Artikel Lepas: "Legislasi Syari'at Islam dan Aspirasi Perempuan"

2001-09-11 Terurut Topik Eskol

`
[EMAIL PROTECTED]
A r t i k e l   Lepas
^*^*^*^*^*^*^*^

Legislasi Syari'at Islam dan Aspirasi Perempuan
``
Oleh: Fakih Huddin A. Qodir, M.A

Isu pelaksanaan syari'at Islam semakin merebak dibeberapa daerah di
Indonesia. Hal itu seiring dengan semangat otonomi daerah yang memberi
peluang setiap daerah untuk mengatur dirinya sendiri. Dulu, hanya Aceh yang
secara gencar menuntut perwujudan syari'at Islam di daerahnya, yang kemudian
disetujui oleh pemerintah pusat. Sekarang, dalam rentang waktu yang relatif
singkat, beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, Banten, Tasikmalaya,
Pamekasan, Riau, Ternate, Gorontalo sedang melakukan penggodokan untuk
menetapan peraturan daerah tentang syari'at Islam.

Fenomena ini tak pelak telah menimbulkan pro dan kontra, bahkan dalam
masyarakat Islam sendiri. Kelompok yang pro mengatakan, karena umat Islam
adalah mayoritas penduduk Indonesia, maka sudah sewajarnya syari'at Islam
menjadi landasan hukum kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka menyerukan
umat Islam untuk kembali pada al-Qur'an dan as-Sunah, agar berbagai problema
sosial politik yang sekarang melanda bangsa Indonesia dapat diatasi.

Sayangnya, tidak semua masyarakat Islam sepakat dengan mereka. Kelompok ini
bukan tak setuju syari'at Islam, tapi menolak pemahaman keagamaan kelompok
pertama. Menurut mereka, apa yang difahami kelompok pertama sebagai syari'at
Islam tak lain adalah fikih yang dikembangkan ulama Islam awal. Problemanya,
dengan beragamnya sudut pandang fikih yang terdapat di negeri ini, pendapat
kelompok manakah yang akan dijadikan rujukan ? Bukankan pemaksaan pandangan
satu versi syari'at Islam saja, justru bertentangan dengan semangat Islam
sendiri? Lagi pula, bukankah selama ini syari'at Islam sudah
terinternalisasi dalam sistem sosial masyarakat Indonesia ? Menurut kelompok
ini, ada atau tidaknya peraturan daerah tentang syari'at Islam, masyarakat
toh sudah hidup dengan tuntunan syari'at.

Menarik untuk menelusuri proses pengusulan syari'at Islam kedalam peraturan
daerah. Dari beberapa media cetak Islam yang menjamur di era reformasi ini,
ada yang menulis bahwa merebaknya tuntutan pemberlakuan syari'at Islam di
beberapa daerah merupakan aspirasi masyarakat Islam sendiri. Aspirasi itu
bisa ditangkap dari berbagai seminar, lokakarya, apel akbar yang diadakan
kelompok-kelompok Islam di daerah tersebut. Mereka juga melakukan 'hearing'
ke DPRD dan pemerintah setempat yang kemudian diikuti dengan munculnya
rancangan peraturan daerah yang memuat ketentuan pemberlakuan syari'at
Islam. Pertanyaannya, apakah satu dua kelompok melakukan seminar dan
lokakarya yang merekomendasikan pemberlakukan syari'at Islam, dianggap
mewakili semua masyarakat Islam ? Apakah apel akbar yang dihadiri sekian
ribu orang yang kemudian melahirkan pernyataan sikap menuntut syari'at Islam
menjadi hukum positif, sudah pantas dianggap menjadi aspirasi seluruh
mayarakat daerah tersebut ?

Di Sulawesi Selatan, isu syari'at Islam awalnya diajukan oleh Forum Pembela
Reformasi Islam (FPRI). Mereka aktif melakukan dakwah di mesjid-mesjid untuk
mensosialisasikan gagasan mereka. Kelompok ini juga melakukan 'hearing' ke
DPRD untuk mengusulkan syari'at Islam menjadi peraturan daerah. Di Lampung,
tekanan untuk memberlakukan syari'at Islam diajukan kelompok yang menamakan
dirinya Thaliban. Di Ternate, syari'at Islam telah diberlakukan meski belum
sampai pada tahap peraturan daerah. Perempuan-perempuan, termasuk pegawai
negeri di daerah tersebut, diharuskan memakai jilbab. Meski belum ada
undang-undang dan perangkat hukum yang mengatur pelaksanaan syari'at Islam,
tekanan yang dilakukan kelompok tertentu, membuat mereka tak berani keluar
rumah tanpa mengenakan busana muslim.

Nampaknya, proses pemberlakuan syari'at Islam di Ternate dan beberapa daerah
lainnya di Indonesia, mirip dengan yang terjadi di Aceh. Di Aceh, proses
'islamisasi' yang terjadi di masyarakat dilakukan atas tekanan kelompok
tertentu, jauh sebelum peraturan daerah tentang syari'at Islam diberlakukan.
Tempat hiburan dibakar dan dirusak massa. Perempuan yang tak mengenakan
jilbab digunduli dan dirobek pakaiannya. Di Tasikmalaya, ada perempuan
digunduli oleh masyarakat (entah masyarakat yang mana) karena keluar rumah
tanpa ditemani mahram. Di Yogya, sekelompok pemuda dari partai Islam
tertentu melakukan 'sweeping' terhadap perempuan-perempuan yang keluar
malam.

Pemberlakuan syari'at Islam yang terjadi di beberapa daerah, selain
menampilkan fenomena pemaksaan pandangan satu kelompok Islam tertentu pada
mayarakat lainnya, juga seakan mengukuhkan adagium bahwa syari'at Islam
sering tak ramah pada perempuan.

Tradisi Misogini di bawah Bendera Syari'at Islam Mari belajar dari sejarah.
Hanya berselang dua tahun setelah kemenangan revolusi Islam di Iran, Imam
Khoemeini membatasi ruang gerak perempuan di dunia publik. Imam Khomeini
mengharuskan perempuan mengenakan jilbab dan
memasang hijab bagi mereka

Spot News : Penyerangan terhadap Warga Kristen dan Gereja di Ds. Klaksanaan Kab. Tasikmalaya

2001-09-18 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*
Salam Sejahtera,

Eskol Netters yang terkasih,
Kami informasikan bahwa pada tanggal 17 September 2001, sekitar Pk. 19.00
Wib telah terjadi peristiwa penyerangan dan pembakaran terhadap rumah warga
Kristen dan Gereja di desa Klaksanaan, Kab. Tasikmalaya.
Akibat penyerangan ini 2 (dua) buah gedung gereja habis terbakar, yaitu
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan Gereja Kristen Pasundan Indonesia dan
sebanyak 23 (dua puluh tiga) rumah warga Kristen terbakar. Tidak ada korban
jiwa dalam peristiwa tersebut. Adapun yang menjadi pemicu dari peristiwa ini
adalah issue SARA yang dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu.
Menurut sumber Eskol, saat ini sebanyak 16 (enam belas) orang pelaku
penyerangan dan pembakaran sudah ditahan di Polres Tasikmalaya.

Demikian informasi awal yang dapat kami sampaikan. Mohon dukungan doa bagi
hamba-hamba Tuhan dan jemaat yang mengalami peristiwa ini agar senantiasa
dikuatkan dan dihiburkan. Tuhan memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l





Hot Spot: "Kapolda Jabar Kecam Pembakaran Gereja"

2001-09-20 Terurut Topik Eskol

``
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Kapolda Jabar Kecam Pembakaran Gereja
`
GloriaNet: Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Sudirman Ail sangat menyesalkan, dan
mengecam pembakaran gereja di Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, beberapa
waktu lalu. "Sekurang-kurangnya sudah tujuh orang yang telah dimintai
keterangan, dan status mereka baru sebagai saksi," ujar Sudirman Ail kepada
Antara, di sela-sela sertijab Kapolwil Priangan dari Kombes Sudibyo SmIk,
kepada Kombes Drs Tjetjep Lukman, di Garut.

Dikatakan, motifnya diprediksi akibat kesalahpahaman antara pihak gereja dan
masyarakat setempat. Saat ini polisi melakukan penyidikan, sedangkan suasana
di lokasi kejadian sudah kondusif.

Polisi juga meningkatkan kesiagaan dan penerangan kepada masyarakat, agar
peristiwa serupa tidak terjadi lagi di daerah lain. "Kami sangat menyayang-
kan hal itu terjadi, namun semuanya akan diselidiki secara tuntas dan
menyeluruh," tandasnya.

Menurut informasi yang diperoleh dari Sinode GKP di Bandung, massa yang
berasal bukan dari Kampung Kalaksanan, mulai membakar gereja sekitar pukul
16.30, dan baru padam pukul 21.00 WIB.

Pada pagi harinya, seorang anggota majelis jemaat melaporkan, ada ancaman
yang diterima, yakni gedung gereja dan rumah warga jemaat akan dirusak,
karena ditemukan seorang warga menuliskan huruf arab di kalung anjing. Isu
itu sebenarnya sudah beredar delapan bulan lalu.

Warga jemaat yang rumahnya dirusak saat ini sebagian menumpang di rumah
warga desa yang beragama muslim, dan sebagian lainnya mengungsi di kantor
Kecamatan setempat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi bantuan apa pun yang
diterima warga gereja itu baik dari pemerintah maupun dari warga kristiani
lainnya.

Gedung Gereja Kristen Pasundan (GKP), dan Gereja Advent Kampung Kalaksanan,
Desa Cikawung Ading, Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya itu dibakar pada Senin
(17/9) sore.

Selain gedung gereja dan pastori, 26 rumah warga kristiani di kampung itu
juga dirusak massa. Enam di antaranya rusak berat termasuk sejumlah warung.
(GCM/Pembaruan).
http://www.glorianet.org/berita/b03089.html




Hot Spot: "Penerapan SI Tak Boleh Dipaksakan"

2001-09-20 Terurut Topik Eskol

``
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Penerapan Syariat Islam Tak Boleh Dipaksakan
``
Cianjur, CyberNews. Ketua Dewan Syuro Ikatan Jemaah Akhlul Bait Indonesia
(IJABI) Prof Dr KH Jalalludin Rakhmat Msc mengatakan, penerapan syariat
Islam dalam kehidupan bernegara harus senantisa berpijak pada mekanisme
demokrasi.

"Hal itu dilakukan supaya jangan terkesan penerapan Syari'at Islam itu
dipaksakan sehingga dapat mengundang reaksi dari masyarakat itu sendiri,"
katanya ketika menjadi pembicara pada seminar "Implementasi Ajaran Islam
antara Cita dan Fakta", di Cianjur, Kamis (20/9).

Menurut Jalalludin, umumnya kalau orang berbicara tentang penerapan Syari'at
Islam dalam kehidupan bernegara, cenderung hanya berkutat pada sistem
pemidanaan (jinayah dan jarimah), yang sebenarnya merupakan bagian terkecil
dari ajaran Islam. Di samping, membahas sekitar pelaksanaan dan penerapan
syariat dalam bentuk-bentuk ibadah ritual semata.

"Padahal, sejak dulu juga penerapan Syariat Islam dalam bentuk ibadah dan
kegiatan amal soleh, sebenarnya telah dilaksanakan oleh umat Islam, dan
tidak pernah dipersoalkan," kata Kang Jalal--panggilan Akrab Jalalludin pada
seminar sehari yang diselenggarakan IJABI itu.

Disebutkan, yang belum dilaksanakan selama ini adalah memberikan hukuman
terhadap pelanggaran terhadap syariat Islam. "Untuk memberikan sanksi hukum
terhadap para pelanggaran syariat Islam itu, maka kita perlu mengubah hukum
Islam menjadi hukum positif. Sehingga, apabila pemidanaan belum bisa
dijalankan, maka penerapan syariat Islam baru berada pada dataran sosial,"
jelasnya.

Menurut Kang Jalal, guna menuju kepada terciptanya penerapan syariat Islam
yang dimaksudkan, diperlukan sebuah undang-undang, yakni syariat Islam
seperti apa yang akan dipilih dan dirumuskan, terutama bila ada pelanggaran
hukum terhadapnya. Apakah model penerapan syariat Islam seperti yang ada di
Arab Saudi, yang lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat ubudiah dan
pribadi, namun meninggalkan yang lainnya. Atau seperti yang dilakukan oleh
kelompok Taliban di Afghanistan yang cenderung terlampau mengedepankan
simbol-simbol.

"Kejadian seperti ini juga sering terjadi di negara-negara lainnya yang
konon menerapkan syariat Islam. Namun ujung-ujungnya justru tidak menegakkan
keadilan di tengah-tengah masyarakatnya, atau malah menjadikan syariat Islam
menjadi alat penguasa untuk melakukan penindasan dan kedzaliman,"
sambungnya.

Menurut Jalal, padahal yang paling penting dari semua itu adalah bagaimana
menerapkan syariat Islam dalam kehidupan nyata. Seperti bagaimana umat Islam
sekarang memberikan kontribusi terhadap penegakkan keadilan dan solidaritas
sosial. Seperti pembelaan terhadap kaum lemah (mustadafin), kaum perempuan,
para buruh, fakir miskin termasuk mereka yang tertindas secara politik.

Jalal malah sangat tertarik kepada mereka yang tidak menggunakan
simbol-simbol Islam, tetapi bersemangat dan penuh pengorbanan membela kaum
lemah dan teraniaya. Seperti melakukan pembelaan dan perlindungan terhadap
para buruh migran dan kaum perempuan yang mendapatkan ketidakadilan.

"Padahal perintah untuk mengerjakan hal-hal seperti itu sangat banyak
ditemukan dalam Al-Qur'an dan sunnah Nabi. Bedanya mereka yang melakukan
kegiatan pembelaan semacam ini sering tidak dianggap menjalankan syariat
Islam," ujar Jalal. (ant/cn05)
http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0109/20/nas10.htm




Hot Spot : "Osama Pernah Bantu Gerakan Jihad Indonesia"

2001-09-21 Terurut Topik Eskol

``
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*

Al Chaidar: Osama Pernah Bantu
Gerakan Jihad di Indonesia
`
Reporter: Titis W
detikcom - Jakarta, Aktivis Islam Al Chaidar menyatakan, Osama Bin Laden
pernah memberikan bantuan dana kepada gerakan jihad di Indonesia. Dana ini
datang dari tangan-tangan Osama Bin Laden yang ada di Afghanistan.

Demikian diungkapkan Al Chaidar kepada detikcom Sabtu (22/9/2001). Menurut
intelektual muda yang sudah mengarang banyak buku itu, datangnya dana ini
bermula dari fatwa ulama Yordania Syech Muqbil. Fatwa itu mendukung gerakan
jihad di Maluku.

Melalui proposal, turunlah dana dari Osama Bin Laden lewat wakil-wakilnya.
"Banyak orang Darul Islam yang punya kontak dengan Osama," ujar Al Chaidar.
Apakah dana itu dari Al Qaeda (organisasi pimpinan Osama)? Menurut Al
Chaidar bukan. Dana itu adalah tawaran yang diberikan oleh jaringan Osama.
Ditambahkannya, tidak ada pesan lanjutan dari pengirim dana.

Mengenai adanya ancaman sweeping warga AS seperti disampaikan FPI, Al
Chaidar menyatakan ketidaksetujuannya. "Apa salah orang AS? Jadi saya
menentang tidakan terhadap warga sipil. itu langkah kurang tepat," ujar Al
Chaidar.

Tentang demo terhadap AS menyusul ancaman serangan ke Afghanistan, Al
Chaidae menilai wajar. Namun, ia beranggapan, demo lebih baik ditujukan
kepada pemerintah supaya bersikap baik kepada umat Islam.(tis)
http://www.detik.com/peristiwa/2001/09/22/2001922-075328.shtml




Artikel Lepas: Legislasi Syari'at Islam dan Aspirasi Perempuan (2 habis)

2001-09-26 Terurut Topik Eskol

`
[EMAIL PROTECTED]
A r t i k e l   Lepas
^*^*^*^*^*^*^*^

Legislasi Syari'at Islam dan Aspirasi Perempuan
``
Oleh: Fakih Huddin A. Qodir, M.A

Tuntutan legislasi syariat dengan berbagai motivasi yang melatari, kembali
mengemukan setelah peradaban Barat berhasil melakukan penetrasi ke seluruh
dunia Islam. Tetapi para ulama belum memiliki kesiapan untuk menurunkan
syariat dari lembaran-lembaran kitab fiqh pada rancangan hukum positif.
Konstruksi hukum untuk menjawab tantangan perubahan-perubahan sosial juga
belum terbangun secara utuh, sehingga kritikpun bermunculan dari berbagai
pihak, bahkan dari umat Islam sendiri. Di sejumlah negara Arab yang
mendasarkan kepada Islam sebagai agama negara, terjadi penghapusan sistim
peradilan syariat. Karena sistim tersebut tidak bisa menjamin keadilan dan
kemaslahatan. Sistim tersebut tidak mengenal hirarki peradilan, hukum acara
yang kurang jelas dan konsep pembuktian yang tidak komprehensif. Hukum
positif yang muncul dari syariat hanyalah hukum keluarga seperti,
perkawinan, perceraian, waris dan wakaf. Itupun, setelah dilakukan pembaruan
memicu perdebatan seru, seperti terjadi di Mesir, Tunisia dan lain lain.
Bahkan sempat menimbulkan konflik sosial, seperti terjadi di Pakistan dan
India.

Tuntutan memberlakukan syariat tentunya sah menurut logika demokrasi,
termasuk tuntutan untuk menolak dan mengkritisi pemberlakuan syariat itu
sendiri. Asumsi yang dimunculkan untuk memahami fakta keengganan para ulama
terdahulu terhadap legislasi syariat juga patut didiskusikan. Itu sangat
relevan dengan kondisi sosial kontemporer Indonesia, ketika tuntutan
legislasi menjadi semacam 'bom politik', terutama untuk hal-hal yang
berkaitan dengan peran dan posisi sosial perempuan. Setidaknya perlu
menjawab beberapa pertanyaan: Apakah batasan-batasan syariat? Apakah
pandangan-pandangan keagamaan mengenai perempuan yang sementara ini tertulis
merupakan syariat yang baku dan universal? Sudah cukup relevankah syariat -
seperti apa adanya - dilegislasikan sekarang? Adakah pembacaan ulang
terhadap produk-produk hukum yang sementara ini dianggap syariat? Perlukah
merumuskan kembali cita ideal syariat yang menjadi acuan legislasi dan
memformulasikan kembali parsial-parsialnya sesuai dengan kondisi sosial yang
berkembang?

Jika dikatakan seluruh ajaran Islam adalah syariat, masih bisa
dibenarkan.Tetapi tidak tepat jika dikatakan seluruh syariat adalah
transendental, universal dan tidak berubah. Asumsi keuniversalan syariat
kurang tepat. Syariat tidak terbentuk utuh sekali waktu. Ia mengalami
pembaruan, perkembangan dan perubahan, baik masa Nabi, sahabat, maupun
masa-masa berikutnya. Syariat dinamis merespon tuntutan kondisi sosial
masyarakat. Syariat muncul dari perdebatan panjang dan berlarut-larut.
Bahkan, ketika syariat menemui bentuk yang jelas di tangan para ulama
madzhab, ia masih terbuka terhadap terhadap pengembangan dan pembaruan.

Citra statis syariat muncul dalam masa kumunduran Islam, ketika pintu
ijtihad tertutup. Fanatisme kelompok atau madzhab juga menguat seiring
fanatisme berlebihan terhadap syariat. Syariat dianggap final dan universal,
berlaku untuk segala tempat dan zaman. Jika syariat dipahami dengan cara
seperti itu, sungguh sangat merugikan, bahkan terhadap syariat itu sendiri.
Karena, ia tidak akan siap untuk menjadi perangkat hukum yang kondusif
terhadap perkembangan dan perubahan zaman. Masyarakat juga tidak akan
menerima sepenuh hati, sehingga yang terjadi adalah alienasi. Syariat akan
menjadi tumpul dan tidak lagi diterima untuk menyelesaikan permasalahan
mereka.

Syariat, dilegislasikan atau tidak, harus selalu diperbaharui (tajdid) untuk
memastikan bahwa ia benar-benar tepat bagi semua tempat dan waktu. Termasuk
untuk persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perempuan; kedudukan, hak
dan kewajibannya. Dan perempuan harus dilibatkan dalam perumusan pembaruan
itu.

Syariat Membela Perempuan
Ada beberapa prinsip dasar yang secara eksplisit diungkapkan dalam al-Qur'an
mengenai relasi perempuan dan laki-laki. Pertama, perempuan dan laki-laki
diciptakan dari entiti (nafs) yang sama (QS, 4:1), karena itu kedudukannya
sama dan sejajar, yang membedakannya di mata Tuhan hanyalah kwalitas
kiprahnya (QS, 49:13). Kedua, perempuan dan laki-laki sama dituntut untuk
mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah) dengan melakukan kerja
positif /amal saleh (QS, 16: 97), untuk tujuan ini diharapkan perempuan dan
laki-laki bahu membahu, membantu satu dengan yang lain (QS, 9:71). Ketiga,
perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk memperoleh balasan yang
setimpal atas kerja-kerja yang dilakukan (QS, 33:35).

Untuk hal yang bersifat parsial dan kasuistik, terjadi keragaman pandangan
ulama, seperti cara beribadah, perkawinan, perceraian, hak untuk bekerja,
belajar, aktif di ruang publik atau hal lain. Dalam hal ini, beberapa
keputusan syariat muncul tanpa pemihakan pada perempuan. Pandangan a

[Eskol-Net]- Hot Spot: "Bin Laden 'funded Christian-haters"

2001-10-01 Terurut Topik Eskol

``
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*

Bin Laden 'funded Christian-haters'
By Lindsay Murdoch, Herald Correspondent in Jakarta

 Indonesia's third-largest Muslim group had received funds from and had a
"very special" relationship with Osama bin Laden's terrorist organisation,
one
of its leaders said yesterday.

Mr Al Chaidar, who heads one of 14 factions of the radical Darul Islam
movement, told the Herald that bin Laden's organisation had sent more
than 1.2 billion rupiah, the equivalent of about $243,000, to fund
anti-Christian operations in Indonesia.

"Yes, we've got funding and assistance from the Osama bin Laden group
since we went helping Afghanistan in the 1980s," Mr Al Chaidar said.

 But he asserted that bin Laden had nothing to do with the September 11
terrorist attacks in the United States. "I think Osama bin Laden has
been made a scapegoat by America."

Mr Al Chaidar was quoted earlier by the Jakarta-based Rakyat Merdeka
newspaper as saying that bin Laden's representatives had twice travelled
to Indonesia's Maluku islands, where Muslims have been waging holy war
against Christians.

 He was quoted as saying representatives had also visited Indonesia's
province of Aceh, where more than 30,000 soldiers and police
have launched a brutal operation against separatist rebels.

 "The relationship between Darul Islam and Osama bin  Laden is just
undeniable," he said.

 His comments contradict denials by Indonesian security officials that
bin Laden's al-Qaeda organisation has links to Indonesia.

 Mr Al Chaidar said Darul Islam had maintained an  "intensive
relationship" with Afghanistan since thousands of its members had gone
there to help fight the Russians in the 1980s.

 "That's why I'm very sure that the relationship between Osama bin Laden
and some factions of Darul Islam here is very special."

Darul Islam, which dates back to the Dutch colonial times, advocates
Indonesia becoming an Islamic state.

The movement organised a rally in Jakarta in January last year that
called for a holy war against Christians in Maluku, where more
than 5,000 people have since died.

 Mr Al Chaidar has since denied his organisation planned the rally with
the intention of launching the war.

Radical Islamic groups in Indonesia have made repeated threats to expel
American citizens if the US attacks Afghanistan, fuelling fears of an
anti-foreigner backlash in the world's largest Muslim country.

 Some have already conducted raids in central Java looking for Americans
and have threatened also to attack the US Embassy in Jakarta.

Mr Syuaib Didu, chairman of the Islamic Youth Movement, said yesterday
that people from any country that supported US attacks would be
expelled.

From: http://www.smh.com.au/news/0109/28/world/world6.html

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***




Artikel Lepas: "Kemanusiaan dan Patriotisme TNI"

2001-10-04 Terurut Topik Eskol

```
[EMAIL PROTECTED]
A r t i k e l   Lepas
^*^*^*^*^*^*^*^*^

Kemanusiaan dan Patriotisme TNI
`
Oleh: Augustinus S, S.H

Hari ini, tepatnya 5 Oktober 2001, TNI (dulu ABRI) merayakan hari ulang
tahunnya yang ke-56. Oleh karena itu, kesempatan ini perlu kiranya dijadikan
sebagai momen reflektif atas apa yang pernah dialami atau dilakukan oleh TNI
dulu dan sekarang.

Patriotisme TNI, bisa diartikan sebagai kesetiaan prajurit TNI dalam membela
bangsa dan tanah air. Patriotisme searas dengan nasionalisme, yaitu paham
yang menempatkan kesetiaan tertinggi kepada bangsa dan negara, menempatkan
kepentingan nasional di atas kepentingan golongan (konteks kebangsaan).

Dalam sejarah negara kita patriotisme TNI tentu dampak positipnya pernah
dirasakan oleh rakyat yakni ketika TNI (sebagai alat pertahanan negara)
berhasil menciptakan susana nasional yang stabil. Dan tentaralah yang secara
fisik turut dalam proses pembentukan atau lahirnya negara Indonesia. Setelah
negara terbentuk dan betul-betul merdeka (dari imperialisme asing),
terciptalah stabilitas nasional. Bahkan di era Orde Baru, stabilitas
nasional menjadi salah satu faktor penting sehingga keberhasilan dalam
menciptakan stabilitas ini sempat pula diagung-agungkan.

Namun, stabilitas yang tercipta ternyata mengalami gugatan atau kristik
tajam dari berbagai kalangan terutama mulai menjelang momen kejatuhan Orde
Baru (notabene era reformasi). Hal ini terjadi karena stabilisasi kehidupan
berbangsa mengalami reduksi dari falsafah mengayomi dan melindungi rakyat ke
arah ter-hegemoni-nya rakyat oleh penguasa.

Hegemoni oleh penguasa yang militeristik dinilai telah mengekang aspirasi
rakyat yang muncul, terutama di daerah-daerah. Sehingga, dengan berjubah
patriotisme tentara, aspirasi rakyat (menuntut keadilan) yang berkembang di
Aceh, Irian Jaya, dan ex-propinsi Timor-Timur langsung dihadapi dengan DOM
(Daerah Operasi Militer). Al-Khaidir, dalam bukumnya: "Aceh Bersimbah Darah"

mengungkapkan betapa ABRI dulu melakukan tindakan-tindakan yang mengerikan
terhadap rakyat Aceh. Selama DOM diberlakukan ribuan orang menjadi korban,
bahkan Timor-Timur merdeka lebih banyak berangkat dari isu Hak asasi
manusia. Selain itu, kita masih ingat kasus Tanjung Priok, kasus Trisakti,
kasus Marsinah yang melibatkan aparat, kasus penculikan para aktivis
demokrasi, dan lain sebagainya.

Persoalannya sekarang ialah, apakah demi stabilitas nasional atau demi
persatuan bangsa maka TNI boleh melakukan perbuatan yang mengorbankan rakyat
(melanggar HAM) ? Apakah demi stabilitas maka TNI harus mengekang kebebasan
rakyat untuk berekspressi dan mengeluarkan aspirasi?

Berangkat dari pemikiran Ir. Soekarno, bahwa nasionalisme kita adalah
nasionalisme kemanusiaan (nasionalisme untuk kemanusiaan), maka merupakan
suatu kesalahan yang sangat fatal bila kemanusiaan dikorbankan untuk/demi
stabilitas. Mengorbankan manusia untuk persatuan adalah tergolong fasis.
Kasus DOM di Aceh, Irian Jaya, dan Timor-Timur jelas telah mengorbankan
rakyat untuk persatuan. Dalam kasus ini, dengan dalih demi stabilitas dan
persatuan, seorang tentara menjadi sangat bangga membunuh anggota GPK
(sebuah stigma), atau bahkan menganggap pembunuhan itu sebagai prestasi
kemiliteran. DOM adalah sebuah pendekatan fasis yang sama sekali tidak layak
untuk diterapkan.

Oleh karena itu, paradigma TNI hendaklah mengacu pada pemikiran Ir. Soekarno
di atas, yaitu mengarahkan patriotisme TNI kepada kemanusiaan. Patriotisme
harus mengarah pada peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan
sebaliknya. Tidak jamannya lagi menggunakan patriotisme untuk mengekang
bahkan mengorbankan rakyat. Lagi pula, hierarkhi dalam dasar negara kita
Pancasila dengan jelas menempatkan Kemanusiaan (sila II) di atas persatuan
(sila III). Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia. **

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
**
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
*
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l




Sari Berita: 06 Oktober 2001

2001-10-05 Terurut Topik Eskol

```
Sari Berita : Sabtu, 06 Oktober 2001
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^*

* Jateng Bebas dari Konflik Agama
* Ribuan Situs 'Menyesatkan' Ditutup
* Para Wisman Batalkan Kunjungan ke NTB
* AS Mulai Kirim Pasukan
`

Jateng Bebas dari Konflik Agama
--
SEMARANG-Wagub I Jateng Drs H Achmad merasa bersyukur, karena umat beragama
mempunyai kepekaan tinggi mengantisipasi konflik yang bisa menjurus ke
masalah SARA. "Berbagai kasus di Jateng, ada tanda-tanda akan diseret kepada
persoalan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan. Alhamdulillah karena
pimpinan dan umat beragama peka, semuanya bisa diatasi. Dengan demikian,
sampai hari ini termasuk daerah bebas konflik agama," tegasnya ketika
membuka Musyawarah Antarumat Beragama, di Hotel Puri Garden Semarang,
kemarin. Musyawarah Antarumat Beragama kali ini, kata Kakanwil Depag Jateng
Drs HM Chabib Thoha MA, difokuskan pada generasi muda dan mahasiswa. "Kalau
para tokoh dan pemuka agama sudah sering bertemu, kali ini generasi muda dan
mahasiswa yang bertemu. Tahun depan kami merencanakan wanita umat beragama,"
tutur Chabib.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0110/06/nas14.htm

Ribuan Situs Yang "Menyesatkan" Ditutup
--
GloriaNet: Pengadilan di Amerika Serikat telah memerintahkan penutupan
ribuan situs Web yang menjebak serta mengalihkan para penjelajah internet
dari situs yang ditujunya ke situs lain, serta membombardir mereka dengan
iklan judi dan pornografi. Hal itu diungkapkan para pejabat Federal Trade
Commission (FTC) baru-baru ini. Meski demikian, pejabat-pejabat di badan
milik pemerintah AS tersebut menyatakan bahwa banyak situs yang ditutup itu
telah beroperasi lagi.
Menurut penyelidikan FTC yang dilakukan minggu lalu, seorang penduduk
Andalusia, Pennsylvania, John Zuccarini, diketahui memiliki lebih dari 5.500
nama domain Internet yang bisa "menjebak" para pengguna internet dan
mengalihkan mereka dari tujuan semula, serta menghujani mereka dengan
iklan-iklan yang terus bermunculan. Zuccarini telah mendaftarkan ribuan
situs internet menggunakan nama atau variasi nama yang mirip dengan
situs-situs popular, seperti www.cartoonnetwork.com, sehingga penjelajah
internet yang kurang hati-hati dalam mengetikkan suatu alamat situs, atau
mereka yang ragu-ragu tentang suatu alamat situs bisa tergiring masuk ke
situs milik Zuccarini.
http://www.glorianet.org/berita/b04017.html

Ratusan Wisman Batalkan Kunjungan ke NTB
---
Mataram (Bali Post)-
Serangan teroris di Amerika Serikat (AS) yang meluluhlantakkan World Trade
Center (WTC) dan markas angkatan bersenjata AS di Pentagon, dampaknya mulai
dirasakan pengelola pariwisata di NTB. Akibat insiden tersebut, sedikitnya
994 room night atau kamar di lima resort di Lombok yang telah di-booking
wisatawan mancanegara (wisman) untuk periode Oktober-Desember 2001
dibatalkan. Demikian ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya
(Parsenibud), Drs.Machfud Ahmad kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat
(5/10) kemarin. Dijelaskan Machfud, pembatalan kamar yang telah dipesan oleh
wisatawan dialami oleh lima hotel berbintang atau resort yang ada di Pulau
Lombok.
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2001/10/6/nt2.htm

Pertemuan Islam-Kristen di Roma
--
eramuslim, Roma - Sesi penutupan acara Pertemuan Muslim-Kristen di Roma,
yang diadakan Komunitas Masyarakat Sant'Egidio (bermarkas di Roma),
menghasilkan dua pernyataan penting. Dari kalangan ulama dan intelektual
Islam menekankan pentingnya penegakan keadilan di seluruh dunia. Sementara
para pendeta Kristen memfokuskan pada pentingnya memelihara perdamaian.
Pertemuan Muslim-Kristen pertama yang berlangsung 3-4 Oktober digelar
menyusul terjadinya serangan berdarah 11 September atas Amerika. Kedua belah
pihak sepakat, untuk mencegah reaksi negatif dari serangan tersebut, serta
momok perang yang sebentar lagi meletus.
Dalam pidato pembukaannya, Syeikh Yusuf Qardawi mengatakan, "Kami ingin
menekankan fakta sesungguhnya bahwa kami (Muslim) dengan tangan terbuka
menerima pendekatan apapun yang mungkin untuk membawa Ulama Islam dan
Pendeta Kristen duduk bersama. Mari kita mencari solusi yang tepat bagi
memecahkan problem kronis yang langsung berhubungan dengan dunia
Islam-Kristen." http://www.eramuslim.com/article/view/6482/

AS Mulai Kirim Pasukan
-
ISLAMABAD - Amerika Serikat kemarin mulai mengirimkan pasukan ke Uzbekistan,
negara tetangga Afghanistan di utara, pada saat PM Inggris Tony Blair tiba
di Pakistan. Semua itu berlangsung saat Washington bersiap-siap melakukan
balasan atas serangan kamikaze 11 September lalu ke New York dan Washington.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, 1.000 serdadu anggota Divisi
Gunung Ke-10 AS sedang menuju Uzbekistan. Pasukan ini akan berusaha
mendekati wilayah Afghanistan yang dikuasai kelompok Talib. Kelompok i

Wacana Mingguan: "Yesus adalah Allah"

