Artikel Lepas: "Legislasi Syari'at Islam dan Aspirasi Perempuan"
` [EMAIL PROTECTED] A r t i k e l Lepas ^*^*^*^*^*^*^*^ Legislasi Syari'at Islam dan Aspirasi Perempuan `` Oleh: Fakih Huddin A. Qodir, M.A Isu pelaksanaan syari'at Islam semakin merebak dibeberapa daerah di Indonesia. Hal itu seiring dengan semangat otonomi daerah yang memberi peluang setiap daerah untuk mengatur dirinya sendiri. Dulu, hanya Aceh yang secara gencar menuntut perwujudan syari'at Islam di daerahnya, yang kemudian disetujui oleh pemerintah pusat. Sekarang, dalam rentang waktu yang relatif singkat, beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, Banten, Tasikmalaya, Pamekasan, Riau, Ternate, Gorontalo sedang melakukan penggodokan untuk menetapan peraturan daerah tentang syari'at Islam. Fenomena ini tak pelak telah menimbulkan pro dan kontra, bahkan dalam masyarakat Islam sendiri. Kelompok yang pro mengatakan, karena umat Islam adalah mayoritas penduduk Indonesia, maka sudah sewajarnya syari'at Islam menjadi landasan hukum kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka menyerukan umat Islam untuk kembali pada al-Qur'an dan as-Sunah, agar berbagai problema sosial politik yang sekarang melanda bangsa Indonesia dapat diatasi. Sayangnya, tidak semua masyarakat Islam sepakat dengan mereka. Kelompok ini bukan tak setuju syari'at Islam, tapi menolak pemahaman keagamaan kelompok pertama. Menurut mereka, apa yang difahami kelompok pertama sebagai syari'at Islam tak lain adalah fikih yang dikembangkan ulama Islam awal. Problemanya, dengan beragamnya sudut pandang fikih yang terdapat di negeri ini, pendapat kelompok manakah yang akan dijadikan rujukan ? Bukankan pemaksaan pandangan satu versi syari'at Islam saja, justru bertentangan dengan semangat Islam sendiri? Lagi pula, bukankah selama ini syari'at Islam sudah terinternalisasi dalam sistem sosial masyarakat Indonesia ? Menurut kelompok ini, ada atau tidaknya peraturan daerah tentang syari'at Islam, masyarakat toh sudah hidup dengan tuntunan syari'at. Menarik untuk menelusuri proses pengusulan syari'at Islam kedalam peraturan daerah. Dari beberapa media cetak Islam yang menjamur di era reformasi ini, ada yang menulis bahwa merebaknya tuntutan pemberlakuan syari'at Islam di beberapa daerah merupakan aspirasi masyarakat Islam sendiri. Aspirasi itu bisa ditangkap dari berbagai seminar, lokakarya, apel akbar yang diadakan kelompok-kelompok Islam di daerah tersebut. Mereka juga melakukan 'hearing' ke DPRD dan pemerintah setempat yang kemudian diikuti dengan munculnya rancangan peraturan daerah yang memuat ketentuan pemberlakuan syari'at Islam. Pertanyaannya, apakah satu dua kelompok melakukan seminar dan lokakarya yang merekomendasikan pemberlakukan syari'at Islam, dianggap mewakili semua masyarakat Islam ? Apakah apel akbar yang dihadiri sekian ribu orang yang kemudian melahirkan pernyataan sikap menuntut syari'at Islam menjadi hukum positif, sudah pantas dianggap menjadi aspirasi seluruh mayarakat daerah tersebut ? Di Sulawesi Selatan, isu syari'at Islam awalnya diajukan oleh Forum Pembela Reformasi Islam (FPRI). Mereka aktif melakukan dakwah di mesjid-mesjid untuk mensosialisasikan gagasan mereka. Kelompok ini juga melakukan 'hearing' ke DPRD untuk mengusulkan syari'at Islam menjadi peraturan daerah. Di Lampung, tekanan untuk memberlakukan syari'at Islam diajukan kelompok yang menamakan dirinya Thaliban. Di Ternate, syari'at Islam telah diberlakukan meski belum sampai pada tahap peraturan daerah. Perempuan-perempuan, termasuk pegawai negeri di daerah tersebut, diharuskan memakai jilbab. Meski belum ada undang-undang dan perangkat hukum yang mengatur pelaksanaan syari'at Islam, tekanan yang dilakukan kelompok tertentu, membuat mereka tak berani keluar rumah tanpa mengenakan busana muslim. Nampaknya, proses pemberlakuan syari'at Islam di Ternate dan beberapa daerah lainnya di Indonesia, mirip dengan yang terjadi di Aceh. Di Aceh, proses 'islamisasi' yang terjadi di masyarakat dilakukan atas tekanan kelompok tertentu, jauh sebelum peraturan daerah tentang syari'at Islam diberlakukan. Tempat hiburan dibakar dan dirusak massa. Perempuan yang tak mengenakan jilbab digunduli dan dirobek pakaiannya. Di Tasikmalaya, ada perempuan digunduli oleh masyarakat (entah masyarakat yang mana) karena keluar rumah tanpa ditemani mahram. Di Yogya, sekelompok pemuda dari partai Islam tertentu melakukan 'sweeping' terhadap perempuan-perempuan yang keluar malam. Pemberlakuan syari'at Islam yang terjadi di beberapa daerah, selain menampilkan fenomena pemaksaan pandangan satu kelompok Islam tertentu pada mayarakat lainnya, juga seakan mengukuhkan adagium bahwa syari'at Islam sering tak ramah pada perempuan. Tradisi Misogini di bawah Bendera Syari'at Islam Mari belajar dari sejarah. Hanya berselang dua tahun setelah kemenangan revolusi Islam di Iran, Imam Khoemeini membatasi ruang gerak perempuan di dunia publik. Imam Khomeini mengharuskan perempuan mengenakan jilbab dan memasang hijab bagi mereka
Spot News : Penyerangan terhadap Warga Kristen dan Gereja di Ds. Klaksanaan Kab. Tasikmalaya
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Salam Sejahtera, Eskol Netters yang terkasih, Kami informasikan bahwa pada tanggal 17 September 2001, sekitar Pk. 19.00 Wib telah terjadi peristiwa penyerangan dan pembakaran terhadap rumah warga Kristen dan Gereja di desa Klaksanaan, Kab. Tasikmalaya. Akibat penyerangan ini 2 (dua) buah gedung gereja habis terbakar, yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan Gereja Kristen Pasundan Indonesia dan sebanyak 23 (dua puluh tiga) rumah warga Kristen terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Adapun yang menjadi pemicu dari peristiwa ini adalah issue SARA yang dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu. Menurut sumber Eskol, saat ini sebanyak 16 (enam belas) orang pelaku penyerangan dan pembakaran sudah ditahan di Polres Tasikmalaya. Demikian informasi awal yang dapat kami sampaikan. Mohon dukungan doa bagi hamba-hamba Tuhan dan jemaat yang mengalami peristiwa ini agar senantiasa dikuatkan dan dihiburkan. Tuhan memberkati. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Hot Spot: "Kapolda Jabar Kecam Pembakaran Gereja"
`` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Kapolda Jabar Kecam Pembakaran Gereja ` GloriaNet: Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Sudirman Ail sangat menyesalkan, dan mengecam pembakaran gereja di Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, beberapa waktu lalu. "Sekurang-kurangnya sudah tujuh orang yang telah dimintai keterangan, dan status mereka baru sebagai saksi," ujar Sudirman Ail kepada Antara, di sela-sela sertijab Kapolwil Priangan dari Kombes Sudibyo SmIk, kepada Kombes Drs Tjetjep Lukman, di Garut. Dikatakan, motifnya diprediksi akibat kesalahpahaman antara pihak gereja dan masyarakat setempat. Saat ini polisi melakukan penyidikan, sedangkan suasana di lokasi kejadian sudah kondusif. Polisi juga meningkatkan kesiagaan dan penerangan kepada masyarakat, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di daerah lain. "Kami sangat menyayang- kan hal itu terjadi, namun semuanya akan diselidiki secara tuntas dan menyeluruh," tandasnya. Menurut informasi yang diperoleh dari Sinode GKP di Bandung, massa yang berasal bukan dari Kampung Kalaksanan, mulai membakar gereja sekitar pukul 16.30, dan baru padam pukul 21.00 WIB. Pada pagi harinya, seorang anggota majelis jemaat melaporkan, ada ancaman yang diterima, yakni gedung gereja dan rumah warga jemaat akan dirusak, karena ditemukan seorang warga menuliskan huruf arab di kalung anjing. Isu itu sebenarnya sudah beredar delapan bulan lalu. Warga jemaat yang rumahnya dirusak saat ini sebagian menumpang di rumah warga desa yang beragama muslim, dan sebagian lainnya mengungsi di kantor Kecamatan setempat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi bantuan apa pun yang diterima warga gereja itu baik dari pemerintah maupun dari warga kristiani lainnya. Gedung Gereja Kristen Pasundan (GKP), dan Gereja Advent Kampung Kalaksanan, Desa Cikawung Ading, Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya itu dibakar pada Senin (17/9) sore. Selain gedung gereja dan pastori, 26 rumah warga kristiani di kampung itu juga dirusak massa. Enam di antaranya rusak berat termasuk sejumlah warung. (GCM/Pembaruan). http://www.glorianet.org/berita/b03089.html
Hot Spot: "Penerapan SI Tak Boleh Dipaksakan"
`` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Penerapan Syariat Islam Tak Boleh Dipaksakan `` Cianjur, CyberNews. Ketua Dewan Syuro Ikatan Jemaah Akhlul Bait Indonesia (IJABI) Prof Dr KH Jalalludin Rakhmat Msc mengatakan, penerapan syariat Islam dalam kehidupan bernegara harus senantisa berpijak pada mekanisme demokrasi. "Hal itu dilakukan supaya jangan terkesan penerapan Syari'at Islam itu dipaksakan sehingga dapat mengundang reaksi dari masyarakat itu sendiri," katanya ketika menjadi pembicara pada seminar "Implementasi Ajaran Islam antara Cita dan Fakta", di Cianjur, Kamis (20/9). Menurut Jalalludin, umumnya kalau orang berbicara tentang penerapan Syari'at Islam dalam kehidupan bernegara, cenderung hanya berkutat pada sistem pemidanaan (jinayah dan jarimah), yang sebenarnya merupakan bagian terkecil dari ajaran Islam. Di samping, membahas sekitar pelaksanaan dan penerapan syariat dalam bentuk-bentuk ibadah ritual semata. "Padahal, sejak dulu juga penerapan Syariat Islam dalam bentuk ibadah dan kegiatan amal soleh, sebenarnya telah dilaksanakan oleh umat Islam, dan tidak pernah dipersoalkan," kata Kang Jalal--panggilan Akrab Jalalludin pada seminar sehari yang diselenggarakan IJABI itu. Disebutkan, yang belum dilaksanakan selama ini adalah memberikan hukuman terhadap pelanggaran terhadap syariat Islam. "Untuk memberikan sanksi hukum terhadap para pelanggaran syariat Islam itu, maka kita perlu mengubah hukum Islam menjadi hukum positif. Sehingga, apabila pemidanaan belum bisa dijalankan, maka penerapan syariat Islam baru berada pada dataran sosial," jelasnya. Menurut Kang Jalal, guna menuju kepada terciptanya penerapan syariat Islam yang dimaksudkan, diperlukan sebuah undang-undang, yakni syariat Islam seperti apa yang akan dipilih dan dirumuskan, terutama bila ada pelanggaran hukum terhadapnya. Apakah model penerapan syariat Islam seperti yang ada di Arab Saudi, yang lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat ubudiah dan pribadi, namun meninggalkan yang lainnya. Atau seperti yang dilakukan oleh kelompok Taliban di Afghanistan yang cenderung terlampau mengedepankan simbol-simbol. "Kejadian seperti ini juga sering terjadi di negara-negara lainnya yang konon menerapkan syariat Islam. Namun ujung-ujungnya justru tidak menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakatnya, atau malah menjadikan syariat Islam menjadi alat penguasa untuk melakukan penindasan dan kedzaliman," sambungnya. Menurut Jalal, padahal yang paling penting dari semua itu adalah bagaimana menerapkan syariat Islam dalam kehidupan nyata. Seperti bagaimana umat Islam sekarang memberikan kontribusi terhadap penegakkan keadilan dan solidaritas sosial. Seperti pembelaan terhadap kaum lemah (mustadafin), kaum perempuan, para buruh, fakir miskin termasuk mereka yang tertindas secara politik. Jalal malah sangat tertarik kepada mereka yang tidak menggunakan simbol-simbol Islam, tetapi bersemangat dan penuh pengorbanan membela kaum lemah dan teraniaya. Seperti melakukan pembelaan dan perlindungan terhadap para buruh migran dan kaum perempuan yang mendapatkan ketidakadilan. "Padahal perintah untuk mengerjakan hal-hal seperti itu sangat banyak ditemukan dalam Al-Qur'an dan sunnah Nabi. Bedanya mereka yang melakukan kegiatan pembelaan semacam ini sering tidak dianggap menjalankan syariat Islam," ujar Jalal. (ant/cn05) http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0109/20/nas10.htm
Hot Spot : "Osama Pernah Bantu Gerakan Jihad Indonesia"
`` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^* Al Chaidar: Osama Pernah Bantu Gerakan Jihad di Indonesia ` Reporter: Titis W detikcom - Jakarta, Aktivis Islam Al Chaidar menyatakan, Osama Bin Laden pernah memberikan bantuan dana kepada gerakan jihad di Indonesia. Dana ini datang dari tangan-tangan Osama Bin Laden yang ada di Afghanistan. Demikian diungkapkan Al Chaidar kepada detikcom Sabtu (22/9/2001). Menurut intelektual muda yang sudah mengarang banyak buku itu, datangnya dana ini bermula dari fatwa ulama Yordania Syech Muqbil. Fatwa itu mendukung gerakan jihad di Maluku. Melalui proposal, turunlah dana dari Osama Bin Laden lewat wakil-wakilnya. "Banyak orang Darul Islam yang punya kontak dengan Osama," ujar Al Chaidar. Apakah dana itu dari Al Qaeda (organisasi pimpinan Osama)? Menurut Al Chaidar bukan. Dana itu adalah tawaran yang diberikan oleh jaringan Osama. Ditambahkannya, tidak ada pesan lanjutan dari pengirim dana. Mengenai adanya ancaman sweeping warga AS seperti disampaikan FPI, Al Chaidar menyatakan ketidaksetujuannya. "Apa salah orang AS? Jadi saya menentang tidakan terhadap warga sipil. itu langkah kurang tepat," ujar Al Chaidar. Tentang demo terhadap AS menyusul ancaman serangan ke Afghanistan, Al Chaidae menilai wajar. Namun, ia beranggapan, demo lebih baik ditujukan kepada pemerintah supaya bersikap baik kepada umat Islam.(tis) http://www.detik.com/peristiwa/2001/09/22/2001922-075328.shtml
Artikel Lepas: Legislasi Syari'at Islam dan Aspirasi Perempuan (2 habis)
` [EMAIL PROTECTED] A r t i k e l Lepas ^*^*^*^*^*^*^*^ Legislasi Syari'at Islam dan Aspirasi Perempuan `` Oleh: Fakih Huddin A. Qodir, M.A Tuntutan legislasi syariat dengan berbagai motivasi yang melatari, kembali mengemukan setelah peradaban Barat berhasil melakukan penetrasi ke seluruh dunia Islam. Tetapi para ulama belum memiliki kesiapan untuk menurunkan syariat dari lembaran-lembaran kitab fiqh pada rancangan hukum positif. Konstruksi hukum untuk menjawab tantangan perubahan-perubahan sosial juga belum terbangun secara utuh, sehingga kritikpun bermunculan dari berbagai pihak, bahkan dari umat Islam sendiri. Di sejumlah negara Arab yang mendasarkan kepada Islam sebagai agama negara, terjadi penghapusan sistim peradilan syariat. Karena sistim tersebut tidak bisa menjamin keadilan dan kemaslahatan. Sistim tersebut tidak mengenal hirarki peradilan, hukum acara yang kurang jelas dan konsep pembuktian yang tidak komprehensif. Hukum positif yang muncul dari syariat hanyalah hukum keluarga seperti, perkawinan, perceraian, waris dan wakaf. Itupun, setelah dilakukan pembaruan memicu perdebatan seru, seperti terjadi di Mesir, Tunisia dan lain lain. Bahkan sempat menimbulkan konflik sosial, seperti terjadi di Pakistan dan India. Tuntutan memberlakukan syariat tentunya sah menurut logika demokrasi, termasuk tuntutan untuk menolak dan mengkritisi pemberlakuan syariat itu sendiri. Asumsi yang dimunculkan untuk memahami fakta keengganan para ulama terdahulu terhadap legislasi syariat juga patut didiskusikan. Itu sangat relevan dengan kondisi sosial kontemporer Indonesia, ketika tuntutan legislasi menjadi semacam 'bom politik', terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan peran dan posisi sosial perempuan. Setidaknya perlu menjawab beberapa pertanyaan: Apakah batasan-batasan syariat? Apakah pandangan-pandangan keagamaan mengenai perempuan yang sementara ini tertulis merupakan syariat yang baku dan universal? Sudah cukup relevankah syariat - seperti apa adanya - dilegislasikan sekarang? Adakah pembacaan ulang terhadap produk-produk hukum yang sementara ini dianggap syariat? Perlukah merumuskan kembali cita ideal syariat yang menjadi acuan legislasi dan memformulasikan kembali parsial-parsialnya sesuai dengan kondisi sosial yang berkembang? Jika dikatakan seluruh ajaran Islam adalah syariat, masih bisa dibenarkan.Tetapi tidak tepat jika dikatakan seluruh syariat adalah transendental, universal dan tidak berubah. Asumsi keuniversalan syariat kurang tepat. Syariat tidak terbentuk utuh sekali waktu. Ia mengalami pembaruan, perkembangan dan perubahan, baik masa Nabi, sahabat, maupun masa-masa berikutnya. Syariat dinamis merespon tuntutan kondisi sosial masyarakat. Syariat muncul dari perdebatan panjang dan berlarut-larut. Bahkan, ketika syariat menemui bentuk yang jelas di tangan para ulama madzhab, ia masih terbuka terhadap terhadap pengembangan dan pembaruan. Citra statis syariat muncul dalam masa kumunduran Islam, ketika pintu ijtihad tertutup. Fanatisme kelompok atau madzhab juga menguat seiring fanatisme berlebihan terhadap syariat. Syariat dianggap final dan universal, berlaku untuk segala tempat dan zaman. Jika syariat dipahami dengan cara seperti itu, sungguh sangat merugikan, bahkan terhadap syariat itu sendiri. Karena, ia tidak akan siap untuk menjadi perangkat hukum yang kondusif terhadap perkembangan dan perubahan zaman. Masyarakat juga tidak akan menerima sepenuh hati, sehingga yang terjadi adalah alienasi. Syariat akan menjadi tumpul dan tidak lagi diterima untuk menyelesaikan permasalahan mereka. Syariat, dilegislasikan atau tidak, harus selalu diperbaharui (tajdid) untuk memastikan bahwa ia benar-benar tepat bagi semua tempat dan waktu. Termasuk untuk persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perempuan; kedudukan, hak dan kewajibannya. Dan perempuan harus dilibatkan dalam perumusan pembaruan itu. Syariat Membela Perempuan Ada beberapa prinsip dasar yang secara eksplisit diungkapkan dalam al-Qur'an mengenai relasi perempuan dan laki-laki. Pertama, perempuan dan laki-laki diciptakan dari entiti (nafs) yang sama (QS, 4:1), karena itu kedudukannya sama dan sejajar, yang membedakannya di mata Tuhan hanyalah kwalitas kiprahnya (QS, 49:13). Kedua, perempuan dan laki-laki sama dituntut untuk mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah) dengan melakukan kerja positif /amal saleh (QS, 16: 97), untuk tujuan ini diharapkan perempuan dan laki-laki bahu membahu, membantu satu dengan yang lain (QS, 9:71). Ketiga, perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk memperoleh balasan yang setimpal atas kerja-kerja yang dilakukan (QS, 33:35). Untuk hal yang bersifat parsial dan kasuistik, terjadi keragaman pandangan ulama, seperti cara beribadah, perkawinan, perceraian, hak untuk bekerja, belajar, aktif di ruang publik atau hal lain. Dalam hal ini, beberapa keputusan syariat muncul tanpa pemihakan pada perempuan. Pandangan a
[Eskol-Net]- Hot Spot: "Bin Laden 'funded Christian-haters"
`` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^* Bin Laden 'funded Christian-haters' By Lindsay Murdoch, Herald Correspondent in Jakarta Indonesia's third-largest Muslim group had received funds from and had a "very special" relationship with Osama bin Laden's terrorist organisation, one of its leaders said yesterday. Mr Al Chaidar, who heads one of 14 factions of the radical Darul Islam movement, told the Herald that bin Laden's organisation had sent more than 1.2 billion rupiah, the equivalent of about $243,000, to fund anti-Christian operations in Indonesia. "Yes, we've got funding and assistance from the Osama bin Laden group since we went helping Afghanistan in the 1980s," Mr Al Chaidar said. But he asserted that bin Laden had nothing to do with the September 11 terrorist attacks in the United States. "I think Osama bin Laden has been made a scapegoat by America." Mr Al Chaidar was quoted earlier by the Jakarta-based Rakyat Merdeka newspaper as saying that bin Laden's representatives had twice travelled to Indonesia's Maluku islands, where Muslims have been waging holy war against Christians. He was quoted as saying representatives had also visited Indonesia's province of Aceh, where more than 30,000 soldiers and police have launched a brutal operation against separatist rebels. "The relationship between Darul Islam and Osama bin Laden is just undeniable," he said. His comments contradict denials by Indonesian security officials that bin Laden's al-Qaeda organisation has links to Indonesia. Mr Al Chaidar said Darul Islam had maintained an "intensive relationship" with Afghanistan since thousands of its members had gone there to help fight the Russians in the 1980s. "That's why I'm very sure that the relationship between Osama bin Laden and some factions of Darul Islam here is very special." Darul Islam, which dates back to the Dutch colonial times, advocates Indonesia becoming an Islamic state. The movement organised a rally in Jakarta in January last year that called for a holy war against Christians in Maluku, where more than 5,000 people have since died. Mr Al Chaidar has since denied his organisation planned the rally with the intention of launching the war. Radical Islamic groups in Indonesia have made repeated threats to expel American citizens if the US attacks Afghanistan, fuelling fears of an anti-foreigner backlash in the world's largest Muslim country. Some have already conducted raids in central Java looking for Americans and have threatened also to attack the US Embassy in Jakarta. Mr Syuaib Didu, chairman of the Islamic Youth Movement, said yesterday that people from any country that supported US attacks would be expelled. From: http://www.smh.com.au/news/0109/28/world/world6.html "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 ***
Artikel Lepas: "Kemanusiaan dan Patriotisme TNI"
``` [EMAIL PROTECTED] A r t i k e l Lepas ^*^*^*^*^*^*^*^*^ Kemanusiaan dan Patriotisme TNI ` Oleh: Augustinus S, S.H Hari ini, tepatnya 5 Oktober 2001, TNI (dulu ABRI) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-56. Oleh karena itu, kesempatan ini perlu kiranya dijadikan sebagai momen reflektif atas apa yang pernah dialami atau dilakukan oleh TNI dulu dan sekarang. Patriotisme TNI, bisa diartikan sebagai kesetiaan prajurit TNI dalam membela bangsa dan tanah air. Patriotisme searas dengan nasionalisme, yaitu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi kepada bangsa dan negara, menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan golongan (konteks kebangsaan). Dalam sejarah negara kita patriotisme TNI tentu dampak positipnya pernah dirasakan oleh rakyat yakni ketika TNI (sebagai alat pertahanan negara) berhasil menciptakan susana nasional yang stabil. Dan tentaralah yang secara fisik turut dalam proses pembentukan atau lahirnya negara Indonesia. Setelah negara terbentuk dan betul-betul merdeka (dari imperialisme asing), terciptalah stabilitas nasional. Bahkan di era Orde Baru, stabilitas nasional menjadi salah satu faktor penting sehingga keberhasilan dalam menciptakan stabilitas ini sempat pula diagung-agungkan. Namun, stabilitas yang tercipta ternyata mengalami gugatan atau kristik tajam dari berbagai kalangan terutama mulai menjelang momen kejatuhan Orde Baru (notabene era reformasi). Hal ini terjadi karena stabilisasi kehidupan berbangsa mengalami reduksi dari falsafah mengayomi dan melindungi rakyat ke arah ter-hegemoni-nya rakyat oleh penguasa. Hegemoni oleh penguasa yang militeristik dinilai telah mengekang aspirasi rakyat yang muncul, terutama di daerah-daerah. Sehingga, dengan berjubah patriotisme tentara, aspirasi rakyat (menuntut keadilan) yang berkembang di Aceh, Irian Jaya, dan ex-propinsi Timor-Timur langsung dihadapi dengan DOM (Daerah Operasi Militer). Al-Khaidir, dalam bukumnya: "Aceh Bersimbah Darah" mengungkapkan betapa ABRI dulu melakukan tindakan-tindakan yang mengerikan terhadap rakyat Aceh. Selama DOM diberlakukan ribuan orang menjadi korban, bahkan Timor-Timur merdeka lebih banyak berangkat dari isu Hak asasi manusia. Selain itu, kita masih ingat kasus Tanjung Priok, kasus Trisakti, kasus Marsinah yang melibatkan aparat, kasus penculikan para aktivis demokrasi, dan lain sebagainya. Persoalannya sekarang ialah, apakah demi stabilitas nasional atau demi persatuan bangsa maka TNI boleh melakukan perbuatan yang mengorbankan rakyat (melanggar HAM) ? Apakah demi stabilitas maka TNI harus mengekang kebebasan rakyat untuk berekspressi dan mengeluarkan aspirasi? Berangkat dari pemikiran Ir. Soekarno, bahwa nasionalisme kita adalah nasionalisme kemanusiaan (nasionalisme untuk kemanusiaan), maka merupakan suatu kesalahan yang sangat fatal bila kemanusiaan dikorbankan untuk/demi stabilitas. Mengorbankan manusia untuk persatuan adalah tergolong fasis. Kasus DOM di Aceh, Irian Jaya, dan Timor-Timur jelas telah mengorbankan rakyat untuk persatuan. Dalam kasus ini, dengan dalih demi stabilitas dan persatuan, seorang tentara menjadi sangat bangga membunuh anggota GPK (sebuah stigma), atau bahkan menganggap pembunuhan itu sebagai prestasi kemiliteran. DOM adalah sebuah pendekatan fasis yang sama sekali tidak layak untuk diterapkan. Oleh karena itu, paradigma TNI hendaklah mengacu pada pemikiran Ir. Soekarno di atas, yaitu mengarahkan patriotisme TNI kepada kemanusiaan. Patriotisme harus mengarah pada peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan sebaliknya. Tidak jamannya lagi menggunakan patriotisme untuk mengekang bahkan mengorbankan rakyat. Lagi pula, hierarkhi dalam dasar negara kita Pancasila dengan jelas menempatkan Kemanusiaan (sila II) di atas persatuan (sila III). Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia. ** "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) ** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 * Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Sari Berita: 06 Oktober 2001
``` Sari Berita : Sabtu, 06 Oktober 2001 ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^* * Jateng Bebas dari Konflik Agama * Ribuan Situs 'Menyesatkan' Ditutup * Para Wisman Batalkan Kunjungan ke NTB * AS Mulai Kirim Pasukan ` Jateng Bebas dari Konflik Agama -- SEMARANG-Wagub I Jateng Drs H Achmad merasa bersyukur, karena umat beragama mempunyai kepekaan tinggi mengantisipasi konflik yang bisa menjurus ke masalah SARA. "Berbagai kasus di Jateng, ada tanda-tanda akan diseret kepada persoalan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan. Alhamdulillah karena pimpinan dan umat beragama peka, semuanya bisa diatasi. Dengan demikian, sampai hari ini termasuk daerah bebas konflik agama," tegasnya ketika membuka Musyawarah Antarumat Beragama, di Hotel Puri Garden Semarang, kemarin. Musyawarah Antarumat Beragama kali ini, kata Kakanwil Depag Jateng Drs HM Chabib Thoha MA, difokuskan pada generasi muda dan mahasiswa. "Kalau para tokoh dan pemuka agama sudah sering bertemu, kali ini generasi muda dan mahasiswa yang bertemu. Tahun depan kami merencanakan wanita umat beragama," tutur Chabib. http://www.suaramerdeka.com/harian/0110/06/nas14.htm Ribuan Situs Yang "Menyesatkan" Ditutup -- GloriaNet: Pengadilan di Amerika Serikat telah memerintahkan penutupan ribuan situs Web yang menjebak serta mengalihkan para penjelajah internet dari situs yang ditujunya ke situs lain, serta membombardir mereka dengan iklan judi dan pornografi. Hal itu diungkapkan para pejabat Federal Trade Commission (FTC) baru-baru ini. Meski demikian, pejabat-pejabat di badan milik pemerintah AS tersebut menyatakan bahwa banyak situs yang ditutup itu telah beroperasi lagi. Menurut penyelidikan FTC yang dilakukan minggu lalu, seorang penduduk Andalusia, Pennsylvania, John Zuccarini, diketahui memiliki lebih dari 5.500 nama domain Internet yang bisa "menjebak" para pengguna internet dan mengalihkan mereka dari tujuan semula, serta menghujani mereka dengan iklan-iklan yang terus bermunculan. Zuccarini telah mendaftarkan ribuan situs internet menggunakan nama atau variasi nama yang mirip dengan situs-situs popular, seperti www.cartoonnetwork.com, sehingga penjelajah internet yang kurang hati-hati dalam mengetikkan suatu alamat situs, atau mereka yang ragu-ragu tentang suatu alamat situs bisa tergiring masuk ke situs milik Zuccarini. http://www.glorianet.org/berita/b04017.html Ratusan Wisman Batalkan Kunjungan ke NTB --- Mataram (Bali Post)- Serangan teroris di Amerika Serikat (AS) yang meluluhlantakkan World Trade Center (WTC) dan markas angkatan bersenjata AS di Pentagon, dampaknya mulai dirasakan pengelola pariwisata di NTB. Akibat insiden tersebut, sedikitnya 994 room night atau kamar di lima resort di Lombok yang telah di-booking wisatawan mancanegara (wisman) untuk periode Oktober-Desember 2001 dibatalkan. Demikian ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya (Parsenibud), Drs.Machfud Ahmad kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (5/10) kemarin. Dijelaskan Machfud, pembatalan kamar yang telah dipesan oleh wisatawan dialami oleh lima hotel berbintang atau resort yang ada di Pulau Lombok. http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2001/10/6/nt2.htm Pertemuan Islam-Kristen di Roma -- eramuslim, Roma - Sesi penutupan acara Pertemuan Muslim-Kristen di Roma, yang diadakan Komunitas Masyarakat Sant'Egidio (bermarkas di Roma), menghasilkan dua pernyataan penting. Dari kalangan ulama dan intelektual Islam menekankan pentingnya penegakan keadilan di seluruh dunia. Sementara para pendeta Kristen memfokuskan pada pentingnya memelihara perdamaian. Pertemuan Muslim-Kristen pertama yang berlangsung 3-4 Oktober digelar menyusul terjadinya serangan berdarah 11 September atas Amerika. Kedua belah pihak sepakat, untuk mencegah reaksi negatif dari serangan tersebut, serta momok perang yang sebentar lagi meletus. Dalam pidato pembukaannya, Syeikh Yusuf Qardawi mengatakan, "Kami ingin menekankan fakta sesungguhnya bahwa kami (Muslim) dengan tangan terbuka menerima pendekatan apapun yang mungkin untuk membawa Ulama Islam dan Pendeta Kristen duduk bersama. Mari kita mencari solusi yang tepat bagi memecahkan problem kronis yang langsung berhubungan dengan dunia Islam-Kristen." http://www.eramuslim.com/article/view/6482/ AS Mulai Kirim Pasukan - ISLAMABAD - Amerika Serikat kemarin mulai mengirimkan pasukan ke Uzbekistan, negara tetangga Afghanistan di utara, pada saat PM Inggris Tony Blair tiba di Pakistan. Semua itu berlangsung saat Washington bersiap-siap melakukan balasan atas serangan kamikaze 11 September lalu ke New York dan Washington. Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, 1.000 serdadu anggota Divisi Gunung Ke-10 AS sedang menuju Uzbekistan. Pasukan ini akan berusaha mendekati wilayah Afghanistan yang dikuasai kelompok Talib. Kelompok i
Wacana Mingguan: "Yesus adalah Allah"
` [EMAIL PROTECTED] Wacana Mingguan ^*^*^*^*^*^*^*^ "Y e s u s a d a l a h A l l a h" ``` Salam sejahtera dalam Kasih Tuhan, Apa buktinya kalau Yesus adalah Allah?. Seandainya pertanyaan ini ditujukan pada saya maka, pertama yang menjadi jawaban utama saya ialah; "Anda sendiri-lah yang harus membuktikannya sendiri." Lalu, saya juga bisa berkata: "bahwa Anda juga yang bisa membuktikannya sendiri bahwa Yesus itu bukan Allah." Jadi, tergantung jawaban hati Anda, siapa Yesus itu. Mengapa demikian? Sebab, ungkapan bahwa Yesus sebagai pribadi Allah yang menyelamatkan jiwa/hidup manusia dari kungkungan keberdosaan adalah ungkapan pribadi manusia yang telah mengalami sendiri kuasa penebusan Allah itu. Bagi seseorang yang belum mengalami pengalaman secara pribadi dengan Allah yang Maha Suci itu adalah wajar membuat pembuktian bahwa Yesus itu bukan Allah. Oleh karena itu, mandat penginjilan ialah memberitakan kepada sesama bahwa betapa manusia berdosa membutuhkan karya keselamatan dari Allah dengan menerima Dia yang telah menjadi sama dengan manusia (Yesus Kristus Tuhan). 'Carilah dan temukanlah suatu pengalaman pribadi dengan Dia.' Dalam Roma 10:9 dikatakan: "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." Mengakui bahwa kita sebenarnya adalah manusia berdosa yang hina dan tak berguna di hadapanNya, sehingga kita membutuhkan pengorbananNya oleh kasihNya. Kasih Yesus itulah dinyatakannya sekitar 2000 tahun lalu. Dia menderita hingga mati di kayu salib untuk mensubstitusi penghukuman yang seharusnya kita terima. Lalu, kebangkitanNya telah membuktikan bahwa Dia telah mengalahkan maut (kematian kekal). Kematian dan KebangkitanNya itu pula yang berkuasa untuk menghidupkan kita. Barang siapa yang percaya kepadaNya akan diselamatkan. Yang haus dan berbeban berat, datanglah padaNya, Ia akan melegakan engkau. Setelah mengalami hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus dan merasakan kasihNya yang melebihi hidup kita, atau setelah hidup kita diangkat dari yang tak berarti menjadi berarti, dari yang tak berpengharapan menjadi penuh pengharapan dan kedamaian, maka kita akan membuktikan sendiri bahwa Yesus adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi, yang menciptakan kita menjadi ciptaan baru dalam roh dan kebenaran. Setelah Anda mengenal Dia secara pribadi maka Anda akan yakin atas apa yang dikatakan dalam Yohanes 1:1 dan 14: bahwa "Yesus Kristus adalah Firman (Logos/Allah), Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah...Firman itu telah menjadi manusia." Apabila Anda telah menerima kasihNya dan mengenal Dia maka Anda akan seperti Tomas yang berkata: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). Anda juga akan yakin bahwa: "Yesus Kristus.., yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan (Filipi 2:6). Juga, apabila Anda telah merasakan kasih karunianNya maka Anda akan yakin bahwa: "...dalam Dialah (Yesus) berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan (kolose 2:9). Anda juga akan yakin bahwa "Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah,. Dialah yang menyatakanNya." (Yohanes 1:18) Setelah Anda mengalami sebagai hamba Allah, bukan lagi hamba dosa, maka Anda juga akan mengaku seperti Simon Petrus yang berkata: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16). Pengalaman pribadi Anda dengan Yesus akan membawa Anda untuk selalu ingin menyampaikan puji-pijian bagiNya, karena Anda yakin bahwa "Ia (Mesias) adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya." (Roma 9:5) Pengalaman pribadi Anda dengan Yesus yang selalu berpengharapan hidup kekal akan memperjelas keyakinan Anda bahwa "Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal." (1 Yohanes 5:20). Terpujilah Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus kekal selama-lamanya. Kirannya renungan sederhana ini bermanfaat bagi kita. Amin. (Augustinus).
