[Warnet2000] Revolusi Dunia Tanpa Kabel

2004-08-28 Terurut Topik Newsmaster
Revolusi Dunia Tanpa Kabel 


DUNIA tampaknya telah memasuki revolusi berikutnya ketika perkembangan
komputer yang luar biasa diikuti dengan munculnya telepon genggam alias
HP. Terjadilah komunikasi tanpa kabel dari satu wilayah ke wilayah lain,
gedung ke gedung, dan orang ke orang. Manusia sekarang bisa saling
berkoneksi secara personal tanpa batas tempat, waktu, dan untuk segala
keperluan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya: dari mencari teman
kencan, mendukung demokratisasi, sampai mengoordinasikan serangan
terorisme.

SESUATU yang mungkin tidak pernah dibayangkan Guglielmo Marconi ketika
keberhasilannya mengirim sinyal radio tahun 1890-an mengawali revolusi
komunikasi tanpa kabel. Ini mungkin memang suatu kebetulan yang aneh,
ketika revolusi serupa berulang 100 tahun kemudian dengan telepon tanpa
kabel yang bisa dibawa ke mana-mana. Nomor HP tidak hanya menjadi
identitas seseorang, tetapi juga begitu beragam fasilitasnya. Bersinergi
dengan komputerisasi, HP membuat dunia ada dalam genggaman tangan bahkan
dalam arti yang harfiah.

Tidak dapat disangkal, gabungan teknologi komputer dan komunikasi tanpa
kabel telah melahirkan perubahan hubungan antarmanusia. Identitas
seseorang kini tidak lagi ditentukan oleh KTP atau SIM, tetapi sederet
nomor telepon genggam atau alamat e-mail. Cukup menekan nomor HP, maka
komunikasi terjalin di mana pun yang menghubungi dan dihubungi berada:
di laut, di gunung, bahkan di WC sekalipun.

Atau mau berkomunikasi lebih panjang tapi murah? E-mail membuat semua
pesan yang dikirim diterima hanya dalam bilangan detik. Dengan kemudahan
komunikasi yang ada sekarang-akses internet tanpa kabel-maka pesan Anda
juga bisa dibaca di mana saja: di taman, kedai kopi, atau bandar udara
(bandara). 

Itulah revolusi Wi-Fi (wireless fidelity) dengan teknologi wireless
local area network yang kini melanda berbagai kota besar dunia. Dalam
laporan utamanya, majalah Newsweek (Juni, 2004) menyebut ada 10 kota
dunia yang paling banyak memiliki fasilitas komunikasi nirkabel ini,
yaitu Seoul, New York, London, San Francisco, Paris, Seattle, Tokyo,
Hongkong, Chicago, dan Singapura.

Bayangkanlah nyamannya duduk beralas rumput, menikmati kenyamanan Bryant
Park, salah satu hotspot atau titik akses internet tanpa kabel di New
York, sambil membaca e-mail pacar dengan laptop di pangkuan. Tidak perlu
repot memikirkan di mana mesti menancapkan kabel listrik dan telepon.

Selain hotspot yang dapat dimanfaatkan tanpa biaya seperti kawasan
Kampus Universitas Columbia, Union Square, dan kompleks olahraga Chelsea
Piers, hotspot juga menjadi fasilitas ekonomis. Di New York, 112 kedai
kopi Starbucks, 60 restoran McDonald’s, dan ribuan hotel menyediakan
jaringan Wi-Fi yang dapat diakses dengan berlangganan atau membeli
voucher.

Di Singapura, negara kota yang hanya berjarak 1,5 jam penerbangan dari
Jakarta, satu penyedia jasa internet seperti SingTel telah mengembangkan
sekitar 300 lokasi hotspot. Belum lagi layanan serupa dari penyedia jasa
lainnya.

PERTUMBUHAN hotspot di ruang-ruang publik menandai maraknya perkembangan
koneksi data nirkabel ini. Membahas urusan pekerjaan dengan kolega di
kafe favorit akan semakin lengkap dengan dukungan laptop yang
memungkinkan koneksi data melalui internet. Suatu hal yang juga mulai
tampak paling tidak di metropolitan Jakarta.

Teknologi Wi-Fi bukan hanya telah mengakomodasi kebutuhan tersebut,
tetapi secara timbal balik juga memengaruhi gaya hidup. Perangkat
teknologi ini telah meningkatkan kebutuhan untuk mengakses data setiap
saat sambil melakukan beragam aktivitas lain. Sama halnya dengan
kebutuhan untuk selalu dapat dihubungi di mana saja lewat HP.

Centrin Online, salah satu penyedia layanan internet di Jakarta, telah
membangun titik akses serupa di ruang tunggu Terminal II Bandara
Soekarno-Hatta pada pertengahan tahun 2002. "Awalnya tidak setiap hari
ada orang yang memanfaatkan wireless internet di bandara itu walaupun
masih gratis," kata Manajer Penjualan dan Pemasaran Centrin, Huianto.

Centrin memandang perlu memperkenalkan layanan ini kepada masyarakat
karena pemanfaatan Wi-Fi diyakini merupakan perkembangan tren yang perlu
diantisipasi. Bersamaan dengan itu, kalangan pekerja dengan mobilitas
lebih tinggi makin jamak dijumpai di negeri ini. Pemanfaatan Wi-Fi
diyakini akan turut mendorong mobilitas menjadi lebih produktif dan
efisien. Apalagi orang Indonesia dikenal sebagai konsumen yang paling
cepat mengikuti perubahan, termasuk menyerap produk-produk teknologi
individual.

Pemanfaatan Wi-Fi di Indonesia makin terdorong oleh ketersediaan
perangkat (gadget) yang berkemampuan akses Wi-Fi lebih luas dan relatif
lebih murah. Selain laptop, Wi-Fi juga dapat diakses dengan personal
digital assistant (PDA). Nokia bahkan sudah bersiap meluncurkan seri
Communicator terbarunya yang dilengkapi dengan kamera, bluetooth, dan
fasilitas Wi-Fi.

Padahal hingga dua tahun lalu, perangkat laptop yang berkemampuan Wi-Fi
belum banyak beredar di Indonesia. Perangkat tambahan untuk lap

[Warnet2000] "Hotspot" Asyik untuk Teman "Nongkrong"

2004-08-28 Terurut Topik Newsmaster
"Hotspot" Asyik untuk Teman "Nongkrong" 


HOTSPOT! Kata ini kini meniupkan gairah baru bagi pengguna internet,
terutama petualang alam maya yang juga doyan kongko. Sejumlah area
publik yang terlingkupi hotspot pun diburu, mulai sekadar untuk
merasakannya hingga memang benar-benar untuk kebutuhan pekerjaan.
Berlama-lama di kafe dengan hanya menyeruput secangkir hot lemon tea
jadi mengenyangkan jika ditemani seperangkat notebook berteknologi
wireless fidelity (Wi-Fi).

APAKAH tersedianya hotspot sejauh ini berhasil mengakomodasi kebutuhan
orang, khususnya para pengguna internet di kota besar seperti Jakarta?
Ternyata jawabannya masih tergantung dari kepentingan si pengguna
internet. Wi-Fi dengan hotspot-nya memang hanya salah satu pilihan
teknologi untuk beraktivitas secara nirkabel.

Rabu malam lalu, di salah satu sudut kafe di Plaza Senayan, Jakarta,
Amin Tamin (36) tampak serius menatap notebook-nya ditemani seorang
rekan kerjanya. Dia sempat mengeluh mengenai set-up awal untuk koneksi
yang agak sulit. Malam itu tampaknya pancaran gelombang radio dari
penyedia jasa internet (internet service provider/ISP) agak bermasalah.
Amin sengaja memilih kafe tersebut karena disitulah hotspot dari
provider langganannya.

"Yang paling bisa dinikmati dari hotspot di Indonesia mungkin sejauh ini
baru kecepatannya. Untuk download data berkapasitas besar, misalnya,
bisa cukup cepat. Sayang, jangkauannya masih terbatas, belum ada yang
outdoor atau seluas seperti di luar negeri," ujar Amin, konsultan media
interaktif.

Sejauh ini, di Jakarta, sebagian besar hotspot memang baru dapat diakses
di area publik dalam ruang, seperti kafe-kafe di sejumlah mal besar dan
hotel-hotel berbintang saja. Hal ini bagi para penggunanya dirasakan
belum begitu mendukung aspek mobilitas yang diharapkan. Belum lagi
terkadang muncul masalah seperti yang dijumpai Amin dan tidak adanya
petugas kafe yang paham.

Plaza Senayan memang belum seluruhnya tercakup hotspot, walau di
Cilandak Town Square atau Universitas Pelita Harapan (UPH) Anda bisa
berinternet ria di mana saja. Hanya saja, jika kafe yang ditandangi
menyediakan hotspot dari provider berbeda dengan provider yang
dilanggan, maka Anda harus membeli voucher, semacam kartu prabayar
telepon seluler. Paketnya bisa seharga Rp 25.000-Rp 100.000 untuk
pemakaian beberapa jam.

Namun, di Bali ternyata area hotspot sudah jauh berkembang. Mungkin
karena banyak turis yang tetap ingin berkabar dengan keluarga dan
koleganya. Lizzy, misalnya, adalah pelancong asal Melbourne, Australia,
yang ketika ditemui tengah mengakses e-mail-nya di Bali Deli. Ini adalah
salah satu pusat boga di kawasan Seminyak-Kuta, Bali.

Saat pramusaji menghantar makanan ke mejanya, matanya nyaris tak
berpindah dari layar monitor laptop Sony Vaio-nya. Seraya berkata thank
you, jemari kanannya terus menggerak-gerakkan mouse ke kiri dan ke
kanan.

"Komputer ini sudah dilengkapi dengan fasilitas wireless, baik mouse
maupun fasilitas koneksinya. Jadi, saya tinggal klik, semuanya
tersambung," kata Lizzy.

Di monitornya tertera tampilan deretan surat elektronik yang belum
dibukanya. "Memang banyak layanan internet di toko-toko, tetapi saya
merasa lebih nyaman dengan laptop saya. Apalagi, akses di sini lebih
cepat dibandingkan dengan di toko-toko internet walau tidak secepat di
negara saya," ujarnya.

Dengan membeli voucher prabayar seharga Rp 50.000, Lizzy mengaku dapat
menghabiskan waktu santainya di depan laptop hanya untuk membaca dan
membalas e-mail.


MENJELAJAH internet dengan fasilitas nirkabel sambil menikmati hidangan
dan minuman memang bukan hal asing bagi sejumlah pelancong maupun
ekspatriat di Bali yang berdiam di kawasan Seminyak, Kuta, Nusa Dua, dan
Sanur.

Hotspot sederhananya dapat diterjemahkan sebagai suatu area di mana
internet dapat diakses dengan perangkat (gadget) yang telah berteknologi
Wi-Fi. Dengan demikian, akses internet nirkabel dapat dinikmati. Disebut
nirkabel karena koneksi antara penyedia jasa internet dan pemakainya
tidak tersambung dengan kabel melainkan melalui gelombang radio.

Perangkat seperti notebook atau personal digital assistance (PDA)
berteknologi Wi-Fi pun kini sudah banyak di pasaran. Notebook dengan
prosesor Centrino yang punya baterai berdaya tahan lama akan mendukung
kenikmatan nirkabel ini.

Carlo Kawilarang (34), yang bekerja pada perusahaan pelayaran,
mengatakan, fasilitas hotspot di sejumlah area cukup membantunya dalam
pekerjaan. Dalam satu jam dia selalu menerima banyak e-mail dari
kliennya yang harus segera dibalas. Membuka e-mail satu per satu,
terlebih yang berkapasitas besar, melalui ponselnya masih terasa terlalu
lama. Sebab itulah dia akan mencari tempat- tempat ber-hotspot untuk
menyelesaikannya dengan notebook.

"Apalagi keberadaan saya paling banyak di luar kantor untuk ketemu
banyak klien, sementara e-mail juga harus dibalas. Mesti ke kantor dulu,
enggak praktis. Jadi, saya biasanya mengajak ketemu klien di tempat yang
ada hotspot- nya," ungkap Carlo menambahkan.

Meski de

[Warnet2000] Ribut-ribut di Milis Awari

2004-08-29 Terurut Topik Newsmaster

Ribut-ribut di Milis Awari

Milis Awari (asosiasi-warnet) yang sejak awal merupakan sarana
komunikasi untuk pengelola warnet dan simpatisan ini mengalami masalah
internal. Dikeluhkan oleh anggota milis sejak ketua Awari Rudy Rusdiah
mengundurkan diri dari kepengurusan Awari tiga tahun yang lalu, tidak
ada serah terima maupun pertanggung-jawaban dari segi organisatoris
untuk penyerahan moderator milis, domain war.net.id, keuangan maupun
administrasi yang masih disimpan oleh pengurus yang lama ke presidium
Awari yang masih aktif.

Disinyalir ketua Awari yang lama telah membentuk asosiasi yang baru yang
berkaitan dengan usahanya sendiri mengatasnamakan warnet-warnet untuk
mengikuti berbagai pertemuan didalam dan diluar negeri. Dikuatirkan
bahwa input yang diberikan pada pertemuan-pertemuan tersebut tidak
merupakan suara dari para pengelola warnet melainkan suara dari Rudy
Rusdiah sendiri yang juga memiliki usaha warnet. 

Sangat disayangkan apabila kutipan dari ex ketua Awari ini lalu dianggap
sebagai perwakilan dari warnet atau pengguna internet yang ada di
Indonesia yang tidak lain hanya mencerminkan usahanya sendiri.

Selama ini para anggota warnet yang pernah mendaftar kembali ke asosiasi
warnet baru yang dibentuk oleh Rudy Rusdiah merasa tidak ada
perkembangan yang berarti apalagi jika ditanya apa ada hasil yang
memajukan usaha warnetnya. Seringkali pendaftar warnet disuruh mendaftar
kembali tanpa alasan yang jelas.

Diharapkan oleh anggota milis agar Awari dapat segera membentuk
kepengurusan yang baru agar suara dari warnet ini bisa lebih
mencerminkan perkembangan internet maupun teknologi komunikasi dan
informasi di Indonesia. Kepengurusan Awari yang baru diharapkan dapat
ditunjuk untuk mewakili dalam berbagai pertemuan resmi dengan pihak
pemerintah maupun dengan organisasi luar negeri. [Warnet2000] 

http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/messages



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Prabayar Kini Semua Bebas "Roaming"

2004-09-09 Terurut Topik Newsmaster
Prabayar Kini Semua Bebas "Roaming"


KEBIJAKAN PT Telkomsel untuk memberi fasilitas bebas 
jelajah (roaming) sejak 27 Agustus 2004 akan mengubah peta 
persaingan dan peta industri telekomunikasi seluler di 
Tanah Air. Kebijakan ini diumumkan dalam satu pesta meriah 
di pelataran Garuda Wisnu Kencana. Pada pokoknya, mulai 
saat itu pengguna kartu prabayar Telkomsel, Simpati, 
gratis biaya sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) jika 
dipanggil saat berada di mana pun, di Indonesia, sepanjang 
ada jaringannya. Bahkan juga jika dipanggil oleh rekannya 
yang menggunakan jasa operator lain mana pun. Sebelumnya 
hanya untuk Kartu Halo ada bebas roaming, namun hanya 
untuk panggilan dari sesama kartu Telkomsel, tidak dari 
operator lain.

Panggilan kepada pengguna kartu Halo jika sedang berada di 
luar domisilinya-HLR (home location register)-akan kena 
biaya SLJJ yang dihitung dari tempat kartunya dikeluarkan 
ke tempat ia berada saat dipanggil. Kecuali kalau yang 
memanggil kartu Halo, Simpati, atau Kartu As, baru bebas 
SLJJ.

Kini dengan kebijakan baru soal bebas roaming Simpati, 
pemegang kartunya tidak harus berpikir dulu apakah 
panggilan akan diterima atau tidak karena tak ada urusan 
lagi dengan beban SLJJ. Tak ada urusan lagi dengan nomor 
operator mana yang memanggil, seperti yang masih juga 
diperhitungkan oleh pelanggan Halo.

Dengan fasilitas ini, Telkomsel menjamin tak ada beban 
tambahan atau kenaikan tarif komponen lainnya. Selain itu 
tidak ada pengenaan lagi PPN 10 persen pada setiap 
pembelian pulsa (voucher) Simpati, seperti terjadi di 
kartu prabayar operator lain.

Dalam industri seluler di Indonesia, fasilitas bebas 
roaming menjadi isu yang menarik masyarakat pelanggan, 
bahkan dikatakan sebagai pemicu naiknya jumlah pelanggan. 
Padahal pada kenyataannya, mereka yang sering bepergian 
keluar HLR-nya hanya 10 hingga 20 persen dari jumlah 
pelanggan. Sekitar 80 persen pelanggan tetap berada di 
sekitar domisilinya (dan itu yang membuat operator fixed 
wireless optimis akan merebut pelanggan GSM), mereka 
jarang keluar point of charging (PoC)-nya.

Kebijakan fasilitas bebas roaming ini diterapkan pertama 
kali di Indonesia oleh PT Excelcomindo (XL) khusus untuk 
pelanggan prabayarnya, ProXL. Semula hanya diberikan 
secara terbatas waktunya, sekadar untuk menarik pelanggan 
sebanyak mungkin, dan itu terbukti dengan peningkatan 
pelanggan yang tinggi.

Namun pada hitungan pendapatan, fasilitas itu memotong 
banyak uang yang seharusnya masuk kocek operator, sebab 
mereka harus menyubsidi pelanggan yang roaming jika 
menggunakan jaringan operator lain. Sebenarnya 
Excelcomindo Pratama berani mengeluarkan kebijakan itu 
karena mereka memiliki jaringan tulang punggung (back 
bone) sendiri berupa serat optik dan gelombang mikro.

Jaringan serat optik semula hanya ada di Pulau Jawa yang 
disambung dengan gelombang mikro ke Bali dan Nusa 
Tenggara. Kini mereka juga sudah menggelar serat optik 
menyeberang ke Sulawesi dan Kalimantan serta Sumatera, 
sebagian menggunakan gelombang mikro.

Ketika pamor bebas roaming menyurut dan beban meningkat 
karena jumlah roamers bertambah, XL kemudian mengumumkan 
penghentian fasilitas ini. Tetapi pada hari yang sama, PT 
Satelindo mengumumkan pemberian fasilitas bebas roaming 
kepada pelanggan kartu prabayar Mentarinya sehingga XL 
membatalkan kebijakannya dan menerapkannya lagi hingga 
kini.

Satelindo melihat ada sisi menguntungkan dengan fasilitas 
itu jika melihat pengalaman XL dan mereka terbukti 
berhasil menambah pelanggannya. Tetapi, hitungan 
menyatakan bahwa mereka kehilangan pendapatan sampai 25 
persen dari perkiraan jika fasilitas itu tidak ada. Namun, 
mereka juga menghitung ada tambahan pendapatan dari call 
back atau panggilan kembali dari para roamers dan itu 
tetap kena biaya SLJJ, yang setidaknya mengurangi 
kehilangan pendapatan tadi.

Fasilitas bebas roaming diakui memberi nilai tambah kepada 
kedua operator tadi yang mendapat tambahan pelanggan 
secara signifikan. Tidak sedikit pemegang kartu pascabayar 
(post paid) seperti Matrix atau bahkan Halo dan Simpati 
selain kartu pascabayar XL, yang kemudian memiliki kartu 
kedua, ProXL prabayar atau Mentari.

Umumnya mereka sering bepergian ke luar daerah dan ketika 
akan berangkat mereka mengalihkan panggilan ke kartu 
pertama mereka (Halo, Mentari, atau XL pasca) ke prabayar. 
Dengan cara ini, saat menerima panggilan di luar HLR, 
mereka hanya kena biaya panggilan dari kartu pertama 
mereka itu ke kartu prabayar bebas tadi. Hemat, praktis, 
dan murah.

Hanya saja dalam kenyataannya, pengalihan panggilan itu 
tidak selalu berjalan mulus karena operator lain tidak 
begitu saja memberi jalan yang sebenarnya merugikan mereka 
itu. Apalagi-paling utama-jika nomor yang dialihkan itu 
masuk ke nomor yang jaringannya kurang, maka yang paling 
sering terjadi adalah drop call atau gagal panggil sebelum 
tersambung.

Masalah penyediaan jaringan memang menjadi isu menarik, 
meskipun hanya akan menjadi perhatia

[Warnet2000] Telkom Tidak Bisa Penuhi Batas Waktu

2004-09-09 Terurut Topik Newsmaster
Telkom Tidak Bisa Penuhi Batas Waktu

Dalam Proses Ganti Kode Nomor SLJJ

JAKARTA-Manajemen PT Telkom Tbk meminta agar batas waktu 
proses pergantian penomoran SLJJ (Sambungan Langsung Jarak 
Jauh) dengan kode akses 017, diundur. Penetapan 1 April 
2005 sebagai efektif waktu pelaksanaan, dinilai terlalu 
cepat.

Direktur Bisnis dan Jasa PT Telkom Suryatin Setiawan 
mengatakan, banyak faktor yang membuat Telkom sulit 
memenuhi batas waktu penggantian kode nomor SLJJ. "Selain 
harus merubah infrastrukturnya, Telkom pun perlu melakukan 
sosialisasi dan promosi," jelasnya usai penandatanganan 
kerjasama TelkomFlexi dengan Bank Danamon, kemarin.

Ditambahkannya, saat ini Telkom sedang menunggu jawaban 
dari BRTI, terkait verifikasi batas waktu penyelesaian dan 
biaya yang harus dikeluarkan Telkom. Berdasarkan SK Menhub 
No 4 Tahun 2004, 13 Mei 2004, Pemerintah menetapkan 
perubahan nomor akses panggilan SLJJ efektif berlaku mulai 
1 April 2005. Selain Telkom, perubahan kode akses juga 
wajib dilakukan oleh operator penyelenggara SLJJ lainnya 
yaitu PT Indosat dengan kode akses 011.

"Waktu penyelesaian yang relatif pendek membutuhkan biaya 
yang tidak kecil. Sedangkan jika dilakukan bertahap akan 
meringankan beban perusahaan terutama dalam mencari sumber 
pendanaan," ungkap Suryatin.

Hasil inventarisasi menunjukkan biaya untuk mengubah kode 
akses SLJJ tersebut ternyata cukup besar mencapai Rp 2-3 
triliun. Hal tersebut dijadikan alasan Telkom, untuk 
mencari dana alternatif untuk pembiayaan penggantian kode 
akses.

Biaya yang dibutuhkan antara lain untuk meningkatkan 
piranti lunak, piranti keras, pemograman sentral telepon 
serta sosialisasi ke masyarakat.

"Selain itu, kami juga akan melihat kemampuan sentral itu 
apa bisa mengenali perubahan kode akses itu karena 
menyangkut memori. Pencatatan nomor yang dipanggil lebih 
panjang tentu membutuhkan kapasitas memori yang lebih 
besar," ujarnya.

Dampak lain, akan menggangu trafik layanan itu bagi 
masyarakat dan Telkom. "Apalagi masa sosialisasi yang 
diberikan hanya 6 bulan. Waktu tersebut masih kurang 
cukup," tandasnya.

Selain itu, Telkom sendiri belum memastikan apakah biaya 
yang harus dikeluarkan untuk perubahan kode akses tersebut 
akan dimasukan ke alokasi belanja modal (capital 
expenditure) atau tidak. Pasalnya penentuan besaran Capex 
akan ditentukan Oktober 2004 mendatang.

"Saat ini Telkom menunggu hasil verifikasi BRTI (Badan 
Regulasi Telekomunikasi Indonesia-red). Kalau sudah ada 
keputusan, kami juga bisa menentukan sumber pendanaannya 
apakah ditanggung perusahaan atau dengan cara lain,"ujar 
Suryatin. (wda)

---
Visit www.warnet2000.net for directory of internet cafes.
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[Warnet2000] Memahami Persaingan Industri Seluler

2004-09-10 Terurut Topik Newsmaster

Memahami Persaingan Industri Seluler

Joshua Arief Tanja

ALASAN utama kenaikan harga saham sektor telekomunikasi di 
Indonesia selama lima tahun terakhir adalah pertumbuhan 
yang spektakuler dari industri telekomunikasi seluler. 
Pertumbuhan dalam arti pelanggan, pendapatan, arus kas, 
dan keuntungan. Sementara disebut spektakuler karena 
secara signifikan berada di atas rata-rata pasar.

KARENA pertumbuhannya yang spektakuler, rasio harga 
terhadap laba (price earning ratio/PER) sektor ini 
memiliki premium di atas valuasi pasar. Bahkan, dalam 
beberapa kuartal terakhir ini ada kenaikan PER seiring 
dengan makin tingginya kontribusi bisnis seluler terhadap 
pendapatan PT Telkom maupun PT Indosat.

Namun, akhir-akhir ini, mulai ada investor yang 
bertanya-tanya apakah industri seluler ini telah mendekati 
masa jenuhnya. Ada yang mulai skeptis terhadap potensi 
kenaikan harga saham telekomunikasi. Apalagi bila terlihat 
semakin sengitnya persaingan dalam industri seluler 
tersebut akhir-akhir ini.

Para pelanggan telepon seluler sekarang tentu menyadari 
telah terjadi semacam "perang harga" dan layanan di antara 
operator seluler di Indonesia sepanjang tahun 2004. 
Sebagai contoh, kuartal pertama tahun ini kita mendapat 
kejutan dengan diperkenalkannya voucher perdana denominasi 
Rp 25.000 dengan masa aktif dua bulan. Sekarang, malah 
Anda dapat membeli voucher perdana Rp 13.000, termasuk 
bonus pulsa Rp 20.000.

Pada paruh pertama tahun ini juga, kita pun melihat 
keluarnya "Kartu As" dari Telkomsel, "Kartu Bebas" dari 
ProXL, maupun "IM3 Pulse Shock" dari Mentari Indosat yang 
pada intinya membuat pemakaian pulsa lebih efisien dengan 
biaya yang lebih terjangkau serta banyak fasilitas 
gratisnya. Yang paling membuat gempar pasar adalah "Kartu 
Bebas" ProXL yang membebaskan biaya percakapan dari pukul 
11 malam sampai pukul 5 pagi.

Untuk urusan isi ulang pulsa pun prosesnya semakin mudah 
dan pulsa yang tersedia ada dalam denominasi yang lebih 
rendah pula. Dahulu, untuk membeli pulsa isi ulang, 
biasanya kita pergi ke ATM terdekat. Sekarang, selain 
melalui ATM, sudah ada fasilitas pembelian "lewat udara", 
maksudnya transfer dari pelanggan lain, meskipun 
kadang-kadang transfer pulsanya gagal dan sisa pulsa masih 
tetap terpotong.

Dahulu, tidak semua operator memberlakukan free-roaming, 
sekarang semua sudah memberlakukannya, bahkan bukan cuma 
antarpelanggan satu operator. Hal ini semua tentu 
menguntungkan bagi para konsumen. Kami memperkirakan pola 
persaingan harga dan layanan semacam ini sepertinya akan 
terus berlanjut.

Meski demikian, tetap saja para investor tentu 
bertanya-tanya, apa benar persaingan harga semacam ini 
tidak merupakan suatu bagian awal dari selesainya cerita 
pertumbuhan spektakuler bisnis seluler di Indonesia? Bahwa 
dalam dua belas bulan sampai dua tahun kedepan, apakah 
pertumbuhan pendapatan seluler perusahaan yang tadinya di 
atas 20 persen per tahun akan menjadi normal (10-15 persen 
per tahun)? Apakah ketatnya persaingan ini mencerminkan 
"the beginning of the end". Sebab, kalau hal ini terjadi, 
tentu kita tidak perlu membayar PER yang premium dari 
pasar untuk sektor ini.

Apalagi setelah para investor melihat bahwa pada kuartal 
kedua tahun ini, terdapat penurunan pendapatan bisnis 
seluler Indosat kira-kira sebesar empat persen antara 
kuartal kedua dan kuartal pertama, meskipun jumlah 
pelanggan naik sekitar 10 persen per kuartal. Padahal, 
secara siklikal seharusnya kuartal pertama adalah kuartal 
yang paling lemah dari empat kuartal dalam satu tahun. 
Hanya Telkomsel yang masih mencatat penambahan pendapatan.

Apakah hal ini menunjukkan tanda-tanda awal dari 
berhentinya pertumbuhan pasar industri seluler? Atau 
apakah sebenarnya perilaku operator telah menjadi tidak 
rasional sehingga ada keuntungan yang seharusnya dapat 
dinikmati tetapi telah terbuang percuma?

Seperti halnya siklus bisnis pada industri lain, para 
investor mempertanyakan apakah industri seluler di 
Indonesia ini memang tengah memasuki masa-masa menuju 
kejenuhan yang ditandai dengan persaingan tidak rasional 
di tengah pasar yang bertumbuh lambat, atau malah 
mengerut?

Hal ini bukannya tidak disadari oleh para pelaku pasar. 
Mulai ada kalangan analis yang mengubah sinopsis investasi 
untuk sektor telekomunikasi ini. Mereka menyatakan bahwa 
motor pertumbuhan keuntungan Telkom (dan Indosat) ke depan 
ada pada bisnis "fixed wireless" mereka dan bukan lagi 
pada industri seluler pada umumnya.

Beberapa penjelasan

Meskipun dengan beberapa catatan, kami masih optimistis 
bahwa industri ini masih dalam masa-masa spektakuler 
mereka. Ada benarnya bila disebut alasan penurunan 
pendapatan seluler ini adalah akibat perubahan pangsa 
pasar (market share) di antara para operator di tengah 
pasar yang sebenarnya tumbuh. Dalam hal ini, pada kuartal 
kedua tahun ini, Telkomsel mengambil sebagian pangsa pasar 
Indosat (dan Excelcom).

Meski demikian, kami pun mendapati angka ARPU semua 
operator mengal

[Warnet2000] Dani Firmansyah Minta Penyerang Situs KPU Lainnya Dipaparkan

2004-09-11 Terurut Topik Newsmaster
Dani Firmansyah Minta Penyerang Situs KPU Lainnya 
Dipaparkan


Jakarta, Kompas - Sampai sekarang situs internet Komisi 
Pemilihan Umum atau KPU masih selalu ada yang mencoba 
menyerang. Tetapi, serangan itu tidak sampai masuk dan 
merusak penampilan situs internet KPU seperti yang pernah 
dilakukan terdakwa Dani Firmansyah, 17 April 2004.

Demikian disampaikan Ketua Tim Ahli Teknologi Informasi 
KPU Achiar Oemry, saat dihadirkan sebagai saksi perkara 
penyerangan situs internet KPU, Selasa (7/9), di 
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Terdakwa Dani Firmansyah 
meminta supaya para penyerang situs KPU itu dipaparkan. 
Namun, permintaan itu tidak ditanggapi majelis hakim yang 
dipimpin Hamdi.

Achiar merupakan saksi ketiga yang diajukan Jaksa Penuntut 
Umum Ramos Hutapea pada persidangan itu. Menurut Achiar, 
pembuatan perangkat teknologi informasi KPU yang menelan 
biaya Rp 152 miliar dapat mengetahui setiap penyerangan 
terhadap situs internet KPU.

Sebelum saksi Achiar dihadirkan, pada persidangan didengar 
saksi Komisaris Parmin dan Inspektur Dua Sugeng Priyadi 
dari Satuan Cyber Crime Kepolisian Daerah Metropolitan 
Jakarta Raya. Parmin adalah polisi yang menangkap Dani di 
PT Danareksa, pada 22 April 2004.

Saat ditangkap, menurut Parmin, Dani secara kooperatif 
menunjukkan berbagai peralatan komputer yang dipergunakan 
di perusahaan PT Danareksa. Peralatan itu disita untuk 
dianalisis di Laboratorium Forensik Komputer Australia 
Federal Police di Canberra, Australia.

Selain dari PT Danareksa, polisi menyita perangkat 
komputer Warung Internet (Warnet) Warna.com di Yogyakarta 
yang dibawa ke Australia. Dani sebelumnya pernah 
menggunakan fasilitas internet pada warnet tersebut untuk 
menyerang situs internet KPU.

"Dari hasil analisis laboratorium forensik komputer di 
Australia, terbukti ada keterkaitan penyerangan terhadap 
situs internet KPU dari peralatan komputer milik PT 
Danareksa dan Warnet Warna.com di Yogyakarta," kata 
Parmin.

Sugeng Priyadi menjelaskan, Dani menggunakan Internet 
Protocol Proxy Thailand untuk menyerang server 
tnp.kpu.go.id milik KPU. Hal itu sebagai teknik 
penyesatan, yang kemudian diketahui menggunakan Internet 
Protocol milik PT Danareksa.

Dalam perkara ini, terdakwa Dani berhasil menyerang dan 
mengubah nama 24 partai politik di situs internet KPU 
dalam waktu antara pukul 11.24 lebih 16 detik hingga pukul 
11.34 lebih 27 detik.(NAW)

---
Visit www.warnet2000.net for directory of internet cafes.
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[Warnet2000] Pengembangan Infrastruktur Telekomunikasi Harus Dipercepat

2004-09-14 Terurut Topik Newsmaster
Pengembangan Infrastruktur Telekomunikasi Harus Dipercepat


Jakarta, Kompas - Percepatan pembangunan infrastruktur 
harus dijadikan dasar untuk penentuan arah kebijakan 
persaingan dan liberalisasi sektor telekomunikasi. Sampai 
saat ini infrastruktur telekomunikasi untuk layanan publik 
masih sangat minim karena rendahnya kinerja pemerintah 
dalam pengelolaan sektor telekomunikasi.

"Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, maka 
terminasi duopoli dan penambahan pemain baru merupakan 
kebijakan yang seharusnya dilakukan pemerintah secepatnya. 
Hal ini karena alokasi dana untuk pembangunan 
infrastruktur telekomunikasi tidak menjadi prioritas 
pemerintah sehingga mau tidak mau pasar harus dibuka," 
kata Faisal Basri dalam seminar hasil kajian Komisi 
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tentang kebijakan 
persaingan di bidang telekomunikasi di Jakarta, Jumat 
(10/9).

Sampai saat ini teledensitas dan produktivitas sektor 
telekomunikasi masih rendah. Pemerintah melalui BUMN-nya 
hanya mampu membangun sekitar delapan juta sambungan 
telepon untuk melayani 200 juta penduduk. Jika digabung 
dengan telepon seluler yang telah mencapai 20 juta 
pelanggan, maka teledensitas di Indonesia baru 6 persen.

"Karena itu, sudah sepatutnya bagi pemerintah untuk 
meninjau kembali semua kebijakan yang terkait dengan 
kinerja telekomunikasi. Terutama kebijakan privatisasi, 
penanaman modal asing, dan kebijakan spesifik persaingan 
telekomunikasi. Pola program bagi hasil (PBH) dan kerja 
sama operasi (KSO) juga terbukti mempercepat pembangunan 
infrastruktur," kata Faisal.

Selain itu, kebijakan duopoli dan menaikkan tarif dasar 
telepon juga tidak bisa meningkatkan teledensitas maupun 
produktivitas telekomunikasi. Faisal mengatakan, sudah 
saatnya bagi pemerintah pusat untuk memberdayakan 
kemampuan daerah dengan membuka pasar lokal.

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi tidak bisa hanya 
menunggu dari PT Telkom atau PT Indosat. Apalagi kedua 
perusahaan itu hanya tertarik untuk membangun 
infrastruktur di kota-kota besar, seperti Jakarta dan 
Surabaya. Sementara itu, untuk kota lain, perusahaan 
tersebut hanya mencari teman bisnis dengan pola PBH. 
Artinya, hanya dengan memiliki lisensi duopoli, Indosat 
tidak perlu repot membangun namun tetap dapat royalti.

"Ini jelas tidak sesuai dengan tujuan pemberian hak 
duopoli. PT Indosat pun hanya akan investasi di bisnis 
seluler dan komunikasi data yang menjanjikan. Sebaiknya 
pemerintah mengambil sikap untuk buka kesempatan kepada 
pemain baru yang serius, terutama dari kemampuan 
investasinya," kata Faisal.(OTW)

=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[Warnet2000] Gagal, Hak Duopoli Telekomunikasi

2004-09-16 Terurut Topik Newsmaster
Gagal, Hak Duopoli Telekomunikasi


Jakarta, Kompas - Tujuan penghapusan monopoli 
telekomunikasi melalui pemberian hak duopoli kepada PT 
Indosat dan PT Telkom dinilai tak tercapai atau gagal. Hal 
itu terbukti dengan tidak adanya percepatan pembangunan 
infrastruktur telekomunikasi. Bahkan, PT Indosat selaku 
pemain baru dalam layanan lokal cuma tertarik berinvestasi 
di Jakarta dan Surabaya. Sementara di kota lainnya, 
perusahaan tersebut mencari mitra bisnis dengan sistem 
pola bagi hasil.

"Artinya, dengan memiliki lisensi duopoli, PT Indosat 
tidak usah repot-repot membangun, tapi tetap dapat 
royalti. Hal ini tentu tidak sesuai dengan tujuan 
pemberian hak duopoli," kata pendiri Pusat Studi Regulasi 
Telekomunikasi Indonesia, Asmiati Rasyid, Rabu (15/9) di 
Jakarta.

Menurut dia, sistem pola bagi hasil pernah dilakukan 
Telkom sejak tahun 1990. Namun sistem itu terbukti tidak 
efektif.

Asmiati juga meminta pemerintah agar tidak terjebak dengan 
kebijakan yang mengandalkan pada basis interkoneksi. Jika 
kebijakan itu diterapkan, akan dimanfaatkan pemain baru, 
di mana pemain baru dapat mengambil keuntungan dari 
infrastruktur milik pemerintah yang telah tersedia.

Akibatnya, percepatan pembangunan infrastruktur tak jalan. 
Sebagai contoh, PT Indosat selaku penyelenggara layanan 
sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) dan sambungan 
langsung internasional (SLI) secara langsung menikmati 
keuntungan bisnis dari hak interkoneksi ke jaringan PT 
Telkom yang dibangun pemerintah.

Sementara itu, sebagai pemegang hak duopoli penyelenggara 
jaringan lokal yang telah diberikan sejak pertengahan 
tahun 2002, ternyata kewajiban tersebut belum efektif 
dijalankan. Untuk itu, Asmiati mengusulkan dibuat suatu 
kebijakan khusus, di mana setiap pemegang lisensi 
diwajibkan membayar sejumlah biaya yang besarnya akan 
ditentukan sesuai persentase pencapaian pembangunan yang 
ditetapkan.

"Karena, jika diharapkan dari program Universal Service 
Obligation (USO) dengan kontribusi hanya 0,75 persen dari 
pendapatan operator, percepatan pembangunan infrastruktur 
telekomunikasi tak akan bisa efektif," kata Asmiati.

Dia juga mengusulkan dibuka pasar lokal telekomunikasi 
sebagai upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Hal 
itu dilakukan melalui pembagian wilayah layanan. Pada 
setiap provinsi diberikan kesempatan kepada tiga sampai 
lima penyelenggara dengan pemilihan teknologi yang 
transparan.

Setiap penyelenggara juga diwajibkan membangun jaringan 
akses sesuai dengan target pencapaian yang ditentukan 
regulator. Penyelenggara lokal dibolehkan menjadi 
penyelenggara interlokal antarjaringan lokal dalam satu 
provinsi. Pengaturan interkoneksi, penentuan tarif di 
daerah, serta pemilihan teknologi diserahkan sepenuhnya 
kepada penyelenggara lokal tersebut.

"Jadi, dengan persetujuan Badan Regulasi Telekomunikasi 
Indonesia, pemerintah daerah dapat memberikan lisensi baru 
kepada badan usaha milik daerah (BUMD) atau badan swasta 
yang serius. Pemerintah daerah juga dapat menyiapkan 
peraturan yang mendorong percepatan pembangunan 
infrastruktur telekomunikasi di daerahnya. Bahkan, 
memotivasi daerah lebih aktif melakukan promosi 
investasi," ujar Asmiati. (JAN)


---
Visit www.warnet2000.net for directory of internet cafes.
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[Warnet2000] Komunitas Digital Pedesaan Bagian dari Menyejahterakan Bangsa

2004-09-16 Terurut Topik Newsmaster
Komunitas Digital Pedesaan Bagian dari Menyejahterakan 
Bangsa


Tri Djatmiko

ORANG membahas dan membicarakan penetrasi dan penggunaan 
internet di Indonesia lebih kepada pengguna yang 
terpelajar, selain bagi layanan masyarakat, seperti 
e-government dan layanan online. Penggunaan internet di 
Indonesia yang masih kecil selalu dikaitkan-untuk 
excuse-dengan penetrasi personal computer (PC) yang masih 
rendah.

Padahal, dengan membuka komunitas- komunitas yang ada 
dengan pola penggunaan PC secara bersama masih ada peluang 
untuk meningkatkan penggunaan internet. Komunitas besar 
yang masih belum tergarap adalah pedesaan miskin yang 
merupakan mayoritas penduduk Indonesia.

Proses penyebaran pemakaian internet di Indonesia dimulai 
kalangan perguruan tinggi yang diikuti komunitas 
perusahaan besar atau multinasional yang sadar akan 
kebutuhan data dan informasi global untuk menunjang 
bisnisnya. Kalangan pemerintahan menjadi pengguna 
berikutnya dengan berbagai program e-government, 
layanan-layanan online, e-procurement, atau fasilitas data 
penghitungan pemilu secara online.

Belakangan mulai digarap komunitas sekolah menengah sampai 
dengan sekolah dasar lewat program internet goes to school 
(IG2S) oleh PT Telkom yang menggarap komunitas tadi 
menjadi komunitas digital. Ada beberapa program nasional 
lain yang juga mendukung program internet untuk menyentuh 
komunitas-komunitas yang umumnya selalu diasosiasikan 
dengan kaum terpelajar, ningrat baru pada zaman sekarang.

Ada suatu komunitas besar di desa-desa yang miskin dan 
masih rendah pendidikannya yang perlu diglobalkan dengan 
internet. Bukan untuk gaya-gayaan, tetapi lebih untuk 
mengangkat harkat hidup warga pedesaan yang masih perlu 
disejahterakan.

Karena tak mampu memasarkan hasil pertanian, petani tidak 
mendapatkan hasil optimal. Atau dalam proses penanaman 
benih-benih tanaman, karena kekurangtahuannya, ketika 
panen petani mendapat hasil yang tidak sesuai dengan 
permintaan pasar.

Demikian pula nelayan yang memerlukan informasi cuaca 
akurat untuk mendapatkan hasil melaut yang optimal, 
walaupun mereka mempunyai cara-cara tradisi untuk 
mengetahui cuaca. Pada era polusi tinggi semacam ini, 
ramalan cuaca dengan cara tradisi makin kurang akurat. 
Belum lagi kaum perajin yang memerlukan informasi tentang 
tuntutan pasar.

Di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, 
pengguna internet kurang dari 6 persen. Dari jumlah 
tersebut 90 persen lebih adalah pengguna di perkotaan yang 
memang sudah tersentuh oleh fasilitas telekomunikasi dan 
lebih teredukasi serta digelontor oleh program- program 
penginternetan.

Singkatnya, ada komunitas besar di Indonesia yang perlu 
disentuh teknologi internet untuk diglobalkan, khususnya 
dalam bidang informasi agar kehidupan komunitas ini lebih 
sejahtera. Internet memberikan informasi apa saja dan 
layanan apa saja yang dibutuhkan oleh mereka yang miskin 
informasi, dan bukankah itu salah satu esensi dari layanan 
internet?

Desa digital

Pelaksanaan desa digital, salah satu nama yang dipakai di 
India (BusinessWeek, 28 juni 2004) maupun Banglades untuk 
membawa internet memerangi kemiskinan di negaranya, bisa 
dicontoh. Desa digital merupakan bagian dari pengentasan 
kemiskinan dan penyejahteraan masyarakat pedesaan.

Densitas telepon kabel (biasa dipakai untuk dial up 
internet) yang masih rendah-baru sekitar 4 persen-dan 
penyebaran layanan telekomunikasi lebih berpihak kepada 
masyarakat perkotaan dan berduit. Kondisi ini membuat 
penyebaran internet untuk mewujudkan suatu masyarakat 
pedesaan yang "digital" akan sulit, yang sebetulnya tak 
seluruhnya benar.

Pada pesta demokrasi yang akan berakhir dengan pemilu 
presiden putaran kedua, fasilitas telekomunikasi pemilu 
sudah menjangkau sampai ke kecamatan-kecamatan. Baik yang 
disiapkan PT Telkom di lebih kurang 2.600 kecamatan maupun 
oleh PT Pacifik Satelit Nusantara di lebih kurang 1.800 
kecamatan.

Fasilitas ini minimal sudah teruji pada dua putaran pemilu 
tahun ini dan tidak boleh disia-siakan setelah pemilu 
putaran akhir 20 september 2004 nanti. Fasilitas ini dapat 
dijadikan tulang punggung pembentukan desa digital di 
Indonesia dan menggelontorkan informasi positif untuk 
komunitas masyarakat pedesaan.

Model bisnis

Memasukkan internet ke pedesaan memang tidak harus dalam 
bentuk dedicated atau tiap pengguna memiliki satu saluran 
fisik internet dan satu komputer. Bisa dengan mengopi 
suksesnya kafe internet atau warung Internet dalam 
meningkatkan populasi pengguna internet, yang lebih tepat 
disebut kios internet.

Di satu atau beberapa desa yang bisa dirapatkan dapat 
disiapkan kios internet dengan modal awal satu PC, modem 
dial up, aplikasi yang mendukung, dan printer. Tentu saja 
satu saluran telekomunikasi baik wireline maupun wireless 
yang bisa saja memanfaatkan fasilitas pemilu tadi atau 
fixed wireless yang menjangkau tempat tersebut. Aplikasi 
yang ditawarkan ke masyarakat pedesaan bisa 
bermacam-macam, seperti:

1.

[Warnet2000] Duopoli Perlu Diterminasi Secepatnya

2004-09-16 Terurut Topik Newsmaster
Duopoli Perlu Diterminasi Secepatnya

Asmiati Rasyid

TWO is a bad number, demikian Gerard Pogorel, dari Ecole 
National Superiour des Telecommunications (ENST), Paris, 
pada acara lokakarya yang dilaksanakan oleh Komisi 
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada tanggal 20 Agustus 
2004. Hasil studi banding Indonesia-Uni Eropa tentang 
kebijakan persaingan di sektor telekomunikasi mendapati 
bahwa persaingan akan efektif jika minimum ada tiga 
pemain.

Studi banding tadi menunjukkan bahwa liberalisasi pasar 
meningkatkan pendapatan sektor telekomunikasi di negara 
Eropa dan di negara-negara lain yang tergabung dalam OECD. 
Persentasi pendapatan sektor telekomunikasi dari produk 
domestik kotor (GDP) rata-rata naik dari 2 persen pada 
tahun 1999 menjadi 3.35 persen pada tahun 2001. Sebagai 
gambaran, pada tahun 2001 pendapatan sektor telekomunikasi 
di Jerman (57 miliar dollar Amerika Serikat), Perancis (29 
miliar dollar AS), Australia (13 miliar dollar AS), 
Inggris (56 miliar dollar AS), Jepang (142 miliar dollar 
AS), dan Amerika Serikat (345 miliar dollar), dan malahan 
di Mexico sudah mencapai 15 miliar dollar AS.

Di negara-negara maju, industri perangkat telekomunikasi 
juga memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap 
pendapatan sektor seperti Denmark, Jerman, Jepang, AS, dan 
Mexico. Ekspor perdagangan peralatan komunikasi di Mexico 
mencapai 12 persen dari total ekspor nasionalnya.

Studi ini juga menunjukkan bahwa pada saat liberalisasi 
dilakukan, semua segmen pasar dibuka untuk pemain baru 
(new entrances). Bukan hanya untuk telepon seluler, 
penyelenggaraan PSTN pun langsung dibuka tanpa ada 
pembatasan jumlah pemain. Pertumbuhan pasar begitu cepat 
terutama penyelenggaraan layanan komunikasi lokal. Hal ini 
dapat dilihat dari banyaknya pemain baru dalam setiap 
segmen, baik di layanan lokal, SLJJ, maupun SLI. Misalnya, 
Jerman ada 184 operator tetap (lokal, SLJJ, SLI), Perancis 
(69), Australia (89), Inggris (225), AS (2.222), dan 37 
operator di Mexico.

Berdasarkan data terakhir dari OECD Communications Outlook 
2003, pemain baru bisa mencapai pangsa pasar layanan SLJJ 
(15-40 persen) dan SLI (20-50 persen). Di negara-negara 
itu fasilitas carrier selection maupun carrier 
pre-selection telah diterapkan sehingga pelanggan dapat 
memilih dengan bebas operator SLJJ atau operator SLI yang 
diinginkannya.

Untuk segmen layanan lokal, persentase pembangunan 
jaringan akses oleh pemain baru relatif kecil, seperti di 
Perancis hanya 0,5 persen, Italia 0,98 persen, dan di 
Jerman 3 persen. Ini karena pada umumnya negara-negara 
Eropa, infrastruktur telekomunikasi telah matang sebelum 
liberalisasi dilakukan (rata-rata teledensitas lebih dari 
50 persen). Tetapi dengan diterapkannya unbundling local 
loop dan number portability maka pemain baru tetap dapat 
merebut pangsa pasar lokal 10-15 persen.

Ini menunjukkan bahwa di negara-negara maju peningkatan 
kinerja pasar sangat tergantung pada pengaturan 
interkoneksi (interconnection-based). Yaitu, bagaimana 
mengatur dan mengendalikan operator incumbent untuk 
memberikan kemudahan-kemudahan agar para pemain baru bisa 
mengakses langsung pelanggan yang tadinya sudah dikuasai 
secara penuh atau dimonopoli oleh operator incumbent. 
Selain itu juga menunjukkan bahwa pengertian kewajiban 
pemberian interkoneksi sudah lebih luas, bukan hanya 
sebatas ketersambungan jaringan antaroperator.

Dari studi ini juga dapat dilihat strategi beberapa negara 
untuk tetap memproteksi operator incumbent dari penguasaan 
dan kepemilikan pihak asing. Seperti Telstra di Australia 
dan France Telecom di Perancis, kepemilikan pemerintah 
masih dominan, 50 persen lebih. Di Australia asing hanya 
boleh memiliki saham 35 persen dan dewan direksi mayoritas 
orang Australia sendiri. Di beberapa negara, foreign 
direct investment (FDI) untuk operator yang berbasis 
infrastruktur dibatasi, di Perancis maksimum 20 persen 
sementara di Jepang 33 persen.

Di Tanah Air, privatisasi dan liberalisasi tidak mampu 
meningkatkan teledensitas dan produktivitas sektor 
telekomunikasi. Sampai saat ini pemerintah melalui 
BUMN-nya hanya mampu membangun sekitar 8 juta sambungan 
telepon untuk melayani lebih 215 juta penduduk. Jika 
digabung dengan telepon seluler yang telah mencapai 23 
juta pelanggan maka teledensitas di negara kita baru 
sekitar 6 persen. Kepemilikan pemerintah di PT Telkom 
sekitar 51 persen dan 11 persen di PT Indosat.

Penelitian empiris Bank Dunia di 86 negara berkembang 
selama periode 1986-1999 (World Bank Policy Research 
Working Paper, Oktober 2002) menemukan bahwa privatisasi 
dan liberalisasi sektor telekomunikasi mampu meningkatkan 
teledensitas 8 persen dan 21 persen produktivitas sektor. 
Demikian juga perkembangan teknologi dan investasi, dapat 
meningkatkan 5 persen teledensitas dan 9 persen 
produktivitas per tahunnya.

