat permasalahan di lapangan secara lengkap. Tapi jangan kecil hati. Hasil-hasil ini akan diramu oleh para pejabat dengan landasan yg betul, sehingga akan dihasilkan suatu tindakan baru. Jadi jangan expect akan dikerjakan persis seperti yg kita mau, tapi akan direvisi seperlunya. Bentuk tindakan kita itu macam-macam. Paling mudah adalah penyebaran pernyataan atau resolusi. Biarpun saya bilang paling mudah, untuk menyusunnyapun butuh tenaga ekstra. Jangan salah lagi bahwa menyusunnya yang sulit. Bukan itu. Menyusunnya gampang sekali. Yang sulit adalah bagaimana agar semua mau ikut memberi sumbang saran, dan mau menyetujui. Ini banyak yg non-teknis ya mbak. Detailnya saya akan berikan di posting lainnya. Cara kedua adalah sumbang saran pemikiran macam hasil SEMINAR. Ini butuh waktu untuk MENGADAKAN, MENYUSUN, dan MENDISEMINASIKAN. Masalah visi PERMIAS, wah, dulu sudah bicara sebelum jaman reformasi, yaitu dengan membuat ancang-ancang CETAK BIRU ALA PERMIAS. Sayang terlalu banyak faktor non-teknis yang akhirnya mengkandaskannya. Banyak sekali orang yg mau enaknya saja ya mbak. Jauh lebih banyak rekan-rekan yang ingin menggagalkannya daripada yg berusaha mendukungnya. Sejauh ini, ya hanya dua itu saja yg dapat dilakukan. Masalah pemasaran. Ini yang perlu diperhatikan dengan sangat. Sekarang ini pemerintah sangat kerepotan oleh berbagai isu yg harus ditangani. Sementara itu terlalu banyak orang yg hanya menuntut pemerintah. Orang lupa bahwa PEMERINTAH itu harus ada yg diperintah, dalam pengertian diatur. Sekarang ini masyarakat tidak mau diatur. Nah, tugas kita adalah mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa tanpa kerja sama masyarakat, maka sistem pemerintahan tidak akan jalan (apalagi dengan tubuh pemerintah sendiri yg bonyok melulu). Sasaran kedua baru pemerintah. Makanya, menurut saya hendaknya resolusi PERMIAS lebih ditujukan ke masyarakat itu sendiri, baru sampingannya ke pemerintah. Menanggapi masalah draft, wah itu gampang saja. Berhubung ada saja yang lebih senang mencerna isi berdasarkan siapa yg membawakannya, maka saya berkeberatan kalau membuat draftnya secara pribadi. Paling saya akan mengkoordinasikan dengan ketua permias lokal, dan disumbangkan oleh ketua permias lokal (setelah diolah oleh semua yg ikut di permias lokal kami). Dengan demikian tidak akan timbul bias, atau mengesankan hasil pribadi. Jadi jangan kawatir kalau saya cuma mau cuap saja. Sementara itu mengapa saya selalu bilang tidak akan ikut-ikut, dan melihat dari pinggir saja? Itu semata-mata untuk mendidik diri saya sendiri, dan teman-teman yg lain agar benar-benar berkarya bukan atas pamrih apapun. Ini sangat penting ya mbak. Mengenai apa yg ditulis oleh Mas Arya bahwa "kita tidak butuh kaum pesimistis dan provokator", wah, mesti dilihat dulu. Sebagai contoh posting Oom Nasrul Indroyono itu, wah, memang betul kalau Indonesia di pinggir jurang kehancuran. Semua tidak ada yg mau diatur, dan mau mengatur diri sendiri. Sedangkan ancaman LN memang ada. Siapa sih yg mau bertetangga dengan bangsa yang besar? Makanya Singapura dan Malaysia kan selalu ribut kalau Indonesia hendak meremajakan persenjataan, sementara mereka terus berlomba. Australia lebih-lebih lagi. Padahal mereka anggota negara persemakmuran lho. Pokoknya selalu buat reservasi lah kalau mensikapi pernyataan-pernyataan negara lain. Demikian agar kita-kita semua memahami. Selamat berkarya. Nah, ayo. Paling tidak sudah ada tiga permias plus nanti saya ithik-ithik PERMIAS saya. Hitung aja sudah ada empat. Anjasmara Catatan: 1. Nah, bagaimana nih Oom Marianus? Sudah