Spot News : Perusakan Gereja Jemaat Kristus Indonesia di Kab. Sumedang
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Salam Sejahtera, Eskol Netters yang terkasih, Baru saja Redaksi menerima berita bahwa telah terjadi peristiwa perusakan gereja pada hari Minggu, 28 Oktober 2001 pk. 09.00 WIB, yaitu Gereja Jemaat Kristus Indonesia yang berlokasi di Ds. Pada Suka, Kec. Wado, Kab. Sumedang yang dilakukan oleh sekelompok orang. Menurut sumber Eskol, peristiwa itu berawal dari adanya pernikahan seorang pemuda bernama Budi (samaran) dan seorang gadis yang bernama Lulu (samaran). Pernikahan ini rupanya tidak disetujui oleh orang tua pihak perempuan yang beragama Islam. Pada hari Minggu kemarin (28/10) sekitar Pk. 09.00 WIB, menurut keterangan sumber Eskol, orang tua Lulu dengan disertai sekelompok orang mendatangi Pdt. Achijat dan melakukan perusakan terhadap gereja. Sampai berita ini diturunkan, Pdt. Achijat dan orang tua dari Budi tidak diketahui keberadaannya. Kemungkinan pada saat massa melakukan pengrusakan terhadap gereja, Pdt. Achijat dan orang tua Budi dibawa (diculik). Demikian informasi awal yang dapat kami sampaikan. Mohon dukungan doa agar Pdt. Achijat dan orang tua Budi (samaran) serta jemaat GJKI Ds. Pada Suka tetap dalam perlindungan Tuhan. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net *** "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Bilik E-Pelanggan : Berita dari Poso - Mendung di Bulan Oktober 2001
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Redaksi Eskolnet ytk. Bersama ini kami kirimkan berita dari Tentena, berkaitan dengan aktivitas Laskar Jihad. Mudah-mudahan berita ini dapat disebarluaskan agar menjadi bahan sebutan didalam doa masing- masing kita. Salam, gp = MENDUNG di BULAN OKTOBER 2001 Hampir sepanjang bulan Oktober 2001 ini, mendung menyelimuti Poso. Beberapa desa yang penduduknya mayoritas Kristen diserang tanpa alasan, terjadi penghadangan, pembantaian dan penculikan warga Kristen, oleh jihad di Kabupaten Poso. Liputan berikut merupakan rangkuman kejadian sampai dengan 24 Oktober 2001. 01 Oktober 2001 : PENYERANGAN DESA TOMATA Sekitar pk. 01.30 dinihari desa kristen Tomata kebali diserang oleh pasukan jihad dari Korontowu dengan menggunakan senjata api organik dan rakitan serta Bom. 3 buah Bom diledakan Jihad ke sebuah gedung Gereja sehingga hancur termasuk satu rumah Konsistori, satu buah sekolah dan perumahan guru dibom dan dibakar habis, 66 rumah penduduk dan 11 unit sepeda motor. Jihad menembak mati satu orang warga atas nama Darma Monina (21), tewas di tempat akibat di tembak pada bagian kepala dan dada. Yulius Wileliku (40) kena tembak pada bagian kaki kanan dan Ester Paholagu (30) kena tembak pada bagian tangan sebelah kanan. Korontowu adalah nama kawasan hutan yang terletak dekat dari desa-desa Peleru, Era dan Mayumba Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali. Sedangkan Kabupaten Morowali adalah pengembangan Kabupaten Poso dan Kecamatan Mori Atas berbatasan dengan Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso. Kawasan Hutan Korontowu saat ini dijadikan basis dan markas Jihad melakukan latihan militer dan operasi penyerangan ke desa-desa kristen disekitarnya. 12 Oktober 2001 : BUS OMEGA DI BOM Jumat, 12 Oktober 2001, sekitar jam 13.00 witeng siang bus penumpang jurusan Tentena Palu (PO OMEGA)di hadang dan di lempari bom oleh jihad di dusun Maranda desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir (40 Kilo dari Poso). Akibatnya beberapa penumpang mengalami luka- luka dan mobil mengalami kerusakan. Peristiwa ini adalah yang kedua kalinya di alami PO OMEGA. Sementara itu sampai dengan saat ini jihad terus melakukan berbagai aksi penyerangan dan teror ke beberapa daerah kristen lainnya. Di tetangga desa Peleru yaitu : desa Era dan Mayumba di Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali, jihad selalu meneror dengan cara melepaskan tembakan kearah desa-desa tersebut dengan maksud menakut-nakuti warga kristen. 14 Oktober 2001 : BUS ANTARIKSA DITEMBAK JIHAD, 1 TEWAS 7 LUKA. Bus penumpang jurusan Tentena - Palu PO Antariksa DN 7725 A pada hari Minggu, 14 Oktober sekitar pk. 15.00 witeng, dihadang dan di tembaki jihad di sebuah pendakian antara desa Maleali dan Sausu Kabupaten Donggala dalam perjalanannya ke Palu dari Tentena Kabupaten poso, Sulawesi Tengah. Daerah ini adalah daerah perkebunan dan hutan sehingga tidak ada pemukiman penduduk. Puluhan jihad lengkap dengan senjata api organik otomatis bersembunyi di kebun cokelat sebelah kanan jalan. Ketika sedang mendaki melewati perkebunan cokelat bus Antariksa yang membawa penumpang sekitar 30 orang tersebut tiba-tiba di hadang jihad sambil melepaskan tembakan beruntun dengan senapan otomatisnya. Ban mobil langsung kempes kena tembakan demikian juga seluruh kaca mobil hancur berantakan dan badan mobil berlubang-lubang kena tembakan. Bus tersebut juga dilempari bom namun jatuh sekitar 4 meter dari badan bus. Akibat penyerangan ini satu orang penumpang tewas dan 8 orang luka-luka. Yang sudah teridentifikasi nama- namanya: Nona (22) warga Desa Silanca Poso, tewas ditempat Son (40) Sopir bus, luka tembak di telinga Ny. Mangela (34) tertembak di lengan kanan dan pantat bagian kanan (parah). Ny. Wilhemina Manoreh (64) tertembak pada pantat bagian kiri Ny. Yessy Gaibu Banjolu (42) Ny.Djumiaty (30) Tiga orang lainnya yang terluka tidak sempat teridentifikasi namanya namun mereka sempat berobat di RSU Parigi, 100 Km. dari Palu. 16 Oktober 2001 : BARAK PENGUNGSI KRISTEN DI SERANG JIHAD Salah satu barak pengungsi yang dihuni sekitar 30 KK atau 200 Jiwa warga Kristen di desa Madale (4 Km dari Poso) diserang puluhan jihad yang dilengkapi dengan senjata api otomatis, pada hari Rabu, 16 Oktober 2001 sekitar jam 03.00 subuh. Jihad menyerang dari arah pohon-pohon kelapa yang berada di sekitar barak tersebut walaupun ada pos penjagaan TNI. Di desa ini terdapat 3 barak pengungsi dimana barak pengungsi kristen hanya satu dan diapit oleh barak pengungsi muslim. Awal penyerangan jihad dimulai dengan membakar ujung barak tersebut sehingga orang-orang keluar untuk mengetahui kebakaran tersebut, namun pada saat yang bersamaan mereka diserang dengan tembakan-tembakan mengakibatkan jatuhnya korban tewas dan luka-luka : Yambi Pio (56) tewas tertembak pada dada. Lukas Salimpa (70) luka berat, kedua paha tertembak. Sebelum meninggal, Yambi Pio sempat di bawa ke Puskesmas Tagolu namun nyawanya tidak t
Klarifikasi Berita = Spot News: Perusakan Gereja Jemaat Kristus Indonesia di Kab. Sumedang
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Salam Sejahtera, Eskol Netters yang terkasih, Pada "Spot News : Perusakan Gereja Jemaat Kristus Indonesia di Kab. Sumedang" yang kami informasikan sebelumnya tertulis: Gereja Jemaat Kristus Indonesia (GJKI) yang berlokasi di Ds. Pada Suka, Kec. Wado, Kab. Sumedang. yang benar adalah: Gereja Jemaat Kristus Indonesia (GJKI) yang berlokasi di Kampung Suka Maju, Ds. Ganjaresik, Kec. Wado, Kab. Sumedang. Sedangkan Gembala Sidang GJKI yang diperkirakan dibawa (diculik) pada saat peristiwa perusakan gereja bukan Pdt. Achijat seperti yang kami informasikan sebelumnya, tetapi Ev. Almandus Achjadi. Demikian klarifikasi (ralat) yang dapat kami sampaikan. Tetap berdoa untuk setiap perkembangan situasi yang terjadi. Tuhan memberkati. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net *** "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Dari Meja Redaksi: "K a r t u N a t a l"
` [EMAIL PROTECTED] Dari Meja Redaksi ^*^*^*^*^*^*^*^ Salam sejahtera dalam Kasih Tuhan Yesus, Perayaan Natal sebentar lagi akan tiba. Lalu, hadiah terindah apa kira-kira yang akan kita berikan terhadap sanak famili, sahabat atau handai taulan di hari Natal ini? Parsel-kah? Pakaian-kah? Mobil-kah? Handphone-kah? Atau cukup mengirim surat dan salam saja? Atau kartu Natal dengan gambar Sinterklaus, gambar gedung gereja, gambar pohon dengan buahnya, gambar orang dengan seni yang indah, atau gambar lainnya? Apa sebenarnya maksud kita memberikan hal-hal itu kepada mereka? Supaya mereka senang? Atau sekedar turut dalam memeriahkan sekaligus menikmati Hari Natal itu? Lalu, bagaimana dengan kartu Natal yang Anda kirim tanpa memuat Oknum yang sebenarnya kita rayakan? Bagaimana dengan kartu Natal yang justru membuat Sinterklaus paling terkenal di hari Natal dibanding dengan Oknum yang lahir di kandang domba itu? Apa sebenarnya makna tersirat dalam kartu yang kita kirim tersebut? Sekedar seremonial? Pernahkah kita mengevaluasi, seberapa banyak uang dan prangko yang kita habiskan untuk mengirim parsel atau kartu yang sebenarnya tak bermakna kekal? Rindukah kita memberikan sesuatu yang bernilai kekal bagi sanak saudara dan sahabat kita? Kalau ya, ikutilah saran redaksi berikut ini: Mari kita jadikan kartu Natal sebagai media untuk memberitakan kabar suka cita dari Tuhan. Mari bercerita tentang; mengapa Yesus harus lahir di dunia, dan mengapa kita merayakannya. Bila kita sungguh-sungguh memiliki kerinduan agar sanak-saudara atau handai taulan kita semakin memahami alasan kelahiran Yesus ini, namun kesulitan menjelaskannya, mari kita pergi ke toko buku rohani. Mari kita mencari di sana beberapa buku kecil (traktat) yang mempermudah kita untuk menjelaskannya. Dengan hati yang tulus mari kita ungkapkan karya Yesus dalam hidup kita. Mari kita penuhi kartu Natal kita dengan berita pengampunan dari dosa dan berita tentang pengharapan hidup kekal yang Ia berikan pada setiap orang yang percaya padaNya. Mari kita bercerita bahwa semua manusia telah berdosa (Roma 3) dan dosa telah membuat manusia terpisah dari sumber hidup yaitu Allah yang suci dan agung itu. Dosa telah membuat manusia tidak mengenal Allah, tidak punya tujuan hidup dan tidak punya pengharapan. Bahwa keterpisahan ini mengakibatkan kebaikan dan kebenaran tidak lagi berstandar kepada apa yang dikehendaki Tuhan, melainkan menurut standar manusia yang cenderung relatif. Bahwa dosa telah mengakibatkan penolakan terhadap Tuhan. Akibat dosa yang adalah maut (Roma 6:23). Bercerita pula bahwa untuk menjembatani keterpisahan Allah dengan manusia maka diperlukan suatu tindakan penyelamatan yang berasal dari Tuhan sendiri sebagai bukti hakekat-Nya yang Mahakasih. Tindakan itu mengandung solidaritas insani, dengan maksud agar orang-orang berdosa langsung terhisab dalam suatu karya penyelamatan oleh Tuhan. Dengan karya penyelamatan itu manusia tidak lagi menanggung sendiri segala akibat dosanya. Berceritalah bahwa tindakan Tuhan itu telah terjadi sekitar 2000 tahun yang lalu, yang diawali dengan kelahiranNya di dunia (Natal), lalu kita ditebus oleh kematianNya di kayu salib. Ia mati disalibkan sebagai substitusi atas keberdosaan manusia sekaligus menjembatani jurang pemisah antara Tuhan dengan manusia. Ia menderita menggatikan penghukuman yang seharusnya diterima oleh manusia berdosa. Berceritalah bahwa kuasa kebangkitan Yesus dari kematian menjadi bukti bahwa kuasa maut/kematian telah dikalahkan oleh Yesus. Dengan kuasa "hidup-Nya yang tak mungkin terbinasakan" Yesus menjadi pemberi hidup. Kematian dan kebangkitan Yesus memberi pengharapan baru bagi orang-orang berdosa. Berceritalah bahwa Ia menjadi "Roh yang menghidupkan", yang berkuasa memberi kemenangan-Nya itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Yaitu mereka yang mau menerima kemenangan Yesus itu dalam kehidupannya, sehingga ia diperdamaikan kembali dengan Tuhan yang Mahasuci. Bercerita bahwa siapa yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat hidupnya dan menerima Dia di dalam kehidupannya maka ia akan diperdamaikan dengan Allah yang kudus dan suci itu. Dalam 1 Timotius 2:5 dikatakan: "Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus". "..Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci". (1 Korintus 15:3b-4) ". Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). "Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya." (Yohanes 1:12). "...jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10
Hot Spot: "Ditemukan Granat di Gereja St.Theresia (Jakarta)"
`` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^* Dinyatakan Tidak Aktif Polda: Granat Itu Upaya Teror --- detikcom - Jakarta, Kadispen Polda Metro Jaya Kombes Pol Anton Bachrul Alam membantah bahwa granat nanas yang ditemukan di luar pagar Gereja Theresia, Jl Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, adalah granat aktif. Menurutnya, itu adalah upaya teror menjelang pelaksanaan Sidang Tahunan (ST) MPR 2001. Menurut informasi yang dikumpulkan detikcom di lapangan, granat itu ditemukan seorang tukang sapu bernama Ahmad dari PT Sarana Organtama Resik (SOR). Pria itu adalah warga Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Dia menemukan granat itu sekitar pukul 15.45 WIB. Kala itu dia sedang menyapu di depan pagar gereja. Saat memungut plastik, dia menemukan benda itu. Dia sempat membalik granat tersebut. Ahmad menyatakan, penarik granat bolong alias sudah lepas. Kok tahu itu granat? tanya wartawan. "Beberapa kali nonton TV ya kayak begini," jawab Ahmad. Dia lantas lapor ke satpam Kafe Pisa yang tepat di depan Gereja Theresia. Satpam lantas lapor ke Polsek Menteng. Dari Polsek Menteng datang tiga polisi. Di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Anton menjelaskan, saat ini Ahmad beserta petugas keamanan Gereja Theresia sedang dimintai keterangan. "Granat itu sudah tidak aktif, bikinan Pindad. Kemungkinan ada orang yang mencoba melemparkan dan membuat teror," papar Anton, pukul 17.20 WIB. Ada kaitannya dengan ST MPR? "Ya bisa saja, ada orang yang ingin mengacaukan suasana dengan akan dilaksanakannya ST MPR besok. Jadi itu mencoba membuat teror," katanya. Suasana di kawasan Gereja Theresia sendiri hingga berita ini diturunkan, pukul 17.36 WIB, terlihat "adem ayem". (nrl) http://www.detik.com/peristiwa/2001/10/31/20011031-174053.shtml Rabu, 31/10/2001 18:09 WIB Granat di Gereja St. Theresia Sebuah granat nanas di temukan di pagar gereja St. Theresia, Menteng, Jakpus, Selasa (21/10/2001). Pihak kepolisian menyatakan bahwa granat tersebut dalam kondisi non-aktif. http://www.detik.com/berita-foto/2001/10/31/20011031-181322.shtml
Hot Spot: "USA dan Australia Ingatkan Warganya di Indonesia"
`` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^* * AS Imbau Warganya Tinggalkan Indonesia * Australia Peringatkan Warganya Di RI `` AS Imbau Warganya Tinggalkan Indonesia Laporan: Johar Arief Jakarta-RoL -- Duta Besar Amerika Serikat Robert Gelbard menyatakan sangat kecewa kepada pihak kepolisian yang dinilainya enggan menggambil tindakan atas munculnya ancaman sweeping terhadap warga AS. ''Mereka (kepolisian) sudah bertindak dengan bagus seperti ketika melakukan pengamanan terhadap kedutaan AS. Tapi mereka tidak siap betindak untuk mengingatkan atau melakukan penangkapan orang-orang yang melanggar hukum,'' ujar Gelbard kepada pers usai melakukan pertemuan dengan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (27/09/01). Gelbard hadir di kantor menko polkam mendampingi Panglima Armada Pasifik AS Admiral Tom B Fargo. Ikut hadir dalam rombongan Fargo dubes Inggris Richard Gozney. Sebelum menemui Yudhoyono, Fargo dan rombongan telah bertemu dengan Panglima TNI Laksamana Widodo AS dan Menhan Matori Abdul Djalil. Pertemuan di kantorr menko polkam ini juga dihadiri Kapaolda Metro Jaya Irjen Sofyan Yacob. Dikatakan Gelbard bahwa aksi sweeping bisa membahayakan keselamatan warga AS dan tindakan itu jelas-jelas melanggar hukum. ''Saya telah bertemu dengan pihak kepolisian beberapa kali dan mereka tampak enggan untuk mengambil tindakan,'' ujar Gelbard. Ia mengatakan pihak kedubes telah mengeluarkan imbauan kepada para pekerja AS --yang tidak memegang posisi penting-- beserta keluarga mereka untuk meninggalkan Jakarta akibat meningkatnya ancaman terhadap keselamatan mereka. Dikatakan Gelbard, walau pihaknya menaruh kepercayaan terhadap Presiden Megawati dan Menko Polkam SB Yudhoyono untuk bisa mengatasi situasi ini, namun pihaknya tidak bisa mengambil resiko atas keselamatan warga AS. ''Dan kami sangat menyesal situasinya berkembang seperti ini. Kami harap situasinya akan membaik,'' paparnya. ian http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=44909&kat_id=23 `` Australia Peringatkan Warganya Di RI `` CANBERRA (Antara): Australia memperingatkan warganya di Indonesia terhadap ancaman keamanan mereka menyusul adanya sikap kritis dan kegiatan protes atas rencana pembalasan yang dilakukan AS dan sekutunya menyusul tragedi penyerangan terorisme di New York dan Washington. Dalam keterangannya yang diterima di Canberra, Rabu (26/9) Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menganjurkan warganya di Indonesia untuk menghindari gerombolan massa atau tempat umum di mana unjuk rasa dilakukan. Warga Australia juga disarankan untuk senantiasa bersikap waspada terhadap setiap perkembangan yang bisa membawa dampak terhadap keamanan. Oleh karena itu, mereka diminta selalu berhati-hati. Pemerintah AS telah mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya atas semakin tingginya ancaman terorisme terhadap kepentingan AS di Indonesia dan meminta warga negaranya agar menunda perjalanan yang tidak perlu ke Indonesia, demikian DFAT. Sejumlah bahan peledak sudah dipergunakan di Jakarta atau bagian lain dari negara itu sehingga warga Australia disarankan agar menanggapi secara serius setiap ancaman bom terhadap mereka. http://www.waspada.com/news/2001/09/26/2001092614h.asp
Spot News: Laporan CC GKST Mengenai Situasi Poso
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Salam Sejahtera, Eskol Netters yang terkasih, Berikut kami tayangkan laporan dari CC GKST mengenai perkembangan situasi di Poso. Mohon tetap berdoa untuk pemulihan keamanan di Poso. Tuhan memberkati. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net = Jihad Muncul, Aparat Hilang Kamis, 29 November 2001, Hari ini Kamis, 29 November 2001 merupakan hari ke tiga penyerangan Laskar Jihad ke beberapa perkampungan kristen di wilayah Poso Pesisir. Setelah berhasil membumihanguskan Desa Betalemba, Patiwunga, Tangkura selama dua hari berturut-turut kemarin, seperti telah diperkirakan Laskar jihad terus menggencarkan serangannya ke perkampungan berikutnya yang notabene masih mayoritas warga kristen. Sekitar pukul 11.00 hari ini penyerangan terjadi di Desa Dewua. Menurut informasi warga masyrakat Desa Dewua mencoba bertahan apa adanya, tanpa bantuan dari aparat keamanan. Dan seperti yang memang diinginkan para jihad Dewua berhasil diratakan. Selanjutnya penyerangan mereka terus arahkan sampai ke Desa Sangginora. Pada sore hari ini (29/11) dikabarkan Desa Sangginora juga sudah berhasil dibumihanguskan Laskar jihad. Serangan kali ini didukung alat berat jenis loader untuk penggusuran, truk jenis fuso untuk mengangkut barang jarahan, dan tangki pertamina tentu untuk membakar. (Data korban sampai berita ini diturunkan, pkl 19.30, masih dalam investigasi). selanjutnya INFO SEMENTARA DATA KORBAN PADA PENYERANGAN 27-29 NOVEMBER 2001 Desa : Betalemba Identifikasi : -Kede (30), meninggal -76 Rumah dibakar - 1 Gereja, dibakar - 1 Kantor Desa, dibakar - 1 Sekolah Dasar, dibakar - 1 Pura (rumah ibadah Hindu), dibakar Desa : Patiwunga Indentifikasi : -200 rumah, dibakar - 1 Gereja, dibakar Desa : Tangkura Indentifikasi : -Yusuf, meninggal - Ruben Suba (40), meninggal - 1 Kantor Desa & Balai Pertemuan, dibakar - 1 Gereja, dibakar - 300 rumah, dibakar Sumber : Crisis Centre GKST (English Version) Jihad appear, police dissappear November, 29th 2001 Thursday, November 29th, 2001, is the third day of jihad's invasion to christian villages at Poso Pesisir area. About at 11,00am, they attacked Desa Dewua. A village after Tangkura. By the information, the civillian try to struggle as they can. There's no national army or police officer to stop the invasion. After all that is in that village were burned down, they to the following village, Sangginora. Than, in the afternoon, Desa Sangginora also has been burned down by jihad warriors. This invasion was supported by organic weapon besides that there's also such as big vehicle (log truck) to sweep up all the burned buildings or to contain the robbed things and oil tank car so that they can burn easily. About data of victims untill this news reported were still in investegated. The christian community in Poso land getting smaller. Both in quantity or in places of their living. All christian villages at Poso Pesisir area were burned down. Seems that jihad warriors won't let the christians in Poso exist. What they have done to the cristian villages in Poso Pesisir area shows that it will be happen at other of christian places esspecially Tentena. As we know, now in Tentena many refugee living there. And also Tentena is the centre of GKST Synode. While, geographyly, Tentena position is encircled now. All the christian villages that surrounding Tentena were burned down by jihad warriors. It means that the invasion now to the Poso Pesisir area is the beginning to invade all the christian places included Tentena.. The attacker is so well-prepared to do that. The problem is the christians in Tentena and places around it can't do more. They need help. But, in fact, now it's hard to trust the national army or police officer. So, let's pray for them and for the condition in Poso land. Temporary Data of Victim Village : Betalemba Identification : -Kede (30), die - 76 people houses, burned - 1 Church, burned - 1 Village chief office, burned - 1 elementary school, burned - 1 Pura (the worship place of Hindu), dibakar Village : Patiwunga Identification : - 200 people houses, burned - 1 Church, burned Village :Tangkura Identification : -Yusuf, die - Ruben Suba (40), die - 1 Village chief office, burned - 1 Church, burned - 300 people houses, burned Source : Crisis Centre of GKST
Hot Spot: "Syafii Maarif: Sweeping Biadab!"
`` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^* Syafii Maarif: Sweeping Biadab! ``` JAKARTA, Mandiri - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafii Ma`arif, mengingatkan, pemutusan hubungan diplomatik dengan AS akan sangat membahayakan. Sebab hal tersebut bisa membuat rupiah anjlok dan meningkatkan pengangguran yang besar disini. "Pemutusan hubungan diplomatik dengan AS akan sangat membahayakan Indonesia, bisa membuat rupiah anjlok, pengangguran meningkat dan ekonomi yang semakin terpuruk,`` ujarnya ketika ditemui dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (11/10). Syafii Maarif juga mengecam aksi sweeping terhadap warga asing yang dinilainya sebagai kebiadaban yang tidak pantas. Terhadap aksi-aksi anti AS, Syafii meminta demonstrasi anti Amerika Serikat menahan diri. Kelompok yang selama ini menggaungkan anti AS agar menggunakan akal sehatnya ketika meminta pemutusan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. ``Saya berharap teman-teman untuk memakai akal sehat, `` ujarnya. Menurut Syafii, kondisi bangsa ini sudah mengkhawatirkan. ``Bangsa ini hampir tergadai saudara,`` ujar Syafii. Karena itu, Syafii meminta pemerintah bisa melindungi setiap warga asing yang tinggal di Indonesia. ``bangsa ini adalah bangsa beradab,`` tegasnya. Syafii juga mengaku sedih dengan kopndisi yang dialami umat islam saat ini yang selalu membawa jargon dan simbol agama dalam memaksakan kepentingannya. Dia juga menyatakan Umat Islam Indonesia terlalu reaksioner.[EDO] www.mandiri.com
Hot Spot : Gereja Santo Thomas Sleman Dilempar Bom
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Minggu, 14 Oktober 2001 Gereja Santo Thomas Sleman Dilempar Bom -- Sleman, Kompas - Gereja Katolik Santo Thomas di Kelurahan Margodadi, persis di pinggir Selokan Mataram, Kecamatan Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (13/10), dini hari dilempar sebuah bom oleh orang tak dikenal. Tidak ada korban jiwa pada ledakan yang mengejutkan penduduk sekitar tersebut, kecuali empat genteng dan dua eternit persis di depan pintu masuk pecah. "Bom yang dilempar itu meledak pukul 01.10, saya langsung terbangun dan kemudian lari melaporkan peristiwa ini ke Polres Sleman," demikian kesaksian Sarjono, koster atau penjaga gereja yang sehari-hari tidur di ruang pastoran, sekitar 100 meter dari gereja, ketika ditemui di halaman gereja, kemarin. Sedangkan masyarakat sekitar juga terbangun dan menuju gereja tersebut. Lemparan bom low explosive itu merusakkan empat genteng dan memecahkan dua eternit di pintu masuk gereja. "Saya tak menduga kalau ada lemparan bom itu. Untunglah bom itu tidak mengenai lampu. Jika sampai kena aliran listrik, bisa korsleting," ujarnya. Kepala Polres Sleman, Ajun Komisaris Besar (Pol) Djoko Subroto, yang datang ke tempat kejadian menemukan serpihan belerang dan baterai. Diperkirakan, bom yang dilempar oleh pelaku adalah jenis bom rakitan dan bersifat low explosive. Menurut Brigadir (Pol) Panggung Suharyono bersama dua rekannya, Ajun Brigadir (Abrig) (Pol) Aryanto dan Ajun Brigadir (Pol) Djuweni, gereja langsung dijaga empat personel polisi dari Polsek Seyegan, dan sejumlah warga setempat. "Setelah ledakan, petugas mencium bau seperti belerang, dan barang bukti semacam detonator sudah diamankan ke Kepolisian Daerah (Polda) Yogyakarta," ujar Brigadir (Pol) Panggung Suharyono. Pengendara berboncengan Polisi mengungkapkan, beberapa saat setelah ledakan, masyarakat sempat memergoki dua pria berboncengan sepeda motor Honda Grand ke arah barat. "Yan g seorang berjaket kuning, dan satunya pakai jaket warna hitam," ujar Panggung Suharyono, Bintara Pembina Kamtibmas, Polsek Seyegan tersebut. Beberapa saksi mata mengatakan, ledakan bom itu terdengar sampai radius dua kilometer, karena saat itu suasana desa sangat sepi. Seorang penduduk bernama Wandiman (45), mengatakan, sebelum terjadi ledakan tak ada hal-hal yang mencurigakan. Ketika peristiwa itu terjadi, Wandiman sedang melakukan siskamling dengan beberapa rekannya. Wandiman adalah saksi mata yang setelah ledakan melihat sebuah sepeda motor yang dikendarai dua orang tancap gas dari halaman gereja ke arah barat. Sedangkan koster Sarjono mengaku, sebelum peristiwa terjadi tidak menerima ancaman apa pun. "Kami hidup tenang, beberapa kali si Bruno, anjing kami memang sempat dibius orang, tetapi tak terjadi apa-apa," ujar Sarjono. Gereja Santo Thomas sebenarnya merupakan gereja stasi (kecil) dengan pastur kunjungan Yuni Triwibowo PR, dan berada di bawah Gereja Medari, Sleman. Dua bulan sebelumnya, di Yogyakarta, rumah pendeta Jhon Then di Jalan Cokroaminoto, Yogyakarta, juga dilempar bom. Pada peristiwa ini juga tidak menimbulkan korban jiwa. (sig/hrd) http://www.kompas.com/kompas-cetak/0110/14/UTAMA/gere01.htm "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Spot News: "Ambon Dirusuhi Lagi, 9 Meninggal"
` [EMAIL PROTECTED] A r t i k e l Lepas ^*^*^*^*^*^*^*^ Salam damai sejahtera, Para pembaca yang budiman, rupanya masih ada saja pihak-pihak yang tidak menginginkan kedamaian di Ambon. Hari Rabu, tanggal 19 Desember 2001, pukul 06.25 WIT, sebuah Spied Boat milik warga Kristen. Dari arah Galala menuju Benteng persis pada posisi ruko Batu Merah dikepung oleh beberapa spied Boat milik Muslim, kemudian Spied Boat milik warga Kristen di Bom dan penumpangnya (warga Kristen). Dari sebelas (11) penumpang dan ABK, sembilan meninggal ditempat, satu luka dalam keadaan kritis (lalu meninggal) dan satu anak kecil usia 11 tahun selamat. Korban yang meninggal : 1. Pola Picasouw 2. Itong Verhagen 3. Ny. An Matita 4. Ny. Oya Manuputy 5. Ny. In Rumaleiselang 6. Roy Yohannes 7. Robertina Reawaru 8. Sara Sampe 9. I. Toha 10. Yongky Sahusiwa Selamat dari serangan: 1. Steven Agustinus Pada pukul 09.45 WIT: ` Ketua sinode GPM melakukan aksi Protes bersama beberapa Pendeta dan anggota badan pekerja Sinode GPM, melakukan aksi protes dengan cara duduk di bawah tiang bendera kantor Gubenur Maluku sampai pukul 11.30 dan kemudian Gubenur beserta Staff penguasa darurat sipil Maluku turun untuk untuk menjemput ketua Sinode GPM. Dan saat ketemu ketua GPM, Pimpinan Sinode dan tokoh masyarakat Kristen telah meminta Interfensi Internasional di Maluku, karena Negara dianggap sudah tidak mampu lagi untuk melindungi umat Kristen di Maluku. Kemarin sore (Selasa, 18/12) Pukul 17.00-18.00 WIT ditemukan 4 buah bom di kapal Iramuar yg biasanya mengangkut warga Kristen dari Dermaga gudang arang Ambon nenuju Maluku Tenggara. Informasi tambahan, di Maluku cukup rawan dan ada isu bawah warga Kristen tidak bisa merayakan Hari Natal. Untuk itu, mari kita tetap berdoa untuk kedamaian dan ketenangan di Ambon. Salam dan doa, Eskol Net
Spot News: "Ambon Situation Report" (19th December 2001)
` S p o t N e w s [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Dear readers, On Wednesday, 19th December 2001, at 6.25 a.m.local time a speedboat owned by a Christian was surrounded by an unspecified number of speedboats owned by moslems as it was on its way from Galala to Benteng. In the area located near the Batu Merah shophousing complex the speedboat was bombed. There were 11 people on board, including the speedboat personnel. Nine died instantly, one was in critical condition but died later and one 11 year old child survived the attack. The persons who died were as follows: 1. Pola Picasouw 2. Itong Verhagen 3. Mrs. An Matita 4. Mrs. Oya Manuputy 5. Mrs. In Rumaleiselang 6. Roy Yohannes 7. Robertina Reawaru 8. Sara Sampe 9. I. Toha 10. Yongky Sahusiwa Boy who survived attack: 1. Steven Agustinus At 0.45 a.m. local time the chairman of the Church Synod of the GPM (Maluku Protestant Church) along with a number of other pastors and members of the church workers protested the government by sitting near the flagpole of the Maluku governor's office building until 11.30 a.m. Subsequently the governor and staff of the Maluku civilian emergency command came to meet the Synod chairman. On this occasion the Synod chairman and other Christian leaders demanded intervention by international (peacekeeping) forces in Maluku inasmuch as th government proved unable to protect christians in the province. On Tuesday, 18th December, between 17.00 - 18.00 hours local time four bombs were discovered on board the m.v. Iramuar which usually transports christians from the Gudang Arang harbour to South East Maluku. The situation in Maluku is still far from peaceful, and the rumors are that Christians will be prevented from celebrating Christmas. Let us continue to pray for peace and calm in Ambon. ESKOL-NET
Spot News: "Situasi Ambon 20 Desember 2001"
` SPOT NEWS [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Salam damai sejahtera, Situasi Ambon hari ini (20/12/2001) pasca penyerangan kemarin masih dalam suasana tegang. Komando Marinir di Galala telah memerintahkan agar jalur laut menuju pelabuhan Galala ditutup untuk sementara waktu. Jadi, hingga berita ini diturunkan pelabuhan Galala macet total. Menanggapi aksi protes bersama di kantor Gubernur oleh sinode GPM dan beberapa Pendeta serta anggota badan pekerja Sinode GPM (19/12/2001), telah mengeluarkan perintah resmi kepada Pangdam dan Kapolda untuk mengusut peristiwa penyerangan kemarin. Demikian informasi terkini dari Ambon Salam dan doa, Eskol Net
Hot Spot: "Proses Damai di Poso"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Proses Damai Poso, Kubu Putih Ajukan 9 Poin, Merah 6 Poin `` Reporter: Abdul Haerah detikcom - Malino, Sampai pukul 12.30 WITA, Kamis (20/12/2001) rapat pleno 'Pertemuan untuk Poso' masih berlangsung. Dalam rapat ini, kelompok putih (Islam) mengajukan 9 poin pendapat dan kelompok merah (Kristen) mengajukan 6 poin dalam rangka proses perdamaian. Rapat pleno yang digelar di Celebes Villa & Resort yang dipimpin Menko Kesra Jusuf Kalla yang bertindak sebagai mediator digelar mulai pukul 10.00 WITA. Kedua perwakilan dua kubu yang bertikai ini dipertemukan. Pertemuan kali ini merupakan pertemuan untuk mempertemukan hasil-hasil dari pertemuan sebelumnya. Sebagaimana diketahui, di hari pertama, telah dilakukan pertemuan secara terpisah antara mediator dengan kelompok putih dan mediator dengan kelompok merah. Pada Rabu malam hingga Kamis dini hari juga telah digelar pertemuan internal kedua pihak. Masing-masing pihak membahas poin-poin apa yang akan diajukan dalam rapat pleno yang saat ini sedang berlangsung. Dari informasi yang didapat detikcom, kelompok putih akan mengajukan 9 poin dalam rangka perdamaian di Poso. Sementara kelompok Kristen mengajukan 6 poin. Informasi dari kelompok putih didapat dari H Sofjan Farid Lembah, yang juga koordinator Front Solidaritas Islam. Ke-9 poin itu, pertama, menghentikan segala bentuk penyerangan dan penderitaan terhadap kaum muslim Poso. Kedua, adanya jaminan dari aparat keamanan untuk menciptakan iklim kondusif di Poso. Ketiga, penegakan supremasi hukum. Keempat, menghentikan campur tangan asing dan upaya mendatangkan intervensi negara sing. Kelima, belum saatnya pemberlakuan darurat sipil. Keenam, sinode GKST/Crisis Center segera menghentikan fitnah dan tidak lagi memutarbalikkan fakta terhadap umat Islam. Ketujuh, mengembalikan hak muslim, termasuk dalam menjalankan agamanya dengan baik. Kedelapan, setiap warga negara RI berhak untuk tinggal di bumi Poso. Kesembilan, jika salah satu atau keseluruhan kesepakatan Malino dilanggar, maka umat Islam Poso akan menyatakan Jihad Fi Sabilillah. Sementara itu, Ketua Tim Delegasi kelompok merah, Drs. J Santos mengetakan, ada enam poin yang akan ditawarkan kelompoknya dalam rapat pleno. Pertama, dalam bidang pemulihan keamanan; meminta aparat untuk mencegah pendatang baru masuk ke Poso. Kedua, dalam bidang sosial ekonomi; merehabilitasi sarana peribadatan, pendidikan, perkantoran, dan perumahan penduduk, mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan pengungsi. Ketiga, dalam bidang penegakan supremasi hukum; demi kedamaian kelompok yang bertikai, diharapkan kesediaan semua pihak untuk saling memaafkan, saling mengampuni, dan bersama-sama memandang ke depan. Keempat, dalam bidang penanganan sosial politik; distribusi kekuasaan, hendaknya diperhatikan oleh pemerintah pusat, agar dalam pengisian atau penempatan Muspida, pemerintah mempertimbangkan keseimbangan dan kemajemukan. Kelima, bidang pemerintahan; meminta siapa pun yang menjadi pemimpin di Poso menjadi semua pemimpin warga Poso. Keenam, bidang agama; meminta pemerintah dan pemuka agama untuk mentaati terjadinya saling hujat dan menghina masing-masing agama, karena hal itu akan menyuburkan konflik. Kelompok merah juga meminta pemuka agama untuk mendinginkan suasana umat lewat khutbah dan ceramah-ceramah agama. Sementara itu, salah satu peserta pertemuan dari kelompok Islam, Habib Saleh yang Rabu kemarin absen, saat ini sudah tiba dan mengikuti pertemuan. Sementara dari kelompok merah, dua peserta tidak hadir. Rapat pleno ini diperkirakan akan selesai pukul 15.00 WIB. (asy) www.detik.com
[Eskol-Net]- Hot Spot: "Deklarasi Malino untuk Poso"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Disaksikan Kalla, Deklarasi Malino untuk Poso Resmi Diteken Reporter: Abdul Haerah HR. detikcom - Malino, Akhirnya tepat pukul 15.40 WITA, Kamis (20/12/2001) dua kelompok yang selama 3 tahun terakhir ini bertikai di Poso, Sulteng, menandatangani kesepakatan menghentikan segala bentuk pertikaian di antara mereka. Menko Kesra Yusuf Kalla yang menjadi Ketua Tim Mediator dalam pertemuan untuk Poso di Malino, Sulsel, membacakan deklarasi yang diberi nama "Deklarasi Malino untuk Poso". Deklarasi itu diteken oleh 24 anggota delegasi Kelompok Kristen (merah) dan 25 anggota dari delegasi Kelompok Islam (putih). Ada 10 poin kesepakatan yang tercantum dalam deklarasi tersebut. Adapun 10 poin kesepakatan itu adalah sbb: 1. Menghentikan semua bentuk konflik dan perselisihan. 2. Menaati semua bentuk dan upaya penegakan hukum dan mendukung pemberian sanksi hukum bagi siapa saja yang melanggar. 3. Meminta aparat negara bertindak tegas dan adil untuk menjaga keamanan. 4. Untuk menjaga terciptanya suasana damai menolak memberlakukan keadaan darurat sipil serta campur tangan pihak asing. 5. Menghilangkan seluruh fitnah dan ketidakjujuran terhadap semua pihak dan menegakkan sikap saling menghormati dan memaafkan satu sama lain demi terciptanya kerukunan hidup bersama. 6. Tanah Poso adalah bagian integral dari Indonesia. Karena itu, setiap warga negara memiliki hak untuk hidup, datang dan tinggal secara damai dan menghormati adat istiadat setempat. 7. Semua hak-hak dan kepemilikan harus dikembalikan ke pemiliknya yang sah sebagaimana adanya sebelum konflik dan perselisihan berlangsung. 8. Mengembalikan seluruh pengungsi ke tempat asal masing-masing. 9. Bersama pemerintah melakukan rehabilitasi sarana dan prasarana ekonomi secara menyeluruh. 10. Menjalankan syariat agama masing-masing dengan cara dan prinsip saling menghormati dan menaati segala aturan yang telah disetujui baik dalam bentuk UU maupun dalam peraturan pemerintah dan ketentuan lainnya. Dalam Deklarasi Malino juga dicantumkan realisasi dari deklarasi dalam bentuk agenda serta rencana dalam 2 poin: 1. Komisi keamanan dan penegakan hukum 2. Komisi sosial ekonomi. Dalam komisi keamanan, menurut Kapolda Sulteng Brigjen Pol Zainal Abidin Ishak yang membacakan isi dan tugas komisi tersebut, sosialisasi berupa imbauan untuk deklarasi ini akan dilakukan mulai 21 Desember 2001 sampai 6 Januari 2002. Untuk pengembalian pengungsi akan dilakukan melalui kesepakatan bersama mulai 7 Februari hingga 7 Maret 2002. Untuk penegakan hukum akan dilakukan mulai tanggal 7 Februari hingga 5 bulan ke depan. Ditambahkan, dalam proses penegakan ini akan dilakukan penyerahan senjata dan diimbau pada seluruh warga Poso untuk segera menyerahkan senjata. Bila tidak diindahkan, maka ancamanannya sesusai dengan UU Darurat, mereka bisa dikenai hukuman mati. Acara deklarasi juga disaksikan oleh Din Syamsuddin dari MUI Pusat dan Tatan Setiabudi dari Persatuan gereja Indonesia. Menurut Din, perdamaian ini adalah awal baik dan ada langkah-langkah serius untuk memulihkan kondisi Poso. Yang harus disepakati adalah bagaimana kenyataan di lapangan soal menjalankan isi deklarasai. Pihak MUI sendiri, kata Din, sangat prihatin dengan kondisi Poso yang berlarut-larut dan sangat menginginkan pertikaian di Poso segera berakhir. Acara yang digelar di Celebes Resort & Restaurant itu resmi bubar tepat pukul 17.00 WITA. (nrl) http://www.detik.com/peristiwa/2001/12/20/20011220-163958.shtml "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Hot Spot: "Pelaku Pemboman Gereja Teridentifikasi "
``` [EMAIL PROTECTED] Hot Spot: 3/1/2002 ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^ Pelaku Pemboman Gereja Teridentifikasi ` PALU (Antara): Kadispen Polda Sulawesi Tengah AKBP Drs Agus Sugianto mengatakan tiga dari sepuluh saksi yang diperiksa polisi sekaitan dengan peledakan bom di empat gereja di kota Palu saat menjelang dan sesudah bergantian tahun 2001 teridentifikasi sebagai pelaku peledakan. "Berdasarkan keterangan para saksi dan barang bukti yang ditemukan, kuat dugaan tiga dari sepuluh orang yang diperiksa adalah pelaku peledakan," katanya kepada wartawan di Palu, Rabu (2/1). Agus Sugianto menolak menyebutkan nama dan dari kelompok mana ketiga orang yang dimaksud karena polisi masih mengembangkan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk menyatakan status mereka sebagai tersangka. Di rumah ketiga orang teridentifikasi sebagai pelaku itu, kata Agus, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang diduga kuat alat merakit bom. Barang bukti yang ditemukan polisi itu antara lain dua lembar peta kota Palu yang menunjukkan lokasi-lokasi rumah ibadah, sebuah catatan cara merakit bom, dua buah jam weker satu di antaranya sudah disambungkan ke kabel, sebuah alat patri, 30 butir peluru kaliber 5,56, dan satu magazin. "Seluruh barang bukti tersebut ditemukan di rumah ketiga orang yang diarahkan sebagi tersangka," ujarnya. Menurut Agus, dari serpihan lendakan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) besar kemungkinan pelaku masih memiliki keterkaitan meskipun peledakan itu terjadi di empat lokasi yang berbeda. Namun, dia membantah peledakan beruntun atas sejumlah rumah ibadah umat kristiani di ibukota Provinsi Sulawesi Tengah itu terkait dengan kerusuhan massal yang menyebabkan terbakarnya pasar induk tradisional (PIT) Masomba selama dua hari lalu, Jumat dan Sabtu pekan lalu (28-29/12). "Apalagi dikaitkan dengan kerusuhan di kabupaten Poso," katanya menambahkan. Gereja yang menjadi sasara peledakan pada malam pergantian tahun 2001-2002 itu yaitu Gerja Pantekosta Indonesia di Jalan MH Thamrin dan Gereja Advent di Jalan Setia Budi, keduanya di kecamatan Palu Timur, serta Gereja Kristen Indonesia di Jalan Pattimura wilayah Kecamtan Palu Selatan. Ketiga gereja di Palu itu dihajar bom pada senin tengah malam hingga Selasa dini hari antara pukul 23:50 hingga pukul 00:05 waktu setempat, namun hanya merusak kaca jendela/pintu bagian depan bangunan dan seorang cedera ringan. Sementara gereja Pantekosta yang berlokasi di Jalan Gajah Mada wilayah Kecamatan Palu Barat diguncang bom Selasa pagi pukul 09:30 Wita mengakibatkan kaca di bagian depan gereja dan sejumlah kaca bangunan di sekitarnya berantakan. Dalam insiden terakhir ini juga dilaporkan Bharatu Yani Afianto anggota Jihandak Polda Sulteng mengalami luka serius pada bagian kepala akibat terkena serpihan ledakan bom saat hendak menjinakannya. Polisi yang mengalami musibah itu Selasa siang diterbangkan ke Makassar guna mendapatkan perawatan lanjutan di RSU DR Wahidin Sudiro Husodo.