Pendapatan total semua operator di Indonesia pada tahun 
2003 sekitar Rp 40 triliun, kurang dari sepertiga 
pendapatan sektor telekomu

[Warnet2000] Membangun Daya Saing Industri Postel

2004-09-16 Terurut Topik Newsmaster
Membangun Daya Saing Industri Postel


SEJAK beberapa tahun lalu Departemen Perhubungan 
menjalankan tradisi tahunan berupa penilaian pelayanan 
kepada publik dari unit-unit kerjanya dan dari BUMN dalam 
lingkungan binaannya. Tidak hanya layanan kepelabuhanan 
atau bandara yang merupakan unit kerja departemen itu, 
tetapi juga unit kerja yang langsung melayani masyarakat 
dalam bentuk badan usaha. Misalnya PT Pelni, PT Kereta 
Api, PT Pos Indonesia, dan PT Telkom.

ADA standar penilaian yang baku yang berlaku untuk semua 
unit layanan kepada publik tadi, tidak peduli apakah dia 
perusahaan pelayaran (PT Pelni dan PT ASDP) atau 
perusahaan angkutan (PT Garuda, PT Merpati, dan PT KA), 
atau juga PT Telkom dan PT Posindo. Hanya ada sedikit 
tambahan spesifik sesuai dengan jenis layanannya, tetapi 
secara umum semua pola penilaian sama.

Bagi para penilai, tanpa bekal untuk hal-hal spesifik, ada 
beberapa ganjalan serius karena ternyata ada unit-unit 
yang tidak bisa demikian saja disamakan dengan unit yang 
lain. Misalnya layanan Plasa Telkom tak bisa begitu saja 
disamakan dengan layanan loket PT Pelni atau stasiun 
kereta api.

Standar baku layanan di antara mereka sangat berbeda, 
bahkan antara Plasa Telkom sebagai pusat layanan 
masyarakat dengan kantor pos sebagai ujung tombak PT Pos 
Indonesia. PT Telkom memiliki kriteria layanan sendiri 
yang mengacu kepada standar layanan sebagai operator kelas 
dunia, sementara unit-unit lain masih dengan "standar 
lokal".

Karena yang harus dinilai campur baur antara standar 
internasional dan standar lokal, para penilai menjadi 
bingung dan cenderung terpukau pada layanan prima PT 
Telkom. Nilai yang diberikan kepada berbagai Plasa Telkom 
sampai mendekati 99, jauh dari unit layanan lainnya yang 
paling tinggi 85.

PT Telkom memang sudah beda dengan ketika masih PN Postel 
saat masih gabung dengan PT Posindo, bahkan juga sudah 
beda dengan Perumtel sebelum berubah jadi PT Telkom. 
Sebelumnya keduanya memang merupakan saudara kembar dempet 
yang tidak terpisahkan, sejak dibentuk pada dekade- dekade 
akhir abad ke-19, tahun 1880-an.

Pemerintah kolonial Belanda ketika itu membentuk satu 
dinas layanan kepada publik yang dinamai PTT (Post, 
Telefon en Telegraaf Dienst) yang kemudian menjadi badan 
usaha dengan nama tetap PTT. Nama PTT masih tetap 
disandang hingga masa kemerdekaan, tetapi menjadi Pos, 
Telepon, dan Telegrap, terutama ketika perposan masih 
menguasai lalu lintas informasi, sementara telepon dan 
telegram sebagai pelengkap.

Perkembangannya, PTT diubah menjadi perusahaan negara, 
lalu menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan 
Telekomunikasi dalam satu wadah. Wadah ini kemudian 
dipisah karena dianggap masing-masing (terutama 
telekomunikasi) mulai berkembang sehingga perlu penanganan 
khusus dan sebaiknya tidak digabung.

Keduanya semula merupakan perusahaan yang menjalankan 
fungsi sebagai agen pembangunan sehingga kiprahnya pun 
mendukung upaya pemerintah untuk memeratakan layanan 
kepada masyarakat. Namun, telekomunikasi sesuai dengan 
bidangnya yang didukung teknologi yang berkembang berubah 
sifat menjadi lembaga bisnis walau pada awalnya masih 
mendapat beban pemerintah. Pos hingga kini masih 
menjalankan tugas pemerintah tadi meski bentuknya sudah 
perseroan terbatas dengan kendali penuh pemerintah.

KINI kualitas layanan PT Telkom sudah meninggalkan saudara 
kandungnya, PT Posindo, PT Telkom mulai mengglobal 
sementara PT Posindo masih kelas lokal saja karena 
berbagai keterbatasan yang dibuat oleh pemerintah.

Ada hal-hal yang menyebabkan PT Posindo tertinggal, antara 
lain karena sejak awal mereka diberi beban layanan kepada 
masyarakat sampai ke pelosok pedesaan yang jauh dari 
mana-mana. Sementara PT Telkom sejak awal memang tumbuh 
dari perkotaan sehingga ketika harus mengglobal, institusi 
ini tidak mendapat banyak kesulitan.

Dalam beberapa hal proteksi kepada PT Telkom dilakukan 
nyaris secara berlebihan, tidak demikian terhadap PT 
Posindo. PT Telkom hanya diberi satu pesaing dalam pola 
yang namanya duopoli, PT Indosat, sementara pesaing 
Posindo yang dibuka kerannya oleh pemerintah tidak 
terhitung jumlahnya.

Pesaing Posindo mulai dari pengantar surat atau perusahaan 
kurir gurem yang cuma punya 2-3 pegawai, sampai ke kelas 
Tiki yang menggurita dan perusahaan kelas dunia seperti 
TNT, UPS, dan DHL. Kewajiban kepada PT Posindo melayani 
masyarakat pedesaan ini yang tidak mungkin dilirik 
investor perposan, yang membuat BUMN itu sulit bergerak.

Kenyataan bahwa ada kerja sama antarperusahaan jasa 
pengiriman yang memang meminta bantuan PT Posindo, tetapi 
umumnya hanya jika mereka harus mengirim titipan ke 
pelosok. Mereka tidak akan mampu membangun jaringan sampai 
ke pelosok seperti yang dimiliki PT Posindo karena 
investasinya besar dan biaya operasinya tinggi.

Perjuangan PT Posindo untuk tetap dapat melayani 
masyarakat sangat tinggi walau sangat banyak kendala yang 
menghadang. Jika PT Telkom sudah menghapus layanan 
telegram kar

[Warnet2000] Masalah Telekomunikasi dalam Kabinet

2004-09-16 Terurut Topik Newsmaster
Masalah Telekomunikasi dalam Kabinet


DIBANDINGKAN dengan sektor lain, industri telekomunikasi 
tumbuh dengan cepat, jauh lebih cepat dari sektor andalan 
sebelumnya, perbankan dan transportasi. Telekomunikasi 
diyakini merangsang pertumbuhan ekonomi secara signifikan, 
dan menjadi salah satu faktor keberhasilan pembangunan 
suatu bangsa. Bahkan hasil studi International 
Telecommunication Union menemukan bahwa penambahan 
fasilitas telekomunikasi sebesar 1 persen akan merangsang 
pertumbuhan ekonomi sampai 3 persen.

BUKTI di lapangan sangat mendukung hasil studi 
International Telecommunication Union (ITU) tersebut, 
bagaimana satu daerah langsung tumbuh dengan cepat begitu 
saluran telepon masuk. Hasil industri pertanian, 
perkebunan, peternakan, perikanan-yang merupakan industri 
kawasan pinggiran- langsung terpasarkan dengan sempurna 
begitu jalur telekomunikasi terhubung antara sentra 
produksi dengan pasar.

Jika sebelumnya pelaku bisnis harus melalui pihak ketiga, 
yang bisa saja terdiri dari beberapa mata rantai, ketika 
akan memasarkan hasil industrinya, kini mereka dapat 
melakukan kontak langsung dengan pembeli. Dengan fasilitas 
telekomunikasi pula pelaku industri ini dapat mengetahui 
dengan akurat kondisi pasar, tingkat harga, dan sebagainya 
sehingga ia dapat merencanakan dengan tepat kapan 
barangnya harus dikirim atau dijual. Selama ini mereka 
sangat tergantung pada pihak lain yang menjadi penghubung 
yang sekaligus juga berperan sebagai penentu harga.

Peran telekomunikasi menjadi sangat dominan dalam berbagai 
aspek kehidupan masyarakat modern. Berbagai kemudahan 
begitu saja muncul, dan telekomunikasi menjadi faktor 
utama lalu lintas informasi, sementara informasi menjadi 
unsur penunjang terbesar dalam upaya manusia menguasai 
dunia. Tanpa bekal informasi, siapa pun akan gamang 
menghadapi dunia.

Telekomunikasi lalu menjadi bisnis yang sangat 
menggairahkan pelakunya. Dengan penanganan yang tepat yang 
didukung regulasi yang memadai, industri telekomunikasi 
akan mengajak semua lapisan ekonomi masyarakat untuk 
bergerak.

Dewasa ini, dengan pertumbuhan pelanggan telepon seluler 
yang mencapai 60 persen-70 persen setahun, bukan hanya 
operatornya yang tumbuh dengan EBITDA (earn before 
interest, tax, depreciation and amortization) tinggi, 
tetapi masyarakat kecil bisa ikut main di dalamnya. 
Tumbuhnya ritel kartu atau kupon isi ulang yang dikerjakan 
mulai dari diler besar di perkotaan sampai kios kecil di 
jalan belum beraspal di pedesaan tetapi terjangkau telepon 
seluler, membuktikan hal ini. Pelaku usaha telekomunikasi, 
khususnya seluler, menikmati manisnya industri ini sesuai 
kadar dan modalnya. Namun yang paling nyata, industri ini 
dapat dimasuki masyarakat yang berasal dari lapisan mana 
pun, mega investor ataupun investor gurem yang hanya punya 
modal satu meja gelaran.

Masa depan yang sangat cerah memang tampak jelas, apalagi 
kepadatan telepon (teledensitas) di Indonesia masih sangat 
rendah. Untuk 215 juta penduduk, hanya ada sekitar 9,5 
juta satuan sambungan telepon (SST) atau sekitar 4 persen 
telepon tetap (yang mayoritas layanannya diberikan oleh PT 
Telkom), sementara seluler baru sekitar 24 juta, sedikit 
di atas 11 persen.

Jangan bandingkan dengan Singapura yang teledensitasnya 
lebih dari 58 persen, atau Malaysia yang hampir 40 persen. 
Dengan Vietnam yang baru dua dekade lepas dari 
keterkungkungan komunisme saja kita kalah karena mereka 
sudah mencatat teledensitas telepon tetap yang tinggi, 
sampai di atas 15 persen.

Di banyak negara, masyarakatnya menyadari penuh peran 
telekomunikasi. Industrinya dilindungi dan dirangsang 
untuk tumbuh dengan wajar, regulasi yang mendukung 
diluncurkan agar iklim investasinya tercipta.

Di Indonesia, peran sektor telekomunikasi dalam 
pembangunan lewat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja 
Negara) cukup besar. Catatan tahun 2002 menyebutkan, dari 
pos perpajakan saja, dari lima penyelenggara 
telekomunikasi terbesar, PT Telkom, PT Indosat, PT 
Telkomsel, PT Satelindo, dan PT Excelcomindo Pratama, 
pemerintah mendapat setoran sebesar Rp 4,5 triliun dan 
tahun 2003 mencapai Rp 6,1 triliun.

Dari PT Telkom saja, tahun 2002 pemerintah mendapat 
setoran berupa dividen dan berbagai pajak sebesar Rp 5,3 
triliun. Jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan 
pendapatan usaha BUMN tadi yang sebesar Rp 24,1 triliun 
dan setoran sebesar ini merupakan tertinggi di antara 
ratusan perusahaan milik negara.

SELAMA ini masyarakat melihat fungsi telekomunikasi hanya 
sekadar sebagai sarana kepentingan umum yang disediakan 
penuh oleh pemerintah. Padahal paradigmanya sudah berubah 
total, tidak lagi menjadi public utility, melainkan sudah 
menjadi komoditas industri yang pertumbuhannya sangat 
cepat dan melibatkan transaksi dan investasi miliaran 
dollar AS.

Ekonomi dan telekomunikasi tumbuh bersama dan saling 
merangsang. Pengaruh faktor ekonomi yang sudah demikian 
bermakna penting juga sejalan, koheren, dengan konvergensi 

[Warnet2000] Indosat Integrasikan Jaringan

2004-09-16 Terurut Topik Newsmaster
Indosat Integrasikan Jaringan


KETIKA tawaran kemudahan dari semua operator seluler, 
khususnya GSM sudah hampir sama, maka yang bisa dijual 
adalah cakupan layanan (coverange). Layanan yang semula 
mampu menarik banyak pelanggan baru, bebas jelajah 
(roaming), kini bukan lagi layanan eksklusif ProXL dan 
Mentari, tetapi sudah biasa-biasa saja, karena Simpati pun 
sudah free.

Sebelumnya, ProXL dan kemudian Mentari disukai ketika 
mereka memulai layanan free roaming, sebab hal itu berarti 
penghematan besar bagi para roamers, mereka yang suka 
bepergian. Padahal pada kenyataannya tidak hanya roamers 
yang memanfaatkannya, melainkan pemakai biasa yang malah 
tak pernah pergi ke mana-mana. Apalagi survei operator 
menyebutkan, jumlah roamers hanya sekitar 8 persen sampai 
10 persen dari jumlah pelanggan.

Seorang rekan mengaku memiliki kartu salah satu operator 
free roaming Makassar yang ia gunakan di Ibu Kota, khusus 
untuk menerima panggilan dari orangtuanya yang tinggal di 
tepi Sungai Jeneberang. Dengan kartu lokal, orangtuanya 
hanya membayar pulsa lokal jika memanggil nomornya, 
sementara ia juga tidak kena biaya SLJJ (sambungan 
langsung jarak jauh.

Satu rekan pengusaha berpikiran jeli, ia membekali kantor 
cabangnya di Palembang dengan satu kartu prabayar free 
roaming Jakarta, juga sebaliknya kantornya memiliki kartu 
yang terdaftar di Palembang. Ketika ia akan mengontak 
kantor cabangnya, ia hanya membayar lokal, demikian pula 
sebaliknya.

Rekan wartawan satu media terkemuka malah punya dua kartu, 
salah satunya kartu yang ber-free roaming. Ketika ia akan 
bertugas ke luar kota, ia pindahkan (divert) panggilan ke 
ponselnya ke nomor free tadi sehingga ia tak kena SLJJ 
kecuali membayar pulsa lokal antara nomor utamanya dengan 
nomor yang dibawa pergi. "Maklum kalau sedang roaming 
tugas ke luar Jawa dan banyak panggilan masuk, mata kita 
juling melihat tagihan akhir bulan. Daripada roaming dan 
juling, mending pakai dua kartu," katanya.

Kini semua operator GSM-Telkomsel, Indosat, dan XL-sudah 
semua memberi layanan bebas jelajah kepada pelanggan kartu 
prabayarnya, khususnya Simpati, Mentari, dan ProXL. Tak 
ada lagi yang bisa dijadikan daya tarik sehingga orang 
melihat cakupan sebagai alasan menggunakan layanan sebuah 
operator.

Kalau dibanding-bandingkan, Telkomsel mestinya akan 
unggul, sebab ia sudah merambah hampir di seluruh kawasan 
Nusantara. Hingga akhir Agustus lalu mereka sudah 
mengoperasikan 5.500 BTS, sementara pesaing dekatnya, 
Indosat, baru akhir tahun akan memiliki 4.000 BTS, awal 
Agustus baru punya 3.090 BTS.

BTS memang seolah segalanya, sebab dengan BTS yang banyak, 
lebih banyak lagi pelanggan yang bisa digaet, berarti 
lebih banyak lagi mestinya uang masuk. Bisa dimaklumi 
pengalaman satu operator yang berpikir ulang untuk membuka 
satu kawasan terpencil karena dianggap tidak potensial, 
tetapi begitu layanan seluler dibuka langsung dapat 
2.000-an pelanggan.

Namun ketika orang mulai menuntut layanan yang tidak hanya 
memenuhi standar ISO 2000, hanya sekadar iso muni untuk 
2.000 pelanggan maka kualitas BTS pun harus dibenahi. 
Walaupun jumlah BTS yang banyak lalu tidak menjamin 
kualitas layanan yang bagus, kecuali iso tadi.

MENCOBA merebut pelanggan sebanyak mungkin, Indosat sejak 
awal tahun ini melancarkan program penyempurnaan 
layanannya dengan mengintegrasikan jaringan (single 
network). Semula mereka menggunakan dua jaringan yang 
semula milik Satelindo dan IM3 yang akhirnya merupakan 
kesia-siaan karena di satu tempat berdekatan dilayani dua 
jaringan sari satu perusahaan.

Menurut Direktur Pemasaran Seluler Indosat, Hasnul 
Suhaimi, integrasi jaringan ini didukung penuh vendor 
mereka, yaitu Alcatel, Ericsson, Nokia, dan Siemens. "Kami 
jadi operator seluler pertama yang menggabungkan 
jaringannya untuk menghasilkan sinyal kuat di Indonesia," 
katanya.

Program integrasi jaringan ini dimulai dari Batam awal 
tahun yang sudah selesai Maret 2004 lalu, kemudian Jawa 
Timur dan Bali sejak awal tahun dan akan selesai Oktober 
mendatang. Jabotabek, Jateng, Kalbar, dan Kalsel yang kini 
sedang dikerjakan akan selesai bulan Oktober, dan seluruh 
Jawa layanan jaringan yang prima akan terjadi pada tahun 
2005.

Layanan GPRS yang dimulai oleh IM3 tahun 2001 akan sudah 
dinikmati secara penuh oleh pelanggan Indosat saat ini di 
Jabotabek, Jabar, Jateng, dan Jatim, serta seluruh 
Sumatera dan Bali. "Kami tidak mendirikan BTS untuk 
sekadar hadir, tetapi juga memberi layanan GPRS sehingga 
pemilik ponsel dengan fitur MMS dapat menikmatinya," ujar 
seorang petinggi PT Indosat.

Indosat tahun 2004 ini menganggarkan belanja modal sampai 
540 juta dollar AS yang 80 persen di antaranya digunakan 
untuk layanan seluler. Tak ada jalan lain, sebab seluler 
sudah menempati urutan atas, sampai 65 persen dari total 
pendapatan perusahaan PMA (penanaman modal asing) itu.

Menurut Hasnul, pertumbuhan pelanggan Indosat akhir-akhir 
ini mengkhawatirkan karena terlalu besar. Apa yang m

[Warnet2000] Hebohnya Perjalanan Komputerisasi Suara

2004-09-21 Terurut Topik Newsmaster
Hebohnya Perjalanan Komputerisasi Suara


AULA di Lantai 3 Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 
Senin (20/9) siang, seperti lautan oranye pendukung sepak 
bola Belanda. Bedanya, rompi oranye yang dipakai oleh 
hampir semua orang di situ bertuliskan "Pemilu 2004 KPU 
DKI Jakarta" di bagian punggungnya. Inilah salah satu 
titik krusial dalam pemilu presiden putaran kedua karena 
dari situlah data yang akan di-input ke komputer 
disetorkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.

SUASANA hiruk-pikuk itu mulai berlangsung sekitar pukul 
14.00 ketika Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara 
(KPPS) dari berbagai tempat pemungutan suara (TPS) sudah 
menyelesaikan penghitungan suara dan mengantar berita 
acara pemungutan suara ke dua tempat sekaligus: kelurahan 
untuk penghitungan manual dan kecamatan untuk penghitungan 
elektronik.

Data dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) langsung 
ditayangkan di situs web Komisi Pemilihan Umum (KPU) 
begitu diterima bagian Teknologi Informasi (TI)-nya.

Menurut Ketua PPK Pesanggrahan H Hidayat Agus, data mulai 
dikirim ke TI KPU pukul 15.12. Bolak-balik ia naik turun 
ke lantai tiga untuk mengambil berkas yang sudah disetor, 
lalu membawanya ke ruang komputer di lantai dua. Di ruang 
itu, empat komputer sudah dinyalakan dan keempat 
operatornya sudah sibuk meng-input data.

Kalau dihitung-hitung, jarak dari penghitungan suara 
sampai data di-input ke komputer sekitar empat jam. Di TPS 
087 dari RW 08 Kelurahan Petukangan Selatan, misalnya, 
penghitungan suara baru mulai pukul 13.25 setelah 
sebelumnya istirahat makan siang dan sembahyang.

Pukul 13.50 penghitungan suara yang dipimpin Ketua KPPS 
087 Patrick Soeprapto selesai. Namun, pemasukan 
angka-angka ini ke dalam laporan berita acara ternyata 
butuh waktu. Alhasil, kotak suara baru disegel kembali 
pukul 14.30 dan Patrick ditemani Ade-anggota KPPS- 
mengirim hasil pemilu ke kelurahan dan kecamatan.

Pukul 15.10 Ade sudah sampai ke kecamatan, tetapi baru 
pukul 15.30 datanya diterima petugas PPK karena banyaknya 
antrean. Sekitar sejam kemudian, barulah data TPS 087 
masuk komputer.


PEMILIHAN umum di TPS 59 Kelurahan Cilandak Barat, 
Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, juga berlangsung 
lancar dan tertib. Alur penyerahan berkas berita acara 
hasil pemungutan suara baik ke Panitia Pemungutan Suara 
(PPS) di kelurahan maupun ke PPK sesuai dengan jadwal.

Tepat pukul 13.30 penghitungan suara di TPS 59 selesai 
dilaksanakan. Kotak suara, berkas surat suara, dan berita 
acara penghitungan suara untuk penghitungan manual 
kemudian dikirimkan ke PPS yang lokasinya berdekatan.

Secara bersamaan, KPPS di TPS itu juga menyerahkan rangkap 
berita acara penghitungan suara ke PPK Cilandak untuk 
diproses bagian TI. Data itu akan bergabung dengan data 
dari seluruh TPS di Indonesia secara online dalam tabulasi 
nasional.

Mulai pukul 14.00 para petugas KPPS antre memasukkan 
berkas berita acara penghitungan suara. Sekitar pukul 
17.30 PPK Cilandak menyelesaikan 98 persen pemasukan data 
ke tabulasi nasional.

Koordinator TI PPK Cilandak, Chandra, mengatakan, 
rekapitulasi data hasil pemilu presiden putaran kedua ini 
lebih mudah. "Kan jumlah calon tinggal dua sehingga 
entrinya lebih sederhana," paparnya.

Berdasarkan pengecekan, jumlah perolehan suara di TPS 059 
baik untuk Megawati-Hasyim Muzadi, Susilo Bambang 
Yudhoyono-M Jusuf Kalla, maupun suara tidak sah (4 suara) 
tidak berubah, baik di kelurahan maupun yang dimasukkan 
PPK Cilandak ke tabulasi nasional.

Meski demikian, ada juga kawasan perkotaan yang lambat 
entri datanya. Penghitungan suara di TPS 016 Kelurahan 
Srengseng, Kecamatan Krembangan, Jakarta Barat, yang 
selesai pukul 13.15, misalnya, hingga pukul 16.15 hasilnya 
belum juga dimasukkan ke komputer.

Hingga Senin sore para petugas KPPS dari seluruh TPS di 
wilayah Kecamatan Krembangan masih berdatangan ke kantor 
kecamatan. Ada enam kelurahan di kecamatan tersebut. 
Selanjutnya, data-data yang diterima PPK diperiksa Ketua 
PPK sebelum dikirim ke pusat tabulasi nasional oleh tim TI 
KPU di kecamatan.

Salah satu penanggungjawab TI di Kantor Kecamatan 
Krembangan mengungkapkan, hingga pukul 16.15 hasil 
penghitungan suara di TPS 016 masih "mentah". Artinya, 
belum bisa dikirim ke pusat tabulasi nasional. "Sepuluh 
menit kira-kira baru bisa masuk lima data karena antre," 
kata Asep, supervisor tim TI KPU di Krembangan.

NAMUN, kelancaran tampaknya hanya terjadi di perkotaan. 
Karena hasil pemilu diserahkan dulu ke kelurahan, maka di 
Kecamatan Panongan, Tangerang, tercatat baru dua PPS yang 
memasukkan berita acara hingga pukul 19.00 Senin. Data itu 
belum dimasukkan ke komputer oleh petugas karena mereka 
baru mulai bekerja hari ini, Selasa.

Di PPK Panongan terdapat 8 PPS: Serdang Kulon, Mekar Jaya, 
Mekarbakti, Peusar, Ciakar, Panongan, Rancakelapa, dan 
Rancaiyuh. Dua PPS yang datanya sudah masuk pukul 15.00 
adalah PPS Serdang Kulon dan Mekar Jaya.

Menurut Ketua PPK Panongan H Endang Kusmawan, sesuai 
d

[Warnet2000] Inovasi, Pertaruhan Vendor TI

2004-09-22 Terurut Topik Newsmaster
Inovasi, Pertaruhan Vendor TI

Irfan Setiaputra

TEKNOLOGI general packet radio service atau GPRS sudah 
tersedia dan enhanced data rates for GSM evolution (EDGE) 
segera diadopsi oleh beberapa operator telepon seluler. 
Ini bakal makin memunculkan berbagai bentuk layanan 
komunikasi kepada konsumen, termasuk layanan internet 
lewat telepon seluler dan aplikasi lainnya. Sambutan 
konsumen terhadap bentuk layanan baru memang bervariasi. 
Jika SMS mendapat sambutan positif, tanggapan terhadap 
fitur internet masih belum seperti yang diharapkan, 
seperti juga dialami SMS pada masa awal perkembangannya.

Selalu ada dilema jika suatu perusahaan atau operator 
seluler ingin menawarkan suatu inovasi baru, apakah 
inovasi itu dapat diterima pelanggannya. Misalnya apakah 
timing-nya sudah tepat dan sudah adakah kebutuhan 
pelanggan terhadap hal tersebut.

Sulit dijawab, tetapi biasanya waktu yang pada akhirnya 
akan menentukan apakah inovasi itu dapat diterima oleh 
pasar atau tidak. Karenanya perlu ada suatu visi ke depan 
mengenai kondisi pasar 5-10 tahun mendatang. Pada saat 
suatu inovasi baru diperkenalkan, yang seharusnya menjadi 
perhatian utama adalah apakah memang dapat memenuhi 
kebutuhan dan tuntutan di masa depan.

Pada awal tahun 1990-an perusahaan giat berbelanja solusi 
teknologi informasi (TI) dengan harapan solusi itu bisa 
meningkatkan kinerja sekaligus menunjukkan keunggulan 
perusahaan. Kini ketika banyak perusahaan secara intensif 
memanfaatkan TI, pertanyaan yang muncul adalah bila 
terdapat inovasi terbaru apakah sudah waktunya kita 
menggunakannya?

Di tengah arus inovasi-inovasi terbaru yang muncul hanya 
dalam hitungan bulan saja, khususnya di bidang TI, 
perusahaan memang harus cukup bijak untuk menyikapinya. 
Pengambilan keputusan haruslah berdasarkan sudah saatnya 
diganti untuk mengantisipasi tuntutan di masa depan, atau 
cukup menggunakan infrastruktur yang sudah ada.

Untuk menjawabnya ada beberapa faktor yang harus 
dicermati. Yang pasti melihat seberapa besar dampak yang 
dirasakan jika menggunakan teknologi terbaru. Indikator 
yang paling mudah, seberapa besar arus pemasukan baru yang 
diperoleh jika menggunakan teknologi terkini. Juga apakah 
ada tuntutan kebutuhan konsumen.

Analisa pasar

Perdebatan biasanya berkisar pada apakah inovasi itu 
sebaiknya muncul setelah ada tuntutan dari pasar ataukah 
muncul sebelum pasar memerlukannya. Dari sisi vendor 
penyedia teknologi, inovasi sebelum ada permintaan dari 
pasar adalah kekuatan utama.

Vendor harus mampu menganalisa pasar jauh ke depan. 
Inovasi yang dilakukan vendor akan menggugah pasar bahwa 
kebutuhannya akan meningkat di saat tertentu.

Bagi perusahaan yang memanfaatkan inovasi teknologi, 
pilihan waktu yang tepat untuk mulai memanfaatkan inovasi 
baru merupakan suatu keputusan strategis, jangan terlambat 
sampai para pelanggannya mulai menuntut. Kepuasan terhadap 
layanan akan terganggu jika perusahaan tidak dapat 
memenuhi kebutuhan pelanggan dan biaya yang dibayar akan 
menjadi mahal jika perusahaan terlambat mengantisipasi 
kebutuhan pasar.

Konsumen lebih terbuka pemikirannya bahwa perangkat 
teknologi yang digunakan sekarang dapat ditingkatkan 
kemampuannya. Misalnya, peranti genggam yang sekarang 
suatu saat akan lebih bertenaga untuk melakukan layanan 
video atas permintaan, komunikasi video, on-line game tiga 
dimensi secara masif, dan sebagainya.

Sektor telekomunikasi Indonesia sedang mengalami 
pertumbuhan positif setiap tahunnya, terlihat dari jumlah 
pelanggan yang terus meningkat. Ditambah tingkat kesadaran 
yang tinggi akan kecanggihan sarana telekomunikasi, 
pelanggan semakin tertarik untuk mengeksploitasinya.

Semua itu mengharuskan operator memiliki kinerja yang 
prima. Untuk memenuhi segala tuntutan yang ada sekarang 
dan di masa depan, operator harus menyiapkan infrastruktur 
berperforma tinggi. Peningkatan kapasitas jaringan untuk 
memenuhi kebutuhan pelanggan sering kali memaksa operator 
menginvestasikan lebih banyak perangkat agar pelanggan 
tidak beralih ke pesaing. Menjadi pertanyaan, sudah 
tepatkah investasi teknologi yang dipilih dan apakah 
perangkat yang dibeli dapat beradaptasi untuk 10 tahun 
mendatang?

Kebutuhan akan koneksi jaringan dan layanan telekomunikasi 
terus meningkat, lalu lintas data internet protocol (IP) 
bertambah dengan cepat setiap tahun. Layanan data 
tradisional dan permintaan layanan-layanan baru seperti 
virtual private network (VPN) memaksa operator terus 
berkembang dan berinovasi. Pada saat sama mereka dituntut 
selalu melakukan pengendalian biaya yang dikeluarkan dan 
meningkatkan pendapatan.

Ini bukan hal yang mudah. Masalahnya, banyak jaringan yang 
ada saat ini pada awalnya dibangun untuk memberikan satu 
layanan saja atau layanan yang terbatas. Jaringan-jaringan 
tersebut sangat tidak fleksibel untuk memberikan layanan 
terintegrasi yang lebih kompleks yang diinginkan 
pelanggan.

Sebaliknya, pengguna jasa layanan telekomunikasi semakin 
menuntut adanya lebih

[Warnet2000] Dua Perak dari Olimpiade Komputer

2004-09-22 Terurut Topik Newsmaster
Dua Perak dari Olimpiade Komputer


Jakarta, Kompas - Para pelajar sekolah menengah atas yang 
mewakili Indonesia pada Olimpiade Komputer/Informatika 
Internasional (International Olympiad in Informatics) 
ke-16 di Athena, Yunani, 12-18 September, berhasil merebut 
dua medali perak, satu perunggu, dan satu honourable 
mention (HM/setingkat di bawah perunggu).

Medali perak disumbangkan David Santoso Anggakusuma (siswa 
SMA Tarakanita 2 Jakarta) dan Derianto Kusuma (SMA 
Kanisius Jakarta), sedangkan medali perunggu 
dipersembahkan Andrian Kurniady (SMA Sang Timur Jakarta). 
Satu HM direbut Lie Roberto Eliantono Adiseputra (SMA 
Kolese Santo Yusuf, Malang, Jawa Timur).

Pimpinan rombongan Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) 
Maria Widiani dalam perjalanan kembali dari Athena ke 
Tanah Air, Senin (20/9), menjelaskan, Olimpiade diikuti 
324 pelajar dari 80 negara. Peserta yang meraih medali 
emas berasal dari Amerika, Rusia, serta sejumlah negara 
Eropa Timur.

"Soal yang diujikan termasuk sulit, terutama soal praktik 
yang didasarkan pada logika analitik dan dasar pemograman 
pascal. Pembahasannya harus didukung penguasaan 
matematika," ujar Maria.

Koordinator Olimpiade Departemen Pendidikan Nasional 
(Depdiknas) Suharlan menambahkan, prestasi yang diraih 
pelajar Indonesia kali ini lebih baik daripada hasil yang 
diperoleh pada Olimpiade serupa di Korea Selatan tahun 
2002. Dua tahun lalu Indonesia hanya meraih satu perak dan 
satu perunggu.

"Tahun 2003 Indonesia tak sempat mengikuti Olimpiade 
serupa di Amerika Serikat karena terkendala pengurusan 
visa," kata Harlan.

Indonesia secara rutin mengikuti Olimpiade 
Komputer/Informatika Internasional sejak tahun 1995. 
Indonesia tak pernah pulang dengan tangan hampa. Bahkan, 
pada ajang serupa di Cape Town, Afrika Selatan pada tahun 
1996 pelajar Indonesia meraih medali emas atas nama Andy 
Kurnia (SMA Kanisius Jakarta).

Pembina TOKI Suryana Setiawan mengatakan, untuk 
mempersiapkan Olimpiade sejenis di Polandia pada tahun 
2005, telah diseleksi para pelajar dari tingkat kabupaten, 
provinsi, dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Riau belum 
lama ini. Ada 30 siswa terbaik bidang komputer atau 
informatika pada OSN di Riau yang akan segera diseleksi 
menjadi 16 orang, yang dijadwalkan pada 26 September-11 
Oktober 2004 di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selama ini pembinaan ke-30 siswa tersebut dilakukan secara 
bergilir dari masing-masing TOKI biro. TOKI biro yang 
telah ada tersebar di Institut Teknologi Sepuluh November 
(ITS) Surabaya, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, 
IPB, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas 
Indonesia (UI) Depok. (NAR)

---
Visit www.warnet2000.net for directory of internet cafes.
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[Warnet2000] Relokasi Frekuensi dan Kebijakan Regulasi

2004-09-27 Terurut Topik Newsmaster
Relokasi Frekuensi dan Kebijakan Regulasi

Abdul Salam Taba

PENATAAN ulang frekuensi radio siaran FM yang dilakukan 
Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi/Ditjen Postel 
per 1 Agustus 2004 menyebabkan kualitas siaran beberapa 
stasiun radio menurun. Gangguan frekuensi FM terjadi 
karena ketidaktegasan Ditjen Postel melaksanakan Keputusan 
Menteri Nomor 15 Tahun 2003 tentang Rencana Induk 
Frekuensi Radio Penyelenggara Telekomunikasi Khusus, dan 
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No 
15.A/DIRJEN/2004 tentang Pengalihan Kanal Frekuensi Radio 
Siaran FM.

Ada tumpang tindih penggunaan frequency modulation (FM) 
karena ada stasiun radio FM yang tetap mengudara meski 
tidak terdaftar pada lampiran Keputusan Direktur Jenderal 
Pos dan Telekomunikasi tadi. Kontroversi itu menimbulkan 
pertanyaan, apa sebenarnya yang menyebabkan timbulnya 
interferensi terhadap frekuensi radio siaran FM.

Mengapa banyak stasiun radio yang tetap mengudara meski 
tidak mengantongi izin Dephub cq Ditjen Postel dan apakah 
mereka memperoleh izin dari instansi lain? Bila ya, apakah 
izin tersebut sah dalam arti tidak bertentangan dengan 
ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang 
berlaku?

Pada dasarnya, upaya relokasi frekuensi FM yang dilakukan 
Ditjen Postel bertujuan lebih meningkatkan efisiensi dan 
mengoptimalkan pita frekuensi agar tidak boros. 
Berdasarkan rekomendasi International Telecommunication 
Union, rentang pita yang digunakan di Indonesia untuk 
relokasi frekuensi FM secara nasional berada di kisaran 
87,5 MHz-108 MHz.

Berdasarkan rentang pita itu dan setelah dilakukan 
pembagian kanal dengan kelipatan 400 kHz, khusus Jakarta 
diperoleh 201 kanal. Jumlah kanal itu diperuntukkan bagi 
42 stasiun radio RRI maupun swasta yang terdaftar pada 
tabel master plan frekuensi FM yang dibuat Ditjen Postel, 
yang tidak bertambah karena sejak 2001 pemberian izin 
stasiun radio baru ditutup.

Jika pembagian kanal berdasarkan master plan frekuensi 
Ditjen Postel tersebut dipatuhi-yang boleh mengudara hanya 
stasiun radio yang sudah berizin dan mendapat jatah 
alokasi frekuensi dari Ditjen Postel-dapat dipastikan 
gangguan frekuensi tak akan terjadi. Namun kenyataannya 
ada beberapa stasiun radio yang ngotot mengudara tanpa 
izin Ditjen Postel.

Gangguan frekuensi yang dialami beberapa stasiun radio 
mendorong Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia 
(PRSSNI) melakukan tuntutan terhadap pemerintah. 
Alasannya, lembaga tersebut tidak mampu melindungi dan 
menertibkan frekuensi FM sesuai dengan ketentuan dan 
kewenangan yang dimilikinya.

Seharusnya dilakukan penertiban dan/atau penyegelan 
stasiun radio yang tidak mendapat izin dan alokasi 
frekuensi dari Ditjen Postel. Apalagi secara 
yuridis-berdasarkan UU No 36/1999 tentang 
Telekomunikasi-lembaga ini ditugasi mengatur masalah 
pertelekomunikasian (frekuensi) secara nasional.

Eksistensi Ditjen Postel dan peningkatan gangguan 
frekuensi FM akan menjadi taruhan bila tindakan penertiban 
dan atau penyegelan tidak dilakukan. Pasalnya, Dinas 
Perhubungan di berbagai daerah cenderung berlomba 
mengeluarkan izin (karena merasa berhak) sehingga jumlah 
stasiun radio yang beroperasi tanpa izin semakin 
meningkat, yang pada gilirannya memicu peningkatan 
interferensi.

Untuk meredam gangguan frekuensi, tindakan penertiban 
seyogianya dilakukan tanpa pandang bulu. Artinya, semua 
stasiun radio yang mengudara tanpa izin-termasuk Radio 
Suara Metro dan radio lain yang beroperasi berdasarkan 
izin Dishub-harus ditertibkan dan atau disegel. Manfaat 
tindakan tegas tersebut selain dapat menepis opini yang 
menganggap keengganan Ditjen Postel menertibkan Radio 
Suara Metro karena radio tersebut "milik" Polda Metro 
Jaya, juga dapat mengatasi gangguan frekuensi FM.

Tindakan penertiban-dan penyegelan-terhadap Radio Suara 
Metro dan radio-radio lain yang beroperasi berdasarkan 
izin Dishub, kemungkinan besar akan "dilawan" oleh 
pemiliknya. Alasannya, mereka mengantongi izin yang secara 
yuridis juga sah karena berdasarkan ketentuan bagian 17 
(aa) dari Pasal 2 (3) Peraturan Pemerintah (PP) No 25/2000 
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah 
Provinsi sebagai Daerah Otonom.

Pada intinya, ketentuan PP tersebut menyatakan pemerintah 
(pusat) yang berwenang melakukan pengaturan sistem 
pertelekomunikasian nasional dan pemberian orbit dan 
frekuensi radio, kecuali radio dan TV lokal. Ketentuan 
pengecualian inilah yang menjadi pemicu pemerintah 
provinsi di berbagai daerah menerbitkan izin alokasi 
frekuensi dan penyelenggaraan siaran radio.

Padahal, berdasarkan ketentuan UU No 36/1999 tentang 
Telekomunikasi beserta aturan pelaksanaannya, sudah jelas 
dinyatakan bahwa Ditjen Postel yang berwenang menerbitkan 
izin alokasi frekuensi. Sedangkan menurut UU No 32/2002 
tentang Penyiaran, secara tegas dinyatakan izin 
penyelenggaraan siaran radio diberikan oleh negara melalui 
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Pertanyaannya, manakah di antara le

[Warnet2000] Bebas "Roaming" Pascabayar Sulit Dilawan

2004-09-27 Terurut Topik Newsmaster
Bebas "Roaming" Pascabayar Sulit Dilawan


OPERATOR telekomunikasi seluler GSM dan CDMA boleh gentar 
dengan kebijakan PT Telkomsel terakhir ini, yang 
melepaskan hambatan psikologis untuk pertumbuhan pelanggan 
pascabayarnya. Pekan lalu, anak perusahaan PT Telkom dan 
Singapore Telecom (SingTel) ini membebaskan biaya menerima 
telepon bagi Kartu Halo dari nomor mana pun saat 
menjelajah ke luar wilayah (free roaming) di lingkup 
nasional.

Semula fasilitas free roaming nasional ini diberikan 
umumnya kepada pemakai kartu prabayar, yang dimulai ProXL, 
Mentari, dan menyusul Simpati, tetapi tidak untuk ProXL 
pascabayar, Matrix, dan Halo. Alasan termudah, tarif kartu 
prabayar sudah cukup tinggi sehingga bisa dikurangi, 
apalagi mereka yang sering keluar kota (roamers) paling 
banyak 10 persen.

Tarif prabayar bisa "dimainkan" operator, sebab menurut 
ketentuan boleh ditetapkan sendiri oleh operator dengan 
batasan 140 persen di atas tarif pascabayar. Tarif airtime 
pascabayar memang sudah dipatok dengan Rp 325/Rp 440 per 
menit sehingga walau roamers hanya 10 persen, tetap akan 
memengaruhi pendapatan yang dinilai sudah minim.

Kebijakan pemberian fasilitas bebas roaming diakui para 
operator menurunkan harapan pendapatan 20 persen-30 
persen. Namun, di sisi lain pelanggan diharapkan membuka 
terus ponselnya ketika berada di luar daerah yang akan 
juga membangkitkan panggilan kembali (call back).

Manajemen pembebasan roaming pasti sudah dirancang 
sedemikian ketat sehingga tidak terlalu memengaruhi ARPU 
(average revenue per user-pendapatan rata-rata dari tiap 
pelanggan) yang memang sudah cenderung turun. Namun, efek 
psikologis juga diperhitungkan, sebab fasilitas ini 
ternyata mempunyai nilai jual tinggi, kepada mereka yang 
jarang ke luar domisilinya sekalipun.

Bisa jadi, operator lain akan "berdarah-darah" jika harus 
ikut kebijakan PT Telkomsel untuk bebas jelajah bagi 
pelanggan kartu pascabayarnya. Tak ada pilihan, kelak 
mereka akan memberikan fasilitas sama, walau itu akan 
berdampak luas pada pendapatan mereka, walau tarif 
pascabayar yang tak pernah naik sejak tahun 2000 itu 
dianggap sudah sangat rendah.

Bagi PT Telkomsel yang punya 1,275 juta pelanggan pasca- 
bayar dari 13,4 juta pelanggannya, tindakan ini dianggap 
sangat berani. Namun, jika yang dikhawatirkan adalah 
pertumbuhan pelanggan kompetitor yang lebih tinggi 
dibandingkan dengan Telkomsel, alasan pemberian fasilitas 
ini dapat diterima.

PERANG tarif di antara operator seluler GSM dengan 
pelanggan sudah mencapai 25,5 juta, termasuk Lippo Telecom 
yang sekitar 90.000, sudah mencapai titik yang membara. 
Korbannya memang operator baru yang hampir tak mungkin 
menawarkan kemudahan, sebab biaya modal mereka 
(capex-capital expenditure) jauh lebih tinggi, karena 
skala ekonominya masih kecil.

Perang tarif tadi, yang bentuknya berupa nilai pulsa yang 
tinggi dibandingkan dengan harga perdana, diakui beberapa 
pengamat telah menambah jumlah pelanggan pesaing Telkomsel 
secara signifikan, Excelcomindo Pratama misalnya, kini 
bahkan sudah mendapat tambahan pelanggan lebih dari yang 
mereka harapkan, 1 juta. Demikian pula Indosat, 
pertambahan pelanggannya di atas perkiraan yang membuat 
mereka akan merevisi target 9 juta menjadi 10 juta, bahkan 
10,5 juta pelanggan pada akhir tahun 2004.

Pemberian fasilitas bebas roaming saat ini sangat tepat 
karena menghadapi musim libur panjang puasa, Lebaran, 
Natal, dan Tahun Baru. Biasanya, tanpa gebrakan yang 
berarti pun, pertambahan pelanggan operator seluler saat 
itu melebihi rata-rata bulanan sebelumnya. Dan, umumnya 
mereka mencari kartu yang bisa digunakan untuk menerima 
telepon secara gratis di kampung mereka.

Akan tetapi, Excelcomindo waktu itu berani memberikan 
bebas jelajah sebab sudah memiliki jaringan tulang 
punggung (backbone) sendiri di Jawa, yaitu serat optik dan 
gelombang mikro, kini kabel laut. Mentari yang menyusul 
kemudian pun mengandalkan dukungan transmisi satelit 
mereka, Palapa C, sementara Telkomsel masih mengandalkan 
jaringan milik induknya, PT Telkom.

Beda dengan XL dan Indosat yang boleh dikata "lewat 
jaringan secara gratis" di backbone mereka, Telkomsel 
masih harus menghitung harga sewa jaringan milik PT Telkom 
itu. Namun, hitungan adanya call back, lalu efek 
psikologis dan musim yang tepat yang membuat pertambahan 
jumlah pelanggan, akan meminimalisir kemungkinan kerugian 
yang diderita.

Saat ini ARPU Kartu Halo Telkomsel cukup tinggi, sekitar 
Rp 270.000-yang mungkin akan turun karena fasilitas bebas 
roaming-secara rata-rata tetap akan menyumbang angka yang 
besar pada perusahaan. ARPU kemungkinan turun dengan 2 
persen-3 persen, tetapi volumenya, jumlah pelanggannya 
diharapkan akan naik dengan sedikitnya 50 persen pada 
triwulan akhir ini.

Selain kemungkinan memberi fasilitas bebas jelajah bagi 
pelanggan pascabayarnya, operator GSM atau CDMA harus 
memikirkan kiat lain untuk tidak tertinggal oleh 
Telkomsel. Paling tidak, keunggulan luasnya jari

[Warnet2000] Produk Dalam Negeri Bersaing Menjadi Tuan di Rumah Sendiri

2004-09-27 Terurut Topik Newsmaster
Produk Dalam Negeri Bersaing Menjadi Tuan di Rumah Sendiri


MENGGUNAKAN komputer buatan dalam negeri masih dianggap 
sebagai pilihan terakhir bagi para konsumen Indonesia pada 
umumnya, dan masih bukan merupakan sebuah kebanggaan 
tersendiri. Untuk kalangan korporasi, memang sudah ada 
banyak kemajuan untuk tidak lagi melihat merek dalam dan 
luar negeri sebagai pertimbangan, walaupun masih saja ada 
perusahaan atau departemen pemerintahan yang jelas-jelas 
mencantumkan "harus buatan luar negeri" dalam spesifikasi 
tendernya, mematikan kesempatan para manufaktur lokal yang 
masuk dalam kategori OEM (Original Equipment 
Manufacturing).

PADA dasarnya, dalam era globalisasi sekarang ini dalam 
upaya untuk mencari biaya ekonomi yang lebih rendah, 
berbagai perusahaan manufaktur komputer skala dunia maupun 
nasional mengambil berbagai komponennya dari perusahaan 
pembuat yang sama.

Dan pada umumnya, berbagai komponen teknologi informasi 
ini berasal dari Taiwan, yang juga melakukan pekerjaan OEM 
untuk merek-merek terkenal dunia, mulai dari IBM, Hewlett 
Packard, Dell, Apple, hingga Packard Bell.

Yang membedakan perusahaan multinasional dengan perusahaan 
OEM dalam negeri adalah merek, promosi, pemasaran, 
purnajual, dan berbagai perangkat jualan lainnya. Di satu 
sisi memang tidak mengherankan kalau berbagai produk OEM 
komputer dalam negeri akan kalah bersaing, misalnya dalam 
pemasangan iklan maupun billboard, karena memang tidak 
memiliki dana pemasaran sebesar perusahaan multinasional.

Yang ingin kita catat dan tekankan adalah isi sebuah 
komputer bermerek dan tidak itu pada umumnya sama. 
Sama-sama menggunakan motherboard buatan pabrikan Taiwan, 
sama-sama menggunakan keping memori buatan Taiwan, 
sama-sama menggunakan hard disk buatan Taiwan (atau 
China), dan segala macam komponen terkait yang sama.

Selain itu, perbedaan lain antara komputer bermerek dan 
tidak adalah pada komputer bermerek biasanya didukung oleh 
riset dan pengembangan sendiri, selain menghasilkan 
inovasi bagi produk mereknya, juga meneliti keinginan 
konsumen pada umumnya.

Bagi perusahaan OEM Indonesia, hal ini sebenarnya bukan 
sesuatu yang istimewa karena perusahaan seperti Zyrex 
pernah menghasilkan sebuah komputer laptop disebut 
Commander (lihat Kompas 7/5/2002), yang secara cemerlang 
berhasil mencangkokkan rongga SIM Card GSM untuk digunakan 
berhubungan dengan fasilitas GPRS.

Sampai saat ini belum ada komputer sejenis yang 
mencangkokkan GSM ke dalam mesinnya, dan mungkin hanya 
Zyrex yang pernah melakukannya. Di era perkembangan pesat 
teknologi dewasa ini, mungkin kita sudah tidak perlu lagi 
memiliki komputer laptop dengan fasilitas GSM karena 
pesatnya perkembangan nirkabel, terutama dengan merek 
dagang Centrino yang dikeluarkan Intel Corporation, 
sebagai pembuat prosesor terbesar di dunia.

Rancang bangun

Di Indonesia, ada sebuah perusahaan manufaktur komputer 
yang menggunakan merek ExtronPC yang berupaya untuk 
menjadi produk unggulan, tidak hanya berhadapan dengan 
komputer-komputer bermerek asal luar negeri, tetapi juga 
para OEM di dalam negeri seperti Zyrex dan Mugen.

Kompas sendiri begitu menggunakan beberapa jenis produk 
ExtronPC, seperti Oxygen 6524, Oxygen 8636, @Works 750 X2, 
dan @Works 350, merasakan nuansa tersendiri dan merasakan 
perbedaan sentuhan yang berbeda dengan komputer asal luar 
negeri.

Yang menarik dari komputer ExtronPC ini adalah semboyannya 
yang mengakui adanya perbedaan masing-masing pengguna 
komputer yang tidak bisa hanya dipenuhi oleh satu macam 
jenis komputer saja. Dan ini tidak hanya terkait dengan 
spesifikasi, tetapi juga berkaitan dengan aspek rancang 
bangun desain komputernya sendiri.

ExtronPC terbagi atas tiga jenis rancang bangun, disebut 
@Work yang ditujukan untuk para pengguna perusahaan untuk 
kepentingan bekerja. Ada juga seri ExtronPC Oxygen yang 
ingin memenuhi kebutuhan komputasi multimedia, serta seri 
Razor sebagai komputer workstation yang digunakan untuk 
menjalankan berbagai aplikasi khusus dan membutuhkan 
tenaga komputasi yang cepat dan besar.

Dari sisi desain, seri @Work benar-benar memenuhi 
kebutuhan fungsional sebagai komputer untuk bekerja tanpa 
memerhatikan rincian lainnya. Sedangkan seri Oxygen 
berupaya untuk menampilkan dimensi multimedia, seperti 
pada Oxygen 8636, dengan satu sisi yang tembus pandang dan 
dilengkapi dengan lampu neon berkekuatan rendah 
menghasilkan warna ungu pada malam hari.

Sesuai kebutuhan

Karena memang dirancang sesuai dengan kebutuhan 
masing-masing konsumen, ada berbagai spesifikasi yang ada 
dalam komputer ExtronPC ini. Untuk Oxygen 6524, ada 
pilihan antara menggunakan prosesor Intel seri Celeron 
atau Pentium 4 dengan menggunakan chipset Intel 845GV yang 
lebih lama, tetapi terkenal daya tahannya.

