GD dan pendeta Mormon

2001-04-19 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Entah benar entah tidak, tapi katanya GD menginap di rumah pendeta Mormon
sewaktu mengoperasikan matanya di Salt Lake City, Utah. Yah, tokoh humanis
kok...:) Ini Gus Dur memang benar-benar bersahabat ataukah hanya mau belajar
ilmu bagaimana berisitri lebih dari satu dan menaruhnya di satu atap?
Hehe...:)

Bagaimanapun juga, entah karena kuping panas dikritisi pergi ke LN melulu,
jalan-jalan GD ke daerah patut diacungi jempol. Ini jalan-jalan tulus atau
karena mau inspeksi pasukan berani mati ya? Ah, tapi nggak mungkin, kan GD
tokoh humanis. Sudah ngumpulin berapa pasukan ya? 500 ribu dari jabar, 250
dari Semarang, 70 ribu dari Jatim. Katanya sih...:) Paling seperti biasa 90%
jin. Emang logistiknya mau ngrampok Bulog?

Ngomong-ngomong pasukan berani mati, kebal senjata apaan, nyatanya di
Kalteng juga dipenggali kayak batang pisang. Ini katanya seperti jaman
1960an di mana banyak orang-orang belajar ilmu kebal. Saya juga mau belajar
ilmu kebal. Kebal lapar gitu...:) Kan ada gunanya.


Anjas


Gus Dur Akan Kunjungi Banten, Jateng dan Jabar
Reporter: Shinta NM Sinaga

detikcom - Jakarta, Presiden Gus Dur dijadwalkan akan melakukan kunjungan
kerja ke Propinsi Banten, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kunjungan itu akan
dimulai sejak tanggal 20-22 April 2001.

Demikian disampaikan oleh Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden di
Jakarta melalui siaran pers resmi kepada detikcom, Kamis (19/4/2001).

Pada Jumat (20/4/2001), Gus Dur akan ke ibukota Propinsi Banten, Serang. Gus
Dur dijadwalkan akan memberi sambutan dalam acara pelantikan Dewan Pimpinan
Wilayah PKB Propinsi Banten.

Selanjutnya, Gus Dur akan melaksanakan shalat Jumat di Mesjid Agung
Al-Tsaurah, Serang. Seperti biasanya, akan dilanjutkan dengan acara dialog
bersama para jamaah mesjid. Lalu, pukul 15.10 WIB, Gus Dur dan rombongan
dijadwalkan sudah kembali ke Istana Merdeka Jakarta.

Kemudian, pada Sabtu (21/4/2001) pagi, Gus Dur beserta rombongan dijadwalkan
berangkat dari stasiun Gambir menuju Tegal, Jawa Tengah. Di Tegal, tepatnya
di Pondok Pesantren Attauhidiyyah, Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Gus Dur
dijadwalkan akan memberi sambutan pada acara Haul KH Armia bin K Kurdi.

Seusai acara haul, Gus Dur beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju
Cirebon, Jawa Barat dengan menggunakan kereta api. Di Cirebon, Gus Dur
dijadwalkan berdialog dengan masyarakat nelayan dan pengrajin.

Selanjutnya, Gus Dur menuju Mesjid Jami’, Pondok Pesantren Buntel, untuk
memberikan sambutan pada acara Haul Al-Marhumin. Pada pukul 01.35 WIB,
Minggu (22/4/2001), Gus Dur dan rombongan dijadwalkan sudah kembali ke
Istana Merdeka, Jakarta. (sss/i)



_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Kedok dari RMS telah mulai dibuka

2001-04-16 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Mula-mula menyebarkan sentimen anti etnis lain. Setelah sebagian terusir
mereka melakukan penyerangan atas agama lain, dan melakukan provokasi agar
pertentangan agama terus muncul. Setelah cukup memadai, mulailah kedoknya
dibuka sendiri.

Pantas ribuan polisi dan tentara susah menyelesaikan masalah Maluku.




Senin, 16 April 2001, 20:21 WIB

Gubernur Maluku Larang Pengibaran Bendera RMS

Ambon, Senin

Penguasa Darurat Sipil Daerah (PDSD) Maluku, Dr Ir Saleh Latuconsina mulai
Senin, melarang Forum Kedaulatan Maluku (FKM) untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), apalagi mengibarkan bendera Republik Maluku
Selatan (RMS) yang dijadwalkan 25 April mendatang.

"Pelanggaran terhadap SK ini merupakan perbuatan tidak menuruti
perintah sebagaimana diatur dan diancam dengan hukuman dalam pasal 49 UU
NO:23/Prp/1959," kata Gubernur di Ambon, Senin (16/4). Larangan itu tertuang
dalam SK 09/PDSDM/IV/22001 yang mulai diberlakukan sejak l6 April 2001.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh FKM itu, menurut Gubernur,
terkait dengan aksi separatis, sedangkan pimpinannya sejauh ini
belum dicekal.

Latuconsina yang didampingi Koordinator Staf Ahli Darurat Sipil
setempat, Dra Ny. Paula Renyaan menginstruksikan Kapolda agar
mengaambil tindakan preventif dan bila perlu represif pada saat
diketahui terjadinya pelanggaran.

Begitu pun Pangdam XVI/Pattimura selaku Pangkoops agar membantu
pihak Kepolisian dalam menangani kasus-kasus yang memerlukan bantuan TNI.

Kajati Maluku agar senantiasa meningkatkan koordinasi dalam
rangka penegakkan hukum, khususnya kasus-kasus yang terjadi setelah
dikeluarkannya keputusan tersebut.

Bupati dan Walikota se-Propinsi Maluku diminta agar mewaspadai
hal-hal yang muncul dalam masyarakat terkait dengan keputusan
tersebut dan mengambil langkah seperlunya.

Ditanya soal kegiatan FKM ini telah dilaporkan ke PDS Pusat
yakni Presiden karena mereka meminta persetujuannya untuk
mengibarkan bendera 25 April mendatang, Latuconsina menjelaskan,
masalahnya telah dibahas saat Rakor yang dipimpin Menkopolsoskam, di
Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Yang terpenting, sikap PDSD Maluku harus jelas dan tegas karena
ini menyangkut keresahan masyarakat terhadap kegiatan FKM. Apalagi, situasi
keamanan semakin yang kondusif ini harus dipelihara sehingga rencana
musyawarah masyarakat Maluku bisa dilaksanakan dalam waktu dekat," ujarnya.

Latuconsina juga menjelaskan soal penertiban terhadap radio
Suara Perjuangan Muslim Maluku (SPMM) yang dinilai dimanfaatkan
kelompok tertentu untuk memprovokasi masyarakat, di mana telah
dilakukan pemanggilan I bersama sejumlah radio yang beroperasi
secara ilegal.

"Saya telah mendapatkan laporan dari Kapolres P. Ambon dan P.P.
Lease bahwa pengelola radio SPMM tidak memenuhi pemanggilan I, Sabtu (14/4),
sehingga perlu ditindaklanjuti dengan pemanggilan II dan III," katanya.

Dengan demikian, bila pemanggilan II dan III pun tidak
diindahkan, maka tindakan tegas akan dilakukan pekan depan.

"Larangan operasi ini tidak hanya bagi radio SPMM tapi juga
radio-radio lainnya yang tidak memiliki ijin sehingga tidak
mengganggu aktifitas komunikasi. Apalagi dimanfaatkan untuk
memprovokasi masyarakat," tambah Saleh Latuconsina.
(Ant/Cay)

_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Ancaman ala NU

2001-04-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Inilah ancaman ala NU. Dengan mengerahkan satu juta orang NU, mereka hendak
memaksakan kehendak, dan mengintimidasi sidang paripurna DPR. Mari kita
lihat sepak terjang si oom Muzadi yang jalannya mencang mencong ini. Mari
kita lihat apakah benar 1 juta umat? Ataukah 1 juta jin seperti dulu?

Dulu ORBA menganggap masyarakat bodoh, sekarang orang NU menganggap
masyarakat idiot. Paling sebentar lagi pernyataannya diubah lagi nih.


Anjas


KH Hasyim Muzadi:
NU Tidak Akan Tunda Jadwal Istighosah
13 Apr 2001 21:14:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak akan
menunda pelaksanaan istighosah warga Nahdliyin pada 29 April 2001 di
Jakarta. Hasyim mengungkapkan hal ini sebelum mengikuti Rapat I Laporan
Lajnah PBNU di Wisma Permata, Kompleks Krakatau Steel, Cilegon, Jumat (13/4)
malam.

Istighosah akbar ini akan berlangsung di Lapangan Parkir Timur, Senayan,
Jakarta. Hasyim memperkirakan jumlah pesertanya bakal mencapai sekitar satu
juta jemaah. Mengingat besarnya pengikut acara pembacaan doa ini, PBNU akan
melakukan antisipasi sebaik mungkin untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan. "Kita sadar kalau ada yang tidak suka dengan NU. Jadi saya minta
nanti kerjasama antara NU dan kepolisian untuk mewaspadai hal-hal yang tidak
baik tersebut,?imbuh Hasyim.

Kerjasama ini tampaknya bakal tidak menemui sandungan mengingat panitia
istighosah telah mengantongi surat izin dari kepolisian. Konfirmasi turunnya
izin dari kepolisian ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NU, Muhidin
Arubusman, yang mengaku telah melaporkan rencana pelaksanaan hajatan massal
ini kepada Kepala Kepolisian, Jenderal Surojo Bimantoro, tadi siang.

Muhidin membantah tudingan kalau pelaksanaan istighosah itu sengaja
berdekatan dengan Sidang Paripurna anggota DPR pada 30 April 2001 yang akan
membahas jawaban memorandum pertama untuk Presiden Abdurrahman Wahid.
?iIstighosah itu hanya acara doa biasa dan tidak akan ada kegiatan
lainnya,?Muhidin menegaskan. (Sri Wahyuni)

_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Bush lawan Cina

2001-04-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ini ada yg lumayan objektif dari Sidney Morning Herarld.
Ringkasnya:

- AS kirim pesawat mata-mata ke Cina, Cina tidak pernah kirim pesawat ke AS.
- AS mempreteli pesawat MIG-25 Sovyet yg dibelotkan ke Jepang tahun 1976.
Pesawat sama sekali tidak pernah menyentuh atau mendekati perairan AS.

Tambahan:
- Apakah nyawa bule yg diperlakukan dengan baik oleh Cina lebih berharga
dari nyawa pilot Cina yg hilang? Di mana nilai human right AS? Sekarang ini
tidak ada secuilpun ucapan human right dari orang AS.
- Buat apa AS melintasi perairan di dalam jarak 200 mil dari daratan Cina
padahal tahu Cina mengklaim jarak segitu masih milik Cina? Saya tidak pernah
baca ulasan semacam, tetapi mari kita pikir, bukankah ini semacam provokasi?
- Bila ini sekaligus tindakan provokasi, apakah salah bila fighter Cina
bereaksi? Apa ukuran unsafe manner yg dituduhkan oleh AS? Bukankah mereka yg
punya unsafe manner dengan memasuki wilayah berjarak kurang dari 200 mil.

Konklusi:
- AS cari perkara, jadi bukan Cina yg cari perkara sebagai mana dituduhkan
AS seperti cari nilai tambah untuk ber-bargain against penjualan
persenjataan ke Taiwan ataupun untuk masuk WTO.
- Negara besar selalu menang sendiri. Makin kecil suatu negara, makin rendah
segala macam posisinya. Kesimpulan yg sederhana ini kelihatan silly untuk
ditulis, tetapi ingatlah apa yg pernah ditulis oleh para pembela Timtim dan
pembela tindakan makar lainnya, yg menyatakan semua nilai-nilai strategis
tradisional sudah tidak relevan lagi, dan sebaliknya kekuatan informasi yg
menjadi kekuatan suatu bangsa. Menurut saya ini pasti pengagum futurists.

Anjasmara

---
For Bush, it's a case of all allies on deck

By Brian Toohey

Australian policy makers have spent years pretending China is not run by a
bunch of geriatric communists who might welcome the chance to peek inside a
US spy plane.

Mesmerised by the promise of a huge new Asian market, our policy makers have
insisted the day would never arrive when they would have to choose between
China and the US.

Now, they are in for a rude awakening. Hawkish officials in the Bush
Administration have made it brutally clear they expect nothing less than 100
per cent support from allies such as Australia. But the last thing
Australian officials wanted so soon after George W Bush took over in January
was for a big US spy plane to make an emergency landing on Chinese
territory.

The plane, and its crew of electronic eavesdroppers, will no doubt be
returned to the US. The hawks on each side, however, will be left in a much
stronger position.

The US is in no position to claim the high moral ground. Its EP3 prop jet
was engaged in electronic espionage while flying provocatively close to
Chinese territory. As was always on the cards, a collision with a Chinese
fighter forced it to land on Hainan island.

The Chinese do not make similar flights along the US coast. If they did,
there is no question US intelligence agencies would grab the chance to
examine any Chinese plane which landed on US territory.

After all, the US completely dismantled a MiG-25 fighter after it landed in
Japan in 1976. It was not until 76 days later that the pieces were returned
in crates to the Soviet Union.

As a result, the US could hardly expect the Chinese to take much notice of
the claim they should not examine the plane on the grounds that it was
sovereign US territory. A number of legal experts say this is not true. Nor
is it at all clear that electronic eavesdropping is sanctioned by
international law.

In any event, the Chinese can't really be expected to look a gift horse in
the mouth. If they get a chance to look inside a US spy plane, they are
going to do so. Not that they are likely to discover much they don't already
know - that it contains equipment for eavesdropping on phone calls, faxes,
e-mails, radar and radio signals along with just about any other electronic
transmission imaginable.

Despite hysterical commentary to the contrary, giving the Chinese the
opportunity to poke around inside the plane is not a major disaster for US
intelligence. Even if some incriminating computer discs were not destroyed
before landing, this will not prevent the US from conducting similar spy
flights in future.

But this did not stop one over-excited editor from Jane's Defence Weekly
claiming the crew should have ditched the plane in the ocean rather than
save their own lives by landing at a Chinese air force base.

The problem is not one of cowardice. The trouble is the incident has
severely set back the chances of China becoming a normal, democratic member
of the international community.

Influential Republican members of Congress now want Bush to take a tougher
line with China. Not that his team needs much urging to look for enemies.
Bush's National Security Adviser, Condoleezza Rice, for example, dismayed
European allies in February by branding Russia a threat to American
security. Rice seems to have trouble with the fact that the Russian people

PNG

2001-03-23 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Biang kerok Aussie ternyata hendak ditentang di PNG. Bila PNG dengan jumlah
tentara yang dikebiri cuman sekitar 4000 orang saja mau memberontak, maka
kenapa Gus Dur mau-maunya sowan ke Howard itu? (Ini angka benar nggak sih).

Aussie yang nyata-nyata hendak menjadikan dirinya deputi koboi texas kok
dikasih hati. Kepentingan dan keuntungan politik apa yang dapat diperoleh
dari Aussie? Paling cuma bualan bahwa Aussie sudah minta majikannya
mendukung RI. Apa sih dukungan AS kepada RI? Apa untungnya buat rejim Gus
Dur? Apa sudah sedemikian frustasikah Gus Dur sehingga minta perlindungan AS
dan Aussie? Saya pikir tindakan Gus Dur ini seperti halnya tindakan
Amangkurat I. Sama juga dengan raja Bugis yg minta bantuan Belanda
menggempur Gowa, dlsb... banyak sekali contohnya.

Bila raja-raja ini menyerahkan diri menjadi begundal Belanda, maka Gus Dur
hendak menyerahkan diri menjadi begundal kaum imperialis yang baru saja
bangkit dari kubur setelah tidur lama berkat tindakan Hitler. Suatu ironi
memang:)

Dulu mereka merampok dengan alasan mencari rempah-rempah. Sekarang mereka
hendak merampok lagi dengan alasan HAM, demokrasi, dan reformasi lainnya.
Alasan apa lagi sih sampai Aussie mengocok-ocok PNG? Kan mereka yg sudah
dari awal menyetirnya. Kok masih bilang perlu reformasi lagi segala?

Ini satu pertanyaan saya nih: "Mengapa PNG nggak pernah akur dengan negara
Asia?" Kenapa cuma seperti tetangga yg tinggal di kondo sehingga cuma saling
sapa basa basi?

Yak Gus Dur, jadikanlah RI seperti PNG yg memang dari lahir sudah
direncanakan sebagai boneka Aussie. Biarpun bonekanya lebih besar dari yang
mainin, tak apa pula lah. Bukankah Cina juga pernah dimainin Jepang?

Saya rasa kunjungan Gus Dur malah diharapkan oleh saingan politiknya. Biar
turunnya makin cepet.


Anjasmara

-
Jumat, 23 Maret 2001, 12:31 WIB

Diakhiri, Pemberontakan Tentara Papua Nugini
Sydney, Jumat

Tentara Papua Nugini mengakhiri pemberontakan mereka kemarin usai bertemu
Perdana Menteri Sir Mekere Morauta. Dengan kesepakatan itu, berakhirlah
krisis politik di negara tetangga Indonesia tersebut.
Aakan tetapi, tentara menyampaikan sebuah petisi yang meminta Morauta
mengusir Bank Dunia dan mengurangi apa yang mereka sebut
campur tangan berlebihan Australia dalam masalah dalam negeri
Papua Nigini.

Morauta telah memberikan amnesti kepada pemberontak dan memenuhi
tuntutan mereka yang membatalkan rencana untuk mengurangi separuh
jumlah Angkatan Bersenjata menjadi 2.000 personil.
Morauta dalam sebuah pernyataan mengatakan tentara yang
memberontak setuju menyerahkan kembali senjata yang mereka ambil
dari sebuah gudang senjata di barak utama negara itu setelah satu
minggu konflik dengan pemerintahnya.

PM Papua Nugini itu mengatakan ia menyatakan kegembiraannya
atas pulihnya ketertiban, khususnya keputusan tentara untuk mulai
menyerahkan senjata, kata kantor berita Reuters.

Tapi pernyataan itu tidak mengatakan kapan hal ini akan
dilakukan atau kapan Morauta akan menanggapi tuntutan baru, yang
dibuat tentara dan ditujukan terhadap tekanan asing bagi reformasi ekonomi
di negara Pasifik Selatan yang miskin itu.

Protes-protes tentara yang didukung mahasiswa dipusatkan pada
usaha reformasi oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional dan didukung
Australia, penyumbang bantuan utama dan penasehat militer negara itu.

(Ant/prim)
_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Wash Post: Aussie meningkatkan militernya

2000-12-26 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Yak saudara-saudara, Australia meningkatkan anggaran militernya dengan
alasan lingkungannya tidak stabil. Mestinya harus dicari pihak mana yang
menyebabkan ketidakstabilan itu muncul. Bukannya dari selatan?

Langkah Mahfud untuk imbal beli pesawat dengan Korsel sangat tepat. Kalaupun
kita punya uang, sistem imbal beli juga bukan hal yang memalukan. Asal nggak
ditukar dengan beras ketan yang sudah ketahuan bukan kebutuhan pokok saja.

Proses imbal beli ini sangat tepat pula untuk membungkam pendapat yang
menyatakan IPTN adalah penghamburan uang. Oknum-oknum yang biasanya orang
yang kurang makan sekolahan dan orang yang bukan berasal dari latar belakang
teknik ini harus memakan pil pahit, dan mereka harus mencari alasan lain
mengapa pangan tetap susah.

Provokasi yang murahan dengan membom gereja-gereja sangat kentara, dan
dengan mudah masyarakat tidak akan membeli. Hanya saja barisan orang NU yang
cuma memikirkan kepentingan kelompoknya harus mengambil jarak dengan masalah
ini, dan tidak hanya sekadar berteriak pasti ingin menggoyang pemerintahan
Gus Dur. Kenapa sih mereka nggak menengok pengalaman Ambon yang dulu
masjidnya diserbu di malam lebaran? Apakah mereka ingin pemerintahan Gus Dur
ambruk? Gimana bisa ambruk wong mereka belum ada.

Sudah seharusnya mereka menengok pihak-pihak yang ingin Indonesia pecah,
termasuk gerombolan separatis beserta dukungan dana dan intelektual luar
negeri seperti RMS, GAM, dan OPM.


Anjasmara

---
 SYDNEY, Australia — Australia has embarked on an ambitious program to
enhance its overseas deployment capabilities and expand its strategic role
in the Asia-Pacific region, including a major increase in defense spending.
 The government this month released a defense "white paper," or
comprehensive policy statement, outlining an increase in military spending
from the current annual level of $6.5 billion to $8.7 billion by the
decade's end.
 The cumulative increase of $12.6 billion in the military budget over 10
years is a landmark change in Australian strategic planning. The country's
military spending has been declining in real terms since the end of the Cold
War and now stands at only 1.8 percent of national gross domestic product,
the lowest level since the end of World War II.
 The white paper argues that a stronger military is necessary for
Australia to cope with the increased potential for instability among its
neighbors.
 It notes that "the countries of our immediate neighborhood — Indonesia,
East Timor, Papua New Guinea, and the island states of the southwest Pacific
— face large economic and structural challenges."
 Australia sent troops last year to East Timor as part of a U.N.
peacekeeping force intended to quell rioting by Jakarta-backed militias
after the territory voted in a referendum to separate from Indonesia. The
mission was Australia's most significant military commitment in recent
years.
 As the white paper put it: "Our armed forces have been busier over the
last decade, and especially over the past two years, than at any time since
our involvement in Vietnam."
 Since then, there has been further turmoil among Australia's neighbors.
 Indonesia, still recovering from the loss of East Timor, has been
stunned once again by an independence movement — this time in the province
of Irian Jaya. In May, a coup in Fiji deposed the democratically elected
government and plunged that island nation into a protracted crisis.
 The new defense spending aims to strengthen Australia's ability to
respond effectively to overseas flash points such as East Timor.
 "Australia . . . cannot be secure in an insecure region, and as a
middle-size power there is much we can and should do to help to keep our
region secure, and support global stability," the white paper says.
 To expand its strike capability, the air force will receive four new
Boeing airborne early warning and control aircraft, with an option on
another three. In the long term, the government envisages buying up to 100
new aircraft to replace the present combat fleet of F-111 bombers and F/A-18
fighters.
 The navy will get at least three new destroyers to replace old
frigates, in addition to new amphibious ships, patrol boats, Harpoon
anti-ship missiles, and supply ships. The army will receive equipment
upgrades and will be expanded to 54,000 troops by the decade's end — an
increase of 3,500 over present numbers.
 Underpinning the new defense system will be a major investment in
intelligence-gathering equipment such as spy planes and radar systems.
 The tone of the white paper is more strident than previous
pronouncements from the government and signals a desire for greater
self-reliance in the determination of Australia's military needs.
 "We believe that if Australia were attacked, the United States would
provide substantial help, including armed force. We would seek and welcome
such help. But we will not depend on it."
 

Pemboman gereja secara serentak.

2000-12-24 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Jelas ini perbuatan GAM beserta sponsor-sponsor luar negerinya. Kenapa
mereka nggak sekalian pakai GLM saja?



---
Senin, 25 Desember 2000, 02:58 WIB

Dua Tewas Dalam Ledakan Bom di Gereja HKBP Sukabumi

Jakarta, Minggu

Dua orang tewas dan 13 lainnya luka parah saat terjadi ledakan bom di depan
Gereja Sidang Kristus Sukabumi dan di dekat Gereja Huria Kristen Batak
Protestan (HKBP) Sukabumi, Minggu malam (24/12).

Informasi yang diperoleh dari Polres setempat, Senin dini hari,
menyebutkan ledakan bom di sekitar Gereja HKBP di Jalan Otto
Iskandardinata, Kodya Sukabumi itu terjadi pukul 21.15 WIB, dan
diperkirakan berasal dari sebuah bungkusan yang menyerupai kado.

Para korban itu merupakan penumpang satu mobil Toyota Kijang
yang baru usai mengikuti kebaktian malam Natal di mana seorang bocah bernama
Priyanto Saragih menemukan semacam kado yang terletak di bawah spatbor mobil
ayahnya.

Karena tertarik, maka Priyanto kemudian membawa "kado" itu,
namun bungkusan itu meledak beberapa saat setelah mobil yang dinaiki ayah,
ibu, dan adiknya yang masih bayi itu melaju, setelah mereka mengikuti
kebaktian petang yang kedua.

Akibatnya, ibu dan adiknya tewas seketika, sementara Priyanto
dan ayahnya luka berat dan langsung dilarikan ke rumah sakit
terdekat sementara enam penduduk di sekitar areal ledakan bom itu
juga menderita luka-luka.

Menyusul peristiwa itu masyarakat kota itu tercekam kekhawatiran
dan mereka memilih untuk tidak berlalu-lalang di jalan-jalan
sementara aliran listrik padam total.

Ledakan pada waktu berdekatan kemudian terjadi di Jalan
Alun-alun Utara di mana Gereja Sidang Kristus terletak pada saat
para umat gereja itu sedang melaksanakan kebaktian. Pada ledakan
itu, tujuh orang menjadi korban.

(Ant/Cay)




_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Pendeta kok bohong lho

2000-12-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ini adalah kali kedua seorang pendeta melakukan faith a compli terhadap
keputusan pejabat. Kalau kali ini pendeta Karel berbohong bahwa Gus Dur
memerintahkan pelepasan Theys, maka beberapa hari yang lalu seorang pendeta
lain berbohong pula bahwa Kapolda telah mengijinkan penaikan bendera OPM
sehingga Kapolsek-nya terpaksa menurut.

Praktek-praktek seperti ini harus segera dihentikan oleh institusi gereja
bila tidak ingin menuai akibat lebih lanjut. Masak pendeta kok berbohong dan
bermain politik. Bila kejadian ini berlanjut mereka harus segera
diperlakukan sebagai anggota kelompok makar dan segera ditahan.


Anjasmara

--
Menhan: Presiden Tak Pernah Perintahkan Theys Dilepas

Jakarta, KCM

Laporan: Heru Margianto

Menteri Pertahanan Mahfud MD membantah bahwa ada pernyataan yang
bertentangan di media massa antara Presiden Abdurrahman Wahid dan
Menkopolsoskam menyangkut nasib Ketua Dewan Presidium Papua, Theys Hiyo
Eluay.

Seperti diketahui, pagi ini media massa memuat pernyataan tokoh agama Irian
Jaya, Karel Phil Erare yang menyatakan Presiden telah memerintahkan Kapolri
Jenderal (Pol) Bimantoro dan Kapolda Irian Jaya Brigjen Silvanus Wenas untuk
membebaskan tokoh Irian tersebut dan Presiden mengakui telah mengatakan hal
itu.

Sebaliknya, pemerintah menyatakan Theys telah melanggar hukum dan akan
dibawa ke pengadilan. Sebagaimana ditegaskan Menteri Pertahanan Mahfud MD,
bahwa pemerintah akan tetap memproses secara hukum Ketua Presidium Dewan
Papua, Theys Eluay serta Sekjen Thaha Al Hamid karena mereka telah melakukan
banyak pelanggaran kriminal.

Berkaitan dengan pernyataan yang saling bertentangan ini, Presiden Wahid
yang berbicara usai shalat Jumat, di mesjid Al Munawaroh, Jumat siang,
menyatakan bahwa ia pagi tadi menelepon Menkopolsoskam Susilo Bambang
Yudhoyono dan menanyakan kenapa ada pernyataan yang bertentangan di koran.
Menkopolsokam mengatakan karena itulah akan diadakan rapat pada pukul dua
siang ini. Setelah rapat baru akan ditentukan apakah Theys akan dibawa ke
pengadilan atau tidak.

Sementara, Mahfud yang ditemui menjelang Rakor Polkam siang ini membantah
silang sengketa ini. Menurutnya, ketika berita bahwa Presiden memerintahkan
Theys dilepaskan muncul tadi pagi, Mahfud segera bertemu Presiden untuk
menanyakan kebenarannya. Sampai tadi pagi Presiden masih menyatakan sama
sekali tidak pernah memerintahkan Theys untuk dilepas.

"Jadi tidak ada perintah untuk melepaskan Theys, baik kepada Kapolri maupun
Kapolda Irian Jaya tidak terima perintah itu," ujar Menhan.

Menurut Mahfud, seorang tersangka seperti Theys memang tidak harus ditahan,
namun Menhan berpendapat sebaiknya Theys tetap ditahan sebab proses hukum
harus tetap berjalan. Seumpama Theys dilepaspun, proses hukum juga harus
tetap berjalan.

Menhan kembali meyakinkan wartawan bahwa soal perintah pelepasan Theys
memang tidak ada. "Anda percaya saya. Saya ketemu Gus Dur tadi pagi. Saya
katakan ke Gus Dur ini harus diklarifikasi," katanya.

Menurut Mahfud dalam sidang kabinet tanggal 5 Desember kemarin, Presiden
Wahid mengatakan sudah menyetujui penahanan Theys Hiyo Eluay. Bahkan pada
waktu itu Presiden mengingatkan agar bukti-bukti dikumpulkan hati-hati
karena masalah Theys ini sangat sensitif."

Menhan yang ditemui sebelum Rakor Khusus Polkam siang ini juga menegaskan
bahwa Rakor hari ini tidak ada hubungannya dengan masalah Theys, bahkan
rakor siang ini lebih memfokuskan soal otonomi khusus di Aceh. Diharapkan
status Aceh bisa selesai hari ini dan segera diajukan ke DPR.(zrp)
_
Get more from the Web.  FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com



Ternyata Gus Dur lagi yg plintat-plintut.

2000-12-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ternyata Gus Dur lagi yg plintat-plintut.

Pernyataan Gus Dur apakah setiap pelanggar hukum mesti masuk penjara itu
benar-benar sangat lucu. Apalagi bila fakta masih banyaknya koruptor yg
bebas bergentayangan dijadikan alasan. Bukannya tugas dia memasukkan para
koruptor ke penjara? Kok malah dibolak-balik seperti menggoreng krupuk saja.
Jangan-jangan statement bahwa pelanggar hukum tidak perlu masuk penjara
karena Gus Dur juga melanggar hukum? Wah, ini sih payah:)


Anjas

--
Gus Dur Memang Meminta Agar Theys Dibebaskan
8 Dec 2000 15:46:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penjelasan Menteri Pertahanan M Mahfud dibantah
lagi oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Gus Dur justru mengakui bahwa dirinya
memang telah meminta Kapolda Irian Jaya untuk membebaskan Ketua Presidium
Dewan Papua Theys Hio Eluay dari tahanan. “Saya memang mengeluarkan
keterangan seperti itu,” kata Gus Dur dalam dialog seusai melaksanakan salat
Jumat di Masjid Al Munawarrah, Ciganjur, Jakarta Selatan, hari ini Jumat
siang (8/12/2000).

Keterangan Presiden ini tentu saja sangat bertentangan dengan penjelasan
Menteri Pertahanan. Pagi tadi, Mahfud telah membantah berita yang dilansir
Pendeta Karel Philip Erari setelah bertemu Gus Dur kemarin (7/12/200).
Pendeta Erari saat itu mengatakan bahwa Presiden Wahid pada 5 Desember lalu
telah meminta Kepolisian Daerah Irian Jaya agar membebaskan Theys. Namun,
kepada Mahfud, Gus Dur mengaku belum pernah berbicara, baik kepada Kepala
Polda Irian Jaya Brigjen SY Wenas maupun Kepala Polri Jenderal S. Bimantoro
tentang pembebasan Ketua Presidium Dewan Papua itu.

Meskipun demikian, menurut Gus Dur, secara keseluruhan pemerintah tetap
memiliki pandangan yang berbeda terhadap Theys. Menurut mantan Ketua Umum
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu, Theys tetap dianggap melangar hukum
karena memiliki barang-barang illegal. “Tapi apakah setiap orang yang
melanggar hukum harus ditahan? Di luar itu banyak koruptor tetapi masih
tetap gentayangan,” ujarnya.

Kepada jamaah shalat Jumat di masjid itu, Presiden Wahid pun mengaku hari
ini telah menelepon Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Susilo
Bambang Yudhoyono perihal kemungkinan pembebasan Theys. Karena itu, siang
ini Rapat Koordinasi bidang Politik Sosial dan Keamanan akan dilaksanakan
terutama untuk menentukan nasib Theys. “Dalam rapat itu akan dibahas apakah
Theys melanggar hukum atau tidak,” ujar Gus Dur pula.

Menurut Gus Dur untuk menyelesaikan persoalan Irian Jaya pemerintah akan
mengambil langkah perundingan. Ia menganggap lebih baik melakukan diskusi
dengan Theys dan rekan-rekannya daripada darah terus tertumpah di bumi
Irian. “Tapi hasilnya nanti tetap akan ditentukan dalam rapat Polsoskam hari
ini,” ujarnya. (Oman Sukmana



_
Get more from the Web.  FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com



RMS beraksi di Belanda

2000-12-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ini ada ulah RMS di Belanda. Apakah ada kaitannya dengan gejolak di Maluku?
Silakan tarik benang merahnya sendiri.


Anjasmara

--
Laporan detikcom dari Den Haag

RMS Gunakan Sandi 'Mercedes', Warga Belanda Was-was
Reporter: Eddi Santosa

detikcom - Den Haag, Serangan bom molotov yang dilancarkan Molucca War Child
(MWC) ke kereta penumpang jurusan Elst – Arnhem, Rabu (6/12/2000) kemarin,
ternyata menggunakan kode sandi ‘Mercedes’. Kode sandi yang sama pernah
dipakai RMS untuk membajak kereta di De Punt tahun 1977. Kini, masyarakat
Belanda was-was.

Soal kode sandi ‘Mercedes’ ini diungkapkan oleh L. Reawaruw, dari People
Against Genocide (PAG) kemarin, Rabu (6/12/2000). Reawaruw bahkan mengatakan
bahwa ‘Mercedes kini telah meluncur kembali’, yang menurutnya berarti bahwa
aksi-aksi serupa masih akan menyusul lagi di Belanda. Kapan? Reawaruw tidak
bisa memastikan.

Namun yang pasti, kode sandi ‘Mercedes’ itu membuat para pengguna jasa
angkutan kereta di Belanda kini menjadi was-was.

Betapa tidak. Kode sandi yang sama mengingatkan mereka pada peristiwa
pembajakan RMS terhadap sebuah kereta penumpang di tahun 1977. Aksi itu
ditempuh RMS untuk menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto,
sekaligus menekan pemerintah Belanda mengenai Republik Maluku Selatan,
negeri yang mereka cita-citakan.

Pemerintah Belanda menjawab aksi pembajakan itu dengan menurunkan pasukan
marinir. Delapan orang tewas, dua di pihak penumpang dan enam di pihak
pembajak, dalam operasi itu.

Mengapa kini mereka, melalui MWC –sel paling radikal dalam PAG-- memilih
kembali mengeluarkan ‘Mercedes’ di Belanda dalam perjuangan mereka untuk
kemerdekaan Maluku.

Berikut ini wawancara selengkapnya antara L. Reawaruw dengan wartawan hari
ini, Kamis (7/12/2000):

Apa yang ingin anda capai dengan serangan-serangan itu? Mengapa pihak anda
sendiri tidak pergi saja ke Maluku?

Jika anda seorang Yahudi Belanda dan pemerintah Belanda mengirim gas ke
Jerman, sementara anda tidak bisa masuk ke sana, apa yang akan anda lakukan?

Banyak orang Maluku di Belanda berangkat ke Maluku. Anda tentu bisa ke sana

Di sini (Belanda) dikumpulkan uang dalam jumlah besar untuk membeli makanan
dan pakaian bagi orang-orang di sana (Maluku), untuk kemudian membiarkan
mereka dibunuhi. Lebih baik serahkan kepada kami uang yang berjuta-juta
gulden itu, untuk kami belikan senjata dan kami akan ke sana. Jika tidak,
anda akan berhadapan dengan pasukan berkekuatan besar, sementara anda hanya
bisa membalasnya dengan lemparan batu.

Apakah peran PAG sendiri untuk Maluku?

Kami akan melakukan aksi pengumpulan uang sendiri, untuk orang-orang di
sana. Jika tidak ada pasukan intervensi, maka kami sendiri yang akan
mengurusnya.

Orang-orang mana yang menyerbu kereta jurusan Elst-Arnhem itu?

Di PAG ada banyak bermacam-macam elemen dan jaringan. Beberapa minggu lalu,
sebagian dari mereka mengatakan, keadaan ini tidak bisa kami terima lagi.
Politik luar negeri Belanda tidak efektif. Kelompok garis keras ini kini
menempuh caranya sendiri.

Anda setuju?

Saya bisa memahami mereka. Seratus persen. (asy)


_
Get more from the Web.  FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com



Kala Shihab dolan ke Sydney

2000-12-05 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lagi-lagi Indonesia mengalami kekalahan politik. Shihab akhirnya ingin dolan
mengunjungi Jembatan Sydney, dan akan ditemui oleh menlu Aussie Downer yang
belum lama lalu menyampaikan bahwa dia mendukung gerakan separatis papua.

Yang lebih menyedihkan Shihab tidak akan dapat menemui raja bromocorah
Howard. Sangat berlainan dengan Gus Dur yang selalu merendahkan diri tetapi
tidak sadar bahwa tindakannya merendahkan martabat bangsa. Gus Dur
berkali-kali menerima Downer yang cuma menlu secara resmi. Indonesia tak
ubahnya seperti negara kecil di Afrika yang turis asingpun bisa bertandang.

Lagi-lagi misi Indonesia adalah mengemis agar Australia mendukung integritas
wilayah Indonesia. Suatu usaha yang sama sekali tidak memandang sejarah
bagaimana Aussie selalu menohok dari belakang. Sejak penampungan tentara
NICA  sebelum diseberangkan ke Indonesia muda sampai kasus Timtim. Ibaratnya
Shihab dan Gus Dur ingin janji dari tukang ingkar janji. Lagipula integritas
bangsa tentunya harus dijaga sendiri. Mengapa pula tergantung sama negara
kecil yang jumawa karena jadi kacung AS. Bacalah apa yg dikatakan oleh
Howard di artikel di bawah ini. Demikian jumawanya si Howard yang ingin
presiden Indonesia menghadap dan membayar upeti kepada susuhunan Aussie.

Inilah rapor Shihab:
- melaksanakan perjanjian dengan GAM
- menjadi antek Aussie dengan berusaha menjalin hubungan
  khusus dengan Howard.
- menjadi corong Gus Dur yang mengijinkan penaikan bendera OPM.
- menjadi corong Gus Dur yang mengijinkan penaikan bendera GAM.

Singkat kata, Shihab sudah salah dari awal. Sebagai menlu kok mengurusi
urusan dalam negeri. Dalam arti Indonesia seakan-akan berurusan dengan pihak
luar. GAM dan OPM adalah pihak dalam negeri yang harusnya diurusi oleh
polisi.


Anjasmara

-
Selasa, 5 Desember 2000

Pertemuan Menteri Australia-Indonesia 8 Desember

Jakarta, Kompas
Meski ada larangan pergi ke luar negeri selama bulan Desember dari Wakil
Presiden Megawati Soekarnoputri, pertemuan para menteri Australia dan
Indonesia akan berlangsung Jumat (8/12) di Australia. Pertemuan itu
merupakan pertemuan pendahuluan sebelum kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid
ke Australia akhir Januari atau awal Februari depan.

Menanggapi pernyataan Pemerintah Indonesia itu, Perdana Menteri Australia
dikabarkan menyambut gembira. Ia berharap pembicaraan itu akan berlangsung
sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan Menteri Luar Negeri Alexander
Downer berharap pertemuan akan berlangsung hari Kamis dan Jumat (7 dan
8/12).

Soal tanggal pertemuan, Menko Perekonomian Rizal Ramli usai menghadap
Presiden di Istana Merdeka hari Senin (4/12) menegaskan, "Acaranya sendiri
tanggal 8 Desember. Berangkat tanggal berapa, ya nanti kita lihatlah."

Howard sendiri tampak tak mau banyak memberikan komentar soal rencana
pertemuan ini. "Saya memahami, dan saya menggunakan ucapan saya dengan
sangat hati-hati, karena sejumlah hal sedikit berubah, hanya ada para
pejabat senior dan melibatkan Menteri Luar Negeri, tetapi marilah kita
tunggu," katanya kepada wartawan.

Dari pihak Indonesia, menteri yang akan pergi ke Australia antara lain
adalah Menlu Alwi Shihab, Mendiknas Yahya Muhaimin, Menteri Eksplorasi Laut
dan Perikanan Sarwono Kusumaatmadja, dan Menperindag Luhut Panjaitan.
Sedangkan dari pihak Australia dipimpin Menlu Alexander Downer, yang akan
didampingi oleh Menteri Perdagangan Mark Vaile dan Menteri Perindustrian
Nick Minchin.

Titik terendah

Menurut Rizal, hubungan Indonesia dengan Australia memang berada pada titik
terendah. "Jadi, ada permintaan khusus dari Pemerintah Australia supaya
hubungan ini ditingkatkan dan diperbaiki. Dan, ini sudah dikonsultasikan
kepada Wapres," tegas Rizal.

Juru Bicara Kepresidenan Wimar Witoelar menambahkan, kunjungan Presiden ke
Australia akan berlangsung akhir Januari atau awal Februari menjelang
pembukaan parlemen di Canberra. "Kalau pertemuan para menteri itu tidak
diadakan sekarang, nanti kunjungannya tertunda atau kunjungannya kurang
persiapan," ujarnya.

Wimar mengatakan, urusan Indonesia dengan Australia tidak hanya sebagai pada
persoalan politik, tetapi juga di bidang lain. "Pertemuan para menteri itu
juga menyangkut industri, perdagangan, investasi, pendidikan dan kebudayaan,
selain tentu pembicaraan menyangkut hubungan luar negeri," ujarnya.

Apakah pertemuan ini tidak mematahkan kebijakan Wakil Presiden, Wimar
menjawab, "Sama sekali tidak, karena semua keputusan dibuat bersama
(Presiden) dan Wapres."

Rizal menegaskan, dalam pertemuan para menteri nanti Indonesia mengharapkan
bisa membahas hal-hal konkret yang bisa bermanfaat bagi kedua negara.
"Kemarin malam ada rapat para menteri dan tim teknis, dan ada usulan yang
konkret. Kita harapkan bisa meningkatkan manfaat bagi Indonesia maupun
Australia," ujarnya.

Pertemuan yang semula dijadwalkan bulan Oktober itu, dan telah dibatalkan
beberapa kali oleh Jakarta, kemungkinan juga akan membicarakan rencana
kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid ke 

Tidak boleh ada ambiguity

2000-12-04 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Akhirnya pemerintahan baru Gus Dur sadar bagaimana menjalankan pemerintahan
yg benar. Tidak ada pemerintahan di dalam pemerintahan. Tidak ada bendera di
luar bendera resmi NKRI. Mau dipasang lebih kecil, lebih pendek, tidak ada
itu. Tidak ada pula perjanjian dengan kelompok semacam GAM yang terlanjur
terjadi seperti jeda kemanusiaan karena GAM dan OPM serta RMS tidak boleh
diakui keberadaannya.

Tidak boleh pula diakui keberadaan organisasi macam pimpinan Theis atau
Nazar. Organisasi macam SIRA hanyalah organisasi tipu daya. Organisasi ini
hanyalah sayap politik GAM sebagaimana sepak terjang Uskup Mbalelo dan si
menlu Timtim sekarang.

Tidak ada pendekatan keagamaan dan ataupun pendekatan kemanusiaan kepada
pendeta atau uskup yang menyalahgunakan posisinya sebagai pimpinan umat
untuk bermain politik. Membiarkan Belo sebagai figur politik adalah
kesalahan Orde Baru yang mencolok. Bila bermain politik, maka mereka harus
dihadapi sebagai orang politik. Kalau hendak makar tentunya harus dihukum.
Kalau layak dihukum mati, ya mesti dihukum mati. Tidak boleh ada ambiguity
dalam bertindak karena mereka menyalahgunakan kebingungan pemerintahan
Habibie dan Gus Dur yang lemah untuk bermain-main di luar bidang keagamaan
yang harusnya mereka emban.


Anjasmara

--
Ulang Tahun GAM ke-24
Polisi Larang Pengibaran Bendera Aceh Merdeka
4 Dec 2000 10:4:38 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh: Kepala Subsatgaspen Operasi Cinta Meunasah
(OCM) I/2000 Senior Superintendent Kusbini Imbar menegaskan, tidak boleh ada
pengibaran dan pemasangan bendera Aceh Merdeka menjelang, pada saat dan
pasca-HUT Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di dalam wilayah Indonesia. "Pihak
kepolisian di Aceh akan mengambil tindakan tegas bila ada yang melakukan
pengibaran dan pemasangan bendera Aceh Merdeka," tegas Kusbini kepada TEMPO
Interaktif di Banda Aceh, Minggu (3/12) siang.

Tindakan tegas yang dimaksudnya adalah sesuai kewenangannya berdasarkan
hukum yang berlaku. Menurut Kusbini, kegiatan mengibarkan, menaikkan, dan
memasang bendera GAM tidak dibenarkan dilakukan kapan pun di seluruh Aceh,
dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Polisi tidak segan-segan
menangkap pelakunya," tukasnya.

Ketika ditanyakan, apakah aparat OCM akan menembak pelaku pengibaran bendera
GAM, Kusbini secara diplomatis menjawab, "Apabila pelaku melawan, memegang
senjata dan berusaha menembak kita, ya kita tembak." Kepada TEMPO
Interaktif, Kusbini membantah isu tentang beredarnya surat edaran Kapolri
yang memerintahkan untuk menembak di tempat para pelaku pengibaran bendera
GAM pada tanggal 4 Desember ini. "Yang ada adalah perintah agar aparat
mengambil tindakan tegas, sesuai hukum yang berlaku dalam wilayah
Indonesia," terangnya.

Lebih lanjut Kusbini menguraikan, penaikkan bendera GAM itu, bisa berakibat
pada upaya memprovokasi warga untuk mendeskreditkan Indonesia. "Karena
itulah, kita tidak akan mentolerir terhadap kegiatan tersebut," urainya.

Sementara itu, kalangan GAM menyerukan agar masyarakat mempertimbangkan
secara matang perlu atau tidaknya mengibarkan bendera GAM pada 4 Desember
besok. "Bila mendatangkan mudarat, sebaiknya bendera merah bulan bintang
tidak usah dinaikkan," kata Abu Razak, Juru Bicara AGAM Wilayah Pidie.
"Sebagai gantinya, sebaiknya semua rakyat berdoa di tempat masing- masing.
Doa bisa dilaksanakan sebelum, pada 4 Desember, dan sesudahnya," pintanya.

Hal senada juga dikemukakan Panglima GAM wilayah Krueng Sabee, Abu Khaidir.
Menurut dia, pengibaran bendera itu terserah kepada rakyat. Apabila
akibatnya menyebabkan kemudaratan, sebaiknya jangan dilakukan. Abu Khaidir
menegaskan, pihaknya tidak meminta rakyat untuk memeriahkan HUT GAM dengan
cara pemasangan dan pengibaran bendera, namun juga tidak melarangnya.
"Pertimbangan terbaik ada pada anggota masyarakat," kata Khaidir. Kebijakan
itu diserahkan kepada rakyat, menurut Abu Khaidir, karena GAM ingin rakyat
selamat dalam kondisi yang bagaimanapun. (J Kamal Farza)



_
Get more from the Web.  FREE MSN Explorer download : http://explorer.msn.com



Hotel Oranje

2000-11-10 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya menyimpan pertanyaan ini sudah sejak masih kanak-kanak. Yang mana sih
Hotel Oranje itu. Setelah ditunjukkan, sebagai anak-anak masgul kok warnanya
nggak oranye?

Sampai sekarangpun masih tetap heran bin ajaib dengan pemilik hotel dan
Pemda Jatim. Kenapa nggak men-cat kembali hotel itu dengan warna oranye
lagi. Kan bagus buat sejarah, buat turisme, dan bagus buat anak-anak untuk
mengenang Hari Pahlawan.

Ini tentu sangat berbeda dengan di negata lain. Mereka mah akan berusaha
melestarikan sampai detail sekecil-kecilnya. Tujuan utamanya sih apalagi
kalau bukan buat turisme.

Makanya saya heran, siapa sih yang bertanggung jawab atas kelestarian hotel.
Apa si pemilik hotelnya tidak mau karena masih kebelanda-belandaan, atau
pemerintah yang sama sekali nggak punya sense.

Selain itu, Sidik yang gugur itu dijadikan pahlawan tau nggak ya? Saya nggak
pernah dengar ada pahlawan namanya Sidik. Ada juga Pak Sidik tetangga saya.
Hmm:)


Anjasmara

-
Sabtu, 11 November 2000

Hotel Majapahit dan Sejarah Perjuangan Arek Surabaya

BILA warga Surabaya melalui Jalan Tunjungan, mereka akan melewati sebuah
hotel bintang lima bercat putih. Padahal saat pertama kali didirikan tahun
1910, Hotel Majapahit Mandarin Oriental itu dicat dengan warna oranye pekat,
menyesuaikan namanya, yakni Hotel Oranje.
Walau kini menyandang nama baru (diganti tahun 1996), Hotel Majapahit tetap
memelihara sejarahnya. Peristiwa perobekan bendera Belanda oleh arek-arek
Surabaya pada tanggal 19 September 1945 terjadi di hotel ini.

Kamar-kamar yang mempunyai nilai sejarah adalah kamar Merdeka nomor 33 dan
kamar Sarkies nomor 44. Kamar Merdeka adalah kamar yang ditempati Residen
Belanda saat terjadi perobekan bendera Belanda. Kamar yang dulunya memiliki
pintu rahasia tersebut sempat diserbu pemuda Surabaya ketika mereka mendesak
penurunan bendera Belanda.

Sedangkan kamar Sarkies adalah kamar tempat keluarga Sarkies, pendiri Hotel
Oranje, selalu tinggal bila datang ke Surabaya. Di kedua kamar yang termasuk
kelas suites itu diletakkan foto dan narasi mengenai sejarah yang terkait
pada kamar tersebut.


***
HOTEL Oranje pertama kali didirikan pada tahun 1910 dengan gaya colonial art
nouveau. Arsiteknya, J Afprey, orang Belanda. Pendirinya, Lucas Martin
Sarkies, berasal dari keluarga Sarkies yang terkenal sebagai pemilik
kerajaan hotel di Asia.