Artikel Lepas: "Piagam Jakarta dan Hubungan antar Umat Beragama"
` [EMAIL PROTECTED] A r t i k e l Lepas ^*^*^*^*^*^*^*^ Piagam Jakarta dan Hubungan antar Umat Beragama Oleh: Mbah Dukun S Pengantar Pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) oleh pemerintah Jepang sebagai upaya pelaksanaan janji mereka tentang kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 62 orang yang diketuai oleh Radjiman Widjodiningrat. Pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno, salah seorang anggota, menyampaikan usulan fundamen filsafat negara, yang dikenal dengan Pancasila. Keterangan Soekarno tentang Pancasila dalam sidang itu menunjukkan dengan jelas bahwa ia sendiri mengakui adanya ketergantungan dengan orang lain, baik orang Indonesia maupun orang asing, seperti Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, dan Kesejahteraan Rakyat. Pertanyaan yang penting ialah dari sumber manakah Soekarno mengangkat prinsip Ketuhanan, yang akhirnya dikenal sebagai Ketuhanan Yang Mahaesa. Pengertian Ketuhanan, pada dasarnya, berlatarbelakang muslim, walaupun tidak selalu tidak diterima oleh golongan bukan muslim. Prinsip Ketuhanan setidaknya diilhami oleh uraian dari para pemimpin Islam yang berbicara mendahului Soekarno dalam sidang itu. Dalam sidang itu ada dua paham yang terlihat. Kedua paham itu ialah yang menganjurkan agar Indonesia didirikan sebagai negara Islam dan anjuran lainnya, seperti Hatta, yaitu negara persatuan nasional yang memisahkan unsur negara dan agama. Dengan kata lain bukan negara Islam. Ternyata di dalam Naskah Persiapan UUD 1945 jilid II yang disusun oleh Yamin tidak memuat satupun pidato para anggota nasionalis Islam. Yang dimuat hanyalah tiga, yaitu (1) pidato Soekarno, (2) pidato Yamin, dan (3) pidato Soepomo. BPUPKI juga berhasil merumuskan dan bentuk pemerintahan melalui pemungutan suara. Ada 45 suara pemilih dasar negara adalah kebangsaan, sedang 15 suara memilih Islam sebagai dasar negara. Setelah sidang pertama berakhir dibentuklah panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang, yang lalu dikenal dengan nama Panitia Sembilan. Melalui perbincangan yang serius akhirnya Panitia Sembilan berhasil mencapai suatu kesepakatan antara Islam dan Nasionalis. Pada tanggal 10 Juli 1945 Soekarno menyampaikan pidatonya pada sidang BPUPKI. Soekarno juga menyampaikan rancangan preambule UUD hasil rapat Panitia Sembilan. Dalam rancangan preambule tersebut muncullah kalimat yang sampai saat ini tetap menjadi persengketaan ...Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Rancangan preambule itu ditandatangani oleh Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945 di Jakarta. Oleh karena itu rancangan preambule itu dikenal sebagai Piagam Jakarta. Perjalanan Piagam Jakarta Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Sehari setelah pidato Soekarno, yakni pada tanggal 11 Juli 1945, seorang Protestan anggota BPUPKI, Latuharhary, langsung menyatakan keberatan atas tujuh kata di belakang kata Ketuhanan pada Piagam Jakarta. Agus Salim melihatnya secara netral, walaupun ia lebih condong mendukung Piagam Jakarta. Namun beberapa orang anggota BPUPKI berkeberatan, termasuk Wongsonegoro dan Hoesein Djajadiningrat. Sidang pada hari itu seolah-olah berakhir dengan kesepakatan menerima rancangan preambule hasil kerja Panitia Sembilan. Kemudian Soekarno membentuk panitia kecil untuk merancang UUD, yang mesti bekerja pada tanggal 12 Juli 1945. Dua pasal rancangan pertama UUD yang paut dengan pokok bahasan ini ialah pasal 4 dan pasal 28 . Pasal 4:2 berbunyi Yang dapat menjadi Presiden dan Wakil Presiden hanya orang Indonesia asli, sedang pasal 28 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama apapun dan untuk beribadat menurut agama masing-masing. Abdul Wahid Hasjim mengajukan dua usulan. Pertama, pasal 4:2 tersebut ditambah dengan anak kalimat yang beragama Islam. Kedua, pasal 28 diubah isinya menjadi Agama negara ialah agama Islam, dengan menjamin kemerdekaan orang-orang yang beragama lain untuk Agus Salim tidak sependapat dengannya, namun Hasjim mendapat dukungan dari Sukiman. Soekarno selalu memposisikan diri bahwa rancangan preambule adalah hasil kompromi dua pihak, yaitu Nasionalis dan Islam. Padahal tak kurang tokoh Muhammadyah, seperti Ki Bagus Hadikusumo, yang didukung oleh Kyai Ahmad Sanusi, tidak menyetujui tujuh kata anak kalimat Ketuhanan. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04:00 naskah baru pernyataan kemerdekaan dirumuskan dalam suatu pertemuan di rumah Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada hari itu pukul 10:00 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Keesokan harinya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai Soekarno dengan wakilnya Hatta untuk menetapkan UUD. Ternyata sebelum waktu penetapan Hatta menyampaikan empat usulan perubahan ranca
Hot Spot: "Dokter USA Usul Jual Beli Organ Tubuh Dilegalkan"
``` [EMAIL PROTECTED] Hot Spot: 3/1/2002 ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^ DOKTER AS USUL JUAL BELI ORGAN TUBUH DILEGALKAN (www.glorianet.org ) GloriaNet - Saat ini AS kekurangan organ tubuh manusia. Akibatnya banyak warganya meninggal karena tidak bisa memperoleh organ yang dibutuhkan. Demikian ungkap Satunet belum lama ini. California Transplant Donor Network, sebuah jaringan yang mengkoordinasikan kegiatan pencangkokan organ manusia, melaporkan di AS terdapat kekurangan 75.000 organ manusia tiap tahun. Kira-kira 6.000 pasien meninggal tiap tahun karena tidak bisa mendapatkan suku cadang tubuh yang diperlukan. Kalau saja lebih banyak orang mau menjadi donor organ, kemungkinan keadaan defisit itu akan bisa diatasi. Tapi justru di sinilah letak persoalannya. Cukup banyak orang, karena alasan kepercayaan atau 'keprihatinan kosmetik', tidak mau atau sungkan menyumbang organ atau bagian-bagian tubuhnya setelah mereka meninggal. Menurut mereka, kalau organ itu diambil, bagaimana mereka bisa hidup di alam yang lain nanti? Atau apa kata keluarga dan sanak saudara mereka kalau melihat jenazahnya tidak lengkap? Persoalan yang sama juga terdapat di Cina, negara paling besar jumlah penduduknya di dunia. Sehingga sumber organ cangkokan terbesar adalah dari orang-orang yang baru saja menjalani hukuman mati, demikian VoA, baru-baru ini. Kendala lain yang dihadapi para dokter dan pasien Cina yang membutuhkan organ cangkok adalah peraturan pemerintah yang mengatakan seorang calon donor baru bisa dinyatakan mati kalau jantungnya berhenti bekerja. Tapi di AS dan di 13 negara lainnya, seseorang bisa dinyatakan mati kalau otaknya tidak lagi berfungsi, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut braid dead. Seorang donor yang dinyatakan brain dead bisa diambil organ tubuhnya yang masih baik untuk dicangkokkan kepada orang lain. Tapi kendati ada peraturan itu, jumlah organ tubuh yang diperlukan terus saja tidak cukup, antara lain karena banyak calon donor khawatir organ tubuh mereka akan diambil sebelum mereka mati sungguhan. Untuk mengatasi soal itu, seorang dokter AS mengusulkan supaya diadakan jual beli organ. Menurut dr Arthur Caplan, Kepala Bagian Bioetika pada Universitas Pennsylvania di Philadelphia, masyarakat AS sudah terbiasa dengan sistem pasar terbuka dan paham betul akan prinsip hukum permintaan dan penawaran. Kalau suatu barang jumlahnya terbatas, sedangkan permintaan banyak, maka harganya akan naik. Karena orang akan bersaing untuk mendapatkannya. Dan kalau harganya cukup tinggi, kekuatan pasar akan menyediakan barang yang diperlukan selama ada permintaan. Tapi selama tidak ada peraturan yang mengizinkan jual beli organ manusia, sulit menciptakan persediaan yang cukup bagi suku cadang manusia itu. Kecuali mungkin nanti, kalau riset penggunaan stem sel sudah lebih maju. Para pakar berharap bisa membuat organ tubuh yang diperlukan lewat sistem kloning. Sehingga bagian tubuh itu bisa dicangkokkan dengan mudah dan tidak ditolak oleh tubuh resipien, karena dibuat dengan menggunakan susunan DNA yang sama. Kira-kira 25% operasi cangkok organ di AS, organnya diambil dari donor hidup. Menurut para pakar, seorang donor yang sehat bisa menyumbang satu ginjal, satu paru-paru, sebagian liver atau hati, atau sebagian kelenjar pankreasnya untuk dicangkokkan kepada orang lain. Ongkos operasi dan penyembuhan seorang donor biasanya ditanggung perusahaan asuransi, termasuk ongkos penyembuhan, pengobatan, dan pemeriksaan selama satu tahun setelah dia menyumbangkan organ tubuhnya. (GCM/*) http://www.glorianet.org/berita/b2010.html
[Eskol-Net]- Sari Berita : Sabtu, 11 Januari 2002 (Edisi Khusus)
`` Sari Berita : Sabtu, 11 Jan' 2002 ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^* <> Singapura Ungkap 3 Sel Teroris Changi Jadi Target Aksi Teror <> Laskar Jihad Tak Kenal Parlindungan Siregar <> Al Qaeda Berniat Membom Bis dan Kapal AS di Singapura ~~~ Singapura Ungkap 3 Sel Teroris Changi Jadi Target Aksi Teror Sumber : Straits Times --- detikcom - Jakarta, Tiga sel teroris yang berdiam di Singapura diketahui telah menyiapkan serangan pemboman dengan target Bandara Changi dan Yishun. Selain itu, target mereka adalah gedung-gedung yang menjadi simbol kepentingan Amerika Serikat (AS). Serangan ini direncanakan selama bertahun-tahun. Mereka juga aktif melakukan kontak dengan jaringan di Indonesia dan Malaysia. Demikian disebutkan oleh Strait Times, Sabtu (12/1/2002). Video yang ditemukan memperlihatkan hasil survey terhadap Staisiun MRT Yishum, Changi dan Pulau Tekong. Untuk diketahui, Yishum kerap dilewati oleh personel militer AS. http://www.detik.com/peristiwa/2002/01/12/20020112-055701.shtml Laskar Jihad Tak Kenal Parlindungan Siregar Reporter : Teguh Budi Santoso -- detikcom - Jakarta, Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah menilai berita media asing soal kaitan Al Qadea dengan Laskar Jihad hanyalah dusta. Mereka menyatakan tegas tak kenal dengan Parlindungan Siregar yang dituduh Spanyol menjadi pemimpin kamp latihan teroris di Sulawesi Tengah. Untuk diketahui, dalam artikel Washington Post, Sabtu (11/1/2002), disebutkan Spanyol telah mendakwa Parlindungan Siregar, WNI berusia 34 tahun terlibat jaringan Al Qaeda. Parlindungan yang pernah bersekolah di Spanyol juga disebut-sebut sebagai pemimpin kamp pelatihan Al Qaeda yang berada di Poso. http://www.detik.com/peristiwa/2002/01/12/20020112-084517.shtml January. 12, 2002 09:29:04 WIB Al Qaeda Berniat Membom Bis dan Kapal AS di Singapura - NEW YORK, Mandiri - Sinyalemen menyebarnya jaringan teroris Al Qaeda di Asia ternyat terbukti. Baru-baru ini, ditemukan sebuah video di bekas reruntuhan rumah pemimpin Taliban yang isinya tentang rencana pemboman sebuah bus dan kapal yang mengangkut militer AS di Singapura. Dalam video itu tampak jelas seorang anggota Taliban sedang mengintai sebuah bus yang akan mengangkut tentara AS di Singapura. Di video itu juga terdapat rencana untuk meledakkan bus tersebut. Selain mengincar bus militer AS, jaringan Al Qaeda di Asia juga berencana meledakkan sebuah kapal militer milik Amerika yang akan singgah beberapa hari di negeri tersebut. http://www.mandiri.com/?8267737131728778788586818491088071898543383120192323 2527 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Artikel Lepas: "Naiknya Fasisme Mengatasnamakan Islam"
``` [EMAIL PROTECTED] A r t i k e l Lepas ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^ Naiknya Fasisme Mengatasnamakan Islam `` Oleh: Ulil Abshar Abdala (Lakpesdam NU) Ketika merumuskan tema ini muncul beberapa pertanyaan, misalnya "dari mana datangnya militansi atau sikap tidak toleran dari sebagian kalangan Islam belakangan ini?" Sebagai contoh kita bisa lihat munculnya kelompok-kelompok seperti Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Pemuda Ka'bah atau Laskar Jihad. Apakah kelompok-kelompok seperti ini adalah bagian dari gerakan Islam di Indonesia. Kalau memang benar, dari mana akarnya? Atau jangan-jangan agak berlebihan jika kita menyebutnya sebagai gerakan Islam, karena kemunculannya lebih terkait dengan kondisi sekarang ketimbang sejarah Islam sendiri. Ambil contoh FPI. Kita lihat psikologi pemimpinnya yang pulang ke Indonesia dan membentuk semacam polisi susila yang kerjanya mengobrak-abrik tempat-tempat seperti klab malam, pub dan sebagainya. Lalu Jafar Umar Thalib dari Laskar Jihad. Dia pernah belajar di pesantren Gontor, tidak selesai lalu pindah ke Pakistan dan belajar di sana. Ia bergabung dengan Hekmatyar di Afghanistan dan akhirnya pulang ke Indonesia membawa pikiran tentang perang agama. Malam ini kita berbicara tentang persoalan-persoalan ini, dan lebih jauh coba mencari akar dari gerakan-gerakan semacam ini dalam sejarah Indonesia. Juga melihat apakah memang ada rujukan teologis yang mereka gunakan. Ulil Abshar Abdala Assalamualaikum wr wb, selamat malam dan salam sejahtera buat teman-teman. Tema yang akan kita diskusikan pada malam hari ini terus terang menjadi keprihatinan saya sejak setahun terakhir ini. Saya lihat keprihatinan ini belum di-share oleh banyak orang dan tampaknya ada semacam kelengahan terhadap munculnya sebuah trend baru di dalam gerakan Islam yang cenderung menggunakan kekerasan. Bahkan sejumlah organisasi Islam yang resmi seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah maupun Persis dan lembaga-lembaga lain yang sudah mapan, cenderung mengabaikan perkembangan baru. Dugaan saya organisasi-organisasi Islam ini sudah terlalu mapan dan tidak lagi sensitif terhadap perkembangan baru dan dinamika yang lahir dalam masyarakat Islam sendiri. Saya hanya khawatir suatu ketika kita menyaksikan ledakan gerakan yang tidak mungkin lagi dikendalikan, karena sejak awal kita tidak pernah membicarakan hal ini secara publik dan tidak melakukan semacam pengendalian terhadap gerakan ini. Sebelum membicarakan tema ini saya ingin memberikan satu-dua pengantar kecil beberapa hal berkaitan dengan Islam. Pertama, yang disebut Islam tidak selamanya sekadar sebuah agama. Selain ajaran agama Islam juga merupakan fakta sosial, dan sebagai fakta sosial Islam muncul dalam berbagai ekspresi yang tidak seragam sesuai dengan konteks sosial yang berbeda-beda. Kedua, di dalam Islam itu tidak ada yang disebut lembaga tafsir resmi. Kalau pun ada yang berupaya membuatnya, maka lembaga tafsir ini tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk memaksakan tafsir ini secara monolitik kepada seluruh anggota masyarakat. Selalu ada berbagai lembaga, tidak ada satu lembaga yang secara otoritatif berhasil melakukan imposisi ajaran terhadap pemeluk agama Islam. Ketiga, ada kesepakatan di antara berbagai penafsir bahwa Islam itu sebagai teks selalu atau pasti tunggal, tetapi sebagai kenyataan sehari-hari - ketika ditafsirkan oleh para pemeluknya - maka Islam ini akan berbunyi beragam. Jadi teks Islam yang diajarkan di dalam Al Qur'an dan hadist adalah teks yang diam. Nah, agar teks ini berbunyi, maka harus ada manusia yang membunyikannya. Karena manusia berbeda-beda maka bunyi teks ini tentu tidak akan pernah seragam. Tidak adanya otoritas tunggal untuk menentukan dan menyeragamkan jenis-jenis tafsir, mengandung aspek positif dan negatif. Positif karena berarti ada ruang yang bebas untuk semua orang Islam melakukan penafsiran. Tapi negatif karena seperti yang sudah kita alami sekarang, ada semacam kekacauan karena tidak ada otoritas yang berwibawa untuk melakukan kontrol "terhadap penafsiran yang berkembang". Nah, di dalam konteks masyarakat urban seperti Jakarta, situasi kacau ini berkembang. Indikator yang sangat awam misalnya kita lihat kutipan uang yang dilakukan di pinggir-pinggir jalan. Di sisi lain kita temukan juga supply juru dakwah yang mendalami Islam dengan baik sangat kurang jumlahnya. Mereka yang belajar di IAIN itu lebih suka di sektor swasta, non-agama atau birokrasi pemerintah tapi di pos-pos yang non-agama pula. Lapangan yang ditinggalkan oleh orang- orang inilah yang kemudian diduduki oleh juru dakwah liar, yang tumbuh begitu cepat. Mereka ini sebetulnya lahir mendadak tanpa proses pendidikan yang memadai, dengan membaca sejumlah literatur, menghapal satu-dua ayat dan hadist, kutipan dari beberapa ulama, dan dengan kecakapan orasi mereka bisa ditahbiskan menjadi juru dakwah yang diundang ke mana-mana. Menurut saya gejala ini adalah salah satu yang bertanggung jawab
Wacana: "Jangan Anggap Remeh Otoritas Tuhan"
` [EMAIL PROTECTED] Wacana Mingguan ^*^*^*^*^*^*^*^ Salah satu sifat dari Alkitab ialah kejujurannya dalam mengungkapkan realitas kehidupan manusia berdosa. Berangkat dari sifat inilah maka beberapa ayat yang selama ini dipertanyakan akan bisa bisa dipahami. Misalnya saja 1 Samuel 15:2 yang berkata: "Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir. Ayat 3: "Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai." Mengapa Tuhan ingin menghukum orang-orang Amalek? Mengapa perintah Tuhan begitu keras? Ternyata kasus ini tidak ada bedanya dengan latar belakang penghukuman manusia pada peristiwa air bah yang membinasakan semua manusia (kecuali keluarga Nuh), karena semua manusia telah sangat jahat dan najis di hadapan Allah (Kejadian 6 dan 7). Hal yang sama pula terjadi dalam ayat di atas, yang mana selain orang Amalek adalah penyembah berhala, mereka juga bermaksud menghalang-halangi umat Tuhan (Israel) pergi dari Mesir. Dikatakan pula dalam 1 Samuel 13:13: "Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal.." Bila kita perhatikan dengan seksama apa yang menjadi alasan Allah menghukum mereka. Yaitu: mereka adalah dursila, menyesatkan penduduk kota, berbakti kepada allah lain (dewa baal). Kalau sudah begitu, berhakkah Allah menghukum mereka (dalam konteks berdosa dan melawan Allah) yang menghalangi rencana Tuhan? Jawabannya ialah: Tuhan tentu punya otoritas untuk melakukan hal itu. Perlu diketahui bahwa murka Tuhan, seperti diuraikan di atas, merupakan rasa tidak senang atas dasar pertimbangan yang benar-benar matang dan tegas sebagai tuntutan kesucian-Nya. Jadi, murka Tuhan itu tidak diartikan sebagai akibat dendam atau kebencian kepada manusia, melainkan kemarahan sebagai tuntutan hakekat-Nya yang suci. Uraian di atas menjadi refleksi bagi manusia agar jangan main-main dengan Tuhan. Jangan meremehkan otoritas dan kesucian Tuhan. Kasih Tuhan yang selalu menyertai kita, kekal selama-lamanya. Amin. (AS)
Hot Spot: "WN Indonesia Ditahan di Filipina"
``` [EMAIL PROTECTED] Hot Spot: 19/1/2002 ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^ WN Indonesia Ditahan di Filipina Manila, Jumat (Kompas) Petugas imigrasi, intel militer, dan polisi Filipina menahan seorang warga negara Indonesia (WNI), yang diduga anggota kelompok yang menjadi bagian dari jaringan teroris Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Dari hasil pemeriksaan, polisi Filipina juga menemukan lebih dari 1 ton bahan peledak, yang ditimbun tersangka di sebuah kota di Filipina selatan.Keterangan yang dikeluarkan bersama oleh polisi dan militer Filipina, Jumat (18/1), WNI tersebut adalah seorang laki-laki berusia 30 tahun bernama Fathur Rohman al-Ghozi alias Abu Saad. Ia, yang diduga memiliki hubungan dengan kaum militan Filipina, adalah anggo-ta Jamaah Islamiyah, kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda. "Dalam pemeriksaan, ia mengaku sebagai warga Indonesia yang untuk sementara tinggal di Filipina untuk mendapatkan bahan peledak," kata juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Jose Mabanta. Al Ghozi ditangkap di Distrik Quiapo, Manila, Selasa lalu, beberapa jam sebelum ia meninggalkan Filipina. "Pada hari penangkapan, ia sebenarnya berencana terbang ke Bangkok," jelas Senior Superintenden Jaime G Caringal pada para wartawan, kemarin. Penangkapan dilakukan berdasarkan petunjuk yang berasal dari Pemerintah Singapura, yang menduganya sebagai pemimpin kelompok Jamaah Islamiyah. Sejumlah 13 anggota kelompok militan-yang juga memilik sel-sel di Indonesia dan Malaysia-ini sudah ditahan di Singapura. Menurut polisi Singapura, delapan orang di antara mereka pernah dilatih Al Qaeda di Afganistan. Awalnya, Al-Ghozi ditahan karena dicurigai memalsukan dokumen-dokumen perjalanan. Namun, kemudian ia mengaku telah terlibat dalam berbagai aksi peledakan bom di Filipina, termasuk peledakan lima bom di lima tempat Manila, 30 Desember 2001, yang mengakibatkan setidaknya 14 orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya cedera. Saat diinterogasi, Al-Ghozi juga mengaku, tahun lalu ia membeli sekitar satu ton bahan peledak dari sebuah sel teroris di Filipina bagian selatan. Bahan peledak itu akan dikirim ke negara-negara Asia Tenggara lain untuk digunakan dalam berbagai aksi teror. Bahan peledak itu kini disembunyikan di kota General Santos, kota pelabuhan di Filipina selatan. Berdasarkan petunjuk Al-Ghozi ini, polisi kemarim menyerbu sebuah rumah di kota General Santos dan berhasil mememukan timbunan bahan peledak seberat sekitar 1,1 ton. Selain itu juga disita 17 pucuk senapan serbu, 300 unit detonator, dan bahan-bahan lain untuk merakit bom. Menurut polisi, alat pemicu bahan peledak yang ditemukan kemungkinan diproduksi di Filipina, sementara detonatornya buatan India. Pasukan AS Sementara itu, kemarin, para pejabat Filipina menolak kemungkinan akan segera digelarnya operasi militer besar-besaran bersama pasukan Amerika Serikat (AS) untuk memburu kaum pemberontak yang memiliki kaitan dengan jaringan Al Qaeda. Pernyataan ini dibuat sehubungan dengan kian meningkatnya kritik di dalam negeri sehubungan dengan adanya rencana pelibatan pasukan AS dalam perang melawan kaum gerilyawan separatis Filipina selatan. Juru bicara kepresidenan Filipina Rigobrto Tiglao mengatakan pada media massa, partisipasi pasukan khusus AS dalam perang melawan kelompok gerilyawan Abu Sayyaf itu baru akan terjadi secepat-cepatnya pada April mendatang. Mengomentari kekhawatiran sementara kalangan pada kemungkinan akan terjadinya intervensi AS di daerah basis Abu Sayyaf di Filipina selatan, Tiglao menyatakan, evaluasi yang seksama dan mendalam masih akan dilakukan sebelum diputuskannya keterlibatan AS dalam rencana serangan itu. "Kesepakatan yang ada sekarang tidak mempertimbangkan keterlibatan personel AS lebih dari satu kompi (sekitar 100 orang-Red). Untuk operasi yng lebih besar dari itu, masih harus dibuat sebuah keputusan politik," demikian Tiglao. Seorang pejabat Filipina lain menyatakan, hingga April mendatang pasukan AS akan mengadakan pelatihan kontraterorisme bagi para personel Angkatan Bersenjata Filipina, termasuk latihan penggunaan persenjataan teknologi tinggi khusus untuk perang pada malam hari. (AP/AFP/Reuters/muk) http://www.kompas.com/kompas-cetak/0201/19/LN/wnin02.htm
Hot Spot: "Jakarta Dituding Lepaskan 5 Anggota Al-Qaeda"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Jakarta Dituding Lepaskan 5 Anggota Al-Qaeda Sumber : Strait Times detikcom - Jakarta, Ini tuduhan dari Amerika Serikat (AS). Juli 2001, Indonesia pernah kedatangan 5 orang yang diduga anggota Al-Qaeda. Mereka datang untuk meledakkan Kedubes AS di Jakarta. Sebelum terlaksana, aksi tercium dan pemerintah memilih mengusir ke-5 orang itu diam-diam. Kabar mengejutkan ini ditiupkan oleh seorang pejabat tinggi AS dan dikutip oleh AP(23/1/2002)dan straits Times,Jumat (25/1/2002). Mereka dikhawatirkan akan membom Kedubes AS seperti kejadian di Tanzania dan Kenya, 1998. Menurut pejabat tersebut, itulah sebabnya mengapa pada bulan Agustus,Kedubes AS di Jakarta sempat mengalami beberapa kali penutupan. Walau secara resmi, soal ancaman aksi teror bom itu tak diungkapkan kepada publik. Pejabat yang tak disebutkan namanya itu, mengatakan ke-5 orang yang dicurigai itu datang dari Yaman. Selama di Indonesia, mereka menginap di salah satu kawasan yang dihuni oleh sekelompok etnis tertentu di Surabaya, Jawa Timur. Benarkah demikian? Apa tanggapan pemerintah Indonesia? "Pemerintah Indonesia membantah kejadian ini. Mereka malah mengijinkannya pergi dengan diam-diam," ucap pejabat tersebut. Pejabat lainnya yang dihubungi AP membenarkan hal ini. Ia malah menyebutkan hal ini menjadi anomali bagi tekad AS mengajak bangsa-bangsa memerangi terorisme. Sementara itu, saat AP mengkonfirmasi ke Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar, yang bersangkutan mengaku belum pernah mendengar adanya laporan seperti itu. (tbs)
Hot Spot: "KISDI Siap Bela `Al Qaeda Indonesia"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* KISDI Siap Bela `Al Qaeda Indonesia` JAKARTA, Mandiri - Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) siap membela pimpinan Ponpes Al Mukmin, KH Abu Bakar Baasyir jika memang diminta. Tokoh yang dituding polisi Malaysia sebagai jaringan Al Qaeda Indonesia ini diduga terkait dengan kasus Fathurrahman, WNI yang ditangkap Filipina dengan tuduhan terkait Al Qaeda. Dalam pernyataan kerasnya, KISDI mendesak aparat kepolisian proporsional dalam memeriksa H Abu Bakar Baasyir sebagaimana orang-orang lain yang diminta keterangannya. KISDI menilai, pemeriksaan kepolisian selama ini terlalu berlebihan. Demikian Sekjen KISDI, Adian Husaini, di Jakarta, Kamis (24/1), menanggapi soal rencana pemeriksaan terhadap pimpinan Ponpes Al Mukmin, KH Abu Bakar Baasyir. KISDI akan terus memantau kasus H Abu Bakar dan bila diminta yang bersangkutan akan siap untuk memberikan advokasi (pembelaan) Adian menyatakan, Baasyir sudah tegas mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal atau terkait dengan jaringan teroris Al Qaeda. "Saya memang bersimpati dengan Al Qaeda, tapi sama sekali tak terkait dengan jaringan itu," ujar Adian mengutip pernyataan Baasyir. Adian mengimbau agar jangan menuduh Pondok Pesantren Al Mukmin pimpinan Baasyir tersebut terkait dengan jaringan teroris. Sementara itu, Abu Bakar Baasyir diperiksa di Ditserse Mabes Polri, Kamis ini. [EDO]
Hot Spot: "Sang Teolog Pembebasan"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Sang Teolog Pembebasan Oleh: M. Agus Nuryatno* http://www.islamlib.com/ Asghar Ali Engeneer adalah pemikir Islam modern dari India yang cukup dikenal luas di Indonesia. Pemikiran-pemikirannya mengenai pluralisme, Islam sebagai ideologi pembebasan dan kesetaraan gender telah dibaca oleh kalangan terdidik di Indonesia. Juga, yang tak boleh dilupakan, adalah pandangan-pandangannya yang menolak keras ide tentang negara Islam dengan semata-mata mencontoh preseden klasik pada zaman Nabi dan sahabat. Engeneer, yang lahir di Rajasthan, India, pada tahun 1939 dalam sebuah keluarga yang berafiliasi kepada Shi'ah Ismaili itu, beberapa kali berkunjung ke Indonesia dalam pelbagai kesempatan seminar dan diskusi. Sejumlah bukunya telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Tulisan ini akan mencoba memperkenalkan gagasan-gagasan Engeneer mengenai tiga tema pokok: Islam sebagai ideologi pembebasan, pluralisme, dan kesetaraan gender. Engeneer, dalam sebuah artikel berjudul What I Believe (Mumbay: 1999), mengemukakan tiga pokok soal yang mendasari pemikiran-pemikirannya. Pertama, mengenai hubungan antara akan dan wahyu yang saling menunjang. Kedua, mengenai pluralitas dan diversitas agama sebagai keniscayaan. Baginya, fanatisme dan sektarianisme keagamaan adalah merusak karena cenderung menggiring manusia untuk mengumandangkan truth claim, yang dengannya keyakinan tertentu dianggap sebagai satu-satunya kebenaran dan yang lain adalah salah. Ketiga, mengenai watak keberagamaan yang tercermin dalam sensitivitas dan empati terhadap penderitaan kelompok masyarakat lemah. Selengkapnya: http://www.islamlib.com/kolom/asghar%20ali%20engineer.html *M. Agus Nuryatno, saat ini mengajar di IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Hot Spot: "Hambali Terkait Tragedi WTC?"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Polri Belum Siap Berkomentar Hambali Terkait Tragedi WTC? ``` Reporter : Lukmanul Hakim detikcom - Jakarta, Polisi Malaysia makin dekat pada kesimpulan bahwa Hambali, warga Indonesia, adalah pimpinan sel teroris di Singapura dan Malaysia. Ia diketahui pernah bertemu dengan pembajak dan pembom Gedung WTC New York. Seperti dikutip Straits Times, Sabtu (2/2/2002), penyidik telah memeriksa 23 anggota Jemaah Islamiah (JI) yang telah ditangkap. Kesaksian mayoritas cenderung mengungkap bahwa otak di balik organisasi itu adalah Hambali yang datang ke Malaysia sejak tahun 1985. Hambali termasuk orang yang disebut-sebut selama 3 tahun belakangan ini kerap bertemu dengan orang dari jaringan Al Qaeda. Termasuk diantaranya, Ramzi Yousef dan Wali Khan Amin Shah, 2 orang yang dituduh AS terlibat perencanaan pemboman Gedung WTC tahun 1993. Dua orang itu diduga kurir dana bagi organisasi yang dibentuk Hambali. Indikasi keterlibatan Hambali makin kuat ketika polisi menggerek rumah Ramzi Yousef tahun 1995 di Manila. Disitu diketemukan sebuah foto diri Hambali. Hambali juga membuat jejak keterkaitan dengan Tragedi WTC, 11 September 2001. Sumber di kepolisian menyebut Hambali bersama seorang anggota JI yang telah ditangkap, Yazid Sufatt pernah bertemu dengan 2 orang pembajak Tragedi 11 September WTC/Pentagon. Pertemuan terjadi Januari 2000 di apartemen milik Yazid di Kuala Lumpur. 2 Pembajak WTC itu adalah Khalid al-Midhar and Nawaf al-Hazmi yang akhirnya tewas dalam aksi pembajakan di Pentagon. Yazid sendiri belakangan diminta oleh AS untuk diekstradisi ke negara Paman Sam tersebut. Lantas dimanakah keberadaan Hambali saat ini? Jawaban yang satu ini cukup sulit. Beberapa pihak menyebut Hambali ada di Indonesia, namun ada juga dugaan ia lari ke Timur Tengah. Yang pasti, soal Hambali ini, Mabes Polri memilih bungkam. Kabahumas Polri Irjen Saleh Saaf dan Sekretaris NCB Interpol Irjen Dadang Garnida belum bersedia memberikan komentar ketika dihubungi detikcom. (tbs) www.detik.com
[Eskol-Net]- Hot Spot: "Deklarasi Malino untuk Maluku"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* <*>Draft Maklumat Perjanjian Malino <*>Inilah Isi Perjanjian Damai Maluku di Malino ~~ Draft Maklumat Perjanjian Malino Reporter : Abdul Haerah H.R. === detikcom - Malino, Pertemuan Malino untuk Maluku akan berakhir sore ini. Delegasi Islam dan Kristen sudah sepakat menghentikan konfik. Draft Maklumat Perjanjian Malino pun sudah dibuat yang mencakup 12 poin. Draft yang sifatnya masih terbatas itu diterima detikcom di lokasi pertemuan di Celebes Villa & Resorts, Malino, Sulsel, Selasa (12/2/2002). Berikut isinya: Maklumat Perjanjian Malino 1. Menghentikan semua bentuk konflik dan perselisihan. 2. Hukum harus ditegakkan secara adil dan tegas oleh pemerintah, TNI, Polri serta seluruh aparat hukum dengan dukungan seluruh masyarakat. Karena itu aparat penegak harus bersikap profesional dan netral dalam menjalankan tugas. 3. Seluruh rakyat Maluku adalah bagian dari NKRI, karena itu tidak menyetujui dan mengutuk segala bentuk gerakan separatisme seperti Republik Maluku Selatan (RMS). 4. Sebagai bagian dari NKRI, maka rakyat Maluku berhak untuk berada, bekerja dan berusaha di seluruh wilayah RI dan begitu pula sebaliknya, rakyat RI dapat berada, bekerja dan berusaha di wilayah Propinsi Maluku secara sah dan adil. 5. Segala bentuk organisasi, satuan kelompok atau laskar yang bersenjata tanpa izin di Maluku dilarang dan harus menyerahkan senjata atau dilucuti dan diambil tindakan sesuai hukum yang berlaku dan meninggalkan wilayah Maluku. 6. Untuk melaksanakan seluruh ketentuan hukum, maka perlu dibentuk tim investigasi independen nasional untuk mengusut tuntas peristiwa 19 Januari 1999, Front Kedaulatan Maluku (FKM), RMS, Laskar Jihad dan lain-lain sebagainya. 7. Organisasi kemasyarakatan yang bertujuan meningkatkan pendidikan, kesehatan dan sosial dapat beroperasi sepanjang memenuhi ketentuan hukum dan undang-undang. 8. Pengungsi akan dikembalikan ke tempat semula sebelum konflik dan segala hak-hak perdata dikembalikan. 9. Pemerintah akan membantu masyarakat untuk merehabilitasi sarana ekonomi dan sarana umum seperti fasilitas pendidikan, kesehatan dan agama, serta perumahan rakyat agar masa depan seluruh rakyat Maluku dapat maju kembali dan keluar dari kesulitan. Sejalan dengan itu, segala bentuk pembatasan ruang gerak penduduk dibuka sehingga kehidupan ekonomi dan sosial berjalan dengan baik. 10. Dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan seluruh wilayah dan masyarakat diharapkan adanya kekompakan dan ketegasan untuk TNI dan Polri. Sejalan dengan itu, Asrama Tantuwi segera dibangun kembali dan segala fasilitas TNI dikembalikan kepada fungsinya. 11. Untuk menjaga hubungan dan harmonisasi antar seluruh masyarakat, pemeluk agama Islam dan Kristen, maka segala upaya dan usaha dakwah dan penyiaran agama harus sesuai dengan undang-undang dan ketentuan lain tanpa pemaksaan. 12. Mendukung rehabilitasi, khususnya Universitas Pattimura dengan prinsip untuk kemajuan bersama, karena itu rekrutmen dijalankan secara terbuka dengan prinsip keadilan dengan tetap memenuhi syarat kualitas yang ditentukan. Dua Komisi Dalam draft ini juga direkomendasikan pembentukan dua komisi. Yakni Komisi Keamanan dan Penegakan Hukum, serta Komisi Sosial Ekonomi. Kedua komisi ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti segala hal dari Perjanjian Malino. Pelaksanaan agenda dan rencana komisi-komisi tersebut akan dilakukan oleh Tim Pemantau Nasional dan kelompok kerja yang akan dibentuk setelah Perjanjian Malino disepakati dan ditandatangani. (sss) http://www.detik.com/peristiwa/2002/02/12/20020212-104633.shtml Inilah Isi Perjanjian Damai Maluku di Malino Reporter : Abdul Haerah H.R. == detikcom - Malino, Selasa (12/2/2002) pukul 15.05 WITA Pertemuan Malino untuk Maluku berakhir. Pertemuan yang resminya bertajuk "Perjanjian Maluku di Malino" itu menghasilkan 11 poin kesepakatan damai. Menko Kesra Yusuf Kalla, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri Jend Pol Da'i Bachtiar membacakan hasil-hasil kesekapatan yang yang dicapai dalam perjanjian Maluku di Malino. Berikut isi perjanjian damai tersebut: Konflik Maluku yang sudah berlangsung tiga tahun terkahir telah menyebabkan korban jiwa dan harta, kesengsaraan dan kesulitan masyarakat serta membahayakan keutuhan negara RI, serta menyuramkan masa depan rakyat Maluku. Oleh karena itu, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami segenap wakil dari umat Islam dan Kristiani Maluku dengan jiwa terbuka dan hati yang ikhlas sepakat untuk mengikat diri dalam perjanjian. 1. Mengakhiri semua bentuk konflik dan perselisihan. 2. Menegakkan supremasi hukum secara adil dan tidak memihak. Karena itu, aparat harus bertindak profesional dalam menjalankan tugasnya. 3. Menolak segala bentuk gerakan separatis termasuk Republik Maluku Selatan. 4. Sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka bagi semua orang berhak untuk berada dan berusaha di wila
[Eskol-Net]- Sari Berita : "Seputar Malino II"
`` Sari Berita : "Seputar Malino II" ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^* * Amerika Sambut Baik Pertemuan Malino Untuk Maluku * Delegasi Islam Tolak Pemulangan Laskar Jihad di Maluku * Malino II Harus Diikuti Sosialisasi Yang Efektif * Pencabutan Darurat Sipil Maluku Tergantung Situasi Pasca Malino * Pertemuan Malino-Kelompok Islam: Masih Ada Persoalan Prinsip Dengan Kristen * Delegasi Malino II Masih Bersitegang Soal Sipil Bersenjata * 'Perlu 10 tahun untuk dapatkan generasi baik di Maluku' * Kelompok Kristen: Kami datang untuk berdamai `` February. 12, 2002 15:59:34 WIB Amerika Sambut Baik Pertemuan Malino Untuk Maluku == JAKARTA, Mandiri - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyambut baik upaya pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan pembicaraan damai antara masyarakat Muslim dan Kristen Maluku yang berlangsung di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Informasi yang diterima Antara New York dari Departemen Luar Negeri AS, Senin (Selasa waktu Indonesia) menyebutkan, dialog tersebut merupakan kunci dari upaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Maluku. "Pembicaraan ini adalah suatu langkah penting dalam upaya Indonesia mengakhiri kekerasan, menegakkan hukum dan mengupayakan pembangunan kembali Provinsi Maluku," kata Juru Bicara Deplu AS, Richard Boucher dalam konferensi pers yang berlangsung di Washington DC. http://www.mandiri.com/?8267737131728778788586818491088071898543383120202423 2527 Nasional Delegasi Islam Tolak Pemulangan Laskar Jihad di Maluku 12 Feb 2002 13:45:6 WIB === TEMPO Interaktif, Maluku: Delegasi kelompok Islam yang melakukan perundingan dengan delegasi kelompok Kristen di Malino, Sulawesi Selatan, menyatakan menolak syarat pemulangan Laskar Jihad dari bumi Maluku. Ketua Delegasi Kelompok Islam, Thamrin Ely dalam keterangan persnya, Selasa (12/2) siang, menegaskan bahwa gagasan untuk memulangkan Laskar Jihad tidak sesuai dengan prinsip-prinsip negara kesatuan Republik Indonesia dan penegakan HAM. "Setiap warga negara Indonesia berhak tinggal di mana saja di negeri ini, apakah itu laskar jihad atau laskar lainnya. Tidak ada alasan untuk memulangkan laskar," ujarnya. Dia mengakui keberadaan Laskar Jihad di Maluku memberi kontribusi positif bagi kehidupan sosial kemasyarakatan. Thamrin mencontohkan, setelah penanganan sampah ditinggalkan BBM (Bugis, Buton, Makassar), dikerjakan oleh Laskar Jihad. Solusinya, ia menawarkan, bukan dengan pemulangan Laskar Jihad itu. Tetapi, mereka yang dianggap melakukan pelanggaran hukum harus diproses secara hukum. Thamrin menandaskan, pihaknya akan memperjuangkan agar Laskar Jihad tidak dipulangkan. Kalau persoalan itu akan menjadi persoalan dalam perumusan kesepakatan akhir, ia mengusulkan sebaiknya poin ketidaksepahaman itu ditunda dulu. http://www.tempointeraktif.com/news/2002/2/12/1,1,7,id.html Malino II Harus Diikuti Sosialisasi Yang Efektif Reporter : Anis Ardiyanti detikcom - Jakarta, Setelah pertemuan Malino II mencapai beberapa kesepakatan, langkah penting berikutnya adalah menerapkan kesepakatan itu di masyarakat Maluku yang bertikai. Untuk itu perlu dicari proses sosialisasi yang efektif. Hal itu diungkapkan oleh anggota DPR dari Fraksi TNI, Isaac Latuconsina kepada detikcom di gedung DPR, Jl. Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, (12/2/2002). "Yang kemudian perlu dilakukan oleh wakil-wakil kedua kelompok tersebut tersebut adalah mensosialisasikan hasil pertemuan kepada beratus-ratus orang, yaitu rakyat Maluku yang selama ini bertikai," ujar Isaac. http://www.detik.com/peristiwa/2002/02/12/20020212-182609.shtml Pencabutan Darurat Sipil Maluku Tergantung Situasi Pasca Malino Reporter : Abdul Haerah H.R. = detikcom - Malino, Kapolri Jend. Pol. Da'i Bachtiar mengatakan, pencabutan status darurat sipil di Maluku sangat tergantung pada situasi di Maluku. Terutama situasi keamanan pasca dilaksanakannya perundingan Malino. "Porsi pemerintah akan dilihat setelah dicapai kesepakatan di pertemuan ini. Setelah itu, pemerintah bisa mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu sesuai porsi yang diberikan," kata Kapolri di sela perundingan untuk Maluku di Malino, Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (12/2/2002). Polri, kata Da'i, akan terus memantau perkembangan situasi keamanan di Maluku. Terutama pasca perundingan Malino. "Ini sudah menjadi tugas kami aparat kepolisian untuk menegakkan hukum di daerah tersebut. Polri juga sangat menghargai sikap kedua kelopok bertikai yang mau bersepakat mengakhiri konflik dan kekerasan. Ini sebuah langkah maju," ujar Kapolri. http://www.detik.com/peristiwa/2002/02/12/20020212-141312.shtml Pertemuan Malino-Kelompok Islam: Masih Ada Persoalan Prinsip Dengan Kristen == [12/2/2002 08:27:03 WIB]Pertemuan Damai untuk Maluku hari ini diperkiraka
[Eskol-Net]- Hot Spot: "Pasca Malino II"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* <*> Dua Hari Pasca Malino Untuk Maluku, Empat Bom Meledak di Ambon <*> Pemerintah miliki data kelompok garis keras di Maluku <*> Sebelas Ormas Islam Maluku Kecewa dengan Perjanjian Malino II `` February. 14, 2002 06:13:19 WIB Dua Hari Pasca Malino Untuk Maluku, Empat Bom Meledak di Ambon = JAKARTA, Mandiri - Empat ledakan terdengar di Ambon, Rabu (13/2) tengah malam, sehari setelah perjanjian untuk mengakhiri semua bentuk konflik dan kekerasan di Maluku, disepakati. Ledakan tersebut disesalkan oleh pihak-pihak yang menghendaki segera terwujudnya perdamaian di wilayah yang hampir tiga tahun dilanda konflik yang merenggut korban jiwa yang tidak sedikit. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat HM Jusuf Kalla, yang menjadi mediator utama pertemuan perdamaian Maluku, semalam, menyesalkan terjadinya ledakan bom di Ambon itu. Menurut dia, kemungkinan masih adanya faksi yang menentang perdamaian Maluku sudah diduga sejak awal. Namun, ia optimistis ledakan itu hanyalah letupan kecil dari pihak yang tidak senang perdamaian terwujud di Maluku, khususnya di Ambon. "Pemerintah percaya itu hanya riak yang akan berhenti sendiri. Percayalah, orang-orang yang hendak mengoyak perdamaian tidak akan mendapat tempat di hati masyarakat, terutama para pihak yang sudah berteguh hati menandatangani kesepakatan menghentikan konflik," ujar Jusuf Kalla ketika dihubungi di kediamannya semalam. Mengenai ledakan itu sendiri, Jusuf Kalla secara tegas menyatakan, tindakan itu sudah sangat kriminal dan harus diselesaikan oleh TNI dan Polri. Menurut keterangan yang dihimpun Kompas, tiga dari empat ledakan itu terdengar dari arah Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, dan satu ledakan lainnya terdengar di wilayah Batugantung. Semua ledakan terjadi di wilayah kosong tanpa penghuni sehingga tidak memakan korban. Kondisi di Ambon dilaporkan masih normal meski aparat keamanan segera berjaga-jaga. Rabu siang, Wakil Presiden (Wapres) Hamzah Haz menyatakan, penyelesaian konflik di Maluku harus diikuti dengan kegiatan ekonomi. Jika tidak, akan mudah timbul konflik baru akibat banyaknya orang yang menganggur, di samping memberi kemudahan kepada provokator untuk beroperasi di daerah konflik tersebut. Ditemui wartawan setelah menghadiri pembukaan Lokakarya Nasional tentang Kesempatan Kerja Pemuda di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, Hamzah Haz mengatakan, pemerintah berupaya agar kegiatan ekonomi bisa berjalan di daerah konflik. Seperti Aceh, kegiatan ekonomi di daerah itu sudah berjalan sehingga diperlukan pengamanan dengan membentuk Komando Daerah Militer (Kodam) di sana. Di Ambon juga sama, kata Wapres, pemerintah menghendaki agar konflik yang telah berlangsung dalam waktu panjang itu tidak muncul kembali. "Karena itu, arahnya kita ingin bagaimana potensi ekonomi yang ada di daerah Maluku itu dapat digerakkan segera, terutama usaha kecil dan menengah serta koperasi," tandasnya. Menko Kesra HM Jusuf Kalla, Rabu siang, menyatakan, setelah para pihak yang bertikai di Ambon bersepakat mengakhiri konflik, maka segala daya perlu dilakukan untuk mewujudkan perdamaian yang konkret di Ambon. Di antara banyak hal yang harus diperhatikan, terdapat dua hal pokok yang mutlak digenggam, yakni sikap tegas dan konsisten. "Aparat keamanan atau aparat hukum harus bersikap netral dan tegas terhadap para pihak yang hendak menghancurkan perdamaian. Sedangkan para pihak yang telah sepakat mengakhiri konflik harus konsisten menyudahi semua pertikaian itu," tutur Jusuf Kalla di Jakarta, usai diterima Presiden Megawati Soekarnoputri. Ia menyatakan, sudah terlalu lama beberapa kelompok masyarakat di Ambon saling bermusuhan, saling membunuh, saling menghancurkan. Ambon, yang dikenal sebagai "Ambon Manise", kini dipenuhi reruntuhan gedung, sekolah, dan tempat ibadah. Perekonomian di kota itu bisa dikatakan hancur, pendidikan pun demikian. Praktis, tambah Kalla, satu generasi di Ambon terganggu oleh permusuhan yang amat pekat. Satu generasi tidak mendapat pendidikan sebagaimana mestinya. "Saya berkali-kali tegaskan kepada masyarakat Ambon agar setelah kesepakatan Malino, semua kepahitan, kegetiran, dendam, dan sebagainya dilupakan. Marilah, dengan semangat persaudaraan, sebangsa dan se-Tanah Air, mulai membangun Ambon. Pemerintah pun jelas akan ikut membantu merehabilitasi infrastruktur Ambon," tutur Kalla. Di tempat terpisah, salah seorang anggota tim mediator, Hamid Awaludin, menyatakan, kesepakatan mengakhiri konflik Ambon, yang ditandatangani pihak Islam, Kristen, dan unsur-unsur pemerintah, amat kuat. Secara yuridis, tutur Hamid, kesepakatan itu kokoh. Karena para pihak mengikat perjanjian untuk berdamai, para penanda tangan kesepakatan itu, akan diproses secara hukum apabila melanggar kesepakatan yang sudah ditandatangani. Berkaitan dengan kesepakatan 11 butir perjanjian damai untuk Maluk
[Eskol-Net]- Spot News : "Surat Kesepakatan Bersama Mengenai Tempat Peribadatan di Kec. Lemahabang, Bekasi"