Untuk seri Oxygen 8636, menggunakan prosesor Intel Pentium 
4 yang sudah menggunakan teknologi Hyper-Threading yang 
mengandaikan komputer ExtronPC ini bekerja menggunakan dua 
prosesor. Dilengkapi dengan chipset

[Warnet2000] Presiden dan Teknologi

2004-09-27 Terurut Topik Newsmaster
Presiden dan Teknologi

SELAMAT, kita memiliki presiden dan wakil presiden baru 
yang akan memimpin bangsa ini sampai tahun 2009. Setelah 
pemilihan yang melelahkan, serta cercaan terhadap 
penggunaan teknologi komunikasi informasi yang digelar Tim 
Teknologi Informasi Komisi Pemilihan Umum, banyak yang 
berharap pemimpin baru bangsa ini memberikan perhatian 
yang lebih baik bagi kemajuan teknologi komunikasi 
informasi ini.

Jauh sebelum pemilihan langsung presiden putaran kedua 
lalu, banyak suara menginginkan adanya Departemen 
Telematika yang diharapkan akan mengintegrasikan 
unsur-unsur telekomunikasi, media, dan informatika. 
Bahkan, nama pun dimunculkan, siapa yang akan menduduki 
departemen baru yang akan mengurus teknologi informasi 
tersebut.

Kita sendiri masih meragukan apakah Departemen Telematika 
ini akan menjadi efektif sebagai prasarana memajukan 
teknologi informasi di negara ini. Terlalu banyak 
persoalan yang terlilit dalam pengembangan teknologi 
informasi di Indonesia, dan mungkin sebuah departemen baru 
ini tidak memiliki waktu yang cukup sampai dengan tahun 
2009 untuk memajukan teknologi informasi sebagai enjin 
pertumbuhan dan pembangunan bangsa ini.

Di sisi lain, kita menyambut gagasan Menteri Koordinator 
Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti yang mengusulkan 
agar kartu pemilih dalam Pemilu 2004 bisa dimanfaatkan 
untuk single identity number (SIN, kartu identitas 
tunggal). Pemerintah mengeluarkan dana yang cukup besar 
(Rp 1 triliun) untuk mendata 150 juta penduduk Indonesia 
yang menggunakan haknya dalam pesta demokrasi yang baru 
lalu.

Gagasan ini merupakan fondasi penting perkembangan dan 
pertumbuhan teknologi komunikasi informasi di negara ini. 
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan SIN ini, termasuk di 
antaranya adalah mengendalikan berbagai penipuan yang 
menggunakan telepon seluler yang menggunakan kartu 
prabayar.

ASPEK lain yang juga penting dalam era digitalisasi 
sekarang ini adalah bagaimana presiden dan wakil presiden 
terpilih, termasuk juga para anggota DPR, mendekatkan diri 
kepada rakyat. Dalam globalisasi sekarang ini sudah tidak 
musimnya para pemimpin dan wakil rakyat tidak mengenal dan 
memahami masalah yang dihadapi rakyatnya.

Di daratan China yang dikuasai Partai Komunis China yang 
tidak demokratis saja, kemajuan teknologi komunikasi 
informasi dimanfaatkan untuk mendengarkan rakyatnya secara 
maksimal. Salah satunya adalah Zhou Zhongyu (46), anggota 
Kongres Rakyat Nasional (semacam parlemen), yang membuka 
sebuah situs web yang menampung berbagai usulan dari 
rakyat jelata.

Pada sidang bulan Maret lalu, Zhou (www.hongyu-online.com) 
mengajukan 21 mosi dan usulan yang sebagian besar berasal 
dari situs webnya. Dan situs web Zhou memang dirancang 
untuk membahas masalah kenegaraan.

Kalau di daratan China bisa dilakukan hal seperti itu, 
mungkin tidak ada salahnya bagi calon presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono, calon wakil presiden Jusuf Kalla, dan 
para anggota DPR mulai membuat situs web sendiri. Atau, 
minimal membuka nomor layanan pesan singkat (SMS), agar 
rakyat dengan mudah berhubungan dengan para pemimpinnya. 
Interaksi adalah esensi utama kemajuan teknologi 
komunikasi informasi. *

Visit www.warnet2000.net for directory of internet cafes.
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[Warnet2000] Pembebasan 2,4 GHz perlu aturan main

2004-09-27 Terurut Topik Newsmaster
'Pembebasan 2,4 GHz perlu aturan main'

DENPASAR (Bisnis): Kalangan penyelenggara layanan Internet 
nirkabel mengingatkan kepada pemerintah agar menyiapkan 
aturan main yang jelas sebelum membebaskan penggunaan pita 
frekuensi 2,4 GHz untuk keperluan Internet nirkabel. 
Sekretaris Jenderal Indonesia Wireless LAN Indonesia (Indo 
WLI) Barata Wisnubarata mengatakan pihaknya sangat 
mendukung upaya pemerintah yang merencanakan pembebasan 
frekuensi 2,4GHz untuk akses Internet publik.

"Namun, yang perlu diingat dalam membebaskan pita 
frekuensi 2,4 GHz untuk keperluan penyelenggaraan Internet 
publik adalah bahwa pembebasan tersebut juga harus 
disertai dengan aturan main yang jelas," ujarnya kepada 
Bisnis belum lama ini.

2,4GHz merupakan pita frekuensi yang disepakati pada forum 
WSIS (World Summit on the Information Society) agar 
dibebaskan untuk keperluan Internet publik. Dia 
mengingatkan kalau frekuensi 2,4 GHz dibebaskan begitu 
saja tanpa ada aturan main yang fair, penyelenggara yang 
kuat bisa saja menggunakan bandwidth sepuas-puasnya. Hal 
itu justru akan mematikan operator kecil.

Menurut Barata, kalangan asosiasi penyelenggara layanan 
Internet Nirkabel (Indo WLI) pada prinsipnya juga 
mendukung langkah pemerintah untuk menertibkan 
penyelenggaan layanan Internet nirkabel yang menggunakan 
frekuensi radio 2,4 GHz.

Penertiban penyelenggaraan layanan Internet nirkabel 
(wireless) perlu dilakukan untuk menciptakan iklim 
persaingan usaha yang sehat di bidang tersebut, tambah 
dia.

"Meski demikian, langkah penertiban tersebut juga harus 
dibarengi dengan upaya sosialisasi aturan main di bidang 
tersebut dari pemerintah secara terus-menerus."

Sebab, lanjut dia, banyak juga penyelenggara jasa Internet 
berbasis nirkabel yang sebetulnya ingin mengurus seluruh 
perijinan sesuai prosedur, tetapi karena minimnya 
sosialisasi yang diterima maka sebagian besar pengelola 
layanan tersebut yang akhirnya tidak mengurus lisensi.

Selain minimnya sosialisasi, faktor lain yang banyak 
dikeluhkan oleh sebagian besar pengelola jasa Internet 
nirkabel adalah prosedur pengajuan lisensi yang tidak 
praktis dan masih terpusat ke Jakarta.

Barata mengatakan bahwa penertiban merupakan bagian dari 
upaya pengimplementasian regulasi penyelenggaan layanan 
Internet nirkabel di Tanah Air. Sayangnya, dia mengakui 
aturan main yang baku di bidang tersebut hingga kini 
memang masih perlu disempurnakan. Sementara itu Heru 
Nugroho, Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet 
Indonesia (APJII), mengungkapkan Kementerian Telematika 
mendatang perlu membebasan frekuensi 2,4GHz dari lisensi.

"Penertiban dan pengawasan tetap harus dilakukan terutama 
pada masalah etika pemanfaatan dan operasionalnya," 
katanya.

Tak penuhi persyaratan

Menurut dia, bila pemerintah akan mendata ulang semua 
penyelenggara jasa internet (PJI) di Indonesia, maka 
dipastikan sekitar 90% PJI di Indonesia akan tutup karena 
tak memenuhi persyaratan lisensi.

Sekretaris Indonesia WLI wilayah Bali, Arnold Makasau 
mengatakan layanan Internet nirkabel saat ini memang 
merupakan solusi paling ideal untuk meningkatkan penetrasi 
Internet di Bali.

"Visi kami adalah menjadikan Bali sebagai wilayah WAN 
[Wide Area Network]. Sehingga, seluruh area akan bisa 
ter-cover oleh akses Internet nirkabel."

Untuk merealisasikan visi tersebut, dia mengatakan 
pihaknya saat ini masih terus menyusun pemetaan daerah 
cakupan Internet di Bali.

Sayangnya, lanjut Arnold, hingga kini belum ada kepastian 
hukum dalam penyelenggaraan layanan Internet berbasis 
frekuensi 2,4 GHz.

"Kalau setiap saat pengelola jasa Internet khawatir 
layanannya bakal ditutup kan repot. Maka dari itu aturan 
hukum di bidang tersebut memang mendesak untuk 
diselesaikan," ujar dia.

Menurut Kepala Sub Bagian Penyusunan Peraturan Ditjen Pos 
dan Telekomunikasi I Ketut Prihadi, penggunaan pita 
frekuensi 2,4 GHz untuk keperluan wireless LAN yang 
digunakan untuk keperluan akses Internet Outdoor saat ini 
diatur dalam Kep. Dirjen Postel No. 241/Dirjen/2000.

"Penggunaan pita frekuensi 2,4 GHz merupakan sharing 
dengan pengguna microwave link," jelas dia saat memberikan 
sosialisasi regulasi penyelenggaraan Internet nirkabel di 
Bali.

Dia menjelaskan bahwa pengertian penyelenggara wireless 
LAN untuk akses Internet Outdoor adalah penyelenggara jasa 
akses internet (ISP) dan tidak termasuk penyelenggara 
warnet.

Penyelenggara Wireless LAN yang menyediakan akses Internet 
outdoor mempunyai status sekunder, sedangkan penyelenggara 
yang menggunakan microwave link memiliki status primer. 
(02/trd)
   
   
---
Visit www.warnet2000.net for directory of internet cafes.
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register 

[Warnet2000] Awari minta anggotanya gunakan open source

2004-10-22 Terurut Topik Newsmaster

Gagal dapat subsidi dari Microsoft

Awari minta anggotanya gunakan open source

JAKARTA (Bisnis): Awari mendesak seluruh anggotanya 
menggunakan sistem operasi open source guna menghindari 
terjadinya pelanggaran hukum hak cipta sekaligus 
mengembangkan kreativitas penggunanya setelah gagal 
mendapatkan subsidi khusus sistem operasi dari Microsoft.

Judith MS Lubis, Ketua Presidium Asosiasi Warnet Indonesia 
(Awari), mengatakan langkah itu ditempuh setelah 
perusahaan software proprietary asing dinilai kurang 
memberikan dukungan dalam pengadaan peranti lunak murah 
berlisensi kepada warnet.

"Penggunaan open source di warnet merupakan alternatif 
terbaik terutama untuk mendukung penerapan UU Hak atas 
Kekayaan Intelektual (HaKI). Awari dan Microsoft Indonesia 
sudah berunding namun tidak menemui kesepakatan soal 
subsidi khusus kepada warnet dengan menyediakan sistem 
operasi murah," ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Hingga saat ini belum ada skema yang tepat Awari dan 
perusahaan asal AS tersebut. Perbedaan kebijakan antara 
Microsoft Indonesia dan AS menjadi sebab kendalanya. 
Menurut Judith, anggota Awari yang berjumlah sekitar 2.548 
warnet dihimbau untuk tidak menggunakan program bajakan 
dan mengaplikasikan open source pada warnetnya agar tidak 
terkena tuntutan hukum.

"Saat ini sekitar 30% warnet di seluruh Indonesia telah 
menggunakan sistem operasi terbuka pada komputernya," 
tuturnya.

Berkaitan dengan kekuatiran pengurangan jumlah pengunjung 
warnet, Judith mengemukakan penggunaan open source tidak 
akan mempengaruhi jumlah pengunjung.

Tak perlu khawatir

Penggunaan sistem operasi komputer hanyalah masalah 
kebiasaan. Bila tiap pengelola warnet dilatih dan dididik 
untuk menggunakan open source, lanjutnya, kekhawatiran 
tersebut tidak perlu ada.

"Pengelola warnet bisa memberikan pelatihan open source 
kepada pelanggan sehingga penggunaannya makin meningkat 
sekaligus bisa mendidik masyarakat menggunakan software 
legal," katanya.

Hal ini, menurut Judith, terlihat pada beberapa warnet di 
Bandung yang dinilai tidak menemui masalah berarti meski 
menggunakan Linux pada sistem operasi komputernya bahkan 
bisa lebih mendekatkan ke pelanggan. Adi Nugroho, praktisi 
Internet dari Internux, mengatakan kebanyakan warnet tidak 
berani menggunakan open source karena beberapa hal.

"Umumnya ketakutan itu berupa kekhawatiran bila pelanggan 
kurang mampu menggunakan Linux sehingga dapat mengurangi 
jumlah pengunjung," ujarnya.

Padahal, pengguna akhir hanya memerlukan pengolah kata, 
Internet browsing, chatting, mail, dan print. Menurut Adi, 
pengguna akhir tidak perlu sampai ke level penyetingan 
sistem operasi seperti setting printer, networking, dan 
lainnya."Karena hal itu menjadi tugas dan wewenang 
pengelola warnet."

Selain itu, tambahnya, pemilik warnet kadang takut akan 
perintah-perintah console seperti mount, cp, dan lainnya.

"Kekuatiran itu tidak beralasan, sebab saat ini Linux 
tidak lagi menggunakan perintah console, melainkan 
graphical user interface seperti Microsoft Windows yang 
mempermudah penggunanya," tuturnya.

Adi menambahkan tampilan Linux juga tidak terlalu jauh 
berbeda dengan Windows, bahkan bisa diubah sesuai 
keinginan.

"Pengguna bisa mengubahnya menjadi Unix menggunakan KDE 
atau GNOME, sedangkan penggatian tampilan seperti Windows 
95 bisa menggunakan qvwm.

Selanjutnya dia mengungkapkan pemerintah perlu menegakkan 
hukum untuk mengatasi pembajakan software. Saat ini, 
lanjut Adi, mayoritas pengguna komputer di Indonesia 
menggunakan peranti lunak bajakan.

"Warnet perlu memberikan contoh dalam hal penggunaan 
software legal kepada masyarakat luas," katanya. (02)

  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] APWI Kepri minta keadilan soal airtime

2004-10-22 Terurut Topik Newsmaster

APWI Kepri minta keadilan soal airtime

BATAM (Bisnis): Asosiasi pengusaha warung telekomunikasi 
Indonesia (APWI) di Kepulauan Riau mendesak pemerintah 
untuk bersikap adil kepada pengusaha kecil dalam pembagian 
jatah airtime yang seharusnya diterima oleh pengusaha. 
Raja Mustakim, Ketua Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia 
(APWI) Kepri, mengatakan pada prinsipnya proses pembayaran 
jatah airtime sebesar 10% kepada penyelenggara wartel 
tidak perlu rumit dan berbelit.

"Jadi kepada tim yang sudah dibentuk diharapkan bisa 
bersikap adil dalam menentukan nilai bagi hasil kepada 
pengelola wartel yang jumlahnya cukup besar di Indonesia," 
ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Dia mendesak pemerintah dan regulator bisa memihak kepada 
pengusaha wartel yang merupakan pengusaha UKM dengan tidak 
mempersulit proses pembagian airtime yang kian 
berlarut-larut.

Menurut dia, aturan soal bagi hasil ini sudah jelas. "Jadi 
buat apa dipersulit lagi. Justru ini akan semakin 
menghilangkan kepercayaan kepada pemilik regulasi."

Bagi hasil airtime bagi pengelola wartel sebesar 10% ini 
mulai mencuat sejak tiga bulan lalu saat APWI 
mempertanyakan kelanjutan Kepmenhub No.46/2002 pasal 6 
ayat c yang disebutkan pengelola wartel berhak mendapatkan 
bagi hasil airtime sekurang-kurangnya 10% dari total 
panggilan ke seluler.

Tapi kenyataannya dari tiga ketentuan dalam pasal 6 kepmen 
itu hanya bagi hasil airtime ini saja yang belum 
dieksekusi baik oleh Telkom maupun operator seluler 
padahal peraturan ini sudah berjalan selama dua tahun.

Operator seluler akhirnya bersedia membayar jatah airtime 
ini setelah dilakukan pembahasan panjang antara Dirjen 
Postel, BRTI, ATSI, Telkom, dan APWI. Namun jumlahnya 
masih dibahas oleh tim kecil yang difasilitasi oleh 
instansi terkait.

"Walau sudah ada tim kecil, kami tetap tidak bisa menjamin 
bagi hasil ini bisa dibayarkan tepat waktu sebab saya 
melihat ada ketidakmauan untuk mempercepat proses ini," 
ujarnya.

Raja mengaku tidak punya kepentingan apapun untuk 
mempercepat proses bagi hasil kecuali hanya menuntut hak 
yang sudah digariskan melalui peraturan pemerintah. "Jadi, 
soal peraturan itu akan diamandemen, terserah pemerintah. 
Yang penting hak pengusaha segera diselesaikan."

Isu bagi hasil airtime ini khabarnya akan dibahas lebih 
lanjut di tingkat Musyawarah Nasional APWI di Yogyakarta 
yang akan digelar akhir tahun nanti. Selajutnya sikap APWI 
akan ditentukan pengurus baru yang akan terpilih nanti.

APWI Kepri sendiri yang baru terbentuk beberapa bulan lalu 
terdiri dari lebih dari 1.000 anggota yang tersebar di 
Batam, Tanjung Pinang, Karimun, dan Natuna. Jumlah itu 
belum termasuk warung seluler (warsel) yang sudah 
diperbolehkan menjadi anggota APWI.

Angka terakhir menyebutkan warsel milik Indosat Group saja 
sudah mendekati angka 350 unit warsel yang tersebar di 
Batam dan Tanjung Pinang. (sus)

  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Postel diusulkan masuk Kominfo

2004-10-22 Terurut Topik Newsmaster

Postel diusulkan masuk Kominfo

JAKARTA (Bisnis): Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan 
A. Djalil akan mengupayakan penggabungan Ditjen Postel ke 
Kementrian Kominfo untuk membentuk satu sistem telematika 
nasional yang utuh dan koordinasi yang lebih baik. Menurut 
dia, upaya untuk menggabungkan Ditjen Postel ke 
Kementerian Kominfo juga didasarkan pada keinginan yang 
kuat dari semua stakeholders di bidang telematika termasuk 
pelaku pasarnya.

"Secara teori, agar kantor ini bisa efektif ada tiga hal 
yang menentukan yakni komunikasi, komputer, dan konten. 
Jadi, idealnya kalau ketiganya bisa bergabung akan lebih 
efektif," katanya seusai acara serah terima jabatan dari 
Syamsul Mu'arif kemarin.

Untuk menindaklanjuti kondisi itu, Sofyan mengatakan 
pihaknya akan segera membicarakan rencana penggabungan 
Ditjen Postel dan Kominfo itu dalam rapat-rapat kabinet 
awal dan akan menjadi perhatian serius dalam 100 hari 
pertama ini.

Ketika ditanyakan bagaimana mekanisme usulan penggabungan 
itu, dia mengatakan "Nanti kita akan lihat. Yang penting 
bagaimana pemerintah akan bekerja efektif, bekerja keras, 
dan apabila ada masalah akan diselesaikan bersama-sama."

Selain akan mengupayakan penggabungan bidang TI dan 
telekomunikasi, Menteri juga berjanji akan mengundang 
investor sebanyak-banyaknya sehingga pada tahap awal akan 
segera disiapkan infrastruktur pendukung termasuk 
perundang-undangannya.

Namun, Anggota DPR yang juga fungsionaris PAN Dradjad H. 
Wibowo mempertanyakan apakah rencana Mennegkominfo 
merupakan keperluan yang subtansial. Menurutnya, secara 
teknis hal tersebut memerlukan transisi yang cukup lama.

"Saya justru melihatnya rencana ini karena soal jatah 
kewenangan dan bersifat politis. Selama ini, 
telekomunikasi itu ada di Departemen Perhubungan. 
Pertimbangan-pertimbangannya perlu diperjelas" kata 
Dradjad menjawab Bisnis kemarin.

Sekjen Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) 
Heru Nugroho mengatakan jika memang TI dan telekomunikasi 
dapat digabung akan sangat positif bagi industri 
telematika Indonesia.

Menurut dia, kedua bidang ini memang perlu digabungkan 
selain untuk memudahkan koordinasi juga karena di seluruh 
dunia antara TI dan telekomunikasi memang sudah terjadi 
konvergensi.

Dia memaparkan saat ini titik beratnya seolah-olah masih 
pada telekomunikasi padahal TI juga tidak kalah pentingnya 
bahkan menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan daya 
saing dan daya tahan industri.

"Kalau bicara telekomunikasi itu hanya menyangkut 
infrastruktur tapi TI justru adalah aplikasinya. 
Menggenjot infrastruktur memang bagus tapi kalau 
aplikasinya kurang juga tidak akan optimal," tandasnya. 
(02/jha/htr)

  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pembobol Situs KPU Diancam 6 Tahun

2004-10-25 Terurut Topik Newsmaster

Pembobol Situs KPU Diancam 6 Tahun


JAKARTA - Masih ingat Dani Firmansyah, 25, hacker pembobol 
situs Tabulasi Nasional Pemilu milik Komisi Pemilihan Umum 
(KPU) 17 April 2004 silam? Untuk kali pertama, Dani Senin 
lalu (16/08) diadili di PN Jakarta Pusat atas pelanggaran 
hukum sesuai UU Nomor 26/1999 tentang Telekomunikasi, yang 
ancaman maksimalnya 6 tahun penjara dan/atau denda Rp 600 
juta.

Sesuai surat dakwaan, mahasiswa jurusan hubungan 
internasional sebuah PTS di Jogjakarta itu dijerat dengan 
dakwaan berlapis. Yakni, melakukan tindak pidana yang 
melanggar pasal 22 huruf a, b, c, pasal 38 dan pasal 50 UU 
Telekomunikasi. Pasal 22 UU Telekomunikasi berbunyi, 
"Setiap orang dilarang melakukan perbuatan tanpa hak, 
tidak sah atau memanipulasi: ( a) akses ke jaringan 
telekomunikasi; dan/atau (b) akses ke jasa telekomunikasi; 
dan/atau (c) akses ke jaringan telekomunikasi khusus."

Dani yang pernah berprofesi sebagai konsultan teknologi 
informasi PT Danareksa bergaji Rp 20 juta/bulan itu 
ternyata tidak dijerat dengan perundang-undangan tentang 
pemilu, khususnya melakukan aktivitas yang menggagalkan 
pelaksanaan pemilihan anggota legislatif.

Dalam persidangan, majelis hakim diketuai Hamdi. Jaksa 
dipimpin Ramos Hutapea. Sedangkan Dani didampingi 
penasihat hukum dari Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum 
(PKBH) Universitas Muhammadiyah Jogjakarta, Mukhtar Zuhdy. 
Kedua orang tuanya, Srihadi Widyastuti dan Kurmaryono, 
sengaja datang jauh-jauh dari Kebumen untuk menyaksikan 
sidang pertama buah hatinya tersebut. Sejumlah kerabat, 
dari paman hingga adik Dani, juga terlihat di kursi 
pengunjung.

Suasana persidangan berlangsung lancar. Majelis hakim 
memulai sidang pukul 14.00 dan mengakhiri sekitar pukul 
14.45. Selama persidangan, Dani yang menjalani penahanan 
di Rutan Salemba itu terlihat serius menyimak surat 
dakwaan yang dibacakan bergiliran oleh tim jaksa. Baik 
sebelum maupun seusai sidang, Dani yang kemarin mengenakan 
kemeja hijau dan bercelana hitam tersebut tidak memberikan 
komentar kepada para wartawan.

Sesuai surat dakwaan, Dani menyerang sistem pertahanan 
website KPU itu dari kantornya di PT Danareksa, Jalan 
Merdeka Selatan. Serangan awal pada 16 April. Serangan 
perdananya itu masih buntu. Dani ternyata tak mengenal 
kata gagal. Besoknya, 17 April, dia kembali berusaha 
membobol situs milik lembaga penyelenggara pemilu 
tersebut. Serangan dilakukan sejak dini hari pukul 03.12 
dan baru tembus pukul 11.24 hingga pukul 11.34 (selama 10 
menit).

Begitu ’sukses’ menembus website KPU, hacker muda itu 
meng-update table nama partai dan mengacak jumlah 
perolehan suaranya (dikalikan 10). Nama-nama peserta 
pemilu langsung diganti. Yang jelas, nama-nama baru parpol 
yang diduga karya iseng Dani itu menyebabkan negeri ini 
geger.

Menurut jaksa, Dani mengakui serangannya untuk menembus 
tiga lapis sistem pertahanan website kpu.go.id dari 3 arah 
berbeda. Itu dilakukan dengan hampir bersamaan. 
Masing-masing dari kantornya di PT Danareksa, Jakpus; 
Warnet Warna di Kaliurang, Km 8 Jokjakarta, dan server IRC 
Dalnet Mesra yang ada di Malaysia.

Caranya, dia menggunakan XSS (Cross Site Scripting) dan 
SQL Injection (menyerang dengan cara memberi perintah 
melalui program SQL) dari gedung PT Danareksa. "Semua itu 
melalui teknik spoofing (penyesatan)," ujar jaksa Ramos 
dalam persidangan.

Awalnya, lanjut jaksa, Dani melakukan hacking dari IP 
202.158.10.117 di Kantor PT Danareksa. Pada saat 
bersamaan, dia melakukan chatting ke sesama komunitas 
(Indolinux, IndofreeBSD, dan IndoOpenBSD) dengan melakukan 
BNC ke IP 202.162.36.42 dengan nama samaran (nickname) 
Xnuxer melalui Warnet Warna di Kaliurang, Jokjakarta. 
Chatting ini mengarah ke server IRC Dalnet Mesra di 
Malaysia.

Setelah memasuki sistem pertahanan website KPU, Dani 
membuka IP Proxy Anonymous Thailand dengan IP 208.147.1.1, 
kemudian langsung menembus ke tnp.kpu.go.id 
203.130.201.134. Dan, akhirnya sukses.

Seusai sidang, pengacara Dani, Mukhtar Zuhdy, merasa 
optimistis kliennya bakal lolos dari dakwaan. Alasannya, 
dakwaan berlapis dengan menggunakan UU Telekomunikasi yang 
digunakan untuk menjerat kliennya dinilai sangat lemah. 
"Kalau UU Telekomunikasi, unsur-unsur deliknya susah 
dibuktikan," tegas Mukhtar. (agm)


---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this grou

[Warnet2000] Memajukan Teknologi?

2004-10-25 Terurut Topik Newsmaster

Memajukan Teknologi?


KETIKA Kabinet Indonesia Bersatu diumumkan pekan lalu, 
semua orang yang sudah lelah mengikuti "pesta politik" di 
negara ini pun merasa lega. Setidaknya bagian krusial 
perjalanan demokrasi Indonesia bisa dilewati dan struktur 
kabinet (terutama bidang ekonomi) dinilai memberikan rasa 
optimistis.

Bahwa tidak ada "Menteri Internet dan Ponsel", seperti 
yang pernah diungkap di kolom ini (4/10), menunjukkan dua 
hal. Pertama, memang prioritas Kabinet Indonesia Bersatu 
memang belum mengarah untuk memberikan tumpuan yang 
memadai bagi perkembangan teknologi komunikasi informasi. 
Kedua, "teriakan" komunitas teknologi komunikasi informasi 
"kurang nyaring" karena memang masih terkotak-kotak 
berdasarkan kepentingannya sendiri.

Sebuah e-mail dilayangkan ke kolom ini menyebutkan tidak 
setuju dan tidak yakin kalau keberadaan "Menteri Internet 
dan Ponsel" akan menyelesaikan masalah teknologi 
komunikasi informasi di negara ini. Kolom ini memang tidak 
berpretensi menyelesaikan masalah, tetapi berharap ada 
nuansa perubahan yang diproyeksikan Kabinet Indonesia 
Bersatu ini.

Karena nyatanya keberadaan Menteri Negara (Menneg) Kominfo 
selama beberapa tahun terakhir ini tetap tidak memiliki 
visi dan kekuatan eksekutif. Sebab, memang fungsinya 
diarahkan pada koordinasi, sosialisasi, advokasi, 
fasilitasi, dan evaluasi. Hanya itu!

Akibatnya, ada program pengembangan teknologi komunikasi 
informasi yang tidak jelas nasibnya dan menjadi salah 
kaprah seperti OSOL (One School One Lab) yang menghadirkan 
komputer bekas ke sekolah-sekolah. Kalau saja komputer 
bekas ini dibagikan secara percuma untuk digunakan ke 
sekolah-sekolah, persoalannya pasti lain tanpa menjadi 
proyek keuntungan perorangan atau kelompok.

NUANSA perubahan ini yang tidak kita rasakan dalam Kabinet 
Indonesia Bersatu. Dan, jelas kalau prioritas presiden 
ke-6 Indonesia masih berkutat pada urusan lain yang lebih 
besar dan penting atas nama demokrasi.

Kita pun hanya bisa menggelengkan kepala ketika Menteri 
Negara Kominfo menginginkan penggabungan Ditjen Postel 
agar menjadi sebuah konstruksi utuh untuk 
mentransformasikan masyarakat tradisional ke masyarakat 
berwawasan teknologi.

Apa tidak terbalik, menyerahkan bagian informasi yang 
menjadi wewenang Menneg Kominfo sehingga menjadi Ditjen 
Postelinfo yang memiliki kewenangan eksekusi, merancang 
kebijakan, mengeluarkan lisensi, pengawasan, dan kerja 
eksekutif lainnya?

Maka, Menteri Negara Komunikasi benar-benar hanya menjadi 
Country Communication Officer mengoordinasikan informasi 
dan pemberitaan pemerintah secara obyektif.

Pasalnya, dengan memberikan fungsi Ditjen Postel, terlalu 
banyak persoalan yang harus dihadapi dan tidak akan cukup 
kewenangan dan otoritas sebuah kementerian yang 
nondepartemen. Lisensi 3G (generasi ketiga 
telekomunikasi), misalnya, apa memang harus diberikan 
kepada incumbent yang memiliki segudang persoalannya 
sendiri? Kenapa tidak mengundang pemain baru saja sehingga 
pasar telekomunikasi akan menjadi semakin kompetitif dan 
sehat bersaing.

Buat Menneg Kominfo baru, selamat bertugas. Transformasi 
masyarakat berwawasan teknologi tidak cukup dengan slogan. 
Banyak persoalan harus dibenahi untuk menjadikan Kabinet 
Indonesia Bersatu memiliki visi dan misi memajukan 
teknologi komunikasi informasi yang tertinggal jauh.*

---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pentingnya Keamanan Infrastruktur Jaringan Informasi Nasional

2004-10-25 Terurut Topik Newsmaster

Pentingnya Keamanan Infrastruktur Jaringan Informasi 
Nasional


KEAMANAN infrastruktur jaringan informasi nasional 
merupakan isu yang jarang dibicarakan secara luas 
mengingat masih belum banyak yang menyadari besarnya 
potensi gangguan serta ancaman yang kini mengintai kita 
semua. Keamanan Infrastruktur Jaringan Informasi Nasional 
(KIJIN) merupakan prasyarat mutlak yang mau tidak mau 
harus diimplementasikan di Indonesia agar dapat menjamin 
efektivitas keandalan, ketersediaan, dan integritas 
jaringan informasi, baik secara nasional maupun global.

Informasi kini sudah menjadi sebuah komoditas yang 
diibaratkan sebagai emas, memiliki nilai tawar sangat 
tinggi. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan 
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap demokratisasi, 
informasi menjadi sebuah kebutuhan yang tak kalah mutlak 
sebagaimana makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Ke depan, kebutuhan informasi akan meningkat seiring 
dengan pendewasaan masyarakat dan kebutuhan ekonomi, maka 
untuk itu sangatlah penting agar keamanan atas informasi 
itu harus dapat terjaga agar tak terjadi potensi-potensi 
gangguan terhadap kualitasnya. Yang akan menjadi pokok 
persoalan, terutama bagi pemerintah dan masyarakat 
Indonesia, adalah bagaimana kita dapat melakukan tindakan, 
baik secara individual maupun bangsa, untuk meningkatkan 
kemampuan dan keamanan jaringan informasi yang kita miliki 
dari potensi-potensi gangguan yang dapat terjadi.

Banyak yang berpandangan, untuk menjawab persoalan di atas 
dapat dilakukan melalui sebuah konvensi internasional yang 
akan melarang atau membatasi pengembangan berbagai 
teknologi informasi, baik untuk kepentingan aplikasi sipil 
maupun militer. Bahkan, kini terdapat beberapa pokok 
usulan yang diajukan beberapa negara yang pada intinya 
mengandung beberapa hal yang peka, seperti memberikan hak 
kepada pemerintah untuk membatasi serta melarang 
pengiriman informasi ke dalam negeri yang bersumber dari 
luar batas negaranya, terutama bila substansi dari 
informasi tersebut memiliki sifat mengganggu stabilitas; 
baik politik, sosial, budaya dan ekonomi, dan lainnya.

Ancaman terhadap KIJIN dapat menimbulkan suatu kerugian 
yang tidak dapat ternilai terhadap keamanan dan 
perekonomian sebuah negara. Ancaman-ancaman ini pada 
dasarnya sering kali bersumber dari adanya niat jahat, 
bukan karena suatu ancaman yang bersifat militer dari 
sebuah negara terhadap negara lain. Bagi Pemerintah 
Indonesia mendatang, yang terpenting adalah mengambil 
langkah-langkah dan upaya preventif untuk menjamin agar 
mereka yang terlibat di dalam kegiatan yang dapat 
mengancam stabilitas negara tersebut dapat disidik secara 
hukum dan dikenai ancaman pidana yang berat.

Secara internasional, terdapat sebuah kesepakatan bersama 
dari 35 negara yang dituangkan dalam Council of Europe 
(COE) Cybercrime Convention, menyepakati panduan 
pokok-pokok pengaturan dan kerja sama penegakan di bidang 
hukum, baik secara nasional maupun internasional. Negara- 
negara yang tergabung di dalam COE juga berharap ke depan 
agar negara-negara lainnya yang tidak tergabung di dalam 
kesepakatan ini dapat menggunakan model kesepakatan 
tersebut sebagai acuan dalam menyusun kebijakan dan aturan 
hukum efektif di bidang tindakpidana cyber (cyber crime) 
di negaranya masing-masing.

Yang harus disadari oleh pemerintah dan masyarakat saat 
ini, terlepas dari asal ataupun motivasi ancaman, adalah 
sarana yang dipergunakan dan potensi kerugian yang dapat 
diderita dari akibat gangguan terhadap KIJIN harus 
dianggap sama dalam arti sifatnya. Maka, penting bagi kita 
semua untuk dapat bersama-sama menekan potensi ancaman dan 
kerugian tersebut dengan mengambil berbagai langkah 
sistematis, terutama membangkitkan"budaya keamanancyber" 
atau culture of cyber security, yang merupakan budaya 
membiasakan pemerintah dan masyarakat untuk turut menjaga 
keamanan jaringan infrastruktur informasi yang mereka 
miliki.

Langkah pertama di dalam melindungi KIJIN mencakup 
pengenalan terhadap potensi ancaman-ancaman yang ada 
(threat profiling) dan potensi- potensi kelemahan 
infrastruktur (infrastructure weaknesses profiling) agar 
dapat menekan resiko timbulnya ancaman dan gangguan yang 
dapat terjadi. Kedua, menekan kerugian yang telah terjadi 
dan waktu pemulihannya bilamana terjadi sebuah gangguan. 
Ketiga, mencari dan mengenali penyebab atau sumber dari 
gangguan tersebut agar kemudian dapat diteliti dan 
dianalisis secara forensik (e-forensic) oleh para ahli dan 
penyidik dari kalangan aparat penegak hukum.

Keempat, diperlukannya koordinasi, komunikasi 
(keterbukaan), dan kerja sama secara nasional dan 
internasional dari para stakeholder, termasuk di dalamnya 
Badan Perlindungan Jaringan Infrastruktur Kritis Nasional 
(bilamana ada), kepolisian dan aparat intelijen. 
Upaya-upaya kerja sama tersebut harus tetap mengacu kepada 
peraturan yang melindungi keamanan informasi dan 
aturan-aturan hukum yang terkait dengan bantuan hukum dan 
perl

[Warnet2000] Telkom Tetap Keberatan Ubah Kode Akses SLJJ

2004-10-25 Terurut Topik Newsmaster

Telkom Tetap Keberatan Ubah Kode Akses SLJJ


SURABAYA- Realisasi perubahan kode akses SLJJ tampaknya 
akan memakan waktu lagi. PT Telkom Tbk mengajukan 
keberatan kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia 
(BRTI) untuk menambah waktu perubahaan semua sistem dan 
perangkat Telkom.

Saat ini menurut Direktur Utama PT Telkom Tbk Kristiono, 
BRTI sedang mengkaji ulang rencana perubahan kode akses 
017 untuk PT Telkom, dan 011 untuk PT Indosat. "Kita 
mengajukan kepada pemerintah supaya ada kebijakan untuk 
kode akses," ujar Kristiono.

Dia mengatakan kalau hanya untuk kompetisi, seharusnya 
tidak mengubah kode akses sekaligus. "Kompetisi bisa jalan 
terus, namun kode akses bisa disesuaikan dengan waktu yang 
lebih panjang. Karena itu terkait dengan kebutuhan 
investasi yang besar," paparnya. Diberitakan sebelumnya, 
bahwa dana yang harus disandang Telkom untuk perubahan 
kode akses ini sebesar Rp 3,5 triliun. "Hal ini jadi tidak 
layak kalau dilakukan untuk sekedar kompetisi, padahal 
kompetisi bisa jalan tanpa harus melakukan perubahan kode 
akses," ungkapnya.

Namun Krsitiono mengatakan akan melakukan perubahan secara 
bertahap, untuk menyesuaikan peralatan. "Secara gradual 
kita akan merubah sistem lama dengan yang baru," ujarnya. 
Dia mengatakan masih ada perangkat yang sudah relatif tua, 
apabila dilakukan perubahan berarti harus mengganti semua. 
Padahal perangkat itu menurutnya masih bisa digunakan. 
"Itu kan masih bisa memberikan pelayanan itu kalau diganti 
akan memakan biaya yang besar. Padahal tidak ada nilai 
tambah bagi Telkom," tuturnya.

Berkenaan dengan ancaman BRTI yang akan mencabut izin SLI 
007 apabila tidak memenuhi perubahan kode akses ditanggapi 
ringan oleh Kristiono. "Itu merupakan pendapat individu 
dari salah satu anggota BRTI, bukan merupakan keputusan 
resmi BRTI," ucapnya. Kristiono berharap BRTI dapat 
memahami dengan sikap kooperatif terhadap kompensasi 
pemerintah yang hanya Rp 468 miliar. Jumlah itu merupakan 
kompensasi dari kontrak monopoli SLJJ yang diperpendek 
dari 2010 menjadi 2004.(erm)


---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pembangunan telematika masih terjebak soal organisasi

2004-10-26 Terurut Topik Newsmaster

Pembangunan telematika masih terjebak soal organisasi

Selang satu hari setelah pelantikan Kabinet Indonesia 
Bersatu, Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sofyan 
Djalil melontarkan gagasan menggabungkan Direktorat 
Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Postel) dari Departemen 
Perhubungan ke Kementerian Kominfo.

Sepintas, upaya ini ibarat angin segar bagi komunitas 
telematika nasional yang sejak lama mengupayakan agar 
pembangunan telekomunikasi dan teknologi informasi 
dikoordinasikan dalam satu atap. Langkah Sofyan Djalil ini 
juga mengobati kekecewaan atas kegagalan membentuk 
Departemen Telematika.

Sebaik apapun gagasan penggabungan ini, pelaksanaannya 
seperti memanah rembulan. Ada perbedaan prinsipil disini. 
Ditjen Postel adalah bagian dari satu Departemen 
Portofolio. Lingkup tugasnya lebih bersifat teknis 
operasional di lapangan dan memiliki jaringan hingga ke 
daerah. Sebaliknya, Kominfo hanyalah Kementerian yang 
hanya ada di tingkat pusat, tugasnya lebih condong dalam 
merumuskan kebijakan.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 
datang dengan mengusulkan terobosan baru, yakni Dephub 
membuka Direktorat Jenderal baru yang membidangi 
Informatika (teknologi informasi). Alasannya praktis, 
Dephub sebagai departemen portofolio memiliki sumber daya 
dan jaringan yang memadai. Hanya saja perlu diperjelas 
fungsi direktorat ini agar tidak tumpang tindih dengan 
Kominfo.

Gagasan Menkominfo maupun terobosan APJII ini memiliki 
benang merah yang sama, yakni reorganisasi lembaga 
pemerintahan -baik departemen atau kementerian. Dua-duanya 
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, 
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kabinet 
perdananya menginstruksikan kepada menteri-menterinya agar 
dalam sepekan menyusun program 100 hari.

Oleh karena itu, reorganisasi menjadi langkah yang tidak 
efektif. Sudah lama diketahui bahwa hal-hal non-teknis, 
seperti perbedaan budaya kerja dan konflik kepentingan 
menjadi kendala terbesar dalam merger dan akuisisi. Lihat 
saja, merger bank-bank di Indonesia yang diwarnai 
tarik-ulur berbagai kepentingan.

Tarik-ulur ini akan menghebat bila menyangkut lembaga 
pemerintah setingkat departemen atau kementerian. Nuansa 
politiknya lebih kental, berpotensi melebar dan menjauhkan 
dari akar masalahnya.

Reorganisasi ini sebenarnya pernah dicoba pada Kabinet 
Gotong Royong yang silam. Namun gagal karena kendala 
non-teknis tadi, bahkan hubungan kedua pihak sempat 
memanas. Akankah sejarah kembali terulang ?

Adapun usulan APJII, betapapun praktisnya juga tidak mudah 
dan cepat. Mau tidak mau direktorat baru ini akan 
mengambil porsi tugas dan wewenang yang tadinya ada di 
tangan Postel atau Kominfo. Potensi terjadinya konflik 
kepentingan sangat besar, sesuatu hal yang paling tidak 
diinginkan terjadi dalam pemerintahan yang belum genap 
seumur jagung ini.

Tetapkan koordinasi

Berbagai kendala non-teknis dalam reorganisasi ini justru 
berpotensi menguras energi komunitas telematika. Kalau 
sudah begini, perjuangan untuk mengembangkan telematika 
akan mentok di masalah bentuk organisasi belaka. Komunitas 
telematika sebaiknya jangan terjebak dengan masalah 
organisasi.

Maksudnya terjebak di sini, adalah terlalu lama dan besar 
upaya yang dikeluarkan untuk menggolkan penggabungan ini. 
Boleh-boleh saja mengupayakan hal ini dalam satu hingga 
tiga hari pertama Kabinet Bersatu.

Bukankah komunitas telematika sudah mengusulkan 
penggabungan ini sejak jauh hari, saat kampanye Pilpres, 
namun ternyata tak membuahkan hasil.

Bahkan pada dialog dengan komunitas telematika pada 
kampanye dahulu, tak satupun capres yang hadir, hanya tim 
suksesnya saja. Pepatah mengatakan pengalaman adalah guru 
terbaik.

Untuk itu, lebih baik komunitas melangkah maju dengan 
menginventarisasikan berbagai persoalan nyata telematika 
(bukan administratif keorganisasian), membuat prioritas 
dan merumuskan rekomendasi, lalu menyampaikan minimal 
kepada Kominfo atau Postel. Langkah ini mendesak, karena 
pada pekan inilah para menteri menyusun program 100 
harinya.

Upaya penggabungan atau reorganisasi departemen untuk 
memudahkan koordinasi semakin tidak relevan lagi. Presiden 
SBY dalam rapat kabinet pertama telah menetapkan tiga 
garis koordinasi, yakni garis instruksi, garis laporan dan 
garis koordinasi.

Dalam rapat itu, diputuskan Bappenas sebagai instansi yang 
bertugas menyusun agenda prioritas Kabinet Indonesia 
Bersatu. Presiden juga menegaskan bahwa para menteri tidak 
boleh membawa pertentangan dalam kabinet. Bila ada masalah 
mendasar, harus dibicarakan secara internal.

Koordinasi, inilah kata yang hilang dalam perencanaan dan 
pembangunan telematika nasional selama ini.

Kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah seperti 
Kominfo, Postel, Ristek, Depperindag, Depkeh dan HAM, 
Depkeu, Depdagri dan Diknas yang membuat mereka bergerak 
sendiri-sendiri, bahkan tak jarang kontradiktif. 
Seringkali program pemerintah hanya simbolik belaka, tidak 
memb

[Warnet2000] Infrastruktur seluler bisa dukung implementasi SIN

2004-10-26 Terurut Topik Newsmaster

'Infrastruktur seluler bisa dukung implementasi SIN'

JAKARTA (Bisnis): Pengamat menilai operator seluler dengan 
dukungan infrastrukturnya yang sudah menjangkau 
daerah-daerah bisa menjadi pendukung implementasi Single 
Identification Number (SIN) di Indonesia. Ardi Sutedja, 
Pengamat Telematika, mengatakan saat ini terdapat sekitar 
73.000 desa yang belum memiliki akses telekomunikasi dan 
teknologi informasi.

"Walau sudah menjangkau daerah-daerah, pemerintah tetap 
perlu mendorong operator seluler untuk membangun 
jaringannya sampai daerah yang memiliki nilai ekonomi 
rendah untuk mendukung implementasi SIN," katanya kepada 
Bisnis belum lama ini.

SIN merupakan nomor identitas kependudukan tunggal yang 
mencakup 36 nomor yang terintegrasi dalam satu sistem 
aplikasi. Saat ini implementasi SIN itu baru diterapkan di 
Ditjen Pajak melalui Keppres No. 72/2004 mengenai Single 
Identification Number (SIN) dan telah ditandatangani 
presiden pada 6 September 2004.

Implementasi SIN di Ditjen Pajak itu diharapkan berlaku 
efektif 2006. Saat ini SIN baru berfungsi untuk 
memperlancar pengintegrasian data (dari sekitar 24 
instansi) di Ditjen Pajak, namun belum mencakup fungsi 
yang lebih luas.

Berkaitan dengan penerapan SIN untuk semua sektor, tidak 
hanya di Ditjen Pajak, Ardi menilai SIN sebaiknya 
menggunakan teknologi chip seperti pada kartu ponsel yang 
dilengkapi jaminan sistem keamanan yang tinggi. Selain itu 
SIN bisa bekerja dengan dukungan teknologi seluler seperti 
GSM dan CDMA.

Menurut dia, bila SIN telah diimplementasikan di seluruh 
Indonesia, maka bisa mengintegrasikan berbagai aplikasi 
seperti e-health, e-government, dan e-manufaktur. Bahkan 
melalui SIN, Malaysia telah menggunakan aplikasi itu untuk 
kepentingan e-wallet [sebagai alat pembayaran semacam 
kartu kredit dengan nilai tertentu]

Tekan kejahatan

"Nomor identitas tunggal juga dinilai bisa menekan angka 
kejahatan maya secara cukup signifikan. Sistem keamanan 
dalam SIN akan menjamin kerahasiaan data pemegang kartu 
kredit yang melakukan transaksi lewat Internet," 
ungkapnya.

Haslinda Hashim, Praktisi TI dari Malaysia, mengatakan 
sistem operasi (OS) pada kartu nomor identitas tunggal 
bisa menggunakan Javacad, Ascos dan Multos.

"Kuncinya adalah pada sistem keamanan, karena SIN akan 
berfungsi secara optimal bila nomor tersebut juga 
digunakan untuk e-cash dalam proses transaksi secara 
online," tuturnya.

Dalam kartu SIN, tambah dia, terdapat beberapa 
mikroprosesor dan chip sirkuit yang terintegrasi dan 
sangat tergantung pada ROM, RAM, EEPROM dan protokol 
komunikasinya. Haslinda menambahkan setidaknya ada dua 
sistem yang harus diimplementasikan pada kartu SIN, yaitu 
keamanan data dan integritas data.

"Standar untuk sistem keamanan TI bisa menggunakan 
ISO7816/1 dan ISO7816/2. Mekanisme aksesnya bisa 
menggunakan password atau PIN, enkripsi dan kunci data 
lainnya."

Ardi menambahkan Indonesia diperkirakan belum bisa 
mengimplementasikan SIN sebagai kartu identitas tunggal 
menggunakan chip bila seluruh instansi pemerintah belum 
memiliki kepedulian untuk mengintegrasikan fungsinya dalam 
satu sistem.

Sebelumnya, Ichyar Musa, Ketua Dewan Pengurus Ikatan Audit 
Sistem Informasi Indonesia (IASII) mengatakan SIN 
sebaiknya disahkan sebagai standar nasional oleh Badan 
Standardisasi Nasional (BSN) untuk menjaga integritas dan 
keseragaman data di seluruh instansi pemerintah.

"Pengembangan SIN juga perlu membedakan fungsi regulasi, 
legislasi dan fasilitasi di antara instansi pemerintah 
agar tidak tumpang tindih," katanya belum lama ini.

Mengingat prosesnya yang kompleks, lanjut Ichyar, 
penetapan SIN tetap memerlukan dukungan fasilitasi dari 
instansi berwenang seperti Kementerian Komunikasi dan 
Informasi, Kementrian Koordinator Perekonomian dan 
Sekretariat Negara. Menurut dia, penetapan SIN oleh BSN 
secara terpusat ini juga bertujuan memadukan berbagai 
nomor identitas yang berbeda-beda-seperti nomor kartu 
tanda penduduk (KTP)-menjadi satu standar record control 
number.

Ichyar menjelaskan SIN terdiri dari primary key yang 
berfungsi sebagai rujukan tunggal untuk seluruh elemen 
data yang lain dan foreign key yang digunakan secara 
khusus di masing-masing instansi.

"Saat ini ada sekitar 21 instansi pemerintah sebagai 
foreign key namun belum ada primary key yang merupakan 
inti dari konsep SIN." (02)
  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.ne

[Warnet2000] Penyitaan aset ISP di Bali disesalkan

2004-10-26 Terurut Topik Newsmaster

Penyitaan aset ISP di Bali disesalkan

JAKARTA (Bisnis): Indonesia Wireless LAN Indonesia 
(IndoWLI) sesalkan penyitaan sejumlah aset pada dua 
penyelenggara jasa Internet (ISP) di Bali yang 
mengakibatkan terganggunya perekonomian setempat. Barata 
Wisnu Wardhana, Sekjen IndoWLI, mengatakan langkah 
penertiban terhadap ISP yang dilakukan secara 
sewenang-wenang akan menghancurkan perkembangan Internet 
dan teknologi informasi (TI) di Indonesia.

"Perekonomian setempat yang baru dibangun kembali pasca 
bom Bali dikhawatirkan akan terganggu mengingat ada 
beberapa kantor dan warnet yang mendapatkan jasa dari ISP 
tersebut," ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Keputusan penertiban Kepolisian Daerah Bali tanpa 
koordinasi dengan pihak Balai Monitoring (Balmon) 
setempat, lanjutnya, akan menjadi preseden buruk yang akan 
menimbulkan kejadian serupa di waktu mendatang. Barata 
mengungkapkan beberapa ISP ilegal telah beritikad baik 
untuk mendaftarkan diri ke Balmon setempat meski belum 
lengkap secara administrasi.

"Tercatat sekitar enam ISP berniat mendaftarkan diri. 
Namun hal tersebut tidak mendapat perhatian dari pihak 
yang berwenang."

Dia menambahkan penertiban di Bali merupakan rentetan 
peristiwa serupa yang terjadi di Yogyakarta beberapa waktu 
yang lalu. Bila penertiban tersebut terus dilanjutkan, 
tambah Barata, hal tersebut merupakan langkah mundur 
terhadap perkembangan telematika khususnya industri 
Internet di Tanah Air.

"Padahal, Internet merupakan salah satu modal yang penting 
bagi pembangunan ekonomi bangsa," tandasnya.

Arnold Makasau, Sekretaris IndoWLI Wilayah Bali, 
mengatakan kedua ISP yaitu Candi Internet Bali dan Cyber 
512 telah menyediakan akses Internet pada lebih dari 10 
warnet dan beberapa instansi pendidikan.