diteliti belum tata tertibnya? Jangan mem-politicing yang bukan bersifat politik lho! Masak mau ikutan bermental "kalau bisa dibuat ruwet, kenapa dibuat simple"? Okay, anda kita angkat jadi pipa saluran antara PERMIAS@ dengan FORUM@. Pipa doang lho, hehehe...:) 2. Bagaimana dengan FORUM@? Kalau cuman menjadi model DPR yg mandul lebih baik dibubarkan saja, dan diganti dengan PERMIAS@ yang nyata-nyata lebih menasional dan lebih dinamis? Bagaimana? Hehehe...:) 3. Bagaimana dengan PPI Jerman? Dulu cuman ngomong anti Suharto lalu pakai acara meludahi segala? Apa cuman mau jadi organisasi pelajar tukang demo gaya FORKOT? Kalau begitu ganti saja namanya jadi PPI
Re: International Help is A Must To End Maluku Conflicts
Ya memang anda buta, bukan kita. Ingat bung, saat ini Maluku berada di bawah darurat sipil. Belum darurat militer. Kalau anda mau mengundang pihak asing, maka kondisinya persis darurat militer. Jadi lebih baik anda tahan napas dulu dan mencerna apa yg ditulis oleh Gus Dur. Kan pemerintah belum mengeluarkan kartu as terakhir. Ingat PERMIAS juga harus ikut bertanggung jawab dalam kasus TIMTIM karena di dalam penyelesaian konflik di sana, PERMIAS yang ditunggangi oleh tokoh LSM ikut mendukung penyelesaian oleh pihak asing. Lebih baik kita-kita ini belajar dari pengalaman masa lalu lah. Lagi pula mau mengundang negara mana yg netral? Negara Arab? Mana mau kelompok Kristen? Negara Inggris? Perancis? Semua negara Eropa terlibat dalam perang salib, mana mau orang Islam ditengahi oleh negara Eropa? Mau Philipina? Mana mau pula yg Islam? Mau negara komunis? Wah, ini lebih celaka lagi. Dua-duanya nggak mau. Mau negara Afrika? Wah, mereka menyelesaikan konflik dalam negeri aja nggak becus. Semua negara Amerika Selatan? Mana mau kelompok Islam? Mau Malaysia? Wah mereka bersenang hati dalam mencabik-cabik Indonesia. Mau AS? Wah, lihat saja hasil kerja AS dalam menengahi konflik. Nih contohnya: - Korea jadi Korut dan Korsel. - Vietnam jadi Vietnam Utara dan Selatan. - Terusan Panama jadi Panama vs. Columbia. - Sudan, malahan semua pihak yg berseteru memusuhi AS. - Sierra Leonne tidak beres-beres. Politik penyelesaian AS itu sangat luar biasa bodohnya. Tinggal bagi dalam dua zona, yg mau ke utara silakan, yg ke selatan silakan. Habis itu pesta pora menikmati penjualan senjata hasil konflik antara utara dan selatan. Kok nggak pinter-pinter sih diakalin beginian melulu? Plea, pikir jauh ke depan. Bikin jangka waktu 10-25 tahun. Jangan hanya setahun dua tahun saja. Jangan pula berharap Maluku harus diselesaikan dalam satu atau dua bulan. Lihat hasilnya (alias PROSES menurut Nasrullah Idris). Kalau dulu yang mati dalam orde ratusan, maka kalau sekarang ordenya puluhan atau hitungan jari berarti kemajuan. Kalau ingin nggak ada yg mati, silakan mimpi saja. Timtim aja masih banyak yg mati. Kalau nggak percaya, suruh aja Aussie buka semua klep informasinya. Anjasmara ' From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] Date: Wed Jul 19, 2000 8:25pm Subject: International Help is A Must To End Maluku Conflicts http://www.cnn.com/2000/ASIANOW/southeast/07/17/indonesia.violence.ap/index.html Gus Dur pun telah memberikan sinyal, kapan DPR dan MPR mengerti, bahwa Kekuatan Dalam Negeri kita tidak dapat menghentikan pertikaian yang sulit dihentikan ini? Amien dan Akbar, tolong dimengertilah, ini bukan lagi harga diri bangsa yang dipersoalkan, tetapi sudah menyangkut hidup mati para rakyat kecil di Maluku. TNI dan POLRI pun terus-terusan memihak, coba baca di CNN, saya tidak buta, mungkin kamu yang buta, ataukah bangsa kita yang memang buta? Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Tolonglah pikir....:)