` S P O T - N E W S [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Pembaca Eskol-Net yang terkasih, Berikut ini kami postingkan sebuah surat kesepakatan mengenai tempat beribadatan di Lemahabang-Bekasi. Kesepakatan yang menekan pihak gereja? Salam Eskol Net POLRI RESORT BEKASI SEKTOR LEMAHABANG Jl. Raya Citarik No 1 Lemahabang Kode Pos 17550 Lemahabang, 10 Januari 2002 No. Pol. : B/ 10 / I / 2002 / Sek La Klasifikasi : BIASA Lampiran: Satu bendel Perihal: Pemberitahuan tentang surat kesepakatan bersama masalah tempat-tempat peribadatan. Kepada Yth. di Tempat 1. Dasar Surat Kesepakatan Bersama pada tanggal 27 Desember 2001 yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak yaitu pihak pertama atas nama yang mewakili seluruh umat islam dan ormas ormas islamnya khususnya di Kecamatan Lemahabang dengan pihak kedua atas nama dan mewakili seluruh gereja-gereja / umat Kristen yang ada di Wilayah Kecamatan Lemahabang. 2. Sehubungan dengan dasar 1 tersebut, bersama ini kami memberitahukan tentang surat kesepakatan bersama masalah tempat-tempat peribadatan yang dipergunakan untuk kegiatan oleh umat Kristen di Wilayah Lemahabang, dan untuk lebih jelasnya bapak dapat mengetahui dengan sebagaimana photo copy surat kesepakatan bersama terlampir. 3. Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan untuk diketahui serta menjadi maklum. KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR LEMAHABANG YS MURYONO / INSPEKTUR POLISI I NRP 63070188 Tembusan : 1. Kapolres Bekasi. 2. Kapuskodal Ops Polres Bekasi. 3. Kasat Intel Polres Bekasi. 4. Kasat Bimmas Polres Bekasi 5. Kasat Serse Polres Bekasi. = SURAT KESEPAKATAN BERSAMA Yang bertanda tangan di bawah ini kami : I. Pihak Pertama : 1. KH. SULAIMAN JAKAFERUS 2. H. ANWAR 3. H. DAHLAN 4. UST. IMAM MULYANA 5. H. YAMAN EDIE BAIR Atas nama mewakili seluruh umat Islam dan ormas-ormas Islam lainnya khususnya di Kecamatan Lemahabang. II. Pihak Kedua : 1. Pdt. DA. SUTRISNA 2. Pnt. TP. SIREGAR 3. Pdt. F. MARPAUNG 4. Pdt. ABDUL AMIN KHOHAR Atas nama dan mewakili seluruh gereja-gereja / umat Kristen yang ada di wilayah Kec. Lemahabang khususnya. Dengan ini kami membuat pernyataan dan kesepakatan bersama perihal tempat-tempat peribadatan yang dipergunakan untuk kegiatan kebaktian oleh umat Kristen antara lain : 1). Kedua belah pihak sepakat untuk menyetujui penggunaan tempat berupa bangunan di Sektor Paladio Cikarang Baru serta Ruko yang ada di Lippo Cikarang, sebagai tempat kebaktian bagi umat Kristen selama 6 (enam) bulan terhitung mulai kesepakatan ini dibuat (Kamis 27 Desember 2001). 2). Kurun waktu 6 (enam) bulan tersebut dipergunakan dengan bersungguh-sungguh oleh pihak ke-2 (dua) untuk mengurus perijinan ke Pemda Bekasi guna memperoleh lokasi yang disetujui dan ditetapkan oleh Pemda Bekasi. 3). Jika selama 6 (enam) bulan masa pengurusan perijinan belum selesai, maka akan ditinjau kembali (poin 2) melalui Forum Komunikasi yang telah terbentuk. 4). Pihak ke-2 (dua) tidak akan melakukan kristenisasi baik di wilayah Lemahabang maupun wilayah lain dan jika ada usaha-usaha yang mengarah kepada hal tersebut maka segera diselesaikan dan diklarifikasi melalui Forum Komunikasi yang terbentuk. 5). Pihak pertama sanggup untuk tidak menganggu proses pelaksanaan kebaktian umat Kristen yang telah disepakati bersama baik tempat maupun waktu dan sanggup untuk menyampaikan hasil kesepakatan bersama ini kepada umat Islam/Ormas-Ormas Islam lainnya khususnya di wilayah kec. Lemahabang dan Kab. Bekasi pada umumnya. 6). Bahwa yang bertanda tangan tersebut adalah perwakilan dari para pengurus agama Islam maupun Kristen, yang duduk sebagai pengurus Forum Komunikasi agama Islam dan Kristen Kec. Lemahabang, selanjutnya pihak pengurus Forum Komunikasi akan melakukan pertemuan secara reguler, dalam kaitan evaluasi serta program kinerja Forum Komunikasi tersebut. Demikian Surat Kesepakan Bersama ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa adanya tekanan, paksaan dan pengaruh dari pihak manapun juga. Lemahabang, 27 Desember 2001 Yang membuat pernyataan dan kesepakatan bersama 1. KH. SULAIMAN JAKAFERUS 1. Pdt. DA. SUTRISNA 2. H. ANWAR 2. Pnt. TP. SIREGAR 3. H. DAHLAN 3. Pdt. F. MARPAUNG 4. UST. IMAM MULYANA 4. Pdt. ABD. AMIN K 5. H. YAMAN EDIE BAIR MENGETAHUI MUSPIKA LEMAHABANG 1. KAPOLSEK = YS MURYONO / IPTU NRP. 63070188 2. CAMAT = Drs. H. NANA GANADI / NIP. 010080980 3. DANRAMIL = TONI A. SETIAWAN / KAP.INF.NRP. 11930089821071 *Catatan Redaksi : Surat disalin berdasarkan copy asli yang diterima Sumber : FKKJB "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi le
Hot Spot: "Jepang Ingin Teliti Kerukunan Beragama Indonesia"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Jepang Ingin Teliti Kerukunan Beragama Indonesia Reporter : Abdul Haerah H.R. detikcom (5/3/02) - Jakarta, Meski kerap diwarnai konflik berbau agama, tapi Indonesia masih bisa dijadikan tempat penelitian kerukunan hidup beragama oleh negara lain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jepang berencana meneliti soal ini di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Manado, Banten, dan Makassar. Keinginan itu dikemukakan peneliti dari Bunkyo University Prof. Nakamura Hisako saat bertemu dengan Gubernur Sulawesi Selatan Zainal Basri Palaguna, Senin (04/03/2002) di Makassar. Menurut Hisako, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jepang, saat ini sangat membutuhkan data primer tentang kerukunan hidup antarumat beragama di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Sulsel. Ia mengakui, Jepang belum mengerti kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya Sulsel dan keberhasilan daerah itu menjadi fasilitator perdamaian dua daerah yang terlibat konflik di Kawasan Indonesia Timur (KTI), Poso, Sulteng dan Ambon, Maluku. "Terus terang pemerintah jepang belum mengerti kerukunan hidup beragama yang dianut masyarakat Indonesia, seperti di Makassar ini, karena itu kami tertarik untuk melakukan penelitian," jelas Nakamura yang ditemani suaminya Prof Dr Mitsuo. Ketertarikan meneliti di Makassar, ungkap Hisako, karena daerah ini pernah dilanda konflik bernuansa agama. "Dalam persepsi orang Jepang, Indonesia goyang akibat agama. Tapi, ternyata setelah konflik berakhir, solidaritas di antara umat beragama makin justeru menjadi kuat," tuturnya. Yang akan dijadikan obyek penelitian, kata Nakamura, meliputi pemerintah daerah, tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat. Penelitian itu sendiri akan dilakukan sekitar satu bulan di enam kabupaten/kodya di Indonesia. Selain itu, penelitian serupa juga dilakukan di beberapa negara seperti Iran, Bangladesh, Pakistan, India dan Turki. Menjawab pertanyaan wartawan, Nakamura mengatakan, penelitian itu dilakukan sebagai persiapan bagi Jepang menghadapi pergaulan dunia yang semakin meningkat. Hasil-hasil penelitian itu, lanjunya akan disajikan dan dipresentasikan di depan pemerintah Jepang. Alasan lain pihaknya melakukan penelitian di Indonesia karena banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Jepang. Seperti, jadi pelatih pada beberapa pabrik. Namun akibat kurangnya pemahaman orang Jepang terhadap agama yang dianut TKI Indonesia, menimbulkan beberapa kendala bagi mereka dalam menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing. Karena itu, mereka berharap, hasil penelitian itu nantinya akan memberi pemahaman bagi orang Jepang sendiri terntang kerukunan hidup beragama. Mediator Perdamaian Sementara itu, Gubernur Sulsel Zainal Basrie Palaguna mengatakan, Sulsel memang menjadi barometer Kawasan Timur Indonesia. Tetapi, bukan berarti kekacauan yang terjadi di beberapa daerah di KTI, juga terjadi di Sulsel. Bahkan, kata Palaguna, Sulsel telah terbukti menjadi tempat diupayakan perdamaian di antara pihak-pihak yang bertikai seperti Poso, Sulteng dan Ambon, Maluku. Palaguna menambahkan, dalam penyelesaian konflik, setidaknya ada tiga hal yang dijadikan pegangan bagi Sulsel, yakni budaya, agama dan hukum. "Dalam penyelesaian setiap konflik, Sulsel menggunakan tiga pendekatan itu. Kalau terjadi konflik, selalu diimbangi dengan pendekatan budaya. Bila pendekatan ini, kurang maksimal akan dilanjutkan dengan pendekatan agama. Kalau ini gagal, barulah kemudian hukum yang berbicara," kata Palaguna.(gtp)
Hot Spot: "Pola Sosialisasi Malino II akan Dirubah"
H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Kamis, 07 Maret 2002 17:59:00 Pola Sosialisasi Malino II akan Dirubah Laporan: Sukirno Ambon-RoL-- Pola sosialisasi secara masal dan terbuka atas hasil kesepakatan Malino II akan dirubah dalam bentuk sosialisasi terbatas, melalui kelompok-kelompok tertentu. Aksi pawai dan arak-arakan melalui pergerakan masa akan dihindarkan. Menurut Kapolda Maluku Brigjen Pol Soenarko Danu Ardanto perubahan bentuk sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk mencegah terulangnya kerusuhan akibat banyaknya massa yang turun ke jalan. ''Kasus-kasus kerusuhan yang terjadi pasca perundingan Malino II, yakni insiden Sabtu (02/03/02) dan Selasa (05/03/02) secara langsung berpengaruh terhadap usaha perdamaian di Ambon. Walaupun begitu, sosialisasi kesepakatan Malino akan diteruskan melalui kelompok-kelompok tertentu,'' kata Kapolda Soenarko, Kamis (07/03/02). Jajaran Kepolisian sendiri pada Senin (04/03/02) telah memulai kegiatan sosialisasi kesepakatan Malino dalam kelompok kecil. Beberapa orang tokoh dari dua komunitas dipertemukan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Passo. Desa Passo selama ini dianggap paling angker. Sekelompok kecil warga yang selama konflik tidak bertemu pada hari itu dapat berkumpul bersama dalam acara baku dapa (berkumpul) dan Makan Patita (makanb ersama). Dalam proses sosialisasi itu Kapolda juga akan menempuh tindakan represif terhadap pihak-pihak yang mencoba mengacaukan Ambon. Bersama bapak gubernur, Pangdam dan Kejati Maluku pihaknya akan tetap komitmen. ''Kalau memang ada masalah-masalah yang sifatnya harus ditangani secara represif, ya kita tindak,'' tambahnya. http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=66724&kat_id=23
[Eskol-Net]- Spot News : Gerakan Moral Nasional: Sebuah Hasrat Kebangsaan
` S P O T - N E W S [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Gerakan Moral Nasional Sebuah Hasrat Kebangsaan === Eskol-Net: Jumat, 8 Maret 2002 Krisis ekonomi ditambah dengan krisis kepercayaan membuat bangsa ini seolah kian rapuh tulang punggungnya. Belum lagi ditambah dengan krisis moral yang dialami bangsa ini, baik di kalangan pejabat maupun rakyat secara menyeluruh. Entah apa yang menyebabkannya. Yang pasti keadaan ini makin memperparah keterpurukan bangsa yang kian menggeliat bagai cacing kepanasan ini. Menyadari akan kondisi ini, beberapa pemimpin bangsa bertemu dalam sebuah forum informal beberapa saat lalu dan menyerukan akan adanya gerakan moral nasional. Gerakan ini dipandang perlu untuk mengembalikan bangsa ini pada kepribadiannya yang sejati. Forum Persaudaraan Sejati memandang perlu untuk memasyarakatkan gerakan ini dan sebagai langkah awal, mereka memilih Jawa Timur sebagai tempat pemasyarakatan gerakan ini, yang bertempat di Hotel Equator Surabaya pada tanggal 5 & 6 Maret 2002. Di hadapan sekitar 500 peserta dari kalangan Kristiani, Muslim, Hindu, Budha, penganut Kepercayaan pada Tuhan YME dan juga dari Kong Hu Chu, dua narasumber, yakni KH. Hasyim Muzadi (ketua PB NU) dan Prof. Dr. Sjafii Maarif (Ketua PP Muhammaddiyah) membagi ide dan pengalaman mereka dalam pembentukan dan pemasyarakatan gerakan ini. Kyai Muzadi menyatakan bahwa sebelumnya, ia beserta 6 orang pemimpin keagamaan lainnya, seperti Dr. Yewangoe, Kardinal Mgr. Julius Darmaatmadja, Dr Sjafii Maarif, Ibu Gedong, telah berkumpul dan membicarakan perihal keprihatinan mereka atas masalah bangsa yang kian berlarut. Dalam pertemuan itu, disepakati akan pentingnya membuka kembali wawasan perihal gerakan moral dalam jiwa bangsa ini. Bahkan, dalam sebuah pertemuan dengan Presiden RI, Ibu Megawati Soekarnoputri, Kyai Muzadi telah menyatakan keinginannya agar Ibu Megawati selaku Presiden memberikan dukungan penuh bagi gerakan ini. Dan, harapan ini disanggupi oleh Ibu Mega. Hanya saja, bagaimana dukungan ini juga mendapat penerapan yang tepat di lapangan, mungkin ini masih menjadi sebuah harapan yang lain. Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan keinginan para pemuka agama untuk turun langsung ke daerah konflik. Tampaknya, keinginan nomor dua ini juga bakal teralisasi dalam waktu tak lama lagi. Tanggal 3 Februari yang lalu, Kyai Muzadi diundang oleh pemerintah Amerika Serikat untuk mengikuti National Breakfast Prayer bersama dengan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush. Menurut Kyai Muzadi, undangan yang diterimanya itu didasari karena dunia internasional tertarik pada gerakan moral yang mulai didengungkan di Indonesia. Dalam pertemuan itu, Kyai Muzadi mengakui bahwa gerakanmoral nasional di Indonesia ini disambut positif oleh dunia internasional. "Tentu saja, Indonesia harus mengambil bentuk sendiri dalam penerapannya," tutur mantan Ketua NU Jawa Timur ini. Pada prinsipnya, menurut Kyai Muzadi, bangsa kita membutuhkan sikap moral yang tepat dalam menjalankan jati dirinya sebagai bangsa. Pertama, kita perlu melakukan pelurusan wacana keagamaan pada masing-masig agama sebagai pegangan hidup, bukan sebagai potensi konflik. Yang kedua adalah, antar tokoh perlu menjalankan fungsi persaudaraan, baru kemudian kondisi itu ditularkan pada umat. Sedangkan Dr. Sjafii Maarif langsung memberikan penekanan bahwa dalam menjalankan kebangsaan, bangsa Indonesia perlu beragama secara otentik dan monolog. "Kita harus memahami kitab kita masing-masing secara cerdas dan tulus," ungkapnya dengan nada prihatin. "Masalah terbesar yang harusnya menjadi agenda kita bersama adalah bagaimana menyelamatkan bangsa ini dari kerusakan moral dan kebangkrutan total. Sebab, kehancuran bangsa ini sudah mendekati sempurna." Ia menggarisbawahi, bahwa yang seharusnya dapat menyelamatkan masalah bangsa ini adalah agama. Ironisnya, agama telah menjadi alat politik dan diperalat untuk kepentingan politik sehingga tidak lagi mampu membentengi kerusakan ini. "Kalau begitu, apa lagi yang akan diharapkan?" tanyanya. Karena itu, Dr. Maarif menyerukan agar umat beragama dengan tepat menjalankan persaudaraan dalam perbedaan meskipun berbeda dalam persaudaraan. Malam sebelumnya, Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) juga membagi pemahamannya berkaitan dengan topik yang digelar tersebut. Hanya saja, pertemuan dengan Gus Dur ini hanya diperuntukkan bagi para pemimpin dan bersifat agak tertutup.(FL/Eskol-Net) "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo
Wacana Mingguan: "We are the Reason"
` [EMAIL PROTECTED] Wacana Mingguan 0 9 - 0 3 - 2 0 0 2 ^*^*^*^*^*^*^*^ Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih, penuh dengan sengsara dan luka yang pedih Meski mahkota duri menghina harkatMu, Kau patut kukagumi: terima hormatku. O wajah yang mulia, yang patut disembah, dan layak menerima pujian dunia, sebelum disalib Kau diludahi, dihina, dicerca, disiksa dilukai - yang salah siapakah? Siapa yang tergantung di salib di sana, tertimpa siksaan dan bencana, penuh dengan luka, dirundung hukuman? Apakah yang sudah dituduhkan? Di salib di sana, menanggung sengsara, tergantunglah Anakdomba Allah. Tiada salahNya selain mengasihi, dan kasih itu ditolak dunia Di salib itu lihatlah terpaku Kurban mulia; tanganNya direntangkanNya demi berkat anugerah. Ditikam tombak yang kejam, mengucur dari lambungNya campuran air- darahNya membasuh dosa dunia. Siapa yang menyebabkan hukuman dan siksaan terhadap diriMu? Kau bukan pendosa; Kau suci tak bernoda Mengapa salib Kau tempuh? Kesalahanku jua dan dosaku semua yang sebanyak pasir laut, Itulah yang menyebabkan duka dan sengsaraMu, yang menyebabkan luka dan siksa yang membawa maut. Akulah yang seharusnya celaka, aku patut ke neraka akibat dosaku, aku seharusnya menderita segala dukacita, perih, dan sakit bilurMu. Ya Tuhan, Kautanggung salahku; dosaku telah Kau gantung di kayu salibMu, karena kasihMu padaku yang harus dicela. Kau angkat ke pundakMu segala tanggunganku yang menekan berat. Sedang Engkau dikutuk, 'ku bebas dan terluput. SalibMu itulah berkat. "Selamat menyongsong Hari Paskah" (AS)
Hot Spot: "Sejenak Tentang Golkar"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* "Sejenak Tentang Golkar" ``` Kekhawatiran akan munculnya instabilitas politik pasca penahanan Akbar sebenarnya tidak perlu ada jika mengamati posisi Golkar dalam peta kekuatan politik nasional sudah bergeser dari ABG (ABRI/TNI, Birokrat, dan Golkar) menjadi TMAP (TNI, Mega, Aliansi Partai). Patut diakui bahwa untuk masa-masa sekarang salah satu kunci penting dalam kekuatan politik maupun dalam menjaga stabilitas politik ialah komitmen bersama antara TNI, birokrat, dan aliansi partai-partai pemenang pemilu. Salah satu kelemahan Gus Dur ketika masih menjabat Presiden adalah kebijakan politik yang terlalu radikal dalam mereposisi TNI. Hal ini tentu sedikit banyak menimbulkan kurang mengenakkan bagi TNI, sehingga tampak dalam Sidang Istimewa tahun lalu TNI enggan mendukung Gus Dur untuk bertahan sebagai presiden. Berbeda dengan sikap politik Megawati yang tidak radikal terhadap TNI. Namun demikian, keberhasilan Gus Dur dalam mereposisi TNI itu patut dihargai sebagai prestasi yang gemilang. Ketika Golkar masih satu 'bathin' dengan TNI dan birokrat tentu Golkar masih bisa mengandalkan dua kekuatan 'saudara'-nya itu. Dengan kata lain, bila komitmen Golkar ingin selamat dan berkuasa maka TNI dan birokrat masih bisa diandalkan, entah cara apa pun yang bisa dipakai. Namun sekarang iklimnya sudah berbeda. Di era Mega ini TNI tentu tidak mau dirugikan oleh berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh Golkar. TNI tentu tidak ingin bercitra buruk hanya karena mendukung Golkar. Sudah barang tentu bila TNI ingin dicintai oleh rakyat maka ia harus mengambil posisi netral serta dalam kenetralannya itu ia harus menunjukkan loyalitas terhadap pemerintahan yang sah. Oleh karena itu, apabila Golkar masih ingin eksis maka langkah yang dilakukan bukan dengan 'ancaman' yang mengarah pada instabilitas politik. Akan tetapi lebih bijaksana apabila Golkar memisahkan antara urusan partai dengan urusan pribadi Akbar Tanjung cs. Karena tidak ada hubungan sama sekali antara Golkar dengan kasus Akbar cs mengingat penyalahgunaan dana non budgetter Bulog dilakukan di saat Akbar menjabat sebagai Mensesneg, bukan dalam kaitan urusan Golkar. Kecuali kalau Golkar terlibat dalam kasus itu. Semoga Golkar untuk kebaikan bangsa bukan untuk sebaliknya. Salam, Dari Meja Redaksi
Publikasi: "Seminar Kepemimpinan"
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Para pembaca yang terhormat, Berikut ini kami sampaikan sebuah publikasi dari Komisi Pemuda Senior Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Ngagel Jaya, Surabaya mengenai seminar. "Seminar Kepemimpinan" ``` Tema: "Paradigma Baru Kepemimpinan Kristen" Hari: Sabtu, 23 Maret 2002 Pukul: 18.00 WIB Tempat: GRII Ngagel Jaya Jl. Ngagel Jaya Selatan, Ruko RMI (eks Kebun Bibit), Blok K1-3, Surabaya Telp: 031- 5669754 PEMBICARA: 1. Pdt. Dr. Yakub Susabda (Dekan Akademik STRII, Jakarta) 2. Ir. Paul Nugraha, M. Eng., M.Sc (Rektor Universitas Kristen Petra, Surabaya) (Tidak Dipungut Biaya) Demikian informasi ini kami sampaikan. Salam, Eskol Net
Hot Spot: *Syariat Islam di "Ranah Minang" Wajib*
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* PENERAPAN SYARIAT ISLAM DI `RANAH MINANG` WAJIB HUKUMNYA Rabu, 20 Maret, 2002 10:40:00 AM Padang - Penerapan syariat Islam di `Ranah Minang` sudah menjadi kewajiban, sebagai pengejawantahan nilai-nilai Islam yang terdapat dalam Alqur`an dan Sunnah Nabi, namun dalam pelaksanaannya tidak perlu minta restu dari pusat karena syariat Islam sudah merupakan `baju` yang dipakai sehari-hari. `Alasan dasar menerapkan syariat Islam di `Ranah Minang` juga cukup kuat, sehubungan masyarakat Minang memiliki filosofi hidup `Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah`, sehingga komitmen penerapan syariat Islam mutlak,` ujar Sekretaris Forum Solidaritas Muslim Sumbar, Irfianda Abiddin di Padang, Rabu. Filosofi hidup yang berarti `adat bersendikan agama, aAgama bersendikan Kitabullah (Alqur`an) itu merupakan pedoman hidup yang relevan dengan wacana penerapan syariat Islam. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=23941
Hot Spot: "Sulit Mengembalikan Pancasila ke Piagam Jakarta"
` Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* SULIT KEMBALIKAN PANCASILA KE PIAGAM JAKARTA Rabu, 20 Maret, 2002 8:42:46 AM Jakarta - Pengamat Politik Dr Bachtiar Effendi menyatakan pesimisnya soal penerapan kembali Pancasila versi Piagam Jakarta dengan memasukkan tujuh kata ke dalam sila pertama Pancasila `Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya`. `Dunia ini memang tidak hitam putih, apa yang ideal memang sangat sulit atau tak bisa diterapkan 100 persen,` kata Bachtiar yang berbicara dalam Bedah Buku `Agama dan Negara dalam Perspektif Islam` karya M Natsir negarawan dan mantan Ketua Umum Partai Masyumi terbitan Media Da`wah di Jakarta, Selasa sore. Menurut dia, partai-partai politik yang gigih memperjuangkan kalimat bermakna penerapan syariat Islam itu pun tidak murni berdasarkan keyakinannya dan lebih menekankan pada tujuan politiknya sendiri. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=23930
Refleksi Paskah: "Status Berdosa dan Status Diselamatkan"
[EMAIL PROTECTED] REFLEKSI PASKAH ^*^*^*^*^*^*^*^*^* "Status Berdosa dan Status Diselamatkan" Ketika pilihan kehendak bebas Adam dan Hawa jatuh dari titik batas antara taat kepada Allah dengan taat pada iblis (manusia pertama jatuh dalam dosa), maka sejak itu pula status manusia pindah dari status kekudusan dan 'realm' kesucian Allah ke status keberdosaan. Manusia pun mengalami kerusakan dalam hal hubungannya dengan Allah (terpisah dengan Allah yang adalah Kudus dan Suci). Kini, setelah terpisah dari Allah yang Maha Suci, manusia berada dalam 'realm keberdosaan' yang bisa digambarkan sebagai berikut: Kualitas dosa <---o ---> kualitas hidup kudus (realm keberdosaan) <--o--> (realm kekudusan) (kehendak iblis) <---o---> (kehendak Allah) (Kegelapan)<---o---> (Terang Allah) (status berdosa) <---o--> (status diselamatkan) Kesempatan manusia pertama untuk lolos ujian dalam rangka meningkatkan kualitasnya di hadapan Allah sebagai mahluk berbudi pekerti (memiliki pilihan antara jalan Allah atau jalan iblis) ternyata gagal karena lebih memilih godaan setan ketimbang otoritas Allah. Manusia itu gagal karena dalam ujian itu dia tidak lagi theosentris tapi mengarah pada egosentris yang membawa pada malapetaka. Ibarat seorang sarjana yang gagal meningkatkan kualitasnya dalam karena pertimbangan moralnya memilih jalan kecurangan ketimbang jalan kejujuran (walaupun ia akhirnya lulus dan bergelar). Apalagi seandainya kecurangannya diketahui orang atau institusinya maka hancurlah segala upaya dia selama menempuh studi. Terhadap Adam dan Hawa, tidak lagi 'seandainya diketahui' tetapi memang Allah tahu tentang ketidaktaatannya itu yakni dengan memilih jalan iblis, sehingga otomatis hancurlah persekutuan manusia itu dengan Allah yang Maha Suci. Betapa indahnya seandainya manusia itu mampu berjalan selama proses hidupnya dengan tetap memelihara kekudusannya di hadapan Allah walaupun melewati cobaan/godaan iblis, cobaan yang diijinkan oleh Allah terjadi untuk menguji manusia itu guna meningkatkan kualitas hidupnya di hadapan Allah. Demikianlah pohon dan diijinkannya iblis masuk di Taman Eden sebenarnya bagian paling indah dari seluruh kisah kejadian manusia, karena hal ini menunjukkan betapa penghargaan Tuhan atas budi pekerti manusia, yaitu kebebasan untuk memilih." (Andrew Song/1968). Namun, penghargaan itu tidak diperjuangkan oleh manusia itu untuk lolos dari ujian yang diijinkan oleh Tuhan itu. "maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam..." (Roma 5:14) "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak." (Roma 3:10) "Sebab upah dosa ialah maut..." (Roma 6: 23) Jadi, persoalan paling mendasar manusia ialah bagaimana mengangkat manusia itu dari status keberdosaan itu ke status kekudusan yang dikehendaki oleh Allah, atau mengangkatnya kembali untuk memulai hidup baru di dalam Tuhan. Apakah manusia itu sanggup berpindah sendiri menuju hidup baru di dalam Tuhan? Mungkinkah dua "realm" yang berbeda itu bisa menyatu? Mungkinkah manusia berdosa itu bersekutu dengan Allah yang Maha Suci? Mungkinkah kegelapan bisa menyatu dengan terang? Jawabannya ialah: manusia berdosa tidak sanggup menyelamatkan dirinya, tidak mungkin mempertemukan/ mempersekutukan dirinya dengan Allah yang Maha Suci. Agama, filsafat, teknologi, science, dsb tidak akan bisa menyelamatkan manusia tersebut karena hal-hal itu semua masih dilakukannya dalam wilayah keberdosaan atau kondisi manusia berdosa. Oleh karena itulah Kristus (terang Allah) datang menyinyari kegelapan itu. Kristus, yang tanpa cacat itu, datang melewati titik batas (melewati titik nol) antara Allah yang Maha Kudus dengan kondisi manusia berdosa. Manusia tidak mungkin sanggup melewati titik batas itu menuju Allah, tetapi Allah sendirilah yang datang menuju dunia berdosa itu. Dia yang tak berdosa memberi cahaya kehidupan dan menarik manusia itu menuju Allah. Dia rela dituduh berdosa, dihakimi, menderita hingga disalibkan dan mati sebagai tonggak penyelamatan manusia. "Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia." (Roma 6:8) Siapa yang datang dan berserah kepada Terang yang datang itu akan diselamatkan, akan diangkat kembali dari status keberdosaan menjadi status diselamatkan. Dalam status diselamatkan itu, ia akan memulai hidup baru di dalam Kristus menuju proses peningkatan kualitas yang dikehendaki oleh Dia yang menyelamatkannya. "Selamat Hari Paskah", Tuhan Yesus Sang Penebus memberkati kita semua. Amin. (Augustinus S)
[Eskol-Net]- Spot News: Sebuah Bom Meledak, Ambon Kembali Mencekam
` S P O T - N E W S [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Sebuah Bom Meledak, Ambon Kembali Mencekam Eskol-Net: Rabu, 3 April 2002, Hari ini (3/4) kota Ambon kembali bergolak dan mencekam setelah sebuah bom meledak tepatnya di samping hotel Amboina sekitar pk. 12.00 waktu setempat yang juga dikenal sebagai kawasan Kristen. Menurut sumber Eskol-Net, bom tersebut dilemparkan oleh seseorang dari sebuah mobil Kijang merah yang tidak dikenal yang saat itu melintas dikawasan tersebut. Jumlah korban jiwa akibat ledakan ini belum diketahui karena situasi dan berita yang masih simpang siur. Situasi Ambon saat ini kembali tegang dan mencekam. Peristiwa ini juga memicu emosi warga yang kemudian mendatangi kantor gubernur sebagai pelampiasan rasa kekecewaan. Warga merasa kecewa karena upaya-upaya perdamaian antar keduabelah pihak yang bertikai sejak deklarasi Malino II dinodai oleh aksi teror dan provokasi dari pihak tertentu yang tidak menghendaki ketenangan dan kedamaian terjadi di wilayah Ambon. Lebih lanjut sumber Eskol-Net melaporkan bahwa kantor gubernur saat ini sudah terbakar akibat aksi warga yang berunjuk rasa tersebut. Demikian laporan sementara Eskol-Net. Mohon doakan agar masing-masing warga dari keduabelah pihak dapat menahan emosinya. (Eskol-Net) "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Hot Spot: "KUHP Berdasar Syariat Islam akan Diberlakukan"
` H O T S P O T [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* Salam sejahtera, Sebenarnya lebih baik dipikirkan bagaimana meng-agama-kan masyarakat ketimbang meng-agama-kan peraturan perundang-undangan, karena suatu undang-undang adalah mati. KUHP adalah sekedar kitab undang-undang yang mati dan tidak perlu disimboli dengan jargon agama atau di-agama-kan. KUHP hanyalah instrumen keadilan, dan keadilan itu sendiri adalah universal, sehingga KUHP adalah milik bersama tanpa memandang latarbelakang apa pun. Karena milik bersama maka siapa pun anak negeri ini berhak memberi sumbangsih pemikirannya demi kebaikan instrumen keadilan tersebut tanpa harus mengikutsertakan simbol golongannya. Salam dan doa, Redaksi Eskol Net Yusril: KUHP Berdasar Syariat Islam akan Diberlakukan Laporan: Abdurrahman Pamekasan-RoL-- Ada kabar baik menyangkut produk perundang-undangan Indonesia. Menurut Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (Menkeh dan HAM) Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang berdasarkan syariat Islam akan segera di berlakukan di Indonesia. ''Ini untuk mengganti KUHP buatan Belanda yang kini masih berlaku di Indonesia. Saat ini rancangan KUHP yang didalamnya bermuatan nilai Islam itu sudah selesai, dan kini tinggal menunggu di usulkan ke legeslatif,'' katanya kepada wartawan usai Seminar Peluang dan Tantangan Pemberlakuan Syariat Islam di Pamekasan, Minggu (07/04/02). Ia menjelaskan, sebenarnya rencana untuk mengganti KUHP yang bersifat kolonialis itu, sudah dirancang sejak 115 tahun lalu , yang penggagasnya adalah Ismail Saleh-- Menteri Kehakiman saat itu--. Sementara, dirinya yang menjabat sebagai Menkeh sekarang, berusaha kembali untuk mengangkat hasil rancangan yang telah dibuat oleh tim yang dibentuk terdahulu. ''Kami saat ini bersama tokoh agama dan intelektual telah melengkapi hasil rancangan itu dengan melengkaappi sebagian isi yang diangggap kurang, dan rancangan itu sudah matang tinggal pengajuannya saja,'' kata Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) ini. Menkeh dan HAM menegaskan, rancangan KUHP itu sudah dibuat dan matang, namun ia mengungkapkan tidak berarti rencana KUHP itu serta merta dapat langsung diterima dan disetujui oleh legislatif, teetapi menurutnya, masih perlu perjuangan secara politis untuk menggolkan KUHP tersebut. "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) * Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
[Eskol-Net]- Spot News: PRESS RELEASE FRONT KEDAULATAN MALUKU (FKM)
` S P O T - N E W S [EMAIL PROTECTED] ^*^*^*^*^*^*^*^* PRESS RELEASE 11 April 2002 FRONT KEDAULATAN MALUKU (FKM) Perwakilan JAKARTA Kepada Yth. 1. Pimpinan Media Massa Cetak & Elektronik 2. Pimpinan Lembaga HAM Nasional & International 3. Perwakilan Negara-negara Sahabat di Jakarta 4. Individu pemerhati masalah HAM Tentang : 1. Pengambilan/Penjemputan Secara Paksa Atas Diri Sdr. Semmy Waileruny, SH. 2. Pembangunan Pos oleh Kopassus di Wilayah Kudamati. 1. Pengambilan/Penjemputan Secara Paksa Atas Diri Sdr. Semmy Waileruny, SH. Telah terjadi "pengambilan/penjemputan secara paksa" atas diri Sdr. Semmy Waileruny, SH. yang merupakan Pimpinan Judikatif Front Kedaulatan Maluku (FKM). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.00 - 13.00 WIT di rumah kediamannya di daerah Pulo Gangsa, Kotamadya Ambon yang dilakukan oleh 3 (tiga) orang sipil dan di-back up oleh ± 150 (seratus lima puluh) aparat TNI dari Kesatuan Armed yang sementara ini bertugas di Ambon. Ketiga orang sipil ini memasuki rumah kediaman Sdr. Semmy Waileruny, SH. untuk menjemputnya secara paksa, sementara aparat TNI berjaga-jaga disekitar rumah kediaman Pimpinan Judikatif FKM ini. Pihak keluarga Sdr. Semmy tidak mengetahui keberadaannya dan dimana Sdr. Semmy dibawa, karena para "penjemput paksa" tersebut tidak mengemukakan alasan yang jelas kenapa Sdr. Semmy harus diambil secara paksa. Baru sekitar pukul 17.00 WIT, diketahui bahwa Sdr. Semmy sedang disekap dan diinterogasi di Markas POM (Polisi Militer), Ambon. 2. Pembangunan Pos oleh Kopassus di Wilayah Kudamati, Ambon. Berita yang diterima dari Ambon menyatakan bahwa aparat TNI dari Kesatuan Kopassus yang sementara di-BKO di Ambon telah membangun Pos-pos Pengawasan/Pengamanan di Wilayah Kudamati, Ambon walaupun hal ini telah dilarang oleh Walikotamadya Ambon dengan pertimbangan bahwa Wilayah Kudamati bukan merupakan Wilayah Rawan Konflik, namun pembangunan Pos-pos tersebut terus berlangsung dan sudah berjumlah± 10 (sepuluh) Pos. Untuk hal-hal tersebut diatas, kami sangat mendesak Lembaga-lembaga HAM Nasional & Internasional, Pimpinan Media Massa Cetak & Elektronik, Perwakilan Negara-negara Sahabat di Indonesia serta Individu-individu pemerhati masalah HAM untuk memberikan perhatian dan tekanan yang sungguh-sungguh demi tegaknya hukum, demokrasi, HAM serta menghindari rekayasa politik untuk mengkambinghitamkan kelompok-kelompok masyarakat tertentu sesuai kebiasaan-kebiasan yang dipakai di Indonesia. Jakarta, 11 April 2002 Syaloom dan Wassalam, Pimpinan Front Kedaulatan Maluku (FKM) Perwakilan Jakarta. Drs. Luis Risakotta Ketua "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l
Bus PO Antariksa Jurusan Palu - Tentena diledakkan; 4 tewas, 17 luka-luka
Laporkan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] Bus PO Antariksa Jurusan Palu - Tentena diledakkan; 4 tewas, 17 luka-luka - Rabu siang 5 Juni 2002, sekitar pukul 14:30 WITA telah terjadi pengebomam dengan kekuatan daya ledak tinggi terhadap bus PO. Antariksa jurusan Palu - Tentena berpenumpang 27 orang. Bom (bahan peledak) yang dipakai adalah bom yang high explosive, terbukti busnya rusak parah (hancur) dan korban cukup banyak. Lokasi terjadi peledakan adalah di desa Pinadapa ( +/- 30 km sebelum masuk kota Poso) ketika bus sedang berjalan. Akibat ledakan tersebut 4 orang penumpang meninggal dunia di tempat dan 17 luka-luka. Empat korban yang meninggal itu terdiri tiga laki-laki dan seorang wanita, sementara nama-namanya belum diketahui. Sementara itu menurut pihak kepolisian seperti yang dilansir oleh satunet.com, pihaknya sampai saat ini belum bisa mengidentifikasi siapa di balik insiden ini. Tapi disebutkan bahwa pihak berwenang kini mencari tiga penumpang yang diketahui turun dari bus tersebut sebelum terjadinya ledakan. Pengeboman ini dianggap sebagai aksi kekerasan paling buruk di kawasan tersebut setelah kelompok Kristen dan Muslim menyepakati perdamaian bulan Desember tahun lalu. Sebelumnya, Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolaops) Pemulihan Keamanan Sintuwu Maroso (Wilayah Poso) Kombes Pol Sukirno tidak menutup kemungkinan bahwa peledakkan itu dilakukan oleh salah satu dari 25 penumpangnya. "Dugaan itu bisa saja, sebab sebelum bus tersebut meledak ada tiga penumpang turun di desa Pinedapa," katanya. Demikian berita terbaru tentang situasi di Poso-Sulteng, mohon dukungan doa agar ada ketenangan dan kedamaian di Poso-Sulteng. Salam dan doa, Eskol-Net
[Eskol-Net]: Publikasi
~~ [EMAIL PROTECTED] ~~ P U B L I K A S I Para pembaca yth, Forum Komunikasi Kristiani Jawa Barat (FKK Jabar) mengundang Bapak/Ibu/saudara sekalian untuk menghadiri acara pertemuan menyikapi persoalan bangsa, terutama di daerah-daerah tertentu, akhir-akhir ini. Adapun acara ini diadakan pada: Hari: Senin, 17 Juni 2002 Tempat: Wisma Dana Mulia, Jl. Pastour 12 Bandung Pukul : 10.00 WIB Pembicara: Abdurrahman Wahid (mantan Presiden RI) Pendaftaran: Silahkan menghubungi FKK Jawa Barat Braga 34 Lt II, Bandung Telp: 022- 4216033 (Peserta Terbatas) Demikian undangan ini kami sampaikan. Salam dan doa, Eskol Net
Artikel Lepas: "Pencarian Spiritualitas dan Komitmen Bersama"
~~ E s k o l N e t [EMAIL PROTECTED] ~~ Kongres Agama-agama Se-AsiaPencarian Spiritualitas dan Komitmen BersamaOleh A. Salman HabeahanKongres Agama-agama Se-Asia di Yogyakarta, 24–28 Juni 2002, dengan tema: ”Reconcilier” merupakan kelanjutan dari tema-tema assembly sebelumnya yangmenekankan pentingnya usaha perdamaian di Asia dan peran agama di dalamnya.Agama-agama di Asia yakin bahwa perdamaian tidak akan langgeng di Asia jikatidak mempunyai dasar yang kokoh dalam tradisi-tradisi agama yang berkembangdi Asia. Oleh karena itu, usaha untuk memupuk kultur perdamaian di kawasan Asia perludikembangkan lebih jauh dari perspektif agama dan spiritualitas agama-agamadi Asia, khususnya di Indonesia. Berbicara tentang spiritualitas agama-agamadi Asia, kita dihadapkan pada sebuah pluralisme spiritualitas. Dalam konteks Indonesia, kita semua mengetahui bahwa Indonesia adalah bangsayang plural, yang terdiri atas suku, bahasa, dan tradisi yang berbeda sertaagama dan spiritualitas yang berbeda pula. Di kalangan Islam, Kristen,Hindu, dan Buddha pun ada pluralisme dari sisi spiritualitas atau religiositas. Karena itu, pluralisme juga mengandung kerawanan yang negatif sekaligus juga merupakan potensi yang positif. Kalau umat beragama itu tidak berada dalam kondisi rukun, akan terjadikerawanan yang bisa berakibat fatal. Demikian juga jika terjadi pertentanganantarsuku, kelompok, ras, dan golongan, akan terjadi kerawanan yang sangatmemprihatinkan yang berdampak pada pertentangan bahkan sampai pada perangantarumat beragama, antarsuku. Jika demikian, menjadi sangat urgen commonsense bersama atau etika bersama dalam mengembangkan spiritualitasagama-agama di Asia khususnya dalam menciptakan perdamaian.Dialog Spiritualitas ---Globalisasi dan pluralisme dapat merupakan tantangan berat bagi umatberagama dan kepercayaan yang harus diatasi sekaligus bisa menjadi peluangke arah pencerahan peran kehidupan beragama dalam misi perdamaian. Dialogspirtualitas lintas agama dapat menjadi sebuah model untuk menggali tradisispiritualitas agama-agama di Asia. Sebagai contoh, pertemuan/dialog pemuka agama Katolik dan Buddha di ViharaBuddha Fo Kuang Shan di Kaoshing, Taiwan, dengan tema; ”Budhisme danKekristenan: Titik Temuan dan Perbedaan”, yang diselenggarakan pada tanggal31 Juli-4 Agustus 1995. Dalam pertemuan tersebut hadir masing-masing sepuluhorang pakar agama Buddha dan sepuluh pakar agama Katolik dari Jepang,Taiwan, Srilanka, Thailand, Amerika Serikat, dan Italia. Pertemuan tersebut dilakukan dalam suasana doa, penghayatan semangatpertapaan, keramah-tamahan yang melimpah, dan keheningan yang mendalam ditempat tersebut. Di samping itu mereka tinggal di Biara Buddhis Fo KuangShan yang menyediakan diri untuk bekerja sama, sehingga langkah-langkahdapat diambil dengan lancar. Dalam permenungan bersama para tokoh agama dari Katolik dan Buddha tersebutsampai pada sebuah kesadaran bahwa baik ajaran Buddha maupun Kristenmengakui bahwa umat manusia di dalam beberapa hal memiliki cacat juga,memiliki kemungkinan untuk berubah secara positif. Pengalaman manusiawitersebut diuji oleh pengikut Buddha dan menyampaikan analisis yang tepatserta cara bertindak yang membawa ke arah pembebasan. Analisis tradisional pengikut Buddha menyediakan daya karma yang berakarpada ketidaksabaran dan kelekatan pada diri seseorang sebagai sebabpenderitaan yang mendalam dan bijaksana sebagai sarana melawan keadaan itu.Tradisi Kristen mengajarkan bahwa manusia diciptakan sesuai dengan citra dangambar Allah. Dan sebagai manusia ia mengalami keterbatasan bukan hanyakarena keadaan kita sebagai ciptaan, tetapi juga sebagai akibat dari dosaasal. Warisan ini mengakibatkan keterbatasan yang berupa keteledoran, nafsu,keterasingan dari diri sendiri, dari sesama dan Tuhan, bahkan mengakibatkanmaut. Dalam inti sejarah keselamatan manusia terletaklah misteri Paskahpenderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang mengubah keadaanmanusia secara defenitif ketika manusia ambil bagian di dalam kehidupanrahmat ilahi. Dalam masing-masing tradisinya, baik Buddha dab Kristen menawarkan cita-citayang jelas mengenai kesempurnaan manusia. Bagi pengikut Buddha, cita-citaitu merupakan keseimbangan yang lembut, bebas, murni dan tak berat sebelahantara kebijaksanaan dan ketertiban penuh kasih pada dunia. Dan umat Kristenterpanggil untuk menemukan kesempurnaan dalam persatuan dengan Allah yangterwujud di dalam kasih akan Allah dan kasih akan sesama manusia. Pergumulan rohani tokoh Buddha dan Kristen selama beberapa hari jugamengakui bahwa mereka sedang mengadakan pertemuan di dalam sebuah dunia yang dirobek oleh perpecahan dan percekcokan, kemiskinan dan ketidakadilan,kekerasan dan perang, pengikisan nilai-nilai rohani dan kehancuran alam.Mereka menekankan kembali perlunya agama-agama untuk memajukan baikpemabaharuan pribadi maupun sosial menuju terebntuknya dunia yang semak
Hosti Kudus Dicemarkan - Maumere Rusuh
Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] Eskol Netter yang terkasih Salam Sejahtera, Pada hari Minggu tgl. 14 Juli 2002 telah terjadi kerusuhan dikota Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, pulau Flores, propinsi NTT. Kerusuhan disebabkan karena pencemaran hosti kudus didalam gereja katolik Santo Josef saat diadakan ibadat misa pkl. 08.00 pagi WIT. Kronologis kejadiannya bermula dari merapatnya kapal turis bernama "Monalisa" dipelabuhan Maumere untuk menurunkan para turis yang ingin berlibur di Maumere dan sekitarnya. Ada anak buah kapal tersebut yang memasuki gereja Katolik Santo Josef pada saat diadakan ibadat misa kudus pada hari Minggu tanggal 14 Juli pkl. 08.00 WIT pagi. Pada saat umat maju kealtar untuk menerima komuni berupa hosti kudus ada seorang anak buah kapal yang ikut menerima hosti, tetapi kemudian merusaknya. Hal ini menimbulkan reaksi dari umat berupa kemarahan dan amuk massa. Menurut sumber Eskol, kejadian berupa pengrusakan dan pencemaran hosti sudah sering terjadi di Maumere, Flores dan tempat-tempat lain dipulau Flores yang penduduknya mayoritas beragama Katolik itu. Umumnya kejadian tersebut mengambil pola yang sama yaitu adanya orang dari luar Flores yang masuk kedalam gereja dan mengikuti misa dan pada saat umat menerima komuni, orang tersebut juga ikut menerima hosti, tetapi kemudian merusaknya. Hal inilah yang seringkali membuat umat marah dan mengamuk. Amuk massa pada hari Minggu pagi tgl. 14 Juli 2002 mengakibatkan sebagian kantor Polres Maumere dan beberapa warung disepanjang jalan menuju pelabuhan rusak. Pengrusakan terjadi saat massa mengejar anak buah kapal yang berlari menuju kapalnya dipelabuhan. Amukan massa berhasil dipadamkan polisi dengan menggunakan semprotan air. Pelaku pencemaran hosti kini masih ditahan Mapolres Maumere. Hingga Minggu malam kota Maumere telah tenang kembali. Sementara itu kapal pesiar "Monalisa" sendiri telah meninggalkan pelabuhan Maumere. Demikian laporan sementara yang dapat kami kumpulkan dari Maumere-Flores. Sumber : FKKJ === Berita terkait : KANTOR POLRES MAUMERE FLORES DIRUSAK MASSA Minggu, 14 Juli, 2002 9:19:15 PM Kupang - Ribuan massa yang turun ke jalan-jalan di Kota Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Minggu pagi beringas dan merusak kantor Polres Maumere dan sejumlah rumah makan dan kios milik pedagang. Ketua DPRD Sikka, Gudipung, yang dihubungi ANTARA melalui telepon interlokal dari Kupang, Minggu malam mengatakan, peristiwa itu bermula dari pencemaran hostia kudus yang dilakukan oleh FM. Pelaku ini kemudian diamankan di Mapolres Maumere, tetapi massa terus berdatangan ke Markas Polres Maumere untuk menuntut agar pelaku segera dikeluarkan. Karena aparat Kepolisian tetap bersikeras untuk mengamankan pelaku tersebut, sehingga massa yang sudah mulai mabuk-mabukan itu melempar kantor Polres Maumere dan kantor Samsat sehingga beberapa bagian dari gedung itu mengalami kerusakan. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=44559 TIDAK ADA KORBAN JIWA DALAM KERUSUHAN MAUMERE Minggu, 14 Juli, 2002 9:15:00 PM Kupang - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Pol Jacki Uly menyatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka saat terjadi kerusuhan di Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NTT, walaupun saat ini situasi masih memanas. Namun Polres Maumere dan rumah jabatan Kapolres setempat dilempar batu hingga hampir seluruh kaca depan pecah, beberapa rumah makan/warung di rusak dan satu tempat ibadah juga terkena lemparan batu. Hal itu dikemukakan Kapolda Jacki Uly saat dikonfirmasi ANTARA, di Kupang, Minggu malam, tentang rusuh massa di Maumere, sekitar 140 mil laut utara Kupang. Menurut dia, rusuh massa terjadi akibat pencemaran hostia saat misa pagi di salah satu gereja oleh FM, juru mudi kapal layar motor. FM mengikuti prosesi misa pagi, lalu saat komuni ikut menerima hostia, namun kemudian dikembalikan ke Pastor dan umat yang mengikuti misa menilai itu suatu pencemaran. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=44558
Hosti Kudus Dicemarkan - Maumere Rusuh
Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] Eskol Netter yang terkasih Salam Sejahtera, Pada hari Minggu tgl. 14 Juli 2002 telah terjadi kerusuhan dikota Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, pulau Flores, propinsi NTT. Kerusuhan disebabkan karena pencemaran hosti kudus didalam gereja katolik Santo Josef saat diadakan ibadat misa pkl. 08.00 pagi WIT. Kronologis kejadiannya bermula dari merapatnya kapal turis bernama "Monalisa" dipelabuhan Maumere untuk menurunkan para turis yang ingin berlibur di Maumere dan sekitarnya. Ada anak buah kapal tersebut yang memasuki gereja Katolik Santo Josef pada saat diadakan ibadat misa kudus pada hari Minggu tanggal 14 Juli pkl. 08.00 WIT pagi. Pada saat umat maju kealtar untuk menerima komuni berupa hosti kudus ada seorang anak buah kapal yang ikut menerima hosti, tetapi kemudian merusaknya. Hal ini menimbulkan reaksi dari umat berupa kemarahan dan amuk massa. Menurut sumber Eskol, kejadian berupa pengrusakan dan pencemaran hosti sudah sering terjadi di Maumere, Flores dan tempat-tempat lain dipulau Flores yang penduduknya mayoritas beragama Katolik itu. Umumnya kejadian tersebut mengambil pola yang sama yaitu adanya orang dari luar Flores yang masuk kedalam gereja dan mengikuti misa dan pada saat umat menerima komuni, orang tersebut juga ikut menerima hosti, tetapi kemudian merusaknya. Hal inilah yang seringkali membuat umat marah dan mengamuk. Amuk massa pada hari Minggu pagi tgl. 14 Juli 2002 mengakibatkan sebagian kantor Polres Maumere dan beberapa warung disepanjang jalan menuju pelabuhan rusak. Pengrusakan terjadi saat massa mengejar anak buah kapal yang berlari menuju kapalnya dipelabuhan. Amukan massa berhasil dipadamkan polisi dengan menggunakan semprotan air. Pelaku pencemaran hosti kini masih ditahan Mapolres Maumere. Hingga Minggu malam kota Maumere telah tenang kembali. Sementara itu kapal pesiar "Monalisa" sendiri telah meninggalkan pelabuhan Maumere. Demikian laporan sementara yang dapat kami kumpulkan dari Maumere-Flores. Sumber : FKKJ === Berita terkait : KANTOR POLRES MAUMERE FLORES DIRUSAK MASSA Minggu, 14 Juli, 2002 9:19:15 PM Kupang - Ribuan massa yang turun ke jalan-jalan di Kota Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Minggu pagi beringas dan merusak kantor Polres Maumere dan sejumlah rumah makan dan kios milik pedagang. Ketua DPRD Sikka, Gudipung, yang dihubungi ANTARA melalui telepon interlokal dari Kupang, Minggu malam mengatakan, peristiwa itu bermula dari pencemaran hostia kudus yang dilakukan oleh FM. Pelaku ini kemudian diamankan di Mapolres Maumere, tetapi massa terus berdatangan ke Markas Polres Maumere untuk menuntut agar pelaku segera dikeluarkan. Karena aparat Kepolisian tetap bersikeras untuk mengamankan pelaku tersebut, sehingga massa yang sudah mulai mabuk-mabukan itu melempar kantor Polres Maumere dan kantor Samsat sehingga beberapa bagian dari gedung itu mengalami kerusakan. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=44559 TIDAK ADA KORBAN JIWA DALAM KERUSUHAN MAUMERE Minggu, 14 Juli, 2002 9:15:00 PM Kupang - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Pol Jacki Uly menyatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka saat terjadi kerusuhan di Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NTT, walaupun saat ini situasi masih memanas. Namun Polres Maumere dan rumah jabatan Kapolres setempat dilempar batu hingga hampir seluruh kaca depan pecah, beberapa rumah makan/warung di rusak dan satu tempat ibadah juga terkena lemparan batu. Hal itu dikemukakan Kapolda Jacki Uly saat dikonfirmasi ANTARA, di Kupang, Minggu malam, tentang rusuh massa di Maumere, sekitar 140 mil laut utara Kupang. Menurut dia, rusuh massa terjadi akibat pencemaran hostia saat misa pagi di salah satu gereja oleh FM, juru mudi kapal layar motor. FM mengikuti prosesi misa pagi, lalu saat komuni ikut menerima hostia, namun kemudian dikembalikan ke Pastor dan umat yang mengikuti misa menilai itu suatu pencemaran. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=44558