"Meski hanya belasan warnet, namun karena jumlah pengguna 
warnet di Bali baru sekitar 1% dari total penduduk, maka 
penertiban kedua ISP tersebut dinilai dapat memperlebar 
kesenjangan informasi," katanya.

Saat ini, menurut dia, terdapat 19 ISP di Bali dimana 
sekitar 50% diantaranya berstatus ilegal. Namun enam ISP, 
lanjut Arnold, diketahui telah beritikad baik untuk 
mengurus perizinannya. Secara terpisah, Santoso Serad, 
Kepala Bagian Hukum Ditjen Postel, mengatakan penertiban 
terhadap sejumlah ISP di Bali yang dilakukan oleh Polda 
bukan merupakan kebijakan Postel pusat.

"Saat ini terdapat perdebatan antara kewenangan Polri dan 
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam melakukan 
penertiban terhadap ISP dan warnet," katanya.

Pada setiap rapat koordinasi, lanjut dia, kewenangan 
terhadap penertiban selalu mengedepankan PPNS yang dalam 
hal ini adalah Balmon. Namun, kata Santoso, koordinasi 
tersebut dapat berubah Polda menerima laporan dari 
masyarakat mengenai keberadaan ISP ilegal. (02)
  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pembangunan telematika masih terjebak soal organisasi

2004-10-27 Terurut Topik Newsmaster


  Pembangunan telematika masih terjebak soal 
organisasi

  Oleh  : Deriz S. Syarief

  Selang satu hari setelah pelantikan Kabinet 
Indonesia
  Bersatu, Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) 
Sofyan
  Djalil melontarkan gagasan menggabungkan Direktorat
  Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Postel) dari 
Departemen
  Perhubungan ke Kementerian Kominfo.

  Sepintas, upaya ini ibarat angin segar bagi 
komunitas
  telematika nasional yang sejak lama mengupayakan 
agar
  pembangunan telekomunikasi dan teknologi informasi
  dikoordinasikan dalam satu atap. Langkah Sofyan 
Djalil ini
  juga mengobati kekecewaan atas kegagalan membentuk
  Departemen Telematika.

  Sebaik apapun gagasan penggabungan ini, 
pelaksanaannya
  seperti memanah rembulan. Ada perbedaan prinsipil 
disini.
  Ditjen Postel adalah bagian dari satu Departemen
  Portofolio. Lingkup tugasnya lebih bersifat teknis
  operasional di lapangan dan memiliki jaringan hingga 
ke
  daerah. Sebaliknya, Kominfo hanyalah Kementerian 
yang
  hanya ada di tingkat pusat, tugasnya lebih condong 
dalam
  merumuskan kebijakan.

  Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia 
(APJII)
  datang dengan mengusulkan terobosan baru, yakni 
Dephub
  membuka Direktorat Jenderal baru yang membidangi
  Informatika (teknologi informasi). Alasannya 
praktis,
  Dephub sebagai departemen portofolio memiliki sumber 
daya
  dan jaringan yang memadai. Hanya saja perlu 
diperjelas
  fungsi direktorat ini agar tidak tumpang tindih 
dengan
  Kominfo.

  Gagasan Menkominfo maupun terobosan APJII ini 
memiliki
  benang merah yang sama, yakni reorganisasi lembaga
  pemerintahan -baik departemen atau kementerian. 
Dua-duanya
  tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. 
Apalagi,
  Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam rapat 
kabinet
  perdananya menginstruksikan kepada 
menteri-menterinya agar
  dalam sepekan menyusun program 100 hari.

  Oleh karena itu, reorganisasi menjadi langkah yang 
tidak
  efektif. Sudah lama diketahui bahwa hal-hal 
non-teknis,
  seperti perbedaan budaya kerja dan konflik 
kepentingan
  menjadi kendala terbesar dalam merger dan akuisisi. 
Lihat
  saja, merger bank-bank di Indonesia yang diwarnai
  tarik-ulur berbagai kepentingan.

  Tarik-ulur ini akan menghebat bila menyangkut 
lembaga
  pemerintah setingkat departemen atau kementerian. 
Nuansa
  politiknya lebih kental, berpotensi melebar dan 
menjauhkan
  dari akar masalahnya.

  Reorganisasi ini sebenarnya pernah dicoba pada 
Kabinet
  Gotong Royong yang silam. Namun gagal karena kendala
  non-teknis tadi, bahkan hubungan kedua pihak sempat
  memanas. Akankah sejarah kembali terulang ?

  Adapun usulan APJII, betapapun praktisnya juga tidak 
mudah
  dan cepat. Mau tidak mau direktorat baru ini akan
  mengambil porsi tugas dan wewenang yang tadinya ada 
di
  tangan Postel atau Kominfo. Potensi terjadinya 
konflik
  kepentingan sangat besar, sesuatu hal yang paling 
tidak
  diinginkan terjadi dalam pemerintahan yang belum 
genap
  seumur jagung ini.

  Tetapkan koordinasi

  Berbagai kendala non-teknis dalam reorganisasi ini 
justru
  berpotensi menguras energi komunitas telematika. 
Kalau
  sudah begini, perjuangan untuk mengembangkan 
telematika
  akan mentok di masalah bentuk organisasi belaka. 
Komunitas
  telematika sebaiknya jangan terjebak dengan masalah
  organisasi.

  Maksudnya terjebak di sini, adalah terlalu lama dan 
besar
  upaya yang dikeluarkan untuk menggolkan penggabungan 
ini.
  Boleh-boleh saja mengupayakan hal ini dalam satu 
hingga
  tiga hari pertama Kabinet Bersatu.

  Bukankah komunitas telematika sudah mengusulkan
  penggabungan ini sejak jauh hari, saat kampanye 
Pilpres,
  namun ternyata tak membuahkan hasil.

  Bahkan pada dialog dengan komunitas telematika pada
  kampanye dahulu, tak satupun capres yang hadir, 
hanya tim
  suksesnya saja. Pepatah mengatakan pengalaman adalah 
guru
  terbaik.

  Untuk itu, lebih baik komunitas melangkah maju 
dengan
  menginventarisasikan berbagai persoalan nyata 
telematika
  (bukan administratif keorganisasian), membuat 
prioritas
  dan merumuskan rekomendasi, lalu menyampaikan 
minimal
  kepada Kominfo atau Postel. Langkah ini mendesak, 
karena
  pada pekan inilah para menteri menyusun program 100
  harinya.

  Upaya penggabungan atau reorganisasi departemen 
untuk
  memudahkan koordinasi semakin tidak relevan lagi. 
Presiden
  SBY dalam rapat kabinet pertama telah menetapkan 
tiga
  garis koordinasi, yakni garis instruksi, garis 
laporan dan
  garis koordinasi.

  Dalam rapat itu, diputuskan Bappenas sebagai 
instansi yang
  bertugas menyusun agenda prioritas Kabinet Indonesia
  B

[Warnet2000] Lowongan kerja bagi yang berminat

2004-10-27 Terurut Topik Newsmaster

Perusahaan kami yang bergerak dibidang solusi Wireless 
Internet, membuka
kesempatan bagi tenaga IT profesional untuk bergabung 
sebagai karyawan
tetap atau paruh waktu.

1. Marketing Support:

 Pekerjaan: marketing support untuk produk-produk 
Wireless LAN
 Syarat:
 a. Pria/Wanita usia max 25 tahun
 b. Lulusan S1/D3 Telkom/Informatika atau 
bidang IT
 c. Mengerti teknologi wireless LAN
 d. Berwawasan dan mandiri
 e. Kemampuan berkomunikasi dengan baik
 f. Bisa berbahasa Inggris
 g. Lulus psikotest

2. Assistant Programmer

 Pekerjaan: Programmer untuk web development
 Syarat:
 a. Pria/Wanita usia max 25 tahun
 b. Lulusan/masih kuliah di 
Informatika/Komputer
 c. Mempunyai kemampuan programming 
berbasis Linux
 d. Mempunyai kemampuan programming 
berbasis web
 e. Mempunyai kemampuan programming 
dibidang database
 e. Familiar dengan php, perl, java
 f. Kemauan untuk bekerja diluar batas 
waktu
 g. Dapat bekerjasama dalam team
 h. Lulus psikotest

Kirimkan surat lamaran anda beserta CV lengkap 
selambat-lambatnya
tanggal 13 Nopember 2004, ke email [EMAIL PROTECTED] atau 
melalui pos ke
PT Angin Jaya Solusi, Jl Klampis Jaya 25 H, Surabaya 
60117.

Ukuran email harap dibatasi, surat lamaran dengan 
attachment lebih dari
300kB tidak akan diperhatikan dan dihapus secara otomatis.

Dengan memberikan keterangan yang benar akan membantu kami 
untuk
menetapkan apakah lowongan pekerjaan tersebut cocok untuk 
saudara.
Remunerasi akan diberikan sesuai kemampuan dan prestasi.

Bagi yang memenuhi syarat akan dipanggil untuk mengikuti 
wawancara dan
test.

---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Lisensi Internet Teleponi (ITKP) dibuka

2004-10-28 Terurut Topik Newsmaster

Lisensi ITKP dibuka  

JAKARTA (Bisnis): Pemerintah akan membuka kembali pengajuan lisensi baru 
Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (ITKP) yang termasuk dalam program 
100 hari Kabinet Indonesia Bersatu di bidang telematika. Direktur Bina 
Telekomunikasi dan Informatika Departemen Perhubungan Susilo Hartono 
mengatakan pemberian lisensi baru itu dimungkinkan setelah penyesuaian 
tarif telepon (rebalancing) beberapa waktu lalu. 

"Selain itu, memang saatnya sudah tepat berkaitan dengan pemerintahan baru, 
kapasitas jaringan dan pengajuan dari calon penyelenggara sejak berbulan-
bulan lalu," katanya kepada Bisnis kemarin. 

Dia menjelaskan rencana ini sudah dibicarakan antara Ditjen Postel, BRTI 
(Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia), Institut Teknologi Bandung (ITB)-
sebagai anggota tim teknis, termasuk Komisi IV DPR-RI. 

Pemerintah tidak menetapkan berapa lisensi baru yang akan diberikan karena 
tergantung kajian tim teknis. Namun ada beberapa pertimbangan dalam 
memberikan lisensi baru ITKP. Susilo memaparkan pertimbangan itu a.l. 
kesiapan dan kapasitas jaringan operator telekomunikasi serta kebutuhan di 
masyarakat. 

Selain itu, pemerintah juga menempatkan kriteria calon penyelenggara ITKP 
a.l. kekuatan pendanaan dan rekam jejak (track-record) calon 
penyelenggara. "Kualitas dan pengaruhnya terhadap industri menjadi 
prioritas." 

Menurut dia, rencana yang termasuk dalam program 100 hari Kabinet Indonesia 
Bersatu ini tinggal menunggu persetujuan dari Dirjen Postel. Pemerintah 
juga sudah menyiapkan tim teknis dan legal. Heru Nugroho, Sekjen Asosiasi 
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), kepada Bisnis mengatakan 
penambahan lisensi itu diperlukan agar terjalin transparansi sekaligus 
menjaga agar industri ini tetap sehat. 

"Sudah menjadi rahasia umum banyak perusahaan VoIP [Voice over Internet 
Protocol] ilegal, beroperasi tanpa lisensi." 

Menurut Heru, jika pemerintah membiarkan penyelenggara VoIP ilegal ini, 
akan mengganggu kompetisi sehingga industri ini menjadi tidak sehat. 

Menurut catatan Bisnis, pemerintah telah memberikan lisensi ITKP sekaligus 
dapat melayani VoIP kepada sejumlah operator. Pada tahap pertama lisensi 
diberikan kepada Telkom, Indosat, Satelindo (Satelindo lalu merger ke 
Indosat), Gaharu Sejahtera, dan Atlasat Solusindo. (dss) 

-- 
www.warnet2000.net is a directory for internet cafe user.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Indosat Cegah "Churn" dengan Bonus

2004-10-29 Terurut Topik Newsmaster

Indosat Cegah "Churn" dengan Bonus


BERMAIN di industri seluler saat ini sangat mengasyikkan 
sebab potensi pertumbuhannya yang amat tinggi. Jika 
dihitung, dari 220 juta penduduk Indonesia dewasa ini baru 
ada sekitar 28 juta nomor seluler yang beredar, atau 
sekitar 13 persen, pasarnya masih terbuka lebar. Dari 
jumlah itu, pelanggan Telkomsel sudah mendekati 15 juta, 
Indosat 9,3 juta, dan Excelcomindo sekitar 4,5 juta.

DI akhir tahun ini bukan tidak mungkin angkanya akan 
menembus 30 juta, jika dilihat dari hiruk-pikuknya pasar 
dan derasnya gerojokan operator. Pertumbuhan pelanggan 
tiap operator sangat tinggi, di atas 60 persen, karena 
adanya program-program yang memberi kemudahan dan 
kemurahan kepada calon pelanggan.

Apalagi perluasan jangkauan layanan atau cakupan yang 
dilakukan semua operator membuat daerah-daerah terkucil 
menjadi terbuka. Ini membuka peluang baru penambahan 
pelanggan dan lalu lintas percakapan atau SMS.

Program sinyal kuat dari Indosat ikut merangsang orang 
untuk menikmati layanannya, karena kini kemungkinan adanya 
drop call makin diperkecil. Berbagai program kemudahan 
pelanggan membuat jumlah penikmat layanan operator seluler 
pun tumbuh, tidak hanya di GSM, tetapi juga di CDMA.

Kartu As dari Telkomsel merupakan primadona karena jumlah 
pelanggannya naik pesat, mendekati angka setengah juta 
pelanggan baru setiap bulannya. Excelcomindo Pratama yang 
sejak awal dikenal sangat hati-hati merebut pasar sehingga 
pertumbuhannya pun tidak terlalu pesat, kini ikut-ikutan 
dengan meluncurkan kartu Jempol dan Kartu Bebasnya.

Sementara Indosat meluncurkan kartu mudik dan pulsa shock 
IM3 yang menyerap banyak pelanggan baru yang tiap hari 
rata-rata sampai 40.000 pelanggan baru. Indosat memang 
berkembang pesat tahun ini yang bisa saja jumlah 
pelanggannya akan naik dari 5,96 juta akhir tahun 2003 
menjadi mendekati 10 juta pada akhir Desember 2004 ini.

Pertumbuhan seluler Indonesia menurut ITU (International 
Telecommunication Union) dan GS Research paling tinggi di 
dunia, sampai 74,9 persen pada tahun 2003. Namun, 
kenyataannya dibanding negara dengan kemampuan finansial 
warganya relatif sama, penetrasi pelanggan seluler 
Indonesia masih terhitung rendah.

Kita dengan pendapatan per kapita (938 dollar AS setahun) 
dekat-dekat dengan China (955 dollar) dan Filipina (976 
dollar AS), ternyata penetrasi kita lebih rendah. Padahal, 
pertumbuhan seluler di China hanya 60,1 persen dan 
Filipina 64,4 persen, sementara Singapura hanya tumbuh 
18,2 persen dan Malaysia 33,8 persen.

Data dari ITU, JP Morgan, dan GS Research Report yang 
dikeluarkan belum lama ini menyebutkan, penetrasi seluler 
kita pada akhir tahun 2003 hanya 9 persen. Artinya, 
pelanggannya hanya 9 persen dari jumlah penduduk yang 220 
juta, sementara China 20 persen (penduduknya 1,3 miliar 
jiwa), dan Filipina 2 persen.

Jangan bandingkan dengan Singapura yang sudah 79,8 persen, 
Malaysia 42,6 persen, atau Thailand yang 26 persen, bahkan 
Hongkong yang 104,6 persen. India memang lebih "buruk" 
dari Indonesia, sebab penetrasi selulernya hanya 2,6 
persen, tetapi dengan pertumbuhan yang sangat pesat, sama 
dengan Indonesia.

Jika dihitung akhir tahun 2003 pelanggan seluler Indonesia 
hanya 18,3 juta dan akhir tahun ini mungkin saja menembus 
angka 30 juta, maka pertumbuhannya sudah lebih dari 63 
persen. Apa betul seluler di Indonesia tumbuh dengan 60 
persen lebih?

Kalau dihitung dari jumlah kartu yang dijual, jumlah 
pelanggan seharusnya kini sudah menembus angka 30 juta. 
Angka itu gagal ditembus karena adanya churn, orang begitu 
saja berhenti berlangganan yang jumlahnya sangat banyak.

Churn utamanya terjadi karena harga perdana kartu prabayar 
GSM saat ini sangat murah, bahkan hampir sama nilainya 
dengan nilai pulsa yang dikandungnya. Karena murahnya, 
orang memperlakukan kartu perdana seolah kartu panggil 
(calling card), habis pulsa buang, beli lagi kartu baru. 
Jika bukan untuk maksud tertentu, orang membuang kartu 
perdananya karena kartu itu merupakan kartu kedua yang 
nomornya pun tidak sempat melekat pada diri pemiliknya.

Bagi operator, kartu-kartu yang hanya 
digunakan-mungkin-cuma seminggu ini menjadikannya 
pelanggan semu. Kartunya sudah tidak aktif, tetapi di 
sistem masih tercatat dan menempati jalur sehingga 
mengurangi kapasitas operatornya. Umumnya kartu perdana 
berlaku selama sebulan, kemudian ada masa tenggang 
sebulan, lalu kalau tidak digunakan juga akan dimatikan 
pada akhir bulan ketiga.

HASNUL Suhaimi, Direktur Niaga Seluler PT Indosat (47) 
melihat, kecenderungan churn akan tetap tinggi, jika 
operator seluler tetap jor-joran mengerojok pasar dengan 
paket-paket perdana murah. Makin banyak penjualan yang 
dilakukan, volumenya besar, angka churn juga makin tinggi. 
"Kami seolah menguber bayangan, sebab penjualan dilakukan 
terus, tetapi tidak terjadi penambahan jumlah pelanggan," 
tutur pria kelahiran Bukittinggi 23 April 57 ini

Menurut Hasnul, pertumbuhan pelanggan seluler di I

[Warnet2000] Pelajar Sibuk dengan Pantun "On-line"

2004-10-29 Terurut Topik Newsmaster

Pelajar Sibuk dengan Pantun "On-line" 


UPAYA mengenalkan pelajar pada internet memang masih mendapat tantangan 
dari banyak pihak karena mengkhawatirkan anak sekolah dan remaja akan 
mengakses berbagai situs porno yang tidak pantas. Namun, demikianlah 
dilematika internet, yang pada satu sisi teknologi memberi hal yang positif 
untuk mengakses banyaknya informasi ilmu pengetahuan, di sisi lain internet 
memberikan sisi negatif karena di sana banyak hal yang tidak pantas dilihat 
seorang anak yang belum dewasa.

PENGENALAN pada internet sambil santai, tetapi berhadiah, dilakukan oleh PT 
Telkom. Coba saja tengok di situs: www.isekolah.org/pantun_daftar.php3 yang 
isinya padat dengan hal-hal positif. Lewat situs ini Telkom menggelar 
kegiatan lomba penulisan puisi, lomba karya tulis, dan terakhir lomba 
penulisan pantun Ramadhan.

Tiga kegiatan ini mendapat respons yang positif dari anak sekolah dan 
remaja, selain juga dengan lomba karya tulis. Lomba-lomba tadi memberi 
rangsangan kepada pelajar dan mahasiswa atau remaja untuk berupaya 
menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk tulisan.

Melalui internet, mengikuti kegiatan ini menjadi lebih gampang karena di 
sana banyak informasi yang bisa diakses, kemudian naskah pun dapat dikirim 
dengan mudah. Demikian juga pengumumannya dapat diakses dan dibaca dengan 
gampang pula.

Pada liburan Ramadhan 1425 Hijriah kali ini, satu kegiatan lomba penulisan 
dalam bentuk pantun digelar Telkom di Sumatera. Banyak pelajar diharapkan 
meramaikan lomba penulisan pantun ini karena penulisan pantun tidaklah 
sesulit penulisan puisi atau karya tulis. Lomba ini diperkirakan akan 
diikuti ribuan pelajar dan remaja di Sumatera. Apalagi Sumatera merupakan 
kawasan yang memiliki akar sejarah Melayu yang sangat dekat dengan pantun.

Kepala Divisi Regional I Sumatera I Nyoman G Wiryanata berharap lomba 
penulisan pantun Ramadhan 1425 H ini dapat menjadi media kreatif bagi 
pelajar untuk mengisi waktu liburan sekolah.

Penulisan pantun on-line berlangsung sejak 5 Oktober sampai 20 November 
2004, dan pengumumannya akan dilakukan pada 30 November 2004. Lomba diikuti 
dua kategori, yakni pelajar SMP/SMA sederajat serta mahasiswa/remaja. Untuk 
mengikuti lomba ini, peserta harus berstatus pelajar dan mahasiswa aktif 
untuk tahun ajaran 2004/2005.

Peserta yang dibolehkan ikut serta haruslah warga negara Indonesia, 
berdomisili di wilayah Divisi Regional I Sumatera, peserta bersifat 
perorangan bukan kelompok, dan pendaftaran hanya dilakukan secara on-line 
melalui situs resmi di www.isekolah.org/pantun_daftar.php3. Sementara karya 
pantun dapat dikirim dengan menggunakan akses Telkomnet Instan, Telkom DSL, 
Telkomnet Astinet, dan Telkomnet Flexi.

Naskah pantun yang dikirimkan masing-masing peserta tidak boleh lebih dari 
tiga pantun, serta tidak mengandung unsur sara dan pornografi. Karya harus 
ciptaan sendiri (orisinal) dan belum pernah dipublikasikan di media mana 
pun.

Untuk lomba pantun ini, Telkom menyediakan hadiah berupa uang tunai antara 
Rp 500.000 hingga Rp 300.000 dan masing-masing mendapat seperangkat pesawat 
telepon SMS, untuk kategori pelajar dan mahasiswa.

Salah seorang dewan juri lomba penulisan pantun, Yulhasni, menjelaskan, 
untuk lomba ini panitia memberikan syarat-syarat antara lain pantun harus 
bertemakan Ramadhan, bersajak AB-AB, terdiri dari empat baris sebait, satu 
bait terdiri dari sampiran dan isi. Selain itu, dua baris pertama adalah 
sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi (baris 1-2 sampiran, baris 3-4 
isi), sampiran harus menggambarkan isi dan satu baris terdiri dari empat 
kata. Sementara syarat khusus ialah sampiran harus memiliki makna kedekatan 
dengan isi.

Internet Masuk Sekolah

Perhatian yang diberikan Telkom pada proses belajar melalui internet 
dikembangkan lewat program IG2S (Internet Goes to School-Internet Masuk 
Sekolah). Untuk program ini, Telkom memberikan edukasi kepada siswa dan 
guru di samping dukungan supervisi lainnya.

Direktur Bisnis dan Jasa Telkom Suryatin Setiawan ketika berkunjung ke SMP 
Negeri 18 Medan mengatakan bangga melihat ada sebuah SMP di Medan yang 
telah memiliki laboratorium internet lewat program IG2S yang baik. Program 
IG2S akan terus dikembangkan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia 
yang siap bersaing dengan bangsa lainnnya di dunia. Suryatin melihat dari 
dekat proses pembelajaran internet di sekolah itu.

Komitmen Telkom untuk ikut mencerdaskan kehidupan melalui program IG2S 
sudah ada sejak lama dan dulu dikenal melalui program Sekolah on- line. 
Selain IG2S, Telkom juga terlibat dalam program One School One Lab (OSOL), 
yakni di Batam (Riau Kepulauan) dan Tanah Datar (Sumatera Barat). Program 
OSOL adalah program kerja sama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri 
Komunikasi dan Informasi, serta pemerintah kabupaten/kota di daerah.

Belum lama ini program IG2S dilakukan di 12 kota di Sumatera, mulai dari 
Banda Aceh, Medan, Pematang Siantar, Padang, Pekan Baru, Batam, Jambi, 
Pangkal Pin

[Warnet2000] Alcatel Luncurkan "User-Centric Broadband Vision" di Asia Pasifik

2004-10-29 Terurut Topik Newsmaster

Alcatel Luncurkan "User-Centric Broadband Vision" di Asia Pasifik 


ALCATEL mengumumkan peluncuran visinya terhadap layanan User-Centric 
Broadband (pita lebar fokus-pengguna) di wilayah Asia Pasifik. Mereka 
bekerja sama dengan operator-operator telekomunikasi di seluruh Asia untuk 
menyediakan layanan tersebut kepada para enterprise dan konsumennya.

"User-Centric Broadband tidak lagi hanya khayalan, tetapi sudah ada saat 
ini," kata Executive Vice President dan President Asia Pasifik Alcatel 
Christian Reinaudo.

Alcatel dikatakan menyediakan pengalaman terintegrasi dan rangkaian 
teknologi lengkap dalam menghadirkan aplikasi User-Centric Broadband bagi 
para enterprise dan konsumennya.

Penerapan infrastruktur dan aplikasi User-Centric Broadband Alcatel saat 
ini memperlihatkan potensi pasar regional. Reinaudo mengharapkan adanya 
peningkatan kontribusi pendapatan Alcatel Asia Pasifik yang dihasilkan dari 
proyek tersebut dalam beberapa tahun ke depan.

Penelitian yang dilakukan Alcatel baru-baru ini di 12 pasar regional 
memastikan pasar sudah siap untuk layanan user-centric dan penggabungan. 
Sampai dengan 88 persen responden dari survei menunjukkan ketertarikan 
mereka dalam menerapkan layanan nilai tambah user-centric yang memungkinkan 
akses yang lebih sederhana dan nyaman untuk informasi dan aplikasi melalui 
beberapa perangkat.

Penelitian Alcatel memperlihatkan bahwa aplikasi user-centric merupakan 
layanan premium yang dapat menciptakan arus pendapatan baru dan peningkatan 
ARPU. Aplikasi ini berlandasan pada penggabungan jaringan dan bukan pada 
tingkat perangkat. Konsumen akan menggunakan identitas tunggal untuk 
mengakses satu jaringan yang melayani beragam layanan dan aplikasi user-
centric melalui perangkat broadband tetap atau bergerak yang memberikan 
pelayanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Pengalaman Alcatel sebagai penggabung layanan telekomunikasi end-to- end 
menempatkannya di posisi yang unik dalam merealisasikan janji User-Centric 
Broadband untuk melayani operator dan pelanggan telekomunikasi di wilayah 
Asia Pasifik.

Keahlian di bidang komunikasi tetap, bergerak, dan satelit memungkinkan 
Alcatel untuk membantu para operator dan penyedia layanan menjalankan 
jaringan broadband yang benar-benar tergabung. Ini menghasilkan rangkaian 
aplikasi User-Centric Broadband yang tepat untuk pasar mereka di Asia dan 
lainnya.(*/HW)

-- 
www.warnet2000.net is a directory for internet cafe user.



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Interkoneksi Telkom-Indosat dibahas pekan ini

2004-10-31 Terurut Topik Newsmaster

Interkoneksi Telkom-Indosat dibahas pekan ini

JAKARTA (Bisnis): Negosiasi biaya interkoneksi antara PT 
Indosat dan PT Telkom Indonesia Tbk dilanjutkan pekan ini 
dan diharapkan bisa mencapai kesepakatan akhir, kata satu 
eksekutif.

"Kami akan segera membuat sebuah workshop agar persoalan 
segera selesai. Sempat beberapa kali tertunda karena 
banyaknya even yang belum bisa ditinggalkan," ujar 
Direktur Telekomunikasi Tetap dan MIDI Indosat Wahyu 
Wijayadi di Jakarta pekan lalu.

Dia berharap kedua pihak akan mencapai kesepakatan akhir 
sehingga rencana Indosat membuka akses Saluran Langsung 
Jarak Jauh (SLJJ) bisa segera terwujud. Namun, dia menolak 
berapa harga yang akan diajukan oleh Indosat.

Masalah negosiasi tarif interkoneksi ini sempat dibekukan 
sebelum Pemilu Presiden beberapa bulan lalu. Pembicaraan 
kembali dibuka dan diharapkan bisa mengurai kebuntuan 
antara dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia itu.

Sebelumnya Wahyu menegaskan pembukaan fasilitas SLJJ 
Indosat tidak semata-mata terkait dengan kesiapan teknis 
perusahaan yang dikelolanya. Menurut dia masalah yang 
belum terselesaikan dintaranya adalah perubahan kode akses 
yang ditentukan oleh Badan Regulasi Telekomunikasi 
Indonesia (BRTI).

Diizinkannya Indosat membuka layanan merupakanya imbas 
dari kebijakan duopoli layanan telekomunikasi di 
Indonesia. PT Telkom Tbk-yang selama ini memonopoli bisnis 
SLJJ, mendapatkan izin untuk menyelenggarakan layanan 
Sambungan Langsung Internasional (SLI) yang sebelumnya 
dimonopoli Indosat.

Sebaliknya, Indosat juga berhak menyelenggarakan layanan 
SLJJ yang sebelumnya hanya dilayani oleh Telkom. (htr)

  ---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Rp1 triliun buka isolasi telekomunikasi

2004-10-31 Terurut Topik Newsmaster

'Rp1 triliun buka isolasi telekomunikasi'

JAKARTA (Bisnis): Praktisi telekomunikasi mengungkapkan 
guna membuka isolasi komunikasi 40.000 desa di Indonesia 
diperlukan dana sedikitnya Rp1 triliun yang bisa 
dinvestasikan dalam lima tahun mendatang.

"Ini jauh lebih kecil dari investasi yang dikeluarkan oleh 
BUMN telekomunikasi maupun perusahaan telekomunikasi 
swasta dalam periode yang sama yang mencapai Rp10 triliun. 
Itu pun hanya untuk menjangkau maksimal 75% daerah di 
tanah air," ujar Dirut PT Pasifik Satelit Nusantara Adi R. 
Adiwoso di Jakarta pekan lalu.

Menurut dia, dana Rp1 triliun tersebut diperlukan untuk 
membangun infrastruktur telekomunikasi berbasis satelit.

"Dengan begitu, keinginan seluruh desa terjangkau akses 
komunikasi dan 5.000 kecamatan terjangkau akses Internet 
bisa terwujud."

Dia menambahkan telepon satelit digunakan untuk menjangkau 
25% daerah di Indonesia yang benar-benar terisolasi "25% 
dari 230 juta adalah 50 juta penduduk. Dari jumlah itu, 
penetrasi 1% saja dari masyarakat yang perlu telepon, itu 
sudah memerlukan 500.000 satuan sambungan telepon."

Dia berharap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perhatian terhadap 
masyarakat yang masih terisolasi ini cukup tinggi. Sebab, 
menurut Adi, kesetaraan sarana telekomunikasi dan internet 
akan mempercepat dan mempermudah pendidikan serta 
efisiensi ekonomi.

Menurut Adi pembangunan infrastruktur untuk membuka akses 
telekomunikasi kini semakin murah "Dengan memanfaatkan 
Internet Protocol, biaya yang diperlukan juga sangat 
murah."

Embrio telekomunikasi murah ini, kata Adi, sebenarnya 
telah dimulai dengan program Universal Service Obligation 
(USO).

Beberapa waktu lalu, pemerintah telah menetapkan semua 
pelaksana proyek USO 2004 untuk lima teknologi yang akan 
digunakan setelah terakhir. Terakhir PT Pasifik Satelit 
Nusantara (PSN) ditetapkan sebagai pemenang tender untuk 
teknologi berbasis IP (Internet Protocol). Pemenang tender 
untuk VSAT dan radio masing-masing PT Citra Sari Makmur 
(CSM) dan PT Telkom, sedangkan untuk teknologi Portable 
Fixed Satellite dan seluler telah ditunjuk masing-

  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Indosat undang investor bangun jaringan CDMA

2004-10-31 Terurut Topik Newsmaster

Indosat undang investor bangun jaringan CDMA

JAKARTA (Bisnis): PT Indosat Tbk mengundang investor lokal 
di berbagai kota di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan 
Kalimantan dalam pengembangan jaringan CDMA 2000-1x. 
Menurut Direktur Telekomunikasi Tetap dan MIDI Indosat 
Wahyu Wijayadi, para investor diperlukan dalam 
pengembangan penyediaan layanan lokal dengan sistem bagi 
hasil. Namun dia mengaku dari beberapa penjajakan yang 
dilakukan terdapat beberapa kesulitan.

"Untuk mencari yang benar-benar punya dana cukup sulit. 
Tetapi kami terbuka terhadap masuknya investor seperti 
yang telah kami kerjakan dengan dua investor di Yogyakarta 
beberapa waktu lalu," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta 
pekan lalu.

Dua investor dimaksud adalah PT Cipta Amanda dan PT Jogja 
Telpun Cerdas dalam pengembangan jaringan CDMA 2000-1x di 
wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kerja sama 
tersebut terutama dalam penyediaan layanan lokal, Saluran 
Langsung Jarak Jauh (SLJJ) dan Saluran Langsung 
Internasional (SLI) menggunakan teknologi fixed wireless.

Pada tahap awal, Indosat akan menggelar jaringan dengan 
kapasitas 200.000 satuan sambungan telepon (SST) dalam 
kurun waktu tiga tahun. Adapun kewajiban investor adalah 
membangun sekaligus mendanai jaringan dan infrastruktur 
telekomunikasi.

Wahyu mengatakan saat ini ada beberapa calon investor yang 
telah menyatakan ketertarikannya dalam proyek kerjasama 
bagi hasil tersebut. "Saya berharap awal tahun ini 
beberapa kota sudah bisa dijangkau oleh jaringan CDMA 
Indosat."

Namun dia mengakui, jika sampai tahun depan ternyata tidak 
banyak investor yang berminat, maka Indosat akan melakukan 
pengembangan sendiri. Wahyu tidak merinci berapa belanja 
modal yang disiapkan untuk proyek tersebut.

Pola kerjasama yang ditawarkan Indosat berdasarkan asumsi 
yang dilakukan pada dua perusahaan di Yogyakarta yakni 
masa bagi hasil direncanakan sekitar 10 tahun dan dapat 
diperpanjang hingga 2 tahun. Indosat bakal memberikan 
beberapa komitmen terhadap program ini seperti penyediaan 
akses infrastruktur Indosat untuk ketersambungan dan 
Interkoneksi, billing dan CRM.

Kantongi izin

Seperti diketahui, Indosat telah mengatongi izin 
penyelenggara jaringan tetap dan jasa telepon dasar dari 
pemerintah sejak Juli lalu. Perusahaan ini memperoleh 
lisensi penyelenggaraan layanan SLJJ melalui Kepmen 
Perhubungan nomor KP.203 tahun 2004. SK yang ditetapkan di 
Jakarta pada 21 Mei 2004

Dalam Kepmen tersebut antara lain disebutkan bahwa untuk 
tahun pertama PT Indosat diberikan kewenangan untuk 
membangun sirkit telepon di tujuh kota, masing-masing di 
Jakarta dengan total kapasitas sebanyak 1.222, Surabaya 
(636), Medan (264), Batam (104), Denpasar (100), Palembang 
(79), dan Semarang (113).

Indosat merupakan penyelenggara jasa informasi dan 
telekomunikasi yang memberikan layanan jasa selular, 
telekomunikasi tetap, dan MIDI (multimedia, komunikasi 
data dan internet). Selama semester pertama tahun 2004, 
bisnis seluler memberikan kontribusi sebesar 66,4% 
terhadap pendapatan usaha perusahaan. Sementara SLI 
memberikan kontribusi sebesar 18,6% dan MIDI dan jasa 
lainnya sebesar 15%. (htr)

  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pasar peta digital masih terbuka luas

2004-10-31 Terurut Topik Newsmaster

'Pasar peta digital masih terbuka luas'

JAKARTA (Bisnis): Pasar produk peta digital di Indonesia 
masih terbuka luas karena kebutuhan instansi pemerintah 
maupun perusahaan swasta cukup tinggi serta semakin 
meluasnya pemanfaatan teknologi informasi (TI). Sementara 
itu Bakosurtanal menyatakan kesiapannya untuk memenuhi 
berbagai jenis kebutuhan peta konvensional dan digital 
baik dari instansi pemerintah maupun perusahaan swasta.

Sejumlah instansi pemerintah yang dihubungi Bisnis 
mengakui meski intensitas penggunaan peta berbeda satu 
sama lain, setiap instansi memang memerlukan produk itu 
baik konvensional maupun alam bentuk digital. Sihar 
Lumbantobing, Direktur Diseminasi Statistik Badan Pusat 
Statistik (BPS), mengatakan sejak lama BPS menggunakan 
peta konvensional untu pelaksanaan sensus survei.

Namun seiring dengan tersedianya fasilitas TI untuk 
pengelolaan peta dalam sepuluh tahun terakhir ini, tutur 
dia, instansi tersebut saat ini juga mulai banyak 
menggunakan peta digital. Sihar menjelaskan BPS 
menggunakan peta pada dua tahap kegiatan statistik yakni 
pengumpulan data dan tahap diseminasi.

"Pada tahap pengumpulan data, peta berguna untuk 
menghindari jangan sampai ada rumah tangga yang terlewat 
dan tidak ada duplikasi data. Dalam hal ini digunakan peta 
desa atau kelurahan dan peta blok sensus," ujarnya 
kemarin.

Sedangkan pada tahap diseminasi yang termasuk dalam sistem 
informasi geografis (GIS), menurut dia, peta digunakan 
untuk menyajikan data statistik dalam bentuk peta tematik 
berisi peta wilayah dan datanya disajikan dalam bentuk 
gambar atau warna yang berbeda.

"Bagi BPS, penggunaan peta baik konvensional maupun 
digital sangat penting sehingga sejak lama kami sudah 
mengelola peta secara serius. Instansi lain juga semuanya 
memerlukan peta meski instensitas penggunaannya 
berbeda-beda," tandasnya.

Sihar memaparkan beberapa instansi pemerintah kemungkinan 
membutuhkan peta yang dibuat oleh Bakosurtanal dengan 
beberapa layer tapi BPS cukup peta dari satu layer yakni 
peta berisi batas-batas wilayah pemerintahan dan blok 
sensus.

Adapun anggaran yang dibutuhkan BPS untuk pembuatan dan 
pengelolaan peta wilayah pemerintahan dan peta blok sensus 
(590.000 blok sensus) hingga akhir tahun ini mencapai Rp1 
miliar. Sementara itu peta digital yang digunakan pada 
Kementrian Lingkungan Hidup digunakan untuk menganalisis 
seperti peta rawan kebakaran hutan, dan banjir yang sangat 
penting untuk mengambil keputusan. (jha)

  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] ISP perlu jadi prioritas lisensi ITKP

2004-10-31 Terurut Topik Newsmaster

ISP perlu jadi prioritas lisensi ITKP

JAKARTA (Bisnis): Pengamat menilai Internet Service 
Provider (ISP) perlu dijadikan prioritas dalam pengajuan 
lisensi baru Internet Teleponi untuk Keperluan Publik 
(ITKP) untuk menciptakan iklim industri telekomunikasi 
yang sehat. Sumitro Rustam, Wakil Ketua Masyarakat 
Telematika (Mastel), mengatakan pemerintah sebaiknya 
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua pihak 
untuk menyelenggarakan ITKP atau yang lebih dikenal dengan 
Voice over Internet Protocol (VoIP).

"Dari segi sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur, 
maka ISP dinilai lebih siap dalam mengajukan lisensi untuk 
VoIP," ujarnya kepada Bisnis akhir pekan.

Saat ini, lanjut dia, terdapat beberapa perusahaan dan ISP 
yang menyelenggarakan VoIP secara ilegal. Menurut Sumitro, 
perusahaan dan ISP yang menyelenggarakan VoIP tanpa izin 
sebaiknya ditertibkan agar tercipta industri 
telekomunikasi yang sehat.

"Penyelenggaraan VoIP tanpa izin akan merugikan negara 
terutama dari sektor pemasukan pajak. Namun pemerintah 
perlu menerapkan keringanan pajak dan kebijakan lainnya 
yang menyangkut penyelenggaraan telekomunikasi untuk 
mengembangkan telamatika di tanah air," katanya.

Barata Wisnu Wardhana, Sekjen Indonesia Wireless LAN 
Indonesia, mengatakan pihaknya menyambut positif terhadap 
langkah pemerintah dalam membuka lisensi baru ITKP.

"Pemberian lisensi hanya kepada lima perusahaan dan 
operator dianggap tidak memenuhi rasa keadilan dan 
menciptakan industri telekomunikasi yang tidak kondusif," 
ungkapnya.

Pemerintah, lanjutnya, perlu memprioritaskan ISP yang 
memiliki infrastruktur lebih lengkap dibandingkan 
perusahaan lainnya.

Aturan jelas

Menurut Barata, pemberian lisensi ITKP perlu diikuti 
kejelasan aturan interkoneksi. Dengan diberikannya lisensi 
baru terhadap penyelenggaraan VoIP, maka bisa 
mengembangkan Internet Protocol (IP) Wireless Phone.

"IP Wirelees Phone bisa dihubungkan ke sambungan telepon 
tetap sehingga bisa menjadi alat komunikasi yang murah dan 
efisien," tuturnya.

Dia menambahkan pemerintah juga perlu memberikan 
kesempatan kepada ISP yang selama ini menyelenggarakan 
VoIP secara ilegal untuk mengurus perizinannya. Bila dalam 
batas waktu tertentu ISP tersebut belum mengurus 
perizinannya, tambah Barata, maka pemerintah perlu 
bertindak tegas dengan menertibkan ISP tersebut.

Sementara itu Heru Nugroho, Sekjen Asosiasi Penyelenggara 
Jasa Internet Indonesia (APJII), mengatakan prioritas 
pemberian lisensi ITKP tidak harus kepada ISP.

"Semua perusahaan dinilai memiliki kesempatan yang sama di 
dalam memperoleh lisensi ITKP meski ISP dianggap lebih 
siap dalam infrastruktur dan SDM."

Dia menambahkan pemberian lisensi perlu ada pentahapan dan 
diatur sesuai mekanisme di lapangan. Sumitro menambahkan 
selama ini Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) 
dianggap merupakan titik lemah dalam pengembangan 
telematika.

BRTI, menurut dia, sebaiknya bersifat independen dimana 
para anggotanya dipilih oleh DPR sehingga kinerjanya dapat 
langsung diawasi masyarakat. Sebelumnya, pemerintah akan 
membuka kembali pengajuan lisensi baru ITKP yang termasuk 
dalam program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu di bidang 
telematika. (02)

  ---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Upaya memangkas anggaran pemerintahan dengan infostruktur TI

2004-10-31 Terurut Topik Newsmaster

Upaya memangkas anggaran pemerintahan dengan infostruktur 
TI

Sungguh menarik menyoal rencana pemaparan Menteri Negara 
Komunikasi dan Informasi (Menneg Kominfo) Sofyan Djalil 
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai 
perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatanya bagi 
masyarakat dan negara. Berbagai konsep dan implementasi 
yang ada nampaknya belum memberikan hasil yang optimal 
bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) 
Indonesia. Indikator perkembangan TI bisa dilihat dari 
kondisi industri Internet, warnet, jumlah sambungan ponsel 
dan telepon tetap, serta akses listrik dan radio.

Rudy Rusdiah, Anggota Tim Koordinasi Teknologi Informasi 
kelopok Kerja (Pokja) Aplikasi, mengatakan beberapa konsep 
pemanfaatan TI yang telah dihasilkan seperti satu sekolah 
satu laboratorium komputer (OSOL), Community Access Point 
(CAP) dan Single Identification Number (SIN) belum 
memberikan hasil yang optimal terutama untuk meningkatkan 
efisiensi penyelenggaraan negara.

Baru-baru ini Tim Koordinator Telematika Indonesia (TKTI) 
telah membahas masukan kepada Menneg Kominfo mengenai 
bahan-bahan yang akan disampaikan kepada presiden. Di 
dalam TKTI telah dibentuk tim kecil untuk mempersiapkan 
strategi dan rencana pengembangan TI ke depan dan 
menghasilkan butir pengembangan Infostruktur TI yang 
dianggap sebagai pilar penting dalam menangani informasi 
melalui sistem yang terintegrasi.

Infrastruktur dan infostruktur TI menurut kajian awal TKTI 
dianggap dapat meningkatkan efisiensi pengeluaran negara 
dengan memanfaatkan jaringan yang ada seperti Sistem TI 
KPU dan Universal Service Obligation (USO). Namun, menurut 
JB Kristiadi, Sekretaris Menneg Kominfo, pemanfaatan 
teknologi informasi dalam lingkungan ketatanegaraan lebih 
dahulu perlu merubah paradigma lama.

Selama ini, menurut dia, birokrasi yang berbelit-belit 
dalam penyampaian informasi kepada masyarakat cenderung 
menghabiskan biaya negara. Belum lagi perjalanan dinas 
presiden dan kabinetnya ke daerah yang tentunya 
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Untuk itulah, terbersit ide pemanfaatan akses TI baik 
melalui video conference, email dan Voice over Internet 
Protocol (VoIP) sebagai sarana bagi pemerintah untuk 
mendengar aspirasi masyarakat daerah secara langsung. 
Infostruktur merupakan aplikasi atau pemanfaatan dari 
infrastruktur teknologi informasi. Beberapa hal yang telah 
disebutkan di atas seperti OSOL, CAP, SIN, USO, dan VoIP 
termasuk dalam infostruktur ini. Menurut Ketua Tim TI KPU 
Basuki Suhardiman, penggunaan teknologi informasi dalam 
penyelenggaraan negara diperkirakan dapat memangkas 
anggaran hingga 50%.

"Presiden bisa melakukan video conference menggunakan 
sistem TI KPU yang menggunakan jaringan Telkom melalui 
jaringan TI KPU yang telah terhubung hingga ke tingkat 
kecamatan."

Selain itu, lanjut Basuki, presiden dan para menteri juga 
bisa membuka email khusus yang bisa dimanfaatkan 
masyarakat luas dalam menyampaikan aspirasinya. Email 
tersebut bisa dikelola bagian Sekretariat Negara yang akan 
memberikan jawaban secara langsung kepada setiap 
pertanyaan dari masyarakat.

Sementara itu, fasilitas video conference bisa menggunakan 
program Netmeeting di mana pemerintah bisa meminta PT 
Telkom Tbk untuk menyediakan bandwidth khusus dengan harga 
murah bagi fasilitas tersebut. Rudy menambahkan sistem TI 
KPU perlu diperbaiki lagi untuk menjadi sebuah 
infrastruktur dalam pengembangan infostruktur serta 
sebagai media komunikasi pemerintah dengan rakyat.

Satu arah

Saat ini jaringan TI KPU baru bisa dilaksanakan dalam satu 
arah yaitu dari masyarakat ke pemerintah. Sementara arus 
informasi dari pemerintah ke masyarakat belum bisa 
diadopsi secara langsung. Saat ini, pemerintah diketahui 
tengah menyusun sistem baru untuk menghemat anggaran 
melalui Sistem Kabinet. Sistem kabinet merupakan suatu 
jaringan teknologi informasi yang menghubungkan antar 
departemen dan instansi pemerintahan.

Sebelumnya, pemerintah telah memiliki sistem pertukaran 
data antar instansi (Inter Governmental Access Share 
Information System/IGASIS) di sejumlah instansi 
pemerintah. Namun implementasi tersebut baru dilakukan di 
Departemen Pertanian, Kementrian Ristek, Kementrian 
Lingkungan Hidup, serta Kominfo sebagai hub-nya.

Efisiensi pengeluaran anggaran negara, menurut Rudy juga 
bisa diterapkan dengan Pajak Online menggunakan fasilitas 
Internet. Dengan Pajak Online, lanjut dia, maka birokrasi 
yang selama ini cenderung menyebabkan ekonomi biaya tinggi 
bisa dipotong secara transparan.

Pemanfaatan TI dalam sistem pemerintahan dinilai akan 
memberikan dampak yang besar bagi perkembangan telematika 
di tanah air. Di samping akan mengurangi perjalanan dinas 
presiden dan pejabat terkait, hal itu juga bisa sebagai 
ajang pembelajaran kepada masyarakat tentang penting dan 
bermanfaatnya TI.

E-government tidak akan bisa berjalan dengan baik bila 
masyarakat belum mampu mengakses Ti dengan baik. 
Partisipasi masyarakat dan 

[Warnet2000] Penyelesaian airtime wartel masih terkendala data

2004-11-02 Terurut Topik Newsmaster

Penyelesaian airtime wartel masih terkendala data

JAKARTA (Bisnis): Penyelesaian akhir soal jatah airtime 
10% kepada pengusaha wartel terkendala oleh ketiadaan 
inisiatif pihak-pihak yang berkepentingan dalam 
menyediakan data maupun angka yang diperlukan.

"Sampai saat ini belum ada perkembangan selain kesepakatan 
membentuk tim kecil. Dalam pertemuan ATSI terakhir pekan 
lalu juga belum perkembangan yang bisa dilaporkan," ungkap 
Sekretaris Jenderal Asosiasi Telekomunikasi Seluler 
Indonesia (ATSI) Rudiantara kepada Bisnis di Jakarta 
kemarin.

Menurut dia, ATSI tidak dalam posisi proaktif dalam 
penyelesaian ini karena memang tidak memiliki data maupun 
angka yang harus disodorkan tim kecil. Bahkan, kata dia, 
asosiasi tersebut juga belum menunjuk siapa aja yang 
terlibat dalam kerja-kerja tim kecil.

Tim kecil tak lain adalah kelompok kerja yang dibentuk 
dalam menyelesaikan proses pembayaran airtime 10% kepada 
Wartel yang difasilitasi oleh BRTI dengan melibatkan ATSI, 
APWI, dan PT Telkom. Tim ini bertugas mencari poin-poin 
solusi untuk airtime ini termasuk memastikan nilai yang 
harus diterima wartel dan bagaimana mekanismenya.

"Prinsipnya kami akan membayar sesuai dengan angka yang 
sudah pasti validitasnya. Dan ini menjadi tugas tim 
kecil," tambah Rudiantara.

Namun, anggota BRTI Suryadi Aziz membantah bahwa 
penyelesaian tersebut terkendala rendahnya inisiatif pihak 
yang berkepentingan. "Siapa bilang, hari ini Telkom sudah 
mengirim enam orang nama untuk ti kecil."

Menurutnya, secara teknis ATSI memang tidak akan mengambil 
peran proaktif karena mereka adalah pihak yang hendak 
membayar. "Hanya saja, memang data-data Telkom banyak yang 
masih bolong-bolong."

Suryadi mencontohkan data airtime selama Desember lengkap 
namun untuk November yang tidak ada. "Makanya kami 
menyarankan agar nanti dibayar dahulu berdasarkan data 
yang valid, selebihnya dinegosiasikan."

Dia tidak menampik kemungkinan pembahasan oleh tim kecil 
molor dari jadwal semula. "Minggu depan kami kembali rapat 
untuk melanjutkan pembahasan. Saya berharap akan ada 
kemajuan."

Sebelumnya, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Asosiasi 
Pengusaha Wartel Indonesia Srijanto Tjokrosudarmo 
mengatakan tim kecil yang dibentuk untuk mengklarifikasi 
besaran jatah 10% airtime bagi para pengusaha warung 
telekomunikasi.

Penyelesaian soal itu, tuturnya, diharapkan bisa 
diselesaikan dalam dua bulan. Dengan selesainya 
pembahasan, semua pihak memperoleh kepastian atas 
persoalan yang sempat begitu lama menggantung itu. (htr)

  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] BRTI diminta tegas soal kode akses SLJJ

2004-11-02 Terurut Topik Newsmaster

BRTI diminta tegas soal kode akses SLJJ

JAKARTA (Bisnis): Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia 
diminta bersikap tegas dalam memutuskan pemberlakuan 
duopoli telekomunikasi di Indonesia, terutama yang 
berkaitan dengan penerapan perubahan kode akses SLJJ. 
Pengamat Telematika Heru Sutadi mengatakan bahwa 
penyelenggaraan duopoli telekomunikasi di Indonesia harus 
secepat mungkin dilaksanakan secara penuh mengingat 
tuntutan masyarakat untuk segera membuka kompetisi penuh 
di bidang telekomunikasi semakin meningkat.