Begini ya Coba deh disimak dulu apa arti intervensi internasional. Coba belajar dari kasus Timtim. Dalam kasus Timtim, janji di mana Indonesia juga harus ikut berperan malahan jadi pemeran pinggiran, dan akhirnya malah dilarang ikut. Gampang sekali untuk bikin move-move seperti ini. Coba deh, saya rasa kita semua masih fresh ingatannya mengenai hal ini. Sekali Indonesia divonis tidak mampu, maka pihak Internasional punya otorisasi untuk menyelesaikannya, dengan TERM-TERM sesuai dengan pikiran PBB. Masalahnya di belakang PBB itu siapa? Kan cuman the big three (dulu 5, minus Sovyet dan RRC). Lalu lihat apa yg sudah dilakukan mereka. Sebelum PERMIAS bertindak dalam kerangka POLITIK seperti ini, maka ingat-ingatlah akibatnya. Saya tadinya membuat usul untuk segi kemanusiaan, dan sekaligus menjaga keutuhan bangsa. Bukan untuk konsumsi politik strategis yg kita tidak punya waktu untuk mempelajari implikasinya. Sebelum ada yg punya pikiran seperti usul Mardhika, baca sejarah dunia dan tunjukkan barang satu saja penyelesaian konflik oleh pihak asing yg benar-benar aman damai tanpa memecah belahnya. Silakan tunjukkan. Satu saja deh sebutkan...:) Please, jaga agar PERMIAS tetap di luar politik. Usulan, himbauan, penekanan, kalau ditujukan ke pihak yg bertikai memang masih di dalam kerangka politik. Tapi itu sudah diping banget. Jadi bukan dalam wujud langkah penyelesaian macam mengundang pihak LN karena kita sangat jauh dari mampu untuk melihat implikasinya. Keep it simple, PERMIAS ingin pihak yg bertikai berhenti. Itu untuk menunjukkan bahwa PERMIAS perduli. Itu saja sudah cukup. Bagaimana Oom Mardhika? Bagaimanapun juga, pemikiran DI LUAR pemikiran pihak asing memang reasonable. Anjasmara Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
Mana suara PERMIAS?
Apa ini yang disebut dengan Deja Vu? Selama gereja hanya menyuarakan suara untuk kaumnya dan masjid-masjid hanya menyuarakan untuk kepentingan kaumnya pula, maka urusan tidak akan selesai. Pernyataan-pernyataan dari gereja-gereja luar negeri hanya akan memperburuk situasi. Apalagi suara dari Aussie yang terbukti mempunyai agenda terselubung. Aussie telah menyelundupkan senapan Steyr ke Maluku, dan mereka dengan memanfaatkan gereja mencari move-move untuk dapat masuk ke Maluku, sebagaimana mereka telah melakukannya ke Timtim. Coba saja kalau mereka berani berkotek lagi. Ajakan saya agar PERMIAS melakukan "sesuatu" ternyata tidak bersambung. Masing-masing sibuk dengan acara macam PORMIAS dan lain sebagainya. Bukannya saya anti, bahkan selalu mendukung kegiatan seperti ini, tetapi saya sekaligus menyayangkan ketidakperdulian PERMIAS. Kegiatan-kegiatan dapat dilakukan sekaligus, jadi tidak ada alasan kehabisan waktu. Sejauh ini saya belum pernah mendengar kiprah PERMIAS untuk kasus Maluku. Ada info bahwa PERMIAS DC pernah membuat semacam pernyataan kepada presiden. Wah, walaupun masih okay-okay saja, tapi move ini hanya akan menjadi pajangan di homepage PERMIAS bersangkutan saja. Tak lebih dan tak kurang. Himpunan kelompok masyarakat Ambon yg menyebut diri Maha Liwa bahkan telah meminta Israel untuk masuk ke Maluku. Suatu hal yg lucu, yang mengindikasikan rasa putus asa, atau ketidakmauan untuk berusaha lebih keras lagi. Hal yg sama-sama tidak menolong juga dilakukan oleh kelompok Aisyiah dari Muhammadiyah yang meminta darurat sipil dihapus. Sedikit-sedikit PBB. Saya mau dengar nih apa ada yang menginginkan PBB masuk. Kalau memang benar, berarti ybs tidak