2001-10-27 Terurut Topik Eskol

`
[EMAIL PROTECTED]
Wacana Mingguan
^*^*^*^*^*^*^*^

"Y e s u s   a d a l a h   A l l a h"
```

Salam sejahtera dalam Kasih Tuhan,

Apa buktinya kalau Yesus adalah Allah?. Seandainya pertanyaan ini ditujukan
pada saya maka, pertama yang menjadi jawaban utama saya ialah; "Anda
sendiri-lah yang harus membuktikannya sendiri." Lalu, saya juga bisa
berkata: "bahwa Anda juga yang bisa membuktikannya sendiri bahwa Yesus itu
bukan Allah." Jadi, tergantung jawaban hati Anda, siapa Yesus itu. Mengapa
demikian?

Sebab, ungkapan bahwa Yesus sebagai pribadi Allah yang menyelamatkan
jiwa/hidup manusia dari kungkungan keberdosaan adalah ungkapan pribadi
manusia yang telah mengalami sendiri kuasa penebusan Allah itu. Bagi
seseorang yang belum mengalami pengalaman secara pribadi dengan Allah yang
Maha Suci itu adalah wajar membuat pembuktian bahwa Yesus itu bukan Allah.
Oleh karena itu, mandat penginjilan ialah memberitakan kepada sesama bahwa
betapa manusia berdosa membutuhkan karya keselamatan dari Allah dengan
menerima Dia yang telah menjadi sama dengan manusia (Yesus Kristus Tuhan).
'Carilah dan temukanlah suatu pengalaman pribadi dengan Dia.'

Dalam Roma 10:9 dikatakan: "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa
Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan."

Mengakui bahwa kita sebenarnya adalah manusia berdosa yang hina dan tak
berguna di hadapanNya, sehingga kita membutuhkan pengorbananNya oleh
kasihNya. Kasih Yesus itulah dinyatakannya sekitar 2000 tahun lalu.

Dia menderita hingga mati di kayu salib untuk mensubstitusi penghukuman yang
seharusnya kita terima. Lalu, kebangkitanNya telah membuktikan bahwa Dia
telah mengalahkan maut (kematian kekal). Kematian dan KebangkitanNya itu
pula yang berkuasa untuk menghidupkan kita. Barang siapa yang percaya
kepadaNya akan diselamatkan. Yang haus dan berbeban berat, datanglah
padaNya, Ia akan melegakan engkau.

Setelah mengalami hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus dan merasakan kasihNya
yang melebihi hidup kita, atau setelah hidup kita diangkat dari yang tak
berarti menjadi berarti, dari yang tak berpengharapan menjadi penuh
pengharapan dan kedamaian, maka kita akan membuktikan sendiri bahwa Yesus
adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi, yang menciptakan kita menjadi
ciptaan baru dalam roh dan kebenaran.

Setelah Anda mengenal Dia secara pribadi maka Anda akan yakin atas apa yang
dikatakan dalam Yohanes 1:1 dan 14: bahwa "Yesus Kristus adalah Firman
(Logos/Allah), Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah...Firman itu telah menjadi manusia."

Apabila Anda telah menerima kasihNya dan mengenal Dia maka Anda akan seperti
Tomas yang berkata: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28).
Anda juga akan yakin bahwa: "Yesus Kristus.., yang walaupun dalam rupa
Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan (Filipi 2:6).

Juga, apabila Anda telah merasakan kasih karunianNya maka Anda akan yakin
bahwa: "...dalam Dialah (Yesus) berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan
ke-Allahan (kolose 2:9).

Anda juga akan yakin bahwa "Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah;
tetapi Anak Tunggal Allah,. Dialah yang menyatakanNya." (Yohanes 1:18)

Setelah Anda mengalami sebagai hamba Allah, bukan lagi hamba dosa, maka Anda
juga akan mengaku seperti Simon Petrus yang berkata: "Engkau adalah Mesias,
Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16).

Pengalaman pribadi Anda dengan Yesus akan membawa Anda untuk selalu ingin
menyampaikan puji-pijian bagiNya, karena Anda yakin bahwa "Ia (Mesias)
adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya." (Roma 9:5)

Pengalaman pribadi Anda dengan Yesus yang selalu berpengharapan hidup kekal
akan memperjelas keyakinan Anda bahwa "Dia adalah Allah yang benar dan hidup
yang kekal." (1 Yohanes 5:20).

Terpujilah Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus kekal
selama-lamanya. Kirannya renungan sederhana ini bermanfaat bagi kita. Amin.
(Augustinus).




Spot News : Perusakan Gereja Jemaat Kristus Indonesia di Kab. Sumedang

2001-10-28 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*
Salam Sejahtera,

Eskol Netters yang terkasih,
Baru saja Redaksi menerima berita bahwa telah terjadi peristiwa perusakan
gereja pada hari Minggu, 28 Oktober 2001 pk. 09.00 WIB, yaitu Gereja Jemaat
Kristus Indonesia yang berlokasi di Ds. Pada Suka, Kec. Wado, Kab. Sumedang
yang dilakukan oleh sekelompok orang.

Menurut sumber Eskol, peristiwa itu berawal dari adanya pernikahan seorang
pemuda bernama Budi (samaran) dan seorang gadis yang bernama Lulu (samaran).
Pernikahan ini rupanya tidak disetujui oleh orang tua pihak perempuan yang
beragama Islam.

Pada hari Minggu kemarin (28/10) sekitar Pk. 09.00 WIB, menurut keterangan
sumber Eskol, orang tua Lulu dengan disertai sekelompok orang mendatangi
Pdt. Achijat dan melakukan perusakan terhadap gereja. Sampai berita ini
diturunkan,  Pdt. Achijat dan orang tua dari Budi tidak diketahui
keberadaannya. Kemungkinan pada saat massa melakukan pengrusakan terhadap
gereja, Pdt. Achijat dan orang tua Budi dibawa (diculik).

Demikian informasi awal yang dapat kami sampaikan. Mohon dukungan doa agar
Pdt. Achijat dan orang tua Budi (samaran) serta jemaat GJKI Ds. Pada Suka
tetap dalam perlindungan Tuhan.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
***

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l








Bilik E-Pelanggan : Berita dari Poso - Mendung di Bulan Oktober 2001

2001-10-28 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Redaksi Eskolnet ytk.
Bersama ini kami kirimkan berita dari Tentena, berkaitan dengan aktivitas
Laskar Jihad. Mudah-mudahan berita ini dapat disebarluaskan agar menjadi
bahan sebutan didalam doa masing- masing kita.

Salam,
gp
=

MENDUNG di BULAN OKTOBER 2001

Hampir sepanjang bulan Oktober 2001 ini, mendung menyelimuti Poso. Beberapa
desa yang penduduknya mayoritas Kristen diserang tanpa alasan, terjadi
penghadangan, pembantaian dan penculikan warga Kristen, oleh jihad di
Kabupaten Poso. Liputan berikut merupakan rangkuman kejadian sampai dengan
24 Oktober 2001.

01 Oktober 2001 : PENYERANGAN DESA TOMATA
Sekitar pk. 01.30 dinihari desa kristen Tomata kebali diserang oleh  pasukan
jihad dari Korontowu dengan menggunakan senjata api organik dan rakitan
serta Bom. 3 buah Bom diledakan Jihad ke sebuah gedung  Gereja sehingga
hancur termasuk satu rumah Konsistori, satu buah sekolah dan perumahan guru
dibom dan dibakar habis, 66 rumah  penduduk dan 11 unit sepeda motor. Jihad
menembak mati satu orang  warga atas nama Darma Monina (21), tewas di tempat
akibat di tembak  pada bagian kepala dan dada. Yulius Wileliku (40) kena
tembak pada  bagian kaki kanan dan Ester Paholagu (30) kena tembak pada
bagian tangan sebelah kanan. Korontowu adalah nama kawasan hutan yang
terletak dekat dari desa-desa Peleru, Era dan Mayumba Kecamatan Mori  Atas
Kabupaten Morowali. Sedangkan Kabupaten Morowali adalah  pengembangan
Kabupaten Poso dan Kecamatan Mori Atas berbatasan  dengan Kecamatan Pamona
Timur Kabupaten Poso. Kawasan Hutan  Korontowu saat ini dijadikan basis dan
markas Jihad melakukan  latihan militer dan operasi penyerangan ke desa-desa
kristen disekitarnya.

12 Oktober 2001 : BUS OMEGA DI BOM
Jumat, 12 Oktober 2001, sekitar jam 13.00 witeng siang bus penumpang jurusan
Tentena Palu (PO OMEGA)di hadang dan di lempari bom oleh  jihad di dusun
Maranda desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir (40 Kilo dari Poso). Akibatnya
beberapa penumpang mengalami luka- luka dan  mobil mengalami kerusakan.
Peristiwa ini adalah yang kedua kalinya  di alami PO OMEGA. Sementara itu
sampai dengan saat ini jihad terus melakukan berbagai  aksi penyerangan dan
teror ke beberapa daerah kristen lainnya. Di  tetangga desa Peleru yaitu :
desa Era dan Mayumba di Kecamatan Mori  Atas Kabupaten Morowali, jihad
selalu meneror dengan cara melepaskan  tembakan kearah desa-desa tersebut
dengan maksud menakut-nakuti  warga kristen.

14 Oktober 2001 : BUS ANTARIKSA DITEMBAK JIHAD, 1 TEWAS 7 LUKA.
Bus penumpang jurusan Tentena - Palu PO Antariksa DN 7725 A pada hari
Minggu, 14 Oktober sekitar pk. 15.00 witeng, dihadang dan di  tembaki jihad
di sebuah pendakian antara desa Maleali dan Sausu  Kabupaten Donggala dalam
perjalanannya ke Palu dari Tentena Kabupaten poso, Sulawesi Tengah. Daerah
ini adalah daerah perkebunan  dan hutan sehingga tidak ada pemukiman
penduduk. Puluhan jihad lengkap dengan senjata api organik otomatis
bersembunyi di kebun cokelat sebelah kanan jalan. Ketika sedang  mendaki
melewati perkebunan cokelat bus Antariksa yang membawa  penumpang
sekitar 30 orang tersebut tiba-tiba di hadang jihad  sambil melepaskan
tembakan beruntun dengan senapan otomatisnya. Ban  mobil langsung kempes
kena tembakan demikian juga seluruh kaca mobil  hancur berantakan dan badan
mobil berlubang-lubang kena tembakan. Bus tersebut juga dilempari bom namun
jatuh sekitar 4 meter dari  badan bus. Akibat penyerangan ini satu orang
penumpang tewas dan 8  orang luka-luka. Yang sudah teridentifikasi nama-
namanya:  Nona (22) warga Desa Silanca Poso, tewas ditempat Son (40) Sopir
bus, luka tembak di telinga  Ny. Mangela (34) tertembak di lengan kanan dan
pantat bagian kanan  (parah). Ny. Wilhemina Manoreh (64) tertembak pada
pantat bagian kiri Ny. Yessy Gaibu Banjolu (42) Ny.Djumiaty (30) Tiga orang
lainnya yang terluka tidak sempat teridentifikasi namanya  namun mereka
sempat berobat di RSU Parigi, 100 Km. dari Palu.

16 Oktober 2001 : BARAK PENGUNGSI KRISTEN DI SERANG JIHAD Salah satu barak
pengungsi yang dihuni sekitar 30 KK atau 200 Jiwa  warga Kristen di desa
Madale (4 Km dari Poso) diserang puluhan jihad  yang dilengkapi dengan
senjata api otomatis, pada hari Rabu, 16  Oktober 2001 sekitar jam 03.00
subuh. Jihad menyerang dari arah  pohon-pohon kelapa yang berada di sekitar
barak tersebut walaupun  ada pos penjagaan TNI. Di desa ini terdapat 3 barak
pengungsi dimana  barak pengungsi kristen hanya satu dan diapit oleh barak
pengungsi  muslim. Awal penyerangan jihad dimulai dengan membakar ujung
barak  tersebut sehingga orang-orang keluar untuk mengetahui kebakaran
tersebut, namun pada saat yang bersamaan mereka diserang dengan
tembakan-tembakan mengakibatkan jatuhnya korban tewas dan luka-luka : Yambi
Pio (56) tewas tertembak pada dada. Lukas Salimpa (70) luka berat, kedua
paha tertembak.  Sebelum meninggal, Yambi Pio sempat di bawa ke Puskesmas
Tagolu  namun nyawanya tidak t

Klarifikasi Berita = Spot News: Perusakan Gereja Jemaat Kristus Indonesia di Kab. Sumedang

2001-10-29 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*
Salam Sejahtera,

Eskol Netters yang terkasih,
Pada "Spot News : Perusakan Gereja Jemaat Kristus Indonesia di Kab.
Sumedang" yang kami informasikan sebelumnya tertulis:

Gereja Jemaat Kristus Indonesia (GJKI) yang berlokasi di Ds. Pada Suka, Kec.
Wado, Kab. Sumedang.

yang benar adalah:

Gereja Jemaat Kristus Indonesia (GJKI) yang berlokasi di Kampung Suka Maju,
Ds. Ganjaresik, Kec. Wado, Kab. Sumedang.

Sedangkan Gembala Sidang GJKI yang diperkirakan dibawa (diculik) pada saat
peristiwa perusakan gereja bukan Pdt. Achijat seperti yang kami informasikan
sebelumnya, tetapi Ev. Almandus Achjadi.

Demikian klarifikasi (ralat) yang dapat kami sampaikan. Tetap berdoa untuk
setiap perkembangan situasi yang terjadi. Tuhan memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
***

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l









Dari Meja Redaksi: "K a r t u N a t a l"

2001-10-31 Terurut Topik Eskol

`
[EMAIL PROTECTED]
Dari Meja Redaksi
^*^*^*^*^*^*^*^

Salam sejahtera dalam Kasih Tuhan Yesus,

Perayaan Natal sebentar lagi akan tiba. Lalu, hadiah terindah apa kira-kira
yang akan kita berikan terhadap sanak famili, sahabat atau handai taulan di
hari Natal ini?

Parsel-kah?  Pakaian-kah?  Mobil-kah?  Handphone-kah? Atau cukup mengirim
surat dan salam saja? Atau kartu Natal dengan gambar Sinterklaus, gambar
gedung gereja, gambar pohon dengan buahnya, gambar orang dengan seni yang
indah, atau gambar lainnya?

Apa sebenarnya maksud kita memberikan hal-hal itu kepada mereka? Supaya
mereka senang? Atau sekedar turut dalam memeriahkan sekaligus menikmati Hari
Natal itu? Lalu, bagaimana dengan kartu Natal yang Anda kirim tanpa memuat
Oknum yang sebenarnya kita rayakan? Bagaimana dengan kartu Natal yang justru
membuat Sinterklaus paling terkenal di hari Natal dibanding dengan Oknum
yang lahir di kandang domba itu? Apa sebenarnya makna tersirat dalam kartu
yang kita kirim tersebut? Sekedar seremonial?

Pernahkah kita mengevaluasi, seberapa banyak uang dan prangko yang kita
habiskan untuk mengirim parsel atau kartu yang sebenarnya tak bermakna
kekal? Rindukah kita memberikan sesuatu yang bernilai kekal bagi sanak
saudara dan sahabat kita? Kalau ya, ikutilah saran redaksi berikut ini:

Mari kita jadikan kartu Natal sebagai media untuk memberitakan kabar suka
cita dari Tuhan. Mari bercerita tentang; mengapa Yesus harus lahir di dunia,
dan mengapa kita merayakannya. Bila kita sungguh-sungguh memiliki kerinduan
agar sanak-saudara atau handai taulan kita semakin memahami alasan kelahiran
Yesus ini, namun kesulitan menjelaskannya, mari kita pergi ke toko buku
rohani. Mari kita mencari di sana beberapa buku kecil (traktat) yang
mempermudah kita untuk menjelaskannya. Dengan hati yang tulus mari kita
ungkapkan karya Yesus dalam hidup kita. Mari kita penuhi kartu Natal kita
dengan berita pengampunan dari dosa dan berita tentang pengharapan hidup
kekal yang Ia berikan pada setiap orang yang percaya padaNya.

Mari kita bercerita bahwa semua manusia telah berdosa (Roma 3) dan dosa
telah membuat manusia terpisah dari sumber hidup yaitu Allah yang suci dan
agung itu. Dosa telah membuat manusia tidak mengenal Allah, tidak punya
tujuan hidup dan tidak punya pengharapan. Bahwa keterpisahan ini
mengakibatkan kebaikan dan kebenaran tidak lagi berstandar kepada apa yang
dikehendaki Tuhan, melainkan menurut standar manusia yang cenderung relatif.
Bahwa dosa telah mengakibatkan penolakan terhadap Tuhan. Akibat dosa yang
adalah maut (Roma 6:23).

Bercerita pula bahwa untuk menjembatani keterpisahan Allah dengan manusia
maka diperlukan suatu tindakan penyelamatan yang berasal dari Tuhan sendiri
sebagai bukti hakekat-Nya yang Mahakasih. Tindakan itu mengandung
solidaritas insani, dengan maksud agar orang-orang berdosa langsung terhisab
dalam suatu karya penyelamatan oleh Tuhan. Dengan karya penyelamatan itu
manusia tidak lagi menanggung sendiri segala akibat dosanya.

Berceritalah bahwa tindakan Tuhan itu telah terjadi sekitar 2000 tahun yang
lalu, yang diawali dengan kelahiranNya di dunia (Natal), lalu kita ditebus
oleh kematianNya di kayu salib. Ia mati disalibkan sebagai substitusi atas
keberdosaan manusia sekaligus menjembatani jurang pemisah antara Tuhan
dengan manusia. Ia menderita menggatikan penghukuman yang seharusnya
diterima oleh manusia berdosa.

Berceritalah bahwa kuasa kebangkitan Yesus dari kematian menjadi bukti bahwa
kuasa maut/kematian telah dikalahkan oleh Yesus. Dengan kuasa "hidup-Nya
yang tak mungkin terbinasakan" Yesus menjadi pemberi hidup. Kematian dan
kebangkitan Yesus memberi pengharapan baru bagi orang-orang berdosa.

Berceritalah bahwa Ia menjadi "Roh yang menghidupkan", yang berkuasa memberi
kemenangan-Nya itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Yaitu mereka yang
mau menerima kemenangan Yesus itu dalam kehidupannya, sehingga ia
diperdamaikan kembali dengan Tuhan yang Mahasuci.

Bercerita bahwa siapa yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru
selamat hidupnya dan menerima Dia di dalam kehidupannya maka ia akan
diperdamaikan dengan Allah yang kudus dan suci itu.

Dalam 1 Timotius 2:5 dikatakan: "Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus".

"..Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci, bahwa
Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah
dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci". (1 Korintus
15:3b-4)

". Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8).

"Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya." (Yohanes 1:12).

"...jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10

Hot Spot: "Ditemukan Granat di Gereja St.Theresia (Jakarta)"

2001-10-31 Terurut Topik Eskol

``
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*

Dinyatakan Tidak Aktif
Polda: Granat Itu Upaya Teror
---
detikcom - Jakarta, Kadispen Polda Metro Jaya Kombes Pol Anton Bachrul Alam
membantah bahwa granat nanas yang ditemukan di luar pagar Gereja Theresia,
Jl Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, adalah granat aktif. Menurutnya, itu
adalah upaya teror menjelang pelaksanaan Sidang Tahunan (ST) MPR 2001.

Menurut informasi yang dikumpulkan detikcom di lapangan, granat itu
ditemukan seorang tukang sapu bernama Ahmad dari PT Sarana Organtama Resik
(SOR). Pria itu adalah warga Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Dia menemukan
granat itu sekitar pukul 15.45 WIB. Kala itu dia sedang menyapu di depan
pagar gereja. Saat memungut plastik, dia menemukan benda itu. Dia sempat
membalik granat tersebut. Ahmad menyatakan, penarik granat bolong alias
sudah lepas.

Kok tahu itu granat? tanya wartawan. "Beberapa kali nonton TV ya kayak
begini," jawab Ahmad. Dia lantas lapor ke satpam Kafe Pisa yang tepat di
depan Gereja Theresia. Satpam lantas lapor ke Polsek Menteng. Dari Polsek
Menteng datang tiga polisi.

Di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta Selatan, Anton menjelaskan, saat
ini Ahmad beserta petugas keamanan Gereja Theresia sedang dimintai
keterangan. "Granat itu sudah tidak aktif, bikinan Pindad. Kemungkinan ada
orang yang mencoba melemparkan dan membuat teror," papar Anton, pukul 17.20
WIB.

Ada kaitannya dengan ST MPR? "Ya bisa saja, ada orang yang ingin mengacaukan
suasana dengan akan dilaksanakannya ST MPR besok. Jadi itu mencoba membuat
teror," katanya.

Suasana di kawasan Gereja Theresia sendiri hingga berita ini diturunkan,
pukul 17.36 WIB, terlihat "adem ayem". (nrl)
http://www.detik.com/peristiwa/2001/10/31/20011031-174053.shtml

Rabu, 31/10/2001 18:09 WIB
Granat di Gereja St. Theresia

Sebuah granat nanas di temukan di pagar gereja St. Theresia, Menteng,
Jakpus, Selasa (21/10/2001). Pihak kepolisian menyatakan bahwa granat
tersebut dalam kondisi non-aktif.
http://www.detik.com/berita-foto/2001/10/31/20011031-181322.shtml




Hot Spot: "USA dan Australia Ingatkan Warganya di Indonesia"

2001-09-27 Terurut Topik Eskol

``
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*

* AS Imbau Warganya Tinggalkan Indonesia
* Australia Peringatkan Warganya Di RI
``

AS Imbau Warganya Tinggalkan Indonesia

Laporan: Johar Arief
Jakarta-RoL -- Duta Besar Amerika Serikat Robert Gelbard menyatakan sangat
kecewa kepada pihak kepolisian yang dinilainya enggan menggambil tindakan
atas munculnya ancaman sweeping terhadap warga AS.

''Mereka (kepolisian) sudah bertindak dengan bagus seperti ketika melakukan
pengamanan terhadap kedutaan AS. Tapi mereka tidak siap betindak untuk
mengingatkan atau melakukan penangkapan orang-orang yang melanggar hukum,''
ujar Gelbard kepada pers usai melakukan pertemuan dengan Menko Polkam Susilo
Bambang Yudhoyono, Kamis (27/09/01).

Gelbard hadir di kantor menko polkam mendampingi Panglima Armada Pasifik AS
Admiral Tom B Fargo. Ikut hadir dalam rombongan Fargo dubes Inggris Richard
Gozney.

Sebelum menemui Yudhoyono, Fargo dan rombongan telah bertemu dengan Panglima
TNI Laksamana Widodo AS dan Menhan Matori Abdul Djalil. Pertemuan di kantorr
menko polkam ini juga dihadiri Kapaolda Metro Jaya Irjen Sofyan Yacob.

Dikatakan Gelbard bahwa aksi sweeping bisa membahayakan keselamatan warga AS
dan tindakan itu jelas-jelas melanggar hukum. ''Saya telah bertemu dengan
pihak kepolisian beberapa kali dan mereka tampak enggan untuk mengambil
tindakan,'' ujar Gelbard.

Ia mengatakan pihak kedubes telah mengeluarkan imbauan kepada para pekerja
AS --yang tidak memegang posisi penting-- beserta keluarga mereka untuk
meninggalkan Jakarta akibat meningkatnya ancaman terhadap keselamatan
mereka.

Dikatakan Gelbard, walau pihaknya menaruh kepercayaan terhadap Presiden
Megawati dan Menko Polkam SB Yudhoyono untuk bisa mengatasi situasi ini,
namun pihaknya tidak bisa mengambil resiko atas keselamatan warga AS. ''Dan
kami sangat menyesal situasinya berkembang seperti ini. Kami harap
situasinya akan membaik,'' paparnya. ian
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=44909&kat_id=23

``
Australia Peringatkan Warganya Di RI
``
CANBERRA (Antara): Australia memperingatkan warganya di Indonesia terhadap
ancaman keamanan mereka menyusul adanya sikap kritis dan kegiatan protes
atas rencana pembalasan yang dilakukan AS dan sekutunya menyusul tragedi
penyerangan terorisme di New York dan Washington.
Dalam keterangannya yang diterima di Canberra, Rabu (26/9) Departemen Luar
Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menganjurkan warganya di Indonesia
untuk menghindari gerombolan massa atau tempat umum di mana unjuk rasa
dilakukan.

Warga Australia juga disarankan untuk senantiasa bersikap waspada terhadap
setiap perkembangan yang bisa membawa dampak terhadap keamanan. Oleh karena
itu, mereka diminta selalu berhati-hati.

Pemerintah AS telah mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya atas
semakin tingginya ancaman terorisme terhadap kepentingan AS di Indonesia dan
meminta warga negaranya agar menunda perjalanan yang tidak perlu ke
Indonesia, demikian DFAT.

Sejumlah bahan peledak sudah dipergunakan di Jakarta atau bagian lain dari
negara itu sehingga warga Australia disarankan agar menanggapi secara serius
setiap ancaman bom terhadap mereka.
http://www.waspada.com/news/2001/09/26/2001092614h.asp




Spot News: Laporan CC GKST Mengenai Situasi Poso

2001-11-29 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Salam Sejahtera,

Eskol Netters yang terkasih,
Berikut kami tayangkan laporan dari CC GKST mengenai perkembangan situasi di
Poso.

Mohon tetap berdoa untuk pemulihan keamanan di Poso. Tuhan memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
=
Jihad Muncul, Aparat Hilang

Kamis, 29 November 2001,
Hari ini Kamis, 29 November 2001 merupakan hari ke tiga penyerangan Laskar
Jihad ke beberapa perkampungan kristen di wilayah Poso Pesisir. Setelah
berhasil membumihanguskan Desa Betalemba, Patiwunga, Tangkura selama dua
hari berturut-turut kemarin, seperti telah diperkirakan Laskar jihad terus
menggencarkan serangannya ke perkampungan berikutnya yang notabene masih
mayoritas warga kristen. Sekitar pukul 11.00 hari ini penyerangan terjadi di
Desa Dewua. Menurut informasi warga masyrakat Desa Dewua mencoba bertahan
apa adanya, tanpa bantuan dari aparat keamanan. Dan seperti yang memang
diinginkan para jihad Dewua berhasil diratakan. Selanjutnya penyerangan
mereka terus arahkan sampai ke Desa Sangginora. Pada sore hari ini (29/11)
dikabarkan Desa Sangginora juga sudah berhasil dibumihanguskan Laskar jihad.
Serangan kali ini didukung alat berat jenis loader untuk penggusuran, truk
jenis fuso untuk mengangkut barang jarahan, dan tangki pertamina tentu untuk
membakar. (Data korban sampai berita ini diturunkan, pkl 19.30, masih dalam
investigasi). selanjutnya


INFO SEMENTARA DATA KORBAN PADA PENYERANGAN 27-29 NOVEMBER 2001

Desa : Betalemba
Identifikasi :
-Kede (30), meninggal
-76 Rumah dibakar
- 1 Gereja, dibakar
- 1 Kantor Desa, dibakar
- 1 Sekolah Dasar, dibakar
- 1 Pura (rumah ibadah Hindu), dibakar

Desa : Patiwunga
Indentifikasi :
-200 rumah, dibakar
- 1 Gereja, dibakar

Desa : Tangkura
Indentifikasi :
-Yusuf, meninggal
- Ruben Suba (40), meninggal
- 1 Kantor Desa & Balai Pertemuan, dibakar
- 1 Gereja, dibakar
- 300 rumah, dibakar
Sumber : Crisis Centre GKST

(English Version)

Jihad appear, police dissappear

November, 29th 2001
Thursday, November 29th, 2001, is the third day of jihad's invasion to
christian villages at Poso Pesisir area. About at 11,00am, they attacked
Desa Dewua. A village after Tangkura. By the information, the civillian try
to struggle as they can. There's no national army or police officer to stop
the invasion. After all that is in that village were burned down, they to
the following village, Sangginora. Than, in the afternoon, Desa Sangginora
also has been burned down by jihad warriors. This invasion was supported by
organic weapon besides that there's also such as big vehicle (log truck) to
sweep up all the burned buildings or to contain the robbed things and oil
tank car so that they can burn easily. About data of victims untill this
news reported were still in investegated.

The christian community in Poso land getting smaller. Both in quantity or in
places of their living. All christian villages at Poso Pesisir area were
burned down. Seems that jihad warriors won't let the christians in Poso
exist. What they have done to the cristian villages in Poso Pesisir area
shows that it will be happen at other of christian places esspecially
Tentena. As we know, now in Tentena many refugee living there. And also
Tentena is the centre of GKST Synode. While, geographyly, Tentena position
is encircled now. All the christian villages that surrounding Tentena were
burned down by jihad warriors. It means that the invasion now to the Poso
Pesisir area is the beginning to invade all the christian places included
Tentena.. The attacker is so well-prepared to do that.
The problem is the christians in Tentena and places around it can't do more.
They need help. But, in fact, now it's hard to trust the national army or
police officer.
So, let's pray for them and for the condition in Poso land.

Temporary Data of Victim

Village : Betalemba
Identification :
-Kede (30), die
- 76 people houses, burned
- 1 Church, burned
- 1 Village chief office, burned
- 1 elementary school, burned
- 1 Pura (the worship place of Hindu), dibakar

Village : Patiwunga
Identification :
- 200 people houses, burned
- 1 Church, burned

Village :Tangkura
Identification :
-Yusuf, die
- Ruben Suba (40), die
- 1 Village chief office, burned
- 1 Church, burned
- 300 people houses, burned
Source : Crisis Centre of GKST








Hot Spot: "Syafii Maarif: Sweeping Biadab!"

2001-10-11 Terurut Topik Eskol

``
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*

Syafii Maarif: Sweeping Biadab!
```
JAKARTA, Mandiri - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafii
Ma`arif, mengingatkan, pemutusan hubungan diplomatik dengan AS akan sangat
membahayakan. Sebab hal tersebut bisa membuat rupiah anjlok dan meningkatkan
pengangguran yang besar disini.

"Pemutusan hubungan diplomatik dengan AS akan sangat membahayakan Indonesia,
bisa membuat rupiah anjlok, pengangguran meningkat dan ekonomi yang semakin
terpuruk,`` ujarnya ketika ditemui dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis
(11/10).

Syafii Maarif juga mengecam aksi sweeping terhadap warga asing yang
dinilainya sebagai kebiadaban yang tidak pantas.

Terhadap aksi-aksi anti AS, Syafii meminta demonstrasi anti Amerika Serikat
menahan diri. Kelompok yang selama ini menggaungkan anti AS agar menggunakan
akal sehatnya ketika meminta pemutusan hubungan diplomatik dengan Amerika
Serikat. ``Saya berharap teman-teman untuk memakai akal sehat, `` ujarnya.

Menurut Syafii, kondisi bangsa ini sudah mengkhawatirkan. ``Bangsa ini
hampir tergadai saudara,`` ujar Syafii.

Karena itu, Syafii meminta pemerintah bisa melindungi setiap warga asing
yang tinggal di Indonesia. ``bangsa ini adalah bangsa beradab,`` tegasnya.

Syafii juga mengaku sedih dengan kopndisi yang dialami umat islam saat ini
yang selalu membawa jargon dan simbol agama dalam memaksakan kepentingannya.
Dia juga menyatakan Umat Islam Indonesia terlalu reaksioner.[EDO]
www.mandiri.com




Hot Spot : Gereja Santo Thomas Sleman Dilempar Bom

2001-10-15 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*
Minggu, 14 Oktober 2001
Gereja Santo Thomas Sleman Dilempar Bom
--
Sleman, Kompas - Gereja Katolik Santo Thomas di Kelurahan Margodadi, persis
di pinggir Selokan Mataram, Kecamatan Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu
(13/10), dini hari dilempar sebuah bom oleh orang tak dikenal. Tidak ada
korban jiwa pada ledakan yang mengejutkan penduduk sekitar tersebut, kecuali
empat genteng dan dua eternit persis di depan pintu masuk pecah.

"Bom yang dilempar itu meledak pukul 01.10, saya langsung terbangun dan
kemudian lari melaporkan peristiwa ini ke Polres Sleman," demikian kesaksian
Sarjono, koster atau penjaga gereja yang sehari-hari tidur di ruang
pastoran, sekitar 100 meter dari gereja, ketika ditemui di halaman gereja,
kemarin. Sedangkan masyarakat sekitar juga terbangun dan menuju gereja
tersebut.
Lemparan bom low explosive itu merusakkan empat genteng dan memecahkan dua
eternit di pintu masuk gereja. "Saya tak menduga kalau ada lemparan bom itu.
Untunglah bom itu tidak mengenai lampu. Jika sampai kena aliran listrik,
bisa korsleting," ujarnya.

Kepala Polres Sleman, Ajun Komisaris Besar (Pol) Djoko Subroto, yang datang
ke tempat kejadian menemukan serpihan belerang dan baterai. Diperkirakan,
bom yang dilempar oleh pelaku adalah jenis bom rakitan dan bersifat low
explosive.
Menurut Brigadir (Pol) Panggung Suharyono bersama dua rekannya, Ajun
Brigadir (Abrig) (Pol) Aryanto dan Ajun Brigadir (Pol) Djuweni, gereja
langsung dijaga empat personel polisi dari Polsek Seyegan, dan sejumlah
warga setempat.

"Setelah ledakan, petugas mencium bau seperti belerang, dan barang bukti
semacam detonator sudah diamankan ke Kepolisian Daerah (Polda) Yogyakarta,"
ujar Brigadir (Pol) Panggung Suharyono.

Pengendara berboncengan

Polisi mengungkapkan, beberapa saat setelah ledakan, masyarakat sempat
memergoki dua pria berboncengan sepeda motor Honda Grand ke arah barat. "Yan
g seorang berjaket kuning, dan satunya pakai jaket warna hitam," ujar
Panggung Suharyono, Bintara Pembina Kamtibmas, Polsek Seyegan tersebut.

Beberapa saksi mata mengatakan, ledakan bom itu terdengar sampai radius dua
kilometer, karena saat itu suasana desa sangat sepi. Seorang penduduk
bernama Wandiman (45), mengatakan, sebelum terjadi ledakan tak ada hal-hal
yang mencurigakan. Ketika peristiwa itu terjadi, Wandiman sedang melakukan
siskamling dengan beberapa rekannya. Wandiman adalah saksi mata yang setelah
ledakan melihat sebuah sepeda motor yang dikendarai dua orang tancap gas
dari halaman gereja ke arah barat.

Sedangkan koster Sarjono mengaku, sebelum peristiwa terjadi tidak menerima
ancaman apa pun. "Kami hidup tenang, beberapa kali si Bruno, anjing kami
memang sempat dibius orang, tetapi tak terjadi apa-apa," ujar Sarjono.
Gereja Santo Thomas sebenarnya merupakan gereja stasi (kecil) dengan pastur
kunjungan Yuni Triwibowo PR, dan berada di bawah Gereja Medari, Sleman.

Dua bulan sebelumnya, di Yogyakarta, rumah pendeta Jhon Then di Jalan
Cokroaminoto, Yogyakarta, juga dilempar bom. Pada peristiwa ini juga tidak
menimbulkan korban jiwa. (sig/hrd)
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0110/14/UTAMA/gere01.htm

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l








Spot News: "Ambon Dirusuhi Lagi, 9 Meninggal"

2001-12-19 Terurut Topik Eskol

`
[EMAIL PROTECTED]
A r t i k e l   Lepas
^*^*^*^*^*^*^*^

Salam damai sejahtera,
Para pembaca yang budiman, rupanya masih ada saja pihak-pihak yang tidak
menginginkan kedamaian di Ambon. Hari Rabu, tanggal 19 Desember 2001, pukul
06.25 WIT, sebuah Spied Boat milik warga Kristen. Dari arah Galala menuju
Benteng persis pada posisi ruko Batu Merah dikepung oleh beberapa
spied Boat milik Muslim, kemudian Spied Boat milik warga Kristen di Bom dan
penumpangnya (warga Kristen). Dari sebelas (11) penumpang dan ABK, sembilan
meninggal ditempat, satu luka dalam keadaan kritis (lalu meninggal) dan satu
anak kecil usia 11 tahun selamat.

Korban yang meninggal :
 1. Pola Picasouw
 2. Itong Verhagen
 3. Ny. An Matita
 4. Ny. Oya Manuputy
 5. Ny. In Rumaleiselang
 6. Roy Yohannes
 7. Robertina Reawaru
 8. Sara Sampe
 9. I. Toha
10. Yongky Sahusiwa

Selamat dari serangan:
1. Steven Agustinus

Pada pukul 09.45 WIT:
`
Ketua sinode GPM melakukan aksi Protes bersama beberapa Pendeta dan anggota
badan pekerja Sinode GPM, melakukan aksi protes dengan cara duduk di bawah
tiang bendera kantor Gubenur Maluku sampai pukul 11.30 dan kemudian Gubenur
beserta Staff penguasa darurat sipil Maluku turun untuk untuk menjemput
ketua Sinode GPM. Dan saat ketemu ketua GPM, Pimpinan Sinode dan tokoh
masyarakat Kristen telah meminta Interfensi Internasional di Maluku, karena
Negara dianggap sudah tidak mampu lagi untuk melindungi umat Kristen di
Maluku.

Kemarin sore (Selasa, 18/12) Pukul 17.00-18.00 WIT ditemukan 4 buah bom di
kapal Iramuar yg biasanya mengangkut warga Kristen dari Dermaga gudang arang
Ambon nenuju Maluku Tenggara.

Informasi tambahan, di Maluku cukup rawan dan ada isu bawah warga Kristen
tidak bisa merayakan Hari Natal. Untuk itu, mari kita tetap berdoa untuk
kedamaian dan ketenangan di Ambon.

Salam dan doa,
Eskol Net




Spot News: "Ambon Situation Report" (19th December 2001)

2001-12-19 Terurut Topik Eskol

`
  S p o t   N e w s
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Dear readers,
On Wednesday, 19th December 2001, at 6.25 a.m.local time a speedboat owned
by a Christian was surrounded by an unspecified number of speedboats owned
by moslems as it was on its way from Galala to Benteng.  In the area located
near the Batu Merah shophousing complex the speedboat was bombed. There were
11 people on board, including the speedboat personnel. Nine died instantly,
one was in critical condition but died later and one 11 year old child
survived the attack.

The persons who died were as follows:

 1. Pola Picasouw
 2. Itong Verhagen
 3. Mrs. An Matita
 4. Mrs. Oya Manuputy
 5. Mrs. In Rumaleiselang
 6. Roy Yohannes
 7. Robertina Reawaru
 8. Sara Sampe
 9. I. Toha
10. Yongky Sahusiwa

Boy who survived attack:
1. Steven Agustinus

At 0.45 a.m. local time the chairman of the Church Synod of the GPM (Maluku
Protestant Church) along with a number of other pastors and members of the
church workers protested the government by sitting near the flagpole of the
Maluku governor's office building until 11.30 a.m. Subsequently the governor
and staff of the Maluku civilian emergency command came to meet the Synod
chairman. On this occasion the Synod chairman and other Christian leaders
demanded intervention by international (peacekeeping) forces in Maluku
inasmuch as th government proved unable to protect christians in the
province.

On Tuesday, 18th December, between 17.00 - 18.00 hours local time four bombs
were discovered on board the m.v. Iramuar which usually transports
christians from the Gudang Arang harbour to South East Maluku.

The situation in Maluku is still far from peaceful, and the rumors are that
Christians will be prevented from celebrating Christmas. Let us continue to
pray for peace and calm in Ambon.

ESKOL-NET




Spot News: "Situasi Ambon 20 Desember 2001"

2001-12-19 Terurut Topik Eskol

`
   SPOT  NEWS
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Salam damai sejahtera,

Situasi Ambon hari ini (20/12/2001) pasca penyerangan kemarin masih dalam
suasana tegang. Komando Marinir di Galala telah memerintahkan agar jalur
laut menuju pelabuhan Galala ditutup untuk sementara waktu. Jadi, hingga
berita ini diturunkan pelabuhan Galala macet total.

Menanggapi aksi protes bersama di kantor Gubernur oleh sinode GPM dan
beberapa Pendeta serta anggota badan pekerja Sinode GPM (19/12/2001), telah
mengeluarkan perintah resmi kepada Pangdam dan Kapolda untuk mengusut
peristiwa penyerangan kemarin.

Demikian informasi terkini dari Ambon

Salam dan doa,
Eskol Net




Hot Spot: "Proses Damai di Poso"

2001-12-19 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Proses Damai Poso,
Kubu Putih Ajukan 9 Poin, Merah 6 Poin
``
Reporter: Abdul Haerah
detikcom - Malino, Sampai pukul 12.30 WITA, Kamis (20/12/2001) rapat pleno
'Pertemuan untuk Poso' masih berlangsung. Dalam rapat ini, kelompok putih
(Islam) mengajukan 9 poin pendapat dan kelompok merah (Kristen) mengajukan 6
poin dalam rangka proses perdamaian.

Rapat pleno yang digelar di Celebes Villa & Resort yang dipimpin Menko Kesra
Jusuf Kalla yang bertindak sebagai mediator digelar mulai pukul 10.00 WITA.
Kedua perwakilan dua kubu yang bertikai ini dipertemukan.

Pertemuan kali ini merupakan pertemuan untuk mempertemukan hasil-hasil dari
pertemuan sebelumnya. Sebagaimana diketahui, di hari pertama, telah
dilakukan pertemuan secara terpisah antara mediator dengan kelompok putih
dan mediator dengan kelompok merah.

Pada Rabu malam hingga Kamis dini hari juga telah digelar pertemuan internal
kedua pihak. Masing-masing pihak membahas poin-poin apa yang akan diajukan
dalam rapat pleno yang saat ini sedang berlangsung.

Dari informasi yang didapat detikcom, kelompok putih akan mengajukan 9 poin
dalam rangka perdamaian di Poso. Sementara kelompok Kristen mengajukan 6
poin.

Informasi dari kelompok putih didapat dari H Sofjan Farid Lembah, yang juga
koordinator Front Solidaritas Islam. Ke-9 poin itu, pertama, menghentikan
segala bentuk penyerangan dan penderitaan terhadap kaum muslim Poso. Kedua,
adanya jaminan dari aparat keamanan untuk menciptakan iklim kondusif di
Poso.

Ketiga, penegakan supremasi hukum. Keempat, menghentikan campur tangan asing
dan upaya mendatangkan intervensi negara sing. Kelima, belum saatnya
pemberlakuan darurat sipil. Keenam, sinode GKST/Crisis Center segera
menghentikan fitnah dan tidak lagi memutarbalikkan fakta terhadap umat
Islam.

Ketujuh, mengembalikan hak muslim, termasuk dalam menjalankan agamanya
dengan baik. Kedelapan, setiap warga negara RI berhak untuk tinggal di bumi
Poso. Kesembilan, jika salah satu atau keseluruhan kesepakatan Malino
dilanggar, maka umat Islam Poso akan menyatakan Jihad Fi Sabilillah.

Sementara itu, Ketua Tim Delegasi kelompok merah, Drs. J Santos mengetakan,
ada enam poin yang akan ditawarkan kelompoknya dalam rapat pleno. Pertama,
dalam bidang pemulihan keamanan; meminta aparat untuk mencegah pendatang
baru masuk ke Poso.

Kedua, dalam bidang sosial ekonomi; merehabilitasi sarana peribadatan,
pendidikan, perkantoran, dan perumahan penduduk, mendukung kebijakan
pemerintah dalam penanganan pengungsi.

Ketiga, dalam bidang penegakan supremasi hukum; demi kedamaian kelompok yang
bertikai, diharapkan kesediaan semua pihak untuk saling memaafkan, saling
mengampuni, dan bersama-sama memandang ke depan.

Keempat, dalam bidang penanganan sosial politik; distribusi kekuasaan,
hendaknya diperhatikan oleh pemerintah pusat, agar dalam pengisian atau
penempatan Muspida, pemerintah mempertimbangkan keseimbangan dan
kemajemukan.

Kelima, bidang pemerintahan; meminta siapa pun yang menjadi pemimpin di Poso
menjadi semua pemimpin warga Poso. Keenam, bidang agama; meminta pemerintah
dan pemuka agama untuk mentaati terjadinya saling hujat dan menghina
masing-masing agama, karena hal itu akan menyuburkan konflik. Kelompok merah
juga meminta pemuka agama untuk mendinginkan suasana umat lewat khutbah dan
ceramah-ceramah agama.

Sementara itu, salah satu peserta pertemuan dari kelompok Islam, Habib Saleh
yang Rabu kemarin absen, saat ini sudah tiba dan mengikuti pertemuan.
Sementara dari kelompok merah, dua peserta tidak hadir. Rapat pleno ini
diperkirakan akan selesai pukul 15.00 WIB. (asy) www.detik.com




[Eskol-Net]- Hot Spot: "Deklarasi Malino untuk Poso"

2001-12-21 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Disaksikan Kalla, Deklarasi Malino untuk Poso Resmi Diteken
Reporter: Abdul Haerah HR.

detikcom - Malino, Akhirnya tepat pukul 15.40 WITA, Kamis (20/12/2001) dua
kelompok yang selama 3 tahun terakhir ini bertikai di Poso, Sulteng,
menandatangani kesepakatan menghentikan segala bentuk pertikaian di antara
mereka. Menko Kesra Yusuf Kalla yang menjadi Ketua Tim Mediator dalam
pertemuan untuk Poso di Malino, Sulsel, membacakan deklarasi yang diberi
nama "Deklarasi Malino untuk Poso".

Deklarasi itu diteken oleh 24 anggota delegasi Kelompok Kristen (merah) dan
25 anggota dari delegasi Kelompok Islam (putih). Ada 10 poin kesepakatan
yang tercantum dalam deklarasi tersebut.

Adapun 10 poin kesepakatan itu adalah sbb:

1. Menghentikan semua bentuk konflik dan perselisihan.

2. Menaati semua bentuk dan upaya penegakan hukum dan mendukung pemberian
sanksi hukum bagi siapa saja yang melanggar.

3. Meminta aparat negara bertindak tegas dan adil untuk menjaga keamanan.

4. Untuk menjaga terciptanya suasana damai menolak memberlakukan keadaan
darurat sipil serta campur tangan pihak asing.

5. Menghilangkan seluruh fitnah dan ketidakjujuran terhadap semua pihak dan
menegakkan sikap saling menghormati dan memaafkan satu sama lain demi
terciptanya kerukunan hidup bersama.

6. Tanah Poso adalah bagian integral dari Indonesia. Karena itu, setiap
warga negara memiliki hak untuk hidup, datang dan tinggal secara damai dan
menghormati adat istiadat setempat.

7. Semua hak-hak dan kepemilikan harus dikembalikan ke pemiliknya yang sah
sebagaimana adanya sebelum konflik dan perselisihan berlangsung.

8. Mengembalikan seluruh pengungsi ke tempat asal masing-masing.

9. Bersama pemerintah melakukan rehabilitasi sarana dan prasarana ekonomi
secara menyeluruh.

10. Menjalankan syariat agama masing-masing dengan cara dan prinsip saling
menghormati dan menaati segala aturan yang telah disetujui baik dalam bentuk
UU maupun dalam peraturan pemerintah dan ketentuan lainnya.

Dalam Deklarasi Malino juga dicantumkan realisasi dari deklarasi dalam
bentuk agenda serta rencana dalam 2 poin:
1. Komisi keamanan dan penegakan hukum
2. Komisi sosial ekonomi.

Dalam komisi keamanan, menurut Kapolda Sulteng Brigjen Pol Zainal Abidin
Ishak yang membacakan isi dan tugas komisi tersebut, sosialisasi berupa
imbauan untuk deklarasi ini akan dilakukan mulai 21 Desember 2001 sampai 6
Januari 2002.

Untuk pengembalian pengungsi akan dilakukan melalui kesepakatan bersama
mulai 7 Februari hingga 7 Maret 2002.

Untuk penegakan hukum akan dilakukan mulai tanggal 7 Februari hingga 5 bulan
ke depan.

Ditambahkan, dalam proses penegakan ini akan dilakukan penyerahan senjata
dan diimbau pada seluruh warga Poso untuk segera menyerahkan senjata. Bila
tidak diindahkan, maka ancamanannya sesusai dengan UU Darurat, mereka bisa
dikenai hukuman mati.

Acara deklarasi juga disaksikan oleh Din Syamsuddin dari MUI Pusat dan Tatan
Setiabudi dari Persatuan gereja Indonesia.

Menurut Din, perdamaian ini adalah awal baik dan ada langkah-langkah serius
untuk memulihkan kondisi Poso. Yang harus disepakati adalah bagaimana
kenyataan di lapangan soal menjalankan isi deklarasai.

Pihak MUI sendiri, kata Din, sangat prihatin dengan kondisi Poso yang
berlarut-larut dan sangat menginginkan pertikaian di Poso segera berakhir.
Acara yang digelar di Celebes Resort & Restaurant itu resmi bubar tepat
pukul 17.00 WITA. (nrl)
http://www.detik.com/peristiwa/2001/12/20/20011220-163958.shtml

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l






Hot Spot: "Pelaku Pemboman Gereja Teridentifikasi "

2002-01-02 Terurut Topik Eskol

```
[EMAIL PROTECTED]
Hot Spot: 3/1/2002
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^

Pelaku Pemboman Gereja Teridentifikasi
`
PALU (Antara): Kadispen Polda Sulawesi Tengah AKBP Drs Agus Sugianto
mengatakan tiga dari sepuluh saksi yang diperiksa polisi sekaitan dengan
peledakan bom di empat gereja di kota Palu saat menjelang dan sesudah
bergantian tahun 2001 teridentifikasi sebagai pelaku peledakan.
"Berdasarkan keterangan para saksi dan barang bukti yang ditemukan, kuat
dugaan tiga dari sepuluh orang yang diperiksa adalah pelaku peledakan,"
katanya kepada wartawan di Palu, Rabu (2/1).

Agus Sugianto menolak menyebutkan nama dan dari kelompok mana ketiga orang
yang dimaksud karena polisi masih mengembangkan penyelidikan dan
mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk menyatakan status mereka sebagai
tersangka.

Di rumah ketiga orang teridentifikasi sebagai pelaku itu, kata Agus, polisi
menemukan sejumlah barang bukti yang diduga kuat alat merakit bom.

Barang bukti yang ditemukan polisi itu antara lain dua lembar peta kota Palu
yang menunjukkan lokasi-lokasi rumah ibadah, sebuah catatan cara merakit
bom, dua buah jam weker satu di antaranya sudah disambungkan ke kabel,
sebuah alat patri, 30 butir peluru kaliber 5,56, dan satu magazin.

"Seluruh barang bukti tersebut ditemukan di rumah ketiga orang yang
diarahkan sebagi tersangka," ujarnya.

Menurut Agus, dari serpihan lendakan yang ditemukan di tempat kejadian
perkara (TKP) besar kemungkinan pelaku masih memiliki keterkaitan meskipun
peledakan itu terjadi di empat lokasi yang berbeda.

Namun, dia membantah peledakan beruntun atas sejumlah rumah ibadah umat
kristiani di ibukota Provinsi Sulawesi Tengah itu terkait dengan kerusuhan
massal yang menyebabkan terbakarnya pasar induk tradisional (PIT) Masomba
selama dua hari lalu, Jumat dan Sabtu pekan lalu (28-29/12). "Apalagi
dikaitkan dengan kerusuhan di kabupaten Poso," katanya menambahkan.

Gereja yang menjadi sasara peledakan pada malam pergantian tahun 2001-2002
itu yaitu Gerja Pantekosta Indonesia di Jalan MH Thamrin dan Gereja Advent
di Jalan Setia Budi, keduanya di kecamatan Palu Timur, serta Gereja Kristen
Indonesia di Jalan Pattimura wilayah Kecamtan Palu Selatan.

Ketiga gereja di Palu itu dihajar bom pada senin tengah malam hingga Selasa
dini hari antara pukul 23:50 hingga pukul 00:05 waktu setempat, namun hanya
merusak kaca jendela/pintu bagian depan bangunan dan seorang cedera ringan.

Sementara gereja Pantekosta yang berlokasi di Jalan Gajah Mada wilayah
Kecamatan Palu Barat diguncang bom Selasa pagi pukul 09:30 Wita
mengakibatkan kaca di bagian depan gereja dan sejumlah kaca bangunan di
sekitarnya berantakan.

Dalam insiden terakhir ini juga dilaporkan Bharatu Yani Afianto anggota
Jihandak Polda Sulteng mengalami luka serius pada bagian kepala akibat
terkena serpihan ledakan bom saat hendak menjinakannya.

Polisi yang mengalami musibah itu Selasa siang diterbangkan ke Makassar guna
mendapatkan perawatan lanjutan di RSU DR Wahidin Sudiro Husodo.




Artikel Lepas: "Piagam Jakarta dan Hubungan antar Umat Beragama"

2002-01-09 Terurut Topik Eskol

`
[EMAIL PROTECTED]
A r t i k e l   Lepas
^*^*^*^*^*^*^*^

Piagam Jakarta dan Hubungan
antar Umat Beragama

Oleh: Mbah Dukun S

Pengantar

Pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar
Hirohito dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) oleh pemerintah Jepang sebagai upaya pelaksanaan janji mereka
tentang kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 62 orang yang diketuai
oleh Radjiman Widjodiningrat. Pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI pada
tanggal 1 Juni 1945, Soekarno, salah seorang anggota, menyampaikan usulan
fundamen filsafat negara, yang dikenal dengan Pancasila.

Keterangan Soekarno tentang Pancasila dalam sidang itu menunjukkan dengan
jelas bahwa ia sendiri mengakui adanya ketergantungan dengan orang lain,
baik orang Indonesia maupun orang asing, seperti Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, dan Kesejahteraan Rakyat. Pertanyaan yang penting ialah dari
sumber manakah Soekarno mengangkat prinsip Ketuhanan, yang akhirnya dikenal
sebagai Ketuhanan Yang Mahaesa. Pengertian Ketuhanan, pada dasarnya,
berlatarbelakang muslim, walaupun tidak selalu tidak diterima oleh golongan
bukan muslim. Prinsip Ketuhanan setidaknya diilhami oleh uraian dari para
pemimpin Islam yang berbicara mendahului Soekarno dalam sidang itu.

Dalam sidang itu ada dua paham yang terlihat. Kedua paham itu ialah yang
menganjurkan agar Indonesia didirikan sebagai negara Islam dan anjuran
lainnya, seperti Hatta, yaitu negara persatuan nasional yang memisahkan
unsur negara dan agama. Dengan kata lain bukan negara Islam. Ternyata di
dalam Naskah Persiapan UUD 1945 jilid II yang disusun oleh Yamin tidak
memuat satupun pidato para anggota nasionalis Islam. Yang dimuat hanyalah
tiga, yaitu (1) pidato Soekarno, (2) pidato Yamin, dan (3) pidato Soepomo.

BPUPKI juga berhasil merumuskan dan bentuk pemerintahan melalui pemungutan
suara. Ada 45 suara pemilih dasar negara adalah kebangsaan, sedang 15 suara
memilih Islam sebagai dasar negara. Setelah sidang pertama berakhir
dibentuklah panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang, yang lalu
dikenal dengan nama Panitia Sembilan. Melalui perbincangan yang serius
akhirnya Panitia Sembilan berhasil mencapai suatu kesepakatan antara Islam
dan Nasionalis. Pada tanggal 10 Juli 1945 Soekarno menyampaikan pidatonya
pada sidang BPUPKI.

Soekarno juga menyampaikan rancangan preambule UUD hasil rapat Panitia
Sembilan. Dalam rancangan preambule tersebut muncullah kalimat yang sampai
saat ini tetap menjadi persengketaan ...Ketuhanan, dengan menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Rancangan preambule itu
ditandatangani oleh Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945 di Jakarta.
Oleh karena itu rancangan preambule itu dikenal sebagai Piagam Jakarta.

Perjalanan Piagam Jakarta Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Sehari setelah
pidato Soekarno, yakni pada tanggal 11 Juli 1945, seorang Protestan anggota
BPUPKI, Latuharhary, langsung menyatakan keberatan atas tujuh kata di
belakang kata Ketuhanan pada Piagam Jakarta. Agus Salim melihatnya secara
netral, walaupun ia lebih condong mendukung Piagam Jakarta. Namun beberapa
orang anggota BPUPKI berkeberatan, termasuk Wongsonegoro dan Hoesein
Djajadiningrat.

Sidang pada hari itu seolah-olah berakhir dengan kesepakatan menerima
rancangan preambule hasil kerja Panitia Sembilan. Kemudian Soekarno
membentuk panitia kecil untuk merancang UUD, yang mesti bekerja pada tanggal
12 Juli 1945. Dua pasal rancangan pertama UUD yang paut dengan pokok bahasan
ini ialah pasal 4 dan pasal 28 . Pasal 4:2 berbunyi Yang dapat menjadi
Presiden dan Wakil Presiden hanya orang Indonesia asli, sedang pasal 28
berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama
apapun dan untuk beribadat menurut agama masing-masing.

Abdul Wahid Hasjim mengajukan dua usulan. Pertama, pasal 4:2 tersebut
ditambah dengan anak kalimat yang beragama Islam. Kedua, pasal 28 diubah
isinya menjadi Agama negara ialah agama Islam, dengan menjamin kemerdekaan
orang-orang yang beragama lain untuk Agus Salim tidak sependapat
dengannya, namun Hasjim mendapat dukungan dari Sukiman. Soekarno selalu
memposisikan diri bahwa rancangan preambule adalah hasil kompromi dua pihak,
yaitu Nasionalis dan Islam. Padahal tak kurang tokoh Muhammadyah, seperti Ki
Bagus Hadikusumo, yang didukung oleh Kyai Ahmad Sanusi, tidak menyetujui
tujuh kata anak kalimat Ketuhanan.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04:00 naskah baru pernyataan kemerdekaan
dirumuskan dalam suatu pertemuan di rumah Maeda, seorang perwira Angkatan
Laut Jepang. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada hari itu pukul 10:00 di Jalan Pegangsaan Timur
No. 56. Keesokan harinya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang diketuai Soekarno dengan wakilnya Hatta untuk menetapkan UUD.
Ternyata sebelum waktu penetapan Hatta menyampaikan empat usulan perubahan
ranca

Hot Spot: "Dokter USA Usul Jual Beli Organ Tubuh Dilegalkan"

2002-01-10 Terurut Topik Eskol

```
[EMAIL PROTECTED]
Hot Spot: 3/1/2002
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^

DOKTER AS USUL JUAL BELI
ORGAN TUBUH DILEGALKAN

  (www.glorianet.org )
GloriaNet - Saat ini AS kekurangan organ tubuh manusia. Akibatnya banyak
warganya meninggal karena tidak bisa memperoleh organ yang dibutuhkan.
Demikian ungkap Satunet belum lama ini.

California Transplant Donor Network, sebuah jaringan yang mengkoordinasikan
kegiatan pencangkokan organ manusia, melaporkan di AS terdapat kekurangan
75.000 organ manusia tiap tahun. Kira-kira 6.000 pasien meninggal tiap tahun
karena tidak bisa mendapatkan suku cadang tubuh yang diperlukan.

Kalau saja lebih banyak orang mau menjadi donor organ, kemungkinan keadaan
defisit itu akan bisa diatasi. Tapi justru di sinilah letak persoalannya.
Cukup banyak orang, karena alasan kepercayaan atau 'keprihatinan kosmetik',
tidak mau atau sungkan menyumbang organ atau bagian-bagian tubuhnya setelah
mereka meninggal.

Menurut mereka, kalau organ itu diambil, bagaimana mereka bisa hidup di alam
yang lain nanti? Atau apa kata keluarga dan sanak saudara mereka kalau
melihat jenazahnya tidak lengkap? Persoalan yang sama juga terdapat di Cina,
negara paling besar jumlah penduduknya di dunia.

Sehingga sumber organ cangkokan terbesar adalah dari orang-orang yang baru
saja menjalani hukuman mati, demikian VoA, baru-baru ini.

Kendala lain yang dihadapi para dokter dan pasien Cina yang membutuhkan
organ cangkok adalah peraturan pemerintah yang mengatakan seorang calon
donor baru bisa dinyatakan mati kalau jantungnya berhenti bekerja.

Tapi di AS dan di 13 negara lainnya, seseorang bisa dinyatakan mati kalau
otaknya tidak lagi berfungsi, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut braid
dead. Seorang donor yang dinyatakan brain dead bisa diambil organ tubuhnya
yang masih baik untuk dicangkokkan kepada orang lain.

Tapi kendati ada peraturan itu, jumlah organ tubuh yang diperlukan terus
saja tidak cukup, antara lain karena banyak calon donor khawatir organ tubuh
mereka akan diambil sebelum mereka mati sungguhan.

Untuk mengatasi soal itu, seorang dokter AS mengusulkan supaya diadakan jual
beli organ. Menurut dr Arthur Caplan, Kepala Bagian Bioetika pada
Universitas Pennsylvania di Philadelphia, masyarakat AS sudah terbiasa
dengan sistem pasar terbuka dan paham betul akan prinsip hukum permintaan
dan penawaran.

Kalau suatu barang jumlahnya terbatas, sedangkan permintaan banyak, maka
harganya akan naik. Karena orang akan bersaing untuk mendapatkannya. Dan
kalau harganya cukup tinggi, kekuatan pasar akan menyediakan barang yang
diperlukan selama ada permintaan.

Tapi selama tidak ada peraturan yang mengizinkan jual beli organ manusia,
sulit menciptakan persediaan yang cukup bagi suku cadang manusia itu.
Kecuali mungkin nanti, kalau riset penggunaan stem sel sudah lebih maju.

Para pakar berharap bisa membuat organ tubuh yang diperlukan lewat sistem
kloning. Sehingga bagian tubuh itu bisa dicangkokkan dengan mudah dan tidak
ditolak oleh tubuh resipien, karena dibuat dengan menggunakan susunan DNA
yang sama.

Kira-kira 25% operasi cangkok organ di AS, organnya diambil dari donor
hidup. Menurut para pakar, seorang donor yang sehat bisa menyumbang satu
ginjal, satu paru-paru, sebagian liver atau hati, atau sebagian kelenjar
pankreasnya untuk dicangkokkan kepada orang lain.