Hotel-hotel yang dimilikinya antara lain Raffles Hotel di Singapura, yang
hingga kini masih menjadi salah satu hotel bergengsi di negeri jiran itu.
Keluarga Sarkies juga merupakan pemilik The Strand Hotel di Myanmar, The
Eastern and Oriental Hotel di Penang (Malaysia), dan Hotel Niagara di Lawang
(Jawa Timur).

Pada pertengahan Perang Dunia II (1942), Hotel Oranje diambil alih penjajah
Jepang dan dijadikan barak militer dan kamp tahanan sementara untuk
perempuan dan anak-anak yang akan dipindahkan ke Jawa Tengah. Nama hotel pun
diganti menjadi Hotel Yamato. Nama ini hanya bertahan tiga setengah tahun,
saat penjajahan Jepang.

Pada tanggal 19 September 1945 pukul 06.00, tentara Belanda yang tergabung
dalam tentara Sekutu menaikkan bendera Belanda berwarna merah-putih-biru di
atas puncak Hotel Yamato. Pengibaran bendera ini membuat warga Surabaya
marah. Ribuan warga yang sebagian besar pemuda segera berkumpul di depan
hotel. Sebagian pemuda memakai seragam hitam, yang biasa dipakai oleh
Jibakutai, barisan berani mati.

Menurut pengakuan Sudi Suyono, salah seorang pemuda, yang dikutip dari buku
Rakyat Jawa Timur Mempertahankan Kemerdekaan (1994), massa terus datang
mengalir. Jalan Tunjungan, halaman hotel, serta halaman toko yang
berdampingan penuh massa dengan luapan amarah. Agak ke belakang halaman
hotel itu, beberapa tentara Jepang tampak tenang berjaga di posnya.

Ketika kerumunan semakin memadat, muncullah Residen Sudirman dengan mobil
hitamnya. Mobil itu sudah dikenal dan massa pun menyibak memberi jalan.
Residen Sudirman masuk ke hotel, diikuti beberapa pemuda, di antaranya Sidik
dan Hariyono. Residen Sudirman ditemui Ploegman, yang mengaku sebagai
perwakilan Sekutu.

Tanpa banyak omong, Residen Sudirman langsung membicarakan masalah inti,
meminta supaya bendera Belanda diturunkan. Namun, Ploegman menjawab,
"Tentara Sekutu telah menang perang, dan karena Belanda adalah anggota
Sekutu, maka sekarang Pemerintah Belanda berhak menegakkan kembali
pemerintahan Hindia Belanda. Republik Indonesia? Itu tidak kami akui."

Kemudian Ploegman pergi ke belakang dan muncul kembali dengan menggenggam
sepucuk pistol. Dia mengancam Pak Dirman dengan bentakan keras. Sidik dan
Hariyono yang mendampingi Pak Dirman segera menendang pistol dari tangan
Ploegman. Pistol itu meletus dengan laras ke atas. Hariyono cepat membawa
Pak Dirman ke luar hotel. Sementara Sidik ber-gulat dengan Ploegman dan
mencekiknya hingga tewas. Namun, Sidik pun akhirnya tersungkur kena sabetan
kelewang tentara Belanda yang datang karena mendengar bunyi letusan pistol.

Di luar hotel, beberapa pemuda memanjat 

Fwd: [siyasah] Muslims in Saparua to be Exterminated?

2000-11-09 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

-- Forwarded message --
Date: Thu, 9 Nov 2000 12:29:31 -
From: Philip Hatch-Barnwell [EMAIL PROTECTED]
Subject: Saparua Ambon

I have just spent 5 days in Sir-Soiree Islam on Saparua Island. The
situation there is serious and nobody knows about it, and if they do know,
they are not doing anything. Santi, maybe you can publish this or send it
to the other Indonesian newspapers?
Philip.

2171 people awaiting execution!

The people of Siri-Sori Islam on the island of Saparua spend their days
waiting for another attack from the hostile Christian villages which
surround them. Everyday bombs are thrown or catapulted towards Siri-Sori,
and shots are fired many times at the village.  The Muslims of Siri-Sori do
not return fire. They just wait patiently. The purpose is to annoy and
frighten the people. They are annoyed but not frightened. Their resolve to
stay and defend themselves to the death gets stronger with every daily
bullet. They will not leave and nor will they surrender. They have already
beaten off the enemy over twenty times. Either the Army or the Police have
joined in the attacks and all have been beaten back by strength of faith by
the devout people of Siri-Sori.
The neighbouring Christian villages of Ulath and Ouw to the east, and
Saparua Kota and Amalatu to the west have armed breakaway Brimob soldiers
ready to attack. Siri-Sori have no-one but a few Laskar Jihad armed with
swords or pedang.
What is the Government together with its Police and Armed Forces doing to
protect the 2171 people of Siri-Sori?
Do they want Siri-Sori to fall as did Iha to the north?
Do they want a Christian island? That way there would be no more Christian
attacks on Muslim villages.
Is it easier for the Government to let Siri-Sori be wiped out rather than
defend it?
Will the blood of innocent men, women and children be spilt on their hands?
Who can persuade the Government to help save the lives of these people?
No one has reported this situation and it is possible that the Government
in Jakarta does not even know about it.
If this is published in every Indonesian newspaper, perhaps someone will
wake up!


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Kehancuran NU di ambang pintu

2000-11-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Kehancuran NU sudah terlihat di tahun pertama Gus Dur memerintah. Dengan
belas kasihan kelompok reformasi, Gus Dur sanggup naik. Setelah naik,
kelompok asli Gus Dur yang sebelumnya tidak mendukung, atau pura-pura saling
dukung dengan PDIP bertindak seperti kelompok bandit.

Tingkah polah barisan NU dan banser ini hanya akan mempercepat kematian
kelompok yang sebagian besar berpendidikan kurang ini. Kesanggupan apa yang
mampu mereka tampilkan untuk mempertahankan Gus Dur bila performansi
presiden tetap jelek seperti itu? Banser NU dan afiliasinya belum apa-apa
bila dibandingkan dengan kelompok serupa milik Suharto yaitu PP. Apa yang
sanggup dilakukan PP waktu Suharto dipaksa lengser?

Dari data statistik perolehan suara, NU hanya punya gigi di Jatim dan
Jateng. Di luar Jawa malah terseok. Dengan common sense, tidak mungkin Gus
Dur sanggup terpilih kembali. Siapa yang mau memilih? Justru pencoblos PKB
akan makin berkurang dengan bukti makin menyusutnya suara pendukung Gus Dur.
Siapa sih pendukung Gus Dur? Paling Muhaimin, AS Hikam, Shihab, dan Mathori.
Semuanya intelektual politik jadi-jadian. Mereka akan mati muda karena
memang tidak mempunyai bakat. Karena masih muda, Muhaimin masih ada harapan.
Tetapi suara yg dilontarkan sama sekali tidak ada bobot. Paling sekelas
penulis milis yang menulis juga sambil minum kopi.

Makanya, daripada nanti generasi penerus menginjak-injak NU, lebih baik NU
bertindak sesuai dengan jati dirinya lah. Tidak usah jadi petruk jadi ratu
gitu. Petruk ya petruk. Mau nantangin HMI lagi:) Hih, jijay deh. Saya
nggak bisa membayangkan bagaimana nanti terpuruknya kehidupan para santri
pasca Gus Dur. Apa boleh buat, itulah harga yg harus dibeli mereka.


Anjasmara


NU Vs HMI:
Ratusan Santri NU Satroni HMI Bandung
7 Nov 2000 22:8:54 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Sekitar 150 santri NU Bandung menyatroni
Sekertariat HMI Cabang Bandung, Selasa (7/11). Aksi itu menyusul aksi unjuk
rasa HMI Jakarta beberapa waktu lalu yang dinilai keterlaluan karena
menghina fisik serta menghujat kepemimpinan Gus Dur. Ratusan santri yang
tampil khas dengan sarung dan sandal itu datang sambil membentang spanduk
yang isinya antara lain: "HMI… Himpunan Manusia Iblis. HMI... Ikut
Mendalangi Kebobrokan Bangsa Ini.”

Dalam orasinya, para santri yang tergabung dalam Forum Santri Bandung (FSB)
itu meminta HMI sebagai institusi meminta maaf atas tindakan mereka. HMI
Bandung juga dituntut menangkap dan mengadili pelaku parodi Gus Dur.
Tindakan itu dianggap menghina Kepala Negara RI. Selain itu, mereka mendesak
agar penjahat-penjahat ekonomi, seperti mantan Menkeu Fuad Bawazier dan
mantan Kabulog Beddu Amang, diadili dan ditangkap.

Aksi ini nyaris mengundang bentrok antara kedua belah pihak. Saking marahnya
dengan aksi santri NU, enam aktivis HMI mengamuk. Mereka sempat memecahkan
kaca-kaca jendela kantor dan memporak-porandakan barang-barang di dalam
kantor. Rekan-rekan mereka buru-buru menenangkan dan menjaga ketat ke-6
aktivis itu. Bentrok pun dapat terhindarkan, dan massa FSB kemudian
melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Jabar.

Sementara untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, sejumlah
aparat tampak berjaga-jaga dan membentuk pagar betis. (Upiek S)

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Menlu Australia Dukung Papua Merdeka

2000-11-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Nah, mari kita simak lagi langkah Aussie ini. Tidak ada yang baru dari
manuver-manuver negara penindas Aborigin ini. Herannya, politisi dan
pengamat Indonesia pura-pura buta dengan hal ini. Coba baca artikel dari
Ichsanul Amal di Kompas hari ini yang bilang Aussie tidak mungkin mendukung
Irja merdeka. Padahal Aussie dulu pernah bilang sendiri tidak akan mendukung
Timtim merdeka sampai menit terakhir lalu si Howard Coward bikin manuver
dengan segala macam alasan.

Sekarang kejadiannya sama lagi. Kemarin mau mencaplok Timor Barat dengan
membuat huru hara di Atambua. Kapal-kapal perang AS disiagakan untuk
mendukung operasi pencaplokan Timor Barat. Segala macam alasan korban UNHCR
dilakukan. Lalu mereka membuat manuver dengan memanfaatkan ketololan Gus
Dur, dan menyebabkan pembantaian para pendatang akibat jatuhnya korban
pendukung OPM. Setelah polisi gelagapan sibuk mengamankan para pendatang
yang dibantai, lalu jatuh lagi korban di kelompok OPM. Dengan amunisi ini,
Aussie memanfaatkan foto-foto yang dikoleksi antek kolonialis AS yang
mengabadikan korban. Tentu saja yang dijepret korban yang lebih hitam saja.
Biasa itu sih. Kalau difoto dua-duanya jelas nggak bisa untuk bahan
balkanisasi dong. Salah siapa sih ini? Jelas Gus Dur lagi.

Sekarang Gus Dur dengan ilmu terbangnya yang hebat itu hendak bikin acara
mau mengunjungi Australia. Dengan ilmu walinya itu, Gus DUr mengesampingkan
pendapat semua orang. Wali kok dilawan. Ya sudah lah, kita tasbihkan saja
Gus Dur jadi wali kesepuluh. Jadinya namanya Wali Sepuluh, bukan wali songo
lagi:)

Anjasmara

---
SUARA PEMBARUAN DAILY


Menlu Australia Dukung Papua Merdeka

Jakarta, 7 November

Menlu Alwi Shihab akan meminta klarifikasi pada Menlu Australia Alexander
Downer sehubungan dengan pernyataanya
di Sidney Morning Herald tentang tuduhan bahwa Indonesia melakukan
pembantaian etnis asli Papua. Di samping itu,
Menlu Australia juga mendukung upaya penduduk Papua untuk merdeka.

''Kita juga akan minta klarifikasi masalah itu pada Downer,'' ujar Alwi
Shihab di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/11).

Ditanya tentang rencana kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid ke Australia,
Menlu mengatakan, kunjungan itu akan
didahului Ministerial Meeting tanggal 30 November 2000. Dikatakan, ada lima
menteri yang hadir di sana dari
Indonesia, yaitu Menlu Alwi Shihab, Menperindag Luhut Panjaitan, Menteri
Muda Urusan Percepatan Pembanguan
Kawasan Timur Indonesia Manuel Kaisiepo, Mendiknas Yahya Muhaimin, dan
Menteri Muda Urusan Restrukturisasi
Perekonomian Nasional Cacuk Sudarijanto.

Dalam Ministerial Meeting itulah akan dibahas kerja sama ekonomi kedua
negara sekaligus persiapan kunjungan
Presiden Gus Dur ke Australia, sehingga diperkirakan Gus Dur melawat ke
Australia pertengahan Januari 2001.

Alwi juga mengatakan, sikap Australia telah menunjukkan reaksi yang positif
tentang hubungan dengan Indonesia.
Bahkan Perdana Menteri Australia John Howard telah dua kali minta bertemu
Presiden Gus Dur. Howard mengatakan,
kita harus saling menghargai karena kalau kita tetap melihat ke belakang
kita tidak akan bisa melihat ke depan.

''Kita harus melihat pernyataan Perdana Menteri Australia ini. Mudah-mudahan
hari ini ada jawaban dari Kedubes
Australia tentang sikap positif mereka sebelum Presiden Gus Dur ke
Australia,'' ujarnya.

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Menhan Tetap Tolak Gelbard

2000-11-03 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Mahfud memang orangnya. Lugas, tegas. Nggak kayak politisi yg ngaku elit
tapi nggak elit sama sekali.

Orang seperti ini mampu menjadi penyambung lidah rakyat. Sangat patut
dipertahankan.


Anjasmara

--
Jumat, 03/11/00 : 15.16 WIB


Menhan Tetap Tolak Gelbard

Suara Merdeka CyberNews. Meski AS bersikukuh mempertahankan Robert Gelbard
sebagai dubesnya di Indonesia, Menhan Mahfud tetap tak bisa menerima. "Saya
tidak mendukung Gelbard berada di Indonesia. Tetapi saya menghormati hak
pemeritnah AS untuk menempatkan dia di sini," katanya, Jumat (3/11).

Ditegaskan Mahfud, pernyataannya itu dapat dianggap sebagai pernyataan resmi
dari menteri pertahanan RI. Sekaligus, lanjut dia, untuk meluruskan
pemberitaan belakangan ini yang mengesankan seolah-olah dirinya mendukung
keberadaan Gelbard. "Saya akan tetap bicara tegas kalau menyangkut masalah
kedaulatan dan harga diri bangsa ini," tandasnya.

Menurutnya, kedaulatan dan martabat bangsa harus dijaga. Sehingga, kalau
Gelbard tetap di Indonesia dan memiliki tendensi untuk mendikte dan
melanggar kedaulatan, maka dia akan bertindak tegas. "Sebagai Menhan, saya
akan tetap mati-matian menjaga kedaulatan dan martabat bangsa."

Namun, jelas dia, sikap tegasnya tersebut sama sekali tidak bermaksud
memusuhi AS, tapi hanya mempersoalkan sikap Dubes Gelbard yang dinilainya
tidak bersahabat. Reaksi-reaksi keras di Indonesia terhadap kedubes AS, kata
Mahfud, sebenarnya bukanlah bentuk gerakan anti AS, tapi hanya ditujukan
kepada Duta Besar Gelbard. (CN06)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Kedubes AS masih ditutup

2000-11-03 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ah, dikencingin sama Gelbard kok percaya. Sudah jelas Gelbard pulang ke AS
supaya ada alasan memperpanjang penutupan kedubes AS. Ini sebagai usaha
mempertegas bentuk pernyataan politik si Gelbard yang mencoba menantang.

Sudah jelas orang ini harus dipersona-non-grata-kan. Mumpung ada alasan
bahwa dia mementingkan alasan keluarganya yang mau kawin dan membiarkan
kedubes tetap ditutup. Coba berapa kerugian yang diderita pengusaha atau
pelajar yang tidak bisa berangkat ke AS akibat Gelbard hendak menyambangi
anggota keluarganya yang kawin? Benar-benar kurang ajar kan?

Ini sama sekali tidak masuk akal. Jelas harus ditindaklanjuti.


Anjasmara

---
Jumat, 03/11/00 : 11.55 WIB


Alwi Minta Kedubes AS Dibuka Selasa
Suara Merdeka CyberNews. Menlu Alwi Shihab semakin tak sabar dengan sikap
Dubes Amerika Serikat yang masih menutup kantornya di Jakarta. Dia pun
kembali menyerukan kepada Kedubes AS untuk Indonesia Robert Gelberts untuk
membuka kantornya.

"Saya harap mulai Selasa nanti sudah bisa dibuka,” ucap Alwi Shihab di
Gedung Departemen Luar Negeri, Jl. Pejambon No. 6, Jakarta Pusat, Jumat
(3/11). Menurutnya, keinginan itu sinkron dengan pernyataan dari Kedubes AS
yang menyebutkan akan membuka kedubesnya mulai pekan depan.

Tentang kepergian Roberts Gelbard ke negaranya, Alwi melihat itu murni
karena acara keluarga yang harus dihadirinya. Jadi, bukan sikap politis
Gelbert yang akan mengganggu hubungan Indonesia-AS.(CN06)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



pasukan SAS Aussie siksa milis anti kemerdekaan

2000-11-01 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Memang bangkai menuduh bangkai.
Hayo siapa yang kemarin menyembah-nyembah Aussie.

Anjasmara

--
Kamis, 2 November 2000

Diselidiki, Pasukan SAS Siksa Tawanan di Timtim

Canberra, Rabu
Pihak Pertahanan Australia (ADF - Australian Defence Force) mengadakan suatu
penyelidikan internal, menyusul munculnya pemberitaan di media massa bahwa
personel pasukan elite Special Air Service (SAS) Australia-yang merupakan
bagian pasukan multinasional PBB-melakukan penyiksaan atas para tawanan
anggota milisi antikemerdekaan di Timor Timur (Timtim).Kepala Staf AD
Australia Letnan Jenderal Peter Cosgrove, yang memimpin pasukan
multinasional guna mengembalikan ketertiban dan perdamaian di Timtim pasca
penentuan pendapat tahun lalu, hari Rabu (1/11) di Sydney mengemukakan, dia
telah membuka kembali dan melakukan penyelidikan meluas atas tuduhan bahwa
pasukan Australia menganiaya milisi antikemerdekaan yang tertangkap.

Penegasan ini dikeluarkan setelah harian Courier-Mail yang berbasis di
Brisbane hari Rabu melaporkan, mayat dari milisi antikemerdekaan itu-yang
dibunuh personel SAS-difoto sebagai kenang-kenangan. Bukan hanya itu, foto
tadi mungkin juga digunakan untuk menakut-nakuti tawanan lainnya selama
diinterogasi.

Menurut Courier-Mail, tuduhan pelanggaran ini terjadi segera setelah sebuah
bentrokan antara pasukan penjaga perdamaian dan milisi antikemerdekaan
tanggal 6 Oktober tahun lalu. Kejadian ini terjadi dekat Suai, di mana dua
personel tentara Australia cedera ringan dan dua milisi tewas.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Australia mengemukakan,
penyelidikan pembuktian sudah berlangsung sejak pertengahan September lalu,
setelah munculnya klaim-yang diduga berasal dari kalangan militer-bahwa
personel SAS menganiaya tersangka milisi antikemerdekaan yang ditahan di
Dili. Mereka kemudian berpose di depan mayat milisi yang dibunuh.

"Kami menanggapi tuduhan ini secara serius, namun sejauh ini sepenuhnya
belum ada tindakan penting atas mereka," ujar juru bicara ini. "Operasi SAS
jelas sangat bebas, namun mereka juga harus disiplin secara organisasi, dan
segala yang mereka lakukan di medan harus bisa dipertanggungjawabkan."

Letjen Cosgrove menegaskan, jika tuduhan itu terbukti maka jelas ini
merupakan tindakan biadab dan perlu diambil tindakan tegas. Dikatakan,
pasukan Australia terikat pada Konvensi Geneva dan UU Australia yang
mengharuskan mereka memperlakukan tawanan secara manusiawi dan sewajarnya.

Tanpa menjelaskan, Cosgrove mengatakan, kasus ini terungkap tahun lalu,
namun tanpa dasar, dan sejak itu mencuat ke permukaan. Laporan Courier-Mail
ini merupakan yang kedua kalinya menyangkut kasus yang sama.

Penyelidikan kali ini melibatkan Polisi Federal dan penyelidik tentara yang
mendapat bantuan dari Biro Penyelidik AL serta Kantor Hukum AU Australia.
"Saya berharap hasil yang muncul menunjukkan bahwa tentara kami sudah
bertindak pantas," tegasnya.

Ada sekitar 500 anggota Resimen SAS yang bermarkas di Perth yang memainkan
peran kunci dalam operasi di Timtim tahun lalu dan terus berlanjut hingga
sekarang. Pasukan SAS yang pertama mendarat di Dili diterjunkan dari udara
atau datang melalui kapal selam. Mereka mengamankan Bandara Komoro, Dili,
guna mempersiapkan kehadiran pasukan multinasional lainnya pada 20 September
1999. (Reuters/AFP/AP/ppg)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Amerika-Israel: Kisah Panjang Dua Sejoli

2000-11-01 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Kisah-kisah ini belum memasukkan kisah Yahudi Indonesia tentunya:)


Anjasmara

-
Selasa,31-10-2000 17:14:53
Amerika-Israel: Kisah Panjang Dua Sejoli


GATRA.com - SEBUAH resolusi tentang krisis Israel-Palestina lolos di Kongres
Amerika, Rabu pekan lalu. Dengan perbandingan suara 198 lawan 9, Kongres
Amerika menyatakan dukungan resmi pada negara dan rakyat Israel. Resolusi
itu medesak Pemerintah Amerika menggunakan hak veto di Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencegah munculnya resolusi yang ''tidak fair''
pada Israel.

Sebelumnya, sepucuk surat penting lain mampir di meja Presiden Amerika
Serikat, Bill Clinton, pada 12 Oktober. Surat itu datang dari anggota Senat
Amerika. Sedemikian pentingnya, seluruh anggota Senat Amerika Serikat
--kecuali empat orang-- ikut menandatangani. Surat ke 96 senator itu juga
dikirim berkenaan dengan krisis yang memuncak antara Israel dan Palestina.

Kepada Clinton, para senator mendesak agar Presiden Amerika itu segera
menyatakan solidaritas Amerika pada Israel. Mereka juga meminta Clinton
secara terbuka mengutuk Yasser Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan
Palestina (PLO). Arafat, menurut para senator itu, pantas dicerca karena
''giat mengampanyekan kekerasan''.

Dalam surat yang sama, para senator memuji-muji keteguhan Pemerintah Israel
menghadapi krisis itu. Menurut para senator, kesediaan Israel untuk tetap
berkomitmen melanjutkan proses perdamaian di tengah ancaman kekerasan sangat
mengagumkan. Menurut mereka, Perdana Menteri Barak berhasil mencegah warga
Yahudi di Israel melakukan kekerasan terhadap warga Arab.

Yang sedikit absurd, para senator meminta Clinton berupaya sekuat tenaga
mengembalikan tiga serdadu Israel yang diculik di Lebanon. Tapi, tak satu
pun kalimat tentang kekerasan yang dilakukan oleh serdadu Israel terhadap
warga Palestina. Padahal, lewat tayangan televisi dan laporan media massa
Barat, kekerasan serdadu Israel sangat telanjang dipertontonkan.

Sekali lagi, resolusi Kongres dan surat para senator itu menunjukkan betapa
abainya publik Amerika terhadap penderitaan bangsa Palestina. Mereka seolah
terbutakan oleh sentimen membela kaum Yahudi dan negara Israel. Bagi mereka,
penderitaan rakyat Palestina, yang memperoleh simpati di seluruh dunia dan
mendorong lahirnya resolusi mengutuk Israel di PBB, cuma angin lalu.

Pengakuan Enam Menit

SIMPATI mendalam publik Amerika terhadap Israel secara rutin dicatat oleh
lembaga pelaksana jajak pendapat di negeri itu. Sejak 1967, semua lembaga
jajak pendapat penting --Gallup, Harris, Yankelovich, dan Roper--
mengumpulkan jawaban atas salah satu pertanyaan tunggal paling konsisten
dalam sejarah jajak pendapat di Amerika.

Pertanyaan itu sederhana: ''Berkenaan dengan perkembangan di Timur Tengah,
Anda lebih bersimpati pada Israel atau kepada negara Arab?'' Jawaban dari
tahun ke tahun ternyata konsisten. Selalu lebih banyak responden bersimpati
pada Israel ketimbang pada negara Arab. Jajak Gallup pada Juni 1967,
misalnya, menunjukkan, 56% responden bersimpati pada Israel, dan hanya 4%
pada negara Arab.

Sementara pada jajak Gallup terakhir, Oktober 2000, 41% responden memilih
Israel, dan cuma 11% bersimpati pada negara Arab. Hasil rata-rata 113 kali
jajak pendapat yang dilakukan berbagai lembaga sejak 1967 menunjukkan, 46%
publik Amerika lebih bersimpati pada Israel. Yang menaruh simpati pada
negara Arab hanya 12%.

Boleh jadi, politik luar negeri Amerika adalah refleksi dari opini publik
itu. Sejak dulu Israel memperoleh perlakuan ekstra spesial dari Amerika
Serikat. Maka, bagi pembaca sejarah, bukanlah hal aneh jika Amerika begitu
gusar oleh kematian tiga staf PBB di Atambua, Nusa Tenggara Timur, tapi tak
tersentuh oleh kematian ratusan warga Palestina di tangan tentara pendudukan
Israel.

Penyerbuan tentara Israel terhadap kamp pengungsi Shabra dan Shatila di
Beirut Barat, September 1982, misalnya, tak pernah diributkan Pemerintah
Amerika. Padahal, serbuan di bawah komando Menteri Pertahanan Ariel Sharon
itu memakan korban ribuan jiwa pengungsi Palestina. Kini, Ariel Sharon juga
yang memantik prahara baru di Alharam al-Syarief, kompleks suci Masjid
Al-Aqsa. Tapi, seperti biasa, Amerika seolah tak peduli.

Catatan sejarah memang menunjukkan bahwa Pemerintah Amerika Serikat adalah
pemerintah paling pro-Israel di seluruh dunia. Israel dan Amerika telah
menjadi kawan akrab sejak 1948, saat Israel terbentuk. Bayangkan, hanya enam
menit setelah Israel diproklamasikan pada 14 Mei 1948, Presiden Harry Truman
menjadi kepala negara pertama yang mengakuinya.

Yahudi Kuno Contoh Ideal

PENGAKUAN itu jelas melanggar kebiasaan Amerika, yang hanya mau mengakui
negara dengan batas wilayah yang jelas. Namun, dalam kasus Israel, sejak
1940-an Amerika Serikat sudah rajin menekan Inggris dan PBB untuk membelah
wilayah Palestina, dan menempatkan tanah air bangsa Yahudi di situ.
Pertanyaannya, dari mana sebenarnya akar persahabatan itu berasal?

Kedekatan itu ternyata bisa ditarik jauh ke 

Kasihan Hikam dong (Para Menteri Tekn.....)

2000-11-01 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya hanya kasihan sama menteri teknologi Indonesia. Entar di sana paling
telmi deh. Paling cuman becanda sebagaimana selalu jadi modalnya sebelum
jadi menteri.

Anjasmara

-
Tokyo , Selasa,31-10-2000 13:36:59
Para Menteri Teknologi se Asia Pasifik Bertemu di Tokyo

GATRA.com - HARI ini para Menteri Informasi Teknologi juga beberapa Pemimpin
Perusahaan dari 30 negara Asia Pasifik mengadakan pertemuan dua hari di
Tokyo. Mereka mulai dari negeri cukup maju di bidang ini seperti Taiwan,
Jepang, Hongkong, India, Singapura, Korea Selatan, juga negara yang masih
merayap seperti Indonesia, Malaysia, Filipina datang.

Pertemuan yang dipimpin Menteri Telekomunikasi dan Pos Jepang, Hozo
Hirabayashi ini akan membahas berbagai masalah penerapan teknologi informasi
di kawasan tersebut. Tiap negara diharapkan akan memberikan perkembangan
teknologi di negaranya.

Pertemuan tersebut disponsori oleh Persatuan Telekomunikasi Asia-Pasifik
yang beranggotakan pemerintah dan perusahaan yang bergerak di bidang
Teknologi Informasi dan Telekomunikasi.

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Intel AS

2000-10-28 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Dari Gatranews.net

-
Rekaman Koboi Cula Babi

Seorang warga Amerika dideportasi. Dia dituduh melakukan kegiatan
mata-mata di Irian Jaya. Ia getol membangun hubungan dengan pentolan
Papua Merdeka. Targetnya: memisahkan Irian Jaya dari Indonesia?

  TONGKRONGANNYA gagah. Agak sangar. Tubuhnya tegap menjulang
hampir dua meter.
  Gayanya bak petualang tulen: sepatu bot, rompi, dan kemeja
dril dengan lengan digulung. Di
  kepalanya bertengger topi rimba lebar berhiaskan kulit kerang.
Di lehernya melingkar kalung cula
  babi. Tapi saat keluar dari perut Merpati di Bandara
Hasanuddin, Makassar, Sabtu siang pekan
  lalu, Aaron Ward Maness tertunduk lesu. Loyo!

  Pesawat Fokker Merpati bernomor penerbangan 763, rute
Jayapura-Jakarta, itu transit di
  Makassar 20 menit. Di Bandar Udara Sentani, Jayapura, Aaron
sempat mengundang perhatian
  penumpang lain. Dia menangis sesenggukan di ruang tunggu.
''Saya sangat sedih meninggalkan
  Papua. Saya sangat cinta daerah itu,'' kata pria berpaspor
Amerika yang berusia 46 tahun itu
  kepada Gatra.

  Dengan langkah berat, Aaron masuk ke pesawat yang akan
membawanya ke Makassar, kemudian
  ke Jakarta. Dalam perjalanan ini, Aaron didampingi Nico Mallo,
petugas Imigrasi Irian Jaya. Ia
  harus meninggalkan ''bumi cendrawasih'' dengan tidak
terhormat. Ia dipaksa mudik ke negerinya
  alias dideportasi. Ia akan cabut dari Jakarta, Senin pekan
ini.

  Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Irian Jaya, Brigadir
Jenderal (Brigjen) Selvianus Yulian
  Wenas, mengakui bahwa permintaan deportasi itu datang dari
pihaknya. Ia mengirim surat resmi ke
  kantor Imigrasi, 14 Oktober lalu. ''Warga Amerika itu telah
menyalahgunakan visa turisnya,'' kata
  Wenas, yang posisinya akan digantikan Brigadir Jenderal Timbul
Silaen, mantan Kapolda Timor
  Timur semasa masih menjadi bagian Indonesia itu.

  Aaron Ward masuk dengan visa kunjungan wisata, Tapi, selama di
Wamena, dia dianggap ''main
  politik''. Bumi Irian, menurut seorang perwira polisi di
Jayapura, memang jadi salah satu tempat
  favorit bagi turis semacam Aaron. Pada 1996, menjelang
peristiwa penyanderaan Tim Lorentz '96
  terjadi, seorang warga negara Australia, Ben Bohani, telah
lebih dulu kelayapan di sana. Konon, ia
  memprovokasi gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan
memberikan latihan militer.

  Lalu September 1999, Paul Francis Dalton, 26 tahun, diringkus
petugas Bandara Timika, Irian
  Jaya. Ia dituduh terlibat penggalangan Papua Merdeka. Dalton
masuk ke Indonesia sebagai tenaga
  UNAMET, misi PBB menggelar jajak pendapat di Timor Timur.
Ketika digeledah, dalam tas yang
  dikempit arsitek lulusan Universitas Canberra itu ditemukan
sejumlah dokumen politik. Di
  antaranya, pernyataan 100 tokoh Papua yang menuntut
kemerdekaan.

  Ada dokumen lain, daftar nama anggota TNI yang dituduh telah
melakukan pelanggaraan HAM di
  daerah Timika tahun 1996. Dalam ransel Paul Dalton itu polisi
menemukan dua rol film, kaset, dan
  tiga lembar peta operasi pesawat misionaris Australia di Irian
Jaya.

  Belakangan Kedutaan Besar Australia di Jakarta mengakui,
Dalton pernah mengirim sejumlah
  informasi. ''Tak ada yang sifatnya rahasia,'' kata Kirk
Coningham, Atase Kedutaan Besar Australia
  di Jakarta. Laporan itu, tutur Coningham pula, datang tanpa
diminta. ''Dia itu orang gila. Apa yang
  dia lakukan tak ada hubungannya dengan Pemerintah Australia,''
ia menambahkan.

  Kini Aaron Wared Maness yang membuat heboh. Ia dicurigai
sebagai intel Amerika yang
  beroperasi di daerah bergolak. Pria yang fasih berbahasa
Indonesia ini kabarnya menjalin kontak
  dengan Satgas Papua yang berambisi mendirikan Papua Merdeka.
Keruan saja, Aaron dituduh
  sebagai ''provokator'', mengipas adanya perlawanan massa atas
upaya penurunan bendera Bintang
  Kejora. Walhasil, meletuplah kerusuhan Wamena 6 Oktober lalu.

  ''Ia datang ke sini dengan visa turis. Tapi ia melakukan
kegiatan yang sifatnya intelijen,
  memata-matai,'' kata Menteri Pertahanan Mohammad Mahfud
Mohidin. Dalam pandangannya, aksi
  Aaron itu untuk memecah belah negara kesatuan Republik
Indonesia. ''Saya selalu berteriak-teriak,
  negara-negara asing itu punya kepentingan memecah belah
Indonesia,'' ujar Mahfud menambahkan
  (lihat: Perang Lebih Gampang).

  Peristiwa Wamena itu menewaskan 58 orang, mencederai 60
lainnya. Irian kini pun meriang. Wakil
  Presiden Megawati Soekarnoputri rupanya sudah tak tahan

No Subject

2000-10-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ah Alwi ini jadi menlu berapa hari sudah somse deh. Logikanya kalau berkirim
surat ke Yasser bukan berindikasi persona non grata, dia juga bisa melakukan
hal yang sama dengan berkirim surat kepada Clinton untuk mempertimbangkan
keberadaan Gelbard keparat di Indonesia. Begitu saja kok repot. Ngaku aja
takut kenape?


Anjasmara


Menlu: Siapa yang Takut AS?
Reporter: Yogi Arief Nugraha

detikcom - Jakarta, Menteri Luar Negeri Alwi Sihab menolak dituding takut
dengan AS sehingga RI belum membuka konsulatnya di Libya. Belum dibukanya
konsulat RI, menurut Alwi, semata karena anggaran.

“Siapa yang takut dengan AS? Belum dibuka perwakilan di sana (Libya) itu
hanya semata persoalan anggaran. Persoalan anggaran itu benar-benar
dipertimbangkan jajaran Deplu,” tegas Menlu dalam Rapat Kerja dengan Komisi
I DPR, di gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (27/10/2000).

Alwi menyatakan hal itu untuk menanggapi protes Ketua Fraksi Partai Bulan
Bintang (PBB) Ahmad Soemargono yang menduga belum dibukanya konsulat di
Libya karena takut dengan AS. Padahal Libya, menurut Soemargono, akan sangat
menguntungkan RI dalam hal ekonomi dan perdagangan.

Dituturkan Alwi, betapa anggaran menjadi pertimbangan Deplu bisa dilihat
dari kepergiannya ke Meksiko nanti malam yang tanpa didampingi ajudan dan
hanya dengan naik pesawat kelas bisnis. “Ini menunjukkan bahwa sense of
crisis kita masih tinggi. Siapa yang takut dengan AS?”tegas dia.

Raker Komisi I DPR berlangsung seru. Alwi menjawab pertanyaan Komisi I yang
sebelumnya memberondongnya dengan nada tinggi. Suasana pun menjadi hening.

Dalam kesempatan itu, Alwi juga membantah dia bermaksud
mempersonanongrata-kan Dubes Palestina Ribhi Awad.
Alwi menuding bahwa saat ini banyak kalangan mengambil kesimpulan yang
didasari oleh berita yang tidak benar.

Dikatakan dia, sebenarnya yang dikatakannya yakni pihaknya akan memanggil
Dubes Ribhi Awad karena menyatakan RI tak netral dalam konflik AS-Palestina.
Kemudian ditekankan dia, bila perlu, Alwi akan mengirim surat ke Presiden
Palestina Yasser Arafat untuk mempertimbangkan pernyataan Ribhi tersebut.

“Apakah ini salah? Apakah ini dapat diartikan saya akan
mem-personanongrata-kan Ribhi. Tidak ada sedikitpun, terbersit dari
kata-kata saya. Saya berkali-kali minta tolong pada pers, tolong jangan buat
berita fitnah” tegas dia dengan nada tinggi.

Atas pernyataan Alwi, wartawan langsung ribut berseloroh, “dasar wartawan,”
kata mereka pada teman-teman sendiri. Kemudian ada seorang anggota DPR yang
memotong pernyataan Alwi. Dikatakan anggota DPR itu, kata-kata Menlu yang
menyatakan bila perlu akan berkirim surat dalam etika diplomasi sudah
mengancam.

Mendengar pernyataan itu wartawan langsung tepuk tangan. Sedangkan Alwi tak
terlalu menanggapi. Masih dengan nada tinggi, Alwi menyatakan persona non
grata itu berbeda dengan berkirim surat.

“Kalau persona non grata itu kita tidak suka dengan sang dubes. Lain halnya
dengan berkirim surat, kalau itu kita hanya mengatakan bahwa itu tak cocok
dengan negara kita,”kata Alwi.(iy)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Destroyer AS menyusup ke Maluku

2000-10-26 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Nah,ini dia sijali-jali. Rupanya AS pula yang memasok senjata ke perusuh
RMS.

Pemerintah RI harus tegas dalam menyelesaikan masalah ini. Pemerintahan yg
kuat sangat dibutuhkan. Saya jadi ingat film bagaimana Ratu Elizabeth dari
Inggris yang membasmi habis semua antek-antek luar negeri, baik dari Spanyol
maupun unsur dari Perancis. Setelah itu Inggris mencapai golden age.
Sayangnya Gus Dur sendiri malah bersimbuh ke haribaan AS. Ini repot
deh:)

Ingat lho, AS pernah ikut membantu Belanda dalam membasmi Imam Bonjol.
Mereka bangga kok.


Anjasmara



Kamis, 26 Oktober 2000, 17:35 WIB

Sebuah Kapal Perang Amerika Diusir dari Perairan Maluku

Ambon, Kamis

Sebuah kapal perang Amerika Serikat jenis destroyer (perusak) Spurance
Class, USS Obrein, yang dilengkapi persenjataan peluru kendali jarak jauh
Tomahawk, dicegat dan diusir oleh KRI Rencong dan KRI Pandrong dari perairan
Maluku, karena keberadaannya sempat menimbulkan kecurigaan pihak TNI-AL.

Komandan Gugus Keamanan Laut Kawasan Timur Indonesia (Dan
Guskamlatim), selaku Kogasla-001/Sekat, Laksamana Pertama Djoko
Sumaryono, Kamis, di Ambon mengatakan, kapal perang asing tersebut ketika
dipergoki KRI Rencong dan KRI Pandrong di
kawasan Perairan Laut Seram dan Laut Buru, Sabtu (21/10), tidak
menjelaskan maksud dan tujuannya melewati perairan itu.

"Pihaknya hanya mengatakan sedang menggunakan haknya untuk
berlayar melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia, tanpa penjelasan lebih
lanjut," tegas jenderal berbintang satu itu.

Menurut Djoko Sumaryono, pada saat KRI Rencong dan KRI Pandrong
membayangi kapal asing itu, sempat muncul KM Rajawali (jenis LCT), milik
seorang pengusaha besar dari Maluku, yang mencoba mendekati kapal asing itu.

"Saya perintahkan dua KRI itu untuk memeriksa KM Rajawali, tapi
tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan, sehingga kapal itupun
kami lepas dan berlayar menuju Manado," ujarnya.

Namun demikian, katanya, dia akan memanggil pemilik kapal itu
untuk dimintai keterangannya sehubungan dengan tujuan kapal yang
mencoba mendekati Kapal Amerika yang diklasifikasikan sebagai kapal perang
yang cukup canggih itu.

Dari Ambon, Rabu, diperoleh keterangan kehadiran kapal perang Amerika USS
Obrein itu, bersamaan dengan kunjungan kerja Konjen Amerika, Robert Polar ke
Ambon guna mencari data tentang kerusuhan Ambon yang sudah berlangsung
hampir dua tahun.

Selain itu ada kelompok tertentu di Ambon yang mencoba
mengundang pihak asing (Pasukan PBB) untuk menjaga perdamaian di
wilayah ini.

"Saya tidak mau menghubungkan kehadiran kapal perang Amerika
dengan kunjungan kerja Konjen AS di Ambon serta permintaan pasukan PBB oleh
kelompok tertentu di Ambon. Tugas kami adalah mengamankan wilayah Maluku
dari ancaman luar. Kalau ada yang tidak beres, kita akan bereskan," tegas
mantan Atase militer RI di Canberra itu.

Djoko mengakui kapal perang milik Amerika Serikat itu memiliki
peralatan perang yang cukup canggih. Kapal itu dilengkapi dengan
persenjataan rudal Tomahawk dengan daya jelajah bisa mencapai 1.800 km dan
mampu menampung dua helikopter.

"Kita juga memiliki kapal perang yang cukup canggih, sehingga
jika ada kapal asing yang mencoba memasuki perairan ini, pasti akan
dideteksi," katanya.

Gubernur Maluku, Saleh Latuconsina, selaku penguasa Darurat
Sipil di daerah ini mengatakan konflik Maluku tidak perlu melibatkan asing,
sebab pemerintah bersama TNI masih mampu mengatasinya.

"Kalau ada kelompok tertentu yang mencoba meminta bantuan
pasukan PBB, saya kira tidak perlu, sebab ini merupakan urusan dalam negeri
Indonesia," katanya.

Ketua MUI Maluku, RR Hasanussy mengatakan umat Islam di Maluku
secara tegas menolak campur tangan pihak asing menyelesaikan konflik Maluku.

"Kalau kita sampai minta bantuan pasukan asing, artinya kita
sendiri yang merendahkan martabat kita sebagai sebuah bangsa besar di
dunia," katanya.(ant/zrp)

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Mata-mata provokator AS di Irja

2000-10-22 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Inilah tindakan terkutuk sekali dari dubes AS Gerbald. Eh,siapasih nama si
terkutuk ini? Kok jadi Gilbert sih? Mungkin yang bener dubes Gebog. Ini baru
bener.


Anjas



Menhan: Aparat Keamanan Tangkap Pengacau Asing di Papua

Yogyakarta, Minggu

Menteri Pertahanan Prof. Dr. Mahfud MD mengatakan, aparat keamanan Indonesia
telah berhasil menangkap seorang penyusup warga asing yang mencoba
mengacaukan situasi dan terkait dengan kerusuhan di Papua awal Oktober lalu.

"Penyusup warga negara AS bernama Aaron Ward Maness itu
ditangkap 21 Oktober namun kemudian 'diambil' oleh Duta Besar Dubes (Duta
Besar) Amerika Serikat dan dibawa ke kantornya saat hendak dideportasi di
Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga sekarang yang bersangkutan menjadi tanggung
jawab Dubes Gilbert," katanya, Minggu ini (22/10).

Mahfud juga menyatakan kepada wartawan saat bertemu di Kantor Suara
Pembaruan Biro Yogyakarta, hingga kini aparat memang tak
memiliki bukti hukum secara formal bahwa yang bersangkutan telah
melakukan kegiatan mata-mata.

Namun ditandaskannya, barang-barang yang dibawa serta
kegiatan yang dilakukan Maness patut dicurigai sebagai bagian dari upaya
untuk memecah belah Republik Indonesia (RI) dengan mendorong Papua supaya
melepaskan diri dari wilayah kesatuan RI.

"Data yang saya miliki, Maness bertemu dengan sejumlah pentolan Satgas Papua
tanggal 5 Oktober 2000 dan keesokan harinya terjadilah peristiwa berdarah di
Wamena. Dia kemudian memotret semua korban warga pribumi dan disiarkan ke
luar negeri melalui sebuah hotel dengan tulisan bahwa mayat-mayat warga asli
Papua tersebut merupakan korban kebiadaban TNI," ujar Mahfud.

Sementara itu sejumlah mayat warga pendatang yang juga bergelimpangan tidak
dipotret Mannes. Padahal izin kunjungan yang digunakannya, menurut Mahfud.
MD, bukan sebagai wartawan melainkan izin kunjungan turis biasa.

Dirinya menduga dengan tersebarnya berita tersebut kepada
masyarakat Internasional, maka PBB akan segera mengirimkan misi
kemanusiaan ke Indonesia. "Kalau itu sudah tercapai akibat lanjutannya bisa
kita tebak seperti yang pernah terjadi di Timtim," ujarnya.

Dengan telah diambilnya Maness oleh Dubes AS, kata dia, maka
Dubes Dubes Gilbert-lah selanjutnya yang dianggap bertanggung jawab bila
terjadi sesuatu di kemudian hari.

"Kepada aparat yang menangkapnya Gilbert menyatakan Maness
bukan mata-mata, tetapi hanya seorang pensiunan Angkatan Udara AS," kata
Mahfud. (Ant/Dul)





_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Kapal Amsterdam Zeist Ditemukan di Singapura

2000-10-17 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Aha, akhirnya kapalnya ketemu, tetapi bukan diperbaiki malah sedang bekerja
kembali untuk proyek lain. Seperti biasa Singapura pasti akan berkelit lah.
Biasa, sebagai negara tukang tadah barang haram (a.l. uang haram
milikparakonglomerat), apa lah artinya pencarian oleh polisi Riau. Kemarin
aja mungkir jadi tukang tadah lukisan curian.

Semestinya hakim-hakim di Batam itu segera dibui. Bila ternyata ada ujungnya
lagi, misal ada pejabat tinggi yang terlibat, tentunya harus ikut dibui.
Hmmmjangan-jangan kelompok Ciganjur terlibat?


Anjas

---
Pejabat Diduga Terlibat

Kapal Amsterdam Zeist Ditemukan di Singapura
Batam, 17 Oktober

Misteri kaburnya kapal Amsterdam Zeist yang ditangkap petugas TNI AL ketika
mencuri pasir laut di perairan Karang Galang Batam awal Februari lalu, kini
mulai mencuat setelah KBRI Singapura menyatakan kapal itu ada di Singapura.

Untuk itu beberapa orang yang diduga terlibat dalam melepaskan kapal seharga
US$ 250 juta ini dalam waktu dekat akan diselidiki oleh pihak Kejaksaan
Tinggi Riau. Mereka diduga menerima upeti miliaran rupiah dari pemilik kapal
sehingga kapal tersebut bisa beroperasi kembali mengangkut pasir.

Kepala Bidang Perhubungan KBRI Singapura, Jimmy Nikijuluw ketika ditanya
Pembaruan lewat telepon Senin (16/10) mengatakan, pihaknya mencari data
keberadaan kapal Amsterdam Zeist setelah Kejaksaan Negeri Batam meminta
bantuan pencarian. Dalam pencarian itu berdasarkan surat Maritime and Port
of Singapore (MPS) diketahui kapal Amsterdam Zeist masih beroperasi untuk
mengangkut pasir dari Ramona Shooel (Malaysia) bagi perluasan Bandara Changi
Singapura.

Di tempat lain, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Batam, Agoes Djaja SH ketika
ditanya Pembaruan, menandaskan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus
penyelundupan pasir kapal Amsterdam Zeist dengan terdakwa Leutscher Erik
(nakhoda kapal) sudah menyatakan naik banding ke Pengadilan Tinggi Riau
terhadap putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam, 10 Juli 2000.

Agoes mengatakan, penetapan dan putusan yang dijatuhkan hakim dalam beberapa
kali persidangan menimbulkan keberatan-keberatan mendasar bagi JPU.
Penetapan hakim yang sangat signifikan adalah meloloskan permohonan kuasa
hukum terdakwa untuk meminjam barang bukti kapal tersebut untuk diperbaiki
di Singapura.


Kaget

Menanggapi masalah ini, Ketua Pengadilan Negeri Batam, Cicut Sutiarso, yang
sekaligus bertindak sebagai Hakim Ketua pada persidangan kasus kapal
Amsterdam Zeist, menyebutkan, kaburnya kapal tersebut pada tanggal 19 Juni
malam tidaklah berkaitan dengan penetapan hakim meminjamkan kapal sebagai
barang bukti tersebut kepada pemiliknya untuk diperbaiki di Singapura. "Saya
kaget waktu persidangan tanggal 22 Juni terdakwa dan barang bukti sudah
kabur," ujar Cicut.

Menurut Cicut, penetapan peminjaman barang bukti itu cukup beralasan, karena
di Batam belum tersedia rumah penyimpanan benda sitaan negara. Namun
demikian, penetapan itu ada syaratnya, yakni barang bukti kapal itu wajib
disimpan dengan baik, dilarang dipindahtangankan dan dipergunakan oleh siapa
pun serta wajib dihadapkan pada persidangan selanjutnya.

Di samping itu, lanjut Cicut, pihak Kedutaan Besar Belanda di Indonesia dan
perusahaan pemilik kapal bertindak selaku penjamin terhadap peminjaman
barang bukti itu. Walaupun demikian, ia menyesalkan keluarnya kapal tersebut
yang tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan alias kabur.

Dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri yang dipimpin Cicut Sutiarso,
Leutscher Erik divonis tiga tahun penjara dan denda Rp 500 juta. Kapal ini
berikut dokumen dan 3.000 m3 pasir dirampas untuk negara.

Dengan diketahuinya keberadaan kapal pencuri pasir ini, teka-teki kaburnya
barang bukti tersebut dan terdakwa Erik, bisa segera terjawab. Demikian pula
bisa diketahui nama-nama pejabat yang diduga ikut terlibat dalam kasus ini
setelah menerima imbalan dari pemilik kapal.(FEB/U-2)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Seattle: A Racist Attack, a Town Plagued

2000-10-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Diambil dari NY Times. Rupanya keadilan selalu punya mata. Nggak di
Indonesia, nggak di Washington State, sama saja lah. Kalau di Ocean Shore,
si pembela diri kena tuduh walaupun badan lebih kecil dan jelas-jelas
diserang oleh rasis. Kalau di Indonesia lain lagi. Yang minority malah
selalu sok jago.