belajar dari pengalaman Timtim. Pengalaman semacam Sierra Leonne juga harus dipetik sebagai pelajaran. Nah, mana suara PERMIAS? Apa cukup jadi ajang tolong menolong barang sepele saja? Saya tidak pernah denger ada sepak terjang FORUM@ yang baru. Saya menghimbau bagi pengurus PERMIAS yang sudah terlalu sibuk dengan urusan pribadi, silakan melepaskan posisinya kepada rekan-rekannya yang mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif. Jeffrey Anjasmara Note: Sekali lagi ini hanya ajakan saya. Bila bersambut saya hanya ikut senang, dan hanya akan menonton PERMIAS berkiprah dari pinggiran lapangan saja. Ingat saja, sebagaimana kita ketahui, kasus ini telah melebar ke Poso (dengan provokator mempunyai ciri nama Timtim). Saya dengar NTT juga sudah bergolak oleh ulah provokator. Sebagai anggota PERMIAS, saya menuntut tanggung jawab PERMIAS sebagai organisasi yang mengklaim diri peduli dengan nasib bangsanya. '- Gereja Australia Desak Intervensi Asing ke Maluku Canberra, Senin Persatuan Gereja (Uniting Church) Australia mendesak negara asing melakukan intervensi ke Maluku bagi penyelesaian konflik umat Muslim dan Kristen di provinsi RI itu. "Saya ingin Pemerintah Australia menekan ASEAN untuk menawarkan pasukan penjaga perdamaian di bawah pengawasan PBB ke Maluku secepatnya karena situasi sudah tidak terkontrol," kata Ketua Persatuan Gereja Australia Prof. James Haire dalam imbauan yang disiarkan televisi nasional Special Broadcasting Service (SBS), Senin malam. Prof. Haire yang berkedudukan di Adelaide, Australia Selatan, mengaku telah melakukan kontak dengan kalangan gereja di Maluku. Pertikaian itu telah menyebar hingga ke wilayah Tenggara Maluku yang cukup dekat dari Australia, katanya. Di sekitar wilayah Ambon, lanjut Haire, serangan serupa masih terus berlanjut. "Saya dengar penduduk desa yang diserang mengungsi ke wilayah pegunungan. Informasi yang sama juga kami terima dari Maluku Utara," tambahnya. Oleh karena itu, ia meminta Pemerintah Australia segera melakukan campurtangan, seperti yang dilakukan di Timtim, agar konflik di Maluku bisa segera berakhir. Dalam tayangan berita mengenai konflik Maluku televisi SBS juga mengklaim bahwa kalangan militer RI ikut terlibat dalam konflik membela kelompok tertentu.(ant/zrp) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
24 LSM Jepang
Wah, ada apa kok LSM Jepang ikut-ikutan. Sampai 24 LSM ngomong bareng lagi...:) Seperti biasa, satu move selalu ada motivasinya. Saya jadi ingat cerita bahwa tahun 1930an akhir banyak sekali turis asing dari Jepang yang berjalan-jalan pakai sepeda ke seluruh pelosok tanah air. Sebagaimana layaknya turis Jepang saat inipun, mereka dari dulu hobi motret. Tidak tahunya dulu mereka memotret untuk kepentingan invasi. Kalau yg diceritain dulu sih bagaimana turis Jepang yg ramahnya luar biasa suka jalan-jalan ke pelabuhan Tuban. Giliran tentara sudah sampai, si turis yg ternyata opsir tentara jadi petunjuk jalan di wilayah itu. Dia juga jadi petunjuk siapa-siapa yg perlu diambil dan yg perlu dibina. Selain itu tentunya juga menunjukkan anak gadis mana yang perlu diambil. Saya pikir cuman terjadi di Indonesia saja, ternyata di seluruh wilayah mereka juga gitu. Dasar bogel-bogel geblek. Mereka ini asal ngomong kok nggak ingat tengkuk sendiri. Gimana nasib Jugun Ianfu di Indonesia? Apakah mereka sudah diberi ganti rugi? Jepang dari dulu dikenal mlekithik. Kalau mengulurkan tangan pasti tangannya berlipat. Hati-hati saja deh...:) Jangan sampai tangan-tangan luar mengobok-obok. Ingat saja kasus Sierra Leonne. Katanya membantu, nyatanya