Ongkos operasi dan penyembuhan seorang donor biasanya ditanggung perusahaan
asuransi, termasuk ongkos penyembuhan, pengobatan, dan pemeriksaan selama
satu tahun setelah dia menyumbangkan organ tubuhnya. (GCM/*)
http://www.glorianet.org/berita/b2010.html





[Eskol-Net]- Sari Berita : Sabtu, 11 Januari 2002 (Edisi Khusus)

2002-01-11 Terurut Topik Eskol

``
Sari Berita : Sabtu, 11 Jan' 2002
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^*
<> Singapura Ungkap 3 Sel Teroris
 Changi Jadi Target Aksi Teror
<> Laskar Jihad Tak Kenal Parlindungan Siregar
<> Al Qaeda Berniat Membom Bis dan Kapal AS di Singapura
~~~

Singapura Ungkap 3 Sel Teroris
Changi Jadi Target Aksi Teror
Sumber : Straits Times
---
detikcom - Jakarta, Tiga sel teroris yang berdiam di Singapura diketahui
telah menyiapkan serangan pemboman dengan target Bandara Changi dan Yishun.
Selain itu, target mereka adalah gedung-gedung yang menjadi simbol
kepentingan Amerika Serikat (AS). Serangan ini direncanakan selama
bertahun-tahun.
Mereka juga aktif melakukan kontak dengan jaringan di Indonesia dan
Malaysia. Demikian disebutkan oleh Strait Times, Sabtu (12/1/2002). Video
yang ditemukan memperlihatkan hasil survey terhadap Staisiun MRT Yishum,
Changi dan Pulau Tekong. Untuk diketahui, Yishum kerap dilewati oleh
personel militer AS.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/01/12/20020112-055701.shtml

Laskar Jihad Tak Kenal Parlindungan Siregar
Reporter : Teguh Budi Santoso
--
detikcom - Jakarta, Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah menilai berita
media asing soal kaitan Al Qadea dengan Laskar Jihad hanyalah dusta. Mereka
menyatakan tegas tak kenal dengan Parlindungan Siregar yang dituduh Spanyol
menjadi pemimpin kamp latihan teroris di Sulawesi Tengah.
Untuk diketahui, dalam artikel Washington Post, Sabtu (11/1/2002),
disebutkan Spanyol telah mendakwa Parlindungan Siregar, WNI berusia 34 tahun
terlibat jaringan Al Qaeda. Parlindungan yang pernah bersekolah di Spanyol
juga disebut-sebut sebagai pemimpin kamp pelatihan Al Qaeda yang berada di
Poso.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/01/12/20020112-084517.shtml

January. 12, 2002 09:29:04 WIB
Al Qaeda Berniat Membom Bis dan Kapal AS di Singapura
-
 NEW YORK, Mandiri - Sinyalemen menyebarnya jaringan teroris Al Qaeda di
Asia ternyat terbukti. Baru-baru ini, ditemukan sebuah video di bekas
reruntuhan rumah pemimpin Taliban yang isinya tentang rencana pemboman
sebuah bus dan kapal yang mengangkut militer AS di Singapura.
Dalam video itu tampak jelas seorang anggota Taliban sedang mengintai sebuah
bus yang akan mengangkut tentara AS di Singapura. Di video itu juga terdapat
rencana untuk meledakkan bus tersebut.
Selain mengincar bus militer AS, jaringan Al Qaeda di Asia juga berencana
meledakkan sebuah kapal militer milik Amerika yang akan singgah beberapa
hari di negeri tersebut.
http://www.mandiri.com/?8267737131728778788586818491088071898543383120192323
2527


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l









Artikel Lepas: "Naiknya Fasisme Mengatasnamakan Islam"

2002-01-17 Terurut Topik Eskol

```
[EMAIL PROTECTED]
A r t i k e l   Lepas
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^

Naiknya Fasisme
Mengatasnamakan Islam
``
Oleh: Ulil Abshar Abdala (Lakpesdam NU)

Ketika merumuskan tema ini muncul beberapa pertanyaan, misalnya "dari mana
datangnya militansi atau sikap tidak toleran dari sebagian kalangan Islam
belakangan ini?" Sebagai contoh kita bisa lihat munculnya kelompok-kelompok
seperti Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Pemuda Ka'bah atau Laskar Jihad.
Apakah kelompok-kelompok seperti ini adalah bagian dari gerakan Islam di
Indonesia. Kalau memang benar, dari mana akarnya? Atau jangan-jangan agak
berlebihan jika kita menyebutnya sebagai gerakan Islam, karena kemunculannya
lebih terkait dengan kondisi sekarang ketimbang sejarah Islam sendiri. Ambil
contoh FPI. Kita lihat psikologi pemimpinnya yang pulang ke Indonesia dan
membentuk semacam polisi susila yang kerjanya mengobrak-abrik tempat-tempat
seperti klab malam, pub dan sebagainya.

Lalu Jafar Umar Thalib dari Laskar Jihad. Dia pernah belajar di pesantren
Gontor, tidak selesai lalu pindah ke Pakistan dan belajar di sana. Ia
bergabung dengan Hekmatyar di Afghanistan dan akhirnya pulang ke Indonesia
membawa pikiran tentang perang agama.

Malam ini kita berbicara tentang persoalan-persoalan ini, dan lebih
jauh coba mencari akar dari gerakan-gerakan semacam ini dalam sejarah
Indonesia. Juga melihat apakah memang ada rujukan teologis yang
mereka gunakan.

Ulil Abshar Abdala

Assalamualaikum wr wb, selamat malam dan salam sejahtera buat teman-teman.
Tema yang akan kita diskusikan pada malam hari ini terus terang menjadi
keprihatinan saya sejak setahun terakhir ini. Saya lihat keprihatinan ini
belum di-share oleh banyak orang dan tampaknya ada semacam kelengahan
terhadap munculnya sebuah trend baru di dalam gerakan Islam yang cenderung
menggunakan kekerasan. Bahkan sejumlah organisasi Islam yang resmi seperti
Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah maupun Persis dan lembaga-lembaga lain yang
sudah mapan, cenderung mengabaikan perkembangan baru.

Dugaan saya organisasi-organisasi Islam ini sudah terlalu mapan dan tidak
lagi sensitif terhadap perkembangan baru dan dinamika yang lahir dalam
masyarakat Islam sendiri. Saya hanya khawatir suatu ketika kita menyaksikan
ledakan gerakan yang tidak mungkin lagi dikendalikan, karena sejak awal kita
tidak pernah membicarakan hal ini secara publik dan tidak melakukan semacam
pengendalian terhadap gerakan ini.

Sebelum membicarakan tema ini saya ingin memberikan satu-dua pengantar kecil
beberapa hal berkaitan dengan Islam. Pertama, yang disebut Islam tidak
selamanya sekadar sebuah agama. Selain ajaran agama Islam juga merupakan
fakta sosial, dan sebagai fakta sosial Islam muncul dalam berbagai ekspresi
yang tidak seragam sesuai dengan konteks sosial yang berbeda-beda.

Kedua, di dalam Islam itu tidak ada yang disebut lembaga tafsir resmi. Kalau
pun ada yang berupaya membuatnya, maka lembaga tafsir ini tidak mempunyai
kekuatan yang memadai untuk memaksakan tafsir ini secara monolitik kepada
seluruh anggota masyarakat. Selalu ada berbagai lembaga, tidak ada satu
lembaga yang secara otoritatif berhasil melakukan imposisi ajaran terhadap
pemeluk agama Islam.

Ketiga, ada kesepakatan di antara berbagai penafsir bahwa Islam itu sebagai
teks selalu atau pasti tunggal, tetapi sebagai kenyataan sehari-hari -
ketika ditafsirkan
oleh para pemeluknya - maka Islam ini akan berbunyi beragam. Jadi teks Islam
yang diajarkan di dalam Al Qur'an dan hadist adalah teks yang diam. Nah,
agar teks ini berbunyi, maka harus ada manusia yang membunyikannya. Karena
manusia berbeda-beda maka bunyi teks ini tentu tidak akan pernah seragam.

Tidak adanya otoritas tunggal untuk menentukan dan menyeragamkan jenis-jenis
tafsir, mengandung aspek positif dan negatif. Positif karena berarti ada
ruang yang bebas untuk semua orang Islam melakukan penafsiran. Tapi negatif
karena seperti yang sudah kita alami sekarang, ada semacam kekacauan karena
tidak ada otoritas yang berwibawa untuk melakukan kontrol "terhadap
penafsiran yang
berkembang". Nah, di dalam konteks masyarakat urban seperti Jakarta, situasi
kacau ini berkembang. Indikator yang sangat awam misalnya kita lihat kutipan
uang yang dilakukan di pinggir-pinggir jalan. Di sisi lain kita temukan juga
supply juru dakwah yang mendalami Islam dengan baik sangat kurang jumlahnya.

Mereka yang belajar di IAIN itu lebih suka di sektor swasta, non-agama atau
birokrasi pemerintah tapi di pos-pos yang non-agama pula. Lapangan yang
ditinggalkan oleh orang- orang inilah yang kemudian diduduki oleh juru
dakwah liar, yang tumbuh begitu cepat. Mereka ini sebetulnya lahir mendadak
tanpa
proses pendidikan yang memadai, dengan membaca sejumlah literatur, menghapal
satu-dua ayat dan hadist, kutipan dari beberapa ulama, dan dengan kecakapan
orasi mereka bisa ditahbiskan menjadi juru dakwah yang diundang ke
mana-mana. Menurut saya gejala ini adalah salah satu yang bertanggung jawab

Wacana: "Jangan Anggap Remeh Otoritas Tuhan"

2002-01-18 Terurut Topik Eskol

`
[EMAIL PROTECTED]
Wacana Mingguan
^*^*^*^*^*^*^*^

Salah satu sifat dari Alkitab ialah kejujurannya dalam mengungkapkan
realitas kehidupan manusia berdosa. Berangkat dari sifat inilah maka
beberapa ayat yang selama ini dipertanyakan akan bisa bisa dipahami.

Misalnya saja 1 Samuel 15:2 yang berkata: "Beginilah firman Tuhan semesta
alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel,
karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi
dari Mesir.

Ayat 3: "Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala
yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah
semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang
menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai."

Mengapa Tuhan ingin menghukum orang-orang Amalek? Mengapa perintah Tuhan
begitu keras?

Ternyata kasus ini tidak ada bedanya dengan latar belakang penghukuman
manusia pada peristiwa air bah yang membinasakan semua manusia (kecuali
keluarga Nuh), karena semua manusia telah sangat jahat dan najis di hadapan
Allah (Kejadian 6 dan 7). Hal yang sama pula terjadi dalam ayat di atas,
yang mana selain orang Amalek adalah penyembah berhala, mereka juga
bermaksud menghalang-halangi umat Tuhan (Israel) pergi dari Mesir.

Dikatakan pula dalam 1 Samuel 13:13: "Ada orang-orang dursila tampil dari
tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata:
Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal.."

Bila kita perhatikan dengan seksama apa yang menjadi alasan Allah menghukum
mereka. Yaitu: mereka adalah dursila, menyesatkan penduduk kota, berbakti
kepada allah lain (dewa baal).

Kalau sudah begitu, berhakkah Allah menghukum mereka (dalam  konteks berdosa
dan melawan Allah) yang menghalangi rencana Tuhan? Jawabannya ialah: Tuhan
tentu punya otoritas untuk melakukan hal itu.

Perlu diketahui bahwa murka Tuhan, seperti diuraikan di atas, merupakan rasa
tidak senang atas dasar pertimbangan yang benar-benar matang dan tegas
sebagai tuntutan kesucian-Nya. Jadi, murka Tuhan itu tidak diartikan sebagai
akibat dendam atau kebencian kepada manusia, melainkan kemarahan sebagai
tuntutan hakekat-Nya yang suci.

Uraian di atas menjadi refleksi bagi manusia agar jangan main-main dengan
Tuhan. Jangan meremehkan otoritas dan kesucian Tuhan. Kasih Tuhan yang
selalu menyertai kita, kekal selama-lamanya. Amin. (AS)




Hot Spot: "WN Indonesia Ditahan di Filipina"

2002-01-18 Terurut Topik Eskol

```
[EMAIL PROTECTED]
Hot Spot: 19/1/2002
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^

WN Indonesia Ditahan di Filipina

Manila, Jumat (Kompas)
Petugas imigrasi, intel militer, dan polisi Filipina menahan seorang warga
negara Indonesia (WNI), yang diduga anggota kelompok yang menjadi bagian
dari jaringan teroris Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Dari hasil
pemeriksaan, polisi Filipina juga menemukan lebih dari 1 ton bahan peledak,
yang ditimbun tersangka di sebuah kota di Filipina selatan.Keterangan yang
dikeluarkan bersama oleh polisi dan militer Filipina, Jumat (18/1), WNI
tersebut adalah seorang laki-laki berusia 30 tahun bernama Fathur Rohman
al-Ghozi alias Abu Saad. Ia, yang diduga memiliki hubungan dengan kaum
militan Filipina, adalah anggo-ta Jamaah Islamiyah, kelompok yang memiliki
hubungan dengan Al Qaeda.

"Dalam pemeriksaan, ia mengaku sebagai warga Indonesia yang untuk sementara
tinggal di Filipina untuk mendapatkan bahan peledak," kata juru bicara
militer Filipina Letnan Kolonel Jose Mabanta.

Al Ghozi ditangkap di Distrik Quiapo, Manila, Selasa lalu, beberapa jam
sebelum ia meninggalkan Filipina. "Pada hari penangkapan, ia sebenarnya
berencana terbang ke Bangkok," jelas Senior Superintenden Jaime G Caringal
pada para wartawan, kemarin.

Penangkapan dilakukan berdasarkan petunjuk yang berasal dari Pemerintah
Singapura, yang menduganya sebagai pemimpin kelompok Jamaah Islamiyah.
Sejumlah 13 anggota kelompok militan-yang juga memilik sel-sel di Indonesia
dan Malaysia-ini sudah ditahan di Singapura. Menurut polisi Singapura,
delapan orang di antara mereka pernah dilatih Al Qaeda di Afganistan.

Awalnya, Al-Ghozi ditahan karena dicurigai memalsukan dokumen-dokumen
perjalanan. Namun, kemudian ia mengaku telah terlibat dalam berbagai aksi
peledakan bom di Filipina, termasuk peledakan lima bom di lima tempat
Manila, 30 Desember 2001, yang mengakibatkan setidaknya 14 orang tewas dan
sekitar 100 orang lainnya cedera.

Saat diinterogasi, Al-Ghozi juga mengaku, tahun lalu ia membeli sekitar satu
ton bahan peledak dari sebuah sel teroris di Filipina bagian selatan. Bahan
peledak itu akan dikirim ke negara-negara Asia Tenggara lain untuk digunakan
dalam berbagai aksi teror. Bahan peledak itu kini disembunyikan di kota
General Santos, kota pelabuhan di Filipina selatan.

Berdasarkan petunjuk Al-Ghozi ini, polisi kemarim menyerbu sebuah rumah di
kota General Santos dan berhasil mememukan timbunan bahan peledak seberat
sekitar 1,1 ton. Selain itu juga disita 17 pucuk senapan serbu, 300 unit
detonator, dan bahan-bahan lain untuk merakit bom. Menurut polisi, alat
pemicu bahan peledak yang ditemukan kemungkinan diproduksi di Filipina,
sementara detonatornya buatan India.

Pasukan AS

Sementara itu, kemarin, para pejabat Filipina menolak kemungkinan akan
segera digelarnya operasi militer besar-besaran bersama pasukan Amerika
Serikat (AS) untuk memburu kaum pemberontak yang memiliki kaitan dengan
jaringan Al Qaeda. Pernyataan ini dibuat sehubungan dengan kian meningkatnya
kritik di dalam negeri sehubungan dengan adanya rencana pelibatan pasukan AS
dalam perang melawan kaum gerilyawan separatis Filipina selatan.

Juru bicara kepresidenan Filipina Rigobrto Tiglao mengatakan pada media
massa, partisipasi pasukan khusus AS dalam perang melawan kelompok
gerilyawan Abu Sayyaf itu baru akan terjadi secepat-cepatnya pada April
mendatang.

Mengomentari kekhawatiran sementara kalangan pada kemungkinan akan
terjadinya intervensi AS di daerah basis Abu Sayyaf di Filipina selatan,
Tiglao menyatakan, evaluasi yang seksama dan mendalam masih akan dilakukan
sebelum diputuskannya keterlibatan AS dalam rencana serangan itu.

"Kesepakatan yang ada sekarang tidak mempertimbangkan keterlibatan personel
AS lebih dari satu kompi (sekitar 100 orang-Red). Untuk operasi yng lebih
besar dari itu, masih harus dibuat sebuah keputusan politik," demikian
Tiglao.

Seorang pejabat Filipina lain menyatakan, hingga April mendatang pasukan AS
akan mengadakan pelatihan kontraterorisme bagi para personel Angkatan
Bersenjata Filipina, termasuk latihan penggunaan persenjataan teknologi
tinggi khusus untuk perang pada malam hari. (AP/AFP/Reuters/muk)
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0201/19/LN/wnin02.htm




Hot Spot: "Jakarta Dituding Lepaskan 5 Anggota Al-Qaeda"

2002-01-24 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Jakarta Dituding Lepaskan 5 Anggota Al-Qaeda
Sumber : Strait Times

detikcom - Jakarta, Ini tuduhan dari Amerika Serikat (AS). Juli 2001,
Indonesia pernah kedatangan 5 orang yang diduga anggota Al-Qaeda. Mereka
datang untuk meledakkan Kedubes AS di Jakarta. Sebelum terlaksana, aksi
tercium dan pemerintah memilih mengusir ke-5 orang itu diam-diam.

Kabar mengejutkan ini ditiupkan oleh seorang pejabat tinggi AS dan dikutip
oleh AP(23/1/2002)dan straits Times,Jumat (25/1/2002). Mereka dikhawatirkan
akan membom Kedubes AS seperti kejadian di Tanzania dan Kenya, 1998.

Menurut pejabat tersebut, itulah sebabnya mengapa pada bulan Agustus,Kedubes
AS di Jakarta sempat mengalami beberapa kali penutupan. Walau secara resmi,
soal ancaman aksi teror bom itu tak diungkapkan kepada publik.

Pejabat yang tak disebutkan namanya itu, mengatakan ke-5 orang yang
dicurigai itu datang dari Yaman. Selama di Indonesia, mereka menginap di
salah satu kawasan yang dihuni oleh sekelompok etnis tertentu di Surabaya,
Jawa Timur.

Benarkah demikian? Apa tanggapan pemerintah Indonesia? "Pemerintah Indonesia
membantah kejadian ini. Mereka malah mengijinkannya pergi dengan diam-diam,"
ucap pejabat tersebut. Pejabat lainnya yang dihubungi AP membenarkan hal
ini. Ia malah menyebutkan hal ini menjadi anomali bagi tekad AS mengajak
bangsa-bangsa memerangi terorisme.

Sementara itu, saat AP mengkonfirmasi ke Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar,
yang bersangkutan mengaku belum pernah mendengar adanya laporan seperti itu.
(tbs)




Hot Spot: "KISDI Siap Bela `Al Qaeda Indonesia"

2002-01-24 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

KISDI Siap Bela `Al Qaeda Indonesia`

JAKARTA, Mandiri - Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI)
siap membela pimpinan Ponpes Al Mukmin, KH Abu Bakar Baasyir jika memang
diminta. Tokoh yang dituding polisi Malaysia sebagai jaringan Al Qaeda
Indonesia ini diduga terkait dengan kasus Fathurrahman, WNI yang ditangkap
Filipina dengan tuduhan terkait Al Qaeda.

Dalam pernyataan kerasnya, KISDI mendesak aparat kepolisian proporsional
dalam memeriksa H Abu Bakar Baasyir sebagaimana orang-orang lain yang
diminta keterangannya. KISDI menilai, pemeriksaan kepolisian selama ini
terlalu berlebihan.

Demikian Sekjen KISDI, Adian Husaini, di Jakarta, Kamis (24/1), menanggapi
soal rencana pemeriksaan terhadap pimpinan Ponpes Al Mukmin, KH Abu Bakar
Baasyir. KISDI akan terus memantau kasus H Abu Bakar dan bila diminta yang
bersangkutan akan siap untuk memberikan advokasi (pembelaan)

Adian menyatakan, Baasyir sudah tegas mengatakan bahwa dirinya tidak
mengenal atau terkait dengan jaringan teroris Al Qaeda. "Saya memang
bersimpati dengan Al Qaeda, tapi sama sekali tak terkait dengan jaringan
itu," ujar Adian mengutip pernyataan Baasyir.

Adian mengimbau agar jangan menuduh Pondok Pesantren Al Mukmin pimpinan
Baasyir tersebut terkait dengan jaringan teroris.

Sementara itu, Abu Bakar Baasyir diperiksa di Ditserse Mabes Polri, Kamis
ini.
[EDO]




Hot Spot: "Sang Teolog Pembebasan"

2002-01-29 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Sang Teolog Pembebasan

Oleh: M. Agus Nuryatno*
http://www.islamlib.com/

Asghar Ali Engeneer adalah pemikir Islam modern dari India yang cukup
dikenal luas di Indonesia. Pemikiran-pemikirannya mengenai pluralisme, Islam
sebagai ideologi pembebasan dan kesetaraan gender telah dibaca oleh kalangan
terdidik di Indonesia. Juga, yang tak boleh dilupakan, adalah
pandangan-pandangannya yang menolak keras ide tentang negara Islam dengan
semata-mata mencontoh preseden klasik pada zaman Nabi dan sahabat.

Engeneer, yang lahir di Rajasthan, India, pada tahun 1939 dalam sebuah
keluarga yang berafiliasi kepada Shi'ah Ismaili itu, beberapa kali
berkunjung ke Indonesia dalam pelbagai kesempatan seminar dan diskusi.
Sejumlah bukunya telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Tulisan ini
akan mencoba memperkenalkan gagasan-gagasan Engeneer mengenai tiga tema
pokok: Islam sebagai ideologi pembebasan, pluralisme, dan kesetaraan gender.

Engeneer, dalam sebuah artikel berjudul What I Believe (Mumbay: 1999),
mengemukakan tiga pokok soal yang mendasari pemikiran-pemikirannya. Pertama,
mengenai hubungan antara akan dan wahyu yang saling menunjang. Kedua,
mengenai pluralitas dan diversitas agama sebagai keniscayaan. Baginya,
fanatisme dan sektarianisme keagamaan adalah merusak karena cenderung
menggiring manusia untuk mengumandangkan truth claim, yang dengannya
keyakinan tertentu dianggap sebagai satu-satunya kebenaran dan yang lain
adalah salah. Ketiga, mengenai watak keberagamaan yang tercermin dalam
sensitivitas dan empati terhadap penderitaan kelompok masyarakat lemah.
Selengkapnya: http://www.islamlib.com/kolom/asghar%20ali%20engineer.html

*M. Agus Nuryatno, saat ini mengajar di IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.




Hot Spot: "Hambali Terkait Tragedi WTC?"

2002-02-01 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Polri Belum Siap Berkomentar
Hambali Terkait Tragedi WTC?
```
Reporter : Lukmanul Hakim
detikcom - Jakarta, Polisi Malaysia makin dekat pada kesimpulan bahwa
Hambali, warga Indonesia, adalah pimpinan sel teroris di Singapura dan
Malaysia. Ia diketahui pernah bertemu dengan pembajak dan pembom Gedung WTC
New York.

Seperti dikutip Straits Times, Sabtu (2/2/2002), penyidik telah memeriksa 23
anggota Jemaah Islamiah (JI) yang telah ditangkap. Kesaksian mayoritas
cenderung mengungkap bahwa otak di balik organisasi itu adalah Hambali yang
datang ke Malaysia sejak tahun 1985.

Hambali termasuk orang yang disebut-sebut selama 3 tahun belakangan ini
kerap bertemu dengan orang dari jaringan Al Qaeda. Termasuk diantaranya,
Ramzi Yousef dan Wali Khan Amin Shah, 2 orang yang dituduh AS terlibat
perencanaan pemboman Gedung WTC tahun 1993.

Dua orang itu diduga kurir dana bagi organisasi yang dibentuk Hambali.
Indikasi keterlibatan Hambali makin kuat ketika polisi menggerek rumah Ramzi
Yousef tahun 1995 di Manila. Disitu diketemukan sebuah foto diri Hambali.

Hambali juga membuat jejak keterkaitan dengan Tragedi WTC, 11 September
2001. Sumber di kepolisian menyebut Hambali bersama seorang anggota JI yang
telah ditangkap, Yazid Sufatt pernah bertemu dengan 2 orang pembajak Tragedi
11 September WTC/Pentagon.

Pertemuan terjadi Januari 2000 di apartemen milik Yazid di Kuala Lumpur. 2
Pembajak WTC itu adalah Khalid al-Midhar and Nawaf al-Hazmi yang akhirnya
tewas dalam aksi pembajakan di Pentagon. Yazid sendiri belakangan diminta
oleh AS untuk diekstradisi ke negara Paman Sam tersebut.

Lantas dimanakah keberadaan Hambali saat ini? Jawaban yang satu ini cukup
sulit. Beberapa pihak menyebut Hambali ada di Indonesia, namun ada juga
dugaan ia lari ke Timur Tengah.

Yang pasti, soal Hambali ini, Mabes Polri memilih bungkam. Kabahumas Polri
Irjen Saleh Saaf dan Sekretaris NCB Interpol Irjen Dadang Garnida belum
bersedia memberikan komentar ketika dihubungi detikcom. (tbs)
www.detik.com




[Eskol-Net]- Hot Spot: "Deklarasi Malino untuk Maluku"

2002-02-13 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*
<*>Draft Maklumat Perjanjian Malino
<*>Inilah Isi Perjanjian Damai Maluku di Malino
~~

Draft Maklumat Perjanjian Malino
Reporter : Abdul Haerah H.R.
===
detikcom - Malino, Pertemuan Malino untuk Maluku akan berakhir sore ini.
Delegasi Islam dan Kristen sudah sepakat menghentikan konfik. Draft Maklumat
Perjanjian Malino pun sudah dibuat yang mencakup 12 poin.
Draft yang sifatnya masih terbatas itu diterima detikcom di lokasi pertemuan
di Celebes Villa & Resorts, Malino, Sulsel, Selasa (12/2/2002). Berikut
isinya:

Maklumat Perjanjian Malino

1. Menghentikan semua bentuk konflik dan perselisihan.

2. Hukum harus ditegakkan secara adil dan tegas oleh pemerintah, TNI, Polri
serta seluruh aparat hukum dengan dukungan seluruh masyarakat. Karena itu
aparat penegak harus bersikap profesional dan netral dalam menjalankan
tugas.

3. Seluruh rakyat Maluku adalah bagian dari NKRI, karena itu tidak
menyetujui dan mengutuk segala bentuk gerakan separatisme seperti Republik
Maluku Selatan (RMS).

4. Sebagai bagian dari NKRI, maka rakyat Maluku berhak untuk berada, bekerja
dan berusaha di seluruh wilayah RI dan begitu pula sebaliknya, rakyat RI
dapat berada, bekerja dan berusaha di wilayah Propinsi Maluku secara sah dan
adil.

5. Segala bentuk organisasi, satuan kelompok atau laskar yang bersenjata
tanpa izin di Maluku dilarang dan harus menyerahkan senjata atau dilucuti
dan diambil tindakan sesuai hukum yang berlaku dan meninggalkan wilayah
Maluku.

6. Untuk melaksanakan seluruh ketentuan hukum, maka perlu dibentuk tim
investigasi independen nasional untuk mengusut tuntas peristiwa 19 Januari
1999, Front Kedaulatan Maluku (FKM), RMS, Laskar Jihad dan lain-lain
sebagainya.

7. Organisasi kemasyarakatan yang bertujuan meningkatkan pendidikan,
kesehatan dan sosial dapat beroperasi sepanjang memenuhi ketentuan hukum dan
undang-undang.

8. Pengungsi akan dikembalikan ke tempat semula sebelum konflik dan segala
hak-hak perdata dikembalikan.

9. Pemerintah akan membantu masyarakat untuk merehabilitasi sarana ekonomi
dan sarana umum seperti fasilitas pendidikan, kesehatan dan agama, serta
perumahan rakyat agar masa depan seluruh rakyat Maluku dapat maju kembali
dan keluar dari kesulitan. Sejalan dengan itu, segala bentuk pembatasan
ruang gerak penduduk dibuka sehingga kehidupan ekonomi dan sosial berjalan
dengan baik.

10. Dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan seluruh wilayah dan
masyarakat diharapkan adanya kekompakan dan ketegasan untuk TNI dan Polri.
Sejalan dengan itu, Asrama Tantuwi segera dibangun kembali dan segala
fasilitas TNI dikembalikan kepada fungsinya.

11. Untuk menjaga hubungan dan harmonisasi antar seluruh masyarakat, pemeluk
agama Islam dan Kristen, maka segala upaya dan usaha dakwah dan penyiaran
agama harus sesuai dengan undang-undang dan ketentuan lain tanpa pemaksaan.

12. Mendukung rehabilitasi, khususnya Universitas Pattimura dengan prinsip
untuk kemajuan bersama, karena itu rekrutmen dijalankan secara terbuka
dengan prinsip keadilan dengan tetap memenuhi syarat kualitas yang
ditentukan.
Dua Komisi

Dalam draft ini juga direkomendasikan pembentukan dua komisi. Yakni Komisi
Keamanan dan Penegakan Hukum, serta Komisi Sosial Ekonomi. Kedua komisi ini
dimaksudkan untuk menindaklanjuti segala hal dari Perjanjian Malino.
Pelaksanaan agenda dan rencana komisi-komisi tersebut akan dilakukan oleh
Tim Pemantau Nasional dan kelompok kerja yang akan dibentuk setelah
Perjanjian Malino disepakati dan ditandatangani. (sss)
http://www.detik.com/peristiwa/2002/02/12/20020212-104633.shtml

Inilah Isi Perjanjian Damai Maluku di Malino
Reporter : Abdul Haerah H.R.
==
detikcom - Malino, Selasa (12/2/2002) pukul 15.05 WITA Pertemuan Malino
untuk Maluku berakhir. Pertemuan yang resminya bertajuk "Perjanjian Maluku
di Malino" itu menghasilkan 11 poin kesepakatan damai.

Menko Kesra Yusuf Kalla, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri
Jend Pol Da'i Bachtiar membacakan hasil-hasil kesekapatan yang yang dicapai
dalam perjanjian Maluku di Malino. Berikut isi perjanjian damai tersebut:

Konflik Maluku yang sudah berlangsung tiga tahun terkahir telah menyebabkan
korban jiwa dan harta, kesengsaraan dan kesulitan masyarakat serta
membahayakan keutuhan negara RI, serta menyuramkan masa depan rakyat Maluku.
Oleh karena itu, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami segenap wakil
dari umat Islam dan Kristiani Maluku dengan jiwa terbuka dan hati yang
ikhlas sepakat untuk mengikat diri dalam perjanjian.

1. Mengakhiri semua bentuk konflik dan perselisihan.

2. Menegakkan supremasi hukum secara adil dan tidak memihak. Karena itu,
aparat harus bertindak profesional dalam menjalankan tugasnya.

3. Menolak segala bentuk gerakan separatis termasuk Republik Maluku Selatan.

4. Sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka bagi semua
orang berhak untuk berada dan berusaha di wila

[Eskol-Net]- Sari Berita : "Seputar Malino II"

2002-02-13 Terurut Topik Eskol

``
Sari Berita : "Seputar Malino II"
^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^*^*
* Amerika Sambut Baik Pertemuan Malino Untuk Maluku
* Delegasi Islam Tolak Pemulangan Laskar Jihad di Maluku
* Malino II Harus Diikuti Sosialisasi Yang Efektif
* Pencabutan Darurat Sipil Maluku Tergantung Situasi Pasca Malino
* Pertemuan Malino-Kelompok Islam:
   Masih Ada Persoalan Prinsip Dengan Kristen
* Delegasi Malino II Masih Bersitegang Soal Sipil Bersenjata
* 'Perlu 10 tahun untuk dapatkan generasi baik di Maluku'
* Kelompok Kristen: Kami datang untuk berdamai
``

February. 12, 2002 15:59:34 WIB
Amerika Sambut Baik Pertemuan Malino Untuk Maluku
==
JAKARTA, Mandiri - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyambut baik upaya
pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan pembicaraan damai antara
masyarakat Muslim dan Kristen Maluku yang berlangsung di Malino, Kabupaten
Gowa, Sulawesi Selatan.

Informasi yang diterima Antara New York dari Departemen Luar Negeri AS,
Senin (Selasa waktu Indonesia) menyebutkan, dialog tersebut merupakan kunci
dari upaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Maluku.

"Pembicaraan ini adalah suatu langkah penting dalam upaya Indonesia
mengakhiri kekerasan, menegakkan hukum dan mengupayakan pembangunan kembali
Provinsi Maluku," kata Juru Bicara Deplu AS, Richard Boucher dalam
konferensi pers yang berlangsung di Washington DC.
http://www.mandiri.com/?8267737131728778788586818491088071898543383120202423
2527

Nasional
Delegasi Islam Tolak Pemulangan Laskar Jihad di Maluku
12 Feb 2002 13:45:6 WIB
===
TEMPO Interaktif, Maluku: Delegasi kelompok Islam yang melakukan perundingan
dengan delegasi kelompok Kristen di Malino, Sulawesi Selatan, menyatakan
menolak syarat pemulangan Laskar Jihad dari bumi Maluku. Ketua Delegasi
Kelompok Islam, Thamrin Ely dalam keterangan persnya, Selasa (12/2) siang,
menegaskan bahwa gagasan untuk memulangkan Laskar Jihad tidak sesuai dengan
prinsip-prinsip negara kesatuan Republik Indonesia dan penegakan HAM.
"Setiap warga negara Indonesia berhak tinggal di mana saja di negeri ini,
apakah itu laskar jihad atau laskar lainnya. Tidak ada alasan untuk
memulangkan laskar," ujarnya. Dia mengakui keberadaan Laskar Jihad di Maluku
memberi kontribusi positif bagi kehidupan sosial kemasyarakatan. Thamrin
mencontohkan, setelah penanganan sampah ditinggalkan BBM (Bugis, Buton,
Makassar), dikerjakan oleh Laskar Jihad. Solusinya, ia menawarkan, bukan
dengan pemulangan Laskar Jihad itu. Tetapi, mereka yang dianggap melakukan
pelanggaran hukum harus diproses secara hukum.

Thamrin menandaskan, pihaknya akan memperjuangkan agar Laskar Jihad tidak
dipulangkan. Kalau persoalan itu akan menjadi persoalan dalam perumusan
kesepakatan akhir, ia mengusulkan sebaiknya poin ketidaksepahaman itu
ditunda dulu.
http://www.tempointeraktif.com/news/2002/2/12/1,1,7,id.html

Malino II Harus Diikuti Sosialisasi Yang Efektif
Reporter : Anis Ardiyanti

detikcom - Jakarta, Setelah pertemuan Malino II mencapai beberapa
kesepakatan, langkah penting berikutnya adalah menerapkan kesepakatan itu di
masyarakat Maluku yang bertikai. Untuk itu perlu dicari proses sosialisasi
yang efektif.

Hal itu diungkapkan oleh anggota DPR dari Fraksi TNI, Isaac Latuconsina
kepada detikcom di gedung DPR, Jl. Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa,
(12/2/2002).

"Yang kemudian perlu dilakukan oleh wakil-wakil kedua kelompok tersebut
tersebut adalah mensosialisasikan hasil pertemuan kepada beratus-ratus
orang, yaitu rakyat Maluku yang selama ini bertikai," ujar Isaac.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/02/12/20020212-182609.shtml

Pencabutan Darurat Sipil Maluku Tergantung Situasi Pasca Malino
Reporter : Abdul Haerah H.R.
=
detikcom - Malino, Kapolri Jend. Pol. Da'i Bachtiar mengatakan, pencabutan
status darurat sipil di Maluku sangat tergantung pada situasi di Maluku.
Terutama situasi keamanan pasca dilaksanakannya perundingan Malino.

"Porsi pemerintah akan dilihat setelah dicapai kesepakatan di pertemuan ini.
Setelah itu, pemerintah bisa mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu
sesuai porsi yang diberikan," kata Kapolri di sela perundingan untuk Maluku
di Malino, Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (12/2/2002).

Polri, kata Da'i, akan terus memantau perkembangan situasi keamanan di
Maluku. Terutama pasca perundingan Malino. "Ini sudah menjadi tugas kami
aparat kepolisian untuk menegakkan hukum di daerah tersebut. Polri juga
sangat menghargai sikap kedua kelopok bertikai yang mau bersepakat
mengakhiri konflik dan kekerasan. Ini sebuah langkah maju," ujar Kapolri.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/02/12/20020212-141312.shtml

Pertemuan Malino-Kelompok Islam:
Masih Ada Persoalan Prinsip Dengan Kristen
==
[12/2/2002 08:27:03 WIB]Pertemuan Damai untuk Maluku hari ini diperkiraka

[Eskol-Net]- Hot Spot: "Pasca Malino II"

2002-02-14 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*
<*> Dua Hari Pasca Malino Untuk Maluku, Empat Bom Meledak di Ambon
<*> Pemerintah miliki data kelompok garis keras di Maluku
<*> Sebelas Ormas Islam Maluku Kecewa dengan Perjanjian Malino II
``

February. 14, 2002 06:13:19 WIB
Dua Hari Pasca Malino Untuk Maluku, Empat Bom Meledak di Ambon
=
JAKARTA, Mandiri - Empat ledakan terdengar di Ambon, Rabu (13/2) tengah
malam, sehari setelah perjanjian untuk mengakhiri semua bentuk konflik dan
kekerasan di Maluku, disepakati. Ledakan tersebut disesalkan oleh
pihak-pihak yang menghendaki segera terwujudnya perdamaian di wilayah yang
hampir tiga tahun dilanda konflik yang merenggut korban jiwa yang tidak
sedikit.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat HM Jusuf Kalla, yang menjadi
mediator utama pertemuan perdamaian Maluku, semalam, menyesalkan terjadinya
ledakan bom di Ambon itu.

Menurut dia, kemungkinan masih adanya faksi yang menentang perdamaian Maluku
sudah diduga sejak awal. Namun, ia optimistis ledakan itu hanyalah letupan
kecil dari pihak yang tidak senang perdamaian terwujud di Maluku, khususnya
di Ambon.

"Pemerintah percaya itu hanya riak yang akan berhenti sendiri. Percayalah,
orang-orang yang hendak mengoyak perdamaian tidak akan mendapat tempat di
hati masyarakat, terutama para pihak yang sudah berteguh hati menandatangani
kesepakatan menghentikan konflik," ujar Jusuf Kalla ketika dihubungi di
kediamannya semalam.

Mengenai ledakan itu sendiri, Jusuf Kalla secara tegas menyatakan, tindakan
itu sudah sangat kriminal dan harus diselesaikan oleh TNI dan Polri.

Menurut keterangan yang dihimpun Kompas, tiga dari empat ledakan itu
terdengar dari arah Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, dan satu ledakan
lainnya terdengar di wilayah Batugantung. Semua ledakan terjadi di wilayah
kosong tanpa penghuni sehingga tidak memakan korban. Kondisi di Ambon
dilaporkan masih normal meski aparat keamanan segera berjaga-jaga.

Rabu siang, Wakil Presiden (Wapres) Hamzah Haz menyatakan, penyelesaian
konflik di Maluku harus diikuti dengan kegiatan ekonomi. Jika tidak, akan
mudah timbul konflik baru akibat banyaknya orang yang menganggur, di samping
memberi kemudahan kepada provokator untuk beroperasi di daerah konflik
tersebut.

Ditemui wartawan setelah menghadiri pembukaan Lokakarya Nasional tentang
Kesempatan Kerja Pemuda di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu,
Hamzah Haz mengatakan, pemerintah berupaya agar kegiatan ekonomi bisa
berjalan di daerah konflik. Seperti Aceh, kegiatan ekonomi di daerah itu
sudah berjalan sehingga diperlukan pengamanan dengan membentuk Komando
Daerah Militer (Kodam) di sana.

Di Ambon juga sama, kata Wapres, pemerintah menghendaki agar konflik yang
telah berlangsung dalam waktu panjang itu tidak muncul kembali. "Karena itu,
arahnya kita ingin bagaimana potensi ekonomi yang ada di daerah Maluku itu
dapat digerakkan segera, terutama usaha kecil dan menengah serta koperasi,"
tandasnya.

Menko Kesra HM Jusuf Kalla, Rabu siang, menyatakan, setelah para pihak yang
bertikai di Ambon bersepakat mengakhiri konflik, maka segala daya perlu
dilakukan untuk mewujudkan perdamaian yang konkret di Ambon. Di antara
banyak hal yang harus diperhatikan, terdapat dua hal pokok yang mutlak
digenggam, yakni sikap tegas dan konsisten.

"Aparat keamanan atau aparat hukum harus bersikap netral dan tegas terhadap
para pihak yang hendak menghancurkan perdamaian. Sedangkan para pihak yang
telah sepakat mengakhiri konflik harus konsisten menyudahi semua pertikaian
itu," tutur Jusuf Kalla di Jakarta, usai diterima Presiden Megawati
Soekarnoputri.

Ia menyatakan, sudah terlalu lama beberapa kelompok masyarakat di Ambon
saling bermusuhan, saling membunuh, saling menghancurkan. Ambon, yang
dikenal sebagai "Ambon Manise", kini dipenuhi reruntuhan gedung, sekolah,
dan tempat ibadah. Perekonomian di kota itu bisa dikatakan hancur,
pendidikan pun demikian. Praktis, tambah Kalla, satu generasi di Ambon
terganggu oleh permusuhan yang amat pekat. Satu generasi tidak mendapat
pendidikan sebagaimana mestinya.

"Saya berkali-kali tegaskan kepada masyarakat Ambon agar setelah kesepakatan
Malino, semua kepahitan, kegetiran, dendam, dan sebagainya dilupakan.
Marilah, dengan semangat persaudaraan, sebangsa dan se-Tanah Air, mulai
membangun Ambon. Pemerintah pun jelas akan ikut membantu merehabilitasi
infrastruktur Ambon," tutur Kalla.

Di tempat terpisah, salah seorang anggota tim mediator, Hamid Awaludin,
menyatakan, kesepakatan mengakhiri konflik Ambon, yang ditandatangani pihak
Islam, Kristen, dan unsur-unsur pemerintah, amat kuat.

Secara yuridis, tutur Hamid, kesepakatan itu kokoh. Karena para pihak
mengikat perjanjian untuk berdamai, para penanda tangan kesepakatan itu,
akan diproses secara hukum apabila melanggar kesepakatan yang sudah
ditandatangani.

Berkaitan dengan kesepakatan 11 butir perjanjian damai untuk Maluk

[Eskol-Net]- Spot News : "Surat Kesepakatan Bersama Mengenai Tempat Peribadatan di Kec. Lemahabang, Bekasi"

2002-02-14 Terurut Topik Eskol

`
S P O T - N E W S
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Pembaca Eskol-Net yang terkasih,

Berikut ini kami postingkan sebuah surat kesepakatan mengenai tempat
beribadatan di Lemahabang-Bekasi. Kesepakatan yang menekan pihak gereja?

Salam
Eskol Net

  POLRI RESORT BEKASI
  SEKTOR LEMAHABANG
Jl. Raya Citarik No 1 Lemahabang Kode Pos 17550

Lemahabang, 10 Januari 2002

No. Pol. : B/ 10 / I / 2002 / Sek La
Klasifikasi   : BIASA
Lampiran: Satu bendel
Perihal: Pemberitahuan tentang surat
kesepakatan bersama masalah
tempat-tempat peribadatan.

Kepada
Yth.
di
Tempat

1. Dasar Surat Kesepakatan Bersama pada tanggal 27 Desember 2001 yang
ditanda tangani oleh kedua belah pihak yaitu pihak pertama atas nama yang
mewakili seluruh umat islam dan ormas ormas islamnya khususnya di Kecamatan
Lemahabang dengan pihak kedua atas nama dan mewakili seluruh gereja-gereja /
umat Kristen yang ada di Wilayah Kecamatan Lemahabang.

2. Sehubungan dengan dasar 1 tersebut, bersama ini kami memberitahukan
tentang surat kesepakatan bersama masalah tempat-tempat peribadatan yang
dipergunakan untuk kegiatan oleh umat Kristen di Wilayah Lemahabang, dan
untuk lebih jelasnya bapak dapat mengetahui dengan sebagaimana photo copy
surat kesepakatan bersama terlampir.

3. Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan untuk diketahui serta
menjadi maklum.

KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR LEMAHABANG

YS MURYONO / INSPEKTUR POLISI I NRP 63070188

Tembusan :
1. Kapolres Bekasi.
2. Kapuskodal Ops Polres Bekasi.
3. Kasat Intel Polres Bekasi.
4. Kasat Bimmas Polres Bekasi
5. Kasat Serse Polres Bekasi.

=
SURAT KESEPAKATAN BERSAMA

Yang bertanda tangan di bawah ini kami :

I. Pihak Pertama  :
1. KH. SULAIMAN JAKAFERUS
2. H. ANWAR
3. H. DAHLAN
4. UST. IMAM MULYANA
5. H. YAMAN EDIE BAIR

Atas nama mewakili seluruh umat Islam dan ormas-ormas Islam lainnya
khususnya di Kecamatan Lemahabang.

II. Pihak Kedua :
1. Pdt. DA. SUTRISNA
2. Pnt. TP. SIREGAR
3. Pdt. F. MARPAUNG
4. Pdt. ABDUL AMIN KHOHAR

Atas nama dan mewakili seluruh gereja-gereja / umat Kristen yang ada di
wilayah Kec. Lemahabang khususnya.

Dengan ini kami membuat pernyataan dan kesepakatan bersama perihal
tempat-tempat peribadatan yang dipergunakan untuk kegiatan kebaktian oleh
umat Kristen antara lain :

1). Kedua belah pihak sepakat untuk menyetujui penggunaan tempat berupa
bangunan di Sektor Paladio Cikarang Baru serta Ruko yang ada di Lippo
Cikarang, sebagai tempat kebaktian bagi umat Kristen selama 6 (enam) bulan
terhitung mulai kesepakatan ini dibuat (Kamis 27 Desember 2001).

2). Kurun waktu 6 (enam) bulan tersebut dipergunakan dengan
bersungguh-sungguh oleh pihak ke-2 (dua) untuk mengurus perijinan ke Pemda
Bekasi guna memperoleh lokasi yang disetujui dan ditetapkan oleh Pemda
Bekasi.

3). Jika selama 6 (enam) bulan masa pengurusan perijinan belum selesai, maka
akan ditinjau kembali (poin 2) melalui Forum Komunikasi yang telah
terbentuk.

4). Pihak ke-2 (dua) tidak akan melakukan kristenisasi baik di wilayah
Lemahabang maupun wilayah lain dan jika ada usaha-usaha yang mengarah kepada
hal tersebut maka segera diselesaikan dan diklarifikasi melalui Forum
Komunikasi yang terbentuk.

5). Pihak pertama sanggup untuk tidak menganggu proses pelaksanaan kebaktian
umat Kristen yang telah disepakati bersama baik tempat maupun waktu dan
sanggup untuk menyampaikan hasil kesepakatan bersama ini kepada umat
Islam/Ormas-Ormas Islam lainnya khususnya di wilayah kec. Lemahabang dan
Kab. Bekasi pada umumnya.

6). Bahwa yang bertanda tangan tersebut adalah perwakilan dari para pengurus
agama Islam maupun Kristen, yang duduk sebagai pengurus Forum Komunikasi
agama Islam dan Kristen Kec. Lemahabang, selanjutnya pihak pengurus Forum
Komunikasi akan melakukan pertemuan secara reguler, dalam kaitan evaluasi
serta program kinerja Forum Komunikasi tersebut.

Demikian Surat Kesepakan Bersama ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa
adanya tekanan, paksaan dan pengaruh dari pihak manapun juga.