"Usaha-usaha penghambatan dengan menunda-nunda perubahan 
kode akses SLJJ tentunya akan berpengaruh terhadap jadwal 
pemberlakuan kompetisi penuh dalam industri telekomunikasi 
telepon tetap," ujar dia kemarin.

Seperti diberitakan kemarin, Menristek Kusmayanto Kadiman 
mengingatkan kepada pemerintah untuk menunda perubahan 
kode akses SLJJ karena masih perlu dilakukan kajian 
menyangkut aspek teknis dan dampaknya bagi konsumen.

Jika mengacu pada Kepmenhub No 04/2004 tentang pergantian 
kode akses SLJJ, implementasi kode akses SLJJ sudah harus 
dilaksanakan per 1 April 2005.

Menurut Heru, secara teknis, terutama dengan sistem 
digital, perubahan kode akses SLJJ sebetulnya tidak sulit 
untuk dilakukan. Dia juga menilai tidak diperlukan dana 
berlebih untuk mengubah kode akses SLJJ yang sekarang ini 
ada karena hal itu hanya menyangkut gateway Telkom dan 
Indosat. Hanya saja, memang diakui banyak pula 
sentral-sentral telepon milik PT Telkom yang sudah 
kadaluarsa sehingga penerapannya akan lebih sulit, ujar 
dia.

"Tetapi, sentral-sentral yang sudah tua itupun 
sesungguhnya layak diganti, apalagi pemerintah sendiri 
telah menaikkan tarif telepon hingga 43% sejak 2002."

Bertahap

Dari Makassar, Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 
Kristiono menegaskan BUMN itu mampu mendanai perubahan 
kode akses SLJJ yang membutuhkan dana sekitar Rp3 triliun 
asal dilakukan secara bertahap.

"Kami telah mengusulkan kepada Badan Regulasi 
Telekomunikasi Indonesia (BRTI) agar kode akses baru untuk 
SLJJ tersebut dilaksanakan bertahap selama lima tahun. 
Jika dilaksanakan dalam waktu satu tahun, antara 
kompensasi yang diterima dengan investasi untuk perubahan 
kode akses tidak sesuai," katanya Senin.

Alasan lainnya, tambah Kristiono, penciptaan kompetisi di 
sektor telekomunikasi tidak ada hubungannya dengan 
perubahan kode akses SLJJ itu sebab kompetisi dapat 
berjalan kapan saja.

Dia berpendapat bahwa yang paling penting untuk penataan 
telkomunikasi nasional pada saat ini adalah pelaksanaan 
kompetisi antaroperator. "Kompetisi kan bisa jalan dengan 
treatment akses yang sama. Jangan karena harus ada 
perbedaan treatment yang membutuhkan biaya besar padahal 
sebenarnya tidak mempengaruhi tujuannya yaitu kompetisi," 
katanya.

Soal penerapan yang bertahap juga dikemukakan Heru Sutadi. 
Menurut dia, perubahan kode akses SLJJ belum dapat 
dilakukan sekaligus. Jalan tengah yang mungkin dilakukan 
dengan penggunaan kode akses SLJJ secara bertahap.

"Sentral-sentral yang berada di kota-kota besar saya pikir 
sudah dapat memulai penggunaan kode akses SLJJ tersebut 
pada 1 April 2005."

Sementara yang berada di daerah, dapat secara bertahap 
mulai menggunaan kode akses SLJJ baru. Namun perlu ada 
batasan waktu kapan semua sentral siap menggunaan kode 
akses SLJJ yang baru, lanjut dia.

BRTI sendiri menyatakan akan tetap memberlakukan perubahan 
kode akses SLJJ sesuai jadwal yaitu pada 1 April 2005 
meski DPR telah merekomendasikan untuk menunda kebijakan 
tersebut. Pemerintah dan DPR sebelumnya sudah 
merekomendasikan untuk menunda perubahan kode akses SLJJ 
bagi PT Telkom. (k5/trd/fh)
  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Laba Indosat Naik 143,3 Persen

2004-11-02 Terurut Topik Newsmaster

Laba Indosat Naik 143,3 Persen


Jakarta, Kompas - Dua raksasa telekomunikasi di Indonesia, 
yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT 
Indosat Tbk, mencatatkan perbaikan kinerja selama periode 
sembilan bulan pertama 2004. Telkom mencatat kenaikan laba 
bersih 13,9 persen menjadi Rp 5,024 triliun dibandingkan 
periode sama tahun sebelumnya yang Rp 4,411 triliun. 
Adapun laba bersih Indosat melonjak 143,3 persen menjadi 
Rp 1,378 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya yang Rp 
566,6 miliar.

Demikian penjelasan Dirut Telkom Kristiono dan Wakil Dirut 
Indosat Ng Eng Ho dalam laporan kinerja per September 2004 
kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ) di Jakarta, Jumat (29/10). 
Pendapatan Telkom naik 27,5 persen menjadi Rp 25,019 
triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang Rp 
19,616 triliun. Adapun laba usaha tercatat mengalami 
kenaikan 18,07 persen menjadi Rp 10,424 triliun pada 
September 2004 dibandingkan periode yang sama tahun 
sebelumnya Rp 8,828 triliun.

Menurut Kristiono, pendapatan Telkom paling besar masih 
berasal dari bisnis seluler, yaitu mencapai Rp 7,689 
triliun. Sementara pendapatan dari bisnis telepon tetap Rp 
7,654 triliun. Pendapatan lain Telkom adalah berasal dari 
interkoneksi Rp 4,366 triliun, kerja sama operasi (KSO) Rp 
443,407 miliar, data dan internet Rp 3,359 triliun, 
jaringan Rp 468,479 miliar, pola bagi hasil Rp 788,178 
miliar, serta jasa telepon terkait lainnya Rp 249,810 
miliar.

Sampai September 2004, Telkom mencatat peningkatan total 
aset menjadi Rp 56,115 triliun dibandingkan periode yang 
sama tahun lalu sebesar Rp 48,592 triliun.

Indosat

Menurut Eng Ho, laba bersih Indosat yang mencapai Rp 1,378 
triliun, didukung oleh kenaikan pendapatan 29,8 persen 
menjadi Rp 7,803 triliun dibandingkan periode yang sama 
tahun lalu Rp 6,012 triliun.

Laba usaha Indosat tercatat tumbuh 38,2 persen, dari Rp 
1,935 menjadi Rp 2,674 triliun. Jasa seluler memberikan 
kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha, yaitu 
mencapai 68,5 persen. Disusul kontribusi dari sambungan 
langsung internasional (SLI) 16,4 persen serta bisnis 
multimedia, data komunikasi dan internet (MIDI) sebesar 
14,2 persen. Sisanya, 0,9 persen berasal dari pendapatan 
lain-lain.

Pelanggan seluler Indosat sampai September 2004 mencapai 
8,977 juta, atau naik 78,5 persen dibandingkan September 
2003. Adapun jumlah menit SLI Indosat naik 2,1 persen 
dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski lalu 
lintas telekomunikasi ke luarnya (traffic outgoing) 
mengalami penurunan 15,7 persen sebagai akibat dari 
meningkatnya kompetisi. Pelanggan jasa sambungan telepon 
tetap tanpa kabel (fixed wireless access) Indosat dengan 
merek dagang StarOne sampai September 2004 mencapai 
sekitar 22.500 di Jakarta dan Surabaya.

Indosat sendiri, menurut Eng Ho akan terus fokus pada 
pengembangan bisnis seluler, sekalipun tetap 
mempertahankan bisnis telekomunikasi tetap serta 
menumbuhkan bisnis MIDI. Karena itu, target perolehan 
pelanggan seluler Indosat untuk tahun 2004 telah diubah, 
dinaikkan dari sebelumnya yang 8,5-9 juta pelanggan, 
menjadi 9-9,5 juta pelanggan.

Pasar telekomunikasi Indonesia, khususnya pasar seluler, 
masih memiliki potensi besar untuk pertumbuhan, mengingat 
tingkat teledensitas (kepadatan telepon per 100 penduduk) 
penetrasi pasar di Indonesia belum tinggi seperti 
negara-negara lain di Asia. Dari total sekitar 220 juta 
penduduk per tahun 2003 Indonesia baru memiliki 18,3 juta 
lebih pelanggan seluler.

Karena itu, dari rencana pengeluaran modal 650-700 juta 
dollar AS di tahun 2004, 80 persen di antaranya untuk 
pengembangan bisnis seluler, baik dari segi cakupan, 
kapasitas, maupun kualitas.(anv)

---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] TELKOMRisTI Bersaing di APICTA International 2004

2004-11-03 Terurut Topik Newsmaster

Lima Inovasi Unggulan TELKOMRisTI

Bersaing di APICTA International 2004

Bandung – TELKOMRisTI

Lima aplikasi software karya cipta TELKOMRisTI kembali akan bersaing pada 
kompetisi software bertaraf internasional, Asia Pacific ICT Awards (APICTA) 
International 2004, yang akan berlangsung 7 – 11 Desember 2004 di Hongkong. 
Kelima produk/inovasi unggulan TELKOMRisTI tersebut berhak mewakili 
Indonesia pada APICTA – International 2004 setelah memenangkan
kompetisi karya cipta piranti lunak APICTA-Indonesia IV. 

“Bagi TELKOMRisTI, kemenangan ini merupakan sebuah kebanggaan sekaligus 
tantangan tersendiri. Bangga karena jumlah yang masuk tahun ini ada 5 
produk, melebihi produk yang masuk tahun lalu sebanyak 2 produk. Sekaligus 
merupakan tantangan karena pada kompetisi yang sama tahun lalu, 2 produk 
inovasi TELKOMRisTI yang berlaga di APICTA International ini belum bisa 
meraih penghargaan,”ungkap Setyo Budi Agung,  Senior Manager Risbang Produk 
& Apikasi - TELKOMRisTI. 

Lima produk/inovasi unggulan TELKOMRisTI yang maju ke APICTA International 
2004 ini adalah Integrated Medical Contact Center untuk kategori Health, 
Sistem Telekomunikasi bagi Tuna Rungu dan Short Voice Message System untuk 
kategori Research and Development, Peningkatan Security pada Jaringan WLAN 
untuk kategori Security dan SITUNG (Sistem Informasi Perhitungan Suara
Pemilu) untuk katagori e-Government & Services. Selain dari TELKOMRisTI, 
dua inovasi dari TELKOM Divre V Jawa Timur dan satu inovasi dari Divisi 
Fixed Wireless Network TELKOM juga lolos ke APICTA International 2004 ini. 

“Kelima produk software ini, merupakan hasil seleksi yang berupa 
presentasi/demo piranti lunak dihadapan dewan juri APICTA-Indonesia yang 
berlangsung pada tanggal 12 Oktober 2004 yang lalu,” jelasnya. 

Kepada para Inovator, Setyo berharap agar mereka bisa mempresentasikan 
karyanya dengan baik dan menarik, serta lebih kreatif, tidak hanya 
menyangkut isu-isu teknis, namun juga bisa menjadi "marketer" yang baik 
bagi inovasi terkait. Hal tersebut, lanjutnya, berdasarkan pengalaman pada
kompetisi sejenis tahun lalu, dimana kebanyakan peserta Indonesia lebih 
terfokus pada pengembangan produk, kurang "memasarkan" produk dan impaknya 
untuk masyarakat dan bisnis. 

“Semoga dalam APICTA internasional 2004 ini, minimal satu Merit Award untuk 
salah satu katagori bisa dipersembahkan TELKOMRisTI untuk TELKOM. Tentu 
saja, dukungan dan doa restu dari seluruh karyawan dan manajemen TELKOM 
sangat diharapkan, agar TELKOMRisTI bisa berkiprah dan berbicara banyak di 
tingkat Nasional maupun Internasional,”harap Setyo. 
 
APICTA 

APICTA (Asia Pacific ICT Award) Indonesia merupakan kompetisi peranti lunak 
(software) tahunan yang diselenggarakan ASPILUKI (Asosiasi Peranti Lunak 
Telematika Indonesia), bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi RI, 
Kementerian Riset dan Teknologi RI, Departemen Perindustrian dan 
Perdagangan RI dan Departemen Pendidikan Nasional. Kegiatan ini 
diselenggarakan dalam upaya memacu kreatifitas pengembang peranti lunak 
untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan mempunyai daya jual tinggi 
dengan menggunakan teknologi terkini serta mengukur kemampuan pembuat 
peranti lunak Indonesia dibanding negara-negara lain. 

Selain itu juga mempromosikan Indonesia sebagai penghasil peranti lunak 
yang berkualitas dan memiliki SDM yang potensial di bidang pengembangan 
software. Pemenang APICTA Indonesia berhak mengikuti kompetisi tingkat Asia 
Pasific dan berpeluang mendapatkan mitra bisnis dalam dan luar negeri.

Kompetisi karya cipta piranti lunak APICTA International telah berlangsung 
sejak 2001 dan 2002 di Kuala Lumpur - Malaysia, 2003 di kota Bangkok – 
Thailand dan 2004 di Hongkong. Kompetisi ini diikuti oleh 14 negara di 
kawasan Asia Pasifik yakni Australia, Brunei, Hong Kong, India, Indonesia, 
Korea, Macau, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Sri Lanka, 
Thailand dan Vietnam., dengan 45 orang ‘high profile’ juri yang akan 
menilai karya dari 300 lebih nominator.

Karya dikategorikan ke dalam Business Application – Financial, Business 
Application - Non Financial, E-Commerce, E-government & Services, 
Industrial Application, Health, Communication Application, Security, 
Entertainment. Application, Tourism, Education and Training, Research
and Development dan Student Projects. 

Sedangkan kriteria penilaian terdiri dari 5 (lima) kriteria utama, yaitu 
keunikan dalam konsep dan ide dan keaslian/originalitas atau pengembangan 
(Uniqueness), Keaslian atau pengembangan (enhanchement) dan teknologi atau 
metodologi yang digunakan (Innovation), penghargaan yang telah diterima, 
adanya referensi pelanggan dan permintaan pasar (Quality/Recognition), 
kesiapan untuk dijual dan target pemasaran (Potential) dan presentasi 
secara lisan pada saat eksposisi di depan juri (Presentation)[EMAIL PROTECTED] – 
TELKOMRisTI]

-- 
www.warnet2000.net is a directory for internet cafe user.



 Yahoo! Groups Sponsor -

[Warnet2000] BRTI minta pendapat vendor soal kode akses SLJJ

2004-11-04 Terurut Topik Newsmaster

BRTI minta pendapat vendor soal kode akses SLJJ

JAKARTA (Bisnis): Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia 
akan meminta pendapat akhir dari para vendor 
telekomunikasi guna memastikan besarnya biaya 
restrukturisasi sentral telepon yang diperlukan dalam 
rangka perubahan kode akses sambungan langsung jarak jauh 
(SLJJ).

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) 
Suryadi Aziz merupakan langkah terakhir dalam 
menyelesaikan polemik perubahan kode akses yang mendapat 
tentangan dari Telkom paska diubahnya kebijakan bisnis 
teleokomunikasi dari manopoli menjadi duapoli.

"Kami akan panggil beberapa vendor yang biasa melakukan 
perubahan sentral telepon. Kami juga hendak memastikan 
kebenaran kalim Telkom apakah benar memerlukan biaya 
hingga Rp3 triliun," ungkap dia kepada Bisnis kemarin.

Menurut dia, keputusan melibatkan vendor telah diambil 
dalam rapat BRTI Selasa pekan ini. "Setelah tahu berapa 
besar biaya yang diperlukan maka kami akan mengadakan 
tender terbuka untuk menunjuk vendor yang berkompeten. 
Sebab saya dengar biaya yang diperlukan jauh lebih kecil 
dari yang diklaim Telkom."

Telkom meminta supaya pelaksanaan duopoli SLJJ yang 
dijadwalkan dimulai April 2005 diundur minimal lima tahun. 
Alasannya, biaya implementasi perubahan prefix SLJJ dari 
satu menjadi tiga digit butuh biaya Rp3,4 triliun. Di 
Bandung, Direktur Telkom Suryatin bahkan menuntut adanya 
kejelasan siapa yang akan membiayai perubahan itu karena 
jika dibebankan kepada Telkom tidak mungkin.

Sementara Direktur PT Indosat Tbk Wahyu Wijayadi 
mengatakan kalaupun pemerintah perlu menunda perubahan 
kode akses SLJJ maka regulasi yang telah dibuat harus 
dilihat lagi. Menurut dia, konsistensi aturan harus ada 
sebab pada saat yang sama Telkom telah memulai layanan 
Sambungan Langsung Internasional (SLI). Pada saat yang 
sama, tambah Wahyu, Indosat belum bisa berbuat apa-apa 
karena masalah kode akses dan interkoneksi yang belum juga 
selesai.

Suryadi menambahkan kepastian menyangkut kode akses ini 
sangat diperlukan karena regulator sudah terlanjur 
memberlakukan sistem duopoli tahun ini. "Itu membuat 
Telkom punya hak dalam menyelenggarakan bisnis SLI. 
Sementara Indosat belum bisa memakai haknya dalam 
menyelenggarakan SLJJ."

Dia juga mengaku mendengar dari salah satu vendor bahwa 
biaya penggantian sentral untuk perubahan kode akses hanya 
dibawah Rp25 miliar. "Makanya Telkom juga harus memerinci 
dana tersebut digunakan untuk apa saja." (htr)
  
---
www.warnet2000.net is up and running!
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Nokia Mulai Bermain Api

2004-12-02 Terurut Topik Newsmaster

Nokia Mulai Bermain Api

TAMPAKNYA rasa percaya diri Nokia begitu besar sehingga 
yakin produk apa pun yang dikeluarkan pasti "dilahap" oleh 
masyarakat. Maklum, selain desain yang selalu cocok dengan 
selera masyarakat-kadang-kadang malah masyarakat terpaksa 
menerimanya karena menyukai-juga karena mudah 
pengoperasiannya.

NOKIA memang pemimpin pasar dengan sekitar 40 persen di 
dunia, jauh mengalahkan pesaingnya yang berkutat pada 
angka sekitar 10 persen, dan di Indonesia lebih dari 50 
persen pasar. Ponsel asal Finlandia ini menjadi 
trendsetter semua lapisan masyarakat, dari kalangan bawah 
atau pemula hingga kalangan atas yang sangat sensitif 
terhadap perubahan model.

Asia Pasifik, dan Indonesia khususnya, sangat memuja 
penampilan dan status sosial yang diharapkan terdongkrak 
oleh aksesori yang dapat dipamerkan. Dan, ponsel merupakan 
salah satu aksesori utama.

Orang sering menilai lawan bicaranya, terutama bagi yang 
pertama kali dijumpai, dari ponsel yang mereka gunakan. 
Kalau kelas "kacangan", entry level, akan dipandang dengan 
sebelah mata. (Ini antara lain yang membuat Samsung tidak 
mau masuk pasar kelas bawah sehingga pemakai Samsung 
menempati kelas tersendiri).

Biar berat kayak apa-sehingga kalau disangkutkan di ikat 
pinggang akan menyebabkan celana mudah melorot-para 
eksekutif lebih suka membawa-bawa Nokia Communicator yang 
laris manis. Karena banyak orang yang ingin membuat citra 
bahwa dirinya eksekutif, Communicator baru Nokia 9500 
dikejar orang sehingga harganya melambung.

Jadinya Indonesia mencatat penjualan Nokia Communicator 
paling tinggi di dunia, hingga lebih dari 40 persen. Harga 
N9500 di pasar saat ini masih berkisar Rp 10 jutaan, tidak 
menjadi penghambat mereka yang ingin tampil excecutive 
looked.

Orang di dunia tahu persis, menggunakan ponsel Nokia jauh 
lebih mudah dibandingkan dengan mengoperasikan misalnya 
Sony Ericsson, Siemens, atau terlebih Motorola. Siemens 
dan Sony Ericsson sudah mulai mudah digunakan, user 
friendly, yang bahkan langkah-langkahnya mirip dengan 
ponsel Nokia. Sementara Motorola, terkadang untuk mencari 
huruf yang diinginkan sulitnya bukan main, selalu muncul 
huruf atau kata-kata ajaib.

Akan tetapi, anggapan Nokia sangat mudah digunakan mulai 
diragukan orang dengan munculnya ponsel yang sangat 
fashion, Nokia 7280, yang kalau saja bentuknya bulat, 
orang akan mengira itu cerutu yang berkilau.

Nokia 7280 yang diluncurkan pekan keempat November dan 
baru akan masuk pasar akhir Desember ini, bentuknya sangat 
unik dan "menyalahi khitah" yang kalau tidak kotak ya 
bentuk kulit kerang, atau geser. Nokia ini, yang memang 
diarahkan untuk pamer, kalau saja tak ada pembanding untuk 
ukurannya, akan dikira kotak gincu pemoles bibir.

Ponsel yang memiliki panjang 11,5 sentimeter, lebar 3,2 
sentimeter, dan tebal 1,9 sentimeter, serta 64 cc dengan 
berat cuma 84 gram membuat ukurannya sebanding dengan 
cerutu. Baterainya tahan dipakai bercakap sampai tiga jam 
dan masa siaga sampai 240 jam. Memperkuat anggapan sebagai 
alat hias, dalam keadaan siap pakai (standby) layarnya 
berubah menjadi cermin mungil.

Ponsel yang dapat bekerja pada tiga frekuensi, yaitu 900 
MHz, 1800 MHz, dan 1900 MHz ini-karena dianggap mampu 
mendongkrak status sosial pemakainya-masuk dalam kelas 
atas yang harganya pun di sekitar Rp 4 juta.

Kelas yang tinggi membawa isi perut yang canggih pula 
walau masih dipertanyakan apakah kaum hawa yang menjadi 
sasaran ponsel ini akan memanfaatkan kepintaran dan fitur 
Nokia 7280. Ponsel berkamera VGA tersembunyi ini dapat 
memotret dalam cahaya remang- remang, dengan kemampuan 
layar 65.536 warna dan ukuran 104 x 208 piksel.

Ponsel ini dapat digunakan untuk transmisi data kecepatan 
tinggi lewat fitur EGPRS (enhance general packet radio 
service), selain memiliki kemampuan hubungan lewat 
bluetooth dan inframerah. Bagi yang suka musik, tersedia 
nada dering polifonik dan radio FM.

Unik dan membutuhkan latihan bagi yang sangat gandrung 
pada Nokia adalah cara menelepon atau membuat SMS. Tak ada 
papan huruf atau angka (keyboard) di ponsel ini karena 
mungilnya, hanya tersedia tombol putar yang bisa digunakan 
untuk mencari huruf dan angka. Akibatnya, mereka yang 
kurang tahu urutan huruf akan kesulitan mencari huruf yang 
diperlukan.

Menggemaskan memang, dan Nokia sudah mulai bermain api 
dengan mencoba membuat pemakainya kesal. Bagaimanapun 
harus diakui, tanpa mencobanya tak akan merasakan sesuatu 
yang sangat baru dan aneh dari Nokia.

Dalam peluncuran dengan tema fashion ini, dimunculkan juga 
Nokia 7260 dan Nokia 7270 yang bentuknya mirip Nokia 7610. 
Hanya saja Nokia 7270 merupakan ponsel lipat yang juga 
bekerja pada tiga frekuensi sehingga dapat digunakan di 
semua jaringan GSM seluruh dunia. Nokia 7260 sudah ada di 
pasar, tetapi Nokia 7270 baru ada akhir Desember ini.

Sementara primadona dari kelompok fashion, Nokia 7260, 
sudah mulai ada di pasar. Bentuknya sangat mirip dengan 
pendahulunya, N7610, yang harga

[Warnet2000] BPDE Jatim dirikan telecenter

2004-12-03 Terurut Topik Newsmaster

BPDE dirikan telecenter

SURABAYA (Bisnis): Badan Pengelola Data Elektronik (BPDE) 
Jawa Timur tahun depan membangun satu unit telecenter atau 
fasilitas teknologi informasi yang ditujukan petani dan 
nelayan, melalui pasokan dana dari United Nation 
Development Program (UNDP) serta Bappenas.

Kepala BPDE Jatim Asianti Oetojo mengatakan pengadaan 
fasilitas telecenter itu bertujuan meningkatkan 
pengetahuan masyarakat petani dan nelayan, terutama di 
bidang peningkatan usaha serta pemasaran hasil pertanian 
dan perikan-an melalui akses Internet.

Menurut dia, pengadaan telecenter itu merupakan bagian 
rencana pengembangan tiga unit fasilitas serupa yang 
didukung dana UNDP, Bappenas dan APBD Pem-prov Jatim.

"Dalam tahap awal pada tahun depan akan dibangun satu unit 
telecenter di pede-saan dengan penyiapan tenaga terlatih 
yang dididik selama setahun, selanjutnya tenaga itu 
bertugas memberikan data dan informasi kepada masyarakat 
petani dan nelayan," ujarnya, ke-marin.

Asianti tidak merinci berapa dana yang dibutuhkan bagi 
pengadaan telecenter, tetapi dia menjelaskan bahwa pihak 
UNDP dalam memberikan bantuan dana mensyaratkan kepada 
Pemprov Jatim agar menyiapkan dana pendamping guna 
membiayai kegiatan di bidang TI itu. (aac)
  
---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Dari Hutan ke Nokia

2004-12-03 Terurut Topik Newsmaster

Dari Hutan ke Nokia

SELAMA lebih dari sepuluh tahun, struktur industri 
Finlandia berubah
secara drastis. Akhir 1990-an, perekonomian negeri ini 
masih
mengandalkan hutan secara luas dan kemudian beralih pada 
sektor penting
yang membuat nilai tambah tinggi untuk ekspor, yaitu 
industri
elektronik. "Dulu kami hidup dari hutan, tetapi saat ini 
kami dapat
menambahkan pada Nokia," tulis Jyrki Vesikansa dari 
Departemen Luar
Negeri Finlandia.

GLOBALISASI berperan memundurkan berbagai industri yang 
dulunya penting.
Sebagian besar industri ini mengandalkan pasar dalam 
negeri, lalu
beberapa menjadi barang ekspor yang baik. Adalah Nokia dan
perusahaan-perusahaan cabangnya saat ini merupakan permata 
pada mahkota
industri Finlandia.

Tak dapat disangkal, ini kemudian memancarkan cahaya, 
khususnya dari
China. Artinya, industri telepon seluler dan elektronik 
bergerak ke
negara-negara dengan biaya produksi yang lebih murah.

Namun, pengendalian penelitian dan pengembangan Nokia 
serta
satelit-satelitnya tetap berpusat di Finlandia. Menarik 
investasi asing
ke negara itu tidak mudah. Selain musim dingin yang beku 
dan lama,
bahasa Finlandia tidak mudah dimengerti, ditambah pajak 
yang tinggi.
Akan tetapi, semua itu diimbangi oleh reputasi penduduk 
Finlandia
sebagai masyarakat makmur dan, bagi orang asing, negeri 
ini merupakan
tempat yang baik untuk tinggal. Negeri ini bagai surga, 
penuh dengan
cahaya dan keindahan alam.

Nokia sebagai suatu keunggulan merupakan hasil dari cara 
pandang jauh ke
depan. Perusahaan aslinya adalah pelopor yang menemukan 
mesin penggiling
bubur kayu pertama di Finlandia tahun 1865. Disusul 
kemudian oleh mesin
penambah bubur kayu dan pembuat kertas. Pada tahun 1920-an 
muncul pabrik
kabel dan karet terkemuka pada perusahaan ini. Tahun 
1950-an chief
executive officer (CEO) Björn Westerlund meramalkan, masa 
depan
pertumbuhan beberapa sektor ini akan terbatas dan sebagai 
gantinya
dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel 
Helsinki.

Sebelumnya, selama 15 tahun Nokia elektronik mengalami 
masa percobaan
dari beragam kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan 
dan percobaan
itu, secara bertahap justru terbangun keterampilan 
substansial dari
sekumpulan ahli yang berbakat. Kondisi ini lalu berkembang 
karena
didukung penuh kebijakan pemerintah.

Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora 
bergabung untuk
mengembangkan telepon genggam (telepon seluler). Dan tahun 
1980-an
seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang 
sama Nokia
memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan 
Telekomunikasi
Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan 
Nokia menjadi
produsen telepon seluler terkemuka di dunia berjalan 
sukses. Tahun
1980-an perusahaan ini membeli pabrik televisi Jerman, 
SEL, tetapi
terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.

Pada awal 1990-an Nokia sempat krisis, tetapi CEO yang 
baru, Jorma
Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler 
dan jaringan
telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia 
muncul di Finlandia
tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai 
berkembang
sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan Nokia menjadi 
nomor satu.

Pabrik-pabrik dan tempat-tempat penjualan di setiap benua 
dibuka.
Walaupun awalnya menghadapi krisis pengadaan logistik yang 
sulit tahun
1995, hal itu segera dapat dipecahkan lewat penciptaan 
sistem operasi
yang efisien. Hal ini sangat membantu perusahaan tetap 
untung ketika
meloncati abad ke-21 seiring dengan perkembangan pasar 
telepon seluler
global yang membingungkan serta kompetisi harga 
internasional yang
tumbuh dengan sengit.

Pada kebangkitan Nokia, beberapa perusahaan Finlandia 
lainnya juga
berkembang di pasar internasional. Misalnya Perlos yang 
memproduksi
tempat telepon seluler dan subkontraktor Elcoteq. Bersama 
industri
listrik, industri elektronik ini menguasai 28 persen total 
ekspor
Finlandia (47,1 miliar euro).

DI samping industri elektronik, industri teknik listrik 
juga berakar di
Finlandia sejak abad ke-19 ketika Gottfried Strömberg 
membuat generator
dan motor listrik pertama. Perusahaan yang ia bangun saat 
ini secara
menyeluruh dan menguntungkan menjadi bagian dari Asea 
Brown Boveri
Group. Perusahaan-perusahaan Finlandia lainnya adalah 
Instru, Vaisala,
dan Neles yang saat ini bagian dari Metso, telah sukses 
mengotomatisasi
bidang industri, medis, dan teknologi metereologi.

Teknik listrik juga meliputi produksi mesin pengangkat dan 
Derek, dengan
Kone PLC dan KCI anak perusahaannya adalah perusahaan 
global dan
terkemuka. Kone didirikan tahun 1910 sebagai suatu bagian 
dari
Strömberg. Dalam kepemilikan serta pengelolaan keluarga 
Herlin,
perusahaan ini telah tumbuh menjadi salah satu dari tiga 
produsen
terbesar mesin pengangkat (lift) di dunia.

Usaha perkayuan tetap menjadi sektor industri besar lain 
di Finlandia.
Di sinilah kemajuan teknologi memiliki peranan yang 
semakin bertambah.
Saat ini upah yang tinggi dan pela

[Warnet2000] Danai Perluasan Jaringan, Infoasia Emisi Obligasi

2004-12-03 Terurut Topik Newsmaster

Danai Perluasan Jaringan, Infoasia Emisi Obligasi 

Jakarta, Kompas - Perusahaan penyedia jaringan dan jasa telekomunikasi PT 
Infoasia Teknologi Global Tbk memerlukan dana untuk membangun jaringan 
pelayanan lalu lintas data dan suara (points of presence/POP) dari 17 kota 
menjadi 40 kota di Indonesia. Untuk membiayai pembangunan itu, Infoasia 
akan menerbitkan obligasi maksimal Rp 125 miliar.

"Rencananya, 80 persen dari hasil emisi tersebut akan digunakan untuk 
pembelian alat telekomunikasi, broadband wireless dan peralatan lainnya 
untuk memperbanyak points of presence di kota-kota besar di Indonesia," 
kata Direktur Utama Infoasia Shanta Dewi di Jakarta, Senin (29/11).

POP merupakan jaringan yang diperlukan agar Infoasia dapat memberikan 
layanan kepada pelanggannya seperti layanan lalu lintas data dan suara, 
voice over internet protocol (VoIP) dan virtual private network. Dengan 
adanya jaringan POP ini, Infoasia tidak lagi bergantung pada mitra 
perusahaan telekomunikasi lainnya untuk menyediakan sarana ini.

Andrew Haswin, Direktur Kresna Securities yang menjadi penjamin emisi 
obligasi ini menyatakan, tingkat suku bunga yang ditawarkan berkisar antara 
12,75 persen dan 13,75 persen dan tetap. Seri A berjumlah Rp 25 miliar dan 
berjangka waktu tiga tahun, seri B berjumlah Rp 32 miliar dan berjangka 
waktu empat tahun dan seri C berjangka waktu lima tahun dengan jumlah Rp 68 
miliar. "Kalau detail berapa persen bunga untuk masing-masing seri, baru 
akan diungkapkan saat pelaksanaan penilaian mendalam (due diligence) 
mendatang," ujarnya.

Dia menambahkan, obligasi ini dijamin 100 persen dengan alat-alat 
telekomunikasi yang dimiliki. Obligasi ini mendapatkan peringkat A dari 
lembaga pemeringkat Kasnic. Jika nantinya peringkat obligasi ini turun dari 
peringkat A, Infoasia harus menyediakan dana cadangan untuk pelunasan 
(sinking fund) sebesar lima persen dari pokok obligasi tersebut.

Kinerja Infoasia

Hingga September tahun ini, Infoasia mencatat pendapatan sebesar Rp 234,6 
miliar atau meningkat 106 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang 
sebesar Rp 114 miliar. Sedangkan laba bersih meningkat 133 persen dari Rp 
12,9 miliar menjadi Rp 30,1 miliar. Hingga akhir 2004, penjualan 
diperkirakan sebesar Rp 300 miliar dengan laba bersih Rp 40 miliar.

Mengenai kewajibannya, hingga September total tercatat sebesar Rp 19,1 
miliar. "Utang itu semuanya utang dagang, dan tidak ada utang pada bank. 
Baru kali ini kami akan mengeluarkan obligasi," ujar Shanta.

Infoasia memiliki empat anak perusahaan, yaitu (1) Global Communication Inc 
dengan kepemilikan saham sebesar 100 persen yang bergerak di bidang usaha 
penyedia jaringan dan jasa telekomunikasi data dan suara; (2) Distribution 
in Corporation yang bergerak di bidang usaha distribusi peranti keras 
komputer untuk negara ASEAN; (3) PT Sejahtera Globalindo sebagai penyedia 
jasa internet, VoIP, dan VPN; serta PT Global Teknindo Infotama yang 
bergerak dalam bidang penyedia jasa solusi informasi teknologi untuk 
perusahaan-perusahaan.

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Teknologi Informasi untuk Pendidikan

2004-12-03 Terurut Topik Newsmaster

Teknologi Informasi untuk Pendidikan 


Jakarta, Kompas - Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk 
pendidikan perlu strategi komprehensif terlebih dahulu. Terdapat langkah-
langkah yang harus ditempuh agar tidak terjadi pemborosan dana hanya untuk 
pemenuhan kebutuhan perangkat keras saja.

Demikian jumpa pers, Senin (29/11), terkait dengan penyelenggaraan 
Konferensi Kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) untuk 
Pendidikan bagi Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan.

Konferensi internasional tersebut akan diadakan Selasa, 30 September, di 
Jakarta. Acara antara lain dihadiri pakar ICT dari Bank Dunia, Dr Mae Chu 
Chang, Presiden Korean Education Research and Information Services Dae-Joon 
Hwang dan, Divisional Manager International Communication and Technology in 
Schools Division Departement of Education and Skills Inggris Doug Brown. 
Juga hadir pakar ICT nasional, Onno W Purbo, pakar ICT internasional dari 
Cisco Learning Institute Amerika, David Alexander, unsur Departemen 
Pendidikan Nasional, serta Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Dalam jumpa pers, David Alexander mengungkapkan, agar berhasil 
mengembangkan ICT di dunia pendidikan, ada tahapan yang harus dilalui. 
Pertama, harus ada kebijakan sebagai payung yang antara lain mencakup 
sistem pembiayaan dan arah pengembangan.

Kedua, pengembangan isi atau materi, misalnya kurikulum harus berbasis 
teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, nantinya yang 
dikembangkan tak sebatas operasional atau latihan penggunaan komputer.

Ketiga, persiapan tenaga pengajar, dan terakhir, penyediaan perangkat 
kerasnya.

Namun, Dr Mae Chu Chang, pakar ICT dari Bank Dunia, mengungkapkan, 
kebanyakan negara lain langsung memulai ke tahap penyediaan perangkat keras 
yang hanya berakibat pada pemborosan alat saja dan itu harus dibayar mahal 
seperti kegagalan di sejumlah negara. Ia berharap Indonesia mau belajar 
dari pengalaman tersebut.

Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan 
Nasional Fasli Djalal menambahkan, pihaknya berharap dari seminar tersebut 
akan didapatkan banyak masukan dan praktik- praktik terbaik yang pernah 
dijalankan sejumlah negara. (INE)

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Telkom lirik usaha telekomunikasi regional

2004-12-06 Terurut Topik Newsmaster

Telkom lirik usaha telekomunikasi regional

JAKARTA (Bisnis): PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengkaji 
kemungkinan mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di 
kawasan Asia Tenggara atau Asia Selatan guna menggenjot 
pertumbuhan pendapatan di atas 25% per tahun.
Dirut Telkom Kristiono mengatakan rencana itu merupakan 
bagian dari upaya perseroan menjadi salah satu perusahaan 
telekomunikasi ter-kemuka di regional Asia.

"Kalau Telkom menginginkan pertumbuhan diatas 25% per 
tahun, hal ini tidak bisa dari pendapatan organik [bisnis 
saat ini] saja tapi harus mengupayakan pendapatan 
non-organik. Jadi yang harus dibuka adalah pertumbuhan 
dari pendapatan non-organik ini," katanya. Dia berbicara 
di sela-sela paparan publik Telkom di Jakarta kemarin.

Direktur Keuangan Telkom Rinaldi Firmansyah menambahkan 
Telkom mulai melirik sejumlah perusahaan di kawasan 
regional. Namun dia menyatakan belum dapat mengumumkan 
nama perusahaan dan realisasi akuisisi itu. "Namanya belum 
ada, masih dijajaki. Realisasinya mungkin dalam beberapa 
tahun lagilah," jelasnya.

Komisaris Telkom Arif Arryman menambahkan, opsi 
peningkatan pendapatan ini tidak saja melalui akuisisi, 
bisa juga melalui penggabungan usaha. "Perusahaan akan 
mengkaji opsi mana yang paling menguntungkan nantinya," 
jelasnya.

Mengenai sumber dana yang akan digunakan untuk 
merealisasikan rencana akuisisi ini, Kristiono mengatakan 
dapat diambil dari anggaran belanja modal (capex) Telkom 
pada 2005 sekitar Rp14 triliun.

"Walau belanja modal itu telah dianggarkan untuk program 
pembangunan akses broadband dan pengembangan anak 
perusahaan Telkomsel, dana itu masih bisa dipergunakan 
untuk itu [akuisisi]," jelas dia.

Dia menjelaskan anggaran itu sangat flesibel dan bukan 
merupakan harga mati bagi perseroan.

Kaji ulang

Pengamat Telekomunikasi Mas Wigrantoro mengatakan ide 
untuk mengakuisisi operator telekomunikasi di luar negeri 
itu positif bagi perusahaan. Tapi, lanjutnya, hal itu 
mesti dikajiulang secara mendalam agar investasi yang 
ditanamkan dapat memberikan benefit signifikan.

Beberapa hal yang perlu dikaji, tutur dia, terutama 
menyangkut kesiapan manajemen, sumber pendanaan, serta apa 
motivasi untuk masuk ke bisnis global yang selanjutnya 
dipublikasikan sekaligus memberikan kesempatan kepada 
publik untuk menilai.

"Secara konsep, rencana Telkom menjadi operator di luar 
negeri ada positifnya karena saat ini pun operator asing 
berlomba-lomba masuk ke Indonesia. Tapi, di satu sisi juga 
harus dilihat potensi pasar di Indonesia yang masih sangat 
besar," tandasnya.

Wigrantoro mengkhawatirkan jangan sampai nantinya Telkom 
justru lebih banyak berkonsentrasi di pasar internasional 
dan meninggalkan kualitas layanan yang seharusnya 
diberikan kepada pelanggan di Indonesia.

"Dengan penetrasi pasar di Indonesia saat ini masih layak 
sekali untuk diberikan perhatian yang sangat besar oleh 
Telkom. Kalau Telkom dapat memberikan kualitas layanan 
yang lebih baik dibanding operator negara lain maka BUMN 
tersebut sebetulnya sudah menjadi pemain kelas dunia tanpa 
harus menjadi operator di negara lain." (adn/jha)
   
   ---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pemerintah akan bangun backbone Palapa Ring

2004-12-06 Terurut Topik Newsmaster

Pemerintah akan bangun backbone Palapa Ring

JAKARTA (Bisnis): Pemerintah akan membangun Palapa Ring 
sebagai tulang punggung (backbone) bagi sistem 
telekomunikasi nasional berupa cincin serat optik yang 
mengelilingi seluruh kepulauan Nusantara menggunakan dana 
pemerintah dan swasta. Direktur Bina Telekomunikasi dan 
Informatika Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi 
Susilo Hartono mengatakan pembangunan Palapa Ring 
bertujuan mempercepat akses telekomunikasi secara nasional 
yang tidak terbatas pada backbone sudah ada saat ini.

"Wacana itu telah disampaikan Dirjen Postel kepada 
Menhubtel dan akan segera disampaikan dalam rapat 
kabinet," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

Saat ini, lanjutnya, pembangunannya baru dalam tahap 
penelitian dan sosialisasi ke semua pihak baik pemerintah 
maupun swasta. Pembangunannya sendiri akan dilaksanakan 
secepatnya. Nantinya, menurut Susilo, penanggung jawab dan 
penyelenggara pembangunan serat optik tersebut sebaiknya 
dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah 
naungan Ditjen Postel.

Palapa Ring merupakan kelanjutan pengembangan dari Cincin 
Serat Optik Nasional (CSO-N) yang digagas oleh PT Tiara 
Titian Telekomunikasi (TT-Tel) sebelumnya. Sebelum Tiara, 
sebenarnya beberapa perusahaan telekomunikasi seperti 
Telkom juga telah menggelar jaringan backbone dengan model 
tersebut termasuk dengan ide Nusantara-21.

Aplikasi tersebut merupakan jaringan kabel kasar bawah 
laut berbentuk cincin terintegrasi berisi frekuensi pita 
lebar yang membentang dari Sumatra Utara hingga Papua 
bagian barat dengan perkiraan panjang sekitar 25.000 km. 
Setiap cincin akan meneruskan akses frekuensi pita lebar 
dari satu titik ke titik lainnya di setiap kabupaten. 
Akses tersebut akan mendukung jaringan serat optik pita 
lebar berkecepatan tinggi dengan kapasitas 300 Gbps hingga 
1.000 Gbps di daerah tersebut.

Selain Internet, Palapa Ring juga bisa mendukung jaringan 
telekomunikasi tetap dan seluler, termasuk pendidikan 
jarak jauh (tele edukasi) dan pengobatan jarak jauh (tele 
kesehatan) secara murah serta siaran TV ke desa-desa. 
Susilo melanjutkan jaringan itu tidak akan tumpang tindih 
dengan jaringan backbone yang sebelumnya sudah ada, baik 
yang diselenggarakan operator maupun pemerintah daerah.

"Palapa Ring justru akan menyatukan backbone-backbone yang 
telah ada sebelumnya untuk meningkatkan akses informasi 
serta secara tidak langsung dapat memperkuat ketahanan 
nasional," tuturnya.

Selain itu, tambahnya, Palapa Ring juga akan memperlancar 
implementasi Universal Service Obligation (USO), 
pemanfaatan e-government, e-education, e-healthy, dan 
akses Internet oleh siapa saja. Arnold Ph. Djiwatampu, 
Presdir PT Tiara Telekomunikasi (TT-Tel), mengatakan 
pihaknya saat ini tengah mengkaji rencana penggelaran 
Palapa Ring dengan melakukan survei di 20 hingga 30 lokasi 
di seluruh Indonesia.

"Nantinya rencana bisnis itu ditawarkan ke pengusaha dalam 
dan luar negeri sebagai konsorsium penyandang dana. Pemda, 
swasta lokal dan asing bisa menjadi pemegang saham 
konsorsium Palapa Ring melalui ketentuan pemerintah yang 
akan diatur lebih lanjut," katanya kepada Bisnis.

Menurut dia, pihaknya tengah mengkaji implementasi itu 
melalui studi kelayakan dengan fasilitas pemerintah. Namun 
Susilo mengungkapkan, terdapat dua opsi dalam pembiayan 
pembangunan Palapa Ring, yaitu dibiayai seluruhnya oleh 
pemerintah atau diserahkan kepada konsorsium tersebut, 
tergantung kondisi keuangan pemerintah. Tahapan 
pembangunannya sendiri, lanjut dia, akan ditentukan 
melalui skala prioritas berdasarkan letak dan kondisi 
daerah.

"Pemerintah akan memprioritaskan daerah yang memiliki 
akses telekomunikasi minim seperti di kawasan timur 
Indonesia," tandasnya. (02)
   
   ---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Susah senang desa penerima USO

2004-12-07 Terurut Topik Newsmaster

Susah senang desa penerima USO

Malik Mailoa, 61, tidak bisa menutupi rasa gembira begitu 
diberitahu desanya bakal dipasang telepon umum berbasis 
satelit. Maklum, selama ini Kepala Desa Ngidiho, Galela, 
Halmahera Utara tersebut-bersama sekitar 1800 warganya, 
harus mengeluarkan tenaga dan biaya ekstra untuk 
menelepon.

"Kami harus naik ojek dengan biaya Rp10.000 untuk 
menelepon ke Wartel terdekat ke Sio Sio [Ibukota kecamatan 
Galela] yang jaraknya 12 kilometer," kata Malik mengenang. 
Padahal, setiap bulannya, pengeluaran bapak enam anak ini 
untuk menelepon rata-rata Rp150.000.

Dari sisi daya beli sebenarnya tidak ada masalah bagi 
warga Desa Ngidiho dalam mendapatkan akses telekomunikasi. 
Dengan kondisi alamnya yang subur, desa ini menjadi salah 
satu penghasil utama kopra dan pala. "Paling tidak setiap 
keluarga memiliki dua hektar kebun," pamer Malik yang 
memimpin 380 KK tersebut.

Menurutnya, panen kopra dilakukan dalam setiap empat bulan 
sekali dengan rata-rata panen mencapai 5 hingga 6 ton per 
keluarga. "Kami menjualnya ke Bimoli, mereka mau membeli 
dengan harga Rp1.700 per kilo."

Itu berarti, pendapatan setiap KK sebenarnya cukup tinggi 
yang juga diindikasikan dengan banyaknya warga yang pergi 
haji dan memiliki kendaraan bermotor. Sebagai ilustrasi, 
di desa itu terdapat 25 warga yang telah pergi haji dan 80 
buah kendaraan bermotor.

Malik juga menyatakan keyakinan bahwa desa yang 
dipimpinnya bisa menghidupi telepon umum itu kelak dari 
jasa warga yang memerlukan komunikasi keluar desa atau 
daerah. Bahkan, sebanyak 47 KK konon telah mendaftar 
sambungan telepon rumah saat PT Telkom melakukan survei ke 
desa itu.

Ngidiho adalah satu dari enambelas desa di Provinsi Maluku 
Utara yang mendapatkan fasilitas layanan kewajiban 
universal (Universal Services Obligation-USO), sebuah 
program pemerintah dalam membuka akses telekomunikasi bagi 
daerah terpencil dan tidak dijangkau operator telepon 
tetap maupun seluler.

Untuk proyek telekomunikasi terpencil ini, pemerintah 
telah menunjuk PT Pasifik Satelit Nusantara sebagai salah 
satu operator untuk memasang telepon dengan teknologi 
Portable Fixed Satellite. Proyek pemasangan di Maluku 
Utara merupakan bagian dari 1.617 desa yang menjadi 
tanggung jawab operator tersebut tahun ini, atau lebih 
sedikit dari pemasangan tahun lalu yang mencapai 2.975 
desa.

Paket USO untuk Portable Fixed Satellite ini didesain 
khusus PSN untuk menjadi fasilitas telepon umum bagi 
desa-desa terpencil itu. Maka tak heran, format pemasangan 
layaknya di warung telekomunikasi lengkap dengan monitor 
tarif pembicaraan dengan sistem prabayar ke operator.

Sebagai modal awal, selain seperangkat telepon, pemerintah 
memberikan pulsa senilai Rp750.000 kepada setiap desa. 
Pulsa inilah yang harus dikelola oleh desa agar fasilitas 
baru tersebut dapat berjalan. Untuk setiap pulsa yang 
terjual, desa mendapatkan margin 10%, atau Rp75.000 jika 
pulsa yang dibeli bernominal Rp750.000.

Namun, optimisme Malik tidak tampak dalam raut muka Gewin 
Hamja, teknisi untuk proyek pemasangan di Maluku Utara. 
Lelaki berusaha 24 tahun dari PT Spektrum Persada-sebuah 
perusahaan vendor untuk pemasangan USO di provinsi ini, 
menyimpan kekhawatiran dengan kondisi daerah yang begitu 
terpencil.

Kendala beli pulsa

"Desa-desa ini kadang kesulitan untuk kembali membeli 
pulsa, bukan karena tidak punya uang tetapi karena 
letaknya yang jauh dari tempat pengisian pulsa," tutur 
teknisi dari perusahaan yang juga bertanggung jawab 
terhadap distribusi pulsa PSN khusus untun program USO 
ini.

Menurut Gewin, kendala letak desa yang begitu terpencil 
menjadi kekhawatiran program ini berlanjut. Kendati tidak 
bisa menunjukkan angka pasti berapa 'telepon hidup' dan 
'telepon mati' setelah pemasangan. Dia menyebutnya sebagai 
'hal yang tidak cukup menggembirakan'.

"Biasanya kami mengandalkan Kantor Pos untuk pengiriman 
pulsa, tetapi tak jarang juga memanfaatkan jasa saudara 
yang kebetulan pergi ke Tobelo atau ke Ternate," tutur 
Gewin.

Dia juga mengeluhkan masih rendahnya pengetahuan 
masyarakat akan fungsi alat komunikasi ini. "Bahkan saat 
saya pasang di desa Sanana, Kabupaten Sula, masak kepala 
desa saja terbalik dalam memegang gagang telepon!"

Situasi yang kurang mengenakkan dalam pemasangan yang juga 
sempat diikuti Bisnis ini adalah ketidaktahuan kepala desa 
atas adanya proyek ini. Kebanyakan kades malah mengaku 
tahu saat hari pemasangan.

Padahal berdasarkan prosedur, setiap desa ini telah 
menerima pemberitahuan dari birokrasi tingkat atasnya 
sebelum pemasangan. Namun, tidak diketahui kenapa saat 
pemasangan dilakukan hal itu belum terjadi sehingga 
persiapan yang dilakukan terkesan apa adanya. Seperti yang 
dialami Daniel Manumpil, Kepala Desa Makete, "Saya tahunya 
ya baru hari ini. Jadi persiapan tempatnya juga seadanya. 
Untuk sementara mungkin bisa di tempat saya," kata pria 
yang memimpin 1.006 warga ini.

Ketidaktahunan ini tentu saja menganggu. Sebab, menurut 
Gewin

[Warnet2000] Tak Terkendali, pembebasan lisensi 2,4GHz

2004-12-07 Terurut Topik Newsmaster

Tak Terkendali


AKHIRNYA setelah perdebatan panjang dan melelahkan, 
pemerintah melepaskan pemberian lisensi untuk penggunaan 
pita frekuensi 2,4 GHz LAN (Local Area Network) nirkabel 
yang menjadi tulang punggung infrastruktur akses internet 
yang digunakan banyak pihak, termasuk warnet.

Kita belum paham alasan di balik pembebasan ini. Apakah 
memang pemerintah sepaham dengan alasan yang disampaikan 
oleh komunitas pengguna akses nirkabel internet, atau 
hanya sekadar memenuhi tuntutan tanpa refleksi cerminan 
persoalan yang sedang dan akan terjadi dalam pertumbuhan 
akses internet di Indonesia?