malah makin memperpanjang konflik yg sudah gawat. Mereka-mereka ini justru menjadikan konflik sebagai proyek. Tentunya lebih senang kalau proyeknya ada terus kan? Kalau proyek selesai mereka jadi pengangguran. Anjasmara 24 LSM Jepang: "Cabut Darurat Sipil di Maluku" 15 Jul 2000 18:13:21 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta: Puluhan LSM Jepang mengirim surat kepada Presiden RI, Abdurrachman Wahid melalui KBRI Tokyo, Jumat (14/7). Surat berisi pernyataan sikap atas pemberlakuan Darurat Sipil di Maluku dan Maluku Utara itu ditandatangani sekitar 900 orang Jepang dari 24 LSM, dan ditembuskan kepada Wapres Megawati Soekarnoputri, Menlu Alwi Shihab, Menhan Yuwono Sudarsono, Panglima TNI Widodo AS dan Kapolri Rusdihardjo. Dalam pernyataan sikap itu, mereka menyatakan keprihatinannya atas sejumlah tragedi berdarah dan pelanggaran HAM di Indonesia. Pernyataan itu dibuat sebagai upaya LSM Jepang menggalang solidaritas Internasional terhadap tragedi Maluku yang situasinya semakin parah. Natsuko, aktifis NINDJA (Network for Indonesian Democracy, Japan), mengatakan, situasi di Maluku semakin parah dengan masuknya kelompok ketiga di daerah konflik. Soal ini, ia juga mengatakan, pejabat KBRI Tokyo yang ditemui para aktifis LSM Jepang itu mengakui, memang ada pihak ketiga yang terlibat, namun sulit untuk mengabaikan pihak ketiga tersebut. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, para aktifis itu curiga, pemberlakukan darurat sipil hanya akan membatasi hak-hak masyarakat sipil. Selain itu, kawasan Maluku akan terisolir sehingga akses bagi masyarakat Internasional tertutup atau paling tidak dibatasi. Karena itu, mereka meminta agar pemerintah RI tidak membatasi hak-hak masyarakat sipil, menjamin arus informasi, memberi kesempatan kepada media atau LSM yang independen untuk masuk dan melakukan pemantauan, dan segera mencabut darurat sipil. Selain itu, mereka juga berharap agar pemerintah Indonesia segera menindak keras kelompok tertentu yang oleh Presiden Wahid dikatakan mendukung tragedi Maluku tersebut. Pemerintah Indonesia juga harus memberi bantuan kepada para korban dan pengungsi. Jika perlu, masyarakat Jepang akan mendesak pemerintahnya untuk menangani bantuan kemanusiaan untuk Maluku. Mereka juga meminta agar bantuan kemanusiaan yang akan diberikan, baik oleh Lembaga Internasional maupun LSM, tidak dihalangi. Ke-24 LSM itu adalah: APEC Monitor NGO Network; Ayus Buddhism International Cooperation Network; Asian Womens Center; Citizens' Deplomatic Centre for the Rights of Indigenous Peoples; Consumers Union of Japan; Foeigners' Labor Union (The Branch of Tokyo of Tokyo Labor Union of ZENROKYO); Handmaids of the Sacred Heart of Jesus; Institute for Alternative Community Development; International Movement Against All Forms of Discrimination and Racism (IMADR); Japan CHT Committee; Japan Catholic Council for Justice and Peace; Japanese Christian Network for Reconciliation in Maluku; Japan International Volunteer Center; Japan NGO Network on Indonesia (JANNI); Kobe Student Youth Center; Pacific Asia Resource Center (PARC); Osaka YWCA International Desk; Nagasaki Womens International Peace Conference (N-WIP); Network for Indonesia Democracy Japan (NINDJA); NGO Forum on ODA Policy Reform; National Christian Council in Japan - Committee on International Affairs; People to People Aid; Shimonoseki Solidarity Group (Free East Timor-Japan Coalition); Tokyo Confessing Church, Church of Christ in Japan, Presbyterian-Reformed. (LN Idayanie) Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com