Lemahabang, 27 Desember 2001

Yang membuat pernyataan dan kesepakatan bersama

1. KH. SULAIMAN JAKAFERUS   1. Pdt. DA. SUTRISNA

2. H. ANWAR   2. Pnt. TP. SIREGAR

3. H. DAHLAN  3. Pdt. F. MARPAUNG

4. UST. IMAM MULYANA  4. Pdt. ABD. AMIN K

5. H. YAMAN EDIE BAIR


MENGETAHUI MUSPIKA LEMAHABANG

1. KAPOLSEK =  YS MURYONO / IPTU NRP. 63070188
2. CAMAT   = Drs. H. NANA GANADI / NIP. 010080980
3. DANRAMIL = TONI A. SETIAWAN / KAP.INF.NRP. 11930089821071

*Catatan Redaksi : Surat disalin berdasarkan copy asli yang diterima
Sumber : FKKJB

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi le

Hot Spot: "Jepang Ingin Teliti Kerukunan Beragama Indonesia"

2002-03-04 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Jepang Ingin Teliti Kerukunan Beragama Indonesia
Reporter : Abdul Haerah H.R.

detikcom (5/3/02) - Jakarta, Meski kerap diwarnai konflik berbau agama, tapi
Indonesia masih bisa dijadikan tempat penelitian kerukunan hidup beragama
oleh negara lain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jepang berencana
meneliti soal ini di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Manado, Banten, dan
Makassar.

Keinginan itu dikemukakan peneliti dari Bunkyo University Prof. Nakamura
Hisako saat bertemu dengan Gubernur Sulawesi Selatan Zainal Basri Palaguna,
Senin (04/03/2002) di Makassar.

Menurut Hisako, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jepang, saat ini sangat
membutuhkan data primer tentang kerukunan hidup antarumat beragama di
sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Sulsel.

Ia mengakui, Jepang belum mengerti kerukunan umat beragama di Indonesia,
khususnya Sulsel dan keberhasilan daerah itu menjadi fasilitator perdamaian
dua daerah yang terlibat konflik di Kawasan Indonesia Timur (KTI), Poso,
Sulteng dan Ambon, Maluku.

"Terus terang pemerintah jepang belum mengerti kerukunan hidup beragama yang
dianut masyarakat Indonesia, seperti di Makassar ini, karena itu kami
tertarik untuk melakukan penelitian," jelas Nakamura yang ditemani suaminya
Prof Dr Mitsuo.

Ketertarikan meneliti di Makassar, ungkap Hisako, karena daerah ini pernah
dilanda konflik bernuansa agama. "Dalam persepsi orang Jepang, Indonesia
goyang akibat agama. Tapi, ternyata setelah konflik berakhir, solidaritas di
antara umat beragama makin justeru menjadi kuat," tuturnya.

Yang akan dijadikan obyek penelitian, kata Nakamura, meliputi pemerintah
daerah, tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat. Penelitian itu sendiri akan
dilakukan sekitar satu bulan di enam kabupaten/kodya di Indonesia. Selain
itu, penelitian serupa juga dilakukan di beberapa negara seperti Iran,
Bangladesh, Pakistan, India dan Turki.

Menjawab pertanyaan wartawan, Nakamura mengatakan, penelitian itu dilakukan
sebagai persiapan bagi Jepang menghadapi pergaulan dunia yang semakin
meningkat. Hasil-hasil penelitian itu, lanjunya akan disajikan dan
dipresentasikan di depan pemerintah Jepang.

Alasan lain pihaknya melakukan penelitian di Indonesia karena banyak tenaga
kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Jepang. Seperti, jadi pelatih pada
beberapa pabrik. Namun akibat kurangnya pemahaman orang Jepang terhadap
agama yang dianut TKI Indonesia, menimbulkan beberapa kendala bagi mereka
dalam menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing.

Karena itu, mereka berharap, hasil penelitian itu nantinya akan memberi
pemahaman bagi orang Jepang sendiri terntang kerukunan hidup beragama.

Mediator Perdamaian

Sementara itu, Gubernur Sulsel Zainal Basrie Palaguna mengatakan, Sulsel
memang menjadi barometer Kawasan Timur Indonesia. Tetapi, bukan berarti
kekacauan yang terjadi di beberapa daerah di KTI, juga terjadi di Sulsel.

Bahkan, kata Palaguna, Sulsel telah terbukti menjadi tempat diupayakan
perdamaian di antara pihak-pihak yang bertikai seperti Poso, Sulteng dan
Ambon, Maluku.

Palaguna menambahkan, dalam penyelesaian konflik, setidaknya ada tiga hal
yang dijadikan pegangan bagi Sulsel, yakni budaya, agama dan hukum.

"Dalam penyelesaian setiap konflik, Sulsel menggunakan tiga pendekatan itu.
Kalau terjadi konflik, selalu diimbangi dengan pendekatan budaya. Bila
pendekatan ini, kurang maksimal akan dilanjutkan dengan pendekatan agama.
Kalau ini gagal, barulah kemudian hukum yang berbicara," kata Palaguna.(gtp)





Hot Spot: "Pola Sosialisasi Malino II akan Dirubah"

2002-03-07 Terurut Topik Eskol


H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*
Kamis, 07 Maret 2002  17:59:00
Pola Sosialisasi Malino II akan Dirubah

Laporan: Sukirno
Ambon-RoL-- Pola sosialisasi secara masal dan terbuka atas hasil kesepakatan
Malino II akan dirubah dalam bentuk sosialisasi terbatas, melalui
kelompok-kelompok tertentu. Aksi pawai dan arak-arakan melalui pergerakan
masa akan dihindarkan.

Menurut Kapolda Maluku Brigjen Pol Soenarko Danu Ardanto perubahan bentuk
sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk mencegah terulangnya kerusuhan akibat
banyaknya massa yang turun ke jalan.

''Kasus-kasus kerusuhan yang terjadi pasca perundingan Malino II, yakni
insiden Sabtu (02/03/02) dan Selasa (05/03/02) secara langsung berpengaruh
terhadap usaha perdamaian di Ambon. Walaupun begitu, sosialisasi kesepakatan
Malino akan diteruskan melalui kelompok-kelompok tertentu,'' kata Kapolda
Soenarko, Kamis (07/03/02).

Jajaran Kepolisian sendiri pada Senin (04/03/02) telah memulai kegiatan
sosialisasi kesepakatan Malino dalam kelompok kecil. Beberapa orang tokoh
dari dua komunitas dipertemukan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Passo. Desa
Passo selama ini dianggap paling angker. Sekelompok kecil warga yang selama
konflik tidak bertemu pada hari itu dapat berkumpul bersama dalam acara baku
dapa (berkumpul) dan Makan Patita (makanb ersama).

Dalam proses sosialisasi itu Kapolda juga akan menempuh tindakan represif
terhadap pihak-pihak yang mencoba mengacaukan Ambon. Bersama bapak gubernur,
Pangdam dan Kejati Maluku pihaknya akan tetap komitmen. ''Kalau memang ada
masalah-masalah yang sifatnya harus ditangani secara represif, ya kita
tindak,'' tambahnya.
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=66724&kat_id=23




[Eskol-Net]- Spot News : Gerakan Moral Nasional: Sebuah Hasrat Kebangsaan

2002-03-07 Terurut Topik Eskol

`
S P O T - N E W S
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Gerakan Moral Nasional
Sebuah Hasrat Kebangsaan
===
Eskol-Net: Jumat, 8 Maret 2002
Krisis ekonomi ditambah dengan krisis kepercayaan membuat bangsa ini seolah
kian rapuh tulang punggungnya. Belum lagi ditambah dengan krisis moral yang
dialami bangsa ini, baik di kalangan pejabat maupun rakyat secara
menyeluruh. Entah apa yang menyebabkannya. Yang pasti keadaan ini makin
memperparah keterpurukan bangsa yang kian menggeliat bagai cacing kepanasan
ini.

Menyadari akan kondisi ini, beberapa pemimpin bangsa bertemu dalam sebuah
forum informal beberapa saat lalu dan menyerukan akan adanya gerakan moral
nasional. Gerakan ini dipandang perlu untuk mengembalikan bangsa ini pada
kepribadiannya yang sejati. Forum Persaudaraan Sejati memandang perlu untuk
memasyarakatkan gerakan ini dan sebagai langkah awal, mereka memilih Jawa
Timur sebagai tempat pemasyarakatan gerakan ini, yang bertempat di Hotel
Equator Surabaya pada tanggal 5 & 6 Maret 2002.

Di hadapan sekitar 500 peserta dari kalangan Kristiani, Muslim, Hindu,
Budha, penganut Kepercayaan pada Tuhan YME dan juga dari Kong Hu Chu, dua
narasumber, yakni KH. Hasyim Muzadi (ketua PB NU) dan Prof. Dr. Sjafii
Maarif (Ketua PP Muhammaddiyah) membagi ide dan pengalaman mereka dalam
pembentukan dan pemasyarakatan gerakan ini.

Kyai Muzadi menyatakan bahwa sebelumnya, ia beserta 6 orang pemimpin
keagamaan lainnya, seperti Dr. Yewangoe, Kardinal Mgr. Julius Darmaatmadja,
Dr Sjafii Maarif, Ibu Gedong, telah berkumpul dan membicarakan perihal
keprihatinan mereka atas masalah bangsa yang kian berlarut. Dalam pertemuan
itu, disepakati akan pentingnya membuka kembali wawasan perihal gerakan
moral dalam jiwa bangsa ini. Bahkan, dalam sebuah pertemuan dengan Presiden
RI, Ibu Megawati Soekarnoputri, Kyai Muzadi telah menyatakan keinginannya
agar Ibu Megawati selaku Presiden memberikan dukungan penuh bagi gerakan
ini. Dan, harapan ini disanggupi oleh Ibu Mega. Hanya saja, bagaimana
dukungan ini juga mendapat penerapan yang tepat di lapangan, mungkin ini
masih menjadi sebuah harapan yang lain. Pada kesempatan itu, ia juga
menyampaikan keinginan para pemuka agama untuk turun langsung ke daerah
konflik. Tampaknya, keinginan nomor dua ini juga bakal teralisasi dalam
waktu tak lama lagi.

Tanggal 3 Februari yang lalu, Kyai Muzadi diundang oleh pemerintah Amerika
Serikat untuk mengikuti National Breakfast Prayer bersama dengan Presiden
Amerika Serikat, George W. Bush. Menurut Kyai Muzadi, undangan yang
diterimanya itu didasari karena dunia internasional tertarik pada gerakan
moral yang mulai didengungkan di Indonesia. Dalam pertemuan itu, Kyai Muzadi
mengakui bahwa gerakanmoral nasional di Indonesia ini disambut positif oleh
dunia internasional. "Tentu saja, Indonesia harus mengambil bentuk sendiri
dalam penerapannya," tutur mantan Ketua NU Jawa Timur ini.

Pada prinsipnya, menurut Kyai Muzadi, bangsa kita membutuhkan sikap moral
yang tepat dalam menjalankan jati dirinya sebagai bangsa. Pertama, kita
perlu melakukan pelurusan wacana keagamaan pada masing-masig agama sebagai
pegangan hidup, bukan sebagai potensi konflik. Yang kedua adalah, antar
tokoh perlu menjalankan fungsi persaudaraan, baru kemudian kondisi itu
ditularkan pada umat.

Sedangkan Dr. Sjafii Maarif langsung memberikan penekanan bahwa dalam
menjalankan kebangsaan, bangsa Indonesia perlu beragama secara otentik dan
monolog. "Kita harus memahami kitab kita masing-masing secara cerdas dan
tulus," ungkapnya dengan nada prihatin. "Masalah terbesar yang harusnya
menjadi agenda kita bersama adalah bagaimana menyelamatkan bangsa ini dari
kerusakan moral dan kebangkrutan total. Sebab, kehancuran bangsa ini sudah
mendekati sempurna."

Ia menggarisbawahi, bahwa yang seharusnya dapat menyelamatkan masalah bangsa
ini adalah agama. Ironisnya, agama telah menjadi alat politik dan diperalat
untuk kepentingan politik sehingga tidak lagi mampu membentengi kerusakan
ini. "Kalau begitu, apa lagi yang akan diharapkan?" tanyanya. Karena itu,
Dr. Maarif menyerukan agar umat beragama dengan tepat menjalankan
persaudaraan dalam perbedaan meskipun berbeda dalam persaudaraan.

Malam sebelumnya, Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) juga membagi pemahamannya
berkaitan dengan topik yang digelar tersebut. Hanya saja, pertemuan dengan
Gus Dur ini hanya diperuntukkan bagi para pemimpin dan bersifat agak
tertutup.(FL/Eskol-Net)

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo

Wacana Mingguan: "We are the Reason"

2002-03-09 Terurut Topik Eskol

`
[EMAIL PROTECTED]
Wacana Mingguan
0 9 - 0 3 - 2 0 0 2
^*^*^*^*^*^*^*^

Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih,
penuh dengan sengsara dan luka yang pedih
Meski mahkota duri menghina harkatMu,
Kau patut kukagumi: terima hormatku.

O wajah yang mulia, yang patut disembah,
dan layak menerima pujian dunia,
sebelum disalib Kau diludahi, dihina, dicerca, 
disiksa dilukai - yang salah siapakah?

Siapa yang tergantung di salib di sana,
tertimpa siksaan dan bencana, 
penuh dengan luka, dirundung hukuman?
Apakah yang sudah dituduhkan?

Di salib di sana, menanggung sengsara,
tergantunglah Anakdomba Allah.
Tiada salahNya selain mengasihi,
dan kasih itu ditolak dunia

Di salib itu lihatlah terpaku Kurban mulia;
tanganNya direntangkanNya demi berkat 
anugerah.

Ditikam tombak yang kejam,
mengucur dari lambungNya campuran air-
darahNya membasuh dosa dunia.

Siapa yang menyebabkan hukuman dan
siksaan terhadap diriMu?
Kau bukan pendosa; Kau suci tak bernoda
Mengapa salib Kau tempuh?

Kesalahanku jua dan dosaku semua
yang sebanyak pasir laut, 
Itulah yang menyebabkan duka dan 
sengsaraMu, yang menyebabkan luka
dan siksa yang membawa maut.

Akulah yang seharusnya celaka,
aku patut ke neraka akibat dosaku,
aku seharusnya menderita segala dukacita,
perih, dan sakit bilurMu.

Ya Tuhan, Kautanggung salahku;
dosaku telah Kau gantung di kayu salibMu,
karena kasihMu padaku yang harus dicela. 

Kau angkat ke pundakMu
segala tanggunganku yang menekan berat.
Sedang Engkau dikutuk, 'ku bebas dan
terluput. SalibMu itulah berkat. 

"Selamat menyongsong Hari Paskah" (AS)




Hot Spot: "Sejenak Tentang Golkar"

2002-03-12 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

"Sejenak Tentang Golkar"
```

Kekhawatiran akan munculnya instabilitas politik pasca penahanan Akbar
sebenarnya tidak perlu ada jika mengamati posisi Golkar dalam peta kekuatan
politik nasional sudah bergeser dari ABG (ABRI/TNI, Birokrat, dan Golkar)
menjadi TMAP (TNI, Mega, Aliansi Partai). Patut diakui bahwa untuk masa-masa
sekarang salah satu kunci penting dalam kekuatan politik maupun dalam
menjaga stabilitas politik ialah komitmen bersama antara TNI, birokrat, dan
aliansi partai-partai pemenang pemilu.

Salah satu kelemahan Gus Dur ketika masih menjabat Presiden adalah kebijakan
politik yang terlalu radikal dalam mereposisi TNI. Hal ini tentu sedikit
banyak menimbulkan kurang mengenakkan bagi TNI, sehingga tampak dalam Sidang
Istimewa tahun lalu TNI enggan mendukung Gus Dur untuk bertahan sebagai
presiden. Berbeda dengan sikap politik Megawati yang tidak radikal terhadap
TNI. Namun demikian, keberhasilan Gus Dur dalam mereposisi TNI itu patut
dihargai sebagai prestasi yang gemilang.

Ketika Golkar masih satu 'bathin' dengan TNI dan birokrat tentu Golkar masih
bisa mengandalkan dua kekuatan 'saudara'-nya itu. Dengan kata lain, bila
komitmen Golkar ingin selamat dan berkuasa maka TNI dan birokrat masih bisa
diandalkan, entah cara apa pun yang bisa dipakai.

Namun sekarang iklimnya sudah berbeda. Di era Mega ini TNI tentu tidak mau
dirugikan oleh berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh Golkar. TNI tentu
tidak ingin bercitra buruk hanya karena mendukung Golkar. Sudah barang tentu
bila TNI ingin dicintai oleh rakyat maka ia harus mengambil posisi netral
serta dalam kenetralannya itu ia harus menunjukkan loyalitas terhadap
pemerintahan yang sah.

Oleh karena itu, apabila Golkar masih ingin eksis maka langkah yang
dilakukan bukan dengan 'ancaman' yang mengarah pada instabilitas politik.
Akan tetapi lebih bijaksana apabila Golkar memisahkan antara urusan partai
dengan urusan pribadi Akbar Tanjung cs. Karena tidak ada hubungan sama
sekali antara Golkar dengan kasus Akbar cs mengingat penyalahgunaan dana non
budgetter Bulog dilakukan di saat Akbar menjabat sebagai Mensesneg, bukan
dalam kaitan urusan Golkar. Kecuali kalau Golkar terlibat dalam kasus itu.
Semoga Golkar untuk kebaikan bangsa bukan untuk sebaliknya.

Salam,
Dari Meja Redaksi




Publikasi: "Seminar Kepemimpinan"

2002-03-20 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Para pembaca yang terhormat,

Berikut ini kami sampaikan sebuah publikasi dari Komisi Pemuda Senior Gereja
Reformed Injili Indonesia (GRII) Ngagel Jaya, Surabaya mengenai seminar.

"Seminar Kepemimpinan"
```
Tema:  "Paradigma Baru Kepemimpinan Kristen"
Hari: Sabtu, 23 Maret 2002
Pukul:   18.00 WIB
Tempat: GRII Ngagel Jaya
Jl. Ngagel Jaya Selatan, Ruko RMI
(eks Kebun Bibit), Blok K1-3, Surabaya
Telp: 031- 5669754

PEMBICARA:

1. Pdt. Dr. Yakub Susabda
(Dekan Akademik STRII, Jakarta)

2. Ir. Paul Nugraha, M. Eng., M.Sc
(Rektor Universitas Kristen Petra, Surabaya)

(Tidak Dipungut Biaya)

Demikian informasi ini kami sampaikan.
Salam,
Eskol Net




Hot Spot: *Syariat Islam di "Ranah Minang" Wajib*

2002-03-20 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

PENERAPAN SYARIAT ISLAM
DI `RANAH MINANG` WAJIB HUKUMNYA
Rabu, 20 Maret, 2002 10:40:00 AM

Padang - Penerapan syariat Islam di `Ranah Minang` sudah menjadi kewajiban,
sebagai pengejawantahan nilai-nilai Islam yang terdapat dalam Alqur`an dan
Sunnah Nabi, namun dalam pelaksanaannya tidak perlu minta restu dari pusat
karena syariat Islam sudah merupakan `baju` yang dipakai sehari-hari.

`Alasan dasar menerapkan syariat Islam di `Ranah Minang` juga cukup kuat,
sehubungan masyarakat Minang memiliki filosofi hidup `Adat basandi Syarak,
Syarak basandi Kitabullah`, sehingga komitmen penerapan syariat Islam
mutlak,` ujar Sekretaris Forum Solidaritas Muslim Sumbar, Irfianda Abiddin
di Padang, Rabu.

Filosofi hidup yang berarti `adat bersendikan agama, aAgama bersendikan
Kitabullah (Alqur`an) itu merupakan pedoman hidup yang relevan dengan wacana
penerapan syariat Islam. http://www.antara.co.id/berita.asp?id=23941




Hot Spot: "Sulit Mengembalikan Pancasila ke Piagam Jakarta"

2002-03-20 Terurut Topik Eskol

`
Laporkan Situasi
Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

SULIT KEMBALIKAN PANCASILA
KE PIAGAM JAKARTA
Rabu, 20 Maret, 2002 8:42:46 AM

Jakarta - Pengamat Politik Dr Bachtiar Effendi menyatakan pesimisnya soal
penerapan kembali Pancasila versi Piagam Jakarta dengan memasukkan tujuh
kata ke dalam sila pertama Pancasila `Kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya`.

`Dunia ini memang tidak hitam putih, apa yang ideal memang sangat sulit atau
tak bisa diterapkan 100 persen,` kata Bachtiar yang berbicara dalam Bedah
Buku `Agama dan Negara dalam Perspektif Islam` karya M Natsir negarawan dan
mantan Ketua Umum Partai Masyumi terbitan Media Da`wah di Jakarta, Selasa
sore.

Menurut dia, partai-partai politik yang gigih memperjuangkan kalimat
bermakna penerapan syariat Islam itu pun tidak murni berdasarkan
keyakinannya dan lebih menekankan pada tujuan politiknya sendiri.
http://www.antara.co.id/berita.asp?id=23930




Refleksi Paskah: "Status Berdosa dan Status Diselamatkan"

2002-03-26 Terurut Topik Eskol


[EMAIL PROTECTED]
REFLEKSI PASKAH
^*^*^*^*^*^*^*^*^*

"Status Berdosa dan Status Diselamatkan"


Ketika pilihan kehendak bebas Adam dan Hawa jatuh dari titik batas antara
taat kepada Allah dengan taat pada iblis (manusia pertama jatuh dalam dosa),
maka sejak itu pula status manusia pindah dari status kekudusan dan 'realm'
kesucian Allah ke status keberdosaan. Manusia pun mengalami kerusakan dalam
hal hubungannya dengan Allah (terpisah dengan Allah yang adalah Kudus dan
Suci).

Kini, setelah terpisah dari Allah yang Maha Suci, manusia berada dalam
'realm keberdosaan' yang bisa digambarkan sebagai berikut:

Kualitas dosa <---o ---> kualitas hidup kudus
(realm keberdosaan) <--o-->   (realm kekudusan)
(kehendak iblis)  <---o--->  (kehendak Allah)
(Kegelapan)<---o--->   (Terang Allah)
(status berdosa) <---o--> (status diselamatkan)

Kesempatan manusia pertama untuk lolos ujian dalam rangka meningkatkan
kualitasnya di hadapan Allah sebagai mahluk berbudi pekerti (memiliki
pilihan antara jalan Allah atau jalan iblis) ternyata gagal karena lebih
memilih godaan setan ketimbang otoritas Allah. Manusia itu gagal karena
dalam ujian itu dia tidak lagi theosentris tapi mengarah pada egosentris
yang membawa pada malapetaka.

Ibarat seorang sarjana yang gagal meningkatkan kualitasnya dalam karena
pertimbangan moralnya memilih jalan kecurangan ketimbang jalan kejujuran
(walaupun ia akhirnya lulus dan bergelar). Apalagi seandainya kecurangannya
diketahui orang atau institusinya maka hancurlah segala upaya dia selama
menempuh studi.

Terhadap Adam dan Hawa, tidak lagi 'seandainya diketahui' tetapi memang
Allah tahu tentang ketidaktaatannya itu yakni dengan memilih jalan iblis,
sehingga otomatis hancurlah persekutuan manusia itu dengan Allah yang Maha
Suci.

Betapa indahnya seandainya manusia itu mampu berjalan selama proses hidupnya
dengan tetap memelihara kekudusannya di hadapan Allah walaupun melewati
cobaan/godaan iblis, cobaan yang diijinkan oleh Allah terjadi untuk menguji
manusia itu guna meningkatkan kualitas hidupnya di hadapan Allah.

Demikianlah pohon dan diijinkannya iblis masuk di Taman Eden sebenarnya
bagian paling indah dari seluruh kisah kejadian manusia, karena hal ini
menunjukkan betapa penghargaan Tuhan atas budi pekerti manusia, yaitu
kebebasan untuk memilih." (Andrew Song/1968). Namun, penghargaan itu tidak
diperjuangkan oleh manusia itu untuk lolos dari ujian yang diijinkan oleh
Tuhan itu.

"maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas
mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah
dibuat oleh Adam..." (Roma 5:14)

"Tidak ada yang benar, seorang pun tidak." (Roma 3:10)

"Sebab upah dosa ialah maut..." (Roma 6: 23)

Jadi, persoalan paling mendasar manusia ialah bagaimana mengangkat manusia
itu dari status keberdosaan itu ke status kekudusan yang dikehendaki oleh
Allah, atau mengangkatnya kembali untuk memulai hidup baru di dalam
Tuhan.

Apakah manusia itu sanggup berpindah sendiri menuju hidup baru di dalam
Tuhan? Mungkinkah dua "realm" yang berbeda itu bisa menyatu? Mungkinkah
manusia berdosa itu bersekutu dengan Allah yang Maha Suci?
Mungkinkah kegelapan bisa menyatu dengan terang?

Jawabannya ialah: manusia berdosa tidak sanggup menyelamatkan dirinya, tidak
mungkin mempertemukan/ mempersekutukan dirinya dengan Allah yang Maha Suci.
Agama, filsafat, teknologi, science, dsb tidak akan bisa menyelamatkan
manusia tersebut karena hal-hal itu semua masih dilakukannya dalam wilayah
keberdosaan atau kondisi manusia berdosa.

Oleh karena itulah Kristus (terang Allah) datang menyinyari kegelapan itu.
Kristus, yang tanpa cacat itu, datang melewati titik batas (melewati titik
nol) antara Allah yang Maha Kudus dengan kondisi manusia berdosa.

Manusia tidak mungkin sanggup melewati titik batas itu menuju Allah, tetapi
Allah sendirilah yang datang menuju dunia berdosa itu. Dia yang tak berdosa
memberi cahaya kehidupan dan menarik manusia itu menuju Allah. Dia rela
dituduh berdosa, dihakimi, menderita hingga disalibkan dan mati sebagai
tonggak penyelamatan manusia.

"Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan
hidup juga dengan Dia." (Roma 6:8)

Siapa yang datang dan berserah kepada Terang yang datang itu akan
diselamatkan, akan diangkat kembali dari status keberdosaan menjadi status
diselamatkan. Dalam status diselamatkan itu, ia akan memulai hidup baru di
dalam Kristus menuju proses peningkatan kualitas yang dikehendaki oleh Dia
yang menyelamatkannya. "Selamat Hari Paskah", Tuhan Yesus Sang Penebus
memberkati kita semua. Amin. (Augustinus S)




[Eskol-Net]- Spot News: Sebuah Bom Meledak, Ambon Kembali Mencekam

2002-04-06 Terurut Topik Eskol

`
S P O T - N E W S
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Sebuah Bom Meledak, Ambon Kembali Mencekam

Eskol-Net: Rabu, 3 April 2002,
Hari ini (3/4) kota Ambon kembali bergolak dan mencekam setelah sebuah bom
meledak tepatnya di samping hotel Amboina sekitar pk. 12.00 waktu setempat
yang juga dikenal sebagai kawasan Kristen. Menurut sumber Eskol-Net, bom
tersebut
dilemparkan oleh seseorang dari sebuah mobil Kijang merah yang tidak dikenal
yang saat itu melintas dikawasan tersebut. Jumlah korban jiwa akibat ledakan
ini belum diketahui karena situasi dan berita yang masih simpang siur.
Situasi Ambon saat ini kembali tegang dan mencekam.

Peristiwa ini juga memicu emosi warga yang kemudian
mendatangi kantor gubernur sebagai pelampiasan rasa kekecewaan. Warga merasa
kecewa karena upaya-upaya perdamaian antar keduabelah pihak yang bertikai
sejak deklarasi Malino II dinodai oleh aksi teror dan provokasi dari pihak
tertentu yang tidak menghendaki ketenangan dan kedamaian terjadi di wilayah
Ambon. Lebih lanjut sumber Eskol-Net melaporkan bahwa kantor gubernur
saat ini sudah terbakar akibat aksi warga yang berunjuk rasa tersebut.

Demikian laporan sementara Eskol-Net. Mohon doakan agar
masing-masing warga dari keduabelah pihak dapat menahan emosinya.
(Eskol-Net)

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l




Hot Spot: "KUHP Berdasar Syariat Islam akan Diberlakukan"

2002-04-08 Terurut Topik Eskol

`
H O T   S P O T
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

Salam sejahtera,
Sebenarnya lebih baik dipikirkan bagaimana meng-agama-kan masyarakat
ketimbang meng-agama-kan peraturan perundang-undangan, karena suatu
undang-undang adalah mati. KUHP adalah sekedar kitab undang-undang yang mati
dan tidak perlu disimboli dengan jargon agama atau di-agama-kan. KUHP
hanyalah instrumen keadilan, dan keadilan itu sendiri adalah universal,
sehingga KUHP adalah milik bersama tanpa memandang latarbelakang apa pun.
Karena milik bersama maka siapa pun anak negeri ini berhak memberi
sumbangsih pemikirannya demi kebaikan instrumen keadilan tersebut tanpa
harus mengikutsertakan simbol golongannya.
Salam dan doa,
Redaksi Eskol Net

Yusril: KUHP Berdasar Syariat Islam
akan Diberlakukan

Laporan: Abdurrahman

Pamekasan-RoL-- Ada kabar baik menyangkut produk perundang-undangan
Indonesia. Menurut Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (Menkeh dan HAM)
Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang
berdasarkan syariat Islam akan segera di berlakukan di Indonesia.

''Ini untuk mengganti KUHP buatan Belanda yang kini masih berlaku di
Indonesia. Saat ini rancangan KUHP yang didalamnya bermuatan nilai Islam itu
sudah selesai, dan kini tinggal menunggu di usulkan ke legeslatif,'' katanya
kepada wartawan usai Seminar Peluang dan Tantangan Pemberlakuan Syariat
Islam di Pamekasan, Minggu (07/04/02).

Ia menjelaskan, sebenarnya rencana untuk mengganti KUHP yang bersifat
kolonialis itu, sudah dirancang sejak 115 tahun lalu , yang penggagasnya
adalah Ismail Saleh-- Menteri Kehakiman saat itu--. Sementara, dirinya yang
menjabat sebagai Menkeh sekarang, berusaha kembali untuk mengangkat hasil
rancangan yang telah dibuat oleh tim yang dibentuk terdahulu.

''Kami saat ini bersama tokoh agama dan intelektual telah melengkapi hasil
rancangan itu dengan melengkaappi sebagian isi yang diangggap kurang, dan
rancangan itu sudah matang tinggal pengajuannya saja,'' kata Ketua Umum DPP
Partai Bulan Bintang (PBB) ini.

Menkeh dan HAM menegaskan, rancangan KUHP itu sudah dibuat dan matang, namun
ia mengungkapkan tidak berarti rencana KUHP itu serta merta dapat langsung
diterima dan disetujui oleh legislatif, teetapi menurutnya, masih perlu
perjuangan secara politis untuk menggolkan KUHP tersebut.


"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
*
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838

Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l




[Eskol-Net]- Spot News: PRESS RELEASE FRONT KEDAULATAN MALUKU (FKM)

2002-04-11 Terurut Topik Eskol

`
S P O T - N E W S
[EMAIL PROTECTED]
^*^*^*^*^*^*^*^*

PRESS RELEASE
11 April 2002

FRONT KEDAULATAN MALUKU (FKM)
Perwakilan JAKARTA

Kepada Yth.
1. Pimpinan Media Massa Cetak & Elektronik
2. Pimpinan Lembaga HAM Nasional & International
3. Perwakilan Negara-negara Sahabat di Jakarta
4. Individu pemerhati masalah HAM

Tentang :
1. Pengambilan/Penjemputan Secara Paksa Atas Diri Sdr. Semmy Waileruny, SH.
2. Pembangunan Pos oleh Kopassus di Wilayah Kudamati.


1. Pengambilan/Penjemputan Secara Paksa Atas Diri Sdr. Semmy Waileruny, SH.

Telah terjadi "pengambilan/penjemputan secara paksa" atas diri Sdr. Semmy
Waileruny, SH. yang merupakan Pimpinan Judikatif Front Kedaulatan Maluku
(FKM).

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.00 - 13.00 WIT di rumah kediamannya
di daerah Pulo Gangsa, Kotamadya Ambon yang dilakukan oleh 3 (tiga) orang
sipil dan di-back up oleh  ± 150 (seratus lima puluh) aparat TNI dari
Kesatuan Armed yang sementara ini bertugas di Ambon. Ketiga orang sipil ini
memasuki rumah kediaman Sdr. Semmy Waileruny, SH. untuk menjemputnya secara
paksa, sementara aparat TNI berjaga-jaga disekitar rumah kediaman Pimpinan
Judikatif FKM ini.

Pihak keluarga Sdr. Semmy tidak mengetahui keberadaannya dan dimana Sdr.
Semmy dibawa, karena para "penjemput paksa" tersebut tidak mengemukakan
alasan yang jelas kenapa Sdr. Semmy harus diambil secara paksa.

Baru sekitar pukul 17.00 WIT, diketahui bahwa Sdr. Semmy sedang disekap dan
diinterogasi di Markas POM (Polisi Militer), Ambon.

2. Pembangunan Pos oleh Kopassus di Wilayah Kudamati, Ambon.

Berita yang diterima dari Ambon menyatakan bahwa aparat TNI dari Kesatuan
Kopassus yang sementara di-BKO di Ambon telah membangun Pos-pos
Pengawasan/Pengamanan di Wilayah Kudamati, Ambon walaupun hal ini telah
dilarang oleh Walikotamadya Ambon dengan pertimbangan bahwa Wilayah Kudamati
bukan merupakan Wilayah Rawan Konflik, namun pembangunan Pos-pos tersebut
terus berlangsung dan sudah berjumlah± 10 (sepuluh) Pos.

Untuk hal-hal tersebut diatas, kami sangat mendesak Lembaga-lembaga HAM
Nasional & Internasional, Pimpinan Media Massa Cetak & Elektronik,
Perwakilan Negara-negara Sahabat di Indonesia serta Individu-individu
pemerhati masalah HAM untuk memberikan perhatian dan tekanan yang
sungguh-sungguh demi tegaknya hukum, demokrasi, HAM serta menghindari
rekayasa politik untuk mengkambinghitamkan kelompok-kelompok masyarakat
tertentu sesuai kebiasaan-kebiasan yang dipakai di Indonesia.

Jakarta, 11 April 2002

Syaloom dan Wassalam,

Pimpinan Front Kedaulatan Maluku (FKM)
Perwakilan Jakarta.

Drs. Luis Risakotta
Ketua

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l





Bus PO Antariksa Jurusan Palu - Tentena diledakkan; 4 tewas, 17 luka-luka

2002-06-06 Terurut Topik Eskol


Laporkan Situasi Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]


Bus PO Antariksa Jurusan Palu - Tentena diledakkan; 4 tewas, 17 luka-luka

-
Rabu siang  5 Juni 2002, sekitar pukul 14:30 WITA telah terjadi pengebomam
dengan kekuatan daya ledak tinggi terhadap bus PO. Antariksa jurusan Palu -
Tentena berpenumpang 27 orang. Bom (bahan peledak) yang dipakai adalah bom
yang high explosive, terbukti busnya rusak parah (hancur) dan korban cukup
banyak.  Lokasi terjadi peledakan adalah di desa Pinadapa ( +/- 30 km
sebelum masuk kota Poso) ketika bus sedang berjalan.
Akibat ledakan tersebut 4 orang penumpang meninggal dunia di tempat dan 17
luka-luka.
Empat korban yang meninggal itu terdiri tiga laki-laki dan seorang wanita,
sementara nama-namanya belum diketahui.

Sementara itu menurut pihak kepolisian seperti yang dilansir oleh
satunet.com, pihaknya sampai saat ini belum bisa mengidentifikasi siapa di
balik insiden ini. Tapi disebutkan bahwa pihak berwenang kini mencari tiga
penumpang yang diketahui turun dari bus tersebut sebelum terjadinya ledakan.
Pengeboman ini dianggap sebagai aksi kekerasan paling buruk di kawasan
tersebut setelah kelompok Kristen dan Muslim menyepakati perdamaian bulan
Desember tahun lalu.
Sebelumnya, Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolaops) Pemulihan
Keamanan Sintuwu Maroso (Wilayah Poso) Kombes Pol Sukirno tidak menutup
kemungkinan bahwa peledakkan itu dilakukan oleh salah satu dari 25
penumpangnya.
"Dugaan itu bisa saja, sebab sebelum bus tersebut meledak ada tiga penumpang
turun di desa Pinedapa," katanya.

Demikian berita terbaru tentang situasi di Poso-Sulteng, mohon dukungan doa
agar ada ketenangan dan kedamaian di Poso-Sulteng.

Salam dan doa,
Eskol-Net






[Eskol-Net]: Publikasi

2002-06-14 Terurut Topik Eskol




~~
[EMAIL PROTECTED]
~~
 
 
P U B L I K A S I
 
Para pembaca yth,
 
Forum Komunikasi Kristiani Jawa Barat (FKK Jabar) 
mengundang Bapak/Ibu/saudara sekalian untuk menghadiri acara pertemuan menyikapi 
persoalan bangsa, terutama di daerah-daerah tertentu, akhir-akhir ini. 

 
Adapun acara ini diadakan pada:
 
Hari:       Senin, 17 Juni 
2002
Tempat:  Wisma Dana Mulia, Jl. Pastour 12 
Bandung
Pukul    : 10.00 WIB
Pembicara: Abdurrahman Wahid (mantan Presiden 
RI)
 
Pendaftaran:
Silahkan menghubungi FKK Jawa Barat
Braga 34 Lt II, Bandung
Telp: 022- 4216033 (Peserta Terbatas)
 
Demikian undangan ini kami sampaikan.
Salam dan doa,
 
Eskol Net


Artikel Lepas: "Pencarian Spiritualitas dan Komitmen Bersama"

2002-07-12 Terurut Topik Eskol



~~
E s k o l   N e t
[EMAIL PROTECTED] 
~~
 
Kongres Agama-agama Se-AsiaPencarian 
Spiritualitas dan Komitmen BersamaOleh A. Salman HabeahanKongres 
Agama-agama Se-Asia di Yogyakarta, 24–28 Juni 2002, dengan tema: 
”Reconcilier” merupakan kelanjutan dari tema-tema assembly sebelumnya 
yangmenekankan pentingnya usaha perdamaian di Asia dan peran agama di 
dalamnya.Agama-agama di Asia yakin bahwa perdamaian tidak akan langgeng di 
Asia jikatidak mempunyai dasar yang kokoh dalam tradisi-tradisi agama yang 
berkembangdi Asia.
Oleh karena itu, usaha untuk memupuk kultur 
perdamaian di kawasan Asia perludikembangkan lebih jauh dari perspektif 
agama dan spiritualitas agama-agamadi Asia, khususnya di Indonesia. 
Berbicara tentang spiritualitas agama-agamadi Asia, kita dihadapkan pada 
sebuah pluralisme spiritualitas.
Dalam konteks Indonesia, kita semua mengetahui 
bahwa Indonesia adalah bangsayang plural, yang terdiri atas suku, bahasa, 
dan tradisi yang berbeda sertaagama dan spiritualitas yang berbeda pula. Di 
kalangan Islam, Kristen,Hindu, dan Buddha pun ada pluralisme dari sisi 
spiritualitas atau religiositas. Karena itu, pluralisme juga mengandung 
kerawanan yang negatif sekaligus juga merupakan potensi yang 
positif.
Kalau umat beragama itu tidak berada dalam 
kondisi rukun, akan terjadikerawanan yang bisa berakibat fatal. Demikian 
juga jika terjadi pertentanganantarsuku, kelompok, ras, dan golongan, akan 
terjadi kerawanan yang sangatmemprihatinkan yang berdampak pada pertentangan 
bahkan sampai pada perangantarumat beragama, antarsuku. Jika demikian, 
menjadi sangat urgen commonsense bersama atau etika bersama dalam 
mengembangkan spiritualitasagama-agama di Asia khususnya dalam menciptakan 
perdamaian.Dialog Spiritualitas
---Globalisasi dan 
pluralisme dapat merupakan tantangan berat bagi umatberagama dan kepercayaan 
yang harus diatasi sekaligus bisa menjadi peluangke arah pencerahan peran 
kehidupan beragama dalam misi perdamaian. Dialogspirtualitas lintas agama 
dapat menjadi sebuah model untuk menggali tradisispiritualitas agama-agama 
di Asia.
Sebagai contoh, pertemuan/dialog pemuka agama 
Katolik dan Buddha di ViharaBuddha Fo Kuang Shan di Kaoshing, Taiwan, dengan 
tema; ”Budhisme danKekristenan: Titik Temuan dan Perbedaan”, yang 
diselenggarakan pada tanggal31 Juli-4 Agustus 1995. Dalam pertemuan tersebut 
hadir masing-masing sepuluhorang pakar agama Buddha dan sepuluh pakar agama 
Katolik dari Jepang,Taiwan, Srilanka, Thailand, Amerika Serikat, dan 
Italia.
Pertemuan tersebut dilakukan dalam suasana doa, 
penghayatan semangatpertapaan, keramah-tamahan yang melimpah, dan keheningan 
yang mendalam ditempat tersebut. Di samping itu mereka tinggal di Biara 
Buddhis Fo KuangShan yang menyediakan diri untuk bekerja sama, sehingga 
langkah-langkahdapat diambil dengan lancar.
Dalam permenungan bersama para tokoh agama dari 
Katolik dan Buddha tersebutsampai pada sebuah kesadaran bahwa baik ajaran 
Buddha maupun Kristenmengakui bahwa umat manusia di dalam beberapa hal 
memiliki cacat juga,memiliki kemungkinan untuk berubah secara positif. 
Pengalaman manusiawitersebut diuji oleh pengikut Buddha dan menyampaikan 
analisis yang tepatserta cara bertindak yang membawa ke arah 
pembebasan.
Analisis tradisional pengikut Buddha 
menyediakan daya karma yang berakarpada ketidaksabaran dan kelekatan pada 
diri seseorang sebagai sebabpenderitaan yang mendalam dan bijaksana sebagai 
sarana melawan keadaan itu.Tradisi Kristen mengajarkan bahwa manusia 
diciptakan sesuai dengan citra dangambar Allah. Dan sebagai manusia ia 
mengalami keterbatasan bukan hanyakarena keadaan kita sebagai ciptaan, 
tetapi juga sebagai akibat dari dosaasal.
Warisan ini mengakibatkan keterbatasan yang 
berupa keteledoran, nafsu,keterasingan dari diri sendiri, dari sesama dan 
Tuhan, bahkan mengakibatkanmaut. Dalam inti sejarah keselamatan manusia 
terletaklah misteri Paskahpenderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus 
Kristus yang mengubah keadaanmanusia secara defenitif ketika manusia ambil 
bagian di dalam kehidupanrahmat ilahi.
Dalam masing-masing tradisinya, baik Buddha dab 
Kristen menawarkan cita-citayang jelas mengenai kesempurnaan manusia. Bagi 
pengikut Buddha, cita-citaitu merupakan keseimbangan yang lembut, bebas, 
murni dan tak berat sebelahantara kebijaksanaan dan ketertiban penuh kasih 
pada dunia. Dan umat Kristenterpanggil untuk menemukan kesempurnaan dalam 
persatuan dengan Allah yangterwujud di dalam kasih akan Allah dan kasih akan 
sesama manusia.
Pergumulan rohani tokoh Buddha dan Kristen 
selama beberapa hari jugamengakui bahwa mereka sedang mengadakan pertemuan 
di dalam sebuah dunia yang dirobek oleh perpecahan dan percekcokan, kemiskinan 
dan ketidakadilan,kekerasan dan perang, pengikisan nilai-nilai rohani dan 
kehancuran alam.Mereka menekankan kembali perlunya agama-agama untuk 
memajukan baikpemabaharuan pribadi maupun sosial menuju terebntuknya dunia 
yang semak

Hosti Kudus Dicemarkan - Maumere Rusuh

2002-07-14 Terurut Topik Eskol


Informasikan Situasi Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]


Eskol Netter yang terkasih

Salam Sejahtera,

Pada hari Minggu tgl. 14 Juli 2002 telah terjadi kerusuhan dikota Maumere,
ibukota Kabupaten Sikka, pulau Flores, propinsi NTT. Kerusuhan disebabkan
karena pencemaran hosti kudus didalam gereja katolik Santo Josef saat
diadakan ibadat misa pkl. 08.00 pagi WIT.

Kronologis kejadiannya bermula dari merapatnya kapal turis bernama
"Monalisa"  dipelabuhan Maumere untuk menurunkan para turis yang ingin
berlibur di Maumere dan sekitarnya. Ada anak buah kapal tersebut yang
memasuki gereja Katolik Santo Josef pada saat diadakan ibadat misa kudus
pada hari Minggu tanggal 14 Juli pkl. 08.00 WIT pagi. Pada saat umat maju
kealtar untuk menerima komuni berupa hosti kudus ada seorang anak buah kapal
yang ikut menerima hosti, tetapi kemudian merusaknya. Hal ini menimbulkan
reaksi dari umat berupa kemarahan dan amuk massa.

Menurut sumber Eskol, kejadian berupa pengrusakan dan pencemaran hosti sudah
sering terjadi di Maumere, Flores dan tempat-tempat lain dipulau Flores yang
penduduknya mayoritas beragama Katolik itu. Umumnya kejadian tersebut
mengambil pola yang sama yaitu adanya orang dari luar Flores yang masuk
kedalam gereja dan mengikuti misa dan pada saat umat menerima komuni, orang
tersebut  juga ikut menerima hosti, tetapi kemudian merusaknya. Hal inilah
yang seringkali membuat umat marah dan mengamuk.

Amuk massa pada hari Minggu pagi tgl. 14 Juli 2002 mengakibatkan sebagian
kantor Polres Maumere dan beberapa warung disepanjang jalan menuju pelabuhan
rusak. Pengrusakan terjadi saat massa mengejar anak buah kapal yang berlari
menuju kapalnya dipelabuhan. Amukan massa berhasil dipadamkan polisi dengan
menggunakan semprotan air.

Pelaku pencemaran hosti kini masih ditahan Mapolres Maumere. Hingga Minggu
malam kota Maumere telah tenang kembali. Sementara itu kapal pesiar
"Monalisa" sendiri telah meninggalkan pelabuhan Maumere.

Demikian laporan sementara yang dapat kami kumpulkan dari Maumere-Flores.

Sumber : FKKJ
===
Berita terkait :

KANTOR POLRES MAUMERE FLORES DIRUSAK MASSA
Minggu, 14 Juli, 2002 9:19:15 PM

Kupang - Ribuan massa yang turun ke jalan-jalan di Kota Maumere, ibukota
Kabupaten Sikka, pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Minggu pagi
beringas dan merusak kantor Polres Maumere dan sejumlah rumah makan dan kios
milik pedagang.

Ketua DPRD Sikka, Gudipung, yang dihubungi ANTARA melalui telepon interlokal
dari Kupang, Minggu malam mengatakan, peristiwa itu bermula dari pencemaran
hostia kudus yang dilakukan oleh FM. Pelaku ini kemudian diamankan di
Mapolres Maumere, tetapi massa terus berdatangan ke Markas Polres Maumere
untuk menuntut agar pelaku segera dikeluarkan.

Karena aparat Kepolisian tetap bersikeras untuk mengamankan pelaku tersebut,
sehingga massa yang sudah mulai mabuk-mabukan itu melempar kantor Polres
Maumere dan kantor Samsat sehingga beberapa bagian dari gedung itu mengalami
kerusakan.
http://www.antara.co.id/berita.asp?id=44559

TIDAK ADA KORBAN JIWA DALAM KERUSUHAN MAUMERE
Minggu, 14 Juli, 2002 9:15:00 PM

Kupang - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Pol Jacki Uly
menyatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka saat terjadi kerusuhan di
Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NTT, walaupun saat ini situasi masih
memanas.

Namun Polres Maumere dan rumah jabatan Kapolres setempat dilempar batu
hingga hampir seluruh kaca depan pecah, beberapa rumah makan/warung di rusak
dan satu tempat ibadah juga terkena lemparan batu.

Hal itu dikemukakan Kapolda Jacki Uly saat dikonfirmasi ANTARA, di Kupang,
Minggu malam, tentang rusuh massa di Maumere, sekitar 140 mil laut utara
Kupang. Menurut dia, rusuh massa terjadi akibat pencemaran hostia saat misa
pagi di salah satu gereja oleh FM, juru mudi kapal layar motor. FM mengikuti
prosesi misa pagi, lalu saat komuni ikut menerima hostia, namun kemudian
dikembalikan ke Pastor dan umat yang mengikuti misa menilai itu suatu
pencemaran.
http://www.antara.co.id/berita.asp?id=44558







Hosti Kudus Dicemarkan - Maumere Rusuh

2002-07-14 Terurut Topik Eskol


Informasikan Situasi Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]


Eskol Netter yang terkasih

Salam Sejahtera,

Pada hari Minggu tgl. 14 Juli 2002 telah terjadi kerusuhan dikota Maumere,
ibukota Kabupaten Sikka, pulau Flores, propinsi NTT. Kerusuhan disebabkan
karena pencemaran hosti kudus didalam gereja katolik Santo Josef saat
diadakan ibadat misa pkl. 08.00 pagi WIT.