--
A Racist Attack, a Town Plagued

By TIMOTHY EGAN

OCEAN SHORES, Wash.,
Oct. 12 — On the Fourth of
July weekend last summer, Minh
Duc Hong and his twin brother,
Hung, drove to this seaside resort
town two hours southwest of
Seattle, hoping to see fireworks.
They stopped for food at a gas
station here, where they were
spotted by a group of white men
waving a Confederate flag.

The men used an ethnic slur, and shouted "go home" and "white
power" as they waved the flag and pounded on the gas station
windows, the police and prosecutors here say. The Hong
brothers fled to their parked car, where one of the white men,
Christopher Kinison, 20, punched Hung Hong in the face, the
authorities said.

  When the Hongs fought back,
  Minh Hong used a kitchen knife
  from the gas station to stab Mr.
  Kinison, killing him, witnesses told
  the police. When it was over, the
  police arrested the Hong brothers
  and characterized the fight as an
  all-too-typical late- night fracas
  that got out of hand. Minh Hong
  was charged with manslaughter
  and is now free on bail.

  But now a number of
  Asian-American civil rights groups
  have asked the Federal Bureau of
  Investigation to determine whether
  the police were lax in responding
  to a contagion of hate through this
  town for one long weekend. They say the death occurred amid a
spurt of
  racial harassment by Mr. Kinison and his friends. Had the police
acted
  earlier, Mr. Kinison would not have been free to harass the Hongs,
the
  Asian-American groups say.

  Just one day before the fight at the gas station, Mr. Kinison was
with a
  group of white men who confronted two Filipino families, shouting
at
  them and punching at the windows of their cars, the Ocean Shores
police
  said. The white men shouted, "What are you doing in our town?"
  witnesses told the police.

  The Filipinos were given a police escort out of town — at their
own
  request, prosecutors say — but no arrests were made of the whites.
  Three Asian-American civil rights groups say the whites should
have
  been arrested on racial harassment charges, this state's
equivalent of a
  hate crime statute.

  "If handled differently by local law enforcement, bystanders and
other
  members of the community, perhaps the fatal altercation could have
been
  prevented," wrote leaders of the Japanese-American Citizens
League,
  one of three groups pressing the F.B.I. for an inquiry.

  In another case on the same weekend, a black man said Mr. Kinison
and
  several other white men chased him down the beach with a knife,
using
  racial insults.

  "The police see these cases as just boys will be boys," said Karen
  Yoshitomi of the Japanese-American Citizens League. "That's just
hooey.
  This group of whites was clearly targeting people of color. The
police
  response was to do nothing. And that's why we have to go to the
F.B.I."

  Officials of the bureau in Seattle have not said whether they plan
to open
  an investigation, although police officials here say they have not
been
  asked any questions by federal authorities.

  Ms. Yoshitomi said that Asians should have reason to fear coming
to this
  town of 3,200 people, which is dependent on tourists and
convention
  gatherings for most of its income. "There's a feeling that nothing
has been
  done to recognize a hate crime when it happens," Ms. Yoshitomi
said.

  In the letter to the bureau, the leaders of the three
Asian-American civil
  rights groups wrote, "Our community remains frustrated over what
is
  perceived as the failure of law enforcement to pursue hate crimes
against
  Asian-Americans and the ability of law enforcement to protect us."

  The Hong case has prompted much soul-searching and second-
guessing
  in this overwhelmingly white resort community. Racial crimes are
not
  much of a problem, people here say, but, as is the case in many
small
  towns, the police are criticized for failing to detect patterns of
racial
  hatred.

  "If somebody is waving a Confederate flag in this town, the police
should
  be called," said Vini Samuels, a lawyer whose family is from
India. "I
  know I would call the police. But generally, minorities 

Sarwono K: Usir Kapal Nelayan Asing dan Buat Mereka Kapok

2000-10-14 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ini suatu langkah maju dari Sarwono yang dulu hendak menjual pulau-pulau
kecil. Moga-moga saja Sarwono dibuat terang terus kepalanya lah. Pokoknya
jangan sampai seperti Si Juki Marjuki Darusman yang tiap malem keluyuran ke
hotel. Ngomong-ngomong kalau keluyuran ke hotel tiap malam ada 4 kemungkinan
nih:
- istirahat (tapi kok tiap malam sih?)
- maen (maksudnya maen catur)
- bertemu dengan orang-orang yang hendak diperas.


Anjas

'-
Menteri Kelautan dan Perikanan
Usir Kapal Nelayan Asing dan Buat Mereka Kapok

Tegal, Kompas

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono Kusumaatmadja memerintahkan nelayan
seluruh Indonesia agar bersama-sama mengusir nelayan asing yang secara
ilegal menangkap ikan di wilayah Indonesia. Langkah ini harus ditempuh
karena kehadiran nelayan asing di perairan Indonesia sangat merugikan
nelayan maupun pemerintah.

"Usir orang yang tidak mempunyai hak menangkap ikan di wilayah kita, jangan
beri mereka kesempatan. Saya minta diantara nelayan jangan sampai ada yang
berkelahi, hanya karena memperebutkan daerah tangkapan. Karena justru yang
paling penting adalah bagaimana membuat orang asing kapok dan keluar dari
wilayah laut kita," tegas Sarwono ketika bertemu nelayan dan petani tambak
di Kendal, Pekalongan, Tegal, Brebes, selama dua hari Kamis (12/10)-Jumat
(13/10). Sarwono juga mengunjungi pelabuhan perikanan dan tempat pelelangan
ikan (TPI) di wilayah tersebut.

Sarwono didampingi Direktur Jenderal Perikanan Ir Untung Wahyono,
Direktur Bina Usaha Nelayan dan Pengolahan Ir Made Nuryana, Direktur
Penaatan dan Penegakan Hukum Kelautan Ir Michael Menufandu, Ketua DPP
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)Yoyo Sumiskun, dan Kepala Dinas
Perikanan Jateng Joenarto Kartono.

Kepada nelayan, dia menegaskan pemerintah tidak menolerir masuknya kapal
asing penangkap ikan di wilayah Indonesia. Tindakan hukum harus dilakukan,
jika kedapatan ada kapal asing tertangkap di perairan Indonesia.

"Ada berita gembira untuk nelayan, 40 kapal eks Thailand yang
ditangkap di Subah, sudah diputuskan dalam sidang Pengadilan Negeri Aceh,
disita untuk negara. Saya harap ini akan menjadi rujukan bagi daerah lain
yang mengalami kasus seperti ini, sebab saya dengar di daerah lain banyak
kapal yang tertangkap tetapi dilepaskan begitu saja oleh hakim," katanya.

Menurut peraturan yang ada, kata Sarwono, kapal asing yang disita
negara diserahkan kepada departemen terkait. Bahkan, sejak ada
otonomi daerah, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kewenangan
penghibahan kapal sitaan untuk diserahkan ke pemerintah daerah.

"Saya minta pemerintah daerah lebih aktif menindak nelayan luar.
Mereka sudah masuk wilayah perairan kita dengan menyamar dan
menggunakan alat kita, itu tindakan kurang ajar yang harus kita
lawan. Tindak tegas, adili, serta sita kapal mereka. Kalau kita
terus-menerus mengganggu, mereka tidak akan tenang dan akan
keluar dari perairan kita," ujarnya.

Sarwono menegaskan, akibat pencurian ikan oleh nelayan asing,
Indonesia mengalami kerugian milyaran dollar AS. Menurut dia,
masuknya nelayan asing mengakibatkan hasil tangkapan dan
penghasilan nelayan turun.

Ekspor meningkat

Mengenai ekspor perikanan, Menteri Sarwono Kusumaatmadja optimis tahun ini
meningkat. Bahkan tahun 2000 diprediksikan nilai ekspor perikanan mencapai
tiga milyar dollar AS.

"Dalam empat bulan pertama tahun 2000, ekspor perikanan 1,2 milyar dollar
AS. Ini jauh lebih besar dibanding tahun 1999 yang hanya mencapai 1,9 milyar
dollar AS," jelasnya ketika berkunjung TPI Pekalongan dan Tegal.

 Peningkatan ekspor perikanan ini diharapkan
bisa mengangkat
 kehidupan nelayan dan petani tambak. Untuk
mendukung
 peningkatan ini, pemerintah menyalurkan
bantuan dana untuk
 perbaikan sarana perikanan, dan modal untuk
nelayan dan petani
 tambak.

 Bantuan dana dari Jepang sekitar Rp 550
milyar, yang dibagi dalam
 dua bagian yakni sekitar Rp 250 milyar
untuk proyek SPL OECF INP
 22 dan Rp 300 milyar untuk proyek SPL OECF
INP 23. Dari sekitar
 590 pelabuhan perikanan dan TPI di
Indonesia, yang akan menerima
 kucuran dana tersebut berjumlah 62 TPI.

 "Diharapkan dengan kucuran dana ini,
pelabuhan perikanan dan TPI
 serta tambak rakyat di Indonesia akan bisa
beroperasi lebih baik lagi,
 serta meningkatkan mutu produksi
perikanan," ujar Sarwono. (son)
_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



1001 alasan nggak usah dekat Australi

2000-10-08 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Mengapa Indonesia harus menjaga jarak?

Lho,yang selalu ikut-ikut persoalan dalam negeri RI siapa? Dalam kasus
Atambua memang apa urusan Australia? Dalam kasus Timtim apa urusan
Australia? Dengan contoh ini lalu apa anda bisa jamin mereka
tidakikut-ikutan masalah-masalah lain? Toh mereka sudah kirim uang dan tim
HAM untuk kepentingan di Aceh.

Supaya pada ingat, pada waktu Indonesia menyatakan merdeka, tentara sekutu
ingin mengembalikan wilayah RI ke Belanda. Ternyata orang NICA dipusatkan di
Australia dulu sebelum dikirim ke RI. Mereka mengakomodasi Belanda untuk
berkuasa lagi. Ini secara mudah dapat dimaklumi mengingat majikan putih
tentunya ingin punya tetangga majikan putih. Kalau kita dulu mau dijadikan
lagi jongos orang londo, Aussie sampai sekarang masih punya jongos orang
aborigin. Aussie ini sampai tahun 1970an masih mempraktekkan genocide dengan
memisahkan anak-anak aborigin dari orangtuanya. Alasannya? KEMANUSIAAN! Sama
persis dengan isu HAM yang sekarang hangat. Kemanusiaan versi jahanamlah
yang memisahkan anak dari orangtuanya.

Sudahlah, kelompok imperialis kok mau dijadikan teman. Kelompok imperialis
dari dulu punya club sendiri. Club-nya ya kelompok jahanam yang mengaku adil
dan beradab. Bangsa macam kita tentunya nggak akan masuk ke dalam club
khusus itu. Contoh:

- Italia menggantung Omar al Mochtar si singa padang pasir asal Libya. Mau
tahu mengapa Libya sampai sekarang terbelakang? Karena para intelektualnya
dihabisi. Caranya? Dibuang dari pesawat terbang. Ini nggak asal ngecap. Mau
lihat foto-foto bagaimana Italia membantai orang tua dan wanita? Silakan
search aja di internet. Kalau mau diajari,nih caranya: www.google.com lalu
ketik libya italy. Atau Italy occupation. Yah, asal ada kata Libya dan Italy
kan nanti dapat.

- Perancis membantai orang Aljiria. Caranya sama lah.
- Spanyol membantai Maya dan Inca serta seluruh Amerika Selatan.
- British menjanjikan kemerdekaan untuk Palestina dan orang Yahudi secara
bersamaan. Setelah itu karena Yahudi punya uang dan sanggup meneror, maka
mereka yang diberi wilayah dan menggusur orang Palestina. Jumlah populasi
saat itu adalah 6000-9000 dibanding 600,000orang Palestina. Sampai sekarang
mereka tidak malu dan cuci tangan dari masalah Palestina. APa anda pernah
dengar British ikut campur masalah penyelesaian Palestina? Nope...:)

- Yang tidak pernah tertulis karena sampai sekarang masih berlangsung ya
Australia ini.

Memang Gus Dur ini perlu dicurigai antek imperialis dan zionis.
Jangan-jangan penjelmaan dari Mustapha Kemal dari Turki ya.


Anjasmara

-
Minggu, 08 Oktober 2000, 17:18 WIB

Australia Tetap Mengharapkan Kunjungan Presiden Wahid

Jakarta, Minggu

Australia mengharapkan Presiden RI Abdurrahman Wahid tetap berkunjung ke
Australia meskipun mendapat penolakan dari anggota parlemen.

"Parlemen (DPR) tidak mempunyai kekuasaan untuk menolak (veto)
pengaturan perjalanan Presiden," kata Menlu Australia Alexander
Downer dalam wawancara dengan televisi Saluran Sembilan Australia, Minggu.

Menlu Downer menyatakan, beberapa pimpinan fraksi di parlemen RI
memang telah mengadakan pertemuan dan mereka menyampaikan
tanggapannya atas rencana kunjungan Presiden RI ke Australia.

Ia juga telah mengetahui adanya komentar Ketua DPR RI Akbar
Tanjung yang tidak setuju dengan kunjungan Gus Dur ke Australia.
"Dubes kami telah berbicara dengan Akbar Tanjung, kami akan
tunggu dan lihat perkembangannya," ujar Downer.

Dikatakan, Australia sangat menyambut baik apabila Presiden RI
jadi berkunjung ke Negara Kanguru. Menurutnya, sejak tahun 1949 hanya ada
satu kali kunjungan Presiden RI ke Australia. Sebaliknya sudah 12 kali
Perdana Menteri Australia datang ke Indonesia sejak 1975, termasuk tiga kali
oleh PMJohn Howard.

Ditanya mengapa Howard tidak berkunjung duluan ke Jakarta
seperti yang diminta DPR, Menlu Downer menjawab, selain Howard sudah tiga
kali ke Indonesia, Presiden RI menyatakan bahwa ia ingin keAustralia. "Hal
itu disampaikan langsung Presiden saat saya berkunjung ke Jakarta bulan
Januari tahun ini," lanjutnya.

Bahkan ketika ia berbicara dengan Menlu RI Alwi Shihab pekan
lalu, Menlu RI telah menyatakan bahwa Presiden akan ke Australia
dalam waktu dekat ini.

Mengenai rencana pertemuan pemimpin RI-Australia-Timtim di
Kupang sebagaimana usulan Presiden RI, menurut Downer, hal tersebut belum
ada kepastian waktunya.

Ia membantah bahwa pertemuan tersebut sudah dijadwalkan pada
bulan November mendatang. "Kami memang melihat pertemuan antara Presiden RI,
PM Australia dan Xanana Gusmao sangat berguna. Tetapi tentu saja kami tidak
ingin hubungan RI-Australia hanya didominasi soal Timtim," ujarnya.

Banyak isu penting lainnya dalam hubungan bilateral kedua negara
seperti kerjasama perdagangan, pendidikan dan hubungan politik, kata Downer.

Ketika disinggung apakah Australia melihat Kupang beresiko bagi
tempat pertemuan tersebut, Downer hanya menyatakan, situasi di Timor Barat
(NTT) kini masih sulit.

Tetapi yang 

GAM pembunuh rektor IAIN?

2000-10-03 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Apakah tidak mungkin GAM membunuh rektor IAIN? Apa yang membuat mereka tidak
mampu membunuh rektor itu? Toh mereka sudah membunuh ratusan polisi dan
tentara? Lalu bagaimana pula dengan pembunuhan anggota DPR Aceh oleh GAM
itu?

GAM beserta koalisi HAM (entah HAM macam mana) menyebarluaskan berita bohong
pembunuhan penduduk kampung. Ujung-ujungnya ketahuan bahwa penduduk kampung
itu adalah penduduk transmigrasi yang sudah lebih dari setahun diserang,
dirampok, diperkosa para wanitanya. Dengan kekejaman seperti ini apakah
tidak mungkin mereka membunuh rektor IAIN?

GAM menjual ganja untuk membeli senjata. Apakah tidak memungkinkan bila
mereka tega merusak hidup anak muda lalu tidak tega membunuh orang tak
berdosa di gedung BEJ?

Terlalu banyak propaganda yang sama sekali tidak masuk akal. Contoh dalam
kasus matinya 2 orang GAM. GAM menyebut polisi menyerbu suatu perkampungan
dan membunuh penduduk sipil. Giliran ada polisi yang terbunuh mereka bilang
polisi menyerbu perkampungan dan terjadi perlawanan. Dua polisi mati dan
penduduk sipil tak berdosa mati. Logika dari mana ini?

Mau baca seringnya berita nggak masuk logika? Silakan baca Lantaknews. Nanti
kan banyak sekali yang beginian. Persis modusnya kayak Timtim dulu.


Anjasmara

-
Polisi Sebar Sketsa Pembunuh Rektor IAIN
Ar-Raniry
Reporter: Rayhan Anas Lubis

   detikcom -
Banda Aceh, Dua sketsa wajah pelaku pembunuh Rektor IAIN Ar Raniry Banda
Aceh, Prof. Dr. Shafwan Idris, MA, Selasa (3/10/2000) mulai disebar jajaran
Polda Aceh lewat berbagai media massa. Satu diantaranya, diyakini telah
tewas setelah adu tembak dengan salah seorang polisi, Serka Bambang.

Sketsa dua wajah pembunuh Shafawan itu dilukis oleh tim dari Mabes
Polri. Sebagian besar saksi berpendapat, sketsa tersebut sangat mirip
dengan pelaku sebenarnya.

“Dari keterangan sebelas saksi dan khususnya saksi kunci kita sudah
mendapat lengkap sketsa wajah pelaku. Saksi kunci sendiri merasa kaget
karena sangat mirip,” ujar Kasubsatgaspen Operasi Cinta Meunasah
I-2000 Senior Superintendent Kusbini Imbar kepada detikcom.

“Dan mulai hari ini dua sktesa itu akan kita sebar,” tambah dia lagi.
Menurut Kusbini, pelaku tersebut diperkirakan berumur 27 tahun dengan
tinggi badan sekitar 163 cm. Postur tubuh pendek, tapi tidak begitu gemuk
dalam artian normal.

Warna kulitnya sawo matang. Rambut agak panjang dan bergelombang,
serta hidung agak mancung. Saat melakukan aksinya pelaku memakai
kemeja kotak-kotak lengan pendek.

Sedang pelaku lainnya, yang saat itu menunggu di halaman rumah dengan
naik sepeda motor, diperkirakan berusia sekitar 26-27 tahun. Tinggi
badan 163 cm, warna kulit hitam dan rambut cepak.

Ciri lain, pipi kempot dengan rahang agak timbul. Berkumis tipis. Saat
melakukan aksinya, pelaku memakai baju kaos oblong warna biru
dongker dengan kancing depan.

“Tapi si pelaku yang menunggu di halaman rumah ini diperkirakan sudah
meninggal,” jelas Kusbini lagi. Pasalnya, pada tanggal 24 September 2000
lalu, seorang anggota Dit Perintis Samapta Polda Aceh, Serka Bambang
ditembak dikawasan Jl.T.Daud Beureu-eh Banda Aceh. Dalam aksi ini, Serka
Bambang sempat memberikan tembakan balasan.

Ceritanya, ketika Serka Bambang lagi mendapat perawatan di salah satu
ruang UGD RSU Zainoel Abidin, di sampingnya juga ada korban yang
sedang mendapat perawatan. Saat itu dikatakan, orang tersebut korban
kecelakaan lalu lintas.

Melihat orang yang sedang dirawat itu, Serka Bambang sontak berteriak,
“Itu yang menembak saya, itu dia orangnya!” teriak dia. Kontan saja
dengan surat perintah Kapolres Aceh Besar, orang tersebut yang
kemudian diketahui bernama Azwar (30) penduduk Lhokseumawe, Aceh
Utara itu diboyong ke Rumah Sakit Tentara Tk.III Banda Aceh.

Azwar ternyata mengalami luka tembak di bagian punggungnya dan
meninggal keesokan harinya. “Ketika ditunjukkan foto asli wajah Azwar,
saksi kunci membenarkan bahwa sepertinya memang Azwar orang yang
menunggu di halaman rumah Pak Shafwan saat kejadian itu,” kata Kusbini.

Sehubungan dengan penyebaran sketsa yang akan disebarkan lewat media
massa ini, Polda Aceh juga membuka kotak pos 1000. Dengan cara ini,
masyarakat yang mempunyai informasi tentang pembunuhan tersebut dapat
menyampaikannya secara leluasa tanpa ada katakutan apa pun.

“Kotak pos ini khusus kita buat untuk masyarakat yang ingin
menyampaikan informasi apa pun tentang kedua pelaku atau informasi
seputar pembunuhan Pak Shafwan. Mungkin mereka takut menyampaikan
secara langsung karena ancaman misalnya, Makanya kita buka kotak pos
ini,” kata Kapolda Aceh Brigjen Pol.Doddy Sumantayawan HS
disela-sela pertemuannya dengan wartawan di ruang Machdum Sakti ,
Mapolda Aceh Jl.Cut Mutia, Banda Aceh. (asy)

Keterangan Sketsa:
Sketsa sebelah kanan adalah pelaku penembakan dan sketsa sebelah kiri
adalah pelaku yang menunggu di halaman rumah Shafwan.
_
Get 

Emang Indonesian pada budeg: AS Tak Pernah Ancam Embargo??

2000-10-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Rasa-rasanya semua berawal dari si Gelbard lewat pernyataannya di Washington
Post kan? Ingat enggak waktu si gombal ini ngomong begitu? Lalu dilanjutkan
dengan dakwaan AS lewat kereta kudanya DK-PBB mengancam mau kirim pasukan ke
Atambua kan? Malah AS kirim 600 orang pasukan ke perbatasan Timtim, dan
sempat pura-pura bego masuk wilayah RI.

Setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan Yahudi asli si Cohen yang keturunan
tukang bunuh bangsa Palestina ke RI. Yang nerima waktu itu Mahfud, MD. Lewat
sana lagi-lagi AS mau ancam mengembargo. Sekarang berkelit bahkan lewat
semua pimpinan perusahaan asing AS menyebarkan berita tidak ada ancaman
embargo. Ini mau apa sebenarnya? Mau ngatain orang Indonesia pada budeg?
Pada nggak ngerti baca koran berbahasa inggris? Atau mau nuduh Mahfud, MD
nggak becus ngedengerin gombalannya si Cohen?

Udah deh, gampang saja:) Sebarin aja notulen asli pembicaraan Cohen
dengan Mahfud. Mereka juga mengeluarkan notulen "asli" dan disebarin lewat
KB-AS dan perusahaan asingnya di Indonesia kok. Jadi siapa yang nggak
bertanggung jawab? Gitu aja kok repot:)


Anjasmara


Sesalkan Pernyataan Amien Rais
AS Tak Pernah Ancam Embargo
Reporter: Shinta NM Sinaga

detikcom - Jakarta, Masih ingat ancaman embargo ekonomi dari Menhan
AS William Cohen? Kini, pihak Kedutaan Besar AS menyangkal adanya
ancaman tersebut. Kedubes AS juga menyayangkan adanya ancaman
pengambilalihan perusahaan AS di Indonesia.

Seperti diberitakan, ancaman pengambilalihan perusahaan AS di Indonesia itu
sendiri dilontarkan oleh Ketua MPR Amien Rais. “Kalau kita diembargo
Amerika, kita dapat membalasnya dengan menasionalisasikan perusahaan AS di
Indonesia. Misalnya Freeport dan Newmont,” kata Amien Rais.

Tidak hanya itu, Amien bahkan mengajak Indonesia meninggalkan Amerika
dengan IMF-nya karena Indonesia dapat berdiri sendiri dan mengatasi
masalah dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan negara Barat melalui IMF.

Terhadap hal ini, pihak Kedutaan Besar AS melalui rilis resmi yang diterima
detikcom, Senin (2/10/2000), mengaku sangat prihatin dengan adanya
pernyataan terhadap kemungkinan pengambilalihan perusahaan Amerika di
Indonesia.

“Statement semacam itu tidak bertanggung jawab dan sangat berbahaya
bagi hubungan maupun kerja sama antara Indonesia-AS, serta
membahayakan iklim investasi di Indonesia,” kecam Kedubes AS dalam
rilisnya.

Selain itu, Kedubes AS juga mencoba mengklarifikasi bahwa tak satu pun
pejabat pemerintahan Amerika Serikat yang menyarankan pemberlakuan
embargo ekonomi untuk Indonesia. “Itu sama sekali bukan kebijakan
pemerintahan Amerika Serikat,” tegas Kedubes AS masih dalam rilisnya.

Untuk itu, Kedubes AS mengaku prihatin dengan pernyataan-pernyataan
yang dikeluarkan para pejabat pemerintahan dan politisi Indonesia seperti
dilansir di beberapa media massa di Indonesia. Dimana para pejabat
pemerintahan dan politisi tanah air menuding Amerika akan menjatuhkan
embargo ekonomi terhadap Indonesia. (sss)
_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Bentrok Bondowoso

2000-09-28 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Memang ada bedanya. Kalau penggerebegan dilakukan oleh FPI, maka pentolan
FPI bakal punya kans untuk dicap sebagai tokoh pengebom BEJ. Kalau
penggerebegan dilakukan oleh Pagar Nusa yang merupakan anasir NU, maka
polisi boleh diserang dan diclurit. Kalau polisi melawan maka resikonya
mereka dicopoti.

Inilah kalau partai boleh punya bandit. Dulu ORBA punya bandit. Sekarang
PDIP dan PKB punya bandit masing-masing. Lalu apa sih yang disebut orde
reformasi? Kok nggak takut sih ada pembalasan nantinya? Di jaman sekarang
sudah nggak musim petentengan kayak jagoan koboi kesiangan. Emang yakin 4
tahun lagi akan dipilih? Siapa yang milih? Para jin? Orang jadi presiden
juga dapat dikasih.:) Mbok pada lihat tengkuk masing-masing gitu
lho...:) Mbok menjalankan saja tugasnya. Bukannya nerocos kayak orang nggak
pernah makan sekolahan saja. Baru satu tahun sudah melanggar hukum berapa
kali tuh? Suruh nangkep tanpa bukti, menjara orang tanpa diadili,
copat-copot orang sekehendaknya, ngomong tanpa klep, nilep duit bantuan.

Kok jadi ingat pepatah "Kere Munggah Mbale" sih? Mungkin memang nggak punya
derajat untuk duduk di kursi ligna:) Kalau caranya gini terus,nggak akan
lama akan muncul gerakan ganyang Gus Dur. Kalau Suharto baru tahun 1974
dapat musuh lewat malari alias setelah 10 tahun berkuasa. Gus Dur dapat
musuh di tahun pertama. Semua diakibatkan gaya petentengannya sendiri
itu.:)


Anjasmara


Akibat Bentrok Bondowoso:
Kapolres Bondowoso Dicopot
28 Sep 2000 19:18:29 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya: Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Da’I
Bachtiar, mencopot Kapolres Bondowoso, Superintendent Marwoto Soeto.
Tindakan cepat itu diambil Da’i menyusul bentrokan polisi setempat dengan
pesilat Pagar Nusa—milik NU—Rabu (27/9) malam. Akibat bentrokan itu, lima
anggota Pagar Nusa tewas diterjang tima panas, sementara sejumlah korban
lainnya luka-luka.

“Saya tadi mendapat kepastian dari Kapolda. Beliau mengusut anggotanya yang
terlibat peristiwa itu. Selain itu, Kapolda juga menyatakan telah mencopot
Kapolres Bondowoso,” ungkap Gubernur Imam Utomo, Kamis (28/9) sore di
Surabaya. Kapolda sendiri saat ini masih berada di lokasi kejadian. Begitu
pula dengan para aktivis Ansor Jatim, pengurus NU dan Ketua Umum PP Pagar
Nusa, Suhar Billah.

Insiden itu langsung memperoleh reaksi keras dari anak-anak muda NU. Mereka
menilai tindakan polisi berlebihan dan melawan hukum. “Kok polisi enak
sekali main tembak? Apa teman-teman Pagar Nusa itu sudah pantas diperlakukan
seperti itu?” tandas Imam Ghozali Aro, Wakil Ketua GP Ansor Jawa Timur
kepada TEMPO Interaktif.

Sebaliknya Kapolres Bondowoso menyatakan tidak bersalah. Insiden itu meletus
karena massa menyerbu Mapolres dengan menggunakan senjata tajam, seperti
clurit. Polisi telah berusaha mengendalikan situasi dengan melakukan
langkah-langkah persuasif. Ketika tidak berhasil, aparat kemudian mencoba
membubarkan massa lewat tembakan peringatan dan lontaran gas air mata.

Namun, massa tidak menggubris. Mereka malah semakin ganas dan terus
merangsek mendekati polisi. “Sampai akhirnya terjadi peristiwa itu,” ujar
Kapolres seraya menambahkan penembakan itu terpaksa dilakukan karena ulah
massa sudah mengancam keselamatan jiwa polisi.

Bentrokan antara polisi dengan Pagar Nusa itu bermula dari penahanan Hanafi,
anggota Pagar Nusa. Ia ditahan lantaran memimpin penggerebekan, pengrusakan
dan pembakaran puluhan tempat bilyar yang diduga menjadi ajang judi. Anggota
Pagar Nusa yang tidak bisa menerima balik melabrak ke Mapolres Bondowoso.
Mereka menuntut Hanafi dibebaskan. Polisi sebenarnya memang berniat
membebaskan Hanafi, namun tidak seketika. Massa yang tidak sabar kemudian
berusaha menerobos pagar kawat berduri. Dan, bentrok pun meletus.

Belakangan ini, Pagar Nusa memang gencar merazia tempat-tempat yang
dicurigai sebagai ajang perjudian. Tidak hanya merazia, mereka juga merusak
dan membakari tempat-tempat itu. (Adi Sutarwijono)

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Fwd [oe] BOLA MAUT GUS DUR

2000-09-28 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

BOLA MAUT GUS DUR

Walaupun sudah lupa letak gawang
Dan tak ingat di mana posisi kawan bermainnya
Gus Dur masih ingin juga bermain bola
Maka begitu peluit dibunyikan
Ditendanglah bola sekenanya
''Aduh Gus, bolanya melenceng!''
teriak Amien Rais, terkejut di depannya
''Melenceng melenceng! Siapa suruh aku jadi kapten!''

Bola terlanjur keras melayang, dan Wiranto
Yang siap menyusup ke daerah lawan sebagai penyerang
menjadi korban pertama, terpental ke luar lapangan
Sedang Hamzah Haz yang berdiri di gelandang kanan
Lebih dulu cedera terserempet dagunya

Walaupun lama tak berolah raga
tendangan Gus Dur masih keras juga
Setelah menyerempet telinga Laks dan Yusuf Kalla
bola terpental masuk gedung Antara
Dan PH yang sedang suntuk bekerja
langsung terpental dari kursinya
Amien Rais yang jadi wasit, pusing juga kepalanya
tapi permainan bola makin seru saja.
Mega yang jadi kapten cadangan ikut bersorak
sambil mengencangkan tali kolornya
Digiringlah bola oleh Gus Dur ke gawang
Tapi larinya melenceng ke kiri juga
''Gus, gawang di depan, bukan di kiri!''
teriak Widodo yang menjadi back tengahnya
''Kanan! Kanan, Gus!'' teriak AM Fatwa pula
yang setia menjadi supporter-nya
Tapi Gus Dur nekat saja menggiring bola ke kiri
''Sekali sekali ke kiri kenapa sih!
Gitu aja kok repot!''

Setelah ditendang ke kiri terpental ke kanan
Sambil menyerempet korban-korban berikutnya
jatuhlah bola ke kaki Gus Dur kembali.
Bondan yang baru saja direkrut jadi back kiri
langsung berbisik di telinga Gus Dur bagian kiri
''Tendang saja ke Bulog atau BI, Gus.
Di situ letak gawangnya!
Tapi jangan lupa lho, bocorannya!''
Maka menendanglah Gus Dur sekuat tenaga.
Dan, Sapuan yang jadi kiper cadangan,
terpental kena jidatnya. Bola pun jatuh
Menimpa hidung Sabirin
yang sedang menghitung honor pemain.

Amien Rais yang melihat bola out
Langsung meniup peluitnya
Tapi Gus Dur yang kurang paham maksud Amien
Malah ngedumel sendiri, ''Free kick free kick!
Gitu saja kok repot!''

Jakarta, 10 Juni 2000

(Ahmadun Yosi Herfanda)


From:  "ahmadun yosiherfanda" herfanda21@
Date:  Sun, 25 Jun 2000 05:15:39 PDT
Reply-to:  [EMAIL PROTECTED]
_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Golnu

2000-09-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Setelah bupati terpilih gagal dilantik karena KONON tidak didukung
masyarakat, ternyata sebanyak 129 kepala desa minta agar si Pak Fadillah ini
dilantik. Artinya apa? Artinya kemarin yang mengatasnamakan masyarakat itu
masyarakat jin. Rupanya GolNu hendak meniru gaya orba dalam mendudukkan
orang-orangnya.

Setelah menggusur Syahril yang sempat ditahan tanpa pengadilan sampai
berbulan-bulan (karena mau mendudukkan priyadi), menggusur dua menteri
karena berseberangan atau punya konflik materi (duh...), mendudukkan priyadi
dengan menggeser kwik dan bambang s, lalu di tingkat lebih rendah hendak
berbuat angkara murka lagi.

Lama-lama untuk dipilih jadi ketua RT harus mendapat dukungan GolNu. Kalau
tidak, bisa-bisa didemo karena tidak sesuai dengan kemauan masyarakat, yaitu
masyarakat jin.


Anjasmara

-
Kamis, 28 September 2000

Amien Rais Minta Fadillah Dilantik

Jakarta, Kompas

Setelah sehari sebelumnya menemui Ketua DPR Akbar Tandjung,
sebanyak 129 kepala desa se-Kabupaten Sampang, Selasa (26/9),
menemui Ketua MPR Amien Rais. Para kepala desa itu meminta
agar Bupati Sampang terpilih, Fadillah Budiono, segera dilantik untuk
menghindarkan kekacauan di Sampang.

Dengan mengenakan seragam pemda berupa setelan coklat, ke-129
kepala desa yang sudah menunggu selama empat jam untuk
bertemu Amien, tekun menyimak pernyataan Amien. Amien dalam
audensi dengan kepala desa yang sebagian besar duduk lesehan di
lantai itu mengatakan, persoalan pemilihan Bupati Sampang harus
dikembalikan kepada proses demokrasi yang semestinya.

  "Yang menang ya sudah lantik saja,
sementara yang kalah terus
  berjuang lagi pada kesempatan lain. Siapa
pun yang menang,
  haruslah memperlakukan kekuasaan itu
sebagai amanah. Untuk itu,
  tidak ada alasan untuk menunda pelantikan
Fadillah.

  Amien melihat kunjungan ke-129 kepala desa
se-Kabupaten
  Sampang itu menunjukkan keseriusan dari
pelantikan Bupati
  Sampang yang tertunda-tunda. "Saya kira
kalau ratusan kepala desa
  datang ke Jakarta, masalahnya tidak bisa
dianggap enteng. Dari segi
  biaya, waktu, biaya, tenaga dan perhatian,
mereka sudah
  habis-habisan," katanya.

  Amien meminta pemerintah pusat agar segera
melantik bupati
  terpilih. (pep)
_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



The Guardian: Percobaan antropologi dg virus pada indian amazon

2000-09-25 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Kalau jaman dulu bangsa Indian terbasmi dengan penyakit yang sama secara
tidak sengaja (cacar dlsb), maka di jaman modern mereka membuat percobaan
ilmiah dengan sengaja menularkan virus cacar kepada suku terasing Indian
Amazon. Saya kira untuk penelitian kedokteran, eh, nggak tahunya untuk
penelitian antropologi. Apa nggak gila tuh.

Ini sih mirip film Dr. Moreau yang settingnya deket Indonesia itu ya?


Jeffrey Anjasmara

---
Amazon Indians infected to test genetics theory, book alleges

By PAUL BROWN in London

Thousands of South American Indians were infected with measles, killing
hundreds, so that American scientists could study the effects on primitive
societies of natural selection, a book to be published soon in the United
States says.

The astonishing story of genetic research on humans, uncovered over 10
years, is likely to shake the world of anthropology, Professor Terry Turner,
of Cornell University, who has read the proofs, says.

"In its scale, ramifications, and sheer criminality and corruption it is
unparalleled in the history of anthropology," Professor Turner says in a
letter to the American Anthropology Association (AAA).

Darkness in El Dorado, by the investigative journalist Patrick Tierney,
accuses James Neel, the geneticist who headed a long-term project to study
the Yanomami people of Venezuela in the mid-'60s, of using a virulent
measles vaccine to spark an epidemic that killed hundreds and probably
thousands.

Once the epidemic was under way, the book says, the research team "refused
to provide any medical assistance to the sick and dying Yanomami, on
explicit order from Neel. He insisted to his colleagues that they were only
there to observe and record the epidemic, and that they must stick strictly
to their roles as scientists, not provide medical help".

Professor Turner was trying to warn the AAA of the impending scandal so the
profession could defend itself. Although Neel died last February, many of
his associates, some of them authors of classic anthropology texts, are
still alive. They have been invited to defend their work at the AAA's annual
meeting in November.

One of the most controversial aspects of the research that allegedly
culminated in the epidemic is that it was funded by the US Atomic Energy
Commission, which was anxious to discover what might happen to communities
when large numbers were wiped out by nuclear war.

While there is no "smoking gun" in the form of texts or recorded speeches by
Neel explaining his conduct, Professor Turner believes the only explanation
is that he was trying to test controversial eugenic theories like the Nazi
scientist Josef Mengele.

He quotes another anthropologist who read the manuscript as saying: "Mr
Tierney's analysis is a case study of the dangers in science of the
uncontrolled ego, of lack of respect for life, and of greed and
self-indulgence. It is a further extraordinary revelation of malicious and
perverted work conducted under the aegis of the Atomic Energy Commission."

Professor Turner says Neel and his group used a virulent vaccine called
Edmonson B on the Yanomami, which was known to produce symptoms virtually
indistinguishable from cases of measles.

"Medical experts, when informed that Neel and his group used the vaccine in
question on the Yanomami, typically refuse to believe it at first, then say
that it is incredible that they could have done it, and are at a loss to
explain why they would have chosen such an inappropriate and dangerous
vaccine," he writes.

"There is no record that Neel sought any medical advice before applying the
vaccine. He never informed the appropriate organs of the Venezuelan
Government that his group was planning to carry out a vaccination campaign,
as he was legally required to do.

"Neither he nor any other member of the expedition has ever explained why
that vaccine was used, despite the evidence that it actually caused or, at a
minimum, greatly exacerbated the fatal epidemic."

Professor Turner says Neel felt "natural" human society, as seen before the
advent of large-scale agriculture, consists of small, genetically isolated
groups in which dominant genes - specifically a gene he believed existed for
"leadership" or "innate ability" - have a selective advantage.

In such an environment, male carriers of this gene would gain access to a
disproportionate number of females, reproducing their genes more than less
"innately able" males. The result would supposedly be a continual upgrading
of the human genetic stock.

He says Neel believed that in modern societies "superior leadership genes
would be swamped by mass genetic mediocrity".

"The political implication of this fascistic eugenics is clearly that
society should be reorganised into small breeding isolates in which
genetically superior males could emerge into

Menhan kita is sooo good.

2000-09-24 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Setelah berkali-kali membaca sepak terjangnya, saya hanya mau komentar bahwa
Mahfud adalah menhan yang baik, punya dignity. Untung si Gus Dur punya
menteri kayak gini. Bukan tukang ngekor seperti yg lain. Apalagi si Hikam yg
cuman pergi ke sana kemari naik heli pinjaman dari IPTN. Kepandaian untuk
abuse power untuk hura-hura yg diwarisi dari tuannya.

Bahkan Yudhoyonopun jadi seperti kelas yunior deh. Bravo Mahfud!
_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Malaysia sengaja memelihara sumber konflik

2000-09-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Yah, jelas saja Malaysia nggak mau ngejalanin pembentukan tim pencari fakta.
Maling teriak maling masak mau diajak mencari kebenaran?

Menurut saya, Malaysia bahkan punya maksud lebih dari sekedar memegang
status quo. Malaysia terus membangun 2 pulau yang disengketakan dengan
Indonesia. Malaysia pula yang tidak mau menyelesaikan masalah 5 titik
perbatasan dengan Indonesia. Dengan demikian, mereka memang sengaja membuka
celah untuk bersengketa dengan Indonesia.

Bila Indonesia berhasil digerogoti kemampuan militernya, maka bukan tidak
mungkin Malaysia dibantu oleh gembong imperialisme Inggris (yaitu tuan
besarnya) melakukan serangan ofensif ke Indonesia. Ada yang mau bilang nggak
mungkin? Irak saja berani menyerang Iran yang berpenduduk lebih besar.
Jepang berani menyerang Cina. Apalagi kerjasama milik persemakmuran masih
tetap eksis. Nah, dengan bermodalkan sumber konflik itu, mereka dapat
mencari alasan sekehendak hati.


Anjasmara


Rabu, 20 September 2000, 08:00 WIB

Malaysia Belum Respon Pembentukan TPF Penjarahan Kayu

Samarinda, Rabu

Sekjen Dephutbun Suripto mengatakan bahwa pihak Malaysia belum merespon
tawaran Pemerintah Indonesia dalam pembentukan "fact-finding mission" (Tim
Pencari Fakta/TPF) berkaitan dengan maraknya penjarahan hutan di kawasan
perbatasan Indonesia-Malaysia yang diduga melibatkan pihak Malaysia.

"Kami sudah mengirimkan desakan untuk pembentukan TPF tersebut,
namun sampai kini belum mendapat jawaban," kata Sekjen Dephutbun
Suripto di Samarinda, Selasa malam.

Ia menambahkan bahwa pihak Malaysia melalui Dubes Malaysia
untuk Indonesia, Dato Rastam Mohd. Isa telah menyambut positif
tawaran pihaknya untuk membentuk TPF tersebut.

Namun, Suripto enggan mengomentari, mengapa Malaysia terlihat
lamban dalam menyingkapi persoalan yang berkaitan dengan penjarahan hutan di
kawasan perbatasan tersebut, padahal pihak Indonesia telah menyampaikan
persoalan tersebut empat bulan lalu.

"Bagi kami tidak masalah untuk membuat tim tersebut, apalagi
kejadian tersebut merugikan Indonesia," katanya.

Sebelumnya Suripto mengatakan bahwa dugaan terlibatnya Malaysia
dalam penjarahan itu berdasarkan pengakuan dua mata-mata yang
berhasil ditangkap petugas dalam operasi di kawasan perbatasan.

Dua mata-mata yang kini telah ditangani secara intensif petugas
keamanan itu, kata Suripto, bertugas mengintai lokasi daerah
penyelundupan.

Menurut mata-mata yang tertangkap di Kaltim itu, tambah
Suripto, kasus penyulundupan yang melibatkan pihak Malaysia itu telah
berlangsung selama enam bulan dan dilindungi oleh Angkatan Tentara Diraja
Malaysia (ATM).

Suripto memperkirakan, penyelundupan di Kaltim rata-rata
sebanyak 80-100 ribu m3/bulan, sedangkan di Kalbar 150 ribu
m3/bulan, Riau 70 ribu m3/bulan, sedangkan untuk Sorong belum ada data yang
masuk.

Dugaan keterlibatan Malaysia diperkuat pula berdasarkan fakta
hasil "Operasi Tarakan" pada Mei 2000.

Dalam operasi itu, pasukan Kostrad di perbatasan Sabah-Kabupaten Nunukan
(Kaltim), menemukan peralatan berat, peluru,
kamp, tanki solar, tumpukan gelondongan, kayu hasil tebangan liar dan tempat
makanan bercirikan simbol ATM (Angkatan Tentara Diraja Malaysia).

Berdasarkan bukti-bukti itu, Sekjen Dephutbun Suripto bertekad
akan membentuk TPF gabungan antara Indonesia-Malaysia untuk
menyelidiki kasus pencurian kayu ilegal di perbatasan kedua negara itu.

Dalam 10 tahun terakhir, menurut Suripto, kerugian yang
diderita Indonesia akibat penjarahan hutan di kawasan perbatasan
diperkirakan mencapai Rp 5 trilyun.

Ketua DPRD Kaltim, Sukardi Djarwo Putro mendesak agar pihak
terkait segera mengungkapkan kasus penjarahan hutan Indonesia itu, apalagi
ada bukti kuat sehingga Indonesia seyogyanya menuntut Malaysia ke Mahkamah
Peradilan Internasional, karena kerugian negara sangat besar.

"Seadainya kerugian Indonesia sebesar Rp 5 trilyun tersebut
digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional atau untuk
pembangunan Kaltim, maka daerah ini sudah makmur," katanya.

Sukardi Djarwo menunjuk besarnya APBD Kaltim yang rata-rata
hanya sekitar Rp 400 milyar, sehingga apabila kerugian negara akibat
penjarahan itu dimanfaatkan untuk pembangunan Jalur
Lintas-Kalimantan di wilayah Kaltim, maka sudah ada jalan tembus yang mulus
dari Nunukan-Manilau-Bulungan-Berau-Sangatta-Samarinda-Balikpapan-Pasir,
karena kebutuhannya hanya sekitar Rp 1 trilyun.

"Itu baru kerugian materiil, belum lagi kerugian pada bidang
ekologi karena hutan yang relatif selamat dari beberapa kali bencana
kebakaran hutan berada di kawasan perbatasan," kata Ketua DPRD Kaltim itu.

Sejumlah LSM dan Ormas di Kaltim bahkan bertekad akan
mengkampanyekan tentang produksi kayu dari Malaysia berasal dari
hasil penjarahan hutan tanpa mengindahkan masalah lingkungan ke
dunia internasional.

"Namun, ada kekhawatiran kami, apabila kita mengkampanyekan,
ternyata menjadi bumerang bagi Indonesia, karena ternyata banyak
aparat yang ikut bermain," kata Direktur Ekskutif Wahana Lingkungan Hidup
(Walhi) Kaltim, 

DPR sok galak deh....

2000-09-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

DPR sih cuman galak tapi galak dibuat-buat saja. Biar kelihatan gagah saja.
Giliran ada penjelasan dari Gus Dur biarpun yang ditanya masalah pemecatan
Kapolri lalu Gus Dur menjelaskan cara membuat sambal terasi, maka DPR hanya
akan manggut-manggut saja. Contohnya sudah jelas. Kemarin sudah begitu, maka
sekarang atau besok akan tetap seperti itu.

Sinyalemen bahwa DPR adalah Dewan Pemalak Rakyat sudah makin marak. DPR
jaman ORBA dan DPR jaman sekarang sebetulnya masih berkapasitas sama. Cuman
sebagai ajang berdiskusi bagaimana memalak BUMN, atau departemen, atau
pengusaha swasta.

Masalahnya gimana cara menanggulangi masalah ini? Jawabnya gampang yaitu
dibuat DPR Watch. Dengan demikian kinerja DPR dapat selalu diawasi. Kalau
sudah ada kasak-kusuk masalah komisi, segera saja anggota DPR itu diblejeti
sampai telanjang bulet. Hal yang sama dapat dilakukan terhadap Kepolisian,
BPK, Jakgung, Kehakiman, dan BI. Mengapa saya sebut 5 institusi ini? Wah,
habis mereka nggak ada yg mengawasi. Apalagi polisi dan Jakgung di bawah
Tuan Besar HAM Marjuki Darussalam yang sekarang cuman jadi tukang gebug
presiden. (Ingat Syahril?).

Bila badan independen untuk mengawasi kelima institusi yang bobrok ini dapat
dibentuk, maka saya rasa pemerintah juga tidak berkutik dan sistem
kediktatoran yang selalu mewarnai pemerintahan Indonesia sejak lahir ini
dapat dihapuskan. Adalah tugas kita untuk melakukan pembaruan. Bukan tugas
Gus Dur yang dilahirkan untuk jadi diktator, atau Mega yang anak mantan
diktator.

Sudah ribuan kali saya bilang tidak usah mengadili Suharto. Mengapa? Karena
Suharto punya pendukung. Bila dipermalukan, maka 20 tahun lagi anak Suharto
akan berubah menjadi tokoh idola. Mungkin Tutut akan mendirikan Golkar-P
(yaitu Golkar perjuangan). Sama dengan yang dilakukan oleh Megawati. Sukarno
juga selama 6 tahun dipermalukan, diejek-ejek, sampai mati mengenaskan
sebagai tahanan di rumahnya sendiri. Keluarganya dijauhi, dlsb. Hal yang
sama sekarang kita lakukan terhadap Suharto, apakah anda-anda berpikir
kejadian tidak akan berulang? Kita perlu darah segar. Bukan elit politik yng
keturunan Menak. Gus Dur adalah keturunan menak. Mega keturunan menak. Dan
Tutut juga keturunan menak yang akan muncul 20 tahun lagi sebagai pahlawan
dari kaum tertindas. Entah siapa yang ditindas:) Bila ini terjadi, wah,
Indonesia akan berjalan di tempat untuk selamanya:)


Anjasmara

--
Jika Alasan Gus Dur Tidak Kuat
DPR Sepakat Tolak Bimantoro

Suara Merdeka CyberNews. DPR bertekad akan menolak Bimantoro sebagai
Kapolri. Ini jika alasan pencopoatan Roesdihardjo tidak masuk di akal.

Penjelasan itu disampaikan anggota DPR dari Fraksi Reformasi Djoko Susilo
kepada para wartawan seusai diskusi di Habibie Center Rabu (20/9).

Dia menyatakan, bila nanti Presiden Gus Dur tetap ngotot dan dalam
menjelaskan kepada DPR tentang pencopotan Kaporli tidak mempunyai alasan
yang masuk akal, Komisi I dan II DPR akan menolak Bimantoro.

"Kita tidak main-main dengan masalah ini dan DPR akan tegas dengan masalah
ini," tegasnya.

Menurut anggota DPR Komisi I ini, Presiden telah melanggar Tap MPR Nomor
II/MPR/2000 dan ini suatu pelanggaran yang sangat erius. Sebab di dalam
Pasal 7 Mengenai Susunan dan edudukan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
ayat (3) menyebutkan Kepolisian Negara Republik Indonesia dipimpin oleh
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ang diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden dengan prsetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Dia menyesalkan Presiden tidak melakukan konsultasi sama ekali dengan DPR.
Karena itu DPR akan mempertanyakan msalah ini kepada Presiden.