[Eskol-Net]- Spot News: Penutupan dan Pencabutan Ijin Gereja
~~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~~ Eskol Netters Salam Sejahtera, Pada Rabu, 8 Mei 2002 yang lalu, Ijin ibadah yang dimiliki oleh GKI Jl. Ikan Layur I/17 Blimbing, Malang dicabut oleh kanwil Depag Jatim. Pencabutan ijin ibadah gereja yang telah memiliki IMB ini diperkuat lagi oleh surat dari Menteri Agama, pada 12 Juli 2002. Pencabutan ijin ibadah ini dikarenakan adanya gugatan dari warga tertentu yang tidak menghendaki adanya gereja yang sudah berdiri sejak tahun 1976. Gugatan itu sendiri sebenarnya masih dalam proses banding di PTUN. Sementara itu, Senin, 15 Juli 2002, 4 (empat) buah gereja, yaitu GPdI, GKPI, GBI Bethany dan Gereja Baptis yang berada disektor Paladio daerah Industri dan perumahan Babeka, Cikarang Baru, Kab. Bekasi telah disegel/ditutup oleh Polisi Pamong Praja atas perintah Bupati Kab. Bekasi. Penyegelan/penutupan ini juga berkaitan dengan adanya desakan dari kelompok tertentu yang tidak menghendaki adanya gereja di wilayah Cikarang Baru, Bekasi. Demikian informasi awal mengenai penutupan beberapa gereja yang dapat kami laporkan. Tetaplah berdoa, Eskol-Net
[Eskol-Net]- Spot News: Kronologis Penyegelan 4 (emapat) Gereja di Cikarang Baru, Bekasi
~~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~~ Eskol Netters yang terkasih Salam Sejahtera, Berikut kami sampaikan Kronologis Penyegelan 4 (empat) Gereja di Cikarang Baru seperti yang kami informasikan beberapa waktu lalu. Mohon tetap dukung dalam doa. Tuhan memberkati. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net == KRONOLOGIS PENYEGELAN TERHADAP 4 (EMPAT) GEREJA DI WILAYAH CIKARANG BARU, BEKASI 13 September 2001: Terjadi penyerangan terhadap beberapa Gereja di Jl. Beruang dan Panda 11 Nopember 2001: Terjadi penyerangan terhadap Gereja Bethany di Ruko Anggrek 30 September 2001: DPC Front Hizbullah Bekasi, melalui surat no. 005/DPC-FH/LA/IX/2001, meminta konfirmasi kepada Direksi PT. Jababeka Insfrastruktur mengenai rencana penutupan semua tempat peribadatan umat Kristen dan Katholik di seluruh wilayah Cikarang Baru. 5 Oktober 2001: Kepala Desa Mekar Mukti, melalui surat no.140/14/Pem/2001, menyampaikan pemberitahuan yang ditujukan kepada Pimpinan Gereja agar tidak melaksanakan peribadatan yang telah rutin dilaksanakan setiap hari Minggu dengan alasan keamanan. 8 Oktober 2001: Pertemuan hamba-hamba Tuhan di Graha Bethany Lippo Cikarang (pk 21.00 s/d 01.30 wib) membahas tentang kejadian di Ruko Anggrek Cikarang Baru dan tindak lanjutnya. 10 Oktober 2001: Pertemuan di Menara Batavia Jakarta dengan pihak GBC - Kesimpulan pihak GBC memberikan jaminan keamanan untuk tetap beribadah. 14 Desember 2001: Pertemuan di Jl. Puspa III No. 18 membahas tentang tawaran dari GBC untuk memakai 4 rumah di Sektor Paladio - Hasilnya wakil-wakil Gereja sepakat untuk menerima tawaran tersebut. Dan ditunjuklah 4 orang sebagai wakil dari Gereja-gereja yang ada, yaitu : 1. Pdt. D.A. Sutrisna dari GBI Bethany, 2. Pdt. F. Marpaung dari GpdI, 3. Pnt. Siregar dari GKPI, 4. Pdt. Abdul Amin Khohar dari Gereja Baptis. 19 Desember 2001: Perhimpunan Gereja-Gereja Cikarang Baru mengirimkan surat kepada Ketua RT 15/RW 07/Dusun II Perumahan Cikarang Baru tentang rencana pemakaian Sektor Paladio sebagai sarana ibadah. Kemudian Perhimpunan Gereja-Gereja Cikarang Baru ada rencana akan bertemu dengan pihak GBC untuk menandatangani persetujuan pemakaian Sektor Paladio sebagai sarana Ibadah pada tanggal 27 Desember 2001. 24 Desember 2001: Camat Lemahabang melalui surat No. 005/465/UM menyampaikan undangan pertemuan kepada Pdt. F. Marpaung yang akan diadakan pada tanggal 27 Desember 2002, mengenai Pengamanan Natal dan Tahun Baru. (Ternyata pertemuan tersebut diarahkan menjadi kesepakatan bersama) 27 Desember 2002: Pertemuan diadakan di Golf Cikarang Baru pk. 13.00 WIB. Adapun hasil pertemuan sebagai berikut: Session pertama, pengarahan dari pihak Muspika yang intinya : melihat situasi yang sedang terjadi saat ini diharap pimpinan Gereja dapat bertindak bijaksana dalam hal melaksanakan Ibadah. Session kedua, bertemu dengan tokoh-tokoh Masyarakat dan Alim Ulama (termasuk Front Hizbullah). Dalam pertemuan ini pihak Muslim mengajukan keberatan terhadap kehadiran Ibadah Umat Kristiani di Kecamatan Lemahabang dan sekitarnya dengan alasan : 1. Tempat ibadah yang dipakai bukan tempat ibadah yang legal (ruko dan rumah). 2. Umat Kristiani melakukan Kristenisasi. Wakil umat Kristiani mengajukan permohonan agar diberi kesempatan untuk beribadah. Pihak Muslim akhirnya memberi ijin, tapi dengan catatan selama 6 (enam) bulan pihak umat Kristiani segera mengurus Izin Pembangunan Gereja. Maka diadakan kesepakatan bersama tanggal 27 Desember 2001, dimana konsep surat tersebut di buat oleh Muspika (terlampir). Terhitung tanggal 27 Desember 2002 umat Kristiani beribadah di Sektor Paladio, Cikarang Baru. Langkah selanjutnya umat Kristiani melalui Perhimpunan Gereja-Gereja di Cikarang Baru menghubungi pihak pengembang untuk mendapatkan lahan dan sarana ibadah. 15 Januari 2002: Rapat bersama Perhimpunan Gereja-Gereja di Cikarang Baru yang dihadiri pula oleh Kapolsek, bertempat di Kantor Pemasaran Graha Buana Cikarang Baru. Adapun agenda rapat adalah : 1. Review pertemuan tanggal 27 Desember 2001 2. Tempat Ibadah sementara di Paladio 3. Rencana tempat ibadah permanen. 4. Warnasari. 12 Pebruari 2002: Pihak GBC menawarkan tanah untuk Gereja di Desa Simpangan, tetapi ditolak oleh Kepala Desa setempat. 10 Juni 2002: Wakil-wakil ormas Islam Bekasi mengajukan surat pernyataan sikap kepada Camat Cikarang Timur yang isinya : 1. Tidak akan memperpanjang rekomendasi atas kesepakatan kami tersebut yang akan jatuh tempo pada 25 Juni 2002 mendatang. 2. Dengan tidak memperpanjang rekomendasi kami tersebut, pada saat jatuh tempo nanti, seluruh isi kesepakatan terdahulu yang ditandatangani pada 27 Desember 2001 itu, menjadi tidak berlaku lagi alias batal. 3. Hal-hal yang mungkin terjadi sesudah itu, berupa pelanggaran dari pihak Kristiani untuk tetap bertahan menjadikan ruko/lingkungan perumahan sebagai tempat ibadah illegal di wilayah Cikarang
[Eskol-Net]- Sari Berita : Senin, 22 Juli 2002
~ Sari Berita : Senin, 22 Juli 2002 ~ <*>Satu Tahun Berkuasa, Megawati Dinilai Gagal <*>Wapres Minta Klarifikasi Pengadilan Soal Putusan Ja'far <*>Sebanyak 60 Persen Aborsi Dilakukan Remaja <*>HUT IV Partai Kebangkitan Bangsa Waspadai Provokasi Pecah Belah Bangsa <*>Tommy Berharap Majelis Putuskan Sesuai Rasa Keadilan *** Satu Tahun Berkuasa, Megawati Dinilai Gagal Reporter : Gita Fajar P Mega detikcom - Jakarta, Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dianggap sudah gagal menjalankan reformasi total selama satu tahun berkuasa. Alasannya, berbagai kebijakan pemerintah tidak ada yang berpihak pada rakyat kecil. Untuk itu seluruh elemen kekuatan rakyat harus menyatukan kekuatan membangun perlawanan terhadap pemerintahan ini. Penilaian itu diungkapkan Sekjen PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Akhmad Gozali Harahap setelah melihat jalannya pemerintahan Megawati selama 365 hari. "Pemerintahan Mega dan Hamzah sudah gagal menjalankan reformasi total dan kami sudah tidak percaya lagi," kata Akhmad Gozali Harahap dalam jumpa pers di Kantor PB PMII Jl Salemba Tengah No 57A Jakarta Pusat, Senin (22/7/2002) siang. http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/22/20020722-123001.shtml Wapres Minta Klarifikasi Pengadilan Soal Putusan Ja'far Reporter : Danang Sangga Buwana detikcom - Jakarta, Wakil presiden (wapres) Hamzah Haz menegaskan aparat penegak hukum harus menjelaskan keputusannya terhadap Panglima Laskar Jihad Ahlu Sunnah wal Jamaah Ja'far Umar Thalib. Hal ini untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap keputusan Pengadilan Negeri (PN) Ambon yang telah memutuskan bahwa surat penahanan yang dikeluarkan Kejari Ambon cacat hukum dengan proses yang kini sedang berjalan di PN Jakarta Timur. "Saya kira aparat hukum harus memberikan penjelasan supaya tidak ada tafsiran yang membingungkan rakyat," kata Wapres Hamzah Haz di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, (22/7/2002). Pernyataan wapres itu menanggapi pertanyaan wartawan berkaitan dengan putusan PN Ambon dan PN Jakarta Timur yang berbeda terhadap Ja'far Umar Thalib. http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/22/20020722-110059.shtml Sebanyak 60 Persen Aborsi Dilakukan Remaja Denpasar, Kompas - Sebanyak 60 persen aborsi yang terjadi di Indonesia dilakukan oleh remaja. Angka yang sedemikian tinggi ini bisa menjadi indikasi adanya perubahan persepsi remaja terhadap masalah seks. Di sisi lain, pengetahuan remaja tentang masalah seks ternyata belum maju dengan masih banyaknya salah pengertian dan masih dipercayanya beberapa mitos. Demikian seksolog dan androlog, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila Sp And FAACS di sela-sela Kongres Nasional I Asosiasi Seksologi Indonesia, Minggu (20/7). Sementara dalam simposium yang berlangsung bersamaan di hari terakhir kongres tersebut, Pemimpin Redaksi Tabloid Senior Widya Saraswati mengungkap hal serupa bahwa sebenarnya di khalayak umum masalah seks sudah bukan lagi merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan. Wimpie dalam penjelasannya menandaskan, "Persoalan aborsi remaja di Indonesia itu jika dibandingkan dengan salah satu negara bagian saja di AS, sudah lebih gawat." Namun, dia mengakui bahwa dia belum mendapat data pembanding yang riil. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/22/daerah/seba19.htm HUT IV Partai Kebangkitan Bangsa Waspadai Provokasi Pecah Belah Bangsa = Bandar Lampung, Kompas - Seluruh lapisan sosial masyarakat harus mewaspadai setiap bentuk-bentuk provokasi yang ingin memecah-belah negara kesatuan. Upaya ke arah menggoyahkan keutuhan negara sudah terlihat melalui berbagai isu, antara lain Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Papua Merdeka. Demikian pokok pidato Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Matori Abdul Djalil pada Hari Ulang Tahun (HUT) IV PKB di Bandar Lampung, Minggu (21/7), yang dihadiri lebih dari 35.000 kader. Acara di lapangan terbuka GOR Saburai itu juga dihadiri Gubernur Lampung Oemarsono dan Wali Kota Bandar Lampung Suharto. Dalam pidato politiknya sekitar 15 menit, Matori mengatakan, bagi PKB tidak ada istilah Aceh Merdeka, Papua Merdeka, Maluku Merdeka, atau Lampung Merdeka. "Kita harus menjunjung tinggi cita-cita proklamasi, menjaga keutuhan negara kesatuan," katanya. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/22/nasional/wasp06.htm TOMMY BERHARAP MAJELIS PUTUSKAN SESUAI RASA KEADILAN Senin, 22 Juli, 2002 11:18:39 AM === Jakarta - Terdakwa kasus pemilikan senjata ilegal dan pembunuhan anggota Hakim Agung Syafiuddin Kartasamita, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto berharap kepada Majalis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat agar memutuskan perkaranya sesuai rasa keadilan. Dalam sidang lanjutan kasus tersebut di gedung Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Kemayoran, Jakarta, Senin, sebelum dilakukan pembacaan nota pembelaan (pledoi) oleh tim kuasa hukum terdakwa, Tommy menyata
[Eskol-Net]- Sari Berita : Selasa, 23 Juli 2002
~ Sari Berita : Selasa, 23 Juli 2002 ~ <*>Singapura Masih Ketakutan Dengan Pemegang Paspor RI <*>194 Parpol Sudah Terdaftar <*>Wapres Ikut Prihatin <*>Tommy Divonis 4 Bulan Bui Hakim: Segala Kemungkinan Ada <*>ST 2002 Umumkan 'Jago Mangkir' *** SINGAPURA MASIH KETAKUTAN DENGAN PEMEGANG PASPOR RI Selasa, 23 Juli, 2002 8:51:19 AM === Batam - Pemerintah Singapura hingga kini dinilai masih sering mengalami ketakutan untuk menerima kunjungan warga RI di negara pulau itu, ini terbukti setiap hari sekitar 100-200 orang pemegang paspor RI yang masuk melalui Riau, ditolak masuk ke Singapura karena dikuatirkan bisa menimbulkan berbagai problema sosial. `Alasan penolakan tersebut diduga terkait dengan kebijakan pemerintah Singapura, mereka takut bila pendatang yang tidak memiliki tujuan jelas dan dana yang cukup bisa menimbulkan kerawanan sosial di Singapura,`kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Riau, Wachdiyat kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa. Berdasarkan informasi yang diterima LKBN ANTARA dari kantor imigrasi Batam, petugas imigrasi Singapura juga pernah menolak seorang pejabat penting Imigrasi Batam masuk ke Singapura karena berbagai alasan, ini menggambarkan bahwa petugas imigrasi Singapura tidak memandang strata sosial pemegang paspor RI yang akan berkunjung ke Singapura. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=45005 Selasa, 23/07/2002 194 Parpol Sudah Terdaftar === JAKARTA - Ketika kritik tajam tertuju kepada kinerja partai-partai politik, ternyata minat mendirikan partai masih menggebu. Mau tahu berapa partai yang sudah didaftarkan di Depkeh-HAM? Hingga sekarang, yang terdaftar sudah 194 partai. Jumlah tersebut akan terus bertambah. Sebab, batas waktu pendaftaran belum ditutup. "Penutupannya menunggu UU Politik yang baru selesai," ujar staf Humas Depkeh-HAM Zainal Arifin kepada Jawa Pos di ruang kerjanya di Kantor Depkeh-HAM Jakarta kemarin. Menurut Ketua RUU Politik Yahya Zaini, pembahasan RUU Politik mungkin baru selesai Oktober 2002. "Sekarang masih digodok. Kami memang ingin cepat selesai," ujar Yahya ketika dihubungi melalui telepon internasional saat berada di China tadi malam. Zainal menjelaskan, dari 194 partai yang terdaftar dan sudah disahkan Depkeh-HAM, 141 di antaranya merupakan peserta Pemilu 1999 dan 58 partai baru. Sedangkan menurut Kepala Seksi Pendaftaran Partai Politik di Depkeh-HAM Taroga Marpaung, masih ada 10 parpol baru yang menunggu pengesahan administrasi. Hanya Taroga tidak bersedia menjelaskan 10 parpol baru tersebut. http://www.jawapos.co.id/print/index.php?cat=news&id=89641 Selasa, 23/07/2002 Wapres Ikut Prihatin == JAKARTA-Wapres Hamzah Haz menyatakan prihatin atas status hukum Panglima Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib. Sebab, putusan PN Ambon yang memenangkan gugatan praperadilan Ja'far ternyata tidak ditindaklanjuti Mabes Polri dengan pembebasannya. Karena itu, Hamzah minta Polri melakukan klarifikasi atas putusan PN Ambon. "Ini penting agar tidak menimbulkan penafsiran yang membingungkan atas putusan hukum yang sah," ujar Hamzah seusai membuka Lokakarya Free Trade Zone di Hotel Borobudur kemarin. Seperti diberitakan, Pengadilan Negeri (PN) Ambon, Selasa pekan lalu, telah memenangkan gugatan praperadilan penahanan Ja'far. Penahanan oleh jaksa Raharusun, Plt Kajari Ambon, dinyatakan cacat hukum karena diteken saat di Jakarta. Padahal, di surat penahanan tertulis diteken di Ambon. Namun, Mabes Polri tidak segera membebaskan Ja'far dengan alasan masih ada perpanjangan penahanan yang dikeluarkan PN Jakarta Timur bernomor 143/Pen.Pid/02/PN.Jkt.Tim pada 15 Juli 2002. http://www.jawapos.co.id/print/index.php?cat=news&id=89642 Tommy Divonis 4 Bulan Bui Hakim: Segala Kemungkinan Ada Reporter : Nurul Hidayati === detikcom - Jakarta, Beredar isu Tommy Soeharto bakal divonis "cuma" 4 bulan penjara. Itu pun nanti bui takkan pernah menyentuhnya lagi karena vonisnya: 4 bulan penjara potong tahanan. Alias, pangeran Cendana itu langsung bebas. Tapi, apakah benar Tommy bakal diganjar cuma 4 bulan saja? "Segala kemungkinan ada," begitu jawab salah satu hakim kasus Tommy, Andi Samsan Nganro pada detikcom per telepon, pukul 09.20 WIB, Selasa (23/7/2002). Dijelaskan, dalam mengadili perkara pidana, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Misalnya saja vonis bebas atau hukuman penjara. "Tapi secara spesifik 4 bulan penjara, atau angka-angka lain, saya tolak itu. Kalau secara umum, kemungkinan-kemungkinan itu ada," ungkap Andi. http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/23/20020723-094047.shtml 2002-07-23 10:13:24 WIB ST 2002 Umumkan 'Jago Mangkir' SWARANET - Ketua DPR Akbar Tandjung berjanji akan mengumumkan nama-nama anggota-anggota DPR yang jago mbolos alias malas pada Sidang Tahunan MPR Agustus mendatang. "Kita akan berupaya melaporkan fungsi dan kedisiplinan anggota DPR -maksud Akbar, para
[Eskol-Net]- Spot News: Kronologis Pencabutan Ijin Ibadah serta Keprihatinan Jemaat GKI Blimbing Malang
~~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~~ Eskol Netters yang terkasih Salam Sejahtera, Era reformasi yang saat ini sedang didengang-dengungkan di negeri ini rupanya belum menjamin adanya kebebasan bagi umat Kristiani dalam menjalankan ibadahnya secara aman dan damai. Buktinya ancaman dan penutupan Gereja masih terus terjadi hingga saat ini. Setelah 4 (empat) Gedung Gereja di Cikarang Baru, Bekasi disegel oleh Kepala Kantor Polisi Pamong Praja a.n Bupati Bekasi, kini giliran GKI Blimbing, Malang dicabut ijin ibadahnya oleh Sekjen Departemen Agama a.n Menteri Agama. Akankah hal seperti ini akan terus terjadi? Mari kita doakan bersama agar Tuhan mencurahkan Rahmat dan Anugerah-Nya bagi bangsa ini. Tuhan memberkati. Redaksi Eskol-Net = Kronologis Pencabutan Ijin Ibadah serta Keprihatinan Jemaat GKI Blimbing Malang Kehadiran Jemaat GKI Blimbing, Malang, pada hakikatnya sudah dikenal masyarakat daerah Blimbing sejak tahun 1968 di Jl. Purwodadi 29 Malang. Saat itu Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur telah menerbitkan Surat Pembukaan Tempat Kebaktian pada tanggal 2 Desember 1968. Kemudian pada tahun 1976 tempat tersebut dipindah di Jl. Candi Kalasan 33 Malang, Untuk itu Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur telah melegalisir dengan menerbitkan Surat Keterangan kebaktian GKI Blimbing tertanggal 7 September 1976. Selama kurun waktu 25 tahun hubungan dengan warga setempat sangat harmonis. Setiap tahun dalam setiap perayaan Natal di GKI Blimbing senantiasa dihadiri oleh para tokoh atau pemuka masyarakat untuk memberi sambutan dan menerima bingkisan Natal sebagai tali-asih untuk petugas keamanan di wilayah RW 10. Awal tahun 1990, Bapak Pdt. Yohanes Bambang Mulyono memulai tugas pelayanannya selaku calon Pendeta. Beliau senantiasa hadir dalam setiap undangan dari pihak RW 10, baik dalam acara Malam 17 Agustus, acara Tasyakuran Warga maupun acara-acara warga lainnya. Atas rahmat dan berkat TUHAN jemaat GKI Blimbing Jl. Candi Kalasan 33 Malang akhirnya didewasakan pada tanggal 16 Januari 1992. Kemudian pada tanggal 7 Juni 1993, PK Yohanes Bambang Mulyono ditahbiskan menjadi Pendeta pertama GKI Blimbing Malang. Dalam perjalanan waktu berikutnya jemaatpun makin berkembang. Sampai saat ini tercatat lebih dari 500 orang anggota jemaat. Perkembangan jemaat di sana sangat didukung oleh pelayanan gerejawi dan keberadaan 2 universitas swasta yaitu STIE Malang Kucecwara dan Universitas Widya Gama. Selain itu perkembangan jemaat juga didukung oleh pembangunan perumahan yang terus berkembang di sekitar daerah tersebut. Namun pada sisi lain bangunan GKI Blimbing Malang mengalami kerusakan yang sangat parah. Karena bangunan yang ada waktu itu adalah bangunan yang sudah tua. Pada pertengahan tahun 1999 atap utama bangunan GKI Blimbing hampir roboh. Karena itu mulai tahun 2000 Majelis Jemaat meminta ijin kepada Pemerintah Kota untuk melakukan renovasi. Tetapi upaya tersebut tidaklah mudah. Sebab Majelis Jemaaat GKI Blimbing diminta untuk memenuhi persyaratan SK Walikota Nomor 248 tahun 1991 yang salah satu syaratnya adalah wajib mendapat persetujuan dari warga sekitar dalam radius 200 meter. Persyaratan dari Pemerintah Kota tersebut kemudian dicoba untuk dipenuhi oleh Majelis Jemaat. Akhirnya GKI Blimbing Malang berhasil mendapat persetujuan 23 orang dari warga sekitar. Namun pada saat yang sama pihak Ketua RW 10 tanpa sepengetahuan dan persetujuan Majelis Jemaat juga mengedarkan tanda tangan dari warga lain tentang ketidaksetujuan mereka. Berhubung keadaan gedung gereja hampir roboh, Pemerintah Kota Malang akhirnya berdasarkan pertemuan dengan 5 instansi terkait termasuk pihak Departemen Agama Kota Malang setuju menerbitkan IMB GKI Blimbing Malang sebagai Fasilitas Sosial Keagamaan. IMB dari Pemerintah Kota Malang tersebut akhirnya terbit pada tanggal 8 Juni 2001. Dalam hal ini pihak Majelis Jemaat telah datang kepada Ketua RT dan RW menyampaikan penerbitan IMB tersebut. Sehingga pada awal bulan Juli 2001 dimulai renovasi untuk gedung GKI Blimbing Malang. Ketinggian gedung GKI Blimbing Malang hanya naik 1 meter saja dari ketinggian gedung yang lama ! Itupun renovasi GKI Blimbing hanya satu tingkat saja, bukan 2 tingkat. Tetapi tragisnya, hanya karena menaikkan atap 1 meter saja kami GKI Blimbing harus di-PTUN-kan dan dicabut izin kegiatan ibadah secara paksa oleh Pemerintah hanya karena tekanan beberapa orang warga saja. Namun sayang renovasi yang baru mencapai 70% tersebut terus-menerus mengalami gangguan dan intimidasi, misal para tukang yang bekerja diancam agar mereka tidak melanjutkan pekerjaan, para warga masuk gedung gereja secara paksa untuk melakukan pengukuran dan memerintahkan para tukang agar berhenti bekerja dahulu. Pembangunan renovasi secara total akhirnya terhenti sebab 29 warga menggugat GKI Blimbing Malang ke PTUN. Selama proses peradilan, baik Majelis Hakim PTUN maupun anggota jemaat yang
[Eskol-Net]- Hot Spot :THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - CCDA Report No. 301
CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA Jalan Pattimura 32 Ambon 97124 Indonesia Tel 0062 (0)911 342195 Fax 0062 (0)911 355337 E-mail : [EMAIL PROTECTED] Ambon, July 23, 2002 THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS Report No. 301 1. COURT ACKNOWLEDGES UMAR THALIBS OBJECTION Laskar Jihad Chief Jafar Umar Thalib was arrested at Juanda Airport, Surabaya, on May 4, 2002 (See Report 277). He then was sent on to Jakarta, where he subsequently was detained at Police HQ on charges of agitation and slanderous remarks against the President while speeching in Ambon. Jafar Umar Thalib recently filed an objection at the Ambon District Court over his detention as ordered by the Ambon Prosecutors Office on July 2. After a series of sessions from July 15 to July 20 in Ambon, Judge J.Hehamony concluded that indeed the arrest warrant, issued by the head of the Ambon Prosecutors Office, contained legal flaws, especially the fact that the arrest warrant had been issued and signed on July 2, whereas the head of the Ambon Prosecutorss Office, Raharusun, had left Ambon on June 30. The court, therefore, accepted the objection filed by the defense lawyers, led by M.Rachman Marasabessy. However, the Judge rejected the defense lawyers plea to the court to release Jafar Umar Thalib from detention, considering the fact that on July 15 the East Jakarta District Court had extended Umar Thalibs arrest for another 30 days. 2. UNREST IN THE TOBELO AREA A trustworthy source in Tobelo, North Halmahera, Province of the North Moluccas, provided us by fax and telephone the following information on recent unrest in the Tobelo area. Since June 29 on several occasions there were bombs explosions in Gorua, a mixed Muslim-Christian village not far from the Kecamatan Capital of Tobelo. So security forces executed sweeping on weapons in that village searching the houses one by one. This yielded an astonishing harvest of several dozens of rifles and pistols, 121 homemade bombs, 10 standard grenades, 73 detonators, a lot of ammunition and various other kinds of weaponry. In the early morning of July 11, again, there was a bomb explosion in Gorua, followed by bursts of gunfire from a Muslim crowd, accompanied by the dreadful yell Allahu Akbar! Thereupon they started to proceed to the meanwhile assembled Christians. However, security forces of the military Zipur-5 Brawijaya battalion succeed in dispersing the masses by firing warning shots. The Christians then made for Tobelo. Those from the nearby village of Tolonuo including Protestant minister Gerti Tawa-Tawa too, hurriedly left their village and fled to Tobelo. A second round of sweeping on weapons in Gorua, again yielded a significant number of weapons and ammunition being confiscated. The next day a minibus with 10 Christian passengers after reporting to the local security forces endeavoured to pass through Gorua, however, was halted by a crowd of some 300 locals, armed with large chopping-knives (parang) and stones. The driver and some passengers were injured in this incident. Due to this escalating unrest, many Christians from nearby villages fled to Tobelo; the Christians from Duma fled to Loloda. Meanwhile 18 people suspected of being behind this renewed unrest were arrested and taken to Ternate. On July 13 minister Gerti Tawa-Tawa together with some members of his flock decided to go to Tolonuo and try to retrieve some belongings they had not been able to take with them when they fled the village two days earlier. It turned out that during their absence a lot of looting had taken place, both from the church and from private houses. They counted 25 houses of which the doors and window-panes had been smashed in. A bomb explosion on July 15 in the village of Mamuya injured a 50 years old woman. There also looting of cattle and property took place. Our informant, however, insists that many Muslims in Tobelo very much disagree with all this savageness. C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina
[Eskol-Net]- Sari Berita : Rabu, 24 Juli 2002
~ Sari Berita : Rabu, 24 Juli 2002 ~ <*>Akbar Siap Dengarkan Tuntutan Setebal 300 Lembar <*>Perubahan UUD Tak Hentikan Konflik Kelembagaan <*>Thomas Widagdo: Tak ada gereja yang dibakar di Tobelo <*>Rahardi Kecewa, Golkar Selamat <*>Kwik Kian Gie: Tokoh PDIP Jual Kekuasaan Akbar Siap Dengarkan Tuntutan Setebal 300 Lembar Reporter : Maryadi detikcom - Jakarta, Terdakwa kasus penyalahgunaan dana nonbujeter Bulog Rp 40 miliar, Akbar Tandjung, mengaku siap mendengarkan tuntutan yang akan dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fachmi. Surat tuntutan sendiri tebalnya 300 halaman! "Insya Allah saya siap. Kita dengarkan sajalah tuntutannya," komentar Akbar ketika dicegat wartawan di ruang sidang di Ruang Serbaguna BMG, Jl.Angkasa 2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2002) pukul 09.15 WIb. Sidang sendiri baru dimulai pukul 10.00 WIB. Akbar juga mengaku tak punya firasat atau perasaan apa-apa yang mengganjal dirinya menjelang pembacaan tuntutan. "Biasa saja. Tidak ada perasaan yang aneh. Saya serahkan semuanya pada proses hukum," kata mantan Mensesneg ini. http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/24/20020724-093759.shtml Rabu, 24 Juli 2002 Perubahan UUD Tak Hentikan Konflik Kelembagaan Malang, Kompas - Perubahan konstitusi yang sedang dilakukan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tidak akan menghentikan konflik kelembagaan. Bahkan, konflik kelembagaan berpotensi makin mengeras, karena UUD 1945 beserta perubahannya tidak sempurna dan tidak menganut prinsip checks and balances secara penuh. Ketidaksempurnaan itu terjadi karena begitu besarnya kepentingan dari anggota MPR yang membahasnya. Hal itu dikemukakan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Dr Afan Gaffar dalam Seminar Nasional XVI Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) di Kampus Universitas Brawijaya Malang hari Selasa (23/7). Seminar yang dibuka Ketua Umum AIPI Prof Dr Ryaas Rasyid menampilkan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono yang membawakan makalah kunci. Tampil juga Prof Dr Solichin Abdul Wahad (Universitas Brawijaya), Teguh Yuwono (Undip), dan Abu Bakar Eby Hara (Universitas Jember). Di bidang ekonomi tampil Dr Sri Adiningsih dan Dr Umar Juoro. Seminar yang membahas krisis kelembagaan, krisis kepemimpinan, krisis kebangsaan, dan amandemen konstitusi itu berlangsung Selasa hingga Kamis pekan ini. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/24/nasional/peru06.htm Rabu, 24/07/2002, 09:37 WIB Thomas Widagdo: Tak ada gereja yang dibakar di Tobelo === satunet.com - Komandan Sektor II Ternate, Kolonel (Art) Thomas Widagdo mengatakan, tidak ada gereja yang dibakar di Tobelo. Berita yang diwartakan sejumlah media massa bahwa ada gereja yang dibakar dalam insiden di Tobelo, 5 Juli 2002, ternyata tidak benar. "Saya sudah mengecek ke lapangan, ternyata tidak ada gereja yang dibakar, seperti yang diberitakan berbagai media," kata Thomas. "Dalam insiden tersebut, tidak ada korban jiwa, dan sekarang kondisi keamanan setempat sudah kondusif," ujarnya. http://www.satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=98308 Rabu, 24/07/2002 Rahardi Kecewa, Golkar Selamat === JAKARTA-Setelah pembentukan pansus di DPR gagal, upaya membongkar skandal Bulog II sampai tuntas benar-benar kandas. Dalam sidang kasus Rahardi Ramelan kemarin, hakim menolak memanggil para petinggi Golkar dan orang-orang yang diduga terlibat dalam skenario penyelamatan Akbar Tandjung. Hakim Ketua Lalu Mariyun berdalih, permintaan pengacara Rahardi, Trimoelja D. Soerjadi, itu tak terkait dengan surat dakwaan kasus penyalahgunaan dana nonbujeter Bulog Rp 62,9 miliar. Saksi yang ditolak itu adalah tiga petinggi DPP Partai Golkar, yakni Fadel Muhammad, M.S. Hidayat, dan Iris Indiramurti. Saksi yang juga ditolak hakim adalah figur-figur yang disebut-sebut ikut menyusun skenario "penyelamatan Akbar Tandjung" di Gran Mahakam dan Mayestik. Mereka adalah para pengacara, yakni O.C. Kaligis, Hotma Sitompul, dan Yan Djuanda Saputra. http://www.jawapos.co.id/print/index.php?cat=news&id=89718 Kwik Kian Gie: Tokoh PDIP Jual Kekuasaan Kwik Kian Gie tak pernah berhenti meradang. Ekonom lulusan Rotterdam, Belanda itu amat gelisah dengan bayangan gelap Indonesia. "Bahkan hancur lebur," ujar Ketua Bappenas/Menteri Negara Perencanaan Pembangunan itu. Hutang bertumpuk ribuan triliun rupiah. Pemerintah pun dibelenggu IMF. Dia kian prihatin lantaran teknokrat di pemerintahan bertindak bak agen IMF. Kwik tidak berubah. Saat ini, seolah menjadi ikon politisi yang bersih dengan komitmen lurus, juga ekonom yang nasionalis, berpihak pada nasib rakyat. Dia terus berteriak, marah, karena kebijakan-kebijakan yang tidak masuk akal. Malah, bekas Menko Ekuin itu terang-terangan mencap tolol berkait penjualan sejumlah bank swasta bermasalah. Bukankah
[Eskol-Net]- Sari Berita : Kamis, 25 Juli 2002
~ Sari Berita : Kamis, 25 Juli 2002 ~ <*>Akbar Tandjung Dituntut Empat Tahun <*>Sebaiknya PPP tidak ekstrim perjuangkan Piagam Jakarta <*>Mega Kebalikan Ayahnya Cak Nur: Cari Presiden Mendatang yang Komunikatif <*>Di Konbes NU dan Munas Alim Ulama Gus Dur & Megawati Bersalaman <*>Hubungan RI-AS Bush Menelepon Mega, Separatisme Ditumpas <*>Kasus Kerusuhan Tukang Ojek di Batungsangkar Rusuh, Seorang Tewas Kamis, 25 Juli 2002 Akbar Tandjung Dituntut Empat Tahun == Jakarta, Kompas - Terbukti bersalah secara bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi, mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Akbar Tandjung dituntut empat tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fachmi. Sementara itu, Ketua Yayasan Raudlatul Jannah Dadang Sukandar dan kontraktor penyalur bahan pokok Winfried Simatupang dituntut hukuman penjara selama tiga tahun enam bulan. JPU juga menuntut kepada majelis hakim agar para terdakwa ditahan di rumah tahanan (rutan) negara. Tuntutan tersebut dibacakan JPU Fachmi, Rabu (24/7), dalam sidang yang digelar di Gedung Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kemayoran, Jakarta. Sidang pembacaan tuntutan JPU tersebut yang berlangsung maraton sejak pukul 10.30 hingga 19.20 dipimpin Ketua Majelis Hakim Amiruddin Zakaria. Sesaat sebelum tuntutan tersebut dibacakan, tidak hanya Tandjung, Dadang Sukandar, dan Simatupang yang terlihat agak tegang, penasihat hukum, wartawan, serta pengunjung sidang juga terlihat demikian. Kursi pengunjung yang pada sore hari sempat terlihat kosong terisi penuh dan banyak yang berdiri. Sejumlah fungsionaris Golkar dan istri Akbar Tandjung juga dengan setia menunggu JPU membacakan berapa tuntutan hukuman terhadap Tandjung. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/25/utama/akba01.htm Kamis, 25/07/2002, 09:54 WIB Sebaiknya PPP tidak ekstrim perjuangkan Piagam Jakarta === satunet.com - Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Sulawesi Tengah Zainuddin Bolong menghimbau Fraksi PPP tidak ekstrim memperjuangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Ketua AIPI Sulawesi Tengah ini mengharapkan Fraksi PPP di DPR/MPR tidak ekstrim memperjuangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta agar dimasukkan ke dalam UUD 1945 pada Sidang Tahunan (ST) MPR Agustus mendatang. "Saya melihat proses amandemen UUD 1945 tetap berjalan baik, namun ada sinyal bakal terjadi perdebatan alot jika PPP terus memperjuangkan tujuh kata pada Piagam Jakarta dimasukkan ke dalam UUD 1945," kata Zainuddin. http://www.satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=98403 Kamis, 25/07/2002 Mega Kebalikan Ayahnya Cak Nur: Cari Presiden Mendatang yang Komunikatif = JAKARTA - Meskipun Megawati Soekarnoputri lebih banyak berdiam diri, para tokoh tak bosan-bosannya memberikan masukan. Nurcholish Madjid pun ikut menyorot gaya kepemimpinan Megawati yang telah setahun duduk di kursi kepresidenan. Yang menarik, walaupun Megawati memimpin partai yang digolongkan partai kaum nasionalis, Cak Nur justru mempertanyakan komitmen kebangsaannya. Tentu saja, ini sangat bertolak belakang dengan sikap ayahnya, Bung Karno. "Dulu, sebelum jadi presiden, kita bayangkan, dia itu seperti bapaknya. Ternyata, dugaan kita meleset sama sekali," kata rektor Universitas Paramadina Mulya ini setelah berbicara dalam Forum Rektor, di Hotel Borobudur, Jakarta, kemarin. Padahal, menurut Cak Nur, Bung Karno dikenal mati-matian dalam mempertahankan komitmen kebangsaannya. http://www.jawapos.co.id/print/index.php?cat=news&id=89994 Di Konbes NU dan Munas Alim Ulama Gus Dur & Megawati Bersalaman Reporter : Danang Sangga Buwana === detikcom - Jakarta, Presiden Megawati akhirnya bertemu dengan mantan Presiden Gus Dur. Keduanya bertemu dalam acara Konferensi besar NU dan Munas Alim Ulama. Tetapi dalam pertemuan itu, Gus Dur bukan orang pertama yang disalami Megawati. Pertemuan dua tokoh itu menarik perhatian hampir seluruh peserta Konbes NU dan Munas Alim Ulama, yang digelar di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/7/2002). Mereka ingin menyaksikan bagaimana jalannya pertemuan dua tokoh yang dulu mengaku kakak beradik itu. Megawati didampingi suaminya Taufik Kiemas tiba di arena Konbes NU itu sekitar pukul 09.05 WIB. Kedatangan Megawati disambut oleh Sekjen PKB Syaifullah Yusuf. Oleh Syaiufullah Megawati langsung diantar menuju ke tempat di mana Gus Dur sudah datang sebelumnya. http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/25/20020725-102540.shtml Hubungan RI-AS Bush Menelepon Mega, Separatisme Ditumpas 25/7/2002 05:31 - Presiden Bush menelpon Mega untuk mendukung upaya penanganan separatisme di Indonesia. Menko Polkam menyiapkan sejumlah materi pertemuan dengan Powell. Liputan6.com, Jakarta: Pencabutan embargo militer Amerika Serikat kepada Indonesia nampaknya tak akan lama lagi. Buktinya, Presiden AS George Walke
[Eskol-Net]- Sari Berita : Jumat, 26 Juli 2002
~ Sari Berita : Jumat, 26 Juli 2002 ~ <*>Serang Gaza, RI Kutuk Israel <*>Ja'far: Penahanan Saya Ada Intervensi Dunia Internasional <*>Kapolres Garut Bantah Ancam Warga Tionghoa Soal Acun <*>F-TNI/POLRI SIAP PATUHI KEPUTUSAN ST 2002 <*>Atasi Krisis Kepemimpinan Galang Parpol Baru Serang Gaza, RI Kutuk Israel Reporter : Arif Shodiq Pujiharto == detikcom - Jakarta, Meski terhitung telat, tapi bolehlah. Pemerintah Indonesia akhirnya mengutuk serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza yang dalam serangan itu menewaskan sejumlah penduduk sipil Palestina termasuk anak-anak serta melukai penduduk lainnya. Kutukan itu termuat dalam siaran pers Departemen Luar Negeri (Deplu), Jumat (26/7/2002). Indonesia menilai, serangan itu jelas-jelas melanggar norma-norma dan hukum humaniter internasional yang berlaku. "Tidak ada alasan apa pun yang dapat membenarkan tindakan Israel itu," tandas pemerintah Indonesia. Dituturkan, kebijakan Israel untuk menundukkan bangsa Palestina melalui penggunaan kekerasan memiliki cacat hukum mendasar dan telah melecehkan keinginan kolektif bangsa Palestina untuk membentuk negara sendiri. http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/26/20020726-112527.shtml Nasional Ja'far: Penahanan Saya Ada Intervensi Dunia Internasional 26 Jul 2002 0:12:31 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib menilai penahanannya ada unsur intervensi dari dunia internasional. Soal ini disampaikan Ja'far kepada wartawan setelah keluar dari tahanan Mabes Polri setelah penangguhan penahannya diterima, Kamis (25/7) malam. "Dalam hal ini masyarakat internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dengan isu terorismenya. Dan salah satu buktinya antara lain adalah rekomendasi Parlemen Eropa. Isinya tegas-tegas menyatakan keresahan masyarakat Eropa atas pidato yang telah saya ucapkan pada 26 April 2002 lalu. Jadi berbagai intervensi itu sangat kentara indikasinya," kata Ja'far. Ja'far ditahan di Mabes Polri sejak 16 Maret 2002 dengan tuduhan melakukan provokasi dan penghinaan kepada kepala negara. Permintaan penangguhan penahanannya atas kasusnya dilakukan kuasa hukumnya setelah PN Ambon memenangkan gugatan praperadilannya, minggu lalu. Ja'far mendapatkan penangguhan penahanan atas jaminan dari pengacaranya, Mahendradatta dan Ahmad Midan. Ia keluar dari tahanan Mabes Polri, Kamis (25/7), sekitar pukul 20.23 WIB. Setelah memberikan keterangan kepada pers, Ja'far berencana ke Yogyakarta untuk bertemu keluarganya. Apakah akan langsung berdakwah ? Ia menjawab, itu adalah pekerjaan rutinnya yang tidak akan ditinggalkan. "Karena untuk khutbah Jumat, saya khatib tetap di pondok pesantren saya," kata Ja'far menutup pembicaran. (Imas Nurhayati-Tempo News Room) http://www.tempo.co.id/news/2002/7/26/1,1,1,id.html Kapolres Garut Bantah Ancam Warga Tionghoa Soal Acun Reporter : Anton Aliabbas == detikcom - Jakarta, Dituduh melakukan intimidasi pada warga Tionghoa Garut agar tanggung renteng membayar utang Acun Rp 4,2 miliar, Kapolres Garut AKBP Dede Suryana, kontan berang. "Ngaco itu!" protesnya dengan nada tinggi. "Makanya jangan terima orang gila laporan. Isu-isu di luar dan surat kaleng itu ditulis seperti itu," ujar Dede dengan ketika dihubungi detikcom per telepon, Jumat (27/7/2002) pukul 09.00 WIB. Yang dimaksud "orang gila laporan" tentunya adalah para keturunan Tionghoa Garut yang ngeluruk ke YLBHI untuk melaporkan kasusnya pada Rabu (24/7/2002) lalu. Menurut laporan yang digelar dalam jumpa pers di YLBHI, warga Tionghoa Garut yang 'diimbau' menanggung utang Acun bersama-sama menyatakan, 'imbauan' itu adalah hasil rapat pejabat Muspida yang juga diikuti oleh Kapolres Garut AKBP Dede Suryana. http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/26/20020726-110538.shtml F-TNI/POLRI SIAP PATUHI KEPUTUSAN ST 2002 Jum'at, 26 Juli, 2002 11:39:05 AM Jakarta - Wakil Ketua MPR dari Fraksi TNI/Polri Letjen Agus Widjojo, menegaskan fraksinya siap mematuhi keputusan apapun yang diambil Majelis dalam Sidang Tahunan (ST) 2002, khususnya terhadap amandemen keempat konstitusi. Hal itu dikemukakan mantan Kaster TNI itu kepada pers yang menanyakan kemungkinan hilangnya F-TNI/Polri di MPR sebelum 2009, seusai pelantikan dua anggota pergantian antar waktu (PAW) MPR dari Fraksi Utusan Golongan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat. `Apabila dinyatakan bahwa MPR merupakan bikameral yang terdiri atas DPR dan DPD yang keseluruhan anggotanya dipilih dalam Pemilu, maka artinya tidak ada lagi tempat bagi F-TNI/Polri yang keanggotaannya di MPR berdasarkan pengangkatan,` katanya. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=45230 Atasi Krisis Kepemimpinan Galang Parpol Baru === Malang, Kompas - Krisis kepemimpinan sebenarnya sudah berlangsung lama, sejak masa Soeharto yang tak memungkinkan munculnya calon pemimpin baru bersamaan dengan lemahnya partai politik
[Eskol-Net]- Hot Spot: Ambon Kembali Di Guncang Bom
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Sabtu, 27/07/2002, 10:52 WIB 21 korban luka serius akibat ledakan di Ambon satunet.com - Bom yang meledak di Jalan Mutiara, kawasan Mardika (Kodya Ambon), Sabtu, sekitar pukul 11.10 WIT mengakibatkan 21 korban luka serius dirawat di Rumah Sakit (RS) GPM dan RS Bhakti Rahayu. Para korban sebagian besar adalah mahasiswa Politeknik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, tukang ojek dan pelajar akibat terkena serpihan bom yang diduga disembunyikan di gerobak es. Sebagian besar para korban mengalami luka di bagian kaki dan tangan, sementara itu dokter dan paramedis RS GPM dan RS Bhakti Rahayu berusaha memberikan pertolongan. Pihak dua rumah sakit tersebut sejauh ini tidak melaporkan adanya korban tewas akibat peristiwa naas itu. Akibat ledakan bom tersebut mengakibatkan para guru mempercepat proses belajar mengajar dengan mengijinkan para siswa pulang lebih awal. Kendati demikian, aktivitas lalu-lintas di kawasan Jalan dr Soetomo dan Jalan dr Latumeten tidak ditutup. Terlihat sejumlah aparat keamanan dari Yonif 741/Udayana berusaha mengaturnya. Hal yang sama terlihat pula di kawasan Batumeja dan kawasan perniagaan di sekitar Jalan Sultan Baabulla. Secara terpisah, aparat keamanan di tampak memblokir jalan yang menghubungkan ke kawasan Citra, sekitar lokasi kejadian, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bahkan, aparat keamanan terlihat langsung menggeluarkan peralatan deteksi guna mencegah kemungkinan masih adanya bom di sekitar lokasi. (ANT/hyo) http://www.satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=98560
[Eskol-Net]- Kilasan: "Kharakteristik Konstitusi"
~~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda[EMAIL PROTECTED]~~~ Kharakteristik Undang-Undang Dasar `` Di tengah-tengah polemik amandemen Batang Tubuh UUD 1945/ Konsitusi RI redaksi mencoba memberi kilasan mengenai kharakteristik UUD/ konsitusi yang merupakan hasil rangkuman dari teori tentang konstitusi. Kharakter Konstitusi/ UUD adalah sebagai berikut: * Memuat hal-hal yang mendasar/ pokok; * Karena masih memuat hal-hal mendasar maka ia membutuhkan penjabaran lebih lanjut ke dalam peraturan perundang-undangan yang lebih rendah (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keppres, Peraturan Menteri, dan peraturan pelaksanaan/ teknis lainnya); * Sebagai landasan bagi peraturan-peraturan yang lebih rendah; * Bersifat universal (tidak dimasuki oleh kepentingan kelompok/ golongan tertentu); * Berisi cita-cita dan harapan-harapan yang ingin dicapai oleh bangsa dan negara, misalnya: pasal 34 UUD 1945 tentang fakir miskin dipelihara oleh negara, pasal 27 tentang kesempatan memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. * Memuat bentuk negara, sistem ketatanegaraan dansistem pemerintahan; * Memuat susunan, tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara; dan * Memuat sistem hubungan antar lembaga-lembaga negara. Demikianlah sekilas tentang kharakteristik Undang-Undang Dasar (Konstitusi). Semoga bermanfaat. Pokok-Pokok Doa: == - Berdoa untuk pemulihan situasi politik, ekonomi, dan keamanan negara. - Berdoa untuk pertolongan Tuhan dalam penyelesaian setiap permasalahan sosial/kemasyarakatan yang sedang terjadi akhir-akhir ini; - Berdoa untuk setiap pemerintahan di dunia ini agar dengan dilandasi takut akan Tuhan dalam memimpin bangsanya menuju pembangunan manusia yang seutuhnya. Salam dan doa Redaksi Eskol Net
[Eskol-Net]- Renungan: "Sadarkah Kita ..."