Kronologis kejadiannya bermula dari merapatnya kapal turis bernama
"Monalisa"  dipelabuhan Maumere untuk menurunkan para turis yang ingin
berlibur di Maumere dan sekitarnya. Ada anak buah kapal tersebut yang
memasuki gereja Katolik Santo Josef pada saat diadakan ibadat misa kudus
pada hari Minggu tanggal 14 Juli pkl. 08.00 WIT pagi. Pada saat umat maju
kealtar untuk menerima komuni berupa hosti kudus ada seorang anak buah kapal
yang ikut menerima hosti, tetapi kemudian merusaknya. Hal ini menimbulkan
reaksi dari umat berupa kemarahan dan amuk massa.

Menurut sumber Eskol, kejadian berupa pengrusakan dan pencemaran hosti sudah
sering terjadi di Maumere, Flores dan tempat-tempat lain dipulau Flores yang
penduduknya mayoritas beragama Katolik itu. Umumnya kejadian tersebut
mengambil pola yang sama yaitu adanya orang dari luar Flores yang masuk
kedalam gereja dan mengikuti misa dan pada saat umat menerima komuni, orang
tersebut  juga ikut menerima hosti, tetapi kemudian merusaknya. Hal inilah
yang seringkali membuat umat marah dan mengamuk.

Amuk massa pada hari Minggu pagi tgl. 14 Juli 2002 mengakibatkan sebagian
kantor Polres Maumere dan beberapa warung disepanjang jalan menuju pelabuhan
rusak. Pengrusakan terjadi saat massa mengejar anak buah kapal yang berlari
menuju kapalnya dipelabuhan. Amukan massa berhasil dipadamkan polisi dengan
menggunakan semprotan air.

Pelaku pencemaran hosti kini masih ditahan Mapolres Maumere. Hingga Minggu
malam kota Maumere telah tenang kembali. Sementara itu kapal pesiar
"Monalisa" sendiri telah meninggalkan pelabuhan Maumere.

Demikian laporan sementara yang dapat kami kumpulkan dari Maumere-Flores.

Sumber : FKKJ
===
Berita terkait :

KANTOR POLRES MAUMERE FLORES DIRUSAK MASSA
Minggu, 14 Juli, 2002 9:19:15 PM

Kupang - Ribuan massa yang turun ke jalan-jalan di Kota Maumere, ibukota
Kabupaten Sikka, pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Minggu pagi
beringas dan merusak kantor Polres Maumere dan sejumlah rumah makan dan kios
milik pedagang.

Ketua DPRD Sikka, Gudipung, yang dihubungi ANTARA melalui telepon interlokal
dari Kupang, Minggu malam mengatakan, peristiwa itu bermula dari pencemaran
hostia kudus yang dilakukan oleh FM. Pelaku ini kemudian diamankan di
Mapolres Maumere, tetapi massa terus berdatangan ke Markas Polres Maumere
untuk menuntut agar pelaku segera dikeluarkan.

Karena aparat Kepolisian tetap bersikeras untuk mengamankan pelaku tersebut,
sehingga massa yang sudah mulai mabuk-mabukan itu melempar kantor Polres
Maumere dan kantor Samsat sehingga beberapa bagian dari gedung itu mengalami
kerusakan.
http://www.antara.co.id/berita.asp?id=44559

TIDAK ADA KORBAN JIWA DALAM KERUSUHAN MAUMERE
Minggu, 14 Juli, 2002 9:15:00 PM

Kupang - Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Pol Jacki Uly
menyatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka saat terjadi kerusuhan di
Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, NTT, walaupun saat ini situasi masih
memanas.

Namun Polres Maumere dan rumah jabatan Kapolres setempat dilempar batu
hingga hampir seluruh kaca depan pecah, beberapa rumah makan/warung di rusak
dan satu tempat ibadah juga terkena lemparan batu.

Hal itu dikemukakan Kapolda Jacki Uly saat dikonfirmasi ANTARA, di Kupang,
Minggu malam, tentang rusuh massa di Maumere, sekitar 140 mil laut utara
Kupang. Menurut dia, rusuh massa terjadi akibat pencemaran hostia saat misa
pagi di salah satu gereja oleh FM, juru mudi kapal layar motor. FM mengikuti
prosesi misa pagi, lalu saat komuni ikut menerima hostia, namun kemudian
dikembalikan ke Pastor dan umat yang mengikuti misa menilai itu suatu
pencemaran.
http://www.antara.co.id/berita.asp?id=44558










[Eskol-Net]- Spot News: Penutupan dan Pencabutan Ijin Gereja

2002-07-15 Terurut Topik Eskol



~~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
~~~
Eskol Netters
 
Salam Sejahtera,
 
Pada Rabu, 8 Mei 2002 yang lalu, Ijin ibadah 
yang dimiliki oleh GKI Jl. Ikan Layur I/17 Blimbing, Malang dicabut oleh kanwil 
Depag Jatim. Pencabutan ijin ibadah gereja yang telah memiliki IMB ini diperkuat 
lagi oleh surat dari Menteri Agama,  pada 12 Juli 2002.
Pencabutan ijin ibadah ini dikarenakan adanya 
gugatan dari warga tertentu yang tidak menghendaki adanya gereja yang 
sudah berdiri sejak tahun 1976. Gugatan itu sendiri sebenarnya masih dalam 
proses banding di PTUN.
 
Sementara itu, Senin, 15 Juli 2002, 4 (empat) 
buah gereja, yaitu GPdI, GKPI, GBI Bethany dan Gereja Baptis yang berada 
disektor Paladio daerah Industri dan perumahan Babeka, Cikarang Baru, Kab. 
Bekasi telah disegel/ditutup oleh Polisi Pamong Praja atas perintah Bupati Kab. 
Bekasi. Penyegelan/penutupan ini juga berkaitan dengan adanya desakan dari 
kelompok tertentu yang tidak menghendaki adanya gereja di wilayah Cikarang Baru, 
Bekasi.
 
Demikian informasi awal mengenai penutupan beberapa 
gereja yang dapat kami laporkan.
 
Tetaplah berdoa,
Eskol-Net
 


[Eskol-Net]- Spot News: Kronologis Penyegelan 4 (emapat) Gereja di Cikarang Baru, Bekasi

2002-07-21 Terurut Topik Eskol

~~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
~~~
Eskol Netters yang terkasih

Salam Sejahtera,
Berikut kami sampaikan Kronologis Penyegelan 4 (empat) Gereja di Cikarang
Baru seperti yang kami informasikan beberapa waktu lalu. Mohon tetap dukung
dalam doa. Tuhan memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
==
KRONOLOGIS PENYEGELAN TERHADAP 4 (EMPAT) GEREJA DI WILAYAH CIKARANG BARU,
BEKASI

13 September 2001: Terjadi penyerangan terhadap beberapa Gereja di Jl.
Beruang dan Panda

11 Nopember 2001: Terjadi penyerangan terhadap Gereja Bethany di Ruko
Anggrek

30 September 2001: DPC Front Hizbullah Bekasi, melalui surat no.
005/DPC-FH/LA/IX/2001, meminta konfirmasi kepada Direksi PT. Jababeka
Insfrastruktur  mengenai rencana penutupan semua tempat peribadatan umat
Kristen dan Katholik di seluruh wilayah Cikarang Baru.

5 Oktober 2001: Kepala Desa Mekar Mukti, melalui surat
no.140/14/Pem/2001, menyampaikan pemberitahuan yang ditujukan kepada
Pimpinan Gereja agar tidak melaksanakan peribadatan yang telah rutin
dilaksanakan setiap hari Minggu dengan alasan keamanan.

8 Oktober 2001: Pertemuan hamba-hamba Tuhan di Graha Bethany Lippo
Cikarang (pk 21.00 s/d 01.30 wib) membahas tentang kejadian di Ruko Anggrek
Cikarang Baru dan tindak lanjutnya.

10 Oktober 2001: Pertemuan di Menara Batavia Jakarta dengan pihak GBC -
Kesimpulan pihak GBC memberikan jaminan keamanan untuk tetap beribadah.

14 Desember 2001: Pertemuan di Jl. Puspa III No. 18 membahas tentang
tawaran dari GBC untuk memakai 4 rumah di Sektor Paladio - Hasilnya
wakil-wakil Gereja sepakat untuk menerima tawaran tersebut. Dan ditunjuklah
4 orang sebagai wakil dari Gereja-gereja yang ada, yaitu : 1. Pdt. D.A.
Sutrisna dari GBI Bethany, 2. Pdt. F. Marpaung dari GpdI, 3. Pnt. Siregar
dari GKPI, 4. Pdt. Abdul Amin Khohar dari Gereja Baptis.

19 Desember 2001: Perhimpunan Gereja-Gereja Cikarang Baru mengirimkan
surat kepada Ketua RT 15/RW 07/Dusun II Perumahan Cikarang Baru tentang
rencana pemakaian Sektor Paladio sebagai sarana ibadah.

Kemudian Perhimpunan Gereja-Gereja Cikarang Baru ada rencana akan bertemu
dengan pihak GBC untuk menandatangani persetujuan pemakaian Sektor Paladio
sebagai sarana Ibadah pada tanggal 27 Desember 2001.

24 Desember 2001: Camat Lemahabang melalui surat No. 005/465/UM
menyampaikan undangan pertemuan kepada Pdt. F. Marpaung yang akan diadakan
pada tanggal 27 Desember 2002, mengenai Pengamanan Natal dan Tahun Baru.
(Ternyata pertemuan tersebut diarahkan menjadi kesepakatan bersama)

27 Desember 2002: Pertemuan diadakan di Golf Cikarang Baru pk. 13.00
WIB. Adapun hasil pertemuan sebagai berikut:

Session pertama, pengarahan dari pihak  Muspika yang intinya : melihat
situasi yang sedang terjadi saat ini diharap pimpinan Gereja dapat bertindak
bijaksana dalam hal melaksanakan Ibadah.

Session kedua, bertemu dengan tokoh-tokoh Masyarakat dan Alim Ulama
(termasuk Front Hizbullah). Dalam pertemuan ini pihak Muslim mengajukan
keberatan terhadap kehadiran Ibadah Umat Kristiani di Kecamatan Lemahabang
dan sekitarnya dengan alasan : 1. Tempat ibadah yang dipakai bukan tempat
ibadah yang legal (ruko dan rumah). 2. Umat Kristiani melakukan
Kristenisasi.

Wakil umat Kristiani mengajukan permohonan agar diberi kesempatan untuk
beribadah. Pihak Muslim akhirnya memberi ijin, tapi dengan catatan selama 6
(enam) bulan pihak umat Kristiani segera mengurus Izin Pembangunan Gereja.
Maka diadakan kesepakatan bersama tanggal 27 Desember 2001, dimana konsep
surat tersebut di buat oleh Muspika (terlampir).

Terhitung tanggal 27 Desember 2002 umat Kristiani beribadah di Sektor
Paladio, Cikarang Baru.

Langkah selanjutnya umat Kristiani melalui Perhimpunan Gereja-Gereja di
Cikarang Baru menghubungi pihak pengembang untuk mendapatkan lahan dan
sarana ibadah.

15 Januari 2002: Rapat bersama Perhimpunan Gereja-Gereja di Cikarang
Baru yang dihadiri pula oleh Kapolsek, bertempat di Kantor Pemasaran Graha
Buana Cikarang Baru. Adapun agenda rapat adalah :
1. Review pertemuan tanggal 27 Desember 2001
2. Tempat Ibadah sementara di Paladio
3. Rencana tempat ibadah permanen.
4. Warnasari.

12 Pebruari 2002: Pihak GBC menawarkan tanah untuk Gereja di Desa
Simpangan, tetapi ditolak oleh Kepala Desa setempat.

10 Juni 2002: Wakil-wakil ormas Islam Bekasi mengajukan surat pernyataan
sikap kepada Camat Cikarang Timur yang isinya :
1. Tidak akan memperpanjang rekomendasi atas kesepakatan kami tersebut yang
akan jatuh tempo pada 25 Juni 2002 mendatang.

2. Dengan tidak memperpanjang rekomendasi kami tersebut, pada saat jatuh
tempo nanti, seluruh isi kesepakatan terdahulu yang ditandatangani pada 27
Desember 2001 itu, menjadi tidak berlaku lagi alias batal.

3. Hal-hal yang mungkin terjadi sesudah itu, berupa pelanggaran dari pihak
Kristiani untuk tetap bertahan menjadikan ruko/lingkungan perumahan sebagai
tempat ibadah illegal di wilayah Cikarang

[Eskol-Net]- Sari Berita : Senin, 22 Juli 2002

2002-07-21 Terurut Topik Eskol

~
Sari Berita : Senin, 22 Juli 2002
~
<*>Satu Tahun Berkuasa, Megawati Dinilai Gagal
<*>Wapres Minta Klarifikasi Pengadilan Soal Putusan Ja'far
<*>Sebanyak 60 Persen Aborsi Dilakukan Remaja
<*>HUT IV Partai Kebangkitan Bangsa
  Waspadai Provokasi Pecah Belah Bangsa
<*>Tommy Berharap Majelis Putuskan Sesuai Rasa Keadilan
***

Satu Tahun Berkuasa, Megawati Dinilai Gagal
Reporter : Gita Fajar P Mega

detikcom - Jakarta, Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dianggap
sudah gagal menjalankan reformasi total selama satu tahun berkuasa.
Alasannya, berbagai kebijakan pemerintah tidak ada yang berpihak pada rakyat
kecil. Untuk itu seluruh elemen kekuatan rakyat harus menyatukan kekuatan
membangun perlawanan terhadap pemerintahan ini.
Penilaian itu diungkapkan Sekjen PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) Akhmad Gozali Harahap setelah melihat jalannya pemerintahan Megawati
selama 365 hari.

"Pemerintahan Mega dan Hamzah sudah gagal menjalankan reformasi total dan
kami sudah tidak percaya lagi," kata Akhmad Gozali Harahap dalam jumpa pers
di Kantor PB PMII Jl Salemba Tengah No 57A Jakarta Pusat, Senin (22/7/2002)
siang.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/22/20020722-123001.shtml

Wapres Minta Klarifikasi Pengadilan Soal Putusan Ja'far
Reporter : Danang Sangga Buwana

detikcom - Jakarta, Wakil presiden (wapres) Hamzah Haz menegaskan aparat
penegak hukum harus menjelaskan keputusannya terhadap Panglima Laskar Jihad
Ahlu Sunnah wal Jamaah Ja'far Umar Thalib. Hal ini untuk menghindari
penafsiran yang berbeda terhadap keputusan Pengadilan Negeri (PN) Ambon yang
telah memutuskan bahwa surat penahanan yang dikeluarkan Kejari Ambon cacat
hukum dengan proses yang kini sedang berjalan di PN Jakarta Timur.

"Saya kira aparat hukum harus memberikan penjelasan supaya tidak ada
tafsiran yang membingungkan rakyat," kata Wapres Hamzah Haz di Hotel
Borobudur, Jakarta Pusat, (22/7/2002). Pernyataan wapres itu menanggapi
pertanyaan wartawan berkaitan dengan putusan PN Ambon dan PN Jakarta Timur
yang berbeda terhadap Ja'far Umar Thalib.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/22/20020722-110059.shtml

Sebanyak 60 Persen Aborsi Dilakukan Remaja

Denpasar, Kompas - Sebanyak 60 persen aborsi yang terjadi di Indonesia
dilakukan oleh remaja. Angka yang sedemikian tinggi ini bisa menjadi
indikasi adanya perubahan persepsi remaja terhadap masalah seks. Di sisi
lain, pengetahuan remaja tentang masalah seks ternyata belum maju dengan
masih banyaknya salah pengertian dan masih dipercayanya beberapa mitos.
Demikian seksolog dan androlog, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila Sp And FAACS di
sela-sela Kongres Nasional I Asosiasi Seksologi Indonesia, Minggu (20/7).
Sementara dalam simposium yang berlangsung bersamaan di hari terakhir
kongres tersebut, Pemimpin Redaksi Tabloid Senior Widya Saraswati mengungkap
hal serupa bahwa sebenarnya di khalayak umum masalah seks sudah bukan lagi
merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan.

Wimpie dalam penjelasannya menandaskan, "Persoalan aborsi remaja di
Indonesia itu jika dibandingkan dengan salah satu negara bagian saja di AS,
sudah lebih gawat." Namun, dia mengakui bahwa dia belum mendapat data
pembanding yang riil.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/22/daerah/seba19.htm

HUT IV Partai Kebangkitan Bangsa
Waspadai Provokasi Pecah Belah Bangsa
=
Bandar Lampung, Kompas - Seluruh lapisan sosial masyarakat harus mewaspadai
setiap bentuk-bentuk provokasi yang ingin memecah-belah negara kesatuan.
Upaya ke arah menggoyahkan keutuhan negara sudah terlihat melalui berbagai
isu, antara lain Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Papua Merdeka.

Demikian pokok pidato Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Matori
Abdul Djalil pada Hari Ulang Tahun (HUT) IV PKB di Bandar Lampung, Minggu
(21/7), yang dihadiri lebih dari 35.000 kader. Acara di lapangan terbuka GOR
Saburai itu juga dihadiri Gubernur Lampung Oemarsono dan Wali Kota Bandar
Lampung Suharto. Dalam pidato politiknya sekitar 15 menit, Matori
mengatakan, bagi PKB tidak ada istilah Aceh Merdeka, Papua Merdeka, Maluku
Merdeka, atau Lampung Merdeka. "Kita harus menjunjung tinggi cita-cita
proklamasi, menjaga keutuhan negara kesatuan," katanya.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/22/nasional/wasp06.htm

TOMMY BERHARAP MAJELIS PUTUSKAN SESUAI RASA KEADILAN
Senin, 22 Juli, 2002 11:18:39 AM
===
Jakarta - Terdakwa kasus pemilikan senjata ilegal dan pembunuhan anggota
Hakim Agung Syafiuddin Kartasamita, Hutomo Mandala Putra alias Tommy
Soeharto berharap kepada Majalis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat
agar memutuskan perkaranya sesuai rasa keadilan.

Dalam sidang lanjutan kasus tersebut di gedung Badan Metereologi dan
Geofisika (BMG) Kemayoran, Jakarta, Senin, sebelum dilakukan pembacaan nota
pembelaan (pledoi) oleh tim kuasa hukum terdakwa, Tommy menyata

[Eskol-Net]- Sari Berita : Selasa, 23 Juli 2002

2002-07-22 Terurut Topik Eskol

~
Sari Berita : Selasa, 23 Juli 2002
~
<*>Singapura Masih Ketakutan Dengan Pemegang Paspor RI
<*>194 Parpol Sudah Terdaftar
<*>Wapres Ikut Prihatin
<*>Tommy Divonis 4 Bulan Bui
   Hakim: Segala Kemungkinan Ada
<*>ST 2002 Umumkan 'Jago Mangkir'
***

SINGAPURA MASIH KETAKUTAN DENGAN PEMEGANG PASPOR RI
Selasa, 23 Juli, 2002 8:51:19 AM
===
Batam - Pemerintah Singapura hingga kini dinilai masih sering mengalami
ketakutan untuk menerima kunjungan warga RI di negara pulau itu, ini
terbukti setiap hari sekitar 100-200 orang pemegang paspor RI yang masuk
melalui Riau, ditolak masuk ke Singapura karena dikuatirkan bisa menimbulkan
berbagai problema sosial.

`Alasan penolakan tersebut diduga terkait dengan kebijakan pemerintah
Singapura, mereka takut bila pendatang yang tidak memiliki tujuan jelas dan
dana yang cukup bisa menimbulkan kerawanan sosial di Singapura,`kata Kepala
Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Riau,
Wachdiyat kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa.

Berdasarkan informasi yang diterima LKBN ANTARA dari kantor imigrasi Batam,
petugas imigrasi Singapura juga pernah menolak seorang pejabat penting
Imigrasi Batam masuk ke Singapura karena berbagai alasan, ini menggambarkan
bahwa petugas imigrasi Singapura tidak memandang strata sosial pemegang
paspor RI yang akan berkunjung ke Singapura.
http://www.antara.co.id/berita.asp?id=45005

Selasa, 23/07/2002
194 Parpol Sudah Terdaftar
===
JAKARTA - Ketika kritik tajam tertuju kepada kinerja partai-partai politik,
ternyata minat mendirikan partai masih menggebu. Mau tahu berapa partai yang
sudah didaftarkan di Depkeh-HAM? Hingga sekarang, yang terdaftar sudah 194
partai.

Jumlah tersebut akan terus bertambah. Sebab, batas waktu pendaftaran belum
ditutup. "Penutupannya menunggu UU Politik yang baru selesai," ujar staf
Humas Depkeh-HAM Zainal Arifin kepada Jawa Pos di ruang kerjanya di Kantor
Depkeh-HAM Jakarta kemarin.

Menurut Ketua RUU Politik Yahya Zaini, pembahasan RUU Politik mungkin baru
selesai Oktober 2002. "Sekarang masih digodok. Kami memang ingin cepat
selesai," ujar Yahya ketika dihubungi melalui telepon internasional saat
berada di China tadi malam.

Zainal menjelaskan, dari 194 partai yang terdaftar dan sudah disahkan
Depkeh-HAM, 141 di antaranya merupakan peserta Pemilu 1999 dan 58 partai
baru. Sedangkan menurut Kepala Seksi Pendaftaran Partai Politik di
Depkeh-HAM Taroga Marpaung, masih ada 10 parpol baru yang menunggu
pengesahan administrasi. Hanya Taroga tidak bersedia menjelaskan 10 parpol
baru tersebut.
http://www.jawapos.co.id/print/index.php?cat=news&id=89641

Selasa, 23/07/2002
Wapres Ikut Prihatin
==
JAKARTA-Wapres Hamzah Haz menyatakan prihatin atas status hukum Panglima
Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib. Sebab, putusan PN Ambon yang memenangkan
gugatan praperadilan Ja'far ternyata tidak ditindaklanjuti Mabes Polri
dengan pembebasannya.

Karena itu, Hamzah minta Polri melakukan klarifikasi atas putusan PN Ambon.
"Ini penting agar tidak menimbulkan penafsiran yang membingungkan atas
putusan hukum yang sah," ujar Hamzah seusai membuka Lokakarya Free Trade
Zone di Hotel Borobudur kemarin.

Seperti diberitakan, Pengadilan Negeri (PN) Ambon, Selasa pekan lalu, telah
memenangkan gugatan praperadilan penahanan Ja'far. Penahanan oleh jaksa
Raharusun, Plt Kajari Ambon, dinyatakan cacat hukum karena diteken saat di
Jakarta. Padahal, di surat penahanan tertulis diteken di Ambon.

Namun, Mabes Polri tidak segera membebaskan Ja'far dengan alasan masih ada
perpanjangan penahanan yang dikeluarkan PN Jakarta Timur bernomor
143/Pen.Pid/02/PN.Jkt.Tim pada 15 Juli 2002.
http://www.jawapos.co.id/print/index.php?cat=news&id=89642

Tommy Divonis 4 Bulan Bui
Hakim: Segala Kemungkinan Ada
Reporter : Nurul Hidayati
===
detikcom - Jakarta, Beredar isu Tommy Soeharto bakal divonis "cuma" 4 bulan
penjara. Itu pun nanti bui takkan pernah menyentuhnya lagi karena vonisnya:
4 bulan penjara potong tahanan. Alias, pangeran Cendana itu langsung bebas.
Tapi, apakah benar Tommy bakal diganjar cuma 4 bulan saja?

"Segala kemungkinan ada," begitu jawab salah satu hakim kasus Tommy, Andi
Samsan Nganro pada detikcom per telepon, pukul 09.20 WIB, Selasa
(23/7/2002). Dijelaskan, dalam mengadili perkara pidana, segala kemungkinan
bisa saja terjadi. Misalnya saja vonis bebas atau hukuman penjara.

"Tapi secara spesifik 4 bulan penjara, atau angka-angka lain, saya tolak
itu. Kalau secara umum, kemungkinan-kemungkinan itu ada," ungkap Andi.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/23/20020723-094047.shtml

2002-07-23 10:13:24 WIB
ST 2002 Umumkan 'Jago Mangkir'

SWARANET - Ketua DPR Akbar Tandjung berjanji akan mengumumkan nama-nama
anggota-anggota DPR yang jago mbolos alias malas pada Sidang Tahunan MPR
Agustus mendatang.

"Kita akan berupaya melaporkan fungsi dan kedisiplinan anggota DPR -maksud
Akbar, para 

[Eskol-Net]- Spot News: Kronologis Pencabutan Ijin Ibadah serta Keprihatinan Jemaat GKI Blimbing Malang

2002-07-23 Terurut Topik Eskol

~~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
~~~
Eskol Netters yang terkasih

Salam Sejahtera,
Era reformasi yang saat ini sedang didengang-dengungkan di negeri ini
rupanya belum menjamin adanya kebebasan bagi umat Kristiani dalam
menjalankan ibadahnya secara aman dan damai. Buktinya ancaman dan penutupan
Gereja masih terus terjadi hingga saat ini.

Setelah 4 (empat) Gedung Gereja di Cikarang Baru, Bekasi disegel oleh Kepala
Kantor Polisi Pamong Praja a.n Bupati Bekasi, kini giliran GKI Blimbing,
Malang dicabut ijin ibadahnya oleh Sekjen Departemen Agama a.n Menteri
Agama. Akankah hal seperti ini akan terus terjadi?

Mari kita doakan bersama agar Tuhan mencurahkan Rahmat dan Anugerah-Nya bagi
bangsa ini. Tuhan memberkati.

Redaksi Eskol-Net
=
Kronologis Pencabutan Ijin Ibadah serta Keprihatinan Jemaat GKI Blimbing
Malang

Kehadiran Jemaat GKI Blimbing, Malang, pada hakikatnya sudah dikenal
masyarakat daerah Blimbing sejak tahun 1968 di Jl. Purwodadi 29 Malang. Saat
itu Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur telah menerbitkan
Surat Pembukaan Tempat Kebaktian pada tanggal 2 Desember 1968. Kemudian pada
tahun 1976 tempat tersebut dipindah di Jl. Candi Kalasan 33 Malang,  Untuk
itu Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur telah melegalisir
dengan menerbitkan Surat Keterangan kebaktian GKI Blimbing tertanggal 7
September 1976. Selama kurun waktu 25 tahun hubungan dengan warga setempat
sangat harmonis. Setiap tahun dalam setiap perayaan Natal di GKI Blimbing
senantiasa dihadiri oleh para tokoh atau pemuka masyarakat untuk memberi
sambutan dan menerima bingkisan Natal sebagai tali-asih untuk petugas
keamanan di wilayah RW 10.

Awal tahun 1990,  Bapak Pdt. Yohanes Bambang Mulyono memulai tugas
pelayanannya selaku  calon Pendeta. Beliau senantiasa hadir dalam setiap
undangan dari pihak RW 10, baik dalam acara Malam 17 Agustus, acara
Tasyakuran Warga maupun acara-acara warga lainnya.   Atas rahmat dan berkat
TUHAN jemaat GKI Blimbing Jl. Candi Kalasan 33 Malang akhirnya didewasakan
pada tanggal 16 Januari 1992. Kemudian pada tanggal 7 Juni 1993, PK Yohanes
Bambang Mulyono ditahbiskan menjadi Pendeta pertama  GKI Blimbing Malang.
Dalam perjalanan waktu berikutnya jemaatpun makin berkembang. Sampai saat
ini tercatat lebih dari 500 orang anggota jemaat. Perkembangan jemaat di
sana sangat didukung oleh pelayanan gerejawi dan keberadaan 2 universitas
swasta yaitu STIE Malang Kucecwara dan Universitas Widya Gama. Selain itu
perkembangan jemaat juga didukung oleh pembangunan perumahan yang terus
berkembang di sekitar daerah tersebut.

Namun pada sisi lain bangunan GKI Blimbing Malang mengalami kerusakan yang
sangat parah. Karena bangunan yang ada waktu itu adalah bangunan yang sudah
tua. Pada pertengahan tahun 1999 atap utama bangunan GKI Blimbing hampir
roboh. Karena itu mulai tahun 2000 Majelis Jemaat meminta ijin kepada
Pemerintah Kota untuk melakukan renovasi. Tetapi upaya tersebut tidaklah
mudah. Sebab Majelis Jemaaat GKI Blimbing diminta untuk memenuhi persyaratan
SK Walikota Nomor 248 tahun 1991 yang salah satu syaratnya adalah wajib
mendapat persetujuan dari warga sekitar dalam radius 200 meter. Persyaratan
dari Pemerintah Kota tersebut kemudian dicoba untuk dipenuhi oleh Majelis
Jemaat. Akhirnya GKI Blimbing Malang berhasil mendapat persetujuan 23 orang
dari warga sekitar. Namun pada saat yang sama pihak Ketua RW 10 tanpa
sepengetahuan dan persetujuan Majelis Jemaat juga mengedarkan tanda tangan
dari warga lain tentang ketidaksetujuan mereka. Berhubung keadaan gedung
gereja hampir roboh, Pemerintah Kota Malang akhirnya berdasarkan pertemuan
dengan 5 instansi terkait termasuk pihak Departemen Agama Kota Malang setuju
menerbitkan IMB GKI Blimbing Malang sebagai Fasilitas Sosial Keagamaan. IMB
dari Pemerintah Kota Malang tersebut akhirnya terbit pada tanggal 8 Juni
2001. Dalam hal ini pihak Majelis Jemaat telah datang kepada Ketua RT dan RW
menyampaikan penerbitan IMB tersebut. Sehingga pada awal bulan Juli 2001
dimulai renovasi untuk gedung GKI Blimbing Malang. Ketinggian gedung GKI
Blimbing Malang hanya naik 1 meter saja dari ketinggian gedung yang lama !
Itupun renovasi GKI Blimbing hanya satu tingkat saja, bukan 2 tingkat.
Tetapi tragisnya, hanya karena menaikkan atap 1 meter saja kami GKI Blimbing
harus di-PTUN-kan dan dicabut izin kegiatan ibadah secara paksa oleh
Pemerintah hanya karena tekanan beberapa orang warga saja.

Namun sayang renovasi yang baru mencapai 70% tersebut terus-menerus
mengalami gangguan dan intimidasi, misal para tukang yang bekerja diancam
agar mereka tidak melanjutkan pekerjaan, para warga masuk gedung gereja
secara paksa untuk melakukan pengukuran dan memerintahkan para tukang agar
berhenti bekerja dahulu. Pembangunan renovasi secara total akhirnya terhenti
sebab 29 warga menggugat GKI Blimbing Malang ke PTUN. Selama proses
peradilan, baik Majelis Hakim PTUN maupun anggota jemaat yang

[Eskol-Net]- Hot Spot :THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - CCDA Report No. 301

2002-07-23 Terurut Topik Eskol

CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA
Jalan Pattimura 32 – Ambon 97124 – Indonesia
Tel 0062 (0)911 342195   Fax 0062 (0)911 355337
E-mail : [EMAIL PROTECTED]

Ambon, July 23, 2002

THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS – Report No. 301

1. COURT ACKNOWLEDGES UMAR THALIB’S OBJECTION – Laskar Jihad Chief
Jafar Umar Thalib was arrested at Juanda Airport, Surabaya, on May 4, 2002
(See Report 277). He then was sent on to Jakarta, where he subsequently was
detained at Police HQ on charges of agitation and slanderous remarks against
the President while speeching in Ambon. Jafar Umar Thalib recently filed an
objection at the Ambon District Court over his detention as ordered by the
Ambon Prosecutor’s Office on July 2. After a series of sessions from July 15
to July 20 in Ambon, Judge J.Hehamony concluded that indeed the arrest
warrant, issued by the head of the Ambon Prosecutor’s Office, contained
legal flaws, especially the fact that the arrest warrant had been issued and
signed on July 2, whereas the head of the Ambon Prosecutors’s Office,
Raharusun, had left Ambon on June 30. The court, therefore, accepted the
objection filed by the defense lawyers, led by M.Rachman Marasabessy.

However, the Judge rejected the defense lawyer’s plea to the court to
release Jafar Umar Thalib from detention, considering the fact that on July
15 the East Jakarta District Court had extended Umar Thalib’s arrest for
another 30 days.

2.  UNREST IN THE TOBELO AREA – A trustworthy source in Tobelo, North
Halmahera, Province of the North Moluccas, provided us by fax and telephone
the following information on recent unrest in the Tobelo area.
Since June 29 on several occasions there were bombs explosions in Gorua, a
mixed Muslim-Christian village not far from the Kecamatan Capital of Tobelo.

So security forces executed sweeping on weapons in that village searching
the houses one by one. This yielded an astonishing harvest of several dozens
of rifles and pistols, 121 homemade bombs, 10 standard grenades, 73
detonators, a lot of ammunition and various other kinds of weaponry.

In the early morning of July 11, again, there was a bomb explosion in Gorua,
followed by bursts of gunfire from a Muslim crowd, accompanied by the
dreadful yell “Allahu Akbar!” Thereupon they started to proceed to the
meanwhile assembled Christians. However, security forces of the military
Zipur-5 Brawijaya battalion succeed in dispersing the masses by firing
warning shots. The Christians then made for Tobelo. Those from the nearby
village of  Tolonuo – including Protestant minister Gerti Tawa-Tawa – too,
hurriedly left their village and fled to Tobelo. A second round of sweeping
on weapons in Gorua, again yielded a significant number of weapons and
ammunition being confiscated.

The next day a minibus with 10 Christian passengers – after reporting to the
local security forces – endeavoured to pass through Gorua, however, was
halted by a crowd of some 300 locals, armed with large chopping-knives
(“parang”) and stones. The driver and some passengers were injured in this
incident. Due to this escalating unrest, many Christians from nearby
villages fled to Tobelo; the Christians from Duma fled to Loloda. Meanwhile
18 people suspected of being behind this renewed unrest were arrested and
taken to Ternate.

On July 13 minister Gerti Tawa-Tawa together with some members of his flock
decided to go to Tolonuo and try to retrieve some belongings they had not
been able to take with them   when they fled the village two days earlier.
It turned out that during their absence a lot of looting had taken place,
both from the church and from private houses. They counted 25 houses of
which the doors and window-panes had been smashed in.

A bomb explosion on July 15 in the village of Mamuya injured a 50 years old
woman. There also looting of cattle and property took place.

Our informant, however, insists that many Muslims in Tobelo very much
disagree with all this savageness.

C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina






[Eskol-Net]- Sari Berita : Rabu, 24 Juli 2002

2002-07-23 Terurut Topik Eskol

~
Sari Berita : Rabu, 24 Juli 2002
~
<*>Akbar Siap Dengarkan Tuntutan Setebal 300 Lembar
<*>Perubahan UUD Tak Hentikan Konflik Kelembagaan
<*>Thomas Widagdo: Tak ada gereja yang dibakar di Tobelo
<*>Rahardi Kecewa, Golkar Selamat
<*>Kwik Kian Gie:
   Tokoh PDIP Jual Kekuasaan


Akbar Siap Dengarkan Tuntutan Setebal 300 Lembar
Reporter : Maryadi

detikcom - Jakarta, Terdakwa kasus penyalahgunaan dana nonbujeter Bulog Rp
40 miliar, Akbar Tandjung, mengaku siap mendengarkan tuntutan yang akan
dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fachmi. Surat tuntutan sendiri tebalnya
300 halaman!

"Insya Allah saya siap. Kita dengarkan sajalah tuntutannya," komentar Akbar
ketika dicegat wartawan di ruang sidang di Ruang Serbaguna BMG, Jl.Angkasa
2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2002) pukul 09.15 WIb. Sidang
sendiri baru dimulai pukul 10.00 WIB.

Akbar juga mengaku tak punya firasat atau perasaan apa-apa yang mengganjal
dirinya menjelang pembacaan tuntutan. "Biasa saja. Tidak ada perasaan yang
aneh. Saya serahkan semuanya pada proses hukum," kata mantan Mensesneg ini.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/24/20020724-093759.shtml

Rabu, 24 Juli 2002
Perubahan UUD Tak Hentikan Konflik Kelembagaan

Malang, Kompas - Perubahan konstitusi yang sedang dilakukan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) tidak akan menghentikan konflik kelembagaan.
Bahkan, konflik kelembagaan berpotensi makin mengeras, karena UUD 1945
beserta perubahannya tidak sempurna dan tidak menganut prinsip checks and
balances secara penuh. Ketidaksempurnaan itu terjadi karena begitu besarnya
kepentingan dari anggota MPR yang membahasnya.

Hal itu dikemukakan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta Prof Dr Afan Gaffar dalam Seminar Nasional XVI Asosiasi Ilmu
Politik Indonesia (AIPI) di Kampus Universitas Brawijaya Malang hari Selasa
(23/7). Seminar yang dibuka Ketua Umum AIPI Prof Dr Ryaas Rasyid menampilkan
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono
yang membawakan makalah kunci.

Tampil juga Prof Dr Solichin Abdul Wahad (Universitas Brawijaya), Teguh
Yuwono (Undip), dan Abu Bakar Eby Hara (Universitas Jember). Di bidang
ekonomi tampil Dr Sri Adiningsih dan Dr Umar Juoro. Seminar yang membahas
krisis kelembagaan, krisis kepemimpinan, krisis kebangsaan, dan amandemen
konstitusi itu berlangsung Selasa hingga Kamis pekan ini.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/24/nasional/peru06.htm

Rabu, 24/07/2002, 09:37 WIB
Thomas Widagdo: Tak ada gereja yang dibakar di Tobelo
===
satunet.com - Komandan Sektor II Ternate, Kolonel (Art) Thomas Widagdo
mengatakan, tidak ada gereja yang dibakar di Tobelo.
Berita yang diwartakan sejumlah media massa bahwa ada gereja yang dibakar
dalam insiden di Tobelo, 5 Juli 2002, ternyata tidak benar. "Saya sudah
mengecek ke lapangan, ternyata tidak ada gereja yang dibakar, seperti yang
diberitakan berbagai media," kata Thomas.

"Dalam insiden tersebut, tidak ada korban jiwa, dan sekarang kondisi
keamanan setempat sudah kondusif," ujarnya.
http://www.satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=98308

Rabu, 24/07/2002
Rahardi Kecewa, Golkar Selamat
===
JAKARTA-Setelah pembentukan pansus di DPR gagal, upaya membongkar skandal
Bulog II sampai tuntas benar-benar kandas. Dalam sidang kasus Rahardi
Ramelan kemarin, hakim menolak memanggil para petinggi Golkar dan
orang-orang yang diduga terlibat dalam skenario penyelamatan Akbar Tandjung.

Hakim Ketua Lalu Mariyun berdalih, permintaan pengacara Rahardi, Trimoelja
D. Soerjadi, itu tak terkait dengan surat dakwaan kasus penyalahgunaan dana
nonbujeter Bulog Rp 62,9 miliar.

Saksi yang ditolak itu adalah tiga petinggi DPP Partai Golkar, yakni Fadel
Muhammad, M.S. Hidayat, dan Iris Indiramurti.

Saksi yang juga ditolak hakim adalah figur-figur yang disebut-sebut ikut
menyusun skenario "penyelamatan Akbar Tandjung" di Gran Mahakam dan
Mayestik. Mereka adalah para pengacara, yakni O.C. Kaligis, Hotma Sitompul,
dan Yan Djuanda Saputra.
http://www.jawapos.co.id/print/index.php?cat=news&id=89718

Kwik Kian Gie:
Tokoh PDIP Jual Kekuasaan

Kwik Kian Gie tak pernah berhenti meradang. Ekonom lulusan Rotterdam,
Belanda itu amat gelisah dengan bayangan gelap Indonesia. "Bahkan hancur
lebur," ujar Ketua Bappenas/Menteri Negara Perencanaan Pembangunan itu.
Hutang bertumpuk ribuan triliun rupiah. Pemerintah pun dibelenggu IMF. Dia
kian prihatin lantaran teknokrat di pemerintahan bertindak bak agen IMF.

Kwik tidak berubah. Saat ini, seolah menjadi ikon politisi yang bersih
dengan komitmen lurus, juga ekonom yang nasionalis, berpihak pada nasib
rakyat. Dia terus berteriak, marah, karena kebijakan-kebijakan yang tidak
masuk akal. Malah, bekas Menko Ekuin itu terang-terangan mencap tolol
berkait penjualan sejumlah bank swasta bermasalah.

Bukankah

[Eskol-Net]- Sari Berita : Kamis, 25 Juli 2002

2002-07-24 Terurut Topik Eskol

~
Sari Berita : Kamis, 25 Juli 2002
~
<*>Akbar Tandjung Dituntut Empat Tahun
<*>Sebaiknya PPP tidak ekstrim perjuangkan Piagam Jakarta
<*>Mega Kebalikan Ayahnya
  Cak Nur: Cari Presiden Mendatang yang Komunikatif
<*>Di Konbes NU dan Munas Alim Ulama
  Gus Dur & Megawati Bersalaman
<*>Hubungan RI-AS
  Bush Menelepon Mega, Separatisme Ditumpas
<*>Kasus Kerusuhan
  Tukang Ojek di Batungsangkar Rusuh, Seorang Tewas


Kamis, 25 Juli 2002
Akbar Tandjung Dituntut Empat Tahun
==
Jakarta, Kompas - Terbukti bersalah secara bersama-sama melakukan tindak
pidana korupsi, mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Akbar Tandjung
dituntut empat tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fachmi.
Sementara itu, Ketua Yayasan Raudlatul Jannah Dadang Sukandar dan kontraktor
penyalur bahan pokok Winfried Simatupang dituntut hukuman penjara selama
tiga tahun enam bulan. JPU juga menuntut kepada majelis hakim agar para
terdakwa ditahan di rumah tahanan (rutan) negara.

Tuntutan tersebut dibacakan JPU Fachmi, Rabu (24/7), dalam sidang yang
digelar di Gedung Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kemayoran, Jakarta.
Sidang pembacaan tuntutan JPU tersebut yang berlangsung maraton sejak pukul
10.30 hingga 19.20 dipimpin Ketua Majelis Hakim Amiruddin Zakaria.

Sesaat sebelum tuntutan tersebut dibacakan, tidak hanya Tandjung, Dadang
Sukandar, dan Simatupang yang terlihat agak tegang, penasihat hukum,
wartawan, serta pengunjung sidang juga terlihat demikian. Kursi pengunjung
yang pada sore hari sempat terlihat kosong terisi penuh dan banyak yang
berdiri. Sejumlah fungsionaris Golkar dan istri Akbar Tandjung juga dengan
setia menunggu JPU membacakan berapa tuntutan hukuman terhadap Tandjung.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/25/utama/akba01.htm

Kamis, 25/07/2002, 09:54 WIB
Sebaiknya PPP tidak ekstrim perjuangkan Piagam Jakarta
===
satunet.com - Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Sulawesi Tengah
Zainuddin Bolong menghimbau Fraksi PPP tidak ekstrim memperjuangkan tujuh
kata dalam Piagam Jakarta.

Ketua AIPI Sulawesi Tengah ini mengharapkan Fraksi PPP di DPR/MPR tidak
ekstrim memperjuangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta agar dimasukkan ke
dalam UUD 1945 pada Sidang Tahunan (ST) MPR Agustus mendatang.

"Saya melihat proses amandemen UUD 1945 tetap berjalan baik, namun ada
sinyal bakal terjadi perdebatan alot jika PPP terus memperjuangkan tujuh
kata pada Piagam Jakarta dimasukkan ke dalam UUD 1945," kata Zainuddin.
http://www.satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=98403

Kamis, 25/07/2002
Mega Kebalikan Ayahnya
Cak Nur: Cari Presiden Mendatang yang Komunikatif
=
JAKARTA - Meskipun Megawati Soekarnoputri lebih banyak berdiam diri, para
tokoh tak bosan-bosannya memberikan masukan. Nurcholish Madjid pun ikut
menyorot gaya kepemimpinan Megawati yang telah setahun duduk di kursi
kepresidenan.

Yang menarik, walaupun Megawati memimpin partai yang digolongkan partai kaum
nasionalis, Cak Nur justru mempertanyakan komitmen kebangsaannya. Tentu
saja, ini sangat bertolak belakang dengan sikap ayahnya, Bung Karno.

"Dulu, sebelum jadi presiden, kita bayangkan, dia itu seperti bapaknya.
Ternyata, dugaan kita meleset sama sekali," kata rektor Universitas
Paramadina Mulya ini setelah berbicara dalam Forum Rektor, di Hotel
Borobudur, Jakarta, kemarin.

Padahal, menurut Cak Nur, Bung Karno dikenal mati-matian dalam
mempertahankan komitmen kebangsaannya.
http://www.jawapos.co.id/print/index.php?cat=news&id=89994

Di Konbes NU dan Munas Alim Ulama
Gus Dur & Megawati Bersalaman
Reporter : Danang Sangga Buwana
===
detikcom - Jakarta, Presiden Megawati akhirnya bertemu dengan mantan
Presiden Gus Dur. Keduanya bertemu dalam acara Konferensi besar NU dan Munas
Alim Ulama. Tetapi dalam pertemuan itu, Gus Dur bukan orang pertama yang
disalami Megawati.

Pertemuan dua tokoh itu menarik perhatian hampir seluruh peserta Konbes NU
dan Munas Alim Ulama, yang digelar di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta
Timur, Kamis (25/7/2002). Mereka ingin menyaksikan bagaimana jalannya
pertemuan dua tokoh yang dulu mengaku kakak beradik itu.

Megawati didampingi suaminya Taufik Kiemas tiba di arena Konbes NU itu
sekitar pukul 09.05 WIB. Kedatangan Megawati disambut oleh Sekjen PKB
Syaifullah Yusuf. Oleh Syaiufullah Megawati langsung diantar menuju ke
tempat di mana Gus Dur sudah datang sebelumnya.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/25/20020725-102540.shtml

Hubungan RI-AS
Bush Menelepon Mega, Separatisme Ditumpas

25/7/2002 05:31 - Presiden Bush menelpon Mega untuk mendukung upaya
penanganan separatisme di Indonesia. Menko Polkam menyiapkan sejumlah materi
pertemuan dengan Powell.

Liputan6.com, Jakarta: Pencabutan embargo militer Amerika Serikat kepada
Indonesia nampaknya tak akan lama lagi. Buktinya, Presiden AS George Walke

[Eskol-Net]- Sari Berita : Jumat, 26 Juli 2002

2002-07-26 Terurut Topik Eskol

~
Sari Berita : Jumat, 26 Juli 2002
~
<*>Serang Gaza, RI Kutuk Israel
<*>Ja'far: Penahanan Saya Ada Intervensi Dunia Internasional
<*>Kapolres Garut Bantah Ancam Warga Tionghoa Soal Acun
<*>F-TNI/POLRI SIAP PATUHI KEPUTUSAN ST 2002
<*>Atasi Krisis Kepemimpinan
  Galang Parpol Baru


Serang Gaza, RI Kutuk Israel
Reporter : Arif Shodiq Pujiharto
==
detikcom - Jakarta, Meski terhitung telat, tapi bolehlah. Pemerintah
Indonesia akhirnya mengutuk serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza yang
dalam serangan itu menewaskan sejumlah penduduk sipil Palestina termasuk
anak-anak serta melukai penduduk lainnya.

Kutukan itu termuat dalam siaran pers Departemen Luar Negeri (Deplu), Jumat
(26/7/2002). Indonesia menilai, serangan itu jelas-jelas melanggar
norma-norma dan hukum humaniter internasional yang berlaku. "Tidak ada
alasan apa pun yang dapat membenarkan tindakan Israel itu," tandas
pemerintah Indonesia.

Dituturkan, kebijakan Israel untuk menundukkan bangsa Palestina melalui
penggunaan kekerasan memiliki cacat hukum mendasar dan telah melecehkan
keinginan kolektif bangsa Palestina untuk membentuk negara sendiri.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/26/20020726-112527.shtml

Nasional
Ja'far: Penahanan Saya Ada Intervensi Dunia Internasional
26 Jul 2002 0:12:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Panglima Laskar Jihad Ja'far Umar Thalib menilai
penahanannya ada unsur intervensi dari dunia internasional. Soal ini
disampaikan Ja'far kepada wartawan setelah keluar dari tahanan Mabes Polri
setelah penangguhan penahannya diterima, Kamis (25/7) malam.

"Dalam hal ini masyarakat internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat,
dengan isu terorismenya. Dan salah satu buktinya antara lain adalah
rekomendasi Parlemen Eropa. Isinya tegas-tegas menyatakan keresahan
masyarakat Eropa atas pidato yang telah saya ucapkan pada 26 April 2002
lalu. Jadi berbagai intervensi itu sangat kentara indikasinya," kata Ja'far.

Ja'far ditahan di Mabes Polri sejak 16 Maret 2002 dengan tuduhan melakukan
provokasi dan penghinaan kepada kepala negara. Permintaan penangguhan
penahanannya atas kasusnya dilakukan kuasa hukumnya setelah PN Ambon
memenangkan gugatan praperadilannya, minggu lalu.

Ja'far mendapatkan penangguhan penahanan atas jaminan dari pengacaranya,
Mahendradatta dan Ahmad Midan. Ia keluar dari tahanan Mabes Polri, Kamis
(25/7), sekitar pukul 20.23 WIB. Setelah memberikan keterangan kepada pers,
Ja'far berencana ke Yogyakarta untuk bertemu keluarganya. Apakah akan
langsung berdakwah ? Ia menjawab, itu adalah pekerjaan rutinnya yang tidak
akan ditinggalkan. "Karena untuk khutbah Jumat, saya khatib tetap di pondok
pesantren saya," kata Ja'far menutup pembicaran. (Imas Nurhayati-Tempo News
Room)
http://www.tempo.co.id/news/2002/7/26/1,1,1,id.html

Kapolres Garut Bantah Ancam Warga Tionghoa Soal Acun
Reporter : Anton Aliabbas
==
detikcom - Jakarta, Dituduh melakukan intimidasi pada warga Tionghoa Garut
agar tanggung renteng membayar utang Acun Rp 4,2 miliar, Kapolres Garut AKBP
Dede Suryana, kontan berang. "Ngaco itu!" protesnya dengan nada tinggi.

"Makanya jangan terima orang gila laporan. Isu-isu di luar dan surat kaleng
itu ditulis seperti itu," ujar Dede dengan ketika dihubungi detikcom per
telepon, Jumat (27/7/2002) pukul 09.00 WIB. Yang dimaksud "orang gila
laporan" tentunya adalah para keturunan Tionghoa Garut yang ngeluruk ke
YLBHI untuk melaporkan kasusnya pada Rabu (24/7/2002) lalu.

Menurut laporan yang digelar dalam jumpa pers di YLBHI, warga Tionghoa Garut
yang 'diimbau' menanggung utang Acun bersama-sama menyatakan, 'imbauan' itu
adalah hasil rapat pejabat Muspida yang juga diikuti oleh Kapolres Garut
AKBP Dede Suryana.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/07/26/20020726-110538.shtml

F-TNI/POLRI SIAP PATUHI KEPUTUSAN ST 2002
Jum'at, 26 Juli, 2002 11:39:05 AM

Jakarta - Wakil Ketua MPR dari Fraksi TNI/Polri Letjen Agus Widjojo,
menegaskan fraksinya siap mematuhi keputusan apapun yang diambil Majelis
dalam Sidang Tahunan (ST) 2002, khususnya terhadap amandemen keempat
konstitusi.

Hal itu dikemukakan mantan Kaster TNI itu kepada pers yang menanyakan
kemungkinan hilangnya F-TNI/Polri di MPR sebelum 2009, seusai pelantikan dua
anggota pergantian antar waktu (PAW) MPR dari Fraksi Utusan Golongan di
Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat.

`Apabila dinyatakan bahwa MPR merupakan bikameral yang terdiri atas DPR dan
DPD yang keseluruhan anggotanya dipilih dalam Pemilu, maka artinya tidak ada
lagi tempat bagi F-TNI/Polri yang keanggotaannya di MPR berdasarkan
pengangkatan,` katanya.
http://www.antara.co.id/berita.asp?id=45230

Atasi Krisis Kepemimpinan
Galang Parpol Baru
===
Malang, Kompas - Krisis kepemimpinan sebenarnya sudah berlangsung lama,
sejak masa Soeharto yang tak memungkinkan munculnya calon pemimpin baru
bersamaan dengan lemahnya partai politik 

[Eskol-Net]- Hot Spot: Ambon Kembali Di Guncang Bom

2002-07-27 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
[EMAIL PROTECTED]
~~

Sabtu, 27/07/2002, 10:52 WIB
21 korban luka serius akibat ledakan di Ambon

satunet.com - Bom yang meledak di Jalan Mutiara, kawasan Mardika (Kodya
Ambon), Sabtu, sekitar pukul 11.10 WIT mengakibatkan 21 korban luka serius
dirawat di Rumah Sakit (RS) GPM dan RS Bhakti Rahayu.

Para korban sebagian besar adalah mahasiswa Politeknik Universitas Pattimura
(Unpatti) Ambon, tukang ojek dan pelajar akibat terkena serpihan bom yang
diduga disembunyikan di gerobak es.

Sebagian besar para korban mengalami luka di bagian kaki dan tangan,
sementara itu dokter dan paramedis RS GPM dan RS Bhakti Rahayu berusaha
memberikan pertolongan.

Pihak dua rumah sakit tersebut sejauh ini tidak melaporkan adanya korban
tewas akibat peristiwa naas itu. Akibat ledakan bom tersebut mengakibatkan
para guru mempercepat proses belajar mengajar dengan mengijinkan para siswa
pulang lebih awal.

Kendati demikian, aktivitas lalu-lintas di kawasan Jalan dr Soetomo dan
Jalan dr Latumeten tidak ditutup. Terlihat sejumlah aparat keamanan dari
Yonif 741/Udayana berusaha mengaturnya.

Hal yang sama terlihat pula di kawasan Batumeja dan kawasan perniagaan di
sekitar Jalan Sultan Baabulla. Secara terpisah, aparat keamanan di tampak
memblokir jalan yang menghubungkan ke kawasan Citra, sekitar lokasi
kejadian, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Bahkan, aparat keamanan terlihat langsung menggeluarkan peralatan deteksi
guna mencegah kemungkinan masih adanya bom di sekitar lokasi. (ANT/hyo)
http://www.satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=98560






[Eskol-Net]- Kilasan: "Kharakteristik Konstitusi"

2002-07-30 Terurut Topik Eskol



~~~Informasikan Situasi 
Lingkungan Anda[EMAIL PROTECTED]~~~
 
Kharakteristik Undang-Undang Dasar
``
Di tengah-tengah polemik amandemen Batang Tubuh UUD 
1945/ Konsitusi RI redaksi mencoba memberi kilasan mengenai kharakteristik UUD/ 
konsitusi yang merupakan hasil rangkuman dari teori tentang 
konstitusi.
 