Menurut Ketua Departemen Humas dan Media Massa DPP AN ini, penjelasan
Presiden bisa ilakukan saat pertemuan konsultasi antara pimpinan DPR dan
pimpinan fraksi-fraksi DPR. Tapi sebelum itu, Presiden harus lebih dahulu
mengirim surat sebagai penjelasan.

"Apabila alasannya masuk akal maka kita bisa terima dan tidak masalah"
yakinnya.(CN02)

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Sidney Morning Herald: Kebocoran inteligen

2000-09-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Dari Apakabar@ saya baca pembelaan antek-antek Australia bahwa tidak mungkin
seorang bule bisa jalan-jalan di wilayah Betun dan menyebabkan penyerangan
markas UNHCR.

Kumpulan antek-antek yang bernama Komite Informasi Terbuka yang bermarkas di
Inggris itu demikian konyol dalam membuka argumennya. Bila bule tidak mampu
beroperasi di wilayah Indonesia, bagaimana CIA mampu mengumpulkan informasi
sedemikian komplit?

Di bawah ini disampaikan artikel dari SMH, di mana pemerintahan Howard
Coward berusaha mencari sumber kebocoran intelijen Aussie dalam operasinya
di Timtim. Point saya, argumen antek-antek Aussie beserta tuannya Inggris
bahwa tidak mungkin orang bule beroperasi di dalam masalah Atambua sama
sekali tidak berdasar.

Sementara itu koboi dari Texas (wakil UNTAET kelas rendah, yaitu tingkat
Bobonaro doang)) bernegosiasi dengan Yudhoyono plus anggota DPR(jelas kelas
tinggi) masalah rekonsiliasi masyarakat Timtim. Artinya apa? Artinya memang
UNTAET selalu ingin melecehkan RI dengan mengirimkan kroco. Habis itu ngotot
lagi...:)

Sekali lagi, bersih-bersih rumah adalah langkah pertama yg harus dilakukan.
Kalau rumah bersih, bule tak mampu menyusup dan menjalin jaringan
intelijennya yg jelas beranggotakan antek-antek. Baik antek-antek maupun
bule, kalau ketahuan langsung di-dor saja. Toh Aussie akan berkelit bahwa
bule itu bukan anggota militer mereka seperti yang sudah dilakukannya
sebanyak 2 kali kemarin.


Jeffrey Anjasmara

-
Soldier's home searched over leak

David Lague, Defence Correspondent

Police have searched the Sydney home of an Army intelligence officer,
Captain Clinton Fernandes, as part of an extensive investigation into the
leaking of secret East Timor documents that last year embarrassed the Howard
Government.

Defence and intelligence officials have told the Herald the Australian
Federal Police executed a search warrant at Captain Fernandes's unit at
McMahons Point before last Saturday's raid on the Canberra home of Mr Philip
Dorling, an adviser to the Opposition's foreign affairs spokesman, Mr Laurie
Brereton.

It is understood that AFP officers warned Captain Fernandes that he should
co-operate.

Senior Opposition officials have said the AFP found no evidence that Mr
Dorling was involved in the leaks. He is now on leave.

Last year Mr Brereton exploited the leaking and publication of secret
government intelligence warnings that the Indonesian military was
orchestrating militia violence in East Timor before the August independence
ballot.

Despite these clear warnings from their intelligence agencies, the Howard
Government and the Department of Foreign Affairs and Trade were insisting
that Indonesia could be trusted to provide security for the ballot.

The Herald was unable to contact Captain Fernandes yesterday at his home or
at Victoria Barracks, where he works in intelligence operations at Joint
Task Force Headquarters.

An AFP spokesman said: "It is not our practice to confirm or deny the
execution of warrants, and that is our position on this matter." A Defence
spokesman also refused to comment.

Last year Captain Fernandes was involved in the collection of intelligence
relating to East Timor and was named on the warrant that the AFP used to
search Mr Dorling's home.

The warrant shows the AFP was seeking evidence that journalists from The
Bulletin , The Age, ABC Television's 7.30 Report and Four Corners and public
servants had unlawfully disclosed government information between January
last year and June this year.

Police sources yesterday told the Herald that the leak investigation was the
biggest operation of its type ever mounted.

A number of other intelligence officers were also mentioned on the warrant,
including a highly regarded expert on East Timor and Indonesia,
Lieutenant-Colonel Lance Collins. There has been no suggestion that he is a
suspect in the investigation.

The Herald has learnt that he was the senior intelligence officer on the
staff of Lieutenant-General Peter Cosgrove last year at the Joint Deployable
Force Headquarters in Brisbane. This unit took command of the Australian-led
peacekeeping mission to East Timor in September.

Early last year, Colonel Collins was closely involved in the intelligence
assessments that described the Indonesian military's role in co-ordinating
the militia violence and correctly predicted a bloodbath if the East
Timorese voted for independence.

He had maintained close links with East Timorese groups and apparently had
developed reliable sources on developments in East Timor.

"He is a very, very capable operator at the working level," a senior officer
said yesterday.

Defence sources said General Cosgrove was so impressed with the briefings he
was given about the situation in East Timor early last year that he sent
Colonel Collins to Sydney to brief the then Land Commander, Major-General
John Hartley.

General Hartley sent the intelligence team to Canberra but its warnin

Namibia Pesan Puluhan Pesawat Terbang Produksi IPTN

2000-09-19 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Nah, ini dia jawaban buat orang-orang yang suka melecehkan teknologi,
termasuk pemerintahan buta huruf sekarang ini. Jelas berita baik ini tidak
bisa dikaitkan dengan performance pemerintahan Gus Dur yang nggak karuan
ini. Apalagi dengan performance AS Hikam sang ahli sastra itu.

Yang perlu diacungi jempol adalah Habibie sebagai menteri. Bukan sebagai
presiden yang penuh dengan KKN itu. Masak memerintah cuman segitu lama
langsung memasukkan orang-orangnya berdasarkan sukuisme ke segala penjuru
dunia. Gile bener tuh:)

Yang sekarang perlu dicermati adalah langkah pemerintahan saat ini dalam
memfollow-up. Saya curiga mereka malah bikin berantakan. Biasalah, nggak
pernah merasakan cash-in, bisa-bisa malah minta komisi. Kan cilaka tujuh
belas.

Kita juga perlu lihat apakah Gus Dur akan bikin usaha swasta untuk menangani
masalah ini. Jangan-jangan si usahawan yg jadi partner dalam menggelapkan
sumbangan dari sultan Brunei akan ditunjuk untuk menfollow-up. Sialnya
rumahnya yg di jalan Irian malah dijadikan rumah pertemuan kelas tinggi.
Siapa lagi yg kira-kira bermodal KKN punya potensi ditunjuk? Priyadi menteri
sarjana perikanan yg di BRI saja nggak becus itu ya?


Anjasmara

--
Selasa, 19 September 2000, 10:29 WIB

Namibia Pesan Puluhan Pesawat Terbang Produksi IPTN

Jayapura, Selasa

Pemerintah Namibia berkeinginan membeli puluhan pesawat terbang dan
helikopter buatan Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) Bandung untuk
menunjang aktifitas pembangunan di negaranya.

Duta Besar RI berkuasa penuh untuk Namibia, Theo Waimuri
mengatakan di Jayapura, Selasa, Komite Pertanahan Namibia telah
menandatangani nota kesepakatan (MOU) dengan pihak IPTN untuk membeli
pesawat produksi perusahaan penerbangan nasional
itu.

Dalam MOU disepakati, Komite Pertahanan Namibia memesan 24
pesawat terbang jenis Gatotkaca dan sebagiannya helikopter, namun
tahap awal komite tersebut menyanggupi pembelian 12 buah pesawat dan
helikopter.

Bila Komite Pertahanan Namibia merealisasikan pembelian 24 unit
pesawat terbang itu, maka secara tidak langsung menambah pemasokan negara
sebesar 300 ribu dollar Amerika Serikat.

Menurut Waimuri, pemerintahan Namibia mengakui mutu pesawat
produksi IPTN cukup bagus dan cocok untuk dioperasikan di negaranya yang
umumnya daerah dataran rendah dan berbukit-bukit.

Untuk merealisasikan MOU antara IPTN dan Komite Pertahanan
Namibia itu telah disampaikan kepada Presiden Abdurrahman Wahid guna
mengambil langkah-langkah lebih lanjut.

Selain itu, katanya, pihaknya sedang menjajaki kemungkinan
Perdana Menteri Namibia Hage Geingob untuk melakukan kunjungan
kenegaraan ke Indonesia dalam waktu dekat. Kedatangan pejabat
Namibia itu tergantung kesediaan Presiden Gus Dur.

Kunjungan PM Hage Geingob itu selain membicarakan realisasi MOU
pembelian pesawat produksi IPTN juga membicarakan peluang kerjasama bidang
ekonomi bilateral yang semakin luas.(ant/zrp)

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Canberra 'trying to sanitise black history'

2000-09-18 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Inikah wajah "anak bapak" demokrasi dan HAM?

Anjas

---
Canberra 'trying to sanitise black history'

By DEBRA JOPSON

Members of the stolen generation were forced to hold a media conference in
the back of a cut-price market yesterday because the Federal Government
wanted to hide that part of history as Australia celebrated indigenous
culture in the Games opening ceremony, Ms Lowitja O'Donoghue said yesterday.

The Sorry Day Committee had been denied the use of the Sydney Media Centre,
where thousands of international journalists are based, because the stolen
generations' story was one the Federal Government did not want told, she
said.

"It is about sanitising the message and we weren't about sanitising our
message", she said.

Ms O'Donoghue, co-patron of the Sorry Day Committee with the former prime
minister Mr Malcolm Fraser, attacked the Office of Indigenous Affairs in the
Department of Prime Minister and Cabinet, saying that of a staff of 52, only
four were indigenous.

The head of that office, Mr Peter Vaughan, had ensured the committee could
not use the media centre. "Under this Government, white people are making
more and more decisions for indigenous people. It's a trend which we want to
reverse," she said.

Some international journalists found their way to the media conference to
hear nine Aborigines from around the nation.

The chairman of the Northern Territory Stolen Generations Aboriginal
Corporation, Mr Maurie Ryan Japarte, who travelled to Sydney on a one-way
ticket because he could not afford the return fare, wished everyone a happy
Olympics, but said he wanted it known his people had suffered atrocities and
molestation. "This country's human rights is 20 years behind everyone else,"
he said, calling for a bill of rights.

Ms Valerie Wenberg, who had been placed in the Bomaderry children's home,
and alleges she was raped and beaten in a family home to which she was sent,
broke down as she told the gathering: "There is no justice in this country."

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Arbi Sanit tak mampu melihat potensi kediktatoran

2000-09-17 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Melihat komentar Arnit Sanit kali ini, saya kira si oom ini tak mampu
melihat bahwa kalau kejadian ini dibiarkan, maka akan mucul potensi
kediktatoran. Bukannya saya bila Gus Dur diktator, tapi potensi untuk itu
dapat saja terjadi.

Coba saja kalau belum ada penyidikan polisi lalu main suruh tangkap, wah,
gimana kalau anda mengkritik si gus Dur lalu anda dibilang mendalangi bom di
kedainya Pak Somad. Apa nggak cilaka tiga belas?

Gimana kalau ternyata orangnya Gus Dur yang memasang bom sendiri? Bikin
skenario gini deh. Misal anda terlalu cerewet atas kepemerintahan Gus Dur
ini, lalu dibikin skenario pengeboman kecil-kecil. Nggak usah BEJ deh. Lalu
tiba-tiba anda ditangkap atas tuduhan hendak makar. Gimana tuh?

Ada yang hendak bilang nggak bisa? Lihat saja kasus Mahathir yang nangkep
Anwar. Lihat juga penangkapan Syahril karena Gus Dur nggak suka. Okay-lah
Tommy dicurigai karena tiap kali Suharto diadili lalu ada bom meledak. Tapi
kan mestinya polisi dulu dong yang maju. Kalau polisi belum maju Gus Dur
entah dapat kabar dari intel CIA lalu tahu apa secara hukum boleh main
tangkep? Kalau emang boleh, wah berarti kita ini hidup di negara tirani.
Kita tak akan hidup tenang karena penguasa mampu menangkap seseorang
berdasarkan laporan intelijen. Entah intelijen sayur atau intelijen beneran.

Anjas

---
Senin, 18 September 2000, 06:03 WIB
Sarapan bersama Arbi Sanit:

Jakarta, Kompas Cyber Media
Laporan: Josephus Primus

Pengamat politik Arbi Sanit menilai, perintah Presiden Abdurrahman Wahid
untuk menangkap Tommy Soeharto sudah benar. "Pihak yang
mempersalahkan tindakan presiden justru yang melakukan ketidakadilan
hak asasi terhadap para korban peledakan bom di gedung Bursa Efek
  Jakarta (BEJ)", ujarnya kepada KCM.

  Menurut Arbi Sanit prosedur yang diambil Presiden
Wahid adalah "selidiki"
  baru kemudian "tangkap". Polisi diharapkan juga
menjalankan proses yang
  sama. "Saya kira, hal itu mesti dipandang sebagai
kewajaran," ujarnya.

  Arbi Sanit memahami bila dasar pertimbangan yang
diambil oleh presiden
  adalah tekanan yang memuncak menyusul rentetan
pemboman yang
  melanda ibukota. Sebagai kepala negara, kata dia,
presiden berhak untuk
  mempertimbangkan situasi genting tersebut.

  Ia yakin bahwa adanya 15 korban jiwa dalam kasus
peledakan enam hari
  lalu itu ikut memberi andil bagi presiden dalam
pengambilan keputusan tadi.
  Apalagi, kasus ini juga berakibat jangka panjang
terhadap ekonomi
  Indonesia.

  Sebaliknya Arbi menuding mereka yang menganggap
perintah Presiden
  Wahid terhadap pemeriksanaan terhadap putera bungsu
mantan presiden
  Soeharto itu sebagai tidak beralasan sama sekali,
telah memberikan
  perlakuan khusus terhadap Tommy Seoharto. "Mereka
jelas tidak
  memperhitungkan para korban," kata Arbi sengit.

  "Demi kepentingan publik, sebaiknya memang tidak perlu
ada pembedaan
  hak asasi dan perlakuan antara para korban dan Tommy
Soeharto,"
  katanya. (kj)
_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Menhan: Insiden Atambua Ulah Intelijen Asing

2000-09-16 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Walah oom, baru sekarang berbunyi. Mestinya berbunyi satu tahun yang lalu
dong. Skedul yang harus dilakukan sekarang adalah melakukan bersih-bersih di
dalam rumah. Beli banyak-banyak baygon buat mengusir kecoak-kecoak busuk
penghancur perabot rumah. Apalagi kalau kecoaknya kiriman tetangga baik
tetangga jauh maupun tetangga jauh.

Anjasmara




Sabtu, 16/09/00 : 13.10 WIB


Menhan:
Insiden Atambua Ulah Intelijen Asing

Suara Merdeka CyberNews. Menteri Pertahanan Moh Mahfud MD menuding, insiden
Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan operasi
intelijen asing. Mahfud mengaku pihaknya telah memperoleh fakta-fakta
berkaitan dengan masalah itu.

"Kita punya bukti fakta-fakta itu. Cuma belum kita ungkapkan sekarang," ujar
Mahfud di kampus UII, Jl Cik Di Tiro, Yogyakarta, Sabtu (16/9/00).

Menurut Menhan, insiden Atambua terjadi setelah UNTAET sebagai lembaga
pemerintahan resmi di Timor Timur (Timtim) tak mampu bekerja. Penyebabnya,
rakyat Timtim belum siap memerintah sendiri. "Berdasarkan laporan intelijen
kita, rakyat Timtim sudah bosan dengan keadaaan saat ini, sehingga ada
keinginan berintegrasi lagi dengan Indonesia," katanya.

Guru besar hukum tata negara itu menuturkan, keingingan rakyat Timtim itu
sebenarnya sudah lama muncul dan tampaknya tak diinginkan negara lain.
"Tampaknya negara tertentu melakukan operasi intelijen tersebut untuk
menyembunyikan kegagalan di Timtim. Jadi saya melihat dunia internasional
tidak adil memperlakukan Indonesia. Mengapa kesalahan ditimpakan begitu saja
kepada Indonesia," ungkapnya.

Menanggapi Resolusi DK PBB 1319, Mahfud menilai resolusi tersebut cacat
hukum. Kecacatan itu, menurutnya, terletak pada pernyataan bahwa pada 7
September 2000 ada kerusuhan, dan pernyataan 20 orang meninggal.

"Padahal sebenarnya peristiwa terjadi tanggal 6 September 2000 dengan
memakan 3 korban. Saya merasa heran PBB mengeluarkan resolusi tanpa
melakukan recheck di lapangan," katanya. (CN05


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Setiap Malam Terjadi Kontak Senjata Di Tapal Batas

2000-09-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Tuh kan beneran:)
Emang orang luar juga yang bikin perkara. Mereka emang ingin infiltrasi
lagi bikin Indonesia kena tuduh lagi semuanya pengen melemahkan
semua elemen di tubuh RI.

Setelah berhasil membuat militer dibenci, sekarang mereka tidak perduli lagi
dengan militer RI. Yang mereka arah sekarang adalah RI as the whole nation.
Enggak perduli pemerintahannya sipil atau militer:)


Anjasmara

--
Setiap Malam Terjadi Kontak Senjata Di Tapal Batas NTT-Timor Leste
Rabu, 13 September 2000, @19:18 WIB

Atambua --- Kontak senjata di tapal batas Indonesia, Nusa Tenggara Timur
(NTT)-Timtim, terjadi setiap malam. Menurut pengakuan beberapa pengungsi
yang berada di tapal batas, mereka was-was karena setiap malam terdengar
suara tembakan, baik dari arah Timor Leste, maupun di Indonesia. Kontak
senjata ini antara pasukan Kostrad dengan penyusup.
Sepekan insiden di Atambua, masih terasa suasana tegang, terutama di tapal
batas NTT–Timor Leste. Beberapa warga yang ditemui Berpolitik.Com di tapal
batas di Dusun Turiakan Desa Maumotin, mengakui setiap malam mendengar suara
tembakan.

“Kalau siang hari masih baik, tapi kalau malam, kita resah khawatir pasukan
dari Timor Timur menyerang. Apalagi desa ini berseberangan langsung,” ungkap
Ulu Medak, warga setempat.

Menurutnya, mereka hanya pasrah pada Tuhan dan berdoa agar tidak terjadi
peperangan di wilayahnya. Untuk itu, warga berharap agar Kostrad yang telah
ditempatkan di Tapal Batas dapat melindungi mereka.

Keresahan juga diakui Camat Pembantu Tasi Feto Timur, Guido Mauk bahwa
setiap malam memang terdengar suara tembakan. “Tembakan itu sangat
menakutkan masyarakat, bahkan ada yang lari bersembunyi di rumah saja,”
ujarnya. Guido mengakui, sejak Sabtu (6/9) masyarakat mulai panik oleh suara
rentetan senjata tersebut.

Selain itu, warga Asumanu, Emanuel mengakui pula bahwa telah terjadi kontak
senjata. Malah Emanuel, menerima informasi bahwa yang melakukan kontak
senjata antara pasukan Kostrad dengan penyusup dari Timor Timur.

Sementara itu, Komandan Sektor Satgas Pamtas NTT – Timor Leste Letkol (Inf)
Indra Hidayat belum mengetahui peristiwa tersebut. Indra berjanji akan
mengecek langsung dulu ke perbatasan. Ia juga berjanji akan berupaya sekuat
mungkin mempertahankan kedaulatan NKRI. *** (ano)

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



SP: Soal Intelijen Australia di Atambua

2000-09-12 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ah, sudah jelas kerja di Atambua itu kerja siapa. Emang kalau ada apa-apa
dengan orang PBB siapa yang disalahin? Sudah dari jaman kuda orang juga tahu
kalau mereka-mereka itu diapa-apain, maka pemerintah RI yang kena. Jadi mau
militer atau pemerintah sipil jelas sama-sama tahu resikonya. Dengan reaksi
yang demikian cepat dari pemerintah luar (silakan deh baca tiap hari gimana
kerja Sidney Morning Herard dalam membentuk opini rakyat Aussie), sangat
gampang ditebak siapa yang punya kepentingan. Nggak perlu analisis njelimet
deh:)

Setelah kita melihat siapa yang punya kepentingan, tentunya gampang dirunut
siapa saja LSM HAM yang kemarin cepat teriak. Nah, kan nanti tahu siapa yg
dibiayai oleh Aussie dan negara lain macam Belanda, Portugal, dan juga pak
polisi dunia.

Oya, Aussie lewat pendekar Howard sangat kecewa dengan serangan PBB terhadap
HAM mereka di dalam negeri. Mereka mulai mengungkit bahwa Aussie adalah
negara nomor 10 terbesar yang menyokong kegiatan PBB. Dengan modal ini, maka
Aussie berkehendak merombak kepengurusan PBB di komisi HAM. Nah kan,
ujung-ujung duit lagi yang bicara. Siapa yg sumbang banyak maka dia yg bakal
diperbolehkan membentuk segala sesuatunya sesuai kehendak mereka.

Untuk Indonesia, kalau Aussie sanggup merombak PBB, maka celakalah Indonesia
karena mereka dapat berlindung di balik nama PBB untuk mengerjakan
proyeknya. Proyeknya apa? La... kok nanya. Lihat aja doktrin
pertahanannya. Kan paling enak mengeliminasi potensi ancaman. Kalau RI dapat
dibuat menjadi negara kecil-kecil otomatis tidak ada ancaman dari Utara. Kan
gitu?



Anjasmara

--
SUARA PEMBARUAN DAILY


Soal Intelijen Australia di Atambua

Kapuspen TNI: Mungkin Saja

Kedubes Australia: Berita itu Disinformasi

Jakarta, 12 September

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Marsda TNI Graito Usodo mengatakan,
adanya informasi kemungkinan
keterlibatan intelijen dari Australia dalam kerusuhan di Atambua ini bisa
saja terjadi. Tapi untuk membuktikannya bukan
hal yang mudah.

''Kita tidak ingin pemberitaan ini nantinya justru memperkeruh suasana.
Prinsipnya kita akan menyelesaikan masalah ini
secara jernih,'' kata Graito yang sedang berada di Yogyakarta menjawab
pertanyaan Pembaruan Selasa (12/9) siang.

Semua informasi, termasuk informasi adanya keterlibatan intelijen Australia
ini, akan ditindaklanjuti dalam investigasi di
lapangan secara hati-hati. Pemerintah Indonesia secara sungguh-sungguh
menyelesaikan kasus Atambua ini.

Sementara itu Atase Pers (Counsellor Public Affairs) Kedutaan Besar
Australia di Jakarta Kirk Coningham, kepada
Pembaruan Selasa (12/8) di Jakarta menyatakan, Australia menganggap berita
tersebut adalah disinformasi.

"Berita itu sudah kami ketahui dari Kantor Berita Antara, Jumat (8/9) pekan
silam. Tapi apakah langsung dikutip begitu
saja oleh media massa Indonesia. Kami menganggap berita demikian (dugaan
keterlibatan dinas intelijen Australia
berinisial Mq tersebut) adalah upaya disinformasi atau keterangan yang tidak
benar yang sengaja direkayasa,'' tegas
Coningham tanpa memerinci lebih jauh.

Seperti diberitakan (Pembaruan 11/9) Sekretaris Tim Advokasi Perwira TNI,
Yan Juanda Saputra, menyatakan
mengenai aktivitas Mg, seorang anggota dinas intelijen Australia, di Atambua
belakangan ini. Dalam insiden Atambua,
massa menyerbu markas UNHCR dan terjadi pembunuhan terhadap tiga staf
lembaga PBB yang mengurus pengungsi
tersebut. Mq diduga terlibat karena terlihat berulang kali datang ke Betun
(pedalaman Belu dekat Atambua tempat para
pengungsi Timtim). Perwira Australia itu pernah mengikuti pendidikan Sesko
TNI angkatan ke-37 dan karena itu fasih
berbahasa Indonesia.

Diplomat Australia itu menyatakan dia tidak pada tempatnya untuk memberikan
jawaban mengenai laporan itu, tetapi dia
akan segera menghubungi Canberra (Pemerintah Federal Australia) untuk
mendapatkan tanggapan yang resmi dan
menyeluruh. ''Segera setelah kabar dari Canberra, saya akan menghubungi
Anda,'' katanya.

Sementara itu, Kasubdis Penum Pol Senior Superintendent Saleh Saaf menjawab
Pembaruan, Selasa (12/9) siang di
Jakarta mengatakan, hingga saat ini Polri belum menemukan fakta keterlibatan
intelijen asing di dalam peristiwa
Atambua.

Sekalipun demikian, Polri dan TNI tetap akan melakukan penyelidikan tentang
kebenaran informasi tersebut. ''Polri dan
TNI serius dalam menangani masalah yang terjadi di Atambua ini,'' tandas
dia.

Dengan melihat situasi yang terjadi di Atambua itu, Saleh Saaf menilai,
memang ada pihak-pihak yang diuntungkan
dalam kejadian itu. Tapi khususnya untuk Indonesia, justru merasa sangat
dirugikan.

Menurut Kasubdis Penum, saat ini Polri tengah berupaya mengungkap pelaku
dalam kasus penyerbuan kantor UNHCR
itu. Polda setempat, jelasnya, sudah menangkap 6 dari 10 pelaku pembunuhan
terhadap mantan komandan Pro Integrasi
Olivio Mendoza.

Enam dari tujuh tersangka yang ditangkap itu adalah, Stevanus Pahik (25),
Willy Brudus (26), Oktavia-nus Bere (22),
Yosep Bere (22), 

Prijadi Akan Tuntut BI Soal Fit and Proper Test

2000-09-06 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Soros kan cuman pengusaha. Kenapa didekati kayak orang pemegang kebijakan AS
saja? Kalau dia mengendus keuntungan bisnis rupiah apakah dia tidak langsung
mencaploknya? Mana perduli sih dengan usaha pertemanan oleh Gus DUr?

Sementara itu Priyadi mulai untuk gigi. Mulai deh setelah merasa hebat
dengan menjadi menteri (walaupun bermodal kroniisme) berusaha balas dendam.
Mengapa sih nggak tengak-tengok ke lingkungan BRI sendiri? Apa ada sih yang
memandang tinggi prestasi Priyadi? Di lingkungan itu saja kredibilitasnya
ditertawakan apalagi sekarang.:) Yah, sebentar lagi kita akan
mentertawakan kebijakan KKN yang marak lagi ini.

Itu lah kalau kita cuman mau teriak anti KKN kalau tidak kebagian. Kalau
kebagian langsung diem. Kalau mau anti KKN ya tidak perduli siapa yang
pegang kendali harus tetap teriak anti KKN. Masak giliran kelompok yg
disenanginya (atau jadi anggota kelompok itu) dapat kekuasaan lalu sibuk
bikin definisi baru KKN. Mulai deh cari-cari referensi bagusnya nepotisme.
Malu donng. Kalau sekarang saja kita nggak malu membolak-balik ketegasan
kita dalam hal anti KKN, maka kita juga tidak akan malu untuk korupsi (bila
punya peluang untuk itu).


Anjasmara

---
Rabu, 06 September 2000, 11:57 WIB

Prijadi Akan Tuntut BI Soal "Fit and Proper Test"

New York, Rabu

Presiden Abdurrahman Wahid mengungkapkan Menteri Keuangan dan Pemberdayaan
BUMN Prijadi Praptosuhardjo akan menuntut Bank Indonesia (BI), karena merasa
diperlakukan tidak adil sehingga tidak lulus fit and proper test (uji
kelayakan dan kepatutan).

"Prijadi akan mentuntut BI ke pengadilan karena merasa
diperlakukan tidak adil," kata Presiden Abdurrahman Wahid dalam jumpa pers
di New York, Selasa sore waktu setempat atau Rabu (6/9) dini hari.

Prijadi beberapa bulan lalu dinyatakan tidak lulus dalam fit and proper test
oleh BI saat dicalonkan mencadi Direktur Utama Bank Rakyat Indoensia (BRI)
untuk menggantikan Djoko Muljono.

Masalah ini diungkapkan Presiden, karena ketika menerima Fund
Manager George Soros hari Selasa pagi, tokoh keuangan itu bertanya tentang
perekonomian Indonesia termasuk tim ekonomi kabinet.

"Soros belum mengerti, pengangkatan Prijadi disalahmengertikan,"
tandas Presiden.

Ketika didesak, apakah Presiden akan mendukung langkah Prijadi menuntut BI,
Presiden Abdurrahman Wahid langsung menjawab, "Langkah Prijadi itu tidak
perlu didukung, saya sudah mengenal dia selama 16 tahun."

Presiden menambahkan, kemampuan Prijadi sebagai Menteri Keuangan
tidak perlu diragukan karena dia menguasai dua sektor yaitu perbankan dan
sektor riil. (Ant/ima)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Pernah jayakah kita? [Fwd: Re: [oe] 45 e]

2000-09-06 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara
ikap orang-orangnya
  yang percaya diri, penuh antusiasme dan inisiatif,
  berjiwa petualangf dan gemar membagi informasi dengan
  yang lain. Disiplin yang kuat, memperhatikan
  pendidikan generasi muda, dll.

Semoga saja yang sekarang mendapat kue kekuasaan memperhatikan dan
menumbuhkembangkan sikap-sikap di atas itu. Tidak ada pemerintahan yang
suram akan menghasilkan masyarakat yang gemilang. Tidak di jaman dulu,
tidak akan ada pula di jaman sekarang.

Mohon maaf bila ada ada kata yg tidak berkenan. Semoga diterima dengan
baik.


Jeffrey Anjasmara

--
From: Mardijkers [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [oe] 45 e
Date: Wed, 6 Sep 2000 09:54:54 +0200 (MEST)

To:[EMAIL PROTECTED]
From:  "Mustafa H Baabad" [EMAIL PROTECTED]
Date:  Thu, 31 Aug 2000 15:38:30 +0700
Subject:   Re: [oe] 45 e

  Saya baru terima jawaban ini sekarang dan belum pernah terima
  sebelumnya.

  Tentang peta laut, seberapa pun akuratnya, bahkan,
  biarpun rada ngawur-ngawur sedikit tidak apa.
  Meskipun tidak terlalu akurat, peta laut itu perlu
  dalam perjalanan pelayaran. Sistem navigasi kita juga
  tidak memiliki. Masakan mau berlayar hanya
  berdasarkan bintang di daerah katulistiwa, sementara
  malamnya bisa saja berawan. Atau mau hanya kira-kira
  saja, sementara kita membawa armada yang perlu
  dukungan logistik yang cukup banyak. Didaerah belahan
  bumi utara, kita bisa berlayar dengan patokan
  navigasi bintang utara yang posisinya selalu tetap.

  Saya termasuk orang yang meragukan kebesaran
  majapahit seperti yang selalu di gembar-gemborkan
  dalam buku-buku sejarah. Anda boleh saja percaya
  seratus persen. Saya kurang mantap kalau keberadaan
  sebuah bangsa yang begitu besar hanya di dasari dari
  kitab "Negarakertagama" saja tanpa dukungan dari
  kitab-kitab yang lain. Sikap sebagian besar rakyat
  kita juga tidak menunjukkan bahwa kita pernah menjadi
  bangsa yang besar. Misalnya saja sikap orang-orangnya
  yang percaya diri, penuh antusiasme dan inisiatif,
  berjiwa petualangf dan gemar membagi informasi dengan
  yang lain. Disiplin yang kuat, memperhatikan
  pendidikan generasi muda, dll. Yang ada hanyalah
  generasi yang lemnah, menyembah pemimpin, tak mampu
  bersikap sesuai dengan nuraninya, menyimpan
  rapat-rapat pengetahuannya karena takut di pelajari
  oleh orang lain. Saya nggak percaya tuh kalau bangsa
  dengan kualitas manusia yang seperti ini pernah
  menjadi besar dahulunya.

  Well bukan berarti kita tidak bisa menjadi besar.
  Setelah mengidentifikasi kelemahan-kelemahan kita dan
  berusaha secara konsisten dan sistematis, Insya Allah
  kita bisa menjadi bangsa yang besar. Kalau anda dan
  saya dan kawan-kawan anda dan kawan-kawan saya mau
  bertekad merubah hal ini, pasti kita bisa membangun
  landasan berbudaya yang lebih kuat bagi anak-anak
  kita.

  Sekali lagi saya meragukan masa lalu yang gilang
  gemilang, kalau anda memilih percaya, maka itu
  seratus persen hak anda. Saya betul-betul menghargai
  hak anda. Kita boleh berbeda, tetapi kita tidak
  bermusuhan. Kita hanya melihat sesuatu yang sama dari
  sisi yang berbeda.

  Chief, saya sore ini akan menjadi tamu di radio Delta
  FM jam 19:00, gelombang 99.5 MHz. Tolong di monitor
  kalau sempat. Lebih bagus lagi kasih komentar melalui
  telepon.


  Salam



  Mustafa H. Baabad.



  An:   [EMAIL PROTECTED]
          Von:  "Jeffrey Anjasmara"
  [EMAIL PROTECTED] Absendedatum: Sun, 27 Aug
  2000 11:19:40 EDT Antwort an:
  [EMAIL PROTECTED] Betreff:  Re: [oe] 45 e

  Saya kok kurang paham dengan pertanyaan Bung Mustafa
  tentang peta laut. Di

  jaman yang sama bangsa-bangsa lain juga tidak
  mempunyai peta laut yang benar. Dengan teknologi
  pinjaman dari Asia, mereka mampu mendokumentasikannya
  dalam kertas, sedangkan bangsa-bangsa macam Majapahit

  dan

Gus Dur Jajaki Beli Pesawat Kepresidenan

2000-09-05 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Satu-satu aku mau naik pesawat komersial umum saja...
Dua-dua aku naik garuda carteran saja...
Tiga-tiga aku mau punya pesawat sendiri saja...


Jeffrey Anjasmara


Gus Dur Jajaki Beli Pesawat Kepresidenan
5 Sep 2000 22:25:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia sedang menjajaki pembelian
pesawat kepresidenan dari pabrik Boeing. Alasan penjajakan, karena sampai
sekarang jika presiden pergi ke luar negeri masih menggunakan pesawat
komersial milik Garuda Indonesia. Demikian dikatakan Biro Protokol
Sekretariat Presiden, Wahyu Muryadi, kepada pers dan dikutip Antara, dalam
penerbangan dari Seattle menuju New York AS, Senin (4/9) malam.

Presiden Abdurrahman Wahid yang didampingi Ibu Nuriyah Wahid, Senin pukul
10.15 WIB meninggalkan Tanah Air menuju New York untuk menghadiri KTT
Milenium di Markas Besar PBB, New York, yang dibuka 6 September besok oleh
Sekjen PBB, Kofi Annan. Pesawat Garuda berangkat dari Bandara Halim
Perdanakusumah menuju Bandara Narita, Jepang, dengan lama penerbangan tujuh
jam. Setelah satu jam mengisi bahan bakar, pesawat melanjutkan perjalanan
selama hampir sembilan jam menuju Seattle, AS.

Sambil menunggu pesawat Garuda mengisi bahan bakar yang kedua kalinya, di
Bandara Seattle Gus Dur menerima Direktur Utama Boeing, Philip Condet.
"Pihak Boeing menawarkan Boeing 737-800 yang harganya antara 50 hingga 60
juta dolar AS," kata Wahyu. Ia menjelaskan, dalam pertemuan itu Condet
mengemukakan, jika Indonesia benar-benar ingin membeli pesawat Boeing,
permintaan secara tertulis harus disampaikan secepatnya, karena banyak
negara yang juga ingin membeli.

Wahyu juga menjelaskan, pemikiran pembelian itu adalah jika Presiden
terus-menerus memakai pesawat milik Garuda, maka jadwal penerbangan BUMN itu
bisa mengalami gangguan-gangguan. Pesawat kepresidenan itu nantinya bisa
saja disewa atau dicarter orang lain, bila sedang tidak digunakan kepala
negara. Pesawat itu nantinya juga akan dioperasikan oleh Garuda.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 23 jam, rombongan Gus Dur tiba di
Bandara John F. Kennedy, new York, pukul 22.25 waktu setempat atau 09.25 WIB
hari Selasa, waktu Indonesia lebih dahulu 11 jam dari New York. Di dalam
rombongan Presiden, antara lain terdapat Menlu Alwi Shihab, dua anggota DPR
dari PDIP, Sophan Sophiaan dan Sembiring Meliala, serta pengamat politik
Arbi Sanit.

Pada hari Selasa (5/9), acara Presiden cukup padat antara lain menerima
pengusaha George Soros; PM Portugal, Antonio Guterres; pertemuan dengan
masyarakat Indonesia; menerima Menlu AS, Madeleine Albright, serta Presiden
Nigeria, Olu Segun Obasanso. (PL)

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Re: [LantakNewS] Aksi Maut di Aceh, 3 Tewas, 6 rumah dibakar

2000-08-31 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ingin tahu kebohongan besar dari LSM-LSM HAM?

Mereka membuat berita sedemikian rupa dan menyembunyikan fakta terpenting
bahwa wilayah yang dijarah adalah wilayah transmigrasi.

Benar-benar kelompok pembohong besar yang mengaku-aku sebagai koalisi HAM.
Benar-benar perbuatan busuk mereka sudah melampaui batas.

Anjas

---
From: "koalisi-ham" [EMAIL PROTECTED]
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [LantakNewS] Aksi Maut di Aceh, 3 Tewas, 6 rumah dibakar
Date: Thu, 31 Aug 2000 12:44:00 +0700

-- eGroups Sponsor -~-~
GET A NEXTCARD VISA, in 30 seconds!  Get rates
of 2.9% Intro or 9.9% Ongoing APR* and no annual fee!
Apply NOW!
http://click.egroups.com/1/7872/1/_/_/_/967746234/
-_-

Aksi Maut di Linge

* Tiga Orang Tewas
* Enam Rumah Dibakar

TAKENGON - Segerombol orang tak dikenal yang diperkirakan berjumlah 16
orang, Selasa (29/8) malam hingga Rabu (30/8) dinihari WIB melakukan
'safari berdarah' di beberapa kawasan dalam Kecamatan Linge, Aceh Tengah.
Aksi maut itu antara lain mengakibatkan tiga orang tewas dieksekusi,
beberapa rumah dibakar, dan dijarah, serta sejumlah kendaraan roda dua dan
empat dirampas dan dibakar.
Kapolres Aceh Tengah Super Intendant Drs Misik Natari yang dikonfirmasi,
kemarin mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasikan pelaku insiden
berdarah di Kecamatan Linge itu. Kapolres mengaku sudah mengetahui
identitas "Kelompok 16" itu beserta pimpinannya.
Menurut laporan beberapa sumber serta data yang ada di pihak kepolisian,
gerombolan orang tak dikenal yang diakui berseragam loreng dan hitam itu
mendahului rangkaian 'safari maut'nya dengan membakar dua unit jembatan
kayu di Alur Item sekitar 70 Km dari Takengon menuju arah Blang Keujeren,
Aceh Tenggara.
Penggelaran aksi maut itu diawali sekitar pukul 23.30 WIB, Selasa malam.
Saat itu juga dilanjutkan dengan tindakan sweeping di lokasi dimaksud.
Sesaat dilaksanakan sweeping, dua orang pemuda setempat yang berboncengan
sepeda motor Honda, Fadlan (25) anggota Kamra dan Masykur (30) pekerjaan
tani melewati lokasi dimaksud.
Keduanya langsung diborgol dan dieksekusi dengan rentetan bacokan di
tengkuk dan sekujur tubuh hingga tewas di tempat. Bahkan salah satu lengan
Masykur tak ditemukan. Kedua mayat itu diletakkan di satu sisi ujung
jembatan yang dibakar.
Saat sweeping itu menurut laporan pihak kepolisian, satu unit mobil Toyota
Kijang minibus serta 1 unit Chevrolet Luv dirampas. Sejauh ini belum
diketahui siapa pemilik kedua kendaraan itu.
Kijang minibus akhirnya ditemukan tak jauh dari lokasi sweeping,
ditinggalkan karena remnya blong. Sedangkan Chevrolet dilarikan.
Usai sweeping berdarah di Alur Item, gerombolan itu membelok ke kanan dari
lintas Takengon-Blang Keujeren masuk ke Desa Jagong Jeged atau sekitar 4 Km
dari Alur Item. Di Desa eks lokasi transmigrasi yang telah lama menjadi
desa definitif itu, gerombolan tersebut membakar lima unit rumah permanen.
Salah satunya adalah milik Tohan (50), Kades Jagong Jeged.
Empat rumah lain adalah milik Slamet (35), Ansari (60), Parno (60), Anwar
(50), janda Mbok Atun (70).
Sebelum dibakar, pemilik rumah digiring ke kediaman Keuchik Tohan yang
rumahnya ikut menjadi abu. Sejenak masuk ke Jagong, gerombolan itu membobol
beberapa kios minyak eceran dan mengambil minyaknya untuk disiram ke lima
bangunan di Jagong Jeged.
Insiden itu benar-benar membuat bergidik bulu roma warga setempat. Saat
digelarnya pembakaran itu, warga lainnya diperintah masuk ke rumah
masing-masing. Tumiran, seorang pemilik rumah yang dikabarkan tak mau masuk
rumah, segera dieksekusi dengan terjangan timah panas di depan rumahnya.
Jasad lelaki itu ditembusi tiga peluru yang menerjang rusuk serta dadanya.
Masih di Jagong Jeged, satu unit polindes juga dibumihanguskan. Dalam
insiden itu juga dirampas lima unita kendaraan roda dua, truk roda enam
satu unit. Sedangkan satu unit Isuzu Panther minibus milik warga setempat
dibakar.
Malam itu juga dilaporkan adanya tragedi berdarah di Desa Batu Lintang
Kecamatan Linge. Berat dugaan kejadian itu dilakukan kelompok yang sama,
karena hanya berselang sekitar 40 menit.
Keheningan malam dan sejuknya suasana pegunungan di Atu Lintang tercabik
dengan maraknya api yang membakar rumah milik seorang janda, Mbok Yun (60).
Di desa itu juga gerombolan tak dikenal merampok rumah Kades Sumardi (50)
hingga uang kontan Rp 1,8 juta, satu unit VCD dan digital parabola, 50 gram
perhiasan emas amblas.
Menurut pantauan Serambi, di lokasi jembatan alur item ditempel amaran yang
ditulis dengan spidol berbunyi, "Diharamkan bagi rakyat sipil
mondar-mandir, kecuali ABRI dan Polri."
Peluru Pindad
Kapolres Aceh Tengah, Super Intendent Drs Misik Natari yang ikut melakukan
penyelidikan ke lokasi kejadian mengklaim bahwa pelaku insiden berdarah itu
adalah pihak sipil bersenjata pimpinan WB.
Dari lokasi kejadian pihak polisi juga menemukan 16 kelongsong peluru 

Sipil Bersenjata di Aceh Beraksi

2000-08-30 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Sipil Bersenjata di Aceh Beraksi
3 Warga Dibunuh 5 Rumah Dibakar
Reporter: Rayhan Anas Lubi


detikcom - Banda Aceh, Kekerasan di Aceh makin menjadi-jadi. Seorang anggota
Kamra, dan satu penduduk sipil diberitakan tewas mengenaskan setelah dibacok
berkali-kali oleh sipil bersenjata di Alur Itam, Linge Isak, Aceh Tengah,
Rabu (30/8/2000) dinihari. Sementara warga transmigrasi, Tumiran dihabisi
dengan tiga peluru menembus dadanya.

Aksi ini berlanjut dengan pembakaran lima rumah warga transmigrasi di Desa
Jagong Geget juga satu bangunan poliklinik desa yang berjarak sekitar 6
kilometer dari lokasi kejadian. Dua jembatan kayu yang menghubungkan Desa
Alur Itam dan Jagong Geget dibakar. Akibatnya hubungan kedua desa ini
sekarang putus total.

"Pada mulanya sekitar pukul 23.00 WIB mereka melakukan sweeping
di kawasan jembatan Alur Itam. Kemudian sweeping berlanjut di jembatan Alur
Itam dua yang berjarak sekitar 16 Km dari lokasi pertama. Waktu itu
kebetulan lewat seorang anggota Kamra, Fadlan (25) dan seorang temannya
Maskur (30) dengan naik sepeda motor. Keduanya lantas ditangkap, dan
diborgol tangannya, sebelum akhirnya dihabisi," jelas Kapolres Aceh Tengah
Superintendent Drs Misyik Natari kepada detikcom Rabu (30/8/2000) malam.

Rabu pagi, mayat kedua korban ini ditemukan di dekat jembatan. Mayat Fadlan
ditemukan dengan jempol tangan kanan putus. Di dada dan bagian belakang
kepalanya terdapat luka bekas bacokan berkali-kali.

Sementara mayat Maskur ditemukan dengan kondisi pergelangan tangan kiri
putus, dan di belakang telinga juga terdapat bekas bacokan berkali-kali.
Sepeda motor milik mereka juga ditemukan sudah tingggal rangka karena habis
dibakar.

Setelah aksi tersebut, gerombolan bersenjata --menurut laporan masyarakat
berjumlah sekitar 16 orang-- bergerak ke lokasi perumahan transmigrasi di
Desa Jagong Geget. Masih menurut laporan masyarakat, gerombolan bersenjata
yang menenteng senjata laras panjang dan memakai baju loreng serta jaket
bertuliskan Brimob ini menggedor rumah-rumah penduduk. Penduduk diharuskan
masuk ke dalam rumah tak terkecuali yang sedang melakukan ronda malam.

Tumiran, warga transmigrasi membandel dan menolak masuk ke rumahnya.
"Tiga peluru menerjang Tumiran, di bahu kiri, bahu kanan dan satu tepat di
ulu hatinya," jelas Kapolres lagi.

Gerombolan bersenjata ini -masih menurut laporan masyarakat berlogat Aceh
kental- kemudian menyandera 6 warga transmigrasi dan menyeretnya ke rumah
kepala desa Sumardi.Di rumah kepala desa ini mereka merampok dengan menyikat
50 gram emas, satu set VCD player, dan uang sejumlah Rp 1,8 juta. Sementara
istri Sumardi ditodong dengan sebilah parang.

Di lokasi transmigrasi inilah mereka membakar 5 unit rumah bersama satu
bangunan poliklinik desa. Bersama rumah yang terbakar ikut pula terbakar 6
unit sepeda motor, 3 mobil dan 1 truk. "Kerugian akibat kebakaran ini kita
perkirakan sekitar Rp 2 miliar sedangkan korban jiwa tidak ada," jelas
Misyik.

Bukan itu saja, setelah aksi pembakaran ini, di beberapa rumah penduduk yang
tidak dibakar mereka mencorat-coret dengan spidol, tulisan-tulisan yang
bernada mengusir warga transmigrasi. Tulisan-tulisan itu berbunyi, "Hai
Orang Jawa Pulang Saja ke Gus Dur" dan tulisan lainnya berbunyi agar warga
transmigrasi segera meninggalkan lokasi transmigrasi.

"Bahkan satu karton bertuliskan 'Warga Masyarakat Jangan Keluar Rumah
Kecuali TNI/Polri Karena Kami Sudah Siap Menunggu Di mana Saja' dipajang di
dekat jembatan yang mereka bakar," jelas Misyik sambil menambahkan tulisan
tersebut ditandatangani atas nama Aneuk AGAM. "Kalau ditilik dari tanda
tangannya terbaca Ibrahim," kata Kapolres Aceh Tengah lagi.

Dari lokasi ini mereka melarikan satu mobil Chevrolet dan satu kijang pick
up. Satu mobil kijang hasil rampasan saat sweeping ditinggal karena remnya
blong," tambah Kapolres. Dari lokasi kejadian ditemukan 13 selongsong AK dan
1 selongsong M16.

Tapi menurut Kapolres, para pelaku sudah teridentifikasi. "Mereka memang
Target Operasi kita, karena diidentifikasi sebagai anggota GAM. Bahkan posko
mereka juga sudah kita deteksi," kata Misyik.

Kejadian yang membuat kisruh di lokasi transmigrasi ini terletak sekitar 70
km arah utara kota Takengon, Aceh Tengah atau berjarak sekitar 500 kilometer
dari Banda Aceh. (rus)



_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Bagus dibaca: Risalah Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai

2000-08-30 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya kumpulkan dari puluhan cuplikan email. Saya sangat takjub melihat
ringkasan pidato-pidato tokoh-tokoh pendiri kita ini. Begitu panjang pikiran
mereka, dan begitu tidak kelihatan semua bentuk kedaerahan. Rasanya jadi
demikian buruk kualitas anggota MPR dan DPR, serta tokoh-tokoh politik di
Indonesia saat ini.

Jeffrey Anjasmara

Note: Saya kumpulkan ke format Microsoft Word 2000, kalau ada yg berminat
(supaya enak bacanya) silakan hubungi saya.

---
From: Mardijkers  [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon Aug 14, 2000 2:11pm
Subject: 45

Di depanku buku hitam yang tak bagus lagi, toean-poean. Risalah sidang
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atawa Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, yang kemudian berganti menjadi Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, yang nanti akan bernama Komite Nasional Indonesia,
lalu Komite Nasional Indonesia Pusat. MPR made in Nippon.

Sidang pada serangkain hari di bulan Mei, Juni dan Agustus 1945 itu adalah
sidang yang serba tergesa-gesa, kata orang. Kerjaan orang-orang pinter yang
ingin berkuasa, kata orang. Kaum fasis radikal yang menendang semua pikiran
bijak moderat. Akrobat politik, tuduh van Mook.

Diterbitkan oleh Sekretariat Negara RI untuk yang ke-empat kalinya tahun
1993, risalah ini diambil-alih dari karya Prof.Mr. Haji Muhammad Yamin 1959.
Dicetak tidak sebagus buku-buku manajemen PT Airlangga atau roman Lupus PT
Gramedia, pengetikan belepotan sana-sini. Kualitas koperasi, murah terbeli.
Tak ada edisi luksnya seperti AlQuran. Kerna, bagi Sekretariat Negara
pimpinan Bapak Moerdiono (dimana dia sekarang?), masa lalu adalah masa yang
lewat, nggak perlu terlalu dianalisis ditangisi digetuni. Peristiwa yang
telah berlalu adalah debu, boleh tersapu angin menderu-deru.