Bagi kita sendiri masih ada pertanyaan tersisa. Siapa yang 
akan mengawasi penggunaan berbagai perangkat nirkabel LAN 
ini kalau misalnya terjadi penggunaan booster untuk 
meningkatkan daya? Apa yang akan dilakukan dan siapa yang 
akan mengawasi kalau terjadi interferensi?

Pertanyaan ini harus kita ajukan supaya penggunaan dan 
pertumbuhan akses internet tidak terganggu, serta kita 
mampu mempertahankan momentum menjadikan nirkabel sebagai 
agen pertumbuhan ekonomi.

BERDASARKAN pengalaman, registrasi dan sertifikasi akan 
menyebabkan kecurangan, manipulasi, praktik korup dan 
pemerasan, serta semua aktivitas tercela lainnya yang 
merugikan negara dan masyarakat pada umumnya.

Ditambah dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dan 
berubah arah secara dramatis setiap saat, registrasi dan 
sertifikasi pasti akan menyebabkan terjadinya 
penyelewengan dan pemerasan berakibat pada dibebankannya 
ongkos perangkat nirkabel internet pada penggunanya.

Masalahnya, yang mengeluarkan registrasi dan sertifikasi 
belum tentu mengikuti semua persoalan dan kemajuan 
teknologi. Dan berdasarkan pengalaman juga, ketidaktahuan 
serta pemahaman para pembuat registrasi dan sertifikasi 
ini condong dijadikan "senjata pamungkas" untuk menunda, 
memaksa, meminta, menodong, dan sebagainya.

Tidak percaya? Coba perhatikan "lampu merah" impor 
barang-barang teknologi komunikasi informasi yang sekarang 
sedang terjadi. Bayangkan, semua produk teknologi yang ada 
di pasaran sekarang menipis dan sebagian besar di 
antaranya tertahan di pelabuhan selama hampir dua bulan.

Bayangkan kalau registrasi dan sertifikasi produk akses 
nirkabel internet juga terkena "lampu merah". Yang terjadi 
adalah beban ekonomi biaya tinggi, dan janganlah kita 
berharap kalau internet akan menjadi enjin pertumbuhan. 
Ada yang tidak bisa kita kendalikan di negara ini. *

---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Telkom gunakan jaringan berbasis data & nirkabel

2004-12-07 Terurut Topik Newsmaster

Telkom gunakan jaringan berbasis data & nirkabel  

JAKARTA (Bisnis): PT Telkom mulai 2005 akan melakukan transformasi 
infrastruktur menuju jaringan berbasis data dan nirkabel, atau next 
generation network mendukung pencapaian target 32 juta basis pelanggan 
tahun depan. Dirut PT Telkom Kristiono mengatakan transformasi 
infrastruktur menuju next generation network itu adalah salah satu bagian 
dari program strategis tahun depan untuk mendukung obsesi perseroan ke 
depan. 

"Transformasi infrastruktur menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan 
obsesi tersebut. Telkom saat ini merupakan operator yang memberikan layanan 
nirkabel baik GSM melalui Telkomsel maupun CDMA," katanya belum lama ini. 

Selain menjadi integrated operator dan berorientasi pelanggan, tambahnya, 
ke depan posisi Telkom juga diarahkan untuk menjadi penyedia solusi sampai 
di kawasan regional yang profitable dan bernilai tinggi. Terkait target 
2005, Kristiono menyebutkan Telkom memproyeksikan kapasitas penjualan akan 
bertambah minimal 400.000 satuan sambungan telepon (SST) untuk telepon 
tetap, Flexi (minimal 1,5 juta), serta seluler melalui Telkomsel sebanyak 6 
juta. 

Dengan demikian, BUMN itu menargetkan bisa meraih 11 juta pelanggan selama 
2005. Sedangkan anak perusahaannya, operator seluler Telkomsel sebanyak 21 
juta pelanggan sehingga total basis pelanggan Grup Telkom bisa menembus 
angka 32 juta pada akhir tahun depan. 

Sebagai gambaran dia memaparkan sampai akhir tahun ini kapasitas penjualan 
telepon tetap diproyeksikan mencapai 400.000 SST, Flexi (1,2 juta), serta 
seluler (6 juta) sehingga total pelanggan Telkom Group mencapai sekitar 
25,2 juta. 

Selain menargetkan pertumbuhan pelanggan untuk telepon tetap dan seluler, 
selama 2005 Telkom juga akan meningkatkan pangsa pasar layanan komunikasi 
internasional Telkom International Call (TIC 007) menjadi 50%. 

"Untuk mengenjot pendapatan ini, perseroan akan memanfaatkan dana belanja 
modal perusahaan secara konsolidasi sebanyak Rp14 triliun. Sekitar 50% 
untuk Telkom dan sisanya untuk Telkomsel," kata Kristiono. 

Menyinggung arah pengembangan jaringan ke depan, dia mengatakan Telkom akan 
lebih banyak membangung jaringan nirkabel sementara untuk jaringan kabel 
yang ada akan dioptimalkan untuk layanan broadband. Kristiono memaparkan 
strategi ini akan diwujudkan dengan memperluas jangkauan layanan broadband 
berbasis teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subcriber Line) dengan merek 
dagang Speedy yang saat ini baru beroperasi di Jakarta dan Surabaya. 

"Tahun depan akses broadband ini akan diperluas sehingga menjangkau 
sedikitnya 20 kota besar di Indonesia dan diproyeksikan akan mencapai 
150.000 SSL (satuan sambungan layanan)," ujarnya. 

Terkait dengan rencana pengembangan jaringan Telkom, BUMN itu juga 
diketahui akan mengoperasikan jaringan metropolitan area network (MAN) di 
wilayah Divre II Jakarta mulai awal 2005. Jaringan MAN yang investasinya 
berasal dari internal perusahaan itu diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan 
akses Internet berkecepatan tinggi hingga 500.000 satuan sambungan layanan 
(SSL). 

Untuk menyediakan layanan akses Internet berkecepatan tinggi itu Telkom 
akan meng-upgrade sistem primitif yang mencakup sentral dan jaringan kabel 
dengan proyek multiservice optical access network. Meski demikian untuk 
pembangunan infrastruktur MAN itu nilai investasinya belum dapat diketahui 
secara pasti karena hitungannya bukan per-SSL melainkan dibuat semacam 
kluster. (adn/jha) 
 

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Cisco sediakan aplikasi IP PDA

2004-12-07 Terurut Topik Newsmaster

Cisco sediakan aplikasi IP PDA  

JAKARTA (Bisnis): Cisco Systems menyediakan aplikasi Internet Protocol (IP) 
Communications bagi industri menggunakan perangkat bantu personal digital 
assistant (PDA) guna meningkatkan efisiensi pengeluaran perusahaan sebesar 
30% hingga 40%. Irfan Setiaputra, Managing Director PT Cisco Systems 
Indonesia, mengatakan seiring pentingnya peran telekomunikasi dalam 
persaingan usaha sekarang ini maka Cisco membantu menyediakan solusi untuk 
memperbaiki proses bisnis perusahaan. 

"IP Communications termasuk dalam jajaran teknologi baru di Indonesia. 
Adopsi teknologi komunikasi tersebut di Indonesia oleh sejumlah perusahaan 
besar masih dalam tahap awal dan perlu pengenalan lebih lanjut," katanya di 
sela-sela Cisco Showcase kemarin. 

Teknologi itu, lanjutnya, akan menjadi tren solusi industri maupun 
organisasi tahun depan. Penggunaan teknologi itu bertujuan bisa 
meningkatkan efisiensi anggaran dan kapasitas produksi perusahaan. 

IP Communications sendiri merupakan media komunikasi menggunakan jaringan 
Internet nirkabel ke nomor telepon atau ponsel. Melalui IP Communications, 
sebuah perusahaan bisa memanfaatkannya sebagai jalur data, suara dan gambar 
menjadi satu dengan biaya lokal seperti PABX di kantor-kantor. 

Menurut catatan Bisnis, pertumbuhan aplikasi tersebut di Indonesia mencatat 
nilai yang cukup signifikan yaitu mencapai 50%-60% setiap tahun. Di skala 
dunia, aplikasi itu telah mengalami pertumbuhan sejak tahun lalu. Bahkan 
berdasarkan riset Infonetics Research, penjualan perangkat IP 
Communications dunia mengalami pertumbuhan sebesar 68% pada 2003 
dibandingkan tahun sebelumnya. 

Irfan mengungkapkan saat ini IP Communications telah banyak digunakan oleh 
perbankan, sekolah, kontraktor, dan industri manufaktur. "Aplikasi itu akan 
berguna bila sebuah perusahaan memiliki kantor cabang dan gudang di 
beberapa tempat." 

Saat ini, lanjutnya, pihaknya tengah menggarap instalasi IP Communications 
sebanyak 20 pipeline pada berbagai segmen industri. Solusi yang ditawarkan 
Cisco meliputi perangkat server yang bisa diakses lewat Internet 
menggunakan PDA. Teknologi tersebut akan bekerja di tempat yang menyediakan 
hotspot Wi-Fi untuk akses Internet. 

Sebelumnya, Pakar Teknologi Informasi Onno W. Purbo mengatakan IP 
Communications merupakan bagian dari Voice over Internet Protocol (VoIP), 
sehingga bisnis itu tidak membutuhkan izin dari pemerintah. Pada Kepmen No. 
21/2001 disebutkan VoIP membutuhkan izin jika memberikan layanan kepada 
publik, mencari keuntungan atau penghasilan serta menyambungnya ke Public 
Switched Telephone Network (PSTN). Menurut Onno, PT Telkom Tbk tidak akan 
dirugikan dengan adanya teknologi tersebut karena fungsi dan kinerjanya 
sama dengan PABX. (02) 
  
-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] BRTI akan evaluasi izin 3G Cyber dan NTS

2004-12-07 Terurut Topik Newsmaster

BRTI akan evaluasi izin 3G Cyber dan NTS

JAKARTA (Bisnis): Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia 
(BRTI) menegaskan akan terus evaluasi izin penyelenggaraan 
layanan telekomunikasi generasi ketiga (3G) PT Cyber 
Access Communication dan PT Natrindo Telepon Selular 
(NTS).
Anggota BRTI Koesmarihati menandaskan pihaknya akan terus 
melakukan evaluasi terhadap kemajuan dari operator yang 
telah memperoleh izin penyelenggaraan 3G itu karena sangat 
terkait dengan teledensitas di Indonesia.

"Kami akan terus evaluasi [Cyber Access dan NTS] dan akan 
dilihat kemajuannya lagi," katanya seusai menghadiri 
pembukaan Siemens Communications Solutions Day kemarin.

Dia menuturkan jika frekuensi yang telah diberikan kepada 
kedua operator itu tidak dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya 
maka tidak menutup kemungkinan akan dialihkan kepada 
operator lain yang sudah siap dan bisa memberikan 
keyakinan akan berkembang dengan cepat.

Pemerintah sebelumnya telah memberikan lisensi 
penyelenggaraan 3G kepada PT Cyber Access Communication 
melalui proses tender yang dituangkan dalam keputusan 
pemerintah melalui Keputusan Dirjen No. 253/ Dirjen/ 2003 
tertanggal 8 Oktober 2003.

Pada September 2004, pemerintah kembali mengeluarkan 
lisensi 3G yang baru kepada PT Natrindo Telepon Selular 
melalui penunjukan pada pita frekuensi 1900 MHz. Operator 
itu sebelumnya menyelenggarakan layanan GSM 1800 melalui 
Lippo Telecom.

Cyber Access menyatakan komitmennya pada tahun pertama 
beroperasi dengan 939 BTS (base transciever station) yang 
mencakup wilayah layanan di Jakarta, Banten, Jawa Barat, 
Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Nusa 
Tenggara Barat. Setelah tahun ketiga beroperasi atau 
September 2006, mereka menyatakan komitmennya bahwa daerah 
layanannya secara nasional sudah mencapai 10%.

Pada perkembangan terakhir Cyber Access meminta 
mempercepat pembangunan jaringan yakni pada tahun ini tapi 
dievaluasi pada 2007. Permintaan itu telah dikabulkan BRTI 
dengan pertimbangan data internasional yang menyebutkan 
pasar seluler tinggal 2% atau dapat diasumsikan sudah 
jenuh. Sementara NTS telah menyatakan kesiapannya untuk 
mulai membangun jaringan 3G pada 2005 dan beroperasi pada 
2006.

Pemerintah mengisyaratkan tidak akan mengeluarkan lagi 
lisensi penyelenggaraan 3G kepada operator baru tapi semua 
sisa frekuensi nantinya akan diberikan kepada operator 
lama. Dirjen Postel Djamhari Sirat mengatakan saat ini 
masih dalam proses penataan frekuensi sehingga belum dapat 
diketahui berapa sisa frekuensi 3G yang dapat diberikan 
kepada operator lama.

"Ditata dulu saja dan itu [proses penataan] masih 
memerlukan pertemuan-pertemuan antar operator. Belum 
diketahui berapa sisanya tapi memang hanya untuk operator 
lama dan mudah-mudahan semuanya kebagian."

Meski tidak menyebutkan kapan pemerintah akan mengumumkan 
lisensi 3G yang baru itu, Dirjen Postel menandaskan tidak 
mungkin direalisasikan tahun ini dan paling cepat awal 
tahun depan. (jha)
   
   
---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] QCM targetkan jual 1.000 terminal CDMA

2004-12-07 Terurut Topik Newsmaster

QCM targetkan jual 1.000 terminal CDMA  

JAKARTA (Bisnis): PT Quasar Cipta Mandiri (QCM) memproyeksikan dalam tiga 
bulan pertama dapat menjual sedikitnya 1.000 unit terminal CDMA khusus 
faksimili dengan merek dagang Q-Phone FaxiSmile. Ari Purnama, Kepala Cabang 
PT Quasar Cipta Mandiri Jakarta, mengatakan dengan diluncurkannya Q-Phone 
FaxiSmile, posisi Quasar akan semakin mampu bersaing dengan produsen 
multinasional baik dari sisi teknologi maupun keragaman produk. 

"Potensi pasar masih besar. Kami optimistis dapat mengoptimalkan penjualan 
Q-Phone FaxiSmile ini," katanya melalui pernyataan tertulis. 

Dia memaparkan Quasar meluncurkan terminal khusus faximile untuk memenuhi 
kebutuhan dasar di dalam dunia usaha karena pengiriman dan penerimaan 
dokumen via fax relatif praktis dan cepat. Ari mengakui pengembangan 
infrastruktur telekomunikasi di Indonesia yang berbasis pada teknologi FWA 
(Fixed Wireless Access) CDMA masih kurang mendukung kebutuhan tersebut. 

"Hal ini terjadi karena produsen perangkat CDMA lebih berkonsentrasi pada 
terminal-terminal berbentuk handphone dan FWT (Fixed Wireless Terminal) 
untuk telekomunikasi telepon biasa," ujarnya. 

Padahal, kata dia, setiap tahunnya tidak kurang dari dua juta sambungan FWA 
CDMA akan digelar oleh tiga operator besar yakni Telkom melalui Flexi, 
Indosat (StarOne) dan Bakrie Telecom (Esia). (jha) 
  
 
-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pemerintah akan lakukan audit kode akses SLJJ

2004-12-08 Terurut Topik Newsmaster

Pemerintah akan lakukan audit kode akses SLJJ

JAKARTA (Bisnis): Menhub Hatta Radjasa mengemukakan 
pemerintah akan melakukan audit dan verifikasi menyusul 
adanya perubahan kode akses sambungan langsung jarak jauh 
(SLJJ).

"Besarnya biaya yang disebut Telkom tersebut harus 
diverifikasi, bahkan jika perlu diaudit. Secara teknis 
perubahan bisa dilakukan pada primary switching saja, 
bukan dengan sentralnya sekaligus," ungkap Menteri 
Perhubungan Hatta Radjasa di sela rapat dengan Komisi V 
DPR di Jakarta kemarin.

Dalam berbagai kesempatan Telkom meminta supaya 
pelaksanaan duopoli SLJJ yang dijadwalkan dimulai April 
2005 diundur minimal lima tahun. Alasannya, biaya 
implementasi perubahan prefix SLJJ dari satu menjadi tiga 
digit membutuhkan biaya Rp3,4 triliun.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sendiri 
telah lebih jauh melangkah dengan meminta pendapat akhir 
dari para vendor telekomunikasi guna memastikan besarnya 
biaya restrukturisasi sentral telepon yang diperlukan 
dalam rangka perubahan kode akses.

Hatta mengakui kebijakan duopoli telekomunikasi yang 
diikuti serangkaian perubahan teknis-seperti kode akses, 
menyisakan sejunmlah persoalan di lapangan. Namun Hatta 
menegaskan pemerintah sangat berkepentingan untuk 
secepatnya dalam memfasilitasi kompetisi yang sehat dalam 
industri ini.

Menurut dia, secara prinsip para pihak telah sudah setuju 
asal ada kompensasinya. "Seperti dahulu disepakati 
kompensasi Rp400 miliar, sekarang tertunda. Sekarang 
tinggal duduk bersama. Semuanya harus diselesaikan cepat.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pos dan 
Telekomunikasi Dephub menegaskan komitmennya untuk tetap 
mengeksekusi perubahan kode akses Sambungan Langsung Jarak 
Jauh pada 1 April 2005 kendati secara teknis 
pelaksanaannya secara bertahap.

Dia mengakui sejumlah pihak memang meminta agar perubahan 
tersebut ditunda. Namun, agar persoalan jelas maka audit 
untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk 
perubahan harus dilakukan.

Alokasi dana

Di tempat terpisah Dirut PT Telkom Kristiono menandaskan 
BUMN tersebut belum mengalokasikan dana untuk keperluan 
perubahan kode akses SLJJ itu karena masih mengarapkan ada 
penundaan.

"Penggantian sistem belum ada dalam alokasi tahun depan 
karena asumsi kami sementara ini (perubahan kode akses) 
masih bisa ditunda dan memang kompetisinya tidak 
berpengaruh."

Sementara itu Serikat Karyawan (Sekar) PT Telkom masih 
tetap menolak rencana perubahan kode akses SLJJ karena 
selain menimbulkan beban yang sangat besar baik dari sisi 
ekonomi maupun sosial juga belum ada alternatif lain yang 
lebih baik.

"Meski demikian kami tidak ngotot dengan sikap ini tapi 
membuka diri untuk melakukan diskusi dengan semua pihak 
untuk mencari solusi yang terbaik. Selama ini, diskusi itu 
sudah jalan tapi belum alternatif lain selain penundaan," 
tandasnya.

Menanggapi sikap pemerintah yang tetap akan memberlakukan 
perubahan kode akses SLJJ pada 1 April 2005 meski secara 
bertahap, dia menandaskan, pola itu justru lebih fatal 
lagi karena akan terjadi kesenjangan antara daerah yang 
memiliki koneksi SLJJ dan yang belum terlayani. (jha/htr)
  
---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] IBM-Lenovo lakukan aliansi, Merek IBM dipertahankan

2004-12-08 Terurut Topik Newsmaster

IBM-Lenovo lakukan aliansi, Merek IBM dipertahankan

JAKARTA (Bisnis): Manajemen PT IBM Indonesia menegaskan 
penggunaan merek IBM di seluruh produk personal computer 
(PC) tetap berlaku minimal selama 18 bulan ke depan 
setelah transaksi, menyusul terbentuknya perusahaan baru 
hasil aliansi strategis antara IBM dan Lenovo.

"Selepas itu, akan diputuskan lagi langkah berikutnya. 
Apakah tetap menggunakan merek IBM, Lenovo atau 
menciptakan merek baru. Bahkan merek IBM bisa diperpanjang 
hingga lima tahun," kata Presdir PT IBM Indonesia Betty 
Alisjahbana kepada wartawan kemarin.

Dia menjelaskan keputusan itu diserahkan sepenuhnya kepada 
manajemen baru perusahaan hasil aliansi itu, yang 
disebutnya sebagai New Lenovo. IBM memiliki dua merek 
dagang, yakni ThinkPad untuk notebook dan ThinkCentre 
untuk desktop.

Penjelasan Betty itu sekaligus mengkonfirmasikan 
pengalihan unit bisnis PC IBM kepada Lenovo -perusahaan PC 
terbesar asal China, sebelumnya dikenal sebagai Legend- 
melalui transaksi tunai dan saham senilai hampir US$2 
miliar.

Dalam perusahaan baru yang akan berpusat di New York itu, 
IBM menguasai sekitar 19% saham. Namun IBM dan Lenovo baru 
merampungkan transaksi ini pada kuartal kedua 2005.

"Hingga masa itu, operasional unit bisnis PC kami dan 
Lenovo akan berlangsung seperti biasa, kami tetap menjual 
dan menyediakan dukungan purna jual PC bermerek IBM," ujar 
Betty.

Kantor perwakilan IBM di Indonesia menerima konfirmasi 
transaksi ini kemarin pagi dan pihak manajemen langsung 
mengadakan pertemuan internal dengan karyawan, dilanjutkan 
mitra dan wartawan. Betty mengatakan sebelum transaksi 
diresmikan, IBM berupaya meyakinkan jaringan mitra dan 
penggunanya tentang nilai strategis dari aliansi ini. 
Sebagian besar pengguna PC IBM berasal dari segmen 
korporasi dan perusahaan menengah.

Dia belum bisa menjgungkapkan apakah perusahaan baru itu 
juga akan membuka kantor perwakilannya di Indonesia. 
"Namun dipastikan semua karyawan divisi PC kami akan 
pindah ke perusahaan baru itu, kami masih menghitung 
berapa jumlahnya."

Dampak aliansi ini di Indonesia, lanjut Betty, IBM 
berpeluang memperluas bisnis PC-nya ke segmen rumahan 
dengan memanfaatkan portofolio Lenovo. Di Indonesia, IBM 
berada di urutan ketiga dengan pangsa pasar 7%, posisi 
puncak ditempati Hewlett-Packard (HP) dengan pangsa pasar 
16%.
  
  
---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Telkom & Indosat capai kesepakatan interkoneksi

2004-12-09 Terurut Topik Newsmaster

Telkom & Indosat capai kesepakatan interkoneksi

JAKARTA (Bisnis): Dua perusahaan telekomunikasi PT 
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk dan PT Indosat Tbk 
telah mencapai kesepakatan soal tarif interkoneksi sebagai 
konsekuensi kebijakan lisensi modern yang mengacu kepada 
format duopoli di jasa layanan telekomunikasi tetap.

Direktur Telekomunikasi Tetap dan MIDI Indosat Wahyu 
Wijayadi mengemukakan negosiasi kedua perusahaan untuk 
mengatur masalah interkoneksi termasuk tarifnya telah 
tercapai dan tinggal menunggu implementasi setelah 
perjanjian kerja sama ditandatangani.

"Kami sudah tercapai kesepakatan dengan Telkom. Tinggal 
implementasinya. Namun tentunya interkoneksi jasa layanan 
kedua perusahaan itu berlangsung secara bertahap. 
Masing-masing sentral di wilayah dibuka semua nomornya, 
link-link-nya diaktifkan," katanya kemarin.

Menurut dia, kesepakatan yang telah dicapai antara kedua 
operator telekomuniasi tersebut tinggal dituangkan dalam 
sebuah perjanjian kerja sama. Namun, Wahyu enggan merinci 
berapa tarif interkoneksi yang disepakati.

"Angkanya sudah tinggal diformulasi. Saya belum bisa 
beritahu anda," kata Wahyu.

Pendapat senada juga dikemukakan Kepala Divisi Long 
Distance PT Telkom Sarwoto Atmosoetarno. Menurut dia, 
Telkom dan Indosat telah mencapai kesepakatan soal 
interkoneksi baik jasa telepon lokal, sambungan langsung 
jarak jauh (SLJJ), dan sambungan langsung internasional 
(SLI).

Artinya, tambahnya, produk Indosat [StarOne] dan Telkom 
[TelkomFlexi] sudah bisa dilakukan. Begitu juga dengan 
produk SLJJ milik Indosat. Sementara SLI Telkom 007 kini 
juga bisa digunakan di seluruh produk seluler milik 
Indosat.

"Kami sudah mencapai kesepakatan. Dalam waktu dekat, 
kesepakatan itu ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja 
sama (PKS) antara kedua manajemen," tuturnya seraya 
mencontohkan salah satu kesepakatan tarif interkoneksi 
lokal. Untuk jasa itu Indosat harus membayar Rp73 per 
menit.

Format duopoli

Sesuai dengan pelaksanaan format duopoli di sektor 
telekomunikasi, Telkom telah mendapat lisensi modern untuk 
jasa SLI dengan kode akses 007. Seiring dengan pemberian 
lisensi SLI itu, Indosat juga memperoleh lisensi modern 
jasa sambungan langsung jarak jauh (SLJJ).

Lisensi modern kepada Indosat itu tertuang melalui 
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.203 tahun 2004. SK 
yang ditetapkan di Jakarta pada 21 Mei 2004 tersebut 
mengatur tentang izin penyelenggaraan jaringan tetap dan 
penyelenggaraan jasa teleponi dasar PT Indosat Tbk 
termasuk penyelenggaraan jasa SLJJ dengan kode akses 011.

Negosiasi tarif interkoneksi antara kedua perusahaan 
telekomunikasi itu sempat beberapa kali tertunda menyusul 
banyaknya persoalan yang muncul antar dua perusahaan 
tersebut.

Interkoneksi merupakan imbas di izinkannya Indosat menjadi 
operator telepon tetap selain jasa SLI dan telepon 
seluler. Wahyu mengungkapkan keinginan Indosat agar 
implementasi pembukaan interkoneksi segera bisa dilakukan. 
"Kita maunya cepat. Sentral kami sudah selesai. Telkom 
juga tinggal buka saja. Terus sentral itu di wilayah harus 
dikenali, nomor kami bisa masuk."

Saat ini PT Telkom masih sepenuhnya menguasai pasar 
telepon tetap di Tanah Air dengan lebih dari 8,5 juta 
Satuan Sambungan Telepon. Sedangkan Indosat menargetkan 
bisa membangun telepon tetap berkapasitas 700.000 SST.

Namun tidak diketahui berapa yang telah terealisasi dari 
target pembangunan perusahaan telekomunikasi tersebut. 
Menurut Wahyu saat ini jumlah pelanggan StarOne untuk 
Jakarta dan Surabaya mencapai 60.000. Berdasarkan data 
Telkom, jumlah pelanggan telepon TelkomFlexi telah 
mencapai 1,2 juta.

Beberapa tahun yang lalu, kedua perusahaan ini juga pernah 
mencapai kesepakatan serupa menyangkut interkoneksi untuk 
Sambungan Langsung Internasional. Kala itu, Indosat harus 
membayar tarif interkoneksi Rp833 permenit untuk setiap 
SLI pelanggan telepon tetap Telkom dengan kode akses 001.

Dengan selesainya perjanjian interkoneksi ini, berarti 
masalah yang masih belum terselesaikan antara Telkom dan 
Indosat adalah kode akses SLJJ. Namun, Wahyu menegaskan 
masalah kode akses sepenuhnya menjadi otoritas dari 
regulator dalam hal ini Badan Regulasi Telekomunikasi 
Indonesia (BRTI). (htr/fh)
  
---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit

[Warnet2000] Telkom bangun backbone senilai Rp600 miliar

2004-12-10 Terurut Topik Newsmaster

Telkom bangun backbone senilai Rp600 miliar  

JAKARTA (Bisnis): PT Tel-kom selama 2005 akan melanjutkan pembangunan 
infrastruktur backbone jaringan fiber optik di wilayah barat menggunakan 
topologi ring yang diperkirakan menelan investasi Rp600 miliar. Sarwoto 
Atmosoetarno, Kepala Divisi Long Distance PT Telkom, menuturkan pembangunan 
ring backbone itu mencakup Medan-Pekanbaru-Padang-Sibolga-Medan serta 
Jakarta-Pelembang-Pekanbaru-Batam-Pontianak-Tanjung Pandan-Jakarta. 

"Kedua ring backbone ini merupakan bagian dari tujuh ring besar yang akan 
dikembangkan Telkom sampai 2008. Topologi ring ini memang sudah lazim 
digunakan dalam sistem fiber optik untuk meningkatkan reliability dari 
jaringan," katanya kemarin. 

Dia menjelaskan dengan menggunakan topologi ring maka jika pada satu titik 
terjadi gangguan pada sistem kabel tidak akan mengganggu komunikasi karena 
link lain yang ada dalam sistem ring itu akan berputar dan se-gera menutupi 
titik itu. 

Sarwoto memaparkan selain akan membangun dua ring besar tambahan di wilayah 
barat itu, Telkom juga sedang menggarap ring backbone di wilayah Kalimantan 
dan Sulawesi, sedangkan untuk Jawa sudah selesai dan telah menjangkau semua 
kota besar. 

"Khusus untuk 2005, investasi yang akan dikeluarkan Telkom sekitar Rp600 
miliar untuk pembangunan dua ring besar di wilayah barat itu," ujarnya. 

Selanjutnya, kata Sarwoto, sampai 2008 BUMN tersebut akan terus melanjutkan 
pembangunan dari rencana tujuh ring backbone besar yang tersebar di 
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Irian yang 
didalamnya juga ada ring-ring kecil. 

Jaringan HPBB 

Terkait dengan jaringan Telkom, BUMN itu sebelumnya juga telah merampungkan 
pembangunan backbone jaringan serat optik yang membentang sepanjang pulau 
Sumatra senilai Rp650 miliar yang disebut sebagai High Performance Back 
Bone (HPBB) Sumatra. 

HPBB Sumatra yang dikerjakan oleh Siemens - Pirelly itu merupakan sistem 
komunikasi serat optik dengan menggunakan teknik modulasi Dense Wavelength 
Division Multiplexing (DWDM). Jaringan ini berfungsi sebagai sarana 
transmisi untuk menghubungkan Network Java Backbone dan Sumatra Backbone 
disamping merupakan transpor utama untuk Sambungan Langsung Internasional 
(SLI) dan Data Packet. 

Jaringan HPBB Sumatra yang dibangun dengan total biaya sebesar Rp650 miliar 
ini meliputi ruas Medan-Pekan Baru-Jambi-Talang Kelapa Palembang-Bandar 
Lampung-Jakarta, dan ruas Pekan Baru-Bukit Dangas Batam, serta ruas Pekan 
Baru-Padang. 

Peresmian jaringan serat optik HPBB itu dilakukan bersamaan dengan 
peresmian proyek kerja sama antara Telkom- Singapore Telecommunications 
Limited (SingTel) dan The Telecommunications Authority of Thailand (CAT) 
dalam membangun proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) International 
Thailand (Songkhla) - Indonesia (Batam) - Singapore (Changi). 

Telkom menyatakan SKKL Thailand-Indonesia-Singapura (TIS) itu merupakan 
salah satu jaringan akses ke jaringan global berkapasitas besar untuk 
menyongsong tumbuhnya trafik komunikasi data sejalan dengan berkembangnya 
Internet. 

Jaringan kabel TIS memiliki panjang 1.035 kilometer dan telah selesai 
dibangun pada 26 November 2003 itu dikerjakan oleh Konsorsium NEC dengan 
menghabiskan dana sebesar US$36 juta yang menjadi tanggungan bersama dari 
ketiga operator tersebut. 

Beroperasinya kedua proyek High Performance Back Bone Sumatra dan Sistem 
Komunikasi Kabel Laut Thailand-Indonesia-Singapore dipercaya meningkatkan 
nilai strategis bagi Riau. Selain itu SKKL TIS, Telkom juga menjalin kerja 
sama pembangunan kabel laut Dumai-Malaka (DMCS) dengan Telekom Malaysia. 

Sarwoto mengatakan saat ini sistem jaringan menggunakan fiber optik paling 
memadai untuk mendukung komunikasi internasional atau jarak jauh karena 
gateway-nya menuju ke next generation netwok yang link-nya harus didukung 
oleh high speed dan bandwidth yang besar. 

"Dengan kondisi ini, ke depan tren untuk SLI dan long distnace memang akan 
beralih dari sistem satelit ke fiber optik karena bisa lebih murah 
seperempat kali dari satelit. Meski demikian untuk daerah-daerah tertentu 
di Indo-nesia masih harus menggunakan satelit," papar dia. (jha) 

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] ello! =))

2004-12-10 Terurut Topik newsmaster

Looking forward for  a response :P

..btw,  "15782" is a  password  for  archive


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] TM masuk ke Excelcomindo

2004-12-10 Terurut Topik Newsmaster

TM masuk ke Excelcomindo  

JAKARTA (Bisnis) Telekom Malaysia (TM) melakukan akuisisi pertama terhadap 
PT Excelcomindo Pratama seharga US$314 juta setelah perusahaan asal 
Malaysia itu mengambilalih 27,3% saham Verizon Communications AS dan Mitsui 
& Co di operator seluler itu. Menurut siaran pers Telekom Malaysia seusai 
pasar modal tutup, perusahaan itu menyatakan telah mengambil alih 27,3% 
saham Verizon Communications AS dan Mitsui & Co. 

"Dengan menguasai kepemilikan saham itu, kami ingin membangun Excelcomindo 
menjadi pemimpin pasar di seluler selain memberikan kontribusi substansial 
bagi pendapatan dan keuntungan Telekom." 

Saham sebesar itu diambil dari Verizon dan Mitsui & Co. yang sebelumnya 
menguasai 23,1% dan 4,2% saham. Pembelian sebenarnya tertunda dari rencana 
semula akhir 2003 karena pelaksanaan Pemilu di Indonesia. Dengan transaksi 
ini maka komposisi akhir pemegang saham Excelcomindo adalah kelompok usaha 
Rajawali melalui Telekomindo Primabhakti yang menguasai 60% saham, Telekom 
Malaysia 27,3%, serta Asian Infrastructure Fund sebesar 13% 

Telekom memiliki dana tunai RM5,5 miliar (US$2,35 miliar) hingga Juni tahun 
ini dan merencanakan tumbuh sebesar RM860 juta setelah menjual 
kepemilikannya di Telkom Afrika Selatan. Selain itu, mereka baru 
menyelesaikan transaksi pembelian Idea Cellular India. 

Komisaris Excelcomindo Y.W Junardy yang juga wakil dari Telekomindo 
Primabhakti membenarkan terjadinya transaksi antara Telekom Malaysia, 
Verizon dan Mitsui sehingga perusahaan telekomunikasi terbesar di Malaysia 
masuk menjadi pemegang saham Excelcomindo Pratama. "Rajawali sangat terbuka 
masuknya pemegang saham baru." 

Menurut dia, masuknya Telekom diharapkan dapat memberikan akselerasi bagi 
bisnis Excelcomindo di kemudian hari. Rajawali, tambahnya, memerlukan mitra 
yang bisa membawa pertumbuhan yang lebih tinggi lagi bagi operator seluler 
tersebut. Junardy juga menyatakan Telekom Malaysia juga menyatakan 
antensinya untuk menambah kepemilikan sahamnya di kemudian hari. 

"Dengan masuknya pemegang saham baru itu beberapa model bisa dilakukan 
untuk ekspansi perusahaan. Salah satunya adalah dengan melakukan go public. 
Itu mungkin terjadi pada semester pertama tahun depan." (htr/fh) 

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[Warnet2000] Manajemen PT Telkom Programkan Akuisisi

2004-12-11 Terurut Topik Newsmaster

Manajemen PT Telkom Programkan Akuisisi


Jakarta, Kompas - Sebagai upaya menggenjot pertumbuhan 
agar dapat tumbuh di atas 25 persen, PT Telekomunikasi 
Indonesia Tbk memprogramkan akusisi. Ke depan, sebagai 
bagian dari strategi bisnis yang dipilih, manajemen Telkom 
menginginkan menjadi salah satu pemain utama dalam bisnis 
telekomunikasi di tingkat regional. Dana untuk program 
akusisi tersebut sudah dipersiapkan perusahan dalam 
belanja modal (capital expenditure/capex) 2005.

"Kalau hanya mengandalkan pertumbuhan secara organik, 
paling tumbuh sekitar 20 persen. Untuk dapat tumbuh lebih 
dari 25 persen, memang kami harus melakukan akuisisi. 
dananya sudah dimasukkan ke capex," kata Direktur Utama PT 
Telkom, Kristiono dalam acara pemaparan kepada publik 
diJakarta, Senin (6/12).

Namun, Kristiono tidak bersedia menjelaskan perusahaan apa 
yang akan diakuisisi. "Setiap ada kesempatan untuk 
melakukan akuisisi akan kami ambil. Bisa cepat bisa 
lambat. Tidak bisa ditentukan waktunya. Menjadi perusahaan 
berpengaruh di tingkat regional itu kan strategi ke depan, 
tentu saja tidak lalu tahun depan harus dilakukan," 
katanya.

Telkom sendiri, untuk tahap awal akan lebih berkonsentrasi 
melakukan akuisisi ke dalam negeri dulu. "Baru kemudian ke 
tingkat regional seperti negara Laos atau Kamboja," kata 
Kristiono.

Total Capex Telkom untuk tahun 2005 sejumlah Rp 14 
triliun. Separuh dari jumlah tersebut akan digunakan untuk 
capex Telkomsel, sedangkan separuh lagi akan menjadi Capex 
PT Telkom selaku induk perusahaan. Dana tersebut antara 
lain akan dipergunakan untuk perluasan jaringan transmisi, 
serta mendorong pencapaian target pelanggan telepon tetap 
tanpa kabel, Flexi sebanyak 1,5 juta pelanggan.

Untuk tahun 2005, Telkomsel menargetkan 6 juta pelayan 
seluler baru. Adapun hingga akhir tahun 2004, jumlah 
pelanggan Telkomsel diperkirakan akan mencapai 15 juta 
orang. Ini berarti untuk tahun 2005 ada pertumbuhan 
sebesar 35 persen. Dengan adanya target 6 juta pelanggan 
baru pada tahun 2005, maka diperkirakan hingga akhir tahun 
2005 total pelanggan Telkomsel mencapai 21 juta-22 juta 
orang(anv)


---
www.warnet2000.net is up and running!


Manfaatkan layanan TelkomNet @ Premium melalui kartu prabayar I-VAS untuk 
meningkatkan
kecepatan browing anda hingga 10x lipat. Informasi lebih lanjut www.plasa.com 
atau call 147.


 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[Warnet2000] Tahun 2015 Seluruh Desa Akan Miliki Jaringan Komputer

2004-12-20 Terurut Topik Newsmaster

Tahun 2015 Seluruh Desa Akan Miliki Jaringan Komputer 


Jakarta, Kompas - Indonesia harus memenuhi target bahwa tahun 2015 semua 
desa di negeri ini telah tersambung dengan jaringan teknologi informasi dan 
komunikasi serta terbentuk pusat informasi masyarakat. Untuk mencapai 
sasaran itu diharapkan partisipasi semua pihak-terutama industri teknologi 
informasi di Indonesia-mengingat terbatasnya anggaran dari pemerintah.

Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informasi Sofyan Jalil dalam 
Acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian Komunikasi dan 
Informasi dan Microsoft Indonesia, dan Peresmian Pusat Informasi Masyarakat 
(PIM) di Jakarta, Senin (13/12). Pada acara itu diadakan telekonferensi 
dengan pengelola LSM di Aceh, Medan, Sukabumi, dan Denpasar lewat jaringan 
Telkom.

Pengembangan jaringan komunikasi dan informasi itu merupakan hasil 
kesepakatan Pertemuan Tingkat Tinggi Dunia Masyarakat Informasi pertama di 
Jenewa tahun lalu. Pertemuan berikutnya akan diadakan di Tunisia tahun 
depan.

Sofyan melihat pentingnya akses informasi bagi masyarakat untuk 
meningkatkan nilai tambah bagi kegiatan ekonomi dan kehidupan sosialnya. 
Namun memajukan masyarakat di bidang teknologi informasi terkendala dengan 
dana pemerintah yang terbatas, karena itu ia mengharapkan partisipasi 
industri dan swasta.

Saat ini Kementerian Komunikasi dan Informasi tengah mengembangkan model 
Pusat Informasi Masyarakat yang dapat dijadikan acuan bagi masyarakat untuk 
membangun lembaga tersebut di lingkungannya secara berkelanjutan. Model ini 
diharapkan dapat selesai disusun akhir tahun ini.

PIM, tambah Deputi Bidang Jaringan Komunikasi dan Informasi, Cahyana 
Ahmadjayadi, bertujuan mengurangi kesenjangan informasi di masyarakat 
bawah. Sekarang ini Indonesia masih berada dalam papan bawah jumlah satuan 
sambungan komputer dan komunikasi.

Saat ini PIM di Indonesia jumlahnya relatif sedikit. Di antaranya adalah 
Balai Informasi Masyarakat (BIM) yang didirikan Masyarakat Telekomunikasi, 
Jaringan Informasi Elektronik Masyarakat Indonesia (JIEMI), didukung LIN 
(Lembaga Informasi Nasional), dan Warintek (Warung Informasi Teknologi) 
yang dikelola Kementerian Riset dan Teknologi.

Misi sosial

Tony Chen, President Director PT Microsoft Indonesia pada sambutannya 
menjelaskan, dalam menjalankan misi sosial di Indonesia, Microsoft 
Indonesia menggelar program belajar dan pelatihan bukan hanya bagi remaja 
dan dewasa tapi juga bagi pengajar, serta memberikan donasi peranti lunak. 
Untuk itu, perusahaan bekerja sama dengan LSM (lembaga swadaya masyarakat) 
mendirikan pusat pelatihan teknologi bagi masyarakat yang disebut CTLC 
(Community Training and Learning Centre). Saat ini telah berdiri 21 CTLC di 
16 kota di Indonesia.

Di pusat itu Microsoft menyumbang peranti lunak yaitu untuk sistem operasi, 
aplikasi perkantoran, perangkat lunak pengembang, dan software pendidikan 
seperti Encarta.

Pelatihan diselenggarakan dengan kurikulum berstandar dunia dengan materi 
lokal yang sesuai kebutuhan masyarakat. Pelatihan bagi tenaga pelatih 
diadakan secara reguler untuk menambah kemampuan dan selanjutnya mereka 
dapat mentransfer ke komunitas lokal.

Di pusat ini, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan meningkatkan 
keterampilan di bidang teknologi informasi. Masyarakat juga dapat mengakses 
informasi lebih luas untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosialnya. 
(yun)

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Badan Regulasi Independen Tanpa Mengubah Konstalasi

2004-12-21 Terurut Topik Newsmaster

Tarik-menarik Direktorat Jenderal Postel

Badan Regulasi Independen Tanpa Mengubah Konstalasi 

SAAT ini ramai diperbincangkan di kalangan pelaku industri telekomunikasi 
tentang kedudukan Direktorat Jenderal Postel dalam Kabinet Indonesia 
Bersatu. Alternatif yang berkembang adalah tetap dalam wadah Departemen 
Perhubungan atau pindah ke lingkungan Kominfo dengan mengembangkan Menteri 
Negara Komunikasi dan Informasi menjadi departemen.

Berbagai argumen tarik-menarik diajukan. Namun, menurut pengamatan penulis, 
argumen-argumen yang ditampilkan tidak menyentuh akar masalah yang selama 
ini dibicarakan di lingkungan pelaku industri. Yaitu, diperlukannya suatu 
regulator bidang telekomunikasi yang independen serta tidak dipengaruhi 
kepentingan politik sesaat, partai, atau kepentingan-kepentingan komponen 
pelaku industri, seperti vendor, operator, dan lainnya.

Diyakini, badan regulasi yang independen akan menjamin perlakuan yang sama 
terhadap semua kepentingan sehingga menjamin keamanan dan kesinambungan 
pengembangan akses informasi yang memerlukan investasi besar dengan tingkat 
pengembalian yang lama. Badan ini sangat diperlukan di negara kita yang 
penetrasi penyediaan akses informasinya masih sangat rendah (4-5 persen 
dari jumlah penduduk).

Tulisan ini tidak bermaksud membahas argumen-argumen yang ditampilkan untuk 
menempatkan kedudukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Postel tersebut. Akan 
tetapi, mencoba memperkenalkan alternatif lain, yaitu mengubah Ditjen 
Postel seutuhnya menjadi badan regulasi yang independen, kebal terhadap 
kepentingan sepihak, dan mampu mengelola industri telekomunikasi dengan 
prinsip- prinsip yang sudah disepakati dalam Undang-Undang (UU) Nomor 
36/1999 tentang Telekomunikasi, yaitu "Equal Treatment" dan "Equal Level 
Playing Field".

Dewasa ini, instrumen hukum yang memayungi sektor telekomunikasi di 
Indonesia adalah UU No 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Pasal 2 dan 4 
UU itu menyatakan hal-hal yang sangat fundamental, bahwa telekomunikasi 
harus dilakukan berdasarkan asas adil dan merata. Maksudnya, 
penyelenggaraan telekomunikasi memberikan kesempatan dan perlakuan yang 
sama kepada semua pihak dan hasilnya dinikmati oleh masyarakat secara adil 
dan merata.

Selanjutnya, Pasal 4 mengamanatkan bahwa pembinaan telekomunikasi yang 
meliputi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian 
dilakukan pemerintah (menteri). Dan, sesuai dengan perkembangan keadaan, 
fungsi pengaturan, pengawasan, dan pengendalian penyelenggaraan 
telekomunikasi dapat dilimpahkan kepada suatu badan regulasi (UU No 36/1999 
Pasal 4 Ayat (2) penjelasan).

Jadi, sesuai dengan UU, pembentukan badan regulasi bidang telekomunikasi 
yang tidak berada di bawah kementerian atau departemen adalah sah dan 
merupakan amanat yang terkandung dalam UU di atas.

Pada kondisi sekarang ini, fungsi pengaturan, pengawasan, dan pengendalian 
dilakukan oleh Dirjen Postel selaku regulator di bidang pos dan 
telekomunikasi. Namun, fungsi pengaturan, khususnya perizinan 
penyelenggaraan telekomunikasi, kewenangannya secara kuat "dikangkangi" 
oleh unsur-unsur departemen.

Pelaksanaan fungsi perizinan oleh Dirjen Postel hanya sebatas pelaksanaan 
prosesnya. Menarik untuk diperhatikan bahwa perizinan bidang pos sejak lama 
sepenuhnya didelegasikan kepada dirjen. Untuk bidang pos, menteri lebih 
banyak tampil hanya pada acara-acara seremonial, misalnya, 
penerbitan "sampul hari pertama".

Padahal, apabila kita amati pelaksanaan fungsi regulasi postel, Ditjen 
Postel yang ada sekarang secara teknis telah "mumpuni", mampu melakukan 
fungsi dengan baik dan benar. Kalaupun ada kelemahan, lebih banyak karena 
kedudukannya yang tidak independen sehingga sering kali mendapatkan tekanan 
kuat dan tidak terhindarkan, baik dari unsur-unsur departemen yang menjadi 
atasannya maupun dari operator-operator kuat.

Kondisi ini konon yang membuat Ditjen Postel selaku regulator menjadi 
terkesan kurang berwibawa, tidak konsisten, dan pada ujungnya tidak mampu 
memberikan atau menciptakan kepastian hukum yang sangat didambakan oleh 
investor bidang ini.

Apabila kita kembali kepada judul tulisan ini, sebenarnya di mana pun 
kedudukan Ditjen Postel, selama masih "dikangkangi" oleh keberpihakan, dia 
tidak akan mampu meningkatkan kinerjanya dan tidak akan mampu menciptakan 
iklim yang bagus bagi investasi di bidang telekomunikasi.

Kecenderungan global

Hampir dua dekade telekomunikasi mempunyai paradigma yang baru, yang semula 
lebih merupakan sarana penyediaan informasi bagi pemerintahan dan sosial, 
saat ini menjadi komoditas perdagangan.

Pemerintah Indonesia telah dengan tepat menjawab perubahan paradigma ini 
dengan mengubah UU Telekomunikasi sampai dua kali, yaitu pada tahun 1989 
dengan diterbitkannya UU No 3 Tahun 1999 yang memungkinkan penyertaan peran 
swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Dan terakhir, UU No 36 Tahun 
1999 yang membuka peluang selebar-lebarnya bagi semua pihak untuk 
menyelenggarakan

[Warnet2000] IBM di Tangan China

2004-12-21 Terurut Topik Newsmaster

IBM di Tangan China


KETIKA IBM sebagai perusahaan teknologi informasi terbesar ketiga di dunia 
memutuskan untuk menjual unit usaha komputernya, termasuk komputer notebook 
ThinkPad yang terkenal, kepada Lenovo Group Ltd yang menghasilkan komputer 
terbesar di daratan China, hal itu memang tidak seheboh ketika Hewlett 
Packard mengakuisisi Compaq.

Ada beberapa hal yang menarik ketika IBM menjual unit usahanya ke Lenovo 
yang sebelumnya dikenal menggunakan merek Legend tersebut. Pertama, 
prediksi para analis tentang "menyerahnya" beberapa perusahaan teknologi 
yang masuk kategori 10 besar menjelang tahun 2007.

Kedua, stagnasi yang terjadi pada komputer desktop tampaknya akan menjadi 
kenyataan juga. Perubahan dan percepatan kemampuan prosesor, kecepatan 
akses hard disk, memori, dan lainnya ternyata tidak cukup untuk mendorong 
terjadinya perpindahan maupun peningkatan sistem di sisi konsumen dan 
korporasi.

Ketiga, dan ini menjadi sangat signifikan, semua perusahaan China 
kebanjiran dana segar. Dimulai dengan TCL Corp yang berpusat di Huizhou, 
misalnya, merger dengan perusahaan Thomson dari Perancis menjadi produsen 
teve terbesar di dunia. Ada lagi Shanghai Automotive Industry Corp yang 
membeli perusahaan pembuat truk Ssangyong dari Korea Selatan dan menguasai 
49 persen sahamnya.

Keberadaan komputer IBM di bawah Lenovo Group Ltd memang akan membawa 
sebuah nuansa baru kehadiran perusahaan teknologi komunikasi informasi 
China ke dalam pasaran dunia. Memang masih diuji lebih lanjut bagaimana 
Lenovo meneruskan bisnis komputer eks IBM ini, terutama notebook ThinkPad 
yang sangat populer di kalangan perusahaan AS.

PEMBELIAN melalui penukaran saham Lenovo ini menyadarkan kita bahwa selain 
AS, negara-negara di Eropa, dan Jepang, China akan menjadi pendatang baru 
yang "mengerikan". Dukungan finansial yang kuat, pengetahuan teknologi yang 
dalam, serta skala ekonomi yang murah akan menjadikan Lenovo pesaing yang 
serius dengan komputer bermerek IBM-Lenovo ini.

Apakah Lenovo mampu mempertahankan pasaran AS yang sangat kompetitif, itu 
memang harus diuji lebih lanjut. Mungkin untuk sementara, mengembangkan 
pasaran dalam negeri yang masif akan menjadikan IBM-Lenovo sebuah tren baru 
perkembangan teknologi di daratan China.

Selama ini, Lenovo menguasai pangsa pasar terbesar komputer dalam negeri. 
Memang, ketika ada yang berupaya untuk memasarkan produk ke luar negeri, 
yang 2-3 tahun lalu bernama Legend ini, tidak ada kisah berhasil dari 
produk teknologi buatan China ini.

Banyak cerita kegagalan ekspor Legend ke luar negeri. Namun, pembelian IBM 
oleh Lenovo ini mengingatkan kita betapa pentingnya dukungan pemerintah 
terhadap perkembangan industri teknologi komunikasi informasi. Lenovo 
adalah sebuah bukti dukungan pemerintah yang kuat dengan komitmen yang 
tinggi.