Kharakter Konstitusi/ UUD adalah sebagai 
berikut:
 
* Memuat hal-hal yang mendasar/ pokok;
 
* Karena masih memuat hal-hal mendasar maka ia 
membutuhkan penjabaran lebih lanjut ke dalam peraturan perundang-undangan yang 
lebih rendah (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keppres, Peraturan Menteri, 
dan peraturan pelaksanaan/ teknis lainnya);
 
* Sebagai landasan bagi peraturan-peraturan yang 
lebih rendah;
 
* Bersifat universal (tidak dimasuki oleh 
kepentingan kelompok/ golongan tertentu);
 
* Berisi cita-cita dan harapan-harapan yang ingin 
dicapai oleh bangsa dan negara, misalnya: pasal 34 UUD 1945 tentang fakir miskin 
dipelihara oleh negara, pasal 27 tentang kesempatan memperoleh pekerjaan yang 
layak bagi kemanusiaan. 
 
* Memuat bentuk negara, sistem 
ketatanegaraan dansistem pemerintahan;
 
* Memuat susunan, tugas dan wewenang 
lembaga-lembaga negara; dan
 
* Memuat sistem hubungan antar lembaga-lembaga 
negara.
 
Demikianlah sekilas tentang kharakteristik 
Undang-Undang Dasar (Konstitusi). Semoga bermanfaat.
 
 
Pokok-Pokok Doa:
==
- Berdoa untuk pemulihan situasi politik, ekonomi, 
dan keamanan negara.
- Berdoa untuk pertolongan Tuhan dalam 
penyelesaian setiap permasalahan sosial/kemasyarakatan yang sedang terjadi 
akhir-akhir ini;
- Berdoa untuk setiap pemerintahan di dunia ini 
agar dengan dilandasi takut akan Tuhan dalam memimpin bangsanya menuju 
pembangunan manusia yang seutuhnya.
 
Salam dan doa
 
Redaksi Eskol Net


[Eskol-Net]- Renungan: "Sadarkah Kita ..."

2002-08-01 Terurut Topik Eskol



~~~Informasikan Situasi 
Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~~
 
"Sadarkah Kita ..." 
(Glorianet.org) 
 
Sadarkah kita bahwa: Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, karena 
seharusnya kita melihat yang ada di depan ...
Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan sehingga 
kita dapat mendengar dari kedua sisi, menangkap pujian maupun kritikan, dan 
melihat mana yang benar Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di 
kepala, sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya. Tak seorang pun 
yang dapat mencuri isi otak kita, yang lebih berharga dari segala permata yang 
ada.Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan 
satu mulut. Karena mulut tadi adalah senjata yang tajam, yang dapat melukai, 
memfitnah, bahkan membunuh. Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan 
melihat.Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita untuk 
menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati. Belajar untuk 
mencintai dan menikmati dicintai, tetapi jangan mengharapkan orang lain 
mencintai anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda 
berikan. Berikanlah cinta tanpa mengharapkan balasan, maka anda 
akan menemukan bahwa hidup ini akan menjadi lebih indah. (Anonim)
http://www.glorianet.org/tamanbacaan/traktat/tr093.html


Eskol-Net]- Hot Spot: "97,05% Mahasiswi di Yogyakarta Hilang Kegadisannya"

2002-08-01 Terurut Topik Eskol



~~~Informasikan Situasi Lingkungan 
Anda [EMAIL PROTECTED]~~~
 
Salam sejahtera,
 
Para pembaca yang budiman, sungguh mengerikan 
kehidupan remaja dan pemuda kita akhir-akhir ini kalau hasil survey yang 
diberitakan berikut ini benar adanya. Mudah-mudahan problema ini lebih mendapat 
perhatian serius dari gereja-gereja dan pemuka Kristiani. Sudah saatnya 
pendidikan moral di lembaga-lembaga pendidikan kita menjadi materi yang terutama 
dan pertama, bukan sekedar materi pelengkap.
 
Salam dan doa,
Redaksi Eskol Net
 
97,05% 
Mahasiswi di Yogyakarta 
Hilang Kegadisannya
```Reporter : Bagus Kurniawan
detikcom - Yogyakarta, Sungguh 
mencengangkan dan mengerikan mengetahui kehidupan seks mahasiswi di kota pelajar 
Yogyakarta. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan 
Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH) menunjukkan 
hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat 
kuliah. 
Yang lebih mengenaskan, semua responden mengaku melakukan 
hubungan seks tanpa ada paksaan. Semua dilakukan atas dasar suka sama suka dan 
adanya kebutuhan. Selain itu, ada sebagian responden mengaku melakukan hubungan 
seks dengan lebih dari satu pasangan dan tidak bersifat komersil. 
Hal itu dikemukakan Direktur Eksekutif LSCK PUSBIH, Iip 
Wijayanto, kepada wartawan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jl. Malioboro, Yogyakarta, Kamis (1/8/2002). 
Menurut Iip, penelitian itu dilakukan selama 3 tahun mulai Juli 
1999 hingga Juli 2002, dengan melibatkan sekitar 1.660 responden yang berasal 
dari 16 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Yogya. Dari 1.660 
responden itu, 97,05 persen mengaku sudah hilang keperawanannya saat kuliah. 
Hanya ada tiga responden atau 0,18 persen saja yang mengaku 
sama sekali belum pernah melakukan kegiatan seks, termasuk masturbasi. "Ketiga 
responden itu juga mengaku sama sekali belum pernah mengakses tontonan maupun 
bacaan berbau seks," ungkapnya. 
Menurut Iip, berdasarkan hasil tersebut, total responden yang 
belum pernah melakukan kegiatan seks berpasangan hanya 2,95 persen atau 2,77 
persen ditambah 0,18 persen. Sementara sebanyak 97,05 persen telah melakukan 
kegiatan seks berpasangan. Sebanyak 73 persen menggunakan metode coitus 
interuptus. Selebihnya menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas di 
pasaran. 
Selain itu, hanya ditemukan 46 mahasiswi atau 2,77 persen 
responden saja yang belum pernah melakukan seks berpasangan di bawah level 
petting seks. "Alasan mereka tidak melakukan seks berpartner, selain 
takut kepada orang tuanya, mereka juga masih berpikir untuk menjadi contoh 
adik-adiknya," kata Iip. 
Apabila dilihat tempat mereka melakukannya, lanjut Iip, 
sebanyak 63 persen melakukan kegiatan seks di tempat kost pria pasangannya. 
Sebanyak 14 persen dilakukan di tempat kost putri atau rumah kontrakannya. 
Selanjutnya 21 persen di hotel kelas melati yang tersebar di kota Yogya dan 2 
persen lagi di tempat wisata yang terbuka. 
Yang lebih mencengangkan lagi, tempat yang digunakan untuk 
melakukan seks hampir sebagian besar berada di wilayah Jalan Kaliurang dan Jalan 
Gejayan yang merupakan kawasan kos-kosan terbesar bagi mahasiswa yang kuliah di 
PTN dan PTS terbesar di Yogya. 
Iip menambahkan, sebanyak 98 persen responden juga mengaku 
pernah melakukan aborsi. Sebanyak 23 responden di antaranya mengaku telah 
melakukan aborsi lebih dari satu kali. Sementara 12 responden lagi mengaku lebih 
dari dua kali. Mereka mengaku melakukan aborsi dengan cara mengkonsumsi obat flu 
dan ragi dalam jumlah besar. 
Agar tidak ketahuan pemilik kos ataupun petugas ronda kampung, 
responden mengaku mengakali dengan cara memasukkan pasangannya sejak pukul 07.00 
WIB dan baru keluar atau pulang pada pukul 21.00 malam.(bgs, 
ani) 
http://www.detik.com/peristiwa/2002/08/02/20020802-013807.shtml


[Eskol-Net]- Spot News: "Warga Italia Tewas Ditembak Di Poso"

2002-08-09 Terurut Topik Eskol



~~Informasikan Situasi 
Lingkungan Anda[EMAIL PROTECTED]~~
WARGA ITALIA, BERBULAN MADU DI 
TORAJA, TEWAS 
DITEMBAK JIHAD DI POSO
Penyerangan Bis BatutumongaTentena, 9 
Agustus 2002.Tanggal, 8 Agustus 2002, pukul 19.30 wit. Terjadi penyerangan 
terhadap bis PO. Batutumonga, Nopol DD 7676 AU. Bis yang beroperasi dari 
Makassar - Toraja - Palu lewat Tentena tersebut di serang saat melinttasi daerah 
"Batu-batu, (nama lokasinya). Daerah ini terletak sekitar 85 km dari Tentena dan 
kurang dari 3 km dari desa Mayoa Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso. 
Didaerah ini terdapat rumah makan dan pemukiman masyarakat asal Bugis, Sulawesi 
selatan.
Bis ditembaki dengan berondongan senjata 
otomatis dari sisi kiri dan kananbis. Beruntung sopir tidak kena tembakan 
walaupun sudah diincar tapi pelurumeleset, sehingga sopir dapat terus 
melarikan bisnya ke desa Pendolo (kristen) sehingga situasinya lebih aman untuk 
menolong para korban. Selain bis Batutumonga yang melayani rute ini, bis Lita 
juga melayani rute ini namun karena kondisi keamanan yang tidak menjamin, 
pemilik bis telah menghentikan sementara trayek ini sejak beberapa hari lalu. 
Sekitar 3 km dari lokasi penembakan ada pos jaga aparat keamanan di desa Mayoa 
namun tidak ada upaya untuk mengejar para pelaku.Kondisi Bis 
:
* 3 bekas tembusan peluru di kaca depan* 4 
bekas tembusan peluru pada dinding bingkai kaca depan bagian kanan bis, dekat 
sopir.
* 1 Kaca jendela hancur di bagian kanan bis.* 2 
kaca jendela hancur secara memanjang di bagian kiri bis (tempat duduk korban 
meninggal, LORENZA, terdapat genangan darah di tempat ini, tembakan berasal dari 
atas bukit disisi kiri bis.* Kaca spion kiri tertembus peluru.* Bis di 
tembak dalam keadaan berjalan dan tidak berhenti.Korban 
:1. Loreenzo Tadey (34) Turis asal Italia, lahir 28 Mei 1968. korban 
baru saja menikah dan berbulan Madu di Toraja, selanjutnya meneruskan perjalanan 
ke Palu lewat Tentena. Mengetahui bahwa bis yang ditumpanginya di berondong 
tembakan, korban segera membungkuk di kursinya sambil memeluk istrinya 
untukmenghindari tembakan, namun naas baginya, ternyata  penembak 
berada di atasbukit samping kiri bis sehingga peluru mengenai punggung 
kirinya dan tembuske Jantung. Korban tewas seketika dan istrinya sangat 
terpukul dan shock berat atas peristiwa tersebut. 
 
Atas dasar kemanusiaan pihak Crisis Centre GKST 
mengambil inisiatif membantu istri korban untuk mengurus jenazah, baik 
Transportasi, Komunikasi Telepon ke keluarganya di Italia maupun pengurusannya 
sampai ke Palu dan di terbangkan ke Jakarta. Korban di terbangkan ke Italia via 
Jakarta - Singapore. Sampai keberangkatannya sang istri tidak dapat dimintai 
keterangan karena terus menangis dan shock.2.  Tiomotius / 
Papa Kriss, warga Pendolo, luka tembak di bagian paha 
kiri.3.  Heronimus. Warga Pendolo, luka tembak pada paha 
kanan.4.  Karangan. Warga Toraja, badannya luka-luka kena 
pecahan kaca bis.5.  Alberting Montong. Warga Toraja, luka 
pada tangan dan beberapa bagian tubuhnya akibat pecahan kaca bis.Akibat 
berbagai rentetan peristiwa ini masyarakat kristen di Tentena dan sekitarnya 
semakin resah sebab benar-benar tidak ada jaminan keamanan dariaparat maupun 
Pemerintah. Hal ini dapat menimbulkan konflik baru lagi. Pada tanggal 11 Agustus 
Menko Kesra, Jusuf Kalla akan datang ke Palu dan melalui Gubernur Palu, Drs. 
Aminuddin Ponulele, beliau mengundang pihak kristen terutama yang terlibat dalam 
Deklarasi Malino 20 Desember 2001 yanglalu untuk bertemu Menko Kesra, Jusuf 
Kalla. Namun undangan tersebut ditolak dengan alasan masyarakat kristen 
sedang berduka. Pihak kristen memintapertemuan tersebut di tunda sampai ada 
waktu yang tepat dan pemerintahmengambil langkah-langkah yang kongkrit guna 
menegakkan hukum dan melindungi warga masyarakat dari berbagai tindakan teror, 
intimidasi, pembunuhan, penyerangan dan berbagai tindakan kriminal lainnya 
sesuai dengan isi kesepakatan Deklarasi Malino. Untuk hal tersebut pihak kristen 
telah membuat PERNYATAAN SIKAP yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh 95 orang 
yang terdiri dari para Deklarator dan Anggota Pokja Deklarasi Maliono untuk 
Perdamaian Poso pada tanggal 15 Juli 2002.  Sumber: [Masariku Network] 
 
Tetaplah berdoa untuk pemulihan keamanan di 
Poso.
Salam dan doa,
Eskol Net.


[Eskol-Net]- Spot News: "Pernyataan Sikap Deklarator Malino (Pihak Kristen)"

2002-08-09 Terurut Topik Eskol
 Jenewa3. World Alliance of Reformed Churches di 
Jenewa4. World Association For Christian Communication di 
london5. Christian Conference of Asia di 
Hongkong6. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Jakarta dan 
seluruh GerejaAnggota PGI di Indonesia7. Konferensi Wali Gereja 
Indonesia (KWI) di Jakarta dan Keuskupan di 
seluruhIndonesia8. Majelis Ulama Indonesia (MUI) di 
Jakarta9. Kantor Kedutaan Negara-Negara Sahabat di jakarta10. 
PANGDAM VII WIRABUANA di Makassar11. Sinode Am Gereja-Gereja Sulawesi 
Utara-Tengah di Manado12. PGI Wilayah SULSELRA di 
Makassar13. Gubernur Sulawesi Tengah di Palu14. Gubernur 
Sulawesi Selatan di Makassar15. Gubernur Sulawesi Tenggara di 
Kendari16. Gubernur Gorontalo di Gorontalo17. Gubernur 
Sulawesi utara di Manado18. KAPOLDA SULTENG di Palu19. DANREM 
132 TADULAKO di Palu20. Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tengah di 
Palu21. Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Utara di 
Manado22. Bupati Poso di Poso23. Bupati Morowali di 
Kolonedale24. Ketua DPRD Kabupaten Poso di Poso dan Ketua-ketua 
Fraksi25. Ketua DPRD Kabupaten Morowali di 
Kolonedale26. KAPOLRES Poso di Poso27. DAN DIM 1307 Poso di 
Poso28. Lembaga-Lembaga dan para aktifis/ Pemerhati 
masalah-masalahkemanusiaan29. Pers dalam dan Luar 
Negri30. Muspika se-Kabupaten Poso masing masing di 
tempat31. Muspika se kabupaten Morowali masing-masing di 
tempat.**
 
Salam dan doa,
Eskol Net


[Eskol-Net]- Spot News: Poso Terkini : 13 Agustus 2002

2002-08-12 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
Eskol Netters yang terkasih

Salam Sejahtera,
2 (dua) desa di Poso, yaitu Desa Silanca dan Sepe,  sejak kemarin malam
(12/8) diserang habis oleh pasukan perusuh. Menurut sumber Eskol, saat ini
Poso Pesisir telah dikuasai pasukan perusuh. Akibat penyerangan ini belum
diketahui berapa jumlah korban jiwa atau luka-luka. Diperkirakan sekitar
500-700 warga Kristen terpaksa diungsikan ke Tentena, sementara 2 (dua) buah
gereja, yaitu GKST dan GPdI dibakar.

Saat ini, sejak penyerangan di desa Matako pada minggu lalu (4/8), para
pengungsi membutuhkan bantuan kebutuhan pokok seperti bahan makanan dan
pakaian layak pakai. Jika diantara Eskol Netters ada yang terbeban silahkan
hubungi Redaksi Eskol-Net <[EMAIL PROTECTED]>

Demikian informasi terkini mengenai perkembangan di Poso dan sekitarnya.
Tetap doakan untuk kedamaian di Poso dan agar umat Kristen khususnya tidak
terpancing. Doakan juga untuk para pengungsi yang saat ini berada di Tentena
maupun yang masih bertahan di desa-desa sekitar. Tuhan memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net







[Eskol-Net]- Spot News: Poso Terkini : 13 Agustus 2002 pk 18.00 WIB

2002-08-13 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~

Para pembaca yang terhormat,
Informasi terakhir yang kami terima dari Poso menyebutkan bahwa akibat
penyerangan di dua desa di Poso, yaitu Desa Silanca dan Sepe, sejak kemarin
malam (12/8) adalah sebagai berikut:

- 3 (tiga) Gereja, yaitu GKST (Silanca), Gereja Pantekosta (Sepe) dan GSJA
(Sepe) telah dibakar.
- 5 (lima) orang meninggal
- Evakuasi warga Kristen masih terus berlangsung khususnya wanita dan
anak-anak.

Posko CC-GKST di Tentena juga menerima berita bahwa 2 (dua) Gereja di Poso
Kota, yaitu GKST Ekklesia di Kel. Gebang Rejo dan GKST Bethel di Kelurahan
Sayo sudah dibakar (masih dalam klarifikasi).

Saat berita ini diturunkan beredar isu bahwa akan ada penyerangan di Desa
Lembomawo dan Desa. Ranononcu. Doakanlah agar niat-niat jahat ini digagalkan
oleh Tuhan.

Berikut ini wawancara Radio Nederland dengan Pastur Jimmy Tumbelaka 12
Agustus 2002.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol Net

* WARGA POSO SUDAH PUTUS ASA TERHADAP PEMERINTAH

Pertemuan evaluasi perjanjian damai Malino diselenggarakan kemarin
untuk meredakan ketegangan yang semakin memuncak di Poso, Sulawesi
Tengah. Radio Nederland menghubungi pastur Jimmy Tumbelaka, salah
seorang yang ikut dalam pertemuan tersebut. Pertemuan itu juga dihadiri oleh
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla.

Saat diwawancarai Senin malam kemarin, ia menjelaskan bahwa dirinya
bersama-sama delegasi Kristen dan Islam baru saja menandatangani kesepakatan
baru perjanjian damai Poso. Namun saat pertemuan itu sedang berjalan sebuah
serangan kembali terjadi di wilayah sekitar Poso.

Jimmy Tumbelaka (JT): Dalam dua bulan ini gangguan keamanan di Poso
meningkat. Dan menyikapi itu, pak Menko Kesra Jusuf Kalla telah
mengundang kelompok kerja Malino untuk membicarakan ini bersama-sama
dengan semua komponen yang pernah di Malino waktu delapan bulan yang
lalu.

Pembicaraan kami telah menghasilkan sekurang-kurangnya dua keputusan
penting. Pertama, bahwa segala aksi tindak kekerasan, pengeboman, penembakan
itu akan menjadi musuh kita bersama. Antara muslim maupun kristen. Kedua,
kita mendukung sepenuhnya tindakan-tindakan yang diambil oleh aparat
keamanan.

Sesudah kedua hal itu ditandatangani dan disepakati, ternyata sangat
disayangkan karena tadi saya baru dapat berita dari Poso - ada kampung yang
bernama Sepek sudah diserang dan sudah dibakar habis. Itu terjadi sekitar
setengah tujuh malam tadi. Dan sekarang bahkan penyerangan itu masih terus
berlanjut dan memasuki desa selanjutnya, desa Silancah.

Radio Nederland (RN): Jadi, pak Jimmy, sekali pun baru saja ditandatangani,
atau kesepaktan baru lagi tentang Malino ini, tapi penyerangan tetap
terjadi. Ini bagaimana kok bisa begitu?

JT: Itulah saya justru tadi tanda tanya besar. Memang jaraknya Palu-Poso itu
ditempuh dalam waktu lima sampai enam jam. Jadi sementara para delegasi ada
di Palu, aksi kekerasan terjadi terus di Poso. Tapi menurut laporan dari
Pangdam Divisi VII Wirabuwana, justru mengatakan bahwa di Poso sudah
ditempatkan satu batalion. Seharusnya saya membayangkan bahwa aparat ini
pasti sudah mengambil tindakan. Tetapi kalau masih terjadi begini berarti
belum ada tindakan.

RN: Apakah memang pemerintah kita tidak mampu lagi atau bagaimana?

JT: Saya berani mengatakan demi banyak orang bahwa pemerintah kita
tidak mampu. Saya kecewa. Justru saat kami duduk bersama, duduk
saling sepakat dan merekomendasikan segala tindakan kepada pemerintah
untuk segera diambil dengan sikap yang tegas.

RN: Menurut Anda apa sih penyebabnya sampai ini terus berlarut-larut?

JT: Saya kira memang yang bermain di Poso tetap adalah orang-orang
misterius. Kami tidak mau langsung menuduh kelompok ini, kelompok itu.
Dan memang selalu yang dikorbankan adalah pihak Kristiani.

RN: Padahal tentara/polisi sudah ditetapkan di sana. Saya tidak habis
pikir mereka ngapain aja (mengapa saja,red.) kalau begitu?

JT: Ya, jadi perlu diketahui aparat keamanan di Poso itu ditempatkan
hampir setiap tiga kilometer ada pos. Itu sangat tidak masuk akal
kenapa masih terjadi aksi-aksi sedemikian.

RN: Atau jangan-jangan mereka juga terlibat kali?

JT: Saya kurang berani untuk mengatakan itu. Tetapi bagaimana ya
dalam kenyataan bahwa ada aparat kok tidak bertindak. Ini jadi tanda
tanya.

RN: Pak Jimmy, kan kemarin Ibu Megawati dalam pidato kenegaraan di ST
MPR menyebutkan bahwa situasi keamanan berangsur pulih. Terutama
disebut Poso sudah pulih, tapi nyatanya tidak. Anda puas dengan Mega
dan Hamzah?

JT: Saya kira itu memang bahasa yang terlalu klise. Itu tidak benar.
Dua bulan terakhir ini Poso bukannya pulih, malah terasa semakin
hangat suasananya, terasa semakin panas. Itu (pulih: red) tidak benar.
Laporan
yang tidak benar sama sekali.

RN: Jadi Anda puas dengan Mega-Hamzah atau tidak?

JT: Saya kecewa kalau pemerintah mengungkapkan itu di  depan publik.
Seharusnya transparan apa yang terjadi di daerah. Dan kami sungguh-sungguh

Eskol-Net]- Hot Spot: Parlemen Inggris: "Laskar Jihad harus Diberantas dan Dilucuti"

2002-08-13 Terurut Topik Eskol



~~Informasikan Situasi 
Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~
 
Parlemen Inggris: 
"Laskar Jihad harus Diberantas dan Dilucuti"
``
HarianKomentar, 13/8/2002
Aksi teror yang melanda sejumlah daerah konflik, 
terutama di wilayah Poso yang kian memanas, mengundang sorotan dunia 
internasional. Bahkan reaksi keras dilancarkan anggota House of Lords (Parlemen 
Inggris) dalam rapat penyampaian pendapat di gedung parlemen setempat belum lama 
ini. 
 

Dalam 
kopian no-tulensi parlemen (biasa disebut cata-tan Lords Hansard, red) yang 
diperoleh Komentar Senin (12/08) kemarin, sedikitnya enam anggota parlemen 
mengaitkan masalah kerusuhan itu dengan Laskar Jihad. Oleh karena itu, mereka 
menegaskan agar kelompok aliran garis keras itu dilucuti dan diberantas. ”Laskar 
Jihad harus diberantas dan dilucuti, cepat atau lambat, sebelum mereka terus 
merongrong stabilitas dan integritas Indonesia,’’ ujar Lord Howell dari Partai 
Kon-servatif.   
 
Dalam 
pernyataan yang tercatat dalam notulensi, anggota parlemen berusia 66 tahun itu 
menambah-kan, konflik di Indonesia telah diperparah oleh kehadiran kelom-pok 
tersebut. ”Kelompok ini ke-lihatannya benar-benar berniat melakukan kekerasan. 
Mereka melakukan jihad bukan dengan cara Islami yang moderat, tapi mengandalkan 
kekerasan. Ke-lompok ini memiliki jaringan de-ngan Arab Saudi, Yaman, dan 
Fi-lipina yang diidentifikasi Amerika Serikat sebagai tempat aktivitas jaringan 
Al-Qaeda. Banyak dari anggota grup itu yang setuju untuk menegakkan keinginan 
mereka dengan paksaan. Mereka gerakan yang penuh kejahatan,’’ seru Lord 
Howell.  
 
Senada, 
Lord Alton, anggota dari Partai Crossbencher (Non-par-tisan) turut mengecam 
Laskar Ji-had. ”Sejumlah laporan yang da-pat dipercaya menyatakan Laskar Jihad 
akan terus melancarkan serangan terhadap desa-desa Kristen di Sulawesi Tengah 
meski sudah ada kesepakatan Malino,’’ tukas anggota parlemen dari daerah 
pemilihan Liverpool itu. 
 
Lord 
Alton dalam catatan notu-lensi Hansard itu turut menye-butkan, operasi Laskar 
Jihad di beberapa daerah lainnya, seperti halnya di Maluku Utara, Ambon sampai 
Papua.  
 
”’Laskar 
Jihad yang sudah mem-bantai ribuan penduduk yang ada di Maluku, Malut dan 
Sulteng, sekarang sudah masuk ke Provinsi Papua untuk melatih milisi setem-pat 
guna mendukung kekuasaan Indonesia atas provinsi tersebut. Laskar Jihad sudah 
mengirim lebih dari seratus anggotanya ke Kabupaten Fak Fak dan mendi-rikan kamp 
pelatihan militer di sana,’’ ungkapnya, menyebutkan data yang diperolehnya dari 
sum-ber terpercaya. 
 
Dalam 
penyampaian pendapat itu, dia menambahkan, sudah terbukti dengan nyata bahwa 
Laskar Jihad tidak pernah berniat menghormati kesepakatan damai. Disebutkannya, 
sejumlah desa Kristen di Sulawesi Tengah mela-porkan adanya usaha intimidasi 
dari Laskar Jihad yang meng-ancam akan membantai mereka setelah pasukan TNI dan 
Polri ditarik. ”Oleh karena itu, Peme-rintah kita (Inggris, red) harus 
menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi ribuan penduduk 
Kristen yang terancam,’’ tegasnya. 
 
Dalam 
dokumen berupa catatan-catatan pernyataan legis-lator di Inggris setebal 12 
halaman dengan kop Lords Hansard tertanggal 26 Maret 2002 itu, mereka terlihat 
sepakat bahwa aksi kekerasan di wilayah konflik itu makin parah, karena dipicu 
oleh kelompok Laskar Jihad. Oleh karena itu, untuk meredam konflik yang terjadi, 
perlu ada ketegasan untuk memberantas kelompok tersebut.(lh/awin/*)
Sumber: 
http://www.hariankomentar.com/hl001.html


[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - August 14, 2002

2002-08-14 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~

CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA
Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia
Tel 0062 (0)911 342195   Fax 0062 (0)911 355337
E-mail [EMAIL PROTECTED]
==
Ambon, August 14, 2002
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 309

1.   AGAIN VICTIMS OF LAND MINES - Two soldiers from the Armed-2
battalion tripped on a land mine, while on August 11 they were trying to
find Pieter Joseph (30), who was missing in the woods near Galala, east of
the city Ambon. They were seriously wounded. One of them had to have one of
his legs amputated. P.Joseph's corpse was found the following day: he, too,
had stepped on a land mine. Several days earlier a civilian from Lahanai was
seriously injured when he stepped on a land mine in the Karang Panjang area.
Another became victim of a land mine not far from the village of Soya. On
August 12 M.Tahitu (35) from Passo became victim of a land mine in the woods
between Nania and Negeri Lama; his left leg had to be severed.  People are
wondering whether these mines might only recently have been placed, since
the accidents happened along not unfrequently trodden paths. All of these
land mines were homemade.

2.   VICTIM IN THE NORTH MOLUCCAS - People in the North-Halmahera areas
of Tobelo and Galela still live in terror. When on August 8 Simon Laike (65)
from the village of Duma was tending to his coconut plantation, he was shot
dead by an unknown person.

3.   DISCIPLINING THE MILITARY - In the wake of several cases of
insubordination of military servicemen, military chief commander Major
General Djoko Santoso has ordered sweeping by the military police on
weaponry also towards military servicemen: whether they can identify
themseleves as such and whether they carry only the weapons they are
supposed to.

4.   LATEST INFO FOR DUTCH MOLUCCANS - Paulien Joel-Parera reports that
for Dutch Moluccans there can be made an exception on the general ban on
foreigners to enter Ambon, under the following conditions:
(1)Submitting request, stating purpose of visit, place to stay and
duration of stay, readiness to comply strictly with the civil emergency
regulations;
(2)Written declaration of the relatives in Ambon stating that they
guarantee responsibility;
(3)Photocopy passport and visum;
(4)2 x Passport Photo in colour, 4x6 cm.
All of this to be sent to the relatives in Ambon, who will submit it at the
local civil emergency administration.

C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina






[Eskol-Net]- Spot News: "Sikap Masyarakat Tobelo atas Peristiwa yang Terjadi di Kec. Tobelo"

2002-08-14 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
Salam Sejahtera,

Para pembaca yang terhormat,
Situasi di Tobelo-Maluku Utara yang sudah tampak tenang beberapa bulan
terakhir ini, sejak awal Juli 2002 lalu kembali memanas menyusul peledakan
dan penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang di beberapa desa di
Tobelo.

Berkaitan dengan peristiwa tersebut, berikut kami sampaikan pandangan serta
sikap masyarakat Tobelo yang ditujukan kepada Gubernur Propinsi Maluku
Utara, selaku Penguasa Darurat Sipil, sebagai reaksi atas terjadinya
berbagai peristiwa di wilayah Kecamatan Tobelo.

Tetaplah berdoa,
Redaksi Eskol-Net
=

PANDANGAN SERTA SIKAP MASYARAKAT
ATAS PERKEMBANGAN SITUASI TERAKHIR YANG TERJADI DI WILAYAH KECAMATAN TOBELO

Kepada Yth.
Gubernur Propinsi Maluku Utara
Selaku Penguasa Darurat Sipil
Di
Ternate

Dengan Hormat,

Kami masyarakat yang berdomisili di wilayah kecamatan Tobelo, perlu
menyampaikan bahwa kondisi dan situasi yang pernah tercipta 2 bulan terakhir
sejak awal April 2002 sampai dengan akhir Juni 2002 adalah situasi yang
paling kondusif dari semua situasi sebelumnya.

Pada kurun waktu itu, kelompok masyarakat, baik masyarakat Muslim yang telah
kembali ke wilayah ini, masyarakat Muslim Galela dan wilayah lain,
masyarakat Kristen Tobelo dan masyarakat Kristen dari wilayah lain yang
masih mengungsi di Tobelo, dapat berbaur secara baik. Itu semua boleh
terjadi karena kesadaran masyarakat sudah mulai membaik. Juga didukung oleh
berbagai pihak termasuk pemerintah dan aparat TNI/POLRI.

Rupanya situasi yang dinilai masyarakat sudah sangat kondusif tidak bertahan
lama. Awal Juli 2002 tercatat sejarah baru di wilayah ini, situasi yang
telah memberi harapan untuk segera berbenah diri untuk membangun, berubah
menjadi situasi kepanikan, situasi tidak aman. Kelompok-kelompok masyarakat
yang telah kembali ke asalnya dari pengungsian, kembali lagi mengungsi, baik
Kristen maupun Muslim.

Ditemukannya beberapa peralatan senjata organik, berindikasikan bahwa ada
keinginan buruk dari kelompok pengacau keamanan kepada kelompok masyarakat
di wilayah Tobelo agar jangan berada atau tidak perlu berada lagi di wilayah
ini. Kalau itu yang diminta, kalau itu yang diinginkan kenapa tidak secara
terbuka dibicarakan? Kenapa harus dengan kekerasan? Kenapa harus ada korban
lagi? Dimanakah rasa aman bagi masyarakat sebagaimana diungkapkan oleh
Komandan Sektor Pemulihan Keamanan Wilayah II Maluku Utara pada tanggal 09
Juli 2002 yang disampaikan di hadapan MUSPIDA Maluku Utara dan para tokoh
masyarakat Tobelo, bahwa kehadiran Satgas TNI akan memberikan rasa aman.
Dimanakah kebenaran bahwa makin banyak satuan tugas keamanan di suatu
wilayah dapat memberikan rasa aman dan menyelesaikan konflik? Rupanya hanya
Tuhanlah yang tahu apa dibalik semua ini.

Atas dasar beberapa pandangan di atas, kami menyampaikan permohonan kepada
Bapak Gubernur Maluku Utara agar segera menyiapkan sarana angkutan untuk
mengangkut / mengungsikan kami warga masyarakat di wilayah kecamatan Tobelo
yang merasa tidak aman lagi, untuk keluar mencari tempat yang layak hidup,
yang memberikan rasa aman dan nyaman sekaligus dapat memenuhi keinginan
kelompok yang tidak berkehendak wilayah kami menjadi aman. Mungkin inilah
cara satu-satunya dan mungkin yang terbaik dalam menyelesaikan semua
persoalan di wilayah ini.

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari permohonan ini, kami lampirkan
beberapa catatan tentang :

1. Penempatan SATGAS keamanan Darurat Sipil sejak awal 2000 sampai dengan
Juli 2002 dan perkembangan situasi selama masing-masing kesatuan bertugas di
wilayah ini.

2. Catatan kejadian penting tahun 2002 di wilayah Kecamatan Tobelo.

Demikian permohonan kami, disampaikan untuk mendapat perhatian segera. Atas
perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Tobelo, 22 Juli 2002
Kami Msyarakat Tobelo

Tanda Tangan
(terlampir)

Tembusan : Disampaikan kepada Yth.
1. Presiden Republik Indonesia di Jakarta
2. Panglima TNI di Jakarta
3. Pangdam Pattimura di Ambon
4. Sekjen PBB di Jenewa
5. Tuhan Pencipta Langit dan Bumi (dalam doa)








[Eskol-Net]- Spot News: "Sikap Masyarakat Tobelo..." (Lampiran 1)

2002-08-14 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~

Lampiran : Catatan-Catatan Penting Masyarakat Tobelo

1. Penempatan Satgas Keamanan Darurat Sipil di Tobelo mulai awal 2000 sampai
dengan saat ini tercatat beberpa hal sebagai berikut :

Kesatuan-kesatuan yang telah bertugas di wilayah ini mulai dari Kostrad 501,
401, Brimob, Marinir, kemudian 321, 742 dan 741, meninggalkan kesan yang
memuaskan bagi masyarakat dalam upaya mengamankan wilayah ini.

Dalam pelaksanaan tugasnya, kesatuan-kesatuan tersebut diatas telah
melakukan berbagai hal bersama masyarakat terutama dalam upaya-upaya bersama
menciptakan kondisi yang lebih kondusif kearah pemulangan pengungsi ke
berbagai daerah asalnya.

Dalam kerangka itu juga telah dilakukan penyerahan berbagai peralatan
senjata perang oleh masyarakat secara sukarela juga atas inisiatif bersama
Kesatuan 321, Marinir dan masyarakat mempelopori pertemuan-pertemuan
kelompok masyarakat Muslim-Kristen Kecamatan Tobelo, Galela dan Morotai yang
melahirkan Deklarasi Damai Tobelo.

2. Catatan kejadian penting tahun 2002

a. Sejak tanggal 08 April 2002, Pengamanan dilakukan oleh keamanan organik
di Tobelo, yang terdiri dari POLSEK Tobelo, Kesatuan KORAMIL, Kesatuan KOMPI
C. 732 Banau dan dibantu oleh satu regu satuan tugas MARINIR.

b. Jumat, 05 Juli 2002, kira-kira pukul 04.30 terjadi ledakan bom di desa
Popilo/dusun Mede. Bom susulan terjadi kira-kira pukul 05.30 di desa yang
sama, sedangkan tempat kejadian berjarak kira-kira 200 meter arah barat
pemukiman masyarakat Kristen.

c. Senin, 08 Juli 2002, kira-kira jam 07.00 terjadi ledakan bom di desa
Gorua

d. Selasa, 09 Juli 2002, kira-kira pukul 02.00 terjadi ledakan bom di desa
Gorua. Hari yang sama pukul 07.00, satuan Gabungan yang terdiri dari
Koramil, Polsek, Marinir di Kecamatan Tobelo mengadakan pemeriksaan di desa
Gorua dan ditemukan barang-barang seperti :
· 4 buah pistol
· 28 senjata laras panjang (organik beberapa jenis)
· 2 senjata mesin berat (sejenis 12,7)
· 4 buah granat
· 73 buah detonator
· 1 karung bom rakitan siap pakai
· ratusan amunisi dari beberapa jenis

Pada hari yang sama, tepatnya pukul 09.00 terjadi kunjungan MUSPIDA Propinsi
Maluku Utara yang dipimpin oleh Sekwilda Propinsi untuk menjelaskan bahwa
mulai tanggal 09 Juli 2002 wilayah Tobelo akan ditempatkan SATGAS Keamanan
Darurat Sipil dari kesatuan ZIPUR-5 dan akan menempati desa Luari, Popilo,
Gorua, Tolonuo dan Togolioa. Penempatan ini mulai dilakukan kira-kira jam
15.00.

e. Rabu, 10 Juli 2002, kira-kira pukul 20.00 terjadi ledakan bom di desa
Gorua dan ledakan susulan pada jam 23.30.

f. Kamis, 11 Juli 2002, kira-kira pukul 04.00 ledakan bom terjadi di desa
Gorua. Kemudian pada pukul 05.00 dan seterusnya sampai dengan pukul 08.30
ledakan bom dan tembakan mulai terdengar dari kelompok pengacau keamanan di
desa Gorua dan Popilo sehingga masyarakat menjadi panik dan terjadi
pengungsian besar-besaran dari kelompok masyarakat Kristen yang berada di
desa Popilo, Gorua dan Tolonuo ke desa-desa tetangga. Setelah meninggalkan
tempat pemukiman, terjadi pengrusakan sebagai berikut :
· Dua rumah penduduk Kristen di bakar (desa Gorua)
· Beberapa rumah penduduk muslim di jarah (desa Gorua dan Gamsungi)
· Satu kios dibakar  (desa Gorua)
· Rumah-rumah penduduk Kristen dirusak dan dijarah (desa Tolonuo)
· Satu rumah gereja dirusak (desa Tolonuo)
· Beberapa rumah penduduk kristen dirusak dan dijarah (desa Popilo)
Pada kira-kira pukul 06.30, aparat Gabungan dari Koramil, Polsek, Kompi
Senapan C/732 Banau dan Marinir, melakukan pengamanan dan pemeriksaan di
desa Gorua dan Popilo sehingga menemukan barang-barang seperti :
· 3 buah pistol
· 9 buah senjata laras panjang
· 3 buah senjata mesin berat (sejenis 12,7)
· 6 buah granat
· 33 buah bom rakitan
· ratusan amunisi dan satu karung pakaian loreng

Kira-kira pada pukul 17.30, terjadi pemukulan terhadap dua orang pengendara
sepeda motor di desa Gorua.

g. Jumat, 12 Juli 2002, kira-kira pukul 08.30, terjadi penganiayaan terhadap
sopir angkutan umum (kepala dan tangan dipotong) serta pemukulan dengan
benda keras terhadap tiga orang penumpang yang bersama-sama dengan sopir.
Para korban tersebut di atas berasal dari kelompok Kristen desa tetangga.

h. Senin, 15 Juli 2002 sekitar pukul 02.30, masyarakat Kristen yang berada
di desa Soakonora kecamatan Galela di bom, mengakibatkan dua orang mengalami
luka-luka.

i. Jumat, 19 Juli 2002, sekitar pukul 22.10 terdengar bunyi ledakan bom di
antara desa Gorua dan Wari dan kemudian ledakan susulan terdengar pada pukul
22.30

j. Sabtu, 20 Juli 2002 sekitar pukul 01.00 ledakan bom terjadi di jantung
kota Tobelo dan disusul ledakan berikutnya pada pukul 01.40 di tempat yang
berjarak kurang lebih 200 meter dari ledakan pertama.

k. Sampai hari ini Senin, 22 Juli 2002, masyarakat Kristen dari desa Tolonuo
dan popilo masih berada di pengungsian dan sebagian masyarakat Kristen desa
Gorua, Mamuya (kecamatan Galela) juga masih be

[Eskol-Net]- Spot News: "Sikap Masyarakat Tobelo..." (Lampiran 2)

2002-08-14 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~

Kepada Yth. Direktur Nasional Lembaga HAM
Di Makassar

Dengan hormat,
Dengan ini kami laporkan situasi dan kondisi terakhir Wilayah Kecamatan
Tobelo. Bahwa pada hari ini Rabu, tanggal 7 Agustus 2002, tempat kejadian
perkara Desa Gorua Kecamatan Tobelo Propinsi Maluku Utara telah terjadi
Insiden Instabilitas keamanan.

Pada sekitar pukul 09.00 WIT terjadi pelemparan terhadap sebuah mobil yang
melewati Desa Gorua oleh massa putih, mengakibatkan kaca mobil depan dan
belakang hancur. Pada saat yang sama di kota kecamatan Tobelo diadakan
Upacara Serah Terima SATGAS Marinir IV kepada SATGAS Marinit V. Sekitar jam
09.30 di perbatasan antara Desa Gorua dan Wari, terjadi ledakan bom dan
rentetan tembakan. Situasi berkembang ternyata ada upaya penyerangan yang
dilakukan oleh massa putih Desa Gorua ke arah pemukiman penduduk Desa Wari.
Situasi tidak dapat terkendali, massa putih kemudian membakar rumah-rumah
penduduk yang berada di sekitar perbatasan Desa Wari dan Gorua.
Teridentifikasi bangunan milik Yayasan SANRO (PLPP-Wari) dibakar massa
putih, Dua barak pengungsi dan puluhan rumah warga Kristen ludes dibakar.
Terjadi penembakan dari arah massa putih mengakibatkan seorang warga Desa
Gorua atas nama Dance Duan (35 tahun) terkena peluru pada bagian kaki kanan
tembus tulang hancur. Korban sementara dirawat di rumah Sakit Bethesda
Tobelo.

Terjadi aksi balasan dari massa merah yang kemudian membakar rumah-rumah
penduduk warga Muslim Desa Gorua. Puluhan rumah milik warga Kristen dan
Muslim Gorua terbakar. Teridentifikasi 1 gedung milik warga Kristen dan
muslim Desa Gorua turut terbakar. Ditemukan 1 mayat di bagian barat Desa
Gorua, tidak dapat diidentifikasi. Situasi dapat terkendali ketika aparat
Satgas Marinir, Kompi C/732 dan Polsek Tobelo turun ke tempat kejadian.
Pengungsian besar-besaran terjadi di kota Tobhelo baik warga Kristen maupun
warga Muslim Desa Gorua. Sampai saat ini situasi masih menegangkan.

Dilaporkan secara khusus bahwa ternyata aparat Zipur-5 Brawijaya yang berada
di Pos Desa Gorua tidak mampu menghalau ataupun mencegah upaya penyerangan
yang dilakukan massa putih sehingga harus terjadi penembakan dan pembakaran
rumah-rumah penduduk. Hal ini tidak dapat diterima, jika dipahami dari sudut
Prosedur Operasi Standar Pengamanan SATGAS TNI. Seharusnya ketika ada gejala
chaos, aparat sudah bisa meredamnya Lembaga HAM Cabang Tobelo berkesimpulan
bahwa Aparat Zipur-5 Brawijaya tidak dapat memberikan perlindungan hak-hak
azasi manusia terhadap warga masyarakat Kecamatan Tobelo, oleh sebab itu
mohon Bapak Dirnas HAM dapat mengkoordinasikan dengan Pimpinan TNI, agar
segera aparat Zipur-5 Brawijaya yang melakukan pengamanan di Kecamatan
Tobelo ditarik kembali ke kesatuannya.

Masyarakat Kecamatan Tobelo sangat mengharapkan adanya upaya konkrit dari
Lembaga HAM dalam mewujudkan situasi aman dan damai di wilayah ini. Demikian
laporan kami, atas perhatian dan upaya penyelesaian Bapak, kami ucapkan
terima kasih.

Hormat kami,
Lembaga HAM Cabang Tobelo
Nofino Lobiua, SH 0924-21207






[Eskol-Net]- Hot Spot: Mendagri mengaku belum tahu situasi Poso memanas

2002-08-14 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
Salam Sejahtera,

Eskol Netters yang budiman,
Saat rakyat di Poso meregang nyawa mempertahankan hidup dalam ketidak
pastian. Saat ratusan rumah penduduk dan tempat ibadah (Gereja) di Poso
dibakar habis oleh aksi perusuh. Saat ratusan bahkan ribuan warga di Poso
harus meninggalkan kampung halamannya.

Sungguh ironis seorang Mendagri di Republik tercinta ini mengaku belum tahu
situasi Poso memanas.

Tetaplah berdoa,
Redaksi Eskol-Net
=

Rabu, 14/08/2002, 14:27 WIB
Mendagri mengaku belum tahu situasi Poso memanas

satunet.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Hari Sabarno mengaku dirinya
belum mengetahui bahwa situasi di Poso tampak memanas akibat isu pergantian
Bupati Poso.

"Saya belum tahu pasti itu karena belum ada laporannya kepada saya," katanya
menanggapi pertanyaan wartawan, di Jakarta, Rabu.

Mendagri mengatakan, masalah pemilihan Bupati merupakan urusan DPRD
setempat. Namun ditegaskan, setiap konflik yang berkaitan dengan hal itu
hendaknya diselesaikan untuk menanggulangi munculnya tindak kekerasan.

Untuk itu, Hari Sabarno akan mencari informasi lebih lanjut mengenai konflik
di wilayah itu, apakah konflik horizontal atau vertikal.

Aksi penyerangan sekelompok orang tak dikenal terjadi di desa Silanca, Sepe
dan Rononuncu di Kecamatan Lage Kabupaten Poso pada Senin malam hingga
Selasa menyebabkan lima orang warga setempat tewas dan dua lainnya luka
berat.

Korban tewas yakni Efrat Lagani (24), Fata Yordan (55), Sena Kangea (30), J
Sulelino (30) dan Pius (22). Sementara korban luka berat D Tangkunan dan
Samson Tange telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tentan untuk
dirawat.

Aliran pengungsi dalam jumlah besar kembali terjadi dari beberapa desa di
wilayah Kecamatan Lage seperti Silanca, Lembomawo, Sepe, Tagolu dan
Maliwuku. (ANT/hyo)
http://satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=99892






Eskol-Net]- Hot Spot: "Teroris Poso Didanai Al-Qaeda"

2002-08-15 Terurut Topik Eskol



~~Informasikan Situasi Lingkungan 
Anda [EMAIL PROTECTED]~~
Salam sejahtera,
Pertanyaan yang muncul dari pemberitaan ini ialah: 
di manakah posisi intelijen dan aparat keamanan kita berada, sehingga tidak ada 
pencegahan dan penanganan terhadap konflik-konflik bernuansa SARA secara 
profesional di tanah air kita ini?
Salam dan doa,
Redaksi Eskol Net
 
August 14, 2002
Laporan 
CNN:
Teroris 
Poso Didanai Al-Qaeda
`
Kelompok 
teroris yang melakukan penyerangan di wilayah Poso, diduga terkait dan mendapat 
sokongan dana dari jaringan Al-Qaeda. Demikian laporan CNN, Selasa (13/08) 
kemarin mengutip pernyataan pejabat inte-lijen Indonesia.
 
Dalam 
pemberitaan yang ber-judul Al-Qaeda Links to Indonesia Violence itu, disebutkan 
intelijen di Filipina turut mendukung analisa tersebut. CNN menandaskan, 
se-orang pejabat intelijen Filipina mengatakan, hal itu terkait dengan Agus 
Dwikarna yang saat ini ditahan di Filipina. Sebab, Dwi-karna disebutkannya, 
memegang komando atas sebuah grup milisi yang bermarkas di 
Poso.
 
Kekuatan 
milisi itu berkekuatan enam batalion, atau sekitar 2.000 personel pasukan. Malah 
intelijen ini secara terang-terangan menye-butkan, pasukan itu sebagai Laskar 
Jundullah. Disebutkan juga dalam bocoran investigasi intelijen itu, oleh CNN, 
bahwa di Poso telah didirikan sebuah kamp pelatihan yang kemudian ditutup 
setelah peristiwa 11 September. 
 
Namun 
intelijen itu yakin, lapor CNN, bahwa camp pelatihan ada juga di tempat lain di 
wilayah Sulawesi. Seorang WNI bernama Parlindungan Siregar yang kini menjadi 
buronan Pemerintah Spanyol, disebutkan terkait dalam pelatihan di kamp-kamp 
tersebut. 
 
Itu 
dibuktikan dengan dokumen yang ditemukan pihak intelijen Spanyol tanggal 11 
November 2001 lalu, yang isinya menyatakan, Siregar merupakan salah satu 
pimpinan terhadap kamp-kamp yang ada di Indonesia dan merupakan jaringan 
Al-Qaeda. Namun dalam laporan CNN itu, camp tersebut sebenarnya di-bangun oleh 
Agus Dwikarna.
 
DELAPAN 
DESA 
 
Sementara 
itu, dari Poso di-laporkan, pasca penyerangan kelompok teroris dalam sebulan 
terakhir ini di wilayah Kabupaten Poso, telah menyebabkan delapan desa tak 
berpenghuni lagi akibat ditinggalkan ribuan penduduk-nya. Desa-desa yang telah 
di-kosongkan itu meliputi,  Malitu, 
Matako, Sepe, Silanca, Tagolu, Batugencu,  
Ranonuncu, dan Lembomawo. 
 
Selain 
sudah kosong dan hanya dijagai aparat, tercatat ribuan rumah penduduk telah 
musnah dibakar, termasuk gedung se-kolah dan tempat ibadah. Se-mentara itu, 
setelah berhasil menyerang sejumlah desa di pinggiran Kota Poso, kini aksi 
kelompok teroris mulai me-rambah ke dalam Poso Kota. Kemarin (13/08), dilaporkan 
se-orang warga di Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota dilarikan ke rumah sakit 
akibat lemparan bom yang dilancarkan dari atas per-bukitan. 

 
Aksi 
teroris itu masih dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Beda halnya dengan 
kejadian di desa di luar Poso yang diserang secara sporadis. Seperti diketahui, 
Kelurahan Kawua merupakan daerah Poso Kota yang kini menja-di salah satu tempat 
pengungsian warga desa yang diserang. 
 
Sumber 
Komentar dari Poso tadi malam melaporkan, korban yang terkena bom itu, masih 
sempat diselamatkan. Namun matanya mengalami cedera yang cukup serius. 
 
Pada 
bagian lain, Himpunan Generasi Muda Kabupaten Poso (HGMKP) Sulut yang bertandang 
ke redaksi Komentar tadi malam melaporkan, peristiwa penyera-ngan itu diduga 
ditukangi oleh empat oknum Perwira Menengah (Pamen). 
 
Dari 
keempat pamen tersebut adalah Letkol SH anggota TNI, Letkol AK, serta Kombes AK 
yang keduanya adalah anggota Brimob. Sedangkan dua perwiranya saat ini masih 
dalam pendataan HGMKP. ”Oleh karena itu kami meminta agar keempat perwira 
tersebut yang memegang kendali di Poso untuk ditarik. Hal ini dikarenakan mereka 
secara terang-terangan terlibat dalam kerusuhan,’’ ungkap Ketua Umum HGMKP 
Sulut, Ezra Tara’u SH didampingi Sekretaris Umum, Agnes Ta’uno. 

 
Selain 
meminta keempat Pamen itu ditarik dari Poso, Tara’u juga memohon kepada 
pemerintah pusat untuk menarik satuan Brimob yang berasal dari luar Pulau 
Sulawesi, dalam hal ini Brimob yang berasal dari Ka-limantan dan Brimob Kelapa 
Dua, Depok. ”Permintaan penarikan tersebut dikarenakan dalam melakukan 
pengamanan kedua kesatuan ini seringkali tidak netral,’’ jelas kedua aktivis 
Poso ini. 
 
Tidak 
hanya itu saja permintaan HGMKP, mereka juga menolak pertemuan kelompok kerja 
(pokja) sosialisasi Deklarasi Malino I untuk Poso yang dilaksanakan di Palu. Hal 
ini dikarenakan adanya tekan-tekanan dari kelompok tertentu terhadap delegasi 
Kristen. ”Untuk karena itu kami minta kepada pemerintah Indonesia agar 
sosialisasi Deklarasi Malino I untuk Poso dilaksanakan di Sulawesi Utara 
(Manado). Karena wilayah Sulut adalah wilayah yang netral dan aman,’’ jelasnya. 

 
”Selain 
itu juga kami minta agar Legium Christum (LC) dan Militia Christy untuk siap

Eskol-Net]- Hot Spot: "Dituduh Hasut Muslim Perangi Kristen"

2002-08-15 Terurut Topik Eskol




~~Informasikan Situasi Lingkungan 
Anda [EMAIL PROTECTED]~~
 
Ja’far 
Umar Thalib disidang lagi 

Dituduh 
Hasut Muslim Perangi Kristen

 
SETELAH 
sempat tertunda dua pekan karena sakit, Panglima Laskar Jihad, Ja’far Umar 
Thalib, akhirnya kemarin (15/08) mulai diadili di Pengadilan Negeri Jakarta 
Timur. Dia dituduh melakukan penghinaan kepada Presiden, menunjukkan rasa 
permusuhan dan menghasut kaum muslim untuk berperang melawan komunitas 
Kristen. 
 
Ja’far 
sendiri tiba pukul 10.00 WIB, disambut puluhan pendukungnya dari Laskar Jihad 
yang mengenakan sorban dan baju gamis. Halaman PN yang biasanya dipakai untuk 
parkir kendaraan, kali ini ditutup. Ja’far yang disangka melanggar Pasal 134 
KUHP tentang penghasutan dan penghinaan, didampingi oleh pena-sihat hukum yang 
diketuai Mahendra Data dari Tim Pembela Muslim. 
 
Saat 
memasuki ruang sidang Ja’far disambut dengan teriakan ‘Allahu Akbar’ dari para 
pendukung dan simpatisannya. Ja’far, yang mengenakan baju kebesarannya, yakni 
jubah dan sorban putih, tersenyum dan melambaikan ta-ngannya, termasuk kepada 
sekitar 35 orang dari Front Pemuda Islam Surakarta (FPIS) yang datang 
khusus 
untuk 
memberikan dukungan moral. Persidangan yang dipimpin oleh hakim ketua Mansur 
Nasu-tion, SH itu dimulai, pukul 10.10 WIB. Sidang dimulai dengan pembacaan 
dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Slamet Riyanto, SH. 
 
Dalam 
dakwaannya, JPU menilai ada tiga kesalahan yang dilakukan Ja’far. Pertama, pada 
hari Jumat (26/04) di masjid Al Fattah, Ambon, terdakwa menunjukkan rasa 
permusuhan di depan umum. JPU menilai terdakwa melanggar Pasal 154 KUHP. 

 
Kedua, 
di hari dan tempat yang sama, terdakwa melakukan peng-hinaan terhadap presiden 
di muka umum, yang antara lain menga-takan, Megawati adalah pengkhia-nat bangsa, 
karena melindungi RMS (Republik Maluku Selatan). Untuk hal ini, terdakwa dinilai 
melanggar Pasal 134 jo 136 KUHP. 
 
Ketiga, 
masih di tempat dan tanggal yang sama, terdakwa dini-lai menghasut kaum Muslim 
un-tuk berperang melawan komuni-tas Kristen dengan meminta mempersiapkan bom-bom 
dan senjata-senjata. Atas hal ini, JPU menilai terdakwa melanggar Pasal 160 
KUHP. 
 
Setelah 
dibacakan dakwaan, majelis hakim menanyakan kepada terdakwa Ja’far, apakah 
mengerti dengan dakwaan JPU. Ja’far menjawab, “Saya mengerti, tetapi saya tidak 
mengerti di-dakwa dengan dakwaan seperti itu. Padahal, saya berceramah di masjid 
untuk menjalankan kewa-jiban agama saya. Jadi, saya tidak mengerti dengan 
dakwaan itu, walaupun secara bahasa saya mengerti.” 
 
TPM 
KEBERATAN 
 
Setelah 
itu, sidang dilanjutkan dengan pembacaan eksepsi dari tim kuasa hukum Ja’far 
yang tergabung dalam TPM (Tim Penga-cara Muslim) yang dikoordinatori Mahendra 
Data. Kuasa hukum mengajukan keberatan atas dak-waan JPU. 
 
Mereka 
menilai, JPU tidak cermat dalam menyusun dak-waan dan menganggap dakwaan itu 
cacat hukum. TPM menilai penangkapan Ja’far Umar bukan berdasarkan pada tindak 
pidana, tapi lebih karena tekanan politik negara asing terutama AS yang ingin 
memerangi terorisme dan menginginkan agar tokoh-tokoh Islam, seperti Ja’far, 
ditangkap. 
 
TPM 
juga menganggap pemerin-tah tidak adil, karena tokoh-tokoh Kristen yang 
melakukan pelang-garan tidak pernah diproses atau pun ditangkap. TPM 
mencontoh-kan Theo Syafei, purnawirawan berpangkat Mayjen yang bulan November 
1998 lalu melakukan ceramah di Gereja Anyer dan Kupang yang ceramahnya kemu-dian 
menyulut kerusuhan. “Tapi, tidak diapa-apakan sampai seka-rang. Bahkan Theo 
waktu itu, menghina Habibie yang saat itu menjabat presiden,” kata TPM. 

 
Seusai 
pembacaan eksepsi, majelis hakim memberikan kesempatan kepada JPU untuk 
menanggapinya. Namun, JPU meminta waktu dua minggu. Akhirnya hakim memutuskan 
untuk melanjutkan persidangan berikutnya pada Kamis (29/08). Sidang ditutup 
pukul 12.35 WIB.(dtc/snc)  http://www.hariankomentar.com/lf001.html


(Eskol-Net]- Hot Spot: "Kelompok Radikal Islam Dilatih Militer Indonesia "

2002-08-15 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
Pakar intelijen Indonesia, Dr AC Manulang:
Kelompok Radikal Islam Dilatih Militer Indonesia
```