Maka biarlah kucupliki saja apa-apa yang terbuka tangan terlihat mata,
toean-poean. Kuajak kau menoleh ke belakang. Menyaksikan mimpi, nalar,
nafsu, trik, eksploitasi, rhetorik, senda-gurau, rindu-dendam, gelisah dan
kenaifan. Di ruang berkursi rotan, bermeja kayu tak bertaplak, tanpa
mikropon tanpa AC itu anda semua pernah duduk terpana.*

[oe] 45a

Mr. Muhamad Yamin:

Selainnya daripada itu Garuda Negara Indonesia tidak mau mengenal enclaves
atau tanah kepunyaan dalam ruangan hidup bangsa Indonesia,
yang telah ditentukan sejak empat ribu tahun oleh Sang Alam dan sudah
diberkati dengan takdir Tuhan Ilahi menjadi tumpah darah Indonesia
yang tentu batas dan luasnya.

Garuda Negara Indonesia hendak terbang membubung tinggi dengan gagahnya
meliputi daerah yang terhampar dari gentingan Kra di tanah
Semenanjung Melayu dan Pulau Weh di puncak utara Sumatra, sampai ke kandung
Sampanmangio di kaki Gunung Kinibalu dan Pulau Palma Sangihe di sebelah
utara Sulawesi, meliputi daerah yang delapan (Sumatera, Jawa, Borneo,
Malaya, Selebes, Sunda Kecil, Maluku dan Papua) dengan segala pulau-pulau
sekelilingnya. Peta daerah daratan dan lautan sekeliling benua kepulauan itu
sudah terlukis dengan garis yang tentu dalam dada bangsa Indonesia. Lukisan
daerah itu hendak dibelanya dengan jiwa dan darah. Dasar penentuan daerah
hendaklah sejajar
dengan kemauan itu, supaya Negara Indonesia dipangku oleh putera negara
dengan keikhlasan hati yang girang-gembira.

(BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 29 Mei 1945, h. 21)

[oe] 45b

Mr. Muhamad Yamin:

Dua hari yang lampau Tuan Ketua memberi kesempatan kepada kita sekalian juga
boleh mengeluarkan perasaan. Memang orang Indonesia
berpikir dengan hati dan berasa dengan jantung. Baiklah sebagai penutup saya
curahkan perasaan saya dengan sya'ir:

REPUBLIK INDONESIA

Abadilah Republik Indonesia
Untuk selama-lamanya,
Yang dilindungi tumpah-darah
Benua kepulauan yang indah,
Antara cakrawala langit yang murni
Dengan bumi tanah yang sakti.

Di samping teman, di hadapan lawan
Negara berdiri ditakdirkan Tuhan,
Untuk keselamatan seluruh bangsa
Supaya berbahagia segenap ketika;
Berbudi setia, tenaga Merdeka
Dengan menjunjung kedaulatan Negara.

Di atas abu negara kedua
Kami membentuk negara ketiga,
diiringkan lagu Indonesia Raya;
Di bawah kibaran bendera bangsa,
Di sanalah rakyat hidup berlindung,
Berjiwa merdeka, tempat bernaung.

Kami bersiap segenap ketika,
Dengan darah, jiwa dan raga,
Membela negara junjungan tinggi
Penuh hiasan lukisan hati:

 Melur-cempaka dari daratan
 Awan angkasa putih kelihatan
 Buih gelombang dari lautan.

Hati yang mukmin selalu meminta
Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Supaya Negara Republik Indonesia;
Kuat dan kokoh selama-lamanya
Melindungi rakyat, makmur selamat,
Hidup bersatu di laut-di darat.

Demikianlah pidato saya, Tuan Ketua, dengan mengucapkan sekali lagi terima
kasih.

(BPUPKI, sidang pertama, rapat besar, 29 Mei 1945, h. 23-4)

[oe] 45c

Prof.Dr.Mr. R. Soepomo:

pertama tentang daerah. Saya mufakat dengan pendapat yang mengatakan:
"pada dasarnya Indonesia, yang harus meliputi batas
Hindia Belanda". Akan tetapi jikalau misalnya daerah Indonesia lain, umpanya
negeri Malaka, Bo

Re: [siyasah] GUS DUR DILANDA FITNAH

2000-08-29 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Assalamualaikum Wr wb,

Saya baru saja melihat sendiri scan foto Gus Dur yang sedang memangku
perempuan berpakaian daster. Gus Dur bercelana pendek. Aryati Sitepu (si
perempuan itu) masih terlihat muda, paling tidak berbeda dengan foto diri
yang ada di website http://welcome.to/aryatie-gate dan di majalah online
panji masyarakat. Kesan yg timbul dari hasil scanning adalah foto itu sudah
lumayan lama (dari brighness warnanya), atau paling tidak si empunya tidak
menyimpannya dengan baik. Kertas yg digunakan tipe matte (bukan glossy). Si
terpangku, yaitu Aryatie Sitepu terlihat tersenyum bahagia.

Kebetulan saja saya punya hobi fotografi, dan demi melihat foto tersebut
(walaupun cuma hasil scanning) sungguh sulit buat saya untuk tidak
mempercayainya.

Teknologi untuk meneliti kebenaran suatu foto adalah teknologi lama. Sebagai
contoh, Sovyet dahulu kala pandai sekali menghapus gambar tokoh-tokoh yang
tidak disukai dari foto-foto Stalin. Misal gambar Leon Trotsky tiba-tiba
menghilang. Walaupun begitu, AS di waktu dulupun sudah mampu merestore
gambar-gambar yg sudah dimanipulasi ini.

Untuk jaman sekarang ini, manipulasi foto yang sangat telitipun masih sangat
mudah untuk dibuktikan.

Bagaimana tanggapan anda tentang bukti rekaman foto. Apakah dapat digunakan?
Pengajuan saksi tentunya sangat sulit, dan saya kira agak berbahaya pada
keselamatan jiwa si saksi. Selain itu sebagian saksi tersebut adalah
pengikut yang tentunya tidak akan segan melindungi si tertuduh. Bagaimana
pula dengan si pelapornya sendiri yaitu Aryati? Apakah dia dapat juga
diajukan sebagai saksi?

Sekian dulu.


Wassalam,
Anjasmara


'-
From: Ahmad Sudirman [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],Megawati Soekarnoputri
[EMAIL PROTECTED],Alwi Shihab [EMAIL PROTECTED], DPP PPP
[EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED],Humas PAN [EMAIL PROTECTED], Ketua
PAN [EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED],PKB [EMAIL PROTECTED], HANKAM
[EMAIL PROTECTED],Gus Dur [EMAIL PROTECTED], MPR
[EMAIL PROTECTED],"[EMAIL PROTECTED]"
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [siyasah] GUS DUR DILANDA FITNAH
Date: Tue, 29 Aug 2000 18:02:09 +0200

http://www.dataphone.se/~ahmad
[EMAIL PROTECTED]

Stockholm, 29 Agustus 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

GUS DUR DILANDA FITNAH
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.


DENTUMAN FITNAH DIMASA RASULULLAH SAW

Pada bulan Sya'ban tahun ke 5 H. / Desember 626 M. setelah Rasulullah saw
selesai menghadapi serangan yang datang dari pihak Bani Mushthaliq dibawah
pimpinan Harist Abin Dhirar sekutu kaum Quraisy digemparkan oleh berita
yang
menyangkut 'Aisyah ra istri Rasulullah saw yang ikut kemedan perang tetapi
tertinggal diperjalanan karena keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan
tanpa diketahui oleh pemandu sekedupnya ketika pasukan yang dipimpin
Rasulullah
kembali pulang ke Madinah. Kebetulan salah seorang sahabat Shafwan Ibnu
Mu'aththal,  yang menemukan 'Aisyah ra sendirian diperjalanan mengawalnya
dan
menghatarkannya sampai ke Rasulullah saw. Pulangnya 'Aisyah ra dari medan
perang
yang dikawal oleh sahabat Shafwan Ibnu Mu'aththal ternyata menimbulkan
berita
cukup menggemparkan sehingga menggoncangkan kaum muslimin Madinah.

Walaupun berita-berita yang tidak benar itu telah menyebar dikalangan kaum
muslimin, tetapi Allah SWT telah menyelamatkan 'Aisyah ra dan sahabat
Shafwan
Ibnu Mu'aththal atas kejujuran dan kesabarannya. "Sesungguhnya orang-orang
yang
membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu
kira
bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu.
Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang
dikerjakannya.
Dan siapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam
penyiaran
berita bohong itu baginya azab yang besar (pula)" (An Nuur, 24:11).

SERANGAN YANG DIHADAPI GUS DUR DAN SIKAP KAUM MUSLIMIN

Pada tanggal  23 Agustus 2000 seorang yang beralamat di [EMAIL PROTECTED]
telah mengirimkan email langsung kepada saya dengan judul "Astaghfirullahal
adzim.. nasib bangsa dan umat Islam dipertaruhkan pada kejujuran Gus Dur
!!!"
yang isinya menyangkut cerita seorang perempuan yang bernama Aryanti yang
mempunyai hubungan dengan Gus Dur ketika menjabat sebagai Ketua PBNU jauh
sebelum menjadi presiden negara pancasila.

Tentu saja kita sesama muslim dengan adanya berita yang demikian perlu
dicerna
dan disaring dengan kepala dingin. Apapun motif yang terkandung dibelakang
penyebarluasan berita itu jelas besar pengaruhnya kepada Gus Dur yang
sekarang
memegang tampuk pimpinan tertinggi eksekutif di negara pancasila.

Hanya tentu saja untuk membuat masyarakat negara pancasila tidak goncang,
perlu
Gus Dur sedikitnya memberikan suatu keterangan akan berita tersebut, apakah
berita itu bohong atau benar. Walaupun berita itu sebenarnya terjadi jauh
beberapa 

Aussie menolak masuknya LSM-HAM ke Aussie (Backtrack on rights tragic, says UN)

2000-08-29 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Dari SMH:

Saya heran dengan langkah Aussie yang menolak masuknya LSM-LSM HAM ke tanah
Aussie. Mereka dengan gencar memakai isu HAM untuk mengintervensi urusan
negara lain, membiayai berbagai kelompok LSM-HAM untuk beroperasi di
Indonesia, tetapi menolak lembaga-lembaga serupa untuk masuk ke sana. Apa
enggak ajaib?

Mereka mempergunakan iblis Mary untuk memecah-mecah Indonesia, sekarang
merekapun kena oleh sengatan iblis betina ini. Mari kita saksikan
kelanjutannya.


Anjasmara


Backtrack on rights tragic, says UN

By STAFF REPORTERS

The Federal Government's decision to downgrade Australia's participation in
United Nations monitoring of compliance with international human rights
standards was tragic, the UN Human Rights Commissioner, Ms Mary Robinson,
said last night.

Her comments came after the Government announced that Australia would refuse
to appear at some hearings of UN human rights committees, and ban most
visits to Australia by UN human rights monitoring bodies.

The Government also announced it would refuse to sign a "protocol" - which
it has been active in drafting - which would allow Australian women to seek
an opinion from the UN sex discrimination committee on whether the
Australian legal system had failed to protect them.

The Government's pull-back from its international human rights obligations
comes three days before it faces a third damning report from a UN human
rights body this year over the poor state of indigenous health and migrants'
two-year wait for social security benefits.

The Attorney-General, Mr Williams, said the UN should no longer monitor
"minor, marginal issues" in democratically elected countries like Australia.

He said the role of UN human rights committees was to deal with the human
rights issues arising out of those treaties, and not with general political
issues that might arise in a country that was a party to the human rights
treaties Australia had signed.

Asked if all human rights issues in Australia were minor, he said: "If you
are comparing it with arbitrary arrest, detention and execution, and having
your arms chopped off for belonging to the wrong political party, then
almost every issue in Australia seems to pale into insignificance."

But Mrs Robinson warned that the Prime Minister, Mr Howard, would face
international criticism when he attended the Millennium Summit of the UN in
New York next week, because it would focus "on ensuring universal
ratification of the main treaties".

"I think it would be tragic if a country like Australia, because it has been
criticised by a treaty body, should respond in an over-defensive way ...
It's obvious that the strengths of a vibrant civil society are there in
Australia, and that's the best corrective to an over-defensive response of a
government.

"Australia, up to now, has had a very good record. I would hope that there
might be a reconsideration of the Optional Protocol for the Committee for
the Elimination of Discrimination Against Women," she told the ABC.

The head of the UN's treaty division, Mr Palitha Kohona, told the Herald in
New York that the Government's refusal to sign the protocol put the
country's good human rights record at risk.

"Australia is one of the better countries on human rights, but it is also
very quick off the mark to go and beat others around the head for breaking
the rules," he said. "So, it should be mature enough that when someone else
criticises its record it doesn't just go off and sulk, but takes that
criticism on board and does something to improve its standing."

The Government announced a review of Australia's co-operation with UN human
rights monitoring early this year after UN criticism of the mandatory
sentencing of children.

It also emerged yesterday that the Minister for Immigration, Mr Ruddock,
will go to the UNHCR's executive committee in Geneva in October to lobby for
a ruling that could allow the Government to reject as many as half the boat
people being given refugee status.

It appears likely the Government will announce a harsher regime in detention
centres, involving more substantial fencing and jail-like facilities, after
violence at the Woomera Detention Centre.

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



You are judged by the friends you keep

2000-08-29 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Satu lagi dari SMH. Saya sangat tertarik dengan diskusi di antara mereka
sendiri. Ini salah satu kesimpulan atas kebijakan Aussie yg sangat
kontradiktif dengan apa yg telah mereka lakukan terhadap Indonesia.

". What the Howard Government is saying to the UN is: "Don't interfere
in Australia's internal affairs. It is Canberra's right to make and enforce
laws and outsiders have no business scrutinising this process.""

Lah, mereka sudah ikut campur dan sekarang sedang berencana ikut campur lagi
di Maluku, yang didukung oleh bajingan-bajingan pengkianat bangsa, dan juga
beberapa kelompok yang mau gampangnya saja tanpa berpikir jauh ke depan atau
belajar dari pengalaman.


Anjasmara



You are judged by the friends you keep

Comment by DAVID LAGUE

The Howard Government has delivered a diplomatic windfall to odious regimes
everywhere and undermined Australia's reputation as a civilised nation with
yesterday's irresponsible attack on the United Nations treaty committee
system.

In a burst of churlish ill-temper, doubly reprehensible because it seems
cynically intended to strike a chord among Hansonites and the like, the
Government intends to withhold support from the treaty committees because
they have attacked Australia over the treatment of Aborigines and asylum
seekers.

The Minister for Foreign Affairs, Mr Downer, said Australia's co-operation
with the committees would be conditional on "effective reform".

He demanded that the committees recognised the "primary role of
democratically elected governments" over non-government organisations in
bringing arguments to the UN.

This is a coded message that will be instantly deciphered and applauded in
capitals such as Rangoon, Beijing and Pyongyang.

What the Howard Government is saying to the UN is: "Don't interfere in
Australia's internal affairs. It is Canberra's right to make and enforce
laws and outsiders have no business scrutinising this process."

It is not speculation to suggest that the Government's stance will warm the
hearts of repressive authoritarians. China has already congratulated the
Government over its initial outburst against the UN when Australia's
mandatory sentencing laws were slammed as racist earlier this year.

The thrust of the Howard Government's argument is that democracies cannot
make unjust laws or persecute minorities. The UN should reserve its
condemnation for truly beastly regimes.

This completely misses the point. International standards of human rights,
as expressed in UN conventions and treaties, are a product of the collective
wisdom distilled from centuries of suffering culminating in this century's
vast bloodlettings.

It is true that these standards are still observed largely in the breach and
that the UN monitoring and compliance system is routinely flouted.

However, it is ludicrous to suggest that the system can be improved if
Australia also rejects outside scrutiny of its human rights performance.

Australia has a crucial role to play in setting an example.

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



TENTARA AUSTRALIA DI MALUKU?

2000-08-28 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Hmmm ada artikel menarik dari berpolitik.com
Yang perlu diingat dari pengalaman masa lalu di Timtim adalah kenyataan
setelah Indonesia memperbolehkan pihak LN masuk, lalu mereka tidak pernah
dapat dikontrol. Ingat enggak waktu RI ingin agar Aussie tidak dilibatkan
lalu ditolak oleh iblis perempuan si Mary itu?


Anjasmara

-
TENTARA AUSTRALIA DI MALUKU?
Oleh: Buni Yani, mahasiswa S2 Ohio University, AS
Rabu, 16 Agustus 2000, @00:34 WIB

Setelah serdadu-serdadu Australia itu berhasil menunjukkan bahwa Indonesia
tak berdaya memadamkan kekacauan di Maluku, mereka lalu berkonvoi dan
berbaris keliling kota untuk merebut hati rakyat. Sebagian besar Muslim
menolak, hampir seluruh pemeluk Kristen dengan suka cita mengelu-elukan
kedatangan "sang pahlawan" pembawa perdamaian.
Komandan serdadu lalu bertanya kepada rakyat, apa pendapat mereka tentang
pemerintahan Indonesia? Apakah mereka masih mempercayai kemampuan Indonesia
melindungi dan mengelola warganya? Apakah mereka ingin tetap dalam wilayah
Indonesia atau memisahkan diri? Menjawab pertanyaan itu, masyarakat Maluku
terpecah lagi menjadi dua, ada yang setuju, ada yang tidak. Komandan serdadu
lalu mengajukan pertanyaan pamungkasnya, apa Saudara-saudara sekalian ingin
referendum saja?

Mimpi buruk itulah yang pertama kali terbayang ketika Australia kembali
dengan high profil berminat "membantu" Indonesia dalam memecahkan sengketa
berbau agama di Maluku dan Maluku Utara. Usaha Menteri Australia John Moore
melobi Menteri Pertahanan AS William Cohen (The Jakarta Post, 18/7) adalah
langkah awal yang patut menjadi perhitungan masyarakat Indonesia untuk
melihat apa agenda Australia di balik tawaran itu.

Cohen mengakui kemampuan Australia dalam mengelola keamanan di wilayah Asia
Tenggara. Mengenai konflik di Maluku, Cohen berkata, "…we believe Australia
is closer to the situation. That we look for some leadership on the part of
Australia in terms of formulating our own policies in the region (….kami
percaya Australia lebih dekat dengan persoalan di sana. Kami mencari
sebagian kepemimpinan Australia dalam hal merumuskan kebijakan-kebijakan
kami di wilayah ini)" (Reuters, 17/7).

Kepercayaan AS terhadap Australia bukanlah tanpa alasan. Masih segar dalam
ingatan bagaimana tentara Australia memimpin tentara PBB ketika referendum
dilaksanakan di Timtim pada Agustus 1998. Alih-alih menjadi penonton dan
fasilitator referendum yang adil, seperti dituduhkan sebagian masyarakat
Timtim, tentara Australia malah telah mengotori tangan mereka dengan
mendukung masyarakat Timtim prokemerdekaan.

Masyarakat Indonesia dan pemerintahan Abdurrahman Wahid perlu kiranya
mempertimbangkan beberapa hal mengenai "niat baik" Australia tersebut untuk
"membantu" Indonesia menangani kasus Maluku.

Pertama, adagium yang mengatakan bahwa kepentinganlah yang abadi dalam
politik kiranya berlaku dalam setiap kebijakan luar negeri pemerintah
Australia. Pemerintah Australia tak segan-segan menunjukkan "kemunafikannya"
dalam hal Timtim. Di masa pemeritahan sebelumnya, pemerintah Australia
mendukung integrasi Timtim ke dalam wilayah Republik Indonesia. Australia
ketika itu tergolong berani keluar dari mainstraim ketika PBB tak mengakui
integrasi Timtim ke dalam wilayah Indonesia. Tapi di masa Timtim diberikan
kesempatan untuk melaksanakan referendum, Australia berbalik arah dengan
mulai menunjukkan jati diri sesungguhnya. Pengalaman tak sedap ini bukan tak
mungkin terjadi pada Maluku bila penanganan keamanannya dipercayakan kepada
Australia.

Kedua, "niat baik" pemerintah Australia ini haruslah memiliki standar yang
jelas. Bila ingin membantu Indonesia dalam memecahkan konflik berkepanjangan
di Maluku dan Maluku Utara, harus jelas tujuan dan sasarannya. Pemerintah
Indonesia melalui Menlu Alwi Shihab telah berulang kali menegaskan tak akan
ada campur tangan tentara asing untuk mengatasi kemelut di Maluku. Campur
tangan asing hanya diperbolehkan dalam bentuk bantuan kemanusiaan.
Pernyataan Menlu kiranya isyarat yang positif untuk membendung
menggebu-gebunya "niat baik" Australia tersebut.

Namun satu hal yang perlu menjadi catatan adalah bagaimana melaksanakan
komitmen untuk tidak membiarkan pasukan asing turut campur dalam konflik
Maluku. Diplomasi intensif untuk itu diperlukan. Tidak saja untuk melobi
Mabes PBB, AS dan Australia, namun juga negara-negara yang potensial menjadi
sekutu Australia untuk mewujudkan niatnya itu. Karenanya, diplomat-diplomat
di setiap Kedutaan Besar RI perlu diberdayakan seoptimal mungkin agar tidak
terulang lagi tragedi diplomasi seperti pada kasus Timtim.

Ketiga, segala bentuk "bantuan" dan "niat baik" masyarakat Australia,
terutama yang terlembaga dalam bentuk LSM-LSM haruslah menjadi perhatian
pemerintah Indonesia. Harus diakui bahwa LSM bukanlah suatu organisasi tanpa
kepentingan dan agenda. Pengalaman buruk kasus Timtim mengajarkan bahwa
label kemanusiaan yang distempel dalam setiap bantuan organisasi-organisasi

Kelompok asal nyablak

2000-08-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Kelompok HAM yang suka asal nyablak ini benar-benar tidak tahu malu. Sudah
menjadi pengkhianat bangsa sekarang ini mereka hendak menjadi pengkhianat
bangsa lagi. Mereka hendak mengalihkan perhatian pemerintah dan pemimpin
kita yg sudah invalid untuk campur tangan ke negara lain. Benar-benar tidak
tahu malu.

Solidamor yg sudah berganti kulit menjadi solidaritas tanpa batas ini
benar-benar tidak tahu malu sehingga memilih untuk ngrusuhi negara lain dan
tidak perduli dengan kondisi di dalam negeri yg sedang sulit. Jangan-jangan
SOlidamor ini pula yg meledakkan bom di Sumut kemarin, dan sedang berusaha
mengalihkan perhatian?


Anjasmara


SOLIDAMOR Minta Gus Dur jadi Penengah Konflik di Myanmar
Reporter: Arief Shodiq

detikcom - Jakarta, Solidaritas Tanpa Batas (SOLIDAMOR) meminta pemerintahan
Gus Dur turun tangan menjadi penengah antara rezim junta militer pimpinan
Than Shwe dengan NLD (Liga Nasional Demokrasi) yang dipimpin Aung San Suu
Kyi. Gus Dur yang mengaku berjuang untuk demokrasi dinilai SOLIDAMOR
membiarkan bahkan mendukung rezim yang berkuasa di Myanmar.

Demikian release Solidaritas Tanpa Batas (SOLIDAMOR) yang diterima detikcom,
Minggu (27/8/2000). “Sudah saatnya Gus Dur menunjukkan diri sebagai
negarawan dunia dengan menjadi juru damai di Myanmar,” tulis SOLIDAMOR.

Selain itu, SOLIDAMOR juga berharap masyarakat Indonesia yang memperjuangkan
reformasi, dimana di dalamnya ada usaha untuk menegakkan demokrasi dan
penghargaan HAM untuk mendukung demokrasi di Myanmar. “Mendukung demokrasi
di Myanmar adalah bagian dari perjuangan demokrasi,” tulis SOLIDAMOR.

Dalam releasenya SOLIDAMOR menegaskan penghadangan yang dilakukan rezim
junta militer Myanmar terhadap Aung San Suu Kyi (24/8/2000) menunjukkan
kebrutalan rezim militer.(rif)


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Selling sexy undies in Mecca

2000-08-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Dari SMH (buat yg kurang piknik lewat internet, SMH = Sidney Morning
Herard).

Dekadensi moral jalan terus di negara-negara Arab. Setelah capek
mencolak-colek para muslimah yang beribadah, rupanya para kaki tiga ini
masih berjalan lebih jauh lagi. Mereka akan mengijinkan sexshop dibuka di
sana.

Sebagai negara pengekspor pembantu, Indonesia harus punya concern terhadap
masalah ini. Kalau penduduk kaki tiga ini terekspos dengan toko-toko penjual
pintu gerbang neraka, sangat mungkin terjadi kakinya bukan tiga lagi tapi
menjadi empat. Alhasil kasus perkosaan kepada TKW akan meningkat.

Indonesia juga harus mendesak pemerintahan Arab Saudi untuk merekrut tenaga
pengamanan wanita, dan polisi susila di tempat-tempat ibadah. Sebagai negara
berpenduduk muslim terbesar di dunia, mereka harus mendengar baik-baik
apapun yg hendak Indonesia keluhkan.

Saya punya kenalan dekat yg baru saja pulang umroh. Seperti biasa mahluk
wanita itu kalau belum mengalami sendiri nggak akan percaya kalau
dibilangin. Sudah saya bilangin agar hati-hati, ternyata masih saja
mengabaikan peringatan saya. Hasilnya gampang ditebak bahwa dia mengalami
peristiwa colak-colek dari bangsa kaki tiga itu. Bangsa kaki tiga paling
hobi dengan muslimah dari Asia karena mereka cenderung tidak mau
ribut-ribut. Ingat saudara-saudara, peristiwa seperti ini dapat terjadi pada
anak anda, ibu anda, saudara anda. Tidak ada gunanya menutupi kelakuan jelek
bangsa kaki tiga. Saudara seiman hanyalah mereka yg menjalankan ibadah.
Bukan colak-colek, apalagi memperkosa. Apa jadinya bila anda berangkat ke
sana dengan pikiran yg tidak aman atas nasib dan kehormatan wanita-wanita yg
bersama anda? Oya, jangan salah sangka kalau korbannya hanya muslimah yg
masih muda. Nenek-nenek saja masih kena dikerjai. Maklum, pakai hijab, dan
memang face wanita asia kan kelihatan lebih muda.


Jeffrey Anjasmara

--
Selling sexy undies in Mecca

By ANDREW ALDERSON and RAJEEV SYAL in London

Ann Summers, the sex shop and lingerie chain, says it has been granted
permission to open 22 shops in the Middle East, including one in the Holy
City of Mecca.

The UK's Sunday Telegraph has reported that erotic stock has already been
shipped to Kuwait in preparation for the opening of the first shops in
October. The shop in Saudi Arabia will be at the Mecca International Mall.

Permission had been obtained to open the stores through its Kuwait-based
franchise Makae/Top Ten International.

With a turnover of more than $40 million a year, Ann Summers will, however,
not be able to sell its range of sex toys in the Middle East because it
would be illegal. It will restrict the first sales to exotic lingerie,
leather goods and PVC bodywear. It hopes to introduce chocolate bodypaints
and massage oils in the future.

Other stores are due to open in Dubai, Bahrain, Egypt, Qatar, Abu Dhabi and,
possibly, Oman. Twelve are due to open from October, the rest in the New
Year.

Noshaba Hussein, a leading member of the Iranian-backed Muslim Parliament of
Great Britain, said she would lobby the UK Foreign Office and the Saudi
Arabian ambassador to block the shops.

"It is outrageous that these people should try open such a shop in Mecca.
Who is supposed to buy these products? When Muslims go to the Holy City they
should only be indulging in prayer," she said.

Mohamed Ayed Alenezi, chairman of Makae, defended the expansion. "Nice and
sexy lingerie is not against Islam," he said.

Some Muslim clerics believe that under Islam married couples are allowed to
share an interest in erotic underwear. Ayub Laher, the general secretary of
the Bradford Council of Mosques, said: "Islam encourages a man and wife to
please each other within the confines of their own homes. Underwear is
allowed, massage oils can be part of innocent fun and as long as leather is
not made out of pigskin, that is fine too," he said.

"But if these shops are used by adulterous couples in Saudi Arabia and they
are caught, they could be punished by execution," he added.

The shops will be staffed by men and many senior staff, including Jacqueline
Gold, the chief executive of Ann Summers, will be replaced by male
executives for the store openings.

The Sunday Telegraph, London

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Rupanya boleh mem-bui-kan orang

2000-08-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lho oom, baru sekarang ngomong masalah sah atau tidaknya penahanan Syahril.

Kok ya kebetulan amat. Baru kemarin saya singgung masalah sah tidaknya
penahan Syahril kok sekarang masuk koran. Sudah berapa lama tuh si Syahril
ditahan tanpa proses pengadilan? Jelas tokoh superhumanis Gus Dur dan tuanku
tokoh HAM terkemuka Indonesia Marjuki yang akan menghadapi pengadilan
rakyat. Masak berkehendak berekonsiliasi dengan tokoh komunis yg menurutnya
dimasukin bui tanpa pengadilan kok sekarang malah menahan orang tanpa
pengadilan juga. Di mana logikanya sih?

Sedangkan si pejuang HAM gombal Marjuki malahan jadi algojo pelanggaran
hukum terparah. Kok nggak mau sama tekuknya sendiri. Sudahlah, orang-orang
model Marjuki ini mesti masuk ke depan pengadilan rakyat saja lah.


Anjasmara

-
Assegaf Berharap Hakim Putuskan Penahanan Syahril Tidak Sah
Reporter: Arief Shodiq

detikcom - Jakarta, Hari ini, gugatan praperadilan Syahril Sabirin dan kasus
Bank Bali dengan terdakwa Djoko S Tjandra akan diputuskan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta, Senin (28/8/2000). M
Assegaf, Kuasa Hukum Syahril Sabirin berharap hakim memutuskan penahanan
kliennya tidak sah.

“Kalau hakim melihat peristiwa sebelumnya, hakim harus berani mengatakan
penahanan Syahril bukan atas dasar hukum,” ujar Assegaf kepada detikcom,
Minggu (27/8/2000) malam.

Dikatakan Assegaf, alasan penahanan Syharil dapat dilihat dengan jelas.
“Sebelum dilakukan penahanan, Syahril ditekan dan dintimidasi dengan dua
pilihan, mundur dari jabatannya sebagai Gubernur BI atau dijadikan
tersangka,” tegas Assegaf.

Namun, Assegaf mengatakan pihaknya akan menunggu keputusan pengadilan. “Kita
tunggu saja keputusan itu. Itu kan baru pokok perkaranya saja. Kita merasa
punya keyakinan penahanan itu tidak atas dasar hukum,” ucap Assegaf.

Seperti diberitakan, dalam sidang sebelumnya, Assegaf menandaskan penahanan
kliennya tidak atas dasar hukum karena adanya dua pilihan sebelum dilakukan
penahanan. Sementara, Yan W Mere dan Hari Hartono Kuasa Hukum Marzuki
Darusman menganggap gugatan tersebut di luar persoalan yuridis. Hakim yang
akan memutuskan gugatan praperadilan Syahril terhadap Jaksa Agung adalah
Rusman Dani Ahmad.

Sedangkan hakim yang akan memutuskan perkara Bank Bali dengan terdakwa Djoko
S Tjandra adalah Soedarto SH. Jaksa Penuntut Umum Antasari Azhar SH tak mau
berkomentar sebelum ada keputusan hakim termasuk apakah akan mengajukan
banding bila Djoko S Tjandra diputus bebas. “Kita lihat saja nanti,” jawab
Antasari pendek.(rif)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



TKW lagi... TKW lagi... kasihan amat

2000-08-25 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lho, berapa ringgit ganti ruginya? Enak amat habis mukulin lalu dibebaskan
hanya karena mau bayar ganti rugi. Kalau pemerintah Indonesia tidak
menindaklanjuti masalah ini secara antar pemerintah, wah, enak amat
engkong-engkong Malaysia itu.

Bagaimana pula dengan para kaki tiga dari negara-negara arab itu. Kalau
habis mukulin lalu memperkosa, lalu cuman bayar berapa dinar, wah, enak
amat. Coba saja, satu dinar berapa rupiah. Sementara itu para pembokat itu
cuman punya beberapa pilihan yg sama sekali nggak adil:
- dideportasi tanpa alasan jelas (they did it many times!)
- dipenggal dengan tuduhan yg justru harusnya dituduhkan terhadap warganya
yg nggak bisa mengendalikan syahwatnya (o yeah, bangsa kaki yg suka ngaku
negara Islam suka banget tuh).
- dicambuk dengan alasan yg sama dengan point di atas.
- Atau... nah atau dikasih uang, lalu masalah beres.

Coba kalau anda dikasih pilihan kayak gini mau pilih yg mana?



--
Bayar Ganti Rugi, Penganiaya TKW Indonesia Dibebaskan

Kuala Lumpur, Jumat
Seorang ibu rumah tangga Malaysia hari Jumat (25/8) dibebaskan dari dakwaan
telah memukul dan melukai pembantu rumah tangganya asal Indonesia dengan
batu, hingga si pembantu terluka serius dan dapat menyebabkan kematian.

Peristiwa itu terjadi pada 14 Februari lalu, dan disidangkan Jumat (25/8) di
kantor pengadilan Ipoh. Si majikan, Cheah Lai Mooi (44)-yang tinggal di
Taman Canning Ipoh-meminta maaf atas kelakuannya itu, dan membayar ganti
rugi kepada pembantunya Kusiah Manjian (32), untuk menuntaskan kasus ini.
Kusiah menerima penyelesaian dengan ganti rugi itu.

Dengan adanya ganti rugi itu, sidang membebaskan Cheah dari ancaman hukuman
tujuh tahun penjara. Selain membayar sejumlah uang kompensasi agar kasus tak
berlanjut, Cheah juga memberi Kusiah sebuah sebuah surat permintaan maaf.
Jumlah uang itu disepakati keduanya untuk tak disebutkan.

Pengacara Cheah, Cheng Weng Weng, mengatakan, terdakwa memang dengan terbuka
membuka adanya penyesalan tulus, pernyataan duka cita, dan permohonan maaf
atas kejadian yang membuat Kusiah terluka serius. Ia menambahkan, kliennya
berterima kasih kepada pengadilan yang mengizinkan perubahan hukuman dan
mengabulkan kasus antara Cheah dan Kusiah dinyatakan selesai. Penghentian
kasus memang diizinkan oleh sistem hukum Malaysia untuk kasus-kasus
tertentu.

Hakim Abdul Aziz Khalidin membebaskan Cheah, karena si majikan dan pembantu
sepakat menganggap kasus ini selesai dengan pembayaran ganti rugi. Kusiah
yang merencanakan pulang ke Jawa Timur, mengatakan kepada wartawan bahwa ia
akan menggunakan uangnya untuk masa depan kedua anaknya yang berusia tiga
dan sembilan tahun.

Kasus ini merupakan yang kedua dalam kurang dari sebulan terakhir ini, di
mana majikan menutup kasus penganiayaan dengan meminta maaf dan membayar
ganti rugi. Terdapat serangkaian laporan tentang penganiayaan terhadap
pembantu rumah tangga pada tahun 2000, dan menumbuhkan perhatian di kalangan
warga Malaysia.

Akhir Juli, seorang ibu rumah tangga dituntut karena menyabet dengan rotan,
menendang, dan memukul pembantu rumah tangganya asal Indonesia. Sama dengan
Cheah, majikan itu telah meminta maaf kepada si pembantu dan membayar ganti
rugi agar kasus itu beres. (AFP/The Star/p01)


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Sugianto Award

2000-08-25 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, si mbak Irna ini mesti langganan permias@. Saya sudah tulis bahwa si
Priyadi itu bukan pelopor UKM kan sudah lama. Coba silakan dibuka file-file
posting saya waktu bahas Syahril, berkaitan dengan si Priyadi.

Dulu saya sudah sempat singgung si Sugianto yg justru namanya diabadikan
sebagai "Sugianto Award". Gus Dur aja yang tukang tipu atau emang dia juga
ditipu. Emang bau busuk nggak bisa disimpan lama.


Anjasmara

--
Gus Dur Salah Menilai, Prijadi Bukan Konseptor UKM
Reporter: Irna Gustia
detikcom - Jakarta, Menteri Keuangan yang baru Prijadi Praptosuhardjo yang
selama ini dibangga-banggakan Presiden Gus Dur karena komitmennya pada usaha
kecil menengah ternyata tidaklah benar. Prijadi ternyata bukan konseptor
UKM, malahan lebih banyak terlibat dalam penyaluran dana koorporasi buat
konglomerat.

Prijadi sendiri sudah membantah hal itu usai pertemuan bersama tim ekuin
kabinet baru bersama IMF, WB, ADB pada Kamis,4/8/2000). “Tidak Saya bukan
konseptor UKM,” kata Prijadi usai jumpa pers waktu itu. Padahal dalam
menjawab pertanyaan wartawan dalam pengumuman sidang kabinet,
Rabu,(23/8/2000), Presiden Gus Dur mengatakan dirinya menunjuk Prijadi
karena komitmennya pada usaha kecil menengah yang sudah diketahuinya sejak
16 tahun lalu.

Seperti pada laporan ICW (Indonesian Corruption Watch) yang ditulis harian
Republika Sabtu,(25/8/2000), ternyata Prijadi lebih banyak terlibat dalam
urusan pengusuran kredit koorporasi (usaha skala besar) ketimbang UKM.
Prijadi diduga terlibat korupsi sewaktu menjabat sebagai direktur BRI.

ICW sendiri menurut Teten Masduki telah melayangkan surat keberatan atas
pengangkatan Prijadi sebagai Menkeu kepada Gus Dur pada 24 Agustus 2000
lalu. Dimana dalam surat itu dilengkapi lampiran yang menjelaskan secara
rinci dugaan keterlibatan Prijadi dalam kasus korupsi di BRI yaitu dalam
kasus salah urus pengucuran kredit kepada dua konglomerat yakni The Ning
King (Kelompok Argo Manunggal) dan Djoko S. Tjandra (Kelompok Mulya).

Teten mengatakan pemberian kredit BRI kepada The Nin King melalui PT Griya
Tangerang Estetika (GTE) dan kepada Djoko melalui PT Griya Mulia Indah (GMI)
berindikasi kuat menyimpan praktek KKN pelanggaran hukum dan penyalahgunaan
wewenang. Jaksa Agung sendiri menurut Teten sebenarnya sudah dilapori kasus
ini, tapi tak menanggapinya.

Dari penelitian ICW, salah urus pengucuran kredit yang dilakukan berlangsung
dalam kurun waktu dua tahun, 1996-1998. Waktu itu, petinggi BRI berani
mengambil kebijakan untuk meningkatkan volume kredit untuk pengusaha besar
sampai 100 persen atau mencapai Rp 20,993 triliun.

Beberapa petinggi BRI waktu itu yang harus bertanggungjawab atas salah urus
pengucuran kredit BRI adalah Direktur Utama Djokosantoso Mulyono, Direktur
Bidang Korporasi Prijadi Praptosuhardjo dan Kepala Urusan Korporasi Djoko
Suryoko Ruslan.

Senada dengan Gus Dur, ekonom senior Emil Salim pun mengtakan Prijadi
dikenal karena dekat dengan urusan masalah ekonomi kerakyatan. “Saya kira
Gus Dur memilih dia karena kemampuan Prijadi yang direktur BRI dalam
menjaring simpati masyarakat sampai pedesaan karena BRI nya itu,” ujar Emil
usai acara Media Indoensai afternoon tea, Jumat,(25/8/2000).

Gus Dur sendiri menurut Emil dari awal sudah menolak alasan ketidaklulusan
Prijadi dalam fit  proper test bankir oleh BI. “Gus Dur melihat fit 
proper test itu menghukum kemerdekaan sipil,” ujar Emil.

Tetapi menurut Media Indonesia, Sabtu,(26/8/2000) Prijadi selama ini memang
kerap mengaku-ngaku sebagai konseptor usaha kecil. Seperti ditulis Media,
pengakuannya itu diilhami oleh penghargaan Sugianto Pioneer Award 1998.
Informasi itu pula yang diberitahukan kepada Kepala Negara tanpa bukti sama
sekali. Sementara surat asli penghargaan internasional itu sengaja
dihilangkan dan tidak diinformasikan kepada Preskom BRI, Menkeu, maupun
Gubernur BI. Sedangkan konseptor asli, yakni Sugianto sudah meninggal. Soal
ini Prijadi memang harus jujur. (gus)



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Pemerintah tidak punya perencanaan

2000-08-19 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lagi-lagi pemerintah dengan motornya yaitu Gus Dur bertindak tanpa
perencanaan sama sekali. Setelah dulu menutup berbagai departemen tanpa
perencanaan sama sekali, sekarang hendak menutup pabrik gula juga hanya
berdasarkan wangsit.

Model-model keputusan dadakan begini seharusnya sudah harus disudahi oleh
Gus Dur. Tidak ada wangsit-wangsitan lagi. Sudah nggak model. Itu hanya laku
dijual di kalangan macam tebu ireng atau wilayah pesantren yg lain yang
masih percaya dengan langitan segala macam. Semua mesti pakai perencanaan.

Masak mau menutup pabrik lalu penggantinya belum ada. Apa nggak lucu? Coba
saja dengan akal sehat saja, boro-boro menyiapkan lahannya, yaitu
sawah-sawah untuk tebunya, tempat untuk calon pabriknya saja belum ketahuan
bakal ditempatkan di mana.

Saya curiga Gus Dur dengan kroninya bakal punya rencana culas. Ini persis
gaya Tommy 'kunyuk' Suharto dengan strategi culasnya yaitu tata niaga
cengkeh dan jeruk. Langkah Gus Dur juga perlu dicurigai apakah ada bisikan
dari para importir gula agar menutup pabrik-pabrik gula yang ada. Kalau
pabrik gulanya pada ditutupi kan otomatis Indonesia harus impor kan? Nah,
perlu dilihat siapa yang bakal jadi calon importirnya.

Sudahlah Gus akal-akalan model Buloggate sudah nggak laku. Suharto saja
yg setelah 10 tahun bekerja bener-bener akhirnya sakit jatuhnya. Ente baru
berapa bulan sudah mau macam-macam.

Itu si Syahril dikemanain tuh! Mana ada aturan pemeriksanaan sampai
berbulan-bulan. Si Gus Dur beserta si Marjuki yg katanya tokoh HAM ternyata
memenjarakan orang tanpa proses pengadilan tuh. Coba yang ahli hukum bilang
ke saya apa bener nih kelakuan si Gus Dur dan Marjuki? Ini perlu jadi
catatan penting agar nanti si jagal Marjuki suatu saat perlu diganjar dengan
hukuman setimpal. Ternyata ujung-ujungnya Syahril cuman jadi tahanan politik
yang tidak mengenal azas keadilan. Ternyata Gus Dur masih sama saja dengan
diktator-diktator lainnya.


Anjasmara

'--
Sabtu, 19 Agustus 2000, 13:20 WIB

Pemerintah Harus Tentukan Lokasi Pabrik Gula di Luar Jawa

Semarang, Sabtu

Pemerintah harus menentukan lokasi pabrik gula (PG) pengganti di Luar Jawa,
menyusul rencana penutupan empat PG di Jawa yang dianggap tidak efisien.

"Pemerintah segera menunjuk daerah yang cocok untuk tanaman
tebu," kata Ketua Umum Badan Koordinasi Asosiasi Petani Tebu Rakyat
Indonesia (BKAPTRI), Abdul Wachid, di Semarang, Sabtu (19/8).

Sebanyak empat PG yang bulan depan bakal ditutup pemerintah
antara lain satu berlokasi di Jawa Tengah dan tiga di Jawa
Timur. Menurutnya, berdasarkan sejarah, Belanda lebih suka memilih lokasi di
Jawa, karena tanah dan pengairannya sangat cocok bagi pendirian PG.

Dirinya mengemukakan, untuk relokasi PG baru di Luar Jawa
dibutuhkan investasi yang cukup besar, yakni sekitar Rp 1,8 trilyun per
unit. "Kenapa dana sebanyak itu tidak digunakan saja untuk membenahi PG di
Jawa, misalnya untuk meningkatkan produksi, sehingga tidak ada penutupan
pabrik," tandasnya.

Wachid menolak penilaian rendahnya produksi tebu petani menghambat pasokan
bahan baku ke PG, karena sebenarnya saat ini siap meningkatkan produktivitas
dengan menerapkan teknologi tepat guna. "Tidak adanya sarana kredit untuk
petani tebu menghambat keinginan mereka meningkatkan produksinya," ungkap
Ketua Paguyuban Petani Tebu Jateng/DI Yogyakarta itu.

Saat ini kredit yang dibutuhkan petani tebu sebenarnya mencapai Rp 1,2
trilyun, namun pemerintah hanya menyediakan dana Rp 350 milyar. "Pihak
perbankan sendiri hingga kini tidak bersedia
menyalurkan kredit bagi para petani tebu," paparnya. (Ant/ima)





Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



The Truths are here.......

2000-08-18 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ini ada bacaan dari milis lain. Sempat hampir saya delete karena judulnya
nggak menarik.

Yang jelas, saya tidak mau tahu siapa-siapa yang memprovokasi. Semua toh
masih hipotesis. Bisa saja militer, tetapi siapa yg bisa menduga kalau pihak
LN yg membakar-bakar? Bagaimanapun, buat saya ada point-point yang sangat
penting yaitu:

- Memang terjadi suatu pembersihan terhadap muslim (atau yang disebut oleh
si Hefner sebagai Ethnoreligious cleasing). Oya, ini Hefner bukan si
pentolan Playboy itu...:)
- Memang terdapat ide pembentukan negara tersendiri berdasarkan agama
Kristen.
- Laskar Jihad tidak mendapat respon dari masyarakat muslim sampai kondisi
pembantaian yang demikian parah di ujung tahun 1999 sampai awal 2000.
- Terdapat hardliner dari Islam DAN KRISTEN (nah, ini yg suka pada lupa
deh).

Saya tidak hendak memprovokasi, tetapi justru saya hanya meminta agar
orang-orang Kristen sadar atas apa yang telah diperbuat oleh orang-orang
Kristen di Maluku. Dengan tidak mau mengakui hal ini, maka kerja sama antar
umat untuk penyelesaian Maluku tidak akan pernah terjadi. Kalau sudah
sama-sama tahu duduk masalahnya kan mestinya bisa ikut menyelesaikan. Kalau
si Hefner menyebut kasus di Jatim, maka saya merasa perlu untuk menyebut
kasus di Sumut. Mereka memang sadar bahwa ada potensi konflik dan ada yg
hendak memulai. Mereka bukannya bereaksi tetapi malah merapatkan barisan.
Biar dibom tiga kali dan ada yg mati juga tidak berkembang seperti di Ambon.

Alasan-alasan bahwa korban toh tidak di kalangan muslim saja tidak
menunjukkan suatu itikad baik. Memangnya berapa dibanding berapa? Toh
sebelum laskar jihad muncul tidak ada pengungsi dari Kristen. Kalangan
Kristen selalu menutup diri dan membela diri dengan alasan-alasan itu.
That's okay. Tapi jangan salahkan kalau kesadaran pada umat Islam yg selama
ini baru bangkit akan makin terbangun.

Si Hefner (walaupun sudah bagus) ternyata lupa untuk menuliskan kasus Poso
dan Kasus Kalbar. Di sana juga terjadi kasus ethnoreligious cleansing. Untuk
di Kalbar, kesadaran masyarakat muslim tidak terbangun karena tertutupi oleh
sentimen pendatang dan penduduk asli (Madura vs. Dayak).

Yang kasihan para pekerja keras dari Madura ini. Mereka diasosiasikan
sebagai orang Jawa (yang memang selalu menjadi pihak tertuduh). Mereka
dicincangpun tidak ada yang merasa kasihan. Sungguh suatu pikiran yang
sangat hipokrit dari orang-orang yg konon penegak HAM itu.

Kejadian yang sama terjadi kemudian di Timtim. Lagi-lagi terjadi
ethnoreligious cleansing. Semua pendatang yang dicap sebagai orang Jawa dan
Islam lalu dibersihkan. Pemeluk Kristen dan Katolik dengan sentimen sesama
agama sibuk berkoar dengan korban di pihak Timtim tetapi tidak perduli
dengan korban para pendatang itu. Lucunya, lagi-lagi terjadi kesalahan
serupa dengan yg di Kalbar. Agitasi dengan memakai isu Jawa dan Non-Jawa
dikeluarkan sebagai jurus. Hasilnya manjur. Dalam kenyataannya yang
berduyun-duyun mengungsi bukanlah orang Jawa tetapi orang Bugis, Buton, dan
Makasar, dan juga orang Sumatra Utara. Memang merekalah yang memegang peran
sebagai mesin ekonomi. Kalau orang Jawa paling penjual bakso dan sebagian
PNS.

Kejadian di Ambon ternyata begitu lagi. Isu pendatang dan penduduk asli lalu
timbul lagi. Lagi-lagi manjur. Hasilnya lagi-lagi pendatang dari Bugis,
Buton, dan Makasar menjadi korban. Mereka menjadi kaum teraniaya dan
terusir. Lucunya, lagi-lagi disamarkan sebagai ketidaksukaan atas orang
Jawa.

Nih, buat orang-orang yang kurang piknik.:) Di kawasan Indonesia Timur,
kaum pedagang kebanyakan dari wilayah Makasar dan Bugis. Memang mereka yang
punya jiwa dagang. Ini mirip dengan kaum pedagang di kawasan Indonesia Barat
yang kebanyakan dari Sumatra Barat (dan tentunya yang keturunan Cina yang
paling menonjol).