~~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~~ "Sadarkah Kita ..." (Glorianet.org) Sadarkah kita bahwa: Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, karena seharusnya kita melihat yang ada di depan ... Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat mendengar dari kedua sisi, menangkap pujian maupun kritikan, dan melihat mana yang benar Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala, sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya. Tak seorang pun yang dapat mencuri isi otak kita, yang lebih berharga dari segala permata yang ada.Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu mulut. Karena mulut tadi adalah senjata yang tajam, yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh. Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati. Belajar untuk mencintai dan menikmati dicintai, tetapi jangan mengharapkan orang lain mencintai anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan. Berikanlah cinta tanpa mengharapkan balasan, maka anda akan menemukan bahwa hidup ini akan menjadi lebih indah. (Anonim) http://www.glorianet.org/tamanbacaan/traktat/tr093.html
Eskol-Net]- Hot Spot: "97,05% Mahasiswi di Yogyakarta Hilang Kegadisannya"
~~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~~ Salam sejahtera, Para pembaca yang budiman, sungguh mengerikan kehidupan remaja dan pemuda kita akhir-akhir ini kalau hasil survey yang diberitakan berikut ini benar adanya. Mudah-mudahan problema ini lebih mendapat perhatian serius dari gereja-gereja dan pemuka Kristiani. Sudah saatnya pendidikan moral di lembaga-lembaga pendidikan kita menjadi materi yang terutama dan pertama, bukan sekedar materi pelengkap. Salam dan doa, Redaksi Eskol Net 97,05% Mahasiswi di Yogyakarta Hilang Kegadisannya ```Reporter : Bagus Kurniawan detikcom - Yogyakarta, Sungguh mencengangkan dan mengerikan mengetahui kehidupan seks mahasiswi di kota pelajar Yogyakarta. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) menunjukkan hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah. Yang lebih mengenaskan, semua responden mengaku melakukan hubungan seks tanpa ada paksaan. Semua dilakukan atas dasar suka sama suka dan adanya kebutuhan. Selain itu, ada sebagian responden mengaku melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan dan tidak bersifat komersil. Hal itu dikemukakan Direktur Eksekutif LSCK PUSBIH, Iip Wijayanto, kepada wartawan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jl. Malioboro, Yogyakarta, Kamis (1/8/2002). Menurut Iip, penelitian itu dilakukan selama 3 tahun mulai Juli 1999 hingga Juli 2002, dengan melibatkan sekitar 1.660 responden yang berasal dari 16 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Yogya. Dari 1.660 responden itu, 97,05 persen mengaku sudah hilang keperawanannya saat kuliah. Hanya ada tiga responden atau 0,18 persen saja yang mengaku sama sekali belum pernah melakukan kegiatan seks, termasuk masturbasi. "Ketiga responden itu juga mengaku sama sekali belum pernah mengakses tontonan maupun bacaan berbau seks," ungkapnya. Menurut Iip, berdasarkan hasil tersebut, total responden yang belum pernah melakukan kegiatan seks berpasangan hanya 2,95 persen atau 2,77 persen ditambah 0,18 persen. Sementara sebanyak 97,05 persen telah melakukan kegiatan seks berpasangan. Sebanyak 73 persen menggunakan metode coitus interuptus. Selebihnya menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas di pasaran. Selain itu, hanya ditemukan 46 mahasiswi atau 2,77 persen responden saja yang belum pernah melakukan seks berpasangan di bawah level petting seks. "Alasan mereka tidak melakukan seks berpartner, selain takut kepada orang tuanya, mereka juga masih berpikir untuk menjadi contoh adik-adiknya," kata Iip. Apabila dilihat tempat mereka melakukannya, lanjut Iip, sebanyak 63 persen melakukan kegiatan seks di tempat kost pria pasangannya. Sebanyak 14 persen dilakukan di tempat kost putri atau rumah kontrakannya. Selanjutnya 21 persen di hotel kelas melati yang tersebar di kota Yogya dan 2 persen lagi di tempat wisata yang terbuka. Yang lebih mencengangkan lagi, tempat yang digunakan untuk melakukan seks hampir sebagian besar berada di wilayah Jalan Kaliurang dan Jalan Gejayan yang merupakan kawasan kos-kosan terbesar bagi mahasiswa yang kuliah di PTN dan PTS terbesar di Yogya. Iip menambahkan, sebanyak 98 persen responden juga mengaku pernah melakukan aborsi. Sebanyak 23 responden di antaranya mengaku telah melakukan aborsi lebih dari satu kali. Sementara 12 responden lagi mengaku lebih dari dua kali. Mereka mengaku melakukan aborsi dengan cara mengkonsumsi obat flu dan ragi dalam jumlah besar. Agar tidak ketahuan pemilik kos ataupun petugas ronda kampung, responden mengaku mengakali dengan cara memasukkan pasangannya sejak pukul 07.00 WIB dan baru keluar atau pulang pada pukul 21.00 malam.(bgs, ani) http://www.detik.com/peristiwa/2002/08/02/20020802-013807.shtml
[Eskol-Net]- Spot News: "Warga Italia Tewas Ditembak Di Poso"
~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda[EMAIL PROTECTED]~~ WARGA ITALIA, BERBULAN MADU DI TORAJA, TEWAS DITEMBAK JIHAD DI POSO Penyerangan Bis BatutumongaTentena, 9 Agustus 2002.Tanggal, 8 Agustus 2002, pukul 19.30 wit. Terjadi penyerangan terhadap bis PO. Batutumonga, Nopol DD 7676 AU. Bis yang beroperasi dari Makassar - Toraja - Palu lewat Tentena tersebut di serang saat melinttasi daerah "Batu-batu, (nama lokasinya). Daerah ini terletak sekitar 85 km dari Tentena dan kurang dari 3 km dari desa Mayoa Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso. Didaerah ini terdapat rumah makan dan pemukiman masyarakat asal Bugis, Sulawesi selatan. Bis ditembaki dengan berondongan senjata otomatis dari sisi kiri dan kananbis. Beruntung sopir tidak kena tembakan walaupun sudah diincar tapi pelurumeleset, sehingga sopir dapat terus melarikan bisnya ke desa Pendolo (kristen) sehingga situasinya lebih aman untuk menolong para korban. Selain bis Batutumonga yang melayani rute ini, bis Lita juga melayani rute ini namun karena kondisi keamanan yang tidak menjamin, pemilik bis telah menghentikan sementara trayek ini sejak beberapa hari lalu. Sekitar 3 km dari lokasi penembakan ada pos jaga aparat keamanan di desa Mayoa namun tidak ada upaya untuk mengejar para pelaku.Kondisi Bis : * 3 bekas tembusan peluru di kaca depan* 4 bekas tembusan peluru pada dinding bingkai kaca depan bagian kanan bis, dekat sopir. * 1 Kaca jendela hancur di bagian kanan bis.* 2 kaca jendela hancur secara memanjang di bagian kiri bis (tempat duduk korban meninggal, LORENZA, terdapat genangan darah di tempat ini, tembakan berasal dari atas bukit disisi kiri bis.* Kaca spion kiri tertembus peluru.* Bis di tembak dalam keadaan berjalan dan tidak berhenti.Korban :1. Loreenzo Tadey (34) Turis asal Italia, lahir 28 Mei 1968. korban baru saja menikah dan berbulan Madu di Toraja, selanjutnya meneruskan perjalanan ke Palu lewat Tentena. Mengetahui bahwa bis yang ditumpanginya di berondong tembakan, korban segera membungkuk di kursinya sambil memeluk istrinya untukmenghindari tembakan, namun naas baginya, ternyata penembak berada di atasbukit samping kiri bis sehingga peluru mengenai punggung kirinya dan tembuske Jantung. Korban tewas seketika dan istrinya sangat terpukul dan shock berat atas peristiwa tersebut. Atas dasar kemanusiaan pihak Crisis Centre GKST mengambil inisiatif membantu istri korban untuk mengurus jenazah, baik Transportasi, Komunikasi Telepon ke keluarganya di Italia maupun pengurusannya sampai ke Palu dan di terbangkan ke Jakarta. Korban di terbangkan ke Italia via Jakarta - Singapore. Sampai keberangkatannya sang istri tidak dapat dimintai keterangan karena terus menangis dan shock.2. Tiomotius / Papa Kriss, warga Pendolo, luka tembak di bagian paha kiri.3. Heronimus. Warga Pendolo, luka tembak pada paha kanan.4. Karangan. Warga Toraja, badannya luka-luka kena pecahan kaca bis.5. Alberting Montong. Warga Toraja, luka pada tangan dan beberapa bagian tubuhnya akibat pecahan kaca bis.Akibat berbagai rentetan peristiwa ini masyarakat kristen di Tentena dan sekitarnya semakin resah sebab benar-benar tidak ada jaminan keamanan dariaparat maupun Pemerintah. Hal ini dapat menimbulkan konflik baru lagi. Pada tanggal 11 Agustus Menko Kesra, Jusuf Kalla akan datang ke Palu dan melalui Gubernur Palu, Drs. Aminuddin Ponulele, beliau mengundang pihak kristen terutama yang terlibat dalam Deklarasi Malino 20 Desember 2001 yanglalu untuk bertemu Menko Kesra, Jusuf Kalla. Namun undangan tersebut ditolak dengan alasan masyarakat kristen sedang berduka. Pihak kristen memintapertemuan tersebut di tunda sampai ada waktu yang tepat dan pemerintahmengambil langkah-langkah yang kongkrit guna menegakkan hukum dan melindungi warga masyarakat dari berbagai tindakan teror, intimidasi, pembunuhan, penyerangan dan berbagai tindakan kriminal lainnya sesuai dengan isi kesepakatan Deklarasi Malino. Untuk hal tersebut pihak kristen telah membuat PERNYATAAN SIKAP yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh 95 orang yang terdiri dari para Deklarator dan Anggota Pokja Deklarasi Maliono untuk Perdamaian Poso pada tanggal 15 Juli 2002. Sumber: [Masariku Network] Tetaplah berdoa untuk pemulihan keamanan di Poso. Salam dan doa, Eskol Net.
[Eskol-Net]- Spot News: "Pernyataan Sikap Deklarator Malino (Pihak Kristen)"
Jenewa3. World Alliance of Reformed Churches di Jenewa4. World Association For Christian Communication di london5. Christian Conference of Asia di Hongkong6. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Jakarta dan seluruh GerejaAnggota PGI di Indonesia7. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) di Jakarta dan Keuskupan di seluruhIndonesia8. Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta9. Kantor Kedutaan Negara-Negara Sahabat di jakarta10. PANGDAM VII WIRABUANA di Makassar11. Sinode Am Gereja-Gereja Sulawesi Utara-Tengah di Manado12. PGI Wilayah SULSELRA di Makassar13. Gubernur Sulawesi Tengah di Palu14. Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar15. Gubernur Sulawesi Tenggara di Kendari16. Gubernur Gorontalo di Gorontalo17. Gubernur Sulawesi utara di Manado18. KAPOLDA SULTENG di Palu19. DANREM 132 TADULAKO di Palu20. Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tengah di Palu21. Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Utara di Manado22. Bupati Poso di Poso23. Bupati Morowali di Kolonedale24. Ketua DPRD Kabupaten Poso di Poso dan Ketua-ketua Fraksi25. Ketua DPRD Kabupaten Morowali di Kolonedale26. KAPOLRES Poso di Poso27. DAN DIM 1307 Poso di Poso28. Lembaga-Lembaga dan para aktifis/ Pemerhati masalah-masalahkemanusiaan29. Pers dalam dan Luar Negri30. Muspika se-Kabupaten Poso masing masing di tempat31. Muspika se kabupaten Morowali masing-masing di tempat.** Salam dan doa, Eskol Net
[Eskol-Net]- Spot News: Poso Terkini : 13 Agustus 2002
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Eskol Netters yang terkasih Salam Sejahtera, 2 (dua) desa di Poso, yaitu Desa Silanca dan Sepe, sejak kemarin malam (12/8) diserang habis oleh pasukan perusuh. Menurut sumber Eskol, saat ini Poso Pesisir telah dikuasai pasukan perusuh. Akibat penyerangan ini belum diketahui berapa jumlah korban jiwa atau luka-luka. Diperkirakan sekitar 500-700 warga Kristen terpaksa diungsikan ke Tentena, sementara 2 (dua) buah gereja, yaitu GKST dan GPdI dibakar. Saat ini, sejak penyerangan di desa Matako pada minggu lalu (4/8), para pengungsi membutuhkan bantuan kebutuhan pokok seperti bahan makanan dan pakaian layak pakai. Jika diantara Eskol Netters ada yang terbeban silahkan hubungi Redaksi Eskol-Net <[EMAIL PROTECTED]> Demikian informasi terkini mengenai perkembangan di Poso dan sekitarnya. Tetap doakan untuk kedamaian di Poso dan agar umat Kristen khususnya tidak terpancing. Doakan juga untuk para pengungsi yang saat ini berada di Tentena maupun yang masih bertahan di desa-desa sekitar. Tuhan memberkati. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net
[Eskol-Net]- Spot News: Poso Terkini : 13 Agustus 2002 pk 18.00 WIB
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Para pembaca yang terhormat, Informasi terakhir yang kami terima dari Poso menyebutkan bahwa akibat penyerangan di dua desa di Poso, yaitu Desa Silanca dan Sepe, sejak kemarin malam (12/8) adalah sebagai berikut: - 3 (tiga) Gereja, yaitu GKST (Silanca), Gereja Pantekosta (Sepe) dan GSJA (Sepe) telah dibakar. - 5 (lima) orang meninggal - Evakuasi warga Kristen masih terus berlangsung khususnya wanita dan anak-anak. Posko CC-GKST di Tentena juga menerima berita bahwa 2 (dua) Gereja di Poso Kota, yaitu GKST Ekklesia di Kel. Gebang Rejo dan GKST Bethel di Kelurahan Sayo sudah dibakar (masih dalam klarifikasi). Saat berita ini diturunkan beredar isu bahwa akan ada penyerangan di Desa Lembomawo dan Desa. Ranononcu. Doakanlah agar niat-niat jahat ini digagalkan oleh Tuhan. Berikut ini wawancara Radio Nederland dengan Pastur Jimmy Tumbelaka 12 Agustus 2002. Salam dan doa, Redaksi Eskol Net * WARGA POSO SUDAH PUTUS ASA TERHADAP PEMERINTAH Pertemuan evaluasi perjanjian damai Malino diselenggarakan kemarin untuk meredakan ketegangan yang semakin memuncak di Poso, Sulawesi Tengah. Radio Nederland menghubungi pastur Jimmy Tumbelaka, salah seorang yang ikut dalam pertemuan tersebut. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla. Saat diwawancarai Senin malam kemarin, ia menjelaskan bahwa dirinya bersama-sama delegasi Kristen dan Islam baru saja menandatangani kesepakatan baru perjanjian damai Poso. Namun saat pertemuan itu sedang berjalan sebuah serangan kembali terjadi di wilayah sekitar Poso. Jimmy Tumbelaka (JT): Dalam dua bulan ini gangguan keamanan di Poso meningkat. Dan menyikapi itu, pak Menko Kesra Jusuf Kalla telah mengundang kelompok kerja Malino untuk membicarakan ini bersama-sama dengan semua komponen yang pernah di Malino waktu delapan bulan yang lalu. Pembicaraan kami telah menghasilkan sekurang-kurangnya dua keputusan penting. Pertama, bahwa segala aksi tindak kekerasan, pengeboman, penembakan itu akan menjadi musuh kita bersama. Antara muslim maupun kristen. Kedua, kita mendukung sepenuhnya tindakan-tindakan yang diambil oleh aparat keamanan. Sesudah kedua hal itu ditandatangani dan disepakati, ternyata sangat disayangkan karena tadi saya baru dapat berita dari Poso - ada kampung yang bernama Sepek sudah diserang dan sudah dibakar habis. Itu terjadi sekitar setengah tujuh malam tadi. Dan sekarang bahkan penyerangan itu masih terus berlanjut dan memasuki desa selanjutnya, desa Silancah. Radio Nederland (RN): Jadi, pak Jimmy, sekali pun baru saja ditandatangani, atau kesepaktan baru lagi tentang Malino ini, tapi penyerangan tetap terjadi. Ini bagaimana kok bisa begitu? JT: Itulah saya justru tadi tanda tanya besar. Memang jaraknya Palu-Poso itu ditempuh dalam waktu lima sampai enam jam. Jadi sementara para delegasi ada di Palu, aksi kekerasan terjadi terus di Poso. Tapi menurut laporan dari Pangdam Divisi VII Wirabuwana, justru mengatakan bahwa di Poso sudah ditempatkan satu batalion. Seharusnya saya membayangkan bahwa aparat ini pasti sudah mengambil tindakan. Tetapi kalau masih terjadi begini berarti belum ada tindakan. RN: Apakah memang pemerintah kita tidak mampu lagi atau bagaimana? JT: Saya berani mengatakan demi banyak orang bahwa pemerintah kita tidak mampu. Saya kecewa. Justru saat kami duduk bersama, duduk saling sepakat dan merekomendasikan segala tindakan kepada pemerintah untuk segera diambil dengan sikap yang tegas. RN: Menurut Anda apa sih penyebabnya sampai ini terus berlarut-larut? JT: Saya kira memang yang bermain di Poso tetap adalah orang-orang misterius. Kami tidak mau langsung menuduh kelompok ini, kelompok itu. Dan memang selalu yang dikorbankan adalah pihak Kristiani. RN: Padahal tentara/polisi sudah ditetapkan di sana. Saya tidak habis pikir mereka ngapain aja (mengapa saja,red.) kalau begitu? JT: Ya, jadi perlu diketahui aparat keamanan di Poso itu ditempatkan hampir setiap tiga kilometer ada pos. Itu sangat tidak masuk akal kenapa masih terjadi aksi-aksi sedemikian. RN: Atau jangan-jangan mereka juga terlibat kali? JT: Saya kurang berani untuk mengatakan itu. Tetapi bagaimana ya dalam kenyataan bahwa ada aparat kok tidak bertindak. Ini jadi tanda tanya. RN: Pak Jimmy, kan kemarin Ibu Megawati dalam pidato kenegaraan di ST MPR menyebutkan bahwa situasi keamanan berangsur pulih. Terutama disebut Poso sudah pulih, tapi nyatanya tidak. Anda puas dengan Mega dan Hamzah? JT: Saya kira itu memang bahasa yang terlalu klise. Itu tidak benar. Dua bulan terakhir ini Poso bukannya pulih, malah terasa semakin hangat suasananya, terasa semakin panas. Itu (pulih: red) tidak benar. Laporan yang tidak benar sama sekali. RN: Jadi Anda puas dengan Mega-Hamzah atau tidak? JT: Saya kecewa kalau pemerintah mengungkapkan itu di depan publik. Seharusnya transparan apa yang terjadi di daerah. Dan kami sungguh-sungguh
Eskol-Net]- Hot Spot: Parlemen Inggris: "Laskar Jihad harus Diberantas dan Dilucuti"
~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~ Parlemen Inggris: "Laskar Jihad harus Diberantas dan Dilucuti" `` HarianKomentar, 13/8/2002 Aksi teror yang melanda sejumlah daerah konflik, terutama di wilayah Poso yang kian memanas, mengundang sorotan dunia internasional. Bahkan reaksi keras dilancarkan anggota House of Lords (Parlemen Inggris) dalam rapat penyampaian pendapat di gedung parlemen setempat belum lama ini. Dalam kopian no-tulensi parlemen (biasa disebut cata-tan Lords Hansard, red) yang diperoleh Komentar Senin (12/08) kemarin, sedikitnya enam anggota parlemen mengaitkan masalah kerusuhan itu dengan Laskar Jihad. Oleh karena itu, mereka menegaskan agar kelompok aliran garis keras itu dilucuti dan diberantas. ”Laskar Jihad harus diberantas dan dilucuti, cepat atau lambat, sebelum mereka terus merongrong stabilitas dan integritas Indonesia,’’ ujar Lord Howell dari Partai Kon-servatif. Dalam pernyataan yang tercatat dalam notulensi, anggota parlemen berusia 66 tahun itu menambah-kan, konflik di Indonesia telah diperparah oleh kehadiran kelom-pok tersebut. ”Kelompok ini ke-lihatannya benar-benar berniat melakukan kekerasan. Mereka melakukan jihad bukan dengan cara Islami yang moderat, tapi mengandalkan kekerasan. Ke-lompok ini memiliki jaringan de-ngan Arab Saudi, Yaman, dan Fi-lipina yang diidentifikasi Amerika Serikat sebagai tempat aktivitas jaringan Al-Qaeda. Banyak dari anggota grup itu yang setuju untuk menegakkan keinginan mereka dengan paksaan. Mereka gerakan yang penuh kejahatan,’’ seru Lord Howell. Senada, Lord Alton, anggota dari Partai Crossbencher (Non-par-tisan) turut mengecam Laskar Ji-had. ”Sejumlah laporan yang da-pat dipercaya menyatakan Laskar Jihad akan terus melancarkan serangan terhadap desa-desa Kristen di Sulawesi Tengah meski sudah ada kesepakatan Malino,’’ tukas anggota parlemen dari daerah pemilihan Liverpool itu. Lord Alton dalam catatan notu-lensi Hansard itu turut menye-butkan, operasi Laskar Jihad di beberapa daerah lainnya, seperti halnya di Maluku Utara, Ambon sampai Papua. ”’Laskar Jihad yang sudah mem-bantai ribuan penduduk yang ada di Maluku, Malut dan Sulteng, sekarang sudah masuk ke Provinsi Papua untuk melatih milisi setem-pat guna mendukung kekuasaan Indonesia atas provinsi tersebut. Laskar Jihad sudah mengirim lebih dari seratus anggotanya ke Kabupaten Fak Fak dan mendi-rikan kamp pelatihan militer di sana,’’ ungkapnya, menyebutkan data yang diperolehnya dari sum-ber terpercaya. Dalam penyampaian pendapat itu, dia menambahkan, sudah terbukti dengan nyata bahwa Laskar Jihad tidak pernah berniat menghormati kesepakatan damai. Disebutkannya, sejumlah desa Kristen di Sulawesi Tengah mela-porkan adanya usaha intimidasi dari Laskar Jihad yang meng-ancam akan membantai mereka setelah pasukan TNI dan Polri ditarik. ”Oleh karena itu, Peme-rintah kita (Inggris, red) harus menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi ribuan penduduk Kristen yang terancam,’’ tegasnya. Dalam dokumen berupa catatan-catatan pernyataan legis-lator di Inggris setebal 12 halaman dengan kop Lords Hansard tertanggal 26 Maret 2002 itu, mereka terlihat sepakat bahwa aksi kekerasan di wilayah konflik itu makin parah, karena dipicu oleh kelompok Laskar Jihad. Oleh karena itu, untuk meredam konflik yang terjadi, perlu ada ketegasan untuk memberantas kelompok tersebut.(lh/awin/*) Sumber: http://www.hariankomentar.com/hl001.html
[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - August 14, 2002
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia Tel 0062 (0)911 342195 Fax 0062 (0)911 355337 E-mail [EMAIL PROTECTED] == Ambon, August 14, 2002 THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 309 1. AGAIN VICTIMS OF LAND MINES - Two soldiers from the Armed-2 battalion tripped on a land mine, while on August 11 they were trying to find Pieter Joseph (30), who was missing in the woods near Galala, east of the city Ambon. They were seriously wounded. One of them had to have one of his legs amputated. P.Joseph's corpse was found the following day: he, too, had stepped on a land mine. Several days earlier a civilian from Lahanai was seriously injured when he stepped on a land mine in the Karang Panjang area. Another became victim of a land mine not far from the village of Soya. On August 12 M.Tahitu (35) from Passo became victim of a land mine in the woods between Nania and Negeri Lama; his left leg had to be severed. People are wondering whether these mines might only recently have been placed, since the accidents happened along not unfrequently trodden paths. All of these land mines were homemade. 2. VICTIM IN THE NORTH MOLUCCAS - People in the North-Halmahera areas of Tobelo and Galela still live in terror. When on August 8 Simon Laike (65) from the village of Duma was tending to his coconut plantation, he was shot dead by an unknown person. 3. DISCIPLINING THE MILITARY - In the wake of several cases of insubordination of military servicemen, military chief commander Major General Djoko Santoso has ordered sweeping by the military police on weaponry also towards military servicemen: whether they can identify themseleves as such and whether they carry only the weapons they are supposed to. 4. LATEST INFO FOR DUTCH MOLUCCANS - Paulien Joel-Parera reports that for Dutch Moluccans there can be made an exception on the general ban on foreigners to enter Ambon, under the following conditions: (1)Submitting request, stating purpose of visit, place to stay and duration of stay, readiness to comply strictly with the civil emergency regulations; (2)Written declaration of the relatives in Ambon stating that they guarantee responsibility; (3)Photocopy passport and visum; (4)2 x Passport Photo in colour, 4x6 cm. All of this to be sent to the relatives in Ambon, who will submit it at the local civil emergency administration. C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina
[Eskol-Net]- Spot News: "Sikap Masyarakat Tobelo atas Peristiwa yang Terjadi di Kec. Tobelo"
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Salam Sejahtera, Para pembaca yang terhormat, Situasi di Tobelo-Maluku Utara yang sudah tampak tenang beberapa bulan terakhir ini, sejak awal Juli 2002 lalu kembali memanas menyusul peledakan dan penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang di beberapa desa di Tobelo. Berkaitan dengan peristiwa tersebut, berikut kami sampaikan pandangan serta sikap masyarakat Tobelo yang ditujukan kepada Gubernur Propinsi Maluku Utara, selaku Penguasa Darurat Sipil, sebagai reaksi atas terjadinya berbagai peristiwa di wilayah Kecamatan Tobelo. Tetaplah berdoa, Redaksi Eskol-Net = PANDANGAN SERTA SIKAP MASYARAKAT ATAS PERKEMBANGAN SITUASI TERAKHIR YANG TERJADI DI WILAYAH KECAMATAN TOBELO Kepada Yth. Gubernur Propinsi Maluku Utara Selaku Penguasa Darurat Sipil Di Ternate Dengan Hormat, Kami masyarakat yang berdomisili di wilayah kecamatan Tobelo, perlu menyampaikan bahwa kondisi dan situasi yang pernah tercipta 2 bulan terakhir sejak awal April 2002 sampai dengan akhir Juni 2002 adalah situasi yang paling kondusif dari semua situasi sebelumnya. Pada kurun waktu itu, kelompok masyarakat, baik masyarakat Muslim yang telah kembali ke wilayah ini, masyarakat Muslim Galela dan wilayah lain, masyarakat Kristen Tobelo dan masyarakat Kristen dari wilayah lain yang masih mengungsi di Tobelo, dapat berbaur secara baik. Itu semua boleh terjadi karena kesadaran masyarakat sudah mulai membaik. Juga didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan aparat TNI/POLRI. Rupanya situasi yang dinilai masyarakat sudah sangat kondusif tidak bertahan lama. Awal Juli 2002 tercatat sejarah baru di wilayah ini, situasi yang telah memberi harapan untuk segera berbenah diri untuk membangun, berubah menjadi situasi kepanikan, situasi tidak aman. Kelompok-kelompok masyarakat yang telah kembali ke asalnya dari pengungsian, kembali lagi mengungsi, baik Kristen maupun Muslim. Ditemukannya beberapa peralatan senjata organik, berindikasikan bahwa ada keinginan buruk dari kelompok pengacau keamanan kepada kelompok masyarakat di wilayah Tobelo agar jangan berada atau tidak perlu berada lagi di wilayah ini. Kalau itu yang diminta, kalau itu yang diinginkan kenapa tidak secara terbuka dibicarakan? Kenapa harus dengan kekerasan? Kenapa harus ada korban lagi? Dimanakah rasa aman bagi masyarakat sebagaimana diungkapkan oleh Komandan Sektor Pemulihan Keamanan Wilayah II Maluku Utara pada tanggal 09 Juli 2002 yang disampaikan di hadapan MUSPIDA Maluku Utara dan para tokoh masyarakat Tobelo, bahwa kehadiran Satgas TNI akan memberikan rasa aman. Dimanakah kebenaran bahwa makin banyak satuan tugas keamanan di suatu wilayah dapat memberikan rasa aman dan menyelesaikan konflik? Rupanya hanya Tuhanlah yang tahu apa dibalik semua ini. Atas dasar beberapa pandangan di atas, kami menyampaikan permohonan kepada Bapak Gubernur Maluku Utara agar segera menyiapkan sarana angkutan untuk mengangkut / mengungsikan kami warga masyarakat di wilayah kecamatan Tobelo yang merasa tidak aman lagi, untuk keluar mencari tempat yang layak hidup, yang memberikan rasa aman dan nyaman sekaligus dapat memenuhi keinginan kelompok yang tidak berkehendak wilayah kami menjadi aman. Mungkin inilah cara satu-satunya dan mungkin yang terbaik dalam menyelesaikan semua persoalan di wilayah ini. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari permohonan ini, kami lampirkan beberapa catatan tentang : 1. Penempatan SATGAS keamanan Darurat Sipil sejak awal 2000 sampai dengan Juli 2002 dan perkembangan situasi selama masing-masing kesatuan bertugas di wilayah ini. 2. Catatan kejadian penting tahun 2002 di wilayah Kecamatan Tobelo. Demikian permohonan kami, disampaikan untuk mendapat perhatian segera. Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih. Tobelo, 22 Juli 2002 Kami Msyarakat Tobelo Tanda Tangan (terlampir) Tembusan : Disampaikan kepada Yth. 1. Presiden Republik Indonesia di Jakarta 2. Panglima TNI di Jakarta 3. Pangdam Pattimura di Ambon 4. Sekjen PBB di Jenewa 5. Tuhan Pencipta Langit dan Bumi (dalam doa)
[Eskol-Net]- Spot News: "Sikap Masyarakat Tobelo..." (Lampiran 1)
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Lampiran : Catatan-Catatan Penting Masyarakat Tobelo 1. Penempatan Satgas Keamanan Darurat Sipil di Tobelo mulai awal 2000 sampai dengan saat ini tercatat beberpa hal sebagai berikut : Kesatuan-kesatuan yang telah bertugas di wilayah ini mulai dari Kostrad 501, 401, Brimob, Marinir, kemudian 321, 742 dan 741, meninggalkan kesan yang memuaskan bagi masyarakat dalam upaya mengamankan wilayah ini. Dalam pelaksanaan tugasnya, kesatuan-kesatuan tersebut diatas telah melakukan berbagai hal bersama masyarakat terutama dalam upaya-upaya bersama menciptakan kondisi yang lebih kondusif kearah pemulangan pengungsi ke berbagai daerah asalnya. Dalam kerangka itu juga telah dilakukan penyerahan berbagai peralatan senjata perang oleh masyarakat secara sukarela juga atas inisiatif bersama Kesatuan 321, Marinir dan masyarakat mempelopori pertemuan-pertemuan kelompok masyarakat Muslim-Kristen Kecamatan Tobelo, Galela dan Morotai yang melahirkan Deklarasi Damai Tobelo. 2. Catatan kejadian penting tahun 2002 a. Sejak tanggal 08 April 2002, Pengamanan dilakukan oleh keamanan organik di Tobelo, yang terdiri dari POLSEK Tobelo, Kesatuan KORAMIL, Kesatuan KOMPI C. 732 Banau dan dibantu oleh satu regu satuan tugas MARINIR. b. Jumat, 05 Juli 2002, kira-kira pukul 04.30 terjadi ledakan bom di desa Popilo/dusun Mede. Bom susulan terjadi kira-kira pukul 05.30 di desa yang sama, sedangkan tempat kejadian berjarak kira-kira 200 meter arah barat pemukiman masyarakat Kristen. c. Senin, 08 Juli 2002, kira-kira jam 07.00 terjadi ledakan bom di desa Gorua d. Selasa, 09 Juli 2002, kira-kira pukul 02.00 terjadi ledakan bom di desa Gorua. Hari yang sama pukul 07.00, satuan Gabungan yang terdiri dari Koramil, Polsek, Marinir di Kecamatan Tobelo mengadakan pemeriksaan di desa Gorua dan ditemukan barang-barang seperti : · 4 buah pistol · 28 senjata laras panjang (organik beberapa jenis) · 2 senjata mesin berat (sejenis 12,7) · 4 buah granat · 73 buah detonator · 1 karung bom rakitan siap pakai · ratusan amunisi dari beberapa jenis Pada hari yang sama, tepatnya pukul 09.00 terjadi kunjungan MUSPIDA Propinsi Maluku Utara yang dipimpin oleh Sekwilda Propinsi untuk menjelaskan bahwa mulai tanggal 09 Juli 2002 wilayah Tobelo akan ditempatkan SATGAS Keamanan Darurat Sipil dari kesatuan ZIPUR-5 dan akan menempati desa Luari, Popilo, Gorua, Tolonuo dan Togolioa. Penempatan ini mulai dilakukan kira-kira jam 15.00. e. Rabu, 10 Juli 2002, kira-kira pukul 20.00 terjadi ledakan bom di desa Gorua dan ledakan susulan pada jam 23.30. f. Kamis, 11 Juli 2002, kira-kira pukul 04.00 ledakan bom terjadi di desa Gorua. Kemudian pada pukul 05.00 dan seterusnya sampai dengan pukul 08.30 ledakan bom dan tembakan mulai terdengar dari kelompok pengacau keamanan di desa Gorua dan Popilo sehingga masyarakat menjadi panik dan terjadi pengungsian besar-besaran dari kelompok masyarakat Kristen yang berada di desa Popilo, Gorua dan Tolonuo ke desa-desa tetangga. Setelah meninggalkan tempat pemukiman, terjadi pengrusakan sebagai berikut : · Dua rumah penduduk Kristen di bakar (desa Gorua) · Beberapa rumah penduduk muslim di jarah (desa Gorua dan Gamsungi) · Satu kios dibakar (desa Gorua) · Rumah-rumah penduduk Kristen dirusak dan dijarah (desa Tolonuo) · Satu rumah gereja dirusak (desa Tolonuo) · Beberapa rumah penduduk kristen dirusak dan dijarah (desa Popilo) Pada kira-kira pukul 06.30, aparat Gabungan dari Koramil, Polsek, Kompi Senapan C/732 Banau dan Marinir, melakukan pengamanan dan pemeriksaan di desa Gorua dan Popilo sehingga menemukan barang-barang seperti : · 3 buah pistol · 9 buah senjata laras panjang · 3 buah senjata mesin berat (sejenis 12,7) · 6 buah granat · 33 buah bom rakitan · ratusan amunisi dan satu karung pakaian loreng Kira-kira pada pukul 17.30, terjadi pemukulan terhadap dua orang pengendara sepeda motor di desa Gorua. g. Jumat, 12 Juli 2002, kira-kira pukul 08.30, terjadi penganiayaan terhadap sopir angkutan umum (kepala dan tangan dipotong) serta pemukulan dengan benda keras terhadap tiga orang penumpang yang bersama-sama dengan sopir. Para korban tersebut di atas berasal dari kelompok Kristen desa tetangga. h. Senin, 15 Juli 2002 sekitar pukul 02.30, masyarakat Kristen yang berada di desa Soakonora kecamatan Galela di bom, mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka. i. Jumat, 19 Juli 2002, sekitar pukul 22.10 terdengar bunyi ledakan bom di antara desa Gorua dan Wari dan kemudian ledakan susulan terdengar pada pukul 22.30 j. Sabtu, 20 Juli 2002 sekitar pukul 01.00 ledakan bom terjadi di jantung kota Tobelo dan disusul ledakan berikutnya pada pukul 01.40 di tempat yang berjarak kurang lebih 200 meter dari ledakan pertama. k. Sampai hari ini Senin, 22 Juli 2002, masyarakat Kristen dari desa Tolonuo dan popilo masih berada di pengungsian dan sebagian masyarakat Kristen desa Gorua, Mamuya (kecamatan Galela) juga masih be
[Eskol-Net]- Spot News: "Sikap Masyarakat Tobelo..." (Lampiran 2)
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Kepada Yth. Direktur Nasional Lembaga HAM Di Makassar Dengan hormat, Dengan ini kami laporkan situasi dan kondisi terakhir Wilayah Kecamatan Tobelo. Bahwa pada hari ini Rabu, tanggal 7 Agustus 2002, tempat kejadian perkara Desa Gorua Kecamatan Tobelo Propinsi Maluku Utara telah terjadi Insiden Instabilitas keamanan. Pada sekitar pukul 09.00 WIT terjadi pelemparan terhadap sebuah mobil yang melewati Desa Gorua oleh massa putih, mengakibatkan kaca mobil depan dan belakang hancur. Pada saat yang sama di kota kecamatan Tobelo diadakan Upacara Serah Terima SATGAS Marinir IV kepada SATGAS Marinit V. Sekitar jam 09.30 di perbatasan antara Desa Gorua dan Wari, terjadi ledakan bom dan rentetan tembakan. Situasi berkembang ternyata ada upaya penyerangan yang dilakukan oleh massa putih Desa Gorua ke arah pemukiman penduduk Desa Wari. Situasi tidak dapat terkendali, massa putih kemudian membakar rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar perbatasan Desa Wari dan Gorua. Teridentifikasi bangunan milik Yayasan SANRO (PLPP-Wari) dibakar massa putih, Dua barak pengungsi dan puluhan rumah warga Kristen ludes dibakar. Terjadi penembakan dari arah massa putih mengakibatkan seorang warga Desa Gorua atas nama Dance Duan (35 tahun) terkena peluru pada bagian kaki kanan tembus tulang hancur. Korban sementara dirawat di rumah Sakit Bethesda Tobelo. Terjadi aksi balasan dari massa merah yang kemudian membakar rumah-rumah penduduk warga Muslim Desa Gorua. Puluhan rumah milik warga Kristen dan Muslim Gorua terbakar. Teridentifikasi 1 gedung milik warga Kristen dan muslim Desa Gorua turut terbakar. Ditemukan 1 mayat di bagian barat Desa Gorua, tidak dapat diidentifikasi. Situasi dapat terkendali ketika aparat Satgas Marinir, Kompi C/732 dan Polsek Tobelo turun ke tempat kejadian. Pengungsian besar-besaran terjadi di kota Tobhelo baik warga Kristen maupun warga Muslim Desa Gorua. Sampai saat ini situasi masih menegangkan. Dilaporkan secara khusus bahwa ternyata aparat Zipur-5 Brawijaya yang berada di Pos Desa Gorua tidak mampu menghalau ataupun mencegah upaya penyerangan yang dilakukan massa putih sehingga harus terjadi penembakan dan pembakaran rumah-rumah penduduk. Hal ini tidak dapat diterima, jika dipahami dari sudut Prosedur Operasi Standar Pengamanan SATGAS TNI. Seharusnya ketika ada gejala chaos, aparat sudah bisa meredamnya Lembaga HAM Cabang Tobelo berkesimpulan bahwa Aparat Zipur-5 Brawijaya tidak dapat memberikan perlindungan hak-hak azasi manusia terhadap warga masyarakat Kecamatan Tobelo, oleh sebab itu mohon Bapak Dirnas HAM dapat mengkoordinasikan dengan Pimpinan TNI, agar segera aparat Zipur-5 Brawijaya yang melakukan pengamanan di Kecamatan Tobelo ditarik kembali ke kesatuannya. Masyarakat Kecamatan Tobelo sangat mengharapkan adanya upaya konkrit dari Lembaga HAM dalam mewujudkan situasi aman dan damai di wilayah ini. Demikian laporan kami, atas perhatian dan upaya penyelesaian Bapak, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Lembaga HAM Cabang Tobelo Nofino Lobiua, SH 0924-21207
[Eskol-Net]- Hot Spot: Mendagri mengaku belum tahu situasi Poso memanas
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Salam Sejahtera, Eskol Netters yang budiman, Saat rakyat di Poso meregang nyawa mempertahankan hidup dalam ketidak pastian. Saat ratusan rumah penduduk dan tempat ibadah (Gereja) di Poso dibakar habis oleh aksi perusuh. Saat ratusan bahkan ribuan warga di Poso harus meninggalkan kampung halamannya. Sungguh ironis seorang Mendagri di Republik tercinta ini mengaku belum tahu situasi Poso memanas. Tetaplah berdoa, Redaksi Eskol-Net = Rabu, 14/08/2002, 14:27 WIB Mendagri mengaku belum tahu situasi Poso memanas satunet.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Hari Sabarno mengaku dirinya belum mengetahui bahwa situasi di Poso tampak memanas akibat isu pergantian Bupati Poso. "Saya belum tahu pasti itu karena belum ada laporannya kepada saya," katanya menanggapi pertanyaan wartawan, di Jakarta, Rabu. Mendagri mengatakan, masalah pemilihan Bupati merupakan urusan DPRD setempat. Namun ditegaskan, setiap konflik yang berkaitan dengan hal itu hendaknya diselesaikan untuk menanggulangi munculnya tindak kekerasan. Untuk itu, Hari Sabarno akan mencari informasi lebih lanjut mengenai konflik di wilayah itu, apakah konflik horizontal atau vertikal. Aksi penyerangan sekelompok orang tak dikenal terjadi di desa Silanca, Sepe dan Rononuncu di Kecamatan Lage Kabupaten Poso pada Senin malam hingga Selasa menyebabkan lima orang warga setempat tewas dan dua lainnya luka berat. Korban tewas yakni Efrat Lagani (24), Fata Yordan (55), Sena Kangea (30), J Sulelino (30) dan Pius (22). Sementara korban luka berat D Tangkunan dan Samson Tange telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tentan untuk dirawat. Aliran pengungsi dalam jumlah besar kembali terjadi dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Lage seperti Silanca, Lembomawo, Sepe, Tagolu dan Maliwuku. (ANT/hyo) http://satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=99892
Eskol-Net]- Hot Spot: "Teroris Poso Didanai Al-Qaeda"