Sejumlah kelompok radikal Islam yang ada di Indonesia, diduga kuat merupakan
binaan militer Indonesia sejak zaman Orde Baru (Orba) lalu. Bahkan pelatihan
itu sebetulnya sudah merupakan rahasia umum. ''Kelompok itu (dulu) didekati
Ali Moertopo lewat Opsus (operasi khusus),'' ungkap pakar intelijen
Indonesia, Dr AC Manulang.

Pernyataan Manulang tersebut menjawab pertanyaan seputar laporan
International Crisis Group yang mengatakan, Jemaah Is-lamiyah (JI) bagian
dari Darul Islam (DI) yang dilatih oleh militer Indonesia pada tahun
1980-an.
Menurut Manulang, kelompok Islam itu didekati melalui operasi khusus yang
dilakukan oleh Ali Moertopo yang saat itu menjabat Kepala Deputi Opsus
Kabakin. Waktu itu yang menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Intelijen
Negara adalah almarhum Letjen TNI Sutopo Yuwono.

"JI memang merupakan jelmaan dari Darul Islam. Sebelum tahun 1950-an,
kelompok ini merupakan laskar rakyat. Namun, setelah era kemerdekaan,
kelompok ini dikejar-kejar oleh pemerintahan Soekarno dan merubah namanya
menjadi DI/TII pimpinan Kahar Muzakar dan Kartosuwiryo," kata mantan
Direktur Badan Koor-dinasi Intelijen Negara (Bakin) itu.

Pecahan anggota ini lalu digalang kembali menjadi nama Hisbullah oleh Ali
Moertopo melalui operasi khususnya untuk menstempel gerakan Islam. "Kelompok
JI ini dibentuk saat rezim Soeharto, dan mereka tersebar sampai ke Aceh dan
Poso," tegasnya.

Ketika, DI/TII dikejar oleh Bung Karno, Kahar Muzakar lari dan ditangkap di
Poso. Sementara anggota JI di Aceh juga banyak dan mereka masuk melalui
Thailand. Sedangkan di Jawa Barat sendiri dipimpin oleh Kartosuwiryo yang
bercita-cita mendirikan negara Islam. Jadi menurut analisa Manu-lang, tidak
aneh jika kedua daerah ini tidak akan pernah damai. "Apalagi data intelijen
yang dimiliki aparat kurang akurat," kata Manulang.

Untuk kasus Poso dan Aceh, menurut Manulang pemerintah Indonesia tidak
memiliki data yang akurat. "Justru pihak asing, dalam hal ini AS yang tak
suka akan format negara Islam ini, memiliki data yang lebih akurat,"
katanya. Saat ini memang ada tren kemba-linya gerakan fundamentalis, seperti
DI/TII dan DI di masa lalu. "AS tentunya tidak akan mem-biarkan Indonesia
sampai merubah sistem demokrasinya saat ini, melalui isu-isu seperti itu.
Tidak hanya Indonesia, AS juga mengintervensi negara-negara Asean dengan
kampanye antiterorisnya itu."

Menurut Manulang, kampanye antiteroris yang dilancarkan AS dan negara barat
lainnya harus dicermati. "Kampanye itu justru akan meningkatkan pelanggaran
HAM di Asean dengan pengerahan pasukan mencari anggota teroris." Selain itu,
kampanye antiteroris justru memunculkan opini dan oposisi untuk melawan
pemerintahan di setiap negara Asean. Juga akan menguatkan perlawanan politik
terhadap pertahanan kawasan ini. "Anda lihat separatisme di Filipina,
Malaysia, Indonesia semakin me-ningkat," kata Manulang.

Pada bagian lain, secara terpisah, Direktur Eksekutif Poso Watch Network, Dr
Ferdinand Henoch S PhD kepada Komentar menyatakan, sikap aparat keamanan
ter-hadap masalah yang terjadi di Poso sangatlah aneh. Sebab dalam beberapa
kali pernyataannya, pejabat Polri maupun pemerintah selalu mengatakan,
pelakunya adalah orang tak dikenal. Padahal aksi penyerangan itu terjadi
sejak tahun 2001 dan dilakukan secara sistematis.

Herannya, kata Henoch, pejabat aparat keamanan kita tetap saja menyatakan,
tidak mengetahui kelompok tersebut. "Kalau penye-rangan Cuma satu dua kali,
mungkin saja pantas mereka mengatakan demikian,'' katanya. Tapi fakta yang
ada, penyerangan itu dilakukan puluhan kali dan terjadi berulang-ulang
dengan sasaran kaum minoritas. "Dalam beberapa rangkaian serangan juga
modusnya mirip.''

Tapi yang keluar dari pejabat aparat, itu dilakukan oleh kelompok luar yang
tidak dikenal. Menurutnya, masyarakat sebenarnya kalau dipercayakan
menangkap mereka, pasti akan tahu. "Tapi kan rakyat sudah membayar (pajak)
kepada Polri/TNI dan pemerintah untuk menjamin keamanan-nya!.''(dtc/rik's).
Sumber:  http://www.hariankomentar.com/hl001.html





[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - August 19, 2002

2002-08-19 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~

CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA
Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia
Tel 0062 (0)911 342195   Fax 0062 (0)911 355337
E-mail [EMAIL PROTECTED]
==
Ambon, August 19, 2002
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 310

1.   AGAIN VICTIM OF LAND MINE - On August 14 Willem Haulussy (37)
stepped on a land mine in the woods near the village of Suli, island of
Ambon. He was injured at his right knee and his fingers. The land mine must
have been placed there not long before. The previous day a land mine was
detected in the woods not far from the village of Waiheru on the opposite
side of the bay of Ambon (Hitu Peninsula). Military chief commander Major
General Djoko Santoso declared that he will try to obtain additional and
more advanced detectors to uncover these lethal devices.

2.   LIQUOR DESTROYED - Upon entering the anchorage of Gudang Arang,
city of Ambon, on August 10, the (as passenger ship functioning) freighter
"Eliana" turned out to have 570 liters of "sopi" (locally distilled hard
liquor) aboard. Accompanied by a minister's prayer, within several hours'
time the jerrycans were emptied into the sea by the marines team (contrary
to 13 earlier similar occasions, in which the prize was taken home, leaving
people to guess about its follow-up).

3.   INDEPENDENCE DAY - August 17 is the annual National Independence
Day for Indonesia. This time it was Indonesia's 57th anniversary as an
independent nation. In Ambon the day was joyously celebrated with official
flag hoisting and various sport and recreative activities, several of which
were carried out by Christians and Muslims together.

Apart from an incident between Secondary School (SMU) students at the Lapang
Merdeka, in front of the destroyed governor's office building - in which
four students were detained by Brimob police forces - no irregularities were
reported.

On this occasion also building activities on a new governor's office
building started with the laying of the first stone by Governor
M.S.Latuconsina. In Indonesia (or at least in the Moluccas) with "the first
stone" is meant the first stone of the foundation. The central part of the
building will have seven stories, flanked by two two-story wings. Estimated
cost: 40 billion rupiahs (equalling about Eur 4.650.000,-), to be allotted
by the Indonesian Government.

4.   SITUATION IN TOBELO - We telephoned to Tobelo, North Halmahera,
North Moluccas, to check on the current situation. We were told that the
unrest has calmed down. Locals blame the locally stationed Zipur-5 Brawija
military forces for the recent conflict. There was a demonstration in
Ternate, capital of the North Moluccas - still virtuously exclusively
Muslim - against the arrival, some weeks ago, of Marine troops in Tobelo.
They are believed to be on the hand of the Christians.

C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina







[Eskol-Net]- Hot Spot: Wapres: Kekerasan di Indonesia Hal Biasa, Bukan Terorisme!

2002-08-20 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
August 20, 2002
Delapan utusan Kongres AS temui Hamzah Haz
Wapres: Kekerasan di Indonesia Hal Biasa, Bukan Terorisme!

Wakil Presiden (Wapres) Hamzah Haz, di hadapan delegasi Kongres AS yang
menemuinya kemarin (19/08), menegaskan bahwa kekerasan yang terjadi di
Indonesia adalah hal biasa. Wapres  membantah jika kekerasan yang terjadi di
Indonesia sebagai bentuk terorisme.
"Saya memberikan pandangan bahwa di Indonesia, tidak ada teroris dan tidak
ada terorisme. Kalau yang sekarang ada satu-dua orang, itu adalah hal biasa.
Kekerasan yang timbul, dari overdosis masa Orba selama 32 tahun," ungkapnya
Hamzah Haz mengutip apa yang disam-paikan-nya ke utusan staf Kongres AS.
Menurutnya, kekerasan yang terjadi di Indonesia, akan hilang dengan
sendirinya, ketika dapat diciptakan keadilan, baik di bidang ekonomi, sosial
maupun politik. "Kalau itu ada, saya yakin tidak ada kekerasan lagi di
Indonesia," kata Wapres.
Pada bagian lain, Kongres AS yang menemuinya di Istana Wapres, turut juga
memper-tanyakan perkembangan Islam di Indonesia, termasuk usulan pe-nerapan
Syariat Islam yang juga dilontarkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
pimpinan Hamzah Haz.
Tentang pertanyaan itu, Wapres menegaskan Islam yang ada saat sekarang di
Indonesia tidak ber-beda dengan Islam yang lalu dan penerapan Syariat Islam
seperti diusulkan PPP, menurut Wapres merupakan kewajiban sebagai partai
Islam selama dilakukan berdasarkan konstitusi. "Semua sama saja dengan Islam
yang lalu. Yang lalu itu akibat adanya stabilitas overdosis sehingga banyak
tekanan-tekanan ter-hadap kelompok-kelompok Islam," paparnya.
Seperti diketahui delapan orang delegasi Staf Kongres AS yang dipandu oleh
President The United States Indonesia Society Paul Cleveland diterima Hamzah
Haz di Istana Wapres, (19/08) ke-marin.(kcm/ant/*)
http://www.hariankomentar.com/hl001.html






[Eskol-Net]- Hot Spot: Siaran Pers FKM : Persidangan Pimpinan Eksekutif & Pimpinan Yudikatif FKM

2002-08-20 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~

FRONT KEDAULATAN MALUKU (FKM)
Perwakilan JAKARTA

SIARAN PERS, 19 AGUSTUS 2002

Perihal : Persidangan Pimpinan Eksekutif & Pimpinan Yudikatif FKM

Saudara-Saudari, Masyarakat Maluku, Para Aktivis Demokrasi & HAM, Pencari
Keadilan dimana saja anda berada.

Bahwa pada hari Senin, 19 Agustus 2002, telah berlangsung persidangan
terhadap dr. Alex H. Manuputty (Pimpinan Eksekutif FKM) dan Semmy Waileruny,
SH (Pimpinan Yudikatif FKM) di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Sesuai dengan jadwal persidangan harus dimulai pada pukul 10.00 wib, tetapi
karena keterlambatan Jaksa penuntut umum, maka persidangan baru dapat
dilaksanakan pada pukul 12.30 wib. Jaksa hanya memberikan alasan bahwa
terlambat datang karena jalan di Jakarta macet (alasan yang kekanak-kanakan)

Sejak pukul 08.00 wib, sekitar 200 aktivis dan simpatisan FKM telah menunggu
di halaman dan ruang Pengadilan Jakarta Utara. Para aktivis dan simpatisan
menunggu sambil menggelar pidato (orasi) dan spanduk yang bertulisan
"Republik Maluku Selatan Memiliki Segudang Legalitas" (spanduk ditulis dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Belanda). Disamping itu terus meneriakan yel-yel
"Mena Muria - Mena Muria - Hidup RMS - Mena Muria" !!! sambil mengiringi dr.
Alex Manuputty & Semmy Waileruny, SH memasuki ruang persidangan.

Bahwa Jaksa penuntut umum (Hery Koedoeboen, SH) dalam dakwaannya/tuntutannya
menyatakan bahwa dr. Alex & Semmy, SH merencanakan tindakan makar untuk
memisahkan diri dari NKRI (pasal 106 KUHP), selain itu Jaksa juga menyatakan
bahwa keduanya melakukan tindakan melanggar Pemerintah Darurat Sipil Daerah
Maluku.
Terjadi perdebatan sengit antara para Penasehat Hukum/Pengacara/Lawyer &
Semmy dengan Majelis Hakim & Jaksa. Perdebatan berkisar pada kewenangan
Pengadilan Jakarta Utara untuk mengadili perkara ini, karena tempat kejadian
perkara di Ambon, juga Majelis Hakim harus membuktikan terlebih dahulu
apakah RMS memiliki keabsahan secara  hukum ???

Setelah pembacaan tuntutan/dakwaan oleh Jaksa, Majelis Hakim juga menolak
pembacaan Eksepsi kedua Terdakwa (dr. Alex & Semmy, SH), hal ini sangat
bertentangan dengan prosedur pengadilan di Indonesia. Tim Pengacara FKM
melakukan perdebatan hukum dengan Majelis Hakim, yang akhirnya Majelis Hakim
menerima usulan Tim Pengacara & Terdakwa untuk memberikan kesempatan
pembacaan eksepsi pada persidangan lanjutan tanggal 26 Agustus 2002.

Persidangan ini mendapat peliputan pers dalam & luar negeri. Peliputan pers
yang sangat banyak menunjukan bahwa publik (masyarakat) sangat
berkepentingan dengan pengadilan ini. "Apakah Militer/Polisi Indonesia
terlibat dan menjadi dalang kerusuhan Maluku, atau apakah Laskar Jihad
adalah bagian dari skenario penghancuran Maluku" ???, publik tetap menunggu
jawaban dari proses persidangan. Yang menjadi pertanyaan kita bersama adalah
"apakah persidangan ini dapat mengungkapkan kejahatan kemanusiaan di Maluku,
ataukah persidangan ini hanya sebuah sandiwara politik (mock trial) untuk
mengelabui kesadaran politik rakyat" ???

Mari .. !!! para pencinta keadilan & kebenaran, semua aktivis HAM &
demokrasi, kita bersatu, bergandeng tangan mengawasi jalannya persidangan
ini dengan damai dan kritis.
Selamat berjuang !!!

Mena Muria - Mena Muria - Mena Muria !!!

Hormat kami,
FKM Perwakilan Jakarta

Louis T. Risakotta
Ketua

Catatan :
Tim Pembela Hukum/Pengacara FKM
- Christian Rahayaan, SH
- SH ; Budi Suranto Bangun, SH
- Richard Baltasar, SH
- Erwin Budiman Lubis, SH (Muslim Sumatera Utara)
- Ebenheizer Naibaho, SH
- Victor Nadabdap, SH, MM
- Oswan Hutahean, SH
- Pascalis Pieter, SH
- Halim Humamid, SH (Muslim Asli Maluku)
- Simon Noya, SH
- Antony Hatane, SH

Pers Dalam Negeri :
- Koran/Majalah/Tabloid : Tempo, Kompas, Media Indonesia, Sinar Harapan,
Suara Pembaruan, Rakyat Merdeka, Sinar Pagi, Gatra, Forum Keadilan
- TV/Radio : RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, TPI, Trans TV, TV-7, Lativi, Metro
TV, Elsintha, Sonora, Detikcom.

Pers Luar Negeri :
- Koran/Majalah/Tabloid : The Economist, The South China Morning Post, The
Courier Mail, The Daily Telegraph
- Radio : BBC (Inggris), Bloomberg (German), Reuters, VOA (Amerika)






[Eskol-Net]- Hot Spot: Pdt Damanik Dijadikan Target Operasi Polda Sulawesi Tengah

2002-08-21 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
Salam Sejahtera,

Eskol Netters yang terkasih,
Membaca berita penangkapan Pdt. Damanik saat melakukan evakuasi tersebut,
timbul sebuah pertanyaan; "Mengapa aparat keamanan tidak melakukan hal yang
sama ketika sekelompok massa melakukan penyerangan dan pembantaian ke
berbagai desa di Poso, sehingga jatuh korban jiwa serta kerugian harta
benda?"

Tetaplah berdoa,
Redaksi Eskol-Net
=

August 21, 2002
Penangkapannya sudah lama diinginkan kelompok tertentu
Pdt Damanik Dijadikan Target Operasi Polda Sulawesi Tengah
===
Ketua Crisis Center yang juga Sekretaris Umum Majelis Sinode GKST (Gereja
Kristen Sulawesi Tengah), Pdt Rainaldy Damanik Msi, kini dijadikan target
operasi oleh Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menyusul laporan adanya
penemuan senjata di iring-iringan mobil yang ditumpanginya. Kadit Serse
Polda Sulteng, Kombes Pol Tatang Sumantri kemarin (20/08) menyatakan, saat
ini status Damanik adalah tersangka. Padahal Pdt Damanik sendiri dalam
penjelasannya mengatakan, dia hanya melakukan evakuasi bersama beberapa
warga atas sejumlah korban pembantaian di desa-desa yang diserang. Saat itu,
ketika bertolak dalam perjalanan, iringan mobil untuk keperluan evakuasi
itu, dicegat petugas dan ditemukan senjata yang dibawa orang-orang di dalam
kendaraan.

Menurut Damanik sebagaimana dikutip Direktur Eksekutif Poso Watch Network,
Ferdinand H Enoch kepada Komentar via telepon kemarin, senjata yang ada itu
sebenarnya dibawa oleh warga dari Desa Peleru yang ikut di dalam iringan
mobil. Menurutnya, sudah lumrah ada yang bawa senjata di daerah konflik.
Lagian itu dibawa masyarakat guna menjaga segala kemungkinan, seperti halnya
ter-jadi kemungkinan terjadi penye-rangan pihaknya melakukan eva-kuasi.

Seperti diketahui, lanjut Enoch, iring-iringan mobil bersama Pdt Damanik
tersebut, sudah yang kedua kalinya dilakukan dengan tujuan mengevakuasi
warga desa yang terancam jiwanya akibat serangan kelompok-kelompok tero-ris.
Sebelumnya, banyak anak-anak dan perempuan, telah ber-hasil dievakuasi.

Di sisi lain, Enoch menam-bahkan, sebenarnya juga rencana penangkapan
terhadap Pdt Da-manik sudah lama dihembus-hembuskan oleh kelompok terten-tu.
Dan ketika ada temuan senjata yang dibawa masyarakat yang kebetulan berada
di iringan mobil Pdt Damanik, maka hal itu makin menguatkan untuk menangkap
Damanik. Sebelumnya, sebagai-mana disampaikan Enoch, berita penangkapan
terhadap Damanik sudah dipublikasikan melalui Laskar Jihad.online.

''Padahal Pdt Damanik itu bu-kanlah seorang panglima perang. Dia hanyalah
orang biasa yang berkeinginan melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi
korban penyerangan,'' ungkap Enoch. Sementara itu, seba-gaimana disampaikan
sumber resmi Polda yang dilansir Antara,  tim gabungan TNI/Polri ketika
melakukan penyisiran tim, menahan empat mobil dari arah Tentena menuju
Kolonedale, namun satu melarikan diri. Saat dilakukan penggeledahan, dimana
salah satu dari tiga mobil yang ditahan terdapat Pdt Damanik, ditemukan
adanya 14 pucuk senjata api berikut 144 butir amunisi jenis RPD dan satu
botol minyak lantak.

Saat itu, menurut Kadit Serse Polda Sulteng, tim gabungan tidak dapat
menahan Damanik. ''Sebab yang bersangkutan di-lindungi massa yang jumlahnya
lebih banyak dari kekuatan aparat. Akan ada korban jiwa jika aparat ketika
itu memaksakan diri menangkap Damanik,'' ujar Kadit Serse, Tatang Sumantri.

Ia mengatakan barang bukti senjata api dan amunisi sudah dievakuasi dari TKP
ke Mapolres Poso dengan menggunakan heli-kopter, sedangkan tiga mobil yang
ditahan masih berada di pos pengamanan di Mayumba.
Sementara itu, seorang pengurus Crisis Center GKST kepada Komentar tadi
malam mengatakan, senjata dan peluru itu sengaja dijadikan perangkap
oknum-oknum tertentu yang tak senang dengan sepak terjang Damanik.

Di sisi lain, soal isu akan ditangkapnya Pdt Rainaldy Damanik telah menyebar
luas di Kota Palu dan Poso. Damanik, seperti dikutip sumber, mengaku tak
gentar dengan rencana ter-sebut. "Silakan tangkap saya di Kantor Sinode GKST
Sulteng di Tentena," kata sumber mengutip pernyataan Damanik.

Lebih lanjut, sekitar pukul 12.00 WITA siang kemarin, di wilayah udara kota
Kecamatan Tentena lewat sebuah helikopter yang diduga milik aparat Polri
dari Palu. "Menurut informasi di kalangan warga Tentena, aparat yang ada di
heli itu berencana melakukan pemantauan dalam rencana menciduk Damanik,"
lanjut sum-ber.(rik/eky/ant)
http://www.hariankomentar.com/hl001.html






[Eskol-Net]- Hot Spot: Target Operasi Harusnya Teroris Bersenjata, Bukan Pelayan Tuhan

2002-08-22 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
August 22, 2002
Target Operasi Harusnya Teroris Bersenjata, Bukan Pelayan Tuhan
=
Aparat keamanan diminta menangkap kelompok teroris bersenjata yang membantai
masyarakat Kristen di wilayah Poso, bukannya menjadikan pelayan Tuhan
sebagai target operasi. Penilaian ini datang dari sejumlah tokoh agama dan
pemuda di Sulut menanggapi sikap Polda Sulteng yang menetapkan Sekum Sinode
GKST (Gereja Kristen Sulawesi Tengah), Pdt Rainaldy Damanik MSi sebagai
tersangka.

"Aparat keamanan seharusnya menertibkan masyarakat sipil bersenjata,
bukannya menahan Pdt Damanik dan menjadikannya tersangka,'' tukas Sekretaris
BKSAUA (Badan Kerjasama Antar Umat Beragama) Manado, Pdt Johan Manampiring.
Dia juga melihat, aparat terlalu cepat menetapkan status tersangka, padahal
belum jelas apakah memang Pdt Damanik membawa senjata atau tidak.

Senada disampaikan Ketua GISI (Gereja Injil Seutuhnya di Indonesia), Pdt
Abraham Yuwono. Menurutnya, aparat keamanan harus cermat dalam menangani
kasus ini. Bukannya langsung saja menjadikan seorang pelayan Tuhan sebagai
tersangka. Secara terpisah Ketua Gimkris (Gerakan Intelektual Muda Kristen)
Bitung, Moktar Paraparaga turut menge-cam sikap aparat keamanan di Poso.

"Mereka seharusnya menangkap kelompok teroris bersenjata yang membantai
warga minoritas. Malah yang dijadikan tersangka dan target operasi pelayan
Tuhan yang membantu korban yang dianiaya,'' tegasnya tajam.

 Sedangkan Ketua BKSAUA Manado, Pdt Jefrey Saisab STh, saat dihubungi
mengatakan, target operasi tersebut, tidak beralasan, serta tidak
mencer-minkan sikap yang baik kepada masyarakat dan agama. "Aparat keamanan
jangan merekayasa Agama untuk mencapai satu keberhasilan," katanya.

Seharusnya, kata dia, aparat mengusut tuntas dulu, dari mana asal senjata
itu, bukannya lang-sung menetapkan tersangka.

"Mana mungkin seorang pelayan berdusta dan melakukan tindakan kriminal.
Apalagi dia seorang hamba Tuhan yang sekaligus se-bagai sukarelawan untuk
meng-evakuasi korban kerusuhan di tengah-tengah daerah yang ber-gejolak di
Poso.''

Pdt Saisab melihat, tidak ter-tutup kemungkinan ada orang-orang yang dengan
sengaja me-rekayasa peristiwa tersebut. Senada dengan Saisab, Koor-dinator
Provinsial Legium Chris-tum (LC), dr Elly Lasut menan-daskan, apa yang
terjadi atas Pdt Damanik, ada indikasi merupakan ciri khas permainan
intelijen. "Entah dari aparat keamanan atau pelaku kerusuhan, tapi ini ada
kaitan dengan bentuk intervensi intelijen untuk mencari kambing hitam,''
katanya.

Hal ini dilakukan, lanjut Lasut, karena ketidakmampuan aparat. Sehingga ada
keinginan kuat untuk mencari kambing hitam. "Dan kebetulan yang
diformu-lasikan dalam kambing hitam itu adalah Pendeta Damanik. Bukan tidak
mungkin untuk ke depan nantinya, akan ada lagi tokoh agama yang
dikambinghitam-kan,'' kata Lasut.

Di sisi lain, dia menambahkan, skenario ini bisa saja dimainkan oleh
kelompok peneror itu sendiri. Berikut, LC katanya melihat juga sangat aneh,
jika seorang pelayan Tuhan ditangkap, sedangkan ke-lompok sipil bersenjata
seperti Laskar Jihad tetap dibiarkan. "Malah seakan mereka sudah
dilegitimasi sebagai pelindung masyarakat. Tidak pernah di-tumpas. Padahal
jelas-jelas me-reka bersenjata. Ini menunjuk-kan TNI semakin tidak mampu
mengendalikan mereka,'' katanya.

Oleh sebab itu, dia menya-rankan, agar para pemimpin TNI/Polri yang bertugas
di wilayah konflik itu diperiksa. "Ada indikasi mereka sangat lembek dan
tidak mampu berbuat apa-apa.'' Ditam-bahkannya, jika Pdt Damanik ditangkap,
persoalannya akan makin membesar. Sementara itu, anggota Crisis Center
Sinode Am Gereja-gereja Indonesia yang berkantor pusat di Manado, Pnt Dra
Mona Saroinsong MA menya-takan, pihaknya tidak bisa mene-rima tuduhan Polda
Sulteng terha-dap Koordinator Crisis Center, Pdt Damanik. "Bisa jadi ini
adalah satu rekayasa dari orang tertentu.''

Soal bagaimana tindakan Sinode AM Sulutteng dan Gorontalo terhadap kasus
tersebut, menurut dia, pihaknya siap membantu Pdt Damanik dalam
menyelesaikan permasalahan ini dalam bentuk dukungan doa, dan melalui
per-lawanan hukum dengan me-nyiapkan pengacara.

Saroinsong menambahkan, apa-rat keamanan seharusnya me-nangkap masyarakat
sipil ber-senjata, bukannya menangkap pelayan Tuhan yang melaksanakan tugas
kemanusiaan, apalagi men-jadikannya sebagai tersangka.

Reaksi keras juga dilontarkan Ketua Umum Himpunan Generasi Muda Kabupaten
Poso (HGMKP) di Sulut, Ezra Tara'u SH yang menilai aparat keamanan dan
pemerintah di Sulteng tidak mampu me-nyelesaikan konflik. "Gubernur Sulteng,
Kapolda dan Bupati Poso harus mundur dan letakkan ja-batan segera," tandas
Ezra.