Ini juga buat orang yang kurang piknik lagi. Bahwa mungkin sudah kebiasaan
manusia untuk bikin gampang. Sebagai contoh penggampangan yang kita bikin
adalah kebiasaan di State of New York. Di luar state-nya mereka dikenal
sebagai orang New Yorker. Kadang disebut orang Yankee (yg pada gilirannya
juga buat orang northeastern ya? Malah sempat untuk semua yg ada di bagian
atas termasuk yg di Illinois). Di dalam state sendiri, orang dari wilayah
atas lalu disebut sebagai orang Up-state. Jelas bukan orang New Yorker,
karena bukan orang New York City. Soal batasannya, tidak ada yg bisa
memberikan. Sebagai contoh, orang Kingston jelas bukan dianggap sebagai
orang Upstate oleh orang Syracuse atau Albany. Tetapi toh tetap dianggap
bukan sebagai orang New Yorker oleh yang yg tinggal di NYC.

Di Indonesia, oleh bangsa lain kita dianggap sebagai orang Melayu. Sekeras
apapun saya bilang orang Indonesia dan bukan dari etnik Melayu tetap saja
tidak digubris. Buat orang di tanah Jawa (yg Jawa tempat langsung ya), kalau
ada yg datang dari Medan akan dibilang orang Sumatra. Biarpun setengah mati
menerangkan dia orang Batak, nenek-nenek di sana tidak akan mengerti, dan
akan mengasosiasikannya sebagai orang Sumatra.

Sebaliknya, 

Ganti Rugi Indonesia untuk Belanda

2000-08-17 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, enggak sempat baca Kompas edisi 15 Agustus itu. Kalau ada yang punya
tolong dikirimin dong. Emang banyak sekali pembohong-pembohong besar. Yah,
walaupun juga tukang bohong, AS itu masih tergolong bagus.

Emang berapa duit yang mesti dikirim Indonesia untuk membangun Belanda
setelah hancur pada waktu PD-2 sih? Masa-masa itu kan rakyat Indonesia
bajunya masih pakai karung goni. Sementara itu mereka antri keju dan kita
yang menyumbang harus antri singkon. Benar-benar kelewatan.

Setelah ratusan tahun menindas, merampok, memperkosa, dan membuat bodoh
bangsa kita, mereka sempat menekan Indonesia dengan berbagai term-term-nya
waktu mereka memberi bantuan luar negeri. Sekarang lagunya kayak pahlawan
kesiangan. Habis itu melibatkan diri dengan bantuan senjata untuk RMS-nya di
Maluku. Benar-benar kelewatan.


Anjasmara

--
From: Dion H.

Kami membaca tulisan Sdr. Denny Sutoyo Gerberding dalam Kompas Edisi
Selasa 15 Agustus 2000, dengan judul "Ganti Rugi Indonesia untuk Belanda.
Saya beserta Istri terkejut karena baru mengetahui selama ini, betapa
besarnya peran Indonesia terhadap Belanda,  saat Belanda memerlukan bantuan
untuk membangun negaranya yang hancur setelah PD-II.   Selama lebih dari 20
tahun saya tinggal di Negeri Belanda, belum pernah mendengar sejarah/masa
lalu Belanda di Indonesia, solah-olah sejarah tersebut hilang lenyap
tenggelam di Laut Utara (Noordzee).

Anak-anak saya yang mengecap pendidikan Dasar Belanda, termasuk generasi
muda Belanda lainnya, tidak pernah diberi pelajaran sejarah tentang masa
lalu Belanda di Indonesia (Nederlands-Indie).  Anak bungsu kami dapat
dengan mudahnya, menceritakan perang Belanda melawan penjajahan Spanyol
tahun 1568 (dalam perang 80 tahun), sedang kakaknya tampak kurang senang
dengan bangsa Jerman setelah mengetahui kekejaman Nazi,  maupun sejarah
pendudukan Jerman atas Belanda yang terjadi di tahun 1942-1945. Yang jelas
kedua putra-putri kami tidak mengetahui apa-apa tentang pendudukan Belanda
di Indonesia.

Ingin rasanya berteriak sekuat tenaga agar saudara-saudara Belanda juga
mengetahui tentang perlakuan Belanda terhadap Bangsa Indonesia dimasa
penjajahan.  Ingin rasanya kami berbuat  sesuatu agar nama baik kami
sebagai anggota Masyarakat Indonesia di Luar Negeri dapat kembali pulih.

Saya mohon dengan hormat seandainya mungkin tulisan tersebut dapat
disebarluaskan melalui media ini, agar para pembaca lainnya juga dapat
mengetahui sejarah yang sebenarnya.  Yang benar harus dikatakan benar
dan yang salah harus di akui, agar manusia dapat hidup tenteram dan damai.

Atas nama Anak-anak kami dan generasi muda seumurnya kami mengucapkan
banyak terima kasih kami ucapkan kepada Kompas dan Admin IndoNews.

Adipati, Anggota Masyarakat Indonesia di Belanda.


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Darurat Sipil Berantakan, Ambon Membara Lagi

2000-08-17 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Agak basi, tetapi lumayan lah.

Mungkin juga ada kelompok gereja di Maluku sana yang dengan sadar atau tidak
sadar memang ingin intervensi asing. Emang dasar RMS, jadi mending dibasmi
saja lah. Gitu aja kok pusing:)

Dulu gereja yaitu Vatikan juga ikut bertanggung jawab atas Timtim. Lalu
timbul masalah Ambon, lalu Poso. Suatu hal yang aneh kalau telunjuk kita
tidak mengarah ke konspirasi internasional di mana dewan gereja ikut
terlibat. Apalagi yang di Poso sudah ketahuan kalau gereja dijadikan pusat
pengaturan strategi dan penimbunan senjata.

Mungkin sudah saatnya gereja, baik yang ada di Maluku dan wilayah Poso,
serta yang berada di wilayah lain menjelaskan posisinya dengan jelas. Kalau
memang suara-suara pengundangan intervensi terus dikumandangkan, rasanya
masuk akal kalau kita melongok ada apa di balik jubahnya. Apakah benar-benar
berisi penginjil ataukah berisi imperialis jahat bersemboyan "gold, glory,
and gospel" seperti jaman kolonialisasi dunia dulu. Kalau perlu dilakukan
pengkategorian, yang mana gereja yang benar-benar gereja dan yang mana yang
cuma kamuflase. Masak waktu yg Islam dibasmi pada diam saja, sekarang tiap
hari ribut mengundang pihak asing. Kalau nggak ada apa-apanya kan aneh.
Selain tingkat clerk, para intelektualnya juga perlu ditelusuri. Dengan
melihat kasus Mataram, jelas Theo Syafei perlu mendapat prioritas pertama
untuk ditelusuri.


Anjasmara


Darurat Sipil Berantakan, Ambon Membara Lagi
Sabtu, 12 Agustus 2000 09:30:05
Oleh: Bilal

eramoslem, Ambon – Darurat sipil yang sejak beberapa bulan lalu diterapkan
di Ambon tampaknya tidak banyak membawa perubahan. Terbukti penjagaan aparat
ternyata tidak mampu meredam api pertikaian antara pihak Muslim dan Kristen.
Hingga pagi ini, suasana kota Ambon masih mencekam. Sejak kemarin (11/8)
suasana Ambon memang sudah panas. Menurut narasumber eramoslem di Ambon,
ketegangan itu berawal ketika seorang muslimah bernama Kalsum (25) melintas
di dekat perbatasan Batu Merah – Mardika sekitar pk 16.00 WIT.
Sekonyong-konyong, Kalsum dihadang oleh 6 orang pemuda Kristen. Kalsum
seketika lari meninggalkan motornya.

Warga muslim yang mendengar peristiwa itu berang. Dalam waktu singkat
terjadilah konsentrasi massa muslim di perbatasan Batu Merah- Mardika.
Mereka meminta agar motor Kalsum dikembalikan, tapi sayangnya warga Kristen
menolak. Seorang pendeta yang ada di kerumunan warga Kristen mencoba
mengganti motor Kalsum dengan motor yang lain, namun warga muslim menolak.

Di tengah suasana panas seperti itu, tiba-tiba saja, aparat keamanan atas
perintah Dansektor menembaki massa Islam. Lima orang langsung gugur di
tempat. Sementara 13 lainnya luka berat. Lima orang itu kini sudah diambil
keluarganya, sementara 13 lainnya dirawat di RS bersalin Al-Fatah dan RS
Tentara.

Minggu lalu, dua orang muslim juga gugur di Talake oleh tembakan misterius.
Suasana sempat tegang, tapi dapat diatasi. Melihat fenomena pihak merah yang
kerap memancing keributan, sumber kuat eramoslem yang tak mau disebut
namanya menyatakan, “Pihak Kristen tampaknya menginginkan intervensi asing.”
(lina)



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



4 Aktivis Agraria Hilang

2000-08-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Hmmm,

Kita ini memang susah. Di satu pihak kita memerlukan lebih banyak polisi dan
tentara, tetapi di sisi yang lain masih ada kelakuan-kelakuan polisi
bermental ORBA seperti ini.

Harusnya Gus Dur didemo lagi. Kan penculikan 4 orang ini sebetulnya sama
saja dengan penculikan aktivis oleh Koppasus Tim Mawar jaman ORBA itu. Jadi
apa bedanya Gus DUr dengan Suharto?

Memang susah kalau kursi Ligna sudah diduduki:) Jadi lupa berdiri.


Anjasmara


Setelah Dievakuasi Aparat, 4 Aktivis Agraria Hilang
Reporter: Hestiana Dharmastuti

detikcom - Jakarta, Empat aktivis agraria yang dievakuasi aparat saat
melakukan aksi mogok makan di Gedung DPR/MPR, hingga Selasa (15/8/2000) hari
ini tak diketahui keberadaanya. Aparat Polda Metro Jaya mengaku tidak
menangkapnya, sedang koordinator aksi mereka yang terus mencari tak juga
bisa menemukan.

Koordinator Konsultan Konsorsium Pembaharuan Agraria, D.d. Shineba, Selasa
(15/8/2000) mendatangi Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jl. Diponegoro, Jakarta
untuk melaporkan anak buahnya yang hilang tersebut.

Menurut Shineba, keempat aktivis tersebut adalah Anton Sulton, mahasiswa
Sekolah Tinggi Hukum Bandung, Ashdam, Mahasiswa Pertanian Universitas
Padjajaran (Unpad), Idham Kurniawan, mahasiswa Antropolgi Unpad dan seorang
juru bicara, Useb Setiawan, Ketua Yayasan Pengembangan dan Pengkajian
Analisis Sosial, Bandung.

Dituturkan Shineba, keempat orang tersebut ikut aksi yang digelar di Gedung
DPR/MPR, Senin (14/8/2000), untuk menuntut pembaharuan agraria dijadikan
agenda Sidang Tahunan (ST) MPR. Keempat orang itu melakukan aksi mogok makan
sejak pukul 11.00 WIB. Namun pukul 19.30 WIB, 50 anggota Brimob menangkap
keempatnya dan dimasukkan ke mobil ambulans untuk dievakuasi.

"Tiga dibopong aparat, 1 diangkat ramai-ramai. Setelah itu dimasukkan ke
mobil ambulans B 1187 SU berlambang RS Kramatjati dan ke mobil berplat
Polisi 1 740 VII yang telah diparkir di Gedung Nusantara," kata Shineba.

Setelah evakuasi itu, Shineba mengatakan pihaknya telah mengecek ke RS
Kramatjati ternyata anak buahnya itu tak berada di sana. Informasi yang
diperoleh Shineba, Senior Superintendent Joni dan Superintendent Aqil yang
anak buahnya melakukan evakuasi tersebut menyatakan 4 aktivis tersebut
diturunkan di Jl. Teuku Umar.

Selasa, saat Shineba melakukan konfirmasi ke Kadit Intelpam dan Kaditserse
Polda Metro Jaya, hasilnya juga nihil. "Mereka mengaku tak menangkap dan tak
menahan 4 orang itu," kata Shineba.

Sementara itu, Munarman, koordinator Kontras, menilai ambulans yang dipakai
untuk membawa aktivis tersebut hanya merupakan bagian kamuflase untuk
memberi kesan aparat ingin menolong padahal sebenarnya diculik. Pasalnya 4
aktivis tersebut, kata Munarman, masih segar bugar karena baru mogok makan
selama 6 jam. "Mereka masih segar bugar dan bisa jalan. Sebenarnya tak perlu
memakai ambulans kalau mau nolong," tegas Munarman.(iy)


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: ##### Bangsa Penyuara HAM/Pembunuh Manusia Terbesar Abad Ini ?

2000-08-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Pemenang Award-nya cuman satu negara. Silakan dilihat:

- Yang menghabisi ratusan ribu atau jutaan rakyat sipil di Hiroshima dan
Nagasaki siapa? Perangnya lawan militer kok yang dibom atom rakyat sipil?
Mestinya mereka diajukan ke mahkamah internasional atas kejahatan
kemanusiaan yang luar biasa ini.
- Yang membantai 1 juta tentara Vietcong siapa? Belum termasuk 1 juta
tentara Vietnam Selatan yg habis diadu lalu ditinggalkan begitu saja untuk
dibantai oleh Vietcong.
- Pembunuhan rakyat Korea jarang sekali diekspos. Perang yang dilupakan ini
menimbulkan korban di pihak AS lebih besar dari Perang Vietnam. Jadi bisa
dikira-kira lah berapa jumlah korban di pihak Korea Utara.

Moral cerita, the winner punya hak untuk melukis sejarah. Sampai-sampai
tanah New Mexico dan Texaspun jadi adem ayem saja. Coba saja kalau Mexico
sudah lumayan kuat, atau ada negara adidaya macam Jerman di jaman PD-I yang
berani menawarkan janji kepada Mexico...:) Wah, bakalan ramai. Saya ingin
tahu bagaimana AS bereaksi bila hal ini terjadi ya...:) Makanya saya sering
heran dan terpingkal kalau AS bersuara tentang HAM.


Anjasmara


From: Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: "Indonesian Development Studies --
http://web.syr.edu/~suisa/ids/" [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: # Bangsa Penyuara HAM/Pembunuh Manusia Terbesar Abad Ini ?
Date: Wed, 16 Aug 2000 07:14:34 +0700

  Bangsa apakah yang pantas memperoleh AWARD untuk katagori
  * PENYUARA HAM TERBESAR ABAD ke 20?
  * PEMBUNUH MANUSIA TERBESAR ABAD ke 20?

Salam,

Nasrullah Idris
--
P.O. Box 1380 - Bandung 40013
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Nggak ada hubungannya: Tugas ke Wapres Tak Tuntas, Rupiah Terjun ke Rp 8.900

2000-08-13 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Kalau sudah begini, Detik.com menunjukkan kelasnya sebagai pendukung PDIP.
Maklum yang punya pentolan PDIP sih. Ngomong-ngomong cara penulisannya kok
mirip gaya analisis Irwan ya? Apa memang sudah standar cara para ahli nujum
rupiah itu seperti begini ini.

Sementara itu Singapura memang sudah ketahuan jadi tukang tadah dana para
maling konglomerat. Sudah seharusnya Singapura menjalankan regulasinya untuk
membatasi penadahan dana dari nasabah. Masak bikin aturan sendiri lalu
dilanggar sendiri.

Saya rasa sih nggak ada hubungannya antara TAP pelimpahan wewenang, kecuali
bagi para pendukung Megawati. Coba, apa yang membuat pasar bereaksi atas isu
ini? Apa parameter ekonominya? Aku jadi pingin tahu. Emang sudah terlalu
banyak "ahli-ahli" ekonomi Indonesia yang berubah profesi jadi ahli nujum.

Kalau cuman bermodalkan nujum, saya juga bisa. Entar saya kirim ke Detik.com
bahwa rupiah akan menguat ke level Rp 1500 kalau Suharto diadili. Kalau
Suharto berhasil dihukum maka rupiah akan menembus level Rp 1/1000, alias Rp
1 = $1000. Hebat kan rupiah kita?


Anjasmara

--
Tugas ke Wapres Tak Tuntas, Rupiah Terjun ke Rp 8.900
Reporter: Rusdi Mathari

detikcom - Jakarta, Pembahasan apakah pelimpahan tugas dari presiden ke
wakil presiden akan ditetapkan dengan Tap MPR atau tidak, akan menyebabkan
pasar sedikit kecewa. Jika sampai tak tuntas, rupiah bisa langsung terjun
bebas ke level Rp 8.900.

Setidaknya seperti itulah analisa Indonesia Restu (idr) 2000 Bandung yang
diterima detikcom Minggu (13/8/2000) malam.

Apabila Tap MPR yang berkaitan dengan pelimpahan tugas pemerintahan kepada
wakil presiden tidak tuntas dan diterima oleh semua elite politik, menurut
idr 2000, maka resistance rupiah pada level Rp 8700 akan pecah dan akan
menuju resistance berikutnya di level Rp 8900.

Namun apabila semua elit politik dapat menerima Tap MPR tersebut, idr 2000
memperkirakan support level Rp 8250 akan pecah dan menuju pada support
berikutnya di level Rp 8000.

Secara teknikal menurut idr 2000, range rupiah akan bergerak antara Rp 8250
- Rp 8700 untuk minggu mendatang. Volume transaksi diperkirakan akan sedikit
meningkat dibandingkan minggu lalu.

Perkiraan, support dan esistance minggu ini, support I Rp 8250 resistance I
Rp 8700, support II Rp 8000 resistance II Rp 8900 dan support III Rp 7800
resistance III Rp 9100.


idr 2000 juga menganalisa soal para pelaku pasar uang di Singapura yang
belakangan tampaknya memenuhi anjuran pemerintahnya untuk tidak melayani
permintaan spekulasi rupiah dari nasabah mereka, masih akan terus diuji oleh
situasi dalam negeri Indonesia.

Anjuran pemerintah Singapura ini merupakan hasil lobi yang dilakukan Bank
Indonsia (BI) agar Singapura ikut membantu menguatkan rupiah. Ini, menurut
idr 2000, berkaitan dengan adanya kepentingan pemerintah Singapura terhadap
stabilitas mata uang regional.

Namun pemenuhan terhadap anjuran pemerintah Singapura ini juga sangat
bergantung dengan kondisi politik dan kemanan Indonesia dalam minggu ini.

Karena bagaimana pun kuatnya anjuran dari pemerintah Singapura mengenai
permintaan terhadap transaksi dollar rupiah, tetapi karakter investor lebih
mendasarkan diri pada keuntungan meskipun dalam jangka pendek atau sesaat

Begitu juga meskipun BI menaikkan suku bunga penjaminan untuk periode 14-20
Agustus 2000, efektivitasnya tetap bergantung pada persepsi pasar minggu
ini. Bila pasar tidak terlalu negatif maka peningkatan penjaminan bunga
tersebut efektif menguatkan rupiah.(rus)


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Kalau Bomer Pasaribu jadi mucikari bangsa Arab

2000-08-12 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ah, nggak Bomer nggak A Latief, nggak juga si Domo. Semuanya memang
mucikari. Makanya dari dulu demen sekali ngirim-ngirim TKW. Saya ingin tahu
berapa rupiah per kepala yang diberikan ke mereka oleh orang-orang berkaki
tiga itu. Jangan-jangan diberikan dalam bentuk cukai seperti rokok ya?

[Ngomong-ngomong Sisca bekas isrinya Domo dulu TKW bukan sih?]

Mereka-mereka ini harus dituntut tanggung jawabnya. Ganjaran untuk menjadi
mucikari tidak perlu ditunggu sampai mereka dikafani atau dikasih jas dan
dikasih rumah 2m x 0.5m x 0.5m. Di dunia fana inipun mereka dapat dikasih
ganjaran. Misal Bomer itu digeser menjadi menteri urusan peningkatan
pendapatan negara di bidang komoditi sex.

Sekarang ini kan bangsa-bangsa berkaki tiga juga sudah sering melancong ke
tanah air kita dengan semangat wisata seks. Kalau nggak percaya silakan
tengok hotel besar di jalan Pramuka, Jakarta. Nanti kan banyak orang berkaki
tiga di sana. Kadang berkaki empat kalau sedang bawa tongkat. Jadi ingat
Philipina jaman Imelda Marcos. Dia juga merangkap sebagai mucikari untuk
orang-orang Jepang.

Sudahlah, kalau memang pendapatan negara penting sekali, lebih baik
mereka-mereka saja yang diundang untuk datang ke Indonesia daripada kita
mengirim TKW. Kan jauh lebih lumayan karena selain mereka dapat melepaskan
hajatnya, mereka juga dapat menghamburkan uang petrodollar-nya untuk
keperluan lain. Daripada mengirim TKW kan merusak martabat bangsa. Sudah
diperkosai, kalau membela diri malah dihukum pancung. Hukum bangsa itu cuman
dua. Persis seperti hukum buat mapram yaitu:

Pasal 1: Bangsa berkaki tiga tidak pernah salah.
Pasal 2: Bila bangsa berkaki tiga bersalah, lihat pasal 1.

Nah, lalu gimana cara menarik wisman hidung belang itu? Saya punya usul
untuk kandidat Menakermat Bomer Pasaribu itu. Oya, Menakermat adalah
singkatan dari Menteri Tenaga Kerja Pramunikmat. Ini kementrian baru untuk
pengembangan investasi non-finansial, karena memang hanya bermodalkan badan
dan gincu. Usulan saya adalah agar Kramat Tunggak  dibuka kembali dan dibuat
modern (agar mampu menarik wisman). Kalau perlu namanya diganti menjadi Kota
Satelit Holyland Kramatwood (tunggak kan artinya bonggol kayu kan?). Kalau
perlu dibuat menjadi suatu wilayah otorita, dan bebas tax!!

Bangsa berkaki tiga itu memang perlu dikasih pelajaran. Termasuk yg perlu
dikasih pelajaran adalah para mucikarinya. Sayangnya Indonesia dari dulu
paling demen dapat pujian. Kalau dibilang negara sahabat senangnya kayak
dapat durian runtuh. Lupa kalau pengertian sahabat itu mestinya sederajat.
Bukan direndahkan dengan memperkosai WNI. Memang hanya kita sendiri yang
mampu mengangkat harkat kita sendiri. Bukan bangsa lain:)


Jeffrey Anjasmara

'--
Ratusan TKW Diperkosa
Menaker Bersikap Kepala Batu
Reporter: Didik Supriyanto

detikcom - Jakarta, Data yang dikumpulkan Solidaritas Perempuan, menunjukkan
jumlah tenaga kerja wanita pembatu rumah tangga (TKW-PRT) yang mengalami
kekerasan di Arab Saudi selama dua tahun terakhir meningkat 100%. Jika pada
1998 terdapat 227 kasus, maka pada 1999 terdapat 484 kasus.

Data tersebut sejalan dengan data KBRI di Arab Saudi yang mencatat
pemerkosaan terhadap TKW PRT. Pada 1995 terdapat 59 kasus, pada 1996
terdapat 363 kasus, pada 1997 terdapat 506 kasus. Sebuah angka yang
mengerikan!

“Jumlah kasus yang sesungguhnya terjadi mungkin jauh lebih tinggi, karena
ada banyak kasus yang tidak dilaporkan oleh korban,” demikian keterangan
pers yang disampaikan oleh Kelompok Kerja Gerakan Perempuan untuk Buruh
Migran (Pokja GPBM) kepada detikcom, Sabtu (12/8/2000) lalu.

Meski demikian, pemerintah, khususnya pejabat Departemen Tenga Kerja,
benar-benar tidak mau mengerti tentang keadaan tersebut. Mereka tidak
melakukan upaya-upaya serius untuk mencegah masalah tersebut. Bahkan usulan
untuk menghentikan sementara pengiriman TKW-PRT ke Arab Saudi ditentang
habis-habisan oleh Menteri Tenaga Kerja Bomer Pasaribu.

Padahal langkah penghentian sementara itu dimaksudkan untuk menyusun satu
perangkat hukum yang memberi perlindungan terhadap TKW-PRT di Arab Saudi.
Ini merupakan salah satu cara membebaskan perempuan dari kasus penganiayaan
dan pemerkosaan perempuan pekerja rumah tangga di Arab Saudi.

Menurut Pokja GPBM, Indonesia adalah satu-atunya negara pengirim TKW-PRT ke
Arab Saudi yang belum pernah mengambil langkah drastis sebagai tanda
penolakannya terhadap penganiayaan yang dialami warga negaranya di negara
tersebut. “Srilanka dan Filipina sudah melakukan hal itu, dan kini pekerja
kedua negara itu relatif terlindungi,” katanya.

Sehubungan dengan sikap kepala batu Menaker Bomer Pasaribu itu, Pokja GPBM
mulai melakukan kampanye untuk menekan pemerintah agar mau menghentikan
untuk sementara waktu pengiriman TKW ke Arab Saudi. Caranya antara lain
dengan mengirim surat ke Menekar Bomer Pasaribu, agar orang yang mengaku
dirinya reformis ini sadar, bahwa sebagai pejabat ia ikut mengeksploitasi
perempuan Indonesia di negeri seberang

Re: 17 Pengungsi Poso Meninggal

2000-08-10 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Enggak, anda nggak salah baca. Anda baru salah baca kalau anda mengira
mereka beragama Budha.

Anjas

---
From: Irwan Hadi  [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed Aug 9, 2000 8:55pm
Subject: Re: 17 Pengungsi Poso Meninggal

At 07:03 AM 8/9/00 -0400, you wrote:
Lho, kok pada diem? Kenapa nggak ada yg perduli? Karena mereka muslim ya?


tapi nggak ada tulisan "Muslim" atau tidak di situ kok ? , apa saya salah
baca ;)


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



17 Pengungsi Poso Meninggal

2000-08-09 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Lho, kok pada diem? Kenapa nggak ada yg perduli? Karena mereka muslim ya?

---
Laporan dari Palu:
17 Pengungsi Poso Meninggal
9 Aug 2000 14:5:10 WIB

TEMPO Interaktif, Palu: Sampai minggu ini, sudah 17 orang pengungsi Poso
yang berada di Kabupaten Donggala, Palu, meninggal dunia karena serangan
muntaber. Mereka umumnya para lanjut usia atau balita. Yus Mangun,
Penanggungjawab pengungsi Poso di Palu dan sekitarnya, mengatakan hal ini di
Palu, Rabu (9/8).

Yus Mangun mengatakan, para pengungsi yang meninggal itu akan diurus sesuai
dengan keyakinan agamanya. "Kami kubur sesuai ajaran agamanya," katanya.
Namun ada beberapa jenazah yang dipulangkan ke Poso atas permintaan
keluarganya. Dalam kesempatan itu, ia juga menyesalkan pelayanan RSU Undata
dan Anutapura yang kurang mempedulikan kesehatan para pengungsi. Padahal,
Pemda Sulteng pernah menegaskan, para pengungsi yang harus dirawat di rumah
sakit bebas biaya rawat inap. “Ternyata dalam prakteknya itu semua tak ada.
Malah lebih dipersulit," kata Iskandar, Koordinator pengungsi di Stadion
Gawalise, Palu.

Keterangan Iskandar itu juga dibenarkan Erly Abas (40). Pengungsi dari
Kelurahan Lawanga, Poso Kota ini menuturkan, ia pernah dipermainkan pihak
RSU Undata pekan lalu. Ketika itu, ia mengantarkan cucunya. Saat cucunya
harus diinfus, petugas rumah sakit malah mengatakan obat infus telah habis.
Tapi ketika dikatakan akan membayar, baru dilayani.

Namun hal itu dibantah dr Herry Mulyadi. Menurut dia, pihak rumah sakit
tetap memberikan pelayanan sesuai perintah Gubernur Sulteng. "Jadi, tidak
benar itu," katanya. Sebab, sampai saat ini, RSU Undata selalu menerima para
pengungsi dengan tangan terbuka. Apalagi, jumlah yang sakit terus bertambah.
(Darlis Muhammad)


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Hentikan pengiriman TKW ke Timteng

2000-08-09 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Hmmm. akhirnya pada sadar juga. Kalau lebih dari 500 kasus kekerasan
terhadap TKW hanya untuk tahun 1997 saja, silakan pikirkan sendiri bagaimana
negara-negara asing memandang orang Indonesia.

Memang hanya kita sendiri yang dapat menjaga martabat kita. Silakan buka
terus kebobrokan negara-negara yang punya penduduk berkaki tiga itu!


Jeffrey Anjasmara

-

MOHON DISEBARLUASKAN

Siaran Pers - 8/8/00

Seruan Penghentian Sementara
Pengiriman TKW-PRT (Pekerja Rumahtangga)
Ke Arab Saudi

Di tengah hiruk-pikuk Sidang Tahunan MPR dan ramainya konflik dalam
pembagian kekuasaan, masih banyak persoalan rakyat kecil yang mendesak,
yang masih menunggu keseriusan para elit untuk menyelesaikannya.

Kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan adalah salah satu dari sekian
banyak persoalan yang melanda negara ini. Perlindungan hukum terhadap
perempuan korban kekerasan masih menjadi hal yang sangat sulit didapat
di tengah hukum yang tidak peka terhadap posisi perempuan. Tenaga Kerja
Wanita (TKW) yang bekerja sebagai Pembantu Rumahtangga (PRT) di Saudi
Arabia merupakan bagian penting komunitas perempuan pekerja yang rentan
terhadap tindak kekerasan dan hingga kini masih saja belum ada perangkat
hukum yang mampu melindungi mereka.

Warni, seorang TKW Indonesia yang menjadi korban kekerasan di Arab
Saudi, menjalani hukuman pancung pada bulan Juni 2000. Berita kematian
Warni baru diketahui umum pada bulan Juli 2000. Ternyata kepedulian
pemerintah (khususnya Dep. Tenaga Kerja dan Dep. Luar Negeri) terhadap
TKW sangatlah rendah sehingga mengakibatkan keterlambatan advokasi, yang
sebenarnya sangat dibutuhkan sejak awal.

Dari data yang dihimpun lembaga swadaya masyarakat Solidaritas
Perempuan, jumlah TKW yang mengalami kekerasan di Arab Saudi dari tahun
1998 hingga tahun 1999 meningkat lebih dari 100%, dari 227 kasus menjadi
484 kasus. Angka sesungguhnya bisa jadi jauh lebih besar karena angka
yang didapat tersebut hanya terbatas pada jumlah laporan kasus yang
diterima oleh satu wadah pendamping TKW saja. Data ini ternyata
sebanding dengan catatan KBRI di Arab Saudi yang menunjukkan terus
meningkatnya jumlah kasus perkosaan terhadap TKW selama periode 1995
hingga 1997 (59 kasus tahun 1995, 363 tahun 1996 dan 506 tahun 1997).

Adalah hak setiap warganegara untuk mendapatkan sumber nafkah yang layak
di luar negeri, tetapi adalah tanggungjawab moral sesama warganegara
Indonesia untuk menjamin bahwa matapencaharian itu tidak menjadikan
mereka korban penganiayaan yang samasekali tidak mendapat perlindungan
negara. Dari banyaknya kasus kekerasan yang dialami oleh TKW, khususnya
PRT di Arab Saudi, maka masyarakat mempertanyakan keseriusan pemerintah
dalam melindungi warganegaranya yang menjadi buruh migran.

Menteri Tenaga Kerja Bomer Pasaribu adalah seorang pejabat negara yang
pada masalah ini selayaknya berkompeten mengambil kebijakan yang mampu
menyelamatkan buruh migran perempuan yang menjadi korban kekerasan di
perantauan, yaitu dengan memerintahkan dihentikannya untuk sementara
pengiriman TKW ke Arab saudi sampai ada perlindungan hukum yang menjamin
keselamatan mereka. Namun kenyataannya hingga kini Menaker Bomer
Pasaribu tetap bersikeras untuk tidak mengambil langkah darurat itu.

Adalah ironis bahwa menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia
tanggal 17 Agustus mendatang masih saja ada warganegara perempuan
Indonesia yang terus dianiayai, dieksploitasi dan dihina oleh bangsa
lain tanpa ada yang bisa diperbuat oleh negara. Kemerdekaan bangsa ini
patut dipertanyakan.

Namun ternyata pemerintah tidak sepenuhnya tinggal diam. Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan bersama gerakan perempuan Indonesia dari segala
penjuru tanah air kini bergandeng-tangan untuk mendesakkan penghentian
sementara pengiriman TKW-PRT ke Arab Saudi pada tanggal 17 Agustus 2000
dalam rangka menegakkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
Jeda pengiriman buruh migran PRT ini diharapkan terus berlaku sampai
terciptanya perangkat hukum yang mampu melindungi buruh migran Indonesia
di mana pun.

Sudah saatnya hari kemerdekaan bangsa Indonesia, tanggal 17 Agustus
mendatang, menjadi hari kemerdekaan perempuan Indonesia dari segala
bentuk kekerasan.

---
Kelompok Kerja
Gerakan Perempuan untuk
Perlindungan Buruh Migran
---

Alamat kontak:

SOLIDARITAS PEREMPUAN
Jl. Rawajati X No.6
Kompleks Kalibata Timur Blok B
Jakarta Selatan
Tel/Fax: 021-7971849

KOMNAS PEREMPUAN
(Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan)
Jl. Latuharhari 4B
Jakarta Pusat
Tel/Fax: 021-3903922

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Amien Kembali Serang Gus Dur

2000-08-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya jarang ngomongin AMien bukan karena jadi pendukung ataupun partisan.
Tapi memang kebetulan sekali kok sejalan mulu ya...:) Contohnya apa yg
diucapkan AMien di bawah ini kan senapas dengan yg saya omelkan mulu itu.
Juga tentang contoh Malaysia itu kan sering banget saya lemparkan.

Terus bersuara kenceng Mien:) Emang suara-suara monyet macam Muhaimin
Iskandar itu nggak perlu didengerin. Pabottinggi juga akhir-akhir ini
mengherankan. Kalau saya sih jelas setuju kalau Tanjung dan Amien terus
kritis. Akhir-akhir ini Gus DUr juga sudah rada "beneh". Contohnya mulut
usilnya sudah mulai disesuaikan dengan jabatannya sebagai presiden. Juga
pernyataan Gus Dur yang tidak memperdulikan isu-isu nggak mutu tentang
impeachment patut diacungi jempol. Emang dimana-mana cuman Matori dan
Muhaimin Iskandar saja yang hiper-reaktif menanggapi isu sidang istimewa.
Bias lah tipe-tipe KBA (kiss boss' ass) macam Abdul Gafur jaman
ORBA. Mungkin juga karena mereka terlalu pinter sehingga nggak bisa
membedakan mana retorika mana manuver politik terbuka.

Oya, gimana sih Golkar itu, masak Gafur mau dicalonkan jadi gubernur Maluku
Utara? Nanti siapa yang mau disungkemi? Pak Harto?


Anjasmara

--
Amien Kembali Serang Gus Dur

JAKARTA---Suara Merdeka

Meski baru selang dua hari dilakukan pertemuan di Yogyakarta, Ketua MPR
Amien Rais kembali melakukan manuver secara terbuka. Kali
ini dia menilai, pemerintahan Gus Dur hingga kini belum ada sisi ekonomi
yang konkret untuk pemulihan ekonomi.

Bahkan, dalam beberapa persoalan penting ekonomi, menurut Amien, justru
terjadi kegagalan. Seperti penjualan aset BPPN, bank-bank
yang masih bleeding walau sudah direkap, dan berkembangnya masalah
praktek KKN.

Pemerintahan Gus Dur saat ini, kata dia, ternyata permainannya sama
dengan saat pemerintahan Soeharto dan Habibie, hanya pemainnya
saja yang diganti oleh wajah baru. "Tapi mereka lebih pandai dan
cerdik," kata Amien di Hotel Century Park, Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, pemerintahan Gus Dur tak mempunyai sisi yang jelas arah
serta tujuannya. Setelah konglomerat kolaps dan seluruh
kinerja tidak sesuai dengan cita-cita demokratisasi, yang artikel dalam UU
hanya menjadi pajangan, tak jelas lagi arah yang dicapai.

Padahal mestinya, lanjut dia, ada program yang jelas, sehingga
visualisasi konkret bisa diwujudkan. "Saat ini tidak ada koordinasi
antara pengusaha dan pemerintah, ditambah lagi banyak tim tak resmi di
luar kabinet, bahkan mungkin ada tim siluman, sehingga berbagai resep yang
diberikan IMF sulit dijalankan untuk menuju pembangunan
ekonomi."

"Saya iri dengan Malaysia, pembangunan di sana berjalan cukup bagus di
bidang ekonomi, tidak hanya masalah kalangan menengah, tapi
juga konglomerat dapat dikendalikan supaya tidak liar, tapi yang kecil
juga diberdayakan. Sementara di Indonesia, tidak ada. Orientasinya tidak
jelas, UKM akan diberdayakan seperti apa," kata Amien.

Argumen Gombal

Dia juga menilai, argumen berbagai pakar bahwa kondisi ekonomi
disebabkan oleh elite politik yang tidak berhenti bertikai, sebagai
argumen gombal. Karena, menurutnya, bagaimanapun dalam negara demokratis hal
itu memang harus terjadi.

Parahnya kondisi ekonomi, menurut Amien, disebabkan oleh faktor keamanan
yang tidak terjamin seperti yang diungkapkan Menhan bahwa
pemerintah belum bisa memberikan jaminan keamanan kepada rakyat, di
samping stabilitas politik yang belum ada.

Menurut Amien, jika ini terus berlangsung, maka tidak akan ada iklim
kondusif untuk menggerakkan iklim perekonomian.

Sementara itu, secara terpisah pengamat politik LIPI Mochtar Pobotinggi
mengatakan, meski nanti rapor Gus Dur merah tidak sepakat
jika sidang tahunan MPR Agustus 2000 jadi ajang menjatuhkan Presiden.
"Konyol, menjatuhkan Abdurrahman Wahid lewat impeachment," kata pengamat
politik LIPI itu.

Apalagi sudah ada kesepakatan dari pertemuan Gus Dur, Wapres Megawati,
Ketua MPR Amien Rais, Ketua DPR Akbar Tanjung, plus Sri Sultan HB X di
Yogyakarta 1 Agustus lalu, untuk tidak menjadikan sidang tahunan MPR menjadi
sidang istimewa.

Siasat pun dirancang agar pemerintahan yang legitimate ini tetap
dipertahankan dengan tetap menyelamatkan agenda reformasi. Menurut
Pabottingi, untuk mengendalikan kontroversial Abdurrahman Wahid, maka
perlu dirumuskan sistem demokrasi parlementer. "Harus ada seorang perdana
menteri," katanya dalam diskusi di CSIS.

Penunjukan menteri pertama dalam pemerintahan presidensial bagi dia
tidak menyelesaikan masalah. "Sebab menteri pertama tetap di
bawah presiden," ujar Pabottingi. Artinya, Abdurrahman Wahid masih bisa
mengintervensi keberadaan menteri pertama.

Sejatinya dia sudah sering mengusulkan gagasannya ini. "Tapi nggak
pernah didengar," katanya kecewa. Kekecewaannya juga merembet
kepada Akbar dan Amien. Sebab, kedua pimpinan legislatif itu malah sibuk
mengurusi persoalan presiden.

Padahal, ada tugas utama yang seharusnya dikerjakan Amien, yakni
amandemen UUD 1945, termasuk kemungkinan membicarakan sistem

BARET MERAH LAGI BERBENAH

2000-08-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Bebenahnya lama amat. Apanya yang dibenahin? Lipetan baju? Mending mereka
dikirim ke perbatasan Sarawak saja lah. Biar tentara diraja malaysia pada
takut mindahin patok-patok perbatasan. Lagian lumayan bisa buat latihan
survival. Misalkan gimana makan orang yang suka mencuri kayu...heheheh:)

Selain itu tingkah laku sok-sokan mereka ini mesti ditumpas habis. Masak
mengendarai mobil di Kartasura harus pelan-pelan. Kalau memang ada
tanda-tanda lalu lintasnya sih boleh-boleh saja. Dulu juga suka
sewenang-wenang menghukum sopir-sopir yang ditangkap dengan cara
memaju-mundurkan mobilnya sampai bensinnya habis. Kalau tangkinya lagi penuh
apa nggak seharian mobilnya mesti dimaju-mundurin?


Anjasmara

-
BARET MERAH LAGI BERBENAH

Pasukan elite Angkatan Darat, yang dulu berjaya, kini terpuruk karena ulah
beberapa anggotanya. Karena kesejahteraan kurang?

BARET merah dengan gambar pisau komando kini langka terlihat di jalanan.
Pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu lebih banyak berada di barak.
Tak seorang pun anggota Kopassus, yang jumlahnya sekitar 6.000 personel itu,
diturunkan dalam tugas meredakan konflik di daerah. Baik itu di Aceh, Poso,
Ambon, maupun Irian Jaya.

Tapi, itu bukan maunya Kopassus. "Kami hanya melaksanakan perintah dari
atasan," kata Mayor Herindra, perwira penerangan di Markas Besar Kopassus.
Paling banter, lanjut penyandang gelar master dari Manchester University,
Inggris, ini, bantuan yang diminta dari Kopassus sebatas analisis.

Sungguh kontras dengan keadaan empat tahun lalu. Saat Kopassus dipimpin
Prabowo Subianto, menantu Presiden Soeharto. Hampir tak ada operasi yang
tidak melibatkan korps baret merah. Tidak mengherankan bila prajurit
Kopassus umumnya punya track penugasan yang padat. Di bawah Prabowo,
Kopassus dimekarkan. Anggotanya ditambah dari 4.500 menjadi 6.000 orang.
Mereka tersebar di lima grup.

Grup I di Serang, Grup III di Batujajar. Keduanya di Jawa Barat. Markas Grup
II di Kartasura, Solo, Jawa Tengah. Lantas, Grup IV Sandhi Yudha dan Grup V
Antitero bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Saat itu, Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD) yang dijabat Jenderal R. Hartono menyebutkan, personel
Kopassus akan terus ditambah hingga 8.500 orang.

Namun, apa boleh buat, agenda ini urung. Saat upacara ulang tahun ke-48 di
Cijantung, awal April lalu, KSAD Jenderal Tyasno Sudarto mengumumkan bahwa
personel Kopassus dikurangi 700 orang. "Kemungkinan mereka dialihtugaskan ke
lembaga pendidikan dan latihan Angkatan Darat atau memperkuat pasukan
Kostrad," kata Tyasno.

Ketika angin reformasi bergulir, Kopassus sempat menjadi bulan-bulanan
kemarahan publik. Tim Mawar, dari korps elite itu, terbukti menculik
beberapa aktivis politik. Tudingan pelanggaran hak asasi manusia dalam
operasi di Aceh, Irian Jaya, atau Timor Timur di masa lalu menambah citra
buruk pasukan elite tersebut.

Beberapa kasus kriminal anggota korps ini juga membuat pamornya jadi babak
belur. Letnan Dua Agus Isrok, putra sulung mantan orang nomor satu di
Kopassus dan Angkatan Darat Jenderal Subagyo HS, divonis empat tahun penjara
oleh Majelis Hakim Mahkamah Militer II/08, akhir Juni lalu. Wakil Komandan
Unit Khusus Grup IV Kopassus berusia 24 tahun itu, 8 Agustus tahun lalu,
ditangkap petugas Kepolisian Resor Jakarta Barat sedang on di kamar 408,
Hotel Travel, di Tamansari, Jakarta Barat.

Di Sumatera Utara, Prajurit Satu Samson ditangkap petugas Kepolisian Sektor
Kota Medan Baru, awal Maret lalu, dengan tuduhan gembong pencuri mobil.
Pemuda berusia 26 tahun ini mengaku anggota Kopassus dari Grup II, yang
bermarkas di Kartasura. Ia berada di Medan karena bertugas di Aceh, sejak
akhir 1996, dengan status di-BKO-kan di bawah komando operasi Kodam I/Bukit
Barisan.

Samson mengaku terpaksa mencuri, karena gajinya tidak cukup. "Sejak Letnan
Jenderal Prabowo Subianto tidak menjabat Komandan Jenderal Kopassus,
kesejahteraan kami tidak diperhatikan," ujar Samson. Sebelumnya, polisi
Medan juga menangkap anggota Kopassus, Prajurit Satu Ramli, bersama mobil
curiannya.

Menurut pengamat politik Afan Gaffar, berbagai pelanggaran itu hanya
dilakukan oleh oknum, bukan institusi. Afan melihat citra Kopassus seperti
sekarang ini hanya bagian dari siklus politik yang sedang berputar.
"Kesalahan Kopassus, karena terlalu dekat dengan Soeharto di tahun 1990-an,"
katanya. Kalau ada perubahan politik lagi, menurut Afan, bisa saja Kopassus
kembali populer. Namun, lanjut guru besar ilmu politik dari Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, ini, Kopassus harus berbenah dan melakukan
introspeksi.

Menurut Herindra, itulah yang kini dilakukan Kopassus. "Kami sedang
menggembleng diri," kata Herindra. Khususnya di bidang pendidikan. Misalnya,
kurikulum Kopassus kini ditambah materi hak asasi manusia. Hal lain adalah
soal pembinaan spiritual. "Prajurit baret merah didorong untuk menerapkan
ajaran agamanya dengan sungguh-sungguh," kata Herindra.

DH, Dipo Handoko, dan Koesworo Setiawan


Re: PBB resmi masuk Maluku

2000-08-07 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ah, gombal. Ternyata yang dimaksud di sini adalah UNDP, WHO, WFP, UNICEF.
Wah, kalau yang ini sih dari dulu sudah ada mas. Gimana:) Kena kita
dikibulin.:) Nggak usah di Maluku, di mana-mana juga ada. Masak nggak
pernah lihat MCK bercat biru muda dengan tulisan UNDP? Ah, ada-ada saja...:)

Apakah dengan kehadiran mereka suasana akan berubah damai? Hohho Dengan
kelakuan pihak yang bertikai masih seperti ini, maka saya sangat
menyangsikan. Nggak ada itu napas lega. Konyol kalau berpikiran kehadiran
organisasi-organisasi macam itu bisa membuat suasana damai.

Justru saya melihat potensi konflik yang makin parah bila nantinya mereka
tidak diawasi, dan memasukkan orang-orang berbaju WHO (misalnya)tapi bisa
keluyuran ke dalam-dalam. Inget aja dengan pengalaman Timtim. Makanya mereka
mesti diawasin, apa bener menyediakan bantuan kemanusian atau memberi
ceramah pembentukan RMS? UNDP dan WHO nggak punya track record sebagai
tukang kipas. UNICEF pernah jadi tukang kipas waktu di Timtim, makanya perlu
dikawal terus tuh. Masak mestinya ngurusin anak-anak lalu yang dewasa juga
diurusin.

Yang lucu dari posting Irwan di bawah adalah responnya yang demikian
terlambat. Di awal konflik dulu ke mana aja suaranya? Ribuan muslim mati
kenapa diem aja? Eh, sekarang kayak orang menang taruhan aja lagaknya.
Hehehe...:)

Ini ada yg lucu:

IMF emang intervensi asing. Makanya banyak yang protes. Siapa bilang nggak
ada yg protes?

Latihan dan kerja sama militer = intervensi asing? Wuih, sejak kapan itu?
Justru Indonesia nyari-nyari kesempatan beginian. Namanya juga latihan.
Misal latihan pendaratan, ya udah bakalan disediakan pulau kosong atau
pantai kosong untuk didaratin. Latihan nyerang, ya udah dikasih kapal tua
lalu ditembakin bareng-bareng. Mana intervensinya?

Kerja sama Polisi dg LAPD = intervensi asing? Wuih, gimana ngelihatnya?
Waktu Polri ngejar si Zarima apa polisi Indonesia boleh gedebukan ngegeledah
apartmen orang? Apa LAPD boleh berlaku yang kayak demikian pula di Jakarta?
Wah, enggak tuh:) Caranya gitu ada orang impor mobil dibilang intervens
asing tuh.

Pengiriman personil ABRI dalam DK-PBB itu nggak selalu sebagai pasukan
aktif. Seringnya sebagai observer. Kehadirannya setahu saya juga karena PBB
diundang oleh pemerintah bersangkutan. Kayak di Bosnia perasaan Indonesia
cuman nyumbang pasukan medis. Kalau di Timteng karena memang ada perang.
Yang di Kongo nggak tahu deh. Di Kamboja? Perasaan emang udah nggak ada
pemerintahan ya...:) Paling Hun Sen.

Bantuan keamanan dan kemanusiaan itu lain. Kalau yang anda sebut di bawah
ini jelas bukan bantuan keamanan. Ngapain dibantu keamanannya? Wong
daruratnya masih sipil. Nah, bantuan kemanusiaan yang macam-macam, sekaligus
yang sering jadi pisau bermata dua. Bilangnya kemanusiaan tapi mensuplai
makanan hanya untuk kelompok tertentu. Kan bisa dijadikan lumbung makanan
untuk menyerang kelompok lain. Ngasih duit bisa dipakai untuk beli senjata.

Ambon nggak makin parah oom. Cuma situasinya berbalik. Kalau dulu yang
muslim diusiri dan dibunuhi, sekarang situasinya tidak ada yang diusiri
kayak orang BBM (Bugis, Buton, Makasar) setahun lalu, tetapi kelompok merah
yang terdesak dan ada yg terbunuh. Yah, tentunya parah untuk anda. Dasar
partisan ya repot deh:) Coba kalau nggak partisan apa si penulis ini
punya ide menempatkan kembali orang-orang BBM yg sudah terusir dari tanah
dan mata pencariannya? Pasti enggak:)

Pikiran bahwa TNI tidak mampu mengatasi masalah itu adalah tipikal pemikiran
sempit, dan tidak berpikir secara sistem. Kalau sekarang kondisinya darurat
sipil artinya yang bertanggung jawab adalah pemerintahan sipil. Polisi
adalah instrumen pemerintahan sipil yang harus bertanggung jawab. Sayangnya
lebih banyak yang bloon daripada yg pinter sehingga malah banyak yang
berpihak. Sekali lagi sekarang ini polisi sudah terpisah dari TNI. Mestinya
ini yg dicamkan.

Berhubung kita nggak punya National Guard, lalu tentara dikerahkan. Tapi
lagi-lagi masih dalam komando pemerintahan sipil. Dengan keterlibatan mereka
yang masih belum lama, maka melakukan penilaian terhadap mereka dn
men-judge-nya perlu diteliti apa motivasinya atau pola pikirnya. Ada
beberapa kemungkinan yaitu:

- sekedar senang dengan yang berbau luar negeri.
- terlalu partisan sehingga tidak sabar dengan kenyataan posisi pasukan
merah yg terdesak.
- mendukung pembentukan RMS, sebagaimana si penulis ini pernah mendukung
pembentukan Timtim merdeka.
- mendukung disintegrasi dengan cara menghembus-hembuskan opini bahwa TNI
tidak mampu sebagai pelindung, sehingga TNI sebagai basis pertahanan
terakhir masyarakat dapat diusir keluar dari Maluku. Ujung-ujungnya kekuatan
RMS bisa naik.