~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~ Salam sejahtera, Pertanyaan yang muncul dari pemberitaan ini ialah: di manakah posisi intelijen dan aparat keamanan kita berada, sehingga tidak ada pencegahan dan penanganan terhadap konflik-konflik bernuansa SARA secara profesional di tanah air kita ini? Salam dan doa, Redaksi Eskol Net August 14, 2002 Laporan CNN: Teroris Poso Didanai Al-Qaeda ` Kelompok teroris yang melakukan penyerangan di wilayah Poso, diduga terkait dan mendapat sokongan dana dari jaringan Al-Qaeda. Demikian laporan CNN, Selasa (13/08) kemarin mengutip pernyataan pejabat inte-lijen Indonesia. Dalam pemberitaan yang ber-judul Al-Qaeda Links to Indonesia Violence itu, disebutkan intelijen di Filipina turut mendukung analisa tersebut. CNN menandaskan, se-orang pejabat intelijen Filipina mengatakan, hal itu terkait dengan Agus Dwikarna yang saat ini ditahan di Filipina. Sebab, Dwi-karna disebutkannya, memegang komando atas sebuah grup milisi yang bermarkas di Poso. Kekuatan milisi itu berkekuatan enam batalion, atau sekitar 2.000 personel pasukan. Malah intelijen ini secara terang-terangan menye-butkan, pasukan itu sebagai Laskar Jundullah. Disebutkan juga dalam bocoran investigasi intelijen itu, oleh CNN, bahwa di Poso telah didirikan sebuah kamp pelatihan yang kemudian ditutup setelah peristiwa 11 September. Namun intelijen itu yakin, lapor CNN, bahwa camp pelatihan ada juga di tempat lain di wilayah Sulawesi. Seorang WNI bernama Parlindungan Siregar yang kini menjadi buronan Pemerintah Spanyol, disebutkan terkait dalam pelatihan di kamp-kamp tersebut. Itu dibuktikan dengan dokumen yang ditemukan pihak intelijen Spanyol tanggal 11 November 2001 lalu, yang isinya menyatakan, Siregar merupakan salah satu pimpinan terhadap kamp-kamp yang ada di Indonesia dan merupakan jaringan Al-Qaeda. Namun dalam laporan CNN itu, camp tersebut sebenarnya di-bangun oleh Agus Dwikarna. DELAPAN DESA Sementara itu, dari Poso di-laporkan, pasca penyerangan kelompok teroris dalam sebulan terakhir ini di wilayah Kabupaten Poso, telah menyebabkan delapan desa tak berpenghuni lagi akibat ditinggalkan ribuan penduduk-nya. Desa-desa yang telah di-kosongkan itu meliputi, Malitu, Matako, Sepe, Silanca, Tagolu, Batugencu, Ranonuncu, dan Lembomawo. Selain sudah kosong dan hanya dijagai aparat, tercatat ribuan rumah penduduk telah musnah dibakar, termasuk gedung se-kolah dan tempat ibadah. Se-mentara itu, setelah berhasil menyerang sejumlah desa di pinggiran Kota Poso, kini aksi kelompok teroris mulai me-rambah ke dalam Poso Kota. Kemarin (13/08), dilaporkan se-orang warga di Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota dilarikan ke rumah sakit akibat lemparan bom yang dilancarkan dari atas per-bukitan. Aksi teroris itu masih dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Beda halnya dengan kejadian di desa di luar Poso yang diserang secara sporadis. Seperti diketahui, Kelurahan Kawua merupakan daerah Poso Kota yang kini menja-di salah satu tempat pengungsian warga desa yang diserang. Sumber Komentar dari Poso tadi malam melaporkan, korban yang terkena bom itu, masih sempat diselamatkan. Namun matanya mengalami cedera yang cukup serius. Pada bagian lain, Himpunan Generasi Muda Kabupaten Poso (HGMKP) Sulut yang bertandang ke redaksi Komentar tadi malam melaporkan, peristiwa penyera-ngan itu diduga ditukangi oleh empat oknum Perwira Menengah (Pamen). Dari keempat pamen tersebut adalah Letkol SH anggota TNI, Letkol AK, serta Kombes AK yang keduanya adalah anggota Brimob. Sedangkan dua perwiranya saat ini masih dalam pendataan HGMKP. ”Oleh karena itu kami meminta agar keempat perwira tersebut yang memegang kendali di Poso untuk ditarik. Hal ini dikarenakan mereka secara terang-terangan terlibat dalam kerusuhan,’’ ungkap Ketua Umum HGMKP Sulut, Ezra Tara’u SH didampingi Sekretaris Umum, Agnes Ta’uno. Selain meminta keempat Pamen itu ditarik dari Poso, Tara’u juga memohon kepada pemerintah pusat untuk menarik satuan Brimob yang berasal dari luar Pulau Sulawesi, dalam hal ini Brimob yang berasal dari Ka-limantan dan Brimob Kelapa Dua, Depok. ”Permintaan penarikan tersebut dikarenakan dalam melakukan pengamanan kedua kesatuan ini seringkali tidak netral,’’ jelas kedua aktivis Poso ini. Tidak hanya itu saja permintaan HGMKP, mereka juga menolak pertemuan kelompok kerja (pokja) sosialisasi Deklarasi Malino I untuk Poso yang dilaksanakan di Palu. Hal ini dikarenakan adanya tekan-tekanan dari kelompok tertentu terhadap delegasi Kristen. ”Untuk karena itu kami minta kepada pemerintah Indonesia agar sosialisasi Deklarasi Malino I untuk Poso dilaksanakan di Sulawesi Utara (Manado). Karena wilayah Sulut adalah wilayah yang netral dan aman,’’ jelasnya. ”Selain itu juga kami minta agar Legium Christum (LC) dan Militia Christy untuk siap
Eskol-Net]- Hot Spot: "Dituduh Hasut Muslim Perangi Kristen"
~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~ Ja’far Umar Thalib disidang lagi Dituduh Hasut Muslim Perangi Kristen SETELAH sempat tertunda dua pekan karena sakit, Panglima Laskar Jihad, Ja’far Umar Thalib, akhirnya kemarin (15/08) mulai diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Dia dituduh melakukan penghinaan kepada Presiden, menunjukkan rasa permusuhan dan menghasut kaum muslim untuk berperang melawan komunitas Kristen. Ja’far sendiri tiba pukul 10.00 WIB, disambut puluhan pendukungnya dari Laskar Jihad yang mengenakan sorban dan baju gamis. Halaman PN yang biasanya dipakai untuk parkir kendaraan, kali ini ditutup. Ja’far yang disangka melanggar Pasal 134 KUHP tentang penghasutan dan penghinaan, didampingi oleh pena-sihat hukum yang diketuai Mahendra Data dari Tim Pembela Muslim. Saat memasuki ruang sidang Ja’far disambut dengan teriakan ‘Allahu Akbar’ dari para pendukung dan simpatisannya. Ja’far, yang mengenakan baju kebesarannya, yakni jubah dan sorban putih, tersenyum dan melambaikan ta-ngannya, termasuk kepada sekitar 35 orang dari Front Pemuda Islam Surakarta (FPIS) yang datang khusus untuk memberikan dukungan moral. Persidangan yang dipimpin oleh hakim ketua Mansur Nasu-tion, SH itu dimulai, pukul 10.10 WIB. Sidang dimulai dengan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Slamet Riyanto, SH. Dalam dakwaannya, JPU menilai ada tiga kesalahan yang dilakukan Ja’far. Pertama, pada hari Jumat (26/04) di masjid Al Fattah, Ambon, terdakwa menunjukkan rasa permusuhan di depan umum. JPU menilai terdakwa melanggar Pasal 154 KUHP. Kedua, di hari dan tempat yang sama, terdakwa melakukan peng-hinaan terhadap presiden di muka umum, yang antara lain menga-takan, Megawati adalah pengkhia-nat bangsa, karena melindungi RMS (Republik Maluku Selatan). Untuk hal ini, terdakwa dinilai melanggar Pasal 134 jo 136 KUHP. Ketiga, masih di tempat dan tanggal yang sama, terdakwa dini-lai menghasut kaum Muslim un-tuk berperang melawan komuni-tas Kristen dengan meminta mempersiapkan bom-bom dan senjata-senjata. Atas hal ini, JPU menilai terdakwa melanggar Pasal 160 KUHP. Setelah dibacakan dakwaan, majelis hakim menanyakan kepada terdakwa Ja’far, apakah mengerti dengan dakwaan JPU. Ja’far menjawab, “Saya mengerti, tetapi saya tidak mengerti di-dakwa dengan dakwaan seperti itu. Padahal, saya berceramah di masjid untuk menjalankan kewa-jiban agama saya. Jadi, saya tidak mengerti dengan dakwaan itu, walaupun secara bahasa saya mengerti.” TPM KEBERATAN Setelah itu, sidang dilanjutkan dengan pembacaan eksepsi dari tim kuasa hukum Ja’far yang tergabung dalam TPM (Tim Penga-cara Muslim) yang dikoordinatori Mahendra Data. Kuasa hukum mengajukan keberatan atas dak-waan JPU. Mereka menilai, JPU tidak cermat dalam menyusun dak-waan dan menganggap dakwaan itu cacat hukum. TPM menilai penangkapan Ja’far Umar bukan berdasarkan pada tindak pidana, tapi lebih karena tekanan politik negara asing terutama AS yang ingin memerangi terorisme dan menginginkan agar tokoh-tokoh Islam, seperti Ja’far, ditangkap. TPM juga menganggap pemerin-tah tidak adil, karena tokoh-tokoh Kristen yang melakukan pelang-garan tidak pernah diproses atau pun ditangkap. TPM mencontoh-kan Theo Syafei, purnawirawan berpangkat Mayjen yang bulan November 1998 lalu melakukan ceramah di Gereja Anyer dan Kupang yang ceramahnya kemu-dian menyulut kerusuhan. “Tapi, tidak diapa-apakan sampai seka-rang. Bahkan Theo waktu itu, menghina Habibie yang saat itu menjabat presiden,” kata TPM. Seusai pembacaan eksepsi, majelis hakim memberikan kesempatan kepada JPU untuk menanggapinya. Namun, JPU meminta waktu dua minggu. Akhirnya hakim memutuskan untuk melanjutkan persidangan berikutnya pada Kamis (29/08). Sidang ditutup pukul 12.35 WIB.(dtc/snc) http://www.hariankomentar.com/lf001.html
(Eskol-Net]- Hot Spot: "Kelompok Radikal Islam Dilatih Militer Indonesia "
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Pakar intelijen Indonesia, Dr AC Manulang: Kelompok Radikal Islam Dilatih Militer Indonesia ``` Sejumlah kelompok radikal Islam yang ada di Indonesia, diduga kuat merupakan binaan militer Indonesia sejak zaman Orde Baru (Orba) lalu. Bahkan pelatihan itu sebetulnya sudah merupakan rahasia umum. ''Kelompok itu (dulu) didekati Ali Moertopo lewat Opsus (operasi khusus),'' ungkap pakar intelijen Indonesia, Dr AC Manulang. Pernyataan Manulang tersebut menjawab pertanyaan seputar laporan International Crisis Group yang mengatakan, Jemaah Is-lamiyah (JI) bagian dari Darul Islam (DI) yang dilatih oleh militer Indonesia pada tahun 1980-an. Menurut Manulang, kelompok Islam itu didekati melalui operasi khusus yang dilakukan oleh Ali Moertopo yang saat itu menjabat Kepala Deputi Opsus Kabakin. Waktu itu yang menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara adalah almarhum Letjen TNI Sutopo Yuwono. "JI memang merupakan jelmaan dari Darul Islam. Sebelum tahun 1950-an, kelompok ini merupakan laskar rakyat. Namun, setelah era kemerdekaan, kelompok ini dikejar-kejar oleh pemerintahan Soekarno dan merubah namanya menjadi DI/TII pimpinan Kahar Muzakar dan Kartosuwiryo," kata mantan Direktur Badan Koor-dinasi Intelijen Negara (Bakin) itu. Pecahan anggota ini lalu digalang kembali menjadi nama Hisbullah oleh Ali Moertopo melalui operasi khususnya untuk menstempel gerakan Islam. "Kelompok JI ini dibentuk saat rezim Soeharto, dan mereka tersebar sampai ke Aceh dan Poso," tegasnya. Ketika, DI/TII dikejar oleh Bung Karno, Kahar Muzakar lari dan ditangkap di Poso. Sementara anggota JI di Aceh juga banyak dan mereka masuk melalui Thailand. Sedangkan di Jawa Barat sendiri dipimpin oleh Kartosuwiryo yang bercita-cita mendirikan negara Islam. Jadi menurut analisa Manu-lang, tidak aneh jika kedua daerah ini tidak akan pernah damai. "Apalagi data intelijen yang dimiliki aparat kurang akurat," kata Manulang. Untuk kasus Poso dan Aceh, menurut Manulang pemerintah Indonesia tidak memiliki data yang akurat. "Justru pihak asing, dalam hal ini AS yang tak suka akan format negara Islam ini, memiliki data yang lebih akurat," katanya. Saat ini memang ada tren kemba-linya gerakan fundamentalis, seperti DI/TII dan DI di masa lalu. "AS tentunya tidak akan mem-biarkan Indonesia sampai merubah sistem demokrasinya saat ini, melalui isu-isu seperti itu. Tidak hanya Indonesia, AS juga mengintervensi negara-negara Asean dengan kampanye antiterorisnya itu." Menurut Manulang, kampanye antiteroris yang dilancarkan AS dan negara barat lainnya harus dicermati. "Kampanye itu justru akan meningkatkan pelanggaran HAM di Asean dengan pengerahan pasukan mencari anggota teroris." Selain itu, kampanye antiteroris justru memunculkan opini dan oposisi untuk melawan pemerintahan di setiap negara Asean. Juga akan menguatkan perlawanan politik terhadap pertahanan kawasan ini. "Anda lihat separatisme di Filipina, Malaysia, Indonesia semakin me-ningkat," kata Manulang. Pada bagian lain, secara terpisah, Direktur Eksekutif Poso Watch Network, Dr Ferdinand Henoch S PhD kepada Komentar menyatakan, sikap aparat keamanan ter-hadap masalah yang terjadi di Poso sangatlah aneh. Sebab dalam beberapa kali pernyataannya, pejabat Polri maupun pemerintah selalu mengatakan, pelakunya adalah orang tak dikenal. Padahal aksi penyerangan itu terjadi sejak tahun 2001 dan dilakukan secara sistematis. Herannya, kata Henoch, pejabat aparat keamanan kita tetap saja menyatakan, tidak mengetahui kelompok tersebut. "Kalau penye-rangan Cuma satu dua kali, mungkin saja pantas mereka mengatakan demikian,'' katanya. Tapi fakta yang ada, penyerangan itu dilakukan puluhan kali dan terjadi berulang-ulang dengan sasaran kaum minoritas. "Dalam beberapa rangkaian serangan juga modusnya mirip.'' Tapi yang keluar dari pejabat aparat, itu dilakukan oleh kelompok luar yang tidak dikenal. Menurutnya, masyarakat sebenarnya kalau dipercayakan menangkap mereka, pasti akan tahu. "Tapi kan rakyat sudah membayar (pajak) kepada Polri/TNI dan pemerintah untuk menjamin keamanan-nya!.''(dtc/rik's). Sumber: http://www.hariankomentar.com/hl001.html
[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - August 19, 2002
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia Tel 0062 (0)911 342195 Fax 0062 (0)911 355337 E-mail [EMAIL PROTECTED] == Ambon, August 19, 2002 THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 310 1. AGAIN VICTIM OF LAND MINE - On August 14 Willem Haulussy (37) stepped on a land mine in the woods near the village of Suli, island of Ambon. He was injured at his right knee and his fingers. The land mine must have been placed there not long before. The previous day a land mine was detected in the woods not far from the village of Waiheru on the opposite side of the bay of Ambon (Hitu Peninsula). Military chief commander Major General Djoko Santoso declared that he will try to obtain additional and more advanced detectors to uncover these lethal devices. 2. LIQUOR DESTROYED - Upon entering the anchorage of Gudang Arang, city of Ambon, on August 10, the (as passenger ship functioning) freighter "Eliana" turned out to have 570 liters of "sopi" (locally distilled hard liquor) aboard. Accompanied by a minister's prayer, within several hours' time the jerrycans were emptied into the sea by the marines team (contrary to 13 earlier similar occasions, in which the prize was taken home, leaving people to guess about its follow-up). 3. INDEPENDENCE DAY - August 17 is the annual National Independence Day for Indonesia. This time it was Indonesia's 57th anniversary as an independent nation. In Ambon the day was joyously celebrated with official flag hoisting and various sport and recreative activities, several of which were carried out by Christians and Muslims together. Apart from an incident between Secondary School (SMU) students at the Lapang Merdeka, in front of the destroyed governor's office building - in which four students were detained by Brimob police forces - no irregularities were reported. On this occasion also building activities on a new governor's office building started with the laying of the first stone by Governor M.S.Latuconsina. In Indonesia (or at least in the Moluccas) with "the first stone" is meant the first stone of the foundation. The central part of the building will have seven stories, flanked by two two-story wings. Estimated cost: 40 billion rupiahs (equalling about Eur 4.650.000,-), to be allotted by the Indonesian Government. 4. SITUATION IN TOBELO - We telephoned to Tobelo, North Halmahera, North Moluccas, to check on the current situation. We were told that the unrest has calmed down. Locals blame the locally stationed Zipur-5 Brawija military forces for the recent conflict. There was a demonstration in Ternate, capital of the North Moluccas - still virtuously exclusively Muslim - against the arrival, some weeks ago, of Marine troops in Tobelo. They are believed to be on the hand of the Christians. C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina
[Eskol-Net]- Hot Spot: Wapres: Kekerasan di Indonesia Hal Biasa, Bukan Terorisme!
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ August 20, 2002 Delapan utusan Kongres AS temui Hamzah Haz Wapres: Kekerasan di Indonesia Hal Biasa, Bukan Terorisme! Wakil Presiden (Wapres) Hamzah Haz, di hadapan delegasi Kongres AS yang menemuinya kemarin (19/08), menegaskan bahwa kekerasan yang terjadi di Indonesia adalah hal biasa. Wapres membantah jika kekerasan yang terjadi di Indonesia sebagai bentuk terorisme. "Saya memberikan pandangan bahwa di Indonesia, tidak ada teroris dan tidak ada terorisme. Kalau yang sekarang ada satu-dua orang, itu adalah hal biasa. Kekerasan yang timbul, dari overdosis masa Orba selama 32 tahun," ungkapnya Hamzah Haz mengutip apa yang disam-paikan-nya ke utusan staf Kongres AS. Menurutnya, kekerasan yang terjadi di Indonesia, akan hilang dengan sendirinya, ketika dapat diciptakan keadilan, baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik. "Kalau itu ada, saya yakin tidak ada kekerasan lagi di Indonesia," kata Wapres. Pada bagian lain, Kongres AS yang menemuinya di Istana Wapres, turut juga memper-tanyakan perkembangan Islam di Indonesia, termasuk usulan pe-nerapan Syariat Islam yang juga dilontarkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Hamzah Haz. Tentang pertanyaan itu, Wapres menegaskan Islam yang ada saat sekarang di Indonesia tidak ber-beda dengan Islam yang lalu dan penerapan Syariat Islam seperti diusulkan PPP, menurut Wapres merupakan kewajiban sebagai partai Islam selama dilakukan berdasarkan konstitusi. "Semua sama saja dengan Islam yang lalu. Yang lalu itu akibat adanya stabilitas overdosis sehingga banyak tekanan-tekanan ter-hadap kelompok-kelompok Islam," paparnya. Seperti diketahui delapan orang delegasi Staf Kongres AS yang dipandu oleh President The United States Indonesia Society Paul Cleveland diterima Hamzah Haz di Istana Wapres, (19/08) ke-marin.(kcm/ant/*) http://www.hariankomentar.com/hl001.html
[Eskol-Net]- Hot Spot: Siaran Pers FKM : Persidangan Pimpinan Eksekutif & Pimpinan Yudikatif FKM
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ FRONT KEDAULATAN MALUKU (FKM) Perwakilan JAKARTA SIARAN PERS, 19 AGUSTUS 2002 Perihal : Persidangan Pimpinan Eksekutif & Pimpinan Yudikatif FKM Saudara-Saudari, Masyarakat Maluku, Para Aktivis Demokrasi & HAM, Pencari Keadilan dimana saja anda berada. Bahwa pada hari Senin, 19 Agustus 2002, telah berlangsung persidangan terhadap dr. Alex H. Manuputty (Pimpinan Eksekutif FKM) dan Semmy Waileruny, SH (Pimpinan Yudikatif FKM) di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Sesuai dengan jadwal persidangan harus dimulai pada pukul 10.00 wib, tetapi karena keterlambatan Jaksa penuntut umum, maka persidangan baru dapat dilaksanakan pada pukul 12.30 wib. Jaksa hanya memberikan alasan bahwa terlambat datang karena jalan di Jakarta macet (alasan yang kekanak-kanakan) Sejak pukul 08.00 wib, sekitar 200 aktivis dan simpatisan FKM telah menunggu di halaman dan ruang Pengadilan Jakarta Utara. Para aktivis dan simpatisan menunggu sambil menggelar pidato (orasi) dan spanduk yang bertulisan "Republik Maluku Selatan Memiliki Segudang Legalitas" (spanduk ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Belanda). Disamping itu terus meneriakan yel-yel "Mena Muria - Mena Muria - Hidup RMS - Mena Muria" !!! sambil mengiringi dr. Alex Manuputty & Semmy Waileruny, SH memasuki ruang persidangan. Bahwa Jaksa penuntut umum (Hery Koedoeboen, SH) dalam dakwaannya/tuntutannya menyatakan bahwa dr. Alex & Semmy, SH merencanakan tindakan makar untuk memisahkan diri dari NKRI (pasal 106 KUHP), selain itu Jaksa juga menyatakan bahwa keduanya melakukan tindakan melanggar Pemerintah Darurat Sipil Daerah Maluku. Terjadi perdebatan sengit antara para Penasehat Hukum/Pengacara/Lawyer & Semmy dengan Majelis Hakim & Jaksa. Perdebatan berkisar pada kewenangan Pengadilan Jakarta Utara untuk mengadili perkara ini, karena tempat kejadian perkara di Ambon, juga Majelis Hakim harus membuktikan terlebih dahulu apakah RMS memiliki keabsahan secara hukum ??? Setelah pembacaan tuntutan/dakwaan oleh Jaksa, Majelis Hakim juga menolak pembacaan Eksepsi kedua Terdakwa (dr. Alex & Semmy, SH), hal ini sangat bertentangan dengan prosedur pengadilan di Indonesia. Tim Pengacara FKM melakukan perdebatan hukum dengan Majelis Hakim, yang akhirnya Majelis Hakim menerima usulan Tim Pengacara & Terdakwa untuk memberikan kesempatan pembacaan eksepsi pada persidangan lanjutan tanggal 26 Agustus 2002. Persidangan ini mendapat peliputan pers dalam & luar negeri. Peliputan pers yang sangat banyak menunjukan bahwa publik (masyarakat) sangat berkepentingan dengan pengadilan ini. "Apakah Militer/Polisi Indonesia terlibat dan menjadi dalang kerusuhan Maluku, atau apakah Laskar Jihad adalah bagian dari skenario penghancuran Maluku" ???, publik tetap menunggu jawaban dari proses persidangan. Yang menjadi pertanyaan kita bersama adalah "apakah persidangan ini dapat mengungkapkan kejahatan kemanusiaan di Maluku, ataukah persidangan ini hanya sebuah sandiwara politik (mock trial) untuk mengelabui kesadaran politik rakyat" ??? Mari .. !!! para pencinta keadilan & kebenaran, semua aktivis HAM & demokrasi, kita bersatu, bergandeng tangan mengawasi jalannya persidangan ini dengan damai dan kritis. Selamat berjuang !!! Mena Muria - Mena Muria - Mena Muria !!! Hormat kami, FKM Perwakilan Jakarta Louis T. Risakotta Ketua Catatan : Tim Pembela Hukum/Pengacara FKM - Christian Rahayaan, SH - SH ; Budi Suranto Bangun, SH - Richard Baltasar, SH - Erwin Budiman Lubis, SH (Muslim Sumatera Utara) - Ebenheizer Naibaho, SH - Victor Nadabdap, SH, MM - Oswan Hutahean, SH - Pascalis Pieter, SH - Halim Humamid, SH (Muslim Asli Maluku) - Simon Noya, SH - Antony Hatane, SH Pers Dalam Negeri : - Koran/Majalah/Tabloid : Tempo, Kompas, Media Indonesia, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Rakyat Merdeka, Sinar Pagi, Gatra, Forum Keadilan - TV/Radio : RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, TPI, Trans TV, TV-7, Lativi, Metro TV, Elsintha, Sonora, Detikcom. Pers Luar Negeri : - Koran/Majalah/Tabloid : The Economist, The South China Morning Post, The Courier Mail, The Daily Telegraph - Radio : BBC (Inggris), Bloomberg (German), Reuters, VOA (Amerika)
[Eskol-Net]- Hot Spot: Pdt Damanik Dijadikan Target Operasi Polda Sulawesi Tengah
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Salam Sejahtera, Eskol Netters yang terkasih, Membaca berita penangkapan Pdt. Damanik saat melakukan evakuasi tersebut, timbul sebuah pertanyaan; "Mengapa aparat keamanan tidak melakukan hal yang sama ketika sekelompok massa melakukan penyerangan dan pembantaian ke berbagai desa di Poso, sehingga jatuh korban jiwa serta kerugian harta benda?" Tetaplah berdoa, Redaksi Eskol-Net = August 21, 2002 Penangkapannya sudah lama diinginkan kelompok tertentu Pdt Damanik Dijadikan Target Operasi Polda Sulawesi Tengah === Ketua Crisis Center yang juga Sekretaris Umum Majelis Sinode GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah), Pdt Rainaldy Damanik Msi, kini dijadikan target operasi oleh Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menyusul laporan adanya penemuan senjata di iring-iringan mobil yang ditumpanginya. Kadit Serse Polda Sulteng, Kombes Pol Tatang Sumantri kemarin (20/08) menyatakan, saat ini status Damanik adalah tersangka. Padahal Pdt Damanik sendiri dalam penjelasannya mengatakan, dia hanya melakukan evakuasi bersama beberapa warga atas sejumlah korban pembantaian di desa-desa yang diserang. Saat itu, ketika bertolak dalam perjalanan, iringan mobil untuk keperluan evakuasi itu, dicegat petugas dan ditemukan senjata yang dibawa orang-orang di dalam kendaraan. Menurut Damanik sebagaimana dikutip Direktur Eksekutif Poso Watch Network, Ferdinand H Enoch kepada Komentar via telepon kemarin, senjata yang ada itu sebenarnya dibawa oleh warga dari Desa Peleru yang ikut di dalam iringan mobil. Menurutnya, sudah lumrah ada yang bawa senjata di daerah konflik. Lagian itu dibawa masyarakat guna menjaga segala kemungkinan, seperti halnya ter-jadi kemungkinan terjadi penye-rangan pihaknya melakukan eva-kuasi. Seperti diketahui, lanjut Enoch, iring-iringan mobil bersama Pdt Damanik tersebut, sudah yang kedua kalinya dilakukan dengan tujuan mengevakuasi warga desa yang terancam jiwanya akibat serangan kelompok-kelompok tero-ris. Sebelumnya, banyak anak-anak dan perempuan, telah ber-hasil dievakuasi. Di sisi lain, Enoch menam-bahkan, sebenarnya juga rencana penangkapan terhadap Pdt Da-manik sudah lama dihembus-hembuskan oleh kelompok terten-tu. Dan ketika ada temuan senjata yang dibawa masyarakat yang kebetulan berada di iringan mobil Pdt Damanik, maka hal itu makin menguatkan untuk menangkap Damanik. Sebelumnya, sebagai-mana disampaikan Enoch, berita penangkapan terhadap Damanik sudah dipublikasikan melalui Laskar Jihad.online. ''Padahal Pdt Damanik itu bu-kanlah seorang panglima perang. Dia hanyalah orang biasa yang berkeinginan melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban penyerangan,'' ungkap Enoch. Sementara itu, seba-gaimana disampaikan sumber resmi Polda yang dilansir Antara, tim gabungan TNI/Polri ketika melakukan penyisiran tim, menahan empat mobil dari arah Tentena menuju Kolonedale, namun satu melarikan diri. Saat dilakukan penggeledahan, dimana salah satu dari tiga mobil yang ditahan terdapat Pdt Damanik, ditemukan adanya 14 pucuk senjata api berikut 144 butir amunisi jenis RPD dan satu botol minyak lantak. Saat itu, menurut Kadit Serse Polda Sulteng, tim gabungan tidak dapat menahan Damanik. ''Sebab yang bersangkutan di-lindungi massa yang jumlahnya lebih banyak dari kekuatan aparat. Akan ada korban jiwa jika aparat ketika itu memaksakan diri menangkap Damanik,'' ujar Kadit Serse, Tatang Sumantri. Ia mengatakan barang bukti senjata api dan amunisi sudah dievakuasi dari TKP ke Mapolres Poso dengan menggunakan heli-kopter, sedangkan tiga mobil yang ditahan masih berada di pos pengamanan di Mayumba. Sementara itu, seorang pengurus Crisis Center GKST kepada Komentar tadi malam mengatakan, senjata dan peluru itu sengaja dijadikan perangkap oknum-oknum tertentu yang tak senang dengan sepak terjang Damanik. Di sisi lain, soal isu akan ditangkapnya Pdt Rainaldy Damanik telah menyebar luas di Kota Palu dan Poso. Damanik, seperti dikutip sumber, mengaku tak gentar dengan rencana ter-sebut. "Silakan tangkap saya di Kantor Sinode GKST Sulteng di Tentena," kata sumber mengutip pernyataan Damanik. Lebih lanjut, sekitar pukul 12.00 WITA siang kemarin, di wilayah udara kota Kecamatan Tentena lewat sebuah helikopter yang diduga milik aparat Polri dari Palu. "Menurut informasi di kalangan warga Tentena, aparat yang ada di heli itu berencana melakukan pemantauan dalam rencana menciduk Damanik," lanjut sum-ber.(rik/eky/ant) http://www.hariankomentar.com/hl001.html
[Eskol-Net]- Hot Spot: Target Operasi Harusnya Teroris Bersenjata, Bukan Pelayan Tuhan
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ August 22, 2002 Target Operasi Harusnya Teroris Bersenjata, Bukan Pelayan Tuhan = Aparat keamanan diminta menangkap kelompok teroris bersenjata yang membantai masyarakat Kristen di wilayah Poso, bukannya menjadikan pelayan Tuhan sebagai target operasi. Penilaian ini datang dari sejumlah tokoh agama dan pemuda di Sulut menanggapi sikap Polda Sulteng yang menetapkan Sekum Sinode GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah), Pdt Rainaldy Damanik MSi sebagai tersangka. "Aparat keamanan seharusnya menertibkan masyarakat sipil bersenjata, bukannya menahan Pdt Damanik dan menjadikannya tersangka,'' tukas Sekretaris BKSAUA (Badan Kerjasama Antar Umat Beragama) Manado, Pdt Johan Manampiring. Dia juga melihat, aparat terlalu cepat menetapkan status tersangka, padahal belum jelas apakah memang Pdt Damanik membawa senjata atau tidak. Senada disampaikan Ketua GISI (Gereja Injil Seutuhnya di Indonesia), Pdt Abraham Yuwono. Menurutnya, aparat keamanan harus cermat dalam menangani kasus ini. Bukannya langsung saja menjadikan seorang pelayan Tuhan sebagai tersangka. Secara terpisah Ketua Gimkris (Gerakan Intelektual Muda Kristen) Bitung, Moktar Paraparaga turut menge-cam sikap aparat keamanan di Poso. "Mereka seharusnya menangkap kelompok teroris bersenjata yang membantai warga minoritas. Malah yang dijadikan tersangka dan target operasi pelayan Tuhan yang membantu korban yang dianiaya,'' tegasnya tajam. Sedangkan Ketua BKSAUA Manado, Pdt Jefrey Saisab STh, saat dihubungi mengatakan, target operasi tersebut, tidak beralasan, serta tidak mencer-minkan sikap yang baik kepada masyarakat dan agama. "Aparat keamanan jangan merekayasa Agama untuk mencapai satu keberhasilan," katanya. Seharusnya, kata dia, aparat mengusut tuntas dulu, dari mana asal senjata itu, bukannya lang-sung menetapkan tersangka. "Mana mungkin seorang pelayan berdusta dan melakukan tindakan kriminal. Apalagi dia seorang hamba Tuhan yang sekaligus se-bagai sukarelawan untuk meng-evakuasi korban kerusuhan di tengah-tengah daerah yang ber-gejolak di Poso.'' Pdt Saisab melihat, tidak ter-tutup kemungkinan ada orang-orang yang dengan sengaja me-rekayasa peristiwa tersebut. Senada dengan Saisab, Koor-dinator Provinsial Legium Chris-tum (LC), dr Elly Lasut menan-daskan, apa yang terjadi atas Pdt Damanik, ada indikasi merupakan ciri khas permainan intelijen. "Entah dari aparat keamanan atau pelaku kerusuhan, tapi ini ada kaitan dengan bentuk intervensi intelijen untuk mencari kambing hitam,'' katanya. Hal ini dilakukan, lanjut Lasut, karena ketidakmampuan aparat. Sehingga ada keinginan kuat untuk mencari kambing hitam. "Dan kebetulan yang diformu-lasikan dalam kambing hitam itu adalah Pendeta Damanik. Bukan tidak mungkin untuk ke depan nantinya, akan ada lagi tokoh agama yang dikambinghitam-kan,'' kata Lasut. Di sisi lain, dia menambahkan, skenario ini bisa saja dimainkan oleh kelompok peneror itu sendiri. Berikut, LC katanya melihat juga sangat aneh, jika seorang pelayan Tuhan ditangkap, sedangkan ke-lompok sipil bersenjata seperti Laskar Jihad tetap dibiarkan. "Malah seakan mereka sudah dilegitimasi sebagai pelindung masyarakat. Tidak pernah di-tumpas. Padahal jelas-jelas me-reka bersenjata. Ini menunjuk-kan TNI semakin tidak mampu mengendalikan mereka,'' katanya. Oleh sebab itu, dia menya-rankan, agar para pemimpin TNI/Polri yang bertugas di wilayah konflik itu diperiksa. "Ada indikasi mereka sangat lembek dan tidak mampu berbuat apa-apa.'' Ditam-bahkannya, jika Pdt Damanik ditangkap, persoalannya akan makin membesar. Sementara itu, anggota Crisis Center Sinode Am Gereja-gereja Indonesia yang berkantor pusat di Manado, Pnt Dra Mona Saroinsong MA menya-takan, pihaknya tidak bisa mene-rima tuduhan Polda Sulteng terha-dap Koordinator Crisis Center, Pdt Damanik. "Bisa jadi ini adalah satu rekayasa dari orang tertentu.'' Soal bagaimana tindakan Sinode AM Sulutteng dan Gorontalo terhadap kasus tersebut, menurut dia, pihaknya siap membantu Pdt Damanik dalam menyelesaikan permasalahan ini dalam bentuk dukungan doa, dan melalui per-lawanan hukum dengan me-nyiapkan pengacara. Saroinsong menambahkan, apa-rat keamanan seharusnya me-nangkap masyarakat sipil ber-senjata, bukannya menangkap pelayan Tuhan yang melaksanakan tugas kemanusiaan, apalagi men-jadikannya sebagai tersangka. Reaksi keras juga dilontarkan Ketua Umum Himpunan Generasi Muda Kabupaten Poso (HGMKP) di Sulut, Ezra Tara'u SH yang menilai aparat keamanan dan pemerintah di Sulteng tidak mampu me-nyelesaikan konflik. "Gubernur Sulteng, Kapolda dan Bupati Poso harus mundur dan letakkan ja-batan segera," tandas Ezra. Dia menilai konflik di Poso semakin menjadi-jadi, akibat ketidaktegasan serta tak ne-tralnya para petinggi di Sulteng dan Poso sendiri. Gubernur A Ponolele, Kapolda Zainal Basri Ishak serta Bupati Poso Muin Pusadan, menurut Ezra, suda
[Eskol-Net]- Sari Berita: Situasi Terakhir di Poso - 27 Agustus 2002
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ <*>Dua Anggota Kelompok Teroris di Poso Tertangkap <*>Kapolda: Pdt Damanik Tetap Diperiksa Polda Sulteng <*>Dua Bom Meledak di Poso, Dua Orang Luka-luka ``` August 27, 2002 Dua Anggota Kelompok Teroris di Poso Tertangkap Dua oknum dari puluhan anggota kelompok teroris yang diduga melakukan serangkaian penyerangan di wilayah Poso, tertangkap. Mereka bernama Rid (24) dan Ta (27). Keduanya disinyalir terlibat langsung dalam aksi penyerangan disertai pembantaian di Kabupaten Morowali, yang terjadi Kamis (15/08) lalu. Kedua anggota kelompok penebar teror itu, tertangkap aparat keamanan dan kini telah dijadikan tersangka. Menurut Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Zainal Abidin Ishak kepada wartawan di Palu Senin menga-takan, kedua tersangka ditang-kap oleh aparat TNI, dan telah diserahkan ke Polisi pada hari Minggu (25/08) lalu untuk menjalani pemeriksaan lanjut. Kepada tim penyidik Reserse Polda Sulteng, kedua tersangka mengaku ikut menyerang beserta 20-an rekannya ke Desa Mayum-ba, Kecamatan Mori Atas, Kabu-paten Morowali, 138 Km selatan Kota Poso. "Belum diketahui motif penyerangan itu, sebab masih dalam penyidikan, termasuk apakah kedua tersangka otak penyerangan, atau hanya di-ikutkan," kata Kapolda. Rid dan Ta sendiri meringkuk di sel tahanan Polda Sulteng. http://www.hariankomentar.com/hl001.html August 27, 2002 Kapolda: Pdt Damanik Tetap Diperiksa Polda Sulteng = Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Zainal Abidin Ishak mengatakan, pemeriksaan terhadap Pdt Damanik, yang dijadikan tersangka kasus Poso, tetap dilakukan di Polda Sulteng. "Jika tertangkap, Damanik tetap diperiksa di Polda. Sebab belum ada perintah dari Mabes Polri," katanya di Palu, Senin kemarin (26/08), menanggapi permintaan pendeta-pendeta Sinode Am Gereja Sulawesi Utara-Tengah agar pemeriksaan Pdt Damanik dilakukan di Mabes Polri. Kapolda Abidin Ishak menga-takan, pihaknya tidak memper-masalahkan soal tempat pemerik-saan Deklarator Malino itu sebab yang bersangkutan belum ter-tangkap. "Yang terpenting bagaimana Pak Damanik ditangkap dulu," ujarnya. Abidin Ishak mengatakan Pdt Damanik telah menerima surat pemanggilan yang dilayangkan Polda Sulteng pada hari Senin (26/08), jika tiga hari kemudian yang bersangkutan tidak mengindahkan akan dikirimi surat pemanggilan kedua. "Apabila pada pemanggilan kedua tetap membangkang, maka dilakukan pemanggilan ketiga yang mengharuskan Damanik dibawa serta. Begitu prosedurnya," kata-nya. http://www.hariankomentar.com/hl004.html Selasa, 27 Agustus 2002 Dua Bom Meledak di Poso, Dua Orang Luka-luka == Jakarta, Kompas - Ledakan bom terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada hari Senin (26/8) pagi. Akibat ledakan yang terjadi di dua lokasi terpisah di Kecamatan Poso Kota tersebut, seorang perempuan dan polisi dari Polres Poso terluka serius dan kini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Poso. Informasi yang dihimpun Kompas dari Polres Poso menyebutkan bahwa ledakan pertama terjadi di depan sebuah rumah penduduk yang ditempati anggota Polres Poso di Jalan Pulau Seram, Kelurahan Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota sekitar pukul 06.51. Akibat ledakan bom yang diduga berasal dari bungkusan plastik tersebut, Bripda Fitriadi, anggota Polres Poso yang kebetulan tinggal di rumah tersebut, terluka di bagian wajah dan kaki. Berselang beberapa saat, ledakan kedua terjadi sekitar pukul 07.10 di Jalan Yos Sudarso. Akibat ledakan tersebut, Zaenur (22) terluka parah akibat terkena percikan bom. Keduanya kini masih dirawat di RS Poso. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0208/27/daerah/duab20.htm
[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - September 1, 2002
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia Tel 0062 (0)911 342195 Fax 0062 (0)911 355337 E-mail [EMAIL PROTECTED] == Ambon, September 1, 2002 THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 312 GRADUAL IMPROVEMENT IN AMBON (summary of a report on Masariku network) 1. Traffic - Mutual understanding between Muslims and Christians in Ambon is gradually increasing. For those familiar with the city of Ambon: the Pohon Mangga area of Airsalobar has been open to Christians for several months already. Muslims from Pohon Mangga need not fear to get on a minibus through the Christian Benteng, OSM and Batugantuang neighbourhoods towards the inner city. A number of Christians are not afraid any more to travel from Ambon to the airport at Laha (a distance of about 40 km) along the road around the bay, thus going through a number of Muslim occupied areas, such as Nania, Poka and Rumahtiga. As Muslims from Lei Hitu and Laha equally use this road to Ambon, several hundreds of speedboat owners are in danger of getting out of work. Muslims from Tulehu, Tial and Tengah-Tengah have no fear any more to pass through Suli and Passo and through a series of Christian villages on their way to Ambon. Inside the city itself more and more "Christian vehicles" pass through Waihaong, the Jalan A.J.Patty, Belakang Kota and the Jalan Pelabuhan. 2. Fraternizing - Socializing goes further than just traffic. Muslim vendors at the bus terminal of Belakang Kota can see an increasing number of Christians coming to them, some of them vendors themselves, allured by lower prices of a number of goods. Even more so in front of the alternative Pattimura University Campus, opposite the Military Hospital near the Pohon Pule bridge. Also hotels like Mutiara, Amboina, Manise and Amans are meeting places for Christians and Muslims on a higher level. As during the last few years many people did not venture to go far from their villages, the population of wild swines has dramatically increased, causing a lot of damage to the crops. Christians eagerly comply to requests by Muslims to come and hunt for these animals together with security forces. These swines provide a most welcome addition to the Christian cuisine. The same applies to the islands of Seram, Kelang etc. Sports are a special form of fraternizing. In the wake of the national Independence Day festivities, an intercommunal volley competition was organized at the Lapangan Merdeka in the centre of the city, which attracted thousands of spectators of both communities. On August 29 it culminated in the Final Match between Mahia and a S.E.Moluccas team. At the same time 69 young men from the Christian village of Passo - together with their Muslim counterparts - were busy cleaning a mosque in the Batumerah area. Likewise a group of Muslim young people from Batumerah had worked on a church in Passo, even passing the nights there. In hotel Amans village elders and young people from several villagaes of South Seram convened to design the reconstruction of their villages and - especially - reconstructing normal social relations between the two communities. 3. Politics - The polical atmosphere is warming up towards the election of a new governor and vice governor of the Moluccas, which is to take place next November. The Provincial House of Representatives has drawn up an election committee. The four local daily newspapers elaborately report on the development and on all kinds of opinions and proposals in this context. C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina
[Eskol-Net]- Spot News: Bom Meledak di Lapangan Merdeka Ambon
~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~ 5 September 2002 Ambon, Eskol-Net: Sore tadi sekitar pk 17.00 waktu setempat terjadi sebuah ledakan yang cukup keras di lapangan Merdeka, Ambon. Bom meledak pada saat warga sedang melakukan aktifitas olah raga sebagaimana yang selalu dilakukan. Jenis bom dan jumlah korban akibat ledakan tersebut belum diketahui secara jelas. Menurut sumber Eskol-Net diperkirakan 2 (dua) orang warga (perempuan)meninggal. Sementara korban luka-luka saat ini dibawa ke RS GPM, RS Bhakti Rahayu dan RSU Lokasi peledakan saat ini telah diamankan oleh aparat keamanan, sementara beberapa ruas jalan diblokir. Sampai berita ini diturunkan situasi kota Ambon relatif tenang. Demikian informasi terkini dari Ambon. Redaksi Eskol-Net
Hot Spot: "Siapa Bilang di Indonesia Tidak ada Teroris"
~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~ "Three die in bomb explosion in Ambon " Salam sejahtera, Beberapa waktu lalu Wakil Presiden RI Hamzah Haz mengatakan bahwa di Indonesia tidak ada teroris. "Saya jamin tidak ada teroris di Indonesia. Jangan sampai orang makin kuat mengira kita menyimpan teroris. Saya katakan, saya jamin, Insya Allah tidak ada teroris," tegas Wapres yang dikemukakan usai membuka Musyawarah Nasional I Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo), di Gedung YTKI, Jakarta, Selasa (19/3) lalu. Lalu, bagiamana dengan kejadian di Ambon kemarin sore pk 17.00 WIT yang membawa korban anak-anak yang tak bersalah (tiga orang tewas). Bagimana dengan kasus bom di Poso, Medan, dan kasus-kasus bom terdahulu di negeri ini. Mudah-mudahan pemerintah memiliki sedikit rasa malu dengan pernyataannya, sekaligus mendorong pemerintah bertindak nyata menangani ulah teroris ini. Salam, Redaksi Eskol Net Three die in bomb explosion in Ambon JAKARTA (Agencies): A powerful exploded at a stand in Merdeka Stadium in Ambon on Thursday, killing three junior high-school students and injuring 11 others, some seriously. Antara identified two of the dead as Carla P, 15, from State Junior High School (SMPN) 4 and Yoke Siahaya from SMPN 6.Some of the injured are being treated at the GPM Hospital. The blast occurred at 5:40 p.m. when hundreds of people were exercising at the stadium. It left a gaping hole at the scene. Ambon, some 2,300 km east of Jakarta, is the main city in the Maluku islands, where a wave of clashes between Muslims and Christians has claimed more than 5,000 lives since early 1999. Both sides signed a peace deal in February but tension remains high and there has been sporadic violence. A state of civil emergency -- one level down from martial law -- is still in place in the once scenic area. However, the situation in Ambon remained relatively peaceful with people continuing to conduct their daily activities unperturbed. http://www.thejakartapost.com/detaillatestnews.asp?fileid=20020905202814&irec=1
[Eskol-Net]- Sari Berita : Ledakan Bom Di Ambon
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ <*>Bom Meledak di Lapangan Merdeka Ambon * Tiga Atlet Pelajar Tewas <*>Hamzah: Ledakan di Ambon Dilakukan Kelompok Eksternal <*>Soal Ambon, Ada Pihak Luar yang Tak Ingin RI Stabil <*>Kapolri: Pelaku Peledakan Ambon Orang Biadab <*>Satu Korban Ledakan Bom Di Lapangan Merdeka Ambon Tewas ``` Bom Meledak di Lapangan Merdeka Ambon * Tiga Atlet Pelajar Tewas === Ambon, Kompas - Tiga atlet pelajar Kota Ambon tewas setelah bom dengan daya ledak tinggi meledak di tribun Lapangan Merdeka Ambon, Kamis (5/9) petang pukul 17.40. Korban tewas semuanya pelajar, masing-masing bernama Carla Personay (14), Joke Siahaya (14), dan Dewi Soplantila (17). Delapan pelajar lainnya mengalami luka berat dan ringan, kini dirawat di rumah sakit terdekat. Sampai pukul 19.20, tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Organik Polda Maluku masih melakukan penyelidikan di tribun kiri Lapangan Merdeka. Ledakan bom merusak bagian duduk tribun tersebut sehingga bolong sepanjang satu meter. Di atas tribun berserakan potongan kaus olahraga, delapan pasang sepatu dan ransel yang tercabik-cabik. Pada beberapa tempat, darah tercecer dan kaca yang diduga berasal dari bahan peledak tersebut bertebaran. Polisi langsung memasang police line sesaat sebelum tim Jihandak melaksanakan tugasnya. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0209/06/daerah/bomm20.htm Jumat, 06 September 2002, 11:45 WIB Hamzah: Ledakan di Ambon Dilakukan Kelompok Eksternal Laporan: Glori K. Wadrianto = Jakarta, KCM Wakil Presiden Hamzah Haz meyakini aksi peledakan bom di lapangan Mardika Ambon, Kamis (5/9) dilakukan oleh pihak-pihak eksternal yang tidak menginginkan stabilitas di Indonesia. "Ada usaha dari orang yang ingin menciptakan Indoensai tidak stabil, itu kesimpulan saya. Bukan dari dalam saja, tetapi ada pihak-pihak eksternal yang tidak suka negara Indonesia stabil," kata Hamzah usai meresmikan rapat kerja dan kelompok pakar Badan Koordinasi Nasional penanggulangan bencana dan penaganan pengungsi di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (6/9). Seperti diberitakan sebelumnya bom rakitan yang meledak di lapangan Mardika Ambon tersebut telah mengakibatkan tewasnya dua siswi SLTP dan satu siswi SMK yang sedang berolahraga. Tentang kalangan eksternal yang dimaksud Wapres, menurutnya, kelompok tersebut mungkin datang dari kalangan Indonesia sendiri, mungkin pula dari luar negeri. "Makanya itu perlu diteliti oleh aparat kita," tandas Wapres. http://www.kompas.com/utama/news/0209/06/004605.htm Soal Ambon, Ada Pihak Luar yang Tak Ingin RI Stabil Reporter : Danang Sangga Buwana, Khairul Ikhwan = detikcom - Jakarta, Wapres Hamzah Haz lagi-lagi menuduh ada pihak luar yang ingin Indonesia tak stabil. Kalau dulu dalam kasus Aceh dan Poso, sekarang dalam kasus pemboman di Ambon yang terjadi Kamis kemarin. "Ada pihak yang ingin menciptakan Indonesia tidak stabil. Kesimplan saya, ada itu. Jadi bukan dari dalam saja. Tapi ada pihak-pihak eksternal yang tidak suka Indonesia stabil. Mungkin kalangan kita sendiri, mungkin juga luar negeri," ungkap Wapres Hamzah Haz saat dicegat wartawan di Istana Wapres, Jl.Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2002). Terhadap indikasi itu, kata Hamzah, aparat perlu menelitinya. "Tujuan kelompok itu adalah agar Indonesia tetap krisis terus," analisis Hamzah. http://www.detik.com/peristiwa/2002/09/06/20020906-122040.shtml Jumat, 06/09/2002, 13:38 WIB Kapolri: Pelaku Peledakan Ambon Orang Biadab == satunet.com - Kapolri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar menyebut pelaku peledakan bom di Lapangan Merdeka, Ambon, sebagai orang yang tidak bertanggungjawab dan biadab. Hal ini dikemukakan Kapolri saat menjenguk Kapolres Aceh Utara AKBP Sunardi yang dirawat di rumah sakit Gleaneagles Jalan Listrik, Medan, akibat serangan tembakan GAM di Kabupaten Bireun, NAD. Ditegaskan, pelaku peledakan bom di Lapangan Merdeka, Ambon, adalah orang biadab karena korbannya adalah warga sipil, khususnya para pelajar yang sedang berolahraga di tempat itu pada Kamis kemarin. http://www.satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=101573 SATU KORBAN LEDAKAN BOM DI LAPANGAN MERDEKA AMBON TEWAS Jum'at, 6 September, 2002 10:19:02 AM Ambon - Satu lagi korban ledakan bom di lapangan Merdeka Ambon, Kamis petang (5/9), sekitar pukul 17.45 WIT, Fanny Huwaa (20) meninggal dunia di RSUD dr. Haulussy, Jumat dinihari, sekitar pukul 02.00 WIT. Korban meninggal menjadi empat orang, tiga lainnya adalah Carla Persunay(15), Yoke Siahaya(14) dan Dewi Soplantila. Tujuh lainnya kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit Alfatah, Bakti Rahayu, GPM dan RSUD dr.Haulussy. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=47073
[Eskol-Net]- Spot News: Klarifikasi Pdt. Rinaldy Damanik atas Tuduhan Kepemilikan Senjata Api
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Eskol Netters yang terkasih, Salam Sejahtera, Berikut kami sampaikan klarifikasi Pdt. Rinaldy Damanik terhadap tuduhan pelanggaran terhadap pasal 1 UU Drt. No. 12 tahun 1951, yaitu perihal menyimpan, memiliki, menguasai dan mempunyai peresediaan senjata api organic dan amunisi, seperti yang dituduhkan oleh Polda Sulawesi Tengah. Mohon dukungan doa agar kebenaran dan keadilan dapat ditegakkan. Tuhan memberkati. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net == KLARIFIKASI TUDUHAN PELANGGARAN PASAL 1 UU DARURAT NO. 12/1951 Kepada Yth., MAJELIS PEKERJA HARIAN PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA Di Jakarta Salam Sejahtera, Dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan saya: Nama : Pdt. Rinaldy Damanik M.Si. Pekerjaan : Sekretaris Umum Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah Dan Koordinator Crisis Center GKST. Alamat: Jl. Setia Budi 93 Tentena, Poso, Sulawesi Tengah Phone : 0458 21285; 21141 Fax: 0458 21318; 21070 Menyampaikan beberapa hal berikut: 1. Beberapa media elektronik dan cetak telah memberitakan bahwa Polda Sulawesi Tengah menyatakan bahwa saya telah melanggar UU Darurat No. 12/1951 dengan sanksi hukuman penjara 12 tahun dan maksimal hukuman mati (a.l. Suara Pembaruan 21-08-02) 2. Pada tanggal 26 Agustus 2002, saya menerima Panggilan I dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sulawesi Tengah Direktorat Seserse melalui Surat Panggilan No.Pol.: S.Pgl/326/VIII/2002/Dit. Serse, Tanggal 22 Agustus 2002 dengan substansi: untuk didengar keterangannya sebagai Tersangka dalam perkara Tindak Pidana menyimpan, memiliki, menguasai dan mempunyai peresediaan senjata api organic dan amunisi, sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 UU Drt. No. 12 tahun 1951. 3. Sehubungan dengan point 1 dan 2 di atas, saya menyatakan: 3.1 Tidak benar saya melakukan Tindak Pidana menyimpan, memiliki, menguasai dan mempunyai persediaan senjata api organic dan amunisi sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 UU Drt. No. 12 tahun 1951. 3.2 Peristiwa sebenarnya yang terjadi, secara singkat, sebagai berikut: Setelah 3(tiga) orang warga Desa Peleru Kec. Mori Atas, dibunuh dan setelah Desa Mayumba Kec. Mori Atas, Kab. Morowali, diserang(15 Agustus 2002), saya selaku Koordinator Crisis Center GKST, pada tanggal 16 Agustus 2002 dini hari, menerima berita permintaan dari masyarakat Mayumba dan Peleru untuk dievakuasi keluar dari desa-desa tersebut. Pada tanggal 16 Agustus 2002 proses evakuasi berjalan lancer. Evakuasi dilanjutkan pada tanggal 17 Agustus 2002. Ketika tiba di desa Peleru (bukan Mayumba), saya dan para relawan dan penduduk desa Peleru yang akan mengambil saudara-saudaranya, dihadang oleh Aparat Keamanan Polda Sulawesi Tengah dengan alas an bahwa kami akan melakukan penyerangan. Pada saat itu saya melihat massa Muslim desa Peleru, mereka berteriak: bunuh, bantai, geledah dan sebagainya. Sementara itu beberapa orang dari massa tersebut menggenggam senjata tajam dan senjata api yang diarahkan kepada kami (tidak jelas apakah senjata rakitan atau senjata otomatis). Kami diminta oleh aparat Perintis Polda Sulteng untuk meninggalkan mobil dan menjauh dari mobil (sekitar 50 meter). Pada saat itu aparat Perintis Polda Sulteng melakukan penggeledahan mobil, tanpa kami saksikan, tanpa saksi, tanpa mencatat nama-nama, dan saya tidak mengetahui secara pasti apa yang diambil oleh aparat tersebut dari mobil. Pada saat itu aparat TNI 711 muncul dari arah atas desa Peleru dan langsung melindungi kami. Salah seorang anggota TNI 711 berseru kepada aparat Perintis Polda Sulteng sambil menunjuk kearah massa Muslim: "Sita senjata mereka, jika melawan tembak kakinya". Tetapi seruan tersebut tidak ditanggapi oleh aparat Perintis Polda Sulteng. Kondisi semakin menegangkan, apalagi jalan keluar dari desa Peleru telah dipalang massa Muslim. Pada saat itu, aparat TNI 711 mengambil keputusan penyelamatan dengan cara segera membawa dan mengawal kami bersama dengan pengungsi keluar dari Desa Peleru. 4. BERDASARKAN FAKTA TERSEBUT, SAYA MENEGASKAN BAHWA: SAYA TIDAK MELAKUKAN TINDAK PIDANA MENYMPAN, MEMILIKI, MENGUASAI DAN MEMPUNYAI PERSEDIAAN SENJATA API ORGANIK DAN AMUNISI, SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 1 UU DRT. NO.12 TAHUN 1951. MISI KE PELERU DAN MAYUMBA ADALAH TINDAKAN KEMANUSIAAN UNTUK MELAKSANAKAN EVAKUASI PENDUDUK/WARGA JEMAAT. MISI SERUPA TELAH KAMI LAKUKAN DI BERBAGAI TEMPAT DALAM KAITAN DENGAN KERUSUHAN POSO, BAIK EVAKUASI PENGUNGSI, MAUPUN EVAKUASI KORBAN PEMBUNUHAN, PEMBOMAN, PENEMBAKAN, PENGANIAYAAN DLL. Demikianlah hal ini saya sampaikan demi tegaknya keadilan dan kebenaran dalam upaya menciptakan kehidupan yang aman dan damai di Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali dan sekitarnya. Saya sangat berterima kasih atas kesediaan MPH PGI untuk menyebarluaskan informasi ini. TUHAN MEMBERKATI. Tentena, 26 Agustus 2002 Salam dan Hormat, Pdt. Rinaldy Damanik M.Si.
[Eskol-Net]- Spot News: 2 (dua) Gereja di Cikarang Barat Disegel
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Sabtu, 7 September 2002 2 (dua) Gereja di Cikarang Barat Disegel Bandung, Eskol-Net: Kebebasan beragama dan kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia yang selama ini dibangga-banggakan oleh pemerintah baik di daerah maupun di pusat rupanya tidak lebih sebatas wacana saja. Pada prakteknya ternyata sungguh amat memprihatinkan. Setelah 4 (gereja) di Cikarang Baru di segel oleh kepolisian Pamong Praja Kab. Bekasi pada 18 Juli yang lalu, kemarin (6/9) kembali terjadi penyegelan 2 (dua) gereja, yaitu GBI Bethany dan GPdI yang berlokasi di Cikarang Barat, Kelurahan Cibitung, Kab. Bekasi. Kali ini yang melakukan penyegelan adalah aparat kepolisian dari Polsek Cibitung atas perintah Muspika Kabupaten Bekasi. Selain itu 2 (dua) Gereja lagi di wilayah Bandung Selatan saat ini juga sedang dipermasalahkan. GKP Dayeuh Kolot, Bandung Selatan yang saat ini sedang melakukan renovasi gedung mendapat ancaman akan dibakar apabila pembangunan terus dilanjutkan. Sementara itu HKBP Dayeuh Kolot, Bandung Selatan oleh Camat setempat diberi batas waktu 2 bulan dengan alasan tidak ada ijin. Jika dalam batas waktu tersebut ijin belum ada maka segala kegiatan ibadah harus dihentikan. Demikian informasi terkini yang dapat kami sampaikan. Redaksi Eskol-Net
[Eskol-Net]- Hot Spot: Kasus Pendeta Damanik Ditangani Mabes Polri
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ Eskol-Netters yang terkasih, Salam Sejahtera, Upaya yang dilakukan Sinode Am Gereja-Gereja di Indonesia dan seruan dari tokoh-tokoh Gereja baik di Pusat maupun daerah akhirnya membuahkan hasil. Kini kasus yang menimpa Pdt. Rinaldy Damanik diambilalih oleh Mabes Polri dari tangan Polda Sulawesi Tengah. Pdt. Damanik yang tadinya oleh Polda Sulteng dinyatakan sebagai tersangka kini statusnya hanya sebagai saksi. Perlu kami informasikan pula bahwa ribuan pengungsi saat ini tersebar di Tentena dan sekitarnya dengan kondisi yang memprihatinkan. Para pengungsi saat ini kekurangan gizi dan mengalami berbagai penyakit khususnya anak-anak. Jika Eskol Netters ada yang terbeban untuk membantu silahkan menghubungi kami. Tuhan memberkati. Salam dan doa, Redaksi Eskol-Net = September 07, 2002 Status dalam surat panggilan masih sebagai saksi Kasus Pendeta Damanik Ditangani Mabes Polri `` Mabes Polri akhirnya mengabulkan permintaan Gereja-gereja Sinode AM dan imbauan PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), untuk mengambilalih pemeriksaan terhadap Sekum Majelis Sinode GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah), Pendeta Rainaldy Damanik dari tangan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng). Itu dibuktikan dengan surat panggilan terhadap Damanik yang dikirim Mabes Polri tertanggal 5 September 2002. Dalam surat nomor Pol: S.Tgl/9-Sendak/2002/Pidum yang di-tandatangani Direktur Reserse Pidana Umum Kasubditpit Sen-dak, Drs Pranowo, Kombes Pol NRP 53010042, menyebutkan, Pdt Damanik diminta menghadap pe-nyidik untuk didengar ketera-ngannya sebagai saksi, Selasa 10 September, Pukul 10.00 WIB di Mabes Polri. Surat itu sendiri telah diterima pihak Pdt Damanik yang dibenarkan sumber terdekatnya di Tentena saat dihubungi tadi malam. Koordinator Crisis Center Sinode Am Gereja-gereja Sulawesi Utara/Tengah dan Gorontalo, Pdt Mona Saroinsong juga membe-narkan informasi tersebut. "Saya ditelepon langsung Pdt Damanik tentang surat panggilan terse-but,'' kata Saroinsong kepada Komentar, kemarin (06/09). Dia sendiri mengatakan, pihak-nya memang sangat mengharap-kan kasus kepemilikan senjata api itu ditangani oleh Mabes Polri agar hasilnya bisa lebih obyektif. Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar sendiri saat diwawancarai khusus oleh Komentar beberapa hari lalu di Jakarta, menyambut positif usulan agar Damanik diperiksa Mabes Polri. Cuma saja anehnya, Kadispen Mapolri, Saleh Saaf saat dihu-bungi harian ini kemarin (06/09) di Mako Serse Polri, mengaku pihaknya belum mengambilalih penanganan kasus tersebut. "Tidak, belum itu!" kata Salef Saaf singkat. Menurut Kadispen, sampai saat ini, pihaknya (Mabes Polri) belum ada keputusan, bah-wa pemeriksaan Damanik akan dipindahkan ke Jakarta. "Kemungkinan tentang itu me-mang ada, namun pihak Mabes masih menyerahkan dahulu ke-pada Polda Sulteng proses peme-riksaannya, selama mereka mam-pu, ya tidak ada masalah. Jadi, tidak benar jika kasus ini sudah diambilalih Mabes," tambahnya. Namun begitu, ketika Komentar memperoleh informasi soal surat panggilan dari Mabes, Saaf yang dihubungi kembali via telepon terkesan enggan mengangkat handphone-nya. Beberapa kali dihubungi, dia tidak menjawab-nya lagi.(nyo/rik's) http://www.hariankomentar.com/hl001.html
[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - September 9, 2002
~~ Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED] ~~ CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia Tel 0062 (0)911 342195 Fax 0062 (0)911 355337 E-mail [EMAIL PROTECTED] == Ambon, September 9, 2002 THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 316 1. VICTIMS ON SAPARUA ISLAND AND IN AMBON - In the early morning of Sunday, September 08, 2002, three young muslims - a girl aged 12, a girl aged 13 and a pregnant woman teacher aged 27 - were mysteriously killed by gunfire, while they were looking for edible shells on the shore near their village of Kulur, island of Saparua. When, later in the morning, their bodies arrived at the Al-Fatah hospital, Ambon, emotional reaction by a large crowd of Muslims could not be avoided, especially since the rumour spread that the culprits were people from Porto, a Christian village twelve kilometers South-East of Kulur. Consequently several motor-cars with Christians, passing along the road through the Muslim Galunggung area, Ambon, were halted by the masses and thrown at with stones. An airport-taxi driver, Daniel Matulessy, was killed; his body together with his car then was burned by the frenzied masses. A woman in a preceding car, was wounded. There is some confusion about whether there were any passengers in Daniel Matulessy's car. If there were, their fate is unknown. Meanwhile the Porto village chief, John Aponno, denies any involvement of Porto residents in the shooting at the beach of Kulur. Local police precinct chief R.Nussy acknowledged that he simply did not know who could be the killer. He said he had sent a hundred Brimob police forces to Kulur in order to bridle any further unrest and to do investigation on the murder. Christians (and maybe also a number of Muslims) assume that the killer of the three young people at Kulur is another provocateur, who in this case apparently succeeded in reawakening the horizontal interreligious conflict that, for a long time already, had all but been overcome. Thus a summary of a report by local Siwalima daily newspaper. Up to now no reaction by Christians has been reported. Last night the sound of two exploding bombs could be heard in the city of Ambon. 2. SUSPECTS RELEASED - Two people that had been detained as suspects in connection with the bomb blast at the Lapangan Merdeka field last September 5, were released by lack of evidence. C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina
[Eskol-Net] Hot Spot: "Ketua FPI, Tersangka Pengeboman Gereja Bethani"
~~~Informasikan Situasi Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~~ Ketua FPI, Resmi Tersangka Pengeboman Gereja Bethani Ketua Front Pembela Islam (FPI) Lampung, Habib Hasan Al Djufri, secara resmi telah ditetapkan sebagai tersangka aksi pengeboman Gereja Bethel Indonesia (Bethani) Lampung 21 Juni 2002 silam. Penetapan tersangka itu menjawab teka-teki mengenai siapa aktor intelektual dari pelaku pengeboman gereja tersebut. Ayu F Shahab SH, kuasa hukum tersangka yang dikonfirmasi di Bandar Lampung, akhir pekan lalu (07/09), mengakui, peruba-han status kliennya, dari saksi menjadi tersangka. ”Ia memang dipanggil sebagai tersangka pe-ngeboman gereja. Tetapi, perlu saya jelaskan, ini merupakan salah satu usaha pihak tertentu untuk mengadu domba antar-umat beragama,” kata Ayu F Sa-hab usai pemeriksaan di Mapolta-bes Bandar Lampung. Karena itu, Ayu berharap kasus tersebut segera dilimpahkan ke kejaksaan. ”Di sana, kami akan membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah,” tegasnya. Saat itu, pemeriksaan Habib Ha-san Al Djufri berlangsung dari pu-kul 16.00 hingga 18.15 WITA. Ter-sangka mengaku mendapat se-kitar 30 pertanyaan dari penyidik Reserse Umum Aiptu Yudir Her-mawan dan Iptu Sumarno. Berda-sarkan informasi, Habib dijerat Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951 Pasal 1 Ayat (1) dan Pasal 200 Ayat (1) dan (2) jo. 55, 56 KUHP tentang Bahan Peledak. Adapun ancaman hukuman pen-jara di atas lima tahun. Kasat Serse Poltabes Bandar Lampung AKP Hilman Sik mem-benarkan, adanya pemeriksaan tersebut. ”Tetapi untuk jelasnya, tanya saja dengan kuasa hukum tersangka,” ujarnya kepada war-tawan saat mendampingi Kapol-tabes Kombes Pol Drs Bung Djono SH. Pengeboman itu sendiri terja-di Jumat (21/06) dinihari di de-pan Gereja Bethani, Jalan Mala-hayati, 126, Bandar Lampung. Ledakan itu merusak pintu depan dan membekaskan lubang sedalam 25 Cm dan lebar 180 Cm. Tak hanya itu, tegel lantai di de-pan pintu pun pecah selebar 10 Cm, sedangkan karpet dan tirai di bagian dalam rusak. Total ke-rugian diperkirakan Rp 35 juta. Seminggu setelah pengeboman, aparat meringkus Raimon Ni Ode, seorang penjaga judi bola tangkas yang pernah beroperasi di Jalan Yos Sudarso. Ia dicurigai sebagai pelaku peledakan. Namun, ia me-nolak tuduhan melakukan pele-dakan atas inisiatif sendiri, me-lainkan atas suruhan Habib Ha-san Al Djufri, dengan diiming-imi-ngi bekerja sebagai petugas kea-manan di gereja tersebut.(sh/*) Sumber: http://www.hariankomentar.com/hl001.html
[Eskol-Net]- Hot Spot: Pdt. Damanik, Dipanggil sebagai Saksi, tetapi Diperiksa sebagai Tersangka !
~~~ Layanan Informasi Aktual [EMAIL PROTECTED] ~~~ September 11, 2002 Mabes Polri keluarkan surat penangkapan Pdt Damanik Diperiksa 24 Jam di Mabes Polri ~~Walau Pdt Rainaldy Damanik dipanggil Mabes Polri sebagai saksi dalam kasus kepemilikan senjata api, namun pemeriksaan terha-dapnya, sudah dijadikan ter-sangka. Bahkan, tadi malam se-kitar Pukul 20.00 WIB, Polri telah menerbitkan surat penangkapan terhadap Damanik. Surat ini dikeluarkan sebagai syarat untuk dikeluarkannya surat penahanan. Komentar yang menghubungi Pengacara Pdt Damanik sampai Pukul 24.40 WITA di Mabes Polri tadi malam, menyatakan surat pe-nahanan belum dikeluarkan pihak Mabes Polri. Namun hampir dipas-tikan surat itu akan dikeluarkan pagi ini (11/09). Pdt Damanik sen-diri terus menjalani pemeriksaan 1 kali 24 jam. Direktur Pidana Umum Korsp Re-serse Mabes Polri, Brigjen Pol Aryan-to Sutadi yang juga dihubungi Komentar via handphone tadi (10/09) malam, mengatakan, dari hasil pe-meriksaan, pihaknya telah mempe-roleh cukup bukti, dan menjadikan Damanik sebagai tersangka. “Karena itu, pemeriksaan Damanik dilanjut-kan, bukan sebagai saksi lagi, namun sebagai tersangka,” katanya. Hanya saja, meski sudah tidak di-izinkan pulang, Aryanto memban-tah kalau pihaknya telah menahan Damanik. “Ditahan sih, belum,” te-gasnya tadi malam. Tapi diakuinya, Damanik masih tetap di Mabes Polri, untuk menjalani pemerik-saan sebagai tersangka. Tentang berapa lama pemeriksaan yang akan berlangsung, Aryanto menga-takan, tergantung kemampuan Damanik. “Kita lihat saja, bagaimana keta-hanan fisik dia, kalau mampu di-lanjutkan, kalau tidak, ya istirahat dahulu,” ungkapnya. Ketika dikejar, apakah Damanik akan “diistirahatkan” di Mabes, Jenderal berbintang satu ini, se-perti enggan mengatakannya. “Yang pasti dia nggak kemana-mana, tetap di Mabes selama 24 jam.” Disinggung, bahwa pemerik-saan marathon yang dilakukan pada Damanik sebagai bagian dari pressure, Aryanto buru-buru membantah hal itu. “Prinsipnya, pemeriksaan terha-dap Damanik kami lakukan de-ngan penuh kehati-hatian. Hal ini perlu diluruskan, agar tidak terjadi simpang siur informasi yang di-terima masyarakat,” jelasnya. Se-cara terpisah, kuasa hukum Pdt Damanik, Johnson Panjaitan me-nyatakan, kliennya telah ditanya sekitar 100 pertanyaan lebih. Per-tanyaan berkisar tentang aktivi-tasnya di Poso serta asal usul sen-jata api yang ditemukan bersama dirinya. “Tadi Polda Sulteng mem-bawa satu saksi, seorang perwira dari sana yang katanya berada di TKP,” kata Johnson. Sementara itu, tadi malam, se-jumlah media online telah me-ngangkat berita bahwa Pdt Da-manik telah resmi ditahan. Padahal sampai dini hari tadi sekitar Pukul 01.00 yang sempat di re-check Ko-mentar di Mabes Polri, belum ada pe-rintah penahanan. Yang ada baru sebatas surat penangkapan yang akan dilanjutkan untuk penaha-nan yang ditengara kuat akan di-keluarkan Polri pagi ini. Pada bagian lain, Pdt Damanik saat diwawancarai di sela-sela pe-meriksaannya mengatakan, dirinya tidak terlibat sama sekali dalam penyimpanan senjata dan amunisi di mobilnya. “Saya waktu itu tak berada dalam mobil. Saya berada sekitar 50 meter dari mobil. Intinya saya memang tidak memiliki senjata,” kata Damanik yang me-ngenakan pakaian khas pendeta dan berjas coklat didampingi oleh pengacara dari PBHI, Jhonson Panjaitan. Tentang razia polisi sehingga ditemukan senjata di kendaraan-nya, Damanik mengakui bahwa razia itu berkaitan dengan mening-katnya kekerasan di Poso. “Saya baru tahu dari media massa bahwa ada senjata yang diambil, tentu saja saya sangat kaget,” komentarnya. Sementara itu Marwah Kawinda, salah satu Tim Advokasi Sinode AM yang juga anggota Serikat Pengaca-ra Indonesia (SPI) Manado, dari Jakarta semalam, menegaskan, pihaknya akan tetap menolak peri-hal Pdt Damanik dijadikan tersang-ka. ‘’Tim kami menolak, bahkan Pdt Damanik tetap merasa tidak bersalah,’’ tegas Kawinda. Dia menduga, dijadikannya Da-manik sebagai tersangka karena bukti-bukti yang diajukan penyidik Polda Sulteng. Yakni, duganya, adanya tiga saksi yang membe-ratkan posisi Damanik. Dan ketiga saksi itu mengaku mereka adalah anggota Crisis Center, dimana Da-manik sebagai koordinatornya. Tetapi keterangan itu ditolak secara tegas Damanik. ‘’Pdt Dama-nik mengakui bahwa mereka bu-kan anggota Crisis Center,’’ tandas Kawinda sembari membantah adanya kabar yang menyebutkan bahwa Pdt Damanik dijemput petugas setibanya di Jakarta. ‘’Ceritanya tidak begitu,’’ jelasnya. Katanya lagi, apa yang dilakukan Damanik adalah itikad baiknya sendiri. ‘’Tidak ada yang namanya pengawalan ketat, petugas hanya mendapingi saja,’’ terangnya lagi. Sementara itu, Yuddy Robot, ang-gota SPI Manado lainnya yang menjadi anggota tim advokasi itu menjelaskan, bahwa Tim Advokasi Sinode AM akan melakukan rolling dalam mengadvokasi persoalan yang menimpa Damanik. ‘’Dua ang-gota SPI
[Eskol-Net]- Hot Spot: Pdt Damanik: Hak Saya Diinjak-injak
~~~ Layanan Informasi Aktual [EMAIL PROTECTED] ~~~ September 12, 2002 Pdt Damanik: Hak Saya Diinjak-injak ~~ KEKECEWAAN dan rasa tidak puas ditumpahkan Pdt Rainaldy Damanik menyusul turunnya Surat Perintah Penahanan Mabes Polri terhadapnya, tadi (11/09) malam, sekitar pukul 22.000 WITA. Bahkan, selain menolak tegas Surat Perintah Penangkapan (di-tetapkan sehari sebelumnya) mau-pun Surat Perintah Penahanan, Damanik pun merasa hak-hak-nya diinjak-injak. ''Beliau menolak surat perintah penangkapan dan penahanan itu karena beliau merasa hak-hak-nya diinjak-injak,'' seru salah seo-rang penasihat hukumnya, Mar-wan Kawinda mengutip penega-san Damanik, semalam sekitar pukul 22.30 WITA. Baginya, apa yang dilakukan pi-hak kepolisian sudah melanggar kaidah yang ada. ''Pasalnya, be-lum selesai pemeriksaan dalam kapasitas sebagai saksi, Pdt Da-manik telah disebutkan oleh Ka-polri sebagai tersangka. Ditam-bah lagi, belum selesai pemerik-saan itu sudah turun surat pe-rintah penangkapan,'' tandas Ka-winda dari Jakarta saat dihu-bungi semalam via telepon selular. Terhadap persoalan, jelas Ka-winda, Pdt Damanik untuk selan-jutnya akan mengambil langkah diam. Tidak ada pemeriksaan lagi hingga persoalan ini sampai ke tangan kejaksaan. Setali tiga uang diungkapkan anggota penasihat hukum Da-manik lainnya, Basir Bahuga, anggota Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI). Tim Advokasi katanya, menolak secara tegas surat perintah penangkapan dan penahanan Mabes Polri itu. ''Ke-rangka hukumnya, karena Pdt Damanik hadir di Mabes Polri sudah memenuhi ketentuan un-dang-undang. Anehnya, beliau malah dinyatakan sebagai ter-sangka,'' ujarnya. Dia melihat, langkah yang di-tempuh Mabes Polri itu lewat Surat Perintah Penangkapan dan Penahanan itu seakan mau me-nunjukkan kepada publik bahwa seolah-olah Pdt Damanik ditang-kap dan ditahan, bukannya meng-hadap. Tak heran, Bahuga pun mene-gaskan, langkah yang ditempuh penyidik telah menginjak-injak hukum dan cacat hukum. ''Lang-kah pertama yang kami tempuh saat ini adalah menolak semua itu untuk selanjutnya akan melaku-kan rapat kecil malam ini (tadi malam, red) juga,'' terangnya. POSO Sementara itu dari Poso dilapor-kan, pengalihan status Pdt Rai-naldy Damanik menjadi tersangka, ternyata tidak terlalu berdampak pada dinamika kehidupan masya-rakat Poso umumnnya. Pasalnya, selain keterbatasan sarana infor-masi dan komunikasi, nasib Pdt Damanik telah diserahkan ma-syarakat sepenuhnya kepada pengacaranya. Kendati demikian, untuk seba-gian kalangan yang merasa dekat dan terus memantau perkem-bangan pemeriksaan di Mabes Polri, kini diperhadapkan dengan beban psikologis yang berat. Buk-tinya, istri tercinta Pdt Damanik yaitu Ny Atika Damanik dilapor-kan sempat shock begitu mende-ngar suaminya ditetapkan Polri sebagai tersangka. Begitu pun ekspresi yang sama ikut dirasa-kan anak satu-satunya, Nanda Damanik, siswa kelas I pada sa-lah satu SLTP di Tentena. Demikian seperti yang ditutur-kan Noldy Tacoh dari Crisis Cen-ter Kasus Poso tadi malam (11/09), saat dihubungi Komentar per telepon. "Ujian besar bagi masya-rakat Poso, terlebih Tentena ini, kami hadapi dengan terus mela-kukan persekutuan doa baik di lingkungan keluarga, kelompok, terlebih jemaat di rumah gereja," katanya. Dilaporkan Tacoh, untuk bebe-rapa terakhir ini Jemaat GKST intensif melakukan ibadah subuh untuk menggumuli persoalan yang dihadapi Sekum mereka. Lokasi ibadah pagi dipusatkan di Gereja Moria Tentena. Animo jemaat untuk mengikuti ibadah tersebut digambarkannya di luar sangkaan. "Jemaat dengan khusuk me-ngikuti ibadah tersebut yang intinya memohon campur tangan Tuhan dalam proses hukum yang sedang dihadapi Pdt Rainaldy," tambahnya. Persekutuan doa itu turut men-dapat dukungan dari jaringan pelayanan doa sekota. Tacoh berharap, proses hukum dalam rangka menegakkan su-premasi hukum akan nampak dalam perjalanan pemeriksaan Damanik. Sebab dirinya meng-khawatirkan bila proses hukum itu hanya akan dinodai oleh muatan-muatan pihak lain. "Kami sangat-sangat berharap tidak ada unsur rekayasa dalam proses hukum tersebut," ujarnya. Pernyataan Tacoh itu turut di-pertegas Ferry Narai, staf Sinode GKST. Kata dia, masyarakat di Poso selain menggumuli dalam doa, juga menyerahkan sepenuh-nya nasib Pdt Damanik kepada para pengacaranya. "Kami hanya berharap adanya keadilan di balik proses hukum Pdt Damanik," tukasnya.(jbs) http://www.hariankomentar.com/hl002.html Berita Lainnya : Sakit Maag, Pendeta Damanik Tak Jalani Pemeriksaan Reporter : Arifin Asydhad ~ detikcom - Jakarta, Pendeta Damanik yang ditahan Mabes Polri, hari ini, Kamis (12/9/2002) tidak diperiksa. Ini karena penyakit maagnya kambuh. Namun, Damanik tidak sampai dibawa ke rumah sakit, hanya perlu istirahat. Hal ini disampaikan kuasa hukumnya Johnson Pandjaitan saat dihubungi detikcom pukul 12.00 WIB. "Tidak sampai dibawa ke RS. Hanya perlu
[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - September 11, 2002
~~~ Layanan Informasi Aktual [EMAIL PROTECTED] ~~~ CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia Tel 0062 (0)911 342195 Fax 0062 (0)911 355337 E-mail [EMAIL PROTECTED] * Ambon, September 11, 2002 THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 317 1. GENERAL SITUATION IN AMBON - We are most fortunate that the Kulur killings and the violent reaction of a Muslim mob lynching a Christian taxi driver, up to now have not led to renewed strife. Muslims and Christians still meet one another at certain sites, such as several markets and stores. However, Christians are still afraid to pass through the Batumerah and Galunggung areas. Some Muslims also advise us - just to be sure - not to board speedboats to the village of Passo. By the way, today two unexploded bombs were found at a common "Baku Bae" market place and consequently secured by the military. 2. VOICE OF THE CONCERNED WOMEN - In Report No. 136, February 10, 2001 we reported rather elaborately on the "Gerakan Perempuan Peduli" (Concerned Women's Organization). On several subsequent occasions we reported on their activities. Now in the wake of recent dismal events, these women cannot keep silent, so to all local newsmedia they have sent a clear statement, signed by their Protestant, Muslim and Catholic leaders, titled: VOICING WOMEN'S CONCERN: (1)We, the Concerned Women's Movement, want to express our innermost concern and genuine grief in connection with a number of acts of violence that again happened in and around Ambon. For up to now it has always been the unguilty, common civilian that is being victimized, including women and children. (2)Most of the victims of bomb blasts (at Mardika and the Lapangan Merdeka field), of gunfire (village of Kulur on Saparua), of exploding land mines (Waiheru, Suli, Galala, Porto), lynching by masses (Galunggung) are women and children. This fact is bewildering us. And we cannot but ask this question: To what end common civilians, and most of all women and innocent children, are being sacrificed? Has this nation's morale sunk that low? Is not one of the five pillars of our nation, as laid down in the "Pancasila" that we are so proud of: "Just and Respectful Humanitarianism"? If all these wrongdoings are meant to provoke the masses in order to resuscitate another round of interreligious conflict, we feel most sorry for those who are their mastermind and executioners, as they canniot be looked upon any longer as human beings, since there is no man without sense of what is right and what is wrong. (3)We heard the military XVI Pattimura chief commander say that the violence in the Moluccas follows a five to six months' cyclus. Sure, we are fortunate that you perceive this tendency. But, please, allow us to ask then: why do not you as the chief commander bring your forces in full alert in order to forestall such explosions of violence? Do not you have plenty of personnel? Are not they specialists in matters of security? So why does this slaughtering of innocent people go on and on? (4)We are still convinced that the military and police forces have the needed strength. So let not the trust of the people in both forces been shaken by the pervertedness of a bunch of criminals that butcher people who rightly expect to be protected under the wings of the military and police. (5)We call upon the whole population of the Moluccas, both Muslims and Christians: don't let yourselves been used by anyone to commit any crimes towards your fellow human beings, for this is not acceptable before God. (6)Thus we voice our concern. We see no other way any more what to do but urgently beseeching the government, in this case the Civil Emergency Administrator and the Security Forces, to mobilize your utmost care and concern towards the safety of the numerous people in our area. Ambon, September 10, 2002 The Concerned Women's Organization Signed: Mrs. M.M. Hendriks - Mrs. Lela Suat - Sister Brigitta Renyaan PBHK Translation: C.J.Böhm msc Here follows the original text in Indonesian: SUARA KEPRIHATINAN KAUM PEREMPUAN (1) Kami Gerakan Perempuan Peduli dengan ini menyatakan keprihatinan yang dalam dan penyesalan yang sungguh terhadap berbagai peristiwa kekerasan yang kembali terjadi di Ambon dan sekitarnya. Sebab selama ini rakyat kecil yang tidak berdosalah yang dijadikan korban, termasuk kaum perempuan dan anak-anak. (2) Korban akibat ledakan born (di Mardika, Lapangan Merdeka), akibat tembakan senapan standar (desa Kulur), akibat ledakan ranjau (di Waiheru, Suli, Galala, Porto ), akibat kekerasan massa (di Galunggung) sebagian besarnya adalah kaum perempuan dan anak-anak. Kami bingung dengan kenyataan ini. Pertanyaan kami adalah, untuk tujuan apakah rakyat kecil apalagi kaum perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa dibantai? Sudah separah itukah moral bangsa ini? Di manakah peri kemanu