Bagi produsen komputer dalam negeri seperti Zyrex, Mugen, IndoPC, ExtronPC, 
dan Wearnes, kehadiran IBM-Lenovo akan menjadi pesaing baru. Kalau 
perusahaan sekelas IBM saja melepas bisnis komputernya, bisa dibayangkan 
bagaimana nasib perusahaan-perusahaan dalam negeri yang mencoba menggeliat 
di tengah persaingan yang ketat. Mungkin merek perlu restrukturisasi, dan 
yang terpikirkan adalah menyatunya merek dalam negeri ini.*

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Telkom & Mobile-8 bangun akses untuk sekolah

2004-12-21 Terurut Topik Newsmaster

Telkom & Mobile-8 bangun akses untuk sekolah  

JAKARTA (Bisnis): Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan Depdiknas 
menggandeng PT Telkom Tbk dan Mobile-8 Telecom dalam penyediaan 
infrastruktur berbasis teknologi informasi dan komunikasi (Infokom) bagi 
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia. 

Direktur Bisnis Jasa PT Telkom Suryatin Setiawan mengklaim kerja sama 
dengan Dikmenjur merupakan wujud dari komitmen BUMN tersebut untuk 
mendukung pengembangan ICT di dunia pendidikan. Untuk mendukung dunia 
pendidikan, tutur dia, Telkom akan mengoptimalkan infrastruktur Infokom 
yang telah diuji pada saat pemilu dan telah menjangkau 3.000 kecamatan. 

"Jaringan pemilu inilah yang akan dimanfaatkan sebagai jaringan yang 
menjalin sekolah-sekolah menengah kejuruan yang ada di Indonesia," ujarnya 
pada penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan Dikmenjur kemarin. 

Selain dengan Telkom, Dikmenjur juga menandatangani kesepakatan kerja sama 
dengan PT Mobile-8 Telecom dalam pemberian akses data gratis mengenai 
informasi Dikmenjur kepada guru dan siswa SMK di Jawa. 

Dalam program tersebut, para guru dan siswa pada lebih dari 3.000 SMK di 
Jawa dapat terkoneksi secara online dan mendapatkan berbagai informasi 
secara cepat, efektif, dan efisien. Suryatin menjelaskan dalam menunjang 
dunia pendidikan Telkom juga telah melakukan sosialisasi pembekalan 
pengetahuan Internet sendiri yang sudah dilaksanakan sejak 2000 melalui 
kegiatan Click Day yang dilanjutkan dengan program Internet Goes to School 
(IG2S) dan Smart Campus. 

Khusus kerjasama dengan Dikmenjur, Suryatin mengatakan penyiapan 
infrastruktur berbasis ICT itu merupakan bagian dari upaya untuk 
meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Dia menandaskan Telkom dituntut 
untuk mampu memberikan layanan informasi secara global seiring dengan tren 
perkembangan ICT yang semakin pesat melalui peningkatan dan optimalisasi 
layanan Infokom. 

Selain itu, tambahnya, tren teknologi Infokom juga merupakan isu krusial 
menuju era knowledge based society dimana implementasi TI seperti Internet 
diharapkan mampu memaksimalkan efek pembelajaran dan proses belajar melalui 
konektivitas untuk memfasilitasi berbagai ide dan pemikiran. (jha) 
 
-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pasar WiMax kecil hingga 2008

2004-12-21 Terurut Topik Newsmaster

Pasar WiMax kecil hingga 2008  

JAKARTA (Bisnis): Pasar bagi teknologi WiMax (worldwide interoperability 
for microwave access) diperkirakan masih sangat kecil hingga 2008 kendati 
membuka peluang baru bagi industri semikonduktor, ungkap sebuah laporan. 
Perusahaan riset IDC (International Data Corporation) menilai teknologi 
WiMax membuka peluang baru bagi industri silikon dan semikonduktor. Namun 
saat ini masih terlalu dini bagi para vendor IC (integrated circuit) untuk 
memberikan komitmennya bagi pengembangan teknologi ini. 

"Pertanyanaan terbesar berkaitan dengan teknologi WiMax adalah seberapa 
besar peluang pasar, ada tidaknya penyedia jasa yang menyokong teknologi 
ini, serta adakah ruang bagi teknologi WiMax di tengah banyaknya teknologi 
jaringan berbasis kabel maupun nirkabel lainnya," ujar Ken Furer, analis 
riset semikonduktor pada IDC seperti dikuti 3g.co.uk. 

Sampai para penyedia jasa utama berkomitmen terhadap pengembangan teknologi 
WiMax hanya akan tersedia pasar yang sangat kecil bagi teknologi ini hingga 
2008, tulis laporan itu. IDC mengakui adanya peluang pasar yang cukup besar 
bagi teknologi yang sering disebut sebagai standar IEEE 802.16 ini, namun 
harus melalui persaingan ketat dengan standar lain dalam teknologi 
nirkabel. 

Perusahaan riset itu mengingatkan bahwa para pembuat chip beserta OEM-nya 
memerlukan komitmen dari para penyelenggara jasa Internet maupun operator 
telekomunikasi untuk menyediakan layanan pita lebar di daerah pedesaan. 

WiMax dipandang mampu memberikan alternatif yang lebih murah dibandingkan 
teknologi yang menyokong hotspot WiFi (wireless fidelity) saat ini, namun 
jumlah permintaannya belum mampu menjadi dasar bagi sebuah investasi baru. 

40% Pasar 

Namun, laporan lain menyatakan WiMax akan mengambil sekitar 40% pasar 
nirkabel pita lebar pada 2009. Bersamaan dengan itu, WiMax akan menjadi 
pesaing utama bagi seluler generasi ketiga (3G) yang akan menguasai 60% 
pasar nirkabel pita lebar pada saat yang sama, tulis Telecom View. 

Teknologi baru ini juga diperkirakan membuka peluang yang signifikan bagi 
para penyelenggara jaringan. WiMax yang diberi nomor standar IEEE 
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) sebagai 802.16 
merupakan teknologi broadband wireless access (BWA) yang mampu mengirimkan 
data hingga 75 Mbps dengan jarak tiga sampai lima mil, tidak harus dalam 
satu garis lurus (non-line-of-sight). Jangkauan WiMax diperkirakan bisa 
ditingkatkan hingga mencapai 30 mil dengan asumsi penggunaan antena yang 
ideal dengan daya pancar yang memadai. 

Standar ini merupakan modifikasi teknis dari standar 802.16a yang 
difinalisasi pada Januari 2003 namun dipandang tidak cukup stabil untuk 
masuk ke pasar. WiMax diharapkan saling melengkapi dengan Wi-Fi dan sama-
sama beroperasi pada pita frekuensi bebas lisensi. (swi) 
 
-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pemda jangan atur frekuensi

2004-12-21 Terurut Topik Newsmaster

'Pemda jangan atur frekuensi'  

JAKARTA (Bisnis): Pengaturan frekuensi oleh pemda dinilai dapat memicu 
potensi konflik antarpenggunanya serta menurunkan minat investor asing 
maupun lokal untuk membangun jaringan telekomunikasi di daerah, ujar Ketua 
ID.TUG. Ardi Sutedja, Ketua Indonesia Telecommunication User Group 
(ID.TUG), mengatakan frekuensi merupakan salah satu sumber daya yang harus 
dimiliki negara sehingga pengaturannya merupakan wewenang pemerintah pusat. 

"Daya pancar frekuensi bisa mencapai daerah lain, sehingga dapat 
mengakibatkan interferensi antarpengguna bila pengaturannya dilakukan 
daerah masing-masing. Hal tersebut dinilai dapat memicu konflik yang 
membuat iklim tidak sehat terhadap perkembangan telematika di Tanah Air," 
ujarnya. 

Pengaturan frekuensi, lanjut dia, masih memerlukan peran Ditjen Postel 
sebagai regulator pusat mengingat Indonesia masih belum memiliki Sistem 
Frekuensi Manajemen Terpadu sebagaimana negara lain. 

Ardi mengatakan hal itu sehubungan dengan banyaknya raperda, seperti yang 
dibuat Pemda DKI Jakarta yang diindikasikan melebihi batas kewenangannya 
dalam pengaturan frekuensi serta bertentangan dengan UU No. 36/1999 tentang 
Telekomunikasi. 

Preseden buruk 

Raperda yang dibuat Pemda DKI, menurut Ardi, dapat menjadi preseden yang 
buruk bila akhirnya ditetapkan sebagai perda. 

"Daerah lain tentunya akan mengikuti langkah DKI dengan dalih otonomi 
daerah. Frekuensi akan dianggap oleh sebagian pemda sebagai bagian dari 
pendapatan asli daerah," katanya. 

Dia menambahkan, mata rantai perizinan frekuensi tersebut dikuatirkan dapat 
mengurangi investasi yang masuk serta menurunkan penciptaan lapangan kerja, 
sehingga pada akhirnya dapat menghambat laju perekonomian nasional. 

Sebelumnya, Mas Wigrantoro, Ketua Masyarakat Telematika (Mastel), 
mengatakan sejumlah raperda (rancangan peraturan daerah) ditengarai 
menghambat perkembangan telematika dan laju investasi di bidang teknologi 
informasi (TI). 

"Raperda tersebut antara lain yang dibuat DKI Jakarta, Kota Makassar, 
Kabupaten Lahat, Provinsi Sumut, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa 
Timur," ujarnya. 

Draf Raperda Pemprov DKI Jakarta yang diperoleh Bisnis menyebutkan 
penyelenggara telekomunikasi di daerah perlu mendapatkan izin dari Dinas 
Perhubungan. 

Penyelenggara telekomunikasi yang dimaksud a.l. wartel, warnet, radio 
amatir, radio siaran lokal, TV siaran Lokal, jaringan lokal nirkabel 
(WLAN), dan jasa multimedia. Persyaratan dan tata cara untuk mendapatkan 
izin ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Selain itu, Gubernur berhak 
mengarahkan dan menetapkan wilayah atau bentuk penyelenggaraan jaringan 
telekomunikasi tetap lokal dalam rangka pemenuhan kewajiban pelayanan 
universal yang pelaksanaannya diawasi Dinas Perhubungan. (02) 
 
-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Perda hambat pembebasan 2,4 GHz

2004-12-21 Terurut Topik Newsmaster

'Perda hambat pembebasan 2,4 GHz'  

JAKARTA (Bisnis): Menteri Perhubungan Hatta Rajasa menilai sejumlah 
rancangan peraturan daerah (raperda) tentang frekuensi 2,4 GHz dapat 
menggagalkan langkah departemennya dalam membebaskan lisensi frekuensi 
tersebut. 

"Untuk itulah Dephub akan berkoordinasi dengan Depdagri untuk meneliti dan 
mengkaji sejumlah raperda yang berindikasi melanggar UU No. 36/1999 tentang 
Telekomunikasi sebagai peraturan di atasnya, serta mengambil langkah yang 
diperlukan sebelum raperda tersebut ditetapkan sebagai perda," ujarnya 
kepada Bisnis kemarin. 

Menurut Menhub, penataan ulang frekuensi yang masuk kategori unlicensed 
national information infrastructure (UNII) tersebut terancam gagal bila 
raperda tersebut ditetapkan sebagai perda. Frekuensi 2,4 GHz yang akan 
segera dibebaskan pemerintah pusat, lanjut dia, jangan sampai berubah 
menjadi berlisensi pada tingkat pemda agar bisa memajukan industri 
telekomunikasi di Indonesia. 

Sebelumnya, sejumlah raperda seperti DKI Jakarta, Kota Makassar, Kabupaten 
Lahat, Provinsi Sumut, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dinilai 
melanggar UU No. 36/1999 karena mewajibkan izin pemakaian 2,4 GHz kepada 
pemda setempat. 

Hal tersebut sehubungan dengan ditetapkannya UU No. 32/2004 sebagai 
pengganti UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah. Pada UU otonomi daerah 
yang baru, belum ditetapkan peraturan pemerintah yang menjadi petunjuk 
pelaksanaannya sehingga masih mengacu pada peraturan yang lama PP 
No.25/2000. 

Saat ini pemerintah bersama komunitas telematika yang merupakan pengguna 
frekuensi 2,4 GHz tengah menyusun dan merumuskan kepmen mengenai pembebasan 
frekuensi yang oleh International Telecommunication Union (ITU) masuk dalam 
kategori industrial, scientific and medical (ISM). 

Akhir Desember 

Menurut Menteri Perhubungan, keputusan mengenai pembebasan frekuensi 2,4GHz 
dari lisensi akan selesai akhir Desember ini sebagai salah satu prioritas 
100 hari pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu. Menurut Menhub, pembebasan 
frekuensi tersebut juga akan diikuti langkah pengaturan seperti pendaftaran 
atau registrasi dan pembatasan maksimal daya [power] serta tinggi antena 
yang di perbolehkan. 

"Pengaturan tersebut bertujuan untuk mengurangi potensi konflik yang 
terjadi apabila pembebasan tersebut dilaksanakan," tandasnya. 

Potensi konflik yang dimaksud adalah interferensi [persinggungan] 
antarpengguna terutama apabila pemain kuat seperti industri dan operator 
besar ikut bermain dalam menggunakan frekuensi tersebut. 

Hal tersebut justru akan mengurangi manfaat pembebasan itu karena pemain 
kecil seperti tempat pendidikan, warnet, dan kesehatan yang justru menjadi 
target utama pembebasan tidak dapat menikmatinya. Menurut Santoso Serad, 
Kabag Hukum Ditjen Postel, pengaturan frekuensi, termasuk registrasi dan 
retribusi, menurut UU No. 36/1999, merupakan wewenang departemen teknis 
dalam hal ini Ditjen Postel Dephub. 

"Dalam UU No. 32/2004 membagi secara tegas kewenangan pemda, pemerintah 
pusat, dan kewenangan bersama," ujarnya. 

Di tempat terpisah, Ardi Sutedja, Ketua Indonesia Telecommunication User 
Group (ID.TUG), mengatakan frekuensi merupakan salah satu sumber daya yang 
harus dimiliki negara sehingga pengaturannya merupakan wewenang pemerintah 
pusat. 

"Daya pancar frekuensi bisa mencapai daerah lain, sehingga dapat 
mengakibatkan interferensi antarpengguna bila pengaturannya dilakukan 
daerah masing-masing," ujarnya. 

Pengaturan frekuensi, lanjut dia, masih memerlukan peran Ditjen Postel 
sebagai regulator pusat mengingat Indonesia masih belum memiliki Sistem 
Frekuensi Manajemen Terpadu sebagaimana negara lain. (02) 
 

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Speedy amit-amit ...

2004-12-22 Terurut Topik Newsmaster

> From: Gimson Ahmed <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: December 22, 2004 8:06:52 AM GMT+07:00
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [id-mac] Speedy amit-amit ...
> Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>
>
> Berhubung lagi pada sibuk gosip Speedy. Berikut pengalaman saya 
> pribadi.
>
> Mulai bulan Agustus 2004, kantor saya mencari koneksi internet yang
> memadai karena dialup di Cikini amit-amit. Kalo ada dialup dapet
> koneksi 56Kbps sih gak masalah. Tapi konek aja nggak mampu. Terpaksa
> cari alternatif. Berhubung internet kabel gak nyampe ke kantor, jadi
> cari punya cari dapetnya ADSL.
>
> Agustus 2004 itu Telkom sedang restrukturisasi produk ADSL. Asalnya
> produk entry levelnya 256Kbps quota 500MB seharga Rp 500rb/bulan, dst.
> Dengan pricelist baru, produk termurah adalah 384Kbps quota 500MB
> dengan harga Rp 300rb/bulan.
>
> Syukur2 kalo gak lewat kuota, itungannya termasuk murah tuh. Maka
> beramai2 sekantor kami mencoba koneksi lewat ADSL yang hampir gak ada
> hambatan. Cuma sekali2 aja kalo sore atau siang, kadang2 tulalit
> Telkomnetnya. Mungkin sibuk. Tapi tulalitnya cuman bikin sang ADSL
> modem harus reconnect. Setelah itu gak ada hambatan.
>
> Hambatan pertama adalah tagihan bulan pertama. Karena masa pemasangan
> dan penagihan untuk bulan pertama cukup dekat, sekitar 15 hari, maka
> tagihannya belum terlalu mengagetkan. Traffic ADSL melewati kuota,
> sehingga tagihan bulan ke-1 mencapai Rp 900rb (kelebihan 600rb, dengan
> tarif Rp 1200/MB).
>
> Hambatan kedua adalah tagihan bulan kedua (tentunya :). Sekarang masa
> pemakaian dan penagihan 100%, gak ada lowongnya tuh ADSL dipake.
> Tentunya selama hari kerja. Testing kita adalah download2 dari internet
> seperti LaTeX buat Mac (ini jelas kerjaan gue) sebesar 147 MB, dan
> koneksi online buat main game ke wizards.com. Alhasil bulan Oktober,
> kita dapet tagihan Rp 2jt! berkat traffic ADSL sebesar 2GB.
>
> Barulah kita sadar tentang setan upstream yang kecatet sama Telkom dan
> niat2 download aje gile (padahal belum ada yang kenal bittorrent). Lalu
> kami berlomba2 mencari traffic monitoring. Karena MRTG di linux proxy
> server-nya gak mampu kami utak-atik supaya dapet consolidated
> upstream+downstream. Obok2 internet dapet juga, tapi cuman bisa
> menghasilkan daftar 10 alamat dengan traffic terbesar (padahal gak
> sampe ngabisin 10% dari total traffic) dan akumulasi traffic dalam
> periode tertentu.
>
> Alhasil kita memutuskan untuk upgrade paket ADSL ke quota 1GB dengan
> bitrate tetep (harga Rp 500rb/bulan) untuk cari aman. Dan bulan ketiga
> kita lewati dengan suksesnya karena nggak kelewat kuota. Disamping ada
> libur lebaran yang sampe seminggu. Cuman yang brengsek adalah
> billingnya. Di tagihan kita masih ditagih pake abonemen paket lama
> (quota 500MB). Jadi masih komplain ke billing (which is tempatnya jauh
> dari customer service).
>
> Dan sekarang kebijakan internet jadi lebih ketat di kantor. Browsing
> dibatasi dengan ukuran akumulasi traffic. Kalo traffic udah
> mengkhawatirkan (seperti hari Selasa kemarin traffic udah mencapai
> 910MB, sisa quota tinggal 90MB), internet dimatikan. Situs2 iklan semua
> dibanned lewat proxy (lewat identifikasi manual, seperti
> http://ad.akamai.xxx). Kalo bisa browsingnya pake non-image.
>
> Kesimpulan gue:
> 1. ISP emang sengaja pilih Telkom karena kalo langganan ke ISP lain
> (Indonet, CBN) toh masih tetep bayar tagihan ke Telkom. Ini berarti
> langganan ke ISP lain tidak menghilangkan masalah dengan Telkom.
>
> 2. Harga Telkom emang paling murah. Paket dari Indonet dengan bitrate
> 384Kbps dan quota 1GB adalah Rp 500rb/bulan (lebih mahal Rp 50rb).
>
> 3. Gak ada yang jamin traffic statistic dari ISP atau Telkom adalah
> yang paling benar. Karena mereka gak bisa kasih statistik yang akurat.
> Referensinya adalah dari statistik penggunaan dialup Indonet gue, di
> mana kadang2 ada Caller ID yang tidak dikenal (nomor gue gak muncul),
> sementara di tagihan Telkom gue juga gak nongol koneksi ke Indonet pada
> waktu yang sama.
>
> 4. Brosur ADSL setan semua. Mereka menuliskan, paket dengan bitrate
> sekian, quota sekian. Mereka tulis 500MB setara dengan xxx lagu MP3.
> Ini membuat pelanggan mengira bahwa quota itu akan dihitung berdasarkan
> downstream doang. Padahal nggak.
>
> 5. Dialup ternyata bisa terasa murah juga yah. Soalnya meskipun dialup
> tuh lambat (meski udah mentok koneksi di 56Kbps), tapi gue gak pernah
> protes traffic 15MB dari koneksi 1 jam gue. (ya iyalah, wong ngitungnya
> berdasarkan waktu). Sementara dengan ADSL, seharian cuman browsing
> (sumpah gak ada download2nya), situs2 iklan (http://ad.*) udah dibanned
> dari proxy, bisa habis 100MB. Ya udah itung aja, sehari 100MB (cuman
> browsing), sebulan jadi berapa?
>
> 6. Cari bukti penggunaan koneksi ternyata paling susah. Gue biasa bayar
> dan minta printout koneksi di Plasa Telkom. Tapi mereka mentok2nya
> cuman punya customer service. Koneksi ADSL munculnya setelah tanggal 20
> (?) meskipun bayar tagihannya harus lebih awal. Kalo customer se

[Warnet2000] Kontribusi SMS hampir Rp8 triliun

2004-12-22 Terurut Topik Newsmaster

Kontribusi SMS hampir Rp8 triliun

Pendapatan operator akan capai Rp40 triliun  

JAKARTA (Bisnis): Pendapatan operator telekomunikasi Indonesia baik 
penyelenggara telepon saluran tetap maupun seluler diperkirakan tumbuh 20%-
25% pada 2005 hingga mencapai Rp40 triliun. Asosiasi Telepon Seluler 
Indonesia (ATSI) memperkirakan pendapatan operator seluler di Indonesia 
pada 2005 naik 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan 
ini jauh di bawah pertumbuhan pelanggan yang melampaui 50%. 

"Kami perkirakan pendapatan operator seluler pada 2005 akan naik 20% 
mencapai Rp30 triliun. Representasinya masih akan didominasi oleh tiga 
operator utama berdasarkan pangsa pasar mereka," ungkap Sekretaris Jenderal 
ATSI Rudiantara kepada Bisnis di Jakarta. 

Dia mengakui kenaikan pendapatan ini tidak berbanding lurus dengan jumlah 
pertumbuhan jumlah pelanggan karena ARPU (average revenue per user) yang 
cenderung turun. "Ini proses natural karena makin kebawahnya pasar yang 
dituju." 

Dalam satu kesempatan, Direktur Utama Telkomsel Bajoe Narbito menghitung 
setiap kenaikan satu juta pelanggan seluler terjadi penurunan ARPU sebesar 
Rp2000. Hingga semester pertama 2004, ARPU gabungan industri seluler 
mencapai Rp92.281. 

Rudi mengatakan pada 2005 dominasi bisnis tetap oleh tiga operator besar-
Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo. "Operator lain bisa mengejar asal 
bisa melewati entry barier dari skala ekonomi tiga operator lama yang 
telanjur besar. Jadi perlu usaha yang lebih." 

Jumlah pelanggan seluler Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata di atas 
50% per tahun. Akhir tahun ini, jumlah pelanggan seluler diperkirakan 
mencapai 30 juta nomor, atau bertambah 12 juta pelanggan baru dibandingkan 
akhir tahun lalu. 

Menurut Direktur Bisnis Jasa Telkom Suryatin Setiawan, jika digabungkan 
dengan layanan komunikasi telepon tetap berbasis kabel dan nirkabel, maka 
pertumbuhan pendapatan operator telekomunikasi bisa mencapai 25% pada 2005. 

"Dari proyeksi pertumbuhan 25% itu akan memberikan revenue kepada operator 
di atas Rp40 triliun. Dari pertumbuhan revenue itu, kontribusi SMS juga 
terus meningkat," katanya. 

Jika diasumsikan kontribusi SMS sebesar 20% terhadap pendapatan sebagaimana 
yang terjadi pada tahun sebelumnya, maka layanan pesan pendek ini akan 
menyumbangkan pendapatan Rp8 triliun. Suryatin memaparkan Grup Telkom pada 
2005 diproyeksikan akan mencapai sekitar 32 juta pelanggan terdiri dari 11 
juta pelanggan telepon tetap Telkom dan 21 juta pelanggan seluler 
Telkomsel. (htr/jha) 


-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Investasi TI BCA capai US$55 juta

2004-12-22 Terurut Topik Newsmaster

Investasi TI BCA capai US$55 juta  

JAKARTA (Bisnis): PT Bank Central Asia Tbk menginvestasikan dana hingga 
US$55 juta untuk belanja teknologi infomasi maupun biaya pengelolaan sistem 
yang telah berjalan hingga sekarang. 

"Yang murni untuk belanja modal adalah US$25 juta, sementara untuk 
pengelolaan, software, dan sebagainya sebesar US$30 juta," ungkap Direktur 
Keuangan BCA Jahja Setiatmadja kepada Bisnis di Jakarta kemarin. 

Menurut dia, alokasi belanja modal sebagian besar masih digunakan untuk 
memperluas jaringan delivery channel berupa mesin anjungan tunai mandiri 
maupun mesin setoran tunai (cash deposit machine). "Tahun depan kami akan 
menambah 500 mesin ATM baru. Ini untuk memperkuat layanan pembayaran BCA." 

Pada saat yang sama, kata dia, bank terbesar kedua dari sisi aset tersebut 
juga bakal menambah CDM hingga 200 mesin di tahun depan. "Jumlah tersebut 
jauh lebih besar yang kami tempatkan tahun ini hanya 20 mesin." 

Menurut Jahja, belanja modal tahun depan 25% lebih besar dari tahun ini 
yang mencapai US$20 juta. Dia mengatakan belanja modal TI tahun ini masih 
di dominasi untuk perluasan jaringan ATM yang mencapai 300 mesin. 

Dia menambahkan BCA masih akan menkonsentrasikan bisnisnya sebagai pemimpin 
dalam layanan pembayaran di samping ekspansi di sektor kredit. Kemampuan 
memberikan layanan pembayaran yang prima mendatangkan fee based income yang 
sangat signifikan bagi bank publik tersebut. 

BCA dikenal sebagai bank yang inovatif dalam mengembangkan fitur pembayaran 
baik melalui ATM maupun tempat-tempat belanja. Hal ini didukung oleh 
infrastruktur teknologi informasi yang memadai dengan investasi yang sangat 
besar. 

Hingga US$750 juta 

Pada 2005, sektor perbankan diperkirakan menguasai belanja teknologi 
informasi (TI) di Indonesia sebesar US$500 juta hingga US$750 juta atau 50% 
dari total belanja TI nasional yang mencapai US$1 miliar hingga US$1,5 
miliar tahun depan. 

Praktisi TI Perbankan Jos Luhukay mengatakan tuntutan pengadaan TI di 
sektor perbankan akan meningkat seiring rencana diterapkannya manajemen 
resiko (risk management) atau standar Basel II oleh Bank Indonesia. 

Menurut dia, bila dibandingkan tahun ini, maka belanja TI di sektor 
tersebut akan meningkat sekitar 20% hingga 25%. Sebagian besar belanja 
tersebut disalurkan untuk pengadaan komputer baru, biaya konsultan atau 
outsourcing TI dan pengembangan pusat data. Umumnya, pengembangan tersebut 
dalam rangka membentuk arsitektur TI yang terdiri dari corporate server, 
branch delivery, non branch delivery dan executive support. (htr) 
 
-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] WiMax masuk Indonesia semester II/2005

2004-12-22 Terurut Topik Newsmaster

WiMax masuk Indonesia semester II/2005  

JAKARTA (Bisnis): Teknologi WiMax (worldwide interoperability for microwave 
access) segera memasuki Indonesia pada semester dua tahun depan seiring 
diproduksinya perangkat teknologi tersebut secara massal untuk keperluan 
backbone pada jaringan teknologi informasi (TI) perusahaan. 

Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia, mengatakan implementasi 
teknologi itu belum secara resmi masuk ke Indonesia, meski saat ini 
beberapa perusahaan telah menggunakannya. 

"Teknologi tersebut sangat berguna untuk operator telekomunikasi, 
penyelenggara jasa Internet (PJI), dan perusahaan yang memiliki banyak 
cabang sebagai sarana telekomunikasi dan akses Internet secara nirkabel 
secara efisien, sehingga penerapannya tidak dapat ditunda lagi," ujarnya 
kepada Bisnis belum lama ini. 

Menurut dia, frekuensi yang dipancarkan Wi-Max memiliki radius hingga 50km, 
atau 17 kali lipat dibandingkan WiFi biasa, sehingga bisa menghemat 
infrastruktur base transceiver station secara signifikan. 

Wi-Max merupakan broadband wireless access (BWA) yang memiliki frekuensi 
dalam kisaran 5,8 Ghz hingga 10 Ghz dan bandwidth sampai 260Mbps. Teknologi 
tersebut memiliki nomor standar IEEE (Institute of Electrical and 
Electronics Engineers) sebagai 802.16d dan 802.16p. 

Menurut Pengamat Telematika Onno W. Purbo, saat ini WiMax digunakan sebagai 
backbone dan memiliki kemampuan mobile high speed data pada kecepatan lebih 
tinggi dari 3G dan berpotensi menjadi pesaing teknologi seluler itu tahun 
depan. 

"Yang menjadi masalah adalah pemerintah belum mengatur masalah 
frekuensinya, meski beberapa perusahaan telah menggunakannya," ujarnya. 

Dia menambahkan apabila Kepmen pembebasan frekuensi 2,4 GHz atau WiFi telah 
keluar, maka penggunaan frekeunsi tersebut akan mendominasi di segmen last 
mile, sementara WiMax dipakai sebagai backbone. Budi melanjutkan, Intel 
akan menanamkan chip pada perangkat Wi-Max yang akan diproduksi secara 
massal itu. 

"Namun kami belum menargetkan penjualannya, mengingat pada tahap awal, 
perangkat Wi-Max cenderung memiliki harga tinggi." 

Seperti halnya Indonesia, penggunaan WiMax di negara lain di dunia seperti 
di Eropa dan AS juga belum diatur secara resmi oleh pemerintah masing-
masing sehingga pemakaiannya masih secara sembunyi-sembunyi. 

Menurut Michael Sunggiardi, Anggota Presidium Asosiasi Warnet Indonesia 
(Awari), tidak seperti WiFi yang masuk kategori Industry, Scientific, 
Medical (ISM) band, Wi-Max belum bisa digunakan secara gratis meski Kepmen 
pembebasan frekuensi 2,4 GHz ditetapkan. 

"Penggunaan Wi-Max secara massal akan terjadi bila standarnya telah 
ditetapkan konsorsiumnya secara terbuka sekitar Maret tahun depan," 
ujarnya. 

Selain sebagai penunjang infrastruktur, Wi-Max juga bisa untuk aplikasi 
mobile seperti ponsel, dan notebook. Menanggapai hal tersebut, Budi 
menuturkan, implementasi Wi-Max untuk pengguna akhir (end-user) seperti 
pada ponsel dan notebook akan dilakukan pada 2007. 

Menurut Susilo Hartono, Direktur Bina Telekomunikasi dan Informatika 
Dephub, pemerintah belum berencana mengatur frekuensi 5,8 GHz ke atas 
karena masih berkonsentrasi membuat Kepmen pembebasan frekeunsi 2,4 GHz. 
(02) 
 
-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Bisnis handset Rp12 triliun

2004-12-22 Terurut Topik Newsmaster

Bisnis handset Rp12 triliun  

JAKARTA (Bisnis): Peningkatan jumlah pelanggan seluler dan fixed wireless 
ternyata juga berimbas pada peningkatan pasar perangkatnya yang diper-
kirakan penetrasinya akan meningkat sekitar 30% pada 2005. Robby 
Darmasetiawan, Ketua Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), 
memproyeksikan total penjualan terminal baru termasuk GSM dan CDMA 
sepanjang 2005 akan mencapai 7,5 juta sampai delapan juta unit. 

"Untuk tahun ini angka penjualan handset GSM dan CDMA kemungkinan hanya 
mencapai enam juta unit karena adanya kekosongan pasokan dalam beberapa 
bulan terakhir," katanya. 

Adapun segmentasi pasar ponsel di Indonesia diyakini belum berubah banyak 
dibanding sebelumnya yakni masih didominasi segmen low end yang mencapai 
65%. Yang agak berubah di segmen menengah, jika tahun lalu masih menyerap 
sekitar 20% dari total pasar ponsel maka tahun ini diproyeksikan meningkat 
lima basis poin menjadi 25% disusul segmen high end yang baru mencapai 10%. 

Lee Kang Hyun, Direktur PT Samsung Electronics Indonesia, mengatakan 
perkembangan pasar handset tahun depan tidak terlepas dari semakin 
meningkatnya penggunaan layanan komunikasi berbasis CDMA. 

"Dengan penerimaan yang positif itu pasar terminal telepon bergerak baik 
GSM maupun CDMA itu akan terus tumbuh rata-rata 30%-35% pertahun di 
Indonesia," katanya. 

Dengan asumsi penjualan handset dengan harga rata-rata Rp1,5 juta perunit 
maka sepanjang 2005 nilai bisnis penjualan terminal GSM dan CDMA di 
Indonesia dapat mencapai Rp11,25 triliun- Rp12 triliun. (jha) 

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Tinggi, Potensi Pasar Seluler di Indonesia Timur

2004-12-23 Terurut Topik Newsmaster

Tinggi, Potensi Pasar Seluler di Indonesia Timur 


Jakarta, Kompas - Potensi pasar jasa sambungan telepon seluler di wilayah 
Indonesia bagian timur hingga saat ini masih sangat besar karena 
pemakaiannya masih sangat rendah. Hal itu terlihat dari rasio pemakaian 
telepon seluler di Indonesia bagian timur masih sangat rendah, bahkan 
target 10 persen dari jumlah penduduk di wilayah tersebut-Indonesia bagian 
timur berpenduduk sekitar 37 juta jiwa berdasarkan angka jumlah penduduk 
pada tahun 2000-hingga saat ini belum tercapai.

Demikian dikemukakan Vice Presiden Sulampapua (Sulawesi, Maluku, dan Papua) 
PT Indosat Asep Suhendi di sela-sela peluncuran kartu prabayar IM3 di 
Makassar, Selasa (21/12). Besarnya potensi pasar menjadi salah satu alasan 
bagi IM3 untuk tetap optimistis mendapatkan pasar di wilayah Indonesia 
bagian timur, selain janji sinyal yang lebih kuat dan tanpa batas.

Asep menambahkan, Indosat pada tahun 2004 memiliki 400.000 jumlah pelanggan 
di wilayah Sulampapua dan menargetkan pertumbuhan hingga 50 persen pada 
tahun 2005. Dari pertumbuhan itu, diharapkan sebanyak 40 persen merupakan 
kontribusi dari penjualan kartu prabayar IM3.

Menurut Asep, kehadiran IM3 di Makassar dan Manado untuk memenuhi keinginan 
pelanggan dan masyarakat akan komunikasi yang hemat sebagai wujud dari 
komitmen Indosat. Sebelumnya, pada bulan November lalu IM3 telah 
diluncurkan di Medan, Pekanbaru, Padang, Lampung, Palembang, Balikpapan, 
Pontianak, dan Banjarmasin.

"Sebenarnya selama ini kartu IM3 sudah dapat dipakai di Kota Makassar 
berkat jaringan terpadu PT Indosat. Namun, saat ini telah diluncurkan nomor 
Makassar untuk meramaikan pasar kartu seluler di wilayah ini. Produk yang 
dijual saat ini adalah kartu perdana superhemat dan tarif superhemat," ujar 
Asep menjelaskan.

Saat ini secara nasional Indosat seluler telah memiliki 10 juta pelanggan 
untuk ketiga produknya, yakni Mentari, Matrix, dan IM3. Khusus untuk 
menjamin kenyamanan dan kelancaran berkomunikasi para pelanggan di wilayah 
Makassar, Indosat telah membangun 250 lokasi base transceiver station (BTS).

Indosat merupakan salah satu penyelenggara informasi dan telekomunikasi di 
Indonesia yang memberikan layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap, dan 
MIDI (multimedia, komunikasi data, dan internet). Selama kurun waktu bulan 
Januari hingga bulan September 2004, bisnis seluler memberikan kontribusi 
sebesar 68,5 persen terhadap pendapatan usaha perusahaan. Sementara SLI 
memberikan kontribusi sebesar 16,4 persen dan MIDI serta jasa lainnya 
sebesar 14,2 persen. Saham Indosat tercatat di Bursa Efek Jakarta, Burse 
Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange. (BOY)

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Telepon Pasti, Kado Istimewa bagi Warga Terisolasi

2004-12-23 Terurut Topik Newsmaster

Telepon Pasti, Kado Istimewa bagi Warga Terisolasi 


"HALO... bisa bicara deng (dengan) papa Santi. Ini dari Gemeh," kata Yopi 
Liung Sanda, warga Gemeh dari gagang telepon di kampungnya, Selasa (30/11). 
Karena orang yang dicari tidak ada, Yopi melanjutkan pembicaraan, "Nyanda 
apa-apa. Kita kwa cuma mo tes telepon baru yang dorang dari Jakarta ada 
pasang," tambah Yopi lagi. Ia kemudian menyebut nomor tempat ia menelepon 
0816812293371, sebelum menyudahi pembicaraan per telepon. Pembicaraan 
selama satu menit delapan detik itu menghabiskan biaya Rp 2.640.

Tidak hanya Yopi, Altin Binambun dan beberapa warga lainnya juga segera 
mencoba telepon umum Pasti yang baru dipasang di rumah Sekretaris Lembaga 
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Gemeh, Elmer Laira. Binambun saat itu 
menghubungi kakaknya yang dipanggil Papa Meri di Manado. 

Dalam dua menit 47 detik (pada pukul 17.45) saja, sudah tercatat transaksi 
Rp 12.782. "Ini masih lumayan. Masih termaso murah. Kalo ba telepon di 
tampa laeng yang pake Pasti, malam hari deng waktu yang amper sama, boleh 
sampe Rp 40.000-an," kata Binambun.

Sanda dan Binambun mengatakan, harga menggunakan telepon yang baru dipasang 
agak murah dibandingkan dengan telepon berperangkat sama yang sudah lebih 
dulu hadir di desa itu.

"Depe harga selangit. Depe argo, argo kuda. Masak baru bilang halo depe doi 
so Rp 5.000. Jadi kalo mo bicara, torang mo ba telepon pa sudara atau anak 
musti kase kaluar doi banya. (Harganya selangit. Argonya, argo kuda. Masak 
baru mengatakan halo saja harus membayar Rp 5.000. Jadi kalau kami mau 
bicara lewat telepon kepada saudara (keluarga) atau anak harus mengeluarkan 
uang banyak)," jelas Binambun.

Tidak hanya warga, wartawan yang ikut dengan rombongan pun ikut mencoba 
menggunakan Pasti yang baru dipasang itu. Maklum tak ada sinyal untuk 
telepon seluler dari semua operator di daerah itu.

Mereka membayar kepada tuan rumah yang juga Sekretaris LPM Desa Gemeh Elmer 
Laira, yang dipercaya sebagai pengelola sarana telekomunikasi bantuan dari 
Direktorat Pos dan Telekomunikasi Departemen Perhubungan yang diserahkan 
melalui PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Perangkat Portable Fixed 
Satellite dengan nama layanan Pasti (Pasang Telepon Sendiri) yaitu telepon 
pedesaan yang dibangun oleh PT PSN.

SANDA dan Binambun hanyalah sebagian kecil warga desa dan Kecamaten Gemeh, 
Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, yang menyambut antusias sarana 
telekomunikasi berupa telepon. Posisi kepulauan itu berada di ujung utara 
Kepulauan Indonesia yang berbatasan dengan Filipina.

Mereka yang selama ini terisolasi karena hubungan komunitas antara satu 
desa dan desa lain, apalagi kota, sangat sulit. Selain tidak ada alat 
transportasi, sarana telekomunikasi juga sangat terbatas. Padahal kalau mau 
jujur, daerah ini memiliki potensi wisata dengan pantai yang indah, situs 
purbakala, yakni goa dengan tengkorak Belanda peninggalan Raja-raja Talaud, 
yaitu Raja Akirang.

Bagaimana wisatawan mau ke sana kalau sarananya minim? Transportasi hanya 
dilayani speedboat dengan perjalanan empat jam di laut lepas dari Lirung 
(Sangihe). Warga Gemeh yang akan ke Manado harus menyediakan uang minimal 
Rp 600.000 dengan uang transpor, uang makan, dan uang rokok. Waktu tempuh 
pun dua hari dua malam. Malah ada yang tiga hari dua malam (tergantung 
kapal) untuk sekali perjalanan.

Kapal perintis sudah diprogram untuk melayani jalur Gemeh, Karatung, hingga 
Miangas (perbatasan Filipina). Sayangnya, sekarang ini kapal itu tidak 
pernah datang lagi ke desa-desa itu. Menurut warga, kapal itu lebih 
berorientasi kepada bisnis sehingga memilih bongkar muatan berhari-hari di 
Tahuna, Siau, atau kota-kota di Kepulauan Sangihe dan Talaud lainnya.

Untuk menghubungi sanak keluarga atau anak yang berada di Sangihe dan 
Talaud, Manado, atau Jakarta, warga harus ke Beo, desa tetangga yang dapat 
ditempuh satu jam perjalanan laut. Atau, menuju ke Lirung (perjalanan empat 
jam melalui laut lepas)

"Doi ba telepon jo so sampe Rp 40.000-an dan malah sampe Rp 70.000- an. 
Blum depe ongkos ka Beo Rp 10.000. Makang di sana, doi rokok. Satu kali 
bajalang so ambi sara," kata Sanda. Maksudnya, sekali bertelepon dari Beo 
diperlukan biaya Rp 40.000-Rp 70.000. Itu belum termasuk biaya 
transportasi, makan, dan rokok. Kalau ditotal, sekali jalan untuk 
bertelepon saja bisa menghabiskan Rp 100.000.

Mantan pelaut itu mengatakan, bertemu dengan wartawan bak gayung bersambut, 
ia banyak bercerita tentang kehidupan sosial di daerahnya yang serba 
kekurangan dari fasilitas hidup layak yang dijanjikan pemerintah. "Dulu 
untuk pelabuhan sudah diukur-ukur, tapi sampai sekarang tak dibangun-
bangun. Padahal daerah sebagai penghasil kopra," katanya.

Memang, di daerah itu sejak tiga tahun terakhir sudah ada telepon dengan 
perangkat sama yang merupakan hibah dari pengusaha. Namun, kondisinya sudah 
rusak. "So satu taong ada perbaiki di Manado. Mar sampe skarang blum datang-
datang," jelas Kepala Desa Gem

[Warnet2000] Standar terbuka dorong kompetisi pasar software

2004-12-26 Terurut Topik Newsmaster

Standar terbuka dorong kompetisi pasar software  

JAKARTA (Bisnis): Kompetisi yang sehat di pasar peranti lunak nasional 
dapat tercipta dengan menyusun dan menerapkan standar terbuka, tanpa 
memandang metode pengembangannya terbuka atau tertutup, kata praktisi 
bisnis teknologi informasi. 

"Standardisasi di tingkat dasar memungkinkan kompetisi dalam skala besar 
dan di tingkat yang lebih tinggi," kata Goh Seow Hong, Direktur Kebijakan 
Peranti Lunak Business Software Alliance (BSA) kepada Bisnis kemarin. 

Kompetisi di tingkat yang lebih tinggi seperti dimaksud Goh terjadi jika 
persaingan antar vendor tidak terjebak pada metode pengembangan peranti 
lunak, melainkan pada kualitas produk akhir. Terdapat dua metode 
pengembangan peranti lunak yakni terbuka dan tertutup. Pengembangan terbuka 
disebut juga open source karena baris-baris kode pemrograman bisa diakses 
masyarakat dengan persyaratan tertentu. 

Sebaliknya, akses terhadap kode pemrograman dibatasi pada metode 
pengembangan tertutup. Linux yang dikembangkan komunitas termasuk jenis 
open source sedangkan Windows dari Microsoft termasuk tertutup, disebut 
proprietary atau komersial. 

"Kompetisi dalam skala besar tercipta jika tidak terlalu memandang lagi 
apakah itu open source atau komersial," ujar Goh. 

Frans Thamura, praktisi open source dari komunitas Java, mengatakan 
standardisasi terbuka memungkinkan interoperabilitas antarsistem dan 
membuat pegguna tidak terikat pada salah satu vendor. 

"Standar terbuka bagus sekali, dan seharusnya menjadi acuan, bukan dari 
sisi semata-mata karena open source-nya," ujarnya di tempat terpisah. 

Untuk menciptakan kompetisi di pasar nasional, BSA menyarankan agar 
pemerintah mempromosikan dan mendorong usaha standardisasi ini. Namun 
kenyataannya, upaya ini sulit dilakukan. 

Sulit didefinisikan 

BSA sendiri yang terdiri dari 25 perusahaan peranti lunak global, lanjut 
Goh, sulit bagi mereka untuk duduk bersama guna menyepakati definisi dan 
merumuskan standar yang bersifat terbuka. Sementara itu Frans menilai 
standardisasi juga memiliki sisi negatif, yakni jika terindikasi adanya 
tekanan dari satu perusahaan atau institusi tertentu untuk kepentingannya 
sendiri. 

"Bahkan terkada ada entitas yang menjual standard untuk mendapatkan 
market," tandas aktivis Java User Group Indonesia itu. 

Menurut dia, di dunia pengembangan bebas seperti open source, peranti lunak 
yang tidak standar bisa jadi lebih baik secara praktis. Salah satunya 
adalah model pengembangan Jabber yang menghasilkan standar XMPP. 

Frans dan Goh sepakat bahwa standardisasi bisa dimulai dengan mewudujkan 
interoperabilitas antar peranti lunak, apapun model pengembangan dan 
platform yang digunakan. Standardisasi juga semakin sulit di industri 
teknologi informasi, khusunya peranti lunak yang dewasa ini semakin matang. 
Contohnya adalah upaya Microsoft dan Sun Microsystems untuk 
mengintegrasikan produk masing-masing. 

Pengadilan AS beberapa waktu lalu memerintahkan Microsoft untuk membuka 
diri pada platform peranti lunak Sun agar tercipta kompetisi yang sehat 
antara keduanya. Namun hingga kini belum ada hasil yang signifikan dari 
upaya tersebut. (dss) 
  

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] PSN selesaikan USO berbasis Internet protocol

2004-12-27 Terurut Topik Newsmaster

PSN selesaikan USO berbasis Internet protocol  

JAKARTA (Bisnis): PT Pasifik Satelit Nusantara telah menyelesaikan 
pemasangan saluran telepon berbasis teknologi Internet protocol (IP) pada 
sembilan desa di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. 

"Kami telah memasang 288 satuan sambungan telepon (SST). PSN bertindak 
sebagai kontraktor untuk proyek universal services obligation (USO) yang 
diselenggarakan oleh pemerintah," ungkap Direktur Janto Warijanto kepada 
Bisnis di Jakarta pekan lalu. 

Menurut dia, pembangunan sambungan telepon berbasis IP tersebut bakal 
menawarkan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan. "Kami membangun 
instalasinya saja yang kami hubungkan dengan jaringan telekomunikasi 
Telkom. Jadi biaya buat pemakainya pasti jauh lebih murah." 

Janto menambahkan dengan selesainya pemasangan sambungan telepon berbasis 
IP tersebut berarti seluruh proyek USO yang dimenangkan oleh operator 
telekomunikasi tersebut telah selesai. Sejak 2003, PSN telah memenangkan 
tender untuk plementasikan USO bagi 2.975 desa terpencil dengan teknologi 
portable fixed satellite. 

Tahun ini perusahaan ini kembali ditunjuk pemerintah untuk program yang 
sama untuk 1627 desa. Dalam Pemilu 2004, perusahaan ini membantu 
menyediakan layanan data untuk perhitungan suara. Seperti diketahui, PSN 
menyingkirkan dua perusahaan lain yaitu PT Patrakom dan PT Industri 
Telekomunikasi Indonesia (Inti) dalam dalam tender USO. Jenis teknologi IP 
akan digunakan pada daerah sub urban yang sudah lebih membutuhkan akses 
internet di samping komunikasi berbasis suara. 

Mengenai bisnis 2005, Janto mengatakan PSN masih akan fokus untuk 
memberikan layanan maksimal dalam teknologi satelit. "Kami sedang 
mengusahakan bagaimana agar layanan kami bisa lebih terjangkau oleh 
masyarakat daerah terpencil." 

Dia mengakui tidak banyak produk baru yang akan dikembangkan oleh operator 
telekomunikasi yang dikelonya tahun 2005. "Kami tetap akan pada bisnis inti 
kami di bisnis telekomunikasi satelit." 

Sebelumnya Direktur Utama PSN Adi R. Adiwoso mengatakan sedang 
mempersiapkan belanja modal hingga US$50 juta tahun depan untuk memperluas 
jaringan telepon satelit maupun layanan telekomunikasi berbasis IP. 

Menurut dia, besaran belanja modal tersebut meningkat jauh dibandingkan 
dengan tahun ini yang hanya Rp5 juta. Adi menyebutkan bahwa manajemen mampu 
menyiapkan dana sebesar itu tanpa melalui utang bank maupun penerbitan 
obligasi. (htr) 
 

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Kartu Seluler Prabayar Kian Murah, Segmen Pascabayar Tetap Tumbuh

2004-12-28 Terurut Topik Newsmaster

Kartu Seluler Prabayar Kian Murah, Segmen Pascabayar Tetap Tumbuh

ERY MARTHANTINI, Surabaya

Indosat Bidik Korporat, Excelcomindo Beri Keistimewaan
Pemakai telepon seluler pasti lebih memilih produk pra bayar (prepaid) 
daripada pasca bayar (postpaid). Namun, operator seluler tetap berusaha 
agar pelanggan pasca bayar terus tumbuh. Sebab, segmen pelanggan pascabayar 
merupakan segmen pelanggan loyal.

Pemakaian tidak terkontrol, mungkin itu yang ditakutkan pelanggan untuk 
memilih produk seluler pascabayar. Buktinya meski sistem pascabayar ini 
muncul lebih dahulu namun dilihat dari jumlah pelanggan, pemakai kartu 
prabayar jauh lebih besar dari pelanggan pascabayar.

Apalagi, saat ini operator-operator seluler menawarkan kartu perdana 
prabayar dengan harga yang sangat murah. Seperti Simpati Telkomsel 
mempunyai harga perdana Rp 20 ribu-Rp 25 ribu dengan pulsa 25 ribu, 
sedangkan kartu perdana Mentari Indosat Rp 20 ribu dengan pulsa 25 ribu. 
Dan kartu perdana Jempol Exelcom Rp 20 ribu untuk pulsa 20 ribu. Harga 
sebesar ini masih lebih murah dengan biaya abonemen untuk kartu pascabayar 
yang berkisar Rp 35 ribu.

Data dari salah satu operator seluler PT Telkomsel, jumlah pelanggan kartu 
Halo (produk pascabayar Telkomsel) yang muncul sejak tahun 1995, saat ini 
hanya sekitar 9 persen atau sekitar 160 ribu orang dari total pelanggan di 
Jawa Timur. 

Sementara produk prabayar Telkomsel sebesar 1,55 juta pelanggan. Memang 
dibanding dengan pemakaian prabayar, average revenue per user 
(ARPU/penggunaan rata-rata satu pelanggan per bulan) kartu pasca sekitar Rp 
275 ribu per bulan. Sedangkan kartu prabayar Rp 80 ribu - Rp 90 ribu per 
bulan.

Vice President Seluler Telkomsel Area Jawa-Bali, R Agus Witjaksono 
mengatakan potensi pelanggan pascabayar terhadap revenue operator sangat 
tinggi. "Kalau dihitung, keuntungan yang disumbangkan oleh produk 
pascabayar yang jumlahnya jauh lebih kecil, tidak jauh berbeda dengan 
prabayar," tukasnya. 

Sedangkan kalau dilihat dari pelanggan seluler PT Indosat Tbk, sementara 
komposisi pelanggan pelanggan prabayar Mentari 70 persen, IM3 25 persen, 
dan pelanggan pasca bayar Indosat Matrix hanya sebesar 5 persen. Sedangkan 
total pelanggan di Jatim sekitar 1,42 juta pelanggan. 

Dikatakan oleh Branch Manager Seluler Indosat Surabaya, Suwignyo, pelanggan 
pascabayar ini mempunyai ARPU sekitar Rp 200 ribu- Rp 250 ribu per bulan. 
Sedangkan, ARPU prabayar-nya hampir sama dengan Telkomsel. Suwignyo 
mengatakan pelanggan pasca bayar ini mempunyai segmen yang khusus. 

"Kalau untuk Indosat, kita membidik segmen korporat yang memiliki kebutuhan 
komunikasi yang tinggi," urai Wignyo. 