Jeffrey Anjasmara

-
Date: Mon Aug 7, 2000 12:41pm
Subject: PBB resmi masuk Maluku

Silahkan baca berita lengkapnya di:
http://satunet.com/artikel/isi/00/08/03/22697.html

Akhirnya, penderitaan rakyat Ambon/Maluku yg dijadikan
obyek politik dengan tumbal darah dan nyawa

Pusat AU-ah elap (Re: ##### GNP Alumnus Sains, Matematika, dan Teknologi)

2000-08-06 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Untungnya apa kalau seseorang keluar dari milis PAU? Mungkin malah lebih
untung yang sudah keluar dari milis tersebut (hehehe...).

Sejauh ini saya belum tahu kiprah nyata dari PAU. Jangan-jangan ini PAU lain
ya? Yang saya maksud itu Pusat AU-ah gelap.:) Hehehe:) Habis gelap
mulu yang terang cuman gedung megahnya aja. Mungkin juga karena
kita-kita aja yang kurang informasi atau PAU sendiri yang kurang berhasil
menyebarkan informasi tentang kegiatannya.

Apa ada info apa saja sih yang dikerjakan PAU? Apa memang ada kerja sama
antar univ yang rada berguna gitu? Bidang apa yang jadi ajang kerja sama?
Apa sebatas riset? Atau juga distribusi hasil riset (yang emang nggak pernah
nongol ke mana-mana)? Atau kerja sama penyelenggaraan referensi?


Anjasmara

--
From: Irwan Hadi  [EMAIL PROTECTED]
Date: Sun Aug 6, 2000 6:15am
Subject: Re: # GNP Alumnus Sains, Matematika, dan Teknologi


At 12:44 PM 8/6/00 +0700, you wrote:
From: Irwan Hadi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Sunday, August 06, 2000 09:07
Subject: Re: # GNP Alumnus Sains, Matematika, dan Teknologi


hih hih hih, setelah 1 minggu absen gara gara dilabrak habis habisan di PAU
Mikro, mulai lagi hih hih hih ;)
===

Saya baru pulang dari Jakarta sejak Senin kemarin.
Maaf saya tidak bisa melayani komentar pribadi.

pulang habis bertapa cari ide lain ?
Untung anda sudah unsubscribe dari PAU .




Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang

2000-08-03 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, kok ngomong kayak anak kecil sih? Anda itu mengikuti konflik Maluku
enggak sih? Sejak kapan Maluku aman? Sejak jaman Habibie umat Islam di sana
dibantai. Ribuan muslim asal Bugis dan Makasar terpaksa pulang kampung. Apa
ini yang disebut aman? Aman dari HongKong? Lihat kondisi para pelarian ini
di pulau-pulau dekat Makasar dong. Cek dulu sudah berapa lama mereka
terpaksa meninggalkan harta bendanya di Ambon. Tanya ya:)

Dulu kenapa orang diam karena tidak care. Kalau disebut dendam, wah ngapain
saya dendam. Saudara juga bukan. Tapi lihat dulu dong kenyataannya. Apa ada
orang gereja yang menyatakan ikut menyesal atas pembantaian di Poso. Ini ada
buktinya berupa kuburan masal dan mayat-mayat yang dipancingi dari sungai.
Jumlahnya tak kurang dari 250 mayat. Sejumlah 111 mayat diketemukan di satu
tempat "killing field" yaitu di Kilo sembilan. Apa ada yang care? W
tidak. APakah orang akan ingat dengan kejadian ini? Wooo,. selama
ratusan tahu orang akan ingat dengan kejadian ini. Ini bukan saya dendam ya.
Ngapain dendam? Nggak ada urusan pribadi tuh. Saya cuma menyayangkan dan
mengecam kelakuan non muslim Indonesia yang hanya bersuara kalau ada non
muslim yang dibantai. Langsung saja sibuk minta internasional masuk. Kalau
mau dihitung secara angka, lihat dulu jumlah yang jelas-jelas mati di Poso
dan Maluku. Apakah non muslim ini pernah menyebut kasus Poso?
Tidakk...:) Apakah orang memperhatikan hal ini? Jelas:) Jadi ini
bukan urusan saya ya. Mau mati seribu saya tetap ada di sini. Tapi lihat
dulu dong kepedulian kita, baik yang muslim maupun yang non muslim. Apa iya
sudah menunjukkan kepedulian? Pedulinya juga nggak pakai IF-IF-an segala.
Masak peduli cuman kalau ada non muslim yang mati. Caranya gitu ya jangan
salahkan kalau yang muslim hanya akan peduli hanya bila ada muslim yg mati.
Contohnya ya laskar jihad itu. Nah, pertanyaannya kita mau apa?

Ngomong kok retorika melulu lho. Takut menyinggung orang? Tulisan anda ini
persis orang jualan singkong. Nggak ada point-nya. Semua yang anda tulis
dengan muslimin dan Islam dapat diganti dengan kristen, katolik, budha,
hindu, shinto, dll tanpa mengubah arti dari kalimat anda.


--
From: Mardhika Wisesa  [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu Aug 3, 2000 11:26pm
Subject: Re: wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang Kerok


Inilah kelemahan bagi kita Muslimin dan muslimat Indonesia, tidak bisa
menekan hawa nafsu kedengkian, kecurigaan dan selalu mempertahankan prinsip
bahwa ORANG ISLAM selalu benar (Bukan Agama Islam, karena sebagai
pemeluknya, saya yakin akan Kebenaran dan Kesolehan agama saya). Inilah yang
SALAH, orang yang beragama Islam tidak selalu benar, dan mereka ini bukan
yang kita sebut pemeluk yang taat beragama, kalau mereka taat dan mengaku
bahwa mereka Muslim, mengapa mereka malah turut merusak dan megacau apa yang
sudah disebut Nabi
besar sebagai ZALIM ?

Curiga, bila ada yang menyerang ORANG ISLAM, langsung menuduh Agama kita
juga ikut diserang, ini yang disebut masih KAMPUNGAN, KEDES00N, ILLETERATE
bahasa bulenya

walau saat ini, mungkin ke-4 jendral TNI-AD yang disebut-sebut sebagai biang
kerok masih merupakan perkiraan dari Pak Tamrin dan Pak Manuputty, namun
saya sangat MENGECAM dan MENGUTUK tindakan para muslimin yang ikut-ikutan
mengacaukan ketentraman di Maluku, TAUBATTTTAUBATT.kembalilah ke
jalan
yang benar, jauhi angkara dan dusta, NABI MUHAMAD SAW TIDAK
PERNAH MENGAJARKAN
KITA UNTUK MEMBUNUH DAN MERUSAK, TIDAK ADA DI QUR'AN YANG
MENGANJURKAN
MUSLIMIN UNTUK BERBUAT NISTA DAN DUSTA,

Untuk FNU BRAWIJAYA alias Jeffrey Anjasmara :
DENDAM DAN CURIGA TIDAK AKAN MEMBAWA KITA KE KEMAJUAN DAN
KETENTRAMAN.
Rajin-rajin ke pengajian mas, supaya tidak ikut dunia yang zalim
dan nista
ini.

Mardhika Wisesa

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



AS Minta Sukarelawan Asing Boleh Masuk Maluku

2000-08-02 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Aha, persis sepak terjang Aussie waktu mau ada referendum. Semuanya diaku
sebagai pekerja sosial. Giliran perhitungan suara bisa dapat lebih dari 90
persen. Tapi nyatanya sampai sekarang yang di kamp pengungsian berjumlah 140
ribu, dari total penduduk 400 ribu. Di mana logikanya?

Tukang-tukang ngibul dari luar negeri begini mau dimasukkan lagi ke
Indonesia? Memang terlalu banyak yang demen sekali menjual bangsa sendiri.
Alasannya dari dulu masalah kemanusiaan. Bosen ah, sudah ketahuan belangnya,
jadi enggak laku lagi alasan-alasan beginian.

Apakah ini hasil jualannya Pak Tamrin?


Anjasmara

'
AS Minta Sukarelawan Asing Boleh Masuk Maluku
Reporter: M. Budi Santosa

detikcom - Jakarta, Amerika Serikat (AS) menghimbau pemerintah
Indonesia agar mengiizinkan pekerja kemanusiaan internasional memasuki
Maluku. Selain itu, Indonesia diharap segera mengakhiri konflik dengan
menegakkan hukum dan ketertiban di daerah tersebut.

Demikian Nancy Soderberg, Wakil Tetap AS di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
mengungkapkan permintaan tersebut di depan
   Sidang Keamanan PBB, New York, seperti dalam
rilis Kedubes AS yang
   diterima detikcom, Rabu (2/8/2000).

   "Pemerintah AS seperti halnya pemerintah lain
dan Sekjen PBB, telah
   menyampaikan keprihatinan kepada Pemerintah
Indonesia mengenai
   berlanjutnya kekerasan di Maluku, yang telah
menelan korban ribuan
   nyawa dan menyebabkan krisis kemanusiaan pada
ratusan ribu warga
   negara Indonesia," ucap Soderberg.

   Soderberg juga meminta masyarakat
internasional mengecam kekerasan
   yang terjadi di Maluku. Dia mengaku telah
mempunyai banyak laporan
   yang mengkhawatirkan tentang perkembangan
konflik Maluku. Misalnya,
   dia mendapat laporan Laskar Jihad berkeliling
dan mengancam penduduk
   Kristen meninggalkan Ambon dan mengancam
eksekusi bila menolak. Hal
   yang mirip, kata Soderberg, juga terjadi di
Poso dimana penduduk Kristen
   mengancam penduduk Muslim.

   "Sayangnya kami tidak dapat mengkonfirmasikan
laporan-laporan ini
   karena Pemerintah Indonesia tidak memberi
akses kepada kami. Namun
   melihat sejarah Rwanda dan Srebrenica,
masyarakat internasional harus
   mengecam kekerasan ini," tegas Soderberg.

   Soderberg menganggap Indonesia harus
bertanggungjawab untuk
   mengakhiri konflik Maluku. Karenanya AS
menghimbau Indonesia agar
   mengambil langkah-langkah untuk memulihkan
hukum dan ketertiban. Juga
   diminta Indonesia agar meningkatkan pelayanan
dasar bagi semua
   kelompok yang mengalami krisis tersebut -
baik Kristen maupun
   Muslim.(iy)

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang Kerok

2000-08-01 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya membaca laporan Pak Tamrin ini jadi bingung. Satu hal yang membuat saya
meragukan cerita dari Pak Tamrin ini adalah kenyataan bahwa konflik Maluku
terjadi jauh sebelum Gus Dur jadi presiden. Jadi bagaimana sih kok waktu
dulu umat Islamnya dibantai tidak ada yang ribut?

Ambil skenario bahwa laskar jihad yang bertanggung jawab, lalu bila mereka
tidak ada di sana, berapa lagi umat Islam yang dibunuh tanpa memperoleh
tanggapan?

Ambil lagi skenario bila tentara tidak dikirim ke sana, bagaimana cara
menyelesaikan masalah yang sudah demikian lama berlarut-larut? Coba kita
berolah pikir, apa sih yang sudah dilakukan sebelum tentara masuk, dan
bagaimana kondisinya?

Ambil lagi skenario, apa sih yang akan dilakukan oleh penjaga perdamaian
oleh kalangan internasional selain memisahkan kedua kelompok yang bertikai
berdasarkan wilayah? Bagaimana implikasinya kalau terjadi pemisahan wilayah
berdasarkan agama? Berapa lama mereka akan bercokol di sana? Bagaimana kalau
mereka menjadikan konflik ini sebagai obyek keikutsertaan negara-negara itu,
yang pada dasarnya tidak memperdulikan manusia-manusia yang sedang
bertengkar?

Sekarang ini banyak sekali orang yang berusaha mencari popularitas dengan
menempatkan diri sebagai lawan TNI. Contohnya yang sudah berhasil adalah
Munir. Munir dulu membonceng isu Aceh, dan berharap agar popularitas akan
menjaga dirinya terhadap ancaman fisik oleh pihak-pihak yg menjadi tertuduh.
Coba saja setelah sekarang beken apa ya masih punya perhatian. Bagaimana
kalau kasus ini terjadi pada Pak Tamrin?

Satu pertanyaan yang perlu disampaikan, apa sih afiliasi politiknya Pak
Tamrin? Ini penting untuk diketahui mengingat Pak Tamrin menuduh suatu
kelompok tertentu, yaitu dalam hal ini poros tengah. Kan nggak lucu kalau
ternyata Pak Tamrin ini juga seorang partisan. Artinya kan suaranya bukan
murni lagi.

"Ancaman" yang disampaikan oleh Jaja Suparman kok tidak terdengar sebagai
ancaman ya. Apa karena intonasinya tidak dapat kita rekam oleh kita?
Bagaimana kalau ternyata Jaja mengancam Pak Tamrin agar jangan menjadi
penunggang isu-isu macam kejadian Munir dulu?

Ya ini untuk oleh pikir kita saja.


Jeffrey Anjasmara

'-
From: Ramadhan Pohan  [EMAIL PROTECTED]
Date: Tue Aug 1, 2000 10:24pm
Subject: wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang Kerok


Faran wrote:
  nggak jadi dapet informasi dong... om pohan mungkin bisa sedikit kasih
ringkasan cerita. lumayanlah walo nggak denger dari orangnya langsung.
faran



###
Bung Faran, bung Deddy dkk, Pak Tamrin Amal Tomagola sempat berpesan kepada
saya, untuk disampaikan kepada Anda dan masyarakat Indonesia di luar negeri,
khususnya AS ini:
1. TNI-AD melakukan adu domba antara masyarakat Islam dan Kristen di Maluku.
Semakin banyak orang yang saling terpancing marah dan berkonflik maka
semakin sukses strategi TNI-AD.Nah, Pak Tamrin tidak mau kita-kita di luar
negeri ini ikut-ikut terimbas dampak strategi TNI-AD tersebut.
2. Bagaimana Prof Sahetapy yang menuding langsung RELIGI TERTENTU dan
bagaimana Rosadi balik mengejek tudingan itu, keduanya sama-sama terpancing
masuk perangkap adudomba. Memang itu yang dimaui TNI-AD. Itu kata   Pak
Tamrin.
3. Karena Faran minta info, dan kebetulan Pak Tamrin memberinya lewat saya,
maka saya persilahkan membaca wawancara yang belum diedit redaksi Jawa Pos
di bawah ini. Karena belum dimuat, maka dampak dari penyebaran internet
ihwal info ini sama sekali di luar tanggung jawab (redaktur) Jawa Pos.
4. Kata Pak Tamrin, beberapa poin wawancara ini termasuk yang ingin
dikatakannya dalam diskusi IKI yang batal itu.

5. Wawancara ini agak panjang, karena belum diedit di sana-sini.
6.Jika ingin mem-FWD wawancara ini, silahkan.



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: Indonesia Kecurian Harta Karun Lagi

2000-07-30 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Masalah kapal-kapal yang tenggelam (alias harta karun), masih banyak yang
belum diketemukan. Walaupun Sarwono benar, sebetulnya wacana banyaknya harta
karun sudah bukan barang baru lagi. Wilayah Indonesia terutama di perairan
Riau dan Selat Malaka sudah dikenal sebagai gudang harta karun. Kalau anda
mau baca, silakan baca majalah Time (mungkin up to 10 edisi terakhir karena
saya lupa persisnya), maka di sanapun malah dipampangkan peta-peta harta
karun besar di dunia ini. Salah satunya ya yang dikatakan ada di perairan
Selat Malaka. Kalau tidak keliru, namanya harta karun Del Mar.

Untuk itu Indonesia harus bertindak cepat dengan menyatakan bahwa pelakukan
eksplorasi harta karun di perairan Indonesia hukumnya adalah pencurian.
Kalau sudah ada hukumnya secara tertulis, para pemburu harta karun ini dapat
langsung dikejar dan masukkan ke bui.

Mengapa harus bertindak cepat? Wah, gampang saja logikanya. Teknologi
eksplorasi laut sudah berkembang demikian pesat. Para maling-maling itu
bahkan berani tampil di publik. Kan lucu, sudah jadi maling malah bangga dan
dapat pemberitaan luas. Hal ini memang tipikal pemikiran orang-orang bule.
Kalau dapat untung lalu semua dibuat pembenaran. Tak heran mereka menjarah
Afrika, Amerika, dan Asia lalu malah jadi figur-figur penting dalam sejarah
dunia (tanpa malu).

Oya, mengapa dikatakan banyak harta karun jelas memang Selat Malaka dari
dulu merupakan jalur penting yang ramai. Belum lagi cerita bajak laut yang
juga ramai. Otomatis kemungkinan adanya kapal tenggelam jelas banyak.

Untuk segera menarik perhatian publik, pemerintah seharusnya segera membuat
strategi. Menurut saya, strateginya gampang banget. Kasih umpan di koran
bahwa harusnya barang-barang (harta karun) ini dapat diklaim oleh propinsi
yang bersangkutan. Nanti dapat dieksplorasi bersama, dan hasilnya sekian
persen untuk propinsi dan sekian persen untuk pemeritah pusat. Dengan animo
daerah yang saat ini sangat haus dengan pendapatan daerah (nah, baru nyaho
semua deh...), maka umpan ini saya kira akan mendapat perhatian publik yang
cukup hebat. Setelah itu follow up-nya segera dilakukan oleh DPR dan
pemerintah pusat. Ini dengan asumsi Gus Dur masih mau urus masalah beginian.
Maklum sekarang prioritasnya kan bagaimana agar dapat berkuasa kembali.
Yah repot deh.


Anjasmara

-
From: Mardhika Wisesa  [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri Jul 28, 2000 10:25pm
Subject: Indonesia Kecurian Harta Karun Lagi


" Harta Karun Tek Sing di Nagel Auktionen "
http://kompas.com/kompas-cetak/0007/29/UTAMA/hart01.htm

"Eine Tragödie: Die Tek Sing "
http://www.tek-sing.de/index.htm?main=/geschichte.htm

Lagi-lagi Sarwono bener, lagi-lagi Australia maling, lagi-lagi DPR "GOBLOK
BENER", nasib-nasib jadi bangsa kecolongan terus, gara-gara 80% rakyatnya
masih bodoh.



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: , Moga-moga, Howard, Kaga, Menang

2000-07-30 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Gez, saya cuman berandai bahwa anda punya opini seperti ini semasa kasus
Timtim merebak. Makanya lain kali lihat jauh ke depan implikasinya ya.
Jangan lagi setelah nasi menjadi bubur lalu menyesal.

Buat kita pahami, kita harus mulai berpikir bagaimana PNG, Aussie, dan
Malaysia mulai bermain mata di perbatasan-perbatasan. Contoh yang paling
nyata adalah usaha penyusupan di wilayah perbatasan di Kalimantan. Selain
pencurian kayu, Malaysia sibuk memidahkan patok-patok perbatasan. Kalau kita
mau lihat apa di balik hal ini, mestinya kita juga harus sadar bahwa setiap
usaha membuat masalah dengan Indonesia di perbatasan adalah tanda-tanda
negara bersangkutan untuk mencari konflik terbuka (alias ancaman militer).

TNI dan polisi saya lihat untungnya sudah rada tanggap. Mereka sudah
memasang pos-pos di perbatasan Kalimantan (dengan cover-up mencegah
pencurian kayu). Kalau menurut saya sih jelas lebih dari itu. Sekaya apa sih
Malaysia itu sehingga mau-maunya membuat jaringan jalan ke arah perbatasan?
Use your common sense lah. Iya enggak?

Makanya, menurut saya, jangan cepat-cepat bersimpati dengan Downer dan
negara-negara jiran yang kemarin bilang mendukung integrasi bangsa
Indonesia. Mendukung kok aliran senjata ke Maluku (ini kita harus mulai
bicara masalah RMS bung!) jalan terus. Apalagi bila kita melihat upaya
Malaysia yg lalu angin-angin menyelesaikan masalah pencuri kayu yg
tertangkap itu. Kan lucu, kemarin sibuk bilang Indonesia yg justru masuk ke
wilayah mereka begitu dijabanin untuk ngecek bersama lalu kabur tanpa
berita. Itulah negara tetangga. Hubungan boleh baik, tetapi kewaspadaan
tetap diperlukan. Kalau perlu sekali-sekali digertak biar tahu bahwa
Indonesia akan tanggap dengan masalah ini.

Satu hal yg perlu kita cermati, TNI sudah dibuat seperti kurap di mata
masyarakat. Mereka memang harus bayar apa yg sudah mereka perbuat selama 35
tahun, tetapi bila negara asing ingin ikut membuat TNI tak berkutik, kita
harus cepat tanggap untuk mencari tahu apa motivasinya. Apalagi
negara-negara tetangga. Kalau anjingnya dimatiin, kan gampang buat masuk
rumah kita atau mindah pagar kita. Kan gitu ya?

Makanya kita nggak perlu tepuk tangan kayak LSM-LSM kalau TNI dikuya-kuya
negara asing. Kita sendiri boleh nguya-nguya TNI, tapi buat negara asing apa
boleh ikut-ikutan? Kita ingin punya anjing yang besar dan kuat tapi kalau
disuruh masuk kandang anjingnya nurut. Bukan matiin anjing kita seperti yang
hendak dilakukan oleh tetangga kita dan juga AS beserta konconya.


Jeffrey Anjasmara

-
From: Mardhika Wisesa  [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri Jul 28, 2000 10:39pm
Subject: Moga-moga Howard Kaga Menang


"Howard Siap Mundur Setelah Pemilu 2001"
http://kompas.com/kompas-cetak/0007/29/LN/howa02.htm

Ini dia, WANTED ASLI DEAD OR ALIVE figuran paling dibenci di dunia politik
Indonesia, Australian Prime Minister, John Howard "Howa-hiwie ASSHOWLE"
Moga-moga kaga menang ente, gara-gara elo, gua paling benci sama Aussie,
Australian, you can thank him for my hatred toward your coward policy on
East
Timor. You never be accepted as part of our Asia-Pacific Rim

Mardhika Wisesa


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: Diskusi gaya Nasrullah Idris

2000-07-29 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Dari dulu Oom Moko yang konon sudah termasuk kaum establishment selalu
berbicara tentang etika ber-milis. Sayangnya saat mengangkat isu ini, tidak
lupa bos besar ini selalu berusaha merendahkan orang-orang tertentu dan
berusaha menjual intelektual pribadinya.

Sudah bertahun saya selalu hadir, dan Oom Moko ini hanya berkontribusi bila
ada yang sedang dikeroyok, dan ujungnya ikut mengeroyok. Suatu hal yang lucu
dan jelas sangat diragukan kadar intelektualitas yang justru hendak
dijualnya. Makin lucu lagi karena Moko ini memandang dengan alis berkerut
atas penggunaan kata "wah". Rupanya si oom lupa bahwa justru si oom yang
secara ekstensif memakai kata-kata yang sebetulnya ada padanan kata yg
sederhana shg tidak memerlukan si pembaca untuk berpikir dua kali. Bagi
saya, ini adalah suatu demonstrasi intelektualitas yang kekanak-kanakan.
Hanya cocok untuk disampaikan di dalam forum seperti forum wanita di Jogja
kemarin itu. Mungkin si oom dapat menjadi keynote cadangan bila Bu Nuriyah
berhalangan hadir.

Saya jadi benar-benar heran. Bila memang anda memandang milis ini sampah,
kenapa sih anda demikian rajin berlangganan?


Anjasmara


'-
From: Moko Darjatmoko  [EMAIL PROTECTED]
Date: Sat Jul 29, 2000 1:15pm
Subject: "Diskusi" gaya Nasrullah Idris


At 9:40 AM -0700 7/28/00, Budi Haryanto wrote:

|Saya heran bercampur sedih mengamati gaya diskusi rekan Acu ini.
|Berangkat dari ide yang dia lontarkan ke berbagai miling list, apabila
|ada yang menanggapi tulisannya, maka dia akan respon tanggapan tsb namun
|tidak dipostingkan kembali ke miling list asal dari pemberi tanggapan,
|malah dipostingkan ke miling list lain, 
|... Saya rasa cara diskusi seperti ini adalah tidak fair.

Akhirnya ada juga yang mengangkat issue ini (thanks to Budi) ...
mailing list itu bukan media massa -- walau setiap orang bisa jadi
anggota, walau arsipnya bisa diakses lewat web, materi diskusi
mailing list umumnya terbatas (exclusive) untuk mailing list itu
sendiri. Sama sekali tidak fair --melanggar etiket umum, dan dalam
kasus tertentu melanggar hukum-- untuk memforward tulisan seseorang
dari satu mailing list tertentu ke mailing list lain TANPA SEIJIN
penulis aslinya. Ini tidak fair, karena si penulis asli ini kemudian
tidak punya kesempatan untuk menggunakan "hak jawab" nya apabila
tulisannya disanggah, diblejedi, dipergunjingkan oleh anggota list
lain yang tidak dikutinya. Meskipun "aturan" ini tidak explisit
tertulis dalam FAQ atau bylaws tetapi common sense menunjukkan bahwa
ijin dari penulis asli diperlukan kalau mau mengutip karya orang lain
(ijin spesifik untuk apa atau kemana tulisan atau kutipan tersebut
akan dipakai). [PS: Menurut konvensi Berner, hak-cipta sebuah tulisan
OTOMATIS dipunyai oleh penulis aslinya tanpa perlu pernyatan yang
eksplisit].


|Terkesan bahwa rekan Acu hanya ingin menunjukkan kalau dia bisa
|melemahkan tanggapan orang lain dan menonjolkan pemikirannya. Setelah
|itu selesai. Ganti topik ide lain, dan kalau ada tanggapan lagi lalu
|dipostingkan di milis yang lain dengan menonjolkan dominasi
|pemikirannya.

Untuk kasus ini E R Juni menggunakan istilah "cyber-exhibitionist,"
walau istilah itu sendiri sudah berkembang di dubnia web dengan
konotasi yang sangat berbeda (coba search web dengan keyword "cyber"
dan "exhibitionist" :-). Kalau kita mau mengorek jargon psychology
istilah yang mungkin sangat tepat adalah gejala "grandiosity"
(delusion of grandeur) yang dirincikan sebagai "a psychotic disorder
range from highly altruistic to being egocentric or narcissistic, and
therefore self-serving." [Harris (1977), Psychotic Grandiosity.
Psychiatry, 40(4), 344-51] ... sometime I imagine this NI subject as
a very very lonely person, living in his own world, not much of
socializing in the real world, and most likely had an
attention-deprived childhood.


|Cara-cara diskusi seperti ini bagi saya adalah hal yang baru dan terasa
|sangat tidak enak dalam membacanya, karena sangat kentalnya muatan TIDAK
|FAIR-nya. Di sisi lain, kita tidak pernah mendapat pembelajaran dari
|diskusi dengan cara ini. Lalu, dimana dong pola pikir Detail, Tuntas,
|Integratif, yang anda gembar-gemborkan?

I doubt if he understands what he wrote ... as long as they sounds
like "big words". Buat dia, makna tidak jadi masalah, yang penting
kata-kata yang dipakai kelihatan "flashy", hebat, dan memberi kesan
seolah-olah pemakainya intelligent. [Unfortunately, there is so much
you can do with such limited vocabulary ... obviously he stretched
the words so thin and recycles them over and over it bores us all to
death]

Tentu saja tidak cukup kata-kata yang "wah", tetapi ciri-ciri
self-serving narccistic adalah "lawan bicara" yang wah (seolah-olah
ada dialog dengan orang penting, bertukar pikiran dengan orang
bergelar). Tentu saja ini sangat merugikan reputasi "lawan bicara"
nya. Sebagai contoh, posting terakhir dengan Subject: #
Industri Pesawat Terbang Nusantara -- perhatikan "#" yang

Re: Bukan saya ...:) Re: Diskusi gaya Nasrullah Idris

2000-07-29 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ge, kalau ada orang memberi komentar atau telaah dari pemikiran orang
lain (seperti tulisan A Samil), apakah A Samil tersebut berarti dilecehkan?

Jelas yang mengambil kesimpulan seperti ini dapat digolongkan sebagai
kelompok yang masih alergi kritik.

Saya sendiri ikutan membahas tulisan A Samil tersebut (tentunya dengan
kemampuan saya). Tapi saya rasa tidak ada usaha untuk melecehkan. Apalagi
tulisan A Samil juga punya kualitas. Paling tidak sudah memakai referensi,
dan tidak sekedar memakai kata-kata aneh sebagaimana yang biasa dipakai oleh
oom Moko (yg ngatain orang flashy, tapi nggak sadar kalau tulisannya sendiri
bukan flashy lagi, tetapi sudah kelas bombastis). Memang mental-mental
seperti ini yang justru harus diperbaiki. Sudah bukan jamannya lagi obral
istilah-istilah aneh untuk "mendongkrak image" dari kadar intelektual si
penulis.


Anjasmara

'---
From: E R Juni  [EMAIL PROTECTED]
Date: Sun Jul 30, 2000 3:03am
Subject: Re: Bukan saya ...:) Re: "Diskusi" gaya Nasrullah Idris


jangan lupa perlu diklarifikasi apakah agnes samil itu berada di amerika
serikat, dan nampaknya anda yang bertanggung jawab untuk melakukan
klarifikasi ini, karena anda sudah mem-forward kata2 beliau.

pesan saya, tolong setiap email dibaca baik2, karena 'samil' itu jelas
berbeda dengan 'syamil' . anda sudah berkali2 menulis nama mereka tapi tetap
saja ignorant dan tidak memperhatikan detail yang sangat penting ini.

apakah kalau saya forward mail ngaco dari 'nasrulah idris - bandung' anda
tidak akan merasa bahwa nama anda dijelek2an di muka umum ?

e r juni

From: "Nasrullah Idris" [EMAIL PROTECTED]

Salam Permias,
Cuman pingin klarifikasi saja..
"Agnes Samil" [EMAIL PROTECTED] bukanlah "Ahmad Syamil"
[EMAIL PROTECTED]
Mengenai gelar .. saya belum doktor. Sebentar lagi Insya Allah saya berhak
menyandangnya. Mohon doa.

Bukan cuma klarifikasi saja. Juga mohon maaf.
Hanya klarifikasi itu baru untuk saya sendiri.
Soalnya saya kan tidak menyabut Dr. Ahmad Syamil. Melainkan Dr A Syamil.
Karena itu saya mohon informasi ... apakah Agnes Syamil sudah jadi Doktor?
Kalau belum ... segera saya melakukan klarifikasi ke tiga milis.
Kalau sudah ya ... nggak usah lagi. Toh A Syamil bisa berarti Ahmad Syamil
maupun Agnes Syamil.


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Sejumlah TKI/TKW asal Cianjur Terancam Hukuman Pancung

2000-07-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ini cuman yg dari Cianjur. Dari daerah lain berapa orang nih?



-
Kamis, 27 Juli 2000, 13:45 WIB

Sejumlah TKI/TKW asal Cianjur Terancam Hukuman Pancung

Cianjur, Kamis

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Jabar, Hj Dedeh Saryamah mengungkapkan,
saat ini ada sekitar 20 TKI/TKW asal daerah ini yang sedang menjalani
penahanan di sejumlah penjara diluar negeri terutama di Timur Tengah, karena
berbagai kasus.

"Bahkan beberapa diantaranya ada yang diancam hukuman pancung,"
kata Dedeh, di Cianjur, Kamis.

Katanya, pihaknya kini sedang melacak informasi itu, karena
bila tidak ditangani sejak dini, besar kemungkinan mereka tidak akan
mendapatkan pembelaan maksimal.

Menurutnya, pemerintah termasuk APJATI dan PPJTKI sebaiknya
segera melacak nasib mereka di luar negeri, dengan cara mengecek
serta memantau secara intensif pada sejumlah 'rumah penjara' di sana.

Sebab, kata Dedeh, pembelaan terhadap para TKI/TKW tersebut
selama ini sering dilakukan setelah kasusnya divonis, sehingga
sangat sulit bagi mereka yang sedang melakukan advokasi di lapangan untuk
melakukan pembelaan yuridis. "Apalagi mekanisme persidangan pengadilan di
sana sangat berbeda dengan di Indonesia," sambungnya.

Sementara itu Divisi Buruh LBH Cianjur Kohar Effendi secara
terpisah mengatakan, berdasarkan data sementara yang dimilikinya, memang
banyak para TKI/TKW asal Cianjur yang bernasib seperti itu.

Mereka, para buruh migran yang terancam berbagai keputusan
sepihak hanya sebagian kecil yang mendapat sorotan publik nasional maupun
internasional.

"Kita memang sulit melacak berapa persisnya jumlah TKI/TKW asal
Cianjur yang bermasalah di mancanegara. Sebab, hampir setiap kasus yang
muncul, baru bisa terungkap dengan baik setelah terjangkau oleh media
massa," kata Kohar.

Sumber di LBH Cianjur menyebutkan, dalam setahun terakhir ini
lebih dari 30 kasus TKI/TKW asal Cianjur yang ditangani LBH, dan
sebagian besar mereka terancam berbagai keputusan sepihak, karena
mereka tidak didampingi para pembela atau penasehat hukum secara
wajar.(ant/zrp)




Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: BUAT BANG DHARMA DAN REKAN PERMIAS

2000-07-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

You never reply my email mon ami:) Sudah kali ketiga saya kirim tuh.

Dengan demikian anda yg memang nggak pernah punya maksud baik dari dulu
memang tak pernah berubah. Mungkin pola kerja komplotan hendaknya diganti
saja. Dulu yg anggotanya lebih banyak saja nggak berhasil tuh.  Apalagi
setelah Blucer pulang, kerja komplotan Marianus-Irwan-Mardhika-Ida jadi agak
slopy. Minta bantuan Moko (sebagai kaum establihment) untuk nolongin dong.


-
From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: BUAT BANG DHARMA DAN REKAN PERMIAS
Date: Wed, 26 Jul 2000 02:20:49 -0400

catatan: tulisan ini saya tujukan kepada daeng Ida, sahabatku yang baik,
  dan pesan saya kepada rekan2 yang lain, bila ingin menanggapi
  tulisan ini, silahkan, tapi saya mohon dengan sangat, simak dan
  baca dengan seksama, sehingga tidak asal membuat komentar yang
  'asal bunyi' dan (mungkin) membuka peluang untuk polemik baru.
  Terima kasih.


Salam PERMIAS,

Daeng Ida yang baik, terima kasih sekali atas pendapatnya dan saya sangat
terharu, karena dalam diam anda tetap mengikuti perkembangan yang terjadi
di milis ini, dan mengingatkan saya pada tanya yang tak mampu saya jawab,

"what if it is only a dream
it would be like yesterday
when I was blanked with series of dreams,
constantly!"

(Notrida Mandica, 3 November 1999)

Daeng Ida, sudah barang tentu, saya tidak akan membalas tuduhan dengan
tuduhan, karena itu bukan karakter saya sebagaimana daeng Ida ketahui,
dan apa yang saya lakukan di dalam tulisan saya yang terakhir hanyalah
meminta pertanggungjawaban ybs. dan kalaupun itu memang tidak ada niat
untuk dipenuhi -sebagaimana pengalaman sebelumnya- saya semakin yakin,
bahwasanya, menuduh itu lebih mudah daripada mengakui kesalahan atawa
kekhilafan yang kita perbuat.

Daeng Ida yang saya hormati, mungkin daeng bertanya, mengapa untuk kali
ini, saya begitu tegas di dalam masalah ini, yaitu menuntut suatu jawab
atas tuduhan2 yang tidak mendasar itu, tidak lain dan tidak bukan, yaitu
karena tuduhan mengganggu isteri orang lain adalah tuduhan yang teramat
sangat menyakitkan, apalagi dikaitkan dengan kata-kata,

"Saya mempertanyakan apakah memang tata krama seperti ini wajar di dalam
kehidupan saat ini, atau wajar di dalam ajaran agama anda?" (Brawijaya
alias Eyang Troy alias Jeffrey Anjasmara, 20 Juli 2000).

Daeng Ida, sahabat yang saya kasihi, kata-kata inilah yang membuat saya
teramat sangat terhina, dan bertanya, segitu rendahkan agama yang saya
anut, sehingga iblis yang satu ini -maaf, ini bukan tuduhan, tapi hanya
iblis lah yang sanggup melakukan hal seperti ini- berani mengatakan,
apakah wajar di dalam agama saya untuk mengganggu isteri orang lain?

Jujur saja, daeng Ida, saat membaca kalimat tsb. saya sangat terhina dan
puji syukur, masuk surat2 dari rekan2 PERMIAS via japri, yang meminta saya
untuk bersabar dan tabah menghadapi tuduhan2 yang tidak mendasar itu, dan
akhirnya saya putuskan untuk tidak mengangkat masalah tsb. dalam tulisan2
saya, karena saya pun menyadari -boleh jadi- ada yang mau 'bermain' di air
keruh dengan membawa masalah ini ke topik SARA.

Daeng Ida, sahabat dalam setiap guratan puisi saya, kalaupun sekarang ini
saya mengungkapkan masalah ini, semata-mata adalah untuk memberikan suatu
kejelasan kepada daeng Ida, bahwa inilah jawaban saya, mengapa saya tegas
meminta jawaban atas tuduhan2 yang tidak mendasar tsb. karena ini sudah
merupakan penghinaan terhadap suatu agama, dalam hal ini, agama Katolik,
mengingat iblis itu mengetahui agama saya.

Saya percaya, Tuhan Jesus Kristus telah memaafkan dia yang telah menghina
namaNya, tapi saya, sebagai manusia lemah dan berdosa ini, masih perlu
waktu untuk dapat menerima kenyataan ini dan saya pikir, kata-kata daeng
Ida di bawah ini, sangat tepat untuk mengungkapkan pedih hati saya saat
ini, terhina dalam amarah yang terpendam,

"maafkan saya,
masih aku terduduk di hadapan kebesaran Allahku yang tak terlihat
meminta sinarnya membuka mata hati inspirasiku
mengirim pesan damai sebagaimana imanku menginginkannya
kemarahanku belum reda, hingga hari ini"

(Notrida Mandica, 15 Januari 2000)

Daeng Ida yang saya kasihi, tolong sampaikan kepada sahabat anda, mbak
Evi, selama ini, saya sudah berusaha untuk bersabar diri terhadap sikap
dan tindakan suaminya terhadap saya dan agama saya, dan maafkan saya
apabila sekarang ini, batas kesabaran saya telah habis menghadapi iblis
yang satu ini.

Maafkan saya, daeng Ida.
Maafkan saya, mbak Evi.
Maafkan saya, rekan2 PERMIAS.
Maafkan saya, Tuhan atas segala dosa-dosaku ini.


Teriring salam dan doa dalam kesedihan,
Marianus Dharma Datubara
ps: mohon maaf buat rekan2 yang sudah menunggu kisah 'penyu' seri kedua,
 karena malam ini saya harus membalas emailnya daeng Ida yang sangat
 baik untuk saya, terutama untuk bisa menerima suatu kenyataan, 

Re: BUAT BANG DHARMA DAN REKAN PERMIAS

2000-07-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Amin. Tiga hari nggak buka email emang rada turun tensinya mbak. Jadi
biarpun emailnya buat Bang Dharma tersayang, ternyata berguna pula buat
saya.

Lain kali jangan bikin kemungkaran ya mbak.

Oya, begini lho mbak. Saya punya proposal. Bagaimana kalau dilanggengkan
saja hubungannya lewat hubungan darat gitu. Setelah itu kan kalau cocok bisa
dinaikkan tingkat hubungannya ke level yg lebih tinggi.

Biarpun saya dianggap musuh bersama, saya akan bikin analisis pribadi yg
saya yakin objektif lho mbak. Nih kalau nggak percaya:

Marianus:
- Sangat berdedikasi pada organisasi, yg di dalam hal ini adalah PERMIAS.
(Ya memang karena terlalu lama jadinya nggak bisa membedakan antara
organisasi dengan pribadi, kayak Suharto nganggep Indonesia itu milik dia).
Tapi intentionnya sih bagus.
- Suka dengan puisi. Suatu nilai plus.
- Suaranya halus, paling tidak kalau di telepon. Ini dulu. Sekarang mungkin
sudah segalak Simon Simangunsong yang jadi provokator Poso itu. Tapi kemarin
kan sudah telpon-telponan waktu di NYC kan? Jadi suaranya sudah jelas belum
berubah ya?
- Sayang binatang. Sampai penyu saja disayang-sayang lho. Dielus-elus
sebelum dilepas ke perairan Karibuaya, eh, karibia. Coba binatang yg amis
saja dielus-elus mulu, apalagi kalau yang wangi. Yah, emang rada gawat juga
terlalu sering berinteraksi dg binatang saja, jadi nalurinya rada condong ke
sana. Tapi saya rasa gampang dibelokkan lagi agar naluri manusianya
mengental kembali.
- Biarpun musuhan melulu, si Marianus ini punya visi tertentu. Jauh lebih
baik dari Irwan sang kompetitornya yang nggak pernah jelas dari dulu.
- Rambutnya rada keriting. Jadi kalau dibelai ngomong sayangnya bisa
panjang banget.

Notrida Mandica (bukan mandi di kali kan?):
- Perangainya halus (kalau dilihat dari isi puisi).
- Tipe pekerja keras (konon kabarnya).
- Suka puisi (wow, what a coincidence!).
- Rambutnya panjang lurus, jadinya gimana gitu (just guessing, kalau
ternyata pendek, gampang dipaksa aja manjangin rambut).
- Nilai minusnya sedikit. Paling suka memakai kalimat mendayu-dayu untuk
berbagai keperluan, yang kadang berseberangan dengan maksudnya. Tapi ini
bisa diperbaiki.

Yang paling penting sudah saling mengenal di dunia maya sudah lama banget.
Sudah kongsian juga lama banget. Idenya banyak yang sama. Tinggal masalah
jarak saja yang menghambat. Oya, fall nanti pakai AMEX OPTIMA, lalu pakai
CONTINENTAL Airlines ya. Chicago dan Florida sama-sama di region I, jadi
bayarnya cuman $159 plus tax.

Ini sekedar opini lho mbak. Kata orang, yang dipersatukan oleh ide-ide akan
mudah dipersatukan pula. Nah, silakan dipikir-pikir.


Anjasmara

--
From: Notrida Mandica [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: BUAT BANG DHARMA DAN REKAN PERMIAS
Date: Thu, 27 Jul 2000 01:58:56 GMT

Dear Bang Dharma,

Kemarahan hanya akan membuat setan-setan berpesta pora.  Kemungkaran hanya
menguatkan penyembah-penyembah berhala.  Kita sadar bahwa kita ini hanya
manusia biasa yang tidak memiliki kesabaran menghadapi kebiadaban.  Oleh
karena itu dibutuhkan keimanan yang luar biasa untuk bisa tegak menghadapi
caci maki.

Bang Dharma, sekedar kata-kata hiburan, saya hendak menulis bahwa kata
'terhina' itu hanya perbendaharaan kata manusia. Dalam Islam kami diajarkan
bahwa tak ada manusia yang mulia di sisi Allah kecuali orang-orang yang
bertaqwa. Jadi kata 'hina' itu bukan alat yang dipergunakan oleh Allah SWT
dalam mengukur kedudukan hamba-hamba NYA akan tetapi volume ketaqwaannya.

Jangan pernah merasa terhina oleh kata-kata manusia. Sebab apa yang
dikatakan oleh manusia tidak akan secara otomatis dipertimbangkan oleh
Allah
untuk menghukum diri kita.


"Once I thought, I was the greatest mortal of all
I was convinced, I was the choice of fellows
yet I was humiliated by my own pride
when I knew I was only a dirt on Earth
when I knew I consisted of nothing of particles
what greatness of mortality should I be proud of?"


ida


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: Permias Bantu IPTN??

2000-07-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ini sangat menarik. Saya akan reply lagi nanti.


From: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Permias Bantu IPTN??
Date: Tue, 25 Jul 2000 00:27:05 EDT

From: "Agnes Samil" [EMAIL PROTECTED]
PR untuk Permias: "Bagaimana Memajukan IPTN, Merebut Kembali Pasar
Aeronautik
di pangsa Asia Pasifik, Menjual produk dalam negeri yang berteknologi
tinggi
tanpa menjerumuskan APBN negara?"

Keberhasilan Konsorsium Airbus, mungkin bisa menjadi tolak ukur bagi
industri
udara Asia.

Apakah IPTN akan tetap mubazir seperti jaman-jaman Habibie?

Coba FNU BRAWIJAYA kasih pemikiran, mungkin untuk topik ini, anda masih
eling
alias sadar

Mardhika Wisesa

To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: IPTN
Date: Fri, 21 Jul 2000 17:51:05 PDT

IPTN; Suatu tanggapan atas keberadaannya.

Bagi awam mendengar nama IPTN barangkali akan mengingatkan atas suatu
kegagalan petualangan teknologi tinggi yang pernah dilakukan di era Orde
Baru. Beberapa kritik memang telah dilontarkan pada saat langkah
pengembangan industri dirgantara ini dicanangkan, karena jauhnya industri
ini dengan kondisi industri agraris yang tentunya akan lebih menyentuh
masyarakat luas. Perkembangan yang pesat dari industri ini selanjutnya
lebih mengutamakan perwujudkan mimpi besar untuk suatu lompatan besar yang
bisa menempatkan negara ini sejajar dengan negara maju tanpa melihat
realita pasar yang seharusnya dapat menunjang hidup industri itu sendiri.
Namun demikian, yang perlu dilihat kini tentunya adalah bagaimana
pemanfaatan aset industri penerbangan IPTN ini untuk langkah ke depan.

Euforia pertumbuhan ASIA ditahun 90-an.

Diawal tahun 90-an ini dimana banyak pihak di Asia merasa untuk harus
memiliki pesawat komuter berpenumpang 100-an karena merasa memiliki pasar,
uang dan infrastruktur-nya (Asian Express oleh Korea Selatan dan China,
YSX project oleh Jepang, dan N-2130 oleh IPTN) telah diperingati oleh
pemain pemain utama pembuat pesawat terbang sipil didunia untuk tidak
melanjutkan rencananya. Adam Brown dari AIRBUS pernah menyampaikannya
secara langsung bahwa pasar pesawat 100 penumpang bukanlah milik
Asia-Pasifik..

Lain halnya dengan BOEING, mereka lebih “elegan” caranya yaitu dengan
berdiskusi terus menerus untuk menjalin kemitraan dengan membicarakan
penanaman modal, pengembangan, dsb yang berujung kepada penundaan semua
program dipihak Asia dan berlanjutnya program mereka sendiri yang telah
maju beberapa langkah didepan. Cerdik memang, dimana pihak Asia dengan
“lugu” mengharapkan keuntungan teknologi dari kerja sama yang dilakukan,
sementara pihak BOEING selalu berhasil menghentikan langkah awal
penguasaan Asia terhadap pasaran pesawat terbang. Pada hakekatnya
penguasaan mereka terhadap pasar Asia akanlah berujung pada penguasaan
terhadap para operator di Asia (Airlines) sebagai sandera ekonomi
(commercial hostage) dunia barat.

Keberadaan IPTN selama ini lebih merupakan kebanggaan nasional yang telah
mengalahkan akal sehat perdagangan, yang pernah dijadikan klimaks oleh
resim Orde Baru sebagai suatu keberhasilan pembangunan setelah 50 tahun
merdeka.

Hikmah serta pelajaran dari kegagalan.

• Memang awal pemikiran pengembangan industri penerbangan di Indonesia
antara lain diniatkan untuk dijadikan lokomotif yang dapat menarik gerbong
industri lain disekitarnya. Namun yang terjadi bukanlah seperti yang
diharapkan. Gerbong industri lainnya ternyata tidak pernah tumbuh. Hal ini
mungkin disebabkan industri yang diharapkan timbul terlihat tidak akan
pernah mencapai skala ekonomi yang menguntungkan. Contohnya landing gear,
atau gerbong industri lainnya yang memiliki kaitan yang lebih dekat dengan
industri diluar penerbangan seperti Aircraft Interior. Meskipun IPTN telah
mengeluarkan lebih dari 2 juta dolar untuk pengembangan interior-nya N250
namun dalam kenyataannya tidak pernah memberikan hasil bagi IPTN.

• IPTN yang secara kumulatif telah menghabiskan sekitar 700-an juta dolar
untuk proyek pesawat komuter N-250 berhasil melampaui tahap rancangan dan
membuktikan bahwa rancangan itu “berhasil”, meskipun akhirnya tergelincir
pada masalah sertifikasi. Dunia barat melalui badan kelaikan terbang
mereka (FAA/CAA) dengan cerdik telah memanfaatkan kelemahan IPTN/Indonesia
yang memiliki pemahaman yang kurang memadai atas norma kerja yang
di-standard-kan untuk menghasilkan pengakuan kelaikan. Masalah sertifikasi
antara lain telah berhasil menghambat IPTN memasuki tahap pemasaran.

• Argumentasi bahwa penjualan satu pesawat mempunyai nilai lipat ganda
dari produk industri lainnya (misalnya otomotif) memang benar jika pasar
itu sendiri bisa kita kuasai. Namun dalam industri penerbangan
kenyataannya pasar itu hanyalah dikuasai oleh kedua pemain besar tersebut.
Industri otomotif meskipun dikembangkan dengan pemikiran tipikal Orde Baru
yang sangat manipulatif, namun jelas memiliki pasar. Contoh paling kasar
pemikiran manipulatif adalah “mobil nasional” TIMOR. Juga kendaraan niaga
yang di”sedan”kan 

Kenapa? Re: [OPERA PERMIAS] Sekedar HUMOR di hari SENIN ....:)

2000-07-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, mas. Ngomong-ngomong kenapa saya berubah pikiran nggak mau nyebut orang
yg saya tuju karena dia malah baik-baik mau ngajak saya jalan dan ngobrol.
Anda kenal saja juga enggak. Gimana anda mau membela mereka. Yang tahu kan
paling cuman dapat dihitung dengan jari. Orangnya juga bukan orang
beken-beken amat. Kalah beken dong sama Marianus. Jadi nggak masuk logika
kalau dibilang saya takut nyebutin dong. Iya enggak?