Dia menilai konflik di Poso semakin menjadi-jadi, akibat ketidaktegasan
serta tak ne-tralnya para petinggi di Sulteng dan Poso sendiri. Gubernur A
Ponolele, Kapolda Zainal Basri Ishak serta Bupati Poso Muin Pusadan, menurut
Ezra, suda

[Eskol-Net]- Sari Berita: Situasi Terakhir di Poso - 27 Agustus 2002

2002-08-27 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
<*>Dua Anggota Kelompok Teroris di Poso Tertangkap
<*>Kapolda: Pdt Damanik Tetap Diperiksa Polda Sulteng
<*>Dua Bom Meledak di Poso, Dua Orang Luka-luka
```
August 27, 2002
Dua Anggota Kelompok Teroris di Poso Tertangkap

Dua oknum dari puluhan anggota kelompok teroris yang diduga melakukan
serangkaian penyerangan di wilayah Poso, tertangkap. Mereka bernama Rid (24)
dan Ta (27). Keduanya disinyalir terlibat langsung dalam aksi penyerangan
disertai pembantaian di Kabupaten Morowali, yang terjadi Kamis (15/08) lalu.

Kedua anggota kelompok penebar teror itu, tertangkap aparat keamanan dan
kini telah dijadikan tersangka. Menurut Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Zainal
Abidin Ishak kepada wartawan di Palu Senin menga-takan, kedua tersangka
ditang-kap oleh aparat TNI, dan telah diserahkan ke Polisi pada hari Minggu
(25/08) lalu untuk menjalani pemeriksaan lanjut.

Kepada tim penyidik Reserse Polda Sulteng, kedua tersangka mengaku ikut
menyerang beserta 20-an rekannya ke Desa Mayum-ba, Kecamatan Mori Atas,
Kabu-paten Morowali, 138 Km selatan Kota Poso. "Belum diketahui motif
penyerangan itu, sebab masih dalam penyidikan, termasuk apakah kedua
tersangka otak penyerangan, atau hanya di-ikutkan," kata Kapolda. Rid dan Ta
sendiri meringkuk di sel tahanan Polda Sulteng.
http://www.hariankomentar.com/hl001.html

August 27, 2002
Kapolda: Pdt Damanik Tetap Diperiksa Polda Sulteng
=
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Zainal Abidin Ishak mengatakan,
pemeriksaan terhadap Pdt Damanik, yang dijadikan tersangka kasus Poso, tetap
dilakukan di Polda Sulteng.

"Jika tertangkap, Damanik tetap diperiksa di Polda. Sebab belum ada perintah
dari Mabes Polri," katanya di Palu, Senin kemarin (26/08), menanggapi
permintaan pendeta-pendeta Sinode Am Gereja Sulawesi Utara-Tengah agar
pemeriksaan Pdt Damanik dilakukan di Mabes Polri.

Kapolda Abidin Ishak menga-takan, pihaknya tidak memper-masalahkan soal
tempat pemerik-saan Deklarator Malino itu sebab yang bersangkutan belum
ter-tangkap.
"Yang terpenting bagaimana Pak Damanik ditangkap dulu," ujarnya.
Abidin Ishak mengatakan Pdt Damanik telah menerima surat pemanggilan yang
dilayangkan Polda Sulteng pada hari Senin (26/08), jika tiga hari kemudian
yang bersangkutan tidak mengindahkan akan dikirimi surat pemanggilan kedua.
"Apabila pada pemanggilan kedua tetap membangkang, maka dilakukan
pemanggilan ketiga yang mengharuskan Damanik dibawa serta. Begitu
prosedurnya," kata-nya.
http://www.hariankomentar.com/hl004.html

Selasa, 27 Agustus 2002
Dua Bom Meledak di Poso, Dua Orang Luka-luka
==
Jakarta, Kompas - Ledakan bom terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
pada hari Senin (26/8) pagi. Akibat ledakan yang terjadi di dua lokasi
terpisah di Kecamatan Poso Kota tersebut, seorang perempuan dan polisi dari
Polres Poso terluka serius dan kini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Poso.

Informasi yang dihimpun Kompas dari Polres Poso menyebutkan bahwa ledakan
pertama terjadi di depan sebuah rumah penduduk yang ditempati anggota Polres
Poso di Jalan Pulau Seram, Kelurahan Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota sekitar
pukul 06.51. Akibat ledakan bom yang diduga berasal dari bungkusan plastik
tersebut, Bripda Fitriadi, anggota Polres Poso yang kebetulan tinggal di
rumah tersebut, terluka di bagian wajah dan kaki. Berselang beberapa saat,
ledakan kedua terjadi sekitar pukul 07.10 di Jalan Yos Sudarso. Akibat
ledakan tersebut, Zaenur (22) terluka parah akibat terkena percikan bom.
Keduanya kini masih dirawat di RS Poso.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0208/27/daerah/duab20.htm






[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - September 1, 2002

2002-09-01 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA
Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia
Tel 0062 (0)911 342195   Fax 0062 (0)911 355337
E-mail [EMAIL PROTECTED]
==
Ambon, September 1, 2002
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 312

GRADUAL IMPROVEMENT IN AMBON (summary of a report on Masariku network)

1.  Traffic - Mutual understanding between Muslims and Christians in
Ambon is gradually increasing. For those familiar with the city of Ambon:
the Pohon Mangga area of Airsalobar has been open to Christians for several
months already. Muslims from Pohon Mangga need not fear to get on a minibus
through the Christian Benteng, OSM and Batugantuang neighbourhoods towards
the inner city. A number of Christians are not afraid any more to travel
from Ambon to the airport at Laha (a distance of about 40 km) along the road
around the bay, thus going through a number of Muslim occupied areas, such
as Nania, Poka and Rumahtiga. As Muslims from Lei Hitu and Laha equally use
this road to Ambon, several hundreds of speedboat owners are in danger of
getting out of work. Muslims from Tulehu, Tial and Tengah-Tengah have no
fear any more to pass through Suli and Passo and through a series of
Christian villages on their way to Ambon. Inside the city itself more and
more "Christian vehicles" pass through Waihaong, the Jalan A.J.Patty,
Belakang Kota and the Jalan Pelabuhan.

2.  Fraternizing - Socializing goes further than just traffic. Muslim
vendors at the bus terminal of Belakang Kota can see an increasing number of
Christians coming to them, some of them vendors themselves, allured by lower
prices of a number of goods. Even more so in front of the alternative
Pattimura University Campus, opposite the Military Hospital near the Pohon
Pule bridge. Also hotels like Mutiara, Amboina, Manise and Amans are meeting
places for Christians and Muslims on a higher level. As during the last few
years many people did not venture to go far from their villages, the
population of wild swines has dramatically increased, causing a lot of
damage to the crops. Christians eagerly comply to requests by Muslims to
come and hunt for these animals together with security forces. These swines
provide a most welcome addition to the Christian cuisine. The same applies
to the islands of Seram, Kelang etc.

Sports are a special form of fraternizing. In the wake of the national
Independence Day festivities, an intercommunal volley competition was
organized at the Lapangan Merdeka in the centre of the city, which attracted
thousands of spectators of both communities. On August 29 it culminated in
the Final Match between Mahia and a S.E.Moluccas team. At the same time 69
young men from the Christian village of Passo - together with their Muslim
counterparts - were busy cleaning a mosque in the Batumerah area. Likewise a
group of Muslim young people from Batumerah had worked on a church in Passo,
even passing the nights there.

In hotel Amans village elders and young people from several villagaes of
South Seram convened to design the reconstruction of their villages and -
especially - reconstructing normal social relations between the two
communities.

3.  Politics - The polical atmosphere is warming up towards the election
of a new governor and vice governor of the Moluccas, which is to take place
next November. The Provincial House of Representatives has drawn up an
election committee. The four local daily newspapers elaborately report on
the development and on all kinds of opinions and proposals in this context.

C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina






[Eskol-Net]- Spot News: Bom Meledak di Lapangan Merdeka Ambon

2002-09-05 Terurut Topik Eskol



~~Informasikan Situasi 
Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~
5 September 2002
Ambon, Eskol-Net: Sore tadi sekitar pk 17.00 waktu 
setempat terjadi sebuah ledakan yang cukup keras di lapangan Merdeka, Ambon. Bom 
meledak pada saat warga sedang melakukan aktifitas olah raga sebagaimana yang 
selalu dilakukan. Jenis bom dan jumlah korban akibat ledakan tersebut belum 
diketahui secara jelas. Menurut sumber Eskol-Net diperkirakan 2 (dua) orang 
warga (perempuan)meninggal. Sementara korban luka-luka saat ini dibawa ke 
RS GPM, RS Bhakti Rahayu dan RSU
 
Lokasi peledakan saat ini telah diamankan oleh 
aparat keamanan, sementara beberapa ruas jalan diblokir.
Sampai berita ini diturunkan situasi kota Ambon 
relatif tenang.
Demikian informasi terkini dari Ambon.
 
Redaksi Eskol-Net


Hot Spot: "Siapa Bilang di Indonesia Tidak ada Teroris"

2002-09-05 Terurut Topik Eskol




~~Informasikan Situasi 
Lingkungan Anda [EMAIL PROTECTED]~~
"Three die in bomb 
explosion in Ambon "
Salam 
sejahtera, 
Beberapa waktu lalu Wakil Presiden RI Hamzah Haz mengatakan bahwa di 
Indonesia tidak ada teroris. "Saya jamin tidak ada teroris di Indonesia. Jangan 
sampai orang makin kuat mengira kita menyimpan teroris. Saya katakan, saya 
jamin, Insya Allah tidak ada teroris," tegas Wapres yang dikemukakan usai 
membuka Musyawarah Nasional I Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia 
(Gaspermindo), di Gedung YTKI, Jakarta, Selasa (19/3) lalu.
 
Lalu, bagiamana dengan kejadian di Ambon 
kemarin sore pk 17.00 WIT yang membawa korban anak-anak yang tak 
bersalah (tiga orang tewas). Bagimana dengan kasus bom di Poso, Medan, dan 
kasus-kasus bom terdahulu di negeri ini. Mudah-mudahan pemerintah memiliki 
sedikit rasa malu dengan pernyataannya, sekaligus mendorong pemerintah 
bertindak nyata menangani ulah teroris ini.
 
Salam,
Redaksi Eskol Net
 

Three die in bomb explosion in 
Ambon 
JAKARTA (Agencies): A powerful exploded 
at a stand in Merdeka Stadium in Ambon on Thursday, killing three junior 
high-school students and injuring 11 others, some seriously. 
Antara identified two of the dead as Carla P, 15, from State Junior 
High School (SMPN) 4 and Yoke Siahaya from SMPN 6.Some of the injured are being 
treated at the GPM Hospital. 
The blast occurred at 5:40 p.m. when hundreds of people were exercising at 
the stadium. It left a gaping hole at the scene. 
Ambon, some 2,300 km east of Jakarta, is the main city in the Maluku islands, 
where a wave of clashes between Muslims and Christians has claimed more than 
5,000 lives since early 1999. 
Both sides signed a peace deal in February but tension remains high and there 
has been sporadic violence. A state of civil emergency -- one level down from 
martial law -- is still in place in the once scenic area. 
However, the situation in Ambon remained relatively peaceful with people 
continuing to conduct their daily activities unperturbed. 
http://www.thejakartapost.com/detaillatestnews.asp?fileid=20020905202814&irec=1


[Eskol-Net]- Sari Berita : Ledakan Bom Di Ambon

2002-09-06 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~

<*>Bom Meledak di Lapangan Merdeka Ambon
  * Tiga Atlet Pelajar Tewas
<*>Hamzah: Ledakan di Ambon Dilakukan Kelompok Eksternal
<*>Soal Ambon, Ada Pihak Luar yang Tak Ingin RI Stabil
<*>Kapolri: Pelaku Peledakan Ambon Orang Biadab
<*>Satu Korban Ledakan Bom Di Lapangan Merdeka Ambon Tewas
```
Bom Meledak di Lapangan Merdeka Ambon
* Tiga Atlet Pelajar Tewas
===
Ambon, Kompas - Tiga atlet pelajar Kota Ambon tewas setelah bom dengan daya
ledak tinggi meledak di tribun Lapangan Merdeka Ambon, Kamis (5/9) petang
pukul 17.40. Korban tewas semuanya pelajar, masing-masing bernama Carla
Personay (14), Joke Siahaya (14), dan Dewi Soplantila (17). Delapan pelajar
lainnya mengalami luka berat dan ringan, kini dirawat di rumah sakit
terdekat.

Sampai pukul 19.20, tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Organik
Polda Maluku masih melakukan penyelidikan di tribun kiri Lapangan Merdeka.
Ledakan bom merusak bagian duduk tribun tersebut sehingga bolong sepanjang
satu meter. Di atas tribun berserakan potongan kaus olahraga, delapan pasang
sepatu dan ransel yang tercabik-cabik. Pada beberapa tempat, darah tercecer
dan kaca yang diduga berasal dari bahan peledak tersebut bertebaran. Polisi
langsung memasang police line sesaat sebelum tim Jihandak melaksanakan
tugasnya.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0209/06/daerah/bomm20.htm

Jumat, 06 September 2002, 11:45 WIB
Hamzah: Ledakan di Ambon Dilakukan Kelompok Eksternal
Laporan: Glori K. Wadrianto
=
Jakarta, KCM
Wakil Presiden Hamzah Haz meyakini aksi peledakan bom di lapangan Mardika
Ambon, Kamis (5/9) dilakukan oleh pihak-pihak eksternal yang tidak
menginginkan stabilitas di Indonesia.

"Ada usaha dari orang yang ingin menciptakan Indoensai tidak stabil, itu
kesimpulan saya. Bukan dari dalam saja, tetapi ada pihak-pihak eksternal
yang tidak suka negara Indonesia stabil," kata Hamzah usai meresmikan rapat
kerja dan kelompok pakar Badan Koordinasi Nasional  penanggulangan bencana
dan penaganan pengungsi di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (6/9).

Seperti diberitakan sebelumnya bom rakitan yang meledak di lapangan Mardika
Ambon tersebut telah mengakibatkan tewasnya dua siswi SLTP dan satu siswi
SMK yang sedang berolahraga.

Tentang kalangan eksternal yang dimaksud Wapres, menurutnya, kelompok
tersebut mungkin datang dari kalangan Indonesia sendiri, mungkin pula dari
luar negeri. "Makanya itu perlu diteliti oleh aparat kita," tandas Wapres.
http://www.kompas.com/utama/news/0209/06/004605.htm

Soal Ambon, Ada Pihak Luar yang Tak Ingin RI Stabil
Reporter : Danang Sangga Buwana, Khairul Ikhwan
=
detikcom - Jakarta, Wapres Hamzah Haz lagi-lagi menuduh ada pihak luar yang
ingin Indonesia tak stabil. Kalau dulu dalam kasus Aceh dan Poso, sekarang
dalam kasus pemboman di Ambon yang terjadi Kamis kemarin.

"Ada pihak yang ingin menciptakan Indonesia tidak stabil. Kesimplan saya,
ada itu. Jadi bukan dari dalam saja. Tapi ada pihak-pihak eksternal yang
tidak suka Indonesia stabil. Mungkin kalangan kita sendiri, mungkin juga
luar negeri," ungkap Wapres Hamzah Haz saat dicegat wartawan di Istana
Wapres, Jl.Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2002).

Terhadap indikasi itu, kata Hamzah, aparat perlu menelitinya. "Tujuan
kelompok itu adalah agar Indonesia tetap krisis terus," analisis Hamzah.
http://www.detik.com/peristiwa/2002/09/06/20020906-122040.shtml

Jumat, 06/09/2002, 13:38 WIB
Kapolri: Pelaku Peledakan Ambon Orang Biadab
==
satunet.com - Kapolri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar menyebut pelaku
peledakan bom di Lapangan Merdeka, Ambon, sebagai orang yang tidak
bertanggungjawab dan biadab.

Hal ini dikemukakan Kapolri saat menjenguk Kapolres Aceh Utara AKBP Sunardi
yang dirawat di rumah sakit Gleaneagles Jalan Listrik, Medan, akibat
serangan tembakan GAM di Kabupaten Bireun, NAD.

Ditegaskan, pelaku peledakan bom di Lapangan Merdeka, Ambon, adalah orang
biadab karena korbannya adalah warga sipil, khususnya para pelajar yang
sedang berolahraga di tempat itu pada Kamis kemarin.
http://www.satunet.com/nasional/artikel.php?article_id=101573

SATU KORBAN LEDAKAN BOM DI LAPANGAN MERDEKA AMBON TEWAS
Jum'at, 6 September, 2002 10:19:02 AM

Ambon - Satu lagi korban ledakan bom di lapangan Merdeka Ambon, Kamis petang
(5/9), sekitar pukul 17.45 WIT, Fanny Huwaa (20) meninggal dunia di RSUD dr.
Haulussy, Jumat dinihari, sekitar pukul 02.00 WIT.

Korban meninggal menjadi empat orang, tiga lainnya adalah Carla
Persunay(15), Yoke Siahaya(14) dan Dewi Soplantila.

Tujuh lainnya kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit Alfatah,
Bakti Rahayu, GPM dan RSUD dr.Haulussy.
http://www.antara.co.id/berita.asp?id=47073






[Eskol-Net]- Spot News: Klarifikasi Pdt. Rinaldy Damanik atas Tuduhan Kepemilikan Senjata Api

2002-09-06 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
Eskol Netters yang terkasih,

Salam Sejahtera,
Berikut kami sampaikan klarifikasi Pdt. Rinaldy Damanik terhadap tuduhan
pelanggaran terhadap pasal 1 UU Drt. No. 12  tahun 1951, yaitu perihal
menyimpan, memiliki, menguasai dan mempunyai peresediaan senjata api organic
dan amunisi, seperti yang dituduhkan oleh Polda Sulawesi Tengah.

Mohon dukungan doa agar kebenaran dan keadilan dapat ditegakkan. Tuhan
memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
==

KLARIFIKASI TUDUHAN PELANGGARAN PASAL 1 UU DARURAT NO. 12/1951

Kepada Yth.,
MAJELIS PEKERJA HARIAN
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA
Di Jakarta

Salam Sejahtera,
Dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan  saya:

Nama   : Pdt. Rinaldy Damanik M.Si.
Pekerjaan : Sekretaris Umum Majelis Sinode Gereja
Kristen Sulawesi Tengah  Dan Koordinator Crisis Center GKST.
Alamat: Jl. Setia Budi 93 Tentena, Poso, Sulawesi   Tengah
Phone : 0458 21285; 21141  Fax: 0458 21318; 21070

Menyampaikan beberapa hal berikut:

1. Beberapa media elektronik dan cetak telah memberitakan bahwa Polda
Sulawesi Tengah menyatakan bahwa saya telah melanggar UU Darurat No. 12/1951
dengan sanksi hukuman penjara 12 tahun dan maksimal hukuman mati (a.l. Suara
Pembaruan 21-08-02)

 2. Pada tanggal 26 Agustus 2002, saya menerima Panggilan I dari Kepolisian
Negara Republik Indonesia Daerah Sulawesi Tengah Direktorat Seserse
melalui Surat Panggilan No.Pol.: S.Pgl/326/VIII/2002/Dit. Serse, Tanggal 22
Agustus 2002 dengan substansi: untuk didengar keterangannya sebagai
Tersangka dalam perkara Tindak Pidana menyimpan, memiliki, menguasai dan
mempunyai peresediaan senjata api organic dan amunisi, sebagaimana dimaksud
dalam pasal 1 UU Drt. No. 12  tahun 1951.

3. Sehubungan dengan point 1 dan 2 di atas, saya menyatakan:

3.1 Tidak benar saya melakukan Tindak Pidana menyimpan, memiliki, menguasai
dan mempunyai persediaan senjata api organic dan amunisi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1 UU Drt. No. 12 tahun 1951.

3.2 Peristiwa sebenarnya yang terjadi, secara  singkat, sebagai berikut:
Setelah 3(tiga) orang  warga Desa Peleru Kec. Mori Atas, dibunuh dan
setelah Desa Mayumba Kec. Mori Atas, Kab. Morowali, diserang(15 Agustus
2002), saya selaku Koordinator Crisis Center GKST, pada tanggal 16 Agustus
2002 dini hari, menerima berita permintaan dari masyarakat Mayumba dan
Peleru untuk dievakuasi keluar dari desa-desa tersebut. Pada tanggal 16
Agustus 2002 proses evakuasi berjalan lancer.

Evakuasi dilanjutkan pada tanggal 17 Agustus 2002.  Ketika tiba di desa
Peleru (bukan Mayumba), saya dan para relawan dan penduduk desa Peleru yang
akan
mengambil saudara-saudaranya, dihadang oleh Aparat Keamanan Polda Sulawesi
Tengah dengan alas an bahwa kami akan melakukan penyerangan. Pada saat itu
saya melihat massa Muslim desa Peleru, mereka berteriak: bunuh, bantai,
geledah dan sebagainya. Sementara itu beberapa orang dari massa tersebut
menggenggam senjata tajam dan senjata api yang diarahkan kepada kami (tidak
jelas apakah senjata rakitan atau senjata otomatis). Kami diminta oleh
aparat Perintis Polda Sulteng untuk meninggalkan mobil dan menjauh dari
mobil (sekitar 50 meter). Pada saat itu aparat Perintis Polda Sulteng
melakukan penggeledahan
mobil, tanpa kami saksikan, tanpa saksi, tanpa mencatat nama-nama, dan saya
tidak mengetahui secara pasti apa yang diambil oleh aparat tersebut dari
mobil.

Pada saat itu aparat TNI 711 muncul dari arah atas desa Peleru dan langsung
melindungi kami. Salah  seorang anggota TNI 711 berseru kepada aparat
Perintis Polda Sulteng sambil menunjuk kearah massa Muslim: "Sita senjata
mereka, jika melawan tembak kakinya". Tetapi seruan tersebut tidak
ditanggapi  oleh aparat Perintis Polda Sulteng. Kondisi semakin menegangkan,
apalagi jalan keluar dari desa Peleru telah dipalang massa Muslim. Pada saat
itu, aparat  TNI 711 mengambil keputusan penyelamatan dengan cara segera
membawa dan mengawal kami bersama dengan  pengungsi keluar dari Desa Peleru.

4. BERDASARKAN FAKTA TERSEBUT, SAYA MENEGASKAN BAHWA: SAYA TIDAK MELAKUKAN
TINDAK PIDANA MENYMPAN, MEMILIKI, MENGUASAI DAN MEMPUNYAI PERSEDIAAN SENJATA
API ORGANIK DAN AMUNISI, SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 1 UU DRT. NO.12
TAHUN 1951. MISI KE PELERU DAN MAYUMBA ADALAH TINDAKAN KEMANUSIAAN UNTUK
MELAKSANAKAN EVAKUASI PENDUDUK/WARGA JEMAAT. MISI SERUPA TELAH KAMI LAKUKAN
DI BERBAGAI TEMPAT DALAM KAITAN DENGAN KERUSUHAN POSO, BAIK EVAKUASI
PENGUNGSI, MAUPUN EVAKUASI KORBAN PEMBUNUHAN, PEMBOMAN, PENEMBAKAN,
PENGANIAYAAN DLL.

Demikianlah hal ini saya sampaikan demi tegaknya keadilan dan kebenaran
dalam upaya menciptakan kehidupan yang aman dan damai di Kabupaten Poso,
Kabupaten Morowali dan sekitarnya. Saya sangat berterima kasih atas
kesediaan MPH PGI untuk menyebarluaskan informasi ini. TUHAN MEMBERKATI.

Tentena, 26 Agustus 2002

Salam dan Hormat,

Pdt. Rinaldy Damanik M.Si.





[Eskol-Net]- Spot News: 2 (dua) Gereja di Cikarang Barat Disegel

2002-09-06 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
Sabtu, 7 September 2002
2 (dua) Gereja di Cikarang Barat Disegel

Bandung, Eskol-Net: Kebebasan beragama dan kerukunan hidup antar umat
beragama di Indonesia yang selama ini dibangga-banggakan oleh pemerintah
baik di daerah maupun di pusat rupanya tidak lebih sebatas wacana saja. Pada
prakteknya ternyata sungguh amat memprihatinkan.

Setelah 4 (gereja) di Cikarang Baru di segel oleh kepolisian Pamong Praja
Kab. Bekasi pada 18 Juli yang lalu, kemarin (6/9) kembali terjadi penyegelan
2 (dua) gereja, yaitu GBI Bethany dan GPdI yang berlokasi di Cikarang Barat,
Kelurahan Cibitung, Kab. Bekasi. Kali ini yang melakukan penyegelan adalah
aparat kepolisian dari Polsek Cibitung atas perintah Muspika Kabupaten
Bekasi.

Selain itu 2 (dua) Gereja lagi di wilayah Bandung Selatan saat ini juga
sedang dipermasalahkan. GKP Dayeuh Kolot, Bandung Selatan yang saat ini
sedang melakukan renovasi gedung mendapat ancaman akan dibakar apabila
pembangunan terus dilanjutkan. Sementara itu HKBP Dayeuh Kolot, Bandung
Selatan oleh Camat setempat diberi batas waktu 2 bulan dengan alasan tidak
ada ijin. Jika dalam batas waktu tersebut ijin belum ada maka segala
kegiatan ibadah harus dihentikan.

Demikian informasi terkini yang dapat kami sampaikan.

Redaksi Eskol-Net






[Eskol-Net]- Hot Spot: Kasus Pendeta Damanik Ditangani Mabes Polri

2002-09-08 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
Eskol-Netters yang terkasih,

Salam Sejahtera,
Upaya yang dilakukan Sinode Am Gereja-Gereja di Indonesia dan seruan dari
tokoh-tokoh Gereja baik di Pusat maupun daerah akhirnya membuahkan hasil.
Kini kasus yang menimpa Pdt. Rinaldy Damanik diambilalih oleh Mabes Polri
dari tangan Polda Sulawesi Tengah. Pdt. Damanik yang tadinya oleh Polda
Sulteng dinyatakan sebagai tersangka kini statusnya hanya sebagai saksi.

Perlu kami informasikan pula bahwa ribuan pengungsi saat ini tersebar di
Tentena dan sekitarnya dengan kondisi yang memprihatinkan. Para pengungsi
saat ini kekurangan gizi dan mengalami berbagai penyakit khususnya
anak-anak. Jika Eskol Netters ada yang terbeban untuk membantu silahkan
menghubungi kami. Tuhan memberkati.

Salam dan doa,
Redaksi Eskol-Net
=

September 07, 2002
Status dalam surat panggilan masih sebagai saksi
Kasus Pendeta Damanik Ditangani Mabes Polri
``
Mabes Polri akhirnya mengabulkan permintaan Gereja-gereja Sinode AM dan
imbauan PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), untuk mengambilalih
pemeriksaan terhadap Sekum Majelis Sinode GKST (Gereja Kristen Sulawesi
Tengah), Pendeta Rainaldy Damanik dari tangan Kepolisian Daerah Sulawesi
Tengah (Polda Sulteng). Itu dibuktikan dengan surat panggilan terhadap
Damanik yang dikirim Mabes Polri tertanggal 5 September 2002.

Dalam surat nomor Pol: S.Tgl/9-Sendak/2002/Pidum yang di-tandatangani
Direktur Reserse Pidana Umum Kasubditpit Sen-dak, Drs Pranowo, Kombes Pol
NRP 53010042, menyebutkan, Pdt Damanik diminta menghadap pe-nyidik untuk
didengar ketera-ngannya sebagai saksi, Selasa 10 September, Pukul 10.00 WIB
di Mabes Polri. Surat itu sendiri telah diterima pihak Pdt Damanik yang
dibenarkan sumber terdekatnya di Tentena saat dihubungi tadi malam.
Koordinator Crisis Center Sinode Am Gereja-gereja Sulawesi Utara/Tengah dan
Gorontalo, Pdt Mona Saroinsong juga membe-narkan informasi tersebut. "Saya
ditelepon langsung Pdt Damanik tentang surat panggilan terse-but,'' kata
Saroinsong kepada Komentar, kemarin (06/09).

Dia sendiri mengatakan, pihak-nya memang sangat mengharap-kan kasus
kepemilikan senjata api itu ditangani oleh Mabes Polri agar hasilnya bisa
lebih obyektif. Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar sendiri saat diwawancarai
khusus oleh Komentar beberapa hari lalu di Jakarta, menyambut positif usulan
agar Damanik diperiksa Mabes Polri.

Cuma saja anehnya, Kadispen Mapolri, Saleh Saaf saat dihu-bungi harian ini
kemarin (06/09) di Mako Serse Polri, mengaku pihaknya belum mengambilalih
penanganan kasus tersebut.

"Tidak, belum itu!" kata Salef Saaf singkat. Menurut Kadispen, sampai saat
ini, pihaknya (Mabes Polri) belum ada keputusan, bah-wa pemeriksaan Damanik
akan  dipindahkan ke Jakarta.

"Kemungkinan tentang itu me-mang ada, namun pihak Mabes masih menyerahkan
dahulu ke-pada Polda Sulteng proses peme-riksaannya, selama mereka mam-pu,
ya tidak ada masalah. Jadi, tidak benar jika kasus ini sudah diambilalih
Mabes," tambahnya. Namun begitu, ketika Komentar memperoleh informasi soal
surat panggilan dari Mabes, Saaf yang dihubungi kembali via telepon terkesan
enggan mengangkat handphone-nya. Beberapa kali dihubungi, dia tidak
menjawab-nya lagi.(nyo/rik's)
http://www.hariankomentar.com/hl001.html






[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - September 9, 2002

2002-09-08 Terurut Topik Eskol

~~
Informasikan Situasi Lingkungan Anda
 [EMAIL PROTECTED]
~~
CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA
Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia
Tel 0062 (0)911 342195   Fax 0062 (0)911 355337
E-mail [EMAIL PROTECTED]
==
Ambon, September 9, 2002
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 316

1.   VICTIMS ON SAPARUA ISLAND AND IN AMBON - In the early morning of
Sunday, September 08, 2002, three young muslims - a girl aged 12, a girl
aged 13 and a pregnant woman teacher aged 27 - were mysteriously killed by
gunfire, while they were looking for edible shells on the shore near their
village of Kulur, island of Saparua. When, later in the morning, their
bodies arrived at the Al-Fatah hospital, Ambon, emotional reaction by a
large crowd of Muslims could not be avoided, especially since the rumour
spread that the culprits were people from Porto, a Christian village twelve
kilometers South-East of Kulur. Consequently several motor-cars with
Christians, passing along the road through the Muslim Galunggung area,
Ambon, were halted by the masses and thrown at with stones. An airport-taxi
driver, Daniel Matulessy, was killed; his body together with his car then
was burned by the frenzied masses. A woman in a preceding car, was wounded.
There is some confusion about whether there were any passengers in Daniel
Matulessy's car. If there were, their fate is unknown.

Meanwhile the Porto village chief, John Aponno, denies any involvement of
Porto residents in the shooting at the beach of Kulur. Local police precinct
chief  R.Nussy acknowledged that he simply did not know who could be the
killer. He said he had sent a hundred Brimob police forces to Kulur in order
to bridle any further unrest and to do investigation on the murder.

Christians (and maybe also a number of Muslims) assume that the killer of
the three young people at Kulur is another provocateur, who in this case
apparently succeeded in reawakening the horizontal interreligious conflict
that, for a long time already, had all but been overcome.

Thus a summary of a report by local Siwalima daily newspaper.

Up to now no reaction by Christians has been reported. Last night the sound
of two exploding bombs could be heard in the city of Ambon.

2.   SUSPECTS RELEASED - Two people that had been detained as suspects
in connection with the bomb blast at the Lapangan Merdeka field last
September 5, were released by lack of evidence.

C.J.Böhm msc, Crisis Centre Diocese of Amboina





[Eskol-Net] Hot Spot: "Ketua FPI, Tersangka Pengeboman Gereja Bethani"

2002-09-10 Terurut Topik Eskol




 ~~~Informasikan Situasi Lingkungan 
Anda [EMAIL PROTECTED]~~~
 
Ketua 
FPI, Resmi Tersangka 
Pengeboman 
Gereja Bethani 


 
Ketua 
Front Pembela Islam (FPI) Lampung, Habib Hasan Al Djufri, secara resmi telah 
ditetapkan sebagai tersangka aksi pengeboman Gereja Bethel Indonesia (Bethani) 
Lampung 21 Juni 2002 silam. Penetapan tersangka itu menjawab teka-teki mengenai 
siapa aktor intelektual dari pelaku pengeboman gereja tersebut. 
 
Ayu 
F Shahab SH, kuasa hukum tersangka yang dikonfirmasi di Bandar Lampung, akhir 
pekan lalu (07/09), mengakui, peruba-han status kliennya, dari saksi menjadi 
tersangka. ”Ia memang dipanggil sebagai tersangka pe-ngeboman gereja. Tetapi, 
perlu saya jelaskan, ini merupakan salah satu usaha pihak tertentu untuk mengadu 
domba antar-umat beragama,” kata Ayu F Sa-hab usai pemeriksaan di Mapolta-bes 
Bandar Lampung. 
 
Karena 
itu, Ayu berharap kasus tersebut segera dilimpahkan ke kejaksaan. ”Di sana, kami 
akan membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah,” tegasnya. Saat itu, 
pemeriksaan Habib Ha-san Al Djufri berlangsung dari pu-kul 16.00 hingga 18.15 
WITA. Ter-sangka mengaku mendapat se-kitar 30 pertanyaan dari penyidik Reserse 
Umum Aiptu Yudir Her-mawan dan Iptu Sumarno. Berda-sarkan informasi, Habib 
dijerat Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951 Pasal 1 Ayat (1) dan Pasal 200 
Ayat (1) dan (2) jo. 55, 56 KUHP tentang Bahan Peledak. Adapun ancaman hukuman 
pen-jara di atas lima tahun. 
 
Kasat 
Serse Poltabes Bandar Lampung AKP Hilman Sik mem-benarkan, adanya pemeriksaan 
tersebut. ”Tetapi untuk jelasnya, tanya saja dengan kuasa hukum tersangka,” 
ujarnya kepada war-tawan saat mendampingi Kapol-tabes Kombes Pol Drs Bung Djono 
SH. Pengeboman itu sendiri terja-di Jumat (21/06) dinihari di de-pan Gereja 
Bethani, Jalan Mala-hayati, 126, Bandar Lampung. 
 
Ledakan 
itu merusak pintu depan dan membekaskan lubang sedalam 25 Cm dan lebar 180 Cm. 
Tak hanya itu, tegel lantai di de-pan pintu pun pecah selebar 10 Cm, sedangkan 
karpet dan tirai di bagian dalam rusak. Total ke-rugian diperkirakan Rp 35 juta. 
Seminggu setelah pengeboman, aparat meringkus Raimon Ni Ode, seorang penjaga 
judi bola tangkas yang pernah beroperasi di Jalan Yos Sudarso. Ia dicurigai 
sebagai pelaku peledakan. 
 
Namun, 
ia me-nolak tuduhan melakukan pele-dakan atas inisiatif sendiri, me-lainkan atas 
suruhan Habib Ha-san Al Djufri, dengan diiming-imi-ngi bekerja sebagai petugas 
kea-manan di gereja tersebut.(sh/*)
Sumber: 
http://www.hariankomentar.com/hl001.html


[Eskol-Net]- Hot Spot: Pdt. Damanik, Dipanggil sebagai Saksi, tetapi Diperiksa sebagai Tersangka !

2002-09-11 Terurut Topik Eskol



~~~
Layanan Informasi Aktual
    [EMAIL PROTECTED]
~~~
 
September 11, 2002 
Mabes Polri keluarkan surat penangkapan Pdt Damanik Diperiksa 24 Jam di 
Mabes Polri ~~Walau Pdt Rainaldy 
Damanik dipanggil Mabes Polri sebagai saksi dalam kasus kepemilikan senjata api, 
namun pemeriksaan terha-dapnya, sudah dijadikan ter-sangka. Bahkan, tadi malam 
se-kitar Pukul 20.00 WIB, Polri telah menerbitkan surat penangkapan terhadap 
Damanik. 
Surat ini dikeluarkan 
sebagai syarat untuk dikeluarkannya surat penahanan. Komentar yang 
menghubungi Pengacara Pdt Damanik sampai Pukul 24.40 WITA di Mabes Polri tadi 
malam, menyatakan surat pe-nahanan belum dikeluarkan pihak Mabes Polri. Namun 
hampir dipas-tikan surat itu akan dikeluarkan pagi ini (11/09). Pdt Damanik 
sen-diri terus menjalani pemeriksaan 1 kali 24 jam.  

Direktur Pidana Umum Korsp 
Re-serse Mabes Polri, Brigjen Pol Aryan-to Sutadi yang juga dihubungi Komentar 
via handphone tadi (10/09) malam, mengatakan, dari hasil pe-meriksaan, pihaknya 
telah mempe-roleh cukup bukti, dan menjadikan Damanik sebagai tersangka. “Karena 
itu, pemeriksaan Damanik dilanjut-kan, bukan sebagai saksi lagi, namun sebagai 
tersangka,” katanya. 
Hanya saja, meski sudah 
tidak di-izinkan pulang, Aryanto memban-tah kalau pihaknya telah menahan 
Damanik. “Ditahan sih, belum,” te-gasnya tadi malam. Tapi diakuinya, Damanik 
masih tetap di Mabes Polri, untuk menjalani pemerik-saan sebagai tersangka. 
Tentang berapa lama pemeriksaan yang akan berlangsung, Aryanto menga-takan, 
tergantung kemampuan Damanik. 
“Kita lihat saja, bagaimana 
keta-hanan fisik dia, kalau mampu di-lanjutkan, kalau tidak, ya istirahat 
dahulu,” ungkapnya. Ketika dikejar, apakah Damanik akan “diistirahatkan” di 
Mabes, Jenderal berbintang satu ini, se-perti enggan mengatakannya. “Yang pasti 
dia nggak kemana-mana, tetap di Mabes selama 24 jam.” Disinggung, bahwa 
pemerik-saan marathon yang dilakukan pada Damanik sebagai bagian dari pressure, 
Aryanto buru-buru membantah hal itu. 
“Prinsipnya, pemeriksaan 
terha-dap Damanik kami lakukan de-ngan penuh kehati-hatian. Hal ini perlu 
diluruskan, agar tidak terjadi simpang siur informasi yang di-terima 
masyarakat,” jelasnya. Se-cara terpisah, kuasa hukum Pdt Damanik, Johnson 
Panjaitan me-nyatakan, kliennya  telah ditanya sekitar 100 pertanyaan 
lebih. Per-tanyaan berkisar tentang aktivi-tasnya di Poso serta asal usul 
sen-jata api yang ditemukan bersama dirinya. “Tadi Polda Sulteng mem-bawa satu 
saksi, seorang perwira dari sana yang katanya berada di TKP,” kata Johnson. 

Sementara itu, tadi malam, 
se-jumlah media online telah me-ngangkat berita bahwa Pdt Da-manik telah resmi 
ditahan. Padahal sampai dini hari tadi sekitar Pukul 01.00 yang sempat di 
re-check Ko-mentar di Mabes Polri, belum ada pe-rintah penahanan. Yang ada baru 
sebatas surat penangkapan yang akan dilanjutkan untuk penaha-nan yang ditengara 
kuat akan di-keluarkan Polri pagi ini. Pada bagian lain, Pdt Damanik saat 
diwawancarai di sela-sela pe-meriksaannya mengatakan, dirinya tidak terlibat 
sama sekali dalam penyimpanan senjata dan amunisi di mobilnya. “Saya waktu itu 
tak berada dalam mobil. Saya berada sekitar 50 meter dari mobil. Intinya saya 
memang tidak memiliki senjata,” kata Damanik yang me-ngenakan pakaian khas 
pendeta dan berjas coklat didampingi oleh pengacara dari PBHI, Jhonson 
Panjaitan. 
Tentang razia polisi 
sehingga ditemukan senjata di kendaraan-nya, Damanik mengakui bahwa razia itu 
berkaitan dengan mening-katnya kekerasan di Poso. “Saya baru tahu dari media 
massa bahwa ada senjata yang diambil, tentu saja saya sangat kaget,” 
komentarnya. 
Sementara itu Marwah 
Kawinda, salah satu Tim Advokasi Sinode AM yang juga anggota Serikat Pengaca-ra 
Indonesia (SPI) Manado, dari Jakarta semalam, menegaskan, pihaknya akan tetap 
menolak peri-hal Pdt Damanik dijadikan tersang-ka. ‘’Tim kami menolak, bahkan 
Pdt Damanik tetap merasa tidak bersalah,’’ tegas Kawinda. 

Dia menduga, dijadikannya 
Da-manik sebagai tersangka karena bukti-bukti yang diajukan penyidik Polda 
Sulteng. Yakni, duganya, adanya tiga saksi yang membe-ratkan posisi Damanik. Dan 
ketiga saksi itu mengaku mereka adalah anggota Crisis Center, dimana Da-manik 
sebagai koordinatornya. Tetapi keterangan itu ditolak secara tegas Damanik. 
‘’Pdt Dama-nik mengakui bahwa mereka bu-kan anggota Crisis Center,’’ tandas 
Kawinda sembari membantah adanya kabar yang menyebutkan bahwa Pdt Damanik 
dijemput petugas setibanya di Jakarta. 
‘’Ceritanya tidak begitu,’’ 
jelasnya. Katanya lagi, apa yang dilakukan Damanik adalah itikad baiknya 
sendiri. ‘’Tidak ada yang namanya pengawalan ketat, petugas hanya mendapingi 
saja,’’ terangnya lagi.   

Sementara itu, Yuddy Robot, 
ang-gota SPI Manado lainnya yang menjadi anggota tim advokasi itu menjelaskan, 
bahwa Tim Advokasi Sinode AM akan melakukan rolling dalam mengadvokasi persoalan 
yang menimpa Damanik. ‘’Dua ang-gota SPI

[Eskol-Net]- Hot Spot: Pdt Damanik: Hak Saya Diinjak-injak

2002-09-12 Terurut Topik Eskol

~~~
Layanan Informasi Aktual
[EMAIL PROTECTED]
~~~
September 12, 2002
Pdt Damanik: Hak Saya Diinjak-injak
~~
KEKECEWAAN dan rasa tidak puas ditumpahkan Pdt Rainaldy Damanik menyusul
turunnya Surat Perintah Penahanan Mabes Polri terhadapnya, tadi (11/09)
malam, sekitar pukul 22.000 WITA. Bahkan, selain menolak tegas Surat
Perintah Penangkapan (di-tetapkan sehari sebelumnya) mau-pun Surat Perintah
Penahanan, Damanik pun merasa hak-hak-nya diinjak-injak.

''Beliau menolak surat perintah penangkapan dan penahanan itu karena beliau
merasa hak-hak-nya diinjak-injak,'' seru salah seo-rang penasihat hukumnya,
Mar-wan Kawinda mengutip penega-san Damanik, semalam sekitar pukul 22.30
WITA.

Baginya, apa yang dilakukan pi-hak kepolisian sudah melanggar kaidah yang
ada. ''Pasalnya, be-lum selesai pemeriksaan dalam kapasitas sebagai saksi,
Pdt Da-manik telah disebutkan oleh Ka-polri sebagai tersangka. Ditam-bah
lagi, belum selesai pemerik-saan itu sudah turun surat pe-rintah
penangkapan,'' tandas Ka-winda dari Jakarta saat dihu-bungi semalam via
telepon selular.

Terhadap persoalan, jelas Ka-winda, Pdt Damanik untuk selan-jutnya akan
mengambil langkah diam. Tidak ada pemeriksaan lagi hingga persoalan ini
sampai ke tangan kejaksaan.

Setali tiga uang diungkapkan anggota penasihat hukum Da-manik lainnya, Basir
Bahuga, anggota Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia  Indonesia
(PBHI). Tim Advokasi katanya, menolak secara tegas surat perintah
penangkapan dan penahanan Mabes Polri itu. ''Ke-rangka hukumnya, karena Pdt
Damanik hadir di Mabes Polri sudah memenuhi ketentuan un-dang-undang.
Anehnya, beliau malah dinyatakan sebagai ter-sangka,'' ujarnya.

Dia melihat, langkah yang di-tempuh Mabes Polri itu lewat Surat Perintah
Penangkapan dan Penahanan itu seakan mau me-nunjukkan kepada publik bahwa
seolah-olah Pdt Damanik ditang-kap dan ditahan, bukannya meng-hadap.

Tak heran, Bahuga pun mene-gaskan, langkah yang ditempuh penyidik telah
menginjak-injak hukum dan cacat hukum. ''Lang-kah pertama yang kami tempuh
saat ini adalah menolak semua itu untuk selanjutnya akan melaku-kan rapat
kecil malam ini (tadi malam, red) juga,'' terangnya.

POSO
Sementara itu dari Poso dilapor-kan, pengalihan status Pdt Rai-naldy Damanik
menjadi tersangka,  ternyata tidak terlalu berdampak pada dinamika kehidupan
masya-rakat Poso umumnnya. Pasalnya, selain keterbatasan sarana infor-masi
dan komunikasi, nasib Pdt Damanik telah diserahkan ma-syarakat sepenuhnya
kepada pengacaranya.

Kendati demikian, untuk seba-gian kalangan yang merasa dekat dan terus
memantau perkem-bangan pemeriksaan di Mabes Polri, kini diperhadapkan dengan
beban psikologis yang berat. Buk-tinya, istri tercinta Pdt Damanik yaitu Ny
Atika Damanik dilapor-kan sempat shock begitu mende-ngar suaminya ditetapkan
Polri sebagai tersangka. Begitu pun ekspresi yang sama ikut dirasa-kan anak
satu-satunya, Nanda Damanik, siswa kelas I pada sa-lah satu SLTP di Tentena.

Demikian seperti yang ditutur-kan Noldy Tacoh dari Crisis Cen-ter Kasus Poso
tadi malam (11/09), saat dihubungi Komentar per telepon. "Ujian besar bagi
masya-rakat Poso, terlebih Tentena ini, kami hadapi dengan terus mela-kukan
persekutuan doa baik di lingkungan keluarga, kelompok, terlebih jemaat di
rumah gereja," katanya.

Dilaporkan Tacoh, untuk bebe-rapa terakhir ini Jemaat GKST intensif
melakukan ibadah subuh untuk menggumuli persoalan yang dihadapi Sekum
mereka. Lokasi ibadah pagi dipusatkan di Gereja Moria Tentena. Animo jemaat
untuk mengikuti ibadah tersebut digambarkannya di luar sangkaan.
"Jemaat dengan khusuk me-ngikuti ibadah tersebut yang intinya memohon campur
tangan Tuhan dalam proses hukum yang sedang dihadapi Pdt Rainaldy,"
tambahnya.

Persekutuan doa itu turut men-dapat dukungan dari jaringan pelayanan doa
sekota.
Tacoh berharap, proses hukum dalam rangka menegakkan su-premasi hukum akan
nampak dalam perjalanan pemeriksaan Damanik. Sebab dirinya meng-khawatirkan
bila proses hukum itu hanya akan dinodai oleh muatan-muatan pihak lain.
"Kami sangat-sangat berharap tidak ada unsur rekayasa dalam proses hukum
tersebut," ujarnya.

Pernyataan Tacoh itu turut di-pertegas Ferry Narai, staf Sinode GKST. Kata
dia, masyarakat di Poso selain menggumuli dalam doa, juga menyerahkan
sepenuh-nya nasib Pdt Damanik kepada para pengacaranya. "Kami hanya berharap
adanya keadilan di balik proses hukum Pdt Damanik," tukasnya.(jbs)
http://www.hariankomentar.com/hl002.html

Berita Lainnya :

Sakit Maag, Pendeta Damanik Tak Jalani Pemeriksaan
Reporter : Arifin Asydhad
~
detikcom - Jakarta, Pendeta Damanik yang ditahan Mabes Polri, hari ini,
Kamis (12/9/2002) tidak diperiksa. Ini karena penyakit maagnya kambuh.
Namun, Damanik tidak sampai dibawa ke rumah sakit, hanya perlu istirahat.
Hal ini disampaikan kuasa hukumnya Johnson Pandjaitan saat dihubungi
detikcom pukul 12.00 WIB. "Tidak sampai dibawa ke RS. Hanya perlu 

[Eskol-Net]- Hot Spot: THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - September 11, 2002

2002-09-12 Terurut Topik Eskol

~~~
Layanan Informasi Aktual
[EMAIL PROTECTED]
~~~
CRISIS CENTRE DIOCESE OF AMBOINA
Jalan Pattimura 32 - Ambon 97124 - Indonesia
Tel 0062 (0)911 342195   Fax 0062 (0)911 355337
E-mail [EMAIL PROTECTED]
*

Ambon, September 11, 2002
THE SITUATION IN AMBON / MOLUCCAS - Report No. 317

1.   GENERAL SITUATION IN AMBON - We are most fortunate that the Kulur
killings and the violent reaction of a Muslim mob lynching a Christian taxi
driver, up to now have not led to renewed strife. Muslims and Christians
still meet one another at certain sites, such as several markets and stores.
However, Christians are still afraid to pass through the Batumerah and
Galunggung areas. Some Muslims also advise us - just to be sure - not to
board speedboats to the village of Passo. By the way, today two unexploded
bombs were found at a common "Baku Bae" market place and consequently
secured by the military.

2.   VOICE OF THE CONCERNED WOMEN - In Report No. 136, February 10, 2001
we reported rather elaborately on the "Gerakan Perempuan Peduli" (Concerned
Women's Organization). On several subsequent occasions we reported on their
activities. Now in the wake of recent dismal events, these women cannot keep
silent, so to all local newsmedia they have sent a clear statement, signed
by their Protestant, Muslim and Catholic leaders, titled:

VOICING WOMEN'S CONCERN:

(1)We, the Concerned Women's Movement, want to express our innermost
concern and genuine grief in connection with a number of acts of violence
that again happened in and around Ambon. For up to now it has always been
the unguilty, common civilian that is being victimized, including women and
children.
(2)Most of the victims of bomb blasts (at Mardika and the Lapangan
Merdeka field), of gunfire (village of Kulur on Saparua), of exploding land
mines (Waiheru, Suli, Galala, Porto), lynching by masses (Galunggung) are
women and children. This fact is bewildering us. And we cannot but ask this
question: To what end common civilians, and most of all women and innocent
children, are being sacrificed? Has this nation's morale sunk that low? Is
not one of the five pillars of our nation, as laid down in the "Pancasila"
that we are so proud of: "Just and Respectful Humanitarianism"? If all these
wrongdoings are meant to provoke the masses in order to resuscitate another
round of interreligious conflict, we feel most sorry for those who are their
mastermind and executioners, as they canniot be looked upon any longer as
human beings, since there is no man without sense of what is right and what
is wrong.
(3)We heard the military XVI Pattimura chief commander say that the
violence in the Moluccas follows a five to six months' cyclus. Sure, we are
fortunate that you perceive this tendency. But, please, allow us to ask
then: why do not you as the chief commander bring your forces in full alert
in order to forestall such explosions of violence? Do not you have plenty of
personnel? Are not they specialists in matters of security? So why does this
slaughtering of innocent people go on and on?
(4)We are still convinced that the military and police forces have the
needed strength. So let not the trust of the people in both forces been
shaken by the pervertedness of a bunch of criminals that butcher people who
rightly expect to be protected under the wings of the military and police.
(5)We call upon the whole population of the Moluccas, both Muslims and
Christians: don't let yourselves been used by anyone to commit any crimes
towards your fellow human beings, for this is not acceptable before God.
(6)Thus we voice our concern. We see no other way any more what to do
but urgently beseeching the government, in this case the Civil Emergency
Administrator and the Security Forces, to mobilize your utmost care and
concern towards the safety of the numerous people in our area.

Ambon, September 10, 2002
The Concerned Women's Organization
Signed: Mrs. M.M. Hendriks - Mrs. Lela Suat - Sister Brigitta Renyaan PBHK

Translation: C.J.Böhm msc

Here follows the original text in Indonesian:
SUARA KEPRIHATINAN KAUM PEREMPUAN

(1) Kami Gerakan Perempuan Peduli dengan ini menyatakan keprihatinan
yang dalam dan penyesalan yang sungguh terhadap berbagai peristiwa kekerasan
yang kembali terjadi di Ambon dan sekitarnya. Sebab selama ini rakyat kecil
yang tidak berdosalah yang dijadikan korban, termasuk kaum perempuan dan
anak-anak.
(2) Korban akibat ledakan born (di Mardika, Lapangan Merdeka), akibat
tembakan senapan standar (desa Kulur), akibat ledakan ranjau (di Waiheru,
Suli, Galala, Porto ), akibat kekerasan massa (di Galunggung) sebagian
besarnya adalah kaum perempuan dan anak-anak. Kami bingung dengan kenyataan
ini. Pertanyaan kami adalah, untuk tujuan apakah rakyat kecil apalagi kaum
perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa dibantai? Sudah separah itukah
moral bangsa ini? Di manakah peri kemanu

  1   2   3   4   >