Perbandingan yang sangat jauh ini juga disebutkan oleh Marketing Manager 
East Regional PT Exelcomindo Pratama, Jusuf Kurniawan. Menurutnya, 
perbandingan yang jauh ini disebabkan aplikasi penggunaan kartu pasca bayar 
ini tidak praktis. "Untuk calon pelanggan pasca bayar diwajibkan mengisi 
aplikasi dan identitas pelanggan," terangnya. 

Di Exelcomindo perbandingan pelanggan pasca dan prabayar lebih signifikan 
yaitu hanya sekitar 5 persen dari total pelanggan. Sementara jumlah 
pelanggan di Jatim mencapai 850 ribu. Namun untuk pelanggan yang sedikit 
ini diberikan pelayanan yang lebih istimewa. Pelanggan ini dibedakan 
menjadi pelanggan pasca premiun, VIP dan non VIP. 

"Pelanggan VIP mempunyai ARPU di atas Rp 1 juta," terang Jusuf. 
Istimewanya setiap pelanggan VIP mempunyai asisten pribadi untuk pelayanan 
ini. "Pelanggan VIP ini dilayani oleh orang yang sama, jadi bisa mengikuti 
kebutuhannya," tukas Jusuf. 

Namun dia optimistis untuk ke depannya kebutuhan telekomunikasi di 
Indonesia semakin meningkat. Sehingga kartu pascabayar ini mulai diminati 
lagi. "Di luar negeri tren kartu pascabayar ini mulai berkembang lagi," 
jelasnya.

Dari Diskon Belanja Sampai Layanan Antar Jemput Mobil Mewah
Loyalitas, inilah mungkin yang membedakan pelanggan kartu pasca bayar 
dengan pelanggan kartu pra bayar. Balasannya, operator seluler juga 
memberikan perlakuan khusus untuk pelanggan ini. Apa saja service yang 
diberikan operator kepada pelanggan pasca bayar? 

Ukuran loyalitas pelanggan pasca bayar yang dimiliki operator seluler dapat 
dilihat dari perbandingan kartu hangus yang terjadi pada kedua produk. 
Kalau untuk produk Indosat jumlah kartu hangus pra bayar berkisar 6-7 
persen setiap tahunnya. Sementara untuk pasca bayar hanya sebesar 1 persen. 
Rata-rata operator seluler lain juga tidak jauh berbeda. Jumlah kartu 
hangus pra bayar antara 5-7 persen, sedangkan pasca bayarnya jauh lebih 
sedikit, 1-2 persen saja.

Karena itu tak heran operator seluler memanjakan pelanggan pasca bayar 
dengan aneka fasilitas. Indosat misalnya, pelanggan dengan ARPU (rata-rata 
pemakaian pulsa per bulannya) sebesar Rp 500 ribu ke atas mendapatkan kartu 
VIP. Dengan kartu khusus ini, palanggan Matrix mendapatkan berbagai 
kemudahan, seperti mendapatkan diskon di pusat grosir seperti Makro dan 
Giant. 

Menurut Senior V

[Warnet2000] Dampak Perubahan Kode Akses SLJJ

2004-12-28 Terurut Topik Newsmaster

Dampak Perubahan Kode Akses SLJJ

Oleh M. Said Sutomo *

Kompetisi duopoli penyelenggara jasa telekomunikasi (PT Telkom dan PT 
Indosat) saat ini sedang mengalami ketegangan dan tarik ulur terkait dengan 
rencana kebijakan pemerintah tentang perubahan kode akses telepon sambungan 
jarak jauh (SLJJ). 

Menurut rencana, perubahan kode akses telepon SLJJ yang diawali dengan 
numbering (pemberian nomor) 017 untuk PT Telkom dan 011 untuk PT Indosat 
itu harus berlaku sejak 1 April 2005. 

Namun sampai saat ini, PT Telkom masih keberatan melakukan perubahan kode 
akses telepon itu sesuai rencana. Paling tidak, Telkom mengharapkan 
perubahan itu dilakukan secara bertahap dan gradual menurut kesiapan 
teknologi yang ada kalau tidak bisa berharap ditunda, apalagi dibatalkan. 
Sebab, PT Telkom butuh waktu untuk mengubah seluruh setting sistem 
teknologi telekomunikasinya yang konon akan menelan biaya Rp 3,5 triliun. 

Jumlah biaya itu, menurut manajemen PT Telkom, akan berpengaruh pada 
pembagian dividen para pemegang saham, termasuk pemerintah sebagai pemegang 
saham mayoritas.

Masalah tersebut muncul ke permukaan baru sebatas pada masalah kesulitan 
finansial PT Telkom, belum menyentuh pada masalah kerugian sosial dan 
material konsumen. Karena itu, tulisan ini menyoal rencana perubahan kode 
akses telepon SLJJ dalam hubungannya dengan kerugian sosial dan material 
bagi konsumen. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan 
pertimbangan pemerintah sebelum perubahan kode akses telepon SLJJ menjadi 
penetapan kebijakan. 

Peran Serta Masyarakat
Pembinaan telekomunikasi telah ditetapkan di dalam UU No 36/1999 tentang 
Telekomunikasi (UUT) dalam Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2). Ayat (1) 
menegaskan, telekomunikasi dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan 
oleh pemerintah. Sedangkan ayat (2) menetapkan, pembinaan telekomunikasi 
diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan telekomunikasi yang meliputi 
penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian. 

Meski demikian, pasal 4 ayat (3) menegaskan bahwa penetapan kebijakan, 
pengaturan, pengawasan, dan pengendalian di bidang telekomunikasi, 
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan secara menyeluruh dan terpadu 
dengan memperhatikan pemikiran dan pandangan yang berkembang dalam 
masyarakat serta perkembangan global. Oleh karena itu, diperlukan lembaga 
independen sebagai regulatornya yang di dalam UUT disebutkan dengan istilah 
peran serta masyarakat. 

Peran serta masyarakat itu diatur di dalam pasal 5 ayat (1), ayat (2), dan 
ayat (3). Pertama, ditegaskan bahwa dalam rangka pelaksanaan pembinaan 
telekomunikasi, pemerintah melibatkan peran serta masyarakat. Kedua, peran 
serta masyarakat ini mempunyai hak menyampaikan pemikiran dan pandangan 
yang berkembang dalam masyarakat kepada pemerintah mengenai arah 
pengembangan pertelekomunikasian dalam rangka penetapan kebijakan, 
pengaturan, pengendalian, dan pengawasan di bidang telekomunikasi. 

Ketiga, pelaksanaan peran serta masyarakat semacam ini diselenggarakan oleh 
lembaga independen. Dalam hal ini, tentunya bukan seperti BRTI (Badan 
Regulasi Telekomunikasi Indonesia) yang posisi independennya masih 
diragukan oleh banyak kalangan.

UUT sangat jelas telah mengatur tentang siapa yang berhak sebagai eksekutor 
dan siapa yang diberi hak sebagai regulator. Di masa sebelumnya, kedua 
fungsi ini menjadi campur aduk dan tumpang tindih dalam penetapan kebijakan 
pertelekomunikasian. Karena itu, UUT yang lahir di era reformasi telah 
mengatur pemisahan antara kewenangan eksekutor (pemerintah) dan fungsi 
regulator (lembaga independen/peran serta masyarakat) dan operator (BUMN, 
BUMD, swasta, dan koperasi). 

Namun, dalam kasus regulasi, perubahan kode akses telepon SLJJ BRTI 
terkesan mencampuradukkan antara fungsi eksekutor dan regulator. BRTI 
mengancam akan mengeksekusi lisensi hubungan langsung internasional (HLI) 
007 PT Telkom jika sampai batas 1 April 2005 tidak mengubah kode akses 
telepon SLJJ-nya. Tumpang tindih peran dan fungsi BRTI seperti ini bisa 
dimaklumi karena ketua BRTI adalah Ditjen Pos & Telekomunikasi Departemen 
Perhubungan RI. Manajemen regulasi macam ini akan mengalahkan sistem yang 
telah mengaturnya. Manajemen yang merusak sistem telah membuktikan membuat 
carut-marutnya negara kita selama ini. Seharusnya, sistem yang telah ada 
itu yang mengendalikan manajemen.

Beban Konsumen 
Tuntutan globalisasi melalui telekomunikasi saat ini tidak lagi dimonopoli 
oleh masyarakat perkotaan, tapi juga menjadi kebutuhan masyarakat di 
pedesaan. Hal ini disebabkan adanya perubahan perilaku masyarakat oleh 
pertumbuhan dan perkembangan teknologi telekomunikasi. Perubahan perilaku 
ini dimulai sejak jaringan telekomunikasi pertama dibuka di Jakarta 1882. 
Kemudian, disusul telepon interlokal tahun 1896 yang menghubungkan Jakarta-
Semarang-Surabaya. Sejak saat itu, pemikiran masyarakat terpola dengan kode 
akses telepon SLJJ 021 untuk Jakarta, 024 untuk Semarang, dan 031 untuk 

[Warnet2000] Pungutan USO agar 3% dari pendapatan operator

2004-12-29 Terurut Topik Newsmaster

'Pungutan USO agar 3% dari pendapatan operator'  

JAKARTA (Bisnis): Pemerintah dinilai perlu mengubah formulasi anggaran 
program universal service obligation (USO) yang ditetapkan dalam rancangan 
peraturan pemerintah (RPP) menjadi minimal 3% dari pendapatan kotor 
operator telekomunikasi. 

Pengamat Telematika dari Universitas Indonesia Heru Sutadi mengatakan 
formulasi yang ditetapkan dalam RPP sebesar 0,75% dari pendapatan kotor 
operator itu terlalu kecil dan tidak akan ada manfaatnya terhadap program 
USO. Oleh karena itu, tutur dia, pemerintah tidak perlu terburu-buru 
mengeluarkan kebijakan itu sebelum formulasinya diubah sesuai dengan 
kebutuhan yang ideal untuk mengoptimalkan program tersebut. 

"Setidaknya jika 3% dari pendapatan kotor operator masih bisa terpenuhi 
termasuk untuk operasionalnya. Lebih baik lagi jika bisa sampai 5% seperti 
halnya di Malaysia," katanya kepada Bisnis kemarin. 

Selain itu, Heru memaparkan target untuk menyediakan akses telekomunikasi 
pada 43.000 desa tidak akan terpenuhi jika pemerintah tidak mengubah 
formulasi anggarannya. Dia menuturkan selama ini memang masih ada kesalahan 
pemahaman mengenai USO dimana banyak pihak yang hanya berpikiran bagaimana 
menyelesaikan proyek itu agar terpenuhi 43.000 desa tapi tidak 
mengantisipasi masalah operasionalnya. 

"Akibatnya bisa dilihat dari fasilitas telepon USO yang sudah dibangun 
ternyata sekitar 33%-nya sudah tidak terpakai karena tidak ada biaya 
operasional. Masalah seperti ini bisa diatasi jika formulasi anggarannya 
tepat," tandas dia. 

Heru mengatakan pemerintah perlu mengubah formulasi anggaran USO juga 
terkait dengan pencapaian target WSIS (World Summit on The Information 
Society) yang pada 2015 setiap desa sudah memiliki minimal satu akses 
Internet. 

"Target itu harus dipenuhi dalam sepuluh tahun ke depan. Untuk memenuhi 
target itu pemerintah perlu melibatkan stakeholder telematika untuk 
merumuskan formulasi yang tepat." 

Dia memaparkan sebetulnya bisa pemerintah menggunakan formulasi 0,75% dari 
pendapatan kotor operator asalkan didukung oleh sumber pendanaan lain 
seperti dari APBN. Sementara bagi operator, menurut dia, memang agak 
memberatkan jika formulasinya diubah menjadi minimal 3% tapi sebetulnya 
dalam jangka panjang cukup bagu untuk membuka pasar baru. 

Operator keberatan 

Sekjen Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Rudiantara 
menandaskan angka 0,75% itu sudah dibahas sejak lama antara operator dan 
regulator dengan berpatokan pada hasil studi yang dilakukan oleh salah satu 
perguruan tinggi. 

"Bagi operator, berapa pun besaran yang ditetapkan pemerintah pasti akan 
mempengaruhi struktur biaya operator. Apalagi beban yang ditanggung oleh 
operator tidak hanya dalam bentuk USO tapi juga variabel lainnya," ujar 
Rudiantara. 

Susilo Hartono, Direktur Bina Telekomunikasi dan Informatika Direktorat 
Jenderal Pos dan Telekomunikasi, mengatakan RPP yang akan mengatur tentang 
kewajiban operator untuk menyetor 0,75% dari pendapatan kotor itu saat ini 
sudah berada di Setneg dan tinggal menunggu ditandatangani Presiden menjadi 
PP. 

"RPP-nya sudah diserahkan ke Setneg tapi belum bisa dipastikan kapan 
dikeluarkan PP-nya. Jika dikeluarkan lebih cepat lebih bagus sehingga untuk 
program USO 2005 sudah bisa menggunakan anggaran dari operator itu," 
katanya. 

Dia mengatakan dari sisi nilai sebetulnya formulasi 0,75% dari pendapatan 
kotor operator itu sudah bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk program 
USO dibanding dalam dua tahap pertama ini yang hanya mengandalkan dana dari 
APBN yakni hanya Rp45 miliar pertahun. 

"Meski demikian, sambil menunggu keluarnya PP kami juga tetap mengajukan 
program USO ke Depkeu tapi mungkin angkanya tidak sebesar sebelumnya yakni 
Rp45 miliar," papar Susilo. 

Ditjen postel, kata dia, juga menjadikan pembahasan aturan pentarifan 
khusus untuk fastel USO berbasis satelit pada lintasdepartemen (interdep) 
sebagai agenda prioritas sehingga diharapkan sudah bisa diterapkan pada 
2005 setelah Kepmennya dikeluarkan. 

Nantinya, jelas Susilo, melalui aturan pentarifan khusus akan ada penurunan 
tarif untuk penggunaan fasilitas telepon USO berbasis satelit sehingga 
masyarakat dapat menikmati komunikasi dengan harga yang lebih murah dari 
yang berlaku saat ini. (jha) 
 
-- 
Season's greetings and best wishes for the new year 2005.

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from t

[Warnet2000] Interkoneksi StarOne Terganjal Lagi

2004-12-29 Terurut Topik Newsmaster

Interkoneksi StarOne Terganjal Lagi

SURABAYA - Kepastian interkoneksi antaroperator pada produk fixed wireless 
Indosat, StarOne, pada awal Januari 2005 diperkirakan akan terganjal 
kembali. Hal ini setelah belum adanya komitmen yang utuh pada tingkat 
pelaksana di lapangan. 

"Sebenarnya dalam tahapan BOD (Board Of Direction) sudah ada komitmen 
tersebut, namun ternyata di lapangan masih terdapat permasalahan yang belum 
terselesaikan," ujar Dega Suprayogi, VP technical operation PT Indosat East 
Region ketika ditemui di Surabaya kemarin.

Salah satu hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan interkoneksi tersebut 
adalah belum disepakatinya luasan coverage interkoneksi tersebut. "Kami 
hanya menginginkan daerah Malang dan sekitarnya, Namun pihak Telkom 
mendesak untuk secara nasional," jelasnya.

Sehingga, meskipun Indosat telah membangun point of interconnection di 
beberapa tempat di Jawa Timur seperti yang disyaratkan oleh Telkom. Namun 
kepastian untuk Telkom untuk melaksanakan komitmen tersebut masih belum 
jelas. "Kami telah membangun interface di Pasuruan, target Januari ini 
sebenarnya realistis. Bahkan dalam uji coba, sudah terhubung dengan baik 
meskipun bukan untuk konsumsi komersial," paparnya. 

Tahun ini dari target 100 ribu pelanggan StarOne baru terealisasi sebesar 
36 ribu. "Tidak tercapainya target tersebut karena terkendala interkoneksi. 
Untuk akhir tahun diharapkan angkanya bisa mencapai 40 ribu pelanggan," 
imbuhnya.

Sementara untuk tahun depan dengan sudah terlaksananya interkoneksi, maka 
target 106 ribu pelanggan StarOne diharapkan dapat tercapai. "Sehingga 
total pelanggan pada akhir tahun nanti dapat mencpai angka 150 ribuan 
pelanggan. Peningkatan ini diharapkan berkontribusi positif terhadap 
pendapatan Indosat wilayah timur," pungkasnya. (iw/erm)

-- 
Warnet2000 menyediakan pasang banner dengan bonus. Banner anda 
akan kami pasangkan selama satu bulan gratis. Siapkan image
banner berikut link anda dan kirim ke [EMAIL PROTECTED] 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/IHFolB/TM
~-> 

Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Telkom Bantah Hambat StarOne

2005-01-03 Terurut Topik Newsmaster

Telkom Bantah Hambat StarOne

SURABAYA - Lambatnya interkoneksi antara produk fixed wireless Indosat,
Star One, dengan jaringan Telkom, dibantah PT Telkom diakibatkan oleh
hambatan dari pihaknya. Belum ada kesepakatan dalam permasalahan hukum
(legal) disebutkan masih menjadi ganjalan kedua belah pihak untuk saling
membuka akses masing-masing.

Terkait Kerjasama Interkoneksi

Menurut Representatif Office Divisi Carrier and Interconection Service
Centre (CISC) Telkom area Surabaya Nyoto Priyono, Telkom masih menunggu
kesepakatan kode akses SLJJ, sebelum mengambil keputusan terkait
interkoneksi dengan StarOne.

"Sementara permasalahan lain seperti rate termination (tarif interkoneksi)
sudah disepakati kedua belah pihak," tambahnya ketika dihubungi kemarin.
Kedua belah pihak juga sudah menyelesaikan persiapan segi teknik dan fisik
infrastruktur

Karena itu, Telkom membantah telah menghambat sisi komersial StarOne di
daerah Malang. "Indosat maunya paket interkoneksi jadi satu antara fixed
line, seluler, dan sambungan SLJJ," terangnya. Sementara Telkom
mengharapkan adanya pembagian yang sama untuk pemakaian interkoneksi yaitu
sebesar 40 persen. "Interkoneksi itu wajib dilakukan antara operator
seluler, karena tujuannya mengembangan SST sebanyak mungkin," urai Nyoto.

Nyoto menyebutkan, interkoneksi StarOne-Telkom sudah mendapatkan uji layak
operasi (ULO) dari ditjen postel."Kalau mau Indosat bisa bekerjasama
dengan operator lain seperti Telkomsel dan Exelcomindo," ujarnya. "Kenapa
tidak dijalankan dengan seluler dulu saja," tambahnya.

Nyoto menegaskan bahwa tidak alasan bagi operator untuk menghambat
interkoneksi. Karena hal itu sangat penting bagi operator. Selain
mendapatkan pemasukan tambahan juga memperluas jaringan. "Pelanggan harus
bisa diyakinkan untuk dapat berhubungan dengan pelanggan lain, tak hanya
nasional, tapi juga di dunia," pungkasnya.(erm)



Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Telkom Bantah Hambat StarOne

2005-01-03 Terurut Topik Newsmaster

Telkom Bantah Hambat StarOne

SURABAYA - Lambatnya interkoneksi antara produk fixed wireless Indosat,
Star One, dengan jaringan Telkom, dibantah PT Telkom diakibatkan oleh
hambatan dari pihaknya. Belum ada kesepakatan dalam permasalahan hukum
(legal) disebutkan masih menjadi ganjalan kedua belah pihak untuk saling
membuka akses masing-masing.

Terkait Kerjasama Interkoneksi

Menurut Representatif Office Divisi Carrier and Interconection Service
Centre (CISC) Telkom area Surabaya Nyoto Priyono, Telkom masih menunggu
kesepakatan kode akses SLJJ, sebelum mengambil keputusan terkait
interkoneksi dengan StarOne.

"Sementara permasalahan lain seperti rate termination (tarif interkoneksi)
sudah disepakati kedua belah pihak," tambahnya ketika dihubungi kemarin.
Kedua belah pihak juga sudah menyelesaikan persiapan segi teknik dan fisik
infrastruktur.

Karena itu, Telkom membantah telah menghambat sisi komersial StarOne di
daerah Malang. "Indosat maunya paket interkoneksi jadi satu antara fixed
line, seluler, dan sambungan SLJJ," terangnya. Sementara Telkom
mengharapkan adanya pembagian yang sama untuk pemakaian interkoneksi yaitu
sebesar 40 persen. "Interkoneksi itu wajib dilakukan antara operator
seluler, karena tujuannya mengembangan SST sebanyak mungkin," urai Nyoto.

Nyoto menyebutkan, interkoneksi StarOne-Telkom sudah mendapatkan uji layak
operasi (ULO) dari ditjen postel."Kalau mau Indosat bisa bekerjasama
dengan operator lain seperti Telkomsel dan Exelcomindo," ujarnya. "Kenapa
tidak dijalankan dengan seluler dulu saja," tambahnya.

Nyoto menegaskan bahwa tidak alasan bagi operator untuk menghambat
interkoneksi. Karena hal itu sangat penting bagi operator. Selain
mendapatkan pemasukan tambahan juga memperluas jaringan. "Pelanggan harus
bisa diyakinkan untuk dapat berhubungan dengan pelanggan lain, tak hanya
nasional, tapi juga di dunia," pungkasnya.(erm)



Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Sistem Layanan Speedy Telkom

2005-01-03 Terurut Topik Newsmaster

Sistem Layanan Speedy Telkom

Menanggapi surat di Kompas (21/12) "Waspadai Internet Telkom" yang
disampaikan Saudara Sutanto (pelanggan Speedy Telkom) perlu
diinformasikan, untuk memberikan penyelesaian terbaik kepada pelanggan
dan guna menghindari terjadinya kerugian pihak pelanggan, maka kami
masih membutuhkan data lebih lengkap dari pelanggan Speedy atas nama
tersebut. Namun, data belum kami peroleh. Kami mohon kesediaan Saudara
Sutanto menghubungi unit Public Relations Telkom Divre II Jakarta, di
Jalan Gatot Subroto Kav 52, Jakarta, pada hari dan jam kerja (Saudara
Djadi Soegiarto).

Kepada yang bersangkutan juga dapat menghubungi telepon (021) 70605900
untuk mendapatkan penjelasan dan penyelesaian lebih lanjut. Sebagai
informasi, dalam rangka peningkatan pelayanan, saat ini sedang dilakukan
program pengecekan (audit) sekaligus perbaikan terhadap sistem layanan
Speedy yang kami miliki. Termasuk program penghitungan ulang atas
seluruh tagihan pemakaian. Apabila ada kelebihan dalam pembayaran, maka
segera akan dikembalikan melalui mekanisme restitusi.

Rinto Dwihartomo
Manager PR Divre II Jakarta
PT Telkom Indonesia Tbk




Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Akses ke Lokasi Bencana Hambat Pemulihan Telekomunikasi

2005-01-03 Terurut Topik Newsmaster

Kesulitan Akses ke Lokasi Bencana Hambat Pemulihan Telekomunikasi


Medan, Kompas - Upaya pemulihan sarana telekomunikasi secara tuntas di
sejumlah kota yang terkena gempa dan tsunami di wilayah Nanggroe Aceh
Darussalam dewasa ini terhambat akibat terbatasnya akses ke lokasi
bencana. Padahal, untuk mengangkut berbagai peralatan pengganti sarana
komunikasi yang rusak tersebut, perlu transportasi dengan akses jalan
langsung ke lokasi karena sebagian besar merupakan peralatan berat.

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Kristiono yang ditemui Kompas
di Bandara Polonia Medan, Jumat (31/12) lalu menyatakan, meski akses ke
lokasi bencana terbatas, pihaknya akan terus mengupayakan pemulihan sarana
telekomunikasi di lokasi bencana secepatnya.

Diungkapkan, kesulitan akses ke lokasi bencana itu misalnya yang paling
terasa adalah ke Meulaboh, di pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam. Semua
akses jalan darat ke wilayah Aceh Barat tersebut putus total. Begitu pula
Bandar udara di sana, juga sempat tutup dan baru Jumat bisa didarati
pesawat.

“Itu sebabnya hingga saat ini komunikasi telepon ke Meulaboh masih belum
pulih. Namun demikian, saat ini sejumlah petugas teknis Telkom sudah
berhasil menembus Meulaboh sejak hari Kamis. Jika semuanya lancar, paling
tidak dalam 4-5 hari mendatang hubungan telepon ke kota di pantai barat
NAD itu sudah pulih kembali," ujar Kristiono.

10 Nomor Bisa Dipakai

Untuk melancarkan arus informasi dari dan ke Banda Aceh saat ini
dihidupkan 10 nomor telepon di lokasi Pendopo Gubernuran NAD (lihat
tabel). Demikian dikatakan Mundarwiyarso, Kepala Humas PT Telkom, dalam
siaran persnya Jumat.

Gempa tektonik dan badai tsunami di Provinsi NAD mengakibatkan kerusakan
fasilitas telekomunikasi yang sangat parah. Hingga Jumat, baru beberapa
sentral telepon dan ruas transmisi yang bisa diperbaiki PT Telkom.

Kondisi fasilitas telekomunikasi (fastel) di Meulaboh masih terputus. Tim
PT Telkom terdiri dari dokter, tenaga teknik untuk sentral, transmisi, dan
catu daya berangkat ke Meulaboh kemarin dengan membawa obat-obatan,
makanan, dan tiga pesawat telepon Pasti dan dua ponsel Byru.

Salah satu ponsel Byru akan diserahkan pada aparat setempat untuk di
operasikan sebagai posko sementara sampai fastel di Meulaboh beroperasi.
(Y09/ZUL)



Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Pembebasan frekuensi 2,4GHz sudah berlaku

2005-01-03 Terurut Topik Newsmaster

'Pembebasan frekuensi 2,4GHz sudah berlaku'

JAKARTA (Bisnis): Pejabat pemerintah menyatakan pembebasan frekuensi 2,4
Gigahertz dari lisensi sudah berlaku mulai 1 Januari sehingga pengguna
frekuensi tersebut tidak perlu membayar biaya hak penggunaan (BHP).
Santoso Serad, Kepala Biro Hukum Direktorat Jenderal Pos dan
Telekomunikasi Dephub, mengatakan pemerintah telah memberlakukan
pembebasan frekuensi 2,4 GHz dari lisensi meskipun Menteri perhubungan
menandatanganinya keputusan mengenai hal tersebut.

"Penangguhan penandatangan oleh Menhub tersebut terjadi karena masalah non
teknis yaitu adanya bencana alam di Nanggroe Aceh Darussalam sehingga saat
ini Menhub masih fokus terhadap pembangunan infrastruktur transportasi dan
telekomunikasi di daerah itu," ujarnya kepada Bisnis.

Meski demikian, menurut dia, Menhub sangat mendukung dan menandaskan agar
pembebasan frekuensi tersebut tidak mengalami penundaan. Santoso
memastikan Menhub akan menandatangani Kepmen tersebut sebelum masa 100
hari pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu berakhir karena secara hukum
kepmen tersebut telah berlaku mulai awal tahun ini. Menurut sumber Bisnis,
Menhub akan segera menandatangani kepmen pembebasan sebelum 15 Januari
tahun ini.

Santoso mengingatkan pemberlakuan ketentuan baru mengenai frekuensi 2,4
Ghz terganjal oleh adanya sejumlah perda dan rancangan perda yang juga
mengatur hal tersebut dengan ketentuan yang tidak sinkron. Barata Wisnu
Wardhana, Sekjen Asosiasi Pengguna Wireless LAN Indonesia (IndoWLI),
mengatakan kepmen yang disetujui Menhub sesuai dengan draft yang
sebelumnya disusun oleh komunitas bersama pemerintah.

"Pembebasan frekuensi 2,4GHz akan disertai pendaftaran, sertifikasi
perangkat, dan pembatasan tinggi antena dan power yang berlaku secara
nasional," katanya.

Heru Sutadi, pengamat telematika dari Universitas Indonesia, mengatakan
pengaturan masalah pengawasan harus menyertai pembebasan frekuensi
tersebut.

"Karena masih terjadi pertentangan antara pemerintah pusat dan daerah
dalam hal pengaturan dan pengawasan penggunaan frekuensi. Padahal bila
pembebasan tersebut berjalan secara efektif, maka dapat meningkatkan
jumlah pengguna Internet hingga 27 juta akhir tahun ini," tuturnya.

Dia menambahkan tujuan pembebasan tersebut sebaiknya lebih ditujukan
kepada segmen pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, lanjut dia, perlu
adanya pembatasan power untuk mengurangi penguasaan frekuensi oleh
industri besar. (02)



Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Indosat mulai gabungkan jaringan di Jatim

2005-01-03 Terurut Topik Newsmaster

Indosat mulai gabungkan jaringan di Jatim

SURABAYA (Bisnis): Manajemen PT Indosat Tbk akan menerapkan jaringan
tunggal di Provinsi Jatim dan Makassar untuk menghemat beban biaya
operasional sekitar 40%. Sonny Teguh Trilaksono, Senior Vice President
East Region PT Indosat Tbk, mengatakan manajemennya saat ini tengah
berupaya menerapkan strategi meningkatkan efisiensi dengan berbagai proyek
percontohan.

Proyek percontohan itu a.l. memaksimalkan infrastruktur yang ada dan
mengoperasikannya jaringan tunggal (single network) yang tahap awal akan
dilakukan di Jatim dan rencananya akan dilanjutkan ke Makassar.

Sementara untuk Jakarta dan wilayah Sumatera saat ini diakui masih dalam
proses karena butuh waktu untuk penyatuan network dan berbagai perangkat
pendukung lainnya. Sonny juga menjelaskan penerapan single network
tersebut ditaksir bisa menghemat sampai 40% biaya di samping kinerja
menjadi lebih efisien dan lebih maksimal karena lebih mudah dalam
perbaikan bilamana ada kerusakan.

"Tuntasnya penerapan single network makin memudahkan manajemen kami untuk
melakukan penetrasi pasar. Karena masalah teknis yang selama ini menjadi
kendala sudah bisa dikurangi sehingga bisa lebih cepat diatasi," katanya
kepada wartawan.

Dia mencontohkan untuk operasional base transceiver station (BTS), kini
IM3, Mentari dan Star One bisa menggunakan satu menara untuk penetrasi
pasar di daerah baru.

Kalaupun salah satu belum ada, lanjut dia, saat ini bisa lebih mudah tanpa
membangun tower baru lagi, melainkan hanya menggunakan tower yang sudah
ada atau yang sudah beroperasi sebelumnya. Demikian juga dengan penggunaan
backbone dan pengaturan traffic yang ada, menurut Sonny, jika selama ini
terkesan lebih terpisah-pisah saat ini menjadi lebih ringkas dan efisien.

Dia juga menjelaskan di tengah persaingan bisnis telekomunikasi yang makin
ketat ini dibutuhkan strategi dan efisiensi, sehingga produk yang dijual
bisa lebih dijangkau masyarakat dan membuat nilai kompetitif dengan
pesaing. Ditanya tentang fokus yang dilakukan selama 2005 nanti, Sonny
mengatakan akan mengutakan terobosan memperluas coverage sampai di kota
kecamatan serta peningkatan pelayanan.

"Jadi menurut saya tidak hanya menjual produk saja, langkah kita nanti
sekaligus memberikan layanan maksimal kepada pelanggan agar pelanggan
benar-benar mendapat perhatian serius," jelasnya.

38 Galeri

Untuk layanan, Sonny mengatakan target hingga 2005 bisa membuka setidaknya
38 Galeri Indosat di seluruh kabupaten/kota di Jatim. Alasannya, karena
hingga saat ini tercatat baru ada 27 Galeri Indosat di Jatim, yang
sekaligus difungsikan sebagai pusat informasi, pusat layanan dan pusat
pembayaran.

Galeri Indosat tersebar disebutkan masih di Surabaya, disusul Jombang,
Sidoarjo, Tuban, Ngawi, Ponorogo, Madiun, Probolinggo, Lumajang, Jember,
Situbondo dan Banyuwangi.

Hery Moelyanto, Vice President Seluler Jatim PT Indosat Tbk, membenarkan
hal tersebut. Bahkan dia mengatakan untuk coverage pihaknya akan terus
memperkuat sinyalnya dengan menambah BTS baru di Jatim. Sekitar 300 BTS
baru disiapkan akan dibangun untuk memperkuat sinyal di kota kabupaten
ataupun kecamatan, sekaligus daerah yang belum terjangkau jaringan
Indosat, khususnya di kota kecamatan potensial Jatim. (ard)



Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Operasional SKTT tunggu hasil uji coba

2005-01-07 Terurut Topik Newsmaster

Operasional SKTT tunggu hasil uji coba

JAKARTA (Bisnis): Pemerintah berjanji baru akan mengoperasikan Sistem
Kliring Trafik Telekomunikasi (SKTT) jika berhasil dalam proses uji coba
dan terbukti layak beroperasi kendati saat ini jadwal waktu yang
ditetapkan semula sudah terlewati.

Koesmarihati, Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI),
mengungkapkan masih ada pro dan kontra mengenai keberadaan SKTT, namun
pemerintah tetap akan menjalankan rencananya. Dia mengakui pengoperasian
SKTT secara resmi masih membutuhkan proses yang agak panjang dan saat ini
sudah lewat dari jadwal yang semula ditetapkan untuk beroperasi
selambatnya 1 Januari 2005.

"Saat ini sedang disiapkan uji cobanya menggunakan data-data lama. Dari
uji coba ini harus bisa dipastikan bahwa SKTT itu kredibel dan hasilnya
bisa dipercaya. Selanjutnya, SKTT baru bisa dioperasikan jika benar-benar
sudah layak operasi," katanya kepada Bisnis kemarin.

Dengan demikian, tutur Koesmarihati, tidak ada target waktu untuk
mengoperasikan SKTT tapi lebih tergantung dari hasil uji coba. Sistem
kliring tersebut, katanya, harus bisa dipercaya di samping harus lebih
baik dan lebih cepat hasilnya dari yang ada sekarang.

"Uji cobanya direncanakan bulan ini sehingga dalam tiga bulan ke depan
kemungkinan SKTT sudah bisa beroperasi," ujarnya.

SKTT merupakan sebuah lembaga kliring yang dibentuk pemerintah untuk
melakukan verifikasi terhadap lalu lintas telekomunikasi yang berlangsung
melewati lebih dari satu operator. Selama ini kliring trafik
telekomunikasi sudah dilakukan sendiri oleh operator telekomunikasi
melalui SOKI (Sistem Otomatisasi Kliring dan Interkoneksi).

Mengenai keberatan dari sejumlah pihak terhadap keberadaan SKTT,
Koesmarihati mengingatkan berbagai masalah tidak usah dibesar-besarkan
karena sampai saat ini masih terus dilakukan evaluasi dan monitoring
sesuai dengan permintaan operator telekomunikasi. Operator, menurut dia,
juga sudah bersedia memberikan data yang dibutuhkan untuk mendukung
pelaksanaan ujicoba SKTT dan BRTI sendiri telah menyampaikan semua
spesifikasi data yang dibutuhkan.

Tidak terlibat

Rudiantara, Sekjen Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI),
mengakui operator bersedia memberikan data trafik dan interkoneksi awal
2004 atas permintaan regulator, tetapi operator sama sekali tidak terlibat
dalam uji coba SKTT yang akan dilaksanakan bulan ini.

"Dalam konteks uji coba, kami belum tahu bagaimana sistemnya karena uji
coba itu hanya sepihak oleh pemerintah dan sama sekali tidak melibatkan
operator. Kami menyediakan data karena itu permintaan regulator,"
tandasnya.

Rudiantara mengingatkan ketersediaan data tergantung dari besaran data dan
kemampuan prosesnya dari masing-masing operator. Dalam proses
penyelenggaraan SKTT, katanya, operator hanya berhubungan dengan regulator
dan sama sekali belum diberitahu mengenai penyelenggaranya.

"Makanya, jadi atau tidak SKTT dioperasikan itu masalah nanti karena harus
bisa dibuktikan benar-benar layak secara teknis dan komersial," tandasnya.

Menhub Hatta Radjasa beberapa waktu lalu mengatakan SKTT memang diperlukan
meski pengoperasiannya masih tergantung pada hasil audit BPK dan
konsultasi dengan DPR. Menurut Menhub, dengan adanya SKTT maka jumlah
pendapatan akan dapat dikontrol dan akan menutup peluang bagi operator
untuk melakukan perjanjian-perjanjian bilateral yang hanya menguntungkan
pihak tertentu.

"SKTT diperlukan untuk menciptakan kompetisi yang adil dan transparan
asalkan lembaga tersebut benar-benar bertindak sebagai nirlaba," ujar
Hatta beberapa waktu lalu.

Menyangkut audit dari BPK, Koesmarihati menandaskan hal itu bisa dilakukan
kapan saja karena saat ini proses pengoperasian SKTT masih terus berjalan.

Pemerintah melalui SK Menhub No. PL. 102/14 Phb-2004 tertanggal 18
Februari 2004 telah menetapkan PT Pratama Jaringan Nusantara (PJN) sebagai
penyelenggara SKTT.

Dengan memegang lisensi pelaksana SKTT, PJN diminta beroperasi efektif
pada 1 Januari 2005 dengan masa kontrak selama 10 tahun. Beberapa
kewajiban yang menyertai dari keputusan itu adalah PJN berkewajiban
membayar BHP (biaya hak penyelenggaraan) jasa telekomunikasi (Jastel).
Besarnya BHP jastel, menurut ketentuan yang berlaku saat ini, adalah 1%
dari pendapatan kotor. (jha)



Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Indosat Lepas Kepemilikan dari Sisindosat

2005-01-10 Terurut Topik Newsmaster

Indosat Lepas Kepemilikan dari Sisindosat

Jakarta, Kompas - Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk telah menutup
transaksi penjualan kepemilikan 96,87 persen saham PT Sisindosat
Lintasbuana (Sisindosat). Penutupan transaksi ini ditandai dengan
penandatanganan akta jual beli oleh Wakil Direktur Utama Indosat Ng Eng Ho
dan Direktur Utama PT Aneka Spring Telekomindo Herry Andriejanssen selaku
pembeli di Jakarta, Jumat (7/1).

"Setelah melalui proses penawaran yang dimulai sejak pertengahan tahun
lalu, Indosat akhirnya menetapkan PT Aneka Spring Telekomindo sebagai
pembeli kepemilikan saham Indosat di Sisindosat pada awal Desember 2004,"
kata Ng Eng Ho.

Penandatanganan jual beli transaksi kepemilikan saham tersebut telah
dilakukan dengan pihak PT Aneka Spring Telekomindo (Astel) pada tanggal 17
Desember 2004. Penutupan transaksi 7 Januari dengan penerimaan total
pembayaran tunai Indosat sebesar Rp 40 miliar.

"Penjualan kepemilikan saham Indosat di Sisindosat ini merupakan bagian
dari strategi Indosat untuk merestrukturisasi anak perusahaan yang tidak
terkait dengan bisnis utama. Melalui proses ini, Indosat dapat semakin
fokus di bisnis seluler, serta terus menjaga kesinambungan usaha
pengembangan bisnis telekomunikasi tetap dan MIDI," kata Ng Eng Ho.

Sisindosat didirikan sebagai anak perusahaan Indosat pada April 1990.
Awalnya bergerak sebagai distributor Oracle di Indonesia. Mengantisipasi
pesatnya perkembangan teknologi informasi, Sisindosat melakukan
transformasi dari distributor Oracle menjadi perusahaan teknologi
informasi dengan menawarkan servis dan solusi yang lebih komprehensif dan
integral.

Bebas sewa jaringan

Sementara itu, PT Aplikanusa Lintasarta membebaskan sewa jaringan yang
dioperasikan kembali di lokasi bencana tsunami bagi 16 perusahaan yang
beroperasi di Banda Aceh. Langkah ini dilakukan sebagai ungkapan
kepedulian perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa komunikasi
data itu untuk percepatan rehabilitasi fasilitas infrastruktur ekonomi,
khususnya dukungan komunikasi data. Pembebasan biaya sewa diberikan sampai
Maret 2005.

Lintasarta juga telah mengoperasikan kembali jaringan-jaringan bagi
perusahaan yang beroperasi di Banda Aceh, seperti Bank Mandiri, Bank
Bukopin, dan Indofarma.(*/dis)


Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Wartel sumbang 18% pendapatan

2005-01-13 Terurut Topik Newsmaster

Wartel sumbang 18% pendapatan

MAKASSAR (Bisnis): Usaha warung telekomunikasi (warterl) di Kawasan Timur
Indonesia (KTI) memberikan kontribusi sekitar 18% dari total pendapatan
Divisi Regional VII PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Armin Ali, Manager
Unit Bisnis Public Phone Divre VII Telkom, mengatakan kontribusi wartel
terhadap pendapatan Dirve VII sejauh ini relatif masih stabil, kendati
penetrasi telepon seluler di wilayah kerjanya makin meluas.

"Beruntung di tengah penetrasi jaringan seluler dan layanan Telkom Flexi
makin meluas, pada saat yang sama diikuti dengan pengembangan jaringan
telepon kabel ke wilayah pedesaan," ujarnya pekan lalu.

Sehingga, menurut dia, meski pendapatan wartel di perkotaan turun masih
dapat diimbangi oleh besarnya pedapatan wartel di pedesaan atau kecamatan
yang banyak dikembangkan masyarakat ketika Telkom membuka jaringan
telekomunikasi di wilayah seperti itu. Dia memperkirakan kontribusi wartel
yang mencapai 22.400 sambungan atau 18% dari total pendapatan Divre VII
itu masih relatif lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh Divre PT Telkom
lainnya.

Namun demikian, Armin mengakui pendapatan wartel pada daerah perkotaan di
KTI juga sudah menurun cukup tajam beberapa tahun terakhir akibat pesatnya
pertumbuhan pelanggan seluler yang menyediakan layanan short message
services (SMS). Kondisi itu, lanjut dia, makin diperparah ketika Telkom
mengembangkan layanan Telkom Flexi dengan tarif percakapan yang relatif
murah hingga ke ibukota kabupaten.

"Ada layanan Telkom Flexi atau sms yang murah sementara image yang
berkembang di masyarakat bahwa biaya percakapan di wartel cukup mahal
padahal sebenarnya Telkom telah memberikan discount tarif 30% bagi
pengelola wartel," katanya.

Sebaliknya, lanjut Armin di wilayah pedesaan usaha wartel masih menjadi
sarana telekomunikasi publik yang cukup diminati masyarakat. Pendapatan
wartel di wilayah pedesaan, menurutnya relatif tinggi apalagi pelanggannya
sebagian besar menggunakan layanan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ).
Dia menambahkan pendapatan watel di wilayah kerja Divre VII banyak
diperoleh dari layanan SLJJ.

Hal itu, tuturnya, terkait dengan kondisi geografis wilayah KTI yang
terdiri dari pulau kecil dan wilayah daratan yang berbukit-bukit serta
struktur ekonomi masyarakat yang banyak bekerja pada sektor perdagangan.
(k5)


Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[Warnet2000] Menyoal biaya perubahan kode akses SLJJ

2005-01-13 Terurut Topik Newsmaster

Menyoal biaya perubahan kode akses SLJJ

Perubahan kode akses sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), yang
direncanakan berlaku per 1 April 2005, tampaknya bakal terus berbuntut
panjang. Indikasinya terlihat dari keteguhan pihak-pihak yang pro maupun
yang kontra.

Telkom sebagai pihak yang tidak setuju dengan perubahan tersebut,
menghendaki perubahan kode akses SLJJ ditunda pelaksanaannya. Alasannya,
selain penggantian prefix SLJJ membutuhkan waktu yang cukup lama, juga
biaya implementasinya sangat besar. Sementara dana kompensasi yang
dibayarkan pemerintah jumlahnya kecil. Belum lagi potensi timbulnya banyak
kegagalan sambungan-akibat penyesuaian kode akses dari "0" menjadi
"01X"-secara ekonomi akan merugikan penyelenggara wartel dan konsumen.

Sementara itu, Indosat yang setuju dengan perubahan kode akses SLJJ
menganggap perubahan tidak boleh mengalami penundaan dan harus dilakukan
sesuai jadual yang telah ditetapkan pemerintah. Karena, penundaan
perubahan kode akses SLJJ tidak hanya berdampak pada tertundanya kompetisi
yang sehat, tetapi juga mengancam kelangsungan proses restrukturisasi di
sektor telekomunikasi.

Menjadi pertanyaan, apa benar perubahan kode akses SLJJ membutuhkan waktu
lama dan dana yang besar serta merugikan konsumen? Terlepas jawabannya
benar atau salah, bagaimana seharusnya pemerintah dan Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menyikapi keinginan Telkom?

Tidak lama

Pada dasarnya, perubahan kode akses SLJJ tidak membutuhkan waktu
lama-apalagi sampai lima tahun- seperti yang sering dinyatakan beberapa
petinggi Telkom. Karena implementasi kode akses SLJJ tiga digit (01X),
secara teknis tidak berdampak pada (software & hardware) sentral lokal
(local exchange). Proses penyesuaian hanya dilakukan di sentral troll,
yaitu penambahan atau perubahan routing table.

Demikian halnya sosialisasi (promosi) kode akses SLJJ ke wartel dan
masyarakat, waktu yang dibutuhkan juga tidak lama. Karena secara praksis,
lama tidaknya upaya ini tergantung pada "kecerdasan" manajemen Telkom
dalam menerapkan strategi promosi. Lagi pula, dengan berlakunya kompetisi
terbatas (duopoli) dalam penyelenggaraan telepon tetap SLJJ, upaya promosi
merupakan conditio sine quanon bila Telkom ingin mempertahankan
eksistensinya.

Dari segi pendanaan, besaran biaya yang dinyatakan Telkom sangat
diragukan. Dalam arti, kebutuhan dana yang konon mencapai Rp 3,5
triliun-untuk keperluan sosialisasi, pengadaan piranti lunak dan peranti
keras, peningkatan kapasitas memori, serta penggantian sentral-sentral
kecil-tidak realistis, kalau tidak mau dikatakan terlalu mengada-ada.
Berdasarkan pengakuan Suryadi Azis, salah seorang anggota BRTI, PT. Inti
bersedia melakukan perubahan kode akses dengan biaya hanya Rp 22,5 miliar.

Hal senada juga disampaikan oleh Asmiati Rasyid, Ketua Pusat Studi
Regulasi Telekomunikasi Indonesia, yang menyatakan proses perubahan kode
akses SLJJ dari satu digit (0) menjadi tiga (01X)-yakni 017 untuk Telkom
dan 011 buat Indosat-tidak sulit dilakukan dan dananyapun tidak sebesar
yang diklaim Telkom. Karena secara teknis, yang harus dilakukan hanya
meningkatkan konfigurasi switch sentral primer (trunk primer) sebagai
pemilihan operator (carrier selection) untuk SLJJ.

Dalam konteks demikian, keberatan Telkom menyangkut lama waktu sosialisasi
dan besarnya dana yang dibutuhkan dalam proses perubahan kode akses SLJJ,
seyogyanya ditanggapi pemerintah dan BRTI dengan meminta Telkom
membuktikan kebenaran alasan keberatannya. Bila hasil pembuktian
menunjukkan Telkom benar, sudah selayaknya perubahan kode akses ditunda
pelaksanaannya.

Namun bila hasil pembuktian menunjukkan sebaliknya, Telkom harus diberikan
sanksi yang tegas. Karena secara yuridis, perusahaan plat merah ini dapat
dianggap sengaja memberikan keterangan palsu dan melakukan kebohongan
publik.

Ketiadaan sanksi yang tegas, tidak hanya menjadi preseden buruk dalam
upaya menciptakan iklim berusaha fair, tetapi juga menghambat terjadinya
persaingan usaha sehat. Selain itu, pemberian sanksi tegas akan
menciptakan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa sama,
dengan modus operandi yang berlainan.

Sejak awal timbulnya wacana perubahan kode akses SLJJ, yang menjadi
persoalan tidak hanya lamanya waktu dan besarnya biaya implemetasi, tetapi
juga masalah kompensasi terminasi dini yang harus dibayar pemerintah. Bila
dicermati, sejatinya pembayaran kompensasi tersebut merupakan wujud niat
baik pemerintah-dalam rangka mengurangi beban Telkom yang harus berbagi
pasar dengan operator lain-dan karenanya tidak pantas dijadikan alibi
penundaan kode akses SLJJ.

Dalam arti, berapa pun besaran kompensasi yang diberikan pemerintah,
Telkom seyogyanya menerima dengan lapang dada. Alasannya, selain Telkom
gagal memenuhi kebutuhan telepon tetap (fixed line) di Tanah Air, juga
sebagian besar penyediaan perangkat maupun pembangunan jaringan yang
diminta Telkom diganti rugi (misalnya, sentral-sentral lokal yang berusia
tua), pendanaanya masih dibiayai pemerintah

[Warnet2000] Masih Disuspensi, Kopitime Ingin Akuisisi

2005-01-16 Terurut Topik Newsmaster

Masih Disuspensi, Kopitime Ingin Akuisisi


Jakarta, Kompas - PT Kopitime Dot Com, yang selama dua tahun terakhir ini
sahamnya dihentikan sementara perdagangan (suspensi) oleh Bursa Efek
Jakarta, berencana mengakuisisi PT Cipta Intrasarana Intitama. Kopitime
berencana ingin mengakuisisi 51 persen saham CII yang akan menjadi
penopang bisnis barunya, yaitu infrastruktur, layanan rekayasa
(engineering service) pembuatan peralatan khusus (special vehicle
manufacture) dan stasiun penerima transmisi (base tranceiver station-BTS),
dan jalan tol.

Kopitime tengah menantikan investor baru yang akan menginjeksi modal
sekaligus mendanai akuisisi ini. Realisasi pengalihan saham belum efektif
karena masih menunggu pencabutan suspensi sahamnya. "Realisasi pengalihan
saham belum efektif karena menunggu saham Kopi dicabut suspensinya oleh
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kalau suspensinya belum dicabut, sulit untuk
melakukan penilaian harga. Kami harap BEJ segera mencabut suspensi saham
kami karena kami telah membuat penjelasan dan proyeksi," kata Direktur
Utama Kopitime Indrajaya Putra Januar di Jakarta, Senin (10/1).

Menanggapi keinginan agar suspensi dicabut, Direktur Utama BEJ Erry
Firmansyah mengatakan akan mempelajari dahulu hasil paparan Kopitime.
"Untuk pencabutan suspensi ada beberapa tahapan, misalnya apakah denda Rp
150 juta sudah dibayar atau belum, kemudian rencana kerja juga harus lebih
rinci lagi. Di sini ada dua masalah yang berbeda, masalah mau melanjutkan
usaha dan masalah akuisisi perusahaan," kata Erry.


Kopitime telah melakukan perjanjian awal untuk penjualan saham pendiri
sebesar 67,99 persen dan telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam
rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 15 Desember 2004.
Sedangkan calon investor yang akan masuk adalah dua investor asing, yaitu
Batavia Investment Ltd yang akan membeli 10 persen dan Blackbird Ltd 19
persen. Dua investor lainnya adalah investor lokal, yaitu R Reina sebesar
19 persen dan Hannivan Koelit sebesar 19 persen.

Perjanjian awal akuisisi Cipta Intrasarana Intitama (CII) telah dilakukan
23 Desember 2004. Saham CII 95 persen dimiliki PT Intrasarana Tatautama
dan tidak terafiliasi dengan Kopitime. Ekuitas CII diperkirakan sebesar Rp
22 miliar. Menurut Indrajaya, nilai pembelian 51 persen saham CII belum
diputuskan. Kemungkinan Rp 10-20 miliar. Untuk pembiayaan akuisisi itu,
empat investor baru yang akan masuk, menurut Indrajaya, akan memberikan
dana pinjaman.

Sepanjang tahun 2003 dan 2004 saham Kopitime sama sekali mencatat rugi
bersih masing-masing Rp 2,314 juta dan Rp 13,354 juta. Kopitime disuspensi
BEJ sejak tahun 2003 karena ketidakjelasan kelangsungan hidup perusahaan
dengan harga saham terakhir Rp 5, sedangkan harga penawaran perdana Rp 250
per saham. (joe)



Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





  1   2   3   4   5   6   >