Kenapa anda ngotot agar saya nyebut nama? Apa motivasinya? Emang ada yg
sanggup membela mereka? Marianus? Orang membela diri saja nggak bisa kok mau
belain orang lain yg dia juga sebetulnya nggak kenal-kenal amat.

Soal Berkeley. Ini nggak ada hubungannya. Tapi buat anda ketahui, saya
sempat ikut mereka rapat lho (cuman kebetulan aja ketemu di jalan, jadi
daripada keleleran di jalan diajak ikut makan jatah rapat kali...). Yang
datang bukan dari Berkeley saja, tetapi juga dari SF. Jadi ya nggak tahu apa
PERMIAS-nya Berkeley atau Bay Area. Ngomong-ngomong anda tahu enggak sih yg
dimaksud Bay area? Makanya jalan-jalan dong. Masak cuman di Cleveland saja.
Kan kasihan kalau nanti ngira Amerika itu sama dengan Cleveland. Gedung
tingginya juga cuman 5 biji gitu kok. Hehehe:)

Oya, saya malas untuk ke Cleveland. Paling anda sibuk di komputer saja.
Sudah ah, sampai ketemu minggu depan ya. Oya, anda jangan ikut-ikut urusan
mbak Ida dan Marianus ya. Cari yg lain saja. Hehehe:)

-
From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [OPERA PERMIAS] Sekedar HUMOR di hari SENIN :)
Date: Mon, 24 Jul 2000 09:21:45 EDT

Hahaha.sudahlah Jaya, "Tidak ada Permias Barkeley"
saja sudah bikin gue geli. Jangan tambahin kegelian
baru lagi deh, ntar loe bisa jadi pelawak beneran
gantiin doyok yg lagi kena masalah shabu-shabu tuh:)

Kapan mau main ke Cleveland?
Yuk, main2 deh kesini. Toh ngga begitu jauh dari sana.



jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: Permias Bantu IPTN??

2000-07-27 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, ini baru email bagus. Capek ngelihatin marianus yg cuman muncul kalau
nama saya hadir, lalu bikin huru-hara. Kayaknya nggak pernah ngebahas apa
gitu. Sudah kali keempat nih si Marianus bikin ginian.

Kalau anda lihat, tulisan Agnes Samil (atau Dr. Achmad Syamil ya?) kan
sebetulnya banyak yg sama intinya dengan ocehan saya. Cuman ini bungkusnya
lebih bagus. Kan lain doktor sama partikeliran kayak saya. Cuman ya itu,
kalau saya sih memandang nggak ada itu kegagalan. Belum dicoba secara
maksimal kok sudah divonis gagal. Gimana tuh...:)

Sebagai mana sudah pernah saya tulis, nggak ada yg rugi dari investasi yang
lalu-lalu, terutama dalam hal SDM-nya. Ini dulu yang mesti diendapkan dalam
hati. Kenapa saya ngomong demikian? Lha kan dalam rangka menghajar Habibie
lalu semua yang berbau teknologi dipinggirkan. Tak kurang dari ahli-ahli
pertanian (ya mereka-mereka ini pentolan-pentolan yg hebat menghujat
teknologi di luar pertanian) selalu saja menyorot IPTN sebagai kegagalan
besar. Masalahnya mereka mau menutupi kegagalan di sektor pertanian.
Alasannya ada saja...:)

Sebetulnya nggak usah lah lihat market luar. Lihat dulu market dalam negeri.
Khusus untuk penerbangan dalam negeri bikin market tertutup. Beres deh.
Coba, berapa pesawat yang diperlukan oleh Merpati dan ehm... apa itu yg
milik TNI ah, Mandala. Juga ada Bouroq. Pesawat-pesawat perintis yang
macam Fokker-27 ke bawah kalau sudah harus diremajakan harus pakai N250 atau
CN235. Gampang. Negara lain boleh saja sibuk protes kanan-kiri, tapi lihat
deh, berapa biji pesawat bikinan luar AS yang beroperasi di AS. Dikibulin
melulu sama AS kok mau.

Coba sekarang berapa sih jumlah pesawat yang harus dibuat agar mencapai
breakeven? Masak lebih dari 50 buah? Lagipula yang namanya investasi bidang
pesawat butuh masa 30-40 tahun untuk settle kan? Itu yg saya baca sekilas.
Yang jelas, gimana bisa survive dari tekanan-tekanan perusahaan raksasa itu.
Soal kualitas, waduh, sampai saya ikutan percaya bahwa CN235 itu brengsek
banget. Giliran sampai sini, pesawat-pesawat kecil mereka malah jelek
banget. Kelas kayak Beech yang rada bagus juga masih kalah sama CN235 yg
saya tumpangi tahun 90an. Jadi selera masyarakat (kepercayaan) juga harus
ditumbuhkan. Susah sih kalau "selera nusantara" jadi bahan lecehan.

Soal mobil Timor dll (kayak Maleo), ya emang kita apes. Cuman saya termasuk
yg membela proyek seperti ini. Nggak perduli si pemiliknya Tommy, atau
Ciputra, pokoknya bikin di dalam negeri. Masalahnya masyarakat kita suka
melihat dalam jangka pendek melulu. Ditunggangi orang LN mau saja. Mana
nggak ngerasa lagi...:). Munculnya ancaman WTO malahan disambut dengan tepuk
tangan. Gimana tuh...:)

Kok nggak melihat mobil Jepang tahun 70an. Lalu mobil Korea tahun 80an.
Semuanya dimulai dari kotak sabun, dianggap cheap quality. Nyatanya mereka
tumbuh. Makanya sikap-sikap yg "memihak" atau bahasa sekarang "partisan" ini
yang harus diberantas.

Point agar IPTN bikin produk sampingan sih saya setuju banget. Mereka punya
ability untuk itu. Tapi kalau dibilang harus banting setir ke arah di luar
basisnya (yaitu pesawat) yg seperti dibilang A. Syamil ini, wah, rugi berapa
tahun kita? Nggak ada cerita bahwa pembuatan perangkat keras akan kalah
dalam persaingan. Saya emang bilang SDM yg sudah terbentuk bukan kerugian,
tetapi kalau mengandalkan perangkat lunak saja, kita makin tercecer. Emang
berapa sih uang yg ditanam untuk riset? Untuk mengolah otak kan butuh dana
yang nggak dang-thek alias intermitten gitu. Kalau SDM nggak dipelihara juga
akan berhenti sampai segitu saja.

Tulisan di bawah terlalu pesimis. Kurang melihat keberhasilan bangsa asia
lain macam India. Biarpun puluhan tahun diledekin nyatanya industrinya
jalan. Mau motor? Mobil? Truk? Nah, tinggal pesawat yang mereka belum urus.
Itu juga karena kondisi geografis yg berupa bagian dari benua. Coba kalau
kayak Indonesia dijamin langkah pertama mereka bikin kapal dan pesawat.

Sekarang begini deh, kenapa FAA jadi algojo industri pesawat negara lain
sih? Kalau terus dibuat lalu dipakai sendiri lalu konsekuensinya apa?
Sudahlah, yg penting kemauan politiknya aja dulu. Kalau orang LN pada nggak
mau pakai, ya sudah pakai saja untuk penerbangan perintis. Buat perusahaan
baru khusus untuk perintis. Untuk menghindari macam-macam tingkah FAA,
pisahkan dari Merpati deh. Keselamatan macam apa sih yg mereka gombalkan?
Wong bikin pesawat penumpang kayak hercules semua gitu kok mau nyetir negara
lain. Tergantung kitanya deh, mau disetir atau mau menyetir diri sendiri.
Tapi ya itu, kalau masyarakatnya memandang semua yg berbau amerika kayak
dewa, bakalan repot mulu.


Anjasmara
(Bukan orang iptn atau bppt)


From: Mardhika Wisesa  [EMAIL PROTECTED]
Date: Tue Jul 25, 2000 12:27pm
Subject: Permias Bantu IPTN??


From: "Agnes Samil" [EMAIL PROTECTED]
PR untuk Permias: "Bagaimana Memajukan IPTN, Merebut Kembali Pasar
Aeronautik
di pangsa Asia Pasifik, Menjual produk dalam negeri yang berteknologi 

Re: tata krama permias@ ?

2000-07-21 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Anda tidak perlu kasihan. Saya akan mengejar semua yang berusaha
mengintimidasi saya dan keluarga saya. Peninggalan-peninggalan ORBA seperti
ini harus diberantas habis sampai ke cicit-cicitnya. Pelaku-pelaku
berkelakuan model pemuda pancasila ini harus dibasmi. Saya sudah tahu bahwa
salah satu komplotannya berkelamin perempuan. Kalau anda mau tersenyum
silakan. Saya akan tetap di sini terus kok.


--
From: Nasrul Indroyono [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: tata krama permias@ ?
Date: Fri, 21 Jul 2000 22:18:36 GMT

Bung jaya Asmara wrote:

Semoga tata susila tetap ditegakkan. Terima kasih.



Kasihan sekali Bung jaya. Saya jadi kasihan buat anda.
Senjata makan tuan
dan
menuai panen "asusila" (kalau benar) dari permias@
karena benih yang tanamnya sendiri.
Memang kalau sudah jadi publik figur apalagi kalau
gencet sana sini, siap siaplah keluarga sendiri yang korban.
Seperti keluarga GD.
That's a reality. So it is up to you to calm down or not.
Up to you if you think that you are a "Superman" or not ready.
Please realize, all others here are laughing on your situation...
I am trying to be honest that you are the one having
the problem/trouble now. Or maybe as I said before,
that this actually just dagelan opera sabun top permias.

Tata krama permias ? I believe it is not needed.
Just use common sense...!
Makin banyak peraturan, siapa yang mau enforce ?
Subcription or membership to permias is voluntary.
I may get return from this net good or bad
depending what I have planted.
If somebody get cranky to me, that's mean I have to calm down too..

I hope Maluku causalties will not spread to Troy.

Nasrul Indroyono

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Oknum Permias :[Re: International Help is A Must To End Maluku Conflicts]

2000-07-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Eh, ada orang kok GR amat. Siapa ngomongin anda sih? Hehehe:)

Betul itu, tentunya semua event di LN tidak berkorelasi langsung dengan yg
di dalam negeri. Tapi mana kita tahu apakah para penggede bule di DC ikut
mempertimbangkan suara-suara mahasiswa di Amrik. Bisa jadi masuk tong sampah
terus, bisa juga jadi pembahasan di sela sarapan pagi, atau lunch. Who
knows?

Soal salah menyalahkan masalah Timtim, wah bukan itu mas point-nya.
Point-nya PERMIAS ikut mendorong keterlibatan LN dan pencabutan bantuan
militer. Jadi baik ada efeknya atau tidak ada efeknya sama sekalipun kepada
yg didorong, bila ternyata hasilnya pihak LN terlibat, maka PERMIAS secara
moral harus bertanggung jawab. Lain kali jangan GR gitu dong:)


Anjas
---
Ehemnanda menuduh atau menyudut ini, lho kok Permias yang disalahkan
dalam kasus Tim-Tim, wah bangga saya kalau memang saya ini yang disebut
sebagai oknumnya, suara Mardhika ternyata diperhitungkan oleh sejarah lho!

Belum lagi mayoritas pelajar di Dalam Negeri yang jelas lebih mempunyai
kekuatan di bandingkan para pelajar kiriman Orang Tua, kiriman Instansi, dan
para penerima beasiswa di Amerika sini, ...:)


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



No Subject

2000-07-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, Prof. Dr. Syamil yang budiman juga.

Saya sebagai student merasa sangat dihargai karena telah mendapat sambutan
dari seorang jempolan dari Indonesia yang bisa jadi staf pengajar di AS.
Dengan segala kesibukan seorang akademisi kelas Ameriki... keikutsertaan di
dalam forum sekecil organisasi mahasiswa harus kita hargai nih. Mungkin Dr.
Syamil ini harusnya jadi Atdikbud saja. Bagaimana kalau diusulkan demikian?
Mungkin lebih tepat lagi kalau Dr. Syamil menjadi seorang Jakgung
menggantikan Marjuki. Soalnya kalau nanya kayak jaksa.

Dr. Syamil:
Mohon kesediaan Anda untuk menulis nama yang bersangkutan. Di sekolah
manakah yang bersangkutan kuliah? Berkeley?

Anjas:
Malahan ada dua. Satunya di LA. Apa masih perlu disebut? Kan sudah
sangat-sangat transparan. Untuk ke saya, jelas sudah yg saya tuju, anda juga
tahu, Marianus juga tahu. Jadi dengan demikian saya tidak perlu takut
dituduh berdalih macam-macam karena takut.

Dr. Syamil:
Kapan terakhir Anda ikut forum@?

Anjas:
Dari awal sampai minta di-resign, akhir 1998.

Dr. Syamil:
Seminar apa saja yang Anda ikuti?

Anjas:
Ada, satu di FL (yg ini tidak ada apa-apa), dan satu di NYC (yg ini telat).
Tapi informasi jalan terus oom. Memang ada apa kok dihitung-hitung? Mau
distatistik bidang industri gitu?

Dr. Syamil:
Mohon juga diceritakan detail penunggangan PERMIAS oleh yang bersangkutan.

Anjas:
Penunggangan sudah dilakukan jauh sebelum kita bicara Maluku. Sejauh kita
terlibat, para ybs sudah bertindak seperti Dewan Direktur PERMIAS yang
mengatur perwakilan-perwakilan PERMIAS lokal. Saya rasa yg paling kentara
adalah saat pembahasan pernyataan pra-Suharto lengser. Pembuatan pernyataan
dilakukan dengan memaksakan opini pribadi. Draft yang sudah dimasak oleh
satu permias lokal yg melibatkan puluhan orang sama sekali tidak dihargai.
Dibahaspun tidak. Hanya dinilai tidak memenuhi syarat. Setelah itu diputus
tidak habis. Persis seperti putusan dewa. Waktu itu ybs tidak mewakili
permias manapun, dan bertindak melebihi kapasitas perutusan PERMIAS lokal.

YBS langsung menyodorkan draft versi mereka sendiri, dan memaksakan agar ini
yang diterima. Point-point yg ditawarkan akhirnya hanya direvisi berdasarkan
grammar saja. Ini terjadi sebelum Maluku. Setelah Maluku, hasil akhirnya
masih sama, jadi asumsinya prosesnya masih diatur-atur seperti dulu.

Dr. Syamil:
PERMIAS mana yang ditunggangi? PERMIAS Berkeley? PERMIAS SF? PERMIAS Bay
Area? PERMIAS Troy? PERMIAS Toledo? Atau PERMIAS seluruh Amerika?

Anjas:
Berkeley nggak punya PERMIAS mas. Apa sekarang ada? INI NANYA APA MARAH?
Kalau marah bilang-bilang ya oom! Biar saya rada takut gitu lho!

Wah, yang namanya ditunggangi itu nggak usah bilang-bilang, dan nggak perlu
yg ditunggangi tahu. Yang jelas lewat lokal dulu, tetapi jaringan
bujuk-bujukan sih ke mana-mana.

Dalam setiap kesempatan para YBS menempatkan diri sebagai bos panutan.
Tugasnya yang sebetulnya hanya dinamisator malahan jadi penentu jalannya
setiap diskusi. Untuk lebih mudah mengelola acara penunggangan, para YBS
selalu meng-encourage agar setiap permias lokal mengeluarkan pernyataannya
sendiri-sendiri. Hasilnya adalah keluarnya pernyataan dan unjuk rasa dari
beberapa Permias. Saya lupa, untuk pra lengsernya Suharto ada beberapa
PERMIAS kalau tidak salah ada dua di barat, dan 1 di timur. Saya lupa apakah
yg di timur akhirnya diwakili dengan nama PERMIAS atau bukan, yang jelas
ikut meminta agar IMF memutuskan bantuan, mendesak campur tangan PBB, dll.
Nggak hapal. Kejadian berulang saat gejolak Timtim muncul ke permukaan.

Yang paling penting untuk dicatat adalah pernyataan para YBS, bahwa lebih
baik Timtim pisah daripada diperlakukan tidak adil. Suatu pernyataan
sembrono yg didasari oleh informasi tidak jelas, atau memang dititipkan oleh
dalang si penyumbang dana LSM tersebut.

Dr. Syamil:
Dalam bentuk apa penunggangan itu? Surat pernyataan? Rangkuman pendapat
setelah seminar?

Anjas:
Sudah terjawab.

Dr. Syamil:
Kalau misalnya PERMIAS Bay Area bikin pernyataan, apakah itu berarti PERMIAS
lain setuju dan mendukung pernyataan itu?

Anjas:
Mohon diingat bahwa saya tidak bicara masalah PERMIAS BAY AREA. Kalau Dr.
Syamil bicara mengenai PERMIAS ini, mungkin cuma sebagai contoh. (Jadi orang
sana nggak usah sibuk, malah syukur numpang ngetop dikit).

PERMIAS BAY AREA tentu saja terserah melakukan keinginan mereka sendiri.
Tetapi lihat dulu prosesnya mengapa akhirnya masing-masing PERMIAS
mengeluarkan pernyataan. Wah oom, kalau lagi ada apa-apa, jelas PERMIAS lain
lebih memilih diam karena tidak mau timbul konflik. Tipikal budaya timur.

Ada satu hal yg sangat-sangat penting untuk diingat. Setiap kali PERMIAS
lokal memberikan pernyataan di tanah air, selalu dikesankan sebagai PERMIAS
nasional. Ini bukan salah PERMIAS lokalnya, tetapi banyakan kesalahan si
reporter. Sebagai contoh adalah satu permias lokal yg diwawancara TV. Sudah
barang tentu wakil ini tidak berkehendak mewakili PERMIAS nasional, tetapi
toh kesannya menjadi demikian. Untuk itu, seharusnya dibuat 

No Subject

2000-07-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Irwan:
Udah deh, anda itu sebenarnya berani apa ngga sih
kasih nama dengan jelas? Ngga usah muter2 gitu deh.
Apa anda ngga yakin dengan tuduhan anda sendiri?
Jadi cowok yg tegas dong ngejawabnya. Khan anda
toh masih ada bau2 seragam lorengnya.

Anjas:
Ini menyangkut nama orang ya. Kalau saya sudah sebut demikian, maka saya
sudah sah MENUDING! Nggak pakai tedeng aling-aling. Cuman saya berusaha
bijak dikit (diki aja). Kalau buat yg nanya, wah, tudingan saya sudah
jelas sekali. Kalau anda tidak tahu itu hak anda. Memang anda dari dulu kan
nggak tahu-an mulu:) Kalau saya sebutkan, walaupun tudingan saya 99%
benar, kalau terjadi yang 1% kan kasihan yg saya tuding. Saya kan menjawab
untuk konsumsi 2 orang penanya awal. Kalau mau tahu, suruh Dr. Syamil dan
Marianus sebut. Saya cuman kasihan saja kok. Bagaimana Bapak Doktor?
Bagaimana Oom Penyu?

Irwan rupiah 2500:
Yang jelas sih, milis ini udah lihat sendiri buktinya
kesalahan fatal anda dengan mengatakan Berkeley
tidak punya permias. Sampai2 ketua Permiasnya sendiri
yg turun tangan kasih klarifikasi.

Anjas:
Yang jelas Irwan itu dari dulu partisan dan sektarian. Perasaan di Berkely
cuman ada BISA. Untuk PERMIAS-nya gabungan menjadi PERMIAS BAY AREA. Kalau
sudah ganti ya nggak tahu.:) Propinsi aja bisa pecah dua. Elu tahu
enggak apa itu BISA? Pasti enggak tahu kan? Udah deh, elu diem aja. Nggak
banyak guna.



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Tuan PERMIAS?

2000-07-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Oom Penyu:
Am I stupid enough to do this?...;))

Anjas:
Enggak sih... orang hebat kok. Hehehe...)

Oom Penyu:
Well..well..mulai dari menyebut saya yang identik dengan PERMIAS -jujur
saja nich, hanya orang 'bluun' aja yang berpikiran seperti itu- sampai
'meminjam' tangan saya dan mas Syamil untuk mengetikkan nama orang tsb.
demi "lempar tangan sembunyi batu" anda yang memang sudah terkenal lihai
tapi tidak bila anda 'berhadapan' dengan saya..;))

Anjas:
Gini nih, mulai dari masalah homepage saja anda langsung kebakaran jenggot.
Padahal sudah saya tulis itu cuman kritik. Nah, anda kan jadinya menempatkan
diri sebagai pemilik homepage PERMIAS. Mau apa lagi?

Oom Penyu:
So, kepada mas Syamil, kita tunggu saja sampai dia menyebutkan nama tsb.
dan saya yakin sekali, dia tahu bahwa sekali dia menyebutkan nama orang
tsb. dia tidak akan bisa mundur lagi, istilahnya, "no way out", karena
Jaya itu juga tidak goblok-goblok buanget sich, karena dia sadar, kita
memiliki banyak bukti bahwa tuduhan dia tsb. tidak ada benarnya dan dia
takut sekali ini..tul khan, Jaya?..;))

Anjas:
Apa susahnya sebut nama. Saya kan cuman bilang kasihan. Lagipula apa dari
sasaran tudingan saya punya alternatif lain? Kan orangnya cuman itu saja.
Nggak ada alternatif lain. Lain kalau saya bilang Brigjen K. Bisa K=kunyuk,
Kamirin, Kartono, Kirwan, Kamarianus, dll. Ini sudah jelas kok. Jangan
pura-pura nggak tahu yaaa.:) Malu dong. Takut sama siapa sih? Takut sama
anda? Sama Syamil? Sama dua orang yg saya tunjuk itu? Jauuuh:)

Nih, buat dibaca ya. Sudah ada yg mengintimidasi saya lewat "temen" nih.
Masak temen saya diancam dengan kata "Hati-hati dijaga ya". Ini benar-benar
sudah tindak intimidasi model ORBA. Buat yg nulis-nulis email, kalau memang
berniat baik ke saya, silakan email pribadi ke saya ya. Jadi orang lain
jangan diikut-ikutkan lah. Saya akan sangat menghargai apapun pandangan
terhadap diri saya deh. Tapi yg langsung dong. Biar sama-sama enak. Kalau
mau silaturahmi boleh Kalau memang maksudnya biar saya memperbaiki sikap
penulisan juga boleh. Kalau ada maksud lain juga boleh. Biar jelas juga gitu
lho. Ini siapa yg nulis sih? Si Penyu-kah?


Anjasmara


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: Terima kasih

2000-07-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Rekan Dr. Syamil,

Sama-sama. Maaf kalau jawabannya di luar kebiasaan. Saya hanya berusaha
mengimbangi "semampu saya" untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anda yang
juga luar biasa.

Jabat erat juga,


---
From: A. Syamil  [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri Jul 21, 2000 1:33am
Subject: Terima kasih

Rekan Brawijaya yang budiman,

Terima kasih atas jawaban Anda yang luar biasa.


Jabat erat,


Ahmad Syamil
Toledo, OH
---



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Meminta penjelasan dari Marianus

2000-07-20 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Saya sangat tercengang dengan perilaku Marianus yang berani mengirim email
kepada istri orang. Sedemikian parahkah urusan di dalam milis lalu
dirembetkan ke dalam urusan rumah tangga orang lain?

Tindakan Marianus yang katanya berusaha perduli dengan saya telah
mengikut-ikutkan istri saya. Istri saya tidak mengenal saudara Marianus,
sehingga yang bersangkutan memerlukan tenaga ekstra untuk berusaha mencari
tahu. Anda tidak berhak mengobok-obok rumah tangga orang lain!!! Saya tidak
tahu bahwa yang macam-macam adalah anda, tetapi feeling saya ternyata betul.

Saya sangat menyayangkan tindakan Marianus ini. Saya mempertanyakan apakah
memang tata krama seperti ini wajar di dalam kehidupan saat ini, atau wajar
di dalam ajaran agama anda? Saya sangat mempertanyakan dan sangat
menyayangkan perilaku personil yang mengaku sebagai kalangan intelektual,
yang tidak mampu membatasi hubungan di dalam suatu milis dengan hubungan di
darat, apalagi hubungan rumah tangga orang lain.

Sebagai kepala keluarga, saya jelas marah dan terhina dengan
tindakan-tindakan di luar batas seperti ini. Saya harap tindakan seperti
yang dilakukan oleh Marianus dan Gunawan yang dapat menumbuhkan benih-benih
percekcokan di dalam rumah tangga orang lain merupakan tindakan terakhir.

Semoga hal ini juga menjadi catatan sejarah milis PERMIAS, bahwa hubungan
maya di dalam milis sangat tidak patut untuk dihubungkan dengan hubungan
suatu perkawinan yang sangat sakral milik anggota suatu milis PERMIAS.

Sebagai gambaran untuk rekan-rekan sekalian, selama selang waktu yg saya
sendiri tidak tahu, telah terjadi arus searah email-email pribadi yg sangat
tidak patut ini. Hubungan rumah tangga sempat diwarnai pertanyaan-pertanyaan
yg sama sekali tidak relevan. Istri saya sampai menangis karena jengkel
terhadap suami dan si pengirim surat-surat yang tidak dikenalnya, sekaligus
harus bertindak sopan kepada si pengirim surat ini.

Saya tidak tahu siapa si pengirim sebenarnya, tetapi feeling saya ternyata
benar. Lebih terkejut lagi setelah mendapatkan bahwa ada yg sama sekali saya
tidak mengenalnya. Saya masih berusaha membatasi sekaligus berusaha memberi
pengingatan dengan memakai istilah "teman" untuk memperbahasakan istri saya.
Namun demikian Marianus memang benar-benar ingin mengangkat kehidupan
pribadi saya ke dalam milis ini, dan menghancurkan hak-hak pribadi yg
menjadi hak setiap manusia. Sekali lagi, sebagai kepala rumah tangga, saya
peringatkan saudara Marianus dan saudara Gunawan untuk menjauhi urusan rumah
tangga orang lain. Untuk lebih lanjut, saya menuntut kepada kedua orang ini
untuk menyelesaikan masalah ini secara pribadi.

Untuk ke depan, saya MENUNTUT agar dibuat suatu tata tertib di dalam
PERMIAS@ untuk tidak mengikutkan urusan rumah tangga para pelanggan.


Wassalam,



Nach untuk yang satu lagi, terus terang aja dech, mas Jaya, kalau ente
tuch pengen 'nembak' saya, karena saya mengirim surat kepada isteri anda?
Hehehe..untuk kali ini, saya ikuti dech maunya ente, dan pancingan anda
terhadap saya 'kena', but asal tau aja, mas Jaya, pancingan anda yang satu
ini sangat berbahaya sekali lho, membawa-bawa isteri ke dalam masalah ini. I
mean it.

Supaya anda ketahui (saya yakin, saat ini juga isteri anda sedang membaca
tulisan saya ini), mbak (maaf, saya tidak tega menyebut nama isteri anda)
menghubungi saya via japri untuk berterima kasih dan juga meminta maaf atas
tindakan anda terhadap saya. Silahkan cek and ricek kepada mbakyunya
mengenai kebenaran kata2 saya ini.

So, mbak, silahkan kasih tau mas Jaya apa isi jawaban surat saya tsb. dan
adakah saya mengintimidasi mbak dan mas Jaya di dalam surat saya tsb? dan
juga tunjukkan bahwa kata, "Hati-hati dijaga ya" ada tanda senyumnya yang
menunjukkan bahwa saya care dengan mas nya mbak.

Btw, maaf sekali mbak, saya terpaksa menulis hal ini, karena saya tidak
bisa menerima tuduhan mas Jaya yang mengatakan saya mengintidimasi anda
dan mas Jaya. Tega..teganya...;))

Oops, hampir lupa satu lagi, kok mas Jaya tidak menyebutkan kalau saya
memuji anda di dalam surat tsb. Malu ya dipuji Tuan PERMIAS..hahahaha..;)

Well, khusus kepada mas Jaya dan mbakyunya, saya berdoa bagi kerukunan
anda berdua, dan pesan saya, "Hati-hati ya, mbak, mas Jaya nya dijaga
tuch, kalau udah mabuk, suka keleyengan"..;))

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: Mana suara PERMIAS?

2000-07-19 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Untuk Mbak Yolanda, jangan kecil hati bahwa suara kita tidak akan didengar.
Yang penting PEMASARAN-nya! Masalah pemikiran-pemikiran kita, wah
orang-orang Indonesia (dalam hal ini pejabat) sangat mengharapkan. Saya
pribadi saja malah dikejar-kejar untuk memberi sumbang saran (tentunya untuk
bidang saya). Kenapa begitu? Karena sebagai student, kita ini dianggap bebas
dari bias politik. Apa yang kita pikirkan masih murni. Bahkan untuk student
yg di luar negeri malah lebih disenangi. Bukan karena made-in LN, tetapi
karena dianggap lebih objektif dalam memandang permasalahan dalam negeri
dari luar (plus keunggulan akses informasi).

Hasil-hasil pemikiran kita itu AKAN selalu kurang karena pijakannya kurang
kuat. Terlalu teoritis dan tidak mampu melihat permasalahan di lapangan
secara lengkap. Tapi jangan kecil hati. Hasil-hasil ini akan diramu oleh
para pejabat dengan landasan yg betul, sehingga akan dihasilkan suatu
tindakan baru. Jadi jangan expect akan dikerjakan persis seperti yg kita
mau, tapi akan direvisi seperlunya.

Bentuk tindakan kita itu macam-macam. Paling mudah adalah penyebaran
pernyataan atau resolusi. Biarpun saya bilang paling mudah, untuk
menyusunnyapun butuh tenaga ekstra. Jangan salah lagi bahwa menyusunnya yang
sulit. Bukan itu. Menyusunnya gampang sekali. Yang sulit adalah bagaimana
agar semua mau ikut memberi sumbang saran, dan mau menyetujui. Ini banyak yg
non-teknis ya mbak. Detailnya saya akan berikan di posting lainnya.

Cara kedua adalah sumbang saran pemikiran macam hasil SEMINAR. Ini butuh
waktu untuk MENGADAKAN, MENYUSUN, dan MENDISEMINASIKAN. Masalah visi
PERMIAS, wah, dulu sudah bicara sebelum jaman reformasi, yaitu dengan
membuat ancang-ancang CETAK BIRU ALA PERMIAS. Sayang terlalu banyak faktor
non-teknis yang akhirnya mengkandaskannya. Banyak sekali orang yg mau
enaknya saja ya mbak. Jauh lebih banyak rekan-rekan yang ingin
menggagalkannya daripada yg berusaha mendukungnya.

Sejauh ini, ya hanya dua itu saja yg dapat dilakukan.

Masalah pemasaran. Ini yang perlu diperhatikan dengan sangat. Sekarang ini
pemerintah sangat kerepotan oleh berbagai isu yg harus ditangani. Sementara
itu terlalu banyak orang yg hanya menuntut pemerintah. Orang lupa bahwa
PEMERINTAH itu harus ada yg diperintah, dalam pengertian diatur. Sekarang
ini masyarakat tidak mau diatur. Nah, tugas kita adalah mengingatkan kembali
kepada masyarakat bahwa tanpa kerja sama masyarakat, maka sistem
pemerintahan tidak akan jalan (apalagi dengan tubuh pemerintah sendiri yg
bonyok melulu). Sasaran kedua baru pemerintah. Makanya, menurut saya
hendaknya resolusi PERMIAS lebih ditujukan ke masyarakat itu sendiri, baru
sampingannya ke pemerintah.

Menanggapi masalah draft, wah itu gampang saja. Berhubung ada saja yang
lebih senang mencerna isi berdasarkan siapa yg membawakannya, maka saya
berkeberatan kalau membuat draftnya secara pribadi. Paling saya akan
mengkoordinasikan dengan ketua permias lokal, dan disumbangkan oleh ketua
permias lokal (setelah diolah oleh semua yg ikut di permias lokal kami).
Dengan demikian tidak akan timbul bias, atau mengesankan hasil pribadi. Jadi
jangan kawatir kalau saya cuma mau cuap saja. Sementara itu mengapa saya
selalu bilang tidak akan ikut-ikut, dan melihat dari pinggir saja? Itu
semata-mata untuk mendidik diri saya sendiri, dan teman-teman yg lain agar
benar-benar berkarya bukan atas pamrih apapun. Ini sangat penting ya mbak.

Mengenai apa yg ditulis oleh Mas Arya bahwa "kita tidak butuh kaum
pesimistis dan provokator", wah, mesti dilihat dulu. Sebagai contoh posting
Oom Nasrul Indroyono itu, wah, memang betul kalau Indonesia di pinggir
jurang kehancuran. Semua tidak ada yg mau diatur, dan mau mengatur diri
sendiri. Sedangkan ancaman LN memang ada. Siapa sih yg mau bertetangga
dengan bangsa yang besar? Makanya Singapura dan Malaysia kan selalu ribut
kalau Indonesia hendak meremajakan persenjataan, sementara mereka terus
berlomba. Australia lebih-lebih lagi. Padahal mereka anggota negara
persemakmuran lho. Pokoknya selalu buat reservasi lah kalau mensikapi
pernyataan-pernyataan negara lain.

Demikian agar kita-kita semua memahami. Selamat berkarya.

Nah, ayo. Paling tidak sudah ada tiga permias plus nanti saya ithik-ithik
PERMIAS saya. Hitung aja sudah ada empat.


Anjasmara

Catatan:
1. Nah, bagaimana nih Oom Marianus? Sudah diteliti belum tata tertibnya?
Jangan mem-politicing yang bukan bersifat politik lho! Masak mau ikutan
bermental "kalau bisa dibuat ruwet, kenapa dibuat simple"? Okay, anda kita
angkat jadi pipa saluran antara PERMIAS@ dengan FORUM@. Pipa doang lho,
hehehe...:)

2. Bagaimana dengan FORUM@? Kalau cuman menjadi model DPR yg mandul lebih
baik dibubarkan saja, dan diganti dengan PERMIAS@ yang nyata-nyata lebih
menasional dan lebih dinamis? Bagaimana? Hehehe...:)

3. Bagaimana dengan PPI Jerman? Dulu cuman ngomong anti Suharto lalu pakai
acara meludahi segala? Apa cuman mau jadi organisasi pelajar tukang demo
gaya FORKOT? Kalau begitu ganti saja namanya jadi PPI 

Re: International Help is A Must To End Maluku Conflicts

2000-07-19 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Ya memang anda buta, bukan kita. Ingat bung, saat ini Maluku berada di bawah
darurat sipil. Belum darurat militer. Kalau anda mau mengundang pihak asing,
maka kondisinya persis darurat militer. Jadi lebih baik anda tahan napas
dulu dan mencerna apa yg ditulis oleh Gus Dur. Kan pemerintah belum
mengeluarkan kartu as terakhir.

Ingat PERMIAS juga harus ikut bertanggung jawab dalam kasus TIMTIM karena di
dalam penyelesaian konflik di sana, PERMIAS yang ditunggangi oleh tokoh LSM
ikut mendukung penyelesaian oleh pihak asing. Lebih baik kita-kita ini
belajar dari pengalaman masa lalu lah.

Lagi pula mau mengundang negara mana yg netral? Negara Arab? Mana mau
kelompok Kristen? Negara Inggris? Perancis? Semua negara Eropa terlibat
dalam perang salib, mana mau orang Islam ditengahi oleh negara Eropa? Mau
Philipina? Mana mau pula yg Islam? Mau negara komunis? Wah, ini lebih celaka
lagi. Dua-duanya nggak mau. Mau negara Afrika? Wah, mereka menyelesaikan
konflik dalam negeri aja nggak becus. Semua negara Amerika Selatan? Mana mau
kelompok Islam? Mau Malaysia? Wah mereka bersenang hati dalam mencabik-cabik
Indonesia.

Mau AS? Wah, lihat saja hasil kerja AS dalam menengahi konflik. Nih
contohnya:
- Korea jadi Korut dan Korsel.
- Vietnam jadi Vietnam Utara dan Selatan.
- Terusan Panama jadi Panama vs. Columbia.
- Sudan, malahan semua pihak yg berseteru memusuhi AS.
- Sierra Leonne tidak beres-beres.

Politik penyelesaian AS itu sangat luar biasa bodohnya. Tinggal bagi dalam
dua zona, yg mau ke utara silakan, yg ke selatan silakan. Habis itu pesta
pora menikmati penjualan senjata hasil konflik antara utara dan selatan. Kok
nggak pinter-pinter sih diakalin beginian melulu? Plea, pikir jauh ke
depan. Bikin jangka waktu 10-25 tahun. Jangan hanya setahun dua tahun saja.
Jangan pula berharap Maluku harus diselesaikan dalam satu atau dua bulan.
Lihat hasilnya (alias PROSES menurut Nasrullah Idris). Kalau dulu yang mati
dalam orde ratusan, maka kalau sekarang ordenya puluhan atau hitungan jari
berarti kemajuan. Kalau ingin nggak ada yg mati, silakan mimpi saja. Timtim
aja masih banyak yg mati. Kalau nggak percaya, suruh aja Aussie buka semua
klep informasinya.


Anjasmara

'
From: Mardhika Wisesa  [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed Jul 19, 2000 8:25pm
Subject: International Help is A Must To End Maluku Conflicts



http://www.cnn.com/2000/ASIANOW/southeast/07/17/indonesia.violence.ap/index.html

Gus Dur pun telah memberikan sinyal, kapan DPR dan MPR mengerti, bahwa
Kekuatan Dalam Negeri kita tidak dapat menghentikan pertikaian yang sulit
dihentikan ini? Amien dan Akbar, tolong dimengertilah, ini bukan lagi harga
diri bangsa yang dipersoalkan, tetapi sudah menyangkut hidup mati para
rakyat kecil di Maluku. TNI dan POLRI pun terus-terusan memihak, coba baca
di CNN, saya tidak buta, mungkin kamu yang buta, ataukah bangsa kita yang
memang buta?



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Tolonglah pikir....:)

2000-07-19 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Begini ya

Coba deh disimak dulu apa arti intervensi internasional. Coba belajar dari
kasus Timtim. Dalam kasus Timtim, janji di mana Indonesia juga harus ikut
berperan malahan jadi pemeran pinggiran, dan akhirnya malah dilarang ikut.
Gampang sekali untuk bikin move-move seperti ini. Coba deh, saya rasa kita
semua masih fresh ingatannya mengenai hal ini. Sekali Indonesia divonis
tidak mampu, maka pihak Internasional punya otorisasi untuk
menyelesaikannya, dengan TERM-TERM sesuai dengan pikiran PBB. Masalahnya di
belakang PBB itu siapa? Kan cuman the big three (dulu 5, minus Sovyet dan
RRC). Lalu lihat apa yg sudah dilakukan mereka.

Sebelum PERMIAS bertindak dalam kerangka POLITIK seperti ini, maka
ingat-ingatlah akibatnya. Saya tadinya membuat usul untuk segi kemanusiaan,
dan sekaligus menjaga keutuhan bangsa. Bukan untuk konsumsi politik
strategis yg kita tidak punya waktu untuk mempelajari implikasinya.

Sebelum ada yg punya pikiran seperti usul Mardhika, baca sejarah dunia dan
tunjukkan barang satu saja penyelesaian konflik oleh pihak asing yg
benar-benar aman damai tanpa memecah belahnya. Silakan tunjukkan. Satu saja
deh sebutkan...:)

Please, jaga agar PERMIAS tetap di luar politik. Usulan, himbauan,
penekanan, kalau ditujukan ke pihak yg bertikai memang masih di dalam
kerangka politik. Tapi itu sudah diping banget. Jadi bukan dalam
wujud langkah penyelesaian macam mengundang pihak LN karena kita sangat jauh
dari mampu untuk melihat implikasinya. Keep it simple, PERMIAS ingin pihak
yg bertikai berhenti. Itu untuk menunjukkan bahwa PERMIAS perduli. Itu saja
sudah cukup. Bagaimana Oom Mardhika? Bagaimanapun juga, pemikiran DI LUAR
pemikiran pihak asing memang reasonable.


Anjasmara


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Mana suara PERMIAS?

2000-07-17 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Apa ini yang disebut dengan Deja Vu?

Selama gereja hanya menyuarakan suara untuk kaumnya dan masjid-masjid hanya
menyuarakan untuk kepentingan kaumnya pula, maka urusan tidak akan selesai.
Pernyataan-pernyataan dari gereja-gereja luar negeri hanya akan memperburuk
situasi. Apalagi suara dari Aussie yang terbukti mempunyai agenda
terselubung.

Aussie telah menyelundupkan senapan Steyr ke Maluku, dan mereka dengan
memanfaatkan gereja mencari move-move untuk dapat masuk ke Maluku,
sebagaimana mereka telah melakukannya ke Timtim. Coba saja kalau mereka
berani berkotek lagi.

Ajakan saya agar PERMIAS melakukan "sesuatu" ternyata tidak bersambung.
Masing-masing sibuk dengan acara macam PORMIAS dan lain sebagainya. Bukannya
saya anti, bahkan selalu mendukung kegiatan seperti ini, tetapi saya
sekaligus menyayangkan ketidakperdulian PERMIAS. Kegiatan-kegiatan dapat
dilakukan sekaligus, jadi tidak ada alasan kehabisan waktu. Sejauh ini saya
belum pernah mendengar kiprah PERMIAS untuk kasus Maluku. Ada info bahwa
PERMIAS DC pernah membuat semacam pernyataan kepada presiden. Wah, walaupun
masih okay-okay saja, tapi move ini hanya akan menjadi pajangan di homepage
PERMIAS bersangkutan saja. Tak lebih dan tak kurang.

Himpunan kelompok masyarakat Ambon yg menyebut diri Maha Liwa bahkan telah
meminta Israel untuk masuk ke Maluku. Suatu hal yg lucu, yang
mengindikasikan rasa putus asa, atau ketidakmauan untuk berusaha lebih keras
lagi. Hal yg sama-sama tidak menolong juga dilakukan oleh kelompok Aisyiah
dari Muhammadiyah yang meminta darurat sipil dihapus. Sedikit-sedikit PBB.
Saya mau dengar nih apa ada yang menginginkan PBB masuk. Kalau memang benar,
berarti ybs tidak belajar dari pengalaman Timtim. Pengalaman semacam Sierra
Leonne juga harus dipetik sebagai pelajaran.

Nah, mana suara PERMIAS? Apa cukup jadi ajang tolong menolong barang sepele
saja? Saya tidak pernah denger ada sepak terjang FORUM@ yang baru. Saya
menghimbau bagi pengurus PERMIAS yang sudah terlalu sibuk dengan urusan
pribadi, silakan melepaskan posisinya kepada rekan-rekannya yang mampu
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif.



Jeffrey Anjasmara

Note: Sekali lagi ini hanya ajakan saya. Bila bersambut saya hanya ikut
senang, dan hanya akan menonton PERMIAS berkiprah dari pinggiran lapangan
saja. Ingat saja, sebagaimana kita ketahui, kasus ini telah melebar ke Poso
(dengan provokator mempunyai ciri nama Timtim). Saya dengar NTT juga sudah
bergolak oleh ulah provokator. Sebagai anggota PERMIAS, saya menuntut
tanggung jawab PERMIAS sebagai organisasi yang mengklaim diri peduli dengan
nasib bangsanya.


'-
Gereja Australia Desak Intervensi Asing ke Maluku

Canberra, Senin

Persatuan Gereja (Uniting Church) Australia mendesak negara asing
melakukan intervensi ke Maluku bagi penyelesaian konflik umat Muslim dan
Kristen di provinsi RI itu.

"Saya ingin Pemerintah Australia menekan ASEAN untuk menawarkan
pasukan penjaga perdamaian di bawah pengawasan PBB ke Maluku
secepatnya karena situasi sudah tidak terkontrol," kata Ketua
Persatuan Gereja Australia Prof. James Haire dalam imbauan yang
disiarkan televisi nasional Special Broadcasting Service (SBS),
Senin malam.

Prof. Haire yang berkedudukan di Adelaide, Australia Selatan,
mengaku telah melakukan kontak dengan kalangan gereja di Maluku.

Pertikaian itu telah menyebar hingga ke wilayah Tenggara Maluku
yang cukup dekat dari Australia, katanya.

Di sekitar wilayah Ambon, lanjut Haire, serangan serupa masih
terus berlanjut. "Saya dengar penduduk desa yang diserang mengungsi ke
wilayah pegunungan. Informasi yang sama juga kami terima dari Maluku
Utara," tambahnya.

Oleh karena itu, ia meminta Pemerintah Australia segera melakukan
campurtangan, seperti yang dilakukan di Timtim, agar
konflik di Maluku bisa segera berakhir.

Dalam tayangan berita mengenai konflik Maluku televisi SBS juga
mengklaim bahwa kalangan militer RI ikut terlibat dalam konflik
membela kelompok tertentu.(ant/zrp)

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



24 LSM Jepang

2000-07-15 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Wah, ada apa kok LSM Jepang ikut-ikutan. Sampai 24 LSM ngomong bareng
lagi...:) Seperti biasa, satu move selalu ada motivasinya. Saya jadi ingat
cerita bahwa tahun 1930an akhir banyak sekali turis asing dari Jepang yang
berjalan-jalan pakai sepeda ke seluruh pelosok tanah air. Sebagaimana
layaknya turis Jepang saat inipun, mereka dari dulu hobi motret. Tidak
tahunya dulu mereka memotret untuk kepentingan invasi. Kalau yg diceritain
dulu sih bagaimana turis Jepang yg ramahnya luar biasa suka jalan-jalan ke
pelabuhan Tuban. Giliran tentara sudah sampai, si turis yg ternyata opsir
tentara jadi petunjuk jalan di wilayah itu. Dia juga jadi petunjuk
siapa-siapa yg perlu diambil dan yg perlu dibina. Selain itu tentunya juga
menunjukkan anak gadis mana yang perlu diambil.

Saya pikir cuman terjadi di Indonesia saja, ternyata di seluruh wilayah
mereka juga gitu. Dasar bogel-bogel geblek. Mereka ini asal ngomong kok
nggak ingat tengkuk sendiri. Gimana nasib Jugun Ianfu di Indonesia? Apakah
mereka sudah diberi ganti rugi?

Jepang dari dulu dikenal mlekithik. Kalau mengulurkan tangan pasti tangannya
berlipat. Hati-hati saja deh...:) Jangan sampai tangan-tangan luar
mengobok-obok. Ingat saja kasus Sierra Leonne. Katanya membantu, nyatanya
malah makin memperpanjang konflik yg sudah gawat.

Mereka-mereka ini justru menjadikan konflik sebagai proyek. Tentunya lebih
senang kalau proyeknya ada terus kan? Kalau proyek selesai mereka jadi
pengangguran.


Anjasmara


24 LSM Jepang:
"Cabut Darurat Sipil di Maluku"
15 Jul 2000 18:13:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Puluhan LSM Jepang mengirim surat kepada Presiden
RI, Abdurrachman Wahid melalui KBRI Tokyo, Jumat (14/7). Surat berisi
pernyataan sikap atas pemberlakuan Darurat Sipil di Maluku dan Maluku Utara
itu ditandatangani sekitar 900 orang Jepang dari 24 LSM, dan ditembuskan
kepada Wapres Megawati Soekarnoputri, Menlu Alwi Shihab, Menhan Yuwono
Sudarsono, Panglima TNI Widodo AS dan Kapolri Rusdihardjo.

Dalam pernyataan sikap itu, mereka menyatakan keprihatinannya atas sejumlah
tragedi berdarah dan pelanggaran HAM di Indonesia. Pernyataan itu dibuat
sebagai upaya LSM Jepang menggalang solidaritas Internasional terhadap
tragedi Maluku yang situasinya semakin parah. Natsuko, aktifis NINDJA
(Network for Indonesian Democracy, Japan), mengatakan, situasi di Maluku
semakin parah dengan masuknya kelompok ketiga di daerah konflik. Soal ini,
ia juga mengatakan, pejabat KBRI Tokyo yang ditemui para aktifis LSM Jepang
itu mengakui, memang ada pihak ketiga yang terlibat, namun sulit untuk
mengabaikan pihak ketiga tersebut.

Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, para aktifis itu curiga,
pemberlakukan darurat sipil hanya akan membatasi hak-hak masyarakat sipil.
Selain itu, kawasan Maluku akan terisolir sehingga akses bagi masyarakat
Internasional tertutup atau paling tidak dibatasi. Karena itu, mereka
meminta agar pemerintah RI tidak membatasi hak-hak masyarakat sipil,
menjamin arus informasi, memberi kesempatan kepada media atau LSM yang
independen untuk masuk dan melakukan pemantauan, dan segera mencabut darurat
sipil.

Selain itu, mereka juga berharap agar pemerintah Indonesia segera menindak
keras kelompok tertentu yang oleh Presiden Wahid dikatakan mendukung tragedi
Maluku tersebut. Pemerintah Indonesia juga harus memberi bantuan kepada para
korban dan pengungsi. Jika perlu, masyarakat Jepang akan mendesak
pemerintahnya untuk menangani bantuan kemanusiaan untuk Maluku. Mereka juga
meminta agar bantuan kemanusiaan yang akan diberikan, baik oleh Lembaga
Internasional maupun LSM, tidak dihalangi.

Ke-24 LSM itu adalah: APEC Monitor NGO Network; Ayus Buddhism International
Cooperation Network; Asian Womens Center; Citizens' Deplomatic Centre for
the Rights of Indigenous Peoples; Consumers Union of Japan; Foeigners' Labor
Union (The Branch of Tokyo of Tokyo Labor Union of ZENROKYO); Handmaids of
the Sacred Heart of Jesus; Institute for Alternative Community Development;
International Movement Against All Forms of Discrimination and Racism
(IMADR); Japan CHT Committee; Japan Catholic Council for Justice and Peace;
Japanese Christian Network for Reconciliation in Maluku; Japan International
Volunteer Center; Japan NGO Network on Indonesia (JANNI); Kobe Student Youth
Center; Pacific Asia Resource Center (PARC); Osaka YWCA International Desk;
Nagasaki Womens International Peace Conference (N-WIP); Network for
Indonesia Democracy Japan (NINDJA); NGO Forum on ODA Policy Reform; National
Christian Council in Japan - Committee on International Affairs; People to
People Aid; Shimonoseki Solidarity Group (Free East Timor-Japan Coalition);
Tokyo Confessing Church, Church of Christ in Japan, Presbyterian-Reformed.
(LN Idayanie)


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



  1   2   3   4   5   6   >